EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

10
PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN MANGGARAI, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR oleh: Sukmana Kelompok Program Penelitian Mineral SARI Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya untuk mencari data primer maupun data sekunder tentang kedudukan dan sebaran sumber daya mineral, khususnya mangan yang terdapat di daerah Kabupaten Manggarai. Metoda yang dilakukan meliputi pemetaan geologi, pemetaan ubahan dan mineralisasi sekala 1:25.000 dan pembuatan sumur uji. Keterdapatan endapan mangan di Kabupaten Manggarai dijumpai di beberapa lokasi yang terdapat di Kecamatan Lambaleda dan Kecamatan Sambi Rampas. Selain itu ditemukan pula daerah- daerah bekas penambangan di Kecamatan Cibal. Dari data lapangan yang didapat pada daerah yang dikunjungi menunjukkan bahwa endapan mangan di beberapa lokasi diantaranya menempati daerah batugamping dan yang lainnya menempati batuan gunungapi berupa tufa. Lokasi keterdapatan endapan mangan di Kabupaten Manggarai dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu endapan mangan yang sedang ditambang, endapan yang telah ditambang dan endapan mangan yang masih merupakan dalam tahap kegiatan eksplorasi. PENDAHULUAN Daerah Manggarai merupakan salah satu daerah yang mempunyai sebaran endapan mangan yang cukup potensial, baik yang telah diketahui potensinya maupun yang masih indikasi. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya, maka tahun 2007 ini dilakukan kegiatan eksplorasi umum di daerah Golo Rawang, Kabupaten Manggarai. (Gambar 1) Metoda penyelidikan yang dilakukan meliputi pengumpulan data/informasi primer dan pengumpulan data dan informasi sekunder serta analisis laboratorium. Pengumpulan data primer dalam kegiatan ini merupakan kegiatan utama, yang merupakan pekerjaan lapangan dalam rangka penelitian keterdapatan endapan mangan di daerah tersebut. Metoda yang dilakukan meliputi pemetaan geologi, pemetaan ubahan dan mineralisasi sekala 1:25.000 dan pembuatan sumur uji. Dalam kegiatan ini telah diambil conto endapan mangan yang berasal dari Sumur uji sebanyak 30 galian sumuran, dalam pengambilan contoh mangan ini hanya ditunjukkan kepada mangan saprolitik, subcrop dan outcrop dan bongkah batugamping ataupun singkapannya. (Gambar 2) GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN Berdasarkan pembagian fisiografi dari Peta Geologi Lembar Pulau Flores yang merupakan bagian dari Busur Volkanik Dalam Kalk Alkalin yang berumur Kenozoikum, yang sampai saat ini masih aktif. Busur tersebut dibentuk oleh penunjaman kerak Benua Hindia ke arah utara. Bentuk busur kepulauan ini masih mengalami perubahan di bagian timur, karena tumbukan dengan tepi benua Australia – New Guinea. Daerah Flores bagian barat sebagian besar ditutupi oleh lava dan breksi andesitik sampai basaltik disisipi tufa pasiran dan pasir tufaan dari Formasi Kiro yang berselingan dengan Satuan Batuan Gunungapi Tua (Tlmv) berumur Miosen Awal sebagai batuan tertua di Flores bagian barat. (Gambar 3) Sekuen ini ditutupi oleh batuan sedimen batupasir napal dan batugamping berselingan dengan batuan gunungapi lava dasit, breksi, abu dan tufa berumur Miosen Tengah – Atas yang diterobos oleh granodiorit, diorit dan riolit. Sedang breksi, lava dan tufa serta produk- produk gunungapi Holosen seperti lahar, bom volkanik dan lapili menutupi batuan-batuan tersebut di beberapa tempat.

Transcript of EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

Page 1: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN MANGGARAI, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

oleh:

Sukmana Kelompok Program Penelitian Mineral

SARI

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya untuk mencari data primer maupun data sekunder tentang kedudukan dan sebaran sumber daya mineral, khususnya mangan yang terdapat di daerah Kabupaten Manggarai.

Metoda yang dilakukan meliputi pemetaan geologi, pemetaan ubahan dan mineralisasi sekala 1:25.000 dan pembuatan sumur uji.

Keterdapatan endapan mangan di Kabupaten Manggarai dijumpai di beberapa lokasi yang terdapat di Kecamatan Lambaleda dan Kecamatan Sambi Rampas. Selain itu ditemukan pula daerah-daerah bekas penambangan di Kecamatan Cibal.

Dari data lapangan yang didapat pada daerah yang dikunjungi menunjukkan bahwa endapan mangan di beberapa lokasi diantaranya menempati daerah batugamping dan yang lainnya menempati batuan gunungapi berupa tufa.

