ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh...

53
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI OLEH MUHAMMAD SAPARI 09C10404031 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT 2016

Transcript of ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh...

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING

DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUALA PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

OLEH

MUHAMMAD SAPARI

09C10404031

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2016

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING

DI DESA PURWODADI KECAMATAN KUALA PESISIR

KABUPATEN NAGAN RAYA

SKRIPSI

MUHAMMAD SAPARI

09C10404031

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH

2016

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sayuran bagi masyarakat Indonesia tidak bisa ditinggalkan dalam

kehidupan sehari-hari karena manfaatnya yang begitu banyak diantaranya adalah

sebagai sumber vitamin dan protein. Di Indonesia, sayuran hampir dijumpai pada

semua makanan. konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan penduduk Indonesia

baru sebesar 95 kkal/kapita/hari, atau 79 % dari anjuran kebutuhan minimum

sebesar 120 kkal/kapita/hari. Konsumsi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya kemampuan ekonomi, ketersediaan dan pengetahuan tentang manfaat

mengkonsumsi sayur-sayuran dan buahbuahan yang sangat berpengaruh terhadap

pola dan perilaku konsumsi (Prajnanta, 2007).

Sektor informal sebagai sebuah bentuk ekonomi bayangan dalam negara.

Ekonomi bayangan digambarkan sebagai kegiatan ekonomi yang tidak mengikuti

aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kegiatan ekonomi bayangan

merupakan bentuk kegiatan ekonomi yang bergerak dalam unit-unit kecil

sehingga bisa dipandang efisien dalam memberikan pelayanan. Dilihat dari sisi

sifat produksinya, kegiatan ini bersifat subsistem yang bernilai ekonomis dalam

pemenuhan kebutuhan sehari hari khususnya bagi masyarakat yang ada

dilingkungan sektor informal (Alisjahbana, 2003).

Pedagang kecil secara substansial diartikan sebagai usaha kecil

masyarakat yang bergerak di bidang perdagangan dengan lingkungan usaha yang

relatif kecil, terbatas dan tidak bersifat tetap. Dalam pengertian ini pedagang kaki

lima sering dilekati ciri-ciri perputaran uang lambat, tempat usaha yang tidak

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

2

tetap, modal terbatas, segmen pasar pada masyarakat kelas menengah ke bawah

dan jangkauan usaha yang tidak terlalu luas (Gulo, 2002).

Pedagang kecil sudah ada dan tumbuh bersamaan dengan perkembangan

suatu kota terutama pada Negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini

disebabkan oleh kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan tuntutan

masyarakat untuk memperoleh pekerjaan. Sebagian dari pedagang kecil yang

bergerak di sektor informal adalah orang-orang yang tidak memiliki kesempatan

dan kemampuan yang memadai untuk tertampung bekerja di sektor formal.

Orang-orang yang tidak tertampung di sektor formal tersebut membuat kegiatan

ekonomi di sektor informal menjadi alternatif terbaik. Sektor informal dicirikan

sebagai produsen skala kecil, menggunakan tenaga kerja sendiri untuk produksi

barang serta berkecimpung dalam kegiatan bisnis, transportasi dan penyediaan

jasa (Sumarti, 2003).

Perdagangan kecil terdiri dari pedagang yang membuka tempat berjualan

sederhana yang didatangi oleh konsumen atau pedagang keliling yang mendatangi

konsumennya. Salah satu dari pedagang keliling yaitu pedagang sayur keliling.

Pedagang sayur keliling adalah pedagang yang produknya berupa berbagai jenis

sayuran yang dibawa kerumah-rumah guna memenuhi kebutuhan konsumen.

Pedagang sayur keliling mempunyai peran yang penting dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi. Para pedagang sayur keliling ini berkembang seiring

dengan perkembangan ritel modern. Perbedaan keduanya terletak pada cara

menjangkau konsumen, teknologi dan sumberdaya manusianya serta kemampuan

dana. Ritel modern seperti swalayan, supermarket, dan lain-lain, umumnya

menunggu konsumen untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, menggunakan

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

3

teknologi tinggi, sumberdaya manusianya yang relatif berkualitas dan memiliki

sumber dana yang kuat dalam melakukan pemasaran sedangkan pemasaran

sayuran tradisional seperti pedagang sayur keliling mengunjungi konsumen ke

rumah-rumah sehingga memberikan kemudahan bagi konsumen, teknologi yang

digunakan masih tradisional, kurang memperhatikan kualitas sumberdaya manusia

dan terbatasnya modal yang dimiliki.

Kecamatan Kuala Pesisir merupakan salah satu kawasan dengan

penduduk padat di Kabupaten Nagan Raya. Hal ini menjadikan Kecamatan Kuala

Pesisir sebagai salah satu sentra pedagang sayur keliling di Kabupaten Nagan

Raya. Ada beberapa daerah yang menjadi sentra pedagang sayur keliling di

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya diantaranya Desa Purwodadi.

Tabel 1. Luas Lahan Pertanian Sayuran di Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya

No Nama Desa Luas Lahan (Hektar)

1 Jatirejo 1,0

2 Purwosari 2,5

3 Purwodadi 4,0

4 Lueng maneh 2,0

Sumber: BP3K Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016.

Tabel 1 menjelaskan bahwa luas lahan terluas adalah pada desa

Purwodadi, dimana luas lahannya sebesar 4 hektar. Sedangkan luas laha terendah

adalah di desa Jatirejo dengan luas lahan sebesar 1 hektar.

Pedagang sayur keliling di Desa Purwodadi mendatangi konsumennya

pada pagi sampai siang hari. Tidak jarang beberapa pedagang datang pada waktu

yang sama dengan pedagang lainnya sehingga konsumen bebas memilih produk

yang mereka butuhkan dari beberapa pedagang sekaligus. Produk yang

ditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan

harga yang dibeli juga tidak jauh berbeda dengan di pasar. Para pedagang keliling

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

4

ini membeli sayur-sayur dagangannya dari para petani, yaitu dari 9 petani yang

ada di Desa Purwodadi.

Tabel 2. Nama Petani dan Luas Lahan Pertanian Sayuran di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

No Nama Luas Lahan

(Rante)

Luas Lahan

(Hektar)

Jenis Sayuran

1 Aten 7,0 0,4 Sawi, bayam

2 Mak Ida 8,0 0,5 Kangkung

3 Sulasi 9,0 0,6 Kangkung, kacang panjang

4 Paimen 6,0 0,4 Bayam, kangkung, gambas

5 Rahmat 6,5 0,4 Sawi,kangkung, bayam

6 Sareng 5,5 0,3

Kangkung, daun katuk,

daun ubi

7 Ranto 7,5 0,5 Daun ubi, kangkung

8 Jumari 6,0 0,4 Sawi

9 Sudero 8,5 0,5 Daun ubi, kacang panjang

Jumlah 64,0 4,0

Sumber: BP3K Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2016.

Tabel 2 menjelaskan bahwa luas lahan pertanian sayuran di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya adalah seluar 64 rante atau 4

hektar, dengan jumlah petani sayuran sebanyak 9 orang. Penanaman sayuran

tersebut dilakukan mulai tahun 1990. Para petani tersebut menjual hasil panen

sayurannya kepada para pedagang keliling yang sudah menjadi pelanggan setia

mereka untuk kemudian dijualkan kepada konsumen.

Berdasarkan gambaran diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian yang meyangkut pendapatan pedagang sayur keliling yaitu

dengan judul “Analisis Pendapatan Pedagang Sayur Keliling di Desa

Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya”. Penelitian ini

dilkakukan di Desa Purwodadi karena desa tersebut merupakan desa yang paling

luas lahan pertanian sayurnya.

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa besar Pendapatan Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

2. Bagaimana kelayakan usaha Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Berapa besar Pendapatan Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.

2. Bagaimana kelayakan usaha Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, sebagai wahana bagi peneliti dalam penerapan ilmu pengetahuan

yang dimiliki dengan kenyataan yang ada dilapangan khususnya usaha

pedagang sayur keliling, serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

2. Bagi pedagang sayur keliling hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pemikiran dalam peningkatan usaha sehingga mampu

memberikan pendapatan yang lebih baik.

3. Bagi pemerintah, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber pemikiran

dan pertimbangan dalam menyusun suatu kebijakan menyangkut usaha

pedagang sayur keliling dapat membantu perekonomian daerah.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sayuran

2.1.1 Bayam

Merupakan tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya

sebagai sayuran hijau. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang

tersebar ke seluruh dunia. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber zat besi

yang penting. Bayam relatif tahan terhadap pencahayaan langsung karena

merupakan tumbuhan C4. Batang berair dan kurang berkayu. Daun bertangkai,

berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bunga

tersusun majemuk tipe tukal yang rapat, bagian bawah duduk di ketiak, bagian

atas berkumpul menjadi karangan bunga di ujung tangkai dan ketiak percabangan.

Bijinya berwarna hitam, kecil dan keras. Bayam sebagai sayur hanya umum

dikenal di Asia Timur dan Asia Tenggara, sehingga disebut dalam bahasa Inggris

sebagai Chinese amaranth. Di Indonesia dan Malaysia, bayam sering

disalahartikan menjadi "spinach" dalam bahasa Inggris (mungkin sebagai akibat

penerjemahan yang dalam film kartun Popeye), padahal nama itu mengacu ke

jenis sayuran daun lain - lihat Bayam (Spinacia). Di tingkat konsumen, dikenal

dua macam bayam sayur: bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik berdaun

lebar dan tumbuh tegak besar (hingga dua meter) dan daun mudanya dimakan

terutama sebagai lalapan(misalnya pada pecel, gado-gado), urap, serta digoreng

setelah dibalur tepung (Hadisoeganda, 1996).

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

7

2.1.2 Kangkung

Kangkung adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan

ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung

banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai

hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. Ada dua bentuk kangkung yang

dijual di pasaran. Yang pertama adalah kangkung berdaun licin dan berbentuk

mata panah, sepanjang 10-15 cm. Tumbuhan ini memiliki batang berongga yang

menjalar dengan daun berselang dan batang yang menegak pada pangkal daun.

Tumbuhan ini bewarna hijau pucat dan menghasilkan bunga bewarna putih, yang

menghasilkan kantung yang mengandung empat biji benih. Jenis kedua adalah

dengan daun sempit memanjang, biasanya tersusun menyirip tiga. Kangkung

memiliki kandungan klorofil yang relatif rendah yaitu setara dengan daun

kemangi. Hal ini diduga klorofil pada tanaman kangkung tersebar, tidak hanya

pada organ daun saja namun juga dijumpai pada bagian batang. Hal ini

menyebabkan laju fotosintesis berlangsung lama karena tidak efisien dalam

menangkap energi radiasi cahaya (Djuariah, 2007).

2.1.3 Katuk

Katuk merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia

Tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai cekur manis

(bahasa Melayu) dan rau ngót (bahasa Vietnam). Daun katuk merupakan sayuran

minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran ASI. Semak, tinggi dua

sampai tiga meter, tumbuh di dataran rendah hingga 1.300 di atas permukaan laut.

Daun kecil, berwarna hijau gelap dengan panjang lima 8 sampai enam cm.

Bunganya berwarna merah gelap atau kuning dengan bercak merah gelap dan

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

8

berbunga sepanjang tahun. Tumbuhan ini termasuk dalam suku menir-meniran

(Phyllanthaceae), dan berkerabat dengan menteng, buni, dan ceremai. Ia termasuk

dalam tribus Phyllantheae dan subtribus Flueggeinae. Tanaman ini banyak

ditanam di pekarangan karena mudah diperbanyak dan biasa dijadikan pagar

hidup (Santoso, 2008).

2.1.4 Kacang Panjang

Tanaman kacang hijau merupakan tanaman C3 yang mempunyai tingkat

kejenuhan cahaya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman C4. Sehingga

tanaman ini mempunyai peluang yang baik untuk dikembangkan pada kondisi

intensitas cahaya rendah seperti tumpangsari, baik dengan tanaman pangan seperti

jagung, ubi kayu maupun dengan tanaman perkebunan terutama di bawah

tanaman perkebunan yang masih muda. Menurut Buranatham et al., (1992) dalam

titik sundari et al., (2005). Lahan perkebunan dapat dimanfaatkan sebagai lahan

tanaman pangan.

2.1.5 Sawi

Di Indonesia dikenal tiga jenis sawi yaitu: sawi putih atau sawi jabung,

sawi hijau dan sawi huma. Sawi putih (B. Juncea L. Var. Rugosa Roxb. & Prain)

5 memiliki batang pendek, tegap dan daun lebar berwarna hijau tua, tangkai daun

panjang dan bersayap melengkung ke bawah. Sawi hijau, memiliki ciri-ciri batang

pendek, daun berwarna hijau keputih-putihan, serta rasanya agak pahit, sedangkan

sawi huma memiliki ciri batang kecil-panjang dan langsing, daun panjang-sempit

berwarna hijau keputih-putihan, serta tangkai daun panjang dan bersayap

(Rukmana, 1994 dalam Fahrudin, 2009).

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

9

2.1.5 Daun Ubi

Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta Cranz atau Manihot

utilissima Pohl) termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae, mempunyai daun

berbentuk tangan, batang beruas-ruas dan bercabang, tumbuh tegak, serta

ketinggiannya dapat mencapai tiga meter (Badeges, 1989). Daunnya menjari

dengan variasi panjang, elip dan melebar, dengan warna hijau kuning dan hijau

ungu serta warna tangkai hijau, merah, kuning atau kombinasi dari ketiga warna

tersebut (Mahmud, dkk, 2003).

2.1.6 Gambas

Tumbuhan gambas berasal dari India kemudian menyebar ke berbagai

negara yang beriklim tropis. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Cina, Jepang

serta negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan

Filipina (Rukmana, 2000) Tumbuhan gambas berbatang lunak dengan bentuk segi

lima, tumbuh merambat atau menjalar, serta mempunyai sulur yang digunakan

sebagai alat untuk merambat. Sulur muncul dari ketiak daun, berbentuk spiral dan

mempunyai bulu yang lebih panjang dari pada bulu-bulu batang. Daunnya tunggal

berwarna hijau tua, bentuk lonjong (silindris) dengan pangkal mirip bentuk

jantung, puncak daun meruncing dan permukaan daun kasar. Daun berukuran

panjang 10 cm - 25 cm dan bertangkai sepanjang 5 cm – 10 cm, tulang daun

menonjol pada permukaan bawah. Bunganya berkelamin satu (monoecus) yaitu

bunga jantan dan betina terdapat dalam satu tanaman. Bunganya berwarna kuning,

dapat menyerbuk sendiri (self pollination) dan menyerbuk silang (cross

pollination). Buah gambas berbentuk bulat panjang dengan bagian pangkal kecil.

Buah berukuran panjang 15–60 cm, lebar 5–12 cm dengan diameter 5–8 cm. Tiap

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

10

buah berbiji banyak dan tiap biji berukuran 11-13 mm x 7–9 mm dengan struktur

kulit agak keras (Rukmana, 2000).

2.2. Pedagang Sayur Keliling

Menurut Peraturan Daerah nomor 13 tahun 2005 tentang penataan

pedagang kaki lima. Pedagang kaki lima adalah penjual barang atau jasa yang

secara perorangan dan atau kelompok berusaha dalam kegiatan ekonomi yang

tergolong dalam skala usaha kecil yang menggunakan fasilitas umum dan bersifat

sementara atau tidak menetap dengan menggunakan peralatan bergerak maupun

tidak bergerak dan atau menggunakan sarana berdagang yang mudah dipindahkan

dan dibongkar pasang.

Menurut Gulo (2002), pedagang kaki lima diartikan sebagai usaha kecil

masyarakat yang bergerak di bidang perdagangan dengan lingkungan usaha yang

relatif kecil, terbatas dan tidak bersifat tetap. Dalam pengertian ini, pedagang kaki

lima sering dilekati oleh ciri-ciri perputaran uang kecil, tempat usaha yang tidak

tetap, modal terbatas, segmen pasar pada masyarakat kelas menengah ke bawah

dan jangkauan usaha yang tidak terlalu luas.

Karakter utama dari pedagang sayuran adalah:

1. Mengusahakan agar barang dagangannya habis terjual pada hari itu juga.

Hal ini karena dagangannya bersifat tidak tahan lama atau jumlahnya

sedikit hingga diharapkan ada perputaran modal. Akibatnya pedagang

sayur akan berusaha sedekat mungkin dengan calon pembelinya.

2. Bekerja setiap hari selama kondisinya memungkinkan.

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

11

3. Cara penyajian dan pengemasan barang sangat sederhana. Pengemasan

cenderung meninggalkan sampah dan menurunkan kualitas produk baik

secara fisik maupun estetika.

4. Biasanya jenis sayuran yang dijajakan berbeda beda sesuai dengan musim

tanam sayuran.

5. Harga yang ditawarkan fluktuatif karena menyesuaikan dengan kondisi

komoditi, dagangan dan waktu berdagang serta kelangkaan barang serta

daya tawar menawar

2.3 Usaha Informal

Menurut UndangUndang Republik Indonesia no.9 tahun 1995 tentang

usaha kecil menyatakan bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat

yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan atau hasil penjualan per

tahun sebagai berikut: (1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, (2) memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (3) milik warga Negara

Indonesia, (4) berdiri sendiri, dan (5) bentuk usaha perorangan.

Ciri-ciri sektor informal adalah produsen berskala kecil, menggunakan

tenaga kerja sendiri untuk produksi barang, serta berkecimpung dalam kegiatan

bisnis, transportasi dan penyedia jasa (Sumarti, 2003).

Sektor informal merupakan komponen ekonomi lokal dan nasional yang

tumbuh secara cepat. Walaupun pendapatan secara individu rendah, secara

kolektif pendapatan tersebut relatif tinggi (Syaukat dan Sutara, 2004).

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

12

Sektor informal bukan hanya menjadi pilihan bagi pencari kerja yang

kurang terdidik atau terlatih dari kalangan miskin, tetapi juga menjadi pilihan

beberapa pencari kerja terdidik atau terlatih dari kalangan menengah yang sulit

menembus kesempatan kerja pada sektor formal. Sektor informal dapat secara

langsung berkontribusi terhadap penurunan dan pengentasan kemiskinan (Syaukat

dan Sutara, 2004).

Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa sektor informal menjadi

tumpuan ekonomi dari banyaknya penduduk di kota-kota Negara berkembang

yang sebagian besar penduduknya berada pada kategori menengah dan miskin

seperti pada kelompok pedagang sayur keliling di lokasi pengkajian.

2.4 Biaya

Pengertian Cost (Biaya) adalah kas yang di korbankan untuk barang dan

jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat atau dimasa yang akan datang

bagi organisasi. Opportunity Cost adalah manfaat yang hilang atau dikorbankan

apabila suatu biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sebagai akuntan mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas

pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa

yang akan datang.

Konsep dasar perilaku biaya input aktivitas adalah sumber daya yang

dikosumsi /digunakan oleh suatu aktivitas untuk menghasilkan output. Input

aktivitas dapat berupa bahan, energi, tenaga kerja serta modal. Sedangkan output

aktivitas merupa-kan hasil atau produk suatu aktivitas yang dijalankan( Sukirno

,2013).

