ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA
YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Putri Nugraheni Wijayanti
NIM: 151134002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan berkat setiap hari.
2. Kedua orang tuaku, yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi
baik dalam doa ataupun materi.
3. Ketiga kakakku, Mas Por, Mbak Indah dan Mbak Diah yang senantiasa
memberikan dukungan dan semangat.
4. Dosen pembimbing skripsi.
5. Teman-teman payung skripsi Sangsang Lusaiani dan Bernadeta Ika
Melianawati.
6. Untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Tidak hanya sekedar urun angan, tapi turun tangan. Mengulurkan bantuan sebisa
yang kita lakukan. Ingat, Tuhan tidak menuntut apa yang tidak kita punya dan
tidak menuntut apa yang tidak kita bisa”.
- Imelda (Spirit Girls ed. Nov 2018) -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 20 Februari 2019
Peneliti
Putri Nugraheni Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Putri Nugraheni Wijayanti
Nomor Mahasiswa : 151134002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)
berserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 20 Februari 2019
Yang menyatakan
Putri Nugraheni Wijayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)
Putri Nugraheni Wijayanti
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana guru membuat perencanaan
pembelajaran yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi;
bagaimana penerapan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran;
bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian
jenis kualitatif dengan menggunakan desain studi kasus. Subjek dalam penelitian
ini adalah guru yang membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan yang
melaksanakan perencanaan serta guru sebagai narasumber. Data yang
dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan
kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) RPP yang dibuat oleh guru kelas
sudah menunjukkan indikator pengunaan kata kerja operasional berikir tingkat
tinggi; (2) Guru mampu menerapkan kegiatan pembelajaran yang memuat
keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3) Penilaian berupa PTS (Penilaian Tengah
Semester) sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: keterampilan berpikir tingkat tinggi, kurikulum 2013, rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksaan pembelajaaran berpikir tingkat tinggi,
pelaksanaan penilaian kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) ON
THEMATIC LEARNING OF FIFTH GRADE STUDENTS: A CASE STUDY
ONE OF THE PRIVATE SCHOOL’S IN THE YOGYAKARTA CITY
Putri Nugraheni Wijayanti
Sanata Dharma University
2019
This study was aimed to examine: how the teacher arranged the lesson plan
which contain the indicator of higher order thinking skill, how the implementation
of higher order thinking skill in the learning process is, and how the
implementation of assessments has lead to the measurement of higher order
thinking skills is. The researcher conducted qualitative research with case study
model in composing this thesis. The subjects of this study was the teacher who
arranged and implemented the lesson plan. In addition, the teacher also became
the interviewee. The data were collected using observation, interviews,
documentation, and questionnaires.
The results showed that: (1) the lesson plans arranged by the teacher
already contained the indicators of higher order thinking skills; (2) In the
teaching-learning processes the teacher could lead the students to higher order
thinking skills; and (3) the assessment which was the midterm exam could lead to
the measurement of higher order thinking skills.
Keywords: a higher order thinking skills (HOTS), 2013 curriculum, lesson plan
(RPP), implementation of HOTS in the learning process, the implementation of
class assessments.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik
Kelas V (Studi Kasus Di Salah Satu SD Swasta Kota Yogyakarta)”.
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Selama proses penulisan skripsi ini peneliti menyadari banyak pihak
yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselsaikan dengan
baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohans Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen
pembimbing pertama atas segala kebaikan yang penuh kasih dan
kesabaran dalam membimbing peneliti serta mengarahkan dari awal
hingga akhir penyusunan skripsi.
5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen
pembimbing kedua atas segala kebaikan yang penuh kasih dan kesabaran
dalam membimbing peneliti serta mengarahkan dari awal hingga akhir
penyusunan skripsi
6. Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech selaku dosen pembimbing akademik
kelas B yang penuh kasih dan kesabaran dalam membimbing kelas kami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Segenap dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
8. Segenap karyawan kesekretariatan Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
kelancaran proses administrasi selama perkuliahan dan penelitian.
9. Seluruh staff perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
menyediakan buku dan fasilitas selama mengerjakan skripsi.
10. Seluruh staff Biro Keuangan dan Student Staff Keuangan yang telah
memberikan semangat dalam penyusnan skripsi ini.
11. Ibu Kepala Sekolah di salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
12. Bapak guru kelas V salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yang
bersedia memberikan bantuan dan waktunya untuk peneliti melakukan
penelitian.
13. Siswa kelas V tahun ajaran 2018/2019 yang telah bersedia membantu
dalam proses observasi dan pengisian kuesioner.
14. Kedua orang tuaku Bapak Suwardi dan Ibu Rahayu yang selalu
memberikan dukungan dalam doa, semangat yang penuh cinta kasih,
kesabaran dalam memberikan nasehat kepada peneliti.
15. Ketiga saudara ku, Mas Por, Mbak Indah dan Mbak Diah, yang selalu
memberikan semngat dan dukungan serta doa tulus selama perkuliahan
hingga penulisan skripsi.
16. Saudara iparku, Mbak Mun, Mas Budi dan Bang Jo, yang selalu
memberikan wejangan-wejangan hangat serta motivasi dukungan dan
doa.
17. Kelima ponakan ku yang lucu-lucu dan keaktivannya. Mbak Hallel, mas
Hemya, mas Farel, ucok Esra. Semangat belajar.
18. Teman-teman kos yang baik hati, Weniy, Kitty, Gita, mbak-mbak dan
adik tingkat, yang selalu memberikan semangat serta keceriaan dikala
duka dan suka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
19. Teman payung seperjuangan Sangsang dan Deta, yang selalu
memberikan semangat hingga lancarnya skripsi ini.
20. Mas Andre, yang selalu memberikan semangat dukungan serta doa dan
motivasi selama perkuliahan hingga selsainya penulisan skripsi ini.
21. Beasiswa Oikumene PGI dan Gereja Kristen Sumatra Bagian Selatan
yang ada di kota kelahiran yang telah memberikan kesempatan kepada
peneliti untuk dapat mendukung lancarnya perkuliahan hingga penulisan
skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa karya tulis ini tidak sempurna dan
memiliki kekurangan. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, peneliti
menerima kritik dan saran dengan terbuka. Semoga karya ini dapat
memberikan inspirasi bagi pembaca.
Yogyakarta, 20 Februari 2019
Peneliti
Putri Nugraheni Wjayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1.5 Asumsi Penelitian ..................................................................................... 8
1.6 Definisi Operasioanal ............................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 11
2.1. Kajian Pustaka ........................................................................................ 11
2.1.1. Teori-Teori yang Mendukung ......................................................... 11
2.1.1.1. Berpikir Tingkat Tinggi ........................................................... 11
2.1.1.2. High Order Thinking Skils (HOTS) ......................................... 12
2.1.1.3. Kurikulum ................................................................................ 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.2. Penelitian Yang Relevan ................................................................. 24
2.2. Kerangka Berpikir .................................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 29
3.1. Jenis Penelitian ....................................................................................... 29
3.2. Setting Penelitian .................................................................................... 30
3.2.1. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 30
3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................. 30
3.2.3. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................... 30
3.2.3.1. Subjek Penelitian ..................................................................... 31
3.2.3.1. Objek Penelitian ....................................................................... 31
3.3. Desain Penelitian .................................................................................... 31
3.4. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 32
3.4.1. Data Primer ..................................................................................... 32
3.4.2. Data Sekunder ................................................................................. 33
3.5. Instrumen penelitian ............................................................................... 35
3.5.1. Tabel Indikator Kuesioner............................................................... 36
3.6. Kredebilitas dan Transferabilitas ............................................................ 38
3.7. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39
3.7.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 39
3.7.2. Pelaksanaan Penilaian Kelas ........................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 42
4.1.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan
Pembelajaran ................................................................................................. 42
4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta ........................................... 44
4.1.2.1. Hasil analisis kuesioner siswa kelas V .................................... 44
4.1.2.2. Hasil analisis kuesioner guru kelas V ...................................... 45
4.1.2.3. Hasil Wawancara Guru Kelas V .............................................. 47
4.1.2.4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Di Kelas V ................... 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4.1.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian
Pembelajaran ................................................................................................. 54
4.2. Pembahasan ............................................................................................ 70
4.2.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan
Pembelajaran ................................................................................................. 70
4.2.2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta ........................................... 72
4.2.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian
Pembelajaran ................................................................................................. 79
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 84
5.1. Kesimpulan ............................................................................................. 84
5.2. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 85
5.3. Saran ....................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN ......................................................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 26
Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir ............................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Indikator Kuesioner.............................................................................. 36
Tabel 3. 2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas ........................................ 37
Tabel 3. 3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan ................................ 37
Tabel 3. 4 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi Pembelajaran .......................... 38
Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Skala Likert ............................................................ 41
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V ............ 43
Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C .... 44
Tabel 4. 3 Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa......................................................... 45
Tabel 4. 4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan ....................................... 46
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kuesioner Guru ............................................................ 47
Tabel 4. 6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa ................................... 44
Gambar 4. 2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru .......................................... 46
Gambar 4. 3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
PPKn ..................................................................................................................... 55
Gambar 4. 4 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran PPKn ............................................................................. 56
Gambar 4. 5 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran PPKn ..................................................................................................... 56
Gambar 4. 6 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran PPKn ..................................................................................................... 57
Gambar 4. 7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
IPA ........................................................................................................................ 58
Gambar 4. 8 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran IPA ................................................................................ 58
Gambar 4. 9 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPA ........................................................................................................ 59
Gambar 4. 10 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPA ........................................................................................................ 60
Gambar 4. 11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
Bahasa Indonesia ................................................................................................... 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Gambar 4. 12 Diagram Hasil Analisis soal uraian 1 Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 61
Gambar 4. 13 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia........................................................... 62
Gambar 4. 14 Diagram Hasil Analisis soal uraian 2 Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 62
Gambar 4. 15 Diagram Hasil Analisis soal Essay Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................................... 63
Gambar 4. 16 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
IPS ......................................................................................................................... 64
Gambar 4. 17 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran IPS ................................................................................. 64
Gambar 4. 18 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPS ......................................................................................................... 65
Gambar 4. 19 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPS ......................................................................................................... 66
Gambar 4. 20 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
Matematika ............................................................................................................ 66
Gambar 4. 21 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Matematika.................................................................... 67
Gambar 4. 22 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran Matematika ............................................................................................ 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Gambar 4. 23 Diagram Hasil Analisis soal essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran Matematika ............................................................................................ 68
Gambar 4. 24 Diagram Hasil Analisis soal pada 5 bidang mata pelajaran Penilaian
Tengah Semester ................................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PISA (Programme for International Student Assessment) adalah studi yang
dilakukan oleh OECD (Organitation for Economic Co-operation and
Development) tentang kemampuan membaca, matematika, dan sains, siswa yang
berumur 15 tahun di banyak negara di dunia. PISA pertama kali dilakukan pada
tahun 2002 dan kemudian dilakukan kembali setiap 3 tahun. Hasil PISA banyak
digunakan di negara yang berpartisipasi untuk memperbaiki kualitas dan
kebijakan dalam dunia pendidikan. PISA mengukur pengetahuan dan
keterampilan penting yang berguna bagi kehidupan modern. Prestasi siswa
Indonesia tidak pernah beranjak jauh dari posisi terbawah. Indonesia berada pada
urutan 64 dari 65 negara di dunia pada tahun 2012. Manfaat penelitian ini
diharapkan dapat membantu guru untuk meningkatkan kualitas dalam pembuatan
soal-soal tes yang diberikan kepada siswa selain itu membantu siswa untuk
terbiasa mengerjakan soal dalam standar yang lebih tinggi atau standar olimpiade
internasional.
Perubahan yang sangat pesat terjadi di abad ke 21 ini, baik dalam kehidupan
masyarakat ataupun di lingkungan pendidikan. Di abad 21 ini merupakan abad
pengetahuan, yaitu berkembang pesatnya ilmu teknologi dan informasi menjadi
sebuah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk sumber daya
manusia berkualitas yang mampu bersaing dalam dunia global. Tujuan yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dicapai dalam dunia informasi ini yaitu, mewujudkan cita-cita bangsa atau
menjadikan masyarakat yang mandiri, sejahtera dan bahagia. Dalam pembelajaran
yang utama, guru atau sekolah diharapkan mampu mempersiapkan siswa untuk
siap menghadapi abad 21 ini. Empat kompetensi yang harus dikembangkan siswa
di abad 21 dalam pembelajaran yaitu, communication, collaboration, critical
thinking, dan creativity. Keempat kopetensi ini dapat siswa miliki, apabila guru
dapat memberikan kegiatan yang mengajak siswa untuk bertindak kreatif sesuai
dengan rencana pembelajaran yang disusun sebelumnya.
Pengalaman pemecahan masalah yang rumit, dibutuhkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau lebih dikenal
dengan Higher Order Thinking Skils (HOTS). Berpikir tingkat tinggi dikenalkan
sejak Sekolah Dasar dan akan membawa dampak yang positif. Siswa dituntut
untuk memiliki imajinasi sebagai bagian dari perkembangan kognitif anak,
pemikiran yang kritis dan dapat menanggapi persoalan yang sederhana hingga
yang rumit terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada pemecahan masalah
untuk menyelsaikan soal-soal ulangan harian hingga ujian akhir semester.
Selama ini pembelajaran di Sekolah Dasar lebih menekankan pada Lower
Order Thingking Skills (LOTS) atau kemampuan berpikir tingkat rendah yang
hanya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan faktual yang alternatif
jawabannya hanya satu dan biasanya jawaban tersebut berupa sesuatu yang dapat
ditemukan langsung di buku atau hapalan, seperti pertanyaan yang sederhana
seperti, “siapa? kapan? dimana?”. Ketidak mampuan dalam melakukan analisis,
evaluasi, kreasi, logika dan penalaran dengan baik dalam menyelesaikan semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
soal, sehingga tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan
level rendah. Seperti pada keadaan di Sekolah Dasar yang pernah peneliti ketahui
selama pengalaman praktik di lapangan seperti Bimbingan Belajar (Bimbel) pada
semester 3-4 dan Program Pengakraban Lingkungan (Probaling) pada semester 5-
6, peneliti masih banyak menemukan siswa yang kurang mampu dapat menangani
masalah dalam pengerjaan pembelajaran Tematik. Kemampuan berpikir tingkat
rendah merupakan perantara untuk kemampuan berpikir yang lebih tinggi.
Demi mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, telah ditetapkan
Standar kompetensi lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan
tertentu, perlu ditetapkan standar isi yang merupakan kriteria mengenai ruang
lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik. Standar isi merupakan
sebuah tujuan yang mencakup ruang lingkup materi untuk setiap mata pelajaran
dan tingkat kompetensi untuk memenuhi standar kelulusan pada jenjang
pendidikan tertentu. Di dalam standar isi terdapat tingkat kompetensi berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik. Diantaranya adalah Kompetensi Inti (KI)
aspek yang dinilai yaitu aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajari peserta didik untuk materi pelajaran atau jenjang pendidikan tertentu.
Kompetensi Dasar (KD) kemampuan untuk bersikap, berpikir, dan bertindak
sebagai perwujudan pengetahuan. Setelah ditetapkannya KI dan KD oleh
pemerintah, sesuai dengan Permendikbud tahun 2016 nomor 21 tentang standar isi
pendidikan dasar, maka guru membuat rancangan dan pelaksanaan sebuah
pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Di dalam RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
disampaikan KI, KD, Indikator beserta tujuan yang akan dicapai siswa. Dengan
implementasi kurikulum 2013 guru memiliki keterampilan yang diharapkan dari
adanya perubahan pelajaran agar dapat membantu siswa untuk memiliki berpikir
kritis, memecahkan masalah, kreatif, berkomunikasi dengan baik dan belajar
untuk menjadi jiwa pemimpin. Aktivitas sedemikian dapat diterapkan dalam
kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat guru.
Untuk mengambil keputusan, mengukur tingkat perekembangan serta
kemampuan siswa maka diperlukannya sebuah penilaian atau disebut dengan
standar penilaian. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka guru memberikan
penilaian proses belajar bagaimana kemajuan siswa yang dilakukan dengan
menggunakan berbagai instrumen yaitu tes ataupun nontes. Tes yang dibuat guru
berupa soal yang merujuk pada berpikir tingkat tinggi. Siswa akan berlatih
melalui soal bagaimana berpikir kritis dan kreatif.
Berpikir tingkat tinggi diimplementasikan pada pembelajaran kurikulum
2013 atau pembelajaran terpadu. Dipertegas dengan diterbitkannya Permendikbud
67 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum yang menyatakn bahwa
“Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas I sampai kelas VI.” Berdasarkan
penjelasan mengenai latar belakang mengenai pemahaman pelaksanaan tematik
terpadu dalam pembelajaran dapat diimplementasikan dalam pembelajaran dengan
pola HOTS. Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini perlu dilatih sejak sekolah
dasar untuk membuat siswa terbiasa dengan cara berpikir yang akan menjadi
modal belajar pada tingkat pendidikan berikutnya. Keterampilan berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tinggi juga membuat siswa mampu menyampaikan ide-ide argumentatif, logis dan
percaya diri, baik tertulis lisan dan tindakan. Pembelajaran kurikulum 2013
menghendaki terciptanya suasana belajar yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan
siswa. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong siswa mencari tahu dari
berbagai sumber observasi, siswa tidak hanya diberi tahu seperti mampu
merumuskan masalah (menanya), bukan hanya menyelsaikan masalah
(menjawab), melatih berpikir analitis (mengambil keputusan), bukan berpikir
mekanistis (rutin) dan menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelsaikan masalah (Kemdikbud, 2014).
Kurikulum 2013 juga memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan
dengan pendekatan Scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah,
menyajikan, menyimpulkan dan mencipta. Saat ini menggunakan rumusan
taksonomi yang diklasifikasikan 3 (tiga) ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Dengan tiga ranah ini maka cukup membantu siswa untuk memiliki
keterampilan berpikir tingkat tinggi yang terdapat pada ranah kognitif, yaitu
kemampuan berpikir secara intelektual. Kemampuan berpikir kritis dapat
digunakan apabila seseorang dalam menghadapi masalah yang tidak biasa
dihadapinya. Penerapan keterampilan berpikir kritis dapat mengasah keterampilan
intelektual lainnya. Krathwohl (dalam Ayuningtyas dan Budi, 2012: 3),
berpendapat bahwa berpikir tingkat tingkat tinggi dapat diukur menggunakan
ranah dalam Taksonomi Bloom terutama pada ranah kognitif yaitu dari C1 sampai
C6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berikut tabel Taksonomi Bloom:
Dalam konteks peningkatan mutu belajar siswa secara umum, penggunaan
taksonomi ini penting karena dapat membantu guru atau tenaga pendidik untuk
mengetahui level kognitif anak didik, bagaimana penguasaan siswa atas materi
pelajaran yang diberikan serta pembelajaran lainnya. Dengan peningkatan kognitif
pada Taksonomi Bloom, guru dan tenaga pendidik lainnya dapat merubah
setrategi pembelajaran, terutama mampu mengarahkan siswa untuk tidak hanya
berhenti pada level kognitif saja seperti hafalan (knowladge), pemahaman
(comperehension) dan pengaplikasian (application) saja, tetapi juga bergerak
lebih kepada level selanjutnya yang mengindikasi tatanan kognitif yang lebih
tinggi, yaitu analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).
Dalam banyak kasus, pembelajaran di sekolah umumnya, hanya berhenti
bagaimana pada penguasaan tiga tingkatan awal kognitif tersebut. Siswa dianggap
sudah menguasi jika sudah menghafal materi yang diberikan, padahal penguasaan
siswa bisa diarahkan pada tingkat kognitif yang lebih tinggi, bagaimana bisa
menghubungkan berbagai macam informasi, meneliti, memanipulasi, hingga
menstraformasi informasi dengan pengetahuan yang dimiliki kedalam suatu cara
Mengingat (C1)
Memahami (C2)
Menerapkan (C3)
Menganalisis (C4)
Mengevaluasi (C5)
Mencipta (C6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pemecahan masalah dengan kreatif atau bagaimana penerapan pada situasi-situasi
yang baru sebagaimana terdapat pada tingkatan kognitif yang lebih tinggi seperti
tujuan utama dari HOTS.
Maka dari penelitian ini peneliti mencari hasil HOTS yang sudah diterapkan
di Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan disalah satu SD swasta Kota Yogyakarta
yaitu SD Ceria, nama SD disamarkan supaya pihak sekolah tidak merasa
dirugikan dengan adanya penelitian ini.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD Ceria
Yogyakarta kelas V?
1.2.2 Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam
pelaksanaan pembelajaran di SD Ceria Yogyakarta kelas V?
1.2.3 Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di SD Ceria Yogyakarta kelas
V?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mendeskripsikan sejauh mana desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) di SD Ceria Yogyakarta kelas V memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan sejauh mana kegiatan pembelajaran di SD Ceria
Yogyakarta kelas V mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.3.3 Untuk mendeskripsikan sejauh mana pelaksanaan penilaian kelas di SD
Ceria Yogyakarta kelas V telah menunjukkan indikator pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk sekolah, meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah
1.4.2 Untuk guru, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas dalam
pembuatan RPP, penilaian kelas, pembuatan soal-soal tes Tematik yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa tersebut, maka
digunakanlah kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking
Skills) agar siswa terbiasa mengerjakan soal dalam standar yang lebih
tinggi
1.4.3 Untuk siswa harus berperan aktif dalam kegiatan belajar, atau dengan kata
lain keterlibatannya dalam proses belajar haruslah nampak. Siswa dapat
memecahkan permaslahan yang baru saja ditemui.
1.4.4 Untuk peneliti, menambah informasi dan pengalaman baru mengenai
HOTS di Sekolah Dasar dan menerapkan wawasan yang diperoleh selama
perkuliahan.
1.5 Asumsi Penelitian
1.5.1 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada perencanaan
pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V di SD Ceria Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.5.2 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan dalam proses
pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V di SD Ceria Yogyakarta,
melalui penerapan kemampuan 4C yaitu critical thinking, collaborative,
creativity dan communication.
1.5.3 Pada evaluasi penilaian Tematik dalam penerapannya sudah menggunakan
kata kerja operasional tingkat tinggi yaitu C4-C6 pada Taksonomi Bloom.
1.6 Definisi Operasioanal
1.6.1 Berpikir tingkat tinggi adalah suatu proses berpikir siswa untuk menuju ke
level kognitif yang lebih tinggi sebagai pemecahan masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan yang dipersiapkan dalam
berpikir tingkat tinggi yaitu 4C (Creativity, Critical thinking,
Communication and Collaboration) penting bagi siswa di masa depan.
Melalui pembelajaran dapat membantu dan mendorong siswa dalam
memahami materi yang telah dipelajari.
1.6.2 High Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang
melibatkan level kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom.
Secara hirarkikal Taksonomi Bloom terdiri dari enam level, yaitu
Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3), Menganalisis (C4),
Mengevaluasi (C5, Mencipta (C6)
1.6.3 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk menjadi acuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
pembelajaran kegiatan mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
1.6.4 Standar isi merupakan sebuah tujuan yang mencakup ruang lingkup materi
untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kompetensi untuk memenuhi
standar kelulusan pada jenjang pendidikan tertentu.
1.6.5 Rencana Perencanaan Pembelajaran atau yang disebut juga RPP
merupakan rencana kegiatan yang dibuat oleh pengajar atau guru sebelum
melakukan kegiatan belajar. Di dalam RPP terdapat tujuan pembelajaran,
kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan kegiatan pembelajaran.
1.6.6 Standar Proses merupakan standar nasional pendidikan pada setiap
lembaga pendidikan pendidikan formal secara nasional. Standar proses
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan seharusnya standar proses
dapat berlangsung dan dijadikan pedoman guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
1.6.7 Kegiatan pembelajaran adalah pelaksanaan aktivitas pembelajaran yang
dilakukan guru dan siswa, sesuai dengan apa yang dibuat guru sebelumnya
yaitu RPP.
1.6.8 Penilaian kelas adalah suatu hasil atau pengukuran dan pencapaian hasil
belajar siswa. Tujuan khusus penilaian adalah mengidentifikasi bagian-
bagian yang belum dapat terlaksana sesuai dengan tujuan. Penilaian ini
berbentuk soal tes dan nontes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Teori-Teori yang Mendukung
2.1.1.1. Berpikir Tingkat Tinggi
Di abad ke 21 guru, lembaga pendidikan menjadi peran penting untuk
membentuk siswa memiliki keterampilan belajar utuk dapat berinovasi,
keterampilan berkomunikasi, bekerja, dan mampu mempertahankan hidup dengan
kemampuan yang dimilikinya atau disebut juga dengan soft skills. Doringin
(2017: 1) mengatakan bahwa, Keterampilan di abad 21 yang dianggap bisa
memperkuat modal social (social capital) dan modal intelektual (intellectual
capital), dapat disebut dengan 4C: Communication, Collaboration, Critical
Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Secara operasional,
4C ini dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni; (1) alat untuk
mengembangkan keterampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan
digital, dan literasi; (2) cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi,
bekerja dalam tim; (3) cara hidup sebagai warga global sekaligus lokal, cara
berpikir; dan (4) termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan
masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.
Berpikir tingkat tinggi atau sering disebut dengan dengan 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan
Creativity and Innovation). Di berbagai kesempatan, sudah sering mendengar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih
kesuksesan, khususnya di abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4C
adalah jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat
ketimbang sekadar pengusaan hardskill. Dengan demikian penjelasan berpikir
tingkat tinggi merupakan menjadi sarana penting bagi siswa, tidak hanya sekedar
menerima materi menghapal saja dari guru tetapi proses berpikir untuk
memanipulasi informasi dan ide-ide tertentu memberi cara dalam impilkasi baru.
Gunawan (2003: 171) mengatakan bahwa saat murid menggabungkan fakta dan
ide dalam proses mensintesis, melakukan generalisasi, menjelaskan, melakukan
hipotesis dan analisis, sehingga akhirnya murid mendapatkan suatu kesimpulan.
Ada tiga alasan utama mengapa harus melatih kemampuan berpikir siswa: (1)
untuk mengerti komunikasi; (2) untuk proses berpikir yang berkualitas; (3) untuk
hasil akhir yang berkualitas. Dari ketiga alasan ini sudah melibatkan proses
berpikir yang bersifat kreatif dan kritis.
2.1.1.2. High Order Thinking Skills (HOTS)
Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diterjemahkan dari Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level
kognitif hirarki tinggi dari taksonomi berpikir Bloom. Secara hirarkikal
Taksonomi Bloom terdiri dari enam level, yaitu knowledge (Recall or locate
information), comprehension (Understand learned facts), application (Apply what
has been learned to new situations), analysis (“Take apart” information to
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
examine different parts), synthesis (Create or invent something; bring together
more than one idea) dan evaluation (Consider evidence to support conclusions).
Anderson, L., and Krathwohl, D. (eds.) (2001) dalam bukunya yang berjudul
Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy yang dipublikasi oleh Publishing
Co, New York, US merevisi level taxonomi ini menjadi remembering,
understanding, applying, analysing, evaluating, creating.
Gunawan Adi (2003: 171) dalam bukunya Genius Learning Strategi
mendeifinisikan High Order Thinking (HOT) sebagai strategi dengan proses
berpikir tinggi, dimana siswa didorong untuk memanipulasi informasi dan ide-ide
dalam cara tertentu yang dapat memberikan mereka pengertian dan implikasi
baru.
Menurut Brookhart (dalam Setyowati dan Kurniawati, 2017: 4),
mengatakan bahwa High Order Thinking (HOT) dibagi menjadi tiga kategori
diantaranya adalah, (1) those define higher-order thinking in term of transfer
(berpikir tingkat tinggi untuk mentransfer), (2) those define of critical thinking
(berpikir tingkat tinggi berarti berpikir kritis), dan (3) those that define it in terms
of problem solving (berpikir tingkat tinggi digunakan dalam memecahkan suatu
masalah). Jadi kemampuan berpikir kritis digunakan seseorang dalam menghadapi
permasalahan dan dapat menerapkan keterampilan berpikirnya agar dapat
mengasah intelektual.
Berdasarkan beberapa pendapat, dapat ditarik kesimpulan High Order
Thinking Skils atau (HOTS) adalah setrategi menggunakan proses berpikir siswa
untuk mengeksplorasi informasi secara mandiri, menggunakan fakta-fakta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
memecahkan sebuah masalah. Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah
kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, dan berpikir kreatif yang merupakan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi
pembelajarannya sampai kepada level berpikir tingkat tinggi yang diharapkan
peserta didik mampu untuk memprediksi, mengevaluasi, dan mencipta. Sejalan
dengan itu, ranah dari HOTS yaitu menganalisis yang merupakan kemampuan
berpikir dalam bagian dari pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Dapat
berupa mengelompokkan, menghubungkan informasi satu dengan lainnya,
menentukan informasi mana yang sesuai dan memberi pengaruh, menemukan inti
dari cerita atau bacaan, dan lain sebagainya; mengevaluasi yaitu kemampuan
berpikir dalam membandingkan informasi, mampu menyimpulkan, dapat
memberi kritik pada sebuah bahasan, dan lain sebagainya; dan
membuat/mencipta merupakan kemampuan berpikir dalam menciptakan sebuah
karya atau hal yang baru baik dalam bentuk tulisan, gambar atau sebuah benda,
mengkreasikan, mengembangkan kretivitas yang lain..
Untuk mengetahui indikator dalam setiap penjelasan tingkatan
Taksonomi Bloom menurut Anderson, dkk (dalam Mulyasa dkk, 2016: 216-18)
yaitu C1-C6 diantaranya adalah sebagai berikut: C1 kemampuan berpikir yaitu
“mengingat”, yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru,
buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan. Dengan
deskripsi, pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan
yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi
konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
diubah/berubah. Taksonomi Bloom yang kedua yairu C2 “memahami”, yaitu
sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah,
tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Dengan deskripsi, kemampuan
mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti
menggantikan suatu kata/istlah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya;
menulis kembali suatu kalimat/paragaraf/tulisan dengan kalimat/paragaraf/tulisan
sendiri dengan tanpa mengubah arti informasi asli; mengubah bentuk komunikasi
dari bentuk kalimat kebentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir
atau kalimat/paragaraf/tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik;
memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung
dalam suatu kalimat/paragraf/tulisan/data. Pada tingkatan yang ketiga yaitu C3
“menerapkan”, menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori
yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang menggali/menambah/mengurangi/mem-
baru/belum dipelajari. Dengan deskripsi, kemampuan menggunakan pengetahuan
seperti konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan,
hukum Boyle, hukum Archimedes, membagi/menambah/mengurangi/menjumlah/
menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat,
menggunakan jangka, menghitung jarak tempat di peta, menerapkan prinsip
kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam
mempelajari sesuatu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Pada tingkatan
yang keempat yaitu C4 “menganalisis”, menggunakan keterampilan yang telah
dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam
mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kelompok/informasi dengan kelompok/informasi lainnya, antara fakta dengan
keterkaitan antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan,
benang merah antara satu karya dengan karya lainnya. Dengan deskripsi,
kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-
cirinya, memberi nama bagi kelompok jajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain,
menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul,
menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima
pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan
konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian
berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/narasumber,
menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya,
dan sebagainya. Pada tingkatan kelima yaitu C5 “mengevaluasi”, menentukan
nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria. Dengan deskripsi,
kemampuan menilai informasi yang diberikan berguna, apakah suatu
informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan alternatif
mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Pada tingkatan keenam C6
“mencipta”, membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil
tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang
digunakan untuk membentuknya. Dengan deskripsi, kemampuan membuat suatu
cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,
mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.
2.1.1.3. Kurikulum
Pada zaman Yunani kuno kurikulum merupakan kumpulan mata
pelajaran yang harus disampaiakan guru kepada siswa atau yang dipelajari oleh
siswa. Pendapat-pendapat yang muncul telah beralih dari penekanan terhadap isi
menjadi lebih menekankan kepada pengalaman belajar siswa (Sukmadinata, 2005:
4). Pandangan lain mengenai kurikulum merupakan program pendidikan yang
disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah). Berdasarkan program pendidikan,
siswa melakukan kegiatan belajar sehingga mendorong perkembangan dan
pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
UU No. 20 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1
Butir 1 menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Undang-undang ini
berlandaskan pada falsafah negara yaitu Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila harus tumbuh dan berkembang dalam diri peserta didik.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan kurikulum 2013 adalah
kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan
kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong
peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya,
bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh
atau mereka ketahui setelah menerima materi pelajaran.
Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan standar
isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
a. Standar isi
Standar isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam
domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh
karena itu, standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang
lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada standar kompetensi lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman
materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
pemerolehan kompetensi tersebut. Dengan memenuhi syarat kelulusan maka
perlunya perencanaan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran.
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Wina mengatakan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan
pengambilan keputusan melalui berpikir secara rasional hingga
mencapai tujuan pembelajaran tertentu dengan rangkaian kegiatan yang
akan dilaksanakan melalui pemanfaatan segala sumber potensi dan
sumber belajar yang ada (dalam Prastowo, 2015: 36). Rencana
pelaksanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dan
dilaksanakan dalam pembelajaran dalam tugas mengajar. Program
pembelajaran yang dibuat akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar
sehari-hari, kegiatan setiap semester atau bahkan rencana pembelajaran
dibuat untuk memenuhi kurikulum yang akan dicapai. Rencana
pelaksanaan pembelajaran yang terdiri tujuan khusus yang spesifik,
memiliki prosedur kegiatan dalam mengajar, materi pembelajaran dan
waktu yang akan diperlukan dalam bentuk evaluasi yang akan
dilakukan (Prastowo, 2015: 34). Rencana pelaksanaan pembelajaran
merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah. Rencana pelaksanaan
pembelajaran, dikembangkan secara rinci mengacu pada silabus, buku
teks pelajaran dan buku panduan guru yang mencakup (1) identitas
sekolah atau madarasah-madarasah, mata pelajaran, kelas/semester; (2)
alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (4) materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pelajaran; (5) kegiatan pembelajaran; (6) penilaian; dan (7) media/alat,
bahan, dan sumber belajar (dalam Permendikbud No 103, 2014).
Anderson dan Krathwohl mengatakan RPP adalah bagaimana rencana
dan pelaksanaan pembelajaran yang dapat menghasilkan level belajar
yang tinggi bagi setiap siswa dan apa yang perlu dipelajari siswa di
sekolah dalam waktu terbatas (dalam Mitri, 2016: 20). Dari beberapa
ahli dan Permendikbud dapat disimpulkan rencana pelaksanaan
pembelajaran atau RPP adalah perencanaan yang dibuat sebelum
kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Terdapat tujuan pembelajaran,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, langkah-langkah pembelajaran,
alokasi waktu, materi dan penilaian.
b. Standar Proses
Pembelajaran yang akan terlaksana berorientasi pada standar proses. Prinsip
pendidikan diselenggarakan sebagai proses pembudayaan. Dalam proses
tersebut guru diperlukan untuk memberikan keteladanan yang membangun
kemauan, dan mengembangkan potensi dan kreatvitas siswa. Proses
pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar
terlaksana secara efektif dan efisien. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, salah satu
standar yang harus dikembangkan yaitu standar proses. Standar proses adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
sebagaimana diatur dalam Permendiknas Nomor 41 tahun 2007, meliputi
pelaksanaan proses pembelajaran.
1) Kegiatan Pembelajaran
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan mendefinisikan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan adalah pelaksanaan
yang sudah tersusun kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk
menumbuhkan keterampilan yang mengarahkan berpikir tingkat tinggi.
Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan tidak hanya semata-
mata menerapkan strategi, model, dan metode yang hanya menanamkan
keterampilan menghafal kepada siswa. Kegiatan pembelajaran
bertujuan: pertama agar guru dapat melakukan pemilihan materi,
metode, media dan urutan kegiatan, kedua agar guru memiliki
komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar sehingga tujuan dapat
tercapai, ketiga membantu guru dalam menjamin evaluasi dengan
benar. Gagne dan Briggs, (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2010: 10).
Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan
mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
Kegiatan belajar mengajar merupakan tindak pembelajaran guru dikelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang di dalam pembelajaran tersebut menggunakan bahan belajar.
Wujud bahan belajar adalah berbagai bidang studi di sekolah (Dimyati,
2010: 20). Pengertian kegiatan pembelajaran menurut para ahli dan UU
Republik Indonesia dapat disimpulkan, kegiatan pembelajaran adalah
interaksi belajar siswa dan guru baik di dalam ruang ataupun diluar
ruangan yang didasarkan pada materi atau pembelajaran tertentu.
2) Pelaksanaan Penilaian Kelas
Permendikbud RI No. 81a Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum, menjelaskan Penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data mengenai
proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan hasil peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berhubungan, sehingga
menjadi informasi sebagai alat pengambilan keputusan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu, pertama, penilaian
diarahkan untuk mengukur pencapaian. Kedua, kompetensi yaitu
Kopetensi Dasar pada KI – 3 dan KI – 4. Ketiga, penilaian
menggunakan acuan kriteria berdasarkan apa yang telah dilakukan
peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Keempat, sistem
yang digunakan adalah sistem berkelanjutan, yaitu bahwa indikator
yang dibuat harus tercapai kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan Kompetensi Dasar yang telah dimiliki ataupun yang belum
dimiiki, serta untuk mengetahui kesulitan peserta didik. Kelima, hasil
analisis membutuhkan tindak lanjut berupa perbaikan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pembelajaran berikutnya, program remedial diberikan kepada peserta
didik yang pencapaian hasil belajar di bawah ketuntasan, sedangkan
program pengayaan pagi peserta didik yang memenuhi ketuntasan
dengan hasil belajar. Keenam, sistem penilaian harus disesuaikan
dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam pembelajaran
berlangsung. Misalnya pembelajaran menggunakan pendekatan tugas
observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan pada proses teknik
wawancara maupun produk berupa hasil melakukan observasi
dilapangan. Angelo (dalam Purnomo, 2014: 26), penilaian kelas adalah
suatu metode yang sederhana dapat menggunakan instansi untuk
mengumpulkan umpan balik, awal hingga akhir, pada seberapa baik
peserta didik mereka dapat belajar apa yang mereka ajarkan. Amirono
& Daryanto (2016: 8), fungsi penilaian merupakan sebagai alat
pengukur keberhasilan dan menjadi dasar dalam menyusun laporan
kemajuan belajar peserta didik kepada para orang tuanya. Penilaian
adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran.
Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana siswa memilki kemampuan memahami
pelajaran yang disampaikan oleh guru (Djemari, 2002: 2). Arikunto dan
Nurkancana (dalam Dimyati dan Mudjono, 2010: 191), penilaian
merupakan proses penentuan kuantitas sesuatu melalui membandingkan
dengan suatu ukuran tertentu. Penilian juga mengacu pada proses
pembuatan keputusan terhadap ukuran yang bersifat kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada
objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu (Sudjana dalam
Dimyati dan Mudjiono, 2010: 191). Dari pengertian para ahli di atas
dapat disimpulkan pengertian penilaian adalah suatu alat pengambilan
keputusan setelah melakukan uji tes hasil belajar menggunakan tes
ataupun non tes.
2.1.2. Penelitian Yang Relevan
Mitri H. (2016). Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi Pada Mata Pembelajaran Ekonomi Di Tingkat Tinggi Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Di SMA 8 Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk mengetahui:
(1) apakah guru sudah menyusun desain RPP mata pelajaran Ekonomi yang
memuat indikator keterampilan berpikir ringkat tinggi; (2) apakah guru sudah
menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi; dan (3) apakah pelaksanaan penilaian kelas (assesment) telah
mengarah pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi. Subyek dalam
penelitian : adalah 80 siswa kelas X, XI MIPA dan IS serta guru Ekonomi kelas
X, XI, dan XII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain RPP yang
disusun oleh kedua guru mata pelajaran Ekonomi tidak memuat
indikatorketerampilan berpikir tingkat tinggi; (2) kedua guru mata pelajaran
Ekonomi dalam mengimplementasin pembelajaran belum mengarah pada
keterampilan berpikir tinggi; dan (3) pelaksanaan penilaian kelas (assesment)
yang disusun oleh guru dinyatakan belum mengarah pada pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Kurniati D., Harimukti R., & Asiyah N. (2016). Jurnal Penelitian Dan
Evaluasi Pendidikan. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Di
Kabupaten Jember Dalam Menyelesaikan Soal Berstandar Pisa. 20, No 2., (142-
155). Tujuan dalam penelitian ini penelitian ini adalah mendeskripsikan
kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) siswa
dalam menyelesaikan soal PISA berdasarkan indikator yang telah disusun.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam penelitian ini meliputi kemampuan
logika dan penalaran, analisis, evaluasi, serta kreasi. Subyek dalam penelitian ini
adalah 30 siswa yang tersebar di beberapa SMP di Kabupaten Jember. Hasil dari
penelitian 18 siswa mampu melakukan kemampuan logika dan penalaran, analisis,
evaluasi, serta kreasi dengan baik dalam menyelesaikan beberapa soal, sehingga
tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan level sedang.
Selanjutnya, 12 siswa tidak mampu melakukan kemampuan analisis, evaluasi,
kreasi, logika dan penalaran dengan baik dalam menyelesaikan semua soal,
sehingga tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan level
rendah.
Pratiwi, P.H., Hidayah, N., dan Martiana, A., (2017). Pengembangan
Modul Mata Kuliah Penilaian Pembelajaran Sosiologi Berorientasi HOTS. No. 2.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul mata kuliah
Penilaian Pembelajaran Sosiologi berorientasi HOTS (Higher Order Thinking
Skills. Subyek dalam penelitian ini adalah respon dari 75 mahasiswa melalui
angket respon mahasiswa. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa
modul layak digunakan sebagai bahan ajar dalam praktik penyusunan instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
penilaian HOTS. Hal ini didasarkan pada penilaian ahli materi sebesar 83,33
(sangat baik) dan hasil respon mahasiswa dengan rata-rata skor sebesar 83,89
(sangat baik).
.
Bagan 2. 1 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini memiliki kekhasan diantaranya yaitu, peneliti
menggunakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus.
Penelitian ini meneliti pada tiga aspek yaitu, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran, serta penilaian kelas. Selain itu peneliti melakukan penelitian di
Sekolah Dasar.
Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Pada Pembelajaran Tematik Kelas V
(Studi Kasus di salah satu SD swasta Kota
Yogyakarta)
Mitri H. (2016). Analisis Pembelajaran Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Mata Pembelajaran Ekonomi Di Tingkat Tinggi Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di
SMA 8 Yogyakarta.
Kurniati D., Harimukti R., & Asiyah N. (2016). Jurnal Penelitian Dan Evaluasi
Pendidikan. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP Di Kabupaten Jember
DalamMenyelesaikan Soal Berstandar Pisa. 20, No 2., (142-155)
Pratiwi, P.H., Hidayah, N., dan Martiana, A., (2017). Pengembangan Modul Mata Kuliah
Penilaian Pembelajaran Sosiologi Berorientasi HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.2. Kerangka Berpikir
Dalam kurikulum 2013 menekankan pada kecerdasan berpikir tingkat
tinggi, dengan demikian guru kelas menjadi peran penting dalam penerapannya.
Menurut peneliti, penggunaan HOTS di SD Ceria Yogyakarta sangat dibutuhkan
yang diterapkan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kegiatan
pembelajaran dan penilaian kelas. Guru kelas akan membuat rencana
pembelajaran yang memiliki keterkaitan erat dengan proses berpikir tingkat tinggi
seperti penggunaan kata kerja operasional atau KKO yang terdapat pada indikator.
Hal ini dilakukan agar guru mampu menerapkan kepada siswa melalui
pelaksanaan pembelajaran. Selain itu, untuk mengukur kemampuan siswa guru
perlu melakukan penilaian. Penggunaan KKO dalam soal penilaian siswa menjadi
penting karena soal dapat lebih berbobot dan berkualitas. Dengan diterapkanya
berpikir tingkat tinggi, maka akan ada dampak positif yang diterima siswa
dikemudian hari. Tidak hanya kemampuan menghafal saja tetapi kemampuan
berpikir siswa akan lebih baik dengan kemampuan menganalisis, mengevaluasi
dan mencipta. Hal ini membantu siswa agar dapat memiliki pemikiran yang kritis
dan kreatif serta mampu membantu memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan demikian peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian
terhadap guru agar mengetahui bagaimana proses penerapan berpikir tingkat
tinggi dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Bagan 2. 2 Kerangka Berpikir
High Order
Thinking Skills
(HOTS)
Kegiatan
Pembelajaran
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
Pelaksanaan
Penilaian Kelas
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
menurut Bogdan dan Taylor (dalam Gunawan, 2013: 82), adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar
dan dan individu secara holistik (utuh). Dengan ini tidak diperbolehkan
mengisolasi individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi
memandang menjadi bagian dari sesuatu keutuhan. Berdasarkan hal tersebut
penelitian dilakukan dengan metode kualitatif agar diperoleh data secara ilmiah
atau natural dan komperhensif yang sesuai dengan latar belakang serta data yang
diperoleh tidak menjadi hasil yang rekayasa atau manipulasi dikarenakan tidak
ada unsur atau variabel lain yang memikat. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan
desain peneitian studi kasus.
Berg (dalam Yusuf, 2014: 339) mengatakan bahwa, case study methods
involve systematically gathering enough information about particular person,
social setting, event, or group, to permit the researcher effectively understand
how it operates of fuctions.
Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa, studi kasus adalah metode yang
melibatkan secara sistematis dengan mengumpulkan informasi yang cukup
tentang orang tertentu, pengaturan sosial, peristiwa, atau kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memungkinkan peneliti secara efektif memahami bagaimana studi kasus dapat
berjalan sesuai dengan fungsi.
Data penelitian kualitatif ini dikumpulkan melalui survei angket
(kuesioner), wawancara, dan observasi. Penelitian ini menggunakan model
analisis formatif dimana analisis dilakukan pada desain rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran, pelaksanaan penilaian kelas.
3.2. Setting Penelitian
3.2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu SD swasta di Kota Yogyakarta yaitu SD
Ceria Yogyakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa
mampu berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Serta melihat sejauh mana guru dapat membuat RPP yang menggunakan indikator
untuk mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif sesuai dalam penerapan
Taksonomi Bloom.
3.2.2. Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan maka penelitian ini dilakukan
pada bulan 10 Oktober 2018 – 11 November 2018
3.2.3. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan subjek dan objek penelitian.
Subjek dan objek penelitian diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.2.3.1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru, yang membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran dan yang melaksanakan perencanaan, serta wawancara
yang dilakukan guru sebagai narasumber.
3.2.3.1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP), pelaksanaan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran Tematik dan pelaksanaan penilaian
tengah semester (PTS) yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
3.3. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case
study). Penelitian kasus memperhatikan semua aspek yang penting dari suatu
kasus yang diteliti. Dengan menggunakan metode penelitian ini akan dapat
diungkapkan gambaran yang mendalam dan mendetail tentang suatu situasi atau
objek. Kasus yang akan diteliti dapat berupa satu orang, keluarga, satu peristiwa,
kelompok lain yang cukup terbatas, sehingga peneliti dapat menghayati,
memahami, dan mengerti bagaimana objek itu beroperasi atau berfungsi dalam
latar yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu
data penelitian sukender dan primer, berikut penjelasannya:
3.4.1. Data Primer
Menurut Sugiyono (dalam Mitri, 2016: 61-62) data primer adalah data
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
datanya. Data primer juga merupakan data asli yang bersifat up-to-date. Data
primer yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a. Kuesioner guru, yaitu persepsi guru dalam menerapkan kegiatan
pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Kusioner siswa, yaitu Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan
kegiatan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi.
c. Wawancara, proses peneliti untuk mendapatkan informasi dari guru kelas
dalam pembelajaran Tematik. Apakah guru kelas menerapkan proses
berpikir tingkat tinggi, kendala apa saja yag dihadapi dalam meyampaikan
pemblejaran dan Penilaian Tengah Semester (PTS).
d. Observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksankan oleh guru mata
Tematik di kelas dengan menggunakan indikator dan langkah-langkah
kegiatan belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran berupa keterampilan
berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3.4.2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (dalam Mitri, 2016: 61-62), data sekunder adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang
telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi:
a. Desain RPP yang dibuat oleh guru, apakah telah memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Pelaksanaan penilaian kelas melalui penggunaan kata kerja yang digunakan
dalam soal berupa kata kerja operasional dari masing-masing keterampilan
menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Dalam penelitian ini, diperlukan teknik pengumpulan data diantaranya
adalah kuesioner, observasi, dokumentasi dan wawancara dengan beberapa
penjelasan sebagai berikut :
1) Kuesioner
Kuesioner adalah suatu alat atau teknik pengumpulan informasi yang
memungkinkan dapat dianalisis untuk mempelajari sikap-sikap, keyakinan,
perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang
bisa berpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.
Menyusun kuesioner beserta butir-butir yang tercantum, haruslah mengacu
pedoman instrumen dengan petunjuk dimulai dari pengantar yang isinya
berupa permohonan kuesioner serta menjelaskan maksud dan tujuan.
Disertakan pula cara atau petunjuk cara mengisinya bilamana perlu diberikan
contoh. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memahami pembelajaran yang disampaikan guru kepada siswa kelas V
pembelajaran yang mengacu pada berpikir kritis.
2) Observasi
Teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui secara langsung atau
menyelidiki tingkah laku nonverbal yakni dengan menggunakan teknik
observasi. Pengamat atau observer adalah kunci keberhasilan dari penelitian
dan ketetapan hasil pada sebuah penelitan. Observasi yang mamapu
menyampaikan makna tentang apa yang diamatinya dalam realitas dan dalam
konteks yang alami (natural setting); pengamat yang menumpulkan informasi
dengan bertanya dan melihat bagaimana hubungan antara satu aspek dengan
aspek yang lain atau bahkan aspek yang saling berhubungan pada objek yang
diamatinya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi dan
dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Observasi ini narasumber adalah
guru kelas V SD Ceria Yogyakarta.
3) Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang
sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa atau
kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian
adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif.
Peneliti menggunakan dokumentasi untuk mengumpulkan data. Data yang
diambil atau didokumentasikan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran,
kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung, dan pelaksanaan penilaian
tengah semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4) Wawancara
Wawancara merupakan menjadi salah satu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari sebuah penelitian. Wawancara atau disebut juga
(interview) merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara
pewawancara (interviewer) dan berasal dari sumber informasi atau orang
yang diwawancari (interview) dengan komunikasi langsung. Dapat dikatakan
bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara
pewawancara dengan sumber informasi, di mana pewawancara bertanya
secara langsung tentang sesuatu objek atau topik yang diteliti dan pertanyaan
yang sudah dirancang sebelumnya. Wawancara dilakukan peneliti dengan
guru pengampu pelajaran, guna mengetahui proses pembelajaran dalam
menggunakan aspek berpikir tingkat tinggi yang terdapat pada Taksonomi
Bloom.
3.5. Instrumen penelitian
Matondang (2009: 10) mengungkapkan bahwa instrumen merupakan
suatu alat yang karena memenuhi persyaratan akademis maka dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mengukur suatu obyek ukur atau mengumpulkan data
mengenai suatu variabel. Dapat disimpulkan bahwa instrumen adalah alat yang
membantu peneliti untuk mencari informasi dan data yang terjadi di lapangan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen indikator kuesioner,
instrumen pedoman wawancara, indikator perencanaan dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pembelajaran dan instrumen analisis pada soal evaluasi pembelajaran. Penjelasan
instrumen yang peneliti buat sebagai berikut:
3.5.1. Tabel Indikator Kuesioner
Tabel di bawah ini adalah tabel persepsi guru dalam menerapkan
kegiatan pembelajaran dan persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan
kegiatan pembelajaran yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Pada tabel tersebut menyampaikan jumlah banyaknya pertanyaan pada kuesioner
guru dan siswa. Pada kuesioner memuat 4 indikator dan setiap indikator terdapat 4
pernyataan. Pernyataan yang dibuat untuk dipastikan kesesuaiannya dengan
indikator-indikator pada kriteria 4C.
Tabel 3. 1 Indikator Kuesioner
No Indikator Nomor Item Jumlah
1 Berpikir Kritis (Critical Thinking) 1 (4 pernyataan) 4
2 Kolaborasi (Collaboration) 2 (4 pernyataan) 4
3 Kreativitas (Creativity) 3 (4 pernyataan) 4
4 Komunikasi (Communication) 4 (4 pernyataan) 4
Tabel di bawah ini merupakan tabel yang berisikan indikator pertanyaan dalam
wawancara. Peneliti menyesuaikan pernyataan-pernyataan pada setiap indikator.
Indikator yang terdapat dalam pedoman wawancara menyesuaikan dengan
penelitian ini. Peneliti akan mendapatkan informasi langsung dari guru kelas.
Berikut merupakan indikator dalam pedoman wawancara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3. 2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas
No Indikator Nomor Item Jumlah
1 Pembelajaran Tematik 1 (7 pertanyaan) 7
2 Berpikir Tingkat Tinggi 2 (4 pertanyaan) 4
3 Soal Ujian Tengah
Semester/Ulangan Harian
/Penilaian Akhir Semester
Tematik
3 (1 pertanyaan) 1
4 Kendala yang dihadapi 4 (2 pertanyaan) 2
Tabel di bawah ini menunjukkan terdapat 4 pertanyaan pada setiap indikator.
Peneliti melakukan analisis rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran
dengan menyesuaikan indikator yang telah dibuat.
Tabel 3. 3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan
No Indikator Nomor Item Jumlah
1 Communication
(Komunikasi)
1 (4 kriteria) 4
2 Colaborative (Kolaborasi) 2 (4 kriteria) 4
3 Critical Thinking and
Problem Solving (Berpikir
Kritis dan Pemecahan
Masalah)
3 (4 kriteria) 4
4 Creativity and Innovation
(Kreativitas dan Inovasi)
2 (4 kriteria) 4
Tabel di bawah ini merupakan kata kerja operasional yang sesuai dengan teori
Anderson & Krathwohl (2010). Kata Kerja Operasional atau KKO akan
digunakan untuk menganalisis indikator pada RPP dan soal evaluasi penilaian
yang digunakan pada PTS. Berikut ini jumlah KKO yang terdapat pada indikator
HOTS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3. 4 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi Pembelajaran
No Indikator Kata Kerja Operasional
1 C1 Mengetahui 28 KKO
2 C2 Memahami 25 KKO
3 C3 Mengaplikasikan 34 KKO
4 C4 Menganalisis 28 KKO
5 C5 Mengevaluasi 22 KKO
6 C6 Membuat / Mencipta 35 KKO
3.6. Kredebilitas dan Transferabilitas
Menurut Sugiyono (dalam Azra dan Huda, 2017: 3), pemeriksaan
keabsahan data meliputi kredibilitas, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian.
Kredibilitas data dapat dipenuhi dengan teknik triangulasi data. Teknik triangulasi
dilakukan dengan membandingkan dan memeriksa kembali dari suatu informasi
yang didapatkan. Keabsahan instrumen dilakukan oleh validasi ahli yang dapat
disebut juga expert judgment. Peneliti meminta bantuan kepada salah satu dosen
untuk validasi ahli dan dinyatakan layak untuk digunakan tanpa revisi.
Morrow (dalam Sugara, 2018: 7) mengatakan bahwa transferabilitas
berkaitan dengan sejauhmana hasil penelitian yang didapatkan dari penelitian
kualitatif dapat digunakan kembali pada penelitian selanjutnya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa, instrumen dari penelitian ini dapat digunakan untuk
kasus lainnya tetapi, untuk hasilnya tidak dapat digunakan kembali. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan setiap sekolah-sekolah
memiliki kekhasan tersendiri baik data maupun responden yang terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Untuk mengetahui desain RPP yang dibuat oleh guru sudah memuat
indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peniliti melakukan analisis
desain RPP pada komponen indikator dan proses pembelajaran. Desain RPP yang
memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah RPP yang pada
komponen indikator dan proses pembelajaran yang memuat indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada level menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,
maka peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap aktivitas belajar yang
dilaksanakan guru di kelas. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat apakah
penerapan pembelajaran menggunakan kriteria 4C (communication, collaborative,
critical thinking, creativity and innovation). Proses pembelajaran dinilai baik
ketika hasil analisis menunjukkan bahwa guru mampu menerapkan kegiatan
belajar dalam kriteria 4C. Untuk melihat kesesuaian hasil observasi yang
dilakukan peneliti terhadap guru, maka peneliti juga melakukan penilaian
terhadap persepsi siswa dan persepsi guru sendiri.
3.7.2. Pelaksanaan Penilaian Kelas
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas sudah mengarah
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
terhadap soal PTS (Penilaian Tegah Semester). Soal-soal yang dinyatakan baik
jika hasil analisis menunjukkan bahwa kata kerja yang digunakan sebagai perintah
pengerjaan pada soal ujian merupakan kata kerja dari masing-masing indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa kegiatan menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta.
Dalam penelitian ini peneiliti menggunakan skala likert. Skala likert
menurut Djaali (dalam Tedi, dkk 2016: 51) menyatakan bahwa digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau kelompok tentang gejala
sosial atau fenomena pendidikan. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang
umum digunakan dalam kuesioner, dan paling banyak digunakan dalam riset
berupa survei. Nama skala ini diambil dari nama Rensis Likert, pendidik dan ahli
psikolog Amerika Serikat. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Dalam skala likert mempunyai pilihan jawaban
sangat positif sampai sangat negatif, peneliti menggunakan empat kategori pilihan
jawaban, yaitu: sering sekali, sering, jarang, dan tidak pernah. Hal ini dilakukan
untuk menyesuaikan hasil presepsi atau masalah yang ada.
Peneliti menggunakan empat pilihan jawaban, dimana jawaban yang bersifat
netral atau ragu-ragu dihilangkan dalam kuesioner. Tersedianya jawaban yang
ditengah itu dapat menimbulkan (central tendency effect), terutama bagi pendapat
responden yang ragu-ragu atas jawaban yang dipilih, kearah setuju atau kearah
tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Penggunaan instrumen kuesioner yang menggunakan skala likert dengan empat
skala memiliki kelebihan dapat menjaring data penelitian lebih akurat dikarenakan
kategori jawaban responden belum dapat memutuskan atau memberi jawaban,
tidak digunakan di dalam kuesioner dikarenakan dapat menimbulkan (central
tendency effect) yang dapat menghilangkan banyak data penelitian sehingga
mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari para responden (dalam
Hartanto 2017: 3).
Untuk jawaban tersebut diberi skor sebagai berikut: Sering sekali (SS) 4,
sering (S) 3, jarang (J) 2, dan tidak pernah (TP) 1. Dengan demikian diperoleh
variasi angka 1 hingga 4. Untuk itu interval antara satu kategori dengan kategori
lainnya diperoleh angka 0,75. Dalam menentukan rentang skala, peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut:
Range =
Range =
Range = 0,75
Hasil perhitungan yang peneliti lakukan maka tabel skala likert yang
dihasilkan sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Hasil Perhitungan Skala Likert
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan
Pembelajaran
Peneliti melakukan analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada
RPP. Langkah pertama yaitu, peneliti meminta data berupa RPP yang telah dibuat
oleh guru kelas. Setelah data didapatkan, analisis dilakukan pada indikator di
dalam RPP apakah sesuai dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
Kegiatan analisis dilakukan dengan melihat kata kerja operasional pada indkator
dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran terutama pada kegiatan inti. Analisis
RPP dinyatakan baik dan mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi, jika
RPP sudah menggunakan kata kerja operasional di dalam indikator dan sesuai
dengan kegiatan inti. Kata kerja operasional dalam RPP yaitu berupa kemampuan
berpikir tingkat tinggi diantaranya menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.
Hasil dari analisis yang dilakukan, indikator pada RPP memuat kata
kerja operasional berpikir tingkat tinggi yaitu “menuliskan” dari kognitif
memahami. Kata kerja operasional yang pertama merupakan bagian dari tingkatan
LOTS. Sedangkan kata kerja operasional pada indikator yang kedua yaitu
“menganalisis”, kognitif dari menganalisis merupakan tingktan dari HOTS.
Indikator menunjukan kata kerja operasional pada tingkat “menganlisis” yang
terdapat kegiatan siswa dalam menganalisis urutan pencernaan dari 6 jenis hewan.
Kata kerja menganalisis berarti menunjukkan kegiatan belajar yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mendalam dalam memahami sebuah pengetahuan. Siswa mampu memahami
materi yang sulit untuk diuraikan menjadi informasi yang singkat dan mudah
dipahami. Dari informasi yang didapatkan selama berdiskusi bersama kelompok,
siswa mampu mempresentasikan kepada teman kelas. Hasil tabel dibawah ini
merupakan hasil analisis indikator dalam penggunaan kata kerja operasional
sebagai berikut:
Hasil analisis yang peneliti telah lakukan ditampilkan pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4. 1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Mata pelajaran bahasa indonesia
3.2.1 Menuliskan informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu Menuliskan
Mata pelajaran ipa
3.3.1 Menganalisis organ pencernaan
dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C4
yaitu
Menganalisis
Jumlah indikator 1 1
Berdasarkan tabel di atas terdapat satu indikator pada setiap
pembelajaran dan terdapat satu indikator yang termasuk dalam LOTS serta satu
indikator yang termasuk HOTS. Dengan indikator pertama terdapat kata kerja
operasional yang menunjukkaan dalam tingkatan C1 yaitu “menuliskan”.
Sedangkan kata kerja operasional pada indikator yang kedua menunjukkan kata
kerja operasional C4 “menganalisis.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta
4.1.2.1.Hasil analisis kuesioner siswa kelas V
Di bawah ini merupakan hasil analisis pelaksanaan pembelajaran 4C
menurut presepsi siswa kelas V dengan jumlah 15 siswa. Penghitungan hasil
kuesioner siswa menggunaan interval skala likert, sehingga peneliti dapat
menemukan rata-rata yang didapat dalam pelaksanaan pembelajaran pada
kemampuan masing-masing 4C. Berikut tabel 4.2 dengan pernyataan 4C dan
penerapannya:
Tabel 4. 2 Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
Gambar 4. 1 Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa
3,22
2,67 2,83 2,77
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
Critical
Thinking
Collaborative Creativity Communication
1 2 3 4
Ra
ta-r
ata
kriteria 4C
Rata-rata Skor Seluruh Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Diagram di atas merupakan hasil analisis kuesioner dari 15 siswa kelas
V. Pengisian kuesioner dilakukan oleh siswa yang didampingi peneliti tanpa guru
kelas V. Dengan demikian siswa dapat menilai guru kelas berdasarkan presepsi
masing-masing setiap siswa selama pembelajaran berlangsung dan sesuai dengan
fakta. Setelah itu, peneliti melakukan perhitungan pada setiap indikator dan rata-
rata yang terdapat dalam kriteria 4C. Hasil diagram menunjukkan critical thinking
3,22 lebih tinggi dari ketiga indikator, collaborative 2,67 jumlah paling rendah
dari 4 indikator, creativity 2,83 dan communication 2,77. Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa critical thinking lebih sering dilakukan saat
pembelajaran berlangsung, berikut ini hasil analisis akhir dari presepsi siswa
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru:
Tabel 4. 3 Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa
No Kriteria Interval Tingkat
Pencapaian Kategori
1 Critical Thinking 3,22 Sering
2 Collaborative 2,67 Sering
3 Creativity 2,83 Sering
4 Communication 2,77 Sering
4.1.2.2. Hasil analisis kuesioner guru kelas V
Berikut ini merupakan hasil analisis menurut presepsi guru kelas V
terhadap pelaksanaan pembelajaran. Hasil hitung dilakukan sama seperti hasil
analisis kuesioner siswa yaitu menggunakan skala likert. Dengan demikian
peneliti dapat menemukan hasil rata-rata pada setiap kriteria 4C. Tabel 4.3
merupakan pernyataan untuk skala likert:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4. 4 Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
Gambar 4. 2 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru
Dari diagram di atas meunjukkan hasil perhitungan pada setiap indikator
yang terdapat dalam kriteria 4C. Hasil diagram menunjukkan bahwa collaborative
3,75 jumlah presepsi terbanyak, sering sekali dilakukan. Untuk critical thinking
3,25, creativity 3 jumlah presepsi paling sedikit dari empat indikator,
communication 3,25 dapat disimpulkan bahwa keempat kriteria tersebut sering
dilakukan. Berikut hasil analisis akhir kuesioner guru kelas terhadap pelaksanaan
pembelajaran:
3,25
3,75
3 3,25
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
Critical Thinking Collaborative Creativity Communication
1 2 3 4
Rata-rata Skor Seluruh Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4. 5 Hasil Analisis Kuesioner Guru
No Kriteria Rata-rata Skor Guru Kategori
1 Critical Thinking 3,25 Sering
2 Collaborative 3,75 Sering Sekali
3 Creativity 3 Sering
4 Communication 3,25 Sering
4.1.2.3. Hasil Wawancara Guru Kelas V
Peneliti meminta izin kepada guru kelas untuk menentukan waktu yang
tepat untuk wawancara dapat dilakukan. Guru kelas akhirnya memberikan waktu
yang tepat untuk melakukan wawancara dengan peneliti. Walaupun beberapa
pertanyaan ada yang sulit dijawab oleh guru kelas dikarenakan kurang memahami
mengenai HOTS. Melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas
V, peneliti mendapatkan informasi mengenai penilaian dari soal tengah semester.
Hasil kesimpulan tersebut dibuktikan dari wawancara dengan guru kelas V yang
mengatakan bahwa “ketika membuat penilaian harian atau bahkan penilaian
tengah semester, kisi-kisi yang dibuat mengacu pada kata kerja operasional yang
membuat siswa untuk berpikir tingkat tinggi”. Dengan demikian dapat dibuktikan
bahwa penilaian dibuat dengan menggunakan KKO level tinggi.
4.1.2.4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Di Kelas V
Hasil observasi ditunjukkan melalui kegiatan pembelajaran, peneliti
melakukan observasi bersama 1 rekan peneliti di ruang yang sama hanya saja
tempat duduk yang terpisah. Peniliti mengamati untuk komunikasi guru tidak
tampak memberikan kesempatan siswa untuk presentasi hasil diskusi. Hal ini
dikarenakan pembelajaran yang menyesuaikan materi pada saat itu, yaitu hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
duduk dalam kelompok kecil. Tetapi komunikasi berikutnya ditunjukkan melalui
masukan dari siswa, menyimpulkan bersama dan meminta siswa untuk mengingat
pelajaran. Dalam indikator 4C yang pertama dapat disimpulkan bahwa guru sudah
mengkomunikasikan dengan baik kepada siswa saat pembelajaran berlangsung.
Pada indikator 4C kolaborasi, langkah-langkah pembelajaran sudah
memperlihatkan guru memberikan kesempatan untuk membentuk kelompok,
berdiskusi dan mencari informasi. Jadi dalam indikator kedua ini, dapat
disimpulkan bahwa guru sudah menerapkan proses berpikir tingkat tinggi dalam
pelaksanaan pembelajaran.
Indikator ketiga dalam 4C yaitu berpikir kritis dan pemecahan masalah.
Dapat dibuktikan dalam langkah-langkah guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menganalisis, keterbatasan atas sumber lain, memberikan kesempatan
siswa dalam bertanya dan memberikan tanggapan mengenai proses belajar yang
disampaikan oleh guru. Dalam kesempatan ini dapat disimpulkan guru sudah
menerapkan proses pelaksanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi, walapun ada
1 kriteria yang belum memenuhi, dikarenakan keterbatasan media untuk belajar.
Indikator keempat adalah kreativitas dan inovasi, guru tidak
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat sebuah karya. Ketika itu
pembelajaran berlangsung hanya lebih banyak menganalisis bacaan, pemecahan
masalah, dan mencari informasi secara mandiri. Guru tidak memberikan
kesempatan siswa untuk menampilkan karya, dikarenakan siswa tidak membuat
karya. Dapat disimpulkan bahwa dalam kreativitas dan inovasi guru tidak banyak
menerapkan kegiatan selama proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Untuk mengetahui hasil lebih jelasnya, berikut ini hasil observasi yang
sudah dilakukan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran Tematik kelas V.
Tabel 4. 6 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1 Communication
(Komunikasi)
1. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk
mempresentasikan
hasil dari
pembelajaran.
√
Tidak terdapat
kegiatan
presentasi
selama proses
pembelajaran
berlangsung.
2. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk memberikan
masukan atau
tanggapan .
√
Guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
menyampaikan
presepsi/tangga
pan saat
pembelajaran
berlangsung.
3. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru untuk
memberikan
kesempatan siswa
untuk menyimpulkan
pembelajaran yang
sudah dilakukan.
√
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
menyimpulkan
pembelajaran
yang sudah
dilakukan.
4. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberi
kesempatan siswa
untuk mengingat
kembali materi pada
pembelajaran
sebelumnya.
√ Sebelum
memulai
pembelajaran,
guru
menanyakan
materi yang
sudah dipelajari
pada hari
sebelumnya.
2 Collaborative
(Kolaborasi)
1. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
√
Siswa diberikan
kesempatan
untuk
berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kesempatan siswa
untuk membentuk
kelompok melakukan
diskusi.
secara
kelompok,
tetapi hanya
teman
sebangku.
2. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan soal
untuk di kerjakan
secara berdikusi.
√
Pada proses
pembelajaran
kali ini, guru
selalu
mengajak siswa
menyelesaikan
setiap
pertanyaan
yang ada
bersama-sama
dalam diskusi
kelas.
3. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
siswa untuk mencari
informasi bersama
teman diskusi.
√
Siswa
mengungkapka
n presepsi
sendiri selama
diskusi kelas.
Namun, hanya
1 atau 2
kelompok
terlihat ada
hubungan
antara siswa
dengan siswa
lain selama
mencari
informasi
dalam
menjawab
pertanyaan dari
guru.
4. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memeprlihatkan proses
guru memberikan
siswa kesempatan
untuk saling bertukar
pikiran dan presepsi
dalam berdiksusi.
√
Ada beberapa
siswa dan guru
terlihat aktif
dalam diskusi
kelas sehingga
sangat terlihat
adanya
kegiatan saling
bertukar pikiran
dan
berpresepsi.
3 Critical
Thinking and
Problem
1. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
√
Guru
memberikan
kesempatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Solving
(Berpikir Kritis
dan Pemecahan
Masalah)
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk menganalisis
permasalahan.
siswa untuk
mencari
penyelesaian
masalah pada
satu
pembelajaran
yang sedang
berlangsung
contohnya
ketika siswa
diberikan
permasalahan
bagaimana cara
masyarakat
menjaga
lingkungan.
2. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari sumber
lain dalam
meningkatkan
kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
√
Guru hanya
memberikan
buku Tematik
dan Buku Tema
sebagai sumber
belajar. Tidak
ada sumber lain
yang diberikan.
3. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
mengenai
pembelajaran.
√
Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
mengenai
materi yang
dirasa kurang
mereka pahami.
4. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk memberikan
masukan, tanggapan
(kegiatan inti), dan
kritik.
√
Pada saat
proses
pembelajaran,
guru sangat
menerima jika
adanya
masukan,
tanggapan, atau
oleh siswanya
di dalam kelas.
4 Creativity and
Innovation
(Kreativitas dan
1. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
√
Tidak ada
kegiatan
membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Inovasi) guru memberikan
kesempatan siswa
untuk membuat sebuah
karya.
sebuah karya
pada
pembelajaran
ini. Siswa
hanya diminta
untuk
menentukan
apa, mengapa,
siapa, kapan,
bagaimana
yang terdapat
pada teks
bacaan.
2. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk memecahkan
masalah dengan
caranya sendiri.
√
Siswa sangat
diperbolehkan
memecahkan
suatu masalah
dengan cara
mereka sendiri.
Contohnya,
siswa dapat
menyebutkan
apa penyebab
udara tidak
bersih dan apa
pentngnya
udara bersih
bagi
pernapasan
hewan dan
manusia.
3. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari
informasi secara
mandiri.
√ Guru
memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk mencari
informasi
secara mandiri.
Contohnya,
pada saat guru
meminta siswa
membaca
sebuah teks
bacaan dan
meminta siswa
untuk mencari
kalimat utama.
4. Di dalam langkah-
langkah pembelajaran
memperlihatkan proses
√ Tidak ada
kegiatan yang
menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
guru memberikan
kesempatan kepada
siswa dalam
menampilkan hasil
karyanya di dalam
kelas.
bahwa siswa
diminta untuk
menampilkan
hasil karyanya
di dalam kelas.
Hanya saja
terlihat di
dalam kelas
terdapat
beberapa karya
siswa yang
ditampilkan di
dinding kelas.
Pada aspek kriteria pertama communication (komunikasi) guru
memberikan kesempatan siswa untuk memberikan tanggapan saat berdiskusi,
melakukan kesimpulan bersama setelah pembelajaran dan memberikan
kesempatan kembali kepada siswa untuk mengingat pembelajaran sebelumnya.
Pada aspek collaborative (kolaborasi), guru memberikan kesempatan siswa untuk
berdiskusi bersama dalam kelompok dan saling bertukar pikiran. Pada kriteria
aspek ketiga yaitu critical thinking and problem solving (berpikir kritis dan
pemecahan masalah). Guru memberikan kesempaan siswa untuk melakukan
analisis bersama ketika diberikan permasalahan, siswa dapat mengajukan
pertanyaan yang belum dipahami kepada guru, dan siswa diberikan kesempatan
untuk memberikan saran kepada guru ketika sedang kelas yang mengajar. Pada
kriteria keempat creativity and inovation (kreativitas dan inovasi). Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dengan
caranya sendiri dan mencari informasi secara mandiri. Namun ada beberapa
kriteria yang tidak dilakukan oleh guru kelas diantaranya adalah pada
communication. Dalam proses pembelajaran guru tidak memberikan kesempatan
siswa untuk melakukan kegiatan presentasi saat pembelajaran berlangsung saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
itu. Kriteria pada critical thinking and problem solving guru tidak memberikan
sumber lain ketika berdiskusi. Sumber yang disediakan hanya buku Tematik dan
BUPENA (Buku Penilaian Autentik). Kriteria keempat creativiy and inovation,
siswa tidak membuat sebuah karya, saat observasi dilakukan guru hanya meminta
siswa untuk menentukan apa, mengapa, siapa, kapan, bagaimana.
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan peneliti bahwa observasi
menunjukkan guru telah melaksanaakan kemampuan 4C ketika pembelajaran
berlangsung. Terdapat 4 kriteria dari 16 pernyataan yang berbeda jadi dari 4
kriteria tersebut guru lebih sering menerapkannya.
4.1.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian
Pembelajaran
Pelaksanaan penilaian pembelajaran menjadi hasil proses belajar siswa
yang dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data mengenai
proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan hasil peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berhubungan, sehingga menjadi informasi sebagai
alat pengambilan keputusan. Pada analisis pembelajaran ini peneliti menggunakan
soal Penilaian Tengah Semester (PTS). Soal PTS yang dianalisis adalah
kesesuaian indikator yang terdapat pada operasional kerja Taksonomi Bloom
yaitu kriteria C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6 (mencipta).
Peneliti menggunakan soal PTS dikarenakan terdapat runtutan yang urut
pada setiap indikator dan memiliki ragam soal seperti pilihan ganda, uraian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
essay. Berdasarkan hasil analisis soal PTS yang dibuat oleh guru se KSK Kota
Yogyakarta memiliki hasil sebagai berikut:
Gambar 4. 3 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
PPKn
Berdasarkan diagram di atas merupakan hasil soal analisis dari mata
pelajaran PPKn. Analisis dilakukan dengan sistem triangulasi data oleh satu
peneliti utama dengan 2 rekan peneliti lainnya. Hal ini dilakukan untuk
mengambil kesimpulan dan keakuratan pada sebuah data. Hasil prosentase pada
soal PPKn menunjukkan 88% menunjukan soal masih mengacu kepada LOTS,
sedangkan 12% soal sudah terdapat pada bagian HOTS dari jumlah soal 40 dari
pilihan ganda, uraian dan essay. Terdapat HOTS 5 soal dan LOTS 35 soal.
HOTS
12%
LOTS
88%
Hasil Analisis Soal Penilaian Soal PTS
Pelajaran PPKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar 4. 4 Diagram Hasil Analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran PPKn
Hasil dari diagram analisis pada soal pilihan ganda mata pelajaran PPKn
diketahui 100% terdapat soal dalam tingkatan LOTS, dari 20 soal. Setelah peneliti
menganalisis soal pilihan ganda maka peneliti melakukan analisis soal uraian
dengan hasil berikut ini:
Gambar 4. 5 Diagram Hasil Analisis soal uraian Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran PPKn
soal pilihan
ganda LOTS
100%
Soal Pilihan Ganda
soal uraian
LOTS
87%
soal uraian
HOTS
13%
Soal Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Hasil diagram di atas pada soal uraian menunjukkan 87% termasuk
dalam LOTS dan 13% dalam HOTS terdiri dari 15 soal uraian terdiri dari 13 soal
LOTS dan 2 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal essay dengan hasil
dibawah ini:
Gambar 4. 6 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran PPKn
Dari hasil diagram menunjukkan, 40% terdapat soal LOTS dan 60%
terdapat soal HOTS dalam 5 butir soal dari 2 soal LOTS dan 3 soal HOTS.
Analisis berikutnya pada mata pelajaran IPA
soal
essay
LOTS
40% soal
essay
HOTS
60%
Soal Essai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4. 7 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
IPA
Dari hasil diagram hasil prosentase untuk soal LOTS 73% dan HOTS
27% dari jumlah soal 40 yang terdapat soal pilihan ganda, uraian dan essay. Soal
yang HOTS ada 11 soal dan LOTS 29 soal. Berikut ini hasil analisis soal PTS pada
pilihan ganda, uraian dan essay:
Gambar 4. 8 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran IPA
HOTS
27%
LOTS
73%
Hasil Analisis Penilaian PTS
Mata Pelajaran IPA
soal pilhan
ganda
LOTS
35%
soal pilhan
ganda
HOTS
65%
Soal Pilihan Ganda PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Hasil analisis pada soal pilihan ganda mata pelajaran IPA 35% terdapat
pada bagian LOTS dan 65% pada HOTS dari 20 soal dari 13 soal HOTS dan 7
soal LOTS. Analisis berikutnya yaitu untuk soal uraian, berikut hasil analalisis:
Gambar 4. 9 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran IPA
Dari hasil diagram dari analisis soal uraian menunjukkan LOTS 13% dan
87% HOTS. Jumlah soal yang terdapat pada uraian berjumlah 15 soal dari 13 soal
LOTS dan 2 soal LOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal yang terdapat pada
essay, berikut hasilnya:
soal uraian
LOTS
87%
soal uraian
HOTS
13%
Soal Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4. 10 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPA
Dari hasil diagram diatas menunjukkan 60% LOTS dan 40% termasuk
pada bagian HOTS. Soal essay terdapat 5 soal dari 3 soal LOTS dan 2 soal HOTS.
Setelah meneliti menganalisis soal PTS mata pelajaran IPA, selanjtunya peneliti
akan menganalisis mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri dari uraian,
pilhan ganda, uraian dan essay. Hasil analisis sebagai berikut:
Gambar 4. 11 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
Bahasa Indonesia
soal
essay
LOTS
60%
soal
essay
HOTS
40%
Soal Essay
HOTS
56%
LOTS
44%
Hasil Analisis Penilaian PTS Bahasa
Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Dari hasil diagram pada seluruh bentuk soal PTS Bahasa Indonesia diatas
menunjukkan bahwa 44% LOTS dan 56% HOTS dengan jumlah soal 45. Hasil
menunjukkan terdapat LOTS 25 soal dan HOTS 20 soal. Setelah menunjukkan
hasil dari keseluruhan jenis soal, maka hasil pada setiap jenis soal sebagai berikut:
Gambar 4. 12 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian 1 Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Hasil prosentase diagram di atas menunjukkan 40% LOTS dan 60%
HOTS, dengan jumlah soal uraian 1 adalah 5 soal yang terdiri dari 2 soal LOTS
dan 3 soal HOTS. Setelah peneliti melakukan analisis untuk soal uraian 1
selanjutnya peneliti melakukan analisis soal pilihan ganda, berikut hasilnya:
soal
uraian
1 LOTS
40% soal
uraian
1
HOTS
60%
Soal Uraian 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4. 13 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Dari hasil diagram menunjukkan bahwa hasil analisis pada soal pilihan
ganda 50% terdapat LOTS dan 50% HOTS, dari jumlah soal 20, yang terdiri dari
10 soal LOTS dan 10 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal uraian 2,
berikut hasilnya:
Gambar 4. 14 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian 2 Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia
soal
pilihan
ganda
LOTS
50%
soal
pilihan
ganda
HOTS
50%
Pilhan Ganda
soal
uraian 2
LOTS
53%
soal
uraian 2
HOTS
47%
Uraian 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dari hasil diagram diatas menunjukkan hasil yang berbeda diantaranya
adalah 53% LOTS dan 47% adalah HOTS, dari jumlah soal sebanyak 15 soal
terdiri dari 8 soal LOTS dan 7 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis hasil
soal essay, berikut ini hasilnya:
Gambar 4. 15 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Dari hasil analisis diagram di atas menunjukkan hasil bahwa 100% soal
essay menunjukkan HOTS. Soal essay ini terdiri dari 5 soal dan hasil
menunjukkan 5 soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal PTS pada mata
pelajaran IPS.
soal
essay
HOTS
100%
Soal Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4. 16 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
IPS
Dari hasil keseluruhan menunjukkan bahwa 93% LOTS dan 7% HOTS.
Soal PTS terdiri dari 40 soal pilihan ganda, uraian dan essay. Hasil menunjukkan
3 soal HOTS dan 37 soal dalam LOTS, berikut ini hasil analisis pada jenis pilihan
ganda:
Gambar 4. 17 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran IPS
HOTS
7%
LOTS
93%
Hasil Analisis Penilaian Soal PTS
Pelajaran IPS
100%
Pilihan Ganda hasil
diagram
soal
LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Hasil analisis soal pilihan ganda menunjukkan 100% terdapat LOTS.
Jumlah soal pada pilihan ganda ada 20 soal dan termasuk pada LOTS. Setelah
menganalisis soal pada pilihan ganda, peneliti melakukan analisis pada soal
uraian, berikut hasil analisis yang dilakukan:
Gambar 4. 18 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran IPS
Hasil diagram diatas menunjukkan bahwa 100% adalah LOTS. Soal
uraian terdiri dari 15 jumlah soal dan termasuk pada soal LOTS. Pada soal uraian
ini tidak menunjukkan soal HOTS. Selanjutnya peneliti menganalisis soal essay,
berikut hasilnya:
soal
uraian
LOTS
100%
Soal Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 4. 19 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran IPS
Hasil diagram menunjukkan bahwa 40% LOTS dan 60% terdapat soal
HOTS. Jumlah soal essay berjumlah 5 soal yang terdiri dari 2 soal LOTS dan 3
soal HOTS. Setelah peneliti menganalisis soal PTS IPS, selanjutnya peneliti
menganalisis soal Matematika, berikut ini hasilnya:
Gambar 4. 20 Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran
Matematika
soal
essay
LOTS
40% soal
essay
HOTS
60%
Soal Essay
HOTS
50%
LOTS
50%
Hasil Analisis Penilaian Soal PTS
Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari hasil analisis keseluruhan pada soal Matematika terdapat 50% LOTS
dan 50% HOTS. Terdapat 40 soal yang terdiri dari pilihan ganda dan uraian dan
essay. Jumlah soal yang termasuk dalam LOTS 20 soal dan HOTS 20 soal. Berikut
ini hasil analisis setiap jenis soal:
Gambar 4. 21 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Matematika
Hasil dari diagram diatas menunjukkan 50% soal menunjukkan LOTS
dan 50% mengacu pada HOTS. Jumlah soal 20 soal yang terdiri dari HOTS 10
soal dan LOTS 10 soal. Selanjutnya peneliti meganalisis soal uraian, berikut ini
hasilnya:
soal
pilihan
ganda
LOTS
50%
soal
pilihan
ganda
HOTS
50%
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4. 22 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah Semester
pada Pelajaran Matematika
Hasil analisis soal menunjukkan 67% menunjukkan LOTS dan 33%
adalah HOTS, dengan jumlah 15 soal dengan hasil 10 soal LOTS dan 5 soal
HOTS. Selanjutnya analsis dari soal essay, berikut ini hasil analisis:
Gambar 4. 23 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah Semester pada
Pelajaran Matematika
soal
uraian
LOTS
67%
soal
uraian
HOTS
33%
Soal Uraian
soal
essay
HOTS
100%
Soal Essay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hasil analisis soal menunjukkan bahwa 100% terdapat soal HOTS,
namun tidak terdapat soal LOTS. Jumlah soal essay 5 soal.
Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan terdapat 5 bidang mata
pelajaran Sekolah Dasar, hasil dari analasis berikut ini:
Gambar 4. 24 Diagram Hasil Analisis Soal pada 5 Bidang Mata Pelajaran
Penilaian Tengah Semester
Dari hasil diagram di atas dapat disimpulkan bahwa untuk soal yang
mengandung HOTS paling banyak adalah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan prosentase 39% dan yang mengandung HOTS paling sedikit adalah pada
mata pelajaran IPS yaitu dengan prosentase 5%.
1 PPKn
8%
2 IPA
17%
3 Bahasa
Indonesia
39%
4 IPS
5%
5
Matematika
31%
Jumlah Soal HOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Perencanaan
Pembelajaran
Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran
sudah mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi di SD Ceria Yogyakarta,
adalah dengan menganalisis RPP yang dibuat oleh guru kelas V.
Dalam proses meminta RPP yang akan dianalisis, peneliti membutuhkan
RPP sebaiknya sesuai dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga peneliti
dapat mengobservasi pembelajaran yang berlangsung apakah sesuai dengan RPP
atau tidak. Peneliti meminta izin terlebih dahulu untuk membuat kesepakatan
kapan RPP akan diberikan kepada peneliti. Proses menunggu keputusan yang
sedikit lama membuat peneliti resah, dikarenakan guru kelas tidak setiap
pembelajaran membuat RPP. Ketika itu bertepatan dengan waktu supervisi, maka
guru kelas berinisiatif untuk memberikan hasil RPP supervisi untuk siap diberikan
kepada peneliti.
Setelah mendapatkan data dokumentasi yaitu berupa RPP, peneliti
menggandakan RPP yang didapat lalu diberikan kepada dua rekan peneliti
lainnya untuk dianalisis, teknik ini disebut dengan triangulasi data. Analisis
dilakukan untuk melihat kesesuaian antara indikator dan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran. Analisis pada RPP dilakukan pada waktu dan tempat yang
berbeda, hal ini agar mendapatkan jawaban pada setiap presepsi yang berbeda
menurut peneliti utama dan ke dua rekan peneliti. Setelah dilakukan analisis, hari
berikutnya peneiliti berkumpul untuk mendiskusikan hasil yang didapatkan, lalu
peneliti mengambil keputusan bersama hasil yang sesuai untuk pembahasan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa hasil
analisis menunjukkan indikator yang memiliki kata kerja operasioanal yaitu
“menuliskan” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan “menganalisis” pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Peneliti menemukan indikator
yang sudah sesuai dengan kegiatan inti yaitu “menuliskan dan menganalisis”.
Siswa menuliskan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Indikator
pertama merupakan kata kerja operasional berpikir tingkat rendah yaitu pada
tingkatan C1 “mengetahui” dengan kalimat indikator “menuliskan informasi yang
disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik”. Berdasarkan teori
dari Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 216-18), bahwa keterampilan
“mengetahui” yaitu mengemukakan kembali apa yang sudah dielajari dari guru,
buku atau sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan.
Melalui penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa adanya kesesuaian antara teori
dengan indikator yang disusun oleh guru yaitu siswa hanya mengungkapkan
kembali hasil menganalisis sederhana yang dilakukan tanpa merubah informasi
yang didapat.
Dalam indikator kedua, kegiatan berikutnya “siswa menganalisis serta
mendiskusikan urutan pencernaan dari 6 jenis hewan”. Dengan adanya kegiatan
siswa menganalisis, dapat dibukitkan bahwa siswa melaksanakan kegiatan
berpikir tingkat tinggi yaitu sesuai dengan kognitif C4 dalam Taksonomi Bloom
yang digunakan peneliti yaitu “menganalisis”. Hal ini dibuktikan bahwa tingkatan
C4 “menganalisis” sebagai tingkatan berpikir pada indikator dengan teori dari
Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 216-18) yang menjelaskan bahwa kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menganalisis menggunakan keterampilan yang belum dipelajarinya terhadap
informasi yang belum diketahui atau dalam megelompokkan informasi.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat diketahui kesesuaian antara
kegiatan yang akan dilakukan pada saat pembelajaran dengan teori yang
dijelaskan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada pembelajaran Tematik ini
guru mampu membuat desain RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi dengan menggunakan kata kerja Taksonomi Bloom.
4.2.2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Pelaksanaan
Pembelajaran Tematik di SD Ceria Yogyakarta
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana guru dapat
menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran Tematik di
kelas V SD Ceria Yogyakarta. Peneliti mendapatkan data dari kuesioner yang diisi
oleh siswa kelas V. Kuesioner yang diisi sesuai presepsi masing-masing siswa lalu
peneliti membandingkan dari hasil kuesioner yang diisi guru kelas. Pernyataan
yang terdapat pada kedua kuesioner memiliki makna yang sama, tetapi bahasa
yang digunakan untuk kuesioner siswa lebih mudah dipahami, agar siswa tidak
merasa kesulitan dalam pengisian kuesioner.
Sebelum mengambil data kuesioner, peneliti meminta izin kepada guru
kelas V untuk dapat memberikan waktu yang tepat sehingga dalam pengisian
kuesioner tidak mengganggu kegiatan pembelajaran dan siswa dapat fokus
mengisi kuesioner. Setelah waktu sudah ditentukan maka peneliti segera
memberikan kuesioner yang telah divalidasi oleh dosen ahli kepada siswa pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kamis, 11 Oktober 2018. Pada saat itu peneliti diberikan kesempatan 30 menit
terakhir pembelajaran Tematik dan dimintai tolong guru kelas untuk membagikan
soal-soal penilaian tengah semester yang dilaksanakan pada tanggal 17-21
September 2018. Dalam pengisian kuesioner, hanya peneliti dan siswa kelas V
yang berada di kelas tanpa adanya guru kelas yang mendampingi. Hal ini
dikarenakan siswa dapat mengisi dengan jawaban yang sesuai dengan
pembelajaran dan peneliti dapat memberikan penjelasan beserta contoh agar siswa
mudah memahami apa yang dimaksud pada setiap pernyataan dalam kuesioner.
Peneliti memberikan pengarahan kepada siswa kelas V apa kegunaan kuesioner
ini dan bagaimana cara mengisinya. Peneliti menjelaskan maksud dari setiap
kriteria yang ada pada indikator tersebut.
Dengan hari yang sama peneliti diberikan kesempatan untuk bertemu
kembali setelah jam pembelajaran usai. Peneliti bertemu guru kelas V di kantor
lalu guru kelas diminta untuk mengsi kuesioner terlebih dahulu. Peneliti
mejelaskan cara pengisiannya dan jika ada yang kurang mengerti, peneliti
menawarkan untuk menjelaskan kembali. Kuesioner diisi berdasarkan presepsi
guru mengenai penerapan 4C ketika pembelajaran berlangsung. Setelah mengisi
kuesioner, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas. Pada hari yang sama
data-data sudah terkumpul, lalu peneliti segera melakukan perhitungan dan
menganalisis dari data kuesioner. Cara menganalisis kuesioner dengan
menggunakan pedoman skala likert yang telah dibuat oleh peneliti. Dengan
menghitung perbandingan setiap siswa dalam mengisi setiap kriteria lalu peneliti
membuat diagram agar lebih jelas kegiatan apa saja yang lebih sering diterapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dalam pembelajaran. Peneiliti juga dapat menyimpulkan dari hasil wawancara
yang telah dilakukan, dengan cara memahami hasil dari wawancara pada setiap
pertanyaan dalam aspek yang digunakan.
Tidak hanya data kuesioner dan wawancara yang didapat, tetapi ada data
observasi yang peneliti lakukan. Observasi dilakukan satu hari sebelum
wawancara dan pengambilan data kuesioner yaitu pada Rabu, 10 Oktober 2018.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti sudah meminta izin terlebih dahulu dan
melakukan penelitian ketika pembelajaran, diharapkan sesuai dengan RPP yang
telah dibuat, namun yang terjadi peneliti sudah diberikan RPP terlebih dahulu.
Guru kelas mengatakan bahwa “tidak setiap materi pembelajaran yang akan
disampaikan itu membuat RPP. Jika yang dibutuhkan ketika observasi dan RPP
harus sesuai maka prosesnya akan panjang. Dikarenakan pembuatan RPP yang
sulit dan harus menyesuaikan jadwal yang tepat”. Guru kelas akhirnya
menemukan solusi bahwa, guru kelas akan memberikan RPP yang sudah jadi
walaupun tidak sesuai dengan pembelajran yang diobservasi oleh peneliti.
Mengingat waktu dan kesulitan yang guru kelas alami, peneliti menyetujui solusi
tersebut. Peneliti melakukan observasi ketika pembelajaran dikelas bersama 1
rekan peneliti. Hal tersebut dilakukan untuk membandingkan hasil. Setelah
penelitian selesai maka peneliti utama dan 1 rekan peneliti untuk berdiskusi dan
mengambil keputusan dari setiap hasil kriteria yang diobservasi. Hasil yang
didapat saat observasi, digunakan peneliti sebagai data hasil dari presepsi siswa
dan guru dengan yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
membandingkan hasil observasi maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari
hasil observasi.
Setelah peneliti mendapatkan data dari kuseioner, wawancara dan
observasi, peneliti segera melakukan olah data, bahwa hasil presepsi siswa kepada
guru kelas mendapatkan skor rata-rata 2,87 dengan presepsi 15 siswa kelas V
sedangkan presepsi guru mendapatkan skor rata-rata 3,25 hasil dari kuesioner
kedua menunjukkan bahwa berpikir kritis sering diterapkan dalam pembelajaran
Tematik. Hal ini juga dibuktikan saat guru menyampaikan pembelajaran, guru
juga mengajak siswa untuk aktif dikelas, seperti memberikan kesempatan siswa
untuk menyampaikan presepsi, saran saat berdiskusi. Siswa juga diberikan
kesempatan untuk mencari informasi secara mandiri.
Data yang diperoleh peneliti cukup jelas dikarenakan proses pembelajaran
guru meminta siswa untuk menganalisis sebuah bacaan mengenai pentingnya
udara bersih dalam kehidupan. Peneliti juga mengetahui proses pembelajaran
yang mana guru memberikan kesempatan dan menanggapi presepsi siswa,
walaupun tidak semua siswa aktif dalam pembelajaran. Dalam wawancara yang
telah dilakukan oleh peneliti dan guru kelas, bahwa berdiskusi juga penting siswa
dapat bertukar pikiran bersama teman kelompok lalu memecahkan masalah
bersama.
Penjelasan di atas sesuai dengan keterampilan abad 21 yang dianggap bisa
memperkuat modal sosial, modal intelektual atau biasa disebut keterampilan 4C
(creative, critical thinking, communication, dan collaborative) dalam (Doringin
2017: 1). Dari penjelasan teori ini, terdapat kesesuaian antara teori dengan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kuesioner guru dan siswa. Hal ini diperkuat oleh bukti bahwa peneliti melakukan
observasi ketika pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berpikir kritis. Melalui
wawancara bersama guru kelas, beliau juga menyampaikan pentingnya siswa
berpikir kritis agar siswa bisa menjawab atau memberikan pernyataan yang sesuai
dengan apa yang dipahami, jadi tidak selalu nurut guru dan buku. Siswa juga
diperbolehkan menyampaikan kritik, saran atau masukan kepada guru kelas
selama pembelajaran berlangsung.
Kemampuan kolaborasi memiliki hasil presepsi yang berbeda, skor rata-
rata guru adalah 3,75 sedangkan skor yang diperoleh siswa adalah 2,67. Pada
kolaborasi ini peneliti mengatahui dari hasil observasi kepada guru kelas V ketika
dalam melaksanakan pembelajaran. Guru sering kali melaksanakan kegiatan
berdiskusi atau bekerjasama bersama kelompok atau teman sebangku. Hal
tersebut dapat dibuktikan melalui hasil wawancara yaitu beliau memberikan
kesempatan untuk bertukar pikiran dan pendapat. Teori tersebut sesuai dengan
modal sosial, modal intelektual atau biasa disebut keterampilan 4C (creative,
critical thinking, communication, dan collaborative) dalam (Doringin 2017: 1).
Menjelaskan bahwa kolaborasi cara bekerja bersama atau bekerja dalam tim. Dari
penjelasan tersebut terdapat kesesuaian antara teori dengan kegiatan yang
dilakukan guru dan siswa.
Kemampuan kreativitas memiliki hasil yang sama antara presepsi guru
dan siswa. Skor rata-rata guru adalah 3 dan skor rata-rata dari 15 siswa adalah
2,83. Kemampuan ini sering diterapkan oleh guru misalkan memberikan
kesempatan untuk menampilkan hasil karya di dalam kelas dan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kesempatan siswa untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Teori
tersebut sesuai dengan modal sosial, modal intelektual atau biasa disebut
keterampilan 4C (creative, critical thinking, communication, dan collaborative)
dalam (Doringin 2017: 1). Kemampuan kretivitas adalah berkreasi, berinovasi,
bersikap kritis, memecahan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif.
Hal ini dapat dibuktikan dalam observasi pembelajaran bahwa guru memberikan
kesempatan untuk memecahkan masalah dengan caranya sendiri yaitu siswa dapat
menyebutkan apa penyebab udara bersih bagi pernapasan hewan dan manusia,
serta guru memberikan kesempatan untuk dapat mencari informasi secara mandiri,
yaitu siswa diminta membaca sebuah teks dan meminta siswa untuk mencari
kalimat utama pada teks bacaan. Penjelasan tersebut sesuai dengan lampiran 17
hasil observasi.
Kemampuan terakhir dalam kuesioner yaitu komunikasi. Skor rata-rata
guru adalah 3,25 dan skor rata-rata dari 15 siswa adalah 2,77. Dari hasil presepsi
yang didapatkan teori tersebut sesuai dengan modal sosial, modal intelektual atau
biasa disebut keterampilan 4C (creative, critical thinking, communication, dan
collaborative) dalam (Doringin 2017: 1). Kemampuan berkomunikasi adalah
kemampuan keterampilan berteknologi informasi baik dalam jaringan dan literasi.
Hal ini dapat dbuktikan ketika observasi dilakukan, guru kelas memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan presepsi/tanggapan saat
pembelajaran berlangsung. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyimpulkan pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal lain yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dilakukan guru kelas adalah, kesempatan yang diberikan kepada siswa agar
mampu mengingat kembalimateri pada pembelajaran sebelunnya.
Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas menyampaikan bahwa tidak
mengetahui berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Dikarenakan kurangnya
pemahaman beliau mengenai pembelajaran berpikir tingkat tinggi atau HOTS
yang lebih ditekankan pada pembelajaran Tematik. Dengan penjelasan tersebut
dapat diketahui bahwa guru kelas tidak sering sekali melaksanakan banyak
kriteria yang terdapat dalam 4C. Seperti yang guru kelas katakan “Saya tidak
paham apa itu HOTS, tetapi menurut saya ya berpikir tingkat tinggi itu perlu.
Tidak semua siswa itu boleh nurut dengan gurunya jadi, itu bisa menjawab
ataupun memberikan pernyataan-pernyataan yang sesuai apa yang dipahami
siswa.” Dengan demikian penjelasan yang disampaikan peneliti kepada guru
cukup menjawab pernyataan guru kelas, bahwa berpikir tingkat tinggi itu perlu
diterapkan dalam pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa guru kelas V di
SD Ceria Yogyakarta mampu menerapkan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi
dan berkomunikasi dalam proses pembelajaran karena siswa dan guru memiliki
presepsi yang sama, sedangkan presepsi guru pada kreativitas memiliki skor
paling kecil, hal ini dibuktikan ketika dari kuesioner guru jarang membuat suatu
karya.
Maka dalam pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh
kemampuan sudah diterapkan oleh guru kelas V dan sesuai dengan teori modal
sosial, modal intelektual atau biasa disebut keterampilan 4C (creative, critical
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
thinking, communication, dan collaborative). Secara operasional, 4C ini
dijabarkan dalam empat kategori langkah, yakni; (1) alat untuk mengembangkan
keterampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi; (2)
cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam tim; (3) cara
hidup sebagai warga global sekaligus lokal, cara berpikir; dan (4) termasuk
berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan masalah, membuat keputusan,
dan belajar pro-aktif dalam (Doringin 2017: 1). Berdasarkan hasil observasi dan
kuesioner guru kelas sudah menerapkan sesuai dengan teori tersebut.
4.2.3. Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Penilaian
Pembelajaran
Pada penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana penilaian berpikir tingkat
tinggi di SD Ceria Yogyakarta kelas V, peneliti melakukanan analisis terhadap
tiga soal penilaian tengah semester atau PTS, sebelumnya peneliti sudah meminta
izin kepada guru kelas untuk meminta soal namun, guru kelas akan memberikan
soal PTS dikarenakan soal yang dibuat cukup beragam dan lengkap. Soal PTS
dibuat oleh guru-guru se KSK kota lalu diseleksi mana yang layak untuk diujikan
kesiswa dan disetujui oleh pihak kepala sekolah. Setelah PTS selesai dan berjalan
dengan lancar maka soal-soal yang tersisa diberikan kepada peneliti dan siap
untuk dianalisis. Peneliti hanya menggunakan 5 bidang mata pelajaran Sekolah
Dasar. Sebelum analisis dilakukan peneliti menggandakan 5 ragam soal yang
terdiri dari mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, IPS dan Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Setelah mendapatkan soal PTS peneliti menggandaan soal-soal tersebut
atas izin guru kelas, agar peneliti dapat menganalisis menggunakan teknik
triangulasi seperti pada menganalisis pada data kuesioner. Peneliti utama dan dua
rekan peneliti menganalisis soal-soal secara terpisah terlebih dahulu lalu
dilakukan analisis bersama-sama untuk mengambil keputusan akhir dan
keakuratan data yang sah. Dalam menganalisis peneliti menggunakan tingkatan
kata kerja yang ada di Taksonomi Bloom. Peneliti menganalisis dari soal PTS
yang peneliti dapatkan di Sekolah Dasar Ceria Yogyakarta, dengan
membandingkan apakah soal-soal pada PTS terdapat pada LOTS yang mempunyai
tingkatan mengetahui, memahami dan mengaplikasikan, atau HOTS dengan
tingkatan yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Pada mata pelajaran
IPA menunjukkan bahwa bagian LOTS 73% lebih banyak, dikarenakan soal
uraian dan soal essay lebih banyak menunjukkan pada keterampilan mengetahui,
memahami dan mengaplikasikan. Soal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
paling banyak terdapat kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi. Siswa
diharapka mampu untuk menganalisis pada bacaan. Hal ini ditunjukkan pada soal
uraian 1 dan essay. Hasil analisis pada mata pelajaran IPS lebih banyak
mennunjukan soal pada tingkat LOTS. Hal ini daapat dibuktikan pada soal pilihan
ganda dan uraian. Siswa hanya lebih memahami dengan mengingat.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa soal paling banyak terdapat
dalam tingkatan HOTS dari kelima bidang mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu
39%. Pada banyaknya yang mengandung HOTS kedua adalah mata pelajaran
Matematika dengan prosentase 31%. Sedangkan yang terdapat pada bagian LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
adalah mata pelajaran IPS dengan prosentase paling sedikit yaitu 5%. Mata
pelajaran IPA dengan prosentase 17% dan PPKn dengan prosentase 8%.
Peneliti banyak menemukan soal yang memiliki bobot rendah seperti pada
penggunaan KKO tingkatan rendah. Adapula peneliti temukan pilihan ganda
dalam soal yang sangat mudah untuk bisa dijawab oleh siswa. Tidak ada
pengecoh pada pilhan ganda sehingga siswa mudah untuk berpikir cepat dalam
menjawab. Hal ini akan ditemukan pada lampiran lembar analisis soal PTS.
Berikut ini contoh soal yang termasuk pada bagian LOTS juga dapat dilihat pada
lampiran 21:
Pada mata pelajaran PPKn
C1 (Memahami): pilihan ganda no 1
“Dasar negara Indonesia adalah ....”
Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja “mengetahui”. Siswa
hanya mampu mengingat saja lalu lebih mudah untuk menjawab dengan pilihan
ganda. Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215).
“menyebutkan” termasuk dalam C1 dikarenakan dengan konsep mengingat: yaitu
mengemukakan kembali dari yang sudah dipelajari dari guru maupun buku yang
sesuai dengan asli tanpa merubah aslinya.
Pada mata pelajaran Matematika
C2 (Memahami) : pilihan ganda no 1
“Hasil dari
”
Termasuk dalam tingkatan C2 dengan kata kerja “menghitung”. Siswa
menghitung dari soal yang tesrsedia untuk menemukan jawaban. Menurut teori
Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215), “menghitung”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
termasuk dalam C2 dikarenakan dengan konsep memahami: yaitu sudah ada
proses pengolahan, memberi tafsir/tulisan/data sesuai dengan kemapuan peserta
didik.
Pada mata pelajaran IPA
C3 (Mengaplikasikan): pilihan ganda no 3
(Perhatkan hewan-hewan berikut!) “Ular, kupu-kupu, ikan hiu, lebah, cacing
Kelompok hewan yang memiliki alat gerak yang sama adalah ....”
Termasuk dalam tingkatan C3 dengan kata kerja “mengklasifikasi”. Siswa
dapat memperhatikan soal yang ada lalu siswa dapat membedakan mana yang
tepat termasuk dalam mengklasfikasi hewan berdasarkan alat gerak. Menurut teori
Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215). “mengaplikasikan”
termasuk dalam C3 dikarenakan kemampuan dalam menggunakan pengetahuan
seperti konsep menggali dan menambah sesuatu yang belum pernah dipelajari
sebelumnya. Berikut ini contoh soal termasuk dalam bagian HOTS yang mengacu
pada tingkatan Taksonomi Bloom.
Pada mata pelajaran PPKn
C4 (Menganalisis): uraian no 4
“Tono memilki teman Tini. Mereka berdua berasal dari suku yang berbeda. Saat
Tini mengalami musibah. Sikap yang seharusnya dilakukan oleh Tono adalah ....”
Pada soal ini termasuk pada tingkatan C4 yaitu menganalisis, siswa
diminta untuk menganalisis sebuah permasalahan lalu siswa dapat menyebutkan
mengenai hasil sikap apa yang seharusnya dilakukan. Dengan menganalisis siswa
dapat menemukan jawabannya. Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam
Mulyasa, dkk, 2016: 215), “menganalisis” termasuk dalam C1 dikarenakan siswa
dapat menggunakan keterampilan yang telah dipelajari terhadap suatu informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
yang belum diketahui, sehingga mampu menetukan hubungan antara informasi
yang satu dengan yang lain.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
C5 (Mengevaluasi) : uraian no 10
“(bacaan) Informasi penting yang ada dalam paragaraf di atas adalah .....”
Soal di atas termasuk dalam tingkatan C5 dengan kata kerja
“menyimpulkan” setelah membaca bacaan siswa menyimpulkan hasil dari apa
yang dibaca. Siswa akan lebih sulit untuk memahami pada bacaan karena siswa
akan mencari informasi penting lalu menyimpulkan dengan bahasa sendiri.
Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa, dkk, 2016: 215),
“mengevaluasi” termasuk dalam C5 dikarenakan siswa dapat menentukan nilai
suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria.
Mata pelajaran IPS
C6 (Mencipta) : essay no 2
“Gambarlah denah sekolahmu!”
Contoh soal di atas termasuk dalam tingkatan C6 dengan kata kerja
“membuat”, siswa akan mengira-ngira bagaimana posisi yang tepat untuk
membuat denah sekolah. Menurut teori Karthwohl dan Anderson (dalam Mulyasa,
dkk, 2016: 215), “membuat/mencipta” termasuk dalam C6 dikarenakan siswa
mampu membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil
tersebut menjadi bentuk kreativitas lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner guru dan siswa, soal
penilaian tengah semester (PTS), dan wawancara guru kelas V di SD Ceria
Yogyakarta maka peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pada perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru kelas V di SD Ceria
Yogyakarta sudah menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung sudah mengacu pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kemampuan berpikir kritis dan
kolaborasi sering diterapkan oleh guru, hal ini dibuktikan dari peneliti yang
sudah melakukan observasi dikelas, yaitu guru membentuk kelompok untuk
berdiskusi bersama dan memberikan suatu masalah untuk dipecahkan atau
dianalisis bersama dengan kelompok. Kegiatan lainnya, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk dapat mengungkapkan tanggaan, kritik,
saran atau pertanyaan pada proses pembelajaran berlangsung.
3) Pada pelaksanaan penilaian tengah semester atau PTS sudah mengandung
keterampilan berpikir tingkat tinggi, walaupun masih banyak soal dengan
keterampilan berpikir tingkat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5.2. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitiaan, peneliti menemukan keterbatasan sebagai
berikut:
1) Penelitian ini terbatas pada melakukan izin untuk meminta RPP.
Dikarenakan guru kelas tidak setiap pembelajaran membuat RPP, jadi
peneliti mendapatkan RPP lebih cepat dari penelitian berlangsung. Dengan
perbedaan waktu dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran
yang peneliti observasi, maka observasi pembelajaran tidak sesuai dengan
RPP yang telah dibuat sebelumnya.
5.3. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1) Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian kurang lebih sama
dengan ini, peneliti dapat membuat rencana cadangan. Seperti pengalaman
pada peneliti saat ini, yaitu solusi apa jika peneliti tidak mendapatkan RPP
yang sesuai dengan pelaksaan pembelajaran yang akan diobservasi. Pada
penilaian kelas yang kurang sesuai dari apa peneliti harapkan, sekiranya
tetap dipikirkan, agar solusi atau rencana cadangan tetap dibuat sematang
mungkin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
DAFTAR PUSTAKA
Admin Guru Madarasah. (2017). https://www.gurumadrasah.com/2017/10/apa-
itu-ppk-literasi-hots-dan-4c-pada.html. Diakses pada hari Selasa, 25
September 2018 pukul 18:30.
Dimyati & Mudjiono. (2010). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Doringin, F. (2017). Kurikulum baru, ketrampilan abad 21 dan
implementasinya. https://pgsd.binus.ac.id/2017/08/08/kurikulum-baru-
keterampilan-abad-21-dan implementasinya/. Diakses pada hari Sabtu, 2
Februari 2019, pukul 20:12.
Gunawan A.W. (2003). Genius learning strategy petunjuk praktis untuk
menerapkan accelerated learning. Jakarta: Gramedia.
Gunawan, I. (2015). Metode penelitian kualitatif teori dan praktek. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hertanto, E. (2017). Perbedaan skala likert lima skala dengan modifikasi.
http://www.academica.edu/34548210/PERBEDAAN_SKALA_LIKERT_
LIMA_SKALA_DENGAN_MODIFIKASI_SKALA_LIKERT_EMPAT_
SKALA. Diakses pada hari Jumat, 1 Maret 2019, pukul 20:30.
Kurniawati, dkk. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP di
Kabupaten Jember dalam menyelesaikan soal berstandar PISA. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. Vol. 20., No. 2.
Matondang Z. (2009). Validitas dan reliabilitas atau instrumen penelitian. Jurnal
Tabularasa PPS UNIMED. Vol. 6., No. 1.
Mitri H, (2016). Analisis pembelajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi pada
mata pelajaran ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma
Mulyasa, dkk. (2016). Revolusi dan inovasi pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Nova, L. (2017). https://www.scribd.com/document/367594347/Lampiran-1-
Pedoman-Wawancara-Guru. Diakses pada hari Minggu, 03 Juni 2018
pukul 17:11
Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
tematik terpadu implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Prenadamedia.
Pratiwi, dkk. (2017). Pengembangan modul mata kuliah penilaian pembelajaran
sosiologi berorientasi HOTS. No. 2. Cakrawala Pendidikan Edisi Juni
2017, Vol. XXXVI, No. 2
Purnomo Y.W. (2014). Assesment-based learning: sebuah tinjauan untuk
meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman sistematis. Sigma Journal,
Vol VI, No. 01
Riduwan. (2013). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta
Setyowati dan Kurniawati. (2017). Jurnal PGSD Indonesia pengembangan LKS
IPA berbasis guided inquiry untuk meningkatkan HOT pada siswa kelas V
SD Bibis. Jurnal PGSD Pengembangan LKS, 2. Vol. 3., No. 2.
Sugara G. S. (2018). Kualitas dan keterpercayaan penelitian kualitatif dalam
bimbingan dan konseling. Jurnal Fokus Konseling. Vol 4., No. 1.
Tedi H, dkk. (2016). Kualiatas pelayanan publik dalam pembuatan izin trayek
oleh Dllaj Kabupaten Bogor. Jurnal GOVERNANSI. Vol. 2. No. 1
Ulya H. (2016). Profil kemampuan pemecahan masalah siswa bermotivasi belajar
tinggi berdasarkan ideal problem solving. Jurnal Konseling GUSJIGANG.
Vol. 2., No. 1.
Usmaedi. (2017). Menggagas pembelajaran HOTS pada anak usia sekolah dasar.
Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar. Vol. 3., No. 1.
Yusuf, A.M. (2014). Metode penelitian : kauntitatif, kualitatif & penelitian
gabungan. Jakarta: Prenamedia Group.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 6 Hasil Validasi Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 7 Hasil Validasi Analisis Indikator Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 8 Hasil Validasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian
Kata kerja Taksonomi Bloom di bawah ini untuk melihat tingkatan kognitif C4
sampai C6 yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13. Selain
menganalisis RPP, tabel Taksonomi Bloom juga untuk mengetahui soal PTS
tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah.
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan
b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan
c. Menjelaskan c. Mengkategorika
n
c. Menentukan
d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan
e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan
f. Mengidentifikasika
n
f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi
g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi
h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi
i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung
j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun
k. Memasangkan k. Mempertahanka
n
k. Mengurutkan
l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan
m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah
n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan
o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan
p. Menghafal p. Menggali p. Menilai
q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih
r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali
s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan
t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi
u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki
v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan
w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan
x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepka
n
y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan
z. Memberi kode z. Meramalkan
aa. Menelusuri aa. Memproduksi
bb. Menulis bb. Memproses
cc. Mengaitkan
dd. Menyusun
ee. Menstimulasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
ff. Memecahkan
gg. Melakukan
hh. Mentabulasi
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi
b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur
c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi
d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan
e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan
f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode
g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan
i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun
j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang
k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun
l. Mengkorelasika
n
k. Menugaskan l. Menanggulangi
m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan
n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan
o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan
p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi
q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang
r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan
s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte
t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan
u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas
v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi
w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk
x. Mengkaitkan x. Merumuskan
y. Memilih y. Menggeneralisasika
n
z. Mengukur z. Mengabungkan
aa. Melatih aa. Memadukan
bb. Mentransfer bb. Membatas
cc. Mereparasi
dd. Menampilkan
ee. Menyiapkan
ff. Memproduksi
gg. Merangkum
hh. Merekontruksi
ii. Membuat
Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana
Menggunakannya?. Diunduh dari Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 11 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa
Hasil analisis kuesioner siswa:
No
Nama Siswa
Critical Thinking
Indikator 1 Indikator 2
Indikator 3 Indikator 4
Jumlah
Skor
Rata-
Rata
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 ve √ √ √ √ 13 3,25
2 mi √ √ √ √ 13 3,25
3 we √ √ √ √ 11 2,75
4 gd √ √ √ √ 11 2,75
5 ber √ √ √ √ 13 3,25
6 pa √ √ √ √ 14 3,5
7 cl √ √ √ √ 11 2,75
8 pg √ √ √ √ 14 3,5
9 ni √ √ √ √ 13 3,25
10 bo √ √ √ √ 13 3,25
11 st √ √ √ √ 14 3,5
12 ka √ √ √ √ 13 3,25
13 au √ √ √ √ 14 3,5
14 ra √ √ √ √ 14 3,5
15 gl √ √ √ √ 12 3
rata-rata skor seluruh siswa 3,21667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Colaborative Thinking
No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah
Skor
Rata-
Rata
Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Ve √ √ √ √ 13 3,25
2 Mi √ √ √ √ 15 3,75
3 We √ √ √ √ 13 3,25
4 Gd √ √ √ √ 13 3,25
5 Ber √ √ √ √ 9 2,25
6 Pa √ √ √ √ 14 3,5
7 Cl √ √ √ √ 11 2,75
8 Pg √ √ √ √ 9 2,25
9 Ni √ √ √ √ 10 2,5
10 Bo √ √ √ √ 9 2,25
11 St √ √ √ √ 9 2,25
12 Ka √ √ √ √ 9 2,25
13 Au √ √ √ √ 8 2
14 Ra √ √ √ √ 8 2
15 Gl √ √ √ √ 10 2,5
Rata-Rata Skor Seluruh Siswa 2,66667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Creative Thinking
No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah
Skor
Rata-
Rata
Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Ve √ √ √ √ 9 2,25
2 Mi √ √ √ √ 9 2,25
3 We √ √ √ √ 9 2,25
4 Gd √ √ √ √ 9 2,25
5 Ber √ √ √ √ 10 2,5
6 Pa √ √ √ √ 14 3,5
7 Cl √ √ √ √ 12 3
8 Pg √ √ √ √ 14 3,5
9 Ni √ √ √ √ 13 3,25
10 Bo √ √ √ √ 12 3
11 St √ √ √ √ 13 3,25
12 Ka √ √ √ √ 12 3
13 Au √ √ √ √ 15 3,75
14 Ra √ √ √ √ 12 3
15 Gl √ √ √ √ 7 1,75
Rata-Rata Skor Seluruh Siswa 2,83333
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Comunication
No Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah
Skor
Rata-
Rata
Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Ve √ √ √ √ 11 2,75
2 Mi √ √ √ √ 5 1,25
3 We √ √ √ √ 10 2,5
4 Gd √ √ √ √ 11 2,75
5 Ber √ √ √ √ 11 2,75
6 Pa √ √ √ √ 15 3,75
7 Cl √ √ √ √ 10 2,5
8 Pg √ √ √ √ 10 2,5
9 Ni √ √ √ √ 11 2,75
10 Bo √ √ √ √ 12 3
11 St √ √ √ √ 12 3
12 Ka √ √ √ √ 12 3
13 Au √ √ √ √ 13 3,25
14 Ra √ √ √ √ 13 3,25
15 Gl √ √ √ √ 10 2,5
Rata-Rata Skor Seluruh Siswa 2,76667
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 12 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa
Tabel Hasil Perhitungan Pernyataan pada Pelaksanaan Pembelajaran 4C
No Interval Indeks
Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
Hasil Anlisis Kuesioner 15 siswa
No Kriteria
Rata-rata Skor
Seluruh Siswa
Pernyataan
Penerapan
1 Critical Thinking 3,22 Sering
2 Collaborative 2,67 Sering
3 Creativity 2,83 Sering
4 Communication 2,77 Sering
Diagram Hasil Analisis Kuesioner 15 Siswa
3,22
2,67 2,83 2,77
00,5
11,5
22,5
33,5
Critical
Thinking
Collaborative Creativity Communication
1 2 3 4
Ra
ta-r
ata
Kriteria 4C
Rata-rata Skor kuesioner
Seluruh Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 14 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru
Hasil rekapitulasi data dari kuesioner guru:
Critical Thinking
No Nama
Guru
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah
Skor
Rata-Rata
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 A √ √ √ √ 13 3,25
Colaboative Thinking
No Nama
Guru
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah
Skor
Rata-Rata
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 A √ √ √ √ 15 3,75
Creativity
No Nama
Guru
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Jumlah
Skor
Rata-Rata
Skor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 A √ √ √ √ 12 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 15 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru
Hasil Hitung Interval Pernyataan Penerapan
No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
Hasil Analisis Kuesioner Guru
No Kriteria Rata-rata Skor Guru
Pernyataan
kemunculan
1 Critical Thinking 3,25 Sering
2 Collaborative 3,75 Sering Sekali
3 Creativity 3 Sering
4 Communication 3,25 Sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 16 Hasil Wawancara Guru
A. Hasil analisis pembahasan wawancara, kuesioner dan observasi
Peneliti melakukan wawancara dan mengambil dokumentasi sebagai hasil wawancara, memberikan kuesioner untuk siswa dan guru
kelas. Peneliti juga melakukan observasi saat pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru
NO Aspek Pertanyaan Wawancara Jawaban
1. Pembelajaran
Tematik
1. Dalam melaksanakan pembelajaran
tematik, apakah Bapak/Ibu guru tidak
terlalu banyak menerapkan metode
ceramah? metode ceramah hanya
digunakan ketika menjelaskan materi
tertentu yang cukup sukar?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru mampu
menerapkan model, teknik, dan metode
pembelajaran tematik yang mampu
menumbuhkan partisipasi siswa melalui
kagiatan diskusi dan memecahkan
masalah?
1. Ya, karena untuk metode ceramah hanya untuk mengawali
dan memotivasi siswa agar siswa dapat semangat dalam
memulai pembelajaran untuk materi sendiri anak-anak lebih
diharapkan untuk menemukan sendiri mengenai materi lalu
guru tinggal mengevaluasi dan menge-check lalu
menyimpulkan bersama, agar siswa mengerti yang dipahami
bersama.
2. Iya, siswa diarahkan untuk berdiskusi, diberi soal, diberi
tindakan tertentu. Siswa berdiskusi 1 bangku atau dengan
temannya untuk memecahkan masalah
3. Iya, itu penting sekali. Dimana guru memancing siswa untuk
menampilkan hasil kerja kelompok walaupun disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
3. Apakah guru menerapkan metode
pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi siswa seperti presentasi, tanya
jawab, debat dan lain sebagainya ketika
melaksanakan kegiatan pembelajaran
tematik?
4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu
menghampiri siswa ke tempat duduk
masing-masing untuk memantau aktivitas
siswa dalam kegiatan diskusi guna
memastikan bahwa setiap siswa terlibat
dan berpartisispasi dalam kegiatan
diskusi?
5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
tematik sesuai dengan yang tertera pada
RPP tematik?
6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu
mengkaitkan materi dengan pengetahuan
dengan pas-pasan nanti anak yang lain boleh menanggapi.
4. Dalam belajar dan berdiskusi iya, guru memang berkeliling
menuju perkelompok-kelompok nge-check apakah lancar
atau tidak, ada kesulitan atau tidak, jika misalkan ada ya
saya tidak langsung memberi tahu, tetapi dipancing-pancing
untuk siswa dapat menjawab. Intinya memberikan
pertanyaan yang menantang agar siswa dapat berusaha
untuk menjawab walau banyak yang kurang tepat atau salah,
tapi nanti diarahkan kejawaban yang benar.
5. Iya sesuai dengan RPP, sebisa mungkin sesuai dengan RPP,
kalau tidak sesuai itu melihat kondisi siswa dikelas. jika ada
kejadian siswa lebih cepat menyelsaikan soal maka perlu
adanya plan B, yaitu diberikan tambahan soal evaluasi
supaya siswa nanti lebih paham.
6. Salah satu cara untuk memicu semangat siswa adanya
hubungan dengan kehidupan sehari-hari. Supaya anak-anak
punya bayangan belajar apa, baik itu fungsinya dan tujuan
manfaat dan berguna.
7. Ya, itu berusaha. Jika misalkan anak-anak mudah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
yang relevan ketika Melaksanakan
kegiatan pembelajaran tematik?
7. Apakah dalam kegiatan pembelajaran
Bapak/Ibu guru dapat mengelola waktu
dengan efisien dan efektif?
memahami pelajaran yang disampaikan maka waktu akan
lebih cepat, sehingga guru akan memiliki kelebihan waktu
sehingga harus memrikan plan B yang tadi. Jika kesulitan
saat belajar maka waktu akan molor. Itu yang dinamakan
fluktuatif jadi waktu belajar itu tidak harus tepat seperti aktu
yang ditentukan. Tergantung situasi siswa dikelas. Jika
siswa presentasi dan waktunya lama maka guru akan
memotong dan memberikan penjelasan yang lebih runtun
agar tepat waktunya.
2. Berpikir tingkat
tinggi
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang
berpikir tingkat tinggi?
2. Menurut Bapak/Ibu apa pentingnya
berpikir tingkat tinggi?
3. Apakah Bapak/Ibu menerapkan kegiatan
pembelajaran yang bersifat mengarahkan
siswa pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi?
4. Apakah Bapak/Ibu menggunakan kata
kerja operasional taksonomi bloom pada
1. Saya tidak tahu.
2. Penting, jadi siswa tidak semuanya nurut apa yang diberikan
guru tetapi siswa itu bisa menjawab ataupun memberikan
pernyataan-pernyataan yang sesuai apa yang dipahami
siswa.
3. Iya.
4. Iya menggunakan itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
indikator RPP dengan mengacu tingkatan
C4, C5 dan C6?
3.
Soal Ujian Tengah
Semester / Ulangan
Harian / Penilaian
Akhir Semester
tematik
1. Dalam membuat soal Ujian Tengah
Semester / Ulangan Harian / Penilaian
Akhir Semester, apakah Bapak/Ibu Guru
mengacu pada kata kerja operasional
taksonomi bloom pada tingkatan C4,C5,
dan C6?
1. Iya mengacu, karena buat kisi-kisi, dan sesuai indikator
sehingga siswa dapat mencari begitu.
4. Kendala yang
dihadapai
1. Menurut Bapak/Ibu apakah ada kesulitan
dalam membuat RPP tematik?
2. Apakah ada kendala yang dihadapi
Bapak/Ibu Guru dalam menerapkan
pembelajaran yang mengacu pada
berpikir tingkat tinggi?
1. Kesulitan itu ada, misalkan membagi waktu untuk
pembelajaran, membagi-bagi materinya.
2. Metode yang lain, terkadang bingung itu selanjutnya apa
lagi ya. Tetapi jika ada salah satu siswa yang mampu
berpikir kritis maka yang saya laukan pertama adalah
memberikan reward terlebih dahulu. Kedua, guru selalu
memberikan semangat untuk bisa belajar lebih dan guru
sealu menghargai hasil usahanya. Agar siswa tidak
merasa bosan dan putus asa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 17 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1 Communication
(Komunikasi)
5. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil dari
pembelajaran.
√
Tidak terdapat kegiatan
presentasi selama proses
pembelajaran berlangsung.
6. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memberikan masukan atau
tanggapan .
√
Guru memberikan kesempatan
siswa untuk menyampaikan
presepsi/tanggapan saat
pembelajaran berlangsung.
7. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru untuk
memberikan kesempatan
siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang sudah
dilakukan.
√
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
8. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses guru
memberi kesempatan siswa
untuk mengingat kembali
materi pada pembelajaran
sebelumnya.
√
Sebelum memulai pembelajaran,
guru menanyakan materi yang
sudah dipelajari pada hari
sebelumnya.
2 Collaborative
(Kolaborasi)
5. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
membentuk kelompok
melakukan diskusi
√
Siswa diberikan untuk
berdiskusi secara kelompok,
tetapi hanya teman sebangku.
6. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan soal
untuk di kerjakan secara
berdikusi
√
Pada proses pembelajaran kali
ini, guru selalu mengajak siswa
menyelesaikan setiap pertanyaan
yang ada bersama-sama dalam
diskusi kelas.
7. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
siswa untuk mencari
informasi bersama teman
diskusi
√
Siswa mengungkapkan presepsi
sendiri selama diskusi kelas.
Namun, hanya 1 atau 2
kelompok terlihat ada hubungan
antara siswa dengan siswa lain
selama mencari informasi dalam
menjawab pertanyaan dari guru.
8. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memeprlihatkan
√
Ada beberapa siswa dan guru
terlihat aktif dalam diskusi kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
proses guru memberikan
siswa kesempatan untuk
saling bertukar pikiran dan
presepsi dalam berdiksusi
sehingga sangat terlihat adanya
kegiatan saling bertukar pikiran
dan berpresepsi.
3
Critical
Thinking and
Problem Solving
(Berpikir Kritis
dan Pemecahan
Masalah)
5. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menganalisis permasalahan.
√
Guru memberikan kesempatan
siswa untuk mencari
penyelesaian masalah pada satu
pembelajaran yang sedang
berlangsung contohnya ketika
siswa diberikan permasalahan
bagaimana cara masyarakat
menjaga lingkungan.
6. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mencari sumber lain dalam
meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis
√
Guru hanya memberikan buku
Tematik dan Buku Tema
sebagai sumber belajar. Tidak
ada sumber lain yang diberikan.
7. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai
pembelajaran
√
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
mengenai materi yang dirasa
kurang mereka pahami.
8. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memberikan masukan,
tanggapan (kegiatan inti), dan
kritik
√
Pada saat proses pembelajaran,
guru sangat menerima jika
adanya masukan, tanggapan,
atau oleh siswanya di dalam
kelas.
4
Creativity and
Innovation
(Kreativitas dan
Inovasi)
5. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
membuat sebuah karya
√
Tidak ada kegiatan membuat
sebuah karya pada pembelajaran
ini. Siswa hanya diminta untuk
menentukan apa, mengapa,
siapa, kapan, bagaimana yang
terdapat pada teks bacaan.
6. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memecahkan masalah dengan
caranya sendiri.
√
Siswa sangat diperbolehkan
memecahkan suatu masalah
dengan cara mereka sendiri.
Contohnya, siswa dapat
menyebutkan apa penyebab
udara tidak bersih dan apa
pentingnya udara bersih bagi
pernapasan hewan dan manusia.
7. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatka
proses guru memberikan
kesempatan siswa untuk
√
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mencari
informasi secara mandiri.
Contohnya pada saat guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
mencari informasi secara
mandiri
meminta siswa membaca sebuah
teks bacaan dan meminta siswa
untuk mencari kalimat utama.
8. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran memperlihatkan
proses guru memberikan
kesempatan kepada siswa
dalam menampilkan hasil
karyanya di dalam kelas.
√
Tidak ada kegiatan yang
menunjukkan bahwa siswa
diminta untuk menampilkan
hasil karyanya di dalam kelas.
Hanya saja terlihat di dalam
kelas terdapat beberapa karya
siswa yang ditampilkan di
dinding kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 19 Hasil Analisis Indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas V
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
3.2.1 Menuliskan informasi yang
disampaikan paparan iklan dari
media cetak atau elektronik
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C1
yaitu
Menuliskan
Mata pelajaran IPA
3.3.1 Menganalisis organ pencernaan
dan fungsinya pada hewan dan
manusia serta cara memelihara
kesehatan organ pencernaan
manusia
√ Kata kerja
operasional
terdapat pada
tingkatan C4
yaitu
Menganalisis
Jumlah Indikator 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 21 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Harian
Hasil Analisis Soal PTS (Penilian Tengah Semester) Siswa Kelas V
Mata Pelajaran PPKn
NO LOTS HOTS Keterangan
Pilihan ganda
mata pelajaran PPKn
1 Dasar negara Indonesia
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan kata
kerja “menyebutkan”
2 Hari lahirnya Pancasila
di ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
3 Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
merupakan bunyi sila ke
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
4 Nilai yang terkandung
dalam sila pertama
Pancasila yaitu ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
5. Gambar rantai
merupakan lambang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
6 Tidak boleh
melaksanakan kehendak
suatu agama kepada
orang lain merupakan
penerapan Pancasila ke
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“menyimpulkan”
7 Berikut yang buakan
manfaat dari kegiatan
gotong royong adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“mengidentifikasi”
8 Musyawarah dilakukan
secara sadar dan
mengutamakan
kepentingan ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
9 Pengamalan nilai-nilai
luhur Pancasila ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
10 Menjenguk teman yang
sedang sakit merupakan
contoh pengalaman
Pancasila sila ke ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencontohkan”
11 Berbagi dengann teman √ Termasuk dalam tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
secara adil merupakan
contoh perilaku yang
sesuai Pancasila sila ke
.....
C2 dengan kata kerja
“mencontohkan”
12 Pernyataan berikut yang
benar adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyatakan”
13 Berikut peran serta
warga dalam
pengambian keputusan
di lingkungan
masyarakat adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapakan”
14 Berikut yang merupakan
anggung jawab sebagai
warga masyarakat adalah
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerepkann”
15 Berikut yang merupakan
upaya menjaga persatuan
dan kesatuan di
lingkungan sekolah
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapkan”
16 Tokoh nasional yang
mengetik naskah
proklamasi kemerdekaan
Indonesia adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
17 Wawasan nusantara yang
diwujudkan dalam
kegiatan ekonomi
bertujuan untuk ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
18 Kewajiban utama
sebagai pelajar di
sekolah adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
19 Sikap toleransi dalam
interaks sosial di
masyarakat diperlukan
untuk mewujudkan ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menyesuaikan”
20 Hak yang diperoleh
setelah bertanggung
jawab terhadap
kebersihan lingkungan
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapkan”
Uraian
1 Lambang sila pertama
Pancasila adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
2 Mengganggu teman yang √ Termasuk dalam tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
sedang beribadah
merupakan perilaku yang
bertentangan dengan
Pancasila sila .....
C2 dengan kata kerja
“mencirikan”
3 Mempelajari tari
tradisional yang ada di
Indonesia termasuk
kedalam nilai-nilai luhur
Pancasila yang tercermin
ke dalam sila ke ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencirikan”
4 Tono memilki teman
Tini. Mereka berdua
berasal dari suku yang
berbeda. Saat Tini
mengalami musibah.
Sikap yang seharusnya
dilakukan oleh Tono
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menganalisis”
5 Semboyan “Bhinneka
Tunggal Ika” memiliki
arti ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“menjelaskan”
6 Perilaku masyarakat
yang menjadi ciri khas
suatu daerah tertentu
disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
7 Saat ada tetangga yang
meninggal tetapi pada
hari itu juga harus ada
rencana wisata bersama
keluarga. Maka tindakan
yang tepat adalah
memilih melakukan
kegiatan yang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menganalisis”
8 Sikap kita terhadap
kenaekaragaman yang
ada di Indonesia adalah
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapkan”
9 Bunyi sila ketiga
Pancasila adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
10 Tempat ibadah umat
beragama Islam adalah
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
11 Sikap kita terhadap
berita hoax terutama
tentang agama ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
12 Bentuk sikap disiplin di
sekolah adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapkan”
13 Segala perbuatan yang
kita lakukan harus dapat
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
14 Kebersihan lingkungan
sekolah merupakan
tanggung jawab ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
15 Manusia selalu
membutuhkan satu sama
lain. Hal ini dikarenakan
manusia sebagai
makhluk ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
Essay
1 Sebutkan 3 contoh
menghargai keragaman
di sekolah!
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“mencontohkan”
2 Sebutkan 3 nilai yang
terkandung dalam sila
ketiga Pancasila!
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menganalisis”
3 Bagaimana hubungan
antara sila-sila pada
Pancasila!
√ Termasuk dalam tingkatan
C6 dengan kata kerja
“menhubungkan”
4 Susi dan ibunya akan
memberikan bantuan
sembako kepada korban
bencana gempa bumi di
Lombok. Apakah sikap
Susi dan ibunya sesuai
dengan Pancasila?
Jelaskan alasanmu!
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menyimpulkan”
5 Sebutkan 5 kewajiban
sebagai warga negara!
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencontohkan”
Analisis Soal PTS IPA
NO LOTS HOTS Keterangan
Pilihan ganda
mata pelajaran IPA
1 Alat gerak yang
ditunjukkan oleh huruf A
termasuk alat gerak ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C5 dengan kata kerja
“memprediksi”
2 Fungsi kaki katak saat √ Termasuk dalam tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
berada di air adalah .... C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
3 Perhatkan hewan-hewan
berikut!
Ular, kupu-kupu, ikn hiu,
lebah, cacing
Kelompok hewan yang
memiliki alat gerak ang
sama adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“mengklasifikasi”
4 Bagaian rangka yang
ditunjuk huruf x dan y
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C5 dengan kata kerja
“memprediksi”
5. Perhatikan ciri-ciri otot
berikut! Berbentuk
silindris, bekerja secara
sadar dengan perintah
otak, terletak pada
jantung, memiliki inti
banyak, bekerja tidak
sadar terus menerus dan
tidak membutuhkan
istirahat ciri-ciri otot
jantung ditunjukkan oleh
nomor ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencirikan”
6 Otot diklasifikasikan
menjadi tiga jenis yaitu
otot polos, otot lurik, dan
otot jantung. Berikut ini
yang bukan merupakan
ciri otot polos, yaitu ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencirikan”
7 Sinar matahari pagi
memiliki zat yang bisa
membantu produksi
vitamin D. Salah satu
fungsi vitamin D bagi
kesehatan tulang adalah
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
8 Salah satu kelainan pada
tulang yaitu
melengkupnya tulang
belakang yang berlebihan
ke arah depan di bagian
pinggang disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
9 Berikut ini yang
merupakan kegiatan
kurang baik untuk
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menentukan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
kesehatan tulang dan otot
adalah ....
10 Kotak merupakan hewan
yang berkembang baik
dengan bertelur. Setelah
telur katak menetas,
jadilah berudu yang
bernapas dengan ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
11 Lubang yang berfungsi
sebagai jalan keluar
masuknya udara pada
serangga disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menamai”
12 Urutan masuknya udara
dalam proses pernapasan
dari luar ke dalam tubuh
yang benar adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“mengurutkan”
13 Pada gambar diatas
merupakan penderita
penyakit ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“mengaitkan”
14 Penderita bronkitis
mempunya gejala
mengalami demam dan
menghasilkan lendir yang
menyumbat tenggorokan.
Hal ini mengakibatkan
penderita mengalami ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menganalisis”
15 Berikut ini yang bukan
dampak kabut asap bagi
kesehatan organ
pernapasan adalah .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menganalisis”
16 Berikut pernyataan organ
pencernaan manusia yang
tidak tepat adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“mengkorelasikan”
17 Organ pernapasan
manusia yang berguna
unutk menyerap sari-sari
makanan adalah .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menamai”
18 Organ pencernaan yang
terdapat bakteri
Escherichia coli untuk
membantu proses
pembusukan sisa
makanan menjadi feses
ditunjukkan oleh nomor
.....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“memilih”
19 Enzim yang terdapat pada √ Termasuk dalam tingkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
organ lambung ang
berfungsi untuk
mengubah protein
menjadi pepton adalah .....
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
20 Berikut ini hal yang dapat
mengganggu pencernaan
pada tubuh manusia
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menentukan”
Uraian
1 Alat gerak aktif manusia
dan hewan adalah .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
2 Contoh hewan vertebrata
yang bergerak dengan
sirio adalah .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencontohkan”
3 Otot yang menyusun
organ tubuh pada gambar
di atas adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“memecahkan”
4 Kelainan pada tulang
yang disebabkan adanya
pengroposan tulang
sehingga tubuh sudah
tidak mampu lagi
menyerap dan
menggunakan kalsium
secara normal dinamakan
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menamai”
5 Meskipun kuat dan lentur,
tulang-tulang bisa patah.
Patahnya tulang yang
disebabkan karena
kecelakaan atau benturan
dinamakan .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menamai”
6 Bagian alat pernapasan
yang berfungsi sebagai
tempat pertukaran oksgen
dan karbondioksida
disebut .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
7 Katak bernapas
menggunkan ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
8 Saat menghembuskan
napas, otot diafragma
akan relaksasi dan otot
tulang rusuk mengendur.
Udara yang dikeluarkan
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“menganalisis”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
saat membuang napas
mengandung ....
9 Virus H5N1 merupakan
penyebab penyakit ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
10 Menggunakan masker
sata eluar rumah
merupkan cara yang
dilakukan untuk menjaga
kesehatan organ ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
11 Gambar :
Sapi, burung, ayam,
kambing, rusa dan bebek.
Berdasarkan gambar di
atas yang termasuk
kelompok ruminansia
ditunjukkan oleh nomor
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“mengklasifikasikan”
12 Saluran pernapasan yang
dimulai dari rongga mulut
– kerongkongan –
tembolok – lambung –
usus – anus dimiliki oleh
hewan ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
13 Tembolok pada burung
berfungsi untuk ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“menjelaskan”
14 Gerakan mendorong
makanan di dalam
kerongongan disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
15 Pola makan yang tidak
benar dapat menyebabkan
gangguan pada sistem
pencernaan. Gangguan
pencernaan yang
menyerang organ
lambung adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
Essay
1 Tulislah alat gerak hewan
berikut beserta fungsinya!
a. Kambing, alat
gerak dan
fungsinya
b. Burung, alat gerak
dan fugsinya
c. Ikan, alat gerak
√ Termasuk dalam tingkatan
C4 dengan kata kerja
“mengkaitkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
dan
2 Sebutkan 3 contoh
kelainan pada tulang
manusia!
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
3 Sebutkan nama organ
pernapasan yang dimiliki
hewan-hewan berikut!
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
4 Sebutkan 2 contoh
penyakit organ
pernapasan pada manusia!
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencontohkan”
5 Tuliskan 5 cara yang
dapat kalian lakukan
untuk menaga kesehatan
organ pencernaan!
√ Termasuk dalam tingkatan
C5 dengan kata kerja
“menyimpulkan”
Analisis Soal PTS Bahasa Indonesia
NO LOTS HOTS Keterangan
Uraian mata pelajaran Bahasa Indonesia
1 Tuliskan ide pokok paragraf
kedua teks bacaan di atas!
√ Termasuk dalam
tingkatan C3 dengan
kata kerja
“menentukan”
2 Tuliskan kalimat utama
paragraf ketiga teks bacaan
di atas!
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja “mengutip”
3 Apa kandungan tulang
normal pada manusia?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menemukan”
4 Mengapa jika kita
menderita osteoporosis, saat
melakukan aktivitas berat
tubuh kita akan sakit?
√ Termasuk dalam
tingkatan C5 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
5. Tuliskan satu hal penting
yang terdapat pada paragraf
pertama!
√ Termasuk dalam
tingkatan C5 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
Pilihan ganda
1 Inti atau dasar dari
permasalahan suatu teks
disebut ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
2 Ide pokok paragraf dapat
kita temukan pada ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
“menyebutkan”
3 Perhatikan urutan berikut!
1) Menentukan ide
pokok paragraf
2) Menuliskan ide
pokok paragraf
3) Membaca teks
dengan seksama
4) Menemkan kalimat
utama
Urutan penentuan ide pokok
ang benar adalah....
√ Termasuk dalam
tingkatan C3 dengan
kata kerja
“mengurutkan”
4 (bacaan)
Kalimat yang tidak sesuai
dalam paragraf di atas
adalah kalimat nomor ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menemukan”
5 (Bacaan)
Kalimat utama paragraf
diatas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C3 dengan
kata kerja
“menentukan”
6 Ide pokok paragraf di atas
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
7 Kalimat yang sesuai dengan
paragaraf diatas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja “menyeleksi”
8 Perhatikan langkah-langkah
berikut!
a. Membuat kalimat
penjelas
b. Merangkai menjadi
cerpen
c. Menentukan topik
d. Membuat kalimat
utama
e. Menentukan ide
pokok
Langkah-langkah mnyusun
cerpen dengan ide pokok
yang benar adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C3 dengan
kata kerja
“mengurutkan”
9 Kata tanya yang digunakan
untuk menanyakan cara
melaukan sesuatu adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
10 Debu yang terbawa angin √ Termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
dapat menimbulkan iritasi
pada mata. Arti kata iritasi
adalah ....
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menemukan”
11 Taman kota menjadi tempat
yang nyaman bagi
pengunjung karena
memiliki udara yang bersih.
Kata tanya yang sesuai
untuk jawaban di atas
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
12 (bacaan)
Kalimat yang sesuai dengan
paragraf di atas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menemukan”
13 Kalimat yang sesuai dengan
isi paragraf di atas adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
14 (bacaan)
Makna ata bergizi pada
paragraf di atas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C5 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
15 Informasi penting yang
terdapat dalam teks
paragaraf di atas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
16 (bacaan)
Kalimat tanya yang tepat
untuk paragaraf kedua
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
17 Media cetak yang
digunakan untuk
menyampiakn iklan adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
18 Bahasa yang digunakan
pada bahasa iklan bersifat
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
19 Yang tidak termasuk syarat
iklan yang baik adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“mengidentifikasi”
20 Kata-kata pokok yang
dibahas dalam sebuah iklan
disebut ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Uraian
1 Alimat utama dalam
paragaraf dapat kita
temukan pada ... atau ...
paragaraf
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
2 Kalimat yang berisi
informasi tambahan, alasan,
atau sanggahan yang dapat
mendukung kalimat utama
disebut ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
3 Teks hasil pembicaraan
seseorang atau hasil
percakapan disebut ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
4 (bacaan)
Kalimat utama paragaraf
diatas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menemukan”
5 (gambar)
Ide pokok yang sesuai
dengan gambar di atas
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C6 dengan
kata kerja “mengarang”
6 Ular termasuk hewan
melata.
Satu kalimat penjelas ang
sesuai dengan kalimat
utama di atas adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C6 dengan
kata kerja “mengarang”
7 Cara penyajian informasi
dar teks bacaan ke dalam
bentuk diagram tersebut ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
8 Kaa tanya mengapa untuk
menanyakan hal tentang ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
9 Gurat sisi digunakan untuk
mengetahui tekanan air di
tempat ikan hidup.
Kalimat tanya yang sesuai
denga jawaban di atas
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C3 dengan
kata kerja
“mengkaitkan”
10 (bacaan)
Informasi penting yang ada
dalam paragaraf di atas
adalah .....
√ Termasuk dalam
tingkatan C5 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
11 Suatu pesan tentang √ Termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
keunggulan suatu produk
atau jasa yang dibuat
seseorang atau perusahaan
dan ditujukan pada
masyarakat adalah ....
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
12 Media elektronik yang
digunkaan ntuk menyajikan
pesan tentang keunggulan
produk adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menyebutkan”
13 Tata letak iklan akan
menetukan menarik atau
tidaknya sebuah iklan. Kata
lain tata letak adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C5 dengan
kata kerja
“membandingkan”
14 (gambar iklan)
Pesan yang disampaiakan
dalam iklan di atas adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
15 (iklan)
Iklan di atas tepat ditujukan
kepada ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C1 dengan
kata kerja
“menunjukkan”
Essay
1 Buatlah kalimat pertanyaan
dengan kata-kata berikut :
a. Asap
b. Kemarau
c. Kabut
√ Termasuk dalam
tingkatan C6 dengan
kata kerja “membuat”
2 Buatlah sebuah iklan
dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Tema makanan
bergizi
b. Beri gambar yang
menarik
c. Tulis kata-kata yang
menarik
√ Termasuk dalam
tingkatan C6 dengan
kata kerja “membuat”
3 (bacaan)
Tentukan kalimat utama, ide
pokok, serta kalimat
penjelas dari paragaraf di
atas!
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“menentukan”
4 (iklan layanan masyarakat)
Jelaskan maksud dan
sasaran iklan layanan
masyarakat di atas!
√ Termasuk dalam
tingkatan C5 dengan
kata kerja
“menyimpulkan”
5 Buatlah sebuah paragraf √ Termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
berdasarkan informasi-
informasi penting berikut:
tingkatan C6 dengan
kata kerja “membuat”
Analisis Soal PTS IPS
NO LOTS HOTS Keterangan
Pilihan ganda
mata pelajaran IPS
1 Gambaran atau tata
letak dalam satu
ruangan atau tempat
disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
2 Letak suatu daerah
dilihat dari kenyataan
dibumi atau posisi
daerah pada bola bumi
disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
3 Garis imajiner yang
membentang secara
horizontal melingkar
bumi disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
4 Batas wilayah
Indonesia sebelah barat
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
5. Negara yang berbatasan
langsung dengan Pulau
Papua adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
6 Keadaan suhu udara,
tekanan udara, curah
hujan, angin, dan sinar
matahari, pada waktu
pendek dan di tempat
tertentu disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
7 Danau Toba merupakan
kenampakan alam yang
erada di ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
8 Di bawah ini suku yang
berasal dari Papua
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
9 Di bawah ini yang
termasuk fauna tipe
yang ada di Indonesia
tipe peralihan adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mengkategorikan”
10 Luas wilayah perairan
Indonesia lebih besar
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
daripada luas dratanya,
maka Indonesia disebut
juga sebagai negara ....
“menyebutkan”
11 Mengolah dan
memanfaatkan berbagai
macam mineral adalah
usaha ekonomi di
bidang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menyesuaikan”
12 Kegiatan mengubah
bahan mentah menjadi
barang setengah jadi
ataupun barang jadi
merupakan kegiatan
ekonomi di bidang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menyesuaikan”
13 Di bawah ini yang
termasuk usaha di
bidang jasa kecuali ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mengkategorikan”
14 Usaha bersama yang
modalnya berupa
kumpulan saham di
sebut
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
15 Kegiatan menyalurkan
barang yang sudah jadi
kepada konsumen di
sebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
16 Koperasi merupakan
usaha bersama yang di
bentuk berdasarkan atas
asas ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
17 Kegiatan memakai
barang atau jasa adalah
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
18 Pedagang kaki lima
merupakan contoh
usaha ekonomi yang di
kelola secara ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencontohkan”
19 Petugas kebersihan
jalan merupakan
pekerjaan di bidang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menyesuaikan”
20 Cara menghargai
petugas kebersihan
adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menerapkan”
Uraian
1 Gambaran yang lebih
luas dengan
menggunakan skala
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
tertentu mengenai suatu
daerah disebut ....
2 Suhu udara yang tinggi
sepanjang tahun dengan
rata-rata tidak kurang
dari 180 derajat celcius
merupakan ciri-ciri dari
iklim ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“mencirikan”
3 Letak astronomis
negara Indonesia adalah
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
4 Sungai Kapuas adalah
sungai terbesar di
Indonesia yang berada
di pulau ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
5 Suku Batak berasal dari
pulau ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
6 Jumlah agama resmi
yang diakui di
Indonesia ada .....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
7 Jumlah suku bangsa di
Indonesia yang di
klasifikasikan menjadi
suku bangsa induk ada
....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
8 Pembuatan gerabah
merupakan usaha di
bidang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menyesuaikan”
9 Menjadi pemandu
wisata merupakan
usaha di bidang ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“menyesuaikan”
10 Sebagian besar
penduduk Indonesia
mempunyai mata
pencarian bercocok
tanam, makan Indonesia
mendapat julukan
negara ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
11 Perusahaan negara yang
seluruh atau sebagian
modalnya di miliki
negara adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
12 Kegiatan menghasilkan
barang untuk memenuhi
kebutuhan di sebut
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
kegiatan ....
13 Orang yang melakukan
kegiatan distribusi
disebut ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menyebutkan”
14 Sesuatu yang harus di
lakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan
hidupnya adalah ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menghafal”
15 Usaha memelihara
binatang untuk diambil
manfaatnya adalah
usaha ....
√ Termasuk dalam tingkatan
C3 dengan kata kerja
“mengkaitkan”
Essay
1 Tuliskan letak
Indonesia secara
geografis!
√ Termasuk dalam tingkatan
C1 dengan kata kerja
“menuliskan”
2 Gambarlah denah
sekolahmu!
√ Termasuk dalam tingkatan
C6 dengan kata kerja
“membuat”
3 Buatlah peta persebaran
kepadatan penduduk di
Indonesia!
√ Termasuk dalam tingkatan
C6 dengan kata kerja
“membuat”
4 Jelaskan alur kegiatan
ekonomi!
√ Termasuk dalam tingkatan
C2 dengan kata kerja
“menjabarkan”
5 Sebutkan cara 4 cara
menghargai usaha
ekonomi orang lain!
√ Termasuk dalam tingkatan
C5 dengan kata kerja
“menyimpulkan”
Analisis Soal PTS Matematika
NO LOTS HOTS Keterangan
Pilihan ganda
Mata pelajaran matematika
1 Hasil dari
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
2 Hasil dari
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
3 Hasi dari 2
adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
“menghitung”
4 Hasil dari
adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
5. Hasil dari 3
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
6 Hasil dari
adalah .... √ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
7 Hasil dari 1
adalah .... √ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
8 Jika 0,25 x 1
= n, mka
nilai n adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
9 Hasil dari 3,215 x 2,9
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
10 Hasl dari 25 % : 2
adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
11 Kakek mempunyai 2 petak
sawah. Masing-masing
1
Ha dan 2
Ha. Luas
sawah Kakek seluruhnya
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
12 Jika 5
– 2
= n, maka
nilai n adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
13 Gita mempunyai pia
sepanjang 4
. Digunakan
untuk menghias kado 2
.
Berapakah panjnag pita
Gita sekarang adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
14 Bu Ratna memiliki tepung √ Termasuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
terigu 2
kg. Kemudian
digunakan untuk membuat
kue sebanyak 1
kg. Berapa
sisa tepung terigu Bu
Ratna?
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
15 Kakek memetik buah jeruk
sebanyak 56,7 kg.
Kemudian jeruk tersebut di
berikan ayah sebanyak 40
kg. Berapa kg sisa jeruk
kakek?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
16 Pak Beni mempunyai tanah
seluas 2
Ha. Tanah
tersebut mau ditanami
jagung, kedelai, kacang,
dan ketela dengan luas yang
sama. Berapa hektar luas
tanah yang ditanami
jagung?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
17 Pak Lasidi memanen
kacang sebanyak 60,24 Kg.
Kemudian kacang tersebut
akan dimasukkan kedalam
12 karung. Berapa kg berat
setiap karung kacang Pak
Lasidi?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
18 Paman membeli minyak
goreng sebanyak 20 liter.
Lalu minyak tersebut akan
dimasukkan kedalam
beberapa botol plastik
dengan ukuran 1,25 liter per
botol. Berapa jumlah botol
plastik yang diibutuhkan
Paman?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
19 Desa Sumber Tirta
mendapat bantuan air bersih
sebanyak 16 tangki. Air
tersebut akan dibagikan ke
beberapa RT. Setiap RT
akan mendapatkan air
bersih sebanyak
tangki.
Berapa RT yang akan
mendpatkan air bersih?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
20 Berlina membeli pita
sebnayak 2
gulung pita
jepang. Setiap gulung pita
jepang tersebut panjangnya
12,5m. Seluruh pita jepang
Berlina akan dibagikan
kepada teman-teman
Berlina. Setiap orang
mendapatkan 1
m. Berapa
banyak teman Berlina yang
mendapatkan pita jepang?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
Uraian
1 Hasil dari
+ 1
adalah .... √ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
2 Hasil dari 0,35 +
adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
3 Hasil dari 1
-
adalah .... √ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
4 Hasil dari 2,4 - 1
adalah
....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
5 Hasil dari 2
- 1
+
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
6 Jika
x
= n, maka nilai
n adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
7 Hasil dari
:
adalah .... √ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
8 Perkalian pecahan 1
dan 3
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
9 Pembagian pecahan 2
dan
1
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
10 Hasil dari 3
x
:
adalah ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C2 dengan
kata kerja
“menghitung”
11 Andi mempunyai tali
sepanjang
meter dan Ali
mempunyai tali sepanjang
meter. Maka jumlah tali
Andi dan Ali jika ditambah
menjadi ....
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
12 Yuanita mempunyai sebuah
semangka, semangka
tersebut akan dibagikan
kepada 4 saudaranya dan 2
tetangganya dengan bagian
yang sama. Berapa bagian
semangka yang diterima
setiap orang?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
13 Ayah menerima sebuah kue
ulangtahun. Kue tersebut
akan dibagi menjadi 8
potong. Jika kakak sudah
memakan 2 potong kue.
Berapa bagian kue ayah
sekarang?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
14 Kakek mempunyai tanah
berbentuk persegi panjang
dengan ukuran panjang 2
dm dan lebar 1
dm.
Berapa luas tanah
kakek?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
15 Paman membeli 5 gulung
kabel listrik, setiap gulung
panjangnya 5
m.
Berapakah panjang kabel
listrik Paman seluruhnya?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
Essay
1 Sebuah semangka milik
Arto akan dibagikan kepada
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
seluruh anggota kaluarga.
Jika ayah mendapat
seperlima bagian, ibu
mendapat seperdelapan
bagian, kakak mendapat
seperempat bagian. Berapa
bagian sisa semangka Arto?
kata kerja
“memecahkan”
2 Nenek belanja di pasar 2
kg telur, 3
kg kentang dan
tepung terigu. Berapakah
berat belanjaan Nenek
seluruhnya?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
3 Paman Gober membeli
tepung 12
kg. Tepung
tersebut akan dibungkus
kedalam plastik kecil-kecil
berukuran
kg. Berapa
banyak bungkus tepung
yang dapat dibuat Paman
Gober?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
4 Sebuah danau
disekelilingnya akan
dipasang lampu
penerangan, jika keliling
danau 2 km, dan jarak
antara lampu
km.
Berapa banyak lampu yang
dibutuhkan?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
5 Seorang pedagang beras
membeli beras sebanyak 55
karung beras, setiap karung
berisi 25
kg. Jika seluruh
beras akan dikemas dalam
kantong plastik dengan
ukuran 5
kg. Berapa
kantong plastik yang
dibutuhkan pedagang
tersebut?
√ Termasuk dalam
tingkatan C4 dengan
kata kerja
“memecahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 22 Hasil Perghitungan Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah
Semester
Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran PPKn
Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester pada Mata Pelajaran
PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan
Ganda Uraian Essay
Pilihan
Ganda Uraian Essay
4 2 1 1 1
7 3 2 2 5
4 3 3
4 5
5 6
6 8
7 9
8 10
9 11
10 12
11 13
12 14
13 15
14
15
16
17
18
19
HOTS
12%
LOTS
88%
Hasil Analisis Soal Penilaian Soal PTS
Pelajaran PPKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
20
0 2 3 20 13 2
Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran PPKn
Hasil prosentase pada soal PPKn menunjukkan 88% menunjukan soal
masih mengacu kepada LOTS, sedangkan 12% soal sudah terdapat pada bagian
HOTS dari jumlah soal 40, yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian
dan 5 essay. Terdapat soal HOTS 5 dan LOTS 35 soal.
Hasil Diagram pada Mata Pelajaran IPA
Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPA
Dari hasil diagram hasil prosentase untuk soal LOTS 73% dan HOTS 27%
dari jumlah soal 40 yang terdapat 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian dan 5 soal
essay. Soal yang HOTS 11 soal dan LOTS 29 soal.
Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester Pada Mata
Pelajaran IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan
Ganda
Uraian Essay Pilihan
Ganda
Uraian Essay
1 3 1 2 1 2
4 8 5 3 2 3
13 5 4 4
14 6 5
15 7 6
16 8 7
18 9 9
10 10
HOTS
27%
LOTS
73%
Hasil Analisis Penilaian PTS Mata
Pelajaran IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
11 11
12 12
17 13
19 14
20 15
7 2 2 13 13 3
Hasil Diagram pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa
Indonesia
Dari hasil digram pada seluruh bentuk soal PTS Bahasa Indonesia diatas
menunjukkan bahwa 44% LOTS dan 56% HOTS dengan jumlah soal 45.
Bagian soal terdiri dari 5 soal uraian I, 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian II,
5 essay soal. Hasil menunjukkan soal LOTS 25 soal dan HOTS 20 soal.
HOTS
56%
LOTS
44%
Hasil Analisis Penilaian PTS Bahasa
Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Uraian
1
Pilihan
Ganda
Uraian
2
Essay Uraian
1
Pilihan
Ganda
Uraian
2
Essay
3 4 1 1 1 1 5
4 6 2 2 2 2 6
5 7 3 3 3 7
10 4 4 5 9
11 8 5 8 10
12 13 9 11
13 14 17 12
14 18 15
15 19
16 20
3 10 7 5 2 10 8
Hasil diagram pada mata pelajaran IPS
Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS
Dari hasil keseluruhan menunjukkan bahwa 93% LOTS dan 7% HOTS.
Soal PTS terdiri dari 40 soal, 20 soal pilihan ganda, 15 soal uraian dan 5 soal
essay. Hasil menunjukkan 3 soal HOTS dan 37 soal dalam LOTS.
HOTS
7%
LOTS
93%
Hasil Analisis Penilaian Soal PTS
Pelajaran IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester pada Mata
Pelajaran IPS
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan
Ganda
Uraian Essay Pilihan
Ganda
Uraian Essay
2 1 1 1
3 2 2 4
5 3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16
17
18
19
20
3 20 15 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Hasil diagram pada mata pelajaran Matematika
Diagram Hasil Analisis Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika
Dari hasil analisis keseluruhan pada soal Matematika terdapat 50% LOTS
dan 50% HOTS. Terdapat 40 soal yang terdiri dari, 20 soal pilihan ganda, 15
soal uraian dan 5 soal essay. Jumlah soal yang termasuk dalam LOTS 20 soal
dan HOTS 20 soal.
Berikut Tabel Hasil Analisis Soal Penelitian Tengah Semester pada Mata
Pelajaran Matematika
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan
Ganda
Uraian Essay Pilihan
Ganda
Uraian
11 11 1 1 1
12 12 2 2 2
13 13 3 3 3
14 14 4 4 4
15 15 5 5 5
16 6 6
17 7 7
18 8 8
19 9 9
20 10 10
10 5 5 10 10
HOTS
50%
LOTS
50%
Hasil Analisis Penilaian Soal PTS
Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
RIWAYAT PENELITI
Putri Nugraheni Wijayanti lahir pada tanggal 13
November 1997 di Karang Endah, Lampung
Tengah. Merupakan anak keempat dari empat
bersaudara dari pasangan Suwardi dan Muji
Rahayu. Bertempat tinggal di desa Karang Endah,
Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung
Tengah, Provinsi Lampung. Tamat SD pada tahun
2009 di SD Negeri 3 Karang Endah, kemudian menyelesaikan studi SMP pada
tahun 2012 di SMP Negeri 5 Terbanggi Besar. Lulus SMA pada tahun 2015 di
SMA Negeri 1 Seputih Mataram. Melanjutkan studi S1 pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau PGSD, Unversitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related