Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

40
Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan Perbandingan Kinerja Perusahaan Studi Pada PT. Indosat Tbk Dan PT. Excelcomindo Tbk Proposal Skripsi Untuk memenuhi tugas matakuliah Seminar Akuntansi Yang dibina oleh Ibu Sutatmi Oleh V. Hervyanto Yuda 307422407527 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI Desember 2008 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perusahaan jasa dan industri yang berskala besar, sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan yaitu menghasilkan laba maksimum untuk jangka panjang. Menurut (Amin Widjaja, 2004), Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain dalam perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal. Bagi suatu perusahaan secara keseluruhan sumber daya manusia merupakan kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan atau kepindahan sumber daya manusia yang profesional bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh

Transcript of Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Page 1: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia DanPerbandingan Kinerja Perusahaan Studi Pada

PT. Indosat Tbk Dan PT. Excelcomindo Tbk

Proposal SkripsiUntuk memenuhi tugas matakuliah Seminar Akuntansi

Yang dibina oleh Ibu SutatmiOleh

V. Hervyanto Yuda307422407527

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS EKONOMIJURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSIDesember 2008

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pada perusahaan jasa dan industri yang berskala besar, sumber daya manusia

merupakan salah satu faktor penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan yaitu

menghasilkan laba maksimum untuk jangka panjang. Menurut (Amin Widjaja, 2004),

Sumber daya manusia yang berkualitas sangat berperan dalam menjalankan kegiatan

operasional perusahaan, mendayagunakan sumber daya-sumber daya lain dalam

perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis secara optimal.

Bagi suatu perusahaan secara keseluruhan sumber daya manusia merupakan

kekayaan yang sangat berharga. Kehilangan atau kepindahan sumber daya manusia yang

profesional bagi suatu perusahaan merupakan suatu kerugian yang besar karena hal

tersebut akan membuang biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina

atau mendidik sumber daya manusia yang diperolehnya itu. Kerugian lainnya adalah

hilangnya kesempatan memanfaatkan sumber daya manusia tersebut untuk meningkatkan

keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan yang mungkin dapat juga mengancam

kelangsungan hidup perusahaan yang belum mempunyai sistem perekrutan serta

pendidikan sumber daya manusia yang baik.

Page 2: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Apalagi dalam situasi dan kondisi perekonomian sekarang ini, sumber daya manusia

merupakan asset yang paling penting bagi kemajuan usaha perusahaan. Banyak sekali

karyawan yang berhenti bekerja dan terpaksa menganggur (PHK) akibat keadaan

ekonomi yang sulit karena manajemen yang ada pada perusahaan itu tidak baik. Pada

kondisi seperti inilah, suatu perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang

berkualitas, guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan. Dengan perencanaan dan

pengendalian sumber daya manusia akan membantu pihak manajemen untuk :

1. Mengembangkan, mengalokasikan, menghemat, memanfaatkan, dan mengevaluasi sumber

daya manusia dengan baik dan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai

2. Memudahkan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan sumber daya manusia

Untuk memanajemen sumber daya manusia secara baik maka diperlukan

informasi tentang sumber daya manusia yang akurat dan relevan. Akuntansi sumber daya

manusia memberikan informasi kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen

mengenai pemenuhan, pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan

penghargaan atas sumber daya manusia.

1.2 Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan suatu penelitian perlu diadakan pembatasan

masalah yang berguna untuk menghindari adanya pembahasan dan persepsi yang berbeda

sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pembaca. Penelitian ini dibatasi pada

penerapan akuntansi sumber daya manusia di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo pada

laporan keuangan tahun 2005, 2006, dan 2007.

1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaporan akuntansi sumber daya manusia di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo? 2. Bagaimana likuiditas di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo setelah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia? 3. Bagaimana profitabilitas di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo setelah

Page 3: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

diterapkannya akuntansi sumber daya manusia? 4. Bagaimana leverage di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo setelah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia? 5. Bagaimana perbandingan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pelaporan akuntansi sumber daya manusia di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo

2. Likuiditas di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo setelah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia 3. Profitabilitas di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo setelah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia 4. Leverage di PT. Indosat dan PT. Excelcomindo setelah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia 5. Perbandingan kinerja perusahaan sebelum dan sesudah diterapkannya akuntansi sumber daya manusia 1.5 Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Pengukuran aktiva SDM menggunakan Historical Cost

2. Biaya akuisisi dan biaya pengembangan diamortisasi untuk periode yang

sama

3. Perlakuan dan penyajian akuntansi SDM dalam laporan keuangan dilakukan dengan

mengintegrasikan akuntansi SDM dalam laporan keuangan konvensional

1.6Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen guna meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai akuntansi sumber daya

manusia dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta menjadi sumber

informasi dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya untuk dijadikan perbandingan

dalam mengadakan penelitian yang sejenis dan cakupannya lebih luas.

3. Bagi Universitas Negeri Malang

Page 4: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Untuk menambah perbendaharaan karya ilmiah di Universitas Negeri Malang agar dapat

dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan bagi yang berkepentingan.

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi

Seiring berkembangnya dunia bisnis, perngertian akuntansi mengalami

pengembangan. Akuntansi yang sering disebut accounting adalah “bahasa bisnis” yang

dapat memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya

pada suatu periode (Harahap, 1993:1). Sementara Belkaoui (2000:41) berpendapat bahwa

“Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu menghasilkan informasi

ekonomik yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dalam lingkungannya. Hasilnya

dipresentasikan oleh Financial Accounting

Standard Board (FASB) sebagai “spektrum informasi”. Spektrum tersebut terdiri

dari laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, cara-cara lain dalam laporan

keuangan. Laporan keuangan disajikan harus sesuai dengan prinsip- prinsip yang

diterima umum.

Prinsip-prinsip akuntansi tersebut yaitu: 1. Prinsip Biaya (Cost Principle)

Prinsip biaya menyatakan biaya perolehan (acquisition cost) atau cost historis merupakan

dasar penilaian yang mewadahi untuk mengakui perolehan semua barang dan jasa,

expense, cost, dan ekuitas sehingga item yang di nilai dengan harga barang pada saat

Page 5: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

barang tersebut di beli dan dicatat dalam laporan keuangan pada nilai amortisasi nilai

barang.

2. Prinsip Pendapatan (Revenue Principle) Prinsip ini menspesifikasikan pada sifat komponen-komponen revenue, pengukuran revenue dan waktu pengakuan revenue. 3. Prinsip Penandingan

Prinsip ini menyatakan bahwa expense harus diakui pada periode yang sama dengan

revenue yaitu diakui dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip revenue dan expense

yang terkait kemudian diakui.

4. Prinsip Obyekfitas Prinsip ini menyatakan bahwa kegunaan informasi keuangan tergantung pada tingkat reabilities prosedur pengukuran yang digunakan. 5. Prinsip Konsistensi

Prinsip ini menyatakan bahwa peristiwa ekonomi yang serupa seharusnya di catat dan

dilaporkan secara konsisten dari periode ke periode. Prinsip ini memiliki implikasi bahwa

penggunaan prosedur atau metode akuntansi akan sama dari waktu ke waktu.

6. Prinsip Pengungkapan penuh Prinsip ini menyatakan tidak ada informasi penting, kepentingan rata-rata dari investor yang dihilangkan atau disembunyikan. 7. Prinsip Konservatisme

Prinsip ini menyatakan apabila perusahaan dihadapkan pada dua pilihan penggunaan

metode atau teknik akuntansi maka di pilih alternatif yang mempunyai dampak paling

kecil bagi pemegang saham. Artinya lebih memilih melaporkan nilai yang rendah untuk

asset dan revenue tetapi memilh nilai tertinggi untuk expense.

8. Prinsip Materialitas Prinsip ini mengharuskan segala sesuatu di nilai material jika item laporan keuangan tersebut mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akuntansi merupakan proses pencatatan, pengklasifikasian,

Page 6: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

pelaporan

sert

a penginterprestasian transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan atau

organisasi dengan memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi sehingga dapat memberikan

informasi bagi pihak yang berkepentingan.

2.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dibuat diharapkan dapat memberikan informasi

yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Namun demikian, laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari

kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.

Laporan keuangan juga menunjukkan hal-hal yang telah dilakukan oleh manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai laporan keuangan yang unggul

menilai pertanggungjawaban manajemen bertindak demikian supaya pemakai dapat

keputusan ekonomi, mencakup keputusan

untuk mengangkat atau memberhentikan manajemen. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah bagian dari proses laporan keuangan yang meliputi : pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, penganalisaan dan pelaporan keuangan suatu perusahaan. Laporan tersebut termuat dalam laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan IAI (2007) komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari :

1. Neraca, merupakan bagian laporan keuangan yang menyajikan berbagai unsur laporan

keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar, meliputi : aktiva, kewajiban dan

ekuitas.

Page 7: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

2. Laporan laba rugi, menyajikan berbagai unsur kinerja keuangan (pendapatan dan beban),

serta berbagai kegiatan, transaksi, peristiwa yang menghasilkan pengaruh berbeda

terhadap solvabilitas, resiko, dan prediksi yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

3. Laporan perubahan ekuitas, merupakan komponen laporan keuangan yang

menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode

bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus

diungkapkan dalam laporan keuangan.

4. Laporan arus kas, memberikan informasi bagi para pemakai laporan keuangan untuk

mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas

dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas

beradaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.

5. Catatan atas laporan keuangan, meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera

dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas serta

informasi tambahan seperti kontingensi dan komitmen.

Akuntansi konvensional yang selama ini diterapkan oleh banyak perusahaan

mempunyai kelemahan. Sebagaimana menurut pendapat Harahap (2001:380) menyatakan

bahwa akuntansi konvensional selama ini menilai semua pengeluaran yang berkaitan

dengan investasi sumber daya manusia sebagai biaya

(expense), bukan diakui sebagai aktiva (asset). Penilaian ini mengakibatkan informasi

keuangan yang digunakan bagi pemakai laporan keuangan untuk mengambil keputusan

menjadi terdistorsi.

Pada laporan laba rugi, angka yang disajikan sebagai ”laba bersih” tidak

menunjukkan sebenarnya. Hal ini disebabkan pengeluaran untuk memperoleh dan atau

mempertahankan, mengembangkan karyawan dibebankan sebagai biaya pada periode

Page 8: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

terjadinya. Pada saat perusahaan melakukan pengeluaran untuk sumber daya manusia

yang besar dalam rangka melindungi atau meningkatkan ”earning

power” pada masa yang akan datang, laba diakui terlalu kecil (understated), sedangkan pada saat pengeluaran untuk sumber daya manusia kecil atau tidak ada, laba diakui terlalu besar (overstated).

Sementara itu neraca tidak menunjukkan keadaan sebenarnya karena angka yang

disajikan sebagai ”total aktiva” tidak termasuk aktiva sumber daya manusia. Oleh karena

itu tidak ada indikasi aktual organisasi dalam aktiva sumber daya manusia. Perlakuan

akuntansi konvensional tanpa akuntansi sumber daya manusia dapat mengarahkan

manajemen untuk melakukan keputusan rabun berkaitan dengan investasi sumber daya

manusia.

2.3 Pengukuran Aktiva dalam Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses

ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran. Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Biaya historis (historical cost), aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)

yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk

memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.

2. Biaya sekarang (momment cost), aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang

seharusnya dibayar apabila aktiva yang sama atau setara kas diperoleh.

Page 9: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realizable atau sattlement value), aktiva dinyatakan dalam

jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam

pelepasan normal (orderly disposal).

4. Nilai sekarang (present value), aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa

depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan

hasil dalam melaksanakan usaha normal.

2.4 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia menurut Mangun (1997) sebagaimana di kutip Juwitasari

(2001:25). ”Semua kegiatan manusia yang produktif untuk masyarakat. Berdasarkan

pengertian di atas dapat diketahui bahwa sumber daya manusia merupakan semua usaha

manusia yang produktif untuk menghasilkan barang dan jasa bagi kepentingan

masyarakat”. Nawawi (1997: 40) memberikan tiga pengertian tentang sumber daya

manusia, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi. 2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

3. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material

financial) dalam organisasi bisnis dapat diwujudkan menjadi potensi nyata (riil) secara fisik dan non

fisik dalam mewujudkan eksistensinya dalam organisasi.

Unsur-unsur sumber daya manusia, menurut Gomes (2001:26) meliputi kemampuan

(capabilities), sikap (attitudes), nilai-nilai (values), kebutuhan- kebutuhan (needs), dan karakteristik-

karateristik demografisnya (penduduknya).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah semua orang

dalam organisasi atau perusahaan yang melakukan kegiatan dan mempunyai usaha produktif untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Page 10: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Sumber daya manusia melaksanakan tiga fungsi yang berbeda dalam melaksanakan

tanggung jawabnya, yaitu : fungsi lini, fungsi koordinatif, dan fungsi jasa atau staf. Dari fungsi

tersebut dapat di simpulkan bahwa manusia merupakan pelaku organisasi yang dengan kemampuan

fisik dan intelektualnya menggerakkan sumber daya lain yang terdapat dalam organisasi sehingga

sumber daya manusia merupakan faktor pengerak organisasi atau perusahaan.

2.5 Asumsi Dasar dan Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Peran perkembangan informasi yang begitu cepat telah memaksa perusahaan meningkatkan

sumber daya manusianya. Untuk mampu bersaing, perusahaan harus berupaya untuk mengoptimalkan

peran informasi ini dalam mencapai tujuannya. Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus

berkarakter seperti akurat dan tepat waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap

lebih dikarenakan adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk

mendapatkan posisi keunggulan bersaing.

Menurut Ikhsan (2008: 66) yang mengutip Davidson dan Weil, mengatakan bahwa asumsi dasar akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

1. Manusia adalah sumber daya organisasi yang bernilai. Manusia memberikan jasa sekarang dan masa

yang akan datang, yang tidak dimiliki mesin dan material. Sumber daya yang diinvestasi dapat

dipertanggungjawabkan tanpa kepemilikan.

2. Pengaruh dari gaji manajemen. Nilai dari sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh cara-cara mereka

dikelola. Sikap atau gaya tertentu dari manajemen dapat meningkatkan motivasi karyawan,

meningkatkan produktivitas, sedangkan gaya manajemen yang lain mungkin menurunkan motivasi

dan dengan demikian menurunkan produktivitas.

3. Keperluan atas informasi sumber daya manusia. Informasi mengenai biaya sumber daya dan nilai-

nilainya adalah perlu untuk pengelolaan manusia yang efektif dan efisien dalam berbagai aspek dari

proses manajemen sumber daya manusia, termasuk perencanaan dan pengendalian dalam akuisisi,

pengembangan, alokasi, komposisi, konservasi dan utilisasi manusia.

Sedangkan tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai:

Page 11: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

1. Informasi kuantitatif, memberikan informasi kuantitatif atas sumber daya manusia dalam suatu

organisasi yang dapat digunakan manajemen dan investor dalam pengambilan keputusan.

2. Metode penilaian, memberikan metode penilaian dalam keuntungan sumber daya manusia.

3. Teori dan model, memberikan suatu teori dan variabel-variabel yang relevan untuk menjelaskan nilai

manusia terhadap organisasi formal dalam mengindentifikasi variabel-variabel yang relevan serta

mengembangkan model yang ideal dalam pengelolaan sumber daya manusia.

Sementara itu Tuannakotta (1986: 256) berpendapat ”Akuntansi Sumber Daya Manusia adalah

proses pengindentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia dan

pengkomunikasian informasi terhadap pihak-pihak yang berkepentingan”. Berdasarkan definisi di atas

terkandung tiga pengertian akuntansi sumber daya manusia, yaitu: indentifikasi nilai-nilai human

resource, pengukuran biaya dan nilai bagi suatu organisasi, dan penyelidikan mengenai dampak

kognitif dalam perilaku sebagai akibat dari informasi tersebut. Hal ini juga berhubungan dengan

pengukuran nilai ekonomis karyawan atau pegawai suatu perusahaan atau organisasi .

Belkaoui (1994: 344) menyatakan bahwa ”tujuan akuntansi sumber daya manusia adalah

pengindentifikasian sumber daya manusia, dan menyelidiki pengaruh kognitif dan pengaruh informasi

ini pada perilaku manusia”. Hal-hal yang mengenai akuntansi sumber daya manusia, yaitu :

mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia ini lebih valid dari pada membiayakannya, informasi

mengenai sumber daya manusia ini tampaknya lebih relevan bagi pengambilan keputusan baik pihak

internal maupun eksternal, akuntansi sumber daya manusia menunjukkan pengakuan secara eksplisit

bahwa manusia adalah sumber daya perusahaan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

sumber daya lainnya.Dalam akuntansi sumber daya manusia, sumber daya manusia merupakan

bagian terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu perlu penginfomasian yang efektif dan efisien

sebagai dasar penentuan kebijakan tentang pengelolaan sumber daya manusia. Sumber daya manusia

memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan baik sekarang dan masa yang akan datang serta

sumber daya manusia mempunyai nilai yang dapat diukur dengan handal berarti memenuhi syarat

Page 12: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

diakui dalam laporan keuangan. Hal ini memunculkan akun aktiva sumber daya manusia dan secara

otomatis akan memerlukan pengakuan unsur yang lain, yaitu: biaya sumber daya manusia dan

amortisasi sumber daya manusia.

5. Catatan atas laporan keuangan, meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera

dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas serta

informasi tambahan seperti kontingensi dan komitmen.

Akuntansi konvensional yang selama ini diterapkan oleh banyak perusahaan

mempunyai kelemahan. Sebagaimana menurut pendapat Harahap (2001:380) menyatakan

bahwa akuntansi konvensional selama ini menilai semua pengeluaran yang berkaitan

dengan investasi sumber daya manusia sebagai biaya

2.5 Asumsi Dasar dan Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Peran perkembangan informasi yang begitu cepat telah memaksa perusahaan

meningkatkan sumber daya manusianya. Untuk mampu bersaing, perusahaan harus

berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini dalam mencapai tujuannya.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus berkarakter seperti akurat dan tepat

waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan

adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk

mendapatkan posisi keunggulan bersaing.

Menurut Ikhsan (2008: 66) yang mengutip Davidson dan Weil, mengatakan bahwa asumsi dasar akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

Page 13: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

1. Manusia adalah sumber daya organisasi yang bernilai. Manusia memberikan jasa sekarang

dan masa yang akan datang, yang tidak dimiliki mesin dan material. Sumber daya yang

diinvestasi dapat dipertanggungjawabkan tanpa kepemilikan.

2. Pengaruh dari gaji manajemen. Nilai dari sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh

cara-cara mereka dikelola. Sikap atau gaya tertentu dari manajemen dapat meningkatkan

motivasi karyawan, meningkatkan produktivitas, sedangkan gaya manajemen yang lain

mungkin menurunkan motivasi dan dengan demikian menurunkan produktivitas.

3. Keperluan atas informasi sumber daya manusia. Informasi mengenai biaya sumber daya

dan nilai-nilainya adalah perlu untuk pengelolaan manusia yang efektif dan efisien dalam

berbagai aspek dari proses manajemen sumber daya manusia, termasuk perencanaan dan

pengendalian dalam akuisisi, pengembangan, alokasi, komposisi, konservasi dan utilisasi

manusia.

Sedangkan tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai:

1. Informasi kuantitatif, memberikan informasi kuantitatif atas sumber daya manusia dalam

suatu organisasi yang dapat digunakan manajemen dan investor dalam pengambilan

keputusan.

2. Metode penilaian, memberikan metode penilaian dalam keuntungan sumber daya manusia.

3. Teori dan model, memberikan suatu teori dan variabel-variabel yang relevan untuk

menjelaskan nilai manusia terhadap organisasi formal dalam mengindentifikasi variabel-

variabel yang relevan serta mengembangkan model yang ideal dalam pengelolaan sumber

daya manusia.

Sementara itu Tuannakotta (1986: 256) berpendapat ”Akuntansi Sumber Daya

Manusia adalah proses pengindentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya

manusia dan pengkomunikasian informasi terhadap pihak-pihak yang berkepentingan”.

Page 14: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Berdasarkan definisi di atas terkandung tiga pengertian akuntansi sumber daya manusia,

yaitu: indentifikasi nilai-nilai human resource, pengukuran biaya dan nilai bagi suatu

organisasi, dan penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam perilaku sebagai akibat

dari informasi tersebut. Hal ini juga berhubungan dengan pengukuran nilai ekonomis

karyawan atau pegawai suatu perusahaan atau organisasi .

Belkaoui (1994: 344) menyatakan bahwa ”tujuan akuntansi sumber daya manusia

adalah pengindentifikasian sumber daya manusia, dan menyelidiki pengaruh kognitif dan

pengaruh informasi ini pada perilaku manusia”. Hal-hal yang mengenai akuntansi sumber

daya manusia, yaitu : mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia ini lebih valid dari

pada membiayakannya, informasi mengenai sumber daya manusia ini tampaknya lebih

relevan bagi pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal, akuntansi

sumber daya manusia menunjukkan pengakuan secara eksplisit bahwa manusia adalah

sumber daya perusahaan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sumber daya

lainnya.Dalam akuntansi sumber daya manusia, sumber daya manusia merupakan

bagian terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu perlu penginfomasian yang efektif

dan efisien sebagai dasar penentuan kebijakan tentang pengelolaan sumber daya manusia.

Sumber daya manusia memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan baik sekarang dan

masa yang akan datang serta sumber daya manusia mempunyai nilai yang dapat diukur

dengan handal berarti memenuhi syarat diakui dalam laporan keuangan. Hal ini

memunculkan akun aktiva sumber daya manusia dan secara otomatis akan memerlukan

pengakuan unsur yang lain, yaitu: biaya sumber daya manusia dan amortisasi sumber

daya manusia.

2.6 Metode Penentuan Nilai Aktiva Sumber Daya Manusia

Aktiva dan pengukurannya memiliki peranan penting dalam menyediakan

informasi yang bermanfaat bagi kreditor dan investor untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Menurut Chariri dan Ghozali dalam Ikhsan (2008:193) mengatakan bahwa

Page 15: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan

apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan.

Aktiva perlu didefinisikan karena definisi tersebut akan digunakan untuk

mengidentifikasikan peristiwa ekonomi yang harus diukur, diakui dan dilaporkan dalam

neraca. Banyak definisi yang dikemukakan untuk menunjukkan arti dari aktiva. Menurut

Ikhsan (2008:193) meskipun ada perbedaan dalam definisi tersebut, namun semuanya

tetap mengarah pada karakteristik umum yang melekat pada aktiva. Karakterisitk tersebut

adalah:

1. Adanya karakteristik manfaat di masa mendatang (pemakaian dapat berbeda-beda seperti potensi jasa dan sumber-sumber

ekonomi).

2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva.

3. Berkaitan dengan entitas tertentu.

4. Menunjukkan proses akuntansi.

5. Berkaitan dengan dimensi waktu.

6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran.

FASB (1980) mendefinisikan aktiva sebagai berikut: ”Aktiva adalah manfaat

ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh

suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki tiga

karakteristik utama yaitu:

a. Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang.

b. Dikuasai oleh suatu unit usaha.

c. Hasil dari transaksi masa lalu.

Aktiva dalam kaitannya dengan konsep akuntansi sumber daya manusia merupakan prosedur untuk mendapatkan suatu nilai yang eksplisit terhadap

Page 16: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Menurut Ikhsan (2008:195) ada beberapa metode

yang dapat digunakan untuk menentukan nilai aktiva sumber daya manusia:

a. Kapitalisasi Gaji atau upah

Gaji seseorang dikapitalisasi untuk menentukan nilai orang tersebut. Pendekatan ini terbatas

penggunaannya disebabkan oleh lemahnya hubungan secara langsung antara gaji dan nilai seorang

pekerja bagi perusahaan. Pegawai yang menerima gaji yang sama jarang menyumbangkan nilai yang

sama bagi perusahaan. Masalahnya adalah dalam pemilihan tingkat bunga yang akan digunakan dalam

melakukan kapitalisasi gaji, jangka waktu berapa lama nilai sekarang atas aliran pembayaran gaji

harus dikalkulasi dan gaji jenis mana yang benar- benar akan digunakan. Masalah ini muncul terutama

bila perusahaan sedang membangun fasilitas fisik yang dibiayai dengan dana pinjaman dan jangka

waktunya cukup lama.

b. Biaya-biaya Perolehan

Metode ini menentukan biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan aset-aset manusia.

Adapun aturan umum yang digunakan untuk menentukan pengorbanan ekonomi sebagai pengeluaran

kapital adalah:

• Untuk aktiva non moneter yang baru diperoleh/dibeli,

suatu pengeluaran akan dikapitalisasi jika pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh

aktiva sampai aktiva yang bersangkutan siap digunakan untuk operasi perusahaan. Jadi semua

pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tersebut harus dikapitalisasi.

• Untuk aktiva yang telah dipakai, pengeluaran akan

dikapitalisasi bila memenuhi syarat-syarat: menambah kapasitas produksi aktiva yang bersangkutan,

menambah umur ekonomis, menambah nilai aktiva.

c. Biaya-biaya Permulaan Pengukuran ini menggunakan biaya-biaya sebenarnya dalam

Page 17: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

pengangkatan dan pelatihan personalia, tetapi

sambil

mempertimbangkan pula komponen yang sinergis di antara biaya- biaya dan waktu yang dibutuhkan

para anggota perusahaan untuk dapat menciptakan hubungan kerja yang efektif secara kooperatif.

d. Biaya-biaya Penggantian

Metode ini menilai orang-orang dengan memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan jika

harus menggantikan mereka dengan orang lain dengan tingkat keahlian dan pengalaman yang sama

atau setingkat. Keunggulan konsep ini adalah dalam melakukan penyesuaian atas nilai aset manusia

terhadap kecenderungan harga yang ada dalam perekonomian, dengan cara demikian akan dapat

menghasilkan suatu nilai yang dirasa lebih realistis pada masa inflasi.

e. Metode Tawar-menawar yang Kompetitif

Nilai dari suatu aktiva ditentukan oleh besarnya biaya kesempatan atas aktiva itu, yang merupakan

nilai maksimum aktiva tersebut jika digunakan untuk hal lain. Nilai ini tercipta lewat suatu tawar

menawar yang kompetitif di dalam perusahaan, dengan para manajer investasi saling melakukan

tawar-menawar atas tenaga kerja yang langka dalam perusahaan. Suatu aktiva manusia hanya akan

bernilai jika dia atau orang tersebut merupakan suatu sumber daya yang langka.

f. Metode-metode Nilai Ekonomis

Pendekatan lainnya bagi penilaian aset-aset manusia adalah dengan mengkalkulasi nilai ekonomis

mereka. Konsep ini didasarkan pada adanya pendapat bahwa adanya perbedaan pendapatan saat ini

dan di masa datang antara dua perusahaan yang sejenis adalah karena adanya perbedaan dalam

pengorganisasian manusia mereka.

g. Metode Nilai Sekarang

Page 18: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Pendekatan ini dilakukan dengan cara: Pertama, pembayaran upah selama lima tahun ke depan

ditentukan dan dihitung nilai sekarangnya dengan menggunakan tingkat pengembalian terhadap aset-

aset yang

dimiliki sesuai dengan yang berlaku di pasar pada saat ini. Kedua, menghitung rasio efisiensi

perusahaan, yang merupakan suatu ukuran akan tingkat pengembalian dari perusahaan dibandingkan

rata-rata tingkat pengembalian bagi industri sejenis. Formulanya berdasarkan pada performa

pendapatan perusahaan selama lima tahun ke belakang, tetapi lebih menitikberatkan pada performa di

tahun terakhir dengan maksud untuk menekankan pada efisiensi perusahaan saat ini. Ketiga,

mengalikan nilai sekarang dari pembayaran upah di masa datang dengan rasio efisiensi perusahaan,

yang akan menghasilkan nilai sekarang akan layanan di masa datang dari aktiva-aktiva manusia milik

perusahaan.

2.7 Metode Pencatatan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Pengukuran akuntansi sumber daya manusia dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar

aktiva sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Terdapat dua metode pengukuran yang bisa

diterapkan, yaitu : Human Resource

Cost Accountingdan Human Resource Value Accounting. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan, pada penelitian ini menerapkan metode historical cost of human resource karena merupakan dasar pengukuran yang konsisten dengan penetapan akuntansi konvensional.

Karena menurunnya harga perolehan aktiva tetap yang disebabkan semakin menurunnya

nilai manfaatnya, maka diakui adanya penyusutan. Jika dalam aktiva yang berwujud fisik dikenal

sebagai depresiasi, maka dalam akuntansi sumber daya manusia disebut amortisasi. Amortisasi

bertujuan untuk membandingkan konsumsi dari suatu aktiva dengan manfaat yang diperoleh.

Diakuinya pembentukan modal manusia sebagai aktiva, pembebanan biaya tidak dibebankan pada

periode terjadinya melainkan diamortisasi dalam periode yang tidak kurang dari lima tahun.

Selain karena amortisasi, alasan dibiayakannya aktiva sumber daya manusia juga disebabkan

oleh suatu kondisi yang mengharuskan sumber daya manusia untuk disesuaikan, antara lain dapat

Page 19: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

disebabkan pengunduran diri pegawai dari perusahaan atas kemauan sendiri, pemecatan, kematian dan

dapat

Opening value adalah persediaan sumber daya manusia di tangan pada awal tahun. Cost of input adalah semua biaya yang telah dikeluarkan perusahaan dalam rangka

meningkatkan nilai sumber daya manusia, termasuk biaya perekrutan, pelatihan, pengenalan, dan

pengembangan, biaya transfer masuk pegawai dari unit yang lain, biaya gaji dan upah pegawai baru,

penempatan pegawai.

Cost of output adalah semua biaya yang dibebankan perusahaan terhadap pegawai

karena menurunnya nilai sumber daya manusia, termasuk di dalamnya rugi karena perpindahan

pegawai (baik karena pemecatan atau tidak), keluarnya pegawai sebelum masa amortisasinya habis

dan biaya amortisasi sumber daya manusia.

Setelah dilakukan pengukuran untuk mengetahui nilai bersih dari asset tersebut, maka nilai

tersebut disajikan dalam laporan keuangan. Menurut Tunggal (1994:34-36) terdapat empat metode

yang memungkinkan penyajian investasi sumber daya manusia dalam laporan keuangan :

1. Menyajikan informasi mengenai investasi sumber daya manusia dalam surat direksi (president letter)

dari laporan tahunancorporate termasuk informasi mengenai pengeluaran-pengeluaran untuk sumber

daya manusia.

2. Menyajikan informasi mengenai investasi sumber daya manusia dalam suatu aktiva tak berwujud (a statement of intangibles).

3. Menyajikan informasi mengenai investasi sumber daya manusia dalam laporan performa yang belum

diaudit perusahaan yang menunjukkan investasi sumber daya manusia.

4. Menyajikan informasi mengenai investasi sumber daya manusia dalam laporan tahunancorporate dengan

memasukkannya ke laporan keuangan konvensional.

Page 20: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

2.8 Perlakuan Akuntansi Sumber Daya Manusia Pengakuan SDM sebagai aktiva didasarkan pada hal sebagai berikut : Kriteria Pengakuan Kesesuaian dengan SAK 2007 pasal 19 - Manfaat Ekonomis - Nilai atau biaya yang

- Mempunyai manfaat ekonomis bagi perusahaan sekarang dan yang akan datang sesuai dengan SAK 2007

pasal 19 paragraf 20.

- Mempunyai nilai yang dapat diukur dengan

Page 21: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

dapat diukur - Pengakuan Aktiva - Waktu Pengakuan

handal yaitu biaya akuisisi, biaya pendidikan dan latihan sesuai dengan SAK 2007 pasal 19 paragraf

20.

- Diakui sebagai aktiva SDM pada aktiva lain-lain. Hal ini tidak menyimpang dari SAK 2007.

- Aktiva SDM diakui pada saat dikeluarkan kas untuk biaya akuisisi maupun biaya pengembangan SDM.

2.9 Pengukuran Aktiva SDM 1. Kapitalisasi Aktiva SDM Kapitalisasi SDM di dalam aktiva dapat dihitung sebagai berikut : t BiayaDikla isi BiayaAkuis

Page 22: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

siAktiva Kapitalisa

+ = 2. Amortisasi Aktiva SDM Amortisasi Aktiva SDM dapat dihitung sebagai berikut : Amortisasi Tahun 2005 is UmurEkonom AktivaSDM Tahun Amortisasi

= 2005 Dimana umur ekonomis yang digunakan adalah 10 tahun Amortisasi Tahun 2006

+ = is UmurEkonom ahun AktivaSDMT Tahun Amortisasi Tahun Amortisasi 2006 2005 2006 Amortisasi Tahun 2007

+ + = is UmurEkonom ahun AktivaSDMT Tahun Amortisasi Tahun Amortisasi Tahun Amortisasi 2007 2006 2005 2007

3. Investasi Bersih Aktiva SDM

Page 23: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Investasi Bersih Aktiva SDM dapat dihitung sebagai berikut : 2.10 Pencatatan Akuntansi Sumber Daya Manusia 1. Pencatatan Aktiva Aktiva SDM Kas xxxxxx xxxxxx 2. Pencatatan Amortisasi Amortisasi Akuntansi SDM Akumulasi Amortisasi Akuntansi SDM xxxxxx xxxxxx

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan IAI (2007:49) menyatakan

bahwa unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,

kewajiban, dan ekuitas. Dalam penilaian apakah suatu pos memenuhi definisi aktiva, kewajiban atau

ekuitas, perhatian perlu ditunjukkan pada substansi yang mendasar serta realitas ekonomi dan bukan

hanya bentuk hukumnya. Pencatatan aktiva dilakukan dengan mendebet akun aktiva dan mengkredit

akun kas sebesar harga perolehan. Pada akhir periode dilakukan penyusutan atau depresiasi untuk

aktiva berwujud dan amortisasi untuk aktiva tidak berwujud. Akun depresiasi atau amortisasi dicatat

pada sisi debet dan akumulasi depresiasi di sisi kredit sebagai kumpulan biaya depresiasi pada periode

bersangkutan.

