ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ... · analisis keterampilan berpikir tingkat...

217
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Putri Nugraheni Wijayanti NIM: 151134002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ... · analisis keterampilan berpikir tingkat...

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA

YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Putri Nugraheni Wijayanti

NIM: 151134002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan berkat setiap hari.

2. Kedua orang tuaku, yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi

baik dalam doa ataupun materi.

3. Ketiga kakakku, Mas Por, Mbak Indah dan Mbak Diah yang senantiasa

memberikan dukungan dan semangat.

4. Dosen pembimbing skripsi.

5. Teman-teman payung skripsi Sangsang Lusaiani dan Bernadeta Ika

Melianawati.

6. Untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

“Tidak hanya sekedar urun angan, tapi turun tangan. Mengulurkan bantuan sebisa

yang kita lakukan. Ingat, Tuhan tidak menuntut apa yang tidak kita punya dan

tidak menuntut apa yang tidak kita bisa”.

- Imelda (Spirit Girls ed. Nov 2018) -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Februari 2019

Peneliti

Putri Nugraheni Wijayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Putri Nugraheni Wijayanti

Nomor Mahasiswa : 151134002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

peneliti.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 20 Februari 2019

Yang menyatakan

Putri Nugraheni Wijayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

Putri Nugraheni Wijayanti

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana guru membuat perencanaan

pembelajaran yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi;

bagaimana penerapan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran;

bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian

jenis kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian

ini adalah guru yang membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan yang

melaksanakan perencanaan serta guru sebagai narasumber. Data yang

dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan

kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) RPP yang dibuat oleh guru kelas

sudah menunjukkan indikator pengunaan kata kerja operasional berikir tingkat

tinggi; (2) Guru mampu menerapkan kegiatan pembelajaran yang memuat

keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) Penilaian berupa PTS (Penilaian Tengah

Semester) sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: keterampilan berpikir tingkat tinggi, kurikulum 2013, rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksaan pembelajaaran berpikir tingkat tinggi,

pelaksanaan penilaian kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) ON

THEMATIC LEARNING OF FIFTH GRADE STUDENTS: A CASE STUDY

ONE OF THE PRIVATE SCHOOL’S IN THE YOGYAKARTA CITY

Putri Nugraheni Wijayanti

Sanata Dharma University

2019

This study was aimed to examine: how the teacher arranged the lesson plan

which contain the indicator of higher order thinking skill, how the implementation

of higher order thinking skill in the learning process is, and how the

implementation of assessments has lead to the measurement of higher order

thinking skills is. The researcher conducted qualitative research with case study

model in composing this thesis. The subjects of this study was the teacher who

arranged and implemented the lesson plan. In addition, the teacher also became

the interviewee. The data were collected using observation, interviews,

documentation, and questionnaires.

The results showed that: (1) the lesson plans arranged by the teacher

already contained the indicators of higher order thinking skills; (2) In the

teaching-learning processes the teacher could lead the students to higher order

thinking skills; and (3) the assessment which was the midterm exam could lead to

the measurement of higher order thinking skills.

Keywords: a higher order thinking skills (HOTS), 2013 curriculum, lesson plan

(RPP), implementation of HOTS in the learning process, the implementation of

class assessments.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik

Kelas V (Studi Kasus Di Salah Satu SD Swasta Kota Yogyakarta)”.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

Selama proses penulisan skripsi ini peneliti menyadari banyak pihak

yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselsaikan dengan

baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohans Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen

pembimbing pertama atas segala kebaikan yang penuh kasih dan

kesabaran dalam membimbing peneliti serta mengarahkan dari awal

hingga akhir penyusunan skripsi.

5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen

pembimbing kedua atas segala kebaikan yang penuh kasih dan kesabaran

dalam membimbing peneliti serta mengarahkan dari awal hingga akhir

penyusunan skripsi

6. Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech selaku dosen pembimbing akademik

kelas B yang penuh kasih dan kesabaran dalam membimbing kelas kami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

7. Segenap dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma.

8. Segenap karyawan kesekretariatan Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.

9. Seluruh staff perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah

menyediakan buku dan fasilitas selama mengerjakan skripsi.

10. Seluruh staff Biro Keuangan dan Student Staff Keuangan yang telah

memberikan semangat dalam penyusnan skripsi ini.

11. Ibu Kepala Sekolah di salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yang

telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

12. Bapak guru kelas V salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yang

bersedia memberikan bantuan dan waktunya untuk peneliti melakukan

penelitian.

13. Siswa kelas V tahun ajaran 2018/2019 yang telah bersedia membantu

dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.

14. Kedua orang tuaku Bapak Suwardi dan Ibu Rahayu yang selalu

memberikan dukungan dalam doa, semangat yang penuh cinta kasih,

kesabaran dalam memberikan nasehat kepada peneliti.

15. Ketiga saudara ku, Mas Por, Mbak Indah dan Mbak Diah, yang selalu

memberikan semngat dan dukungan serta doa tulus selama perkuliahan

hingga penulisan skripsi.

16. Saudara iparku, Mbak Mun, Mas Budi dan Bang Jo, yang selalu

memberikan wejangan-wejangan hangat serta motivasi dukungan dan

doa.

17. Kelima ponakan ku yang lucu-lucu dan keaktivannya. Mbak Hallel, mas

Hemya, mas Farel, ucok Esra. Semangat belajar.

18. Teman-teman kos yang baik hati, Weniy, Kitty, Gita, mbak-mbak dan

adik tingkat, yang selalu memberikan semangat serta keceriaan dikala

duka dan suka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

19. Teman payung seperjuangan Sangsang dan Deta, yang selalu

memberikan semangat hingga lancarnya skripsi ini.

20. Mas Andre, yang selalu memberikan semangat dukungan serta doa dan

motivasi selama perkuliahan hingga selsainya penulisan skripsi ini.

21. Beasiswa Oikumene PGI dan Gereja Kristen Sumatra Bagian Selatan

yang ada di kota kelahiran yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk dapat mendukung lancarnya perkuliahan hingga penulisan

skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ini tidak sempurna dan

memiliki kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, peneliti

menerima kritik dan saran dengan terbuka. Semoga karya ini dapat

memberikan inspirasi bagi pembaca.

Yogyakarta, 20 Februari 2019

Peneliti

Putri Nugraheni Wjayanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8

1.5 Asumsi Penelitian ..................................................................................... 8

1.6 Definisi Operasioanal ............................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11

2.1. Kajian Pustaka ........................................................................................ 11

2.1.1. Teori-Teori yang Mendukung ......................................................... 11

2.1.1.1. Berpikir Tingkat Tinggi ........................................................... 11

2.1.1.2. High Order Thinking Skils (HOTS) ......................................... 12

2.1.1.3. Kurikulum ................................................................................ 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

2.1.2. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 24

2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29

3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................... 29

3.2. Setting Penelitian .................................................................................... 30

3.2.1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 30

3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................. 30

3.2.3. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 30

3.2.3.1. Subjek Penelitian ..................................................................... 31

3.2.3.1. Objek Penelitian ....................................................................... 31

3.3. Desain Penelitian .................................................................................... 31

3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32

3.4.1. Data Primer ..................................................................................... 32

3.4.2. Data Sekunder ................................................................................. 33

3.5. Instrumen penelitian ............................................................................... 35

3.5.1. Tabel Indikator Kuesioner............................................................... 36

3.6. Kredebilitas dan Transferabilitas ............................................................ 38

3.7. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39

3.7.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 39

3.7.2. Pelaksanaan Penilaian Kelas ........................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42

4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 42

4.1.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan

Pembelajaran ................................................................................................. 42

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta ........................................... 44

4.1.2.1. Hasil analisis kuesioner siswa kelas V .................................... 44

4.1.2.2. Hasil analisis kuesioner guru kelas V ...................................... 45

4.1.2.3. Hasil Wawancara Guru Kelas V .............................................. 47

4.1.2.4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Di Kelas V ................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

4.1.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran ................................................................................................. 54

4.2. Pembahasan ............................................................................................ 70

4.2.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan

Pembelajaran ................................................................................................. 70

4.2.2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta ........................................... 72

4.2.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran ................................................................................................. 79

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 84

5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 84

5.2. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 85

5.3. Saran ....................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84

LAMPIRAN ......................................................................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 26

Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir ............................................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Indikator Kuesioner.............................................................................. 36

Tabel 3. 2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas ........................................ 37

Tabel 3. 3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan ................................ 37

Tabel 3. 4 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi Pembelajaran .......................... 38

Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Skala Likert ............................................................ 41

Tabel 4. 1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V ............ 43

Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C .... 44

Tabel 4. 3 Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa......................................................... 45

Tabel 4. 4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan ....................................... 46

Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kuesioner Guru ............................................................ 47

Tabel 4. 6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa ................................... 44

Gambar 4. 2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru .......................................... 46

Gambar 4. 3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

PPKn ..................................................................................................................... 55

Gambar 4. 4 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran PPKn ............................................................................. 56

Gambar 4. 5 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran PPKn ..................................................................................................... 56

Gambar 4. 6 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran PPKn ..................................................................................................... 57

Gambar 4. 7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

IPA ........................................................................................................................ 58

Gambar 4. 8 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran IPA ................................................................................ 58

Gambar 4. 9 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran IPA ........................................................................................................ 59

Gambar 4. 10 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran IPA ........................................................................................................ 60

Gambar 4. 11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

Bahasa Indonesia ................................................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xix

Gambar 4. 12 Diagram Hasil Analisis soal uraian 1 Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 61

Gambar 4. 13 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia........................................................... 62

Gambar 4. 14 Diagram Hasil Analisis soal uraian 2 Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 62

Gambar 4. 15 Diagram Hasil Analisis soal Essay Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 63

Gambar 4. 16 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

IPS ......................................................................................................................... 64

Gambar 4. 17 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran IPS ................................................................................. 64

Gambar 4. 18 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran IPS ......................................................................................................... 65

Gambar 4. 19 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran IPS ......................................................................................................... 66

Gambar 4. 20 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

Matematika ............................................................................................................ 66

Gambar 4. 21 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran Matematika.................................................................... 67

Gambar 4. 22 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran Matematika ............................................................................................ 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xx

Gambar 4. 23 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran Matematika ............................................................................................ 68

Gambar 4. 24 Diagram Hasil Analisis soal pada 5 bidang mata pelajaran Penilaian

Tengah Semester ................................................................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi yang

dilakukan oleh OECD (Organitation for Economic Co-operation and

Development) tentang kemampuan membaca, matematika, dan sains, siswa yang

berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. PISA pertama kali dilakukan pada

tahun 2002 dan kemudian dilakukan kembali setiap 3 tahun. Hasil PISA banyak

digunakan di negara yang berpartisipasi untuk memperbaiki kualitas dan

kebijakan dalam dunia pendidikan. PISA mengukur pengetahuan dan

keterampilan penting yang berguna bagi kehidupan modern. Prestasi siswa

Indonesia tidak pernah beranjak jauh dari posisi terbawah. Indonesia berada pada

urutan 64 dari 65 negara di dunia pada tahun 2012. Manfaat penelitian ini

diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas dalam pembuatan

soal-soal tes yang diberikan kepada siswa selain itu membantu siswa untuk

terbiasa mengerjakan soal dalam standar yang lebih tinggi atau standar olimpiade

internasional.

Perubahan yang sangat pesat terjadi di abad ke 21 ini, baik dalam kehidupan

masyarakat ataupun di lingkungan pendidikan. Di abad 21 ini merupakan abad

pengetahuan, yaitu berkembang pesatnya ilmu teknologi dan informasi menjadi

sebuah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk sumber daya

manusia berkualitas yang mampu bersaing dalam dunia global. Tujuan yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

dicapai dalam dunia informasi ini yaitu, mewujudkan cita-cita bangsa atau

menjadikan masyarakat yang mandiri, sejahtera dan bahagia. Dalam pembelajaran

yang utama, guru atau sekolah diharapkan mampu mempersiapkan siswa untuk

siap menghadapi abad 21 ini. Empat kompetensi yang harus dikembangkan siswa

di abad 21 dalam pembelajaran yaitu, communication, collaboration, critical

thinking, dan creativity. Keempat kopetensi ini dapat siswa miliki, apabila guru

dapat memberikan kegiatan yang mengajak siswa untuk bertindak kreatif sesuai

dengan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya.

Pengalaman pemecahan masalah yang rumit, dibutuhkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau lebih dikenal

dengan Higher Order Thinking Skils (HOTS). Berpikir tingkat tinggi dikenalkan

sejak Sekolah Dasar dan akan membawa dampak yang positif. Siswa dituntut

untuk memiliki imajinasi sebagai bagian dari perkembangan kognitif anak,

pemikiran yang kritis dan dapat menanggapi persoalan yang sederhana hingga

yang rumit terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pemecahan masalah

untuk menyelsaikan soal-soal ulangan harian hingga ujian akhir semester.

Selama ini pembelajaran di Sekolah Dasar lebih menekankan pada Lower

Order Thingking Skills (LOTS) atau kemampuan berpikir tingkat rendah yang

hanya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan faktual yang alternatif

jawabannya hanya satu dan biasanya jawaban tersebut berupa sesuatu yang dapat

ditemukan langsung di buku atau hapalan, seperti pertanyaan yang sederhana

seperti, “siapa? kapan? dimana?”. Ketidak mampuan dalam melakukan analisis,

evaluasi, kreasi, logika dan penalaran dengan baik dalam menyelesaikan semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

soal, sehingga tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan

level rendah. Seperti pada keadaan di Sekolah Dasar yang pernah peneliti ketahui

selama pengalaman praktik di lapangan seperti Bimbingan Belajar (Bimbel) pada

semester 3-4 dan Program Pengakraban Lingkungan (Probaling) pada semester 5-

6, peneliti masih banyak menemukan siswa yang kurang mampu dapat menangani

masalah dalam pengerjaan pembelajaran Tematik. Kemampuan berpikir tingkat

rendah merupakan perantara untuk kemampuan berpikir yang lebih tinggi.

Demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, telah ditetapkan

Standar kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan

tertentu, perlu ditetapkan standar isi yang merupakan kriteria mengenai ruang

lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik. Standar isi merupakan

sebuah tujuan yang mencakup ruang lingkup materi untuk setiap mata pelajaran

dan tingkat kompetensi untuk memenuhi standar kelulusan pada jenjang

pendidikan tertentu. Di dalam standar isi terdapat tingkat kompetensi berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik. Diantaranya adalah Kompetensi Inti (KI)

aspek yang dinilai yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang

dipelajari peserta didik untuk materi pelajaran atau jenjang pendidikan tertentu.

Kompetensi Dasar (KD) kemampuan untuk bersikap, berpikir, dan bertindak

sebagai perwujudan pengetahuan. Setelah ditetapkannya KI dan KD oleh

pemerintah, sesuai dengan Permendikbud tahun 2016 nomor 21 tentang standar isi

pendidikan dasar, maka guru membuat rancangan dan pelaksanaan sebuah

pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

disampaikan KI, KD, Indikator beserta tujuan yang akan dicapai siswa. Dengan

implementasi kurikulum 2013 guru memiliki keterampilan yang diharapkan dari

adanya perubahan pelajaran agar dapat membantu siswa untuk memiliki berpikir

kritis, memecahkan masalah, kreatif, berkomunikasi dengan baik dan belajar

untuk menjadi jiwa pemimpin. Aktivitas sedemikian dapat diterapkan dalam

kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guru.

Untuk mengambil keputusan, mengukur tingkat perekembangan serta

kemampuan siswa maka diperlukannya sebuah penilaian atau disebut dengan

standar penilaian. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka guru memberikan

penilaian proses belajar bagaimana kemajuan siswa yang dilakukan dengan

menggunakan berbagai instrumen yaitu tes ataupun nontes. Tes yang dibuat guru

berupa soal yang merujuk pada berpikir tingkat tinggi. Siswa akan berlatih

melalui soal bagaimana berpikir kritis dan kreatif.

Berpikir tingkat tinggi diimplementasikan pada pembelajaran kurikulum

2013 atau pembelajaran terpadu. Dipertegas dengan diterbitkannya Permendikbud

67 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menyatakn bahwa

“Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran

dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas I sampai kelas VI.” Berdasarkan

penjelasan mengenai latar belakang mengenai pemahaman pelaksanaan tematik

terpadu dalam pembelajaran dapat diimplementasikan dalam pembelajaran dengan

pola HOTS. Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini perlu dilatih sejak sekolah

dasar untuk membuat siswa terbiasa dengan cara berpikir yang akan menjadi

modal belajar pada tingkat pendidikan berikutnya. Keterampilan berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

tinggi juga membuat siswa mampu menyampaikan ide-ide argumentatif, logis dan

percaya diri, baik tertulis lisan dan tindakan. Pembelajaran kurikulum 2013

menghendaki terciptanya suasana belajar yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan

siswa. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari

berbagai sumber observasi, siswa tidak hanya diberi tahu seperti mampu

merumuskan masalah (menanya), bukan hanya menyelsaikan masalah

(menjawab), melatih berpikir analitis (mengambil keputusan), bukan berpikir

mekanistis (rutin) dan menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam

menyelsaikan masalah (Kemdikbud, 2014).

Kurikulum 2013 juga memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan

dengan pendekatan Scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,

menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Saat ini menggunakan rumusan

taksonomi yang diklasifikasikan 3 (tiga) ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Dengan tiga ranah ini maka cukup membantu siswa untuk memiliki

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang terdapat pada ranah kognitif, yaitu

kemampuan berpikir secara intelektual. Kemampuan berpikir kritis dapat

digunakan apabila seseorang dalam menghadapi masalah yang tidak biasa

dihadapinya. Penerapan keterampilan berpikir kritis dapat mengasah keterampilan

intelektual lainnya. Krathwohl (dalam Ayuningtyas dan Budi, 2012: 3),

berpendapat bahwa berpikir tingkat tingkat tinggi dapat diukur menggunakan

ranah dalam Taksonomi Bloom terutama pada ranah kognitif yaitu dari C1 sampai

C6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Berikut tabel Taksonomi Bloom:

Dalam konteks peningkatan mutu belajar siswa secara umum, penggunaan

taksonomi ini penting karena dapat membantu guru atau tenaga pendidik untuk

mengetahui level kognitif anak didik, bagaimana penguasaan siswa atas materi

pelajaran yang diberikan serta pembelajaran lainnya. Dengan peningkatan kognitif

pada Taksonomi Bloom, guru dan tenaga pendidik lainnya dapat merubah

setrategi pembelajaran, terutama mampu mengarahkan siswa untuk tidak hanya

berhenti pada level kognitif saja seperti hafalan (knowladge), pemahaman

(comperehension) dan pengaplikasian (application) saja, tetapi juga bergerak

lebih kepada level selanjutnya yang mengindikasi tatanan kognitif yang lebih

tinggi, yaitu analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

Dalam banyak kasus, pembelajaran di sekolah umumnya, hanya berhenti

bagaimana pada penguasaan tiga tingkatan awal kognitif tersebut. Siswa dianggap

sudah menguasi jika sudah menghafal materi yang diberikan, padahal penguasaan

siswa bisa diarahkan pada tingkat kognitif yang lebih tinggi, bagaimana bisa

menghubungkan berbagai macam informasi, meneliti, memanipulasi, hingga

menstraformasi informasi dengan pengetahuan yang dimiliki kedalam suatu cara

Mengingat (C1)

Memahami (C2)

Menerapkan (C3)

Menganalisis (C4)

Mengevaluasi (C5)

Mencipta (C6)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

pemecahan masalah dengan kreatif atau bagaimana penerapan pada situasi-situasi

yang baru sebagaimana terdapat pada tingkatan kognitif yang lebih tinggi seperti

tujuan utama dari HOTS.

Maka dari penelitian ini peneliti mencari hasil HOTS yang sudah diterapkan

di Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan disalah satu SD swasta Kota Yogyakarta

yaitu SD Ceria, nama SD disamarkan supaya pihak sekolah tidak merasa

dirugikan dengan adanya penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD Ceria

Yogyakarta kelas V?

1.2.2 Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam

pelaksanaan pembelajaran di SD Ceria Yogyakarta kelas V?

1.2.3 Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di SD Ceria Yogyakarta kelas

V?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mendeskripsikan sejauh mana desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) di SD Ceria Yogyakarta kelas V memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan sejauh mana kegiatan pembelajaran di SD Ceria

Yogyakarta kelas V mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

1.3.3 Untuk mendeskripsikan sejauh mana pelaksanaan penilaian kelas di SD

Ceria Yogyakarta kelas V telah menunjukkan indikator pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk sekolah, meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah

1.4.2 Untuk guru, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dalam

pembuatan RPP, penilaian kelas, pembuatan soal-soal tes Tematik yang

dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa tersebut, maka

digunakanlah kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking

Skills) agar siswa terbiasa mengerjakan soal dalam standar yang lebih

tinggi

1.4.3 Untuk siswa harus berperan aktif dalam kegiatan belajar, atau dengan kata

lain keterlibatannya dalam proses belajar haruslah nampak. Siswa dapat

memecahkan permaslahan yang baru saja ditemui.

1.4.4 Untuk peneliti, menambah informasi dan pengalaman baru mengenai

HOTS di Sekolah Dasar dan menerapkan wawasan yang diperoleh selama

perkuliahan.

1.5 Asumsi Penelitian

1.5.1 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada perencanaan

pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V di SD Ceria Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

1.5.2 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan dalam proses

pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V di SD Ceria Yogyakarta,

melalui penerapan kemampuan 4C yaitu critical thinking, collaborative,

creativity dan communication.

1.5.3 Pada evaluasi penilaian Tematik dalam penerapannya sudah menggunakan

kata kerja operasional tingkat tinggi yaitu C4-C6 pada Taksonomi Bloom.

1.6 Definisi Operasioanal

1.6.1 Berpikir tingkat tinggi adalah suatu proses berpikir siswa untuk menuju ke

level kognitif yang lebih tinggi sebagai pemecahan masalah yang terjadi

dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan yang dipersiapkan dalam

berpikir tingkat tinggi yaitu 4C (Creativity, Critical thinking,

Communication and Collaboration) penting bagi siswa di masa depan.

Melalui pembelajaran dapat membantu dan mendorong siswa dalam

memahami materi yang telah dipelajari.

1.6.2 High Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang

melibatkan level kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom.

Secara hirarkikal Taksonomi Bloom terdiri dari enam level, yaitu

Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3), Menganalisis (C4),

Mengevaluasi (C5, Mencipta (C6)

1.6.3 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk menjadi acuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

pembelajaran kegiatan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.

1.6.4 Standar isi merupakan sebuah tujuan yang mencakup ruang lingkup materi

untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kompetensi untuk memenuhi

standar kelulusan pada jenjang pendidikan tertentu.

1.6.5 Rencana Perencanaan Pembelajaran atau yang disebut juga RPP

merupakan rencana kegiatan yang dibuat oleh pengajar atau guru sebelum

melakukan kegiatan belajar. Di dalam RPP terdapat tujuan pembelajaran,

kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan kegiatan pembelajaran.

1.6.6 Standar Proses merupakan standar nasional pendidikan pada setiap

lembaga pendidikan pendidikan formal secara nasional. Standar proses

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan seharusnya standar proses

dapat berlangsung dan dijadikan pedoman guru dalam melaksanakan

pembelajaran.

1.6.7 Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan aktivitas pembelajaran yang

dilakukan guru dan siswa, sesuai dengan apa yang dibuat guru sebelumnya

yaitu RPP.

1.6.8 Penilaian kelas adalah suatu hasil atau pengukuran dan pencapaian hasil

belajar siswa. Tujuan khusus penilaian adalah mengidentifikasi bagian-

bagian yang belum dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. Penilaian ini

berbentuk soal tes dan nontes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Teori-Teori yang Mendukung

2.1.1.1. Berpikir Tingkat Tinggi

Di abad ke 21 guru, lembaga pendidikan menjadi peran penting untuk

membentuk siswa memiliki keterampilan belajar utuk dapat berinovasi,

keterampilan berkomunikasi, bekerja, dan mampu mempertahankan hidup dengan

kemampuan yang dimilikinya atau disebut juga dengan soft skills. Doringin

(2017: 1) mengatakan bahwa, Keterampilan di abad 21 yang dianggap bisa

memperkuat modal social (social capital) dan modal intelektual (intellectual

capital), dapat disebut dengan 4C: Communication, Collaboration, Critical

Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Secara operasional,

4C ini dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni; (1) alat untuk

mengembangkan keterampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan

digital, dan literasi; (2) cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi,

bekerja dalam tim; (3) cara hidup sebagai warga global sekaligus lokal, cara

berpikir; dan (4) termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan

masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.

Berpikir tingkat tinggi atau sering disebut dengan dengan 4C

(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan

Creativity and Innovation). Di berbagai kesempatan, sudah sering mendengar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih

kesuksesan, khususnya di abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan

sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4C

adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat

ketimbang sekadar pengusaan hardskill. Dengan demikian penjelasan berpikir

tingkat tinggi merupakan menjadi sarana penting bagi siswa, tidak hanya sekedar

menerima materi menghapal saja dari guru tetapi proses berpikir untuk

memanipulasi informasi dan ide-ide tertentu memberi cara dalam impilkasi baru.

Gunawan (2003: 171) mengatakan bahwa saat murid menggabungkan fakta dan

ide dalam proses mensintesis, melakukan generalisasi, menjelaskan, melakukan

hipotesis dan analisis, sehingga akhirnya murid mendapatkan suatu kesimpulan.

Ada tiga alasan utama mengapa harus melatih kemampuan berpikir siswa: (1)

untuk mengerti komunikasi; (2) untuk proses berpikir yang berkualitas; (3) untuk

hasil akhir yang berkualitas. Dari ketiga alasan ini sudah melibatkan proses

berpikir yang bersifat kreatif dan kritis.

2.1.1.2. High Order Thinking Skills (HOTS)

Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diterjemahkan dari Higher

Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level

kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom. Secara hirarkikal

Taksonomi Bloom terdiri dari enam level, yaitu knowledge (Recall or locate

information), comprehension (Understand learned facts), application (Apply what

has been learned to new situations), analysis (“Take apart” information to

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

examine different parts), synthesis (Create or invent something; bring together

more than one idea) dan evaluation (Consider evidence to support conclusions).

Anderson, L., and Krathwohl, D. (eds.) (2001) dalam bukunya yang berjudul

Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy yang dipublikasi oleh Publishing

Co, New York, US merevisi level taxonomi ini menjadi remembering,

understanding, applying, analysing, evaluating, creating.

Gunawan Adi (2003: 171) dalam bukunya Genius Learning Strategi

mendeifinisikan High Order Thinking (HOT) sebagai strategi dengan proses

berpikir tinggi, dimana siswa didorong untuk memanipulasi informasi dan ide-ide

dalam cara tertentu yang dapat memberikan mereka pengertian dan implikasi

baru.

Menurut Brookhart (dalam Setyowati dan Kurniawati, 2017: 4),

mengatakan bahwa High Order Thinking (HOT) dibagi menjadi tiga kategori

diantaranya adalah, (1) those define higher-order thinking in term of transfer

(berpikir tingkat tinggi untuk mentransfer), (2) those define of critical thinking

(berpikir tingkat tinggi berarti berpikir kritis), dan (3) those that define it in terms

of problem solving (berpikir tingkat tinggi digunakan dalam memecahkan suatu

masalah). Jadi kemampuan berpikir kritis digunakan seseorang dalam menghadapi

permasalahan dan dapat menerapkan keterampilan berpikirnya agar dapat

mengasah intelektual.

Berdasarkan beberapa pendapat, dapat ditarik kesimpulan High Order

Thinking Skils atau (HOTS) adalah setrategi menggunakan proses berpikir siswa

untuk mengeksplorasi informasi secara mandiri, menggunakan fakta-fakta untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

memecahkan sebuah masalah. Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah

kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, dan berpikir kreatif yang merupakan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi

pembelajarannya sampai kepada level berpikir tingkat tinggi yang diharapkan

peserta didik mampu untuk memprediksi, mengevaluasi, dan mencipta. Sejalan

dengan itu, ranah dari HOTS yaitu menganalisis yang merupakan kemampuan

berpikir dalam bagian dari pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Dapat

berupa mengelompokkan, menghubungkan informasi satu dengan lainnya,

menentukan informasi mana yang sesuai dan memberi pengaruh, menemukan inti

dari cerita atau bacaan, dan lain sebagainya; mengevaluasi yaitu kemampuan

berpikir dalam membandingkan informasi, mampu menyimpulkan, dapat

memberi kritik pada sebuah bahasan, dan lain sebagainya; dan

membuat/mencipta merupakan kemampuan berpikir dalam menciptakan sebuah

karya atau hal yang baru baik dalam bentuk tulisan, gambar atau sebuah benda,

mengkreasikan, mengembangkan kretivitas yang lain..

Untuk mengetahui indikator dalam setiap penjelasan tingkatan

Taksonomi Bloom menurut Anderson, dkk (dalam Mulyasa dkk, 2016: 216-18)

yaitu C1-C6 diantaranya adalah sebagai berikut: C1 kemampuan berpikir yaitu

“mengingat”, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru,

buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan. Dengan

deskripsi, pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan

yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi

konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

diubah/berubah. Taksonomi Bloom yang kedua yairu C2 “memahami”, yaitu

sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah,

tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Dengan deskripsi, kemampuan

mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti

menggantikan suatu kata/istlah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya;

menulis kembali suatu kalimat/paragaraf/tulisan dengan kalimat/paragaraf/tulisan

sendiri dengan tanpa mengubah arti informasi asli; mengubah bentuk komunikasi

dari bentuk kalimat kebentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir

atau kalimat/paragaraf/tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik;

memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung

dalam suatu kalimat/paragraf/tulisan/data. Pada tingkatan yang ketiga yaitu C3

“menerapkan”, menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori

yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang menggali/menambah/mengurangi/mem-

baru/belum dipelajari. Dengan deskripsi, kemampuan menggunakan pengetahuan

seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan,

hukum Boyle, hukum Archimedes, membagi/menambah/mengurangi/menjumlah/

menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat,

menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di peta, menerapkan prinsip

kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam

mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Pada tingkatan

yang keempat yaitu C4 “menganalisis”, menggunakan keterampilan yang telah

dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam

mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

kelompok/informasi dengan kelompok/informasi lainnya, antara fakta dengan

keterkaitan antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan,

benang merah antara satu karya dengan karya lainnya. Dengan deskripsi,

kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-

cirinya, memberi nama bagi kelompok jajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain,

menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul,

menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima

pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan

konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian

berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/narasumber,

menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya,

dan sebagainya. Pada tingkatan kelima yaitu C5 “mengevaluasi”, menentukan

nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria. Dengan deskripsi,

kemampuan menilai informasi yang diberikan berguna, apakah suatu

informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari

kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan alternatif

mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan

sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Pada tingkatan keenam C6

“mencipta”, membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil

tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang

digunakan untuk membentuknya. Dengan deskripsi, kemampuan membuat suatu

cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,

mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.

2.1.1.3. Kurikulum

Pada zaman Yunani kuno kurikulum merupakan kumpulan mata

pelajaran yang harus disampaiakan guru kepada siswa atau yang dipelajari oleh

siswa. Pendapat-pendapat yang muncul telah beralih dari penekanan terhadap isi

menjadi lebih menekankan kepada pengalaman belajar siswa (Sukmadinata, 2005:

4). Pandangan lain mengenai kurikulum merupakan program pendidikan yang

disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Berdasarkan program pendidikan,

siswa melakukan kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan dan

pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

UU No. 20 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1

Butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Undang-undang ini

berlandaskan pada falsafah negara yaitu Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila harus tumbuh dan berkembang dalam diri peserta didik.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,

yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan

pembelajaran.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan kurikulum 2013 adalah

kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan

kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong

peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya,

bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh

atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.

Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan standar

isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat

kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu.

a. Standar isi

Standar isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam

domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh

karena itu, standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang

lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang

dirumuskan pada standar kompetensi lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan

keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman

materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

pemerolehan kompetensi tersebut. Dengan memenuhi syarat kelulusan maka

perlunya perencanaan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Wina mengatakan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan

pengambilan keputusan melalui berpikir secara rasional hingga

mencapai tujuan pembelajaran tertentu dengan rangkaian kegiatan yang

akan dilaksanakan melalui pemanfaatan segala sumber potensi dan

sumber belajar yang ada (dalam Prastowo, 2015: 36). Rencana

pelaksanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dan

dilaksanakan dalam pembelajaran dalam tugas mengajar. Program

pembelajaran yang dibuat akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar

sehari-hari, kegiatan setiap semester atau bahkan rencana pembelajaran

dibuat untuk memenuhi kurikulum yang akan dicapai. Rencana

pelaksanaan pembelajaran yang terdiri tujuan khusus yang spesifik,

memiliki prosedur kegiatan dalam mengajar, materi pembelajaran dan

waktu yang akan diperlukan dalam bentuk evaluasi yang akan

dilakukan (Prastowo, 2015: 34). Rencana pelaksanaan pembelajaran

merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah. Rencana pelaksanaan

pembelajaran, dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku

teks pelajaran dan buku panduan guru yang mencakup (1) identitas

sekolah atau madarasah-madarasah, mata pelajaran, kelas/semester; (2)

alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

pelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat,

bahan, dan sumber belajar (dalam Permendikbud No 103, 2014).

Anderson dan Krathwohl mengatakan RPP adalah bagaimana rencana

dan pelaksanaan pembelajaran yang dapat menghasilkan level belajar

yang tinggi bagi setiap siswa dan apa yang perlu dipelajari siswa di

sekolah dalam waktu terbatas (dalam Mitri, 2016: 20). Dari beberapa

ahli dan Permendikbud dapat disimpulkan rencana pelaksanaan

pembelajaran atau RPP adalah perencanaan yang dibuat sebelum

kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Terdapat tujuan pembelajaran,

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, langkah-langkah pembelajaran,

alokasi waktu, materi dan penilaian.

b. Standar Proses

Pembelajaran yang akan terlaksana berorientasi pada standar proses. Prinsip

pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan. Dalam proses

tersebut guru diperlukan untuk memberikan keteladanan yang membangun

kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatvitas siswa. Proses

pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar

terlaksana secara efektif dan efisien. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu

standar yang harus dikembangkan yaitu standar proses. Standar proses adalah

standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

sebagaimana diatur dalam Permendiknas Nomor 41 tahun 2007, meliputi

pelaksanaan proses pembelajaran.

1) Kegiatan Pembelajaran

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan mendefinisikan bahwa pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan adalah pelaksanaan

yang sudah tersusun kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk

menumbuhkan keterampilan yang mengarahkan berpikir tingkat tinggi.

Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan tidak hanya semata-

mata menerapkan strategi, model, dan metode yang hanya menanamkan

keterampilan menghafal kepada siswa. Kegiatan pembelajaran

bertujuan: pertama agar guru dapat melakukan pemilihan materi,

metode, media dan urutan kegiatan, kedua agar guru memiliki

komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar sehingga tujuan dapat

tercapai, ketiga membantu guru dalam menjamin evaluasi dengan

benar. Gagne dan Briggs, (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2010: 10).

Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk

membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang

dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan

mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.

Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru dikelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

yang di dalam pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar.

Wujud bahan belajar adalah berbagai bidang studi di sekolah (Dimyati,

2010: 20). Pengertian kegiatan pembelajaran menurut para ahli dan UU

Republik Indonesia dapat disimpulkan, kegiatan pembelajaran adalah

interaksi belajar siswa dan guru baik di dalam ruang ataupun diluar

ruangan yang didasarkan pada materi atau pembelajaran tertentu.

2) Pelaksanaan Penilaian Kelas

Permendikbud RI No. 81a Tahun 2013 tentang Implementasi

Kurikulum, menjelaskan Penilaian merupakan serangkaian kegiatan

untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data mengenai

proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan hasil peserta

didik yang dilakukan secara sistematis dan berhubungan, sehingga

menjadi informasi sebagai alat pengambilan keputusan. Hal yang perlu

diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu, pertama, penilaian

diarahkan untuk mengukur pencapaian. Kedua, kompetensi yaitu

Kopetensi Dasar pada KI – 3 dan KI – 4. Ketiga, penilaian

menggunakan acuan kriteria berdasarkan apa yang telah dilakukan

peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Keempat, sistem

yang digunakan adalah sistem berkelanjutan, yaitu bahwa indikator

yang dibuat harus tercapai kemudian hasilnya dianalisis untuk

menentukan Kompetensi Dasar yang telah dimiliki ataupun yang belum

dimiiki, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Kelima, hasil

analisis membutuhkan tindak lanjut berupa perbaikan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

pembelajaran berikutnya, program remedial diberikan kepada peserta

didik yang pencapaian hasil belajar di bawah ketuntasan, sedangkan

program pengayaan pagi peserta didik yang memenuhi ketuntasan

dengan hasil belajar. Keenam, sistem penilaian harus disesuaikan

dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam pembelajaran

berlangsung. Misalnya pembelajaran menggunakan pendekatan tugas

observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan pada proses teknik

wawancara maupun produk berupa hasil melakukan observasi

dilapangan. Angelo (dalam Purnomo, 2014: 26), penilaian kelas adalah

suatu metode yang sederhana dapat menggunakan instansi untuk

mengumpulkan umpan balik, awal hingga akhir, pada seberapa baik

peserta didik mereka dapat belajar apa yang mereka ajarkan. Amirono

& Daryanto (2016: 8), fungsi penilaian merupakan sebagai alat

pengukur keberhasilan dan menjadi dasar dalam menyusun laporan

kemajuan belajar peserta didik kepada para orang tuanya. Penilaian

adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.

Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana siswa memilki kemampuan memahami

pelajaran yang disampaikan oleh guru (Djemari, 2002: 2). Arikunto dan

Nurkancana (dalam Dimyati dan Mudjono, 2010: 191), penilaian

merupakan proses penentuan kuantitas sesuatu melalui membandingkan

dengan suatu ukuran tertentu. Penilian juga mengacu pada proses

pembuatan keputusan terhadap ukuran yang bersifat kualitatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada

objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana dalam

Dimyati dan Mudjiono, 2010: 191). Dari pengertian para ahli di atas

dapat disimpulkan pengertian penilaian adalah suatu alat pengambilan

keputusan setelah melakukan uji tes hasil belajar menggunakan tes

ataupun non tes.

2.1.2. Penelitian Yang Relevan

Mitri H. (2016). Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi Pada Mata Pembelajaran Ekonomi Di Tingkat Tinggi Pada Mata

Pelajaran Ekonomi Di SMA 8 Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui:

(1) apakah guru sudah menyusun desain RPP mata pelajaran Ekonomi yang

memuat indikator keterampilan berpikir ringkat tinggi; (2) apakah guru sudah

menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi; dan (3) apakah pelaksanaan penilaian kelas (assesment) telah

mengarah pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Subyek dalam

penelitian : adalah 80 siswa kelas X, XI MIPA dan IS serta guru Ekonomi kelas

X, XI, dan XII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain RPP yang

disusun oleh kedua guru mata pelajaran Ekonomi tidak memuat

indikatorketerampilan berpikir tingkat tinggi; (2) kedua guru mata pelajaran

Ekonomi dalam mengimplementasin pembelajaran belum mengarah pada

keterampilan berpikir tinggi; dan (3) pelaksanaan penilaian kelas (assesment)

yang disusun oleh guru dinyatakan belum mengarah pada pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Kurniati D., Harimukti R., & Asiyah N. (2016). Jurnal Penelitian Dan

Evaluasi Pendidikan. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Di

Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa. 20, No 2., (142-

155). Tujuan dalam penelitian ini penelitian ini adalah mendeskripsikan

kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) siswa

dalam menyelesaikan soal PISA berdasarkan indikator yang telah disusun.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini meliputi kemampuan

logika dan penalaran, analisis, evaluasi, serta kreasi. Subyek dalam penelitian ini

adalah 30 siswa yang tersebar di beberapa SMP di Kabupaten Jember. Hasil dari

penelitian 18 siswa mampu melakukan kemampuan logika dan penalaran, analisis,

evaluasi, serta kreasi dengan baik dalam menyelesaikan beberapa soal, sehingga

tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan level sedang.

Selanjutnya, 12 siswa tidak mampu melakukan kemampuan analisis, evaluasi,

kreasi, logika dan penalaran dengan baik dalam menyelesaikan semua soal,

sehingga tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan level

rendah.

Pratiwi, P.H., Hidayah, N., dan Martiana, A., (2017). Pengembangan

Modul Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Sosiologi Berorientasi HOTS. No. 2.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul mata kuliah

Penilaian Pembelajaran Sosiologi berorientasi HOTS (Higher Order Thinking

Skills. Subyek dalam penelitian ini adalah respon dari 75 mahasiswa melalui

angket respon mahasiswa. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa

modul layak digunakan sebagai bahan ajar dalam praktik penyusunan instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

penilaian HOTS. Hal ini didasarkan pada penilaian ahli materi sebesar 83,33

(sangat baik) dan hasil respon mahasiswa dengan rata-rata skor sebesar 83,89

(sangat baik).

.

Bagan 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memiliki kekhasan diantaranya yaitu, peneliti

menggunakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus.

Penelitian ini meneliti pada tiga aspek yaitu, perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, serta penilaian kelas. Selain itu peneliti melakukan penelitian di

Sekolah Dasar.

Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Pada Pembelajaran Tematik Kelas V

(Studi Kasus di salah satu SD swasta Kota

Yogyakarta)

Mitri H. (2016). Analisis Pembelajaran Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pembelajaran Ekonomi Di Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di

SMA 8 Yogyakarta.

Kurniati D., Harimukti R., & Asiyah N. (2016). Jurnal Penelitian Dan Evaluasi

Pendidikan. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Di Kabupaten Jember

DalamMenyelesaikan Soal Berstandar Pisa. 20, No 2., (142-155)

Pratiwi, P.H., Hidayah, N., dan Martiana, A., (2017). Pengembangan Modul Mata Kuliah

Penilaian Pembelajaran Sosiologi Berorientasi HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

2.2. Kerangka Berpikir

Dalam kurikulum 2013 menekankan pada kecerdasan berpikir tingkat

tinggi, dengan demikian guru kelas menjadi peran penting dalam penerapannya.

Menurut peneliti, penggunaan HOTS di SD Ceria Yogyakarta sangat dibutuhkan

yang diterapkan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kegiatan

pembelajaran dan penilaian kelas. Guru kelas akan membuat rencana

pembelajaran yang memiliki keterkaitan erat dengan proses berpikir tingkat tinggi

seperti penggunaan kata kerja operasional atau KKO yang terdapat pada indikator.

Hal ini dilakukan agar guru mampu menerapkan kepada siswa melalui

pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, untuk mengukur kemampuan siswa guru

perlu melakukan penilaian. Penggunaan KKO dalam soal penilaian siswa menjadi

penting karena soal dapat lebih berbobot dan berkualitas. Dengan diterapkanya

berpikir tingkat tinggi, maka akan ada dampak positif yang diterima siswa

dikemudian hari. Tidak hanya kemampuan menghafal saja tetapi kemampuan

berpikir siswa akan lebih baik dengan kemampuan menganalisis, mengevaluasi

dan mencipta. Hal ini membantu siswa agar dapat memiliki pemikiran yang kritis

dan kreatif serta mampu membantu memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

Dengan demikian peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian

terhadap guru agar mengetahui bagaimana proses penerapan berpikir tingkat

tinggi dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir

High Order

Thinking Skills

(HOTS)

Kegiatan

Pembelajaran

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pelaksanaan

Penilaian Kelas

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

menurut Bogdan dan Taylor (dalam Gunawan, 2013: 82), adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang yang berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar

dan dan individu secara holistik (utuh). Dengan ini tidak diperbolehkan

mengisolasi individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi

memandang menjadi bagian dari sesuatu keutuhan. Berdasarkan hal tersebut

penelitian dilakukan dengan metode kualitatif agar diperoleh data secara ilmiah

atau natural dan komperhensif yang sesuai dengan latar belakang serta data yang

diperoleh tidak menjadi hasil yang rekayasa atau manipulasi dikarenakan tidak

ada unsur atau variabel lain yang memikat. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan

desain peneitian studi kasus.

Berg (dalam Yusuf, 2014: 339) mengatakan bahwa, case study methods

involve systematically gathering enough information about particular person,

social setting, event, or group, to permit the researcher effectively understand

how it operates of fuctions.

Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa, studi kasus adalah metode yang

melibatkan secara sistematis dengan mengumpulkan informasi yang cukup

tentang orang tertentu, pengaturan sosial, peristiwa, atau kelompok untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

memungkinkan peneliti secara efektif memahami bagaimana studi kasus dapat

berjalan sesuai dengan fungsi.

Data penelitian kualitatif ini dikumpulkan melalui survei angket

(kuesioner), wawancara, dan observasi. Penelitian ini menggunakan model

analisis formatif dimana analisis dilakukan pada desain rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian kelas.

3.2. Setting Penelitian

3.2.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yaitu SD

Ceria Yogyakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa

mampu berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Serta melihat sejauh mana guru dapat membuat RPP yang menggunakan indikator

untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif sesuai dalam penerapan

Taksonomi Bloom.

3.2.2. Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka penelitian ini dilakukan

pada bulan 10 Oktober 2018 – 11 November 2018

3.2.3. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan subjek dan objek penelitian.

Subjek dan objek penelitian diantaranya adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

3.2.3.1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru, yang membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran dan yang melaksanakan perencanaan, serta wawancara

yang dilakukan guru sebagai narasumber.

3.2.3.1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), pelaksanaan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran Tematik dan pelaksanaan penilaian

tengah semester (PTS) yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

3.3. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case

study). Penelitian kasus memperhatikan semua aspek yang penting dari suatu

kasus yang diteliti. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan dapat

diungkapkan gambaran yang mendalam dan mendetail tentang suatu situasi atau

objek. Kasus yang akan diteliti dapat berupa satu orang, keluarga, satu peristiwa,

kelompok lain yang cukup terbatas, sehingga peneliti dapat menghayati,

memahami, dan mengerti bagaimana objek itu beroperasi atau berfungsi dalam

latar yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu

data penelitian sukender dan primer, berikut penjelasannya:

3.4.1. Data Primer

Menurut Sugiyono (dalam Mitri, 2016: 61-62) data primer adalah data

yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber

datanya. Data primer juga merupakan data asli yang bersifat up-to-date. Data

primer yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:

a. Kuesioner guru, yaitu persepsi guru dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Kusioner siswa, yaitu Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan

kegiatan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

c. Wawancara, proses peneliti untuk mendapatkan informasi dari guru kelas

dalam pembelajaran Tematik. Apakah guru kelas menerapkan proses

berpikir tingkat tinggi, kendala apa saja yag dihadapi dalam meyampaikan

pemblejaran dan Penilaian Tengah Semester (PTS).

d. Observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksankan oleh guru mata

Tematik di kelas dengan menggunakan indikator dan langkah-langkah

kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran berupa keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

3.4.2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (dalam Mitri, 2016: 61-62), data sekunder adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang

telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:

a. Desain RPP yang dibuat oleh guru, apakah telah memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Pelaksanaan penilaian kelas melalui penggunaan kata kerja yang digunakan

dalam soal berupa kata kerja operasional dari masing-masing keterampilan

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Dalam penelitian ini, diperlukan teknik pengumpulan data diantaranya

adalah kuesioner, observasi, dokumentasi dan wawancara dengan beberapa

penjelasan sebagai berikut :

1) Kuesioner

Kuesioner adalah suatu alat atau teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan dapat dianalisis untuk mempelajari sikap-sikap, keyakinan,

perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang

bisa berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Menyusun kuesioner beserta butir-butir yang tercantum, haruslah mengacu

pedoman instrumen dengan petunjuk dimulai dari pengantar yang isinya

berupa permohonan kuesioner serta menjelaskan maksud dan tujuan.

Disertakan pula cara atau petunjuk cara mengisinya bilamana perlu diberikan

contoh. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

memahami pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa kelas V

pembelajaran yang mengacu pada berpikir kritis.

2) Observasi

Teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui secara langsung atau

menyelidiki tingkah laku nonverbal yakni dengan menggunakan teknik

observasi. Pengamat atau observer adalah kunci keberhasilan dari penelitian

dan ketetapan hasil pada sebuah penelitan. Observasi yang mamapu

menyampaikan makna tentang apa yang diamatinya dalam realitas dan dalam

konteks yang alami (natural setting); pengamat yang menumpulkan informasi

dengan bertanya dan melihat bagaimana hubungan antara satu aspek dengan

aspek yang lain atau bahkan aspek yang saling berhubungan pada objek yang

diamatinya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi dan

dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Observasi ini narasumber adalah

guru kelas V SD Ceria Yogyakarta.

3) Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang

sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau

kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian

adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.

Peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Data yang

diambil atau didokumentasikan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran,

kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, dan pelaksanaan penilaian

tengah semester.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

4) Wawancara

Wawancara merupakan menjadi salah satu teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data dari sebuah penelitian. Wawancara atau disebut juga

(interview) merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara

pewawancara (interviewer) dan berasal dari sumber informasi atau orang

yang diwawancari (interview) dengan komunikasi langsung. Dapat dikatakan

bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara

pewawancara dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya

secara langsung tentang sesuatu objek atau topik yang diteliti dan pertanyaan

yang sudah dirancang sebelumnya. Wawancara dilakukan peneliti dengan

guru pengampu pelajaran, guna mengetahui proses pembelajaran dalam

menggunakan aspek berpikir tingkat tinggi yang terdapat pada Taksonomi

Bloom.

3.5. Instrumen penelitian

Matondang (2009: 10) mengungkapkan bahwa instrumen merupakan

suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat dipergunakan

sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data

mengenai suatu variabel. Dapat disimpulkan bahwa instrumen adalah alat yang

membantu peneliti untuk mencari informasi dan data yang terjadi di lapangan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen indikator kuesioner,

instrumen pedoman wawancara, indikator perencanaan dalam pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

pembelajaran dan instrumen analisis pada soal evaluasi pembelajaran. Penjelasan

instrumen yang peneliti buat sebagai berikut:

3.5.1. Tabel Indikator Kuesioner

Tabel di bawah ini adalah tabel persepsi guru dalam menerapkan

kegiatan pembelajaran dan persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan

kegiatan pembelajaran yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Pada tabel tersebut menyampaikan jumlah banyaknya pertanyaan pada kuesioner

guru dan siswa. Pada kuesioner memuat 4 indikator dan setiap indikator terdapat 4

pernyataan. Pernyataan yang dibuat untuk dipastikan kesesuaiannya dengan

indikator-indikator pada kriteria 4C.

Tabel 3. 1 Indikator Kuesioner

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Berpikir Kritis (Critical Thinking) 1 (4 pernyataan) 4

2 Kolaborasi (Collaboration) 2 (4 pernyataan) 4

3 Kreativitas (Creativity) 3 (4 pernyataan) 4

4 Komunikasi (Communication) 4 (4 pernyataan) 4

Tabel di bawah ini merupakan tabel yang berisikan indikator pertanyaan dalam

wawancara. Peneliti menyesuaikan pernyataan-pernyataan pada setiap indikator.

Indikator yang terdapat dalam pedoman wawancara menyesuaikan dengan

penelitian ini. Peneliti akan mendapatkan informasi langsung dari guru kelas.

Berikut merupakan indikator dalam pedoman wawancara:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Tabel 3. 2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Pembelajaran Tematik 1 (7 pertanyaan) 7

2 Berpikir Tingkat Tinggi 2 (4 pertanyaan) 4

3 Soal Ujian Tengah

Semester/Ulangan Harian

/Penilaian Akhir Semester

Tematik

3 (1 pertanyaan) 1

4 Kendala yang dihadapi 4 (2 pertanyaan) 2

Tabel di bawah ini menunjukkan terdapat 4 pertanyaan pada setiap indikator.

Peneliti melakukan analisis rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran

dengan menyesuaikan indikator yang telah dibuat.

Tabel 3. 3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Communication

(Komunikasi)

1 (4 kriteria) 4

2 Colaborative (Kolaborasi) 2 (4 kriteria) 4

3 Critical Thinking and

Problem Solving (Berpikir

Kritis dan Pemecahan

Masalah)

3 (4 kriteria) 4

4 Creativity and Innovation

(Kreativitas dan Inovasi)

2 (4 kriteria) 4

Tabel di bawah ini merupakan kata kerja operasional yang sesuai dengan teori

Anderson & Krathwohl (2010). Kata Kerja Operasional atau KKO akan

digunakan untuk menganalisis indikator pada RPP dan soal evaluasi penilaian

yang digunakan pada PTS. Berikut ini jumlah KKO yang terdapat pada indikator

HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Tabel 3. 4 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi Pembelajaran

No Indikator Kata Kerja Operasional

1 C1 Mengetahui 28 KKO

2 C2 Memahami 25 KKO

3 C3 Mengaplikasikan 34 KKO

4 C4 Menganalisis 28 KKO

5 C5 Mengevaluasi 22 KKO

6 C6 Membuat / Mencipta 35 KKO

3.6. Kredebilitas dan Transferabilitas

Menurut Sugiyono (dalam Azra dan Huda, 2017: 3), pemeriksaan

keabsahan data meliputi kredibilitas, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.

Kredibilitas data dapat dipenuhi dengan teknik triangulasi data. Teknik triangulasi

dilakukan dengan membandingkan dan memeriksa kembali dari suatu informasi

yang didapatkan. Keabsahan instrumen dilakukan oleh validasi ahli yang dapat

disebut juga expert judgment. Peneliti meminta bantuan kepada salah satu dosen

untuk validasi ahli dan dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi.

Morrow (dalam Sugara, 2018: 7) mengatakan bahwa transferabilitas

berkaitan dengan sejauhmana hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian

kualitatif dapat digunakan kembali pada penelitian selanjutnya. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa, instrumen dari penelitian ini dapat digunakan untuk

kasus lainnya tetapi, untuk hasilnya tidak dapat digunakan kembali. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan setiap sekolah-sekolah

memiliki kekhasan tersendiri baik data maupun responden yang terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui desain RPP yang dibuat oleh guru sudah memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peniliti melakukan analisis

desain RPP pada komponen indikator dan proses pembelajaran. Desain RPP yang

memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah RPP yang pada

komponen indikator dan proses pembelajaran yang memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada level menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,

maka peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap aktivitas belajar yang

dilaksanakan guru di kelas. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat apakah

penerapan pembelajaran menggunakan kriteria 4C (communication, collaborative,

critical thinking, creativity and innovation). Proses pembelajaran dinilai baik

ketika hasil analisis menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan kegiatan

belajar dalam kriteria 4C. Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang

dilakukan peneliti terhadap guru, maka peneliti juga melakukan penilaian

terhadap persepsi siswa dan persepsi guru sendiri.

3.7.2. Pelaksanaan Penilaian Kelas

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas sudah mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

terhadap soal PTS (Penilaian Tegah Semester). Soal-soal yang dinyatakan baik

jika hasil analisis menunjukkan bahwa kata kerja yang digunakan sebagai perintah

pengerjaan pada soal ujian merupakan kata kerja dari masing-masing indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa kegiatan menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta.

Dalam penelitian ini peneiliti menggunakan skala likert. Skala likert

menurut Djaali (dalam Tedi, dkk 2016: 51) menyatakan bahwa digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok tentang gejala

sosial atau fenomena pendidikan. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang

umum digunakan dalam kuesioner, dan paling banyak digunakan dalam riset

berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli

psikolog Amerika Serikat. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Dalam skala likert mempunyai pilihan jawaban

sangat positif sampai sangat negatif, peneliti menggunakan empat kategori pilihan

jawaban, yaitu: sering sekali, sering, jarang, dan tidak pernah. Hal ini dilakukan

untuk menyesuaikan hasil presepsi atau masalah yang ada.

Peneliti menggunakan empat pilihan jawaban, dimana jawaban yang bersifat

netral atau ragu-ragu dihilangkan dalam kuesioner. Tersedianya jawaban yang

ditengah itu dapat menimbulkan (central tendency effect), terutama bagi pendapat

responden yang ragu-ragu atas jawaban yang dipilih, kearah setuju atau kearah

tidak setuju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Penggunaan instrumen kuesioner yang menggunakan skala likert dengan empat

skala memiliki kelebihan dapat menjaring data penelitian lebih akurat dikarenakan

kategori jawaban responden belum dapat memutuskan atau memberi jawaban,

tidak digunakan di dalam kuesioner dikarenakan dapat menimbulkan (central

tendency effect) yang dapat menghilangkan banyak data penelitian sehingga

mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari para responden (dalam

Hartanto 2017: 3).

Untuk jawaban tersebut diberi skor sebagai berikut: Sering sekali (SS) 4,

sering (S) 3, jarang (J) 2, dan tidak pernah (TP) 1. Dengan demikian diperoleh

variasi angka 1 hingga 4. Untuk itu interval antara satu kategori dengan kategori

lainnya diperoleh angka 0,75. Dalam menentukan rentang skala, peneliti

menggunakan rumus sebagai berikut:

Range =

Range =

Range = 0,75

Hasil perhitungan yang peneliti lakukan maka tabel skala likert yang

dihasilkan sebagai berikut:

Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Skala Likert

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan

Pembelajaran

Peneliti melakukan analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

RPP. Langkah pertama yaitu, peneliti meminta data berupa RPP yang telah dibuat

oleh guru kelas. Setelah data didapatkan, analisis dilakukan pada indikator di

dalam RPP apakah sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Kegiatan analisis dilakukan dengan melihat kata kerja operasional pada indkator

dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan inti. Analisis

RPP dinyatakan baik dan mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi, jika

RPP sudah menggunakan kata kerja operasional di dalam indikator dan sesuai

dengan kegiatan inti. Kata kerja operasional dalam RPP yaitu berupa kemampuan

berpikir tingkat tinggi diantaranya menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

Hasil dari analisis yang dilakukan, indikator pada RPP memuat kata

kerja operasional berpikir tingkat tinggi yaitu “menuliskan” dari kognitif

memahami. Kata kerja operasional yang pertama merupakan bagian dari tingkatan

LOTS. Sedangkan kata kerja operasional pada indikator yang kedua yaitu

“menganalisis”, kognitif dari menganalisis merupakan tingktan dari HOTS.

Indikator menunjukan kata kerja operasional pada tingkat “menganlisis” yang

terdapat kegiatan siswa dalam menganalisis urutan pencernaan dari 6 jenis hewan.

Kata kerja menganalisis berarti menunjukkan kegiatan belajar yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

mendalam dalam memahami sebuah pengetahuan. Siswa mampu memahami

materi yang sulit untuk diuraikan menjadi informasi yang singkat dan mudah

dipahami. Dari informasi yang didapatkan selama berdiskusi bersama kelompok,

siswa mampu mempresentasikan kepada teman kelas. Hasil tabel dibawah ini

merupakan hasil analisis indikator dalam penggunaan kata kerja operasional

sebagai berikut:

Hasil analisis yang peneliti telah lakukan ditampilkan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4. 1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Mata pelajaran bahasa indonesia

3.2.1 Menuliskan informasi yang

disampaikan paparan iklan dari

media cetak atau elektronik

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu Menuliskan

Mata pelajaran ipa

3.3.1 Menganalisis organ pencernaan

dan fungsinya pada hewan dan

manusia serta cara memelihara

kesehatan organ pencernaan

manusia

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C4

yaitu

Menganalisis

Jumlah indikator 1 1

Berdasarkan tabel di atas terdapat satu indikator pada setiap

pembelajaran dan terdapat satu indikator yang termasuk dalam LOTS serta satu

indikator yang termasuk HOTS. Dengan indikator pertama terdapat kata kerja

operasional yang menunjukkaan dalam tingkatan C1 yaitu “menuliskan”.

Sedangkan kata kerja operasional pada indikator yang kedua menunjukkan kata

kerja operasional C4 “menganalisis.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta

4.1.2.1.Hasil analisis kuesioner siswa kelas V

Di bawah ini merupakan hasil analisis pelaksanaan pembelajaran 4C

menurut presepsi siswa kelas V dengan jumlah 15 siswa. Penghitungan hasil

kuesioner siswa menggunaan interval skala likert, sehingga peneliti dapat

menemukan rata-rata yang didapat dalam pelaksanaan pembelajaran pada

kemampuan masing-masing 4C. Berikut tabel 4.2 dengan pernyataan 4C dan

penerapannya:

Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Gambar 4. 1 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa

3,22

2,67 2,83 2,77

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

Critical

Thinking

Collaborative Creativity Communication

1 2 3 4

Ra

ta-r

ata

kriteria 4C

Rata-rata Skor Seluruh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Diagram di atas merupakan hasil analisis kuesioner dari 15 siswa kelas

V. Pengisian kuesioner dilakukan oleh siswa yang didampingi peneliti tanpa guru

kelas V. Dengan demikian siswa dapat menilai guru kelas berdasarkan presepsi

masing-masing setiap siswa selama pembelajaran berlangsung dan sesuai dengan

fakta. Setelah itu, peneliti melakukan perhitungan pada setiap indikator dan rata-

rata yang terdapat dalam kriteria 4C. Hasil diagram menunjukkan critical thinking

3,22 lebih tinggi dari ketiga indikator, collaborative 2,67 jumlah paling rendah

dari 4 indikator, creativity 2,83 dan communication 2,77. Dari penjelasan diatas

dapat disimpulkan bahwa critical thinking lebih sering dilakukan saat

pembelajaran berlangsung, berikut ini hasil analisis akhir dari presepsi siswa

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru:

Tabel 4. 3 Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa

No Kriteria Interval Tingkat

Pencapaian Kategori

1 Critical Thinking 3,22 Sering

2 Collaborative 2,67 Sering

3 Creativity 2,83 Sering

4 Communication 2,77 Sering

4.1.2.2. Hasil analisis kuesioner guru kelas V

Berikut ini merupakan hasil analisis menurut presepsi guru kelas V

terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hasil hitung dilakukan sama seperti hasil

analisis kuesioner siswa yaitu menggunakan skala likert. Dengan demikian

peneliti dapat menemukan hasil rata-rata pada setiap kriteria 4C. Tabel 4.3

merupakan pernyataan untuk skala likert:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Tabel 4. 4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Gambar 4. 2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru

Dari diagram di atas meunjukkan hasil perhitungan pada setiap indikator

yang terdapat dalam kriteria 4C. Hasil diagram menunjukkan bahwa collaborative

3,75 jumlah presepsi terbanyak, sering sekali dilakukan. Untuk critical thinking

3,25, creativity 3 jumlah presepsi paling sedikit dari empat indikator,

communication 3,25 dapat disimpulkan bahwa keempat kriteria tersebut sering

dilakukan. Berikut hasil analisis akhir kuesioner guru kelas terhadap pelaksanaan

pembelajaran:

3,25

3,75

3 3,25

0

0,5

1

1,5

2

2,5

3

3,5

4

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

1 2 3 4

Rata-rata Skor Seluruh Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Kriteria Rata-rata Skor Guru Kategori

1 Critical Thinking 3,25 Sering

2 Collaborative 3,75 Sering Sekali

3 Creativity 3 Sering

4 Communication 3,25 Sering

4.1.2.3. Hasil Wawancara Guru Kelas V

Peneliti meminta izin kepada guru kelas untuk menentukan waktu yang

tepat untuk wawancara dapat dilakukan. Guru kelas akhirnya memberikan waktu

yang tepat untuk melakukan wawancara dengan peneliti. Walaupun beberapa

pertanyaan ada yang sulit dijawab oleh guru kelas dikarenakan kurang memahami

mengenai HOTS. Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas

V, peneliti mendapatkan informasi mengenai penilaian dari soal tengah semester.

Hasil kesimpulan tersebut dibuktikan dari wawancara dengan guru kelas V yang

mengatakan bahwa “ketika membuat penilaian harian atau bahkan penilaian

tengah semester, kisi-kisi yang dibuat mengacu pada kata kerja operasional yang

membuat siswa untuk berpikir tingkat tinggi”. Dengan demikian dapat dibuktikan

bahwa penilaian dibuat dengan menggunakan KKO level tinggi.

4.1.2.4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Di Kelas V

Hasil observasi ditunjukkan melalui kegiatan pembelajaran, peneliti

melakukan observasi bersama 1 rekan peneliti di ruang yang sama hanya saja

tempat duduk yang terpisah. Peniliti mengamati untuk komunikasi guru tidak

tampak memberikan kesempatan siswa untuk presentasi hasil diskusi. Hal ini

dikarenakan pembelajaran yang menyesuaikan materi pada saat itu, yaitu hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

duduk dalam kelompok kecil. Tetapi komunikasi berikutnya ditunjukkan melalui

masukan dari siswa, menyimpulkan bersama dan meminta siswa untuk mengingat

pelajaran. Dalam indikator 4C yang pertama dapat disimpulkan bahwa guru sudah

mengkomunikasikan dengan baik kepada siswa saat pembelajaran berlangsung.

Pada indikator 4C kolaborasi, langkah-langkah pembelajaran sudah

memperlihatkan guru memberikan kesempatan untuk membentuk kelompok,

berdiskusi dan mencari informasi. Jadi dalam indikator kedua ini, dapat

disimpulkan bahwa guru sudah menerapkan proses berpikir tingkat tinggi dalam

pelaksanaan pembelajaran.

Indikator ketiga dalam 4C yaitu berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Dapat dibuktikan dalam langkah-langkah guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menganalisis, keterbatasan atas sumber lain, memberikan kesempatan

siswa dalam bertanya dan memberikan tanggapan mengenai proses belajar yang

disampaikan oleh guru. Dalam kesempatan ini dapat disimpulkan guru sudah

menerapkan proses pelaksanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi, walapun ada

1 kriteria yang belum memenuhi, dikarenakan keterbatasan media untuk belajar.

Indikator keempat adalah kreativitas dan inovasi, guru tidak

memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat sebuah karya. Ketika itu

pembelajaran berlangsung hanya lebih banyak menganalisis bacaan, pemecahan

masalah, dan mencari informasi secara mandiri. Guru tidak memberikan

kesempatan siswa untuk menampilkan karya, dikarenakan siswa tidak membuat

karya. Dapat disimpulkan bahwa dalam kreativitas dan inovasi guru tidak banyak

menerapkan kegiatan selama proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

Untuk mengetahui hasil lebih jelasnya, berikut ini hasil observasi yang

sudah dilakukan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V.

Tabel 4. 6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk

mempresentasikan

hasil dari

pembelajaran.

Tidak terdapat

kegiatan

presentasi

selama proses

pembelajaran

berlangsung.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk memberikan

masukan atau

tanggapan .

Guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

menyampaikan

presepsi/tangga

pan saat

pembelajaran

berlangsung.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru untuk

memberikan

kesempatan siswa

untuk menyimpulkan

pembelajaran yang

sudah dilakukan.

Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyimpulkan

pembelajaran

yang sudah

dilakukan.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberi

kesempatan siswa

untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran

sebelumnya.

√ Sebelum

memulai

pembelajaran,

guru

menanyakan

materi yang

sudah dipelajari

pada hari

sebelumnya.

2 Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

kesempatan siswa

untuk membentuk

kelompok melakukan

diskusi.

secara

kelompok,

tetapi hanya

teman

sebangku.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan soal

untuk di kerjakan

secara berdikusi.

Pada proses

pembelajaran

kali ini, guru

selalu

mengajak siswa

menyelesaikan

setiap

pertanyaan

yang ada

bersama-sama

dalam diskusi

kelas.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

siswa untuk mencari

informasi bersama

teman diskusi.

Siswa

mengungkapka

n presepsi

sendiri selama

diskusi kelas.

Namun, hanya

1 atau 2

kelompok

terlihat ada

hubungan

antara siswa

dengan siswa

lain selama

mencari

informasi

dalam

menjawab

pertanyaan dari

guru.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memeprlihatkan proses

guru memberikan

siswa kesempatan

untuk saling bertukar

pikiran dan presepsi

dalam berdiksusi.

Ada beberapa

siswa dan guru

terlihat aktif

dalam diskusi

kelas sehingga

sangat terlihat

adanya

kegiatan saling

bertukar pikiran

dan

berpresepsi.

3 Critical

Thinking and

Problem

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

Guru

memberikan

kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk menganalisis

permasalahan.

siswa untuk

mencari

penyelesaian

masalah pada

satu

pembelajaran

yang sedang

berlangsung

contohnya

ketika siswa

diberikan

permasalahan

bagaimana cara

masyarakat

menjaga

lingkungan.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari sumber

lain dalam

meningkatkan

kemampuan siswa

untuk berpikir kritis.

Guru hanya

memberikan

buku Tematik

dan Buku Tema

sebagai sumber

belajar. Tidak

ada sumber lain

yang diberikan.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

mengenai

pembelajaran.

Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk bertanya

mengenai

materi yang

dirasa kurang

mereka pahami.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk memberikan

masukan, tanggapan

(kegiatan inti), dan

kritik.

Pada saat

proses

pembelajaran,

guru sangat

menerima jika

adanya

masukan,

tanggapan, atau

oleh siswanya

di dalam kelas.

4 Creativity and

Innovation

(Kreativitas dan

1. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

Tidak ada

kegiatan

membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Inovasi) guru memberikan

kesempatan siswa

untuk membuat sebuah

karya.

sebuah karya

pada

pembelajaran

ini. Siswa

hanya diminta

untuk

menentukan

apa, mengapa,

siapa, kapan,

bagaimana

yang terdapat

pada teks

bacaan.

2. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk memecahkan

masalah dengan

caranya sendiri.

Siswa sangat

diperbolehkan

memecahkan

suatu masalah

dengan cara

mereka sendiri.

Contohnya,

siswa dapat

menyebutkan

apa penyebab

udara tidak

bersih dan apa

pentngnya

udara bersih

bagi

pernapasan

hewan dan

manusia.

3. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari

informasi secara

mandiri.

√ Guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk mencari

informasi

secara mandiri.

Contohnya,

pada saat guru

meminta siswa

membaca

sebuah teks

bacaan dan

meminta siswa

untuk mencari

kalimat utama.

4. Di dalam langkah-

langkah pembelajaran

memperlihatkan proses

√ Tidak ada

kegiatan yang

menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

guru memberikan

kesempatan kepada

siswa dalam

menampilkan hasil

karyanya di dalam

kelas.

bahwa siswa

diminta untuk

menampilkan

hasil karyanya

di dalam kelas.

Hanya saja

terlihat di

dalam kelas

terdapat

beberapa karya

siswa yang

ditampilkan di

dinding kelas.

Pada aspek kriteria pertama communication (komunikasi) guru

memberikan kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan saat berdiskusi,

melakukan kesimpulan bersama setelah pembelajaran dan memberikan

kesempatan kembali kepada siswa untuk mengingat pembelajaran sebelumnya.

Pada aspek collaborative (kolaborasi), guru memberikan kesempatan siswa untuk

berdiskusi bersama dalam kelompok dan saling bertukar pikiran. Pada kriteria

aspek ketiga yaitu critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan

pemecahan masalah). Guru memberikan kesempaan siswa untuk melakukan

analisis bersama ketika diberikan permasalahan, siswa dapat mengajukan

pertanyaan yang belum dipahami kepada guru, dan siswa diberikan kesempatan

untuk memberikan saran kepada guru ketika sedang kelas yang mengajar. Pada

kriteria keempat creativity and inovation (kreativitas dan inovasi). Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dengan

caranya sendiri dan mencari informasi secara mandiri. Namun ada beberapa

kriteria yang tidak dilakukan oleh guru kelas diantaranya adalah pada

communication. Dalam proses pembelajaran guru tidak memberikan kesempatan

siswa untuk melakukan kegiatan presentasi saat pembelajaran berlangsung saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

itu. Kriteria pada critical thinking and problem solving guru tidak memberikan

sumber lain ketika berdiskusi. Sumber yang disediakan hanya buku Tematik dan

BUPENA (Buku Penilaian Autentik). Kriteria keempat creativiy and inovation,

siswa tidak membuat sebuah karya, saat observasi dilakukan guru hanya meminta

siswa untuk menentukan apa, mengapa, siapa, kapan, bagaimana.

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan peneliti bahwa observasi

menunjukkan guru telah melaksanaakan kemampuan 4C ketika pembelajaran

berlangsung. Terdapat 4 kriteria dari 16 pernyataan yang berbeda jadi dari 4

kriteria tersebut guru lebih sering menerapkannya.

4.1.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran

Pelaksanaan penilaian pembelajaran menjadi hasil proses belajar siswa

yang dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data mengenai

proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan hasil peserta didik yang

dilakukan secara sistematis dan berhubungan, sehingga menjadi informasi sebagai

alat pengambilan keputusan. Pada analisis pembelajaran ini peneliti menggunakan

soal Penilaian Tengah Semester (PTS). Soal PTS yang dianalisis adalah

kesesuaian indikator yang terdapat pada operasional kerja Taksonomi Bloom

yaitu kriteria C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta).

Peneliti menggunakan soal PTS dikarenakan terdapat runtutan yang urut

pada setiap indikator dan memiliki ragam soal seperti pilihan ganda, uraian dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

essay. Berdasarkan hasil analisis soal PTS yang dibuat oleh guru se KSK Kota

Yogyakarta memiliki hasil sebagai berikut:

Gambar 4. 3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

PPKn

Berdasarkan diagram di atas merupakan hasil soal analisis dari mata

pelajaran PPKn. Analisis dilakukan dengan sistem triangulasi data oleh satu

peneliti utama dengan 2 rekan peneliti lainnya. Hal ini dilakukan untuk

mengambil kesimpulan dan keakuratan pada sebuah data. Hasil prosentase pada

soal PPKn menunjukkan 88% menunjukan soal masih mengacu kepada LOTS,

sedangkan 12% soal sudah terdapat pada bagian HOTS dari jumlah soal 40 dari

pilihan ganda, uraian dan essay. Terdapat HOTS 5 soal dan LOTS 35 soal.

HOTS

12%

LOTS

88%

Hasil Analisis Soal Penilaian Soal PTS

Pelajaran PPKn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Gambar 4. 4 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran PPKn

Hasil dari diagram analisis pada soal pilihan ganda mata pelajaran PPKn

diketahui 100% terdapat soal dalam tingkatan LOTS, dari 20 soal. Setelah peneliti

menganalisis soal pilihan ganda maka peneliti melakukan analisis soal uraian

dengan hasil berikut ini:

Gambar 4. 5 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran PPKn

soal pilihan

ganda LOTS

100%

Soal Pilihan Ganda

soal uraian

LOTS

87%

soal uraian

HOTS

13%

Soal Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Hasil diagram di atas pada soal uraian menunjukkan 87% termasuk

dalam LOTS dan 13% dalam HOTS terdiri dari 15 soal uraian terdiri dari 13 soal

LOTS dan 2 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal essay dengan hasil

dibawah ini:

Gambar 4. 6 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran PPKn

Dari hasil diagram menunjukkan, 40% terdapat soal LOTS dan 60%

terdapat soal HOTS dalam 5 butir soal dari 2 soal LOTS dan 3 soal HOTS.

Analisis berikutnya pada mata pelajaran IPA

soal

essay

LOTS

40% soal

essay

HOTS

60%

Soal Essai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Gambar 4. 7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

IPA

Dari hasil diagram hasil prosentase untuk soal LOTS 73% dan HOTS

27% dari jumlah soal 40 yang terdapat soal pilihan ganda, uraian dan essay. Soal

yang HOTS ada 11 soal dan LOTS 29 soal. Berikut ini hasil analisis soal PTS pada

pilihan ganda, uraian dan essay:

Gambar 4. 8 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran IPA

HOTS

27%

LOTS

73%

Hasil Analisis Penilaian PTS

Mata Pelajaran IPA

soal pilhan

ganda

LOTS

35%

soal pilhan

ganda

HOTS

65%

Soal Pilihan Ganda PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Hasil analisis pada soal pilihan ganda mata pelajaran IPA 35% terdapat

pada bagian LOTS dan 65% pada HOTS dari 20 soal dari 13 soal HOTS dan 7

soal LOTS. Analisis berikutnya yaitu untuk soal uraian, berikut hasil analalisis:

Gambar 4. 9 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran IPA

Dari hasil diagram dari analisis soal uraian menunjukkan LOTS 13% dan

87% HOTS. Jumlah soal yang terdapat pada uraian berjumlah 15 soal dari 13 soal

LOTS dan 2 soal LOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal yang terdapat pada

essay, berikut hasilnya:

soal uraian

LOTS

87%

soal uraian

HOTS

13%

Soal Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Gambar 4. 10 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran IPA

Dari hasil diagram diatas menunjukkan 60% LOTS dan 40% termasuk

pada bagian HOTS. Soal essay terdapat 5 soal dari 3 soal LOTS dan 2 soal HOTS.

Setelah meneliti menganalisis soal PTS mata pelajaran IPA, selanjtunya peneliti

akan menganalisis mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri dari uraian,

pilhan ganda, uraian dan essay. Hasil analisis sebagai berikut:

Gambar 4. 11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

Bahasa Indonesia

soal

essay

LOTS

60%

soal

essay

HOTS

40%

Soal Essay

HOTS

56%

LOTS

44%

Hasil Analisis Penilaian PTS Bahasa

Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Dari hasil diagram pada seluruh bentuk soal PTS Bahasa Indonesia diatas

menunjukkan bahwa 44% LOTS dan 56% HOTS dengan jumlah soal 45. Hasil

menunjukkan terdapat LOTS 25 soal dan HOTS 20 soal. Setelah menunjukkan

hasil dari keseluruhan jenis soal, maka hasil pada setiap jenis soal sebagai berikut:

Gambar 4. 12 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian 1 Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Hasil prosentase diagram di atas menunjukkan 40% LOTS dan 60%

HOTS, dengan jumlah soal uraian 1 adalah 5 soal yang terdiri dari 2 soal LOTS

dan 3 soal HOTS. Setelah peneliti melakukan analisis untuk soal uraian 1

selanjutnya peneliti melakukan analisis soal pilihan ganda, berikut hasilnya:

soal

uraian

1 LOTS

40% soal

uraian

1

HOTS

60%

Soal Uraian 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Gambar 4. 13 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Dari hasil diagram menunjukkan bahwa hasil analisis pada soal pilihan

ganda 50% terdapat LOTS dan 50% HOTS, dari jumlah soal 20, yang terdiri dari

10 soal LOTS dan 10 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal uraian 2,

berikut hasilnya:

Gambar 4. 14 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian 2 Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Bahasa Indonesia

soal

pilihan

ganda

LOTS

50%

soal

pilihan

ganda

HOTS

50%

Pilhan Ganda

soal

uraian 2

LOTS

53%

soal

uraian 2

HOTS

47%

Uraian 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Dari hasil diagram diatas menunjukkan hasil yang berbeda diantaranya

adalah 53% LOTS dan 47% adalah HOTS, dari jumlah soal sebanyak 15 soal

terdiri dari 8 soal LOTS dan 7 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis hasil

soal essay, berikut ini hasilnya:

Gambar 4. 15 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Dari hasil analisis diagram di atas menunjukkan hasil bahwa 100% soal

essay menunjukkan HOTS. Soal essay ini terdiri dari 5 soal dan hasil

menunjukkan 5 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal PTS pada mata

pelajaran IPS.

soal

essay

HOTS

100%

Soal Essay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Gambar 4. 16 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

IPS

Dari hasil keseluruhan menunjukkan bahwa 93% LOTS dan 7% HOTS.

Soal PTS terdiri dari 40 soal pilihan ganda, uraian dan essay. Hasil menunjukkan

3 soal HOTS dan 37 soal dalam LOTS, berikut ini hasil analisis pada jenis pilihan

ganda:

Gambar 4. 17 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran IPS

HOTS

7%

LOTS

93%

Hasil Analisis Penilaian Soal PTS

Pelajaran IPS

100%

Pilihan Ganda hasil

diagram

soal

LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Hasil analisis soal pilihan ganda menunjukkan 100% terdapat LOTS.

Jumlah soal pada pilihan ganda ada 20 soal dan termasuk pada LOTS. Setelah

menganalisis soal pada pilihan ganda, peneliti melakukan analisis pada soal

uraian, berikut hasil analisis yang dilakukan:

Gambar 4. 18 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran IPS

Hasil diagram diatas menunjukkan bahwa 100% adalah LOTS. Soal

uraian terdiri dari 15 jumlah soal dan termasuk pada soal LOTS. Pada soal uraian

ini tidak menunjukkan soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal essay,

berikut hasilnya:

soal

uraian

LOTS

100%

Soal Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Gambar 4. 19 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran IPS

Hasil diagram menunjukkan bahwa 40% LOTS dan 60% terdapat soal

HOTS. Jumlah soal essay berjumlah 5 soal yang terdiri dari 2 soal LOTS dan 3

soal HOTS. Setelah peneliti menganalisis soal PTS IPS, selanjutnya peneliti

menganalisis soal Matematika, berikut ini hasilnya:

Gambar 4. 20 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran

Matematika

soal

essay

LOTS

40% soal

essay

HOTS

60%

Soal Essay

HOTS

50%

LOTS

50%

Hasil Analisis Penilaian Soal PTS

Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Dari hasil analisis keseluruhan pada soal Matematika terdapat 50% LOTS

dan 50% HOTS. Terdapat 40 soal yang terdiri dari pilihan ganda dan uraian dan

essay. Jumlah soal yang termasuk dalam LOTS 20 soal dan HOTS 20 soal. Berikut

ini hasil analisis setiap jenis soal:

Gambar 4. 21 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran Matematika

Hasil dari diagram diatas menunjukkan 50% soal menunjukkan LOTS

dan 50% mengacu pada HOTS. Jumlah soal 20 soal yang terdiri dari HOTS 10

soal dan LOTS 10 soal. Selanjutnya peneliti meganalisis soal uraian, berikut ini

hasilnya:

soal

pilihan

ganda

LOTS

50%

soal

pilihan

ganda

HOTS

50%

Soal Pilihan Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 4. 22 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah Semester

pada Pelajaran Matematika

Hasil analisis soal menunjukkan 67% menunjukkan LOTS dan 33%

adalah HOTS, dengan jumlah 15 soal dengan hasil 10 soal LOTS dan 5 soal

HOTS. Selanjutnya analsis dari soal essay, berikut ini hasil analisis:

Gambar 4. 23 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada

Pelajaran Matematika

soal

uraian

LOTS

67%

soal

uraian

HOTS

33%

Soal Uraian

soal

essay

HOTS

100%

Soal Essay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Hasil analisis soal menunjukkan bahwa 100% terdapat soal HOTS,

namun tidak terdapat soal LOTS. Jumlah soal essay 5 soal.

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan terdapat 5 bidang mata

pelajaran Sekolah Dasar, hasil dari analasis berikut ini:

Gambar 4. 24 Diagram Hasil Analisis Soal pada 5 Bidang Mata Pelajaran

Penilaian Tengah Semester

Dari hasil diagram di atas dapat disimpulkan bahwa untuk soal yang

mengandung HOTS paling banyak adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

dengan prosentase 39% dan yang mengandung HOTS paling sedikit adalah pada

mata pelajaran IPS yaitu dengan prosentase 5%.

1 PPKn

8%

2 IPA

17%

3 Bahasa

Indonesia

39%

4 IPS

5%

5

Matematika

31%

Jumlah Soal HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

4.2. Pembahasan

4.2.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan

Pembelajaran

Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran

sudah mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi di SD Ceria Yogyakarta,

adalah dengan menganalisis RPP yang dibuat oleh guru kelas V.

Dalam proses meminta RPP yang akan dianalisis, peneliti membutuhkan

RPP sebaiknya sesuai dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga peneliti

dapat mengobservasi pembelajaran yang berlangsung apakah sesuai dengan RPP

atau tidak. Peneliti meminta izin terlebih dahulu untuk membuat kesepakatan

kapan RPP akan diberikan kepada peneliti. Proses menunggu keputusan yang

sedikit lama membuat peneliti resah, dikarenakan guru kelas tidak setiap

pembelajaran membuat RPP. Ketika itu bertepatan dengan waktu supervisi, maka

guru kelas berinisiatif untuk memberikan hasil RPP supervisi untuk siap diberikan

kepada peneliti.

Setelah mendapatkan data dokumentasi yaitu berupa RPP, peneliti

menggandakan RPP yang didapat lalu diberikan kepada dua rekan peneliti

lainnya untuk dianalisis, teknik ini disebut dengan triangulasi data. Analisis

dilakukan untuk melihat kesesuaian antara indikator dan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran. Analisis pada RPP dilakukan pada waktu dan tempat yang

berbeda, hal ini agar mendapatkan jawaban pada setiap presepsi yang berbeda

menurut peneliti utama dan ke dua rekan peneliti. Setelah dilakukan analisis, hari

berikutnya peneiliti berkumpul untuk mendiskusikan hasil yang didapatkan, lalu

peneliti mengambil keputusan bersama hasil yang sesuai untuk pembahasan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa hasil

analisis menunjukkan indikator yang memiliki kata kerja operasioanal yaitu

“menuliskan” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan “menganalisis” pada

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peneliti menemukan indikator

yang sudah sesuai dengan kegiatan inti yaitu “menuliskan dan menganalisis”.

Siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Indikator

pertama merupakan kata kerja operasional berpikir tingkat rendah yaitu pada

tingkatan C1 “mengetahui” dengan kalimat indikator “menuliskan informasi yang

disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik”. Berdasarkan teori

dari Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 216-18), bahwa keterampilan

“mengetahui” yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah dielajari dari guru,

buku atau sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan.

Melalui penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa adanya kesesuaian antara teori

dengan indikator yang disusun oleh guru yaitu siswa hanya mengungkapkan

kembali hasil menganalisis sederhana yang dilakukan tanpa merubah informasi

yang didapat.

Dalam indikator kedua, kegiatan berikutnya “siswa menganalisis serta

mendiskusikan urutan pencernaan dari 6 jenis hewan”. Dengan adanya kegiatan

siswa menganalisis, dapat dibukitkan bahwa siswa melaksanakan kegiatan

berpikir tingkat tinggi yaitu sesuai dengan kognitif C4 dalam Taksonomi Bloom

yang digunakan peneliti yaitu “menganalisis”. Hal ini dibuktikan bahwa tingkatan

C4 “menganalisis” sebagai tingkatan berpikir pada indikator dengan teori dari

Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 216-18) yang menjelaskan bahwa kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

menganalisis menggunakan keterampilan yang belum dipelajarinya terhadap

informasi yang belum diketahui atau dalam megelompokkan informasi.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diketahui kesesuaian antara

kegiatan yang akan dilakukan pada saat pembelajaran dengan teori yang

dijelaskan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran Tematik ini

guru mampu membuat desain RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi dengan menggunakan kata kerja Taksonomi Bloom.

4.2.2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan

Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana guru dapat

menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran Tematik di

kelas V SD Ceria Yogyakarta. Peneliti mendapatkan data dari kuesioner yang diisi

oleh siswa kelas V. Kuesioner yang diisi sesuai presepsi masing-masing siswa lalu

peneliti membandingkan dari hasil kuesioner yang diisi guru kelas. Pernyataan

yang terdapat pada kedua kuesioner memiliki makna yang sama, tetapi bahasa

yang digunakan untuk kuesioner siswa lebih mudah dipahami, agar siswa tidak

merasa kesulitan dalam pengisian kuesioner.

Sebelum mengambil data kuesioner, peneliti meminta izin kepada guru

kelas V untuk dapat memberikan waktu yang tepat sehingga dalam pengisian

kuesioner tidak mengganggu kegiatan pembelajaran dan siswa dapat fokus

mengisi kuesioner. Setelah waktu sudah ditentukan maka peneliti segera

memberikan kuesioner yang telah divalidasi oleh dosen ahli kepada siswa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Kamis, 11 Oktober 2018. Pada saat itu peneliti diberikan kesempatan 30 menit

terakhir pembelajaran Tematik dan dimintai tolong guru kelas untuk membagikan

soal-soal penilaian tengah semester yang dilaksanakan pada tanggal 17-21

September 2018. Dalam pengisian kuesioner, hanya peneliti dan siswa kelas V

yang berada di kelas tanpa adanya guru kelas yang mendampingi. Hal ini

dikarenakan siswa dapat mengisi dengan jawaban yang sesuai dengan

pembelajaran dan peneliti dapat memberikan penjelasan beserta contoh agar siswa

mudah memahami apa yang dimaksud pada setiap pernyataan dalam kuesioner.

Peneliti memberikan pengarahan kepada siswa kelas V apa kegunaan kuesioner

ini dan bagaimana cara mengisinya. Peneliti menjelaskan maksud dari setiap

kriteria yang ada pada indikator tersebut.

Dengan hari yang sama peneliti diberikan kesempatan untuk bertemu

kembali setelah jam pembelajaran usai. Peneliti bertemu guru kelas V di kantor

lalu guru kelas diminta untuk mengsi kuesioner terlebih dahulu. Peneliti

mejelaskan cara pengisiannya dan jika ada yang kurang mengerti, peneliti

menawarkan untuk menjelaskan kembali. Kuesioner diisi berdasarkan presepsi

guru mengenai penerapan 4C ketika pembelajaran berlangsung. Setelah mengisi

kuesioner, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas. Pada hari yang sama

data-data sudah terkumpul, lalu peneliti segera melakukan perhitungan dan

menganalisis dari data kuesioner. Cara menganalisis kuesioner dengan

menggunakan pedoman skala likert yang telah dibuat oleh peneliti. Dengan

menghitung perbandingan setiap siswa dalam mengisi setiap kriteria lalu peneliti

membuat diagram agar lebih jelas kegiatan apa saja yang lebih sering diterapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

dalam pembelajaran. Peneiliti juga dapat menyimpulkan dari hasil wawancara

yang telah dilakukan, dengan cara memahami hasil dari wawancara pada setiap

pertanyaan dalam aspek yang digunakan.

Tidak hanya data kuesioner dan wawancara yang didapat, tetapi ada data

observasi yang peneliti lakukan. Observasi dilakukan satu hari sebelum

wawancara dan pengambilan data kuesioner yaitu pada Rabu, 10 Oktober 2018.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah meminta izin terlebih dahulu dan

melakukan penelitian ketika pembelajaran, diharapkan sesuai dengan RPP yang

telah dibuat, namun yang terjadi peneliti sudah diberikan RPP terlebih dahulu.

Guru kelas mengatakan bahwa “tidak setiap materi pembelajaran yang akan

disampaikan itu membuat RPP. Jika yang dibutuhkan ketika observasi dan RPP

harus sesuai maka prosesnya akan panjang. Dikarenakan pembuatan RPP yang

sulit dan harus menyesuaikan jadwal yang tepat”. Guru kelas akhirnya

menemukan solusi bahwa, guru kelas akan memberikan RPP yang sudah jadi

walaupun tidak sesuai dengan pembelajran yang diobservasi oleh peneliti.

Mengingat waktu dan kesulitan yang guru kelas alami, peneliti menyetujui solusi

tersebut. Peneliti melakukan observasi ketika pembelajaran dikelas bersama 1

rekan peneliti. Hal tersebut dilakukan untuk membandingkan hasil. Setelah

penelitian selesai maka peneliti utama dan 1 rekan peneliti untuk berdiskusi dan

mengambil keputusan dari setiap hasil kriteria yang diobservasi. Hasil yang

didapat saat observasi, digunakan peneliti sebagai data hasil dari presepsi siswa

dan guru dengan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

membandingkan hasil observasi maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari

hasil observasi.

Setelah peneliti mendapatkan data dari kuseioner, wawancara dan

observasi, peneliti segera melakukan olah data, bahwa hasil presepsi siswa kepada

guru kelas mendapatkan skor rata-rata 2,87 dengan presepsi 15 siswa kelas V

sedangkan presepsi guru mendapatkan skor rata-rata 3,25 hasil dari kuesioner

kedua menunjukkan bahwa berpikir kritis sering diterapkan dalam pembelajaran

Tematik. Hal ini juga dibuktikan saat guru menyampaikan pembelajaran, guru

juga mengajak siswa untuk aktif dikelas, seperti memberikan kesempatan siswa

untuk menyampaikan presepsi, saran saat berdiskusi. Siswa juga diberikan

kesempatan untuk mencari informasi secara mandiri.

Data yang diperoleh peneliti cukup jelas dikarenakan proses pembelajaran

guru meminta siswa untuk menganalisis sebuah bacaan mengenai pentingnya

udara bersih dalam kehidupan. Peneliti juga mengetahui proses pembelajaran

yang mana guru memberikan kesempatan dan menanggapi presepsi siswa,

walaupun tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran. Dalam wawancara yang

telah dilakukan oleh peneliti dan guru kelas, bahwa berdiskusi juga penting siswa

dapat bertukar pikiran bersama teman kelompok lalu memecahkan masalah

bersama.

Penjelasan di atas sesuai dengan keterampilan abad 21 yang dianggap bisa

memperkuat modal sosial, modal intelektual atau biasa disebut keterampilan 4C

(creative, critical thinking, communication, dan collaborative) dalam (Doringin

2017: 1). Dari penjelasan teori ini, terdapat kesesuaian antara teori dengan hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

kuesioner guru dan siswa. Hal ini diperkuat oleh bukti bahwa peneliti melakukan

observasi ketika pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berpikir kritis. Melalui

wawancara bersama guru kelas, beliau juga menyampaikan pentingnya siswa

berpikir kritis agar siswa bisa menjawab atau memberikan pernyataan yang sesuai

dengan apa yang dipahami, jadi tidak selalu nurut guru dan buku. Siswa juga

diperbolehkan menyampaikan kritik, saran atau masukan kepada guru kelas

selama pembelajaran berlangsung.

Kemampuan kolaborasi memiliki hasil presepsi yang berbeda, skor rata-

rata guru adalah 3,75 sedangkan skor yang diperoleh siswa adalah 2,67. Pada

kolaborasi ini peneliti mengatahui dari hasil observasi kepada guru kelas V ketika

dalam melaksanakan pembelajaran. Guru sering kali melaksanakan kegiatan

berdiskusi atau bekerjasama bersama kelompok atau teman sebangku. Hal

tersebut dapat dibuktikan melalui hasil wawancara yaitu beliau memberikan

kesempatan untuk bertukar pikiran dan pendapat. Teori tersebut sesuai dengan

modal sosial, modal intelektual atau biasa disebut keterampilan 4C (creative,

critical thinking, communication, dan collaborative) dalam (Doringin 2017: 1).

Menjelaskan bahwa kolaborasi cara bekerja bersama atau bekerja dalam tim. Dari

penjelasan tersebut terdapat kesesuaian antara teori dengan kegiatan yang

dilakukan guru dan siswa.

Kemampuan kreativitas memiliki hasil yang sama antara presepsi guru

dan siswa. Skor rata-rata guru adalah 3 dan skor rata-rata dari 15 siswa adalah

2,83. Kemampuan ini sering diterapkan oleh guru misalkan memberikan

kesempatan untuk menampilkan hasil karya di dalam kelas dan memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

kesempatan siswa untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Teori

tersebut sesuai dengan modal sosial, modal intelektual atau biasa disebut

keterampilan 4C (creative, critical thinking, communication, dan collaborative)

dalam (Doringin 2017: 1). Kemampuan kretivitas adalah berkreasi, berinovasi,

bersikap kritis, memecahan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.

Hal ini dapat dibuktikan dalam observasi pembelajaran bahwa guru memberikan

kesempatan untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri yaitu siswa dapat

menyebutkan apa penyebab udara bersih bagi pernapasan hewan dan manusia,

serta guru memberikan kesempatan untuk dapat mencari informasi secara mandiri,

yaitu siswa diminta membaca sebuah teks dan meminta siswa untuk mencari

kalimat utama pada teks bacaan. Penjelasan tersebut sesuai dengan lampiran 17

hasil observasi.

Kemampuan terakhir dalam kuesioner yaitu komunikasi. Skor rata-rata

guru adalah 3,25 dan skor rata-rata dari 15 siswa adalah 2,77. Dari hasil presepsi

yang didapatkan teori tersebut sesuai dengan modal sosial, modal intelektual atau

biasa disebut keterampilan 4C (creative, critical thinking, communication, dan

collaborative) dalam (Doringin 2017: 1). Kemampuan berkomunikasi adalah

kemampuan keterampilan berteknologi informasi baik dalam jaringan dan literasi.

Hal ini dapat dbuktikan ketika observasi dilakukan, guru kelas memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan presepsi/tanggapan saat

pembelajaran berlangsung. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

dilakukan guru kelas adalah, kesempatan yang diberikan kepada siswa agar

mampu mengingat kembalimateri pada pembelajaran sebelunnya.

Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas menyampaikan bahwa tidak

mengetahui berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Dikarenakan kurangnya

pemahaman beliau mengenai pembelajaran berpikir tingkat tinggi atau HOTS

yang lebih ditekankan pada pembelajaran Tematik. Dengan penjelasan tersebut

dapat diketahui bahwa guru kelas tidak sering sekali melaksanakan banyak

kriteria yang terdapat dalam 4C. Seperti yang guru kelas katakan “Saya tidak

paham apa itu HOTS, tetapi menurut saya ya berpikir tingkat tinggi itu perlu.

Tidak semua siswa itu boleh nurut dengan gurunya jadi, itu bisa menjawab

ataupun memberikan pernyataan-pernyataan yang sesuai apa yang dipahami

siswa.” Dengan demikian penjelasan yang disampaikan peneliti kepada guru

cukup menjawab pernyataan guru kelas, bahwa berpikir tingkat tinggi itu perlu

diterapkan dalam pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa guru kelas V di

SD Ceria Yogyakarta mampu menerapkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi

dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran karena siswa dan guru memiliki

presepsi yang sama, sedangkan presepsi guru pada kreativitas memiliki skor

paling kecil, hal ini dibuktikan ketika dari kuesioner guru jarang membuat suatu

karya.

Maka dalam pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh

kemampuan sudah diterapkan oleh guru kelas V dan sesuai dengan teori modal

sosial, modal intelektual atau biasa disebut keterampilan 4C (creative, critical

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

thinking, communication, dan collaborative). Secara operasional, 4C ini

dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni; (1) alat untuk mengembangkan

keterampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi; (2)

cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam tim; (3) cara

hidup sebagai warga global sekaligus lokal, cara berpikir; dan (4) termasuk

berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan masalah, membuat keputusan,

dan belajar pro-aktif dalam (Doringin 2017: 1). Berdasarkan hasil observasi dan

kuesioner guru kelas sudah menerapkan sesuai dengan teori tersebut.

4.2.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian

Pembelajaran

Pada penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana penilaian berpikir tingkat

tinggi di SD Ceria Yogyakarta kelas V, peneliti melakukanan analisis terhadap

tiga soal penilaian tengah semester atau PTS, sebelumnya peneliti sudah meminta

izin kepada guru kelas untuk meminta soal namun, guru kelas akan memberikan

soal PTS dikarenakan soal yang dibuat cukup beragam dan lengkap. Soal PTS

dibuat oleh guru-guru se KSK kota lalu diseleksi mana yang layak untuk diujikan

kesiswa dan disetujui oleh pihak kepala sekolah. Setelah PTS selesai dan berjalan

dengan lancar maka soal-soal yang tersisa diberikan kepada peneliti dan siap

untuk dianalisis. Peneliti hanya menggunakan 5 bidang mata pelajaran Sekolah

Dasar. Sebelum analisis dilakukan peneliti menggandakan 5 ragam soal yang

terdiri dari mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Setelah mendapatkan soal PTS peneliti menggandaan soal-soal tersebut

atas izin guru kelas, agar peneliti dapat menganalisis menggunakan teknik

triangulasi seperti pada menganalisis pada data kuesioner. Peneliti utama dan dua

rekan peneliti menganalisis soal-soal secara terpisah terlebih dahulu lalu

dilakukan analisis bersama-sama untuk mengambil keputusan akhir dan

keakuratan data yang sah. Dalam menganalisis peneliti menggunakan tingkatan

kata kerja yang ada di Taksonomi Bloom. Peneliti menganalisis dari soal PTS

yang peneliti dapatkan di Sekolah Dasar Ceria Yogyakarta, dengan

membandingkan apakah soal-soal pada PTS terdapat pada LOTS yang mempunyai

tingkatan mengetahui, memahami dan mengaplikasikan, atau HOTS dengan

tingkatan yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Pada mata pelajaran

IPA menunjukkan bahwa bagian LOTS 73% lebih banyak, dikarenakan soal

uraian dan soal essay lebih banyak menunjukkan pada keterampilan mengetahui,

memahami dan mengaplikasikan. Soal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia

paling banyak terdapat kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi. Siswa

diharapka mampu untuk menganalisis pada bacaan. Hal ini ditunjukkan pada soal

uraian 1 dan essay. Hasil analisis pada mata pelajaran IPS lebih banyak

mennunjukan soal pada tingkat LOTS. Hal ini daapat dibuktikan pada soal pilihan

ganda dan uraian. Siswa hanya lebih memahami dengan mengingat.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa soal paling banyak terdapat

dalam tingkatan HOTS dari kelima bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu

39%. Pada banyaknya yang mengandung HOTS kedua adalah mata pelajaran

Matematika dengan prosentase 31%. Sedangkan yang terdapat pada bagian LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

adalah mata pelajaran IPS dengan prosentase paling sedikit yaitu 5%. Mata

pelajaran IPA dengan prosentase 17% dan PPKn dengan prosentase 8%.

Peneliti banyak menemukan soal yang memiliki bobot rendah seperti pada

penggunaan KKO tingkatan rendah. Adapula peneliti temukan pilihan ganda

dalam soal yang sangat mudah untuk bisa dijawab oleh siswa. Tidak ada

pengecoh pada pilhan ganda sehingga siswa mudah untuk berpikir cepat dalam

menjawab. Hal ini akan ditemukan pada lampiran lembar analisis soal PTS.

Berikut ini contoh soal yang termasuk pada bagian LOTS juga dapat dilihat pada

lampiran 21:

Pada mata pelajaran PPKn

C1 (Memahami): pilihan ganda no 1

“Dasar negara Indonesia adalah ....”

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja “mengetahui”. Siswa

hanya mampu mengingat saja lalu lebih mudah untuk menjawab dengan pilihan

ganda. Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215).

“menyebutkan” termasuk dalam C1 dikarenakan dengan konsep mengingat: yaitu

mengemukakan kembali dari yang sudah dipelajari dari guru maupun buku yang

sesuai dengan asli tanpa merubah aslinya.

Pada mata pelajaran Matematika

C2 (Memahami) : pilihan ganda no 1

“Hasil dari

Termasuk dalam tingkatan C2 dengan kata kerja “menghitung”. Siswa

menghitung dari soal yang tesrsedia untuk menemukan jawaban. Menurut teori

Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215), “menghitung”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

termasuk dalam C2 dikarenakan dengan konsep memahami: yaitu sudah ada

proses pengolahan, memberi tafsir/tulisan/data sesuai dengan kemapuan peserta

didik.

Pada mata pelajaran IPA

C3 (Mengaplikasikan): pilihan ganda no 3

(Perhatkan hewan-hewan berikut!) “Ular, kupu-kupu, ikan hiu, lebah, cacing

Kelompok hewan yang memiliki alat gerak yang sama adalah ....”

Termasuk dalam tingkatan C3 dengan kata kerja “mengklasifikasi”. Siswa

dapat memperhatikan soal yang ada lalu siswa dapat membedakan mana yang

tepat termasuk dalam mengklasfikasi hewan berdasarkan alat gerak. Menurut teori

Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215). “mengaplikasikan”

termasuk dalam C3 dikarenakan kemampuan dalam menggunakan pengetahuan

seperti konsep menggali dan menambah sesuatu yang belum pernah dipelajari

sebelumnya. Berikut ini contoh soal termasuk dalam bagian HOTS yang mengacu

pada tingkatan Taksonomi Bloom.

Pada mata pelajaran PPKn

C4 (Menganalisis): uraian no 4

“Tono memilki teman Tini. Mereka berdua berasal dari suku yang berbeda. Saat

Tini mengalami musibah. Sikap yang seharusnya dilakukan oleh Tono adalah ....”

Pada soal ini termasuk pada tingkatan C4 yaitu menganalisis, siswa

diminta untuk menganalisis sebuah permasalahan lalu siswa dapat menyebutkan

mengenai hasil sikap apa yang seharusnya dilakukan. Dengan menganalisis siswa

dapat menemukan jawabannya. Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam

Mulyasa, dkk, 2016: 215), “menganalisis” termasuk dalam C1 dikarenakan siswa

dapat menggunakan keterampilan yang telah dipelajari terhadap suatu informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

yang belum diketahui, sehingga mampu menetukan hubungan antara informasi

yang satu dengan yang lain.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia

C5 (Mengevaluasi) : uraian no 10

“(bacaan) Informasi penting yang ada dalam paragaraf di atas adalah .....”

Soal di atas termasuk dalam tingkatan C5 dengan kata kerja

“menyimpulkan” setelah membaca bacaan siswa menyimpulkan hasil dari apa

yang dibaca. Siswa akan lebih sulit untuk memahami pada bacaan karena siswa

akan mencari informasi penting lalu menyimpulkan dengan bahasa sendiri.

Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215),

“mengevaluasi” termasuk dalam C5 dikarenakan siswa dapat menentukan nilai

suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria.

Mata pelajaran IPS

C6 (Mencipta) : essay no 2

“Gambarlah denah sekolahmu!”

Contoh soal di atas termasuk dalam tingkatan C6 dengan kata kerja

“membuat”, siswa akan mengira-ngira bagaimana posisi yang tepat untuk

membuat denah sekolah. Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa,

dkk, 2016: 215), “membuat/mencipta” termasuk dalam C6 dikarenakan siswa

mampu membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil

tersebut menjadi bentuk kreativitas lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner guru dan siswa, soal

penilaian tengah semester (PTS), dan wawancara guru kelas V di SD Ceria

Yogyakarta maka peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Pada perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas V di SD Ceria

Yogyakarta sudah menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2) Pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung sudah mengacu pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir kritis dan

kolaborasi sering diterapkan oleh guru, hal ini dibuktikan dari peneliti yang

sudah melakukan observasi dikelas, yaitu guru membentuk kelompok untuk

berdiskusi bersama dan memberikan suatu masalah untuk dipecahkan atau

dianalisis bersama dengan kelompok. Kegiatan lainnya, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk dapat mengungkapkan tanggaan, kritik,

saran atau pertanyaan pada proses pembelajaran berlangsung.

3) Pada pelaksanaan penilaian tengah semester atau PTS sudah mengandung

keterampilan berpikir tingkat tinggi, walaupun masih banyak soal dengan

keterampilan berpikir tingkat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

5.2. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitiaan, peneliti menemukan keterbatasan sebagai

berikut:

1) Penelitian ini terbatas pada melakukan izin untuk meminta RPP.

Dikarenakan guru kelas tidak setiap pembelajaran membuat RPP, jadi

peneliti mendapatkan RPP lebih cepat dari penelitian berlangsung. Dengan

perbedaan waktu dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran

yang peneliti observasi, maka observasi pembelajaran tidak sesuai dengan

RPP yang telah dibuat sebelumnya.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1) Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian kurang lebih sama

dengan ini, peneliti dapat membuat rencana cadangan. Seperti pengalaman

pada peneliti saat ini, yaitu solusi apa jika peneliti tidak mendapatkan RPP

yang sesuai dengan pelaksaan pembelajaran yang akan diobservasi. Pada

penilaian kelas yang kurang sesuai dari apa peneliti harapkan, sekiranya

tetap dipikirkan, agar solusi atau rencana cadangan tetap dibuat sematang

mungkin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

DAFTAR PUSTAKA

Admin Guru Madarasah. (2017). https://www.gurumadrasah.com/2017/10/apa-

itu-ppk-literasi-hots-dan-4c-pada.html. Diakses pada hari Selasa, 25

September 2018 pukul 18:30.

Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka

Cipta.

Doringin, F. (2017). Kurikulum baru, ketrampilan abad 21 dan

implementasinya. https://pgsd.binus.ac.id/2017/08/08/kurikulum-baru-

keterampilan-abad-21-dan implementasinya/. Diakses pada hari Sabtu, 2

Februari 2019, pukul 20:12.

Gunawan A.W. (2003). Genius learning strategy petunjuk praktis untuk

menerapkan accelerated learning. Jakarta: Gramedia.

Gunawan, I. (2015). Metode penelitian kualitatif teori dan praktek. Jakarta: Bumi

Aksara.

Hertanto, E. (2017). Perbedaan skala likert lima skala dengan modifikasi.

http://www.academica.edu/34548210/PERBEDAAN_SKALA_LIKERT_

LIMA_SKALA_DENGAN_MODIFIKASI_SKALA_LIKERT_EMPAT_

SKALA. Diakses pada hari Jumat, 1 Maret 2019, pukul 20:30.

Kurniawati, dkk. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP di

Kabupaten Jember dalam menyelesaikan soal berstandar PISA. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Vol. 20., No. 2.

Matondang Z. (2009). Validitas dan reliabilitas atau instrumen penelitian. Jurnal

Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6., No. 1.

Mitri H, (2016). Analisis pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

mata pelajaran ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

Mulyasa, dkk. (2016). Revolusi dan inovasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Nova, L. (2017). https://www.scribd.com/document/367594347/Lampiran-1-

Pedoman-Wawancara-Guru. Diakses pada hari Minggu, 03 Juni 2018

pukul 17:11

Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

tematik terpadu implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:

Prenadamedia.

Pratiwi, dkk. (2017). Pengembangan modul mata kuliah penilaian pembelajaran

sosiologi berorientasi HOTS. No. 2. Cakrawala Pendidikan Edisi Juni

2017, Vol. XXXVI, No. 2

Purnomo Y.W. (2014). Assesment-based learning: sebuah tinjauan untuk

meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman sistematis. Sigma Journal,

Vol VI, No. 01

Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta

Setyowati dan Kurniawati. (2017). Jurnal PGSD Indonesia pengembangan LKS

IPA berbasis guided inquiry untuk meningkatkan HOT pada siswa kelas V

SD Bibis. Jurnal PGSD Pengembangan LKS, 2. Vol. 3., No. 2.

Sugara G. S. (2018). Kualitas dan keterpercayaan penelitian kualitatif dalam

bimbingan dan konseling. Jurnal Fokus Konseling. Vol 4., No. 1.

Tedi H, dkk. (2016). Kualiatas pelayanan publik dalam pembuatan izin trayek

oleh Dllaj Kabupaten Bogor. Jurnal GOVERNANSI. Vol. 2. No. 1

Ulya H. (2016). Profil kemampuan pemecahan masalah siswa bermotivasi belajar

tinggi berdasarkan ideal problem solving. Jurnal Konseling GUSJIGANG.

Vol. 2., No. 1.

Usmaedi. (2017). Menggagas pembelajaran HOTS pada anak usia sekolah dasar.

Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar. Vol. 3., No. 1.

Yusuf, A.M. (2014). Metode penelitian : kauntitatif, kualitatif & penelitian

gabungan. Jakarta: Prenamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Lampiran 3 Hasil Validasi Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Lampiran 4 Hasil Validasi Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Lampiran 5 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lampiran 6 Hasil Validasi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 7 Hasil Validasi Analisis Indikator Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 8 Hasil Validasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dan Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

Kata kerja Taksonomi Bloom di bawah ini untuk melihat tingkatan kognitif C4

sampai C6 yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13. Selain

menganalisis RPP, tabel Taksonomi Bloom juga untuk mengetahui soal PTS

tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah.

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorika

n

c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasika

n

f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahanka

n

k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepka

n

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasika

n

k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasika

n

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana

Menggunakannya?. Diunduh dari Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-

content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 10 Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 11 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa

Hasil analisis kuesioner siswa:

No

Nama Siswa

Critical Thinking

Indikator 1 Indikator 2

Indikator 3 Indikator 4

Jumlah

Skor

Rata-

Rata

Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 ve √ √ √ √ 13 3,25

2 mi √ √ √ √ 13 3,25

3 we √ √ √ √ 11 2,75

4 gd √ √ √ √ 11 2,75

5 ber √ √ √ √ 13 3,25

6 pa √ √ √ √ 14 3,5

7 cl √ √ √ √ 11 2,75

8 pg √ √ √ √ 14 3,5

9 ni √ √ √ √ 13 3,25

10 bo √ √ √ √ 13 3,25

11 st √ √ √ √ 14 3,5

12 ka √ √ √ √ 13 3,25

13 au √ √ √ √ 14 3,5

14 ra √ √ √ √ 14 3,5

15 gl √ √ √ √ 12 3

rata-rata skor seluruh siswa 3,21667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Colaborative Thinking

No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah

Skor

Rata-

Rata

Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Ve √ √ √ √ 13 3,25

2 Mi √ √ √ √ 15 3,75

3 We √ √ √ √ 13 3,25

4 Gd √ √ √ √ 13 3,25

5 Ber √ √ √ √ 9 2,25

6 Pa √ √ √ √ 14 3,5

7 Cl √ √ √ √ 11 2,75

8 Pg √ √ √ √ 9 2,25

9 Ni √ √ √ √ 10 2,5

10 Bo √ √ √ √ 9 2,25

11 St √ √ √ √ 9 2,25

12 Ka √ √ √ √ 9 2,25

13 Au √ √ √ √ 8 2

14 Ra √ √ √ √ 8 2

15 Gl √ √ √ √ 10 2,5

Rata-Rata Skor Seluruh Siswa 2,66667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Creative Thinking

No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah

Skor

Rata-

Rata

Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Ve √ √ √ √ 9 2,25

2 Mi √ √ √ √ 9 2,25

3 We √ √ √ √ 9 2,25

4 Gd √ √ √ √ 9 2,25

5 Ber √ √ √ √ 10 2,5

6 Pa √ √ √ √ 14 3,5

7 Cl √ √ √ √ 12 3

8 Pg √ √ √ √ 14 3,5

9 Ni √ √ √ √ 13 3,25

10 Bo √ √ √ √ 12 3

11 St √ √ √ √ 13 3,25

12 Ka √ √ √ √ 12 3

13 Au √ √ √ √ 15 3,75

14 Ra √ √ √ √ 12 3

15 Gl √ √ √ √ 7 1,75

Rata-Rata Skor Seluruh Siswa 2,83333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Comunication

No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah

Skor

Rata-

Rata

Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Ve √ √ √ √ 11 2,75

2 Mi √ √ √ √ 5 1,25

3 We √ √ √ √ 10 2,5

4 Gd √ √ √ √ 11 2,75

5 Ber √ √ √ √ 11 2,75

6 Pa √ √ √ √ 15 3,75

7 Cl √ √ √ √ 10 2,5

8 Pg √ √ √ √ 10 2,5

9 Ni √ √ √ √ 11 2,75

10 Bo √ √ √ √ 12 3

11 St √ √ √ √ 12 3

12 Ka √ √ √ √ 12 3

13 Au √ √ √ √ 13 3,25

14 Ra √ √ √ √ 13 3,25

15 Gl √ √ √ √ 10 2,5

Rata-Rata Skor Seluruh Siswa 2,76667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Lampiran 12 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa

Tabel Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa

No Kriteria

Rata-rata Skor

Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1 Critical Thinking 3,22 Sering

2 Collaborative 2,67 Sering

3 Creativity 2,83 Sering

4 Communication 2,77 Sering

Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa

3,22

2,67 2,83 2,77

00,5

11,5

22,5

33,5

Critical

Thinking

Collaborative Creativity Communication

1 2 3 4

Ra

ta-r

ata

Kriteria 4C

Rata-rata Skor kuesioner

Seluruh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Lampiran 13 Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

Lampiran 14 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru

Hasil rekapitulasi data dari kuesioner guru:

Critical Thinking

No Nama

Guru

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah

Skor

Rata-Rata

Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 A √ √ √ √ 13 3,25

Colaboative Thinking

No Nama

Guru

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah

Skor

Rata-Rata

Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 A √ √ √ √ 15 3,75

Creativity

No Nama

Guru

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah

Skor

Rata-Rata

Skor

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 A √ √ √ √ 12 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 15 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru

Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Kriteria Rata-rata Skor Guru

Pernyataan

kemunculan

1 Critical Thinking 3,25 Sering

2 Collaborative 3,75 Sering Sekali

3 Creativity 3 Sering

4 Communication 3,25 Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

Lampiran 16 Hasil Wawancara Guru

A. Hasil analisis pembahasan wawancara, kuesioner dan observasi

Peneliti melakukan wawancara dan mengambil dokumentasi sebagai hasil wawancara, memberikan kuesioner untuk siswa dan guru

kelas. Peneliti juga melakukan observasi saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru

NO Aspek Pertanyaan Wawancara Jawaban

1. Pembelajaran

Tematik

1. Dalam melaksanakan pembelajaran

tematik, apakah Bapak/Ibu guru tidak

terlalu banyak menerapkan metode

ceramah? metode ceramah hanya

digunakan ketika menjelaskan materi

tertentu yang cukup sukar?

2. Apakah Bapak/Ibu Guru mampu

menerapkan model, teknik, dan metode

pembelajaran tematik yang mampu

menumbuhkan partisipasi siswa melalui

kagiatan diskusi dan memecahkan

masalah?

1. Ya, karena untuk metode ceramah hanya untuk mengawali

dan memotivasi siswa agar siswa dapat semangat dalam

memulai pembelajaran untuk materi sendiri anak-anak lebih

diharapkan untuk menemukan sendiri mengenai materi lalu

guru tinggal mengevaluasi dan menge-check lalu

menyimpulkan bersama, agar siswa mengerti yang dipahami

bersama.

2. Iya, siswa diarahkan untuk berdiskusi, diberi soal, diberi

tindakan tertentu. Siswa berdiskusi 1 bangku atau dengan

temannya untuk memecahkan masalah

3. Iya, itu penting sekali. Dimana guru memancing siswa untuk

menampilkan hasil kerja kelompok walaupun disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

3. Apakah guru menerapkan metode

pembelajaran yang menumbuhkan

partisipasi siswa seperti presentasi, tanya

jawab, debat dan lain sebagainya ketika

melaksanakan kegiatan pembelajaran

tematik?

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu

menghampiri siswa ke tempat duduk

masing-masing untuk memantau aktivitas

siswa dalam kegiatan diskusi guna

memastikan bahwa setiap siswa terlibat

dan berpartisispasi dalam kegiatan

diskusi?

5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran

tematik sesuai dengan yang tertera pada

RPP tematik?

6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu

mengkaitkan materi dengan pengetahuan

dengan pas-pasan nanti anak yang lain boleh menanggapi.

4. Dalam belajar dan berdiskusi iya, guru memang berkeliling

menuju perkelompok-kelompok nge-check apakah lancar

atau tidak, ada kesulitan atau tidak, jika misalkan ada ya

saya tidak langsung memberi tahu, tetapi dipancing-pancing

untuk siswa dapat menjawab. Intinya memberikan

pertanyaan yang menantang agar siswa dapat berusaha

untuk menjawab walau banyak yang kurang tepat atau salah,

tapi nanti diarahkan kejawaban yang benar.

5. Iya sesuai dengan RPP, sebisa mungkin sesuai dengan RPP,

kalau tidak sesuai itu melihat kondisi siswa dikelas. jika ada

kejadian siswa lebih cepat menyelsaikan soal maka perlu

adanya plan B, yaitu diberikan tambahan soal evaluasi

supaya siswa nanti lebih paham.

6. Salah satu cara untuk memicu semangat siswa adanya

hubungan dengan kehidupan sehari-hari. Supaya anak-anak

punya bayangan belajar apa, baik itu fungsinya dan tujuan

manfaat dan berguna.

7. Ya, itu berusaha. Jika misalkan anak-anak mudah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

yang relevan ketika Melaksanakan

kegiatan pembelajaran tematik?

7. Apakah dalam kegiatan pembelajaran

Bapak/Ibu guru dapat mengelola waktu

dengan efisien dan efektif?

memahami pelajaran yang disampaikan maka waktu akan

lebih cepat, sehingga guru akan memiliki kelebihan waktu

sehingga harus memrikan plan B yang tadi. Jika kesulitan

saat belajar maka waktu akan molor. Itu yang dinamakan

fluktuatif jadi waktu belajar itu tidak harus tepat seperti aktu

yang ditentukan. Tergantung situasi siswa dikelas. Jika

siswa presentasi dan waktunya lama maka guru akan

memotong dan memberikan penjelasan yang lebih runtun

agar tepat waktunya.

2. Berpikir tingkat

tinggi

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang

berpikir tingkat tinggi?

2. Menurut Bapak/Ibu apa pentingnya

berpikir tingkat tinggi?

3. Apakah Bapak/Ibu menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi?

4. Apakah Bapak/Ibu menggunakan kata

kerja operasional taksonomi bloom pada

1. Saya tidak tahu.

2. Penting, jadi siswa tidak semuanya nurut apa yang diberikan

guru tetapi siswa itu bisa menjawab ataupun memberikan

pernyataan-pernyataan yang sesuai apa yang dipahami

siswa.

3. Iya.

4. Iya menggunakan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

indikator RPP dengan mengacu tingkatan

C4, C5 dan C6?

3.

Soal Ujian Tengah

Semester / Ulangan

Harian / Penilaian

Akhir Semester

tematik

1. Dalam membuat soal Ujian Tengah

Semester / Ulangan Harian / Penilaian

Akhir Semester, apakah Bapak/Ibu Guru

mengacu pada kata kerja operasional

taksonomi bloom pada tingkatan C4,C5,

dan C6?

1. Iya mengacu, karena buat kisi-kisi, dan sesuai indikator

sehingga siswa dapat mencari begitu.

4. Kendala yang

dihadapai

1. Menurut Bapak/Ibu apakah ada kesulitan

dalam membuat RPP tematik?

2. Apakah ada kendala yang dihadapi

Bapak/Ibu Guru dalam menerapkan

pembelajaran yang mengacu pada

berpikir tingkat tinggi?

1. Kesulitan itu ada, misalkan membagi waktu untuk

pembelajaran, membagi-bagi materinya.

2. Metode yang lain, terkadang bingung itu selanjutnya apa

lagi ya. Tetapi jika ada salah satu siswa yang mampu

berpikir kritis maka yang saya laukan pertama adalah

memberikan reward terlebih dahulu. Kedua, guru selalu

memberikan semangat untuk bisa belajar lebih dan guru

sealu menghargai hasil usahanya. Agar siswa tidak

merasa bosan dan putus asa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Lampiran 17 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

5. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil dari

pembelajaran.

Tidak terdapat kegiatan

presentasi selama proses

pembelajaran berlangsung.

6. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan atau

tanggapan .

Guru memberikan kesempatan

siswa untuk menyampaikan

presepsi/tanggapan saat

pembelajaran berlangsung.

7. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru untuk

memberikan kesempatan

siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran yang sudah

dilakukan.

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran

yang sudah dilakukan.

8. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses guru

memberi kesempatan siswa

untuk mengingat kembali

materi pada pembelajaran

sebelumnya.

Sebelum memulai pembelajaran,

guru menanyakan materi yang

sudah dipelajari pada hari

sebelumnya.

2 Collaborative

(Kolaborasi)

5. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

membentuk kelompok

melakukan diskusi

Siswa diberikan untuk

berdiskusi secara kelompok,

tetapi hanya teman sebangku.

6. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan soal

untuk di kerjakan secara

berdikusi

Pada proses pembelajaran kali

ini, guru selalu mengajak siswa

menyelesaikan setiap pertanyaan

yang ada bersama-sama dalam

diskusi kelas.

7. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

siswa untuk mencari

informasi bersama teman

diskusi

Siswa mengungkapkan presepsi

sendiri selama diskusi kelas.

Namun, hanya 1 atau 2

kelompok terlihat ada hubungan

antara siswa dengan siswa lain

selama mencari informasi dalam

menjawab pertanyaan dari guru.

8. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memeprlihatkan

Ada beberapa siswa dan guru

terlihat aktif dalam diskusi kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

proses guru memberikan

siswa kesempatan untuk

saling bertukar pikiran dan

presepsi dalam berdiksusi

sehingga sangat terlihat adanya

kegiatan saling bertukar pikiran

dan berpresepsi.

3

Critical

Thinking and

Problem Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

5. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menganalisis permasalahan.

Guru memberikan kesempatan

siswa untuk mencari

penyelesaian masalah pada satu

pembelajaran yang sedang

berlangsung contohnya ketika

siswa diberikan permasalahan

bagaimana cara masyarakat

menjaga lingkungan.

6. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mencari sumber lain dalam

meningkatkan kemampuan

siswa untuk berpikir kritis

Guru hanya memberikan buku

Tematik dan Buku Tema

sebagai sumber belajar. Tidak

ada sumber lain yang diberikan.

7. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya mengenai

pembelajaran

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang dirasa

kurang mereka pahami.

8. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan,

tanggapan (kegiatan inti), dan

kritik

Pada saat proses pembelajaran,

guru sangat menerima jika

adanya masukan, tanggapan,

atau oleh siswanya di dalam

kelas.

4

Creativity and

Innovation

(Kreativitas dan

Inovasi)

5. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

membuat sebuah karya

Tidak ada kegiatan membuat

sebuah karya pada pembelajaran

ini. Siswa hanya diminta untuk

menentukan apa, mengapa,

siapa, kapan, bagaimana yang

terdapat pada teks bacaan.

6. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memecahkan masalah dengan

caranya sendiri.

Siswa sangat diperbolehkan

memecahkan suatu masalah

dengan cara mereka sendiri.

Contohnya, siswa dapat

menyebutkan apa penyebab

udara tidak bersih dan apa

pentingnya udara bersih bagi

pernapasan hewan dan manusia.

7. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatka

proses guru memberikan

kesempatan siswa untuk

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mencari

informasi secara mandiri.

Contohnya pada saat guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

mencari informasi secara

mandiri

meminta siswa membaca sebuah

teks bacaan dan meminta siswa

untuk mencari kalimat utama.

8. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan

kesempatan kepada siswa

dalam menampilkan hasil

karyanya di dalam kelas.

Tidak ada kegiatan yang

menunjukkan bahwa siswa

diminta untuk menampilkan

hasil karyanya di dalam kelas.

Hanya saja terlihat di dalam

kelas terdapat beberapa karya

siswa yang ditampilkan di

dinding kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Lampiran 18 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

Lampiran 19 Hasil Analisis Indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas V

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Mata pelajaran Bahasa Indonesia

3.2.1 Menuliskan informasi yang

disampaikan paparan iklan dari

media cetak atau elektronik

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu

Menuliskan

Mata pelajaran IPA

3.3.1 Menganalisis organ pencernaan

dan fungsinya pada hewan dan

manusia serta cara memelihara

kesehatan organ pencernaan

manusia

√ Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C4

yaitu

Menganalisis

Jumlah Indikator 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

Lampiran 20 Soal Evaluasi

Mata pelajaran PPKn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

Soal PTS Mata Pelajaran IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

Soal PTS Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

Soal PTS IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

Analisis Soal PTS Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

Lampiran 21 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian

Hasil Analisis Soal PTS (Penilian Tengah Semester) Siswa Kelas V

Mata Pelajaran PPKn

NO LOTS HOTS Keterangan

Pilihan ganda

mata pelajaran PPKn

1 Dasar negara Indonesia

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan kata

kerja “menyebutkan”

2 Hari lahirnya Pancasila

di ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

3 Keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia

merupakan bunyi sila ke

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

4 Nilai yang terkandung

dalam sila pertama

Pancasila yaitu ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

5. Gambar rantai

merupakan lambang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

6 Tidak boleh

melaksanakan kehendak

suatu agama kepada

orang lain merupakan

penerapan Pancasila ke

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“menyimpulkan”

7 Berikut yang buakan

manfaat dari kegiatan

gotong royong adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”

8 Musyawarah dilakukan

secara sadar dan

mengutamakan

kepentingan ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

9 Pengamalan nilai-nilai

luhur Pancasila ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

10 Menjenguk teman yang

sedang sakit merupakan

contoh pengalaman

Pancasila sila ke ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencontohkan”

11 Berbagi dengann teman √ Termasuk dalam tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

secara adil merupakan

contoh perilaku yang

sesuai Pancasila sila ke

.....

C2 dengan kata kerja

“mencontohkan”

12 Pernyataan berikut yang

benar adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyatakan”

13 Berikut peran serta

warga dalam

pengambian keputusan

di lingkungan

masyarakat adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapakan”

14 Berikut yang merupakan

anggung jawab sebagai

warga masyarakat adalah

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerepkann”

15 Berikut yang merupakan

upaya menjaga persatuan

dan kesatuan di

lingkungan sekolah

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapkan”

16 Tokoh nasional yang

mengetik naskah

proklamasi kemerdekaan

Indonesia adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

17 Wawasan nusantara yang

diwujudkan dalam

kegiatan ekonomi

bertujuan untuk ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

18 Kewajiban utama

sebagai pelajar di

sekolah adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

19 Sikap toleransi dalam

interaks sosial di

masyarakat diperlukan

untuk mewujudkan ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menyesuaikan”

20 Hak yang diperoleh

setelah bertanggung

jawab terhadap

kebersihan lingkungan

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapkan”

Uraian

1 Lambang sila pertama

Pancasila adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

2 Mengganggu teman yang √ Termasuk dalam tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

sedang beribadah

merupakan perilaku yang

bertentangan dengan

Pancasila sila .....

C2 dengan kata kerja

“mencirikan”

3 Mempelajari tari

tradisional yang ada di

Indonesia termasuk

kedalam nilai-nilai luhur

Pancasila yang tercermin

ke dalam sila ke ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencirikan”

4 Tono memilki teman

Tini. Mereka berdua

berasal dari suku yang

berbeda. Saat Tini

mengalami musibah.

Sikap yang seharusnya

dilakukan oleh Tono

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menganalisis”

5 Semboyan “Bhinneka

Tunggal Ika” memiliki

arti ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“menjelaskan”

6 Perilaku masyarakat

yang menjadi ciri khas

suatu daerah tertentu

disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

7 Saat ada tetangga yang

meninggal tetapi pada

hari itu juga harus ada

rencana wisata bersama

keluarga. Maka tindakan

yang tepat adalah

memilih melakukan

kegiatan yang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menganalisis”

8 Sikap kita terhadap

kenaekaragaman yang

ada di Indonesia adalah

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapkan”

9 Bunyi sila ketiga

Pancasila adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

10 Tempat ibadah umat

beragama Islam adalah

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

11 Sikap kita terhadap

berita hoax terutama

tentang agama ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

12 Bentuk sikap disiplin di

sekolah adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapkan”

13 Segala perbuatan yang

kita lakukan harus dapat

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

14 Kebersihan lingkungan

sekolah merupakan

tanggung jawab ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

15 Manusia selalu

membutuhkan satu sama

lain. Hal ini dikarenakan

manusia sebagai

makhluk ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Essay

1 Sebutkan 3 contoh

menghargai keragaman

di sekolah!

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“mencontohkan”

2 Sebutkan 3 nilai yang

terkandung dalam sila

ketiga Pancasila!

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menganalisis”

3 Bagaimana hubungan

antara sila-sila pada

Pancasila!

√ Termasuk dalam tingkatan

C6 dengan kata kerja

“menhubungkan”

4 Susi dan ibunya akan

memberikan bantuan

sembako kepada korban

bencana gempa bumi di

Lombok. Apakah sikap

Susi dan ibunya sesuai

dengan Pancasila?

Jelaskan alasanmu!

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menyimpulkan”

5 Sebutkan 5 kewajiban

sebagai warga negara!

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencontohkan”

Analisis Soal PTS IPA

NO LOTS HOTS Keterangan

Pilihan ganda

mata pelajaran IPA

1 Alat gerak yang

ditunjukkan oleh huruf A

termasuk alat gerak ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C5 dengan kata kerja

“memprediksi”

2 Fungsi kaki katak saat √ Termasuk dalam tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

berada di air adalah .... C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

3 Perhatkan hewan-hewan

berikut!

Ular, kupu-kupu, ikn hiu,

lebah, cacing

Kelompok hewan yang

memiliki alat gerak ang

sama adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“mengklasifikasi”

4 Bagaian rangka yang

ditunjuk huruf x dan y

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C5 dengan kata kerja

“memprediksi”

5. Perhatikan ciri-ciri otot

berikut! Berbentuk

silindris, bekerja secara

sadar dengan perintah

otak, terletak pada

jantung, memiliki inti

banyak, bekerja tidak

sadar terus menerus dan

tidak membutuhkan

istirahat ciri-ciri otot

jantung ditunjukkan oleh

nomor ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencirikan”

6 Otot diklasifikasikan

menjadi tiga jenis yaitu

otot polos, otot lurik, dan

otot jantung. Berikut ini

yang bukan merupakan

ciri otot polos, yaitu ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencirikan”

7 Sinar matahari pagi

memiliki zat yang bisa

membantu produksi

vitamin D. Salah satu

fungsi vitamin D bagi

kesehatan tulang adalah

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

8 Salah satu kelainan pada

tulang yaitu

melengkupnya tulang

belakang yang berlebihan

ke arah depan di bagian

pinggang disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

9 Berikut ini yang

merupakan kegiatan

kurang baik untuk

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menentukan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

kesehatan tulang dan otot

adalah ....

10 Kotak merupakan hewan

yang berkembang baik

dengan bertelur. Setelah

telur katak menetas,

jadilah berudu yang

bernapas dengan ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

11 Lubang yang berfungsi

sebagai jalan keluar

masuknya udara pada

serangga disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menamai”

12 Urutan masuknya udara

dalam proses pernapasan

dari luar ke dalam tubuh

yang benar adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“mengurutkan”

13 Pada gambar diatas

merupakan penderita

penyakit ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“mengaitkan”

14 Penderita bronkitis

mempunya gejala

mengalami demam dan

menghasilkan lendir yang

menyumbat tenggorokan.

Hal ini mengakibatkan

penderita mengalami ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menganalisis”

15 Berikut ini yang bukan

dampak kabut asap bagi

kesehatan organ

pernapasan adalah .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menganalisis”

16 Berikut pernyataan organ

pencernaan manusia yang

tidak tepat adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“mengkorelasikan”

17 Organ pernapasan

manusia yang berguna

unutk menyerap sari-sari

makanan adalah .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menamai”

18 Organ pencernaan yang

terdapat bakteri

Escherichia coli untuk

membantu proses

pembusukan sisa

makanan menjadi feses

ditunjukkan oleh nomor

.....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“memilih”

19 Enzim yang terdapat pada √ Termasuk dalam tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

organ lambung ang

berfungsi untuk

mengubah protein

menjadi pepton adalah .....

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

20 Berikut ini hal yang dapat

mengganggu pencernaan

pada tubuh manusia

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menentukan”

Uraian

1 Alat gerak aktif manusia

dan hewan adalah .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

2 Contoh hewan vertebrata

yang bergerak dengan

sirio adalah .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencontohkan”

3 Otot yang menyusun

organ tubuh pada gambar

di atas adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“memecahkan”

4 Kelainan pada tulang

yang disebabkan adanya

pengroposan tulang

sehingga tubuh sudah

tidak mampu lagi

menyerap dan

menggunakan kalsium

secara normal dinamakan

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menamai”

5 Meskipun kuat dan lentur,

tulang-tulang bisa patah.

Patahnya tulang yang

disebabkan karena

kecelakaan atau benturan

dinamakan .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menamai”

6 Bagian alat pernapasan

yang berfungsi sebagai

tempat pertukaran oksgen

dan karbondioksida

disebut .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

7 Katak bernapas

menggunkan ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

8 Saat menghembuskan

napas, otot diafragma

akan relaksasi dan otot

tulang rusuk mengendur.

Udara yang dikeluarkan

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“menganalisis”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

saat membuang napas

mengandung ....

9 Virus H5N1 merupakan

penyebab penyakit ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

10 Menggunakan masker

sata eluar rumah

merupkan cara yang

dilakukan untuk menjaga

kesehatan organ ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

11 Gambar :

Sapi, burung, ayam,

kambing, rusa dan bebek.

Berdasarkan gambar di

atas yang termasuk

kelompok ruminansia

ditunjukkan oleh nomor

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“mengklasifikasikan”

12 Saluran pernapasan yang

dimulai dari rongga mulut

– kerongkongan –

tembolok – lambung –

usus – anus dimiliki oleh

hewan ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

13 Tembolok pada burung

berfungsi untuk ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“menjelaskan”

14 Gerakan mendorong

makanan di dalam

kerongongan disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

15 Pola makan yang tidak

benar dapat menyebabkan

gangguan pada sistem

pencernaan. Gangguan

pencernaan yang

menyerang organ

lambung adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Essay

1 Tulislah alat gerak hewan

berikut beserta fungsinya!

a. Kambing, alat

gerak dan

fungsinya

b. Burung, alat gerak

dan fugsinya

c. Ikan, alat gerak

√ Termasuk dalam tingkatan

C4 dengan kata kerja

“mengkaitkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

dan

2 Sebutkan 3 contoh

kelainan pada tulang

manusia!

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

3 Sebutkan nama organ

pernapasan yang dimiliki

hewan-hewan berikut!

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

4 Sebutkan 2 contoh

penyakit organ

pernapasan pada manusia!

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencontohkan”

5 Tuliskan 5 cara yang

dapat kalian lakukan

untuk menaga kesehatan

organ pencernaan!

√ Termasuk dalam tingkatan

C5 dengan kata kerja

“menyimpulkan”

Analisis Soal PTS Bahasa Indonesia

NO LOTS HOTS Keterangan

Uraian mata pelajaran Bahasa Indonesia

1 Tuliskan ide pokok paragraf

kedua teks bacaan di atas!

√ Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

kata kerja

“menentukan”

2 Tuliskan kalimat utama

paragraf ketiga teks bacaan

di atas!

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “mengutip”

3 Apa kandungan tulang

normal pada manusia?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menemukan”

4 Mengapa jika kita

menderita osteoporosis, saat

melakukan aktivitas berat

tubuh kita akan sakit?

√ Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

5. Tuliskan satu hal penting

yang terdapat pada paragraf

pertama!

√ Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

Pilihan ganda

1 Inti atau dasar dari

permasalahan suatu teks

disebut ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

2 Ide pokok paragraf dapat

kita temukan pada ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

“menyebutkan”

3 Perhatikan urutan berikut!

1) Menentukan ide

pokok paragraf

2) Menuliskan ide

pokok paragraf

3) Membaca teks

dengan seksama

4) Menemkan kalimat

utama

Urutan penentuan ide pokok

ang benar adalah....

√ Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

kata kerja

“mengurutkan”

4 (bacaan)

Kalimat yang tidak sesuai

dalam paragraf di atas

adalah kalimat nomor ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menemukan”

5 (Bacaan)

Kalimat utama paragraf

diatas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

kata kerja

“menentukan”

6 Ide pokok paragraf di atas

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

7 Kalimat yang sesuai dengan

paragaraf diatas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja “menyeleksi”

8 Perhatikan langkah-langkah

berikut!

a. Membuat kalimat

penjelas

b. Merangkai menjadi

cerpen

c. Menentukan topik

d. Membuat kalimat

utama

e. Menentukan ide

pokok

Langkah-langkah mnyusun

cerpen dengan ide pokok

yang benar adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

kata kerja

“mengurutkan”

9 Kata tanya yang digunakan

untuk menanyakan cara

melaukan sesuatu adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

10 Debu yang terbawa angin √ Termasuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

dapat menimbulkan iritasi

pada mata. Arti kata iritasi

adalah ....

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menemukan”

11 Taman kota menjadi tempat

yang nyaman bagi

pengunjung karena

memiliki udara yang bersih.

Kata tanya yang sesuai

untuk jawaban di atas

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

12 (bacaan)

Kalimat yang sesuai dengan

paragraf di atas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menemukan”

13 Kalimat yang sesuai dengan

isi paragraf di atas adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

14 (bacaan)

Makna ata bergizi pada

paragraf di atas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

15 Informasi penting yang

terdapat dalam teks

paragaraf di atas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

16 (bacaan)

Kalimat tanya yang tepat

untuk paragaraf kedua

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

17 Media cetak yang

digunakan untuk

menyampiakn iklan adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

18 Bahasa yang digunakan

pada bahasa iklan bersifat

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

19 Yang tidak termasuk syarat

iklan yang baik adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mengidentifikasi”

20 Kata-kata pokok yang

dibahas dalam sebuah iklan

disebut ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

Uraian

1 Alimat utama dalam

paragaraf dapat kita

temukan pada ... atau ...

paragaraf

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

2 Kalimat yang berisi

informasi tambahan, alasan,

atau sanggahan yang dapat

mendukung kalimat utama

disebut ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

3 Teks hasil pembicaraan

seseorang atau hasil

percakapan disebut ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

4 (bacaan)

Kalimat utama paragaraf

diatas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menemukan”

5 (gambar)

Ide pokok yang sesuai

dengan gambar di atas

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C6 dengan

kata kerja “mengarang”

6 Ular termasuk hewan

melata.

Satu kalimat penjelas ang

sesuai dengan kalimat

utama di atas adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C6 dengan

kata kerja “mengarang”

7 Cara penyajian informasi

dar teks bacaan ke dalam

bentuk diagram tersebut ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

8 Kaa tanya mengapa untuk

menanyakan hal tentang ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

9 Gurat sisi digunakan untuk

mengetahui tekanan air di

tempat ikan hidup.

Kalimat tanya yang sesuai

denga jawaban di atas

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

kata kerja

“mengkaitkan”

10 (bacaan)

Informasi penting yang ada

dalam paragaraf di atas

adalah .....

√ Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

11 Suatu pesan tentang √ Termasuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

keunggulan suatu produk

atau jasa yang dibuat

seseorang atau perusahaan

dan ditujukan pada

masyarakat adalah ....

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

12 Media elektronik yang

digunkaan ntuk menyajikan

pesan tentang keunggulan

produk adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

13 Tata letak iklan akan

menetukan menarik atau

tidaknya sebuah iklan. Kata

lain tata letak adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“membandingkan”

14 (gambar iklan)

Pesan yang disampaiakan

dalam iklan di atas adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

15 (iklan)

Iklan di atas tepat ditujukan

kepada ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menunjukkan”

Essay

1 Buatlah kalimat pertanyaan

dengan kata-kata berikut :

a. Asap

b. Kemarau

c. Kabut

√ Termasuk dalam

tingkatan C6 dengan

kata kerja “membuat”

2 Buatlah sebuah iklan

dengan ketentuan sebagai

berikut:

a. Tema makanan

bergizi

b. Beri gambar yang

menarik

c. Tulis kata-kata yang

menarik

√ Termasuk dalam

tingkatan C6 dengan

kata kerja “membuat”

3 (bacaan)

Tentukan kalimat utama, ide

pokok, serta kalimat

penjelas dari paragaraf di

atas!

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“menentukan”

4 (iklan layanan masyarakat)

Jelaskan maksud dan

sasaran iklan layanan

masyarakat di atas!

√ Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“menyimpulkan”

5 Buatlah sebuah paragraf √ Termasuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

berdasarkan informasi-

informasi penting berikut:

tingkatan C6 dengan

kata kerja “membuat”

Analisis Soal PTS IPS

NO LOTS HOTS Keterangan

Pilihan ganda

mata pelajaran IPS

1 Gambaran atau tata

letak dalam satu

ruangan atau tempat

disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

2 Letak suatu daerah

dilihat dari kenyataan

dibumi atau posisi

daerah pada bola bumi

disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

3 Garis imajiner yang

membentang secara

horizontal melingkar

bumi disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

4 Batas wilayah

Indonesia sebelah barat

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

5. Negara yang berbatasan

langsung dengan Pulau

Papua adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

6 Keadaan suhu udara,

tekanan udara, curah

hujan, angin, dan sinar

matahari, pada waktu

pendek dan di tempat

tertentu disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

7 Danau Toba merupakan

kenampakan alam yang

erada di ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

8 Di bawah ini suku yang

berasal dari Papua

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

9 Di bawah ini yang

termasuk fauna tipe

yang ada di Indonesia

tipe peralihan adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mengkategorikan”

10 Luas wilayah perairan

Indonesia lebih besar

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

daripada luas dratanya,

maka Indonesia disebut

juga sebagai negara ....

“menyebutkan”

11 Mengolah dan

memanfaatkan berbagai

macam mineral adalah

usaha ekonomi di

bidang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menyesuaikan”

12 Kegiatan mengubah

bahan mentah menjadi

barang setengah jadi

ataupun barang jadi

merupakan kegiatan

ekonomi di bidang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menyesuaikan”

13 Di bawah ini yang

termasuk usaha di

bidang jasa kecuali ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mengkategorikan”

14 Usaha bersama yang

modalnya berupa

kumpulan saham di

sebut

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

15 Kegiatan menyalurkan

barang yang sudah jadi

kepada konsumen di

sebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

16 Koperasi merupakan

usaha bersama yang di

bentuk berdasarkan atas

asas ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

17 Kegiatan memakai

barang atau jasa adalah

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

18 Pedagang kaki lima

merupakan contoh

usaha ekonomi yang di

kelola secara ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencontohkan”

19 Petugas kebersihan

jalan merupakan

pekerjaan di bidang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menyesuaikan”

20 Cara menghargai

petugas kebersihan

adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menerapkan”

Uraian

1 Gambaran yang lebih

luas dengan

menggunakan skala

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

tertentu mengenai suatu

daerah disebut ....

2 Suhu udara yang tinggi

sepanjang tahun dengan

rata-rata tidak kurang

dari 180 derajat celcius

merupakan ciri-ciri dari

iklim ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“mencirikan”

3 Letak astronomis

negara Indonesia adalah

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

4 Sungai Kapuas adalah

sungai terbesar di

Indonesia yang berada

di pulau ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

5 Suku Batak berasal dari

pulau ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

6 Jumlah agama resmi

yang diakui di

Indonesia ada .....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

7 Jumlah suku bangsa di

Indonesia yang di

klasifikasikan menjadi

suku bangsa induk ada

....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

8 Pembuatan gerabah

merupakan usaha di

bidang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menyesuaikan”

9 Menjadi pemandu

wisata merupakan

usaha di bidang ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“menyesuaikan”

10 Sebagian besar

penduduk Indonesia

mempunyai mata

pencarian bercocok

tanam, makan Indonesia

mendapat julukan

negara ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

11 Perusahaan negara yang

seluruh atau sebagian

modalnya di miliki

negara adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

12 Kegiatan menghasilkan

barang untuk memenuhi

kebutuhan di sebut

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

kegiatan ....

13 Orang yang melakukan

kegiatan distribusi

disebut ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

14 Sesuatu yang harus di

lakukan manusia untuk

memenuhi kebutuhan

hidupnya adalah ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menghafal”

15 Usaha memelihara

binatang untuk diambil

manfaatnya adalah

usaha ....

√ Termasuk dalam tingkatan

C3 dengan kata kerja

“mengkaitkan”

Essay

1 Tuliskan letak

Indonesia secara

geografis!

√ Termasuk dalam tingkatan

C1 dengan kata kerja

“menuliskan”

2 Gambarlah denah

sekolahmu!

√ Termasuk dalam tingkatan

C6 dengan kata kerja

“membuat”

3 Buatlah peta persebaran

kepadatan penduduk di

Indonesia!

√ Termasuk dalam tingkatan

C6 dengan kata kerja

“membuat”

4 Jelaskan alur kegiatan

ekonomi!

√ Termasuk dalam tingkatan

C2 dengan kata kerja

“menjabarkan”

5 Sebutkan cara 4 cara

menghargai usaha

ekonomi orang lain!

√ Termasuk dalam tingkatan

C5 dengan kata kerja

“menyimpulkan”

Analisis Soal PTS Matematika

NO LOTS HOTS Keterangan

Pilihan ganda

Mata pelajaran matematika

1 Hasil dari

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

2 Hasil dari

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

3 Hasi dari 2

adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

“menghitung”

4 Hasil dari

adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

5. Hasil dari 3

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

6 Hasil dari

adalah .... √ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

7 Hasil dari 1

adalah .... √ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

8 Jika 0,25 x 1

= n, mka

nilai n adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

9 Hasil dari 3,215 x 2,9

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

10 Hasl dari 25 % : 2

adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

11 Kakek mempunyai 2 petak

sawah. Masing-masing

1

Ha dan 2

Ha. Luas

sawah Kakek seluruhnya

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

12 Jika 5

– 2

= n, maka

nilai n adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

13 Gita mempunyai pia

sepanjang 4

. Digunakan

untuk menghias kado 2

.

Berapakah panjnag pita

Gita sekarang adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

14 Bu Ratna memiliki tepung √ Termasuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

terigu 2

kg. Kemudian

digunakan untuk membuat

kue sebanyak 1

kg. Berapa

sisa tepung terigu Bu

Ratna?

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

15 Kakek memetik buah jeruk

sebanyak 56,7 kg.

Kemudian jeruk tersebut di

berikan ayah sebanyak 40

kg. Berapa kg sisa jeruk

kakek?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

16 Pak Beni mempunyai tanah

seluas 2

Ha. Tanah

tersebut mau ditanami

jagung, kedelai, kacang,

dan ketela dengan luas yang

sama. Berapa hektar luas

tanah yang ditanami

jagung?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

17 Pak Lasidi memanen

kacang sebanyak 60,24 Kg.

Kemudian kacang tersebut

akan dimasukkan kedalam

12 karung. Berapa kg berat

setiap karung kacang Pak

Lasidi?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

18 Paman membeli minyak

goreng sebanyak 20 liter.

Lalu minyak tersebut akan

dimasukkan kedalam

beberapa botol plastik

dengan ukuran 1,25 liter per

botol. Berapa jumlah botol

plastik yang diibutuhkan

Paman?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

19 Desa Sumber Tirta

mendapat bantuan air bersih

sebanyak 16 tangki. Air

tersebut akan dibagikan ke

beberapa RT. Setiap RT

akan mendapatkan air

bersih sebanyak

tangki.

Berapa RT yang akan

mendpatkan air bersih?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

187

20 Berlina membeli pita

sebnayak 2

gulung pita

jepang. Setiap gulung pita

jepang tersebut panjangnya

12,5m. Seluruh pita jepang

Berlina akan dibagikan

kepada teman-teman

Berlina. Setiap orang

mendapatkan 1

m. Berapa

banyak teman Berlina yang

mendapatkan pita jepang?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

Uraian

1 Hasil dari

+ 1

adalah .... √ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

2 Hasil dari 0,35 +

adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

3 Hasil dari 1

-

adalah .... √ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

4 Hasil dari 2,4 - 1

adalah

....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

5 Hasil dari 2

- 1

+

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

6 Jika

x

= n, maka nilai

n adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

7 Hasil dari

:

adalah .... √ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

8 Perkalian pecahan 1

dan 3

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

188

9 Pembagian pecahan 2

dan

1

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

10 Hasil dari 3

x

:

adalah ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C2 dengan

kata kerja

“menghitung”

11 Andi mempunyai tali

sepanjang

meter dan Ali

mempunyai tali sepanjang

meter. Maka jumlah tali

Andi dan Ali jika ditambah

menjadi ....

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

12 Yuanita mempunyai sebuah

semangka, semangka

tersebut akan dibagikan

kepada 4 saudaranya dan 2

tetangganya dengan bagian

yang sama. Berapa bagian

semangka yang diterima

setiap orang?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

13 Ayah menerima sebuah kue

ulangtahun. Kue tersebut

akan dibagi menjadi 8

potong. Jika kakak sudah

memakan 2 potong kue.

Berapa bagian kue ayah

sekarang?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

14 Kakek mempunyai tanah

berbentuk persegi panjang

dengan ukuran panjang 2

dm dan lebar 1

dm.

Berapa luas tanah

kakek?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

15 Paman membeli 5 gulung

kabel listrik, setiap gulung

panjangnya 5

m.

Berapakah panjang kabel

listrik Paman seluruhnya?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

Essay

1 Sebuah semangka milik

Arto akan dibagikan kepada

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

189

seluruh anggota kaluarga.

Jika ayah mendapat

seperlima bagian, ibu

mendapat seperdelapan

bagian, kakak mendapat

seperempat bagian. Berapa

bagian sisa semangka Arto?

kata kerja

“memecahkan”

2 Nenek belanja di pasar 2

kg telur, 3

kg kentang dan

tepung terigu. Berapakah

berat belanjaan Nenek

seluruhnya?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

3 Paman Gober membeli

tepung 12

kg. Tepung

tersebut akan dibungkus

kedalam plastik kecil-kecil

berukuran

kg. Berapa

banyak bungkus tepung

yang dapat dibuat Paman

Gober?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

4 Sebuah danau

disekelilingnya akan

dipasang lampu

penerangan, jika keliling

danau 2 km, dan jarak

antara lampu

km.

Berapa banyak lampu yang

dibutuhkan?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

5 Seorang pedagang beras

membeli beras sebanyak 55

karung beras, setiap karung

berisi 25

kg. Jika seluruh

beras akan dikemas dalam

kantong plastik dengan

ukuran 5

kg. Berapa

kantong plastik yang

dibutuhkan pedagang

tersebut?

√ Termasuk dalam

tingkatan C4 dengan

kata kerja

“memecahkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

190

Lampiran 22 Hasil Perghitungan Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran PPKn

Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester pada Mata Pelajaran

PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan

Ganda Uraian Essay

Pilihan

Ganda Uraian Essay

4 2 1 1 1

7 3 2 2 5

4 3 3

4 5

5 6

6 8

7 9

8 10

9 11

10 12

11 13

12 14

13 15

14

15

16

17

18

19

HOTS

12%

LOTS

88%

Hasil Analisis Soal Penilaian Soal PTS

Pelajaran PPKn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

191

20

0 2 3 20 13 2

Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran PPKn

Hasil prosentase pada soal PPKn menunjukkan 88% menunjukan soal

masih mengacu kepada LOTS, sedangkan 12% soal sudah terdapat pada bagian

HOTS dari jumlah soal 40, yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian

dan 5 essay. Terdapat soal HOTS 5 dan LOTS 35 soal.

Hasil Diagram pada Mata Pelajaran IPA

Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPA

Dari hasil diagram hasil prosentase untuk soal LOTS 73% dan HOTS 27%

dari jumlah soal 40 yang terdapat 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian dan 5 soal

essay. Soal yang HOTS 11 soal dan LOTS 29 soal.

Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester Pada Mata

Pelajaran IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan

Ganda

Uraian Essay Pilihan

Ganda

Uraian Essay

1 3 1 2 1 2

4 8 5 3 2 3

13 5 4 4

14 6 5

15 7 6

16 8 7

18 9 9

10 10

HOTS

27%

LOTS

73%

Hasil Analisis Penilaian PTS Mata

Pelajaran IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

192

11 11

12 12

17 13

19 14

20 15

7 2 2 13 13 3

Hasil Diagram pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa

Indonesia

Dari hasil digram pada seluruh bentuk soal PTS Bahasa Indonesia diatas

menunjukkan bahwa 44% LOTS dan 56% HOTS dengan jumlah soal 45.

Bagian soal terdiri dari 5 soal uraian I, 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian II,

5 essay soal. Hasil menunjukkan soal LOTS 25 soal dan HOTS 20 soal.

HOTS

56%

LOTS

44%

Hasil Analisis Penilaian PTS Bahasa

Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

193

Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian

1

Pilihan

Ganda

Uraian

2

Essay Uraian

1

Pilihan

Ganda

Uraian

2

Essay

3 4 1 1 1 1 5

4 6 2 2 2 2 6

5 7 3 3 3 7

10 4 4 5 9

11 8 5 8 10

12 13 9 11

13 14 17 12

14 18 15

15 19

16 20

3 10 7 5 2 10 8

Hasil diagram pada mata pelajaran IPS

Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS

Dari hasil keseluruhan menunjukkan bahwa 93% LOTS dan 7% HOTS.

Soal PTS terdiri dari 40 soal, 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian dan 5 soal

essay. Hasil menunjukkan 3 soal HOTS dan 37 soal dalam LOTS.

HOTS

7%

LOTS

93%

Hasil Analisis Penilaian Soal PTS

Pelajaran IPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

194

Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester pada Mata

Pelajaran IPS

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan

Ganda

Uraian Essay Pilihan

Ganda

Uraian Essay

2 1 1 1

3 2 2 4

5 3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16

17

18

19

20

3 20 15 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

195

Hasil diagram pada mata pelajaran Matematika

Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika

Dari hasil analisis keseluruhan pada soal Matematika terdapat 50% LOTS

dan 50% HOTS. Terdapat 40 soal yang terdiri dari, 20 soal pilihan ganda, 15

soal uraian dan 5 soal essay. Jumlah soal yang termasuk dalam LOTS 20 soal

dan HOTS 20 soal.

Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester pada Mata

Pelajaran Matematika

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan

Ganda

Uraian Essay Pilihan

Ganda

Uraian

11 11 1 1 1

12 12 2 2 2

13 13 3 3 3

14 14 4 4 4

15 15 5 5 5

16 6 6

17 7 7

18 8 8

19 9 9

20 10 10

10 5 5 10 10

HOTS

50%

LOTS

50%

Hasil Analisis Penilaian Soal PTS

Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

196

RIWAYAT PENELITI

Putri Nugraheni Wijayanti lahir pada tanggal 13

November 1997 di Karang Endah, Lampung

Tengah. Merupakan anak keempat dari empat

bersaudara dari pasangan Suwardi dan Muji

Rahayu. Bertempat tinggal di desa Karang Endah,

Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung

Tengah, Provinsi Lampung. Tamat SD pada tahun

2009 di SD Negeri 3 Karang Endah, kemudian menyelesaikan studi SMP pada

tahun 2012 di SMP Negeri 5 Terbanggi Besar. Lulus SMA pada tahun 2015 di

SMA Negeri 1 Seputih Mataram. Melanjutkan studi S1 pada Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau PGSD, Unversitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI