BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory...

15
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu, diantaranya : Tarmizi and Marlim (2016) menganalisis kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode tahun (2012-2014) dengan hasil kondisi kinerja sebagian besar buruk karena dibawah standar industri kecuali kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indnesia, Tbk yang cukup baik karena Return On Investment dan Return On Equity positif walaupun berada dibawah standar industri. Firmansyah and Husaini (2018) menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan metode du pont system pada PT. Merck, Tbk dari tahun (2012-2016) dengan hasil penelitian yaitu kinerja keuangan PT. Merck, Tbk dilihat dari Return On Equity mengalami penurunan yang fluktuasi yang sebagian besar dipengaruhi oleh tingkat Return On Investment yang dihasilkan. Lilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system pada PT. Astra International, Tbk periode tahun (2013- 2017) dengan hasil kinerja prusahaan yang berubah-ubah, yang mana perubahan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu, diantaranya :

Tarmizi and Marlim (2016) menganalisis kinerja keuangan perusahaan

telekomunikasi yang terdaftar di BEI periode tahun (2012-2014) dengan hasil

kondisi kinerja sebagian besar buruk karena dibawah standar industri kecuali

kinerja keuangan pada PT. Telekomunikasi Indnesia, Tbk yang cukup baik

karena Return On Investment dan Return On Equity positif walaupun berada

dibawah standar industri.

Firmansyah and Husaini (2018) menganalisis kinerja keuangan perusahaan

dengan menggunakan metode du pont system pada PT. Merck, Tbk dari tahun

(2012-2016) dengan hasil penelitian yaitu kinerja keuangan PT. Merck, Tbk

dilihat dari Return On Equity mengalami penurunan yang fluktuasi yang sebagian

besar dipengaruhi oleh tingkat Return On Investment yang dihasilkan.

Lilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan

metode du pont system pada PT. Astra International, Tbk periode tahun (2013-

2017) dengan hasil kinerja prusahaan yang berubah-ubah, yang mana perubahan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

7

itu terjadi karena ROE cenderung mengalami ketidakstabilan yang dilihat dari

perubahan nilai ROE pada periode 2013-2017

Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, ketiga peneliti mengatakan bahwa

kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan kurang baik.Dalam penilitian

terdahulu ini sudah menggambarkan adanya sebuah model analisis yang dapat

membatasi penentuan analisis kinerja keuangan perusahaan. Maka dari itu, dalam

penelitian ini menggunakan analisis dalam du pont system sebagai penentuan

dalam analisis kinerja keuanganperusahaan.Perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian yakni perusahaan

manufaktur sektor kimia dari periode 2016 sampai 2018.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Laporan keuangan

Munawir (2002) menyatakan bahwa : β€œLaporan keuangan adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapt digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data

keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut”.

Menurut PSAK (Martani et al., 2012) tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaanyang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari:

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

8

1. Laporan posisi keuangan (neraca) akhir tahun

Menyajikan laporan yang sistematis tentang aset, kewajiban, dan ekuitas

dari suatu perusahaan pada saat tertentu.

2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode

Menyajikan seluruh pos pendapatan dan beban yang menggambarkan

informasi mengenai potensi perusahaan (kinerja perusahaan).

3. Laporan perubahan ekuitas selama periode

a. Total laba rugi komprehensif selama satu periode, yang

mneunjukkan secara terpisah total jumlah yang dapat diatribusikan

kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan non

pengendali.

b. Untuk tiap komponen ekuitas, pengaruh penerapan retrospektif atau

penyajian kembali secara retrospektif yang diakui sesuai dengan

PSAK 25; kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan

kesalahan.

c. Untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat

pada awal dan akhir periode, secara terpisah mengungkapkan

masing-masing perubahan yang timbul dari:

1) Laba rugi;

2) Masing-masing pos pendapatan komprehensif lain; dan

3) Transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai

pemilik, yang menunjukkan secara terpisah kontribusi dari

pemilik dan distribusi kepada pemilik dan perubahan hak

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

9

kepemilikan pada entitas anak yang tidak menyebabkan

hilang pengendalian.

4. Laporan arus kas selama periode

Laporan arus kas merupakan laporan keuangan sebagai dasar untuk

menilai keputusan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta

menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam

proses pegembalian keputusan yang ekonomi, pengguna perlu melakukan

evaluasi terhadap kemampuan ebtitas dalam menghasilkan kas dan setara

kas serta kepastian perolehan. Laporan arus kas trdiri dari tiga bagian :

a. Arus kas dari aktivitas operasi

Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dangan

menggunakan salah satu dari metode berikut :

1) Metode langsung : dengan metode ini kelompok utama dari

penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto

diungkapkan; atau

2) Metode tidak langsung : dengan metode ini laba atau rugi

bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari

transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual

dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi di masa

lalu dan masa depan, dan unsure penghasilan atau beban

yang berkaitan dengan arus kas envestasi atau pendanaan.

b. Arus kas dari aktivitas investasi

c. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

10

5. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan berisi informasi tambahan atas apa yang

disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif,

laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), laporan perubahan ekuitas dan

laporan arus kas. Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi

dari pos-pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dan

informasi mengenai pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan

dalam laporan keuangan

6. Laporan posisi keuangan

Laporan posisi keuangan pada awal periode kompraratif yang disajikan

ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif

atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika

entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

2.2.2 Analisis Laporan Keuangan

Harahap (1998) berpendapat bahwa β€œanalisis laporan keuangan dijelaskan

melalui arti masing-masing kata.Analisis yaitu menguraikan suatu unit menjadi

berbagai unit yang lebih kecil. Sedangkan laporan keuangan adalah neraca,

laporan laba, arus kas, dan dana”. Dengan menggabungkan dua pengertian ini,

maka analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan

menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya bersifat

signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data

kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

11

keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan

yang tepat.

Menurut Munawir (2002) ada dua metode analisis yang dapat digunakan

yaitu :

1. Analisis horizontal, yaitu analisis dengan mengadakan perbandingan

laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga dapat diketahui

perkembangannya;

2. Analisis vertical, dilakukan apabila laporan keuangan yang dianalsis hanya

meliputi satu periode, yaitu dengan cara membandingkan antara pos yang

satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut sehingga

hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode itu

saja.

Metode analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan

cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode) sehingga

dapat di ketahui perkembangan dan kecenderungannya. Disebut analisis

horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode

berbeda. Teknik analsis yang termasuk pada metode ini antara lain analisis

perbandingan, analisis trend (index), analisis sumber dan penggunaan dana,

analisis perubahan laba kotor (Prastowo and Juliaty, 2002).

Metode analisis vertical adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara

menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan

membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya pada laporan

keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Teknik analisis yang

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

12

termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain analisis prosentase per komponen

(Common Size), analisis rasio dan analisis impas (Prastowo and Juliaty, 2002).

Analisis keuangan akan membantu dalam menilai prestasi manajemen

dimasa lalu dan prospeknya dimasa depan. Dengan menganalisis prestasi

keuangan, seorang analis keuangan akan dapat menilai apakah manajer keuangan

dapat merencanakan dan mengimplementasikan ke dalam setiap tindakan secara

konsisten dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.

Disamping itu, analisis semacam ini juga dapat dipergunakan oleh pihak lain

seperti bank, untuk menilai cukup beralasan (layak) untuk memberikan tambahan

dana atau kredit. Sedangkan bagi calon investor untuk memproyeksikan prospek

perusahaan di masa depan (Sartono, 2001).

Dari sudut pandang investor, analisis laporan keuangan digunakan untuk

memprediksi masa depan. Sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis

laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan

sebagai titik awal utnuk perencanaan tindakan yang akan mempengaruhi peristiwa

dimasa depan (Brigham and Houston, 2011).

2.2.3 Analisis Rasio Keuangan

Pengertian Analisis rasio keuangan adalah membandingkan angka-angka

yang ada dalam laporan keuangan untuk mengetahui posisi keuangan suatu

perusahaan serta menilai kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu.

Menurut Kasmir (2008), definisi β€œRasio keuangan merupakan indeks yang

menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka

dengan angka lainnya”.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

13

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisa laporan

keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa dengan

menggunakan perhitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang

ditujukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan

menggunakan rasio-rasio keuangan adalah untuk menilai kinerja keuangan pada

perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.

2.2.3.1 Jenis-Jenis Analisis Rasio Keuangan

1. Rasio Likuiditas

Hanafi and Halim (2003) Rasio likuiditas mengukur kemampuan

likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar

perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Biasanya rasio ini digunakan

perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendeknya.

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

β€œRasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera

jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Standar umum

rata-rata industri minimal 200% (2:1) atau 2 kali.

Rasio lancar = π‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Žπ‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ

π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘ŸΓ— 100%

b. Rasio cepat (Quick Ratio)

Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhii atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang

jangka pendek) tanpa memperhitungkan nilai sediaan

(inventory). Standar umum rata-rata industry adalah 150% atau

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

14

1,5 kali dimana keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan

lain.” (Kasmir, 2008).

Rasio cepat = (π‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Žπ‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿβˆ’π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘Žπ‘›)

π‘˜π‘’π‘€π‘Žπ‘—π‘–π‘π‘Žπ‘›π‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘ŸΓ— 100%

c. Rasio kas (Cash Ratio)

β€œRasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang

kas yang tersedia untuk membayar utang. Standar umum rata-

rata industri untuk rasio kas adalah 50% atau 0,5 kali dimana

keadaan perusahaan lebih baik dari perusahaan lain” (Kasmir,

2008).

Rasio kas = π‘˜π‘Žπ‘ 

π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘™π‘Žπ‘›π‘π‘Žπ‘Ÿ

2. Rasio aktivitas

Rasio aktivitas yaitu separangkat rasio yang mengukur seberapa

efektif perusahaan mengelola aktivanya, apakah jenis aktiva yang

dilaporkan dalam neraca sudah wajar, terlalu tinggi atau terlalu rendah jika

dibandingkan dengan penjualan (Hanafi and Halim, 2003).

a. Receivable turnover (perputaran piutang)

β€œRasio untuk mengukur berapa lama panegihan piutang selama

satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang

ini berputar dalam satu periode. Standar umum rata-rata industri

untuk perputaran piutang adalah 15 kali” (Kasmir, 2008).

Perputaran piutang = π‘π‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘˜π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘–π‘‘ π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž

π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘–π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

15

b. Inventory turnover (perputaran persediaan)

β€œperputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan ini

berputar dalam satu periode. Standar industri untuk rasio ini

adalah sebesar 20 kali” (Kasmir, 2008).

Perputaran persediaan = π‘π‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž

π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Žβˆ’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘Žπ‘›

c. Asset turnover (perputaran aktiva)

Perputaran aktiva menunjukan kemampuan manajemen

mengelola seluruh investasi (aktiva) guna menghasilkan

penjualan. Secara umum dikatakan bahwa semakin besar rasio

ini akan semakin bagus karena menjadi pertanda manajemen

dapat memanfaatkan setiap rupiah aktiva untuk menghasilkan

penjualan (Kasmir, 2008).

Asset turnover = π‘π‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘› π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž

π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž

3. Rasio Solvabilitas

Solvabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini mengukur likuiditas

jangka panjang perusahaan dengan memfokuskan pada sisi kanan neraca

(Hanafi and Halim, 2003).

a. Debt to equity (utang terhadap modal)

Debt to equity adalah rasio yang menunjukan sejauh mana

modal sendiri menjamin seluruh utang. Rasio ini juga dapat

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

16

dibaca sebagai perbandingan antara dana pihak luar dengan dana

milik perusahaan.

Debt to equity = π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™π‘šπ‘œπ‘‘π‘Žπ‘™π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘–π‘Ÿπ‘–

b. Debt to assets ratio

Debt to assets ratio adalah rasio yang mengukur bagian aktiva

yang digunakan untuk menjamin seluruh kewajiban.

Debt to assets ratio = π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™β„Žπ‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘”

π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘ π‘’π‘‘

4. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabiitas menggambarkan kemampuan perusahaan

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada

(Hanafi and Halim, 2003).

a. Gross profit margin

Menunjukkan berapa persen keuntungan yang diperoleh dari

penjualan produk.Dalam kondisi normal, gross profit margin

semestinya positif karena menunjukkan apakah perusahaan

dapat menjual barang diatas harga pokok. Bila negative, maka

perusahaan mengalami kerugian.

GPM = π‘™π‘Žπ‘π‘Žπ‘˜π‘œπ‘‘π‘œπ‘Ÿ

π‘π‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘›

b. Net profit margin

Menunjukkan tingkat keuantungan bersih (setelah dikurangi

dengan biaya-biaya) yang diproleh dari bisnis atau

menunjukakan sejauh mana perusahaan mengelola bisnisnya.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

17

Sama dengan GPM, perusahaan yang sehat semestinya juga

memiliki NPM yang positif.

NPM = π‘™π‘Žπ‘π‘Žπ‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Žπ‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜

π‘π‘’π‘›π‘—π‘’π‘Žπ‘™π‘Žπ‘›

c. Return on investment (ROI)

Rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian bisnis dari

seluruh investasi yang telah dilakukan.

ROI = π‘™π‘Žπ‘π‘Žπ‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Žπ‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Žπ‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜

π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘˜π‘‘π‘–π‘£π‘Ž

d. Return on equity (ROE)

Rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian yang diperoleh

pemilik bisnis dari modal yang telah dikeluarkan untuk bisnis

tersebut.

ROE = π‘™π‘Žπ‘π‘Žπ‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Žπ‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Žπ‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜

π‘’π‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ π‘π‘’π‘šπ‘’π‘”π‘Žπ‘›π‘”π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š

2.2.4 Analisis Du Pont System

2.2.4.1 Pengertian Du Pont system

Pada tahun 1919 Du Pont Corporation mempelopori salah satu metode

analisa kinerja perusahaan yang sampai dengan saat ini dikenal dengan nama Du

Pont Analysis. β€œAnalisa Du Pont System adalah analisa yang mencakup seluruh

rasio aktivitas dan margin keuntungan atas penjualan untuk menunjukkan

bagaimana rasio ini mempengaruhi profitabilitas”.(Weston dan Bringham, 1994).

Return on Asset juga sering disebut Return on Investment adalah rasio

keuntungan setelah pajak terhadap jumlah investasi atau aset. Return on Asset

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

18

digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam

bentuk aset untuk menghasilkan keuntungan bersih (Riyanto, 2001).

Menurut Harahap (1998) Du Pont system ini memberikan informasi

mengenai berbagai faktor yang menyebabkan naik turunnya kinerja keuangan

sebuah perusahaan. Metode hampir sama dengan analisa laporan keuangan biasa,

namun pendekatannya lebih integrative dan menggunakan komposisi laporan

keuangan sebagai elemen analisisnya. Sistem du pont adalah sistem yang

menggunakan pendekatan tertentu terhadap analisis rasio untuk mengevaluasi

efektivitas perusahaan.

Menurut Houston and Brigham (2010) menyatakan bahwa Du Pont System

adalah rumus yang menunjukkan tingkat pengembalian aktiva yang dapat

diperoleh dari perkalian marjin laba bersih (net profit margin dengan perputaran

total aset).

2.2.4.2 Manfaat Analisis Du Pont System

Munawir (1995) menyatakan bahwa manfaat dari analisis Du Pont System

ialah sebagai efisiensi produksi dan penjualan, pengukuran profitabilitas dari

produk yang diperoleh, pengukuran efisiensi modal kerja. Du Pont System

membandingkan efisiensi modal perusahaan satu dengan perusahaan sejenis, serta

perencanaan ROI terhadap proyeksi penjualan.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

19

2.2.4.3 Keunggulan dan Kelemahan Du Pont System

Keunggulan Du pont System,Harahap (1998):

a. Sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang sifatnya menyeluruh

dan manajemen bisa mengetahui tingkat efisiensi pendayagunaan

aktiva.

b. Dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas masing-masing

produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk

mana yang potensial.

c. Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan pendekatan yang

lebih integratif dan menggunakan laporan keuangan sebagai elemen

analisisnya.

Kelemahan Analisis Du Pont System :

a. ROI suatu peerusahaan sulit dibandingkan dengan ROI perusahaan

lainyang sejenis, karena adanya perbedaan praktek akuntansi yang

digunakan.

b. Dengan menggunakan ROI saja tidak akan dapat digunakan untuk

mengadakan perbandingan antara dua permasalahan atau lebih dengan

mendapatkankesimpulan yang memuaskan.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/51600/3/BAB II.pdfLilipory et al., (2019) menganalisis kinerja keuangan dengan menggunakan metode du pont system

20

Gambar 2.1 Bagan Sistem Du Pont

2.2.5 Return On Investment (ROI)

Menurut Munawir (1995) ROI adalah salah satu bentuk dari rasio

profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan

dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.

2.2.5.1 Manfaat ROI

Menurut Abdullah (2004) manfaat ROI adalah dasar untuk pengambilan

keputusan apabila perusahaan akan melakukan ekspansi, dapat mengukur

profitabilitas dari masing-masing produk yang dihasilkan perusahaan, serta lebih

efisien terhapap penggunaan modal, produk, dan penjualan.

𝑅𝑂𝐼 = π‘™π‘Žπ‘π‘Ž π‘π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘ π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘π‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜

π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘ π‘’π‘‘ Γ— 100%

ROI

Margin Laba

Laba bersih

penjualan Total biaya

HPP

Biayapenjualan

Biayaadministrasi

bunga

pajak

penjualan

Perputaranaktiva tetap

penjualan Total aktiva

Aktiva lancar

kas

bank

piutang

persediaan

Aktiva tetap