KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota...

92
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III - 2010

Transcript of KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota...

Page 1: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU

Triwulan III - 2010

Page 2: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Penyusun :

Tim Ekonomi Moneter Kelompok Kajian, Statistik dan Survei : 1. Bayu Martanto Peneliti Ekonomi Muda Senior 2. Jimmy Kathon Peneliti Ekonomi Muda 3. Neva Andina Peneliti Ekonomi Muda

Penerbit :

Bank Indonesia Bengkulu Jl. A. Yani No.1, BENGKULU Telp: (0736) 21735, Fax: (0736) 21736

Website : www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/

Page 3: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.

Misi Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang berkesinambungan.

Nilai Strategis Organisasi Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi, Akuntabilitas dan Kebersamaan.

Visi Kantor Bank Indonesia Bengkulu Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian.

Misi Kantor Bank Indonesia Bengkulu Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.

Page 4: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 5: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

i

KATA PENGANTAR

Penerbitan Perkembangan Perekonomian Daerah ini dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan informasi mengenai keadaan ekonomi, moneter dan

perbankan bagi pihak-pihak yang berkepentingan khususnya Pemerintah Daerah

maupun instansi lainnya guna merumuskan suatu kebijakan. Perkembangan

Perekonomian Daerah merupakan pengembangan dari Kajian Ekonomi Regional

(KER) yang diterbitkan secara triwulanan dan tahunan.

Dalam kajian ini dibahas mengenai perkembangan perekonomian regional

Provinsi Bengkulu, yang meliputi perkembangan kegiatan sektor riil dan

perkembangan kegiatan sektor moneter perbankan, khususnya selama Triwulan III

tahun 2010 dan membandingkannya dengan periode/kondisi laporan sebelumnya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam kajian

yang kami susun ini, oleh karena itu kritik serta saran dari pengguna/pembaca sangat

diharapkan untuk penyempurnaan terbitan berikutnya.

Akhirnya kami berharap, semoga terbitan ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Bengkulu, 9 November 2010 BANK INDONESIA BENGKULU

Causa Iman Karana

Pemimpin

Page 6: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... v

DAFTAR GRAFIK .................................................................................................... vii

RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................................... 1

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU ................................... 5

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL ............................... 9

1.1. PDRB SISI PENGGUNAAN ............................................................... 10

1.1.1. Konsumsi Daerah ................................................................ 10

1.1.2. Investasi Regional ................................................................ 14

1.1.3. Ekspor dan Impor Regional .................................................. 15

1.2. PDRB SISI SEKTORAL ...................................................................... 18

1.2.1. Sektor Pertanian .................................................................. 20

1.2.2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ............................. 21

1.2.3. Sektor Jasa-Jasa ................................................................... 22

1.2.3. Sektor Konstruksi ................................................................. 23

1.2.5. Sektor Listrik, Gas, dan Air ................................................... 24

1.3. PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN ........ 25

BOKS 1 Hasil Liaison KBI Bengkulu Triwulan III - 2010

BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH .................................................. ....27

2.1. PERKEMBANGAN INFLASI ................................................................... 27

2.2. FAKTOR PENDORONG INFLASI .......................................................... 28

2.3. INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG/JASA .................................. 28

Page 7: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

iii

2.4. INFLASI PERIODE JANUARI JUNI 2010 ............................................ 32

2.5. PERBANDINGAN INFLASI ANTAR KOTA DI SUMATERA ..................... 33

BOKS 2 Pertemuan Tim Teknis TPID Provinsi Bengkulu

BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH ............................................ 35

3.1. GAMBARAN UMUM ....................................................................... 35

3.2. PERKEMBANGAN BANK UMUM ...................................................... 36

3.3. PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT .............................. 43

BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH ............................................. 45

4.1. GAMBARAN REALISASI SISI PENERIMAAN ..................................... 45

4.2. GAMBARAN REALISASI SISI PENGELUARAN ................................... 47

BAB V PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN .......................................... 49

5.1. ALIRAN UANG KARTAL (OUTFLOW-INFLOW) ................................... 49

5.2. PENYEDIAAN UANG KARTAL LAYAK EDAR ..................................... 50

5.3. PENEMUAN UANG PALSU ............................................................... 51

5.4. PERKEMBANGAN KLIRING LOKAL ................................................... 52

5.5. PERKEMBANGAN REAL TIME GROSS SETTLEMENT (RTGS) ................ 53

5.6. TRANSAKSI UANG KARTAL ANTAR BANK (TUKAB) .......................... 54

BAB VI PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH ................................... 57

6.1. PERKIRAAN EKONOMI ...................................................................... 57

6.2. PERKIRAAN INFLASI DAERAH ........................................................... 60

LAMPIRAN DATA PEREKONOMIAN DAN PERBANKAN ..................................... 63

LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH ............................................................................... 67

Page 8: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. PDRB Berdasarkan Jenis Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan .......... 10

Tabel 1.2. Perkembangan Ekspor dan Impor Regional dalam pembentukan PDRB menurut Harga Berlaku Provinsi Bengkulu ................................. 16

Tabel 1.3. Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Jenis Barang di Provinsi Bengkulu ......................................... 16

Tabel 1.4. Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Negara Pembeli di Provinsi Bengkulu .................................... 18

Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bengkulu (yoy) Menurut Sektor ......... 18

Tabel 1.6. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Lapangan Usaha Provinsi Bengkulu ..................................................................... 19

Tabel 1.7. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Bengkulu .............. 25

Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu (Tahunan, y-o-y) ................................................................. 28

Tabel 2.2. Sumbangan Beberapa Komoditas terhadap Inflasi Bengkulu ................ 30

Tabel 3.1. Jaringan Kantor Pelayanan Bank Provinsi Bengkulu ............................. 37

Tabel 3.2. Perkembangan Aset Perbankan Provinsi Bengkulu ............................... 37

Tabel 3.3. Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu ............................................................................................ 39

Tabel 3.4. Perkembangan NPL Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan di Provinsi Bengkulu ....................................................... 40

Tabel 3.5. Perkembangan Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu ........................................................................................... 41

Tabel 3.6. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu ................................................... 42

Tabel 3.7. Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Kredit UMKM di Provinsi Bengkulu .............................................................................. 42

Tabel 3.8. Perkembangan Kegiatan Usaha BPR di Provinsi Bengkulu .................... 43

Tabel 4.1. Realisasi Penerimaan APBD Triwulan II Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Bengkulu ............................................................................... 45

Tabel 4.2. Realisasi Belanja APBD Triwulan II Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Bengkulu ............................................................................... 47

Tabel 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu ............ 49

Page 9: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

vi

Tabel 5.2. Perkembangan Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Provinsi Bengkulu ............................................................................................ 53

Tabel 5.3. Perkembangan Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) Provinsi Bengkulu ............................................................................... 53

Page 10: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

vii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB (LPE, y-o-y) Provinsi Bengkulu (harga konstan 2000) ............................................. 9

Grafik 1.2. Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Menurut PDRB Harga Konstan di Provinsi Bengkulu ................................................... 11

Grafik 1.3. Perkembangan Dana Pemerintah di Bank Umum dan Belanja Pegawai Pemerintah Daerah di Provinsi Bengkulu ............................... 11

Grafik 1.4. Konsumsi Rumah Tangga Menurut PDRB Harga Konstan dan Perkembangan Inflasi di Provinsi Bengkulu ........................................... 12

Grafik 1.5. Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Perkembangan Kendaraan Milik Swasta di Provinsi Bengkulu ....................................................... 13

Grafik 1.6. Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu ................................ 13

Grafik 1.7. Hasil Survei Konsumen di Provinsi bengkulu ........................................ 14

Grafik 1.8. Perkembangan Kredit Investasi dan Konsumsi Semen di Provinsi Bengkulu ........................................................................................... 15

Grafik 1.9. Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Ekspor Bengkulu .............. 17

Grafik 1.10. Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu ....................................... 20

Grafik 1.11. Indikator Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran Provinsi Bengkulu ............................................................................................ 21

Grafik 1.12. Indikator Sektor Jasa-Jasa di Provinsi Bengkulu .................................... 22

Grafik 1.13. Indikator Sektor Bangunan di Provinsi Bengkulu ................................... 23

Grafik 1.14. Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu ...................... 24

Grafik 1.15. Perkembangan Indeks Nilai Tukar Petani di Provinsi Bengkulu ............... 25

Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi IHK Kota Bengkulu ............................................ 27

Grafik 2.2. Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan di Kota Bengkulu ............................................................................................ 29

Grafik 2.3. Sumbangan Inflasi Per Kelompok Barang/Jasa ...................................... 31

Grafik 2.4. Indeks Harga Konsumen Kelompok Sandang dan Kelompok Makanan Jadi/Minuman/Rokok/Tembakau di Kota Bengkulu ............... 31

Grafik 2.5. Realisasi Inflasi Tahun 2010 ................................................................ 32

Grafik 2.6. Inflasi Beberapa Kota di Sumatera ...................................................... 33

Grafik 3.1. Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non-Performing Loan (NPL) Perbankan Provinsi Bengkulu .............................................. 35

Grafik 3.2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga dan Kredit Bank Umum Provinsi Bengkulu .............................................................................. 36

Grafik 3.3. Distribusi Aktiva Bank Umum di Provinsi Bengkulu .............................. 38

Page 11: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

viii

Grafik 3.4. Perkembangan Net Interest Margin BPR Provinsi Bengkulu ................... 44

Grafik 4.1. Perkembangan Kendaraan Bermotor di Provinsi Bengkulu .................... 46

Grafik 4.2. Perkembangan Dana Milik Pemerintah Provinsi Bengkulu .................... 48

Grafik 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu ............. 50

Grafik 5.2. Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu ............. 51

Grafik 5.3. Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan di Bengkulu .......... 52

Grafik 5.4. Perkembangan TUKAB di Provinsi Bengkulu ......................................... 54

Grafik 6.1. Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu ............. 57

Grafik 6.2. Hasil Survei SEK dan SKDU di Provinsi Bengkulu ................................... 59

Grafik 6.3. Perkembangan Laju Inflasi Tahunan di Kota Bengkulu .......................... 61

Grafik 6.4. Hasil Survei SEK dan SKDU di Provinsi Bengkulu ................................... 62

Page 12: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

ix

Halaman ini Sengaja Dikosongkan

Page 13: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Ringkasan Eksekutif

1

RINGKASAN EKSEKUTIF

PERTUMBUHAN EKONOMI

Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, perekonomian Provinsi Bengkulu di triwulan

III tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Laju pertumbuhan ekonomi

secara tahunan meningkat sebesar 7,58%. Sementara laju pertumbuhan ekonomi triwulan

sebelumnya berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu sebesar 5,46% (yoy). Secara

triwulanan, perekonomian daerah juga terlihat membaik dimana laju pertumbuhan

triwulan III dibanding triwulan II tahun 2010 adalah sebesar 2,25%.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di sisi penggunaan terutama disebabkan oleh

meningkatnya konsumsi serta investasi. Sementara itu dari sisi sektoral, sektor utama

daerah seperti perdagangan/hotel/restoran dan jasa-jasa tumbuh tinggi, namun sektor

pertanian tumbuh cukup lambat. Sektor yang tumbuh paling tinggi di triwulan ini adalah

sektor keuangan/persewaan, angkutan/komunikasi serta sektor listrik, air dan gas.

INFLASI

Inflasi tahunan Kota Bengkulu1 pada triwulan III tahun 2010 sedikit menurun

dibanding triwulan sebelumnya yaitu dari 7,21% menjadi 7,03%. Namun inflasi yang

terjadi tersebut masih berada di atas inflasi nasional yang sebesar 5,80%. Sebagaimana

triwulan sebelumnya, tingginya inflasi masih didorong oleh timbulnya permasalahan di sisi

penawaran (supply shocks) terutama untuk komoditas di kelompok bahan makanan.

Dengan pencapaian inflasi tersebut maka secara keseluruhan selama tahun 2010 inflasi

daerah telah mencapai 7,55% (ytd), sedangkan proyeksi Bank Indonesia, inflasi Bengkulu

pada tahun 2010 adalah sebesar 7,25%±1%2.

Gangguan pasokan (supply shock) serta adanya faktor musiman diperkirakan

menjadi faktor pendorong inflasi di triwulan laporan. Gangguan pasokan terutama masih

1 Inflasi yang terjadi di kota Bengkulu diasumsikan dapat mewakili inflasi Provinsi Bengkulu secara keseluruhan

2 Bank Indonesia Bengkulu merevisi angka proyeksi inflasi tahun 2010 dari 5% ±1% menjadi 7,25% ±1%

Page 14: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Ringkasan Eksekutif

2

terjadi di kelompok bahan makanan. Inflasi di komoditas tersebut diperkirakan terjadi

karena adanya kekurangan ketersediaan komoditas tersebut di pasar.

Sementara itu faktor musiman yang turut memberikan andil dalam pembentukan

inflasi adalah adanya bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1431 H yang berlangsung di triwulan

III tahun ini. Kedua peristiwa tersebut menyebabkan kenaikan permintaan masyarakat

sehingga mendorong kenaikan harga terutama untuk komoditas-komoditas di kelompok

bahan makanan dan transportasi.

PERKEMBANGAN PERBANKAN

Bank Umum di Provinsi Bengkulu pada triwulan III tahun 2010 menunjukkan kinerja

yang relatif baik. Total aset perbankan, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK), dan penyaluran

kredit mengalami kenaikan, diikuti pula dengan meningkatnya Loan To Deposit Ratio (LDR)

dan membaiknya kualitas kredit sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Non Performing Loan

(NPL).

Penyaluran kredit triwulan III 2010 mengalami peningkatan sebesar 5,09% menjadi

sebesar Rp5,48 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga yang dilakukan

perbankan mengalami peningkatan 4,16% menjadi Rp4,64 triliun. Kondisi ini mendorong

Loan to Deposit Ratio (LDR) sedikit meningkat menjadi 118,15% dari sebelumnya

117,10%. Selain itu, kualitas kredit yang ditandai dengan nilai NPL membaik dari 2,25%

menjadi 2,20%.

PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

Data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi

Bengkulu di sisi pendapatan hingga triwulan II masih menunjukkan belum tercapainya

target penerimaan. Dari rencana anggaran sebesar Rp1.101.858 Juta baru tercapai

43,95% atau sebesar Rp484.269 Juta. Komposisi realisasi penerimaan APBD Provinsi

Bengkulu masih di dominasi oleh pos pendapatan transfer yaitu mencapai 67,37% dari

total realisasi penerimaan APBD triwulan II 2010.

Page 15: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Ringkasan Eksekutif

3

Sementara itu realisasi belanja Pemerintah Provinsi Bengkulu pada triwulan II tahun

2010 masih rendah yaitu hanya mencapai 25,04% dari rencana anggaran. Realisasi

belanja tertinggi dicapai oleh pos belanja tidak terduga dan belanja operasi yaitu sebesar

47,09% dan 31,12%. Adapun pengeluaran pada pos belanja operasi didominasi oleh

pengeluaran untuk belanja pegawai dan belanja barang yaitu mencapai 83,55% dari total

belanja operasi. Namun, realisasi pos komponen belanja operasi untuk belanja barang

terlihat tidak optimal dimana hingga triwulan II 2010 hanya terealisasi sebesar 15,55%

atau sebesar Rp39,967 miliar.

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Aliran uang kartal di masyarakat di triwulan III tahun 2010 ditandai dengan adanya

penurunan net cash outflow. Pada periode triwulan laporan, penurunan net cash outflow

terbilang cukup signifikan yaitu mencapai 76% dibanding triwulan sebelumnya yaitu dari

Rp773,6 miliar menjadi Rp184,2 miliar di triwulan ini.

Sementara itu, transaksi pembayaran dengan menggunakan kliring lokal secara

nominal mengalami kenaikan pada triwulan laporan yaitu dari Rp645.295 juta di triwulan

sebelumnya menjadi Rp693.343 juta atau meningkat 7,45%. Rata-rata perputaran kliring

per hari secara nominal juga meningkat dalam persentase yang sama yaitu dari Rp10.408

juta menjadi Rp11.183 juta. Namun perputaran warkat kliring justru mengalami

penurunan di triwulan ini dan menggambarkan adanya peningkatan nilai kliring per satuan

warkat.

Perkembangan transaksi pemindahan dana melalui sistem Real Time Gross

Settlement (RTGS), yang umumnya digunakan untuk pemindahan dana antar nasabah

dengan jumlah diatas Rp100.000.000, terlihat mengalami penurunan di triwulan ini

dibanding transaksi triwulan sebelumnya. Nominal transaksi masuk dan keluar daerah

menurun masing-masing sebesar 13,15% dan 19,67% atau sebesar Rp1.358 miliar dan

Rp1.152 miliar dibanding triwulan sebelumnya. Namun penurunan yang cukup besar

terjadi untuk transaksi antar nasabah di dalam Bengkulu yang turun 28,80% menjadi

Rp366 miliar.

Page 16: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Ringkasan Eksekutif

4

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI

Perekonomian Bengkulu pada triwulan IV tahun 2010 ini diperkirakan akan

mengalami pertumbuhan pada kisaran 5,5%±1% (yoy). Dari sisi penawaran, sektor utama

seperti sektor pertanian, Perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa diperkirakan

masih akan mengalami pertumbuhan. Sektor jasa diperkirakan mengalami pertumbuhan

yang paling tinggi diantara ketiga sektor utama Provinsi Bengkulu tersebut.

Adapun pertumbuhan dari sisi permintaan akan didorong melalui peningkatan

konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah memasuki liburan akhir tahun dan

akhir tahun anggaran.

Pada triwulan IV tahun 2010, inflasi Bengkulu diperkirakan akan mencapai

7,25%±1% (yoy). Pencapaian inflasi pada triwulan IV 2010 diperkirakan akan sedikit

mengalami perlambatan yang dipicu oleh terjadinya deflasi pada bulan-bulan awal

triwulan IV. Deflasi diperkirakan terjadi karena pasokan maupun permintaan masyarakat

yang mulai stabil setelah mencapai puncaknya pada triwulan III. Sementara itu, inflasi

diperkirakan akan terjadi kembali pada bulan Desember 2010. Faktor yang dapat

mendorong inflasi ini antara lain adalah adanya gejala supply shocks dan pengaruhi

ekspektasi masyarakat serta dorongan faktor musiman.

Page 17: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

5

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU

a. Inflasi dan PDRB

INDIKATOR 2008 2009 2010

Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III

MAKRO IHK Kota Bengkulu 116,64 120,58 120,00 121,62 124,24 129,06 Laju Inflasi (y-o-y) 13,44 3,73 2,88 4,18 7,21 7,03 PDRB-Harga Konstan (miliar Rp) 7.384 1.934 1.959 1.997 2.035 2.081 - Pertanian 2.915 735 742 760 748 763 - Pertambangan & Penggalian 259 72 74 76 79 80 - Industri Pengolahan 295 78 79 80 82 83 - Listrik, Gas dan Air Bersih 33 9 9 10 10 10 - Bangunan 219 59 61 58 61 63 - Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.473 382 387 396 407 419 - Pengangkutan & Komunikasi 609 165 166 167 173 185 - Keuangan, Persewaan dan Jasa 337 92 95 98 102 105 - Jasa 1.244 342 346 351 373 373 Pertumbuhan PDRB (y-o-y, %) 5,35 2,76 7,50 7,41 5,46 7,58

Nilai Ekspor Nonmigas (USD Juta) 1) 205 34 46 58 71 40

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 1.182 244 426 503 503 183

Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 1) - - - - - -

Volume Impor Nonmigas (ribu ton) - - - - - - 1) data sampai dengan Agustus 2010 Sumber : SEKD Provinsi Bengkulu & BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara

Page 18: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

6

b. Perbankan

INDIKATOR 2008 2009 2010

Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III

PERBANKAN

Bank Umum Total Aset (Triliun Rp) 5,82 6,49 6,58 6,57 6,84 7,11 DPK (Triliun Rp) 4,14 4,09 3,97 4,16 4,46 4,64 - Tabungan (Triliun Rp) 2,40 2,17 2,46 2,10 2,37 2,58 - Giro (Triliun Rp) 1,05 1,15 0,72 1,25 1,17 1,14 - Deposito (Triliun Rp) 0,69 0,77 0,79 0,81 0,82 0,92

Kredit (Triliun Rp) Lokasi Proyek 1) 5,29 5,84 6,08 5,80 6,47 6,63

- Modal Kerja 1,82 1,92 2,00 1,85 2,06 2,19 - Konsumsi 2,55 3,03 3,16 3,02 3,17 3,46 - Investasi 0,92 0,89 0,92 0,93 1,24 0,98 - LDR (%) 127,78 143,28 151,89 139,42 145,07 142,89 Kredit (triliun Rp) Lokasi Kantor 4,25 4,79 4,77 4,93 5,22 5,49 - Modal Kerja 1,50 1,64 1,74 1,75 1,94 2,15 - Konsumsi 2,36 2,68 2,57 2,68 2,75 2,89 - Investasi 0,39 0,47 0,46 0,50 0,53 0,45 - LDR (%) 102,53 117,11 120,35 118,34 117,10 118,15 Kredit UMKM Bank Umum

Menurut Lokasi Proyek 1)

Kredit UMKM (Triliun Rp) 4,31 5,06 5,28 5,05 5,61 5,78 Kredit Mikro (Triliun Rp) 1,52 1,53 1,60 1,42 1,63 1,58 - Kredit Modal Kerja 0,36 0,39 0,42 0,36 0,40 0,39 - Kredit Investasi 0,04 0,06 0,07 0,05 0,12 0,04 - Kredit Konsumsi 1,12 1,08 1,11 1,01 1,11 1,15 Kredit Kecil (Triliun Rp) 2,11 2,73 2,85 2,75 3,00 3,20 - Kredit Modal Kerja 0,62 0,70 0,70 0,67 0,72 0,80 - Kredit Investasi 0,13 0,15 0,17 0,16 0,31 0,17 - Kredit Konsumsi 1,36 1,88 1,98 1,92 1,97 2,23 Kredit Menengah (Triliun Rp) 0,68 0,80 0,83 0,88 0,98 1,00 - Kredit Modal Kerja 0,44 0,54 0,58 0,60 0,68 0,70 - Kredit Investasi 0,19 0,20 0,19 0,20 0,22 0,23 - Kredit Konsumsi 0,05 0,06 0,06 0,08 0,08 0,07 NPL MKM gross (%) na na na na na na BPR Total Aset (Miliar Rp) 47 54 64 64 71 76 DPK (Miliar Rp) 27 31 37 39 44 42 - Tabungan (Miliar Rp) 13 14 16 17 17 14 - Deposito (Miliar Rp) 14 17 22 22 27 28

Kredit (Miliar Rp) Lokasi Proyek1) 17 18 19 19 20 21

- Modal Kerja 9 10 11 11 12 13 - Konsumsi 6 7 7 7 7 7 - Investasi 2 1 1 1 1 1 Kredit UMKM (Miliar Rp) 17 14 13 14 15 16 Rasio NPL Gross (%) na na na na na na Rasio NPL Net (%) na na na na na na LDR 141,02 144,14 127,63 137,86 131,76 147,68

1) data sampai dengan Agustus 2010 Sumber : Laporan bulanan bank umum & BPR, Bank Indonesia Bengkulu

Page 19: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

7

c. Sistem Pembayaran

Nominal dalam triliun Rp kecuali kliring dalam miliar, volume dalam lembar

INDIKATOR 2008 2009 2010

Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III

SISTEM PEMBAYARAN Inflow 0,54 0,09 0,26 0,24 0,05 0,28 Outflow 1,92 0,42 0,56 0,19 0,83 0,47 Pemusnahan Uang 0,26 0,03 0,11 0,16 0,06 0,13 Nominal Transaksi RTGS 295 11 14 12 18 15 Volume Transaksi RTGS 172.846 11.444 20.268 17.230 19.855 19.764 Rata-rata Harian Nominal Transaksi RTGS

1,21 0,17 0,23 0,20 0,29 0,24

Rata-rata Harian Volume Transaksi RTGS

711 188 322 282 320 319

Nominal Kliring Kredit 333 100 95 123 191 180 Volume Kliring Kredit 24.748 7.308 6.406 10.257 16.743 16.297 Rata-rata Harian Nominal Kliring Kredit

0,31 1,63 1,50 2,02 3,08 2,90

Rata-rata Harian Volume Kliring Kredit

23 120 102 168 270 263

Nominal Kliring Debet 1.525 413 457 440 454 514 Volume Kliring Debet 86.963 19.896 20.181 20.066 21.586 21.326 Rata-rata Harian Nominal Kliring Debet

1,43 6,77 7,25 7,21 7,32 8,29

Rata-rata Harian Volume Kliring Debet

82 326 320 329 348 344

Nominal Kliring Pengembalian 33 12 14 15 13 16 Volume Kliring Pengembalian 1.066 539 515 486 527 610 Rata-rata Harian Nominal Kliring Pengembalian

0,03 0,19 0,21 0,25 0,21 0,26

Rata-rata Harian Volume Kliring Pengembalian

1 9 8 8 9 10

Nominal Tolakan Cek/BG Kosong

23 10 13 11 11 13

Volume Tolakan Cek/BG Kosong

851 466 452 432 461 530

Rata-rata Harian Nominal Cek/BG Kosong

0,02 0,17 0,20 0,18 0,18 0,21

Rata-rata Harian Volume Cek/BG Kosong

1 8 7 7 7 9

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

Page 20: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Tabel Indikator Ekonomi Terpilih

8

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 21: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

9

BAB

1

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, perekonomian Provinsi Bengkulu di

triwulan III tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Laju

pertumbuhan ekonomi secara tahunan meningkat sebesar 7,58%. Sementara laju

pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu

sebesar 5,46% (yoy). Secara triwulanan, perekonomian daerah juga terlihat membaik

dimana laju pertumbuhan triwulan III dibanding triwulan II tahun 2010 adalah sebesar

2,25%.

Grafik 1.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Laju Pertumbuhan PDRB (LPE, y-o-y) Provinsi Bengkulu (harga konstan 2000)

Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara

Peningkatan pertumbuhan ekonomi di sisi penggunaan terutama disebabkan

oleh meningkatnya konsumsi serta investasi. Sementara itu dari sisi sektoral, sektor

utama daerah seperti perdagangan/hotel/restoran dan jasa-jasa tumbuh tinggi, namun

sektor pertanian tumbuh cukup lambat. Sektor yang tumbuh paling tinggi di triwulan

ini adalah sektor keuangan/persewaan, angkutan/komunikasi serta sektor listrik, air dan

gas.

5.46%

7.58%

1.88%2.25%

-4%

-2%

0%

2%

4%

6%

8%

10%

12%

1,650,000

1,680,000

1,710,000

1,740,000

1,770,000

1,800,000

1,830,000

1,860,000

1,890,000

1,920,000

1,950,000

1,980,000

2,010,000

2,040,000

2,070,000

2,100,000

Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

2007 2008 2009 2010

PDRB (skala kiri)LPE (y-o-y; skala kanan)LPE (q-t-q; skala kanan)

Page 22: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

10

1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sisi Penggunaan

Tabel 1.1. PDRB Berdasarkan Jenis Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan juta rupiah (kecuali dinyatakan lain)

Jenis Penggunaan Q-II 2010 Q-III 2010

Nilai Pertumbuhan

Tahunan Nilai Pertumbuhan

Tahunan

1. Konsumsi Rumah Tangga 1.279.937 5,37% 1.303.712 5,61%

2. Konsumsi Lembaga Nirlaba 22.771 7,98% 21.144 11,47%

3. Konsumsi Pemerintah 325.677 9,45% 345.727 13,77%

4. Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto 224.489 5,40% 231.880 7,36%

5. Perubahan stok (59.758) (5,28%) (42.104) (38,13%)

6. Ekspor 564.522 3,07% 554.314 0,98%

7. Impor 322.615 7,05% 333.861 4,37%

PDRB 2.035.023 5,46% 2.080.812 7,58%

Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara

Konsumsi masih menjadi kontributor utama dalam ekonomi Bengkulu

terutama konsumsi rumah tangga. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan

PDRB pada triwulan III 2010 mencapai kisaran 80% kemudian diikuti kontribusi

ekspor-impor 11% dan investasi 9%. Kontribusi konsumsi tersebut meningkat

dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 78%.

1.1.1. Konsumsi Daerah

Pertumbuhan konsumsi daerah secara tahunan (yoy) di triwulan III

tahun 2010 ditopang oleh tingginya pertumbuhan konsumsi pemerintah

dan didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Konsumsi

pemerintah tumbuh sebesar 13,77% karena mulai direalisasikannya

proyek pemerintah. Sementara itu konsumsi rumah tangga tumbuh

paling rendah diantara jenis konsumsi lainnya, namun demikian porsinya

terhadap total konsumsi paling dominan.

Konsumsi yang meningkat cukup signifikan di triwulan ini adalah

konsumsi pemerintah dan lembaga nirlaba. Konsumsi pemerintah secara

tahunan di triwulan laporan mengalami pertumbuhan sebesar 13,77%

(yoy) sementara triwulan sebelumnya hanya 9,45%. Pertumbuhan

konsumsi yang dilakukan lembaga nirlaba di triwulan ini juga membaik

dibanding triwulan sebelumnya sebagaimana terlihat pada grafik 1.6. di

bawah.

Page 23: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

11

Grafik 1.2. Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Menurut PDRB Harga Konstan di Provinsi Bengkulu

juta rupiah kecuali dinyatakan lain

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka sementara, diolah

Grafik 1.3. Perkembangan Dana Pemerintah di Bank Umum dan Realisasi APBD Provinsi Bengkulu Tahun 2010

juta rupiah kecuali dinyatakan lain

Realisasi Tw. I, 7% Realisasi Tw. II,

18%

Belum Terealisasi,

75%

Realisasi APBD Prov. Bengkulu 2010

Sumber : Lap Bulanan Bank Umum KBI Bengkulu dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, diolah

Meningkatnya pertumbuhan konsumsi pemerintah di triwulan ini

diperkirakan akibat mulai direalisasikannya APBD di triwulan ini. Berbagai

proyek pemerintah diperkirakan sudah mulai direalisasikan. Data realisasi

APBD Provinsi Bengkulu hingga triwulan II menunjukkan jumlah anggaran

yang telah direalisasikan sebesar Rp286 miliar atau sekitar 25% dari

anggaran. Pada triwulan III diperkirakan akan terjadi peningkatan realisasi

anggaran. Sejalan dengan itu, giro pemerintah yang ada di bank umum di

triwulan III tahun 2010 menurun cukup signifikan dibanding triwulan

13.77%

1.50%

3.50%

5.50%

7.50%

9.50%

11.50%

13.50%

275,000

285,000

295,000

305,000

315,000

325,000

335,000

345,000

I II III IV I II III IV I II III

2008 2009 2010

Kons. Pemerintah

g(YOY)

11.47%

-18.00%

-8.00%

2.00%

12.00%

22.00%

32.00%

42.00%

52.00%

17,000

18,000

19,000

20,000

21,000

22,000

23,000

24,000

25,000

I II III IV I II III IV I II III

2008 2009 2010

Kons. Lemb. Nirlaba

g(YOY)

-85.63%

-61.75%

-100.00%

-80.00%

-60.00%

-40.00%

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100,000

300,000

500,000

700,000

900,000

1,100,000

1,300,000

1,500,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2008 2009 2010

Giro Milik Pemerintah

g(YOY)

Page 24: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

12

yang sama tahun sebelumnya. Kondisi ini diperkirakan karena adanya

penggunaan dana pemerintah untuk realisasi berbagai proyek.

Grafik 1.4. Konsumsi Rumah Tangga Menurut PDRB Harga Konstan dan Perkembangan Inflasi di Provinsi Bengkulu

juta rupiah kecuali dinyatakan lain

Sumber : Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka sementara, diolah

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga triwulan ini

mencapai sebesar 5,61% (yoy) sementara triwulan sebelumnya

sebesar 5,37% (yoy). Pertumbuhan ini diperkirakan karena

membaiknya hasil pertanian terutama dari subsektor

perkebunan di triwulan ini. Hasil dari liaison yang dilakukan oleh

Bank Indonesia Bengkulu ke beberapa pelaku usaha yang

bergerak di sektor perdagangan menyatakan bahwa usaha

mereka mengalami peningkatan di triwulan ini terutama karena

meningkatnya konsumsi masyarakat akibat dari membaiknya

kondisi usaha di bidang perkebunan. Bahkan para pelaku usaha

tersebut merencanakan akan menambah kapasitas usaha

mereka untuk mengantisipasi adanya peningkatan konsumsi

masyarakat.

5.61%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

1,120,000

1,145,000

1,170,000

1,195,000

1,220,000

1,245,000

1,270,000

1,295,000

I II III IV I II III IV I II III

2008 2009 2010

Konsumsi RT

g(YOY)

-

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

20.00

9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Inflasi YOY (%)

Page 25: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

13

Grafik 1.5. Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Perkembangan Kendaraan Milik Swasta di Provinsi Bengkulu

Sumber : Dispenda Prov. dan PLN Bengkulu, diolah

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga didukung oleh

peningkatan kredit konsumsi yang disalurkan perbankan. Kredit konsumsi

mengalami kenaikan di triwulan ini. Secara tahunan kredit konsumsi

tumbuh 7,7% dari Rp2,68 triliun di bulan September 2009 menjadi

Rp2,89 triliun di bulan yang sama tahun ini. Selain itu, jika dibandingkan

triwulan II tahun 2010, kredit konsumsi di triwulan ini juga tumbuh

sebesar 5%. Kondisi ini menggambarkan adanya kenaikan konsumsi yang

dibiayai secara kredit oleh masyarakat umum.

Grafik 1.6. Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu

Sumber : Lap Bulanan Bank Umum KBI Bengkulu

50

55

60

65

70

75

80

85

90

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

2008 2009 2010

Konsumsi Listrik RT (juta Kwh)

-

50

100

150

200

-

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8

2008 2009 2010

Jumlah Kendaraan Baru

Roda 2 (kiri)

Bus/Truk (kanan)

Roda 4 (kanan)

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

2,200,000

2,300,000

2,400,000

2,500,000

2,600,000

2,700,000

2,800,000

2,900,000

3,000,000

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

gYOY

Page 26: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

14

Berikutnya, peningkatan konsumsi rumah tangga khususnya

terhadap konsumsi non-makanan tercermin dari peningkatan pembelian

kendaraan baru baik roda dua maupun roda empat. Jumlah kendaraan

baru di periode Juli-Agustus tahun 2010 sebanyak 14.034 buah,

sedangkan di periode yang sama tahun sebelumnya hanya 7.193 buah

sehingga ada peningkatan sekitar 95%.

Namun hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia

Bengkulu secara umum justru menunjukkan arah penurunan dibanding

triwulan sebelumnya. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di triwulan ini

menurun dari 125,78 menjadi 121,44. Penurunan IKK ini dipengaruhi

menurunnya Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi

Konsumen (IEK) yang menggambarkan adanya penurunan optimisme

responden terhadap kondisi ekonomi saat ini dan kondisi ekonomi di

masa mendatang. Walaupun terjadi penurunan, IKK pada triwulanan

masih positif dan menunjukkan adanya optimisme konsumen.

Grafik 1.7. Hasil Survei Konsumen di Provinsi Bengkulu

Sumber : Survei Ekspektasi Konsumen, BI Bengkulu

1.1.2. Investasi Regional

Data investasi regional yang tergambar dari data Pembentukan Modal

Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pada tabel 1.1. menunjukkan peningkatan.

PMTDB pada triwulan laporan meningkat sebesar 7,36% sedangkan triwulan

sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 5,40% (yoy). Pencatatan PMTDB ini

25.00

45.00

65.00

85.00

105.00

125.00

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2007 2008 2009 2010

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE)

Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)

Page 27: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

15

merupakan investasi yang bersifat tambahan dan dilakukan oleh pelaku ekonomi

daerah setempat yang dapat berupa tambahan bangunan atau peralatan untuk

kegiatan usaha yang telah dijalaninya.

Dari data penjualan semen dapat dijelaskan adanya arah pertumbuhan laju

investasi di Provinsi Bengkulu. Pertumbuhan tahunan konsumsi semen daerah

meningkat 4,25% menjadi 33.040 ton di triwulan laporan. Namun di sisi lain,

perkembangan investasi tersebut terlihat tidak searah dengan perkembangan

kredit investasi yang disalurkan oleh perbankan. Kredit investasi justru mengalami

penurunan di triwulan ini dimana secara tahunan menurun sebesar 5,16%.

Grafik 1.8. Perkembangan Kredit Investasi dan Konsumsi Semen di Provinsi Bengkulu

juta rupiah kecuali dinyatakan lain

Sumber : Lap Bulanan Bank Umum KBI Bengkulu dan Asosiasi Semen Indonesia, diolah

1.1.3. Ekspor dan Impor Regional

Kegiatan ekspor terlihat melambat di triwulan laporan dimana

peningkatan ekspor secara tahunan (yoy) sebesar 0,98% sedangkan

triwulan sebelumnya sebesar 3,07%. Impor antar daerah/negara juga

mengalami perlambatan. Di triwulan laporan pertumbuhan impor sebesar

4,37% sedangkan triwulan sebelumnya sebesar 7,05%. Tren

perkembangan ekspor dan impor antar daerah/negara di triwulan laporan

dapat dilihat pada tabel 1.2. di bawah. Perlambatan tersebut diperkirakan

terjadi untuk jenis ekspor antar daerah. Hal ini karena dari data

perkembangan ekspor mancanegara, terlihat adanya perkembangan yang

lebih baik.

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

350,000

400,000

450,000

500,000

550,000

600,000

9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Kredit Investasi

g(YOY)

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

55,000

60,000

9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Kons. Semen (ton)

g(YOY)

Page 28: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

16

Tabel 1.2. Perkembangan Ekspor dan Impor Regional dalam pembentukan PDRB menurut Harga Konstan Provinsi Bengkulu

juta rupiah

2009

2010

Q-2 Q-3 Q-4 Q-1

Q-2

Q-3

Ekspor 547.712 548.916 550.162 559.781 564.522 554.314

Impor 301.358 319.885 315.529 315.774 322.615 333.861

Sumber : BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara

Perkembangan volume ekspor daerah ke mancanegara berdasarkan

pemberitahuan ekspor barang mengalami peningkatan secara tahunan.

Tabel 1.3 di bawah menggambarkan kegiatan perdagangan lintas negara

dari dan ke Provinsi Bengkulu yang dicatat berdasarkan data

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Tabel 1.3. Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Jenis Barang di Provinsi Bengkulu

nilai dalam ribu dollar, volume dalam ton

Mata Dagangan Ket. 2009 2010

Proporsi Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3*

Lemak/minyak hewan/nabati

Nilai 8.328 8.913 6.918 6.499 11.919 10.677 17,84%

Volume 14.018 13.000 10.375 9.000 15.500 14.205

Kakao dan produk kakao

Nilai 658 561 923 458 585 726 1,21%

Volume 325 213 400 175 225 225

Bahan bakar mineral Nilai 8.659 8.835 16.143 22.376 23.061 13.949 23,31%

Volume 216.908 198.923 371.244 460.298 449.736 248.343

Karet dan barang dari karet

Nilai 13.774 15.106 21.119 28.093 34.287 34.491 57,63%

Volume 10.488 9.927 10.229 9.757 11.109 11.900

Lainnya Nilai 366 620 995 799 1.282 9 0,01%

Volume 11.032 22.060 33.168 23.416 26.522 -

Total Nilai 31.785 34.035 46.098 58.225 71.134 59.852 100%

Volume 252.771 244.123 425.776 502.646 503.092 274.674

Sumber : SEKDA Provinsi Bengkulu. BI Bengkulu; *) angka perkiraan

Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan volume ekspor ke

mancanegara yang berasal dari Provinsi Bengkulu pada triwulan laporan

secara tahunan1. Dalam tabel 1.3. di atas, kenaikan volume ekspor terlihat

1 Berhubung data September 2010 belum tersedia, data triwulan III dihitung dengan asumsi realisasi ekspor bulan tersebut sama dengan rata-rata realisasi ekspor bulan Juli dan Agustus. Hal ini dengan perkiraan realisasi ekspor September tidak akan lebih baik dari bulan sebelumnya.

Page 29: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

17

secara signifikan terjadi pada komoditas batubara dan karet.

Pertumbuhan tahunan volume ekspor batubara diperkirakan sebesar 25%

yaitu dari 199 ribu ton menjadi 248 ribu ton di triwulan ini.

Nilai ekspor Provinsi Bengkulu secara tahunan di triwulan ini

diperkirakan juga mengalami peningkatan. Kenaikan yang terjadi cukup

signifikan hingga 76% yaitu dari US$34.035 ribu menjadi US$59.852

ribu. Jika ditelaah lebih lanjut kenaikan ini didorong oleh komoditas karet

dan CPO dimana jika dilihat dari perkembangan harga komoditas di pasar

internasional kedua komoditas tersebut mengalami kenaikan harga

masing-masing sebesar 73% dan 38%.

Grafik 1.9. Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Ekspor Bengkulu

dalam US$/kg untuk karet. US$/metric ton untuk CPO & batubara

Sumber : DSM Bank Indonesia dan Bloomberg. diolah

Bila melihat jumlah ekspor berdasarkan negara pembeli (Tabel 1.4),

Belgia, Amerika Serikat dan Singapura merupakan negara dengan jumlah

pembelian terbesar atas komoditas dari Bengkulu. Jumlah transaksi ketiga

negara tersebut sebesar US$21.526 ribu atau sekitar 54% dari nilai

ekspor di triwulan ini, sedangkan negara dari kelompok negara lainnya

yang melakukan pembelian komoditas ekspor cukup besar dari Bengkulu

adalah Jepang dan India. Pada triwulan ini ekspor ke negara tersebut

masing-masing sebesar US$7.420 ribu dan US$4.480 ribu, dengan porsi

sekitar 30% dari nilai ekspor secara keseluruhan.

-

200

400

600

800

1,000

1,200

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Karet CPO Batubara

Page 30: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

18

Tabel 1.4. Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Negara Pembeli di Provinsi Bengkulu

nilai dalam ribu dollar. volume dalam ton

Negara Pembeli Ket. 2009 2010

Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3*

Amerika Serikat Nilai 1.994 1.586 6.534 15.387 13.339 7.397

Volume 1.525 1.094 3.126 5.393 4.327 2.576

Thailand Nilai 4.708 5.560 4.935 3.456 4.892 996

Volume 113.951 138.193 101.940 76.855 96.724 18.166

Singapura Nilai 11.422 13.623 13.877 4.360 7.799 5.967

Volume 17.578 26.386 57.657 1.537 2.907 2.036

Malaysia Nilai 1.809 2.054 2.217 3.561 4.688 1.747

Volume 36.220 36.524 44.765 64.417 85.849 26.827

Hongkong Nilai - - 1.131 - - -

Volume - - 29.771 - - -

Jerman Nilai - - 285 - - -

Volume - - 122 - - -

Belgia Nilai 8.645 9.719 7.226 7.355 12.610 8.162

Volume 14.240 13.537 10.915 9.302 15.343 9.771

Lainnya Nilai 3.207 1.493 9.893 24.106 27.806 15.632

Volume 69.257 28.389 177.480 345.142 297.942 123.739

Total Nilai 31.785 34.035 46.098 58.225 71.134 39.901

Volume 252.771 244.123 425.776 502.646 503.092 183.115

Sumber : SEKDA Provinsi Bengkulu. BI Bengkulu; *) data hingga bulan Agustus

1.2. PDRB Sisi Sektoral

Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan PDRB Bengkulu (y-o-y) Menurut Sektor persen

Lapangan Usaha Trw-IV 2009

Trw-I 2010

Trw-II 2010

Trw-III 2010

1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Air dan Gas 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Keuangan dan Persewaan 9. Jasa-jasa

3,23 86,41

6,52 0,45 8,52 4,96 7,65

11,26 9,53

1,51 42,64

8,77 11,76

7,75 7,07 9,88

14,06 12,42

-3,32 18,26

8,70 13,34

8,48 7,72

10,92 13,32 14,86

3,90 10,37

5,60 10,54

6,49 9,65

12,43 13,53

9,19

P D R B 7,50 7,41 5,46 7,58

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; angka sementara

Sebagian besar sektor utama daerah mengalami peningkatan pertumbuhan

ekonomi secara tahunan (yoy) di triwulan ini. Sektor-sektor tersebut adalah sektor

pertanian, perdagangan/hotel/restoran dan sektor angkutan/komunikasi. Sektor

pertanian tumbuh 3,90%, sektor perdagangan/hotel/restoran tumbuh 9,65%

dan sektor angkutan/komunikasi tumbuh 12,43%. Adapun sektor yang tumbuh

Page 31: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

19

paling tinggi di triwulan ini adalah sektor keuangan dan persewaan dengan

pertumbuhan mencapai 13,53%.

Struktur perekonomian Provinsi Bengkulu sebagaimana terlihat dari tabel

1.6 di bawah terlihat masih didominasi oleh sektor pertanian diikuti sektor

perdagangan-hotel-restoran dan sektor jasa-jasa. Kontribusi ketiga sektor ini

terhadap perekonomian Provinsi Bengkulu mencapai 75% di triwulan laporan.

Naik turunnya ketiga sektor tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja

perekonomian Provinsi Bengkulu secara keseluruhan.

Tabel 1.6. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Lapangan Usaha Provinsi Bengkulu

juta rupiah (kecuali dinyatakan lain)

Lapangan Usaha Q1-2010 Q2-2010 Q3-2010

Nilai Porsi Nilai Porsi Nilai Porsi

1. Pertanian 760.113 38,06 748.276 36,77 763.206 36,68

2. Pertambangan dan Penggalian 76.030 3,81 78.336 3,85 79.656 3,83

3. Industri Pengolahan 80.431 4,03 82.297 4,04 82.702 3,97

4. Listrik. Gas dan Air 9.639 0,48 9.962 0,49 10.328 0,50

5. Bangunan 58.156 2,91 60.669 2,98 62.786 3,02

6. Perdagangan. Hotel dan Restoran 396.395 19,85 407.395 20,02 418.839 20,13

7. Pengangkutan dan Komunikasi 167.139 8,37 172.470 8,48 185.226 8,90

8. Keuangan dan Persewaan 98.085 4,91 102.266 5,03 104.932 5,04

9. Jasa jasa 351.293 17,59 373.352 18,35 373.137 17,93

PDRB 1.997.282 100,00 2.035.023 100.00 2.080.812 100.00

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; angka sementara

1.2.1. Sektor Pertanian

Laju pertumbuhan sektor pertanian secara tahunan meningkat di

triwulan ini, yaitu sebesar 3,90%, sedangkan di triwulan sebelumnya

menurun sebesar 3,32%. Sektor ini sangat berpengaruh terhadap

perekonomian daerah karena porsi sektor ini terhadap perekonomian

sekitar 37%. Peningkatan di sektor ini diperkirakan karena meningkatnya

produksi pada subsektor perkebunan. Hal tersebut didorong oleh

meningkatnya harga-harga komoditas perkebunan seperti CPO dan

terutama karet.

Dari hasil liaison yang dilakukan Bank Indonesia Bengkulu ke pelaku

usaha di Sektor Perdagangan/Hotel/Restoran juga memperkuat adanya

Page 32: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

20

peningkatan kinerja sektor pertanian. Informasi yang diperoleh

menyatakan bahwa usaha mereka mengalami peningkatan di triwulan ini

yang sebagian besar didorong oleh membaiknya sektor pertanian

khususnya subsektor perkebunan.

Sebaliknya dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha yang juga

dilakukan Bank Indonesia Bengkulu terlihat adanya penurunan optimisme

petani di triwulan ini dikarenakan adanya musim yang kurang baik.

Kondisi ini diperkirakan untuk subsektor tanaman bahan makanan.

Sejalan dengan itu, pertumbuhan tahunan kredit ke sektor pertanian juga

menurun cukup signifikan hingga mencapai 20%. Kredit pertanian yang

disalurkan perbankan di triwulan ini sebesar Rp247 miliar, sementara

triwulan yang sama tahun lalu mencapai Rp308 miliar. Namun jika dilihat

pertumbuhan secara triwulanan maka masih ada pertumbuhan

penyaluran kredit pertanian pada triwulan II 2010 dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya.

Grafik 1.10. Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu. diolah

1.2.2. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan III 2010 juga

mengalami pertumbuhan tahunan yang cukup besar yaitu sebesar

9,65%. Jika dibanding triwulan sebelumnya, pertumbuhan di triwulan ini

juga lebih besar dimana triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 7,72%.

Sektor ini memiliki peran yang cukup dominan dalam PDRB Provinsi

-23%

-3%

17%

37%

57%

77%

175,000

195,000

215,000

235,000

255,000

275,000

295,000

315,000

335,000

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2008 2009 2010

Kredit Pertanian (Rp Juta)

gYOY

-55%

-5%

45%

95%

145%

195%

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

9 10

11

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

1 2 3 4 5 6 7 8

2008 2009 2010

Realisasi Ekspor Perkebunan (Ton)

gYOY

Page 33: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

21

Bengkulu dengan porsi sekitar 20% yaitu kedua tertinggi setelah sektor

pertanian. Pertumbuhan di sektor ini juga terlihat dari pertumbuhan

kredit ke sektor perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh mencapai

11%, sedangkan pertumbuhan tahunan kredit tersebut di triwulan

sebelumnya hanya sebesar 7%.

Berdasarkan hasil liaison ke sektor perdagangan, hotel dan restoran,

pertumbuhan di sektor ini salah satunya didorong oleh membaiknya

sektor pertanian. Dengan membaiknya kinerja sektor pertanian

mendorong masyarakat dari kalangan petani untuk meningkatkan

konsumsinya sehingga menyebabkan kinerja sektor perdagangan juga

meningkat. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha juga memperkuat kondisi

ini dimana di triwulan III tahun 2010 terjadi peningkatan realisasi usaha

khususnya dari subsektor perdagangan. Hal ini terjadi karena di triwulan

ini juga bersamaan dengan adanya Hari Raya Idul Fitri yang mendorong

adanya peningkatan usaha.

Grafik 1.11. Indikator Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Provinsi Bengkulu

1.2.3. Sektor Jasa - Jasa

Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan yang melambat di

triwulan ini. Pertumbuhan sektor ini di triwulan laporan sebesar 9,19%

sedangkan triwulan sebelumnya mencapai 14,86%. Porsi sektor ini

-23%

-3%

17%

37%

57%

77%

150,000

350,000

550,000

750,000

950,000

1,150,000

1,350,000

1,550,000

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2008 2009 2010

Kredit PHR (Rp Juta)

gYOY

Page 34: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

22

terhadap ekonomi daerah juga cukup besar yaitu sekitar 18%, sehingga

sektor ini tetap menjadi pendukung tumbuhnya ekonomi daerah.

Pertumbuhan ekonomi di sektor ini diperkirakan masih didorong oleh

subsektor jasa pemerintahan umum.

Laju pertumbuhan sektor jasa-jasa juga terlihat dari pembiayaan

perbankan secara tahunan. Laju pertumbuhan kredit untuk sektor jasa

khususnya jasa sosial dibandingkan triwulan yang sama tahun

sebelumnya juga tumbuh melambat dimana triwulan ini tumbuh sebesar

1% sedangkan triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 4%. Sementara dari

hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) di triwulan III tahun 2010 juga

mengkonfirmasi adanya pertumbuhan di sektor ini. Hasil saldo bersih

realisasi responden di sektor jasa ini mengalami peningkatan di sektor ini

sebagaimana terlihat di grafik 1.12 dibawah.

Grafik 1.12. Indikator Sektor Jasa-jasa di Provinsi Bengkulu

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu & BPS Provinsi Bengkulu. diolah & angka sementara

1.2.4. Sektor Konstruksi

Sebagaimana terjadi di sektor jasa-jasa, pertumbuhan sektor

konstruksi secara tahunan di triwulan ini juga mengalami perlambatan

dibanding triwulan II tahun 2010. Pertumbuhan di triwulan ini sebesar

6,49% sedangkan triwulan sebelumnya tumbuh 8,48%. Adapun porsi

sektor ini terhadap ekonomi daerah terbilang masih cukup rendah yaitu

hanya sekitar 3%.

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

I II III IV I II III IV I II III

2008 2009 2010

Kredit Sektor Jasa (juta Rp)

PDRB Sektor Jasa (juta Rp)

(9.00)

(4.00)

1.00

6.00

11.00

16.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2007 2008 2009 2010

Realisasi Sektor Jasa (Hasil SKDU)

Page 35: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

23

Dari sisi kredit perbankan, kredit ke sektor konstruksi mengalami

penurunan dimana laju pertumbuhan secara tahunan turun 4% dari

Rp162 miliar di triwulan III tahun 2009 menjadi Rp155 miliar di triwulan

ini. Hal ini terlihat pada grafik 1.13 di bawah. Data konsumsi semen

daerah di triwulan ini juga menunjukkan adanya sedikit penurunan

dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pada triwulan III tahun

2009 konsumsi semen daerah sebanyak 127.584 ton sementara konsumsi

semen triwulan III 2010 sebesar 121.531 ton atau menurun 5%.

Sementara itu, hal yang berbeda terjadi pada pertumbuhan

penyaluran kredit perumahan oleh perbankan daerah secara tahunan.

Kredit tersebut secara tahunan meningkat secara tahunan sebesar 18%,

yaitu dari Rp311 miliar di triwulan III tahun 2009 menjadi Rp367 miliar di

triwulan laporan.

Grafik 1.13. Indikator Sektor Konstruksi di Provinsi Bengkulu

Sumber : Bank Indonesia dan Asosiasi Semen Indonesia. diolah

1.2.5. Sektor Listrik, Gas dan Air

Sektor listrik, gas dan air juga mengalami perlambatan di triwulan

ini dimana laju pertumbuhan di triwulan ini sebesar 10,54% sedangkan

triwulan sebelumnya tumbuh mencapai 13,34%. Meski pertumbuhan

sektor ini terbilang masih cukup tinggi namun porsinya terhadap

perekonomian daerah masih cukup kecil yaitu hanya sebesar 0,50%.

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

120.00%

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

55,000

60,000

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Kons. Semen (ton)

g(YOY)

-

100

200

300

400

500

600

9

10

1

1

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1

0

11

1

2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2008 2009 2010

Penyaluran Kredit (miliar Rp)

Konstruksi

Perumahan

Page 36: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

24

Adanya pertumbuhan di sektor ini juga terlihat dari adanya arah

peningkatan konsumsi listrik sebagaimana data yang ada di PLN

Bengkulu. Konsumsi listrik di awal triwulan ini terlihat mengalami

peningkatan dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu data kredit yang disalurkan perbankan ke sektor ini di

Provinsi Bengkulu secara tahunan juga mengalami pertumbuhan yang

cukup signifikan. Kredit yang disalurkan ke sektor ini di triwulan III tahun

2010 sebesar Rp12.426 juta sedangkan pada triwulan yang sama tahun

2009 hanya sebesar Rp315 juta. Hal tersebut dapat terlihat pada Grafik

1.14. di bawah.

Grafik 1.14. Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu

Sumber : PLN Bengkulu dan Bank Indonesia. diolah

1.3. Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Indikator kesejahteraan petani sebagaimana tergambar melalui indikator

nilai tukar petani (NTP) sampai dengan bulan September 2010 relatif stabil bila

dibanding triwulan sebelumnya. Perubahan NTP ini dapat menggambarkan

bahwa tingkat kesejahteraan hidup petani relatif tidak berubah dibanding

triwulan sebelumnya. NTP sedikit berubah dari 104,34 menjadi 104,54 atau naik

0,20.

22

24

26

28

30

32

34

36

38

40

215

217

219

221

223

225

227

229

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7

2008 2009 2010

Konsumsi Listrik

Jml. Pelanggan (ribu orang, axis kiri)

Konsumsi (juta KWh, axis kanan)

-100%

900%

1900%

2900%

3900%

4900%

100

2,100

4,100

6,100

8,100

10,100

12,100

14,100

16,100

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9

2008 2009 2010

Kredit Sektor Listrik, Gas, Air (juta Rp)

gYOY

Page 37: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

25

Grafik 1.15. Perkembangan Indeks Nilai Tukar Petani di Provinsi Bengkulu

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; diolah

Sementara itu, perkembangan jumlah penduduk miskin di tahun 2010 dibanding

tahun sebelumnya juga terlihat relatif stabil. Meski secara jumlah terlihat ada sedikit

peningkatan namun persentase terhadap jumlah penduduk mengalami penurunan.

Jumlah penduduk miskin di tahun 2010 adalah sebesar 324,9 ribu orang atau naik

0,25% dari penduduk miskin di tahun 2009. Namun persentase penduduk miskin

terhadap jumlah penduduk di Bengkulu mengalami penurunan yaitu dari 18,59% di

tahun 2009 menjadi 18,30% di tahun ini.

Tabel 1.7. Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Bengkulu

Ribuan untuk jumlah

Mar. 2008 Mar. 2009 Mar. 2010

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Jumlah Penduduk Miskin 352,0 20,64 324,1 18,59 324,9 18,30

Sumber : Badan Pusat Statistik

104.34

104.54

95

100

105

110

115

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Page 38: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Ekonomi Makro Regional

26

Halaman ini Sengaja Dikosongkan

Page 39: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

BO

KS 1

HASIL LIAISON KBI BENGKULU

TRIWULAN III - 2010

Kegiatan Liaison selama Triwulan III-2010 dilakukan melalui kunjungan

wawancara terhadap 6 contact yang terdiri dari subsektor hotel, lembaga

keuangan non bank, pengangkutan serta perdagangan besar dan eceran. Secara

ringkas, tingkat penjualan domestik produk yang dijual pelaku usaha secara umum

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi rata-rata disebabkan

oleh membaiknya situasi ekonomi dan pendapatan masyarakat. Hal ini berakibat

pada kondisi tingkat utilisasi kapasitas usaha yang juga meningkat. Untuk itu,

pelaku usaha berupaya untuk melakukan investasi di tahun berjalan guna

meningkatan pelayanan dan meningkatan kapasitas produksi. Meski penjualan

meningkat namun margin usaha diperkirakan tetap karena naiknya biaya-biaya

masih bisa diimbangi dengan kenaikan harga jual. Selanjutnya, seluruh perusahaan

melaporkan bahwa jumlah tenaga kerja cenderung naik dibandingkan dengan

periode yang sama tahun lalu karena adanya ekspansi usaha pada subsektor

pengangkutan, hotel dan lembaga keuangan non-bank.

Adapun hasil liaison tersebut adalah sebagai berikut :

A. Permintaan Domestik

Sebagian besar responden menyatakan bahwa volume penjualan pada

triwulan III-2010 ini mengalami peningkatan yang cukup menggembirakan yaitu

berkisar antara meningkat sesuai tren hingga sedikit diatas tren rata-rata. Hanya

pelaku usaha di sektor pedagang eceran yang diwakili oleh pedagang eceran

elektronik menyatakan mengalami penurunan volume penjualan karena adanya

peningkatan persaingan usaha dipicu oleh beroperasinya salah satu hipermarket di

kota Bengkulu. Namun, secara umum subsektor perdagangan eceran masih

mengalami peningkatan volume penjualan.

Pada subsektor hotel, peningkatan penjualan didorong oleh meningkatnya

permintaan konsumen yang berasal dari kalangan pebisnis yang banyak

mengunjungi kota Bengkulu di pertengahan hingga akhir tahun untuk

menyelesaikan proyek-proyek pemerintah. Peningkatan serupa juga dialami oleh

subsektor pengangkutan yang distimulus oleh relatif tidak berubahnya tarif

angkutan dan membaiknya perekonomian masyarakat. Peningkatan permintaan

masyarakat tergambar dari load factor dimana saat ini mencapai rata-rata 70%

sementara di tahun sebelumnya hanya di kisaran 40%. Sementara itu, subsektor

lembaga keuangan non-bank menunjukkan perkembangan menggembirakan

yang diindikasikan oleh terjadinya peningkatan volume penjualan dibandingkan

kondisi tahun lalu yaitu sekitar 25% hingga 32%.

Untuk tahun depan, volume penjualan diproyeksikan masih akan mengalami

peningkatan baik pada subsektor hotel, lembaga keuangan non-bank,

pengangkutan, maupun perdagangan eceran.

Page 40: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

B. Kapasitas Utilisasi

Peningkatan omset penjualan biasanya berhubungan dengan meningkatnya

penggunaan kapasitas. Pada triwulan ini, subsektor yang menyatakan mengalami

peningkatan penjualan juga mengalami peningkatan penggunaan kapasitas

utilisasi seperti yang terjadi pada subsektor hotel dan lembaga keuangan non-

bank. Sedangkan pada subsektor pengangkutan meskipun mengalami

peningkatan volume penjualan, penggunaan kapasitas usahanya cenderung stabil.

Demikian pula pada subsektor perdagangan eceran. Tingkat utilisasi subsektor-

subsektor ini berkisar antara 50% hingga 100%. Utilitas 100% dicapai oleh

pelaku usaha di subsektor lembaga keuangan non-bank.

C. Investasi

Seluruh pelaku usaha melaporkan adanya rencana investasi pada tahun ini.

Bentuk investasi yang dilakukan juga tergolong cukup signifikan yang ditujukan

antara lain untuk peningkatan pelayanan dan peningkatan kapasitas produksi

antara lain berupa perluasan jaringan kerja. Namun demikian, untuk tahun depan

sebagian besar pelaku usaha belum menunjukkan adanya keinginan untuk

melakukan investasi. Hanya pelaku usaha subsektor lembaga keuangan non-bank

dan pengangkutan yang berencana melakukan investasi yaitu berupa perluasan

jaringan kerja dan penambahan kapasitas produksi.

D. Tenaga Kerja

Secara umum pelaku usaha melaporkan bahwa jumlah tenaga kerja di

triwulan ini dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu cenderung

meningkat. Peningkatan ini sejalan dengan dilakukannya beberapa investasi untuk

peningkatan kapasitas dan jaringan usaha pada tahun ini. Subsektor yang

melaporkan jumlah tenaga kerja cenderung tetap dan menurun adalah subsektor

perdagangan eceran. Subsektor perdagangan eceran menyatakan tidak akan

melakukan penambahan tenaga kerja pada tahun depan karena efisiensi yang

harus dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan usaha mereka.

Sedangkan subsektor lembaga keuangan non-bank dan pengangkutan

menyatakan akan melakukan penambahan tenaga kerja seiring dengan

penambahan kapasitas usaha yang telah direncanakan.

E. Biaya-biaya

Struktur biaya untuk pelaku usaha di subsektor hotel terutama didominasi

oleh biaya tenaga kerja yang berkontribusi sekitar 50% dari total biaya dan sisanya

merupakan biaya operasional. Pada subsektor lembaga keuangan non-bank

struktur biaya terdiri dari biaya operasional dan biaya tenaga kerja.

Secara umum biaya bahan baku cukup stabil kecuali untuk subsektor

lembaga keuangan non-bank menyatakan adanya peningkatan biaya. Untuk biaya

energi cenderung stabil kecuali untuk pengusaha disubsektor hotel. Adapun untuk

biaya tenaga kerja, sebagian besar responden menyatakan adanya peningkatan

biaya kecuali untuk subsektor perdagangan eceran yang cenderung stabil.

Page 41: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Secara umum ada perbaikan tingkat upah dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini karena perusahaan secara keseluruhan sudah membayar upah pekerja

mereka sesuai bahkan diatas Upah Minimum Provinsi (UMP). Proyeksi tingkat upah

pada tahun depan secara umum diperkirakan akan mengalami peningkatan

karena biasanya tingkat UMP mengalami kenaikan setiap tahun.

F. Harga Jual dan Margin

Secara umum seluruh subsektor menyatakan bahwa harga jual komoditas

mereka mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu. Hanya

subsektor pengangkutan yang menyatakan tidak mengalami kenaikan harga jual.

Kenaikan harga jual terutama diakibatkan adanya kenaikan harga bahan baku dan

biaya tenaga kerja. Pada tahun depan diperkirakan harga jual juga masih akan

mengalami kenaikan.

Margin per unit secara umum tidak mengalami perubahan pada triwulan ini

dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Subsektor perdagangan,

hotel dan jasa pengangkutan termasuk dalam usaha yang margin usahanya stabil

pada tahun ini. Stabilnya margin per unit disebabkan oleh berimbangnya kenaikan

harga jual dengan biaya-biaya yang harus dikeluarkan serta adanya penyesuaian

margin akibat semakin ketatnya persaingan usaha.

G. Pembiayaan

Secara umum pembiayaan usaha pada sebagian besar subsektor lebih

mengandalkan pembiayaan internal perusahaan, baik dari kantor pusat maupun

dari pemilik. Namun demikian pelaku usaha dari subsektor pengangkutan

memanfaatkan pembiayaan perbankan dalam melakukan investasi tahun ini.

Umumnya pelaku usaha berharap agar suku bunga perbankan dapat berada pada

kisaran yang rendah dan stabil sehingga mempermudah dalam membuat

perencanaan keuangan perusahaan.

Page 42: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Halaman ini Sengaja Dikosongkan

Page 43: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

27

BAB

2 PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

2.1. Perkembangan Inflasi

Inflasi tahunan Kota Bengkulu1 pada triwulan III tahun 2010 sedikit menurun

dibanding triwulan sebelumnya yaitu dari 7,21% menjadi 7,03%. Namun inflasi

yang terjadi tersebut masih berada di atas inflasi nasional yang sebesar 5,80%.

Sebagaimana triwulan sebelumnya, tingginya inflasi masih didorong oleh timbulnya

permasalahan di sisi penawaran (supply shocks) terutama untuk komoditas di

kelompok bahan makanan. Dengan pencapaian inflasi tersebut maka secara

keseluruhan selama tahun 2010 inflasi daerah telah mencapai 7,55% (ytd),

sedangkan proyeksi Bank Indonesia, inflasi Bengkulu pada tahun 2010 adalah

sebesar 7,25%±1%2.

Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi IHK Kota Bengkulu

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

1 Inflasi yang terjadi di kota Bengkulu diasumsikan dapat mewakili inflasi Provinsi Bengkulu secara keseluruhan

2 Bank Indonesia Bengkulu merevisi angka proyeksi inflasi tahun 2010 dari 5% ±1% menjadi 7,25% ±1%

7.03%

5.80%

0%

5%

10%

15%

20%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2006 2007 2008 2009 2010

Bengkulu (y-o-y) Nasional (y-o-y)

Page 44: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

28

2.2. Faktor Pendorong Inflasi

Gangguan pasokan (supply shock) serta adanya faktor musiman diperkirakan

menjadi faktor pendorong inflasi di triwulan laporan. Gangguan pasokan terutama

masih terjadi di kelompok bahan makanan. Beberapa komoditas di kelompok bahan

makanan yang termasuk volatile foods dan mendorong kenaikan inflasi di triwulan

ini antara lain cabe merah, daging ayam ras, beras dan dari subkelompok bumbu-

bumbuan seperti cabe merah, bawang merah dan bawang putih. Inflasi di

komoditas tersebut diperkirakan terjadi karena adanya kekurangan ketersediaan

komoditas tersebut di pasar. Khusus untuk daging ayam ras, salah satu faktor

pendorong langkanya ketersediaan barang tersebut di pasar adalah kurangnya bibit

ayam yang terjadi di triwulan ini. Kondisi tersebut menyebabkan beberapa pemasok

ayam yang ada di Bengkulu mengalami kesulitan untuk menyediakan pasokan yang

mencukupi.

Sementara itu faktor musiman yang turut memberikan andil dalam

pembentukan inflasi adalah adanya bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1431 H yang

berlangsung di triwulan III tahun ini. Kedua peristiwa tersebut menyebabkan

kenaikan permintaan masyarakat sehingga mendorong kenaikan harga terutama

untuk komoditas-komoditas di kelompok bahan makanan dan transportasi.

2.3. Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa

Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa Kota Bengkulu (Tahunan, y-o-y)

Kelompok Barang/Jasa Trw II-2010 Trw III-2010

IHK Inflasi (%) IHK Inflasi (%)

Bahan makanan 142,64 16,37 156,33 15,79

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 131,82 3,65 136,17 4,99

Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 123,36 3,98 125,07 4,81

Sandang 123,30 6,49 125,65 4,86

Kesehatan 114,18 2,78 114,41 2,10

Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga 115,79 7,90 118,98 3,80

Pengangkutan, Komunikasi dan Jasa Keuangan 102,90 2,73 103,13 1,38

Inflasi Umum 124,24 7,21 129,06 7,03

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

Page 45: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

29

Sebagaimana terlihat dalam tabel 2.1, terlihat inflasi terjadi pada seluruh

kelompok barang atau jasa. Adapun kelompok yang mengalami inflasi tahunan

paling tinggi di triwulan ini adalah kelompok bahan makanan, kelompok makanan

jadi/minuman/rokok/tembakau, serta kelompok sandang. Besaran inflasi untuk

kelompok bahan makanan terlihat masih signifikan.

Inflasi tahunan di kelompok bahan makanan pada triwulan III tahun 2010

sebesar 15,79%. Inflasi di kelompok ini yang mengalami inflasi tahunan paling

tinggi adalah di subkelompok daging dan hasil-hasilnya dimana inflasi yang terjadi

sebesar 37,75%. Sementara jika dibanding triwulan sebelumnya, subkelompok ini

juga terlihat mengalami inflasi yang tinggi. Sebagaimana terlihat dari grafik 2.2.,

inflasi tahunan untuk kelompok tersebut melonjak sangat signifikan yaitu dari

2,99% di triwulan II tahun 2010 menjadi 37,75% di triwulan laporan. Salah satu

komoditas di kelompok tersebut yang menyumbang inflasi secara signifikan adalah

daging ayam ras.

Grafik 2.2. Indeks Harga Konsumen Kelompok Bahan Makanan di Kota Bengkulu

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

Jika melihat sumbangan inflasi per komoditas terhadap inflasi bulanan

selama triwulan III tahun 2010, sebagaimana terlihat di tabel 2.2, komoditas

penyumbang inflasi yang berasal dari kelompok bahan makanan terlihat sangat

mendominasi pencapaian inflasi daerah di bulan tersebut baik saat inflasi maupun di

saat kondisi deflasi terjadi sebagaimana yang terjadi di bulan Agustus. Kelompok

40

90

140

190

240

Padi, Umbi dan hasilnya Daging dan hasilnya Sayur-sayuran

Ikan Segar Bumbu-bumbuan

Page 46: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

30

komoditas lainnya yang turut mempengaruhi inflasi daerah di triwulan ini adalah

komoditas-komoditas di kelompok makanan jadi/minuman/rokok/tembakau,

kelompok pendidikan/rekreasi/olahraga, kelompok transpor/komunikasi/jasa

keuangan dan kelompok sandang.

Tabel 2.2. Sumbangan Beberapa Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi Bulanan di Bengkulu

Persen

No Juli 2010 Agustus 2010 September 2010

Komoditas Sumb. Komoditas Sumb. Komoditas Sumb.

1. Cabe Merah 1,14 Cabe Merah (0,98) Daging Ayam Ras 0,79

2. Daging Ayam Ras 0,48 Daging Ayam Ras (0,49) Beras 0,11

3. Beras 0,35 Jeruk (0,11) Kelapa 0,10

4. Bawang Putih 0,30 Bawang Putih (0,06) Ikan Mujair 0,09

5. Telur Ayam Ras 0,12 Bawang Merah (0,06) Ikan Tongkol 0,09

6. Bawang Merah 0,11 Semen (0,06) Ikan Kape-Kape 0,09

7. Sate 0,09 Minyak Goreng (0,03) Angkutan Antar Kota 0,08

8. Ikan Bakar 0,08 Bumbu Masak Jadi (0,03) Ikan Ekor Kuning 0,05

9. Taman Kanak-Kanak 0,07 Tomat Buah (0,03) Sate 0,05

10. Bumbu Masak Jadi 0,06 Tomat Sayur (0,02) Udang Basah 0,04

Jumlah 2,80 Jumlah (1,87) Jumlah 1,49

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; diolah

Keterangan : Kelompok Bahan Makanan

Kelompok Makanan Jadi/Minuman/Rokok/Tembakau

Kelompok Perumahan/Air/Listrik/Gas/Bahan Bakar

Kelompok Sandang

Kelompok Pendidikan/Rekreasi/Olahraga

Kelompok Transpor/Komunikasi/Jasa Keuangan

Cukup kuatnya pengaruh inflasi di kelompok bahan makanan terhadap

inflasi daerah secara keseluruhan dapat dilihat juga pada sumbangan satu

kelompok terhadap inflasi sebagaimana terlihat pada inflasi bulan September 2010.

Inflasi yang terjadi di bulan tersebut umumnya didorong oleh inflasi pada kelompok

bahan makanan. Kondisi tersebut tergambar pada sumbangan kelompok bahan

makanan terhadap inflasi di bulan tersebut. Pada bulan tersebut, sebagaimana

terlihat pada grafik 2.3., kelompok bahan makanan menyumbang 84% terhadap

pembentukan inflasi di bulan tersebut atau menyumbang 1,03% dari inflasi

bulanan yang sebesar 1,22%. Selain itu, kelompok makanan

jadi/minuman/rokok/tembakau juga memberikan sumbangan yang cukup besar

yaitu 11% dari total inflasi bulanan.

Page 47: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

31

Grafik 2.3. Sumbangan Inflasi Bulan September Per Kelompok Barang/Jasa

persen

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu

Perkembangan inflasi di kelompok makanan jadi/minuman/rokok/tembakau

dapat terlihat di grafik 2.4. Kenaikan inflasi tahunan di kelompok ini terutama

didorong dari subkelompok makanan jadi serta subkelompok tembakau dan

minuman beralkohol. Subkelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 4,63% dan

7,13%. Sementara bila dibanding triwulan sebelumnya, inflasi tahunan di kelompok

makanan jadi mengalami kenaikan dari 1,95% menjadi 4,63% di triwulan ini.

Berikutnya inflasi di subkelompok tembakau dan minuman beralkohol juga

meningkat cukup tinggi di triwulan ini yaitu dari 5,20% menjadi 7,13%.

Grafik 2.4. Indeks Harga Konsumen Kelompok Sandang (kiri) dan Kelompok Makanan Jadi/Minuman/Rokok/Tembakau (kanan) Kota Bengkulu

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, diolah

Bahan Makanan1.03

Makanan Jadi, Minuman, Rokok,

Tembakau0.13

Perumahan, Air, Listrik, Gas, Bahan

Bakar(0.01)

Sandang0.04

Kesehatan0.01

Pendidikan, Rekreasi, Olahraga

-Transpor, Komunikasi,

Jasa Keuangan0.02

100

110

120

130

140

150

160

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2009 2010

S. Pria

S. Wanita

S. Anak-anak

Barang Pribadi & Sandang Lain

115

120

125

130

135

140

145

9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2009 2010

Makanan Jadi

Minuman Yang Tidak Beralkohol

Tembakau dan Minuman Beralkohol

Page 48: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

32

Pada kelompok sandang, subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi dan

lebih bergejolak terjadi pada subkelompok barang pribadi dan sandang lain. Inflasi

tahunan yang terjadi di subkelompok tersebut sebesar 9,75%. Sementara kenaikan

inflasi tahunan di subkelompok ini dibanding triwulan sebelumnya adalah dari

8,16% menjadi 9,75%. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu

kenaikan subkelompok ini terutama didorong oleh inflasi pada komoditas emas

perhiasan. Kenaikan harga emas ditengarai sebagai akibat dari meningkatnya harga

emas dunia.

2.4. Inflasi Periode Januari September 2010

Puncak inflasi tahunan yang terjadi di bulan Juli 2010 mendorong

pencapaian inflasi Kota Bengkulu pada triwulan III tahun 2010 meningkat cukup

tinggi. Inflasi Kota Bengkulu selama tahun 2010 hingga triwulan III telah mencapai

7,55% dan berada di atas inflasi nasional. Meski demikian, pergerakan inflasi

diperkirakan dapat memasuki fase penurunan di triwulan akhir tahun ini sehingga

proyeksi Bank Indonesia Bengkulu yang memperkirakan inflasi daerah pada tahun

2010 akan mencapai 7,25%±1% dapat tercapai. Salah satu cara yang cukup efektif

dalam mengurangi tekanan inflasi daerah adalah melalui peningkatan koordinasi

antar instansi untuk memperbaiki kelancaran pasokan di Bengkulu melalui Tim

Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu. Untuk itu, Bank Indonesia

Bengkulu akan meningkatkan kuantitas pertemuan tim agar inflasi daerah dapat

tetap terjaga.

Grafik 2.5. Realisasi Inflasi Tahun 2010

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; diolah

0%

2%

4%

6%

8%

10%

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep

2010

Bengkulu y-o-y Bengkulu y-t-d

Nasional y-o-y Nasional y-t-d

Page 49: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

33

2.5. Perbandingan Inflasi Antar Kota di Sumatera

Inflasi Kota Bengkulu terbilang cukup tinggi bila dibandingkan dengan kota

lainnya di Sumatera. Tingginya pencapaian inflasi di triwulan III ini mendorong Kota

Bengkulu sebagai kota ketiga dengan tingkat inflasi tertinggi di Sumatera setelah

Jambi dan Pangkal Pinang. Inflasi tahunan di kota-kota tersebut masing-masing

sebesar 7,91% dan 7,67%. Kemudian jika dibandingkan dengan inflasi nasional,

sebagian besar kota di Sumatera mengalami inflasi di bawah inflasi nasional dan

hanya empat kota yang berada di atas inflasi nasional yang sebesar 5,80%, salah

satunya Kota Bengkulu.

Grafik 2.6. Inflasi Tahunan (yoy) Bulan September Untuk Kota-Kota di Sumatera

Sumber : Badan Pusat Statistik; diolah

Inflasi Nasional = 5,80%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

9.00%

Page 50: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Inflasi Daerah

34

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 51: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

B

OK

S 2

PERTEMUAN TIM TEKNIS TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH PROVINSI BENGKULU

Pada hari Selasa, 10 Agustus 2010 bertempat di Rumah Makan Kabayan

Kota Bengkulu, Bank Indonesia memfasilitasi Pertemuan Tim Teknis Tim

Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu dengan peserta dari Biro

Ekonomi Pemerintah Provinsi Bengkulu, BAPPEDA Provinsi Bengkulu, Dinas

Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu, Dinas Peternakan,

Dinas Perkebunan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Dinas

Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Bengkulu, Badan

Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan Kepolisian Daerah Bengkulu.

Pertemuan dipimpin langsung oleh Kepala Biro Administrasi Perekonomian

Setda Provinsi Bengkulu, Iriyansyah, selaku Ketua Tim Teknis TPID Provinsi

Bengkulu serta didampingi oleh Wakil dan Sekretaris Tim Teknis TPID masing-

masing dari Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Bengkulu dan Bank

Indonesia Bengkulu. Pertemuan ini dimaksudkan sebagai ajang koordinasi Tim

Teknis-Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu sebagaimana

diamanatkan dalam Surat Keputusan Gubernur Bengkulu No. T.2185.IV Tahun

2010 tanggal 17 Maret 2010 tentang Pembentukan TPID Provinsi Bengkulu.

Agenda utama pertemuan adalah melakukan review pencapaian inflasi s.d. Bulan

Juli 2010 dan memonitor tingkat harga-harga hingga minggu pertama Bulan

Agustus 2010. Selain itu, pada pertemuan ini diharapkan terjadi pertukaran

informasi kesiapan dinas/instansi terkait menghadapi bulan puasa dan lebaran,

serta penyampaian saran dan rekomendasi untuk menghadapi kondisi tersebut.

Dari pertemuan teknis ini terjadi pertukaran informasi antar anggota tim

diantaranya :

Diperoleh informasi bahwa harga bahan-bahan pokok cenderung mengalami

penurunan dibandingkan dengan Bulan Juli kemarin. Namun demikian masih

ada beberapa komoditas yang relatif masih tinggi harganya karena adanya

permasalahan pasokan seperti yang dialami komoditas cabe merah.

Page 52: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Terkait dengan ketersediaan stok bahan-bahan pokok menjelang puasa dan

lebaran, secara umum dalam kondisi yang cukup. Stok beras di gudang

Bulog Provinsi Bengkulu cukup untuk konsumsi masyarakat selama kurang

lebih tiga bulan. Selain itu, Bulog Provinsi Bengkulu juga akan menambah

stok beras yang didatangkan dari Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

Apabila diperlukan Bulog dan Disperindagkop Provinsi Bengkulu akan

mengadakan operasi pasar di tiap kecamatan. Target operasi pasar adalah

tidak hanya beras tetapi juga gula pasir.

Ketersediaan bahan makanan juga dalam kondisi mencukupi. Berdasarkan

informasi dari Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu, distributor daging dan

telur menyatakan kesiapannya untuk memenuhi konsumsi masyarakat selama

bulan puasa dan lebaran.

Sarana angkutan dalam menghadapi lebaran dalam keadaan siap. Angkutan

darat akan mengenakan tuslag hanya untuk jenis angkutan non-ekonomi

pada H-7 hingga H+7 lebaran. Sementara itu, untuk mencegah peningkatan

harga tiket pesawat menjalang lebaran, Dinas Perhubungan akan

berkoordinasi dengan pengelola bandara dan stakeholders terkait dalam

waktu dekat. Dinas terkait akan mengawasi harga tiket sesuai dengan

ketentuan tarif batas atas dan tarif batas bawah.

Untuk mendukung lancarnya angkutan barang, Dinas Perhubungan tidak

akan memeriksa angkutan yang membawa sembako saat melewati jembatan

timbang. Untuk itu kendaraan perlu diberi tanda angkutan khusus sembako.

Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Bengkulu relatif aman dan

mencukupi dimana stok tersedia untuk konsumsi 4-5 hari kedepan. Namun,

penyediaan BBM sangat tergantung dengan kondisi alur pelabuhan Pulau

Baai yang saat ini dalam kondisi yang mengalami pendangkalan.

Bank Indonesia Bengkulu menyiapkan stok uang sebanyak 1,5 triliun untuk

kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan lebaran. Untuk melayani

kebutuhan masyarakat terhadap uang rupiah pecahan kecil, maka Bank

Indonesia Bengkulu juga akan menambah waktu penukaran uang kecil.

Dari sisi keamanan daerah, Polda Bengkulu menginformasikan bawah kondisi

keamanan daerah relatif aman dan terkendali. Polda telah menggelar

beberapa operasi Operasi Pekat Nala, Operasi Simpatik dan Operasi Cipta

Kondisi. Selain itu, Polda juga akan mengintensifkan pengawasan ke pelaku

ekonomi guna mencegah adanya penimbunan barang kebutuhan pokok.

Page 53: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Selanjutnya dari pertemuan tersebut diperoleh diperoleh kesepakatan

untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut;

1. Mengurangi tekanan inflasi dari sisi ekspektasi masyarakat dengan

melakukan sosialisasi atau diseminasi mengenai hasil-hasil rapat tim teknis.

2. Dalam rapat berikutnya akan diundang pejabat dari Subdin Kominfo

dengan tujuan agar hasil rapat dapat segera disebarkan melalui media

massa. Usulan juga termasuk bidang lainnya yang cukup penting seperti

Bidang Perhubungan Udara dan Perhubungan Laut.

3. Memperkuat pemantauan Disperindagkop hingga pengawasan ke tingkat

distributor/pedagang besar, berhubung adanya selisih harga yang cukup

besar di tiap tingkatan pedagang.

4. Perlu dilakukan intensifikasi pemberitahunan kepada masyarakat perihal isu

flu burung oleh Dinas Peternakan. Hal ini untuk mengurangi dampak

psikologis masyarakat.

5. Disperindagkop akan segera membuat surat pemberitahuan kepada pihak

penyedia angkutan barang bahwa H-7 dan H+7 lebaran bahwa jenis

angkutan tersebut akan dihentikan sementara.

6. Dishubkominfo akan segera melakukan koordinasi ke Dinasi PU dalam

rangka pembenahan jalan menjelang lebaran.

Page 54: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Halaman ini Sengaja Dikosongkan

Page 55: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

35

BAB

3

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

3.1. Gambaran Umum

Kinerja Bank Umum di Provinsi Bengkulu pada triwulan III tahun 2010

menunjukkan kinerja yang relatif baik. Total aset perbankan, jumlah Dana Pihak

Ketiga (DPK), dan penyaluran kredit mengalami kenaikan, diikuti pula dengan

meningkatnya Loan To Deposit Ratio (LDR) dan membaiknya kualitas kredit

sebagaimana ditunjukkan oleh nilai Non Performing Loan (NPL).

Grafik 3.1. Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) Perbankan Provinsi Bengkulu

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Penyaluran kredit triwulan III 2010 mengalami peningkatan sebesar

5,09% menjadi sebesar Rp5,48 triliun, sedangkan penghimpunan dana pihak

ketiga yang dilakukan perbankan mengalami peningkatan 4,16% menjadi

Rp4,64 triliun. Kondisi ini mendorong Loan to Deposit Ratio (LDR) sedikit

1.00%

1.20%

1.40%

1.60%

1.80%

2.00%

2.20%

2.40%

80.00%

85.00%

90.00%

95.00%

100.00%

105.00%

110.00%

115.00%

120.00%

125.00%

III-08 IV-08 I-09 II-09 III-09 IV-09 I-10 II-10 III-10

LDR (kiri)

NPL (kanan)

Page 56: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

36

meningkat menjadi 118,15% dari sebelumnya 117,10%. Selain itu, kualitas

kredit yang ditandai dengan nilai NPL membaik dari 2,25% menjadi 2,20%.

Grafik 3.2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga dan Kredit Bank

Umum Provinsi Bengkulu Dalam jutaan Rupiah

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Provinsi Bengkulu

menunjukkan kondisi yang cukup baik di triwulan ini. Indikator perbankan

seperti total aset dan penyaluran kredit BPR menunjukkan peningkatan,

sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mengalami sedikit penurunan.

3.2. Perkembangan Bank Umum

a. Kelembagaan

Bank umum yang beroperasi di wilayah kerja Bank Indonesia

Bengkulu berjumlah 15 bank yang terdiri dari 1 Bank Pembangunan Daerah

(BPD), 4 Bank Pemerintah dan 10 Bank Swasta dengan 3 diantaranya

merupakan bank syariah. Jaringan kantor pelayanan bank umum di Provinsi

Bengkulu tertera pada tabel 3.1 dibawah.

2,500,000

3,000,000

3,500,000

4,000,000

4,500,000

5,000,000

5,500,000

III-08 IV-08 I-09 II-09 III-09 IV-09 I-10 II-10 III-10

DPK

Kredit

Page 57: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

37

Tabel 3.1. Jaringan Kantor Pelayanan Bank Umum Provinsi Bengkulu

KP KC KCP KK Unit PP ATM

Kota Bengkulu 1 15 17 12 10 3 65

Bengkulu Selatan - 2 6 1 7 1 4

Bengkulu Utara - 2 12 3 8 1 3

Rejang Lebong - 2 12 4 5 1 14

Lebong - - 3 1 2 - 1

Kepahiang - - 3 1 2 - 5

Kaur - - 2 1 4 - 1

Seluma - - 4 2 3 - 2

Muko-Muko - 1 6 2 4 - 2

Jumlah 1 22 65 27 45 6 97

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

b. Perkembangan Aset

Aset perbankan di Provinsi Bengkulu pada triwulan laporan

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya

yaitu sebesar 4% atau sebesar Rp273,5 miliar menjadi sebesar Rp7,11

triliun. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan jumlah aset bank swasta

yaitu sebesar 10,73% dan peningkatan aset bank pemerintah yang hanya

mengalami sedikit kenaikan yaitu sebesar 2,15%.

Tabel 3.2. Perkembangan Aset Perbankan Provinsi Bengkulu

juta rupiah kecuali disebutkan lain

Kelompok Bank 2̀009 2010

Pangsa Pert. Tw.

Lalu Q-3 Q-4 Q-1 Q2 Q3

Bank Pemerintah 5.154.920 5.216.904 5.231.951 5.363.737 5.479.068 77,04% 2,15%

Bank Swasta 1.335.282 1.366.628 1.335.918 1.474.381 1.632.600 22,96% 10,73%

Bank Umum (Total)

6.490.202 6.583.532 6.567.869 6.838.118 7.111.668 100% 4,00%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Sebaran aktiva bank umum saat ini masih terpusat di wilayah Kota

Bengkulu dengan porsi sebesar 69,59%. Berurutan selanjutnya diikuti

Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong 14,42%, Kabupaten

Bengkulu Utara dan Muko-Muko 8,65%, serta Bengkulu Selatan, Seluma

dan Kaur 7,33%.

Page 58: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

38

Grafik 3.3. Distribusi Aktiva Bank Umum di Provinsi Bengkulu

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

c. Perkembangan Dana Masyarakat

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berada di perbankan Provinsi Bengkulu

mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya. Kenaikan DPK

yang terjadi sebesar 4,16% yaitu dari Rp4,46 triliun ke Rp4,64 triliun.

Apabila dianalisis lebih lanjut, peningkatan tersebut terjadi dikarenakan

adanya peningkatan pada komponen tabungan dan deposito berjangka

dimana komponen tabungan meningkat sekitar 8,84% atau sebesar

Rp209,55 miliar dan komponen deposito berjangka meningkat tipis sekitar

1,06% atau sebesar Rp9,7 miliar, sedangkan komponen giro mengalami

penurunan sebesar 2,90% atau sebesar Rp33,9 miliar.

Dilihat dari sisi kepemilikan bank, peningkatan komponen tabungan

merupakan pengaruh meningkatnya nilai tabungan yang ada di bank

pemerintah sebesar Rp143 miliar atau 7,84% dari triwulan sebelumnya.

Dilain sisi, tabungan pada bank swasta mengalami penurunan sebesar

Rp.296 juta. Jika dilihat dari komponen giro, terjadi penurunan yang

merupakan pengaruh pada giro bank pemerintah yang menurun sebesar

4,38% atau sebesar Rp47 juta.

Pengelolaan DPK perbankan di Provinsi Bengkulu pada triwulan

laporan masih terkonsentrasi di bank-bank pemerintah dengan porsi

mencapai 79,62% dan sisanya berada di bank swasta. Secara struktur

Kota Bengkulu, 69.59%

Bengkulu Selatan, Seluma,

dan Kaur, 7.33%

Bengkulu Utara dan

Mukomuko, 8.65%

Rejang Lebong, Kepahiang

dan Lebong, 14.42%

Page 59: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

39

kepemilikan dana, dana perorangan masih merupakan komponen terbesar

DPK perbankan. Porsi kepemilikan dana perorangan tersebut mencapai

67,71% dari keseluruhan DPK, adapun dana milik Pemerintah baik Pusat

maupun Daerah mencapai 18,74%, sedangkan sisanya dimiliki oleh BUMN,

perusahaan swasta, yayasan dan pemilik lainnya.

Tabel 3.3. Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu

juta rupiah

Keterangan 2009 2010 Pert.

Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 q-t-q

Bank Umum (Total) 4.086.786 3.967.054 4.163.964 4.457.729 4.643.076 4,16%

Giro 1.144.154 721.935 1.254.211 1.171.512 1.137.572 -2, 90%

Tabungan 2.169.688 2.453.204 2.103.823 2.369.733 2.579.286 8,84%

Deposito 772.944 791.915 805.930 916.484 926.218 1,06%

Bank Pemerintah 3.245.185 3.074.887 3.360.355 3.596.206 3.696.725 2,8%

Giro 1.055.936 624.478 1.169.934 1.082.216 1.034.839 -4,38%

Tabungan 1.631.903 1.877.816 1.605.987 1.824.437 1.967.462 7,84%

Deposito 557.346 572.593 584.434 689.553 694.424 0,71%

Bank Swasta 841.601 892.167 803.609 861.523 946.351 9,85%

Giro 88.218 97.457 84.277 89.296 102.733 15,05%

Tabungan 537.785 575.388 497.836 545.296 545.000 -0,05%

Deposito 215.598 219.322 221.496 226.931 298.618 31,59%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

d. Perkembangan Penyaluran Kredit

Penyaluran kredit perbankan mengalami peningkatan hingga 5,09%

dibandingkan triwulan sebelumnya, lebih tinggi dari kenaikan DPK. Kredit

yang telah tersalur di triwulan ini mencapai Rp5,48 triliun, sementara

ditriwulan sebelumnya mencapai Rp5,22 triliun. Kredit konsumsi masih

mendominasi penyaluran kredit perbankan dengan porsi mencapai 52,63%

dari keseluruhan kredit. Kemudian diikuti oleh kredit modal kerja dan

investasi dengan porsi masing-masing sebesar 39,20% dan 8,17%.

Pada triwulan ini, kredit modal kerja mengalami pertumbuhan sebesar

10,69% dan kredit konsumsi meningkat hingga 5,00%. Sementara kredit

investasi mengalami penurunan sebesar 15,04%,

Page 60: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

40

Secara sektoral, kredit sektor perdagangan, pertambangan,

pengangkutan dan jasa sosial merupakan kredit dengan kenaikan

penyaluran kredit tertinggi. Penyaluran kredit ke sektor tersebut tumbuh

masing-masing sebesar 16,41%, 14,85%, 6,64% dan 4,44%.

Pertumbuhan ini belum dapat meningkatkan total kredit secara signifikan

karena porsi kredit sektor tersebut tidak terlalu besar, hanya kredit sektor

perdagangan yang cukup memiliki peranan dengan porsi sebesar 25,31%.

Adapun sektor yang memiliki porsi terbesar penerima kredit bank umum di

triwulan ini adalah sektor lain-lain, diikuti oleh sektor perdagangan dan

sektor pertanian. Kredit yang disalurkan ke sektor-sektor ini mencapai

87,2% dari total kredit atau sebesar Rp4,78 triliun.

Tabel 3.4. Perkembangan NPL Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu

Jenis Penggunaan

2009 2010 Pertumbuhan deviasi (%) Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

Modal Kerja 2,87% 3,55% 3,72% 3,94% 3,72% -0,22

Investasi 3,70% 3,18% 4,11% 3,85% 3,89% 0,04

Konsumsi 0,37% 0,37% 0,60% 0,74% 0,80% 0,06

Total 1,96% 1,80% 2,06% 2,25% 2,20% -0,05 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Meningkatnya kualitas kredit yang ditunjukkan dengan menurunnya

tingkat NPL, jika dilihat dari jenis penggunaan kredit disebabkan oleh

menurunnya NPL dari kredit modal kerja yaitu dengan kontribusi sebesar

3,72% atau turun 0,22% dari triwulan sebelumnya. Sementara NPL kredit

investasi dan kredit konsumsi sedikit mengalami kenaikan.

Kredit yang disalurkan kepada UMKM pada triwulan II mengalami

sedikit peningkatan. Kredit yang disalurkan naik dari Rp4,90 triliun di

triwulan II 2010 menjadi Rp5,18 triliun di triwulan laporan atau meningkat

5,7%. Peningkatan ini didorong oleh naiknya penyaluran kredit pada kredit

modal kerja yang mencapai 10,2% atau Rp174,82 miliar dan kredit

konsumsi sebesar 4,7% atau Rp130,49 miliar.

Page 61: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

41

Tabel 3.5. Perkembangan Kredit Perbankan Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu

juta rupiah (kecuali persentase pertumbuhan)

Keterangan 2009 2010 Pertumbuhan

Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Rp. %

Jenis Penggunaan

4.786.203 4.774.483 4.927.755 5.220.204 5.485.957 265.753 5,09%

Modal Kerja 1.632.878 1.743.542 1.744.270 1.942.963 2.150.637 207.674 10,69%

Investasi 472.612 458.126 503.037 527.570 448.246 (79.324) -15,04%

Konsumsi 2.680.713 2.572.815 2.680.448 2.749.671 2.887.074 13.403 5,00%

Sektor Ekonomi

4.786.203 4.774.483 4.927.755 5.220.204 5.485.957 265.753 5,09%

Pertanian 307.851 310.527 237.135 242.559 247.098 4.539 1,87%

Pertambangan 30.976 74.748 65.876 61.952 71.149 9.197 14,85%

Perindustrian 111.307 110.218 128.675 177.955 178.639 684 0,38%

Listrik, Air, Gas 315 9.070 12.315 16.613 12.426 (4.187) -25,20%

Konstruksi 161.640 141.969 123.808 152.546 155.179 2.633 1,73%

Perdagangan 1.135.003 1.250.810 1.066.291 1.192.557 1.388.279 195.722 16,41%

Pengangkutan 30.936 27.172 37.408 45.334 48.346 3.012 6,64%

Jasa dunia usaha

229.899 196.812 201.419 164.409 153.543 (10.866) -6,61%

Jasa sosial 80.865 71.370 81.426 78.202 81.671 3.469 4,44%

Lain-lain 2.697.411 2.581.787 2.973.402 3.088.077 3.149.627 61.550 1,99%

Kelompok Bank

4.786.203 4.774.483 4.927.755 5.220.204 5.485.957 292.449 5,93%

Bank Pemerintah

3.814.164 3.746.139 3.853.136 4.004.206 4.154.278 150.072 3,75%

Bank Swasta 972.039 1.028.344 1.074.619 1.215.998 1.331.679 115.681 9,51%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Dilihat secara sektoral, kredit UMKM sebagian besar disalurkan ke

sektor lain-lain, perdagangan, pertanian, dan jasa dunia usaha dimana porsi

kredit UMKM ke sektor tersebut mencapai 93,37% dari total kredit UMKM.

Sedangkan sektor dengan persentase peningkatan kredit terbesar adalah

kredit perdagangan sebesar 18,3%, diikuti sektor jasa sosial sebesar 8,7%,

sektor pengangkutan sebesar 8,3%, dan sektor pertambangan sebesar

5,7%.

Page 62: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

42

Tabel 3.6. Perkembangan Kredit UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu

juta rupiah (kecuali persentase pertumbuhan)

Keterangan 2009 2010 Pertumbuhan

Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Rp. %

Jenis Penggunaan

4.521.642 4.529.844 4.664.641 4.901.053 5.181.462 280.409 5,7%

Modal Kerja 1.487.610 1.592.196 1.584.137 1.720.550 1.895.374 174.824 10,2%

Investasi 362.055 373.132 400.476 431.167 406.258 -24.909 -5,8%

Konsumsi 2.671.977 2.564.516 2.680.028 2.749.336 2.879.830 130.494 4,7%

Sektor Ekonomi 4.521.642 4.521.642 4.664.641 4.901.053 5.181.462 280.409 5,7%

Pertanian 234.054 262.613 179.902 187.743 197.732 9.989 5,3%

Pertambangan 30.976 64.551 56.996 54.434 57.523 3.089 5,7%

Perindustrian 33.224 30.243 38.693 56.795 55.894 -901 -1,6%

Listrik, Air, Gas 315 414 829 2.113 426 -1.687 -79,8%

Konstruksi 120.902 101.346 83.337 112.135 117.328 5.193 4,6%

Perdagangan 1.103.374 1.227.851 1.051.425 1.144.589 1.354.226 209.637 18,3%

Pengangkutan 30.936 27.172 29.627 38.608 41.829 3.221 8,3%

Jasa dunia usaha 229.899 196.812 201.419 164.409 153.543 -10.866 -6,6%

Jasa sosial 49.287 45.354 62.156 65.008 70.678 5.670 8,7%

Lain-lain 2.688.675 2.573.488 2.960.257 3.075.219 3.132.283 57.064 1,9%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Walaupun nilai NPL (Non-Performing Loan) untuk kredit UMKM masih

cukup rendah dan di bawah ambang batas sebesar 5%, namun terjadi

kenaikan nilai NPL sebesar 0,19% pada triwulan laporan. Persentase NPL ini

juga masih berada sedikit di atas NPL kredit secara umum yaitu sebesar

2,20%.

Tabel 3.7. Perkembangan Non-Performing Loan (NPL) Kredit UMKM

di Provinsi Bengkulu

juta rupiah (kecuali persentase NPL)

KOLEK-TIBILITAS

KETERANGAN 2009 2010

Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

1 Lancar 4.208.782 4.271.255 4.094.143 4.583.539 4.827.182

2 Dalam Perhatian Khusus

225.457

177.952 224.440 220.364 233.561

3 Kurang Lancar 21.084 10.642 17.830 24.136 26.784

4 Diragukan 17.151 21.352 20.974 33.562 21.988

5 Macet 49.168 48.643 55.440 59.511 71.947

NPL 1,67% 1,93% 1,78% 2,14% 2,33%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia Bengkulu

Page 63: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

43

3.3. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat

Jumlah BPR di Provinsi Bengkulu saat ini sebanyak 5 BPR yang terdiri dari

3 BPR konvensional dan 2 BPR syariah dengan jumlah kantor sebanyak 16

kantor. Jaringan kantor BPR saat ini baru terdapat di Kota Bengkulu, Kab.

Seluma, Kab. Bengkulu Utara, Kab. Rejang Lebong, dan Kab. Kepahiang.

Tabel 3.8. Perkembangan Kegiatan Usaha BPR di Provinsi Bengkulu

juta rupiah (kecuali persentase pertumbuhan)

Keterangan 2009 2010 Pertumbuhan

(q-t-q) Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

Total Aset 54.209 64.156 63.770 70.979 75.747 6,72%

Kredit 43.951 47.749 52.968 58.173 61.264 5,31%

DPK 30.492 37.411 38.528 44.335 41.485 -6,43%

LDR (%) 144,14 127,63 137,48 131,21 147,68 16,47

Sumber : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Bank Indonesia Bengkulu

Dalam triwulan II 2010 ini, BPR mengalami peningkatan dari sisi aset

sebesar 6,72%. Selain itu, penyaluran kredit juga mengalami peningkatan

sebesar 5,31% hingga mencapai Rp61,26 miliar, sedangkan Dana Pihak Ketiga

(DPK) mengalami penurunan sebesar 6,43% dari Rp44,33 miliar menjadi

Rp41,48 miliar. Pertumbuhan kredit ini lebih rendah jika dibandingkan triwulan

sebelumnya. Adanya penurunan DPK bersamaan dengan peningkatan kredit

mendorong meningkatnya Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 147,68%.

Pencapaian laba usaha khususnya perhitungan spread bunga antara

pendapatan dengan biaya bunga BPR sebagaimana dicerminkan Net Interest

Margin (NIM) mengalami peningkatan, yaitu dari 26,59% menjadi 29,81% di

triwulan laporan (Grafik 3.4.). Dari grafik terlihat pula adanya tren peningkatan

NIM semenjak akhir 2009.

Page 64: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Perbankan Daerah

44

Grafik 3.4. Perkembangan Net Interest Margin BPR Provinsi Bengkulu

Sumber : Laporan Bulanan Bank Perkreditan Rakyat Bank Indonesia Bengkulu; diolah

15.00%

17.00%

19.00%

21.00%

23.00%

25.00%

27.00%

29.00%

31.00%

II-08 III-08 IV-08 I-09 II-09 III-09 IV-09 I-10 II-10 III-10

Page 65: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Keuangan Daerah

45

BAB

4 PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH

4.1. Gambaran Realisasi Sisi Penerimaan

Data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah

Provinsi Bengkulu di sisi pendapatan hingga triwulan II masih menunjukkan

belum tercapainya target penerimaan. Dari rencana anggaran sebesar

Rp1.101.858 Juta baru tercapai 43,95% atau sebesar Rp484.269 Juta. Komposisi

realisasi penerimaan APBD Provinsi Bengkulu masih di dominasi oleh pos

pendapatan transfer yaitu mencapai 67,37% dari total realisasi penerimaan APBD

triwulan II 2010.

Tabel 4.1. Realisasi Penerimaan APBD Triwulan II Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Bengkulu

juta rupiah kecuali disebutkan lain

Uraian Anggaran Realisasi %

1. Pendapatan Asli Daerah 442.805 143.785 32,47%

a. Pendapatan Pajak Daerah 250.969 121.440 48,39%

b. Pendapatan Retribusi Daerah 62.586 3.982 6,36%

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yg Dipisahkan

14.845 13.662 0,09%

d. Lain-Lain PAD Yang Sah 114.405 18.349 16,04%

2. Pendapatan Transfer 603.718 326.272 54,04%

a. Dana Bagi Hasil Pajak 57.828 11.797 20,40%

b. Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.865 3.072 164,71%

c. Dana Alokasi Umum 523.041 305.107 58,33%

d. Dana Alokasi Khusus 20.984 6.295 30,00%

3. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 55.335 14.211 25,68%

Jumlah 1.101.858 484.269 43,95%

Sumber : Pemerintah Provinsi Bengkulu

Komponen anggaran pendapatan transfer dana bagi hasil sumber daya

alam terealisasi melebihi anggaran yaitu mencapai 164,71%. Di lain sisi, realisasi

pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari pendapatan retribusi daerah dan

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan relatif masih minim yaitu

Page 66: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Keuangan Daerah

46

hanya mencapai 6,36% dan 0,09%. Sementara itu, realisasi pajak daerah jauh

lebih baik dibanding realisasi pendapatan retribusi daerah. Realisasi penerimaan

pajak daerah itu terdiri antara lain pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik

nama kendaraan bermotor (BBN-KB), pajak bahan bakar kendaraan bermotor

(PBB-KB), dan pajak air bawah tanah. Perkembangan realisasi pendapatan asli

daerah salah satunya dikonfirmasi oleh indikator perkembangan kendaraan

bermotor di Provinsi Bengkulu.

Grafik 4.1. Perkembangan Kendaraan Bermotor di Provinsi Bengkulu

Sumber : Dispenda Provinsi Bengkulu, diolah

Berdasarkan data jumlah kendaraan baru sepanjang tahun 2010, pada

triwulan I terjadi peningkatan jumlah pendaftaran kendaraan baru setelah sempat

anjlok pada triwulan III dan IV tahun 2009. Pada triwulan II dan memasuki

triwulan III 2010, tampak bahwa lonjakan pendaftaran kendaraan baru maupun

mutasi masuk mulai menurun namun masih dalam taraf yang normal. Penurunan

ini dipicu oleh menurunnya pendaftaran kendaraan jenis truk/tangki yang

mengindikasikan investasi pengusaha yang telah mulai mencapai targetnya

sehingga menekan jumlah penjualan kendaraan jenis tersebut.

Sementara kendaraan baru untuk jenis roda dua masih mengalami tren

peningkatan. Hingga triwulan II 2010, pendaftaran kendaraan roda dua baru

meningkat 40,9% dibandingkan triwulan sebelumnya atau menjadi sejumlah

16.171 unit. Tren ini diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan III 2010,

90

140

190

240

290

340

390

440

490

540

590

2,000

7,000

12,000

17,000

22,000

27,000

III IV I II III IV I II Jul-Aug

2008 2009 2010

Roda 2

Kendaraan Baru (kiri)

Mutasi Masuk (kanan)

350

450

550

650

750

850

950

1,050

1,150

1,250

1,350

III IV I II III IV I II Jul-Aug

2008 2009 2010

Roda 4 & Bus/Truk

Kendaraan Baru

Mutasi Masuk

Page 67: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Keuangan Daerah

47

karena hingga data Agustus 2010 pendaftaran kendaraan roda dua baru telah

mencapai jumlah 13.186 unit.

4.2. Gambaran Realisasi Sisi Pengeluaran

Sementara itu realisasi belanja Pemerintah Provinsi Bengkulu pada triwulan

II tahun 2010 terlihat masih rendah yaitu hanya mencapai 25,04% dari rencana

anggaran. Tabel 4.2. menunjukkan realisasi belanja tertinggi dicapai oleh pos

belanja tidak terduga dan belanja operasi yaitu sebesar 47,09% dan 31,12%.

Pengeluaran pada pos belanja operasi didominasi oleh pengeluaran untuk

belanja pegawai dan belanja barang yaitu mencapai 83,55% dari total belanja

operasi. Namun, realisasi pos komponen belanja operasi untuk belanja barang

terlihat tidak optimal dimana hingga triwulan II 2010 hanya terealisasi sebesar

15,55% atau sebesar Rp39,967 miliar.

Tabel 4.2. Realisasi Belanja APBD Triwulan II Tahun 2010 Pemerintah Provinsi Bengkulu

juta rupiah kecuali disebutkan lain

Uraian Anggaran Realisasi %

1. Belanja Operasi 837.934 260.800 31,12%

a. Belanja Pegawai 482.691 177.935 36,86%

b. Belanja Barang 257.070 39.967 15,55%

c. Hibah 75.000 36.636 48,85%

d. Bantuan Sosial 15.541 5.318 34,22%

e. Belanja Bantuan Keuangan 7.632 945 12,38%

2. Belanja Modal 178.558 8.540 4,78%

a. Belanja Tanah 2.864 - 0%

b. Belanja Peralatan & Mesin 43.949 912 2,08%

c. Belanja Gedung & Bangunan 46.098 4.105 8,91%

d. Belanja Jalan, Irigasi & Jaringan 79.135 2.792 3,53%

e. Belanja Aset Tetap Lainnya 6.512 730 11,21%

3. Belanja Tidak Terduga 10.000 4.709 47,09%

4. Transfer 117.475 12.360 10,52%

a. Transfer/Bagi Hasil Ke Desa 117.475 12.360 10,52%

Jumlah 1.143.967 286.409 25,04%

Sumber : Pemerintah Provinsi Bengkulu

Sementara itu pencapaian realisasi belanja modal hingga triwulan II 2010

terlihat sangat tidak optimal yaitu hanya mencapai 4,78% atau Rp8,54 miliar dari

total anggaran. Realisasi belanja modal untuk hampir sebagian besar pos telah

Page 68: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Keuangan Daerah

48

dilakukan kecuali untuk realisasi belanja tanah. Hal ini lebih baik bila

dibandingkan dengan realisasi belanja modal pada triwulan sebelumnya yang

hanya dilakukan pada pos belanja peralatan dan mesin. Namun bila dilihat dari

segi nominalnya, realisasi belanja secara umum masih memprihatinkan.

Sementara itu, dilihat dari dana milik pemerintah yang terdapat di

perbankan daerah, dana milik pemerintah pusat pada triwulan III tahun 2010

telah mengalami penurunan yaitu sebesar 42% dibandingkan triwulan

sebelumnya. Sebaliknya dana milik pemerintah daerah meningkat sebesar 6%

menjadi Rp791.109 juta. Hal ini mencerminkan realisasi belanja pemerintah

daerah yang masih rendah.

Grafik 4.2. Perkembangan Dana Milik Pemerintah di Provinsi Bengkulu

Sumber : LBU Bank Umum, BI Bengkulu

-1

-0.5

0

0.5

1

1.5

2

10,000

30,000

50,000

70,000

90,000

110,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2007 2008 2009 2010

Pemerintah Pusat

g(QTQ)

-0.65

-0.15

0.35

0.85

1.35

1.85

-

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

1,400,000

1,600,000

1,800,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2007 2008 2009 2010

Pemerintah Daerah

g(QTQ)

Page 69: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

49

BAB

5 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

5.1. Aliran Uang Kartal (Outflow / Inflow)

Aliran uang kartal di masyarakat di triwulan III tahun 2010 ditandai

dengan adanya penurunan net cash outflow. Pada periode triwulan laporan,

penurunan net cash outflow terbilang cukup signifikan yaitu mencapai 76%

dibanding triwulan sebelumnya yaitu dari Rp773,6 miliar menjadi Rp184,2

miliar di triwulan ini.

Tabel 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu

juta rupiah

Keterangan 2009 2010 Pert.

q-t-q Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

Inflow 261.781 239.014 53.154 284.728 435,67%

Outflow (558.897) (186.778) (826.757) (468.950) -43,28%

Netflow (297.116) 52.236 (773.602) (184.222) -76,19% Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

Terjadinya net cash outflow tersebut sebagaimana tercermin pada

tabel 5.1. dikarenakan adanya peningkatan cash inflow yang juga dibarengi

penurunan cash outflow. Cash inflow meningkat sangat signifikan yaitu

mencapai lebih dari 400% dibanding triwulan sebelumnya menjadi Rp284,73

miliar, sedangkan cash outflow turun 43,28% atau sebesar Rp357,81 miliar.

Penurunan aliran uang kartal yang keluar dari kas Bank Indonesia di

triwulan ini, sebagaimana terlihat dari grafik 5.1., secara signifikan terjadi di

bulan Juli yaitu sebesar 73% atau mencapai Rp298 miliar. Pada bulan Juni

terjadi peningkatan aliran uang keluar karena adanya beberapa event di

Provinsi Bengkulu yang mendorong peningkatan kebutuhan uang. Kemudian

dengan berakhirnya event tersebut maka terjadi penurunan aliran uang keluar

yang signifikan. Selain adanya penurunan cash outflow, di triwulan III tahun

2010 juga terlihat adanya peningkatan cash inflow. Kondisi ini terjadi di akhir

Page 70: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

50

triwulan laporan yaitu di bulan September yang merupakan faktor musiman

karena selesainya pelaksanaan Idul Fitri yang jatuh di awal bulan September.

Grafik 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu

juta rupiah

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

5.2. Penyediaan Uang Kartal Layak Edar

Untuk menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat, maka Bank

Indonesia Bengkulu melakukan kegiatan pemusnahan Uang yang Tidak Layak

Edar (UTLE). UTLE selanjutnya akan dimusnahkan melalui proses peracikan atau

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) dengan menggunakan mesin racik.

Rasio jumlah PTTB terhadap inflow pada triwulan laporan sebesar 47,34%,

menurun dibanding triwulan sebelumnya. Hal ini menggambarkan adanya

penurunan tingkat kelusuhan uang yang diterima oleh kasir Bank Indonesia

yang berasal dari setoran bank dan penukaran uang kecil.

Dalam rangka mengurangi tingkat kelusuhan uang, salah satu upaya

yang sudah dan selalu dilakukan Bank Indonesia adalah meningkatkan

pemahaman masyarakat dalam menjaga uang kertas sehingga masa guna dan

kualitas uang kertas dapat bertahan lebih lama. Upaya itu antara lain dengan

mensosialisasikan tagline 3 D Bank Indonesia yang merupakan kepanjangan

dari Didapat, Disimpan, Disayang. Dengan tagline ini diharapkan masyarakat

dapat lebih menghargai dan memperlakukan uang kertas yang dimilikinya

secara lebih baik.

-

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

450,000

10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008 2009 2010

Inflow Outflow

Page 71: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

51

Grafik 5.2. Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu

persen

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

5.3. Penemuan Uang Palsu

Pelaporan uang palsu ke Bank Indonesia yang dilakukan masyarakat pada

triwulan laporan mengalami kenaikan yang sangat signifikan dibanding

triwulan sebelumnya. Bank Indonesia Bengkulu menerima pelaporan uang

palsu berjumlah 293 lembar sedangkan triwulan sebelumnya hanya sebanyak

22 lembar. Jenis pecahan uang palsu yang ditemukan dan dilaporkan selama

periode laporan yang terbanyak adalah pecahan Rp100.000,00, pecahan

Rp50.000,00, dan pecahan Rp20.000,00. Kondisi ini terjadi salah satunya

diperkirakan karena dampak PILKADA dimana trend yang terjadi adalah adanya

peningkatan peredaran uang palsu.

Untuk itu, upaya yang dilakukan Bank Indonesia Bengkulu untuk

mengurangi peredaran uang palsu adalah melalui sosialisasi ciri-ciri keaslian

uang Rupiah dimana frekuensi sosialisasi di tahun ini mengalami peningkatan

dibanding tahun sebelumnya.

52.18

35.39

10.37

46.50

34.9140.79

68.62

119.33

47.34

0

20

40

60

80

100

120

140

Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

2008 2009 2010

Page 72: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

52

Grafik 5.3. Perkembangan Jumlah Lembar Uang Palsu yang Ditemukan di Provinsi Bengkulu

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

5.4. Perkembangan Kliring Lokal

Sementara itu, transaksi pembayaran dengan menggunakan kliring lokal

secara nominal mengalami kenaikan pada triwulan laporan yaitu dari

Rp645.295 juta di triwulan sebelumnya menjadi Rp693.343 juta atau

meningkat 7,45%. Rata-rata perputaran kliring per hari secara nominal juga

meningkat dalam persentase yang sama yaitu dari Rp10.408 juta menjadi

Rp11.183 juta. Namun perputaran warkat kliring justru mengalami penurunan

di triwulan ini dan menggambarkan adanya peningkatan nilai kliring per satuan

warkat.

Sejalan dengan peningkatan nominal transaksi, persentase penolakan cek

dan bilyet giro secara nominal pada triwulan laporan juga mengalami kenaikan.

Namun persentase kenaikan jumlah warkat cek dan bilyet giro yang ditolak

terlihat tidak signifikan yaitu meningkat 0,25% dari 1,37% menjadi 1,62%. Hal

ini juga diikuti dengan kenaikan persentase penolakan jumlah nominal kliring.

0

50

100

150

200

250

300

Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

2008 2009 2010

Page 73: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

53

Tabel 5.2. Perkembangan Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Provinsi Bengkulu

Keterangan 2009 2010

Pertum-buhan

Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

Bank Peserta Kliring 14 14 15 15

Perputaran Kliring

Warkat (lembar) 25.947 30.323 38.329 37.623 (1,84%) Nominal (juta Rp.) 536.701 563.598 645.295 693.343 7,45%

Rata-Rata Perputaran Kliring per Hari

Warkat (lembar) 412 497 618 607 (1,78%)

Nominal (juta Rp.) 8.519 9.239 10.408 11.183 7,45%

% Penolakan Cek dan Bilyet Giro

Warkat (lembar) 1,98% 1,60% 1,37% 1,62% 0,25%

Nominal (juta Rp.) 2,55% 2,66% 1,94% 2,24% 0,30% Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

Bila dibandingkan dengan perputaran kliring secara nasional, terlihat

perputaran kliring di Provinsi Bengkulu masih belum memegang peranan yang

besar. Jumlah nominal perputaran kliring di Provinsi Bengkulu untuk triwulan III

2010 hanya sebesar 0,52% dari total perputaran kliring nasional, sedangkan

jumlah warkat yang dikliringkan di Bengkulu hanya sebesar 0,54% dari total

warkat kliring nasional.

5.5. Perkembangan Real Time Gross Settlement (RTGS)

Tabel 5.3. Perkembangan Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) Provinsi Bengkulu

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

Perkembangan transaksi pemindahan dana melalui sistem Real Time

Gross Settlement (RTGS), yang umumnya digunakan untuk pemindahan dana

antar nasabah dengan jumlah diatas Rp100.000.000, terlihat mengalami

Keterangan 2009 2010 Pertum-

buhan Q-4 Q-1 Q-2 Q-3

Transaksi Keluar Daerah

Warkat (lembar) 9.081 7.709 8.470

8.861 4,62%

Nominal (miliar Rp.) 5.001 4.260 5.856 4.704 (19,67%)

0

Transaksi Masuk Bengkulu

Warkat (lembar) 8.237 7.022 8.413

8.192 (2,63%)

Nominal (miliar Rp.) 8.054 7.090 10.324

8.966 (13,15%)

Transaksi Antar Nasabah di Dalam Bengkulu

Warkat (lembar) 2.950 2.499 2.972

2.711 (8,78%)

Nominal (miliar Rp.) 1.121 612 1.271 905 (28,80%)

Page 74: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

54

penurunan di triwulan ini dibanding transaksi triwulan sebelumnya. Nominal

transaksi masuk dan keluar daerah menurun masing-masing sebesar 13,15%

dan 19,67% atau sebesar Rp1.358 miliar dan Rp1.152 miliar dibanding

triwulan sebelumnya. Namun penurunan yang cukup besar terjadi untuk

transaksi antar nasabah di dalam Bengkulu yang turun 28,80% menjadi Rp366

miliar.

5.6. Transaksi Uang Kartal Antar Bank (TUKAB)

Sejak akhir tahun 2007, Bank Indonesia memberlakukan sistem Transaksi

Uang Kartal Antar Bank (TUKAB) dimana melalui sistem ini pemenuhan

kebutuhan uang oleh perbankan yang kekurangan uang kartal (short) tidak lagi

melalui kas Bank Indonesia melainkan terlebih dahulu melalui bank lainnya

yang berada dalam kondisi kelebihan uang kartal (long). Selanjutnya, apabila

seluruh bank berada dalam posisi short (atau long) maka akan dipenuhi (atau

disetorkan ke) dari kas Bank Indonesia.

Grafik 5.4. Perkembangan TUKAB di Provinsi Bengkulu juta rupiah

Sumber : Bank Indonesia Bengkulu

Grafik 5.4. menggambarkan jumlah transaksi pemenuhan uang kartal

dari bank yang mengalami kelebihan uang kartal kepada bank yang

kekurangan uang kartal. Dari grafik tersebut terlihat peningkatan transaksi

uang kartal antar bank di Provinsi Bengkulu pada triwulan III tahun 2010

dibanding triwulan sebelumnya. Transaksi uang kartal di triwulan III sebesar

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2009 2010

Page 75: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

55

Rp660,4 miliar sementara triwulan sebelumnya sebesar Rp606,8 miliar atau

meningkat 8,83%.

Apabila peningkatan volume TUKAB pada triwulan ini dibandingkan

dengan triwulan lalu dihubungkan dengan penurunan volume transaksi uang

keluar (outflow) dari Bank Indonesia maka terlihat bahwa kebutuhan uang

kartal di masyarakat untuk triwulan ini masih dapat dipenuhi oleh kas

perbankan. Permintaan masyarakat akan uang tunai pertama kali dipenuhi oleh

kas yang ada di bank tercermin dari meningkatnya transaksi TUKAB.

Selanjutnya apabila saldo kas bank berkurang maka bank akan menarik uang

tunai ke Bank Indonesia yang akan mendorong peningkatan cash outflow.

Page 76: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkembangan Sistem Pembayaran

56

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 77: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah

57

BAB

6

PERKIRAAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH

6.1. Perkiraan Ekonomi

Perekonomian Bengkulu pada triwulan IV tahun 2010 ini diperkirakan akan

mengalami pertumbuhan pada kisaran 5,5%±1% (yoy). Dari sisi penawaran,

sektor utama seperti sektor pertanian, Perdagangan, hotel dan restoran serta

sektor jasa diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan. Sektor jasa

diperkirakan mengalami pertumbuhan yang paling tinggi diantara ketiga sektor

utama Provinsi Bengkulu tersebut.

Adapun pertumbuhan dari sisi permintaan akan didorong melalui

peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah memasuki

liburan akhir tahun dan akhir tahun anggaran.

Grafik 6.1. Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu

PDRB dalam juta Rp, LPE dalam persen

Sumber : BPS Provinsi Bengkulu dan Bank Indonesia Bengkulu, angka sementara dan perkiraan

Proyeksi 5,50%±1%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

9.00%

10.00%

1,650,000

1,700,000

1,750,000

1,800,000

1,850,000

1,900,000

1,950,000

2,000,000

2,050,000

2,100,000

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008 2009 2010

PDRB Konstan (axis kiri)

LPE (axis kanan)

Page 78: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah

58

Konsumsi rumah tangga pada triwulan IV tahun 2010 diperkirakan masih

akan mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya, walaupun tidak

signifikan. Peningkatan konsumsi yang tidak terlalu tinggi juga dikonfirmasi oleh

hasil Survei Konsumen (SK) triwulan III 2010 yang menunjukkan adanya

penurununan Indeks Ekspektasi Konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.

Meskipun demikian, optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi ke depan

masih terjaga, terlihat dari nilai saldo yang masih berada diatas angka 100. Masih

terjaganya daya konsumsi masyarakat juga terlihat dari adanya tren kenaikan

kepemilikan kendaraan bermotor baru yang terus terjadi sejak awal tahun hingga

triwulan III 2010. Selain itu, kredit konsumsi triwulan III pun mengalami hal yang

serupa yaitu terus meningkat hingga mencapai 7,07% (yoy). Peningkatan

konsumsi rumah tangga pada triwulan IV diperkirakan lebih dipicu oleh adanya

libur akhir tahun.

Sementara itu, konsumsi pemerintah diperkirakan juga akan mengalami

peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan dipicu oleh

tibanya akhir tahun anggaran pada triwulan IV ini, sehingga pemerintah daerah

harus segera merealisasikan proyek-proyek pemerintah sesuai dengan rencana

anggaran yang telah ditetapkan. Ekspor daerah juga diperkirakan masih akan

meningkat sejalan dengan peningkatan aktivitas pertambangan batubara.

Dari sisi penawaran (sektoral), sektor pertanian yang merupakan sektor

dominan hanya akan tumbuh dibawah 1% (yoy). Rendahnya pertumbuhan

sektor pertanian pada triwulan IV bersifat siklikal, selain itu pergeseran pola

tanam/panen akibat perubahan kondisi cuaca berupa keadaan cuaca yang tidak

menentu serta curah hujan yang cenderung tinggi juga berkontribusi bagi

rendahnya pertumbuhan sektor pertanian pada triwulan IV 2010 ini. Sektor

perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa akan tumbuh seiring dengan

peningkatan konsumsi masyarakat.

Page 79: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah

59

Grafik 6.2. Hasil Survei SEK dan SKDU di Provinsi Bengkulu

Sumber : Survei Ekspektasi Konsumen dan Survei Kegiatan Dunia Usaha, BI Bengkulu

Sektor pertambangan sebagai sektor yang tumbuh cukup signifikan di

tahun 2010 masih terus tumbuh seiring dengan membaiknya perekonomian

dunia yang meningkatkan kembali konsumsi batubara dunia sehingga harga jual

internasional batubara cenderung meningkat dari $57,61/mt menjadi $69,50/mt

berdasarkan data hingga bulan Oktober 2010. Pada triwulan IV, produktivitas

sektor pertambangan diperkirakan masih akan tumbuh positif terlihat dari adanya

tren peningkatan ekspor batubara disepanjang tahun 2010. Bila melihat data

historis ekspor batubara, kondisi penurunan ekspor batubara pada triwulan III

merupakan hal yang terjadi secara siklikal dan ekspor umumnya kembali

meningkat di triwulan IV. Tingginya produktivitas sektor pertambangan yang

didominasi oleh komoditas batubara terlihat dari performa ekspor batubara yang

hingga data bulan Agustus 2010 telah mencapai 1,076 juta ton, sementara total

ekspor komoditas yang sama di tahun 2009 sebesar 947 ribu ton.

Dari sisi pelaku usaha, para pelaku usaha masih cukup optimis dengan

kondisi perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan IV tahun 2010.

Optimisme para pelaku usaha di triwulan IV tercermin pada hasil Survey Kegiatan

Dunia Usaha (SKDU) triwulan III yang meskipun menunjukkan adanya penurunan

Saldo Bersih Tertimbang (SBT) ekspektasi volume produksi/penjualan/pendapatan

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

45.00

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2007 2008 2009 2010

IEK (kiri)

Ekspektasi Kegiatan Usaha (kanan)

Page 80: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah

60

dibandingkan realisasi pada triwulan III, namun ekspektasi masih dalam kisaran

positif. Pada sektor pertanian, ekspektasi para pengusaha menurun dibandingkan

realisasi pada triwulan III 2010 namun masih dalam taraf optimis. Optimisme ini

kemungkinan didorong oleh membaik dan stabilnya harga-harga internasional

komoditas pertanian unggulan di provinsi Bengkulu. Sementara itu pada sektor

perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan reaksi pesimis (nilai SBT negatif)

dibandingkan dengan realisasi pada triwulan III. Turunnya optimisme pelaku

usaha juga terjadi pada sektor jasa-jasa. Hal ini diperkirakan terjadi karena

puncak konsumsi masyarakat telah terjadi pada triwulan III sehingga para pelaku

usaha di sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa cenderung

memperkirakan tidak adanya peningkatan konsumsi pada triwulan IV. Sektor

yang masih optimis dan mengalami peningkatan SBT diantaranya adalah sektor

pertambangan serta sektor listrik,gas dan air bersih.

6.2. Perkiraan Inflasi Daerah

Pada triwulan IV tahun 2010, inflasi Bengkulu diperkirakan akan mencapai

7,25%±1% (yoy). Pencapaian inflasi pada triwulan IV 2010 diperkirakan akan

sedikit mengalami perlambatan yang dipicu oleh terjadinya deflasi pada bulan-

bulan awal triwulan IV. Deflasi diperkirakan terjadi karena pasokan maupun

permintaan masyarakat yang mulai stabil setelah mencapai puncaknya pada

triwulan III. Sementara itu, inflasi diperkirakan akan terjadi kembali pada bulan

Desember 2010. Faktor yang dapat mendorong inflasi ini antara lain adalah

adanya gejala supply shocks dan pengaruhi ekspektasi masyarakat serta

dorongan faktor musiman.

Awal triwulan III tahun ini ditandai dengan penurunan harga beberapa

komoditas seperti beras, gula pasir, cabe merah dan bawang. Permasalahan

kekurangan pasokan hanya terjadi pada komoditas peternakan seperti daging

ayam ras dan telur ayam. Kekurangan pasokan yang terjadi ini dipicu oleh

kurangnya pasokan bahan baku.

Page 81: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah

61

Grafik 6.3. Perkembangan Laju Inflasi Tahunan di Kota Bengkulu

Sumber : BPS Provinsi Bengkulu dan Bank Indonesia Bengkulu

Kondisi harga-harga pada saat ini mempengaruhi ekspektasi inflasi

masyarakat terhadap tingkat harga-harga secara umum. Hal tersebut terlihat dari

hasil survei kepada dunia usaha dan konsumen di Bengkulu yang dilakukan oleh

Bank Indonesia Bengkulu. Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

Triwulan III 2010 terlihat ekspektasi harga jual oleh dunia usaha mengalami

penurunan dibanding triwulan sebelumnya. Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT)

atas hasil SKDU di triwulan ini sebesar 14,87, sedangkan triwulan sebelumnya

sebesar 36,23. Menurut hasil Survei Ekspektasi Konsumen (SEK) Triwulan III 2010

yang dilakukan Bank Indonesia Bengkulu, juga terlihat adanya ekspektasi

responden bahwa akan terjadi penurunan harga (deflasi) pada tiga bulan

mendatang. Hal ini tercermin dari turunnya nilai saldo hasil survei.

Proyeksi7,25%±1%

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

16.00%

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2007 2008 2009 2010

Page 82: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Perkiraan Ekonomi dan Inflasi Daerah

62

Grafik 6.4. Hasil Survei SEK dan SKDU di Provinsi Bengkulu

Sumber : Survei Ekspektasi Konsumen dan Survei Kegiatan Dunia Usaha, BI Bengkulu

-

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

140.00

160.00

180.00

200.00

-

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

40.00

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2007 2008 2009 2010

Ekspektasi Harga Jual (axis kiri)

Inflasi 3 bulan kedepan (axis kanan)

Page 83: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Data

63

LAMPIRAN DATA

PEREKONOMIAN DAN PERBANKAN

PROVINSI BENGKULU

PERIODE :

TRIWULAN IV - 2009 s.d. TRIWULAN III - 2010

Page 84: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Data

64

1. Data Ekonomi Makro

TABEL DATA PDRB jutaan Rp

2009

Trw IV Trw I Trw II Trw III

Berdasarkan penggunaan

a. Harga berlaku 4,061,568 4,197,467 4,349,646 4,548,811

Konsumsi Rumah Tangga 2,537,315 2,618,496 2,754,727 2,897,744

Konsumsi Lembaga Swasta 45,860 47,657 63,346 69,746

Konsumsi Pemerintah 625,679 627,084 706,076 751,435

Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto 456,092 469,267 487,684 506,208

Perubahan stok (254,982) (244,357) (298,658) (313,657)

Ekspor 1,136,112 1,168,031 1,203,907 1,248,375

Impor 484,508 488,710 567,436 611,040

b. Harga konstan 1,958,766 1,997,440 2,035,023 2,080,812

Konsumsi Rumah Tangga 1,244,269 1,264,762 1,279,937 1,303,712

Konsumsi Lembaga Swasta 19,078 19,586 22,771 21,144

Konsumsi Pemerintah 310,367 304,015 325,677 345,727

Pembentuk Modal Tetap Domestik Bruto 221,653 218,873 224,489 231,880

Perubahan stok (71,234) (53,803) (59,758) (42,104)

Ekspor 550,162 559,781 564,522 554,314

Impor 315,529 315,774 322,615 333,861

Berdasarkan sektor ekonomi

a. Harga berlaku 4,061,568 4,197,467 4,349,646 4,548,811

Pertanian 1,587,822 1,655,766 1,656,785 1,766,829

Pertambangan dan Penggalian 149,840 156,963 162,097 164,081

Industri Pengolahan 157,041 161,410 165,704 173,230

Listrik, Gas dan Air 19,024 19,970 20,663 21,796

Bangunan 127,506 123,622 129,285 134,586

Perdagangan, Hotel dan Restoran 839,911 872,485 925,486 955,442

Pengangkutan dan Komunikasi 345,542 348,348 365,027 402,788

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perhubungan 181,840 189,739 199,496 205,502

653,042 669,164 725,103 724,557

b. Harga konstan 1,958,766 1,997,440 2,035,023 2,080,812

Pertanian 742,341 760,113 748,276 763,206

Pertambangan dan Penggalian 73,419 76,030 78,336 79,656

Industri Pengolahan 78,516 80,431 82,297 82,702

Listrik, Gas dan Air 9,177 9,639 9,962 10,328

Bangunan 60,871 58,156 60,669 62,786

Perdagangan, Hotel dan Restoran 387,362 396,395 407,395 418,839

Pengangkutan dan Komunikasi 166,027 167,298 172,470 185,226

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perhubungan 94,802 98,085 102,266 104,932

346,251 351,292 373,352 373,137

Pertumbuhan (%)

Triwulanan (q-t-q) 1.27% 1.97% 1,88% 2.25%

Tahunan (y-o-y) 7.50% 7.42% 5,46% 7.58%

2010

Page 85: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Data

65

TABEL DATA INFLASI

TABEL DATA EKSPOR IMPOR 2009

Trw IV Trw I Trw II Jul-Agt

1. Realisasi ekspor (Ribu US$) 46,098 58,225 71,134 39,901

- Minyak Sawit 6,918 6,499 11,919 7,118

- Karet 21,119 28,093 34,287 22,994

- Batubara 16,143 22,376 23,061 9,299

- Kakao 923 458 585 484

- Lainnya 995 799 1,282 6

2. Realisasi impor (Ribu US$) - 1,482 1,242 -

3. Net ekspor 46,098 56,743 69,892 39,901

4. Realisasi ekspor (Ton) 425,776 502,647 503,092 183,115

- Minyak Sawit 10,735 9,000 15,500 9,470

- Karet 10,229 9,757 11,109 7,933

- Batubara 371,244 460,298 449,736 165,562

- Kakao 400 175 225 150

- Lainnya 33,168 23,417 26,522 -

2010

2. Perbankan

TABEL DATA KELEMBAGAAN, ASET DAN DPK BANK UMUM 2009

Trw IV Trw I Trw II Trw III

1. Kelembagaan

a. Jumlah Bank Umum (dalam satuan) 14 14 15 15

b. Jumlah kantor & ATM bank (dlm satuan) 239 246 259 263

2. Total Asset 6,583,532 6,567,869 6,838,118 7,111,668

3. Total Dana yang dihimpun 3,967,054 4,163,964 4,457,729 4,643,076

a. Giro 721,935 1,254,211 1,171,512 1,137,572

b. Tabungan 2,453,204 2,103,823 2,369,733 2,579,286

c. Deposito Berjangka 791,915 805,930 916,484 926,218

2010

Page 86: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Data

66

TABEL DATA PERKREDITAN BANK 2009

Trw IV Trw I Trw II Trw III

1. Kredit yang diberikan per kolektibilitas 4,774,483 4,927,755 5,220,204 5,485,957

- Lancar 4,494,222 4,538,877 4,834,293 5,131,677

- Dalam Perhatian Khusus 194,152 287,170 268,702 233,561

- Kurang Lancar 10,642 18,517 24,136 26,784

- Diragukan 21,352 21,352 33,562 21,988

- M a c e t 54,115 61,839 59,511 71,947

NPL - nominal 86,109 101,708 117,209 120,719

NPL - % 1.80% 2.06% 2.25% 2.20%

Loan to Deposit Ratio (LDR) 120.35% 118.34% 117.10% 118.15%

2. Kredit berdasarkan sektor ekonomi 4,774,483 4,927,755 5,220,204 5,485,957

- Pertanian 310,527 237,135 242,559 247,098

- Pertambangan 74,748 65,876 61,952 71,149

- Industri 110,218 128,675 177,955 178,639

- Listrik, gas dan air 9,070 12,315 16,613 12,426

- Konstruksi 141,969 123,808 152,546 155,179

- Perdagangan 1,250,810 1,066,291 1,192,557 1,388,279

- Pengangkutan 27,172 37,408 45,334 48,346

- Jasa dunia usaha 196,812 201,419 164,409 153,543

- Jasa sosial 71,370 81,426 78,202 81,671

- Lainnya 2,581,787 2,973,402 3,088,077 3,149,627

3. Kredit berdasarkan jenis penggunaan 4,786,203 4,774,483 4,927,755 5,485,957

- Modal kerja 1,632,878 1,743,542 1,744,270 2,150,637

- Investasi 472,612 458,126 503,037 448,246

- Konsumsi 2,680,713 2,572,815 2,680,448 2,887,074

4. Spreading kredit berdasarkan baki debet 4,786,203 4,774,483 4,927,755 5,485,957

- S.d Rp25 juta 65,727 68,970 237,521 239,900

- > Rp25 juta s.d. Rp50 juta 114,990 125,382 520,807 523,530

- > Rp50 juta s.d. Rp100 juta 226,113 231,924 1,446,567 1,609,496

- > Rp100 juta s.d. Rp250 juta 425,180 450,284 688,358 792,800

- > Rp250 juta s.d. Rp500 juta 438,328 421,373 428,005 524,160

- > Rp500 juta s.d. Rp1.000 juta 487,634 524,981 342,311 372,852

- > Rp1.000 juta s.d. Rp5.000 juta 1,265,528 1,311,728 552,159 731,155

- > Rp5.000 juta 1,762,703 1,639,841 712,027 692,064

5. Kredit Usaha Kecil 1,052,777 1,056,666 3,454,369 1,566,114

- Lancar 867,906 899,537 3,257,818 1,404,951

- Dalam Perhatian Khusus 76,416 62,035 135,292 95,309

- Kurang Lancar 9,625 6,286 14,906 9,976

- Diragukan 11,138 8,405 15,523 13,839

- M a c e t 87,692 80,403 30,830 42,039

2010

Page 87: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Daftar Istilah

67

LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

Administered price Harga barang/jasa yang diatur oleh pemerintah, misalnya harga bahan bakar

minyak dan tarif dasar listrik. Aktiva Produktif Penanaman atau penempatan yang dilakukan oleh bank dengan tujuan

menghasilkan penghasilan/pendapatan bagi bank, seperti penyaluran kredit, penempatan dana antar bank, penanaman pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan surat-surat berharga lainnya.

Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota

terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan. APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan tahunan

pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.

Bank Pemerintah Bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik pemerintah

(persero) yaitu terdiri dari bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI. Dalam buku ini bank pemerintah daerah (Bank Bengkulu) juga dikelompokkan dalam bank pemerintah.

BI Rate Suku bunga referensi kebijakan moneter dan ditetapkan dalam Rapat Dewan

Gubernur setiap bulannya. BI-RTGS Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement, yang merupakan suatu penyelesaian

kewajiban bayar-membayar (settlement) yang dilakukan secara on-line atau seketika untuk setiap instruksi transfer dana.

Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas, terhadap tingkat inflasi

secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.

Cash inflows Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari

perbankan dan penukaran uang masyarakat dalam periode tertentu.

Cash Outflows Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dan

penukaran uang masyarakat dalam periode tertentu.

Page 88: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Daftar Istilah

68

Clean Money Policy merupakan kebijakan untuk menyediakan uang layak edar. Dana Pihak Ketiga (DPK) Simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan

deposito. Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung

pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.

Ekspor Keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang bersifat

komersil maupun bukan komersil. Financing to deposit ratio (FDR) atau loan to deposit ratio (LDR) Rasio pembiayaan atau kredit terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank,

baik dalam rupiah dan valas. Terminologi FDR untuk bank syariah, sedangkan LDR untuk bank konvensional.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi

saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Dengan skala 1-100.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa

yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu. Indeks Kondisi Ekonomi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunujukkan level keyakinan kensumen

terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100. Indeks Ekspektasi Konsumen Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen

terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100. Indeks Pembangunan Manusia Ukuran kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-rata

3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli. Inflasi Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent). Inflasi IHK Kenaikan harga barang dan jasa dalam satu periode, yang diukur dengan

perubahan indeks harga konsumen (IHK), yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat luas.

Page 89: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Daftar Istilah

69

Inflasi Inti Inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen volatile foods dan administered price. Impor Keseluruhan barang yang masuk dari suatu wilayah /daerah baik yang bersifat

komersil maupun bukan komersil. Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan

modal. Kliring Pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar kliring baik atas

nama peserta maupun atas nama nasabah. Kredit Adalah penyediaan uang atau tagihan yang sejenis, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk : (1) Pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan note purchase

agreement (NPA) (2) Pengembalian tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang.

Kualitas Kredit Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur dan kelancaran

pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5 kualitas yaitu lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), kurang lancar, diragukan dan macet.

Liaison Bank Indonesia

Salah satu kegiatan rutin untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi aktual sektor riil/usaha beserta prospeknya melalui wawancara langsung antara Bank Indonesia dengan pelaku usaha/sumber data.

M-t-m Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya. Net Cashflows Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang

sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outlows lebih tinggi dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya.

Non Performing Loans (NPL) Kredit/pembiayaan yang bermasalah atau non-lancar yang terdiri dari kredit dengan

klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang kualitas aktiva produktif.

PDRB atas dasar harga berlaku Merupakan perhitungan PDRB dengan menggunakan harga di periode tersebut

sebagai dasar perhitungan.

Page 90: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Daftar Istilah

70

PDRB atas dasar harga konstan Merupakan perhitungan PDRB dengan menggunakan harga pada satu waktu

tertentu sebagai dasar perhitungan. Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) Kegiatan pemusnahan uang bagi uang yang sudah tidak layak edar. Pertumbuhan ekonomi Perubahan nilai PDRB atas harga konstan dalam suatu periode tertentu (triwulanan

atau tahunan). Porsi Ekonomi

Konstribusi pangsa sektor atau subsektor terhadap total PDRB. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah,

atau merupakan jumlah seluruh nilai barang yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi suatu wilayah.

Qtq Quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan

sebelumnya. Rasio Non Performing Loans/Financing (NPLs/Fs) Rasio kredit/pembiayaan yang tergolong NPLs/Fs terhadap total kredit/pembiayaan.

Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs/Fs, gross. Semakin rendah rasio NPLs/Fs, semakin baik kondisi bank ybs. Terminologi NPL untuk bank konvensional, sedangkan NPF untuk bank syariah.

Rasio Non Performing Loans (NPLs) NET

Rasio kredit yang tergolong NPLs, setelah dikurangi pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), terhadap total kredit.

Sektor Ekonomi Dominan Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai

pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Surat berharga atas unjuk yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang.

Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI RTGS) Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real time)

dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Sistem Kliring Nasional Bank Inddnesia (SKN-BI)

Sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.

Page 91: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Daftar Istilah

71

Uang giral

Uang terdiri atas rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang sudah jatuh waktu, yang seluruhnya merupakan simpanan penduduk dalam rupiah dan sistem moneter.

Uang kartal

Uang yang terdiri atas uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk uang kas pada KPKN dan bank umum.

Volatile foods

Komponen inflasi IHK yang mencakup beberapa bahan makanan yang harganya sangat fluktuatif.

Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.

Page 92: KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU · Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu ... Berdasarkan data BPS Provinsi Bengkulu, ... ketersediaan komoditas

Lampiran Daftar Istilah

72

Halaman ini sengaja dikosongkan