APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN … · C. Spektrofotometri UV-Vis ... Hasil penetapan kadar...
Click here to load reader
Transcript of APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN … · C. Spektrofotometri UV-Vis ... Hasil penetapan kadar...
APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KALIBRASI MULTIVARIAT
UNTUK ANALISIS PARASETAMOL, GUAIFENESIN DAN
KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM SIRUP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Erfan Sriman Famarani Gulo
NIM : 118114147
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KALIBRASI MULTIVARIAT
UNTUK ANALISIS PARASETAMOL, GUAIFENESIN DAN
KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM SIRUP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Erfan Sriman Famarani Gulo
NIM : 118114147
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
“If you can run away and return, if you can fall asleep and wake up, if you're
broken, you should be able to put yourself back together” – Noragami.”
“No matter what anyone says...what you're about to
do...is right!” – Yato”
“You may face many disappointments. But don’t lose hope “ - Lailah
Gifty Akita, Pearls of Wisdom : Great Mind.
Karya kecil yang kupersembahkan kepada :
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Ayah dan Bunda yang tercinta, Fangato Gulö dan Afasari Dachi
Saudara-Saudariku yang kusayangi, Kakak Erni, Fandi dan Sri
Almamater Fakultas Farmasi Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga skripsi ini yang berjudul “Aplikasi Spektrofotometri UV dan Kalibrasi
Multivariat Untuk Senyawa Parasetamol, Guaifenesin dan Klorfeniramin
Maleat” dapat penulis selesaikan dengan baik.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihak-
pihak yang telah meluangkan waktu dan memberikan kontribusi yang besar, baik
dalam materi, dukungan, kritik dan saran kepada penulis. Untuk itu, dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan, ilmu,
dukungan serta waktu dan tenaga dalam memecahkan setiap masalah selama
proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.
3. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing
pendamping yang dengan penuh kesabaran memberikan dukungan, semangat,
solusi, kritik dan saran selama proses penelitian dan penyusunan naskah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Dosen penguji yang akan memberikan pengarahan, kritik dan saran kepada
penulis dalam menyelasikan naskah skripsi ini.
5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membantu penulis selama proses perkuliahan.
6. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan izin untuk
menggunakan fasilitas laboratorium untuk melaksanakan penelitian.
7. Balai besar POM di Yogyakarta yang telah memberikan informasi dan bantuan
mencari sumber bahan baku kerja dalam proses penelitian ini.
8. P.T. Combiphar Indonesia, yang telah memberikan baku parasetamol yang
sangat bermanfaat selama proses penelitian ini.
9. P.T. Konimex yang telah memberikan baku guaifenesin dan klorfeniramin maleat
yang sangat bermanfaat selama proses penelitian ini.
10. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
telah mendidik dan membantu penulis selama proses perkuliahan.
11. Mas Bimo, Mas Kethul, dan Mas Ottok selaku Laboran, Karyawan Laboratorium
Kimia Analisis Instrumental, dan Pengelola Gudang Laboratorium yang
membantu penulis selama proses penelitian.
12. Ayah, Bunda, saudara-saudariku tercinta yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan, kesabaran, semangat, harapan kepada penulis selama proses
penyusunan naskah skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Keponakanku yang kusayangi, Eca, Faiz dan Jeslyn atas doanya, yang selalu
menghibur dan mendukung penulis dalam menyelesaikan naskah skripsi ini.
14. Ade, Arif dan Jalaq sebagai sahabat dan rekan kerja yang telah memberikan
dukungan, kritik dan saran, meluangkan waktu dalam membantu penulis selama
proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.
15. Devina dan Sophia selaku rekan kerja yang telah berjuang bersama, memberikan
dukungan, kritik dan saran dalam proses penelitian skripsi ini.
16. Mbak Yola, Teguh, Yonas dan Tomi sebagai sahabat yang telah memberikan
solusi dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman FST B 2011 dan seluruh teman-teman angkatan 2011 atas
kekompakkan dan kebersamaan yang luar biasa.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang turut
membantu dalam penyelesaian naskah skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap, semoga
skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi acuan dalam
pengembangan ilmu kefarmasian.
Yogyakarta, Mei 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ....................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vi
PRAKATA ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
INTISARI .................................................................................................................. xix
ABSTRACT ................................................................................................................. xx
BAB I. PENGANTAR ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
C. Keaslian Penelitian ................................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................................... 6
A. Sirup ...................................................................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
B. Parasetamol, Guaifenesin, Klorfeniramin maleat ................................................. 7
1. Parasetamol ..................................................................................................... 7
2. Guaifenesin ..................................................................................................... 8
3. Klorfeniramin maleat ....................................................................................... 9
C. Spektrofotometri UV-Vis ...................................................................................... 9
D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV ...................................... 12
E. Kemometrika ....................................................................................................... 14
F. Validasi Metode Analisis .................................................................................... 16
1. Presisi ............................................................................................................ 16
2. Akurasi .......................................................................................................... 17
3. Selektivitas .................................................................................................... 18
G. Landasan Teori .................................................................................................... 18
H. Hipotesis ............................................................................................................. 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 21
B. Variabel Penelitian .............................................................................................. 21
1. Variabel Bebas ............................................................................................... 21
2. Variabel Tergantung ....................................................................................... 21
3. Variabel Pengacau .......................................................................................... 21
C. Defenisi Operasional ........................................................................................... 22
D. Bahan Penelitian ................................................................................................. 22
E. Alat Penelitian ..................................................................................................... 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
F. Tata Cara Penelitian ............................................................................................ 23
1. Scanning spektra standar ................................................................................ 23
2. Pemilihan Interval dan Panjang Gelombang .................................................. 23
3. Penyiapan Larutan set Kalibrasi ..................................................................... 24
4. Pembuatan Standar Adisi CTM ..................................................................... 25
5. Analisis Sampel .............................................................................................. 25
6. Analisis Statistik ............................................................................................ 26
7. Analisis Data Sampel ..................................................................................... 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 30
A. Analisis Senyawa Multikomponen ..................................................................... 30
B. Validasi Model Kalibrasi Multivariat Partial Least Square (PLS) .................... 37
C. Penetapan Kadar Sediaan Farmasi ...................................................................... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 48
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 50
LAMPIRAN ............................................................................................................... 53
BIOGRAFI ................................................................................................................. 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kriteria penerimaan nilai RSD ........................................................... 17
Tabel II. Nilai % recovery ................................................................................ 18
Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG)
dan klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi ................... 24
Tabel IV. Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set
yang mengandung parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) tanpa validasi silang (cross validation)
pada λ 220-310 nm ............................................................................. 34
Tabel V. Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set
yang mengandung parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) validasi silang (cross validation) pada λ
220-310 nm ......................................................................................... 38
Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari
hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang
(cross validation) pada λ 220-310 nm ................................................ 39
Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan
farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS ........ 45
Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan
farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS ........ 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam
sediaan farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS
............................................................................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur parasetamol ............................................................................ 7
Gambar 2. Struktur guaifenesin ............................................................................. 8
Gambar 3. Struktur klorfeniramin maleat .............................................................. 9
Gambar 4. Instrumentasi spektrofotometri UV double beam .............................. 11
Gambar 5. Overlay spektra UV parasetamol (PCT), guaifenesin (GG),
klorfeniramin maleat (CTM) dan spektra UV campuran ketiga
senyawa yang diukur pada λ 220-400 nm .......................................... 30
Gambar 6. Overlay spektra UV sampel sediaan farmasi (sirup) dan spektra UV
campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310 nm .......... 32
Gambar 7. Overlay spektra UV campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin
(GG) dan klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310
nm ....................................................................................................... 33
Gambar 8. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model
kalibrasi multivariat PLS parasetamol ................................................ 36
Gambar 9. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model
kalibrasi multivariat PLS guaifenesin ................................................ 36
Gambar 10. Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model
kalibrasi multivariat PLS klorfeniramin maleat ................................. 37
Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan
teknik leave-one-out ........................................................................... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan
teknik leave-one-out ........................................................................... 41
Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)
dengan teknik leave-one-out ............................................................... 41
Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya dan nilai
terhitung hasil validasi silang leave one-out ...................................... 42
Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya dan nilai
terhitung hasil validasi silang leave one-out ...................................... 42
Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya dan
nilai terhitung hasil validasi silang leave one-out .............................. 43
Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang
gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm ............... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sertifikat analisis baku parasetamol ................................................... 54
Lampiran 2. Sertifikat analisis baku guaifenesin .................................................... 55
Lampiran 3. Sertifikat analisis baku klorfeniramin maleat ..................................... 56
Lampiran 4. Data Penimbangan Standar Adisi Klorfeniramin maleat ................... 57
Lampiran 5. Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk
model PLS pada panjang gelombang 220 – 310 nm yang diukur
dengan interval pengukuran 2 nm ...................................................... 58
Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal ................................................................................................ 62
Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal ................................................................................................ 63
Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa
validasi internal .................................................................................. 64
Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal ................................................................................................ 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal ................................................................................................ 66
Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik
validasi internal .................................................................................. 67
Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol .............................. 68
Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin ............................... 69
Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat ................ 70
Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada
panjang gelombang 220 – 310 nm yang diukur dengan interval
pengukuran 2 nm ................................................................................ 71
Lampiran 16. Perhitungan kadar parasetamol pada sampel sirup menggunakan hasil
koefisien validasi silang ..................................................................... 73
Lampiran 17. Perhitungan kadar guaifenesin pada sampel sirup menggunakan hasil
koefisien validasi silang ..................................................................... 75
Lampiran 18. Perhitungan kadar klorfeniramin maleat pada sampel sirup
menggunakan hasil koefisien validasi silang ..................................... 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
INTISARI
Kebutuhan akan obat dengan zat aktif multikomponen semakin meningkat
dalam kalangan masyarakat, sehingga membutuhkan peningkatan pengawasan mutu
produk obat dalam menjamin keamanan dan khasiat yang dihasilkan. Berbagai
metode telah dikembangkan untuk penjaminan mutu produk obat, seperti metode
spektrofotometri. Akan tetapi, metode spektrofotometri tidak dapat digunakan dalam
analisis senyawa multikomponen, mengingat keterbatasan metode tersebut dalam
mengatasi overlapping spektra senyawa. Oleh karena itu, diperlukan suatu modifikasi
metode, yakni dengan mengkombinasikan kemometrika dan spektrofotometri,
sehingga masalah overlapping tersebut dapat teratasi.
Metode spektrofotometri yang dikombinasikan dengan kemometrika
kalibrasi multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam analisis sediaan
farmasi sampel sirup dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin
maleat. Evaluasi metode didasarkan pada nilai koefisien determinasi (R2), root mean
square error of calibration (RMSEC), dan root mean square error of calibration
validation (RMSECV).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sediaan farmasi sampel sirup
dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat menggunakan
metode kombinasi spektrofotometri dan kemometrika belum berhasil dilakukan.
Untuk model kalibrasi, diperoleh nilai R2 PCT 0,994, GG 0,999 dan CTM 0,999.
Nilai RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 dan CTM 0,078. Untuk model validasi,
diperoleh nilai R2 PCT 0,999, GG 0,999 dan CTM 0,998. Nilai RMSECV PCT 0,116,
GG 0,084 dan CTM 0,219.
KATA KUNCI : Spektrofotometri, kemometrika, partial least square.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRACT
The need of a drug with active ingredient multicomponent increasing in the
community, thus requiring an increase in the quality control of medicinal products in
ensuring the safety and efficacy of the resulting. Various methods have been
developed for quality assurance of drug products, such as spectrophotometric method.
However, the spectrophotometric method can not be used in the analysis of
multicomponent compound, given the limitations of the method to resolve
overlapping spectra of compounds. Therefore, we need a modification of the method,
by combining chemometrics and spectrophotometry, so that the overlapping issue can
be resolved.
Spectrophotometric method combined with chemometrics multivariate
calibration partial least square (PLS) was used in the analysis of pharmaceutical syrup
samples with the composition of paracetamol, guaifenesin and chlorpheniramine
maleate. Evaluation methods are based on the coefficient of determination (R2), root
mean square error of calibration (RMSEC), and root mean square error of calibration
validation (RMSECV).
The results showed that the analysis of pharmaceutical syrup samples with
the composition of paracetamol, guaifenesin and chlorpheniramine maleate using a
combination of spectrophotometric and chemometrics method was unsuccessful. For
the calibration models, the value of R2 PCT 0,994, GG 0,999 and CTM 0,999. Value
RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 and CTM 0,078. For the model of validation, the
value of R2 PCT 0,999, GG 0,999 and CTM 0,998. Value RMSECV PCT 0,116, GG
0,084 and CTM 0,219.
Keyword : Spectrophotometric, chemometrics, partial least square
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dewasa ini, obat merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang dalam takaran tertentu dan dengan
penggunaan yang tepat dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit,
menyembuhkan penyakit atau memelihara kesehatan. Hal tersebut selaras dengan
kecenderungan masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri (self medication)
sebelum mendapat pertolongan tenaga medis, khususnya pada penyakit yang
tergolong ringan seperti pilek, batuk, deman, dan sebagainya (Shankar et al., 2002).
Seiring dengan berkembangnya dunia industri farmasi yang memproduksi
obat-obat influenza dalam berbagai merek dagang, yang mana setiap komposisi dalam
proses produksi produk sediaan farmasi yang kurang lebih sama. Peningkatan
produksi sediaan farmasi ini perlu diimbangi dengan peningkatan dalam hal
pengawasan mutu, sehingga setiap produk yang beredar tersebut dapat
dipertanggungjawabkan keamanan dan khasiatnya. Adapun hal yang berkaitan
langsung dengan kedua hal tersebut adalah kandungan bahan aktif dalam sediaan
obat. Kombinasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering digunakan
sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang hampir
seluruh orang pernah mengalaminya (Hardman et al., 1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam dunia industri farmasi, proses penjaminan mutu yang cepat dan
handal mutlak diperlukan. Oleh karena itu, kebutuhan suatu metode analisis yang
cepat dan memenuhi persyaratan kesahihan suatu metode yang dapat menunjang hal
tersebut sangat tinggi. Spektrofotometer UV merupakan salah satu metode yang
sederhana, cepat dan lazim digunakan dalam laboratorium industri farmasi untuk
analisis suatu sediaan obat. Hanya saja, spektrofotometri UV biasanya digunakan
dalam analisis sediaan obat dengan zat aktif tunggal. Penggunaan instrumen
spektrofotometer UV dalam analisis sediaan obat multikomponen sangat sulit
dilakukan, mengingat permasalahan spektra yang tumpang-tindih antar komponen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pengolahan data secara statistik
yakni menggunakan metode kalibrasi multivariat “kemometrika”. Kombinasi metode
spektrofotometri UV dengan kalibrasi multivariat dapat digunakan dalam
menganalisis senyawa multikomponen yang memiliki spektra UV overlapping
(Danzer et al, 2004).
Metode kemometrika yang paling sering dikombinasikan dengan
spektrofotometri UV adalah metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS).
Kalibrasi multivariat PLS merupakan metode yang menggunakan suatu kombinasi
linier dari variabel prediktor daripada menggunakan variabel biasa. Pemilihan metode
kalibrasi multivariat partial least square (PLS) didasarkan pada kelebihan metode ini
yang mampu memprediksi dengan cara yang lebih baik ketika terdapat spektra yang
tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al., 2009). Kombinasi kedua metode ini
diharapkan mampu untuk menganalisis senyawa multikomponen parasetamol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sirup farmasi, sehingga metode
ini diharapkan dapat diaplikasikan secara rutin oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,
maka dapat diuraikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan teknik
kemometrika kalibrasi multivariat PLS untuk analisis sediaan sampel sirup
dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat merupakan
metode yang valid?
b. Apakah kombinasi metode spektroskopi UV dengan teknik kalibrasi multivariat
PLS tanpa proses pemisahan dapat digunakan untuk menetapkan kadar
parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat dalam sirup?
2. Keaslian Penelitian
Hasil penelusuran publikasi-publikasi ilmiah menunjukkan bahwa analisis
campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan dalam
sediaan sampel sirup secara spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan
kemometrika kalibrasi multivariat belum pernah dilaporkan. Beberapa penelitian
yang telah berhasil menetapkan kadar senyawa multikomponen dengan metode
kalibrasi multivariat PLS adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
a. Kombinasi spektrofotometri UV dan kalibrasi multivariat untuk analisis
parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan tablet secara
simultan tanpa tahap pemisahan oleh Yani Ardiyanti (2014).
b. Penetapan kadar parasetamol, ibuprofen, dan kafein secara simultan dengan
kombinasi spektrofotometri UV dan pendekatan kalibrasi multivariat oleh
Khosayand et al., (2008).
3. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:
a. Manfaat Metodologis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah tentang
penggunaan metode spektroskopi UV yang dikombinasikan dengan
teknik kalibrasi multivariat dalam analisis kadar parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat sediaan sampel sirup.
b. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi ilmiah
mengenai validasi metode penetapan kadar sampel sirup dengan
komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam
sediaan farmasi secara spektrofotometri UV–Vis.
c. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan
kadar campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat
dalam sampel sirup yang beredar di pasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
spektrofotometri UV untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup secara langsung tanpa melakukan
pemisahan terlebih dahulu. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui validitas metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan
dengan teknik kalibrasi multivariat PLS untuk analisis campuran
parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan
dalam sediaan sirup.
2. Menetapkan kadar sediaan sampel sirup parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat dengan metode spektrofotometri UV yang
digabungkan dengan teknik kalibrasi multivariat PLS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sirup
Sirup adalah larutan oral yang merupakan sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral, mengandung sukrosa (tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari
66,0 %) atau gula lain kadar tinggi dengan atau tanpa bahan pengaroma, atau pewarna
yang larut dalam air atau campuran kosolven-air (Anonim, 1979; Anonim, 1995).
Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat-zat
obat (bahan aktif) dinamakan pembawa. Sirup dimaksudkan pembawa yang
memberikan rasa enak pada zat obat yang ditambahkan kemudian, baik dalam
peracikan resep atau dalam pembuatan formula standar. Sedangkan sirup obat adalah
sirup yang mengandung bahan terapeutik atau bahan obat (Ansel, 1989).
Kandungan sakarosa dalam sirup terletak antara 50 sampai 65 %, akan tetapi
umumnya terletak antara 60 sampai 65 %. Dalam larutan gula yang jenuh (kira-kira
66%) tidak memungkinkan pembentukan jamur karena dengan larutan berkonsentrasi
tinggi, air yang penting untuk perkembangan jamur ditarik melalui osmosis. Atas
dasar ini sediaan dengan sukrosa berkonsentrasi tinggi dinilai lebih baik. Meskipun
demikian harus diperhatikan, bahwa dengan meningkatnya kandungan gula dari sirup
dapat menyebabkan berkurangnya kelarutan bahan obat tertentu (Voight, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Parasetamol, Guaifenesin, Klorfeniramin maleat
Parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering dijumpai dalam
sediaan farmasi untuk mengatasi batuk dan pilek. Kebanyakan batuk dan pilek
disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Penyakit
ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun masyarakat memilih untuk
mengkonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala yang timbul. Obat-obatan ini
dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter (Over the Counter/OTC)
(Blenkinsoop et al., 2009).
Obat batuk dan pilek merupakan salah satu segmen terbesar obat OTC.
Dengan adanya peningkatan kebutuhan obat batuk dan pilek, maka mendorong
kompetisi perusahaan-perusahaan farmasi untuk memproduksi obat-obatan tersebut.
Dengan demikian diperlukan pula metode analisis yang cepat, handal dan sederhana
untuk menganalisis obat-obat batuk dan pilek multikomponen tersebut (Sawant dan
Borkar, 2012).
1. Parasetamol
Parasetamol (PCT) (Gambar 1) dengan rumus kimia C8H9NO2 (BM 151,2)
berbentuk kristal atau serbuk berkristal, sedikit larut dalam air dingin, lebih larut
dalam air panas; larut dalam etanol, metanol, dimetilformamid, etilen diklorid, aseton,
dan etil asetat; sangat sedikit larut dalam kloroform; sedikit larut dalam eter; praktis
tidak larut dalam petroleum eter, pentane, dan benzen. Spektrum UV parasetamol
pada larutan asam mempunyai panjang gelombang maksimal di sekitar 245 nm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dengan nilai 𝐴1𝑐𝑚1%
= 688, pada larutan alkali 257 nm (𝐴1𝑐𝑚1%
= 715) (Moffat et al.,
2004).
Gambar 1. Struktur Parasetamol
2. Guaifenesin
Guaifenesin (GG) (Gambar 2) dengan rumus kimia C10H14O4 (BM 198,2)
berbentuk kristal putih atau sedikit kristal abu-abu atau agregrat yang berbentuk
kristal. Kelarutan guaifenesin adalah 1 g dalam 33 mL air, 1 g dalam 11 mL etanol, 1
g dalam 11 mL kloroform, 1 g dalam 100 mL eter, larut dalam gliserol dan propilen
glikol, sebagian larut dalam benzen, praktis tidak larut dalam petroleum eter.
Spektrum UV guaifenesin pada larutan asam mempunyai panjang gelombang
maksimal di sekitar 273 nm dengan nilai 𝐴1𝑐𝑚1%
= 125 (Moffat et al., 2004).
Gambar 2. Struktur Guaifenesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Klorfeniramin Maleat
Klorfeniramin maleat (CTM) (Gambar 3) dengan rumus kimia C16H19CIN2,
C4H4O4 (BM 390,9) berbentuk serbuk kristal putih, larut 1 mg/mL dalam 300 mL
ethanol, 1 mg/mL dalam 240 mL Kloroform, 1 mg/mL dalam 160 mL air, 1 mg/mL
dalam 130 mL metanol, sukar larut dalam benzen dan eter. Klorfeniramin maleat
memiliki absorbansi pada panjang gelombang 265 nm dalam pelarut asam dengan
nilai 𝐴1𝑐𝑚1%
= 302, dan pada panjang gelombang 262 nm pada pelarut basa dengan nilai
𝐴1𝑐𝑚1%
= 205 (Moffat et al., 2004).
Gambar 3. Struktur Klorfeniramin Maleat
C. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ultraviolet-visibel (UV-Vis) adalah salah satu teknik
analisis fisika-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik pada daerah panjang gelombang 190-380 nm (UV) atau 380-
780 nm (Vis) (Mulja dan Suharman, 1995).
Spektrofotometri UV adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasi
elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
gelombang (λ) 190-380 nm (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,
1995).
Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis berdasarkan interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan atom, ion, atau molekul. Serapan atom menyebabkan
peralihan atau transisi elektronik, yaitu peningkatan energi elektron dari keadaan
dasar (ground state) ke satu atau lebih tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi
(excited state). Transisi terjadi jika energi yang dihasilkan oleh radiasi sama dengan
energi yang diperlukan untuk melakukan transisi (Watson, 2003).
Pada umumnya prinsip kerja spektrofotometri adalah berdasarkan atas
interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi. Materi dapat berupa atom, ion
atau molekul, sedangkan radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi
yang ditransmisikan dalam ruang kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Interaksi radiasi
elektromagnetik dengan bahan yaitu bila cahaya jatuh pada senyawa maka sebagian
dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai struktur dari molekul. Setiap
senyawa mempunyai tingkatan tenaga yang spesifik.
Semua molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik di daerah UV-Vis
karena memiliki elektron sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Sementara panjang gelombang yang menunjukkan
terjadinya serapan tergantung pada kuat lemahnya ikatan elektron dalam molekul
(Day and Underwood, 1986).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Spektrofotometer double beam (Gambar 4) merupakan pengembangan dari
spektrofotometer single beam karena keterbatasan yang dimiliki oleh
spektrofotometer single beam.
Gambar 4. Instrumentasi spektrofotometri UV double beam
Spektrofotometer double beam memiliki dua sinar yang dibentuk oleh
potongan cermin yang digunakan untuk memecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blanko dan sinar kedua melewati sampel. Dengan dilakukannya sistem ini
maka spektrofotometer double beam dapat mengkoreksi perubahan respon absorbansi
akibat perbedaan intensitas cahaya, fluktuasi pada kelistrikan instrumen dan
absorbansi blanko (Haven et al., 1994).
Penyerapan (absorpsi) sinar UV dan sinar tampak umumnya dihasilkan oleh
eksitasi elektron-elektron ikatan, sehingga panjang gelombang pita yang menyerap
dapat dihubungkan dengan ikatan yang ada dalam suatu molekul. Dalam
spektrofotometer UV-Vis, suatu radiasi dikenakan pada larutan (sampel) dan
intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh
sampel ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang diserap. Serapan terjadi jika radiasi/foton yang mengenai sampel memiliki
energi yang sama dengan energi yang diperlukan untuk perubahan tenaga. Kekuatan
radiasi dapat mengalami penurunan dengan adanya penghamburan dan pemantulan
cahaya (Rohman, 2012).
Kesalahan dalam pengukuran menggunakan spektrofotometer dapat
ditimbulkan oleh beberapa hal, antara lain: adanya bekas jari yang menempel pada
dinding kuvet, adanya gelembung gas atau partikel yang tidak larut yang berada
dalam jalan optis, stabilitas sampel serta konsentrasi analit. Untuk meminimalkan
kesalahan tersebut salah satunya dengan cara mengendalikan konsentrasi analit
sehingga didapatkan nilai serapan antara 0,2-0,8. Persentase kesalahan analisis yang
dihasilkan pada pembacaan serapan 0,2-0,8 yang masih dapat diterima yaitu sebesar
0,5-1 % (Mulja dan Suharman, 1995).
D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu metode pengukuran
berdasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik dengan sampel di daerah panjang
gelombang 200-800 nm. Berbagai publikasi telah melaporkan analisis parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara spektrofotometri UV-Vis, dalam
campuran dengan obat lain, terutama dihubungkan dengan perkembangan perangkat
lunak kemometrika (Khosayand, 2008).
Khosayand et al. (2008) telah berhasil menetapkan kandungan parasetamol,
ibuprofen dan kafein dalam sediaan farmasi kapsul secara bersama-sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menggunakan spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kemometrika
kalibrasi multivariat PLS dan principal component-artificial neural network.
Yani Ardiyanti (2014) telah berhasil melakukan analisis penetapan
kandungan parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan
dengan menggunakan metode kombinasi antara spektrofotometri UV dan
kemometrika kalibrasi multivariat PLS dalam sediaan tablet. Hasil uji yang
didapatkan untuk parasetamol 639,38 mg/tab ± 0,82, guaifenesin 102,61 mg/tab ±
1,45 dan klorfeniramin maleat 1,98 mg/tab ± 2,64.
Penggunaan kalibrasi multivariat-spektrofotometri UV telah dilaporkan
untuk analisis parasetamol, difenhidramin serta fenilpropanolamin, yang mana
parasetamol adalah komponen dalam jumlah banyak, sementara dua lainnya dalam
jumlah sedikit. Analisis campuran ini dapat dilakukan tanpa pemisahan terlebih
dahulu dengan kalibrasi multivariat PLS terhadap spektra campuran ketiganya.
Meskipun rasio molaritas parasetamol dengan lainnya adalah 38 : 1 (dengan
difenhidramin) dan 25 : 1 (dengan fenilpropanolamin), akan tetapi keduanya dapat
dianalisis dengan akurasi dan presisi yang baik tanpa adanya gangguan dari bahan
tambahan tablet (Goicoechea dan Olivieri, 1999). Peneliti ini juga melaporkan bahwa
penggunaan CLS kurang memuaskan karena rendahnya nilai absorbansi komponen-
komponen minor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
E. Kemometrika
Menurut International Chemometrics Society, kemometrika adalah ilmu
pengetahuan yang menghubungkan pengukuran yang dibuat pada suatu proses atau
sistem kimiawi melalui penggunaan ilmu matematika dan metode statistik. Dari sini
dapat diketahui bahwa ilmu matematika dan statistika mendukung pemahaman
kemometrika. Kemometrika dikenalkan ke dalam spektroskopi untuk meningkatkan
kualitas data yang diperoleh. Meskipun pada awal penggunaannya hanya untuk
mengolah data spektra, akan tetapi saat ini kemometrika memungkinkan untuk
memperlakukan sejumlah besar informasi yang berasal dari konsentrasi komponen
sampel dalam jangka waktu yang cepat (Rohman, 2014).
Metode kemometrika telah dikenalkan dan digunakan secara luas dalam
bidang analisis obat seperti kalibrasi multivariat dan analisis pengelompokkan seperti
principle component analysis dan discriminant analysis (Massart and Buydens,
1988). Kalibrasi multivariat merupakan teknik yang paling sering digunakan terutama
untuk analisis multi-komponen (Miller and Miller, 2010).
Diantara jenis kalibrasi multivariat, teknik kalibrasi classical least squares
(CLS), stepwise multiple linear regression (SMLR), principle component regression
(PCR) dan partial least squares (PLS) merupakan jenis yang paling sering
digunakan. Kalibrasi PCR merupakan analisis faktor yang mana hanya spektra yang
tidak memberi ko-linieritas yang digunakan dalam kalibrasi. PCR mengaplikasikan
teknik multivariat analisis komponen utama atau principal component analysis (Che
Man et al., 2010). Sementara itu, kalibrasi PLS merupakan jenis regresi yang dihitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dengan algoritma kuadrat terkecil yang menghubungkan antara dua matriks, data
spectra pada matriks X dan nilai referens pada matriks Y. PLS sering digunakan
dalam spektroskopi untuk mengekstrak informasi spektra yang mengandung puncak-
puncak yang tumpang suh, adanya pengganggu, serta adanya derau (noise) dari
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data (Syahariza et al., 2005).
Teknik kalibrasi PCR dan PLS dilakukan dalam 3 tahap yaitu : (1) kalibrasi;
(2) validasi; dan (3) analisis sampel yang tidak diketahui (Osborne et al., 1997).
Secara umum, kalibrasi multivariat mempunyai tahap kalibrasi yang diikuti validasi
(dengan validasi sampel secara terpisah atau dengan validasi silang tengan teknik
leave one out) dan tahap prediksi (sampel baru). Jika hasil tahap kalibrasi dan validasi
yang digunakan memenuhi kriteria (korelasi yang tinggi, kesalahan yang kecil) maka
model yang dikembangkan selanjutnya digunakan untuk mengestimasi konsentrasi
campuran dari sampel yang belum diketahui konsentrasinya.
Kalibrasi PLS dievaluasi dengan menggunakan root mean square error of
calibration (RMSEC) dan koefisien determinasi (R2). Selanjutnya model PLS
diujisilangkan menggunakan teknik “leave one out”. Dalam teknik ini, salah satu
sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa sampel yang ada digunakan
untuk pemodelan dengan PLS. Sampel yang dihilangkan selanjutnya dihitung dengan
model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan berulang kali,
menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan harga R2 yang
sesuai dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
F. Validasi Metode Analisis
Danzer et al. (2004) menuliskan bahwa kalibrasi di dalam analisis kimia
mengacu pada hubungan antara jumlah atau kadar sampel x = fs (Q) dan fungsi
terukur y = f(z) yang bisa berupa spektrum, kromatogram atau yang lain. Kehandalan
analisis multikomponen harus divalidasi sesuai dengan kriteria yang umum yaitu
selektivitas, akurasi dan presisi, selanjutnya dapat dihitung nilai kritis multivariat dan
batas deteksi. Dalam kalibrasi multivariat, harus dihindari kolinieritas variabel yang
disebabkan oleh konsentrasi sampel kalibrasi.
1. Presisi
Ketidakpastian kalibrasi dan prediksi kadar yang tidak diketahui dihitung
dengan root mean standard error of calibration (RMSEC) dan root mean square
error of cross validation (RMSECV) dengan persamaan dibawah ini :
RMSEC = ŝ𝑐𝑎𝑙 = (𝑦𝑖
𝑐𝑎�煜𝑐 − 𝑦𝑖
𝑡𝑟𝑢𝑒 ,𝑐𝑠 )2n
i=1
𝑛 (1)
RMSECV = ŝ𝑝𝑟𝑒𝑑 = (𝑦𝑖
𝑐𝑎𝑙𝑐 − 𝑦𝑖
𝑡𝑟𝑢𝑒 ,𝑡𝑠 )2n
i=1
𝑛 (2)
yi(true, cs)
adalah kadar aktual sampel kalibrasi, yi(true, ts)
adalah kadar aktual
sampel validasi dan yi(calc)
adalah kadar prediksi sampel. Parameter lain untuk
mengukur presisi kalibrasi multivariat adalah nilai predictive residual error sum
of squares (PRESS), yang dihitung dengan persamaan berikut :
𝑃𝑅𝐸𝑆𝑆 = 𝑠𝑟𝑒𝑠2 = 𝑒𝑖
2𝑛𝑖=1 = (𝑦𝑖
𝑐𝑎𝑙𝑐 − 𝑦�䟒
�〱𝑟𝑢𝑒 )2𝑛
𝑖=1 (3)
PRESS dihitung seperti menghitung SEP dengan menggunakan sampel validasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Kriteria presisi diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif
atau koefisien variasi 2% atau kurang untuk kadar analit 100%. Kriteria tersebut
sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah
sampel, dan kondisi laboratorium seperti pada Tabel I.
Tabel I. Kriteria penerimaan nilai RSD (Horwitz cit. Gonzales, Herrador, and
Asuero, 2010).
Analit % Fraksi analit Konsentrasi
analit Nilai RSD (%)
100 1 100% 2
10 10-1
10% 2,8
1 10-2
1% 4
0,1 10-3
0,10% 5,7
0,01 10-4
100 ppm 8
0,001 10-5
10 ppm 11,3
0,0001 10-6
1 ppm 16
0,00001 10-7
100 ppb 22,6
0,000001 10-8
10 ppb 32
0,0000001 10-9
1 ppb 45,3
2. Akurasi
Ada tidaknya suatu kesalahan sistematik dapat diketahui dari fungsi
recovery. Kadar yang diprediksi model (ĉ) dibandingkan dengan kadar actual
sampel validasi (c) dengan persamaan regresi sebagai berikut :
ĉ=α + βc (4)
Koefisien regresi ideal adalah jika nilai α = 0 dan β = 1 (Danzer et al., 2004).
Akurasi dinyatakan sebagai persen kembali analit yang ditambahkan, nilai
kecermatan dapat dinyatakan dengan persen perolehan kembali (% recovery).
Batasan nilai akurasi dapat dilihat pada Tabel II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel II. Nilai % recovery sebagai fungsi dari nilai konsentrasi analit dalam
matriks sampel (Wood, 1998)
Analit pada matrix sampel (%) Recovery yang diterima (%)
100 98 – 102
>10 98 – 102
>1 97 – 103
>0,1 95 – 105
0,01 90 – 107
0,001 90 – 107
0,0001 (1 ppm) 80 – 110
100 ppb 80 – 110
10 ppb 60 – 115
1 ppb 40 – 120
3. Selektivitas
Secara umum, selektivitas sistem multikomponen dapat ditetapkan secara
kualitatif dan kuantitatif. Dalam kalibrasi multivariat, selektivitas biasanya
dihitung dengan condition number. Namun condition number tidak
memperhitungkan kadar masing-masing komponen dan hanya memberikan
batasan besarnya kesalahan yang diperbolehkan (Danzer et al., 2004).
G. Landasan Teori
Kombinasi senyawa obat parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat
sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek,
penyakit yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya. Indikasi obat tersebut
adalah sebagai analgesik, antipiretik, ekspektoran dan antihistamin (Hardman et al.,
1996).
Ketiga zat aktif tersebut mempunyai sifat kelarutan yang mirip. Parasetamol
larut dalam air dan mudah larut didalam etanol. Guaifenesin larut dalam air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Klorfeniramin maleat
sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam
kloroform. Parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat masing-masing dapat
ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Spektrum UV
parasetamol dalam larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 245 nm dan
serapan maksimum dalam larutan basa pada 257 nm. Spektrum UV guaifenesin
dalam larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 273 nm. Spektrum UV
klorfeniramin maleat dalam larutan asam memiliki serapan maksimum pada 265 nm,
dan serapan maksimum dalam larutan basa pada 262 nm. Serapan maksimum ketiga
zat aktif tersebut berada dalam range panjang gelombang yang berdekatan, yang
menyebabkan spektrum serapan ketiga senyawa tersebut tumpang tindih. Untuk itu,
metode analisis spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan kemometrika
kalibrasi multivariat dapat digunakan sebagai metode analisis untuk ketiga senyawa
yang tumpang tindih tersebut.
Proses penetapan kadar secara simultan dari dua atau lebih kombinasi
senyawa obat multikomponen yang mengkombinasikan metode analisis
spektrofotometri UV dengan kemometrika kalibrasi multivariat dikategorikan
berhasil apabila nilai koefisien determinasi (R2) hubungan antara kadar sebenarnya
dengan kadar terprediksi >0,99, dan RMSECV (root mean square error of cross
validation) yang dihasilkan kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
H. Hipotesis
1. Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi
multivariat dapat digunakan untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin
dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup.
2. Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi
multivariat dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar parasetamol, guaifenesin
dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian noneksperimental dengan rancangan
penelitian deskriptif. Jenis penelitian noneksperimental karena subyek penelitian
tidak diberi perlakuan. Rancangan penelitian bersifat deskriptif karena peneliti hanya
mendeskripsikan keadaan yang ada.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas penelitian ini adalah variasi konsentrasi larutan campuran
senyawa parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.
2. Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah konsentrasi sampel larutan
parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.
3. Variabel Pengacau
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kemurnian standar
analisis parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat yang digunakan, kualitas
pelarut yang digunakan dan kontaminasi dari alat gelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Defenisi Operasional
1. R2 atau R-sq merupakan koefisien determinasi yang menggambarkan
kemampuan nilai konsentrasi sebenarnya dalam menjelaskan hubungan terhadap
nilai terhitung.
2. RMSE (root mean square of error) merupakan standar deviasi dari sebuah
pemodelan yang menjelaskan seberapa mungkin suatu model kalibrasi
melakukan kesalahan saat memprediksikan sampel.
3. PRESS (predicted error sum of square) merupakan nilai kesalahan yang
dilakukan saat prediksi sampel oleh model kalibrasi dalam proses cross-
validation dengan teknik leave-one-out.
D. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kerja
parasetamol yang diperoleh dari PT. Combiphar Indonesia, baku guaifenesin dan
klorfeniramin maleat yang diperoleh dari PT. Konimex dengan Certificate of Analysis
(sebagaimana dalam lampiran 1-3), akuades, metanol teknis, sediaan sirup dengan
merk paten produksi perusahaan farmasi Indonesia dibeli dari apotek di Yogyakarta.
Komposisi zat aktif dalam sampel sediaan farmasi sirup terdiri atas parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat, dan kertas saring.
E. Alat Penelitian
Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu) tipe UV-1800 dengan kuvet kwarsa
merk Hellma, alat sonikasi, timbangan analitik (Ohauss) tipe PAJ1003 dengan
kepekaan 0,1 mg (maksimal 120 gram, minimal 0,001 gram), pipet mikro dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
skala 20-200 µL dan 100-1000 µL merk Socorex®, pipet volum dengan ukuran 1
mL, 2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL, serta gelas-gelas yang lazim digunakan dalam
laboratorium analisis kimia yang terdapat di laboratorium di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
F. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini merupakan proses penetapan kadar parasetamol, guaifenesin
dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup dengan metode kombinasi
spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat tanpa tahap pemisahan. Analisis secara
spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat dilakukan dengan cara:
1. Scanning spektra standar
Scanning standar dilakukan dengan membuat standar parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat dengan konsentrasi 5 µg/mL dan dilakukan
scanning spketra pada panjang gelombang 220-400 nm.
2. Pemilihan interval dan panjang gelombang pengukuran untuk set kalibrasi
a. Dilakukan pengamatan spektra dari hasil pengukuran campuran standar
parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Kemudian dipilih rentang
panjang gelombang saat campuran senyawa mulai memberikan serapan sampai
campuran memberikan serapan mendekati nilai 0.
b. Rentang panjang gelombang yang dipilih adalah 220-310 nm. Interval
pengukuran yang dipilih adalah 2 nm agar diperoleh data pengamatan dalam
jumlah yang cukup untuk dapat menggambarkan hubungan variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Penyiapan larutan set kalibrasi
a. Standar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat masing-masing
ditimbang seksama 50 mg, dimasukkan dalam labu takar 100 mL, dilarutkan
dengan pelarut akuades, disonikasi selama 15 menit, dan ditambahkan dengan
pelarut sampai batas tanda.
b. Dibuat 20 larutan model kalibrasi dengan cara setiap larutan standar intermediet
dipipet sejumlah tertentu, dimasukkan dalam labu takar 10 mL dan diencerkan
dengan pelarut akuades hingga diperoleh kadar sesuai Tabel III untuk set
kalibrasi.
Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi.
No PCT
(µg/mL)
GG
(µg/mL)
CTM
(µg/mL) No
PCT
(µg/mL)
GG
(µg/mL)
CTM
(µg/mL)
1 5,0 3,0 9,0 11 13,0 11,0 14,0
2 12,0 11,0 13,0 12 4,0 19,0 6,0
3 10,0 15,0 10,0 13 6,0 8,0 8,0
4 15,0 12,0 20,0 14 4,0 5,0 7,0
5 11,0 11,0 8,0 15 13,0 8,0 14,0
6 6,0 7,0 20,0 16 9,0 7,0 2,0
7 8,0 17,0 10,0 17 3,0 16,0 7,0
8 8,0 6,0 15,0 18 8,0 5,0 6,0
9 10,0 16,0 3,0 19 2,0 17,0 16,0
10 15,0 17,0 8,0 20 2,0 6,0 15,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4. Pembuatan Standar Adisi CTM
a. Ditimbang seksama 50 mg baku CTM, dimasukkan dalam labu takar 50 mL dan
dilarutkan dengan sebagian pelarut akuades, diultrasonikasi selama 15 menit,
kemudian ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas tanda.
b. Dari larutan (a) tersebut, dipipet sebanyak 5 mL, dimasukkan dalam labu takar
50 mL, kemudian di tambahkan dengan pelarut sampai batas tanda.
5. Analisis Sampel
a. Sediaan sampel sirup dipipet 5 mL, yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG
dan 1 mg CTM, dimasukan ke dalam labu takar 50 mL, lalu dilarutkan dalam
sebagian pelarut akuades, diultrasonikasi selama 15 menit, kemudian
ditambahkan akuades sampai batas tanda.
b. Dari larutan (5a) tersebut, sejumlah 5 mL larutan diambil dan dimasukkan ke
dalam labu takar 25 mL, kemudian diencerkan dengan pelarut akuades sampai
batas tanda.
c. Dari larutan (5b) tersebut, sejumlah 1 mL larutan diambil, lalu dimasukkan ke
dalam labu takar 10 mL, dan ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas
tanda.
d. Dilakukan scanning dari larutan tersebut pada panjang gelombang 220-310 nm
dengan interval pengukuran sebesar 2 nm.
e. Dilakukan penetapan kadar PCT, GG dan CTM sebanyak 6 kali replikasi, dimana
5 replikasi (replikasi 2 sampai replikasi 6) dilakukan adisi dengan menggunakan
baku ctm, dengan menambahkan secara bertingkat masing-masing 1 mL, 2 mL, 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mL, 4 mL dan 5 mL. Kadar dihitung dengan metode kalibrasi multivariat partial
least square (PLS).
6. Analisis Statistik Kalibrasi Multivariat PLS
a. Model Kalibrasi Multivariat PLS
1. Data konsentrasi dan absorbansi kelompok larutan kalibrasi yang disajikan
dalam kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel dipindahkan ke dalam
kertas kerja Minitab® 16 (trial).
2. Pengolahan data statistik partial least square (PLS) dipilih dengan
menggunakan pilihan Stat pada panel kerja Minitab 16, kemudian dipilih
regression partial least square.
3. Setelah muncul jendela baru dari program Minitab® 16, dilakukan
pembuatan model PLS parasetamol dengan cara: kolom response diisi
dengan pilihan variabel konsentrasi PCT dan kolom model dipilih variabel
absorbansi pada panjang gelombang 220-310 nm. Untuk pembuatan model
PLS guaifenesin dibuat dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan
variabel konsentrasi GG dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada
panjang gelombang 220-310 nm. Untuk pembuatan model PLS klorfeniramin
maleat dibuat dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan variabel
konsentrasi CTM dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang
gelombang 220-310 nm.
4. Diperoleh nilai terhitung dan nilai sebenarnya dari model kalibrasi
multivariat PLS parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat, nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat lunak
Microsoft Excel.
5. R2 didapat dari hubungan korelasi atau kedekatan nilai antara nilai
sebenarnya (sumbu X) dengan nilai terhitung (sumbu Y).
6. RMSEC dapat dihitung menggunakan rumus (𝑥−𝑦)2
𝑛−1 yang mana x adalah
nilai sebenarnya (actual), y adalah nilai terhitung (calculated), dan n adalah
banyaknya data konsentrasi yang dirandomisasi, yaitu 20.
b. Cross Validation Leave-one-out
1. Data dipindahkan dari kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel ke dalam
kertas kerja Minitab® 16.
2. Dipilih model kalibrasi PLS dengan menekan pilihan stat pada panel kerja,
kemudian dipilih regression partial least square.
3. Proses validasi model kalibrasi dilakukan dengan memasukkan variabel
konsentrasi PCT ke dalam response dan variabel absorbansi ke dalam kolom
model. Kemudian tekan tombol option yang selanjutnya ditentukan tambahan
proses leave-one-one. Perlakuan sama diberlakukan untuk proses validasi GG
dan CTM.
4. Diperoleh nilai sebenarnya dan nilai terhitung, serta nilai PRESS dari tahap
validasi internal dan selanjutnya dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat
lunak Microsoft Excel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Akurasi dan presisi model kalibrasi ditinjau dari nilai R2
dan nilai RMSECV
dengan membuat hubungan linier antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.
Diperoleh persamaan regresi linier y = bx+a hubungan antara nilai
sebenarnya dan terhitung yang nantinya akan digunakan untuk memperoleh
nilai RMSECV.
7. Analisis data sampel
a. Akurasi dan presisi model kalibrasi multivariat parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat dinyatakan secara statistik dengan nilai R2, RMSEC,
RMSECV, RMSEP dan PRESS.
b. Konsentrasi sampel dihitung dengan memasukkan koefisien dari masing-masing
model untuk senyawa parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sesuai
dengan rumus:
𝑋 = 𝑡1𝑝1 + 𝑡2𝑝2 + ⋯ + 𝑡𝑠𝑝𝑠 + 𝜀
Keterangan :
X = Konsentrasi terhitung sampel (µg/mL)
ts = Koefisien dari model kalibrasi
𝑝𝑠 = Absorbansi dari masing-masing pengukuran sampel
𝜀 = Koreksi kesalahan yang mungkin terjadi pada model kalibrasi
PLS
c. Kadar sampel dihitung dengan menggunakan rumus : Faktor Pengenceran x
Calculated.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
d. Akurasi proses penetapan kadar ditetapkan dengan persen perolehan kembali
dengan rentang yang dapat diterima menurut Wood (1998) adalah sebesar 90-
107%.
e. Presisi proses penetapan kadar ditetapkan dengan nilai RSD dengan nilai
maksimal yang masih dapat diterima menurut Gonzales dan Herrador (2007)
adalah sebesar 8%.
Analisis kalibrasi multivariat dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak Minitab® 16. Kertas kerja perangkat lunak Excel 2007 digunakan untuk
menentukan konsentrasi secara random masing–masing zat aktif dan untuk
menghubungkan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis PCT, GG, dan CTM secara spektrofotometri UV dengan kombinasi
kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
Analisis senyawa multikomponen ini diawali dengan mengukur absorbansi
masing-masing larutan baku parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.
Proses tersebut dilakukan untuk mengetahui overlapping spektra antara komponen
yang satu dengan komponen yang lainnya. Overlapping spektra UV parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat ditunjukkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Overlay spektra UV parasetamol (PCT), guaifenesin (GG), klorfeniramin
maleat (CTM) dan spektra UV campuran ketiga senyawa yang diukur
pada λ 220-400 nm.
Spektra UV Campuran
PCT, GG dan CTM
PCT
CTM
GG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Overlapping yang terjadi merupakan salah satu kendala dalam analisis
senyawa multikomponen yang menggunakan metode spektrofotometri UV. Dengan
berkembangnya teknologi kemometrika, permasalahan overlapping yang terjadi
dalam proses analisis sediaan multikomponen yang menggunakan metode
spektrofotometri UV dapat diatasi. Oleh karena itu, metode kemometrika yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kalibrasi multivariat partial least
square (PLS). Pemilihan metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
didasarkan pada kelebihan metode ini yang mampu memprediksi dengan cara yang
lebih baik ketika terdapat spektra yang tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al.,
2009).
Tahap selanjutnya dalam analisis ini adalah melakukan pengecekkan profil
spektra UV sampel dengan spektra UV campuran sintetik baku, yang mana hasil yang
diharapkan dari pembandingan antara kedua spektra UV tersebut adalah adanya profil
spektra UV yang mirip. Tujuan dilakukannya pengecekkan ini adalah untuk melihat
apakah terdapat eksipien atau bahan tambahan yang turut memberikan serapan dalam
kisaran panjang gelombang tersebut. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar
6, yang mana terlihat bahwa spektrum UV campuran sintetik baku dengan spektrum
UV sampel sediaan farmasi memiliki kemiripan, dimana parameter kemiripan
ditentukan secara visual. Akan tetapi, dari profil spektrum tersebut, mengindikasikan
ketidakstabilan pengukuran. Sebab, dilihat dari absorbansi yang dihasilkan,
khususnya pada CTM dan GG, absorbansi yang dihasilkan rendah, sehingga hasil
yang diperoleh pengukuran kedua senyawa tersebut jauh dari yang diharapkan. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
itu, dapat simpulkan bahwa hasil yang diperoleh kurang memuaskan karena adanya
pengaruh dari noise mengingat rendahnya absorbansi yang dihasilkan.
Gambar 6. Overlay spektrum UV sampel sediaan farmasi (sirup) dan spektrum UV
campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin
maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310 nm.
Setelah konfirmasi spektrum UV campuran dan spektrum UV sampel
dilakukan, tahap selanjutnya adalah dengan membuat pemodelan kalibrasi, yakni
dengan menggunakan 20 set larutan kalibrasi yang dihasilkan dari proses randomisasi
yang dapat dilihat pada Tabel I. Sebanyak 20 set larutan kalibrasi tersebut diukur
menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 220-310 nm dengan
interval 2 nm untuk memperoleh data absorbansi dari 20 campuran sintetik tersebut.
Gambar 7 menunjukkan overlay spektra dari 20 campuran sintetik baku untuk model
kalibrasi.
Spektra sampel sediaan
farmasi (sirup)
Spektra campuran baku
(PCT, GG dan CTM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 7. Overlay spektra UV campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG)
dan klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada λ 220-310 nm.
Pemilihan panjang gelombang pada PLS bertujuan agar data yang dihasilkan
lebih informatif dan kinerja model yang lebih optimum (El Gindy,2006). Setelah
dilakukan optimasi panjang gelombang, akhirnya dipilih panjang gelombang 220-310
nm untuk dianalisis. Data absorbansi yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan perangkat lunak Minitab® 16.0 dan menghasilkan model kalibrasi
dengan data nilai sebenarnya dan nilai terhitung yang dapat dilihat pada Tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel IV. Nilai konsentrasi sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi terhitung
(Calculated Response) dari calibration set yang mengandung parasetamol
(PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM) tanpa validasi
silang (cross validation) pada λ 220-310 nm.
No
Camp.
Konsentrasi (µg/ml)
PCT GG CTM
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
1 5,0 4,9004 3,0 2,9609 9,0 9,0121
2 12,0 11,7893 11,0 11,1047 13,0 12,8395
3 10,0 10,4537 15,0 14,8752 10,0 10,0092
4 15,0 15,0554 12,0 11,9476 20,0 20,1103
5 11,0 11,0014 11,0 11,0281 8,0 8,0415
6 6,0 5,9818 7,0 7,0638 20,0 19,9732
7 8,0 8,0115 17,0 16,9906 10,0 9,9625
8 8,0 8,0926 6,0 5,9882 15,0 14,9996
9 10,0 10,2634 16,0 15,8911 3,0 2,9800
10 15,0 14,9605 17,0 17,0830 8,0 8,0035
11 13,0 12,6103 11,0 10,9955 14,0 13,8958
12 4,0 3,9183 19,0 19,1623 6,0 5,9037
13 6,0 5,5312 8,0 8,0015 8,0 7,9152
14 4,0 4,7184 5,0 4,7697 7,0 7,0633
15 13,0 13,1072 8,0 7,9648 14,0 14,0957
16 9,0 8,4512 7,0 7,1559 2,0 2,0680
17 3,0 2,8854 16,0 15,9026 7,0 7,1562
18 8,0 8,3130 5,0 5,0332 6,0 5,9728
19 2,0 2,0866 17,0 16,9342 16,0 16,0699
20 2,0 1,8686 6,0 6,1470 15,0 14,9282
Persamaan :
y = 0,994x + 0,042
Persamaan :
y = 0,999x + 0,004
Persamaan :
y = 0,999x + 0,002
R
2 : 0,994 R
2 : 0,999 R
2 : 0,999
RMSEC : 0,289 RMSEC : 0,099 RMSEC : 0,078
Nilai sebenarnya merupakan nilai konsentrasi yang dibuat berdasarkan hasil
randomisasi menggunakan Microsoft Excel 2007, sedangkan nilai terhitung
merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan data Minitab® 16.0 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
menggunakan model PLS tanpa validasi silang (cross validation). Nilai sebenarnya
dan nilai terhitung kemudian dikorelasikan, untuk menentukan nilai R2 dan nilai
RMSEC. Diperoleh persamaan y = 0,994x + 0,042 untuk PCT, y = 0,999x + 0,004
untuk GG dan y = 0,999x + 0,002 untuk CTM. Nilai R2
yang diperoleh adalah 0,994
untuk PCT, 0,999 untuk GG dan 0,999 untuk CTM. Sedangkan nilai RMSEC (Root
Mean Square Error of Calibration) yang diperoleh adalah 0,289 untuk PCT, 0,099
untuk GG dan 0,078 untuk CTM.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model kalibrasi tersebut
memiliki korelasi antara nilai aktual dengan nilai prediksi yang baik, yang mana
ketiga komponen tersebut memiliki nilai RMSEC yang mendekati 0 dan R2 yang
mendekati 1. Parameter R2 mempunyai nilai antara 0-1, yang mana nilai R
2
mendekati 1 menunjukkan bahwa kemampuan memprediksi semakin baik karena
semua variasi variabel respon (absorbansi) dapat diterangkan oleh variabel prediktor
sehingga nilai terprediksi mendekati nilai aktual (Minitab Statistical Glossary, 2010).
RMSEC menunjukkan selisih nilai terhitung dengan nilai sebenarnya sehingga jika
nilai RMSEC-nya semakin kecil maka model kalibrasi tersebut dapat dikatakan
semakin baik karena faktor kesalahannya yang semakin kecil (Pindyck and
Rubinfeld, 1998). Dari data yang diperoleh pada Tabel IV tersebut, kurva hubungan
antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai terhitung (calculated response)
dapat digambarkan seperti pada Gambar 8, 9 dan 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Actual Response
Ca
lcu
late
d R
esp
on
se
1614121086420
16
14
12
10
8
6
4
2
0
PLS Response Plot(response is PCT)
10 components
Gambar 8. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) parasetamol (PCT) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
Actual Response
Ca
lcu
late
d R
esp
on
se
2015105
20
15
10
5
PLS Response Plot(response is GG)
10 components
Gambar 9. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) guaifenesin (GG) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Actual Response
Ca
lcu
late
d R
esp
on
se
20151050
20
15
10
5
0
PLS Response Plot(response is CTM)
10 components
Gambar 10. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) klorfeniramin maleat (CTM) dengan
metode spektrofotometri UV-PLS pada λ 220-310 nm.
B. Validasi model kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
Proses pemodelan dengan menggunakan kalibrasi multivariat PLS dalam
memprediksi suatu data perlu divalidasi, agar hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat mengatasi kelemahan dari kalibrasi multivariat
PLS itu sendiri. Salah satu kelemahan dari model kalibrasi multivariat PLS adalah
terjadinya over-fitting. Untuk mengatasi terjadinya over-fitting selama pemodelan,
dengan melakukan proses validasi internal, yang mana validasi internal merupakan
metode validasi silang (cross validation) yang menggunakan teknik leave-one-out.
Dalam teknik ini, salah satu sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa
sampel yang ada digunakan untuk pemodelan dengan PLS untuk menghitung nilai
terprediksi sampel kalibrasi yang dikeluarkan. Sampel yang dihilangkan selanjutnya
dihitung dengan model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
berulang kali, menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan
harga R2 yang sesuai dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011). Hasil
dari proses validasi silang menggunakan teknik leave-one-out dengan data nilai
sebenarnya dan nilai terhitung dapat dilihat pada Tabel V.
Tabel V. Nilai sebenarnya vs nilai terhitung hasil kalibrasi PLS yang mengandung
parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM)
validasi silang (cross validation) pada λ 220-310 nm.
No
Camp.
Konsentrasi (µg/ml)
PCT GG CTM
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
1 4,5508 4,4121 2,8147 2,7861 9,0241 9,0225
2 11,9528 11,9403 11,5181 11,6682 12,7332 12,2524
3 10,2232 10,2472 14,7858 14,7576 10,0646 10,0425
4 14,9909 14,9820 11,7096 11,5239 20,1397 20,4698
5 11,1242 11,1367 11,1971 11,2185 7,9210 7,9355
6 6,2509 6,3664 6,7427 6,6670 19,9493 19,8080
7 8,3735 8,4429 16,8928 16,8338 10,0538 10,1522
8 7,9982 8,0029 5,8730 5,8680 14,9379 14,8708
9 9,9898 9,9352 15,5150 15,2989 2,9901 2,9834
10 14,7886 14,6559 17,0404 17,0455 8,0141 8,0054
11 12,6359 12,5458 11,2712 11,3554 13,8639 13,7349
12 3,8424 3,7751 19,1066 19,0326 5,9143 5,7639
13 5,6635 5,6223 8,0079 8,0107 8,0335 8,1512
14 5,3087 5,6961 4,9794 4,9852 7,0586 7,1453
15 13,1301 13,2369 8,0399 8,1127 14,1963 14,8751
16 8,6509 8,5136 7,0833 7,1151 2,0960 2,1610
17 2,9362 2,9450 15,9960 15,9797 7,0728 7,2365
18 7,9837 7,9766 5,1593 5,2000 5,9159 5,6823
19 2,0601 2,1066 17,1528 17,2546 16,0458 16,1147
20 1,5455 1,4090 6,1146 6,1746 14,9751 14,9748
Dari data Tabel V, validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS dapat
dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi (R2), nilai RMSECV (root
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mean square error of cross validation). Nilai PRESS (predicted error sum of square)
adalah nilai yang menunjukkan kesalahan prediksi saat proses pemodelan, dan
merupakan bagian dari validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS. Nilai R2 dan
RMSECV dapat ditentukan dengan mengkorelasikan nilai sebenarnya dan nilai
terhitung. Selama validasi internal, diperoleh persamaan y = 0,997x + 0,017 untuk
PCT, y = 0,996x + 0,036 untuk GG dan y = 1,006x – 0,044 untuk CTM. Nilai R2
yang diperoleh adalah 0,999 untuk PCT, 0,999 untuk GG dan 0,998 untuk CTM.
Sedangkan nilai RMSECV yang diperoleh untuk PCT, GG dan CTM masing-masing
sebesar 0,116, 0,084 dan 0,219. Nilai PRESS merupakan salah satu indikator
kebaikan model yang menggambarkan kemampuan prediksi. Semakin rendah nilai
PRESS maka kemampuan model untuk memprediksi semakin baik (Rohman and Che
Man, 2011). Hasil korelasi nilai sebenarnya dan nilai terhitung untuk validasi silang
menggunakan teknik leave-one-out dapat dilihat pada Tabel VI.
Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari hubungan
antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang (cross validation)
pada λ 220-310 nm.
PCT GG CTM
Persamaan y = 0,997x + 0,017 y = 0,996x + 0,036 y = 1,006x – 0,044
R2 0,999 0,999 0,998
RMSECV 0,116 0,084 0,219
PRESS 4,815 1,764 1,996
Dari hasil yang diperoleh pada Tabel VI, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan model kalibrasi multivariat PLS untuk memprediksi semakin baik, sebab
nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan mendekati nilai 1, nilai RMSECV
dan PRESS yang diperoleh adalah rendah. Dengan berhasilnya konfirmasi validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
model multivariat PLS, maka model ini nantinya dapat digunakan untuk tahap
selanjutnya yakni pada proses penetapan kadar sampel. Data dan parameter hasil
validasi silang leave one-out PCT, GG dan CTM dapat dilihat pada Gambar 11, 12
dan 13, serta kurva hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi
silang dengan teknik leave-one-out sebagaimana pada Gambar 14, 15 dan 16.
PLS Regression: PCT versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ... Number of components selected by cross-validation: 3
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for PCT
Source DF SS MS F P
Regression 3 324.347 108.116 606.28 0.000
Residual Error 16 2.853 0.178
Total 19 327.200
Model Selection and Validation for PCT
Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0.855623 29.7023 0.909223 36.8199 0.887470
2 0.931723 3.8605 0.988201 5.9476 0.981823
3 0.972988 2.8532 0.991280 4.8155 0.985283
4 2.8190 0.991385 5.2731 0.983884
5 2.6596 0.991872 5.9752 0.981739
6 2.4540 0.992500 9.7405 0.970231
7 2.4051 0.992649 9.9836 0.969488
8 2.2495 0.993125 12.2229 0.962644
9 1.7771 0.994569 20.1736 0.938345
10 1.6862 0.994847 19.4015 0.940705
Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan
teknik leave-one-out.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
PLS Regression: GG versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ... Number of components selected by cross-validation: 4
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for GG
Source DF SS MS F P
Regression 4 473.592 118.398 1853.15 0.000
Residual Error 15 0.958 0.064
Total 19 474.550
Model Selection and Validation for GG
Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0.817853 365.582 0.229624 441.061 0.070570
2 0.927910 69.456 0.853638 106.943 0.774643
3 0.962431 3.380 0.992878 6.133 0.987077
4 0.998206 0.958 0.997980 1.764 0.996282
5 0.690 0.998546 2.462 0.994812
6 0.631 0.998671 2.091 0.995594
7 0.541 0.998860 2.293 0.995168
8 0.450 0.999052 2.256 0.995246
9 0.255 0.999462 3.371 0.992896
10 0.196 0.999587 3.423 0.992787
Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan teknik
leave-one-out.
PLS Regression: CTM versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ... Number of components selected by cross-validation: 9
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for CTM
Source DF SS MS F P
Regression 9 496.745 55.1939 2697.94 0.000
Residual Error 10 0.205 0.0205
Total 19 496.950
Model Selection and Validation for CTM
Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0.837211 394.639 0.205879 467.772 0.058714
2 0.915412 72.301 0.854511 119.239 0.760058
3 0.965887 7.012 0.985889 15.481 0.968847
4 0.998206 1.517 0.996947 3.672 0.992610
5 0.998842 0.839 0.998312 3.757 0.992440
6 0.999562 0.604 0.998785 2.898 0.994168
7 0.999807 0.457 0.999081 2.558 0.994852
8 0.999909 0.320 0.999356 2.236 0.995501
9 0.999943 0.205 0.999588 1.996 0.995984
10 0.123 0.999753 2.014 0.995946
Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)
dengan teknik leave-one-out.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Actual Response
Ca
lcu
late
d R
esp
on
se
1614121086420
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Variable
Fitted
Crossval
PLS Response Plot(response is PCT)
3 components
Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya vs nilai terhitung
hasil validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UV-
PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
Actual Response
Ca
lcu
late
d R
esp
on
se
2015105
20
15
10
5
Variable
Fitted
Crossval
PLS Response Plot(response is GG)
4 components
Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya vs nilai terhitung
hasil validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UV-
PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Actual Response
Ca
lcu
late
d R
esp
on
se
20151050
20
15
10
5
0
Variable
Fitted
Crossval
PLS Response Plot(response is CTM)
9 components
Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya vs nilai
terhitung hasil validasi silang leave one-out dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
C. Penetapan kadar sampel PCT, GG dan CTM dalam sediaan sirup
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sediaan farmasi dalam
bentuk sirup, dengan tiga kandungan senyawa aktif yang berbeda, yakni parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Sampel sediaan sirup mempunyai volume
kurang lebih 60 mL, dengan komposisi tiap 5 mL mengandung parasetamol sebesar
120 mg, guaifenesin 25 mg, dan klorfeniramin maleat sebesar 1 mg. Berdasarkan
keterangan komposisi tersebut, penetapan kadar khususnya untuk penetapan kadar
CTM digunakan metode standar adisi, sedangkan untuk penetapan kadar parasetamol
dan guaifenesin tidak diperlukan standar adisi.
Penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat diawali
dengan memipet 5 mL larutan yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG dan 1 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
CTM, lalu diencerkan sampai 62,5 kali, kemudian diukur menggunakan
spektrofotometri UV pada panjang gelombang 220-310 nm dengan interval
pengukuran 2 nm. Gambar 17 menunjukkan overlay spektra 6 replikasi sampel
sediaan farmasi dalam pelarut akuades.
Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang
gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm.
Dari hasil pengukuran, data absorbansi sampel tersebut dikalikan dengan
nilai koefisien dari model kalibrasi PLS sebelumnya, sehingga didapatkan hasil kadar
konsentrasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Hasil pengolahan
data absorbansi sampel dengan koefisien dari model kalibrasi PLS dapat dilihat pada
Tabel VII, VIII dan IX.
nm.
200.00 250.00 300.00 350.00 400.00
Abs
.
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Parasetamol Replikasi Sampel
1 2 3 4 5 6
Calculated 16,240 19,357 19,769 19,447 20,016 20,308
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 120 120 120 120 120 120
Kadar (mg/5 mL) 101,500 120,981 123,556 121,543 125,100 126,925
Rata-rata kadar (mg/5 mL) 119,934 = 99,95 %
SD 9,29
RSD 7,74 %
Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Guaifenesin Replikasi Sampel
1 2 3 4 5 6
Calculated 4,403 4,894 5,106 5,124 4,902 4,841
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 25 25 25 25 25 25
Kadar (mg/5 mL) 27,518 30,587 31,912 32,025 30,637 30,256
Rata-rata kadar (mg/5 mL) 30,489 = 121,95 %
SD 1,63
RSD 5,35 %
Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam sediaan
farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Klorfeniramin
maleat
Replikasi Sampel
1 2 3 4 5 6
Calculated 2,829 5,739 7,220 8,606 11,302 14,084
Penimbangan (mg/5 mL) 146 146 146 146 146 146
Faktor pengenceran 6250 6250 6250 6250 6250 6250
Etiket (mg/5 mL) 1 1 1 1 1 1
Kadar (mg/5 mL) 17,681 35,868 45,125 53,787 70,637 88,025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan hasil penetapan kadar sampel, diperoleh nilai RSD untuk
parasetamol sebesar 7,74% dan nilai RSD yang diperoleh untuk guaifenesin sebesar
5,35%. Menurut Horwitz cit. Gonzales, Herrador, dan Asuero (2007), untuk
konsentrasi analit dibawah 100 ppm, nilai maksimal simpangan baku relatif yang
masih dapat diterima adalah sebesar 8 %. Hal ini menunjukkan bahwa kedua senyawa
tersebut memiliki presisi yang baik. Nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk PCT
adalah 99,95%, sementara nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk GG adalah
121,95%. Menurut Wood (1998), persyaratan rata-rata kadar dengan analit matrik
pada sampel dibawah 100 ppm adalah sebesar 90-107%. Hal ini menunjukkan
senyawa parasetamol mempunyai akurasi yang baik, sedangkan senyawa guaifenesin
mempunyai akurasi yang berada di luar rentang yang telah ditetapkan.
Untuk evaluasi adisi CTM, dari data yang diperoleh pada Tabel IX,
diindikasikan terjadinya over-fitting. Over-fitting merupakan keadaan model yang
nampak sempurna dengan nilai korelasi yang tinggi dan kesalahan yang kecil, namun
tidak mampu memberikan hasil yang baik pada kelompok data yang berbeda (Faber
and Rajko, 2007). Hal ini disimpulkan dari nilai kadar yang diperoleh, yang mana
nilai kadar sampel 2 sampai sampel 6 tidak linier sebagaimana mestinya. Faktor
lainnya, pada sampel 1 yang tidak mengalami perlakuan adisi, dapat dilihat kadar
yang diperoleh berbeda signifikan terhadap nilai sampel yang tertera di etiket. Selain
itu, ketidakberhasilan penelitian ini diindikasikan karena ketidakstabilan pengukuran,
yang mana dalam hal ini terdapat pengaruh akan noise, sehingga pengolahan akan
hasil yang diperoleh menjadi bias.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa penetapan kadar untuk senyawa multikomponen parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat belum berhasil ditetapkan kadarnya dengan menggunakan
metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat PLS.
Oleh karena itu, penetapan kadar senyawa khususnya pada penetapan kadar CTM
dengan menggunakan metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kalibrasi multivariat PLS perlu dioptimasi lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
a. Metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat
partial least square (PLS) belum berhasil digunakan untuk penetapan kadar
senyawa sampel sirup khususnya pada penetapan kadar klorfeniramin maleat
secara simultan.
b. Metode analisis penetapan kadar senyawa parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat secara spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kalibrasi multivariat tidak dapat digunakan karena keberagaman nilai akurasi dan
presisi yang dihasilkan.
B. SARAN
1. Analisis penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat
menggunakan metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kalibrasi multivariat PLS perlu untuk ditinjau kembali untuk mengetahui apakah
ketidakberhasilan ini disebabkan oleh over-fitting, noise atau terdapat faktor lain
khususnya pada proses penetapan kadar standar adisi.
2. Perlu dilakukan proses validasi eksternal untuk mengetahui apakah faktor
kegagalan pada penelitian ini disebabkan oleh terjadinya over-fitting dalam
model yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3. Perlu dikembangkan metode analisis kombinasi dengan kalibrasi multivariat
selain spektrofotometri UV sehingga dapat digunakan sebagai kontrol kualitas
suatu senyawa obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, pp. 37.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, pp. 649.
Ansel, C., Howard, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Universitas
Indonesia Press, Jakarta, pp. 328-335.
Ardiyanti, Y., 2014, Kombinasi Spektrofotometri UV dan Kalibrasi Multivariat untuk
Analisis Parasetamol, Guaifenesin, dan Klorfeniramin Maleat secara
Simultan, Thesis, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
Blenkinsoop, A., Paxton, P., and Blenkinsoop, P.J., 2009, Symptoms in The
Pharmacy A Guide to The Management of Common Illness, Sixth Edition,
Blackwell Publishing Ltd, West Susex, pp. 19.
Che Man, Y.B, Syahariza, Z.A., and Rohman, A., 2010. Chapter 1. Fourier transform
infrared (FTIR) spectroscopy: development, techniques, and application in
the analysis of fats and oils, in Fourier Transform Infrared Spectrocopy
edited by Oliver J. Ress, Nova Science Publishers, New York: USA. (ISBN
978-1-61668-835-6), pp. 1-36.
Danzer, K., Otto, M., and Currie, L.A., 2004, Guideline for Calibration in Analytical
Chemistry Part 2. Multispecies Calibration (IUPAC Technical Report), Pure
Appl. Chem., 76(6) : 1215-1225.
Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Quantitative Analysis, diterjemahkan oleh
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Edisi V, hal 389-392, Erlangga, Jakarta.
El Gindy, A.G., Emraa, S., and Mostafa, A., 2006, Aplication and validation of
Chemometrics-assisted spectrophotometry and liquid chromatography for
the simultaneous determination of six-component pharmaceuticals, J.Pharm.
Biomed Anal, 41;421-430.
Faber, N. M., and Rajko, R, 2007, How to Avoid Over-fitting in Multivariate
Calibration-The Conventional Validation Approach and An Alternative,
Anal. Chim. Acta., 595: 98-106.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hardman, J.G., Limbart, L.E., Molinoff, P.B., Ruddon, R.W., and Goodman-Gilman,
A., 1996, Goodman and Gilman’s The Pharmacological Basis of
Therapetics, 9th
Ed, Mc Graw-Hill, New York, pp. 12.
Haven, M. C., Tetrault, G. A., and Schenken, J. R., 1994, Laboratory
Instrumentation, John Wiley & Sons, Inc., New York, pp. 88-90.
Goicoechea, H.C. and Olivieri, A.C. 1999. Simultaneous multivariate
spectrophotometric analysis of paracetamol and minor components
(diphenhydramine or phenylpropanolamine) in tablet preparations. Journal
of Pharmaceutical and Biomedical Analysis 20: 255–261.
Gonzales, A.G., Herrador, M.A., Asuero, A.G., 2010, Intra- Laboratory Asessment of
Method Accuracy (trueness and precision) by using Validation Standards,
Talanta, 82, pp.1995-1998.
Massart, D.L. and Buydens, L. 1998. Chemometrics in pharmaceutical analysis.
Journal of Pharmaceutical & Biomedical Analysis 6: 535-545.
Miller J.N, Miller J.C, 2010, Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry
sixth edition, Pearson Education Limited, England, pp.110-119;221-249.
Moffat et. al., 2004, Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons thirth edition,
Pharmaceutical Press, London.
Mulja, M. dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, hal 1;6-11;26-30, Airlangga
University Press, Surabaya.
Khopkar, S.M., 1990, Basic Concepts of Analytical Chemistry, alih bahasa
Saptoraharjo, A., hal 193; 204, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Khoshayand, M. R., Abdollahi, H., Shariatpanahi, M., Saadatfard, A., Mohammadi,
A., 2008, Spectrochimica Acta Part A: Molecular and Biomolecular
Spectroscopy, Simultaneous Spectrophotometric Determination of
Paracetamol, Ibuprofen and Caffeine in Pharmaceuticals by
Chemometric Methods, Spectrochimia Acta, 70(3).
Osborne, S.D., Jordan, R.B., and Kunnemeyer, R., 1997, Method of wavelength
selection for partial least square, Analyst, 122: 1531-1537.
Pindyck, R.S., and Rubinfield, D.L., 1998, Econometric Models & Economic
Forecasts, Fourth Edition, McGraw-Hill, Singapore.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Rohman, A., and Che Man, Y. B., 2011, Analysis of lard in cream cosmetics
formulation using FT-IR spectroscopy and chemometrics, Middle-East J.Sci.
Res., 7(5), 726-732.
Rohman, A., 2012, Spektroskopi Inframerah dan Kemometrika untuk Analisis
Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 150 – 153.
Rohman A., 2014, Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis Farmasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 201,202.
Sawant, S., Borkar, N., 2012, Review of Simultaneous Determination of Analites by
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) in Multicomponent
Cough and Cold Oral Drug Products, Int. J. Adv. Pharm. Biol. Sci. 2(1):56-
63.
Shankar, P.R., Partha, P., Shenoy, N., 2002, Self-medication and non-doctor
prescription practices in Pokhara valley, Western Nepal: a questionnaire-
based study, BMC Family Practice, 3(17).
Sohrabi, M.R., Fathabadi, M., and Nouri, A.H., 2009, Simultaneous
spectrophotometric determination of sulfamethoxazole and trimethoprim in
pharmaceutical preparations by using multivariate calibrasi methods, J. App.
Chem. Res., 3(12), 47-52.
Syahariza, Z.A, Che Man, Y.B, Selamat, J, Bakar,J., 2005, Detection of lard
adulteration in cake formulation by fourier transform infrared (FTIR)
spectroscopy, Food Chemistry 92: 365-367.
Voight. R, 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani
N., S., UGM Press, Yogyakarta.
Watson, D. G., 2003, Pharmaceutical Analysis : A Textbook for Pharmacy Students
and Pharmaceutical Chemists, Churchill Livingstone, USA.
Wood, R. A. N., & H. Wallin, 1998, Quality in the Food Analysis Laboratory the
Royal Society of Chemistry Cambridge, London.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Lampiran 1. Sertifikat analisis baku parasetamol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lampiran 2. Sertifikat analisis baku guaifenesin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 3. Sertifikat analisis baku klorfeniramin maleat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lampiran 4. Data Penimbangan Standar Adisi Klorfeniramin maleat.
Klorfeniramin maleat
Kertas Kosong 1348 mg
Kertas + Zat 1399 mg
Kertas + Sisa 1349 mg
Zat 50 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 5. Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk model PLS pada panjang gelombang 220 –
310 nm yang diukur dengan interval pengukuran 2 nm.
No. PCT GG CTM 220 222 224 226 228 230 232 234 236
1 5.0 3.0 9.0 0.689 0.704 0.706 0.691 0.656 0.596 0.531 0.482 0.448
2 12.0 11.0 13.0 1.431 1.464 1.475 1.448 1.38 1.269 1.148 1.051 0.982
3 10.0 15.0 10.0 1.337 1.375 1.389 1.366 1.299 1.19 1.064 0.96 0.881
4 15.0 12.0 20.0 1.894 1.938 1.947 1.912 1.822 1.673 1.506 1.378 1.288
5 11.0 11.0 8.0 1.142 1.187 1.214 1.211 1.173 1.1 1.013 0.943 0.891
6 6.0 7.0 20.0 1.356 1.382 1.377 1.333 1.243 1.096 0.932 0.806 0.714
7 8.0 17.0 10.0 1.362 1.394 1.399 1.361 1.277 1.147 1.001 0.877 0.781
8 8.0 6.0 15.0 1.185 1.211 1.213 1.185 1.122 1.016 0.9 0.812 0.75
9 10.0 16.0 3.0 1.006 1.047 1.075 1.073 1.036 0.971 0.894 0.824 0.767
10 15.0 17.0 8.0 1.466 1.527 1.567 1.565 1.518 1.429 1.321 1.229 1.16
11 13.0 11.0 14.0 1.515 1.555 1.57 1.546 1.478 1.365 1.238 1.139 1.068
12 4.0 19.0 6.0 1.104 1.127 1.123 1.079 0.989 0.861 0.717 0.588 0.484
13 6.0 8.0 8.0 0.865 0.886 0.891 0.871 0.824 0.747 0.662 0.592 0.54
14 4.0 5.0 7.0 0.721 0.737 0.742 0.728 0.694 0.638 0.577 0.53 0.497
15 13.0 8.0 14.0 1.435 1.468 1.479 1.456 1.396 1.294 1.186 1.103 1.047
16 9.0 7.0 2.0 0.631 0.664 0.693 0.706 0.704 0.686 0.664 0.644 0.63
17 3.0 16.0 7.0 1.022 1.036 1.024 0.978 0.889 0.763 0.626 0.506 0.409
18 8.0 5.0 6.0 0.759 0.785 0.801 0.799 0.779 0.736 0.689 0.652 0.628
19 2.0 17.0 16.0 1.485 1.489 1.454 1.367 1.224 1.023 0.809 0.628 0.488
20 2.0 6.0 15.0 1.045 1.041 1.009 0.947 0.849 0.712 0.57 0.457 0.374
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Lampiran 5. Lanjutan
238 240 242 244 246 248 250 252 254 256 258 260
0.428 0.417 0.412 0.407 0.403 0.396 0.387 0.375 0.363 0.348 0.326 0.311
0.942 0.919 0.908 0.899 0.888 0.871 0.846 0.814 0.78 0.739 0.69 0.651
0.831 0.801 0.786 0.776 0.764 0.749 0.729 0.702 0.675 0.643 0.604 0.575
1.235 1.206 1.191 1.18 1.165 1.144 1.115 1.074 1.033 0.983 0.918 0.869
0.86 0.844 0.835 0.827 0.815 0.797 0.772 0.738 0.702 0.66 0.613 0.574
0.656 0.621 0.602 0.591 0.584 0.579 0.573 0.564 0.56 0.549 0.527 0.517
0.718 0.68 0.66 0.648 0.638 0.628 0.614 0.596 0.579 0.558 0.533 0.515
0.713 0.692 0.681 0.673 0.665 0.655 0.641 0.621 0.603 0.578 0.544 0.52
0.731 0.711 0.7 0.692 0.681 0.664 0.641 0.612 0.58 0.545 0.508 0.476
1.118 1.096 1.084 1.074 1.058 1.033 0.999 0.954 0.905 0.849 0.788 0.737
1.026 1.004 0.993 0.984 0.971 0.952 0.926 0.89 0.852 0.808 0.753 0.71
0.413 0.368 0.344 0.332 0.326 0.323 0.32 0.317 0.316 0.314 0.312 0.316
0.508 0.489 0.479 0.473 0.466 0.458 0.447 0.432 0.418 0.4 0.378 0.361
0.478 0.467 0.462 0.458 0.452 0.444 0.432 0.415 0.398 0.377 0.352 0.332
1.017 1.002 0.994 0.987 0.975 0.956 0.929 0.892 0.852 0.804 0.747 0.7
0.623 0.622 0.622 0.618 0.609 0.592 0.57 0.539 0.504 0.467 0.426 0.39
0.344 0.304 0.282 0.271 0.266 0.265 0.265 0.265 0.268 0.271 0.272 0.278
0.615 0.61 0.607 0.604 0.596 0.582 0.564 0.538 0.51 0.478 0.441 0.409
0.394 0.336 0.305 0.29 0.287 0.292 0.299 0.309 0.327 0.341 0.35 0.368
0.321 0.288 0.271 0.263 0.261 0.264 0.268 0.273 0.283 0.289 0.288 0.295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lampiran 5. Lanjutan
262 264 266 268 270 272 274 276 278 280 282 284
0.294 0.262 0.229 0.213 0.195 0.162 0.133 0.117 0.102 0.09 0.076 0.063
0.611 0.554 0.499 0.47 0.439 0.391 0.345 0.312 0.282 0.254 0.21 0.165
0.546 0.505 0.465 0.446 0.425 0.388 0.351 0.319 0.29 0.261 0.21 0.157
0.816 0.733 0.652 0.611 0.564 0.486 0.417 0.372 0.333 0.296 0.246 0.196
0.534 0.486 0.44 0.415 0.39 0.353 0.318 0.29 0.265 0.24 0.198 0.154
0.504 0.455 0.403 0.384 0.355 0.291 0.234 0.202 0.174 0.148 0.119 0.091
0.499 0.469 0.439 0.429 0.416 0.383 0.348 0.316 0.288 0.257 0.202 0.145
0.493 0.441 0.389 0.365 0.335 0.281 0.234 0.206 0.181 0.16 0.133 0.107
0.446 0.418 0.394 0.379 0.368 0.352 0.333 0.308 0.286 0.26 0.21 0.156
0.685 0.628 0.576 0.544 0.516 0.477 0.438 0.401 0.369 0.334 0.273 0.21
0.665 0.6 0.537 0.504 0.469 0.412 0.36 0.324 0.293 0.262 0.217 0.171
0.322 0.32 0.318 0.325 0.329 0.317 0.298 0.273 0.25 0.222 0.166 0.107
0.344 0.316 0.288 0.275 0.26 0.232 0.204 0.184 0.166 0.148 0.119 0.09
0.311 0.28 0.25 0.234 0.217 0.189 0.164 0.147 0.133 0.118 0.098 0.078
0.651 0.581 0.515 0.478 0.439 0.38 0.329 0.295 0.265 0.238 0.201 0.165
0.353 0.319 0.289 0.268 0.25 0.234 0.218 0.201 0.187 0.172 0.145 0.117
0.286 0.283 0.279 0.286 0.288 0.273 0.252 0.229 0.208 0.184 0.137 0.088
0.376 0.337 0.299 0.276 0.255 0.225 0.199 0.18 0.164 0.149 0.127 0.104
0.387 0.375 0.359 0.366 0.362 0.323 0.281 0.249 0.219 0.188 0.136 0.084
0.3 0.276 0.248 0.244 0.229 0.186 0.147 0.125 0.105 0.087 0.065 0.044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 5. Lanjutan
286 288 290 292 294 296 298 300 302 304 306 308 310
0.052 0.044 0.038 0.032 0.027 0.022 0.017 0.013 0.009 0.006 0.004 0.003 0.003
0.131 0.108 0.09 0.075 0.062 0.05 0.039 0.028 0.019 0.013 0.009 0.007 0.005
0.119 0.095 0.077 0.064 0.052 0.042 0.032 0.023 0.016 0.01 0.006 0.004 0.003
0.158 0.131 0.11 0.092 0.075 0.06 0.046 0.033 0.021 0.013 0.008 0.005 0.003
0.122 0.1 0.083 0.069 0.057 0.045 0.035 0.025 0.016 0.011 0.006 0.004 0.003
0.071 0.058 0.048 0.041 0.034 0.028 0.022 0.017 0.012 0.009 0.006 0.005 0.004
0.105 0.08 0.064 0.053 0.043 0.035 0.027 0.02 0.014 0.01 0.006 0.005 0.003
0.087 0.073 0.061 0.051 0.043 0.034 0.027 0.02 0.013 0.009 0.006 0.004 0.003
0.117 0.093 0.076 0.063 0.052 0.041 0.032 0.023 0.016 0.011 0.007 0.005 0.004
0.163 0.132 0.109 0.09 0.073 0.058 0.044 0.031 0.02 0.012 0.006 0.004 0.002
0.137 0.113 0.094 0.078 0.064 0.051 0.039 0.028 0.018 0.011 0.006 0.004 0.003
0.067 0.046 0.034 0.026 0.021 0.017 0.013 0.01 0.007 0.005 0.003 0.002 0.002
0.069 0.055 0.045 0.038 0.031 0.025 0.019 0.014 0.01 0.007 0.004 0.003 0.002
0.063 0.052 0.043 0.036 0.03 0.024 0.018 0.013 0.008 0.005 0.003 0.002 0.001
0.136 0.115 0.098 0.082 0.068 0.055 0.043 0.032 0.022 0.015 0.01 0.008 0.007
0.095 0.079 0.066 0.055 0.046 0.037 0.028 0.02 0.013 0.008 0.005 0.003 0.002
0.055 0.037 0.028 0.022 0.018 0.015 0.012 0.009 0.007 0.006 0.004 0.004 0.003
0.086 0.073 0.062 0.052 0.043 0.035 0.027 0.02 0.013 0.009 0.005 0.004 0.003
0.049 0.031 0.021 0.016 0.013 0.011 0.009 0.007 0.006 0.005 0.003 0.003 0.002
0.03 0.023 0.018 0.015 0.012 0.01 0.008 0.007 0.005 0.004 0.003 0.003 0.002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ... Number of components set to: 10
Analysis of Variance for PCT
Source DF SS MS F P
Regression 10 325.514 32.5514 173.74 0.000
Residual Error 9 1.686 0.1874
Total 19 327.200
Model Selection and Validation for PCT
Components X Variance Error SS R-Sq
1 0.855623 29.7023 0.909223
2 0.931723 3.8605 0.988201
3 0.972988 2.8532 0.991280
4 0.995864 2.8190 0.991385
5 0.999257 2.6596 0.991872
6 0.999372 2.4540 0.992500
7 0.999686 2.4051 0.992649
8 0.999870 2.2495 0.993125
9 0.999927 1.7771 0.994569
10 0.999968 1.6862 0.994847
Fits and Residuals for PCT
Row PCT Fits Res SRes
1 5 4.9004 0.099600 0.31048
2 12 11.7893 0.210730 0.71018
3 10 10.4537 -0.453711 -1.34072
4 15 15.0554 -0.055393 -0.19795
5 11 11.0014 -0.001365 -0.00532
6 6 5.9818 0.018227 0.11546
7 8 8.0115 -0.011475 -0.03692
8 8 8.0926 -0.092606 -0.27751
9 10 10.2634 -0.263405 -0.82997
10 15 14.9605 0.039514 0.18040
11 13 12.6103 0.389682 1.23513
12 4 3.9183 0.081738 0.30702
13 6 5.5312 0.468820 1.29763
14 4 4.7184 -0.718399 -2.82043
15 13 13.1072 -0.107233 -0.48463
16 9 8.4512 0.548806 1.79387
17 3 2.8854 0.114644 0.35862
18 8 8.3130 -0.312975 -1.04803
19 2 2.0866 -0.086616 -0.31285
20 2 1.8686 0.131417 0.46864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ... Number of components set to: 10
Analysis of Variance for GG
Source DF SS MS F P
Regression 10 474.354 47.4354 2177.03 0.000
Residual Error 9 0.196 0.0218
Total 19 474.550
Model Selection and Validation for GG
Components X Variance Error SS R-Sq
1 0.817853 365.582 0.229624
2 0.927910 69.456 0.853638
3 0.962431 3.380 0.992878
4 0.998206 0.958 0.997980
5 0.998658 0.690 0.998546
6 0.999522 0.631 0.998671
7 0.999788 0.541 0.998860
8 0.999902 0.450 0.999052
9 0.999921 0.255 0.999462
10 0.999971 0.196 0.999587
Fits and Residuals for GG
Row GG Fits Res SRes
1 3 2.9609 0.039101 0.34647
2 11 11.1047 -0.104718 -1.42870
3 15 14.8752 0.124762 1.12724
4 12 11.9476 0.052373 0.67167
5 11 11.0281 -0.028056 -0.31999
6 7 7.0638 -0.063807 -1.00325
7 17 16.9906 0.009437 0.08406
8 6 5.9882 0.011795 0.10271
9 16 15.8911 0.108907 1.09565
10 17 17.0830 -0.082973 -0.98218
11 11 10.9955 0.004517 0.04160
12 19 19.1623 -0.162343 -1.75687
13 8 8.0015 -0.001545 -0.01245
14 5 4.7697 0.230260 2.15806
15 8 7.9648 0.035235 0.41969
16 7 7.1559 -0.155936 -1.42644
17 16 15.9026 0.097368 0.90460
18 5 5.0332 -0.033191 -0.34406
19 17 16.9342 0.065785 0.71148
20 6 6.1470 -0.146971 -1.50193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa
validasi internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ... Number of components set to: 10
Analysis of Variance for CTM
Source DF SS MS F P
Regression 10 496.827 49.6827 3642.73 0.000
Residual Error 9 0.123 0.0136
Total 19 496.950
Model Selection and Validation for CTM
Components X Variance Error SS R-Sq
1 0.837211 394.639 0.205879
2 0.915412 72.301 0.854511
3 0.965887 7.012 0.985889
4 0.998206 1.517 0.996947
5 0.998842 0.839 0.998312
6 0.999562 0.604 0.998785
7 0.999807 0.457 0.999081
8 0.999909 0.320 0.999356
9 0.999943 0.205 0.999588
10 0.999974 0.123 0.999753
Fits and Residuals for CTM
Row CTM Fits Res SRes
1 9 9.0121 -0.012062 -0.13818
2 13 12.8395 0.160545 2.32765
3 10 10.0092 -0.009244 -0.10583
4 20 20.1103 -0.110271 -1.48913
5 8 8.0415 -0.041461 -0.57178
6 20 19.9732 0.026832 0.58137
7 10 9.9625 0.037488 0.44891
8 15 14.9996 0.000373 0.00419
9 3 2.9800 0.020048 0.21723
10 8 8.0035 -0.003458 -0.05137
11 14 13.8958 0.104156 1.18706
12 6 5.9037 0.096321 1.46355
13 8 7.9152 0.084845 0.95359
14 7 7.0633 -0.063270 -0.74073
15 14 14.0957 -0.095750 -1.91946
16 2 2.0680 -0.068017 -0.78840
17 7 7.1562 -0.156248 -1.82326
18 6 5.9728 0.027246 0.35902
19 16 16.0699 -0.069910 -1.03384
20 15 14.9282 0.071837 0.85549
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ... Number of components selected by cross-validation: 3
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for PCT
Source DF SS MS F P
Regression 3 324.347 108.116 606.28 0.000
Residual Error 16 2.853 0.178
Total 19 327.200
Model Selection and Validation for PCT
Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0.855623 29.7023 0.909223 36.8199 0.887470
2 0.931723 3.8605 0.988201 5.9476 0.981823
3 0.972988 2.8532 0.991280 4.8155 0.985283
4 2.8190 0.991385 5.2731 0.983884
5 2.6596 0.991872 5.9752 0.981739
6 2.4540 0.992500 9.7405 0.970231
7 2.4051 0.992649 9.9836 0.969488
8 2.2495 0.993125 12.2229 0.962644
9 1.7771 0.994569 20.1736 0.938345
10 1.6862 0.994847 19.4015 0.940705
Fits and Residuals for PCT
Row PCT Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 5 4.5508 0.44924 1.19368 4.4121 0.58794
2 12 11.9528 0.04721 0.12348 11.9403 0.05971
3 10 10.2232 -0.22318 -0.55430 10.2472 -0.24724
4 15 14.9909 0.00906 0.02526 14.9820 0.01799
5 11 11.1242 -0.12419 -0.30993 11.1367 -0.13672
6 6 6.2509 -0.25089 -0.67505 6.3664 -0.36639
7 8 8.3735 -0.37346 -0.92724 8.4429 -0.44286
8 8 7.9982 0.00177 0.00436 8.0029 -0.00289
9 10 9.9898 0.01019 0.02513 9.9352 0.06475
10 15 14.7886 0.21138 0.62668 14.6559 0.34411
11 13 12.6359 0.36411 0.92580 12.5458 0.45420
12 4 3.8424 0.15763 0.43140 3.7751 0.22493
13 6 5.6635 0.33648 0.84002 5.6223 0.37768
14 4 5.3087 -1.30873 -3.43615 5.6961 -1.69606
15 13 13.1301 -0.13006 -0.41099 13.2369 -0.23693
16 9 8.6509 0.34907 0.96883 8.5136 0.48640
17 3 2.9362 0.06376 0.16372 2.9450 0.05496
18 8 7.9837 0.01628 0.04245 7.9766 0.02344
19 2 2.0601 -0.06012 -0.18309 2.1066 -0.10660
20 2 1.5455 0.45447 1.21216 1.4090 0.59104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ... Number of components selected by cross-validation: 4
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for GG
Source DF SS MS F P
Regression 4 473.592 118.398 1853.15 0.000
Residual Error 15 0.958 0.064
Total 19 474.550
Model Selection and Validation for GG
Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0.817853 365.582 0.229624 441.061 0.070570
2 0.927910 69.456 0.853638 106.943 0.774643
3 0.962431 3.380 0.992878 6.133 0.987077
4 0.998206 0.958 0.997980 1.764 0.996282
5 0.690 0.998546 2.462 0.994812
6 0.631 0.998671 2.091 0.995594
7 0.541 0.998860 2.293 0.995168
8 0.450 0.999052 2.256 0.995246
9 0.255 0.999462 3.371 0.992896
10 0.196 0.999587 3.423 0.992787
Fits and Residuals for GG
Row GG Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 3 2.8147 0.185330 0.83151 2.7861 0.213858
2 11 11.5181 -0.518147 -2.32437 11.6682 -0.668248
3 15 14.7858 0.214205 0.89059 14.7576 0.242408
4 12 11.7096 0.290358 1.51749 11.5239 0.476052
5 11 11.1971 -0.197111 -0.82171 11.2185 -0.218539
6 7 6.7427 0.257302 1.18408 6.6670 0.332950
7 17 16.8928 0.107245 0.45748 16.8338 0.166208
8 6 5.8730 0.127010 0.53838 5.8680 0.131974
9 16 15.5150 0.485019 2.28215 15.2989 0.701054
10 17 17.0404 -0.040354 -0.20035 17.0455 -0.045533
11 11 11.2712 -0.271193 -1.19240 11.3554 -0.355407
12 19 19.1066 -0.106576 -0.50369 19.0326 -0.032573
13 8 8.0079 -0.007870 -0.03291 8.0107 -0.010715
14 5 4.9794 0.020581 0.09448 4.9852 0.014817
15 8 8.0399 -0.039869 -0.22404 8.1127 -0.112677
16 7 7.0833 -0.083294 -0.38674 7.1151 -0.115091
17 16 15.9960 0.004012 0.01856 15.9797 0.020348
18 5 5.1593 -0.159253 -0.69382 5.2000 -0.200001
19 17 17.1528 -0.152837 -0.77810 17.2546 -0.254552
20 6 6.1146 -0.114557 -0.53287 6.1746 -0.174647
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik
validasi internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ... Number of components selected by cross-validation: 9
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for CTM
Source DF SS MS F P
Regression 9 496.745 55.1939 2697.94 0.000
Residual Error 10 0.205 0.0205
Total 19 496.950
Model Selection and Validation for CTM
Components X Variance Error SS R-Sq PRESS R-Sq (pred)
1 0.837211 394.639 0.205879 467.772 0.058714
2 0.915412 72.301 0.854511 119.239 0.760058
3 0.965887 7.012 0.985889 15.481 0.968847
4 0.998206 1.517 0.996947 3.672 0.992610
5 0.998842 0.839 0.998312 3.757 0.992440
6 0.999562 0.604 0.998785 2.898 0.994168
7 0.999807 0.457 0.999081 2.558 0.994852
8 0.999909 0.320 0.999356 2.236 0.995501
9 0.999943 0.205 0.999588 1.996 0.995984
10 0.123 0.999753 2.014 0.995946
Fits and Residuals for CTM
Row CTM Fits Res SRes Fits (pred) Res (pred)
1 9 9.0241 -0.024131 -0.22536 9.0225 -0.022537
2 13 12.7332 0.266789 2.67354 12.2524 0.747611
3 10 10.0646 -0.064559 -0.58428 10.0425 -0.042515
4 20 20.1397 -0.139706 -1.52055 20.4698 -0.469780
5 8 7.9210 0.078952 0.73586 7.9355 0.064528
6 20 19.9493 0.050651 0.87681 19.8080 0.191960
7 10 10.0538 -0.053816 -0.48049 10.1522 -0.152187
8 15 14.9379 0.062136 0.54758 14.8708 0.129157
9 3 2.9901 0.009910 0.08759 2.9834 0.016588
10 8 8.0141 -0.014064 -0.17025 8.0054 -0.005413
11 14 13.8639 0.136148 1.25314 13.7349 0.265094
12 6 5.9143 0.085742 1.06147 5.7639 0.236095
13 8 8.0335 -0.033543 -0.27048 8.1512 -0.151202
14 7 7.0586 -0.058581 -0.55984 7.1453 -0.145343
15 14 14.1963 -0.196282 -2.48096 14.8751 -0.875134
16 2 2.0960 -0.095991 -0.90064 2.1610 -0.161041
17 7 7.0728 -0.072850 -0.64505 7.2365 -0.236512
18 6 5.9159 0.084097 0.86524 5.6823 0.317710
19 16 16.0458 -0.045794 -0.54717 16.1147 -0.114729
20 15 14.9751 0.024890 0.23595 14.9748 0.025166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol.
PCT PCT standardized
Constant -0,9596 0,0000000
WL220.0 -0,5565 -0,0448233
WL222.0 -0,5014 -0,0411446
WL224.0 -0,4380 -0,0359802
WL226.0 -0,3667 -0,0295029
WL228.0 -0,2701 -0,0207643
WL230.0 -0,1154 -0,0082853
WL232.0 0,0979 0,0065761
WL234.0 0,3050 0,0198122
WL236.0 0,4665 0,0301270
WL238.0 0,5646 0,0368245
WL240.0 0,6205 0,0410302
WL242.0 0,6476 0,0431903
WL244.0 0,6603 0,0440341
WL246.0 0,6671 0,0438873
WL248.0 0,6667 0,0426521
WL250.0 0,6673 0,0409941
WL252.0 0,6633 0,0384742
WL254.0 0,6367 0,0344783
WL256.0 0,6048 0,0302021
WL258.0 0,5661 0,0256208
WL260.0 0,4651 0,0191995
WL262.0 0,3001 0,0112013
WL264.0 0,2453 0,0080738
WL266.0 0,1955 0,0056777
WL268.0 -0,0272 -0,0007299
WL270.0 -0,1606 -0,0039982
WL272.0 0,0716 0,0016253
WL274.0 0,4004 0,0084268
WL276.0 0,6176 0,0120119
WL278.0 0,8920 0,0161560
WL280.0 1,2658 0,0210141
WL282.0 2,1325 0,0293286
WL284.0 3,6486 0,0403426
WL286.0 5,2262 0,0485274
WL288.0 6,5848 0,0526870
WL290.0 7,9672 0,0547435
WL292.0 9,4862 0,0548097
WL294.0 11,6780 0,0553001
WL296.0 14,4726 0,0541927
WL298.0 18,2835 0,0523707
WL300.0 25,0837 0,0500859
WL302.0 35,5519 0,0447214
WL304.0 41,7619 0,0315673
WL306.0 32,1083 0,0153724
WL308.0 -37,8691 -0,0135353
WL310.0 -39,0561 -0,0122140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin.
GG GG standardized
Constant 0,2070 0,000000
WL220.0 0,1570 0,010504
WL222.0 0,2277 0,015516
WL224.0 0,2961 0,020200
WL226.0 0,2988 0,019964
WL228.0 0,2184 0,013938
WL230.0 0,1450 0,008647
WL232.0 -0,0258 -0,001441
WL234.0 -0,3933 -0,021213
WL236.0 -0,8087 -0,043364
WL238.0 -1,1144 -0,060360
WL240.0 -1,2921 -0,070953
WL242.0 -1,3872 -0,076820
WL244.0 -1,4370 -0,079575
WL246.0 -1,4926 -0,081539
WL248.0 -1,5723 -0,083530
WL250.0 -1,6859 -0,086002
WL252.0 -1,8247 -0,087881
WL254.0 -2,0323 -0,091390
WL256.0 -2,2373 -0,092773
WL258.0 -2,3358 -0,087778
WL260.0 -2,4589 -0,084285
WL262.0 -2,3909 -0,074095
WL264.0 -1,3912 -0,038014
WL266.0 0,4869 0,011739
WL268.0 2,0867 0,046468
WL270.0 4,5667 0,094431
WL272.0 9,1118 0,171768
WL274.0 13,3643 0,233571
WL276.0 15,5509 0,251150
WL278.0 17,7228 0,266538
WL280.0 19,5570 0,269605
WL282.0 19,6795 0,224735
WL284.0 15,0986 0,138625
WL286.0 7,2788 0,056121
WL288.0 0,9088 0,006038
WL290.0 -3,2439 -0,018508
WL292.0 -6,5439 -0,031395
WL294.0 -9,5201 -0,037434
WL296.0 -12,5614 -0,039057
WL298.0 -16,6306 -0,039555
WL300.0 -30,2693 -0,050187
WL302.0 -19,5278 -0,020397
WL304.0 3,1353 0,001968
WL306.0 -55,9142 -0,022229
WL308.0 14,0083 0,004157
WL310.0 10,2038 0,002650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat.
CTM CTM standardized
Constant 0,112 0,000000
WL220.0 -4,127 -0,269762
WL222.0 -1,239 -0,082484
WL224.0 2,306 0,153710
WL226.0 4,467 0,291648
WL228.0 6,614 0,412539
WL230.0 7,112 0,414453
WL232.0 4,906 0,267355
WL234.0 2,920 0,153907
WL236.0 1,292 0,067696
WL238.0 -0,277 -0,014663
WL240.0 -1,587 -0,085145
WL242.0 -1,547 -0,083740
WL244.0 -2,378 -0,128691
WL246.0 -2,011 -0,107366
WL248.0 -2,568 -0,133298
WL250.0 -2,995 -0,149281
WL252.0 -1,994 -0,093855
WL254.0 -0,325 -0,014303
WL256.0 1,552 0,062870
WL258.0 1,692 0,062133
WL260.0 5,218 0,174788
WL262.0 9,408 0,284920
WL264.0 12,157 0,324615
WL266.0 7,888 0,185845
WL268.0 5,199 0,113141
WL270.0 5,103 0,103107
WL272.0 3,169 0,058379
WL274.0 -11,977 -0,204554
WL276.0 -13,755 -0,217076
WL278.0 -25,678 -0,377376
WL280.0 -21,983 -0,296136
WL282.0 -15,198 -0,169603
WL284.0 -20,107 -0,180398
WL286.0 -18,129 -0,136592
WL288.0 12,027 0,078087
WL290.0 -41,676 -0,232363
WL292.0 -41,281 -0,193537
WL294.0 -1,951 -0,007498
WL296.0 34,414 0,104562
WL298.0 92,695 0,215445
WL300.0 -220,357 -0,357027
WL302.0 245,472 0,250556
WL304.0 -281,519 -0,172669
WL306.0 446,225 0,173352
WL308.0 41,624 0,012072
WL310.0 -136,887 -0,034736
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada panjang gelombang 220 – 310 nm yang
diukur dengan interval pengukuran 2 nm.
Sampel Panjang Gelombang
220 222 224 226 228 230 232 234 236 238 240 242 244
I 0.841 0.886 0.926 0.966 1.002 1.013 1.021 1.042 1.059 1.057 1.058 1.06 1.055
II 1.076 1.127 1.17 1.208 1.24 1.237 1.233 1.246 1.259 1.252 1.25 1.252 1.246
II 1.2 1.251 1.291 1.324 1.348 1.333 1.316 1.32 1.326 1.315 1.311 1.312 1.304
IV 1.273 1.32 1.354 1.381 1.394 1.365 1.336 1.328 1.328 1.312 1.305 1.304 1.296
V 1.361 1.409 1.444 1.467 1.474 1.434 1.391 1.373 1.365 1.345 1.334 1.331 1.323
VI 1.499 1.547 1.574 1.587 1.581 1.52 1.458 1.426 1.408 1.382 1.368 1.363 1.354
Lanjutan lampiran 15.
Sampel Panjang Gelombang
246 248 250 252 254 256 258 260 262 264 266 268 270
I 1.038 1.007 0.963 0.905 0.836 0.764 0.686 0.613 0.538 0.473 0.417 0.371 0.335
II 1.225 1.19 1.139 1.073 0.995 0.913 0.823 0.739 0.652 0.574 0.505 0.451 0.407
II 1.284 1.247 1.196 1.128 1.049 0.964 0.871 0.785 0.696 0.612 0.538 0.481 0.433
IV 1.276 1.24 1.191 1.125 1.049 0.968 0.878 0.795 0.708 0.623 0.548 0.492 0.442
V 1.302 1.267 1.218 1.153 1.079 0.998 0.908 0.825 0.739 0.65 0.571 0.513 0.462
VI 1.333 1.3 1.251 1.188 1.115 1.037 0.945 0.864 0.778 0.685 0.6 0.542 0.487
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lanjutan lampiran 15.
Sampel Panjang Gelombang
272 274 276 278 280 282 284 286 288 290 292 294 296
I 0.308 0.286 0.266 0.25 0.234 0.209 0.185 0.162 0.141 0.121 0.102 0.085 0.069
II 0.37 0.34 0.315 0.295 0.274 0.246 0.217 0.19 0.166 0.143 0.121 0.101 0.083
II 0.39 0.355 0.328 0.305 0.283 0.253 0.223 0.196 0.17 0.146 0.124 0.103 0.083
IV 0.395 0.356 0.327 0.303 0.279 0.249 0.219 0.192 0.168 0.144 0.122 0.101 0.082
V 0.409 0.366 0.335 0.309 0.284 0.254 0.224 0.197 0.172 0.148 0.126 0.105 0.086
VI 0.426 0.376 0.343 0.315 0.288 0.256 0.226 0.199 0.173 0.149 0.127 0.107 0.087
Lanjutan lampiran 15.
Sampel Panjang Gelombang
298 300 302 304 306 308 310
I 0.054 0.04 0.028 0.02 0.014 0.011 0.009
II 0.065 0.049 0.035 0.026 0.02 0.016 0.014
II 0.065 0.049 0.034 0.024 0.018 0.014 0.012
IV 0.064 0.048 0.034 0.024 0.017 0.013 0.012
V 0.068 0.052 0.038 0.028 0.022 0.019 0.017
VI 0.069 0.053 0.039 0.029 0.023 0.019 0.017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 16. Perhitungan kadar PCT pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Koefisien Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 1 -0.9596 -0.5565 0.841 -0.46802 1.076 -0.59879 1.2 -0.6678 1.273 -0.70842 1.361 -0.7574 1.499 -0.83419 -0.5014 0.886 -0.44424 1.127 -0.56508 1.251 -0.62725 1.32 -0.66185 1.409 -0.70647 1.547 -0.77567 -0.438 0.926 -0.40559 1.17 -0.51246 1.291 -0.56546 1.354 -0.59305 1.444 -0.63247 1.574 -0.68941 -0.3667 0.966 -0.35423 1.208 -0.44297 1.324 -0.48551 1.381 -0.50641 1.467 -0.53795 1.587 -0.58195 -0.2701 1.002 -0.27064 1.24 -0.33492 1.348 -0.36409 1.394 -0.37652 1.474 -0.39813 1.581 -0.42703 -0.1154 1.013 -0.1169 1.237 -0.14275 1.333 -0.15383 1.365 -0.15752 1.434 -0.16548 1.52 -0.17541 0.0979 1.021 0.099956 1.233 0.120711 1.316 0.128836 1.336 0.130794 1.391 0.136179 1.458 0.142738 0.305 1.042 0.31781 1.246 0.38003 1.32 0.4026 1.328 0.40504 1.373 0.418765 1.426 0.43493 0.4665 1.059 0.494024 1.259 0.587324 1.326 0.618579 1.328 0.619512 1.365 0.636773 1.408 0.656832 0.5646 1.057 0.596782 1.252 0.706879 1.315 0.742449 1.312 0.740755 1.345 0.759387 1.382 0.780277 0.6205 1.058 0.656489 1.25 0.775625 1.311 0.813476 1.305 0.809753 1.334 0.827747 1.368 0.848844 0.6476 1.06 0.686456 1.252 0.810795 1.312 0.849651 1.304 0.84447 1.331 0.861956 1.363 0.882679 0.6603 1.055 0.696617 1.246 0.822734 1.304 0.861031 1.296 0.855749 1.323 0.873577 1.354 0.894046 0.6671 1.038 0.69245 1.225 0.817198 1.284 0.856556 1.276 0.85122 1.302 0.868564 1.333 0.889244 0.6667 1.007 0.671367 1.19 0.793373 1.247 0.831375 1.24 0.826708 1.267 0.844709 1.3 0.86671 0.6673 0.963 0.64261 1.139 0.760055 1.196 0.798091 1.191 0.794754 1.218 0.812771 1.251 0.834792 0.6633 0.905 0.600287 1.073 0.711721 1.128 0.748202 1.125 0.746213 1.153 0.764785 1.188 0.788 0.6367 0.836 0.532281 0.995 0.633517 1.049 0.667898 1.049 0.667898 1.079 0.686999 1.115 0.709921 0.6048 0.764 0.462067 0.913 0.552182 0.964 0.583027 0.968 0.585446 0.998 0.60359 1.037 0.627178 0.5661 0.686 0.388345 0.823 0.4659 0.871 0.493073 0.878 0.497036 0.908 0.514019 0.945 0.534965 0.4651 0.613 0.285106 0.739 0.343709 0.785 0.365104 0.795 0.369755 0.825 0.383708 0.864 0.401846 0.3001 0.538 0.161454 0.652 0.195665 0.696 0.20887 0.708 0.212471 0.739 0.221774 0.778 0.233478 0.2453 0.473 0.116027 0.574 0.140802 0.612 0.150124 0.623 0.152822 0.65 0.159445 0.685 0.168031
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lanjutan lampiran 16.
Koefisien Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K 0.1955 0.417 0.081524 0.505 0.098728 0.538 0.105179 0.548 0.107134 0.571 0.111631 0.6 0.1173 -0.0272 0.371 -0.01009 0.451 -0.01227 0.481 -0.01308 0.492 -0.01338 0.513 -0.01395 0.542 -0.01474 -0.1606 0.335 -0.0538 0.407 -0.06536 0.433 -0.06954 0.442 -0.07099 0.462 -0.0742 0.487 -0.07821 0.0716 0.308 0.022053 0.37 0.026492 0.39 0.027924 0.395 0.028282 0.409 0.029284 0.426 0.030502 0.4004 0.286 0.114514 0.34 0.136136 0.355 0.142142 0.356 0.142542 0.366 0.146546 0.376 0.15055 0.6176 0.266 0.164282 0.315 0.194544 0.328 0.202573 0.327 0.201955 0.335 0.206896 0.343 0.211837 0.892 0.25 0.223 0.295 0.26314 0.305 0.27206 0.303 0.270276 0.309 0.275628 0.315 0.28098 1.2658 0.234 0.296197 0.274 0.346829 0.283 0.358221 0.279 0.353158 0.284 0.359487 0.288 0.36455 2.1325 0.209 0.445693 0.246 0.524595 0.253 0.539523 0.249 0.530993 0.254 0.541655 0.256 0.54592 3.6486 0.185 0.674991 0.217 0.791746 0.223 0.813638 0.219 0.799043 0.224 0.817286 0.226 0.824584 5.2262 0.162 0.846644 0.19 0.992978 0.196 1.024335 0.192 1.00343 0.197 1.029561 0.199 1.040014 6.5848 0.141 0.928457 0.166 1.093077 0.17 1.119416 0.168 1.106246 0.172 1.132586 0.173 1.13917 7.9672 0.121 0.964031 0.143 1.13931 0.146 1.163211 0.144 1.147277 0.148 1.179146 0.149 1.187113 9.4862 0.102 0.967592 0.121 1.14783 0.124 1.176289 0.122 1.157316 0.126 1.195261 0.127 1.204747 11.678 0.085 0.99263 0.101 1.179478 0.103 1.202834 0.101 1.179478 0.105 1.22619 0.107 1.249546 14.4726 0.069 0.998609 0.083 1.201226 0.083 1.201226 0.082 1.186753 0.086 1.244644 0.087 1.259116 18.2835 0.054 0.987309 0.065 1.188428 0.065 1.188428 0.064 1.170144 0.068 1.243278 0.069 1.261562 25.0837 0.04 1.003348 0.049 1.229101 0.049 1.229101 0.048 1.204018 0.052 1.304352 0.053 1.329436 35.5519 0.028 0.995453 0.035 1.244317 0.034 1.208765 0.034 1.208765 0.038 1.350972 0.039 1.386524 41.7619 0.02 0.835238 0.026 1.085809 0.024 1.002286 0.024 1.002286 0.028 1.169333 0.029 1.211095 32.1083 0.014 0.449516 0.02 0.642166 0.018 0.577949 0.017 0.545841 0.022 0.706383 0.023 0.738491 -37.8691 0.011 -0.41656 0.016 -0.60591 0.014 -0.53017 0.013 -0.4923 0.019 -0.71951 0.019 -0.71951 -39.0561 0.009 -0.3515 0.014 -0.54679 0.012 -0.46867 0.012 -0.46867 0.017 -0.66395 0.017 -0.66395
Calculated 16.24003 19.35725 19.76903 19.44662 20.01575 20.30787
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 17. Perhitungan kadar GG pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Koefisien Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 1 0.207 0.157 0.841 0.132037 1.076 0.168932 1.2 0.1884 1.273 0.199861 1.361 0.213677 1.499 0.235343 0.2277 0.886 0.201742 1.127 0.256618 1.251 0.284853 1.32 0.300564 1.409 0.320829 1.547 0.352252 0.2961 0.926 0.274189 1.17 0.346437 1.291 0.382265 1.354 0.400919 1.444 0.427568 1.574 0.466061 0.2988 0.966 0.288641 1.208 0.36095 1.324 0.395611 1.381 0.412643 1.467 0.43834 1.587 0.474196
0.2184 1.002 0.218837 1.24 0.270816 1.348 0.294403 1.394 0.30445 1.474 0.321922 1.581 0.34529 0.145 1.013 0.146885 1.237 0.179365 1.333 0.193285 1.365 0.197925 1.434 0.20793 1.52 0.2204
-0.0258 1.021 -0.02634 1.233 -0.03181 1.316 -0.03395 1.336 -0.03447 1.391 -0.03589 1.458 -0.03762
-0.3933 1.042 -0.40982 1.246 -0.49005 1.32 -0.51916 1.328 -0.5223 1.373 -0.54 1.426 -0.56085
-0.8087 1.059 -0.85641 1.259 -1.01815 1.326 -1.07234 1.328 -1.07395 1.365 -1.10388 1.408 -1.13865
-1.1144 1.057 -1.17792 1.252 -1.39523 1.315 -1.46544 1.312 -1.46209 1.345 -1.49887 1.382 -1.5401
-1.2921 1.058 -1.36704 1.25 -1.61513 1.311 -1.69394 1.305 -1.68619 1.334 -1.72366 1.368 -1.76759
-1.3872 1.06 -1.47043 1.252 -1.73677 1.312 -1.82001 1.304 -1.80891 1.331 -1.84636 1.363 -1.89075
-1.437 1.055 -1.51604 1.246 -1.7905 1.304 -1.87385 1.296 -1.86235 1.323 -1.90115 1.354 -1.9457
-1.4926 1.038 -1.54932 1.225 -1.82844 1.284 -1.9165 1.276 -1.90456 1.302 -1.94337 1.333 -1.98964
-1.5723 1.007 -1.58331 1.19 -1.87104 1.247 -1.96066 1.24 -1.94965 1.267 -1.9921 1.3 -2.04399
-1.6859 0.963 -1.62352 1.139 -1.92024 1.196 -2.01634 1.191 -2.00791 1.218 -2.05343 1.251 -2.10906
-1.8247 0.905 -1.65135 1.073 -1.9579 1.128 -2.05826 1.125 -2.05279 1.153 -2.10388 1.188 -2.16774
-2.0323 0.836 -1.699 0.995 -2.02214 1.049 -2.13188 1.049 -2.13188 1.079 -2.19285 1.115 -2.26601 -2.2373 0.764 -1.7093 0.913 -2.04265 0.964 -2.15676 0.968 -2.16571 0.998 -2.23283 1.037 -2.32008
-2.3358 0.686 -1.60236 0.823 -1.92236 0.871 -2.03448 0.878 -2.05083 0.908 -2.12091 0.945 -2.20733
-2.4589 0.613 -1.50731 0.739 -1.81713 0.785 -1.93024 0.795 -1.95483 0.825 -2.02859 0.864 -2.12449
-2.3909 0.538 -1.2863 0.652 -1.55887 0.696 -1.66407 0.708 -1.69276 0.739 -1.76688 0.778 -1.86012
-1.3912 0.473 -0.65804 0.574 -0.79855 0.612 -0.85141 0.623 -0.86672 0.65 -0.90428 0.685 -0.95297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lanjutan lampiran 17.
Koefisien Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.4869 0.417 0.203037 0.505 0.245885 0.538 0.261952 0.548 0.266821 0.571 0.27802 0.6 0.29214
2.0867 0.371 0.774166 0.451 0.941102 0.481 1.003703 0.492 1.026656 0.513 1.070477 0.542 1.130991
4.5667 0.335 1.529845 0.407 1.858647 0.433 1.977381 0.442 2.018481 0.462 2.109815 0.487 2.223983
9.1118 0.308 2.806434 0.37 3.371366 0.39 3.553602 0.395 3.599161 0.409 3.726726 0.426 3.881627
13.3643 0.286 3.82219 0.34 4.543862 0.355 4.744327 0.356 4.757691 0.366 4.891334 0.376 5.024977
15.5509 0.266 4.136539 0.315 4.898534 0.328 5.100695 0.327 5.085144 0.335 5.209552 0.343 5.333959
17.7228 0.25 4.4307 0.295 5.228226 0.305 5.405454 0.303 5.370008 0.309 5.476345 0.315 5.582682
19.557 0.234 4.576338 0.274 5.358618 0.283 5.534631 0.279 5.456403 0.284 5.554188 0.288 5.632416
19.6795 0.209 4.113016 0.246 4.841157 0.253 4.978914 0.249 4.900196 0.254 4.998593 0.256 5.037952
15.0986 0.185 2.793241 0.217 3.276396 0.223 3.366988 0.219 3.306593 0.224 3.382086 0.226 3.412284 7.2788 0.162 1.179166 0.19 1.382972 0.196 1.426645 0.192 1.39753 0.197 1.433924 0.199 1.448481 0.9088 0.141 0.128141 0.166 0.150861 0.17 0.154496 0.168 0.152678 0.172 0.156314 0.173 0.157222 -3.2439 0.121 -0.39251 0.143 -0.46388 0.146 -0.47361 0.144 -0.46712 0.148 -0.4801 0.149 -0.48334 -6.5439 0.102 -0.66748 0.121 -0.79181 0.124 -0.81144 0.122 -0.79836 0.126 -0.82453 0.127 -0.83108 -9.5201 0.085 -0.80921 0.101 -0.96153 0.103 -0.98057 0.101 -0.96153 0.105 -0.99961 0.107 -1.01865 -12.5614 0.069 -0.86674 0.083 -1.0426 0.083 -1.0426 0.082 -1.03003 0.086 -1.08028 0.087 -1.09284
-16.6306 0.054 -0.89805 0.065 -1.08099 0.065 -1.08099 0.064 -1.06436 0.068 -1.13088 0.069 -1.14751 -30.2693 0.04 -1.21077 0.049 -1.4832 0.049 -1.4832 0.048 -1.45293 0.052 -1.574 0.053 -1.60427 -19.5278 0.028 -0.54678 0.035 -0.68347 0.034 -0.66395 0.034 -0.66395 0.038 -0.74206 0.039 -0.76158 3.1353 0.02 0.062706 0.026 0.081518 0.024 0.075247 0.024 0.075247 0.028 0.087788 0.029 0.090924 -55.9142 0.014 -0.7828 0.02 -1.11828 0.018 -1.00646 0.017 -0.95054 0.022 -1.23011 0.023 -1.28603 14.0083 0.011 0.154091 0.016 0.224133 0.014 0.196116 0.013 0.182108 0.019 0.266158 0.019 0.266158 10.2038 0.009 0.091834 0.014 0.142853 0.012 0.122446 0.012 0.122446 0.017 0.173465 0.017 0.173465
Calculated 4.402628 4.893528 5.106336 5.123818 4.901564 4.841803
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 18. Perhitungan kadar CTM pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Koefisien Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112 1 0.112
-4.127 0.841 -3.47081 1.076 -4.44065 1.2 -4.9524 1.273 -5.25367 1.361 -5.61685 1.499 -6.18637
-1.239 0.886 -1.09775 1.127 -1.39635 1.251 -1.54999 1.32 -1.63548 1.409 -1.74575 1.547 -1.91673
2.306 0.926 2.135356 1.17 2.69802 1.291 2.977046 1.354 3.122324 1.444 3.329864 1.574 3.629644 4.467 0.966 4.315122 1.208 5.396136 1.324 5.914308 1.381 6.168927 1.467 6.553089 1.587 7.089129 6.614 1.002 6.627228 1.24 8.20136 1.348 8.915672 1.394 9.219916 1.474 9.749036 1.581 10.45673 7.112 1.013 7.204456 1.237 8.797544 1.333 9.480296 1.365 9.70788 1.434 10.19861 1.52 10.81024 4.906 1.021 5.009026 1.233 6.049098 1.316 6.456296 1.336 6.554416 1.391 6.824246 1.458 7.152948 2.92 1.042 3.04264 1.246 3.63832 1.32 3.8544 1.328 3.87776 1.373 4.00916 1.426 4.16392 1.292 1.059 1.368228 1.259 1.626628 1.326 1.713192 1.328 1.715776 1.365 1.76358 1.408 1.819136 -0.277 1.057 -0.29279 1.252 -0.3468 1.315 -0.36426 1.312 -0.36342 1.345 -0.37257 1.382 -0.38281 -1.587 1.058 -1.67905 1.25 -1.98375 1.311 -2.08056 1.305 -2.07104 1.334 -2.11706 1.368 -2.17102 -1.547 1.06 -1.63982 1.252 -1.93684 1.312 -2.02966 1.304 -2.01729 1.331 -2.05906 1.363 -2.10856 -2.378 1.055 -2.50879 1.246 -2.96299 1.304 -3.10091 1.296 -3.08189 1.323 -3.14609 1.354 -3.21981 -2.011 1.038 -2.08742 1.225 -2.46348 1.284 -2.58212 1.276 -2.56604 1.302 -2.61832 1.333 -2.68066
-2.568 1.007 -2.58598 1.19 -3.05592 1.247 -3.2023 1.24 -3.18432 1.267 -3.25366 1.3 -3.3384
-2.995 0.963 -2.88419 1.139 -3.41131 1.196 -3.58202 1.191 -3.56705 1.218 -3.64791 1.251 -3.74675
-1.994 0.905 -1.80457 1.073 -2.13956 1.128 -2.24923 1.125 -2.24325 1.153 -2.29908 1.188 -2.36887
-0.325 0.836 -0.2717 0.995 -0.32338 1.049 -0.34093 1.049 -0.34093 1.079 -0.35068 1.115 -0.36238
1.552 0.764 1.185728 0.913 1.416976 0.964 1.496128 0.968 1.502336 0.998 1.548896 1.037 1.609424
1.692 0.686 1.160712 0.823 1.392516 0.871 1.473732 0.878 1.485576 0.908 1.536336 0.945 1.59894
5.218 0.613 3.198634 0.739 3.856102 0.785 4.09613 0.795 4.14831 0.825 4.30485 0.864 4.508352
9.408 0.538 5.061504 0.652 6.134016 0.696 6.547968 0.708 6.660864 0.739 6.952512 0.778 7.319424
12.157 0.473 5.750261 0.574 6.978118 0.612 7.440084 0.623 7.573811 0.65 7.90205 0.685 8.327545
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lanjutan lampiran 18.
Koefisien Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6
Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K Abs Abs*K
7.888 0.417 3.289296 0.505 3.98344 0.538 4.243744 0.548 4.322624 0.571 4.504048 0.6 4.7328 5.199 0.371 1.928829 0.451 2.344749 0.481 2.500719 0.492 2.557908 0.513 2.667087 0.542 2.817858 5.103 0.335 1.709505 0.407 2.076921 0.433 2.209599 0.442 2.255526 0.462 2.357586 0.487 2.485161 3.169 0.308 0.976052 0.37 1.17253 0.39 1.23591 0.395 1.251755 0.409 1.296121 0.426 1.349994 -11.977 0.286 -3.42542 0.34 -4.07218 0.355 -4.25184 0.356 -4.26381 0.366 -4.38358 0.376 -4.50335 -13.755 0.266 -3.65883 0.315 -4.33283 0.328 -4.51164 0.327 -4.49789 0.335 -4.60793 0.343 -4.71797 -25.678 0.25 -6.4195 0.295 -7.57501 0.305 -7.83179 0.303 -7.78043 0.309 -7.9345 0.315 -8.08857 -21.983 0.234 -5.14402 0.274 -6.02334 0.283 -6.22119 0.279 -6.13326 0.284 -6.24317 0.288 -6.3311 -15.198 0.209 -3.17638 0.246 -3.73871 0.253 -3.84509 0.249 -3.7843 0.254 -3.86029 0.256 -3.89069 -20.107 0.185 -3.7198 0.217 -4.36322 0.223 -4.48386 0.219 -4.40343 0.224 -4.50397 0.226 -4.54418 -18.129 0.162 -2.9369 0.19 -3.44451 0.196 -3.55328 0.192 -3.48077 0.197 -3.57141 0.199 -3.60767 12.027 0.141 1.695807 0.166 1.996482 0.17 2.04459 0.168 2.020536 0.172 2.068644 0.173 2.080671
-41.676 0.121 -5.0428 0.143 -5.95967 0.146 -6.0847 0.144 -6.00134 0.148 -6.16805 0.149 -6.20972
-41.281 0.102 -4.21066 0.121 -4.995 0.124 -5.11884 0.122 -5.03628 0.126 -5.20141 0.127 -5.24269
-1.951 0.085 -0.16584 0.101 -0.19705 0.103 -0.20095 0.101 -0.19705 0.105 -0.20486 0.107 -0.20876
34.414 0.069 2.374566 0.083 2.856362 0.083 2.856362 0.082 2.821948 0.086 2.959604 0.087 2.994018 92.695 0.054 5.00553 0.065 6.025175 0.065 6.025175 0.064 5.93248 0.068 6.30326 0.069 6.395955 -220.357 0.04 -8.81428 0.049 -10.7975 0.049 -10.7975 0.048 -10.5771 0.052 -11.4586 0.053 -11.6789 245.472 0.028 6.873216 0.035 8.59152 0.034 8.346048 0.034 8.346048 0.038 9.327936 0.039 9.573408
-281.519 0.02 -5.63038 0.026 -7.31949 0.024 -6.75646 0.024 -6.75646 0.028 -7.88253 0.029 -8.16405 446.225 0.014 6.24715 0.02 8.9245 0.018 8.03205 0.017 7.585825 0.022 9.81695 0.023 10.26318 41.624 0.011 0.457864 0.016 0.665984 0.014 0.582736 0.013 0.541112 0.019 0.790856 0.019 0.790856 -136.887 0.009 -1.23198 0.014 -1.91642 0.012 -1.64264 0.012 -1.64264 0.017 -2.32708 0.017 -2.32708
Calculated 2.82907 5.73855 7.220032 8.606492 11.30196 14.08422
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul “Aplikasi
Spektrofotometri UV Dan Kalibrasi Multivariat
Untuk Analisis Parasetamol, Guaifenesin Dan
Klorfeniramin Maleat Dalam Sirup” memiliki nama
lengkap Erfan Sriman Famarani Gulö. Penulis lahir
pada tanggal 27 Oktober 1993, di Lölöwa’u, Nias.
Penulis merupakan anak keempat dari pasangan
Fangato Gulö dan Afasari Dachi. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri
No. 071079 Mandrehe pada bulan juli tahun 1999 dan lulus pada bulan juni tahun
2005. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Swasta Bunga Mawar
Gunungsitoli pada bulan juli tahun 2005 dan tamat pada bulan juni 2008. Penulis
melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Mandrehe pada juli 2008 dan lulus mei
2011. Setelah tamat SMA, penulis diterima di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Selama perkuliahan, penulis mengikuti beberapa kepanitiaan
tingkat fakultas, diantaranya panitia Pharmacy Performance and Road to School
(2012 dan 2013), dan panitia Seminar Nasional dengan tema “Young Generetion with
No More HIV Infections, Discriminations, ad AIDS Related Death”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI