ANALISIS PEMB
-
Upload
deny-setiawan -
Category
Documents
-
view
215 -
download
3
description
Transcript of ANALISIS PEMB
Perencanaan Pengajaran
BAB III
ANALISIS PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta program diharapkan dapat:
1. memahami hakikat analisis pembelajaran;2. memahami empat macam struktur perilaku (kompetensi);3. memahami kawasan taksonomi belajar untuk keperluan analsis
pembelajaran;4. melakukan analisis pembelajaran untuk suatu mata diklat di SMK,5. menetapkan pokok-pokok materi pembelajaran berdasarkan hasil
analisis pembelajaran.
II. POKOK-POKOK MATERI PEMBELAJARAN
A. Hakikat Analisis Pembelajaran
Dari bagan model Dick-Carey tersebut, diketahui bahwa analisis pem-belajaran merupakan salah satu fase kegiatan dalam merancang pembelajaran yang dilakukan setelah fase identifikasi kebutuhan pembelajaran dan pernyataan tujuan umum pembelajaran. Hal ini berarti bahwa perumusan tujuan umum pem-belajaran yang memuat kompetensi yang harus dicapai si belajar telah dilaksana-kan dalam kegiatan pengembangan kurikulum. Sedangkan pengembang pembe-lajaran, pengembang bahan ajar (modul, buku, jobsheet, LKS) atau pengajar bertugas mengembangkan tujuan khusus pembelajaran melalui kegiatan analisis pembelajaran. Dengan kata lain, analisis pembelajaran merupakan proses menjabarkan kompetensi menjadi subkompetensi yang tersusun secara logis dan sistematik.
Kegiatan analisis pembelajaran tersebut dimaksudkan untuk mengidenti-fikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkan perilaku umum secara lebih terperinci. Dari susunan tersebut menjadi jelas kedudukan perilaku khusus yang dilakukan lebih dulu dari perilaku yang lain karena berbagai hal seperti (1) kedudukannya sebagai perilaku prasyarat (hirarkhikal), (2) perilaku yang menuntut urutan gerakan fisik berlangsung lebih dulu atau perilaku yang me-nuntut proses psikologis muncul lebih dulu atau secara kronologis terjadi lebih awal (prosedural), dan (3) perilaku yang memiliki derajad yang sama dengan yang lain namun satu kelompok atau satu jenis (pengelompokan).
Bab III: Analisis Pembelajaran 21
Perencanaan Pengajaran
Dengan melakukan analisis pembelajaran akan tergambar susunan sub-kompetensi dari yang paling awal sampai yang paling akhir. Jumlah dan susunan perilaku tersebut akan memberikan keyakinan kepada pengajar bahwa kompetensi yang tercantum dalam kurikulum dapat tercapai secara efektif dan efisien.
B. Empat Macam Struktur Perilaku (Kompetensi)
Bila kompetensi diuraikan menjadi subkompetensi akan diperoleh empat macam susunan, yaitu hirarkhis, prosedural, pengelompokan, dan kombinasi.
1. Struktur Hirarkhikal
Struktur kompetensi yang hirarkhikis adalah kedudukan dua kompetensi atau lebih yang menunjukkan bahwa salah satu kompetensi hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai kompetensi yang lain. Kompetensi C misalnya, hanya dapat di-pelajari bila si belajar telah dapat melakukan kompetensi B. Sedangkan kompe-tensi B dapat dipelajari apabila si belajar telah dapat melakukan kompetensi A. Itu berarti bahwa kompetensi C, B, dan A memiliki struktur hirarkhis. Perhatikan contoh berikut.
2. Struktur Prosedural
Struktur kompetensi prosedural adalah beberapa kompetensi yang ke-dudukannya menunjukkan satu seri urutan penampilan, tetapi tidak ada yang menjadi kompetensi prasyarat bagi kompetensi yang lain. Ini berarti bahwa meskipun dua subkompetensi harus dilakukan secara berurutan untuk dapat me-lakukan suatu kompetensi, tetapi setiap subkompetensi tersebut dapat dipelajari secara terpisah.
