ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA...

256
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD NEGERI DI KABUPATEN BANTUL) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Maria Dwi Hani Utari NIM: 151134041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA...

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD NEGERI DI KABUPATEN BANTUL)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Dwi Hani Utari

NIM: 151134041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

i

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD NEGERI DI KABUPATEN BANTUL)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Maria Dwi Hani Utari

NIM: 151134041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa selalu memberikan berkat, rahmat,

serta perlindungan kepadaku setiap saat.

Kedua orang tuaku, bapak Ign Sukamto dan ibu Monica Wartiyem () yang

memberikan dukungan melalui doa dan selalu sabar memberikan semangat

sehingga aku mampu menyelsaikan sekolahku,

Kakakku Yohanes Eko Lisanto WIbowo yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan dalam menyelesaikan sekolahku.

Nenekku mbah Muji yang tak henti-hentinya selalu mendoakanku.

Tanteku Wahyu Widi Eningsih yang selalu memberian motivasi dan

dukungan dalam penyelesaian skripsiku.

Kekasihku Rizky Gumelar yang selalu memberikan motivasi dan semangat

dalam menyelesaikan tugas akhirku.

Bernadeta Putri Ismawati yang selalu mendoakanku dan memberikan

motivasi dalam penyelesaian tugas akhirku.

Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan semangat.

Keluarga besar Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

v

MOTTO

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah

dalam doa.”

Roma (12:12)

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama

untuk menyelesaikannya.”

Maria Dwi Hani Utari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Juni 2019

Penulis

(Maria Dwi Hani Utari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Maria Dwi Hani Utari

Nomor Mahasiswa : 151134041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD NEGERI DI KABUPATEN BANTUL)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 20 Juni 2019

Yang menyatakan

(Maria Dwi Hani Utari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

viii

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD NEGERI DI KABUPATEN BANTUL)

Maria Dwi Hani Utari

151134041

Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran keterampilan berpikir

tingkat tinggi dan proses berpikir siswa kelas V di salah satu Sekolah Dasar yang

berada di Kabupaten Bantul. Analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi dilakukan

dengan meninjau indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan analisis

soal Penilaian Tengah Semester (PTS) pada dimensi menganalisis, mengevaluasi,

mencipta sesuai pada taksonomi Bloom terevisi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan model studi kasus.

Subjek utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di salah satu Sekolah Dasar

Kabupaten Bantul. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui kuesioner

yang di isi siswa dan guru, wawancara guru pengampu pembelajaran tematik,

observasi proses pembelajaran dan dokumentasi. Triangulasi teknik dipilih untuk

menguji keabstrakan data hasil penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) desain RPP yang disusun oleh

guru kelas sudah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2) guru

pengampu pembelajaran tematik dalam mengimplementasikan pembelajaran sudah

mengarah pada pembelajaran abad-21; dan (3) pelaksanaan penilaian kelas

(assesment) yang disusun oleh guru-guru belum mengarah pada pengukuran Higher

Order Thinking Skills (HOTS).

Kata kunci: keterampilan berpikir tingkat tinggi, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), pembelajaran tematik, pelaksanaan penilaian kelas (assesment).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF HIGH ORDER THINKING SKILLS ON THEMATIC

LEARNING ON CLASS V

(CASE STUDY IN ONE OF THE PRIVATE SCHOOL IN BANTUL REGENCY)

Maria Dwi Hani Utari

151134041

Sanata Dharma University

This research aimed to get representation of high order thinking skills and

the thinking process of student class V at one of elementary school located in Bantul

regency. The analysis of higher order thinking skill is carried out by reviewing

indicator of learning implementation plan (RPP) and analysis about midterm

assessment (PTS) on dimension analyzing, evaluate, create according on bloom’s

taxonomy revised.

This research was a qualitative with study case model. The main subject of

it was students of class V at one of elementary school in Bantul regency. The data

collecting techniques of it was questionnaire that filled in by students and teachers,

interview with thematic teacher learning, observation learning and documentation

process. Triangulation of techniques was selected the abstracts of the research data.

The research result showing that (1) RPP design that was arranged by

homeroom teacher it was already contains higher order thinking skills. (2) in

implement of thematic teacher learning it was already leads to 21th century. And (3)

implementation of class assessment (assessment) it was arranged by teachers has

not led to measurement Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Key words: high order thinking skill, learning implementation plan (RPP), thematic

learning, implementation of class assessment (assessment).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Kelas

V (Studi Kasus Pada Salah Satu Sekolah Dasar Di Kabupaten Bantul).”

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Selama proses penulisan ini peneliti menyadari banyak pihak yang telah

membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd. selaku Wakil Ketua Prodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing I

yang telah saran, masukan, dorongan semangat, tenaga dan pikiran untuk

membimbing dan mengarahkan penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. selaku dosen pembimbing II yang

telah memberi saran, dukungan, dan bimbingan selama penulisan skripsi ini.

6. Ibu Wahyu Wido Sari, M.Biotech. selaku dosen pembimbing akademik yang

dengan sabar membimbing dan memotivasi dari awal perkuliahan hingga

akhir.

7. Segenap Dosen dan Staf Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma yang dengan penuh kasih membimbing dan melayani kami.

8. Segenap siswa kelas V di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bantul tahun

ajaran 2018/2019 yang telah bersedia membantu dalam proses observasi dan

pengisian kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xi

9. Seluruh teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2015, atas

kerjasama, usaha, dan keceriaan selama perkuliahan.

Selain ucapan terimakasih, penulis juga mengucapkan permohonan maaf karena

penulis menyadari akan adanya kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan adanya

masukan, kritik dan saran guna memperbaiki penyusunan skripsi ini.

Yogyakarta, 20 Juni 2019

Penulis

(Maria Dwi Hani Utari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK .................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 9

1.5 Definisi Operasional ............................................................................. 10

1.6 Asumsi Penelitian ................................................................................ 11

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka ....................................................................................... 12

2.1.1 Teori-teori yang mendukung ...................................................... 12

a. Analisis ............................................................................... 12

b. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ................................ 13

c. Berpikir ............................................................................... 31

d. Higher Order Thinking Skills (HOTS) ................................ 32

e. Landasan Higher Order Thinking Skills (HOTS) ................ 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xiii

f. Lower Order Thinking Skills (LOTS) ................................. 39

g. Kurikulum 2013 .................................................................. 42

h. Hakikat Berpikir Kritis ....................................................... 56

i. Pembelajaran Tematik ......................................................... 57

j. Likert .................................................................................. 59

2.1.2 Penelitian Yang Relevan ............................................................. 59

2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................ 63

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 67

3.2 Setting Penelitian ................................................................................. 69

3.3 Desain Penelitian .................................................................................. 70

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 71

3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................. 77

3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas .......................................................... 80

3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................ 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data ....................................................................................... 88

4.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembeajaran (RPP) ................................. 88

4.1.2 Langkah-Langkah Kegiatan Inti Pembelajaran ......................... 91

4.1.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas ............... 95

4.1.4 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Soal ....... 103

4.1.5 Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas V .................................... 119

4.1.6 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas V .................................... 123

4.1.7 Hasil Wawancara Guru Kelas V ................................................ 126

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 128

4.2.1 Pembahasan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............ 128

4.2.2 Pembahasan Hasil Observasi Pelaksanaan

Pembelajaran di Kelas .............................................................. 134

4.2.3 Pembahasan Analisis Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi pada Soal (Penilaian Pembelajaran) .................. 139

4.2.4 Pembahasan Hasil Analisis Kuesioner Siswa

Kelas V dan Guru Kelas V ......................................................... 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xiv

4.2.5 Pembahasan Hasil Wawancara Guru Kelas V ........................... 148

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 152

5.2 Keterbatasa Penelitian ......................................................................... 153

5.3 Saran .................................................................................................... 154

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 155

LAMPIRAN ................................................................................................... 158

RIWAYAT PENELITI ................................................................................. 236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Indikator HOTS ..................................................................... 34

Gambar 2.2 Bagan Indikator LOTS ...................................................................... 41

Gambar 2.3 Peta Literatur Penelitian ................................................................... 62

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir .................................................................... 66

Gambar 3.1 Tahap – Tahap Penyusunan Skala Likert ........................................ 86

Gambar 4.1 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran

PPKn ............................................................................................... 110

Gambar 4.2 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Mata Pelajaran PPKn ............... 111

Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Mata Pelajaran PPKn ............. 112

Gambar 4.4 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran

IPS ................................................................................................... 112

Gambar 4.5 Diagram Hasil Analisis Soal Essay Mata Pelajaran IPS ................... 113

Gambar 4.6 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran

SBdP ............................................................................................... 114

Gambar 4.7 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Mata Pelajaran SBdP .............. 114

Gambar 4.8 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran

SBdP ................................................................................................ 115

Gambar 4.9 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Mata Pelajaran SBdP .............. 116

Gambar 4.10 Diagram Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Mata Pelajaran

SBdP .............................................................................................. 116

Gambar 4.11 Diagram Hasil Analisis Soal Uraian Mata Pelajaran SBdP ............ 117

Gambar 4.12 Diagram Hasil Analisis Soal Keseluruhan HOTS ......................... 118

Gambar 4.13 Diagram Hasil Analisis Soal Keseluruhan LOTS ........................... 118

Gambar 4.14 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Siswa ...................................... 122

Gambar 4.15 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru ....................................... 125

Gambar 4.16 Analisis Kesimpulan Indikator Bahasa Indonesia Peneliti ............. 129

Gambar 4.17 Analisis Kesimpulan Indikator IPA Peneliti ................................... 130

Gambar 4.18 Analisis Kesimpulan Langkah – Langkah RPP .............................. 133

Gambar 4.19 Analisis Kesimpulan Pelaksanaan Pembelajaran ........................... 136

Gambar 4.20 Kegiatan Pada Proses Pembelajaran .............................................. 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xvi

Gambar 4.21 Kegiatan Diskusi Siswa .................................................................. 139

Gambar 4.22 Analisis Kesimpulan Soal PTS ....................................................... 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir HOTS ......................................... 36

Tabel 2.2 Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir .................................................... 41

Tabel 2.3 Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir LOTS .......................................... 43

Tabel 2.4 Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir .................................................... 43

Tabel 3.1 Indikator Kuesioner Guru dan Siswa ................................................... 78

Tabel 3.2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas ......................................... 78

Tabel 3.3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan pada

Langkah Pembelajaran dalam RPP ...................................................... 79

Tabel 3.4 Indikator Analisis Pada Soal Penilaian Tengah Semester dan RPP

K13 ....................................................................................................... 79

Tabel 3.5 Hasil Interval Indeks Presepsi .............................................................. 87

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik .......................... 91

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kegiatan Inti Pada RPP Tematik .................................. 92

Tabel 4.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Pada Proses Pembelajaran .................... 96

Tabel 4.4 Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester (PTS) ......................... 104

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Siswa ............................................................ 120

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Kuesioner Siswa ...................................................... 121

Tabel 4.7 Hasil Akhir Analisis Kuesioner Siswa .................................................. 123

Tabel 4.8 Hasil Analisis Kuesioner Guru ............................................................ 124

Tabel 4.9 Kriteria Hasil Hitung Pernyataan Kuesioner Guru .............................. 124

Tabel 4.10 Hasil Akhir Analisis Kuesioner Guru ................................................ 125

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru Kelas ............................................................ 126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ......................................................................... 159

Lampiran 2 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ................................. 160

Lampiran 3 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ...................................... 161

Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru ........................................ 163

Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru ..................... 165

Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksnaan Pembelajaran ....... 167

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP ............................. 169

Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS ..................... 170

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP ........................................ 172

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Penilaian Tengah Semester ......... 177

Lampiran 11 Hasil Kuesioner Siswa ..................................................................... 182

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa ...................................... 188

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa ................................. 193

Lampiran 14 Hasil Kuesioner Guru ..................................................................... 194

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru ........................................ 197

Lampiran 16 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru .................................. 199

Lampiran 17 Pedoman Wawancara Guru ............................................................ 200

Lampiran 18 Hasil Obsrvasi Pelaksanaan Pembelajaran ..................................... 202

Lampiran 19 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 205

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP ........................................................... 210

Lampiran 21 Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester ...................................... 211

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Penilaian Tengah Semester ........ 217

Lampiran 23 Hasil Hitung Analisis Soal Penilaian Tengah Semester ................. 224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada Bab I ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional yang digunakan

dalam penelitian. Kelima hal tersebut dipaparkan dalam sub bab berikut ini.

1.1 Latar Belakang Masalah

Era globalisasi ditandai dengan persaingan antar negara dalam

berbagai aspek kehidupan termasuk sumber daya manusia. Kualitas sumber

daya manusia tidak hanya menentukan kemajuan suatu negara tetapi juga

menjadi penentu daya saing antar bangsa. Kondisi demikian mendorong

bidang pendidikan untuk terus berbenah menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas. Pendidikan perlu di desain untuk mampu membekali siswa

supaya tanggap terhadap tantangan era globalisasi. Untuk menghadapi

tantangan tersebut, maka perlu melatih siswa agar mampu belajar secara

mandiri dan berkembang sesuai kemampuan bernalar serta berpikirnya.

Spears (dalam Suprijono, 2009: 2).

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu

mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan

perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam

bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya

baik itu pelaksana pendidikan di lapangan (kompetensi guru dan kualitas

tenaga pendidik), mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan

prasarana pendidikan dan mutu manajemen pendidikan termasuk perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

2

dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif. Upaya

perubahan dan perbaikan tersebut bertujuan membawa kualitas pendidikan

Indonesia yang lebih baik.

Dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang lebih baik salah

satunya dengan cara memperbaiki mutu pendidikan. Perbaikan mutu

pendidikan dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui kurikulum yang

diberlakukan bagi siswa pada jenjang SD, SMP, maupun SMA. Selama

beberapa dekade ini kurikulum pendidikan di Indonesia mengalami

perubahan sesuai dengan perkembangan jaman dan ilmu pengetahuan. Saat

ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum

2013 ini, siswa dituntut untuk menjadi lebih aktif di kelas dan mandiri dalam

memecahkan suatu masalah di dalam kelas (Mulyasa, 2006: 4).

Pendidikan abad 21 dituntut untuk menekankan pada critical thinking

dan problem solving, creativity dan innovation, communication,

collaboration, serta global awarness (Marjohan, 2013:77). Dari ciri-ciri

tersebut diketahui bahwa kemampuan problem solving atau pemecahan

masalah menjadi salah satu hal yang harus diprioritaskan pada pendidikan

masa kini. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengubah

tingkah laku manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Salah satu

mata pelajaran yang memiliki peranan penting pada kemampuan pemecahan

masalah adalah matematika. Hal ini karena matematika merupakan suatu ilmu

yang dapat melatih kemampuan berpikir dan logika seseorang (Suherman,

2003: 253).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

3

Tujuan pendidikan Indonesia sebenarnya telah sesuai dengan hal yang

menjadi prioritas pendidikan abad 21. Menurut Permendiknas No 22 tahun

2006, salah satu tujuan mempelajari matematika adalah agar siswa memiliki

kemampuan memecahkan masalah. Namun demikian, hasil survei

Programme for International Student Assessment (PISA) menunjukkan

bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam pemecahan masalah masih kurang.

Keterlibatan Indonesia dalam Programme for International Student

Assessment (PISA) adalah dalam upaya melihat sejauh mana program

pendidikan di negara kita berkembang dibanding negara-negara lain di dunia.

PISA merupakan suatu studi bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) yang

mengkaji kemampuan berpikir siswa pada rentang usia 15 tahun yang diikuti

oleh beberapa negara peserta, termasuk Indonesia. Program ini dikembangkan

untuk mengukur apakah siswa pada usia tersebut telah menguasai apa yang

seharusnya mampu dicapai, serta untuk mengetahui apakah siswa mampu

mengaplikasikan pengetahuaan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Soal-

soal PISA bukan hanya menuntut kemampuan dalam penerapan konsep saja,

tetapi lebih kepada bagaimana konsep itu dapat diterapkan dalam berbagai

macam situasi. Wardhani (2015) mengemukakan bahwa soal PISA menuntut

kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Setiawan (2014)

mengemukakan soal PISA selain menuntut kemampuan penalaran juga

menuntut kemampuan analisis, evaluasi, dan kreasi dalam pengerjaannya.

Program ini dikembangkan untuk mengukur apakah siswa pada usia tersebut

telah menguasai apa yang seharusnya mampu dicapai, serta untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

4

mengetahui apakah siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan mereka

dalam kehidupan sehari-hari.

Praktik Pembelajaran kurikulum 2013 menghendaki terciptanya

suasana pembelajaran yang ideal sesuai dengan kebutuhan siswa. Perubahan

paradigma pendidikan perlu dilakukan dalam proses pembelajaran secara

signifikan. Perubahan itu diantaranya dari satu arah menuju interaktif; dari

pasif menuju aktif-menyelidiki; dari abstrak menuju konteks dunia nyata; dari

kontrol terpusat pada guru menuju pembelajaran yang memberikan otonomi

dan kepercayaan kepada siswa; dan dari belajar hafalan faktual menuju

kemampuan berpikir kritis-kreatif. Pembelajaran diarahkan untuk mendorong

siswa mencari tahu dari berbagai sumber observasi, mampu merumuskan

masalah, melatih berpikir analitis (pengambilan keputusan) dan menekankan

pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Guru sebagai profesi memiliki tugas yang meliputi mendidik,

mengajar dan melatih peserta didik secara profesional sehingga dapat

mengantarkan peserta didiknya ke pencapaian tujuan pendidikan. Mendidik

berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada

siswa. Sholeh (2006: 3) mengatakan bahwa guru tidak hanya mentransfer

ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki tugas untuk menanamkan nilai serta

membangun karakter peserta didik secara berkesinambungan.

Kurikulum 2013 dirancang dengan berbagai penyempurnaan.

Penyempurnaan antara lain dilakukan pada standar isi yaitu mengurangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

5

materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang

relevan bagi siswa serta diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berpikir

kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional. Penyempurnaan

lainnya juga dilakukan pada standar penilaian. Model-model penilaian pada

Kurikulum 2013 mengadaptasi model-model penilaian standar internasional.

Penilaian dalam Kurikulum 2013 diharapkan dapat membantu siswa untuk

meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking

Skills/HOTS), karena berpikir tingkat tinggi dapat mendorong siswa untuk

berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran. Menurut Hatta

(2006: 91) High Order Thinking Skills (HOTS) merupakan suatu proses

berpikir siswa dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dikembangkan dari

berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti

metode problem solving Krulik dan Rudnick (1998).

Keterampilan berpikir tingkat tinggi berdasarkan taksonomi Bloom

adalah kegiatan berpikir yang melibatkan level kognitif hierarki tinggi. Secara

hierarki taksonomi Bloom membagi domain kognitif menjadi enam dimensi

atau level berpikir dengan berbagai strukturnya (Hatta, 2006: 97-99), yakni

(1) Knowledge (Pengetahuan), (2) Comprehension (Pemahaman), (3)

Application (Penerapan), (4) Analysis (Analisis), (5) Synthesis (Sintesis), (6)

Evaluation (Evaluasi).

Salah satu kemampuan high order thinking yang dituntut untuk diasah

pada abad 21 adalah kemampuan analisis. Hal ini sejalan dengan

Areesophonpichet (2013: 2) yang menyatakan bahwa kemampuan analisis

menjadi salah satu kemampuan penting yang harus dikuasai oleh peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

6

didik di abad 21, khususnya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Kemampuan analisis ini perlu diasah agar peserta didik meningkatkan “high

order thinking” mereka, sehingga peserta didik dapat meningkatkan kualitas

diri mereka sendiri, membangun inovasi sendiri dan menjadi pemimpin yang

efektif di masyarakat. Oleh karena itu, kemampuan analisis dianggap sebagai

salah satu kemampuan yang penting untuk lulusan. Namun, kenyataan di

lapangan menunjukkan bahwa kemampuan analisis ini masih belum terasah.

Pentingnya memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk siswa

SD yaitu agar siwa mempunyai bekal untuk masa depan. pernyataan tersebut

didukung oleh teori (Gelven & Stewart (dalam Sani, 2019: 45)) yaitu sekolah

harus mengajarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dalam upaya

mempersiapkan lulusan untuk bekerja dan belajar seumur hidup.

Sesuai yang dijelaskan oleh Zubaidah (2016: 3) bahwa melalui

keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa diharapkan dapat menghubungkan,

memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang

dimiliki dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah pada situasi

baru. Bagaimana keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dimiliki siswa,

guru dapat mengetahui siswa berada pada level/tingkatan mana. Berdasarkan

hal tersebut, guru sebagai pengajar dapat memanfaatkan informasi tersebut

untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar dan dapat menggunakan

informasi tersebut untuk menemukan solusi untuk meningkatkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.

Jalur yang terbaik untuk mengembangkan keterampilan HOTS adalah

melalui jalur pendidikan formal. Pendidikan formal sampai saat ini masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

7

cenderung melatih siswa sekedar menghafal fakta, sehingga kebanyakan

siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi masalah-masalah yang

menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara kreatif (Heong dkk,

2011). Siswa kurang mampu dalam keterampilan menghubungkan konsep/

materi pelajaran yang mereka pelajari dengan pengetahuan yang

pemanfaatannya masih banyak temukan dalam proses belajar-mengajar di

sekolah.

Salah satu pembelajaran yang dilaksanakan di SD adalah

pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik diarahkan untuk meningkatkan

kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara

lisan maupun tulis, sekaligus mengembangkan kemampuan beripikir kritis

dan kreatif. Pembelajaran tematik tersebut memadukan anatara berbagai

berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema tertentu

(Abdul, 2014: 18). Namun dalam pembelajaran tematik terdapat berbagai

permasalahan di lapangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa RPP

sudah menunjukkan RPP model tematik, ditandai dengan sudah

dicantumkannya tema. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran, guru masih

mengalami kesulitan dalam menyamarkan sekat antar mata pelajaran. Pada

tahap penilaian, guru sudah menerapkan penilaian proses dan hasil.

Hambatan-hambatan dalam implementasi model pembelajaran tematik yaitu

guru kesulitan menyamarkan sekat antar mata pelajaran karena masih

berdasarkan jadwal pelajaran, menciptakan suasana aktif dan kreatif di kelas,

keterbatasan alat peraga yang mendukung proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

8

Berbagai uraian yang telah disampaikan peneliti tersebut menjadi

alasan peneliti akan melaksanakan penelitian pengembangan di salah satu

Sekolah Dasar Kabupaten Bantul. Maka peneliti memilih judul “Analisis

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Siswa

Kelas V (Studi Kasus pada Salah Satu Sekolah Negeri di Kabupaten Bantul)

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di salah satu

SD Negeri di Kabupaten Bantul kelas V?

1.2.2 Bagaimana penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam

pelaksanaan pembelajaran di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bantul

kelas V?

1.2.3 Bagaimana penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Negeri di

Kabupaten Bantul kelas V?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bantul kelas V.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan sejauh mana kegiatan pembelajaran siswa kelas V

pada pembelajaran tematik di salah satu Sekolah Dasar Kabupaten Bantul

telah mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

1.3.3 Untuk mendeskripsikan sejauh mana pelaksanaan penilaian kelas

(assesment) pada siswa kelas V di salah satu Sekolah Dasar Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

9

Bantul telah mengarah pada indikator pengukuran keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Guru

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang inovatif dan menarik

perhatian siswa.

b. Menciptakan susasana pembelajaran yang menyenangkan.

1.4.2 Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan ilmiah

bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan mampu memberikan

referensi bagi penelitian selanjutnya.

1.4.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan menambah

informasi bagi guru, terutama guru pengampu mata pelajaran tematik

sehingga dapat merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

melakukan proses pembelajaran dan proses penilaian yang tidak hanya

menanamkan keterampilan menghafal, melainkan dapat membentuk

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada setiap siswa.

1.4.4 Bagi Peneliti

Memberikan ilmu pengetahuan yang baru, wawasan maupun pengalaman

yang sangat berharga sehingga penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan untuk penelitian lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

10

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Berpikir Tingkat Tinggi berfokus pada abad 21 yang meliputi 4C adalah

proses berpikir yang fokus pada keterampilan (1) creativity and innovation

yaitu siswa mampu berpikir kreatif, (2) critical thinking and problem

solving yaitu siswa mampu berpikir kritis dan mampu beragumen, (3)

collaboration siswa mampu bekerjasama, dan (4) communication yaitu

siswa mampu berkomunikasi.

1.5.2 Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) adalah kemampuan siswa

untuk menguraiakan sesuatu hal menjadi sederhana. Kegiatan berpikir ini

termasuk dalam ranah kognitif yang disesuaikan dengan susunan dalam

Taksonomi Bloom pada tahap C4 sampai dengan C6.

1.5.3 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang memadukan konsep pembelajaran

menjadi tiga yang meiputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan

adanya:

a. Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah rencana

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yang berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi yang

mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

b. Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran) adalah proses hubungan

timbal balik antara guru dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

c. Standar Penilaian (Penilaian Kelas) adalah kegiatan pengukuran yang

dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sejauh mana

keberhasilan guru dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

11

meliputi kemampuan berpkir tingkat tinggi yaitu menganalisis,

mengevaluasi dan mencipta.

1.5.4 Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan beberapa

pengalaman bermakna kepada siswa.

1.6 Asumsi Penelitian

Asumsi pada penelitian ini adalah:

1.6.1 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada indikator

perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran tematik di kelas V.

1.6.2 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada proses

perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran tematik kelas V melalui

aspek 4C dengan siswa fokus dalam kemampuan yang meliputi Critical

Thinking (berpikir kritis), Collaborative (kolaborasi), Creativity

(kreativitas), Communication (komunikasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian pada bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian yang

relevan, dan kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

Peneliti menuliskan teori yang mendukung berdasarkan penelitian.

Peneliti kemudian akan mengambil kesimpulan dari setiap teori yang

dituliskan. Teori tersebut meliputi (1) Berpikir Tingkat Tinggi 4C, (2) Higher

Order Thinking Skills/ keterampilan berpikir tingkat tinggi, (3) Lower Order

Thinking Skills/keterampilan berpikir tingkat rendah, (4) Kurikulim 2013.

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

a. Analisis

Analisis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti

penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan

sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab,

duduk perkara, dan sebagainya) (Alwi, 2015). Kegiatan analisis dalam

penelitian ini adalah kegiatan penyelidikan yang dilakukan kepada peserta

didik kelas V di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bantul dalam soal-

soal Penilaian Tengah Semester (PTS), perencanaan maupun kegiatan

proses belajar mengajar pada pembelajaran tematik untuk mengetahui

kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik berdasarkan teori Anderson

dan Krathwohl.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

13

b. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

a) Pengertian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Berpikir dapat dikatakan memegang peran dalam melakukan,

memecahkan, dan memutuskan persoalan yang sedang atau telah

dihadapi. Berpikir terjadi karena suatu aktivitas untuk menemukan

pemahaman atau pengertian yang ingin dikehendaki. Berpikir juga erat

hubungannya dengan daya kemampuan yang lain seperti tanggapan,

ingatan, pengertian, dan perasaan.

Berpikir merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan upaya

untuk menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah untuk

mendapatkan suatu penyelesaian atau jalan keluar. Bentuk proses

berpikir yang dimiliki oleh setiap orang untuk memecahkan suatu

masalah tidak harus sama, akan tetapi dapat disesuaikan dengan

masalah yang dihadapi.

Berpikir merupakan proses yang menghasilkan representasi

mental yang baru melalui transformasi informasi yang melibatkan

interaksi yang kompleks antara berbagai proses mental seperti

penilaian, abstraksi, penalaran, imajinasi, dan pemecahan masalah

menurut Solso (dalam Novirin: 2014).

Berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang mengharuskan

peserta didik untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara

tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru hal

tersebut dipaparkan oleh Adi W. Gunawan (dalam Novirin: 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

14

Kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagai berikut: “Higher

order thinking occurs when a person takes new information and

information stored in memory and interrelates and/or rearranges and

extends this information to achieve a purpose or find possible answers

in perplexing situations” Tran Vui (dalam Novirin: 2014) Artinya,

kemampuan berpikir tingkat tinggi akan terjadi ketika seseorang

mengaitkan informasi baru dengan informasi yang sudah tersimpan di

dalam ingatannya dan menghubungkannya dan/ atau menata ulang dan

mengembangkan informasi tersebut untuk mencapai suatu tujuan

ataupun menemukan suatu penyelesaian dari suatu keadaan yang sulit

dipecahkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir

yang tidak hanya sekedar menuntut peserta didik untuk menghafal dan

menyampaikan kembali informasi yang diperoleh. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi menuntut peserta didik agar mampu menghubungkan,

memanipulasi, serta mentransformasikan pengalaman dan pengetahuan

yang sudah dimiliki untuk dapat menyelesaikan setiap permasalahan

baru yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari secara kritis,

logis, dan sistematis.

Menurut Anderson & Krathwohl (dalam Suwarto: 2013)

mengungkapkan tujuan pendidikan dideskripsikan menjadi enam

kategori proses yaitu: mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Kategori mengingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

15

sangat berhubungan dengan proses daya ingat, sedangkan kelima

kategori yang lain berhubungan dengan proses transfer Adapun

klasifikasi kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Anderson dan

Krathwohl adalah sebagai berikut:

i. Mengingat, kategori mengingat merupakan kategori dimana terjadi

kembali aktivitas menarik kembali pengetahuan yang relevan dari

memori jangka panjang peserta didik. Dua proses yang berkaitan

dengan kategori ini adalah menyadari dan mengingat kembali.

ii. Memahami, peserta didik dikatakan mampu memahami jika peserta

didik tersebut dapat menarik makna dari suatu pesan-pesan atau

petunjuk-petunjuk dalam soal yang dihadapinya. Peserta didik akan

lebih mudah untuk memahami suatu hal jika pengetahuan baru

yang sedang mereka pelajari diintegrasikan dengan skema-skema

dan kerangka kerja yang telah mereka kenali sebelumnya. Proses

kognitif yang termasuk kedalam kategori memahami adalah

menginterpretasikan, mencontohkan, mengklasifikasikan,

merangkum, menduga, membandingkan, dan menjelaskan.

iii. Menerapkan, kategori ini meliputi penggunaan prosedur atau cara

kerja tertentu untuk mengerjakan suatu latihan atau menyelesaikan

suatu masalah. Oleh karena itu, kategori ini sangat erat kaitannya

dengan pengetahuan prosedural. Kategori ini terdiri atas dua proses

yaitu: proses melaksanakan dan proses mengimplementasikan.

iv. Menganalisis, kemampuan menganalisis adalah usaha mengurai

suatu materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

16

hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan materi secara

keseluruhan. Proses yang termasuk dalam kategori ini adalah

proses membedakan, proses mengorganisasi, dan proses

menghubungkan.

v. Mengevaluasi, kategori mengevaluasi diartikan sebagai tindakan

membuat suatu penilaian yang didasarkan pada kriteria dan standar

tertentu. Kriteria yang sering digunakan dalam mengevaluasi

adalah kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Standar penilaian yang

sering digunakan adalah standar kuantitatif maupun standar

kualitatif. Kategori mengevaluasi mencakup proses memeriksa dan

proses mengritik.

vi. Menciptakan, proses menciptakan adalah proses mengumpulkan

sejumlah elemen tertentu menjadi satu kesatuan yang koheren dan

fungsional. Proses-proses yang termasuk ke dalam kategori ini

adalah memunculkan, merencanakan, dan menghasilkan. Proses-

proses tersebut biasanya dikoordinasikan dengan pengalaman

belajar yang sebelumnya sudah dimiliki oleh peserta didik.

Keenam tahapan di atas kemudian dibagi oleh Anderson dan

Krathwohl ke dalam dua kategori, yaitu: kemampuan berpikir tingkat

rendah (Lower Order Thinking) dan kemampuan berpikir tingkat tinggi

(Higher Order Thinking). Kemampuan yang termasuk LOT adalah

kemampuan mengingat (remember), memahami (understand), dan

menerapkan (apply), sedangkan HOT meliputi kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

17

menganalisis (analyze), mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan

(create).

Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini teori yang

digunakan adalah teori Anderson dan Krathwohl. Oleh karena itu dalam

penelitian ini akan lebih memfokuskan pada kemampuan peserta didik

pada tahap menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.

b) Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, indikator memiliki

makna sesuatu yang dapat memberikan (menjadi) petunjuk atau

keterangan (Kemendiknas, 2008). Seseorang dikatakan memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi tentunya berdasarkan kepada

beberapa indikator yang sesuai dengan tahapan dalam kemampuan

berpikir tingkat tinggi, yaitu: tahap menganalisis, mengevaluasi, dan

menciptakan.

Gunawan (dalam Novirin: 2014) menyatakan bahwa “indikator

yang digunakan sebagai ciri dari kemampuan berpikir tingkat tinggi

dapat diamati dalam aspek kognitif peserta didik yaitu pada tingkat

analisis, sintesis, dan evaluasi”. indikator kemampuan berpikir tingkat

tinggi adalah sebagai berikut:

a) Analisis adalah kemampuan untuk memecahkan atau menguraikan

suatu materi atau informasi menjadi komponenkomponen yang lebih

kecil sehingga mudah dipahami. Indikatornya adalah: 1) Membuat

pertanyaan-pertanyaan tentang topik; 2) Melakukan penyelidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

18

tentang topik; 3) Membuat bagan untuk menjelaskan topik; 4)

Membuat grafik untuk menjelaskan topik; 5) Meninjau untuk

menemukan criteria; 6) Menyiapkan laporan tentang materi.

b) Sintesis adalah kemampuan untuk menyatukan bagian-bagian atau

komponen menjadi suatu bentuk yang lengkap dan unik.

Indikatornya adalah: 1) Membuat model untuk menjelaskan ide baru;

2) Merancang sebuah rencana tentang topik; 3) Membuat hipotesis

tentang topik; 4) Mengubah pola lama menjadi pola baru; 5)

Mengajukan sebuah metode barupa topik; 6) Memberikan judul baru

pada materi.

c) Evaluasi adalah kemampuan untuk menentukan nilai suatu materi

untuk tujuan tertentu. Indikatornya adalah: 1) Membuat daftar

kriteria yang akan digunakan untuk menilai; 2) Melakukan debat

mengenai topik; 3) Melakukan diskusi mengenai topik;4)

Menyiapkan sebuah studi kasus untuk menjelaskan pemikiran

mengenai topik; 5) Membuat sebuah kesimpulan umum tentang

topik.

Menurut Resnick (dalam Lewy: 2009) menjelaskan bahwa

karakteristik berpikir tingkat tinggi memiliki indikator sebagai

berikut:

a) Non algorithmic;

b) Cenderung kompleks;

c) Memiliki solusi yang mungkin lebih dari satu (open ended

approach);

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

19

d) Membutuhkan usaha untuk menemukan struktur dalam

ketidakteraturan

A revision of Bloom's Taxonomy: an overview– Theory Into

Practice (dalam Krathwohl & Anderson: 2015) menyatakan bahwa

indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi

meliputi:

a) Menganalisis

1) Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau

menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebihkecil

untuk mengenali pola atau hubungannya;

2) Mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan

akibat dari sebuah skenario yang rumit;

3) Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan.

b) Mengevaluasi

1) Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, dan metodologi

dengan menggunakan kriteria yang sesuai atau standar yang ada

untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya;

2) Membuat hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian;

3) Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan kriteria

yang telah ditetapkan.

c) Mencipta

1) Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap

sesuatu;

2) Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

20

3) Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi

struktur baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah indikator yang disampaikan oleh

Krathwohl yang meliputi keterampilan berpikir dalam menganalisis,

keterampilan berpikir dalam mengevaluasi, dan keterampilan berpikir

dalam mencipta.

c) Kategori-kategori dalam Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Terdapat tiga dimensi kognitif pada Taksonomi Bloom yang

direvisi oleh Anderson dan Karthwohl yang masuk sebagai indikator

keterampilan tingkat tinggi yakni : menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Indikator tersebut akan dijelaskan satu persatu sebagai

berikut :

i. Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan materi

menjadi bagian-bagian kecil dan mampu menentukan bagaimana

hubungan antara bagian-bagian dan struktur keseluruhannya.

Kategori proses menganalisis ini meliputi proses kognitif mampu

membedakan dan mengorganisasi.

1. Membedakan adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan

dengan membedakan bagian materi pelajaran yang relevan

dari yang tidak relevan.

2. Mengorganisasikan adalah menentukan cara untuk menata

informasi penting yang telah didapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

21

ii. Mengevaluasi didefinisikan sebagai sesuatu yang membuat

keputusan berlandaskan kriteria dan standar. Kriteria yang sering

digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan konsistensi.

Masing-masing kriteria yang di pilih tersebut ditentukan oleh

siswa. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif yang

memeriksa keputusan-keputusan yang sudah diambil berdasarkan

kriteria internal dan mampu mengkritik keputusan-keputusan

yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.

1. Memeriksa, proses memeriksa terjadi ketika siswa menguji

apakah suatu kesimpulan sesuai dengan premis-premisnya

atau tidak, apakah data-data yang diperoleh mendukung atau

menolah hipotesis atau apakah masing-masing materi

pelajaran berisikan bagian-bagian yang bertentangan.

2. Mengkritik, mengkritik melibatkan proses penilaian suatu

prosuk atau proses berdasarkan kriteria eksternal. Dalam

mengkritik, siswa sebelumnya mencari hal positif maupun

negatif dari suatu produk yang akan dibuat berdasarkan ciri-

ciri yang sudah ditemukan. Kegiatan mengkritik ini

merupakan inti dari apa yang dikenal sebagai berpikir kritis.

iii. Mencipta merupakan proses menyusun beberapa elemen menjadi

sebuah keseluruhan yang koheran atau fungsional. Tujuan yang

diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk

membuat suatu produk baru dengan mengorganisasikan suatu

pola atau struktur yang belum pernah ada sebelumnya. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

22

mencipta (kreatif) dapat dibagi ke dalam tiga proses kognitif

sebagai berikut :

1. Merumuskan merupakan tahap divergen dimana siswa

memikirkan berbagai solusi ketika siswa berusaha memahami

tugas.

2. Merencanakan merupakan tahap dimana siswa berpikir

konvergen, siswa merencanakan berbagai metode dan solusi

kemudian dapat mengubahnya menjadi suatu rencana aksi.

3. Memproduksi yakni siswa mulai melaksanakan rencana

dengan mencari solusi.

d) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi (4C)

Menurut Zubaidah (2016:3) kompetensi yang penting diajarkan

pada siswa dalam konteks bidang studi inti dan tema pada abad-21

adalah keterampilan 4C yang terdiri dari Critical Thinking/ Berpikir

Kritis, Collaborative/ Kolaborasi, Creativity/ Kreativitas,

Communication/ Komunikasi

i. Critical Thinking/ Berpikir Kritis

Sukmadinata (2004, hlm. 54) berpikir kritis adalah suatu

kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam

menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberikan

keyakinan, menganalisis asumsi, dan pencarian ilmiah. Berpikir

kritis juga bisa diartikan sebagai proses mental untuk

menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi bisa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

23

didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau

komunikasi (Nurcahyo, 2005). Menurut Setyowati (2011)

kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki

peserta didik untuk membuat perbandingan terhadap dua

informasi atau masalah dengan tujuan untuk memperoleh

pengetahuan baru melalui pengujian terhadap gejala-gejala

menyimpang dan kebenaran ilmiah. Berdasarkan pendapat dari

para ahli tersebut bisa di simpulkan bahwa berpikir kritis itu

adalah suatu upaya sadar yang dilakukan manusia dengan cara

terlebih dahulu mengetahui, bertanya, menjawab, dan mampu

memberikan atau membuat suatu gagasan baru hasil dari

perpaduan pengetahuan yang didapatkan.

Menurut Zubaidah (2016, hlm. 3) kompetensi yang

diperlukan di abad ke21 yaitu “The 4Cs” communication,

collaboration, critical thinking, dan creativity. Zubaidah (2016,

hlm. 3) mengungkapkan bahwa keterampilan berpikir kritis

merupakan keterampilan fundamental pada pembelajaran di abad

ke-21, mencakup kemampuan mengakses, menganalisis,

mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan

dikuasai. Definisi tersebut dapat mengungkap beberapa hal

penting, berpikir kritis difokuskan ke dalam pengertian sesuatu

yang penuh kesadaran dan mengarah pada sebuah tujuan. Tujuan

dari berpikir kritis akhirnya memungkinkan kita untuk membuat

keputusan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

24

Berdasarkan definisi yang dipaparkan para ahli tersebut,

peneliti menyimpulkan bahwa berpikir kritis adalah keterampilan

yang sudah seharunya dimiliki oleh setiap orang karena

keterampilan ini akan sangat berguna dalam kehidupan individu

terutama dalam menghadapi atau memecahkan suatu

permasalahan yang sedang dihadapi.

ii. Collaborative/Kolaborasi

Collaborative Learning Techniques (dalam Elizabert E.

Barkley) mengatakan berkolaborasi berarti bekerja bersama-sama

dengan orang lain. Praktik pembelajaran kolaboratif berarti

bekerja secara berpasangan atau dalam kelompok kecil untuk

mencapai tujuan pembelajaran bersama. Pembelajaran kolaboratif

berarti belajar melalui kerja kelompok, bukan belajar dalam

kesendirian.

Collaborative Learning adalah proses belajar kelompok

yang setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide,

sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya,

untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman

seluruh anggota. Collaborative Learning dilandasi oleh pemikiran

bahwa kegiatan belajar hendaknya mendorong dan membantu

peserta didik dalam membangun pengetahuan sehingga mencapai

pemahaman yang mendalam. Lebih lanjut, Fall menambahkan

bahwa dengan belajar secara berkelompok, selain dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

25

meningkatkan motivasi dan minat siswa, juga dapat

meningkatkan dan mengembangkan cara berpikir kreatif. Hal ini

terkait dengan peningkatan tanggung jawab peserta didik dalam

belajar secara berkelompok sehingga dapat menciptakan

seseorang yang berpikir kreatif (Nizar, 2012).

Collaborative Learning didasarkan pada epistimologis

yang berbeda dan berasal dari konstruktivisme sosial. Matthews

memotret esensi filosofis yang mendasari pembelajaran

kolaboratif dengan menyatakan “Collaborative Learning bisa

berlangsung apabila pendidik dan peserta didik bekerja sama

menciptakan pengetahuan”. Collaborative Learning adalah

paedagogi yang pusat letaknya dalam asumsi bahwa manusia

selalu menciptakan makna bersama dan proses tersebut selalu

memperkaya dan memperluas wawasan mereka.

Proses belajar secara kolaborasi atau Collaborative

Learning. Menurutnya, penekanan Collaborative Learning bukan

hanya sekedar bekerja sama dalam suatu kelompok tetapi lebih

kepada suatu proses pembelajaran yang melibatkan proses

komunikasi secara utuh dan adil di dalam kelas. Menurut Kemp,

Collaborative Learning itu meliputi kemampuan sosial dan

kemampuan pembelajaran. Ini menggabungkan 3 konsep, yaitu

tanggung jawab individu (individual accountability), keuntungan

kelompok (group benefit), dan pencapaian kesuksesan yang sama

(equal achievement of success). “Tujuan dari Collaborative

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

26

Learning adalah meningkatkan interaksi siswa dalam memahami

suatu tugas serta siswa mampu mengeksplorasikan apa saja yang

ada dalam pikirannya” (Gunawan, 2014: 8). Barkley, Cross &

Major (2014) menjelaskan bahwa di dalam pembelajaran

kolaboratif, diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa

sebagai anggota kelompok belajar yang setiap anggota kelompok

tersebut harus bekerja sama secara aktif untuk meraih tujuan yang

telah ditentukan dalam sebuah kegiatan dengan struktur tertentu

sehingga terjadi proses pembelajaran yang penuh makna.

Langkah-langkah dalam penerapan metode pembelajaran

kolaboratif menurut Barkley, Cross & Major (2014: 9) terdiri dari

lima langkah, yaitu: a) mengorientasikan siswa; b) membentuk

kelompok belajar; c) menyusun tugas pembelajaran; d)

memfasilitasi kolaborasi siswa; dan e) memberi nilai dan

mengevaluasi pembelajaran kolaboratif yang telah dilaksanakan.

Gokhale mendefinisikan bahwa “Collaborative Learning”

mengacu pada metode pengajaran dimana siswa dalam satu

kelompok yang bervariasi tingkat kecakapannya, bekerja sama

dalam kelompok kecil yang mengarah pada tujuan bersama.

Sedangkan menurut Keohane berpendapat bahwa kolaborasi

adalah bekerja bersama dengan yang lain, bekerja dalam satu

team, dan di dalamnya bercampur di dalam satu kelompok

menuju keberhasilan bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

27

Beberapa pendapat para ahli di atas peneliti mengambil

kesimpulan bahwa pengertian Collaborative Learning ialah suatu

model pembelajaran yang membantu siswa untuk memahami

materi pembelajaran dengan membentuk siswa dalam satu

kelompok untuk bekerja sama memecahkan masalah dalam

mencapai tujuan pembelajaran dengan kecakapan yang bervariasi

serta para siswa mampu mengaktualisasikan pemikirannya.

iii. Creativity/ Kreativitas

Kreativitas mempunyai definisi yang banyak sekali.

Definisi kreativitas juga bergantung pada dasar teori yang

menjadi acuan para pakar. Barron (dalam Ali & Aron, 2006)

mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu baru.

Solso, Maclin & Maclin (2007: 444) memberi definisi

kreativitas sebagai suatu aktivitas kognitif yang menghasilkan

suatu pandangan yang baru mengenai suatu bentuk permasalahan

dan tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis (selalu dipandang

menurut penggunaannya). Torrance (dalam Ali & Asrori, 2006:

41) mendefinisikan kreativitas sebagai proses kemampuan

memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan

dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan

mengkomunikasikan hasil-hasilnya, serta dapat memodifikasi dan

menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

28

Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan oleh para

tokoh psikologi di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa

definisi kreatif adalah kemampuan menghasilkan suatu gagasan

dengan berbagai macam alternatif dan beberapa proses kreatif

yang didukung oleh lingkungan sekitar.

iv. Communication/ Komunikasi

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa

latin communication dan perkataan ini bersumber pada kata

communis. Perkataan communis tersebut dalam pembahasan ini

sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai komunis yang

sering dijumpai dalam kegiatan politik. Arti communis di sini

adalah sama dalam arti kata sama makna yaitu sama makna

mengenai suatu hal. Kesamaan makna dalam proses komunikasi

merupakan faktor penting karena dengan adanya kesamaan makna

antara komunikan dan komunikator maka komunikasi dapat

berlangsung dan saling memahami.

Trenholm & Jensen (dalam Fajar, 2009: 31), komunikasi

merupakan suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan

kepada penerima melalui beragam saluran. Suatu proses yang

mentransmisikan pesan kepada penerima pesan melalui berbagai

media yang dilakukan oleh komunikator adalah suatu tindakan

komunikasi. Menurut Weaver (dalam Fajar, 2009: 32)

komunikasi adalah seluruh prosedur melalui pemikiran seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

29

yang dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Effendy (2002:

60), menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses

penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna

sebagai pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan,

harapan, himbauan, dan sebagai panduan yang dilakukan oleh

seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka

maupun tidak langsung melalui media, dengan tujuan mengubah

sikap, pandangan atau prilaku.

Berdasarkan bendapat dari beberapa ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah

kegiatan yang dilakukan dengan lebih dari satu orang guna untuk

menyampaikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak

langsung.

e) Taksonomi Bloom Sebagai Landasan Berpikir Tingkat Tinggi

Bloom membagi domain kognitif dalam kemampuan berpikir

tingkat tinggi menjadi enam dimensi atau level berpikir dengan

berbagai strukturnya, yakni: (1) Pengetahuan/ Knowledge, (2)

Pemahaman/ Comprehension, (3) Penerapan/ Application, (4)

Analisis/ Analysis, (5) Sintesis/ Synthesis, (6) Evaluasi/ Evaluation.

Taksonomi Bloom dapat diolah menjadi strategi pembelajaran

ataupun teknik pembeljaran yang menjadi pedoman tindakan guru

dalam pembelajaran, yang disesuaikan dengan tingkatan kognitif

tersebut (Saputra, 2006: 97 – 99).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

30

Dalam Taksonomi Bloom yang kemudian direvisi oleh

Anderson dan Krathwohl, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif

yang menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau

higher order Thinking skills. Ketiga aspek itu adalah aspek analisa,

aspek evaluasi, dan aspek mencipta. Sedangkan tiga aspek lain dalam

ranah yang sama, yaitu aspek mengingat, aspek memahami dan aspek

aplikasi masuk dalam bagian intelektual berpikir tingkat rendah atau

lower order Thinking skills.

Fenomena pendidikan dewasa ini lebih sering menekankan

tujuan pendidikan. Ada begitu banyak tujuan pendidikan, dua dari

sekian banyak tujuan pendidikan yang paling penting adalah meretensi

dan mentransfer (Anderson & Krathwohl, 2015: 94). Meretensi adalah

kemampuan untuk mengingat materi pelajaran sampai jangka waktu

tertentu sama seperti materi yang diajarkan. Sedangkan mentransfer

adalah kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari

guna menyelesaikan masalah-masalah baru atau memudahkan proses

mempelajari materi pelajaran baru yang kemudian dapat dikatakan

sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Tujuan-tujuan pendidikan yang menumbuhkan kemampuan

untuk mengingat cukup mudah dirumuskan, akan tetapi tujuan

pendidikan yang menanamkan kemampuan mentransfer lebih sulit

dirumuskan, diajarkan, dan diakses (Anderson, 2015: 96). Tujuan

pendidikan ini yang paling penting untuk dirumuskan adalah

menumbuhkan kemampuan perpikir tingkat tinggi pada siswa Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

31

Dasar, sehingga siswa tidak hanya mampu menghafal dan mengingat

materi pelajaran melainkan siswa mampu memecahkan suatu masalah

dengan berpedoman pada materi pembelajaran yang sudah didapatkan.

c. Berpikir

Berpikir adalah merupakan aktivitas psikis yang intensional, dan

terjadi apabila seseorang menjumpai problema (masalah) yang harus

dipecahkan (Ahmadi, 2009: 83). Dengan demikian, dalam berpikir itu

seseorang menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam

rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Pengertian itu

merupakan bahan atau materi yang digunakan dalam proses berpikir. Dalam

pemecahan persoalan individu membeda-bedakan, mempersatukan, dan

berusaha menjawab pertanyaan: mengapa, untuk apa, bagaimana, dimana,

dan lain sebagainya.

Woodworth & Marquis (dalam Suryabrata, 1998: 54). Pada pendapat

yang akhir itu dikemukakan dua kenyataan, yaitu:

1. Bahwa berpikir itu adalah aktivitas, jadi subyek yang berpikir aktif, dan

2. Bahwa aktivitas itu sifatnya ideasional, jadi bukan sensoris dan bukan

motoris, Walaupun dapat disertai oleh kedua hal itu; berpikir itu

menggunakan abstraksi-abstraksi atau “ideas”.

Secara sederhana, berpikir adalah memproses informasi secara

mental atau secara kognitif. Secara formal, berpikir adalah penyusunan

ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun

simbol-simbol yang disimpan dalam longterm memory.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

32

Biasanya kegiatan berpikir dimulai ketika muncul keraguan dan

pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau masalah

yang memerlukan pemecahan. Menurut Charles S. Pierce sebagaimana

dikutip oleh Ismienar et al. (2009), dalam berpikir ada dinamika gerak dari

adanya gangguan suatu keraguan (irritation of doubt) atas kepercayaan atau

keyakinan yang selama ini dipegang, lalu terangsang untuk melakukan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa berpikir adalah proses yang dinamis yang dapat

dilukiskan menurut proses atau jalannya (Suryabrata, 1998: 54).

d. Higher Order Thinking Skills (HOTS)

1. Pengertian Higher Order Thinking Skills (HOTS) Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi higher order thinking skills

adalah kemampuan dalam memahami dan menemukan solusi terhadap

suatu permasalahan dengan cara yang bervariasi (berbeda) dengan yang

biasanya (divergen) dari sudut pandang berbeda sesuai kemampuan

setiap siswa (Fitriani & Windayana, 2015). HOTS merupakan

keterampilan lebih dari sekadar mengingat, memahami dan

mengaplikasikan pengetahuan (Rosnawati, 2009) siswa juga ditantang

untuk menafsirkan, menganalisis atau memanipulasi informasi

Newmann (dalam Winarni, dkk. 2016) yang memungkinkan siswa

dapat menemukan solusi dari permasalahan pembelajaran bahkan dunia

nyata (Ramos et al, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

33

Kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills)

didefinisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk

menemukan tantangan yang baru. Berpikir merupakan suatu proses

simbolis (representasi mental) untuk memanipulasi informasi sehingga

berguna untuk memecahkan suatu masalah tertentu dan dapat

menghasilkan ide-ide kreatif. Berpikir juga disebut sebagai proses

memecahkan masalah. Plotnik memaparkan bahwa berpikir seringkali

disamakan artinya dengan reasoning, yang berarti suatu proses mental

yang melibatkan pengetahuan siswa untuk mencapai suatu tujuan

tertentu yang mencakup pemecahan masalah, perencanaan, dan

pengambilan keputusan (Heong, dkk, 2011).

High Order Thinking Skills (HOTS) merupakan suatu proses

perpikir anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang

dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi

pembelajaran seperti metode problem solving (Krulik & Rudnick,

1998). Wardana mengemukakan bahwa kemampuan berpikir tingkat

tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas mentaldalam

usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif, dan kreatif

yang dilakukan untuk mencapai tujuan yaitu, memperoleh pengetahuan

yang meliputi tingkat berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif.

Arikunto (2014) menyatakan bahwa ada delapan aspek yang

berasosiasi dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu:

a) Tidak hanya seorangpun yang dapat berpikir sempurna atau tidak

dapat berpikir setiap saat;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

34

b) Mengingat sesuatu tidak sama dengan berpikir tentang sesuatu itu;

c) Mengingat sesuatu dapat dilakukan tanpa memahaminya;

d) Berpikir dapat diwujudkan dalam kata dan gambar;

e) Terdapat tiga tipe intelegensi dan berpikir yaitu analitis, kreatif,

dan praktis;

f) Ketiga intelegensi dan cara berpikir tersebut berguna dalam

kehidupan sehari-hari.

g) Keterampilan berpikir dapat ditingkatkan dengan memahami proses

yang terlibat dalam berpikir;

h) Metakognisi adalah bagian berpikir tingkat tinggi.

Berpikir tingkat tinggi terjadi ketika seseorang mengambil

informasi baru dan informasi yang tersimpan dalam memori dan saling

berhubungan sehingga mampu menata kembali dan memperluas

informasi ini untuk mencapai suatu tujuan atau menemukan jawaban

yang mungkin dalam situasi membigungkan.

Gambar 2.1 Bagan Indikator HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

35

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking

Skill – HOTS) merupakan proses berpikir yang tidak hanya sekedar

menghafal dan menyampaikan kembali informasi yang diketahui.

Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan

menghubungkan memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan

ilmiah serta pengalaman pendidik yang sudah dimiliki untuk berpikir

secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan suatu keputusan

maupun memecahkan masalah pada situasi baru.

Anderson dan Krathwohl (2001) Mengklasifikasikan dimensi

proses berpikir pada Tabel sebagai berikut:

HOTS

(Higer Order

Thinking Skills)

Mengkreasi Mengkreasi ide atau

gagasan sendiri.

Kata kerja: desain,

mengkonstruksi,

kreasi,mengembangkan,

menuis,

memformulasikan.

Mengevaluasi Mengambil keputusan

sendiri.

Kata kerja: evaluasi,

menilai, menyanggah,

memutuskan, memilih,

mendukung.

Menganalisis Menspesifikasikan

aspek-aspek atau elemen.

Kata kerja: menguji,

membandingkan,

memeriksa, mengkritisi,

LOTS

(Lower Order

Thinking Skills)

Mengaplikasi Mengutamakan informasi

pada domain berbeda.

Kata kerja:

menggunakan,

mendemonstrasikan,

mengilustrasikan,

mengoperasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

36

Memahami Menjelaskan ide atau

konsep.

Kata kerja: menjelakan,

mengklasifikasi,

menerima, melaporkan.

Mengetahui Mengingat kembali.

