Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di...

113
Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont dan Metode Analisis Economic Value Added (EVA)Studi Kasus PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008 Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi program studi manajemen Disusun oleh : ROBERTUS DANI ALFA VITANTYA NIM : 042214070 FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Transcript of Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di...

Page 1: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

“Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont danMetode Analisis Economic Value Added (EVA)”

Studi Kasus PT. Astra Internasional TbkTahun 2004-2008

SkripsiDiajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana ekonomiprogram studi manajemen

Disusun oleh :

ROBERTUS DANI ALFA VITANTYA

NIM : 042214070

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 3: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 4: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“WORK OUT YOUR OWN SALVATION WITH FEAR ANDTREMBLING”

“Kerjakan Keselamatanmu dengan Takut dan Gentar”

(FILIPI 2 : 12)

“Hasil tidak harus sempurna tapi

proses harus dilalui dengan jalan yang

sempurna”

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Gabriel Sudarto (Papa) dan Teresia Dwi Rini S.(Mama) yang tercinta

Antonius Doni oktavianto (Adik) yang tersayang

Babyku Bundanya Davan

Teman-teman dan Sahabatku

Page 5: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 6: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

vi

ABSTRAK

“ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGANMETODE ANALISIS DU PONT DAN

METODE ANALISIS ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)” Studi Kasus PT. Astra Internasional Tbk

Tahun 2004-2008

Robertus Dani Alfa Vitantya042214070

UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA

2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan PT. AstraInternasional Tbk dari tahun 2004 sampai 2008 yang diukur dengan metodeanalisis Du Pont dan metode analisis Economic Value Added (EVA).

Dengan menggunakan metode analisis Du Pont dan Economic Value Added(EVA) dapat menbantu penulis mengetahui : 1) perkembangan net profit margindari tahun 2004 sampai 2008, 2) perkembangan total asset turnover dari 2004sampai 2008, 3) perkembangan return on investment dari tahun 2004 sampai 2008dan 4) kemampuan perusahaan dalam menghasilkan nilai tambah.

Berdasarka perhitungan Net profit margin, PT. Astra Internasional Tbk,mampu menghasilkan tingkat efektivitas penjualan dalam menghasilkan laba yaitu12,033% di tahun 2004. Tingkat efektivitas tersebut terus menurun di tahun 2005dan titik paling bawah ada 6,663% di tahun 2006. Ini berarti setiap Rp. 1penjualan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,067. Efektivitas mengalamipeningkatan di tahun 2007 dan 2008, 9,289% di tahun 2007 dan 9,469% ditahun2008. Berdasarkan perhitungan Total asset turnover, tingkat kemampuanperputaran aktiva PT. Astra Internasional Tbk, terhadap penjualan ditahun 2005cukup bagus dibanding tahun 2004, 2006, 2007 dan 2008. Tingkat perputaransebesar 1,30 kali di tahun 2005 lebih efisien dari 1,15 kali di tahun 2004, 0,96kali di tahun 2006, 1,10 kali tahun 2007 dan 1,20 kali di tahun 2008.

Berdasarkan perhitungan Return on investment (ROI), tingkat efektivitasaktiva PT. Astra Internasional Tbk. terhadap laba bersih di tahun 2004 lebih baikdi banding tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008. Tingkat efektivitas sebesar 13,81%di tahun 2004 lebih efektif dari 11,61% di tahun 2005, 6,41% di tahun 2006,10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitunganEconomic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional Tbk, memiliki nilai tambahekonomi yang positif ditahun 2004, 2005 dan 2008. Di tahun 2006, 2007 PT.Astra Internasional Tbk, memiliki nilai tambah ekonomi yang negatif.

Page 7: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

vii

ABSTRACT

“THE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BYUSING DU PONT AND ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) METHODS”

Case Study; PT. Astra International Tbk2004-2008

Robertus Dani Alfa Vitantya042214070

SANATA DHARMA UNIVERSITY2010

The objective of the research was to find out the financial performance ofPT. Astra Internasional Tbk from 2004 to 2008 measured by Du Pont andEconomic Value Added (EVA) methods.

Du Pont and Economic Value Added (EVA) analysis methods help thewriter to find out; (1) the development of net profit margin from 2004 to 2008, (2)the development of total asset turnover from 2004 to 2008, (3) the developmentof return on investment from 2004 to 2008 and, (4) the Company capability toproduce the added value.

Based on Net profit margin calculation, PT. Astra Internasional saleeffective level capability in producing net profit was 12.033% in 2004. Theeffectiveness was decreasing in 2005 and the lowest level was 6.663% in 2006. Itmeans that each of Rp 1 sale produce Rp. 0,067 net profit. The effectiveness wasincreasing in 2007 and 2008; 9.289% in 2007, and 9.469% in 2008. Based onTotal asset turnover calculation, the assets circulation capability level of PT AstraInternasional Tbk on sale in 2005 was better than those in 2004, 2006, 2007 and2008. The assets circulation level was 1.30 times in 2005 which was moreefficient than 1.15 times in 2004, 0.96 times in 2006, 1.10 times in 2007, and 1.20times in 2008.

Based on Return on investment (ROI) calculation, the assets affectivity levelof PT Astra Internasional Tbk on net profit in 2004 was better than those in 2005,2006, 2007 and 2008. The effective level was 13.81% in 2004 which was moreeffective than 11.61% in 2005, 6.41% in 2006, 10.26% in 2007, and 11.38% in2008. Based on Economic Value Added calculation, the PT. Astra InternasionalTbk has positive economic added value in 2004, 2005, and 2008. In 2006 and2007 the PT. Astra Internasional Tbk has negative economic added value.

Page 8: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Robertus Dani Alfa Vitantya

NIM : 04 2214 070

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :“Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont dan MetodeAnalisis Economic Value Added (EVA)”Studi Kasus PT. Astra InternasionalTbk Tahun 2004-2008.Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikankepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalandata, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet ataumedia lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari sayamaupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 17 Agustus 2010

Yang menyatakan,

Page 9: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

ix

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan

kasihNya kepada penulis, sehingga skripsi yang berjudul Analisis Kinerja

Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont dan Metode Analisis Ekonomic

Value Added (EVA), Studi Kasus PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008.

dapat terselesaikan. Penulisan skripsi ini untuk melengkapi teori yang penulis

peroleh di bangku kuliah, sekaligus melengkapi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen.

Di balik semua itu harus penulis akui, bahwa penelitian dan skripsi ini tidak

pernah akan ada tanpa uluran tangan dari berbagai pihak, karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing dan menguatkan penulis

dalam setiap langkah penulis.

2. Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt., QIA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Kepala Program Studi

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si., sebagai Pembimbing I yang telah dengan

sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. A. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. sebagai Pembimbing II yang telah banyak

memberi masukan sejak pembuatan proposal hingga terselesaikannya skripsi

ini.

Page 10: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

x

6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberi dorongan dan bantuan baik moril

maupun materiil.

7. Buat Yuandita Ratna Kesuma yang telah membantu dalam meneliti ulang dan

memberikan semangat agar skripsi ini cepat selesai.

8. Keluarga besar Bpk Yudo yang telah memberi semangat dan doa.

9. Semua teman-teman di “Asbak Production” yang telah bersedia memberikan

waktu untuk memprioritaskan pada penyelesaian skripsi saya.

10. Teman-teman komunitas KOPMA yang selama ini menemani saya dalam

susah maupun senang.

11. Teman-teman mahasiswa Ekonomi Manajemen angkatan 2004 terutama kelas

C, dorongan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Serta temen-teman dekatku yang telah membantu dalam bentuk apapun

hingga selesainya skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kesalahan dan kekuranganya, maka penulis memohon dengan segala kerendahan

hati, agar pembaca sudi memberi saran dan masukan-masukan.

Penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya, dan kemajuan kita pada khususnya.

Yogyakarta, Juni 2010Penulis

Robertus Dani Alfa vitantya

Page 11: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... v ABSTRAK .......................................................................................... vi ABSTRACT ........................................................................................ vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................ viii KATA PENGANTAR ......................................................................... ix DAFTAR ISI ....................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1

A. Latar Belakang................................................ ... ............ 1

B. Rumusan Masalah........................................................... 3

C. Batasan Masalah ............................................................. 3

D. Tujuan Penelitian............................................................ 3

E. Manfaat Penelitian .......................................................... 4

F. Sistematika Penulisan...................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ........................................... ..... .......... 6

A. Laporan Keuangan .......................................................... 6

B. Kinerja ............................................................................ 9

C. Analisis Laporan Keuangan............................................. 12

D. Analisis Du Pont ............................................................. 14

E. Economic Value Added (EVA) ........................................ 21

F. Penelitian Terdahulu ........................................................ 27

G. Kerangka Konseptual ...................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 32

A. Jenis Penelitian................................................................ 32

B. Subjek dan Objek Penelitian............................................ 32

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................... 32

D. Data yang dicari .............................................................. 33

E. Teknik Pengumpulan Data............................................... 33

Page 12: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

xii

F. Variabel Penelitian........................................................... 33

G. Teknik Analisis Data....................................................... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................... 41

A. Sejarah Singkat Perusahaan............................................. 41

B. Visi dan Misi Perusahaan ................................................ 41

C. Sturktur Organisasi.......................................................... 42

D. Bidang Usaha dan anak Perusahaan................................. 43

E. Perkembangan Harga Saham

PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004-2008........... 46

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................... 47

A. Analisis Data Dan Pembahasan dengan

Metode Analisis Du Pont................................................. 47

B. Analisis Data Dan Pembahasan dengan

Metode Analisis Economic Value Added (EVA).............. 64

BAB VI PENUTUP ............................................................................ 78

A. Kesimpulan..................................................................... 77

B. Keterbatasan Penelitian ................................................... 80

C. Saran ............................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 81

LAMPIRAN

Page 13: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel V.1. Daftar Laba Bersih dan Penjualan....................................... 48

Tabel V.2. Daftar Laba Bersih, Penjualan,

Profit Margin dan Perubahan Profit Margin ..................... 51

Tabel V.3. Daftar Penjualan dan Aktiva Usaha .................................... 53

Tabel V.4. Daftar Penjualan, Aktiva Usaha,

Total Asset Turnover, Perubahan Total Asset ..................... 56

Tabel V.5. Daftar Penjualan, Aktiva Usaha,

Total Assets Turnover dan perubahannya .............................. 57

Tabel V.6. Daftar Laba Bersih dan Aktiva Usaha ................................ 58

Tabel V.7. Daftar Penjualan Laba Bersih, Aktiva, Net Profit Margin,

Total Asset Turnover, Return on Investment, Perubahan

Return on Investment .......................................................... 61

Tabel V.8. Biaya Hutang Tahunan Sebelum pajak ............................... 65

Tabel V.9. Tingkat pajak Tahunan ....................................................... 66

Tabel V.10. Biaya Hutang Tahunan Sebelum pajak ............................. 67

Tabel V.11. Beta tahunan (βi) .............................................................. 71

Tabel V.12. Return portofolio pasar Km ............................................... 71

Tabel V.13. Return sahamke-i (Ke) ...................................................... 72

Tabel V.14. Proporsi Ekuitas (We)....................................................... 73

Tabel V.15 Proporsi Hutang (Wd)........................................................ 73

Tabel V.16. Modal Rata-rata Tertimbang (C*) ..................................... 74

Tabel V.17. Economic Value Added (EVA) ........................................ 76

Page 14: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan sangat penting dilaksanakan

untuk menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Dengan kinerja keuangan yang

baik sebuah perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Begitu pula sebaliknya

bila kinerja keuangan tidak baik maka akan menyebabkan kerugian yang besar bagi

perusahaan.

Selain itu kinerja yang baik dari keuangan akan memudahkan perusahaan

untuk menentukan strategi-strategi yang tepat bagi perusahaan sekaligus

mengkoreksi strategi-strategi yang telah dilakukan sebelumnya. Strategi yang telah

dilakukan oleh perusahan akan berdampak pada laporan keuangan, semakin strategi

yang telah diterapkan bagus maka kinerja laporan keuangan yang ada juga akan

semakin baik.

Salah satu alat yang dipakai perusahaan untuk menilai tingkat kinerja

keuangan perusahaan adalah laporan keuangan yang disusun setiap periode.

Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus

kas. Laporan keuangan tersebut akan dianalisis dengan beberapa metode, sehingga

akan memudahkan dalam mengevaluasi kinerja keuangan dan dapat ditemukan

formulasi strategi yang tepat untuk perusahaan.

Page 15: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

2

Salah satu metode analisis keuangan yang dapat digunakan adalah sistem Du

Pont, yaitu analisis yang menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas dan margin

keuntungan atas profit margin on sales untuk menunjukkan bagaimana rasio-rasio

saling mempengaruhi dalam rangka menentukan profitabilitas harta. Dalam metode

analisis ini ada 3 hal yang menjadi fokus perhitungan yaitu :

net profit margin, total asset turnover, dan return on investment.

Selain analisis Du Pont ada metode lain yang dapat digunakan untuk

menganalisis kinerja keuangan yaitu analisis Economic Value Added (EVA).

Metode analisis Economic Value Added (EVA) merupakan suatu estimasi laba

ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan. Dengan

metode ini seorang manajer dapat menghitung nilai tambah pada pemegang saham

oleh manajemen dalam suatu periode tertentu.

Dengan menggunakan 2 metode analisis keuangan du pont dan EVA kita

dapat mengetahui :

1. Tingkat efisiensi perusahaan dengan mengetahui besar kecilnya laba usaha

dalam hubungannya dengan tingkat penjualan yang disebut net profit margin.

2. Kecepatan perputaran aktiva usaha dalam suatu periode tertentu yang sering

disebut total asset turnover.