Lokasi keterdapatan endapan mangan di Kabupaten Manggarai dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu endapan mangan yang sedang ditambang, endapan yang telah ditambang dan endapan mangan yang masih merupakan dalam tahap kegiatan eksplorasi.

PENDAHULUAN

Daerah Manggarai merupakan salah satu daerah yang mempunyai sebaran endapan mangan yang cukup potensial, baik yang telah diketahui potensinya maupun yang masih indikasi. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tahun sebelumnya, maka tahun 2007 ini dilakukan kegiatan eksplorasi umum di daerah Golo Rawang, Kabupaten Manggarai. (Gambar 1) Metoda penyelidikan yang dilakukan meliputi pengumpulan data/informasi primer dan pengumpulan data dan informasi sekunder serta analisis laboratorium. Pengumpulan data primer dalam kegiatan ini merupakan kegiatan utama, yang merupakan pekerjaan lapangan dalam rangka penelitian keterdapatan endapan mangan di daerah tersebut. Metoda yang dilakukan meliputi pemetaan geologi, pemetaan ubahan dan mineralisasi sekala 1:25.000 dan pembuatan sumur uji. Dalam kegiatan ini telah diambil conto endapan mangan yang berasal dari Sumur uji sebanyak 30 galian sumuran, dalam pengambilan contoh mangan ini hanya ditunjukkan kepada mangan saprolitik, subcrop dan outcrop dan bongkah batugamping ataupun singkapannya. (Gambar 2)

GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN Berdasarkan pembagian fisiografi dari Peta Geologi Lembar Pulau Flores yang merupakan bagian dari Busur Volkanik Dalam Kalk Alkalin yang berumur Kenozoikum, yang sampai saat ini masih aktif. Busur tersebut dibentuk oleh penunjaman kerak Benua Hindia ke arah utara. Bentuk busur kepulauan ini masih mengalami perubahan di bagian timur, karena tumbukan dengan tepi benua Australia – New Guinea. Daerah Flores bagian barat sebagian besar ditutupi oleh lava dan breksi andesitik sampai basaltik disisipi tufa pasiran dan pasir tufaan dari Formasi Kiro yang berselingan dengan Satuan Batuan Gunungapi Tua (Tlmv) berumur Miosen Awal sebagai batuan tertua di Flores bagian barat. (Gambar 3) Sekuen ini ditutupi oleh batuan sedimen batupasir napal dan batugamping berselingan dengan batuan gunungapi lava dasit, breksi, abu dan tufa berumur Miosen Tengah – Atas yang diterobos oleh granodiorit, diorit dan riolit. Sedang breksi, lava dan tufa serta produk-produk gunungapi Holosen seperti lahar, bom volkanik dan lapili menutupi batuan-batuan tersebut di beberapa tempat.

Page 2: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Berdasarkan hasil pemetaan geologi dan lintasan kompas geologi daerah keterdapatan mineralisasi mangan tersebar di daerah Golo Rawang, desa Tengkulawar, Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai. Endapan mangan mengelompok menempati rongga dalam zona batugamping yang masif, berwarna putih sebagian kekuningan karena lapuk. Lokasi tempat singkapan mangan dijumpai berdasarkan peta geologi yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi yang menempati batugamping tufaan (Tmpl) yang berbatasan dengan Batuan Gunungapi yang dominan tufa (Tmk). Sesuai hasil pemetaan geologi dan lintasan kompas geologi pada daerah keterdapatan mineralisasi mangan yang tersebar di dua daerah kecamatan ini, diantaranya tersebar di daerah Ponglalap, Rokat, Tumbak dan Waso, Kecamatan Lambaleda. Sebaran lainnya terdapat di Merong, Kecamatan Sambi Rampas yang lokasinya cukup jauh dari jalan besar. Sebaran di dua kecamatan ini merupakan data tambahan dari daerah kerja sebelumnya, tahun 2006. Batuan yang ditemukan di daerah Ponglalap adalah batugamping yang menjadi tempat kedudukan bijih mangan dimana keterdapatan berupa boulder tersebar cukup banyak. Namun demikian lokasi tempat singkapan mangan yang dijumpai secara regional menempati satuan litologi endapan gunungapi Formasi Kiro. Sedangkan batuan yang dijumpai di daerah Rokat hanya berupa sebaran boulder besi deluvial, dimana penyebaran boulder besi terbanyak ditemukan pada singkapan batuan vulkanik yang berupa breksi. Dinterpretasikan batuan vulkanik sebagai window dan mineralisasi pada batuan vulkanik. Secara regional lokasinya menempati batugamping berselingan dengan batugamping pasiran Formasi Bari.

HASIL PENYELIDIKAN

Lokasi keterdapatan endapan mangan di Kabupaten Manggarai dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu endapan mangan yang sedang ditambang, endapan yang telah ditambang dan endapan mangan yang masih merupakan dalam tahap kegiatan eksplorasi. Endapan mangan yang sedang ditambang dijumpai di Desa Satar Punda, Kecamatan

Lambaleda yang dikelola oleh PT. Istindo Mitra Perdana dan PT. Arumbai Mangabakti. Di daerah Wangkung, Kecamatan Reo dikelola oleh PT. Tribina Sempurna. Produksi mangan tahun 2006 sampai dengan triwulan 3 tahun 2007 mencapai sekitar 34.793 ton. Sedangkan lokasi endapan mangan yang telah selesai ditambang dijumpai beberapa tempat antara lain daerah Bajak dan Wancang, Kecamatan Cibal. Lokasi endapan mangan yang masih dalam tahap eksplorasi ditemukan di Desa Kajong dan Lante serta di Bukit Golo Rawang, Mineralisasi yang ditemukan di daerah penyelidikan didominasi oleh pirolusit dan psilomelan, sedikit sekali yang porous dan berongga-rongga. Namun demikian ketebalannya susah diamati dan setempat-setempat. Hal ini terutama terlihat di daerah endapan mangan yang tersebar di Kabupaten Manggarai umumnya, terutama di Ponglalap dan Rokat, Tumbak dan Waso serta Merong. (Gambar 4). Sedangkan untuk daerah endapan bijih mangan yang ditemukan di Golo Rawang diperkirakan cukup menarik untuk ditindaklanjuti. (Gambar 5) Daerah Ponglalap, Kecamatan Lambaleda, endapan mangan ditemukan berupa boulder dimana bijih mangan mengelompok mengisi rongga-rongga pada batugamping. Daerah Rokat, Kecamatan Lambaleda, indikasi bijih mangan yang dijumpai diduga berasosiasi dengan besi (Ferro-manganese) dimana bijih besi deluvial ditemukan tersebar di daerah ini seperti yang ditemukan di lembah S. Way Ara. Pada bagian luar bongkah bijih besi nampak mengembang Malahit. Daerah Waso dan Tumbak, Kecamatan Lambaleda, indikasi endapan bijih mangan di daerah ini adalah berupa pengisian rongga-rongga dalam batugamping, seperti yang ditemukan di pantai daerah Waso. Daerah Merong, Kecamatan Sambirampas, indikasi endapan mangan dijumpai berupa boulder dimana mineralisasi mangan mengisi rongga-rongga dalam batugamping. Selain itu juga ditemukan bijih mengisi pada batuan volkanik yang mengisi pada rekahan batuan tersebut. Sebaran primer di Golo Rawang seluas 6000 meter persegi hingga satu hektar, dengan ketebalan diperkirakan rata-rata 6 meter, merupakan dimensi yang cukup besar ukurannya. Umumnya dimensi kantong ini sangat beragam dan dengan kadar Mn berbeda-

Page 3: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

beda. Mineralisasi mangan Golo Rawang, Kabupaten Manggarai merupakan daerah prospek yang perlu mendapat perhatian, karena secara geologi sebarannya cukup luas. Endapan mangan primer tersebut tersebar di TP 04, TP 09, TP 10, TP 11, TP 12, TP 13 dan TP 14. yang bertepatan dengan morfologi puncak perbukitan Golo Rawang dengan conto dominan terdiri dari R = Mangan primer dan SC = Mangan deluvial. Sedang yang ke arah barat daya terdapat banyak yang berupa SC = Mangan deluvial dan SF = saprolit sehingga tergambarkan seperti dalam Gambar 6. Keterdapatan endapan mangan di daerah ini, jika dilihat bentuk endapan yang tidak menerus, berupa kantong-kantong pengisi rongga dalam batugamping sehingga sulit untuk melakukan perhitungan sumber daya melalui pemboran yang sistematis. Untuk mengatasi ini, sebelum pemboran perlu dilakukan penyelidikan geofisika yang memanfaatkan perbedaan berat jenis yang cukup besar antar batugamping dan endapan mangan guna melokalisir kantong endapan mangan. Untuk sementara ini dalam perhitungan sumber daya tertunjuk daerah sebaran mangan di Golo Rawang, menggunakan metoda perhitungan sebagai berikut : Sumber daya = Luas x Tebal/2 x Berat Jenis Luas sebaran I, berdasarkan perhitungan komputer mempunyai luas : 6.000 m, dengan ketebalan kemungkinan bisa diolah 6 meter dan berat Jenis 4,5. Maka sumber daya seluruhnya 6.000 x 6/2 x 4,5 = 81.000 ton. Luas sebaran II, karena masih banyak mangan tersebar di sekitar dan posisinya berupa “subcrop”, maka dapatlah dibuat perkiraan dengan luas: 10.000 m. dengan ketebalan kemungkinan bisa diolah 6 meter dan berat jenis 4,5. Maka sumber daya seluruhnya 10.000 x 6/2 x 4,5 = 135.000. ton. KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang belum ditunjang oleh hasil analisis laboratorium dapat disimpulkan, bahwa di Kabupaten Manggarai yang diinvetarisasi sumber daya mineralnya terutama mangan, memiliki potensi mineral mangan yang memungkinkan untuk ditindaklanjuti dan dikembangkan sebagai komoditi yang bisa diusahakan menjadi bahan galian unggulan daerah Manggarai dengan penambangan skala kecil. Sehingga nantinya

diharapkan ada perusahaan baru yang bergerak di bidang pengelolaan dan penambangan mangan. Selain kerja sama antara PT. Istindo Mitra Perdana dan PT. Arumbai Mangabakti serta PT. Bone – Wangkat, ketiga perusahaan ini telah berhasil mengelola dan mengkaji keterdapatan mangan di daerah Manggarai dan berproduksi bertahun-tahun. Endapan mangan tersebut tersebar di beberapa tempat, mineralisasi mangan Golo Rawang, Kabupaten Manggarai merupakan daerah prospek yang perlu mendapat perhatian khusus karena secara geologi sebarannya cukup luas. Endapan mangan tersebut menyebar seluas 6000 meter persegi hingga satu hektar, terletak hampir di puncak punggungan bukit. Perlu diketahui endapan mangan disini sebagiannya merupakan hasil pelapukan yang masih belum “transported” jauh sehingga bisa disebut “insitu boulder”. Hasil perhitungan total sumber daya tertunjuk endapannya masing-masing berkisar antara 81.000 ton hingga 135.000 ton, dengan ketebalan hingga 6 meter.

DAFTAR PUSTAKA

S. Koesoemadinata, dkk., 1994, Peta Geologi Lembar Ruteng, Nusa Tenggara, sekala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung

---------------------, 1996/1997, Pemetaan Semi mikro terhadap 35 bahan galian golongan C di Kabupaten Daerah Tingkat II Manggarai, CV. Patria Jasa Kupang, Nusa Tenggara Timur

Jerry N.C Garry, 1998, Drilling Status Report KP 209-Wae Dara KP, Flores Island.

………………., 1998, Laporan Penciutan Kedua PT. Flores Barat Mining

--------------------, Laporan Terminasi dan Tinjauan Hasil Eksplorasi di Wilayah Kontrak Karya Kabupaten Manggarai dan Ngada, Nusa Tenggara Timur.

......................., 1993, Laporan Studi Kelayakan Penambangan Mangan di Reo, Nusa Tenggara Timur. PT Istindo Mitra Perdana

Gurniwa, A, dkk., 2002, Laporan Penyelidikan Geokimia Regional Lembar Ruteng Barat, Nusa Tenggara Timur, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung

Page 4: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Sumartono, dkk., Laporan Penyelidikan Geokimia Regional Lembar Ruteng - Ngada, Nusa Tenggara Timur, Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Bandung

......................, 2001, Manggarai dalam angka 2001, Pemerintah Kabupaten Manggarai.

......................, 2007, Laporan Triwulan II – III, Kegiatan Tahap Eksplorasi Daerah Kajong dan sekitarnya, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai – Flores, Nusa Tenggara Timur. PT. Tribina Sempurna

......................, 2007, Laporan Triwulan I – II, Kuasa Pertambangan Eksploitasi Daerah Rubis dan Sekitarnya, Siwa – Wangkal, Desa Kajong, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. PT. Sumber Jaya Asia

......................, 2007, Laporan Kegiatan Survey Di Daerah Golo Rawang dan Sekitarnya, Kecamatan Lambaleda, Kabupaten Manggarai. PT. Alaska Dwipa Perdana

Page 5: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1. Peta Lokasi Eksplorasi Umum Cebakan Mangan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Page 6: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 2. Penampang Sumur Uji Bukit Golo Rawang, Desa Tengkulawar, Kecamatan Lambaleda, Flores, NTT

Page 7: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 3. Peta geologi regional Kabupaten Manggarai (Koesoemadinata, 1994)

Page 8: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 4. Peta Lokasi Keterdapatan Cebakan Mangan dalam peta geologi regional P. Flores

Page 9: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 5. Peta Geologi daerah Golo Rawang, Desa Tengkulawar dan Pinggang, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa

Tenggara Timur

Page 10: EKSPLORASI UMUM ENDAPAN MANGAN DI KABUPATEN ...

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2007 PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 6. Peta Geologi daerah Endapan Bijih Mangan Golo Rawang, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara

Timur