ANALISIS KUALITAS AIR KOLAM RENANG INDOOR DAN … · membantu dalam memberikan usul, saran,...
Transcript of ANALISIS KUALITAS AIR KOLAM RENANG INDOOR DAN … · membantu dalam memberikan usul, saran,...
i
ANALISIS KUALITAS AIR KOLAM RENANG INDOOR DAN
OUTDOOR DEPOK SPORT CENTER DAN TIRTA SARI DI
KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KETENTUAN-KETENTUAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO
416/MENKES/PER/IX/1990
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Adriana
NIM: 121434009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PERSEMBAHAN
Do what is RIGHT, not what is EASY
Kupersembahkan untuk:
Orang tua serta keluarga besarku,
Ungkapan rasa terimakasih dan syukurku
Adik-adikku dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab atas berkat dan
perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis telah memperoleh bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Romo Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. Selaku dosen pembimbing yang telah
membantu dalam memberikan usul, saran, kritikan selama proses pengerjaan
skripsi.
2. Staf pengajar program studi pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, motivasi dan dukungan selama menjalani perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Do what is RIGHT, not what is EASY
Kupersembahkan untuk:
Orang tua serta keluarga besarku,
Ungkapan rasa terimakasih dan syukurku
Adik-adikku dan Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab atas berkat dan
perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis telah memperoleh bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Romo Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. Selaku dosen pembimbing yang telah
membantu dalam memberikan usul, saran, kritikan selama proses pengerjaan
skripsi.
2. Staf pengajar program studi pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu
pengetahuan, motivasi dan dukungan selama menjalani perkuliahan.
3. Staf laboratorium yang selalu membantu dalam proses peminjaman alat/ bahan
di laboratorium serta memberikan kepercayaan kepada penulis dalam
penggunaan alat/ bahan tersebut.
4. Staf Sekretarit JPMIPA, Tata Usaha dan BAA yang telah membantu dalam
melancarkan administrasi sehingga mendukung penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu , bapak serta saudara yang telah mendukung baik secara moril, spiritual
dan materi sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
6. Teman-teman seperjuangan yang telah berdinamika bersama selama proses
penyelesaian skripsi.
7. Sahabat saya Elfrida Ratna Subin dan Emi Susila yang telah bersedia
menemani saya dalam mengambil data dan memecahkan kebingungan dalam
mengerjakan skripsi
8. Robertus Panji Christianto selaku pacar saya yang telah bersedia meluangkan
waktu untuk membantu penulis dan memberi semangat.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan penulisan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
ANALISIS KUALITAS AIR KOLAM RENANG INDOOR DAN
OUTDOOR DEPOK SPORT CENTER DAN TIRTA SARI DI
KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KETENTUAN-KETENTUAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO
416/MENKES/PER/IX/1990
Adriana
Universitas Sanata Dharma
2016
Berenang di kolam renang merupakan kegiatan olaharaga sekaligus rekreasi
yang banyak digemari oleh masyarakat. Aktivitas dengan jumlah pengunjung yang
banyak berpotensi menyebabkan penularan berbagai penyakit. Keluhan mata perih
kulit gatal-gatal serta kurangnya pengontrolan pengecekan kualitas air kolam
renang oleh pihak kolam renang merupakan masalah yang terdapat di kolam renang
Depok Sport Center dan Tirta Sari. Salah satu aspek yang harus diawasi dari
sanitasi kolam renang adalah kualitas airnya yang harus memenuhi syarat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pada air kolam renang indoor
dan outdoor di kolam renang Depok Sport Center dan Tirta Sari serta mengetahui
perbedaan kualitas air kolam renang indoor dan outdoor di kolam renang Depok
Sport Center dan Tirta Sari
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang diperoleh dari pengamatan
dan pengukuran dibuat dalam bentuk diagram batang kemudian dibandingkan
dengan baku mutu kualitas air kolam renang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
416/MENKES/PER/IX/1990 serta dikaitkan dengan teori-teori, jurnal dan
penemuan yang nyata dan disajikan secara dekriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi aspek fisik kimiawi dan
biologis air kolam renang indoor dan outdoor di Depok Sport Center dan Tirta Sari
yang memenuhi standar baku mutu kualitas air kolam renang yaitu benda timbul,
kejernihan, pH, kesadahan dan jumlah bakteri, sementara yang tidak memenuhi
standar baku mutu kualitas air kolam renang yaitu DO (oksigen terlarut) dan kadar
klorin. Terdapat perbedaan antara kualitas air kolam renang indoor dan outdoor.
Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber air, cahaya matahari
dan aktivitas manusia.
Kata kunci: indoor, outdoor, kolam renang, fisik, kimiawi, biologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
ANALYSIS THE QUALITY OF A POOL WATER INDOOR AND OUTDOOR IN
DEPOK SPORT CENTER AND TIRTA SARI AT SLEMAN TOWN BASED ON
PROVISIONS THE MINISTER OF HEALTH IN INDONESIA NO 416 / MENKES
/ PER / IX / 1990
Adriana
Sanata Dharma University
2016
Swimming in pool are the activities of sports all recreation many popular by
the people. Many activity with the number of visitors pond make potency of
transmission of various diseases. Complaints eyes sting the skin itching, and lack
of control checking the quality of a pool water by the pool a matter were found in
Depok Sport Center and Tirta sari. One of the aspects that needs to be done of
sanitation pool is the quality of the it to be qualified. This study aims to to see how
the quality in a pool water indoor and outdoor in Depok Sport Center and Tirta
Sari. Knows the difference the quality of a pool water indoor and outdoor in Depok
Sport Center and Tirta Sari.
The research this is a study case. The data collected from observations and
measurements made in the form of bars is compared with of quality standard the
quality of a pool water in accordance with the regulations health minister 416 /
menkes / per / ix / 1990 and associated with theories , journals and contrivance real
and served in a dekriptif . The results of the study showed that in terms of the
physical aspects chemical and biological a pool water indoor and outdoor in Depok
Sport Center and Tirta Sari which meet the standards of quality standard the quality
of a pool water that is objects arising , clarity , ph , hardness and the number of
bacteri , while the is not adequate of quality standard the quality of a pool water
that is dropped out, oxygen dissolved and levels of chlorine . There are differences
between the quality of a pool water indoor and outdoor. The difference is affected
by several factors that is water sources, sunlight and human activity
Keywords: indoor , outdoor , pool , physical , chemical , biological .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv
BAB I.PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II.TIJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8
1. Prinsip/Teori Terkait ........................................................................... 8
1.1 Kolam Renang ............................................................................... 8
1.2 Tipe Kolam Renang ...................................................................... 8
1.3 Persyaratan Kualitas Air Kolam Renang ...................................... 9
1.4 Parameter Fisik .............................................................................. 10
1.4.1 Bau .................................................................................... 10
1.4.2 Kejernihan ......................................................................... 11
1.4.3 Benda Terapung ................................................................ 11
1.5 Parameter Kimia ............................................................................ 11
1.5.1 Alumunium ....................................................................... 11
1.5.2 Kesadahan ......................................................................... 12
1.5.3 Oksigen Terlarut................................................................. 12
1.5.4 pH ....................................................................................... 12
1.5.5 Sisa Klor ............................................................................ 13
1.6 Parameter Biologi .......................................................................... 14
1.6.1 Jumlah Kuman .................................................................. 14
1.7 Pengolahan Air kolam Renang ..................................................... 14
1.7.1 Resirkulasi Air Kolam Renang .......................................... 14
1.7.2 Penambahan Bahan Kimia ................................................ 15
1.8 Desinfikasi .................................................................................... 15
1.8.1 Klorinasi ............................................................................ 16
1.8.2 Waktu Kontak Klor ........................................................... 17
1.8.3 Efek Klinis Penggunaan Klorin ........................................ 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
1.8.4 Radiasi Sinar UV ............................................................... 19
2 Kerangka Berfikir ...................................................................................... 19
3 Penelitian yang Relevan ............................................................................ 20
4 Hipotesis .................................................................................................... 21
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 22
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 22
B. Batasan Penelitian ................................................................................ 22
C. Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 24
D. Cara Kerja .......................................................................................... 24
E. Metode Analisi Data ........................................................................... 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 31
A. Hasil ..................................................................................................... 31
B. Pembahasan ......................................................................................... 35
1. Bau ................................................................................................ 35
2. Benda Terapung ........................................................................... 36
3. Kejernihan ..................................................................................... 37
4. Kesadahan .................................................................................... 38
5. DO (Oksigen Terlarut) ................................................................... 40
6. pH ................................................................................................... 43
7. Kadar Klorin................................................................................... 45
8. Jumlah Bakteri ............................................................................... 48
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 50
BAB V. IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI ............ 51
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 54
A. Kesimpulan .......................................................................................... 54
B. Saran .................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 56
LAMPIRAN .................................................................................................... . 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Peraturan Menteri Kesehatan RI .................................................... 9
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Parameter fisik dan Kimia .................................. 33
Tabel 3.2. Hasil Uji Parameter Biologi ......................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir……………………………………… 19
Gambar 3.1. Denah Pengambilan Sampel Air Kolam .................................... 23
Gambar 4.1. Kesadahan air kolam renang ...................................................... 39
Gambar 4.2. Oksigen Terlarut (DO) air kolam renang ................................... 41
Gambar 4.3. pH air kolam renang ................................................................. 44
Gambar 4.4. Kadar Klorin air kolam renang .................................................. 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus ......................................................................................... 58
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 61
Lampiran 3. Lembar Kerja ............................................................................... 67
Lampiran 4. Instrumen Penilian Sikap ............................................................. 69
Lampiran 5. Instrumen Penilaian Psikomotorik .............................................. 72
Lampiran 6. Instrumen Penilaian Kognitif....................................................... 79
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan unsur dasar
bagi kehidupan manusia di bumi. Sejalan dengan waktu dan kemajuan
peradaban, kebutuhan akan air semakin meningkat, manusia membutuhkan air
tidak hanya sebatas untuk minum tetapi dibutuhkan juga untuk mandi, mencuci,
industri, berenang dan kebutuhan lainya (Susanna, 2001). Pemaanfaatan air
untuk dijadikan kolam renang saat ini sudah marak dilakukan, karena renang
merupakan salah satu olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan
yaitu mengurangi berat badan, baik untuk sistem kardiovaskuler, kekuatan otot
dan fleksibilitas. Berenang di kolam renang merupakan kegiatan olaharaga
sekaligus rekreasi yang banyak digemari oleh masyarakat termasuk anak-anak,
remaja dan orang tua.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putra (2015) tentang Aquatic
Arena jumlah pengunjung kolam renang UNY pada hari biasa berjumlah 300-
350 pengunjung/hari sedangkan hari libur 600-700 pengunjung/ hari. Kolam
renang Salsabila pada hari biasa berjumlah 150-200 pengunjung/hari sedangkan
hari libur berjumlah 300-350 pengunjung/hari. Kolam renang Depok Sport
Center pada hari biasa berjumlah 150-200 orang sedangkan pada hari libur 300-
350 pengunjung/hari. Kolam renang Tirta Sari 100-150 pengunjung/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sedangkan 200-300 pengunjung/hari. Tanpa disadari aktivitas dengan jumlah
pengunjung kolam yang banyak ternyata berpotensi menyebabkan penularan
berbagai penyakit mulai dari yang ringan hingga berat dapat terjadi penularan
melalui kolam renang seperti gejala demam, batuk, pilek dan infeksi. Kontak
fisik yang terjadi diantara pengunjung dapat menjadi transmisi penyakit yang
sangat baik. Dengan demikian kolam renang dapat menjadi salah satu media
dalam penularan penyakit melalui perantara air kolam renang sehingga sanitasi
kolam renang perlu diperhatikan.
Pemerintah telah memberikan rekomendasi tentang persyaratan kolam
renang yang sehat dan bersih untuk instalansi yang memiliki kolam renang.
Syarat air kolam renang diatur sesuai PerMenKes RI No
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang kualitas air kolam renang dan keluhan
kesehatan pengguna yang pada lampiranya memuat syarat kualitas air kolam
renang. Salah satu aspek yang harus diawasi dari sanitasi kolam renang adalah
kualitas airnya yang harus memenuhi syarat, baik secara fisik, kimia maupun
bakteriologis. Pengawasan kualitas air kolam renang secara kimia termasuk
salah satu upaya sanitasi yang dilakukan yaitu dengan cara memberikan
senyawa kimia berupa senyawa klor yang disebut juga dengan klorinasi.
Klorinasi merupakan salah satu bentuk pengolahan air yang bertujuan
untuk membunuh bakteri dan mengoksidasi bahan-bahan kimia dalam air yang
berfungsi untuk menjernihkan dan mendesinfikasi mikrobia dengan cara
memberikan klorin ke dalam air yang telah menjalani proses filtrasi dan
merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorin ini banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum.
Di negara-negara sedang berkembang klorin banyak digunakan karena sebagai
desinfektan. Banyaknya penggunaan dikarenakan biaya yang relatif murah,
mudah digunakan dan efektif. Senyawa-senyawa klor yang umum digunakan
dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor
dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin. Namun
penggunaan klorin juga harus diperhatikan dengan baik serta harus sesuai
dengan batas aman yang ada.
Penggunaan klorin dalam konsentrasi yang kurang dapat menyebabkan
bakteri yang ada di kolam renang tidak terdesinfikasi dengan baik sedangkan
penggunaan klorin dengan konsentrasi yang berlebih dapat menimbulkan
dampak buruk bagi kesehatan. Dampak tersebut dapat berupa timbulnya
penyakit seperti pilek, iritasi mata, gangguan pernafasan dan infeksi kulit.
Decker (1998) melaporkan bahwa anak-anak yang terkena klorin memiliki
gangguan pernapasan akut dan iritasi mata. Iritasi yang terjadi dapat berupa
mata memerah dan perih seperti rasa terbakar. Pendapat tersebut semakin
diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan Purnama dan Suryani
(2013) tentang Hubungan Sisa Klor dengan Keluhan Iritasi Kulit dan Mata
pada Pemakai Kolam Renang Hotel Di Wilayah Yogyakarta. Sebanyak 58,3 %
mengalami keluhan dan 41,7% tidak mengalami keluhan. Timbulnya kejadian
keluhan seperti iritasi mata dan kulit pada pengguna kolam renang tidak terlepas
dari bagaimana kualitas air kolam renang yang ada pada suatu kolam. Air
kolam renang yang memiliki kualitas yang baik pastinya tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menimbulkan keluhan-keluhan seperti iritasi mata, iritasi kulit, gangguan
pernafasan dan sebagainya. Salah satu cara untuk menjaga kualitas air kolam
renang yang baik adalah dengan cara mengontrol beberapa parameter kimia,
fisika dan biologi yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI
No 416/Menkes/Per/IX/1990.
Salah satu yang layak diperhatikan juga bahwa yang pertama beberapa
pengunjung kolam renang ada yang mengeluh mata perih dan kulit gatal-gatal
sesaat setelah berenang di kolam renang kemudian yang kedua, pihak kolam
renang di kabupaten Sleman jarang mengontrol kualitas air kolam renangnya.
Adapun pihak yang melakukan pengontrolan kualitas air kolam hanya
melakukan uji kadar klorin dan pH saja sedangkan parameter yang lainya
seperti kadar oksigen, alumunium, tembaga, kesadahan dan jumlah bakteri tidak
diuji. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh
peneliti kepada beberapa pengunjung kolam renang dan pihak kolam renang.
Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan pihak kolam
renang Depok Sport Center dan Tirta Sari di kabupaten Sleman, maka peneliti
ingin melakukan uji kualitas air kolam renang untuk mengetahui apakah
kualitas air kolam renang Depok Sport Center dan Tirta Sari di kabupaten
Sleman sudah sesuai PerMenKes RI No 416/Menkes/Per/IX/1990 atau tidak
sesuai. Parameter yang digunakan untuk menguji kualitas air kolam renang
mengacu kepada baku mutu kualitas air kolam renang sesuai PerMenKes RI
No 416/Menkes/Per/IX/1990. Adapun kolam renang yang diteliti yaitu kolam
renang bersifat tertutup dan terbuka. Seperti yang kita ketahui di beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tempat penyediaan kolam renang di kabupaten Sleman menyediakan 2 jenis
kolam renang yaitu ada yang bersifat tertutup dan terbuka. Kolam renang
outdoor adalah kolam renang yang tidak memiliki penutup atap dan hanya
dikelilingi oleh area tribun serta fasilitas yang ada disekitar area. Kolam renang
outdoor memiliki kelemahan seperti terpapar oleh sinar matahari dan hujan
sedangkan kolam renang indoor adalah kolam renang yang memiliki penutup
atap dan terletak di dalam ruangan. Kolam ini memiliki kelebihan yaitu terpapar
oleh sinar matahari dan hujan. Oleh karena itu selain mengecek kualitas air
kolam renang, peneliti juga ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara
kualitas air kolam renang indoor dan outdoor.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah kualitas air kolam renang indoor dan outdoor kolam renang Tirta
sari dan Depok Sport Center di kabupaten Sleman sudah memenuhi standar
kualitas air kolam renang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
416/Menkes/Per/IX/1990 ?
2. Apakah dampak yang akan ditimbulkan bagi kesehatan jika suatu air
kolam renang tidak memenuhi standar kualitas air kolam renang ?
3. Apakah terdapat perbedaan kualitas air kolam renang indoor dan outdoor ?
4. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi perbedaan kualitas air kolam
renang indoor dan outdoor?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk
1. Mengetahui kualitas air kolam renang indoor dan outdoor kolam renang
Tirta sari dan Depok Sport Center di kabupaten Sleman
2. Mengetahui dampak apa saja yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan jika
suatu air kolam renang tidak memenuhi standar kualitas air kolam renang
3. Mengetahui perbedaan kualitas pada air kolam renang indoor dan outdoor
kolam renang Tirta sari dan Depok Sport Center di kabupaten Sleman
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan pada
kualitas air kolam renang indoor dan outdoor.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi peneliti
a. Dapat meningkatkan pengetahuan dan kesempatan untuk aplikasi teori
biokimia yang telah didapat di bangku kuliah.
b. Melatih peneliti untuk berpikir ilmiah
2. Bagi dunia pendidikan
a. Dapat dijadikan percobaan praktikum pada mata pelajaran biologi
materi pencemaran lingkungan di tingkat Sekolah Menengah Pertama
3. Bagi Prodi Pendidikan Biologi
a. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
b. Dapat dijadikan percobaan praktikum mata kuliah ekologi akuatik dan
biokimia.
c. Dapat dijadikan sumber belajar tentang pencemaran lingkungan di
sekitar masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori yang terkait
1.1 Kolam Renang
Kolam renang adalah suatu kontruksi buatan yang dirancang untuk
diisi dengan air dan digunakan untuk berenang, menyelam serta aktivitas
air lainya. Kolam renang pada umumnya adalah suatu sarana yang
menyediakan fasilitas untuk berenang, berekreasi, berolahraga serta
pelayanan jasa lainya menggunakan air bersih yang dikelola secara
komersial. Kolam renang wajib memilki standar kolam renang agar
pengguna kolam renang dan seluruh fasilitasnya aman dan terjaga dari
berbagai bahaya yang dapat mengancam kenyamanan dan kesehatan.
(Nemery dkk.,2002)
1.2 Macam-Macam Tipe Kolam Renang
a. Arena terbuka (outdoor)
Arena yang tidak memiliki penutup atap dan hanya dikelilingi oleh
area tribun serta fasilitas yang disekitar arena
Kelemahan dan kelebihan arena terbuka :
1) Dipengaruhi oleh cuaca, misal : hujan dan panas dari matahari
b. Arena tertutup (indoor)
Arena yang terdapat di dalam ruangan dan memiliki penutup atap
Kelemahan dan kelebihan arena tertutup :
1) Tidak dipengaruhi oleh cuaca, misal : hujan dan panas dari matahari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.3 Persyaratan Kualitas Air Kolam Renang
Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen lain dalam air yang mencakup kualitas fisik, kimia dan
biologis (Effendi, 2003). Air yang digunakan untuk berenang harus
memenuhi Persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
416/MENKES/PER/IX/1990 agar tidak mengganggu dan membahayakan
kesehatan manusia.
Tabel 2.1 Peraturan Menteri kesehatan RI
No: 416/MENKES/PER/IX/1990 Tanggal : 3 September 1990
Daftar persyaratan Air Kolam Renang
NO PARAMETER SATUAN
KADAR YANG
DIPERBOLEHKAN KETERANGAN
MINIMUM MAKSIMUM
A Fisik
1 Bau - - -
Bebas dari bau yang
mengganggu
2 Benda terapung - - -
Bebas dari benda
terapung
3 Kejernihan - - -
Bebas dari benda
dan sedimentasi
yang dapat
menyebabkan
kekruhan
B Kimia
1 Alumunium mg/l - 0,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
NO PARAMETER SATUAN
KADAR YANG
DIPERBOLEHKAN KETERANGAN
MINIMUM MAKSIMUM
2 Kesadahan
(CaCO3) mg/l 50 500
3 Oksigen
terabsorbsi (O2) mg/l - 1,0
4 pH - 6,5 8,5
5 Sisa Chlor mg/l 0,2 0,5
6 Tembaga mg/l - 1,5
C Biologi
1
Total koliform
(Escherichia
coli)
- 0 0
2 Jumlah bakteri 0 0
1.4 Parameter fisik
1.4.1 Bau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh
maupun dari dekat. Biasanya bau yang terdapat pada air kolam renang
adalah bau klorin atau seperti bau pada pemutih pakian. Air yang berbau
klorin disebabkan oleh proses pemberian desinfektan klorin pada air
kolam renang, sedangkan air yang berbau busuk mengandung bahan
organik yang sedang mengalami penguraian oleh bakteri air oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
desinfektan. Kolam renang harus bebas dari bau yang mengganggu
(Bernard dkk.,2003)
1.4.2 Kejernihan
Air kolam renang harus jernih atau tidak keruh. Air yang keruh
disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat.
Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Air
kolam renang dikatakan jernih apabila piringan berlatar belakang
warnah hitam diletakan pada kolam dapat terlihat jelas dari tepi kolam
pada jarak pandang 7 meter. Kolam renang yang keruh akan
menyulitkan orang untuk melihat pada saat berenang (Perkins, 2000).
1.4.3 Benda terapung
Air kolam renang harus bebas dari benda terapung yang tidak
diinginkan. Contoh benda terapung adalah dedaunan, kertas, dan plastik.
Keberadaan benda terapung di kolam renang akan mengurangi
estetetika (Department Of health Enviromental Unit Melbourne, 2008).
1.5 Parameter kimia
1.5.1 Aluminium
Unsur ini biasanya terkandung pada senyawa-senyawa yang
digunakan sebagai bahan koagulan dalam proses pengolahan air kolam,
misalnya tawas (Al2(SO4)3). Jika pembubuhan tawas dalam proses
koagulasi terlalu banyak atau proses pengolahan air tidak sempurna,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
maka kandungan alumunium di dalam air kolam renang akan melebihi
standar yang telah ditentukan (Chandra, 2005).
1.5.2 Kesadahan
Kesadahan air dapat terjadi kerena air mengandung senyawa
kalsium dan magnesium dengan bikarbonat; senyawa kalsium dan
magnesium dengan sulfat, nitrat dan klorida serta garam-garam besi,
zink dan silika. Kesadahan air kolam renang yang rendah akan
meningkatkan korosi sedangkan jika kesadahan terlalu tinggi akan
membuat air kolam renang keruh dan timbul kerak (Mc Keown, 2009).
1.5.3 Oksigen terlarut
Oksigen terabsorbsi menunjukan besarnya oksigen yang
digunakan sebagai proses biologi kehidupan mikroba air. Jika oksigen
terobsesi melebihi batas yang telah ditentukan, menandakan air telah
tercemar dan memungkinkan adanya kehidupan. Bakteri memerlukan
oksigen untuk melansungkan hidupnya di dalam air (Edzwald, 2011).
1.5.4 pH
pH merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan
intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. pH merupakan salah
satu indikator yang sangat penting karena pH dapat mempengaruhi
pertumbuhan mikroba dalam air (Candra, 2005). Jika pH terlalu rendah.
Air akan menjadi korosif terhadap peralatan kolam renang dan
permukaan benda. pH cairan mata sekitar 7,4. Jadi jika pH terlalu basa
atau asam akan menyebabkan iritasi mata. Pentingnya menjaga pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dikarenakan pH air kolam renang sebagai faktor penting sebagai kontrol
yang tepat dari klorinasi (Gordon, 1976). Seiring dengan peningkatan
pH, klorin bebas akan kehilangan aktivitas oksidatif. Pada pH 8,0 hanya
sekitar 20 % klorin bebas yang tersedia sebagai asam hypochlorous yang
dapat membunuh bakteri. Semakin tinggi pH maka efektifitas klorin
menurun.
1.5.5 Sisa Klor
Sisa klor adalah kadar klor yang tersisa setelah proses desinfikasi
(Siswanto,2002). Adanya sisa klor diakibatkan dari proses klorinasi
yaitu pemberian klorin kedalam air yang menjalani proses filtrasi.
Menurut PerMenKes RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 ambang batas
sisa klor dalam air kolam renang yaitu 0,2-0,5 m/l. Jika melebihi batas
tersebut dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan pengguna
kolam renang antara lain Sifat klorin yang sangat reaktif memudahkan
klorin bereaksi dengan senyawa-senyawa baru seperti senyawa
organoklorin yang merupakan senyawa toksik dan dapat menimbulkan
efek karsinogen bagi manusia yang digunakan sebagai desinfektan pada
proses pengolahan air bersih, pengolahan air minum, kolam renang dan
pada air pendingin untuk memusnahkan mikro-organisme yang terdapat
didalam air, ternyata juga bereaksi dengan senyawa-senyawa organik
yang terdapat di dalam air dan membentuk kloroamina tersubstitusi
(Hasan,2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1.6 Parameter Biologi
1.6.1 Jumlah bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki
membrane inti sel. Organisme ini termasuk kedalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil, serta memiliki peran besar
dalam kehidupan di bumi. Bakteri bisa mengakibatkan penyakit
atau gangguan kesehatan ringan maupun berat pada tubuh
organisme inangnya seperti manusia, hewan dan sebagainya. Pada
tubuh kita terdapat banyak sekali bakteri yang dapat menyebabkan
penyakit atau gangguang kesehatan kita. Di dalam mulut, di daerah
lipatan tubuh, di rongga hidung, di kulit dan lain-lain terdapat
bakteri yang siap menyerang kita jika kekebalan tubuh kita sedang
lemah. Bakteri juga ada pada benda di sekitar kita seperti
handphone, remot tv, uang, sepatu, pensil, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui apakah pada suatu tempat atau benda terdapat
bakteri. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
pengecekan dengan metode Angka lempeng total dengan
menghitung jumlah bakteri pada suatu media.
1.7 Pengolahan Air Kolam Renang
1.7.1 Resirkulasi Air Kolam Renang
Resirkulasi air adalah proses memompa air dari kolam renang
melalui sistem penyaringan dan kembali lagi kekolam renang.
Tujuan resirkulasi air kolam renang adalah untuk menjamin air yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
telah disaring dan didesinfekasi menjangkau ke seluruh bagian
kolam renang dan polutan air hilang secara efisien. Resirkulasi air
tergantung pada kedalaman, volume dan tipe kolam renang.
Efektivitas sirkulasi air kolam renang bergantung pada desain
kolam, inlet outlet, pompa sirkulasi, pengeluaran air permukaan
kolam, laju aliran, turnover air, perpipaan serta tekanan. Sistem
sirkulasi harus berjalan 24 jam per hari untuk menjamin penyaringan
dan desinfekasi air kolam renang (Nightingale, 2008).
1.7.2 Penambahan Bahan Kimia
Penambahan bahan kimia dianjurkan dalam penglolaan
kualitas air kolam renang. Bahan kimia disesusaikan tergantung
masalah yang dihadapi. Agen oksidasi juga bisa ditambahkan untuk
membunuh beberapa bakteri . Reducing agent juga dapat
ditambahkan untuk menetralisir agen oksidasi untuk mencegah
bahaya ke manusia (Zwiener dkk, 2007).
1.8 Desinfeksi
Desinfeksi air merupakan proses pengolahan air dimana bakteri
patogen menjadi inaktif oleh bahan kimia (contoh klorin) atau fisika
(contoh : radiasi UV) sehingga dapat mengurangi atau mencegah risiko
berbagai infeksi.
1.8.1 Klorinasi
Klorinasi adalah proses pemberian klorin ke dalam air yang
telah menjalani proses filtrasi dan merupakan langkah yang maju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dalam purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan
limbah industi, air kolam renang dan air minum di negara-negara
berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relatif lebih
murah, mudah digunakan dan efektif. Senyawa-senyawa klor yang
biasa digunakan dalam proses klorinasi antara lain gas klorin,
senyawa hipoklorit dan klor dioksida. Berikut beberapa kegunaan
klorin:
a. Memiliki sifat bakterisidal dan germisidal
b. Dapat mengoksidasi zat besi, mangan dan hydrogen sulfide
c. Dapat menghilangkan bau dan rasa tidak enak pada air
d. Dapat mengontrol perkembangan alga dan organisme
pembentuk lumut yang dapat mengubah baud an rasa pada air
e. Dapat membantu proses koagulasi.
Klorin di dalam air akan berubah menjadi asam klorida.
Zat ini kemudian dinetralisasi oleh sifat basa dari air sehingga
akan terurai menjadi ion hidrogen dan ion hipoklorit. Klorin
sebagai desinfektan terutama bekerja dalam bentuk asam
hipoklorit dan sebagian kecil dalam bentuk ion hipoklorit.
Klorin dapat bekerja dengan efektif sebagai desinfektan jika
berada dalam air dengan pH sekitar 7. Jika nilai pH air lebih dari
8,5 maka 90% dari asam hipoklorit. Dengan demikian, khasiat
desinfektan yang dimiliki klorin menjadi lemah atau berkurang
(Sumantri, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Klorin merupakan zat kimia yang biasanya ditemui dalam
bentuk gas beracun. Klorin dapat diubah menjadi bentuk cair
sehingga dapat ditransportasikan maupun disimpan. Ketika
cairan klorin terlepas, maka cairan tersebut akan segera berubah
menjadi gas yang akan tetap bertahan di lantai dan menyebar
dengan cepat. Klorin dapat dikenali dari baunya yang
menyengat, yang mirip bau zat pemutih (CDC, 2013).
1.8.2 Waktu kontak klor
Waktu kontak klor atau waktu klorinasi merupakan suatu hal
yang sangat menentukan dalam proses reaksi, adsorpsi dan
desinfekasi. Waktu kontak 10-15 menit memungkinkan proses
difusi air dengan sisa klor dan pH dalam penempelan molekul
adsorbat berlansung lebih baik, memungkinkan reaksi kimia dan
klor akan sangat reaktif jka kontak dengan manusia. Penelitian yang
dilakukan pada mata kelinci, dengan asumsi mata kelinci yang
mempunyai ukuran dan sifat yang hampir mirip dengan manusia.
Konsentrasi zat-zat organik akan turun setelah desinfekasi apabila
waktu kontaknya cukup dan waktu kontak berkisar 15 menit,
diperkirakan akan lebih beresiko jika lebih dari 15 menit. Semakin
sering frekunsi kontak serta semakin lama durasi(waktu) setiap kali
kontak dengan potensi bahaya penyakit menyebabkan peluang
terjadinya gangguan kesehatan (iritasi mata) (Burhanudin dalam
Reynold, 1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1.8.3 Efek klinis pengunaan klorin
a. Terhirup
Menghirup > 5ppm klorin dioksida dapat menimbulkan
iritasi berat pada saluran pernafasan, termasuk batuk, tersedak,
bersin, nyeri pada hidung, mulut dan tenggorokan, rhinitis, serta
luka bakar pada membrane mukosa. Pada kasus paparan berat
dapat terjadi kematian akibat anoksia dalam jangka waktu
beberapa jam.
b. Kontak dengan kulit
Kontak lansung dapat menyebabkan, gatal-gatal, timbul
kemerahan pada kulit , nyeri hebat, hingga iritasi seperti luka
bakar.
c. Kontak dengan mata
Kontak lansung dengan mata dapat menyebabkan iritasi
mata dengan indikasi mata memerah, gatal, nyeri, lakrimasi,
pandangan kabur, fotofobia. Pada kasus berat dapat terjadi luka
bakar ringan pada epitelium kelopak mata. Tingkatan iritasi
tergantung pada konsentrasi klorin dalam air dan lamanya
kontak antara manusia dan air (Sentra Informasi keracunan
Nasional Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI,
2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1.8.4 Radiasi Sinar UV
Peningkatan kesadaran akan risiko infeksi Cryptosorodium
(bakteri yang rentan dengan klorin) membuat sinar UV banyak
digunakan sebagai desinfektan. Desinfekasi menggunakan sinar UV
dapat efektif pada gelombang antara 200-300 nm. Sinar UV dapat
membunuh bakteri, virus jamur dan spora yang dapat mengurangi
tranmisi infeksi saluran pernafasan, kulit dan perut. Melalui reaksi
fotooksidasi dan fotokimia, sinar UV dapat memecah zat iritan
seperti chloramine yang dapat mengurangi penggunaan
klorin.(Nemery dkk, 2002).
2. Kerangka berpikir
2.1. Skema kerangka berfikir
Berenang dikolam renang merupakan kegiatan olaharaga sekligus rekreasi
yang banyak digemari oleh masyarakat. Kolam renang terbagi menjadi 2 sifat
Pengujian kualitas air kolam renang berdasarkan parameter fisika,
kimia dan biologi. Parameter-paramater dan ketentuan kualitas
berdasarkan kadar yang didapat dari pengujian didasarkan tabel
PERMENKES RI No:416/MENKES/PER/IX/1990
Tidak memenuhi
sayarat Memenuhi syarat
Keluhan iritasi
mata dan kulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yaitu indoor dan outdoor. Di kabupaten Sleman pihak yang mempunyai kolam
renang, biasanya menyediakan 2 jenis kolam renang yaitu indoor dan outdoor
biasanya pengunjung bebas melakukan aktivitas renang di kolam renang indoor
ataupun outdoor. Timbulnya kejadian keluhan seperti iritasi mata dan kulit pada
pengguna kolam renang tidak terlepas dari bagaimana kualitas air kolam renang
yang ada pada suatu kolam. Salah satu cara untuk menjaga kualitas air kolam
renang yang baik adalah dengan cara mengontrol beberapa parameter kimia,
fisika dan biologi yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI
No 416/Menkes/Per/IX/1990. Pengontrolan kualitas air kolam renang yang
kurang atau hanya melakukan pengontrolan pada beberapa indikator seperti pH
serta kadar klorin saja menunjukan kurangnya perhatian terhadap penjagaan
kualitas air kolam renang.
Keluhan-keluhan seperti mata perih serta gatal-gatal pada kulit
mengindikasikan dari kualitas air kolam renang yang belum memenuhi standar
kualitas air kolam renang yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI
No 416/Menkes/Per/IX/1990.
3. Penelitian yang Relevan
Menurut Cita dan Adriyani (2009) bahwa tidak semua parameter air kolam
renang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Hasil penelitian menurut
Cita dan Adriyani (2009) dengan judul “Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan
Pengguna Kolam Renang di Sidoarjo” bahwa kedua kolam renang yang diteliti
ternyata belum memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Pada kolam renang Tirta Krida parameter yang belum memenuhi persyaratan
adalah bau dan sisa klor. Terdapat keluhan kesehatan sebagian besar
pengunjung pada kedua kolam renang indoor maupun outdoor tersebut, antara
lain iritasi mata, iritasi kulit serta kejadian kecelakaan saat berenang.
Disarankan pada pengelola kolam renang untuk memperbaiki sistem
pengelolaan air kolam renang, menggunakan desinfektan sesuai kebutuhan serta
melakukan pemeriksaan kualitas air secara teratur. Pada pengguna kolam
renang sebaiknya menggunakan alat pelindung diri saat berenang untuk
menghindari adanya keluhan setelah berenang.
4. Hipotesis
1. Beberapa indikator pada pengujian kualitas air kolam renang belum
memenuhi standar kualitas air kolam renang yang ditetapkan oleh Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 416/Menkes/Per/IX/1990.
2. Air kolam renang yang tidak memenuhi standar kualitas air kolam renang
dapat menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan.
3. Ada perbedaan kualitas pada air kolam renang indoor dan outdoor kolam
renang Tirta sari dan Depok Sport Center di kabupaten Sleman.
4. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan pada kualitas
air kolam renang indoor dan outdoor yaitu sinar matahari dan treatment
yang dilakukan oleh pihak kolam renang .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini merupakan strategi
penelitian dimana, peneliti menyelidiki secara cermat suatu peristiwa atau
aktivitas. Peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data beradasarkan waktu yang
telah ditentukan (Jhon dalam Halimi, 2014).
B. Batasan Penelitian
Pemerintah Indonesia telah memberikan rekomendasi tentang persyaratan
kolam renang yang aman, sehat dan bersih. Variabel penelitian ini diambil
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990
tentang kualitas air kolam renang secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Agar
penulis tidak menyimpang dari tujuan dan pembahasan yang dimaksud, dalam
skripsi ini peneliti menetapkan batasan-batasan sebagai berikut :
a. Variabel dari parameter fisika yang akan diuji yaitu bau, benda terapung
dan kejernihan
b. Variabel dari parameter kimia yang akan diuji yaitu kesadahan, pH,
oksigen terlarut (DO), sisa klor, tembaga dan alumunium. Namun dalam uji
parameter kimia ada dua variabel yang tidak di uji yaitu tembaga dan
aluminium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Variabel dari parameter biologis yang akan diuji yaitu jumlah bakteri dan
total koliform atau jumlah bakteri Escherichia coli per 100 ml. Namun,
pada penelitian ini parameter biologis yang diukur hanya jumlah bakteri.
d. Dilakukan pembagian 4 spot pada kolam renang untuk mengambil sampel
yang akan diukur berdasarkan yaitu parameter fisika dan kimia. Pada
parameter biologi. Pengambilan sampel dilakukan pada setiap kolam bukan
pada setiap spot. Adapun penentuan spot untuk pengambilan sampel air,
digambarkan pada denah berikut ini
Gambar 3.1. Denah Pengambilan Sampel Air Kolam
e. Jumlah kolam yang digunakan sebagai tempat pengambilan sampel yaitu
ada 4 kolam. Tujuan dibuat spot-spot pada pengambilan sampel air kolam
renang yaitu untuk mendapatkan nila rata-rata pengukuran.
f. Dilakukan pengujian variabel – variabel pada parameter fisika dan kimia
pada tiap spot, tetapi untuk pengujian parameter biologi yaitu jumlah bakteri
dilakukan pada setiap kolam saja tidak pada setiap spot.
g. Jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini yakni 16 sampel air
dari 4 kolam yang terdiri dari 2 kolam indoor dan 2 kolam outdoor.
h. Pengujian jumlah bakteri dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Alat dan Bahan Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa peralatan untuk memperoleh data.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Chlorin meter
2. Test kit Kesadahan (CaCO3 )
3. DO meter
4. pH meter
5. Botol sampel 4 buah
6. Gelas beker 500 ml 1 buah
7. Kuvet
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain
1. Air kolam
2. Aquades
3. Cairan Hardness buffer
4. Cairan Calmigate indikator
5. Cairan 3812
6. Bubuk reagen HI 711-25
D. Cara Kerja
Penelitian ini dilakasanakan pada bulan 20 Maret-15 September 2016
sedangkan tempat yang digunakan untuk tempat penelitian adalah sebagai
berikut
1. Kolam renang indoor Depok Sport Center
2. Kolam renang outdoor Depok Sport Center
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Kolam renang indoor Tirta Sari
4. Kolam renang outdoor Tirta Sari
1. Pra Penelitian
Sebelum melakukan penelitian. Peneliti terlebih dahulu melakukan
observasi. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
kolam renang yang memiliki 2 sekaligus 2 kolam yaitu kolam indoor
maupun outdoor yang akan diambil sampel airnya. Setelah memilih kolam
peneliti membuat surat ijin untuk mengadakan penelitian di kolam yang
telah dipilih. Setelah mendapatkan ijin, peneliti melakukan wawancara
kepada pihak manajemen kolam renang tentang pengelolaan kolam renang
yang meliputi penggunaan jumlah klorin untuk desinfekasi air kolam renang
dan monitoring kualitas air kolam renang.
1. Pengukuran yang dilakukan di lapangan
a. Bau
1) Sampel air diambil sebanyak 100 ml.
2) Bau sampel air dicium dengan indera penciuman.
3) Data dideskripsikan dalam tabel pengamatan.
b. Benda terapung
1) Keadaan air kolam dilihat apakah ada benda yang terapung di atas
permukaan air dengan indera penglihatan.
2) Data dideskripsikan ke dalam tabel pengamatan.
c. Kejernihan
1) Piringan dijatuhkan hitam ke dalam kolam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2) Jika piringan hitam terlihat maka air dinyatakan jernih.
3) Jika piringan hitam terlihat kabur hingga tidak terlihat maka
dinyatakan tidak jernih.
4) Data dideskripsikan ke dalam tabel pengamatan.
d. Oksigen Terlarut (DO)
1) Probe DO meter diaktifkan dengan cara menekan tombol on pada
Probe DO meter.
2) Probe DO meter dimasukan ke dalam air kolam renang.
3) Perubahan nilai DO yang terbaca ditunggu hingga menunjukan
angka yang tetap.
4) Angka yang ditujukan oleh probe DO meter dicatat ke dalam tabel
data pengamatan.
e. pH
1) pH meter diaktifkan.
2) pH meter dimasukan ke dalam air kolam.
3) Perubahan pada pH meter ditunggu hingga menunjukan angka yang
tetap.
4) Skala yang ditunjukan oleh pH meter dicatat ke dalam tabel data
pengamatan.
2. Pengukuran yang dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Pengukuran kadar kesadahan (CaCO3) dan kadar klorin tidak
dilakukan di lapangan. Sampel air kolam renang diambil dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menggunakan botol kaca bening berjumlah 16 buah yang sudah diberi kode.
Cara pengambilan sampel air kolam renang yaitu botol yang telah diikat
dengan menggunakan seutas tali, dimasukkan ke dalam kolam renang
kemudian setelah terisi air hingga ± 400 ml, botol ditarik ke permukaan
kolam dan ditutup dengan tutup botol serta dimasukkan ke dalam kotak
penyimpanan.
a. Kesadahan (CaCO3 )
1) Sampel diambil air sebanyak 5 ml.
2) Sampel air ditetesi dengan Hardness buffer sebanyak 5 tetes.
3) Sampel air ditetesi dengan calmigate indicator hingga sampel air
mengalami perubahan menjadi warna merah muda.
4) Cairan disuntikan HI-3812 perlahan seperti titrasi hingga sampel air
mengalami perubahan menjadi warna biru.
5) Jumlah sampel air yang digunakan pada skala yang ditunjukan pada
suntikan dikali dengan 300 untuk mendapatkan hasil yang mutlak.
6) Hasil pengamatan dicatat ke dalam tabel data pengamatan.
b. Kadar klorin
1) Tombol on dinyalakan pada chlorin meter.
2) Tombol ditekan hingga muncul tulisan C1 pada layar.
3) Sampel air diambil sebanyak 10 ml ke dalam kuvet.
4) kuvet yang telah berisi sampel air dimasukan ke dalam chlorin
meter.
5) Tombol ditekan hingga menampilkan “add” C2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
6) Kuvet dikeluarkan dari chlorin meter.
7) Sampel air ditambahkan pada kuvet dengan reagen HI 711-25.
8) Campuran sampel air dan reagen yang terdapat di dalam kuvet
diseimbangkan selama 20 detik dengan cara mengocok kuvet.
9) Kuvet dimasukan ke dalam chlorin meter.
10) Tombol ditekan dan ditunggu beberapa saat hingga menunjukan
angka kadar pada chlorin meter.
11) Hasil pengamatan dicatat ke dalam tabel data pengamatan.
3. Pengujian di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta
a. Jumlah bakteri
Pengujian jumlah bakteri dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan
Yogyakarta, metode yang digunakan adalah ALT (Angka Lempeng Total).
Sampel air kolam renang diambil dengan menggunakan botol kaca bening
berjumlah 4 buah yang sudah diberi kode dan disterilkan. Cara pengambilan
sampel air kolam renang yaitu botol yang telah diikat dengan menggunakan
seutas tali, dimasukkan ke dalam kolam renang kemudian setelah terisi air
hingga ± 90 ml, botol ditarik ke permukaan kolam dan ditutup dengan tutup
botol serta dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan. Adapun cara
pengujianya sebagai berikut.
1) Alat tempat dan lainnya disemprot alkohol karena dilakukan dengan
cara aseptis.
2) Lampu Bunsen dinyalakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Enam buah cawan disiapkan dan masing-masing diberi label 10-2
sampai 10-6 .
4) PDA + TCC 0,5% diambil dengan menggunakan spuit 20 ml dan
dimasukkan pada setiap cawan petri yang masih kosong masing-masing
sebanyak 20 ml.
5) Media dihomogenkan dan didinginkan hingga memadat.
6) Pada tabung reaksi 10-2 dihomogenkan lalu dipijarkan pada lampu
bunsen, kemudian dipipet 1 ml dengan menggunakan mikropipet,
kemudian cawan petri dipijarkan pada lampu bunsen kemudian
pengenceran 10-2 tersebut dimasukkan dalam cawan petri yang diberi
label 10-2 .
7) Tip mikropipet diganti dan tabung reaksi 10-3 dipijarkan dilampu bunsen
dan dipipet 1 ml dengan mikropipet dan dimasukkan dalam cawan petri
yang sudah dipijarkan pada lampu bunsen dan berisi label 10-3. Tahap
tersebut dilakukan hal yang sama sampai 10-6.
8) Cawan petri masing-masing dibungkus dengan kertas dan diinkubasi
pada inkubator dengan suhu 37C selama 24 x48 jam (2 hari) dengan
posisi cawan tidak terbalik
9) Media yang telah diinkubasi kemudia diamati dan dihitung jumlah
koloni yang tumbuh
E. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1. Analisis data pada uji parameter fisika biologi dan kimia menggunakan
metode pendekatan induktif dari hasil pengukuran dan pengamatan. Tujuan
dari metode ini adalah untuk mendapatkan kesimpulan dari data-data yang
bersifat khusus, yang diperoleh dari fakta atau peristiwa yang konkrit
(Sutrisno, 1986). Data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran
dibuat dalam bentuk diagram batang kemudian dibandingkan dengan baku
mutu kualitas air kolam renang sesuai Peraturan Menteri Kesehatan NO.
416/MENKES/PER/IX/1990 serta dikaitkan dengan teori-teori, jurnal dan
penemuan yang nyata dan disajikan secara dekriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara kepada pihak pengelola kolam renang
Depok Sport Center dan Tirta Sari. Pengelolaan dengan cara memberi treatment
pada air kolam renang dan mengukur kadar klorin dilakukan oleh pihak
pengelola setiap hari pada saat jam 20.00 setelah jam tutup kolam renang.
Pemberian klorin pada air kolam renang digunakan untuk membunuh bakteri
yang terdapat di dalam air kolam renang. Jumlah pemberian klorin disesuaikan
dengan luas kolam renang. Setelah diberi klorin pihak mengecek kadar klorin
dengan menggunakan Test Kit klorin. Kedua pihak kolam renang memiliki
standar kadar klorin tersendiri yang telah ditetapkan. Adapun kadar klorin yang
telah ditetapkan oleh pihak kolam renang Depok Sport Center dan Tirta Sari
yaitu 3,5 mg/l. Selain mengecek kadar klorin kedua pihak kolam renang juga
mengecek nilai pH pada air kolam renang. Rentang standar pH yang ditetapkan
oleh kedua pihak kolam renang sama yaitu 7.
2. Hasil uji sampel
Berdasarkan pengukuran fisik, kimia dan biologis dari sampel air kolam
renang indoor dan outdoor di kota Sleman yang bertempat di kolam renang
indoor Depok Sport Center, outdoor Depok Sport Center, indoor Tirta Sari
dan outdoor Tirta Sari , diperoleh data yang berbeda pada setiap spot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Pemberian spot untuk pengambilan sampel air pada satu kolam dilakukan untuk
mengetahui rata-rata suatu nilai parameter yang diuji. Dapat dilihat pada table
4.1, setiap spot memiliki nilai yang beragam yaitu ada sama dan ada juga yang
berbeda dalam setiap indikator parameter. Contohnya pada parameter kimia
indikator kesadahan pada sampel air kolam renang indoor Depok Sport Center.
Spot 1,2 dan 4 memiliki nilai yang sama sedangkan spot 3 memiliki nilai yang
berbeda. Perbedaan nilai hasil uji terjadi pada setiap spot dalam satu kolam
renang dan juga pada kolam renang yang berbeda.
Penyajian data pada data hasil pengukuran untuk parameter fisika dan
kimia digabung menjadi satu tabel, sedangkan untuk parameter biologi terpisah.
Penyajian data hasil pengukuran untuk setiap asal atau tempat diambil nya
sampel air kolam disajikan dalam 1 tabel. Data hasil pengukuran disajikan
dalam bentuk diagram. Penyajian data yang dibuat dalam bentuk diagram untuk
menunjukan secara jelas perbedaan data rata-rata hasil pengukuran pada air
kolam renang indoor dan air kolam renang outdoor serta perbedaan setiap
kolam renang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Parameter Fisik dan Kimia
Parameter
yang diuji
Kadar yang
diperbolehka
n
Indoor Depok Sport Center Indoor Tirta Sari Outdoor Depok Sport Center Outdoor Tirta sari
Spot
1
Spot
2
Spot
3
Spot
4 ∑
Spot
1
Spot
2
Spot
3
Spot
4 ∑
Spot
1
Spot
2
Spot
3
Spot
4 ∑ Spot 1
Spot
2
Spot
3
Spot
4 ∑
Fisik
Bau - + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
Benda
terapung - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Kejernihan - + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
Suhu (°C) - 28 29 27 28 28 27 28 28 27 27,5 32 31,8 32 30 31,4 30 31 30 32 30,7
Kimia
Kesadahan
(mg/l) 50-500 180 180 178 180 179,5 210 200 206 203 204,7 105 90 102 107 101 176 170 178 180 176
DO(mg/l) 1,0 16,7 15,8 16,5 17,0 16,5 17,8 17,0 16,9 17,5 17,3 15,3 15,7 16,0 15,5 15,6 16,5 16,7 16,2 16,1 16,4
pH 6,5-8,5 6,7 7,0 6,9 7,1 6,9 6,9 7,0 7,0 7,1 7,0 7,0 7,0 7,0 6,9 7,0 7,2 7,0 7,0 7,4 7,1
Kadar klorin
(mg/l) 0,2-0,5 3,50 3,50 3,50 3,50 3,50 2,35 2,27 2,25 2,33 2,27 1,57 1,52 1,55 1,48 1.53 1,38 1,40 1,30 1,35 1,36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Keterangan
Bau Benda terapung Kejernihan
+ = berbau + = terdapat benda terapung + = jernih
- = tidak berbau - = tidak terdapat benda terapung - = tidak jernih
Tabel 4.2. Hasil Uji Parameter Biologis
Nama tempat Jumlah angka bakteri
Air kolam renang indoor depok Sport
Center
<1
Air kolam renang outdoor depok Sport
Center
<1
Air kolam renang indoor tirta sari <1
Air kolam renang outdoor tirta sari <1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
B. Pembahasan
Pengukuran parameter fisik, kimia dan biologis dari sampel air kolam
renang indoor dan outdoor Depok Sport Center dan sampel air kolam renang
indoor dan outdoor Tirta Sari menunjukan hasil dengan angka yang bervariasi.
Hasil penelitian dianalisa lebih lanjut secara deskriptif dengan mengacu pada
baku mutu kualitas air kolam renang sesuai Persyaratan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 serta dikaitkan dengan teori-
teori dan jurnal penelitian.
1. Bau
Bau merupakan parameter penting dalam penentuan kualitas air kolam
renang. Secara fisik, bau pada air dapat diketahui dengan indra pembau.
