ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan...

97
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN BELIMBING DEWA DI KOTA DEPOK MEGA PERTIWI H34070099 SKRIPSI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan...

Page 1: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP PEMBELIAN BELIMBING DEWA

DI KOTA DEPOK

MEGA PERTIWI

H34070099

SKRIPSI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,
Page 3: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Kepuasan Konsumen Terhadap Pembelian Belimbing Dewa di Kota Depok”

adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

tulis yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi

ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Mega Pertiwi

H34070099

Page 4: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

ABSTRAK

MEGA PERTIWI. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pembelian

Belimbing Dewa di Kota Depok. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan NETTI

TINAPRILLA).

Indonesia merupakannegara agraris yangmemiliki berbagai macam

komoditas pertanian yang beraneka ragam. Keanekaragaman komoditas

merupakan aset yang potensial untuk dikembangkan, salah satu subsektor yang

sangat potensial untuk dikembangkan adalah subsektor hortikultura. Berdasarkan

data dari hasil produksi buah-buahan di Indonesia dari tahun 2008 sampai tahun

2012, kita dapat melihat secara keseluruhan dan mengambil kesimpulan bahwa

produksi buah-buahan mengalami peningkatan. Untuk komoditas belimbing, total

produksinya pada tahun 2008 adalah 72,397 ton dan meningkat menjadi 130,762

ton pada tahun 2012. Peningkatan total produksi belimbing menunjukan bahwa

belimbing merupakan komoditas buah yang potensial untuk dikembangkan. Kota

Depok di Jawa Barat merupakan sentra produksi belimbing Dewa, oleh karena itu

diperlukan penelitian untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap pembelian

belimbing Dewa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis

kepuasan konsumen terhadap pembelian belimbing Dewa di Kota Depok,

penelitian ini menggunakan 60 responden yang merupakan konsumen belimbing

Dewa di wilayah Depok. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif,

analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut, serta Customer Satisfaction Index

(CSI). Dari hasil analisis menunjukan bahwa para responden dipengaruhi oleh

beberapa faktor dalam proses pembelian belimbing Dewa seperti budaya, anggota

keluarga, situasi dan waktu pembelian, pendapatan, pengetahuan tentang

belimbing Dewa, gaya hidup, dan media informasi. Strategi pemasaran yang tepat

dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dan keuntungan penjualan dari

belimbing Dewa, sedangkan rekomendasi dari strategi pemasaran belimbing

Dewa adalah membuat inovasi-inovasi baru dari komoditas belimbing Dewa, tetap

mempertahankan harga belimbing Dewa, mengembangkan saluran distribusi di

Indonesia maupun luar negeri, dan memberikan potongan harga atau diskon untuk

konsumen belimbing Dewa.

Kata kunci: kepuasan konsumen, belimbing Dewa, pembelian, strategi pemasaran.

ABSTRACT

MEGA PERTIWI. Consumers Satisfaction Analysis Towards of The Dewa

Star Fruit Purchasing in Depok City. Undergraduated Essay. Department of

Agribusiness,Faculty of Economic and Management, Bogor Agricultural

University (Supervised by NETTI TINAPRILLA).

Indonesia as an agricultural country having diverse types of agricultural

commodities. Diversity is an asset that has the potential to be developed, one of

the subsectors that have potential is horticultural subsector. Based on data from

the production of fruit crops in Indonesia from 2008 until 2012, we can be seen

Page 5: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

that in general the amount of fruit production has increased. For commodity

starfruits, the total production in 2008 was 72,397 tons and increasing up to

130,762 tons in 2012. Increasing in total production of these starfruits showed that

the starfruits is a potential fruit crop to be developed. Depok City in West Java is

one of the Dewa starfruit production center, because of that need the survey for

knowing about the consumers satisfaction towards of the Dewa starfruit

purchasing and its implication to marketing mix strategy. This study is aimed to

review and analyzing consumers satisfaction towards of the Dewa starfruit

purchasing in Depok City. The survey was conduct to 60 respondents of Dewa

starfruit consumers in Depok region. The analysis tools are descriptive analysis,

importance performance analysis, and Customers Satisfaction Index (CSI). The

result of this analysis indicate that the respondents to influence of many factor in

purchasing process of the Dewa starfruit that are the culture, family member,

situation and purchasing time, revenue, knowledge about the Dewa starfruit, life

style, and information media. The marketing mix strategy that should be done to

increase competitive advantages and market share of Dewa starfruit, as well as

recommended the marketing mix strategy are to create inovations from Dewa

starfruit commodity, still preserve the Dewa starfruit price, to develop distribution

channel in Indonesia and other country,and give the discount price for Dewa

starfruit consumers.

Keywords: consumers satisfaction, Dewa starfruit, purchasing,

marketing mix strategy.

Page 6: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN

TERHADAP PEMBELIAN BELIMBING DEWA

DI KOTA DEPOK

MEGA PERTIWI

H34070099

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

Page 7: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

Judul Skripsi : Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian

Belimbing Dewa di Kota Depok.

Nama : Mega Pertiwi

NIM : H34070099

Disetujui oleh,

Dr. Ir. Netti Tinaprilla, MM.

Pembimbing

Diketahui oleh,

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS.

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

PRAKATA

Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah,

rahmat, kasih sayang, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pembelian

Belimbing Dewa di Kota Depok” dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Departemen Agribisnis, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepuasan konsumen terhadap

pembelian belimbing Dewa di Kota Depok, menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan proses keputusan pembelian

belimbing Dewa di Kota Depok, menganalisis penilaian konsumen terhadap

tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut belimbing Dewa di Kota Depok, serta

menyusun rekomendasi kebijakan strategi pemasaran berdasarkan kepuasan

konsumen terhadap pembelian belimbing Dewa di Kota Depok.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Netti Tinaprilla,

MM. selaku dosen pembimbing skripsi, terima kasih kepada Ibu Tintin Sarianti,

SP, MM. selaku dosen penguji utama pada sidang skripsi penulis dan Ibu Ir. Narni

Farmayanti, MSc. selaku dosen penguji wakil Komisi Pendidikan Departemen

Agribisnis, terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Dwi Rachmina, MSi. selaku dosen

pembimbing akademik, serta terima kasih kepada orang tua dan keluarga tercinta

serta semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Namun

demikian, sangat disadari masih terdapat banyak sekali kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan

memberikan dukungan kontribusi pemikiran bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Bogor,April 2014

Mega Pertiwi

H34070099

Page 9: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 5

Tujuan Penelitian 7

Manfaat Penelitian 7

Ruang Lingkup Penelitian 7

TINJAUAN PUSTAKA 8

Kajian Penelitian Mengenai Perilaku Konsumen 8

KERANGKA PEMIKIRAN 10

Kerangka Pemikiran Teoritis 10

Kerangka Pemikiran Operasional 24

METODE PENELITIAN 27

Waktu dan Lokasi Penelitian 27

Jenis dan Sumber Data 27

Metode Pengolahan dan Analisis Data 28

HASIL DAN PEMBAHASAN 32

Gambaran Umum Lokasi Penelitian 32

Gambaran Umum Pertanian Belimbing di Kota Depok 39

Karakteristik Umum Responden 41

Proses Keputusan Pembelian Konsumen 44

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Pembelian Konsumen 46

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Belimbing Dewa 54

Matriks Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Belimbing Dewa 67

Analisis Kepuasan Konsumen 72

Rekomendasi Kebijakan Strategi Pemasaran 74

KESIMPULAN DAN SARAN 76

Kesimpulan 76

Saran 78

DAFTAR PUSTAKA 79

LAMPIRAN 82

RIWAYAT HIDUP 84

Page 10: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

DAFTAR TABEL

1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Hortikultura di Indonesia

Berdasarkan Harga Berlaku (Milyar Rupiah) Periode 2008-2012 1

2. Perkiraan Permintaan Buah-buahan di Indonesia

pada Tahun 1995-2015 2

3. Tabel Produksi Buah-buahan (Ton) di Indonesia Tahun 2008-2012 2

4. Tabel Produksi Belimbing (Ton) Berdasarkan Provinsi pada

Tahun 2009-2012 3

5. Perkembangan Produksi Buah-buahan Unggulan di Kota Depok

Tahun 2006-2012 4

6. Jumlah Konsumsi Belimbing Dewa (Ton) di Kota Depok

Tahun 2007-2013 5

7. Nilai Bobot Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut 30

8. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) 32

9. Sebaran Karakteristik Responden Konsumen

Belimbing Dewa 42

10. Alasan Mengkonsumsi Belimbing Dewa 45

11. Tempat Pembelian Belimbing Dewa 45

12. Pertimbangan Dalam Memilih Tempat Pembelian

Belimbing Dewa 46

13. Waktu Pembelian Belimbing Dewa 46

14. Respon Konsumen Terhadap Kenaikan Harga

Belimbing Dewa 47

15. Pengaruh Budaya Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa 47

16. Pengaruh Status Sosial Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa 48

17. Pengaruh Anggota Keluarga Dalam Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 48

18. Pengaruh Teman atau Kenalan Dalam Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 49

19. Pengaruh Situasi atau Waktu Pembelian Dalam Proses

Pengambilan Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 49

20. Pengaruh Pendapatan Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa 50

21. Pengaruh Pekerjaan Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa 51

22. Pengaruh Pengetahuan Komoditas Dalam Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 51

23. Pengaruh Gaya Hidup Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa 52

24. Pengaruh Media Informasi Dalam Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52

25. Peran Media Informasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa 53

26. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Ukuran

Belimbing Dewa 54

Page 11: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

27. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Bobot

Belimbing Dewa 55

28. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Warna

Belimbing Dewa 56

29. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Bentuk

Belimbing Dewa 57

30. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Kesegaran

Belimbing Dewa 58

31. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Tekstur

Belimbing Dewa 58

32. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Rasa

Belimbing Dewa 59

33. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Tingkat Kematangan

Belimbing Dewa 60

34. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Nilai Gizi atau Nutrisi

Belimbing Dewa 61

35. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Khasiat

Belimbing Dewa 62

36. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Fungsi Kemasan 63

37. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Tanpa

Bahan Pengawet 63

38. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Aroma

Belimbing Dewa 64

39. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Harga

Belimbing Dewa 65

40. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Ketersediaan

Belimbing Dewa 66

41. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Pemberian Potongan

Harga atau Diskon 67

42. Rata-Rata Skor Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Belimbing Dewa 67

43. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Komoditas

Belimbing Dewa 73

DAFTAR GAMBAR

1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya 24

2. Tahapan-Tahapan Proses Keputusan Pembelian 24

3. Kerangka Pemikiran Operasional 26

4. Matriks Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

(Importance Performance Matrix) 29

5. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Belimbing Dewa 68

Page 12: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi Penelitian 82

Page 13: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang beriklim tropis dan

memiliki banyak potensi alam yang dapat terus dikembangkan. Salah satu sektor

yang sangat berkembang di Indonesia adalah sektor pertanian, hal ini disebabkan

karena iklim tropis di Indonesia sangat mendukung untuk berkembangnya sektor

pertanian. Selain itu, sektor pertanian juga merupakan salah satu sumber mata

pencaharian utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu

subsektor dari sektor pertanian yang paling berkembang adalah subsektor

hortikultura. Hortikultura merupakan subsektor pertanian yang di dalamnya

termasuk sayuran, buah-buahan, biofarmaka, dan tanaman hias. Subsektor ini

mempunyai potensi besar dalam peningkatan pendapatan petani dan pertumbuhan

ekonomi nasional, buah-buahan merupakan salah satu komoditas yang

memberikan kontribusi terbesar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) di

Indonesia dibandingkan dengan produk hortikultura lainnya. Hal ini disebabkan

karena buah-buahan merupakan bagian yang penting dari pangan karena

mengandung banyak serat, air, vitamin, dan mineral yang sangat bermanfaat bagi

kesehatan. Berikut nilai Produk Domestik Bruto (PDB) hortikultura di Indonesia

yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Hortikultura di Indonesia

Berdasarkan Harga Berlaku (Milyar Rupiah) Periode 2008-2012.

No. Komoditas 2008 2009 2010 2011 2012

1. Buah-buahan 47346 45765 47694 49448 52673

2. Sayuran 30573 31749 32630 34694 37862

3. Tanaman hias 8501 10609 10662 11734 12897

4. Biofarmaka 6565 8722 9806 9762 10116

TOTAL 89985 96845 100792 105638 113548

Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2013.

Dilihat dari tingkat produksinya di Indonesia, subsektor hortikultura

khususnya buah-buahan sangat memberikan kontribusi dalam pengembangan

sektor pertanian.Alasan masyarakat mengkonsumsi buah-buahan disebabkan

karena adanya kesadaran untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti yang kita

ketahui buah-buahan banyak mengandung gizi yang sangat baik bagi kesehatan.

Berkembangnya komoditas buah-buahan di Indonesia hingga saat ini dapat dilihat

dari perkiraan permintaan pasar terhadap komoditas buah-buahan yang cukup

tinggi.Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2002

Indonesia memerlukan buah untuk dikonsumsi sebanyak 8,53 juta ton dan selama

periode tahun 2000-2005 diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi sekitar 6

persen per tahun. Selain itu, laju peningkatan permintaan buah juga diperkirakan

akan terus bertambah pada tahun-tahun yang akan datang. Berikut data mengenai

Page 14: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

2

perkiraan permintaan buah-buahan di Indonesia sampai tahun 2015 yang dapat

dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perkiraan Permintaan Buah-buahan di Indonesia pada Tahun 1995-2015.

No. Tahun Populasi

(juta)

Peningkatan

Konsumsi per 5

tahun (%)

Konsumsi

per Kapita

(kg)

Total

Konsumsi

(ton)

1. 1995 200 30 6 000 000

2. 2000 213 30.5 36.76 7 000 000

3. 2005 227 32.5 45.70 10 375 000

4. 2010 240 34.5 57.92 13 900 000

5. 2015 254 44.5 78.74 20 000 000

Sumber: BPS, 2014.

Data dari Tabel 2 tersebut sesuai dengan target Dirjen Hortikultura,

Kementerian Pertanian Republik Indonesia bahwa pada tahun 2014 konsumsi

buah masyarakat Indonesia mencapai 200 gram per kapita per hari. Hal ini akan

memberikan dampak pada peningkatan jumlah konsumsi buah yang sangat besar

di masa yang akan datang, dan pada saat ini target yang ditetapkan oleh Dirjen

Hortikultura tersebut sudah mulai terlihat dampaknya. Tingkat konsumsi buah-

buahan di Indonesia diharapkan selalu mengalami peningkatan, hal tersebut

didukung dengan meningkatnya jumlah produksi buah-buahan di Indonesia dari

tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya, peningkatan produksi buah-buahan di

Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tabel Produksi Buah-buahan (Ton) di Indonesia Tahun 2008-2012. No. Nama Buah 2008 2009 2010 2011 2012

1. Mangga 2105085 2 243440 1287287 2131139 2446543

2. Jeruk 2467632 2131768 2028904 1818949 2176986

3. Pepaya 717899 772844 675801 958251 961422

4. Pisang 6004615 6373533 5755073 6132695 7243784

5. Nanas 1433133 1558196 1406445 1540626 1642114

6. Durian 682323 797798 492139 883969 923567

7. Manggis 78674 105558 84538 117595 125973

8. Alpukat 244215 257642 224278 275953 296 968

9. Belimbing 72397 72443 69089 80853 130762

10. Jambu 323755 325087 290524 314992 358971

11. Buah-buahan

lainnya 3 332978 3310714 2699035 3358445 4759947

TOTAL 17462706 17949023 15013113 17613467 21067037

Sumber: BPS, 2013.

Pada tahun 2010, total produksi buah-buahan di Indonesia mengalami

penurunan. Hal ini disebabkan karena dalam melakukan budidaya buah-buahan

petani menghadapi risiko yang tidak dapat diprediksi sehingga hasil produksi

Page 15: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

3

buah-buahan mengalami fluktuasi. Namun pada tahun 2011, total produksi buah-

buahan mengalami peningkatan kembali hingga tahun 2012. Oleh karena itu,

buah-buahan merupakan salah satu komoditi unggulan dalam agribisnis yang

sangat memiliki peluang yang cukup besar untuk terus dikembangkan dan

ditingkatkan.Produksi buah-buahan di Indonesia mempunyai sentra/lokasi

tersendiri untuk setiap jenis buah-buahan. Artinya, buah-buahan tersebut tidak

diproduksi di setiap wilayah di Indonesia melainkan di beberapa daerah tertentu

terutama untuk jenis komoditas buah-buahan lokal yang sifatnya komersil. Hal

tersebut disebabkan karena setiap wilayah di Indonesia mempunyai karakteristik

yang berbeda-beda sehingga jenis komoditas buah-buahan yang dapat tumbuh pun

berbeda-beda pula.

Seperti yang kita ketahui saat ini, produksi buah-buahan lokal mendapat

persaingan yang cukup tinggi dari buah-buahan impor. Adapun persepsi atau

pandangan yang terbentuk di masyarakat adalah buah-buahan impor mempunyai

nilai kualitas yang jauh lebih baik terutama dari segi rasa, kesegaran, dan warna

apabila dibandingkan dengan buah-buahan lokal. Hal tersebut akan

mempengaruhi perilaku masyarakat (konsumen) dalam memilih jenis buah yang

akan dikonsumsi.

Jawa Barat merupakan salah satu daerah utama yang menjadi sentra

produksi buah-buahan di Indonesia, hal ini dapat terlihat dari beberapa daerah di

Jawa Barat yang menjadi sentra produksi buah-buahan lokal salah satu contohnya

adalah belimbing. Berikutdata mengenai jumlah produksi belimbing berdasarkan

provinsi di Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Tabel Produksi Belimbing (Ton) Berdasarkan Provinsi

pada Tahun 2009-2012.

No. Nama Provinsi 2009 2010 2011 2012

1. Jawa Barat 18342 20345 22811 25641

2. Jawa Timur 12112 13652 16727 18779

3. Jawa Tengah 7568 9875 11186 14976

4. DKI Jakarta 3886 4102 5616 7842

5. Sumatera Utara 3621 3988 5091 7431

6. Lampung 1557 1853 2074 2982

7. Sulawesi Selatan 1315 1542 1835 2174

8. Kalimantan Selatan 1087 1232 1609 2023

9. Banten 1073 1197 1531 1986

10. Aceh 964 1093 1451 1778

Sumber: BPS, 2013.

Dari data BPS tersebut dapat terlihat bahwa Jawa Barat merupakan daerah

penghasil belimbing tertinggi di Indonesia diikuti oleh Jawa Timur, Jawa Tengah,

DKI Jakarta, dan Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan Jawa Barat menjadi

sentra produksi belimbing nomor satu di Indonesia. Kota Depok merupakan salah

satu kota di Jawa Barat yang memiliki letak sangat strategis untuk dijadikan

sebagai salah satu sentra hortikultura khususnya buah-buahan. Kota Depok

merupakan daerah bentangan dengan dataran rendah perbukitan bergelombang

Page 16: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

4

lemah dengan ketinggian antara 50-140 meter di atas permukaan laut, sedangkan

kemiringan lerengnya kurang dari 15 persen. Kondisi lahan Kota Depok tergolong

cukup subur untuk kegiatan tanam-menanam, dengan letaknya yang berdekatan

dengan Kota Jakarta menyebabkan Kota Depok berkembang sangat pesat.

Saat ini pemerintah Kota Depok sedang mengarahkan strategi untuk

pembangunan pertanian perkotaan di kota tersebut. Strategi tersebut adalah

pengembangan agribisnis perkotaan yang memiliki daya saing dan memiliki nilai

tambah yang didukung oleh sumberdaya daerah yang dimiliki dan pemanfaatan

teknologi. Pembangunan pertanian Kota Depok juga diarahkan untuk memelihara

dan mengupayakan peningkatan ketersediaan dan keamanan pangan khususnya

mengantisipasi kompetisi dan diversifikasi permintaan pasar yang selalu menuntut

mutu dan keamanan produk. (Dinas Pertanian Kota Depok, 2012).

Perkembangan produksi hortikultura khususnya buah-buahan di Kota

Depok cenderung mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena tidak semua

perkembangan produksi tanaman buah-buahan di Kota Depok memiliki tren yang

positif. Perkembangan produksi tanaman biasanya dipengaruhi oleh beberapa

faktor yang tidak bisa diprediksi oleh manusia, salah satu contohnya seperti faktor

alam.Pengaruh musim atau cuaca dapat membuat perkembangan produksi

tanaman menjadi tidak pasti. Berikut perkembangan produksibuah-buahan

unggulan di Kota Depok yang dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Produksi Buah-buahan Unggulan di Kota Depok

Tahun 2006-2012.

No. Komoditi Tahun(Kwintal)

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1. Belimbing 40473 35956.3 42732 50500 46210 54660 64 350

2. Jambu Biji 31 766 11 621 33213 28632 20161 22458 23 231

3. Pisang 37 546 22920 12253 13140 11215 14774 16 335

4. Pepaya 37546 17 064 18934 17931 18110 19953 20 123

5. Rambutan 12769 23007.5 20252 21225 22679 22980 23 346

6. Mangga 1798 378.5 2842 1572 3456 4507 4 809

7. Nangka 6 909 1168.5 2879 2147 2670 3428 3 993

Sumber: Dinas Pertanian Kota Depok, 2013.

Berdasarkan Tabel 5, terlihat bahwa perkembangan produksi komoditas

belimbing meningkat tajam dibandingkan dengan komoditas hortikultura lainnya.

Perkembangan produksi komoditas belimbing di Kota Depok memberikan

kontribusi yang besar pada subsektor hortikultura khususnya belimbing di Jawa

Barat.Komoditas belimbing memiliki potensi yang sangat besar untuk terus

dikembangkan dibandingkan komoditas buah unggulan Kota Depok lainnya, hal

ini disebabkan karena peningkatan produksi buah belimbing yang sangat

signifikan. Belimbing manis khas Kota Depok dengan varietas Dewa sudah cukup

dikenal masyarakat dengan warna buah yang kuning kemerahan dan rasa buahnya

yang manis serta ukuran buahnya yang besar nampaknya cukup banyak diminati

pasar.

Menurut Dinas Pertanian Kota Depok, tingginya tingkat perkembangan

produksi komoditas belimbing disebabkan beberapa hal. Pertama, belimbing

Page 17: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

5

manis merupakan salah satu jenis tanaman potensial yang mudah dibudidayakan.

Kedua, di Kota Depok banyak terjadi alih fungsi lahan yang sebelumnya

merupakan lahan pertanian sawah dan sayuran berubah fungsi menjadi

perkebunan belimbing manis. Ketiga, adanya keputusan Wali Kota Depok No. 18

Tahun 2003 yang berisi tentang peningkatan produktivitas pertanian,

pengembangan kelembagaan pertanian, peningkatan pemasaran produk,

peningkatan pelayanan di sektor pertanian, dan pengembangan potensi unggulan

pertanian pada tingkat pencapaian target suatu produk potensial yang berkembang.

Keputusan ini sangat mendukung perkembangan belimbing manis varietas Dewa

khas Kota Depok karena pemerintah Kota Depok berencana menjadikan

Belimbing Dewa sebagai icon Kota Depok dan pada tahun 2009 rencana tersebut

sudah berhasil dilaksanakan. Selain itu, Kota Depok juga berhasil menjadi sentra

produksi belimbing manis nomor satu di Indonesia sejak tahun 2005 dan buah

belimbing juga merupakan salah satu buah tropika unggulan Indonesia.

Faktor terakhir yang juga berpengaruh terhadap tingkat perkembangan

belimbing manis di Kota Depok adalah karena adanya pergeseran pemahaman

atau perilaku konsumen terhadap komoditas tersebut. Sekarang ini banyak

konsumen yang menjadikan buah belimbing bukan hanya sebagai buah meja atau

makanan untuk pencuci mulut melainkan diminati karena khasiatnya yang sangat

baik untuk kesehatan. Selain bagian buahnya, daun dan bunga belimbing juga

bermanfaat bagi kesehatan. Buah belimbing manis berkhasiat untuk meredakan

rasa sakit, mengatasi radang, mengatasi batuk rejan, mengatasi sariawan,

mengatasi gusi berdarah, mengatasi jerawat, menghilangkan rasa sakit pada gigi

berlubang, menurunkan darah tinggi, menurunkan kolesterol, membantu

memperbaiki pencernaan, serta mengurangi dampak negatif diabetes. Daun

belimbing dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, rematik, serta

gondongan. Sedangkan bunga belimbing dapat digunakan untuk mengatasi batuk

dan sariawan.Konsumen buah belimbing manis varietas Dewa rata-rata adalah

golongan ekonomi menengah ke atas, hal ini disebabkan karena belimbing manis

varietas Dewa berbeda dengan belimbing varietas lainnya. Jika dibandingkan

belimbing varietas Dewa ukurannya lebih besar dari belimbing varietas lainnya,

ukuran buahnya yang cukup besar dan panjang buahnya dapat mencapai lebih dari

15 cm dengan diameter lebih dari 10 cm. Berat rata-rata per buah adalah 250

hingga 450 gram bahkan ada yang mencapai hingga 500 gram, rasa manis dan

daging buahnya yang padat juga lebih terasa enak dibandingkan belimbing

varietas lain. Selain itu, belimbing varietas Dewa memiliki tajuk daun yang

rimbun dan kemampuan berbuah yang lebat dibandingkan belimbing varietas lain.

Perumusan Masalah

Konsumen belimbing Dewa di pasar domestik khususnya di Kota Depok

saat ini mulai meningkat, belimbing Dewa yang dikehendaki konsumen saat ini

adalah belimbing Dewa segar yang bermutu dan mempunyai nilai gizi yang tinggi.

Jumlah konsumen yang meningkat ini dapat dilihat dari besarnya konsumsi

belimbing Dewa di Kota Depok yang dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 18: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

6

Tabel 6. Jumlah Konsumsi Belimbing Dewa (Ton) di Kota Depok

Tahun 2007-2013.

No. Tahun Jumlah Konsumsi

1. 2007 1 789

2. 2008 2 176

3. 2009 2 453

4. 2010 2 788

5. 2011 3 146

6. 2012 3 215

7. 2013 3 352

Sumber: Dinas Pertanian Kota Depok, 2014.

