Analisis Kasus II

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi Amerika Serikat, Qwest Communication International mengaku telah memalsukan laporan keuangan. Perusahaan ini memasukkan angka semu satu milyar dolar dalam pembukuan tiga tahun terakhir. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang diperiksa otorita bursa Amerika, SEC (Securities and Exchange Commission). Di samping itu juga sedang berlangsung pemeriksaan yuridis mengenai pemalsuan keuangan tersebut sejak 2002 silam. Kasus ini adalah skandal keuangan baru lagi yang menerpa Amerika Serikat. 1.2 Maksud dan Tujuan Setelah membaca hasil analisis dan diskusi ini, diharapkan para pembaca sekalian khususnya kami sendiri mengerti mengenai kasus kecurangan finansial yang terjadi di Qwest Communications International. Hasil analisis dan diskusi ini terlampir bersama pembahasan.

Transcript of Analisis Kasus II

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerusahaan penyedia jasa telekomunikasi Amerika Serikat, Qwest Communication International mengaku telah memalsukan laporan keuangan. Perusahaan ini memasukkan angka semu satu milyar dolar dalam pembukuan tiga tahun terakhir. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang diperiksa otorita bursa Amerika, SEC (Securities and Exchange Commission). Di samping itu juga sedang berlangsung pemeriksaan yuridis mengenai pemalsuan keuangan tersebut sejak 2002 silam. Kasus ini adalah skandal keuangan baru lagi yang menerpa Amerika Serikat.1.2 Maksud dan TujuanSetelah membaca hasil analisis dan diskusi ini, diharapkan para pembaca sekalian khususnya kami sendiri mengerti mengenai kasus kecurangan finansial yang terjadi di Qwest Communications International. Hasil analisis dan diskusi ini terlampir bersama pembahasan.BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil PerusahaanQwest Communications International, Inc. adalah salah satu operator telekomunikasi terbesar di Amerika Serikat yang memproduksi layanan lokal di 14 negara bagian barat, yaitu : Arizona, Colorado, Idaho, Iowa, Minnesota, Montana, Nebraska, New Mexico, North Dakota, Oregon, South Dakota, Utah, Washington, dan Wyoming. Perusahaan ini memproduksi penjualan segmen pada tiga produk jasanya, yaitu telepon, internet, dan televisi. Qwest juga berada dalam naungan Kantor Akuntan Publik terbesar di dunia, Arthur Andersen yang juga mengaudit Enron dan WorldCom.2.2 Kronologi Kasus (Sumber : Washington Post, Warta Berita Radio Nederland, Artikel Sarbanes Oxley Act-SOX/SOA, dan Wikipedia)2.2.1Qwest Communications Bukukan Penjualan Secara Tidak LayakAmerika Serikat (AS) kembali digoyang skandal akuntansi menyusul kasus Enron dan WorldCom pada tahun 2002 lalu. Adalah Qwest Communications International, Inc. yang berikutnya berada di bawah penyelidikan federal Amerika Serikat karena membukukan secara tidak layak US$ 1.16 milyar penjualan dalam kurun tahun 1999-2001. Penjualan yang dibukukan secara tidak layak itu menyangkut kapasitas optik pada jaringan Qwest demikian pula penjualan peralatan komunikasi dan pengeluaran tertentu. Qwest yang saat itu menjadi target penyelidikan kantor federal mau tidak mau harus merevisi proyeksi pendapatan yang diperkirakan naik hingga US$ 18.4 milyar. Akibat kasus tersebut, harga saham Qwest Communications International Inc. anjlok sebesar 26 % atau US$ 39 sen pada Senin, 29 Juli 2002. Harga saham Qwest mencapai titik terendah, yakni US$ 1.11 atau anjlok 89 % di bawah Indeks Telekomunikasi Amerika Utara (XTC). Komisi bursa saham AS beserta SEC pun turut serta melakukan penyelidikan praktik akuntansi terhadap Qwest Communications. SEC telah melakukan investigasi terhadap praktek yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.Pada Juni 2002, CEO Qwest, Joseph Nacchio dipaksa mundur. Salah satu alasannya adalah karena ia telah menjual lebih dari US$ 300 juta saham perusahaan selama dia menjadi bos Qwest. Gugatan-gugatan lain juga ditujukan kepada para petingggi Qwest, termasuk pendirinya, Philip Anschutz. Gugatan itu bermaksud untuk menarik kembali dana-dana yang mereka tilap dengan perusahaan, yang mereka dapatkan lewat kerja sama dengan analis saham di Wall Street. Mereka diduga telah bekerja sama dengan analis dengan tujuan agar analis memberikan ulasan menarik soal perusahaan, sehingga harga saham perusahaan melambung tinggi saat mulai menjual sahamnya di Wall Street, bursa utama di AS.Analis yang dimaksud adalah Jack Grubman, dia adalah ahli di bidang investment banker dari Salomon Smith Barney. Pimpinan Qwest dituduh telah menikmati kekayaan pribadi lewat kerja sama dengan perusahaan penjamin saham (underwriter) Salomon Smith Barney tersebut. Salomon Smith Barney juga bergerak di bidang konsultan manajemen, dan perusahaan, saham, serta jasa konsultasi lainnya. Lewat analisa yang dihembuskan Salomon ke pasar, Qwest meminta agar harga sahamnya melambung, sehingga menguntungkan perusahaan.Hal inilah yang menjadi sasaran investigasi SEC karena diduga Qwest sedang dalam upaya memanipulasi penggelembungan pendapatan secara tidak benar dalam pembukuan pendapatannya. Investigasi juga difokuskan pada swap atau perdagangan yang dilakukan Qwest, yang sebenarnya tidak diperlukan, namun untuk membuat volume penjualan terlihat lebih tinggi.Pernyataan Qwest yang ditujukan kepada kreditornya pun juga akan menghadapi pemeriksaan kriminal oleh Departemen Peradilan AS. Ini dapat membahayakan beberapa perjanjian utang yang mensyaratkan untuk menjaga rasio tertentu utang terhadap EBITDA (Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization). Menurut Agen Pemeringkat Utang, Standard and Poors, Qwest memiliki US$ 26.6 milyar utang per tanggal 31 Maret 2002 dan US$ 6.5 milyar di antaranya akan jatuh tempo pada Mei 2003-2004. Namun, pejabat keuangan Qwest menegaskan perusahaan cukup solven untuk menanggung utang yang akan jatuh tempo tersebut, padahal sebenarnya tidak.2.2.2Upaya Qwest Memperbaiki Kesalahan

Pada 15 Juli 2002, Qwest berjanji akan segera merilis kembali laporan keuangan tahun buku 1999 sampai 2001. Qwest berjanji akan melakukan penghitungan ulang nilai penjualan di jaringan optik, peralatan komunikasi, dan beberapa pengeluaran lainnya. Selama priode 1999 sampai 2001 tersebut, perusahaan komunikasi yang beroperasi di 14 negara bagian dari Minnesota hingga Washington ini mengaku telah membuat kesalahan pada pos pendapatan dan pos lainnya sebesar US$ 1.16 milyar. Di samping itu, mereka juga mengumumkan bahwa mereka sedang menghadapi investigasi pidana dan sedang berusaha keras menjual asetnya sebelum akhir tahun ini untuk membayar utangnya sebesar US$ 26.6 milyar.Pada tahun 2002, sebenarnya Qwest akan menangguk pendapatan yang diperkirakan mencapai US$ 18.4 milyar. Namun, di wilayah operasinya yang mencakup 14 negara bagian tersebut saat itu sedang menderita penurunan permintaan seiring dengan mengendurnya perekonomian.Pada 23 September 2002, Qwest membuat kesepakatan dengan Verizon Wireless, Inc. untuk menjual unit teleponnya senilai US$ 1 milyar. Kesepakatan ini dibuat untuk mengurangi beban Qwest senilai US$ 26.6 milyar tersebut. Dilema Qwest semakin bertambah manakala Chief Executive Officer Qwest, Richard Notebaert di New York pada pertemuan dengan para investor berencana akan menjual bisnis nirkabel Qwest dengan harga yang tepat pada Verizon. Qwest yang berusaha terhindar dari kebangkrutan, pada Agustus 2002 bersedia menjual operasi yellow pages senilai US$ 7.05 miliar. Perusahaan itu harus menjual lebih banyak aset lagi untuk mengurangi beban utangnya dan untuk mengatasi anjloknya permintaan jaringan sambungan langsung jarak jauh. Qwest juga harus bisa mengatasi hilangnya kepercayaan investor karena pejabat-pejabat federal tengah menyelidiki kinerja keuangan perusahaan.2.3 Aktor-Aktor Lain di Balik KronologiJaksa pada negara bagian Denver, USA tidak berhasil untuk menghukum 4 (empat) orang yang menduduki manajemen menengah pada perusahaan Qwest yang dituduh menyembunyikan pendapatan perusahaan senilai US$ 34 juta, yaitu : Grant Graham, CFO dari Qwest Global Business Unit; Bryan Treadway, Controller Assistant; Thomas Hall, Senior Vice President; dan John Walker, Vice President. Masing-masing dituduh terlibat dalam 11 jenis kejahatan, antara lain menyangkut konspirasi, kecurangan menyangkut saham, dan membuat laporan keuangan palsu.

LAMPIRAN - Hasil Analisis, Diskusi, dan Komentar Tim Penulis

KESIMPULAN

Berdasarkan kronologi kasus yang disadur dari berbagai sumber yang cukup relevan, kami pertama kali menyimpulkan bahwa kasus financial fraud dari Qwest merupakan salah satu fenomena creative accounting, yaitu suatu transformasi angka-angka akuntansi keuangan menjadi apa yang diinginkan oleh pembuatnya dengan mengambil keuntungan dari aturan-aturan yang ada dan/atau mengabaikan beberapa atau seluruh aturan sisanya. Contohnya seperti : (1) mencatat pendapatan sebelum dihasilkan, (2) menciptakan pendapatan fiktif, (3) menunjang laba melalui transaksi-transaksi yang tidak rutin, (4) menggeser pengeluaran saat ini ke periode sebelumnya, (5) tidak mencatat atau mengungkapkan kewajiban, (6) menggeser laba berjalan ke periode di masa depan, dan (7) menggeser pengeluaran di masa depan ke periode yang lebih awal. Creative accounting bukan merupakan suatu hal baru dan untuk melakukannya sebenarnya membutuhkan biaya yang relatif mahal. Creative accounting ini dipicu oleh adanya tekanan bahwa badan usaha merasa harus berada dalam posisi profitable untuk menarik investor. Akan tetapi, hal ini biasanya lebih mengarah pada penipuan atau kecurangan pada praktik akuntansi yang dilakukan oleh para akuntan yang kompeten dan memiliki wewenang.Cukup menarik apabila kita menyimak kasus Qwest Communications International, Inc. di atas yang merupakan salah satu dari sekian banyak skandal keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Masyarakat pada umumnya mengira bahwa akuntansi sekadar pembukuan yang mencatat pemasukan dan pengeluaran uang. Setelah terjadi kasus-kasus skandal korporasi besar di Amerika Serikat yang melibatkan banyak perusahaan raksasa, masyarakat dunia terperanjat karena skandal-skandal perusahaan besar yang menipu masyarakat justru terjadi di negara yang selama ini dianggap sebagai barometer berbagai aturan dan standar mengenai bursa saham, profesi akuntan, dan transparansi dalam laporan keuangan. Sehingga, masyarakat di mana-mana bertanya faktor apa gerangan yang mendorong dan menyebabkan terjadinya skandal-skandal itu yang melibatkan secara kasat mata profesi akuntan.

SARAN-SARAN PERBAIKAN

Setelah menganalisis dan mengulas kasus di atas, pada akhirnya tim penulis juga berkenan memberikan segelintir kritik dan saran. Menurut kami, ada baiknya perlu dikembangkan perhatian perusahaan-perusahaan besar kelas dunia terhadap upaya melakukan revitalisasi penerapan etika bisnis di dalam perusahaan. Hal ini terutama didesak oleh kepentingan para pemegang saham agar direksi lebih mendasarkan pengelolaan perusahaan pada etika bisnis karena pemegang saham tidak ingin kehancuran terjadi pada perusahaan mereka. Demikian pula stakeholders (pemangku kepentingan) lainnya pun tidak ingin tertipu dan ditipu oleh pengelola perusahaan.Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industry, dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal), dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.Untuk profesi akuntan sekalipun, yaitu auditor internal telah berkembang dari semula profesi yang hanya memfokuskan diri pada masalah teknis akuntansi menjadi profesi yang memiliki orientasi memberikan jasa bernilai tambah bagi manajemen. Audit internal telah berubah menjadi disiplin yang berbeda dengan pusat perhatian yang lebih luas. Perkembangan audit internal dapat dikatakan bersumber dari meningkatnya kompleksitas operasi perusahaan dan pemerintahan. Pertumbuhan perusahaan menyebabkan keterbatasan kemampuan manajer untuk mengawasi masalah operasional sehingga menjadikan audit internal sebuah fungsi yang makin penting.Audit internal modern menyediakan jasa-jasa yang mencakup pemeriksaan dan penilaian atas pengendalian intern, kinerja, resiko, dan tata kelola perusahaan publik maupun privat. Aspek keuangan hanyalah salah satu aspek saja dalam lingkup pekerjaan audit internal. Audit internal mencoba membangun kerja sama yang produktif dengan manajemen perusahaan melalui aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Untuk dapat memberikan nilai tambah tersebut, kriteria-kriteria yang harus dimiliki internal auditor tidak boleh dikompromikan. Auditor internal harus objektif, bebas dari bias, memiliki perilaku yang mencerminkan integritas dan profesionalismenya. Dengan demikian, sangat diharapkan untuk disadari bahwa pengerucutan orientasi audit internal berbasis kriteria-kriteria yang tanpa kompromi, objektif, akurat, dan profesional serta menjadi memberikan nilai tambah kepada manajemen yang tidak sebatas pada fokus akuntansi secara teknis, bertujuan setidaknya untuk meminimalisasi potensi kecurangan finansial dalam anatomi perusahaan.Selain itu, suatu fraud control plan (program anti kecurangan/korupsi) akan efektif apabila menjadi bagian dari rencana strategis suatu organisasi. Dengan menjadi bagian dari rencana strategis organisasi, maka perencanaan, proses dan pelaporan setiap kegiatan, dan operasional organisasi akan merujuk kepada rencana strategis tersebut. Program ini mencakup tiga pilar pendekatan, yaitu preventif, represif, dan edukatif. Penerapan konsep pendekatan tersebut menuntut adanya keseimbangan dan keserentakan di antara ketiga komponen utama tersebut dengan mempertimbangkan sepenuhnya kondisi internal dan eksternal organisasi dan mengidentifikasikan subprogram khusus bagi masing-masing komponen.PERMASALAHAN1. Apa rencana Qwest Communication untuk membayar semua kerugian?Jawab:

Pada 15 Juli 2002, Qwest berjanji akan segera merilis kembali laporan keuangan tahun buku 1999 sampai 2001. Qwest berjanji akan melakukan penghitungan ulang nilai penjualan di jaringan optik, peralatan komunikasi, dan beberapa pengeluaran lainnya. Selama priode 1999 sampai 2001 tersebut, perusahaan komunikasi yang beroperasi di 14 negara bagian dari Minnesota hingga Washington ini mengaku telah membuat kesalahan pada pos pendapatan dan pos lainnya sebesar US$ 1.16 milyar. Di samping itu, mereka juga mengumumkan bahwa mereka sedang menghadapi investigasi pidana dan sedang berusaha keras menjual asetnya sebelum akhir tahun ini untuk membayar utangnya sebesar US$ 26.6 milyar.2. Bagaimana upaya Qwest Communication untuk mecegah permasalahan dalam pemalsuan Laporan Keuangan agar tidak terjadinya lagi?Jawab :

Dikembangkan perhatian perusahaan-perusahaan besar kelas dunia terhadap upaya melakukan revitalisasi penerapan etika bisnis di dalam perusahaan. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industry, dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil (fairness), sesuai dengan hukum yang berlaku (legal), dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

fraud control plan (program anti kecurangan/korupsi) akan efektif apabila menjadi bagian dari rencana strategis suatu organisasi. Program ini mencakup tiga pilar pendekatan, yaitu preventif, represif, dan edukatif.3. Bagaimana cara kasus ini menunjukan masalahnya sehingga terjadi Pemalsuan Laporan Keuangan? Dan apa pemicunya?

Jawab :

kasus financial fraud dari Qwest merupakan salah satu fenomena creative accounting, yaitu suatu transformasi angka-angka akuntansi keuangan menjadi apa yang diinginkan oleh pembuatnya dengan mengambil keuntungan dari aturan-aturan yang ada dan/atau mengabaikan beberapa atau seluruh aturan sisanya. Contohnya seperti : (1) mencatat pendapatan sebelum dihasilkan, (2) menciptakan pendapatan fiktif, (3) menunjang laba melalui transaksi-transaksi yang tidak rutin, (4) menggeser pengeluaran saat ini ke periode sebelumnya, (5) tidak mencatat atau mengungkapkan kewajiban, (6) menggeser laba berjalan ke periode di masa depan, dan (7) menggeser pengeluaran di masa depan ke periode yang lebih awal.

Creative accounting ini dipicu oleh adanya tekanan bahwa badan usaha merasa harus berada dalam posisi profitable untuk menarik investor. 4. Bagaimana kerja sama Qwest dengan Verizon Wireless, Inc. untuk menangani permasalahan Qwest Communication ?Jawab:

Qwest membuat kesepakatan dengan Verizon Wireless, Inc. untuk menjual unit teleponnya senilai US$ 1 milyar. Kesepakatan ini dibuat untuk mengurangi beban Qwest senilai US$ 26.6 milyar tersebut. Dilema Qwest semakin bertambah manakala Chief Executive Officer Qwest, Richard Notebaert di New York pada pertemuan dengan para investor berencana akan menjual bisnis nirkabel Qwest dengan harga yang tepat pada Verizon. Qwest yang berusaha terhindar dari kebangkrutan, pada Agustus 2002 bersedia menjual operasi yellow pages senilai US$ 7.05 miliar. Perusahaan itu harus menjual lebih banyak aset lagi untuk mengurangi beban utangnya dan untuk mengatasi anjloknya permintaan jaringan sambungan langsung jarak jauh. Qwest juga harus bisa mengatasi hilangnya kepercayaan investor karena pejabat-pejabat federal tengah menyelidiki kinerja keuangan perusahaan.

5. Apa-apa saja yang dilakukan oleh Tokoh dibalik kasus ini pemalsuan Laporan keuangan?

Jawab:

4 (empat) orang yang menduduki manajemen menengah pada perusahaan Qwest yang dituduh menyembunyikan pendapatan perusahaan senilai US$ 34 juta, yaitu : Grant Graham, CFO dari Qwest Global Business Unit; Bryan Treadway, Controller Assistant; Thomas Hall, Senior Vice President; dan John Walker, Vice President. Serta tokoh dari eksternal maupun mantan mantan pemimpin qwest,yaitu: joseph nachhio, Philip anschutz, Jack Grubman , Solomon Smith Barney. Masing-masing bekerja sama dalam skandal dan dituduh terlibat dalam 11 jenis kejahatan, antara lain menyangkut konspirasi, kecurangan menyangkut saham, dan membuat laporan keuangan palsu.

EXERCISE1. Apa yang telah dilakukan dalam pemalsuan Laporan keuangan?

2. Siapa tokoh-Tokoh utama dibalik Pemalsuan laporan Keuangan?

3. Mengapa Qwest Communication gagal mencegah masalah pemalsuan laporan keuangan?

4. Apa yang dimaksud Fraud control plan ?

5. Kenapa financial fraud qwest salah satu Creative accounting?

Jawab :

1. Dalam skandal ini telah diketahui bahwa ada 4 tokoh yang yang berperan dalam pemalsuan Laporan Keuangan, yaitu: Grant Graham, CFO dari Qwest Global Business Unit; Bryan Treadway, Controller Assistant; Thomas Hall, Senior Vice President; dan John Walker, Vice President.

Perusahaan ini memasukkan angka semu satu milyar dolar dalam pembukuan tiga tahun terakhir serta perusahaan komunikasi yang beroperasi di 14 negara bagian dari Minnesota hingga Washington ini mengaku telah membuat kesalahan pada pos pendapatan dan pos lainnya sebesar US$ 1.16 milyar. Di samping itu, mereka juga mengumumkan bahwa mereka sedang menghadapi investigasi pidana dan sedang berusaha keras menjual asetnya sebelum akhir tahun ini untuk membayar utangnya sebesar US$ 26.6 milyar.

2. Grant Graham, CFO dari Qwest Global Business Unit; Bryan Treadway, Controller Assistant; Thomas Hall, Senior Vice President; dan John Walker, Vice President.

3. Kurangnya fraud control plan itu sendiri sehingga membuat menimbulkan creative financial di dalam perusahaan komunikasi terbesar tersebut.

4. Fraud Control Plan adalah fraud control plan (program anti kecurangan/korupsi) Program ini mencakup tiga pilar pendekatan, yaitu preventif, represif, dan edukatif. Penerapan konsep pendekatan tersebut menuntut adanya keseimbangan dan keserentakan di antara ketiga komponen utama tersebut dengan mempertimbangkan sepenuhnya kondisi internal dan eksternal organisasi dan mengidentifikasikan subprogram khusus bagi masing-masing komponen.

5. Karena dengan tidak adanya pemelihatan/pengontrolan didalam transaksi-transaksi serta audit internal didalam perusahaan sehingga membuat kesempatan pada setiap tokoh untuk melakukan creative pemicu tersebut, yang didasari hanya sebagai pemicu penarik investor semata dan akhirnya membuat mereka keterusan dalam skandal pemalsuan laporan keuangan tersebut.

KUIS1. kasus apa yang terjadi di dalam perusahaan komunikasi terbesar Qwest Communication International tersebut?a. Pinjaman Palsu

b. Pemalsuan Laporan keuangan

c. Manipulasi laporan keuangan

d. Penipuan Pasar Saham

e. Utang terlalu banyak

2. Tokoh penyebab terjadinya skandal pemalsuan laporan keuangan?

a. Bryan Treadway

b. Thomas Hall

c. John walker

d. Grant Graham

e. Semua benar

3. berikut ini cara pencegahan Pemalsuan keuangan selanjutnya?

a. Fraud control plan and current swap

b. Creative financial dan manipulation transaction

c. Fraud control plan and etika bisnisd. Manipulation transaction

e. Etika bisnis dan manipulation transaction

4. Qwest melakukan kesepakatan dengan perusahaan.siapakah?

a. Verizon Wireless, Inc

b. Greater Providence & Trust

c. Waste Management Inc. (WMI)d. Enron and worldcome. North providence5. Apakah perusahaan Qwest Communication tersebut?

a. Perusahaan keuangan

b. Perusahaan Telekomunikasi

c. Bursa saham

d. Perusahaan Kosmetik terbesare. Perusahan yang menjual Produk makananDAFTAR PUSTAKA

Albrecht, W. Steve, Conan C. Albrecht and Chad O. Albrecht, 2006, Fraud Examination, Canada: Thomson South-Western

Media Akuntansi, Dampak Sarbanes-Oxley Act bagi Akuntan. Edisi 40/Mei/Tahun X1/2004Pedneault, Stephen, Anatomy of a Fraud Investigation, 2010, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.