2.11 Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu InvestasiBersihAktivaSDM 2006 = (AktivaSDM2005+AktivaSDM2006) - Amortisasi InvestasiBersihAktivaSDM2007 = (AktivaSDM2005+AktivaSDM2006+AktivaSDM2007) – Amortisasi InvestasiBersihAktivaSDM 2005 = AktivaSDM2005 – Amortisasi

Page 24: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Qibtiyah (2000) menyatakan bahwa laba, modal sendiri, dan aktiva laporan keuangan yang

menggunakan Akuntansi Sumber Daya Manusia lebih besar dibanding akuntansi konvensional. ROI,

NPM, ROE, dan TATO lebih kecil dibanding akuntansi konvensional. TATO kecil menunjukkan

ketidakefisienan penggunaan aktiva untuk menghasilkan volume penjualan. Sementara itudebt

ratiodan debt to equtiy ratio lebih besar untuk menutupi kewajiban terhadap

pihak luar. Selanjutnya Maysyaroh (2001) menyatakan bahwa penggunaan konsep akuntansi sumber

daya manusia dapat memperbaiki kontribusi laba bersih (sebesar biaya yang dikeluarkan untuk

perolehan dan pengembangan sumber daya manusia) dan peningkatan ROI yang dapat digunakan

sebagai informasi untuk mengambil keputusan manajemen yang tepat. Informasi menunjukkan tingkat

efisiensi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki.

Lebih lanjut lagi Sulistyowati (2003) menyatakan aplikasi akuntansi sumber daya manusia

memunculkan akun baru investasi bersih aktiva sumber daya manusia pada sisi aktiva lain-lain, akun

hutang pajak ditangguhkan, dan laba ditahan dari aktiva sumber daya manusia. Selisih pajak di neraca

sebagai hutang pajak penghasilan yang ditangguhkan dan selisih laba disajikan di neraca sebagai laba

ditahan dari aktiva sumber daya manusia. Penelitian ini menunjukkan laba akuntansi sumber daya

manusia lebih tinggi dibanding penggunaan akuntansi konvensional. Rasio profitabilitas juga lebih

baik dibanding akuntansi konvensional. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Muzaqqi (2003) yang

menyatakan bahwa penyusunan laporan keuangan menggunakan akuntansi sumber daya manusia

menunjukkan peningkatan perolehan sisa hasil usaha yang ditransfer ke neraca sehingga terdapat

pertambahan modal. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Pangesti (2003) menyatakan bahwa

konsep akuntansi sumber daya manusia sebaiknya diterapkan di PT. IMDI karena dapat memberikan

informasi kuantitatif khususnya mengenai sumber daya manusia sehingga dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen.

BAB III

Page 25: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

(expense), bukan diakui sebagai aktiva (asset). Penilaian ini mengakibatkan informasi

keuangan yang digunakan bagi pemakai laporan keuangan untuk mengambil keputusan

menjadi terdistorsi.

Pada laporan laba rugi, angka yang disajikan sebagai ”laba bersih” tidak

menunjukkan sebenarnya. Hal ini disebabkan pengeluaran untuk memperoleh dan atau

mempertahankan, mengembangkan karyawan dibebankan sebagai biaya pada periode

terjadinya. Pada saat perusahaan melakukan pengeluaran untuk sumber daya manusia

yang besar dalam rangka melindungi atau meningkatkan ”earning

power” pada masa yang akan datang, laba diakui terlalu kecil (understated), sedangkan pada saat pengeluaran untuk sumber daya manusia kecil atau tidak ada, laba diakui terlalu besar (overstated).

Sementara itu neraca tidak menunjukkan keadaan sebenarnya karena angka yang

disajikan sebagai ”total aktiva” tidak termasuk aktiva sumber daya manusia. Oleh karena

itu tidak ada indikasi aktual organisasi dalam aktiva sumber daya manusia. Perlakuan

akuntansi konvensional tanpa akuntansi sumber daya manusia dapat mengarahkan

manajemen untuk melakukan keputusan rabun berkaitan dengan investasi sumber daya

manusia.

2.3 Pengukuran Aktiva dalam Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses

ini menyangkut pemilihan dasar pengukuran. Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Biaya historis (historical cost), aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)

yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) yang diberikan untuk

memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan.

Page 26: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

2. Biaya sekarang (momment cost), aktiva dinilai dalam jumlah kas (atau setara kas) yang

seharusnya dibayar apabila aktiva yang sama atau setara kas diperoleh.

3. Nilai realisasi atau penyelesaian (realizable atau sattlement value), aktiva dinyatakan dalam

jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam

pelepasan normal (orderly disposal).

4. Nilai sekarang (present value), aktiva dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih di masa

depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan

hasil dalam melaksanakan usaha normal.

2.4 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia menurut Mangun (1997) sebagaimana di kutip Juwitasari

(2001:25). ”Semua kegiatan manusia yang produktif untuk masyarakat. Berdasarkan

pengertian di atas dapat diketahui bahwa sumber daya manusia merupakan semua usaha

manusia yang produktif untuk menghasilkan barang dan jasa bagi kepentingan

masyarakat”. Nawawi (1997: 40) memberikan tiga pengertian tentang sumber daya

manusia, yaitu:

1. Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi. 2. Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.

3. Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal

(non material financial) dalam organisasi bisnis dapat diwujudkan menjadi potensi nyata

(riil) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya dalam organisasi.

Unsur-unsur sumber daya manusia, menurut Gomes (2001:26) meliputi

kemampuan (capabilities), sikap (attitudes), nilai-nilai (values), kebutuhan- kebutuhan

(needs), dan karakteristik-karateristik demografisnya (penduduknya).

Page 27: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah

semua orang dalam organisasi atau perusahaan yang melakukan kegiatan dan mempunyai

usaha produktif untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Sumber daya manusia melaksanakan tiga fungsi yang berbeda dalam

melaksanakan tanggung jawabnya, yaitu : fungsi lini, fungsi koordinatif, dan fungsi jasa

atau staf. Dari fungsi tersebut dapat di simpulkan bahwa manusia merupakan pelaku

organisasi yang dengan kemampuan fisik dan intelektualnya menggerakkan sumber daya

lain yang terdapat dalam organisasi sehingga sumber daya manusia merupakan faktor

pengerak organisasi atau perusahaan.

2.5 Asumsi Dasar dan Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia

Peran perkembangan informasi yang begitu cepat telah memaksa perusahaan

meningkatkan sumber daya manusianya. Untuk mampu bersaing, perusahaan harus

berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini dalam mencapai tujuannya.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus berkarakter seperti akurat dan tepat

waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan

adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk

mendapatkan posisi keunggulan bersaing.