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

13

Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha memerlukan

pengorbanan fisik dan non fisik, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kegiatan ekonomi setiap kegiatan untuk memperoleh suatu barang atau jasa di

perlukan pengorbanan dari barang atau jasa lain dengan demikian perngorbanan

ini diartikan sebagai modal atau baiya. Biaya produksi dalam usahatanidapat

berupa uang tunai, upah kerja untuk biaya persiapan dan penggarapan tanah, biaya

pembelian peralatan dan sebagainya (Mubyarto, 2005).

Biaya merupakan nilai dari semua masukan ekonomis yang diperlukan,

yang dapat diperkirakan dan dapat diukur untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya dalam proses produksi berdasarkan jangka waktu dapat dibedakan menjadi

dua yaitu biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Biaya jangka pendek

berkaitan dengan penggunaan biaya dalam waktu atau situasi yang tidak lama,

jumlah masukan (input) faktor produksi tidak sama, dapat berubah-ubah. Namun

demikian biaya produksi jangka pendek masih dapat dibedakan adanya biaya tetap

dan biaya variable, sedangkan dalam jangka panjang semua faktor produksi

adalah biaya variabel (lipsey et al., 2002).

Menurut Gasperz (2004) pada dasarnya yang diperhitungkan dalam jangka

pendek adalah biaya tetap (fixed costs) dan biaya variabel (variable costs).

a. Biaya tetap (fixed costs) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

pembayaran input- input tetap dalam proses produksi jangka pendek.

Perlu dicatat bahwa penggunaan input tetap tidak tergantung pada

kuantitas output yang diproduksi. Dalam jangka panjang yang termasuk

biaya tetap adalah biaya untuk membeli mesin dan peralatan, pembayaran

upah dan gaji tetap untuk tenaga kerja.

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

14

b. Biaya variabel (variable costs) merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

pembayaran input–input variabel dalam proses produksi jangka pendek

perlu diketahui yang bahwa penggunaan input variabel tergantung pada

kuantitas output yang di produksi dimana semakin besar kuantitas output

yang diproduksi, pada umumnya semakin besar pula biaya variabel yang

digunakan. Dalam jangka panjang, yang termasuk biaya variabel adalah

biaya atau upah tenaga kerja langsung, biaya bahan penolong dan lain -

lain sebagainya.

Biaya semi variable, ialah biaya yang sifatnya bisa di anggap tetap, namun

bisa juga di anggap variabel, seperti biaya pemeliharaan dan perawatan usaha

secara langsung bisa berpengaruh pada produktifitas dalam menjalankan usaha

(Supari, 2001).

Menurut (Mulyadi, 2005) biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap

konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai

tingkat kegiatan tertentu. Selain itu mulyadi juga mengemukakan Biaya yang

relative tetap jumlahnya dan harus dikeluarkan walaupun produk yang dihasilkan

banyak atau sedikit. contohnya; gaji direktur produksi sedangkan biaya variabel

adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan

volume kegiatan atau aktivitas. Selain itu biaya tidak tetap sifatnya berubah-ubah

tergantung dari besar kecilnya produksi yang dihasilkan. Biaya sebagai suatu

nilai tukar, pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin

perolehan manfaat. Biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran. contoh; biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

15

2.5 Penerimaan

Penerimaan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul

dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk

mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam

modal. Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan

usaha atau pelunasan utang (atau kombinasi dari keduanya) selama suatu periode

yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari

kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama usaha.

TR = Q x P ........................ (Sumber: Sukirno, 2013)

Keterangan :

TR = Total pendapatan

P = Harga pokok per kg

Q = Jumlah produk

Semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin tinggi harga per

unit produk bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima produsen akan

semakin besar. Sebaliknya jika produk yang dihasilkan sedikit dan harganya

rendah maka penerimaan total yang diterima oleh produsen semakin kecil.

Penerimaan total yang dikeluarkan akan memperoleh pendapatan bersih yang

merupakan keuntungan yang diperoleh produsen.

2.6 Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari

aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan. Bagi

investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan

jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran. Pertumbuhan

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

16

pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan

jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga

pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik

melalui usaha untuk menarik investor. pendapatan usaha tani adalah selisih antara

penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan. Menurut Standar Akuntansi

Keuangan (2007), kata income diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue

sebagai pendapatan, penghasilan (income) meliputi baik pendapatan (revenue)

maupun keuntungan (gain).

Menurut Dyckman (2001), pengertian pendapatan dikemukakan oleh

bahwa pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah

entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu

periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain

yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung.

Keuntungan atau laba pengusaha adalah penghasilan bersih yang

diterima oleh pengusaha, sesudah dikurangi dengan biaya- biaya produksi, atau

dengan kata lain, laba pengusaha adalah selisih antara penghasilan kotor dan biaya

–biaya produksi. Laba ekonomis dari barang yang dijual adalah selisih antara

penerimaan yang diterima produsen dari penjualan sumber yang digunakan untuk

membuat atau membeli barang tersebut. Jika biaya lebih besar dari pada

penerimaan berarti labanya negatif, situasi seperti disebut rugi (Lipsey et al,

2002).

Menurut Soekarwati (2003), pendapatan dibedakan atas tiga pengertian

yaitu sebagai berikut:

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

17

1. Pendapatan kotor usahatani. Sebagai nilai produksi usahatani dikalikan

harga dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang

dikonsumsi sendiri, digunakan untuk pembayaran dan simpanan atau ada

digudang pada akhir tahun pendapatan adalah jumlah uang yang diterima

oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk

dan/atau jasa kepada pelanggan.

2. Pendapatan bersih usahatani merupakan selisih antara pendapatan kotor

dengan usahatani dengan pengeluaran total usahatani. Secara harfiah

pendapatan dapat diartikan sebagai hasil kerja atau usaha yang dilakukan

oleh seseorang. Para ahli juga memberikan batasan-batasan akhir dari

pendapatan yang cukup berbeda-beda menurut disiplin ilmu yang mereka

miliki. Namun tujuan akhir dari arti pendapatan yang mereka berikan

mempunyai prinsip dan pandangan yang sama.

3. Pendapatan perkapita rata-rata masyarakat kita sampai saat ini masih

tergolong rendah sehingga hampir seluruh pendapatan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Jumlah pendapatan seseorang

yang diperoleh sehari-hari sangat tergantung dari jenis pekerjaan itu

sendiri dan tingkat pendidikannya juga.

Membahas dan membicarakan masalah pendapatan pemikiran orang

selalu tertuju pada nilai uang yang diterima oleh seseorang bahkan masih banyak

pengertian lain yang timbul dalam diri seseorang. Pengertian pendapatan yang

dimaksud disini adalah semua barang-barang dan jasa jasa serta uang yang

diterima baik secara individu maupun golongan masyarakat dalam jangka waktu

tertentu. Tinggi rendahnya pendapatan seseorang sangat tergantung pada

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

18

ketrampilan, keahlian, luasnya kesempatan kerja dan besarnya modal yang

digunakan untuk menghasilkan pendapatan tersebut dalam suatu periode tertentu

yang juga sering disebut dengan investasi, jadi jika investasi besar maka

pendapatan mereka juga akan bertambah.dengan rumus sebagai berikut:

Π = TR–TC ……..........(Sumber: Sukirno, 2013)

Keterangan :

π = Keuntungan/Laba usaha pedagang sayur keliling (Rp)

TR = Penerimaan usaha pedagang sayur keliling (Rp)

TC = Biaya total usaha pedagang sayur keliling (Rp)

2.7 Return Cost Ratio (R/C)

Menurut Supriono (2000) Return Cost Rasio (R/C) adalah perbandingan

antara total penerimaan dari hasil jual suatu produksi dengan total biaya produksi

yang dikeluarkan. Rasio ini banyak dinikmati oleh para pengusaha atau orang-

orang yang menjalankan usaha. Dengan demikian rasio ini merupakan indikator

penting bagi para pengusaha untuk mengukur kemampuan atau kelayakan usaha

yang dijalaninya.

Return Cost Ratio (R/C) merupakan penghitungan yang penting dilakukan

bagi siapa saja yang menjalankan suatu usaha baik usaha tani maupun usaha

lainnya. Hal ini dilakukan agar siapa saja yang menjalankan usaha dapat

mengukur kemampuan atau kelayakan usaha yang jalankan. Maka dapat

disimpulkan bahwa Return Cost Ratio (R/C) perhitungan yang dilakukan untuk

mengetahui apakah suatu usaha yang dijalankan sudah layak untuk di lanjutkan

keepannya atau tidak.

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

19

Menurut Noor (2007) untuk melihat perbandingan antara penerimaan

total dan biaya total, digunakan rumus sebagai berikut :

TR

R/C =

TC

Keterangan :

TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp)

TC (Total Cost) = Total Biaya Produksi (Rp)

Kriteria Penelitian R/C Ratio

R/C <1 = Usaha yang dijalankan Mengalami Kerugian

R/C >1 = Usaha yang dijalankan Mengalami Keuntungan

R/C =1 = Usaha yang dijalankan Mencapai Titik Impas

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya yang dipilih dengan pertimbangan bahwa didesa tersebut

pedagang sayur keliling dikawasan tersebut dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada 15 Juli- 15 Agustus

2016.

3.2 Populasi Dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau

objek yang memiliki karakter dan kualitas tertentu yang ditetapkan peneliti untuk

dipelajari yang kemudian ditarik sebuah kesimpulan (Sugiyono, 2008), populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur keliling yang berjumlah 9

orang. Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Dan sampel dalam penelitian ini adalah 9 orang pedagang

sayur keliling yang ada di Desa Purwodadi penarikan sampel dilakukan dengan

cara tota sampling, di mana populasi sekaligus menjadi sampel dalam penelitian

ini karena jumlah populasi yang sedikit.

3.3 Data Penelitian

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Untuk melengkapi kegiatan ini data yang di kumpulkan atau di pakai

sebagai bahan penyusunan skripsi adalah:

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

21

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari

pedagang sayur keliling seperti jenis sayuran yang di jual, harga penjualan,

dan biaya penjualan, dari tanggal 15 Juli sampai dengan 15 Agustus 2016.

b. Data Sekunder

Data dari berbagai buku dan literatur yang berkaitan dengan sekunder

merupakan data yang diperoleh dari instansi yang terkait dan berbagai

media cetak dan media online beserta penelitian ini, seperti data gambaran

umum daerah penelitian.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Library Research (Riset Kepustakaan)

Kegiatan penggumpulan data secara ilmiah dan teoritis, yaitu dengan

membaca dan mengutipnya secara langsung dari beberapa buku yang berkaitan

dengan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan agar

data yang didapatkan lebih relevan.

b. Field Research (Riset Lapangan)

Metode ini dilakukan dengan cara melakukan Tanya jawab secara

langsung kepada pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan yang

berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan para pedagang

sayur keliling.

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

22

3.2 Metode Analisis Data

Data yang di peroleh dan di analisis dalam bentuk tabel dan uraian untuk

mengetahui berapa besar pendapatan pedagang sayur keliling di Desa Purwodadi

Kabupaten Nagan Raya dapat di gunakan rumus sebagai berikut:

3.4.1. Analisis Biaya Dan Pendapatan

1. Biaya

Untuk menghitung total biaya usaha dagang dapat di hitung dengan

menggunakan rumus

TC = TFC + TVC.................( Sumber: Sukirno, 2013 )

Keterangan :

TC = Biaya total usaha pedagang sayur keliling (Rp)

TFC = Biaya tetap usaha pedagang sayur keliling (Rp)

TVC = Biaya variabel usaha pedagang sayur keliling (Rp)

2. Penerimaan

Untuk menghitung penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

Rumus : TR = Q x P .................( Sumber: Sukirno, 2013 )

Keterangan :

TR = Penerimaan total usaha pedagang sayur keliling (Rp)

Q = Jumlah produk pedagang sayur keliling

P = Harga sayuran (Rp)

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

23

3. Pendapatan

Pendapatan di hitung melalui pengurangan antara penerimaan dan total

biaya untuk satu kali proses produksi di hitung dengan menggunakan

rumus :

π = TR – TC .................( Sumber: Sukirno, 2013 )

Keterangan :

π : total pendapatan (Rp)

TR : total penerimaan (Rp)

TC : total biaya (Rp)

4. Return Cost Ratio (R/C)

Menurut Noor (2007) untuk melihat perbandingan antara

penerimaan total dan biaya total, digunakan rumus sebagai berikut :

TR

R/C =

TC

Keterangan :

TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp)

TC (Total Cost) = Total Biaya Produksi (Rp)

Kriteria Penelitian R/C Ratio

R/C <1 = Usaha pedagang sayur keliling Mengalami Kerugian

R/C >1 = Usaha pedagang sayur keliling Mengalami Keuntungan

R/C =1 = Usaha pedagang sayur keliling Mencapai Titik Impas

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

24

3.3 Batasan Variabel

1. Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli segala

keperluan yang dibutuhkan sebelum memulai suatu usaha dalam satuan

rupiah.

2. Biaya produksi adalah penjumlahan dari biaya yaitu biaya tetap dan biaya

variable dalam satuan rupiah.

3. Biaya total merupakan penjumlahan total biaya tetap dan total biaya

variable dalam satuan rupiah

4. Penerimaan merupakan hasil produksi dikali dengan harga jual dalam

satuan rupiah .

5. pendapatan adalah penerimaan dikurangi biaya total dalam satuan rupiah.

6. R/C adalah pembagian antara penerimaan dan biaya sehingga usaha di

katakan layak atau tidak untuk dijalankan

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

25

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Kecamatan Kuala Pesisir merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Nagan Raya. Jarak lokasi penelitian dengan Ibukota Suka Makmue - Nagan Raya

30 km. Luas Daerah Kabupaten Nagan Raya seluruhnya ± 3.363,72 km².

Kecamatan Kuala Pesisir dengan ibukota Padang Rubek dengan luas Kecamatan ±

76,34 km², persentase luas kecamatan terhadap luas kabupaten 2,15 persen,

Kecamatan Kuala Pesisir memiliki jumlah penduduk laki-laki 8.053 jiwa dan

perempuan 7.619 jiwa, total jumlah keseluruhan penduduk 15.672 jiwa, yang

tersebar dalam 3 mukim yaitu Mukim Kuala Trang, Kuala Tuha, dan Kuala Baro.

Jumlah desa di Kecamatan Kuala Pesisir adalah sebanyak 16 desa, dan salah

satunya adalah Desa Purwodadi. Secara geografis kecamatan Kuala Pesisir

terletak pada ketinggian 0,6-1 m dpl dengan suhu rata-rata 21-330C. Adapun

batas-batas Wilayah Kecamatan Kuala Pesisir sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Kuala

Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat

Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tadu Raya

Desa Purwodadi merupakan salah satu desa dalam wilayah kecamatan

Kuala Pesisir, dengan jarak tempuh ke ibukota kecamatan 6 Km, Purwodadi

memiliki luas wilayah ± 150 ha, terbagi dalam 5 dusun, dengan topografi wilayah

desa adalah dataran, terletak pada ketinggian rata-rata 9 (m) dpl, berpenduduk

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

26

padat laki-laki 716 jiwa, perempuan 723 jiwa total keseluruhan penduduk 1.439

jiwa tingkat kepadatan penduduk 959 jiwa/Km2.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis berada dalam wilayah Desa

Purwodadi kecamatan Kuala Pesisir, khususnya pada Analisis pendapatan

Pedagang Sayur Keliling di Purwodadi kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya.

4.2 Deskripsi Responden

Deskripsi responden dalam penelitian ini adalah gambaran/keadaan atau

ciri-ciri para responden yang menjadi sampel yaitu para pedagang sayur keliling

yang melakukan pekerjaan sebagai tukang sayur keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Adapun deskripsi sampel

meliputi umur, pendidikan, pengalaman, modal dan jenis sayuran dalam hal ini

pedagang sayur keliling.

a. Umur

Jumlah dan persentase responden berdasarkan kelompok umur dapat

dilihat pada Tabel 3 dibawah ini;

Tabel 3. Karakteristik Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir, Tahun 2016 berdasarkan umur

No Kelompok Umur (Th) Jumlah Responden Persentase

1 31-40 6 67

2 41-50 3 33

Jumlah 9 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Jumlah responden secara

keseluruhan adalah 9 orang responden atau sampel, dimana sebanyak 6 orang atau

56 persen sampel berumur antara 31-40 tahun dan sebanyak 3 orang sampel atau

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

27

33 persen sampel berumur 41-50 tahun. Untuk lebih jelasnya tentang karakteristik

responden dari segi umur dapat dilihat pada lampiran 2.

b. Pendidikan

Jumlah dan persentase responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat

pada Tabel 4 dibawah ini;

Tabel 4. Karakteristik Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir, Tahun 2016 berdasarkan pendidikan.

No Tingkat pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

1 SMA 6 67

2 SMP 1 11

3 SD 2 62

Jumlah 9 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat dijlaskan bahwa pendidikan sampel

adalah jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh setiap sampel yang mana di

buktikan dengan ijazah. Karakteristik sampel dari segi pendidikan dapat dilihat

bahwa sebanyak 6 orang sampel atau 67 persen sampel yang berpendidikan SMA,

kemudian sampel yang berpendidikan SMP adalah sebanyak 1 orang sampel atau

11 persen, dan kemudian sampel yang berpendidikan SD adalah sebanyak 2 orang

sampel atau 22 persen. Untuk lebih jelasnya tentang karakteristik sampel dari segi

pendidikan dapat dilihat pada lampiran 2.

c. Pengalaman pedagang sayur keliling

Jumlah dan persentase responden berdasarkan pengalaman berdagang

sayuran keliling dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini;

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

28

Tabel 5. Karakteristik Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir, Tahun 2016 berdasarkan pengalaman. No Pengalaman berdagang sayur Jumlah Responden Persentase

1 5-10 tahun 5 56

2 11-20 tahun 4 44

Jumlah 9 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016

Pengalaman berdagang sayur keliling adalah lamanya para responden

menjalankan usahanya dalam hal berdagang sayur keliling, dimana sebanyak 5

orang atau 56 persen responden memiliki pengalaman selama 5-10 tahun dan

sebanayak 4 orang responden atau 44 persen responden yang memiliki

pengalaman selama 11-20 tahun. Untuk lebih jelasnya tentang karakteristik

sampel dari segi pengalaman usaha dapat dilihat pada lampiran 2.

d. Modal

Jumlah dan persentase responden berdasarkan modal berdagang sayuran

keliling dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah ini;

Tabel 6. Karakteristik Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir, Tahun 2016 berdasarkan modal. No Modal usaha (Rp) Jumlah Responden Persentase

1 1.000.000-3.500.000 5 56

2 3.600.000-5.500.000 4 44

Jumlah 9 100 Sumber: Data Primer (diolah), 2016

Modal usaha dalam berdagang sayur keliling adalah modal yang

dipergunakan untuk membeli sayuran dan peralatan berdagang responden

menjalankan usahanya dalam hal dagang sayur keliling, dimana sebanyak 5 orang

atau 56 persen responden memiliki modal sebanyak Rp. 1.000.000-3.500.000,-

dan sebanayak 4 orang responden atau 44 persen responden yang memiliki modal

berdagang sebanyak Rp. 3.600.000-5.500.000,-. Untuk lebih jelasnya tentang

karakteristik sampel dari segi modal usaha dapat dilihat pada lampiran 2.

