ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL · PDF filelevies imposed under the provisions of...
Transcript of ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL · PDF filelevies imposed under the provisions of...
ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
PADA PT. HSI ATAS IMPOR RAMBUT (WIG) DI SIDOARJO
H. AGUS SUBANDORO *)
*)
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardhika
ABSTRACT
Currently, taxes are considered as a source of domestic revenue increasingly felt as the
mainstay of state revenue. To further increase the acceptance in the field of taxation, has been several
times, improvements, additions, and even changes in taxation. This research was conducted at PT.
HSI is export and import of hair (wig) in Sidoarjo. The purpose of this study was to obtain information
on the Application of Income Tax Article 22 and the pattern or the Internal Control Implementation of
the company in the process of payment of income tax under Article 22 of the. Research carried out a
study using qualitative descriptive method that describes the calculation process, depositing and
reporting of Income Tax (Income Tax) of Article 22. To evaluate the accuracy of the application of the
Income Tax (VAT) of Article 22. This research was conducted by collecting the necessary data derived
of the company and then put them in keseluruhan.Hasil research suggests that PT. HSI has made the
process of calculating the payment of income tax under Article 22 in accordance with the Regulation
of the Law in force in the State Indonesia. Where PT. HSI is charged at 2.5% (two and a half percent)
of the value of imports (Value Cost Insurance and Freight (CIF)) coupled with Customs and other
levies imposed under the provisions of the legislation in the field of import customs. This is because
PT. HSI has Import Identification Number (API). Patterns or the application of internal control exist
within the PT. HSI is good and true. Because there is a distinction between the receiving order, the
taxpayer and the manufacturer reports. But each monitor each other and work well together. But there
is no shortage of data is written or called the company profile in each division. So that the company
could be better structured in the division of duties.
Key words: Analysis, Income Tax Article 22 (Import), Application or Control
ABSTRAK
Dewasa ini pajak dianggap sebagai sumber penerimaan dalam negeri semakin lama semakin
terasa sebagai andalan penerimaan negara. Untuk lebih meningkatkan penerimaan di bidang
perpajakan, telah beberapa kali dilakukan penyempurnaan, penambahan, bahkan perubahan di bidang
perpajakan. Penelitian ini dilakukan pada PT. HSI yaitu perusahaan ekspor dan impor rambut (wig) di
Sidoarjo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai Penerapan Pajak
Penghasilan Pasal 22 dan Pola Penerapan atau Pengendalian Intern yang dilakukan perusahaan dalam
proses pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 22 tersebut. Penelitian yang dilakukan merupakan
penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan proses perhitungan,
penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Untuk mengevaluasi ketepatan penerapan
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang
diperlukan yang berasal dari perusahaan dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa PT. HSI telah melakukan proses perhitungan pembayaran Pajak
Penghasilan Pasal 22 telah sesuai dengan Peraturan Undang-Undang yang berlaku di Negara
Indonesia. Dimana PT. HSI dikenakan sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari nilai impor (Nilai Cost
Insurance and Freight (CIF)) ditambah dengan Bea dan pungutan lainnya yang dikenakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan kepabeanan di bidang impor. Hal ini
dikarenakan PT. HSI memiliki Angka Pengenal Impor (API). Pola penerapan atau pengendalian intern
yang ada didalam PT. HSI sudah baik dan benar. Dikarenakan ada pembedaan antara penerima order,
pembayar pajak dan pembuat laporan. Akan tetapi masing-masing saling memantau dan bekerja sama
dengan baik. Tetapi terdapat kekurangan tidak adanya data tertulis atau yang disebut dengan company
profile dalam setiap divisinya. Sehingga perusahaan bisa lebih baik dan terstruktur dalam pembagian
tugasnya.
Kata kunci : Analisis, Pajak Penghasilan Pasal 22 (Impor), Penerapan atau Pengendalian.
PENDAHULUAN
Mengingat sejarah perpajakan, pajak
pada mulanya merupakan suatu upeti
(pemberian secara cuma-cuma) namun sifatnya
merupakan suatu kewajiban yang dapat
dipaksakan yang harus dilaksanakan oleh rakyat
(masyarakat) kepada seorang raja atau
penguasa. Rakyat ketika itu memberikan
upetinya kepada raja atau penguasa berbentuk
natura berupa padi, ternak atau hasil tanaman
lainnya seperti pisang, kelapa, dan lain-lain.
Pemberian yang dilakukan rakyat saat itu
digunakan untuk keperluan atau kepentingan
raja atau penguasa setempat. Sedangkan
imbalan atau prestasi yang dikembalikan
kepada rakyat tidak ada oleh karena memang
sifatnya hanya untuk kepentingan sepihak dan
seolah-olah ada tekanan secara psikologis
karena kedudukan raja yang lebih tinggi status
sosialnya dibandingkan rakyat.
Namun, dalam perkembangannya, sifat
upeti yang diberikan oleh rakyat tidak lagi
hanya untuk kepentingan raja saja, tetapi sudah
mengarah kepada kepentingan rakyat itu
sendiri. Artinya pemberian yang dilakukan
rakyat kepada raja atau penguasa digunakan
untuk kepentingan umum seperti untuk menjaga
keamanan rakyat, memelihara jalan,
membangun saluran air untuk pengarian sawah,
membangun sarana sosial lainnya seperti taman,
serta kepentingan umum lainnya. Dengan
adanya perkembangan dalam masyarakat, maka
sifat upeti (pemberian) yang semula dilakukan
cuma-cuma dan sifatnya memaksa tersebut,
kemudian dibuat suatu aturan-aturan yang lebih
baik agar sifatnya yang memaksa tetap ada,
namun unsur keadilan lebih diperhatikan. Guna
memenuhi unsur keadilan inilah maka rakyat
diikutsertakan dalam membuat aturan-aturan
dalam pemungutan pajak, yang nantinya akan
dikembalikan juga hasilnya untuk kepentingan
rakyat itu sendiri.
Adanya perkembangan masyarakat
yang akhirnya membentuk suatu negara dan
dengan dilandasi unsur keadilan dalam
pemungutan pajak, maka dibuatlah suatu
ketentuan berupa undang-undang yang
mengatur mengenai bagaimana tata cara
pemungutan pajak, jenis-jenis pajak apa saja
yang dapat dipungut, siapa saja yang harus
membayar pajak, serta berapa besarnya pajak
yang harus dibayar. Dewasa ini pajak dianggap
sebagai sumber penerimaan dalam negeri
semakin lama semakin terasa sebagai andalan
penerimaan negara. Untuk lebih meningkatkan
penerimaan di bidang perpajakan, telah
beberapa kali dilakukan penyempurnaan,
penambahan, bahkan perubahan di bidang
perpajakan. Adapun definisi atau pengertian
pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH
adalah : “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas
negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum” (Mardiasmo,
2013:1).
Dari definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur
sebagai berikut : (1) Iuran dari rakyat kepada
negara, yang berhak memungut pajak hanyalah
negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan
barang); (2) berdasarkan undang-undang, pajak
dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan
undang-undang serta aturan pelaksanaanya
tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara
yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam
pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan
adanya kontraprestasi individual oleh
pemerintah; (3) digunakan untuk membiayai
rumah tangga negara, yakni pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat
luas. Pajak Penghasilan Pasal 22 merupakan
pembayaran Pajak Penghasilan dalam tahun
berjalan yang dipungut oleh bendaharawan
pemerintah baik pusat maupun daerah, instansi
atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga
negara lainnya sehubungan dengan pembayaran
atas penyerahan barang, dan kegiatan di bidang
impor atau kegiatan usaha di bidang lain. PT
HSI adalah perusahaan perseroan terbatas yang
bergerak dalam bidang manufaktur
(Manufacturing Business) di Sidoarjo.
Perusahaan ini kegiatan utamanya adalah
mengekspor dan mengimpor rambut (wig).
Untuk menjalankan usahanya tersebut PT. HSI
melakukan pembelian atau impor bahan baku
atau sub material dari dalam negeri dan luar
negeri, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
dalam menjalankan produksinya. Berdasarkan
dari fenomena tersebut diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian pada PT.
HSI di Sidoarjo sebagai obyek penelitian yaitu
Analisis Penerapan Pajak Penghasilan Pasal 22
Pada PT. HSI Atas Impor Rambut (Wig) di
Sidoarjo.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif yang
menggambarkan proses perhitungan,
penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 22 di PT. HSI. Penelitian ini untuk
mengevaluasi ketepatan penerapan Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 22, dengan
mengumpulkan data-data yang diperlukan yang
berasal dari perusahaan dan kemudian
menguraikannya secara keseluruhan.
Analisis data adalah upaya yang
dilakukan dengan cara menganalisa/ memeriksa
data, mengorganisasikan data, memilih dan
memilahnya menjadi sesuatu yang dapat diolah,
mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting berdasarkan kebutuhan dalam
penelitian dan memutuskan apa yang dapat
dipublikasikan. Langkah analisis data akan
melalui beberapa tahap yaitu: pengumpulan
data, mengelompokkannya, memilih dan
memilah data, lalu kemudian menganalisanya.
Analisa data ini berupa narasi dari rangkaian
hasil penelitian yang muaranya untuk
menjawab rumusan masalah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan didapatkan suatu hasil penelitian
mengenai analisis penerapan Pajak Penghasilan
Pasal 22 pada PT. HSI. Sebelum peneliti
menghasilkan suatu penelitian, peneliti
diberikan oleh departemen yang bersangkutan
suatu laporan rekapitulasi uang muka Pajak
Penghasilan Pasal 22 periode selama tahun
2013. Adapun laporan rekapitulasi uang muka
Pajak Penghasilan Pasal 22 tersebut adalah
seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Uang Muka PPh 22 Tahun 2013 Masa Tanggal Keterangan Jumlah (Rp)
Januari 02/01/2013 PIB 5084 355.000
02/01/2013 PIB 5085 14.605.000
09/01/2013 PIB 5109 3.650.000
09/01/2013 PIB 1844 5.770.000
11/01/2013 PIB 5114 25.117.000
11/01/2013 PIB 5115 484.000
16/01/2013 PIB 5123 14.035.000
30/01/2013 PIB 5143 29.407.000
30/01/2013 PIB 5121 257.640.000
30/01/2013 PIB 1869 279.000
Februari 01/02/2013 PIB 5160 15.629.000
06/02/2013 PIB 5169 4.790.000
06/02/2013 PIB 5171 46.519.000
06/02/2013 PIB 5172 102.071.000
06/02/2013 PIB 5173 10.051.000
08/02/2013 PIB 1879 677.000
11/02/2013 PIB 0867 414.000
11/02/2013 PIB 0874 335.000
11/02/2013 PIB 0875 385.000
11/02/2013 PIB 0876 352.000
13/02/2013 PIB 5180 41.810.000
13/02/2013 PIB 5182 269.770.00
15/02/2013 PIB 1885 130.366.000
15/02/2013 PIB 1891 4.096.000
20/02/2013 PIB 5191 28.925.000
20/02/2013 PIB 5192 960.000
27/02/2013 PIB 1899 85.228.000
28/02/2013 PIB 1902 148.681.000
Maret 06/03/2013 PIB 5215 2.984.000
06/03/2013 PIB 5214 35.642.000
06/03/2013 PIB 5216 3.943.000
06/03/2013 PIB 5217 243.000
08/03/2013 PIB 5228 23.450.000
13/03/2013 PIB 5227 256.751.000
13/03/2013 PIB 1911 27.064.000
20/03/2013 PIB 5247 14.314.000
20/03/2013 PIB 5249 16.509.000
20/03/2013 PIB 5245 4.875.000
20/03/2013 PIB 5246 5.762.000
22/03/2013 PIB 5263 22.709.000
22/03/2013 PIB 5264 9.361.000
22/03/2013 PIB 5262 5.361.000
27/03/2013 PIB 1937 99.471.000
27/03/2013 PIB 1938 101.339.000
April 03/04/2013 PIB 1948 958.000
08/04/2013 PIB 1956 1.488.000
10/04/2013 PIB 5287 15.889.000
18/04/2013 PIB 1963 204.000
17/04/2013 PIB 5297 28.655.000
24/04/2013 PIB 5305 3.826.000
24/04/2013 PIB 5307 6.099.000
24/04/2013 PIB 5306 100.902.000
24/04/2013 PIB 5314 257.659.000
Mei 01/05/2013 PIB 1986 2.378.000
01/05/2013 PIB 5320 25.934.000
15/05/2013 PIB 5330 191.385.000
16/05/2013 PIB 5331 213.396.000
22/05/2013 PIB 5353 8.516.000
22/05/2013 PIB 5352 130.854.000
22/05/2013 PIB 5351 34.740.000
27/05/2013 PIB 5358 3.841.000
27/05/2013 PIB 5357 45.301.000
29/05/2013 PIB 2032 59.442.000
31/05/2013 PIB 5368 26.064.000
Juni 05/06/2013 PIB 5370 259.511.000
05/06/2013 PIB 5373 1.106.000
10/06/2013 PIB 2047 1.317.000
14/06/2013 PIB 2058 695.000
19/06/2013 PIB 5403 265.723.000
20/06/2012 PIB 5402 9.519.000
20/06/2013 PIB 5404 37.706.000
20/06/2013 PIB 5407 47.776.000
24/06/2013 PIB 2073 8.548.000
26/06/2013 PIB 5422 15.841.000
Juli 01/07/2013 PIB 2084 310.000
03/07/2013 PIB 5437 194.653.000
10/07/2013 PIB 5443 797.000
15/07/2013 PIB 2103 6.771.000
17/07/2013 PIB 5456 24.243.000
17/07/2013 PIB 5455 14.081.000
17/07/2013 PIB 5452 126.807.000
17/07/2013 PIB 2105 11.352.000
22/07/2013 PIB 5460 36.314.000
22/07/2013 PIB 2112 6.594.000
24/07/2013 PIB 5465 138.913.000
24/07/2013 PIB 2115 47.071.000
25/07/2013 PIB 5472 134.040.000
29/07/2013 PIB 2122 549.000
31/07/2013 PIB 5474 609.000
31/07/2013 PIB 5473 590.000
31/07/2013 PIB 5477 47.045.000
31/07/2013 PIB 5471 25.049.000
Agustus 12/08/2013 PIB 2124 3.085.000
19/08/2013 PIB 2134 2.607.000
21/08/2013 PIB 5498 21.268.000
Sumber : PT. HIS
Berdasarkan landasan teori yang telah
diuraikan tentang aturan hukum pajak
penghasilan pasal 22, pengendalian intern serta
fakta dan data yang ditemui sehubungan dengan
penerapan pajak penghasilan pasal 22
sebagaimana tertuang pada pembahasan
sebelumnya, peneliti akan membahas
permasalahan-permasalahan yang ada
hubungannya dengan penelitian.
Pembahasan dilakukan dengan
membandingkan hasil penelitian kepustakaan
sebagai landasan teori dengan hasil penelitian
lapangan (data dan fakta). Adapun tujuan
pembahasan adalah untuk menganalisis
penerapan pajak penghasilan pada PT. HSI dan
mengidentifikasi kebaikan-kebaikan dan atau
kelemahannya serta bagaimana pola
pengawasan atau pengendaliannya.
Dengan adanya data yang telah
diberikan, peneliti mencoba melakukan
penelitian dengan cara menganalisis asal mula
jumlah yang sudah dibayarkan yang tertuang
dalam laporan rekapitulasi uang muka Pajak
Penghasila Pasal 22 PT. HIS seperti pada Tabel
2.
21/08/2013 PIB 5505 133.564.000
21/08/2013 PIB 5506 24.184.000
21/08/2013 PIB 5507 48.247.000
22/08/2013 PIB 5508 30.187.000
22/08/2013 PIB 5495 15.536.000
22/08/2013 PIB 5509 1.000.000
26/08/2013 PIB 2143 2.689.000
30/08/2013 PIB 5519 46.146.000
30/08/2013 PIB 5518 207.843.000
September 04/09/2013 PIB 5532 298.803.000
06/09/2013 PIB 2160 2.280.000
11/09/2013 PIB 2166 4.330.000
13/09/2013 PIB 5541 7.226.000
13/09/2013 PIB 5550 301.723.000
20/09/2013 PIB 5564 8.497.000
20/09/2013 PIB 5563 152.591.000
25/09/2013 PIB 5576 36.070.000
30/09/2013 PIB 2181 2.563.000
Oktober 02/10/2013 PIB 2184 59.735.000
03/10/2013 PIB 5588 18.518.000
03/10/2013 PIB 5587 153.650.000
03/10/2013 PIB 5586 42.680.000
Total 6.118.262.000
Tabel 2. Analisis Penerapan Pajak Penghasilan Pasal 22 PT. HSI
Tanggal No
PIB Niai CIF (Rp)
Bea Masuk (Rp) Jumlah
(Rp)
Dibayar
Dita
ngg
ung
Pe
mer
inta
h
Dita
ngg
uh
kan Dibebaskan Dibayar
Dibe
baska
n
Jan 02/01/20
13
5084 14.167.950 0 0 0 0 355.000 0
02/01/20
13
5085 556.360.740 27.819.000 0 0 0 14.605.000 0
09/01/20
13
5109 142.798.032 3.172.000 0 0 0 3.650.000 0
09/01/20
13
1844 219.806.136 10.991.000 0 0 0 5.770.000 0
11/01/20
13
5114 956.836.404 47.842.000 0 0 0 25.117.000 0
11/01/20
13
5115 18.434.034 922.000 0 0 0 484.000 0
16/01/20
13
5123 514.599.775 46.773.000 0 0 0 14.035.000 0
30/01/20
13
5143 1.150.080.012 23.764.000 0 0 2.408.000 29.407.000 0
30/01/20
13
5121 9.814.856.400 0 0 0 490.743.000 257.640.000 0
30/01/20
13
1869 10.617.424 0 0 0 531.000 279.000 0
Feb 01/02/20
13
5160 595.386.936 0 0 0 29.770.000 15.629.000 0
06/02/20
13
5169 182.454.000 0 0 0 9.123.000 4.790.000 0
06/02/20
13
5171 1.772.133.000 0 0 0 88.607.000 46.519.000 0
06/02/20
13
5172 3.888.405.300 0 0 0 194.421.000 102.071.000 0
06/02/20
13
5173 387.006.285 0 0 0 15.024.000 10.051.000 0
08/02/20
13
1879 25.776.480 0 0 0 1.289.000 677.000 0
11/02/20 0867 15.019.069 1.502.000 0 0 0 414.000 0
13
11/02/20
13
0874 12.146.099 1.215.000 0 0 0 335.000 0
11/02/20
13
0875 13.993.356 1.400.000 0 0 0 385.000 0
11/02/20
13
0876 12.773.456 1.278.000 0 0 0 352.000 0
13/02/20
13
5180 1.589.540.066 67.743.000 0 0 15.106.000 41.810.000 0
13/02/20
13
5182 10.303.870.24
0
0 0 0 486.906.000 269.770.000 0
15/02/20
13
1885 4.966.300.275 0 0 0 248.316.000 130.366.000 0
15/02/20
13
1891 156.496.895 0 0 0 7.331.000 4.096.000 0
20/02/20
13
5191 1.101.880.398 0 0 0 55.095.000 28.925.000 0
20/02/20
13
5192 36.546.855 0 0 0 1.828.000 960.000 0
27/02/20
13
1899 3.246.744.068 162.338.000 0 0 0 85.228.000 0
28/02/20
13
1902 5.664.001.302 0 0 0 283.201.000 148.681.000 0
Ma
r
06/03/20
13
5215 113.644.320 0 0 0 5.683.000 2.984.000 0
06/03/20
13
5214 1.398.848.400 8.873.000 0 0 17.943.000 35.642.000 0
06/03/20
13
5216 146.456.598 4.059.000 0 0 7.198.000 3.943.000 0
06/03/20
13
5217 9.690.000 0 0 0 0 243.000 0
08/03/20
13
5228 893.316.255 0 0 0 44.666.000 23.450.000 0
13/03/20
13
5227 9.780.972.560 0 0 0 489.049.000 256.751.000 0
13/03/20
13
1911 1.030.986.500 0 0 0 51.550.000 27.064.000 0
20/03/20
13
5247 545.286.768 0 0 0 27.265.000 14.314.000 0