Menurut Ikhsan (2008: 66) yang mengutip Davidson dan Weil, mengatakan bahwa asumsi dasar akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

1. Manusia adalah sumber daya organisasi yang bernilai. Manusia memberikan jasa sekarang

dan masa yang akan datang, yang tidak dimiliki mesin dan material. Sumber daya yang

diinvestasi dapat dipertanggungjawabkan tanpa kepemilikan.

2. Pengaruh dari gaji manajemen. Nilai dari sumber daya manusia dapat dipengaruhi oleh

cara-cara mereka dikelola. Sikap atau gaya tertentu dari manajemen dapat meningkatkan

motivasi karyawan, meningkatkan produktivitas, sedangkan gaya manajemen yang lain

mungkin menurunkan motivasi dan dengan demikian menurunkan produktivitas.

Page 28: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

3. Keperluan atas informasi sumber daya manusia. Informasi mengenai biaya sumber daya

dan nilai-nilainya adalah perlu untuk pengelolaan manusia yang efektif dan efisien dalam

berbagai aspek dari proses manajemen sumber daya manusia, termasuk perencanaan dan

pengendalian dalam akuisisi, pengembangan, alokasi, komposisi, konservasi dan utilisasi

manusia.

Sedangkan tujuan dari akuntansi sumber daya manusia adalah sebagai:

1. Informasi kuantitatif, memberikan informasi kuantitatif atas sumber daya manusia dalam

suatu organisasi yang dapat digunakan manajemen dan investor dalam pengambilan

keputusan.

2. Metode penilaian, memberikan metode penilaian dalam keuntungan sumber daya manusia.

3. Teori dan model, memberikan suatu teori dan variabel-variabel yang relevan untuk

menjelaskan nilai manusia terhadap organisasi formal dalam mengindentifikasi variabel-

variabel yang relevan serta mengembangkan model yang ideal dalam pengelolaan sumber

daya manusia.

Sementara itu Tuannakotta (1986: 256) berpendapat ”Akuntansi Sumber Daya

Manusia adalah proses pengindentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya

manusia dan pengkomunikasian informasi terhadap pihak-pihak yang berkepentingan”.

Berdasarkan definisi di atas terkandung tiga pengertian akuntansi sumber daya manusia,

yaitu: indentifikasi nilai-nilai human resource, pengukuran biaya dan nilai bagi suatu

organisasi, dan penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam perilaku sebagai akibat

dari informasi tersebut. Hal ini juga berhubungan dengan pengukuran nilai ekonomis

karyawan atau pegawai suatu perusahaan atau organisasi .

Belkaoui (1994: 344) menyatakan bahwa ”tujuan akuntansi sumber daya manusia

adalah pengindentifikasian sumber daya manusia, dan menyelidiki pengaruh kognitif dan

pengaruh informasi ini pada perilaku manusia”. Hal-hal yang mengenai akuntansi sumber

Page 29: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

daya manusia, yaitu : mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia ini lebih valid dari

pada membiayakannya, informasi mengenai sumber daya manusia ini tampaknya lebih

relevan bagi pengambilan keputusan baik pihak internal maupun eksternal, akuntansi

sumber daya manusia menunjukkan pengakuan secara eksplisit bahwa manusia adalah

sumber daya perusahaan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sumber daya

lainnya.Dalam akuntansi sumber daya manusia, sumber daya manusia merupakan

bagian terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu perlu penginfomasian yang efektif

dan efisien sebagai dasar penentuan kebijakan tentang pengelolaan sumber daya manusia.

Sumber daya manusia memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan baik sekarang dan

masa yang akan datang serta sumber daya manusia mempunyai nilai yang dapat diukur

dengan handal berarti memenuhi syarat diakui dalam laporan keuangan. Hal ini

memunculkan akun aktiva sumber daya manusia dan secara otomatis akan memerlukan

pengakuan unsur yang lain, yaitu: biaya sumber daya manusia dan amortisasi sumber

daya manusia.

2.6 Metode Penentuan Nilai Aktiva Sumber Daya Manusia

Aktiva dan pengukurannya memiliki peranan penting dalam menyediakan

informasi yang bermanfaat bagi kreditor dan investor untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Menurut Chariri dan Ghozali dalam Ikhsan (2008:193) mengatakan bahwa

karakteristik aktiva berkaitan dengan kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan

apakah transaksi tertentu diakui sebagai elemen aktiva dalam laporan keuangan.

Aktiva perlu didefinisikan karena definisi tersebut akan digunakan untuk

mengidentifikasikan peristiwa ekonomi yang harus diukur, diakui dan dilaporkan dalam

neraca. Banyak definisi yang dikemukakan untuk menunjukkan arti dari aktiva. Menurut

Ikhsan (2008:193) meskipun ada perbedaan dalam definisi tersebut, namun semuanya

tetap mengarah pada karakteristik umum yang melekat pada aktiva. Karakterisitk tersebut

adalah:

Page 30: Analisis Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia Dan

1. Adanya karakteristik manfaat di masa mendatang (pemakaian dapat berbeda-beda seperti potensi jasa dan sumber-sumber

ekonomi).

2. Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva.

3. Berkaitan dengan entitas tertentu.

4. Menunjukkan proses akuntansi.

5. Berkaitan dengan dimensi waktu.

6. Berkaitan dengan karakteristik keterukuran.

FASB (1980) mendefinisikan aktiva sebagai berikut: ”Aktiva adalah manfaat

ekonomi yang mungkin terjadi di masa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh

suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa definisi aktiva memiliki tiga

karakteristik utama yaitu:

a. Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang.

b. Dikuasai oleh suatu unit usaha.

c. Hasil dari transaksi masa lalu.

Aktiva dalam kaitannya dengan konsep akuntansi sumber daya manusia merupakan prosedur untuk mendapatkan suatu nilai yang eksplisit terhadap