Analisis Logam Mangan _enung Warsita D_1000719
-
Upload
enung-warsita-dahlan -
Category
Documents
-
view
206 -
download
7
Transcript of Analisis Logam Mangan _enung Warsita D_1000719
ANALISIS LOGAM MANGAN (Mn) PADA SAMPEL AIR
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM (AAS)
Diajukan Untuk memenuhi salah satu tugas
matakuliah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Dosen Pengampu :Dr. Fitri Khoerunnisa, S.Pd, M.Si
Disusunoleh :
Enung Warsita D. (1000719)
JURUSANPENDIDIKAN KIMIA
FAKULTASPENDIDIKANMATEMATIKAILMUPENGETAHUANALAM
UNIVERSITASPENDIDIKAN INDONESIA
2014
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 1
I. Dasar Teori
1.1 Pengertian Logam Berat
Logam berat masih termasuk golongan logam dengan kriteria –
kriteria yang samadengan logam – logam lain. Perbedaannya terletak dari
pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk
kedalam tubuh organism hidup. Sebagai contoh, bila unsure logambesi (Fe)
masuk kedalam tubuh, meski dalam jumlah agakberlebihan, biasanya tidaklah
menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap tubuh karena unsure besi (Fe)
dibutuhkan dalam darah untuk mengikat oksigen .Sedangkan unsure logam
berat beracun yang dipentingkan seperti Mangan (Mn), bila masuk kedalam
tubuh dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan pengaruh – pengaruh
buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh. Jika yang masuk kedalam tubuh
organism hidup adalah unsure logam berat beracun seperti hidragyrum (Hg)
atau disebut juga air raksa, maka dapat dipastikan bahwaorganisme tersebut
akan langsung keracunan.
1.2 Mangan
Logam Mangan adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memilki lambang Mn dan nomor atom 25, berwarna silver metalik, keras dan
sangat rapuh. Logam mangan memiliki energi ionisasi 7,21 g/cm3, titik
leburnya sekitar 1) 1246 717, 3KJ/mol, 2)1509 KJ/mol, 3) 3248 KJ/mol.
Logam mangan memiliki jari-jari atom 1,35 Ao,logam ini bersifat
paramagnetik.
1.2.1 Fungsi Mangan.
Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim
1.2.2 Absorbsi dan Metabolisme
Pengambilan mangan oleh manusia terutama terjadi melalui makanan,
seperti bayam, teh dan rempah-rempah. Bahan makanan yang
mengandung konsentrasi tertinggi adalah biji-bijian dan beras, kacang
kedelai, telur, kacang-kacangan, minyak zaitun, kacang hijau dan
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 2
tiram. Setelah penyerapan dalam tubuh manusia mangan akan
diangkut melalui darah ke hati, ginjal, pankreas dan kelenjar endokrin.
1.2.3 Kebutuhan dan sumber Mangan (Mn).
Sumber makanan utama :Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.
Kebutuhan Harian Dewasa :Dibutuhkan 3,5 miligram.
1.2.4 Akibat defisiensi Mangan .
Kekurangan mangan pada manusia dapat menyebabkan Penurunan
berat badan, iritasi kulit, mual & muntah, perubahan warna rambut ,
pertumbuhan rambut yang lambat.
1.2.5 Akibat Kelebihan Mangan.
Mangan (Mn) mampu menimbulkan keracunan kronis pada
manusia hingga berdampak menimbulkan lemah pada kaki, otot muka
kusam, dan dampak lanjutan bagi manusia yang keracunan Mn,
bicaranya lambat dan hyperrefleks.
Efek mangan terjadi terutama di saluran pernapasan dan di otak.
Gejala keracunan mangan adalah halusinasi, pelupa dan kerusakan
saraf. Ketika orang-orang yang terkena mangan untuk jangka waktu
lama mereka menjadi impoten.
Suatu sindrom yang disebabkan oleh mangan memiliki gejala
seperti, skizofrenia kebodohan, lemah otot, sakit kepala dan insomnia.
karena merupakan elemen penting bagi kesehatan manusia
kekurangan mangan juga dapat menyebabkan efek kesehatan. Ini
adalah efek berikut: 1). Kegemukan , 2). Gula,3). Pembekuan
Darah,4). Masalah kulit,5). Menurunkan kadar kolesterol,6).
Gangguan Skeleton ,7). Kelahiran cacat,8). Perubahan warna
rambut,9). Gejala Neurological.
Mangan kronis dapat mengakibatkan keracunan dari lama
menghirup debu dan asap. Sistem saraf pusat adalah situs utama
kerusakan dari penyakit, yang dapat mengakibatkan cacat permanen.
Gejala termasuk kelembekan, kantuk, kelemahan, gangguan emosi,
gaya berjalan spastik, berulang kram kaki, dan kelumpuhan. Insiden
tinggi pneumonia dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya telah
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 3
ditemukan pada pekerja yang terkena debu atau asap dari senyawa
mangan.
1.3 AAS
1.3.1 Prinsip Dasar
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-
atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu,
tergantung pada sifat unsurnya. Metode serapan atom hanya tergantung
pada perbandingan dan tidak bergantung pada temperatur.
Spektrofotometri serapan atom (AAS) adalah suatu metode
analisis yang didasarkan pada proses penyerapan energi radiasi oleh atom-
atom yang berada pada tingkat energi dasar (ground state). Penyerapan
tersebut menyebabkan tereksitasinya elektron dalam kulit atom ke tingkat
energi yang lebih tinggi. Keadaan ini bersifat labil, elektron akan kembali
ke tingkat energi dasar sambil mengeluarkan energi yang berntuk radiasi.
Dalam AAS, atom bebas berinteraksi dengan berbagai bentuk
energi seperti energi panas, energi elektromagnetik, energi kimia dan
energi listrik. Interaksi ini menimbulkan proses-proses dalam atom bebas
yang menghasilkan absorpsi dan emisi (pancaran) radiasi dan panas.
Radiasi yang dipancarkan bersifat khas karena mempunyai panjang
gelombang yang karakteristik untuk setiap atom bebas.
Adanya absorpsi atau emisi radiasi disebabkan adanya transisi
elektronik yaitu perpindahan elektron dalam atom, dari tingkat energi yang
satu ke tingkat energi lain.
1.3.2 Teori Dasar
AAS menganut hukum lambert beer sama seperti spektrofotometer
UV/Vis. Cara perhitungannya pun sama, yaitu dengan membuat deret
standar dan setelah ditetapkan harga absorbansi atau % transmisinya,
kemudian dibuat grafik.
Pada AAS umumnya pencatatan hasil analisis memakai sistem
digital atau dapat dipakai rekorder atau komputer. Bila dipakai rekorder
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 4
dengan memprogramkan tinggi puncak salah satu deret standar, maka
untuk mengetahui kepekatan (ppm) contoh yaitu dengan membandingkan
tinggi puncak dari contoh dan deret standar.
1.3.3 Roses Emisi
Proses yang terjadi karena atom menerima energi pengeksitasi
dalam bentuk energi panas dinyala, sebagaian dari energi tersebut
digunakan untuk mengeksitasi atom. Dalam eksitasi, atom mengalami
perpindahan ke tingkat yang lebih tinggi lalu pada saat atom tersebut
kembali ke keadaan dasar terjadi pelepasan energi yang berbentuk
gelombang elektromagnetik berupa sinar emisi yang akan dipancarkan ke
segala arah sehingga intensitas sinar yang sampai ke detektor hanya
sebagian kecil saja.
1.3.4 Proses Absorpsi
Proses absorpsi terjadi karena seberkas sinar dengan panjang
gelombang tertentu melewati media pengabsorpsi yang terdiri dari atom.
Atom yang mengabsorpsi energi cahaya tersebut akan mengubah atom
menjadi atom yang tereksitasi, sedangkan energi yang tidak diserap akan
ditransmisikan.
1.3.5 Pengertian AAS
Spektrofotometri Serapan atom (AAS) adalah suatu metode
analisis untuk penentuan unsur-unsur logam dan metaloid yang
berdasarkan pada penyerapan (absorpsi) radiasi oleh atom-atom bebas
unsur tersebut. Sekitar 67 unsur telah dapat ditentukan dengan cara AAS.
Keuntungan metoda AAS adalah:
Spesifik
Batas (limit) deteksi rendah
Dari satu larutan yang sama, beberapa unsur berlainan dapat diukur
Pengukuran dapat langsung dilakukan terhadap larutan contoh
(preparasi contoh sebelum pengukuran lebih sederhana, kecuali bila
ada zat pengganggu)
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 5
Dapat diaplikasikan kepada banyak jenis unsur dalam banyak jenis
contoh.
Batas kadar-kadar yang dapat ditentukan adalah amat luas (mg/L
hingga persen)
Dalam metode AAS, sebagaimana dalam metode spektrometri
atomik yang lain, contoh harus diubah ke dalam bentuk uap atom. Proses
pengubahan ini dikenal dengan istilah atomisasi, pada proses ini contoh
diuapkan dan didekomposisi untuk membentuk atom dalam bentuk uap.
Secara umum pembentukan atom bebas dalam keadaan gas melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut :
Pengisatan pelarut, pada tahap ini pelarut akan teruapkan dan
meninggalkan residu padat.
Penguapan zat padat, zat padat ini terdisosiasi menjadi atom-atom
penyusunnya yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar.
Dalam analisis kuantitatifnya ada tiga teknik yang biasa dipakai dalam
analisis secara spektrometri. Ketiga teknik tersebut adalah :
1. Metoda Standar Tunggal
Metoda sangat praktis karena hanya menggunakan satu larutan standar
yang telah diketahui konsentrasinya (Cstd). Selanjutnya absorbsi larutan standar
(Astd) dan absorbsi larutan sampel (As) diukur dengan Spektrofotometri. Dari
Hukum Beer diperoleh :
Astd = ε.b.Cstd As =ε.b.Cs
ε.b = Astd/ Cstd ε.b = As/Cs
sehingga, Astd/Cstd = Cstd /Cs → Cs = (As/Astd) x Cstd
Dengan mengukur Absorbansi larutan sampel dan standar, konsentrasi
larutan sampel dapat dihitung.
2. Metode Kurva Kalibrasi
Dalam metode ini dibuat suatu deret larutan standar dengan berbagai
konsentrasi dan absorbansi dari larutan tersebut diukur dengan AAS. Langkah
selanjutnya adalah membuat grafik antara konsentrasi (C) dengan Absorbansi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 6
(A) yang akan merupakan garis lurus melewati titik nol dengan slope = ε.b atau
slope = a.b. Konsentrasi larutan sampel dapat dicari setelah absorbansi larutan
sampel diukur dan diintrapolasi ke dalam kurva kalibrasi atau dimasukkan ke
dalam persamaan garis lurus yang diperoleh dengan menggunakan program
regresi linear pada kurva kalibrasi.
3. Metoda Adisi Standar
Metoda ini dipakai secara luas karena mampu meminimalkan kesalahan
yang disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan (matriks) sampel dan
standar. Dalam metoda ini dua atau lebih sejumlah volume tertentu dari sampel
dipindahkan ke dalam labu takar. Satu larutan diencerkan sampat volume
tertentu kemudian diukur absorbansinya tanpa ditambah dengan zat standar,
sedangkan larutan yang lain sebelum diukur absorbansinya ditambah terlebih
dulu dengan sejumlah tertentu tarutan standar dan diencerkan seperti pada
larutan yang pertama.
Menurut hukum Beer akan berlaku hal-hal berikut :
Ax = k.Cx
At = k(Cs + Cx)
Dimana :
Cx = konsentrasi zat sampel
Cs = konsentrasi zat standar yang ditambahkan ke larutan sampel
Ax = Absorbansi zat sampel (tanpa penambahan zat standar)
At = Absorbansi zat sampel + zat standar
Jika kedua persarnaan diatas digabung akan diperoleh:
Cx = Cs . {Ax/(At - Ax)}
Konsentrasi zat dalam sampel (Cx) dapat dihitung dengan mengukur Ax
dan At dengan spektrofotometer. Jika dibuat suatu deret penambahan zat
standar dapat pula dibuat suatu grafik antara At lawan Cs, garis lurus yang
diperoleh diekstrapolasi ke At = 0, sehingga diperoleh:
Cx = Cs . {Ax/(0 - Ax)} ; Cx = Cs . (Ax /-Ax)
Cx = Cs x ( -1) atau Cx = - Cs
Aplikasi spektrofotometri AAS dapat digunakan salah satunya untuk
penentuan kadar tembaga (II) dalam sampel air. Penentuan kadar tembaga
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 7
berdasarkan metode pembuatan kurva kalibrasi untuk keperluan ini dibuat
sejumlah larutan standar dengan berbagai konsentrasi yang diketahui, absorbansi
larutan standar ini diukur kemudian dibuat grafik A terhadap C. Hukum Lambert
Beer terpenuhi, jika grafik berbentuk garis lurus yang melalui titik nol.
Pengukuran absorbansi cuplikan dengan harus dilakukan pada kondisi yang sama
seperti pada absorbansi standar.
II. Metodologi Penelitian
Cara Kerja pengukuran Mangan (Mn) menggunakan SSA berdasarkan metode
SNI 06-6989.5-2004.
2.1 Prinsip
Penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam dan
menghilangkan zat-zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji air dan air
limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA
menggunakan gas asetilen, C2H2.
2.2 Peralatan
AAS ( Atomic Absorption Spectrophotometer )
lampu holow katoda Mn
gelas piala 250 mL;
pipet ukur 5 mL; 10 mL; 20 mL; 30 mL; dan 40 mL;
labu ukur 100 mL;
corong gelas;
pemanas listrik
Gelas ukur 100 mL
Beker glass 100 mL
Pipet mikro
2.3 Bahan
Larutan induk Mn 1000 ppm
HNO3
Aquades
Sampel Standar 1,0 ppm; 3,0 ppm; dan 6.0 ppm
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 8
Gas C2H2
2.4 Prosedur Kerja
2.4.1 Persiapan dan pengawetan contoh uji
Bila contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji
diawetkan dengan penambahan HNO3 p sampai pH kurang dari 2 dengan
waktu penyimpanan maksimal 6 bulan.
2.4.2 Persiapan Pengujian
1. Persiapan Contoh uji
Masukkan 100 mL contoh uji yang sudah dikocok sampai homogen ke
dalam gelas piala.
Tambahkan 5 mL asam nitrat.
Panaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji hampir kering.
Ditambahkan 50 mL air suling, masukan ke dalam labu ukur 100 mL
melalui kertas saring dan ditepatkan 100 mL dengan air suling.
2. Pembuatan larutan baku logam mangan, Mn 100 mg/L
Pipet 10 mL larutan induk logam mangan, Mn 1000 mg/L ke dalam
labu ukur 100 mL.
Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.
3. Pembuatan larutan baku logam mangan, Mn 10mg/L
Pipet 50 mL larutan standar mangan, Mn 100 mg/L ke dalam labu
ukur 500 mL.
Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.
4. Pembuatan larutan kerja logam mangan, Mn
Pipet 0 mL; 1 mL; 5 mL; 10 mL; 20 mL; 30 mL; dan 40 mL larutan
baku mangan, Mn 10 mg/L masing-masing ke dalam labu ukur 100
mL.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 9
Tambahkan larutan pengencer sampai tepat tanda tera sehingga
diperoleh konsentrasi logam besi 0,0 mg/L; 0,1 mg/L; 0,5 mg/L; 1,0
mg/L; 2,0 mg/L; 3,0 mg/L dan 4,0 mg/L.
2.4.3 Prosedur dan pembuatan kurva kalibrasi
1. Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.
2. Ukur masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang
gelombang 279,5 nm.
3. Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.
4. Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah di persiapkan.
2.4.4 Perhitungan
1. Konsentrasi logam mangan, Mn
Mn (mg/L) = C × fp
dengan pengertian:
C adalah konsentrasi yang didapat hasil pengukuran (mg/L);
fp adalah faktor pengenceran.
2. Persen temu balik (% Recovery, % R)
% R =A − B
C × 100 %
dengan pengertian:
A adalah kadar contoh uji yang di spike;
B adalah kadar contoh uji yang tidak di spike;
C adalah kadar standar yang diperoleh (target value).
2.4.5 Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
1. Jaminan mutu
Gunakan bahan kimia berkualitas murni (pa).
Gunakan alat gelas bebas kontaminasi.
Gunakan alat ukur yang terkalibrasi.
Dikerjakan oleh analis yang kompeten.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Analisis Logam Mn Page 10
Lakukan analis dalam jangka waktu yang tidak melampaui waktu
penyimpanan maksimum.
2. Pengendalian mutu
Koefisien korelasi (r) lebih besar atau sama dengan 0,95 dengan
intersepsi lebih kecil atau sama dengan batas deteksi.
Lakukan analisis blanko untuk kontrol kontaminasi.
Lakukan analisis duplo untuk kontrol ketelitian analisis.
Koefisien variasi/standar deviasi relatif hasil pengukuran lebih besar
atau sama dengan 10% maka dilakukan pengukuran ketiga.
2.4.6 Rekomendasi
Kontrol akurasi
1. Analisis blind sample.
2. Utuk kontrol gangguan matriks lakukan analisis spike matrix kisaran
persen temu balik adalah 85% sampai dengan 115%.
3. Buat kurva kendali (control chart) untuk akurasi analisis.
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)