Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

38
Universitas Katolik Parahyangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Terakreditasi A SK BAN PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014 Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam Merespons Fenomena Panama Papers Skripsi Oleh Zalika Dwi Affryna 2015330164 Bandung 2019

Transcript of Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

Page 1: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

Universitas Katolik Parahyangan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Terakreditasi A

SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014

Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia

dalam Merespons Fenomena Panama Papers

Skripsi

Oleh

Zalika Dwi Affryna

2015330164

Bandung

2019

Page 2: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

Universitas Katolik Parahyangan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Terakreditasi A

SK BAN –PT NO: 451/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014

Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia

dalam Merespons Fenomena Panama Papers

Skripsi

Oleh

Zalika Dwi Affryna

2015330164

Pembimbing

Stanislaus Risadi Apresian, S.IP, M.A.

Bandung

2019

Page 3: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Tanda Pengesahan Skripsi

Nama : Zalika Dwi Affryna

Nomor Pokok : 2015330164

Judul : Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia

dalam Merespons Fenomena Panama Papers

Telah diuji dalam Ujian Sidang jenjang Sarjana

Pada Selasa, 8 Januari 2019

Dan dinyatakan LULUS

Tim Penguji

Ketua sidang merangkap anggota

Dr. A. Irawan Justiniarto H. : ________________________

Sekretaris

Stanislaus Risadi Apresian, S.IP., M.A. : ________________________

Anggota

Dr. Aknolt Kristian Pakpahan : ________________________

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Pius Sugeng Prasetyo, M.Si

Page 4: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

i

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : Zalika Dwi Affryna

NPM : 2015330164

Jurusan : Ilmu Hubungan Internasional

Judul : Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam

Merespons Fenomena Panama Papers

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri

dan bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

akademik oleh pihak lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip,

ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan bersedia menerima

konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui

bahwa pernyataan ini tidak benar.

Bandung, 8 Januari 2019

Zalika Dwi Affryna

Page 5: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

ii

ABSTRAK

Nama : Zalika Dwi Affryna

NPM : 2015330164

Judul : Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam

Merespons Fenomena Panama Papers

Semenjak kebocoran dokumen sebesar 2,6 TB—berisikan aktivitas offshore

investment yang dilakukan dalam firma hukum Mossack Fonseca—dipublikasikan

kepada seluruh dunia, berbagai negara mencoba untuk menindaklanjutinya

dengan cara yang beragam. Indonesia yakin bahwa mengimplementasikan

kebijakan tax amnesty merupakan cara efektif guna meminimalisir dampak

berkesinambungan dari fenomena yang disebut sebagai Panama Papers, sekaligus

mereformasi sistem perpajakan yang dipercayai masih terdapat kelemahan. Maka,

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses dan hasil upaya pemerintah

Indonesia untuk menerapkan kebijakan tax amnesty guna merespons fenomena

Panama Papers, beiringan dengan pertanyaan penelitian yaitu, apa dampak

Panama Papers terhadap sektor pajak Indonesia dan bagaimana Indonesia

menyikapinya melalui kebijakan tax amnesty? Dalam menjawab pertanyaan

penelitian tersebut, penulis akan menggunakan teori Realisme Neo-Klasik dengan

metode penelitian kualititatif melalui studi dokumen. Pada akhirnya, penulis

menemukan bahwa Panama Papers membuahkan tingkat penghindaran pajak yang

besar dikarenakan tidak sedikit masyarakat Indonesia yang melakukan aktivitas

offshore sehingga menghambat proses penerimaan pajak. Hal ini menghasilkan

ratifikasi kebijakan tax amnesty oleh DPR. Tekanan dari berbagai pihak

mengakibatkan hasil kebijakan tax amnesty yang kurang dari ekspektasi. Namun,

terlepas dari semua itu tax amnesty Indonesia merupakan yang terbaik sepanjang

masa dan sukses dalam menyikapi Panama Papers.

Kata Kunci: Panama Papers, Tax Amnesty, offshore investment, pajak

Page 6: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

iii

ABSTRACT

Name : Zalika Dwi Affryna

Student Number : 2015330164

Title : The Analysis of the Implementation of Indonesia’s Tax

Amnesty Policy in Response towards the Panama Papers

Phenomenon

Since the leak of 2.6 TB of data—consisting activities of offshore

investments based in Mossack Fonseca’s law firm—were published worldwide,

states from across the world made various attempts in response towards this

phenomenon. Indonesia believes that implementing tax amnesty policy would be an

effective approach to further reduce the impact that the Panama Papers would

cause, in addition to that it would also reformed Indonesia’s taxation system away

from deficiency. Therefore, the purpose of this research is to analyze the process

and results of Indonesia’s tax amnesty policy as an attempt to respond the Panama

Papers phenomenon. Question arises within the research is what is the impact of

the Panama Papers towards Indonesia’s taxation system and how would Indonesia

respond to it through its tax amnesty policy? To answer the research question

provided, the author will apply Neo-Classical Realism as its theoretical framework

followed by a qualitative method as its approach, through the study of qualitative

documents. Research finds that the level of tax avoidance are in a great risk, the

reason for this is because of the big amount of people that is involved in offshore

activities coming from the Panama Papers. This phenomenan also caused the

ratification of tax amnesty by the Indonesia’s legislative system to come to a

success. The pressure coming from several actors caused tax amnesty policy to

experience a disvantage to fulfill its target. However, despite the previous

statement, Indonesia’s tax amnesty implementation is one of history’s greatest

achievement and Indonesia manage to respond to Panama Papers sensibly.

Keywords: Panama Papers, Tax Amnesty, offshore investment, tax

Page 7: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas limpahan Rahmat dan Karunia Allah SWT sehingga

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ‘Analisis Penerapan

Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam Merespons Fenomena Panama Papers’.

Penyelesaian ini merupakan salah satu persyaratan untuk memnuhi syarat kelulusan

di Program Studi S1 Ilmu Hubungan Internasional dan memperoleh gelar Sarjana

Sosial Fakultas Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan.

Pembahasan mengenai kondisi internasional yang memberikan dampak

terhadap keberlangsungan suatu negara merupakan inti dari penelitian ini. Panama

Papers memainkan perannya sebagai sebuah tekanan internasional yang membuat

Indonesia harus menindaklanjuti fenomena tersebut dikarenakan memuat sebuah

permasalahan yang menyangkut warga negaranya. Tindak lanjut pemerintah

Indonesia berupa penerapan kebijakan tax amnesty yang dipercayai dapat

menimalisir dampak berkesinambungan.

Ucapan terimakasih penulis diberikan kepada kedua orang tua, khusunya

kepada dosen pembimbing skripsi, Stanislaus Risadi Apresian S.IP, M.A., atas

segala masukan yang diberikan guna menigkatkan kualitas dari skripsi ini dan juga

atas kesabarannya dalam membimbing penulis selama proses pembuatan skripsi.

