Laporan Spektrofotometri UV-VIS Penetapan Mangan
-
Upload
-adly-dany-decefive -
Category
Documents
-
view
4.499 -
download
25
Transcript of Laporan Spektrofotometri UV-VIS Penetapan Mangan
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 1
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Penentuan Kadar Mangan
Tangal praktilum :
A. Tujuan
1. Siswa mampu menetapkan kadar mangan dalam daun teh degan metode
spektrofotometri UV-VIS
2. Memahami setiap langkah metode penentuan kadar mangan dalam daun teh
dengan spektrofotometri UV-VIS
B. Prinsip
Dalam lingkungan basa (pH>9) ion-ion mangan dengan formaldoxime
membentuk warna merah bata, gangguan-ganguan Fe Co Ni dan Cu dihindarkan
dengan penambahan KCN, sebelumnya Fe3+ direduksi menjadi Fe2+ dengan metol. Karna
ion Fe(CN)6 akan berwarna kuning yang bisa mengganggu hasil analisis bila pengukuran
dilakukan pada λ 420nm, maka pengukuran dilaksanakan pada λ 515nm.
C. Dasar Teori
Pada spektrofotometri UV-VIS prinsipnya sama dengan koloimetri yaitu senyawa
yang akan diukur harus berwarna. Hanya jika pada kolorimetri mengandalkankepekaan
mata kita untuk menentukan konsentrasi, sedangkan pada spektrofotometri UV-VIS
menggunakan alat bernama spektrofotometer sebagai pengamatnya.
Dalam spektrofotometri UV-VIS kita mencari dahulu panjang gelombang
maksimal ( maks), yaitu panjang gelombang yang digunakan untuk mengukur intensitas
atau absorbansi larutan yang akan kita analisa. Menggunakan panjang maksimal akan
menghasilkan hasil yang lebih teliti, karena pada panjang maksimal sinar atau cahaya
akan ditransmisikan paling banyak oleh larutan yang ada dalam sel, sehingga perubahan
konsentrasi larutan sekecil apapun akan terdeteksi.
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 2
Berikut ini merupakan bagian proses spektrofotometri UV-VIS
a. Sumber cahaya yaitu suatu sumber radiasi cahaya yang kontinue.
b. Monokromator, ini merupakan peralatan optik untuk mengisolasi dari sumber sinar
kontinue yang mempunyai banyak panjang gelombang (polikromatis) menjadi
hanya satu panjang gelombang (monokromatik).
c. Sel atau tempat larutan contoh, umumnya berbahan gelas dan berbentuk silinder
atau kotak. Pada saat praktikum sinar yang melewati larutan sampel dan selnya
akan menyerap sinar datang tersebut, dan sisanya diteruskan kepada detektor,
semakin sedikit sinar yang diterima detektor semakin tinggi konsentrasi larutan
tersebut.
d. Detektor, berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur radiasi yang ditrasnmisikan
oleh sampel dan mengukur intensitas radiasi tersebut.
e. Rekorder (perekam). sinar listrik yang keluar dari detektor diterima pada sirkuit
potensiometer yang dapat langsung mengukur transmitan atau absorban.
D. Alat dan Bahan
1. Bahan atau Pereaksi
a. Formaldoksime
Timbang 1 g hidroksilamin HCl, larutkan dalam 40mL aquadest, tambahkan 1
mL formaldehid 35% dalam labu ukur 50mL, tanda bataskan dan homogenkan.
b. Larutan Sianida
Timbang 0,3125 g KCN, larutkan dalam aquades ke dalam labu ukur 250mL,
tambahkan 50mL larutan NH3, tanda bataskan dan homogenkan
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 3
c. Larutan pereduksi
Timbang 0,2g metol 0,25g natrium sulfit dan 1 g bisulfit, larutkan secara
berturut-turut ketiga zat tersebut dengan aquades ke dalam labu ukur 50mL,
tanda bataskan dan homogenkan
d. Larutan baku standar Mn 1000 ppm
Timbang 0,3073 g MnSO4.H2O larutkan dalam 100mL aquades pada labu takar.
e. Larutan baku standar Mn 100 ppm
Pipet 10mL larutan baku standar Mn 1000 ppm ke dalam labu takar 100mL
f. Larutan deret standar
Pipet 0mL, 2mL, 4mL, 6mL, 8mL, 10mL, dan 12mL larutan baku standar Mn 100
ppm ke dalam labu takar 100mL yang berbeda sehingga didapat rangkaian
larutan deret standar 0ppm, 2ppm, 4ppm, 6ppm, 8ppm, 10 ppm, dan 12ppm.
g. Larutan pereaksi campuran
Campurkan 200mL larutan sianida 25mL larutan pereduksi dan 25mL larutan
formaldoksine ke dalam gelas kimia 250mL
2. Peralatan
- Spektrofotometer UV-VIS
- Labu takar 100 mL
- Pipet seukuran
- Batang pengaduk
- Cawan porselen
- Kaki tiga
- Bunsen
- Shaker tabung
- Pipet tetes
- Kertas hisap
- Gelas kimia 250 mL
- Botol semprot
- Tabung reaksi
- Kuvet
- Neraca analitik
- Lumpang dan alu
E. Prosedur Praktikum
1. Persiapan Sampel
- Bersihkan sampel dari debu dengan lap, kapas ato tisu yang bersih
- Masukan ke dalam kantong kain
- Keringkan pada temperature 800C
- Gerus sampel dan masukan ke dalam botol sampel
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 4
2. Penentuan Kadar Air Sampel
- Panaskan cawan kosong pada suhu 1050C – 1100C, dinginkan dalam eksikator,
timbang dan konstankan
- Timbang 2 g sampel teh yang halus ke dalam cawan kosong konstan tadi
- Panaskan cawan dan sampel pada suhu 1050C – 1100C, dinginkan dalam
eksikator, timbang dan konstankan.
3. Pembuatan Larutan Sampel
- Timbang dengan teliti sebanyak 2g sampel teh yang telah di gerus
- Maukan ke dalam cawan porselen
- Abukan dalam furnace atau pembakar Bunsen pada temperatus 5250C sampai
tak tampak lagi partikel kehitaman
- Larutkan abu dalam HCl 4N sebanyak 4 mL
- Saring ke dalam labu takar 50mL dan bilas porselen ke dalam labu oleh
aquades.
- Tanda bataskan labu dengan aquades dan homogenkan
4. Pewarnaan dan Pengukuran Larutan Sampel
- Ambil 2 mL larutan sampel ke dalam tabung reaksi
- Tambahkan 10mL larutan pereaksi campuran
- Kocok dengan shaker tabung, diamkan selama 20 menit
- Ukur larutan sampel yang telah siap pada panjang gelombang 515nm
5. Perwarnaan dan Pangukuran Larutan Standar
- Pipet masing-masing 2 mL larutan deret standar 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12 ppm Mn ke
dalam 6 buah tabung reaksi yang berbeda.
- Tambahkan 10mL larutkan pereaksi campuran
- Kocok dengan shaker tabung, diamkan selama 20 menit
- Ukur larutan sampel yang telah siap pada panjang gelombang 515nm
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 5
6. Gambar Prosedur
- larutan sampel
- larutan deret standar
gerus daun teh abukan daun teh
ambil 2 g daun teh
halus tambah HCl
tanda bataskan
50mLdan
homogenkan
2mL
10mL pereaksi campuran
shaker
diamkan 20
menit dan ukur
pada λ 515nm
10mL
2mL 4mL 6mL 8mL 10mL 12mL 0mL
100mL 100mL 100mL 100mL 100mL 100mL 100mL
100mL Mn
1000ppm
ambil 2 mL ke dalam tabung berbeda serta tambahkan masing-masing 10 mL pereaksi campuran,
shaker semua tabung kemudian diamkan 20 menit, ukur semua larutan pada λ 515nm
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 6
F. Data Pengamatan Praktikum
1. Persiapan sampel
- Keadaan sampel awal adalah berupa daun teh kering yang kasar dan berwarna
coklat tua
- Setelah digerus dan di ayak sampel menjadi halus dan berwarna coklat tua
2. Penentuan kadar air sampel
Objek Penimbangan Bobot Bobot
Konstan (g) I (g) II (g)
cawan kosong 33,7810 33,7808 33,7809
cawan dan sampel konstan 35,2214 35,2214 35,2214
berat sampel 1,5502
3. Pewarnaan dan pengukuran larutan sampel
Perlakuan Hasil Perlakukan
larutan sampel awal Cairan tak berwarna
larutan pereaksi campuran awal Cairan tak berwarna
larutan sampel + larutan pereaksi campuran Cairan berwarna kecoklatan
mengocokan dalam shaker tabung Cairan menjadi keunguan
di diamkan selama 20 menit Cairan keunguan menjadi semakin tua
hasil absorbansi sampel 0,698
4. Pewarnaan dan pengukuran larutan deret standar
larutan derat standar setelah di tambah pereaksi campuran, dikocok
dan didiamkan 20 menit
konsentrasi hasil pengamatan warna absorbansi
0 ppm cairan tak berwarna 0,000 A
2 ppm larutan sangat sedikit sekali keunguan 0,025 A
4 ppm larutan sedikit sekali keunguan 0,075 A
6 ppm larutan sedikit keunguan 0,122 A
8 ppm larutan keunguan 0,198 A
10 ppm larutan keunguan 0,237 A
12 ppm larutan sangat keunguan 0,346 A
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 7
Berikut adalag keteragan perhitungan konsentrasi larutan deret standar :
0ppm (0 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
Mn 0 ppm
2ppm (2 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
V1 . ppm1 = V2 . ppm2
2 mL . 100 ppm = 100mL . ppm2
ppm2 = 2 ppm
4ppm (4 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
V1 . ppm1 = V2 . ppm2
4 mL . 100 ppm = 100mL . ppm2
ppm2 = 4 ppm
6ppm (6 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
V1 . ppm1 = V2 . ppm2
6 mL . 100 ppm = 100mL . ppm2
ppm2 = 6 ppm
8ppm (8 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
V1 . ppm1 = V2 . ppm2
8 mL . 100 ppm = 100mL . ppm2
ppm2 = 8 ppm
10ppm (10 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
V1 . ppm1 = V2 . ppm2
10 mL . 100 ppm = 100mL . ppm2
ppm2 = 10 ppm
12ppm (12 mL Mn 100 ppm dalam 100 mL)
V1 . ppm1 = V2 . ppm2
12 mL . 100 ppm = 100mL . ppm2
ppm2 = 12 ppm
G. Pengolahan Data
1. Kadar Air Sampel
Berat sampel basah : 1,5515 g
Berat cawan kosong konstan : 33,7809 g
Berat cawan dan sampel kering konstan : 35,2214 g
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 8
2. Konsentrasi Mn pada Larutan Sampel
Dari data pengamatan yang di dapat kita dapat mengetahui konsentrasi
mangan yang ada pada sampel yang diambil dari daun teh kering dengan
membandingkan absorbansi larutan deret dan sampel tadi. Data absorbansi yang
didapat pada larutan deret adalah :
no x y x2 xy
1 0 0,000 0 0,000
2 2 0,025 4 0,050
3 4 0,075 16 0,300
4 6 0,122 36 0,732
5 8 0,198 64 1,584
6 10 0,237 100 2,370
7 12 0,346 144 4,152
n = 7
Sedangkan absorbansi sampel adalah 0,698 A
Maka dapat dicari konsentrasi larutan sampel yang telah diketahui
absorbansinya (yaitu : 0,698 A) dengan menggunakan perhitungan dan data lanjutan
sebagai berikut :
x = 42 x2 = 364 n = 7
y = 1,003 xy = 9,188
y(sampel) = a + b.x
dimana, y(sampel) adalah absorbansi sampel, dan x adalah konsentrasi sampel (ppm)
b = a =
= =
= =
= =
y sampel =
=
=
= ppm
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 9
Absorbansi dan konsentrasi yang telah diketahui, maka dapat dibuat kurva
hubungan absorbansi larutan deret standar mangan dengan konsentrasinya.
3. Kadar Mn pada Sampel Kering
Kadar air : 7,08%
Berat total sampel : 2,0506 g
Mn yang terkandung : 25,8214 ppm (dalam larutan sampel 50mL)
H. Reaksi
0 0.025
0.075
0.122
0.198
0.237
0.346
0.0
0.1
0.1
0.2
0.2
0.3
0.3
0.4
0.4
0 2 4 6 8 10 12 14
abso
rban
si la
ruta
n (
A)
konsentrasi larutan (ppm)
larutan deret standar
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 10
I. Pembahasan
Pada awalnya mangan pada daun teh tidak dapat di analisa secara langsung
karena daun teh mengandung banyak bahan organic, sehingga perlu dilakukan
pembakaran yang bertujuan untuk menghilangkan semua bahan organic pada sampel
daun teh. Bahan organic yang terbakar akan menjadi H2O dan CO2 dan juga menjadi
partikel hitam.
Bahan organik → H2O + CO2
Hasil pembakaran yang berupa unsur-unsur logam dalam senyawanya dapat
dilarutkan dalam HCl termasuk Mn, maka dihasilkan ion Mn2+. Sedangkan ion-ion logam
pengganggu akan dikomplekskan oleh reagen pengkompleks sianida. Ion Mn2+ selanjutnya
diberiwarna oleh pereaksi formaldoxsime menjadi berwarna ungu setelah dikocok dan
didiamkan 20 menit.
Absorbansi sampel yang didapat adalah 0,698 A. Sehingga menurut perhitungan
didapatkan konsentrasi sampel larutan 50mL adalah 25,82 ppm. Setelah dibandingkan
dengan berat sampel maja di dapat kadar Mn pada daun teh kering adalah adalah
0,068%.
J. Kesimpulan
Spektrofotometri UV-VIS adalah analisis kuantitatif yang dilakukan dengan
melihat absorbansi sinar tampak dengan panjang gelombang tertentu. Pada penentuan
mangan dengan metode ini kita harus melepaskan ion Mn2+ pada sampel dari senyawa
organiknya. Ion Mn2+ yang diperoleh di beri warna oleh formaldoxsime menjadi berwarna
keunguan.
Warna ungu sampel akan menyerap gelombang pada λ 515 nm. Semakin pekat
kadar Mangan, semakin pekat warna keungunan yang ditampilkannya juga. Pada
praktikum yang telah dilakukan diperoleh konsentrasi Mangan pada sampel daun teh
adalah 25,82 ppm. Sedangkan persen kadar Mangan pada daun teh adalah 0,068%
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 11
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1991. Buku Ajar Vogel : Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Bagian
I. Jakarta: PT.Kalma Media Pusaka
Adam Wiryawan, dkk. 2008. Kimia Analitik Untuk SMK. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
SMKN 7 Bandung
Spektrofotometri UV-VIS | Penentuan Kadar Mangan Page 12
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Penentuan Kadar Mangan
Disusun Oleh :
Adli Azharuddin 10906863
Pogram Keahlian :
Analisis Kimia
PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 BANDUNG Jalan Soekarno-Hatta No.596 Bandung 40286 Telp/Fax. (022) 7563077
Web : www.smkn7bandung.sch.id E-mail : [email protected]
2011