Berdasarkan hasil pengujian sampel air kolam renang indoor dan outdoor
Depok Sport Center serta air kolam renang indoor dan outdoor Tirta sari
rata-rata memiliki bau yang ditunjukan dengan tanda + pada tabel
parameter fisik indikator bau. Bau yang terdapat pada sampel air kolam
renang yang diteliti memiliki bau seperti bau pemutih yang biasa digunakan
untuk memutihkan pakaian. Bau tersebut ditimbulkan dari pencampuran
klorin ke dalam air yang digunakan untuk desinfektan pada air kolam
renang.
Berdasarkan tabel baku mutu kualitas air kolam renang Persyaratan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang
kualitas air kolam renang pada parameter fisik indikator bau, bahwa air
kolam renang yang baik adalah air kolam renang yang tidak memiliki bau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jadi dapat disimpulkan adalah air kolam renang indoor dan outdoor Depok
Sport Center serta air kolam renang indoor dan outdoor Tirtasari tidak
memenuhi syarat kualitas air kolam renang karena pada air kedua kolam ini
berbau. Kolam renang yang baik adalah kolam renang yang tidak memiliki
bau. Aroma atau bau yang biasanya kita hirup pada saat berada di kolam
renang sebenarnya adalah kloramin. Kloramin adalah campuran antara
nitrogen dan klorin. Nitrogen di kolam renang bisa bersumber dari semua
hal yang berada di kulit manusia, termasuk kosmetik, keringat, urin dan juga
feses.
2. Benda terapung
Air kolam renang harus bebas dari benda terapung yang tidak
diinginkan. Contoh benda terapung adalah dedaunan, kertas, dan plastik.
Adanya benda yang terapung pada permukaan air kolam renang dapat
dilihat dengan indera penglihatan. Berdasarkan hasil pengamatan pada
sampel air kolam renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air
kolam renang indoor dan outdoor Tirta sari, rata-rata tidak ditemukan benda
terapung di atas air kolam renang yang ditunjukan oleh tanda (–) pada tabel
parameter fisika indikator benda terapung. Tabel baku mutu kualitas air
kolam renang berdasarkan Persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang kualitas air kolam renang pada
parameter fisik indikator benda terapung, bahwa air kolam renang yang baik
adalah air kolam renang yang tidak terdapat benda terapung. Jadi dapat
disimpulkan, air kolam renang indoor dan outdoor Depok Sport Center
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
serta air kolam renang indoor dan outdoor Tirta sari memenuhi syarat baku
mutu kualitas air kolam renang.
Adanya benda terapung pada permukaan air kolam renang
mengurangi estetika pada air kolam renang sehingga konsumen yang ingin
menggunakan kolam renang mengganggap air dikolam renang tersebut
tidak bersih dikarenakan adanya benda terapung seperti dedaunan, sampah
plastik dan sebagainya. Benda terapung yang biasanya dijumpai di kolam-
kolam ditimbulkan akibat dari beberapa pengguna yang tidak menaati
peraturan seperti membuang sampah tidak pada tempatnya. Biasanya usaha
pihak pengelola dalam menjaga keindahan dan kebersihan kolam yaitu
setiap 1 jam sekali pihak melakukan pengamatan pada kolam renang, jika
terdapat sampah. Maka sampah diambil dengan menggunakan saringan
khusus pembersih kolam renang.
3. Kejernihan
Air kolam renang dikatakan jernih apabila dasar dan dinding kolam
renang terlihat. Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel air kolam
renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air kolam renang
indoor dan outdoor Tirta sari, rata-rata dapat dikategorikan jernih yang
ditunjukan oleh tanda (–) pada tabel parameter fisika indikator kejernihan.
Selain itu ditunjukan juga oleh terlihatnya piringan hitam pada saat
pengujian indikator kejernihan air.
Tabel baku mutu kualitas air kolam renang Persyaratan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang kualitas air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kolam renang pada parameter fisik indikator kejernihan, bahwa air kolam
renang yang baik adalah air kolam renang yang jika piringan berlatar
belakang warna hitam diletakan pada dasar kolam dapat terlihat jelas dari
tepi kolam pada jarak pandang 5 meter. Peletakan piringan hitam
berdasarkan kedalaman kolam renang. Rata-rata keempat kolam yang
diteliti memiliki kedalaman 5 meter. Jadi dapat disimpulkan, air kolam
renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air kolam renang
indoor dan outdoor Tirta sari memenuhi syarat baku mutu kualitas air kolam
renang.
Air kolam renang yang keruh akan menyulitkan pengguna kolam renang
untuk melihat pada saat berenang (Perkins, 2000). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejernihan pada air kolam renang adalah banyaknya jumlah
pengunjung yang berenang dikolam tersebut. Sumber air yang digunakan
oleh pihak kolam renang untuk air kolam renang. Biasanya sumber air
seperti air sumur dan PAM memiliki sedimentasi atow endapan.
4. Kesadahan
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam
air, umumnya ion kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dalam bentuk garam
bikarbonat. Kesadahan yang disebabkan garam-garam tersebut bersifat
tetap dan sangat sulit dihilangkan. Pada pengukuran kesadahan
menggunakan Tes Kit (hardness test). Pengukuran pada sampel air kolam
renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air kolam renang
indoor dan outdoor Tirta sari mempunyai tingkat kesadahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
bervariasi. Pada sampel air kolam indoor Depok Sport Center (I DPS) rata-
rata sebesar 179,5 mg/l. Sampel air kolam renang outdoor Depok Sport
Center (O DPS) rata-rata sebesar 101 mg/l. Sampel air kolam renang
indoor Tirta Sari (I TS) sebesar 204,7 mg/l. Sampel air kolam renang
outdoor Tirta Sari (O TS) sebesar 176 mg/l (lihat gambar 4.1).
–
Gambar 4.1. Kesadahan air kolam renang
Keterangan
(I DPS) = Indoor Depok Sport Center
(O DPS) = Outdoor Depok Sport Center
(I TS) = Indoor Tirta Sari
(O TS) = Outdoor Tirta Sari
Diagram diatas menunjukan perbedaan tingkat kesadahan pada setiap
sampel. Terlihat pada gambar (4.1) tingkat kesadahan pada air kolam renang
indoor lebih tinggi daripada air kolam renang outdoor yaitu (I DPS) lebih
tinggi daripada (O DPS) dan (I TS) Lebih tinggi daripada (O TS). Tingkat
kesadahan (I TS) memiliki rata-rata nilai kesadahan yang paling tinggi yaitu
204,7 mg/l.
179.5
101
204.7
176
0
50
100
150
200
250
(I DPS) (O DPS) (I TS) (O TS)
kad
ar
kes
ad
ah
an
(m
g/l
)
Jenis sampel
(I DPS)
(O DPS)
(I TS)
(O TS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan baku mutu kualitas air kolam renang Persyaratan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990, tingkat
kesadahan yang dimiliki dari 4 sampel air kolam renang memenuhi sayarat
baku mutu kualitas air kolam dan dapat dikategorikan baik karena nilai
tingkat kesadahan pada sampel-sampel tidak kurang dari batas minimum
dan tidak melewati batas maksimun kualitas air kolam renang pada
parameter kimia indikator kesadahan, yang memiliki tingkat kesadahan
diantara 50 mg/ dan 500 mg/l. Tingkat kesadahan dalam suatu sampel air
kolam renang melebihi 500 mg/l dapat mengakibatkan air kolam renang
menjadi keruh dan timbul kerak di dasar kolam atau di sekitaran dinding
kolam renang sedangkan jika tingkat kesadahan dalam suatu sampel air
kolam renang kurang dari 50 mg/l dapat mengakibatkan korosi.
Adanya kesadahan dalam air kolam renang disebabkan oleh air yang
digunakan untuk air pada kolam renang. Penggunaan air untuk air kolam
renang, pihak pemilik kolam renang ada yang menggunakan air sumur dan
ada yang menggunakan air dari perusahaan air minum (PAM). Kolam
renang Depok Sport Center menggunakan air PAM sebagai sumber air
kolam renang, sedangkan kolam renang Tirta Sari menggunakan air sumur
sebagai sumber air kolam renang. Perbedaan sumber penggunaan air juga
mempengaruhi perbedaan kadar kesadahan air dalam kolam renang.
5. Oksigen Terlarut (DO)
Oksigen terlarut menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia di
dalam air. Berdasarkan hasil pengukuran pada parameter kimia indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
DO(oksigen terlarut) menggunakan alat DO meter pada sampel air kolam
renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air kolam renang
indoor dan outdoor Tirta sari memiliki kadar oksigen yang cukup tinggi
yaitu berkisar diantara 15,8 mg/l-17,8 mg/l. Pada sampel air kolam indoor
Depok Sport Center (I DPS) rata-rata sebesar 16,5 mg/l. Sampel air kolam
renang outdoor Depok Sport Center (O DPS) rata-rata sebesar 15,6 mg/l.
Sampel air kolam renang indoor Tirta Sari (I TS) sebesar 17,5 mg/l. Sampel
air kolam renang outdoor Tirta Sari (O TS) sebesar 16,4 mg/l. (lihat gambar
4.2)
Gambar 4.2. Diagram DO (oksigen terlarut) air kolam renang
Keterangan
(I DPS) = Indoor Depok Sport Center
(O DPS) = Outdoor Depok Sport Center
(I TS) = Indoor Tirta Sari
(O TS) = Outdoor Tirta Sari
Diagram diatas menunjukan perbedaan nilai DO (oksigen terlarut)
pada setiap sampel. Terlihat pada gambar 4.2 pada nilai DO (oksigen
terlarut) air kolam renang indoor lebih tinggi daripada air kolam renang
14.5
15
15.5
16
16.5
17
17.5
(I DPS) (O DPS) (I TS) (O TS)
kad
ar
DO
(m
g/l
)
Jenis sampel
(I DPS)
(O DPS)
(I TS)
(O TS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
outdoor yaitu (I DPS) lebih tinggi daripada (O DPS) dan (I TS) Lebih tinggi
daripada (O TS). Sampel air kolam renang pada (I TS) memiliki rata-rata
nilai DO (oksigen terlarut) yang paling tinggi yaitu 17,5 mg/l. nilai DO
(oksigen terlarut) indoor lebih tinggi karena dipengaruhi oleh suhu pada air
kolam. Rata-rata suhu yang ditunjukan di air kolam renang indoor (I DPS)
dan (I TS) yaitu 28°C dan 27,5°C. Rata-rata suhu yang ditunjukan di air
kolam renang outdoor (O DPS) dan (O TS) yaitu 31,4°C dan 30,7°C.
Pada saat pengukuran DO, alat pengukur DO (oksigen terlarut ) juga
menunjukan suhu pada air kolam yang diukur. Jadi alat tersebut memiliki
multifungsi yaitu mengukur DO juga sekaligus mengukur suhu. Kadar
oksigen (DO) berkurang dengan semakin meningkatnya suhu, ketinggian
dan tekanan atmosfir, semakin tinggi suhu , kelarutan oksigen semakin
berkurang dan mencapai nol pada air mendidih (Effendi,2000).
Berdasarkan baku mutu kualitas air kolam renang, rata-rata nilai DO
(oksigen terlarut) pada 4 sampel air kolam renang tidak memenuhi syarat
baku mutu kualitas air kolam. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata pada setiap
sampel-sampel melewati batas yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri
Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 bahwa, air kolam renang
DO(oksigen terlarut) sebanyak 1,5 mg/l. Nilai DO (oksigen terlarut) yang
tinggi tidak baik bagi air kolam renang.
Hal ini dikarenakan, DO (oksigen terlarut) yang terdapat di dalam air
merupakan penunjang kehidupan bagi bakteri seperti bakteri, jamur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
sebagainya untuk proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian
menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Pada akhirnya
dapat menimbulkan penyakit bagi pengguna air kolam renang.
6. pH (derajat keasaman)
pH adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas
keadaan asam atau basa suatu larutan. pH merupakan salah satu indikator
yang sangat penting karena pH dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba
dalam air (Candra, 2005) dan juga sebagai faktor penting sebagai kontrol
yang tepat dari klorinasi (Gordon, 1976). Berdasarkan hasil pengukuran
pada parameter kimia indikator pH menggunakan alat pH meter pada
sampel air kolam renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air
kolam renang indoor dan outdoor Tirta sari memiliki nilai pH yaitu berkisar
di antara 6,7-7,4.
Pada sampel air kolam indoor Depok Sport Center (I DPS) rata-rata
sebesar 6,9. Sampel air kolam renang outdoor Depok Sport Center (O DPS)
rata-rata sebesar 7,0. Sampel air kolam renang indoor Tirta Sari (I TS)
sebesar 7,0. Sampel air kolam renang outdoor Tirta Sari (O TS) sebesar 7,1.
(lihat gambar 4.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.3. Diagram pH
Keterangan
(I DPS) = Indoor Depok Sport Center
(O DPS) = Outdoor Depok Sport Center
(I TS) = Indoor Tirta Sari
(O TS) = Outdoor Tirta Sari
Diagram tersebut menunjukkan perbedaan nilai pH pada setiap
sampel. Perbedaan nilai pH pada setiap sampel disebabkan oleh partikel
atau senyawa yang menyusun larutan tersebut berbeda-beda. Terlihat pada
gambar (4.3) pH air kolam renang indoor lebih rendah daripada pH air
kolam renang outdoor yaitu (O DPS) lebih tinggi daripada (I DPS) dan (O
TS) Lebih tinggi daripada (I TS). Sampel air kolam renang pada (O TS)
memiliki rata-rata nilai pH yang paling tinggi yaitu 7,1.
Berdasarkan baku mutu kualitas air kolam renang, rata-rata nilai pH
pada 4 sampel air kolam renang memenuhi syarat baku mutu kualitas air
kolam, karena tidak melebihi dan kurang dari nilai yang telah ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990
6.9
7 7
7.1
6.8
6.85
6.9
6.95
7
7.05
7.1
7.15
(I DPS) (O DPS) (I TS) (O TS)
pH
Jenis sampel
(I DPS)
(O DPS)
(I TS)
(O TS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
bahwa, air kolam renang yang baik adalah air kolam renang yang memiliki
rentang pH antara 6,5-8,5. Jika pH terlalu rendah, air akan menjadi korosif
terhadap peralatan kolam renang dan permukaan benda. pH cairan mata
sekitar 7,4. Jadi jika pH terlalu basa atau asam akan menyebabkan iritasi
mata (Ibnu, 2013). Pentingnya menjaga pH dikarenakan pH air kolam
renang sebagai faktor penting sebagai kontrol yang tepat dari klorinasi
(Gordon, 1976). Klorin sebagai desinfektan pada air kolam renang dapat
bekerja dengan efektif pada pH 7. Jika nilai pH air lebih dari 8,5, maka 90%
dari asam hipoklorit akan mengalami ionisasi menjadi ion hipoklorit,
sehingga khasiat desinfektan pada klorin menjadi lemah atau berkurang.
7. Kadar klorin
Sisa klor adalah kadar klor yang tersisa setelah proses desinfeksi
(Siswanto, 2002). Adanya sisa klor diakibatkan dari proses klorinasi yaitu
pemberian klorin ke dalam air yang menjalani proses filtrasi. Berdasarkan
hasil pengukuran pada parameter kimia indikator kadar klorin
menggunakan alat klorin meter. Pada sampel air kolam renang indoor dan
outdoor Depok Sport Center serta air kolam renang indoor dan outdoor
Tirta sari memiliki kadar klorin yaitu berkisar diantara 1,30 mg/l-3,50mg/l.
Pada sampel air kolam indoor Depok Sport Center (I DPS) rata-rata
sebesar 3,50mg/l. Sampel air kolam renang outdoor Depok Sport Center (O
DPS) rata-rata sebesar 1,53mg/l. Sampel air kolam renang indoor Tirta Sari
(I TS) sebesar 2,27mg/l. Sampel air kolam renang outdoor Tirta Sari (O TS)
sebesar 1,36mg/l. (lihat gambar 4.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.4. Kadar klorin air kolam renang
Keterangan
(I DPS) = Indoor Depok Sport Center
(O DPS) = Outdoor Depok Sport Center
(I TS) = Indoor Tirta Sari
(O TS) = Outdoor Tirta Sari
Diagram tersebut menunjukan perbedaan rata-rata kadar klorin pada
setiap sampel. Terlihat pada gambar (4.4) kadar klorin air kolam renang
indoor lebih tinggi daripada kadar klorin kolam renang outdoor yaitu (I
DPS) lebih tinggi daripada (O DPS) dan (I TS) Lebih tinggi daripada (O
TS). Sampel air kolam renang pada (O TS) memiliki rata-rata kadar klorin
yang paling tinggi yaitu 3,5 mg/l. Faktor yang menyebabkan kadar klorin
indoor lebih tinggi daripada kadar klorin outdoor yaitu penggunaan jumlah
klorin yang dilarutkan didalam kolam. Contohnya pada air kolam Tirta Sari
jumlah klorin yang digunakan untuk desinfeksi air kolam renang outdoor
3.5
1.53
2.27
1.36
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
(I DPS) (O DPS) (I TS) (O TS)
kad
ar
klo
rin
(m
g/l
)
Jenis sampel
(I DPS)
(O DPS)
(I TS)
(O TS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sebanyak 10 kg sedangkan untuk kolam renang indoor jumlah klorin yang
digunakan sebanyak 6 kg. Penggunaan kadar klorin pada suatu sistem
pengaturan kolam renang yaitu menyesuaikan ukuran kolam. Pada kolam
Tirta sari, luas kolam renang indoor lebih luas daripada luas kolam renang
outdoor. Semakin besar dosis atau banyak jumlah klorin yang dibubuhkan
pada suatu kolam dan semakin banyak material organik didalam air maka
semakin besar terbentuknya produk sisa desinfeksi atau yang disebut juga
kadar klorin (Azhar, 2012). Faktor yang kedua adalah pengaruh sinar
matahari. Contohnya pada kolam renang di Depok Sport Center,
penambahan jumlah klorin pada kolam renang outdoor lebih banyak
dibandingkan jumlah klorin yang dibubuhkan pada air kolam indoor tetapi
kadar klorin pada air kolam indoor lebih tinggi daripada air kolam outdoor.
Dilihat dari jumlah klorin yang dibubuhkan pada air kolam renang outdoor
memungkinkan bahwa pada air kolam renang outdoor memiliki kadar klorin
yang tinggi. Hal ini disebabkan karena kandungan klorin yang terlarut di
dalam air kolam outdoor terurai oleh cahaya matahari (Burhanuddin, 2015).
Penelitian menunjukan kolam renang luar ruangan dapat kehilangan 90%
sisa klor dalam waktu tiga jam pada cuaca cerah. (Department of Health
New South Wales dalam Burhanuddin, 2015).
Berdasarkan baku mutu kualitas air kolam renang, rata-rata kadar
klorin pada 4 sampel air kolam renang tidak memenuhi syarat baku mutu
kualitas air kolam. Hal ini dikarenakan nilai rata-rata pada setiap sampel-
sampel melewati batas yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Kesehatan RI No 416/MENKES/PER/IX/1990 bahwa, air kolam renang
yang baik adalah air kolam renang yang memiliki rentang kadar klorin
sebanyak 0,2 mg/l-0,5 mg/l. Kadar klorin yang terlalu tinggi dapat
menyebabkan iritasi mata. Pajanan sisa klor dan pH yang kurang atau
melebihi syarat di kolam renang dapat menyebabkan iritasi mata (WHO
dalam Burhanudin, 2013). Kolam renang mengandung banyak bahan kimia
dan kontaminal potensial. Klorin ditambahkan ke kolam air untuk
mengendalikan bakteri, tetapi bahan kimia juga dapat menyebabkan iritasi
mata (Island Empire Swimming dalam Burhanuddin, 2015)
8. Jumlah Bakteri
Bakteri adalah makhluk hidup uniseluler yang tidak memiliki
selubung sel. Bakteri berkembang biak dengan cara membelah diri. Bakteri
ada yang menguntungkan dan ada yang tidak menguntungkan. Bakteri yang
tidak menguntungkan biasanya bersifat patogen yang bisa menimbulkan
penyakit. Bakteri terdapat dimana-mana, seperti di tubuh, tempat tinggal,
air dan sebagainya. Untuk mengetahui apakah pada suatu sampel terdapat
bakteri, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah angka lempeng
total (ALT). ALT adalah suatu metode yang digunakan untuk menentukan
jumlah bakteri, tidak membedakan spesiesnya dan bersifat semi kuantitatif
serta merupakan gabungan dari metode pengenceran dan hitung cawan.
Berdasarkan hasil pengecekan dan pengukuran pada sampel air kolam
renang indoor dan outdoor Depok Sport Center serta air kolam renang
indoor dan outdoor Tirta sari dengan menggunakan metode ALT (angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
lempeng total) tidak ditemukan koloni pada media yang berarti tidak ada
bakteri pada keempat sampel air kolam yang di uji. Dapat dilihat pada tabel
4.2 menunjukan bahwa hasil pengujian perhitungan koloni yaitu < 1 atau
tidak ada koloni bakteri yang bertumbuh di media pengujian. Berdasarkan
hasil jumlah bakteri yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa
kualitas air kolam renang renang indoor dan outdoor Depok Sport Center
serta air kolam renang indoor dan outdoor Tirta sari memenuhi syarat baku
mutu kualitas air kolam. Pada baku mutu kualitas air kolam renang
parameter biologi indikator jumlah bakteri. Air kolam yang baik adalah air
yang tidak mengandung jumlah bakteri lebih dari 200 koloni /100 ml. Tidak
adanya bakteri di dalam sampel air dipengaruhi oleh kadar klorin yang
tinggi yaitu dengan rentang 1,36 mg/l- 3,50 mg/l. Menurut Eko (1998) kadar
klorin yang minimal untuk menurunkan angka bakteri menjadi 0 sel/ 100
ml adalah sebesar 0,2 mg/l. Adanya bakteri di dalam suatu air kolam renang
dapat mengakibatkan berbagai penyakit contohnya diare yang disebabkan
oleh Cryptosproridium atau Crypto termasuk parasit yang masih bisa
bertahan hidup pada air kolam renang walaupun sudah di desinfeksi oleh
klorin.
Baik buruk kualitas suatu air kolam renang dipengaruhi oleh
pemeliharaan dan pemberian perlakuan ada air kolam yang disesuaikan
dengan standar baku mutu kualitas air kolam renang yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Dalam kasus ini beberapa kolam renang di kota Sleman,
air kolam renang yang dimiliki belum memenuhi standar baku mutu kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
air kolam renang. Contohnya seperti pada saat observasi di tempat yang
akan diteliti. Pihak kolam renang dalam penjagaan kualitas air kolam renang
hanya mengukur kadar klorin dan pH saja. Sementara indikator yang lainya
tidak diukur. Selain itu untuk kadar klorin pihak yang memiliki kolam
renang memiliki standar kadar klorin tersendiri yaitu 3,5 mg/l. Dari kadar
tersebut kita dapat membandingkan dengan standar baku mutu kualitas air
kolam renang bahwa kadar yang ditetapkan sendiri oleh pihak kolam renang
melebihi standar baku mutu kualitas air kolam renang.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pengujian dalam penelitian ini hanya menguji beberapa parameter saja
dan belum melakukan pengujian yang mencakup semua parameter yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Ri No
416/Menkes/Per/Ix/1990. Pada parameter kimia indikator parameter
yang tidak di ukur yaitu alumunium dan tembaga Sedangkan untuk
parameter biologi yang tidak diukur yaitu
2. Pada pengambilan sampel air kolam renang tidak menentukan dengan
pasti bagian mana dan pada kedalaman berapa sampel air diambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB 5
IMPLEMENTASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti yang berjudul
analisis kualitas air kolam renang indoor dan outdoor di kota yogyakarta –terhadap
ketentuan-ketentuan peraturan menteri kesehatan Ri No 416/Menkes/Per/Ix/1990.
Dapat diimplementasikan dalam pembelajaran Biologi khususnya pada siswa SMP
kelas VII semester II yakni pada materi pencemaran lingkungan.
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konsteptual dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/
teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Kompetensi Dasar :
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkanya dalam pengalaman ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
4.12Menyajikan hasil observasi contoh pencemaran dan dampaknya bagi makhluk
hidup pada lingkungan masyarakat
Implementasi penelitian dalam pembelajaran biologi dilakukan dalam
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru. Penerapan konsep
pembelajaran cooperative dengan metode diskusi adalah salah satu tehnik yang
digunakan oleh peneliti untuk menyampaikan materi yang dimaksud. Siswa
dibentuk dalam kelompok untuk menganalisis berbagai kasus tentang pencemaran
lingkungan. Kasus-kasus pencemaran lingkungan yang dianalisis oleh setiap
kelompok berbeda-beda. Adapun salah satu contoh kasus yang berhubungan
dengan judul penelitian yang akan di implementasikan dalam pembelajaran adalah
tentang kasus keluhan iritasi mata dan kulit yang terjadi di kolam renang.
Dari kasus tersebut, siswa diminta untuk berdiskusi menganalisis kasus, setelah itu
siswa membuat peta konsep yang berisikan penyebab terjadinya kasus, akibat serta
solusi yang telah diringkas dari isi kasus tersebut. Setelah siswa membuat peta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
konsep, masing-masing dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan
kelompok lain menanggapi. Kegiatan proses belajar mengajar dapat dilihat pada
Rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) yang terdapat pada lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat, oleh sebab itu dapat
disimpulkan
1. Beberapa parameter seperti bau, oksigen terlarut dan klorin tidak
memenuhi syarat baku mutu kualitas air kolam renang sesuai dengan
Persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI No
416/MENKES/PER/IX/1990
2. Ada perbedaan antara kualitas air kolam renang indoor dan outdoor.
Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti sifat tempat yang
terbuka dan tertutup dan pemberian treatment oleh petugas
3. Dampak yang dapat ditimbulkan dari kualitas air yang tidak sesuai
standar peraturan dapat mempengaruhi kesehatan pengguna kolam
renang.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kualitas air kolam renang
indoor dan outdoor adalah penambahan jumlah klorin ke dalam kolam,
banyaknya pengunjung yang berenang di kolam tersebut dan keadaan
lingkungan seperti adanya cahaya matahari yang masuk.
B. Saran
1. Untuk penelitian selanjutnya akan lebih baik lagi jika setiap indikator-
indikator dalam parameter diukur untuk mendapatkan analisis yang
kuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Untuk pengambilan sampel air ditentukan pada kedalam berapa dalam
mengambil sampel air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
DAFTAR PUSTAKA
Azhar, Susanto. 2012. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bernard, Alfred., dkk. 2003. Lung Hypeperrmeability and Asthma Prevalence In
School Children:Unexpected Associations With the Attendance at Indoor
Chlorinated Swimming Pools. Journal of American of Respiratory and
Critical Care Medicine. Volume 183
Burhanudin. Ibnu. 2015. Analisis Klorin Terhadap Keluhan Iritasi Mata Pada
Pengguna Kolam Renang Pemerintah Di Jakarta Selatan.Skripsi. Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Center Disease Control (CDC). 2013. Case of Recreation Water illness on The
Rise. Journal of Healthy Swimming and Recreational Water. Diakses pada 23
Maret 2016. Akses dari Word Wide Web:
http://www.cdc.gov/healthywater/swimming/rwi/
Cita, DW dan Adriyani, Retno. 2009. Kualitas Air dan Keluhan Kesehatan
Pengguna Kolam renang di Sidoarjo. Jurnal. Departemen Kesehatan
Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Lingkungan. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Department Of Health Environment Unit Melbourne. 2008. Pool Operator’s
Handbook. Melbourne Victoria Australia
Edzwald, James K. 2011. Water Quality and Treatment Sixth Edition. USA : Mc
Graw Hills.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Kanisius.
Gordon, Harvey. 1976. pH in Swimming Pools. Journal of British Medical.
Surrey Area Health Authority, Mid- Surrey District, West Park Hospital
Hasan, Achamad. 2006. Dampak Penggunaan Klorin. Jurnal Teknik Lingkungan
P3 Teknologi Konversi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Volume 7 Nomor 1 90-96
Ilyas, Sidarta. 2008. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Ketiga. Jakarta :
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Kholid, Nur. 2012. Penetapan Most Probable Number Sebelum dan Sesudah
Digunakan Oleh Pengunjung Pada Kolam Renang Sartika Island Kabupaten
Oku Timur.AKA Widya: Palembang.
McKeown, David.2009. Swimming Pool Operator’s Manual. Toronto: Public
Health
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Nasli, Edwin. 2013.Estimasi Tingkat Risiko Kesehatan Non Karsinogenik Akibat
Paparan Inhalasi Gas Klor Pada Pengguna Kolam Renang di Kolam Renang
Cilandak Sport Center Cilandak Jakarta Selatan. Tesis. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Nemery, B.,Hoet, P.H.M., dan Nowak,D.2002 . Indoor Swimming Pools, water
Chlorination And Respiratory Health. Journal of European and Respiratory.
Volume 19.
Nollet, Leo M L. 2007. Handbook of Water Analysis Second Edition. USA: CRC
Press.
Nightingale, Geoff B.J, dkk. 2008. Pool Operator’s Handbook. Melbourne:
Environmental Health Unit Rural and Regional Health and Aged Care
Service Division Victorian Government.
Noor, Indra. 2007. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Iritasi Mata
pada Perenang di Kolam Renang Bulungan Jakarta Selatan Tahun 2007.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No.416/Menkes/Per/IX/1990.
Persyaratan Kualitas Air Bersih.
Perkins, Philip H. 2000. Swimming Pools. London: Spon Press.
Pratama, Adi dkk.,2012. Tinjauan Karakteristik Air Kolam Renang Stadion Andi
Mattalata dan UNHAS Kota Makassar. Bagian Kesehatan Lingkungan.
FKM: UNHAS.
Reksosoebroto, Soebagio. 1990. Ilmu Higine dan Sanitasi. Jakarta: APK
Reynolds. 1982. Unit Opeartion and Processes In Enviromental Enginering.
California : Wasworth Inc.
Said, Nusa Idaman. 2007. Kualitas Air dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC.
Siswanto, Hadi. 2002. Kamus Populer Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan Perspektif Islam. Jakarta:
Kencana.
Utami, Ria.,2013.Pengruh Penambahan Kitosan Terhadap Jumlah bakteri pada
MieBasah.http://eprints.ums.ac.id/27734/20/02._NASKAH_PUBLIKASI.pd
f. Diakses pada tanggal 4 April 2016.
Wayner, Larry J. 2007. Statistical Framework for Recreational Water Quality –
Criteria and Monitoring. England : John Wiley and Sons Ltd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 1
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : VII/ 1
A. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya
7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
8. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikikasi dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KOMPETENSI DASAR MATERI
POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
Pencemaran lingkungan
3.1 Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam
ekosistem dan peranan
manusia dalam
lingkungan serta
mewujudkanya dalam
pengalaman ajaran
agama yang dianutnya.
Pencemaran
lingkungan(air,
udara dan
tanah)
Mengamati
Mengamati gambar dan teks bacaan
pada lembar kasus tentang
pencemaran lingkungan
Menanya
Siswa distimulir untuk membuat
pertanyaan yang menuntut berfikir
kritis terkait dengan gambar dan teks
bacaan pada lembar kasus pencemaran
lingkungan
Kognitif
Soal uraian
Sikap
Lembar
observasi
Psikomotor
Lembar
observasi
3 x 40
menit
Buku IPA
SMP dan
MTs kelas
VII
Buku IPA
terpadu untuk
SMP/MTs
Kelas VII
Internet
LKS
4.1 Menunjukan perilaku
ilmiah (memiliki rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
ingin tahu; objektif;
jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati;
bertanggung jawab;
terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli
lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
Mengumpulkan informasi
Mencatat poin-poin dari bacaan pada
lembar kasus tentang pencemaran
lingkungan
Menggali informasi dari buku atau
sumber lainya
Menalar/ mengasosiasi
Melakukan diskusi dengan anggota
kelompok
Bekerja sama membuat peta konsep
tentang kasus pencemaran lingkungan
yang diperoleh pada sebuah kertas
manila
Mengkomunikasikan
3.9 Mendeskripsikan
pencemaran dan
dampaknya bagi
makhluk hidup
4.12 Menyajikan hasil
observasi contoh
pencemaran dan
dampaknya bagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
makhluk hidup pada
lingkungan sekitar
Mepresentasikan hasil diskusi
pembuatan peta konsep dari kasus
tentang pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : VII/ 1
Alokasi Waktu : 3 X 40 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikikasi dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan manusia dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
lingkungan serta mewujudkanya dalam pengalaman ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
4.12Menyajikan hasil observasi contoh pencemaran dan dampaknya bagi
makhluk hidup pada lingkungan sekitar.
C. Indikator
1.1.1 Mensyukuri kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem.
2.1.1 Menunjukkan perilaku teliti dalam menganalisis bacaan tentang suatu
kasus.
2.1.2 Menunjukkan perilaku kritis saat berpendapat.
3.9.1 Menjelaskan pengertian pencemaran.
3.9.2 Menjelaskan jenis-jenis pencemaran.
3.9.3 Menganalisis penyebab dan dampak dari pencemaran.
3.9.4 Menjelaskan upaya penanggulangan pencemaran.
4.12.1 Melakukan observasi tentang pencemaran dan dampak dari pencemaran
lingkungan bagi makhluk hidup di lingkungan sekitar
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui kegiatan menganalisis kasus, siswa dapat mensyukuri
kompleksitas ciptaan Tuhan dalam kehidupan di ekosistem.
2.1.1.1 Melalui kegiatan menganalisis kasus, siswa dapat menunjukkan
perilaku teliti.
2.1.1.2 Melalui kegiatan presentasi kelompok, siswa dapat menunjukkan
perilaku kritis saat berpendapat.
3.9.1.1 Setelah mengkaji pustaka, siswa dapat menjelaskan pengertian
pencemaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3.9.2.1 Melalui kegiatan diskusi kelompok, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis
pencemaran
3.9.3.1 Melalui kegiatan menganalisis kasus, siswa dapat menganalisis
penyebab dan dampak dari pencemaran lingkungan
3.9.4.1 Setelah mengkaji pustaka, siswa dapat menjelaskan upaya
penanggulangan pencemaran.
4.12.1.1Setelah melakukan observasi di lingkungan sekitar, siswa dapat
mengetahui contoh pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup
yang ada di lingkungan sekitar.
E. Materi Pembelajaran
Pencemaran lingkungan
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran : saintifik
Metode pembelajaran : pengamatan, diskusi dan presentasi
Model pembelajaran : pembelajaran kooperatif
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Laptop
2. Kertas manila
3. Lem
4. Gunting
H. SUMBER BELAJAR
1. Buku
2. Internet
3. LKS (Lembar Kerja Siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Pertemuan I
Kegiatan Fase Kegiatan guru dan siswa
Pendahuluan
(15 menit )
Menyiapkan kondisi belajar 1. Memberikan salam dan berdoa (sebagai
implementasi nilai religius)
2. Mengkondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin)
Melakukan apersepsi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi
siswa
3. Guru mengajukan pertanyaan kepada
siswa: Siapa yang pernah merasakan
perih pada bagian mata ketika berenang,
terbatuk ketika sedang mengendarai
motor di jalan atau saat di bonceng dan
melihat sampah di pinggiran jalan
maupun di dalam saluran air
4. Pertanyaan dilanjutkan oleh guru
berdasarkan tanggapan siswa
Orientasi 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Mengorganisasi siswa dalam
kelompok belajar
6. Guru mengorganisasikan siswa duduk
dalam kelompok lalu dibagikan LKS
Inti (65 menit) Mengamati 7. Siswa diminta mengamati gambar dan
teks bacaan pada lembar kasus yang
diberikan oleh guru
Menanya 8. Siswa diminta mengajukan beberapa
pertanyaan terkait dengan gambar dan
bacaan yang telah diamati
Mengumpulkan informasi 9. Siswa dimintai mencatat poin-poin dari
bacaan
10. Siswa menggali informasi melalui buku
maupun sumber lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Menalar/ mengasosiasi 11. Siswa melakukan diskusi bersama
anggota kelompok
12. Siswa bekerja sama membuat peta
konsep tentang kasus pencemaran
lingkungan yang didapat pada sebuah
kertas manila
Mengkomunikasikan 13. Perwakilan kelompok diminta
mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain menanggapi
14. Guru memberikan klarifikasi bila ada
yang belum tepat dan memberikan
penguatan pada hasil presentasi yang
sudah benar
Penutup
(10 menit)
Merangkum 15. Siswa menjawab beberapa pertanyaan
terkait materi yang telah dibahas
Membimbing siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang telah
dibahas
Evaluasi 16. Mengevaluasi peserta didik dengan cara
bertanya lisan kepada peserta didik
tentang materi yang telah dibahas
Refleksi 17. Mengajak siswa melakukan refleksi
dengan cara mengajukan pertanyaan
tentang manfaat apa yang didapat dari
pembelajaran tentang pencemaran
lingkungan.
Tindak lanjut 18. Memberikan tugas kepada peserta didik
untuk mempelajari materi yang telah
dibahas yaitu pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
untuk persiapan kuis dipertemuan
berikutnya
I. Penilaian
Aspek Teknik Instrument
Kognitif Test Soal pilihan ganda
dan uraian
Psikomotor Observasi kinerja Lembar observasi
Sikap Observasi sikap Lembar observasi
J. Lampiran
1. Lembar kerja siswa
2. Lampiran penilaian kognitif
3. Lampiran penilaian sikap
4. Lampiran penilaian psikomotorik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 3
LEMBAR KERJA SISWA
PETA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Tujuan
1. Melalui kegiatan menganalisis kasus, siswa dapat menunjukan perilaku teliti,
cermat dan kritis
2. Melalui kegiatan menganalisis kasus, siswa dapat menjelasakan penyebab dan dampak
dari pencemaran
B. Alat dan bahan
1. Kertas manila
2. Lem
3. Gunting
C. Cara kerja
1. Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri dari 4 anggota kelompok
2. Setiap perwakilan kelompok secara acak mengambil kertas yang berisi kasus
tentang pencemaran lingkungan
3. Analisis kasus yang diperoleh
4. Buatlah sebuah peta konsep pada kertas manila tentang kasus pencemaran
lingkungan yang telah diperoleh
5. Presentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
D. HASIL
Judul kasus :
Isi :
E. PERTANYAAN DISKUSI
1. Pencemaran jenis apakah yang terdapat di dalam bacaan tersebut ?
2. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari kasus pencemaran yang terdapat
di dalam bacaan tersebut ?
3. Berikan contoh solusi apa saja yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi
dampak pencemaran yang ditimbulkan!
F. KESIMPULAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 4
Instrument Penilaian Afektif (sikap)
1. Lembar observasi sikap teliti
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap teliti siswa. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai dengan sikap teliti yang ditampilkan oleh
siswa dengan kriteria sebagai berikut:
3 = selalu yaitu siswa selalu melakukan sesuai dengan pernyataan pada
aspek pengamatan
2 = jarang yaitu siswa kadang-kadang melakukan tindakan sesuai
pernyataan pada aspek pernyataan
1 = tidak pernah yaitu apabila siswa tidak pernah melakukan sesuai
dengan pernyataan pada aspek pernyataan
Nama peserta didik : …………………..
Kelas : …………………..
Tanggal pengamatan : …………………..
Materi pokok : …………………..
NO ASPEK PENGAMATAN SKOR
1 2 3
1 Mencermati soal yang diberikan sebelum memulai
mengerjakan
2 Mengerjakan soal dengan tidak tergesa-gesa
3 Mengerjakan soal sesuai urutan pengerjaan yang
benar
4 Memeriksa kembali hasil pekerjaan sebelum
dikumpulkan
JUMLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Rubrik Lembar Observasi Penilaian Sikap Teliti
1. Skor
Perhitungan skor menggunakan rumus :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 3 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Contoh : skor diperoleh = 8
Skor maksimal = 3 x 4 pernyataan = 12, maka skor akhir
8
10 x 3 = 2,4
2. Kriteria perolehan nilai siswa sesuai Permendikbud No 81 A tahun 2013
adalah :
Sangat baik = apabila memperoleh skor : 3,33 - 4,00
Baik = apabila memperoleh skor : 2,33 - 3,33
Cukup = apabila memperoleh skor : 1,33 - 2,33
Kurang = apabila memperoleh skor : skor - 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Lembar observasi sikap kritis
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap kritis siswa. Berilah
tanda cek (v) pada kolom skor sesuai dengan sikap kritis yang
ditampilkan oleh siswa dengan kriteria sebagai berikut:
3 = selalu yaitu siswa selalu melakukan sesuai dengan pernyataan pada
aspek pengamatan
2 = jarang yaitu siswa kadang-kadang melakukan tindakan sesuai
pernyataan pada aspek pernyataan
1 = tidak pernah yaitu apabila siswa tidak pernah melakukan sesuai
dengan pernyataan pada aspek pernyataan
Nama peserta didik : …………………..
Kelas : …………………..
Tanggal pengamatan : …………………..
Materi pokok : …………………..
NO ASPEK PENGAMATAN
SKOR
1 2 3
1 Mengajukan pertanyaan
2 Mengamati materi yang dipresentasikan
3 Tidak puas dengan jawaban yang meragukan
4 Berani menanggapi jawaban teman
JUMLAH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Rubrik Lembar Observasi Penilaian Sikap kritis
1. Skor
Perhitungan skor menggunakan rumus :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 3 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Contoh : skor diperoleh = 8
Skor maksimal = 3 x 4 pernyataan = 12, maka skor akhir
8
10 x 3 = 2,4
2. Kriteria perolehan nilai siswa sesuai Permendikbud No 81 A tahun 2013
adalah :
Sangat baik = apabila memperoleh skor : 3,33 - 4,00
Baik = apabila memperoleh skor : 2,33 - 3,33
Cukup = apabila memperoleh skor : 1,33 - 2,33
Kurang = apabila memperoleh skor : skor - 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 5
Instrumen Observasi Psikomotorik
a. Lembar Pengamatan Keterampilan dalam membuat peta konsep
No. Aspek yang Dinilai Tingkat Kemampuan
1 2 3 4
1. Ketepatan membuat susunan peta konsep
2. Mengkomunikasikan hasil diskusi
3. Kerapian
Jumlah
Keterangan: 1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali
b. Lembar Penilaian
No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah
Skor Nilai
1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Rubrik Penskoran Instrumen Observasi Psikomotorik
1. Ketepatan membuat susunan peta konsep
- Susunan sesuai urutan, penjelasan jelas dan saling terhubung = 4
- Susunan sesuai urutan, penjelasan kurang jelas dan saling terhubung=3
- Susunan sesuai urutan, penjelasan tidak jelas dan tidak saling
terhubung = 2
- Susunan tidak sesuai urutan, penjelasan tidak jelas dan tidak saling
terhubung = 1
2. Mengkomunikasikan hasil diskusi
- Suara lantang, dan penjelasan mudah dipahami = 4
- Suara lantang, dan penjelasan kurang dipahami = 3
- Suara kecil dan penjelasan kurang dipahami = 2
- Suara kecil dan penjelasan sulit dipahami = 1
3. Kerapian
- Bersih, rapi, terkonsep dan saling terhubung = 4
- Bersih, kurang rapi, terkonsep dan saling terhubung = 3
- Bersih, kurang rapi, kurang terkonsep dan saling terhubung = 2
- Tidak bersih, kurang rapi dan tidak terkonsep = 1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
KISI-KISI SOAL KD 3.9
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas/ Semester : VII/ 1
Alokasi Waktu : 3 X 40 menit
nONONON
NO
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR NO
SOAL
RANAH KOGNITIF KUNCI
JAWABAN C1 C2 C3 C4 C5 C6
3.9 Mendeskripsikan pencemaran
dan dampaknya bagi makhluk
hidup
Menjelaskan pengertian
pencemaran lingkungan
A1 √ C
B5 √ TERLAMPIR
Menjelaskan jenis-jenis
pencemaran lingkungan
A4 √ E
A5 √ A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
A7 √ C
A9 √ C
B2 √ TERLAMPIR
Menjelaskan penyebab dan
dampak dari pencemaran
lingkungan
A3 √ D
A6 √ B
B3 √ TERLAMPIR
B4 √ TERLAMPIR
Menjelaskan upaya
penanggulangan pencemaran
lingkungan
A2 √ D
A8 √ A
A10 √ E
B5 √ TERLAMPIR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Keterangan : A : Pilihan ganda
B : Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 6
Instrumen Penilaian Kognitif
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Segala sesuatu yang dapat menimbulkan pencemaran dinamakan . . .
a. Kerusakan
b. Kesalahan
c. Pulotan
d. Perubahan
e. Polusi
2. Berikut yang merupakan upaya pelestarian lingkungan adalah . . .
a. Denitrifikasi
b. Urbanisasi
c. Verifikasi
d. Reboisasi
e. Transmigrasi
3. Salah satu perubahan lingkungan secara alami adalah . . .
a. Pembangunan waduk
b. Penebangan hutan
c. Pembangunan rumah
d. Letusan gunung merapi
e. Adanya pabrik-pabrik besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4. Berikut yang tidak termasuk polutan zat kimia adalah . . .
a. Gas CFC
b. CO2
c. Klorin
d. Pestisida
e. Asbes
5. Berdasarkan sifat zat bahan pencemar, pencemaran lingkungan dapat
dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu . . .
a. Pencemaran udara, air dan tanah
b. Pencemaran panas, hujan asam dan suara
c. Pencemaran kimiawi, fisik dan biologis
d. Pencemaran air, udara dan suara
e. Pencemaran tingkat rendah, sedang dan tinggi
6. Penggunaan kadar klorin atau biasa disebut dengan kaporit yang terlalu tinggi
dan tidak memenuhi standar kualitas pada desinfikasi air kolam renang dapat
mengganggu kesehatan terutama dalam hal . . .
a. Penurunan kadar hemoglobin dalam darah
b. Penurunan fungsi penglihatan
c. Peningkatan kadar kolesterol dalam darah
d. Penurunan suhu tubuh
e. Penurunan fungsi pernapasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
7. Pengertian pencemaran air yang paling tepat adalah . . . .
a. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi yang berasal dari kegiatan
manusia ke perairan
b. Masuknya zat dan komponen lain ke perairan yang berasal dari industri
sehingga tidak dapat digunakan
c. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan
berubahnya tatanan perairan akibat kegiatan manusia atau proses alam
d. Masuknya makhluk hidup, zat dan energi serta komponen lainya ke
perairan sehingga tidak dapat digunakan
e. Masuknya zat, energi dan makhluk hidup ke perairan yang menyebabkan
tercemarnya air sungai
8. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan adalah . . .
a. Tidak membuang sampah disembarang tempat
b. Menggunakan pestisida untuk membasmi hama
c. Selalu menggunakan kendaraan setiap ingin berpergian
d. Menggunakan kaporit atau klorin untuk menjernihkan air
e. Membuang sampah di sungai agar tidak menimbulkan bau
9. Pencemaran yang disebabkan oleh bakteri Escherichia coli disebut . . .
a. Pencemaran fisik
b. Pencemaran kimiawi
c. Pencemaran biologis
d. Pencemaran air
e. Pencemaran kimia organik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
10. Pencemaran air dapat dilihat dari ciri-cirinya baik secara fisik, biologi dan
kimia. Ciri-ciri tersebut bila dilihat secara fisik antara lain. . . .
a. Adanya perubahan pH
b. Adanya perubahan suhu
c. Adanya mikroorganisme di dalam air
d. Adanya bahan kimia yang terlarut dalam air
e. Adanya sampah yang mengapung di atas permukaan air
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Jelaskan pengertian pencemaran lingkungan !
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pencemaran lingkungan !
3. Jelaskan dampak yang ditimbulkan pada manusia dan lingkungan akibat dari
pencemaran lingkungan !
4. Jelaskan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan !
5. Berikan contoh aktivitas apa yang dapat kita lakukan untuk dapat mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
KUNCI JAWABAN
A. PILIHAN GANDA
1 C 6 B
2 D 7 C
3 D 8 A
4 E 9 C
5 A 10 E
B. ESSAY
1. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup,
zat, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas
lingkungan menurun
2. Jenis-jenis pencemaran lingkungan
a. Pencemaran air adalah peristiwa masuk/dimasukkannya zat, benda,
makhluk hidup atau komponen lain ke dalam lingkungan air sehingga
kualitas (mutu) lingkungan air atau fungsi lingkungan air terganggu atau
berkurang.
b. Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya zat,energi,atau komponen
lainnya ke dalam lingkungan udara,Pencemaran udara pada umumnya
terjadi di kota-kota besar dan daerah Industri,
c. Pencemaran tanah adalah masuknya zat atau komponen lain ke suatu area
tanah. Tanah mengandung air,udara dan berbagai sumber zat mineral bagi
tumbuhan, juga bahan organik utuk menunjang kehidupan mikroorganisme
dalam tanah. Pencemaran tanah diakibatkan oleh pemakaian pestisida yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
berlebihan, buangan bahan kimia limbah industri, penambangan dan hujan
asam
3. Dampak yang dapat diitimbulkan adalah pencemaran akan menurunkan
kualitas lingkungan atau ekosistem. Akibatnya timbul ganguan terhadap
makhluk hidup yang ada pada lingkungan itu termasuk manusia. Dalam jumlah
yang banyak di atmosfer gas karbon dioksida menghalangi pantulan panas dari
atmosfer, panas akan dipantulkan kembali ke bumi,Sehingga bumi menjadi
lebih panas, Ini disebut efek rumah kaca. Efek Rumah Kaca dapat menaikkan
suhu udara secara global sehingga dapat mengubah pola iklim di seluruh dunia.
Akibat pencemaran udara yang disebabkan oleh oksida nitrogen dan oksida
belerang dalam hujan asam, Bila pencemaran hujan asam terjadi terus-menerus
akan menyebabkan tanah, sungai, danau dan perairan tawar menjadi asam,
akibatnya akan merusak keseimbangan ekosistem.
4. Penyebab terjadi pencemaran lingkungan dikarenakan oleh aktivitas manusia
dan alam
5. Aktivitas yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan
a. Tidak membuang sampah sembarangan
b. Menanam pohon dan tanaman yang dapat menyerap gas-gas beracun dan
logam-logam berat
c. Menggunakan bahan yang ramah lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
A. PILIHAN GANDA
Jika menjawab benar = 1
Jika menjawab salah = 0
Jumlah soal = 10
B. ESSAY
NO KRITERIA PENILAIAN SKOR
1
Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan dengan benar dan
tepat 15
Menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan kurang tepat 10
Hanya menuliskan “pencemaran lingkungan“ tetapi tidak
dituliskan pengertian dari pencemaran lingkungan 5
Tidak mengerjakan 0
2
Menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis pencemaran lingkungan
dengan lengkap, benar dan tepat 25
Hanya menyebutkan dan menjelaskan 2 atau 1 jenis pencemaran
lingkungan 20
Hanya menuliskan jenis-jenis pencemaran lingkungan saja
sedangkan pengertian atau maksud dari ketiga pencemaran tidak
dijelaskan
10
Tidak mengerjakan 0
3
Menjelaskan dampak yang ditimbulkan pada manusia dan
lingkungan akibat dari pencemaran lingkungan dengan benar dan
tepat
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Hanya menjelaskan salah satu dampak saja, contohnya hanya
menjelaskan dampak yang timbul pada manusia, sedangkan dampak
pada lingkungan tidak dijelaskan atau sebaliknya
10
NO KRITERIA PENILAIAN SKOR
Hanya menuliskan dampak pada manusia dan dampak pada
lingkungan tetapi tidak dituliskan masing-masing contoh dampak
yang timbul
5
Tidak mengerjakan 0
4
Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan dengan
benar dan tepat 15
Menjelaskan penyebab terjadinya pencemaran lingkungan kurang
tepat 10
Hanya menuliskan “penyebab terjadinya pencemaran lingkungan”
tetapi tidak disebutkan penyebab-penyebabnya 5
Tidak mengerjakan 0
5
Menuliskan contoh aktivitas pencegahan pencemaran lingkungan
dengan benar dan tepat 25
Tidak mengerjakan 0
Skor maksimal pada nomor :
1 = 15
2 = 25
3 = 20
4 = 15
5 = 25
Skor total essay = 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝐴 + 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝐵
1,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 7
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
Air kolam renang indoor Depok sport
center
Air kolam renang outdoor Depok
sport center
Air kolam renang indoor Tirta sari Air kolam renang outdoor Tirta sari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Pengukuran oksigen terlarut(DO)
sekaligus mengukur suhu
Pengukuran pH
Pengukuran kadar klorin Pengukuran kadar kesadahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI