ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

301
ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DALAM BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjanah Pendidikan Oleh: Alika Karunia NIM 1112016300028 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

Page 1: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF DALAM BUKU TEKS

PELAJARAN FISIKA PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjanah Pendidikan

Oleh:

Alika Karunia

NIM 1112016300028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

i

Page 3: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

ii

Page 4: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

iii

Page 5: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

iv

ABSRTAK

Alika Karunia, NIM. 1112016300028. “Analisis Ketersediaan Pertanyaan

Berdasarkan Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Buku Teks Pelajaran Fisika

pada Listrik Dinamis”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan pertanyaan berdasarkan

keterampilan berpikir kreatif yang dikembangkan dalam buku teks. Buku teks

yang dianalisis adalah buku teks pelajaran Fisika SMA yang paling banyak

digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016/2017.

Berdasarkan hasil survei diketahui bahwa, pertama buku teks pelajaran fisika

yang paling banyak digunakan yaitu buku teks karangan Marthen Kanginan (buku

I) dan buku teks karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II).

Kedua, konsep yang dianggap mampu mengasah keterampilan berpikir kreatif

siswa yaitu konsep listrik dinamis. Hasil analisis terhadap kedua buku teks fisika

menunjukkan bahwa ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir

kreatif pada buku Marthen Kanginan (buku I) sebesar 75,5% dan Ketut Kamajaya

dan Wawan Purnama (buku II) sebesar 60,3%. Artinya persentase pertanyaan baik

pada buku Marthen Kanginan (buku I) maupun pada buku Ketut Kamajaya dan

Wawan Purnama (buku II) sudah dikembangkan keterampilan berpikir kreatif di

setiap bagian pertanyaannya.

Kata Kunci: analisis pertanyaan, buku teks pelajaran Fisika, keterampilan berpikir

kreatif

Page 6: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

v

ABSRTAK

Alika Karunia, NIM. 1112016300028. "an analysis of the availability of the

questions based on your creative thinking skills in a textbook Lesson on electricity

Physics dynamic". Thesis, physics education studies Program, Department of

Educational Sciences, Faculty of Tarbiyah and Pedagogy, State Islamic

University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

The purpose of this research this is to analyze the availability of question based

on creative thinking skills that was developed in a text book. The text book

selected for this research is the most Physics textbook used in the hight school in

South Tangerang Selatan in the terms of 2016/2017. According to the survey’s

result it was found that the most textbook used is, the textbook from Marthen

Kanginan (book I) and the textbook from Ketut Kamajaya and Wawan Purnama

(book II). Second, the concept of which is considered able to hone the skills of the

student's creative thinking that is the concept of dynamic power. The results of

both of the textbooks show that availability of questions based on creative

thinking skills in Marthen Kanginan (book I) amounted to 75,5% and Ketut

Kamajaya and Wawan Purnama (book II) amounted to 60,3%. This means that

the percentage of questions both in Marthen Kanginan's book (book I) and in

Ketut Kamajaya and Wawan Purnama's books (book II) have developed creative

thinking skills in each part of the question.

Key words: analysis of the question, a textbook lesson in physics, creative

thinking skills

Page 7: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warakhmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW

yang telah memberikan petunjuk menuju jalan yang penuh cahaya kemuliaan.

Selanjutnya, penyusunan skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan

baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh

karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thub Raya, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dwi Nanto, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Erina Hertanti, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan waktu,

arahan dan saran untuk membimbing penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Fatiah Alathas, M.Si selaku pembimbing akademik yang telah memberikan

arahan selama perkuliahan.

6. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama

penulis menempuh perkuliahan, semoga ilmu yang Bapak dan Ibu berikan

mendapat keberkahan dari Allah SWT.

7. Secara khusus untuk kedua orang tua penulis, Ibu Yanti Aina dan Bapak Drs.

Herman S, serta keempat saudara/i penulis yaitu, Fevi Herigus, Ahmad

Febriadi, Devi Astrinova, S.Pd dan Lian Apriani, S.Pd, yang tidak pernah

berhenti mendo’akan, merestui, menyemangati, memotivasi dan dengan

segala pengorbanan yang tidak akan pernah penulis lupakan.

Page 8: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

vii

8. Muhammad Rendy Rohendy, S.H, tiada kata yang dapat terucap atas semua

rasa cinta yang begitu besar yang senantiasa tercurah dalam doa, dukungan,

dan motivasi untuk penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

9. Daryono, M.Pd dan Etty Twelve Tenth, M.Pd yang telah menjadi pengamat I

dan Pengamat II.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan penulis, Anisa Rizkiana, S.Pd., Donny Mugia

Prayoga, Muhammad Rafi, Ekariyana dan Dewi Nursalina, yang telah

membantu, mengingatkan dan memberikan motivasi selama penyusunan

skripsi ini.

11. Keluarga besar Pendidikan Fisika, khususnya Pendidikan Fisika 2012 yang

tidak pernah henti-hentinya memberikan informasi mengenai perkuliahan.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah membalas segala kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis dengan balasan yang terbaik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka saran

dan kritik yang bersifat kontruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan

selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Allah SWT

meridhai dan mencatat sebagai amal ibadah di sisi-Nya. Aamiin yaa

rabbal’alamin.

Wassalamu’alaikum Warakhmatullah Wabarakatuh.

Jakarta, Agustus 2018

Penulis

Page 9: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ i

LEMBAR PENGESAHAN MUNAQASAH ............................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................ iii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

ABSTRACT ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

The been DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 4

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah...................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ................ 7

A. Pertanyaan dan Klasifikasi Pertanyaan.......................................... 7

1. Pertanyaan ............................................................................. 7

2. Klasifikasi Pertanyaan ........................................................... 7

B. Keterampilan Berpikir Kreatif ...................................................... 9

1. Pengertian Keterampilan Berpikir Kreatif ............................. 9

2. Pengertian Berpikir ................................................................. 9

3. Pengertian Keterampilan Berpikir Kreatif ............................. 10

4. Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif ................................... 12

Page 10: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

ix

C. Buku Teks Pelajaran ..................................................................... 16

1. Pengertian Buku Teks Pelajaran ............................................ 16

2. Fungsi Buku Teks Pelajaran .................................................. 18

3. Karakteristik Buku Teks Pelajaran ........................................ 19

D. Buku Teks Pelajaran Fisika .......................................................... 21

E. Kajian Subjek Materi Listrik Dinamis ......................................... 24

1. Karakteristik Konsep Listrik Dinamis ................................... 24

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Konsep

Listrik Dinamis ...................................................................... 24

3. Peta Konsep Listrik Dinamis ................................................. 25

4. Materi Konsep Listrik Dinamis ............................................. 25

a. Pengertian Arus Listrik .................................................. 25

b. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik ................................ 25

c. Hukum Kirchoff ............................................................. 29

d. Energi dan Daya ............................................................. 29

F. Penelitian Yang Relevan .............................................................. 30

G. Kerangka Berpikir ........................................................................ 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 34

A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 34

B. Metode Penelitian .......................................................................... 34

C. Prosedur Penelitian ........................................................................ 34

1. Tahap Persiapan ..................................................................... 34

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ............................................... 35

3. Tahap Akhir Penelitian .......................................................... 36

D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 36

1. Populasi ................................................................................. 36

2. Sampel ................................................................................... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37

F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 38

G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 40

Page 11: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 43

A. Deskripsi Data .............................................................................. 43

B. Deskripsi Data Hasil Kuesioner dan Wawancara .......................... 43

1. Tahap Persiapan ..................................................................... 43

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ............................................... 43

a. Pengkodean Data ............................................................ 43

b. Analisis Pertanyaan Berdasarkan Keterampilan

Berpikir Kreatif pada Buku Teks Pelajaran Fisika

SMA Kelas XII yang Dipilih .......................................... 45

C. Pembahasan ................................................................................... 48

BAB V PENUTUP DAN SARAN .............................................................. 54

A. Kesimpulan ................................................................................... 54

B. Saran .............................................................................................. 54

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 61

Page 12: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Penelitian ........... 12

Tabel 3.1 Kode Peranyaan ............................................................................. 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................ 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ..................................................... 39

Tabel 3.4 Lembar Hasil Analisis Pertanyaan yang dikembangkan dalam

Buku Teks Pelajaran ...................................................................... 39

Tabel 3.5 Lembar Kesepakatan Antar Pengamat .......................................... 40

Tabel 3.6 Kontingensi Kesepakatan .............................................................. 41

Tabel 3.6 Kategori Nilai Koefisen Kesepakatan ........................................... 44

Tabel 4.1 Kode Buku .................................................................................... 44

Tabel 4.2 Jumlah Pertanyaan dalam tiap Buku Teks ..................................... 44

Tabel 4.4 Jumlah Pertanyaan tiap Buku Teks ............................................... 45

Tabel 4.5 Jumlah Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif pada

Buku I ........................................................................................... 46

Tabel 4.6 Persentase Keterampilan Berpikir Kreatif yang Dikembangkan

pada Buku ...................................................................................... 47

Tabel 4.7 Kontingensi Kesepakatan Antar Pengamat pada Buku I dan

Buku II ........................................................................................... 48

Tabel 4.8 Koefisien Kesepakatan (KK) Hasil Penelitian ............................... 48

Page 13: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Listrik Dinamis .................................................... 25

Gambar 2.2 Hambatan dari rangkaian (susunan) seri ................................... 26

Gambar 2.2 (a) Hambatan yang dihubungkan secara seri:

(b) Hambatan bisa berupa bola lampu,

atau jenis hambatan lainnya. (c) Hambatan ekuivalen

tunggal Rek yang menarik arus yang besarnya sama .................. 27

Gambar 2.3 Hambatan dari rangkaian (susunan) paralel .............................. 28

Gambar 2.4 (a) Hambatan dihubungkan secara paralel:

(b) merupakan bola lampu. (c) menunjukkan rangkaian ekuivalen

dengan Rek yang didapat dari

.................. 28

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir ...................................................................... 33

Page 14: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Survei ........................................................................... 61

1. Data Hasil Survei Penggunaan Buku Teks Pelajaran Fisika ..................... 62

2. Rangkuman Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Fisika ....................... 64

Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................. 66

1. Kuesioner .................................................................................................. 67

2. Pedoman Wawancara ............................................................................... 69

3. Pedoman Analisis Pertanyaan .................................................................. 70

4. Lembar Hasil Analisis Pertanyaan Buku I ................................................ 73

5. Lembar Hasil Analisis Pertanyaan Buku II .............................................. 185

Lampiran C Dokumentasi Penelitian ........................................................ 255

1. Lembar Kesepakatan Antar Pengamat (Buku I) ....................................... 258

2. Lembar Kesepakatan Antar Pengamat (Buku II) ..................................... 259

3. Tabel Kontingensi Kesepakatan Antar Pengamat .................................... 264

Lampiran D Surat Keterangan Dan Lain-Lain ....................................... 268

1. Hasil Wawancara dan Kuesioner .............................................................. 269

2. Surat Izin Penelitian ................................................................................. 271

3. Surat Pernyataan Pengamat ...................................................................... 277

4. Lembar Uji Referensi ............................................................................... 279

Lampiran E Riwayat Hidup ....................................................................... 286

1. Riwayat Hidup .......................................................................................... 287

Page 15: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berpikir didefinisikan sebagai proses kognitif yang

dipecah-pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan

sebagai pedoman berpikir.1 Selain sebagai pedoman berpikir, keterampilan

berpikir juga menjadi modal untuk bisa memecahkan masalah yang terjadi

dalam kehidupan. Dalam dunia pendidikan, terdapat beragam jenjang

keterampilan berpikir. Menurut Nicherson jenjang keterampilan berpikir yang

dikemukakan oleh Bloom untuk domain kognitif memiliki tahapan proses

berpikir yaitu berpikir tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi.2

Keterampilan berpikir tingkat tinggi menghendaki seseorang untuk

mampu menghubungkan, memanipulasi dan mentransformasi pengetahuan yang

sudah dimilikinya untuk bisa mengambil kepututsan guna memecahkan masalah

dalam situasi baru. Menurut Costa ada 4 pola berpikir tingkat tinggi, yaitu

berpikir kritis, berpikir kreatif, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Diantara empat pola berpikir ini, keterampilan berpikir kreatif adalah dasar dari

kemampuan berpikir sains dan berpikir tingkat tinggi.3

Menurut Guilford, sebagaimana dikutip Munandar menyatakan bahwa

berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah.4 Berpikir kreatif dapat membuat

anak luwes dan lancar dalam berpikir, mampu melihat masalah dari berbagai

sudut pandang dan mampu memunculkan banyak gagasan. Akan tetapi berpikir

kreatif masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal, sehingga

1 JKS,“Keterampilan Berpikir untuk Meningkatkan Mutu Pembelajara”, Artikel,

http://www.penerbitduta.com/read_article/2016/03/keterampilan-berpikir-untuk-meningkatkan-

mutu-pembelajaran#.WUjDPW5LfIU, (Penerbit duta: 2016), diakses pada tanggal 20 Juni 2017.

2 Hilda Karli, “Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir”, Jurnal

Pendidikan Penabur, No. 18, tahun ke-11, Juni 2012, h. 58-59.

3 Arthur L, Costa, Developing Minds : A Resource Book For Teaching Thinking,

(Virginia:ASCD, 1991), h. 85.

4 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: 1999),

cet. ke-3, h. 45.

Page 16: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

2

masih perlu banyak perhatian lebih guna menumbuhkan sikap dan sifat berpikir

kreatif.5

Keterampilan berpikir kreatif siswa masih kurang diperhatikan dalam

pembelajaran di sekolah oleh guru baik di pendidikan dasar maupun menengah.6

Sementara Fadilah menyatakan bahwa beberapa guru memiliki kesulitan dalam

mengetahui keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini dikarenakan banyak

siswa yang takut mencoba, takut melakukan hal yang baru dan mengeluarkan

pendapatnya. Padahal dengan mengetahui keterampilan berpikir kreatif siswa,

guru dapat membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang

dihadapi dengan cara unik.7 Berdasarkan penelitian tersebut bahwa keterampilan

berpikir kreatif tidak terlalu dibudayakan dan dikembangkan dalam pelaksanaan

pembelajaran di sekolah diketahui.

Berpikir kreatif adalah kemampuan seseorang dalam menemukan banyak

jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas,

ketepatgunaan dan keragaman jawaban.8 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional, berpikir kreatif dapat memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian

siswa.9 Sementara Undang-Undang juga menjelaskan bahwa pentingnya

keterampilan berpikir kreatif siswa guna membudayakan berpikir ilmiah secara

kritis, kreatif dan mandiri.10

Artinya berpikir kreatif sangat penting untuk

dibudayakan agar sesuai dengan tujuan pemerintah berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional terutama dalam pembelajaran fisika.

5 Ika Mustika Sari, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan, “Analisis Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa SMP dalam Pembelajaran Pendidikan Teknoogi Dasar (PTD)”, Jurnal pada

Pengajaran MIPA, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2013, vol 18, no. 1, h. 60.

6 Dini Kinati Fardah, “Analisis Proses dan Kemampuan Berpikir Kreatid Siswa dalam

Matematika Melalui Tugas Open-Ended”, Jurnal pada Jurusan Matematika FMIPA Univeritas

Negeri Semarang, Semarang, 2012, h. 2.

7 Fadilah, A.S., Gardjito, & J. Siburian. Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam

proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA 5 Kota Jambi”, skripsi pada Universitas Jambi,

Jambi, 2009, h.2. Tidak dipublikasikan.

8 Utami Munandar, loc.cit., h.48.

9 Permendiknas No 41, Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegnah.

(Jakarta: 2007), h. 3.

10

Permendikbud No 20, Standar Kompetensi Kelulusan Pendidikan Dasar dan Menengah”,

(Jakarta: 2016), h.1.

Page 17: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

3

Dalam mata pelajaran fisika, konsep yang dianggap mampu mengasah

keterampilan berpikir kreatif siswa adalah konsep listrik dinamis. Alasan

dipilihnya konsep ini karena beberapa referensi sumber menyebutkan bahwa

konsep ini mampu mengajak siswa berpikir kreatif. Misalnya, dalam penelitian

Supatmo dijelaskan bahwa konsep listrik dinamis adalah konsep yang mampu

mengembangkan keterampilan berpikir kreatif karena materi tersebut memiliki

tingkat kesulitan yang tinggi dan masih bersifat abstrak.11

Sementara, menurut

Iwan dalam penelitiannya menyatakan bahwa konsep listrik dinamis merupakan

konsep yang dianggap abstrak dan memiliki kompleksitas yang cukup tinggi,

sehingga membutuhkan keterampilan berpikir kreatif dalam menguasai konsep

tersebut.12

Oleh karena itu, konsep yang akan dianalisis adalah konsep listrik

dinamis. Konsep listrik dinamis di dalam kurikulum 2013 sudah berganti nama

menjadi rangkaian arus listrik searah. Sementara di dalam KTSP diberi nama

listrik dinamis. Tetapi untuk sub materi yang disajikan di dalamnya tidak ada

perbedaan, hanya berganti judul. Dalam menentukan keterampilan berpikir

kreatif siswa pada konsep listrik dinamis, maka acuan yang dianalisis adalah

buku teks pelajaran fisika.

Buku teks merupakan salah satu media pendidikan yang kedudukannya

strategis dan ikut mempengaruhi mutu pendidikan, karena dapat berfungsi

sebagai sumber belajar dan media yang sangat penting untuk mendukung

tercapainya kompetensi yang menjadi tujuan pembelajaran.13

Buku teks

merupakan bahan ajar cetak yang sering digunakan dalam proses pembelajaran

di sekolah.14

Dalam pembelajaran di sekolah, buku teks mata pelajaran fisika

11 Jatmiko Purwo Supatmo, “Penerapan Challenge Based Learning untuk Meningkatkan

Penguasaan Konsep Listrik Dinamis dan Keterampilan berpikir Kreatif Siswa SMA”, Thesis, pada

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia,

Bandung, 2011, h.7-8. Tidak dipublikasikan.

12

Iwan Permana Suwarna, “Model Pembelajaran Hipermedia Listrik Dinamis untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains siswa SLTP”, Thesis,

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakartsa, abstrak. Tidak

dipublikasikan.

13

Cita Yohana Restu Awaliyah, “Analisis Pertanyaan Pada Buku Teks Kimia SMA Konsep

Sifat Koligatif Larutan Berdasarkan Question Category System For Science (QCSS)”, Journal

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakata, Jakarta, 2015, h.48 ,

dipublikasikan.

14

Ibid., h.49

Page 18: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

4

juga perlu diketahui apakah buku teks yang dibuat sudah mampu melatih

keterampilan berpikir kreatif siswa terutama pada bagian pertanyaan-

pertanyaannya. Sebagaimana yang disampaikan Ari bahwa pertanyaan memiliki

peranan penting dalam proses belajar mengajar di kelas salah satunya untuk

melatih keterampilan berpikir.15

Artinya perlu untuk dilakukan analisis terkait

ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif dalam buku

teks pelajaran fisika.

Buku yang akan dianalisis menggunakan hasil observasi kepada guru dan

murid di SMAN Tangerang Selatan. Berdasarkan hasil observasi, diperoleh data

bahwa buku yang paling banyak digunakan adalah terbitan Erlangga karangan

Marthen Kanginan dan buku yang paling banyak digunakan kedua adalah

terbitan Grafindo karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama. Oleh karena

itu, buku teks yang akan diterapkan pada analisis ini yaitu buku karangan

Marthen Kanginan dan buku karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama.

Berdasarkan alasan ini, penulis mencoba untuk melakukan penelitian terkait

analisis buku dengan mengambil judul “Analisis Ketersediaan Pertanyaan

Berdasarkan Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Buku Teks Pelajaran

Fisika Pada Konsep Listrik Dinamis”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat mengidentifikasi

beberapa masalah, diantaranya :

1. Keterampilan berpikir kreatif kurang mendapat perhatian dalam pendidikan

formal.

2. Kandungan pertanyaan pada buku teks belum diketahui mampu mengasah

siswa untuk berpikir kreatif atau tidak.

3. Penelitian terkait analisis ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan

berpikir kreatif siswa pada buku teks pelajaran masih jarang dilakukan.

15 Ari widodo. “Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains”. Jurnal pada

Pendidikan dan Pembelajaran, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, 2006, h. 2.

Page 19: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

5

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dalam penelitian

ini akan dibatasi hanya pada menganalisis pertanyaan-pertanyaan berdasarkan

keterampilan berpikir kreatif dalam buku teks pelajaran Fisika Kelas XII pada

konsep listrik dinamis. Selanjutnya, ruang lingkup pembahasan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Buku teks pelajaran yang dijadikan objek penelitian adalah dua buku teks

yang paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan,

yaitu buku terbitan Erlangga karangan Marthen Kanginan dan buku terbitan

Grafindo karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama.

2. Pertanyaan yang dianalisis adalah pertanyaan yang ada di dalam paragraf

bacaan, bagian Diskusi, Kegiatan dan Kuis, bagian Soal-soal Seleksi dan

Tugas, bagian Contoh soal, dan bagian Uji Kompetensi atau Evaluasi.

3. Keterampilan berpikir kreatif yang dijadikan landasan adalah berdasarkan

aspek keterampilan berpikir kreatif menurut William yaitu kelancaran

(fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), elaborasi

(elaboration), dan menilai (evaluation).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah diuraikan di atas,

maka dapat diambil rumusan masalah penelitian ini yaitu “Bagaimana

ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif dalam buku

teks pelajaran Fisika pada konsep Listrik Dinamis?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui ketersediaan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan

keterampilan berpikir kreatif dalam buku teks pelajaran Fisika pada konsep Listrik

Dinamis.

Page 20: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

6

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu:

1. Memberikan informasi mengenai ketersediaan pertanyaan pada buku teks

pelajaran khususnya yang dapat mengembangkan keterampilan berpikir

kreatif.

2. Memberikan kontribusi dalam kajian pertanyaan yang dapat

mengembangkan keterampilan berpikir kreatif.

Page 21: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Pertanyaan dan Klasifikasi Pertanyaan

1. Pertanyaan

Pertanyaan merupakan stimulus yang dapat mendorong siswa untuk

berpikir dan belajar, sehingga pertanyaan memiliki peranan penting dalam proses

pembelajaran.16

Pertanyaan yang disusun dengan baik akan mendorong siswa

untuk berpikir lebih terarah dan hal tersebut akan mengembangkan aktivitas

mental siswa.17

Tujuan dan fungsi pertanyaan pada proses pembelajaran sangat

berkaitan dengan tujuan pendidikan. Tujuan dan fungsi pertanyaan tersebut adalah

sebagai berikut: 18

a. Mendorong siswa untuk berpikir dalam memecahkan suatu pertanyaan,

b. Menghubungkan pengertian yang lama maupun pengertian yang baru,

c. Menyelidiki dan menilai penguasaan siswa tentang bahan pelajaran,

d. Membangkitkan minat untuk sesuatu, sehingga timbul keinginan untuk

mempelajarinya,

e. Mendorong siswa menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam

situasi-situasi lain,

f. Membantu siswa menginterpretasi dan mengorganisasi pengetahuan dan

pengalamannya dalam bentuk prinsip atau generalisasi yang lebih luas,

g. Menunjukkan perhatian siswa terhadap bagian-bagian penting dalam

pembelajaran,

h. Mengubah pendirian, kepercayaan atau prasangka yang tidak sesuai,

i. Menunjukkan perhatian kepada hubungan sebab-akibat,

j. Menyelidiki kepandaian, minat, kemampuan, dan latar belakang siswa.

16 S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Ed. 2- Cet. 1, h.

161.

17

Ibid.,

18

Ibid., h. 161-162.

Page 22: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

8

2. Klasifikasi Pertanyaan

Pertanyaan diklasifikasi berdasarkan pertimbangan tertentu yang bertujuan

untuk memudahkan penganalisisan pertanyaan. Dalam literatur tentang

pertanyaan terdapat bermacam-macam klasifikasi pertanyaan, diantaranya:

a. Pertanyaan Akademik dan Pertanyaan Non Akademik

Hamilton dan Brady menyatakan bahwa pertanyaan akademik adalah

pertanyaan yang berkaitan dengan materi subyek, baik materi yang telah lalu

maupun materi yang sedang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan

sosial, organisasi, disiplin, dan sebagainya yang tidak terkait dengan materi

dikelompokkan dalam pertanyaan non akademik19

.

b. Pertanyaan Tertutup dan Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan tertutup adalah suatu bentuk pertanyaan di mana responden

hanya memiliki “option” atau pilihan jawaban yang telah disedikan.20

Pertanyaan

terbuka adalah suatu bentuk pertanyaan di mana responden diberi kebebsan

seluas-luasnya untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan bahasa dan logika

mereka serta diberikan sepenuhnya panjang pendeknya jawaban.21

c. Pertanyaan Terkait Empat Aspek Berpikir

Blosser mengklasifikasikan pertanyaan menjadi pertanyaan ingatan

kognitif (cognitive-memory question), pertanyaan berpikir konvergen (convergent

thingking question), pertanyaan berpikir divergen (divergent thingking question),

dan pertanyaan berpikir evaluasi (evaluative thingking question)22

.

d. Pertanyaan Terkait Proses Kognitif

Konsep kreativitas memiliki ciri-ciri aptitude yaitu ciri-ciri yang

berhubungan dengan kognisi.23

Ciri-ciri keterampilan berpikir kreatif mencakup

keterampilan kelancaran (fluency), keterampilan fleksibel (flexibility),

19 Ari Widodo, “Profil Pertanyaan Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Sains”, Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4 (2), 2006, h. 141

20

Hadeli, “Metode Penelitian Kependidikan”,(Tangerang Selatan: Ciputat Press, 2006), h.78.

21

Ibid.

22

Patricia E. Blosser, “How to Ask The right Questions”, The National Science Teachers

Association, 2000, h. 3-4.

23

S. C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dn Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT

Gramedia Widiasari Indonesia, 1999), h. 88.

Page 23: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

9

keterampilan orisinil (originality), keterampilan merinci (elaboration) dan

keterampilan menilai (evaluaion).24

B. Keterampilan Berpikir Kreatif

1. Pengertian Keterampilan

Menurut Edward, keterampilan dapat diartikan sebagai kemampuan

melaksanakan sesuatu secara efektif dalam keadaan tertentu.25

Sementara Lawson

mengungkapkan bahwa keterampilan adalah kemampuan untuk melakukan

sesuatu dengan baik. 26

Menurutnya, yang menjadi bagian dari kinerja terampil

adalah mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, dan

bagaimana melakukannya. Dengan kata lain, untuk menjadi terampil harus dalam

berbagai hal termasuk dengan mengetahui serangkaian prosedur, mengetahui

kapan untuk menerapkan prosedur tersebut, dan menjadi ahli dalam melaksanakan

prosedur tersebut.27

2. Pengertian Berpikir

Arti kata “pikir” dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah akal budi,

ingatan, angan-angan.28

Menurut Gilmer yang dikutip oleh Nefita, berpikir

merupakan suatu pemecahan masalah dan proses penggunaan gagasan atau

lambang-lambang pengganti suatu aktivitas ang tampak secara fisik. Selain itu, ia

mendefinisikan bahwa berpikir merupakan suatu proses dari penyajian suatu

peristiwa internal dan eksternal, kepemilikan masa lalu, masa sekarang, dan masa

depan yang satu sama lain saling berinteraksi.29

24 Ibid., h. 88-90.

25

Edward De Bono, Mengajak Berpikir,(Jakarta: Erlangga, 1992), h. 53.

26

Anton E Lawson, Science Teaching and The Development of Thinking, (Phoenix:

Wadsworth Thomson Learning, 1995), h.50.

27

Ibid., h.50

28

Wowow Sumaryo Kuswana, Taksonomi Berpikir (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2011), h.1

29

Nefita Octafiani. Pengaruh Model Pembelajaran Experiental learning terhadap kemampuan

berpikir Kreatif Matematis Siswa. Skripsi pada Program Studi Pendidikan Matematika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015, h.10

Page 24: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

10

3. Pengertian Keterampilan Berpikir Kreatif

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru,

berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada.30

Pengertian kombinasi

baru berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada adalah dengan

memadukan dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya berupa pengalaman dan

pengetahuan yang diperoleh untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Berpikir

kreatif juga merupakan kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban

terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah kuantitas, ketepatgunaan,

dan keragaman jawaban. 31

Berpikir kreatif merupakan suatu yang lahir dari kebiasaan yang terus

dilatih sehingga lahirlah suatu kreativitas dari hasil berpikir kreatif tersebut.32

Sementara itu menurut Yudha dalam Sumarno yang dikutip Nefita

mengemukakan lima tahap berpikir kreatif yang meliputi pertama, orientasi

masalah, merumuskan masalah, dan mengidentifikasi aspek-aspek masalah

tersebut. Kedua,preparasi, mengumpulkan informasi yang relevan. Ketiga,

inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran

beristirahat sebentar. Keempat, mencari ilham dan insight untuk memecahkan

masalah. Kelima, verifikasi, menguji dan menilai secara kritis solusi yang

diajukan.33

Tatag Yulio Eko Siswono, menjelaskan bahwa berpikir kreatif merupakan

suatu proses yang digunakan pada saat seseorang memunculkan suatu ide baru

dengan menggabungkan ide-ide yang sebelumnya yang belum dilakukan34

.

Beberapa definisi berpikir kreatif (kreativitas) menurut para ahli berdasarkan

empat P adalah sebagai berikut:35

1) Definisi pribadi; Hulbeck menyatakan bahwa tindakan kreatif muncul dari

keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungan.

30 S. C Utami Munandar, Loc.cit, h. 47.

31

Ibid., h. 48

32

Nefita Octafiani, Loc.cit., h.12

33

Ibid., h. 12

34

Tatag Yulio Eko Siswanto, Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa dalam Matematika, Jurnal Pancaran Pendidikan, Universitas Negeri Jember, h. 1.

35

S. C Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2014), cet ke-3, h.20-22.

Page 25: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

11

Sedangkan menurut Stemberg yaitu “kreativitas merupakan titik pertemuan

yang khas dari tiga atribut psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan

kepribadian/motivasi. Bersama-sama ketiga segi dari alam pikiran ini

membantu memahami apa yang melatarbelakangi individu yang kreatif”.

2) Definisi proses; Torrance mengemukakan bahwa “kreativitas adalah (1)

proses ketika mengalami kesulitan sesuai yang diminta, (2) proses membuat

tebakan dan merumuskan hipotesis tentang kekurangan-kekurangan, (3)

mengevaluasi dan menguji dugaan hipotesis, (4) merevisi dan pengujian

ulang mereka, dan akhirnya, mengkomunikasikan hasil”. Definisi tersebut

pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah.

3) Definisi produk; Baron menyatakan bahwa “kreativitas adalah kemampuan

untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru”. Selanjutnya Haefele

menyatakan “kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-

kombinasi baru yang mempunyai makna sosial”.

4) Definisi Press; Simpson mendefinisikan kreativitas merujuk pada aspek

dorongan internal (berasal dari diri sendiri) dengan rumusannya “The

initiative that one manifests by his power to break away from the usual

sequence of thought”..

Menurut Supriyadi dalam Asmani yang dikutip Siti, berpikir kreatif adalah

kemampuan (berdasarkan data dan informasi yang tersedia) untuk memberikan

gagasan-gagasan baru dengan menemukan banyak kemungkinan jawaban

terhadap suatu masalah, yang menekankan segi kuantitas, ketergantungan,

keragaman jawaban, dan menerapkan dalam pemecahan masalah.36

Supriyadi

lebih lanjut mengidentifikasi 24 ciri kepribadian kreatif, diantaranya: 1) Terbuka

terhadap pengalaman baru, 2) Flesibel dalam berpikir dan merespons, 3) Bebas

dalam menyatakan pendapat dan perasaan, 4) Menghargai fantasi, 5) Tertarik

pada kegiatan-kegiatan kreatif, 6) Mempunyai pendapat sendiri dan tidak mudah

terpengaruh oleh orang lain, 7) Mempunyai rasa ingin tahu yang besar, 8) Toleran

terhadap perbedaan pendapat dan situasi yang tidak pasti, 9) Berani mengambil

36 Siti Nuriyanah, “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Praktikum

Sederhana”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Semarang,

Semarang, 2015, h. 13

Page 26: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

12

resiko yang diperhitungkan, 10) Percaya dri dan madiri, 11) Memiliki tanggung

jawab dan komitmen pada tugas, 12) Tekun dan tidak mudah bosan, 3) Tidak

kehabisan akal dalam memecahkan masalah, 4) Kaya akan inisiatif, 15) Peka

terhadap situasi lingkungan, 16) Lebih berorientasi ke masa kini dan masa depan

daripada masa lalu, 17) Memiliki citra diri dan stabilitas emosional yang baik, 18)

19) Tertarik pada hal-hal abstrak, kompleks, holistik, dan mengandung teka-teki,

20) Memiliki gagasan orisinil, 21) Mempunyai minat yang luas, 22) 23)

Menggunakan waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat dan kosntruktif bagi

pengembangan diri, 24) Kritis terhadap pendapat orang lain, Senang mengajukan

pertanyaan yang baik, serta Memiliki kesadaran etika (moral) dan estetika yang

tinggi.

4. Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif

Keterampilan berpikir kreatif yang dijadikan landasan adalah berdasarkan

Aspek keterampilan berpikir kreatif menurut William yaitu kelancaran (fluency),

keluwesan (flexibility), keaslian (originality), elaborasi (elaboration), dan menilai

(evaluation).37

Definisi dan indikator masing-masing sifat atau ciri keterampilan

berpikir kreatif disajikan dalam Tabel 1.1 berikut: 38

Tabel 2.1 Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif Beserta Indikatornya

Aspek KBK Definisi Indikator

Keterampilan

berpikir

lancar

(fluency)

a. Mencetuskan banyak gagasan,

banyak jawaban, banyak

penyelesaian masalah atau

pertanyaan

b. Memberikan banyak cara atau

saran untuk melakukan

berbagai hal

c. Selalu memikirkan lebih dari

a. Mengajukan banyak

pertanyaan

b. Menjawab dengan

sejumlah jawaban jika

ada pertanyaan

c. Mempunyai banyak

gagasan mengenai suatu

masalah

37 S. C Utami Munandar, Loc.cit., h.88.

38

Irna Nurmala Sari, Karakteristik Tes Keterampilan Berpikir Kreatif Pada Materi Usaha Dan

Energi SMA Berdasarkan Analisis Iten Respon Theory (IRT). Skripsi pada Program Studi

Pendidikan Fisika Universita Pendidikan Indonesia, Bandung, 2017, h.14-20.

Page 27: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

13

satu jawaban d. Lancar mengungkapkan

gagasan-gagasannya

e. Bekerja lebih cepat dan

melakukan lebih banyak

daripada yang dilakukan

orang lain

f. Dapat dengan cepat

melihat atau kekurangan

suatu objek atau situasi

Keterampilan

berpikir

luwes

(flexibility)

a. Menghasilkan gagasan,

jawaban atau pertanyaan yang

bervariasi

b. Dapat melihat suatu masalah

dari sudut pandang berbeda-

bedaa

c. Mencari banyak alternatif atau

arah yang berbeda-beda

d. Mampu mengubah cara

pendekatan atau cara pemikiran

a. Memberikan aneka

ragam penggunaan yang

tidak lazim terhadap

suatu objek

b. Memberikan macam-

macam penafsiran

terhadap suatu gambar,

cerita atau masalah

c. Menerapkan suatu

konsep atau asas dengan

cara yang berbeda-beda

d. Memberi pertimbangan

terhadap situasi yang

berbeda dari yang

diberikan orang lain

e. Dalam membahas atau

mendiskusikan situasi

selalu mempunyai

posisi yang berbeda dari

yang diberikan orang

lain

f. Memikirkan cara yang

Page 28: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

14

berbeda-beda dalam

menyelesaikan suatu

masalah

g. Menggolongkan hal-hal

menurut pembagian

atau kategori yang

berbeda-beda

h. Mampu mengubah cara

berpikir secara spontan.

Keterampilan

berpikir

orisinil

(originality)

a. Mampu melahirkan ungkapan

yang baru dan unik

b. Memikirkan cara yang tidak

lazim untuk mengungkapkan

diri

c. Mampu membuat kmbinasi-

kombinasii yang tidak lazim

dari bagian-bagian atau unsur-

unsur

a. Memikirkan masalah-

masalah atau hal-hal

yang tidak pernah

terpikirkan orang lain

b. Mempertanyakan cara-

cara lama dan berusaha

memikirkan cara-cara

baru

c. Memilih asimetris

dalam menggambar dan

membuat desain

d. Memiliki cara berpikir

yang lain daripada yang

lain

e. Mencari pendekatan

yang baru pendapat atau

prasangka

f. Setelah membaca atau

mendengar gagasan-

gagasan bekerja untuk

menemukan

penyelesaian yang baru

Page 29: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

15

g. Lebih senang

mensimetrisis daripada

menganalisis situasi.

Keterampilan

memerinci

(elaboration)

a. Mampu memperkaya dan

mengembangkan suatu gagasan

atau produk

b. Menambah atau merinci secara

detai-detail dari suatu objek,

gagsan atau situasi sehingga

mnejadi lebih menarik

a. Mencari arti yang lebih

mendalam terhadap

jawaban atau

pemecahan masalah

dengan melakukan

langkah-langkah yang

terperinci

b. Mengembangkan atau

mempercaya gagasan

orang lain

c. Mencoba atau menguji

detail-detail untuk

melihat arah yang akan

ditempuh

d. Mempunyai rasa

keindahan yang kuat

sehingga tidak puas

dengan penampilan

yang kosong atau

sederhana

e. Menambah garis-garis,

warna-warna, dan

detail-detail (bagian-

bagian) terhadap

gambarnya sendiri atau

gambar orang lain.

Page 30: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

16

Keterampilan

menilai

(evaluation)

a. Menetukan patokan penilaian

sendiri dan menentukan apakah

suatu pertanyaan benar, suatu

rencana sehat, atau suatu

tindakan bijaksana

b. Mampu mengambil keputusan

terhadap situasi yang terbuka

c. Tidak hanya mencetuskan

gagasan, tetapi juga

melaksanakannya dengan

memberi pertimbangan atas

sudut pandang sendiri

a. Menentukan pendapat

sendiri mengenai suatu

hal

b. Menganalisis masalah

atau penyelesaian secara

kritis dengan selalu

menanyakan

“mengapa?”

c. Mempunyai alasan

rasional yang dapat

mempertanggung

jawabkan untuk

mencapai suatu

keputusan

d. Merancang suatu

rencana kerja dari

gagasan-gagasan yang

tercetus

e. Menentukan pendapat

dan bertahan

terhadapnya.

C. Buku Teks Pelajaran

1. Pengertian Buku Teks Pelajaran

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 2 tahun

2008 tentang buku teks pelajaran, menyebutkan dalam pasal 1 ayat 3 bahwa:

“Buku teks pelajaran pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi

yang selanjutnya disebut buku teks adalah buku acuan wajib untuk

digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi

yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan,

Page 31: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

17

ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan

kemampuan kinetis dan kesehatan yang tersusun berdasarkan standar

nasional pendidikan39

.

Pengertian buku teks pelajaran sebagai buku acuan wajib dalam proses

pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi adalah “isi buku teks pelajaran

memuat materi pembelajaran serta tujuan buku teks, yaitu mengacu pada tujuan

pendidikan nasional, serta penyusunannya mengikuti standar pendidikan

nasional”40

. Buku teks adalah buku yang berisi uraian bahan tentang mata

pelajaran atau bidang studi tertentu, yang disusun sistematis dan telah diseleksi

berdasarkan tujuan tertentu, orientasi pembelajaran, dan perkembangan siswa

untuk diasumsikan41

.

Buku teks pelajaran sebagai bahan ajar didefinisikan sebagai buku yang

berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk

tertulis42

. Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang

pengarang atau tim pengarang dalam bidang studi tertentu yang disusun

berdasarkan kurikulum atau tafsiran kurikulum yang belaku43

.

Surahman dalam Prastowo mengungkapkan bahwa buku teks pelajaran

yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau

materi pelajaran yang diajarkan44

. Demikian juga Bacon dalam Tarigan dan

Tarigan mengungkapkan bahwa buku teks pelajaran adalah buku teks yang

dirancang untuk dipergunakan di dalam kelas, dengan cermat disusun dan

disiapkan oleh para pakar atau ahli dalam bidang itu dan diperlengkapi dengan

39 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

2 Tahun 2008, (Jakarta: Kementrian Pendiikan Nasional, 2005), h. 2.

40

B.P. Sitepu, Penulisan Buku Teks Pelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h.

18.

41

Masnur Muslich, Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian

Buku Teks, (Jogjakarta: Ar-ruzz media, 2010), h. 50.

42

Depdiknas, Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar, (Jakarta: Dirjten

Dikdasmenum, 2004), h. 4.

43

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: DIVA Press,

2011), h. 167.

44

Ibid., h. 168.

Page 32: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

18

sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi45

. Menurut Buckingham dalam

Tarigan dan Tarigan mengutarakan bahwa buku teks pelajaran adalah saranan

belajar yang biasa dipergunakan untuk menunjang suatu program pengajaran46

.

Dalam penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa buku teks pelajaran adalah

buku teks yang berisi ilmu pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar

yang tertuang dalam kurikulum, untuk dipergunakan di dalam kelas dan

dilengkapi sarana-sarana pengajaran yang sesuai untuk menunjang program

pengajaran.

Mohammad dalam Prastowo, secara khusus buku teks pelajaran dibedakan

menjadi dua, yaitu buku teks utama dan buku teks pelengkap47

. Buku teks utama

adalah buku teks pelajaran yang berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi

yang digunakan sebagai buku pokok. Sedangkan buku teks pelengkap adalah

buku teks pelajaran yang digunakan namun bersifat membantu atau merupakan

buku tambahan bagi buku teks utama.

2. Fungsi Buku Teks Pelajaran

Buku teks pelajaran hingga kini masih dianggap sebagai bahan ajar yang

paling utama. Buku teks pelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

proses pembelajaran dan merupakan instrumen atau sarana yang paling baik untuk

mempelajari berbagai disiplin ilmu. Buku teks pelajaran sebagai bahan ajar

memiliki fungsi sebagai berikut:48

a. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh siswa,

b. Sebagai bahan evaluasi,

c. Sebagai alat bantu guru dalam melaksanakan kurikulum,

d. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan

digunakan guru, dan,

e. Sebagai sarana peningkatan karir dan jabatan.

45 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia, (Bandung:

Angkasa, 2009), h. 12.

46

Ibid.

47

Andi Prastowo, loc. cit. h. 168.

48

Ibid., h.. 169

Page 33: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

19

Sementara Greene dan Petty dalam Tarigan dan Tarigan merumuskan

beberapa fungsi buku teks yaitu:49

a. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai

pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang

disajikan;

b. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject-matter yang kaya,

mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa,

sebagai dasar dari program-program kegiatan yang disarankan dimana

keterampilan ekspresional diperoleh di bawah kondisi-kondisi yang menyerupai

kehidupan yang sebenarnya;

c. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai

keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengembun masalah pokok dalam

komunikasi;

d. Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang mendampinginya

metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi siswa;

e. Menyajikan fiksasi (perasaan yang terdalam) awal yang perlu dan juga

sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis;

f. Menyajikan bahan atau sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan tepat

guna.

3. Karakteristik Buku Teks Pelajaran

Sebagaimana bentuk bahan ajar lainnya, buku teks pelajaran memiliki

karakterisasi tertentu. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya sebagai

berikut:50

a. Secara manual, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit tertentu dan

memiliki ISBN.

b. Penyusunan buku teks pelajaran memiliki dua misi utama, yaitu:

optimalisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan prosedural, serta

49 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, loc. cit., h. 17.

50

Andi Prastowo, op. cit.,h. 170-172

Page 34: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

20

pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku teks pelajaran yang

digunakan di sekolah.

c. Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penulis dan penerbit buku dengan

senantiasa mengacu pada apa yang sedang diprogramkan oleh departemen

Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut diantaranya bahwa buku teks pelajaran

harus mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku, berorientasi

pada keterampilan proses dengan menggunakan pendekatan kontekstual,

teknologi dan masyarakat (demonstrasi dan eksperimen), memberi gagasan secara

jelas tentang keterpaduan atau keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya.

d. Buku teks pelajaran memiliki tujuh keuntungan yaitu 1) Membantu guru

melaksanakan kurikulum, 2) pegangan dalam meentukan metode pengajaran, 3)

kesemptan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran

baru, 4) dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya (jika direvisi, dapat

bertahan dalam waktu yang lama), 5) memberikan kesamaan mengenai bahan

standar pengajaran, 6) memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan

meskipun guru berganti, 7) memberikan pengetahuan dan metode mengajar yang

lebih mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun.

Sementara itu, Tarigan dan Tarigan mengungkapkan buku teks pelajaran

dapat dikatakan berkualitas baik apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:51

1. Sudut pandang (point of view) yaitu harus memiliki landasan, prinsip dan

sudut pandang tertentu yang menjiwai atau melandasi buku teks secara

keseluruhan berupa teori dari ilmu jiwa, bahasa, dan sebagainya.

2. Kejelasan Konsep yaitu dituliskan dalam buku teks pelajaran harus jelas dan

tandas serta mudah dipahami dengan menghindari kesamaran-kesamaran pada

materi pelajaran.

3. Relevan dengan kurikulum yaitu harus relevan dengan kurikulum yang

berlaku dan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.

4. Menarik minat siswa yaitu penulisan buku teks pelajaran harus

mempertimbangkan minat-minat siswa karena penyesuaian minat siswa terhadap

buku teks memiliki daya tarik terhadap buku tersebut.

51 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, op. cit., h. 22-23.

Page 35: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

21

5. Menumbuhkan motivasi siswa yaitu dapat memotivasi siswa untuk memiliki

keinginan dan menumbuhkan rasa senang mengerjakan apa yang diinstruksikan

dalam buku teks tersebut.

6. Menstimulus aktivitas siswa yaitu dapat merangsang keingintahuan dan

menggiatkan aktivitas daya tarik tersendiri serta mempermudah siswa dalam

memahami materi.

7. Ilustratif yaitu harus disertai dengan ilustrasi yang menarik serta serta

mempermudah siswa dalam memahami materi.

8. Mudah dipahami oleh siswa yaitu pemahaman harus didahului komunikasi

yang tepat serta bahasa dalam buku teks pelajaran haruslah sesuai dengan bahasa

siswa.

9. Menunjang mata pelajaran lain yaitu harus dapat menunjang pemahaman

peserta didik itu dalam mata pelajaran yang lain.

10. Menghargai perbedaan individu dengan tidak membesar-besarkan

perbedaan individu atau kelompok tertentu baik perbedaan dalam kemampuan,

bakat, minat, ekonomi, sosial, serta budaya individu.

11. Memantapkan nilai-nilai yaitu berusaha memantapkan nilai-nilai yang

berlaku dalam masyarakat serta menghindari uraian-uraian yang mengarah kepada

penggoyahan nilai-nilai yang berlaku.

D. Buku Teks Pelajaran Fisika

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-

prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan52

. Pendidikan IPA

diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri

sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam

menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, proses

52 Arini Nur Chayati, “Analisis Ketersediaan Pertanyaan Berdasarkan Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi Dalam Buku Teks Pelajaran Fisika Pada Konsep Keseimbangan Benda Tegar”,

skripsi, 2017, h. 19.

Page 36: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

22

pembelajaran IPA harus kompetensi agar peserta didik menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan

teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam.53

Perkembangan pesat

pada bidang teknologi informasi dan komunikasi dipicu oleh penemuan Fisika

dibidang material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu

menciptakan informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang

mempelajari fenomena alam, Fisika juga meberikan pelajaran yang baik kepada

manusia untuk hidup selaras pengurangan dampak bencana alam tidak akan

berjalan secara optimal tanpa pemahaman yang baik tentang Fisika. Oleh karena

itu, pembelajaran Fisika di sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat menjadi

landasan yang kuat bagi peranan tersebut.

Tujuan mata pelajaran Fisika SMA berdasarkan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar, adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 54

1. Membentuk sikap positif terhadap Fisika dengan menyadari keteraturan dan

keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa,

2. Memupuk sikap ilmiah yang jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat

bekerjasama dengan orang lain,

3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,

mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan

merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan

data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.

4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan

deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Fisika untuk menjelaskan

berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah secara kualitatif mauun

kuantitatif,

5. Menguasai konsep dan prinsip Fisika serta mempunyai keterampilan

mengembangkan pengetahuan, sikap percaya diri sebagai bekal untuk

53 Ibid.

54

Ibid., h. 20.

Page 37: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

23

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sementara tujuan mata pelajaran Fisika SMA berdasarkan Kompetensi Inti-

Kompetensi Dasar, adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:55

1. Menambah keimanan peserta didik dengan menyadari hubungan

keteraturan, keindahan alam, dan kompleksitas dalam dalam jagad raya terhadap

kebesaran Tuhan yang menciptakannya,

2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur,

teliti, cermat, tekun, ulet, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif,

inovatif, dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari0hari sebagai wujud

implementasi sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan berdiskusi,

3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil

percobaan,

4. Memupuk sikap ilmiah yang jujur, objektif, terbuka, teliti, kritis, dan dapat

bekerjasama dengan orang lain,

5. Mengembangkan pengalaman untuk menggunakan metode ilmiah dalam

merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan,

erancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan

tertulis,

6. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan

deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Fisika untuk menjelaskan

berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah secara kualitatif maupun

kuantitatif.

7. Menguasai konsep dan prinsip Fisika serta mempunyai keterampilan

mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pada tingkat SMA/MA mata pelajaran Fisika dianggap penting untuk

diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan beberapa pertimbangan yaitu

55 Ibid., h. 20-21.

Page 38: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

24

memberikan bekal ilmu kepada siswa yang dapat menumbuhkan keterampilan

berpikir untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.56

Selain itu,

mata pelajaran Fisika perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu

membekali siswa dengan pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan

yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta

mengembangkan ilmu dan teknologi.57

Pertimbangan tersebut dapat dicapai oleh

siswa jika telah memiliki kemampuan ini dapat dicapai oleh siswa jika telah

memiliki kemampuan berpikir kreatif.

E. Kajian Subjek Materi Listrik Dinamis

1. Karakteristik Konsep Listrik Dinamis

Listrik dinamis merupakan salah satu konsep Fisika yang penting untuk

dipelajari karena konsep ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari serta

sifatnya yang aplikatif. Konsep listrik dinamis memiliki karakteristik khusus,

diantaranya:

a. Tingkat kesulitan relatif tinggi, dapat dilihat dari Kompetensi Dasar yang

menuntut kemampuan siswa untuk menganalisis.

b. Bersifat abstrak sehingga membutuhkan keterampilan berpikir yang mampu

menemukan pemecahan masalah yang beragam macam.

c. Aplikasinya dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Konsep Listrik Dinamis

Standar Kompetensi yang telah ditetatapkan untuk konsep listrik dinamis

adalah menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan. Adapun Kompetensi Dasar

yang ditetapkan yaitu menganalisis prinsip kerja peralatan listrik searah (DC)

dalam kehidupan sehari-hari serta mempresentasikan hasil percobaan tentang

prinsip kerja rangkaian listrik serah (DC).

56 Ibid., h. 21

57

Ibid., h. 22

Page 39: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

25

3. Peta Konsep Listrik Dinamis

Peta konsep listrik dinamis dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Peta Konsep Listrik Dinamis

4. Materi Konsep Listrik Dinamis

a. Pengertian Arus Listrik

Arus listrik didefinisikan sebagai jumlah total muatan yang melewatinya

persatuan waktu pada sutau titik.58

Dengan demikian, I didefinisikan sebagai

(2-1)

dimana adalah jumlah muatan yang melewati konduktor pada sutau lokasi

selama jangka waktu .59

58 Douglas C. Giancoli, Fisika , (Jakarta: Erlangga, 2001), h.65.

59

Ibid,.

Kuat Arus Hambatan

Rangkaian LIstrik Listrik

Dinamis

Seri Paralel

Hukum

Ohm

Hukum I

Kirchhoff

Hukum II

Kirchhoff

Tegangan

memenuhi

disusun secara

Berkaitan dengan besaran

Page 40: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

26

b. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik

George Simon Ohm (1878-1854), telah menunjukkan adanya hubungan

antara arus, beda potensial dan hambatan yaitu :

(2-2)

yang disebut dengan hukum ohm dan dalam sistem satuan SI, hambatan

dinyatakan dalam ohm.60

Berdasarkan percobaan ditemukan bahwa hambatan R

kawat logam berbanding lurus dengan panjang L dan berbanding terbalik dengan

luas penampang lintang A, yaitu :

(2-3)

dimana , konstanta pembanding, disebut hambatan jenis (resistivitas) dan

bergantung pada bahan yang digunakan.61

Hambatan memiliki dua rangkaian yaitu rangkaian seri dan rangkaian

paralel. Pada rangkaian seri hanya ada satu lintasan untuk arus, sehingga semua

muatan harus lewat kedua hambatan dan baterai.62

Hambatan R1 dan R2

dihubungkan dengan sutau baterai dalam suatu rangkaian yang disebut rangkaian

(susunan) seri ditunjukkan pada Gambar 2.2 :63

Gambar 2.2 Hambatan dari rangkaian (susunan) seri

60 Yosaphat Sumardi, dkk. Konsep Dasar IPA I, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

Terbuka, 2005), h.6.23.

61

Douglas C. Giancoli, loc.cit., h. 70.

62

Yosaphat Sumardi, loc.cit., h. 6.24.

63

Ibid,.

Page 41: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

27

Penyusunan hambatan (resistor) dapat berupa bola lampu, elemen pemanas,

atau alat penghambat lainnya.64

Resistor yang disusun secara seri yang

dihubungkan dari ujung ke ujung, kekekalan energi menyatakan bahwa tegangan

total V sama dengan jumlah semua tegangan dari masing-masing resistor

ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut:65

Gambar 2.3 (a) Hambatan yang dihubungkan secara seri: (b)

Hambatan bisa berupa bola lampu, atau jenis hambatan lainnya. (c) Hambatan

ekuivalen tunggal Rek yang menarik arus yang besarnya sama.

Pada rangkaian paralel, ketika hambatan dihubungkan secara paralel maka

beda potensial pada setiap hambatan besarnya adalah sama.66

Dua resistor yang

berbeda dihubungkan secara paralel ditunjukkan pada Gambar 2.3 berikut:67

64 Douglas C. Giancoli, loc.cit., h.95

65

Ibid.

66

Yosaphat Sumardi, loc.cit., h. 6.25

67

Ibid,. h. 6.26

Page 42: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

28

Gambar 2.4 Hambatan dari rangkaian (susunan) paralel

Pada rangkaian paralel, jika memutuskan hubungan pada salah satu hambatan R1,

maka arus ke yang lainnya tidak terganggu seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4

berikut:68

Gambar 2.4 (a) Hambatan dihubungkan secara paralel:

(b)

merupakan bola lampu. (c) menunjukkan rangkaian ekuivalen dengan Rek yang

didapat dari

68 Douglas C. Giancoli, loc.cit., h. 96.

Page 43: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

29

c. Hukum Kirchhoff

Hukum pertama Kirchhoff atau hukum titik cabang berdasarkan pada

kekekalan muatan yang menyatakan bahwa

Pada setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus

sama dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut.69

Hukum kedua Kirchhoff atau hukum loop didasarkan pada kekekalan energi yang

menyatakan bahwa

Jumlah perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup suatu rangkaian

harus nol.70

d. Energi dan Daya Listrik

Energi listrik adalah energi yang dimiliki oleh pembawa muatan pada

potensial listrik yang lebih tinggi dalam suatu rangkaian. Jika arus listrik yang

mengalir antara dua titik mempunyai beda potensial V, maka jumlah energi listrik

tersebut dapat dinyatakan dengan hasil kali antara beda potensial dengan jumlah

muatan yang mengalir melalui resistor yang dinyatakn pada persamaan berikut:71

(2-4)

Keterangan :

E = Energi Listrik (J)

V = Tegangan Listrik (V)

I = Kuat Arus (A)

t = Waktu (s)

Daya listrik merupakan kecepatan perubahan energi listrik yang diperoleh

dari energi yang diubah bila muatan Q bergerak melintasi potensial V adalah QV

yang dinyatakn dalam persamaan berikut:72

. (2-5)

Muatan yang mengalir per detik, Q/t, merupakan arus listrik, I, dengan demikian

dapat dinyatakan sebagai berikut :73

69 Douglas C. Giancoli, loc.cit., h. 104.

70

Ibid,.

71

Yosaphat Sumardi, loc.cit., h.6.45.

72

Douglas C. Giancoli, loc.cit., h. 74

73

Ibid,.

Page 44: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

30

(2-6)

Keterangan :

P = Daya Listrik (W)

V = Tegangan Listrik (V)

I = Kuat Arus (A)

F. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan analisis pertanyaan

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif adalah sebagai beriku:

1. Hasil penelitian Hisdamayanti Djupanda, Yusuf Kendek dan I Wayan

Darmadi yang berjudul “Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA

dalam Memecahkan Masalah Fisika” menunjukkan bahwa siswa yang

memiliki keterampilan berpikir kreatif aspek elaborasi mampu memecahkan

masalah fisika lebih baik daripada siswa yang memiliki keterampilan

berpikir kreatif pada aspek keluwesan, orisinalitas, dan kelancaran74

.

2. Dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengembangan Soal Tes

Evaluasi Matematika Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif Untuk Siswa

SMK Pada Materi Geometri” Anggita Maharani menyatakan bahwa lembar

soal dirancang untuk menguji kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi

geometri. Hasil yang diperoleh didapatkan bahwa hasil analisis terhadapt

delapan butir soal yang diuji cobakan ada sebanyak 6 soal yang mewakili

setiap indikator pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Artinya

bahwa pengembangan soal tes kemampuan berpikir kreatif tersebut dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif khususnya bagi

siswa SMK.75

3. Yohana dkk juga melakukan penelitian terkait pada buku teks pelajaran

Kimia dengan judul “Analisis Pertanyaan Pada Buku Teks Kimia SMA

Konsep Sifat Koligatif Larutan Berdasarkan Question Category System For

Science (QCSS)” dan dalam penelitiannya ditemukan bahwa pertanyaan

74 Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, “Analisis Keterampilan Berpikir

Kreatif Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Fisika”, Jurnal pada Program Studi Pendidikan

Fisika FKIP Universitas Tadaluko, Sulawesi Tengah, 2014, h.33, dipublikasikan.

75

Anggita Maharani, “Analisis Pengembangan Soal Tes Evaluasi Matematika Berbasis

Kemampuan Berpikir Kreatif Untuk Siswa SMK Pada Materi Geometri”, Jurnal pada Pendidikan

Matematika FKIP, Universitas Muhamadiyah Metro, Lampung, 2017, h. 362

Page 45: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

31

pada buku teks pelajaran Kimia SMA tidak terindetifikasi tingkat

keterampilan berpikirnya karena tidak lengkapnya pertanyaan dan

pertanyaan masih bersifat konvergen bersadarkan Question Category System

For Science (QCSS).76

4. Fiki Silvia, Risnita dan Syaiful juga melakukan penelitian terkait

keterampilan berpikir kreatif dengan judul “Pengembangan Rubrik

Keterampilan Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Masalah Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Attaufiq Jambi” dan dalam penelitiannya ditemukan

bahwa untuk menghasilkan produk berupa rubrik keterampilan berpikir

kreatif dilakukan tiga tahap utama yaitu analisis, desain pengembangan dan

pelaksanaan pengembangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa

instrumen yang dikembangkan sudah layak dan dapat diterapkan untuk

siswa kelas VIII SMP. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengukuran

keterampilan berpikir kreatif siswa di SMP Attaufiq Jambi dalam pengajuan

masalah menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki keterampilan

berpikir kategori sedang/cukup kreatif.77

5. Chua Yan Piaw pada penelitiannya yang berjudul “Building a test to assess

creative and critical thingking simultaneously” menyatakan bahwa

instrumen yang dibuat berupa Yanpiaw Creative-Critical Thingking Styles

Test atau YCREATIVE-CRITICALS. Instrumen tes tersebut memiliki

reliabilitas dan validitas yang telah terindikasi dengan ditunjukkannya

keberartian instrument tersebut untuk melihat kemampuan berpikir kreatif

dan berpikir kritis siswa Malaysia. Instrumen YCREATIVE-CRITICALS

dapat digunakan untuk menguji kemampuan berpikir yang lain. Hal ini

dikarenakan pemikiran manusia adalah perilaku universal, oleh sebab itu

penggunaan instrumen tes ini tidak terbatas hanya untuk siswa SMA saja

76 Cita Yohana Restu Awaliyah, “Analisis Pertanyaan Pada Buku Teks Kimia SMA Konsep

Sifat Koligatif Larutan Berdasarkan Question Category System For Science (QCSS)”, Journal

pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakata, Jakarta, 2015, h.67 ,

dipublikasikan.

77

Fiki Silvia, Risnita, Syaiful, “Pengembangan Rubrik Keterampilan Berpikir Kreatif dalam

Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP Attaufiq Jambi”, Jurnal pada Edu-

Sains, Universitas Jambi, Jambi, 2015, h.19

Page 46: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

32

namun bisa digunakan secara umum yang mana dikenai batas usia diatas

enam belas tahun.78

6. Taufiq Hidayat, Endang Susilaningsih, Cepi Kurniawan melakukan

penelitian yang berjudul “The Effectiveness of Enrichment Test Instruments

Design to Measure Students’ Creative Thinking Skills and Problem-Solving

Enrichment” menunjukkan bahwa instrumen tes berupa tes pengayaan,

kuesioner guru dan siswa telah dinyatakan valid oleh ahli instrumen dan ahli

konten serta ahli berpikir kreatif dan keterampilan memecahkan maslah.

Instrumen tes ini dianggap dapat diandalkan. Instrumen tes ini dapat

menyatakan efektif untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif dan

keterampilan memecahkan masalah siswa. Hal ini dibuktikan dengan

adanya peningkatan hasil belajar siswa yang dapat mencapai 100%.79

G. Kerangka Berpikir

Keterampilan berpikir sejalan dengan wacana meningkatkan mutu

pendidikan melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan tujuan atau

hasil belajar. Salah satu tujuan pendidikan untuk tingkat Sekolah Menengah Atas

yaitu siswa diharapkan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi menghendaki seseorang untuk mampu

menghubungkan, memanipulasi dan mentransformasi pengetahuan yang sudah

dimilikinya untuk bisa mengambil kepututsan guna memecahkan masalah dalam

situasi baru. Keterampilan berpikir kreatif merupakan dasar dari kemampuan

berpikir sains dan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, siswa diarahkan untuk

memiliki keterampilan tersebut.

Keterampilan berpikir kreatif tidak diperoleh begitu saja oleh siswa. Untuk

dapat memiliki kemampuan tersebut, siswa harus terbiasa menggunakan daya

pikirnya. Menjawab pertanyaan dapat menstimulus siswa untuk menggunakan

78 Chua Yan Piaw, “Building a test to assess creative and critical thingking simultaneously”,

Jurnal pada Elsevier, Univertas Malaya,Kuala Lumpur, 2018, hal. 558.

79

Taufiq Hidayat, Endang Susilaningsih, Cepi Kurniawan, “The Effectiveness of Enrichment

Test Instruments Design to Measure Students’ Creative Thinking Skills and Problem-Solving

Enrichment”, Jurnal pada Elvisier, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2018, h. 169

Page 47: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

33

daya pikirnya, salah satunya berpikir kreatif.80

Pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan oleh guru pada saat pembelajaran umumnya berasal dari buku teks

pelajaran. Pertanyaan-pertanyaan tersebut belum diketahui apakah termasuk

pertanyaan yang melatih keterampilan berpikir kreatif siswa atau bukan. Salah

satu konsep yang membutuhkan keterampilan berpikir kreatif adalah konsep

listrik dinamis. Pertanyaan-pertanyaan pada konsep lsitrik dinamis merupakan

pertanyaan yang bersifat aplikatif. Namun persentase ketersediaan pertanyaan

tentang analisis ketersediaan pertanyaan dalam buku teks pelajaran Fisika yang

dapat melatih keterampilan berpikir kreatif pada konsep listrik dinamis belum

diketahui. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

persentase ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif

siswa pada buku teks pelajaran dan dapat dijadikan pedoman untuk memberikan

kontribusi dalam kajian pertanyaan.

Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan di atas, berikut disajikan

bagian kerangka berpikir penelitian ini pada Gambar 2.6 berikut:

Gambar 2.6 Kerangka Berpikir

80 S. Nasution, op. cit, h. 161

Persentase ketersediaan pertanyaan berdasarkan

keterampilan berpikir kreatif pada buku teks pelajaran

masih belum diketahui

Analisis ketersediaan pertanyaan berdasarkan

keterampilan berpikir kreatif pada konsep listrik dinamis

Informasi mengenai persentase ketersediaan pertanyaan

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada konsep

listrik dinamis

Page 48: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 di

Kota Tangerang Selatan.

B. Metode Penelititan

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif.

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang pengumpulan datanya berupa kata-kata

yang menggambarkan suatu variabel81

. Selanjutnya, data yang telah diperoleh

akan disusun dan dianalisis. Analisis yang dilakukan adalah analisis isi (contents

analyse), sehingga data yang diperoleh kemudian dipaparkan dalam bentuk tabel,

diagram serta pemaparan yang bersifat naratif untuk melengkapi gambaran-

gambaran menyeluruh tentang apa yang terjadi dalam aktivitas yang dilaporkan82

.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah yang dilakukan peneliti agar

penelititan tercapai dan permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan lebih

sistematik.83

Prosedur penelitian yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahapan,

yaitu:

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini meliputi:

a. Pelaksanaan survei dan wawancara ke SMA Negeri Kota Tangerang Selatan

untuk memperoleh informasi mengenai buku teks pelajaran Fisika yang

digunakan dan konsep yang dianggap mampu mengasah keterampilan berpikir

kreatif siswa.

81 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 234.

82

Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2008), h. 175.

83

Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013):

h. 11.

Page 49: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

35

b. Pemilihan buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII dan konsep yang akan

dianalisis berdasarkan hasil survei dan wawancara.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini perencanaan pelaksanaan penelitian meliputi:

a. Pengkodean data

1) Pengkodean buku

Pengkodean buku teks yang dianalisis, terdapat dua buku yang dianalisis,

diantaranya buku karangan Marthen Kanginan diberi kode I dan buku karangan

Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama diberi kode II.

2) Pengkodean pertanyaan

Pengkodean pertanyaan dalam buku yang dianalisis dibagi menjadi lima

bagian yang pada setiap bagiannya diberikan kode A, B, C, D, dan E. Berikut

pengkodean pertanyaan yang akan disajikan seperti pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Kode Pertanyaan

No Pertanyaan Bagian Kode

1. Paragraf Bacaan A

2. Diskusi, Kegiatan dan Kuis B

3. Soal-Soal Seleksi dan Tugas C

4. Contoh Soal D

5. Uji Kompetensi atau Evaluasi E

3) Pengkodean halaman

Petunjuk nomor halaman diberi kode dengan kata hal., contoh hal. 11

menunjukkan pertanyaan pada halaman 11.

b. Analisis pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada buku

teks pelajaran Fisika SMA kelas XII yang dipilih.

1) Pembuatan kunci jawaban dari pertanyaan yang terdapat pada konsep listrik

dinamis

2) Penentuan aspek keterampilan berpikir kreatif yang dikembangkan dalam

pertanyaan.

3) Hasil analisis peneliti dianalisis kembali oleh pengamat I dan pengamat II

4) Hasil analisis pengamat I dan II kemudian diobservasi oleh peneliti untuk

menentukan kesepakatan antar pengamat.

Page 50: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

36

5) Mengolah data dan menghitung persentase data tersebut untuk memperoleh

gambaran umum mengenai keterampilan berpikir yang dikembangkan pada

pertanyaan dalam buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII yang banyak

digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.

3. Tahap Akhir Penelitian

Tahap akhir merupakan tahap penyusunan laporan penelitian. Pada tahap

akhir ini meliputi:

a. Pembahasan hasil penelitian berdasarkan analisis data.

b. Penarikan kesimpulaan berdasarkan analisis dan pembahasan.

c. Penyusunan laporan penelitian.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan yang menjadi target keberlakuan yang

berkaitan dalam penelitian84

. Populasi yang menjadi target dalam penelitian ini

adalah seluruh buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII yang digunakan di SMA

Negeri Kota Tangerang Selatan.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti85

. Sampel pada

penelitian ini adalah buku teks pelajaran Fisika kelas XII yang banyak digunakan

di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan yaitu buku karangan Marthen Kanginan

dan buku karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama. Teknik yang

digunakan untuk menentukan jumlah sampel tersebut adalah dengan teknik

purpossive sampling. Teknik purpossive sampling yaitu teknik pengambilan

sampel atas dasar pertimbangan tertentu sehingga memenuhi keinginan dan

kepentingan peneliti.86

Pertimbangan yang dimaksud yaitu menentukan jenis dan

84 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2015), Cet. 10, h. 250.

85

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI,

(Jakarta: Rieneka Cipta, 2006), h. 131.

86

Hadeli, “Metode Penelitian Kependidikan”, (Tangerang Selatan: Ciputat Press, 2006), h.71.

Page 51: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

37

jumlah buku teks pelajaran yang dijadikan sampel penelitian berdasarkan jumlah

sekolah yang menggunakan buku teks pelajaran tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk

memperoleh data yang mendukung pencapaian tujuan penelitian. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik kualitatif, yaitu melakukan

wawancara dan menyebarkan angket.

1. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dengan jumlah respondennya sedikit atau kecil.87

Wawancara

yang akan dilakukan peneliti adalah wawancara pada guru-guru bidang studi

fisika yang ada di sekolah yang diobservasi oleh peneliti, pertanyaan yang akan

ditanyakan “Buku fisika karangan siapa dan penerbit apakah yang dipakai di

sekolah ini?” pertanyaan tersebut akan dicantumkan dalam angket yang diisi oleh

peneliti, langsung ketika wawancara dilakukan.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden.88

Kuesioner ini dipakai dengan tujuan

untuk memperoleh data dari guru dan siswa mengenai buku teks yang dipakai di

SMAN Kota Tangerang Selatan.

3. Lembar Hasil Analisis Buku

Lembar hasil analisis buku yang digunakan untuk menentukan jenjang

kognitif yang dikembangkan pada pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam

buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII pada konsep listrik dinamis.

87 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),

h. 137

88

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), Ed.

2, h. 42.

Page 52: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

38

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen non-tes.

Instrumen non-tes adalah instrumen yang bersifat menghimpun data berdasarkan

frukuensi atau jumlah jawaban sehingga diperoleh angka.89

Berikut adalah

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terbuka,

yaitu kuestioner yang memberikan kesempatan kepada respnden untuk

mengemukakan pendapatnya.90

Kuesioner ini digunakan sebagai instrumen pra

penelitian untuk mencari informasi kepada responden. Responden dari penelitian

ini adalah siswa kelas XII IPA. Informasi yang dimaksud, tersaji dalam tabel kisi-

kisi kuesioner yang ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebagai berikut.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

No. Informasi yang dibutuhkan Nomor

Pertanyaan

1. Tanggapan siswa terhadap pelajaran Fisika 1

2. Buku teks pelajaran Fisika yang menjadi referensi utama

dalam kegiatan pembelajaran

2

3. Konsep yang dianggap memerlukan kemampuan berpikir

kreatif dalam pembelajaran

3

2. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai instrumen penelitian untuk

mencari informasi kepada narasumber.91

Narasumber dalam penelitian ini adalah

guru-guru Fisika SMAN Kota Tangeran Selatan. Informasi yang dimaksud akan

disajikan dalam bentuk tabel kisi-kisi pedoman wawancara yang ditunjukkan pada

Tabel 3.3 sebagai berikut.

89 Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 232-233.

90

Ibid., h. 43

91

Djam’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2013), cet ke-5,

h.130.

Page 53: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

39

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No. Informasi yang dibutuhkan Nomor

Pertanyaan

1. Buku teks pelajaran Fisika yang menjadi referensi utama

dalam kegiatan pembelajaran

1

2. Apa alasan yang mendasari pemilihan buku tersebut 2

3. Konsep yang dianggap memerlukan kemampuan berpikir

kreatif dalam pembelajaran

3

3. Lembar Hasil Analisis Buku

Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini ada dua macam,

yaitu:

a. Daftar Cek

Daftar cek yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang terdapat

dalam buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII pada konsep listrik dinamis dan

pilihan jenjang kognitif kelancaran, keluwesan, keaslian, elaborasi sampai menilai

yang dikembangkan pada pertanyaan-pertanyaan tersebut. Format daftar cek

untuk menganalisis jenis pertanyaan yang dikembangkan dalam buku teks

pelajaran Fisika tersaji dalam Tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4 Lembar Hasil Analisis Pertanyaan yang dikembangkan

dalam Buku Teks Pelajaran

N

o

K

o

d

e

Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif

Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Elaborasi

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

b. Lembar Kesepakatan Antar Pengamat

Instrumen ini berupa lembar observasi yang berbentuk tabel rekapitulasi

untuk menuliskan hasil analisis yang dilakukan oleh Pengamat I dan Pengamat II.

Hasil analisis kedua pengamat disajikan dengan format “ya” atau “tidak” terhadap

indikator keterampilan berpikir kreatif yang telah ditentukan untuk setiap

pertanyaan yang terdapat dalam buku teks pelajaran. Format lembar kesepakatan

Page 54: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

40

antar pengamat tersaji dalam buku teks pelajaran. Format lembar kesepakatan

antar pengamat tersaji dalam Tabel 3.5 sebagai berikut.

Tabel 3.5 Lembar Kesepakatan Antar Pengamat

No. Kode Pertanyaan AK P.I P.II No. Sel

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif dengan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.92

Teknik

triangulasi yang digunakan berupa triangulasi penyidik, yaitu memanfaatkan

peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat

kepercayaan data atau dengan membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis

lainnya.93

Selanjutnya data hasil analisis tersebut didiskusikan untuk mendapatkan

kesimpulan berupa persentase kemudian dideskripsikan.94

Adapun tahapan

analisis dan pengolahan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis jenis pertanyaan

Menentukan jenis pertanyaan berdasarkan indikator keterampilan berpikir

kreatif menurut Wiliam dalam Munandar yaitu kelancaran (fluency), keluwesan

(flexibility), keaslian (originality), elaborasi (elaboration) dan menilai

(evaluation).

b. Menghitung ketersediaan pertanyaan berdasarkan Keterampilan Berpikir

Kreatif pada buku teks pelajaran Fisika

Buku yang dianalisis akan dihitung persentase ketersediaan aspek

keterampilan berpikir kreatifnya. Nilai persentase didapat dari pertanyaan dalam

92 Lexy J Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013):

h. 330.

93

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (Jakarta: FITK UIN Jakarta,

2014), h. 74

94

Mochamad Hilpan, loc.cit., h. 48.

Page 55: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

41

buku yang dianalisis berdasarkan jumlah aspek keterampilan berpikir kreatifnya.

Berikut adalah tahapan menghitung persentase ketersediaan aspek keterampilan

berpikir kreatif pada buku yang dianalisis.

1) Menjumlahkan aspek keterampilan berpikir kreatif yang muncul untuk

setiap pertanyaan-pertanyaan yang dianalisis pada kedua buku.

2) Menghitung persentase kemunculan aspek keterampilan berpikir kreatif

untuk setiap pertanyaan-pertanyaan yang dianalisis menggunakan rumus

sebagai berikut:95

(3.1)

Keterangan:

n = persentase pertanyaan

X = jumlah pertanyaan berdasarkan kemampuan berpikir kreatif

N = jumlah pertanyaan yang dikembangkan dalam buku teks pelajaran

c. Menentukan Reliabilitas

Reabilitas pengamatan perlu dilakukan dalam penelitian yang bersifat

deskriptif. Dalam penelitian deskriptif ada dua alasan reabilitas dilakukan,

pertama untuk menghindari unsur subjektivitas peneliti, kedua untuk mengukur

sejauh mana hubungan seorang pengamat dengan pengamat lain. Berdasarkan

kedua alasan tersebut, maka pada penelitian ini analisis yang telah dilakukan oleh

peneliti dalam penentuan aspek setiap pertanyaan dianalisis kembali oleh

Pengamat I dan pengamat II. Hasil analisis kedua pengamat disajikan dalam Tabel

3.6 kontingensi kesepakatan dengan format “ya” atau “tidak” berikut.

Tabel 3.6 Kontingensi Kesepakatan

Kesepakatan Antar Pengamat Buku I Buku II

Ya

Tidak

Jumlah Kesepakatan Pengamat

Selanjutnya menghitung koefisien kesepakatan antar pengamat. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat reabilitas hasil penelitian. Untuk menentukan

95 Suharsimi, loc.cit., h. 326.

Page 56: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

42

nilai koefisien kesepakatan tersebut, digunakan teknik pengetesan reliabilitas

pengamatan dengan rumus:96

(3.2)

Keterangan :

KK : Koefisien Kesepakatan

S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Data hasil perhitungan tingkat kesesuaian kemudian direkapitulasi

berdasarkan kategori sebagai berikut:97

Tabel 3.6 Kategori Nilai Koefisen Kesepakatan

Nilai KK Kategori

<0,40 Sangat Buruk

0,40-0,75 Bagus

>0,75 Sangat Bagus

d. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan diperoleh dengan cara membandingkan antara hasil analisis

pertanyaan-pertanyaan dalam buku teks pelajaran pada konsep listrik dinamis.

Dalam penelitian ini, buku yang dipilih untuk dibandingkan adalah buku yang

paling banyak digunakan berdasarkan kurikulum yang berlaku di SMAN Kota

Tangerang Selatan. Sementara kurikulum yang berlaku di SMAN Kota Tangerang

Selatan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum

2013. Pada kedua kurikulum ini buku yang digunakan adalah sama, yaitu buku

karangan Marthen Kanginan (Buku I) dan buku karangan Ketut Kamajaya dan

Wawan Purnama (Buku II).

96 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), h. 244

97

Arini Nur Chayati, “Analisis Ketersediaan Pertanyaan Berdasarkan Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi Dalam Buku Teks Pelajaran Fisika Pada Konsep Keseimbangan Benda Tegar”,

skripsi, 2017, h. 39.

Page 57: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data pada penelitian ini diperoleh dengan tiga cara, yaitu memberikan

kuesioner, melakukan wawancara dan observasi. Kuesioner dan wawancara

dilakukan untuk mengetahui buku teks pelajaran yang paling banyak digunakan di

SMAN Kota Tangerang Selatan dan konsep Fisika yang dianggap memiliki

tingkat kesulitan yang lebih kompleks sehingga diperlukan keterampilan berpikir

kreatif. Sementara observasi dilakukan untuk menentukan jenis pertanyaan

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif.

B. Deskripsi Data Hasil Kuesioner dan Wawancara

Data pada penelitian ini diperoleh dari tahap persiapan dan tahapan

pelaksanaan penelitian.

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan survei dan wawancara terkait buku fisika yang

paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan serta konsep

fisika yang dianggap memerlukan keterampilan berpikir kreatif. Berdasarkan hasil

survei diperoleh bahwa buku yang paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota

Tangerang Selatan adalah buku Marthen Kanginan dan buku Ketut Kamajaya dan

Wawan Purnama. Konsep yang memerlukan keterampilan berpikir kreatif pada

kedua buku tersebut adalah konsep listrik dinamis (rangkaian arus searah).

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian terdiri dari pengkodean data dan analisis

pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada buku teks pelajaran

Fisika SMA kelas XII yang dipilih.

a. Pengkodean data

Dalam pengkodean data ada beberapa kegiatan yaitu pengkodean buku,

pengkodean pertanyaan dan pengkodean halaman.

Page 58: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

44

1) Pengkodean buku

Pada tahap ini, kedua buku yang dianalisis diberikan kode I dan kode II.

Perolehan hasil pengkodean buku disajikan pada Tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Kode Buku

No Buku Karangan Kode Buku

1. Marthen Kanginan I

2. Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama II

Dari tabel di atas terlihat bahwa buku karangan Marthen Kanginan diberi

kode I dan buku karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama diberi kode II.

2) Pengkodean Pertanyaan

Pada tahap ini, pertanyaan-pertanyaan pada setiap bagian yang terdapat

dalam buku teks diberikan kode A, B, C, D, dan E. Pertanyan-pertanyaan pada

bagian paragraf bacaan diberi kode A, bagian diskusi, kegiatan dan kuis diberi

kode B, bagian soal-soal seleksi dan tugas diberi kode C, bagian contoh soal

diberi kode D, dan bagian uji kompetensi atau evaluasi diberi kode E. Pertanyaan-

pertanyaan tersebut selanjutnya dihitung jumlahnya berdasarkan setiap bagiannya.

Perolehan jumlah pertanyaan dari kedua buku pada setiap bagiannya disajikan

pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Pertanyaan dalam tiap Buku Teks

No. Buku

Karangan Kode

Pertanyaan Pada Bagian Jumlah

A B C D E

1. Marthen

Kanginan I 9 28 2 8 55 102

2. Ketut Kamajaya

dan Wawan

Purnama

II 6 22 5 5 40 78

Jumlah 15 50 7 13 95 180

Dari Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pertanyaan yang

terdapat pada buku I dan buku II tidak jauh berbeda untuk bagian bacaan (kode

A), bagian diskusi, kegiatan dan kuis (kode B), bagian soal-soal seleksi dan tugas

(kode C), dan bagian contoh soal (kode D). Namun perbedaan yang cukup

signifikan terdapat pada bagian uji kompetensi atau evaluasi (kode E). Pada buku

Page 59: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

45

I, pertanyaan yang dikembangkan pada bagian uji kompetensi atau evaluasi (kode

E) sebanyak 55 pertanyaan, sementara pada buku II pertanyaan yang

dikembangkan sebanyak 40 pertanyaan. Kegiatan selanjutnya setelah menghitung

jumlah pertanyaan pada setiap bagian buku teks adalah menghitung keseluruhan

pertanyaan pada buku teks. Perolehan keseluruhan pertanyaan dari kedua buku

disajikan pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Jumlah Pertanyaan tiap Buku Teks

No. Buku Karangan Kode Jumlah Pertanyaan

1. Marthen Kanginan I 102

2. Ketut Kamajaya dan Wawan

Purnama II 78

Jumlah 180

Dari Tabel 4.3 di atas diketahui bahwa jumlah pertanyaan pada buku I

lebih banyak dibanding jumlah pertanyaan pada buku II. Pada buku Marthen

Kanginan (buku I) terdapat 102 pertanyaan sementara buku Ketut Kamajaya dan

Wawan Purnama (buku II) terdapat 78 pertanyaan. Secara keseluruhan pertanyaan

yang dianalisis berjumlah 180 pertanyaan.

3) Pengkodean halaman

Pemberian petunjuk dengan kata hal untuk halaman buku serta nomor

halaman untuk lembar halaman yang ditunjuk.

b. Analisis pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada

buku teks pelajaran Fisika SMA kelas XII yang dipilih

Hasil analisis pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada

buku teks pelajaran Fisika diuraikan sebagai berikut :

1) Hasil analisis pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif menurut

Wiliam

Analisis ini dilakukan untuk menentuan aspek keterampilan berpikir

kreatif yang dikembangkan dalam pertanyaan. Penentuan ini berdasarkan aspek

keterampilan berpikir kreatif menurut Wiliam yang dikemukakan oleh Munandar

yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian (originality), kerincian

(elaboration) dan menilai (evaluation). Perolehan jumlah aspek keterampilan

Page 60: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

46

berpikir kreatif pada kedua buku yang dianalisis disajikan pada Tabel 4.4 sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Jumlah Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif pada Buku I dan

Buku II

Keterangan :

Bk = buku

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa pertanyan pada buku

Marthen Kanginan (buku I) dan buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama

(buku II) memiliki perbedaan pengembangan pertanyaan yang cukup signifikan

pada aspek fleuncy (kelancaran), flexibility (keluwesan), dan elaboration

(kerincian). Aspek fleuncy (kelancaran), pada buku Marthen Kanginan (buku I)

lebih banyak pertanyaannya dikembangkan pada bagian diskusi, kegiatan dan

kuis, bagian soal-soal seleksi dan tugas serta bagian uji kompetensi atau evaluasi

dibanding pada buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II). Aspek

flexibility (keluwesan), pada buku Marthen Kanginan (buku I) lebih banyak

pertanyaannya dikembangkan pada bagian diskusi, kegiatan dan kuis, bagian

contoh soal serta bagian uji kompetensi atau evaluasi dibanding pada buku Ketut

Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II). Aspek elaboration (kerincian), pada

buku Marthen Kanginan (buku I) lebih banyak pertanyaannya dikembangkan pada

N

o

Pertanyaan

Bagian

K

o

d

e

Aspek Keterampilan Berpikir Kreatif Jumlah

Fluency Flexibility Originality Elaboration Evaluation

Bk

I

Bk

II

Bk

I

Bk

II

Bk

I

Bk

II

Bk

I Bk II

Bk

I

Bk

II

Bk

I

Bk

II

1

.

Paragraf

Bacaan A - 1 1 1 1 - - - 1 1 3 3

2

.

Diskusi,

Kegiatan

dan Kuis

B 5 - 6 3 4 8 - 1 7 3 22 15

3

.

Soal-Soal

Seleksi

dan Tugas

C 1 1 - - - - 1 1 - - 2 2

4

.

Contoh

Soal D - - 4 1 - - - 3 - - 4 4

5

.

Uji

Kompeten

si atau

Evaluasi

E 1 1 30 12 - - 14 7 1 3 46 23

Jumlah 7 3 41 17 5 8 15 12 9 7 77 47

Page 61: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

47

bagian uji kompetensi atau evaluasi dibanding pada buku Ketut Kamajaya dan

Wawan Purnama (buku II). Secara keseluruhan diketahui bahwa kedua buku

tersebut sudah didominasi oleh pertanyaan yang mengembangkan keterampilan

berpikir kreatif.

2) Hasil perhitungan persentase pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir

kreatif

Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui nilai persentase pertanyaan

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif. Hasil perhitungan persentase

pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif dapat dilihat pada Tabel 4.5

berikut ini:

Tabel 4.5 Persentase Keterampilan Berpikir Kreatif yang Dikembangkan

pada Buku I dan Buku II

No. Aspek Keterampilan

Berpikir Kreatif

Buku Teks Pelajaran Fisika

I II

F Σ % f Σ %

1. Kelancaran (Fluency) 7

77 75,5%

3

47 60,3%

2. Keluwesan (Flexibility) 41 17

3. Keaslian (Originality) 5 8

4. Kerincian (Elaboration) 15 12

5. Menilai (Evaluation) 9 7

TOTAL 102 100 78 100

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa persentase pertanyaan

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada buku Marthen Kanginan (buku I),

yaitu sebesar 75,5. Sementara persentase pertanyaan berdasarkan keterampilan

berpikir kreatif pada buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II), yaitu

sebesar 60,3. Artinya persentase pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir

kreatif pada buku Marthen Kanginan (buku I) lebih besar dibandingkan buku

Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II).

3) Hasil Perhitungan Reliabilitas Pengamatan

Perhitungan reliabilitas pengamatan bertujuan untuk menghindari unsur

subjektivitas peneliti dan mengukur sejauh mana kesepakatan seorang pengamat

dengan pengamat lain. Hasil perhitungan reliabilitas pengamatan berdasarkan

Page 62: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

48

analisis kembali oleh kedua pengamat disajikan dalam tabel kontingensi

kesepakatan dengan format “ya” atau “tidak”. Perolehan hasil perhitungan

tersebut disajikan pada Tabel 4.6 seperti berikut:

Tabel 4.6 Kontingensi Kesepakatan Antar Pengamat pada Buku I

dan Buku II

Kesepakatan Antar Pengamat Buku I Buku II

Ya 92 76

Tidak 3 2

Jumlah Kesepakatan Pengamat 95 78

Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui bahwa hasil analisis kembali yang

dilakukan antara pengamat I dan pengamat II memiliki kontingensi kesepakatan

yang sama. Artinya kedua pengamat menyetujui hasil analisis yang dilakukan

peneliti. Selanjutnya, menghitung koefisien kesepakatan (KK) antar pengamat

untuk mengetahui tingkat reliabilitas hasil penelitian. Rekapitulasi koefisien

kesepakatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Koefisien Kesepakatan (KK) Hasil Penelitian

No. Buku Teks Pelajaran

Fisika

Koefisien

Kesepakatan Kategori

1. I Sangat bagus

2. II Sangat bagus

Rata-rata Koefisien

Kesepakatan Sangat bagus

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata koefisien

kesepakatan antar pengamat menunjukkan angka sebesar 0,93, artinya hasil

analisis yang dilakukan peneliti sangat bagus.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis diperoleh informasi bahwa ketersediaan

pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif dalam buku teks pelajaran

fisika pada konsep listrik dinamis pada buku Marthen Kanginan (buku I) dan buku

Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II) sudah didominasi pertanyaan-

pertanyaan yang mampu mengasah keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini

dikarenakan bahwa terdapat jumlah persamaan persentase ketersediaan pertanyaan

Page 63: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

49

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif antara buku Marthen Kanginan (buku I)

dan buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II).

Secara keseluruhan aspek kelancaran (fluency) lebih banyak tersedia

pertanyaannya pada buku Marthen Kanginan (buku I). Pada buku ini, ketersediaan

pertanyaannya banyak dikembangkan di bagian diskusi, kegiatan dan kuis. Aspek

kelancaran (fluency) pada dasarnya hanya mengandalkan kemampuan seseorang

dalam menjawab soal dengan banyak jawaban.98

Menurut Munandar, aspek

kelancaran (fluency) didefinisikan sebagai keterampilan dalam menghasilkan

banyak gagasan atau jawaban yang relevan serta arus pemikiran yang lancar.99

Sementara Ika, dkk mengungkapkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir

lancar diwujudkan dengan perilaku kognitif diantaranya, mampu memecahkan

suatu masalah melalui gagasan dan menjawab pertanyaan dengan banyak

jawaban.100

Selain itu Hismadayanti, dkk mengungkapkan bahwa seseorang yang

memiliki keterampilan berpikir kreatif aspek kelancaran (fluency) memiliki

kemampuan menjawab soal dengan berbagai cara atau menjawab semua

pertanyaan tanpa memandang jawaban mereka benar atau salah.101

Artinya pada

buku Marthen Kanginan (buku I) maupun buku Ketut Kamajaya dan Wawan

Purnama (buku II) sudah memfasilitasi siswa untuk mampu menjawab soal

dengan banyak jawaban. Hal ini ditunjukan dengan sudah dikembangkannya

pertanyaan-pertanyaan yang mampu mengasah berpikir lancar (fluency) siswa

pada hampir semua bagian pertanyaan kecuali bagian contoh soal. Pada bagian

contoh soal pertanyaan yang dikembangkan hanya berupa pertanyaan konvergen.

Aspek keluwesan (flexibility) lebih banyak tersedia pertanyaannya pada

buku Marthen Kanginan (buku I). Pada buku ini, ketersediaan pertanyaannya

banyak dikembangkan di bagian diskusi, kegiatan dan kuis, bagian contoh soal,

98 Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, “Analisis Keterampilan Berpikir

Kreatif Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Fisika”, Jurnal pada Program Studi Pendidikan

Fisika FKIP Universitas Tadaluko, Sulawesi Tengah, 2014, h.30, dipublikasikan.

99

S. C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dn Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT

Gramedia Widiasari Indonesia, 2009), h. 192

100

Ika Mustika Sari, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan, “Analisis Kemampuan Berpikir

Kreatif Siswa SMP dalam Pembelajaran Pendidikan Teknoogi Dasar (PTD)”, Jurnal, Universitas

Pendidikan Indonesia, 2013, vol 18, no. 1, h. 64.

101

Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, op.cit., h.33

Page 64: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

50

dan bagian uji kompetensi atau evaluasi. Aspek keluwesan (flexibility) pada

dasarnya mengacu pada kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dengan

menghasilkan berbagai cara yang berbeda-beda.102

Menurut Munandar, aspek

keluwesan (flexibility) didefinisikan sebagai keterampilan dalam menghasilkan

gagasan atau pertanyaan yang bervariasi, mampu mengubah cara pendekatan,

serta memiliki arah pemikiran yang berbeda-beda.103

Sementara Ika, dkk

mengungkapkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir luwes diwujudkan

dengan perilaku kognitif diantaranya, mampu memberikan berbagai penafsiran

terhadap suatu gambar dan menggolongkan hal-hal menurut pembagian (kategori)

yang berbeda-beda.104

Selain itu Hisdamayanti, dkk mengungkapkan siswa yang

memiliki kemampuan berpikir kreatif aspek luwes (flexibility) mampu

menjabarkan dan memahami suatu permasalahan, seringkali mencari cara atau

strategi yang lebih mudah dan tidak sulit.105

Artinya pada buku Marthen Kanginan

(buku I) maupun buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II) sudah

memfasilitasi siswa untuk mampu menerapkan suatu konsep dan menyelesaikan

suatu masalah dengan cara yang berbeda-beda. Hal ini ditunjukan dengan sudah

dikembangkannya pertanyaan-pertanyaan yang mampu mengasah berpikir luwes

(flexibility) siswa pada hampir semua bagian pertanyaan kecuali bagian soal-soal

seleksi dan tugas. Pada bagian soal-soal seleksi dan tugas pertanyaan yang

dikembangkan hanya sedikit dan berupa pertanyaan konvergen.

Aspek keaslian (originality) lebih banyak tersedia pertanyaannya pada

buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II). Pada buku ini, ketersediaan

pertanyaannya banyak dikembangkan di bagian diskusi, kegiatan dan kuis. Aspek

keaslian (originality) pada dasarnya selalu menggunakan cara yang berbeda dalam

menyelesaikan suatu masalah.106

Menurut Munandar, aspek keaslian (originality)

didefinisikan sebagai keterampilan dalam memberikan jawaban yang tidak lazim,

102 Fisika Silvia, Risnita, Syaiful, “Pengembangan Rubrik Keterampilan Berpikir Kreatif

dalam Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP Attaufiq Jambi”, Jurnal pada

Edu-Sains, Universitas Jambi, Jambi, 2015, h.14

103

S. C Utami Munandar, op.cit., h. 192

104

Ika Mustika Sari, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan.,loc.cit, h. 64

105

Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, op.cit., h.32

106

Ibid., h.31

Page 65: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

51

yang lain dari yang lain, dan yang jarang diberikan kebanyakan orang.107

Sementara Ika, dkk mengungkapkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir

keaslian diwujudkan dengan perilaku kognitif diantaranya, mampu memikirkan

masalah-masalah atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan orang lain.108

Selain

itu, Hismadayanti, dkk mengungkapkan bahwa seseorang yang memiliki

keterampilan berpikir kreatif aspek keaslian (originality) seringkali ingin terlihat

berbeda dengan orang lain, menciptakan ide baru yang tidak biasa dilakukan oleh

orang lain yang biasa disebut unik, serta menjawab pertanyaan dengan cara yang

tidak pernah dituliskan pada buku ataupun rumus lainnya.109

Sementara itu,

Woolfolks dalam Melinda mengungkapkan bahwa pengetahuan yang luas adalah

dasar bagi kreativitas dimana semakin luas pengetahuan seseorang, semakin besar

kemungkinan memunculkan ide baru, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan

berpikir asli seseorang.110

Artinya pada buku Marthen Kanginan (buku I) maupun

buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II) sudah memfasilitasi siswa

untuk berpikir tanpa batas dan dapat memunculkan ide baru yang lain daripada

biasanya. Hal ini ditunjukan dengan sudah dikembangkannya pertanyaan-

pertanyaan yang mampu mengasah berpikir keaslian (originality) siswa pada

bagian paragraf bacaan dan bagian diskusi, kegiatan dan kuis.

Aspek kerincian (elaboration) lebih banyak tersedia pertanyaannya pada

buku Marthen Kanginan (buku I). Pada buku ini, ketersediaan pertanyaannya

banyak dikembangkan di bagian uji kompetensi atau evaluasi. Sementara

ketersediaan pertanyaan yang banyak dikembangkan di bagian contoh soal lebih

banyak terdapat pada buku Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II).

Aspek kerincian (elaboration) pada dasarnya cenderung menjawab pertanyaan

dengan sistematis dan beruntun, lebih detail dan penuh dengan penjelasan.111

Menurut Munandar, aspek kerincian (elaboration) didefinisikan sebagai

keterampilan dalam mengembangkan, menambahkan, memperkaya suatu gagasan,

107 S. C Utami Munandar, op.cit., h. 192

108

Ika Mustika Sari, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan.,loc.cit, h. 65

109

Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, op.cit., h.32-33

110

D. Anggriani. “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas IX pada Konsep Bioteknologi

dengan Pendekatan CTL dan STM. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, h. 60

111

Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, op.cit., h.32

Page 66: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

52

atau merinci detail-detail, serta memperluas suatu gagasan.112

Sementara Ika, dkk

mengungkapkan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kerincian diwujudkan

dengan perilaku kognitif diantaranya, mampu untuk menuliskan langkah-langkah

kerja yang terperinci.113

Selain itu, Hismadayanti, dkk mengungkapkan bahwa

seseorang yang memiliki keterampilan berpikir kreatif aspek merinci

(elaboration) akan mampu memecahkan masalah secara sistematis, runtut dan

koheren.114

Artinya pada buku Marthen Kanginan (buku I) maupun buku Ketut

Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II) sudah memfasilitasi siswa untuk berani

dalam mengemukakan pendapat dan keyakinannya. Hal ini ditunjukan dengan

sudah dikembangkannya pertanyaan-pertanyaan yang mampu mengasah berpikir

merinci (elaboration) siswa pada hampir semua bagian pertanyaan kecuali bagian

paragraf bacaan. Pada bagian paragraf bacaan pertanyaan yang dikembangkan

hanya berupa pertanyaan ingatan kognitif.

Aspek menilai (evaluation) lebih banyak tersedia pertanyaannya pada

buku Marthen Kanginan (buku I). Pada buku ini, ketersediaan pertanyaannya

banyak dikembangkan di bagian diskusi, kegiatan dan kuis. Sementara

ketersediaan pertanyaan yang banyak dikembangkan di bagian uji kompetensi

atau evaluasi lebih banyak terdapat pada buku Ketut Kamajaya dan Wawan

Purnama (buku II). Aspek menilai (evaluation) dapat melatih siswa untuk berani

dalam mengemukakan pendapat dan keyakinannya. Menurut Munandar, aspek

menilai (evaluation) didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat penilaian

sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, atau suatu tindakan itu

bijaksana serta tidak hanya mencetuskan gagasan saja tetapi juga

melaksanakannya.115

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Mahfud bahwa siswa

yang mempunyai kreativitas dalam belajar adalah yang senang mencari

pengalaman baru, memiliki ketekunan yang tinggi, cenderung kritis terhadap

orang lain, selalu ingin tahu serta berani mengungkapkan pendapat dan

112 S. C Utami Munandar, loc.cit., h. 192

113

Ika Mustika Sari, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan.,loc.cit, h. 65

114

Hisdamayanti, Yusuf Kendek dan I Wayan Darmadi, op.cit., h.33

115

S. C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dn Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT

Gramedia Widiasari Indonesia, 1992), h. 40

Page 67: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

53

keyakinannya.116

Artinya buku Marthen Kanginan (buku I) dan buku Ketut

Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II) sudah memfasilitasi siswa untuk berani

dalam mengemukakan pendapat dan keyakinannya.

Berdasarkan informasi di atas, terlihat bahwa ketersediaan pertanyaan

berdasarkan keterampilan berpikir kreatif sudah dikembangkan di setiap bagian

pertanyaan pada kedua buku teks pelajaran fisika. Kedua buku teks pelajaran

fisika tersebut sudah baik untuk digunakan sebagai buku acuan wajib dalam

proses pembelajaran di sekolah. Namun ketersediaan aspek keterampilan berpikir

kreatif yang muncul pada setiap buku tidaklah sama pada setiap pertanyaan

bagiannya. Untuk menyeimbangkannya ada beberapa solusi yang dapat

diterapkan, pertama, guru dapat memodifikasi pertanyaan yang bukan termasuk

kriteria aspek keterampilan berpikir kreatif menjadi pertanyaan yang termasuk

salah satu aspek keterampilan berpikir kreatif. Kedua, guru dapat membuat

pertanyaan tambahan yang mengacu pada kriteria pertanyaan berdasarkan

keterampilan berpikir kreatif. Ketiga, guru dapat menggunakan sumber belajar

lain sebagai pelengkap.

116 Mahfud, “Berpikir dalam Belajar; Membentuk Karakter Kreatif Peserta Didik”, Jurnal,

IAIN Syakh Nurjati Cirebon, Vol. 1, No. 1, h. 25

Page 68: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pertanyaan keterampilan berpikir kreatif sudah dikembangkan di setiap

bagian pertanyaan pada kedua buku teks pelajaran fisika, yaitu buku karangan

Marthen Kanginan (buku I) dan buku karangan Ketut Kamajaya dan Wawan

Purnama (buku II) pada konsep listrik dinamis. Pada hasil analisis

memperlihatkan bahwa ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan

berpikir kreatif pada buku karangan Marthen Kanginan (buku I) sebesar 75,5%.

Sementara ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif pada

buku karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama (buku II) sebesar 60,3%.

Artinya ketersediaan pertanyaan berdasarkan keterampilan berpikir kreatif baik

pada buku Marthen Kanginan (buku I) maupun buku Ketut Kamajaya dan Wawan

Purnama (buku II) sudah mampu mengasah siswa untuk berpikir kreatif.

B. Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, berikut beberapa saran yang

dapat penulis sampaikan:

1. Guru sebaiknya memilih buku teks pelajaran yang dapat mengembangkan

keterampilan berpikir, salah satunya adalah keterampilan berpikir kreatif.

2. Pada uji triangulasi guna memperkuat kesepakatan antar pengamat I dengan

pengamat lain, sebaiknya disajikan alasan terkait penentuan indikator

keterampilan berpikir kreatif dari setiap pertanyaan.

3. Penelitian terkait analisis buku sangat penting untuk dilakukan. Artinya

sangat disarankan untuk melakukan penelitian lanjut terkait analisis

pertanyaan pada buku teks untuk setiap konsep secara keseluruhan.

Page 69: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

55

DAFTAR PUSTAKA

A.S, Fadilah, Gardjito, dan J. Siburian. “Analisis kemampuan berpikir kreatif

siswa dalam proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA 5 Kota Jambi”,

skripsi pada Universitas Jambi, Jambi, 2009, Tidak dipublikasikan.

Anggriani, D. “Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas IX pada Konsep

Bioteknologi dengan Pendekatan CTL dan STM. Skripsi. Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung. 2014.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

Ed. 2, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

---------------------------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi V, Jakarta: Rieneka Cipta, 1997.

---------------------------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rjenak Cipta, 2010.

Awaliyah, Cita Yohana Restu. “Analisis Pertanyaan Pada Buku Teks Kimia SMA

Konsep Sifat Koligatif Larutan Berdasarkan Question Category System For

Science (QCSS)”, Journal pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakata, Jakarta, 2015, dipublikasikan.

Badan Standar Nasional Pendidikan, Salinan Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar KTSP, Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2011.

Birgili, Bengi. “Creative and Critical Thingking Skills in Problem-Based Learning

Environments”, jurnal Pendidikan Berbakat dan Kreativitas Vol 2, No. 2,

Istanbul, 2015.

Blosser, Patricia E., “How to Ask The right Questions”, The National Science

Teachers Association, 2000.

Page 70: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

56

Bono, Edward De. Mengajak Berpikir, Jakarta: Erlangga, 1992.

Chayati, Arini Nur. “Analisis Ketersediaan Pertanyaan Berdasarkan Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Buku Teks Pelajaran Fisika Pada Konsep

Keseimbangan Benda Tegar”, skripsi, 2017.

Costa, Arthur L, Developing Minds : A Resource Book For Teaching Thinking,

Virginia: ASCD, 1991.

Depdiknas, Pedoman Umum Pemilihan dan Pemanfaatan Bahan Ajar, Jakarta:

Dijten Dikdasmenum, 200).

--------------- Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 41 tentang Standar

Proses, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioanal, 2007.

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2008.

Faramudita, “Analisis Komparatif Buku teks Fisika SMA/MA Ditinjau dari

Keterampilan Generik Sains (KGS) pada Konsep Optik”, Skripsi, Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah , 2016.

Forrester, Julie C. “Thingking Creatively; Thingking Critically”, jurnal Asian

Social Sience Vol. 4, No. 5, Hongkong,2008.

Douglas C. Giancoli, Fisika. Jakarta: Erlangga. 2001.

Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia,

Bandung: Angkasa, 2009.

Hidayat, Taufiq, Endang Susilaningsih, dan Cepi Kurniawan, “The Effectiveness

of Enrichment Test Instruments Design to Measure Students’ Creative

Thinking Skills and Problem-Solving Enrichment”, Jurnal pada Elvisier,

Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2018

Page 71: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

57

Hilpan, Mochamad. “Analisis Ketersediaan Keterampilan Proses Sains (KPS)

dalam Buku Sekolah Elektronik (BSE) Fisika Kelas XI Pada Konsep

Fluida”, Skripsi, Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2014.

Hisdamayanti dkk, “Analisis Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA dalam

Memecahkan Masalah Fisika”, Jurnal pada Program Studi Pendidikan

Fisika FKIP Universitas Tadaluko, Sulawesi Tengah, 2014, dipublikasikan.

Iwan Permana Suwarna, “Model Pembelajaran Hipermedia Listrik Dinamis untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan proses sains

siswa SLTP”, Thesis, pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakartsa, abstrak. Tidak dipublikasikan.

JKS,“Keterampilan Berpikir untuk Meningkatkan Mutu Pembelajara”, artikel,

Jakarta: Penerbit duta, 2016, diakses pada tanggal 20 Juni 2017.

Karli, Hilda, “Model Pembelajaran untuk Mengembangkan Keterampilan

Berpikir”, Jurnal Pendidikan Penabur, No. 18, tahun ke-11, 2012.

Kemendikbud, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 59 Tahun 2014, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia, 2014.

Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, Jakarta: Kementrian Pendiikan Nasional,

2005.

Kurnia, Feni, Zulherman dan Apit Fathurohman. “Analisis Bahan Ajar Fisika

SMA Kelas XI di Kecamatan Indralaya Utara Berdasarkan Kategori Literasi

Sains”, Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika Vol. 1 No. 1, 2014.

Kuswana, Wowow Sumaryo, Taksonomi Berpikir. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2011.

Lawson, Anton E, Science Teaching and The Development of Thinking,

Wadsworth, 1995.

Page 72: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

58

Maharani, Anggita. “Analisis Pengembangan Soal Tes Evaluasi Matematika

Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif Untuk Siswa SMK Pada Materi

Geometri”, Jurnal pada Pendidikan Matematika FKIP, Universitas

Muhamadiyah Metro, Lampung, 2017

Mahfud. “Berpikir dalam Belajar; Membentuk Karakter Kreatif Peserta Didik”,

Jurnal, IAIN Syakh Nurjati Cirebon, Vol. 1, No. 1. 2008.

Munandar, S. C Utami, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: PT

Rineka Cipta, cet ke-3, 2014.

-------------------------------, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,

Jakarta: Gramedia, cet. ke-3, 1999.

Muslich, Masnur, Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, dan

Pemakaian Buku Teks, Yogjakarta: Ar-ruzz media, 2010.

Nasution, S, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Ed. 2- Cet. 1,

1995.

Octafiani, Nefita. Pengaruh Model Pembelajaran Experiental learning terhadap

kemampuan berpikir Kreatif Matematis Siswa. Skripsi pada Program Studi

Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2015.

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jakarta: FITK UIN

Jakarta, 2014.

Permendiknas No 41, Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan

Menegnah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, 2007.

Piaw, Chua Yan, “Building a test to assess creative and critical thingking

simultaneously”, Jurnal pada Elsevier, Univertas Malaya,Kuala Lumpur,

2018.

Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

DIVA Press. 2011.

Page 73: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

59

Sari, Ika Mustika, Evi Sumiati, dan Parsaoran Siahaan. “Analisis Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa SMP dalam Pembelajaran Pendidikan Teknoogi

Dasar (PTD)”, Jurnal, Universitas Pendidikan Indonesia, vol 18, no. 1,

2013.

Sari , Irna Nurmala. Karakteristik Tes Keterampilan Berpikir Kreatif Pada Materi

Usaha Dan Energi SMA Berdasarkan Analisis Iten Respon Theory (IRT).

Skripsi pada Program Studi Pendidikan Fisika Universita Pendidikan

Indonesia, Bandung, 2017

Satori, Djam’an. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, cet ke-5,

2013.

Silvia, Fiki, Risnita, dan Syaiful, “Pengembangan Rubrik Keterampilan Berpikir Kreatif

dalam Memecahkan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP Attaufiq Jambi”,

Jurnal pada Edu-Sains, Universitas Jambi, Jambi, 2015

Siswanto, Tatag Yulio Eko, Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan

Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika, Jurnal, Universitas Negeri

Surabaya. 2015.

Sitepu, B.P. Penulisan Buku Teks Pelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,

2011.

Sukandari, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula,

Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2012.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, Cet. 10, 2015.

Sumardi, Yosaphat, dkk. Konsep Dasar IPA I, (Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka. 2005.

Page 74: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

60

Sumarmo, Utari, “Pengembangan Kemampuan dan Disposisi Berpikir Kritis, dan

Kreatif Peserta Didik dalam Pembelajaran Matematika, Kumpulan

Makalah Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya,” Bahan

Ajar Matakuliah Isu Global dan Kajian Pendidikan Matematika Sekolah

Pascasarjana UPI, 2010.

Supatmo, Jatmiko Purwo, “Penerapan Challenge Based Learning untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis dan Keterampilan

berpikir Kreatif Siswa SMA”, Thesis, pada Fakultas Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung,

2011, h.7-8. Tidak dipublikasikan.

Widodo, Ari, “Profil Pertanyaan Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Sains”,

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol. 4 (2), 2006.

Page 75: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

61

Lampiran A

Hasil Survei

1. Data Hasil Survei Penggunaan Buku

Teks Pelajaran Fisika

2. Rangkuman Hasil Observasi Buku

Teks Pelajaran Fisika

Page 76: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

62

DAFTAR HASIL SURVEI PENGGUNAAN BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA

NO.

SEKOLAH BUKU YANG DIGUNAKAN

1. SMA NEGERI 1 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2013)

2. SMA NEGERI 2 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2013)

3. SMA NEGERI 3 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2013)

4. SMA NEGERI 4 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Kamajaya: Grafindo, 2006)

5. SMA NEGERI 5 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2013)

6. SMA NEGERI 6 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (M. Farchani Rosyid,dkk: Platinum,2013)

7. SMA NEGERI 7 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Kamajaya: Grafindo, 2013)

8. SMA NEGERI 8 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Kamajaya: Grafindo, 2006)

9. SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Fieska Cahyani, dkk: Quadra, 2013)

10. SMA NEGERI 10 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2006)

11. SMA NEGERI 11 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2006)

12. SMA NEGERI 12 TANGERANG SELATAN FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII ( Ketut Kamajaya,dkk: Grafindo, 2013)

Page 77: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

63

NO.

BUKU TEKS PELAJARAN PRESENTASE SEKOLAH

1. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2013) 33,3%

2. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Kamajaya: Grafindo, 2013) 33,3%

3. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Marthen Kanginan: Erlangga, 2006) 16,7%

4. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Kamajaya: Grafindo, 2006) 16,7%

5. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (M. Farchani Rosyid,dkk: Platinum,2013) 8,3%

6. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XII (Fieska Cahyani, dkk: Quadra (2013) 8,3%

Page 78: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

64

RANGKUMAN HASIL OBSERVASI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA

NO. SEKOLAH NAMA GURU BUKU TEKS YANG

DIGUNAKAN

ALASAN

PEMILIHAN

BUKU

KONSEP YANG

MEMBUTUHKAN

HOTS

GURU SISWA

1. SMAN 1 TANGSEL Ike Kurniani, S.Pd Marthen Kanginan:

Erlangga (2013)

Penyajian materi

lengkap dan soal

yang bervariasi

Rangkaian

Arus Searah

Rangkaian

Arus Searah

2. SMAN 2 TANGSEL Tery Kurniawati, S.Si Marthen Kanginan:

Erlangga (2013)

Penyajian materi

lengkap dan soal

yang bervariasi

Rangkaian

Arus Searah

Rangkaian

Arus Searah

3. SMAN 3 TANGSEL Sri Hermin Ningsih,

S.Pd

Marthen Kanginan:

Erlangga (2013)

Penyajian materi

luas dan soal

yang bervariasi

Impulse dan

Momentum

Linear

Rangkaian

Arus Searah

4. SMAN 4 TANGSEL Priono, S.Pd Kamajaya: Grafindo

(2006)

Sudah

disediakan

koperasi

Fluida

Dinamis

Rangkaian

Arus Searah

5. SMAN 5 TANGSEL Daryono, S.Pd Marthen Kanginan:

Erlangga (2013)

Penyajian materi

lengkap dan soal

yang bervariasi

Rangkaian

Arus Searah

Rangkaian

Arus Searah

6. SMAN 6 TANGSEL Dra. Ilmiah M. Farchani Rosyid,dkk:

Platinum (2013)

Penyajian materi

mudah

dimengerti dan

Rangkaian

Arus Searah

Medan

Magnet

Page 79: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

65

soal mudah

diselesaikan

7. SMAN 7 TANGSEL Ety Twelve Tenth,

M.Pd

Kamajaya: Grafindo

(2013)

Sudah

disediakan

koperasi

Rangkaian

Arus Searah

Rangkaian

Arus Searah

8. SMAN 8 TANGSEL Sri Purwaningsih, M.Pd Kamajaya: Grafindo

(2006)

Ulasan materi

lengkap, sesuai

SKL dan bahasa

yang digunakan

mudah

dimengerti serta

sistematis

Rangkaian

Arus Searah

Listrik Statis

9. SMAN 9 TANGSEL Ida Parida Mutia, M.Pd Fieska Cahyani, dkk:

Quadra (2013)

Uraian materi

mudah dibaca

dan berwarna

Rangkaian

Arus Searah

Rangkaian

Arus Searah

10. SMAN 10 TANGSEL Mukhlas, S.Pd Marthen Kanginan:

Erlangga (2006)

Penyajian materi

lengkap

Listrik

Statis

Listrik Statis

11. SMAN 11 TANGSEL Indah Setianingsih,

S.Pd

Marthen Kanginan:

Erlangga (2006)

Sudah

disediakan

koperasi

Rangkaian

Arus Searah

Fluida

Dinamis

12. SMAN 12 TANGSEL Yanti Rohayati, S.Pd Ketut Kamajaya,dkk:

Grafindo (2013)

Sudah

kurikulum 2013

Mekanika Induksi

Faraday

Page 80: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

66

Lampiran B

Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

2. Pedoman Wawancara

3. Pedoman Analisis Pertanyaan

4. Lembar Hasil Analisis Pertanyaan Buku I

5. Lembar Hasil Analisis Pertanyaan Buku II

Page 81: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

67

KUESIONER

NAMA : .............................

KELAS : .............................

SEKOLAH : .............................

PETUNJUK

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya!

1. Bagaimana pendapat kalian terhadap proses pembelajaran Fisika di

sekolah ?

........................................................................................................................

..................

2. Apakah bapak/ ibu guru kalian merekomendasikan buku teks pelajaran

Fisika tertentu?

a. Buku teks pelajaran Fisika yang menjadi referensi utama dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah.

Judul buku :

....................................................................................................

Penulis :

....................................................................................................

Kurikulum :

....................................................................................................

Tahun Terbit :

....................................................................................................

b. Buku teks pelajaran tipe BSE yang mejadi referensi utama/ referensi

pendamping.

Judul buku :

....................................................................................................

Penulis :

....................................................................................................

Kurikulum :

....................................................................................................

Tahun Terbit :

....................................................................................................

Page 82: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

68

3. Pilihlah satu konsep yang kalian anggap paling memerlukan kemampuan

berpikir kreatif di kelas XII! (berikan tanda √ pada pilihan anda)

a. Gelombang Bunyi

b. Gelombang Cahaya

c. Rangkaian Arus Searah

d. Listrik Statis

e. Medan Magnetik

f. Induksi Faraday

g. Rangkaian Arus Bolak-balik

h. Radiasi Elektromagnetik

i. Konsep dan Fenomena Kuantum

j. Teknologi digital

k. Inti Atom

l. Sumber Energi

Page 83: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

69

PEDOMAN WAWANCARA

NAMA GURU : ........................................................

SEKOLAH : ........................................................

1. Apakah bapak/ibu merekomendasikan buku teks pelajaran Fisika tertentu?

a. Buku teks pelajaran Fisika yang menjadi referensi utama dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah.

Judul buku :

....................................................................................................

Penulis :

....................................................................................................

Kurikulum :

....................................................................................................

Tahun Terbit :

....................................................................................................

b. Buku teks pelajaran tipe BSE yang mejadi referensi utama/ referensi

pendamping.

Judul buku :

....................................................................................................

Penulis :

....................................................................................................

Kurikulum :

....................................................................................................

Tahun Terbit :

....................................................................................................

2. Apakah alasan yang mendasari pemilihan buku teks tersebut ?

........................................................................................................................

........................................................................................................................

....................................

3. Berdasarkan pengalaman bapak/ibu, konsep apakah yang bapak/ibu

anggap paling memerlukan kemampuan berpikir kreatif di kelas XII ?

........................................................................................................................

..................

Page 84: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

70

PEDOMAN ANALISIS PERTANYAAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

Indikator Keterampilan Berpikir

Kreatif Kriteria Pertanyaan

Fluency

(Kelancaran)

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu mengajukan banyak

pertanyaan

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu menjawab dengan sejumlah

jawaban jika ada pertanyaan

Pertanyaan meminta siswa untuk mempunyai banyak gagasan mengenai

suatu masalah

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu mengungkapkan gagasan-

gagasannya dengan lancar

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu memberikan banyak gagasan

dengan lancar, cepat dan tepat.

Flexibility

(Keluwesan)

Pertanyaan meminta siswa untuk memberikan aneka ragam penggunaan

yang tidak lazim terhadap suatu objek

Pertanyaan meminta siswa untuk memberikan bermacam-macam

penafsiran terhadap gambar, cerita atau masalah

Pertanyaan meminta siswa untuk menerapkan suatu konsep atau asas

dengan cara yang berbeda-beda

Pertanyaan meminta siswa untuk memberi pertimbangan terhadap

situasi yang berbeda dari yang diberikan orang lain

Pertanyaan meminta siswa untuk mempunyai posisi yang berbeda dari

yang diberikan orang lain dalam membahas atau mendiskusikan situasi

Page 85: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

71

Pertanyaan meminta siswa untuk memikirkan cara yang berbeda-beda

dalam menyelesaikan suatu masalah

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu mengubah cara berpikir secara

spontan.

Originality

(Keaslian)

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu memikirkan masalah-masalah

atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan orang lain

Pertanyaan meminta siswa untuk mempertanyakan cara-cara lama dan

berusaha memikirkan cara-cara baru

Pertanyaan meminta siswa untuk memilih asimetris dalam menggambar

dan membuat desain

Pertanyaan meminta siswa untuk memiliki cara berpikir yang lain

daripada yang lain

Pertanyaan meminta siswa untuk memberikan jawaban dengan caranya

sendiri dengan proses perhitungan dan hasil benar.

Pertanyaan meminta siswa untuk mencari pendekatan yang baru

pendapat atau prasangka

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu menemukan penyelesaian

yang baru setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan bekerja

Elaboration

(Elaborasi/Kerincian)

Pertanyaan meminta siswa untuk mencari arti yang lebih mendalam

terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah-

langkah yang terperinci

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu mengembangkan atau

mempercaya gagasan orang lain

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu mencoba atau menguji detail-

Page 86: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

72

detail dalam melihat arah yang akan ditempuh

Pertanyaan meminta siswa untuk mempunyai rasa keindahan yang kuat

sehingga tidak puas dengan penampilan yang kosong atau sederhana

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu menambah garis-garis, warna-

warna, dan detail-detail (bagian-bagian) terhadap gambarnya sendiri

atau gambar orang lain.

Menilai

(evaluation)

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu menentukan pendapat sendiri

mengenai suatu hal

Pertanyaan meminta siswa untuk menganalisis masalah atau

penyelesaian secara kritis dengan selalu menanyakan “mengapa?”

Pertanyaan meminta siswa untuk merancang suatu rencana kerja dari

gagasan-gagasan yang tercetus

Pertanyaan meminta siswa untuk mampu Menentukan pendapat dan

bertahan terhadapnya.

Page 87: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

73

LEMBAR HASIL ANALISIS BUKU I

Analisis Ketersediaan Pertanyaan Berdasarkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Buku Teks Pelajaran Fisika Pada Konsep Listrik

Dinamis

(Terbitan Erlangga- Karangan Mathen Kanginan)

Pertanyaan Pada Teks Bacaan

No Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menil

ai

(Evalu

tion)

1. IA.1

hal.83

Perhatikan untuk memasang amperemeter seri

dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya,

rangkaian kabel harus dipotong-potong agar dapat

menyisipkan amperemeter (Gambar 3.1b). selain

karena polaritas yang tidak benar, banyak juga

amperemeter yang rusak karena rangkaian kabel

tidak dipotong. Sebagai contoh jika rangkaian kabel

tidak dipotong seperti Gambar 3.1b (kutub-kutub

(+) dan (-) amperemeter langsung dihubungkan ke

ujung-ujung resistor), arus tidak normal yang besar

akan mengalir sehingga amperemeter dapat rusak

berat.

Page 88: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

74

Bagaimana dengan skala terkecil dan ketelitian

ampermeter?

Penyelesaian:

Umumnya, amperemeter yang anda gunakan di lab

adalah sebuah basicmeter. Basicmeter memiliki

beberapa batas ukur (range) dan dapat digunakan

untuk mengukur arus dan tegangan DC.

Basicmeter pada Gambar 3.2 memiliki 9 terminal, 4

terminal hitam dikiri untuk arus dan 4 terminal

merah dikanan untuk tegangan. Satu terminal di sisi

tengah bawah adalah kutub negative, baik untuk

arus atau tegangan.

Batas ukur arus : 0 - 10 mA - 100mA - 1A- 5A

Batas ukur tegangan : 0 - 100mV - 1V- 10V - 50V

Page 89: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

75

Misalkan, anda menghubungkan

batas ukur 1 A ke rangkaian.

Jarak antara gores panjang 0 dan

20 menunjukkan 20/100 x 1 A =

0,2 A. antara gores panjang 0

dan 20 terdapat 10 skala

(Gambar 3.3b). --Hal tersebut

menunjukkan bahwa skala

terkecil basicmeter adalah 1/10

x 0,2 A = 0,02 A..

-Ketelitian basicmeter untuk

batas ukur 0-1 A adalah

setengah dari skala terkecil, yaitu sebagai berikut.

2. IA.2

hal.84

Telah anda ketahui bahwa

dengan memilih batas ukur

basicmeter 0-1 A dan

menggunakan skala 0-100,

diperoleh skala terkecil 0,02 A

dan ketidakpastiannya adalah

0,01A. misalkan anda mengukur

arus dalam suatu rangkaian

dengan batas ukur 0-1 A

memberikan hasil seperti

Gambar 3.4b.

Page 90: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

76

Bagaimana anda melaporkan hasil pengukuran

ini?

Penyelesaian :

Jarum menunjuk 4 garis sebelum angka 80. Berarti

bacaan angka skala adalah 72. Kuat arus yang

ditunjukkan adalah sebagai berikut:

( ) (dua desimal)

Nilai ketidakpastian Δx = 0,01 A (juga dua

desimal) sehingga hasil pengukuran kuat arus

dilaporkan sebagai berikut:

( )

3. IA.3

hal. 85

Bagaimanakah kaitan hambatan listrik suatu

penghantar dengan tegangan dan kuat arus listrik?

Penyelesaian :

Kaitan dari hambatan listrik suatu penghantar

dengan tegangan dan kuat arus listrik dikenal

sebagai hukum ohm, yaitu kuat arus dalam suatu

rangkaian sebanding dengan tegangan pada ujung-

ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan

hambatan rangkaian.

.

Page 91: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

77

4. IA.4

hal.87

Resistor dan kawat tembaga memenuhi hukum

Ohm. Konduktor seperti kawat tembaga yang

memenuhi hukum Ohm disebut konduktor ohmik.

Konduktor-konduktor yang tidak memenuhi hukum

Ohm disebut konduktor-konduktor nonohmik.

Contohnya adalah filamen lampu, termistor, dan

semikonduktor.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

hambatan seutas konduktor listrik (R)?

Penyelesaian :

Hambatan listrik dipengaruhi oleh:

1. Jenis bahan kawat (ρ). Jenis kawat ini

ditampilkan oleh besaran hammbatan jenis kawat

(ρ). Semakin besar hambatan jenis kawat, semakin

besar juga hambatan listriknya.

2. Panjang kawat (L). Jadi, semakin panjang kawat

semakin besar hambatan listriknya.

3. Luas penampang (A).Semakin besar luas

penampang kawat, semakin kecil hambatan

listriknya.

Hambatan listrik seutas kawat dengan hambatan

jenis ρ, panjang L, dan luas penampang A (Gambar

3.8) dapat dihitung dengan persamaan berikut.

(1-1)

Page 92: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

78

5. IA.5

hal.90 Susunan Seri-Paralel

Resistor

Susunan Seri Resistor

Rangkai susunan seri dua

resistor R1, dan R2 seperti

pada Gambar 3.11a. baca

skala yang ditunjukkan oleh

amperemeter dan voltmeter.

Dari hasil pengukuran, akan

anda peroleh prinsip utama

susunan seri, yaitu sebagai

berikut.

1. Kuat arus yang mengalir pada tiap resistor sama

besar dan akan sama dengan kuat arus utama

rangkaian.

I1 = I2 = I (3-5)

2. Tegangan pada masing-masing resistor

sebanding dengan hambatan resistor.

V1 : V2 = R1 : R2 (3-6)

3. Tegangan yang diberikan pada rangkaian seri

sama dengan jumlah tegangan tiap resistor.

V = V1 + V2 (3-7)

Dengan menyubstitusi V1 = IR1 dan V2 = IR2

(gambar 3.11a) serta tegangan pengganti V= Irs

(gambar 3.11b) ke persamaan (3-7), akan anda

peroleh persamaan hambatan pengganti seri (Rs)

Page 93: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

79

yaitu sebagai berikut.

(3-8)

Perhatikan persamaan (3-8) dengan seksama.

Apakah tujuan utama merangkai komponen-

komponen listrik secara seri; memperbesar ataukah

memperkecil hambatan?

Penyelesaian :

Memperbesar hambatan, karena terlihat pada

persamaanya yaitu .

6. IA.6

hal.90-

91

Susunan Paralel resistor

Rangkai susunan paralel dua resistor R1 dan R2

seperti pada gambar 3.12a. baca skala yang

ditunjukkan oleh amperemeter dan voltmeter dari

hasil pengukuran, akan anda peroleh prinsip utama

susunan paralel, yaitu sebagai berikut.

1. Tegangan pada ujung-ujung tiap resistor sama

besar dan sama dengan tegangan yang diberikan

pada rangkaian.

V1 = V2 = V (3-9)

2. Arus yang melalui tiap resistor berbanding

terbalik dengan hambatan resistor.

V1 : V2 =

(3-10)

3. Kuat arus yang diberikan pada rangkaian paralel

Page 94: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

80

(I) sama dengan jumlah kuat arus melalui tiap

resistor.

I = I1 + I2 (3-11)

Dengan menyubstansi I1 =

(gambar

3.12a) serta arus pada rangkaian paralel

(gambar 3.12b) ke persamaan (3-11), akan anda

peroleh persamaan hambatan pengganti paralel

(Rp) yaitu sebagai berikut.

(3-12)

Perhatikan persamaan (3-12) dengan seksama.

Apakah tujuan utama merangkai komponen-

komponen listrik secara seri; memperbesar ataukah

memperkecil hambatan?

Penyelesaian :

Memperkecil hambatan, karena terlihat pada

persamaanya yaitu

.

7. IA.7

hal.95

Apakah hukum II Kirchhoff itu?

Penyelesaian :

Jumlah aljabar perubahan tegangan yang

mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama

dengan nol.

Page 95: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

81

8. IA.8

hal.100

Alat untuk mengukur daya listrik adalah wattmeter,

sedangkan untuk mengukur energi listrik adalah

joulemeter atau kWhmeter. Cobalah cari tahu dari

buku referensi atau internet, cara menghubungkan

rangkaian yang diukur dengan joulemeter.

Penyelesaian :

Rangkaian yang disusun sama halnya dengan

menggunakan ampermeter atau multimeter. Setelah

didapatkan hasil pengukuran arus dari suatu resistor

maka dikalikan dengan selang waktu yang terjadi

dan akan didapatkan nilai joule nya.

9. IA.9

hal.102

Bagaimana sungai mengalir yang dibendung dapat

membangkitkan tenaga listrik atau energi listrik?

Penyelesaian :

Air sungai yang mengalir deras memiliki energi

kinetik. Air sungan dibendung kemudian pada

bagian bawah bendungan dipasang pipa besar

dengan dipasangkan turbin yang seporos dengan

generator. Fungsi turbin adalah untuk mengubah

energi potensial air menjadi energi mekanik yang

mana akan menggerakan turbi. Sedangkan fungsi

generator adalah mengubah energi mekanik dari

turbin menjadi energi listrik. Dan berasal dari

generatorlah didapatkan tenaga listrik atau energi

Page 96: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

82

listrik yang dapat diguakan sebagai pembangkit

listrik yang dikenal di Indonesia adalah PLTA

(Pembangkit Listrik Tenaga Air).

10. IA.10

hal.103

Apa yang dimaksud dengan listrik DC?

Penyelesaian :

Arus DC adalah arus listrik yang arahnya selalu

mengalir dalam satu arah.

Pertanyaan Pada Kegiatan, Diskusi dan Kuis

No

. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution

)

1. IB.1

hal.85 Kegiatan (1B.1-4)

Mengukur

Tujuan

Menuliskan hasil pengukuran tunggal

tegangan oleh basicmeter.

Langkah Kerja

Sebuah basicmeter yang digunakan

untuk mengukur tegangan pada suatu

komponen memberikan hasil seperti

ditunjukkan pada Gambar 3.6.

Page 97: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

83

Tentukan skala terkecil dan ketelitian

basicmeter untuk batas ukur yang

digunakan (misalnya 0-10 V)

Penyelesaian :

Skala terkecil = 1 volt

Batas Ukur = 50

Jadi, -10 – 50 volt

2. IB.2

hal.85 Kegiatan (1B.1-4)

Mengukur

Tujuan

Menuliskan hasil pengukuran tunggal

tegangan oleh basicmeter.

Langkah Kerja

Sebuah basicmeter yang digunakan

untuk mengukur tegangan pada suatu

komponen memberikan hasil seperti

ditunjukkan pada Gambar 3.6.

Page 98: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

84

Diskusikan dalam kelompok belajar

anda, bagaimana ketelitian basicmeter

jika Anda menggunakan batas ukur 0-

50 V.

Penyelesaian :

Jika menggunakan batas ukur 0-50 volt

artinya basicmeter hanya dapat

mengukur tegangan yang lebih jauh dari

nol sampai 50 volt.

3. IB.3

hal.85 Kegiatan (1B.1-4)

Mengukur

Tujuan

Menuliskan hasil pengukuran tunggal

tegangan oleh basicmeter.

Langkah Kerja

Sebuah basicmeter yang digunakan

untuk mengukur tegangan pada suatu

komponen memberikan hasil seperti

ditunjukkan pada Gambar 3.6.

Page 99: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

85

Tuliskan hasil pengukuran tegangan

Anda lengkap dengan

ketidakpastiannya.

Penyelesaian :

Hasil pengukurannya : (14 ± 1,0) volt.

4. IB.4

hal.85 Kegiatan (1B.1-4)

Mengukur

Tujuan

Menuliskan hasil pengukuran tunggal

tegangan oleh basicmeter.

Langkah Kerja

Sebuah basicmeter yang digunakan

untuk mengukur tegangan pada suatu

komponen memberikan hasil seperti

ditunjukkan pada Gambar 3.6.

Page 100: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

86

Kemudian gunakan basicmeter ini untuk

mengukur tegangan pada beberapa

resistor yang tersedia di laboratorium.

Susun rangkaian seperti Gambar 3.5b.

Peragakan di depan kelas dan tulis

hasil pengukuran lengkap dengan

ketidakpastiannya.

Penyelesaian :

1. (15 ± 1,0) volt.

2. (16 ± 1,0) volt.

3. (15 ± 1,0) volt.

Page 101: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

87

5. IB.5

hal.86 Menyelidiki

Tujuan

Menyelidiki hubungan tegangan dan

arus pada suatu resistor.

Alat dan Bahan

Amperemeter, voltmeter, kabel, resistor,

rheostat, baterai, dan sakelar dua kutub.

Langkah Kerja

Kerjakan kegiatan ini secara

berkelompok

(3-4 siswa )

1) Rangkai

komponen-

komponen seperti

ditunjukkan pada

Gambar 3.7.

gunakan 1 atau 2 batu baterai.

2) Periksa ulang rangkaian dan jangan

lupa rheostat diatur pada posisi

maksimum (hambatan terbesar).

Setelah anda yakin, atur sakelar S

pada posisi ON atur rheostat

sehingga jarum penunjuk

amperemeter dan voltmeter dapat

kalian baca dengan jelas.

3) Pada posisi rheostat tertentu, bcalah

Page 102: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

88

amperemeter dan voltmeter isikan

bacaanmu pada table 3.1

4) Ulangi langkah 3 paling sedikit

untuk lima posisi rheostat berbeda.

Perhatikan geser kontak rheostat

secara perlahan sampai kalian dapat

mengamati penunjukkan

amperemeter dan voltmeter yang

berbeda.

Buat grafik tegangan (V) terhadap kuat

arus (I) dari data pengukuran Tabel

3.1.

Penyelesaian :

Tabel 3.1 Hasil percobaan

No Kuat arus

(I) Tegangan (V)

1 0,09 2

2 0,20 4

3 0,29 6

4 0,37 8

5 0,48 10

Grafika Hubungan Tegangan dan Arus

(V-I)

Page 103: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

89

6. IB.6

hal.86

Grafika Hubungan Tegangan dan Arus

(V-I)

Bagaimanakah bentuk grafik yang

kalian dapatkan?

Penyelesaian :

Grafik hubungan antara arus listrik

dengan tegangan berbentuk linier.

0

5

10

15

0.09 0.2 0.29 0.37 0.48

Grafik hubungan V-I

V-I

0

5

10

15

0.09 0.2 0.29 0.37 0.48

Grafik hubungan V-I

V-I

Page 104: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

90

7. IB.7

hal.86

Tabel 3.1 Hasil percobaan

No Kuat arus

(I) Tegangan (V)

1 0,09 2

2 0,20 4

3 0,29 6

4 0,37 8

5 0,48 10

Grafika Hubungan Tegangan dan Arus

(V-I)

Nyatakan kesimpulan Anda berkaitan

hubungan antara kuat arus listrik yang

mengalir melalui resistor dan

tegangannya.

Penyelesaian :

Berdasarkan data hasil percobaan dapat

0

5

10

15

0.09 0.2 0.29 0.37 0.48

Grafik hubungan V-I

V-I

Page 105: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

91

disimpulkan bahwa nilai arus listrik

berbanding lurus dengan nilai

tegangannya dan berbanding terbalik

dengan nilai hambatan.

8. IB.8

hal.89

Grafik kuat arus terhadap tegangan

untuk seutas kawat

logam pada dua suhu

berbeda T1 dan T2

ditunjukkan pada

gambar di samping.

Suhu manakah yang

lebih besar? Jelaskan jawaban Anda.

Penyelesaian:

Rumus Energi :

Jadi, suhu tertinggi pada T2.

9. IB.9

hal.89

Penelitian akhir-akhir ini ditujukan pada

superkonduktor, yaitu bahan yang sama

sekali tidak menghambar listrik

(hambatan listrik nol). Dengan

menggunakan berbagai sumber (koran,

majalah, buku teks fisika, atau internet),

buat tulisan singkat tentang

superkonduktor. Tulisan anda minimal

memuat :

Sejarah penemuan superkonduktor

Page 106: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

92

sampai dengan kemajuannya saat ini.

Penyelesaian :

Sifat superkonduktivitas bahan

ditemukan pertama kali oleh Heike

Kammerlingh Onnes pada tahun 1911.

Pada saat itu, dia sedang mencoba

mengamati hambat jenis (resistivity)

logam merkuri (Hg) ketika didinginkan

sampai suhu helium cair. Ternyata dia

mendapatkan hambat jenis merkuri tiba-

tiba turun drastis menjadi nol pada suhu

4,2 K. Fenomena konduktivitas

sempurna inilah yang disebut

superkonduktivitas, dan bahan yang

mempunyai sifat superkonduktif ini

dinamakan bahan superkonduktor. Suhu

ketika suatu bahan superkonduktor

mulai mempunyai sifat superkonduktif

disebut suhu kritis (Tc).

Setahun kemudian, Onnes juga

menemukan bahwa merkuri akan

kehilangan sifat superkonduktifnya

ketika terkena medan magnet luar H

yang lebih besar dari batas harga

tertentu, meskipun bahan tersebut masih

Page 107: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

93

berada di bawah suhu kritisnya. Batas

harga medan magnet itulah yang

selanjutnya disebut sebagai medan

magnet kritis atau disingkat medan

kritis (Hc).

Sifat khas superkonduktor yang lain

ditemukan oleh Meissner dan

Ochsenfeld pada tahun 1933. Kedua

ilmuwan ini menemukan, ternyata

bahan superkonduktor menolak medan

magnet luar yang mengenainya.

Fenomena penolakan inilah yang

disebut dengan istilah Efek Meissner.

Dengan dua sifat khas utama tersebut,

superkonduktor dapat digunakan

sebagai bahan penghantar arus listrik

tanpa adanya kehilangan energi, sebagai

pembangkit medan magnet super tinggi

dalam MRI (Magnetic Resonance

Imaging), sebagai penyusun kumparan

levitasi magnet MAGLEV (Magnetic

Levitating) untuk kereta api

berkecepatan tinggi dan sebagainya.

Dikutip dari :

http://fanwar.staff.uns.ac.id/2010/04/23/

sejarah-dan-pengertian-

Page 108: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

94

superkonduktor/.

10. IB.10

hal.89

Penelitian akhir-akhir ini ditujukan pada

superkonduktor, yaitu bahan yang sama

sekali tidak menghambar listrik

(hambatan listrik nol). Dengan

menggunakan berbagai sumber (koran,

majalah, buku teks fisika, atau internet),

buat tulisan singkat tentang

superkonduktor. Tulisan anda minimal

memuat :

Manfaat superkonduktor dalam bidang

teknologi. Bagikan tulisan anda pada

kelompok anda dan presentasikan untuk

memperoleh tanggapan.

Penyelesaian :

1. Dibidang kelistrikan, Generator

yang menggunakan superkonduktor

memiliki efisiensi sebesar 99% dan

memiliki ukuran yang jauh lebih

kecil dibandingkan dengan generator

yang menggunakan kawat tembaga.

2. Dibidang transportasi, Kereta JR-

Maglev MLX01 telah mencapai 581

km / jam (367 mph), sedikit lebih

cepat daripada kereta api beroda

Page 109: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

95

(rekor kecepatan TGV saat ini

adalah 574,8 km / jam, 357,0 mph).

3. Dibidang komputer, superkonduktor

digunakan untuk membuat suatu

superkomputer dengan kemampuan

berhitung yang fantastis.

4. Di bidang militer, HTS-SQUID

digunakan untuk mendeteksi kapal

selam dan ranjau laut.

Superkonduktor juga digunakan

untuk membuat suatu motor listrik

dengan tenaga 5000 tenaga kuda.

Dikutip dari :

http://agoenghanyokrokusumo.blogspot.

co.id/2014/03/perkembangan-super-

konduktor-dan_7105.html

11. IB.11

hal.91 Mengamati

Kerjakan secara berkelompok.

Perhatikan diagram skematik rangkaian

listrik di rumah anda. Bagaimanakah

alat-alat seperti lampu-lampu, televisi,

kulkas, dan komputer dihubungkan ke

rangkaian listrik di rumah anda ?

apakah dirangkai secara seri ataukah

paralel ? bagaimanakah sekring utama

di rumahmu dipasang ? apakah

Page 110: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

96

dirangkai secara seri ataukah paralel ?

Jelaskan alasan mengapa alat-alat listrik

dirangkai seperti itu ? diskusikan

dengan kelompok anda. Selanjutnya

jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah manfaat sususnan paralel

rangkaian listrik ?

Penyelesaian:

Konsep dasar rangkaian paralel adalah

tegangan yang melewati tiap komponen

adalah sama. Selain itu pada rangkaian

paralel, total arus adalah jumlahan arus

yang melewati setiap komponen.

Kelebihannya adalah jika salah satu

komponen (lampu) mati, maka

komponen (lampu) yang lain tidak ikut

mati. Selain itu, komponen dalam

rangkaian paralel disusun secara

berderet, maka energi listrik yang

diterima oleh masing-masing sama.

12. IB.12

hal.91 Mengamati

Kerjakan secara berkelompok.

Perhatikan diagram skematik rangkaian

listrik di rumah anda. Bagaimanakah

alat-alat seperti lampu-lampu, televisi,

Page 111: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

97

kulkas, dan komputer dihubungkan ke

rangkaian listrik di rumah anda ?

apakah dirangkai secara seri ataukah

paralel ? bagaimanakah sekring utama

di rumahmu dipasang ? apakah

dirangkai secara seri ataukah paralel ?

Jelaskan alasan mengapa alat-alat listrik

dirangkai seperti itu ? diskusikan

dengan kelompok anda. Selanjutnya

jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah manfaat susunan seri rangkaian

listrik?

Penyelesaian :

Komponen yang tersusun dalam sebuah

rangkaian seri akan terhubung melalui

satu jalur. Hal tersebut mengakibatkan

aliran arus listrik mengalir ke semua

komponen yang ada.

Kelebihannya adalah lebih hemat biaya

dan rangkaian listrik seri juga lebih

mudah dibuat.

13. IB.13

hal.91 Mengamati

Kerjakan secara berkelompok.

Perhatikan diagram skematik rangkaian

listrik di rumah anda. Bagaimanakah

Page 112: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

98

alat-alat seperti lampu-lampu, televisi,

kulkas, dan komputer dihubungkan ke

rangkaian listrik di rumah anda ?

apakah dirangkai secara seri ataukah

paralel ? bagaimanakah sekring utama

di rumahmu dipasang ? apakah

dirangkai secara seri ataukah paralel ?

Jelaskan alasan mengapa alat-alat listrik

dirangkai seperti itu ? diskusikan

dengan kelompok anda. Selanjutnya

jawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apakah kelemahan susunan seri?

Penyelesaian:

Karena karakteristiknya yang lebih

sederhana tentu menjadikan rangkaian

seri punya beberapa kelemahan yang

tak dimiliki oleh rangkaian paralel.

Salah satu kelemahan fatal yang

dimiliki oleh rangkaian seri adalah jika

salah satu komponen (misal lampu)

dilepas atau diputus, maka semua lampu

atau seluruh rangkaian akan mati.

Kelemahan lain yang dimiliki oleh

rangkaian seri adalah pembagian listrik

yang tidak merata.

Page 113: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

99

14. IB.14

hal.95

Enam lampu pada rangkaian di samping

adalah identik. Lampu

yang menyala paling

redup adalah lampu..

A. P

B. Q

C. R

D. S

E. T

Berikan alasan mengapa Anda memilih

jawaban tersebut.

Penyelesaian:

Prinsip rangkaian seri adalah tegangan

(V) dibagi dan arus (I) sama, sedangkan

rangkaian paralel adalah tegangan (V)

sama dan arus (I) dibagi.

Jika dilihat dari rangkaian diatas,

adalah rangkaian campuran yang terdiri

dari rangkaian paralel dan rangkaian

seri. Lampu P adalah yang paling

terang. Lampu R dan Q sama

terangnya. Lampu T dan U adalah yang

paling redup. Arus dan tegangan sudah

terbagi untuk hambatan S. Sehingga

lampu U dan Lampu T adalah yang

paling redup.

Page 114: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

100

15. IB.15

hal.99

Apa yang terjadi jika anda

menghubungkan amperemeter analog

dengan polaritas yang terbalik?

Penyelesaian :

Amperemeter analog akan menyimpang

kearah kebalikan, hal ini dapat

menyebabkan jarum membentuk sisi

tanda nol dengan gaya yang cukup besar

sehingga dapat merusak amperemeter.

Tetapi jika pada Amperemeter digital,

ada polaritas otomatis, sehingga jika

polaritas terbalik maka tidak masalah.

16. IB.16

hal.99

Untuk menggunakan amperemeter

Anda harus memutuskan rangkaian,

sedangkan untuk menggunakan

voltmeter Anda tidak harus

memutuskan rangkaian. Apa yang

dimaksud dengan pernyataan tersebut?

Penyelesaian:

Amperemeter harus dipotong kabelnya

karena polaritas yang tidak besar,

dikarenakan banyak amperemeter yang

rusak karena rangkaian kabel yang tidak

putus. Lain halnya pada voltmeter yang

hanya dilihat pada kutub-kutubnya saja,

dilihat dari yang terbesar ke yang

Page 115: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

101

terkecil.

17. IB.17

hal.99

Seekor burung merasa cukup aman

berdiri pada kawat tegangan tinggi yang

sedang mengalirkan arus listrik. Namun,

jika kawat di antara kedua kakinya

dipotong dan ai antara ujung-ujung

potongan disambungkan suatu lintasan

kawat yang panjang kira-kira 200 m,

burung akan merasakan kejutan listrik.

Mengapa?

Penyelesaian:

Ada dua syarat agar terjadi arus listrik

yaitu ada beda potensial dan rangkaian

tertutup.

Kedua kaki burung, yaitu titik A dan

titik B berada pada tegangan yang

tinggi. Arus mengalir melalui kawat

udara (konduktor) dan kedua kaki

burung memiliki potensial listrik yang

sama (VA = VB) dan ini berarti beda

potensial antara titik A dan B adalah

VA – VB = 0. Sebagai akibatnya, arus

tidak mengalir melalui tubuh burung,

dan burung tidak gosong di bawah

kawat bertegangan tinggi.

18. IB.18 Dua kawat logam berbeda jenis √

Page 116: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

102

hal.99 memiliki panjang yang sama. Apakah

mungkin kedua kawat tersebut memiliki

hambatan sama besar?

Penyelesaian:

Diketahui : Panjang sama dan jenis

logam berbeda.

Ditanya : Apakah nilai hambatan (R)

sama?

Dijawab :

Kesimpulan : Hambatan Jenis berbeda

dan panjang sama, sehingga Hambatan

(R) berbeda.

19. IB.19

hal.99

Bertambah atau berkurangkah hambatan

seutas kawat tembaga ketika panjang

dan garis tengahnya dijadikan dua kali

semula? Jelaskan jawaban Anda.

Penyelesaian:

Diketahui : Panjang dan garis tengah

dijadikan dua kali semula.

Ditanya : Apakah hambatan (R)

bertambah atau berkurang?

Dijawab :

Page 117: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

103

Kesimpulan : Bertambah karena

sebanding dengan panjangnya. Jadi, jika

panjangnya dijadika 2 kali lebih

panjang, maka hambatannya akan

bertambah 2 kali juga.

20. IB.20

hal.99

Mengapa platina digunakan dalam

termometer hambatan?

Penyelesaian:

Stabil dan daya tidak berubah dengan

tegangan.

21. IB.21

hal.99

Sejumlah lampu pijar akan dihubungkan

ke sebuah stop kontak listrik. Agar

lampu menyala lebih terang, sebaiknya

disusun seri atau paralel?

Penyelesaian:

Disusun paralel, karena jika disusun

paralel maka tegangannya akan sama

sehingga lampu akan menyala sama

terangnya.

22. IB.22

hal.99

Jelaskan apa yang terjadi dengan lampu

identik X dan Y (lihat

gambar) ketika:

a) Hanya sakelar S1

ditutup,

b) Hanya sakelar S2

ditutup,

Page 118: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

104

c) Sakelar S1 dan S2 ditutup.

Penyelesaian:

a) S1 ditutup lampu x dan y mati

b) S2 ditutup lampu x dan y hidup

c) S1 dan S2 ditutup lampu x dan y

hidup.

23. IB.23

hal.99

Bagaimana Anda menghubungkan

hambatan 2Ω, 3 Ω, dan 6 Ω untuk

menghasilkan hambatan ekuivalen 4Ω?

Penyelesaian:

R total = 2 + 2 = 4 ohm.

24. IB.24

hal.99

Anda memiliki sebuah voltmeter DC

dan sebuah amperemeter DC. Gambar

dua rangkaian berbeda yang dapat Anda

gunakan untuk mengukur hambatan

Page 119: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

105

sebuah resistor. Jelaskan perbedaan

kedua rangkain itu.

Penyelesaian :

Amperemeter susun seri, voltmeter

susun paralel.

25. IB.25

hal.104

Seorang ayah dan anaknya bertentangan

bagaimana merangkai lampu hias

mereka yang tersusun dari 8 lampu kecil

identik, dengan menggunakan sebuah

baterai dengan ggl ε. Ayah ingin

menghubungkan lampu-lampu itu

secara seri, sedangkan anak menyatakan

argumen bahwa lampu-lampu akan

menyala lebih terang jika dihubungkan

secara paralel. Siapakah yang benar?

Penyelesaian :

Lampu susun paralel

Redup karena I = I1 + I2

Page 120: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

106

Arus dibagi

Lampu susun seri

Terang karena I = I1 = I2 = I4

Arus sama.

26. IB.26

hal.104

Tiga lampu dengan spesifikasi tegangan

120 V dan dengan spesifikasi daya 60

W, 75 W, dan 100 W disusun seri.

a) Mengapa intensitas terang lampu

ketiganya berbeda?

b) Bagaimana perbedaan intensitas

terang lampu jika ketiganya disusun

paralel?

Penyelesaian :

a) Karena Daya paling besar dan paling

terang.

b) Lebih terang, daya aling besar.

27. IB.27

hal.104

Tiga lampu pijar identik disusun seri

seperti rangkaian disamping. Ketika

sakelar S ditutup:

a) Bagaimana intensitas lampu A dan

Page 121: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

107

B,

b) Bagaimana intensitas lampu C,

c) Bagaimana kuat arus dalam

rangkaian,

d) Bagaimana tegangan pada tiap

lampu,

e) Apakah daya yang didisipasi dalam

rangkaian bertambah, berkurang,

atau tetap?

Penyelesaian:

a) Sama terang

b) Lampu C paling terang

c) Ic paling besar

d) Vc sama

e) Daya tetap.

28. IB.28

hal.105

Lampu filamen karbon 220 V, 60 W

dihubungkan seri dengan lampu filamen

logam, kemudian susunan ini

dihubungkan ke ujung-ujung sumber

tegangan 220 V. Lampu manakah yang

akan berpijar lebih terang?

Penyelesaian :

Tidak dapat diselesaikan karena soal

tidak lengkap.

Page 122: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

108

Pertanyaan Pada Soal Seleksi Dan Tugas

No. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IC.1

hal. 94

Lihat gambar disamping. Beda

potensial antara kedua ujung resistor

4Ω adalah ...

A. 0,5 V

B. 1,0 V

C. 1,5 V

D. 2,0 V

E. 2,5 V

Penyelesaian :

Kita sederhanakan dahulu rangkaian

pada soal dengan cara seri-paralel

sampai kita dapat menghitung kuat

arus utama yang disuplai oleh

baterai 12,5 V.

Perhatikan Gambar (a). Resistor 1

Ω, 3 Ω, dan 4 Ω dilalui oleh arus

yang sama I1. Ketiga resistor ini

disusun seri dan dapat digantikan

oleh hambatan penggati seri R1

(Gambar (b)), dengan R1 = 1 + 3 + 4

= 8 Ω.

Page 123: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

109

Rangkaian (a) dapat disederhanakan

menjadi seperti rangkaian (b).

Sekarang, perhatikan rangkaian (b).

Resistor 8 Ω dan hambatan R1 = 8 Ω

memiliki beda potensial yang sama,

yaitu VCA. Kedua resistor ini

disusun paralel dan dapat digantikan

oleh hambatan pengganti paralel R11

(Gambar (c)).

Perhatikan rangkaian (c), pada DE,

dengan VDE = 12,5 V terpasang

resistor 16 Ω, RII = 4 Ω dan 5 Ω

secara seri. Sesuai prinsip pembagi

tegangan pada susunan seri.

(

)

(

)

Kemudian jika melihat kembali ke

rangkaian (a), pada CA terpasang

resistor 1 Ω, 3 Ω, dan 4 Ω (diraster)

secara seri. Sesuai prinsip pembagi

tegangan, beda potensila antara

Page 124: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

110

ujung-ujung resistor 4 Ω adalah

sebagai berikut.

(

)

(

)

2. IC.2

hal.105

Suatu waktu panitia yang

mengadakan lomba antar kelas yang

mirip dengan kuis Galileo memberi

satu tugas pada Anda. Anda diminta

membuat alat peraga yang terdiri

atas beberapa lampu (boleh tiga atau

empat), beberapa baterai 1,5 volt

dan dua saklar. Ketika sakelar

pertama ditutup, ada satu lampu

yang tidak menyala, sedangkan

lampu lainnya menyala. Ketika

sakelar kedua ditutup, lampu yang

tadi tidak menyala menjadi menyala,

dan lampu-lampu yang mula-mula

menyala, ada yang intensitas

terangnya meningkat dan ada yang

intensitas terangnya berkurang.

Sketsalah diagram rangkaian Anda

di atas secara teoritis. Buatlah alat

peraga tersebut dan cobalah dahulu

Page 125: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

111

sebelum mempresentasikannya

kepada panitia.

Penyelesaian:

Pertanyaan Pada Contoh Soal

No

. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. ID.1

hal.88

Sebuah balok alumunium memiliki

dimensi seperti ditunjukkan pada Gambar

3.9. arus listrik dilewatkan melalui balok

tegak lurus terhadap permukaan P.

Hambatan jenis alumunium 2,8 x 10-8

Ω

m. Hitung hambatan balok alumunium.

Page 126: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

112

Penyelesaian:

Arus tegak lurus terhadap permukaan P.

L = 15 cm = 15 x 10-2

m

A = luas permukaan P = (1,2 x 10-2

m)(1,0 x 10-2

m) = 1,2 x 10-4

m2

( )( )

2. ID.2

hal.88

Sebuah kumparan kawat mempunyai

habatan 2 ohm, 2,8 ohm, dan 3,2 ohm,

masing-masing pada suhu 0°C, 100°C,

dan t°C. Tentukan nilai t.

Penyelesaian :

Suhu T1 = 0oC → R1 = 2 ohm

Suhu T2 = 100oC → R2 = 2 ohm

Suhu T3 = 0oC → R3 = 2 ohm

∆R21 = R1α∆T21 → R2 - R1 = R1α (T2- T1)

→ 2,8 – 2 = 2 α(100 – 0) → α =

∆R31 = R1α∆T31 → R3 - R1 = R1α (T3- T1)

= 3,2 – 2 = (

) ( )→1,2 =

1,6t = 240 → t = 150oC.

3. ID.3 Berdasarkan gambar rangkaian berikut, √

Page 127: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

113

hal.92 tentukan:

a. Hambatan listrik antara titik A dan B,

b. Hambatan listrik antara titik A dan D.

Penyelesaian :

a. Hambatan listrik antara titik A dan B

berarti bahwa sumber tegangan

dipasang pada ujung-ujung A dan B

sehingga kuat arus listrik adalah dari

A ke B (gambar 3.13a); sedangkan

ujung C dan D terbuka. Arus hanya

mengalir pada rangkaian tertutup

sehingga hambatan 3 Ω yang

terpasang pada ujung C dan D tidak

dialiri oleh arus. Hal tersebut sama

saja dengan menganggap bahwa

kedua hambatan 3 Ω ini tidak ada.

Selanjutnya, dengan menggunakan

prinsip seri-paralel, rangkaian dapat

disederhanakan seperti berikut.

Perhatikan rangkaian Gambar

3.13a.

Page 128: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

114

Komponen-komponen 3 Ω, 3 Ω, 6 Ω,

3 Ω, dan 3 Ω dilalui oleh kuat arus

yang sama 1. Jadi, komponen-

komponen tersebut disusun seri dan

dapat diganti dengan sebuah

hambatan pengganti seri R1.

Komponen 9 Ω dan R1 dipasang pada

tegangan yang sama VPQ. Jadi,

keduanya disusun paralel dan dapat

diganti dengan sebuah hambatan

pengganti paralel R2.

Akhirnya, dengan memerhatikan

rangkaian 3.13c, hambatan

b. Hambatan listrik antara titik A dan D

4. ID.4

hal.96

Perhatikan rangkaian satu loop pada

gambar disamping,

tentukan:

a. Kuat arus I dalam

rangkaian,

b. Tegangan antara

titik a dan c.

Penyelesaian :

Diketahui : Vac melalui aedc. Arah loop

Page 129: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

115

berlawanan dengan arah arus sehingga

bertanda negatif.

Dijawab :

( )( )

Jalannya kita menjumpai kutub negatif

baterai sebesar 12 v terlebih dahulu

sehingga jumlah GGL adalah Tegangan antara titik a dan c, Vac,

dihitung dengan :

( ) ( )

5. ID.5

hal.97

Perhatikan rangkaian pada gambar di

samping, kemudian

tentutkan:

a. Kuat arus yang

melalui tiap baterai,

b. Beda potensial

antara titik a dan b.

Penyelesaian :

a. loop I1

( ) ( ) ( )

Page 130: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

116

( )

loop I2

( ) ( ) ( )

( )

Penyelesaian aljabar :

( ) ( )

Substitusikan :

( )

( )

Page 131: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

117

( )

Kuat arus pada masing-masing baterai :

Baterai 2V yaitu

Baterai 4V yaitu

( ) ( )

Baterai 2V (kanan) yaitu .

Catatan : tanda (-) berarti berlawanan dari

pemisalan semula.

b. beda potensial (Vab)

( ) ( )4+( )4 = 1,6V.

( ) ( )

6. ID.6

hal.100

Pada rangkaian berikut ini, tentuka:

a. Energi listrik yang diberikan baterai,

dan

b. Energi kalor

yang muncul pada

resistor 4Ω dan 2Ω,

selama 2 menit.

Page 132: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

118

Penyelesaian:

( )

a. Energi listrik yang diberikan baterai

dihitung dengan Persamaan (3-21).

b. Energi termal yang muncul pada

resistor 4Ω dan 2Ω dihitung dengan

Persamaan (3-21).

7. ID.7

hal.101

Sebuah lampu pijar memiliki

spesifikasinya 30 V, 90 W. Jika lampu

dipasang pada sumber tegangan 120 V

dan diinginkan agar daya lampu tetap,

lampu harus dipasang seri dengan

hambatan R. Tentukan nilai R.

Penyelesaian:

Spesifikasi lampu V= 30 V dan P = 90 W

Hambatan lampu RL sesuai dengan

spesifikasi :

Page 133: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

119

Kuat arus I yang melalui lampu agar daya

lampu tetap P = 90 W:

Kuat arus I juga dapat dihitung dengan

menerapkan hukum Ohm pada rangkaian.

8. ID.8

hal.102

Air terjun setinggi 10 m dengan debit 40

m3/s dimanfaatkan untuk memutar turbin

yang menggerakkan generator listrik. Jika

30% energi air dapat diubah menjadi

energi listrik dan g=10 m/s2, tentukan

daya keluaran generator.

Penyelesaian :

Dengan menggunakan rumus daya fluida,

kita dapat menghitung daya keluaran.

Page 134: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

120

( )( )( )( )( )

Pertanyaan Pada Uji Kompetensi dan Evaluasi

No. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IE.1

hal.82

Tuliskan bunyi hukum Ohm dan tulis

persamaannya, kemudian kerjakan

kerjakan soal berikut. Arus listrik sebesar

4 A mengalir melalui sebuah resistor 10

Ω. Berapakah tegangan yang dibaca oleh

voltmeter yang dihubungkan pada ujung-

ujung resistor?

Penyelesaian:

Diketahui : I = 4 A ; R = 10 Ω

Ditanya : Bunyi hukum Ohm dan V ... ?

Dijawab :

Bunyi hukum Ohm adalah “ kuat arus

dalam suatu rangkaian sebanding

dengan tegangan pada ujung-ujung

rangkaian dan berbanding terbalik

dengan hambatan rangkaian”.

Page 135: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

121

2. IE.2

hal.82

Apa yang dimaksud dengan konduktor

dan isolartor listrik? Berikan sedikitnya

tiga contoh.

Penyelesaian:

Konduktor adalah bahan yang mudah

dilalui oleh arus listrik. Contohnya :

Alumunium, tembaga, besi.

Isolator adalah bahan yang sukar dilalui

oleh arus listrik. Contohnya : Kaca, karet,

plastik.

3. IE.3

hal.82

Tuliskan bunyi hukum I Kirchhoff

kemudian kerjakan soal berikut. Tentukan

nilai dan arah kuat arus I.

2A 2A

3A I

Penyelesaian:

Bunyi hukum Kirchoff I adalah “pada

rangkaian listrik yang bercabang,

jumlah kuat arus yang masuk pada

suatu titik cabang sama dengan jumlah

kuat arus yang keluar dari titik cabang

itu”.

Diketahui : I1 = 2A ; I2 = 2A ; I3 = 3A

Page 136: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

122

Ditanya : I4 ...?

Dijawab :

( ) 4. IE.4

hal.107

Gambar di samping menunjukkan sebuah

bahan konduktor yang berbentuk balok

dengan ukuran x, 2x, dan 3x. Jika

hambatan listrik antara dua sisi samping

yang diraster adalah 2R, hambatan listrik

sisi atas dan sisi bawah balok adalah...

A.

B.

C.

D.

E.

Penyelesaian:

Sisi atas

Page 137: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

123

Sisis bawah

Hambatannya :

5. IE.5

hal.107

Seutas kawat logam 30 Ω ditarik hingga

panjangnya menjadi satu setengah kali

panjang awalnya. Hambatan barunya akan

menjadi ...

A. 30 Ω D. 90 Ω

B. 45 Ω E. 100 Ω

C. 60 Ω

Penyelesaian :

Diketahuia : R1 = 30

L2 = 1,5 L1

R2 = … ?

Ditanya : R2 ... ?

Dijawab :

Ketika kawat ditarik, luas penampangnya

tidak berubah, maka :

Page 138: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

124

6. IE.6

hal.

107

Diketahui hambatan kawat perak pada

suhu 0°C adalah 4 ohm dan koefisien

suhu terhadap hambatan kawat tersebut

adalah 0,00375 /°C. Suhu yang

menyebabkan hambatan kawat tersebut

menjadi 7 ohm adalah...

A. 200oC D. 400

oC

B. 300oC E. 420

oC

C. 375oC

Penyelesaian :

Diketahui : Ro = 4

R = 7

T1 = 0

= 0,00375/oC

Ditanya : T2 …?

Dijawab :

R = RoT

7 - 4 = 4 0,00375 (T2 – 0)

3 = 0,015T2

T2 = 0,015/3 = 200oC.

Page 139: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

125

7. IE.7

hal.107

Hambatan dua resistor pada suatu

pengukuran memberikan nilai (5,2 ± 0,1)

ohm dan (7,7 ± 0,3) ohm. Pengukuran ini

digunakan untuk menentukan hambatan

total ketika resistor disusun seri.

Kesalahan dalam nilai hitung paling dekat

adalah ...

A. ±0,06 ohm D. ±1,0 ohm

B. ±0,3 ohm E. ±2,5 ohm

C. ±0,5 ohm

Penyelesaian :

Kesalahan dalam nilai hitung paling

dekat adalah ±0,3 ohm.

8. IE.8

hal.108

Sebuah kawat tembaga dipotong menjadi

sepuluh bagian yang sama panjangnya.

Kesepuluh kawat tembaga ini kemudian

disambungkan secara seri. Hambatan

kombinasi seri kesepuluh kawat tembaga

ini jika dinyatakan dalam hambatan kawat

tembaga yang belum dipotong adalah ...

kali.

A.

D. 10

B.

E. 100

C. Penyelesaian :

Page 140: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

126

Diketahui :

Misalkan kawat yang sudah dipotong

panjangnya adalah l, maka Panjang kawat

semula adalah 10 . Ditanya : Rs ... ?

Dijawab :

Maka :

Karena hambat jenis dan luas penampang

sama, maka :

Jika kawat berhambatan R2 digabungkan

secara seri, maka :

Rs = 0,1R1 10 = 1R1

9. IE.9

hal.108

Perhatikan rangkaian listrik di samping.

Besar hambatan antara titik A dan B

adalah...

A. 2,4 Ω

B. 3,3 Ω

C. 4,8 Ω

D. 6,6 Ω

E. 11 Ω

Penyelesaian:

Diketahui : R1 = 6Ω ; R2 = 2Ω; R3 = 2Ω ;

R4 = 2Ω; R5 = 2Ω; R6 = 4Ω; R7 = 4Ω; R8

= 5Ω

Ditanya : Rtot ....?

Page 141: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

127

Dijawab :

10. IE.10

hal.108

Tiga resistor dirangkai seperti gambar

disamping. Pada rangkaian mengalir arus

3 A. Nilai hambatan R adalah...

A. 3 Ω

B. 3,6 Ω

C. 4 Ω

D. 4,8 Ω

E. 5 Ω

Penyelesaian :

Diketahui: R1 = 32 R3 = R

V = 30 V I = 3 A

Ditanya : R ... ?

Page 142: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

128

( )

( )

11. IE.11

hal.108

Perhatikan gambar rangkaian listrik di

samping. Apabila titik a dn titik b

dihubungkan dengan kawat penghantar

yang memiliki hambatan 0,002 Ω, kuat

arus yang mengalir melalui kawat

penghantar tersebut

adalah...

A. 0 A D. 2,4 A

B. 1,2 A E. 3,2 A

C. 1,6 A

Penyelesaian :

Diketahui :

(4 2 ) = (8 1 )

Rangkaian pada soal nomor 9 adalah

Page 143: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

129

jembatan wheatstone

Ditanya : Arus penghantar (a dan b)

Dijawab :

Jika (4 2 ) = (8 1 ). Beda

potensial antara a dan b adalah nol. Maka

arus antara a dan b adalah nol (0 A).

12. IE.12

hal.108

Perhatikan gambar rangkaian listrik di

samping. Besar arus listrik yang mengalir

pada hambatan 1 ohm adalah...

A. 1,5 A D. 3,0 A

B. 2,0 A E. 3,4 A

C. 1,6 A

Penyelesaian :

Pada rangkaian soal nomor 10, kita

tentukan terlebih dahulu hambatan

pengganti parallel antara 4 dan 4 .

Page 144: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

130

Kemudian, masing-masing jalur dicari

hambatan pengganti seri.

Rs1 = Rp + 2 = 2 + 2 = 4

Rs2 = 3 + 1 = 4

Kemudian, kita hitung hambatan

pengganti parallel untuk Rs1 dan Rs2

Kuat arus utama :

I = V/R = 12 V/2 = 6 A

Arus ini terbagi menjadi dua, karena

masing-masing jalur hambatan

penggantinya bernilai sama, maka tiap

jalur dilalui arus sebesar 3 . Sehingga

arus yang melewati hambatan 1 adalah

3,0 A.

Page 145: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

131

13. IE.13

hal.109

Pada rangkaian listrik di samping, besar

kuat arus melalui resistor pada rangkaian

seri 1 (RS1)

adalah...

A. 0,5 A

B. 1,5 A

C. 3 A

D. 4,5 A

E. 6 A

Penyelesaian:

I =

mencari V pada R=1,6 V

V. 1,6 = V.

Page 146: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

132

3,36 . 1,6 = V.

Mencari I pada RP1

VRP1= I. R10 = 1,176 x 10 = 11,76 V

Mencari I pada RS1

14. IE.14

hal.109

Besar arus listrik yang melalui lampu

pada rangkaian arus listrik searah seperti

pada gambar di

samping adalah ...

A. 0,75 A D. 2,94

A

B. 1,47 A E. 3,75

A

C. 2,25 A

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 2

R2 = 5

RL = 1

Ditanya : ... ?

Dijawab : Gambar dibawah ini adalah

gambar rangkaian majemuk.

Page 147: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

133

( ) ( )

( ) ( ) ( )

.

15. IE.15

hal.109

Tiga resistor masing-masing dengan

hambatan R1 = 3Ω, R2 = 6Ω, dan R3 = 8Ω

serta dua buah sumber tegangan masing-

masing E1 = 10 V dan E2 = 20 V tersusun

seperti gambar di samping. Apabila

hambatan dalam diabaikan, besar

potensial antara titik B dan C adalah

sekitar ...

A. 0,20 volt

B. 0,98 volt

C. 1,34 volt

D. 2,64 volt

E. 3,28 volt

Page 148: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

134

Penyelesaian :

Diketahui :R1 = 3 R2 = 6

R3 = 8 1 = 10 V

2 = 20 V

Ditanya : VBC = …?

Misalkan loop pertama arahnya searah

jarum jam. Loop kedua arahnya

berlawanan arah jarum jam

Loop 1

+ IR = 0

(20 + 10) + I1(8 + 6) + I2(8) = 0

30 + 14I1 + 8I2 = 0 (dibagi 2)

15 + 7I1 + 4I2 = 0

7I1 + 4I2 = -15 … (1)

Loop II

+ IR = 0

(20) + I2(3 + 8) + I1(8) = 0

Page 149: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

135

20 + 11I2 + 8I1 = 0

8I1 + 11I2 = -20 … (2)

Persamaan (1) dan (2) dieliminasi, maka

akan didapat I2 = -4/9 (Arah Loop

terbalik)

Maka :

VBC = I2 R3

VBC = -4/9 3

VBC = -1,33 V 1,34 V

16. IE.16

hal.109

Empat resistor dihubungkan dalam suatu

rangkaian dengan suatu suplai daya,

seperti ditunjukkan pada gambar. Arus I

mengalir meninggalkan baterai. Resistor

dalam rangkaian yang mendisipasi daya

paling kecil adalah...

A. Resistor 3 Ω

B. Resistor 4 Ω

C. Resistor 11 Ω

D. Keempat resistor

mendisipasi daya

sama besar

E. Tidak ada daya yang terdisipasi

Penyelesaian:

P = V . I

Page 150: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

136

Jadi resistor dalam rangkaian yang

mendisipasi daya paling kecil adalah

Resistor 4 Ω (yang disusun paralel).

17. IE.17

hal.109

Pada gambar rangkaian listrik berikut, A,

B, C, D, dan E adalah lampu pijar identik.

Jika lampu B dilepas, lampu yang

menyala lebih redup adalah lampu...

A. A dan C

B. A dan D

C. C dan D

D. C dan E

E. D dan E

Penyelesaian :

Lampu A, B, dan C disusun parallel,

maka arus yang dilewati terbagi menjadi

3. Maka ketika kelima lampu menyala,

lampu D dan E yang tersusun seri

menyala lebih terang. Ketika lampu B

dilepas (dimatikan), maka arus pada

rangkaian teralihkan ke lampu A dan C

sehingga akan menjadi lebih redup.

18. IE.18

hal.110

Instalasi listrik di rumah memiliki

tegangan sambungan 220 V dan arus

maksimum sebesar 1 A. Banyaknya

lampu 22 W yang dapat dipasang dalam

rumah tersebut adalah...

Page 151: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

137

A. 5 buah D. 11 buah

B. 8 buah E. 22 buah

C. 10 buah

Penyelesaian :

Diketahui : V = 220 Volt

I = 1 A

P = 22 W

Ditanya : n ... ?

Dijawab :

P = V.I = 220 Volt 1 A = 220 Watt

Banyaknya lampu (n): 220 Watt/20 Watt

= 11 Lampu.

19. IE.19

hal.

110

Untuk mengirimkan daya listrik ke suatu

tempat yang jauh biasanya digunakan

tegangan tinggi. Hal ini bertujuan untuk

memperkecil daya yang hilang. Daya

listrik 100 MW ingin dikirim ke suatu

kota yang berjarak 100 km dengan kabel

yang hambatannya 0,1 ohm tiap kilometer

pada tegangan 100 kV. Daya listrik yang

hilang dalam pentransmisian tersebut

adalah...

A. 1,2 MW D. 10 MW

B. 2,5 MW E. 20 MW

C. 5 MW

Penyelesaian :

Page 152: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

138

Diketahui : P = s = 100 km

R = 0,1 /km

V = 100 kV

Ditanya : Phitung ... ?

Dijawab :

R = 0,1 /km 100 km = 10

V = 100 kV

Philang = I2R

Philang = (102)2 10

Philang = 105 Watt = 10 MW.

20. IE.20

hal.110

Sebuah alat pemanas listrik hambatannya

11 ohm dan khusus digunakan pada beda

potensial 110 volt. Jika alat tersebut

digunakan untuk memanaskan 60 kg air

sehingga suhunya naik dari 20°C menjadi

100°C, dengan mengambil 1 kalori = 4,2

joule, waktu yang diperlukan adalah...

A. 18,32 menit D. 73,28 menit

B. 36,64 menit E. 91,60 menit

C. 54,96 menit

Page 153: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

139

Penyelesaian :

Diketahui : R = 11 V = 110 V

mair = 60 kg Cp = 4,2 J/kg.K

T1 = 20OC = 293 K

T2 = 100OC = 373 K

T = 80 K

Ditanya : t ... ?

Dijawab :

Q = mct

Q = 60 4,2 80

Q = 20160 J

Daya listrik pada pemanas :

= 18,32 menit.

21. IE.21

hal.110

Dua lampu listrik A dan B disusun seri

dan dipasang pada tegangan 220 V seperti

gambar di samping. Spesifikasi lampu A

adalah 48 W, 220 V dan lampu B adalah

24 W, 220 V. Perhatikan beberapa

pernyataan berikut,

1) Tegangan pada kedua lampu sama.

2) Arus pada kedua lampu sama.

Page 154: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

140

3) Daya pada kedua lampu sama.

4) Jumlah daya pada kedua lampu 12 W.

Pernyataan yang benar adalah pernyataan

nomor...

A. ( ) ( ) ( ) ( ) B. ( ) ( ) ( ) C. ( ) ( ) D. ( ) ( ) E. ( ) Penyelesaian :

Nomor 20 terdapat rangkaian berikut

Pada rangkaian dua

lampu, arus yang

melalui kedua

lampu sama besar

(I = IA = IB)

(Pernyataan 2 benar).

Sedangkan tegangan pada kedua

hambatan tidak sama (V = VA + VB)

(Pernyataan 1 salah)

Daya lampu dirumuskan sebagai P = VI.

Karena VA VB maka PA PB

(Pernyataan 3 salah)

Penjumlahan daya pada susunan seri

Page 155: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

141

adalah sebagai berikut :

P = 12 W (Pernyataan 4 benar).

22. IE.22

hal.110

Jika R1 = R2 = 10 Ω, R3 = L = 20 Ω, dan

potensial baterai = 60 V, besar daya pada

lampu L adalah ...

A. 5 W D. 20 W

B. 10 W E. 25 W

C. 15 W

Penyelesaian :

23. IE.23

hal.111

Suatu perkampungan terpencil

memanfaatkan air terjun yang tingginya

40 m untuk membuat PLTA mikro

dengan tegangan keluaran 220 V.

Page 156: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

142

Efisiensi pengubahan energi air terjun

menjadi energi listrik 50%. Besar debit air

terjun tersebut jika dari generator dapat

ditarik arus listrik 200 A tanpa

menyebabkan tegangan pada generator

turun adalah...

A. 220 L/s D. 22 L/s

B. 110 L/s E. 11 L/s

C. 55 L/s

Penyelesaian :

= (220 200)/(0,510001040)

= 0,22 m3/s

= 220 L/s (L = dm3).

24. IE.24

hal.111

Pada gambar di samping, besar energi

yang terjadi tiap menit pada resistor 4

ohm adalah ... watt.

A. 240 D. 2.400

B. 800 E. 4.800

C. 1.200

Penyelesaian :

Page 157: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

143

Diketahui : R1 = 8

R2 = 4

1 = 12 V

2 = 8 V

t = 60 s

Ditanya : W4 ... ?

Dijawab :

Kita misalkan arus yang melalui 4

adalah I2, dan arus yang melalui 8

adalah I1. Sisanya adalah I3

Loop 1

+ IR = 0

12 + 4I2 + 8I1 = 0

8I1 + 4I2 = -12 … (1)

Loop II

+ IR = 0

8 + 8I1 + 0(I1 – I2) = 0

8 + 8I1 – 0I2 = 0

Page 158: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

144

8I1 – 0I2 = -8 … (2)

Dari kedua persamaan, bila dieliminasi,

akan didapat I2 = -1 (Loop dibalik)

Maka :

W4 = I2Rt

W4 = 12 4 60

W4 = 2400 Joule.

25. IE.25

hal.111

Seutas kawat seragam dibuat dari bahan

dengan hambatan jenis ρ. Kawat memiliki

panjang L dan diameternya d. Ketika arus

konstan I mengalir melalui kawat, lalu

kalor dibangkitkan dalam kawat adalah...

A.

D. (

)

B.

E.

Penyelesaian :

Hambatan penghantar :

Laju kalor (daya) :

P = I2R

= I2(4L/d

2)

Page 159: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

145

= 4I2L/(d

2).

26. IE.26

hal.111

Dalam rangkaian yang ditunjukkan di

samping, total daya yang didisipasi

sebagai panas dalam ketiga resistor adalah

12 W. Nilai hambatan R dalam rangkaian

adalah ...

A. 6 Ω D. 24 Ω

B. 10 Ω E. 28 Ω

C. 13 Ω

Penyelesaian :

P 12 W

Nilai R ...?

P VI

12 12 × I

I 1 A

V IRtot

12 1 × Rtot

Rtot 12

Susunan antara R dan 8 adalah paralel,

maka :

Page 160: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

146

Susunan Rp dan 6 adalah seri

12 Rp 6

(8 R)6 8R

48 6R 8R

48 6R 8R 0

48 2R 0

48 2R

R 24 (D)

27. IE. 27

hal.

111

Tulis bacaan kuat arus berikut

ketidakpastiannya.

Page 161: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

147

Penyelesaian:

Skala terbaca

1,4 A

Skala maksimum

4 A

Batas ukur 5 A

Hasil pengukuran (1,4 : 4) × 4

1,75 Ampere

Skala terbaca 0,3 A

Skala maksimum 0,6 A

Batas ukur 3 A

Hasil pengukuran (0,3 : 0,6) × 3

mpere.

28. IE. 28

hal.

112

Seutas kawat dengan panjang 1 m

membawa arus 1,5 A ketika diberi beda

potensial 3 v pada ujung-ujungnya.

Hitung hambatan jenis bahan kawat jika

jika luas penampangnya adalah .

Penyelesaian:

Diketahui : l = 1 m I = 1,5 A

V = 3 V A = 4 10-7

m2

Page 162: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

148

Ditanya : = … ?

Dijawab :

( )

( )

2 4 10-7

=

= 8 10-7

m.

29. IE. 29

hal.112

Kawat X dan Y terbuat dari logam sejenis,

tetapi diameter kawat X adalah empat kali

kawat diameter Y. Tentutkan hasil bagi

panjang kawat X terhadap kawat Y, jika

hambatan kawat X dan Y :

a) Sama besar,

b) Berbanding 1 : 8.

Penyelesaian :

Page 163: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

149

Diketahui : 1 = 2 d1 = 4d2

r1 = 4d2 : 2 = 2d2

d2 = d2 r2 = ½ d2

Ditanya : a)

jika sama besar

b)

jika berbanding 1:8

Dijawab :

a) l1 : l2 jika R1 = R2

( )

( )

b) l1 : l2 jika R1 : R2 = 1 : 8

Page 164: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

150

30. IE. 30

hal.112

Hambatan kawat Al pada 20oC adalah 3

Ω dan pada 100oC adalah 4 Ω. Berapakah

hambatan kawat pada 0oC ?

Penyelesaian :

Diketahui : T = 20OC ; R20 = 3

T = 100OC; R100 = 4

T = 0OC

Page 165: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

151

Ditanya : R0 = …?

Dijawab :

Rt = Ro(1 + T)

Maka :

3 = Ro(1 + (20O – 0

O))

4 = Ro(1 + (100O – 0

O))

Gunakan perbandingan :

( )

( )

( )

( )

3(1 + 100) = 4(1 + 20)

3 + 300 = 4 + 80

3 + 300 - (4 + 80) = 0

3 + 300 - 4 - 80 = 0

-1 + 220 = 0

220 = 1

= 0,0045

Page 166: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

152

Masukkan ke dalam salah satu

persamaan:

4 = Ro(1 + 100(0,0045))

4 = Ro(1 + 0,45)

4 = Ro(1,45)

Ro = 2,76 .

31. IE.31

hal.112

Pada rangkaian berikut, kuat arus yang

terbaca pada amperemeter Al dan A6

masing-masing 17 A dan 5 A. Tentukan

kuat arus yang terbaca pada amperemeter-

amperemeter lainnya.

Penyelesaian :

Diketahui : A1 = 17 A ; A6 = 5 A

Ditanya : I (Masing-masing nilai

amperemeter)... ?

Dijawab :

Page 167: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

153

Dari rangkaian ini, maka dapat dilihat

bahwa A1 = A7 = 17 A.

Maka :

A5 = 17 A – 5 A = 12 A

A2 = A5 = 12 A

A3 = 2 A

A4 = 3 A

32. IE. 32

hal.112

Gambar berikut memperlihatkan bagian

dari suatu rangkaian listrik.

Hitung kuat arus listrik I dan tentukan

arahnya.

Penyelesaian :

Perhatikan gambar

Page 168: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

154

Dari sini, kita dapat melihat bahwa 1 A +

2 A = 3 A. Kemudian, jika melihat

perpencaran antara 2 A dan 4 A, maka

kita dapat menghitung bahwa arus pada

jalur sebelum terpecah menjadi 2 A dan 4

A adalah 6 A. Maka, 3 A tadi terpecah

menjadi 6 A dan -3 A. Ketika -3 A

bertemu dengan arus 4 A dibawah, maka

arus akan menuju ke kanan sebesar 1 A.

Kemudian ketika arus 1 A bertemu 2 A,

maka arus yang terdeteksi (I) adalah 3 A

ke arah luar.

33. IE. 33

hal.112

Diberikan empat resistor identik dengan

hambatan masing-masing 1 Ω. Anda

diminta untuk menyusun keempat resistor

itu secara seri dan atau paralel.

a) Tentukan banyaknya resistor nilai

hambatan

b) Hitung setiap nilai hambatan itu dan

Page 169: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

155

urutkan besarnya mulai dari yang

terkecil.

Penyelesaian :

Hambatan Pengganti I 4

Hambatan Pengganti II 2,5

Hambatan Pengganti III 1,3

Hambatan Pengganti IV 1

Page 170: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

156

Hambatan Pengganti V 0,25

34. IE. 34

hal.112

Rangkaian menggunakan resistor identik

R. Tentukan hambatan pengganti antara

titik A dan B.

a)

b

)

Penyelesaian:

a)

b)

Page 171: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

157

35. IE.35

hal.113

Dengan menggunakan prinsip

kesimetrisan, tentukan hambatan

pengganti antara titik A dan B pada

rangkaian berikut:

Penyelesaian:

36. IE. 36 Tentukan hambatan ekuivalen dari √

Page 172: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

158

hal.113 jaringan sangat panjang (tak hingga) RAB

antara titik A dan B.

Tips: Misalkan hambatan ekuivalen = r,

maka Anda dapat memotong rangkaian

ini pada a-b dan memasang r pada a-b.

Penyelesaian :

Hambatan pengganti A ke B, misalkan

RAB.

Karena polanya berulang, maka dari

gambar kita bisa melihat RAB = Rab.

Lalu, kita hitung hambatan pengganti

parallel :

Page 173: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

159

Dapat kita simpulkan :

RAB = R + Rp + R

Lalu kedua ruas dikalikan dengan RAB +

R. Didapat :

R2

AB + RRAB = 2RRAB + 2R2 + RRAB

R2

AB – 2RRAB – 2R2 = 0

Misalkan RAB = x maka :

x2 – 2Rx – 2R

2 = 0

Gunakan rumus ABC pada persamaan

kuadrat.

( ) √( ) ( )( )

Page 174: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

160

√ ( √ )

RAB = ( √ )

37. IE. 37

hal.113

Pada rangkaian berikut, R = 9 Ω, GGL

baterai 6 V, dan hambatan dalamnya

diabaikan. Tentukan dahulu hambatan

ekuivalen rangkaian (RAB), kemudian

hitung besar kuat arus I.

Penyelesaian :

Diketahui : R = 9 ; = 6 V

Ditanya : I ... ?

Dijawab :

Page 175: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

161

Rangkaian ini adalah rangkaian parallel,

maka :

Rp = 3

Karena hambatan dalam diabaikan, maka

:

I = V/R

I = /Rp

I = 6/3

I = 2 A.

38. IE. 38

hal.113

Perhatikan rangkaian di samping.

Tentukan besar tegangan dan kuat arus

yang melalui:

a) 10 Ω

b) 6 Ω

c) 5 Ω

Penyelesaian :

Menentukan kuat arus dan tegangan pada

resistor 10 , 6 , 5 .

Pertama, hubungan resistor 2 , 3 , dan

Page 176: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

162

5 adalah seri :

Rs1 2

Kemudian, Rs dan Resistor 10 adalah

paralel :

Rp 5

Kemudian, hubungan Rp, resistor 4 dan

resistor 6 adalah seri :

Rs2 4 6 5 15

Kuat arus yang melewati resistor 6 :

I V/Rs2 12/15 0,8 A

Tegangan pada resistor 6 :

V IR 0,8 × 6 4,8 Volt

Tegangan pada resistor 4 :

V IR 0,8 × 4 3,2 Volt

Tegangan pada resistor 10 :

Page 177: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

163

V IR 0,8 × 5 4 Volt

Balikkan lagi rangkaian seperti awal.

Arus yang mengalir pada resistor 2 , 3

, dan 5 :

I V10/Rs1 4/10 0,4 Ampere

Arus yang mengalir pada resistor 10

:

I V10/10 4/10 0,4 Ampere

Tegangan pada resistor 5 :

0,4 × 5 2 Volt.

39. IE. 39

hal.113

Pada rangkaian berikut, gunakan prinsip

seri-paralel untuk menghitung besar kuat

arus I1 dan I2.

Penyelesaian :

Page 178: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

164

40. IE. 40

hal.113

Tegangan jepit sebuah baterai ketika

menyuplai arus 2 A adalah 6 V. Ketika

menyuplai arus 3 A tegangan jepitnya 5,5

V. Tentukan hambatan dalam dan GGL

baterai. (Bantuan : sebuah baterai dalam

rangkaian ditampilkan sebagai sumber

tegangan dengan GGL = ε dan hambatan

dalam r )

Penyelesaian :

Diketahui : Vj1 = 2 V ; I1 = 6 A

Vj2 = 5,5 V ; I2 = 3 A

Diketahui : = … ? ; r = …?

Dijawab :

Page 179: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

165

Hubungan antara GGL, tegangan jepit,

dan arus :

= Vj + ir

= 2 + 6r

= 5,5 + 3r

2 + 6r = 5,5 + 3r

2 + 6r – 5,5 – 3r = 0

-3,5 + 3r = 0

3r = 3,5

r = 1,17

Masukkan nilai r dalam salah satu

persamaan.

= 2 + 6(1,17)

= 2 + 7,02

= 9,02 V

41. IE. 41

hal.114

Tiga buah resistor 1 Ω, 2 Ω dan 3 Ω

disusun seri kemudian dipasang pada

sebuah sumber tegangan. Ternyata kuat

arus yang keluar dari sumber tegangan

adalah 1 A. Jika ketiga resistor disusun

paralel dan dipasang pada sumber

tegangan yang sama, ternyata arus yang

Page 180: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

166

keluar dari sumber tegangan adalah 0,5 A.

Tentutkanlah GGL dan hambatan dalam

sumber tegangan tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 1 ; R2 = 2

R3 = 3 ; I1 = 1 A (Seri)

Kemudian dipasang parallel dengan

sumber tegangan sama, diperoleh :

I2 = 0,5 A (Paralel)

Ditanya : = …? ; r = …?

Dijawab :

Cari hambatan pada rangkaian seri :

Rs = 1 + 2 + 3 = 6

Tegangan jepitnya adalah :

V = IR

V = 1 A 6 = 6 V

Cari hambatan pada rangkaian paralel :

Page 181: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

167

Tegangan jepitnya adalah :

V = IR

V = 0,5 6/11

V = 3/11 Volt

Persamaan GGL

= I(R + r)

1(6 + r) = 0,5(6/11 + r)

2(6+ r) = 1(6/11 + r)

12 + 2r = 6/11 + r

12 + 2r – 6/11 – r = 0

126/11 – r = 0

r = 126/11 = 11,45 .

Masukkan nilai r ke dalam salah satu

persamaan. Didapat :

= 1(6 + 11,45)

= 17,45 V.

42. IE. 42

hal.114

Sebuah generator akan ditentukan GGL-

nya dengan menggunakan sebuah

voltmeter. Untuk keperluan tersebut,

sebuah resistor dipasang seri dengan

generator. Ternyata voltmeter yang

dipasang pada ujung-ujung resistor

membaca 50 V apabila dipakai resistor

Page 182: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

168

100 Ω. Jika diganti dengan resistor 100 Ω,

maka voltmeter akan membaca 105 V.

Tentukan nilai GGL generator tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : V1 = 50 V ; R1 = 100

V2 = 105 V ; R2 = 100

Ditanya : = …?

Dijawab :

Kasus 1

= I(R + r) = 0,5(100 + r)

= 50 + 0,5r

Kasus 2

= I(R + r) = 1,05(100 + r)

= 105 + 1,05r

Maka :

50 + 0,5r = 105 + 1,05r

50 + 0,5r – 105 – 1,05r = 0

-55 = -0,55r

Page 183: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

169

r = 100

Masukkan r ke dalam salah satu

persamaan:

= 0,5(100 + 100)

= 0,5(200)

= 100 V.

43. IE. 43

hal.114

Sebuah baterai dengan GGL 4 V dan

hambatan dalam 2 Ω dihubungkan seri

dengan baterai GGL 6 V dan hambatan

dalam 3 Ω sehingga GGL baterai saling

memperkuat (lihat gambar). Sebuah

resistor 35 Ω dihubungkan ke kedua

ujung terminal luar. Tentukan:

a) Kuat arus dalam rangkaian,

b) Tegangan jepit tiap sel.

(tegangan jepit adalah tegangan antara

kutub-kutub baterai saat melalukan arus).

Penyelesaian:

Diketahui : 1 = 4 V ; r1 = 2

2 = 6 V ; r2 = 3

Page 184: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

170

R = 15

Ditanya : a) I = …? b) V2 = ... ?

Dijawab :

a) I = …?

= -4 + (-6) = -10 V

IR = I(2 + 3 + 15) = 20I

+ IR = 0

-10 + 20I = 0

20I = 10

I = 0,5 A.

b) Tegangan jepit tiap baterai

V1 = - Ir

V1 = 4 – 0,5(2)

V1 = 3 V

Page 185: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

171

V2 = - Ir

V2 = 6 – 0,5(3)

V2 = 4,5 V.

44. IE. 44

hal.114

Seperti soal 18, tetapi satu baterai dibalik

polaritasnya. Hitung besar kuat arus

dalam rangkaian.

Penyelesaian :

Soal nomor 18 bila salah satu baterai

polaritasnya dibalik. Misalkan yang

dibalik adalah baterai 1. Maka :

= (-6) + 4 = -2 V

IR = I(2 + 3 + 15) = 20I

+ IR = 0

-2 + 20I = 0

20I = 2

I = 0,1 A

Jika yang dibalik adalah baterai 2, maka :

= 6 + (-4) = 2 V

IR = I(2 + 3 + 15) = 20I

Page 186: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

172

+ IR = 0

2 + 20I = 0

20I = -2

I = -0,1 A.

45. IE. 45

hal.114

Tentukan beda potensial VPQ untuk

rangkaian seperti di samping, jika:

a) P dan Q terbuka,

b) P dan Q dihubungkan kawat tembaga.

Penyelesaian :

a. P dan Q terbuka

( ) ( ) ( )

Page 187: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

173

( ) ( )

b. Jika dihubungkan kawat tembaga jadi

rangkaian tertutup.

( ) ( ) ( )

( )

( ) ( ) ( )

46. IE. 46

hal.114

Berapa energi yang dihasilkan oleh catu

daya 100 volt DC yang membangkitkan

arus 5 ampere setiap menitnya ?

Penyelesaian :

Diketahui : V = 100 V ; I = 5 A ; t = 60 s

Ditanya : W = … ?

Dijawab :

Page 188: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

174

W = Vit

W = 100 5 60 = 30000 J.

47. IE. 47

hal.114

Perhatikan gambar rangkaian berikut.

Tentukan energi yang dibebaskan pada

tiap hambatan itu dalam waktu 7 sekon.

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 6 ; R2 = 8

I = 1 A ; t = 7 sekon

Ditanya : W = …?

Dijawab :

Pertama, kita hitung hambatan

Page 189: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

175

pengganti pada resistor.

Maka :

W = I2Rt

W = 1 1 24/7 7

W = 24 Joule.

48. IE. 48

hal.114

Pada rangkaian berikut, R1 = 3 Ω, R2 = 2

Ω, dan R3 = 1 Ω, baterai E1 = 6V dan

baterai E2 = 3V. Tentukan :

a) Daya listrik pada baterai,

b) Daya kalor yang muncul pada resistor

R1, R2, dan R3.

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 3 ; R2 = 2

R3 = 1 ; 1 = 6 V

2 = 3 V

Ditanya : a) P (pada baterai)... ? b) P (Daya kalor

Page 190: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

176

yang muncul pada resistor R1, R2, dan R3) ... ?

Dijawab :

a) Daya listrik (P) pada baterai

Pertama, kita cari arusnya terlebih dahulu.

Loop kita ambil searah jarum jam.

= -6 + 3 = -3 V

IR = I(3 + 2 + 1) = 6I

+ IR = 0

-3 + 6I = 0

6I = 3

I = 0,5 A

Maka, daya listrik pada baterai 1 :

Page 191: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

177

P = 1I

P = 6 0,5

P = 3 Watt.

Daya listrik pada baterai 2 :

P = 2I

P = 3 0,5

P = 1,5 Watt.

b) Daya kalor yang muncul pada resistor

R1, R2, dan R3

P1 = I2R1

P1 = 0,52 3 = 0,75 Watt.

P2 = I2R2

P2 = 0,52 2 = 0,5 Watt.

P3 = I2R3

P3 = 0,52 1 = 0,25 Watt.

49. IE. 49

hal.115

Perhatikan rangkain listrik berikut. Jika

Vab = 10 volt, tentukan energi yang

dibebaskan setiap sekon pada:

Page 192: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

178

a) Resistor 2 Ω,

b) Resistor 10 Ω,

c) Resistor 5 Ω.

Penyelesaian :

.

.

Page 193: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

179

50. IE. 50

hal.115

Kita ingin memanaskan air sampai

mendidih pada 100oC dengan kawat

pemanas yang dihubungkan pada

tegangan 220 V. Jika satu liter air yang

bersuhu 30oC hanya memerlukan waktu

10 menit dan 50% energi diserap oleh air,

berapa besar hambatan kawat yang

diperlukan ? Kalor jenis air = 4.200

J/kgoC.

Penyelesaian :

Diketahui : 1 liter air setara dengan 1 kg

air

T = 100O – 30O = 70O

t = 10 menit = 600 s

c = 4200 J ; = 50%

Ditanya : R = …?

Dijawab :

Page 194: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

180

51. IE. 51

hal.115

Sebuah sel surya berdiameter 21 cm

menghasilkan arus 5 A pada 0,45 V

dalam sinar Matahari terang yang

intensitasnya 0,10 W/cm2. Tentukan

efisiensi sel surya itu.

Penyelesaian :

Luas sel surya

Daya sinar matahari untuk seluas sel

surya :

346,5 cm2 0,1 W/cm

2 = 34,65 Watt

Efisiensi :

Page 195: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

181

((5 A 0,45 V)/34,65 watt) 100% = 6,5

%.

52. IE. 52

hal.115

Tiga buah lampu pijar yang masing-

masing dibuat untuk dipakai pada 15 watt

dan 12 volt, dirangkai secara paralel.

Ujung-ujung rangkaian itu dihubungkan

dengan sebuah aki dengan GGL 24 volt

dan hambatan dalam 0,4 Ω. Tentukan

besar kuat arus listrik yang disuplai oleh

aki itu.

Penyelesaian :

Diketahui : P = 15 Watt ; V = 12 Volt

= 24 V ; r = 0,4

Ditanya : I = …?

Dijawab :

R = 122/15 = 9,6

Hambatan luar 3 lampu (parallel) :

1/Rp = 3 1/R

Rp = R/3

Rp = 9,6/3

Page 196: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

182

Rp = 3,2

Maka, arusnya adalah :

I = 6,67 A.

53. IE. 53

hal.115

Instalasi di rumah memiliki tegangan

sambungan 220 V dan arus maksimum 2

A. Berapa banyaknya lampu 18 W yang

dapat dipasang dalam rumah itu?

Penyelesaian :

Diketahui : V = 220 V ; I = 2 A

Ditanya : n ... ?

Dijawab :

P = VI

P = 220 2

P = 440 Watt

Banyaknya lampu 18 watt

440/18 = 24,4 24 Lampu.

54. IE. 54

hal.115

Sebuah lampu listrik dengan spesifikasi

110 V, 25 W dihubungkan seri dengan

sebuah hambatan listrik 500 Ω, kemudian

dipasang pada tegangan listrik 220 V.

Page 197: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

183

Tentukan arus listrik (dalam mA) yang

mengalir dalam rangkaian tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui :

P = 25 Watt ; V = 110 V

RL = V2/P ; RL = 110

2/25 = 484

R = 500 ; V = 220 V

Ditanya : I = … ?

Dijawab :

Hambatan pengganti seri

Rs = RL + R

Rs = 484 + 500

Rs = 984

Maka arusnya adalah

I = V/R

I = 220/984

I = 0,44 A = 440 mA.

55. IE. 55

hal.115

Tiga buah hambatan masing-masing 6 Ω,

3 Ω, dan 2 Ω disusun paralel dan

dihubungkan dengan sumber tegangan V.

Hitung perbandingan arus yang mengalir

pada ketiga resistor tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 6 ; R2 = 3 ; R3 = 2

Page 198: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

184

Ditanya : I1 : I2 : I3 = … ?

Dijawab :

V = IR

I = V/R

Maka I berbanding lurus dengan 1/R

I1 : I2 : I3 = 1/6 : 1/3 : 1/2

I1 : I2 : I3 = 1 : 2 : 3.

Page 199: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

185

LEMBAR HASIL ANALISIS BUKU II

Analisis Ketersediaan Pertanyaan Berdasarkan Keterampilan Berpikir Kreatif Dalam Buku Teks Pelajaran Fisika Pada Konsep

Listrik Dinamis

(Terbitan Grafindo- Karangan Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama)

Pertanyaan Pada Teks Bacaan

No. Kode Pertanyaan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif

Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IIA.1

hal.62

Jika Anda perhatikan peralatan listrik di rumah Anda,

setelah cukup lama digunakan secara terus-menerus,

kinerja beberapa peralatan listrik tersebut akan

menurun. Apakah yang menyebabkannya?

Penyelesaian:

Jika digunakan dalam waktu lama secara terus-

menerus, temperatur komponen-komponen listrik

akan naik. Kenaikan temperatur temperatur tersebut

memengaruhi kinerja komponen-komponen, seperti

pada hambatan kawat konduktor. Dengan demikian,

setelah digunakan terlalu lama (menjadi panas),

maka daya kierja suatu komponen listrik akan

berkurang.

2. IIA.2

hal.62

Pernahkah anda memperhatikan bagian dalam sebuah

radio atau tape recoder ?

Penyelesaian:

Pernah. Di dalam peralatan listrik, kita dapat

menemukan rangkaian listrik yang bercabang-

Page 200: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

186

cabang. Untuk dapat menghitung besarnya arus

listrik yang mengalir pada setiap cabang yang

dihasilkan oleh suatu sumber arus listrik, Gustav

Kirchhoff (1824-1887) mengemukakakn dua aturan

yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan

tersebut.

3. IIA.3

hal.69

Tahukah Anda mengapa rangkaian listrik di rumah-

rumah pada umumnya disusun secara paralel?

Penyelesaian:

Dengan susunan paralel, apabila salah satu

komponen rusak (misalnya filamen lampu pijar

putus), alat elektronika lainnya, seperti TV, radio,

dan kulkas masih dapat menyala dan tegangannya

tetap.

4. IIA.4

hal.78

Bagaimana hubungan antara energi listrik dan energi

kalor?

Penyelesaian:

Energi listrik yang diberikan oleh elemen pemanas

listrik adalah W dan diubah oleh elemen pemanas

menjadi energi kalor Q yang dapat menaikkan

temperatur suatu zat sebesar T. Persamaannya secara

matematis dapat dituliskan :

Dengan :

W = energi listrik (J)

Q = energi kalor (J)

Page 201: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

187

m = massa (kg)

c = kalor jenis (Jkg-10

C-1

)

∆T = kenaikan suhu (oC)

5. IIA.5

hal.79

Tahukah Anda arti dari DC dan AC ?

Penyelesaian:

DC merupakan singkatan dari direct current yang

artinya arus listrik searah, dan AC singkatan dari

alternating current yang artinya arus listrik nolak-

balik. Listrik DC dapat dihasilkam oleh sumber arus

lisrik searah dari proses kimiawi, seperti baterai dan

akumulator. Selai itu, listrik DC juga dapat

dihasilkan oleh generator arus searaaah.

6. IIA.6

hal.79 Rangakaian Listrik pada kendaraan

Anda telah mengetahui bahwa akumulator

merupakan sumber arus listrik searah (DC). Salah

satu penggunaan akumulator adalah pada kendaraan

bermotor, seperti pada mobil sepeda motor.

Gambar 3.19 Diagram rangkaian listrik untuk lampu

mobil

Page 202: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

188

Rangkaian listrik DC yang dihasilkan oleh

akumulator pada Gambar 3.19 hanya terdapat dua

lampu depan dan dua lampu belakang. Namun, pada

kenyataannya sebuah mobil umumnya lampu,

terdapat juga rangkaian listrik untuk menyalakan

klakson, untuk menyalakan radio tape, dan alat

elektronik lainnya. Jadi sebenarnya, rangkaian listrik

DC di dalam mobil sangat rumit. Dengan demikian,

dari manakah akumulator tersebut menerima energy

sehingga dapat menyalakan seluruh peralatan listrik

di dalam mobil ?

Penyelesaian :

Setiap mobil dilengkapi dengan sebuah generator

listrik kecil atau dinamo, yang berfungsi

membangkitkan energi listrik untuk mengalirkan arus

listrik ke dalam akumulator. Jika mesin mobil

dinyalakan, secara otomatis dinamo akan

membangkitkan arus listrik. Jadi, tidak perlu

khawatir dengan energi listrik di dalam akumulator

akan cepat habis, kecuali terdapat kerusakan dinamo

atauppun kerusakan pada akumulator.

Page 203: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

189

Pertanyaan Pada Kegiatan, Diskusi dan Kuis

No. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IIB.1

hal.57

Kegiatan 3.1

Misalkan kita memiliki sebatang kawat

konduktor AB.

Tahukah kalian :

Bagaimana caranya agar pada kawat AB

tersebut terjadi arus listrik?

Penyelesaian:

Terjadi karena adanya loncatan elektron

bebas yang meloncat dari daerah yang

kelebihan elektron (negatif) ke daerah

yang kekurangan elektron (positif). Arah

gerak electron ini berlawanan dengan

arah arus listrik.

2. IIB.2

hal.57

Kegiatan 3.1

Misalkan kita memiliki sebatang kawat

konduktor AB.

Tahukah kalian :

Page 204: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

190

Apa yang dimaksud dengan arus listrik?

Penyelesaian:

Banyaknya muatan listrik yang

disebabkan dari pergerakan elektron-

elektron, mengalir melalui suatu titik

dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.

3. IIB.3

hal.57

Kegiatan 3.1

Misalkan kita memiliki sebatang kawat

konduktor AB.

Tahukah kalian :

Gambarkan bagaimana gerakan elektron

dan arus listrik pada kawat AB tersebut.

Penyelesaian:

Page 205: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

191

4. IIB.4

hal.58

Apakah kegunaan voltmeter dan

ampermeter?

Penyelesaian:

Voltmeter untuk mengukur besar

tegangan listrik dalam suatu rangkaian

listrik. Sedangkan ampermeter untuk

mengukur kuat arus listrik yang ada

dalam rangkaian tertutup.

5. IIB.5

hal.58

Bagaimanakah cara menggunakan

voltmeter dan ampermeter?

Page 206: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

192

Penyelesaian:

Cara menggunakan ampermeter adalah

dengan menyisipkan ampermeter secara

langsung ke rangkaian. Sedangkan cara

menggunakan voltmeter adalah dipasang

secara paralel dengan sumber tegangan

atau peralatan listrik yang akan diukur

beda potensialnya (tegangannya).

6. IIB.6

hal.58

Bagaimanakah cara penggunaan alat

ukur multimeter?

Penyelesaian:

Cara menggunakan multimeter ialah atur

posisi saklar selector, lalu pilihlah skala

sesuai dengan perkiraan tegangan yang

akan diukur, setelah itu hubungkan probe

ke terminal tegangan yang akan diukur,

dan terakhir baca hasil pengukuran.

7. IIB.7 Aktivitas ilmiah 3.1 √

Page 207: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

193

hal.59 Alat dan Bahan :

1. 3 buah baterai 1,5 volt

2. 3 buah lampu senter

3. Kabel

4. Amperemeter

5. Voltmeter

Langkah Kerja :

1. Susunlah peralatan

dan bahan yang

telah tersedia

menjadi 3

rangkaian listrik,

seperti tampak pada

gambar 3.2 .

2. Catat angka yang

ditunjukkan oleh

amperemeter dan

voltmeter pada

setiap rangkaian

listrik

Pertanyaan dan diskusi :

Buatlah grafik hubungan V dan I.

Bagaimana hubungan antara beda

potensial (V) dan kuat arus listrik (I)

Page 208: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

194

pada lampu tersebut?

Penyelesaian:

8. IIB.8

hal.59

Aktivitas ilmiah 3.1

Alat dan Bahan :

6. 3 buah baterai 1,5

volt

7. 3 buah lampu

senter

8. Kabel

9. Amperemeter

10. Voltmeter

Langkah Kerja :

3. Susunlah peralatan

dan bahan yang

telah tersedia

menjadi 3

Page 209: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

195

rangkaian listrik, seperti tampak pada

gambar 3.2 .

4. Catat angka yang ditunjukkan oleh

amperemeter dan voltmeter pada

setiap rangkaian listrik

Pertanyaan dan diskusi :

Apa yang dapat Anda simpulkan dari

aktivitas tersebut? Buat laporan aktivitas

tersebut dan tampilkan di depan kelas

dengan menggunakan media presentasi.

Penyelesaian:

Tegangan listrik yang diberikan pada

suatu alat listrik harus sesuai dengan

tegangan yang seharusnya digunakan

pada alat tersebut.

9. IIB.9

hal.60 Aktivitas Ilmiah 3.2

Alat dan Bahan :

1. Beberapa utas kawat nikrom dan

kawat tembaga yang panjang dan

tebalnya berbeda.

2. Multimeter

Langkah Kerja :

1. Ukur hambatan beberapa kawat

Page 210: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

196

nikrom dengan luas penampang (A)

beda dan panjang (L) tetap dengan

menggunakan multimeter.

2. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

tetap dan panjang (L) beda dengan

menggunakan multimeter.

3. Ukur hambatan kawat nikrom dan

tembaga dengan penampang (A) dan

panjang (L) yang sama.

Pertanyaan dan Diskusi :

Bagaimanakah pengaruh luas

penampang kawat terhadap besarnya

hambatan? Mengapa demikian?

Penyelesaian:

Besar hambatan suatu kawat pengantar

berbanding terbalik dengan luas

penampang kawat, kenapa demikian

karena makin kecil luas penampang maka

makin besar hambatannya.

10. IIB.10

hal.

60

Aktivitas Ilmiah 3.2

Alat dan Bahan :

3. Beberapa utas kawat nikrom dan

kawat tembaga yang panjang dan

tebalnya berbeda.

Page 211: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

197

4. Multimeter

Langkah Kerja :

4. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

beda dan panjang (L) tetap dengan

menggunakan multimeter.

5. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

tetap dan panjang (L) beda dengan

menggunakan multimeter.

6. Ukur hambatan kawat nikrom dan

tembaga dengan penampang (A) dan

panjang (L) yang sama.

Pertanyaan dan Diskusi :

Bagaimanakah pengaruh panjang kawat

terhadap hambatan? Mengapa demikian?

Penyelesaian:

Besar hambatan suatu kawat pengantar

sebanding dengan panjang kawat

pengantar, kenapa demikian karena makin

panjang pengantar maka makin besar

hambatannya.

11. IIB.11

hal. Aktivitas Ilmiah 3.2

Alat dan Bahan : √

Page 212: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

198

60 5. Beberapa utas kawat nikrom dan

kawat tembaga yang panjang dan

tebalnya berbeda.

6. Multimeter

Langkah Kerja :

7. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

beda dan panjang (L) tetap dengan

menggunakan multimeter.

8. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

tetap dan panjang (L) beda dengan

menggunakan multimeter.

9. Ukur hambatan kawat nikrom dan

tembaga dengan penampang (A) dan

panjang (L) yang sama.

Pertanyaan dan Diskusi :

Bagaimanakah pengaruh jenis kawat

terhadap hambatan kawat? Mengapa

demikian?

Penyelesaian:

Besar hambatan suatu kawat pengantar

bergantung pada jenis bahan kawat

(sebanding dengan hambatan jenis

Page 213: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

199

kawat).

12. IIB.12

hal.

60

Aktivitas Ilmiah 3.2

Alat dan Bahan :

7. Beberapa utas kawat nikrom dan

kawat tembaga yang panjang dan

tebalnya berbeda.

8. Multimeter

Langkah Kerja :

10. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

beda dan panjang (L) tetap dengan

menggunakan multimeter.

11. Ukur hambatan beberapa kawat

nikrom dengan luas penampang (A)

tetap dan panjang (L) beda dengan

menggunakan multimeter.

12. Ukur hambatan kawat nikrom dan

tembaga dengan penampang (A) dan

panjang (L) yang sama.

Pertanyaan dan Diskusi :

Apakah yang dapat Anda simpulkan dari

aktivitas tersebut? Buat laporan

mengenai aktivitas yang telah Anda

lakukan. Kemudian, tampilkan di depan

kelas dengan menggunakan media

Page 214: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

200

presentasi.

Penyelesaian:

Berdasarkan definisi “besar hambatan

kawat dalam setiap satu satuan panjang

dan satuan penampang kawa adalah

hambatan jenis (ρ)” maka setiap

perubahan panjang dan luas penampang

akan mempengaruhi besar hamabtan

kawat. Dapat dilihat berdasarkan

persamaannya :

13. IIB.13

hal.63 Aktivitas Ilmiah 3.3

Alat dan Bahan :

1. 3 buah amperemeter

2. Dua buah baterai 1,5 volt

3. 2 buah lampu 3 watt dan 5 watt

4. Kabel secukupnya

Langkah Kerja :

1. Susunlah rangkaian listrik seperti

Gambar 3.7 2. Apakah semua lampu menyala ?

3. Jika semua lampu menyala, lihat dan

catat kuat arus yang ditunjukkan oleh

amperemeter A1, A2, dan A3.

Page 215: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

201

Pertanyaan dan Diskusi :

Bagaimanakah hubungan antara besar

kuat arus yang ditunjukkan oleh A1, A2,

dan A3?

Penyelesaian:

Besar arus yang ditunjukan A1, A2, dan

A3 adalah sama.

14. IIB.14

hal.63 Aktivitas Ilmiah 3.3

Alat dan Bahan :

5. 3 buah amperemeter

6. Dua buah baterai 1,5 volt

7. 2 buah lampu 3 watt dan 5 watt

8. Kabel secukupnya

Langkah Kerja :

4. Susunlah rangkaian listrik seperti

Gambar 3.7 5. Apakah semua lampu menyala ?

6. Jika semua lampu menyala, lihat dan

catat kuat arus yang ditunjukkan oleh

amperemeter A1, A2, dan A3.

Pertanyaan dan Diskusi :

Apa yang dapat Anda simpulkan dari

aktivitas tersebut? Buat laporan dan

tampilkan di depan kelas dengan

menggunakan media presentasi.

Penyelesaian:

Page 216: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

202

Berdasarkan hukum I Kirchoff yang

menyatakan bahwa jumlah arus yang

masuk pada sebuah titik cabang sama

dengan jumlah arus yang ke luar dari titik

cabang tersebut.

15. IIB.15

hal.66 Aktivitas Ilmiah 3.4

Alat dan Bahan :

1. Catu daya

2. Tiga buah baterai dengan tegangan

berbeda

3. sakelar

Langkah Kerja :

1. Susunlah

peralatan seperti

pada Gambar

3.12 2. Ukur kuat arus

yang melalui masaing-masing lampu

3. Ukur tegangan pada masing-masing

lampu.

4. Ukur tegangan total ujung-ujung

ketiga lampu

Pertanyaan :

Kesimpulan apakah yang Anda peroleh

dari percobaan ini.

Penyelesaian:

Page 217: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

203

Percobaan ini adalah lampu yang

dirangkai seri, sehingga kuat arus listrik

yang melalui tiap-tiap komponen sama

besar, walaupun nilai setiap hambatan

berbeda.

16. IIB.16

hal.68 Aktivitas Ilmiah 3.5

Alat dan Bahan :

1. Catu daya

2. Tiga buah baterai dengan

tegangan berbeda

3. sakelar

Langkah Kerja :

1. susunlah

peralatan seperti

pada Gambar

3.14. 2. ukur kuat arus

yang melalui

masaing-masing lampu

3. ukur tegangan pada masing-

masing lampu

4. ukur tegangan total ujung-ujung

ketiga lampu

Pertanyaan :

Kesimpulan apakah yang Anda peroleh

dari percobaan ini.

Page 218: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

204

Penyelesaian:

Percobaan ini adalah lampu yang

dirangkai paralel, sehingga tegangan

pada setiap lampu sama besar, walaupun

setiap hambatan lampu berbeda.

17. IIB.17

hal.71

Perhatikan gambar rangkaian Jembatan

Wheatstone dengan menggunakan

bantalan kawat sepanjang .

Jika pada saat kontak C kedudukannya

seperti gambar, dan galvanometer

menunjukkan kuat arus sama, maka

buktikan bahwa

Diketahui bahwa batang AB memiliki

hambatan jenis kawat serba sama, serta

luas penampang yang juga serba sama.

Penyelesaian:

Page 219: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

205

Awal rumus

18. IIB.18

hal.72 Aktivitas Ilmiah 3.6

1. susun tiga baterai seperti gambar

2. ukur tegangan masing-masing baterai

3. ukur tegangan total baterai secara seri

Kesimpulan apakah yang Anda peroleh ?

Penyelesaian:

Jika sejumlah sumber tegangan atau

elemen disusun secara seri, berlaku:

Page 220: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

206

19. IIB.19

hal.72 Aktivitas Ilmiah 3.6

1. susun tiga baterai seperti gambar

2. ukur tegangan masing-masing baterai

3. ukur tegangan total baterai secara seri.

Apakah yang dimaksud rangkaian baterai

secara seri?

Penyelesaian:

Rangkaian listrik yang disusun secara

sejajar yang dapat dilihat pada lampu

senter dan remote control televisi.

20. IIB.20

hal.73 Aktivitas Ilmiah 3.7

1. Susun tiga baterai

seperti gambar.

2. Ukur tegangan

masing-masing

baterai.

3. Ukur tegangan total baterai secara

paralel.

Kesimpulan apakah yang Anda peroleh ?

Penyelesaian:

Jika sejumlah sumber tegangan atau

Page 221: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

207

elemen disusun secara paralel, berlaku:

21. IIB.21

hal.73 Aktivitas Ilmiah 3.7

1. Susun tiga baterai

seperti gambar.

2. Ukur tegangan

masing-masing

baterai.

3. Ukur tegangan total baterai secara

paralel.

Apakah yang dimaksud rangkaian baterai

secara paralel?

Penyelesaian:

Rangkaian listrik yang tidak disusun

secara sejajar contohnya seperti lampu

lalu lintas.

22. IIB.22

hal.74

Perhatikan gambar berikut dengan baik.

Page 222: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

208

Bagaimana cara menentukan besar dan

arah kuat arus pada setiap percabangan

dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff

dan Hukum II Kirfchhoff.

Penyelesaian:

Loop I:

Loop II:

Pertanyaan Pada Soal Seleksi Dan Tugas

No. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IIC1

hal. 61

Bahan konduktor memiliki

hambatan kecil, terdapat juga bahan

isolator dan semikonduktor. Carilah

informasi, apa itu bahan isolator dan

bahan semikonduktor.

Penyelesaian: Isolator adalah bahan atau zat yang

tidak dapat dialiri arus listrik atau sukar

menghantarkan arus listrik, misalnya

kayu, karet, dan plastik. Semikonduktor

adalah sebuah bahan dengan

konduktivitas listrik yang berada di

antara insulator (isolator) dan

Page 223: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

209

konduktor. Semikonduktor disebut juga

sebagai bahan setengah penghantar

listrik. Bahan semikonduktor yang

sering digunakan adalah silikon,

germanium, dan gallium arsenide

2. IIC.2

hal.65

Apa perbedaan antara ggl dan

tegangan jepit?

Penyelesaian:

Perbedaannya adalah ggl diukur saat

sumber tidak mengalirkan arus

sedangkan tegangan jepit sumber

mengalirkan arus.

3. IIC.3

hal.65

Bagimanakah cara mengukur ggl

baterai ?

Penyelesaian:

Tegangan jepit = kuat arus listrik x

hambatan.

4. IIC.4

hal.69

Jenis rangkaian apa yang digunakan

pada lampu merah lalu lintas ?

Penyelesaian:

Komponen utamanya 4017 dan IC

NE 555.

5. IIC.5

hal.72 Jika nilai R3 R1 R2 RX , bagaimana

cara menentukan besar hambatan

Rx? Dapatkah Anda

menghitungnya? Diskusikanlah hal

Page 224: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

210

tersebut bersama teman Anda. Jika

Anda mengalami kesulitan,

konsultasikanlah hal tersebut kepada

guru Fisika Anda.

Penyelesaian:

Untk mencari Rx

perlu diketahui R

totoal.

( )( )

( ) ( )

Page 225: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

211

(( )( )

( ) ( )).

Pertanyaan Pada Contoh Soal

No. Kode Pertanyaan

Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IID.1

hal.57 Tentukanlah jumlah elektron ( ) yang melintasi

penampang kawat penghantar selama

satu jam jika kawat tersebut dialiri arus

listrik sebesar 0,8 A.

Penyelesaian:

Diketahui:

Jumlah electron yang melintas (n) sama

dengan jumlah muatan yang mengalir

( ) dibagi dengan besarnya muatan

electron

( )( )

2. IID.2

hal.67

Tiga buah resistor masing-masing 10 Ω,

6 Ω, dan 8 Ω disusun seri dan ujung-

ujungnya dihubungkan dengan baterai 48

V. Tentukanlah tegangan pada resistor:

Page 226: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

212

a. 10 Ω b. 6 Ω d. 8 Ω

Penyelesaian:

Diketahui: Langkah pertama, menentukan besarnya

hambatan total untuk rangkaian seri.

Langkah kedua, menentukan arus listrik

yang melalui setiap hambatan.

Langkah ketiga, tentukan tegangan setiap

hambatan.

a. ( )( )

b. ( )( )

c. ( )( )

3. IID.3

hal.69

Perhatikan rangkaian listrik berikut.

a) Tentukanlah besar hambatan

pengganti dari seluruh susunan

hambatan p

Page 227: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

213

b) ada rangkaian tersebut.

c) Jika diketahui Vab = 6V, tentukan

besarnya I1 dan I2.

Penyelesaian:

a. Perhitungan dapat Anda mulai

dari rangkaian yang paling

sederhana, yaitu R1 dan R2 yang

dirangkaikan parallel.

sehingga rangkaiannya menjadi

Kemudian, R3 dan R12

dirangkaian seri

sekarang, rangkaiannya menjadi

sederhana

Dari kedua hambatan tersebut,

didapatkan

Jadi, hambatan penggantinya 3Ω.

b. Arus yang mengalir pada

rangkaian

Page 228: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

214

Selanjutnya,tugas Anda untuk

menghitung arus listrik yang

melalui hambatan R1 dan

hambatan R2.

4. IID.4

hal.71

Dari gambar suatu

jembatan hambatan

ABCD disamping

ini, AB adalah

batang tembaga

serba sama yang

panjangnya 1 meter. Saat panjang CB =

60 cm, rangkaian jembatan hambatan

mencapai kesetimbangan.

Jika pada x ditambahkan hambatan seri

10 Ω, kesetimbangan baru yang akan

tercapai dengan menggeser kontak C

sejauh 30 cm ke arah B. Tentukanlah

nilai hambatan x dan y.

Penyelesaian:

Keseimbangan awal:

Page 229: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

215

( ) ( ) ( ) ( ) (1)

Jika pada hambatan diserikan dengan

hambatan 10Ω, kontak C harus

digeserkan mendekati B (agar hasil

perkalian silangnya sama) sejauh 30 cm

sehingga

( )( ) ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )

(2)

Substitusikan Persamaan (1) ke

Persamaan (2) sehingga diperoleh

Jadi, diperoleh y = 6Ω, dan dengan

memasukkan harga ke dalam

Persamaan (2) diperoleh nilai x = 4Ω.

5. IID.5

hal.75

Perhatikan gambar di samping ini.

Kemudian, tentukanlah besar tegangan

listrik antara titik a dan b (Vab).

Page 230: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

216

Penyelesaian:

Tahapan penyelesaian:

1. Gambarkan arah arus pada setiap

loop.

Hukum I Kirchhoff pada titik P.

(1)

2. Persamaan Hukum I Kirchhoff

pada setiap loop. Loop I (Arah

loop searah putaran jarum jam)

( ) ( ) (1)

(2)

Loop II (Arah loop searah putaran jarum

jam)

Page 231: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

217

( ) ( )

( )( )

ruas kanan dan kiri

dikalikan 2, sehingga

(3)

3. Kemudian, eliminasi Persamaan

(2) dan Permasaan (3) untuk

memperoleh nilai I1

Persamaan ( )

Persamaan ( )

+

Ini berarti, arah I1 berlawanan dengan

arah I1 yang Anda gambarkan.

4. Untuk memperoleh nilai I2,

substitusikan nilai I1 ke dalam

Persamaan (2)

( )

5. Menghitung nilai I3 dari

Persamaan (1)

Page 232: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

218

6. Menghitung tegangan listrik

antara titik a dan b

( ) ( )

Dari hasil perhitungan diperoleh

nilai I1=-1A, artinya arah arus

listrik I1 berlawanan dengan

asumsi yang digunakan. Jadi,

arah arus listrik yang benar

adalah

Walaupun demikian, tidak perlu

dilakukan perhitungan ulang

karena nilai arusnya sudha benar,

hanya penentuan arah arus I1

yang berbeda.

Pertanyaan Pada Uji kompetensi dan Evaluasi

No. Kode Pertanyaan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif

Bukan

KBK Kelancaran

(Fluency)

Keluwesan

(Flexibility)

Keaslian

(Originality)

Merinci

(Elaboration)

Menilai

(Evalution)

1. IIE.1

hal.56

Jelaskan bagaimana cara mengukur kuat arus

dan tegangan listrik.

Penyelesaian:

Cara mengukur kuat arus adalah posisikan

saklar selector, cari skala yang sesuai dengan

perkiraan arus yang akan diukur, putuskan jalur

Page 233: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

219

catu daya yang terhubung ke beban, hubungkan

probe multimeter ke terminal jalur yang

diputuskan tersebut, terakhir baca hasil

pengukur. Sedangkan cara mengukur tegangan

listrik adalah atur posisi saklar selector, pilihlah

skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang

akan diukur, hubungkan probe ke terminal

tegangan yang akan diukur, hubungkan probe

ke terminal tegangan yang akan diukur, terakhir

baca hasil pengukuran.

2. IIE.2

hal.56

Apakah yang dimaksud dengan hukum Ohm?

Penyelesaian:

Suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang

mengalir melalui sebuah pengantar selalu

berbanding lurus dengan beda potensial yang

diterapkan kepadanya.

3. IIE.3

hal.56

Tuliskan bunyi Hukum I Kirchhoff.

Penyelesaian:

Arus total yang masuk melalui suatu titik

percabangan dalam suatu rangkaian listrik sama

dengan arus total yang keluar dari titik

percabangan tersebut.

4. IIE.4

hal.56

Bagaimanakah sifat-sifat rangkaian hambatan

yang disusun secara seri dan paralel?

Penyelesaian:

Sifat-sifat rangkaian hambatan secara seri;

Page 234: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

220

arus yang mengalir pada masing beban

adalah sama.

tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah

tahanan seri jika besar tahanan sama.

Jumlah penurunan tegangan dalam

rangkaian seri dari masing-masing tahanan

seri adalah sama dengan tegangan total

sumber tegangan.

banyak beban listrik yang dihubungkan

dalam rangkaian seri, tahanan total

rangkaian menyebabkan naiknya penurunan

arus yang mengalir dalam rangkaian. Arus

yang mengalir tergantung pada jumlah besar

tahanan beban dalam rangkaian

jika salah satu beban atau bagian dari

rangkaian tidak terhubung atau putus, aliran

arus terhenti.

Sifat-sifat rangkaian hambatan secara seri;

Tegangan pada masing-masing beban listrik

sama dengan tegangan sumber.

Masing-masing cabang dalam rangkaian

paralel adalah rangkaian individu. Arus

masing-masing cabang adalah tergantung

besar tahanan cabang.

Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam

rangkaian paralel, tahanan total rangkaian

Page 235: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

221

mengecil, oleh karena itu arus total lebih

besar. (Tahanan total dari rangkaian paralel

adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil

dalam rangkaian).

Jika terjadi salah satu cabang tahanan

paralel terputus, arus akan terputus hanya

pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian

cabang yang lain tetap bekerja tanpa

terganggu oleh rangkaian cabang yang

terputus tersebut.

5. IIE.5

hal.76

Perhatikan gambar berikut.

Tentukanlah besar tegangan antara titik a dan b

(Vab)

Penyelesaian:

Loop I1

(I)

Loop II2

(II)

Page 236: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

222

Eliminasi

_

( )

_

6. IIE.6

hal.77

Perhatikan

gambar berikut.

Page 237: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

223

Tentukanlah kuat arus yang melalui kawat ab.

Penyelesaian :

Kita misalkan arus yang melewati kawat ab

adalah I2, dan I1 = I2 + I3

Loop 1 (Searah jarum jam)

+ IR = 0

-12 + I1(6 + 2) + I2(4) = 0

-12 + 8I1 + 4I2 = 0

8I1 + 4I2 = 12 … (1)

Loop 2 (Searah jarum jam)

+ IR = 0

6 + 4I2 + 0I3 = 0

6 + 4I2 + 0(I1 – I2) = 0

6 + 4I2 + 0I1 = 0

Page 238: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

224

4I2 + 0I1 = -6 … (2)

Eliminasikan I2, maka didapat I1 = 2,25 A.

Kemudian masukkan nilai I1 kedalam salah satu

persamaan :

8(2,25) + 4I2 = 12

18 + 4I2 = 12

4I2 = 12 – 18

4I2 = -6

I2 = -1,5 A (Arah loop terbalik).

7. IIE.7

hal.77

Perhatikan gambar berikut.

Tentukanlah kuat arus yang melalui hambatan

R1 , R2 , dan R3.

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 4 ; R2 = 2 ; R3 = 6

Ditanya : I1, I2, dan I3 = …?

Dijawab :

Misalkan arus yang melewati R1 adalah I1, arus

yang melewati I2 adalah I2, dan arus yang

melewati I3 adalah I3, dan I1 = I2 + I3

Page 239: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

225

Loop 1 (Searah jarum jam)

+ IR = 0

(6 + 3 + 3) + I1(1 + 4 + 1) + I2 (1 + 2) = 0

12 + 6I1 + 3I2 = 0

6I1 + 3I2 = -12 … (1)

Loop 2 (Searah jarum jam)

+ IR = 0

-3 + I2(2 + 1) + (I1 – I2)6 = 0

-3 + 3I2 + 6I1 – 6I2 = 0

-3 + 6I1 – 3I2 = 0

6I1 – 3I2 = 3 … (2)

Eliminasikan I1, didapat I2 = -2,5 A (Arah loop

Page 240: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

226

terbalik). Kemudian masukkan I2 ke dalam

salah satu persamaan :

6I1 – 3I2 = 3

6I1 – 3(-2,5) = 3

6I1 + 7,5 = 3

6I1 = -4,5

I1 = -0,75 A (Arah loop terbalik).

I3 = I1 – I2

I3 = -0,75 – (-2,5)

I3 = 1,75 A.

8. IIE.8

hal.80

Sebuah lampu senter menggunakan dua baterai

1,5 V dirangkaikan seri. Jika hambtan dalam

setiap baterai baru 0,1 ohm dan lampu pijar

memunyai hambatan 0,8 ohm. Tentukanlah

daya listrik yang digunakan oleh lampu.

Penyelesaian :

Diketahui : V1 = 1,5 V ; V2 = 1,5 V

r1 = 0,1 ; r2 = 0,1

R = 0,8

Ditanya : P = …?

Dijawab :

I =

Ampere

P = I2R = (1)

2 0,8 = 0,8 Watt.

Page 241: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

227

9. IIE.9

hal.80

Sebuah kendaraan menyalakan dua lampu

depan dengan daya setiap lampu 90 W, dan dua

lampu belakang masing-masing dengan daya 10

W. Jika tegangan akumulatornya 12 V,

tentukanlah besarnya energi listrik yang harus

diberikan oleh akumulatornya untuk

menyalakan keempat lampu tersebut.

Penyelesaian :

P = 2 . Pdepan + 2 . Pbelakang

= 2 . 90 W + 2 . 10 W

= 200 W.

10. IIE.10

hal.80

Daya listrik 20 MW akan ditransmisikan

dengan menggunakan kawat berhambatan 0,005

ohmm-1

sejauh 20 km dengan menggunakan

tegangan tinggi 200 kV. Tentukanlah

perbandingan daya listrik yang hilang selama

transmisi. (dalam%).

Penyelesaian :

Diketahui : P = 20 MW = 20.000.000 Watt

V = 200 kV = 200.000 Volt

R = 0,005 20.000 m = 100

Ditanya : P1 (Daya awal) : P2 (Daya Hilang)...?

Diketahui :

P2 =

400.000.000 Watt

P1 : P2 = 20.000.000 : 400.000.000 = 1 : 20

Page 242: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

228

Persentase hilang =

100% = 5%.

11. IIE.11

hal.80

Anda telah ketahui bahwa rangkaian listrik AC

yang dipasang di rumah merupakan rangkaian

paralel. Mungkinkah rangkaian tersebut diubah

menjadi rangkaian seri? Jelaskan alasan Anda.

Penyelesaian :

Rangkaian parallel lebih menguntungkan

dikarenakan jika salah satu lampu atau salah

satu komponen listrik mati, maka tidak

mempengaruhi lampu atau komponen listrik

lainnya. Namun jika disusun menjadi rangkaian

seri, jika rangkaian listrik diubah menjadi

rangkaian seri, maka jika lampu atau salah satu

komponen listrik mati, maka lampu dan

komponen listrik lainnya akan ikut mati.

12. IIE.12

hal.80

Keluarga Jhoni menempati rumah sederhana

dengan berlangganan daya listrik dari PLN 450

W. Rata-rata menggunakan 5 lampu W, 6 jam

sehari; setrika listrik 100 W, 2 jam sehari;

lemari es 40 W, sepanjang hari; dan sebuah

televisi 60 W, 4 jam sehari. Tentukanlah

pemakaian daya listrik selama 1 bulan (30 hari).

Penyelesaian :

Nama Jumlah Lampu

Pakai

Daya

(W)

Total

(W)

Page 243: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

229

Lampu 5 6 10 300

Setrika 1 2 100 200

Kulkas 1 2 80 80

TV 1 4 240 240

Jumlah 820

Daya Pemakaian = 820 W. 30 hari

= 24600 W = 24,6 kWh.

13. IIE.13

hal.

82

Dalam seutas kawat mengalir muatan listrik

sebesar 6μC setiap detik. Kuat arus listrik rata-

rata yang melalui penampang kawat adalah...

a. 6 μA

b. 10 μA

c. 60 μA

d. 100 μA

e. 600 μA

Penyelesaian :

Diketahui : Q = 6 C ; t = 1 s

Ditanya : I =

6 A.

14. IIE.14

hal.

82

Dalam waktu satu jam terjadi perpindahan

elektron sebanyak 9 x 1020

elektron melalui

suatu penampang kawat. Besarnya kuat arus

rata-rata yang melalui penampang kawat

tersebut adalah .... (1 e = -1,6 x 10-19

C).

a. 4 mA

Page 244: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

230

b. 8 mA

c. 16 mA

d. 20 mA

e. 40 mA

Penyelesaian :

Diketahui : n = 9 1020

elektron

Ditanya : I ... ?

Dijawab :

q = ne = (9 1020

)(-1,6 10-19

C) = 14,4 101

C = 144 C.

I = q/t = 144 C/3600 s = 0,04 A = 40 mA.

15. IIE.15

hal.

82

Seutas kawat memiliki panjang dan

diameternya d. Setelah dialiri arus listrik

sebesar 10 mA, beda potensial antara kedua

ujungnya sama dengan 0,4 V. Jika kawat

tersebut diganti dengan kawat lain yang terbuat

dari bahan yang sama dan panjangnya sama,

tetapi diameternya 2d dilewatkan arus yang

sama pula, beda potensialnya menjadi ...

a. 0,1 V d. 0,8 V

b. 0,2 V e. 1,4 V

c. 0,4 V

Penyelesaian :

Diketahui : l1 = l2

d1 = d r1 = 1/2d1

d2 = 2d r2 = d

Page 245: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

231

A1 = 4r1 = 4(1/2) = 2

A2 = 4r2 = 4(1) = 4

V1 = 0,4 V

Ditanya : V2 = … ?

Dijawab :

Gunakan rumus

dimana

, gunakan

perbandingan : ⁄

Karena l1 = l2, I1 = I2, dan 1 = 2, maka

perbandingannya menjadi :

Maka :

V2 = 0,4/2 = 0,2 V.

16. IIE.16

hal.

82

Untuk mengukur hambatan Rx dapat digunakan

bantalan, seperti gambar berikut ini.

Page 246: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

232

Diketahui panjang

bantalan hamabtan

AB = 25 cm. Ketika

galvanometer G

menunjukkan angka

nol, Nilai hambatan Rx adalah ...

a. 8 ohm d. 18 ohm

b. 10 ohm e. 24 ohm

c. 15 ohm

Penyelesaian :

Diketahui : R2 = 12 ; L1 = 10 cm

L2 = 25 cm – 10 cm = 15 cm

Ditanya : R1 = Rx = … ?

Dijawab :

Rx =

= 8 .

17. IIE.17

hal.

82

Suatu sumber tegangan dengan hambatan dalam

nol mempunyai ggl e = 120 volt dan

dihubungkan secara seri dengan tiga buah

hambatan: R1 = 2 ohm, R2 = 4 ohm, dan R3 = 6

ohm. Beda potensial di ujung-ujung hambatan

R2 adalah ....

a. 20 volt d. 80 volt

b. 40 volt e. 100 volt

c. 80 volt

Penyelesaian :

Page 247: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

233

Diketahui : R1 = 2 ohm ; R2 = 4 ohm

R3 = 6 ohm ; = 120 volt

Ditanya : V2 = …?

Dijawab :

Pertama, cari kuat arus total :

I = /(R1 + R2 + R3) = 120 volt/(2 + 4 + 6

) = 10 A.

Kemudian, cari beda potensial pada hambatan

R2 :

V2 = IR2 = 10 A 4 = 40 Volt.

18. IIE.18

hal.

82

Kuat arus yang mengalir pada hambatan 3 W

pada rangkaian berikut adalah ...

a. 1,15 A d. 0,65 A

b. 0,96 A e. 0,50 A

c. 0,75 A

Penyelesaian :

Diketahui Ptot = 3 Watt ; Vtot = 6 V

r = 0,25 ; R1 = 2

R2 = 2 ; R3 = 3 ; R4 = 2

Ditanya : I = …?

Dijawab : I = Ptot/Vtot = 3/6 = 0,5 A.

19. IIE.19 Tiga buah resistor memiliki hambatan 1 Ω, 3 Ω, √

Page 248: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

234

hal.

82

dan 6 Ω, dirangkaikan secara paralel. Kedua

ujungnya dihubungkan dengan sebuah baterai 6

volt dengan hambatan dalam 1 ohm. Besar

tegangan jepit antara kedua ujung baterai adalah

...

a. 1,5 volt

b. 2,0 volt

c. 2,4 volt

d. 3,0 volt

e. 4,5 volt

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 1 ohm ; R2 = 3 ohm

R3 = 6 ohm ; ε = 6 volt

r = 1 ohm

Ditanya : V = .. ?

Dijawab :

Karena hambatan disusun paralel :

Page 249: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

235

Maka :

Sehingga :

.

20. IIE.20

hal.82

Perhatikan rangkaian berikut ini.

Sebuah amperemeter

(A) ideal dipasang

antara kawat a dan b,

seperti pada gambar

tersebut.

Amperemeter akan menunjukkan angka ...

a. Nol d. 1,5 A

b. 0,5 A e. 2,0 A

c. 1,0 A

Penyelesaian :

Diketahui : = 12 volt ; R1 = 4 Ohm

R2 = 6 Ohm ; R3 = 4 Ohm

R4 = 3 Ohm

Ditanya : I = …. ?

Dijawab :

Page 250: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

236

Dari gambar, dapat diketahui bahwa I = Ix – Iy

Sehingga :

I = Ix – Iy = 1,7 – 1,2 = 0,5 A.

21. IIE.21

hal.

83

Perhatikan gambar berikut ini.

Titik b dihubungkan ke tanah. Besar tegangnan

listrik V adalah...

a. 2,0 V d. 5,0 V

b. 2,5 V e. 6,0 V

Page 251: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

237

c. 3,0 V

Penyelesaian :

Diketahui : R₁ = 2 ohm ; R2 = 3 ohm

R3 = 6 ohm ; r = 1 ohm

= 6 volt

Ditanya : I = ... ?

Dijawab :

Hukum II Kirchoff

∑ ∑

-6 + I (1 + 2 + 3 + 6) = 0

-6 + 12I = 0

12I = 6

I = 0,5 A

Sehingga :

Va – Vb = + IRab

Va – 0 = 0 + (0,5 6)

Va = 3 Volt.

Page 252: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

238

22. IIE.22

hal.

83

Besar kuat arus listrik yang melalui kawat pada

soal nomor 9 adalah...

a. 1,50 A dari a ke b

b. 1,25 A dari a ke b

c. 1,25 A dari a ke b

d. 0,5 A dari a ke b

e. 0,5 A dari a ke b

Penyelesaian :

Ralat soal : seharusnya ditulis pada soal nomor

9, karena nomor 14 gambar dan pertanyaannya

tidak berhubungan.

Lihat nomor 9, maka didapat I = 0,5 A dari b

ke a.

23. IIE.23

hal.

83

Dua baterai bertegangan 1,5 V; 1 ohm

dirangkaikan secara paralel, kemudian

dihubungkan dengan sebuah lampu yang

memiliki hambatan 7 W. Kuat arus listrik yang

melalui lampu adalah...

a. 0,20 A d. 0,37 A

b. 0,25 A e. 0,40 A

c. 0,30 A

Penyelesaian :

Ralat soal : Satuan hambatan adalah ohm ().

Diketahui : = 1,5 V ; r = 1

R = 7 ; n = 2

Ditanya : I ... ?

Page 253: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

239

Dijawab :

0,20 A.

24. IIE.24

hal.

83

Sebuah lampu senter menggunakan tiga baterai

masing-masing 1,5 V; 0,5Ω yang disusun seri.

Lampu senter tersebut menggunakan sebuah

lampu pijar berhambatan 21 ohm. Beda

potensial pada lampu pijar tersebut adalah...

a. 1,4 V d. 4,2 V

b. 2,0 V e. 4,5 V

c. 3,6 V

Penyelesaian :

Diketahui : = 1,5 V ; r = 0,5

R = 21 ; n = 3

Ditanya : V = … ?

Dijawab :

Pertama, kita mencari I terlebih dahulu :

( )

( )

0,2 A

Maka :

0,2 A 21 = 4,2 Volt.

25. IIE.25

hal.83

Perhatikan rangkaian berikut ini.

Page 254: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

240

Jika, ;

besar nilai I adalah...

a. 1 A d. 4 A

b. 2 A e. 5 A

c. 3 A

Penyelesaian :

Diketahui : 1 = 6 V ; 2 = 9 V

r1 = 1 ; r2 = 1,5

R = 7,5

Ditanya : I = …?

Dijawab :

pengganti(1) = 6 V + 6 V + 6 V = 18 V

rseri1 = 1 + 1 + 1 = 3

pengganti(2) = 9 V + 9 V = 18 V

rseri2 = 1,5 + 1,5 = 3

I =

2 A.

Page 255: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

241

26. IIE.26

hal.83

Besar arus listrik yang melalui lampu pada

rangkaian arus listrik searah seperti pada

gambar adalah...

a. 0,75 A d. 3,00 A

b. 2,50 A e. 3,75 A

c. 2,25 A

Penyelesaian :

Diketahui : RL = 2 ; R1 = 2

R2 = 2 ; 1 = 6 V ; 2 = 9 V

Ditanya : I yang melewati lampu (IL) = … ?

Dijawab :

( ) ( )

( ) ( ) ( )

= 2,5 Ampere.

27. IIE.27

hal.83

Tiga buah lampu pijar yang masing-masing

dibuat untuk dipakai adalah 15 watt dan 12 volt, √

Page 256: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

242

dirangkai secara paralel. Ujung-ujung rangkaian

itu dihubungkan dengan jepitan sebuah

akumulator dengan GGL 12 volt dan hambatan

dalam 0,8 ohm. Arus listrik yang melalui

akumulator itu besarnya ...

a. 3,75 ampere

b. 3,00 ampere

c. 2,25 ampere

d. 1,50 ampere

e. 1,25 ampere

Penyelesaian :

Diketahui : 3 buah lampu ; P = 15 W

V = 12 V ; = 12 V ; r = 0,8 Ω

Ditanya : I =...?

Dijawab :

Hambatan sebuah lampu

P = V²/R

15 = 12² / R

R = 12²/15 = 9,6 Ω

Hambatan luar 3 lampu yang disusun parallel :

Maka :

= 3 Ampere.

Page 257: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

243

28. IIE.28

hal.84

Untuk rangkaian seperti pada gambar, bila

saklar S1 dan S2 ditutup, maka voltmeter akan

menunjukkan harga...

a. 0 d. 12

b. 4,8 e. 24

c. 9,6

Penyelesaian :

(Nomor 16 tidak bisa dijawab. Soalnya ada satu

hambatan yang nilainya gak diketahui)

29. IIE.29

hal.84

Sebuah lampu dilalui arus sebesar 0,8 A.

Jumlah elektron (muatan listrik satu elektron: -

1,6 x 10-19

coulomb) dalam satu jam adalah ...

Page 258: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

244

a. 1,8 x 1022

b. 5 x 10-18

c. 7,2 x 10-16

d. 1,28 x 10-19

e. 2 x 10-19

Penyelesaian :

Diketahui : I = 0,8 A ; q = -1,6 10-19

C

t = 3600 s

Ditanya : n = …?

Dijawab :

Q = I t = 0,8 3600 = 2880 C

n = Q/q = 2880/-1,6 10-19

C = 1800 1019

C

= 1,8 1022

C.

30. IIE.30

hal.84

Tersedia tiga lampu pijar, yang masing-masing

bertanda 110 V, 100 W, dan suatu sumber

tegangan 220 V. Agar dihasilkan nyala lampu

200 W, maka lampu-lampu itu harus

dihubungkan dengan sumber tegangan dengan

cara...

a. Dua lampu disusun paralel.

b. Dua lampu disusun seri

c. Tiga lampu disusun seri

d. Tiga lampu disusun paralel

e. Satu lampu disusun paralel dengan dua

lampu lain yang disusun seri

Penyelesaian :

Page 259: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

245

Diketahui : P 3 lampu = 110 V , 100 W ;

Vsumber=220 V ; Plampu = 200 W

Ditanya : Tiga lampu disusun ?

Dijawab :

Susunan paralel = V = V1 = V2 = V3

3 lampu = 110 V, 100 W

Daya naik 200 W , tegangan menjadi 220 V.

Jadi, Tiga lampu disusun paralel.

31. IIE.31

hal.84

Sebuah ampermeter yang berhambatan 0,006

ohm, tiap pembagian skalanya menunjukkan

arus 1 A. Agar tiap pembagian skala

menunjukkan arus 5 A, maka perlu diberi

hambatan paralel sebesar...

a. 15 ohm

b. 0,15 ohm

c. 0,03 ohm

d. 0,024 ohm

e. 0,0015 ohm

Penyelesaian :

Rd = Ra/(n – 1)

Ra = 0,006

n = 5 A/1 A = 5

Rd = 0,006/(5 – 1) = 0,0015 .

32. IIE.32

hal.84

Tiga buah hambatan: 3 Ω, 2 Ω, dan 6 Ω disusun

paralel kemudian dipasang pada sumber

tegangan, ternyata arus yang keluar dari elemen

Page 260: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

246

3 A. tetapi jika disusun seri dan dipasang pada

elemen yang sama ternyata arus yang keluar 0,5

A. Maka GGL elemen dan hambatan dalam

elemen adalah...

a. 4 volt; 1 ohm

b. 6 volt; 1 ohm

c. 3,6 volt; 0,4 ohm

d. 1,5 volt; 1,5 ohm

e. 8 volt; 1,5 ohm

Penyelesaian :

Diketahui : R1 = 2 ; R2 = 3

R3 = 6 ; IP = 3 A ; IS = 0,5 A

Ditanya : = …? ; r = …?

Diketahui :

Rs = R1 + R2 + R3

Rs = 2 + 3 + 6 = 11

Rp = 1

Page 261: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

247

Is (Rs + r) = Ip (Rp + r)

0,5(11 + r) = 3(1 + r)

5,5 + 0,5r = 3 + 3r

5,5 + 0,5r – 3 – 3r = 0

2,5 – 2,5r = 0

r = 1 .

= Ip (Rp + r)

= 3 (1 + 1)

= 6 V.

33. IIE.33

hal.84

Mengapa bahan konduktor mudah dilalui arus

listrik, sedangkan bahan isolator sukar atau

bahkan tidak dapat menghantarkan arus listrik?

Penyelesaian :

Karena isolator memiliki gap yang besar antara

pita valensi dan pita konduksi sehingga elektron

tidak derdistribusi secara sempurna sehingga

sukar menghantarkan listrik. Sedangkan bahan

konduktor memiliki gap yang sangat kecil

antara pita valensi dan pita konduksinya

sehingga elektron mudah terdistribusi secara

sempurna.

34. IIE.34

hal.84

Perhatikan rangkaian listrik berikut.

Page 262: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

248

Bila saklar S ditutup selama 40 menit, hitunglah

energi yang timbul pada R3.

Penyelesaian :

(Nomor 2, ada satu resistor yang tidak diketahui

besar hambatannya, maka tidak dapat dijawab)

35. IIE.35

hal.

85

Perhatikan rangkaian berikut.

Page 263: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

249

E1 = 12 V; r1 = 0,2 Ω

E2 = 20 V; r2 = 0,3 Ω

E3 = 10 V; r3 = 0,2 Ω

E4 = 18 V; r4 = 0,3 Ω

R1 = 10 Ω; R1 = 5 Ω

R3 = 10 Ω; R1 = 6 Ω

Tentukanlah beda potensial antara titik a dan b.

Penyelesaian :

Tidak ada jawabannya, titik a dan titik b tidak

tercantum sehingga soal tidak jelas

36. IIE.36

hal.

85

Perhatikan gambar berikut ini.

Tentukanlah:

Page 264: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

250

a. Besar arus listrik yang melalui hambatan R =

8 Ω; dan

b. Tegangan jepit seluruh rangkaian (Vba).

Penyelesaian :

a) I8

b) Vba ...?

GGL paralel

p 15 V

Kemudian p dan 10 V diserikan

s 25 V

rs 1,5

I8 25 V/(1,5 8 ) 2,63 A

Tegangan jepit (Vba) s 25 V.

37. IIE.37

hal.85

Sebuah amperemeter terdiri dari galvanometer

yang dapat dilalui arus listrik maksimum 1 mA

dengan resistansi 2 ohm dan dirangkai paralel

dengan resistor sebesar 0,0002 ohm. Dengan

demikian, berapa besar arus yang dapat diukur

oleh amperemeter tersebut?

Penyelesaian :

Page 265: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

251

IA= 1mA = 0,001 A

Rsh= 0,0002 ohm

RA= 2 ohm

I = ....?

Jawab

Rsh = RA/(n - 1)

0,0002 = 2/(n - 1)

0,0002(n - 1) = 2

0,0002n - 0.0002 = 2

0,0002n = 2 + 0.0002

n = 2.0002/0.0002

n = 10001

n = I/IA I = n × IA

I = 10001 × 0.001

I = 10,001 A.

38. IIE.38

hal.

86

a. Perhatikan gambar berikut.

Tentukanlah beda tegangan antara titik a dan

b (Vab).

Page 266: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

252

b. Pada rangkaian berikut ini, tentukan kuat

arus yang melalui setiap sumber tegangan.

Penyelesaian :

A.

I.

II.

B. Diketahui rangkaian berikut :

Page 267: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

253

Misalkan arus yang melewati GGL 6 V adalah

I1, arus yang melewati GGL 3 V adalah I2, dan

arus yang melewati GGL 3 V adalah I3, I1 = I2 +

I3

Loop 1 (Searah jarum jam)

+ IR = 0

(-6 + (-3)) + (2 + 2)I1 + 3I2 = 0

-9 + 4I1 + 3I2 = 0

4I1 + 3I2 = 9 … (1)

Loop 2 (Berlawanan arah jarum jam)

+ IR = 0

(-3 + (-3)) + 3I2 + (2 + 2)(I1 – I2) = 0

-6 + 3I2 + 4I1 – 4I2 = 0

-6 + 4I1 – 1I2 = 0

Page 268: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

254

4I1 – 1I2 = 6 … (2)

Eliminasikan I1, maka didapat I2 = 0,75 A.

Kemudian, masukkan I2 kedalam salah satu

persamaan :

4I1 – 1(0,75) = 6

4I1 – 0,75 = 6

4I1 = 6,75

I1= 1,6875 A.

I3 = I1 – I2

I3 = 1,6875 – 0,75

I3 = 0,9375 A.

39. IIE.39

hal.

86

Manakah yang akan menghasilkan panas lebih

banyak, sebuah resistansi kecil atau sebuah

resistansi besar yang dihubungkan ke sumber

GGL yang konstan. Jelaskan.

Penyelesaian :

Rumus energi :

Energi listrik berbanding terbalik dengan

resistansi. Maka energi panas dapat dihasilkan

lebih besar bila resistansinya besar

40. IIE.40

hal.86

Sebuah pembangkit tenaga listrik memiliki daya

40 MW. Energi listrik yang dibangkitkan akan

Page 269: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

255

disalurkan dengan empat kawat tegangan 400

kV, 200 kV, 100 kV dan 50 kV dengan panjang

kawat berbeda-beda, yaitu 40 km, 20 km, 10 km

dan 5 km, serta hambatan kawat per meter

adalah 5 x 10-3

ohm, tentukanlah perbandingan

energi yang hilang per satuan waktu untuk

setiap kawat. (dalam %).

Penyelesaian :

P = 40 MW = 40 106 Watt

V1 = 400 kV = 400 103 V

V2 = 200 kV = 200 103 V

V3 = 100 kV = 100 103 V

V4 = 50 kV = 50 103 V

l1 = 40 km = 40000 m

l2 = 20 km = 20000 m

l3 = 10 km = 10000 m

l4 = 5 km = 5000 m

R = 5 10-3

/m

R1 = 5 10-3

40000 = 200

R2 = 5 10-3

20000 = 100

R3 = 5 10-3

10000 = 50

R4 = 5 10-3

5000 = 25

Page 270: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

256

Philang1 = I12R1

Philang1 = 1002 200 = 2000000 Watt

Philang1 = 2 MW

Philang2 = I22R2

Philang2 = 2002 100 = 4000000 Watt

Philang2 = 4 MW

Philang3 = I32R3

Philang3 = 4002 50 = 8000000 Watt

Philang3 = 8 MW

Philang4 = I42R4

Page 271: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

257

Philang4 = 8002 25 = 16000000 Watt

Philang4 = 16 MW

Presentase daya yang hilang :

%Daya 1 = (2/40) 100% = 5%

%Daya 2 = (4/40) 100% = 10%

%Daya 3 = (8/40) 100% = 20%

%Daya 4 = (16/40) 100% = 40%.

Page 272: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

258

Lampiran C

Dokumentasi Penelitian

1. Lembar Kesepakatan Antar Pengamat

(Buku I)

2. Lembar Kesepakatan Antar Pengamat

(Buku II)

3. Tabel Kontingensi Kesepakatan Antar

Pengamat

Page 273: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

259

Lembar Kesepakatan Antar Pengamat Pengamat Rekapitulasi Hasil

Pengamatan Buku I

Penulis : Marthen Kanginan

Penerbit : Erlangga

No. Kode Indikator KBK P.I P.II No.

Sel

1 IA.1 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

2 IA.2 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

3 IA.3 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

4 IA.4 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

5 IA.5 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

6 IA.6 - Ya Ya 1

7 IA.7 Keaslian

(Originality) Ya Ya 1

8 IA.8 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

9 IA.9 - Ya Ya 1

10 IA.10 - Ya Ya 1

11 IB.1 - Ya Ya 1

12 IB.2 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

13 IB.3 - Ya Ya 1

14 IB.4 - Ya Ya 1

15 IB.5 - Ya Ya 1

16 IB.6 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

17 IB.7 Keaslian

(Originality) Ya Tidak 2

18 IB.8 - Tidak Ya 2

19 IB.9 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

20 IB.10 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

21 IB.11 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

22 IB.12 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

Page 274: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

260

23 IB.13 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

24 IB.14 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

25 IB.15 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

26 IB.16 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

27 IB.17 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

28 IB.18 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

29 IB.19 Keaslian

(Originality) Ya Ya 1

30 IB.20 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

31 IB.21 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

32 IB.22 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

33 IB.23 Keaslian

(Originality) Ya Ya 1

34 IB.24 Keaslian

(Originality) Ya Ya 1

35 IB.25 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

36 IB.26 Menilai

(Evalution) Tidak Ya 2

37 IB.27 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

38 IB.28 - Ya Ya 1

39 IC.1 Kelancaran

(Fluency) Ya Tidak 2

40 IC.2 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

41 ID.1 - Ya Ya 1

42 ID.2 - Ya Ya 1

43 ID.3 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

44 ID.4 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

45 ID.5 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

46 ID.6 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

Page 275: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

261

47 ID.7 - Ya Ya 1

48 ID.8 - Tidak Ya 2

49 IE.1 - Ya Ya 1

50 IE.2 - Tidak Ya 2

51 IE.3 - Ya Tidak 2

52 IE.4 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

53 IE.5 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

54 IE.6 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

55 IE.7 - Ya Ya 1

56 IE.8 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

57 IE.9 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

58 IE.10 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

59 IE.11 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

60 IE.12 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

61 IE.13 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

62 IE.14 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

63 IE.15 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

64 IE.16 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

65 IE.17 Menilai

(Evalution) Ya Ya 1

66 IE.18 Keluwesan

(Flexibility) Tidak Ya 2

67 IE.19 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

68 IE.20 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

69 IE.21 Keluwesan

(Flexibility) Tidak Ya 2

70 IE.22 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

71 IE.23 Keluwesan

(Flexibility) Tidak Ya 2

72 IE.24 Merinci Ya Ya 1

Page 276: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

262

(Elaboration)

73 IE.25 - Ya Ya 1

74 IE.26 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

75 IE.27 - Ya Ya 1

76 IE. 28 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

77 IE. 29 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

78 IE. 30 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

79 IE.31 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

80 IE. 32 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

81 IE. 33 Kelancaran

(Fluency) Ya Ya 1

82 IE. 34 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

83 IE.35 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

84 IE. 36 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

85 IE. 37 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

86 IE. 38 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

87 IE. 39 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

88 IE. 40 - Ya Ya 1

89 IE. 41 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

90 IE. 42 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

91 IE. 43 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

92 IE. 44 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

93 IE. 45 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

94 IE. 46 - Ya Ya 1

95 IE. 47 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

96 IE. 48 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

Page 277: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

263

97 IE. 49 Merinci

(Elaboration) Ya Ya 1

98 IE. 50 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

99 IE. 51 - Ya Ya 1

100 IE. 52 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

101 IE. 53 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

102 IE. 54 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

103 IE. 55 Keluwesan

(Flexibility) Ya Ya 1

Page 278: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

264

Lembar Kesepakatan Pengamat Rekapitulasi Hasil Pengamatan Buku II

Penulis : Ketut Kamajaya dan Wawan Purnama

Penerbit : Grafindo

No. Kode Indikator KBK P.I P.II No.Sel

1 IIA.1 Kelancaran

(Fluency)

Ya Ya 1

2 IIA.2 - Ya Ya 1

3 IIA.3 Menilai

(Evalution)

Tidak Ya 2

4 IIA.4 - Ya Ya 1

5 IIA.5 - Ya Ya 1

6 IIA.6 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

7 IIB.1 - Ya Ya 1

8 IIB.2 - Ya Ya 1

9 IIB.3 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

10 IIB.4 - Ya Ya 1

11 IIB.5 - Ya Ya 1

12 IIB.6 - Ya Ya 1

13 IIB.7 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

14 IIB.8 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

15 IIB.9 Menilai

(Evalution)

Ya Ya 1

16 IIB.10 Menilai

(Evalution)

Ya Ya 1

17 IIB.11 Menilai

(Evalution)

Ya Ya 1

18 IIB.12 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

19 IIB.13 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

20 IIB.14 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

21 IIB.15 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

22 IIB.16 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

23 IIB.17 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

24 IIB.18 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

25 IIB.19 Keaslian Ya Ya 1

Page 279: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

265

(Originality)

26 IIB.20 Keaslian

(Originality)

Ya Ya 1

27 IIB.21 - Ya Ya 1

28 IIB.22 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

29 IIC1 Kelancaran

(Fluency)

Ya Ya 1

30 IIC.2 - Ya Ya 1

31 IIC.3 - Ya Ya 1

32 IIC.4 - Ya Ya 1

33 IIC.5 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

34 IID.1 - Ya Ya 1

35 IID.2 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

36 IID.3 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

37 IID.4 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

38 IID.5 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

39 IIE.1 - Ya Ya 1

40 IIE.2 - Ya Ya 1

41 IIE.3 - Ya Ya 1

42 IIE.4 Kelancaran

(Fluency)

Ya Ya 1

43 IIE.5 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

44 IIE.6 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

45 IIE.7 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

46 IIE.8 - Ya Ya 1

47 IIE.9 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

48 IIE.10 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

49 IIE.11 Menilai

(Evalution)

Ya Ya 1

50 IIE.12 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

51 IIE.13 - Ya Ya 1

52 IIE.14 - Ya Ya 1

53 IIE.15 Keluwesan Ya Ya 1

Page 280: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

266

(Flexibility)

54 IIE.16 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

55 IIE.17 - Ya Ya 1

56 IIE.18 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

57 IIE.19 - Ya Ya 1

58 IIE.20 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

59 IIE.21 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

60 IIE.22 - Ya Ya 1

61 IIE.23 - Ya Ya 1

62 IIE.24 - Ya Ya 1

63 IIE.25 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

64 IIE.26 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

65 IIE.27 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

66 IIE.28 - Ya Ya 1

67 IIE.29 - Ya Ya 1

68 IIE.30 - Ya Ya 1

69 IIE.31 - Ya Ya 1

70 IIE.32 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

71 IIE.33 Menilai

(Evalution)

Ya Ya 1

72 IIE.34 - Tidak Ya 2

73 IIE.35 - Ya Ya 1

74 IIE.36 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

75 IIE.37 Keluwesan

(Flexibility)

Ya Ya 1

76 IIE.38 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

77 IIE.39 Menilai

(Evalution)

Ya Ya 1

78 IIE.40 Merinci

(Elaboration)

Ya Ya 1

Page 281: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

267

TABEL KONTINGEN KESEPAKATAN PENGAMAT I DAN

PENGAMAT II

Buku I

P

engam

at I

I Pengamat I

Ya Tidak Jumlah

Ya 92 7 99

Tidak 3 0 3

Jumlah 95 7 102

Buku II

Pen

gam

at I

I Pengamat I

Ya Tidak Jumlah

Ya 76 2 78

Tidak 0 0 0

Jumlah 76 2 78

Buku Kesepakatan Kontingensi Kategori

I

Sangat bagus

II

Sangat bagus

Rata-rata

0,93

Keterangan :

KK = Koefisien Kesepakatan

S = Kecocokan dua pengamat, (I: Ya- II:ya) dan (I:Tidak-II:Tidak)

N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Page 282: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

268

Lampiran D

Surat Keterangan Dan Lain-Lain

1. Hasil Wawancara dan Kuesioner

2. Surat Izin Penelitian

3. Surat Pernyataan Pengamat

4. Lembar Uji Referensi

Page 283: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

269

Page 284: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

270

Page 285: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

271

Page 286: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

272

Page 287: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

273

Page 288: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

274

Page 289: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

275

Page 290: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

276

Page 291: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

277

Page 292: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

278

Page 293: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

279

Page 294: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

280

Page 295: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

281

Page 296: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

282

Page 297: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

283

Page 298: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

284

Page 299: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

285

Page 300: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

286

Lampiran E

Riwayat Hidup

1. Riwayat Hidup

Page 301: ANALISIS KETERSEDIAAN PERTANYAAN BERDASARKAN …

287

BIODATA PENULIS

Alika Karunia, anak kelima dari lima bersaudara

pasangan Drs. Harman, S dan Yanti Ainah. Lahir di

Pasar Madang pada tanggal 22 Juni 1994 dan beralamat

di Jl. Srikandi, Gg. Arjuna Rt 10 Rw 02, Desa Baros,

Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus,

Provinsi Lampung.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis

diantaranya SD Negeri 1 Kota Agung lulus pada 2006, MTs Negeri 1 Kota Agung

lulus pada 2009, MA Negeri 1 Bandar Lampung lulus pada 2012. Penulis tercatat

sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Fisika melalui jalur

SPMB-PTAIN.