Analisis Kebijakan

43
ANALISIS KEBIJAKAN Y : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.K

Transcript of Analisis Kebijakan

Page 1: Analisis Kebijakan

ANALISIS KEBIJAKAN

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 2: Analisis Kebijakan

POKOK BAHASAN

• Relevansi policy dalam lingkup manajemen• Pengertian & konsep policy• Kriteria kebijakan• Isu kebijakan• Analisis kebijakan dan siklus kebijakan• Langkah formulasi kebijakan

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 3: Analisis Kebijakan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran peserta diharapkan memahami & dapat menerapkan analisis kebijakan, langkah-langkah dan pendekatan dalam suatu siklus kebijakan serta dapat menilai suatu kebijakan untuk memberikan suatu rekomendasi

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 4: Analisis Kebijakan

Apa yang dimaksud dengan KEBIJAKAN

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 5: Analisis Kebijakan

PENGERTIAN KEBIJAKAN

Kebijakan (policy) adalah suatu aturan tertulis hasil keputusan formal organisasi yang mengatur nilai & perilaku seluruh komponen dalam organisasi yang bersifat mengikat untuk mencapai sutau tata nilai baru (United Nation)Pembuatan kebijakan adalah proses politik & proses organisasi yang memerlukan waktu & bertahap (Charles Linblom, 1968)

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 6: Analisis Kebijakan

Policy Concepts

• Policy is an understanding by members of a group that makes the actions of each member of the group in a given set of circumstances more predictable

• A policy is a guide for making decisions• A policy is a guide for taking action

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 7: Analisis Kebijakan

Bentuk KebijakanKebijakan Makro :• Undang-undang• Peraturan pemerintah (PP)• Keputusan Presiden (Keppres)• Keputusan Menteri (Kepmen)Kebijakan Mikro :• Keputusan Dirjen• Peraturan Organisasi

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 8: Analisis Kebijakan

Policy Strategy Strategi korporasiOrganisasi publik Sasaran

Hasil

Strategi operasional

1. Membangun kapasitas SDM2. Membangun budaya organisasi

3. Membangun Sistem

Membangun strategi SBU(RS – PUSKESMAS)

• Fokus 3. Efisiensi• Mutu 4. Kegiatan

Mutu Organisasi

Customerskepuasan

Loyalitas

Key Succes faktorSasaran akhir BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 9: Analisis Kebijakan

Karakteristik Kebijakan 1. Melibatkan pemikiran

- Analitik- Prediktif- Pengambilan Keputusan

2. Melibatkan pendekatan spesifik- Reaktif/proaktif- Rasional/struktural/manajerial

3. Merupakan siklus dengan 3 tahap4. Berorientasi pada public issue5. Selalu ada konsekuensinya

Page 10: Analisis Kebijakan

Karakteristik kebijakan yang “Baik”

• Tertulis & berdasarkan proses serta keputusan formal organisasi

• Harus relevan dengan tujuan organisasi dan dipahami oleh semua anggota organisasi yang terlibat

• Dinyatakan dalam kalimat tertulis yang dapat dimengerti oleh seluruh anggota

• Harus jelas masa berlakunya dan menyatu dengan aktivitas di masa depan

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 11: Analisis Kebijakan

• Kebijakan harus berifat terbuka (untuk perubahan) tetapi harus juga bersifat stabil

• Kebijakan harus dapat diterapkan dan bersifat rasional

• Bersifat terbuka untuk diinterpretasikan oleh para pelaku dan juga dapat diterapkan pada berbagai situasi

Karakteristik kebijakan yang “Baik”

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 12: Analisis Kebijakan

Policy and Related Terms

Policy

Rule

An understanding by members of a group that makes the makes the actions of each members a polcy is a guide for making decisions

A statement of precisely what is to be done for not to be done in the same way every time with no permitted deviation rule allow no range for decition making. Policy encourages decion making. Policy encourages decision making by affering guides

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 13: Analisis Kebijakan

Policy and Related TermsPolicy

A statement of an order that is invariable under given conditions lawsAre rigid statements providing a framework for policy formulation

procedureA system that describes in detail. The staps to be taken in order to accomplish a job procedures emphasize details, policies concentrateOn basic general approaches

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 14: Analisis Kebijakan

Siklus Kebijakan 1. Formulasi Kebijakan

Masalah / isu publik karakteristik masalahpendekatanTujuan

2. Implementasi KebijakanPendekatanMetoda

3. Evaluasi Kebijakan (Review)PendekatanMetoda Rekomendasi

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 15: Analisis Kebijakan

Siklus Kebijakan (Policy Cycle)Formulasi Kebijakan

Implementasi Kebijakan

Evaluasi Kebijakan (review)

Isu kebijakanPendekatanModel kebijakanTujuan kebijakan

PendekatanKonsekuensiPerilakuResistensi

Analitik Normatif Prediktif

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 16: Analisis Kebijakan

Isu Kebijakan (Makro)• Perlindungan kesehatan, kemiskinan• Membangun budaya• Desentralisasi • (Racial) deskriminasi• Visi & misi• Kompetisi/proteksi• Nepotisme, korupsi• Integrasi vertikal (corporate specification)

Page 17: Analisis Kebijakan

Isu Kebijakan (Mikro)• Pengembangan/pembangunan SDM• Kepuasan masyarakat• Inovasi produk• Keuangan • Investasi • Sistem informasi • Pemasaran (Bisnis-Sosial)

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 18: Analisis Kebijakan

Problem (masalah) Vs. Isu Publik

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang terjadi pada organisasi (mikro) maupun pada masyarakat (makro)Isu publik adalah masalah yang menjadi keprihatinan, perhatian maupun kepedulian (concern) sebagian besar masyarakat (atau sebagian besar anggota organisasi) yang mempengaruhi kehidupan dan aktivitas masyarakat luas

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 19: Analisis Kebijakan

Ciri & karakteristik masalah isu publik

1. Masalah publik selalu komplek2. Melibatkan berbagai tata nilai3. Melibatkan sejumlah aktor4. Selalu menimbulkan trade off5. Selalu ada area yang tidak jelas

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 20: Analisis Kebijakan

Langkah dalam formulasi kebijakan 1. Kajian masalah (isu publik)2. Prediksi konsekuensi

Penggunaan metoda prediksi3. Elaborasi alternatif kebijakan

Penggunaan metoda curah pendapat4. Penentuan tujuan kebijakan

proses pengambilan keputusan5. Perumusan rencana kebijakan

pengambilan keputusan penetapan pendekatan dan metoda

6. Sosialisasi draft kebijakan7. Penetapan kebijakan

pengambilan keputusanpenetapan pendekatan dan metoda

Page 21: Analisis Kebijakan

Langkah dalam policy implementation

1. Penentuan pendekatanpenetapan pendekatanpenetapan metoda

2. Pengendalian implementasiPenggunaan metoda

3. Pemantauan dampak positif & negatifpemantauan resistensi pemantauan perilaku yang muncul

4. Mengatasi munculnya dampakpenetapan pendekatan dan metodepengambilan keputusan

5. Penilaian dan prediksi Implementasi kebijakan

Page 22: Analisis Kebijakan

Bentuk pendekatan dalam formulasi dan evaluasi kebijakan• Normatif • Empirik • Valuatif • Prediktif

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 23: Analisis Kebijakan

Bentuk pendekatan dalam policy implementation

• Struktural • Manajerial • Behavioral • Politik & sosial

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 24: Analisis Kebijakan

Langkah dalam policy review 1. Penentuan pendekatan

penetapan pendekatan2. Pengkajian policy formulation

Proses penyusunan Aktor yang terlibatProses sosialisasi

3. Pengkajian dampak positif & negatifpengkajian masalah yang timbulpengkajian resistensipengkajian perilaku yang muncul

4. Menilai hasil yang sudah tercapai Tata nilai & perilaku5. Penilaian dan prediksi keberhasilan kebijakan

BY : Dr. H. A. Machmu Rompegading, M.Kes

Page 25: Analisis Kebijakan

Perilaku positif dan negatif

Adalah perilaku seseorang maupun sekelompok orang yang bersifat positif (baik) ataupun negatif (kurang baik) yang terjadi pada individu yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kebijakan Dapat berupa pemikiran, sikap, niat & tindakan yang timbul akibat adanya penetapan suatu kebijakan

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 26: Analisis Kebijakan

Resistensi (Penolakan)

Adalah perilaku yang disadari ataupun tidak disadari yang secara langsung maupun tidak langsung (sebagian isi kebijakan atau keseluruhan isi kebijakan atau keseluruhan materi kebijakan)Dapat berupa pemikiran, niat, sikap, maupun tindakan disengaja maupun tidak disengaja menentang terhadap kebijakan

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 27: Analisis Kebijakan

1. Mengancan eksistensi2. Mengancam sumber ekonomi3. Kurang informasi 4. Kepentingan kelompok5. Politik

Sumber Resistensi

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 28: Analisis Kebijakan

1. A good decision depends on the maker being consciously aware of the factors that set the stage for the decision

2. A good decision in dependent upon the recognition of the right problem

3. Search for and analysis of available alternatives and their probable consequenses is the step most subject to logical and systematic treatment

4. Even is the best designed framework of alternative-consequences the crucial step remain- the selection of the solution

5. Finally a decision must be accepted by organization the entire process is directed toward securing action

Steps in The Decision Making Process

Page 29: Analisis Kebijakan

Teori Pengambilan Keputusan • Teori Rasional Komprehensif

Berdasar pemikiran rasionalPendekatan kuantitatifPengembangan alternatif

• Teori InkrementalMenghindari banyak alternatifTidak ada satu tindakan yang paling tepatKajian faktor yang langsung

• Teori NormatifBerdasarkan nilai normatif

• Teori Pengamatan TerpaduUntuk persoalan yang sangat fundamental

Page 30: Analisis Kebijakan

Buku Wajib Baca

• William N. Dunn, “Analisis Kebijakan Publik”, terjemahan Gajah Mada University Press, 1999

• Solichin Abdul Wahab, “Analisis Kebijaksanaan” dari formulasi ke implementasi kebijaksanaan negara, Bumu Aksara, 1997

• John. Smith, Policy Research, UAP Press, 2002

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 31: Analisis Kebijakan

Format Review Kebijakan

Halaman SampulRingkasan EksekutifDaftar IsiBab 1. Kajian KebijakanBab 2. Konsekuensi dan ResistensiBab 3. Prediksi KeberhasilanBab 4. Kesimpulan & Rekomendasi

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 32: Analisis Kebijakan

BAB 1. KAJIAN KEBIJAKAN1.1 Masalah Dasar (tertulis & tersirat)

- Macam - Karakteristik- Nilai - Aktor - Isu Publik

1.2 Tujuan yang ingin dicapai (tertuls dan tersirat)1. 3 Substansi Kebijakan (Isi Utama)1. 4 Ciri Kebijakan

- Kriteria Kebijakan- Tipe Pendekatan- Pasal yang Bermasalah

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 33: Analisis Kebijakan

BAB 2. KONSEKUENSI DAN RESISTENSI2.1 Perilaku yang muncul (positif dan negatif)2.2 Resistensi

- Bentuk- Aktor- Sumber- Intensitas

2.3 Masalah Baru yang Timbul

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 34: Analisis Kebijakan

BAB 3. PREDIKSI

3.1 Prediksi Trade-Off3.2 Prediksi Keberhasilan

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 35: Analisis Kebijakan

BAB 4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulankesimpulan kajian Bab 1 s/d Bab 3

4.2 Rekomendasi

BY : Dr. H. A. Machmud Rompegading, M.Kes

Page 36: Analisis Kebijakan

About Problems1. Event in society are interpreted in

different ways by different people at different times. (Peristiwa-peristiwa (events) dlm masy. Ditafsirkan orang dalam berbagai cara dan dlm berbagai waktu).

2. Many problems may result from the same event. (Berbagai persoalan mungkin muncul dari peristiwa yang sama).

3. Not all public problem are acted on in government. (Tidak semua permasalahan publik diselesaikan oleh pemerintah).

Lanjut…..

Page 37: Analisis Kebijakan

4. Many private problems are acted on in government. (Beberapa masalah privat (private problems) oleh pemerintah).

5. Many private problems are acted on in government as though they were public problems. (Beberapa masalah private yang diselesaikan oleh pemerintah seolah masalah publik).

6. Most problems are not solved by government, though many are acted on there. (Sebagian terbesar permasalahan tidak dipecahkan oleh pemerintah, meskipun sebagian besar penyebabnya terletak di situ).

Lanjut

Page 38: Analisis Kebijakan

7. “Policy makers are not faced with a given problem”. (“Para pembuat kebijakan tidak hanya dihadapkan dengan masalah tertentu”).

8. Most people do not maintain interest in other people’s problems. (Banyak orang kebijakan tidak hanya dihadapkan dengan masalah tertentu).

9. Public problems may lack a supporting public among those directly affected. (Masalah-masalah umum kurang mendapat dukungan dari mereka yang justru terkena langsung).

Page 39: Analisis Kebijakan

About Decision Making

1. Many policy actors proceed as if goals were unambiguous. (Banyak pemeran kebijakan tetap saja jalan walau tujuan masih kabur).

2. Most decision making is based on little information and poor communication. (Sebagian besar pengambilan keputusan dilatari oleh kekurangan informasi dan kelemahan komunikasi).

3. Problems and demands are constantly being defined and redefined in the policy process. (Dalam proses kebijakan, masalah dan tuntutan selalu saja didefenisikan dan didefenisi ulang).

Lanjut…

Page 40: Analisis Kebijakan

4. Policy makers sometimes define problems for people who have not fined problems for themselves. (Para pembuat kebijakan kadang kala mendefenisikan permasalahan sebelum yang bersangkutan mendefenisikan masalahan mereka sendiri).

5. Most people do not prefer large change. (Sebagian besar masyarakat tidak menyukai perubahan besar).

6. Most people cannot identify a public policy. (Tidak semua orang dapat mengidentifikasi kebijakan umum).

7. All policy system have a bias. (Semua sistem kebijakan mempunyai bias penyimpangan).

Lanjut

Page 41: Analisis Kebijakan

8. No ideal policy System exists apart from the preferences of the architect of that system. (Tidak satu pun sistem kebijakan yang ideal sekalipun terlepas dari preferensi perancangnya).

9. Most decision making is incremental in nature. (Sebagian besar pengambilan keputusan bersifat inkremental (penambahan).

10. People have varying degrees of access to the policy process in government. (Masyarakat memiliki tingkatan akses yang bermacam-macam pada proses kebijakan dalam pemerintah).

Page 42: Analisis Kebijakan

About Programs

1. Programs reguiring intergovernmental and public participation invite variable interprestations of purpose. (Program yang memerlukan partisipasi publik dan partisipasi antarpemerintah mengandung berbagai penafsiran terhadap tujuan serta kegunaannya).

2. Inconsistent interpretations of programs purposes are often not resolved. (Penafsiran yang tak konsisten mengenai tujuan suatu program sering tak teratasi).

3. Programs may be implemented without provisions for learning about failure. (Program mungkin diimplementasikan tanpa mau belajar dari kegagalan).

Page 43: Analisis Kebijakan

4. Programs often reflect an attainable consensus rather than a substantive conviction. (Program sering mencerminkan sebuah konsensus yang dapat dicapai daripada sebuah paksaan bersifat substantif).

5. Many programs are developed and implemented without the problems ever having been clearly defined. (Banyak program dikembangkan dan diterapkan sebelum permasalahan terdefenisikan).