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa tingkat konsumsi belimbing Dewa

di Kota Depok selalu mengalami peningkatan. Hal tersebut juga mendukung

langkah Kementerian Kesehatan dalam target program “Indonesia Sehat 2010”

menganjurkan agar masyarakat mengkonsumsi vitamin dan mineral dari sayuran

dan buah-buahan sebesar 200 gram per kapita per hari, sementara konsumsi saat

ini baru mencapai 5 gram per kapita per hari. Belimbing Dewa merupakan salah

satu jenis buah yang diharapkan mampu menjadi salah satu alternatif pemenuhan

kebutuhan akan vitamin, serat, dan mineral. Dari aspek kesehatan, belimbing

dikenal memiliki khasiat sebagai buah penawar berbagai penyakit degeneratif

seperti darah tinggi, asam urat, dan lain-lain. Buah belimbing pada umumnya

dikonsumsi dalam bentuk segar, namun untuk konsumsi segar konsumen

biasanya menghendaki kondisi mutu buah yang prima pada saat buah tersebut

akan dikonsumsi. Konsumen umumnya menentukan mutu buah berdasarkan

kenampakan (ukuran, bobot, warna, dan bentuk), kondisi (kesegaran dan

kerusakan), tekstur, rasa, serta nilai gizi/nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Secara ekonomi kontribusi komoditas belimbing Dewa terhadap

pendapatan asli daerah cukup bisa diandalkan, dengan potensi produksi berkisar

2818-3000 ton per tahun diperkirakan perputaran ekonomi dari komoditas

belimbing Dewa ini berkisar 17-18 milyar Rupiah per tahun. Oleh karena itu,

pemerintah Kota Depok sangat gencar menggalakkan pengembangan budidaya

belimbing Dewa di Kota Depok agar kebutuhan konsumen terhadap belimbing

Dewa dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu, pemikiran konsumen yang masih

awam terhadap belimbing Dewa menyebabkan pengembangan usaha belimbing

Dewa ini menjadi terhambat. Saat ini masih banyak pelaku usaha belimbing Dewa

yang tidak mengetahui bagaimana tingkat kepuasan konsumennya dalam

mengkonsumsi belimbing Dewa, mengetahui kepuasankonsumen merupakan hal

yang sangat penting karena para pelaku usaha belimbing Dewa dapat terus

mengembangkan usahanya dengan melakukan perbaikan dan inovasi baik dari

segi kualitas maupun kuantitas sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Dengan

begitu konsumen akan merasa lebih puas dalam mengkonsumsi belimbing Dewa

sehingga konsumen akan lebih memilih mengkonsumsi buah-buahan lokal seperti

belimbing Dewa dibandingkan mengkonsumsi buah-buahan impor. Dari

penjelasan di atas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap pembelian belimbing Dewa

di Kota Depok?

Page 19: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

7

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen dalam

melakukan proses keputusan pembelian belimbing Dewa di Kota Depok?

3. Bagaimana penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan kinerja dari

atribut belimbing Dewa di Kota Depok?

4. Bagaimana alternatif kebijakan strategi pemasaran yang sesuai berdasarkan

perilaku konsumen terhadap pembelian belimbing Dewa di Kota Depok?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap pembelian belimbing

Dewa di Kota Depok.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen

dalam melakukan proses keputusan pembelian belimbing Dewa di Kota

Depok.

3. Menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepentingan dan kinerja

dari atribut belimbing Dewa di Kota Depok.

4. Menyusun rekomendasi kebijakan strategi pemasaran berdasarkan perilaku

konsumen terhadap pembelian belimbing Dewa di Kota Depok.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk

menambah wawasan dan mengaplikasikan teori yang didapatkan dari

perkuliahan. Diharapkan pula penelitian ini dapat menjadi informasi dan

referensi bagi mahasiswa lain untuk penelitian lainnya.

2. Bagi para pelaku usaha belimbing Dewa, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat dalam memberikan data mengenai pasar potensial dan konsumen

sasaran dari produk utama maupun produk turunan belimbing Dewa.

3. Bagi para petani belimbing Dewa, hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan dalam proses pengambilan keputusan mengenai berbagai hal

tentang budidaya belimbing Dewa.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengkaji kepuasan konsumen

terhadap pembelian belimbing Dewa di Kota Depok dengan menggunakan

analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut, Customer Satisfaction Index

(CSI), serta analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisis karakteristik

umum responden, proses keputusan pembelian konsumen, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sedangkan responden dalam

penelitian ini merupakan konsumen belimbing Dewa yang ada di Kota Depok

khususnya yang membeli belimbing Dewa di Pasar Depok Lama, Toko Buah

Fresh, dan Carrefour Depok.

Page 20: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

8

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Penelitian Mengenai Kepuasan Konsumen

Berdasarkan kajian pada penelitian terdahulu, peneliti-peneliti yang

melakukan penelitian dengan topik perilaku konsumen khususnya yang mengkaji

tentang kepuasan dan loyalitas konsumen biasanya ingin mengetahui hubungan

antara kepuasan konsumen dengan loyalitas konsumen serta pengaruh dari

kepuasan dan loyalitas konsumen tersebut terhadap perusahaan. Seperti

Widyaratna, et al. (2001) yang menganalisis tentang kepuasan dan loyalitas

konsumen terhadap tingkat penjualan buah apel lokal di Malang, penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kepuasan dan loyalitas

konsumen serta pengaruhnya terhadap tingkat penjualan buah apel lokal.

Sedangkan pada penelitian ini yang dilakukan adalah menganalisis kepuasan

konsumen tetapi tidak dikaitkan dengan loyalitas,namun dari segi penarikan

sampel penelitian ini sama dengan penelitian Widyaratna yaitu menggunakan non

random sampling dan menggunakan 60 responden.

Menurut Widyaratnakepuasan konsumen adalah hubungan antara kualitas

atau sesuatu yang diterima konsumen sesuai dengan yang diharapkan konsumen.

Kualitas atau sesuatu yang diterima konsumen tersebut setidaknya sama dengan

atau lebih dari yang diharapkan konsumen.Dalam mengukur tingkat kepuasan dan

loyalitas konsumen para peneliti menggunakan alat analisis seperti Importance

Performance Analysis (IPA), Consumer Satisfaction Index (CSI), Structural

Equation Model (SEM), analisis deskriptif, dan alat analisis lainnya yang

berhubungan dengan kepuasan dan loyalitas konsumen.Widyaratnamelakukan

analisis kepuasan konsumen dengan menggunakan rumus Weighted Mean, rumus

ini digunakan untuk mengetahui atribut apa yang paling disukai oleh konsumen.

Setelah mengetahui atribut apa yang paling disukai oleh konsumen, peneliti

melakukan penyebaran kuesioner ke responden untuk mengetahui keterkaitan

antara kepuasan dan loyalitas konsumen serta untuk mengetahui pengaruh

kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap tingkat penjualan apel lokal. Hal

tersebut menjadi acuan bagi penelitian ini untuk mengetahui kepuasan konsumen

terhadap belimbing Dewa. Dari hasil perhitungan rumus Weighted Mean diperoleh

atribut yang paling disukai oleh konsumen secara berturut-turut adalah kesegaran

sebesar 4,4576, rasa 4,3076, tanpa bahan pengawet 4,2058, ukuran 4,1200, dan

warna 4,0434 hal ini menunjukkan bahwa kesegaran merupakan atribut yang

paling disukaii oleh konsumen. Selain itu, penentuan atribut pada penelitian yang

dilakukan oleh Widyaratna juga menjadi acuan sebagai penentuan atribut-atribut

pada penelitian ini.

Samuel, et al. (2005) menganalisis proses keputusan pembelian dan

kepuasan konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor, Hasugian (2009) menganalisis

perilaku konsumen terhadap Warung Bakso Cakman Kota Bogor, sedangkan

Mandasari, et al. (2011) menganalisis kepuasan konsumen terhadap Restoran

Waroeng Taman di Kota Bogor. Penelitian-penelitian yang dilakukan ini

bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan proses keputusan pembelian,

menganalisis tingkat kepuasan konsumen terhadap kepentingan dan kinerja

Page 21: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

9

atribut, dan memberikan alternatif dan rekomendasi strategi bagi restoran. Tujuan

dari penelitian-penelitian tersebut sama dengan tujuan dari penelitian ini dan juga

dijadikan salah satu acuan. Analisis yang dilakukan pada penelitian-penelitian ini

yaitu analisis deskriptif dan alat analisis yang digunakan adalah Importance

Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI).

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan

karakteristik konsumen serta proses keputusan pembelian konsumen, sedangkan

IPA digunakan untuk menganalisis tingkat kepentingan dan pelaksanaan

perusahaan terhadap atribut yang ada. Kemudian untuk menentukan urutan

prioritas atribut dari kinerja dilakukan pengukuran dengan menggunakan CSI.

Dari hasil IPA pada penelitian Samuel, atribut yang memiliki kinerja baik dan

mampu memberikan kepuasan adalah kesesuaian pesanan dengan yang disajikan,

kecepatan pramusaji mengantarkan pesanan, kebersihan makanan restoran,

keramahan pramusaji restoran, keamanan restoran, dan kebersihan restoran.

Kemudian atribut yang dinilai penting namun kinerja masih rendah adalah

ketanggapan restoran merespon keluhan, area parkir, dan promosi Restoran

Bumbu Desa Bogor. Sedangkan atribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah

namun dinilai konsumen terlalu berlebih dan memiliki kinerja tinggi adalah

penampilan fashion pramusaji dan dekorasi ruang etnik. Sedangkan dari hasil IPA

pada penelitian Hasugiandan Mandasari diperoleh terdapat empat atribut yang

perlu diperbaiki yaitu kebersihan ruang tempat konsumen makan (dinning room)

dalam restoran, kebersihan wastafel dan toilet, musik dan sound system, dan

sarana parkir yang memadai.

Pada hasil analisis dengan menggunakan CSI diperoleh hasil sebesar 74

persen dengan rentang skala 60 persen<CSI≤80 persen untuk Restoran Bumbu

Desa Bogor, 72,54 persen untuk Warung Bakso Cakman Kota Bogor dan 72,96

persen untuk Restoran Waroeng Taman di Kota Bogor dengan rentang skala 66

persen<CSI≤80 persen. Dari hasil CSI ini artinya konsumen Restoran Bumbu

Desa, Warung Bakso Cakman Kota Bogor, dan Restoran Waroeng Taman di Kota

Bogor secara keseluruhan menunjukkan bahwa indeks kepuasan konsumen

restoran-restoran tersebut terhadap atribut-atribut yang dianalisis adalah puas.

Berdasarkan analisis tersebut diperoleh beberapa rekomendasi untuk

restoran-restoran tersebut, untuk Restoran Bumbu Desa Bogor rekomendasi yang

dapat diberikan adalah memberikan program potongan harga bagi komunitas

tertentu atau jika komunitas tersebut melakukan pembelian minimal sejumlah

anggota tertentu dengan syarat menunjukkan kartu keanggotaan dari komunitas

tersebut, mempercepat proses penanganan keluhan dengan cara memperbaiki

sistem Guest Comment, dan kemudian bila perlu dapat menambah papan reklame

Restoran Bumbu Desa Bogor agar para konsumen semakin banyak yang tertarik

untuk makan di restoran tersebut. Sedangkan untuk Warung Bakso Cakman dan

Restoran Waroeng Taman di Kota Bogor rekomendasi yang dapat diberikan

adalah meningkatkan kegiatan promosi yang dapat dilakukan melalui media cetak

dan elektronik, pemasangan umbul-umbul dan spanduk di tempat-tempat strategis,

serta pemasangan papan penunjuk yang menunjukkan lokasi keberadaan Warung

Bakso Cakman dan Restoran Waroeng Taman di Kota Bogor agar para konsumen

semakin banyak yang datang ke tempat tersebut.

Kajian penelitian-penelitian terdahulu sangat berguna sebagai acuan bagi

peneliti dalam pemetaan permasalahan yang menjadi latar belakang permasalahan

Page 22: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

10

dalam topik penelitian kepuasan konsumen. Pada umumnya penelitian-penelitian

tentang kepuasan konsumen mengangkat permasalahan persaingan, peningkatan

pangsa pasar, dan pengembangan produk untuk dapat merekomendasikan strategi

pemasaran yang tepat berdasarkan perilaku konsumen.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran digunakan untuk menguraikan nalar dan pola pikir

peneliti untuk menjawab tujuan penelitian. Penelitian ini mengambil kerangka

pemikiran teoritis dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan

masalah penelitian yang dilakukan. Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian

ini membahas tentang definisi konsumen, perilaku konsumen, kepuasan

konsumen, karakteristik konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen, model keputusan pembelian konsumen, tahap-tahap pengambilan

keputusan pembelian, atribut produk, analisis tingkat kepentingan dan kinerja

atribut, serta Customer Satisfaction Index (CSI).

Definisi Konsumen

Kotler (2002) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok

yang berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk

kehidupan pribadi atau kelompoknya. Konsumen juga dapat didefinisikan sebagai

setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik

dalam kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain

dan tidak untuk diperdagangkan (menurut Undang-Undang Republik Indonesia

No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen). Menurut Sumarwan (2002)

istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu konsumen

individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa

untuk digunakan sendiri, sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi

bisnis, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya (sekolah,

perguruan tinggi, rumah sakit, dan lain-lain). Semua organisasi ini harus membeli

produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan

organisasinya. Perilaku konsumen memiliki arti penting terutama dalam kaitannya

dengan bidang pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen.

Perilaku Konsumen

Engel, et al. (1994) menjelaskan perilaku konsumen sebagai suatu

tindakan yang terlibat langsungdalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang

mendahului dan menyusul tindakan tersebut. Menurut The American Marketing

Association, perilaku konsumen adalah interaksi dinamis antara afeksi dan

kognisi, perilaku, serta lingkungan di mana manusia melakukan kegiatan

pertukaran dalam hidup mereka. Perilaku konsumen adalah dinamis, perilaku

Page 23: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

11

konsumen mempelajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman

dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2001). Hal ini

menunjukkan bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, ataupun

masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu (Setiadi, 2010).

Tujuan mempelajari perilaku konsumen secara spesifik adalah agar kita

dapat mengetahui tingkah laku, kebiasaan, serta karakteristik konsumen. Dengan

memperoleh informasi tersebut kita dapat menyusun strategi dan program untuk

memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pengukuran

mengenai sikap konsumen digunakan untuk memutuskan efektivitas kegiatan

pemasaran dan membantu aksi evaluasi pasar meskipun belum dilaksanakan.

Selain itu, pengukuran sikap konsumen dapat digunakan untuk mensegmentasi

pasar dan memilih target segmentasi sehingga pengukuran sikap berperan dalam

perumusan strategi pemasaran. Kesesuaian suatu pengukuran sikap konsumen

dengan perilakunya terhadap objek masa mendatang akan menentukan daya ramal

pengukuran sikap tersebut yang akan digunakan sebagai perumusan strategi

pemasaran (Engel et al.,1994).

Kepuasan Konsumen

Kepuasan menurut Kotler (2002) adalah perasaan senang atau kecewa dari

seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja

suatu produk dan harapan-harapannya. Jika kinerja berada di bawah harapan,

maka pelanggan tidak akan puas. Sedangkan jika kinerja memenuhi harapan,

maka pelanggan akan puas. Begitu pula apabila kinerja di atas harapan, maka

pelanggan akan amat puas. Kepuasan yang tinggi akan menciptakan kelekatan

emosional terhadap suatu merek/produk tertentu bukan hanya kesukaan/preferensi

rasional yang akan membawa pengaruh pada kesetiaan pelanggan yang tinggi.

Dari aspek manajerial, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan

pelanggan adalah hal yang sangat penting. Pelanggan yang merasa puas secara

positif akan mempengaruhi arus kas masa depan perusahaan. Oleh karena itu,

pengusaha harus memandang program-program yang dapat meningkatkan

kepuasan pelanggan sebagai investasi.

Harapan konsumen itu terbentuk dari pengalaman pribadi terdahulu dari

konsumen serta informasi dari teman, kerabat, juga janji dari informasi pemasar

dan para pesaingnya. Namun terkadang konsumen tidak menginginkan harapan

yang terlalu tinggi bahkan terlalu rendah yang ditetapkan oleh pihak perusahaan.

Jika perusahaan menetapkan harapan yang terlalu tinggi konsumen kemungkinan

besar akan kecewa, sebaliknya jika perusahaan menetapkan harapan terlalu rendah

konsumen kemungkinan tidak akan tertarik.

Perusahaan yang berkinerja tinggi akan semakin mengubah perhatian

mereka ke kebutuhan untuk mengelola proses usaha inti seperti mengembangkan

produk baru, menarik dan mempertahankan pelanggan, memenuhi pesanannya,

serta menciptakan tingkat kepuasan karyawan yang tinggi yang mendorong

karyawan untuk bekerja keras sehingga kualitas dan pelayanan karyawan yang

tinggi akan menciptakan kepuasan pelanggan yang tinggi.

Kriteria pelanggan yang sangat puas adalah tetap setia lebih lama,

membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan

Page 24: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

12

memperbaharui produk-produk yang ada, membicarakan hal-hal yang baik

tentang perusahaan dan produk-produknya, memberi perhatian yang lebih sedikit

terhadap merek-merek dan iklan-iklan pesaing, kurang peka terhadap harga

pesaing, menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan, biaya untuk

pelayanannya lebih kecil dibandingkan biaya pelayanan pelanggan baru karena

transaksi yang sudah rutin. Kotler (2002) mengidentifikasikan empat metode

untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu:

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan

kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk menyampaikan saran,

pendapat, dan keluhan mereka. Metode yang digunakan bisa berupa kotak

saran yang diletakkan di tempat-tempat strategis, kartu komentar, saluran

telepon khusus bebas pulsa, dan lain-lain. Informasi-informasi yang diperoleh

melalui metode ini dapat memberikan ide-ide baru dan masukan berharga

terhadap perusahaan, hal tersebut memungkinkan perusahaan bereaksi dengan

tanggap dan cepat untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi,

metode ini bersifat pasif sehingga sulit mendapatkan gambaran lengkap

mengenai kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.

2. Ghost shopping

Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan

adalah dengan mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper) untuk berperan

atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk perusahaan dan

pesaing. Para ghost shopper kemudian melaporkan temuan-temuannya

mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing.

3. Lost customer analysis

Perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah berhenti atau yang telah

berpindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan

perusahaan dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempurnaan

selanjutnya. Peningkatan customer loss rate menunjukkan kegagalan

perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.

4. Survei kepuasan pelanggan

Survei kepuasan pelanggan dapat dilakukan melalui pos, telepon, maupun

wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan

dan umpan balik (feedback) secara langsung dari pelanggan dan juga

memberikan tanda positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap

pelanggannya. Metode survei kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan

beberapa cara, antara lain:

a) Directly reported satisfaction

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan cara menanyakan secara langsung

tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan.

b) Derived dissatisfaction

Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka

mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang mereka

rasakan.

c) Problem analysis

Responden diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang mereka

hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan, mereka juga diminta

untuk menuliskan perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan.

Page 25: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

13

d) Importance performance analysis

Dalam metode ini responden diminta untuk meranking berbagai elemen

(atribut) dari penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan

seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen (atribut).

Karakteristik Konsumen

Sumarwan (2002) mengelompokkan karakteristik konsumen menjadi tiga

bagian yaitu karakteristik demografi, ekonomi, dan sosial konsumen.

Karakteristik Demografi Karakteristik demografi menggambarkan karakteristik konsumen dilihat

dari:

Usia konsumen Usia konsumen penting untuk diketahui, karena konsumen yang berbeda

usia akan mengkonsumsi produk dan jasa yang berbeda pula. Perbedaan ini akan

mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek. Dari sisi

pemasaran, semua penduduk berapapun usianya adalah konsumen. Namun,

pemasar perlu mengetahui dengan pasti apakah usia dijadikan dasar untuk

segmentasi pasar produknya atau tidak.

Pendidikan dan Pekerjaan Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik yang saling

berhubungan, pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh

seorang konsumen. Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai

yang dianut, cara berfikir, cara pandang, bahkan persepsinya terhadap suatu

masalah. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat

responsif terhadap informasi. Pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam

memilih produk maupun merek.

Lokasi Geografis Lokasi geografis adalah lokasi atau daerah di mana seorang konsumen

tinggal akan mempengaruhi pola konsumsinya. Orang yang tinggal di desa akan

memiliki akses terbatas dalam mengkonsumsi berbagai produk dan jasa.

Sebaliknya, konsumen yang tinggal di kota-kota besar lebih mudah memperoleh

semua barang dan jasa yang dibutuhkan olehnya. Para pemasar harus memahami

di mana konsumen tinggal, agar para pemasar tersebut bisa memfokuskan ke

mana produknya akan dijual.

Karakteristik Ekonomi Karakteristik ekonomi menggambarkan karakteristik konsumen dilihat

dari:

Pendapatan Pendapatan merupakan imbalan yang diterima oleh seorang konsumen dari

pekerjaan yang dilakukan olehnya untuk mencari nafkah. Pendapatan pada

umumnya diterima dalam bentuk uang. Pendapatan adalah sumber daya material

yang sangat penting bagi konsumen, karena dengan pendapatan itulah konsumen

bisa membiayai kegiatan konsumsinya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan

besarnya daya beli dari seorang konsumen, daya beli akan menggambarkan

banyaknya produk dan jasa yang bisa di beli dan dikonsumsi oleh seorang

Page 26: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

14

konsumen dan seluruh anggota keluarganya. Karena alasan inilah maka para

pemasar perlu mengetahui pendapatan konsumen yang menjadi sasaran pasarnya,

karena pendapatan konsumen akan menjadi indikator penting besarnya jumlah

produk yang bisa dibeli oleh konsumen.

Karakteristik Sosial Karakteristik sosial menggambarkan karakteristik konsumen dilihat dari:

Kelas Sosial Kelas sosial adalah bentuk lain dari pengelompokkan masyarakat ke dalam

kelas atau kelompok yang berbeda. Kelas sosial akan mempengaruhi jenis produk,

jenis jasa, dan merek yang dikonsumsi oleh konsumen. Kelas sosial juga

mempengaruhi pemilihan toko, tempat pendidikan, dan tempat berlibur seorang

konsumen. Konsumen juga sering memiliki persepsi mengenai kaitan antara satu

jenis produk atau sebuah merek dengan kelas sosial konsumen. Perbedaan kelas

atau strata akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, pemilikan

harta benda, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut. Perbedaan-perbedaan tersebut

akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga. Pengetahuan dan

pengalaman konsumen juga menjadi bagian yang penting, pengetahuan

memberikan referensi informasi tentang produk dan pengalaman memberikan

wacana atau opini serta pertimbangan atas kejadian yang telah mereka rasakan

sebelumnya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap karakteristik konsumen

mampu memberikan kontribusi dalam membaca suasana pasar yang ada.

Model Keputusan Pembelian Konsumen

Engel, et al. (1994) menyatakan bahwa ada tiga faktor utama yang

mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk yaitu

pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis.

Pengaruh Lingkungan Menurut Engel, et al. (1994), konsumen hidup dalam lingkungan yang

kompleks. Perilaku proses keputusan konsumen dipengaruhi oleh budaya, kelas

sosial, pengaruh pribadi, keluarga, dan situasi.

Budaya Budaya adalah kompleks nilai, gagasan, sikap, dan simbol lain yang

bermakna dan digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, membuat tafsiran,

dan mengevaluasi sebagai anggota masyarakat. Budaya dan nilai-nilai diteruskan

dari generasi ke generasi selanjutnya, budaya merupakan faktor penentu yang

paling penting dan mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya

memberikan tiga pengaruh utama dalam proses keputusan pembelian yaitu budaya

mempengaruhi struktur konsumsi, budaya mempengaruhi pengambilan keputusan

individu, dan budaya adalah variabel utama dalam penciptaan dan komunikasi

produk (Engel, et al. 1994).

Kelas Sosial Kelas sosial adalah pengelompokkan orang yang relatif bertahan lama

(permanen) dan homogen di dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarki

dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang serupa (Setiadi,

2010). Kelas sosial memungkinkan sekelompok orang tertentu dibandingkan

Page 27: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

15

dengan kelompok lain karena sekelompok orang tersebut dibedakan oleh

perbedaan status sosial dan ekonomi yang berjajar dari yang rendah sampai yang

tinggi, status sosial sering menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang

berbeda-beda. Perkembangan kelas sosial penting dalam memahami konsumsi

konsumen karena konsumen menggunakan gaya hidup yang diisyaratkan dan

diterapkan di dalam kelas sosial konsumen tersebut (Engel, et al. 1994).

Pengaruh Pribadi Pengaruh pribadi memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan

pembelian oleh konsumen, karena pengaruh pribadi berkaitan dengan cara-cara di

mana kepercayaan, sikap, dan perilaku konsumen dipengaruhi oleh orang lain

yang menjadi kelompok acuan dan memberikan pengaruh dalam kehidupan

konsumen tersebut. Pengaruh tersebut diekspresikan dalam bentuk kelompok

acuan dan komunikasi lisan, kelompok acuan merupakan kelompok yang

berfungsi sebagai referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan

konsumsi. Kelompok acuan memberikan standar dan nilai yang dapat menjadi

perspektif atau acuan tertentu mengenai bagaimana seseorang berpikir atau

berperilaku.

Hal yang terpenting dalam pengaruh pribadi adalah keterlibatan.

Keterlibatan produk yang tinggi dan pengaruh sosial mempunyai hubungan yang

erat, keterlibatan meningkat bila pilihan yang dibuat oleh konsumen

mempengaruhi status sosial dan penerimaan konsumen tersebut. Selain itu,

keterlibatan yang tinggi sering memunculkan pencarian informasi dari orang yang

dapat dipercaya. Oleh karena itu, pengaruh pribadi merupakan penyebab sekaligus

akibat atau hasil dari keterlibatan yang tinggi dan jarang menjadi sangat penting

bila keterlibatannya rendah. Pemasar dapat memanfaatkan pengaruh pribadi

dengan memonitor komunikasi lisan dan mengendalikan komunikasi yang bersifat

negatif (Engel, et al. 1994).

Keluarga Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

dihubungkan melalui ikatan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama.

Banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga

dan keputusan individu sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.

Siklus hidup keluarga menggambarkan tahap-tahap yang dijalani oleh sebuah

keluarga dengan semakin meningkatnya usia anggota keluarga. Setiap tahap

keluarga akan menggambarkan kebutuhan yang berbeda sehingga setiap keluarga

akan membutuhkan produk dan jasa yang berbeda pula (Engel, et al. 1994).

Situasi

Situasi adalah keadaan pada saat tertentu dengan komponen atau bagian

yang mendukung keadaan tersebut. Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai

pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang

spesifik, terlepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek. Situasi

berguna untuk mempertimbangkan dampak potensial dari komunikasi, pembelian,

serta situasi pemakaian. Keefektifan pesan pemasaran tergantung pada latar

komunikasi dan situasi pembelian, hal ini mempengaruhi pengambilan keputusan

konsumen. Konsumen juga sering mengubah pola pembeliannya karena

bergantung pada situasi pemakaian produk atau jasa yang dikonsumsinya (Engel,

et al. 1994).

Page 28: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

16

Perbedaan Individu

Perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan

mempengaruhi perilaku konsumen. Ada lima komponen yang mendasari

perbedaan setiap individu dalam proses pengambilan keputusan yaitu sumberdaya

konsumen, keterlibatan dan motivasi, pengetahuan, sikap, kepribadian dan gaya

hidup (Engel, et al. 1994).

Sumberdaya Konsumen

Sumberdaya konsumen yang digunakan dalam proses pertukaran yaitu

ekonomi (uang), temporal (waktu), dan kognitif (perhatian). Keputusan konsumen

terhadap produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jumlah sumberdaya ekonomi

yang dimiliki sekarang maupun di masa yang akan datang. Pembelian sangat

dipengaruhi oleh pendapatan, karena untuk menjadi konsumen setiap individu

memerlukan uang. Harapan konsumen mengenai pendapatan di masa yang akan

datang menjadi penting dalam meramalkan perilaku konsumen. Waktu menjadi

variabel penting dalam memahami perilaku konsumen karena konsumen

mengalami kemiskinan terhadap waktu. Namun demikian, ada waktu senggang

yang digunakan untuk pribadi yang bisa dimanfaatkan oleh pemasar. Perhatian

dalam mengelola informasi juga harus selektif, karena pada umumnya

sumberdaya yang tersedia memiliki keterbatasan dalam ketersediaan sehingga

diperlukan alokasi sumberdaya yang cermat (Engel, et al. 1994).

Keterlibatan dan Motivasi

Menurut Engel, et al. (1994), keterlibatan adalah faktor penting dalam

memahami motivasi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan

oleh konsumen, kemudian kebutuhan muncul karena adanya ketidaknyamanan

antara yang seharusnya dirasakan dengan yang sesungguhnya dirasakan. Lalu

kebutuhan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan

tindakan pemenuhan kebutuhan yang disebut dengan motivasi, hal ini

menyebabkan semakin kuat dorongan untuk melakukan tindakan pemenuhan

kebutuhan maka semakin besar respon yang dirasakan.

Antil dalam Engel, et al. (1994) mendefinisikan bahwa keterlibatan

merupakan tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan atau minat yang dibangun

oleh stimulus di dalam situasi spesifik. Keterlibatan merupakan refleksi dari

motivasi yang kuat di dalam bentuk relevansi pribadi yang dirasakan dari suatu

produk atau jasa di dalam konteks tertentu.

Pengetahuan

Pengetahuan adalah pemahaman yang dimiliki oleh konsumen.

Pengetahuan konsumen adalah himpunan bagian dari informasi total yang relevan

dengan fungsi konsumen di dalam pasar. Informasi yang dipegang oleh konsumen

mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian konsumen tersebut.

Analisis kesadaran dan citra sangat berguna untuk memahami sifat pengetahuan

produk. Pemasar mempertimbangkan pengetahuan pembelian terkait dengan

kepercayaan konsumen mengenai waktu dan lokasi terjadinya pembelian.

Menurut Engel, et al. (1994), pengetahuan dibedakan menjadi tiga tipe yaitu

pengetahuan produk (product knowledge), pengetahuan pembelian (purchasing

knowledge), dan pengetahuan pemakaian (usage knowledge).

Pengetahuan produk mencakup kesadaran terhadap kategori dan merek

produk dalam kategori produk, terminologi produk, atribut atau ciri produk, serta

kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan secara spesifik. Sedangkan

Page 29: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

17

pengetahuan pembelian meliputi bermacam potongan informasi yang dimiliki oleh

konsumen yang berkaitan erat dengan pemerolehan produk. Dimensi dasar dari

pengetahuan pembelian meliputi informasi yang berkaitan dengan keputusan

tentang “di mana” produk tersebut harus dibeli dan “kapan” pembelian tersebut

harus terjadi. Pengetahuan pemakaian meliputi informasi yang tersedia dalam

ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang

diperlukan agar konsumen benar-benar menggunakan produk tersebut.

Pengetahuan dapat diukur secara objektif dan subjektif. Pengukuran

pengetahuan secara objektif adalah pengukuran yang menyadap apa yang benar-

benar di simpan konsumen di dalam ingatan, sedangkan pengetahuan subjektif

adalah pengukuran yang menyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya

pengetahuan mereka sendiri.

Sikap

Sikap adalah bentuk evaluasi dari seseorang. Intensitas, dukungan, dan

kepercayaan adalah sifat penting dari sikap. Sikap membantu mengevaluasi

tindakan pemasaran sebelum tindakan pemasaran tersebut dilaksanakan di dalam

pasar. Sikap juga membentuk pangsa pasar dan memilih pangsa target (Engel, et

al. 1994). Menurut Schiffman dan Kanuk (2004), sikap dalam konteks perilaku

konsumen merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari dalam berperilaku

dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek

tertentu. Sikap terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1. Komponen kognitif

Komponen pertama terdiri dari berbagai kognisi seseorang, yaitu pengetahuan

dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi pengalaman langsung

dengan objek sikap dan informasi yang berkaitan dari berbagai sumber.

Pengetahuan ini dan persepsi yang ditimbulkannya biasanya mengambil

bentuk kepercayaan yaitu kepercayaan konsumen bahwa objek sikap

mempunyai berbagai sifat dan perilaku tertentu akan menimbulkan hasil-hasil

tertentu.

2. Komponen afektif

Emosi atau perasaan konsumen mengenai produk atau merek tertentu

merupakan komponen afektif dari sikap tertentu. Emosi dan perasaan sering

dianggap sangat evaluatif karena mencakup penilaian seseorang terhadap

objek sikap secara langsung dan menyeluruh.

3. Komponen konatif

Komponen konatif berhubungan dengan kemungkinan atau kecenderungan

bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau berperilaku dengan cara

tertentu terhadap objek sikap tertentu. Komponen konatif mungkin mencakup

perilaku sesungguhnya itu sendiri.

Kepribadian, Gaya Hidup, dan Demografi

Kepribadian, gaya hidup, dan demografi merupakan sistem penting yang

memperlihatkan perbedaan dalam konsumsi produk dan preferensi merek.

Kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus

lingkungan, sedangkan gaya hidup diartikan sebagai pola orang hidup

menggunakan uang dan waktunya mencakup variabel pribadi, sosial, demografi,

dan variabel lainnya. Gaya hidup adalah konsep ringkasan yang mencerminkan

nilai konsumen, selain itu ada juga faktor demografi (karakteristik populasi

Page 30: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

18

manusia) yang berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen.

Faktor demografi antara lain mencakup ukuran, pertumbuhan, kepadatan, dan

distribusi yang digunakan dalam penelitian konsumen untuk menjabarkan pangsa

konsumen yang berkaitan dengan usia, pendapatan, dan pendidikan.

Para pemasar berusaha mengetahui kepribadian konsumen dan

pengaruhnya terhadap perilaku konsumen. Pemahaman tersebut sangat penting

agar dapat merancang komunikasi yang sesuai dengan sasaran konsumen yang

dituju sehingga konsumen bisa menerima produk dan jasa tersebut. Pemasar

mengharapkan konsumen menilai bahwa produk tersebut sebagai suatu yang

cocok bagi kepribadiannya sehingga mereka menyukai, membeli, dan

menggunakan produk tersebut (Engel, et al. 1994).

Proses Psikologis Tiga proses sentral psikologis yang membentuk semua aspek motivasi dan

perilaku konsumen terdiri dari pemrosesan informasi, pembelajaran, dan

perubahan sikap dan perilaku (Engel, et al. 1995).

Pemrosesan Informasi

Pemrosesan informasi mencakup tahap pemaparan, perhatian, pemahaman,

penerimaan kembali, dan retensi. Stimulus pembelian menjadi sangat penting

tergantung pada bagaimana stimulus tersebut diproses, karena dari hasil

pemrosesan stimulus tersebut akan membentuk sikap dan perilaku. Pemaparan

yang berhasil akan memunculkan perhatian yang tinggi pada diri konsumen.

Konsumen sangat selektif terhadap hal yang mereka perhatikan, sehingga upaya

mendapatkan perhatian konsumen menjadi sangat penting. Pemahaman

dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, motivasi, dan harapan konsumen.

Penerimaan akan bergantung pada respon pikiran yang muncul selama tahap

pemahaman dan emosi yang dihasilkan oleh sebuah stimulus, sedangkan retensi

merupakan pemindahan tafsiran stimulus dalam ingatan jangka panjang (Engel, et

al. 1995).

Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan

dalam pengetahuan sikap dan perilaku. Pembelajaran mencakup pembelajaran

kognitif, pengkondisian klasik, pengkondisian operant, dan pembelajaran

viqarious. Pembelajaran kognitif berkaitan dengan aktivitas yang berkisar dari

pembelajaran informasi hingga pemecahan masalah. Pengkondisian klasik

digunakan untuk mempengaruhi preferensi konsumen, sedangkan pengkondisian

operant menekankan pentingnya pengukuhan sebagai alat untuk mempengaruhi

perilaku konsumen. Pembelajaran viqarious merujuk pada suatu proses yang

berusaha mengubah suatu perilaku dengan meminta individu mengamati tindakan

orang lain (Engel, et al. 1995).

Perubahan Sikap dan Perilaku

Sikap dan perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh komunikasi

persuasif. Selain komunikasi persuasif, sikap dan perilaku konsumen juga dapat

dipengaruhi melalui salah satu teknik modifikasi perilaku. Dorongan permintaan

dapat menjadi alat yang efektif untuk membentuk perilaku. Karakteristik

konsumen maupun produk harus dipertimbangkan dalam pengembangan strategi

komunikasi (Engel, et al. 1995).

Page 31: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

19

Dari penjelasan tersebut, perilaku konsumen terhadap proses keputusan

pembelian dipengaruhi dan dibentuk oleh tiga faktor utama yaitu faktor

lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis. Secara sederhana

hubungan antara ketiga faktor tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhinya.

Sumber: Engel, et al. (1994).

Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Engel, et al. (1994) terdapat lima tahap dalam proses

pengambilan keputusan pembelian yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pascapembelian.

Model proses pembelian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan-Tahapan Proses Keputusan Pembelian.

Sumber: Engel, et al. (1994).

PENGARUH

LINGKUNGAN

Budaya

Kelas Sosial

Pengaruh Pribadi

Keluarga

Situasi

PROSES

KEPUTUSAN

Pengenalan Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Pembelian

Hasil

PERBEDAAN

INDIVIDU

Sumberdaya Konsumen

Motivasi dan Keterlibatan

Pengetahuan

Sikap

Kepribadian, Gaya Hidup,

dan Demografi

PROSES

PSIKOLOGIS

Pengolahan Informasi

Pembelajaran

Perubahan Sikap dan

Perilaku

Strategi pemasaran

Pengenalan

kebutuhan

Pencarian

informasi

Evaluasi

alternatif

Keputusan

pembelian

Perilaku

pascapembelian

Page 32: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

20

1. Pengenalan kebutuhan

Tahap ini bermula dari konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan.

Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah,

yaitu suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang

diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan tersebut dapat

dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Kebutuhan harus diaktifkan

terlebih dahulu sebelum dapat dikenali. Terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pengaktifan kebututhan (Engel, et al. 1994):

a) Keadaan yang berubah

Suatu kebutuhan dapat diaktifkan oleh perubahan dalam kehidupan

seseorang. Seorang konsumen dalam sebuah keluarga dengan kehadiran

anak akan memicu kebutuhan yang dimodifikasi untuk makanan, pakaian,

perabot, dan perumahan.

b) Pemerolehan produk

Kepemilikan sebuah produk terkadang mengaktifkan kebutuhan yang lain.

Seorang konsumen yang memiliki rumah baru biasanya akan memerlukan

pembelian produk tambahan.

c) Konsumsi produk

Konsumsi yang aktual itu sendiri dapat mengaktifkan suatu kebutuhan.

Dalam banyak situasi pembelian, suatu kebutuhan dikenali hanya karena

ada situasi kehabisan persediaan. Pengenalan kebutuhan terjadi karena

kebutuhan yang diantisipasi pada masa datang yang tak lama lagi yang

diakibatkan oleh perubahan di dalam situasi yang aktual.

d) Pengaruh pemasaran

Pengaruh pemasaran akan mempengaruhi konsumen untuk menyadari akan

kebutuhannya. Produk yang dipasarkan dengan menarik akan

mempengaruhi konsumen untuk menyadari kebutuhannya dan merasakan

produk tersebut yang hanya dapat memenuhi kebutuhannya.

e) Perbedaan Individu

Terdapat dua tipe konsumen, yaitu tipe keadaan aktual dan tipe keadaan

yang diinginkan. Tipe keadaan aktual merupakan tipe konsumen di mana

pengenalan kebutuhan akan suatu produk hanya ketika produk tersebut

tidak berfungsi dan tidak memuaskan. Sedangkan tipe keadaan yang

diinginkan merupakan tipe konsumen di mana pengenalan kebutuhan

sebagai akibat dari keinginan mereka akan sesuatu yang baru.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak. Menurut Engel, et al. (1995) pencarian informasi

adalah aktivasi termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan

atau pemerolehan informasi dari lingkungan internal dan eksternal. Menurut

Sumarwan (2002) pencarian informasi dilakukan ketika memandang bahwa

kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu

produk (pencarian informasi eksternal), pencarian informasi ini dilakukan

konsumen untuk mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya

(pencarian informasi internal). Jika informasi yang didapat dari pencarian

internal ini telah memadai untuk memberikan arah tindakan yang memuaskan,

maka pencarian eksternal tidak diperlukan. Tetapi jika informasi dari pencarian

Page 33: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

21

internal belum mencukupi, konsumen mungkin memutuskan untuk

mengumpulkan informasi tambahan dari lingkungan (Engel, et al. 1995).

3. Evaluasi alternatif

Evaluasi alternatif merupakan tahap di mana konsumen mengevaluasi berbagai

alternatif pilihan produk dan merek, dan memilihnya sesuai dengan yang

diinginkan konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Pada tahap ini, konsumen

menggunakan kriteria evaluasi sebagai atribut yang digunakan dalam menilai

alternatif-alternatif pilihan sehingga dapat memberikan manfaat yang dicari

dan memuaskan kebututhan tersebut. Kriteria evaluasi dapat berbeda-beda

tergantung pada karakteristik produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Cara

konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen

pribadi dan situasi pembelian tertentu. Kriteria evaluasi tertentu yang

digunakan oleh konsumen selama pengambilan keputusan akan bergantung

pada beberapa faktor seperti pengaruh situasi, kesamaan alternatif-alternatif

pilihan, motivasi, keterlibatan, dan pengetahuan (Engel, et al. 1995). Untuk itu,

pemasar perlu memahami proses konsumen mengevaluasi pilihan merek untuk

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

4. Keputusan pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap di mana konsumen menentukan

peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Preferensi dan niat pembelian

tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual, karena pada

umumnya keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling

disukai. Namun demikian, dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan

keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana

sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung

pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang

disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang

lain. Sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan

konsumen, maka konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya.

Preferensi merek tertentu akan meningkat jika orang yang disukai juga sangat

menyukai merek yang sama.

5. Perilaku pascapembelian

Perilaku pascapembelian adalah tahap proses keputusan pembelian di mana

konsumen mengambil tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan

kepuasan atau ketidakpuasan konsumen. Kepuasan didefinisikan sebagai

evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih memenuhi atau

melebihi harapan. Sedangkan ketidakpuasan merupakan harapan yang

diungkapkan secara negatif (Engel, et al. 1995). Kepuasan berfungsi

mengukuhkan loyalitas pembeli, sedangkan ketidakpuasan dapat menyebabkan

keluhan, komunikasi lisan yang negatif, dan upaya untuk menuntut ganti rugi

melalui sarana hukum. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap suatu

pembelian ditentukan pada hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja

anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi maka konsumen

akan kecewa, begitu juga sebaliknya jika produk memenuhi ekspektasi maka

konsumen akan puas. Selain itu, jika produk melebihi ekspektasi maka

konsumen akan sangat puas.

Page 34: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

22

Atribut Produk

Suatu produk yang memiliki keunikan dapat dengan mudah menarik

perhatian konsumen, karena dalam proses pemenuhan kebutuhannya akan suatu

produk seorang konsumen sangat memperhatikan karakteristik atau atribut dari

produk tersebut. Suatu produk biasanya memiliki karakteristik dan atribut yang

unik. Setiap konsumen mempunyai kemampuan yang berbeda dalam

menyebutkan atribut dari suatu produk, hal ini disebabkan karena setiap

konsumen memiliki pengetahuan yang berbeda-beda mengenai suatu produk.

Sebagian konsumen mungkin memiliki informasi yang lengkap mengenai

suatu produk, sehingga konsumen tersebut mampu mendeskripsikan secara detail

berbagai atribut yang dimiliki oleh suatu produk. Oleh karena itu diperlukan

pemahaman yang baik tentang apa yang diketahui konsumen, atribut apa saja yang

dikenal dari suatu produk, serta atribut mana yang dianggap paling penting oleh

konsumen. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi

pengambilan keputusan konsumen, atribut produk terdiri dari tiga tipe yaitu:

1. Features (ciri-ciri atau rupa) dapat berupa ukuran, karakteristik estetis,

komponen atau bagian-bagiannya, bahan dasar, proses manufaktur, servis atau

jasa, penampilan, harga, susunan, trademark (tanda merek), dan sebagainya.

2. Functions (fungsi) lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat.

3. Benefits (manfaat) dapat berupa kegunaan, kesenangan yang berhubungan

dengan panca indera, manfaat non material seperti kesehatan dan

penghematan, serta lain-lainnya.

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut (importance and

performance analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengukur

atribut-atribut atau dimensi-dimensi dari tingkat kepentingan dengan tingkat

pelaksanaan yang diharapkan oleh konsumen dan sangat berguna untuk

pengembangan program strategi pemasaran yang efektif (Simamora 2004).

Tingkat kepentingan dalam importance and performance analysis

merupakan kinerja aktual yang diharapkan oleh konsumen atau seberapa besar

harapan konsumen terhadap kinerja dari suatu atribut. Tingkat kepentingan

mengacu pada kepentingan yang dibutuhkan menurut persepsi konsumen, dari

berbagai persepsi tingkat kepentingan konsumen maka dapat dirumuskan tingkat

kepentingan yang paling dominan. Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat

kepentingan secara nyata dari suatu produk adalah dengan menggunakan modus.

Dengan menggunakan konsep tingkat kepentingan ini, dapat ditangkap persepsi

yang lebih jelas mengenai pentingnya suatu variabel di mata konsumen. Setelah

itu, kita dapat mengaitkan pentingnya variabel tersebut dengan kenyataan yang

dirasakan oleh konsumen.

Kelebihan dari analisis ini adalah output atau hasil dari analisis dapat

berguna untuk melihat atribut produk yang perlu ditingkatkan maupun yang perlu

dikurangi oleh produsen, sehingga produsen dapat mengevaluasi atribut

produknya dengan lebih baik. Sedangkan kelemahan dari analisis ini adalah dalam

menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja atributnya, peneliti hanya mengukur

kinerja atribut berdasarkan kriteria sangat baik sampai dengan sangat tidak baik

Page 35: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

23

untuk semua atributnya sehingga dapat menimbulkan bias di dalam menilai atribut

tersebut.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menentukan tingkat

kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan penilaian kinerja dan

kepentingan dari konsumen yang terbatas pada penilaian atribut yang tidak

mencerminkan kepuasan pelanggan secara langsung. Indeks kepuasan pelanggan

mencerminkan tingkat kepuasan pelanggan yang dihitung dari bobot setiap nilai

rata-rata tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut produk.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh para

pemasar dalam usahanya menginformasikan dan mempengaruhi konsumen.

Faktor strategi pemasaran meliputi variabel produk (product), harga (price),

distribusi (place), dan promosi (promotion) yang menjadi pertimbangan

konsumen untuk mengambil keputusan dalam pembelian. Variabel-variabel

tersebut umumnya dikenal dengan istilah marketing mix atau 4P yang kemudian

dikembangkan setelah pemasar melakukan segmentasi pasar, menetapkan pasar

sasaran, dan memposisikan produk. Bauran pemasaran (marketing mix)

merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai tujuan

pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2002).

Produk (Product)

Variabel bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk. Produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan

dan keinginan. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan mencakup

keanekaragaman produk, kualitas, rancangan, bentuk, merek dan kemasan,

ukuran, pelayanan, jaminan, serta pengembalian (Kotler, 2002).

Harga (Price)

Harga merupakan variabel bauran pemasaran yang penting, harga adalah

sejumlah uang yang harus dibayaroleh konsumen atau pelanggan untuk produk

tertentu. Harga harus sebanding dengan nilai penawaran kepada konsumen atau

pelanggan, jika tidak konsumen atau pelanggan akan berpindah ke produk

pesaing. Harga mencakup daftar harga, rabat, potongan, syarat kredit, dan jangka

waktu pembayaran (Kotler, 2002).

Distribusi (Place)

Tempat merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang meliputi

berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat agar produk dapat

diperoleh dan tersedia bagi konsumen atau pelanggan. Perusahaan harus mengerti

berbagai jenis pengecer, pedagang grosir, dan perusahaan distribusi fisik,

perusahaan juga harus mengerti bagaimana para pemasar tersebut membuat

keputusan. Variabel distribusi meliputi saluran, ruang lingkup, penyortiran, tempat

atau lokasi, persediaan, dan pengangkutan (Kotler, 2002).

Page 36: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

24

Promosi (Promotion)

Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

Program komunikasi dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari

iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta pemasaran langsung dan

online (Kotler, 2002).

Kerangka Pemikiran Operasional

Kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dilakukan

dengan banyak cara, salah satunya adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan.

Semakin maraknya isu tentang buah-buahan impor yang mengandung pengawet

dan disuntik agar terlihat menarik menyebabkan banyak masyarakat yang mulai

mengganti kebiasaan mengkonsumsi buah-buahan impor dengan mengkonsumsi

buah-buahan lokal seperti belimbing. Belimbing manis merupakan salah satu

komoditas unggulan di Jawa Barat khususnya di Kota Depok, hal ini

menyebabkan peningkatan produksi komoditas belimbing manis di Kota Depok

sangat signifikan, sehingga membuat komoditas belimbing manis memiliki

potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan.

Belimbing manis varietas Dewa merupakan belimbing varietas baru yang

merupakan belimbing hasil persilangan antara belimbing varietas Dewi dan

belimbing Bangkok. Belimbing Dewa adalah belimbing yang populer dan banyak

diminati oleh konsumen, hal ini disebabkan karena belimbing Dewa memiliki

banyak kelebihan yaitu ukuran buahnya yang cukup besar dan panjang jika

dibandingkan dengan belimbing varietas lain. Selain itu, belimbing Dewa juga

memiliki daging buah yang padat dan manis dengan sedikit kandungan air. Oleh

karena itu, belimbing Dewa lebih tahan disimpan dalam waktu cukup lama pada

suhu kamar. Saat ini, produsen dan penjual belimbing Dewa di Kota Depok sudah

membaca peluang ini sehingga membuat mereka terus memproduksi belimbing

Dewa sebagai komoditas buah unggulan yang mereka jual.

Berkaitan dengan hal tersebut, produsen dan penjual belimbing Dewa

perlu menciptakan strategi bersaing untuk mendapatkan konsumen baru dan

mempertahankan konsumen lama yang sudah menjadi pelanggan bagi produsen

dan penjual belimbing Dewa tersebut. Salah satu cara untuk menciptakan strategi

bersaing adalah dengan menerapkan strategi pemasaran yang efektif dengan

menganalisis kepuasan konsumen belimbing Dewa tersebut. Analisis kepuasan

konsumen dalam penelitian ini mencakup analisis karakteristik umum konsumen

dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang

dianalisis dengan analisis deskriptif, sedangkan atribut data dianalisis

denganCustomer Satisfaction Index (CSI). Untuk menganalisis tingkat

kepentingan dan kinerja atribut belimbing Dewa, datanya diolah dengan metode

Importance and Performance Analysis (IPA).

Hasil dari ketiga analisis tersebut akan ditarik kesimpulan yang

berhubungan dengan implikasi perilaku konsumen terhadap strategi pemasaran

belimbing Dewa yang terdiri dari strategi produk, harga, tempat, dan promosi.

Page 37: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

25

Secara skematis kerangka pemikiran untuk analisis perilaku konsumen terhadap

pembelian belimbing Dewa di Kota Depok dapat dilihat pada Gambar 3. Dalam

penelitian ini akan dianalisis 16 atribut yaitu ukuran belimbing Dewa, bobot

belimbing Dewa, warna belimbing Dewa, bentuk belimbing Dewa, kesegaran

belimbing Dewa, tekstur belimbing Dewa, rasa belimbing Dewa, tingkat

kematangan belimbing Dewa, nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa, khasiat belimbing

Dewa, fungsi kemasan, tanpa bahan pengawet, aroma belimbing Dewa, harga

belimbing Dewa, ketersediaan, dan potongan harga/diskon.

Page 38: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

26

Keterangan: Mempengaruhi/dipengaruhi

Alat analisis

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional.

Kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan

mengkonsumsi buah-buahan

Semakin maraknya isu tentang buah-buahan impor yang mengandung pengawet dan disuntik agar

terlihat menarik membuat konsumen mulai mengkonsumsi buah-buahan lokal seperti belimbing

Belimbing varietas Dewa merupakan belimbing varietas baru dan sangat diminati oleh konsumen

Kebutuhan pengetahuan tentang kepuasan konsumen belimbing Dewa

Analisis kepuasan konsumen belimbing Dewa

Analisis kepuasan

konsumen terhadap

atribut

Analisis karakteristik

konsumen,analisis keputusan

pembelian konsumen, dan

analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen

Analisis tingkat

kepentingan dan kinerja

atribut

Analisis deskriptif Customer Satisfaction Index (CSI) IPA

Rekomendasi kebijakan strategi pemasaran (produk, harga, distribusi, dan promosi)

Jenis kelamin, umur,

pendapatan, pekerjaan,

dan lain-lain

Alasan mengkonsumsi,

tempat pembelian,

pertimbangan, alternatif

waktu pembelian, dan

respon konsumen

Pengaruh lingkungan,

perbedaan individu, dan

proses psikologis

Kepentingan Kinerja Kepentingan Kinerja

Atribut belimbing Dewa

Ukuran belimbing Dewa, bobot belimbing Dewa,

warna belimbing Dewa, bentuk belimbing Dewa,

kesegaran belimbing Dewa, tekstur belimbing

Dewa, rasa belimbing Dewa, tingkat kematangan

belimbing Dewa, nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa,

khasiat belimbing Dewa, fungsi kemasan, tanpa

bahan pengawet, aroma belimbing Dewa, harga

belimbing Dewa, ketersediaan, dan potongan

harga/diskon.

Page 39: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

27

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Depok khususnya dipasar tradisional, toko

buah, dan supermarket yang menjual belimbing Dewa. Penentuan wilayah

dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Kota Depok

merupakan kota yang menjadi sentra produksi belimbing Dewa terbesar di daerah

Jawa Barat sehingga banyak terdapat produsen, pedagang atau penjual pengecer,

dan konsumen belimbing Dewa di kota tersebut.

Pada penelitian ini lokasi yang menjadi tempat penelitian adalahPasar

Depok Lama, Toko Buah Fresh, dan Carrefour Depok. Lokasi-lokasi tersebut

dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan yaitu Pasar Depok Lama

merupakanlokasi penelitian yang tepat karena di pasar tersebut banyak belimbing

Dewa yang dijual oleh pedagang pengecer dan intensitas konsumen dalam

melakukan pembelian belimbing Dewa di pasar tersebut juga cukup sering.

Lokasi kedua yang dipilih adalah Toko Buah Fresh, toko buah tersebut

dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu toko buah yang

melakukan kemitraan dengan Asosiasi Petani Belimbing Dewa Depok (APBDD)

sedangkan pemilihan Carrefour Depok sebagai lokasi penelitian yang terakhir

dikarenakan di antara supermarket-supermarket yang ada di Kota Depok lokasi

Carrefour Depok merupakan supermarket yang terdekat dengan Pasar Depok

Lama sehingga di kedua lokasi yang berdekatan tersebut dapat diketahui perilaku

para konsumen belimbing Dewa ketika melakukan pembelian.Dengan

pertimbangan-pertimbangan tersebut diharapkan pemilihan lokasi-lokasi

penelitian tersebut dapat mempermudah peneliti dalam menemukan konsumen

belimbing Dewa. Pengumpulan data dilakukan pada awal bulan September sampai

pertengahan bulan Oktober 2013.

Jenis dan Sumber Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak dari Dinas

Pertanian Kota Depok, penjual belimbing Dewa, danpenyebaran kuesioner kepada

konsumen belimbing Dewa. Sedangkan data sekunder diperoleh dari jurnal,

literatur, buku, laporan penelitian, data-data dari Dinas Pertanian Kota Depok, dan

informasi-informasi dari internet yang berhubungan dengan topik penelitian yang

diteliti.

Sampel penelitian yangdiambil dalam penelitian ini berjumlah 60 orang

responden, penentuan jumlah sampel dipilih berdasarkan jumlah sampel minimum

yaitu 30 responden. Sampel diambil dengan metode accidental sampling yaitu

suatu metode yang digunakan dalam mengambil sampel yang diteliti dengan

mewawancarai responden yang kebetulan sedang berbelanja atau membeli

belimbing Dewa di lokasi penelitian.Kategori usia responden yang dipilih dalam

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah responden yang berusia 17 tahun

ke atas, dengan pertimbangan bahwa pada usia minimal 17 tahun umumnya

Page 40: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

28

responden bisa berpikiran stabil dan tidak terpengaruh dengan pihak lain dalam

menjawab pertanyaan pada kuesioner.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data-data yang mengenai tentang kepuasan konsumen belimbing Dewa

diolah dengan analisis deskriptif,Customer Satisfaction Index (CSI), dan metode

Importance Performance Analysis (IPA). Sedangkan data-data tentang identitas

konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, dan

pembelian yang dilakukan konsumen belimbing Dewa diolah dengan bantuan

program Microsoft Excel. Metode Importance Performance Analysis (IPA)

digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dari atribut

belimbing Dewa, dalam metode Importance Performance Analysis (IPA) program

yang digunakan untuk mengolah data adalah Microsoft Excel dan SPSS

16,0.Customer Satisfaction Index (CSI) atau indeks kepuasan pelanggan

merupakan salah satu alat ukur yang dapat mendukung analisis IPA, dalam CSI

program yang digunakan adalah Microsoft Excel dan minitab.

Analisis Deskriptif

Data-data yang berhubungan dengan karakteristik umum konsumen dan

faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian belimbing Dewa akan

dikelompokkan dalam bentuk tabel berdasarkan kesamaan jawabannya. Tabel ini

kemudian akan dianalisis berdasarkan faktor-faktor yang dominan dari variabel-

variabel yang diamati.

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut merupakan dasar bagi

manajemen dalam proses pengambilan keputusan mengenai tindakan apa yang

harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan, produsen, pelaku usaha,

maupun pedagang atau penjual pengecer untuk meningkatkan kepuasaan

konsumen ataupun pelanggan. Dari hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja

atribut ini akan menghasilkan suatu diagram kartesius yang terdiri dari empat

kuadran, strategi yang dapat dilakukan pengambil keputusan berkaitan dengan

posisi dari masing-masing variabel pada keempat kuadran tersebut. Berikut adalah

penjelasan mengenai keempat kuadran tersebut.

1) Kuadran 1 (Prioritas Utama)

Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen maupun pelanggan, namun pada kenyataannya faktor-

faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan oleh konsumen maupun

pelanggan karena tingkat kinerja yang diperoleh masih sangat rendah.

Variabel-variabel yang tergolong dalam kuadran ini harus ditingkatkan lagi

agar kinerja yang terdapat dalam kuadran ini dapat meningkat.

2) Kuadran 2 (Pertahankan Prestasi)

Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

penting oleh konsumen maupun pelanggan, selain itu faktor-faktor tersebut

sudah sesuai dengan yang dirasakan oleh konsumen maupun pelanggan.

Variabel-variabel yang tergolong dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan

Page 41: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

29

kinerjanya, karena semua variabel tersebut dapat menjadikan suatu produk

atau komoditas menjadi unggul di mata konsumen maupun pelanggan.

3) Kuadran 3 (Prioritas Rendah)

Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

kurang penting oleh konsumen maupun pelanggan dan pada kenyataannya

kinerja dari atribut yang tergolong dalam kuadran ini juga tidak terlalu

istimewa. Peningkatan dari variabel-variabel yang tergolong dalam kuadran

ini dapat dipertimbangkan kembali, karena pengaruhnya terhadap manfaat dari

suatu produk/jasa dirasakan sangat kecil oleh konsumen maupun pelanggan.

4) Kuadran 4 (Berlebihan)

Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap

kurang penting oleh konsumen maupun pelanggan dan faktor-faktor tersebut

dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang tergolong dalam kuadran

ini dapat dikurangi agar perusahaan, produsen, pelaku usaha, maupun

pedagang atau penjual pengecer dapat melakukan penghematan biaya.

Untuk lebih jelasnya, keempat kuadran tersebut dapat dilihat dalam bentuk

diagram kartesius yang terdapat pada Gambar 4.

HIGH

IMPORTANCE

LOW HIGH

PERFORMANCE

Gambar 4. Matriks Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

(Importance Performance Matrix).

Melalui konsep tingkat kepentingan dan kinerja atribut bagi konsumen,

diharapkan kita dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya

suatu dimensi di mata konsumen. Sebagai indikator, ukuran skala kuantitatif

menggunakan skala Likert terhadap tingkat kepentingan dan kinerja atribut.

Ukuran skala ini digunakan untuk mengukur kepentingan menurut persepsi

KUADRAN 1 KUADRAN 2

(Prioritas Utama) (Pertahankan Prestasi)

KUADRAN 3 KUADRAN 4

(Prioritas Rendah) (Berlebihan)

Page 42: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

30

konsumen dan tingkat pelaksanaan atau kinerja secara nyata dari suatu produk

yang biasanya dinyatakan dalam bentuk tanggapan konsumen terhadap kepuasan.

Dalam penelitian ini skala Likert yang digunakan adalah dari skor 1 sampai 4,

penggunaan rentang skor dari 1 sampai 4 ini dilakukan untuk menghindari

jawaban responden yang bersifat netral atau biasa-biasa saja. Nilai pembobotan

untuk tingkat kepentingan dan kinerja atribut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Nilai Bobot Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut.

No. Skor (Bobot) Tingkat Kinerja (X) Tingkat Kepentingan (Y)

1. 1 Sangat tidak baik Sangat tidak penting

2. 2 Tidak baik Tidak penting

3. 4 Baik Penting

4. 5 Sangat baik Sangat penting

Pengukuran dengan metode Importance Performance Analysis

menggunakan bobot penilaian kinerja produk dan bobot penilaian kepentingan

konsumen yang dirata-ratakan dan diformulasikan ke dalam diagram kartesius.

Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram di mana skor rata-rata

dari penilaian terhadap tingkat kinerja ( ) menunjukkan posisi atribut pada sumbu

X, sedangkan skor rata-rata dari penilaian terhadap tingkat kepentingan konsumen

( ) menunjukkan posisi atribut pada sumbu Y. Berikut rumus untuk mencari skor

rata-rata bagi penilaian tingkat kinerja ( ) dan penilaian tingkat kepentingan

konsumen ( ).

i = i =

Di mana:

Xi = Total skor tingkat kinerja (performance) dari seluruh respon

Yi = Total skor tingkat kepentingan (importance) dari seluruh respon

i = Bobot rata-rata penilaian tingkat kinerja (performance) atribut

i = Bobot rata-rata penilaian tingkat kepentingan (importance) konsumen

n = Jumlah responden

Untuk mengetahui batasan wilayah dalam diagram kartesius yang dibagi

menjadi empat bagian wilayah yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan

tegak lurus pada titik ( , ). Untuk mengetahui kedua titik tersebut dapat dicari

dengan menggunakan rumus berikut.

= =

Di mana:

= Rata-rata dari jumlah rata-rata bobot tingkat pelaksanaan (kinerja)

seluruh atribut

= Rata-rata dari jumlah rata-rata bobot tingkat kepentingan (harapan)

Page 43: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

31

seluruh atribut

i = Bobot rata-rata penilaian tingkat kinerja (performance) atribut

i = Bobot rata-rata penilaian tingkat kepentingan (importance) konsumen

K = Banyaknya atribut yang dapat dianalisis

Hasil dari penilaian pembobotan akan menentukan urutan peningkatan

atau perbaikan untuk setiap dimensi pada masing-masing kuadran yang berbeda

sehingga dapat mempengaruhi tanggapan atau respon kepuasan konsumen

terhadap produk atau komoditas yang bersangkutan.

Customer Satisfaction Index (CSI)

Metode Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk menentukan

tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan melakukan pendekatan

yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut-atribut yang diukur.

Metode pengukuran CSI meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Menentukan Mean Importance Score (MIS), nilai ini berasal dari rata-rata

tingkat kepentingan setiap responden.

MIS=

Keterangan:

n = Jumlah responden

Yi = Nilai kepentingan atribut Y ke-i

2. Membuat Weight Factors (WF), adalah fungsi dari Mean Importance Score

atau nilai rata-rata tingkat kepentingan (MIS-i) per atribut terhadap total MIS

seluruh atribut yang diuji.

WF =

3. Membuat Weight Score (WS), bobot ini merupakan perkalian antara Weight

Factor (WF) dengan rata-rata tingkat kinerja atau Mean Performance Score

(MPS).

WS = MPS x WF

4. Menghitung Customer Satisfaction Index (CSI), yaitu jumlah Weight Average

(WA) dibagi dengan Highest Scale (HS) atau yang dinyatakan dalam bentuk

persentase. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala Likert yang

digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Maka dalam

penelitian ini rentang skala yang digunakan adalah empat hal ini dilakukan

untuk menghindari kecenderungan sentral tendensis atau menghindari jawaban

responden yang bersifat netral, hal ini disebabkan karena orang Indonesia

biasanya cenderung menjawab pertanyaan yang biasa-biasa saja (netral).

CSI = x 100 %

Page 44: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

32

Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria

tingkat kepuasan konsumen. Penentuan angka indeks pada kriteria nilai CSI

menggunakan skala numerik dengan rumus sebagai berikut:

RS =

Keterangan:

RS = Rentang skala

m = Skor maksimum

n = Skor minimum

b = Jumlah kelas (dalam penelitian ini digunakan 4 skala)

Rentang kepuasan berkisar dari 0%-100%, yaitu kepuasan tertinggi dicapai bila

CSI menunjukkan nilai 100%. Rentang skala pada penelitian ini dihitung

sebagai berikut:

RS = = 20%

Tingkat kepuasan konsumenbelimbing Dewa secara menyeluruh dapat dilihat

dari kriteria tingkat kepuasan konsumen berdasarkan kriteria pada Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (CSI).

No. Angka Indeks Interpretasi

1. 0.00-0.20 Sangat tidak puas

2. 0.21-0.40 Tidak puas

3. 0.61-0.80 Puas

4. 0.81-1.00 Sangat puas

Definisi Operasional

a. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pria dan wanita dewasa

yang pernah mengkonsumsi belimbing Dewa.

b. Usia yang dimaksud adalah usia yang sesuai dengan yang tertera dalam KTP.

c. Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan terakhir atau

pendidikan yang sedang ditempuh oleh responden.

d. Status pernikahan yang dimaksud adalah status pernikahan yang sesuai dengan

yang tertera dalam KTP.

e. Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang sesuai dengan yang tertera

dalam KTP.

f. Jumlah keluarga yang dimaksud adalah keluarga inti yaitu orang tua dan anak.

g. Rata-rata pendapatan per bulan merupakan pemasukan uang yang siap

dibelanjakan (disposable income) baik yang berasal dari gaji, hasil usaha,

maupun uang saku per bulan.

Page 45: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

33

h. Atribut belimbing Dewa yang dianalisis dalam penelitian ini adalah ukuran

belimbing Dewa, bobot belimbing Dewa, warna belimbing Dewa, bentuk

belimbing Dewa, kesegaran belimbing Dewa, tekstur belimbing Dewa, rasa

belimbing Dewa, tingkat kematangan belimbing Dewa, nilai gizi/nutrisi

belimbing Dewa, khasiat belimbing Dewa, fungsi kemasan, tanpa bahan

pengawet, aroma belimbing Dewa, harga belimbing Dewa, ketersediaan, dan

potongan harga/diskon.

i. Tingkat kepentingan merupakan penilaian responden (konsumen) terhadap

penting atau tidaknya suatu atribut dari belimbing Dewa.

j. Tingkat kinerja merupakan kondisi aktual dari atribut-atribut belimbing Dewa

yang dinilai oleh responden (konsumen).

k. Definisi operasional tingkat kepentingan dan kinerja atribut

belimbing Dewa:

5 = Sangat penting/sangat baik 2 = Tidak penting/tidak baik

4 = Penting/baik 1 = Sangat tidak penting/sangat tidak baik

Ukuran buah belimbing Dewa:

1 = Jika ukuran buah belimbing Dewa sangat kecil.

2 = Jika ukuran buah belimbing Dewa cukup kecil.

4 = Jika ukuran buah belimbing Dewa cukup besar.

5 = Jika ukuran buah belimbing Dewa sangat besar.

Bobot buah belimbing Dewa:

1 = Jika bobot buah belimbing Dewa < 200 gram per buah.

2 = Jika bobot buah belimbing Dewa 200 gram sampai < 300 gram per buah.

4 = Jika bobot buah belimbing Dewa 300 gram sampai < 400 gram per buah.

5 = Jika bobot buah belimbing Dewa ≥ 400 gram per buah.

Warna buah belimbing Dewa:

1 = Jika warna buah belimbing Dewa hijau.

2 = Jika warna buah belimbing Dewa hijau kekuningan.

4 = Jika warna buah belimbing Dewa kuning.

5 = Jika warna buah belimbing Dewa kuning kemerahan.

Bentuk buah belimbing Dewa:

1 = Jika bentuk buah belimbing Dewa sangat tidak sempurna (sangat banyak

bagian yang cacat) sehingga bentuknya sangat tidak sesuai dengan varietas.

2 = Jika bentuk buah belimbing Dewa tidak sempurna (banyak bagian yang

cacat) sehingga bentuknya tidak sesuai dengan varietas.

4 = Jika bentuk buah belimbing Dewa cukup sempurna (sedikit bagian yang

cacat) sehingga bentuknya cukup sesuai dengan varietas.

5 = Jika bentuk buah belimbing Dewa sempurna (tidak ada bagian yang cacat)

sehingga bentuknya sesuai dengan varietas.

Kesegaran buah belimbing Dewa:

1 = Jika buah belimbing Dewa sangat tidak segar.

2 = Jika buah belimbing Dewa tidak segar.

4 = Jika buah belimbing Dewa cukup segar.

5 = Jika buah belimbing Dewa sangat segar.

Tekstur buah belimbing Dewa:

1 = Jika tekstur buah belimbing Dewa sangat keras/sangat lunak.

2 = Jika tekstur buah belimbing Dewa keras/lunak.

Page 46: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

34

4 = Jika tekstur buah belimbing Dewa cukup renyah/garing.

5 = Jika tekstur buah belimbing Dewa renyah/garing.

Rasa buah belimbing Dewa:

1 = Jika rasa buah belimbing Dewa sangat asam.

2 = Jika rasa buah belimbing Dewa asam.

4 = Jika rasa buah belimbing Dewa manis.

5 = Jika rasa buah belimbing Dewa sangat manis

Tingkat kematangan buah belimbing Dewa:

1 = Jika buah belimbing Dewa tidak matang/terlalu matang.

2 = Jika buah belimbing Dewa kurang matang.

4 = Jika buah belimbing Dewa cukup matang.

5 = Jika buah belimbing Dewa matang sempurna/merata.

Nilai gizi/nutrisi yang terkandung dalam buah belimbing Dewa:

1 = Jika buah belimbing Dewa tidak mengandung gizi/nutrisi.

2 = Jika buah belimbing Dewa kurang mengandung gizi/nutrisi.

4 = Jika buah belimbing Dewa cukup mengandung gizi/nutrisi.

5 = Jika buah belimbing Dewa banyak mengandung gizi/nutrisi.

Khasiat buah belimbing Dewa bagi kesehatan tubuh:

1 = Jika buah belimbing Dewa sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh.

2 = Jika buah belimbing Dewa tidak baik untuk kesehatan tubuh.

4 = Jika buah belimbing Dewa baik untuk kesehatan tubuh.

5 = Jika buah belimbing Dewa sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Fungsi kemasan buah belimbing Dewa:

1 = Jika kemasan tidak melindungi buah belimbing Dewa dari polusi lingkungan.

2 = Jika kemasan kurang melindungi buah belimbing Dewa dari polusi lingkungan.

4 = Jika kemasan cukup melindungi buah belimbing Dewa dari polusi lingkungan.

5 = Jika kemasan sangat melindungi buah belimbing Dewa dari polusi lingkungan.

Buah belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet:

1 = Jika buah belimbing Dewa sangat mengandung bahan pengawet sehingga

tidak membusuk selama satu bulan.

2 = Jika buah belimbing Dewa cukup mengandung bahan pengawet sehingga

tidak membusuk selama dua minggu.

4 = Jika buah belimbing Dewa sedikit mengandung bahan pengawet sehingga

tidak membusuk selama tiga hari.

5 = Jika buah belimbing Dewa tidak mengandung bahan pengawet sehingga

sangat mudah membusuk.

Aroma buah belimbing Dewa yang dijual di tempat ini:

1 = Jika aroma buah belimbing Dewa sangat langu.

2 = Jika aroma buah belimbing Dewa cukup langu.

4 = Jika aroma buah belimbing Dewa cukup harum.

5 = Jika aroma buah belimbing Dewa sangat harum.

Harga buah belimbing Dewa yang mahal:

1 = Jika harga buah belimbing Dewa mahal, namun tidak mempunyai/mencerminkan

kualitas lebih jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain/buah lain.

2 = Jika harga buah belimbing Dewa mahal, namun hanya mempunyai/mencerminkan

sedikit kualitas jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain/buah lain.

4 = Jika harga buah belimbing Dewa mahal, tetapi mempunyai/mencerminkan

kualitas yang cukup jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain/buah lain.

Page 47: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

35

5 = Jika harga buah belimbing Dewa mahal, tetapi mempunyai/mencerminkan

kualitas yang lebih jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain/buah lain. Buah

belimbing Dewa yang mudah ditemukan (di supermarket, di pasar tradisional, di toko

buah, dan lain-lain):

1 = Jika buah belimbing Dewa sangat sulit ditemukan di supermarket, di pasar

tradisional, di toko buah, dan lain-lain.

2 = Jika buah belimbing Dewa cukup sulit ditemukan di supermarket, di pasar

tradisional, di toko buah, dan lain-lain.

4 = Jika buah belimbing Dewa cukup mudah ditemukan di supermarket, di pasar

tradisional, di toko buah, dan lain-lain.

5 = Jika buah belimbing Dewa sangat mudah ditemukan di supermarket, di pasar

tradisional, di toko buah, dan lain-lain.

Pengadaan promosi penjualan buah belimbing Dewa selain iklan (misalnya:

pemberian potongan harga/diskon):

1 = Jika tidak ada pengadaan promosi penjualan selain iklan, seperti pemberian

potongan harga/diskon.

2 = Jika kurang ada pengadaan promosi penjualan selain iklan, seperti pemberian

potongan harga/diskon.

4 = Jika cukup ada pengadaan promosi penjualan selain iklan, seperti pemberian

potongan harga/diskon.

5 = Jika sering ada pengadaan promosi penjualan selain iklan, seperti pemberian

potongan harga/diskon.

Apakah penting ukuran buah belimbing Dewa?

1 = Jika ukuran buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika ukuran buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika ukuran buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika ukuran buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting bobot buah belimbing Dewa?

1 = Jika bobot buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika bobot buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika bobot buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika bobot buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting warna buah belimbing Dewa?

1 = Jika warna buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika warna buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika warna buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika warna buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

Page 48: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

36

melakukan pembelian.

Apakah penting bentuk buah belimbing Dewa?

1 = Jika bentuk buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika bentuk buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika bentuk buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika bentuk buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting kesegaran buah belimbing Dewa?

1 = Jika kesegaran buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika kesegaran buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika kesegaran buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika kesegaran buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting tekstur buah belimbing Dewa?

1 = Jika tekstur buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika tekstur buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika tekstur buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika tekstur buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting rasa buah belimbing Dewa?

1 = Jika rasa buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika rasa buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika rasa buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika rasa buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting tingkat kematangan buah belimbing Dewa?

1 = Jika tingkat kematangan buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

2 = Jika tingkat kematangan buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

4 = Jika tingkat kematangan buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

5 = Jika tingkat kematangan buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

Apakah penting nilai gizi/nutrisi yang terkandung dalam buah belimbing

Dewa?

Page 49: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

37

1 = Jika nilai gizi/nutrisi yang terkandung dalam buah belimbing Dewa tidak

menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian.

2 = Jika nilai gizi/nutrisi yang terkandung dalam buah belimbing Dewa kurang

menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian.

4 = Jika nilai gizi/nutrisi yang terkandung dalam buah belimbing Dewa cukup

menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian.

5 = Jika nilai gizi/nutrisi yang terkandung dalam buah belimbing Dewa sangat

menjadi pertimbangan dalam melakukan pembelian.

Apakah penting khasiat buah belimbing Dewa bagi tubuh?

1 = Jika menganggap khasiat buah belimbing Dewa sangat tidak penting

bagi tubuh.

2 = Jika menganggap khasiat buah belimbing Dewa tidak penting bagi tubuh.

4 = Jika menganggap khasiat buah belimbing Dewa penting bagi tubuh.

5 = Jika menganggap khasiat buah belimbing Dewa sangat penting bagi tubuh.

Apakah penting fungsi kemasan buah belimbing Dewa?

1 = Jika menganggap fungsi kemasan buah belimbing Dewa sangat tidak penting.

2 = Jika menganggap fungsi kemasan buah belimbing Dewa tidak penting.

4 = Jika menganggap fungsi kemasan buah belimbing Dewa penting.

5 = Jika Anda menganggap fungsi kemasan buah belimbing Dewa sangat penting.

Apakah penting buah belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet?

1 = Jika buah belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet tidak menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

2 = Jika buah belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet kurang menjadi

Pertimbangan dalam melakukan pembelian.

4 = Jika buah belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet cukup menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

5 = Jika buah belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet sangat menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

Apakah penting aroma buah belimbing Dewa?

1 = Jika aroma buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika aroma buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika aroma buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika aroma buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting harga dari buah belimbing Dewa?

1 = Jika harga buah belimbing Dewa tidak menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

2 = Jika harga buah belimbing Dewa kurang menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

4 = Jika harga buah belimbing Dewa cukup menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

5 = Jika harga buah belimbing Dewa sangat menjadi pertimbangan dalam

melakukan pembelian.

Apakah penting kemudahan dalam mendapatkan buah belimbing Dewa (di

supermarket, di pasar tradisional, di toko buah, dan lain-lain)?

Page 50: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

38

1 = Jika kemudahan dalam mendapatkan buah belimbing Dewa tidak menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

2 = Jika kemudahan dalam mendapatkan buah belimbing Dewa kurang menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

4 = Jika kemudahan dalam mendapatkan buah belimbing Dewa cukup menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

5 = Jika kemudahan dalam mendapatkan buah belimbing Dewa sangat menjadi

pertimbangan dalam melakukan pembelian.

Apakah penting pemberian potongan harga/diskon dalam melakukan

pembelian buah belimbing Dewa?

1 = Jika pemberian potongan harga/diskon tidak menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

2 = Jika pemberian potongan harga/diskon kurangmenjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

4 = Jika pemberian potongan harga/diskon cukup menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

5 = Jika pemberian potongan harga/diskon sangat menjadi pertimbangan

dalam melakukan pembelian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Letak dan Keadaan Geografis

Secara geografis, Kota Depok terletak di antara 06°19’ Lintang Selatan-

06°28’ Lintang Selatan dan 106°43’ Bujur Timur-106°55’ Bujur Timur.

Pemerintah Kota Depok merupakan bagian wilayah dari Provinsi Jawa Barat yang

berbatasan dengan tiga kabupaten dan satu provinsi, yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kecamatan Ciputat,

Kabupaten Tangerang.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi dan

Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung

Sindur, Kabupaten Bogor.

Luas keseluruhan dari Kota Depok adalah 20.504,54 ha atau 200,29 km2

yang mencakup enam kecamatan yaitu Kecamatan Beji, Kecamatan Limo,

Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Sukmajaya, dan

Kecamatan Pancoran Mas.

Keadaan Alam

Wilayah Kota Depok termasuk wilayah yang beriklim tropis dengan

perbedaan curahhujan cukup kecil yang dipengaruhi oleh angin muson. Musim

kemarau jatuh pada periode April-September dan musim penghujan jatuh pada

periodeOktober-Maret. Temperatur rata-rata di wilayah Kota Depok adalah 24,3-

33 derajat Celcius, kelembaban udararata-rata 82 persen, penguapan udara rata-

Page 51: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

39

rata 3,9 mm/tahun, dan penyinaranmatahari rata-rata 49,8 persen.Sedangkan

banyaknya curah hujan di wilayah Kota Depok sekitar 872 mm/tahun dengan

curah hujan rata-ratasekitar 2,4 mm.

Secara umum topografi wilayah Kota Depok di bagian utaramerupakan

dataran rendah dengan elevasi antara 40-80 meter di atas permukaan laut,

sedangkan dibagian selatan merupakan perbukitan bergelombang lemah dengan

elevasi 80-140 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hal tersebut, terlihat

bahwa sebagian besar wilayah Kota Depok memiliki kemiringan lereng kurang

dari 15 persen.Bentuk kemiringan wilayah tersebut sangat menentukan jenis

penggunaan lahan, intensitas penggunaan lahan, dan kepadatan bangunan.

Wilayah dengan kemiringan datar hingga sedang digunakan untuk berbagai

keperluan khususnya di bidang pemukiman, industri, dan pertanian. Wilayah Kota

Depok dari segi hidrologis didominasi oleh kelompok litologiendapan lanau,

pasir, kerikil, dan kerakal hasil pengendapan kembali dari endapan vulkanik

kwarter (kipas alluvial muda), konglomerat, dan pasir sungai (endapan alluvial

tua) dengan tingkat intensitas air dari sedang sampai tinggi termasuk akifer

dengan produktivitas tinggi di bagian utara dan akifer dengan produktivitas

sedang di bagian selatan dengan penyebaran akifer luas dengan debit air antara 1

sampai 5 liter/detik. Keadaan ini menunjukkan bahwa Kota Depok memiliki

kandungan air tanah yang cukup baik sehingga wilayah ini sangatlah cocok untuk

digunakan dalam bidang pertanian. Selain sumberdaya air tanah, di Kota Depok

juga terdapat sumberdaya air lain yang berasal dari sumberdaya air permukaan

yang meliputi 30 setu dan 14 sungai yang melintasi Kota Depok.

Gambaran Umum Pertanian Belimbing di Kota Depok

Salah satu potensi pertanian yang cukup potensial di Kota Depok adalah

pertanian belimbing. Belimbing Depok atau yang lebih dikenal dengan sebutan

belimbing Dewa merupakan hasil buah karya petani penangkar di Depok yang

bernama Bapak H. Usman Mubin. Buah yang berwarna orange kuning keemasan

ini mengandung vitamin C dan vitamin A yang cukup tinggi, buah belimbing yang

berukuran besar dapat mencapai 0.8 kg per buah. Rasa manis dipercayai dapat

sebagai obat herbal penurun darah tinggi (hipertensi), kencing manis, nyeri

lambung, dan lain-lain.

Belimbing Dewa sangat prospektif untuk dikembangkan di Kota Depok

dan pada saat ini buah tersebut telah menjadi buah unggulan di Kota Depok, hal

ini disebabkan karena secara komparatif buah belimbing Dewa lebih unggul jika

dibandingkan dengan buah belimbing varietas lainnya yang ada di Indonesia. Pada

setiap penyelenggaraan event lomba buah unggulan dan pameran-pameran buah

nasional serta internasional, buah belimbing Dewa ini lebih unggul dan selalu

menjuarai event-event tersebut salah satunya adalah sebagai buah unggul nasional

versi Majalah Trubus. Potensi pertanian belimbing di Kota Depok sampai tahun

2012 selalu mengalami peningkatan dengan total luas areal 135 ha yang menyebar

di seluruh wilayah Kota Depok. Perkiraan tanaman belimbing yang sudah

produktif dengan umur tanaman lebih dari 4 tahun memiliki kapasitas produksi

per tahun sekitar 100 kg sampai 150 kg per pohon per tahun. Tanaman produktif

ini kurang lebih sekitar 27500 sampai 28000 pohon yang terdapat di Kota Depok

Page 52: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

40

sehingga perkiraan total produksi yang dihasilkan dari belimbing Dewa berkisar

antara 2700 ton sampai 3000 ton per tahun. Kapasitas produksi belimbing Dewa

apabila diterapkan budidaya sesuai dengan SOP belimbing Dewa diharapkan

produktivitas per pohon dapat mencapai 300 kg per tahun, dan jika diasumsikan

harga belimbing Dewa dari produsen berkisar antara Rp 4.000,00 sampai Rp

6.000,00 maka omzet penjualan belimbing Dewa setiap tahunnya berkisar Rp 16

miliar sampai Rp 24 miliar per tahun. Nilai ini merupakan nilai yang cukup besar

untuk suatu produk pertanian perkotaan.

Pertanaman belimbing Dewa di Kota Depok banyak dikembangkan di

lahan-lahan masyarakat dan uniknya banyak juga dikembangkan di sepanjang

Sungai Ciliwung, contohnya seperti di Kelurahan Pondok Cina, Kelurahan Tugu,

dan Kelurahan Kelapa Dua. Hal tersebut membuat pemandangan di sepanjang

Sungai Ciliwung menjadi lebih indah dan asri dengan adanya tanaman belimbing

Dewa ini, sehingga kawasan ini berpotensi menjadi kawasan Agrowisata

Belimbing Dewa di Kota Depok dan merupakan suatu potensi sumberdaya alam

yang tidak ternilai harganya di tengah hiruk-pikuknya kemacetan jalan-jalan di

Kota Depok.

Upaya lain dalam meningkatkan nilai tambah dari produk belimbing Dewa

adalah pengolahan produk, walaupun usaha pengolahan produk hortikultura di

Kota Depok masih minim. Akan tetapi sosialisasi pelatihan di bidang pengolahan

produk hortikultura terus dilakukan untuk memotivasi pengusaha-pengusaha

mikro di bidang tersebut dalam memproduksi produk olahan hortikultura

khususnya produk olahan buah-buahan seperti minuman sari buah segar, dodol

buah, keripik buah, dan lain-lain. Sekarang ini mulai banyak pengusaha produk

olahan di Kota Depok yang merintis untuk mengolah produk holtikultura seperti

buah belimbing Dewa dan jambu biji merah. Selain melakukan peningkatan nilai

tambah dari belimbing Dewa, upaya lain yang dilakukan adalah melakukan

kemitraan dalam memasarkan belimbing Dewa. Toko Buah Fresh adalah salah

satu toko buah segar di Kota Depok yang terletak di Jalan Margonda Raya yang

telah melakukan kemitraan dengan Asosiasi Petani Belimbing Dewa Depok

(APBDD) dalam pemasaran buah belimbing, jambu, dan lain-lain. Walaupun

kapasitas penerimaan produk masih rendah yaitu sekitar 15 kg sampai 20 kg per

minggu, akan tetapi para petani belimbing Dewa perlu upaya untuk

mempertahankan kemitraan ini sehingga para petani tersebut memiliki

kemampuan untuk berkomitmen dengan pengusaha-pengusaha ritel buah segar

yang selalu memenuhi syarat 3K (Kapasitas, Kontinuitas, dan Kualitas). Selain

Toko Buah Fresh ada juga yang melakukan kemitraan dalam memasarkan

belimbing Dewa yaitu PT. Sewu Segar. PT. Sewu Segar merupakan supplier buah

belimbing untuk wilayah Jakarta dan Surabaya, PT. Sewu Segar telah membantu

pemasaran belimbing Dewa hingga mencapai 1 ton per bulan, dan kapasitasnya

akan terus ditingkatkan sesuai dengan peningkatan hasil kualitas belimbing Dewa

dari para petani di Kota Depok.

Dalam upaya pemenuhan kualitas produk, para petani belimbing Dewa

mulai menerapkan SOP dan GAP. Hal ini juga dipicu dengan peluang pasar

komoditas belimbing Dewa yang masih cukup besar, peluang pasar belimbing

Dewa untuk kawasan Jabodetabek mencapai angka 6000 ton per tahun. Hal ini

disebabkan karena selain sangat diminati oleh konsumen, komoditas belimbing

Dewa juga memiliki keunggulan spesifik apabila dibandingkan dengan belimbing

Page 53: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

41

varietas lain. Kota Depok yang memiliki visi sebagai kota niaga dan jasa yang

nyaman diharapkan dapat menjadi daerah yang memberikan kenyamanan bagi

penduduknya. Kenyamanan tersebut dapat terwujud salah satunya adalah dengan

tetap mempertahankan ruang terbuka hijau dengan memanfaatkan potensi lahan

pertanian belimbing Dewa yang produktif yang menjadi salah satu pilihan dalam

mempertahankan ruang terbuka hijau perkotaan sesuai dengan amanat Undang-

Undang Tata Ruang yaitu ruang terbuka hijau perkotaan harus mencapai 30

persen dari total luas wilayah kota tersebut. Kota Depok diharapkan tetap

memiliki komoditas unggulan yang bernilai kompetitif dan komparatif khususnya

komoditas hortikultura yaitu belimbing Dewa yang merupakan icon kota dan

sumber daya lokal Kota Depok. Keunggulan spesifik yang dimiliki komoditas

belimbing Dewa harus dilestarikan dengan sebaik-baiknya, sehingga di masa

mendatang Kota Depok tetap memiliki kebanggaan akan sumberdaya alam yang

potensial dari hasil pengembangan produk pertanian spesifik wilayah yang

mendukung ruang terbuka hijau di Kota Depok.

Karakteristik Umum Responden

Karakteristik umum responden pada penelitian ini dibedakan berdasarkan

nama, jenis kelamin, usia, jumlah anggota keluarga, pendidikan terakhir atau

pendidikan yang sedang ditempuh, status pernikahan, pekerjaan, rata-rata

pendapatan atau uang saku per bulan, rata-rata konsumsi belimbing Dewa per

bulan, dan rata-rata anggaran belanja belimbing Dewa per bulan. Gambaran

umum responden ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk

melakukan evaluasi maupun penyusunan rekomendasi kebijakan strategi

pemasaran bagi para pelaku usaha belimbing Dewa serta pihak-pihak yang

membutuhkan informasi tentang perilaku konsumen ketika melakukan pembelian

belimbing Dewa.

Definisi responden pada penelitian ini adalah pria dan wanita dewasa

dengan usia 17 tahun ke atas yang mengetahui, mengenal, dan pernah

mengkonsumsi belimbing Dewa dalam tiga bulan terakhir. Jumlah responden

dalam penelitian adalah 60 responden dengan lokasi pengambilan sampel yang

terdiri dari tiga lokasi pemasaran yaitu Pasar Depok Lama, Toko Buah Fresh, dan

Carrefour Depok. Karakteristik responden digunakan sebagai informasi awal

untuk menyusun rekomendasi kebijakan strategi pemasaran. Berikut sebaran

karakteristik responden secara keseluruhan yang diperlihatkan pada Tabel 9.

Page 54: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

42

Tabel 9. Sebaran Karakteristik Responden Konsumen Belimbing Dewa.

No. Kriteria Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Jenis kelamin Laki-laki 32 53

Perempuan 28 47

2. Usia

17-27 tahun 13 22

28-38 tahun 24 40

39-49 tahun 13 22

≥ 50 tahun 10 16

3. Jumlah anggota

keluarga

≤ 3 orang 8 14

4 orang 14 23

5 orang 23 28

≥ 6 orang 15 25

4.

Pendidikan terakhir

atau yang sedang

ditempuh

SD 0 0

SMP 0 0

SMA 17 28

Diploma/Akademi 0 0

Sarjana (S1) 31 52

Pasca Sarjana (S2/S3) 12 20

5. Status pernikahan Menikah 52 87

Belum menikah 8 13

6. Pekerjaan

Pelajar/mahasiswa 2 3

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 11 18

Pegawai Swasta 36 60

Wiraswasta 4 7

Pensiunan 0 0

Ibu Rumah Tangga 7 12

Tidak/belum bekerja 0 0

7.

Rata-rata

pendapatan per

bulan

< Rp 500.000 0 0

Rp 500.000-Rp 1.499.999 3 5

Rp 1.500.000-Rp 2.499.999 6 10

Rp 2.500.000-Rp 3.499.999 15 25

Rp 3.500.000-Rp 4.499.999 22 37

≥ Rp 4.500.000 14 23

8.

Rata-rata konsumsi

belimbing Dewa

per bulan

1 kali 37 62

2 kali 22 37

≥ 3 kali 1 1

9.

Rata-rata anggaran

belanja belimbing

Dewa per bulan

< Rp 50.000 41 68

Rp 50.000-Rp 74.999 18 31

≥ Rp 75.000 1 1

Page 55: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

43

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa konsumen belimbing Dewa lebih

banyak yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 53 persen dari total

responden sedangkan konsumen yang berjenis kelamin perempuan hanya sebesar

47 persen dari total responden. Hal ini disebabkan karena sebagian besar laki-laki

merupakan kepala keluarga yang harus bekerja untuk keluarga sehingga mereka

sangat jarang memperhatikan kesehatan mereka, untuk itu mereka menerapkan

pola hidup sehat dengan cara mengkonsumsi buah-buahan termasuk buah lokal

seperti belimbing Dewa yang banyak mengandung gizi dan berkhasiat bagi

kesehatan tubuh. Dari segi usia, sebagian besar kelompok usia responden pada

penelitian ini berada pada kisaran usia 28-38 tahun yaitu sebesar 40 persen dari

total responden. Hal ini disebabkan karena pada kisaran usia 28-38 tahun orang-

orang mulai memperhatikan kesehatan mereka karena mereka mulai merasakan

bahwa usia mereka sudah tidak muda lagi sehingga mereka perlu untuk

menerapkan pola hidup sehat salah satunya dengan mengkonsumsi buah-buahan

seperti belimbing Dewa yang banyak mengandung gizi dan berkhasiat bagi

kesehatan tubuh, selain itu kisaran usia 28-38 tahun merupakan usia yang

produktif untuk bekerja sehingga orang-orang lebih berkonsentrasi untuk menjaga

kesehatan mereka agar mereka dapat bekerja dengan maksimal walaupun usia

mereka sudah tidak tergolong muda. Sedangkan pada kisaran usia 17-27 tahun

respondennya sebesar 22 persen, jumlah tersebut sama besarnya dengan jumlah

responden pada kisaran usia 39-49 tahun dan sisanya sebesar 16 persen

merupakan responden pada kisaran usia 50 tahun dan di atas 50 tahun.

Dari segi jumlah anggota keluarga, sebagian besar responden konsumen

belimbing Dewa memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak lima orang dengan

persentase sebesar 28 persen dari total responden. Berikutnya adalah responden

yang memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak enam orang atau lebih dari

enam orang dengan persentase sebesar 25 persen, setelah itu sebesar 23 persen

dari total responden memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak empat orang dan

sebesar 14 persen dari total responden yang memiliki jumlah anggota keluarga

kurang atau sama dengan tiga orang.

Dari segi tingkat pendidikan terakhir atau pendidikan yang sedang

ditempuh oleh seluruh responden, menurut besarnya persentase secara berturut-

turut adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir sarjana yaitu

sebesar 52 persen diikuti dengan responden yang memiliki tingkat pendidikan

terakhir SMA yaitu sebesar 28 persen dan sebesar 20 persen yang merupakan

responden dengan tingkat pendidikan terakhir pasca sarjana. Dari data tersebut

dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan konsumen belimbing Dewa cukup

tinggi.

Dari segi status pernikahan, sebesar 87 persen dari total responden

merupakan konsumen yang mempunyai status menikah dan sisanya sebesar 13

persen merupakan konsumen yang mempunyai status belum menikah. Hal ini

disebabkan karena adanya kecenderungan bahwa konsumen yang sudah menikah

lebih memperhatikan kesehatan dirinya sendiri dan juga kesehatan anggota

keluarganya dibandingkan dengan konsumen yang belum menikah. Salah satu

cara yang digunakan adalah dengan mengkonsumsi buah-buahan seperti

belimbing Dewa yang baik untuk kesehatan tubuh karena banyak mengandung

gizi dan berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Page 56: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

44

Dari segi pekerjaan, sebesar 60 persen dari total responden merupakan

konsumen belimbing Dewa yang berprofesi sebagai pegawai swasta. Hal ini

disebabkan karena responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta lebih keras

dalam bekerja baik dari segi waktu maupun dari segi pekerjaan sehingga mereka

perlu menjaga kesehatan tubuh mereka agar mereka dapat tetap bekerja dengan

baik, salah satu cara yang digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh yaitu dengan

mengkonsumsi buah-buahan yang baik untuk kesehatan tubuh mereka.

Selanjutnya diikuti oleh responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil

(pns) dengan persentase sebesar 18 persen dari total responden, sisanya sebesar 12

persen berprofesi sebagai ibu rumah tangga, 7 persen berprofesi sebagai

wiraswasta, dan 3 persen berprofesi sebagai mahasiswa.

Dari segi tingkat pendapatan rata-rata per bulan, responden konsumen

belimbing Dewa didominasi oleh responden dengan pendapatan rata-rata yang

berkisar antara Rp 3.500.000-Rp 4.499.999 dengan persentase sebesar 37 persen

dari total responden. Selanjutnya diikuti oleh responden dengan pendapatan rata-

rata yang berkisar antara Rp 2.500.000-Rp 3.499.999 dengan persentase sebesar

25 persen dari total responden. Selain itu, sebesar 23 persen merupakan responden

dengan pendapatan rata-rata lebih dari atau sama dengan Rp 4.500.000 sisanya

sebesar 10 persen merupakan responden dengan pendapatan rata-rata yang

berkisar antara Rp 1.500.000-Rp 2.499.999 dan sebesar 5 persen merupakan

responden dengan pendapatan rata-rata yang berkisar antara Rp 500.000-Rp

1.499.999. Dominasi pada tingkat pendapatan rata-rata responden konsumen

belimbing Dewa disebabkan karena hampir sebagian besar responden merupakan

konsumen yang sudah mempunyai profesi atau pekerjaan tetap, sehingga para

responden tersebut mempunyai pendapatan atau penghasilan tetap dari pekerjaan

mereka. Dari tingkat pendapatan rata-rata per bulan, dapat diketahui bahwa

pendapatan rata-rata responden konsumen belimbing Dewa cukup tinggi.

Dari segi tingkat konsumsi belimbing Dewa, sebesar 62 persen dari total

responden yang mengkonsumsi belimbing Dewa sebanyak satu kali setiap

bulannya. Selanjutnya, sebesar 37 persen dari total responden yang

mengkonsumsi belimbing Dewa sebanyak dua kali setiap bulannya. Sisanya

sebesar 1 persen merupakan responden yang mengkonsumsi belimbing Dewa

sebanyak tiga kali atau lebih setiap bulannya. Sedangkan dari segi rata-rata

anggaran belanja belimbing Dewa per bulan, sebesar 68 persen dari total

responden menghabiskan uang kurang dari Rp 50.000 setiap bulannya untuk

membeli belimbing Dewa. Selanjutnya sebesar 31 persen merupakan responden

yang menghabiskan uang antara Rp 50.000-Rp 74.999 setiap bulannya untuk

membeli belimbing Dewa dan sisanya sebesar 1 persen merupakan responden

yang menghabiskan uang Rp 75.000 atau lebih untuk membeli belimbing Dewa

setiap bulannya.

Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Proses keputusan pembelian konsumen merupakan suatu proses di mana

konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk atau komoditas tertentu

dengan memperhatikan berbagai aspek seperti alasan mengkonsumsi produk atau

komoditas tersebut, tempat pembelian, pertimbangan dalam memilih tempat

Page 57: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

45

pembelian, waktu pembelian, dan respon konsumen terhadap kenaikan harga

produk atau komoditas tersebut. Berikut data mengenai proses keputusan

pembelian konsumen secara keseluruhan yang diperlihatkan pada Tabel 10, Tabel

11, Tabel 12, Tabel 13, dan Tabel 14.

Tabel 10. Alasan Mengkonsumsi Belimbing Dewa.

No. Alasan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Pengganti buah lain 32 53

2. Pemenuhan gizi atau nutrisi 22 37

3. Menyembuhkan penyakit 1 1

4. Sekedar mencoba 5 9

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas, sebagian besar responden yaitu sebesar 53 persen

menyatakan bahwa alasan mereka mengkonsumsi belimbing Dewa adalah sebagai

pengganti buah lain. Selanjutnya sebesar 37 persen responden menyatakan alasan

mereka mengkonsumsi belimbing Dewa yaitu untuk pemenuhan gizi atau nutrisi,

sisanya sebesar 9 persen menyatakan mereka hanya sekedar mencoba dan 1

persen menyatakan alasan untuk menyembuhkan penyakit. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa alasan konsumen membeli belimbing Dewa yaitu

sebagai pengganti buah lain, hal ini dapat disebabkan karena adanya berbagai isu

yang terdengar bahwa sudah banyak buah-buahan impor yang disuntikkan

pengawet agar bisa tahan lama sehingga menyebabkan banyak konsumen yang

memilih untuk mengganti buah-buahan yang mereka konsumsi dari buah-buahan

impor menjadi buah-buahan lokal seperti belimbing Dewa. Dengan beralihnya

konsumen buah-buahan impor menjadi konsumen buah-buahan lokal, diharapkan

hal tersebut dapat meningkatkan angka konsumsi buah-buahan lokal di Indonesia.

Tabel 11. Tempat Pembelian Belimbing Dewa.

No. Tempat Pembelian Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Supermarket 20 33

2. Pasar tradisional 23 38

3. Toko buah 17 29

Jumlah 60 100

Pada penelitian ini, sebesar 38 persen responden memilih membeli

belimbing Dewa di pasar tradisional. Hal ini disebabkan karena harga belimbing

Dewa di pasar tradisional relatif lebih murah jika dibandingkan dengan membeli

di supermarket dan toko buah. Selanjutnya, sebesar 33 persen responden memilih

membeli belimbing Dewa di supermarket dan sisanya sebesar 29 persen memilih

membeli belimbing Dewa di toko buah.

Page 58: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

46

Tabel 12. Pertimbangan Dalam Memilih Tempat Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pertimbangan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Dekat dengan tempat

tinggal/sekolah/kampus/kantor 34 57

2. Harga yang lebih murah 12 20

3. Tempat yang nyaman 11 18

4. Tidak ada pertimbangan 3 5

Jumlah 60 100

Sebesar 57 persen responden menyatakan bahwa pertimbangan konsumen

ketika memilih tempat pembelian belimbing Dewa karena dekat dengan tempat

tinggal/sekolah/kampus/kantor, selain itu sebesar 20 persen responden

menyatakan karena pertimbangan harga yang lebih murah. Sisanya sebesar 18

persen responden menyatakan karena pertimbangan tempat pembelian yang

nyaman, dan sebesar 5 persen responden menyatakan tidak ada pertimbangan

ketika memilih tempat pembelian belimbing Dewa. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa pertimbangan konsumen ketika memilih tempat pembelian

belimbing Dewa karena alasan tempat pembelian tersebut dekat dengan tempat

tinggal/sekolah/kampus/kantor. Lokasi pembelian belimbing Dewa yang dekat

dengan tempat tinggal/sekolah/kampus/kantor dapat mempermudah konsumen

dalam mendapatkan belimbing Dewa di pasaran.

Tabel 13. Waktu Pembelian Belimbing Dewa.

No. Waktu Ketika Pembelian Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Menyediakan waktu khusus untuk

membeli 7 12

2. Membeli sekaligus berbelanja

barang lain 53 88

Jumlah 60 100

Sebesar 88 persen responden menyatakan bahwa pembelian belimbing

Dewa dilakukan sekaligus pada saat konsumen berbelanja barang lain, sisanya

sebesar 12 persen menyatakan bahwa mereka menyediakan waktu khusus untuk

membeli belimbing Dewa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden lebih memilih membeli belimbing Dewa ketika mereka sedang

berbelanja barang lain dibandingkan jika mereka harus menyediakan waktu

khusus untuk membeli belimbing Dewa.

Page 59: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

47

Tabel 14. Respon Konsumen Terhadap Kenaikan Harga Belimbing Dewa.

No. Respon Konsumen Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Tetap akan membeli 43 72

2. Membeli buah lain yang lebih

murah 16 27

3. Mengurangi porsi pembelian 1 1

Jumlah 60 100

Sebagian besar responden yaitu sebesar 72 persen yang menyatakan bahwa

mereka tetap akan membeli belimbing Dewa walaupun belimbing Dewa

mengalami kenaikan harga. Selanjutnya sebesar 27 persen responden menyatakan

bahwa mereka akan membeli buah lain yang lebih murah apabila belimbing Dewa

mengalami kenaikan harga, dan sisanya sebesar 1 persen menyatakan akan

mengurangi porsi pembelian belimbing Dewa apabila harga belimbing Dewa

mengalami kenaikan. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen tetap

akan membeli belimbing Dewa walaupun belimbing Dewa mengalami kenaikan

harga di pasaran, hal ini menunjukan bahwa loyalitas konsumen belimbing Dewa

cukup tinggi. Walaupun harga belimbing Dewa di pasaran mengalami kenaikan,

para konsumen tetap akan membelinya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen antara

lain adalah pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis.

Pengaruh Lingkungan Pengaruh lingkungan yang diteliti pada penelitian ini adalah pengaruh

budaya, pengaruh status sosial, pengaruh anggota keluarga, pengaruh teman atau

kenalan, dan pengaruh situasi atau waktu pembelian. Berikut data mengenai

pengaruh lingkungan secara keseluruhan yang diperlihatkan pada Tabel 15, Tabel

16, Tabel 17, Tabel 18, dan Tabel 19.

Tabel 15. Pengaruh Budaya Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Budaya Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 7 12

2. Tidak mempengaruhi 22 37

3. Mempengaruhi 31 51

4. Sangat mempengaruhi 0 0

Jumlah 60 100

Page 60: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

48

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa sebesar 51 persen dari total

responden menyatakan bahwa budaya mempengaruhi konsumen dalam proses

pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Sedangkan sebesar 37 persen

responden yang menyatakan bahwa budaya tidak mempengaruhi konsumen dalam

proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa dan sisanya sebesar 12

persen responden menyatakan bahwa budaya sangat tidak mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya mempunyai pengaruh dalam

proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa.

Tabel 16. Pengaruh Status Sosial Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Status Sosial Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak

mempengaruhi 9 15

2. Tidak mempengaruhi 44 73

3. Mempengaruhi 7 12

4. Sangat mempengaruhi 0 0

Jumlah 60 100

Responden yang menyatakan bahwa status sosial tidak mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian yaitu sebesar 73

persen, sedangkan sebesar 15 persen responden menyatakan bahwa status sosial

sangat tidak mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian. Selain itu, sebesar 12 persen responden yang menyatakan bahwa status

sosial mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian

belimbing Dewa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa status sosial tidak

mempunyai pengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing

Dewa.

Tabel 17. Pengaruh Anggota Keluarga Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Anggota

Keluarga Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 0 0

2. Tidak mempengaruhi 2 3

3. Mempengaruhi 54 90

4. Sangat mempengaruhi 4 7

Jumlah 60 100

Pada penelitian ini, pengaruh anggota keluarga tidak jauh berbeda dengan

pengaruh budaya dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing

Page 61: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

49

Dewa. Sebesar 90 persen dari total responden menyatakan bahwa anggota

keluarga mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian dan sebesar 7 persen responden menyatakan bahwa anggota keluarga

sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian, sisanya sebesar

3 persen responden menyatakan bahwa anggota keluarga tidak mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa anggota keluarga mempunyai pengaruh

dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Hal ini

disebabkan karena anggota keluarga merupakan orang-orang yang terdekat

dengan konsumen sehingga pengaruh anggota keluarga sangat kuat dalam

mempengaruhi konsumen ketika melakukan pembelian belimbing Dewa.

Tabel 18. Pengaruh Teman atau Kenalan Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Teman atau

Kenalan

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 1 1

2. Tidak mempengaruhi 37 62

3. Mempengaruhi 22 37

4. Sangat mempengaruhi 0 0

Jumlah 60 100

Dari tabel tersebut, sebesar 62 persen responden menyatakan bahwa teman

atau kenalan tidak mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian belimbing Dewa. Sedangkan responden yang menyatakan bahwa

teman atau kenalan mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan

keputusan pembelian yaitu sebesar 37 persen, sisanya hanya 1 persen yang

menyatakan bahwa teman atau kenalan sangat tidak mempengaruhi konsumen

dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Dari data

tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh teman atau kenalan tidak jauh

berbeda dengan pengaruh status sosial yaitu tidak mempengaruhi konsumen

dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa.

Tabel 19. Pengaruh Situasi atau Waktu Pembelian Dalam Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Situasi atau Waktu

Pembelian

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 9 15

2. Tidak mempengaruhi 16 27

3. Mempengaruhi 35 58

4. Sangat mempengaruhi 0 0

Jumlah 60 100

Page 62: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

50

Pada penelitian ini, sebesar 58 persen responden menyatakan bahwa situasi

atau waktu pembelian mempunyai pengaruh dalam proses pengambilan keputusan

pembelian belimbing Dewa. Sedangkan sebesar 27 persen responden menyatakan

bahwa situasi atau waktu pembelian tidak mempengaruhi konsumen dalam proses

pengambilan keputusan pembelian, sisanya sebesar 15 persen responden yang

menyatakan bahwa situasi atau waktu pembelian sangat tidak mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa situasi atau waktu pembelian mempunyai pengaruh

dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa.

Perbedaan Individu

Perbedaan individu yang diteliti pada penelitian ini adalah pendapatan,

pekerjaan, pengetahuan tentang komoditas, dan gaya hidup. Berikut data

mengenai perbedaan individu secara keseluruhan yang diperlihatkan pada Tabel

20, Tabel 21, Tabel 22, dan Tabel 23.

Tabel 20. Pengaruh Pendapatan Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Pendapatan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 0 0

2. Tidak mempengaruhi 27 45

3. Mempengaruhi 31 52

4. Sangat mempengaruhi 2 3

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas, sebesar 52 persen responden menyatakan bahwa

pendapatan mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian belimbing Dewa. Sedangkan sebesar 45 persen responden menyatakan

bahwa pendapatan tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian,

sisanya sebesar 3 persen dari responden yang menyatakan bahwa pendapatan

sangat mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian

belimbing Dewa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan

mempunyai pengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing

Dewa, hal ini disebabkan karena harga belimbing Dewa yang relatif lebih mahal

dibandingkan dengan harga belimbing varietas lain sehingga sebagian besar

responden menyatakan bahwa pendapatan mereka berpengaruh terhadap

pembelian belimbing Dewa.

Page 63: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

51

Tabel 21. Pengaruh Pekerjaan Dalam Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Pekerjaan Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 0 0

2. Tidak mempengaruhi 55 92

3. Mempengaruhi 5 8

4. Sangat mempengaruhi 0 0

Jumlah 60 100

Responden yang menyatakan bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi

konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa yaitu

sebesar 92 persen dan sisanya sebesar 8 persen menyatakan bahwa pekerjaan

mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa pekerjaan tidak mempengaruhi konsumen dalam proses

pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa.

Tabel 22. Pengaruh Pengetahuan Komoditas Dalam Proses Pengambilan

Keputusan Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Pengetahuan

Komoditas

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 0 0

2. Tidak mempengaruhi 6 10

3. Mempengaruhi 51 85

4. Sangat mempengaruhi 3 5

Jumlah 60 100

Sebesar 85 persen dari total responden menyatakan bahwa pengetahuan

tentang komoditas belimbing Dewa berpengaruh dalam proses pengambilan

keputusan pembelian belimbing Dewa, sedangkan 10 persen dari total responden

menyatakan bahwa pengetahuan tentang komoditas belimbing Dewa tidak

berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Sisanya sebesar 5

persen menyatakan bahwa pengetahuan tentang komoditas belimbing Dewa

sangat mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang komoditas

belimbing Dewa berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan pembelian

belimbing Dewa, responden cenderung mempelajari dan memahami komoditas

belimbing Dewa terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.

Page 64: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

52

Tabel 23. Pengaruh Gaya Hidup Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Gaya Hidup Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 3 5

2. Tidak mempengaruhi 15 25

3. Mempengaruhi 42 70

4. Sangat mempengaruhi 0 0

Jumlah 60 100

Dari tabel tersebut, sebanyak 70 persen dari total responden menyatakan

bahwa gaya hidup mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan

pembelian belimbing Dewa. Selain itu, responden yang menyatakan bahwa gaya

hidup tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian yaitu

sebesar 25 persen dan sisanya 5 persen menyatakan bahwa gaya hidup sangat

tidak mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian

belimbing Dewa. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya hidup

mempunyai pengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing

Dewa, hal ini disebabkan karena sebagian besar responden sudah menerapkan

gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan tubuh mereka salah satunya dengan

cara mengkonsumsi buah-buahan seperti belimbing Dewa yang banyak

mengandung gizi dan berkhasiat bagi kesehatan tubuh.

Proses Psikologis

Pada proses psikologis, sebesar 55 persen dari total responden yang

menyatakan bahwa media informasi mempengaruhi konsumen dalam proses

pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Sedangkan responden yang

menyatakan bahwa media informasi tidak berpengaruh dalam proses pengambilan

keputusan pembelian yaitu sebesar 39 persen, sisanya sebesar 5 persen

menyatakan bahwa media informasi sangat tidak berpengaruh dalam proses

pengambilan keputusan pembelian dan 1 persen menyatakan bahwa media

informasi sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian.

Berikut data proses psikologis yang diperlihatkan pada Tabel 24.

Tabel 24. Pengaruh Media Informasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Media Informasi Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Sangat tidak mempengaruhi 3 5

2. Tidak mempengaruhi 23 39

3. Mempengaruhi 33 55

4. Sangat mempengaruhi 1 1

Jumlah 60 100

Page 65: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

53

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa media informasi mempunyai

pengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa.

Seperti yang kita ketahui, media informasi mempunyai berbagai macam bentuk

dan manfaat di dalam menginformasikan suatu informasi atau berita. Pada

penelitian ini media informasi yang digunakan adalah media elektronik, media

cetak, dan promosi penjualan. Berikut data peran media informasi dalam proses

pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa yang diperlihatkan pada

Tabel 25.

Tabel 25. Peran Media Informasi Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Pembelian Belimbing Dewa.

No. Pengaruh Media Total

Media Informasi

Media

Elektronik

Media

Cetak

Promosi

Penjualan

1. Menginformasikan Jumlah (orang) 27 27 14

Persentase (%) 45 45 23

2. Membuat Tertarik Jumlah (orang) 24 24 35

Persentase (%) 40 40 58

3. Membuat Membeli Jumlah (orang) 1 1 11

Persentase (%) 1 1 19

4. Tidak Ada

Pengaruh

Jumlah (orang) 8 8 0

Persentase (%) 14 14 0

Pada penelitian ini, promosi penjualan seperti pemberian potongan harga

atau diskon merupakan media informasi yang mempunyai peran sangat besar

dalam proses pengambilan keputusan pembelian belimbing Dewa. Sebesar 58

persen responden menyatakan bahwa promosi penjualan membuat responden

tertarik untuk mencoba belimbing Dewa, 19 persen membuat responden membeli

belimbing Dewa dan sisanya 23 persen hanya menginformasikan responden.

Selain promosi penjualan, media elektronik dan media cetak juga merupakan

media informasi yang mempunyai peran penting dalam proses pengambilan

keputusan pembelian belimbing Dewa namun perannya tidak terlalu mendominasi

seperti promosi penjualan.

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa media elektronik dan media cetak

mempunyai peran yang sama dalam proses pengambilan keputusan pembelian, hal

ini terlihat dari besarnya persentase pengaruh media yang sama besar dari kedua

media informasi tersebut. Sebesar 45 persen responden menyatakan bahwa media

elektronik dan media cetak hanya menginformasikan responden saja, 40 persen

membuat responden tertarik mencoba belimbing Dewa, 14 persen responden

menyatakan bahwa kedua media informasi tersebut tidak ada pengaruhnya bagi

responden, dan sisanya 1 persen membuat responden membeli belimbing Dewa.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga media informasi tersebut

mempunyai peran yang penting dalam proses pengambilan keputusan pembelian

belimbing Dewa khususnya di dalam menginformasikan responden dan membuat

responden tertarik untuk mencoba belimbing Dewa.

Page 66: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

54

Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Belimbing Dewa

Pada analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut belimbing Dewa

dapat diketahui sejauh mana tingkat kinerja dari atribut belimbing Dewa dapat

memenuhi kebutuhan responden. Pada penelitian ini atribut yang dibahas ada

sebanyak 16 atribut yaitu ukuran belimbing Dewa, bobot belimbing Dewa, warna

belimbing Dewa, bentuk belimbing Dewa, kesegaran belimbing Dewa, tekstur

belimbing Dewa, rasa belimbing Dewa, tingkat kematangan belimbing Dewa,

nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa, khasiat belimbing Dewa, fungsi kemasan, tanpa

bahan pengawet, aroma belimbing Dewa, harga belimbing Dewa, ketersediaan,

dan potongan harga/diskon. Pada penelitian ini, rentang skor yang digunakan

adalah 1 sampai 4. Pemberian rentang skor tersebut dilakukan untuk menghindari

jawaban responden yang bersifat netral atau biasa-biasa saja.

Ukuran Belimbing Dewa

Berdasarkan hasil analisis dari 60 responden diperoleh 85 persen

responden yang menyatakan bahwa ukuran belimbing Dewa sangat penting bagi

responden, dan sebesar 15 persen responden menyatakan bahwa ukuran belimbing

Dewa penting bagi responden. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 45

persen responden menyatakan bahwa ukuran belimbing Dewa yang dijual di

lokasi penelitian mempunyai kinerja yang sangat baik dan sisanya sebesar 55

persen menyatakan ukuran belimbing Dewa yang dijual di lokasi penelitian

mempunyai kinerja yang baik. Hal ini disebabkan karena ukuran belimbing Dewa

yang dijual di lokasi penelitian cukup besar sehingga dapat menarik perhatian

konsumen untuk membeli.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,85. Skor

tersebut menunjukan bahwa atribut ukuran belimbing Dewa merupakan salah satu

alasan terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut adalah 4,45. Skor tersebut

menunjukan bahwa atribut ukuran belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik

bagi responden khususnya karena ukuran belimbing Dewa yang cukup besar dapat

membuat konsumen tertarik untuk membeli. Hasil analisis dari penelitian

mengenai atribut ukuran belimbing Dewa berdasarkan tingkat kepentingan dan

tingkat kinerja dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Ukuran Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 51 9 0 0 60 27 33 0 0 60

2. Persentase

(%) 85 15 0 0 100 45 55 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) =

4,85

Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,45

Keterangan:

5 = Sangat penting/sangat baik 2 = Tidak penting/tidak baik

4 = Penting/baik 1 = Sangat tidak penting/sangat tidak baik

Page 67: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

55

Bobot Belimbing Dewa Dari hasil analisis 60 responden menunjukan bahwa atribut bobot

belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat penting bagi responden, hal ini

terlihat dari persentase responden yaitu sebesar 87 persen yang menyatakan bahwa

bobot belimbing Dewa sangat penting. Sisanya sebesar 13 persen responden

menyatakan bahwa atribut bobot belimbing Dewa penting bagi responden.

Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 55 persen responden menyatakan

bahwa atribut bobot belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik dan sisanya

sebesar 45 persen menyatakan bahwa atribut bobot belimbing Dewa mempunyai

kinerja yang sangat baik. Hal ini disebabkan karena ukuran belimbing Dewa yang

besar mempunyai bobot yang berat sehingga dapat menarik perhatian konsumen

untuk membeli belimbing Dewa.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,87. Skor

tersebut menunjukan bahwa atribut bobot belimbing Dewa merupakan salah satu

alasan terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,45. Skor

tersebut menunjukan bahwa atribut bobot belimbing Dewa mempunyai kinerja

yang baik bagi responden khususnya karena belimbing Dewa mempunyai bobot

yang berat yaitu sekitar 200 gram sampai kurang dari 400 gram per buahnya

sehingga konsumen lebih tertarik untuk membelinya dibandingkan membeli

belimbing varietas lain yang bobotnya lebih ringan. Hasil analisis mengenai

tingkat kepentingan dan kinerja atribut bobot belimbing Dewa dapat dilihat pada

Tabel 27.

Tabel 27. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Bobot Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 52 8 0 0 60 27 33 0 0 60

2. Persentase

(%) 87 13 0 0 100 45 55 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,87 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,45

Warna Belimbing Dewa

Hasil analisis dari 60 responden menunjukan bahwa atribut warna

belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, hal ini terlihat

dari persentase responden yang menyatakan bahwa atribut warna belimbing Dewa

penting yaitu sebesar 93 persen. Sisanya sebesar 6 persen responden menyatakan

bahwa atribut warna belimbing Dewa sangat penting, dan sebesar 1 persen

responden menyatakan bahwa atribut warna belimbing Dewa tidak penting.

Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 92 persen responden menyatakan

bahwa atribut warna belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik dan sisanya

sebesar 8 persen responden menyatakan bahwa atribut warna belimbing Dewa

mempunyai kinerja yang sangat baik. Hal ini disebabkan karena belimbing Dewa

mempunyai warna yang kuning kemerahan, warna tersebut menunjukan bahwa

Page 68: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

56

belimbing Dewa mempunyai rasa yang manis sehingga membuat konsumen

tertarik untuk membelinya.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut warna belimbing Dewa

yaitu sebesar 4,02. Skor tersebut menunjukan bahwa atribut warna belimbing

Dewa merupakan salah satu alasan penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi

belimbing Dewa. Sedangkan skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut warna

belimbing Dewa yaitu sebesar 4,08. Skor tersebut menunjukan bahwa atribut

warna belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden karena dari

segi warna, belimbing Dewa mempunyai warna yang kuning kemerahan. Warna

tersebut menunjukan bahwa belimbing Dewa mempunyai rasa yang manis

sehingga membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Hasil analisis mengenai

tingkat kepentingan dan kinerja atribut warna belimbing Dewa dapat dilihat pada

Tabel 28.

Tabel 28. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Warna Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 3 56 1 0 60 5 55 0 0 60

2. Persentase

(%) 6 93 1 0 100 8 92 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,02 Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 4,08

Bentuk Belimbing Dewa

Berdasarkan hasil analisis dari 60 responden dapat terlihat bahwa atribut

bentuk belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, hal ini

terlihat dari persentase responden yaitu sebesar 93 persen responden yang

menyatakan bahwa atribut bentuk belimbing Dewa penting. Sisanya sebesar 6

persen responden menyatakan bahwa atribut bentuk belimbing Dewa merupakan

atribut yang sangat penting bagi responden, dan sebesar 1 persen responden yang

menyatakan bahwa atribut bentuk belimbing Dewa tidak penting. Sedangkan dari

hasil penilaian kinerja, sebesar 95 persen responden menyatakan bahwa atribut

bentuk belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik dan sisanya sebesar 5

persen responden menyatakan bahwa atribut bentuk belimbing Dewa mempunyai

kinerja yang sangat baik. Hal ini disebabkan karena bentuk belimbing Dewa yang

dijual di lokasi penelitian memiliki bentuk yang cukup sempurna dan tidak cacat

sehingga membuat konsumen tidak ragu untuk memilihnya.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,02. Skor

tersebut menunjukan bahwa atribut bentuk belimbing Dewa merupakan salah satu

alasan penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan

skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,05 menunjukan bahwa

atribut bentuk belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden

karena bentuk belimbing Dewa yang cukup sempurna dan tidak cacat membuat

konsumen tidak ragu untuk memilih buah tersebut. Berikut hasil analisis

Page 69: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

57

mengenai tingkat kepentingan dan kinerja atribut bentuk belimbing Dewa yang

dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Bentuk Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 3 56 1 0 60 3 57 0 0 60

2. Persentase

(%) 6 93 1 0 100 5 95 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,02 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,05

Kesegaran Belimbing Dewa

Dari hasil analisis 60 responden dapat terlihat bahwa atribut kesegaran

belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat penting bagi responden, hal ini

terlihat dari persentase responden yang menyatakan bahwa atribut kesegaran

belimbing Dewa sangat penting yaitu sebesar 82 persen dan sisanya sebesar 18

persen responden menyatakan bahwa atribut kesegaran belimbing Dewa penting

bagi responden. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 80 persen

responden menyatakan bahwa atribut kesegaran belimbing Dewa mempunyai

kinerja yang sangat baik bagi responden dan sisanya sebesar 20 persen responden

menyatakan bahwa atribut kesegaran belimbing Dewa mempunyai kinerja yang

baik. Hal ini disebabkan karena belimbing Dewa yang dijual di lokasi penelitian

merupakan buah yang dijual dalam keadaan segar sehingga membuat konsumen

tidak ragu untuk membelinya.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,82

menunjukan bahwa atribut kesegaran belimbing Dewa merupakan salah satu

alasan terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,80

menunjukan bahwa atribut kesegaran belimbing Dewa mempunyai kinerja yang

sangat baik bagi responden. Buah yang sangat segar merupakan buah yang paling

diminati oleh konsumen, belimbing Dewa yang sangat segar dapat membuat

konsumen tertarik untuk membelinya. Berikut hasil analisis mengenai tingkat

kepentingan dan kinerja atribut kesegaran belimbing Dewa yang dapat dilihat

pada Tabel 30.

Page 70: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

58

Tabel 30. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Kesegaran Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 49 11 0 0 60 48 12 0 0 60

2. Persentase

(%) 82 18 0 0 100 80 20 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,82 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,80

Tekstur Belimbing Dewa

Hasil analisis dari 60 responden menunjukan bahwa atribut tekstur

belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, hal ini terlihat

dari persentase responden yaitu sebesar 78 persen yang menyatakan bahwa atribut

tekstur belimbing Dewa penting. Sisanya sebesar 19 persen responden

menyatakan bahwa atribut tekstur belimbing Dewa sangat penting dan sebesar 3

persen responden menyatakan bahwa atribut tekstur belimbing Dewa tidak

penting. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 72 persen responden

menyatakan bahwa atribut tekstur belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik

dan sisanya sebesar 28 persen responden menyatakan bahwa atribut tekstur

belimbing Dewa mempunyai kinerja yang sangat baik. Hal ini disebabkan karena

tekstur belimbing Dewa yang dijual di lokasi penelitian cukup renyah dan garing,

tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek. Hal ini membuat konsumen lebih

memilih belimbing Dewa karena teksturnya sangat baik.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,15

menunjukan bahwa atribut tekstur belimbing Dewa merupakan salah satu alasan

penting konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan skor rata-

rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,28 menunjukan bahwa atribut

tekstur belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden karena

memiliki tekstur yang renyah dan garing sehingga membuat konsumen lebih

menyukainya. Hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan kinerja atribut

tekstur belimbing Dewa dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Tekstur Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 11 47 2 0 60 17 43 0 0 60

2. Persentase

(%) 19 78 3 0 100 28 72 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,15 Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 4,28

Page 71: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

59

Rasa Belimbing Dewa

Berdasarkan hasil analisis dari 60 responden dapat terlihat bahwa atribut

rasa belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat penting bagi responden, hal

ini terlihat dari persentase responden yaitu sebesar 80 persen yang menyatakan

bahwa atribut rasa belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat penting.

Sisanya sebesar 20 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa belimbing

Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden. Sedangkan dari hasil

penilaian kinerja, sebesar 57 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa

belimbing Dewa mempunyai kinerja yang sangat baik bagi responden dan sisanya

sebesar 43 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa belimbing Dewa

mempunyai kinerja yang baik bagi responden. Hal ini disebabkan karena

belimbing Dewa mempunyai rasa yang sangat manis sehingga membuat

konsumen tertarik untuk membelinya.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,80

menunjukan bahwa atribut rasa belimbing Dewa merupakan salah satu alasan

terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan skor

rata-rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,56 menunjukan bahwa atribut

rasa belimbing Dewa mempunyai kinerja yang sangat baik bagi responden karena

belimbing Dewa mempunyai rasa yang sangat manis sehingga membuat

konsumen lebih menyukainya dan tertarik untuk membeli belimbing Dewa

tersebut. Berikut hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan kinerja atribut

rasa belimbing Dewa yang diperlihatkan pada Tabel 32.

Tabel 32. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Rasa Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 48 12 0 0 60 34 26 0 0 60

2. Persentase

(%) 80 20 0 0 100 57 43 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,80 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,56

Tingkat Kematangan Belimbing Dewa

Dari hasil analisis 60 responden menunjukan bahwa atribut tingkat

kematangan belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, hal

ini terlihat dari besarnya persentase responden yang menyatakan bahwa atribut

tingkat kematangan belimbing Dewa merupakan atribut yang penting yaitu

sebesar 93 persen. Sisanya sebesar 7 persen responden menyatakan bahwa atribut

tingkat kematangan belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat penting.

Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 85 persen responden menyatakan

bahwa atribut tingkat kematangan belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik

dan sisanya sebesar 15 persen responden menyatakan bahwa atribut tingkat

kematangan belimbing Dewa mempunyai kinerja yang sangat baik. Hal ini

disebabkan karena belimbing Dewa yang dijual di lokasi penelitian tingkat

Page 72: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

60

kematangannya adalah cukup matang, oleh karena itu konsumen lebih tertarik

untuk membeli belimbing Dewa tersebut.

Dari hasil skor rata-rata tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,06

menunjukan bahwa atribut tingkat kematangan belimbing Dewa merupakan salah

satu alasan penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan dari hasil skor rata-rata tingkat kinerja atribut, yaitu sebesar 4,15

menunjukan bahwa atribut tingkat kematangan belimbing Dewa mempunyai

kinerja yang baik bagi responden karena belimbing Dewa yang dijual di lokasi

penelitian mempunyai tingkat kematangan yang cukup matang sehingga membuat

konsumen lebih menyukainya dan tertarik untuk membeli belimbing Dewa

tersebut. Berikut hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan kinerja atribut

tingkat kematangan belimbing Dewa yang dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Tingkat Kematangan

Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 4 56 0 0 60 9 51 0 0 60

2. Persentase

(%) 7 93 0 0 100 15 85 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,06 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,15

Nilai Gizi atau Nutrisi Belimbing Dewa

Hasil analisis dari 60 responden menunjukan bahwa atribut nilai gizi atau

nutrisi belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat penting bagi responden,

hal ini terlihat dari besarnya persentase responden yaitu sebesar 84 persen yang

menyatakan bahwa atribut nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa sangat penting

bagi responden. Sisanya sebesar 15 persen responden menyatakan bahwa atribut

nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa merupakan atribut yang penting, dan

sebesar 1 persen responden menyatakan bahwa atribut nilai gizi atau nutrisi

belimbing Dewa merupakan atribut yang tidak penting bagi responden. Sedangkan

dari hasil penilaian kinerja, sebesar 88 persen responden menyatakan bahwa

atribut nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa mempunyai kinerja yang sangat baik

bagi responden, dan sisanya sebesar 12 persen responden menyatakan bahwa

atribut nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik. Hal

ini disebabkan karena belimbing Dewa mempunyai kandungan gizi dan nutrisi

yang sangat banyak dan baik untuk kesehatan tubuh sehingga membuat konsumen

tidak ragu untuk memilih belimbing Dewa sebagai buah yang mereka konsumsi.

Hasil skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,82

menunjukan bahwa atribut nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa merupakan salah

satu alasan terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan dari hasil skor rata-rata tingkat kinerja atribut, yaitu sebesar 4,88

menunjukan bahwa atribut nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa mempunyai

kinerja yang sangat baik bagi responden karena belimbing Dewa mempunyai

Page 73: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

61

kandungan gizi dan nutrisi yang sangat banyak dan baik untuk kesehatan tubuh

sehingga konsumen tidak ragu untuk memilih belimbing Dewa sebagai buah yang

mereka konsumsi. Berikut hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan kinerja

atribut nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa yang diperlihatkan pada Tabel 34.

Tabel 34. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Nilai Gizi atau Nutrisi

Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 50 9 1 0 60 53 7 0 0 60

2. Persentase

(%) 84 15 1 0 100 88 12 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,82 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,88

Khasiat Belimbing Dewa

Berdasarkan hasil analisis dari 60 responden belimbing Dewa dapat

terlihat bahwa atribut khasiat belimbing Dewa merupakan atribut yang sangat

penting bagi responden, hal ini terlihat dari besarnya persentase responden yang

menyatakan bahwa atribut khasiat belimbing Dewa sangat penting yaitu sebesar

84 persen. Sisanya sebesar 15 persen responden menyatakan bahwa atribut khasiat

belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, dan 1 persen

responden menyatakan bahwa atribut khasiat belimbing Dewa merupakan atribut

yang tidak penting. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 92 persen

responden menyatakan bahwa atribut khasiat belimbing Dewa mempunyai kinerja

yang sangat baik bagi responden, dan sisanya sebesar 8 persen responden

menyatakan bahwa atribut khasiat belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik

bagi responden. Hal ini disebabkan karena selain mempunyai kandungan gizi dan

nutrisi yang banyak, belimbing Dewa juga mempunyai banyak khasiat yang baik

bagi kesehatan tubuh dan mampu mencegah berbagai penyakit seperti darah

tinggi, diabetes, sariawan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, konsumen lebih

tertarik untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Berdasarkan skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar

4,82 menunjukan bahwa atribut khasiat belimbing Dewa merupakan salah satu

alasan terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,92

menunjukan bahwa atribut khasiat belimbing Dewa mempunyai kinerja yang

sangat baik bagi responden karena selain mengandung banyak gizi dan nutrisi,

belimbing Dewa juga mempunyai banyak khasiat yang baik bagi kesehatan tubuh

dan mampu mencegah berbagai penyakit sehingga membuat konsumen tidak ragu

memilih buah tersebut dan lebih tertarik untuk mengkonsumsinya. Berikut hasil

analisis mengenai tingkat kepentingan dan kinerja atribut khasiat belimbing Dewa

yang dapat dilihat pada Tabel 35.

Page 74: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

62

Tabel 35. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Khasiat Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 50 9 1 0 60 55 5 0 0 60

2. Persentase

(%) 84 15 1 0 100 92 8 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,82 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 4,92

Fungsi Kemasan

Dari hasil analisis 60 responden belimbing Dewa dapat terlihat bahwa

atribut fungsi kemasan merupakan atribut yang penting bagi responden, hal ini

terlihat dari besarnya persentase responden yaitu sebesar 63 persen yang

menyatakan bahwa atribut fungsi kemasan merupakan atribut yang penting bagi

responden. Sisanya sebesar 36 persen responden menyatakan bahwa atribut fungsi

kemasan merupakan atribut yang tidak penting bagi responden, dan sebesar 1

persen responden menyatakan bahwa atribut fungsi kemasan merupakan atribut

yang sangat penting. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 75 persen

responden menyatakan bahwa atribut fungsi kemasan mempunyai kinerja yang

baik bagi responden. Sisanya sebesar 24 persen responden menyatakan bahwa

atribut fungsi kemasan mempunyai kinerja yang tidak baik bagi responden, dan

sebesar 1 persen responden menyatakan bahwa atribut fungsi kemasan

mempunyai kinerja yang sangat baik. Dari hasil penilaian tingkat kepentingan dan

kinerja dapat terlihat bahwa ada responden yang menganggap bahwa atribut

fungsi kemasan penting dan ada juga responden yang menganggap bahwa atribut

fungsi kemasan tidak penting, hal ini disebabkan karena responden belimbing

Dewa mempunyai berbagai macam karakter perilaku yang berbeda.

Dari hasil skor rata-rata tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 3,32

menunjukan bahwa atribut fungsi kemasan merupakan salah satu alasan penting

bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan dari hasil skor

rata-rata tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 3,55 menunjukan bahwa atribut

fungsi kemasan mempunyai kinerja yang baik bagi responden karena kemasan

berfungsi untuk melindungi buah belimbing Dewa dari polusi udara dan

lingkungan sehingga membuat konsumen tidak takut terkena berbagai macam

penyakit ketika mengkonsumsinya. Namun, pada penelitian ini ada salah satu

lokasi penelitian yaitu Pasar Depok Lama yang menjual belimbing Dewa tanpa

menggunakan kemasan. Hal tersebut menyebabkan beberapa konsumen belimbing

Dewa menganggap bahwa atribut fungsi kemasan merupakan atribut yang tidak

penting bagi konsumen dan mempunyai kinerja yang tidak baik karena buah

belimbing Dewa yang dijual tidak menggunakan kemasan sehingga mudah

tercemar polusi udara dan lingkungan. Berikut hasil analisis mengenai tingkat

kepentingan dan kinerja atribut fungsi kemasan yang dapat dilihat pada Tabel 36.

Page 75: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

63

Tabel 36. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Fungsi Kemasan.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah (orang) 1 38 21 0 60 1 45 14 0 60

2. Persentase (%) 1 63 36 0 100 1 75 24 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 3,32 Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 3,55

Tanpa Bahan Pengawet

Hasil analisis dari 60 responden menunjukan bahwa atribut tanpa bahan

pengawet merupakan atribut yang sangat penting bagi responden, hal ini terlihat

dari besarnya persentase responden yaitu sebesar 88 persen yang menyatakan

bahwa atribut tanpa bahan pengawet merupakan atribut yang sangat penting.

Sisanya sebesar 12 persen responden menyatakan bahwa atribut tanpa bahan

pengawet merupakan atribut yang penting bagi responden. Sedangkan dari hasil

penilaian kinerja, sebesar 87 persen responden menyatakan bahwa atribut tanpa

bahan pengawet mempunyai kinerja yang sangat baik bagi responden dan sisanya

sebesar 13 persen responden menyatakan bahwa atribut tanpa bahan pengawet

mempunyai kinerja yang baik bagi responden. Hal ini disebabkan karena

belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet merupakan buah alami yang baik

bagi kesehatan tubuh sehingga membuat konsumen tidak ragu untuk

mengkonsumsinya.

Hasil skor rata-rata tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,88

menunjukan bahwa atribut tanpa bahan pengawet merupakan salah satu alasan

terpenting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan

hasil skor rata-rata tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,86 menunjukan bahwa

atribut tanpa bahan pengawet mempunyai kinerja yang sangat baik bagi responden

karena belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet sangat berguna bagi

kesehatan tubuh sehingga membuat konsumen tidak ragu untuk

mengkonsumsinya. Berikut hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan

kinerja atribut tanpa bahan pengawet yang dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Tanpa Bahan Pengawet.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 53 7 0 0 60 52 8 0 0 60

2. Persentase

(%) 88 12 0 0 100 87 13 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) =

4,88

Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 4,86

Page 76: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

64

Aroma Belimbing Dewa

Berdasarkan hasil analisis dari 60 responden belimbing Dewa dapat

terlihat bahwa atribut aroma belimbing Dewa merupakan atribut yang penting

bagi responden, hal ini terlihat dari persentase responden yaitu sebesar 87 persen

yang menyatakan bahwa atribut aroma belimbing Dewa merupakan atribut yang

penting. Sisanya sebesar 13 persen responden menyatakan bahwa atribut aroma

belimbing Dewa merupakan atribut yang tidak penting. Sedangkan dari hasil

penilaian kinerja, sebesar 100 persen responden menyatakan bahwa aroma

belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden. Hal ini

disebabkan karena belimbing Dewa mempunyai aroma yang cukup harum dan

tidak berbau langu sehingga membuat konsumen tertarik untuk membelinya.

Hasil skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 3,73

menunjukan bahwa atribut aroma belimbing Dewa merupakan salah satu alasan

penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan dari

hasil skor rata-rata tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,00 menunjukan bahwa

atribut aroma belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden

karena belimbing Dewa mempunyai aroma yang cukup harum dan tidak berbau

langu sehingga membuat konsumen tertarik untuk membelinya. Berikut hasil

analisis mengenai tingkat kepentingan dan kinerja atribut aroma belimbing Dewa

yang dapat dilihat pada Tabel 38.

Tabel 38. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Aroma Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 0 52 8 0 60 0 60 0 0 60

2. Persentase

(%) 0 87 13 0 100 0 100 0 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) =

3,73

Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 4,00

Harga Belimbing Dewa

Dari hasil analisis 60 responden dapat terlihat bahwa atribut harga

belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, hal ini terlihat

dari besarnya persentase responden yaitu sebesar 75 persen yang menyatakan

bahwa atribut harga belimbing Dewa merupakan atribut yang penting. Sisanya

sebesar 20 persen responden menyatakan bahwa atribut harga belimbing Dewa

merupakan atribut yang tidak penting bagi responden dan sebesar 5 persen

responden menyatakan bahwa atribut harga belimbing Dewa merupakan atribut

yang sangat penting bagi responden. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja,

sebesar 90 persen responden menyatakan bahwa atribut harga belimbing Dewa

mempunyai kinerja yang baik bagi responden. Selanjutnya sebesar 9 persen

responden menyatakan bahwa atribut harga belimbing Dewa mempunyai kinerja

yang tidak baik, hal ini disebabkan karena beberapa responden menganggap harga

belimbing Dewa dinilai terlalu mahal. Namun, harga belimbing Dewa yang mahal

tersebut sesungguhnya mencerminkan kualitas belimbing Dewa yang sangat baik

Page 77: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

65

jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain. Sisanya sebesar 1 persen

responden menyatakan bahwa atribut harga belimbing Dewa mempunyai kinerja

yang sangat baik bagi responden.

Skor rata-rata dari tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 3,65

menunjukan bahwa atribut harga belimbing Dewa merupakan salah satu alasan

penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan skor

rata-rata dari tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 3,85 menunjukan bahwa atribut

harga belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden karena harga

belimbing Dewa yang mahal mencerminkan kualitas yang baik pula sehingga

membuat konsumen tidak ragu untuk membelinya walaupun harga belimbing

Dewa cukup mahal. Berikut hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan

kinerja atribut harga belimbing Dewa yang dapat dilihat pada Tabel 39.

Tabel 39. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Harga Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 3 45 12 0 60 1 54 5 0 60

2. Persentase

(%) 5 75 20 0 100 1 90 9 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) =

3,65

Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 3,85

Ketersediaan Belimbing Dewa Dari hasil analisis 60 responden menunjukan bahwa atribut ketersediaan

belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden, hal ini terlihat

dari persentase responden yang menyatakan bahwa atribut ketersediaan belimbing

Dewa merupakan atribut yang penting yaitu sebesar 65 persen. Sisanya sebesar 32

persen responden menyatakan bahwa atribut ketersediaan belimbing Dewa

merupakan atribut yang sangat penting bagi responden, dan sebesar 3 persen

responden menyatakan bahwa atribut ketersediaan belimbing Dewa merupakan

atribut yang tidak penting bagi responden. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja,

sebesar 62 persen responden menyatakan bahwa atribut ketersediaan belimbing

Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi responden. Sisanya sebesar 37 persen

responden menyatakan bahwa atribut ketersediaan belimbing Dewa mempunyai

kinerja yang sangat baik, dan sebesar 1 persen responden menyatakan bahwa

atribut ketersediaan belimbing Dewa mempunyai kinerja yang tidak baik.

Belimbing Dewa yang selalu tersedia di pasaran membuat konsumen lebih mudah

untuk mendapatkannya baik di pasar tradisional, toko buah, maupun supermarket.

Dari hasil skor rata-rata tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,07

menunjukan bahwa atribut ketersediaan belimbing Dewa merupakan salah satu

alasan penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing dewa. Sedangkan

dari hasil skor rata-rata tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 4,33 menunjukan

bahwa atribut ketersediaan belimbing Dewa mempunyai kinerja yang baik bagi

responden karena belimbing Dewa selalu tersedia di pasaran sehingga membuat

konsumen lebih mudah untuk mendapatkannya. Berikut hasil analisis mengenai

Page 78: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

66

tingkat kepentingan dan kinerja atribut ketersediaan belimbing Dewa yang dapat

dilihat pada Tabel 40.

Tabel 40. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Ketersediaan

Belimbing Dewa.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah (orang) 8 50 2 0 60 22 37 1 0 60

2. Persentase (%) 13 84 3 0 100 37 62 1 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,07 Skor rata-rata tingkat

kinerja (X) = 4,33

Pemberian Potongan Harga atau Diskon

Berdasarkan hasil analisis dari 60 responden dapat terlihat bahwa atribut

pemberian potongan harga atau diskon merupakan atribut yang penting bagi

responden, hal ini terlihat dari besarnya persentase responden yang menyatakan

bahwa atribut pemberian potongan harga atau diskon merupakan atribut yang

penting yaitu sebesar 84 persen. Sisanya sebesar 13 persen responden menyatakan

bahwa atribut pemberian potongan harga atau diskon merupakan atribut yang

sangat penting, dan sebesar 3 persen responden menyatakan bahwa atribut

pemberian potongan harga atau diskon merupakan atribut yang tidak penting bagi

responden. Sedangkan dari hasil penilaian kinerja, sebesar 70 persen responden

menyatakan bahwa atribut pemberian potongan harga atau diskon mempunyai

kinerja yang baik. Sisanya sebesar 25 persen responden menyatakan bahwa atribut

pemberian potongan harga atau diskon mempunyai kinerja yang tidak baik, dan

sebesar 5 persen responden menyatakan bahwa atribut pemberian potongan harga

atau diskon mempunyai kinerja yang sangat baik. Dalam penerapan strategi

promosi penjualan harus dicermati apakah promosi penjualan tersebut perlu atau

tidak untuk dilaksanakan. Pemberian potongan harga atau diskon merupakan salah

satu promosi yang dilakukan penjual belimbing Dewa untuk menarik perhatian

konsumen supaya mereka mau mengkonsumsi belimbing Dewa.

Dari hasil skor rata-rata tingkat kepentingan atribut yaitu sebesar 4,07

menunjukan bahwa atribut pemberian potongan harga atau diskon merupakan

salah satu alasan penting bagi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa.

Sedangkan dari hasil skor rata-rata tingkat kinerja atribut yaitu sebesar 3,55

menunjukan bahwa atribut pemberian potongan harga atau diskon mempunyai

kinerja yang baik bagi responden karena dengan adanya promosi pemberian

potongan harga atau diskon diharapkan dapat menarik perhatian konsumen untuk

mengkonsumsi belimbing Dewa. Hasil analisis mengenai tingkat kepentingan dan

kinerja atribut pemberian potongan harga atau diskon dapat dilihat pada Tabel 41.

Page 79: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

67

Tabel 41. Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Pemberian Potongan Harga

atau Diskon.

No. Uraian Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

5 4 2 1 Total 5 4 2 1 Total

1. Jumlah

(orang) 8 50 2 0 60 3 42 15 0 60

2. Persentase

(%) 13 84 3 0 100 5 70 25 0 100

Skor rata-rata tingkat kepentingan (Y) = 4,07 Skor rata-rata tingkat kinerja

(X) = 3,55

Matriks Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Belimbing Dewa

Matriks tingkat kepentingan dan kinerja atribut merupakan suatu diagram

kartesius yang dibuat untuk mengetahui posisi kuadran dari masing-masing atribut

belimbing Dewa. Setelah mendapatkan hasil skor rata-rata tingkat kepentingan

dan kinerja dari setiap atribut belimbing Dewa, langkah selanjutnya adalah

menempatkan atau memplotkan skor-skor tersebut ke dalam diagram kartesius.

Berikut skor rata-rata dari tingkat kepentingan dan kinerja atribut belimbing Dewa

secara keseluruhan yang dapat dilihat pada Tabel 42.

Tabel 42. Rata-Rata Skor Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Belimbing Dewa.

No. Label Atribut

Rata-Rata Skor

Kepentingan

(Y)

Kinerja

(X)

1. 1 Ukuran Belimbing Dewa 4,85 4,45

2. 2 Bobot Belimbing Dewa 4,87 4,45

3. 3 Warna Belimbing Dewa 4,02 4,08

4. 4 Bentuk Belimbing Dewa 4,02 4,05

5. 5 Kesegaran Belimbing Dewa 4,82 4,80

6. 6 Tekstur Belimbing Dewa 4,15 4,28

7. 7 Rasa Belimbing Dewa 4,80 4,56

8. 8 Tingkat Kematangan Belimbing Dewa 4,06 4,15

9. 9 Nilai Gizi atau Nutrisi Belimbing Dewa 4,82 4,88

10. 10 Khasiat Belimbing Dewa 4,82 4,92

11. 11 Fungsi Kemasan 3,32 3,55

12. 12 Tanpa Bahan Pengawet 4,88 4,86

13. 13 Aroma Belimbing Dewa 3,73 4,00

14. 14 Harga Belimbing Dewa 3,65 3,85

15. 15 Ketersediaan Belimbing Dewa 4,07 4,33

16. 16 Pemberian Potongan Harga atau Diskon 4,07 3,55

Rata-Rata 4,31 4,30

Page 80: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

68

Posisi penempatan masing-masing atribut belimbing Dewa dapat dilihat

pada diagram kartesius berikut. Diagram kartesius ini dibagi menjadi empat

kuadran dengan garis tengah pembagi kuadran yang ditentukan oleh nilai total

rata-rata dari tingkat kepentingan atribut (Y) yaitu sebesar 4,31 dan nilai total rata-

rata dari tingkat kinerja atribut (X) yaitu sebesar 4,30. Untuk lebih lengkapnya,

diagram kartesius tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Kartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut

Belimbing Dewa.

Keterangan:

1 : Ukuran belimbing Dewa 9 : Nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa

2 : Bobot belimbing Dewa 10 : Khasiat belimbing Dewa

3 : Warna belimbing Dewa 11 : Fungsi kemasan

4 : Bentuk belimbing Dewa 12 : Tanpa bahan pengawet

5 : Kesegaran belimbing Dewa 13 : Aroma belimbing Dewa

6 : Tekstur belimbing Dewa 14 : Harga belimbing Dewa

7 : Rasa belimbing Dewa 15 : Ketersediaan belimbing Dewa

8 : Tingkat kematangan belimbing Dewa 16 : Pemberian potongan harga/diskon

Page 81: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

69

Kuadran I (Prioritas Utama)

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran I menunjukan bahwa atribut-

atribut tersebut dinilai penting di mata responden, namun kinerja dari atribut-

atribut tersebut lebih rendah dari keinginan responden. Oleh karena itu, atribut-

atribut pada kuadran I merupakan atribut prioritas utama yang harus ditingkatkan

lagi oleh para produsen atau petani belimbing Dewa dan para pedagang atau

penjual belimbing Dewa. Pada penelitian ini tidak ada atribut yang termasuk ke

dalam kuadran I, hal ini disebabkan karena belimbing Dewa merupakan

komoditas buah yang dijual secara segar atau merupakan komoditas buah segar

hasil pemetikan langsung dari pohonnya tanpa melalui proses pengolahan produk

lebih lanjut. Para responden juga menilai bahwa belimbing Dewa mempunyai

banyak kelebihan jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain, oleh karena

itu pada penelitian ini belum ada atribut-atribut dari belimbing Dewa yang masuk

ke dalam kuadran I dan menjadi prioritas utama bagi para produsen atau petani

belimbing Dewa dan para pedagang atau penjual belimbing Dewa untuk

ditingkatkan lagi kinerjanya. Karena pada penelitian ini tidak ada atribut yang

menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan kinerjanya, para produsen atau petani

belimbing Dewa dan para pedagang atau penjual belimbing Dewa dapat

memperbaiki dan meningkatkan kinerja dari atribut-atribut yang dinilai responden

merupakan atribut prioritas rendah yang tergolong ke dalam atribut-atribut yang

berada pada kuadran III.

Kuadran II (Pertahankan Prestasi)

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran II (pertahankan prestasi), jika

dilihat dari kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang tinggi.

Sedangkan jika dilihat dari kinerjanya, responden menilai atribut-atribut tersebut

berada pada tingkat kinerja yang tinggi juga. Hal tersebut penting bagi para

produsen atau petani belimbing Dewa maupun para pedagang atau penjual

belimbing Dewa untuk mempertahankan kinerja dari atribut-atribut yang terdapat

pada belimbing Dewa, hal ini disebabkan karena apabila para produsen/petani dan

para pedagang/penjual belimbing Dewa mempertahankan kinerja dari atribut-

atribut yang baik tersebut maka para produsen/petani dan para pedagang/penjual

belimbing Dewa akan memperoleh keuntungan yang lebih. Adapun atribut-atribut

yang terletak pada kuadran II (pertahankan prestasi) adalah sebagai berikut:

a) Ukuran belimbing Dewa

Atribut ini merupakan atribut yang penting bagi responden karena belimbing

Dewa mempunyai ukuran buah yang lebih besar jika dibandingkan dengan

belimbing varietas lain, hal ini membuat responden lebih tertarik untuk

mengkonsumsi belimbing Dewa.

b) Bobot belimbing Dewa

Belimbing Dewa mempunyai bobot yang lebih berat jika dibandingkan dengan

belimbing varietas lain, hal ini disebabkan karena belimbing Dewa mempunyai

ukuran yang besar sehingga membuat belimbing Dewa mempunyai bobot yang

lebih berat. Oleh karena itu, responden menilai bahwa atribut bobot belimbing

Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden dan membuat responden

lebih tertarik untuk mengkonsumsinya.

Page 82: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

70

c) Kesegaran belimbing Dewa

Kesegaran buah merupakan suatu hal yang penting bagi konsumen, begitu juga

dengan belimbing Dewa. Kesegaran belimbing Dewa merupakan atribut yang

penting bagi responden, hal ini disebabkan karena apabila belimbing Dewa

yang dijual di pasaran dalam keadaan segar maka akan membuat responden

lebih tertarik untuk mengkonsumsinya.

d) Rasa belimbing Dewa

Rasa belimbing Dewa yang sangat manis membuat responden lebih memilih

untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Oleh karena itu, responden menilai

bahwa belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden.

e) Nilai gizi atau nutrisi belimbing Dewa

Belimbing Dewa mempunyai banyak kandungan gizi dan nutrisi yang sangat

baik bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut menyebabkan responden lebih memilih

mengkonsumsi belimbing Dewa dan menilai bahwa atribut nilai gizi atau

nutrisi belimbing Dewa merupakan atribut yang penting bagi responden.

f) Khasiat belimbing Dewa

Belimbing Dewa mempunyai khasiat yang sangat baik bagi kesehatan tubuh

salah satunya adalah menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti darah

tinggi, diabetes, sariawan, dan lain sebagainya. Atribut khasiat belimbing Dewa

merupakan atribut yang penting bagi responden karena mempunyai khasiat

yang sangat baik bagi kesehatan tubuh sehingga membuat responden lebih

memilih untuk mengkonsumsinya.

g) Tanpa bahan pengawet

Buah yang tanpa bahan pengawet mempunyai arti penting bagi responden, hal

ini disebabkan karena berkembangnya tren dalam masyarakat untuk

menerapkan pola gaya hidup sehat dengan memakan makanan yang tanpa

bahan pengawet. Belimbing Dewa yang tanpa bahan pengawet membuat

responden lebih memilih untuk mengkonsumsi belimbing Dewa dan menilai

atribut tersebut penting bagi responden.

Kuadran III (Prioritas Rendah)

Atribut-atribut yang terdapat pada kuadran III (prioritas rendah)

menunjukan bahwa atribut-atribut tersebut kurang dianggap penting oleh

responden dan pada kenyataannya kinerja dari atribut-atribut yang terdapat pada

kuadran III (prioritas rendah) tidak terlalu istimewa atau baik. Responden

mengabaikan atribut-atribut ini sehingga untuk saat ini para produsen atau petani

maupun para pedagang atau penjual belimbing Dewa tidak perlu melakukan

perbaikan pada atribut-atribut tersebut, perbaikan baru akan perlu dilakukan jika

atribut-atribut yang menjadi prioritas utama sudah ditingkatkan kinerjanya.

Adapun atribut-atribut yang terdapat pada kuadran III (prioritas rendah) adalah

sebagai berikut:

a) Warna belimbing Dewa

Warna belimbing Dewa yang dijual di pasaran ada yang berwarna kuning

seperti warna belimbing pada umumnya karena tidak semua belimbing Dewa

yang dijual berwarna kuning kemerahan. Oleh karena itu, responden lebih

mengutamakan rasa dan ukuran dibandingkan warna dari belimbing Dewa.

Selama rasa belimbing Dewa masih sangat manis dan enak serta ukuran

belimbing Dewa yang cukup besar, maka responden tidak akan menilai bahwa

Page 83: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

71

atribut warna belimbing Dewa merupakan atribut yang penting untuk

ditingkatkan kinerjanya.

b) Bentuk belimbing Dewa

Bentuk buah belimbing Dewa yang dihasilkan dari pohonnya tidak dapat

ditentukan secara pasti. Pengaruh alam juga menentukan hasil dari buah

belimbing Dewa yang dipetik, selain itu belimbing Dewa yang dijual di

pasaran tidak semuanya mempunyai bentuk yang sempurna sehingga membuat

responden lebih mengutamakan rasa dan ukuran daripada bentuk belimbing

Dewa. Selama rasa belimbing Dewa masih sangat manis dan enak serta ukuran

belimbing Dewa yang cukup besar, maka responden tidak akan menilai bahwa

atribut bentuk belimbing Dewa merupakan atribut yang penting untuk

ditingkatkan kinerjanya.

c) Tekstur belimbing Dewa

Tidak semua belimbing Dewa mempunyai tekstur yang sama karena tekstur

belimbing Dewa yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh faktor alam. Hal ini

membuat responden menilai bahwa atribut tersebut perlu ditingkatkan

kinerjanya oleh para produsen atau petani belimbing Dewa, karena tekstur

belimbing Dewa yang garing/renyah dapat memudahkan konsumen dalam

mengkonsumsinya.

d) Tingkat kematangan belimbing Dewa

Tidak semua belimbing Dewa yang dijual di pasaran mempunyai tingkat

kematangan yang matang sempurna atau merata, namun responden menilai

bahwa atribut ini perlu ditingkatkan kinerjanya agar atribut ini bisa

memberikan manfaat yang berarti karena biasanya responden lebih

mengutamakan rasa dari belimbing Dewa daripada tingkat kematangan

belimbing Dewa. Selain itu, tingkat kematangan dari belimbing Dewa juga

ditentukan oleh faktor penanaman dan faktor alam yang penanganannya tidak

dapat diprediksi secara pasti.

e) Fungsi kemasan

Responden menilai bahwa kemasan dari buah belimbing Dewa belum

memberikan fungsi yang berarti bagi responden. Kemasan hanya berfungsi

sebagai pembungkus buah belimbing Dewa yang dijual saja, namun sebagian

besar responden lebih mengutamakan rasa dan manfaat dari belimbing Dewa

sehingga responden menilai bahwa atribut ini tidak terlalu penting dan perlu

ditingkatkan kinerjanya agar atribut ini bisa memberikan manfaat yang berarti

bagi konsumen.

f) Aroma Belimbing Dewa

Responden menilai bahwa belimbing Dewa yang dijual di pasaran aromanya

belum bisa menarik perhatian konsumen untuk membelinya, hal ini disebabkan

karena belimbing Dewa mempunyai aroma yang biasa-biasa saja. Aroma

dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan dari konsumen, oleh karena itu

diharapkan para produsen atau petani belimbing Dewa dapat meningkatkan lagi

kinerja dari atribut ini supaya dapat membuat konsumen lebih tertarik untuk

mengkonsumsi belimbing Dewa.

g) Harga belimbing Dewa

Responden menilai walaupun belimbing Dewa yang dijual di pasaran harganya

lebih mahal dibandingkan dengan belimbing varietas lain, namun responden

menilai hal tersebut wajar karena melihat dari kelebihan belimbing Dewa yang

Page 84: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

72

memberikan banyak manfaat bagi responden. Atribut ini dinilai belum perlu

ditingkatkan kinerjanya.

h) Pemberian potongan harga atau diskon

Responden menilai bahwa pemberian potongan harga atau diskon pada

pembelian belimbing Dewa masih jarang dilakukan, responden lebih melihat

manfaat yang didapatkan dari mengkonsumsi belimbing Dewa daripada

mendapatkan potongan harga atau diskon dari harga yang dibayarkan untuk

membeli belimbing Dewa. Hal tersebut membuat responden menilai bahwa

kinerja dari atribut ini belum perlu untuk ditingkatkan.

Kuadran IV (Berlebihan)

Atribut-atribut yang berada pada kuadran IV (berlebihan), jika dilihat dari

tingkat kepentingan responden berada pada tingkat kepentingan yang rendah

tetapi jika dilihat dari tingkat kinerjanya responden menilai bahwa kinerja dari

atribut-atribut tersebut mempunyai kinerja yang baik atau berada pada tingkat

kinerja yang tinggi. Hal tersebut membuat atribut-atribut yang berada pada

kuadran ini perlu dipertimbangkan kembali karena dinilai terlalu berlebihan. Pada

penelitian ini, hanya ada satu atribut yang berada pada kuadran ini yaitu atribut

ketersediaan belimbing Dewa. Ketersediaan belimbing Dewa dinilai berlebihan

oleh responden karena seperti yang kita ketahui belimbing Dewa selalu tersedia di

pasaran, hal ini disebabkan karena lokasi penelitian yang dipilih adalah Kota

Depok yang merupakan sentra produksi belimbing Dewa sehingga membuat stok

belimbing Dewa di pasaran selalu stabil.

Analisis Kepuasan Konsumen

Indeks Kepuasan Konsumen

Perhitungan atau pengukuran mengenai kepuasan konsumen perlu

dilakukan untuk menentukan tujuan di masa yang akan datang. Selain itu,

perhitungan ini juga dapat digunakan untuk mengetahuitiingkat kinerja dari atribut

apakah sudah memenuhi harapan konsumen atau belum. Dalam perhitungan

tingkat kepuasan konsumen digunakan metode Customer Satisfaction Index (CSI).

Perhitungan dengan metode CSI tersebut memerlukan rata-rata dari tingkat

kepentingan dan skor rata-rata dari tingkat kinerja atribut belimbing Dewa.

Pada Tabel 42 dapat dilihat bahwa nilai Customer Satisfaction Index (CSI)

belimbing Dewa adalah 87 persen. Nilai Customer Satisfaction Index (CSI)

diperoleh dengan membagi nilai Weighted Average dengan skala maksimum yang

digunakan dalam penelitian ini (skala maksimum 5) kemudian dikalikan 100

persen. Berdasarkan indeks kepuasan konsumen, nilai Customer Satisfaction

Index (CSI) sebesar 87 persen berada pada rentang 0,81-1,00 hal tersebut

menunjukkan bahwa indeks kepuasan konsumen belimbing Dewa berada pada

kriteria “sangat puas”.

Nilai Customer Satisfaction Index (CSI) belimbing Dewa sebesar 87

persen juga mengindikasikan bahwa masih ada 13 persen konsumen yang belum

mampu dipuaskan sepenuhnya oleh para pelaku usaha belimbing Dewa. Oleh

karena itu, para pelaku usaha belimbing Dewa perlu mengetahui kepuasan

konsumen terhadad kinerja dari masing-masing atribut yang ada pada komoditas

Page 85: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

73

belimbing Dewa, apakah kinerja dari atribut-atribut tersebut telah sesuai dengan

yang diharapkan oleh konsumen atau tidak. Apabila kinerja atribut tidak atau

belum sesuai dengan kepentingan atau harapan konsumen, maka perlu dilakukan

perbaikan atribut untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk lebih jelasnya,

perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) belimbing Dewa dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 43. Perhitungan Customer Satisfaction Index (CSI) Komoditas

Belimbing Dewa.

No. Variabel

Rata-Rata

Skor

Kepentingan

Weighted

Factor

Rata-Rata

Skor

Kinerja

Weighted

Score

1. Ukuran Belimbing Dewa 4,85 1,125290023 4,45 5,007540603

2. Bobot Belimbing Dewa 4,87 1,129930394 4,45 5,028190255

3. Warna Belimbing Dewa 4,02 0,932714617 4,08 3,805475638

4. Bentuk Belimbing Dewa 4,02 0,932714617 4,05 3,7774942

5. Kesegaran Belimbing

Dewa 4,82 1,118329466 4,80 5,367981439

6. Tekstur Belimbing Dewa 4,15 0,96287703 4,28 4,121113689

7. Rasa Belimbing Dewa 4,80 1,113689095 4,56 5,078422274

8. Tingkat Kematangan

Belimbing Dewa 4,06 0,94199536 4,15 3,909280742

9. Nilai Gizi atau Nutrisi

Belimbing Dewa 4,82 1,118329466 4,88 5,457447796

10. Khasiat Belimbing Dewa 4,82 1,118329466 4,92 5,502180974

11. Fungsi Kemasan 3,32 0,770301624 3,55 2,734570766

12. Tanpa Bahan Pengawet 4,88 1,13225058 4,86 5,502737819

13. Aroma Belimbing Dewa 3,73 0,865429234 4,00 3,461716937

14. Harga Belimbing Dewa 3,65 0,846867749 3,85 3,260440835

15. Ketersediaan Belimbing

Dewa 4,07 0,944315545 4,33 4,088886311

16. Pemberian Potongan

Harga atau Diskon 4,07 0,944315545 3,55 3,352320186

Total 68,95 68,76

Weighted Average 4,340988

Customer Satisfaction Index (CSI) 86,82

Dalam melakukan suatu pembelian, konsumen biasanya harus

memutuskan apakah konsumen tersebut akan membeli barang/jasa tersebut atau

tidak. Konsumen harus melakukan pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,

dan evaluasi alternatif terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian dan pada

akhirnya mendapatkan hasil dari pembelian tersebut. Pada penelitian ini,

pengenalan kebutuhan dilakukan dengan mengetahui alasan konsumen

mengkonsumsi belimbing Dewa. Sedangkan pencarian informasi dilakukan

dengan mengetahui lokasi atau tempat konsumen membeli belimbing Dewa,

selanjutnya pertimbangan tempat pembelian merupakan evaluasi alternatif bagi

konsumen belimbing Dewa dalam menentukan tempat pembelian belimbing

Dewa. Pembelian belimbing Dewa dilakukan konsumen ketika konsumen

sekaligus berbelanja barang lain, hasil atau respon konsumen terhadap pembelian

belimbing Dewa adalah konsumen tetap akan membeli belimbing Dewa walaupun

belimbing Dewa mengalami kenaikan harga.

Page 86: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

74

Keputusan pembelian konsumen dalam membeli belimbing Dewa

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, faktor individu, dan

faktor psikologis. Pada penelitian ini, faktor yang paling dominan mempengaruhi

konsumen dalam melakukan pembelian belimbing Dewa adalah faktor

lingkungan. Selain mengetahui keputusan pembelian konsumen dan faktor-faktor

yang mempengaruhinya, mengetahui kepuasan dan sikap konsumen terhadap

komoditas belimbing Dewa juga perlu dilakukan karena dengan mengetahui

kepuasan dan sikap konsumennya para pelaku usaha dapat terus mengembangkan

usaha penjualan belimbing Dewa. Dari penilaian kepuasan konsumen belimbing

Dewa secara keseluruhan, menunjukan bahwa konsumen merasa sangat puas

terhadap komoditas belimbing Dewa.

Rekomendasi Kebijakan Strategi Pemasaran

Rekomendasi kebijakan strategi pemasaran dapat dirumuskan dengan

mengacu pada analisis deskriptif, analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut,

dan analisis kepuasan konsumen.

Produk

Dari hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut menunjukkan

bahwa tidak ada atribut belimbing Dewa yang masuk ke dalam kuadran I dan

menjadi prioritas utama yang harus diperbaiki oleh para petani atau produsen

belimbing Dewa dan para pedagang atau penjual belimbing Dewa karena atribut

tersebut dinilai penting oleh responden tetapi kinerjanya belum maksimal, hal ini

disebabkan karena para responden menilai bahwa atribut-atribut belimbing Dewa

untuk saat ini masih mempunyai kinerja yang baik karena belimbing Dewa dinilai

mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain.

Oleh karena itu, akan lebih baik apabila para petani atau produsen belimbing

Dewa dan para pedagang atau penjual belimbing Dewa melakukan perbaikan atau

meningkatkan kinerja dari atribut-atribut yang masuk ke dalam kuadran III

(prioritas rendah) seperti warna belimbing Dewa, bentuk belimbing Dewa, tekstur

belimbing Dewa, tingkat kematangan belimbing Dewa, fungsi kemasan, aroma

belimbing Dewa, harga belimbing Dewa, dan pemberian potongan harga/diskon.

Dengan adanya perbaikan atau peningkatan kinerja dari atribut-atribut tersebut,

diharapkan para konsumen belimbing Dewa akan lebih tertarik dan memilih

belimbing Dewa sebagai buah yang akan mereka konsumsi. Strategi yang perlu

dilakukan untuk mengembangkan atribut-atribut belimbing Dewa seperti ukuran

belimbing Dewa, bobot belimbing Dewa, kesegaran belimbing Dewa, rasa

belimbing Dewa, nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa, khasiat belimbing Dewa, dan

tanpa bahan pengawet adalah cukup mempertahankan prestasinya seperti sekarang

ini. Strategi ini diambil dari hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut

yang menempatkan atribut-atribut tersebut ke dalam kuadran II (pertahankan

prestasi), hal tersebut menunjukan bahwa tingkat kepentingan dan kinerja dari

atribut-atribut tersebut dinilai tinggi oleh konsumen. Sedangkan dari segi

kepuasan konsumen, konsumen merasa sangat puas terhadap atribut-atribut

tersebut.

Page 87: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

75

Salah satu strategi menarik yang dapat dilakukan adalah memenuhi

kebutuhan ekspor untuk komoditas belimbing Dewa, sehingga dengan begitu

komoditas belimbing Dewa tidak hanya dikenal oleh konsumen dalam negeri

tetapi juga akan dikenal oleh konsumen luar negeri karena dari penilaian tingkat

kepentingan dan kinerja atribut ketersediaan belimbing Dewa berada pada

kuadran IV (berlebihan). Walaupun untuk saat ini kebutuhan belimbing Dewa

untuk dalam negeri masih belum dapat memenuhi permintaan konsumen secara

maksimal, namun diharapkan untuk beberapa tahun ke depan belimbing Dewa

dapat memenuhi permintaan ekspor. Selain itu, strategi menarik lainnya yang

dapat dilakukan adalah membuat inovasi-inovasi produk dari hasil olahan

belimbing Dewa seperti dodol, minuman sari buah segar, keripik, dan lain

sebagainya. Strategi-strategi tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah

dari belimbing Dewa dan dapat memotivasi UMKM-UMKM di bidang

hortikultura yang ada di Kota Depok untuk terus berkembang.

Harga

Atribut harga belimbing Dewa dinilai biasa saja oleh responden, hal ini

diperoleh dari hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut yang

menunjukan bahwa atribut harga belimbing Dewa berada pada kuadran III

(prioritas rendah) yang berarti kinerjanya biasa saja dan responden juga

mengangapnya tidak terlalu penting. Harga belimbing Dewa sebenarnya cukup

mahal jika dibandingkan dengan harga belimbing varietas lain, namun karena

belimbing Dewa mempunyai banyak manfaat lebih responden menilai hal tersebut

wajar. Hal tersebut menjadikan responden mempunyai sikap baik terhadap atribut

harga belimbing Dewa.

Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa responden cukup setia dengan

belimbing Dewa, sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka tetap akan

membeli belimbing Dewa walaupun belimbing Dewa mengalami kenaikan harga.

Akan tetapi sebaiknya kebijakan kenaikan harga tidak perlu dilakukan karena

harga merupakan salah satu faktor yang cukup sensitif bagi konsumen.

Distribusi

Ketersediaan belimbing Dewa di pasaran dinilai berlebihan oleh

responden, responden dapat membeli belimbing Dewa di berbagai tempat seperti

pasar tradisional, toko buah, supermarket, dan pedagang pengecer. Selain itu,

konsumen juga dapat membeli belimbing Dewa dari petani secara langsung jika

konsumen ingin mendapatkan belimbing Dewa yang segar dari hasil pemetikan

langsung dari pohon. Ketersediaan belimbing Dewa yang ada di Kota Depok

diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen dalam negeri maupun luar

negeri, karena untuk saat ini pemerintah Kota Depok belum dapat memenuhi

permintaan ekspor untuk komoditas belimbing Dewa. Hal ini disebabkan karena

banyaknya lahan penanaman belimbing Dewa yang sudah beralih fungsi menjadi

gedung perkantoran, apartemen, dan perumahan.

Sebelum meningkatkan jaringan distribusi belimbing Dewa ke luar negeri,

akan lebih baik apabila jaringan distribusi dalam negeri sudah lebih dahulu

ditingkatkan. Para pedagang atau penjual belimbing Dewa dapat memanfaatkan

hal tersebut, mereka dapat menjual belimbing Dewa di luar Kota Depok dengan

cara membuka cabang usaha atau mitra bisnis. Dengan adanya peningkatan

Page 88: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

76

jaringan distribusi tersebut, diharapkan bisa menjadi alternatif untuk memperkuat

distribusi komoditas belimbing Dewa sehingga komoditas ini dapat terus

dikembangkan dan dikenal di seluruh Indonesia maupun di seluruh dunia.

Promosi

Promosi menjadi suatu hal yang terpenting dalam memasarkan suatu

produk/jasa, karena dengan melalui promosi konsumen dapat memperoleh

informasi tentang suatu produk/jasa ataupun mengenai kebijakan pemasaran yang

dilakukan oleh para pemasar atau para pelaku usaha. Dari data yang diperoleh

didapatkan bahwa media informasi menjadi salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap pembelian belimbing Dewa, media informasi yang dinilai konsumen

mempunyai pengaruh dalam proses keputusan pembelian belimbing Dewa adalah

media elektronik.

Salah satu cara untuk menarik konsumen agar mengkonsumsi belimbing

Dewa adalah dengan adanya promosi pemberian potongan harga/diskon,

konsumen biasanya lebih senang apabila produk/jasa yang mereka inginkan

mendapatkan potongan harga/diskon karena dengan begitu konsumen tidak perlu

mengeluarkan uang sesuai dengan harga normal sehingga konsumen dapat

menghemat pengeluaran tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat diambil

kesimpulan di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden belimbing Dewa berjenis kelamin laki-laki dengan

rentang usia antara 28-38 tahun, memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 5

orang, pendidikan terakhir/yang sedang ditempuh oleh responden adalah

sarjana (S1), status pernikahan responden sebagian besar adalah menikah,

sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai swasta dan memiliki

pendapatan rata-rata per bulan antara Rp 3.500.000-Rp 4.499.999, sebagian

besar responden mengkonsumsi belimbing Dewa sebanyak 1 kali setiap

bulannya, dan membeli belimbing Dewa kurang dari Rp 50.000 setiap

bulannya. Pada penelitian ini, responden dipengaruhi oleh budaya, anggota

keluarga, situasi atau waktu pembelian, pendapatan, pengetahuan tentang

belimbing Dewa, gaya hidup, dan media informasi dalam proses pengambilan

keputusan pembelian belimbing Dewa. Promosi penjualan seperti pemberian

potongan harga atau diskon mempunyai peran yang sangat besar dalam

mempengaruhi konsumen untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Alasan

konsumen mengkonsumsi belimbing Dewa adalah sebagai pengganti buah lain,

sebagian besar responden memilih membeli belimbing Dewa di pasar

tradisional. Hal ini disebabkan karena pasar tardisional lokasinya dekat dengan

tempat tinggal/sekolah/kampus/kantor responden, selain itu harga belimbing

Dewa di pasar tradisional relatif lebih murah jika dibandingkan dengan

membeli di supermarket dan toko buah. Sebagian besar responden pergi

Page 89: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

77

berbelanja tidak hanya untuk membeli belimbing Dewa tetapi juga berbelanja

barang lain. Jika belimbing Dewa mengalami kenaikan harga, maka responden

memutuskan untuk tetap membeli belimbing Dewa.

2. Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut, didapatkan

bahwa atribut yang dinilai penting oleh responden dan kinerjanya sudah

memenuhi keinginan responden serta diharapkan dapat dipertahankan

prestasinya adalah ukuran belimbing Dewa, bobot belimbing Dewa, kesegaran

belimbing Dewa, rasa belimbing Dewa, nilai gizi/nutrisi belimbing Dewa,

khasiat belimbing Dewa, dan tanpa bahan pengawet. Sedangkan atribut-atribut

yang dinilai oleh responden kurang terlalu penting dan kinerjanya juga biasa-

biasa saja tidak terlalu istimewa adalah warna belimbing Dewa, bentuk

belimbing Dewa, tekstur belimbing Dewa, tingkat kematangan belimbing

Dewa, fungsi kemasan, aroma belimbing Dewa, harga belimbing Dewa, dan

pemberian potongan harga/diskon. Atribut-atribut yang dinilai kurang terlalu

penting dan kinerjanya tidak terlalu istimewa tersebut merupakan atribut-

atribut yang masuk ke dalam kuadran prioritas rendah. Sisanya yaitu atribut

ketersediaan belimbing Dewa merupakan atribut yang dinilai responden masuk

ke dalam kuadran berlebihan karena responden menilai bahwa ketersediaan

belimbing Dewa di pasaran khususnya di Kota Depok sudah lebih dari cukup.

Pada penelitian ini tidak ada atribut belimbing Dewa yang dinilai responden

masuk ke dalam kuadran prioritas utama, hal ini disebabkan karena responden

menilai bahwa atribut-atribut belimbing Dewa untuk saat ini masih mempunyai

kinerja yang baik dan belimbing Dewa dinilai mempunyai banyak kelebihan

jika dibandingkan dengan belimbing varietas lain.

3. Dari hasil analisis kepuasan konsumen dengan menggunakan Customer

Satisfaction Index (CSI), didapatkan bahwa responden secara keseluruhan

sangat puas terhadap komoditas belimbing Dewa.

4. Rekomendasi kebijakan strategi pemasaran mengacu pada analisis deskriptif,

analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut, dan analisis kepuasan

konsumen. Untuk bauran produk para petani maupun produsen belimbing

Dewa diharapkan dapat melakukan peningkatan pada kinerja dari atribut-

atribut belimbing Dewa yang masuk ke dalam kuadran prioritas rendah dengan

melakukan penelitian lebih lanjut supaya dapat membuat para konsumen

belimbing Dewa lebih tertarik untuk mengkonsumsi belimbing Dewa. Selain

itu, para pemasar/pelaku usaha diharapkan juga dapat melakukan inovasi-

inovasi baru dari pemanfaatan belimbing Dewa seperti membuat dodol,

minuman sari buah segar, keripik, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk

bauran harga, para pemasar/pelaku usaha diharapkan cukup mempertahankan

harga belimbing Dewa saat ini. Untuk bauran distribusi diharapkan para

pemasar/pelaku usaha dapat memenuhi permintaan konsumen dalam negeri

maupun luar negeri, hal ini disebabkan karena ketersediaan belimbing Dewa

dinilai responden sebagai atribut yang masuk ke dalam kuadran berlebihan.

Bauran promosi seperti pemberian potongan harga/diskon perlu ditingkatkan

lagi kinerjanya walaupun tidak menjadi prioritas utama, hal ini disebabkan

karena konsumen biasanya lebih senang jika mereka bisa membeli suatu

produk/jasa tanpa harus mengeluarkan uang sesuai dengan harga normal

produk/jasa tersebut karena dengan begitu mereka dapat menghemat

pengeluaran mereka melalui pemberian potongan harga/diskon tersebut.

Page 90: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

78

Saran

Berdasarkan hasil dari analisis penelitian ini, ada beberapa saran yang

dapat dijadikan rekomendasi bagi para pelaku usaha belimbing Dewa, di

antaranya adalah sebagai berikut:

1. Dari segi produk/komoditas disarankan para petani maupun produsen

belimbing Dewa melakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kinerja

dari atribut-atribut belimbing Dewa yang masuk ke dalam kuadran prioritas

rendah, dengan melakukan peningkatan kinerja tersebut diharapkan belimbing

Dewa dapat membuat konsumen lebih tertarik untuk mengkonsumsi belimbing

Dewa. Selain itu, para pemasar/pelaku usaha disarankan dapat terus

mengembangkan dan memanfaatkan belimbing Dewa sebaik mungkin dengan

cara membuat inovasi-inovasi baru seperti membuat dodol belimbing,

minuman sari buah segar, keripik belimbing, dan lain sebagainya. Dengan

melakukan inovasi-inovasi tersebut, diharapkan para pemasar/pelaku usaha

belimbing Dewa dapat memperoleh keuntungan lebih dibandingkan jika

mereka hanya menjual belimbing Dewa dalam bentuk buah segar. Selain itu,

para pemasar/pelaku usaha juga dapat memajukan industri UMKM di bidang

hortikultura dan dapat meningkatkan jumlah pendapatan daerah ataupun

pendapatan negara. Para konsumen juga dapat merasakan keuntungan dari

inovasi-inovasi baru tersebut, konsumen tidak akan cepat merasa bosan dalam

mengkonsumsi belimbing Dewa karena konsumen dapat mengkonsumsi

belimbing Dewa tidak hanya dalam bentuk buah segar tetapi konsumen juga

dapat menikmati belimbing Dewa dalam bentuk berbagai macam produk

seperti dodol, minuman sari buah segar, keripik, dan lain sebagainya. Dengan

adanya inovasi-inovasi produk tersebut konsumen yang tidak suka

mengkonsumsi buah segar juga dapat memperoleh manfaat dari belimbing

Dewa karena belimbing Dewa mempunyai kandungan gizi/nutrisi dan khasiat

yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan mampu menyembuhkan berbagai

macam penyakit seperti darah tinggi, diabetes, sariawan,dan lain sebagainya.

2. Dari segi harga disarankan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa tetap

mempertahankan harga belimbing Dewa saat ini, hal ini disebabkan karena

harga belimbing Dewa yang dijual di pasaran saat ini sebenarnya sudah

tergolong mahal untuk harga buah lokal. Namun karena belimbing Dewa

banyak mengandung manfaat lebih bagi konsumen, para konsumen tersebut

tidak mempermasalahkannya dan menganggap harga belimbing Dewa yang

mahal tersebut sebagai suatu kewajaran. Walaupun konsumen memutuskan

akan tetap membeli belimbing Dewa meskipun belimbing Dewa mengalami

kenaikan harga, namun ada baiknya apabila para pemasar/pelaku usaha tidak

perlu menaikkan harga karena harga merupakan salah satu faktor yang cukup

sensitif bagi konsumen.

3. Dari segi distribusi disarankan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa

perlu menjaga kelancaran jaringan distribusi belimbing Dewa saat ini, karena

dengan begitu ketersediaan belimbing Dewa di pasaran dapat terus terjaga dan

stabil. Selain itu, para pemasar/pelaku usaha juga perlu melakukan peningkatan

dan pengembangan jaringan distribusi. Hal ini disebabkan karena ketersediaan

belimbing Dewa di pasaran khususnya di Kota Depok dinilai konsumen sudah

berlebihan. Dengan melakukan peningkatan dan pengembangan jaringan

Page 91: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

79

distribusi belimbing Dewa, para pemasar/pelaku usaha dapat memenuhi

permintaan konsumen dalam negeri maupun luar negeri karena dari data yang

didapat sebenarnya belimbing Dewa sudah ada permintaan untuk ekspor ke

luar negeri. Namun karena permintaan dalam negeri belum dapat dipenuhi

seluruhnya, untuk saat ini para pemasar/pelaku usaha belum menyanggupi

permintaan untuk ekspor tersebut. Dengan adanya peningkatan dan

pengembangan jaringan distribusi ke luar negeri, diharapkan belimbing Dewa

dapat meningkatkan pendapatan devisa negara.

4. Dari segi promosi disarankan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa

dapat mempromosikan belimbing Dewa melalui media elektronik maupun

media cetak, karena untuk saat ini para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa

masih kurang mempromosikan belimbing Dewa dengan menggunakan kedua

media informasi tersebut. Dengan adanya promosi belimbing Dewa di media

informasi manapun, konsumen dapat dengan mudah mengenal belimbing Dewa

dan diharapkan promosi tersebut dapat membuat konsumen tertarik untuk

mengkonsumsi belimbing Dewa. Selain itu, pemberian potongan harga/diskon

juga harus sering dilakukan oleh para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa

karena pemberian potongan harga/diskon merupakan salah satu cara untuk

menarik perhatian konsumen agar konsumen mau mengkonsumsi belimbing

Dewa. Dengan adanya promosi pemberian potongan harga/diskon, konsumen

biasanya lebih senang apabila produk/jasa yang mereka inginkan mendapatkan

potongan harga/diskon karena dengan begitu konsumen tidak perlu

mengeluarkan uang sesuai dengan harga normal sehingga konsumen dapat

menghemat pengeluaran tersebut.

Penelitian mengenai kepuasan konsumen ini melihat strategi pemasaran

dari sudut pandang para produsen/petani belimbing Dewa ataupun para

pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa serta penilaian perilaku konsumen

terhadap atribut-atribut belimbing Dewa. Sangat bijak apabila para

produsen/petani dan para pemasar/pelaku usaha belimbing Dewa mau

menyesuaikan kebijakan yang sudah diterapkan dengan hasil penelitian perilaku

konsumen ini. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai brand image atau

persepsi konsumen belimbing Dewa serta kaitannya dengan loyalitas konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim] http://agengamat.obat-alami.net/artikel/manfaat-buah-belimbing.html

[diakses pada tanggal 5 September 2012].

[Anonim] http://IkonKotaDepokPortalBeritaResmiPemerintahKotaDepok.html

[diakses pada tanggal 15 April 2013].

[Anonim] http://kitabherba.blogspot.com/2012/03/khasiat-belimbing-manis.html

[diakses pada tanggal 5 September 2012].

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Produksi Belimbing

(Ton)Berdasarkan Provinsi pada Tahun 2009-2012. Jakarta: Badan Pusat

Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Produksi Buah-buahan (Ton) di

Indonesia Tahun 2008-2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Page 92: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

80

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Perkiraan Permintaan Buah-buahan di

Indonesia pada Tahun 1995-2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Dinas Pertanian Kota Depok. 2013. Perkembangan Produksi Buah-buahan

Unggulan di Kota Depok Tahun 2006-2012. Depok: Dinas Pertanian.

Dinas Pertanian Kota Depok. 2014. Jumlah Konsumsi Belimbing Dewa (Ton) di

Kota Depok Tahun 2007-2013. Depok:Dinas Pertanian.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2013. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB)

Hortikultura di Indonesia Berdasarkan Harga Berlaku (Milyar Rupiah)

Periode 2008-2012. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura.

Engel, James F, et al. 1994. Perilaku KonsumenEdisi Keenam Jilid I. Jakarta:

Binarupa Aksara.

Engel, James F, et al. 1995. Perilaku Konsumen Edisi Keenam Jilid II. Jakarta:

Binarupa Aksara.

Hasugian, Herry. 2009. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Warung Bakso

Cakman Kota Bogor Buka 24 Jam [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi Milenium. Jakarta: Indeks.

Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Edisi Milenium. Jakarta: Indeks.

Mandasari V, Tama Bayu A. 2011. AnalisisKepuasanKonsumen Terhadap

Restoran Waroeng Taman di Kota Bogor. Jurnal Generic Vol. 6, No. 1,

Januari 2011: 25-28.

Nazir, M. 2010. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Rangkuti, F. 2006. Measuring Customer Satisfaction: Teknik Mengukur dan

Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Plus Analisis Kasus PLN-JP.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. 2013. Customer Service Satisfaction and Call Center Berdasarkan

ISO 9001. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Samuel H, Foedjiawati. 2005.Analisis Proses Keputusan Pembelian dan

Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor. Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan Vol. 7, No. 1, Maret 2005: 74-82.

Schiffman, G. Leon dan Kanuk, L. Leslie. 2004. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT

Indeks Kelompok Gramedia.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada

Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Sumarwan, U. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Umar, H. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Widyaratna T, Danny, Chandra F. 2001. Analisis Kepuasan dan Loyalitas

Konsumen Terhadap Tingkat Penjualan Buah Apel Lokal di Kota Malang.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 3, No. 2, September 2001: 85-

95.

Page 93: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

81

Wijaya, Hamid. 2007. Standar Operasional Prosedur Belimbing Dewa Kota

Depok. Depok: Dinas Pertanian Kota Depok.

Page 94: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

82

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian.

a) Carrefour Depok.

b) Pasar Depok Lama.

Page 95: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

83

Page 96: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

84

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 8 Maret 1989, sebagai anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Hilman (Almarhum) dan Ibu

Rosmala Dewi Handayani.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Serengseng Sawah

04 Pagi Jakarta pada tahun 2001, pendidikan menengah pertama diselesaikan pada

tahun 2004 di SMP Negeri 41 Jakarta, dan pendidikan menengah atas di SMA

Negeri109 Jakarta yang diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI), dan pada tahun 2007 penulis diterima pada Departemen Agribisnis,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama mengikuti pendidikanpenulis tercatat sebagai anggota Himpunan

Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA), staf Penanggung Jawab

Anggota Keluarga (PJAK) pada kegiatan Masa Perkenalan Fakultas Ekonomi dan

Manajemen tahun 2009, staf Penanggung Jawab Anggota Keluarga (PJAK) pada

kegiatan Masa Perkenalan Departemen Agribisnis tahun 2009, dan staf

sponsorship pada kegiatan Agribusiness Management Leadership and

Entrepreneurship Training (Agrimeet) 2009.

Page 97: ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN … · sebagai salah satu syarat untuk ... Keputusan Pembelian Belimbing Dewa 52 25. Peran Media Informasi Dalam Proses ... biofarmaka,

79