PENYELIDIKAN MANGAN

28
LAPORAN AKHIR PENYELIDIKAN MANGAN MENGGUNAKAN METODA DIPOLE- DIPOLE RESISTIVITY Lokasi: Kp. Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tas'ikmalaya, Prop. Jawa Barat Kerjasama : PT. NIRMALA AMARTA BAKTI dengan PURISKA-UNPAD

Transcript of PENYELIDIKAN MANGAN

Page 1: PENYELIDIKAN MANGAN

LAPORAN AKHIR

PENYELIDIKAN MANGAN MENGGUNAKAN METODA DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY

Lokasi:Kp. Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tas'ikmalaya, Prop.

Jawa Barat

Kerjasama :PT. NIRMALA AMARTA BAKTI

dengan PURISKA-UNPAD

Bandung, Juni 2005

Page 2: PENYELIDIKAN MANGAN

KATA PENGANTAR

Fuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan perlindungan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Penyelidikan Mangan di Kp.

Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, Prop. Jawa Barat.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terimak kasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyelidikan bijih besi (hematite)

ini, terutama kepada :

1. Bapak Cecep yang telah memberikan kepercayaan kepada

kami untuk melaksanakan penyelidikan.

2. Warga Kp. Solewah yang telah banyak membantu kelancaran selama kami

melaksanakan kegiatan penyelidikan.

3. Semua pihak yang telah membantu kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan penyelidikan ini.

Semoga hasil penyelidikan ini dapat memberikan informasi yang memadai mengenai

kondisi perlapisan batuan bawah permukaan lokasi penyelidikan.

Bandung, Juni 2005

Bagus Indrajana, Ssi

Page 3: PENYELIDIKAN MANGAN

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i

Page 4: PENYELIDIKAN MANGAN

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 1

1.3. Metodologi 1

1.4. Kesampaian Daerah 2

BAB II PENYELIDIKAN DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY 3

2.1. TEORI 3

2.2. PENGUKURAN Dl LAPANGAN 4

2.2.1 Lokasi Titik-titik Pengukuran 4

2.2.2 Peralatan 6

2.2.3 Prosedur Pengukuran 6

2.2.4 Waktu Pengukuran 7

2.3. PENGOLAHAN DATA 7

2.3.1 Kualitas Data 7

2.3.2 Perangkat lunak 7

2.3.3 Interpretasi Hasil Pengolahan Data 7

BAB III ANALISA 8

BAB IV KESIMPULAN 9

DAFTAR PUSTAKA 10

Hal

Lampiran : HASIL INTERPRETASI PENGUKURAN DIPOLE-DIPOLE

RESISTIVITY

11

DAFTAR GAMBAR :

Page 5: PENYELIDIKAN MANGAN

Gambar 2.1 : Susunan Elektroda Dipole-dipole Resistivity

Gambar 2.2 : Posisi Titik-titik Poros Lintasan Pengukuran Dipole-

dipole Resistivity

3

5

DAFTAR TABEL :Tabel2.1 : Koordinat Titik-titik Poros Lintasan Pengukuran Dipole-

dipole Resistivity6

BAB PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

BAB I

Page 6: PENYELIDIKAN MANGAN

Seiring dengan perkembangan pembangunan sarana fisik maupun

kemajuan di bidang industri, maka kebutuhan bahan galian mangan juga

mengalami penitigkatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan penambahgan mangan

di lokasi-lokasi yang dianggap 'prospek' guna memenuhi permintaan pasar.

Untuk mengetahui prospek tidaknya bahan galian mangan yang berada di Kp,

Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, Prop. Jawa Barat, maka

perlu dilakukan penyelidikan menggunakan metoda dipole-dipole resistivity.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dilakukan penyelidikan ini adalah untuk mengetahui keberadaan mangan di

lokasi penyelidikan.

Sedangkan tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mengetahui arah penyebaran

mangan.

1.3. Metodologi

Untuk mengetahui keberadaan mangan di bawah permukaan dilakukan penyelidikan

menggunakan metoda dipole-dipole resistivity. Pada satu titik poros pengukuran

sepanjang 117 m ditetapkan spasi (jarak) elektroda 3 m dan pendeteksian hingga

kedalaman 21 m (tergantung kondisi topografi).

Informasi yang diperoleh dari pengukuran dipole-dipole resistivity ini berupa penampang

tegak variasi harga resistivitas semu yang mencerminkan kondisi perlapisan batuan di

bawah permukaan. Selanjutnya dari klasifikasi harga resistivitas sernu dapat diperkirakan

jenis / lithologi mastng-masing lapisan batuan.

Dari hasil pengukuran dipole-dipole resistivity di beberapa tempat secara menyebar di

lokasi penyelidikan, maka dapat diketahui arah penyebaran mangan tersebut.

1.4. Kesampaian DaerahLokasi penyelidikan terletak di di Kp. Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah,

Kab. Tasikmalaya, Prop. Jawa Barat. Lokasi penyelidikan terletak sekitar 80 km ke arah

selatan Kota Tasikmalaya. Untuk menuju lokasi dari kota Tasikmalaya dapat

menggunakan kendaraan roda empat sampai Batu Nunggul, selanjutnya menggunakan

kendaraan roda dua.

BAB PENYELIDIKAN DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY

2.1.TEORIUntuk pengukuran resistivitas semu batuan bawah permukaan bumi

BABII

Page 7: PENYELIDIKAN MANGAN

menggunakan metoda dipole-dipole resistivity, maka dilakukan penempatan

sepasang elektroda arus ( A dan B ) dan sepasang elektroda potensial ( M dan N )

di permukaan bumi, dimana susunan elektroda-elektroda tersebut di atas seperti

terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 : Susunan Elektroda Dipole-dipoie Resistivity

Prinsip dasar penyelidikan menggunakan metoda dipoie-dipole ini dengan cara

menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi melalui sepasang elektroda arus A dan B,

kemudian mengukur beda potensial melalui sepasang elektroda potensial M dan N.

Seandainya bumi dianggap sebagai medium yang homogen isotropis, maka tahananjenis

yang terukur adalah tahananjenis yang sebenarnya, namun oleh adanya pengaruh lapisan-

lapisan dengan tahananjenis yang berbeda maka tahananjenis yang terukur bukan

merupakan tahananjenis sebenarnya melainkan harga semu, atau biasa disebut

tahananjenis semu (pa). Harga tahananjenis semu yang terukur dipengaruhi o'eh adanya

perbedaan harga tahananjenis masing-masing lapisan batuan bawah permukaan.

Secara umum persamaan tahananjenis semu adalah sebagai berikut :

Page 8: PENYELIDIKAN MANGAN

dimana : Pa = tahananjenis semu

K = faktor geometri

AV = beda potensial antara M dan N

I = besarnya arus yang diinjeksikan melalui A dan B

Sehingga harga tahananjenis semu sangat tergantung pada faktor geometris, atau

dengan kata lain tergantung pada konfigurasi / susunan elektroda yang digunakan.

Bila permukaan bumi dianggap datar maka persamaan (2.2) dapat

disederhanakan menjadi :

K = TT (N) (N + \) (N + 2) X .....(2.3)

dimana : N = 1,2,3....dst

X = spasi elektroda

2.2. PENGUKURAN Dl LAPANGAN

2.2.1. Lokasi Titik-titik Pengukuran

Pengukuran dipole-dipole resistivity di lapangan dilakukan sebanyak 10 titik atau

10 titik poros lintasan pengukuran. seperti terlihat pada gambar 2.2. Titik-titik poros

lintasan pengukuran dinamakan GL-01 s/d GL-10, dimana panjang masing-masing

lintasan pengukuran adaiah 117 m, spasi elektroda 3 m, dan kedalaman pendeteksian

sampai dengan 21 m (tergantung kondisi topografi).

Posisi titik-titik pengukuran tersebut ditentukan dengan GPS (global Positioning System).

Lokasi titik-titik poros lintasan pengukuran menyebar di seluruh lokasi

penyelidikan yang luasnya sekitar 10 ha, seperti terlihat pada Gambar 2.2, hal ini

dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kondisi bawah permukaan lokasi

penyelidikan secara merata.

Page 9: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 10: PENYELIDIKAN MANGAN

Koordinat yang dipakai dalam pengeplotan data titik-titik bor dan titik-titik poros

lintasan pengukuran dipole-dipole adalah UTM (zona=48). Koordinat titik-titik poros

lintasan pengukuran dipole-dipole resistivity dapat dilihat pada table 2.1.

Tabel 2.1

Koordinat Titik-titik Poros Lintasan Pengukuran Dipole-dipole Resistivity

No. Titik Poros Koordinat-X (m) Koordinat-Y (m)

1 GL-01 829495 9148810

2 GL-02 829572 9148698

3 GL-03 829613 9148850

4 GL-04 829528 9148948

5 GL-05 829400 9148926

6 GL-06 829530 9149064

7 GL-07 829639 9149128

8 GL-08 829707 9148964

9 GL-09 829682 9148822

10 GL-10 829748 9148906

2.2.2. Peralatan

Peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengukuran geolistrik ini adalah

sebagai berikut:

a. Resistivity-meter, Naniura, Indonesia

b. Elektroda stainless steel, 30 buah

c. Kabel-kabel

d. Accu 12 V/45Ah, GS

e. Kabel meteran

f. Blangko data

g. Alat tulis

h. Kalkulator

i. GPS (Global Positioning System), eTrex, Garmin (Asia) Corporation, Taiwan.

Page 11: PENYELIDIKAN MANGAN

2.2.3. Prosedur Pengukuran

Prosedur pengukuran dipole-dipole resistivity adalah sebagai berikut:

a. Kedua elektroda arus dan kedua elektroda potensial diletakkan

sebagaimana aturan susunan elektroda dipole-dipole, dengan spasi

elektroda 3 m, sedangkan N = 1 s/d 1

b. Arus searah (DC) diinjeksikan melalui sepasang elektroda A dan B.

c. Besarnya arus yang diinjeksikan diukur oleh Ampere-meter pada alat

resitivity-meter.

d. Beda potensial M dan N diukur oleh Volt-meter pada alat resitivity-meter.

2.2.4. Waktu Pengukuran

Waktu pengukuran dipole-dipole resistivity di lapangan, dilakukan mulai I

tanggal 24 Meil 2005 sampai dengan 29 April 2005.

2.3. PENGOLAHAN DATA

2.3.1. Kualitas Data

Data hasil pengukuran di GL-01 s/d GL-10 diperoleh data lapangan dengan

kualitas baik, hal ini terlihat dari data lapangan menunjukkan perubahan nilai

tahananjenis semu yang relatif halus (smooth).

2.3.2. Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pengolahan data adalah

PRODiP Ver. 1.1, yaitu program koreksi topografi pengukuran dipole-dipole resistivity.

2.3.3. Interpretasi Hasil Pengolahan Data

Dari hasil pengolahan data diperoleh penampang harga resitivitas semu untuk

masing-masing titik poros lintasan dari GL-01 s/d GL-10, kemudian dapat

diinterpretasikan jenis batuan yang terdeteksi, lihat Lampiran.

Page 12: PENYELIDIKAN MANGAN

ANALISA

Dari hasil interpretasi pengukuran dipole-dipole resistivity diperoleh gambaran

sebagai berikut:

1. Dari hasil pengukuran dipole-dipole resistivity di titik GL-01, GL-02, GL-04,

GL-05 dan GL-06 menunjukkan indikasi adanya mangan di . bawah

permukaan. Ketebalan lapisan mangan bervariasi dan tidak menerus.

2. Lapisan mangan terdapat di bawah lapisan batu pasir. Sedangkan lapisan

dibawah mangan diduga berupa batu lempung. Lokasi pengukuran

didominasi oleh batu pasir dan batu lempung.

3. Pada lokasi pengukuran di titik GL-03, GL-07 dan GL-09 tidak terdeteksi

adanya mangan sampai kedalaman sekitar 20 m dari permukaan. Batuan

yang terdeteksi hanya batu pasir dan batu lempung saja. Sedangkan pada

lokasi GL-08 dan GL-10 ditemukan adanya fracture batu pasir pada lapisan

atas.

BABIII

Page 13: PENYELIDIKAN MANGAN

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengukuran dipole-dipole resistivity

ini adalah :

1. Loaksi titik-titik GL-01, GL-02, GL-04, GL-05 dan GL-06 merupakan

lokasi yang prospek berdasarkan hasil interpretasi pengukuran dipole-

dipole resitivity.

2. Arah penyebaran mangan cenderung ke arah barat dan utara dari lokasi

penyelidikan.

BABIV

Page 14: PENYELIDIKAN MANGAN

LAMPIRAN :

HASIL INTERPRETASI PENGUKURAN

DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY

Page 15: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 16: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 17: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 18: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 19: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 20: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 21: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 22: PENYELIDIKAN MANGAN
Page 23: PENYELIDIKAN MANGAN