3. Tingkat efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan yang sering disebut

return on investment.

4. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan nilai tambah yang dapat dicari

dengan metode EVA.

Page 16: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

3

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont

dan Metode Analisis Economic Value Added (EVA)” Studi Kasus PT. Astra

Internasional Tbk Tahun 2004-2008.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Kinerja keuangan PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004 -2008

bila dilihat dengan metode analisis keuangan Du Pont ?

2. Bagaimana Kinerja keuangan PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004 -2008

bila dilihat dengan metode analisis keuangan Economic Value Added (EVA) ?

C. Batasan Masalah

1. Penulis membatasi permasalahan pada laporan keuangan PT. Astra Internasional

Tbk dari tahun 2004 -2008.

2. Metode analisis keuangan yang digunakan adalah metode analisis Du Pont dan

metode analisis keuangan Economic Value Added (EVA).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004 -

2008 metode analisis keuangan Du Pont dan Economic Value Added (EVA).

Page 17: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

4

E. Manfaat Penelitian

1. Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan penting atau bahan untuk

perusahaan dalam mengambil strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja

keuangan seperti pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang akan

datang.

2. Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan menambah

referensi kepustakaan Sanata Dharma mengenai analisis laporan keuangan.

3. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan dapat

memberikan kesempatan untuk mengembangkan cara berpikir serta sebagai

wahana dalam menerapkan teori-teori yang didapat dibangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumuasan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

sistematika penulisan.

Page 18: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

5

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang digunakan dan

mendukung seperti : teori mengenai laporan keuangan, analisis laporan

keuangan, dan macam-macam rasio keuangan.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, waktu penelitian,

objek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, teknik

analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Dalam bab ini akan diuraikan tentang sejarah singkat perusahaan, visi

dan misi, struktur organisasi, karyawan, direktur dan komisaris.

Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini akan diuraikan hasil analisis data dan pembahasan

masalah dengan menggunakan teknik analisis du pont dan EVA.

Bab VI : Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dari pembahasan di bab V,

keterbatasan yang ada, dan saran baik untuk perusahaan maupun untuk

penelitian selanjutnya.

Page 19: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut (Munawir, 2002 :2).

Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari Neraca dan perhitungan

Rugi Laba serta Laporan Perubahan Modal, dimana Neraca

menunjukkan/menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu

perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan perhitungan (laporan) Rugi laba

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya yang

terjadi selama periode tertentu, dan Laporan Perubahan Modal menunjukkan

sumber dana dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan

modal perusahaan (Munawir, 2002 : 5).

2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi

Page 20: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

7

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi (Prastowo, 1995 : 5).

3. Peranan dan Pengguna Laporan Keuangan

Peran laporan keuangan dalam dunia bisnis atau ekonomi dapat

digunakan sebagai (Rosvine, 1992 : 2 ) :

1) Alat untuk analisis

2) Laporan pertanggung jawaban manajemen

3) Tanda-tanda peringatan bagi perusahaan

4) Untuk meramalkan

5) Memprediksi keuntungan suatu perusahaan

6) Ukuran dalam akuntansi

Pihak-pihak yang berkepentingan untuk menggunakan informasi laporan

keuangan antaralain adalah (Prastowo, 1995 : 4):

1) Investor

Para investor (dan para penasehatnya) berkepentingan terhadap resiko yang

melekat dan hasil pengembangan dari investasi yang dilakukannya. Investasi

ini membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus

membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Selain itu, mereka juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan melakukan penilaian terhadap

kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

Page 21: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

8

2) Kreditor

Para kreditor tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

3) Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang

akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada

perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dibanding kreditor.

4) Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka

panjang dengan atau bergantung pada perusahaan.

5) Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya

berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan oleh karenanya

berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Selain itu, mereka juga

membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan

kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan

nasional dan statistik lainnya.

Page 22: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

9

6) Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakilinya tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga

tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka melakukan penilaian

atas kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun

dan kesempatan kerja.

7) Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara, seperti

pemberian kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang

yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanam modal domestik.

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

B. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Dalam suatu perusahaan untuk mengetahui apakah kinerja dari perusahaan

tersebut telah sesuai dengan apa yang ditetapkan sebelumnya perlu diadakannya

suatu penilaian, dalam hal ini adalah penilaian kinerja perusahaan. Penilaian

kinerja perusahaan adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional

suatu perusahaan, bagian perusahaan dan karyawan berdasarkan sasaran, standar

dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1993: 419).

Page 23: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

10

Penilaian kinerja merupakan bagian dan proses pengendalian manajemen

yang dapat digunakan sebagai alat pengendalian manajemen melalui sistem

penilaian kinerja, dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme reward and

punishment. Sistem pemberian penghargaan (reward) dan hukuman

(punishment) digunakan sebagai pendorong bagi pencapaian strategi. Penilaian

kinerja dan mekanisme reward dan punishment harus didukung dengan

manajemen kompensasi yang memadai. Manajemen kompensasi merupakan

mekanisme penting untuk mendorong dan memotivasi manajer untuk pencapaian

tujuan organisasi (Mardiasmo, 2002: 58).

2. Manfaat Pengukuran Kinerja (Mardiasmo, 2002: 122) :

a) Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai

kinerja manajemen.

b) Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

c) Untuk memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan

membandingkannya dengan target kinerja serta melakukan tindakan korektif

untuk memperbaiki kinerja.

d) Sebagai dasar untuk memberikan penghargaan dan hukuman (reward and

punishment) secara objektif atas pencapaian prestasi yang diukur sesuai

dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

e) Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi.

f) Membantu mengidentifikasikan apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.

Page 24: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

11

g) Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

h) Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara objektif.

3. Indikator Kinerja

a) Pengertian Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang

akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau

melihat tingkat kinerja. Indikator kinerja digunakan untuk meyakinkan

bahwa kinerja hari demi hari dari unit kerja yang bersangkutan menunjukkan

kemajuan dalam upaya menuju tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Tanpa indikator kinerja sulit untuk menilai kinerja (keberhasilan atau

ketidakberhasilan) kebijakan/ program/ kegiatan. Dengan indikator kinerja,

organisasi memiliki wahana yang jelas bagaimana dia akan dikatakan

berhasil atau gagal dimasa yang akan datang. (Ikatan Akuntansi Indonesia,

2004: 6).

b) Fungsi indikator kinerja (Pusat Pengembangan Akuntansi FE UGM, 2002:

10) :

1) Memperjelas tentang apa, berapa, dan kapan suatu kegiatan dilaksanakan.

Kegiatan umumnya berjangka waktu tidak lebih lama dan satu tahun.

Kejelasan tentang yang akan dilakukan dalam aktivitas keseharian

perusahaan dalam tahun per tahun

Page 25: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

12

2) Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait untuk

menghindari kesalahan interpretasi selama pelaksanaan kebijaksanaan/

program/ kegiatan dan dalam menilai kinerja memberikan rambu-rambu

bagi perusahaan untuk melaksanakan kegiatannya, maka setiap pihak

mendapatkan kesepahaman tentang tahapan dan kriteria yang dibangun

dalam menjalankan aktivitasnya

3) Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja

perusahaan/ unit kerja. Indikator akan menjadi patokan bagi perusahaan

dalam menjalankan tugasnya.

C. Analisis Laporan Keuangan

a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis keuangan tidak lain merupakan suatu proses untuk membedah

laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur

tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan

untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan

keuangan itu sendiri (Prastowo, 1995 : 30).

Leopoold A. Bernstein berpendapat bahwa analisis laporan keuangan

merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu

mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perubahan pada masa sekarang

dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi

Page 26: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

13

yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa yang

akan datang (dikutip dari Prastowo, 1995 : 30).

b. Peranan dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Peranan analisis laporan keuangan (stickney, 1996 : 2)

1) Untuk mengidentifikasi keadaan ekonomi dan kondisi bisnis yang terjadi.

2) Untuk mengidentifikasi strategi perusahaan dalam memilih bisnis yang

bersaing.

3) Memahami pentingnya konsep dan prinsip laporan keuangan yang digunakan

untuk menghitung rasio keuangan.

c. Prosedur Analisis Laporan Keuangan

Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan

keuangan adalah sebagai berikut (Prastowo dan Rifka, 1995: 58-59) :

1) Memahami latar belakang data keuangan perusahaan

Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis

mencakup pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan

dan kebijakan akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan

tersebut. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan yang akan

dianalisis merupakan langkah yang perlu dilakukan sebelum menganalisis

laporan keuangan perusahaan tersebut.

2) Memahami kondisi-kondisi yang berpengaruh pada perusahaan

Selain latar belakang data keuangan, kondisi-kondisi yang mempunyai

pengaruh terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi-kondisi

yang perlu dipahami mencakup informasi mengenai trend (kecenderungan)

industri dimana perusahaan beroperasi, perubahan teknologi, perubahan

Page 27: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

14

selera konsumen, perubahan faktor-faktor ekonomi seperti perubahan

pendapatan perkapita, tingkat bunga, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahan

yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri, seperti perubahan posisi

manajemen kunci.

3) Mempelajari dan megkaji laporan keuangan

Sebelum berbagai teknik analisis laporan keuangan diaplikasikan,

perlu dilakukan pengkajian terhadap laporan keuangan secara menyeluruh.

Tujuan langkah ini adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah

cukup jelas menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku.

4) Menganalisis laporan keuangan

Setelah memahami profil perusahaan dan megkaji laporan keuangan,

maka dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang ada

dapat menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil analisis

tersebut.

D. Analisis Du Pont

1. Pengertian Analisis Du Pont

Sistem Du Pont adalah suatu sistem analisis yang dimaksudkan untuk

menunjukkan hubungan antara return on investment, net profit margin dan total

asset turnover. Analisis tersebut mencakup rasio aktivitas dan profitabilitas atas

penjualan untuk menunjukkan bagaimana rasio-rasio ini saling mempengaruhi,

analisis ini menunjukkan tingkat pengembalian atas aktiva (Wasis, 1991: 36).

Page 28: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

15

Analisis Du Pont penting unuk melakukan pengawasan keuangan terhadap

perusahaan dan terutama divisi yang ditetapkan sebagai profit center. Melalui

analisis Du Pont manajer secara jelas dapat melihat aktivitas perusahaan atau

divisi dan secara cepat dapat mengetahui dimana terjadinya kemacetan

(Sadarachmat, 1993: 14). Analisis sistem Du Pont dapat juga dikatakan sebagai

penghitungan return on investment (ROI) yang didefinisikan sebagi laba setelah

pajak dibagi total aktiva (Husnan, 1998: 569). Sedangkan persamaan Du Pont

adalah rumus yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas aktiva dapat

diperoleh dengan mengalikan margin laba bersih dengan perputaran total aktiva

(Brigham and Houston, 2001: 94).

Analisis Du Pont terbentuk dari sejumlah persamaan-persamaan berikut ini

(Soediyono, 1991: 137) :

a. Aktiva Lancar = Kas + Piutang + Persediaan + Surat Berharga

b. Aktiva Operasi = Aktiva Tetap + Aktiva Lancar

c. Perputaran Aktiva Operasi = Penjualan Bersih : Aktiva Operasi

d. Laba Setelah Pajak = Penjualan Bersih - (HPP + Biaya Operasi + Bunga +

Pajak)

e. Margin Laba Bersih = Laba Setelah Pajak : Penjualan Bersih

f. ROI = Perputaran Aktiva Operasi x Margin Laba Bersih

Cara perhitungan dengan menggabungkan kedua rasio ini pertama kali

dikembangkan pada perusahaan Du Pont guna pengendalian intern

perusahaannya. Dengan menggunakan kedua rasio tersebut dapat dilihat

pengaruhnya satu sama lain. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana rasio-

rasio tersebut saling mempengaruhi dalam mencapai return on investment.

Page 29: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

16

Gambar II.1. gambar saling pengaruh dari masing-masing rasio tersebut

adalah sebagai berikut ( Umar, 2000: 300 ) :

×

: : :

- +

Gambar II.1. Skema Analisis Du Pont

2. Net Profit Margin

Net profit margin merupakan perbandingan antara laba bersih usaha dengan

penjualan.

Net profit margin dituliskan dengan rumus (Brigham and Houston 2001: 94):

Laba BersihNet Profit Margin = × 100%

Penjualan

Return On Investment

Net Profit Margin Total Asset Turnover

Net Income Saless

Sales Total Asset

Sales Total Cost Fixed Asset Current Asset

Page 30: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

17

Perhitungan net profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dengan mengetahui besar kecilnya laba usaha dalam hubungannya

dengan tingkat penjualan. Besar kecilnya net profit margin pada setiap transaksi

penjualan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu penjualan bersih dan laba usaha.

Dengan jumlah biaya usaha tertentu, net profit margin dapat diperbesar dengan

memperbesar penjualan. Dengan jumlah penjualan tertentu, net profit margin

dapat diperbesar dengan memperkecil jumlah biaya usaha.

Ada dua alternatif sebagai usaha untuk memperbesar net profit margin,

yaitu (Riyanto, 2001: 31) :

a. Dengan menambah biaya usaha sampai tingkat tertentu diusahakan

tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya, atau dengan kata lain

tambahan penjualan harus lebih besar daripada tambahan biaya usaha.

Meningkatkan tingkat penjualan dapat berarti memperbesar pendapatan dari

penjualan dengan jalan :

1) memperbesar volume penjualan unit pada tingkat harga penjualan

tertentu, atau

2) menaikkan harga penjualan per unit produk pada luas penjualan dalam

unit tertentu.

b. Dengan mengurangi pendapatan dari penjualan sampai tingkat tertentu

diusahakan adanya pengurangan biaya usaha yang sebesar-besarnya, atau

dengan kata lain mengurangi biaya usaha relatif lebih besar daripada

berkurangnya pendapatan dari penjualan. Meskipun jumlah penjualan selama

periode tertentu berkurang, tetapi oleh karena disertai dengan berkurangnya

Page 31: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

18

biaya usaha yang lebih sebanding maka akibatnya ialah bahwa net profit

margin makin besar.