Kata kerja: mengingat,

mengulang, menirukan.

Sumber : Anderson & Kratthwohl (2001)

Tabel 2.1 Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir

2. Pengertian Taksonomi Bloom

Kata “taksonomi” diambil dari bahasa Yunani tassein yang

mengandung arti “untuk mengelompokkan” dan nomos yang berarti

“aturan”. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokkan suatu hal

berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu (Kuswana, 2012: 2). Sujoko &

Darmawan (2016: 30) mendefinisikan taksonomi merupakan sebuah

kerangka untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan yang

digunakan untuk memprediksi kemampuan yang dimiliki peserta didik

dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengertian taksonomi yang diungkapkan para ahli

tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

taksonomi adalah pengelompokan berdasarkan tingkatan.

Pengelompokkan dalam penelitian ini berkaitan dengan tingkat

pemahaman pengetahuan peserta didik dalam belajar. Taksonomi

belajar dalam domain kognitif yang dilakukan adalah taksonomi

Bloom. Benjamin S. Bloom membagi taksonomi hasil belajar dalam

enam kategori, yaitu: pengetahuan (knowledge), pemahaman

(comprehension), penerapan (application), analisis, sistesis, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

37

evaluasi. Tingkat pemahaman peserta didik dianggap berjenjang dengan

tingkat paling rendah (C1): pengetahuan, sampai (C6) evaluasi (Sani,

2016: 103).

3. Landasan Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Keterampilan berpikir tingkat tinggi pertama kali dimunculkan

pada tahun 1956 lalu kemudian direvisi oleh Anderson dan Krathwohl

pada tahun 2001. Pada awalnya taksonomi Bloom menggunakan kata

benda yaitu pengetahuan, pemahaman, terapan, analisis, sintesis, dan

evaluasi. Setelah direvisi menjadi mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (Basuki & Hariyanto, 2016:

12-14).

Dalam taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan

Krathwohl, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang menjadi

bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher order

thinking. Ketiga aspek tersebut yaitu aspek analisa, aspek evaluasi, dan

aspek mencipta. Tiga aspek lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek

mengingat, aspek memahami, dan aspek aplikasi (menerapkan) masuk

dalam bagian berpikir tingkat rendah atau lower order thinking (Suyono

& Hariyanto, 2014: 167).

Anderson& Krathwohl (2010: 99-133) menjelaskan masing-

masing indikator dalam taksonomi Bloom (revisi) sebagai berikut:

a) Mengingat

Proses mengingat merupakan mengambil pengetahuan yang

dibutuhkan dari memori jangka panjang. Jika tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

38

pembelajarannya merupakan meumbuhkan kemampuan untuk

meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan, maka

mengingat adalah kategori kognitif yang tepat.

b) Memahami

Memahami merupakan proses mengkontruksi makna dari

pesan-pesan pembelajaran, yang disampaikan melalui pengajaran,

buku, atau layar komputer. Peserta didik memahami ketika mereka

menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan lama atau

pengetahuan baru dipadukan dengan kerangka kognitif yang telah

ada.

c) Mengaplikasikan

Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan

prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau

menyelesaikan masalah. Kategori ini terdiri dari dua proses kognitif,

yaitu mengeksekusi untuk tugas yang hanya berbentuk soal latihan

dan mengimplementasikan untuk tugas yang merupakan masalah

yang tidak familier.

d) Menganalisis

Menganalisis melibatkan proses memecah materi menjadi

bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar

bagian-bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses

menganalisis ini meliputi proses kognitif membedakan,

mengorganisasi, dan mengatribusikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

39

e) Mengevaluasi

Mengevaluasikan didefinisikan sebagai membuat keputusan

berdaar kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang sering digunakan

adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Masing-

masing dari kriteria tersebut ditentukan oleh peserta didik. Standar

yang digunakan bisa bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kategori

mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa (keputusan yang

diambil berdasarkan kriteria internal) dan mengkritik (keputusan

yang diambil berdasarkan kriteria eksternal).

f) Mencipta

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen

menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan

yang diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut peserta didik

membuat produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau

bagian menjadi suatu pola atau struktur yang tidak pernah ada

sebelumnya. Proses kognitif yang terlibat dalam mencipta pada

umumnya sejalan dengan pengalaman belajar yang telah dimiliki

sebelumnya. Proses kognitif tersebut yaitu merumuskan,

merencanakan, dan memproduksi.

e. Lower Order Thinking Skills (LOTS)

Lower Order Thinking Skill (LOTS) atau dalam bahasa

Indonesianya keterampilan berpikir tingkat rendah. Keterampilan

berpikir tingkat rendah adalah suatu proses berpikir yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

40

mengandalkan kemampuan mengingat, memahami, dan kemampuan

menerapkan dalam memecahkan suatu masalah. Menurut Anderson &

Krathwohl (2001: 67-68) menjelaskan bahwa ranah kognitif

keterampilan berpikir tingkat rendah adalah: “Remembering is

retrieving, recognizing, and recalling relevant knowledge from long-

term memory. Understanding is contructing meaning for oral, written,

and graphic messages through interpreting, exemplifying, classiflying,

summarizing, inferring, comparing, and explaining. Applying is

carrying out or using a procedure through executing, or

implementing”. Peryataan ini memaparkan bahwa (1) mengingat

adalah memperoleh kembali , mengenal kembali, menyebut kembali,

pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka panjang. (2) memahami

adalah merumuskan makna pesan secara lisan, tertulis, dan grafik

melalui interpretasi,memberi contoh, mengklasifikasi, menyimpulkan,

menduga, membandingkan, dan menjelaskan. (3) menerapkan adalah

melakukan atau menggunakan prosedur melalui pelaksanaan atau

penerapan. Selanjutnya dimensi proses bepikir dalam keterampilan

berpikir tingkat rendah menurut Taksonomi Bloom sebagaimana yang

telah disempurnakan oleh Anderson & Krathwohl terdiri atas

kemampuan: mengingat (remembering-C1), memahami

(understanding-C2), menerapkan (aplying-C3). Untuk itu dalam

penyusunan butir soal, guru perlu memahami akan dimensi ini, agar

dapat mengukur keterampilan berpikir siswa secara baik dan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

41

Gambar 2.2 Bagan Indikator LOTS

Anderson dan Krathwohl (2001) Mengklasifikasikan dimensi

proses berpikir pada Tabel sebagai berikut:

HOTS

(Higer Order

Thinking Skills)

Mengkreasi Mengkreasi ide atau

gagasan sendiri.

Kata kerja: desain,

mengkonstruksi, kreasi,

mengembangkan, menuis,

memformulasikan.

Mengevaluasi Mengambil keputusan

sendiri.

Kata kerja: evaluasi,

menilai, menyanggah,

memutuskan, memilih,

mendukung.

Menganalisis Menspesifikasikan aspek-

aspek atau elemen.

Kata kerja: menguji,

membandingkan,

memeriksa, mengkritisi,

LOTS

(Lower Order

Thinking Skills)

Mengaplikasi Mengutamakan informasi

pada domain berbeda.

Kata kerja: menggunakan,

mendemonstrasikan,

mengilustrasikan,

mengoperasikan.

Memahami Menjelaskan ide atau

konsep.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

42

Kata kerja: menjelakan,

mengklasifikasi,

menerima, melaporkan.

Mengetahui Mengingat kembali.

Kata kerja: mengingat,

mengulang, menirukan.

Sumber : Anderson & Kratthwohl (2001)

Tabel 2.2 Klasifikasi Dimensi Proses Berpikir

f. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Menurut Mulyasa (2014: 6) kurikulum 2013 adalah kurikulum

yang menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar

yang akan menjadi fondasi pada tingkat berikutnya. melalui

pengembangan kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis

kompetensi kita berharap bangsa ini menjadi bangsa yang memiliki nilai

jual yang bisa ditawarkan kepada bangsa lain didunia.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19, kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

bawaKurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan

pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk

paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki

sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

43

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu.

Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta

didik di satu satuan pendidikan pada setiap satuan atau jenjang

pendidikan. Berikut akan dijelaskan mengenai 3 komponen dalam

kurikulum 2013:

a) Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Menurut PP No.19 Tahun 2005, pasal 1 ayat (5) yang

dimaksud dengan standar isi adalah”ruang lingkup materi dan

tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu”. Yang dituangkan dalam kriteria

tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi

mata pelajaran, dan silabus pelajaran. Standar isi tersebut memuat

kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum

tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana yang

menggambarkan mengenai prosedur dan pengorganisasian

pembelajaran sebagaimana mestinya untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan oleh sekolah. RPP juga

dikembangkan secara rinci yang mengacu pada silabus, buku teks

pelajaran dan buku panduan guru. RPP mencakup : 1) identitas

sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; 2) alokasi

waktu; 3) KI, KD, Indikator pencapaian kompetensi; 4) materi

pelajaran; 5) kegiatan pembelajaran; 6) penilaian; dan 7) media/alat,

bahan, dan sumber belajar (Permendikbud Nomor 103, 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

44

Hal utama yang perlu diperhatikan ketika merumuskan

Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP) adalah bagaimana rencana

dan pelaksanaan pembelajaran yang dapat menghasilkan level

belajar yang tinggi bagi setiap siswa dan apa yang harus dipelajari

siswa ketika di sekolah dalam waktu yang terbatas. (Anderson &

Krathwohl, 2015: 66). Sanjaya (dalam Prastawa, 2015: 34)

mengungkapkan perencanaan pembelajaran disusun untuk kebutuhan

guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Dengan demikian,

perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan kurikulum sekolah

ke dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Perencanaan

program pembelajaran dapat berupa perencanaan untuk kegiatan

sehari-hari, kegiatan mingguan, bahkan rancangan untuk kegiatan

tahunan sesuai tujuan kurikulum yang hendak dicapai.

Rencana Kegiatan Pembelajaran (RPP) merupakan gambaran

pelaksanaan pembelajaran yang utuh, di dalam RPP memuat

keseluruhan perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan di

kelas. Di dalam RPP memuat alokasi waktu, materi pembelajaran,

langkah-langkah pembelajaran hingga metode pembelajaran yang

digunakan pada setiap pertemuan. Dalam merumuskan RPP banyak

menggambarkan pelaksanaan pembelajaran yang nantinya

diharapkan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang

ditetapkan. Dalam praktik lapangan, memang rumusan RPP yang

baik dan benar belum tentu menjamin keberhasilan siswa dalam

pencapaian tujuan secara utuh. Untuk mencapai sebuah tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

45

diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses

pelaksanaan penilaian kelas (assesment) yang sungguh-sungguh

mencerminkan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan

(Hanafiah & Suhana, 2012: 120).

Perumusan RPP yang mengarah pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi tidak akan terlihat pada perumusan tujuan. Dengan

berlandaskan taksonomi Bloom, sebagaimana yang menjadi

indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah ranah kognitif

yang berada pada tingkatan kemampuan menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta maka rumusan tujuan harus memuat

proses kognitif yang berupa :

1) Menganalisis, memuat proses kognitif berupa: membedakan,

mengorganisasikan, mengatribusikan.

2) Mengevaluasi, memuat proses kognitif berupa : memeriksa dan

mengkritik.

3) Mencipta, memuat proses kognitif berupa: merumuskan,

merencanakan, dan memproduksi, (Anderson & Krathwohl,

2015: 101-102)

Dengan merumuskan tujuan pembelajaran sebagaimana yang

dipaparkan tersebut, maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

akan membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi sebagaimana

yang menjadi tujuan dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

46

b) Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran)

Selain pengembangan RPP, adapun faktor lain yang harus

diperhatikan dalam upaya menumbuhkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi adalah kompetensi yang dimiliki oleh guru.

Kompetensi yang dimiliki oleh pendidik akan tercermin melalui

kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terlaksana. Untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi kepada siswa,

maka sebagai pendidik mampu menerapkan pendekatan, strategi,

model, maupun metode pembelajaran yang mengacu pada proses

kognitif dari beberapa indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi

itu sendiri.

Pendidik mampu melaksanakan proses kegiatan pembelajaran

yang berpusat pada siswa serta mampu menggali potensi dan mampu

mengarahkan siswa kepada kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang

memiliki makna bahwa pendidik tidak hanya menanamkan

kemampuan menghafal kepada siswa guna hanya ingin memperoleh

nilai yang tinggi.

1) Pengertian Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang

mengandung rangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik antara siswa dengan guru maupun guru

dengan siswa yang berlangsung dalam situasi pembelajaran

untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Arikunto (2014: 113)

pembelajaran adalah proses berlangsungnya kegiatan belajar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

47

membelajarkan siswa di kelas. Pelaksanaan pembelajaran adalah

interaksi yang dilakukan guru dengan siswa untuk mencapai

sebuah tujuan pembelajaran. Dari definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran bertujuan untuk

membelajarkan siswa di dalam kelas dan adanya proses interaksi

yang bersifat edukatif antara guru dengan siswa. Kegiatan yang

dilaksanakan tersebut mengacu pasa suatu tujuan yaitu untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan

sebelumnya.

Definisi lain yang sejalan dengan hal tersebut

dikemukakan oleh Arifin (2010: 210) bahwa proses pelaksanaan

pembelajaran adalah pelaksanaan strategi-strategi yang sudah

dirancang untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yakni:

strategi, pendekatan, prinsip-prinsip dari metode pembelajaran

yang sudah diarahkan guna untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang efektif dan efisien.

Berdasarkan kedua batasan di atas tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa proses pembelajaran merupakan suatu bentuk

kegiatan yang harus dilaksanakan secara timbal balik oleh guru

dengan siswa dengan menjalin komunikasi edukatif melalui

strategi-strategi, pendekatan, metode, dan prinsip tertentu

sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran yang efektif

dan efisien berdasarkan perencanaan yang sudah dirancang

sebelumnya. Oleh sebab itu proses kegiatan pembelajaran harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

48

dilaksanakan dengan baik dan kreatif sehingga tujuan

pembelajaran dapat dicapai sesuai dengan apa yang sudah

direncanakan.

c) Standar Penilaian (Penilaian Kelas)

1) Pengertian

Walvord (2004: 2) menyatakan penilaian pembelajaran

dapat diartikan sebagai pengumpulan informasi yang sistematis

mengenai pembelajaran siswa dalam hal menjelaskan keputusan

tentang bagaimana mengembangkan proses belajar. Kunandar

(2014: 62), menyatakan bahwa hasil belajar adalah kompetensi

atau kemampuan peserta didik baik kognitif, afektif, maupun

psikomotorik yang dikuasai setelah proses pembelajaran. Lebih

lanjut Sudjana (2002: 22) berpendapat bahwa hasil belajar

adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Berdasarkan beberapa

pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian hasil

belajar adalah pengumpulan informasi mengenai pencapaian

kemampuan atau kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik

yang dimiliki peserta didik setelah menerima pembelajaran dan

pengalaman belajarnya.

Menurut Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Standar

Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme,

prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

49

pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,

penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan

tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan

ujian sekolah/madrasah. Penjelasan dari cakupan di atas, sebagai

berikut.

(a) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan

secara komprehensif untuk menilai masukan (input), proses,

dan keluaran (output) pembelajaran.

(b) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri

oleh peserta didik untuk membandingkan posisi relatifnya

dengan kriteria yang telah ditetapkan.

(c) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang

dilaksanakan untuk menilai keseluruhan identitas proses

belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan

dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas

khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

(d) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur

tingkat pencapaian kompetensi peserta didik secara

berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau

kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

50

(e) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara

periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah

menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

(f) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8–9 minggu

kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester

meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh

KD pada periode tersebut.

(g) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi

peserta didik pada akhir semester. Cakupan ulangan

meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua

KD pada semester tersebut.

(h) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK

merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh

satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat

kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi

Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat

kompetensi tersebut.

(i) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut

UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan

oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat

kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

51

Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti

pada tingkat kompetensi tersebut.

(j) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan

kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai

peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar

Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

(k) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran

pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan

pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

2) Karakteristik Penilaian

Menurut Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian

hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

(a) Objektif, berarti penilaian yang berbasis pada standar dan

tidak terpengaruh faktor subjektivitas penilai.

(b) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara

terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan

berkesinambungan.

(c) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.

(d) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,

dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua

pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

52

(e) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan

kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk

aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

(f) Edukatif, berarti penilaian tersebut mendidik dan

memotivasi peserta didik dan guru.

2. Implementasi Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai

diterapkan pada tahun ajaran 2013/ 2014. Kurikulum ini adalah

pengembangan dari kurikulum sebelumnya, baik kurikulum berbasis

kompetensi (KBK) maupun kurikulum tingkan satuan pendidikan

(KTSP). Dalam konteks ini, “kurikulum 2013 berusaha untuk lebih

menanamkan nilai. Nilai yang tercemin pada sikap dapat dibandingkan

keterampilan yang diperoleh peserta didik melalui pengetahuan di

bangku sekolah” (Fadillah, 2013: 16).

Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) mengatakan bahwa

kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran

kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri

kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah:

a) Menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu

pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang

telahmudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan

teknologi dan informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

53

b) Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada

lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun

memiliki kemampuan berpikir kritis.

c) Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif,

inovatif, dan efektif.

d) Khusus tingkat SD, pendekatan tematik integratif memberi

kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema dalam

berbagai mata pelajaran.

e) Pelajaran IPA dan IPS diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

Terdapat empat aspek yang menjadi fokus dalam rencana

implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013.

a) Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, yang

menyangkut metodelogi pembelajaran, yang nilainya pada

pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-rata 44,

46.

b) Kompetensi akademis dimana guru harus menguasai metode

penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.

c) Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak

asocial kepada siswa dan teman sejawat lainnya.

d) Kompetensi managerial atau kepemimpinan karena guru sebagai

seorang yang yang akan digugu dan ditiru siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

54

Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini.

Kesiapan guru ini akan tampak pada kegiatan guru dalam mendorong

untuk lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan

mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima

materi pembelajaran (Kurinasih & Berlin, 2013: 22-23).

3. Karakteristik Kuriulum 2013

Setiap kurikulum mempunyai perbedaan yang membedakan

dengan kurikulum yang lainnya. Kurikulum 2013 ini dirancang dengan

karakteristik sebagai berikut:

a. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan

kemampuan intelektual dan psikomotorik.

b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan

pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan

masyarakat sebagai sumber belajar.

c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta

menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang

dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

55

f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi

yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip

akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya

(enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi

horizontal dan vertikal), (Kurniansih, 2013: 22).

Dari beberapa karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa

kurikulum 2013 ini lebih menekankan terhadap kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang seimbang. Sehingga diharap dapat

menciptakan output pendidikan yang lebih aktif, inovatif, dan produktif.

4. Proses Pembelajaran Kurikulum 2013

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran

intra-kurikuler dan pembelajaran ekstra-kurikuler. Pembelajaran intra

kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata

pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan

masyarakat. Pembelajaran didasarkan pada prinsip berikut :

a) Proses pembelajaran intra-kurikuler Proses pembelajaran di SD/MI

berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan

SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang

dikembangkan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

56

b) Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa

aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada

tingkat yang memuaskan (excepted).

Pembelajaran ekstra-kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan

untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan

pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstra-

kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah

kegiatan ekstra-kurikuler wajib. Kegiatan ekstra-kurikuler adalah bagian

yang tak terpisahkan dalam kurikulum. Kegiatan ekstra-kurikulum

berfungsi untuk: mengembangkan minat peserta didik terhadap kegiatan

tertentu yang tidak dapat dilaksanakan melaluipembelajaran kelas biasa.

mengembangkan kemampuan yang terutama berfokus pada

kepemimpinan, hubungan sosial dan kemanusiaan, serta berbagai

keterampilan hidup. Kegiatan ekstra-kurikuler dilakukan di lingkungan

sekolah, masyarakat, dan alam. Kegiatan ekstra-kurikuler wajib dinilai

yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intra-

kurikuler.

g. Hakikat Berpikir Kritis

Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar.

Presseissen (Arifin, 2002: 2) berpendapat berpikir pada umumnya

didefinisikan sebagai suatu proses kognitif dan proses mental untuk

memperoleh pengetahuan. Sejalan dengan pendapat Presseissen, Arifin

(2002: 2) mengatakan bahwa dalam kegiatan berpikir terjadi kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

57

penggabungan antara presepsi dan unsur-unsur yang ada dalam pikiran.

Dalam proses berpikir terjadi kegiatan penggabungan antara presepsi dan

unsur-unsur yang ada dalam pikiran, kegiatan memanipulasi mental karena

adanya rangsangan dari luar membentuk suatu pemikiran, penalaran, dan

keputusan, serta kegiatan memperluas aturan yang diketahui untuk

memecahkan masalah.

h. Pembelajaran Tematik

Munir (2005: 1) mengatakan pembelajaran tematik merupakan salah

satu model pembelajaran terpadu atau terintegrasi yang melibatkan beberapa

mata pelajaran yang diikat dalam tema-tema tertentu. Pembelajaran ini

melibatkan beberapa kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu

mata pelajaran atau bahkan beberapa mata pelajaran. Keterpaduan dalam

pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses dan waktu, aspek

kurikulum, dan aspek belajar mengajar.

Trianto (2010:7) berasumsi bahwa melalui pembelajaran tematik,

siswa dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah

kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah

dipelajari. Trianto mengklasifikasikan model pembelajaran tematik terbagi

terbagi atas empat kelompok yaitu prinsip penggalian tema, pengelolaan

pembelajaran, evaluasi, dan reaksi.

Menurut Rusman (2011: 254) pembelajaran tematik adalah model

pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik yang

melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

58

bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran

tematik siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui

pengalaman langsung dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah

dipahaminya. Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara ain :

1. Pengalaman dan kegiatan pembelajaran sangat relevan dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan anak usia Sekolah Dasar;

2. Kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak

dari minat dan kebutuhan siswa;

3. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga

hasil belajar dapat bertahan lebih lama;

4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa;

5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya, dan

6. Mengembangkan keterampilan social siswa seperti toleransi,

kerjasama, komunikasi, dan tanggap terhadap tanggapan orang lain.

Berdasarkan paparan dari beberapa ahli tersebut, peneliti mampu

menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik adalah

model pembelajaran yang mengacu pada siswa sehingga mampu melibatkan

siswa secara aktif dan kegiatan dalam proses pembelajaran menggunakan

pembelajaran terpadu dimana kegiatan tersebut melibatkan beberapa mata

pelajaran dibahas dalam tema yang sama. Hal tersebut membuat siswa

menjadi lebih aktif bertanya dan memberikan makna kepada siswa melalui

kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan mata pelajaran yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

59

i. Likert

Skala likert menyatakan bahwa setiap item pertanyaan didesain

sebagai observasi trait yang dikehendaki. Setiap item pertanyaan adalam

mengukur true score. Jika dihitung nilai rata-rata (atau penjumlahan) dari

setiap item pertanyaan maka kesalahan pengukuran diasumsikan mendekati

nol sehingga hasil estimasi menjadi true score. Kesalahan pengukuran

berbanding terbalik dengan reliability. Semakin besar kesalahan pengukuran

maka semakin buruk nilai reliability.dengan demikian salah satu cara

meningkatkan reliability adalah menambah jumlah item pertanyaan.

(Karlina, 2013:27)

Berdasarkan apa yang dipaparkan oleh ahli tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan skala likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur persepsi, sikap, atau pendapat seseorang

mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial berdasarkan definisi

perasional yang telah ditetapkan oleh peneliti.

2.1.2 Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini didasarkan pada hasil yang telah dilakukan oleh beberapa

peneliti. Adapun hasil penelitian ini antara lain:

a. Jurnal 1

Penelitian yang dilakukan oleh Dian Kurniati, Romi Harimukti dan

Nur Asiyah Jamil yang berjudul Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa

SMP di Kabupaten Jember dalam Menyelesaikan Soal Berstandar PISA.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

60

tinggi (Higher Order Thinking Skills/ HOTS) siswa dalam menyelesaikan

soal PISA berdasarkan indikator yang telah disusun. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi dalam penelitian ini meliputi kemampuan logika dan

penalaran, analisis, evaluasi, serta kreasi. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan

data meliputi metode dokumentasi, tes, dan wawancara. Hasil penelitian dari

30 siswa yang tersebar di beberapa SMP di Kabupaten Jember didapatkan

bahwa 18 siswa mampu melakukan kemampuan logika dan penalaran,

analisis, evaluasi, serta kreasi dengan baik dalam menyelesaikan beberapa

soal, sehingga tergolong memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi

dengan level sedang. Selanjutnya, 12 siswa tidak mampu melakukan

kemampuan analisis, evaluasi, kreasi, logika dan penalaran dengan baik

dalam menyelesaikan semua soal, sehingga tergolong memiliki kemampuan

berpikir tingkat tinggi dengan level rendah.

b. Jurnal 2

Penelitian yang dilakukan oleh Umi Pratiwi dan Eka Farida Fasha

yang berjudul Pengembangan Instrumen Penilaian Hots Berbasis Kurikulum

2013 Terhadap Sikap Disiplin. Tujuan dari penelitian adalah menerapkan

pendidikan integrasi dengan pendidikan karakter yaitu, pengembangan

instrumen penilaian keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) berbasis

kurikulum 2013 terhadap sikap disiplin. Pengembangan instrumen penilaian

menggunakan R & D model 4-D dari Thiagarajan, et al. (1974). Uji coba

lapangan dilakukan di 3 (tiga) sekolah yang terdiri dari 3 (tiga) kecamatan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

61

dengan teknik cluster random sampling terpilih kelas X(1) sebagai kelas uji

coba instrumen penilaian. Variabel HOTS sebagai variabel independen dan

sikap disiplin sebagai variabel dependen. Data diperoleh melalui lembar

validasi, instrumen penilaian dalam bentuk RPP. Proses pengembangan

instrumen penilaian HOTS dan sikap disiplin masing-masing terdiri dari 12

indikator dengan skor maksimal 4.00 menghasilkan: Instrumen penilaian

adalah valid menurut 4 (empat) validator, yaitu diperoleh rata-rata nilai

validitas 3,57. Instrumen penilaian dikatakan efektif/berhasil, karena

mencapai kesuksesan instrumen penilaian dengan skor HOTS 73,3% dan

sikap disiplin 90% dari skor total. Instrumen penilaian ini baik digunakan

untuk siswa dengan keaktifan tinggi, bekerja mandiri dan kemampuan yang

kurang baik dalam menyelesaikan soal-soal fisika secara sistematis.

c. Jurnal 3

Penelitian yang dilakukan oleh Maharani Yuniar, Cece Rakhmat dan

Asep Saepulrohman (2015) yang berjudul Analisis Hots (High Order

Thinking Skills) Pada Soal Objektif Tes Dalam Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V SD Negeri 7 Ciamis. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan HOTS (High Order Thinking

Skills) pada soal objektif tes dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) kelas V SD Negeri 7 Ciamis. Alasan dilakukannya penelitian ini,

dikarenakan masih banyaknya soal yang dibuat oleh guru yang tidak

memenuhi kriteria pembuatan soal yang baik. Metode penelitian yang

digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

62

kualitatif. Peneliti berusaha mendeskripsikan pengembangan HOTS (High

Order Thinking Skills) pada soal objektif tes dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) kelas V di SD Negeri 7 Ciamis. Berdasarkan hasil

analisis, diperoleh temuan, yakni dari 20 butir soal ditemukan 14 butir soal

yang memenuhi kriteria pengembangan soal HOTS (High Order Thinking

Skills) dan 6 butir soal yang tidak memenuhi kriteria pengembangan HOTS

(High Order Thinking Skills).

Berikut ini hasil penelitian yang relevan dalam bentuk bagan dengan

judul yang akan dilakukan oleh peneliti.

Gambar 2.3 Peta Literatur Penelitian

Peneliti melakukan penelitian:

"Analisis Ketrampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Kelas V (Studi Kasus Di Salah Satu

SD Negri Di Kabupaten Bantul)"

JURNAL 1

Dian Kurniati, Romi Harimukti, dan Nur Aisyah Jamil "Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi Siswa SMP di Kabupaten Jember dalam

Menyelesaikan Soal Berstandar PISA"

JURNAL 2

Umi Pratiwi dan Eka Farida Fasha "Pengembangan Instrumen Penilaian

HOTS Berbasis Kurikulum 2013 Terhadap Sikap Disiplin"

JURNAL 3

Maharani Yuniar, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman (2015) " Analisis HOTS (High Order Thinking Skills) Pada Soal

Objektif Tes dalam Mata Pelajaran IlmuPengetahuan Ssial (IPS) Kelas V

SD Negri 7 Ciamis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

63

Berdasarkan tiga penelitian dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti, penelitian ini memiliki beberapa kekhasan antara lain penelitian

yang dilakukan berbasis kurikulum 2013 dengan mata pelajaran tematik

disalah satu jenjang sekolah dasar yaitu kelas V meliputi perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian kelas dan model dari penelitian ini adalah studi

kasus karena penelitian focus pada salah satu subjek penelitian yaitu guru

kelas V.

2.2 Kerangka Berpikir

Kemampuan berpikir menjadi salah satu kemampuan yang perlu

dikembangkan untuk menghadapi tantangan pada abad 21. Hal ini

dikarenakan adanya perkembangan teknologi yang cukup pesat sehingga

memerlukan keterampilan tertentu supaya SDM yang ada di indonesia dapat

bersaing dengan perkembangan yang ada. Dalam mempersiapkan generasi

penerus bangsa yang lebih baik salah satunya dengan cara memperbaiki mutu

pendidikan. Perbaikan mutu pendidikan dilakukan oleh pemerintah Indonesia

melalui kurikulum yang diberlakukan bagi siswa pada jenjang SD, SMP,

maupun SMA. Selama beberapa dekade ini kurikulum pendidikan di

Indonesia mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan jaman dan

ilmu pengetahuan. Saat ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum

2013.

Dalam Kurikulum 2013 ini, siswa dituntut untuk menjadi lebih aktif

di kelas dan mandiri dalam memecahkan suatu masalah di dalam kelas.

Lembaga yang berperan penting dalam proses pendidikan, sekolah mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

64

menanamkan hal-hal positif yang sangat bermanfaat sehingga mampu

mengembangkan minat dan prestasi peserta didik dari setiap generasi pelajar.

Dalam melaksanakan program pendidikan, guru adalah pendidik individu

yang memegang peran penting setiap pelaksanaannya. Sebagai pendidik, guru

mampu memnanamkan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmupengetahuan

yaitu dengan cara yang benar sihingga mampu menghasilkan generasi yang

baik.

Kebutuhan pada manusia yang terus menerus meningkat sedangkan

alat pemuas kebutuhan semakin terbatas, maka perlu adanya kegiatan

pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga tujuan yang dirumuskan

dalam kegiatan pembelajaran dapat tercapai. Oleh karena itu, pendidikan

dewasa ini harus diarahkan kepada peningkatan kemampuan berpikir agar

mampu berkompetisi dalam persaingan global. Hal ini bisa tercapai jika

pendidikan di sekolah diarahkan tidak hanya pada kemampuan menghafal dan

pemahaman konsep-konsep ilmiah, melainkan juga pada peningkatan

kemampuan dan keterampilan berpikir siswa itu sendiri, khususnya pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Guru perlu mengajarkan siswanya keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, evaluasi. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dapat dirumuskan dalam bentuk/desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dan Pelaksanaan

Penilaian Kelas (assessment).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

65

Desain dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, dan Pelaksanaan Penilaian Kelas

(assesment) yang mampu menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi

pada siswa Sekolah Dasar dapat dilakukan melalui penggunaan baik kata

kerja yang merupakan indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

masing-masing komponen maupun dengan menerpkan berbagai strategi,

model, dan metode pembelajaranyang dapat mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dengan menerapkan pembelajaran

tematik yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka

lembaga pendidikan akan banyak menghasilkan siswa yang tidak hanya

mampu mendaptakan nilai tinggi dengan cara menghafal dan memahami.

Kemampuan menghafal dan memahami materi pelajaran merupakan

keterampilan berpikir tingkat rendah, melainkan siswa yang dihasilkan adalah

siswa yang mampu memperoleh nilai tinggi dengan kemampuan berpikir

yang baik yakni dengan kemampuan untuk menganlisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

Melalui berbagai kegiatan yang dilakukan peneliti di salah satu SD

Negeri di Kabupaten Bantul, Peneliti Mengetahui bahwa SD tersebut

merupakan salah satu sekolah yang menyediakan berbagai fasilitas yang

diperlukan untuk perkembangan siswanya baik dari pendidikan akademik

atau non-akademik. Melalui hal tersebut peneliti ingin mengetahui lebih

dalam mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi yang ada di sekolah

tersebut dengan memilih salah satu kelas yang diharapkan agar dapat

memberikan pengetahuan baru terutama bagi para pendidik supaya mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

66

mendesain suatu kegiatan pembelajaran yang mengarah pada proses kognitif

yang mendorong dan meningkatkan kemampuan berpikir setiap siswa.

Gambar 2.4 Peta Kerangka Berpikir

Abad 21

Latar belakang pendidikan yang perlu

dikembangkan

Kurikulum 2013

Pedoman yang digunakan untuk

mengembangkan akademik peserta

didik supaya kegiatan pembelajaran

mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

HOTS

Kemampuan berpikir tingkat tinggi

siswa yang menuntut berpikir kritis

dan kreatif.

Guru

Sebagai subjek yang memiliki

peran dalam penerapan

berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

67

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini menguraikan beberapa hal yang berhubungan dengan metode

penelitian, yaitu jenis penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data,

prosedur pengumpulan data, analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Yusuf (2014: 329) menjelaskan pengertian penelitian

kualitatif yaitu suatu strategi inquiry yang menekankan pencarian makna,

pengertian, konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang

suatu fenomena; fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik;

mengutamakan kualitas menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara

narratif. Bogdan & Taylor (Basrowi dan Suwandi, 2008: 1) menjelaskan

pengertian penelitian kualitatif yaitu salah satu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-

orang yang diamati. Sedangkan Basrowi & Suwandi (2008: 1) menjelaskan

pengertian penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses

berpikir induktif.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus. Studi kasus ini merupakan studi yang mendalam tentang individu dan

berjangka waktu relatif lama, terus menerus serta menggunakan objek tunggal,

artinya kasus dialami oleh satu orang. Dalam studi kasus ini peneliti

mengumpulkan data mengenai diri subjek dari keadaan masa sebelumnya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

68

masa sekarang dan lingkungan sekitarnya. Keuntungan terbesar dari studi

kasus adalah kemungkinan untuk melakukan penyelidikan secara mendalam

dimana studi kasus berusaha untuk memahami anak atau orang dewasa secara

utuh dalam totalitas lingkungan individu tersebut (Furchan, 2007).

Peneliti melakukan studi kasus dngan landasan teori sebagai acuan

ketika akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek. Diharapkan

dengan landasan teori yang telah disebutkan pada bab sebelumnya dapat

mendasari setiap langkah yang dilakukan oleh peneliti, baik ketika menyusun

pedoman wawancara, ketika melakukan wawancara, ketika menggali data dari

sumber lain yang terkait.

Berdasarkan pengertian metode dan jenis penelitian, maka laporan

penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian lapangan. Data dalam penelitian ini berasal dari naskah wawancara,

catatan lapangan, rekaman video, dan data pendukung lainnya. Dalam hal ini

pelaksanaan penelitian dan penyajiannya didasarkan pada proses pencarian

data secara lengkap untuk selanjutnya data tersebut disajikan secara deskriptif

dalam bentuk kata-kata. Dalam penelitian ini menggunakan model analisis

formatif dimana analisis dilakukan pada desain rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan penilaian kelas

(assessment).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

69

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitiandan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di salah satu SD Negri di Kabupaten

Bantulyang berada di daerah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena SD tersebut

merupakan salah satu sekolah Negeri yang lokasinya berada di pedesaan.

Di salah satu SD Negri di Kabupaten Bantul ini merupakan sekolah yang

sudah menggunakan kurikulum 2013 pada khususnya yang digunakan

adalah pembelajaran tematik di tahun pelajaran 2018/2019, sehingga SD

Negeri tersebut menjadi tempat yang tepat untuk dilakukan penelitian guna

mengetahui sejauhmana kemampuan siswa dalam berpikir. Mengingat

keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat penting diterapkan pada tahap

perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi. Kecenderungan para

pendidik dalam mengajar sangat perlu dievaluasi apakah masih

menerapkan metode pengajaran yang hanya menekankan pada

kemampuan menghafal ataukah sudah sungguh-sungguh mengarahkan

siswa kepada keterampilan berpikir tingkat tinggi, sehingga nilai yang

diperoleh siswa sunguh-sungguh mencerminkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi.

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari bulan November 2018 hingga

bulan Desember 2018. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penelitian dilakukan

selama 2 bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

70

3.2.2 Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang dipilih adalah guru kelas V sebagai subjek

utama dan siswa-siswi kelas V di salah satu SD Negeri di Kabupaten

Bantul tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 21 anak dan terdiri dari

13 siswa laki-laki serta 8 siswi perempuan. Gruru kelas V sebagai subjek

dalam mempraktikkan salah satu rencana pelaksanaan pembelajaran,

narasumber wawancara, dan sumber data dokumentasi berupa RPP, soal

evaluasi, dan kuesioner. Dan siswa sebagai subjek dalam proses

pembelajaran berlangsung serta sebagai narasumber kuesioner.

b. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), pelaksanaan penilaian kelas (assessment) yang

memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, serta kegiatan

pembelajaran yang mengarahkan kepada siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi pada pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus. Menurut

Bogdan & Biklen (dalam syamsudin, 2009:175) studi kasus merupakan

pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu

tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Sementara itu,

Surachman (dalam Syamsudin, 2009:175) membatasi pendekatan studi kasus

sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada satu kasus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

71

secara intensif dan rinci. Adapula pakar lain, Yin (2011:19) yang memberikan

definisi yang lebih teknis. Menurutnya, studi kasus adalah suatu inquiri

empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata,

bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas,

dan dimana mulisumber bukti dapat dimanfaatkan. Dalam studi kasus ini

peneliti mengumpulkan data mengenai satu subjek yaitu guru kelas V melalui

analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah disusun, observasi

proses pembelajaran yang dilakukan subjek, dan wawancara langsung dengan

subjek yang dilengkapi dengan data lain dari pengumpulan dokumentasi

seperti RPP, soal penilaian tengah semester (PTS), dan kuesioner dari siswa

siswi kelas V yang berhubungan langsung dengan subjek.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti untuk

mengumpulkan seluruh data yaitu berupa:

3.4.1 Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pernyataan yang digunakan untuk

memperoleh informai atau data dari responden, dalam arti laporan tentang

pribadi yang diketahui dan pertanyaan yang bersifat tertulis

(Arikunto,2002). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner juga merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

72

responden (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner dalam penelitian ini

digunakan untuk memperoleh data berupa persepsi siswa kepada guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Kuesioner disebarkan kepada siswa

kelas V untuk memperoleh sejauh mana kemampuan guru dalam

menerapkan kegiatan pembelajaran yang membentuk keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada siswa.

Persepsi siswa pada proses pembelajaran tematik dalam

menerapkan kegiatan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan

berpikir tingkat tinggi, dengan menerapkan proses kognitif menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta dalam kegiatan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup yaitu responden

memilih jawaban yang sudah disediakan. Kuesioner ini mencakup tiga

proses kognitif yang merupakan indikator keterampilan berpikir tingkat

tinggi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran yaitu kegiatan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kuesioner dapat dilihat dari

lampiran 15 dan 16. Kuesioner ini terdiri dari 16 pernyataan yang

mengandung indikator kemampuan 4C dengan 4 pilihan jawaban yaitu

sangat sering (SS), sering (S), jarang (JR), dan tidak pernah (TP). Skala

pengukuran yang digunakan adalah skala likert dengan menggunakan

skor, (1) 4 untuk jawaban sangat sering (SS), (2) 3 untuk jawaban sering

(S), (3) 2 untuk jawaban jarang (JR), dan (4) 1 untuk jawaban tidak pernah

(TP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

73

3.4.2 Observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa

berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang

sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang

sedang rapat, dsb. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun

non partisipatif. Dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam

kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut serta sebagai peserta

rapat atau peserta pelatihan. Dalam observasi non partisipatif pengamat

tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan,

tidak ikut dalam kegiatan (Sukmadinata: 2003).

Untuk memperoleh data, peneliti melakukan penelitian untuk

mengambil data primer secara langsung terhadap objek penelitian di kelas

V dengan menggunakan lembar pedoman observasi pada lampiran 18,

yaitu saat proses pelaksanaan pembelajaran sedang berlangsung. Analisis

tersebut dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang

diterapkan oleh guru. Kegiatan pembelajaran yang baik adalah kegiatan

pembelajaran yang memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi,

berupa kegiatan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam teknik

observasi yang dilakukan, yang menjadi narasumber adalah guru

pengampu proses pembelajaran tematik di kelas V di salah satu SD Negeri

di Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

74

3.4.3 Dokumentasi

Dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh data sekunder berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan kegiatan assessment yang memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Teknik pengumpulan data

dokumentasi tersebut dilakukan melalui buku-buku yang relevan dengan

maslalah penelitian, dokumen-dokumen, arsip-arsip yang berhubungan

dengan objek penelitian dalam penelitian ini, dokumen yang dikumpulkan

oleh peneliti yakni RPP untuk dianalisis dengan melihat indikator yang

disusun oleh guru apakah sudah menggunakan indikator keterampilan

berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Soal evaluasi dianalisis dengan melihat kata kerja yang digunakan oleh

guru apakah sudah menggunakan kata kerja sesuai dengan ndikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Seluruh data dianalisis degan

menggunakan pedoman instrumen analisis pada lampiran 21 untuk

pedoman analisis RPP dan lampiran 23 untuk pedoman analisis soal

evaluasi.

3.4.4 Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatakan

bahwa wawancara adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara

pewawancara dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai melalui

komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

75

percakapan tatap muka antara pewawancara dengan sumber informasi,

dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti

dan telah dirancang sebelumnya (Yusuf, 2007).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara

guna memperoleh data yang konsisten dengan data yang diperoleh melalui

kegiatan observasi proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di

kelas. Peneliti akan melakukan wawancara langsung terhadap guru kelas V

untuk mengetahui lebih jauh mengenai proses penyusunan RPP,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan, dan penyusunan soal

evaluasi.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengumpulkan seluruh data di

atas dengan membagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder

sebagai berikut:

a. Data Primer

Sugiyono (2010:137) mengatakan bahwa data primer adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung

dari sumber datanya. Data primer juga merupakan data asli yang

bersifat up to date. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini

meliputi:

1. Persepsi guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran yang

meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan

pembelajaran yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

76

3. Penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru mata pelajaran ekonomi di kelas dengan menggunakan

metode, model dan teknik tertentu dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Menurut Arifin (2011:193) data primer adalah data yang dicatat

dan dikumpulkan oleh suatu badan, kemudian dikeluarkan dan

diterbitkan oleh badan itu sendiri. Data primer dapat diperoleh melalui

(a) hasil wawancara langsung dengan suber data, (b) hasil diskusi

langsung, (c) hasil pengamatan langsung ketika peristiwa atau

fenomena sedang terjadi, dan (d) hasil angket yang disebarkan kepada

responden, walaupun pengedar angket tersebut melalui bantuan orang

lain.

b. Data Sekunder

Sugiyono (2010: 137) mengatakan bahwa data sekunder adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber

yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini

meliputi:

1. Desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh

guru kelas V tersebut apakah telah memuat indikator keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

2. Pelaksanaan penilaian kelas (assesment)yang didapat melalui soal

Penilaian Tengah Semester (PTS) tahun 2018/2019 yang disusun

oleh guru kelas V untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Hal

tersebut dapat dilihat melalui penggunaan kata kerja yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

77

dalam soal berupa kata kerja dari masing-masing keterampilan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

3.5 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen

pendukung karena peneliti berperan sebagai instrumen utama. Sugiyono

(2014, hlm. 92) menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat

pengumpul data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun

sosial yang diamati”. Dengan demikian, penggunaan instrumen penelitian

yaitu untuk mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah,

fenomena alam maupun sosial.

Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan beberapa

istrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan beberapa data yang

dibagi menjadi data primer dan sekunder. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini dimaksudkan untuk menghasilkan data yang akurat yaitu dengan

menggunakan skala Likert. Sugiyono (2014, hlm. 134) menyatakan bahwa

“Skala Likert digunakan untuk mengukur suatu sikap, pendapat dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial”. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan jenis instrumen angket atau kuesioner

dengan pemberian skor sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

78

Tabel 3.1 Indikator Kuesioner Presepsi Guru dalam Menerapkan Kegiatan

Pembelajaran dan Presepsi Siswa terhadap Guru dalam Menerapkan

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Berpikir Kritis (Critical

Thinking)

1 (4 pernyataan) 4

2 Kolaborasi (Collaboration) 2 (4 pernyataan) 4

3 Kreativitas (Creativity) 3 (4 pernyataan) 4

4 Komunikasi

(Communication)

4 (4 pernyataan) 4

Pada tabel 3.1 dijelaskan bahwa untuk mendapatkan presepsi siswa

terhadap guru dan presepsi guru terhadap proses pembelajaran yang sudah

dilaksanakan menggunakan emampuan 4C dengan masing-masing aspek yang

terdiri dari 4 pernyataan. Adapun perbedaan dari kuesioner yang ada pada

guru dan siswa yakni pada kalimat pernyataan yang disusun lebih sederhana

untuk siswa.Instrument kuesioner yang peneliti buat dapat dilihat pada

lampiran 15 dan lampiran 16. Selain presepsi siswa dan guru, untuk

membandingkan hasil observasi dan analisis yang dilakukan terhadap RPP dan

soal evaluasi yang sudah dilakukan dibutuhkan data berupa hasil wawancara

yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas V dengan indikator di bawah ini:

Tabel 3.2 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas V

No Indikator Nomer Item Jumlah

1 Pembelajaran abad 21 1 (7 pertanyaan) 7

2 Berpikir tingkat Tinggi 2 (7 pertanyaan) 7

3 Kendala yang dihadapi 3 (3 pertanyaan) 3

Pada tabel 3.2 diketahui bahwa pedoman wawancara yang disusun

peneliti terdiri dari 3 indikator yaitu pembelajaran abad 21, berpikir tingkat

tinggi, dan kendala yang dihadapi ketika proses pembelajaran berlangsung.

Masing-masing indikator tersebut terdiri dari beberapa pertanyaan yang

disesuaikan dengan indikator yang sudah ditentukan. Seluruh pertanyaan

wawancara dapat dilihat pada lampiran 17. Data yang dibutuhkan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

79

dalam penelitian ini yaitu proses pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan

guru di dalam kelas, untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakkan,

peneliti melakukan kegiatan observasi dengan menggunakan pedoman

observasi yang disusun dari indikator di bawah ini:

Tabel 3.3 Indikator Analisis Perencanaan dan Pelaksanaan pada Langkah-

langkah Pembelajaran dalam RPP K13

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Berpikir Kritis dan Pemecahan

Masalah (Critical Thinking and

Problem Solving)

1 (4 pernyataan) 4

2 Kolaborasi (Collaboration) 2 (4 pernyataan) 4

3 Kreativitas dan Inovasi

(Creativity and Innovation)

3 (4 pernyataan) 4

4 Komunikasi (Communication) 4 (4 pernyataan) 4

Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa pedoman observasi

disusun berdasarkan kemampuan 4C dengan masing-masing kemampuan/

aspek yang terdiri dari 4 kriteria disetiap aspeknya yang sudah divalidasi oleh

pihak expert judgment. Lembar pedoman observasi dapat dilihat pada

lampiran 18. Selanjutnya, data yang dibutuhkan yaitu hasil analisis indikator

RPP dan soal penilaian tengah semester dengan menggunakan pedoman

analisis yang disusun melalui indikator di bawah ini:

Tabel 3.4 Indikator Analisis Pada Soal Penilaian Tengah Semester dan RPP

K13

No Indikator Kata Kerja Operasional

(KKO)

1 C1 Mengetahui 28 KKO

2 C2 Memahami 25 KKO

3 C3 Mengaplikasikan 34 KKO

4 C4 Menganalisis 28 KKO

5 C5 Mengevaluasi 22 KKO

6 C6 Membuat/ Mencipta 35 KKO

Pada tabel 3.4 diketahui bahwa untuk mengetahui tingkat kemampuan

berpikir pada masing-masing soal digunakan 6 tingkatan berpikir dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

80

Taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson & Kartwohl dengan

masing-masing indikator terdiri dari KKO yang sudah ditentukan. Pedoman

analisis soalpenilaian tengah semester dapat dilihat pada lampiran 20 dan

lembar pedoman analisis indikator RPP dapat dilihat pada lampiran 19.

3.6 Kredibilitas dan Transferabilitas

Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengecekan keabstrakan data

melalui uji kredibilitas dan uji transferabilitas.

3.6.1 Kredibilitas

Kredibilitas ialah kesesuaian antara konsep penulis dengan konsep

responden (Usman & Purnomo, 2009: 98). Agar kredibilitas dalam

penelitian ini terpenuhi, maka penulis melakukan beberapa cara, antara lain:

a. Mengadakan triangulasi

Patton (dalam Poerwandari, 1998: 132) menjelaskan konsep

triangulasi dalam penelitian kualitatif sebagai berikut:

1) Triangulasi data

Triangulasi data yakni digunakannya variasi sumber-sumber

data yang berbeda. Variasi sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dokumen hasil wawancara, hasil observasi atau

juga dengan mewawancarai lebih dari satu partisipan penelitian yang

dianggap memiliki sudut pandang yang berbeda.

2) Triangulasi peneliti

Triangulasi peneliti adalah digunakannya beberapa penulis

atau ecaluatir yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

81

3) Triangulasi teori

Triangulasi teori adalah digunakannya beberapa perspektif

yang berbeda untuk menginterpretasi data yang sama. Pada

penelitian ini, berbagai teori telah dijelaskan pada bab II untuk

dipergunakan dan menguji terkumpulnya data penelitian.

4) Triangulasi metodologis

Triangulasi metodologis adalah dipakainya beberapa metode

yang berbeda untuk meneliti hal yang sama. Dalam penelitian ini,

penulis melakukan metode wawancra yang ditunjang dengan metode

observasi pada saat wawancara dilakukan.

b. Menggunakan alat bantu dalam mengumpulkan data

Aplikasi perekam suara dalam smartphone menjadi alat bantu

penulis saat melakukan wawancara. Sehingga penulis dapat

mendengarkan berulang kali data penelitian dan menuangkan semua

informasi dalam perekam suara tersebut ke dalam verbatim wawancara

tanpa ada informasi yang terlewat.

3.6.2 Transferabilitas

Trasferabilitas ialah apabila hasil penelitian kualitatif itu dapat

digunakan atau diterapkan pada kasus atau situasi lainnya. Penulis dapat

meningkatkan nilai transferabilitas penelitiannya dengan cara membuat

deskripsi yang detail dan terinci tentang laporan yang telah dilakukan

untuk mencapai hasil temuan. Selain itu untuk meningkatkan standar

trasferabilitas penelitian, penulis menggunakan teknik sampling purposif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

82

dengan karakteristik subyek yang jelas. Karena dengan karakteristik

subjek yang jelas maka pembaca akan lebih mudah mentrasfer hasil

temuan penelitian pada kasus lain yang memiliki karakteristik subjek yang

hampir sama.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

3.7.1 Teknik Pengujian Instrumen

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui desain RPP yang dibuat oleh guru sudah

memuat Kata Kerja Operasional (KKO) dengan ketentuan adanya

penggunaan kegiatan kognitif pada tingkat menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta. Peneliti melakukan analisis desain RPP pada komponen

indikator. Peneliti menentukan tingkat penggunaan KKO perpikir

tingkat tinggi pada RPP yang sudah disusun oleh guru kemudian

peneliti akan menyesuaikan masing-masing indikator dengan susunan

langkah kegiatan pembelajaran yang ada pada RPP. Kata Kerja

Operasional (KKO) yang sudah dianalisis oleh peneliti melalui kegiatan

triangulasi.

b. Implementasi Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Untuk mengetahui bahwa pelaksanaan kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan oleh guru sudah mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, maka peneliti melakukan kegiatan observasi

terhadap aktivitas belajar yang dilaksanakan guru di kelas sesuai

dengan indikator keterampilan berpikir tingkat tingi mealui penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

83

persepsi siswa pada guru dengan memberikan 16 pernyataan yang

terdiri dari 4 kategori yaitu komunikasi, kolaborasi, berpikir kirtis, dan

pemecahan masalah, serta kreativitas dan inovasi. Selain melalui

persepsi siswa terhadap guru, peneliti juga akan melihat dari persepsi

guru terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian yang sudah

dilakukan terhadap siswa melalui kuesioner dan wawancara.

Analisis komunikasi pada pelaksanaan pembelajaran dilihat dari

langkah-langkah kegiatan pembelajaran apakah guru memberikan

kesempatan kepada siswa untu mempresentasikan hasil kerja kelompok

dari pembelajaran yang sudah berlangsung, memberikan masukan atau

tanggapan terhadap siswa lain. Analisis kolaborasi melihat apakah guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan diskusi

kelompok dalam mencari informasi untuk menyelesaikan masalah

secara kritis, ataupun guru memberikan kesempatan kepada siwa untuk

saling bertukar pikiran.Analisis berpikir kritis dan pemecahan masalah

dilihat pada kegiatan pembelajaran ketika guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menganalisis suatu permaslahan, atau

mencari informasi-informasi dari sumber lain, dan adanya kesempatan

bagi siswa untuk menampilkan hasil karyanya sendiri.

Pada kuesioner guru, isi setiap pernyataan sesuai dengan

kuesioner yang diberikan kepada siswa hanya saja peneliti lebih

menyederhanakan pertanyaan yang diberikan kepada siswa

dibandingkan dengan kuesioner yang diisi oleh guru.Setelah kuesioner

diisi oleh siswa dan guru, peneliti melakukan rekapitulasi data dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

84

menganalisis data yang sudah didapat dengan menggunakan skala

likert.

Kegiatan yang peneliti lakukan pada kuesioner siswa, peneliti

melakukan cara rekapitulasi dengan menganalisis hasil kuesioner yang

diisi siswa sebagai berikut: (1) menghitung rata-rata kemampuan 4C

dari seluruh skor rata-rata yang diberikan siswa pada masing-masing

indikator kemampuan 4C denagn rumus (Skor Rata-rata Kemampuan =

Skor Rata-rata Seluruh Siswa) : 25; (2) selanjutnya peneliti menentukan

pernyataan penerapan dengan menggunakan skala likert dengan

menghitng interval menggunakan rumus dan akan didapatkan tingkat

penerapan asing-masing kemampuan 4C menurut presepsi siswa

terhadap guru.

Pada kuesioner guru, peneliti melakukan cara yang sedikit

berbeda dengan analisis kuesioner siswa karena perbedaan jumlah

kuesioner. Proses menganalisis kuesioner guru yaitu: (1) peneliti

mengitung rata-rata skor yang didapat pada masing-masing kemampuan

4C dengan membagi total skor pada masin-masing kemampuan 4C

dengan banyaknya indikator pada setiap kemampuan dengan rumus

(skor rata-rata= total skor kemampuan : 4); (2) setelah mendapatkan

skor rata-rata pada masing-masing kemampuan, peneliti memasukkan

hasil hitung pada tebel yang sudah dibuat yang kemudian dibuatlah

diagram batang untuk melihat perbedaan penerapan dalam masing-

masing aspek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

85

Selain data dari kuesioner dan wawancara, peneliti juga

melakukan observasi pada proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan 1 peneliti

sebagai pembanding hasil observasi yang kemudian akan dilakukan

diskusi bersama untuk mendapat kesimpulan akhir. Setelah dilakukan

observasi, hasil observasi akan digunakan untuk menyesuaian atau

membandingkan hasil persepsi siswa terhadap guru dengan hasil

persepsi guru dan wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru

maupun siswa kelas V.

c. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Peneliti akan melakukan analisis terhadap doal penilaian tengah

semester yang dibuat oleh guru-guru yang berada Kabupaten

Bantul.Soal penilaian tengah semester dinyatakan baik jika analisis

menunjukanbahwa kata kerja operasional yang digunakan sebagi

perintah pengajaran pada soal ujian merupakan kata kerja dari masing-

masing indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi berupa

menganalisis, mengevaluasi, atau mencipta. Peneliti melakukan

kegiatan analisis soal dengan menggunakan teknik triangulasi dimana

kegiatan tersebut dilakukan dengan 2 peneliti lainnya untuk

menganalisis setiap nomor soal yang sudah peneliti dapatkan. Setelah

peneliti selesai menganalisis butir-butir soal, ketiga peneliti akan

melakukan diskusi guna untuk menyimpulkan hasil akhir pada tingkat

masing-masing butir soal dengan menggunakan kata kerja operasional.

Data analisis yang sudah didapatkan akan diolah dalam bentuk tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

86

dan dibuat diagram pie yang akan menunjukan presentase soal HOTS

maupun LOTS pada masing-masing soal yang sudah dilakukan anaisis.

d. Skala Likert

Pada penjelasan di atas, peneliti banyak menggunakan skala

likert untuk menganalisis kuesioner persepsi guru dan siswa. Siregar

(2010: 138) mngungkapkan bahwa skala likert adalah skala yang dapat

digunakan untuk menilai sikap, pendapat, dan presepsi seseorang

tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Alternative jawaban yang

dibuat oleh peneliti yaitu sangat sering, sering, jarang, tidak

pernah.Peneliti menggunakan empat alternative jawaban karena

menurut peneliti, dengan empat alternatife jawaban berikut maka

responden tidak terdorong untuk memilih alternative jawaban yang

menimbulkan keragu-raguan. Adapun tahapan penyusunan skala Likert

dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.1 Tahap-Tahap Penyusunan Skala Likert

Pada kuesioner yang dibuat oleh peneliti ditetapkan skor sebagai

berikut: (1) skor 4 untuk jawaban sangat sering; (2) skor 3 untuk

jawaban sering; (3) skor 2 untuk jawaban jarang; (4) skor 1 untuk

Definisi Konstruk

Mendesain Skala

Expert Jugdement

Analisis Item Pertanyaan

Validasi dan Normalisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

87

jawaban tidak pernah. Peneliti juga menentukan pertanyaan penerapan

sesuai dengan hasil analisis kuesioner persepsi siswa dan guru dengan

rumus:

( )

Keterangan

m = angka tertinggi dalam skor jawaban

n = angka terendah dalam skor jawaban

b = banyaknya kelas atau kategori jawaban

Melalui rumus di atas maka peneliti mendapatkan hasil interval

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Interval Indeks Persepsi

Nilai

Persepsi

Interval Indeks

Persepsi

Pernyataan

Penerapan

1 1.00 – 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 – 2.51 Jarang

3 2.52 – 3.27 Sering

4 3.28 – 4.00 Sangat Sering

Setelah didapatkan nilai interval dan pernyataan penerapan,

peneliti dapat menentukan tingkat penerapan pada masing-masing

kemampuan 4C yang ada pada kuesioner siswa maupun guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Pada bab 4 ini berisi tetang hasil penelitian dan pebahasan yang telah

dilakukan peneliti terkait dengan penelitian mengenai keterampilan berpikir

tingkat tinggi pada pembelajaran tematik di sebuah Sekolah Dasar di

Kabupaten Bantul. Peneliti melakukan kegiatan analisis terhadap perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi penilaian oleh guru

kelas V terhadap siswa kelas V. Proses penelitian ini dilakukan pada 22

November 2018. Analisis data pembahasan penelitian ini dibagi menjadi

empat rumusan masalah, yaitu :

4.1.1 Rencana Pelaksanaan Pembeajaran (RPP)

a. Analisis Indikator pada RPP

Untuk mengetahui bahwa guru kelas telah menyusun RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) untuk mata pelajaran pembelajaran

tematik sesuai dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka langkah

pertama peneliti meminta dokumen berupa RPP yang telah dibuat oleh

guru kelas yang mengampu pembelajaran tematik.

Rencana Pelaksanaan Pembelajara (RPP) yang sudah peneliti

dapatkan, peneliti melakukan kegiatan analisis dilakukan dengan melihat

penggunaan kata kerja oprasional dalam indikator dan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti yang ada dalam RPP sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

89

indikator yang ada dalam RPP dapat dilihat apakah sesuai dengan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran.

Analisis RPP dinyatakan baik ketika kata kerja oprasional yang

digunakan pada indikator dan langkah-langkah kegiatan inti pada

perencanaan pembelajaran sudah meggunakan kata kerja yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi melalui

tingkatan Taksonomi Bloom yakni berupa kemampuan menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. Kegiatan tersebut dilakukan untuk

mengetahui tingkat kemampuan anak berpikir tingkat tinggi sebagaimana

dikategorikan sebagai HOTS dan untuk mengetahui tingkat kemampuan

anak masih menggunakan keterampilan berpikir tingkat rendah

sebagaimana dikategorikan sebagai LOTS.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti,indikator RPP

tematik dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia memuat dalam

keterampilan berpikir tingkat tinggi karena tercapainya kata kerja

oprasional yang termasuk dalam tingatan C4 “menganalisis” dengan kata

kerja “menemukan” hal tersebut merupakan bagian dari tingkatan HOTS

“High Order Thinking Skills”. Indikator yang tercantum dalam RPP

yakni menemukan pokok pikiran dalam bacaan. Kata kerja menemukan

disini berarti menunjukan kegiatan belajar siswa untuk menemukan

pokok pikiran dalam suatu bacaan yang sudah disiapkan oleh guru.

Sebelumnya siswa mampu memahami bacaan yang sudah diberikan dan

di diskusikan di dalam kelompok kemudian siswa mampu menemukan

pokok pikiran dalam suatu bacaan. Sedangkan indikator yang kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

90

dengan mata pelajaran IPA memuat dalam keterampilan berpikir tingkat

tinggi karena tercapainya kata kerja oprasional yang termasuk dalam

tingkatan C6 “mencipta” dengan kata kerja “membuat” hal tersebut

merupakan bagian dari tingkatan HOTS “Higher Order Thinking Skills.

Hal ini terlihat dari cara guru menyusun indikator pembelajaran. Dalam

format penyusunan RPP pada bagian Indikator tertulis bahwa siswa

diminta untuk membuat gambar rantai makanan pada ekosistem lengkap

dengan keterangannya. Kegiatan membuat merupakan kategori proses

kognitif yang berada pada level kemampuan mencipta. Hal tersebut

melatih keaktifan dan kreativitas siswa dalam membuat pola rantai

makanan, sehingga siswa mampu mencipta hasil yang dibuatnya dengan

kreativitas membuat pola rantai makanan yang benar. Dengan demikian,

jelas bahwa proses membuat merupakan bagian proses kognitif berupa

kemampuan mencipta yang artinya sudah berada pada tahap kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

Dari komponen RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) ini

peneliti menemukan bahwa desain pembelajaran yang tercantum dalam

RPP sudah mencapai atau mengarah pada kemampuan berpikir tingkat

tinggi. Hal ini terlihat dari indikator dalam RPP yang dibuat oleh guru

kelas V. indikator dalam RPP tersebut sudah memuat kata kerja

oprasional pada tingkatan kognitif C4 “menganalisis” dan C6

“mencipta”. Ketercapaian indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi

ini peneliti melakukan analisis indikator yang dibuat oleh guru tersaji

pada tabel 4.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

91

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas V

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Bahasa Indonesia

3.7.1 Menemukan pokok

pikiran pada teks bacaan.

Kata kerja operasional

terdapat dalam tingkatan

kognitif C4 “menganalisis”

dengan kata kerja

“menemukan”.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

3.5.1 Membuat gambar rantai

makanan padaekosistem

lengkap dengan

keterangannya.

Kata kerja operasional

terdapat dalam tingkatan

kognitif C6 “mencipta”

dengan kata kerja “membuat”

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa indikator dalam perencanaan

pembelajaran yang terdapat pada RPP tematik sudah mengarah pada

HOTS (High Order Thinging Skills).

4.1.2 Langkah-Langkah Kegiatan Inti Pembelajaran

Bagian langkah-langkah kegiatan inti pembelajaran, desain RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan materi konsep belum

memuat kegiatan pembelajaran yang mampu membangun keterampilan

berpikir tingkat tinggi siswa. Rancangan proses kegiatan pembelajaran

yang didesain belum berpusat pada kegiatan yang membangun

kemampuan siswa untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran.

Di dalam desain RPP tersebut ada pula konsep materi yang sudah

memuat kegiatan pembelajaran yang membangun keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Hal ini dapat diihat dari desain rencana kegiatan inti

pembelajaran yang dicantumkan, desain kegiatan inti pembelajaran ini

dirancang untuk membangun keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

92

yaitu berupa kemampuan dan mengevaluasi serta kegiatan tersebut

termasuk dalam kriteriaabad-21. Ketercapaian atau ketidak-tercapainya

kegiatan inti dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi ini maka peneliti

melakukan analisis langkah-langkah kegiatan inti dalam RPP yang dibuat

oleh guru tersaji pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kegiatan Inti Pembelajaran pada RPP tematik kelas V

No Deskipsi Kegiatan Inti LOTS HOTS Keterangan

1. Guru membuka pelajaran

dengan menjelaskan bahwa

pembelajaran hari ini akan

membahas tentang rantai

makanan dalam sebuah

ekosistem.

Termasuk dalam tingkatan

C2 “memahami” dengan

kata kerja “menjelaskan”

karena guru hanya

menjelaskan apa yang akan

dipelajari pada hari itu.

2. Siswa tampil di depan kelas

dan memperagakan

percakapan sederhana yang

terdapat di dalam buku.

Termasuk dalam tingkatan

C3 “mengaplikasikan”

dengan kata kerja

“menerapkan” karena siswa

mampu

memperagakan/menerapka

n percakapan.

3. Siswa menuliskan

pertanyaan-pertanyaan yang

ingin diketahui siswa tentang

rantai makanan kemudian

siswa menempelkan di

dinding kelas.

Termasuk dalam tingkatan

C1 “mengetahui” dengan

kata kerja “menulis” karena

siswa hanya menuliskan

pertanyaan yang diketahui.

4. Siswa dapat menuliskan

jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan yang dimilikinya

atau pertanyaan milik

temannya.

Termasuk dalam tingkatan

C1 “mengetahui” dengan

kata kerja “menulis” karena

siswa hanya menuliskan.

5. Siswa berpikir kreatif dan

terampil dalam mencari

informasi untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan.

Termasuk dalam tingkatan

C1 “mengetahui” tetapi

dalam deskripsi kegiatan ini

termasuk dalam kriteria

pada abad-21 yaitu 4C pada

“Creativity and Innovation”

karena dijelaskan bahwa

siswa mampu berpikir

kreatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

93

No Deskipsi Kegiatan Inti LOTS HOTS Keterangan

6. Siswa mencermati bacaan

tentang rantai makanan

Termasuk dalam tingkatan

C1 “mengetahui” dengan

kata kerja “mempelajari”

karena siswa mempelajari

bacaan tentang rantai

makanan.

7. Guru mengingatkan kembali

tentang ekosistem dan

menjelaskan tentang rantai

makanan yang terdapat

dalam bacaan.

Termasuk dalam tingkatan

C2 “memahami” dengan

kata kerja “menjelaskan”

karena guru menjelaskan

kembali.

8. Siswa diberi pertanyaan

untuk menstimulus rasa ingin

tahu siswa tentang topic yang

akan didiskusikan.

Termasuk dalam tingkatan

C3 “mengaplikasikan”

dengan kata kerja

“menstimulasikan” karena

siswa mampu mengerti

9. Siswa menentukan pokok

pikiran dari setiap paragraph

dan mengembangkan pokok

pikiran menjadi kalimat

utama.

Termasuk dalam tingkatan

C3 “mengaplikasikan”

dengan kata kerja

“menentukan” karena siswa

mampu menentukan pokok

pikiran dalam bacaan.

10. Siswa membaca teks tetang

rantai makanan berdasarkan

gambar yang disajikan.

Termasuk dalam tingkatan

C1 “mengetahui” dengan

kata kerja “membaca”

karena siswa membaca teks

bacaan yang telah

disiapkan.

11. Guru memimpin diskusi

kelas dengan menanyakan

perihal produsen dan

konsumen dalam rantai

makanan.

Deskripsi kegiatan ini

termasuk dalam abad-21

pada 4C yaitu

“communication” dimana

siswa sudah melakukan

diskusi dalam kelompok.

12. Siswa bersama dengan teman

sebangku membuat rantai

makanan dari ekosistem

pilihan mereka.

Deskripsi kegiatan ini

termasuk dalam abad-21

pada 4C yaitu

“communication” dimana

siswa sudah melakukan

diskusi dalam kelompok.

13. Siswa melengkapi diagram

rantai makanan disertai

Termasuk dalam tingkatan

C2 “memahami” dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

94

No Deskipsi Kegiatan Inti LOTS HOTS Keterangan

dengan keterangan. kata kerja “meramalkan”

karena siswa mampu

melengkapi diagram rantai

makanan.

14. Siswa saling bertukar

diagram rantai makanan dan

menulis keterangannya

kembali.

Deskripsi kegiatan ini

termasuk dalam abad-21

pada 4C yaitu

“collaborative” dimana

siswa berkolaborasi dengan

bertukar diagram.

15. Siswa saling berdiskusi

tentang keterangan rantai

akanan yang mereka buat.

Deskripsi kegiatan ini

termasuk dalam abad-21

pada 4C yaitu

“communication” dimana

siswa sudah melakukan

diskusi dalam kelompok.

Jumlah Indikator 10 5

Berdasarkan tabel 4.2, peneliti menganalisis perencanaan

langkah-langkah kegiatan inti pada RPP (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) dan peneliti mendapatkan hasil bahwa analisis kegiatan

inti tersebut mencakup 15 langkah kegiatan pembelajaran dimana 10

kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa merupakan kriteria LOTS

(Lower Order Thinking Skills) dan 5 kegiatan yang dilakukan siswa

merupakan kriteria HOTS (Higher Order Thinking Skills). Hal ini

dikatakan bahwa kriteria LOTS yaitu kegiatan pembelajaran yang

mengandung kata kerja operasional dalam taksonomi bloom ada pada

tingkatan C1-C3 (mengetahui, memahami, mengaplikasikan) dan

kegiatan pembelajaran yang tidak mengandung pada kata kerja

operasional dalam tingkatan taksonomi bloom yakni dalam 4C

(communication, collaborative, critical Thinking and problem solving,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

95

creativity and innovation) dengan mengacu pada pendapat Hosnan (2014

: 82). Dalam hasil analisis dalam kriteria LOTS ini, peneliti lebih banyak

menemukan kata kerja oprasional dalam taksonomi bloom pada tingkatan

C1 “mengetahui” karena dalam langkah kegiatan inti lebih banyak siswa

diminta untuk membaca teks bacaan yang sudah disiapkan. Sedangkan

kriteria kegiatan pembelajaran HOTS yaitu kegiatan pembelajaran yang

mengandung kata kerja oprasional dalam taksonomi bloom, yang ada

pada tingkatan C4-C6 (menganalisis, mengevaluasi, mencipta) dan

kegiatan tersebut masuk dalam kriteria pembelajaran abad-21 dalam 4C

(communication, collaborative, critical Thinking and problem solving,

creativity and innovation). Dari hasil analisis, kegiatan pembelajaran

yang mengandung HOTS lebih mengacu dalam abad-21 yang termasuk

dalam 4C dimana siswa lebih banyak berkomunikasi dan bekolaborasi, .

Dari hal tersebut, Adapun kegiatan pembelajaran pada no 12

menggunakan kata kerja operasional dalam taksonomi bloom yakni pada

tingkatan C6 “mencipta” dimana siswa mampu membuat rantai makanan

dari ekosistem pilihan.

4.1.3 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas

Pengamatan terhadap aspek keterampilan berpikir tingkat tinggi

yang muncul pada pelaksanaan proses pembelajaran tematik siswa siswi

kelas V. Berikut ini hasil observasi yang sudah dilakukan peneliti dalam

proses pelaksanaan pembelajaran yang disajikan dalam bentuk tabel 4.3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

96

Tabel 4.3 hasil observasi pelaksanaan pada proses pembelajaran di kelas.

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

mempresentasikan

hasil dari

pembelajaran.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan hasil

diskusi dengan

membacakan ide

pokok dan setiap

kelompok

menunjukan karya

yang dibuatnya.

2. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyampaikan ide

atau pendapat saat

berdiskusi dengan

teman-teman

maupun ketika

menyelesaikan

masalah yang

diberikan oleh

guru.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mengungkapkan

pendapat melalui

Tanya jawab.

3. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengingat kembali

materi pada

pembelajaran

sebelumnya.

Guru memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

mengingat kembali

pelajaran

sebelumnya.

4. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk memahami,

mengelola, dan

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mengelola teks

bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

97

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

menciptakan

komunikasi yang

efektif dalam

berbagai bentuk

secara lisan dan

tulisan.

2. Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk membentuk

kelompok diskusi.

Guru memberkan

kesempatan pada

siswa untuk

membentuk

kelompok diskusi.

2. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk saling

bertukar pikiran

dan pendapat saat

berdiskusi.

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mengelola teks

bacaan.

3. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan siswa

kesempatan untuk

menghargai

pendapat orang

lain dan mencapai

tujuan yang tinggi

untuk diri sendiri

dan orang lain.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mendengarkan hasil

diskusi dari

kelompok lain.

4. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

tanggung jawab

kepada siswa

untuk bekerjasama

dengan kelompok

secara produktif

dengan yang lain.

Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk berdiskusi dan

memilih salah satu

orang untuk menjadi

ketua kelompok.

3. Critical

Thinking and

Problem Solving

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

Guru memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

98

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menyelesaikan

suatu

permasalahan

secara mandiri.

mengerjakan tugas

secara mandiri tanpa

bantuan guru

maupun orang lain.

2. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

mengungkapkan

ide atau pendapat

secara langsung.

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mengungkapkan

pendapat saat guru

bertanya.

3. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk menyusun,

mengungkapkan,

menganalisis, dan

menyelesaikan

permasalahan

yang ada.

Guru meminta siswa

untuk menyusun,

mengungkapkan, dan

menganalisis

permasalahan yang

ada.

4. Di dalam kegiatan

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk memberikan

tanggapan dan

kritik

Guru tidak

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mengajukan

pertanyaan kepada

kelompok lain.

4. Creativity and

innovation

(Kreativitas dan

inovasi)

1. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk membuat

sebuah karya.

Siswa dimita untuk

menyusun

rantaimakanan yang

di diskusikan dalam

kelompok.

2. Di dalam

pembelajaran

Guru memberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

99

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

berkonstribusi

positif terhadap

lingkungan

dengan

memanfaatkan

berbagai teknologi

dan informasi

yang ada.

esempatan kepada

siswa

untukmemanfaatkan

berbagai teknologi

dan informasi yang

ada.

3. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kebebasan dan

keluasaan belajar

yang sesuai

dengan minat,

bakat, dan

kemampuan

siswa.

Guru memberikan

keluasaan belajar

kepada siswa sesuai

dengan kondisi kelas.

4. Di dalam

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

kepada siswa

untuk

menggunakan ide-

ide kreatif dan

mampu

menuangkan

pendapat yang

dimiliki siswa.

Guru meminta siswa

untuk menjelaskan

dan menampilkan

hasil karya yang

dibuatnya.

Berdasarkan tabel 4.3, peneliti mendapatkan data dengan

melakukan observasi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Data

yang diperoleh peneliti tidak hanya didapatkan melalui hasil dari peneliti

saja melainkan menggunakan teknik triangulasi dimana teknik ini

merupakan teknik pengumpulan data gabungan, jadi, peneliti mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

100

teman 1 orang untuk melakukan observasi saat proses pembelajaran

berlangsung. Teknik yang dilakukan di dalam ruang kelas dengan 2

orang mahasiswa melakukan observasi dengan jarak yang tidak

berdekatan kemudian secara mandiri peneliti dan satu temannya mulai

mengobservasi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dari 2

data yang diperoleh tersebut, peneliti dapat menganalisis dengan

menyimpulkan hasil observasi yang sudah didapatkannya.

Hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti melakukan

analisis dan kesimpulan terkait observasi proses pembelajaran yang

sudah berlangsung. Pada aspek yang pertama yakni communication

(komunikasi) untuk kriteria yang pertama, di dalam pelaksanaan proses

pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas mengenai ide pokok pada

teks bacaan dan menjelaskan rantai makanan yang sudah dibuat dalam

kelompok. Kriteria yang kedua, guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan ide atau pendapat saat berdiskusi bersama

teman sekelompok. Kriteria yang ketiga, di dalam pembelajaran guru

memberi kesempatan kepada siswa untuk mengingat kembali pelajaran

sebelumnya dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan. Kriteria yag

keempat, guru memberikan kesempatan siswa untuk memahami,

mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif pada saat ini guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok

melihat gambar apa saja yang didapat lalu siswa diminta untuk

mengolahnya setelah itu siswa mamp menciptakan hasil karya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

101

kelompok mengenai rantai makanan. Dari keempat kriteria dalam satu

aspek ini, guru sudah melaksnakan 4C dalam proses pembelajaran di

kelas.

Pada aspek yang kedua yakni Collaborative (kolaborasi) untuk

kriteria yang pertama, guru memberikan kesempatan siswa untuk

membentuk kelompok. Pada saat ini, guru membagi menjadi 5 kelompok

dimana pada setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Kriteria yang kedua,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bertukar pikiran

dimana dalam satu kelompok siswa-siswi melakukan diskusi dengan

menyampaikan ide maupun pendapatnya. Kriteria yang ketiga, dalam

kegiatan pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa untuk

menghargai teman kelompok lain saat menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas. Kriteria yang keempat, di dalam pembelajaran guru

memberikan tanggung jawab kepada setiap kelompok dengan memilih

ketua kelompok untuk mengkondisikan kelompoknya. Dari keempat

kriteria tersebut guru pengampu pembelajaran tematik di kelas ini sudah

melaksanakan kemampuan 4C.

Aspek yang ketiga pada pelaksanaan proses pemebelajaran.

Aspek ketiga mencakup Critical Thinking and Problem Solving (berpikir

kritis dan pemecahan masalah). Kriteria pertama, di dalam pembelajaran

guru sudah menerapkan dengan memberikan kesempatan kepada siswa

untuk menyelesaikan permasalahan secara mandiri pada proses

pembelajaran siswa menyelesaikan permasalahan secara mandiri saat

guru memberikan pertanyaan-pertanyaan. Kriteria yang kedua, guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

102

sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide

atau pendapat saat guru melakukan Tanya jawab. Kriteria yang ketiga,

guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun

rantai makanan yang sudah disediakan oleh guru. Kriteria yang keempat,

guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa melakukan tanya

jawab dan menanggapi hasil diskusi kelompok lain. Dari aspek ini, guru

3 kriteria sudah dilaksanakan dalam proses pembelajaran tetapi 1 kriteria

belum terlaksana karena pada saat proses pembelajaran berlangsung

siswa-siswi banyak yang tidak mendengarkan teman lain menyampaikan

hasil diskusi sehingga guru sangat terganggu saat penyampaian materi.

Pada aspek ini ketika siswa diminta untuk berpikir secara mandiri,

banyak siswa-siswi yang hanya menggunakan waktu tersebut dengan

bermain dengan teman sebangkunya sehingga tidak mendengarkan apa

yang dikatakan oleh guru.

Aspek yang ke empat yakni Creativity and innovation (kreativitas

dan inovasi) hal tersebut mengacu siswa untuk membuat kreativitas yang

menjadikan hasil. Pada kriteria pertama guru sudah memberikan

kesempatan kepada siswa untuk membuat karya dengan menyusun rantai

makanan yang sudah di diskusikan karya tersebut dijelaskan terlebih

dahulu di depan kelas oleh masing-masing kelompok, setelah itu

ditempel pada dinding yang sudah disediakan. Pada kriteria kedua, guru

memanfaatkan buku untuk membantu proses pembelajaran yang sedang

berlangsung. Hal ini membuat siswa hanya terpaku dalam buku yang ada

di depan siswa. Pada kriteria ke tiga, guru memberikan kebebasan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

103

keluasaan dengan kondisi kelas saat itu. Kondisi kelas yang dialaminya

yakni kelas terasa panas oleh karena itu guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk membuat kelompok dengan jarak yang sangat

renggang. Kriteria ke empat, guru memberikan kesempatan siswa untuk

melaporkan hasil karya dan menempelnya di dinding yang sudah

disedikan.

Dari hasil yang peneliti simpulkan, guru lebih dominan sudah

melaksanakan pembelajaran sesuai dengan abad-21 dalam aspek 4C hal

tersebut di dapat dari hasil observasi dan pengisian angket kuesioner

yang peneliti lakukan.

4.1.4 Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada Soal

Untuk mengetahui kesesuaian kata kerja operasional yang

terdapat pada soal Penilaian Tengah Semester (PTS) yang mengarah pada

indikator pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi, peneliti

mengumpulkan dokumen berupa soal PTS pada pembelajaran tematik

semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019.

Setelah peneliti mendapatkan soal PTS, langkah berikutnya

peneliti mampu menganalisis tingkat kesesuaianya dengan indikator

kriteria berpikir tingkat tinggi. komponen-komponen soal dapat

dikatakan memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi ketika

komponen soal tersebut menggunakan kata kerja operasional yang

mengarahkan siswa pada Taksonmi Bloom tingkatan C4 (menganalisis),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

104

C5 (mengevaluasi), C6 (mencipta). Hasil analisis soal disajikan pada

tebel 4.4

Tabel 4.4 Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester (PTS)

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

Pilihan Ganda PPKn KD 3.2

1 Yang dimaksud

dengan tanggung

jawab adalah ….

Termasuk dalam

tigkatan C1 dengan kata

kerja “menghafal”.

2 Berikut ini contoh

tanggung jawab

terhadap bangsa

dan Negara adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”.

3 Bila keputusan

dalam suatu

musyawarah telah

tercapai, sikap

kita sebaiknya ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dngan kata

kerja

“mengidentifikasi”.

4 Bentuk sikap

tanggung jawab

saat pemilihan

ketua RT

ditunjukan dengan

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata

kerja“mengidentifikasi”.

5 Yang bukan

merupakan contoh

tanggung jawab di

lingkungan

masyarakat adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”.

Essay PPKn KD 3.2

1 Yang dimaksud

dengan hak adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menjelaskan”.

2 Contoh hak anak

disekolah adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”.

3 Segala sesuatu Termasuk dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

105

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

yang harus

dilakukan dengan

penuh rasa

tanggung jawab

adalah pengertian

dari ….

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”.

4 Contoh kewajiban

anak dirumah

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”.

5 Contoh sikap yang

menunjukan tidak

tanggung jawab di

kelas adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

Uraian PPKn KD 3.2

1 Sebutkan 3

persyaratan dalam

melaksanakan

musyawarah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

2 Sebutkan 3 sikap

peserta dan

pelaksanaan

musyawarah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan ata

kerja “menyebutkan”

3 Apa yang

dimaksud dengan

Kuorum ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menjelaskan”

4 Sebutkan 3 contoh

hak anak di

lingkungan

masyarakat ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

5 Sebutkan 3 contoh

kewajiban anak

dirumah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

Pilihan Ganda IPS KD 3.3

1 Kegiatan ekonomi

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menjelaskan”

2 Manusisa

melakukan

kegiatan ekonomi

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

106

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

untuk …. “mengidentifikasi”

3 Sebab Indonesia

dijuluki sebagai

Negara agraris

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

4 Jenis kegiatan

ekonomi dalam

gambar disamping

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

kata kerja

“menentukan”

5 Berikut ini jenis

ikan yang

dibudidayakan di

tempat perikanan

air tawar adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mengidentifikasi”

6 Berikut ini contoh

usaha di bidang

jasa adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mencontohkan”

7 Berikut ini contoh

usaha yang

dikelola oleh

kelompok adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

8 Orang yang

dijuluki sebagai

Bapak koperasi

Indonesia adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

9 Tempat orang

berjual beli saham

disebut ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

10 Cara yang tepat

untuk menghargai

usaha orang lain

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mengidentifikasi”

Essay IPS KD 3.3

1 Kegiatan

mengubah bahan

mentah menjadi

bahan setengah

jadi atau bahan

jadi disebut ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

107

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

2 Contoh industry

kecil yang

dilakukan secara

perorangan adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mencontohkanl”

3 Perkoperrasian

indonesia

dikembangkan

berdasarkan pada

UUD 1945 pasal

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

4 Bentuk koperasi

yang

menyediakan

layanan simpan

pinjam adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

Pilihan Ganda SBdP KD 3.1

1 Salah satu

kelebihan pensil

warna saat

mewarnai adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mengidentifikasi”

2 Urutan gambar

yang saling

berhubungan satu

dengan yang lain

sehingga

membentuk

sebuah cerita

disebut ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

Essay SBdP KD 3.1

1 Sebutkan 3

langkah membuat

gambar cerita!

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

2 Sebutkan 3

pewarna yang

digunakan dalam

teknik pewarnaan

basah!

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

Pilihan Ganda SBdP KD 3.2

1 Urutan nada yang

disususn secara

Termasuk dalam

tingkatan C3 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

108

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

berjenjang disebut

….

kata kerja

“menentukan”

2 Berikut ini lagu

yang termasuk

dalam tangga nada

diatonic minor

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

3 Pencipta lagu

“Gugur Bunga”

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

4 Tangga nada yang

mempunyai dua

jarak tangga nada,

satu dan setengah

disebut ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

Uraian SBdP KD 3.2

1 Sebutkan 2 contoh

lagu yang

termasuk tangga

nada diatonic

mayor!

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

2 Sebutkan 2

macam ciri tangga

nada diatonic

minor!

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

Pilihan Ganda SBdP KD 3.3

1 Fungsi utama dari

property tari

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

2 Property tari yang

digunakan pada

tari topeng adalah

….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“mengidentifikasi”

3 Nama tarian pada

gambar di

samping adlah ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja “menghafal”

Uraian SBdP KD 3.3.

1 Nama tarian dan

property tari yang

digunakan pada

gambar di atas

adalah ….

Termasuk dalam

tingkatan C5 dengan

kata kerja

“memperjelas”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

109

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

2 Sebutkan 3 hal

yang perlu

dipersiapkan

dalam peragaan

karya tari ….

Termasuk dalam

tingkatan C1 dengan

kata kerja

“menyebutkan”

Jumlah Soal 0 45

Dari tabel 4.4 peneliti mampu menganalisis soal PTS dengan

menggunakan teknik triangulasi yang merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada sebagaimana dengan

mengacu pendapat (Sugiyono, 2007 : 83). Triangulasi tersebt peneliti

meminta bantuan kepada 2 rekan untuk membantu menganalisis proses

penelitian soal. Dengan bantuan tersebut kemuadian peneliti mampu

menyimpulkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh kedua rekan

tersebut. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa soal-soal yang diberikan

kesiswa lebih dominan dalam kata kerja operasionl dalam Taksonomi

Bloom pada tingkatan C1-C3 (mengetahui, memahami,

mengaplikasikan) hal tersebut menunjukan bahwa soal PTS

dikategorikan sebagai tingkatan LOTS (Lower Order Thinking Skills).

Dimana dengan jumlah keseluruhan soal 45 butir soal dengan bentuk soal

pilihan ganda, essay, dan uraian dari tiga mata pelajaran yang

terkandung. Dalam hal ini peneliti akan membuat diagram untuk

menjelaskan setiap mata pembelajaran yang terkandung. Untuk lebih

jelasnya dilihat pada tabel 4.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

110

Gambar 4.1 Diagram Hasil Analisis Soal pada Mata Pelajaran PPKn

Berdasarkan diagram di atas, merupakan hasil analisis soal pada

mata pelajaran PPKn dengan bentuk soal pilihan ganda yang terdiri dari 5

butir soal. Peneliti menyimpulkan bahwa dari 5 butir soal ini termasuk

dalam kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada tingkatan C1

“mengetahui” dimana pada soal siswa hanya diminta untuk menghafal,

menjelaskan, mengidentifikasi saja. Oleh karena itu, hasil presentase

pada soal PPKn dengan bentuk soal pilihan ganda ini menunjukan 100%

mengacu kepada LOTS. Selanjutnya peneliti melakukan presentase pada

soal mata pelajaran PPKn dengan bentuk soal Essay disajikan pada

gambar 4.2

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

111

Gambar 4.2 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran PPKn

Berdasarkan Hasil diagram di atas, peneliti menganalisis dan

menyimpulkan bahwa hasil analisis soal pada mata pelajaran PPKn

dengan bentuk soal essay belum memenuhi kriteria kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Peneliti menemukan 5 butir soal dalam bentuk soal essay.

Di dalam butiran soal tersebut, peneliti tidak menemukan kata kerja

opersional dalam Taksonomi Bloom pada tingkatan C4-C6 hanya saja

peneliti menemukan kata kerja operasional pada tingkatan C1-C3. Dari 5

butir soal tersebut semua termasuk ke dalam tingkatan taksonomi Bloom

pada C1 dimana siswa hanya mengacu pada tingkatan “mengetahui”. Hal

ini menunjukan bahwa presentase hasil analisis pada mata pelajaran

PPKn dengan bentuk soal essay dapat diketahui bahwa 100% soal

tersebut mengacu pada LOTS. Setelah peneliti menyimpulkan analisis

soal essay, tiga peneliti melakukan analisis sehingga peneliti sendiri

mampu menyimpulkan soal uraian pada mata pelajaran PPKn tersaji

pada gambar 4.3

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Essay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

112

Gambar 4.3 Diagram Hasil Analisis Soal pada Mata Pelajaran PPKn

Dari hasil diagram di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

presentase hasil analisis soal tersebut menujukan 100% soal termasuk

dalam kategori LOTS. Peneliti menjelaskan bahwa dari 5 butir soal

uraian tersebut semuanya masih mengacu pada kata kerja operasional

dalam Taksonomi Bloom pada tingkatan C1. Selanjutnya peneliti

menganalisis soal pada mata pelajaran Ilmu Pengeahuan Sosial (IPS)

dengan bentuk soal pilihan ganda, essay, dan uraian tersaji dalam gambar

4.4

Gambar 4.4 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran IPS

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

113

Hasil analisis soal pilihan ganda dilihat dari diagram di atas,

peneliti menyimpulkan bahwa dari 10 butir soal pilihan ganda mengacu

kedalam kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada tingkatan

C1”mengetahui” dan C3 “mengaplikasikan”. Dari hasil presentase

peneliti juga menjelaskan bahwa presentase menunjukan 100% analisis

soal tersebut masuk ke dalam kategori LOTS.

Gambar 4.5 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran IPS

Hasil analisis soal essay pada mata pelajaran IPS dilihat dari

diagram di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dari 5 butir soal essay

mengacu kedalam kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Essay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

114

tingkatan C1 “mengetahui” karena dijelaskan bahwa soal tersebut hanya

membantu siswa untung menghafal sehingga masuk dalam tingkatan C1.

Hasil presentase yang peneliti lakukan menunjukan 100% analisis soal

tersebut termasuk ke dalam kategori LOTS. Hal tersebut dapat di

buktikan dengan melihat kata kerja operasional.

Gambar 4.6 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran SBdP

Peneliti menganalisis 2 soal pilihan ganda pada mata pelajaran

SBdP. Dari soal yang dianalisis, peneliti hanya menemukan soal dengan

kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada tingkatan C1

“mengetahui”. Dalam perhitungan presentase, meneliti menyimpulkan

bahwa hasil presentase tersebut menunjukan 100% soal masuk dalam

kategori LOTS. Hal tersebut dapat dilihat dari proses analisis dengan

mengacu pada kata kerja operasional.

Gambar 4.7 Diagram Hasil Analisis Soal pada Mata Pelajaran SBdP

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

115

Hasil analisis soal pada mata pelajaran SBdP dalam bentuk soal

uraian ini, peneliti mendapatkan hasil bahwa dari 2 soal yang disajikan

merupakan soal yang termasuk dalam kategori LOTS. Presentase yang

didapatkan menunjukan 100% 2 butir soal tersebut belum menggunakan

kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada tingkat C4-C6

melainkan hanya mengacu pada tingkatan C1 “mengetahui”.

Gambar 4.8 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran SBdP

Berdasarkan hasil analisis soal pada mata pelajaran SBdP dengan

kompetensi dasar yang berbeda pada bentuk soal pilihan ganda, peneliti

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

116

mendapatan kesimpulan bahwa soal pilihan ganda yang berjumlah 4 butir

soal ini merupakan soal yang termasuk dalam kategori LOTS, karena

soal-soal tersebut menggunakan kata kerja operasional dalam Taksonomi

Bloom pada tingkatan C1 saja dimana sisa hanya mampu mengetahui.

Dengan demikian hasil presentase sesuai dengan diagram di atas

menunjukan 100% soal – soal pilihan ganda termasuk dalam kategori

HOTS.

Gambar 4.9 Diagram Hasil analisis soal pada mata pelajaran SBdP

Berdasarkan hasil diagram di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa pada mata pelajaran SBdP soal pertama pada bentuk soal uraian

ini mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi pada tingkatan C2

butir soal uraian belum mengacu pada kegiatan berpikir tingkat tinggi.

Hal tersebut dapat dipastikan melalui kata kerja operasional dalam

Taksonomi Bloom. Hasil dari presentase menunjukan bahwa 100% soal

yang diberikan termasuk kedalam kategori LOTS.

Gambar 4.10 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran SBdP

98%

2%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

Soal LOTS Soal HOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

117

Berdasarkan hasil diagram di atas, peneliti menganalisis dan

membuat kesimpulan bahwa dari 3 butir soal pilihan ganda mengacu

pada kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada tingkatan C1

“mengetahui” hal tersebut dilihat dari hasil presentase yang menunjukan

100% soal yang diberikan termasuk dalam kategori LOTS.

Gambar 4.11 Diagram Hasil Analisis Soal Pada Mata Pelajaran SBdP

Berdasarkan hasil diagram di atas, presentase analisis soal

menunjukan 100% soal yang diberikan termasuk dalam kategori LOTS.

Hal ini dipastikan melalui kegiatan analisis data dengan menggunakan

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

118

kata kerja operasional sebagai mana seperti pendapat Taksonomi Bloom

pada tingkatan C1, C2.

Berdasarkan hasil analisis yang peneliti simpulkan, peneliti

melakukan analisis terhadap soal Penilaian Tengah Semester (PTS) untuk

mengetahui kriteria-kriteria yang terdapat pada butir soal dengan

mengacu pada kata kerja operasional dalam Taksonomi Bloom pada

tingkatan C1 “mengetahui”, C2 “memahami” C3 “mengaplikasikan”

yang mempunyai arti bahwa tingkatan tersebut merupakan dalam

kategori LOTS. Sedangkan kata kerja operasional pada tingkatan C4

“menganalisis”, C5 “mengevaluasi” C6 “mencipta” mempunyai arti

bahwa tingkatan tersebut termasuk dalam kategori HOTS. Peneliti

melakukan analisis soal yang dimana soal tersebut mencakup 3 mata

pelajaran yakni PPKn, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), SBdP. Berikut ini

dijelaskan hasil dari analisis soal melalui diagram yang disajikan pada

gambar 4.12

Gambar 4.12 Diagram Hasil Analisis Keseluruhan Soal PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

119

Dari hasil diagram di atas dapat disimpulkan bahwa dari

keseluruhan butir soal dalam setiap mata pelajaran ada yang memuat

dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu pada mata pelajaran

SBdP karena pada butir soal tertera bahwa siswa mampu memperjelas

gambar yang tersedia sehingga kategori tersebut termasuk tingkatan C4.

Berdasarkan diagram di atas, peneliti juga mendapatkan soal LOTS pada

mata pelajaran SBdP ini karena dalam butir soal peneliti menyimpulkan

bahwa menyebutkan masuk pada tingkatan C1 maka dari itu menjadi

alasan bahwa soal yang diberikan ke siswa siswi lebih mengacu pada

kategori LOTS.

Hasil presentase yang didapat pada setiap mata pelajaran PPKn

menunjukan 0% soal yang masuk ke dalam kategori HOTS dan 100%

soal yang masuk kedalam kategori LOTS. Untuk presentase yang didapat

pada mata pelajaran IPS menunjukan 0% soal yang masuk dalam

kategori HOTS dan 100% soal yang masuk ke dalam kategori LOTS.

Sedangkan presentase untuk mata pelajaran SBdP menunjukan 2% soal

yang masuk ke dalam kategori HOTS dan 93,34% soal yang masuk

kedalam kategori LOTS.

4.1.5 Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas V

Peneliti mengumpulkan dokumen berupa angket kuesioner yang

diberikan kepada siswa untuk mengetahui pembelajaran yang dilakukan

di kelas terkait dengan pembelajaran abad-21. Di bawah ini merupakan

hasil analisis kuesioner siswa melalui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan di kelas. Peneliti mengambil subjek siswa kelas V dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

120

jumlah 21 siswa. Berikut tabel analisis kuesioner yang dilakukan siswa

tersaji pada tabel 4.5

Tabel. 4.5 Hasil Analisis Kuesioner Siswa

No siswa

Aspek 4C

Critical Thinking

(Berpikir Kritis)

Collaborative

(Kolaborasi)

Creativity

(Kreativitas)

Communication

(Komunkasi)

1 3,5 2,75 3,25 2,75

2 3 3,5 3,5 3,25

3 2,25 2,5 1,75 2,25

4 2,25 2,5 1,75 2,75

5 3,75 4 4 4

6 3,75 4 4 4

7 3,75 4 4 4

8 3,75 4 4 4

9 3,25 3,5 3,75 4

10 3,25 3,75 3,75 4

11 2,75 3,45 3,25 3,75

12 3,73 3,45 3,5 3,75

13 3,25 3,75 3,75 4

14 2,75 2,75 3,5 3

15 3,5 3 2,75 3,5

16 3 4 3,25 3,25

17 3 4 3,25 3,25

18 3 4 3 3,25

19 2,5 3,25 3,25 2,75

20 2,5 3,25 2,5 2,75

21 3 4 3,25 3,25

Rata-rata 3,12 3,53 3,28 3,4

Berdasarkan tabel di atas, peneliti melakukan perhitungan

mengenai analisis kuesioner siswa. Dari hasil di atas peneliti menilai

masing-masing siswa mngenai kuesioner yang diberikan sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

121

aspek 4C dan kriteria-kriteria yang diberikan kemudian dari hasil

kuesioner yang dikerjakan siswa dinilai sehingga nilai paling maksimal

adalah 4 (sering sekali), 3 (sering), 2 (jarang), 1 (tidak pernah). Setelah

melakukan penilaian mengenai aspek 4C, peneliti melakukan

perhitungan dari setiap jumlah aspek dibagi dengan seluruh siswa

kemudian peneliti menuliskan rata-rata kuesioner yang di isi oleh siswa.

Kemudian peneliti melakukan perhitungan hasil kuesioner siswa tersebut

menggunakan skala likert sesuai dengan rata-rata yang sudah ditemukan

peneliti sehingga dapat dilihat kesesuaian dalam pelaksanaan

pembelajaran pada aspek 4C. berikut ini akan dipaparkan tabel hasil

perhitungan pernyataan pada kuesioner siswa.

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan pada Kuesioner Siswa

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 – 2.51 Jarang

3 2.52 – 3.27 Sering

4 3.28 – 4.00 Sering Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

122

Gambar 4.14 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Siswa

Berdasarkan diagram batang di atas, peneliti menjelaskan bahwa

hasil kuesioner yang dilakukan siswa pada aspek 4C menunjukan bahwa

Critical Thinking menunjukan angka 3,12. Collaborative menunjukan

angka 3,55. Creativity menunjukan angka 3,24. Communication

menunjukan angka 3,4. Dari hasil tersebut, data yang menunjukan rata-

rata tertinggi yakni pada aspek Collaborative (Kolaborasi) sedangkan

rata-rata terendah menunjukan angka 3,12 pada aspek Critical Thinking

(Berpikir Kritis). Berikut ini adalah tabel analisis akhir dari analisis soal

terhadap proses pembelajaran.

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Aspek 4C 3.12 3.55 3.24 3.4

2.9

3

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

3.6R

ata

- R

ata

Rata - Rata hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

123

Tabel 4.7 Hasil Akhir Analisis Kuesioner siswa

No Aspek Rata-rata

Skor Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1 Critical Thinking 3,12 Sering

2 Collaborative 3,55 Sering Sekali

3 Creativity 3,24 Sering

4 Communication 3,4 Sering Sekali

Berdasarkan hasil analisis kuesioner siswa, peneliti mengambil

siswa-siswi kelas V untuk menjadi subjek dengan jumlah siswa 21 orang.

Peneliti melakukan analisis data kuesioner siswa menggunakan skala

likert sehingga peneliti mampu mengukur baik tanggapan positif ataupun

negative dari kriteria yang di tentukan melalui hasil akhir yang diperoleh

dari rata-rata.

4.1.6 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas V

Peneliti melakukan pengambilan data melalui kuesioner yang

dinilai oleh guru kelas. Hasil analisis kuesioner guru tersebut sama

seperti hasil analisis yang dilakukan siswa. Oleh karena itu, peneliti

menggunakan skala likert untuk mengetahui sejauh mana guru pengampu

pembelajaran tematik menerapkan pembelajaran yang mengarak pada

aspek 4C yaitu Critical Thinking (berpikir kritis), Collaborative

(kolaborasi), Creativity (kreativitas), dan Communication (komunikasi).

Berikut ini adalah tabel analisis kuesioner guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

124

Tabel 4.8 Hasil Analisis Kuesioner Guru

No

Aspek 4C

Critical Thinking

(Berpikir Kritis)

Collaborative

(Kolaborasi)

Creativity

(Kreativitas)

Communication

(Komunkasi)

1 3,5 4 3 3,75

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menghitung kuesioner yang di

isi oleh guru sesuai dengan kenyataan yang dilakukan ketika proses

pembelajaran berlangsung. Hasil pada tabel diata diperoleh dari

menjumlahkan kriteria-kriteria pada aspek kemudian dibagi 4 karena

terdapat 4 aspek dan 16 kriteria untuk jumlah keseluruhan. Dengan

demikian, peneliti dapat menemukan hasil rata-rata pada setiap aspek 4C.

berikut tabel pernyataan disajikan pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Kriteria Hasil Hitung Pernyataan Kuesioner Guru

No Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 – 2.51 Jarang

3 2.52 – 3.27 Sering

4 3.28 – 4.00 Sering Sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

125

Gambar 4.15 Diagram Hasil Analisis Kuesioner Guru

Berdasarkan diagram batang di atas, peneliti menjelaskan bahwa

hasil kuesioner yang dilakukan guru pada aspek 4C menunjukan bahwa

Critical Thinking menunjukan angka 3,5. Collaborative menunjukan

angka 4. Creativity menunjukan angka 3. Communication menunjukan

angka 3,75. Dari hasil tersebut, data yang menunjukan rata-rata tertinggi

yaitui pada aspek Communication (komunikasi) sedangkan rata-rata

terendah menunjukan angka 3 pada aspek creativity (kreativitas) Berikut

ini adalah tabel analisis akhir dari angket kuesioner guru terhadap proses

pembelajaran.

Tabel 4.10 Hasil Akhir Analisis Kuesioner Guru

No Aspek Rata-rata Skor

Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1 Critical Thinking 3,5 Sering sekali

2 Collaborative 4 Sering Sekali

3 Creativity 3 Sering

4 Communication 3,75 Sering Sekali

CriticalThinking

Collaborative CreativityCommunicati

on

Aspek 4C 3.5 4 3 3.75

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Rat

a -

Rat

a

Rata - Rata hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

126

Berdasarkan hasil akhir analisis angket kuesioner guru, peneliti

menyimpulkan bahwa yang dilakukan guru ketika proses pembelajaran

sangat sering melakukan kegiatan yang masuk kedalam kategori 4C.

Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan berpikir kritis dengan

menyelesaikan permasalahan yang diberikan, mampu mengungkapkan

pendapat, dsb. Di dalam pembelajaran guru mampu menerapkan

komunikasi serta kolaborasi.

4.1.7 Hasil Wawancara Guru Kelas V

Peneliti melakukan teknik pengambilan data dengan

menggunakan teknik wawancara yang dilakukan setelah selesai observasi

kegiatan pembelajaran. Wawancara tersebut peneliti lakukan bersama

dengan guru kelas V. Dalam teknik wawancara, peneliti menanyakan

beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru

mengenai pembelajaran HOTS dan pembelajaran pada abad-21. Berikut

ini temuan yang diperoleh dari hasil wawancara disajikan dalam bentuk

tabel 4.14

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Guru kelas V

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak sebelumnya

sudah mengetahui HOTS?

Sudah, dulu waktu kuliah pernah

mendapatkan materinya. Dan kemarin

sempat mendapatkan lagi ketika

mengikuti diklat guru.

2 Sejauh mana pengetahuan

bapak mengenai HOTS?

HOTS itukan dicetuskan oleh Bloom

yang membagi ranah berpikir .

3 Menurut bapak, apakah

pengertian dari HOTS sendiri?

Berpikir tingkat tinggi yang mencakup

ranah kognitif afektif, dan psikomotorik.

4 Menurut bapak, apakah HOTS

itu penting diterapkan di kelas

V?

Penting, karena di HOTS dapat

membantu siswa dalam mengatasi suatu

permasalahan dengan cara menganalisis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

127

No Pertanyaan Jawaban

evaluasi, dan mengaplikasikannya.

5 Apakah bapak sudah

menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat

HOTS?

Sejauh ini belum sepenuhnya

pembelajaran mencakup keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

6 Menurut bapak, apakah ada

hambatan dikelas saat

menerapkan pembelajaran

yang bersifat HOTS?

Ada, ya tidak banyak tetapi ya ada

7 Apa kendala bapak saat

menerapkan pembelajaran

HOTS di kelas?

Kendalanya dari segi anaknya, karena

tidak semua anak dapat memecahkan

soal hots.

8 Apakah pembelajara HOTS

sangat membantu proses

pembelajaran di kelas?

Membantu, karena anak jadi lebih kritis,

logis, dan mengembangkan HOTS.

9 Menurut bapak apakah HOTS

termasuk dalam pembelajaran

abad-21?

Iya

10 Apakah bapak sebelumnya

sudah mengetahui tentang

pembelajaran abad-21?

Iya, kemarin bulan desember diadakan

diklat tentang HOTS dan pembelajaran

abad-21

11 Apa yang bapak ketahui

tentang pembelajaran abad-

21?

Keterampilan abad-21 terdiri dari

karakter, kompetensi, dan literasi.

12 Apakah bapak mampu

menerapkan pembelajaran

abad-21 saat proses

pembelajaran?

Mampu, karena secara tidak langsung

pembelajaran kurtilas ini sudah

mencakup pembelajaran abad-21.

13. Menurut bapak apa kendala

yang dihadapi saat proses

pembelajaran berlangsung

dengan menerapkan abad-21?

Kurang lebih tidak ada.

13 Apakah bapak memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk melakukan presentasi

pada saat proses pembelajaran

berlangsung?

Iya. Memberikan presentasi kelompok

seusai diskusi.

14 Menurut bapak, sejauh mana

pengetahuan bapak mengenai

pembelajaran abad-21 pada

aspek collaborative

(kolaborasi)?

Kerjasama atau diskusi

15 Apakah bapak memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk membentuk kelompok

pada saat pembelajaran?

Ya, jelas

16 Adakah kendala bapak dalam Ada, terkadang anak suka memilih-milih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

128

No Pertanyaan Jawaban

membentuk kelompok siswa

saat proses pembelajaran?

teman dalam membentuk kelompok.

17 Menurut bapak, apakah

penting pembelajaran abad-21

ini diterapkan pada siswa siswi

kelas V?

Ya, perlu dan penting.

Melalui wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas

V, peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan guru pada aspek

keterampilan berpikir tingkat tinggi dan mengenai pembelajaran abad-21

guru mampu mengetahui mengenai hal tersebut. Hasil wawancara yang

di berikan oeh guru dapat terjawab semua sesuai dengan tabel di atas.

Ketika peneliti melakukan wawancara guru banyak mengetahui tentang

HOTS dan paham adanya keterampilan berpikir tingkat tinggi.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Pembahasan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Analisis Indikator pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk mendapakan gambaran mengenai keterampilan berpikir

tingkat tinggi, berdasarkan data yang telah dikumpulkan peneliti melalui

RPP yang dibuat oleh guru pengampu pembelajaran tematik di kelas V,

peneliti melakukan analisis RPP dengan melihat Indikator pada bagian

RPP. Kegiatan analisis RPP pada indikator yang peneliti lakukan

tersebut mengacu pada kata kerja operasional yang sesuai dengan

Taksonomi Bloom pada tingkatan C4 “menganalisis”, C5

“mengevaluasi”, C6 “mencipta” sehingga tingkatan tersebut dapat

dikategorikan sebagai HOTS. Peneliti melakukan analisis pada indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

129

dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA).

Gambar 4.16 Analisis Kesimpulan Indikator Peneliti

Berdasarkan hasil yang di analisis peneliti, pada pembelajaran

Bahasa Indonesia dapat dibuktikan melalui kata kerja operasional dalam

taksonomi Bloom. Peneliti melakukan kegiatan analisis RPP pada

indikator menggunakan teknik triangulasi sebagaimana dibahas oleh

(Sugiyono, 2007 : 83) pada teknik ini peneliti mencari 1 rekan untuk

membantu menganalisis indikator pada RPP. Kemudian peneliti

menggabungkah hasil analisis tersebut untuk disimpulkan sebagai hasil

akhir analisis indikator RPP tersebut. Dari pembelajaran Bahasa

Indonesia ini, peneliti menyimpulkan bahwa indikator yang ada pada

mata pelajaran tersebut mengacu pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi. Indikator yang terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ini

memiliki kata kerja operasional dalam taksonomi bloom pada tingkatan

C4 “menganalisis” dengan kata kerja menemukan. Selain itu, peneliti

juga menemukan indikator yang sesuai dengan langkah-langkah kegiatan

inti. Indikator yang tercantum pada RPP menunjukan bahwa siswa

mampu menentukan pokok pikiran dalam bacaan. Di dalam kegiatan inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

130

dijelaskan bahwa guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mencari pokok pikiran dalam teks bacaan. Hal tersebut mengacu pada

tingkatan taksonomi bloom C4 karena siswa diminta untuk menganalisis

teks bacaan yang dibagikan kemudian siswa mampu menentukan pokok

pikiran dari teks bacaan tersebut.

Gambar 4.17 Analisis Kesimpulan Indikator Peneliti

Berdasarkan hasil yang dianalisis peneliti pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), peneliti mampu menyimpulkan hasil analisis

yang dilakukan dengan teknik triangulasi sebagaimana dijelaskan oleh

Sugiyono (2010 : 330-331) bahwa teknik pengumpulan data dengan

triangulasi yaitu menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada. Teknik ini mengacu pada pengumpulan

data yang bersifat menggabungkan dari berbagai sumber yang ada.

Peneliti menggunakan sumber dalam pengumpulan data dengan mencari

rekan untuk melakukan analisis RPP pada indikator. Hasil dari

pengumpulan data dengan menggunakan teknik triangulasi tersebut,

peneliti menyimpulkan bahwa indikator yang terdapat pada RPP

termasuk ke dalam kategori HOTS karena indikator tersebut

menggunakan kata kerja operasional dalam taksonomi bloom pada

tingkatan C6 “mencipta” dengan kata kerja membuat. Hal tersebut

sependapat dengan Anderson & Krathwohl (dalam Suwarto, 2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

131

bahwa kategori dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi ada enam

yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,

dan menciptakan. Sehingga kata kerja berupa mencipta merupakan

kategori proses kognitif yang berada pada kemampuan menciptakan.

Peneliti melakukan analisis indikator pada mata pelajaran yang

menjelaskan bahwa siswa membuat gambar rantai makanan pada

ekosistem lengkap dengan keteranganya. Hal tersebut dilakukan supaya

siswa mampu menciptakan hasil karya yang dibuat dalam kelompok

mengenai rantai makanan. Indikator yang ada pada RPP juga muncul

dalam langkah-langkah kegiatan dengan mengacu pada kegiatan siswa

saat menyampaikan hasil diskusi dengan menjelaskan karya yang dibuat

dalam kelompok.

Kemampuan guru dalam mendesain RPP pada komponen

indikator sehingga guru mampu membentuk desain tersebut dengan

kategori keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, peneliti

menyimpulkan bahwa guru sepenuhnya paham akan keterampilan

berpikir tingkat tinggi secara kongkrit. Hal ini terlihat dari desain RPP

pada bagian indikator mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun IPA.

Peneliti menyimpulkan dari kedua mata pelajaran tersebut memuat

indikator yang termasuk ke dalam kategori keterampilan berpikir tingkat

tinggi, yakni dengan menggunakan kata kerja operasional dalam

taksonomi bloom pada tingkatan C4 “menganalisis” menggunakan kata

kerja menemukan, dan C5 “mencipta” menggunakan kata kerja

membuat. Hal tersebut mengacu pada pendapat Anderson dan Krathwohl

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

132

(2015 : 101) kata kerja berupa menemukan merupakan kategori proses

kognitif yang berada pada kemampuan menganalisis. Akan tetapi

penggunaan kata kerja berupa menemukan yang dicantumkan oleh guru

dalam desain RPP sudah mengarah pada keterampilan berpikir berupa

menganalisis sebagaimana yang dimaksud oleh Andrson dan Karthwohl.

b. Analisis Langkah-Langkah Kegiatan Inti pada RPP

Pada bagian langkah-langkah kegiatan inti, desain RPP

pembelajaran tematik dengan materi yang memuat mata pelajaran Bahasa

Indonesia dan IPA dengan materi konsep menentukan pokok pikiran dan

membuat pola rantai makanan. Berdasarkan hasil analisis dari langkah-

langkah kegiatan inti tersebut, presentase menunjukan 100% belum

memuat kegiatan pembelajaran yang mampu membangun keterampilan

tingkat tinggi siswa dalam kata kerja operasional melainkan adapula yang

masih menggunakan kata kerja operasional dalam taksonomi bloom pada

tingkatan C1, C2, dan C3 yang termasuk dalam kategori LOTS.

Sebagimana hal tersebut sesuai dengan teori dari Anderson,L., dan

Krathwohl (2001) pada buku yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif

dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Adapun tabel kesimpulan hasil

analisis langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

133

Gambar 4.18 Analisis Kesimpulan Langkah-langkah RPP

Rancangan kegiatan inti pembelajaran yang di desain oleh guru

merupakan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa saat proses

pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, peneliti melakukan analisis

langkah-langkah kegiatan inti pada RPP ini dengan menggunakan teknik

triangulasi sebagaimana hal tersebut mengacu pada pendapat Cohen &

Manion (1994: 233) menyatakan bahwa triangulasi merupakan teknik

yang menggunakan dua atau lebih metode pengumpulan data dalam

penelitian. Berdasarkan hasil yang diperoleh peneliti, peneliti

sebelumnya akan membahas mengenai hasil analisis dalam keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada langkah-langkah kegiatan inti. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

134

menyimpulkan hasil penelitian dengan teknik triangulasi yang mengacu

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan kata

kerja operasional yang ada pada tingkatan C1-C6. Dari hasil yang

peneliti simpulkan, di dalam langkah-langkah kegiatan inti yang sudah

didesain oleh guru merupakan kegiatan pembelajaran yang mengacu

pada kata kerja operasional pada tingkatan C1-C3 sehingga hal tersebut

dikategorikan sebagai LOTS. Adapula yang peneliti analisis di dalam

kegiatan inti pembelajaran yang mengacu pada kata kerja operasional

pada tingkatan C4-C6 sehingga dikategorikan sebagai HOTS (Edwards

& Briers, 2010).

Hasil dari analisis langkah-langkah kegiatan, peneliti masih

merasa tidak puas karena adanya beberapa factor yang ditemukan dalam

langkah-langkah kegiatan inti pada RPP. Akan tetapi ketidak puasan

tersebut akan menjadi puas ketika peneliti mendapatkan teori dan

pendapat dari para ahli maupun buku yang membantu dalam kegiatan

menganalisis kegiatan pada RPP tersebut.

4.2.2 Pembahasan Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas

Peneliti melakukan pengumpulan dokumen dengan melakukan

observasi yang dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung pada

pembelajaran tematik yang sudah disiapkan. Peneliti melakukan

observasi terkait keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diistilahkan

dengan aspek 4C (communication, collaborative, critical thinking and

problem solving, creativity and innovation) hal tersebut terdapat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

135

kompetensi yang harus dimiliki guru saat melakukan proses belajar

mengajar terkait dengan materi atau pebelajaran abad-21. Dari hasil

jawaban analisis kuesioner terkait peoses pembelajaran, peneliti

menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran sudah baik dan beberapa

mencakup dalam kriteria-kriteria yang ditentukan sehingga masuk

kedalam kategori keterampilan berpikir kritis sehingga mampu

memecahkan sebuah masalah. Di dalam kegiatan pembelajaran yang

sudah dilakukan peneliti melakukan pengamatan ketika siswa melakukan

diskusi kelompok dan bekerja sama dengan teman sebangku maupun

teman sekelompok. Dalam tugas yang diberikan kepada siswa-siswi

dalam bentuk kelompok, siswa juga mampu membuat sebuah karya yang

di berikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

136

Gambar 4.19 Analisis Kesimpulan Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti

Berdasarkan gambar di atas, peneliti melakukan observasi

kegiatan pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana guru dapat

menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran

tematik di kelas V di salah satu sekolah dasar kabupaten Bantul

Yogyakarta. Peneliti melakukan kegiatan mengamati proses

pembelajaran bersama dengan satu rekan peneliti lain. Hal itu disebabkan

bahwa peneliti menggunakan teknik triangulasi sebagaimana hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

137

mengacu pada pendapat Cohen & Manion (1994: 233) menyatakan

bahwa triangulasi merupakan teknik yang menggunakan dua atau lebih

metode pengumpulan data dalam penelitian. Hal tersebut dikatakan

bahwa peneliti mampu menyimpulkan dari data yang telah dilakukan

teknik triangulasi kegiatan pembelajaran pada saat proses observasi.

Pada proses kegiatan pembelajaran, peneliti mendapatkan banyak

informasi melalui pengamatan yang dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung sebagaimana hal tersebut mengacu pada pendapat Arikunto

(dalam Mitri, 2016) bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran adalah

proses berlangsungnya kegiatan belajar mengajar dikelas. Berdasarkan

hasil yang diperoleh peneliti, guru kelas ketika proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung suara yang diucapkan mampu memenuhi ruangan

kelas dan tegas sehingga membuat siswa-siswi mendengarkan dengan

baik apa yang dikatakan oleh guru saat proses pembelajaran. Ketika

peneliti melakukan pengamatan, peneliti banyak menemukan

kemunculan pada aspek 4C dan sesuai dengan kriteria-kriteria yang

dituliskan peneliti. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

berdiskusi dan siswa mampu memaparkan hasil diskusi di depan kelas

dengan ketentuan kelompok lain memberikan pesan maupun kritik dan

pertanyaan yang diberikan oleh kelompok yang sedang menyampaikan

hasil diskusi, sesuai dengan yang dijelaskan oleh Partnership

Century Skills (dalam Mufidah & Ariyadi, 2017) bahwa kolaborasi

merupakan kemampuan siswa untuk dapat bekerja secara efisien dalam

tim. Hal ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

138

menyelesaikan tugas yang dikerjakan dalam kelompok sehingga siswa

mampu menyampaikan pendapat dengan teman sekelompok. Berikut

adalah gambar kegiatan siswa pada proses pembelajaran berlangsung.

Gambar 4.20 Kegiatan pada Proses Pembelajaran

Siswa diberikan kesempatan untuk menampilkan karya yang

dibuat dalam kelompok serta menjelaskan karya yang dibuatnya kepada

kelompok lain. Hal tersebut peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan

observasi melalui pengamatan yang dilakukan di dalam kelas pada saat

proses pembelajaran berlangsung, guru mampu menerapkan kegiatan

pembelajaran abad-21 dengan menerapkan aspek 4C dan sesuai dengan

yang dijelaskan oleh Partnership Century Skills dalam (Mufidah &

Ariyadi, 2017) bahwa kemampuan kreativitas merupakan kemampuan

yang menuntut siswa untuk dapat menyelesaikan secara kreatif. Berikut

adalah gambar proses pembuatan kreativitas siswa melalui diskusi

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

139

Gambar 4.21 Kegiatan Diskusi Siswa

4.2.3 Pembahasan Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Soal (Penilaian Pembelajaran)

Untuk mendapatkan gambaran mengenai keterampilan berpikir

tingkat tinggi, peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada guru kelas V

untuk meminta dokumen untuk pengambilan data soal Penilaian Tengah

Semester (PTS) yang akan dianalisis. Kemudian guru memberikan soal

PTS yang dibuat oleh guru-guru SD se-Kecamatan Bantul. Dalam soal

PTS tersebut guru memberikan pada semester ganjil tahun pelajaran

2018/2019 dan soal tersebut terdiri dari 3 mata pelajaran dalam 1 tema

yaitu PKN, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan SBdP. Dimana pada soal

PPKn terdiri dari 5 butir soal pilihan ganda, 5 butir soal dengan bentuk

soal essay, 5 butir soal dalam bentuk uraian. Pada mata pelajaran IPS

terdiri dari 10 butir soal dalam bentuk pilihan ganda, 5 butir soal dalam

bentuk essay, 2 butir soal dalam bentuk uraian. Pada mata pelajaran

SBdP terdiri dari 7 butir soal dalam bentuk pilihan ganda, 4 butir soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

140

dalam bentuk uraian. Hal tersebut bahwa jumlah keseluruhan soal yang

tercantum pada PTS tersebut sebanyak 45butir soal.

Di dalam analisis soal tersebut, yang dilakukan peneliti pertama

yakni mencari rekan penelitian untuk melakukan analisis pada soal

tersebut dengan teknik triangulasi sebagaimana pendapat (Prastowo,

2010) yang mengatakan bahwa triangulasi bisa dimaknai dengan suatu

teknik yang menggunakan dua atau lebih metode pengumpulan data

dalam peneliian terhadap dalam penelitian (Prastowo, 2010). Setelah itu

peneliti melakukan kegiatan analisis dengan mengkaitkan butir soal

dengan menggunakan kata kerja operasional. Analisis penilaian yang

dilakukan peneliti menunjukan bahwa butir soal yang dianalisis sesuai

dengan ranah kognitif yang menggunakan tahapan berpikir siswa.

Berdasarkan hal tersebut peneliti mengkaitkan dan sesuai dengan teori

Anderson Krathwohl dalam Taksonomi Bloom yang menyatakan adanya

kegiatan berpikir siswa melalui kata kerja operasional yang terdiri dari

6C diantaranya Mengingat (C1), Memahami (C2), Menerapkan (C3),

Menganalisis (C4), Mengevaluasi (C5), Mencipta (C6). Dari data

tersebut pada tingkatan C1-C3 dikategorikan termasuk pada kategori

LOTS dan pada tingkatan C4-C6 dikatergorikan sebagai kategori HOTS.

Analisis yang telah dilakukan menggunakan teknik triangulasi,

peneliti menyimpulkan bahwa pada mata PPKn presentase menunjukan

100% butir soal yang tersedia merupakan kategori LOTS dikarenakan

butir soal dalam mata pelajaran ini lebih mengacu kepada siswa untuk

menyebutkan dan siswa mampu memahami saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

141

Untuk mata pelajaran IPS presentase pada butir soal menunjukan

bahwa 100% masuk kedalam kategori LOTS karena peneliti

menyimpulkan bahwa dalam butir soal tersebut, siswa diminta untuk

menyebutkan saja dan termasuk dalam kategori kata kerja operasional

pada tingkatan C1. Berikut adalah contoh soal yang mencakup kriteria

LOTS:

C1 (Menyebutkan) : soal pilihan ganda no 2

Gambar 4.22 Analisis Kesimpulan Soal PTS C1 Kriteria LOTS

Soal tersebut mencakup kriteria LOTS karena masuk dalam

tingkatan taksonomi Bloom C1 yaitu menyebutkan. Dari pernyataan soal

tersebut, siswa diminta untuk menyebutkan contoh tanggung jawab

terhadap bangsa dan negara. Hal tersebut sesuai dengan teori yang

dijelaskan oleh Anderson (dalam Mulyasa dkk, 2016) bahwa tingkat

mengetahui merupakan keterampilan mengungkapkan kembali apa yang

sudah dipelajari dari buku, guru, da sumber lainnya sebagaimana aslinya

tidak melakukan perubahan.

Selanjutnya peneliti menyimpulkan pada mata pelajaran SBdP

pada 1 butir soal terdapat soal yang mengacu pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi presentase menunjukan 2% masuk kedalam kategori

HOTS. Sedangkan untuk 98% termasuk kedalam LOTS. Berikut ini

adalah contoh soal yang mencakup kriteria HOTS:

C5 (memperjelas) : soal pilihan ganda nomor 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

142

Gambar 4.23 Analisis Kesimpulan Soal PTS C5 Kritera HOTS

Soal tersebut mencakup kriteria HOTS karena masuk dalam

tingkatan taksonomi Bloom C5 yaitu mengevaluasi. Dari pernyataan soal

tersebut, siswa diminta untuk menyebutkan nama tarian sesuai dengan

gambar yang tertera. Alasan peneliti menyimpulkan bahwa soal tersebut

menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi karena sesuai dengan teori

Anderson (dalam Mulyasa dkk, 2016) bahwa kemampuan mengevaluasi

pada tingkat C5 menuntut siswa untuk menentukan nilai suatu benda atau

nformasi berdasarkan suatu kriteria.

Ketika peneliti melakukan analisis pada soal PTS, peneliti merasa

kebingungan untuk menentukan kata kerja operasional karena menurut

peneliti dan dua rekan peneliti pada kata kerja operasional sangatlah

bingung sehingga peneliti sendiri memutuskan untuk menyimpulkan

hasil analisis butir soal yang dilakukan dengan menggunakan teknik

riangulasi yang sudah dilakukan. Di bawah ini, peneliti akan memberikan

contoh soal yang sudah disimpulkan dan masuk kedalam kategori LOTS

Pada mata pelajaran PPKn soal pilihan ganda nomor soal 1 dengan soal

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

143

“Yang dimaksud tanggung jawab adalah …..”

Soal yang telah dipaparkan tersebut peneliti menyimpulkan

bahwa soal tersebut termasuk dalam kata kerja operasional pada

tingkatan C1 (Memahami) dengan kata kerja menjelaskan atau

menghafal. Berdasarkan hal tersebut, pada butir soal peneliti

menyimpulkan bahwa siswa hanua mampu mengingat lalu lebih mudah

untuk menjawab melalui pilihan ganda. Hal tesebut sesuai dengan teori

dari Anderson (dalam Mulyasa dkk, 2016) bahwa kemampuan

mengetahui merupakan merupakan kemampuan yang mengharapkan

siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah dipelajari dari

guru, buku, dan sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakuan

perubahan. Peneliti juga akan memberikan contoh butir soal yang masuk

kedalam kategori LOTS pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) soal pilihan ganda nomor soal 9 dengan soal sebagai berikut:

“Tempat orang berjual beli saham disebut ….”

Dari butir soal yang dipaparkan tersebut, peneliti menyimpulkan

bahwa butir soal termasuk dalam kata kerja operasional pada tingkatan

CI (Memahami) dengan ata kerja menghafal. Siswa dimina untuk

mengetahui materi tentang jual beli kemudian menghafalnya. Hal tesebut

sesuai dengan teori dari Anderson (dalam Mulyasa dkk, 2016) bahwa

kemampuan mengetahui merupakan merupakan kemampuan yang

mengharapkan siswa untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah

dipelajari dari guru, buku, dan sumber lainnya sebagaimana aslinya tanpa

melakuan perubahan. Peneliti juga menemukan analisis soal HOTS pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

144

mata pelajaran SBdP pada soal uraian n nomor soal 9 dengan soal

sebagai berikut:

“Nama tarian dan property tari yang digunakan pada gambar di atas

adalah ….”.

Soal yang dipaparkan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa hal

tersebut termasuk dalam kategori kata kerja operasional C4 dengan kata

kerja memperjelas. Oleh sebab itu siswa diminta untuk siswa diminta

menganalisis gambar yang tersedia dan siswa mampu memperjelas

dengan menyebutkan property tari yang digunakan. Alasan peneliti

menyimpulka bahwa soal tersebut menuntut siswa untuk berpikir tingkat

tinggi karena sesuai dengan teori Anderson (dalam Mulyasa dkk, 2016)

kemampuan menganalisis merupakan kemampuan untuk menggunakan

keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang

belum diketahuinya .

4.2.4 Pembahasan Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas V dan Guru

Kelas V

Peneliti melakukan pengumpulan dokumen melalui kuesioner

yang diisi oleh siswa. Sebelum melakukan kegiatan penyebaran angket

kuesioner tersebut, peneliti meminta izin terlebih dahulu melalui guru

kelas untuk melakukan kegiatan pengisian angket kuesioner. Peneliti

mengumpulkan dokumen berupa kuesioner yang diberikan kepada siswa

untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran yang diberikan apakah

sudah mengacu pada pembelajaran abad-21 pada aspek 4C ataupun guru

tidak sama sekali menerapkan pembelajaran abad-21 pada aspek 4C. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

145

tersebut dapat dibuktikan melalui pendapat (Marjohan, 2013: 77) bahwa

pendidikan abad-21 dituntut untuk menekankan pada berpikir kritis,

kreativitas, inovasi, dan berkomunikasi.

Sebelum menyebar angket kuesioner, yang dilakukan peneliti

pertama yakni dengan meminta izin kepada guru kelas untuk pengisian

kuesioner. Setelah itu, peneliti diberikan waktu sekitar 30 menit untuk

menyelesaikan kuesioner yang perlu di isi siswa. Pertama, peneliti

membagikan angket kuesioner terkait pembelajaran yang diberikan guru

ketika melaksanakan proses pembelajaran. Kegiatan pengisian kuesioner

ini peneliti lakukan untuk memenuhi salah satu pengumpulan data.

Proses peingisian kuesioner dilakukan dengan cara peneliti memberikan

petunjuk pengisian dan membacakan kriteria-kriteria pada aspek-aspek

yang tertera. Ketika proses pengisian kuesioner, beberapa siswa-siswi

merasa kebingungan dengan cara pengisiannya kemudian peneliti

memberikan jalan keluar dengan di bahas bersama-sama. Hal tersebut

peneliti lakukan supaya proses pengisian kuesioner jelas dan siswa

mampu memahaminya sesuai pengalaman yang diberikan setiap harinya.

Pada hari yang bersamaan, peneliti melakukan kuesioner yang di

isi oleh guru kelas V. Kegiatan tersebut peneliti lakukan setelah selesai

menyebar angket kuesioner untuk siswa. Pada hari yang bersamaan

peneliti menyelesaikan dua data yang harus terselesaikan. Pengisian

kuesioner yang diisi guru, sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa guru

harus mengisi pada kolom yang tersedia dengan melihat kriteria-kriteria

yang sesuai dengan aspek 4C. Kuesioner yang di isi oleh guru tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

146

berdasarkan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan ketika

mengajar mengenai penerapan aspek 4C. Proses pengisian kuesioner

guru, guru tidak merasa kebingungan dan tidak mengajukan pertanyaan

kepada peneliti. Guru menyelesaikan kuesioner tersebut dalam waktu

kurang leih 5-10 menit.

Hal di atas sesuai dengan yang dijelaskan oleh Partnership

Century Skills (dalam Mufidah & Ariyadi, 2017) bahwa berpikir kritis

merupakan kemampuan untuk menyelesaikan tantangan matematis.

Melalui penjelasan dari teori ini dikaakan bahwa terdapat kesesuaian

antara teori dengan hasil kuesoner guru dan siswa. Hal tersebut semakin

diperjelas oleh data yang didapatkan peneliti melalui kegiatan pengisian

angket kuesioner untuk menilai presepsi guru ke siswa maupun siswa ke

guru.

Setelah peneliti mendapatkan data dari hasi kuesioner yang

diberikan siswa maupun guru kelas V, peneliti segera melakukan

pengolahan data untuk mengetahui proses pembelajaran yang selama ini

dilakukan di kelas V apakah sudah mencakup aspek 4C atau masih belum

mencakup 4C. Peneliti mendapatkan hasil analisis kegiatan pada aspek

Critical Thinking and Problem solving (berpikir kritis dan pemecahan

masalah) bahwa perhitungan peneliti melalui data kuesioner yang didapat

melalui presepsi siswa kepada guru kelas mendapatkan rata-rata 3,12

sedangkan presepsi guru mendapatkan skor rata-rata 3,5. Dari hasil

kuesioner dilihat dari rata-rata yang diperoleh kesesuaiannya menunjukan

bahwa berpikir kritis sering diterapkan dalam proses pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

147

pembelajaran di kelas dengan mengacu pada teori (Zubaidah, 2016)

bahwa berpikir kriis merupakan keterampilan keterampilan fundamental

pada pembeljaaran abad-21. Keterampilan ini mencakup kemampuan

mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang didapat, rasional,

dan mampu beragumen. Hal tersebut juga peneliti buktikan melalui

kegiatan observasi yang dilakukan di kelas saat proses pembelajaran

berlangsung terlihat guru mampu menyampaikan tujuan pembelajaran

dan materi pembelajaran, guru juga memberikan kesempatan kepada

sisiwa untuk menanyakan materi yang belum jelas sehingga siswa

mampu berpikir kritis, dan guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk membentuk kelompok diskusi.

Peneliti melakukan analisis kuesioner siswa dan kuesioner guru

menggunakan teknik triangulasi yang sebagaimana hal tersebut mengacu

pada pendapat (Prastowo, 2010) yang menyatakan bahwa triangulasi

merupakan teknik yang menggunakan dua atau lebih metode

pengumpulan data dalam penelitian. Dari kriteria-kriteria yang muncul

pada angket kuesioner tersebut, peneliti mampu menyimpulkan bahwa

peneliti sudah memperoleh data yang cukup jelas karena peneliti juga

melakukan observasi proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Dari

hasil analisis kuesioner siswa maupun guru, peneliti mampu menghitung

rata-rata dari kuesioner siswa maupun guru sehingga dapat dilihat tingkat

kemampuan guru saat melakukan proses pembelajaran sudah memasuki

aspek dalam 4C atau belum sebagaimana menurut pendapat Hosnan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

148

(2014 : 87) dalam bukunya yang berjudul Pendekatan Saintifik dan

Kontekstual dalam Pembelajaran Abad-21.

Berdasarkan dari analisis kuesioner siswa dan guru, peneliti juga

menyimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan pada saat proses

pembelajaran berlangsung sudah mengacu pada pembelajaran abad-21

dengan menerapkan aspek 4C sehingga hasil rata-rata siswa maupun

guru, guru sering melakukan kegiatan menggunakan pembelajaran yang

mengacu pada 4C dan sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibuat oleh

peneliti. Peneliti juga mendapatkan informasi mengenai kuesioner yang

di isi siswa melalui observasi yang sudah dilakukan peneliti bahwa pada

proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan system

berkelompok dan diskusi bersama dikelas hal tersebut membuat siswa

untuk menyampaikan suatu pendapat atau ide dalam kelompok tersebut

dan membuat siswa untuk berpikir kritis terhadap masalah yang

diberikan.

4.2.5 Pembahasan Hasil Wawancara Guru Kelas V

Peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan teknik

wawancara yang dilakukan bersama dengan guru kelas V. Setelah

melakukan kegiatan pengisian kuesioner yang diisi oleh guru kelas,

peneliti juga mengumpulkan data dengan teknik wawancara dimana apa

yang ditanyatkan oleh peneliti mengenai kemampuan siswa untuk

berpikir melalui kegiatan keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga

dikategorikan sebagai HOTS sebagaimana dikatakan oleh Krulik &

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

149

Rudnick (1998) bahwa HOTS merupakan suatu proses berpikir anak

didik dalam level kognitif yang lebih tingi yang dikembangkan dari

berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi pembelajaran seperti

problem solving. Kegiatan wawancara tersebut peneliti lakukan untuk

mengetahui tingkat pengetahuan guru kelas V mengenai keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang ada di sekolah dasar. proses pengambilan

data dengan teknik wawancara bersama dengan guru kelas V ini peneliti

lakukan di sekolah tepatnya di ruang kepala sekolah. Waktu pelaksanaan

pengambilan data tersebut pada pukul 08.55-09.15 WIB.

Pada teknik pengambilan data dengan wawancara ini, peneliti

sebelumnya memberi informasi kepada guru bahwa yang akan peneliti

tanyakan mencakup keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher

Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa kelas V, dan pada

pembelajaran abad-21 yang mengacu pada aspek 4C (Communiction,

Collaborative, Critical Thinking, Creativity) yang sesuai dengan teori

menurut (Zubaidah, 2016: 3) bahwa kompetensi yang penting diajarkan

pada siswa dalam konteks bidang studi inti dan tema pada abad-21 adalah

keterampilan 4C yang terdiri dari Communiction/ Komunikasi,

Collaborative/ Kolaborasi, Critical Thinking/ Berpikir Kritis, Creativity/

Kreativitas). Pada proses peneliti melakukan wawancara, guru kelas

merasa santai dan tidak gugup hanya saja guru tersebut bingungsaat

menjawabnya dan tidak merasa terburu-buru. Peneliti melakukan

wawancara tersebut bersama dengan rekan karena membantu untuk

dokumentasi kegiatan wawancara yang peneliti lakukan. Saat itu juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

150

karena guru masih terlihat sangat muda dan baru mengabdi sebagai guru

kurang lebih 4 tahun pada saat peneliti melakukan wawancara terlihat

santai karena guru tersebut banyak senyum. Peneliti juga merasa senang

saat melakukan wawancara terhadap guru kelas V dan peneliti

mendapatkan informasi yang sangat lengkap melalui wawancara yang

peneliti lakukan.

Hasil dari wawancara tersebut ketika peneliti menanyakan

pengetahuan tentang HOTS guru menjawab dengan lengkap dan jelas

bahwa guru tersebut sudah pernah mendapatkan materi mengenai HOTS

pada saat duduk di bangku perkuliahan dan ketika mengikuti diklat guru-

guru dan dengan tegas guru kelas V ini menjelaskan bahwa pengertian

HOTS itu dicentuskan oleh Bloom yang direvisi Anderson yang

membagi ranah berpikirmenjadi 3 aspek kognitif. Ketiga aspek tersebut

yaitu aspek analisa, evaluasi, dan mencipta. Tiga aspek lain dalam ranah

yang sama yaitu aspekmengingat, memahami, aplikasi yang tergolong

dalam tingkatan berpikirtingkat rendah (lower order thinking skills)

Suyono & Hariyanto (2014, 167). Dari hasil wawancara tersebut guru

juga menjelaskan bahwa pembelajaran HOTS penting untuk diterapkan

pada siswa kelas V karena hal tersebut dapat membantu siswa dalam

mengatasi permasalahan dengan menggunakan cara menganalisis,

mengevaluasi, dan mengaplikasikan. Adapun kendala yang guru kelas

sebutkan yakni kendala dari segi anaknya sendiri karena tidak semua

anak dapat memecahkan masalah secara mandiri. Pertanyaan-pertanyaan

yang peneliti tuliskan hanya sebatas pengetahuan HOTS saja. Tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

151

peneliti menyimpulkan bahwa dari hasil wawancara tersebut guru kelas

juga berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga berpikir tingkat

tinggi itu perlu diterapkan dalamkegiatan pembelajaran. Hasil wawancara

yang peneliti lakukan sangat membantu sehingga data yang diperoleh

sangatlah lengkap dan membantu dalam proses pengumpulan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

152

BAB V

KESIMPUAN DAN SARAN

5.4 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, peneliti

memperoleh beberapa kesimpulan mengenai keterampilan berpikir tingkat

tinggi terhadap siswa dan respon siswa terhadap pembelajaran tematik,

sebagai berikut:

5.4.1 Desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada komponen

indikator, guru sudah mengaitkan indikator yang dibuat dengan

menggunakan kata kerja operasional yang merupakan proses konitif

dari kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kata kerja yang digunakan

dalam komponen pada desain RPP merupakan kata kerja yang berada

pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dikategorikan sebagai

HOTS yakni menganalisis dan mencipta dengan kata kerja menemukan

dan membuat.

5.4.2 Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam perencanaan

pembelajaran di salah satu SD I Kabupaten BantulBerdasarkan

observasi yang dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi yang

mana peneliti menyimpulkan dari hasil pengamatan tersebut, ditemukan

bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru saat proses

pembelajaran mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang

megarah pada aspek 4C dengan kriteria-kriteria yang diberikan. Pada

saat proses pembelajaran berlangsung guru memberikan kesempatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

153

kepada siswa berkomunikasi dengan cara membagi kelompok kecil

yang digunakan untuk diskusi. Guru memberikan kesempatan kepada

siwa untuk berkolaborasi dengan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpendapat dan menghargai pendapat orang lain. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis dengan

menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Guru juga memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berkreativitas sehingga siswa secara

mandiri maupun berkelompok mampu membuat hasil yang diciptakan.

Kegiatan terebut mampu mengarahkan kepada siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi

5.4.3 Penilaian berpikir tingkat tinggi pada soal yang diberikan di salah satu

SD di Kabupaten Bantul sudah mengandung keterampilan berpikir

tingkat tinggi walaupun soal dengan keterampilan berpikir tingkat

rendah lebih mendominasi.

5.5 Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian dari awal persiapan hingga proses

dilakukannya penelitian, penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu:

5.5.1 Pada penelitian pelaksanaan pembelajaran peneliti tidak dapat

melakukan kegiatan observasi sesuai dengan RPP yang sudah disusun

oleh guru karena adanya keterbatasan waktu sehingga proses kegiatan

pembelajaran banyak yang terlewatkan dan tidak dapat dilihat oleh

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

154

5.6 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, peneliti

memiliki beberapa saran untuk pihak-pihak terkait antara lain:

5.6.1 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus menyusun jadwal penelitian

dengan waktu yang lebih maksimal supaya jika terdapat gangguan di

lapangan tidak akan mempengaruhi pada hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

155

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, R. (2014). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: AR RUZZ

Media

Anderson, L.W. dan Krathwohl, D.R. (2015). Kerangka pembelajaran,

pengajaran dan assesmen. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arifin, Z. (2011). Penelitian pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto. (2014). Evaluasi program pendidikan edisi kedua. Jakarta: Bumi

Aksara.

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Bandur, A. (2014).Metodologi, desain, dan teknik analisis data dengan NVivo.

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka

Cipta.

Doyin, M.,& Wagiran. (2011). Bahasa indonesia. Semarang : LP3 Unnes

E. Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Faisal, M, dkk. (2009). Kajiian bahasa indonesia. Jakarta : Depdiknas.

Heong, Y. M., dkk. (2011). The level of marzano higher order thinking skills

among technical education students. International Journal of Social and

humanity, Vol.1, No. 2, July 2011, 121-125.

Imas, K., & Berlis, S. (2013). Implementasi kurikulum 2013: konsep &

penerapan. Surabaya: Penerbit Kata Pena.

Karlina, A. (2013). Teknik penyusunan skala likert (Summanted Scales) dalam

penelitian akuntansi dan bisnis. Semarag: Fatawa Publishing.

Krathwohl, D. R. (2002). A revision of Bloom’s taxonomy: An oerview. Theory

into Partice. Vol 41(4), 212-218. (online). Diakses pada 4 Januari 2019.

Kurniati, D., Harimukti, dkk. (2016). Kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa

SMP di kabupaten jember dalam menyelesaikan soal berstandar pisa.

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Volume 20, No 2, Desember

2016 (142-155). Diunduh pada tanggal 10 Mei 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

156

Kuswana, W. (2012). Taksonomi kognitif : perkembangan ragam berpikir.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kountour, R. (2003). Metode penelitian untuk penulisan skripsi dan tesis. Jakarta:

PPM.

Masidjo. (1995). penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Nurastuti, W. (2007). Metodologi penelitian. Yogyakarta: Ardana Media.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar

Dan Pendidikan Menengah

Prastowo, A. (2015). Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik

terpadu implementasi kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: PT. Kencana

Pratiwi, U.,& Eka., F.(2015). Pengembangan instrumen penilaian hots berbasis

kurikulum 2013 terhadap sikap disiplin. Jurnal Penelitian dan

Pembelajaran IPA, JPPI Volume 1 Nomor 1, November 2015, Hal. 123-

142. Diunduh 10 Mei 2018.

Rusyna, A. (2014). Keterampilan berpikir: pedoman praktis para peneliti

keterampilan berpikir. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Sani, RA. (2019). Pembelajaran berbasis HOTS (High Order Thinking

Skills).Tangerang: TSmart.

Sanjaya, W. (2008). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saputra, H. (2016). Pengembangan mutu pendidikan menuju era global creative

team SMILE’s publishing. CV. SMILE’s INDONESIA INSTITUTE.

Sugiyono. (2005). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujoko, E. & Darmawan, P. A. (2016). Revisi taksonomi pembelajaran benyamin

S. Bloom. Satya Widya, Vol. 29, No. 1. Diunduh pada tanggal 10 Mei

2018, dari http//ejournal.uksw.edu/satyawidya/article/viewFile/123/111

Sukmadinata, & Nana., S. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

157

Susanto, A. (2014). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta :

Prenada Media Grup.

Sutoyo, A. (2012). Pemahaman individu (observasi, checklist, interview dan sosio

metrik). Yogyakarta: Pustaka Belajar

Widoyoko, E. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Belajar

Yuniar, M.( 2015). Analisis hots (high order thinking skills) pada soal objektif tes

dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas V SD negeri 7

ciamis. Diunduh 10 Mei 2018 melalui

http://ejournal.upi.edu/index.php/pedadik\ daktika/article/view/5845

Yusuf, M. (2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan penelitian

gabungan. Jakarta: Prenada Media Group.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad 21: Keterampilan yang diajarkan

melalui pembelajaran. Prosding Seminar Nasional Pendidikan:

Kalimantan Barat:10 Desember 2016. Hal. 1-17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

158

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

159

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

160

Lampiran 2. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

161

Lampiran 3A Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

Lampiran 3A. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

162

Lampiran 3B. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

163

Lampiran 4A. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

164

Lampiran 4B. Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

165

Lampiran 5A. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

166

Lampiran 5B. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

167

Lampiran 6A. Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

168

Lampiran 6B. Hasil Validasi Instrumen Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

169

Lampiran 7. Hasil Validasi Instrumen Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

170

Lampiran 8A. Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

171

Lampiran 8B. Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

172

Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada indikator aspek kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4

sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

Lampiran 9. Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

173

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

174

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

175

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasikan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

176

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Indikator Kognitif pada RPP Tematik Kelas IV

Indikator HOTS LOTS Keterangan

Jumlah Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

177

Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester

berdasarkan pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau

berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

b. Mengutip c. Memperkirakan d. Menugaskan

e. Menyebutkan d. Menjelaskan e. Mengurutkan

f. Menjelaskan f. Mengkategorikan f. Menentukan

g. Menggambar g. Mencirikan g. Menerapkan

h. Membilang h. Merinci z. Menyesuaikan

aa. Mengidentifikasikan i. Mengasosiasikan h. Mengkalkulasi

i. Mendaftar bb. Membandingkan i. Memodifikasi

j. Menunjukkan cc. Menghitung j. Mengklasifikasi

k. Memberi label dd. Mengkontraskan k. Menghitung

l. Memberi indeks ee. Mengubah l. Membangun

m. Memasangkan ff. Mempertahankan m. Mengurutkan

Lampiran 10. Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

178

n. Menamai gg. Menguraikan n. Membiasakan

o. Menandai hh. Menjalin o. Mencegah

p. Membaca ii. Membedakan p. Mengambarkan

q. Menyadari jj. Mendiskusikan q. Menggunakan

r. Menghafal kk. Menggali r. Menilai

s. Meniru ll. Mencontohkan s. Melatih

t. Mencatat mm. Menerangkan t. Menggali

u. Mengulang nn. Mengemukakan u. Mengemukakan

v. Mereproduksi oo. Mempolakan v. Mengadaptasi

w. Meninjau pp. Memperluas w. Menyelidiki

x. Memilih qq. Menyimpulkan x. Mengoperasikan

y. Menyatakan rr. Meramalkan y. Mempersoalkan

z. Mempelajari ss. Merangkum z. Mengkonspepkan

aa. Mentabulasi tt. Menjabarkan aa. Melaksanakan

bb. Memberi kode bb. Meramalkan

cc. Menelusuri cc. Memproduksi

dd. Menulis ii. Memproses

jj. Mengaitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

179

kk. Menyusun

ll. Menstimulasikan

mm. Memecahkan

nn. Melakukan

oo. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

b. Menganalisis b. Membandingkan c. Mengabstrasi

d. Mengaudit c. Menyimpulkan d. Mengatur

e. Memecahkan d. Menilai e. Menganimasi

f. Menegaskan e. Mengarahkan f. Mengumpulkan

g. Mendeteksi f. Mengkritik g. Mengkategorikan

h. Mengdiaknosis g. Menimbang h. Mengkode

i. Menyeleksi j. Memutuskan k. Mengkombinasikan

l. Memerinci k. Memisahkan l. Menyusun

m. Menominasikan l. Memprediksi m. Mengarang

n. Mendiagramkan m. Memperjelas n. Membangun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

180

o. Mengkorelasikan n. Menugaskan o. Menanggulangi

p. Merasionalkan o. Menafsirkan p. Menghubungkan

q. Menguji p. Mempertahankan q. Menciptakan

r. Mencerahkan q. Memerinci r. Mengkreasikan

s. Menjelajah r. Mengukur s. Mengoreksi

t. Membagankan s. Merangkum t. Merancang

u. Menyimpulkan t. Membuktikan u. Merencanakan

v. Menemukan u. Memfalidasi v. Mendikte

w. Menelaah v. Mengetes w. Meningkatkan

x. Memaksimalkan w. Mendukung x. Memperjelas

y. Memerintahkan x. Memilih y. Memfasilitasi

z. Mengedit y. Memproyeksikan z. Membentuk

aa. Mengkaitkan z. Merumuskan

aa. Memilih aa. Menggeneralisasikan

bb. Mengukur bb. Mengabungkan

cc. Melatih cc. Memadukan

dd. Mentransfer jj. Membatas

kk. Mereparasi

ll. Menampilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

181

mm. Menyiapkan

nn. Memproduksi

oo. Merangkum

pp. Merekontruksi

qq. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?.Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

No Soal HOTS LOTS Keterangan

Jumlah Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

182

Lampiran 11A. Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

183

Lampiran 11B. Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

184

Lampiran 11C. Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

185

Lampiran 11D. Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

186

Lampiran 11E. Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

187

Lampiran 11F. Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

188

Data Analisis Kuesioner Siswa

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) :4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama Siswa

Critical Thinking Jumlah

Skor Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 KFW 14 3,5

2 PNJ 12 3

3 ARZ 9 2,25

4 QLK 9 2,25

5 NFZ 15 3,75

6 KRA 15 3,75

7 EDL 15 3,75

8 AIA 15 3,75

9 DVI

13 3,25

Lampiran 12. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

189

10 AWD

13 3,25

11 GE 11 2,75

12 SPW

15 3,73

13 ALY

13 3,25

14 ALG

11 2,75

15 GLG

14 3,5

16 RJR

12 3

17 BSP

12 3

18 VRP 12 3

19 FG 10 2,5

20 YA 10 2,5

21 ADK

12 3

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,118095238

No Nama Siswa

Collaborative Jumlah

Skor Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 KFW 11 2,75

2 PNJ 14 3,5

3 ARZ 10 2,5

4 QLK 10 2,5

5 NFZ 16 4

6 KRA 16 4

7 EDL 16 4

8 AIA 16 4

9 DVI

14 3,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

190

10 AWD 15 3,75

11 GE 14 3,45

12 SPW

14 3,45

13 ALY

15 3,75

14 ALG

11 2,75

15 GLG 12 3

16 RJR 16 4

17 BSP 16 4

18 VRP 16 4

19 FG 13 3,25

20 YA 13 3,25

21 ADK

16 4

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,5325

No Nama Siswa

Creativity and Innovation Jumlah

Skor Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 KFW 13 3,25

2 PNJ 14 3,5

3 ARZ 7 1,75

4 QLK

7 1,75

5 NFZ 16 4

6 KRA 16 4

7 EDL 16 4

8 AIA 16 4

9 DVI

15 3,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

191

10 AWD 15 3,75

11 GE

13 3,25

12 SPW 14 3,5

13 ALY 15 3,75

14 ALG 14 3,5

15 GLG

11 2,75

16 RJR 13 3,25

17 BSP 13 3,25

18 VRP 12 3

19 FG 13 3,25

20 YA

10 2,5

21 ADK

13 3,25

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3,285714286

No Nama Siswa

Communication Jumlah

Skor Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 KFW 11 2,75

2 PNJ 13 3,25

3 ARZ 9 2,25

4 QLK

11 2,75

5 NFZ 16 4

6 KRA 16 4

7 EDL 16 4

8 AIA 16 4

9 DVI 16 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

192

10 AWD

16 4

11 GE

15 3,75

12 SPW

15 3,75

13 ALY 16 4

14 ALG

12 3

15 GLG 14 3,5

16 RJR 13 3,25

17 BSP 13 3,25

18 VRP 13 3,25

19 FG 11 2,75

20 YA 11 2,75

21 ADK

13 3,25

Rata-Rata Skor Seuruh Siswa 3,404761905

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

193

Hasil Analisis Kuesioner Siswa

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Aspek Rata-rata

Skor Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1 Critical Thinking 3,12 Sering

2 Collaborative 3,55 Sering Sekali

3 Creativity 3,24 Sering

4 Communication 3,4 Sering Sekali

Lampiran 13. Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

194

Lampiran 14A. Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

195

Lampiran 14B. Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

196

Lampiran 14C. Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

197

Data Analisis Kuesioner Guru

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama Guru

Critical Thinking

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 YEL √ √ √ √

Jumlah 3 4 3 4

Rata-rata 3,5

Lampiran 15. Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

198

No Nama Guru

Collaborative

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 YEL √ √ √ √

Jumlah 4 4 4 4

Rata-rata 4

No Nama Guru

Creativity and Innovation

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 YEL √ √ √ √

Jumlah 3 3 3 3

Rata-rata 3

No Nama Guru

Communication

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 YEL √ √ √ √

Jumlah 3 4 4 4

Rata-rata 3,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

199

Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Interval Indeks

Persepsi

Pernyataan

Kemunculan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Aspek Rata-rata Skor

Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1 Critical Thinking 3,5 Sering sekali

2 Collaborative 4 Sering Sekali

3 Creativity 3 Sering

4 Communication 3,75 Sering Sekali

CriticalThinking

Collaborative CreativityCommunicati

on

Aspek 4C 3.5 4 3 3.75

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

Rat

a -

Rat

a

Rata - Rata hasil Kuesioner Guru

Lampiran 16. Hasil Anlisis Skala Likert Kuesioner

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

200

Pedoman Wawancara Guru Kelas

Nama Narasumber :

Jabatan Narasumber :

Nama Sekolah :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah bapak sebelumnya sudah mengetahui HOTS?

2 Sejauh mana pengetahuan bapak mengenai HOTS?

3 Menurut bapak, apakah pengertian dari HOTS sendiri?

4 Menurut bapak, apakah HOTS itu penting diterapkan di kelas V?

5 Apakah bapak sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang bersifat

HOTS?

6 Menurut bapak, apakah ada hambatan dikelas saat menerapkan

pembelajaran yang bersifat HOTS?

Lampiran 17a. Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

201

No Pertanyaan Jawaban

7 Apa kendala bapak saat menerapkan pembelajaran HOTS di kelas?

8 Apakah pembelajara HOTS sangat membantu proses pembelajaran di

kelas?

9 Menurut bapak apakah HOTS termasuk dalam pembelajaran abad-21?

10 Apakah bapak sebelumnya sudah mengetahui tentang pembelajaran abad-

21?

11 Apa yang bapak ketahui tentang pembelajaran abad-21?

12 Apakah bapak mampu menerapkan pembelajaran abad-21 saat proses

pembelajaran?

13. Menurut bapak apa kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran

berlangsung dengan menerapkan abad-21?

13 Apakah bapak memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan

presentasi pada saat proses pembelajaran berlangsung?

14 Menurut bapak, sejauh mana pengetahuan bapak mengenai pembelajaran

abad-21 pada aspek collaborative (kolaborasi)?

15 Apakah bapak memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentuk

kelompok pada saat pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

202

No Pertanyaan Jawaban

16 Adakah kendala bapak dalam membentuk kelompok siswa saat proses

pembelajaran?

17 Menurut bapak, apakah penting pembelajaran abad-21 ini diterapkan pada

siswa siswi kelas V?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

203

Instrumen Pelaksanaan pada Proses Pembelajaran di Kelas

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1 Communication

(Komunikasi)

5. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan siswa

untuk mempresentasikan hasil dari

pembelajaran.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menyampaikan hasil diskusi

dengan membacakan ide pokok dan setiap

kelompok menunjukan karya yang

dibuatnya.

6. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menyampaikan ide

atau pendapat saat berdiskusi dengan

teman-teman maupun ketika

menyelesaikan masalah yang diberikan

oleh guru.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapkan pendapat

melalui Tanya jawab.

7. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengingat kembali materi

pada pembelajaran sebelumnya.

Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk mengingat kembali pelajaran

sebelumnya.

8. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan siswa

untuk memahami, mengelola, dan

menciptakan komunikasi yang efektif

dalam berbagai bentuk secara lisan dan

tulisan.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk

mengelola teks bacaan.

2. Collaborative 5. Di dalam pembelajaran memperlihatkan Guru memberkan kesempatan pada siswa

Lampiran 18. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

204

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

(Kolaborasi) proses guru memberikan kesempatan

siswa untuk membentuk kelompok

diskusi.

untuk membentuk kelompok diskusi.

6. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

siswa untuk saling bertukar pikiran dan

pendapat saat berdiskusi.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk

mengelola teks bacaan.

7. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan siswa

kesempatan untuk menghargai pendapat

orang lain dan mencapai tujuan yang

tinggi untuk diri sendiri dan orang lain.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mendengarkan hasil diskusi

dari kelompok lain.

8. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan tanggung jawab

kepada siswa untuk bekerjasama dengan

kelompok secara produktif dengan yang

lain.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk

berdiskusi dan memilih salah satu orang

untuk menjadi ketua kelompok.

3. Critical

Thingking and

Problem Solving

(Berpikir Kritis

dan Pemecahan

Masalah)

5. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menyelesaikan suatu

permasalahan secara mandiri.

Guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk mengerjakan tugas secara mandiri

tanpa bantuan guru maupun orang lain.

6. Didalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

siswa untuk mengungkapkan ide atau

pendapat secara langsung.

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengungkapkan pendapat saat

guru bertanya.

7. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

Guru meminta siswa untuk menyusun,

mengungkapkan, dan menganalisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

205

No 4C Kriteria Ya Tidak Keterangan

kepada siswa untuk menyusun,

mengungkapkan, menganalisis, dan

menyelesaikan permasalahan yang ada.

permasalahan yang ada.

8. Di dalam kegiatan pembelajaran

memperlihatkan proses guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk

memberikan tanggapan dan kritik

Guru tidak memberikan kesempatan kepada

siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada

kelompok lain.

4. Creativity and

innovation

(Kreativitas dan

inovasi)

5. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan siswa

untuk membuat sebuah karya.

Siswa dimita untuk menyusun

rantaimakanan yang di diskusikan dalam

kelompok.

6. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berkonstribusi positif

terhadap lingkungan dengan

memanfaatkan berbagai teknologi dan

informasi yang ada.

Guru memberikan esempatan kepada siswa

untukmemanfaatkan berbagai teknologi dan

informasi yang ada.

7. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kebebasan dan

keluasaan belajar yang sesuai dengan

minat, bakat, dan kemampuan siswa.

Guru memberikan keluasaan belajar kepada

siswa sesuai dengan kondisi kelas.

8. Di dalam pembelajaran memperlihatkan

proses guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menggunakan ide-ide

kreatif dan mampu menuangkan pendapat

yang dimiliki siswa.

Guru meminta siswa untuk menjelaskan

dan menampilkan hasil karya yang

dibuatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

206

Lampiran 19A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

207

Lampiran 19B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

208

Lampiran 19C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

209

Lampiran 19D. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

210

Lampiran 19E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

211

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas V

No Indikator LOTS HOTS Keterangan

Bahasa Indonesia

3.7.1 Menemukan pokok pikiran pada teks

bacaan.

Kata kerja operasional terdapat dalam

tingkatan kognitif C4 “menganalisis”

dengan kata kerja “menemukan”.

IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

3.5.1 Membuat gambar rantai makanan

padaekosistem lengkap dengan

keterangannya.

Kata kerja operasional terdapat dalam

tingkatan kognitif C6 “mencipta” dengan

kata kerja “membuat”

Jumlah Indikator 0 1

Lampiran 20. Hasil Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

212

Soal Penilaian Tengah Semester

Lampiran 21A. Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

213

Lampiran 21B. Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

214

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

215

Lampiran 21D. Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

216

Lampiran 21E. Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

217

Lampiran 21F. Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

218

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

Pilihan Ganda PPKn KD 3.2

1 Yang dimaksud dengan tanggung

jawab adalah ….

Termasuk dalam tigkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”.

2 Berikut ini contoh tanggung jawab

terhadap bangsa dan Negara adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”.

3 Bila keputusan dalam suatu

musyawarah telah tercapai, sikap kita

sebaiknya ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dngan kata kerja

“mengidentifikasi”.

4 Bentuk sikap tanggung jawab saat

pemilihan ketua RT ditunjukan dengan

….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata

kerja“mengidentifikasi”.

5 Yang bukan merupakan contoh

tanggung jawab di lingkungan

masyarakat adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”.

Essay PPKn KD 3.2

Lampiran 22. Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

219

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

1 Yang dimaksud dengan hak adalah …. Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menjelaskan”.

2 Contoh hak anak disekolah adalah …. Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”.

3 Segala sesuatu yang harus dilakukan

dengan penuh rasa tanggung jawab

adalah pengertian dari ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”.

4 Contoh kewajiban anak dirumah

adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”.

5 Contoh sikap yang menunjukan tidak

tanggung jawab di kelas adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Uraian PPKn KD 3.2

1 Sebutkan 3 persyaratan dalam

melaksanakan musyawarah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

2 Sebutkan 3 sikap peserta dan

pelaksanaan musyawarah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan ata kerja

“menyebutkan”

3 Apa yang dimaksud dengan Kuorum

….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menjelaskan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

220

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

4 Sebutkan 3 contoh hak anak di

lingkungan masyarakat ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

5 Sebutkan 3 contoh kewajiban anak

dirumah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Pilihan Ganda IPS KD 3.3

1 Kegiatan ekonomi adalah …. Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menjelaskan”

2 Manusisa melakukan kegiatan

ekonomi untuk ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”

3 Sebab Indonesia dijuluki sebagai

Negara agraris adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

4 Jenis kegiatan ekonomi dalam gambar

disamping adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C3 dengan kata kerja

“menentukan”

5 Berikut ini jenis ikan yang

dibudidayakan di tempat perikanan air

tawar adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”

6 Berikut ini contoh usaha di bidang jasa

adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mencontohkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

221

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

7 Berikut ini contoh usaha yang dikelola

oleh kelompok adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

8 Orang yang dijuluki sebagai Bapak

koperasi Indonesia adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

9 Tempat orang berjual beli saham

disebut ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

10 Cara yang tepat untuk menghargai

usaha orang lain adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”

Essay IPS KD 3.3

1 Kegiatan mengubah bahan mentah

menjadi bahan setengah jadi atau

bahan jadi disebut ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

2 Contoh industry kecil yang dilakukan

secara perorangan adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mencontohkanl”

3 Perkoperrasian indonesia

dikembangkan berdasarkan pada UUD

1945 pasal ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

4 Bentuk koperasi yang menyediakan Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

222

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

layanan simpan pinjam adalah …. “menghafal”

Pilihan Ganda SBdP KD 3.1

1 Salah satu kelebihan pensil warna saat

mewarnai adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”

2 Urutan gambar yang saling

berhubungan satu dengan yang lain

sehingga membentuk sebuah cerita

disebut ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

Essay SBdP KD 3.1

1 Sebutkan 3 langkah membuat gambar

cerita!

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

2 Sebutkan 3 pewarna yang digunakan

dalam teknik pewarnaan basah!

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Pilihan Ganda SBdP KD 3.2

1 Urutan nada yang disususn secara

berjenjang disebut ….

Termasuk dalam tingkatan C3 dengan kata kerja

“menentukan”

2 Berikut ini lagu yang termasuk dalam

tangga nada diatonic minor adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

223

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

3 Pencipta lagu “Gugur Bunga” adalah

….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

4 Tangga nada yang mempunyai dua

jarak tangga nada, satu dan setengah

disebut ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

Uraian SBdP KD 3.2

1 Sebutkan 2 contoh lagu yang termasuk

tangga nada diatonic mayor!

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

2 Sebutkan 2 macam ciri tangga nada

diatonic minor!

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Pilihan Ganda SBdP KD 3.3

1 Fungsi utama dari property tari adalah

….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

2 Property tari yang digunakan pada tari

topeng adalah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“mengidentifikasi”

3 Nama tarian pada gambar di samping

adlah ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menghafal”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

224

No

Soal Soal HOTS LOTS Keterangan

Uraian SBdP KD 3.3.

1 Nama tarian dan property tari yang

digunakan pada gambar di atas adalah

….

Termasuk dalam tingkatan C5 dengan kata kerja

“memperjelas”

2 Sebutkan 3 hal yang perlu

dipersiapkan dalam peragaan karya

tari ….

Termasuk dalam tingkatan C1 dengan kata kerja

“menyebutkan”

Jumlah Soal 0 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

225

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda PPKn KD 3.2

0 1

0 2

0 3

0 4

0 5

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 5

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Lampiran 23A. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

226

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay PPKn KD 3.2

0 1

0 2

0 3

0 4

0 5

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 5

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Essay

Lampiran 23B. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

227

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian PPKn KD 3.2

0 1

0 2

0 3

0 4

0 5

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 5

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

Lampiran 23C. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

228

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda IPS KD 3.3

0 1

0 2

0 3

0 4

0 5

0 6

0 7

0 8

0 9

0 10

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 10

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Lampiran 23D. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

229

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay IPS KD 3.3

0 1

0 2

0 3

0 4

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 4

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Essay

Lampiran 23E. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

230

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda SBdP KD 3.1

0 1

0 2

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 2

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Lampiran 23F. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

231

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay SBdP KD 3.1

0 1

0 2

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 2

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

Lampiran 23G. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

232

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda SBdP KD 3.2

0 1

0 2

0 3

0 4

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 2

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Lampiran 23H. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

233

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian SBdP KD 3.2

0 1

0 2

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 2

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Lampiran 23I. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

234

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda SBdP KD 3.3

0 1

0 2

0 3

Jenis Soal Jumlah

HOTS 0

LOTS 3

Soal

LOTS

100%

Hasil Analisis Soal PTS Pilihan Ganda

Lampiran 23J. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

235

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda SBdP KD 3.3

1 0

0 2

Jenis Soal Jumlah

HOTS 1

LOTS 1

Soal LOTS 98%

Soal HOTS 2%

Hasil Analisis Soal PTS Uraian

Lampiran 23K. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

236

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Keseluruhan

No Mata Pelajaran

Jumlah Soal

HOTS

1 SBdP 1

PPKn 0%

IPA 0%

SBdP 2%

Hasil Anlisis Soal Keseluruhan "HOTS"

Lampiran 23L. Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah

Semester Keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA ...repository.usd.ac.id/34846/2/151134041_full.pdf · analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran tematik siswa

237

RIWAYAT PENELITI

Maria Dwi Hani Utari lahir di Liquica, Timor

Timur pada tanggal 23 Juli 1997. Penulis lulus SD

tahun 2009 dari SD Kanisius Klepu. Pada tahun

2009 penulis melanjutkan pendidikan jenjang SMP

di Pangudi Luhur Moyudan dan lulus pada tahun

2012. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan studi

ke SMA Pangudi Luhur Sedayu dan lulus pada

tahun 2015. Sejak tahun 2015 hingga saat ini

terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Sanata

Dharma prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma, penulis aktif sebagai

panitia dalam beberapa acara yang diadakan oleh prodi PGSD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI