ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN...

112
ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. JASINDO LINTASTAMA DI JAKARTA SKRIPSI Oleh : ULFASARI FAUZI PUTRI 1512321070/FEB/AK FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA 2019

Transcript of ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN...

Page 1: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL

PADA PT. JASINDO LINTASTAMA DI JAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

ULFASARI FAUZI PUTRI

1512321070/FEB/AK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA

2019

Page 2: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL

PADA PT. JASINDO LINTASTAMA DI JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

ULFASARI FAUZI PUTRI

1512321070/FEB/AK

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA

2019

Page 3: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

iii

Page 4: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

iv

Page 5: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

terhadap sistem informasi akuntansi penjualan untuk meningkatkan pengendalian

internal pada PT. JASINDO LINTASTAMA di Jakarta”. Penulis menyadari bahwa

tanpa rahmat dan kasih-Nya mustahil penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dan

dukungan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Dukungan tersebut sangat berarti

bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Keluarga tercinta, yaitu ibunda tercinta Sri Wahyuningsih, dan ayahanda

Mohammad Fauzi atas dukungan yang tak ternilai harganya, kasih sayang, dan

do’a yang selalu terucap dalam setiap sujud. Adik penulis, Fathur Rochim

Rizky Fauzi dan Cahaya Sari Fauzi Putri yang selalu jadi penghibur dikala

penulis sedang bosan.

2. Bapak Drs. Edi Prawoto, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Bhayangkara

Surabaya.

3. Ibu Dr. Hj. Siti Rosyafah Dra. Ec., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Bhayangkara Surabaya.

4. Dra. Ec. L. Tri Lestari, M.Si selaku dosen pembimbing I yang selalu dengan

sabar meluangkan waktunya kepada penulis untuk memberikan bimbingan,

dukungan,arahan, nasehat, dan masukan.

Page 6: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

vi

5. Bapak Arief Rahman, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Bhayangkara dan selaku dosen pembimbing II.

6. Ibu Dr. Hj. Siti Rosyafah Dra. Ec., MM selaku ketua penguji dan Dra. Ec.

Asmie Ponowatie, MM selaku sekretaris beserta Bapak Arief Rahman, SE,

M.Si selaku anggota penguji yang telah membimbing dan memberikan saran

demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Dosen-dosen Akuntansi malam yang telah memberikan pengetahuan serta

ilmu yang sangat berguna bagi penulis selama ini.

8. Ibu Yum Faidah, Trisna Septiani, Wiwik Meliana dan Tika Kurniawati atas

kesediaannya menjadi narasumber dan bimbingannya untuk skripsi ini.

9. Amalia Ambami, Frania Aristiyaning Putriani, Restu Siti Anggraeni, Dewi

Cristiani Yasmin, Jihan Showatul C., Shinta Alviana Monica, Dwi

Devintasari, Nita Hardianti dan Febri Ana Wulandari atas bantuan selama

pengerjaan skripsi ini.

10. untuk seluruh teman-teman mahasiswa Akuntansi malam Angkatan 2015 yang

tidak dapat disebutkan satu persatu namanya atas semua kebaikan kalian.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan dan terdapat kesalahan baik materi maupun penyajiannya.

Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima masukan berupa kritik

dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat dipergunakan

dengan semestinya.

Page 7: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

vii

Dan semoga pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

penyusunan skripsi ini mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

Surabaya, 15 Juli 2019

Penulis

Ulfasari Fauzi Putri

Page 8: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI ......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI....................................................................iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................................v

DAFTAR ISI ..............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................xv

BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................6

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................6

1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................................6

1.5 Sistematika Penulisan ..........................................................................................7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................................9

2.2 Landasan Teori.....................................................................................................12

2.2.1 Definisi Sistem Informasi ............................................................................12

2.2.2 Sistem Informasi Akuntansi .........................................................................14

2.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi............................................14

2.2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi .................................................15

2.2.2.3 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ...............................................16

Page 9: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

ix

2.2.2.4 Flowchart ..........................................................................................17

2.2.2.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan .............................................19

2.2.3 Sistem Pengendalian Internal .......................................................................28

2.2.3.1 Pengertian Pengendalian Internal .....................................................28

2.2.3.2 Unsur Sistem Pengendalian Internal .................................................29

2.2.3.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal ...............................................31

2.2.4 e-Faktur ........................................................................................................32

2.2.4.1 Sejarah dan Pengertian e-Faktur .......................................................32

2.2.4.2 Tujuan e-Faktur .................................................................................34

2.2.4.3 Dasar Hukum e-Faktur ......................................................................35

2.3 Kerangka Konseptual ...........................................................................................35

2.4 Research Question dan Model Analisis ...............................................................36

2.4.1 Research Question .......................................................................................36

2.4.2 Model Analisis .............................................................................................37

2.4.2.1 Bagan Model Analisis .......................................................................37

2.4.2.2 Proporsi yang digunakan...................................................................37

2.4.2.3 Penegasan Proporsi ...........................................................................38

2.4.2.4 Desain Studi Penelitian .....................................................................38

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Proses Berpikir ....................................................................................40

3.2 Pendekatan Penelitian ..........................................................................................41

3.3 Jenis dan Sumber data ..........................................................................................41

3.3.1 Jenis Data .....................................................................................................41

3.3.2 Sumber Data.................................................................................................41

Page 10: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

x

3.4 Batasan dan Asumsi Penelitian ............................................................................42

3.4.1 Batasan Penelitian ........................................................................................42

3.4.2 Asumsi Penelitian ........................................................................................42

3.5 Unit Analisis ........................................................................................................43

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................43

3.7 Teknik Analisis Data............................................................................................44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian..................................................................................48

4.1.1 Sejarah Perusahaan ......................................................................................48

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan.............................................................................49

4.1.3 Lokasi Perusahaan .......................................................................................50

4.1.4 Struktur Organisasi .....................................................................................50

4.2 Data dan Hasil Analisis ........................................................................................54

4.2.1 Sistem Penjualan pada PT. JASINDO LINTASTAMA ..............................54

4.2.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. JASINDO LINTASTAMA .....58

4.2.2.1 Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ..............................58

4.2.2.2 Bagian yang terkait ...........................................................................60

4.2.2.3 Dokumen yang digunakan ................................................................62

4.2.3 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. JASINDO

LINTASTAMA..........................................................................................................72

4.2.4 Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk meningkatkan

Pengendalian Internal.................................................................................................75

4.3 Interpretasi ...........................................................................................................81

Page 11: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .........................................................................................................83

5.2 Saran ....................................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................85

Lampiran ....................................................................................................................86

Page 12: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti saat ini .... 11

Tabel 2.2 Unsur yang harus ada dalam sistem ............................................................ 13

Tabel 2.3 Daftar simbol bagan alir ............................................................................. 18

Tabel 2.4 Penegasan logis antara proporsi dan data ................................................... 38

Tabel 2.5 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Pengendalian Internal pada PT.

JASINDO LINTASTAMA ........................................................................ 38

Page 13: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model siklus penerimaan kas (penjualan) ............................................... 20

Gambar 2.2 Penerimaan Order Penjualan ................................................................... 21

Gambar 2.3 Prosedur persetujuan kredit ..................................................................... 21

Gambar 2.4 Prosedur pengambilan barang dari gudang ............................................. 22

Gambar 2.5 Prosedur Pengiriman Barang ................................................................... 23

Gambar 2.6 Prosedur penagihan piutang pada customer ............................................. 24

Gambar 2.7 Prosedur pencatatan piutang dagang ........................................................ 24

Gambar 2.8 Prosedur pencatatan transaksi penjualan dan piutang dagang dalam buku

besar .......................................................................................................... 25

Gambar 2.9 Prosedur penginputan data penjualan ...................................................... 26

Gambar 2.10 Prosedur transaksi penerimaan kas dan penyetoran kas ke bank ........... 27

Gambar 2.11 Kerangka konseptual SIA penjualan pada PT. JASINDO

LINTASTAMA ......................................................................................... 35

Gambar 2.12 Bagan model analisis sistem informasi akuntansi penjualan pada PT.

JASINDO LINTASTAMA ........................................................................ 37

Gambar 3.1 Kerangka proses berpikir ......................................................................... 40

Gambar 4.1 Struktur Organisasi .................................................................................. 53

Gambar 4.2 Quotation atau penawaran harga.............................................................. 62

Gambar 4.3 SI (Shipping Instruction) .......................................................................... 63

Gambar 4.4 Delivery Order ......................................................................................... 64

Gambar 4.5 Bill of lading............................................................................................. 65

Gambar 4.6 Proloss (profit and loss) ........................................................................... 66

Page 14: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xiv

Gambar 4.7 Bukti Kas Keluar ...................................................................................... 67

Gambar 4.8 Invoice ...................................................................................................... 68

Gambar 4.9 Faktur Pajak Berbarcode .......................................................................... 69

Gambar 4.10 Flowchart SIA Penjualan PT. JASINDO LINTASTAMA .................... 70

Gambar 4.11 Flowchart SIA Penjualan PT. JASINDO LINTASTAMA (lanjutan) ... 71

Gambar 4.12 Rekomendasi Struktur Organisasi .......................................................... 77

Gambar 4.13 Rekomendasi Flowchart SIA Penjualan ............................................... 79

Gambar 4.14 Rekomendasi Flowchart SIA Penjualan (lanjutan) ................................ 80

Page 15: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Quotation

Lampiran 3 Shipping Instruction

Lampiran 4 Delivery Order

Lampiran 5 Bill of Lading

Lampiran 6 Proloss (profit and loss)

Lampiran 7 BKK (Bukti kas keluar)

Lampiran 8 Invoice

Lampiran 9 Faktur Pajak Berbarcode

Page 16: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xvi

ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

PENJUALAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA

PT. JASINDO LINTASTAMA DI JAKARTA.

ABSTRAK

Sistem penjualan yang baik berkaitan dengan pengendalian internal, dimana

dua hal ini berjalan beriringan. Fokus penelitian yaitu menganalisis SIA penjualan

untuk meningkatkan pengendalian internal diperusahaan.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian

adalah PT. JASINDO LINTASTAMA dengan obyeknya adalah SIA penjualan untuk

meningkatkan pengendalian internal perusahaan.

Hasil penelitian menunjukan (1) Kurang komunikasi antara bag. document &

CS dengan bag. accounting sehingga terjadi kesalahan pada invoice dan faktur (2)

Tidak adanya validasi atas BKK oleh bag. keuangan (3) Suatu sistem dipegang satu

orang pada bag. accounting dan pajak serta tidak ada perputaran jabatan.

Kata kunci : Sistem informasi akuntansi, penjualan, dan pengendalian internal.

Page 17: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

xvii

ANALYSIS OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM

SALES TO IMPROVE INTERNAL CONTROL ON

PT. JASINDO LINTASTAMA IN JAKARTA

ABSTRACT

A good sales system is related to internal controls, where two of these things

go hand-on. Research focus is on analyzing the sales SIA to improve internal control

in the enterprise.

Research uses a qualitative descriptive approach. Techniques data collection

through interviews, observations, and documentation. Research subject is PT.

JASINDO LINTASTAMA with its objective is SIA sales for improve the company's

internal control.

The results showed (1) lack of communication between document division &

CS with Accounting division so errors on invoices and E-invoice (2) The absence of

validation of BKK by finance division (3) a system held one the person on accounting

division and tax and there is no turn around position.

Keywords: Information systems accounting, sales, and internal control.

Page 18: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia adalah negara berkembang dimana kemajuan terutama di bidang

industri sangat signifikan. Menurut data badan pusat statistik dalam website

www.bps.go.id melalui sensus ekonomi 2016 tercatat ada 26,7 juta perusahaan, angka

ini meningkat sebanyak 3,98 juta dibandingkan dengan sensus ekonomi tahun 2006

yakni 22,7 juta perusahaan.

Dengan meningkatnya jumlah perusahaan tersebut harus diimbangi dengan

aturan dan kebijakan yang sesuai dengan standar. Perusahaan harus memiliki aturan

dan kebijakan yang sesuai standar supaya dapat mencapai tujuannya. Aturan dan

kebijakan tersebut tercermin dalam standar operasional prosedur yang baik dimana

penerapannya sangat diperlukan untuk keberlangsungan perusahaan mencapai

tujuannya.

Standar operasional prosedur (SOP) perusahaan menurut Sailendra (2015:11)

adalah panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi

atau perusahaan berjalan dengan lancar. Standar tersebut berlaku juga bagi sistem

akuntansi yang ada di perusahaan.

Sistem akuntansi yang ada di perusahaan menurut Lilis dan Sri Dewi

(2011:53) meliputi siklus transaksi keuangan/investasi, siklus transaksi pengeluaran,

siklus transaksi konversi dan siklus transaksi penerimaan/penjualan. Salah satu siklus

yang penting bagi perusahaan adalah penerimaan/penjualan karena merupakan

sumber pendapatan perusahaan untuk membiayai operasional perusahaan.

Page 19: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

2

Atas peran penting tersebut kurang dikelolanya siklus penjualan pada

perusahaan dapat mengancam keberlangsung perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan

pengendalian internal yang baik terhadap siklus penjualan.

Sistem pengendalian internal sendiri meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong

dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2016:129). Sesuai dengan teori tersebut

diketahui bahwa pengendalian internal yang tersistem sangat dibutuhkan untuk

menjaga aset organisasi terutama kaitannya dengan penjualan.

Penerapan pengendalian internal yang baik dalam perusahaan tidak dapat

dipisahkan dengan sistem informasi akuntansi penjualan yang berjalan di perusahaan.

Pengendalian internal ada untuk mengawasi sistem yang ada agar keberlangsungan

perusahaan tetap terjaga.

Pengelolaan sistem yang baik dan terus terbarukan merupakan salah satu yang

paling penting dalam menjaga kelangsungan dan kelancaran suatu perusahaan.

Evaluasi atas sistem yang ada dapat dilakukan oleh pihak manajemen dimana sistem

pengendalian internal yang baik sangat berpengaruh untuk mengetahui dan menjaga

sistem yang ada saat ini tetap berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Salah satu perusahaan yang belum bisa membuat sistem informasi akuntansi

penjualan sesuai standar serta tidak adanya evaluasi terhadap sistem yang ada saat ini

adalah PT. JASINDO LINTASTAMA yang merupakan perusahaan freight forwarder.

Menurut peraturan badan pusat statistik nomor 19 tahun 2017 menjelaskan

bahwa freight forwarder adalah usaha jasa pengurusan transportasi yang mencakup

pengiriman dan atau pengepakan barang dalam volume besar melalui angkutan darat,

Page 20: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

3

angkutan laut maupun angkutan udara dengan nomor KBLI (klasifikasi baku lapangan

usaha indonesia) 52291.

Atas pengertian diatas diketahui bahwa PT. JASINDO LINTASTAMA adalah

perusahaan jasa terkait pengiriman barang dalam volume besar dimana dalam

kegiatannya menggunakan dokumen berupa bill of lading.

Menurut undang – undang hukum dagang pasal 506 tentang pengangkutan

barang menyebutkan bahwa bill of lading adalah suatu surat yang bertanggal dalam

mana si pengangkut menerangkan bahwa ia telah menerima barang tersebut untuk

diangkutnya ke suatu tempat tujuan tertentu dan menyerahkannya kepada seseorang

tertentu yang ditunjuk beserta klausula – klausula apa penyerahan akan terjadi.

Berdasarkan penjabaran di atas diketahui bahwa dalam setiap pengiriman

barang harus di sertakan dengan bill of lading yang dibuat oleh pengirim barang lalu

diberikan kepada penerima barang melalui perantara dimana kegunaan dokumen

tersebut sebagai surat yang di dalamnya terdapat syarat yang telah di sepakati oleh

pihak pengirim dan penerima barang.

Sebagai perantara atau sering disebut perusahaan jasa pengurusan transportasi

PT. JASINDO LINTASTAMA bertugas memproses bill of lading pihak pengirim

barang setelah terjadi kesepakatan.

Atas jasa tersebut perusahaan menerbitkan invoice dan faktur pajak kepada

pengirim barang sesuai dengan isi dari bill of lading. Namun dalam siklus penjualan

perusahaan sering terjadi kesalahan dalam penerbitan faktur pajak dalam bentuk

elektronik yang tidak sesuai dengan invoice dan bill of lading.

Tidak sesuainya e-Faktur yang dibuat oleh perusahaan terjadi dikarenakan

kurangnya komunikasi dengan staf akunting atas invoice sehingga sering terjadi

Page 21: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

4

kesalahan pada data pengirim barang berupa NPWP (nomor pokok wajib pajak)

sebagai lawan transaksi pada faktur. Penggunaan NPWP pengirim barang

menyesuaikan dengan data pada bill of lading untuk memudahkan perusahaan dalam

proses penagihan ke pengirim barang atau customer.

Atas kesalahan yang sering terjadi mengakibatkan banyak tagihan yang

terlambat di bayar oleh customer karena harus menunggu e-Faktur yang telah sesuai

dengan invoice dan bill of lading. Selain proses pembuatan kembali e-Faktur oleh staf

akunting pajak yang membutukan waktu, perusahaan juga harus mengalami kesulitan

lain yakni membuat surat BAP (berita acara pemeriksaan) dan memberikan bukti

otentik sebagai alasan atas pembatalan e-Faktur kepada kantor pajak.

Selain pembatalan e-Faktur karena NPWP yang tidak sesuai dengan data pada

bill of lading, masalah yang kadang terjadi di perusahaan adalah adanya double faktur

pada satu tagihan pengiriman. Tagihan pengiriman biasanya memiliki nominal yang

sama namun kembali lagi bill of lading dipakai perusahaan sebagai acuan. Nomor bill

of lading dalam setiap pengiriman pasti berbeda, hal tersebut yang menjadi acuan

perusahaan untuk memudahkan akunting memproses penagihan ke customer namun

kurangnya pengawasan dan ketelitian mengakibatkan masalah double faktur masih

terjadi.

Masalah terkait double e-Faktur biasanya diatasi dengan faktur pengganti jika

terdapat pengiriman barang di hari yang sama dengan nama customer yang sama,

namun harus dilakukan pembatalan atas e-Faktur yang sudah ber-barcode jika hanya

terdapat satu pengiriman barang atas nama customer tersebut. Untuk penggantian dan

pembatalan e-Faktur sendiri dapat dilakukan pada aplikasi e-Faktur Direktorat

Jenderal Pajak yang sudah terkoneksi dengan internet dan komputer perusahaan

Page 22: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

5

namun terdapat dokumen yang harus di berikan ke kantor pajak terkait kasus

pembatalan faktur dan hal tersebut menambah pekerjaan akunting pajak.

Aplikasi e-Faktur sendiri diatur dalam keputusan Direktorat Jenderal Pajak

nomor KEP-136/PJ/2014 tentang penetapan pengusaha kena pajak yang diwajibkan

membuat faktur pajak berbentuk elektronik atau e-Faktur yang diberlakukan di

wilayah Jawa dan Bali per 1 Juli 2015 serta serentak di seluruh Indonesia pada 1 Juli

2016.

Tujuan adanya e-Faktur adalah untuk mempermudah pengusaha kena pajak

dalam transaksi penjualan dan pelaporan pajaknya namun tidak adanya pembaruan

pada sistem informasi akuntansi penjualan dan pengawasan membuat aplikasi yang

harusnya dapat memudahkan menjadi menyulitkan perusahaan dalam aktivitas

penjualannya.

Tidak adanya pembaruan atas sistem informasi akuntansi penjualan dan

kurangnya pengendalian internal di perusahaan mengakibatkan lamanya proses

aktivitas penjualan, disaat customer seharusnya dapat membayar tagihan lebih cepat

tetapi harus menunggu invoice dan e-Faktur yang sesuai dengan bill of lading serta

waktu staf akunting pajak yang terbuang karena harus melengkapi dokumen ke kantor

pajak atas kasus pembatalan faktur.

Pengawasan terhadap staf akunting pajak terkait dengan pengedalian internal

dan pembaharuan atas sistem informasi akuntansi penjualan sangat dibutuhkan oleh

perusahaan agar siklus penjualan dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut perlu adanya kajian yang

mendalam terkait permasalah yang ada, maka dibuat penelitian dengan judul

Page 23: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

6

“Analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan untuk meningkatkan

pengendalian internal pada PT JASINDO LINTASTAMA di Jakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di

perusahaan dalam rangka meningkatkan pengendalian internal pada PT.

JASINDO LINTASTAMA ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di

perusahaan dan merekomendasikan sistem yang baru untuk meningkatkan

pengendalian internal pada PT. JASINDO LINTASTAMA.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam pembuatan sebuah karya ilmiah pasti ada manfaatnya, berikut penulis

jabarkan manfaat atas penelitian ini:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Semoga menjadi sumber referensi untuk peneliti selanjutnya yang ingin

meneliti konsep yang sama namun dengan rumusan masalah dan tujuan yang

berbeda.

2. Bagi Akuntan Junior dan Karyawan Perusahaan

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada akuntan junior

jika mengalami problem yang sama terkait pembuatan e-Faktur dan siklus

penjualan untuk penambahan wawasan yang lebih.

Page 24: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

7

Bagi karyawan perusahaan semoga analisis dan perancangan yang dilakukan

oleh peneliti dapat digunakan dan bermanfaat meminimalisir problem yang

ada terkait dengan sistem informasi akuntansi penjualan, pengendalian internal

perusahaan terkait dengan pembuatan e-Faktur.

3. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu untuk berkonstribusi dalam pengembangan

ilmu pengetahuan khususnya dalam akuntansi di bidang sistem informasi

akuntansi terutama pada siklus penerimaan/penjualan.

1.5 Sistematika Penulisan

Penelitian ini berjudul “Analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

untuk meningkatkan pengendalian internal pada PT JASINDO LINTASTAMA di

Jakarta” dimana dalam penulisannya berisi rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi perincian atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat dan sistematika penulisan atas karya ilmiah yang dibuat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terdiri atas penelitian terdahulu sebagai acuan bagi penulis untuk

membuat karya ilmiah ini. Dan di dalamnya juga terdapat landasan teori

sebagai patokan dan referensi dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Adanya kerangka konseptual dan Research Question juga di berikan oleh

penulis agar pembaca lebih mudah memahami karya ilmiah yang dibuat.

Page 25: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

8

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri atas kerangka proses berpikir yakni langkah-langkah yang

diambil oleh penulis dalam penyelesaian atas karya ilmiah ini. Dan

didalamnya juga terdapat jenis dan sumber data apa saja yang diambil dan

bagaimana teknik pengumpulan data agar mempermudah penulis dalam

menyusun karya ilmiah ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini terdiri atas objek penelitian yang diamati oleh peneliti berupa detail

dari objek tersebut dan analisi beserta hasil. Dimana di dalam bab ini juga

membahas flowchart yang digunakan saat ini oleh perusahaan dan flowchart

usulan dari peneliti.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri atas simpulan dari penelitian yang menjawab secara

menyeluruh atas rumusan masalah dan tujuan adanya penelitian. Dan saran

peneliti terhadap instansi terkait serta menjadi salah satu acuan penelitian

selanjutnya sebagai referensi.

Page 26: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian, penulis mendapatkan referensi dari beberapa

peneliti terdahulu yang didalamnya terdapat unsur–unsur terkait dengan judul yang

diambil. Unsur-unsur yang terdapat dalam penelitian terdahulu dapat dijelaskan

sebagai berikut :

2.1.1 Penelitian Mahsina dkk, Universitas Bhayangkara Surabaya, 2017.

Penelitian yang dilakukan oleh Mahsina dkk, Universitas Bhayangkara

Surabaya pada tahun 2017 menjelaskan tentang pentingnya sistem informasi

akuntansi penjualan bagi kelangsungan hidup perusahaan dimana perlu dilakukan

analisis untuk membuat perancangan atas sistem informasi akuntansi penjualan dalam

upaya meningkatkan pengendalian internal perusahaan agar berjalan secara efektif

dan efisien. Dengan judul “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern Pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo”. Hasil

dari penelitian adalah:

a. Perangkapan tugas pada bagian kas dan penagihan.

b. Prosedur yang ada banyak dilakukan secara manual.

c. Sering terjadi miss- communication antara bagian pengiriman dan marketing.

d. Kesalahan dalam pembuatan kwitansi oleh kasir.

2.1.2 Penelitian Nuryanti dan Suprantiningrum, Universitas 17 Agustus

Semarang, 2016.

Penelitian yang dilakukan oleh Nuryanti dan Suprantiningrum, Universitas 17

Agustus Semarang pada tahun 2016 menjelaskan tentang pentingnya sistem

Page 27: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

10

informasi akuntansi untuk menjalankan suatu bisnis terutama dalam hal menangani

kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. Dengan judul “Analisis Dan

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas

(Studi Kasus pada UD. Praktis di Magetan)”. Hasil dari penelitian ini adalah:

a. Banyak terjadi perangkapan tugas.

b. Tidak adanya faktur pajak penjualan kredit karena masih menggunakan

manual.

c. Pada transaksi penjualan kredit tidak dilibatkan bagian penagihan sehingga

terjadi keterlambatan pelunasan.

2.1.3 Penelitian Sinta Dwi Prana Dewi dkk, Universitas Brawijaya Malang,

2015.

Penelitian yang dilakukan oleh Sinta Dwi Prana Dewi dkk, Universitas

Brawijaya Malang pada tahun 2015 menjelaskan tentang harus adanya sistem

akuntansi dan pengendalian intern untuk pengawasan agar mendukung operasional

perusahaan. Dengan judul “Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan dan

Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada

PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Malang)”. Hasil dari penelitian ini adalah:

a. Penempatan fungsi yang tidak sesuai dalam struktur organisasi pada pool

faktur terkait dengan pemberian otorisasi persetujuan kredit.

b. Cetak faktur sebelum pengiriman barang kepada pelanggan mengakibatkan

perusahaan harus menanggung pajak jika terjadi kesalahan penulisan pada

faktur.

Page 28: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

11

2.1.4 Penelitian Widia Afriani Perangin – angin dkk, Jurnal Riset Ekonomi

dan Manajemen Volume 16, No.2 Juli – Desember, 2016.

Penelitian yang dilakukan oleh Widia Afriani Perangin – angin dkk, Jurnal

Riset Ekonomi dan Manajemen Volume 16, No.2 Juli – Desember pada tahun 2016

menjelaskan tentang kebermanfaatan dan kemudahan penggunaan sistem informasi

terkait penggunaan aplikasi e-Faktur. Dengan judul “Pengaruh Perceived Usefulness

dan Perceived Ease Of Use Terhadap Attitude Toward Using E-Faktur”. Hasil dari

penelitian ini adalah:

a. Penggunaan aplikasi e-Faktur memberikan manfaat dan keuntungan bagi PKP

(Pengusaha Kena Pajak) terutama dalam efektivitas, produktivitas dan kualitas

dalam pembuatan faktur pajak.

b. Kemudahan akan aplikasi e-Faktur tidak berpengaruh terhadap sikap

pengguna, dimana PKP (Pengusaha Kena Pajak) bersikap netral akan adanya

sistem.

Tabel 2.1

Perbedaan dan persamaan penelitian terdahulu dengan peneliti saat ini.

Penelitian Terdahulu Penelitian saat ini

Persamaan Perbedaan

Mahsina dkk (2017)

Analisis Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan

Tunai Dalam

Meningkatkan

Pengendalian Intern Pada

PT. Mutiara Cahaya

Plastindo

1. Membahas tentang

sistem informasi

akuntansi penjualan

dalam meningkatkan

pengendalian internal

yang ada di perusahaan.

2. Metode yang

digunakan kualitatif

deskriptif

1. Penelitian lebih

menekankan terhadap

sistem informasi

penjualan tunai

2.Tidak ada

pembahasan terkait

permasalahan

penggunaan aplikasi e-

Faktur

Sumber : data diolah peneliti (2019)

Page 29: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

12

Penelitian Terdahulu Penelitian saat ini

Persamaan Perbedaan

Nuryanti dan

Suprantiningrum (2016)

Analisis Dan Perancangan

Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan,

Piutang dan Penerimaan

Kas (Studi Kasus pada

UD. Praktis di Magetan)

1. Belum ada sistem

yang memberikan

informasi akurat

khususnya mengenai

penjualan.

2. Metode yang

digunakan kualitatif

deskriptif

1. Objek penelitian

yang berbeda yakni

UD.

2. Tahun penelitian

2016.

3. Tidak hanya

membahas penjualan

tetapi juga piutang dan

penerimaan kas.

Sinta Dwi Prana Dewi dkk

(2015)

Analisis Sistem dan

Prosedur Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan

Kas Dalam Upaya

Meningkatkan

Pengendalian Intern (Studi

Kasus Pada PT. Enseval

Putera Megatrading Tbk

Malang)

1. Membahas tentang

sistem dan prosedur

penjualan terutama

tentang perangkapan

tugas.

2. Objek sama yakni

PT.

1. Tahun penelitian

2015.

2. Tidak hanya

membahas tentang

sistem penjualan tetapi

juga sistem penerimaan

kas.

Widia Afriani Perangin –

angin dkk (2016)

Pengaruh Perceived

Usefulness dan Perceived

Ease Of Use Terhadap

Attitude Toward Using E-

Faktur

1. Kegunaan aplikasi e-

Faktur yang

mempermudah

operasional perusahaan.

1. Metode penelitian

kuantitatif.

2. Tidak membahas

tentang sistem

informasi akuntansi

penjualan.

Sumber : data diolah peneliti (2019)

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Definisi Sistem Informasi

Diana dan Setiawati (2011:3) mendefinisikan “suatu sistem sebagai

serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan

tertentu”. Menurut Hall (2011:5) menyatakan bahwa sistem adalah kelompok dari dua

atau lebih komponen atau subsistem yang saling terkait yang memiliki tujuan

bersama.

Page 30: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

13

Sedangkan menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:2) sistem adalah

“kumpulan dari elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen yang saling tergantung dan

berinteraksi untuk bekerja sama mencapai tujuan tertentu”.

Sistem harus memenuhi 2 syarat, yakni :

1. Memiliki bagian – bagian yang saling berintegrasi dengan maksud untuk

mencapai suatu tujuan, bagian – bagian itu dinamakan subsistem

2. Harus memenuhi 3 unsur Input-Proses-Output.

Tabel 2.2

Unsur yang harus ada dalam sistem

Input Proses Output

Data

akuntansi,

faktur,

kuitansi

Proses akuntansi

karyawan, peralatan dan

prosedur

Laporan

Keuangan

sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:2)

Suatu sistem tidak dapat lepas dari informasi karena sistem akan berjalan

dengan baik dan dapat mencapai tujuannya jika dalam prosesnya informasi yang

digunakan sudah sesuai dengan sistem yang dibuat.

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011:13) informasi adalah data yang

diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Hall (2011:11) mengemukakan bahwa informasi sering didefinisikan hanya sebagai

data yang di proses.

Maka informasi dapai diartikan sebagai data yang di proses menjadi bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Puspitawati

dan Anggadini (2011:13) suatu Informasi yang berkualitas mempunyai ciri – ciri :

Page 31: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

14

1. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya,

artinya informasi bebas dari kesalahan tidak biasa ataupun menyesatkan,

akurat dapat diartikan bahwa informasi itu dapat dengan jelas mencerminkan

maksudnya

2. Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat informasi tersebut

diperlukan. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Di

dalam pengambilan keputusan, informasi yang sudah using tidak lagi ada

nilainya, apabila informasi terlambat datang sehingga pengambilan keputusan

terlambat dilakukan hal tersebut dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

3. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang

dibutuhkan. Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan

masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi yang

disampaikan harus dapat bermanfaat bagi pemakainya.

4. Lengkap artinya informasi yang diberikan harus lengkap secara keseluruhan

dalam arti tidak ada hal – hal yang dikurangi dalam menyampaikan informasi

tersebut.

Sistem informasi sendiri adalah komponen – komponen dari susbsitem yang

saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan

yaitu mengolah data menjadi informasi (Sutanto, 2004). Dalam perusahaan sistem

informasi dibutuhkan untuk mengelolah data menjadi informasi yang dibutuhkan

perusahaan dalam mengambil keputusan dan mencapai tujuannya.

2.2.2 Sistem Informasi Akuntansi

2.2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Winarno (2006:1.9) sistem informasi akuntansi adalah “sekumpulan

perangkat sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengolah data, dan

menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal (manajemen perusahaan) dan

eksternal (pembeli, pemasok, pemerintah, kreditur dsb)”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2016:3) sistem akuntansi adalah “organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan

informasi keuangan yang dibutuhkan oelh menajemen guna memudahkan pengelolaan

perusahaan”. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat peneliti simpulkan

Page 32: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

15

bahwa sistem informasi akutansi adalah suatu sistem yang menyediakan, mengolah

dan mengorganisasi informasi akuntansi yang ada untuk kemudahan dalam

pengelolaan perusahaan dan dalam pengambilan keputusan manajemen serta

pimpinan.

2.2.2.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi ada untuk mempermudah perusahaan untuk

mengelolah dan mencapai tujuannya. Adapun tujuan pengembangan sistem akuntansi

menurut Mulyadi (2016:15) yakni:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru

didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan

usaha yang telah dijalankan selama ini.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada,

baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. Ada

kalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan

manajemen hal itu kemungkinan disebabkan oleh perkembangan usaha

perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi untuk menghasilkan laporan

dengan mutu informasi yang lebih baik dan tepat penyajiannya, dengan

struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan manajemen.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan audit internal. Pengembangan

sistem akuntansi sering kali ditujukan untuk memperbaiki perlindungan

terhadap kekayaan organisasi sehingga pertanggungjawaban terhadap

penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanaan dengan baik dan dapat

pula ditunjukan untuk memperbaiki audit internal agar informasi yang

dihasilan oleh sistem tersebut dapat dipercaya.

4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Pengembangan sistem akuntansi ditunjukan untuk menghemat biaya dan

informasi merupakan barang ekonomi dimana untuk memperolehnya

dibutuhkan pengorbanan sumber ekonomi yang lainnya.

Oleh karena itu dalam menghasilkan informasi perlu dipertimbang besar

manfaat yang diperoleh dengan pengorbanan yang dilakukan, jika pengorbanan

dihitung lebih besar dari manfaat yang diperoleh maka sistem yang sudah ada perlu

dirancang kembali untuk mengurangi pengorbanan sumber daya bagi penyediaan

informasi tersebut.

Page 33: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

16

2.2.2.3 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi

Ilmu ada karena memberikan manfaat baik bagi yang membaca ataupun yang

mengaplikasikan. Hal ini juga terjadi pada sistem informasi akuntansi yang memiliki

manfaat bagi perusahaan jika dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada. Menurut

Gregorius Chandra dkk (2015:4) manfaat dari sistem informasi akuntansi dapat

digunakan untuk:

1. Mendukung kegiatan rutin, misalnya menangani kegiatan operasi rutin seperti

order pelanggan, melakukan penagihan dan menerima pembayaran dari

konsumen.

2. Mendukung keputusan, misalnya dengan produk mana yang paling laku

dimana manajemen dapat memutuskan produk mana yang harus selalu

tersedia dalam stok serta memutuskan cara memasarkannya

3. Perencanaan dan pengendalian, misalnya dengan memiliki informasi yang

berkaitan dengan anggaran dan biaya standar, maka manajemen dapat

membandingkan anggaran dengan biaya sesungguhnya.

4. Menerapkan pengendalian internal, meliputi kebijakan, prosedur dan sistem

informasi yang digunakan untuk melindung aset perusahaan dari kerugian atau

penggelapan serta berguna untuk menjaga akurasi data keuangan.

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:63) manfaat dari sistem informasi akuntansi

adalah:

1. Pembuatan laporan rutin untuk pihak internal dan eksternal, dimana

penggunaan sistem informasi akuntansi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

informasi bagi para investor, kreditor, dinas pajak dan badan – badan

pemerintah.

2. Membantu aktivitas rutin perusahaan, misalnya penerimaan pesanan

pelanggan, mengirimkan barang atau jasa, membuat faktur penagihan, dan

melakukan penagihan pada pelanggan.

3. Pendukung dalam pengambil keputusan, contohnya informasi yang berkaitan

dengan produk/jasa yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling

banyak melakukan transaksi pembelian dapat dijadikan dasar pengambilan

keputusan.

4. Melaksanakan aktivitas perencanaan dan pengedalian internal, meliputi

informasi mengenai anggaran biaya dan penerimaan kas perusahaan yang

disimpan dalam database perusahaan dapat digunakan untuk aktivitas

perencanaan perusahaan. Sedangkan pengedalian internal mencakup kebijakan

– kebijakan dan prosedur – prosedur yang diterapkan dengan tujuan untuk

melindungi asset kekayaan perusahaan dari kerugian korporasi dan

memelihara keakuratan data keuangan perusahaan.

Page 34: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

17

Beberapa manfaat tersebut tidak dapat di peroleh oleh perusahaan jika penggunaan

sistem informasi akuntansi tidak menggunakan perannya dengan baik. Adapun

peranan akuntan dalam sistem informasi (Gregorius Chandra dkk., 2015:6) yaitu:

1. User, menggunakan data sistem informasi akuntansi untuk melakukan

penagihan dan menyusun laporan keuangan.

2. Manajer, antara lain mengelola aliran kas perusahaan berdasarkan laporan arus

kas.

3. Konsultan, misalnya memberikan jasa konsultasi akuntansi dan pajak.

4. Evaluator, misalnya melakukan auditor laporan keuangan untuk evaluasi.

Sedangkan menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:64) peranan akuntansi dalam

sistem informasi akuntansi perusahaan adalah:

1. Akuntan sebagai pengguna, dimana akuntan dan manajer menggunakan sistem

informasi akuntansi untuk mengolah pemrosesan transaksi pada semua siklus

akuntansi keuangan perusahaan. Akuntan harus memastikan bahwa sistem

baru harus berisi ciri – ciri (features) yang dibutuhkan dalam menjalankan

tugas/fungsi/pekerjaan dalam organisasi.

2. Akuntan sebagai designer, dimana akuntan harus dilibatkan dalam

perancangan sistem dan bertanggung jawab untuk sistem konseptualnya

sedangkan professional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk sistem

fisiknya.

3. Akuntan sebagai auditor, dimana akuntan sebagai auditor harus menguji

program yang sedang berjalan, menilai efisiensi dan efektivitas sistem dan

berpartisipasi dalam proses pengembangannya.

2.2.2.4 Flowchart

Untuk mengomunikasikan hasil analisis sistem dan rancangan sistem kepada

para pemakai informasi, analisis sistem menggunakan simbol - simbol standar.

Simbol standar digunakan oleh analisis sistem untuk mencerminkan aliran data dan

aliran dokumen dalam sistem.

Menurut Mulyadi (2006:10.6) flowchart adalah gambar yang menggunakan

lambang – lambang baku untuk menggambarkan sistem atau proses. Menurut

Mulyadi (2006:10.7) Flowchart dibagi tiga macam, yaitu:

Page 35: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

18

1. Flowchart dokumen adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan

aliran dokumen dalam suatu proses, menunjukkan asal dokumen, tujuan

dokumen, kegunaan dokumen, dan berbagai tindakan yang diperlukan

sehubungan dengan aliran dokumen tersebut.

2. Flowchart sistem atau prosedur adalah diagram yang menggambarkn urut –

urutan kegiatan dalam menjalankan suatu prosedur, misalnya prosedur

penjualan, prosedur pembelian, dan prosedur penagihan.

3. Flowchart program adalah serangkaian gambar yang menggambarkan arus

data dan proses yang ada dalam suatu program computer.

Berikut ini adalah daftar simbol – simbol standar dengan maknanya masing –

masing:

Simbol Nama Keterangan

Dokumen Digunakan untuk menggambarkan

dokumen yang merupakan formulir

yang digunakan untuk merekam data

terjadinya suatu transaksi

Dokumen dan

tembusannya

Digunakan untuk menggambarkan

dokumen asli dan tembusannya.

Berbagai

dokumen

Digunakan untuk menggambarkan

berbagai jenis dokumen yang

digabungkan bersama di dalam satu

paket

Catatan Untuk menggambarkan catatan

akuntansi yang digunakan untuk

mencatat data yang direkam sebelumnya

di dalam dokumen atau formulir

Penghubung

pada halaman

yang sama

(on-page

connector)

Diperlukan simbol penghubung untuk

memungkinkan aliran dokumen berhenti

di suatu lokasi pada halaman tertentu

dan kembali berjalan di lokasi lain pada

halainan yang sama

Tabel 2.3

Daftar simbol bagan alir

Sumber: Mulyadi (2016)

Page 36: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

19

Simbol Nama Keterangan

Mulai /

berakhir

untuk menggambarkan awal dan akhir

suatu sistem

Proses Digunakan untuk menunjukan

pengolahan yang di lakukan oleh

komputer.

Manual Input Digunakan untuk pemasukan data secara

manual.

Database Digunakan untuk menyimpan data yang

telah di input.

Pemilihan

Digunakan untuk memilih proses

berdasarkan kondisi yang ada

Penghubung

pada halaman

yang berbeda

(off-page

connector)

Digunakan untuk menggambarkan

bagan alir suatu sistem akuntansi jika

diperlukan lebih dari satu halaman

Offline

storage

Menunjukan data dalam simbol di

simpan ke suatu media tertentu atau

sebagai arsip

Tabel 2.3

Daftar simbol bagan alir (lanjutan)

Sumber: Mulyadi (2016)

2.2.2.4 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Penjulan merupakan aktivitas memperjualbelikan barang dan jasa kepada

konsumen. Aktivitas penjualan dalam perusahaan dapat dilakukan baik secara tunai

ataupun kredit.

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:165) Penjualan tunai merupakan penjualan

yang dilakukan dengan cara menerima uang tunai cash pada saat barang diserahkan

pada pembeli sedangkan penjualan kredit adalah aktivitas penjualan yang

menimbulkan tagihan/klaim/piutang kepada pernbeli (customer) sehingga penjual

tidak menerima uang tunai pada saat barang diserahkan kepada pembeli (customer).

Page 37: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

20

Berikut adalah prosedur penjualan yang ada di perusahaan:

Gambar 2.1

Model siklus penerimaan kas (penjualan)

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:166)

Sedangkan prosedur sistem informasi akuntansi penjualan secara kredit dan

tunai memiliki tahap yang berbeda. Berikut akan dijabarkan terkait dengan tahapan

tersebut.Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:166) prosedur penjualan kredit terdiri dari

aktivitas:

1. Permintaan informasi persediaan barang/jasa.

2. Penerimaan pesanan penjualan (order penjualan).

3. Pengecekan persediaan dan harga.

4. Persetujuan Kredit.

5. Pengambilan Barang/persediaan

6. Pembuatan faktur penjualan

7. Pengiriman barang.

8. Pencatatan transaksi.

9. Penagihan.

Atas 9 tahapan tersebut masing – masing memiliki penjelasan pada setiap

prosedurnya yang di gambarkan dalam flowchart agar mempermudah dalam

pemahaman.

Bukti

Penerimaan

Faktur Jual

Faktur Jual

Persediaan

Barang

Penagihan

Piutang Dagang

Pengiriman

Order Jual

Konsumen

Page 38: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

21

Bagian Kredit

Gambar 2.2

Penerimaan Order Penjualan

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:167)

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:167) prosedur atas penerimaan order penjualan

yakni:

1. Sales order dari konsumen diterima oleh perusahaan dan sales order di proses

secara manual. Proses pemesanan dilakukan oleh perusahaan dengan

memastikan harga dan persediaan barang sesuai dengan sales order, jika sesuai

maka ke tahap berikutnya tetapi jika tidak sesuai maka mengembalikan surat

order kepada konsumen.

2. Selanjutnya jika so sudah sesuai maka ke bagian kredit untuk proses acc

pesanan dan pembuatan faktur pajak penjualan.

Gambar 2.3

Prosedur persetujuan kredit

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:168)

DB Penjualan DB Kredit

Pemrosesan

Kredit Entry Order

Acc Kredit Sales Order

Acc Pesanan

Kredit

1

DB Harga DB. Pesanan

Sales Order

SO

Sales Order

Proses

pesanan

Input SO

Page 39: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

22

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:168) prosedur persetujuan kredit yakni:

1. Setelah sales order sudah diterima sebagai penjualan maka bagian kredit akan

mengecek identitas konsumen/pelanggan apakah layak diberikan piutang atau

tidak atas order tersebut, jika layak maka ke tahap berikutnya yakni

pengambilan barang pada bagian gudang.

Gambar 2.4

Prosedur pengambilan barang dari gudang

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:169)

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:169) prosedur pengambilan barang dari bagian

gudang barang jadi yakni:

1. Dari bagian kredit menyetujui piutang atas pesanan penjualan maka bagian

penjualan akan meminta sejumlah barang yang sesuai dengan sales order

dikirim kepada konsumen dengan menyerahkan dokumen persetujuan ke

bagian gudang barang jadi.

2. Berdasarkan dokumen persetujuan kredit tersebut bagian gudang barang jadi

mempersiapkan pengambilan barang dengan membuat dokumen pengambilan

barang.

3. Selanjutnya bagian gudang akan mencocokkan dokumen persetujuan kredit

dengan sales order dan data persediaan yang telah disimpan pada data base

pesanan dan persediaan perusahaan. Apabila kedua data tersebut telah sesuai

maka bagian gudang barang jadi akan mengeluarkan persediaan sejumlah

yang tertera pada dokumen – dokumen tersebut (sales order, persetujuan kredit

Acc pesanan

kredit

Daftar

pengambilan

barang

Daftar

pengambilan

barang

Proses

Pengiriman

Ambil

Pesanan

DB Pesanan Siapkan daftar

pengambilan

barang

2

1

DB Persediaan

Page 40: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

23

dan daftar pengambilan barang) ke bagian pengiriman barang beserta

tembusan daftar pengambilan barangnya.

Customer

Gambar 2.5

Prosedur Pengiriman Barang

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:170)

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:170) prosedur pengiriman barang yakni:

1. Setelah menerima barang dan daftar pengiriman barang dari bagian gudang

barang jadi, bagian pengiriman melakukan aktivitas pengepakan barang dan

membuat daftar pengepakan barang.

2. Selanjutnya bagian pengiriman mengirimkan barang yang dipesan kepada

konsumen.

Daftar

pengambilan

dengan barang

Cocokan

pengiriman

Daftar

pengepakan

Daftar

pengambilan

dengan barang

Daftar

penagihan

DB Pesanan

Proses

Pengiriman

Page 41: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

24

Gambar 2.6

Prosedur penagihan piutang pada customer

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:171)

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:171) prosedur penagihan piutang dagang yakni:

1. Setelah barang sudah sampai di tempat konsumen dan disepakatinya sejumlah

tagihan yang disetujui maka bagian penagihan berdasarkan jumlah tagihan

yang jatuh tempo akan melakukan penagihan kepada konsumen dengan

terlebih dahulu mengecek daftar penagihan yang telah disepakati oleh

konsumen dalam data base pesanan, apabila sudah sesuai langkah selanjutnya

bagian penagihan akan mempersiapkan faktur penjualan yang akan langsung

ditagihkan kepada konsumen.

2. Selain itu bagian penagihan juga menyiapkan transaksi penjualan kredit secara

periodik dengan membuat voucher jurnal yang akan diserahkan kepada bagian

buku besar.

Gambar 2.7

Prosedur pencatatan piutang dagang

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:171)

Daftar

Penagihan

Faktur

Voucher

Jurnal

DB Pesanan

Menyiapkan

faktur

Siapkan Entri

Jurnal

Pemrosesan

Faktur

3

Customer

Daftar Posting

Faktur

Menyiapkan

posting faktur

DB Pesanan

Evaluasi dan

input Posting

Kontrol Total

DB Buku Besar

Piutang

4

Posting Faktur

Page 42: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

25

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:171) prosedur pencatatan piutang dagang yakni:

1. Proses awal bagian piutang melakukan pengecekan pada sales order yang telah

disetujui dari database pesanan selanjutnya menyiapkan daftar posting

piutang.

2. Kemudian bagian piutang menginput data faktur penjualan yang akan

diposting ke dalam pemrosesan komputer selanjutnya dimana data postingan

di simpan dalam database piutang pelanggan, hasil dari proses ini adalah

dokumen kontrol total tentang piutang setiap konsumen yang kemudian

diserahkan ke bagian buku besar untuk dicatatkan dengan transaksi – transaksi

lainnya.

Gambar 2.8

Prosedur pencatatan transaksi penjualan dan piutang dagang dalam buku besar

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:172)

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:172) prosedur pencatatan transaksi penjualan dan

piutang dagang dalam buku besar yakni:

1. Dimulai dari diterimanya dokumen batch control total dari bagian pitang

dagang dan voucher jurnal dari bagian penagihan, lalu membandingkan kedua

dokumen tersebut untuk kemudian diproses dalam pencatatan buku besar

apabila informasi yang disajikan keduanya memang sudah sesuai/cocok.

2. Hasil pencatatan buku besar akan di simpan dalam database buku besar

perusahaan.

Sedangkan untuk sistem penjualan tunai menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:173)

terdiri atas 2 tahapan, yakni:

1. Penginputan data penjualan oleh bagian penjualan.

2. Pencatatan penerimaan kas dan penyetoran kas ke bank

4 Kontrol Total

Input data untuk

membandingkan

Pemrosesan

Buku Besar DB Buku Besar

3 Voucher Jurnal

Page 43: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

26

Atas 2 tahapan tersebut masing – masing memiliki penjelasan pada setiap

prosedurnya yang di gambarkan dalam flowchart agar mempermudah dalam

pemahaman.

Gambar 2.9

Prosedur penginputan data penjualan

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:174)

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:174) prosedur penginputan data penjualan yakni:

1. Bagian penjualan input data – data barang yang dibeli beserta jumlah barang

yang di beli konsumen ke dalam program komputer, dimana komputer akan

menginformasikan harga, total harga, diskon, pajak dan informasi lainnya

untuk diinput ke dalam faktur pajak penjualan tunai.

2. Setelah data lengkap maka bagian penjualan mencetak faktur penjualan dan

diserahkan ke konsumen.

3. Proses selanjutnya input transaksi penjualan tunai ke dalam database

penjualan perusahaan sehingga menghasilkan voucher jurnal penjualan.

Input data

penjualan

Pemrosesan

Faktur

Penjualan

DB Penjualan

DB Persediaan Faktur

Penjualan

Proses transaksi

penjualan tunai

Siapkan Entri

Jurnal

Barang yang dibeli

customer

Voucher Jurnal

Customer

Page 44: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

27

Ke Bank

Gambar 2.10

Prosedur transaksi penerimaan kas dan penyetoran kas ke bank

Sumber : Lilis dan Sri Dewi (2011:175)

Dari Penjualan

Tunai

Bukti Setoran

Kas beserta kas

DB Penerimaan

Kas

Input Penerimaan

Kas

Hitung

Penerimaan kas

Proses Jurnal

Penerimaan

Kas

Bukti Setoran

acc

Siapkan

slip

setoran

Kas masuk

yang sudah di

hitung

Kas masuk yang

sudah di hitung

Slip setoran

tunai

Validasi Slip

Setoran

Tunai

Slip setoran

tunai acc

Setorkan semua

penerimaan kas

Laporan

Penerimaan

Page 45: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

28

Menurut Lilis dan Sri Dewi (2011:174) prosedur penerimaan kas dan penyetoran kas

ke bank yakni:

1. Bagian penerimaan kas menerima bukti setoran kas beserta uang tunainya dari

bagian penjualan dan melakukan perhitungan uang yang diterima dicocokan

dengan bukti setoran jika uang sudah sesuai maka langkah selanjutnya input

transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas yang disimpan pada

database perusahaan, output dari proses ini adalah laporan penerimaan kas

yang di cetak secara periodik.

2. Kemudian bagian penerimaan kas melakukan pengisian slip setoran tunai ke

bank lalu menyetorkan uang beserta slip setoran ke bank, slip setoran yang

sudah di validasi bank dipakai sebagai arsip perusahaan sebagai bukti fisik

apabila dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan (auditor,

manajemen, pimpinan, dll).

2.2.3 Sistem Pengendalian Internal

2.2.3.1 Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Mulyadi (2016:129) sistem pengendalian internal meliputi “struktur

organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi

dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

Menurut Diana dan Setiawati (2011:82) pengendalian internal adalah “semua

rencana organisasional, metode dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan

usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan

data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung

dipatuhinya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan”.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:319.2) pengendalian

internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajeman dan

personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai

tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini yaitu: keandalan pelaporan

Page 46: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

29

keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan kepatuhan terhadap hukum serta

peraturan yang berlaku.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal sangat

dibutuhkan oleh perusahaan selain terkait dengan keakuratan data akuntansi, efisiensi

operasional juga kepatuhan akan peraturan hukum yang berlaku. Salah satu cara untuk

mencapai pengendalian internal yang baik adalah perusahaan harus memiliki sistem

informasi akuntansi yang sesuai dengan standar.

2.2.3.2 Unsur Sistem Pengendalian Internal

Pengendalian internal perusahaan merupakan salah satu faktor suatu sistem

informasi berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhan perusahaan. Menurut Gregorius

Chandra dkk (2015:37) pengendalian internal terdiri dari 5 komponen yakni:

1. Integritas dan nilai – nilai etika, pelanggaran etika dan kurangnya integritas

sering kali terjadi, misalnya manajer pembelian menerima suap dari pemasok

agar tetap membeli produk pemasok meskipun tidak sesuai dengan spesifikasi

produk yang dibutuhkan.

2. Komitmen terhadap kompetensi, kompetensi karyawan sangat penting untuk

mengfungsikan proses pengendalian internal.

3. Filosofi manajemen dan gaya operasi, pengedalian yang efektif diawali

dengan filosofi manajemen. Apabila manajemen meyakini bahwa pengedalian

merupakan hal yang penting, maka kebijakan dan prosedur pengendalian yang

efektif akan diterapkan. Kesadaran akan pentingnya pengedalian tersebuta

akan dikomunikasikan ke bawahan melalui gaya operasi manajemen.

4. Struktur organisasi, ditentukan oleh pola otorisasi dan tanggung jawab dalam

perusahaan dan juga menggambarkan pola komunikasi formal dalam

organisasi.

5. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia, meliputi pembagian tugas,

penyeliaan, dan rotasi jabatan. Pembagian tugas yang efektif tergantung pada

perencanaan atas semua prosedur secara tepat dan rinci serta penugasan yang

tepat ke karyawan. Penyeliaan (supervison) merupakan pemantauan secara

langsung terhadap kinerja karyawan. Rotasi jabatan membuat karyawan pata

memeriksa dan meverifikasi pekerjaan karyawan lain selama melaksanakan

tugas dalam periode tertentu dimana dalam situasi darurat dapat melakukan

penggantian karyawan dengan mudah.

Page 47: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

30

Pada 5 komponen tersebut terdapat penilain risiko yakni proses identifikasi,

analisis, dan pengelolaan risiko yang berkaitan dengan pencapaian tujuan

pengendalian internal. Sedangkan menurut COSO sistem pengendalian internal

memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Sistem pengedalian intern merupakan sebuah proses, sehingga tidak pernah

berhenti bekerja.

2. Sangat dipengaruhi oleh orang dari berbagai tingkatan manajemen di dalam

perusahaan.

3. Hanya dapat memberikan perlindungan secara reasonable (sewajarnya),

karena harus memperhatikan keuntungan dan kerugian (cost and benefit).

4. Ditunjukan untuk melindungi tujuan perusahaan secara keseluruhan, tidak

hanya terhadap laporan keuangan saja.

5. Memiliki berbagai komponen yang berbeda – beda fungsinya namun saling

terkait.

Menurut Mulyadi (2016:130) unsur pokok sistem pengendalian internal

adalah:

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

Meliputi: (a) harus dipisahkan fungsi – fungsi operasi dan penyimpanan dari

fungsi akuntansi, (b) suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh

untuk melaksanakan seluruh tahap suatu transaksi

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

yang cukup terhadap aset, utang, pendapatan, dan beban. Dimana dalam

organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk

otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi dan prosedur pencatatan yang baik

akan menjamin data yang direkam dalam formulir dicatat dalam catatan

akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi. Meliputi: (1) penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang, (2)

pemeriksaan mendadak (surprised audit), (3) setiap transaksi tidak boleh

dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi,

Page 48: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

31

tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain, (4) perputaran

jabatan (job rotation), (5) keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang

berhak, (6) secara periodic diadakan pencocokan antara fisik aset dengan

catatannya, dan (7) pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk

mengecek efektivitas unsur – unsur sistem pengendalian internal yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya Meliputi: seleksi

calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaanya dan

pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan

sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya.

2.2.3.3 Tujuan Sistem Pengendalian Internal

Suatu pengendalian ada bertujuan untuk melindungi harta kekayaan

perusahaan, meningkatkan akurasi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi

yang dijalankan oleh perusahaan, meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan sehingga

dalam berbagai kegiatan dapat dilakukan penghematan, meningkatkan kepatuhan

terhadap kebijakan manajemen (Winarno, 2006:11.6).

Sedangkan menurut Mulyadi (2016:140) tujuan pengendalian internal

akuntansi adalah sebagai berikut:

1. Menjaga aset perusahaan:

a. Penggunaan aset perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah

ditetapkan. Meliputi: pembatasan akses langsung terhadap aset dan akses

tidak langsung terhadap aset.

b. Pertanggungjawaban aset perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan

aset yang sesungguhnya ada. Meliputi: pembandingan secara periodic

antara catatan akuntansi dengan aset yang sesungguhnya ada dan

rekonsiliasi antara catatan akuntansi yang diselenggarakan.

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi:

a. Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan.

Meliputi: pemberian otorisasi oleh pejabat yang berwenang dan

pelaksanaan transaksi sesuai dengan otorisasi yang diberikan oleh pejabat

yang berwenang.

b. Pencatatan transaksi yang terjadi dalam catatan akuntansi. Meliputi: (1)

pencatatan semua transaksi yang terjadi, (2) transaksi yang dicatat adalah

benar – benar terjadi, (3) transaksi dicatat dalam jumlah yang benar, (4)

transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang seharusnya, (4) transaksi

dicatat dengan penggolongan yang seharusnya, dan (5) transaksi dicatat

dan diringkas dengan teliti.

Page 49: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

32

2.2.4 e-Faktur

2.2.4.1 Sejarah dan Pengertian e-Faktur

Menurut Edy Suprianto (2011:1) pajak adalah iuran atau pungutan wajib yang

dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran

rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara

langsung.

Penerimaan atas pajak sendiri di Indonesia terbagi atas 2 yakni pajak dalam

negeri dan pajak perdagangan internasional. Data dari badan pusat statistik

menunjukan bahwa penerimaan pajak dalam negeri meliputi: pajak penghasilan, pajak

pertambahan nilai, pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan, cukai dan pajak lainnya.

Sedangkan pajak perdagangan internasional meliputi bea masuk dan pajak

eksport. Dibandingkan dengan pajak perdagangan internasional, pajak dalam negeri

lebih banyak menyumbang ke APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai memberikan sumbangan terbanyak

dibandingkan lainnya.

Menurut data badan pusat statistik dalam website www.bps.go.id terjadi

kenaikan pada penerimaan pajak pertambahan nilai selama 3 tahun terakhir yakni

tahun 2016 Rp 412,21 miliar, 2017 Rp 475,48 miliar dan 2018 Rp 541,80 miliar.

Kenaikan tersebut bukanlah tanpa alasan melainkan efek dari kebijakan pemerintah

berhubungan dengan pungutan pajak pertambahan nilai.

Faktur pajak merupakan alat pemerintah untuk mengambil pungutan pajak

pertambahan nilai. Menurut Dirjen Pajak dalam website www.pajak.go.id faktur pajak

Page 50: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

33

adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak yang melakukan

penyerahan barang kena pajak atau penyerahan jasa kena pajak.

Pengusaha kena pajak (Trisni dan Tarsis, 2012:145) adalah orang pribadi atau

badan yang melakukan penyerahan BKP dan JKP di dalam daerah pabean yang

dikenakan pajak berdasar UU PPN tidak termasuk pengusaha kecil kecuali pengusaha

kecil yang memilih dikukuhkan sebagai PKP (pengusaha kena pajak).

Barang kena pajak (Trisni dan Tarsis, 2012:144) adalah barang berwujud yang

menurut sifat/hukumnya dapat berupa barang bergerak/barang tidak bergerak dan

barang tidak berwujud yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.

Jasa kena pajak (Trisni dan Tarsis, 2012:145) adalah setiap kegiatan pelayanan

berdasarkan suatu perikatan/perbuatan hukum yang menyebabkan suatu

barang/fasilitas/kemudahan/hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dipakai

untuk menghasilkan barang karena permintaan/pemesanan dengan bahan dan atas

petunjuk pemesanan yang dikenakan pajak berdasarkan UU PPN.

Dalam prakteknya pembuatan faktur pajak oleh pengusaha kena pajak dan

pelaporannya kepada kantor pajak mengalami banyak kecurangan di antaranya

terbitnya faktur pajak fiktif, faktur pajak ganda, faktur pajak yang terlambat di

terbitkan dan perusahaan yang menerbitkan faktur pajak seharusnya tidak berhak

menerbitkan.

Dari beberapa faktor tersebut pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak

(DJP) membuat kebijakan yakni aplikasi e-Faktur. E-faktur menurut Dirjen pajak

dalam www.pajak.go.id adalah faktur pajak berbentuk elektronik yang dibuat melalui

aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat

Jenderal Pajak.

Page 51: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

34

Pemberlakuan e-Faktur dilakukan secara bertahap sejak 1 Juli 2015 pengusaha

kena pajak yang terdaftar pada kantor pelayanan pajak di Jawa dan Bali wajib

menggunakannya. Dan pada 1 Juli 2016 e-Faktur secara serentak di berlakukan di

seluruh wilayah Indonesia.

2.2.4.2 Tujuan e-Faktur

Suatu kebijakan diterapkan pasti memiliki tujuan tersendiri begitu pula dengan

adanya aplikasi e-Faktur. Menurut Kementrian keuangan dalam website tujuan e-

Faktur www.kemenkeu.go.id, yaitu:

1. Menghindari upaya pemalsuan faktur karena nomor seri faktur pajak melalui

tahapan validasi yang ketat.

2. Mengurangi restistusi sehingga dapat memperbaiki sumbangan dari pajak

pertambahan nilai.

Menurut Direktorat jenderal pajak dalam website www.pajak.go.id tujuan

adanya aplikasi e-Faktur adalah :

1. Memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bagi pengusaha kena

pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan khususnya pembuatan faktur

pajak.

2. Karena aplikasi e-Faktur terhubung dengan aplikasi e-SPT memudahkan

perusahaan dalam pelaporan dan untuk pemerintah juga dalam segi

pengawasan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya aplikasi e-Faktur di

Indonesia adalah untuk meningkatkan penghasilan pajak pertambahan nilai serta

kemudahan dan keamanan bagi perusahaan dalam pembuatan faktur pajak dan

pelaporan SPT (surat pemberitahuan tahunan).

Page 52: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

35

2.2.4.3 Dasar hukum e-Faktur

Pemberlakuan aplikasi e-Faktur diatur dalam:

1. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-136/PJ/2014 tentang

Penetapan Pengusaha Kena Pajak yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak

Berbentuk Elektronik, mulai tanggal 1 Juli 2016 Pengusaha Kena Pajak (PKP)

yang dikukuhkan pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah

DJP di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Papua, dan

Maluku diwajibkan membuat Faktur Pajak berbentuk elektronik (e-Faktur)

melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan

oleh Direktorat Jenderal Pajak.

2. PKP yang tidak membuat e-Faktur atau membuat e-Faktur yang tidak

mengikuti tata cara yang telah ditentukan, dianggap tidak membuat Faktur

Pajak dan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen)

dari Dasar Pengenaan Pajak.

Atas landasan tersebut menjadi upaya bagi setiap pengusaha kena pajak untuk

meminimalisir kesalahan dalam penggunaan aplikasi e-Faktur.

2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.11

Kerangka konseptual SIA penjualan pada PT. JASINDO LINTASTAMA

Sumber: diolah oleh Peneliti (2019)

Sistem informasi akuntansi penjualan

Pengendalian internal

Struktur

Organisasi

Sistem wewenang

& prosedur

Praktek yang

sehat

Karyawan dengan

mutu sesuai

Page 53: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

36

2.4 Research Question dan Model Analis

2.4.1 Research Question

Penelitian suatu peristiwa yang dibuatkan karya ilmiahnya ada karena

berbagai macam pertanyaan yang muncul baik bagi penulis dan perusahaan. Oleh

karena itu disini penulis akan menjabarkan tentang main research dan mini research

atas karya ilmiah ini.

1. Main Research Question:

a. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di PT. JASINDO

LINTASTAMA kaitannya dengan meningkatkan pengendalian internal di

perusahaan ?

2. Mini Research Question:

a. Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan yang terjadi di PT.

JASINDO LINTASTAMA ?

b. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan yang berjalan saat ini di PT.

JASINDO LINTASTAMA dapat meningkatkan pengendalian internal

perusahaan ?

c. Bagaimana analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan untuk

meningkatkan pengendalian internal pada PT. JASINDO LINTASTAMA ?

Page 54: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

37

2.4.2 Model Analisis

2.4.2.1 Bagan Model Analisis

Gambar 2.12

Bagan model analisis sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. JASINDO

LINTASTAMA

Sumber: diolah oleh Peneliti (2019)

2.4.2.2 Proporsi yang digunakan

Proporsi adalah sesuatu yang mengarah penelitian pada yang harus diselidiki

dalam ruang lingkupnya Yin (2011:29). Adapun proporsi penelitian ini adalah

“Analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan untuk meningkatkan

pengendalian internal pada PT JASINDO LINTASTAMA di Jakarta”.

Mengidentifikasi data dari sistem informasi akuntansi penjualan dan

pengendalian internal pada PT. JASINDO

Menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal

yang diterapkan pada PT. JASINDO LINTASTAMA

Mengevaluasi sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal

yang ada terkait dengan permasalahan internal di perusahaan terkait lamanya

proses penagihan ke konsumen

Merekomendasikan sistem informasi akuntansi penjualan yang dan usulan

terhadap pengendalian internal yang ada di perusahaan

Kesimpulan dan saran

Page 55: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

38

2.4.2.3 Penegasan Proporsi

Berikut adalah penegasan logis antara proporsi dengan data yang dapat dilihat

pada tabel.

Tabel 2.4

Penegasan logis antara proporsi dan data

Proporsi Data

Penerapan sistem informasi akuntansi

penjualan untuk meningkatkan

pengendalian internal pada PT.

JASINDO LINTASTAMA

1. Deskripsi obyek penelitian

2. Struktur organisasi perusahaan

3. Obyek usaha dan data yang digunakan

pada prosedur penjualan

4. Penjelasan bagan alur sistem informasi

akuntansi penjualan yang telah ada di

perusahaan

Sumber: data diolah peneliti (2019)

2.4.2.4 Desain Studi Penelitian

Tabel 2.5

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Pengendalian Internal pada

PT. JASINDO LINTASTAMA

Research Question Sumber data,

metode

pengumpulan dan

analisis data

Aspek - aspek

praktis

Justifikasi

Main Research

Question:

1. Bagaimana sistem

informasi akuntansi

penjualan yang ada di

PT. JASINDO

LINTASTAMA

kaitannya dengan

meningkatkan

pengendalian internal di

perusahaan ?

Dari perusahaan:

Interview

1. Accounting

manajer

2. Karyawan

bagian pajak dan

penagihan

3. Karyawan

bagian pembuat

dokumen

4. Karyawan lain

melalui

percakapan sehari

- hari

Mendapatkan

akses melalui

rekan kerja

penulis

Interview

dilakukan dengan

tatap mula

1. Observasi

dengan melihat

catatan yang

berhubungan

dengan proses

aktivitas penjualan

2. Interview

penulis dengan

melakukan tanya

jawab dengan

narasumber

Sumber: data diolah peneliti (2019)

Page 56: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

39

Research Question Sumber data,

metode

pengumpulan dan

analisis data

Aspek - aspek

praktis

Justifikasi

Mini Research

Question:

1. Bagaimana sistem

informasi akuntansi

penjualan yang terjadi

di PT. JASINDO

LINTASTAMA?

1.

2. Apakah sistem

informasi akuntansi

penjualan yang berjalan

saat ini di PT.

JASINDO

LINTASTAMA dapat

meningkatkan

pengendalian internal

perusahaan ?

3. Bagaimana analisis

terhadap sistem

informasi akuntansi

penjualan untuk

meningkatkan

pengendalian internal

pada PT. JASINDO

LINTASTAMA ?

Observasi

partisipasif

Analisa dokumen:

Berbagai dokumen

perusahaan terkait

dengan order

pengiriman barang

ekspor & impor

serta SIA

penjualan di

perusahaan.

Dari luar

perusahaan:

Seseorang

konsultan sistem

yang

berpengalaman

Seseorang

konsultan pajak

yang

berpengalaman

Observasi

perusahaan

peneliti terlibat

sebagai

karyawan

3. Dokumentasi

dengan membaca

buku yang ada

hubungannya

dengan

permasalahan

yang diteliti

Sumber: data diolah peneliti (2019)

Page 57: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Proses Berpikir

Tinjauan Teoritis Tinjauan Empiris a) Mahsina dkk (2017)

Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern Pada PT.

Mutiara Cahaya Plastindo

b) Nuryanti dan Suprantiningrum (2016)

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas (Studi Kasus

pada UD. Praktis di Magetan)

c) Sinta Dwi Prana Dewi dkk (2015)

Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan dan

Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan

Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada PT. Enseval

Putera Megatrading Tbk Malang)

d) Widia Afriani Perangin – angin dkk (2016)

Pengaruh Perceived Usefulness dan Perceived Ease Of

Use Terhadap Attitude Toward Using E-Faktur

konsumen di perusahaan expedisi

a) Mulyadi (2016)

Sistem Akuntansi

b) Diana dan Setiawati (2011)

Sistem Informasi akuntansi

c) Winarno (2006)

Sistem Informasi akuntansi

d) Gregorius Chandra dkk

(2015)

Sistem Informasi akuntansi

e) Lilis dan Sri Dewi (2011)

Sistem Informasi akuntansi

Skripsi

Research Question

Bagaimana sistem informasi akuntansi penjualan yang ada di PT. JASINDO

LINTASTAMA kaitannya dengan meningkatkan pengendalian internal di perusahaan?

Metode Analisis

1. Mengidentifikasi data dari sistem informasi akuntansi penjualan dan

pengendalian internal pada PT. JASINDO

2. Menganalisis sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal

yang diterapkan pada PT. JASINDO LINTASTAMA

3. Mengevaluasi sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal

yang ada terkait dengan permasalahan internal di perusahaan terkait lamanya

proses penagihan ke konsumen

4. Merekomendasikan sistem informasi akuntansi penjualan yang dan usulan

terhadap pengendalian internal yang ada di perusahaan

Gambar 3.1

Kerangka proses berpikir

Sumber : diolah oleh peneliti (2019)

Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan

oleh penulis dalam menyusun proposal ini

Page 58: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

41

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menyusun proposal

ini adalah metode kualitatif, menurut Sugiyono (2013:14) metode kualitatif adalah

yang berlandaskan pada filsafat pospositivisme digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik

pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/ kualitatif,

dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna dari generalisasi. Penelitian ini

menggunakan metode kualitatif deskriptif.

3.3 Jenis dan Sumber data

3.3.1 Jenis Data

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, dengan cara melakukan

pengumpulan data dan informasi melalui obyek penelitian secara langsung melalui

wawancara, dokumentasi perusahaan dan analisis PT. JASINDO LINTASTAMA

Jenis data yang dikumpulkan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka nominal dan detail

customer yang tertera didalam bill of lading, proloss (profit and loss), BKK

(bukti kas keluar), invoice dan faktur penjualan pada perusahaan terkait sistem

informasi akuntansi penjualan dan penggunaan aplikasi e-Faktur.

2. Data Kualitatif, yaitu data verbal atau keterangan seperti informasi yang tidak

tertulis, baik mengenai perusahaan, struktur organisasi, tugas dan kewajiban,

serta data-data lain yang dianggap masih relevan dengan materi penelitian.

Page 59: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

42

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

1. Data primer merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan cara

langsung dari sumbernya. Data primer yang diperoleh peneliti antara lain:

a. Hasil observasi penulis pada PT. JASINDO LINTASTAMA

b. Hasil wawancara dengan pihak – pihak terkait khususnya mengenai sistem

informasi akuntansi penjualan, pengendalian internal dan penggunaan

aplikasi e-Faktur via skype yakni dengan :

1) Ibu Yum Faidah selaku accounting manajer

2) Ibu Trisna Septiani selaku staff accounting pajak

3) Ibu Wiwik Meliana selaku staff accounting

4) Ibu Tika Kurniawati selaku staff document

2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan secara tidak

langsung yang berupa informasi dari sumber tertulis yang diantaranya buku –

buku literature, jurnal, yang berhubungan dengan data primer yang diperoleh

dari perpustakaan. Serta dokumen – dokumen, bukti, ataupun pencatatan

tentang sistem informasi akuntansi dan pengendalian intenal yang dimiliki

perusahaan.

3.4 Batasan dan Asumsi Penelitian

3.4.1 Batasan Penelitian

Batasan masalah yang diteliti agar penelitian terfokus pada tujuan yang diteliti

yaitu terbatas pada ruang lingkup studi kasus analisis penerapan sistem informasi

akuntansi penjualan dan pengendalian internal pada PT. JASINDO LINTASTAMA.

Page 60: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

43

3.4.2 Asumsi Penelitian

Pada penelitian ini penulis berasumsi bahwa penerapan sistem informasi

akuntansi yang ada saat ini pada PT. JASINDO LINTASTAMA belum berlaku secara

efisien dan efektif serta kurangnya pengendalian internal di perusahaan membuat

masalah terkait validasi pada pengeluaran perusahaan dan dalam penagihan ke

konsumen yakni pada penggunaan aplikasi e-Faktur sering terjadi, oleh karena itu

perlunya analisis dan evaluasi kembali sistem yang sudah ada untuk dibuatkan

perancangan sistem yang baru agar sesuai dengan tujuan perusahaan.

3.5 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi penjualan

perusahaan yang berfokus untuk meningkatkan pengendalian internal terkait validasi

pada pengeluaran perusahaan dan dalam penagihan ke konsumen yakni pada

penggunaan aplikasi e-Faktur.

Penyampaian informasi kepada pihak yang membutuhkan harus efektif dan

efisien, artinya informasi yang disampaikan harus jelas dan ringkas. Penerapan sistem

yang ada dan proses pengihan kepada konsumen harus dilaksanakan dengan baik oleh

bag. keuangan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian atau pengamatan terhadap obyek untuk menjadi sasaran penelitian

pada PT. JASINDO LINTASTAMA

1. Observasi

Mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis langsung pada

perusahaan yang menjadi obyek penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Page 61: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

44

sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian internal perusahaan terkait

dengan penggunaan aplikasi e-Faktur.

Observasi yang dilakukan dalam penelitian terbagi atas dua tahap yaitu

observasi awal dan observasi mendalam. Observasi awal dilakukan untuk menemukan

permasalahan atau kendala yang terjadi di perusahaan. Observasi mendalam

dilakukan untuk menemukan permasalahan yang bisa dijadikan alat analisis dalam

pemecahan masalah yang terjadi.

2. Interview/ Wawancara

Mengadakan wawancara atau tanya jawab dengan pihak – pihak yang terkait

secara langsung via skype untuk mengadakan pengecekan terhadap sistem penagihan

dalam perusahaan. Wawancara dilakukan dengan cara wawancara tidak tersruktur

untuk mendapatkan informasi yang mendalam terkait sistem informasi akuntansi

penjualan dan pengendalian internal yang ada di perusahaan.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara mengutip data perusahaan yang ada

hubungannya dengan sistem penagihan. Beberapa data yang diperlukan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

a. Data satu order ekspor dan impor di dalam perusahaan berupa bill of

lading, proloss (profit and loss), invoice dan faktur pajak.

b. Data tugas (job description) pegawai di PT. JASINDO LINTASTAMA.

c. Data sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan di PT.

JASINDO LINTASTAMA.

d. Data tentang pengendalian internal di PT. JASINDO LINTASTAMA.

e. Struktur organisasi di PT. JASINDO LINTASTAMA.

Page 62: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

45

3.7 Teknis Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu

mengumpulkan informasi secara actual dan terperinci, menganalisis data untuk

memecahkan masalah yang dihadapi.

Model analisis data yang digunakan untuk menganalisis obyek penelitian pada

penelitian ini adalah model analisis data. Miles dan Hurbeman beranggapan bahwa

analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang secara bersamaan yaitu: reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemaparan secara rincin model analisis

data di atas sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari

catatan – catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus – menerus

selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung.

Sebenarnya bahkan sebelum data benar – benar terkumpul, antisipasi akan

adanya reduksi data sudah tampak waktu penelitinya memutuskan (acap kali tanpa

disadari sepenuhnya) kerangka konseptual wilayah peneliti, permasalahn peneliti, dan

pendekatan pengumpulan data yang mana yang dipilihnya.

Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya

(membuat ringkasan, mengkode, menelusuri tema, membuat gugus – gugus, membuat

Page 63: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

46

partisi, menulis memo). Reduksi data / proses – transformasi ini berlanjut terus

sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan bahwa reduksi data digunakan untuk

memilah dan memilih data yang relevan dan valid untuk dapat disajikan di hasil

penelitian.

b. Penyajian Data

Alur penting yang kedua dan kegiatan analisis adalah penyajian data. Miles

dan Huberman membatasi suatu “penyajian” sebagai sekumpulan informasi tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Beraneka penyajian yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari – hari

mulai dari alat pengukuran bensin, surat kabar, sampai layar komputer.

Penyajian – penyajian akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa

yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis ataukah mengambil tindakan

berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian – penyajian tersebut. Miles

dan Huberman yakin bahwa penyajian – penyajian yang lebih baik merupakan suatu

cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Penyajian – penyajian yang

dimaksud melipiti berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan.

Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam

suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian seorang penganalisis

dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan

yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang

dikiaskan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.

Page 64: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

47

c. Menarik Kesimpulan/ Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan dan

verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang penganalisiss kualitatif mulai

mencari arti benda – benda, mencatat keteraturan. Penjelasan konfigurasi –

konfigurasi yang mungkin, alur sebab – akibat, dan proposisi.

Peneliti yang berkompeten akan menangani kesimpulan – kesimpulan itu

dengan longgar, tetapi terbuka dan skeptis dan kesimpulan sudah disediakan mula –

mula belum jelas kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan

kokoh.

Kesimpulan – kesimpulan “final” mungkin tidak muncul sampai pengumpulan

data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan – kumpulan catatan lapangan,

pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang digunakan,

kecapakan peneliti, dan tuntutan – tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali

kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun seorang peneliti

menyatakan telah melanjutkannya “secara induktif”.

Penarikan kesimpulan pada penelitian yang dilakukan pada PT. JASINDO

LINTASTAMA diambil dari pengkajian permasalahan yang telah dirumuskan di bab

sebelumnya dengan mengacu pada data – data yang telah dikumpulkan dan telah

disajikan dengan relevan.

Page 65: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. JASINDO LINTASTAMA merupakan perusahaan swasta yang bergerak

di bidang freight forwarder dimana dalam permodalannya bersifat PMA (penanaman

modal asing). Perusahaan ini didirikan pada 10 November 1997 oleh Bapak Goh

Thiam Huat selaku Direktur Utama dan Sugeng Purnomo selaku Komisaris

berdasarkan akta pendirian 106 dengan nomor Keputusan Menteri Kehakiman

Republik Indonesia 02-14606.HT.01.01.TH.98.

Berdiri sejak tahun 1997 PT. JASINDO LINTASTAMA mengalami banyak

perkembangan di Indonesia yakni di bukanya 2 cabang perusahaan di Semarang pada

9 Maret 2001 dan Surabaya tanggal 30 Desember 2014. Keputusan untuk membuka

cabang tersebut menjadi salah satu hal yang baik bagi perusahaan terutama dalam

menerima konsumen baru serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar

lokasi perusahaan cabang.

Pembukaan cabang bukan satu – satunya perubahan yang terjadi di perusahaan

tetapi terdapat perubahan pada struktur organisasi yakni mengangkat Direktur an. Goh

Siew Yen yang tercantum pada akta perubahan 70 dengan nomor Keputusan Menteri

Kehakiman Republik Indonesia AHU-0000302.AH.01.03.TAHUN 2015.

PT. JASINDO LINTASTAMA adalah perusahaan freight forwarder yang

menerima pengurusan jasa pengiriman ekspor dan impor yang dalam mengoperasikan

Page 66: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

49

perusahaan memiliki SIUJPT (surat izin usaha jasa pengurusan transportasi) dengan

nomor : 060/N.15.1/31.73/-1.819.6/2018.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Suatu organisasi atau perusahaan pastilah berdiri karena suatu visi dan misi

maka dari itu berikut peneliti jabarkan terkait dengan visi dan misi dan PT. JASINDO

LINTASTAMA.

4.1.2.1 Visi Perusahaan

Pada PT. JASINDO LINTASTAMA dikenal istilah “we care, what you care”

yang berarti kita peduli akan apa yang anda pedulikan, dimana istilah ini tercetus dari

Direktur Utama Bapak Goh Thiam Huat yang beranggapan bahwa dalam menjalankan

perusahaan harus ada sikap peduli terhadap konsumen dan karyawan.

Arti dari kata “peduli” adalah bagi karyawan dalam hal melaksanakan

pekerjaan tertanam sifat peduli dan memiliki terhadap perusahaan sehingga senantiasa

giat dalam bekerja, sedangkan peduli terhadap konsumen adalah rasa memiliki

perusahaan terhadap barang milik konsumen dengan memberikan jasa terbaik dalam

hal pengiriman barang sampai ke tempat tujuan dengan baik.

4.1.2.1 Misi Perusahaan

Untuk mencapai visi perusahaan yakni “we care, what you care” maka misi

yang perlu di ambil oleh perusahaan untuk mencapainya adalah memberikan reward

atau bonus kepada karyawan yang kinerjanya dianggap baik oleh perusahaan.

Mengadakan karya wisata setiap tahunnya untuk mempererat hubungan antara

karyawan dan perusahaan.

Sedangkan misi yang harus di lakukan perusahaan terhadap konsumen adalah

memberikan jasa terbaik ke konsumen dengan harga yang lebih murah di bandingkan

Page 67: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

50

perusahaan jasa lainnya agar menjadi pelanggan perusahaan. Jika terjadi masalah

terkait dengan barang pengiriman selalu memberikan solusi terbaik kepada konsumen

agar mengurangi biaya yang nantinya timbul.

4.1.3 Lokasi Perusahaan

PT. JASINDO LINTASTAMA adalah perusahaan yang memiliki dua cabang

di Surabaya dan Semarang dimana kantor pusatnya terletak di DKI Jakarta tepatnya di

Jl. Tangki Sekolah No.56 AA, RT.03 RW.06 Kel. Mangga Besar Kec. Tamansari

Kota Administrasi Jakarta Barat.

Sedangkan untuk kantor cabang Semarang terletak di Jl. Semarang Indah Blok

D.XI/7 K Kel. Tawang Mas Kec. Semarang Barat dan cabang Surabaya di Jl.

Petemon Barat No.258 Kel. Petemon Kec. Sawahan.

4.1.4 Struktur Organisasi

Perusahaan dalam mencapai tujuannya memerlukan struktur organisasi yang

baik untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan usaha. PT. JASINDO

LINTASTAMA mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

1. Direktur Utama

Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi pada PT. JASINDO

LINTASTAMA. Direktur membawahi divisi accounting, document dan

(Customer Service) serta administration .

2. Komisaris

Komisaris merupakan salah satu pemegang saham di perusahaan yang

membawahi divisi operasional.

Page 68: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

51

3. Direktur

Direktur pada PT. JASINDO LINTASTAMA membawahi divisi marketing

dan mengatur penjualan di perusahaan.

4. Marketing

Bagian ini bertugas untuk mencari order untuk perusahaan. Menerima

complain, saran dan kritik dari konsumen untuk dijadikan acuan dalam

meningkatkan kepercayaan konsumen.

5. Document dan CS (Customer Service)

Bagian ini bertugas untuk memonitoring proses pengiriman barang konsumen

dan membuat dokumen pendukung yang dibutuhkan.

6. Accounting

Bagian ini bertugas untuk memproses tagihan kepada konsumen, mengawasi

pelunasan dan membuat laporan keuangan perusahaan.

7. Operasional

Bagian ini bertugas untuk membantu perusahaan dalam hal kegiatan di

lapangan seperti pembelian peralatan, perlengkapan perusahaan dan

pengambilan B/L dan DO di carrier atau pelayaran.

8. Pricing

Bagian ini bertugas untuk mencari harga untuk proses pengiriman barang

seperti biaya di kapal, harga trucking dan harga custom untuk proses

memasukan barang ke dalam cargo atau container.

Page 69: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

52

9. Administration

Bagian ini bertugas untuk mengurus administasi perusahaan seperti perekrutan

karyawan baru, absensi, dan surat ijin usaha yang perlu dimiliki oleh

perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT. JASINDO LINTASTAMA dapat

dilihat pada gambar berikut.

Page 70: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

53

STRUKTUR ORGANISASI PT JASINDO LINTASTAMA

DIREKTUR UTAMA KOMISARIS MR. GOH THIAM HUAT MR. SUGENG PURNOMO

DIREKTUR MS. GOH SIEW YEN

MARKETING DOCUMENT & CS ACCOUNTING OPERASIONAL PRICING ADMINISTRATION

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.1 Struktur organisasi

Page 71: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

54

4.2 Data dan Hasil Analisis

4.2.1 Sistem Penjualan pada PT. JASINDO LINTASTAMA

PT. JASINDO LINTASTAMA adalah perusahaan freight forwarder yang

menerima jasa pengurusan pengiriman barang baik ekspor dan impor dimana dalam

prosedurnya dapat dijelaskan sebagai berikut

1. Prosedur Pengurusan Ekspor Barang

a. Dimulai dari bagian pricing mencari harga terbaik ke carrier atau pelayaran

atas pengiriman satu kontainer, lalu setelah memperoleh harga tersebut bagian

pricing membuat quotation atau penawaran harga.

b. Quotation tersebut diberikan ke bagian marketing untuk ditawarkan kepada

konsumen, jika harga sesuai maka konsumen akan melakukan order

pengiriman barang ekspor dengan mengirimkan SI (Shipping Instruction) via

email ke perusahaan atau biasa dalam perusahaan dagang disebut PO

(Purchase Order). Shipping Instruction diterima oleh bagian CS (customer

service).

c. Setelah menerima SI dari konsumen atau shipper bagian CS (customer

service) akan melakukan booking ke pelayaran untuk mendapatkan DO

(Delivery Order).

d. Setelah mendapatkan DO (Delivery Order) dari pelayaran, maka CS bertugas

memproses acc ke kantor (dalam hal ini direktur) dengan menggunakan

dokumen berupa SI dan DO, jika kantor sudah acc maka DO bisa diberikan ke

shipper via email agar bisa proses mengambil container kosong dan

melakukan stuffing.

Page 72: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

55

e. Bagian CS lalu membuka file yang berisi SI dari shipper dan DO dari

pelayaran untuk kemudian diberikan kepada bagian document. Setelah

menerima file dari CS maka bagian document membuat proloss (profit and

loss) untuk diberikan ke bagian accounting.

f. Setelah menerima proloss (profit and loss) dari dokumen, accounting

memproses biaya yang harus dibayarkan ke pelayaran dan membayar saat

kapal berangkat. Disaat bersamaan bagian dokumen meminta data atas barang

ke shipper untuk memproses pembuatan bill of lading dari pelayaran. Data

yang diterima dari shipper diberikan kepada pelayaran untuk dibuatkan draft

B/L.

g. Draft B/L yang diterima via email dari pelayaran akan di teruskan ke shipper

oleh bagian document untuk di cek apakah data sudah benar dan sesuai, jika

sudah maka shipper akan kirim kembali via email ke bag. dokumen.

h. Draft B/L ok dari shipper di e mail kembali ke pelayaran untuk dibuatkan bill

of lading. Setelah kapal berangkat bag. document akan meminta bag.

operasional untuk memproses pengambilan B/L ke pelayaran.

i. Bag. operasional lalu memproses pengambilan B/L ke pelayaran dengan

membawa draft B/L shipper yang sudah sesuai dari bag. document dan bukti

pembayaran ke pelayaran dari accounting.

j. Di saat pengambilan B/L bag. accounting memproses tagihan kepada shipper

dengan membuat invoice dan faktur pajak yang sesuai dengan B/L lalu

dikirimkan via email ke shipper.

Page 73: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

56

k. Bag. operasional memberikan B/L dari pelayaran ke bag. document untuk di

simpan dan menunggu konfirmasi pembayaran konsumen dari bag.

accounting.

l. Jika penjualan secara tunai maka setelah menerima pembayaran dari shipper,

bag. accounting membuat bukti penerimaan kas dan diberikan ke bag.

document beserta invoice dan faktur pajak. Lalu bag. document memberikan

B/L, invoice dan faktur pajak kepada shipper.

m. Jika penjualan secara kredit maka bag. document langsung memberikan B/L

ke shipper tanpa invoce dan faktur pajak dengan terlebih dahulu menerima

surat kredit atau letter of credit dari shipper yang telah divalidasi oleh direktur

dan marketing dari bag. accounting. Untuk invoice dan faktur pajak akan

diberikan ke shipper oleh bag. accounting setelah dilakukan pelunasan.

2. Prosedur Pengurusan Impor Barang

a. Berbeda dengan prosedur ekspor, jika impor bag. pricing dan marketing tidak

ikut andil karena konsumen langsung menggunakan jasa perusahaan tanpa

quotation.

b. Bag. CS menerima instruksi dari konsumen atau consignee untuk memproses

pengambilan DO ke pelayaran dengan memberikan B/L dari shipper. Disaat

yang bersamaan CS membuat proloss (profit and loss) untuk diberikan ke bag.

accounting yang sudah di isi biaya yg harus dibayarkan atas DO dan harga

jual. Untuk biaya yang harus dibayarkan bag. CS mendapat informasi dari bag.

pricing sedangkan untuk harga jual merupakan ketentuan dari direktur yang

dibuat sama nominalnya untuk setiap order impor.

Page 74: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

57

c. Setelah menerima proloss (profit and loss) bag. accounting memberikan

proloss (profit and loss) kepada bag. pricing untuk acc biaya yag dikeluarkan

dan harga jual.

d. Setelah bag. pricing acc cost dan sell maka bag. accounting memproses

pembayaran ke pelayaran. Setelah bag. accounting melakukan pembayaran

maka bag. CS meminta bag. operasional untuk mengambil DO dengan

membawa bukti pembayaran dari bag. accounting, B/L dari shipper dan surat

pengambilan DO.

e. Bag. operasional memberikan DO dari pelayaran ke bag CS untuk di cek

ulang apakah sudah sesuai, jika sudah maka bag. operasional memproses

untuk pengambilan kontainer dengan membawa B/L dan DO lalu mengirim

barang ke konsumen atau consignee.

f. Sebelum proses pengiriman barang ke konsumen bag. accounting membuat

invoice dan faktur pajak sesuai detail di B/L atas biaya DO dan biaya

pengurusan pengiriman barang ke consignee dan dikirim via email. Bag.

operasional menerima perintah pengiriman barang ke consignee dari bag. CS

maka bag. accounting harus menginformasikan mengenai barang bisa dikirim

atau tidak ke bag. CS.

g. Jika penjualan tunai maka barang akan dikirimkan ke consignee atas

persetujuan bag. accounting yang sudah membuat bukti penerimaan kas. Jika

penjualan kredit maka barang tetap dikirim dengan persetujuan direktur,

dimana sebelumnya consignee telah memberikan surat kredit atau letter of

credit yang sudah di acc oleh direktur. Setelah jatuh tempo dan konsumen atau

Page 75: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

58

consignee sudah membayar maka invoice dan faktur pajak penjualan diberikan

ke consignee.

4.2.2 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. JASINDO LINTASTAMA

4.2.2.1 Prosedur Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Prosedur sistem informasi akuntansi penjualan di PT. JASINDO

LINTASTAMA untuk penjualan jasa pengiriman barang ekspor dan impor bersifat

sama. Dalam penjualan ekspor, proloss (profit and loss) dibuat oleh bag. document

dan impor oleh bag. CS.

Setelah menerima proloss (profit and loss) bag. accounting memproses

pembayaran untuk biaya pengambilan B/L order ekspor dan DO order impor. Dimulai

dari bag. accounting membuat bukti kas keluar dan meminta ke bag. pricing

mengecek apakah harga sudah sesuai kesepakatan awal dengan pelayaran untuk order

ekspor.

Sedangkan untuk order impor bag. pricing mengecek ulang biaya yg akan

dibayarkan apakah sudah sesuai dengan harga yang diberikan pelayaran atas biaya

DO. Validasi di bukti kas keluar dan proloss (profit and loss) dilakukan oleh bag.

pricing jika sudah sesuai.

Selain validasi atas biaya yang dikeluarkan bag. pricing juga validasi harga

jual pada proloss (profit and loss) khusus untuk order impor. Bukti kas keluar dan

proloss (profit and loss) yang sudah di validasi bag. pricing kemudian diberikan

kembali ke bag. accounting.

Pembayaran ke pelayaran baru bisa dilakukan setelah bag. pricing validasi di

bukti kas keluar dan proloss (profit and loss). Kemudian bag. accounting memberikan

bukti kas keluar yg sudah di validasi ke kasir untuk di proses pembayaran. Disaat

Page 76: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

59

yang bersamaan bag. accounting memberikan proloss (profit and loss) ke bag.

marketing untuk order ekspor agar di mengisi harga jual, setelah di isi lalu di

kembalikan ke bag. accounting untuk proses penagihan ke konsumen.

Bag. kasir selesai melakukan proses pembayaran, bukti bayar diberikan ke

bag. accounting untuk proses pengambilan B/L atau DO. Setelah kapal berangkat

untuk order ekspor dan kapal tiba untuk order impor, bag. accounting kemudian

membuat invoice berdasarkan harga jual yang telah diisi dengan detail tgl invoice

menggunakan kapal berangkat untuk order ekspor dan kapal tiba untuk order impor

serta no invoice menggunakan nomor B/L kemudian memberikan draft invoice ke

bag. accounting pajak.

Bag. accounting pajak membuat faktur pajak sesuai dengan data pada draft

invoice berupa tgl, nomor invoice dan harga jual sedangkan untuk detail NPWP

(nomor pokok wajib pajak) menggunakan nama shipper atau consignee sesuai dengan

list NPWP yang dimiliki oleh bag. accounting pajak.

Detail NPWP pada list tersebut sebelumnya diperoleh oleh bag. accounting

pajak dari shipper atau consignee via email saat pertama kali menggunakan jasa

perusahaan. Setelah membuat draft faktur dan sesuai dengan draft invoice serta list

NPWP , bag. accounting pajak langsung mengupload draft faktur menjadi faktur

berbarcode dan memberikan ke bag. accounting untuk proses penagihan ke

konsumen.

Di saat bersamaan bag. accounting meminta validasi atas invoice ke manajer

accounting dengan membawa dokumen berupa proloss (profit and loss) yang

didalamnya terdapat harga jual sudah di validasi bag. pricing.

Page 77: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

60

Jika invoice sudah di validasi maka bag. accounting memproses penagihan ke

konsumen dengan mengirim invoice dan faktur pajak via email, dimana bag.

accounting harus selesai melakukan prosedur penagihan 2 hari setelah keberangkatan

atau kapal tiba karena konsumen butuh B/L atau DO secepatnya.

Selain prosedur penagihan kepada konsumen bag. accounting juga ikut andil

dalam proses pengambilan B/L atau DO ke pelayaran. Setelah keberangkatan kapal

bag. document akan memberikan draft B/L yang sudah ok ke bag. operasional untuk

diproses pengambilan ke pelayaran. Lalu bag. operasional meminta bukti pembayaran

ke pelayaran ke bag. accounting atas B/L yang akan di ambil, prosedur ini berlaku

untuk order ekspor.

Jika order impor maka bag. CS akan memberikan surat pengantar

pengambilan DO dan B/L yang diterima dari consignee untuk proses pengambilan

DO ke pelayaran. Lalu bag. operasional meminta bukti pembayaran ke pelayaran ke

bag. accounting atas DO yang akan di ambil.

4.2.2.2 Bagian yang terkait

Bagian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. JASINDO

LINTASTAMA sebagai berikut:

1. Bagian Marketing

a. Bertugas untuk mengisi harga jual sebagai dasar accounting untuk membuat

tagihan ke konsumen

2. Bagian Pricing

a. Bertugas mencari harga atas jasa pengiriman container ke pelayaran untuk

order ekspor dan impor.

Page 78: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

61

b. Re-check atas biaya yang akan di bayar oleh accounting dan validasi berupa

tanda tangan di proloss (profit and loss) dan bukti kas keluar.

c. Re-check harga jual yang di isi oleh bag. CS apakah sudah sesuai dengan

ketentuan perusahaan dan validasi berupa tanda tangan di proloss (profit and

loss).

3. Bagian Customer Service

a. Membuat proloss (profit and loss) dan mengisi dengan biaya yang di

keluarkan atas DO melalui informasi via email dari bag. pricing.

b. Mengisi harga jual di proloss (profit and loss) sesuai dengan ketentuan dari

perusahaan.

c. Memastikan bag. operasional sudah mengambil DO ke pelayaran setelah kapal

tiba di Indonesia.

4. Bagian Dokumen

a. Membuat proloss (profit and loss) order ekspor yang berisi detail nama

shipper, consignee, no B/L dan detail barang shipper.

b. Memastikan bag. operasional sudah mengambil B/L ke pelayaran setelah

keberangkatan kapal.

5. Bagian Accounting

a. Meminta tagihan ke pelayaran, acc ke bag. pricing dan memproses

pembayaran.

b. Meminta bag. marketing mengisi harga jual atas order ekspor dan bag. pricing

memvalidasi harga jual untuk order impor.

c. Membuat invoice atau tagihan mengacu pada proloss (profit and loss).

d. Bertanggung jawab atas proses pembayaran piutang perusahaan.

Page 79: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

62

e. Membuat laporan keuangan atas penjualan dan penerimaan kas perusahaan.

6. Bagian Accounting Pajak

a. Membuat faktur pajak berdasarkan data pada draft invoice yang diberikan oleh

bag. accounting

7. Bagian Kasir

a. Memproses pembayaran ke pelayaran atas biaya B/L dan DO berdasarkan

bukti kas keluar yang telah di validasi perusahaan.

4.2.2.3 Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam prosedur sistem informasi akuntansi

penjualan pada PT. JASINDO LINTASTAMA adalah :

1. Quotation atau penawaran harga

Merupakan daftar harga pengiriman barang dari Indonesia ke pelabuhan

tujuan yang di inginkan konsumen.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.2

Quotation atau penawaran harga

Page 80: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

63

2. SI (Shipping Instruction)

Merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir mengenai pemesanan ruang

kapal berisi berapa jumlah container yang dibutuhkan, tujuan barang dikirim,

nama shipper dan consignee.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.3

SI (Shipping Instruction)

Page 81: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

64

3. Delivery Order

Surat yang diterbitkan pihak shipping atau pelayaran kepada shipper atau

consignee sebagai tanda bukti pengambilan kontainer kosong jika order

ekspor dan container berisi barang jika impor.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.4

Delivery Order

Page 82: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

65

4. Bill of lading

Merupakan dokumen pengapalan yang paling penting karena mempunyai sifat

jaminan. Fungsi bill of lading adalah sebagai tanda terima (kuitansi) barang-

barang sebagai bukti adanya perjanjian pengangkutan laut.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.5

Bill of lading

Page 83: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

66

5. Proloss (profit and loss)

Merupakan dokumen yang dibuat perusahaan yang berisi biaya yg harus di bayar atau cost dan biaya yang harus di terima atau

sell.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.6

Proloss (profit and loss)

Page 84: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

67

6. Bukti Kas Keluar

Merupakan formulir yang dibuat perusahaan berisi biaya yang harus di

bayarkan ke pelayaran atau carrier.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.7

Bukti Kas Keluar

Page 85: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

68

7. Invoice atau tagihan

Berisi total biaya yang harus di bayar oleh konsumen termasuk biaya

pengiriman dan jasa freight forwarder.

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.8

Invoice

Page 86: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

69

8. Faktur Pajak Penjualan

Merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh PKP (pengusaha kena

pajak) yang melakukan penyerahan BKP (barang kena pajak) atau JKP (jasa

kena pajak).

Sumber : PT. JASINDO LINTASTAMA, 2019

Gambar 4.9

Faktur Pajak Berbarcode

Atas prosedur sistem informasi akuntansi penjualan PT. JASINDO

LINTASTAMA dapat digambarkan pada bagan alir sebagai berikut:

Page 87: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

70

Bagian Customer Service Bagian Document Bagian Accounting

ekspor

Mulai

SI shipper

& DO

1

SI shipper

& DO

Membuat

proloss

ekspor

2

B/L dari

consignee

Isi detail

order

Isi detail

order,cost

& sell

Membuat

proloss

ekspor

3 B/L dari cnee

Surat

pengantar DO

9

Draft B/L

OK

9

Proloss

ekspor

Proloss

impor

2 3

Membuat

BKK

BKK exp

Proloss exp

BKK imp

Proloss imp

4

5

BKK exp

validasi

BKK imp

validasi

8

Proloss exp

validasi

7

Proloss imp

validasi

Membuat

invoice

2

Draft 1

invoice

Acc

manajer

keu

Invoice

validasi

11

11

Invoice

validasi

FP

Berbarcode

Email ke

konsumen

Berakhir

10

impor

Flowchart SIA Penjualan

Gambar 4.10 Flowchart sia penjualan PT. JASINDO LINTASTAMA

Sumber : Data PT. JASINDO LINTASTAMA,2019

Page 88: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

71

Bagian Pricing Bagian Marketing Bagian Kasir Bagian Accounting Pajak Bagian Operasional

Validasi

BKK exp

& imp

5

7 7

4

BKK exp

Proloss exp

BKK imp

Proloss imp

6

Validasi

harga jual

Proloss imp

validasi

6

Proloss exp

Mengisi

harga jual

Proloss exp

dengan sell

8

BKK exp

BKK exp

validasi

BKK imp

validasi

BKK imp

Membuat

slip

setoran

Membayar

ke

pelayaran

2

Bukti byr exp

2

Bukti byr imp

9

10

2

Draft FP

List NPWP

shipper & cnee

FP

Berbarcode

11

9

Bukti byr exp

Bukti byr imp

Exp /imp

B/L dari cnee

Surat

pengantar

DO

Draft B/L

OK

Impor

Ekspor

Flowchart SIA Penjualan (lanjutan)

Gambar 4.11 Flowchart sia penjualan PT. JASINDO LINTASTAMA

Sumber : Data PT. JASINDO LINTASTAMA,2019

Upload FP

Page 89: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

72

4.2.3 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan PT. JASINDO

LINTASTAMA

Setelah mengetahui prosedur sistem informasi akuntansi penjualan pada PT.

JASINDO LINTASTAMA, peneliti melakukan analisis untuk mengetahui sebab

masalah yang ada di perusahaan.

Berikut adalah hasil dari analisi yang dilakukan oleh peneliti terhadap sistem

informasi akuntansi penjualan yang ada di perusahaan, yakni:

1. PT. JASINDO LINTASTAMA menggunakan dokumen berupa proloss (profit

and loss) dalam prosedur order penjualan baik ekspor dan impor untuk

mengetahui biaya yang harus dikeluarkan dan diterima perusahaan serta laba

atau rugi perusahaan. Proloss digunakan oleh bag. accounting sebagai acuan

dalam membuat tagihan ke konsumen, namun acuan tersebut mengakibatkan

sering tidak sesuainya antara invoice dan B/L.

Permasalahan yang muncul tersebut mengakibatkan proses penagihan ke

konsumen lama, karena seharusnya detail pada invoice dan B/L harus sama

dalam proses penagihan. Sebab masalah yang ada dikarenakan tidak adanya

komunikasi antara bag. CS dan document dengan bag. accounting terkait

detail pada B/L.

Kerugian perusahan akan adanya masalah ini adalah konsumen meragukan

kinerja perusahaan terkait tepat waktu dalam proses penagihan dan

pengurusan document lainnya dan konsumen bisa menggunakan jasa

perusahaan lain.

Terkait permasalahan yang ada seharusnya bag. document jika telah menerima

draft B/L ok dari pelayaran via email langsung forward atau meneruskan via

Page 90: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

73

email juga ke bag. accounting untuk order ekspor, sedangkan untuk impor saat

bag. CS memberikan proloss impor ke bag. accounting seharusnya juga

memberikan B/L yang di dapat dari consignee.

2. Atas segala biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan bag. pricing bertugas

untuk mencari harga ke pelayaran dan validasi terhadap BKK (bukti kas

keluar) perusahaan. Sedangkan untuk keuntungan yg akan diterima oleh

perusahaan atau harga jual terdapat perbedaan yakni jika order ekspor ke bag.

marketing dan impor ke bag. pricing.

Terkait validasi yang hanya di lakukan oleh bag. pricing pada BKK (bukti kas

keluar) merupakan kurangnya pengawasan atas otorisasi di perusahaan yang

dapat mengakibatkan penyelewengan dana seperti biaya yang seharusnya tidak

dibayarkan tetapi dibayarkan dan diterima oleh pihak yang bekerja sama

dengan bag. pricing dan bag. accounting (penggelapan dana).

Oleh karena ini diperlukannya validasi dari manajer accounting atas biaya

yang akan dikeluarkan, karena salah satu tugas dari manajer adalah mengelola

aliran kas perusahaan.

3. Bag. accounting pajak membuat faktur pajak penjualan berdasarkan draft

invoice dari bag. accounting serta langsung proses upload faktur pajak

berbarcode tanpa validasi dari siapapun. Dalam proses input lawan transaksi

atau penerima jasa kena pajak menggunakan list NPWP yang diperoleh dari

shipper atau consignee saat pertama kali menggunakan jasa perusahaan.

Atas prosedur tersebut mengakibatkan sering adanya kesalahan pada lawan

transaksi pada faktur karena list yang tidak update dimana terkadang terjadi

Page 91: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

74

perubahan pada data NPWP konsumen dan terjadi double faktur pajak

penjualan karena tidak ada validasi dari atasan saat pembuatan faktur.

Terkait dengan permasalah tersebut menyebabkan terbuangnya waktu

accounting pajak yang seharusnya melakukan pekerjaan lainnya tetapi harus

memproses pengganti dan pembatalan faktur pajak.

Oleh karena itu harus ada pengawasan terhadap prosedur pembuatan faktur

penjualan perusahaan, dimana setelah proses input faktur bag. accounting

pajak melakukan acc draft faktur ke manajer accounting yang menggunakan

B/L sebagai acuan karena detail di B/L pasti update dari shipper atau

consignee serta manajer accounting memiliki list upload faktur dimana di

dalamnya terdapat nomor invoice berapa saja yang telah di acc dan sudah disa

upload.

4. Atas segala transaksi penjualan yang ada di perusahaan baik order ekspor atau

impor hanya di lakukan oleh satu orang saja pada bag. accounting. Hal

tersebut mungkin menguntungkan bagi perusahaan dalam biaya gaji namun

jika diperhatikan lagi hal ini dapat merugikan perusahaan jika bag. accounting

tidak masuk karena alasan tertentu hal tersebut menyebabkan proses penjualan

akan terhambat dimana jika ada konsumen yang ingin membayar tagihannya

tetapi tidak bisa dikarenakan tidak mengetahui nominal yang harus

dibayarkan.

Karena itu harus adanya perputaran jabatan antara bag. accounting, bag. kasir

dan bag. accounting pajak agar karyawan bisa melakukan semua proses

penjualan. Penambahan pada bag. accounting juga merupakan solusi yang

Page 92: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

75

baik bagi perusahaan agar proses penjualan lebih efisien, meskipun

menimbulkan biaya gaji.

Terkait dengan analisis sistem informasi akuntansi penjualan yang terjadi pada

PT. JASINDO LINTASTAMA peneliti merekomendasikan sistem informasi

akuntansi penjualan yang baru dengan pengendalian internal yang seharusnya ada

yang akan di bahas di sub bab berikutnya.

4.2.4 Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk

meningkatkan Pengendalian Internal

Setelah melakukan analisis perihal masalah yang terjadi di PT. JASINDO

LINTASTAMA, peneliti memberikan usulan untuk memperbaikin sistem

pengendalian internal yang ada di perusahaan agar sistem informasi akuntansi

penjualan berjalan dengan efisien dan efektif.

1. Rekomendasi terkait struktur organisasi PT. JASINDO LINTASTAMA

Pada umumnya sebuah organisasi ataupun perusahaan memiliki pimpinan

sebagai otoritas tertinggi. Sedangkan di bawah pimpinan terdapat manajer sebagai

bagian yang membantu tugas pimpinan untuk melaksanakan hal – hal yang bersifat

teknis.

Pada PT. JASINDO LINTASTAMA hal tersebut sudah dilaksanakan

walaupun belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Peneliti telah melakukan analisis

terhadap struktur organisasi perusahaan dan menemukan kelebihan dan kelemahan

yakni:

Page 93: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

76

1. Kelebihan

a. Direktur membawahi seluruh bagian di perusahaan, hal tersebut baik bagi

perusahaan karena direktur dapat memonitoring setiap divisi yang ada.

2. Kelemahan

a. Pada setiap divisi tidak diberikan gambaran setiap divisi dipimpin oleh

manajer dan jika dalam satu divisi terdapat beberapa sub divisi.

b. Terjadi penggabungan terhadap divisi document dan customer service.

Atas dasar permasalahan dan sebab masalah yang terjadi peneliti memberikan

usulan terkait dengan struktur organisasi yang ada di perusahaan. Berikut usulan dari

peneliti:

1. Pada setiap divisi diberikan tambahan manajer.

2. Dikarenakan penelitian terkait dengan sistem informasi akuntansi penjualan,

peneliti memberikan usulan hanya pada divisi keuangan yakni penambahan

sub divisi accounting impor di perusahaan.

3. Dilakukan pemisahan antara divisi document dan customer service

dikarenakan perbedaan tugas pada dua divisi tersebut.

Terkait dengan usulan tersebut, untuk memudahkan pemahaman penelitin

telah membuat struktur organisasi baru, yakni:

Page 94: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

77

REKOMENDASI STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR UTAMA KOMISARIS MR. GOH THIAM HUAT MR. SUGENG PURNOMO

DIREKTUR MS. GOH SIEW YEN

MARKETING DOCUMENT CS ACCOUNTING OPERASIONAL PRICING ADMINISTRATION

MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER

STAFF STAFF STAFF S. ACC EXP S. ACC IMP S. ACC. PJK S. KASIR STAFF STAFF STAFF

Keterangan :

S. ACC EXP : Staff accounting ekspor S. ACC IMP : Staff accounting impor

S. ACC. PJK : Staff accounting pajak

S. KASIR : Staff kasir

Sumber : Diolah oleh peneliti, 2019

Gambar 4.12 Rekomendasi Struktur organisasi

Page 95: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

78

2. Rekomendasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan untuk Meningkatkan

Pengendalian Internal PT. JASINDO LINTASTAMA

Pengembangan sistem informasi akuntansi penjualan di PT. JASINDO

LINTASTAMA dibutuhkan yakni:

a. Memperbaiki mutu informasi yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi

penjualan, dimulai dari draft B/L yang seharusnya menjadi acuan bagi bag.

accounting dan untuk memperbaiki mutu informasi tersebut dari divisi

document dan CS harus memberikan B/L tersebut.

b. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan audit internal yang ada di

perusahaan, dimulai dengan saran penambahan pada bag. accounting dimana

order impor di pegang oleh satu orang demikian juga ekspor. Terkait audit

internal adalah tugas accounting manajer untuk memvalidasi semua aktivitas

di bag. accounting seperti validasi pada BKK (bukti kas keluar), pembuatan

invoice dan faktur pajak.

c. Mengurangi biaya klerikal, dimulai dari draft faktur yang disarankan untuk

diacc oleh accounting manajer terlebih dahulu sebelum upload, hal tersebut

dapat mengurangi waktu kerja accounting manajer tetapi menghemat waktu

bag. accounting pajak tidak perlu memproses pengganti faktur pajak.

Berdasarkan tujuan pengembangan sistem akuntansi tersebut, berikut bagan

alir rekomendasi dari peneliti.

Page 96: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

79

Bagian Customer Service Bagian Document Bagian Accounting

ekspor

Mulai

SI shipper

& DO

1

SI shipper

& DO

Membuat

proloss

ekspor

2

B/L dari

consignee

Isi detail

order

Isi detail

order,cost

& sell

Membuat

proloss

ekspor

3 B/L dari cnee

Surat

pengantar DO

9

Draft B/L 1

OK

9

Proloss

ekspor

Proloss

impor

2 3

Membuat

BKK

BKK exp

Proloss exp

BKK imp

Proloss imp

4

5

BKK exp validasi

pricing

BKK imp

validasi pricing

8

Proloss exp

validasi

7

Membuat

invoice

2

Draft 1

invoice

Acc

manajer

keu

Invoice

validasi

11

11

Invoice

validasi

FP

Berbarcode

Email ke

konsumen

Berakhir 10

Acc

manajer

keu

Draft B/L 2

OK

7

7

Draft B/L

2

OK

Proloss imp

validasi

B/L dari

consignee

Rekomendasi flowchart SIA Penjualan

Gambar : 4.13 Rekomendasi flowchart SIA Penjualan

Sumber : diolah peneliti (2019)

Page 97: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

80

Bagian Pricing Bagian Marketing Bagian Kasir Bagian Accounting Pajak Bagian Operasional

Validasi

BKK exp

& imp

5

7 7

4

BKK exp

Proloss exp

BKK imp

Proloss imp

6

Validasi

harga jual

Proloss imp

validasi

6

Proloss exp

Mengisi

harga jual

Proloss exp

dengan sell

8

BKK exp

BKK exp

validasi

BKK imp

validasi

BKK imp

Membuat

slip

setoran

Membayar

ke

pelayaran

2

Bukti byr exp

2

Bukti byr imp

9

10

2

Draft FP

List NPWP

shipper & cnee

FP

Berbarcode

11

9

Bukti byr exp

Bukti byr imp

Exp /imp

B/L dari cnee

Surat

pengantar

DO

Draft B/L

OK

Impor

Ekspor

Upload FP

Acc manajer

keu

Draft FP

Validasi

Rekomendasi flowchart SIA Penjualan (lanjutan)

Gambar : 4.14 Rekomendasi flowchart SIA Penjualan (lanjutan)

Sumber : diolah peneliti (2019)

Page 98: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

81

4.3 Interpretasi

Terkait dengan rekomendasi flowchart sistem informasi akuntansi penjualan

pada PT. JASINDO LINTASTAMA untuk meningkatkan pengendalian internal,

peneliti memberikan usulan sebagai berikut:

1. Pada struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas, bag. accounting pajak sebelumnya diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan seluruh tahap dalam pembuatan faktur pajak penjualan, dan

usulan dari peneliti adalah setelah input faktur maka draft faktur terlebih

dahulu di kirim via email ke konsumen untuk konfirmasi apakah detail sudah

benar. Setelah menerima konfirmasi dari konsumen, validasi oleh accounting

manajer juga dibutuhkan agar tidak terjadi double upload faktur dimana acuan

validasi adalah draft B/L dan proloss (profit and loss) kemudian baru

diperbolehkan untuk melakukan upload faktur pajak penjualan berbarcode.

Manfaat dari ditambahkannya rekomendasi tersebut adalah waktu kerja yang

lebih efektif pada bag. accounting pajak.

2. Pada sistem wewenang dan prosedur pencatatan akuntansi, bag. accounting

sebelumnya hanya acc BKK (bukti kas keluar) ke bag. pricing yang

notabenya bukan divisi keuangan maka usulan dari peneliti adalah

pembayaran hanya bisa dilakukan jika BKK (bukti kas keluar) sudah di

validasi oleh bag. pricing dan accounting manajer. Hal tersebut memberikan

manfaat asset perusahaan berupa kas tetap terjaga dengan baik.

3. Terkait praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit,

perusahaan telah membuat kebijakan yang baik terkait tanggal invoice yang

mengacu pada keberangkatan kapal jika order ekspor dan kapal tiba untuk

Page 99: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

82

impor serta no invoice yang mengacu pada nomor B/L yang tidak mungkin

sama setiap ordernya, tetapi kembali lagi kurangnya perhatian terhadap adanya

auditor internal di perusahaan membuat hal tersebut kurang efektif. Selain itu

perlu di lakukan perputaran jabatan (job rotation), manfaat jika adanya sistem

baru tersebut adalah tetap berjalannya dengan baik dan lancar sistem penjualan

di perusahaan.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya , usulan dari

peneliti adalah penambahan karyawan pada divisi accounting dapat dijadikan

referensi agar sistem informasi akuntansi penjualan di perusahaan lebih efektif

karena dalam proses penagihan ke konsumen dilakukan oleh 2 (dua) orang

sesuai dengan jasa yang ditawarkan perusahaan yakni ekspor dan impor.

Page 100: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. JASINDO LINTASTAMA

masih menggunakan manual tetapi telah terstruktur dengan baik. Namun

dalam prakteknya ada yang kurang sesuai dengan teori. Hal tersebut karena

adanya sistem wewenang dan prosedur yang kurang baik yakni biaya keluar

atau BKK (bukti kas keluar) tanpa validasi dari bagian keuangan.

2. Sedangkan pada pengendalian internal yang diterapkan pada PT. JASINDO

LINTASTAMA juga kurang sesuai dengan teori dikarenakan satu fungsi

diberikan tanggung jawab penuh dalam melaksanakan seluruh tahap transaksi,

yakni pada bag. accounting pajak yang memproses pembuatan faktur pajak

sendiri.

3. Tidak adanya perputaran jabatan (job rotation) di perusahaan merupakan suatu

hal yang harus di khawatirkan seperti pada bag. accounting dimana seluruh

prosedur penjualan di lakukan oleh satu orang saja.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberi saran kepada perusahaan

yakni:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. JASINDO LINTASTAMA

meskipun masih manual tapi sudah terstruktur. Tetapi karena bersifat manual

maka sistem wewenang dan prosedur harus sesuai dengan teori yakni dengan

Page 101: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

84

di tambahkannya tugas accounting manajer untuk menvalidasi BKK (bukti kas

keluar) perusahaan.

2. Terkait pengendalian internal yang ada di perusahaan, peneliti memberikan

saran kembali untuk draft faktur pajak terlebih dahulu di validasi oleh

accounting manajer agar tidak dilakukan oleh satu orang saja.

3. Dan untuk job rotation menurut peneliti sangat dibutuhkan oleh bag.

accounting menghindari jika terjadi resign tiba – tiba, hal tersebut akan

merugikanperusahaan.

Page 102: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

85

DAFTAR PUSTAKA

Diana, Setiawati, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Lilis, Sri Dewi, 2011, Sistem Informasi Akuntansi, Graha Ilmu, Jakarta.

Mulyadi, 2016, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Mashina dkk, 2017, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Dalam

Meningkatkan Pengendalian Intern Pada PT. Mutiara Cahaya Plastindo ,

Universitas Bhayangkara Surabaya.

Sailendra, Annie, 2015, Langkah – langkah praktis membuat SOP (standard

operating procedur), Trans Idea Publishing, Jakarta.

Suprantiningrum, Nuryanti, 2016, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas (Studi Kasus pada UD.

Praktis di Magetan), Universitas 17 Agustus Semarang.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sinta Dwi Prana Dewi dkk, 2015, Analisis Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan

dan Penerimaan Kas Dalam Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern (Studi

Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Malang), Universitas

Brawijaya Malang.

Tim Pustaka Yustisia, 2015, Kitab Undang – undang Hukum Dagang (KUHD),

Pustaka Yustisia, Yogyakarta.

Tm Books, 2015, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Winarno, Wing Wahyu, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta: UPP STIM

YKPN Yogyakarta.

Widia Afriani Perangin – angin dkk, 2016 Pengaruh Perceived Usefulness dan

Perceived Ease Of Use Terhadap Attitude Toward Using E-Faktur, Jurnal

Riset Ekonomi dan Manajemen Volume 16,No.2 Juli – Desember 2016.

www.bps.go.id

www.pajak.go.id

www.kemenkeu.go.id

Yin, Robert K, 2011, Studi Kasus (Desain & Metode), Raja Grafindo Persada, Depok.

Page 103: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan

LAMPIRAN

Page 104: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 105: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 106: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 107: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 108: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 109: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 110: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 111: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan
Page 112: ANALISIS TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN …eprints.ubhara.ac.id/521/1/1512321070_ULFASARIFAUZI_SKRIPSI.pdf · analisis terhadap sistem informasi akuntansi penjualan