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

29

4.3 Jenis Biaya

Biaya yang dikeluarkan oleh para pedagang sayur keliling per sekali

dagangan/sekali jalan untuk menjual daganganya terdiri dari beberapa jenis biaya

yaitu biaya yang dikeluarkan antara lain untuk membeli sepeda motor, keranjang,

premium, service kenderaan, biaya konsumsi dan bermacam jenis sayurn. Biaya-

biaya tersebut di kelompokkan dalam biaya tetap dan biaya tidak tetap.

Jumlah biaya tetap (penyusutan) keranjang sayur dan oli. Rata-rata biaya

tetap yang dikeluarkan untuk berdagang sayur keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya adalah sebesar Rp. 878.539,-

Per bulan.

Sedangkan jumlah biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh pedagang

sayur keliling berbeda-beda tergantung pada jumlah sayuran yang di bawa dan

harga beli sayur di tingkat produsen, Jumlah rata-rata biaya tidak tetap (variabel)

pedagang sayur keliling untuk membeli bermacam jenis sayuran (daun ubi,

bayam, kangkung, kacang panjang, tempe, tahu, toge, tape, sawi, pakis, genjer dan

daun katu). Biaya tidak tetap yang dikeluarkan untuk berdagang sayur keliling di

Desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya adalah sebesar

Rp. 5.535.000,- perbulan. Dengan demikian rata-rata total keseluruhan biaya yang

dikelurkan pedagang sayur keliling di Desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya adalah sebesar Rp. 6.416543,- perbulan. Untuk lebih

jelasnya tentang biaya yng dikeluarkan pedagang sayur keliling dapat dilihat pada

lampiran 3, 4 dan 5.

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

30

4.4 Analisis Penerimaan

Analisis penerimaan usaha berdagang sayur keliling adalah penerimaan

yang didapatkan oleh pedagang dalam menjalankan usahanya dalam berdagang

sayur keliling atau hasil penjualan sayuran yang dihasilkan per bulan jualan.

Penerimaan pedagang didapat dari hasil penjualan sayuran di kalikan

dengan harga penjualan per bulan jualan, dimana penerimaan pedangan sayur dari

hasil penjualan sayuran berbeda-beda menurut jumlah sayur yang dibawa dan

harga jual. Jumlah rata-rata penerimaan dari hasil penjualan jenis sayuran daun

ubi perbulan adalah Rp. 9.610.000,-, selanjutnya jumlah rata-rata penerimaan dari

hasil penjualan jenis sayuran bayam per bulan adalah Rp. 1.355.556,-, kemudian

rata-rata penerimaan dari hasil penjualan jenis sayuran kangkung perbulan jualan

adalah Rp. 1.125.000,-, selanjutnya rata-rata penerimaan dari hasil penjualan

jenis sayuran kacang panjang per bulan adalah Rp. 953.333,-, selanjutnya rata-rata

penerimaan dari hasil penjualan jenis sayuran tempe per bulan adalah Rp.

1.773.333,-, selanjutnya rata-rata penerimaan dari hasil penjualan jenis sayuran

tahu per bulan adalah Rp. 833.333,-, selanjutnya rata-rata penerimaan dari hasil

penjualan jenis sayuran toge per bulan adalah Rp. 596.667,-, selanjutnya rata-rata

penerimaan dari hasil penjualan jenis panganan tape per bulan adalah Rp.

138.889,-, selanjutnya rata-rata penerimaan dari hasil penjualan jenis sayuran sawi

perbulan jualan adalah Rp. 1.070.000,-, selanjutnya rata-rata penerimaan dari

hasil penjualan jenis sayuran pakis perbulan jualan adalah Rp. 505.000,-,

selanjutnya rata-rata penerimaan dari hasil penjualan jenis sayuran genjer

perbulan adalah Rp. 373.333,-, dan terakhir rata-rata penerimaan dari hasil

penjualan jenis sayuran daun katu perbulan adalah Rp. 142.222,-.

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

31

Dengan demikian total keseluruhan penerimana per bulan yang diperoleh

pedagang sayur keliling di Desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten

Nagan Raya adalah sebesar Rp. 9.510.000,-. Untuk lebih jelasnya tentang

penerimaan pedagang sayur keliling dapat dilihat pada lmpiran 6.

4.5 Analisis Pendapatan

Analisis pendapatan pedagang sayur keliling adalah hasil pengurangan

antara total penerimaan yang diterima pedagang sayur keliling per sekali jualan

dengan total biaya yang dikeluarkan oleh pedagang tersebut per sekali jualan.

Jumlah pendapatan pedagang sayur keliling berbeda-beda antara satu pedagang

dengan pedagang lainnya tergantung pada besarnya jumlah penerimaan dan biaya

pedagang pada hasil penjualan sayuran per sekali jualan.

Tabel 7. Pendapatan Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir, Tahun 2016.

Nomor Total Penerimaan Total Biaya Total Pendapatan

Sampel Per Bulan Per Bulan Per Bulan

(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 = (2 - 3)

1 10.635.000 7.810.000 2.825.000

2 1.295.000 7.299.630 3.995.370

3 8.520.000 6.006.667 2.513.333

4 9.360.000 6.416.667 2.943.333

5 8.330.000 5.905.833 2.424.167

6 9.725.000 6.598.333 3.126.667

7 9.145.000 7.101.667 2.043.333

8 8.940.000 5.215.556 3.724.444

9 9.640.000 7.487.500 2.152.500

Jumlah 85.590.000 57.748.889 27.561.111

Rata-rata 9.510.000 6.416.543 3.062.346 Sumber: Data Primer (diolah), 2016

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

32

Penerimaan rata-rata hasil penjualan pedagang sayur keliling adalah

sebesar Rp. 9.510.000,- dengan biaya yang dikeluarkan untuk berdagang sayur

keliling tersebut adalah sebesar Rp. 6.416.543,- per bulan. Maka pendapatan rata-

rata pedagang sayur keliling di Desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir

Kabupaten Nagan Raya Rp. 3.06.346,-.

4.6 Total R/C

Untuk melihat kelayakan usaha dapat dihitung dengan menggunakan

rumus return Cost Ratio (R/C) dimana untuk menghitung R/C dilakukan dengan

membagi antara penerimaan yang diterima oleh dari hasil penjualan sauran

dengan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang sayur keliling itu sendiri. Jika

didapat hasil R/C lebih besar dari 1, maka usaha dagang sayur keliling di Desa

Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sudah layak untuk

dijalankan, akan tetapi jika R/C lebih kecil dari 1, maka usaha dagang sayur

keliling di Desa Purwodadi Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya

tidak layak untuk dijalankan.