Bab III: Analisis Pembelajaran 22
MenempatkanTransparansiDi atas OHP
MenyalakanOHP
MengaturFokus
Menerapkan Statistika Lanjutan
Menerapkan Statistika Dasar
Perencanaan Pengajaran
3. Struktur Pengelompokan
Struktur kompetensi pengelompokan adalah kompetensi yang tidak me-miliki kebergantungan antara satu kompetensi dengan kompetensi yang lainnya, walaupun semuanya berhubungan. Dalam keadaan seperti itu, garis pengubung antarsubkompetensi tidak diperlukan.
4. Struktur KombinasiAdalah kompetensi yang apabila diuraikan menjadi subkompetensi se-
bagian besar akan terstruktur secara kombinasi antara struktur hirarkhis, pro-sedural, dan pengelompokan.
C. Prosedur Menganalisis Pembelajaran
Ada tiga langkah pokok untuk melakukan analisis pembelajaran, yaitu (1) menggolong-golongkan pernyataan kompetensi (tujuan pembelajaran) me-nurut kawasan taksonomi belajar (kompetensi) yang akan terjadi, (2) melakukan analisis pengolah informasi untuk memerikan secara tepat apa yang akan di-kerjakan si belajar apabila ia melakukan kompetensi (berbuat mencapai tujuan) tersebut, dan (3) melakukan analisis keterampilan subordinat.
1. Kawasan Taksonomi Belajar
Ada banyak kawasan taksonomi belajar (kompetensi) yang telah dikem-bangkan para ahli. Dua di antaranya yang lazim digunakan adalah taksonomi belajar Bloom, dan taksonomi belajar Gagne. Pada dasarnya kedua taksonomi belajar tersebut sama, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Bab III: Analisis Pembelajaran 23
Mengenal nama-nama kunci perintah untuk
menggerakkan kursor
Mengenal nama-nama
kunci perintah
untuk mengg. kursor ke
kanan
Mengenal nama-nama
kunci perintah
untuk mengg. kursor ke kiri
Mengenal nama-nama
kunci perintah
untuk mengg. kursor ke
bawah
Mengenal nama-nama
kunci perintah untuk
mengg. kursor ke
atas
Perencanaan Pengajaran
Bloom, dkk Gagne
KognitifPengetahuanPemahamanPenerapanAnalisisSintesisEvaluasi
Informasi VerbalKeterampilan Intelektual
DiskriminasiKonsep KonkritKonsep AbstrakKaidahKaidah Tingkat Lebih Tinggi
Strategi KognitifAfektif
PenerimaanPartisipasiPenilaianOrganisasiPembentukan Pola Hidup
Afektif
PsikomotorikPersepsiKesiapanRespon/Gerakan TerbimbingRespon/Gerakan Mekanis/TerbiasaRespon/Gerakan KompleksPenyesuaian Pola Gerakan Kreatifitas.
Psikomotorik
Kompetensi kawasan intelektual adalah suatu kompetensi yang menuntut si belajar melakukan kegiatan kognitif yang khas, dalam arti bahwa si belajar harus mampu memecahkan masalah atau melakukan kegiatan dengan informasi atau contoh yang tidak dijumpai sebelumnya. Ada empat macam keterampilan intelektual: diskriminasi, konsep, aturan (kaidah, dalil), dan pemecahan masalah. Untuk menemukan keterampilan-keterampilan subordinat yang berkaitan dengan keterampilan intelektual ini digunakan struktur hirarkhis.
Kompetensi kawasan psikomotor adalah suatu kompetensi yang menuntut si belajar menggunakan tenaganya (ototnya), dengan atau tanpa peralatan, untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk melakukan analisis pembelajaran keterampilan psikomotor ini digunakan struktur prosedural.
Kompetensi kawasan informasi verbal adalah suatu kompetensi yang menuntut si belajar memberikan respons yang spesifik terhadap stimulus yang spesifik pula. Teknik analisis pembelajaran yang digunakan bagi kompetensi kawasan informasi verbal adalah struktur rumpun atau pengelompokan.
Kompetensi kawasan sikap adalah adalah suatu kompetensi yang me-nuntut si belajar untuk membuat keputusan atau pilihan tertentu untuk bertindak dalam keadaan tertentu. Umumnya, si belajar tersebut mengutarakan sikapnya
Bab III: Analisis Pembelajaran 24
Perencanaan Pengajaran
dengan melakukan atau melahirkan “sesuatu”, yang mungkin saja berupa ke-terampilan psikomotor, keterampilan intelektual, atau informasi verbal. Karena itu, tujuan pembelajaran yang berpusat pada sikap dapat dipandang sebagai: mem-pengaruhi siswa untuk memilih, dalam keadaan tertentu, untuk berunjuk kerja keterampilan intelektual, keterampilan psikomotor, atau menyebutkan informasi verbal tertentu. Oleh karena itu teknik analisis pembelajaran untuk sikap dipilih atas dasar ranah keterampilan apa yang akan diperbuat.
2. Analisis Pengolah Informasi
Setelah perancang pembelajaran mengetahui domain/kawasan belajar yang harus dicapai si belajar, maka ia perlu lebih spesifik dalam menunjukkan apa yang akan dilakukan siswa dalam berbuat mewujudkan tujuan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis pengolah informasi yang secara langkah demi langkah mendeskripsikan secara tepat apa yang akan dilakukan si belajar dalam mewujudkan tujuan belajar tersebut. Perhatikan contoh berikut ini.
Tujuan pembelajaran (Kompetensi):Melakukan pemotongan secara mekanik
3. Analisis Keterampilan Subordinat
Keterampilan subordinat (bawahan) adalah keterampilan yang harus di-kuasai si belajar agar dapat belajar/berbuat secara efektif dan efisien seperti yang dimaksud dalam rumusan tujuan pembelajaran (kompetensi). Yang menjadi ma-salah adalah bagaimana menemukenali keterampilan subordinat tersebut dengan tepat. Sebab, jika keterampilan subordinat yang perlu dikuasai si belajar tidak diajarkan, maka pembelajaran tidak akan efektif. Sebaliknya, jika terlalu banyak keterampilan subordinat yang diajarkan, maka pembelajaran tidak akan efisien dan keterampilan subordinat tersebut justru dapat mengganggu belajar si belajar.
Bab III: Analisis Pembelajaran 25
Mengidentifikasi tugas dan spesifikasi
pekerjaan(1)
Memilih mesin pemotong
(2)
Memilih dan memasang perkakas
pada mesin (3)
Memasang material pada
mesin (4)
Mengoperasikan mesin untuk memotong
(5)
Memeriksa hasil pemotongan
(6)
Perencanaan Pengajaran
a. Analisis Prosedural
Analisis prosedural adalah satu teknik yang digunakan untuk mengenali keterampilan-keterampilan bawahan dalam tujuan (kompetensi) psikomotor. Ini merupakan metode yang digunakan untuk memperluas pemerian tiap kompoenen dalam tujuan psiomotor itu dengan bertanya “Apa yang akan dilakukan peserta diklat bila ia melakukan langkah ini?” Jawaban atas pertanyaan ini, misalnya, suatu prosedur yang terdiri dari 1, 2, 3, 4, 5 atau lebih langkah. Misalnya, komponen “memilih dan memasang perkakas pada mesin” dapat diperikan se-bagai berikut.
Cara kerja yang lazim dilakukan dalam mendiagram analisis prosedural adalah sebagai berikut.1) Setiap langkah atau tindakan yang lepas digambarkan dengan kotak yang ter-
pisah.2) Setiap kotak mempunyai nomor pengenal sendiri-sendiri.3) Pernyataan tujuan (kompetensi) diletakkan di dalam kotak di atas analisis
pengolah informasi.4) Semua garis penghubung berpanah antara langkah-langkah pokok dalam
analisis prosedural mengalir dari kiri ke kanan.
Bab III: Analisis Pembelajaran 26
Memilih dan memasang perkakas
pada mesin(3)
Mengambil perkakas potong
(3.1)
Mengambil alat bantu
(3.2)
Mengendorkan baut/
pengikat pada mesin
(3.3)
Memasang perkakas
pada mesin
(3.4)
Mengeraskan baut/pengikat
pada mesin
(3.5)
Mengenal jenis-jenis perkakas
potong pada setiap mesin pemotong
Menjelaskan fungsi setiap
perkakas potong dari
mesin pemotong
Perencanaan Pengajaran
5) Pada tahap-tahap tertentu dalam pencapaian tujuan, ada beberapa kegiatan yang mungkin dilakukan setelah suatu keputusan tertentu diambil. Setiap kegiatan yang berdiri sendiri-sendiri harus diuraikan dalam analisis.