3. Total Asset Turnover

Total asset turnover yaitu kecepatan perputaran aktiva usaha dalam suatu

periode tertentu. Total asset turnover dapat ditentukan dengan membagi

penjualan dengan aktiva usaha. Dengan demikian, total asset turnover

dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat pada

kecepatan perputaran aktiva operasi atau usaha dalam periode tertentu.

Rumus total asset turnover adalah (Brigham and Houston 2001: 94):

PenjualanTotal Assets Turnover = × 1kali

Total Aktiva

Tinggi rendah tingkat total asset turnover dipengaruhi oleh faktor penjualan

bersih dan aktiva usaha. Penggunaan sejumlah aktiva usaha tertentu, menambah

besar jumlah penjualan selama periode tertentu, dengan semakin kecil aktiva

usaha menjadi semakin tinggi total asset turnover.

Usaha untuk mempertinggi total asset turnover adalah sebagai berikut

(Riyanto, 2001: 40-41) :

a. Dengan menambah modal usaha sampai tingkat tertentu diusahakan

tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya

b. Dengan mengurangi penjualan sampai tingkat tertentu diusahakan penurunan

atau pengurangan aset operasi sebesar-besarnya.

Page 32: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

19

4. Return on Investment (ROI)

Analisis ROI dalam analisis keuangan memiliki arti yang sangat penting

sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh. Return on

investment sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang

dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan

dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan

untuk menghasilkan keuntungan. Dengan kata lain, return on investment yaitu

ukuran untuk menunjukkan efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan.

Return on investment adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

laba. (Riyanto, 2001: 28).

Return on investment adalah rasio keuntungan neto sesudah pajak dengan

jumlah total aktiva usaha sehingga dalam analisis Du Pont diperhitungkan juga

bunga dan pajak (Riyanto, 2001: 43). ROI merupakan pengukuran kemampuan

perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan bersih sesudah

pajak.

Besarnya ROI dapat diketahui dengan rumus (Fraser and Ormiston, 2004: 181) :

ROI = Net Profit Margin × Total Asset Turnover

Laba BersihReturn on Investment = × 100%

Total Aktiva

a. Kegunaan Analisis ROI

1) Kegunaan prinsipil dari analisis ini ialah sifatnya yang menyeluruh.

Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik

Page 33: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

20

maka manajeman dengan menggunakan teknik analisis ROI dapat

mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produk dan

efisiensi bagian penjualan. Apabila perusahaan pada suatu periode telah

mencapai total asset turnover sesuai dengan standar atau target yang

telah ditetapkan, tetapi ternyata ROI-nya masih dibawah target, maka

perhatian manajemen pada usaha peningkatan efisiensi produksi dan

efisiensi bagian penjualan. Sebaliknya apabila net profit margin telah

mencapai target yang telah ditetapkan, sedangkan total asset turnover

masih dibawah target, maka perhatian manajemen dapat dicurahkan

untuk perbaikan kebijaksanaan investasi baik dalam modal kerja maupun

dalam aktiva tetap.

2) Apabila perusahaan mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh

rasio industri, maka dengan analisis ROI dapat dibandingkan efisiensi

penggunaan modal perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis,

sehingga dapat diketahui posisi perusahaan berada di bawah, sama atau

di atas rata-ratanya.

Analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh devisi atau bagian, yaitu dengan

mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang

membutuhkan. Analisis ROI juga dapat digunakan untuk mengukur

profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh

perusahaan.

Page 34: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

21

3) Analisis ROI selain berguna untuk keperluan kontrol juga berguna untuk

keperluan perencanaan. Misalnya, ROI dapat digunakan sebagai dasar

untuk pengambilan keputusan kalau perusahaan akan mengadakan

ekspansi.

b. Kelemahan Analisis ROI

1) Kesukarannya dalam membandingkan return on investment suatu

perusahaan dengan perusahaan lain, karena kadang-kadang praktek

akuntansi yang digunakan masing-masing perusahaan tersebut berbeda.

2) Adanya fluktuasi nilai dari uang (daya belinya). Perbedaan harga

pembelian suatu barang pada saat inflasi dan tidak inflasi akan

berpengaruh dalam menghitung total asset turnover dan net profit

margin.

3) Dengan menggunakan analisis return on investment saja tidak akan dapat

digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua perusahaan atau

lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.

E. Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) adalah nilai tambah kepada pemegang saham oleh

manajemen dalam suatu periode tertentu. EVA merupakan suatu estimasi laba

ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan. EVA

menunjukkan sisi laba setelah biaya modal, termasuk modal ekuitas, dikurangkan

sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan modal ekuitas

(Brighem and Houston, 2001 : 51).

Page 35: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

22

Langkah-langkah untuk menghitung Economic Value Added (EVA) adalah sebagai

berikut :

1. Menghitung biaya hutang tahunan

a. Biaya hutang tahunan dihitung dengan rumus (Husnan dan Pujiastuti,

1996:48)

Biaya bungaKd =

Hutang jangka panjang

Keterangan :

Kd = Biaya hutang sebelum pajak

b. Biaya hutang setelah pajak dihitung dengan rumus (Brighem and Houston,

2001 : 408)

Kd* = Kd (1-T)

Keterangan :

Kd * = Biaya hutang setelah pajak

Kd = Biaya hutang sebelum pajak

T = Tingkat pajak

2. Menghitung biaya ekuitas/modal sendiri (Ke)

Menurut Stewart dan Stern (dikutip dari jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol I :

37) biaya ekuitas atau Cost of Equity adalah tingkat pengembalian yang

dikehendaki oleh investor karena ketidak pastian laba. Kewajiban membayar

Page 36: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

23

bunga dan pokok hutang membuat laba bersih perusahaan lebih bervariasi (naik

turun) dari pada laba oprasi, sehingga menyebabkan tambahan resiko.

Langkah-langkah menghitung biaya ekuitas :

a. Return saham (Rit)

Pit - Pit-1

Rit =Pit-1

Keterangan :

Rit : Return saham pada waktu t

Pit : Harga saham pada waktu t

Pit-1 : Harga saham pada waktu t-1

b. Menghitung return pasar (Rmt) (Jogiyanto, 2009 : 330)

IHSG1 - IHSGt-1

Rmt =IHSGt-1

Keterangan :

IHSG1 : Indeks Harga Saham Gabungan waktu t

IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan waktu t–1

Rmt : Returnt pasar pada waktu t.

c. Menghitung beta tahunan (βi)

beta (βi) dihitung dengan menggunakan teknik regresi linier. Teknik regresi

untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan

menggunakan return-return sekuritas (Ri) sebagai variabel dependen dan

return-return pasar (Rm) sebagai variabel independen. Persamaan regresi

yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada model indek tunggal.

Page 37: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

24

Dalam metode indek tunggal, beta (βi) dapat dihitung berdasarkan

persamaan :

Ri= αi+ βi . RM

Keterangan :

Ri = Return sekuritas ke-i

αi = Suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return

sekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar.

βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri

akibat perubahan RM

RM = Tingkat return dari indeks pasar

d. Perhitungan biaya modal/biaya ekuitas (Ke)

Ke = KBr +βi x (KM - KBr)

Keterangan :

Ke : Return sahamke-i

KBr : Return aktiva bebas resiko

βi : Beta sekuritas ke-i

KM : Return portofolio pasr

3. Menganalisis struktur modal

Struktur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka panjang

dengan modal sendiri (ekuitas). Proposi hutang jangka panjang (Wd) dapat

dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan jumlah modal,

sedangkan proporsi ekuitas (We) dapat dihitung dengan membagi ekuitas dengan

jumlah modal.

Page 38: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

25

Langkah-langkah menghitung struktur pasar modal adalah sebagai berikut :

a. Proporsi Ekuitas (We)

Total EkuitasWe =

Hutang Jangka panjang + Total Ekuitas

b. Proporsi Hutang (Wd)

Hutang Jangka panjangWd =

Hutang Jangka panjang + Total Ekuitas

4. Menghitung modal rata-rata tertimbang

Modal rata-rata tertimbang atau Weighted Average Cost of Capital (WACC)

merupakan biaya modal yang tepat untuk melakukan penganggaran modal.

WACC menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk

mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

Rumus menghitung WACC adalah sebagai berikut :

WACC = (We . Ke) + (Wd . Kd)

5. Menghitung Economic Value Added (EVA)

EVA = NOPAC - ( capital x C*) atau

EVA = EBIT (1-T) - ( capital x C*)

Keterangan :

NOPAC = Net Oprating Profit After Tax /Laba bersih oprasi setelah pajak,

Page 39: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

26

Capital = Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka panjang

C* = Cost of Capital

EBIT = laba bunga sebelum bunga dan pajak

T = Tingkat pajak

Kriteria penilaian (Widayanto, 1993 : 51-52) :

1. EVA > 0

Ini dapat diartikan pihak manajemen mampu menghasilkan nilai tambah bagi

perusahaan melalui kegiatan oprasionalnya sehingga bukan hanya mampu

membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana dan pemerintah

melainkan juga mampu menyisakan laba bagi perusahaan. Dengan kata lain

perusahaan yang memiliki EVA positif adalah perusahaan sehat.

2. EVA = 0

Ini dapat diartikan pehak manajemen hanya mampu membayar seluruh

kewajiban perusahaan kepada penyandang dana dan pemerintah.

3. EVA < 0

Ini dapat diartikan pihak manajemen tidak mampu menghasilkan nilai tambah

bagi perusahaan karena laba yang dihasilkan tidak memcukupi kebutuhan untuk

membayar seluruh kewajiban kepada penyandang dana dan pemerintah.

Kelebihan dan kekurangan metode EVA (munawir, 2002 : 68)

1. Kelebihan EVA

a. Memfokuskan penilainnya pada nilai tambah dengan memperhitungkan

biaya modal sebagai konsekuensi investasi.

Page 40: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

27

b. Dapat digunakan secara mandiri tanpa membutuhkan data pembanding

seperti standar industri atau perusahaan sejenis

c. Penggunan EVA meminimalisir terjadinya missleading dalam membuat

kesimpulan atas kondisi perusahaan yang sesungguhnya, karena adanya

pertimbangan atas tingkat pertumbuhan usaha dan faktor penghambat bagi

investor untuk memperoleh deviden.

d. EVA membantu manajemen puncak untuk memfokuskan kegiatan usaha

mereka, yaitu memperoleh EVA setinggi mungkin agar pemegang saham

mendapat penghasilan yang maksimum. Fokus ini membantu mengurangi

konflik yang terjadi antar pihak manajemen dengan pemilik perusahaan.

e. EVA dimasa yang akan datang mengakibatkan perusahan lebih

memperhatikan kebijakan struktural modal.

2. Kelemahan EVA

a. EVA hanya mengukur hasil akhir (result), tidak mengukur aktivitas-aktivitas

penentu seperti loyalitas dan tingkat resensi konsumen.

b. EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan

pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk

menjual atau membeli saham tertentu padahal faktor-faktor lain terkadang

justru lebih dominan.

F. Penelitian Terdahulu

1. Fransiska Heni Widiasuti. Mahasiswi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma. 2001. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Page 41: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

28

Lima Emiten Bursa Efek Jakarta Peraih Peringkat Biru Proper Prokasih

Berdasarkan Analisis “Du Pont”. Penelitian ini berjutuan untuk mengetahui

perkembangan kinerja keuangan lima emiten Bursa Efek Jakarta dari jenis

industri makanan dan minuman peraih peringkat biru Proper Prokasih. Penelitian

dilakukan pada PT Miwon Indonesia, PT Ultrajaya, PT Prasidha, PT Multi

Bintang, dan PT Indofood di pojok BEJ Universitas Sanata Dharma. Hasil dari

penelitian ini adalah :

a. Pada tahun 1996, 1997 dan 1998 perkembangan net profit margin dari

masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut PT Miwon turun 0,44%,

turun 71% dan naik 49,26%. PT Ultrajaya turun 0,92%, turun 13,3% dan

naik 0,1%. PT Prasidha naik 0,43%, turun 9,13% dan turun 5,56%. PT Multi

Bintang mengalami penurunan secara terus menerus yaitu 1,82%, 10% dan

9,25%. PT Indofood turun 6,33%, turun 32,28% dan naik 29,4%.

b. Pada tahun 1996, 1997 dan 1998 perkembangan asset turnover dari masing -

masing perusahaan adalah sebagai berikut : PT Miwon turun 0,07 kali, naik

0,13 kali dan naik 0,75 kali. PT Ultrajaya turun 0,03 kali, tetap 0,03 kali dan

naik 0,01 kali. PT Prasidha naik 0,02 kali, turun 0,57 kali dan naik 1,15 kali.

PT Multi Bintang naik 0,06 kali, turun 0,17 kali dan naik 0,05 kali. PT

Indofood naik 0,2 kali, turun 0,13 kali dan naik 0,2 kali.

c. Pada tahun 1996, 1997 dan 1998 perkembangan return on investment dari

masing-masing perusahaan adalah sebagai berikut : PT Miwon turun 0,7%,

turun 49,7% dan naik 21,8%. PT Ultrajaya turun 0,8%, turun 5,2% dan naik

Page 42: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

29

0,1%. PT Prasidha naik 0,8 %, turun 13,1% dan turun 22,8%. PT Multi

Bintang naik 0,3%, turun 10,3% dan turun 5,3%. PT Indofood turun sebesar

1,9%, turun 21,4% dan naik 19,5%. Berdasarkan hasil penelitain data

diketahui bahwa dari tahun 1995 sampai tahun 1996 masing –masing

perusahaan memiliki perkembangan kinerja keuangan yang berbeda-beda,

tetapi pada tahun 1997, yaitu pada saat diumumkan hasil Proper Prokasih

seluruh perusahaan memiliki kinerja keuangan yang kurang baik. Pada tahun

1998 ada perusahaan yang mampu memperbaiki kinerja keuangannya, yaitu

PT Miwon, PT Ultrajaya dan PT Indofood, tetapi ada juga yang memiliki

kinerja keuangan yang lebih buruk dari tahun sebelumnya, yaitu PT Multi

Bintang dan PT Prasidha.

2. Maria Lusiana Anzela. Mahasiswi Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma. 2006. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan

Dengan membandingkan Metode Rasio Profitabilitas dan Metode Economic

Value Added (EVA). Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui tingkat kinerja

keuangan berdasarkan rasio profitabilitas, mengetahui tingkat kinerja keuangan

berdasarkan metode Economic Value Added (EVA), membandingkan hasil antara

penilaian kinerja keuangan perusahaan apabila dianalisis dengan metode

Profitabilitas dan Economic Value Added (EVA). Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini adalah

a. Berdasarkan penilaian dengan metode ROI (Return on Invesment) dan ROE

(Return on Equity) pada tahun 2003 dan 2004 dapat disimpulkan bahwa dari

ketiga perusahaan rokok yaitu PT. Gudang Garam Tbk, PT. HM Sampoerna

Page 43: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

30

Tbk, PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT. HM Sampoerna Tbk

merupakan perusahaan dengan kinerja keuangan yang terbaik. Namun bila

dilihat dari perkembangan ROI (Return on Invesment) dari tahun 2003 ke

tahun 2004 PT Bentoel Internasional Investama Tbk dikatakan perusahaan

terbaik, sedangkan bila dilihat dari perkembangan ROE (Return on Equity)

maka PT. HM Sampoerna Tbk dapat dikatakan perusahaan terbaik.

b. Berdasarkan metode Economic Value Added (EVA) PT. Gudang Garam Tbk,

PT. HM Sampoerna Tbk, PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT. HM

Sampoerna Tbk untuk tahun 2003 dan tahun 2004 dihasilkan nilai EVA yang

negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa dari ketiga perusahaan rokok

tersebut tidak ada yang dapat dikatakan memiliki kinerja keuangan terbaik.

c. Berdasarkan perbandingan antara rasio ROI dan ROE dengan EVA dapat di

simpulkan bahwa :

1) Ada kesesuaian hasil antara ROI dan ROE dan nilai EVA untuk PT. HM

Sampoerna Tbk.

2) Tidak ada kesesuaian hasil antara ROI dan ROE dan nilai EVA untuk PT.

Gudang Garam Tbk, PT Bentoel Internasional Investama Tbk.

G. Kerangka Konseptual

Berdasarkan rumus-rumus perhitungan yang ada penulis mencoba menyederhanakan

judul penelitian dalam kerangka pemikiran seperti berikut :

Page 44: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

31

KINERJA

KEUANGAN

X

Gambar di atas menjelaskan bahwa hasil net profit margin dan total asset turnover

akan menghasilkan return on investment yang akan dianalisis melalui analisis

sistem Du Pont. Sedangkan Net Oprating Profit After Tax (NOPAC) atau Laba

bersih oprasi setelah pajak, capital, cost of capital (C*), laba bunga sebelum bunga

dan pajak (EBIT), tingkat pajak (T) akan dianalisis melalui analisis EVA.

Net ProfitMargin

Total AssetTurnover

Return onInvestment

AnalisisDu Pont

AnalisisEVA

EVA = NOPAC - ( capital x C*) atau

EVA = EBIT (1-T) - ( capital x C*)

Page 45: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian

tentang objek tertentu pada suatu perusahaan dan kesimpulan yang yang diperoleh

hanya berlaku untuk objek yang diteliti untuk periode waktu tertentu. Studi ini

dilakukan dengan cara mengadakan penelitian untuk memperoleh data melalui

Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas Duta

Wacana Yogyakarta.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian ini adalah PT. Astra Internasional Tbk

2. Objek penelitian adalah laporan keuangan yaitu : Neraca dan laporan Rugi-Laba

dari PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas

Duta Wacana Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan January - Frebuari 2010.

Page 46: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

33

D. Data yang dicari

1. Laporan neraca PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004-2008.

2. Laporan rugi laba PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004-2008.

3. Harga Saham PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004-2008.

4. IHSG dari tahun 2004-2008

5. Suku Bunga Bank Indonesia dari tahun 2004-2005

6. Profil PT. Astra Internasional Tbk yang meliputi sejarah singkat perusahaan, visi

dan misi perusahaan, struktur organisasi, ruang lingkup usaha, dewan direksi,

dan komisaris.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan di peroleh dari :

1. Pojok BEI Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas

Duta Wacana Yogyakarta

2. Anual Report tahunan PT. Astra Internasional Tbk

3. Wabsite Resmi PT. Astra Internasional Tbk.

F. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan.

Page 47: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

34

G. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data akan digunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu

analisis terhadap data keuangan yang meliputi laporan neraca, laporan rugi laba dan

laporan harga pokok penjualan.

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah :

1. Mengumpulkan data keuangan PT. Astra Internasional Tbk dari tahun 2004-

2008.

2. Data keuangan yang ada akan diklasifikasikan sesuai yang dibutuhkan dalam

rumus yang ada.

3. Menyederhanakan data keuangan yang dibutuhkan dalam tabel dari tahun 2004

hingga tahun 2008.

4. Memasukkan data keuangan yang telah diklasifikasikan dalam tabel ke dalam

rumus-rumus yang ada.

5. Melakukan analisis kinerja keuangan dari tahun 2004 sampai 2008 berdasarkan

hasil yang diperoleh dari perhitungan rumus-rumus yang ada.

Rumus yang digunakan adalah:

1. Rumus dan penafsiran metode analisis du pont

a. Net Profit Margin :

Laba BersihNet Profit Margin = × 100%

Penjualan

Perhitungan net profit margin dimaksudkan untuk mengetahui

efisiensi perusahaan dengan mengetahui besar kecilnya laba usaha dalam

Page 48: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

35

hubungannya dengan tingkat penjualan. Dengan jumlah biaya usaha

tertentu, net profit margin dapat diperbesar dengan memperbesar penjualan.

Dengan jumlah penjualan tertentu, net profit margin dapat diperbesar

dengan memperkecil jumlah biaya usaha.

b. Total Asset Turnover :

PenjualanTotal Asset Turnover = × 1kali

Total Aktiva

Tinggi rendah tingkat total asset turnover dipengaruhi oleh faktor

penjualan bersih dan aktiva usaha. Penggunaan sejumlah aktiva usaha

tertentu, menambah besar jumlah penjualan selama periode tertentu, dengan

semakin kecil aktiva usaha menjadi semakin tinggi perputaran aktiva usaha.

c. Return on Investment :

Laba BersihReturn on Investment = × 100%

Total Aktiva

Analisis ROI dalam analisis keuangan memiliki arti yang sangat

penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat

menyeluruh return on investment sendiri adalah salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan

perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang

digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

Page 49: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

36

2. Rumus dan penafsiran metode analisis EVA

Langkah-langkah menghitung Economic Value Added (EVA) adalah sebagai

berikut :

a. Menghitung biaya hutang tahunan

1) Biaya hutang tahunan dihitung dengan rumus (Husnan dan Pujiastuti,

1996:48)

Biaya bungaKd =

Hutang jangka panjang

Keterangan :

Kd = Biaya hutang sebelum pajak

2) Biaya hutang setelah pajak dihitung dengan rumus (Brighem and

Houston, 2001 : 408)

Kd* = Kd (1-T)

Keterangan :

Kd * = Biaya hutang setelah pajak

Kd = Biaya hutang sebelum pajak

T = Tingkat pajak

b. Menghitung biaya ekuitas/modal sendiri (Ke)

Langkah-langkah menghitung biaya ekuitas :

1) Return saham (Rit)

Page 50: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

37

Pit - Pit-1

Rit =Pit-1

Keterangan :

Rit : Return saham pada waktu t

Pit : Harga saham pada waktu t

Pit-1 : Harga saham pada waktu t-1

2) Menghitung return pasar (Rmt) (Jogiyanto, 2009:330)

IHSG1 - IHSGt-1

Rmt =IHSGt-1

Keterangan :

IHSG1 : Indeks Harga Saham Gabungan tahun t

IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan tahun t –1

Rmt : Returnt pasar pada waktu t

3) Menghitung beta (βi)

Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (votatility) return suatu

sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas adalah

fluktuasi dari retrun-retrun suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu

periode waktu tertentu. Selain dengan mengestimasi data historis, beta

juga dapat dicari dengan menggunakan teknik regresi. Teknik regresi

untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan

menggunakan return-return sekuritas (Ri) sebagai variabel dependen dan

Page 51: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

38

return-return pasar (Rm) sebagai variabel independen. (Jogiyanto, 2009

:364-367)

4) Perhitungan biaya modal/biaya ekuitas (Ke)

Ke = KBr +βi x (KM - KBr)

Keterangan :

Ke : Return sahamke-i

KBr : Return aktiva bebas resiko

βi : Beta sekuritas ke-i

KM : Return portofolio pasr

c. Menganalisis struktur modal

Langkah-langkah menghitung struktur pasar modal adalah sebagai berikut :

1) Proporsi Ekuitas (We)

Total EkuitasWe =

Hutang Jangka panjang + Total Ekuitas

2) Proporsi Utang (Wd)

Hutang Jangka panjangWd =

Hutang Jangka panjang + Total Ekuitas

d. Menghitung modal rata-rata tertimbang

Rumus menghitung WACC adalah sebagai berikut :

WACC = (We . Ke) + (Wd . Kd)

Page 52: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

39

e. Menghitung Economic Value Added (EVA)

EVA = NOPAC - ( capital x C*) atau

EVA = EBIT (1-T) - ( capital x C*)

Keterangan:

NOPAC = Net Oprating Profit After Tax /Laba bersih oprasi setelah pajak,

Capital = Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka panjang

C* = Cost of Capital

EBIT = laba bunga sebelum bunga dan pajak

T = Tingkat pajak

Kriteria penilaian (Widayanto, 1993 : 51-52) :

1) EVA > 0

Ini dapat diartikan pihak manajemen mampu menghasilkan nilai tambah

bagi perusahaan melalui kegiatan oprasionalnya sehingga bukan hanya

mampu membayar seluruh kewajibannya kepada penyandang dana dan

pemerintah melainkan juga mampu menyisakan laba bagi perusahaan.

Dengan kata lain perusahaan yang memiliki EVA positif adalah

perusahaan sehat.

2) EVA = 0

Ini dapat diartikan pihak manajemen hanya mampu membayar seluruh

kewajiban perusahaan kepada penyandang dana dan pemerintah.

Page 53: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

40

3) EVA < 0

Ini dapat diartikan pihak manajemen tidak mampu menghasilkan nilai

tambah bagi perusahaan karena laba yang dihasilkan tidak mencukupi

kebutuhan untuk membayar seluruh kewajiban kepada penyandang dana

dan pemerintah.

Page 54: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejak awal berdiri pada tahun 1957, Astra pada mulanya merupakan

perusahaan perdagangan. Seiring dengan perkembangannya, Astra membentuk

kerjasama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia dari berbagai industri.Sejak

tahun 1990, perseroan menjadi perusahaan pablik yang tercatat di Bursa Efek

Jakarta dan Surabaya, yang kini menjadi Bursa Efek Indonesia dengan nilai

kapitalisasi pasar perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp. 110,5

Triliun. Sekarang, Astra memiliki 6 bidang usaha yaitu ; Otomotif, jasa keuangan,

alat berat Agribisnis, teknologi informasi dan infrastruktur. Pada tahun 2007,

jumlah karyawan Group Astra mencapai 116.867 orang yang tersebar di 130 anak

perusahaan dan afiliasi.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Astra Internasional Tbk

Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik

dengan penekanan pada pembangunan kompetensi melalui pembangunan

sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan

efisiensi.

Page 55: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

42

Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah

lingkungan.

Misi PT. Astra Internasional Tbk

Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara

Memberikan pelayanan yang terbaik pada pelanggan

Menghargai individu dan membina kerjasama

Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik

C. Struktur organisasi

Board of Commissioner

President Commissioner : Budi Setiadharma

Independent Commissioner : Djunaedi Hadisumarto

Independent Commissioner : Patrick Morris Alexander

Independent Commissioner : Muhamad Chatib Basri

Independent Commissioner : Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat

Independent Commissioner : Akira Okabe

Commissioner : Anthony John Liddell Nightingale

Commissioner : Mark Apencer Greenberg

Commissioner : Benjamin William Keswick

Commissioner : Chiew Sin Cheok

Board of Directors

President Director : Michael D. Ruslim

Director : Gunawan Geniusahardja

Page 56: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

43

Director : Prijono Sugiarto

Director : Tossin Himawan

Director : Johnny D. Danusasmita

Director : Maruli Gultom

Director : Simon John Mawson

D. Bidang Usaha dan Anak perusahaan

Bidang Usaha dan Anak perusahaan PT. Astra Internasional Tbk adalah

1. Automotif

Astra menjaga posisi yang kuat dalam rantai usahanya dibidang otomotif

yang menempati posisi terdepan di indonesia. Rantai usaha ini meliputi

komponen, produksi, pemasaran, distribusi, pembiayaan, asuransi, dan layanan

purnajual.

Anak perusahaan dan kemitraan PT Asta Internasional Tbk. yang berada dalam

bidang usaha Automotif adalah

a. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)

b. PT. Astra DaihatsunMotor (ADM)

c. PT. Astra Nissan Diesel Indonesia (ANDI)

d. PT. Gaya Motor (GM)

e. PT. Arya Kharisma

f. PT. Tjahja Sakti Motor

g. PT. Astra Honda Motor (AHM)

h. PT. Astra Otoparts Tbk

Page 57: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

44

i. AstraWorld

j. PT. Serasi Autoraya

2. Financial Services

Devisi jasa keuangan mempunyai rentang bisnis mulai dari usaha yang

terkait dengan usaha penjualan mobil, sepeda motor, dan alat berat milik astra

hingga asuransi kerugian. Astra, bersama dengan Standard Chartered Bank,

adalah pemegang saham Bank Permata Tbk. yang merupakan bank dengan

peringkat sepuluh besar di Indonesia dalam kategori besarnya aset.

Anak perusahaan dan kemitraan PT Asta Internasional Tbk. yang berada dalam

bidang usaha Financial Services adalah

a. Astra Credit Companies

b. PT. Toyota Astra Financial Services

c. PT. Federal International Finance (FIF)

d. PT. Komatsu Astra Finance

e. PT. Surya Artha Nusantara Finance

f. PT. Bank Permata Tbk

g. PT. Asuransi Astra Buana

3. Heavy Equipment

Dari struktur bisnis Heavy Equipment mempunyai rentang bisnis mulai

dari usaha Penjualan, distribusi mesin kontruksi dan alat-alat berat, kontraktor

penambangan dan pertambangan.

Page 58: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

45

Anak perusahaan dan kemitraan PT Asta Internasional Tbk. yang berada dalam

bidang usaha Financial Services adalah

a. PT. United Tractors Tbk (UT)

b. PT. Tractor Nusantara

c. PT. Pamapersada Nusantara

4. Agribusiness

Divisi Agribisnis dikelola oleh PT. Astra Agro Lestari Tbk, (ALL) yang

79,68% sahamnya dimiliki Astra. ALL merupakan salah satu perusahaan

perkebunan terbesar di Indonesia.

5. Information Technology

Usaha sektor teknologi informasi Astra dekelola melalui PT. Astra

Graphia Tbk (AG), anak perusahaan dengan kepemilikan saham oleh perseroan

sebesar 76,87%. AG saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan penyedia

Document Solutions dan IT Solutions yang menduduki posisi terdepan di negri

ini.

6. Infrastructure

Astra menjalankan bisnis infrastukturnya melalui 2 anak perusahaan yang

dimiliki secara penuh yaitu PT. Astratel Nusantara (Astratel) dan PT. Intertel

Nusaperdana Intertel). Kedua perusahaan ini menjalankan usaha di bidang jalan

tol, telekomunikasi pengelolaan dan pengadaan air bersih, pembangkit listrik dan

logistik.

Page 59: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

46

E. Perkembangan Harga Saham PT Asta Internasional Tbk dari Tahun 2004-

2008

Tabel Harga Saham PT Asta Internasional Tbk dari Tahun 2004-2008

2004 2005 2006 2007 2008

BulanHargasaham

Hargasaham

Hargasaham

Hargasaham

Hargasaham

Januari 5475 9958 10688 15659 26603Frebuari 5378 10700 9998 14733 26971Maret 5384 10758 10531 13655 24253April 5698 10803 11792 13938 19811Mei 5679 11040 11057 15948 20900Juni 5533 12759 9361 16545 19829Juli 5679 12702 9743 18330 19000Agustus 5845 11245 11005 17224 20613September 5384 9917 14902 18490 18286Oktober 7763 9364 13141 22563 11333November 8444 8944 14902 24332 9598Desember 9507 10105 16058 27038 10145

Grafik Perkembangan Harga Saham

PT Asta Internasional Tbk dari Tahun 2004-2008

Page 60: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data dan Pembahasa dengan Metode Analisis Du Pont

Sistem Du Pont adalah suatu sistem analisis yang dimaksudkan untuk menunjukkan

hubungan antara return on investment, net profit margin dan total asset turnover.

1. Analisis dan Pembahasan Net Profit Margin

Perhitungan net profit margin dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi

perusahaan dilihat dari faktor laba bersih yang diperoleh dan jumlah penjualan

yang dapat dilakukan. Net profit margin adalah jumlah laba bersih yang dapat

dihasilkan dari penjualan. Net profit margin merupakan perbandingan antara laba

bersih dengan penjualan yang dinyatakan dalam persentase. Rumus net profit

margin :

Laba BersihNet Profit Margin = × 100%

Penjualan

Berikut ini data laba bersih dan penjualan PT. Astra Internasional Tbk

tahun 2004-2008 yang dapat dilihat dalam tabel V.1. berikut ini :

Page 61: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

48

Tabel V.1.

Daftar Laba Bersih dan Penjualan

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Penjualan 44.923.909 61.172.314 55.709.184 70.182.960 97.064.000Beban Penjualan (34.610.505) (47.449.438) (43.386.103) (53.693.688) (75.334.000)Laba Kotor 10.313.404 13.722.876 12.323.081 16.489.272 21.730.000Beban Usaha (5.337.966) (7.308.902) (8.079.838) (7.987.786) (9.854.000)Laba Usaha 4.975.438 6.413.974 4.243.243 8.501.486 11.876.000Penghasilan/ BebanLain2 978.025 (374.777) 340.677 301.594 1.083.000Bagian atas hasilbersih perusahaanasosiasi dan Jointlycontrolled entities 2.053.740 2.166.562 1.359.864 1.830.525 2.404.000EBT 8.007.203 8.205.759 5.943.784 10.633.605 15.363.000Beban Pajak (1.625.364) (1.872.786) (1.452.946) (2.663.218) (4.065.000)Laba Sebelum HakMinoritas 6.381.839 6.332.973 4.490.838 7.970.387 11.298.000Hak Minoritas (976.333) (875.688) (778.741) (1.451.114) (2.107.000)Laba Bersih 5.405.506 5.457.285 3.712.097 6.519.273 9.191.000

Sumber : Laporan Laba Rugi tahun 2004-2008

Dengan rumus dan data di atas dapat dihitung net profit margin PT. Astra

Internasional Tbk, sebagai berikut :

a. Tahun 2004

5.405.506Net profit margin = × 100%

44.923.909

= 12,033 %

Page 62: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

49

Artinya, dengan jumlah penjualan sebesar Rp. 44.923.909 (dalam

jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp.

5.405.506 (dalam jutaan rupiah). Atau dapat diartikan juga bahwa dalam

setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp. 0,12.

b. Tahun 2005

5.457.285Net profit margin = × 100%

61.172.314

= 8,921 %

Artinya, dengan jumlah penjualan sebesar Rp 61.172.314 (dalam

jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp.

5.457.285 (dalam jutaan rupiah). Atau dapat diartikan juga bahwa dalam

setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,09.

c. Tahun 2006

3.712.097Net profit margin = × 100%

55.709.184

= 6,663 %

Artinya, dengan jumlah penjualan sebesar Rp. 55.709.184 (dalam

jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp.

3.712.097 (dalam jutaan rupiah). Atau dapat diartikan juga bahwa dalam

setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,07.

Page 63: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

50

d. Tahun 2007

6.519.273Net profit margin = × 100%

70.182.960

= 9,289 %

Artinya, dengan jumlah penjualan sebesar Rp. 70.182.960 (dalam

jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp.

6.519.273 (dalam jutaan rupiah). Atau dapat diartikan juga bahwa dalam

setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,09.

e. Tahun 2008

9.191.000Net profit margin = × 100%

97.064.000

= 9,469 %

Artinya, dengan jumlah penjualan sebesar Rp. 97.064.000 (dalam

jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp.

9.191.000 (dalam jutaan rupiah). Atau dapat diartikan juga bahwa dalam

setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,094.

Page 64: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

51

Perkembangan net profit margin PT. Astra Internasional Tbk Tahun

2004-2008 dapat dilihat dalam tabel V.2. berikut ini :

Tabel V.2.

Daftar Laba Bersih, Penjualan, Profit Margin dan Perubahan Profit Margin

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Laba Bersih 5.405.506 5.457.285 3.712.097 6.519.273 9.191.000Penjualan 44.923.909 61.172.314 55.709.184 70.182.960 97.064.000Profit Margin (%) 12,033 8,921 6,663 9,289 9,469Δ Profit Margin - -3,111 -2,258 2,626 0,180Sumber : Laporan Laba Rugi tahun 2004-2008

Dari tabel V.2 diatas dapat menjelaskan perkembangan Laba Bersih,

Penjualan, Profit Margin dan Perubahan Profit Margin PT. Astra Internasional

Tbk Tahun 2004-2008, dan penjelasannya adalah sebagai berikut :

a. Tahun 2004

Pada tahun 2004 dengan penjualan sebesar 44.923.909 (dalam jutaan rupiah)

dapat menghasilkan laba bersih sebesar 5.405.506 (dalam jutaan rupiah) atau

dengan tingkat keuntungan 12,033%.

b. Tahun 2005

Pada tahun 2005 PT. Astra Internasional Tbk mengalami peningkatan

penjualan menjadi sebesar 61.172.314 (dalam jutaan rupiah) namun laba

bersih yang dihasilkan menurun menjadi 8,921% atau turun dari tahun 2004

sebesar 3,111% menjadi 5.457.285 (dalam jutaan rupiah).

Page 65: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

52

c. Tahun 2006

Pada tahun 2006 PT. Astra Internasional Tbk mengalami penurunan penjualan

menjadi sebesar 55.709.184 (dalam jutaan rupiah) dan mengalami penurunan

laba bersih menjadi 3.712.097 (dalam jutaan rupiah) atau hanya menghasilkan

laba bersih sebesar 6,663% dari total penjualan. Turun dari tahun 2005

sebesar 2,258%.

d. Tahun 2007

Pada tahun 2007 PT. Astra Internasional Tbk mengalami peningkatan

penjualan menjadi sebesar 70.182.960 (dalam jutaan rupiah) dan juga

mengalami peningkatan laba bersih menjadi 6.519.273 (dalam jutaan rupiah)

atau dapat menghasilkan laba bersih sebesar 9.289% dari total penjualan.

Naik dari tahun 2006 sebesar 2,626%.

e. Tahun 2008

Pada tahun 2008 PT. Astra Internasional Tbk mengalami peningkatan

penjualan menjadi sebesar 97.064.000 (dalam jutaan rupiah) dan juga

mengalami peningkatan laba bersih menjadi 9.191.000 (dalam jutaan rupiah)

atau dapat menghasilkan laba bersih sebesar 9.469% dari total penjualan.

Naik dari tahun 2007 sebesar 0,180%.

2. Analisis Total Asset Turnover

Total asset turnover adalah kemampuan dana yang tertanam dalam

keseluruhan aktiva berputar dalam periode tertentu atau kemampuan modal yang

diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan. Total asset turnover

Page 66: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

53

dimaksudkan untuk mengetahui efisiensi perusahaan dengan melihat pada

kecepatan berputarnya aktiva operasi atau usaha dalam periode tertentu. Rumus

total asset turnover adalah:

PenjualanTotal Assets Turnover = × 1kali

Total Aktiva

Berikut ini data Penjualan dan Aktiva Usaha PT. Astra Internasional Tbk

tahun 2004-2008 yang dapat dilihat dalam tabel V.2. berikut ini :

Tabel V.3.

Daftar Penjualan dan Aktiva Usaha

PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Penjualan 44.923.909 61.172.314 55.709.184 70.182.960 97.064.000Aktiva Lancar 13.761.766 16.171.141 15.731.494 19.474.163 35.531.000Aktiva tidak Lancar 25.383.287 30.814.721 42.197.796 44.045.435 45.209.000Total Aktiva 39.145.053 46.985.862 57.929.290 63.519.598 80.740.000

Sumber : Neraca tahun 2004-2008

Dengan rumus dan data di atas dapat dihitung total asset turnover PT.

Astra Internasional Tbk, sebagai berikut :

a. Tahun 2004

44.923.909Total asset turnover = × 1kali

39.145.053

= 1,15 kali

Page 67: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

54

Dengan aktiva sebesar Rp. 39.145.053 (dalam jutaan rupiah) selama

satu tahun dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 44.923.909 dengan

perputaran selama 1,15 kali.

b. Tahun 2005

61.172.314Total asset turnover = × 1kali

46.985.862

= 1,30 kali

Dengan aktiva sebesar Rp. 46.985.862 (dalam jutaan rupiah) selama

satu tahun dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 61.172.314 (dalam

jutaan rupiah) dengan perputaran selama 1,30 kali.

c. Tahun 2006

55.709.184Total asset turnover = × 1kali

57.929.290

= 0,96 kali

Dengan aktiva sebesar Rp. 57.929.290 (dalam jutaan rupiah) selama

satu tahun dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 55.709.184 (dalam

jutaan rupiah) dengan perputaran selama 0,96 kali.

Page 68: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

55

d. Tahun 2007

70.182.960Total asset turnover = × 1kali

63.519.598

= 1,10 kali

Dengan aktiva sebesar Rp. 63.519.598 (dalam jutaan rupiah) selama

satu tahun dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 70.182.960 (dalam

jutaan rupiah) dengan perputaran selama 1,10 kali.

e. Tahun 2008

97.064.000Total asset turnover = × 1kali

80.740.000

= 1,20 kali

Dengan aktiva sebesar Rp. 80.740.000 (dalam jutaan rupiah) selama

satu tahun dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp. 97.064.000 (dalam

jutaan rupiah) dengan perputaran selama 1,20 kali.