20/03/20
13
5249 631.413.022 0 0 0 28.917.000 16.509.000 0
20/03/20
13
5245 185.681.653 0 0 0 9.285.000 4.875.000 0
20/03/20
13
5246 230.446.250 0 0 0 0 5.762.000 0
22/03/20
13
5263 878.897.740 8.678.000 0 0 20.780.000 22.709.000 0
22/03/20
13
5264 355.058.385 3.469.000 0 0 15.874.000 9.361.000 0
22/03/20
13
5262 204.198.567 0 0 0 10.210.000 5.361.000 0
27/03/20
13
1937 3.789.340.040 0 0 0 189.468.000 99.471.000 0
27/03/20
13
1938 3.860.511.747 0 0 0 193.026.000 101.339.000 0
Apr 03/04/20
13
1948 36.462.293 0 0 0 1.824.000 958.000 0
08/04/20
13
1956 56.663.520 0 0 0 2.834.000 1.488.000 0
10/04/20
13
5287 582.008.475 11.342.000 0 0 42.202.000 15.889.000 0
18/04/20
13
1963 7.746.595 0 0 0 388.000 204.000 0
17/04/20
13
5297 1.091.586.936 0 0 0 54.580.000 28.655.000 0
24/04/20
13
5305 144.027.957 1.506.000 0 0 7.489.000 3.826.000 0
24/04/20
13
5307 232.315.534 0 0 0 11.616.000 6.099.000 0
24/04/20
13
5306 3.843.860.015 0 0 0 192.193.000 100.902.000 0
24/04/20
13
5314 9.815.569.280 0 0 0 490.779.000 257.659.000 0
Me
i
01/05/20
13
1986 86.459.346 8.646.000 0 0 0 2.378.000 0
01/05/20
13
5320 998.571.546 4.760.000 0 0 34.012.000 25.934.000 0
15/05/20
13
5330 7.311.678.780 0 0 0 343.690.000 191.385.000 0
16/05/20
13
5331 8.129.363.616 0 0 0 406.469.000 213.396.000 0
22/05/20
13
5353 319.746.803 9.408.000 0 0 11.463.000 8.516.000 0
22/05/20
13
5352 4.984.897.200 0 0 0 249.245.000 130.854.000 0
22/05/20
13
5351 1.344.402.279 320.000 0 0 44.850.000 34.740.000 0
27/05/20
13
5358 145.379.823 1.513.000 0 0 6.713.000 3.841.000 0
27/05/20
13
5357 1.727.440.590 0 0 0 84.591.000 45.301.000 0
29/05/20
13
2032 2.264.435.180 0 0 0 113.222.000 59.442.000 0
31/05/20
13
5368 992.907.237 0 0 0 49.646.000 26.064.000 0
Jun 05/06/20
13
5370 9.886.120.200 0 0 0 494.307.000 259.511.000 0
05/06/20
13
5373 42.107.122 2.106.000 0 0 0 1.106.000 0
10/06/20
13
2047 50.153.400 0 0 0 2.508.000 1.317.000 0
14/06/20
13
2058 25.763.635 2.033.000 0 0 0 695.000 0
19/06/20
13
5403 10.122.752.64
0
0 0 0 506.138.000 265.723.000 0
20/06/20
12
5402 362.612.250 12.260.000 0 0 5.871.000 9.519.000 0
20/06/20
13
5404 1.457.257.230 2.787.000 0 0 48.164.000 37.706.000 0
20/06/20 5407 1.824.285.949 0 0 0 86.726.000 47.776.000 0
13
24/06/20
13
2073 325.611.000 0 0 0 16.281.000 8.548.000 0
26/06/20
13
5422 603.431.864 0 0 0 30.172.000 15.841.000 0
Jul 01/07/20
13
2084 11.790.339 590.000 0 0 0 310.000 0
03/07/20
13
5437 7.415.561.031 0 0 0 370.525.000 194.653.000 0
10/07/20
13
5443 31.878.400 0 0 0 0 797.000 0
15/07/20
13
2103 257.916.180 0 0 0 12.896.000 6.771.000 0
17/07/20
13
5456 923.508.094 32.661.000 0 0 13.515.000 24.243.000 0
17/07/20
13
5455 526.671.568 12.020.000 0 0 24.538.000 14.081.000 0
17/07/20
13
5452 4.854.526.990 0 0 0 217.739.000 126.807.000 0
17/07/20
13
2105 432.429.462 0 0 0 21.622.000 11.352.000 0
22/07/20
13
5460 1.385.252.150 15.774.000 0 0 51.499.000 36.314.000 0
22/07/20
13
2112 251.163.749 0 0 0 12.559.000 6.594.000 0
24/07/20
13
5465 5.291.913.900 0 0 0 264.596.000 138.913.000 0
24/07/20
13
2115 1.793.178.307 0 0 0 89.659.000 47.071.000 0
25/07/20
13
5472 5.106.257.520 0 0 0 255.313.000 134.040.000 0
29/07/20
13
2122 20.887.655 1.045.000 0 0 0 549.000 0
31/07/20
13
5474 23.169.120 0 0 0 1.159.000 609.000 0
31/07/20
13
5473 22.439.950 0 0 0 1.122.000 590.000 0
31/07/20
13
5477 1.794.415.480 0 0 0 87.384.000 47.045.000 0
31/07/20
13
5471 954.211.375 0 0 0 47.711.000 25.049.000 0
Ag
u
12/08/20
13
2124 117.488.800 0 0 0 5.875.000 3.085.000 0
19/08/20
13
2134 99.301.640 0 0 0 4.966.000 2.607.000 0
21/08/20
13
5498 810.186.000 0 0 0 40.510.000 21.268.000 0
21/08/20
13
5505 5.093.065.500 0 0 0 249.460.000 133.564.000 0
21/08/20
13
5506 919.446.853 41.391.000 0 0 6.500.000 24.184.000 0
21/08/20
13
5507 1.871.675.078 11.262.000 0 0 46.941.000 48.247.000 0
22/08/20
13
5508 1.149.970.737 0 0 0 57.499.000 30.187.000 0
Dari perhitungan yang telah dilakukan,
setiap PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
terkena tarif pemungutan pajak sebesar 2,5%
(dua setengah persen) dari nilai impor. Nilai
impor sebagaimana dimaksud adalah nilai
berupa uang yang menjadi dasar perhitungan
Bea Masuk yaitu Cost Insurance and Freight
(CIF) ditambah dengan Bea Masuk dan
pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
kepabeanan di bidang impor. Disisi lain dengan
laporan yang telah diberikan, peneliti memiliki
satu pertanyaan yaitu “Mengapa laporan
pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 22 hanya
sampai dengan pertanggal 03/10/2013,
bagaimana untuk pembayaran setelah tanggal
tersebut sampai dengan bulan desember?”.
Ternyata peneliti mendapat jawabannya,
yaitu dikarenakan adanya pembebasan
pemungutan PPh Pasal 22 Impor dari Kantor
Pelayanan Pajak sesuai dengan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-1/PJ/2011.
Dengan alasan bahwa PT. HSI Mengalami LB di
tahun fiskal lalu dan dapat dibuktikan bahwa
22/08/20
13
5495 566.772.783 18.020.000 0 0 36.628.000 15.536.000 0
22/08/20
13
5509 39.989.950 0 0 0 0 1.000.000 0
26/08/20
13
2143 98.337.883 9.196.000 0 0 0 2.689.000 0
30/08/20
13
5519 1.757.937.564 0 0 0 87.897.000 46.146.000 0
30/08/20
13
5518 7.917.823.440 0 0 0 395.892.000 207.843.000 0
Sep 04/09/20
13
5532 11.382.954.72
0
0 0 0 569.148.000 298.803.000 0
06/09/20
13
2160 86.820.664 0 0 0 4.342.000 2.280.000 0
11/09/20
13
2166 164.948.219 0 0 0 8.248.000 4.330.000 0
13/09/20
13
5541 275.653.120 8.252.000 0 0 5.127.000 7.226.000 0
13/09/20
13
5550 11.494.176.10
0
0 0 0 574.709.000 301.723.000 0
20/09/20
13
5564 311.357.392 12.706.000 0 0 15.815.000 8.497.000 0
20/09/20
13
5563 5.812.985.640 0 0 0 290.650.000 152.591.000 0
25/09/20
13
5576 1.374.067.288 0 0 0 68.704.000 36.070.000 0
30/09/20
13
2181 97.627.640 0 0 4.882.000 2.563.000 0
Okt 02/10/20
13
2184 2.275.600.000 0 0 0 113.780.000 59.735.000 0
03/10/20
13
5588 705.436.000 0 0 0 35.272.000 18.518.000 0
03/10/20
13
5587 5.853.298.320 0 0 0 292.665.000 153.650.000 0
03/10/20
13
5586 1.646.979.722 0 0 0 60.204.000 42.680.000 0
Total 233.260.470.4
10
641.436.000 0 0 10.826.137.00
0
6.118.262.00
0
0
akan terjadi lagi lebih bayar di tahun fiskal ini.
Tidak tersedianya company profile membuat
peneliti kurangnya memahami pembagian tugas
dan tanggung jawab khusus yang menangani
pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 22.
Akan tetapi berdasarkan pengamatan yang
telah dilakukan. Sudah baik pembagian
tugasnya. Dimana terdapat beberapa departemen
antara peminta dan pengirim purchase order,
penerima/ pencatat dokumen (check jenis barang
dan harga barang), petugas dilapangan (check
agen di dalam negeri, pembayaran dibank,
sampai dengan proses pengeluaran barang), dan
departemen accounting (proses PIB dan laporan
pembayaran PPh Ps. 22 per bulan).
SIMPULAN
Berdasarkan analisis yang telah
dilakukan pada PT. HSI dapat disimpulkan
bahwa perusahaan telah menetapkan struktur
organisasi fungsional sebagai dasar pembagian
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
Struktur organisasi dan uraian tugas secara
keseluruhan tidak dapat diperoleh dikarenakan
tidak adanya data tertulis atau yang disebut
dengan company profile.
Proses perhitungan pembayaran Pajak
Penghasilan Pasal 22 telah sesuai dengan
Peraturan Undang-Undang yang berlaku di
Negara Indonesia. Dimana PT. HSI dengan
memiliki Angka Pengenal Impor (API)
dikenakan sebesar 2,5% (dua setengah persen)
dari nilai impor (Nilai Cost Insurance and
Freight (CIF) ditambah dengan Bea dan
pungutan lainnya yang dikenakan berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
kepabeanan di bidang impor.
Dengan tidak membayarnya Pajak
Penghasilan Pasal 22 PT. HSI dikarenakan PT.
HSI memiliki Surat Keterangan dari Kepala
Kantor Pelayanan Pajak mengenai
dibebaskannya dari pemungutan PPh Pasal 22
impor sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor PER-1/PJ/2011 yang dibuat per
tanggal 07 Oktober 2014. Pola penerapan atau
pengendalian intern yang ada didalam PT. HSI
sudah baik dan benar. Dikarenakan ada
pembedaan antara penerima order, pembayar
pajak, dan pembuat laporan per bulannya. Akan
tetapi masing-masing saling memantau dan
bekerja sama dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Brotodihardjo, R. Santoso. 2011. Pengantar
Ilmu Hukum Pajak. Refika Aditama.
Bandung
Hysocc. Penelitian Kualitatif.
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penelitian_
kualitatif (diakses tanggal 23 Januari
2015)
Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi.
CV. Andi Offset. Yogyakarta
Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
210.
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/20
08/210~PMK.03~2008Per.HTM (diakses
tanggal 29 November 2014)
Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 146/PMK.011/2013.
http://www.tarif.depkeu.go.id/Data/
Regulation/PMK1460112013.pdf (diakses
tanggal 29 November 2014)
Menteri Keuangan Republik Indonesia. Nomor
154/PMK.03/2010.
http://jdih.bpk.go.id/wp-
content/uploads/2012/03/2010-PMK-
154.pdf (diakses tanggal 29 November
2014)
Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 175/PMK.011/2013.
http://repository.beacukai.go.id/
peraturan/2013/12/55ef3a28c6f4f9b484cd
ec6584ebff70-pmk-175.pdf (diakses
tanggal 29 November 2014)
M. S, Amir. 2000. Seluk Beluk dan Teknik
Perdagangan Luar Negeri Ed. Revisi.
PPM. Jakarta
Mursal, Iqbal. Syarat dan Tata Cara
Memperoleh Surat Keterangan Bebas
Pajak.
http://www.slideshare.net/mobile/Muhiqb
alnoor/syarat-dan-tata-cara-mem peroleh-
surat-keterangan-bebas-pajak (diakses
tanggal 1 Desember 2014)
Sandi, Dede. Pengendalian.
http://dedesandi69.blogspot.com (diakses
tanggal 23 Januari 2015)
Suandy, Erly. 2013. Hukum Pajak. Salemba
Empat. Jakarta
Waluyo. 2000. Perubahan Perundang-
undangan Perpajakan Era Reformasi.
Salemba Empat. Jakarta
Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Salemba
Empat. Jakarta
. Peraturan Perpajakan .
http://m.hukumonline.com/pusatdata/view
/ node/lt516e7d2516666 (diakses tanggal
29 November 2014)