Analisis Kualitatif · Pemeriksaan Pendahuluan Pemeriksaan pendahuluan : tahapan analisa awal dalam...
Transcript of Analisis Kualitatif · Pemeriksaan Pendahuluan Pemeriksaan pendahuluan : tahapan analisa awal dalam...
Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif (proses identifikasi) jenis zat penyusun suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali sifat-sifat zat tersebut.
Sifat-sifat zat yang dapat dikenali bisa sifat fisika, sifat kimia, atau sifat fisikokimianya.
Sifat FisikaSifat fisika suatu zat kimia : sifat yang dapat diamati langsung dengan panca indera dan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut.
Sifat yang dapat diamati langsung :
1. Wujud/rupa
2. Warna
3. Bau
4. Rasa
5. Tekstur
Sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah susunan kimia zat, antara lain :
1. Bobot jenis
2. Indeks bias
3. Titik didih
4. Titik leleh/titik beku
Sifat Fisika
Warna Larutan Warna Endapan
Sifat Fisika
Bau
• Asam Asetat : bau khas cuka
• Senyawa-senyawa Ester: bau khas pada buah-buahan seperti pisang, apel, jeruk, salak
• Hidrogen Sulfida : bau khas belerang / sampah
Rupa
• K2CrO4 : butiran berwarna kuning
• K2CrO7 : butiran berwarna merah bata
• FeSO4 : butiran berwarna putih kehijauan
Sifat Kimia
Sifat kimia suatu zat : perubahan yang dapat diamati/diukur karena adanya interaksi antara suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya (interaksi antara materi dengan materi).
Proses interaksi antara suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya disebut reaksi kimia. Reaksi-reaksi kimia inilah yang digunakan untuk mengenali (mengidentifikasi) zat yang menyusun bahan kimia.
Sifat KimiaTidak semua reaksi kimia dapat digunakan untuk identifikasi zat kimia.
Reaksi kimia yang dapat digunakan untuk identifikasi zat kimia harus memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
1. Hasil reaksi harus dapat diamati dengan mudah, misalnya terjadi
perubahan warna, terbentuknya endapan atau timbulnya gas.
2. Reaksi harus khas (spesifik), artinya pereaksi yang digunakan harus
bereaksi dengan zat yang diuji saja sehingga dapat digunakan untuk
membedakan zat itu dengan zat lainnya.
3. Reaksi harus peka (sensitif), artinya pereaksi yang digunakan harus
dapat bereaksi dengan zat yang diuji walaupun kadarnya sangat
rendah.
4. Reaksi harus selektif, artinya pereaksi yang digunakan boleh bereaksi
dengan sekelompok zat tertentu sehingga reaksi ini dapat dimanfaatkan
untuk penggolongan zat kimia.
Sifat KimiaContoh reaksi kimia :
1. Reaksi pengendapan
2. Reaksi Redoks
3. Reaksi Asam Basa
4. Reaksi Pembentukan Kompleks
5. Kesetimbangan Reaksi Kimia
Sifat Fisikokimia
Selain sifat fisika dan sifat kimia, zat yang menyusun bahan kimia
dapat pula diidentifikasi dengan mengenali sifat fisikokimianya.
Sifat fisikokimia : perubahan yang dapat diamati/diukur karenaterjadinya interaksi antara zat kimia denganenergi.
Interaksi zat kimia dengan energi cahaya (foton) diamati/diukurdengan alat spektrofotometer dan metode analisis yangmenggunakan alat ini disebut metode spektrofotometri.
Interaksi antara zat kimia dengan energi listrik diamati/diukurdengan berbagai alat elektrometer dan metode analisis yangmenggunakan alat-alat ini disebut metode elektrometri.
Pemeriksaan Pendahuluan
Pemeriksaan pendahuluan : tahapan analisa awal dalam analisiskualitatif, biasanya dilakukan berdasarkan pengamatan terhadapsifat-sifat fisik sampel.
Pemeriksaan pendahuluan meliputi analisis cara kering dananalisis cara basah
Analisis Cara Kering
1. Mempelajari Rupa dan Bentuk
Warna
Beberapa ion memberi warna-warna tertentu, misalnya:
Analisis Cara Kering
• Beberapa contoh warna ion yang terdapat dalam larutan encer:
• Beberapa contoh cairan tak berwarna yaitu: H2O, alkohol, aseton, eter, asamasetat, ester, amonia, dan asam sulfat.
• Beberapa contoh zat yang memberikan bau khas yaitu: alkohol, ester, asam
asetat, dan amonia.
Sifat Higroskopis
Beberapa garam-garam seperti CaCl2, MgCl2, dan FeCl3 bersifathigroskopis.
Bau
Bau sering memberi petunjuk yang benar.
Bau NH3 garam-garam NH4+
H2S garam sulfida
Bau cuka garam asetat
Bau halogen
Bau gas nitrous
Analisis Cara Kering
Sifat Asam atau Basa
Sedikit zat dicampur dengan air dan hasilnya diamati dengansepotong kertas lakmus.
Larutan asam : kertas lakmus birumerah
Larutan basa : kertas lakmus merah biru
Bila ada pengukuran keasaman dapat pula menggunakanindikator universal / pH meter.
Analisis Cara Kering
2. Pemanasan
• Dilakukan dalam tabung reaksi untuk mengamati suatu zat yangjika dipanaskan menimbulkan gejala-gejala seperti terjadisublimasi, pelelehan, atau penguraian yang disertai perubahanwarna, atau dapat dibebaskan suatu gas yang dapat dikenali darisifat-sifat khas tertentu.
• Caranya : taruh sedikit zat dalam sebuah tabung reaksi, dandipanasi dalam sebuah nyala bunsen.
Analisis Cara Kering
Analisis Cara Kering
• Perubahan pada pemanasan
sedikit zat dalam tabung uji dipanaskan perlahan-lahan dan akan
terjadi perubahan yang dapat diamati.
Pengamatan Kesimpulan
Pengarangan karena pembakaran danterbentuk karbondioksida
Zat-zat organik
Hitam tapi tidak disertai pembakaran dan bau Garam Cu,Mn, Ni
Kuning (panas), putih (dingin) ZnO dan garam-garam Zn
Kuning coklat (panas), kuning (dingin) SnO2 dan BiO3
Kuning (panas / dingin) PbO dan garam Pb
Coklat (panas / dingin) CdO dan garam Cd
Merah hitam (panas), coklat (dingin) Fe2O3
Putih (panas / dingin) Garam Na, K, Ba, Ca, Mg, Pb
Analisis Cara Kering
• Pemeriksaan warna nyala logam
sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat, beberapa kristal dipijarkan menggunakan kawat platina (Pt) di atas bunsen.
Logam Warna Logam Warna
Na Kuning Ba Hijau kekuningan
K Ungu Ca Merah kekuningan
Li Merah Sr Merah tua
Analisis Cara Basah
Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati adanya perubahan yang terjadi, yang pada umumnya berupa terbentuknya endapan, timbulnya gas, dan perubahan warna.
Jenis Ion Warna Jenis Ion Warna
Cu2+ Biru Mn2+ Merah muda
Cr3+ Hijau Ni2+ Hijau
Fe2+ Hijau CrO42- Kuning
Fe3+ Kuning kecoklatan MnO4- Ungu