Penulis memohon maaf apabila penelitian ini masih mengandung

kekurangan, dikarenakan penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, penulis terbuka terhadap segala masukan dan kritikan

mengenai penelitian ini guna menunjang perbaikan terhadap skripsi ini. Semoga

penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun pihak yang sedang

merancang topik serupa.

Bandung, 1 Januari 2019

Zalika Dwi Affryna

Page 8: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Proses pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai

pihak. Dalam halaman ini penulis ingin mengekspresikan rasa syukur dan terima

kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, doa, moral support, keberadaan

mereka.

---

Pertama, penulis ucapkan rasa syukur dan terimakasih kepada Allah SWT

yang selama ini sudah menemaninya dalam segala kondisi, yang dapat menengkan

hati, memberikan rasa kepercayaan diri, dan memberikan pencerahan dalam

pembuatan penelitian ini.

Kedua, kepada kedua orang tua, Jeffry Yandi dan Chrisna Edie

Damayanti, atas rasa kepercayaan yang diberikan kepada penulis agar dapat

menyelesaikan skripsi ini. Ditambah membantu penelitian dalam bentuk perhatian,

rasa kasih sayang, dana, motivasi, serta doa yang tiada hentinya. Penulis yakin

bahwa keberadaan kedua orang tua membuat semua ini dapat terjadi dan penulis

sangat bersyukur atas hal itu. Semoga penulis dapat membuatnya bangga.

Ketiga, kepada saudara yang (mungkin) telah mendoakan dan mendukung

penulis dalam prosesnya untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih

Muhammad Alfi Respati dan Zirrasyi Ramadhani J. Putra.

Ke-empat, terima kasih kepada dosen pembimbing yang tak kenal lelah dan

memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dalam mebimbing penulis dan teman-

temannya dalam menyelesaikan skripsi ini, Mas Stanislaus Risadi Apresian.

Tanpa beliau, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan tertata.

Ke-lima, terima kasih atas doa dan dukungan moral yang diberikan kepada

teman sejati yang selalu ada semenjak SMA, Luthfan Rasyad Maulana. Tanpamu

penulis tidak mungkin memiliki motivasi untuk mengejar gelar yang diimpikannya

semenjak masuk perkuliahan sebagai mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional.

Tanpamu penulis tidak akan menjadi dirinya yang sudah jauh lebih baik sebelum

bertemu dan menjalin hubungan persahabatan ini.

Page 9: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

vi

Ke-enam, terimakasih penulis ucapkan kepada Nindyo Setiawan,

Valentinus Marchelle, Joshua Adrian, Jessica Andriani, Henry Mulyana dan

Ridzky Atmaji sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan kontribusi

secara nyata selama proses pembuatan skripsi. Penulis pun juga merasakan dampak

positif yang diberikan kepada orang-orang hebat tersebut

Ke-tujuh, kepada teman curhat, teman dalam perkuliahan yang selalu setia

menemani, mendukung, menghibur, dan mendoakan penulis untuk mencapai segala

sesuatu, Anggie Rahmawati Hariyadi. Teman seperjuangan yang berawal dari

Semester Pendek sampai saat ini mendoakan dan mendukung penulis dalam proses

perkuliahan, Fajrina Nadira Marlen. Teman dari awal ospek bertemu lalu menjadi

sahabat dan memperkenalkan saya kepada orang-orang dari jurusan lain sehingga

sekarang membuat penulis dijauhi dari worst nightmarenya, ucapan terima kasih

jatuh pada Gendis Salmadita dan Peter Arnoldus. Teman satu kos yang datang

dengan penuh kejutan dan dapat diandalkan, Rebecca Christine Tampubolon.

Ke-delapan teruntuk teman SMA yang selalu ada di saat-saat yang tidak

diharapkan, seperti ulangtahun, sidang skripsi, masa kelam dan lainnya. Terima

kasih sudah menyempatkan waktu dan tenaga untuk bertemu dan bercerita. Yang

selalu ada di setiap harinya, terima kasih kalian tau siapa kalian.

Terakhir, kepada teman-teman yang bersedia menemani penulis dan

mengisinya dengan hiburan selama waktu kelam saat merancang dan membuat

skripsi. Segala rencana dadakannya, traktirannya, wacana yang terwujudkan,

sleepless nightsnya, reunian, pengalaman barunya, bakmi tasiknya, sengatan ubur-

uburnya, dan lainnya. Semua itu membuahkan persahabatan dan momen yang tak

akan pernah terlupakan dan momen-momen tersebut telah berkontribusi banyak

dalam kehidupan perkuliahan penulis.

---

Maka dari itu, saya ucapkan terimakasih banyak.

Page 10: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................ v

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR AKRONIM ......................................................................................... xii

BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 4

1.2.1 Deskripsi Masalah ............................................................................... 4

1.2.2 Pembatasan Masalah ........................................................................... 6

1.2.3 Perumusan Masalah ............................................................................ 7

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................................ 7

1.3.2 Kegunaan Penelitian............................................................................ 8

1.4 Kajian Literatur ....................................................................................... 8

Page 11: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

viii

1.5 Kerangka Pemikiran .............................................................................. 13

1.6 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ............................ 19

1.6.1 Metode Penelitian.............................................................................. 19

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 20

1.7 Sistematika Pembahasan ....................................................................... 21

BAB II: FENOMENA PANAMA PAPERS ..................................................... 24

2.1 Aktivitas offshore, tax haven, dan shell corporations ............................. 24

2.2 Kronologi Fenomena Panama Papers .................................................. 32

2.2.1 Profil Firma Hukum Mossack Fonseca ............................................... 32

2.2.2 Panama Papers .................................................................................... 37

2.3 Dampak Fenomena Panama Papers........................................................ 41

2.3.1 Dampak Internasional ......................................................................... 41

2.3.2 Dampak Nasional ................................................................................ 47

BAB III: RESPONS PEMERINTAH INDONESIA DALAM

MENANGGULANGI FENOMENA PANAMA PAPERS MELALUI

PENERAPAN KEBIJAKAN TAX AMNESTY ................................................. 51

3.1 Kondisi Ekonomi Indonesia Sebelum Fenomena Panama Papers ....... 51

3.2 Upaya Pemerintah Indonesia ................................................................... 54

3.3 Kebijakan Tax Amnesty di Indonesia ...................................................... 58

BAB IV: ANALISIS DAN HASIL DARI KEBIJAKAN TAX AMNESTY

INDONESIA DALAM MERESPONS PANAMA PAPERS ........................... 66

4.1 Faktor Eksternal dalam Pemberlakuan Kebijakan Tax Amnesty ........ 66

4.2 Faktor Internal dalam Pemberlakuan Kebijakan Tax Amnesty .......... 69

Page 12: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

ix

4.3 Indikator International Pressure dalam Penerapan Tax Amnesty

Indonesia .......................................................................................................... 70

4.4 Indikator Political Legitimacy dalam Penerapan Tax Amnesty Indonesia

.................................................................................................................. 75

4.5 Compromising in deeds oleh Pemerintah Indonesia ............................... 78

4.6 Hasil dari Kebijakan Tax Amnesty .......................................................... 82

BAB V: KONKLUSI ........................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 93

Page 13: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lokasi letaknya perusahaan offshore di seluruh dunia.............................................. 25

Gambar 2.2.2.1 Pembagian hasil spesifikasi data dari total arsip yang bocor ........................... 37

Gambar 2.2.2.2 Jumlah per TB dari kasus kebocoran yang serupa seperti Panama Papers . 39

Gambar 3.1 Rancangan Anggaran pada Tahun Pertama Pemerintahan Jokowi-JK ................ 53

Page 14: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.5 International Pressure-Political Legitimacy Model beserta contoh kasus ........... 17

Tabel 4.3 Bagan dari International Pressure-Political Legitimacy Model ........................... 79

Page 15: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

xii

DAFTAR AKRONIM

APBN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BVI British Virgin Island

DJP Direktorat Jenderal Pajak

FATF Financial Action Task Force

GDP Gross Domestic Product

HI Hubungan Internasional

HOGL Heritage Oil and Gas Ltd

IMF International Monetary Fund

IRS Internal Revenue Service

Kemenkeu Kementerian Keuangan

KPP Kantor Pelayanan Pajak

MNC Multinational Corporation

OECD Organisation for Economic Cooperation and Development

SPH Surat Pernyataan Harta

SWOT Strengths Weaknesses Opportunities and Threats

SZ Süddeutsche Zeitung

TB Terra-bytes

UU Undang Undang

WP Wajib Pajak

Page 16: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Globalisasi merupakan salah satu sumber utama dalam menjunjung tinggi

prinsip kebebasan dalam bertindak. Dengan tujuan untuk melampaui perbatasan

yang dapat mengekang perkembangan seorang diri. Fenomena ini menyebabkan

aktor non-negara bermunculan dan memainkan peran yang signifikan dalam ruang

lingkup internasional.1 Salah satu aktor yang turut serta memengaruhi dunia adalah

bisnis—seperti Multinational Corporation (MNC) yang kehadirannya

bersinggungan dengan berbagai negara. Bisnis merupakan entitas yang memiliki

tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan, guna dapat berkembang dan

bertahan dalam kompetisi domestik maupun global antar satu sama lain.2

Namun, metode pemerolehan keuntungan bisa beragam, dan di dalam

keberagaman itu bisnis cenderung melakukan kecurangan untuk mencapai tujuan

utama tersebut, yakni memaksimalkan keuntungan. Contoh yang mencerminkan

aktivitas tersebut seperti menghindari kewajiban pajak bagi pemilik usaha maupun

entitas yang sedang dikelolanya. Dapat diketahui, bahwa setiap entitas yang berada

dalam wilayah suatu negara memiliki kewajiban untuk membayar pajak, terkecuali

1 Justin Ervin dan Zachary Alden Smith, Globalization (California: ABC-CLIO, 2008) hlm 2-5. 2 Charles W. L. Hill, International Business: Competing in the Global Marketplace (New York:

McGraw Hill, 2003), hlm 408-411

Page 17: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

2

individu yang diperbolehkan menunda kewajiban pajak—tergantung kepada setiap

regulasi yang berada di negara tersebut. Di setiap negara, seperti Indonesia, dapat

dipastikan memiliki Undang-Undang yang mengatur tata cara perpajakan—seperti

di Indonesia yang tercantum dalam UU No 28 tahun 2007.3

Penerimaan pajak yang diperoleh oleh Indonesia akan dialokasikan

sepenuhnya untuk memenuhi kepentingan nasionalnya, seperti menghasilkan

perkembangan bertahap bagi negara dalam berbagai sektor. Dana dari perolehan

pajak tersebut sangat diperlukan, terutama untuk menutupi pengeluaran negara

yang telah dilampaui utang sebesar Rp 4.225 triliun (pada tahun 2016).4 Namun,

pengusaha Indonesia cenderung melakukan kecurangan dimana mereka

menyembunyikan harta kekayaannya dalam investasi offshore yang terkenal

dengan tax haven atau surga pajaknya.

Investasi offshore dikenal dengan jaminan keamanan dan kerahasiaan dalam

menjaga harta nasabah dan juga mengurangi pengeluaran (cost reduction) yang

akan dikenakan dalam sektor pajak. Aspek kerahasiaan tersebut membuat harta

yang dimiliki tidak sepenuhnya diketahui oleh pihak negara, maupun tercatat dalam

daftar penghasilan Wajib Pajak (WP). Akan tetapi, pada April 2016, terdapat

sebuah kebocoran dokumen bersifat kontroversial dari firma hukum Mossack

Fonsesca yang disebut dengan Panama Papers.5 Firma hukum yang berbasis di

3 “Perubahan/Penyempurnaan Undang-Undang,” Direktorat Jenderal Pajak, diakses pada 20

Februari 2018, http://ketentuan.pajak.go.id/index.php?r=aturan/rinci&idcrypt=oJamop0%3D 4 Idris Rusadi Putra, “Desember 2016, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp 4.255 Triliun,”

Merdeka.com, diakses pada 25 Februari 2018, https://www.merdeka.com/uang/desember-2016-

utang-luar-negeri-indonesia-tembus-rp-4225-triliun.html 5 Luke Harding, “What are Panama Papers? A Guide to History’s Biggest Data Leak,” Guardian

News and Media Limited, diakses pada 20 febrari 2018,

https://www.theguardian.com/news/2016/apr/03/what-you-need-to-know-about-the-panama-

papers

Page 18: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

3

Panama, sebuah negara di kawasan Amerika Tengah,6 merupakan sebuah badan

yang bergerak sebagai penyedia jasa layanan investasi offshore khususnya pada

pendirian shell corporation. Mossack Fonseca bertanggungjawab sepenuhnya atas

transaksi nasabahnya dalam berinvestasi agar aktivitas tersebut dapat memiliki

basis hukum dan jaminan privasi. Dokumen yang tertera dalam Panama Papers

meliputi sebanyak 2,6 terabyte (TB), dari laporan berkas transaksi maupun

kepemilikan shell corporation—merupakan salah satu bentuk investasi offshore—

yang tersimpan dalam Mossack Fonseca. Dari nominal tersebut, menunjukan

betapa banyak pengusaha, maupun individu kelas atas lainnya, yang mencoba untuk

memanipulasi harta kekayaannya guna menghindari pembayaran pajak di negara

asalnya.7

Sekitar 2.961 individu berkewarganegaraan Indonesia tercatat dalam dokumen

Panama Papers, yang mencakup pengusaha dan politisi negara. Fenomena ini

memberikan dampak terhadap Indonesia untuk menindaklanjuti dengan aksi nyata

guna merepatriasi uang yang berada di luar negeri dan meningkatkan pendapatan

negara dalam sektor pajak. Salah satu cara yang tercantum dalam program kerja

presiden Jokowi adalah dengan mengimplementasikan kebijakan tax amnesty bagi

para oknum yang mencoba untuk memanipulasi harta kekayaannya dengan cara

menyembunyikannya di luar negeri. Akan tetapi, muncul pertanyaan dan kritikan

tentang keputusan eksekusi kebijakan domestik ini, dalam penelitian ini akan

6 “Where is Panama?”, worldatlas.com, diakses pada 26 Februari 2018,

https://www.worldatlas.com/na/pa/where-is-panama.html 7 Luke Harding, “What are Panama Papers? A Guide to History’s Biggest Data Leak.”

Page 19: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

4

ditelusuri dampak kebijakan dan fenomena Panama Papers terhadap negara

Indonesia.8

1.2 Identifikasi Masalah

1.2.1 Deskripsi Masalah

Dokumen rahasia yang terkenal dengan sebutan ‘Panama Papers’ terbongkar

dalam jumlah 2,6 TB dan telah mencetak rekor dunia perihal kebocoran terbesar

dalam sejarah. Fenomena ini menjadi kontroversial dan mengikat dikarenakan

memuat persoalan besar dalam sistematika pajak global pada tahun 2016. 9

Dokumen tersebut berisikan nama-nama pengusaha, bintang film, maupun politisi

yang dinyatakan telah melakukan investasi offshore. Salah satu motif dalam

menerapkan investasi offshore adalah untuk membatasi transparansi atas harta

kekayaan seorang individu sehingga tidak terkontaminasi oleh unsur kriminalitas

yang sedang melanda wilayahnya—seperti korupsi. Dengan jaminan perlindungan

yang tinggi menyebabkan kerahasiaan transaksi dan indetintas terjaga dari

kemungkinan ancaman yang akan terjadi. Investasi offshore juga dipergunakan bagi

pengusaha untuk menghindari pajak yang berlebihan (double taxation), dimana

biasa dikenakan kepada dua wilayah atau lebih.10 Jenis investasi ini pun tidak

8 Ibid. 9 Ibid. 10 Investopedia Staff, “Pros and Cons of Offshore Investing,” Investopedia, diakses pada 24

Februari 2018, https://www.investopedia.com/articles/02/020602.asp

Page 20: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

5

dikenai biaya pajak yang tinggi, melainkan terkadang tidak dikenai pajak sama

sekali, pemahaman ini dikenal sebagai tax haven.11

Permasalahan utama dalam fenomena bocornya dokumen ini adalah status

legal para pelaku investor offshore yang disalah-gunakan untuk menghindari pajak,

melakukan pencucian uang dari hasil kriminal maupun membuat shell corporation

guna mendanai organisasi kriminal seperti terroris. Shell corporation merupakan

sebuah perusahaan yang eksistensinya berada dalam kertas dokumen saja. Tidak

ada bentuk konkret maupun aktivitas ekonomi yang berjalan dalam perusahaan ini,

maka dari itu sangat mudah untuk mendirikan sebuah shell corporation dengan

bantuan firma hukum setempat.12

Law firm atau firma hukum yang terpusat di Panama di sebut Mossack

Fonseca, dimana merupakan sumber primer dari daftar nama dalam Panama Papers.

Badan ini yang bertanggungjawab atas legalitas mereka dan seluruh transaksi shell

corporation yang dilakukan oleh setiap individu. Dari jutaan daftar nama yang

berada dalam Panama Papers, dapat diketahui bahwa yang berkewarganegaraan

Indonesia meliputi sekitar 2.961 individu dan perusahaan dalam dokumen

tersebut.13

Hal ini menjadi sebuah permasalahan bagi Indonesia, dikarenakan terdapat

2.961 individu maupun badan yang diketahui menyimpan harta dari jangkauan

11 “Identifying Tax Havens and Offshore Finance Centres,” tax justice network, diakses pada 24

Februari 2018, https://www.taxjustice.net/cms/upload/pdf/Identifying_Tax_Havens_Jul_07.pdf 12 Drake Forester, “The Truth About Shell Companies: The Good, The Bad, and The Ugly,”

AllBusiness.com, diakses pada 21 September 2018, https://www.allbusiness.com/shell-companies-

legitimate-uses-corruption-105041-1.html 13 “Ada 2.961 Nama dari Indonesia di Bocoran ‘Panama Papers’,”PT Kompas Cyber Media,

diakses pada 25 Februari 2018,

http://internasional.kompas.com/read/2016/04/04/19113441/Ada.2.961.Nama.dari.Indonesia.di.Bo

coran.Panama.Papers.

Page 21: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

6

pemerintah, yang memiliki arti bahwa 2.961 warga tersebut telah menghindari

kewajiban pembayaran pajak atas harta tersebut. Jika tidak diatasi, pemerintah tidak

dapat memperoleh pajak secara menyeluruh, dikarenakan telah terbukti bahwa

sebagian dari masyarakatnya masih melakukan pelanggaran dengan tidak

mendeklarasikan seluruh hartanya kepada otoritas pajak negara asal.

Maka dari itu, Panama Papers adalah sebuah fenomena yang membuahkan

suatu penyertaan bukti nyata atas individu yang memiliki investasi offshore, dimana

membuat pemerintah Indonesia antusias dalam mengimplementasikan tax amnesty

sebagai salah satu cara untuk mendeklarasi harta individu yang berada di luar

dan/atau merepatriasikannya ke dalam negeri guna meningkatkan pendapatan

negara dalam sektor pajak.

1.2.2 Pembatasan Masalah

Fenomena Panama Papers telah menjadi sorotan pihak internasional pada April

2016 dan telah membawa dampak bagi seluruh negara. Sementara pada waktu yang

bersamaan, Jokowi sudah mengetahui serangkaian informasi mengenai warga

negaranya yang dipercaya telah melakukan penghindaran pajak dengan cara

menyembunyikan hartanya dalam investasi offshore—berupa mendirikan shell

corporation. Dampak yang diberikan oleh Panama Papers dapat dirasakan terhadap

beberapa sektor yang ada dalam suatu negara, seperti ekonomi, sosial, politik, dan

lainnya. Namun, penelitian ini akan membatasi dampak yang dirasakan oleh negara

Indonesia dari segi penerimaan pajak negara. Maka dari pernyataan tersebut, dapat

diketahui bahwa fenomena ini membuahkan dampak sehingga terdapat keinginan

Page 22: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

7

untuk mengatasi permasalahan ini dengan merealisasikan tax amnesty sebagai

solusi utama dalam menanggulangi penghindaran pajak.

Panama Papers merupakan faktor pendorong peresmian kebijakan tax amnesty

yang berhasil diimplementasikan mulai dari Juli 2016 sampai Maret 2017. Maka,

analisis dari penelitian ini akan dibatasi dari segi waktu dimana akan diawali

dengan keberadaan fenomena Panama Papers dan diakhiri pada batas terakhir

pembukaan kebijakan tax amnesty. Penelitian ini akan disertai oleh hasil akhir yang

dihasilkan oleh kebijakan tax amnesty setelah semua partisipan tercatat guna

menilai pencapaian yang dihasilkan oleh kebijakan ini. Dapat disimpulkan bahwa

penelitian ini memiliki rentang waktu dari April 2016 sampai Maret 2017.

1.2.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang

tercantum sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh penulis akan berdasarkan

pada pertanyaan berikut: “Apa dampak Panama Papers terhadap sektor pajak

Indonesia dan bagaimana Indonesia menyikapinya melalui kebijakan tax

amnesty?”

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui dampak fenomena Panama

Papers yang dirasakan oleh Indonesia dalam sektor perpajakannya yang sedang

Page 23: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

8

mengalami proses reformasi. Ditambah, implementasi kebijakan tax amnesty yang

dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi perkara penghindaran

pajak yang dihasilkan oleh 2.961 warga negara Indonesia yang tercatat dalam daftar

Panama Papers.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memahami suatu

fenomena internasional, seperti Panama Papers, yang dapat memberi dampak

kepada kondisi internal suatu negara sehingga negara memiliki tendensi untuk

bertindak dan merespons. Salah satu reaksi yang dapat diperlihatkan adalah dalam

bentuk penerapan sebuah kebijakan domestik, seperti tax amnesty, yang dipercaya

dapat menegasikan kondisi yang tidak diinginkan untuk terjadi. Penulis berharap

bahwa negara dapat merespons terhadap tekanan dari kondisi internasional dengan

bijak dan memprioritaskan pemenuhan kepentingan negara, sebagaimana yang

harus dilakukan oleh setiap negara.

1.4 Kajian Literatur

Literatur yang tertera di dalam penelitian ini berjumlah tiga buah, dan memliki

hubungan dengan implementasi kebijakan tax amnesty di Indonesia dan juga faktor

yang memengaruhi kebijakan tersebut—Panama Papers. Pemilihan literatur oleh

penulis memenuhi tujuan untuk menjadikannya sebagai pedoman dan komparasi

penelitian dari akademisi yang merancang literatur serupa dengan topik penelitian.

Page 24: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

9

Literatur pertama memiliki judul “Pengaruh Program Pengampunan Pajak

Terhadap Efektivitas Penerimaan Pajak di Indonesia” yang bersumber dari Olivia

Adam, Hartati Tuli, dan Siti Pratiwi Husain pada tahun 2017. Pertama, jurnal ini

dibuka dengan penjelasan penelitian, dimana tertera definisi dari variabel judul,

teori yang digunakan untuk memperkuat hasil penelitian dan metode penelitian

yang diambil. Lalu, dilanjutkan oleh analisis komprehensif mengenai topic, dimana

dibahaskan bahwa efektivitas tax amnesty terhadap penerimaan pajak di Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Indonesia. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa

implementasi tax amnesty tidak memenuhi standar keefektivisan 100% dari seluruh

KPP di Indonesia, namun dapat dibilang 16% dari KPP sudah mencapai tingkat

keefektivisan. Selain itu, tambahan dari hasil penelitian, efek dari tax amnesty

berkontribusi banyak dalam penerimaan alternatif sumber pajak. 14

Literatur ini dapat membantu penilaian hasil dari kebijakan tax amnesty dan

juga menunjukkan keefektivannya melalui KPP yang berada di Indonesia.

Meskipun target keefektivan tidak tercapai dari hasil yang telah diperoleh, namun

kata dari ‘efektif’ ini mengundang berbagai makna sehingga penulis hanya akan

mengkaji dari hasil yang diperolehnya melalui berbagai sumber yang dipercaya

untuk dapat menyimpulkan hasil dari tax amnesty.

Kedua, terdapat literatur yang berjudul “Ancaman Panama Papers

(Penyelenggara Negara yang Terlibat) dan Tax Amnesty Menyandera APBN P

2016” yang dirangkai dan diciptakan oleh Yenny Sucipto pada tahun 2016. Dalam

14 Olivia Adam, Hartati Tuli, dan Siti Pratiwi Husain, “Pengaruh Program Pengampunan Pajak

Terhadap Efektivisas Penerimaan Pajak di Indonesia”, Jurnal Ilmu Akuntansi 10, no. 1 (2017): 61-

70

Page 25: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

10

jurnal ini terpaparkan sebuah saran bahwa tax amnesty atau pengampunan pajak

bukanlah kebijakan yang tepat yang diimplementasikan oleh pemerintah untuk

menuntaskan permasalahan Panama Papers. Ada pula alasan-alasan yang

disinggung oleh penulis literatur, seperti tax amnesty hanya berlaku dalam jangka

pendek dan tidak ada dampak berkelanjutan yang dapat diterima—dimana berpikir

bahwa dampak yang diterima hanya sekedar penerimaan atau repatriasi pajak dari

luar ke Indonesia. Penulis literatur menyarankan bahwa solusi utama untuk

meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia harus

melakukan reformasi sistem perpajakan negara secara menyeluruh, karena dari situ

dapat meminimalisir oknum WP untuk melakukan kecurangan seperti melarikan

uang ke luar negeri, menyembunyikan jumlah harta kekayaannya dan menghindari

pajak. 15

Pada literatur kedua ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan tax amnesty

sebelum diterapkan oleh Presiden Joko Widodo mengalami kritikan berupa

ketidakefektivan dalam pemilihan keputusan. Penulis literatur menyarankan untuk

mengadakan reformasi sistem perpajakan guna menghasilkan dampak positif dalam

pendapatan negara. Kolerasi dengan penelitian adalah bahwa adanya hambatan

yang dialami oleh pemerintah, terutama presiden Jokowi, dalam meratifikasi

kebijakan domestiknya yaitu tax amnesty. Namun, kritikan seperti ini pun tidak

menjadi alasan bagi pemerintah untuk tidak menjalankan kebijakan tax amnesty

15 Yenny Sucipto, “Ancaman Panama Papers (Penyelenggara Negara yang Terlibat) dan Tax

Amnesty Menyandera APBN P 2016,” FITRA, diakses pada 6 Februari 2018,

https://seknasfitra.org/wp-content/uploads/2016/04/Rilis-FITRA-Tax-Amnesty-Panama-dan-

APBNP-2016.pdf

Page 26: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

11

bagi oknum WP yang telah melanggar maupun belum mendeklarasikan harta

sepenuhnya kepada negara.

Kerangka Literatur yang terakhir berjudul “Analisis Implementasi

Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Indonesia” yang dituliskan oleh Ragimun

pada tahun 2014. Literatur ini berupa jurnal resmi yang dikeluarkan oleh

Kementerian Keuangan Indonesia yang berisikan tentang implementasi tax amnesty

di Indonesia yang sudah diwacanakan untuk meningkatkan pemasukan negara

secara bertahap. Jurnal resmi ini menjelaskan mengenai keuntungan dan kerugian

yang akan diperoleh jika pemerintah Indonesia memutuskan untuk

mengimplementasi kebijakan ini kepada warganya, dengan cara menjabarkannya

ke dalam analisis SWOT (strength-weakness-opportunity-threat).

Analisis SWOT mencakup kekuatan, kelemahan, oportunitas, dan ancaman

yang dapat dihadapi oleh pemerintah jika menerapkan kebijakan tax amnesty.

Contoh dari SWOT adalah keberadaan warga yang ikut serta sebagai partisipan tax

amnesty untuk mendeklarasi dan/ atau repatriasi harta dimana akan meningkatkan

statistik penerimaan pajak, hal ini merupakan strength (kekuatan) yang menjadi

unggulan jika Indonesia menerapkan kebijakan ini. Selain itu, salah satu weakness

(kelemahan) yang tertera adalah kemungkinan kegagalan yang memungkinakna

untuk terjadi, seperti yang telah tercerminkan dalam pengimplementasian tax

amnesty di Indonesia sebelumnya. Indonesia pernah mengimplementasikan

kebijakan ini dan dapat dinyatakan kurang efektif yang dapat dilihat dari hasil akhir

Page 27: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

12

yang diciptakan dimana merupakan salah satu alasan yang dapat menumbuhkan

kekhawatiran untuk menjalankan kebijakan ini.16

Selain itu, juga dijelaskan best practices tax amnesty yang dilakukan oleh

negara lain seperti di Afrika Selatan dan Korea Selatan sebagai acuan—dan juga

komparasi—bagi Indonesia untuk melakukan kebijakan pajak berupa tax amnesty.

Dapat diketahui bahwa jurnal ini dirangkai sedemikian rupa untuk memprediksi

outcome atau hasil dari kebijakan yang di rancang oleh Presiden Jokowi dan juga

Kementerian Keuangan pada saat itu, Sri Mulyani, dan juga jurnal ini diterbitkan

serta dituliskan sebelum kebijakan tax amnesty diimplementasikan pada Juni 2016.

Dalam jurnal ini juga terpaparkan prediksi berupa dampak yang dapat dirasakan

oleh Indonesia setelah mengimplementasikan kebijakan tax amnesty, meskipun

terdapat kelemahan yang dapat menjadi hambatan namun dibalik kelemahan akan

tertera kekuatan yang memungkinkan untuk menutup segala kelemahan yang ada.

Di dalam artikel ini pula, pemerintah Indonesia melihat oportunitas dalam

mengimplementasikan kebijakan ini, dikarenakan terdapat banyak negara yang

telah mencoba menjalankan kebijakan ini sebelumnya dan hasil dari pencapaiannya

dapat dikategorikan sebagai upaya yang sukses dan memberikan banyak manfaat

bagi negara maupun masyarakatnya. Negara lain juga dapat menjadi panduan bagi

Indonesia untuk menyukseskan kebijakan tax amnesty ini.

Jurnal ini berkontribusi dalam segi pemikiran pemerintah dalam

menyukseskan dan merealisasikan kebijakan tax amnesty dari segala kelemahan,

16 Ragimun, “Analisis Implementasi Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Indonesia,”

Kementerian Keuangan Republik Indonesia, diakses pada 6 Februari 2018,

https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/analisis%20implementasi%20tax%20amnesty%20

di%20indonesia.pdf

Page 28: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

13

kekuatan, oportunitas, dan hambatan yang ada dapat diketahui bahwa pemerintah

Indonesia telah memikirkan secara matang penerapan kebijakan ini. Pemerintah

yakin bahwa kebijakan ini dapat membawakan kesejahteraan dan manfaat bagi

Indonesia yang berkelanjutan. Sikap antusias yang digambarkan oleh pemerintah

membuat tax amnesty berhasil untuk direalisasikan dan mencapai hasil yang akan

dibahas dalam penelitian ini.

1.5 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, teori yang akan digunakan adalah teori Realisme Neo-

Klasik yang merupakan sebuah teori turunan dari salah satu grand theory dalam

ilmu hubungan internasional, yaitu teori Realisme. Berbeda dengan teori turunan

realisme lainnya—seperti klasikal realisme dan struktural realisme, yang hanya

berpusat pada satu pendekatan—,realisme neo-klasik memiliki sifat pendekatan

yang tidak hanya terbatas pada faktor individu (klasikal realisme) atau sebuah

kerangka sistem (struktural realisme), melainkan memiliki pendekatan multilevel

yaitu memiliki banyak pemahaman yang dapat ditelusuri dimana melingkupi

individu, sistem domestik dan kerangka sistem internasional.17

Teori ini merupakan paham yang menguraikan bahwa kebijakan luar negeri

dirangkai sedemikian rupa oleh pemimpin negara guna memenuhi kepentingan

nasional yang dimilikinya. Dalam menjalankan kebijakan luar negerinya, akan

dipengaruhi oleh distribusi kekuasaan dalam sistem internasional dan state

17 Kai He, ‘Indonesia’s Foreign Policy after Soeharto’, International Pressure, Democratization,

and Policy Change (Aug 2007): hlm 3

Page 29: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

14

behaviour membuat pemerintah negara harus menyesuaikan tindakan yang ingin

diambil dengan bijak. Namun, pemimpin negara memiliki batasan tertentu untuk

menentukan kebijakan luar negeri yang ingin diterapkan guna memenuhi

kepentingan nasional yang tetap melekat di dalamnya. Kepentingan nasional atau

dikenal sebagai national interest merupakan sebuah kebutuhan vital yang disusun

secara rasional oleh suatu negara dan dapat mengalami perubahan yang dipengaruhi

oleh situasi dan kondisi. Pemenuhan kepentingan nasional sebuah negara dapat

membuatnya bertahan hidup di dalam sistem internasional yang bersifat anarkis.18

Batasan untuk menentukan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh kondisi

eksternal dan internal, dalam artian sebuah negara selalu memiliki tekanan dari

sistem internasional yang bersifat anarkis dan kondisi domestik–opini masyarakat,

bencana alam, ancaman, dan lainnya–yang terlibat. Maka dapat disimpulkan bahwa

realisme neo-klasik menjelaskan mengenai keputusan negara berupa tindakan

politik luar negeri untuk bertindak sesuai dengan kondisi internasional dan

kekuatan legitimasi politik yang dimiliki seorang pemimpin negara.19

Dalam menulusuri teori realisme neo-klasik terdapat sebuah model bernama

‘The International Pressure-Political Legitimacy Model’ yang menjadi salah satu

pendekatan untuk menjelaskan keputusan negara—diterapkan oleh pemimpin

negara—untuk bertindak sesuai dengan kondisi internasional dan politik

legetimasinya. Model pendekatan ini dikemukakan oleh Kai He, dimana

menjelaskan mengenai tipe balancing dan tipe kompromi yang harus negara

18 Ken Kiyono, A Study on the Concept of The National Interest of Hans J. Morgenthau: As The

Standard of American Foreign Policy 49, No. 3 (Okt 1969), hlm 2-3 19 Norrin M. Ripsman, Jeffrey W. Taliaferro, dan Steven E. Lobell, Neo Classical Realist: Theory

of International Politics (New York: Oxford University Press, 2016) hlm 17-31

Page 30: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

15

lakukan demi mencapai tindakan yang baik, proposional, dan dapat memenuhi

kepentingan nasionalnya. Lalu, ada pula variabel-variabel yang memengaruhi

keputusan negara untuk melakukan balancing maupun kompromi, yaitu kondisi

internasional dan legitimasi politik dalam negeri. 20

Terdapat dua metode untuk menerapkan balancing yaitu, internal balancing

dan external balancing. Jika kondisi internasional memiliki tensi yang tinggi dan

beriringan dengan kemampuan kondisi domestik yang memadai—pemerintah yang

dapat mengakomodir negaranya—, maka negara siap untuk berfokus dan beranjak

kepada kondisi eksternal (external balance) karena dipercayai bahwa dengan

mefokuskan keluar akan mendapatkan dukungan positif dari pihak luar. Jika

sebaliknya, internal balance, maka negara dipercaya memiliki politik legitimasi

yang tinggi sedangkan tekanan dari sistem internasional tidak menandakan adanya

ancaman maupun tekanan yang signifikan sehingga pemimpin negara dapat

berfokus kepada negara untuk membenahi maupun menghindari kemungkinan

ancaman yang dapat menghambat pemenuhan kepentingan nasionalnya di

kemudian hari.21

Dalam menerapkan kompromi ada dua cara yang dikemukakan oleh Kai He

yaitu, compromising in deeds dan compromising in words. Suatu negara akan

melakukan compromising in deeds jika adanya tekanan yang tinggi dari lingkungan

internasional terkait suatu isu namun rendahnya tingkat legitimasi politik yang ada

dalam pemerintahan suatu negara. Maka dari itu, suatu negara cenderung

20 Kai He, ‘Indonesia’s Foreign Policy after Soeharto’, International Pressure, Democratization,

and Policy Change, hlm 5 21 Ibid. hlm 6-8

Page 31: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

16

melakukan tindakan yang beriringan dengan negara lain, yang dipercayai memiliki

kekuatan yang lebih besar, guna mencapai kompromi. Kepentingan nasional negara

yang telah ditetapkan tidak sepenuhnya akan terpenuhi melalui compromising in

deeds, dikarenakan dengan legitimasi yang rendah menyebabkan adanya hambatan

dalam bertindak dan menanggapi tekanan internasional. Hal ini merupakan salah

satu risiko dari tindakan yang harus diambil oleh negara. Meskipun memiliki

legitimasi politik yang rendah, namun metode ini tidak membatasi pemimpin

negara untuk tidak melakukan sebuah tindakan demi memperjuangkan kepentingan

nasionalnya.

Compromising in words dideskripsikan sebagai suatu tindakan melalui

perkataan untuk mencapai kompromi. Keputusan ini dilakukan oleh pemimpin

negara dikarenakan tensi internasional dan legitimasi politik negara yang serupa,

yaitu sama-sama dalam tingkat terendah. Maka, negara cenderung untuk

meminimalisir kekhawatirannya, dimana pada akhirnya tidak menghilangkan

substansi penting yang terkandung dalam kepentingan nasionalnya.22

22 Ibid. hlm 5

Page 32: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

17

Tabel 1.5 International Pressure-Political Legitimacy Model beserta contoh kasus

Sumber: Indonesia’ foreign policy after Soeharto23

Penelitian ini akan memfokuskan penggunaan metode compromise in

deeds, sehingga penulis akan menjelaskan terlebih mengenai metode ini agar dapat

meningkatkan pemahaman mengenai pembahasan teori jika dikaitkan dengan

penelitian. Kai He menyertakan contoh dalam metode compromise in deeds,

dimana pada kepemimpinan Habibie—dalam merespons kasus Timor Timur—

telah diterapkan metode ini. Tingkat legitimasi politik Habibie pada saat itu ada

pada tingkat terendah dimana Indonesia baru saja mengalami tragedi 1998 yang

membuat segala bidang dari Indonesia runtuh—perekonomian, sosial, politik dan

lainnya—, terutama terdapat pernyataan pengunduran diri dari Soeharto yang

sewaktu itu menjabat sebagai presiden Indonesia. Selain itu, masyarakat—terutama

para aktivis dari mahasiswa—memiliki sifat skeptis atas terpilihnya B. J. Habibie

sebagai presiden Indonesia.

23 Ibid. hlm 8

External

Balancing

(Wahid’s looking

to Asia Policy)

Internal Balancing

(Megawati’s

Aceh Policy)

Compromising in

Deeds

(Habibie’s East

Timor Policy)

Compromising in

Words

(Habibie’s China

Policy)

High Low

Low

Hig

h

International Pressure

Poli

tica

l L

egit

imacy

Page 33: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

18

Pada masa pemerintahannya, Habibie mengalami kesulitan untuk menahan

aksi separatis dari Timor Timur dimana terkandung banyak sekali tekanan dari luar

Indonesia. Tekanan ini berupa aksi intervensi yang dilakukan oleh negara yang

merasa Timor Timur berhak mendapatkan kemerdekaannya, melihat Indonesia

memiliki sejarah menguasai wilayah itu dengan kekerasan senjata. Maka, Habibie

menyetujui adanya intervensi, terlebih referendum bagi kasus ini guna membuka

keterlibatan Timor Timur dalam pengambilan keputusan atas kemerdekaannya. Hal

ini membuat Indonesia kehilangan Timor Timur sebagai bagian dari wilayahnya,

dimana merupakan kepentingan nasional yang tidak terpenuhi.24

Dapat disimpulkan bahwa model yang dirancang oleh Kai He memuat aspek

tekanan internasional yang dapat membentuk perilaku negara dalam bertindak,

beriringan dengan politik legitimasi suatu pemimpin yang harus menghadapi

kemungkinan tekanan yang diberikan oleh negara lain. Maka, negara harus

memahami tingkat politik legitimasi pemimpinnya agar dapat menentukan tindakan

yang tepat diantara external balance, internal balance, compromise in words, dan

compromise in deeds.25

24 Ibid. hlm 10-13 25 Ibid. hlm 7

Page 34: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

19

1.6 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1.6.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Terdapat sifat-sifat yang membedakan metode kualitatif dengan

yang metode lainnya, yaitu tidak adanya eksperimen nyata yang dilakukan di dalam

laboratorium melainkan peneliti kualitatif langsung terjun ke lapangan yang mereka

rasa perlu diteliti dan dicermati permasalahan utama dari berbagai sumber secara

menyeluruh (holistic). 26 Data yang peroleh pertama-tama akan melalui porses

validitas untuk memastikan kredibelitas yang ada sehingga data menjadi akurat.27

Lalu, data diorganisir dan diterapkan prinsip induktif maupun deduktif sehingga

hasil dari penelitian tertata rapih.

Penelitian kualitatif bersifat emergent design dimana konsep awal dari

penelitian tidak dapat ditentukan secara konkret, dikarenakan akan terjadi proses

penyusuaian yang mengakibatkan terjadinya perubahan setelah peneliti menulusuri

data-data yang diperoleh dalam lapangan. Perubahan tidak selalu dialami namun

dapat mempertajam fokus penelitian, maka hal ini menjadi salah satu faktor yang

menjadi penelitian valid. 28 Metode kualitatif juga menyajikan penelitian yang

bersifat deskriptif, dimana dapat menjelaskan maupun menggambarkan objek

penelitian secara detail agar dapat dipahami oleh pembaca secara menyeluruh.29

26 John W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, & Mixed Methods Approaches

Fourth Edition, (Croydon: Sage Publications, 2014) hlm 185-186 27 Ibid. hlm 201-203 28 Ibid. hlm 185-186 29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2007) hlm 9

Page 35: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

20

Terdapat lima jenis tradisi untuk menerapkan penelitian kualitatif yaitu

dengan cara studi biografi, studi fenomena, ground theory, etnografi, dan studi

kasus. 30 Penelitian ini akan menerapkan studi kasus, dimana peneliti akan

menafsirkan dan meluruskan suatu pengertian yang merujuk kepada suatu

fenomena, isu maupun proses sosial kepada pembaca sehingga dapat dipahami.31

Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai fenomena Panama Papers yang

merupakan sebuah kasus dalam dunia internasional dan bagaimana fenomena

tersebut dapat memberikan dampak terhadap dunia, seperti penerapan kebijakan tax

amnesty di Indonesia.

1.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam menyusun sebuah karya ilmiah menggunakan

metode kualitatif dapat beragam, seperti melakukan observasi di lapangan

(qualitative observations), melakukan wawancara kepada pihak yang terkait

(qualitative interviews), mengkaji dokumen (qualitative documents), dan meneliti

data berbentuk suara maupun visual (qualitative audio and visual materials).32

Penelitian ini hanya akan menggunakan teknik pengumpulan data qualitative

documents atau studi dokumen. Teknik ini mengutamakan pencarian data dengan

cara mengkaji dokumen. Dokumen yang diperoleh dapat berasal dari dua sumber

30 John W Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Traditions,

(Thousand Oaks, CA: Sage Publications, 1998), hlm 47-62 31 Ibid. hlm 15 32 John W. Creswell, Research Design: Qualitative, Quantitative, & Mixed Methods Approaches

Fourth Edition, hlm 190

Page 36: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

21

yaitu, dokumen publik seperti koran, laporan resmi, dan artikel, atau dokumen

privat seperti, buku harian, jurnal privat, dan surat.33

Seiring dengan penelitian yang berisfat deskriptif, maka penulis akan

memfokuskan sumber penelitian kepada kedua tipe, dokumen publik dan dokumen

privat. Hal ini dapat menghasilkan keberagaman dalam pemerolehan informasi, dan

juga dapat meningkatkan pemahaman akan Panama Papers dan kebijakan tax

amnesty yang merupakan variabel dari penelitian. Seluruh data yang telah diperoleh

akan mengalami proses penyaringan, seleksi, dan evaluasi agar sesuai dan sejalan

dengan analisis di dalam penelitian.34

1.7 Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan ini, akan dikembangkan dalam penjabaran beberapa bab

sebagai berikut:

Bab I adalah sebuah pendahuluan dari penelitian. Berisikan gambaran yang

akan dibahas oleh penulis di segmen selanjutnya. Dalam seksi ini, telah tertera sub-

bab yang mengandung latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, kerangka konseptual, kerangka pemikiran, kerangka

teori, kajian literatur, metode penelitian, teknik pengumpulan data dan sistematika

pembahasan masalah.

Bab II akan menjelaskan mengenai Panama Papers yang dimulai dengan

penjabaran mengenai aktivitas investasi offshore dan shell corporation yang

33 Ibid. 34 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm 9

Page 37: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

22

merupakan aktivitas utama yang terkandung dalam Panama Papers. Selanjutnya,

pembahasan akan merujuk kepada kronologi bocornya dokumen dari aktivitas

investasi offshore di Panama yang berasal dari firma hukum Mossack Fonseca.

Dampak dari Panama Papers terhadap negara, terutama Indonesia, juga

dielaborasikan dalam bagian ini guna mengetahui efek dari suatu fenomena

internasional dan cara setiap negara menanggapinya.

Bab III akan membahas mengenai kebijakan tax amnesty yang

implementasikan pada masa pemerintahan Jokowi. Diawali dengan sejarah dari

pemberlakuan kebijakan tax amnesty di Indonesia untuk memperlihatkan

perbedaan dalam penerapan dari sisi eksekutor—komparasi eksekusi diantara

pemimpin yang berbeda. Latar belakang ekonomi Indonesia, sebelum Panama

Papers diterbitkan, akan dibahas secara ringkas, dimana pajak belum bisa dilakukan

secara progresif dan masih ada pihak yang belum tercatat sebagai WP. Dalam bab

ini pula akan dibahas mekanisme dan hambatan dari penerapan tax amnesty yang

dimulai pada Juli 2016 hingga Maret 2017.

Bab IV akan dipaparkan keterkaitan dua variabel yang terkandung dalam judul

penelitian, Panama Papers dan tax amnesty untuk menjawab pertanyaan penelitian

yang telah diajukan sebelumnya. Panama Papers merupakan sebuah pemicu bagi

pemerintah Indonesia untuk meratrifikasi tax amnesty guna meningkatkan

pendapatan negara untuk membangun visi-misi presiden Jokowi, tercantum pada

program kerja Nawa Cita, yang diharapkan dapat merepatriasi uang warga negera

Indonesia yang disimpan di luar negeri. Dikolerasikan dengan teori realisme neo-

klasik dan model international pressure-political legitimacy yang dicetuskan oleh

Page 38: Analisis Penerapan Kebijakan Tax Amnesty Indonesia dalam ...

23

Kai He menggambarkan upaya pemerintah untuk menyukseskan kebijakan tax

amnesty yang dapat berkontribusi dalam pemenuhan kepentingan nasional

Indonesia.

Bab V merupakan bagian terakhir dari penelitian yang berisikan mengenai

kesimpulan dari keseluruhan penelitian.