ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA...

3
THE 5 TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta 1211 ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS X Tatik Susilowati Utami 1) ,Suparman 2) 1 Magister Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan, email: [email protected] 2 Magister Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan, email: [email protected] Abstrak Latar belakang penelitian ini karena kurangnya buku ajar matematika disekolah sehingga menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian analisis yang bertujuan untuk menganalisis kebutuhan buku ajar matematika berbasis model penemuan terbimbing pada siswa kelas X SMK. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah respon pembelajaran dan buku ajar dengan responden guru dan siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakkan purposive sampling. Tekhnik pengumpulan data yaitu non tes. Instrumen Penelitian adalah angket, pedoman wawancara. Analisa data menggunakkan deskrptif kualitatitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dan guru membutuhkan buku ajar berbasis Penemuan terbimbing. Penelitian dapat dikembangkan pada pengembangan buku dan mengukur efektifvitasnya. Kata Kunci:Buku Ajar, Matematika, Penemuan Terbimbing. 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi - potensi pembawaan baik jasmani dan rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. Visi pendidikan nasional adalah terwujudnya system pendidikan sebagai perantara sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tatangan zaman yang selalu berubah (Permendiknas No.41 tahun 2007). Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber beljara pada suatu lingkungan belajar. Menurut (Rusman, 2014) pembelajaran merupakan sebuah sistem yang saling terhubung satu sama lain dimana terdiri atas materi, tujuan, metode dan evaluasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru SMK menyebutkan bahwa banyak siswa masih kesulitan untuk belajar matematika terbukti dengan hasil tes yang kurang dari KKM. Buku Ajar merupakan salah satu bagian dalam proses pembelajaran, karena buku ajar juga sebagi sumber pusat informasi untuk mencari sesuatu hal yang belum diketahui. Sungkono (2003) mengatakkan bahwa siswa akan belajar mengingat 10% dari yang mereka dengar, 15% dari apa yang dilihat, 20% dari apa yang mereka lihat, 40% dari apa yang didiskusikan, dan 80 % dari mereka alami secara langsung atau dipraktekkan. Krismanto (2003) dalam menggunakkan metode penemuan terbimbing, perananan guru adalah maenyatakam persoalan, kemudian membimbing siswa untuk menemukan penyelesaian dari persoalan itu dengan perintah-perintah atau lembar kerja. Siswa mengikuti petunjuk dan menemukn sendiri penyelesaianya. Permendikbud No 103 tahun 2014 menekankan pembelajaran hendaknya peserta didik berperan aktif. Namun berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Muhammadiyah cangkringan masih banyak

Transcript of ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA...

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/220-Tatik1211-1213.pdf · angket, pedoman wawancara. ... Permendikbud No 103 tahun 2014 menekankan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1211

ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKABERBASIS PENEMUAN TERBIMBING SISWA KELAS X

Tatik Susilowati Utami 1),Suparman 2)

1Magister Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan,email: [email protected]

2Magister Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan,email: [email protected]

Abstrak

Latar belakang penelitian ini karena kurangnya buku ajar matematika disekolah sehinggamenyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitiananalisis yang bertujuan untuk menganalisis kebutuhan buku ajar matematika berbasis modelpenemuan terbimbing pada siswa kelas X SMK. Penelitian ini termasuk jenis penelitiandeskriptif kualitatif. Aspek yang diukur dalam penelitian ini adalah respon pembelajaran danbuku ajar dengan responden guru dan siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakkanpurposive sampling. Tekhnik pengumpulan data yaitu non tes. Instrumen Penelitian adalahangket, pedoman wawancara. Analisa data menggunakkan deskrptif kualitatitif. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa siswa dan guru membutuhkan buku ajar berbasis Penemuanterbimbing. Penelitian dapat dikembangkan pada pengembangan buku dan mengukurefektifvitasnya.

Kata Kunci:Buku Ajar, Matematika, Penemuan Terbimbing.

1. PENDAHULUANPendidikan merupakan salah satu

kebutuhan bagi setiap manusia. Pendidikanmemegang peranan penting dalammencerdaskan kehidupan bangsa. MenurutUndang-Undang No 20 Tahun 2003Pendidikan adalah usaha sadar untukmenumbuhkan dan mengembangkan potensi -potensi pembawaan baik jasmani dan rohanisesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalammasyarakat. Visi pendidikan nasional adalahterwujudnya system pendidikan sebagaiperantara sosial yang kuat dan berwibawauntuk memberdayakan semua warga NegaraIndonesia berkembang menjadi manusia yangberkualitas, sehingga mampu dan proaktifmenjawab tatangan zaman yang selaluberubah (Permendiknas No.41 tahun 2007).

Pembelajaran merupakan prosesinteraksi peserta didik dengan pendidik dansumber beljara pada suatu lingkunganbelajar. Menurut (Rusman, 2014)pembelajaran merupakan sebuah sistem yangsaling terhubung satu sama lain dimana terdiriatas materi, tujuan, metode dan evaluasi.

Berdasarkan hasil wawancara denganbeberapa guru SMK menyebutkan bahwa

banyak siswa masih kesulitan untuk belajarmatematika terbukti dengan hasil tes yangkurang dari KKM.

Buku Ajar merupakan salah satubagian dalam proses pembelajaran, karenabuku ajar juga sebagi sumber pusat informasiuntuk mencari sesuatu hal yang belumdiketahui.

Sungkono (2003) mengatakkan bahwasiswa akan belajar mengingat 10% dari yangmereka dengar, 15% dari apa yang dilihat,20% dari apa yang mereka lihat, 40% dari apayang didiskusikan, dan 80 % dari merekaalami secara langsung atau dipraktekkan.

Krismanto (2003) dalammenggunakkan metode penemuan terbimbing,perananan guru adalah maenyatakampersoalan, kemudian membimbing siswauntuk menemukan penyelesaian daripersoalan itu dengan perintah-perintah ataulembar kerja. Siswa mengikuti petunjuk danmenemukn sendiri penyelesaianya.

Permendikbud No 103 tahun 2014menekankan pembelajaran hendaknya pesertadidik berperan aktif. Namun berdasarkanobservasi yang dilakukan di SMKMuhammadiyah cangkringan masih banyak

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/220-Tatik1211-1213.pdf · angket, pedoman wawancara. ... Permendikbud No 103 tahun 2014 menekankan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1212

siswa yang belum berperan aktif dalamkegiatan pembelajaran matematika, inidibuktikan saat pembelajaran dikelas siswamasih jarang bertanya kepada guru dan saatdisuruh maju tidak mau.

Berdasarkan pemaparan di atas, makarumusan masalah yang diajukan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut. PerlukahBuku Ajar Matematika berbasis penemuanTerbimbing untuk siswa kelas X SMKsemester ganjil? Berdasarkan rumusanmasalah maka tujuan penilitian ini untukmengetahui perlukah Buku Ajar Matematikaberbasis penemuan Terbimbing untuk siswakelas X SMK semester ganjil.

2. METODE PENELITIANPenelitian yang dilakukan adalah focus

kepada menganalis kebutuhan Buku AjarMatematika berbasis penemuan Terbimbinguntuk siswa kelas X SMK semester ganjil.

Pada penelitian ini dilakukan pada bulanDesember 2016 sampai Januari 2017. Lokasipenelitian dilakukan di beberapa di SMK se-Jogjakarta. Sampel yang dipakai diperolehdengan menggunakkan teknik purposivesampling.

Jenis data pada penelitian inidikelompokan menjadi dua, yaitu kualitatifdan kuantitatif. Data kualitatif dihimpun darihasil peniilaian, masukkan, tanggapan, kritikdan saran perbaikan melalui angket.Sedangkan data kuantitatif dikumpulkanmelalui angket tetutup. Instrumen yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu datadokumentasi, hasil wawancara, hasilobservassi dan angket.

Dalam penelitian ini menggunakkanteknik analisis data yaitu analisis deskriptifkualitatif. Analisis deskriptif yaitu suatu caraanalisis data dengan jalan menyusun secarasistematis dalam bentuk kata-kata, kategori-kategori mengenai suatu objek sehinggadiperoleh simpulan (Agung, 2012)

3. HASIL DAN PEMBAHASANBerikut ini adalah hasil data responden

guru terhadap buku ajar matematika berbasisismodel penemuan terbimbing.hasil dapatdilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil respon guruNO Respon

Ya Tidak Lain-lain1 100%2 100%3 100%4 100%5 100%6 100%7 75% 25%8 50% 50%9 75% 25%10 75% 25%11 75% 25%12 50% 50%13 100%14 100%15 75% 25%16 75% 25%17 100%18 75% 25%19 100%

20 100%

Menurut beberapa responden gurumenyebutkan bahwa sumber belajar sangatperlu dikarenakan sumber belajar menjadipetunjuk untuk setiap tugas dan disertaicontoh – contoh dalam kehidupan sehari-hariini dibuktikan dengan guru memilih ya(100%) pada soal no 2.

Guru merasa matematika adalah matapelajaran menarik dikarenakan matematika ituberkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Guru(100 %) berpendapat sama bila sumber belajarmatematika harus bertanggung jawab dapatsaling memotivasi dan mendorong berpikirkritis karena dapat meningkatkan kualitassiswa dan siswa tidak bosan dan makinberkeinginan untuk mendalami matematika.75 % guru mengatakan bahwa buku ajarsangat diperlukan dalam pembelajaranmatematika karena buku dapat dijadikansebagi pedoman bagi siswa

50 % guru berpendapat jika buku ajaryang sudah ada tidak berisi materi singkat,padat dan jelas. Guru masih kesulitanmenggunakan buku dari pemerintah.

Dari hasil data table diatas diperolehbahwa guru membutuhkan buku ajar dengan

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN BUKU AJAR MATEMATIKA …lpp.uad.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/220-Tatik1211-1213.pdf · angket, pedoman wawancara. ... Permendikbud No 103 tahun 2014 menekankan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

1213

model penemuan terbimbingitu dibuktikandengan angket no 16 dan 17 semua responden(100%) untuk memilih ya. Itu dikarenakanbelum banyak buku yang berbasis modelpenemuan terbimbing.

Berikut adalah hasil dari respondensiswa terhadap hasil kebutuhan buku ajarmatematika, hasil dapat dilihat pada Tabel 2.

Table 2 Hasil Respon siswaNO Respon

Ya Tidak Lain-lain1 87,5% 12,5%2 87,5% 12,5%3 100%4 100%5 87,5% 12,5%6 100%7 100%8 87,5% 12,5%9 87,5% 12,5%10 75% 25%11 62,5% 37,5%12 50% 50%13 75% 25%14 100%15 75% 25%16 75% 25%17 87,5% 12,5%18 87,5% 12,5%19 75% 25%

20 87,5% 12,5

Berdasarkan hasil data diatas dapatdilihat menurut siswa matematika adalahpelajaran matematika adalah pelajaran yangmenarik (87,5%) dan (87,5%) siswa setujubahwa pembeljaran matematika penting dalamkehidupan sehari-hari.

Buku ajar dapat membuat semangatdalam belajar matematika serta siswa mudahmemeahami lagkah-langkah pada buku ajar.

Semua siswa mengatakan sumber belajarmatematika dapat menjadi pentujuk untukmengerjakan tugas karena menurut siswasumber belajar dapat mengetahui rumusmatematika yang dapat diterapkan dalamkehidupan sehari –hari dan dapat dijadikansebagai referensi. Sebanyak (87,5%) sumberbelajar dapat membantu dalam menganalisis

suatu pemecahan permasalahan karena siswamenggangap sumber belajar sebagai acuandalam menyelesaikan masalah.

Siswa (100 %) setuju apabila pelunyadikembangkan buku ajar sebagai sumberbelajar karena untuk menambah ilmu,memudahkan dalam mengerjakan.

87% siswa setuju bahwa buku ajar modelpenemuan terbimbing akan dapat melatihkreativitas dan menjadikan siswa lebih siapdalam menerima materi pelajaran serta siswamengatkan bahwa perlu adanyapengembangan buku ajar dengan modelpenemuan terbimbing

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil pembahasan di atas dpat

disimpulkan bahwa siswa dan gurumembutuhkan buku ajar berbasis penemuanTerbimbing untuk siswa kelas X SMK.Penelitian dapat dikembangkan padapengembangan buku dan mengukurefektifvitasnya.

5. DAFTAR PUSTAKAAgung, Anak Agung Gede. (2012).

Metodologi Penelitian Pendidikan.Singaraja: Undiksha

Permendikbud Np 103 tahun2014

Permendiknas No.41 tahun 2007

Rusman. 2014. Pendekatan, Strategi, danModel Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo.

Tegeh, I Made dan I Made Kirna. (2010).Metode Penelitian PengembanganPendidikan. Singaraja: Undiksha.

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan Nasional

Krismanto, A. (2003). Beberapa teknik,model, dan strategi dalam pembelajaranmatematika. Yogyakarta: DepdiknasDirjen Pendidikan Dasar danMenengah.

Sungkono, dkk. 2003. Pengembangan BahanAjar. Yogyakarta: FIP UNY.