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

33

Tabel 8. R/C Pedagang Sayur Keliling di Desa Purwodadi Kecamatan Kuala

Pesisir, Tahun 2016

Nomor Total Penerimaan Total Biaya Total Pendapatan

Sampel Per Bulan Per Bulan Per Bulan R/C

(Rp) (Rp) (Rp)

1 2 3 4 = (2 - 3) 5 = (2 : 3)

1 10.635.000 7.810.000 2.825.000 1,36

2 11.295.000 7.299.630 3.995.370 1,55

3 8.520.000 6.006.667 2.513.333 1,42

4 9.360.000 6.416.667 2.943.333 1,46

5 8.330.000 5.905.833 2.424.167 1,41

6 9.725.000 6.598.333 3.126.667 1,47

7 9.145.000 7.101.667 2.043.333 1,29

8 8.940.000 5.215.556 3.724.444 1,71

9 9.640.000 7.487.500 2.152.500 1,29

Jumlah 85.590.000 57.748.889 27.561.111 1,48

Rata2 9.510.000 6.416.543 3.062.346 1,48 Sumber: Data Primer (diolah), 2016

Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil R/C pada para pedagang sayur

keliling adalah jumlah hasil pembagian dari jumlah total penerimaan dengan

jumlah total biaya, dimana jumlah total penerimaan rata-rata pedagang sayur

keliling adalah sebesar Rp. 9.510.000,- sedangkan jumlah total biaya rata-rata

yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 6.416.543,-, dengan demikian maka jumlah

total rata-rata R/C pedagang adalah 1,48. Hal ini berarti para pedagang sayur

keliling dalam menjalankan usaha dagangan sayur kelilingya akan mendapatkan

penerimaan sebesar 1,48 rupiah untuk setiap 1 rupiah yang dikeluarkan (usaha

pedagang sayur keliling sudah layak karena R/C dari keseluruhan pedagang sama

dengan lebih besar dari 1 ). Maka usaha dagang sayur keliling di Desa Purwodadi

Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sudah layak untuk dijalankan.

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilkukan dalam penelitian ini, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha berdagang sayur keliling

oleh masing-masing pedagang berkisar Rp. 6.416.543,-, sedangkan

penerimaan yang diperoleh oleh masing-masing pedagang berkisar Rp.

9.510.000,- dan pendapatan atau keuntungan yang diperoleh oleh masing-

masing pedagang per bulan berkisar Rp. 3.062.346,-

2. Kelayakan usaha dagang sayur keliling rata-rata adalah sebesar 1,48. Hal ini

berarti para pedagang sayur keliling dalam menjalankan usaha dagangan

sayur kelilingya akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,48 rupiah untuk

setiap 1 rupiah yang dikeluarkan (usaha pedagang sayur keliling sudah

layak karena R/C dari keseluruhan pedagang sama dengan lebih besar dari

1).

5.2 Saran

Disarankan bagi para pedagang sayur keliling dapat lebih memperhatikan

kesegaran sayuran, kebersihan dagangan, tepat waktu dan melayani konsumen

dengan baik, lebih memperbanyak jenis sayuran sehingga akan meningkatkan

pendapatan usaha yang dijalankan lebih menguntungkan dan berkelanjutan.

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

35

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

35

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Ir. H. MA. (2003). Urban Hidden Economy Peran tersembunyi

Sektor Informal Perkotaan, Lembaga Penelitian ITS: Surabaya.

Djuariah, D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung Di Dataran Medium Rancaekek. Jurnal Hortikultura 7(3):756-762.

Dyckman, Dukes, dan Davis. 2001. Akuntansi Intermediate. Edisi 3. Jakarta :

Erlangga

Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim Menggunakan Ekstrak Teh dan Pupuk

Kascing. (Skripsi). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.

Hadisoeganda, A. W. W. 1996. Bayam Sayuran Penyangga Petani di Indonesia.

Monograft No. 4, Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat,

Jakarta.

Lipsey, G. R., Peter, O. S. dan Douglas, D. P. 2002. Pengantar Mikroekonomi 1

Jilid I. Diterjemahkan oleh Jaka, A. W dan Kirbrandoko. Erlangga.

Jakarta

Mahmud, Mien K. dkk. 2003. Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia. Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Bina Gizi Masyarakat dan

Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Bogor.

Mubyarto. 2005. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi kelima, Cetakan ketujuh. Akademi

Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta.

Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Peraturan Daerah nomor 13 tahun 2005 tentang penataan pedagang kaki lima

Prajnanta, F. 2007. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.

Santoso, H.B.2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Cetakan I. Agromedia

Pustaka. Jakarta.

Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya, Raja Grafindo Persada:

Jakarta.

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

36

Soekarwati. 2003. Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Sukirno, S. 2013. Mikro Ekonomi (Teori Pengantar). PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Sumarti. 2003. Ekonomi Lokal. Jurusan Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Supari. 2001. Manajemen Produksi dan Operasi Agribisnis Hortikultura. Seri

Praktek Ciputri Hijau. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Syaukat dan Sutara, (2004). Pengembangan Ekonomi Berbasis Lokal. Jurusan

Ilmu Sosial Ekonomi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor:

Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

37

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian.

DAFTAR PERTANYAAN (QUISIONER)

ANALISIS PENDAPATAN USAHA SINGKONG GAUL DI DESA

IDENTITAS RESPONDEN

Nomor Responden : ..........................................................................

Nama : ..........................................................................

Jenis Usaha : Pedagang Sayur Keliling

Modal :

Pengalaman Usaha :.........................................................................

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenankanlah kami mengajukan beberapa pertanyaan dibawah ini sebagai

bahan untuk melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan studi pada

program Sarjana Pertanian Universitas Teuku Umar

Nama : MUHAMMAD SAPARI

NIM : 09C10404013

Program Studi : Agribisnis

Judul Penelitian : Analisis pendapatan pedagang sayur keliling di Desa

Purwodadi Kabupaten Nagan Raya

Kami ucapkan terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr memberikan jawaban

dengan baik terhadap daftar pertanyaan ini.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

38

Uraian Fisik Satuan Volume Biaya Satuan

(Rp)

1. Biaya Tetap

2. Biaya Variabel

3. Penerimaan

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

39

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

40

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

41

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

42

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

43

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

44

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

45

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

46

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

47

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

48

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

49

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SAYUR KELILING ...repository.utu.ac.id/529/1/I-V.pdfditawarkan oleh pedagang sayur keliling sesuai dengan kebutuhan konsumen dan harga yang dibeli juga

50