ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE...

31
ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE DAN APLIKASI PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING BERDASARKAN PSAK NO.30 TAHUN 2012 PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TANJUNGPINANG Oleh SUGIARTI WULANDARI 120462201002 Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI 2016 ABSTRAK Sulitnya perekonomian Indonesia pada saat ini, mengharuskan masyarakat kecil dan menengah kebawah sangat membutuhkan transportasi yang sesuai dengan penghasilan dari masing-masing individu. Saat ini banyak bermunculan perusahaan pembiayaan seperti leasing. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang merupakan lembaga pembiayaan resmi sepeda motor dan mobil, dimana dalam hal ini bertindak sebagai lessor. Aktivitas usaha PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang adalah melakukan kegiatan pembiayaan sepeda motor dan mobil. Aktivitas bisnis atau penjualan perusahaan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang dilakukan secara kredit. Dalam hal ini dibuat suatu perjanjian dimana lessor menyediakana barang dengan hak penggunaan oleh lesee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara lessor dengan lesee. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang menggunakan model akuntansi leasing finance lease atau sewa guna usaha dengan hak opsi dengan model Direct Financing Lease dan telah memenuhi kriteria-kriteria dalam PSAK No. 30 Tahun 2012 Kata Kunci: leasing, akuntansi piutang leasing, PSAK No. 30

Transcript of ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE...

Page 1: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE DAN APLIKASI

PERLAKUAN AKUNTANSI LEASING BERDASARKAN PSAK NO.30 TAHUN 2012

PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TANJUNGPINANG

Oleh

SUGIARTI WULANDARI

120462201002

Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

2016

ABSTRAK

Sulitnya perekonomian Indonesia pada saat ini, mengharuskan masyarakat kecil dan

menengah kebawah sangat membutuhkan transportasi yang sesuai dengan penghasilan dari

masing-masing individu. Saat ini banyak bermunculan perusahaan pembiayaan seperti

leasing. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang merupakan lembaga pembiayaan

resmi sepeda motor dan mobil, dimana dalam hal ini bertindak sebagai lessor. Aktivitas

usaha PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang adalah melakukan kegiatan

pembiayaan sepeda motor dan mobil. Aktivitas bisnis atau penjualan perusahaan PT. Adira

Dinamika Multi Finance Tanjungpinang dilakukan secara kredit. Dalam hal ini dibuat suatu

perjanjian dimana lessor menyediakana barang dengan hak penggunaan oleh lesee dengan

imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara

lessor dengan lesee. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penerapan akuntansi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance

Tanjungpinang menggunakan model akuntansi leasing finance lease atau sewa guna usaha

dengan hak opsi dengan model Direct Financing Lease dan telah memenuhi kriteria-kriteria

dalam PSAK No. 30 Tahun 2012

Kata Kunci: leasing, akuntansi piutang leasing, PSAK No. 30

Page 2: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada masa pembangunan ini, kehidupan masyarakat tidak terlepas dari berbagai

kebutuhan. Karena pada umumnya dalam masyarakat seseorang tidak mampu memenuhi

segala kebutuhannya sendiri, namun ia memerlukan tangan ataupun bantuan dari pihak lain.

Maka dalam keadaan ini, tidak jarang utang piutang hanya sekedar untuk tambahan dana

dalam mencukupi hidupnya.

Sulitnya perekonomian Indonesia pada saat ini, mengharuskan masyarakat kecil dan

menengah kebawah sangat membutuhkan transportasi yang sesuai dengan penghasilan dari

masing-masing individu. Yang mana salah satu fungsi dari kendaraan bermotor tersebut

berguna sebagai sarana penunjang perekonomian dari individu tersebut. Seiring dengan

kebutuhan serta permintaan masyarakat akan sarana transportasi yang layak dan memadai

untuk digunakan, mengharuskan setiap individu untuk bergerak lebih mudah serta lebih

cepat untuk mencapai tujuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan begitu

perkembangan industri kendaraan sepeda motorpun menunjukkan pertumbuhan yang cukup

signifikan.

Dalam hal pemenuhan kebutuhan akan transportasi masyarakat di Indonesia, turut

memberikan kontribusi bagi dunia kerja yang bergerak di suatu lembaga keuangan khususnya

pada bidang pembiayaan/finance, yang dapat dilihat dengan banyaknya berbagai bentuk

perusahaan dibidang pembiayaan yang memberikan solusi untuk memiliki kendaraan

bermotor terutama roda dua. Dan Kepulauan Riau merupakan salah satu yang tergolong pesat

dalam penggunaan dan pemilikan baik roda dua maupun roda empat, khususnya di

Tanjungpinang.

Salah satu bentuk lembaga pembiayaan kendaraan bermotor adalah leasing. Menurut

Pasal 1 Angka (2) Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988, pengertian Lembaga

Pembiayaan (leasing) adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam

bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari

masyarakat. Lembaga pembiayaan leasing sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia

karena lembaga pembiayaan sangat membantu dalam menunjang pemasaran kendaraan

bermotor dan kepemilikan kendaraan bermotor bagi masyarakat. (Elyviana, 2010)

Page 3: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perlakuan

akuntansi leasing telah sesuai dengan PSAK No.30 Tahun 2012 pada PT. Adira Dinamika

Multi Finance Tanjungpinang.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sewa Guna Usaha (Leasing)

Pengertian sewa guna usaha (leasing) menurut Keputusan Menteri Keuangan No.

1169/KMK.01/1991 tanggal 21 September 1991 tentang kegiatan sewa guna usaha

memberikan definisi sebagai berikut;

“Sewa Guna Usaha adalah kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan

barang-barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease)

maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk digunakan oleh

lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.”

Perlakuan akuntansi leasing menurut PSAK adalah: peraturan baku yang telah

disahkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) terhadap penerapan Akuntansi di Indonesia

adalah PSAK. Untuk penelitian ini, perlakuan akuntansi leasing tertulis di PSAK No.30

Revisi 2012, yang isi nya mengatur tentang sewa pembiayaan atau leasing dengan

penerapannya sebagai berikut:

“Suatu sewa diklasikfikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut

mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan

kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak

mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan

kepemilikan aset”. (Paragraf : 08)

“Lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan dilaporan posisi keuangan

sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa netto tersebut”. (Paragraf : 35)

“Pada hakikatnya dalam sewa pembiayaan seluruh resiko dan manfaat yang terkait

dengan kepemilikan hukum dialihkan oleh lessor kepada lessee, dan dengan demikian

penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor sebagai pembayaran pokok dan

pendapatan keuangan yang diterima sebagai penggantian dan imbalan atas investasi

dan jasanya”. (Paragraf : 36)

Page 4: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Pengukuran setelah pengakuan: ”Pengakuan pendapatan keuangan didasarkan pada

suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan

atas investasi netto lessor dalam sewa pembiayaan”. (Paragraf : 38)

Leasing sebagai suatu sarana alternatif untuk suatu pembiayaan banyak menunjang

tujuan pemerintah dalam mengembangkan sektor swasta. Dalam hal ini terdapat dua jenis

pembiayaan leasing, yaitu financial lease dan operating lease. Financial lease memberikan

hak opsi kepada peminjam untuk membeli barang tersebut setelah habis masa kontrak.

Sedangkan operating lease hanya memberikan hak pakai saja dan setelah habis masa pakai

barang modal tersebut dikembalikan. Cara seperti ini dimungkinkan perusahaan sebab

setelah masa sewa habis, kemungkinan barang modal tersebut masih cukup berharga untuk

disewakan lagi ataupun dijual. Untuk sistem operating lease biasanya pihak lessor

bertanggungjawab terhadap perawatan barang modal tersebut. Jenis barang-barang modal

tersebut yang banyak disewakan dalam sistem operating lease ini adalah barang-barang yang

memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan mesin-mesin.

Untuk menghindari dari resiko kerugian yang besar karena suatu kecelakaan atau lain

hal, maka dalam sistem leasing ini mensyaratkan suatu asuransi. Premi asuransi tersebut

dibayarkan oleh lessee dengan alasan bahwa lessee adalah pihak yang paling mengetahui

bagaimana karakteristik dari barang modal tersebut. Berhubungan dengan hal tersebut, maka

pihak lessor melakukan pengecekan atas kelangsungan asuransi barang modal yang

merupakan milik lessor.

Keuntungan leasing bagi lessee disini adalah uang muka dan pembayaran yang lebih

murah dibandingkan pinjaman langsung (straight loans). Hal itu dimungkinkan karena

leasing mengandung tax saving (penurunan pajak) dari terdepresiasinya barang-barang yang

di lease kan tersebut. Oleh karena itu, untuk memulai suatu pemilikan barang modal, lessee

tidak harus menyediakan dana dengan jumlah yang besar untuk membeli barang modal.

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Leasing

Leasing merupakan suatu perjanjian antara pemilik barang (lessor) degan pemakai

barang (lessee). Menurut Arthesa dan Handiman (2008 : 249) Setiap transaksi leasing

sekurang-kurangnya melibatkan 4 (empat) pihak yang berkepentingan , yaitu: lessor, lessee,

supplier, dan bank atau kreditor:

Page 5: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Lessor, adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan atau

penyewaan kepada konsumen. Lessor dapat memberikan jasa pembiayaan dalam

bentuk finance lease atau operating lease. Pilihan ini berdasarkan kesepakatan antara

pihak lessor dengan pihak penyewa atau lessee.

Lessee, adalah seorang atau perusahaan yang mendapatkan jasa pembiayaan dari

perusahaan leasing atau lessor. Pihak lessee mendapatkan keuntungan dari jasa

pembiayaan ini karena kebutuhan akan barang-barang modal dapat dipenuhi tanpa

mengeluarkan biaya yang besar. Lessee dapat memilih cara penyewaan baik dengan

finance lease maupun dengan operating lease, dan pilihan ini disesuaikan dengan

kebutuhan seseorang atau perusahaan tersebut.

Supplier, adalah perusahaan ataupun pihak-pihak yang menyediakan barang-barang

modal sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau perusahaan atau penyewa/lessee.

Pada umumnya supplier telah mengetahui kebutuhan penyewa akan jenis barang

modal teertentu. Kemudian supplier secara aktif melakukan pendekatan kepada lessee

dan lessor agar mereka memilih barang modal yang ditawarkan. Persaingan antara

pihak supplier yang cukup tinggi memberikan keuntungan bagi pihak lessee dan

lessor berupa potongan harga ataupun keuntungan lainnya.

Bank atau kreditor, dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing pihak bank atau

kreditor tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank

memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor, terutama dalam

mekanisme leverage lease dimana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui

kredit bank. Dan kreditor mempunyai peran yang besar bagi pertumbuhan leasing.

Karena pada umumnya dalam perjalanan usaha, lessor mengalami kekurangan dana

karena tingginya kebutuhan lessee akan barang-barang modal. Kreditur terutama

adalah pihak perbankan nasional, namun ada pula perusahaan keuangan lainnya yang

dapat menyediakan bantuan dana bagi perkembangan usaha leasing di Indonesia.

Teknik Pembiayaan pada Leasing

Pada teknik pembiayaan leasing dapat dilihat berdasarkan jenis transaksi leasing yang

digunakan. Secara umum dalam leasing terdapat dua kategorri pembiayaan dari sudut

pandang lessee, yaitu finance lease dan operating lease.

Page 6: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

1. Finance Lease

Finance lease atau terkadang disebut dengan full-pay out leasing merupakan suatu bentuk

pembiayaan dengan cara kontrak antara pihak lessor dan lessee dengan beberapa ketentuan-

ketentuan.

2. Operating Leasing

Teknik leasing dalam bentuk ini, dengan sengaja lessor membeli barang modal lalu

selanjutnya di lease kan kepada pihak lessee. Pada teknik ini berbeda dengan finance lease,

pada operating lease jumlah seluruh pembayaran berkala tidak cukup menutup jumlah biaya

yang harus dikeluarkan untuk memperoleh modal tersebut berikut bunganya dikarenakan

perusahaan leasing tersebut mengharapkan keuntungan justru dari penjualan barang modal

yang di lease kan atau melalui beberapa kontrak leasing berikutnya.

Sistem operating lease ini terkadang juga disebut dengan sewa guna usaha biasa merupakan

suatu perjanjian kontrak antara lessor

Pengakuan, Pengukuran, dan Pengungkapan Akuntansi Leasing Berdasarkan PSAK

No. 30 Tahun 2012

Berdasarkan PSAK No.30 Tahun 2012 mengenai pengakuan awal, pengukuran

setelah pengakuan awal, dan pengungkapan dalam sewa pembiayaan dalam laporan keuangan

lessee maupun lessor dan dalam pembiayaan finance lease dan operating lease dikatakan

bahwa;

1) Sewa dalam Laporan Keuangan Lessee

Finance Lease

Pengakuan Awal

“Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam

laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari

pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian ditentukan

pada awal kontrak sewa. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perthitungan nilai kini dari

pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat

ditentukan secara praktis; jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental

Page 7: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambah ke dalam jumlah yang diakui

sebagai aset”. (Paragraf : 19)

Ayat jurnal untuk mencatat pengakuan awal perjanjian:

Aset lease xxx

Utang lease xxx

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

“Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban dan bagian

yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan dialokasikan kesetiap periode selama

masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang

konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya”. ( Paragraf

: 24)

Ayat jurnal untuk pembayaran sewa pertama:

Utang lease xxx

Beban pajak xxx

Beban bunga xxx

Kas xxx

Ayat jurnal mencatat pengakuan penyusutan aset:

