ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN … · dan; 3) mendeskripsikan kemampuan merepresentasikan...

291
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN MEREPRESENTASIKANNYA PADA MATERI OPERASI HITUNG PECAHAN KELAS VII DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DI SMP KARITAS NGAGLIK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari 151414020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN … · dan; 3) mendeskripsikan kemampuan merepresentasikan...

  • ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KEMAMPUAN

    MEREPRESENTASIKANNYA PADA MATERI OPERASI HITUNG

    PECAHAN KELAS VII DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

    MASALAH (PBM) DI SMP KARITAS NGAGLIK

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun Oleh:

    Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari

    151414020

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN

    MEREPRESENTASIKANNYA PADA MATERI OPERASI HITUNG

    PECAHAN KELAS VII DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

    MASALAH (PBM) DI SMP KARITAS NGAGLIK

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Matematika

    Disusun Oleh:

    Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari

    NIM: 151414020

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2020

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

    kepadaku

    (1 Filipi 4:13)

    Skripsi ini, saya persembahkan untuk:

    Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

    Kedua orang tua tercinta

    Kakak-kakak yang telah memberi dukungan

    Serta Almamater tercinta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    ABSTRAK

    Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari. 151414020. 2020. Analisis Kemampuan

    Pemecahan Masalah dan Kemampuan Merepresentasikannya pada Materi

    Operasi Hitung Pecahan Kelas VII dalam Model Pembelajaran Berbasis

    Masalah (PBM) di SMP Karitas Ngaglik. Skripsi. Program Studi

    Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas

    Sanata Dharma.

    Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan langkah-langkah

    pembelajaran untuk materi operasi hitung pecahan dengan model Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM); 2) mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah

    dan; 3) mendeskripsikan kemampuan merepresentasikan untuk materi operasi

    hitung pecahan setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan

    PBM pada siswa kelas VII di SMP Karitas Ngaglik.

    Subjek dalam penelitian ini adalah 14 siswa kelas VII SMP Karitas

    Ngaglik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.

    Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1)

    tes; (2) wawancara; dan (3) dokumen pribadi atau catatan harian.

    Berdasarkan dari hasil penelitian diperoleh proses pembelajaran materi

    operasi hitung pecahan dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis

    Masalah (PBM) yaitu 1) meminta siswa untuk mencermati setiap permasalahan

    yang diberikan; 2) meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok dan

    menyusun langkah-langkah penyelesaian dari setiap permasalahan yang diberikan

    dalam soal; 3) siswa mencari berbagai informasi yang tersedia dan membimbing

    siswa untuk memecahkan permasalahan yang dianggap sulit; 4) siswa diberi

    kesempatan untuk mepresentasikan hasil dari diskusi kelompok; 5) peneliti

    mengkonfirmasi jawaban dari siswa serta membuat kesimpulan berdasarkan

    materi yang telah diajarkan pada saat proses pembelajaran.

    Kemampuan pemecahan masalah dan merepresentasikan siswa pada

    operasi hitung pengurangan, hamper seluruh siswa sudah dapat mencapai keempat

    indikator kemampuan pemecahan masalah dan ketiga indikator kemampuan

    merepresentasikan. Sedangkan untuk operasi penjumlahan, sebagian peserta didik

    sudah dapat mencapai keempat indikator kemampuan pemecahan masalah,

    namun untuk ketiga indikator kemampuan merepresentasikan hanya sebagian

    kecil yang dapat mencapainya. Hal tersebut juga terjadi pada operasi hitung

    perkalian dan pembagian pada pecahan, yaitu hanya sebagian kecil siswa yang

    dapat mencapai keempat indikator kemampuan pemecahan masalah dan kedua

    indikator kemampuan merepresentasikan. Sehingga untuk kemampuan pemecahan

    masalah dan merepresentasikan pada operasi penjumlahan, perkalian dan

    pembagian masih rendah.

    Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan pemecahan masalah,

    Kemampuan merepresentasikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRACT

    Raden Rara Lucia Hesti Ratnasari. 151414020. 2020. Analysis of Problem

    Solving and Representation Abilities on The Fraction Operation of 7th Grade

    used Problem Based Learning Model (PBM) in Karitas Ngaglik Junior High

    School. Thesis. Mathematics Education Study Program. Departement of

    Mathematics Science and Education. Faculty of Teachers Training and

    Education, Sanata Dharma University Yogyakarta

    This research were aimed to (1) describe the learning process abaout

    operation of fractions using Problem Based Learning Model (PBM); (2) describe

    problem solving abilities and; (3) describe ability of representation on operation

    of fractions after followed learning prosess using PBM of class VII in Karitas

    Ngaglik Junior High Scool.

    The research subjects were 14 students in 7th grade of Karitas Ngaglik

    Junior High School. The type of this research was a descriptive qualitative

    research. Data collection techniques used in this research were (1) test; (2)

    interview; (3) personal document or diary.

    Learning process on operation of fractions using Problem Based

    Learning Model (PBM) were (1) asking students to look at the problem given; (2)

    asking students to discuss and plan in groups the solution of the problem given;

    (3) asking students to find the information and guiding the students to solve

    difficult problems; (4) giving the students time to present the result of group

    discussions; (5) confirming the student answer and making conclusions based on

    the leraning process.

    Problem solving and representation abilities of the students on the

    substraction operation, 93% students were able to reach the fourth indicators of

    problem solving abilities and third indicators of ability to represent. For the

    addition operation, 21% students could reach the fourth indicators of problem

    solving abilities, however for the third indicators of ability to represent 64%

    students can reach. On the multiplication and division operation, only 14%

    students can reach the fourth indicators of problem solving abilities, for the

    multiplication operation only 21% students could reach the second indicators of

    ability to represent and for the division operation only 7% students could reach

    the second indicators of ability to represent . So the problem solving abilities and

    representation of addition, multiplication and division operation are low.

    Keyword: Problem Based Learning, Problem solving abilities, Ability to

    Represent

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat,

    kasih dan penyertanyaanya, sehinga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Merepresentasikannya

    Pada Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas VII dalam Model Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM) Di SMP Karitas Ngaglik” dengan baik.

    Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini berkat dukungan, motivasi,

    bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang telah terlibat dalam penyusunan

    skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

    2. Bapak Dr. Marellinus Andy Ruditho, S.Pd., selaku Ketua Jurusan

    Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

    3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

    Matematika.

    4. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah

    berkenan meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya untuk memberikan

    bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi.

    5. Ibu C. Suryani Poncowati, S.Si., selaku Kepala sekolah SMP Karitas

    Ngaglik yang telah berkenan memberikan ijin kepada peneliti untuk

    melaksanakan penelitian.

    6. Ibu Agatha Tri Wahyuni, S.Pd., selaku guru mata pelajaran matematika

    yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vi

    ABSTRAK ............................................................................................................ vii

    ABSTRACT ..........................................................................................................viii

    KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ...............................................................................................xiv

    DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvi

    DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xxiv

    DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xxv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8

    C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 8

    D. Batasan Istilah ............................................................................................... 9

    E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11

    A. Masalah Matematika dan Kemampuan Pemecahan Masalah ........................ 11

    B. Kemampuan Merepresentasikan .................................................................... 15

    C. Pembelajaran Berbasis Masalah ..................................................................... 17

    D. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 20

    E. Operasi Hitung Pecahan ................................................................................. 24

    F. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 29

    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 33

    A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 33

    B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................... 33

    C. Tepat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 34

    D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 34

    E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 37

    F. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 44

    G. Prosedur Penelitian ........................................................................................ 47

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 50

    A. Deskripsi Langkah-langkah Pembelajaran .................................................... 50

    B. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan

    Merepresentasikan Berdasarkan Hasil Tes Tertulis ....................................... 68

    C. Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan

    Merepresentasikan Berdasarkan Hasil Tes Tertulis dan Wawancara ..........201

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................223

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................225

    A. Kesimpulan ..................................................................................................225

    B. Saran ............................................................................................................226

    DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................228

    LAMPIRAN ........................................................................................................231

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Merepresentasikan ........................................... 16

    Tabel 3.1 Tabel Kategori Nilai Hasil Tes Tertulis ................................................ 36

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Tertulis ............................................................................. 40

    Tabel 3.3 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara .......................................................... 43

    Tabel 4.1 Soal LKPD Nomor 1 Pertemuan Pertama............................................. 51