6) Kadang-kadang hasil suatu langkah ialah berupa keputusan untuk kembali lagi dan mengulangi satu langkah atau lebih dalam kegiatan tersebut. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan satu garis yang menunjuk mundur dari kotak ke kotak-kotak “kembali” sebelumnya.
b. Analisis Hirarki
Analisis hirarki adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengenali keterampilan-keterampilan bawahan dalam tujuan (kompetensi) intelek. Ini dapat dilakukan guru (perancang) dengan mengajukan pertanyaan “Apa yang harus sudah diketahui dan dapat dilakukan peserta diklat sehingga dengan usaha pem-belajaran yang sesedikit mungkin kompetensi tersebut dapat dikuasai peserta diklat?” Setelah keterampilan-keterampilan bawahan tersebut diketahui, guru kemudian mengajukan pertanyaan yang sama untuk setiap keterampilan bawahan itu sehingga sampai pada tingkat performansi yang paling dasar. Perhatikan gambaran umum analisis hirarki berikut ini.
Tujuan Pembelajaran (Kompetensi):Pemecahan Masalah
Dalam melakukan analisis hirarki, lazimnya digunakan cara sebagai be-rikut.1) Tujuan pembelajaran (kompetensi) diletakkan di dalam kotak di puncak
susunan hirarki.2) Semua keterampilan intelek bawahan diperlihatkan di dalam kotak-kotak
yang dihubungkan dengan garis-garis yang berasal dari kotak-kotak atas dan bawahnya.
Bab III: Analisis Pembelajaran 27
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5
Diskriminasi1
Konsep 2Konsep 1
Kaidah 1
Perencanaan Pengajaran
3) Keterampilan-keterampilan informasi verbal dan sikap dihubungkan dengan garis-garis mendatar.
4) Anak panah harus menunjukkan bahwa alur keterampilan arahnya ke atas menuju tujuan akhir (kompetensi).
5) Rumusan semua keterampilan bawahan harus menggunakan kata kerja yang menunjukkan apa yang peserta diklat harus mampu lakukan.
6) Dalam kenyataannya kirarki tidak meski simetri melainkan bermacam-macam (asimetri).
c. Analisis Rumpun
Analisis rumpun (clusteranalysis) digunakan untuk mengenali penggolong-an informasi-informasi dari suatu tujuan (kompetensi) informasi verbal. Cara menggambarkan analisis rumpun dalam suatu diagram dapat dilakukan dengan teknik hirarki dengan meletakkan tujuan (kompetensi) informasi verbal di atas dan menjadikan setiap rumpun utama sebagai subkompetensi. Dalam hal ini harus secara jelas disebut sebagai analisis rumpun, bukannya analisis hirarki.
d. Analisis Pembelajaran untuk Tujuan Sikap
Untuk menentukan keterampilan bawahan tujuan (kompetensi) sikap perancang harus bertanya “Apa yang harus dilakukan peserta diklat jika ia me-nampilkan sikap ini?” dan “Mengapa ia harus menampilkan sikap ini?”. Jawaban atas pertanyaan yang pertama hampir selalu berupa keterampilan psikomotor atau keterampilan intelek. Dengan kata lain, tujuan pembelajaran tersebut menghendaki siswa memilih salah satu, melakukan keterampilan psikomotor atau keterampilan intelek. Jadi untuk menganalisis tujuan sikap dapat digunakan salah satu cara di antara analisis prosedural dan analisis hirarki untuk mengenali sub-subketerampilan (sub-subkompetensi) yang diperlukan jika peserta diklat memilih melakukan keterampilan (kompetensi) tersebut.
e. Menggabungkan Berbagai Teknik Analisis Pembelajaran
Dalam praktik pembelajaran, umumnya hasil analisis pembelajaran ter-hadap satu tujuan (kompetensi) hampir selalu berupa kombinasi dari beberapa keterampilan bawahan yang dikenali dari beberapa domain. Misalnya keterampil-an psikomotor mempunyai keterampilan bawahan berupa keterampilan intelek, di samping memerlukan komponen sikap. Sementara itu, keterampilan intelek sen-diri juga memerlukan dukungan informasi verbal. Dengan demikian hasil analisis pembelajaran suatu tujuan pembelajaran (kompetensi) akan berupa suatu diagram yang sangat kompleks, yang oleh Briggs dan Wager (1981) disebut dengan peta informasi (information map). Perhatikan ilustrasi berikut ini.
Bab III: Analisis Pembelajaran 28
Perencanaan Pengajaran
V
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis keterampilan subordinat suatu mata diklat dapat dilakukan dengan mengacu pada kawasan taksonomi belajar sebagai berikut.
Jenis Belajar: Jenis Analisis:Keterampilan intelektual Prosedural dan hirarkhiKeterampilan motorik Prosedural dan hirarkhiInformasi verbal RumpunSikap Prosedural, hirarkhi dan/atau rumpun
D. Menetapkan Pokok-Pokok Materi Pembelajaran
Dari kegiatan analisis pembelajaran sebagaimana diuraikan di muka, pe-rancang akan memperoleh hasil berupa jabaran kompetensi menjadi subkom-petensi dan sub-subkompetensi yang sekaligus mengindikasikan pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari peserta diklat. Karena itu pekerjaan menganalisis pembelajaran bukanlah pekerjaan yang gampang, melainkan me-merlukan keahlian tertentu (setidaknya ahli pembelajaran dan ahli pekerjaan) serta butuh waktu yang relatif lama. Dalam kaitan ini guru, sebagai perancang pem-belajaran, hendaknya berasumsi bahwa GBPP dalam Kurikulum SMK 2004 belum sepenuhnya dihasilkan dengan proses analisis pembelajaran yang semesti-nya. Asumsi ini penting agar guru memiliki peluang untuk menganalisis ulang pembelajaran yang akan dilaksanakannya. Tentu saja, harapannya agar pem-belajaran tersebut lebih mempermudah peserta diklat dalam mencapai kompetensi yang harus dikuasainya.
Bab III: Analisis Pembelajaran 29
Tujuan Psikomotor Komponen Sikap dari Tujuan
1 2 3
2.1 2.2 2.3 2.4
2.1.22.1.1 2.3.1 2.3.1
Perencanaan Pengajaran
Untuk mempermudah penyajian hasil analisis pembelajaran tersebut, guru dapat menggunakan format yang telah ada dalam Kurikulum SMK 2004 se-bagaimana ditunjukkan berikut ini.
Bidang Keahlian : ..................................................Program Keahlian : ..................................................Kompetensi : ..................................................Kode : ..................................................Jam Pembelajaran : ..................................................
Sub-kompetensi
Kriteria Unjuk Kerja
Lingkup Belajar
Materi Pokok PembelajaranPengetahuan Keterampilan Sikap
E. Pentingnya Analisis Pembelajaran
Sebagaimana diuraikan sebelumnya diketahui bahwa analisis pembelajaran merupakan kegiatan yang penting dalam perancangan pembelajaran. Pertanyaan-nya adalah “apa akibat buruk yang mungkin terjadi jika perancang/pengajar/ pengembang bahan ajar tidak melakukan analisis pembelajaran?”. Jawabannya adalah sebagai berikut. Tujuan khusus pembelajaran yang dihasilkan tidak konsisten dengan tujuan
umum pembelajaran; atau subkompetensi yang akan diajarkan tidak konsisten dengan kompotensi yang telah ditetapkan.
Materi tes tidak dapat terperinci, karena kemungkinan hanya meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bersifat umum atau akhir.
Urutan materi/isi pembelajaran atau isi modul kurang sistematis dan tidak sesuai dengan diagram pencapaian kompetensi.
Titik berangkat materi pembelajaran tidak sesuai dengan kemampuan awal si belajar.
Bab III: Analisis Pembelajaran 30
Perencanaan Pengajaran
III. TUGAS III
Tetapkanlah satu mata diklat yang nanti akan Saudara ajarkan kepada para peserta diklat pada saat Saudara melakukan kegiatan Tahap II (on going process) di sekolah tempat Saudara bertugas. Kemudian lakukan analisis pembelajaran secara utuh dalam bentuk diagram atau peta informasi. Selanjutnya dari diagram tersebut tuliskanlah pokok-pokok materi pembelajarannya dalam bentuk tabel yang sekaligus menunjukkan keterkaitannya dengan subkompetensi atau sub-subkompetensi hasil analisis pembelajaran Saudara. (Perhatikan tabel penyajian hasil analisis pembelajaran).
Bab III: Analisis Pembelajaran 31