Beban penyusutan aset lease xxx

Akumulasi penyusutan aset lease xxx

Pengungkapan

Lessee juga mengungkapkan hal-hal berikut yang berkaitan dengan sewa pembiayaan

(Paragraf : 30):

a) Jumlah neto jumlah tercatat untuk setiap kelompok aset pada tanggal pelaporan;

Page 8: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

b) Rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum dimasa depan pada tanggal

pelaporan, dengan nilai kininya. Selain itu, entitas mengungkapkan total pembayaran

sewa minimum dimasa depan pada tanggal pelaporan, dan nilai kininya, untuk setiap

periode berikut:

(i) Sampai dengan satu tahun;

(ii) Lebih dari satu tahun sampai lima tahun;

(iii) Lebih dari lima tahun.

c) Rental kontinjen yang diakui sebagai beban pada periode tersebut;

d) Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa-lanjut dimasa depan dari

kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan (non-cancellable subleases) pada

tanggal pelaporan.

e) Penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material, yang meliputi, tetapi tidak

terbatas pada, hal berikut:

(i) Dasar penentuan utang rental kontinjen;

(ii) Ada tidaknya klausal-klausal yang berkaitan dengan opsi perpanjangan atau

pembelian dan eskalasi beserta syarat-syaratnya; dan

(iii) Pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa, misalnya

yang terkait dengan dividen, tambahan utang, dan sewa-lanjut.

Operating Lease

Pengakuan Awal

“Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama

masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu

dari manfaat aset yang dinikmati pengguna”. (Paragraf : 32)

Ayat jurnal untuk mencatat pengakuan awal:

Beban lease xxx

Kas xxx

Hutang lease xxx

Page 9: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

2) Sewa dalam Laporan Keuangan Lessor

Finance Lease

Pengakuan Awal

“Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan

posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut”. (Paragraf :

35)

Perusahaan tidak menginvestasikan dana tunai kepihak dealer, perusahaan akan

mengeluarkan dana pembiayaan pada saat terjadi transaksi. Maka ayat jurnal pada

transaksi ini adalah:

Aset sewa guna usaha xxx

Kas xxx

Jurnal pada saat transaksi untuk mencatat lease:

Piutang lease xxx

Aset sewa guna usaha xxx

Pendapatan bunga diterima dimuka xxx

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

“Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu

tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa

pembiayaan”. (Paragraf : 38)

Jurnal untuk mencatat awal sewa perjanjian pada pembayaran pertama:

Kas xxx

Pendapatan bunga diterima dimuka xxx

Piutang lease xxx

Biaya asuransi xxx

Biaya administrasi xxx

Pendapatan bunga xxx

Jurnal transaksi pada saat pembayaran angsuran perbulan:

Kas xxx

Piutang lease xxx

Page 10: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Jurnal transaksi untuk mengakui pendapatan bunga perbulan yang diperoleh lessor:

Pendapatan bunga diterima dimuka xxx

Pendapatan bunga xxx

Pengungkapan

Pengungkapan lessor mengungkapkan hal berikut untuk sewa pembiayaan: (Paragraf : 47)

a) Rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan sewa kini piutang pembayaran sewa

minimum pada tanggal pelaporan. Disamping itu, lessor mengungkapkan investasi

sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada tanggal pelaporan,

untuk setiap periode berikut:

(i) Kurang dari satu tahun

(ii) Lebih dari satu tahun sampai lima tahun

(iii) Lebih dari lima tahun

b) Penghasilan pembiayaan tangguhan

c) Nilai residu tidak dijamin yang diakru sebagai manfaat lessor

d) Akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum

e) Rental kontijen yang diakui sebagai penghasilan dalam periode berjalan, dan

f) Penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material

Operating Lease

Pengakuan Awal

“Lessor menyajikan aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan sesuai sifat aset

tersebut”. (Paragraf : 49)

“Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus

selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola

waktu dimana manfaat penggunaan aset sewaan menurun”. (Paragraf : 50)

“Biaya langsung awal yang dikeluarkan oleh lessor dalam proses negosiasi dan pengaturan

sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat aset sewaan dan diakui sebagai beban selama

masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa”. (Paragraf : 52)

Page 11: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Ayat jurnal untuk mencatat penerimaan pembayaran pertama:

Kas xxx

Pendapatan sewa diterima dimuka xxx

Ayat jurnal untuk mengakui pendapatan yang diperoleh dan penyusutan aktiva:

Pendapatan sewa diterima dimuka xxx

Pendapatan sewa xxx

Beban penyusutan xxx

Akumulasi penyusutan xxx

3) Penyajian Piutang Dineraca

Menurut Kieso and Weygandt (dalam Izati, 2014) Umunya, piutang pembayaran

lease, walaupun dicatat pada jumlah investasi kotornya, dilaporkan dineraca pada jumlah

investasi bersih (investasi kotor - pendapatan bunga diterima dimuka) dan diberi keterangan

“investasi bersih dalam lease modal”. Hal ini dapat diklasifikasikan baik sebagai lancar

maupun tidak lancar, tergantung pada kapan investasi bersih itu dipulihkan.

PT. XXXX

Neraca

Per 31 Desember 20xx

Neraca

Sumber: Rudianto (dalam Runtuwene, 2013)

Aktiva Utang+Modal

Aktiva Lancar Utang Lancar

Kas Xxx

Piutang Leasing Xxx Utang Jangka Panjang

Aktiva Tetap Modal

Page 12: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Kelebihan Leasing sebagai Sumber Pembiayaan

Menurut Arthesa dan Handiman (2008 : 254) leasing sebagai alternatif sumber

pembiayaan memiliki beberapa kelebihan dan manfaat dibandingkan dengan sumber-sumber

pembiayaan lainnya antara lain sebagai berikut:

A. Perusahaan Pembiayaan Leasing

Manfaat yang diterima perusahaan leasing adalah:

Manfaat yang diterima oleh perusahaan leasing adalah penerimaan dari bunga dan

biaya administrasi yang diperoleh dari konsumen. Tingkat bunga yang diterima oleh

konsumen umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat bunga pinjaman dari

bank. Hal ini karena tingkat risiko usaha pembiayaan ini jauh lebih besar

dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh bank.

B. Supplier

Manfaat yang diterima supplier adalah:

Peningkatan Penjualan Barang

Hal ini terjadi karena perusahaan leasing dapat membiayai kebutuhan atau keinginan

konsumen akan barang yang dijual oleh supplier meskipun konsumen tidak memiliki

uang tunai.

Supplier Terhindar dari Risiko Gagal Bayar

Supplier menerima uang tunai dari perusahaan leasing, sehingga supplier tidak

menerima risiko pembayaran angsuran konsumen yang tidak lancar.

C. Konsumen

Manfaat yang diterima konsumen adalah:

Sumber Pembiayaan Alternatif

Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa mengganggu

fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu

menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee

memperoleh pinjaman dari pihak lainnya yaitu pihak perbankkan. Karena hak

kepemilikan sah atas objek lease serta pengaturan pembayaran lease sesuai dengan

pendapatan yang dihasilkan oleh objek lease sehingga merupakan jaminan bagi

leasing itu sendiri. Dengan demikian harta yang telah dijaminkan untuk kredit tetap

dapat menjamin kredit yang sudah ada.

Page 13: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Memberikan Persyaratan yang Fleksibel

Dibandingkan dengan bank, perusahaan leasing memiliki persyaratan yang jauh lebih

fleksibel dibandingkan dengan bank. Kemudahan tersebut terutama adalah

persyaratan dokumen yang lebih ringan, proses yang lebih cepat, dan hubungan yang

lebih mudah. Namun, konsekuensi dari kemudahan tersebut adalah tingkat suku

bunga leasing yang umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga

pinjaman bank. Tingginya suku bunga leasing merupakan antisipasi dari berbagai

resiko yang mungkin timbul dari kemudahan pemberian fasilitas pembiayaan ke pihak

lessee.

Mendapatkan Barang Dengan Pendanaan yang Sesuai Kemampuan

Konsumen mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan barang yang diinginkannya

meskipun mereka tidak mempunyai dana yang cukup untuk membeli barang tersebut.

Pengertian Kredit

Dalam kehidupan keseharian kita tidak terlepas dari kata kredit. Kata kredit bukan

merupakan kata yang asing dikalangan masyarakat kita. Kata kredit tidak hanya terkenal

dikalangan kota-kota besar saja, akan tetapi kata kreditpun telah populer dikalangan

penduduk pedesaan.

Menurut Abdullah dan Tantri (2012 : 162) dalam bukunya yang berjudul Bank dan

Lembaga Keuangan mengatakan bahwa: Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “credere”

yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah

kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit percaya bahwa penerima

kredit pada masa yang akan datang akan sanggup memenuhi segala susuatu yang telah

dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang dan jasa. Dengan

demikian, prestasi dan kontraprestasi dapat berbentuk barang terhadap jasa, barang terhadap

barang, barang terhadap uang, uang terhadap uang, uang terhadap jasa, dan uang terhadap

barang. Dengan diterimanya kontraprestasi pada masa yang akan datang, maka jelas

tergambar bahwa kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang

diberikan sekarang, baik dalam bentuk uang, maupun jasa dan barang.

Page 14: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Penelitian terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang penulis ambil sebagai literatur tambahan dengan

data olahan penunjang lainnya, sehingga dapat dijelaskan hasil judul penelitian terdahulu.

Penelitian (Lidya, 2014) dengan judul Analisis Perlakuan Akuntansi Sewa Guna Usaha (Leasing)

Pada PT. MAF & MCF Berdasarkan PSAK No.30 Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

PT. MAF & MCF mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan

sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Dasar pengukuran laporan keuangan adalah

konsep biaya perolehan (historical cost) dan laporan keuangan disusun dengan dasar akrual. Dalam

pengungkapan sewa guna usaha PT. MAF & MCF mengungkapkan pendapatan pada laporan laba

rugi dan disajikan dalam posnya masing-masing seperti iuran pendapatan kredit sepeda motor.

Penelitian (Nur Izati, 2014) dengan judul Analisis Akuntansi Sewa Berdasarkan PSAK No.

30 pada PT. MAF-MCF Tanjungpinang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Berdasarkan kriteria

klasifikasi sewa guna usaha yang ditetapkan dalam PSAK No.30 tentang Sewa guna Usaha/ Leasing,

transaksi sewa guna usaha yang dilakukan oleh PT. MAF & MCF cabang Tanjungpinang adalah sewa

pembiayaan (capital lease). Pada pencatatan transaksi perusahaan mengakui dan mencatat pendapatan

sewa saat penerimaan pembayaran awal dan angsuran. Saat konsumen menyetujui leasing, kerjasama

antara perusahaan dengan dealer/suplier kendaraan, uang muka sebagai deposit. Jaminan untuk dealer

/supplier. Pencatatan pendapatan denda dari konsumen, di kartu piutang dengan voucher pada

perusahaan dipisahkan dari pendapatan pokok serta pendapatan bunga.

Penelitian (Runtuwene, 2013) dengan judul Penerapan Akuntansi Piutang Leasing untuk

Perencanaan dan Pengendalian pada PT. Suzuki Finance Indonesia Cabang Manado. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Penerapan akuntansi pada PT. SFI Manado menggunakan model akuntansi

leasing capital lease dengan model Direct Financing lease atau model pembiayaan langsung. Dan

pendapatan akuntansi piutang telah disesuaikan dengan PSAK No.30 tentang sewa, dimana piutang

sewa telah berjalan dengan baik.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian adalah usaha untuk memperoleh fakta atau prinsip (menemukan,

mengembangkan, menguji kebenaran) dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data

(informasi) yang dilaksanakan dengan teliti, jelas, sistematik dan dapat

dipertanggungjawabkan (metode ilmiah). Sesuai dengan judul penelitian yang ingin diteliti

penulis, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan analisis data

Page 15: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

secara induktif. Analisis data induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil suatu

kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Berfikir induktif ini berangkat dari fakta-

fakta ataupun peristiwa–peristiwa yang kongkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang

mempunyai sifat umum.

metode pada penelitian ini berusaha mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan

data serta fakta yang sebenarnya, serta mengalisanya melalui konsep-konsep yang telah

dikembangkan sebelumnya dengan peneliti sebagai instrumen itu sendiri dalam memecahkan

suatu permasalahan. Jadi peneliti menggunakan metode ini adalah untuk menyimpulkan hasil

observasi, wawancara dan data yang terkumpul lainnya. Metode induktif adalah untuk

menilai fakta-fakta empiris yang ditemukan dan kemudian dicocokkan dengan landasan yang

ada.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan cara perolehannya

adalah:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama (sumber asli) baik

dari individu ataupun perorangan yang akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai

dengan kebutuhan. Adapun proses penelitian dalam mengumpulkan data primer adalah

dengan observasi dan wawancara. (Lidya, 2014)

2. Data Skunder

Data skunder merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap ataupun pendukung

data primer. Data skunder ini diperoleh dari sumber yang sudah terdokumentasi dari

perusahaan.

Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk

mendapatkan data-data yang objektif sebagai pendukung untuk menganalisa terhadap

permasalahan yang akan dibahas yaitu:

Page 16: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

1) Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan ini akan digunakan sebagai dasar pembahasan secara teoritis dalam

mengumpulkan data dengan cara membaca buku-buku literatur, makalah ilmiah

mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan akuntansi leasing serta

menganalisis hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan pokok penelitian yang

dilakukan.

2) Studi Lapangan

Dalam studi lapangan ini, penulis akan melakukan penelitian langsung ke pihak PT.

Adira Dinamika Multi Finance untuk memperoleh data yang real serta diperlukan.

Teknik yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh data meliputi:

a) Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pegamatan secara langsung mengenai prosedur yang diterapkan berdasarkan

PSAK NO.30 Tahun 2012 dan dapat mengamati secara langsung segenap

aktivitas atau kegiatan yang ada di PT. Adira Dinamika Multi Finance

Tanjungpinang.

b) Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan beberapa pertanyaan lisan secara langsung kepada pimpinan dan

staff bagian-bagian yang terkait dalam akuntansi leasing.

c) Teknik Dokumentasi

Dalam teknik dokumentasi ini, penulis dapat mengambil beberapa data terkait

tentang akuntansi leasing dari PT. Adira Dinamika Multi Finance, seperti

laporan keuangan, struktur organisasi serta data-data pelengkap lainnya yang

dapat menunjang penelitian skripsi ini.

Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu rangkaian proses penyederhanaan dan pengelompokan

data-data sesuai dengan alat yang digunakan. Analisis data dimaksudkan sebagai suatu cara

untuk menganalisis sebab-sebab timbulnya suatu permasalahan yang terjadi didalam suatu

perusahaan serta seberapa jauh permasalahan tersebut mempengaruhi perusahaan.

Page 17: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Menurut Sugiyono (2015 : 244) analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan

data yang diperoleh, dan selanjutnya dikembangkan.

Pada teknik analisis data ini, penulis menggunakan analisis data dilapangan model

Miles and Huberman (1984). Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 246)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas

dalam analisis data model Miles and Huberman (1984), yaitu data reduction, data display,

dan conclusion drawing/verification.

A. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu

dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti kelapangan,

maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan

analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema polanya. Dengan demikian data

yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

B. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, tabel dan sejenisnya. Dalam hal ini, Miles and Huberman (1984) menyatakan,

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data tersebut, maka data

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.

C. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (1984)

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

Page 18: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat

peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

ataupun gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga

setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif dan juga teori.

ANALISA DATA

Gambaran Umum Perusahaan

Sejarah Perkembangan Perusahaan dan Dasar-Dasar Pendirian Perusahaan

Perseroan didirikan dengan nama PT Adira Dinamika Multi Finance berdasarkan

Akta Pendirian No. 131 Tanggal 13 November 1990, Dibuat di hadapan Misahardi

Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C2-19.HT.01.01.TH.91 Tanggal 8

Januari 1991, Dan didaftarkan dalam register untuk maksud itu yang berada di Kantor

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 34/Not.1991/PN.JKT.SEL

pada tanggal 14 Januari 1991, Serta diumumkan dalam Tambahan No. 421 Berita Negara

Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Februari 1991. (www.adira.co.id)

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance didirikan pada tahun 1990

dan mulai beroperasi pada tahun 1991. Sejak awal, Adira Finance berkomitmen untuk

menjadi perusahaan pembiayaan terbaik dan terkemuka di Indonesia. Adira Finance hadir

untuk melayani beragam pembiayaan seperti kendaraan bermotor baik baru ataupun bekas.

Melihat adanya potensi ini, Adira Finance mulai melakukan penawaran umum melalui

sahamnya pada tahun 2004 dan Bank Danamon menjadi pemegang saham mayoritas sebesar

75%. Tahun 2009, Bank Danamon kembali mengakuisisi 20% saham Adira Finance sehingga

total saham yang dimiliki menjadi 95%. Dengan demikian, Adira Finance menjadi bagian

Temasek Holdings yang merupakan perusahaan investasi plat merah asal Singapura.

Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan Kantor Pusat di The Landmark I, Lantai

26-31, Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta 12910. (www.adira.co.id)

Page 19: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Adira Finance Tanjungpinang ini merupakan salah satu kantor perwakilan cabang dari

Adira Finance Batam yang memiliki kantor pusat di Jakarta Selatan, yang mulai beroperasi di

Tanjungpinang sejak tahun 2006 yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Km. 5, Tanjungpinang.

Adira Finance Tanjungpinang melayani pembiayaan seperti kendaraan bermotor dan mobil

baik baru ataupun bekas. Serta pembiayaan dengan menjaminkan BPKB kendaraan motor

maupun mobil dan memberikan dana tunai kepada konsumen, yang nantinya konsumen

tersebut akan melakukan pembayaran secara kredit dengan pihak perusahaan sesuai dengan

jangka waktu yang telah disepakati diawal perjanjian.

Kinerja anak perusahaan ini berada dalam pengawasan kantor pusat yang berada di

Jakarta . Oleh karena itu sistem kerja seluruh karyawan dilakukan secara online. Karyawan

setiap divisi menginput data dari kantor perwakilan yang langsung terhubung dikantor

cabang. Dan untuk pembayaran dari konsumen dapat dilakukan dimana dan kapan saja, baik

itu melalui ATM BCA, kantor pos, kedai Adira Finance dan bisa langsung melakukan

pembayaran kekantor.

Visi dan Misi Perusahaan

Dalam pendirian suatu perusahaan, tidak terlepas dari visi dan misi perusahaan yang

dapat menunjang perusahaan tersebut kearah yang lebih baik. Visi dan misi Adira Finance

adalah: (www.adira.co.id)

Visi

Menciptakan nilai bersama demi kesinambungan perusahaan dan kesejahteraan

masyarakat Indonesia

Misi

Menyediakan produk dan layanan yang beragam sesuai siklus kehidupan

pelanggan

Memberikan pengalaman yang menguntungkan dan bersahabat kepada

pemangku kepentingan

Memberdayakan komunitas untuk mencapai kesejahteraan

Dari tahun 2004, perusahaan telah menerapkan prinsip dari kode etik yang harus

ditaati oleh seluruh karyawan perusahaan yang dinamakan “ADIRA TOP”. ADIRA TOP

Page 20: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

merupakan prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seluruh karywan, yang mana masing-

masing prinsip memiliki ciri, sikap masing-masing dengan penjabaran. Kode etik tersebut

harus dibaca, dimengerti dan ditandatangani oleh setiap karyawan perusahaan.

(www.adira.co.id)

Prinsip-prinsip dasar ADIRA TOP adalah sebagai berikut:

1. Advance

2. Discipline

3. Integrity

4. Reliable

5. Accountable

6. Teamwork

7. Obsessed

8. Professional

Aktivitas Perusahaan

Aktivitas yang dilakukan oleh Adira Finance Tanjungpinang adalah pembiayaan

modal bagi motor dan mobil serta penyaluran dana dengan jaminan BPKB kendaraan sebagai

jaminannya. Dalam hal ini industri otomotif merupakan penyedia produk-produk yang

dibiayai oleh Adira Finance. Adira Finance bekerjasama dengan dealer/showroom yang

menyediakan produk otomotif kepada konsumen. Adira Finance mendapatkan order dari

dealer/showroom yang telah melakukan perjanjian kerjasama (MOU). Kerjasama pihak Adira

Finance dengan dealer/showroom berlangsung selama 5 tahun, dan kerjasama dapat

dihentikan tanpa sepengetahuan dealer/showroom apabila pihak perusahaan merasa

dirugikan dari pihak dealer/showroom tersebut. Pihak Adira Finance melakukan kerjasama

dengan beberapa dealer motor sebagai supplier kendaraan yang terdiri dari dealer motor baru

dan juga dealer motor bekas sebagai penyalur motor bekas yang ditarik dari konsumen, yang

berada diwilayah kota Tanjungpinang.

Dalam hal ini, Adira Finance menetapkan suatu asuransi. Asuransi merupakan

perusahaan yang menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dan lessee. Dalam hal

ini lessee dikenakan biaya asuransi. Apabila terjadi sesuatu, perusahaan akan menanggung

Page 21: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

resiko yang besarnya sesuai dengan perjanjian terhadap barang yang di leasing kan. Asuransi

kerugian untuk otomotif adalah:

Total Lost Only (motor dan mobil)

- Kehilangan

- Kendaraan rusak akibat kecelakaan 75%

Comprehensive Risk/All Risk (mobil)

- Klaim asuransi untuk semua resiko yang terjadi pada mobil

Untuk proses klaim asuransi kendaraan yang hilang ataupun rusak akibat kecelakaan

dengan cara pihak asuransi membayar ke pihak perusahaan sebanyak sisa pembayaran

konsumen tanpa bunga cicilan. Namun apabila tidak terdapat klaim asuransi dari pihak

konsumen, maka dalam hal ini Adira Finance mendapatkan keuntungan dari selisih premi

yang telah dibayarkan nasabah dan premi asuransi yang dibayarkan keperusahaan asuransi.

Rekanan Adira Finance yang bertugas meng-cover segala resiko kerugian adalah Adira

Insurance. Pembayaran premi asuransi disesuaikan dengan besarnya angsuran nasabah setiap

bulannya.

Skema Pembiayaan Finance Lease

Untuk alur terjadinya finance lease kendaraan bermotor di Adira Finance dapat dilihat

pada gambar berikut:

g. Funding

g. Bayar dealer

h. Pegang BPKB b. Order in f. Terima uang muka

f. Kirim Tagihan d. Purchase order

h. Serah BPKB

e. Kirim Barang

a. Kredit kendaraan e. Uang muka

j. Pembayaran angsuran c. Survey

i. Perjanjian Kredit

Skema Pembiayaan Perusahaan

Bank

Adira Finance

Dealer

Konsumen

Page 22: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Sumber: PT. Adira Dinamika Multi Finance

Perlakuan Akuntansi Sewa Guna Usaha/ Leasing di PT.Adira Dinamika Multi Finance

Tanjungpinang

Kendaraan tarikan dari konsumen merupakan suatu investasi yang telah dikeluarkan

oleh perusahaan. Terjadinya penarikan kendaraan termasuk resiko yang harus dialami oleh

perusahaan. Terkadang motor yang ditarik dari konsumen sudah tidak lengkap lagi, yang

terkadang terjadi kehilangan STNK dan kunci dari pemilik kendaraan yang merupakan resiko

yang harus ditanggung pihak perusahaan yang harus menerbitkan STNK kembali dengan

biaya sebesar Rp 800.000,-. Kendaraan yang telah lama berada digudang penyimpanan yang

telah melewati batas peringatan apabila konsumen ingin menebusnya, maka untuk itu

diperlukan kebijaksanaan dari pihak perusahaan atas suatu kejadian tersebut agar konsumen

diberikan solusi mengingat jumlah angsuran sewa yang telah dicicil oleh konsumen selama

periode yang telah dibayarkan cukup besar. Dalam hal ini sesuai dalam PSAK No. 30 yang

terdapat pada paragraf 36 yang berbunyi: “Pada hakikatnya dalam sewa pembiayaan seluruh

resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan hukum dialihkan oleh lessor kepada

lessee, dan dengan demikian penerimaan piutang sewa diperlakukan oleh lessor sebagai

pembayaran pokok dan pendapatan keuangan yang diterima sebagai penggantian dan atas

imbalan atas investasi dan jasanya”

Untuk akun pendapatan yang diakibatkan lessee atas keterlambatan pembayaran dari

tanggal jatuh tempo yang telah disepakati yang biasa disebut dengan denda, dihitung perhari

dari tanggal jatuh tempo dikalikan dengan 0,5%. Dalam hal konsumen yang mengalami

kesulitan dalam pembayaran denda akibat keterlambatan membayar, maka untuk denda

konsumen bisa meminta keringanan pembayaran beban denda tersebut kepada pihak

perusahaan. Dan perusahaan akan memberikan solusi melalui prosedur tertulis yang harus

dilengkapi konsumen dari pihak perusahaan bersangkutan kekantor pusat untuk mohon

persetujuan keringanan membayar denda untuk konsumen.

Jurnal untuk mengakui pendapatan denda adalah:

Kas xxx

Pendapatan denda sewa guna usaha xxx

Page 23: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Untuk proses klaim asuransi kendaraan akibat kecelakaan atau hilang, dalam hal ini

pihak asuransi membayarkan kepihak perusahaan sebanyak sisa pembayaran konsumen tanpa

bunga cicilan.

Jurnal untuk mengakui aset atas penarikan kendaraan akibat dari klaim asuransi

Aset sewa guna usaha xxx

Piutang lease xxx

Pendapatan SGU yang telah diterima xxx

Klaim asuransi xxx

Pendapatan bunga tak tertagih xxx

Apabila terjadi penarikan kendaraan bermotor yang telah disepakati dalam perjanjian

leasing. Maka ayat jurnal untuk mencatat penarikan kendaraan bermotor adalah:

Aset sewa guna usaha xxx

Piutang lease xxx

Pendapatan SGU yang telah diterima xxx

Piutang tak tertagih xxx

Berdasarkan kejadian yang sering terjadi atas unit kendaraan tarikan, perusahaan

menetapkan kebijakan untuk menjual kembali kendaraan tersebut dengan sistem lelang

dengan dasar hukum berita acara lelang dan dengan ketentuan persetujuan harga dari pusat

yang nantinya kendaraan akan dilelang kepada dealer motor bekas. Kendaraan tarikan inilah

yang dijual kembali kepada dealer motor bekas.

Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan lelang atas kendaraan yang ditarik

Aset sewa guna usaha xxx

Piutang lease xxx

Pendapatan penjualan SGU tarikan xxx

Page 24: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Kerugian penjualan tarikan xxx

Untuk penetapan uang muka, perusahaan menetapkan pembayaran uang muka

minimal sebesar 20% dari harga total aset sewa guna usaha. Dan untuk biaya administrasi

perusahaan setiap tahun berbeda berdasarkan keputusan pihak perusahaan, dan untuk saat ini

biaya administrasi sebesar Rp 925.000,-. Untuk mencatat angsuran sewa guna usaha, pihak

lessor membedakan menjadi angsuran pelunasan kewajiban/pokok sewa guna usaha serta

beban bunga. Untuk menentukan tingkat bunga aset, pihak lessor menetapkan bunga

berdasarkan per periode sewa pembiayaan atau berdasarkan tahun cicilan yang diambil oleh

pihak lessee sesuai dengan perjanjian awal.

Berikut akan penulis jelaskan perhitungan pembiayaan pada PT. Adira Dinamika

Multi Finance Tanjungpinang. Misalnya konsumen membeli motor bekas dengan harga OTR

(harga penetapan dari dealer motor) sebesar Rp 8.900.000. Dan mengambil tenor 24 bulan

serta pembayaran asuransi dan administrasi dibelakang atau dengan cara dicicil:

Harga OTR Rp 8.900.000

Total harga Rp 8.900.000

DP net 20,78% Rp 1.850.000

Pokok hutang 79,21% Rp 7.050.000

Asuransi diangsur 3,90% Rp 347.100

Asuransi 2 diangsur 0,42% Rp 37.380

Administrasi diangsur Rp 925.000 +

Rp 1.309480

Total pokok hutang Rp 8.359.480

Bunga Rp 4.480.520

Page 25: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Total hutang Rp 13.200.000

Angsuran perperiode Rp 550.000

Dp gross Rp 1.850.000

Berikut akan ditampilkan jurnal umum perusahaan dalam laporan keuangan lessor

Pengakuan Awal

“Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan

posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto tersebut”. (Paragraf :

35)

Perusahaan tidak menginvestasikan dana tunai kepihak dealer, perusahaan akan

mengeluarkan dana pembiayaan pada saat terjadi transaksi. Maka ayat jurnal pada

transaksi ini adalah:

Aset sewa guna usaha Rp 8.900.000

Kas Rp 8.900.000

Jurnal pada saat transaksi untuk mencatat lease:

Piutang lease Rp13.200.000

Aset sewa guna usaha Rp 8.359.480

Pendapatan bunga diterima dimuka Rp 4.840.520

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

“Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu

tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor dalam sewa

pembiayaan”. (Paragraf : 38)

Jurnal untuk mencatat awal sewa perjanjian pada pembayaran pertama:

Kas Rp 1.648.000

Pendapatan bunga diterima dimuka Rp 202.000

Piutang lease Rp 338.520

Biaya asuransi Rp 384.480

Biaya administrasi Rp 925.000

Pendapatan bunga Rp 202.000

Page 26: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Jurnal transaksi pada saat pembayaran angsuran perbulan:

Kas Rp 550.000

Piutang lease Rp 550.000

Jurnal transaksi untuk mengakui pendapatan bunga perbulan yang diperoleh lessor:

Pendapatan bunga diterima dimuka Rp 202.000

Pendapatan bunga Rp 202.000

Dalam kasus pihak lessee yang mengalami kesulitan dalam pembayaran/ piutang tertunggak,

pihak perusahaan menugaskan kepada debt collector untuk menagih piutang kepada pihak

lessee. Dalam hal ini pihak perusahaan menetapkan biaya administrasi yang merupakan biaya

transportasi penagihan langsung ke alamat konsumen bagi debt collector sebesar Rp 10.000,-.

Pengakuan, Pengukuran dan Pengungkapan Transaksi Keuangan PT. Adira Dinamika

Multi Finance Tanjungpinang

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa PT. Adira Dinamika Multi Finance

menggunakan teknik pembiayaan finance lease dengan model pembiayaan direct financing

lease atau yang lebih dikenal dengan model pembiayaan secara langsung. Karena pada akhir

masa sewa, pihak lessee memiliki aset yang disewa guna usahakan. Sistem pembiayaan

dengan finance lease adalah dengan memberikan modal kepada konsumen dalam hal

kepemilikan kendaraan bermotor yang dibutuhkan konsumen. Jenis barang yang disewa guna

usahakan adalah kendaraan bermotor roda dua dan empat, baik baru maupun bekas. Dan

dalam hal ini, perusahaan juga melakukan transaksi sales and lease back yaitu dengan

menggadaikan BPKB kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Perusahaan

memperoleh dana dari Bank Danamon. Yang mana pihak Bank Danamon ini merupakan

pemegang saham mayoritas perusahaan sebesar 95%.

Perusahaan dalam hal ini tidak menetapkan awal sewa seperti yang telah diatur dalam

PSAK No. 30 tentang sewa. Tetapi perusahaan langsung menetapkan awal masa sewa, karena

dalam hal ini perusahaan mulai mengakui sewa (aset, liabilitas, penghasilan, beban sewa)

setelah pihak lessee mulai berhak menggunakan aset sewaan tersebut. Setelah adanya

kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pembeli yang sebelumnya telah diadakan survey

terhadap calon konsumen yang dilakukan oleh Credit Marketing Officer dan telah disetujui

oleh Credit Marketing Head dan Credit Analyst maka selanjutnya pihak perusahaan dan

Page 27: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

calon kosumen menandatangani surat-surat perjanjian kontrak dan piutang dianggap telah

terjadi.

Pembahasan mengenai pengakuan, pengukuran dan pengungkapan transaksi keuangan

perusahaan didapatkan penulis dari observasi lapangan dan wawancara secara langsung

dengan pimpinan dan juga staff PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang. Dalam

hal ini, pihak pimpinan menyatakan bahwa seluruh aturan dalam PSAK No. 30 Tahun 2012

tentang sewa sudah sesuai dan sudah diaplikasikan dengan baik oleh PT. Adira Dinamika

Multi Finance Tanjungpinang.

Kendala yang dihadapi Perusahaan

Kendala yang dihadapi oleh perusahaan pembiayaan adalah sesuatu yang tidak dapat

terhindarkan. Hal terseut merupakan resiko yang harus ditanggung oleh perusahaan

pembiayaan tersebut. Berikut penulis akan memaparkan beberapa kendala yang dihadapi

perusahaan Adira Finance berdasarkan hasil wawancara dan temuan langsung kelapangan:

1. Terjadi penunggakan atau penundaan pembayaran dari pihak lessee yang telah jatuh

tempo yang pada awalnya sudah diberikan surat peringatan (surat janji bayar) kepada

lessee atas keterlambatan pembayaran, yang apabila terus menunda pembayaran

kendaraan bermotor tersebut harus ditarik oleh perusahaan.

2. Terjadi pemindahan aset sewaan yang dilakukan oleh lessee yang bersangkutan tanpa

diketahui oleh pihak lessor. Baik itu dengan penjualan langsung lessee kepada pihak

kedua ataupun dengan sistem gadai yang dilakukan oleh lessee.

3. Karyawan di bagian penagihan yang langsung berhubungan dengan pihak lessee

dilapangan/pihak debt collector terkadang ada yang tidak jujur walaupun perusahaan

melakukan tindakan yang tegas dengan pemberhentian langsung karyawan tersebut.

Akan tetapi hal itu dapat merusak nama baik dari perusahaan jika diketahui oleh pihak

masyarakat dan terjadi kerugian dana perusahaan yang digelapkan oleh debt collector

terhadap perusahaan.

4. Terjadinya kesulitan untuk menghadapi berbagai karakter konsumen terutama yang

memiliki sikap yang keras yang nantinya akan menyulitkan pihak debt collector untuk

menagih utang cicilan pembayaran kendaraan yang satiap tanggal jatuh tempo harus

dibayarkan konsumen tersebut. Walaupun isi didalam surat perjanjian telah disepakati

bersama di awal perjanjian.

Page 28: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

5. Kurangnya ketelitian pihak lessee dalam hal pentingnya keberadaan surat perjanjian

leasing bagi suatu aset yang hendak dibeli dengan sistem kredit. Dalam hal ini,

terkadang pihak lessee menjual kembali aset tersebut kepada pihak kedua dan pihak

kedua melanjutkan pembayaran ke pihak lessor. Atau yang lebih dikenal dengan

overkredit, yang mana hal tersebut dapat menyulitkan pihak kedua dalam hal

pengambilan surat penting kendaraan yang masih berada di pihak lessor yaitu BPKB

yang masih atas nama asli konsumen atau pihak pertama.

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam pembahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang mengakui aset berupa piutang

sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan

investasi sewa neto. Untuk dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep

pembiayaan perolehan atau yang lebih dikenal dengan historical cost. Untuk

pengungkapan sewa Adira Finance mengungkapkan pendapatan pada laporan laba

rugi dan disajikan dalam posnya masing-masing seperti pendapatan perusahaan atas

pembiayaan kredit dari pihak lessee.

2. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kriteria klasifikasi sewa guna usaha

yang diterapkan didalam PSAK No. 30 tentang sewa pada PT. Adira Dinamika Multi

Finance Tanjungpinang merupakan suatu sewa pembiayaan (finance lease) dengan

model direct financing lease atau pembiayaan secara langsung. Pada akhir masa sewa,

pihak lessee memiliki aset sewa guna usaha yang telah dibayarkan setiap bulannya

kepada lessor.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan akuntansi piutang telah

disesuaikan dengan PSAK No. 30 tentang sewa, yang mana dalam hal ini piutang

sewa telah berjalan dengan baik, dan mengenai pengakuan, pengukuran dan

pengungkapan transaksi keuangan sudah sesuai dengan aturan PSAK No. 30 Tahun

2012.

Page 29: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis, maka dengan ini terdapat beberapa saran dari

penulis:

1. Hendaknya pihak perusahaan PT. Adira Dinamika Multi Finance Tanjungpinang

menentukan awal sewa, seperti yang telah di atur dalam PSAK No. 30 tentang sewa.

Agar lebih memahami mengenai prosedur yang sesungguhnya tentang aturan sewa.

2. Dan sebaiknya pihak lessor lebih tegas dalam hal perjanjian awal pembiayaan yang

terdapat pada PSAK No. 30 pada paragraf 11 (a) yang menyatakan bahwa jika lessee

membatalkan sewa, maka rugi lessor yang terkait dengan pembatalan tersebut

ditanggung oleh pihak lessee. Akan tetapi yang terjadi pada perusahaan, kerugian

akibat pembatalan sewa ditanggung oleh lessor, yang mana ini akan berdampak pada

laporan keuangan lessor yang mengalami kerugian akibat piutang tak tertagih oleh

lessee.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin. Dan Francis Tantri, 2012. Bank dan Lembaga Keuangan.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Arthesa, Ade. Dan Edia Handiman, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank.

Jakarta Barat: PT. Macanan Jaya Cemerlang.

Elyviana, 2010. Hubungan Hukum Para Pihak dalam Pembiayaan Kendaraan Bermotor

dengan Cara Leasing (Studi Kasus CV. Karya Rejeki Motor di Kota Semarang).

Tesis .

Harrison Jr, Walter T, et.al, 2011. Akuntansi Keuangan International Financial Reporting

Standards-IFRS. Jakarta: Erlangga.

Hery, 2013. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Indonesia, Ikatan Akuntan, 2012. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 30.

Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Page 30: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Izati, Nur, 2014. Analisis Akuntansi Sewa Berdasarkan PSAK No. 30 pada PT. MAF-MCF

Tanjungpinang. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji .

Kasmir, 2013. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Lidya, 2014. Analisis Perlakuan Akuntansi Sewa Guna Usaha (Leasing) pada PT. MAF-

MCF Berdasarkan PSAK No. 30 Tahun 2012. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim

Raja Ali Haji .

Nasution, M, 2003. Akuntansi Guna Usaha (Leasing) Menurut Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No. 30. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara .

Negara, I Kadek Putra, Dan Ni Ketut Purnawati, 2012. Alternatif Pembiayaan untuk

Pengadaan Kendaraan Operasional Antara Leasing dan Kredit Bank. Jurnal

Akuntansi, Volume 1, Nomor 1 .

Runtuwene, Irene Herminda, 2013. Penerapan Akuntansi Piutang Leasing untuk

Perencanaan dan Pengendalian pada PT. Suzuki Finance Indonesia Cabang Manado.

Jurnal EMBA, Volume 1, Nomor 4, ISSN 2303-1174.

Samryn, L, 2011. Pengantar Akuntansi Mudah Membuat Jurnal Dengan Pendekatan Siklus

Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Silvanita, Ktut, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Widayat, Utoyo, 2008. Leasing Sebagai Alternatif Sumber Pembiayaan. Jurnal Akuntansi,

Volume 6, Nomor 2.

Yanti, Rina. Dan Hamdani Arifulsyah, 2013. Analisis Akuntansi Leasing pada PT. Puri

Green Resources Pekanbaru. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis. Volume 6,

Desember 2013 .

Page 31: ANALISIS PEMBIAYAAN MELALUI FINANCE LEASE …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1... · memiliki nilai yang tinggi, misalnya alat-alat berat, alat kontraktor dan

Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6 diakses pada tanggal 25 Maret 2016,

pukul 12.17 WIB dari

(http://bppt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/KUHD_new_version.pdf)

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 diakses pada tanggal 25 Maret 2016,

pukul 12.30 WIB dari (http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/pdf-

peraturan/PMK_220_PMK.010_2012.pdf)

Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 diakses pada tanggal 25 Maret 2016, pukul12.43

WIB dari (www.bpn.go.id/.../DocumentDownload.ashx?...)

Keputusan Menteri Keuangan Nomor Keputusan 38/MK/IV/1972 diakses pada tanggal 25

Maret 2016, pukul 13.02 WIB dari

(http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1972/KEP-38~MK~IV~1~1972Kep.htm)

Undang-Undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 diakses pada tanggal 25 Maret 2016, pukul

13.30 WIB dari (http://www.bi.go.id/id/tentang-bi/uu-bi/Documents/uu_bi_1099.pdf)

www.HaluanKepri.Com/tanjungpinang/58509-pertumbuhan–kendaraan ditanjungpinang-

pesat,html. Diakses pada tanggal 19 Maret 2016, pukul 10.27 WIB.

www.adira.co.id. Diakses pada tanggal 26 April 2016, pukul 14.54 WIB.