    Tabel 4.2 Soal LKPD Nomor 2 Pertemuan Pertama............................................. 51

    Tabel 4.3 Soal LKPD Nomor 3 Pertemuan Pertama............................................. 52

    Tabel 4.4 Soal LKPD Nomor 4 Pertemuan Pertama............................................. 52

    Tabel 4.5 Soal LKPD Nomor 1 Pertemuan Kedua ............................................... 57

    Tabel 4.6 Soal LKPD Nomor 2 Pertemuan Kedua ............................................... 57

    Tabel 4.7 Soal LKPD Nomor 3 Pertemuan Kedua .............................................. 57

    Tabel 4.8 Soal LKPD Nomor 4 Pertemuan Kedua ............................................... 58

    Tabel 4.9 Soal LKPD Nomor 1 Pertemuan Ketiga ............................................... 63

    Tabel 4.10 Soal LKPD Nomor 2 Pertemuan Ketiga ............................................. 63

    Tabel 4.11 Soal LKPD Nomor 3 Pertemuan Ketiga ............................................. 64

    Tabel 4.12 Soal LKPD Nomor 4 Pertemuan Ketiga ............................................. 64

    Tabel 4.13 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 1 .............................100

    Tabel 4.14 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 2 .............................150

    Tabel 4.15 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 3 .............................173

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    Tabel 4.16 Persentase Ketercapaian Indikator Soal Nomor 4 .............................201

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................ 3

    Gambar 1.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa ............................................................ 4

    Gambar 4.1 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 55

    Gambar 4.2 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 56

    Gambar 4.3 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 61

    Gambar 4.4 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 62

    Gambar 4.5 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 66

    Gambar 4.6 Jawaban Hasil Diskusi Kelompok..................................................... 67

    Gambar 4.7 Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 1............................................. 69

    Gambar 4.8 Pita pecahan

    .................................................................................... 69

    Gambar 4.9 Pita pecahan

    .................................................................................... 70

    Gambar 4.10 Pita pecahan

    ................................................................................. 71

    Gambar 4.11 Pita pecahan

    .................................................................................. 71

    Gambar 4.12 Cara Kedua Jawaban siswa Nomor 1 .............................................. 73

    Gambar 4.13 Pita pecahan

    .................................................................................. 74

    Gambar 4.14 Pita pecahan

    .................................................................................. 74

    Gambar 4.15 Pita pecahan

    .................................................................................. 75

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    Gambar 4.16 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 1 ............................................. 76

    Gambar 4.17 Pita pecahan

    .................................................................................. 77

    Gambar 4.18 Pita pecahan

    .................................................................................. 77

    Gambar 4.19 Pita pecahan

    .................................................................................. 77

    Gambar 4.20 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 1 ......................................... 79

    Gambar 4.21 Pita pecahan

    .................................................................................. 80

    Gambar 4.22 Pita pecahan

    .................................................................................. 80

    Gambar 4.23 Pita pecahan

    .................................................................................. 81

    Gambar 4.24 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 1 ............................................ 82

    Gambar 4.25 Pita pecahan

    .................................................................................. 83

    Gambar 4.26 Pita pecahan

    .................................................................................. 83

    Gambar 4.27 Pita pecahan

    .................................................................................. 83

    Gambar 4.28 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 1 .......................................... 85

    Gambar 4.29 Pita pecahan

    .................................................................................. 86

    Gambar 4.30 Pita pecahan

    .................................................................................. 86

    Gambar 4.31 Pita pecahan

    .................................................................................. 86

    Gambar 4.32 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 1 ........................................... 88

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    Gambar 4.33 Pita pecahan

    .................................................................................. 89

    Gambar 4.34 Pita pecahan

    .................................................................................. 89

    Gambar 4.35 Pita pecahan

    .................................................................................. 89

    Gambar 4.36 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nmor 1......................................... 91

    Gambar 4.37 Pita pecahan

    .................................................................................. 92

    Gambar 4.38 Pita pecahan

    .................................................................................. 92

    Gambar 4.39 Pita pecahan

    .................................................................................. 92

    Gambar 4.40 Cara kesembilan Jawaban Siswa Nomor 1 ..................................... 94

    Gambar 4.41 Pita pecahan

    .................................................................................. 95

    Gambar 4.42 Pita pecahan

    .................................................................................. 95

    Gambar 4.43 Pita pecahan

    .................................................................................. 95

    Gambar 4.44 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 1....................................... 97

    Gambar 4.45 Pita pecahan

    .................................................................................. 98

    Gambar 4.46 Pita pecahan

    .................................................................................. 98

    Gambar 4.47 Pita pecahan

    .................................................................................. 98

    Gambar 4.48 Pita Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 2 .................................101

    Gambar 4.49 Pita pecahan

    ................................................................................101

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    Gambar 4.50 Pita pecahan

    ................................................................................102

    Gambar 4.51 Pita pecahan

    ...............................................................................102

    Gambar 4.52 Pita pecahan

    .............................................................................103

    Gambar 4.53 Cara Kedua Jawaban Siswa Nomor 2 ...........................................105

    Gambar 4.54 Pita pecahan

    ................................................................................106

    Gambar 4.55 Pita pecahan

    ................................................................................106

    Gambar 4.56 Pita pecahan

    ...............................................................................107

    Gambar 4.57 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 2 ...........................................109

    Gambar 4.58 Pita pecahan

    ................................................................................110

    Gambar 4.59 Pita pecahan

    ...............................................................................110

    Gambar 4.60 Pita pecahan

    dan

    ....................................................................111

    Gambar 4.61 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 2 .......................................113

    Gambar 4.62 Pita pecahan

    ................................................................................113

    Gambar 4.63 Pita pecahan

    ................................................................................113

    Gambar 4.64 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 2 ..........................................116

    Gambar 4.65 Pita pecahan

    ................................................................................116

    Gambar 4.66 Pita pecahan

    .............................................................................117

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xx

    Gambar 4.67 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 2 ........................................119

    Gambar 4.68 Pita pecahan

    ................................................................................120

    Gambar 4.69 Pita pecahan

    ...............................................................................120

    Gambar 4.70 Pita pecahan

    ...............................................................................121

    Gambar 4.71 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 2 .........................................123

    Gambar 4.72 Pita pecahan

    ................................................................................123

    Gambar 4.73 Pita pecahan

    ................................................................................124

    Gambar 4.74 Pita pecahan

    ...............................................................................124

    Gambar 4.75 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nomor 2.....................................127

    Gambar 4.76 Pita pecahan

    ................................................................................128

    Gambar 4.77 Pita pecahan

    ...............................................................................128

    Gambar 4.78 Pita pecahan

    ...............................................................................129

    Gambar 4.79 Cara Kesembilan Jawaban Siswa Nomor 2...................................131

    Gambar 4.80 Pita pecahan

    ................................................................................132

    Gambar 4.81 Pita pecahan

    ................................................................................132

    Gambar 4.82 Pita pecahan

    dan

    ......................................................................132

    Gambar 4.83 Pita pecahan

    ................................................................................133

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxi

    Gambar 4.84 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 2.....................................135

    Gambar 4.85 Pita pecahan

    ................................................................................135

    Gambar 4.86 Pita pecahan

    ................................................................................136

    Gambar 4.87 Pita pecahan

    ...............................................................................136

    Gambar 4.88 Cara Kesebelas Jawaban Siswa Nomor 2 ....................................138

    Gambar 4.89 Pita pecahan

    ................................................................................139

    Gambar 4.90 Pita pecahan

    ................................................................................139

    Gambar 4.91 Pita pecahan

    ...............................................................................139

    Gambar 4.92 Cara Keduabelas Jawaban Siswa Nomor 2 ...................................141

    Gambar 4.93 Pita pecahan

    ................................................................................142

    Gambar 4.94 Pita pecahan

    ................................................................................142

    Gambar 4.95 Pita pecahan

    ................................................................................142

    Gambar 4.96 Pita pecahan

    ...............................................................................143

    Gambar 4.97 Pita pecahan

    dan

    .......................................................................143

    Gambar 4.98 Cara Ketigabelas Jawaban siswa Nomor 2 ...................................145

    Gambar 4.99 Pita pecahan

    ................................................................................145

    Gambar 4.100 Pita pecahan

    ..............................................................................145

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxii

    Gambar 4.101 Pita pecahan

    ............................................................................146

    Gambar 4.102 Cara Keempatbelas Jawaban Siswa Nomor 2 .............................148

    Gambar 4.103 Pita pecahan

    ..............................................................................148

    Gambar 4.104 Pita pecahan

    ..............................................................................148

    Gambar 4.105 Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 3 ......................................151

    Gambar 4.106 Cara Kedua Jawaban Siswa Nomor 3 .........................................153

    Gambar 4.107 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 3 .........................................155

    Gambar 4.108 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 3 ....................................157

    Gambar 4.109 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 3 .......................................159

    Gambar 4.110 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 3 .....................................161

    Gambar 4.111 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 3 ......................................163

    Gambar 4.112 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nomor 3..................................165

    Gambar 4.113 Cara Kesembilan Jawaban Siswa Nomor 3................................167

    Gambar 4.114 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 3..................................169

    Gambar 4.115 Cara Kesebelas Jawaban Siswa Nomor 3 ..................................171

    Gambar 4.116 Cara Pertama Jawaban Siswa Nomor 4 .......................................174

    Gambar 4.117 Cara Kedua Jawaban Siswa Nomor 4 ........................................176

    Gambar 4.118 Cara Ketiga Jawaban Siswa Nomor 4 .........................................178

    Gambar 4.119 Cara Keempat Jawaban Siswa Nomor 4 ....................................180

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxiii

    Gambar 4.120 Cara Kelima Jawaban Siswa Nomor 4 .......................................182

    Gambar 4.121 Cara Keenam Jawaban Siswa Nomor 4 .....................................184

    Gambar 4.122 Cara Ketujuh Jawaban Siswa Nomor 4 ......................................186

    Gambar 4.123 Cara Kedelapan Jawaban Siswa Nomor 4..................................188

    Gambar 4.124 Cara Kesembilan Jawaban Siswa Nomor 4.................................191

    Gambar 4.125 Cara Kesepuluh Jawaban Siswa Nomor 4..................................193

    Gambar 4.126 Cara Kesebelas Jawaban Siswa Nomor 4 ...................................196

    Gambar 4.127 Cara Keduabelas Jawaban Siswa Nomor 4 ................................198

    Gambar 4.128 Jawaban Siswa S5 Nomor 1 ........................................................202

    Gambar 4.129 Jawaban Siswa S15 Nomor 1 ......................................................204

    Gambar 4.130 Jawaban Siswa S17 Nomor 1 .....................................................206

    Gambar 4.131 Jawaban Siswa S5 Nomor 2 ........................................................208

    Gambar 4.132 Jawaban Siswa S15 Nomor 2 ......................................................210

    Gambar 4.133 Jawaban Siswa S17 Nomor 2 ......................................................212

    Gambar 4.134 Jawaban Siswa S5 Nomor 3 ........................................................214

    Gambar 4.135 P Jawaban Siswa S15 Nomor 3 ...................................................216

    Gambar 4.136 Jawaban Siswa S17 Nomor3 .......................................................217

    Gambar 4.137 Jawaban Siswa S5 Nomor 4 ........................................................219

    Gambar 4.138 Jawaban Siswa S15 Nomor 4 ......................................................220

    Gambar 4.139 Jawaban Siswa S17 Nomor 4 ......................................................222

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxiv

    DAFTAR BAGAN

    Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................................ 32

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xxv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .........................................................................232

    Lampiran 2 Surat Melaksanakan Penelitian ........................................................233

    Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa, Rubrik Penilaian ...........................................234

    Lampiran 4 Tes Tertulis dan Rubrik Penilaian ...................................................245

    Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................249

    Lampiran 6 Jawaban Tes Tertulis S5, S15, S17..................................................268

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Menurut Departemen Pendidikan Nasional (Effendi, 2012: 2)

    pembelajaran matematika bertujuan agar setiap siswa memiliki kemampuan

    (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

    mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan

    tepat, dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan

    sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,

    menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan penyataan matematika; (3)

    memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

    merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi

    yang diperoleh; (4) mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,

    diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5)

    memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

    memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

    matematika, serta sikap ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

    Menurut NCTM atau National Council of Teachers of Mathematics

    (Effendi, 2012: 2), pentingnya kemampuan representasi matematis dapat

    dilihat dari standar representasi yang ditetapkan oleh NCTM yaitu program

    pembelajaran dari pra-taman kanak-kanak sampai kelas 12 harus

    memungkinkan siswa untuk: (1) menciptakan dan menggunakan representasi

    untuk mengorganisir, mencatat, dan mengkomunikasikan ide-ide matematis;

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    (2) memilih, menerapkan, dan menerjemahkan representasi matematis untuk

    memecahkan masalah; dan (3) menggunakan representasi untuk memodelkan

    dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan fenomena matematis.

    Selain kemampuan merepresentasikan, kemampuan pemecahan masalah juga

    penting untuk dikembangkan. NCTM menyatakan bahwa pemecahan masalah

    merupakan bagian integral dalam pembelajaran matematika, sehingga hal

    tersebut tidak boleh dilepaskan dari pembelajaran matematika.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika

    di SMP Karitas Ngaglik, kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

    merepresentasikan yang dimiliki oleh siswa pada operasi hitung pecahan

    masih mengalami kesulitan. Hal tersebut dikarenakan, kemampuan dasar

    siswa pada materi operasi hitung pecahan pada tingkat Sekolah Dasar (SD)

    belum tuntas dengan baik. Hal inilah yang menghambat penerimaan,

    pemecahan dan merepresentasikan pada materi operasi hitung pecahan

    tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ketika siswa diberikan suatu

    permasalahan, siswa mampu menuliskan langkah-langkah penyelesaian,

    namun masih membutuhkan bimbingan dari guru. Masalah yang sering

    dialami oleh siswa untuk materi operasi pecahan antara lain yaitu ada peseta

    didik yang belum bisa menyamakan penyebut pada operasi hitung

    penjumlahan dan pengurangan, dan mengubah pecahan biasa ke dalam

    bentuk pecahan campuran. Guru menuturkan bahwa sebelumnya belum

    pernah menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM),

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    dikarenakan keterbatasan waktu dan banyaknya materi matematika yang

    harus disampaikan kepada siswa.

    Berikut ini adalah contoh pekerjaan dari siswa terkait dengan operasi

    hitung pada pecahan.

    Gambar 1.1 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa

    Pada Gambar 1.1 soal tersebut merupakan operasi hitung campuran

    berupa operasi pengurangan dan penjumlahan pada pecahan yaitu - (

    ).

    Langkah pertama, siswa mengerjakan operasi hitung yang berada di dalam

    tanda kurung yaitu

    . Namun, untuk langkah selanjutnya yang dikerjakan

    tidak tepat, yaitu siswa menuliskan bahwa - (

    )

    Tahapan tersebut

    tidak tepat karena - (

    ) tidak sama dengan

    . Hal tersebut juga terjadi

    pada langkah-langkah berikutnya. Apabila siswa ingin mengerjakan operasi

    yang berada dalam tanda kurung, maka dapat dituliskan

    - (

    ) - (

    ) Langkah selanjutnya, siswa menyamakan terlebih

    dahulu penyebut dari kedua bilangan pecahan dari

    , sehingga siswa

    menuliskan hasilnya yaitu diperoleh

    . Namun, pada langkah

    tesebut, siswa terbalik saat menuliskan hasil penyamaan penyebut dari

    yaitu

    walaupun hasilnya sudah tepat, karena sifat komutatif berlaku

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    pada operasi penjumlahan. Pada langkah tersebut dapat dituliskan

    Selanjutnya, siswa melakukan operasi pengurangan yaitu -

    . Namun

    pada langkah tersebut terdapat kesalahan yang dilakukan yaitu, siswa

    menuliskan bahwa

    , sehingga siswa menuliskan

    -

    -

    . Pada

    langkah tersebut, siswa melakukan kesalahan yang sama seperti sebelumnya,

    yaitu terbalik saat menuliskan hasil dari penyamaan penyebut dari kedua

    bilangan pecahan tersebut, yaitu

    -

    -

    . Operasi hitung yang dikerjakan

    merupakan operasi pengurangan, sedangkan sifat komutatif tidak berlaku

    pada operasi pengurangan. Sehingga hasil akhir yang dikerjakan oleh siswa

    tidak tepat.

    Gambar 1.2 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa

    Pada Gambar 1.2 merupakan soal penjumlahan bilangan bulat

    dengan bilangan pecahan yaitu

    . Langkah awal, siswa tidak mengubah

    bilangan bulat 2 ke dalam bentuk bilangan pecahan, sehingga siswa langsung

    menjumlahkannya tanpa menyamakan penyebut dari kedua bilangan pecahan

    tersebut. Siswa menuliskan

    , dan hasil yang diperoleh tidak tepat.

    Penulisan siswa juga kurang tepat, karena untuk bilangan pecahan

    diberi

    tanda kurung, sedangkan bukan merupakan bilangan pecahan negatif. Hal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    tersebut karena siswa tidak menyamakan penyebutnya terlebih dahulu,

    sebelum menjumlahkan kedua bilangan pecahan tersebut

    Kemampuan pemecahan masalah merupakan suatu kemampuan yang

    harus dimiliki oleh siswa, untuk dapat memecahkan suatu permasalahan yang

    ada atau yang disajikan, misalnya pada soal-soal yang diberikan. Kemampuan

    pemecahan masalah penting untuk dimiliki oleh setiap siswa karena dengan

    adanya kemampuan tersebut, siswa dapat menemukan penyelesaian dari suatu

    permasalahan yang diberikan dan dapat menyajikan hasilnya berdasarkan

    permasalahan tersebut. Menurut Barca (Syaharuddin, 2016: 6), kemampuan

    pemecahan masalah matematika penting dimiliki oleh seorang siswa, sebagai

    berikut (1) kemampuan penyelesaian masalah merupakan tujuan umum

    pengajaran matematika, bahkan sebagai jantungnya matematika; (2)

    penyelesaian masalah meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan

    proses inti dan utama dalam kurikulum matematika dan; (3) penyelesaian

    matematika merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika.

    Selain kemampuan pemecahan masalah, kemampuan lain yang juga

    harus dimiliki oleh siswa dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan

    merepresentasikan. Menurut Jones dan Knuth (Sabirin, 2014: 33),

    kemampuan merepresentasikan adalah model atau bentuk pengganti dari

    suatu situasi masalah yang digunakan untuk menemukan solusi. Sebagai

    contohnya yaitu, suatu masalah direpresentasikan dengan objek, gambar,

    kata-kata, atau simbol matematika. Kemampuan merepresentasikan penting

    untuk dimiliki oleh siswa karena, dapat mengembangkan dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    mengoptimalkan kemampuan matematika. Selain itu, dengan siswa memiliki

    kemampuan merepresentasikan, akan memudahkan dalam menyelesaikan

    atau memecahkan suatu permasalahan.

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan suatu strategi yang

    dimulai dengan menghadapkan siswa pada masalah nyata atau masalah yang

    disimulasikan. Menurut Bern dan Erickson (Mutaqi, 2017), model

    pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang

    menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk

    belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta

    untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari mata pelajaran.

    Proses pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    dapat mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

    merepresentasikan pada siswa. Menurut Tan (Rusman, 2014: 229),

    Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran

    karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan

    melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat

    memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan

    berpikirnya secara berkesinambungan Menurut Amir (Isrok’atun dan Amelia,

    2018: 49) Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki kelebihan dalam proses

    pembelajaran anatara lain (1) meningkatkan kemampuan siswa untuk

    berinisiatif yaitu memberikan ide atau pendapat dalam pemecahan masalah;

    (2) menyajikan solusi yaitu tahap di mana siswa menuliskan proses

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    pemecahan masalah hasil dari diskusi dengan pertimbangan dari berbagai

    macam sumber yang ditemukan.

    Kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan

    yang baik tentunya akan berpengaruh pada tujuan pembelajaran yang akan

    dicapai. Namun, apabila kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

    merepresentasikan pada seorang siswa kurang baik, maka akan berpengaruh

    pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang dirancang sebelumnya.

    Sebagai calon guru, maka penting untuk mengetahui kemampuan pemecahan

    masalah dan kemampuan merepresentasikan pada diri siswa.

    Menurut Sumartini (2016), peningkatan kemampuan pemecahan

    masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah

    lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Selain

    itu, kesalahan yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang

    berkaitan dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah

    kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan

    mentransformasikan informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan

    memahami soal. Menurut Kusumaningsih dan Marta (2017) bahwa

    kemampuan representasi matematis siswa SMP yang menerima pembelajaran

    berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memperoleh

    pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran konvensional.

    Pembelajaran konvensional dalam hal ini yaitu guru melaksanakan

    pembelajaran dengan metode ceramah, dan saat siswa mengerjakan latihan

    soal mereka cenderung mengikuti cara yang digunakan oleh guru, sehingga

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    ketika diberikan latihan soal dengan tipe yang berbeda mereka kesulitan

    untuk menyelesaikannya.

    Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin mengetahui

    keadaan siswa dengan melakukan penelitian, dengan judul penelitian yaitu

    “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah dan Merepresentasikannya pada

    Materi Operasi Hitung Pecahan Kelas VII dalam Model Pembelajaran

    Berbasis Masalah (PBM) di SMP Karitas Ngaglik”

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan dari uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian

    ini adalah sebagai berikut.

    1. Bagaimana proses pembelajaran materi operasi hitung pecahan dengan

    menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)?

    2. Bagaimanakah kemampuan pemecahan masalah yang dimiliki oleh siswa

    untuk materi operasi hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik

    setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM?

    3. Bagaimanakah kemampuan merepresentasikan yang dimiliki oleh siswa

    untuk materi operasi hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik

    setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM?

    C. Pembatasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah serta tujuan penelitian,

    maka perlu adanya pembatasan masalah agar pembahasan pada penelitian ini

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    lebih fokus. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah

    kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan pada

    materi operasi hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik. Subjek

    penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VII.

    D. Batasan Istilah

    1. Masalah adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang atau

    kelompok yang memerlukan suatu pemecahan tetapi individu atau

    kelompok tersebut tidak memiliki cara langsung untuk dapat menentukan

    solusinya.

    2. Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan seseorang atau

    individu dalam menggunakan pengetahuan, keterampilan dan

    pemahamnnya untuk menemukan solusi atau penyelesaian dari suatu

    masalah.

    3. Kemampuan merepresentasikan adalah kemampuan menyajikan kembali

    notasi, simbol, tabel, grafik, diagram, persamaan atau ekspresi matematis

    lainnya ke dalam bentuk lain.

    4. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah suatu model pembelajaran

    yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks untuk belajar tentang

    cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk

    memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial (inti/dasar) dari

    materi pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    E. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

    yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses

    pembelajaran materi operasi hitung pecahan dengan menggunakan model

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) serta mendeskripsikan kemampuan

    pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan untuk materi operasi

    hitung pecahan setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan

    PBM pada siswa kelas VII di SMP Karitas Ngaglik.

    F. Manfaat Penelitian

    Adapun untuk manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti

    adalah sebagai berikut.

    1. Bagi siswa, dapat mengetahui deskripsi dari kemampuan pemecahan

    masalah dan merepresentasikan serta kesalahan yang dilakukan dalam

    menyelesaikan permasalahan pada materi operasi hitung pecahan.

    2. Bagi guru, dapat mengetahui deskripsi dari kemampuan pemecahan

    masalah dan merepresentasikan pada siswa. Guru dapat mengetahui

    tingkat ketercapaian siswa dalam kemampuan pemecahan masalah dan

    merepresentasikan, apakah sudah tercapai secara maksimal atau belum.

    3. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan

    dan pengalaman dalam menganalisis kemampuan pemecahan masalah

    dan kemampuan merepresentasikan siswa kelas VII pada materi operasi

    hitung pecahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Masalah Matematika dan Kemampuan Pemecahan Masalah

    1. Masalah Matematika

    Menurut Krulik dan Rudnik (Wassahua, 2010: 122) menjelaskan

    bahwa masalah adalah suatu situasi yang dihadapi oleh seseorang atau

    kelompok yang memerlukan suatu pemecahan, tetapi individu atau

    kelompok tersebut tidak memiliki cara yang langsung untuk dapat

    menentukaan solusinya. Menurut Dindyal (Fadillah, 2009: 553), suatu

    situasi disebut dengan suatu masalah apabila terdapat beberapa kendala

    pada kemampuan pemecahan masalah. Kendala tersebut menyebabkan

    seseorang tidak dapat menyelesaikan atau memecahkan suatu masalah

    secara langsung.

    Bell (Fadillah, 2009: 553) menyatakan bahwa pertanyaan

    merupakan masalah bagi seseorang apabila ia menyadari keberadaaan

    situasi itu, mengakui bahwa situasi itu memerlukan tindakan dan tidak

    dengan segera dapat menemukan pemecahan atau penyelesaian situasi

    tersebut. Menurut Russeffendi (Fadillah, 2009: 553) sesuatu persoalan

    merupakan masalah bagi seseorang, pertama bila persoalan itu tidak

    dikenalnya atau dengan kata lain orang tersebut belum memiliki prosedur

    atau algoritma tertentu untuk menyelesaikannya.

    Berdasarkan dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa

    masalah adalah suatu situasi dimana terdapat beberapa kendala yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    dihadapi oleh seseorang atau kelompok yang memerlukan suatu

    pemecahan, tetapi individu atau kelompok tersebut tidak memiliki cara

    yang langsung untuk dapat menentukaan solusinya atau tidak dapat

    menyelesaikan masalah tersebut secara langsung.

    Menurut Hudoyo (Wassahua, 2010: 122-123), mengemukakan

    jenis-jenis masalah matematika yaitu sebagai berikut.

    a. Masalah transalasi, merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang

    untuk menyelesaikannya perlu translasi dari bentuk verbal ke bentuk

    matematika.

    b. Masalah aplikasi, memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai macam

    keterampilan dan prosedur matematika.

    c. Masalah proses, biasanya untuk menyusun langkah-langkah

    merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah.

    Masalah seperti ini dapat melatih keterampilan siswa dalam

    menyelesaikan masalah, sehingga menjadi terbiasa menggunakan

    strategi tertentu.

    d. Masalah teka-teki, digunakan untuk rekreasi dan kesenangan sebagai

    alat yang bermanfaat untuk tujuan afektif dalam pembelajaran

    matematika.

    2. Pengertian Pemecahan Masalah dan Kemampuan Pemecahan Masalah

    Sumardiyono (Indarwati, dkk, 2014) mengungkapkan bahwa

    pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal.

    Menurut Nazwandi (Indarwati, dkk, 2014), pemecahan masalah

    merupakan proses bagaimana mengatasi suatu persoalan atau pertanyaan

    yang bersifat menantang yang tidak dapat diselesaikan dengan prosedur

    rutin yang sudah biasa dilakukan/sudah diketahui.

    Selanjutnya, Krulik dan Rudnik (Indarwati, dkk, 2014) juga

    mendefinisikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha individu

    menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk

    menemukan solusi dari suatu masalah. Arigiyati dan Istiqomah (Bernard,

    dkk, 2018) berpendapat bahwa pemecahan masalah merupakan hal yang

    sangat penting dalam matematika, karena pemecahan masalah

    merupakan hal pokok dalam meningkatkan kemampuan berfikir tingkat

    tinggi siswa, guna mengeksplorasi pengetahuan dan keterampilan yang

    sudah dimiliki untuk menyelesaikan masalah yang jarang ditemui oleh

    siswa.

    Berdasarkan dari pendapat tersebut maka, dapat disimpulkan

    bahwa pemecahan masalah adalah suatu proses menerapkan pengetahuan

    yang diperoleh untuk mengatasi suatu permasalahan. Sedangkan,

    kemampuan pemecahan masalah adalah suatu kemampuan seseorang

    atau individu untuk menyelesaikan atau mengatasi persoalan dengan

    menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk

    menemukan solusi atau penyelesaian dari suatu masalah tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    3. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

    Polya (Syaharuddin, 2016) menjelaskan langkah-langkah dalam

    pemecahan masalah yaitu sebagai berikut.

    a. Memahami Masalah (Understanding the Problem)

    Siswa tidak dapat menyelesaikan suatu masalah dengan benar,

    apabila tidak memahami masalah yang disajikan atau diberikan.

    Siswa harus bisa menunjukkan bagian-bagian prinsip dari masalah,

    yang diketahui, yang ditanyakan dan prasyarat.

    b. Merencanakan Pemecahan

    Pada langkah ini, sangat bergantung pada pengalaman siswa

    dalam menyelesaikan suatu masalah. Semakin bervariasi

    pengalaman, maka siswa cenderung lebih kreatif dalam menyusun

    penyelesaian masalah.

    c. Menyelesaikan Masalah Sesuai Rencana

    Guru meminta kepada siswa untuk memeriksa masing-masing

    langkah-langkah pengerjaan. Hal tersebut dilakukan untuk

    menyakinkan siswa apakah langkah yang telah disusun tersebut

    sudah benar.

    d. Memeriksa Kembali Hasil yang Diperoleh

    Pada langkah ini siswa yang telah selesai atau memperoleh

    penyelesaian masalah dan menuliskannya dengan rapi, memeriksa

    kembali tiap-tiap langkah penyelesaian yang telah disusun.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    4. Indikator Penyelesaian Masalah

    Adapaun indikator untuk kemampuan pemecahan masalah

    menurut Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara (2015: 85)

    adalah sebagai berikut.

    a. Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan

    kecukupan unsur yang diperlukan.

    b. Merumuskan masalah matematis atau menyusun model matematis.

    c. Menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah.

    d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil penyelesaian masalah.

    B. Kemampuan Merepresentasikan

    1. Pengertian Kemampuan Merepresentasikan

    Menurut Lestari dan Yudhanegara (2015:83), kemampuan

    merepresentasikan atau representasi matematis adalah kemampuan

    menyajikan kembali notasi, simbol, tabel, gambar, grafik, diagram,

    persamaan atau ekspresi matematis lainnya ke dalam bentuk lain.

    Representasi matematis terdiri dari representasi visul, gambar, teks

    tertulis, persamaan atau ekspresi matematis.

    Menurut Gagatsis dan Elia (Yuniarti, 2013) representasi

    didefinisikan sebagai setiap konfigurasi karakter, gambar, objek benda

    konkrit, dan lain-lain yang dapat melambangkan atau mewakili sesuatu

    yang lain. Selanjutnya, NCTM atau National Council of Teachers of

    Mathematics (Muhamad Sabirin, 2014), menyatakan bahwa representasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    merupakan cara yang digunakan seseorang untuk mengkomunikasikan

    jawaban atau gagasan matematik yang ditampilkan siswa dalam

    upayanya untuk mencari suatu solusi dari masalah yang sedang dihadapi.

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa,

    kemampuan merepresentasikan adalah kemampuan seseorang untuk

    mengkomunikasikan jawaban atau gagasan matematik yang disajikan

    dalam bentuk notasi, simbol, tabel, gambar, grafik, diagram, persamaan

    atau ekspresi matematis dan objek benda konkrit yang dapat

    melambangkan atau mewakili sesuatu yang lain,

    2. Indikator Kemampuan Merepresentasikan

    Adapaun indikator untuk kemampuan pemecahan masalah

    menurut Lestari dan Yudhanegara (2015: 84) adalah sebagai berikut.

    Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Merepresentasikan

    Aspek Indikator

    Representasi Visual a. Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi

    diagram, grafik, atau tabel.

    b. Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah.

    Representasi Gambar a. Membuat gambar pola-pola geometri. b. Membuat gambar bangun geometri untuk

    memperjelas masalah dan memfasilitasi

    penyelesaian.

    Representasi Persamaan

    atau Ekspresi Matematis

    a. Membuat persamaan atau model matematis dari representasi lain yang

    diberikan.

    b. Membuat konjektur dari suatu pola bilangan.

    c. Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Reprtesentasi Kata atau

    Teks Tertulis

    a. Membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan.

    b. Menulis interpretasi dari suatu representasi.

    c. Menulis langkah-langkah penyelesaian masalah matematis dengan kata-kata.

    d. Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks tertulis.

    Pada penelitian ini, indikator kemampuan merepresentasikan yang

    digunakan adalah sebagai berikut.

    1. Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah.

    2. Membuat gambar bangun geometri untuk memperjelas masalah dan

    memfasilitasi penyelesaian.

    3. Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis.

    C. Pembelajaran Berbasis Masalah

    1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

    Menurut Tan (Rusman, 2013: 229), Pembelajaran Berbasis

    Masalah (PBM) merupakan inovasi dalam pembelajaran. Hal tersebut

    dikarenakan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) kemampuan

    berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja

    kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat

    memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan

    berpikirnya secara berkesinambungan.

    Menurut Herman (Isrok’atun dan Amelia Rosmala, 2018:44)

    Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pembelajaran yang

    mengacu kepada empat pilar pendidikan universal, yaitu belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    memahami (learning to know), belajar melaksanakan atau melakukan

    (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar

    bekerja sama atau hidup dalam kebersamaan (leraning to live together).

    Muhson (Isrok’atun dan Amelia Rosmala, 2018:44) menyatakan bahwa

    belajar berdasarkan masalah atau problem based leraning adalah suatu

    proses pembelajaran yang diawali dari masalah-masalah yang ditemukan

    dalam suatu lingkungan pekerjaan. Menurut Wena (Isrok’atun dan

    Amelia Rosmala, 2018:44) yaitu pada problem based learning, siswa

    dihadapkan pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan

    dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-

    permasalahan.

    Berdasarkan dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan

    bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan sutu

    pembelajaran yang dimulai dengan menghadapkan siswa pada suatu

    permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata dan menuntutnya untuk

    dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah tersebut melalui suatu

    kegiatan atau pengalaman belajar yang dilakukan selama proses

    pembelajaran.

    2. Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah

    Pada Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terdapat beberapa

    tahapan yang dimulai dari suatu permasalahan dan berakhir pada suatu

    solusi atau penyelesaian dari permasalahan tersebut. Tahapan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    pembelajaran berbasis masalah menurut Trianto (Isrok’atun dan Amelia

    Rosmala, 2018:46) adalah sebagai berikut.

    a. Orientasi Siswa pada Masalah

    Tahap orientasi adalah tahap pengenalan, guru melakukan

    pengenalan kepada siswa mengenai masalah apa yang akan

    dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa pada kegiatan pembelajaran.

    Pada tahap ini, guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk

    mengungkapkan dan memahami masalah.

    b. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar

    Guru mengorganisasikan siswa dalam suatu tugas belajar,

    sesuai dengan masalah yang akan diberikan atau dipecahkan oleh

    siswa nantinya. Siswa dikelompokkan dan diberi tugas untuk

    menyelesaikan permasalahan secara bersama.

    c. Membimbing Penyelidikan Individual Maupun Kelompok

    Guru membimbing siswa ketika melakukan penyelidikan

    terkait masalah yang sedang dipecahkan, secara individu maupun

    kelompok. Siswa banyak melakukan aktivitas selama pembelajaran,

    yaitu mengungkapkan ide, pendapat, dan semua ide pemecahan

    masalah yang diutarakan siswa dapat didiskusikan secara bersama

    dengan kelompok maupun dengan guru.

    d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

    Hasil karya yang dimaksud adalah hasil pemikiran siswa yaitu

    pemecahan masalah yang baru saja dilakukan oleh siswa. Siswa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan hasil pemikirannya

    atau hasil diskusinya.

    e. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

    Pada tahapan ini, guru mempunyai peranan penting, yaitu

    menganalisis dan mengevaluasi apakah pemecahan masalah yang

    dilakukan siswa sudah benar atau belum. Guru juga melakukan

    klasifikasi jika terdapat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh

    siswa.

    D. Penelitian yang Relevan

    1. Penelitian oleh Sumartini (2016)

    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil penelitian terdahulu yang

    menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

    belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu sebanyak 73% siswa masih

    memiliki kemampuan pemecahan masalah yang relatif kurang. Penelitian

    ini adalah kuasi eksperimen yang menerapkan dua pembelajaran yaitu

    pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran konvensional dan

    desain penelitiannya menggunakan desain kelompok kontrol non-

    ekuivalen. Populasi dalam penelitian adalah siswa di salah satu SMK di

    Kabupaten Garut. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive

    sampling, dan diperoleh dua kelas sebagai sampel penelitian. Instrumen

    penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah

    matematis.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Peneliti menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah

    matematis siswa yaitu, berupa soal pretes dan soal postes. Pada proses ini

    peneliti menggunakan perhitungan N-gain Score dengan mengitung

    selisih antara nilai pretes dan nilai postes baik pada kelas eksperimen

    maupun pada kelas kontrol, untuk mengetahui keefektivitasan penerapan

    pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan hasil N-gain Score

    didapatkan bahwa, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa

    pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Selanjutnya peneliti

    menggunakan uji normalitas terhadap skor pretes dan skor postes

    kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan perhitungan yang telah

    dilakukan, skor pretes kedua kelas (kelas eksperimen dan kelas kontrol)

    tidak beridtribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan uji

    nonparametrik yaitu uji Mann Whitney-U. Sedangkan, untuk N-Gain

    Score karena kelas eksperimen berdistribusi tidak normal, maka

    pengujian hipotesis menggunakan uji nonparametrik juga yaitu uji Mann

    Whitney-U.

    Setelah peneliti menentukan hasil dari perhitungan dengan uji

    Mann Whitney-U, selanjutnya digunakan uji kesamaan rataan pretes

    kemampuan pemecahan masalah matematis. Berdasarkan dari hasilnya,

    didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan rataan skor pretes

    kemampuan pemecahan masalah matematis pada kelas eksperimen dan

    kelas kontrol. Pada proses selanjutnya, peneliti menggunakan uji

    perbedaan rataan skor N-Gain Score kemampuan pemecahan masalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    matematis dan didapatkan hasilnya bahwa peningkatan kemampuan

    pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran

    berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran

    konvensional.

    Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa:

    (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang

    mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang

    mendapat pembelajaran konvensional; (2) kesalahan-kesalahan yang

    dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal-soal yang berkaitan

    dengan kemampuan pemecahan masalah matematis adalah kesalahan

    karena kecerobohan atau kurang cermat, kesalahan mentransformasikan

    informasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan memahami soal.

    2. Penelitian oleh Kusumaningsih dan Rini Puspita Marta (2017)

    Penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen dan

    desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP N 2 Mranggen.

    Pengunaan teknik Cluster Random Sampling terpilih kelas VIII E dikenai

    pembelajaran berbasis masalah, kelas VIII F dikenai pembelajaran

    discovery learning serta kelas VIII G yang dikenai pembelajaran

    konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

    kemampuan representasi matematis.

    Sebelum peneliti mengambil data untuk penelitian, terlebih

    dahulu peneliti mengujicobakan istrumen tes kemampuan yang telah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    dibuat kepada kelas di luar sampel penelitian. Peneliti kemudian

    menganalisis soal uji coba yang telah diberikan kepada siswa (kelas di

    luar sampel penelitian), meliputi analisis validitas, reliabilitas, tingkat

    kesukaran, dan daya pembeda. Berdasarkan dari hasil analisis uji coba,

    instrument tersebut layak digunakan untuk mengumpulkan data. Tahap

    selanjutnya, peneliti memberikan soal pretes pada ketiga kelas untuk

    mengetahui nilai awal dari siswa. Setelah mengetahui kondisi awal dari

    siswa, peneliti melakukan penelitian dengan memberikan perlakuan

    untuk kelas eksperimen satu menggunakan model pembelajaran berbasis

    masalah, kelas eksperimen dua dengan model pembelajaran discovery

    learning dan untuk kelas kontrol menggunakan model pembelajaran

    konvensional. Postes yang digunakan merupakan tes uraian yang terdiri

    dari lima butir soal.

    Setelah mendapatkan hasil dari pretes dan postes, maka tahap

    selanjutnya peneliti menganalisis data ketiga kelas tersebut. Berdasarkan

    hasil pretes, maka dilakukan analisis data awal antara lain uji normalitas,

    uji homogenitas dan uji Anova satu jalur (One-Way Anova) dengan sel

    tak sama. Berdasarakan hasil postes maka, dilakukan analisis data akhir

    antara lain uji normalitas, uji homogenitas, uji Anova satu jalan (One-

    Way Anova) dengan sel tak sama, uji pasca Anova dengan metode

    Scheffe’ dan uji-t. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas

    variansi pada data pretest, diperoleh kesimpulan bahwa data berasal dari

    distribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji Anova satu

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    jalan (One-Way Anova) dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi 5%

    dan diperoleh kesimpulan bahwa ketiga sampel yang digunakan memiliki

    rerata yang sama. Kemudian untuk data posttest juga dilakukan

    dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi yang hasilnya

    sama, yaitu data berasal dari distribusi normal dan homogen. Selanjutnya

    dilakukan uji Anova untuk menguji hipotesis pertama yaitu mengetahui

    apakah model pembelajaran yang digunakan memberikan pengaruh

    terhadap kemampuan representasi matematis siswa atau tidak.

    Hasil penelitian secara umum menunjukkan: (1) penggunaan

    pembelajaran berbasis masalah, discovery learning dan pembelajaran

    konvensional berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis

    siswa SMP; (2) kemampuan representasi matematis siswa SMP yang

    memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan

    dengan siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional; (3)

    kemampuan representasi matematis siswa SMP yang memperoleh

    discovery learning lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

    menggunakan pembelajaran konvensional.

    E. Operasi Hitung Pecahan

    Operasi hitung pada pecahan merupakan materi pembelajaran untuk

    kelas VII semester 1. Terdapat empat oeprasi hitung pada pecahan yaitu

    penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Semua materi dalam

    pembahasan ini diambil dari As’ari, dkk (2017:51-65).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    1. Pengertian Bilangan Pecahan

    Bilangan pecahan merupakan bilangan yang dapat disajikan

    dalam bentuk a

    b ; a, b bilangan bulat dan b 0 dengan disebut dengan

    pembilangan dan disebut dengan penyebut.

    2. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan

    a. Penjumlahan

    Syarat untuk menjumlahkan dua bilangan pecahan atau lebih

    yaitu apabila kedua bilangan pecahan atau lebih memiliki penyebut

    yang sama. Namun, apabila penyebut dari dua atau lebih bilangan

    pecahan tersebut berbeda, maka terlebih dahulu harus disamakan

    penyebutnya dengan mencari KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)

    dari penyebutnya.

    Contoh soal:

    1) Hitunglah hasil dari

    a) 4

    6 5

    6

    b) 9

    2 5

    9

    c) 21

    3 1

    4

    2

    Penyelesaian:

    a) 4

    6 5

    6 9

    6 3

    2 1

    1

    2

    b) KPK dari 2 dan 9 adalah 18 maka:

    9

    2 5

    9 9 9

    2 9 5 2

    9 2 81

    18 10

    18 91

    18

    c) 21

    3 1

    4

    2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Terlebih dahulu ubah pecahan campuran ke dalam bentuk

    pecahan biasa.

    21

    3 1

    4

    2 7

    3 6

    2 7 2

    3 2 6 3

    2 3 14

    6 18

    6 32

    6 16

    3

    b. Pengurangan

    Pada operasi pengurangan bilangan pecahan, konsepnya sama

    dengan penjumlahan bilangan pecahan. Syarat untuk mengurangkan

    dua bilangan pecahan atau lebih yaitu apabila kedua bilangan

    pecahan atau lebih memiliki penyebut yang sama. Namun, apabila

    penyebut dari dua atau lebih bilangan pecahan tersebut berbeda,

    maka terlebih dahulu harus disamakan penyebutnya dengan mencari

    KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebutnya.

    Contoh soal:

    1) Hitunglah hasil dari:

    a) 9

    6-2

    6

    b) 4

    2-2

    6

    c) 11

    2-2

    1

    3

    Penyelesaian:

    a) 9

    6-2

    6 7

    6 1

    1

    6

    b) KPK dari 2 dan 6 adalah 12 maka:

    4

    2-2

    6 4 6

    2 6-2 2

    6 2 24

    12-4

    12 20

    12 1

    8

    12

    c) Terlebih dahulu ubah pecahan campuran ke dalam bentuk

    pecahan biasa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    21

    3-1

    1

    2 7

    3-3

    2 7 2

    3 2-3 3

    2 3 14

    6-9

    6 5

    6

    c. Perkalian

    Perkalian antara dua pecahan atau lebih dilakukan dengan

    mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan

    penyebut.

    a

    b c

    d a c

    b d dengan dan d 0

    Contoh soal:

    1) Hitunglah hasil dari:

    a) 2

    3 4

    5

    b) 33

    5 2

    1

    3

    Penyelesaian:

    a) 2

    3 4

    5 2 4

    3 5

    8

    15

    b) 33

    5 2

    1

    3 18

    5 7

    3 18 7

    5 3 126

    15 8

    6

    15 8

    2

    5

    d. Pembagian

    1) Pembagian bilangan pecahan oleh bilangan pecahan yang

    penyebutnya sama

    Misalnya jika a

    c dan

    b

    c adalah bilangan pecahan dengan b 0 dan

    c 0, maka: a

    c

    b

    c a

    b

    Contoh soal:

    a) Hitung hasil dari 1

    2 3

    2

    Penyelesaian:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Karena penyebutnya sama maka, a

    c

    b

    c a

    b. Jadi

    penyelesainnya menjadi:

    1

    2 3

    2 1

    3

    2) Pembagian bilangan bulat oleh bilangan pecahan

    Jika a

    b adalah bilangan pecahan dengan c adalah bilangan

    bulat dan a 0, maka:

    c a

    b c

    1 a

    b b c

    b a

    b b c

    a

    Contoh soal:

    a) Hitung hasil dari 1 1

    2

    Penyelesaian:

    Karena contoh soal merupakan pembagian bilangan bulat

    oleh bilangan pecahan, maka berlaku:

    c a

    b c

    1 a

    b b c

    b a

    b b c

    a , jadi penyelesaiannya:

    1 1

    2 1

    1 1

    2 2 1

    2 1

    2 2 1

    1 2

    3) Pembagian bilangan pecahan oleh bilangan pecahan dengan

    penyebut berbeda

    Jika a

    b dan

    c

    d adalah bilangan pecahan dengan b 0 dan c 0

    maka:

    a

    b c

    d a d

    b d b c

    b d a d

    b c

    Contoh soal:

    a) Hitunglah hasil dari 1

    2 1

    3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Penyelesaian:

    Karena contoh soal merupakan pembagian bilangan

    pecahan dengan penyebut berbeda, maka berlaku:

    a

    b c

    d a d

    b d b c

    b d a d

    b c , jadi penyelesaiannya:

    1

    2 1

    3 1 3

    2 3 2 1

    2 3 1 3

    2 1 3

    2

    4) Pembagian bilangan pecahan oleh bilangan bulat

    Jika a

    b dan

    c

    d adalah bilangan pecahan dengan b 0 dan c 0

    maka:

    a

    b c

    a

    b c

    Contoh soal:

    a) Hitunglah hasil dari 1

    3 2

    Penyelesaian:

    Karena contoh soal merupakan pembagian bilangan

    pecahan oleh bilangan bulat, maka berlaku:

    a

    b c

    a

    b c , jadi penyelesaiannya:

    1

    3 2

    1

    3 2 1

    6

    F. Kerangka Berpikir

    Menurut Harahap (Kusumaningsih dan Rini Puspita Marta, 2017)

    tujuan pembelajaran matematika yang ingin dicapai antara lain yaitu

    meningkatkan: (1) kemampuan pemecahan masalah (problem solving), (2)

    kemampuan beragumentasi (reasoning), (3) kemampuan berkomunikasi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    (communication), (4) kemampuan membuat koneksi (connection), dan

    kemampuan representasi (representation). Kemampuan pemecahan dan

    kemampuan merepresentasikan, merupakan tujuan pembelajaran matematika

    di sekolah yang penting untuk dikembangkan. Berner (Syafri, 2017)

    menyatakan bahwa keberhasilan pemecahan masalah bergantung kepada

    kemampuan merepresentasikan masalah termasuk membuat dan

    menggunakan representasi matematis berupa kata-kata, grafik, tabel, dan

    persamaan, penyelesaian, dan manipulasi simbol.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika SMP Karitas

    Ngaglik kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan

    yang dimiliki oleh siswa pada operasi hitung pecahan masih mengalami

    kesulitan. Hal tersebut dikarenakan, kemampuan dasar siswa pada materi

    operasi hitung pecahan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) belum tuntas dengan

    baik. Hal inilah yang menghambat penerimaan, pemecahan dan

    merepresentasikan pada materi operasi pecahan tingkat Sekolah Menengah

    Pertama (SMP). Masalah yang sering dialami oleh siswa untuk materi operasi

    pecahan antara lain yaitu ada peseta didik yang belum bisa menyamakan

    penyebut pada operasi hitung penjumlahan dan pengurangan, menyamakan

    penyebut pada operasi hitung perkalian dan pembagian, dan mengubah

    pecahan biasa ke dalam bentuk pecahan campuran.

    Penggunaan model pembelajaran yang sesuai dan tepat, akan

    memberikan pengaruh terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan

    nantinya, serta dapat meningkatkan kemampuan pemecahan dan kemampuan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    merepresentasikan siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat

    diterapkan, untuk meningkatkan kemampuan pemecahan dan kemampuan

    merepresentasikan pada siswa adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).

    Menurut Tan (Rusman, 2014: 229) pada model pembelajaran ini, kemampuan

    berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok

    atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah,

    menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara

    berkesinambungan.

    Berdasarkan penelitian oleh Sumartini (2016) didapatkan hasilnya

    yaitu peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang

    mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang

    mendapat pembelajaran konvensional. Penelitian oleh Kusumaningsih dan

    Rini Puspita Marta (2017), didapatkan hasilnya yaitu kemampuan

    representasi matematis siswa SMP yang memperoleh pembelajaran berbasis

    masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menggunakan

    pembelajaran konvensional.

    Diharapkan dengan penggunaan model pembelajaran berbasis

    masalah dalam penelitian ini, peneliti dapat mengetahui langkah-langkah

    membelajarkan materi operasi hitung pada pecahan. Selain itu, dengan

    menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, dapat mengembangkan

    atau meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan

    merepresentasikan pada siswa terutama pada materi operasi hitung pada

    pecahan setalah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan PBM.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

    Indikator Kemampuan

    Merepresentasikan

    1. Menggunakan representasi visual

    untuk menyelesaikan masalah.

    2. Membuat gambar bangun geometri

    untuk memperjelas masalah dan

    memfasilitasi penyelesaian.

    3. Penyelesaian masalah dengan

    melibatkan ekspresi matematis.

    Indikator Kemampuan Pemecahan

    Masalah

    1. Mengidentifikasi unsur-unsur yang

    diketahui, ditanyakan, dan kecukupan

    unsur yang diperlukan.

    2. Merumuskan masalah matematis atau

    menyusun model matematis.

    3. Menerapkan strategi untuk

    menyelesaikan masalah.

    4. Menjelaskan atau menginterpretasikan

    hasil penyelesaian masalah.

    Pembelajaran Operasi

    Hitung pada Pecahan

    dengan PBM

    Tahap 1:

    Orientasi Siswa pada

    Masalah

    Tahap 5:

    Menganalisis dan

    Mengevaluasi Proses

    Pemecahan Masalah

    Tahap 4:

    Mengembangkan dan

    Menyajikan Hasil

    Karya

    Tahap 3:

    Membimbing

    Penyelidikan

    Individual Maupun

    Kelompok

    Tahap 2:

    Mengorganisasikan

    Siswa untuk Belajar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah

    pembelajaran untuk materi operasi hitung pecahan dengan model

    Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) serta mendeskripsikan kemampuan

    pemecahan masalah dan kemampuan merepresentasikan untuk materi operasi

    hitung pecahan kelas VII di SMP Karitas Ngaglik. Karena itu, peneliti

    menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.

    Menurut Kountour (2003: 105) penelitian deskriptif adalah penelitian

    yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keaadan sejelas mungkin,

    tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Menurut Bogdan dan Tylor

    (Gunawan, 2013: 82) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

    menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

    orang dan perilaku yang dapat diamati, yang diarahkan pada latar dan

    individu secara holistik atau utuh.

    B. Subjek dan Objek Penelitian

    1. Subjek Penelitian

    Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP

    Karitas Ngaglik tahun ajaran 2019/2020.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    2. Objek Penelitian

    Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan

    masalah, kemampuan merepresentasikan dan tahapan atau langkah-

    langkah pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah

    (PBM).

    C. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMP Karitas Ngaglik, yang

    beralamat di Gang Jragem Nomor 32, Nandan, Sariharjo, Ngaglik,

    Sleman, Yogyakarta

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 dan

    pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2019.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah (1) tes; (2) wawancara; dan (3) dokumen pribadi atau catatan harian.

    1. Tes

    Pengumpulan data melalui teknik tes, dilakukan dengan

    memberikan instrumen tes yang terdiri dari seperangkat pertanyaan atau

    soal untuk memperoleh data mengenai kemampuan peserta didik

    terutama pada aspek kognitif (Lestari dan Yudhanegara, 2015: 232).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes bentuk uraian

    atau essai. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui langkah-langkah

    pengerjaan soal oleh peserta didik terkait dengan operasi hitung pada

    pecahan, serta untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah dan

    kemampuan merepresentasikan pada peserta didik pada materi tersebut.

    Tes tertulis diberikan pada tanggal 15 Agustus 2019 dengan jumlah

    peserta didik yang mengikuti tes adalah 14 orang. Adapun tes tertulis

    yang diberikan memuat 4 soal yang berkaitan dengan opearsi

    penjumlahan, pegurangan, perkalian dan pembagian pada pecahan.

    2. Wawancara

    Menurut Setyadin (Gunawan, 2013: 160), wawancara adalah

    suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini

    merupakan proses Tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih

    berhadap-hadapan secara fisik. Terdapat dua pihak dengan kedudukan

    yang berbeda dalam wawancara yaitu pihak pertama sebagai penaya

    (interviewer) dan pihak kedua sebagai pemberi informasi (interviewees).

    Wawancara dalam penelitian ini dilakukan setelah peserta didik

    selesai mengerjakan tes atau soal, guna untuk mengklarifikasi jawaban

    yang telah ditulis atau dikerjakan oleh peserta didik. Wawancara akan

    dilakukan terhadap tiga orang peserta didik, yaitu satu peserta didik yang

    memperoleh nilai tertinggi, satu peserta didik yang memperoleh nilai

    sedang dan satu peserta didik yang memperoleh nilai terendah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Berdasarkan dari hasil tes tertulis peserta didik, maka nilai hasil

    tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu sebagai

    berikut ini.

    Tabel 3.1 Tabel Kategori Nilai Hasil Tes Tertulis

    Kategori Batas Nilai

    Tinggi x

    Sedang x x

    Rendah x

    Keterangan:

    : Nilai tes tertulis peserta didik

    : Nilai rata-rata

    : Standar deviasi

    3. Dokumen Pribadi atau Catatan Harian

    Menurut Sugiono (Gunawan, 2013: 176), dokumen merupakan

    catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar,

    atau karya monumental dari seseorang. Dokumentasi berbentuk tulisan

    berupa catatan harian, life histories, cerita, biografi, peraturan, kebijakan,

    dan lainnya.

    Dokumentasi dalam penelitian ini merupakan catatan harian

    peneliti, terkait dengan proses atau tahapan pembelajaran berbasis

    masalah yang telah dilaksanakan. Hal tersebut bertujuan untuk

    mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran tersebut atau untuk

    mendeskripsikan proses atau tahapan pembelajaran berbasis masalah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    E. Instrumen Penelitian

    1. Instrumen Pembelajaran

    Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan

    tiga kali pertemuan dan satu kali pertemuan digunakan untuk tes tertulis

    terkait operasi hitung pada pecahan. Instrumen pembelajaran yang

    digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

    RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan suatu

    rencana kegiatan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, untuk

    satu kali pertemuan atau lebih. Adapun komponen yang terdapat

    dalam RPP adalah identitas dari sekolah, kompetensi inti,

    kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

    pembelajaran, materi pembelajaran, model dan metode

    pembelajaran, media dan alat pembelajaran, sumber pembelajaran

    serta langkah-langkah pembelajaran. Pada penelitian ini, peneliti

    menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) dengan

    5 tahap pembelajaran, yaitu 1) orientasi peserta didik pada masalah;

    2) mengorganisasi peserta didik untuk belajar; 3) membimbing

    penyelidikan individual maupun kelompok; 4) mengembangkan dan

    menyajikan hasil karya dan; 5) menganalisis dan mengevaluasi

    proses pemecahan masalah. RPP digunakan untuk 3 kali pertemuan

    pada