Perkembangan Total Asset Turnover PT. Astra Internasional Tbk Tahun

2004-2008 dapat dilihat dalam tabel V.4. berikut ini :

Page 69: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

56

Tabel V.4.

Daftar Penjualan, Aktiva Usaha, Total Asset Turnover, Perubahan Total Asset

Turnover PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Penjualan 44.923.909 61.172.314 55.709.184 70.182.960 97.064.000Total Aktiva 39.145.053 46.985.862 57.929.290 63.519.598 80.740.000Total Assets Turnover 1,15 1,30 0,96 1,10 1,20Δ Assets Turnover - 0,15 -0,34 0,14 0,10

Sumber : Laporan Laba Rugi tahun 2004-2008

Dari tabel di atas terlihat dari tahun 2004 ke tahun 2005 total asset

turnover mengalami kenaikan sebesar 0,15 yang merupakan selisih dari total

asset turnover pada tahun 2004 sebesar 1,15 dan total asset turnover pada tahun

2005 sebesar 1,30. Pada tahun 2005 ke 2006 total asset turnover menurun

sebesar 0,34 dari tahun 2005 sebesar 1,30 turun menjadi 0,96 pada tahun 2006.

Untuk tahun 2007 total asset turnover perusahaan kembali naik menjadi 1,10

yang berarti naik sebesar 0,14 dari total asset turnover sebelumnya 0,96 pada

tahun 2006. Pada tahu 2008 total asset turnover kembali naik sebesar 0,10 atau

menjadi 1,20.

Kenaikan dan penurunan total asset turnover ini lebih diakibatkan

penjualan yang juga mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini dapat terlihat

jelas dalam tabel V.5.

Page 70: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

57

Tabel V.5.

Daftar Penjualan, Aktiva Usaha, Total Assets Turnover dan perubahannya

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Penjualan 44.923.909 61.172.314 55.709.184 70.182.960 97.064.000Total Aktiva 39.145.053 46.985.862 57.929.290 63.519.598 80.740.000Δ Aktiva 7.840.809 10.943.428 5.590.308 17.220.402

Δ Aktiva (%) 20% 23% 10% 27%Δ Penjualan 16.248.405 (5.463.130) 14.473.776 26.881.040Δ Penjualan % 36% -9% 26% 38%

Total Assets Turnover 1,15 1,30 0,96 1,10 1,20Δ Assets Turnover - 0,15 -0,34 0,14 0,10Δ Assets Turnover (%) - 15% -34% 14% 10%

Sumber : Laporan Laba Rugi tahun 2004-2008

3. Analisis Return on Investment

Analisis return on investment digunakan untuk mengukur kemampuan

aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba bersih operasi perusahaan. Hal ini

dapat dirumuskan, sebagai berikut :

Laba BersihReturn on Investment = × 100%

Total Aktiva

Berikut ini data laba bersih dan aktiva usaha PT. Astra Internasional Tbk

tahun 2004-2008 yang dapat dilihat dalam tabel V.6. berikut ini :

Page 71: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

58

Tabel V.6.

Daftar Laba Bersih dan Aktiva Usaha

PT. Astra Internasional Tbk tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Laba Bersih 5.405.506 5.457.285 3.712.097 6.519.273 9.191.000Aktiva Lancar 13.761.766 16.171.141 15.731.494 19.474.163 35.531.000Aktiva tidak Lancar 25.383.287 30.814.721 42.197.796 44.045.435 45.209.000Total Aktiva 39.145.053 46.985.862 57.929.290 63.519.598 80.740.000

Sumber : Neraca tahun 2004-2008

Dengan rumus dan data di atas dapat dihitung total asset turnover PT.

Astra Internasional Tbk, sebagai berikut :

a. Tahun 2004

5.405.506Return on investment = × 100%

39.145.053

= 13,81 %

Dengan dana yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp. 39.145.053

(dalam jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp.

5.405.506 (dalam jutaan rupiah). Artinya, setiap rupiah modal yang

ditanamkan dalam aktiva dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp

0,14.

Page 72: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

59

b. Tahun 2005

5.457.285Return on investment = × 100%

46.985.862

= 11,61 %

Dengan dana yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp. 46.985.862

(dalam jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp.

5.457.285 (dalam jutaan rupiah). Artinya, setiap rupiah modal yang

ditanamkan dalam aktiva dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp

0,12.

c. Tahun 2006

3.712.097Return on investment = × 100%

57.929.290

= 6,41 %

Dengan dana yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp. 57.929.290

(dalam jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp.

3.712.097 (dalam jutaan rupiah). Artinya, setiap rupiah modal yang

ditanamkan dalam aktiva dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp

0,06.

Page 73: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

60

d. Tahun 2007

6.519.273Return on investment = × 100%

63.519.598

= 10,26 %

Dengan dana yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp. 63.519.598

(dalam jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp.

6.519.273 (dalam jutaan rupiah). Artinya, setiap rupiah modal yang

ditanamkan dalam aktiva dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp

0,1.

e. Tahun 2008

9.191.000Return on investment = × 100%

80.740.000

= 11,38 %

Dengan dana yang tertanam dalam aktiva sebesar Rp. 80.740.000

(dalam jutaan rupiah) perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar Rp.

9.191.000 (dalam jutaan rupiah). Artinya, setiap rupiah modal yang

ditanamkan dalam aktiva dapat menghasilkan laba bersih operasi sebesar Rp

0,11.

Page 74: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

61

Tabel V.7.

Daftar Penjualan, Laba bersih, Aktiva Usaha, Return on Investment,

Perubahan Return on Investment (ROI)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008Penjualan 44.923.909 61.172.314 55.709.184 70.182.960 97.064.000Laba Bersih 5.405.506 5.457.285 3.712.097 6.519.273 9.191.000Total Aktiva 39.145.053 46.985.862 57.929.290 63.519.598 80.740.000Net profit margin 12,033 8,921 6,663 9,289 9,469Total Assets Turnover 1,15 1,30 0,96 1,10 1,20ROI % 13,81 11,61 6,41 10,26 11,38Δ Net Profit Margin - -3,111 -2,258 2,626 0,180Δ Assets Turnover - 0,15 -0,34 0,14 0,10Δ ROI - -2,19 -5,21 3,86 1,12

Sumber : Laporan Laba Rugi tahun 2004-2008

Dari tabel di atas terlihat perkembangan ROI PT. Astra Internasional Tbk

Tahun 2004-2008 mengalami penurunan dan kenaikan. Dan pada tahun 2007

mulai mengalami kenaikan yang cukup baik. Hal tersebut sudah dapat

diperkirakan dengan melihat perkembangan faktor-faktor yang mempengaruhi

ROI (ROI = net profit margin x total asset turnover). Dari hasil analisis data dan

perkembangan net profit margin dan total asset turnover perusahaan di atas

dapat kita lihat perkembangan return on investment (ROI) perusahaan dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2008, sebagai berikut :

Page 75: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

62

a. Tahun 2004

Pada tahun 2004 net profit margin PT. Astra Internasional Tbk

sebesar 12.033%. Sedangkan total asset turnover sebesar 1,15 dan ROI

perusahaan untuk tahun 2004 sebesar 13,81 %.

b. Tahun 2005

Tahun 2005 net profit margin PT. Astra Internasional Tbk

mengalami penurunan sebesar 3,11% yang berasal dari 12,033% pada tahun

2004 menjadi 8,921 % pada tahun 2005. Sedangkan tahun 2005 total asset

turnover PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan sebesar 0,15

yaitu dari 1,15 tahun 2004 menjadi 1,30 pada tahun 2005. Sehingga ROI

perusahaan tahun 2005 juga mengalami penurunan menjadi 11,61% yang

berarti mengalami penurunan sebesar 2,19% dari ROI tahun 2004 yang

sebesar 13,81 %

c. Tahun 2006

Tahun 2006 ini net profit margin PT. Astra Internasional Tbk

mengalami penurunan kembali sebesar 2,258% yang berasal dari 6,663%

pada tahun 2006 dikurangi 8,921% pada tahun 2005. Sedangkan total asset

turnover pada tahun 2006 ini mengalami penurunan sebesar 0,34 yaitu dari

1,30 pada tahun 2005 menjadi 0,96 pada tahun 2006. Turunnya net profit

margin dan total asset turnover perusahaan berpengaruh pada return on

Page 76: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

63

investment perusahaan yang mengalami penurunan sebesar 5,21% dari

11,61% pada tahun 2005 6,41% pada tahun 2006.

d. Tahun 2007

Pada tahun 2007 ini net profit margin PT. Astra Internasional Tbk

mengalami kenaikan sebesar 2,626% yang berasal dari 6,663% pada tahun

2006 menjadi 9,289% pada tahun 2007. Sedangkan tahun 2007 total asset

turnover PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan sebesar 0,14

yaitu dari 0,96 pada tahun 2006 menjadi 1,10 pada tahun 2007. kenaikan

total asset turnover ini diimbangi dengan naiknya net profit margin

mengakibatkan ROI meningkat tajam dari ROI tahun 2006 yang sebesar

6,41% menjadi 10,26 atau naik sebesar 3,86%.

e. Tahun 2008

Pada tahun 2008 ini net profit margin PT. Astra Internasional Tbk

mengalami kenaikan sebesar 0,18% yang berasal dari 9,289% pada tahun

2007 menjadi 9,469% pada tahun 2008. Sedangkan tahun 2007 total asset

turnover PT. Astra Internasional Tbk mengalami kenaikan sebesar 0,10

yaitu dari 1,10 pada tahun 2007 menjadi 1,20 pada tahun 2008. ROI

meningkat dari ROI tahun 2007 yang sebesar 10,26 % menjadi 11,38 atau

naik sebesar 1,12%.

Page 77: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

64

B. Analisis Data dan Pembahasa dengan Metode Analisis Economic Value Added

(EVA)

Economic Value Added (EVA) adalah nilai tambah pada pemegang saham

oleh manajemen dalam suatu periode tertentu. EVA merupakan suatu estimasi laba

ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan. EVA

menunjukkan sisi laba setelah biaya modal, termasuk modal ekuitas, dikurangkan.

Dengan metode EVA ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan nilai tambah bagi para pemegang saham dalam

suatu periode tertentu.

Langkah-langkah perhitungan dengan metode Economic Value Added

(EVA) adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Biaya hutang tahunan

a. Menghitung biaya hutang tahunan sebelum pajak

Biaya hutang tahunan sebelum pajak dapat dicari dengan rumus :

Biaya bungaKd =

Hutang jangka panjang

Dari rumus diatas maka biaya hutang tahunan sebelum pajak PT. Astra

Internasional Tbk Tahun 2004-2008 adalah :

Page 78: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

65

Tabel V.8.

Biaya Hutang Tahunan Sebelum pajak

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

TahunBiaya Bunga

(dalam jutaan rupiah)Hutang Jangka Panjang

(dalam jutaan rupiah) Kd

2004 500.692 6.446.933 0,0782005 421.844 8.151.569 0,0522006 760.726 11.427.947 0,0672007 678.134 10.168.573 0,0672008 513.000 13.280.000 0,039

Sumber : Laporan Laba Rugi tahun 2004-2008

b. Menghitung biaya hutang tahunan setelah pajak

Kd* = Kd (1-T)

Keterangan :

Kd * = Biaya hutang setelah pajak

Kd = Biaya hutang sebelum pajak

T = Tingkat pajak

Tingkat pajak yang ditanggung perusahaan dalam satu

tahun dicari dengan membagi beban pajak penghasilan

dengan laba sebelum pajak, hal ini dikarenakan tidak

dicantumkannya tingkat pajak progresif dalam laporan

keuangan.

Page 79: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

66

Rumus Tingkat :

Beban Pajak PenghasilanT =

Laba Sebelum Pajak

Dengan rumus diatas tingkat pajak dapat diketahui seperti pada tabel V.9

Tabel V.9.

Tingkat Pajak Tahunan

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

Tahun Beben Pajak Penghasilan Laba sebelum Pajak T2004 1.625.364 8.007.203 0,2032005 1.872.786 8.205.759 0,2282006 1.452.946 5.943.784 0,2442007 2.663.218 10.633.605 0,2502008 4.065.000 15.363.000 0,265

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

Pada tahun 2004 PT. Astra Internasional Tbk dengan laba sebesar Rp.

8.007.203 (dalam jutaan rupiah) harus menanggung pajak sebesar 0,203 atau

sekitar 20,3% dari total laba sebelum pajak atau sebesar Rp. 1.625.364 (dalm

jutaan rupiah). Pada tahun 2005 tingkat pajak yang harus ditanggung

perusahaan adalah sebesar 0,228 atau 22,8% dari total laba sebelum pajak

yang sebesar Rp. 8.205.759 (dalam jutaan rupiah) atau sebesar Rp. 1.872.786

(dalam jutaan rupiah).

Pada tahun 2006 dengan laba sebelum pajak Rp. 5.943.784 (dalam

jutaan rupiah) PT. Astra Internasional Tbk harus menanggung pajak sebesar

Page 80: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

67

0.244 atau 24,4% dari total laba sebelum pajak atau sebesar Rp. 1.452.946

(dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2007 beban pajak yang harus ditanggung

perusahaan adalah sebesar 0,25 atau 25% dari total laba sebelum pajak yang

sebesar Rp. 10.633.605 (dalam jutaan rupiah) atau sebesar Rp. 2.663.218

(dalam jutaan rupiah). Dan pada tahun 2008 dengan laba sebelum pajak

sebesar Rp. 15.363.000 (dalam jutaan rupiah), PT. Astra Internasional Tbk

harus menanggung pajak sebesar Rp. 4.065.000 (dalam jutaan rupiah) atau

sebesar 26,5% dari total laba sebelum pajak.

Setelah tingkat pajak diketahui maka biaya hutang setelah pajak dapat

diketahui seperti pada tabel V.10

Tabel V.10.

Biaya Hutang Tahunan Sebelum pajak

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

Tahun Kd T (1-T) Kd*2004 0,078 0,203 0,797 0,0622005 0,052 0,228 0,772 0,0402006 0,067 0,244 0,756 0,0502007 0,067 0,250 0,750 0,0502008 0,039 0,265 0,735 0,028

Biaya hutang setelah pajak (Kd*) merupakan biaya hutang setelah pajak

yang harus ditanggung oleh perusahaan karena penggunaan dana dari hutang

jangka panjang.

Pada tahun 2004 biaya hutang setelah pajak yang ditanggung karena

penggunaan dana dari hutang jangka panjang sebesar Rp. 6.446.933 (dalam

Page 81: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

68

jutaan rupiah) adalah sebesar 0,062 atau 6,2% dari total hutang jangka panjang.

Untuk tahun 2005 biaya hutang setelah pajak yang harus ditanggung PT. Astra

Internasional Tbk adalah sebesar 0,040 atau 4% dari penggunan hutang jangka

panjang sebesar Rp. 8.151.569 (dalam jutaan rupiah).

Pada tahun 2006 biaya hutang yang harus ditanggung karena penggunan

hutang jangka panjang sebesar Rp. 11.427.947 (dalam jutaan rupiah) adalah

sebesar 0,050 atau sebesar 5%. Pada tahun 2007 biaya hutang setelah pajak

sebesar 0,050 atau 5% dari penggunaan dana hutang jangka panjang sebesar Rp.

10.168.573 (dalam jutaan rupiah). Sedangkan di tahun 2008 dengan penggunan

dana hutang jangka panjang sebesar Rp. 13.280.000 (dalm jutaan rupiah) PT.

Astra Internasional Tbk menanggung biaya hutang setelah pajak sebesar 2,8%.

2. Menghitung biaya ekuitas/modal sendiri (Ke)

Ke = KBr +βi x (KM - KBr)

Keterangan :

Ke : Return saham ke-i

KBr : Return aktiva bebas resiko

βi : Beta sekuritas ke-i

KM : Return portofolio pasar

Langkah-langkah menghitung biaya ekuitas :

a. Menghitung nilai Return aktiva bebas resiko (KBr)

Nilai KBr diambil dari tingkat suku bunga SBI rata-rata dalam satu tahun

(lampiran 3).

Page 82: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

69

b. Menghitung beta (βi)

Beta (βi) merupakan ukuran kepekaan tingkat keuntungan suatu saham

terhadap perubahan pasar. Dalam penelitian ini beta (βi) dihitung dengan

menggunakan teknik regresi linier. Teknik regresi untuk mengestimasi beta

suatu sekuritas dapat dilakukan dengan menggunakan return-return

sekuritas (Ri) sebagai variabel dependen dan return-return pasar (Rm)

sebagai variabel independen. Persamaan regresi yang digunakan dalam

penelitian ini didasarkan pada model indek tunggal. Dalam metode indek

tunggal, beta (βi) dapat dihitung berdasarkan persamaan :

Ri= αi+ βi . RM

Keterangan :

Ri = Return sekuritas ke-i

αi = Suatu variabel acak yang menunjukkan komponen dari return

sekuritas ke-i yang independen terhadap kinerja pasar.

βi = Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri

akibat perubahan RM

RM = Tingkat return dari indeks pasar

Dalam penelitian ini indeks pasar akan menggunakan data

IHSG.

Langkah-langkah dalam menghitung beta (βi)

1) Menghitung Ri

Page 83: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

70

Rumus Return saham (Rit)

Pit - Pit-1

Rit =Pit-1

Keterangan :

Rit : Return saham pada waktu t

Pit : Harga saham pada waktu t

Pit-1 : Harga saham pada waktu t-1

t : Bulan

2) Menghitung Return pasar (Rmt)

Rumus Return pasar (Rmt)

IHSG1 - IHSGt-1

Rmt =IHSGt-1

Keterangan :

IHSG1 : Indeks Harga Saham Gabungan waktu t

IHSGt-1 : Indeks Harga Saham Gabungan waktu t –1

Rmt : Returnt pasar pada waktu t

t : Bulan

Dalam menghitung return pasar (Rmt) ini peneliti menggunakan data

IHSG close price tiap akhir bulan.

Page 84: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

71

Hasil regresi dari nilai Rit dan Rmt seperti dalam tabel V.11

Tabel V.11.

beta (βi)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

Sumber : Hasil perhitungan SPSS

c. Menghitung nilai return portofolio pasar (KM)

IHSGtahun - IHSGtahun sebelumnya

KM =IHSGtahun sebelumnya

Dalam perhitungan ini penulis menggunakan data IHSG close price akhir

tahun.

Dari rumus diatas maka Km dapat ditemukan seperti pada tabel V.12

Tabel V.12.

Return portofolio pasar KM

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

TahunIHSG

(Close Price akhir tahun) KM

2003 693,0332004 1000,233 0,4432005 1162,635 0,1622006 1805,523 0,5532007 2745,826 0,5212008 1355,408 -0,506

Tahun βi2004 0,212005 0,5322006 0,6462007 0,6442008 0,825

Page 85: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

72

Dengan semua data yang telah ada maka rumus Ke diatas dapat digunakan

dan hasilnya seperti dalam tabel V.13

Tabel V.13.

Return sahamke-i (Ke)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

Tahun KBr βi KM (KM - KBr) Ke

2004 0,074 0,21 0,443 0,369 0,1512005 0,091 0,532 0,162 0,072 0,1292006 0,125 0,646 0,553 0,428 0,4012007 0,086 0,644 0,521 0,435 0,3662008 0,087 0,825 -0,506 -0,593 -0,403

3. Menganalisis struktur modal

Struktur modal dapat dihitung melalui penjumlahan hutang jangka panjang

dengan modal sendiri (ekuitas). Proporsi hutang jangka panjang (Wd) dapat

dihitung dengan membagi hutang jangka panjang dengan jumlah modal,

sedangkan proporsi ekuitas (We) dapat dihitung dengan membagi ekuitas dengan

jumlah modal.

Langkah-langkah menghitung struktur pasar modal adalah sebagai berikut :

a. Proporsi Ekuitas (We)

Total EkuitasWe =

Hutang Jangka panjang + Total Ekuitas

Page 86: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

73

Dari rumus diatas maka nilai We dapat diketemukan seperti dalam tabel

V.14

Tabel V.14.

Proporsi Ekuitas (We)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

TahunTotal

Ekuitas (1)Hutang Jangka

Panjang (2) (1 + 2) We

2004 16.485.126 6.446.933 22.932.059 0,7192005 20.424.345 8.151.569 28.575.914 0,7152006 22.375.766 11.427.947 33.803.713 0,6622007 26.962.594 10.168.573 37.131.167 0,7262008 33.080.000 13.280.000 46.360.000 0,714

b. Proporsi Hutang (Wd)

Hutang Jangka panjangWd =

Hutang Jangka panjang + Total Ekuitas

Dari rumus diatas maka nilai Wd dapat diketemukan seperti dalam tabel

V.15

Tabel V.15.

Proporsi Hutang (Wd)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

TahunHutang Jangka

Panjang (1)Total

Ekuitas (2) (1 + 2) Wd2004 6.446.933 16.485.126 22.932.059 0,2812005 8.151.569 20.424.345 28.575.914 0,2852006 11.427.947 22.375.766 33.803.713 0,3382007 10.168.573 26.962.594 37.131.167 0,2742008 13.280.000 33.080.000 46.360.000 0,286

Page 87: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

74

4. Menghitung modal rata-rata tertimbang

Modal rata-rata tertimbang atau Weighted Average Cost of Capital (WACC)

merupakan biaya modal yang tepat untuk melakukan penganggaran modal.

WACC menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk

mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

Rumus menghitung WACC adalah sebagai berikut :

WACC = (We . Ke) + (Wd . Kd)

Dengan rumus diatas maka WACC dapat di ketemukan seperti dalam tabal V.16

Tabel V.16.

Modal Rata-rata Tertimbang (C*)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

Tahun We Ke Wd Kd* WACC (C*)2004 0,719 0,151 0,281 0,062 0,1262005 0,715 0,129 0,285 0,040 0,1042006 0,662 0,401 0,338 0,050 0,2832007 0,726 0,366 0,274 0,050 0,2792008 0,714 -0,403 0,286 0,028 -0,279

WACC menggambarkan tingkat pengembalian investasi minimum untuk

mendapatkan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor. Dari tabel

V.16 diatas dapat menggambarkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari

investasi yang mereka tanamkan.

Pada tahun 2004 WACC sebesar 0,126 atau sebesar 12,6% yang dapat

diartikan bahwa setiap Rp. 1 yang diinvestasikan, investor mengharapkan

pengembalian sebesar Rp. 1.260. Pada tahun 2005 investor mengharapkan

Page 88: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

75

pengembalian minimal sebesar Rp. 1.040 untuk Rp. 1 yang diinvestasikan.

Sedangkan pada tahun 2006 investor mengharapkan pengembalian minimal

sebesar Rp. 2.830 untuk Rp. 1 yang diinvestasikan.

Pada tahun 2007 dengan investasi Rp. 1, investor mengharapkan

pengembalian minimal sebesar Rp. 2.790,-. Sedangkan tahun 2008 sedikit

berbeda dengan nilai WACC -0,279 atau -27,9%, hal ini dapat diartikan investor

mengalami kerugian dari tiap Rp. 1 yang mereka investasikan sebesar Rp. 2.790.

5. Menghitung Economic Value Added (EVA)

EVA = NOPAC - ( capital x C*) atau

EVA = EBIT (1-T) - ( capital x C*)

Keterangan :

NOPAC = Net Oprating Profit After Tax /Laba bersih oprasi setelah pajak,

Capital = Jumlah modal yang terdiri dari ekuitas dan hutang jangka panjang

C* = Cost of Capital

EBIT = laba bunga sebelum bunga dan pajak

T = Tingkat pajak

Dengan rumus diatas maka nilai EVA dapat diketemukan seperti dalam tabel

V.17

Page 89: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

76

Tabel V.17.

Economic Value Added (EVA)

PT. Astra Internasional Tbk Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Tahun NOPAT Capital WACC (C*) (Capital x C*) EVA2004 6.381.839 22.932.059 0,126 2.896.343,680 3.485.495,3202005 6.332.973 28.575.914 0,104 2.958.253,875 3.374.719,1252006 4.490.838 33.803.713 0,283 9.555.844,226 (5.065.006,226)2007 7.970.387 37.131.167 0,279 10.377.175,991 (2.406.788,991)2008 11.298.000 46.360.000 -0,279 (12.940.508,499) 24.238.508,499

Economic Value Added (EVA) menggambarkan kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan nilai tambah kepada pemegang saham oleh manajemen

dalam suatu periode tertentu. Berdasarkan tabel V.17 PT. Astra Internasional

Tbk diatas dapat diketahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan nilai

tambah kepada pemegang saham.

Pada tahun 2004 PT. Astra Internasional Tbk menghasilkan nilai EVA

sebesar Rp. 3.485.495,320 (dalam jutaan rupiah) yang berasal dari NOPAT

sebesar Rp. 6.381.839 (dalam jutaan rupiah) dikurangkan dengan biaya modal

(Capital x C*) sebesar Rp. 2.896.343,680 (dalam jutaan rupiah). EVA pada

tahun 2004 bernilai positif yang dapat diartikan perusahaan PT. Astra

Internasional Tbk, mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena

laba bersih setelah pajak (NOPAT) yang dihasilkan mampu menutupi kewajiban

kepada seluruh investor.

Nilai EVA pada tahun 2005 juga positif sebesar Rp. 3.374.719,125

(dalam jutaan rupiah) yang diperoleh dari pengurangan NOPAT sebesar Rp.

Page 90: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

77

6.332.973 terhadap biaya modal (Capital x C*) sebesar Rp. 2.958.253,875

(dalam jutaan rupiah). Hal ini dapat diartikan PT. Astra Internasional pada tahun

2005 mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan karena nilai laba

bersih setelah pajak mampu menutup semua kewajiban kepada investor.

Pada tahun 2006 nilai EVA PT. Astra Internasional bernilai negatif Rp.

(5.065.006,226) (dalam jutaan rupiah) yang berarti PT. Astra Internasional tidak

dapat menutup semua kewajiban kepada investor. Hal ini dikarenakan nilai laba

bersih setelah pajak (NOPET) sebesar Rp. 4 490.838 (dalam jutaan rupiah) tidak

mampu menutup biaya modal yang sebesar Rp. 9.555.844,226 (dalam jutaan

rupiah).

Sama halnya dengan ditahun 2007 nilai EVA juga bernilai negatif

sebesar Rp. (2.406.788,991) (dalam jutaan rupiah). Berarti perusahaan juga tidak

dapat menutup kewajiban kepada investor karena nilai laba bersih setelah pajak

(NOPAT) sebesar Rp. 7.970.387 (dalam jutaan rupiah) tidak dapat menutup

biaya modal (Capital x C*) sebesar Rp. 10.377.175,991 (dalam jutaan rupiah).

Pada tahun 2008 PT. Astra Internasional kembali mampu menghasilkan

nilai tambah bagi perusahaan karena nilai EVA tahun 2008 bernilai positif Rp.

24.238.508,499 (dalam jutaan rupiah). Hal ini karena nilai laba bersih yang

dihasilkan di tahun 2008 sebesar Rp. 11.298.000 (dalam jutaan rupiah) mampu

menutup seluruh kewajiban kepada investor (Capital x C*) yang sebesar Rp.

(12.940.508,499).

Page 91: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

78

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dapat diketahui bagaimana kinerja

keuangan PT. Astra Internasional Tbk dengan metode analisis Du Pont (Net Profit

Margin, Total Asset Turnover, Return On Investment) dan dengan metode analisis

Ekonomic Value Added (EVA) setiap tahunnya selama lima tahun berturut-turut

yaitu tahun 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Dengan metode analisis Du Pont

a. Dilihat dari sisi net profit margin

Dilihat dari net profit margin PT. Astra Internasional Tbk, mampu

menghasilkan tingkat efektivitas penjualan dalam menghasilkan laba yang

cukup efektif di tahun 2004 yaitu setiap Rp. 1 penjualan dapat menghasilkan

laba bersih sebesar Rp. 0,12 atau sekitar 12,033%. Tingkat efektivitas

tersebut terus menurun di tahun 2005 dan titik paling bawah ada pada tahun

2006 dengan tingkat efektivitas 6,663%, yang berarti setiap Rp. 1 penjualan

menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,067. Pada tahun 2007 dan 2008

mengalami peningkatan efektivitas 9,289% di tahun 2007 dan 9,469%

ditahun 2008.

Page 92: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

79

b. Dilihat dari sisi total asset turnover

Dilihat dari total asset turnover PT. Astra Internasional Tbk, mampu

menghasilkan tingkat efisiensi perputaran Aktiva terhadap penjualan yang

cukup bagus di tahun 2005 dibanding tahun 2004, 2006, 2007 dan 2008.

Tingkat perputaran tahun 2005 sebesar 1,30 kali lebih efisien dari tahun

2004 sebesar 1,15 kali, tahun 2006 sebesar 0,96 kali, tahun 2007 sebesar

1,10 kali, dan tahun 2008 sebesar 1,20 kali. Total asset turnover 1,30 kali di

tahun 2005 ini dapat diartikan setiap Rp. 1 aktiva yang ada di tahun 2005

dapat menghasilkan penjualan sebanyak Rp. 1,30.

c. Dilihat dari sisi return on investment

Dilihat dari return on investment (ROI) PT. Astra Internasional Tbk,

mampu menghasilkan tingkat efektivitas Aktiva terhadap laba bersih yang

cukup bagus di tahun 2004 di banding tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008.

Tingkat efektivitas tahun 2004 sebesar 13,81% lebih efektivitas dari tahun

2005 sebesar 11,61%, tahun 2006 sebesar 6,41%, tahun 2007 sebesar

10,26% , dan tahun 2008 sebesar 11,38%. Return on investment 13,81% di

tahun 2004 ini dapat diartikan setiap Rp. 1 aktiva yang ada di tahun 2004

dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,138.

2. Dengan metode analisis Ekonomic Value Added (EVA)

Dilihat dari Nilai Ekonomic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Tbk, mampu menghasilkan nilai tambah bagi perusahan ditahun 2004, 2005 dan

2008 namun tidak dapat menghasilkan nilai tambah di tahun 2006 dan 2007.

Page 93: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

80

B. Keterbatasan Masalah

1. Dalam penelitian ini hanya membahas keadaan yang terjadi secara keuangan saja

tidak menggali pada faktor-faktor penyebab permasalahan keuangan secara

mendalam sehingga kurang efektif untuk menentukan strategi yang tepat agar

dapat memperbaiki kinerja keuangan yang ada.

2. Hanya menggunakan 2 metode penilaian kinerja keuangan saja.

C. Saran

1. Bagi Perusahaan

a) Sebaiknya perusahaan lebih efisien dalam pengelolaan biaya karena bila di

lihat dari sisi Net profit margin persentase penambahan atau pengurangan

penjualan tidak sebanding dengan persentase penambahan atau pengurangan

laba bersih.

b) Sebaiknya perusahaan lebih efektif dalam pengelolaan aset kususnya dalam

hal investasi karena persentase penambahan atau pengurangan asset tidak

sebanding dengan persentase penambahan atau pengurangan penjualan dan

atau laba bersih.

c) Sebaiknya perusahaan lebih efektifitas dan efisiensi dalam penglolaan

hutang.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Sebaiknya menggunakan metode penilaian kinerja perusahaan yang lebih banya

karena dengan begitu keadaan kinerja keuangan perusahaan akan lebih terlihat

dengan jelas.

Page 94: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

81

Daftar Pustaka

Agustin Ririn Triastuti (2004), Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan, Studi kasus pada PT. Mandom Indonesia Tbk, PT. Mustika Ratu Indonesia Tbk dan PT. Unilever Indonesia Tbk. Yogyakarta : USD

Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. (2001). Fundamentals of Financial

Management. Ohio: South-Western Husnan, Suad dan Eni pujiastuti. 1994. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta.

UPP AMP YKPN Ikatan Akuntansi Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba

Empat

Jogiyanto. (2006). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE UGM. Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Offset

Mulyadi. (1993). Akuntansi Biaya dan Manajemen Edisi Keempat. Yogyakarta : BPFE

UGM

Munawir, Slamet. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Yogyakarta. Liberty

Nelsiani Fatima Jehemat (2004), Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Perusahaan, Studi kasus industri makanan dan minuman. Yogyakarta : USD Petrick Vivid (2005), Analisis Kinerja dan Strategi Keuangan Selama dan Sesudah

Krisis ekonomi, Studi kasus PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT. Indonesia Satellite Corporation Tbk. Yogyakarta : USD

Prastowo, Dwi. 1995. Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta. UPP AMP YKPN Pusat Pengembangan Akuntansi FE UGM. (2002). Penyusunan dan Pemilihan

Indikator Akuntabilitas Publik. Yogyakarta : Makalah Seminar Nasional FE UGM

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahan Edisi keempat.

Yogyakarta: BPFE UGM Resvine, dkk. 1996. Financial Reporting and Analysis. New Jerse, Prentice Hall

Sadarachmat, Duduh. (1993). Majalah Manajemen. Jakarta : Gramedia

Page 95: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

82

Stickney, Clyde, P. Financial Reporting and Statement Analysis. Fort worth. Harcourt Brug. College Publisher

Umar, Husein. (2000). Research Methods in Finance and Banking. Jakarta : Gramedia

Pusat Yunita (2004), Analisis Laporan Keuangan Industri Komunikasi, Studi kasus dan PT.

Indonesia Satelindo Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Yogyakarta : USD

Wasis. (1991). Manajemen Keuangan Perusahaan. Semarang : Satya Wacana Widiastuti, Fransiska Heni. (2001). Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Lima

Emitan Bursa Efek Jakarta Peraih Peringkat Biru Proper Prokasih Berdasarkan Analisis “Du Pont”. Yogyakarta : USD

Page 96: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

LAMPIRAN

Page 97: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Lampiran 1

Perhitungan Tingkat Pajak

Tahun Beben Pajak Penghasilan Laba sebelum Pajak T

2004 1.625.364 8.007.203 0,203

2005 1.872.786 8.205.759 0,228

2006 1.452.946 5.943.784 0,244

2007 2.663.218 10.633.605 0,250

2008 4.065.000 15.363.000 0,265

Harga Saham PT. Astra Internasional dan Perhitungannya

Bulan 2004 Harga saham Rit

Januari 5.475 -

Frebuari 5.378 -0,018

Maret 5.384 0,001

April 5.698 0,058

Mei 5.679 -0,003

Juni 5.533 -0,026

Juli 5.679 0,026

Agustus 5.845 0,029

September 5.384 -0,079

Oktober 7.763 0,442

November 8.444 0,088

Desember 9.507 0,126

Bulan 2005

Januari 9.958 0,047

Frebuari 10.700 0,075

Maret 10.758 0,005

April 10.803 0,004

Mei 11.040 0,022

Juni 12.759 0,156

Juli 12.702 -0,004

Agustus 11.245 -0,115

September 9.917 -0,118

Oktober 9.364 -0,056

November 8.944 -0,045

Desember 10.105 0,130

Page 98: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Bulan 2006

Januari 10.688 0,058

Frebuari 9.998 -0,065

Maret 10.531 0,053

April 11.792 0,120

Mei 11.057 -0,062

Juni 9.361 -0,153

Juli 9.743 0,041

Agustus 11.005 0,130

September 14.902 0,354

Oktober 13.141 -0,118

November 14.902 0,134

Desember 16.058 0,078

Bulan 2007

Januari 15.659 -0,025

Frebuari 14.733 -0,059

Maret 13.655 -0,073

April 13.938 0,021

Mei 15.948 0,144

Juni 16.545 0,037

Juli 18.330 0,108

Agustus 17.224 -0,060

September 18.490 0,074

Oktober 22.563 0,220

November 24.332 0,078

Desember 27.038 0,111

Bulan 2008

Januari 26.603 -0,016

Frebuari 26.971 0,014

Maret 24.253 -0,101

April 19.811 -0,183

Mei 20.900 0,055

Juni 19.829 -0,051

Juli 19.000 -0,042

Agustus 20.613 0,085

September 18.286 -0,113

Oktober 11.333 -0,380

November 9.598 -0,153

Desember 10.145 0,057

Page 99: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Lampiran 2

IHSG dan Perhitungannya

Tahu/Bulan IHSG Rmt

Tahun 2003 693,033

Tahun 2004

Januari 752,932 0,086

Frebuari 761,081 0,011

Maret 735,677 -0,033

April 783,413 0,065

Mei 732,516 -0,065

Juni 732,401 0,000

Juli 756,983 0,034

Agustus 754,704 -0,003

September 820,134 0,087

Oktober 860,487 0,049

November 977,767 0,136

Desember 1000,233 0,023

Tahun 2005

Januari 1045,435 0,045

Frebuari 1073,828 0,027

Maret 1080,165 0,006

April 1029,613 -0,047

Mei 1088,169 0,057

Juni 1122,376 0,031

Juli 1182,301 0,053

Agustus 1050,09 -0,112

September 1079,275 0,028

Oktober 1066,224 -0,012

November 1096,641 0,029

Desember 1162,635 0,060

Tahun 2006

Januari 1232,321 0,060

Frebuari 1230,664 -0,001

Maret 1322,974 0,075

April 1464,406 0,107

Mei 1329,996 -0,092

Juni 1310,263 -0,015

Juli 1351,649 0,032

Agustus 1431,262 0,059

September 1534,615 0,072

Page 100: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Oktober 1582,626 0,031

November 1718,961 0,086

Desember 1805,523 0,050

Tahun 2007

Januari 1757,258 -0,027

Frebuari 1740,971 -0,009

Maret 1830,924 0,052

April 1999,167 0,092

Mei 2084,324 0,043

Juni 2139,278 0,026

Juli 2348,673 0,098

Agustus 2194,339 -0,066

September 2359,206 0,075

Oktober 2643,487 0,120

November 2688,332 0,017

Desember 2745,826 0,021

Tahun 2008

Januari 2627,251 -0,043

Frebuari 2721,944 0,036

Maret 2447,299 -0,101

April 2304,516 -0,058

Mei 2444,349 0,061

Juni 2349,105 -0,039

Juli 2304,508 -0,019

Agustus 2165,943 -0,060

September 1832,507 -0,154

Oktober 1256,704 -0,314

November 1223 -0,027

Desember 1355,408 0,108

Page 101: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Lampiran 3

SBI (Sertifikat Bank Indonesia)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Bulan SBI SBI SBI SBI SBI Januari 8,15% 7,23% 12,91% 9,50% 8,00% Frebuari 7,70% 7,27% 19,92% 9,25% 8,00% Maret 7,32% 7,31% 12,73% 9,00% 8,00% April 7,25% 7,51% 12,64% 9,00% 8,00% Mei 7,24% 7,81% 12,15% 8,75% 8,25% Juni 7,25% 8,05% 12,50% 8,50% 8,50% Juli 7,29% 8,45% 12,25% 8,25% 8,75% Agustus 7,31% 8,54% 12,36% 8,25% 9,00% September 7,31% 9,25% 12,25% 8,25% 9,25% Oktober 7,30% 12,09% 10,75% 8,25% 9,50% November 7,30% 12,69% 9,50% 8,25% 9,50% Desember 7,29% 12,83% 9,75% 8,00% 9,25% Rata-Rata 7,39% 9,09% 12,48% 8,60% 8,67%

Page 102: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Perhitungan Beta menggunakan SPSS 15 (Regresi Linier)

Tahun 2004

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error (Constant) ,044 ,049 ,907 ,388 1

Rm ,521 ,809 ,210 ,645 ,535

a Dependent Variable: Rit

Tahun 2005

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error (Constant) -,004 ,023 -,180 ,861 1

Rm ,912 ,458 ,532 1,989 ,075

a Dependent Variable: Rit

Tahun 2006

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error (Constant) -,016 ,040 -,406 ,693 1

Rm 1,644 ,614 ,646 2,678 ,023

a Dependent Variable: Rit

Page 103: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional

Tahun 2007

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error (Constant) ,008 ,026 ,324 ,753 1

Rm 1,076 ,404 ,644 2,662 ,024

a Dependent Variable: Rit

Tahun 2008

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error (Constant) -,019 ,025 -,761 ,464 1

Rm ,987 ,214 ,825 4,624 ,001

a Dependent Variable: Rit

Page 104: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 105: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 106: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 107: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 108: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 109: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 110: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 111: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 112: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional
Page 113: Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Analisis Du Pont ... · 10,26% tahun 2007, dan 11,38% di tahun 2008. Berdasarkan perhitungan Economic Value Added (EVA) PT. Astra Internasional