ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN … · dan; 3) mendeskripsikan kemampuan merepresentasikan...
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN … · dan; 3) mendeskripsikan kemampuan merepresentasikan...
-
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN
MEREPRESENTASIKANNYA PADA MATERI OPERASI HITUNG
PECAHAN KELAS VII DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH (PBM) DI SMP KARITAS NGAGLIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari
151414020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN
MEREPRESENTASIKANNYA PADA MATERI OPERASI HITUNG
PECAHAN KELAS VII DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH (PBM) DI SMP KARITAS NGAGLIK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh:
Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari
NIM: 151414020
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku
(1 Filipi 4:13)
Skripsi ini, saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua orang tua tercinta
Kakak-kakak yang telah memberi dukungan
Serta Almamater tercinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari. 151414020. 2020. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah dan Kemampuan Merepresentasikannya pada Materi
Operasi Hitung Pecahan Kelas VII dalam Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) di SMP Karitas Ngaglik. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan langkah-langkah
pembelajaran untuk materi operasi hitung pecahan dengan model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM); 2) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah
dan; 3) mendeskripsikan kemampuan merepresentasikan untuk materi operasi
hitung pecahan setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan
PBM pada siswa kelas VII di SMP Karitas Ngaglik.
Subjek dalam penelitian ini adalah 14 siswa kelas VII SMP Karitas
Ngaglik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1)
tes; (2) wawancara; dan (3) dokumen pribadi atau catatan harian.
Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh proses pembelajaran materi
operasi hitung pecahan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) yaitu 1) meminta siswa untuk mencermati setiap permasalahan
yang diberikan; 2) meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok dan
menyusun langkah-langkah penyelesaian dari setiap permasalahan yang diberikan
dalam soal; 3) siswa mencari berbagai informasi yang tersedia dan membimbing
siswa untuk memecahkan permasalahan yang dianggap sulit; 4) siswa diberi
kesempatan untuk mepresentasikan hasil dari diskusi kelompok; 5) peneliti
mengkonfirmasi jawaban dari siswa serta membuat kesimpulan berdasarkan
materi yang telah diajarkan pada saat proses pembelajaran.
Kemampuan pemecahan masalah dan merepresentasikan siswa pada
operasi hitung pengurangan, hamper seluruh siswa sudah dapat mencapai keempat
indikator kemampuan pemecahan masalah dan ketiga indikator kemampuan
merepresentasikan. Sedangkan untuk operasi penjumlahan, sebagian peserta didik
sudah dapat mencapai keempat indikator kemampuan pemecahan masalah,
namun untuk ketiga indikator kemampuan merepresentasikan hanya sebagian
kecil yang dapat mencapainya. Hal tersebut juga terjadi pada operasi hitung
perkalian dan pembagian pada pecahan, yaitu hanya sebagian kecil siswa yang
dapat mencapai keempat indikator kemampuan pemecahan masalah dan kedua
indikator kemampuan merepresentasikan. Sehingga untuk kemampuan pemecahan
masalah dan merepresentasikan pada operasi penjumlahan, perkalian dan
pembagian masih rendah.
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan pemecahan masalah,
Kemampuan merepresentasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRACT
Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari. 151414020. 2020. Analysis of Problem
Solving and Representation Abilities on The Fraction Operation of 7th Grade
used Problem Based Learning Model (PBM) in Karitas Ngaglik Junior High
School. Thesis. Mathematics Education Study Program. Departement of
Mathematics Science and Education. Faculty of Teachers Training and
Education, Sanata Dharma University Yogyakarta
This research were aimed to (1) describe the learning process abaout
operation of fractions using Problem Based Learning Model (PBM); (2) describe
problem solving abilities and; (3) describe ability of representation on operation
of fractions after followed learning prosess using PBM of class VII in Karitas
Ngaglik Junior High Scool.
The research subjects were 14 students in 7th grade of Karitas Ngaglik
Junior High School. The type of this research was a descriptive qualitative
research. Data collection techniques used in this research were (1) test; (2)
interview; (3) personal document or diary.
Learning process on operation of fractions using Problem Based
Learning Model (PBM) were (1) asking students to look at the problem given; (2)
asking students to discuss and plan in groups the solution of the problem given;
(3) asking students to find the information and guiding the students to solve
difficult problems; (4) giving the students time to present the result of group
discussions; (5) confirming the student answer and making conclusions based on
the leraning process.
Problem solving and representation abilities of the students on the
substraction operation, 93% students were able to reach the fourth indicators of
problem solving abilities and third indicators of ability to represent. For the
addition operation, 21% students could reach the fourth indicators of problem
solving abilities, however for the third indicators of ability to represent 64%
students can reach. On the multiplication and division operation, only 14%
students can reach the fourth indicators of problem solving abilities, for the
multiplication operation only 21% students could reach the second indicators of
ability to represent and for the division operation only 7% students could reach
the second indicators of ability to represent . So the problem solving abilities and
representation of addition, multiplication and division operation are low.
Keyword: Problem Based Learning, Problem solving abilities, Ability to
Represent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat,
kasih dan penyertanyaanya, sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Merepresentasikannya
Pada Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas VII dalam Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) Di SMP Karitas Ngaglik” dengan baik.
Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat dukungan, motivasi,
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang telah terlibat dalam penyusunan
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Marellinus Andy Ruditho, S.Pd., selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
4. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya untuk memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi.
5. Ibu C. Suryani Poncowati, S.Si., selaku Kepala sekolah SMP Karitas
Ngaglik yang telah berkenan memberikan ijin kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
6. Ibu Agatha Tri Wahyuni, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika
yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ..........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xxiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xxv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 8
D. Batasan Istilah ............................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11
A. Masalah Matematika dan Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 11
B. Kemampuan Merepresentasikan .................................................................... 15
C. Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................................................... 17
D. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 20
E. Operasi Hitung Pecahan ................................................................................. 24
F. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 33
B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................... 33
C. Tepat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 34
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 34
E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 37
F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 44
G. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 50
A. Deskripsi Langkah-langkah Pembelajaran .................................................... 50
B. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan
Merepresentasikan Berdasarkan Hasil Tes Tertulis ....................................... 68
C. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan
Merepresentasikan Berdasarkan Hasil Tes Tertulis dan Wawancara ..........201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................223
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................225
A. Kesimpulan ..................................................................................................225
B. Saran ............................................................................................................226
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................228
LAMPIRAN ........................................................................................................231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Merepresentasikan ........................................... 16
Tabel 3.1 Tabel Kategori Nilai Hasil Tes Tertulis ................................................ 36
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Tertulis ............................................................................. 40
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara .......................................................... 43
Tabel 4.1 Soal LKPD Nomor 1 Pertemuan Pertama............................................. 51
Tabel 4.2 Soal LKPD Nomor 2 Pertemuan Pertama............................................. 51
Tabel 4.3 Soal LKPD Nomor 3 Pertemuan Pertama............................................. 52
Tabel 4.4 Soal LKPD Nomor 4 Pertemuan Pertama............................................. 52
Tabel 4.5 Soal LKPD Nomor 1 Pertemuan Kedua ............................................... 57
Tabel 4.6 Soal LKPD Nomor 2 Pertemuan Kedua ............................................... 57
Tabel 4.7 Soal LKPD Nomor 3 Pertemuan Kedua .............................................. 57
Tabel 4.8 Soal LKPD Nomor 4 Pertemuan Kedua ............................................... 58
Tabel 4.9 Soal LKPD Nomor 1 Pertemuan Ketiga ............................................... 63
Tabel 4.10 Soal LKPD Nomor 2 Pertemuan Ketiga ............................................. 63
Tabel 4.11 Soal LKPD Nomor 3 Pertemuan Ketiga ............................................. 64
Tabel 4.12 Soal LKPD Nomor 4 Pertemuan Ketiga ............................................. 64
Tabel 4.13 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 1 .............................100
Tabel 4.14 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 2 .............................150
Tabel 4.15 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 3 .............................173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
Tabel 4.16 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 4 .............................201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................ 3
Gambar 1.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................ 4
Gambar 4.1 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 55
Gambar 4.2 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 56
Gambar 4.3 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 61
Gambar 4.4 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 62
Gambar 4.5 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 66
Gambar 4.6 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 67
Gambar 4.7 Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 1............................................. 69
Gambar 4.8 Pita pecahan
.................................................................................... 69
Gambar 4.9 Pita pecahan
.................................................................................... 70
Gambar 4.10 Pita pecahan
................................................................................. 71
Gambar 4.11 Pita pecahan
.................................................................................. 71
Gambar 4.12 Cara Kedua Jawaban siswa Nomor 1 .............................................. 73
Gambar 4.13 Pita pecahan
.................................................................................. 74
Gambar 4.14 Pita pecahan
.................................................................................. 74
Gambar 4.15 Pita pecahan
.................................................................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
Gambar 4.16 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 1 ............................................. 76
Gambar 4.17 Pita pecahan
.................................................................................. 77
Gambar 4.18 Pita pecahan
.................................................................................. 77
Gambar 4.19 Pita pecahan
.................................................................................. 77
Gambar 4.20 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 1 ......................................... 79
Gambar 4.21 Pita pecahan
.................................................................................. 80
Gambar 4.22 Pita pecahan
.................................................................................. 80
Gambar 4.23 Pita pecahan
.................................................................................. 81
Gambar 4.24 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 1 ............................................ 82
Gambar 4.25 Pita pecahan
.................................................................................. 83
Gambar 4.26 Pita pecahan
.................................................................................. 83
Gambar 4.27 Pita pecahan
.................................................................................. 83
Gambar 4.28 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 1 .......................................... 85
Gambar 4.29 Pita pecahan
.................................................................................. 86
Gambar 4.30 Pita pecahan
.................................................................................. 86
Gambar 4.31 Pita pecahan
.................................................................................. 86
Gambar 4.32 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 1 ........................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
Gambar 4.33 Pita pecahan
.................................................................................. 89
Gambar 4.34 Pita pecahan
.................................................................................. 89
Gambar 4.35 Pita pecahan
.................................................................................. 89
Gambar 4.36 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nmor 1......................................... 91
Gambar 4.37 Pita pecahan
.................................................................................. 92
Gambar 4.38 Pita pecahan
.................................................................................. 92
Gambar 4.39 Pita pecahan
.................................................................................. 92
Gambar 4.40 Cara kesembilan Jawaban Siswa Nomor 1 ..................................... 94
Gambar 4.41 Pita pecahan
.................................................................................. 95
Gambar 4.42 Pita pecahan
.................................................................................. 95
Gambar 4.43 Pita pecahan
.................................................................................. 95
Gambar 4.44 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 1....................................... 97
Gambar 4.45 Pita pecahan
.................................................................................. 98
Gambar 4.46 Pita pecahan
.................................................................................. 98
Gambar 4.47 Pita pecahan
.................................................................................. 98
Gambar 4.48 Pita Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 2 .................................101
Gambar 4.49 Pita pecahan
................................................................................101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xix
Gambar 4.50 Pita pecahan
................................................................................102
Gambar 4.51 Pita pecahan
...............................................................................102
Gambar 4.52 Pita pecahan
.............................................................................103
Gambar 4.53 Cara Kedua Jawaban Siswa Nomor 2 ...........................................105
Gambar 4.54 Pita pecahan
................................................................................106
Gambar 4.55 Pita pecahan
................................................................................106
Gambar 4.56 Pita pecahan
...............................................................................107
Gambar 4.57 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 2 ...........................................109
Gambar 4.58 Pita pecahan
................................................................................110
Gambar 4.59 Pita pecahan
...............................................................................110
Gambar 4.60 Pita pecahan
dan
....................................................................111
Gambar 4.61 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 2 .......................................113
Gambar 4.62 Pita pecahan
................................................................................113
Gambar 4.63 Pita pecahan
................................................................................113
Gambar 4.64 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 2 ..........................................116
Gambar 4.65 Pita pecahan
................................................................................116
Gambar 4.66 Pita pecahan
.............................................................................117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xx
Gambar 4.67 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 2 ........................................119
Gambar 4.68 Pita pecahan
................................................................................120
Gambar 4.69 Pita pecahan
...............................................................................120
Gambar 4.70 Pita pecahan
...............................................................................121
Gambar 4.71 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 2 .........................................123
Gambar 4.72 Pita pecahan
................................................................................123
Gambar 4.73 Pita pecahan
................................................................................124
Gambar 4.74 Pita pecahan
...............................................................................124
Gambar 4.75 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nomor 2.....................................127
Gambar 4.76 Pita pecahan
................................................................................128
Gambar 4.77 Pita pecahan
...............................................................................128
Gambar 4.78 Pita pecahan
...............................................................................129
Gambar 4.79 Cara Kesembilan Jawaban Siswa Nomor 2...................................131
Gambar 4.80 Pita pecahan
................................................................................132
Gambar 4.81 Pita pecahan
................................................................................132
Gambar 4.82 Pita pecahan
dan
......................................................................132
Gambar 4.83 Pita pecahan
................................................................................133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxi
Gambar 4.84 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 2.....................................135
Gambar 4.85 Pita pecahan
................................................................................135
Gambar 4.86 Pita pecahan
................................................................................136
Gambar 4.87 Pita pecahan
...............................................................................136
Gambar 4.88 Cara Kesebelas Jawaban Siswa Nomor 2 ....................................138
Gambar 4.89 Pita pecahan
................................................................................139
Gambar 4.90 Pita pecahan
................................................................................139
Gambar 4.91 Pita pecahan
...............................................................................139
Gambar 4.92 Cara Keduabelas Jawaban Siswa Nomor 2 ...................................141
Gambar 4.93 Pita pecahan
................................................................................142
Gambar 4.94 Pita pecahan
................................................................................142
Gambar 4.95 Pita pecahan
................................................................................142
Gambar 4.96 Pita pecahan
...............................................................................143
Gambar 4.97 Pita pecahan
dan
.......................................................................143
Gambar 4.98 Cara Ketigabelas Jawaban siswa Nomor 2 ...................................145
Gambar 4.99 Pita pecahan
................................................................................145
Gambar 4.100 Pita pecahan
..............................................................................145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxii
Gambar 4.101 Pita pecahan
............................................................................146
Gambar 4.102 Cara Keempatbelas Jawaban Siswa Nomor 2 .............................148
Gambar 4.103 Pita pecahan
..............................................................................148
Gambar 4.104 Pita pecahan
..............................................................................148
Gambar 4.105 Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 3 ......................................151
Gambar 4.106 Cara Kedua Jawaban Siswa Nomor 3 .........................................153
Gambar 4.107 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 3 .........................................155
Gambar 4.108 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 3 ....................................157
Gambar 4.109 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 3 .......................................159
Gambar 4.110 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 3 .....................................161
Gambar 4.111 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 3 ......................................163
Gambar 4.112 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nomor 3..................................165
Gambar 4.113 Cara Kesembilan Jawaban Siswa Nomor 3................................167
Gambar 4.114 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 3..................................169
Gambar 4.115 Cara Kesebelas Jawaban Siswa Nomor 3 ..................................171
Gambar 4.116 Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 4 .......................................174
Gambar 4.117 Cara Kedua Jawaban Siswa Nomor 4 ........................................176
Gambar 4.118 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 4 .........................................178
Gambar 4.119 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 4 ....................................180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxiii
Gambar 4.120 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 4 .......................................182
Gambar 4.121 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 4 .....................................184
Gambar 4.122 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 4 ......................................186
Gambar 4.123 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nomor 4..................................188
Gambar 4.124 Cara Kesembilan Jawaban Siswa Nomor 4.................................191
Gambar 4.125 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 4..................................193
Gambar 4.126 Cara Kesebelas Jawaban Siswa Nomor 4 ...................................196
Gambar 4.127 Cara Keduabelas Jawaban Siswa Nomor 4 ................................198
Gambar 4.128 Jawaban Siswa S5 Nomor 1 ........................................................202
Gambar 4.129 Jawaban Siswa S15 Nomor 1 ......................................................204
Gambar 4.130 Jawaban Siswa S17 Nomor 1 .....................................................206
Gambar 4.131 Jawaban Siswa S5 Nomor 2 ........................................................208
Gambar 4.132 Jawaban Siswa S15 Nomor 2 ......................................................210
Gambar 4.133 Jawaban Siswa S17 Nomor 2 ......................................................212
Gambar 4.134 Jawaban Siswa S5 Nomor 3 ........................................................214
Gambar 4.135 P Jawaban Siswa S15 Nomor 3 ...................................................216
Gambar 4.136 Jawaban Siswa S17 Nomor3 .......................................................217
Gambar 4.137 Jawaban Siswa S5 Nomor 4 ........................................................219
Gambar 4.138 Jawaban Siswa S15 Nomor 4 ......................................................220
Gambar 4.139 Jawaban Siswa S17 Nomor 4 ......................................................222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................ 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .........................................................................232
Lampiran 2 Surat Melaksanakan Penelitian ........................................................233
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa, Rubrik Penilaian ...........................................234
Lampiran 4 Tes Tertulis dan Rubrik Penilaian ...................................................245
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................249
Lampiran 6 Jawaban Tes Tertulis S5, S15, S17..................................................268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Effendi, 2012: 2)
pembelajaran matematika bertujuan agar setiap siswa memiliki kemampuan
(1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan penyataan matematika; (3)
memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5)
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut NCTM atau National Council of Teachers of Mathematics
(Effendi, 2012: 2), pentingnya kemampuan representasi matematis dapat
dilihat dari standar representasi yang ditetapkan oleh NCTM yaitu program
pembelajaran dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas 12 harus
memungkinkan siswa untuk: (1) menciptakan dan menggunakan representasi
untuk mengorganisir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide-ide matematis;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
(2) memilih, menerapkan, dan menerjemahkan representasi matematis untuk
memecahkan masalah; dan (3) menggunakan representasi untuk memodelkan
dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan fenomena matematis.
Selain kemampuan merepresentasikan, kemampuan pemecahan masalah juga
penting untuk dikembangkan. NCTM menyatakan bahwa pemecahan masalah
merupakan bagian integral dalam pembelajaran matematika, sehingga hal
tersebut tidak boleh dilepaskan dari pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika
di SMP Karitas Ngaglik, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan
merepresentasikan yang dimiliki oleh siswa pada operasi hitung pecahan
masih mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan, kemampuan dasar
siswa pada materi operasi hitung pecahan pada tingkat Sekolah Dasar (SD)
belum tuntas dengan baik. Hal inilah yang menghambat penerimaan,
pemecahan dan merepresentasikan pada materi operasi hitung pecahan
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ketika siswa diberikan suatu
permasalahan, siswa mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian,
namun masih membutuhkan bimbingan dari guru. Masalah yang sering
dialami oleh siswa untuk materi operasi pecahan antara lain yaitu ada peseta
didik yang belum bisa menyamakan penyebut pada operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan, dan mengubah pecahan biasa ke dalam
bentuk pecahan campuran. Guru menuturkan bahwa sebelumnya belum
pernah menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya materi matematika yang
harus disampaikan kepada siswa.
Berikut ini adalah contoh pekerjaan dari siswa terkait dengan operasi
hitung pada pecahan.
Gambar 1.1 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Pada Gambar 1.1 soal tersebut merupakan operasi hitung campuran
berupa operasi pengurangan dan penjumlahan pada pecahan yaitu - (
).
Langkah pertama, siswa mengerjakan operasi hitung yang berada di dalam
tanda kurung yaitu
. Namun, untuk langkah selanjutnya yang dikerjakan
tidak tepat, yaitu siswa menuliskan bahwa - (
)
Tahapan tersebut
tidak tepat karena - (
) tidak sama dengan
. Hal tersebut juga terjadi
pada langkah-langkah berikutnya. Apabila siswa ingin mengerjakan operasi
yang berada dalam tanda kurung, maka dapat dituliskan
- (
) - (
) Langkah selanjutnya, siswa menyamakan terlebih
dahulu penyebut dari kedua bilangan pecahan dari
, sehingga siswa
menuliskan hasilnya yaitu diperoleh
. Namun, pada langkah
tesebut, siswa terbalik saat menuliskan hasil penyamaan penyebut dari
yaitu
walaupun hasilnya sudah tepat, karena sifat komutatif berlaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
pada operasi penjumlahan. Pada langkah tersebut dapat dituliskan
Selanjutnya, siswa melakukan operasi pengurangan yaitu -
. Namun
pada langkah tersebut terdapat kesalahan yang dilakukan yaitu, siswa
menuliskan bahwa
, sehingga siswa menuliskan
-
-
. Pada
langkah tersebut, siswa melakukan kesalahan yang sama seperti sebelumnya,
yaitu terbalik saat menuliskan hasil dari penyamaan penyebut dari kedua
bilangan pecahan tersebut, yaitu
-
-
. Operasi hitung yang dikerjakan
merupakan operasi pengurangan, sedangkan sifat komutatif tidak berlaku
pada operasi pengurangan. Sehingga hasil akhir yang dikerjakan oleh siswa
tidak tepat.
Gambar 1.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Pada Gambar 1.2 merupakan soal penjumlahan bilangan bulat
dengan bilangan pecahan yaitu
. Langkah awal, siswa tidak mengubah
bilangan bulat 2 ke dalam bentuk bilangan pecahan, sehingga siswa langsung
menjumlahkannya tanpa menyamakan penyebut dari kedua bilangan pecahan
tersebut. Siswa menuliskan
, dan hasil yang diperoleh tidak tepat.
Penulisan siswa juga kurang tepat, karena untuk bilangan pecahan
diberi
tanda kurung, sedangkan bukan merupakan bilangan pecahan negatif. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
tersebut karena siswa tidak menyamakan penyebutnya terlebih dahulu,
sebelum menjumlahkan kedua bilangan pecahan tersebut
Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan yang
harus dimiliki oleh siswa, untuk dapat memecahkan suatu permasalahan yang
ada atau yang disajikan, misalnya pada soal-soal yang diberikan. Kemampuan
pemecahan masalah penting untuk dimiliki oleh setiap siswa karena dengan
adanya kemampuan tersebut, siswa dapat menemukan penyelesaian dari suatu
permasalahan yang diberikan dan dapat menyajikan hasilnya berdasarkan
permasalahan tersebut. Menurut Barca (Syaharuddin, 2016: 6), kemampuan
pemecahan masalah matematika penting dimiliki oleh seorang siswa, sebagai
berikut (1) kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan umum
pengajaran matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika; (2)
penyelesaian masalah meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan
proses inti dan utama dalam kurikulum matematika dan; (3) penyelesaian
matematika merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika.
Selain kemampuan pemecahan masalah, kemampuan lain yang juga
harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan
merepresentasikan. Menurut Jones dan Knuth (Sabirin, 2014: 33),
kemampuan merepresentasikan adalah model atau bentuk pengganti dari
suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi. Sebagai
contohnya yaitu, suatu masalah direpresentasikan dengan objek, gambar,
kata-kata, atau simbol matematika. Kemampuan merepresentasikan penting
untuk dimiliki oleh siswa karena, dapat mengembangkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
mengoptimalkan kemampuan matematika. Selain itu, dengan siswa memiliki
kemampuan merepresentasikan, akan memudahkan dalam menyelesaikan
atau memecahkan suatu permasalahan.
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suatu strategi yang
dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah nyata atau masalah yang
disimulasikan. Menurut Bern dan Erickson (Mutaqi, 2017), model
pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta
untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari mata pelajaran.
Proses pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan
merepresentasikan pada siswa. Menurut Tan (Rusman, 2014: 229),
Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran
karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan
melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat
memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan Menurut Amir (Isrok’atun dan Amelia,
2018: 49) Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki kelebihan dalam proses
pembelajaran anatara lain (1) meningkatkan kemampuan siswa untuk
berinisiatif yaitu memberikan ide atau pendapat dalam pemecahan masalah;
(2) menyajikan solusi yaitu tahap di mana siswa menuliskan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
pemecahan masalah hasil dari diskusi dengan pertimbangan dari berbagai
macam sumber yang ditemukan.
Kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan
yang baik tentunya akan berpengaruh pada tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Namun, apabila kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan
merepresentasikan pada seorang siswa kurang baik, maka akan berpengaruh
pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang dirancang sebelumnya.
Sebagai calon guru, maka penting untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah dan kemampuan merepresentasikan pada diri siswa.
Menurut Sumartini (2016), peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah
lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Selain
itu, kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang
berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah
kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan
mentransformasikan informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan
memahami soal. Menurut Kusumaningsih dan Marta (2017) bahwa
kemampuan representasi matematis siswa SMP yang menerima pembelajaran
berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran konvensional.
Pembelajaran konvensional dalam hal ini yaitu guru melaksanakan
pembelajaran dengan metode ceramah, dan saat siswa mengerjakan latihan
soal mereka cenderung mengikuti cara yang digunakan oleh guru, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
ketika diberikan latihan soal dengan tipe yang berbeda mereka kesulitan
untuk menyelesaikannya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui
keadaan siswa dengan melakukan penelitian, dengan judul penelitian yaitu
“Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Merepresentasikannya pada
Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas VII dalam Model Pembelajaran
Berbasis Masalah (PBM) di SMP Karitas Ngaglik”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana proses pembelajaran materi operasi hitung pecahan dengan
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)?
2. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa
untuk materi operasi hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik
setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM?
3. Bagaimanakah kemampuan merepresentasikan yang dimiliki oleh siswa
untuk materi operasi hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik
setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah serta tujuan penelitian,
maka perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan pada penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
lebih fokus. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah
kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan pada
materi operasi hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik. Subjek
penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VII.
D. Batasan Istilah
1. Masalah adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang atau
kelompok yang memerlukan suatu pemecahan tetapi individu atau
kelompok tersebut tidak memiliki cara langsung untuk dapat menentukan
solusinya.
2. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan seseorang atau
individu dalam menggunakan pengetahuan, keterampilan dan
pemahamnnya untuk menemukan solusi atau penyelesaian dari suatu
masalah.
3. Kemampuan merepresentasikan adalah kemampuan menyajikan kembali
notasi, simbol, tabel, grafik, diagram, persamaan atau ekspresi matematis
lainnya ke dalam bentuk lain.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah suatu model pembelajaran
yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial (inti/dasar) dari
materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses
pembelajaran materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) serta mendeskripsikan kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan untuk materi operasi
hitung pecahan setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan
PBM pada siswa kelas VII di SMP Karitas Ngaglik.
F. Manfaat Penelitian
Adapun untuk manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut.
1. Bagi siswa, dapat mengetahui deskripsi dari kemampuan pemecahan
masalah dan merepresentasikan serta kesalahan yang dilakukan dalam
menyelesaikan permasalahan pada materi operasi hitung pecahan.
2. Bagi guru, dapat mengetahui deskripsi dari kemampuan pemecahan
masalah dan merepresentasikan pada siswa. Guru dapat mengetahui
tingkat ketercapaian siswa dalam kemampuan pemecahan masalah dan
merepresentasikan, apakah sudah tercapai secara maksimal atau belum.
3. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan
dan pengalaman dalam menganalisis kemampuan pemecahan masalah
dan kemampuan merepresentasikan siswa kelas VII pada materi operasi
hitung pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Masalah Matematika dan Kemampuan Pemecahan Masalah
1. Masalah Matematika
Menurut Krulik dan Rudnik (Wassahua, 2010: 122) menjelaskan
bahwa masalah adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang atau
kelompok yang memerlukan suatu pemecahan, tetapi individu atau
kelompok tersebut tidak memiliki cara yang langsung untuk dapat
menentukaan solusinya. Menurut Dindyal (Fadillah, 2009: 553), suatu
situasi disebut dengan suatu masalah apabila terdapat beberapa kendala
pada kemampuan pemecahan masalah. Kendala tersebut menyebabkan
seseorang tidak dapat menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah
secara langsung.
Bell (Fadillah, 2009: 553) menyatakan bahwa pertanyaan
merupakan masalah bagi seseorang apabila ia menyadari keberadaaan
situasi itu, mengakui bahwa situasi itu memerlukan tindakan dan tidak
dengan segera dapat menemukan pemecahan atau penyelesaian situasi
tersebut. Menurut Russeffendi (Fadillah, 2009: 553) sesuatu persoalan
merupakan masalah bagi seseorang, pertama bila persoalan itu tidak
dikenalnya atau dengan kata lain orang tersebut belum memiliki prosedur
atau algoritma tertentu untuk menyelesaikannya.
Berdasarkan dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
masalah adalah suatu situasi dimana terdapat beberapa kendala yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
dihadapi oleh seseorang atau kelompok yang memerlukan suatu
pemecahan, tetapi individu atau kelompok tersebut tidak memiliki cara
yang langsung untuk dapat menentukaan solusinya atau tidak dapat
menyelesaikan masalah tersebut secara langsung.
Menurut Hudoyo (Wassahua, 2010: 122-123), mengemukakan
jenis-jenis masalah matematika yaitu sebagai berikut.
a. Masalah transalasi, merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang
untuk menyelesaikannya perlu translasi dari bentuk verbal ke bentuk
matematika.
b. Masalah aplikasi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai macam
keterampilan dan prosedur matematika.
c. Masalah proses, biasanya untuk menyusun langkah-langkah
merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah.
Masalah seperti ini dapat melatih keterampilan siswa dalam
menyelesaikan masalah, sehingga menjadi terbiasa menggunakan
strategi tertentu.
d. Masalah teka-teki, digunakan untuk rekreasi dan kesenangan sebagai
alat yang bermanfaat untuk tujuan afektif dalam pembelajaran
matematika.
2. Pengertian Pemecahan Masalah dan Kemampuan Pemecahan Masalah
Sumardiyono (Indarwati, dkk, 2014) mengungkapkan bahwa
pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal.
Menurut Nazwandi (Indarwati, dkk, 2014), pemecahan masalah
merupakan proses bagaimana mengatasi suatu persoalan atau pertanyaan
yang bersifat menantang yang tidak dapat diselesaikan dengan prosedur
rutin yang sudah biasa dilakukan/sudah diketahui.
Selanjutnya, Krulik dan Rudnik (Indarwati, dkk, 2014) juga
mendefinisikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha individu
menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk
menemukan solusi dari suatu masalah. Arigiyati dan Istiqomah (Bernard,
dkk, 2018) berpendapat bahwa pemecahan masalah merupakan hal yang
sangat penting dalam matematika, karena pemecahan masalah
merupakan hal pokok dalam meningkatkan kemampuan berfikir tingkat
tinggi siswa, guna mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan yang
sudah dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang jarang ditemui oleh
siswa.
Berdasarkan dari pendapat tersebut maka, dapat disimpulkan
bahwa pemecahan masalah adalah suatu proses menerapkan pengetahuan
yang diperoleh untuk mengatasi suatu permasalahan. Sedangkan,
kemampuan pemecahan masalah adalah suatu kemampuan seseorang
atau individu untuk menyelesaikan atau mengatasi persoalan dengan
menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk
menemukan solusi atau penyelesaian dari suatu masalah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
3. Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Polya (Syaharuddin, 2016) menjelaskan langkah-langkah dalam
pemecahan masalah yaitu sebagai berikut.
a. Memahami Masalah (Understanding the Problem)
Siswa tidak dapat menyelesaikan suatu masalah dengan benar,
apabila tidak memahami masalah yang disajikan atau diberikan.
Siswa harus bisa menunjukkan bagian-bagian prinsip dari masalah,
yang diketahui, yang ditanyakan dan prasyarat.
b. Merencanakan Pemecahan
Pada langkah ini, sangat bergantung pada pengalaman siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah. Semakin bervariasi
pengalaman, maka siswa cenderung lebih kreatif dalam menyusun
penyelesaian masalah.
c. Menyelesaikan Masalah Sesuai Rencana
Guru meminta kepada siswa untuk memeriksa masing-masing
langkah-langkah pengerjaan. Hal tersebut dilakukan untuk
menyakinkan siswa apakah langkah yang telah disusun tersebut
sudah benar.
d. Memeriksa Kembali Hasil yang Diperoleh
Pada langkah ini siswa yang telah selesai atau memperoleh
penyelesaian masalah dan menuliskannya dengan rapi, memeriksa
kembali tiap-tiap langkah penyelesaian yang telah disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
4. Indikator Penyelesaian Masalah
Adapaun indikator untuk kemampuan pemecahan masalah
menurut Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara (2015: 85)
adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan.
b. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.
c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.
d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.
B. Kemampuan Merepresentasikan
1. Pengertian Kemampuan Merepresentasikan
Menurut Lestari dan Yudhanegara (2015:83), kemampuan
merepresentasikan atau representasi matematis adalah kemampuan
menyajikan kembali notasi, simbol, tabel, gambar, grafik, diagram,
persamaan atau ekspresi matematis lainnya ke dalam bentuk lain.
Representasi matematis terdiri dari representasi visul, gambar, teks
tertulis, persamaan atau ekspresi matematis.
Menurut Gagatsis dan Elia (Yuniarti, 2013) representasi
didefinisikan sebagai setiap konfigurasi karakter, gambar, objek benda
konkrit, dan lain-lain yang dapat melambangkan atau mewakili sesuatu
yang lain. Selanjutnya, NCTM atau National Council of Teachers of
Mathematics (Muhamad Sabirin, 2014), menyatakan bahwa representasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
merupakan cara yang digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan
jawaban atau gagasan matematik yang ditampilkan siswa dalam
upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa,
kemampuan merepresentasikan adalah kemampuan seseorang untuk
mengkomunikasikan jawaban atau gagasan matematik yang disajikan
dalam bentuk notasi, simbol, tabel, gambar, grafik, diagram, persamaan
atau ekspresi matematis dan objek benda konkrit yang dapat
melambangkan atau mewakili sesuatu yang lain,
2. Indikator Kemampuan Merepresentasikan
Adapaun indikator untuk kemampuan pemecahan masalah
menurut Lestari dan Yudhanegara (2015: 84) adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Merepresentasikan
Aspek Indikator
Representasi Visual a. Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi
diagram, grafik, atau tabel.
b. Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah.
Representasi Gambar a. Membuat gambar pola-pola geometri. b. Membuat gambar bangun geometri untuk
memperjelas masalah dan memfasilitasi
penyelesaian.
Representasi Persamaan
atau Ekspresi Matematis
a. Membuat persamaan atau model matematis dari representasi lain yang
diberikan.
b. Membuat konjektur dari suatu pola bilangan.
c. Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
Reprtesentasi Kata atau
Teks Tertulis
a. Membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan.
b. Menulis interpretasi dari suatu representasi.
c. Menulis langkah-langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-kata.
d. Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis.
Pada penelitian ini, indikator kemampuan merepresentasikan yang
digunakan adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah.
2. Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian.
3. Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis.
C. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Menurut Tan (Rusman, 2013: 229), Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) merupakan inovasi dalam pembelajaran. Hal tersebut
dikarenakan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) kemampuan
berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat
memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan.
Menurut Herman (Isrok’atun dan Amelia Rosmala, 2018:44)
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pembelajaran yang
mengacu kepada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
memahami (learning to know), belajar melaksanakan atau melakukan
(learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar
bekerja sama atau hidup dalam kebersamaan (leraning to live together).
Muhson (Isrok’atun dan Amelia Rosmala, 2018:44) menyatakan bahwa
belajar berdasarkan masalah atau problem based leraning adalah suatu
proses pembelajaran yang diawali dari masalah-masalah yang ditemukan
dalam suatu lingkungan pekerjaan. Menurut Wena (Isrok’atun dan
Amelia Rosmala, 2018:44) yaitu pada problem based learning, siswa
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan
dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-
permasalahan.
Berdasarkan dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan sutu
pembelajaran yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata dan menuntutnya untuk
dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah tersebut melalui suatu
kegiatan atau pengalaman belajar yang dilakukan selama proses
pembelajaran.
2. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pada Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terdapat beberapa
tahapan yang dimulai dari suatu permasalahan dan berakhir pada suatu
solusi atau penyelesaian dari permasalahan tersebut. Tahapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
pembelajaran berbasis masalah menurut Trianto (Isrok’atun dan Amelia
Rosmala, 2018:46) adalah sebagai berikut.
a. Orientasi Siswa pada Masalah
Tahap orientasi adalah tahap pengenalan, guru melakukan
pengenalan kepada siswa mengenai masalah apa yang akan
dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa pada kegiatan pembelajaran.
Pada tahap ini, guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk
mengungkapkan dan memahami masalah.
b. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
Guru mengorganisasikan siswa dalam suatu tugas belajar,
sesuai dengan masalah yang akan diberikan atau dipecahkan oleh
siswa nantinya. Siswa dikelompokkan dan diberi tugas untuk
menyelesaikan permasalahan secara bersama.
c. Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok
Guru membimbing siswa ketika melakukan penyelidikan
terkait masalah yang sedang dipecahkan, secara individu maupun
kelompok. Siswa banyak melakukan aktivitas selama pembelajaran,
yaitu mengungkapkan ide, pendapat, dan semua ide pemecahan
masalah yang diutarakan siswa dapat didiskusikan secara bersama
dengan kelompok maupun dengan guru.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
Hasil karya yang dimaksud adalah hasil pemikiran siswa yaitu
pemecahan masalah yang baru saja dilakukan oleh siswa. Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannya
atau hasil diskusinya.
e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Pada tahapan ini, guru mempunyai peranan penting, yaitu
menganalisis dan mengevaluasi apakah pemecahan masalah yang
dilakukan siswa sudah benar atau belum. Guru juga melakukan
klasifikasi jika terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
siswa.
D. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian oleh Sumartini (2016)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil penelitian terdahulu yang
menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu sebanyak 73% siswa masih
memiliki kemampuan pemecahan masalah yang relatif kurang. Penelitian
ini adalah kuasi eksperimen yang menerapkan dua pembelajaran yaitu
pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional dan
desain penelitiannya menggunakan desain kelompok kontrol non-
ekuivalen. Populasi dalam penelitian adalah siswa di salah satu SMK di
Kabupaten Garut. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling, dan diperoleh dua kelas sebagai sampel penelitian. Instrumen
penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah
matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Peneliti menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yaitu, berupa soal pretes dan soal postes. Pada proses ini
peneliti menggunakan perhitungan N-gain Score dengan mengitung
selisih antara nilai pretes dan nilai postes baik pada kelas eksperimen
maupun pada kelas kontrol, untuk mengetahui keefektivitasan penerapan
pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan hasil N-gain Score
didapatkan bahwa, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Selanjutnya peneliti
menggunakan uji normalitas terhadap skor pretes dan skor postes
kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan, skor pretes kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol)
tidak beridtribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan uji
nonparametrik yaitu uji Mann Whitney-U. Sedangkan, untuk N-Gain
Score karena kelas eksperimen berdistribusi tidak normal, maka
pengujian hipotesis menggunakan uji nonparametrik juga yaitu uji Mann
Whitney-U.
Setelah peneliti menentukan hasil dari perhitungan dengan uji
Mann Whitney-U, selanjutnya digunakan uji kesamaan rataan pretes
kemampuan pemecahan masalah matematis. Berdasarkan dari hasilnya,
didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan rataan skor pretes
kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Pada proses selanjutnya, peneliti menggunakan uji
perbedaan rataan skor N-Gain Score kemampuan pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
matematis dan didapatkan hasilnya bahwa peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran
berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran
konvensional.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa:
(1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional; (2) kesalahan-kesalahan yang
dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang berkaitan
dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kesalahan
karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan mentransformasikan
informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal.
2. Penelitian oleh Kusumaningsih dan Rini Puspita Marta (2017)
Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen dan
desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 2 Mranggen.
Pengunaan teknik Cluster Random Sampling terpilih kelas VIII E dikenai
pembelajaran berbasis masalah, kelas VIII F dikenai pembelajaran
discovery learning serta kelas VIII G yang dikenai pembelajaran
konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
kemampuan representasi matematis.
Sebelum peneliti mengambil data untuk penelitian, terlebih
dahulu peneliti mengujicobakan istrumen tes kemampuan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
dibuat kepada kelas di luar sampel penelitian. Peneliti kemudian
menganalisis soal uji coba yang telah diberikan kepada siswa (kelas di
luar sampel penelitian), meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan dari hasil analisis uji coba,
instrument tersebut layak digunakan untuk mengumpulkan data. Tahap
selanjutnya, peneliti memberikan soal pretes pada ketiga kelas untuk
mengetahui nilai awal dari siswa. Setelah mengetahui kondisi awal dari
siswa, peneliti melakukan penelitian dengan memberikan perlakuan
untuk kelas eksperimen satu menggunakan model pembelajaran berbasis
masalah, kelas eksperimen dua dengan model pembelajaran discovery
learning dan untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional. Postes yang digunakan merupakan tes uraian yang terdiri
dari lima butir soal.
Setelah mendapatkan hasil dari pretes dan postes, maka tahap
selanjutnya peneliti menganalisis data ketiga kelas tersebut. Berdasarkan
hasil pretes, maka dilakukan analisis data awal antara lain uji normalitas,
uji homogenitas dan uji Anova satu jalur (One-Way Anova) dengan sel
tak sama. Berdasarakan hasil postes maka, dilakukan analisis data akhir
antara lain uji normalitas, uji homogenitas, uji Anova satu jalan (One-
Way Anova) dengan sel tak sama, uji pasca Anova dengan metode
Scheffe’ dan uji-t. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas
variansi pada data pretest, diperoleh kesimpulan bahwa data berasal dari
distribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji Anova satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
jalan (One-Way Anova) dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5%
dan diperoleh kesimpulan bahwa ketiga sampel yang digunakan memiliki
rerata yang sama. Kemudian untuk data posttest juga dilakukan
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi yang hasilnya
sama, yaitu data berasal dari distribusi normal dan homogen. Selanjutnya
dilakukan uji Anova untuk menguji hipotesis pertama yaitu mengetahui
apakah model pembelajaran yang digunakan memberikan pengaruh
terhadap kemampuan representasi matematis siswa atau tidak.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan: (1) penggunaan
pembelajaran berbasis masalah, discovery learning dan pembelajaran
konvensional berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis
siswa SMP; (2) kemampuan representasi matematis siswa SMP yang
memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional; (3)
kemampuan representasi matematis siswa SMP yang memperoleh
discovery learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang
menggunakan pembelajaran konvensional.
E. Operasi Hitung Pecahan
Operasi hitung pada pecahan merupakan materi pembelajaran untuk
kelas VII semester 1. Terdapat empat oeprasi hitung pada pecahan yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Semua materi dalam
pembahasan ini diambil dari As’ari, dkk (2017:51-65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
1. Pengertian Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang dapat disajikan
dalam bentuk a
b ; a, b bilangan bulat dan b 0 dengan disebut dengan
pembilangan dan disebut dengan penyebut.
2. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan
a. Penjumlahan
Syarat untuk menjumlahkan dua bilangan pecahan atau lebih
yaitu apabila kedua bilangan pecahan atau lebih memiliki penyebut
yang sama. Namun, apabila penyebut dari dua atau lebih bilangan
pecahan tersebut berbeda, maka terlebih dahulu harus disamakan
penyebutnya dengan mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)
dari penyebutnya.
Contoh soal:
1) Hitunglah hasil dari
a) 4
6 5
6
b) 9
2 5
9
c) 21
3 1
4
2
Penyelesaian:
a) 4
6 5
6 9
6 3
2 1
1
2
b) KPK dari 2 dan 9 adalah 18 maka:
9
2 5
9 9 9
2 9 5 2
9 2 81
18 10
18 91
18
c) 21
3 1
4
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Terlebih dahulu ubah pecahan campuran ke dalam bentuk
pecahan biasa.
21
3 1
4
2 7
3 6
2 7 2
3 2 6 3
2 3 14
6 18
6 32
6 16
3
b. Pengurangan
Pada operasi pengurangan bilangan pecahan, konsepnya sama
dengan penjumlahan bilangan pecahan. Syarat untuk mengurangkan
dua bilangan pecahan atau lebih yaitu apabila kedua bilangan
pecahan atau lebih memiliki penyebut yang sama. Namun, apabila
penyebut dari dua atau lebih bilangan pecahan tersebut berbeda,
maka terlebih dahulu harus disamakan penyebutnya dengan mencari
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebutnya.
Contoh soal:
1) Hitunglah hasil dari:
a) 9
6-2
6
b) 4
2-2
6
c) 11
2-2
1
3
Penyelesaian:
a) 9
6-2
6 7
6 1
1
6
b) KPK dari 2 dan 6 adalah 12 maka:
4
2-2
6 4 6
2 6-2 2
6 2 24
12-4
12 20
12 1
8
12
c) Terlebih dahulu ubah pecahan campuran ke dalam bentuk
pecahan biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
21
3-1
1
2 7
3-3
2 7 2
3 2-3 3
2 3 14
6-9
6 5
6
c. Perkalian
Perkalian antara dua pecahan atau lebih dilakukan dengan
mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
a
b c
d a c
b d dengan dan d 0
Contoh soal:
1) Hitunglah hasil dari:
a) 2
3 4
5
b) 33
5 2
1
3
Penyelesaian:
a) 2
3 4
5 2 4
3 5
8
15
b) 33
5 2
1
3 18
5 7
3 18 7
5 3 126
15 8
6
15 8
2
5
d. Pembagian
1) Pembagian bilangan pecahan oleh bilangan pecahan yang
penyebutnya sama
Misalnya jika a
c dan
b
c adalah bilangan pecahan dengan b 0 dan
c 0, maka: a
c
b
c a
b
Contoh soal:
a) Hitung hasil dari 1
2 3
2
Penyelesaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Karena penyebutnya sama maka, a
c
b
c a
b. Jadi
penyelesainnya menjadi:
1
2 3
2 1
3
2) Pembagian bilangan bulat oleh bilangan pecahan
Jika a
b adalah bilangan pecahan dengan c adalah bilangan
bulat dan a 0, maka:
c a
b c
1 a
b b c
b a
b b c
a
Contoh soal:
a) Hitung hasil dari 1 1
2
Penyelesaian:
Karena contoh soal merupakan pembagian bilangan bulat
oleh bilangan pecahan, maka berlaku:
c a
b c
1 a
b b c
b a
b b c
a , jadi penyelesaiannya:
1 1
2 1
1 1
2 2 1
2 1
2 2 1
1 2
3) Pembagian bilangan pecahan oleh bilangan pecahan dengan
penyebut berbeda
Jika a
b dan
c
d adalah bilangan pecahan dengan b 0 dan c 0
maka:
a
b c
d a d
b d b c
b d a d
b c
Contoh soal:
a) Hitunglah hasil dari 1
2 1
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
Penyelesaian:
Karena contoh soal merupakan pembagian bilangan
pecahan dengan penyebut berbeda, maka berlaku:
a
b c
d a d
b d b c
b d a d
b c , jadi penyelesaiannya:
1
2 1
3 1 3
2 3 2 1
2 3 1 3
2 1 3
2
4) Pembagian bilangan pecahan oleh bilangan bulat
Jika a
b dan
c
d adalah bilangan pecahan dengan b 0 dan c 0
maka:
a
b c
a
b c
Contoh soal:
a) Hitunglah hasil dari 1
3 2
Penyelesaian:
Karena contoh soal merupakan pembagian bilangan
pecahan oleh bilangan bulat, maka berlaku:
a
b c
a
b c , jadi penyelesaiannya:
1
3 2
1
3 2 1
6
F. Kerangka Berpikir
Menurut Harahap (Kusumaningsih dan Rini Puspita Marta, 2017)
tujuan pembelajaran matematika yang ingin dicapai antara lain yaitu
meningkatkan: (1) kemampuan pemecahan masalah (problem solving), (2)
kemampuan beragumentasi (reasoning), (3) kemampuan berkomunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
(communication), (4) kemampuan membuat koneksi (connection), dan
kemampuan representasi (representation). Kemampuan pemecahan dan
kemampuan merepresentasikan, merupakan tujuan pembelajaran matematika
di sekolah yang penting untuk dikembangkan. Berner (Syafri, 2017)
menyatakan bahwa keberhasilan pemecahan masalah bergantung kepada
kemampuan merepresentasikan masalah termasuk membuat dan
menggunakan representasi matematis berupa kata-kata, grafik, tabel, dan
persamaan, penyelesaian, dan manipulasi simbol.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Karitas
Ngaglik kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan
yang dimiliki oleh siswa pada operasi hitung pecahan masih mengalami
kesulitan. Hal tersebut dikarenakan, kemampuan dasar siswa pada materi
operasi hitung pecahan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) belum tuntas dengan
baik. Hal inilah yang menghambat penerimaan, pemecahan dan
merepresentasikan pada materi operasi pecahan tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Masalah yang sering dialami oleh siswa untuk materi operasi
pecahan antara lain yaitu ada peseta didik yang belum bisa menyamakan
penyebut pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan, menyamakan
penyebut pada operasi hitung perkalian dan pembagian, dan mengubah
pecahan biasa ke dalam bentuk pecahan campuran.
Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan tepat, akan
memberikan pengaruh terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan
nantinya, serta dapat meningkatkan kemampuan pemecahan dan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
merepresentasikan siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan, untuk meningkatkan kemampuan pemecahan dan kemampuan
merepresentasikan pada siswa adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Menurut Tan (Rusman, 2014: 229) pada model pembelajaran ini, kemampuan
berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok
atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah,
menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara
berkesinambungan.
Berdasarkan penelitian oleh Sumartini (2016) didapatkan hasilnya
yaitu peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang
mendapat pembelajaran konvensional. Penelitian oleh Kusumaningsih dan
Rini Puspita Marta (2017), didapatkan hasilnya yaitu kemampuan
representasi matematis siswa SMP yang memperoleh pembelajaran berbasis
masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran berbasis
masalah dalam penelitian ini, peneliti dapat mengetahui langkah-langkah
membelajarkan materi operasi hitung pada pecahan. Selain itu, dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, dapat mengembangkan
atau meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan
merepresentasikan pada siswa terutama pada materi operasi hitung pada
pecahan setalah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Indikator Kemampuan
Merepresentasikan
1. Menggunakan representasi visual
untuk menyelesaikan masalah.
2. Membuat gambar bangun geometri
untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi penyelesaian.
3. Penyelesaian masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis.
Indikator Kemampuan Pemecahan
Masalah
1. Mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, ditanyakan, dan kecukupan
unsur yang diperlukan.
2. Merumuskan masalah matematis atau
menyusun model matematis.
3. Menerapkan strategi untuk
menyelesaikan masalah.
4. Menjelaskan atau menginterpretasikan
hasil penyelesaian masalah.
Pembelajaran Operasi
Hitung pada Pecahan
dengan PBM
Tahap 1:
Orientasi Siswa pada
Masalah
Tahap 5:
Menganalisis dan
Mengevaluasi Proses
Pemecahan Masalah
Tahap 4:
Mengembangkan dan
Menyajikan Hasil
Karya
Tahap 3:
Membimbing
Penyelidikan
Individual Maupun
Kelompok
Tahap 2:
Mengorganisasikan
Siswa untuk Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah
pembelajaran untuk materi operasi hitung pecahan dengan model
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) serta mendeskripsikan kemampuan
pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan untuk materi operasi
hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik. Karena itu, peneliti
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.
Menurut Kountour (2003: 105) penelitian deskriptif adalah penelitian
yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keaadan sejelas mungkin,
tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Menurut Bogdan dan Tylor
(Gunawan, 2013: 82) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati, yang diarahkan pada latar dan
individu secara holistik atau utuh.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP
Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan
masalah, kemampuan merepresentasikan dan tahapan atau langkah-
langkah pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM).
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Karitas Ngaglik, yang
beralamat di Gang Jragem Nomor 32, Nandan, Sariharjo, Ngaglik,
Sleman, Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 dan
pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2019.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah (1) tes; (2) wawancara; dan (3) dokumen pribadi atau catatan harian.
1. Tes
Pengumpulan data melalui teknik tes, dilakukan dengan
memberikan instrumen tes yang terdiri dari seperangkat pertanyaan atau
soal untuk memperoleh data mengenai kemampuan peserta didik
terutama pada aspek kognitif (Lestari dan Yudhanegara, 2015: 232).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes bentuk uraian
atau essai. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah
pengerjaan soal oleh peserta didik terkait dengan operasi hitung pada
pecahan, serta untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan merepresentasikan pada peserta didik pada materi tersebut.
Tes tertulis diberikan pada tanggal 15 Agustus 2019 dengan jumlah
peserta didik yang mengikuti tes adalah 14 orang. Adapun tes tertulis
yang diberikan memuat 4 soal yang berkaitan dengan opearsi
penjumlahan, pegurangan, perkalian dan pembagian pada pecahan.
2. Wawancara
Menurut Setyadin (Gunawan, 2013: 160), wawancara adalah
suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini
merupakan proses Tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik. Terdapat dua pihak dengan kedudukan
yang berbeda dalam wawancara yaitu pihak pertama sebagai penaya
(interviewer) dan pihak kedua sebagai pemberi informasi (interviewees).
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan setelah peserta didik
selesai mengerjakan tes atau soal, guna untuk mengklarifikasi jawaban
yang telah ditulis atau dikerjakan oleh peserta didik. Wawancara akan
dilakukan terhadap tiga orang peserta didik, yaitu satu peserta didik yang
memperoleh nilai tertinggi, satu peserta didik yang memperoleh nilai
sedang dan satu peserta didik yang memperoleh nilai terendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
Berdasarkan dari hasil tes tertulis peserta didik, maka nilai hasil
tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu sebagai
berikut ini.
Tabel 3.1 Tabel Kategori Nilai Hasil Tes Tertulis
Kategori Batas Nilai
Tinggi x
Sedang x x
Rendah x
Keterangan:
: Nilai tes tertulis peserta didik
: Nilai rata-rata
: Standar deviasi
3. Dokumen Pribadi atau Catatan Harian
Menurut Sugiono (Gunawan, 2013: 176), dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar,
atau karya monumental dari seseorang. Dokumentasi berbentuk tulisan
berupa catatan harian, life histories, cerita, biografi, peraturan, kebijakan,
dan lainnya.
Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan catatan harian
peneliti, terkait dengan proses atau tahapan pembelajaran berbasis
masalah yang telah dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk
mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran tersebut atau untuk
mendeskripsikan proses atau tahapan pembelajaran berbasis masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Pembelajaran
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan
tiga kali pertemuan dan satu kali pertemuan digunakan untuk tes tertulis
terkait operasi hitung pada pecahan. Instrumen pembelajaran yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan suatu
rencana kegiatan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, untuk
satu kali pertemuan atau lebih. Adapun komponen yang terdapat
dalam RPP adalah identitas dari sekolah, kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode
pembelajaran, media dan alat pembelajaran, sumber pembelajaran
serta langkah-langkah pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan
5 tahap pembelajaran, yaitu 1) orientasi peserta didik pada masalah;
2) mengorganisasi peserta didik untuk belajar; 3) membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok; 4) mengembangkan dan
menyajikan hasil karya dan; 5) menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah. RPP digunakan untuk 3 kali pertemuan
pada