analisis jurnal.doc

5
ANALISIS JURNAL Nama Anggota Kelompok : Diany Ratnaningtyas (105030500111028) Bayu Amirudin (105030500111029) Muhamad Najibi (105030500111030) Ana Puji Lestari (105030500111031) Penulis : Roni Ekha Putera dan Tengku Rika Valentina Tentang : Penerapan E-Government Pada Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Pelayanan Publik Prima Di Sumatera Barat (Studi Di Kabupaten Solok dan Kota Padang) Teori yang Digunakan : Teori Maslow tentang tingkatan kebutuhan manusia yang diberikan skala 1 sampai 12, penelitian ini menunjukkan bahwa di kalangan pegawai “kebutuhan akan rasa aman” memperoleh skor tertingi (8,310). Kemudian secara berturut-turut peringkat kebutuhan selanjutnya adalah kebutuhan sosial (6,77), kebutuhan dasar/fisiologis (6,34), kebutuhan aktualisasi diri (4,92) dan terakhir kebutuhan akan harga diri. Ini membuktikan

Transcript of analisis jurnal.doc

Page 1: analisis jurnal.doc

ANALISIS JURNAL

Nama Anggota Kelompok : Diany Ratnaningtyas (105030500111028)

Bayu Amirudin (105030500111029)

Muhamad Najibi (105030500111030)

Ana Puji Lestari (105030500111031)

Penulis :

Roni Ekha Putera dan Tengku Rika Valentina

Tentang :

Penerapan E-Government Pada Pemerintah Daerah Dalam Mewujudkan Pelayanan Publik

Prima Di Sumatera Barat (Studi Di Kabupaten Solok dan Kota Padang)

Teori yang Digunakan :

Teori Maslow tentang tingkatan kebutuhan manusia yang diberikan skala 1 sampai 12,

penelitian ini menunjukkan bahwa di kalangan pegawai “kebutuhan akan rasa aman”

memperoleh skor tertingi (8,310). Kemudian secara berturut-turut peringkat kebutuhan

selanjutnya adalah kebutuhan sosial (6,77), kebutuhan dasar/fisiologis (6,34), kebutuhan

aktualisasi diri (4,92) dan terakhir kebutuhan akan harga diri. Ini membuktikan bahwa pada

umumnya pegawai negeri mempunyai rasa cemas yang tinggi terhadap kegagalan dan ingin

merasa aman dalam melakukan pekerjaannya.

Metodologi yang Digunakan :

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif interpretative

dengan memakai dua sumber data yaitu

- Data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan responden

dan dari hasil pengamatan yang dilakukan dilapangan terhadap fenomena-fenomena

empiris yang terjadi berkaitan dengan Penerapan e-government di Sumatera Barat.

- Data sekunder yaitu data yang diperoleh sudah diolah seperti dokumen-dokumen tertulis

dan studi kepustakaan dalam bentuk peraturan perundang-undangan

Kesimpulan :

Page 2: analisis jurnal.doc

1. Pemerintah daerah dapat mengembangkan manajemen pelayanan publik berbasis internet

(e-government) sebagai inovasi yang mampu menciptakan pelayanan prima kepada

masyarakat seperti hal nya yang terjadi di Sumatera Barat terlebih lagi yang menjadi lokus

penelitian ini yaitu di Kabupaten Solok dan Kota Padang.

2. Secara umum pelaksanaan e-government di Sumatera Barat terdiri atas portal pemerintah daerah,

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dan Sistem Informasi Keuangan Daerah serta

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

3. Secara umum perkembangan e-government di Kabupaten Solok belum menunjukkan hasil yang

maksimal. Kurangnya kesadaran pemerintah daerah akan arti penting penerapan e-government

membuat pelaksanaan pelayanan publik dengan menggunakan media informasi di Kabupaten

Solok menjadi terlambat.

4. Sedangkan penerapan e-government di Pemerintah Kota Padang sudah mulai menunjukkan

perkembangan yang positif, meskipun masih butuh inovasi dan strategi implementasi yang lebih

tepat

5. Meskipun action dari pemerintah daerah Sumatera Barat secara keseluruhan masih

kurang maksimal dalam menerapkan e-government namun apabila pemerintah dapat

menangkap peluang yang ada, hal ini akan dapat teratasi. Adapun beberapa langkah yang

perlu diperhatikan diantaranya :

a. Mengembangkan e-government yang telah ada salah satunya dengan melakukan

inovasi terhadap aplikasi-apikasi yang diperoleh dari pemerintah pusat

b. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dengan menambah jumlah personil atau

aparat yang menguasasi teknologi informasi.

c. Melakukan perubahan terhadap cara kerja dan mentalitas pegawai dengan melakukan

pelatihan-pelatihan secara berkala terkait dengan teknologi informasi

6. Adapun Faktor-faktor Pendukung Penerapan e-government dalam mewujudkan Pelayanan Prima

diantaranya :

a. Dukungan (support)

b. Kapasitas (capacity)

c. Nilai-nilai (value)

7. Adapun keuntungan yang diperoleh dari implementasi e-government di kabupaten/kota adalah

antara lain:

a. Peningkatan kualitas pelayanan ; layanan publik 24 jam (berkat adanya teknologi internet)

Page 3: analisis jurnal.doc

b. Dengan menggunakan teknologi online, banyak proses yang dapat dilakukan dalam format

digital, hal ini akan mengurangi penggunaan kertas (paperwork), sehingga proses akan

menjadi lebih efisien dan hemat

c. Database dan proses terintegrasi: akurasi data lebih tinggi, mengurangi kesalahan identitas

dan lain-lain

d. Semua proses transparan

e. Mengurangi KKN

Komentar :

1. Dengan adanya e-government ini pelayanan kepada masyarakat harusnya menjadi

semakin membaik namun banyak dari organisasi pemerintah itu sendiri yang belum siap

untuk menerapkan e-government, terutama dari pegawainya.

2. Pemerintah daerah jangan hanya menunggu perintah dari pemerintah pusat, pemerintah

daerah harus berani mengambil langkah baru dalam suatu kebijakan sehingga tercipta

efektifitas dan efisiensi.

3. Penerapan e-government belum diterapkan diseluruh wilayah Indonesia, terutama pada

wilayah Indonesia Timur seperti NTT, NTB, dan Papua.

4. E-government harus bisa menjadi penghubung antara pemerintah dengan pemerintah,

pemerintah dengan masyarakat, dan pemerintah dengan sektor bisnis.

5. Untuk meningkatkan kemandirian daerah dan pelayanan publik yang efektif dan efisien

selain dibutuhkannya hak daerah atau otonomi daerah tetapi juga dibutuhkan adanya

seorang pemimpin yang mampu dan memiliki inovasi untuk kemajuan daerahnya.

6. Untuk menerapkan e-government pemerintah harus mengadakan diklat terkait dengan

teknologi dan informasi serta pengetahuan baru yang sedang berkembang sehingga para

aparatur sudah siap jika terjadi peralihan teknologi yang digunakan serta tidak ada alasan

lagi bagi aparatur untuk menolak inovasi yang sedang dikembangkan.

7. Dalam Penerapan e- government, budaya birokrasi yang negatif juga harus dihilangkan, karena

budaya birokrasi tersebut pemerintah daerah yang suka menunggu perintah dan tidak mampu

mengambil terobosan mencerminkan karakter birokrasi feodal yang kontraproduktif dengan

semangat penerapan e-government.

8. Dalam penerapannya sosialisasi tentang e- government tidak hanya dilakukan terhadap

pegawai saja, akan tetapi juga terhadap masyarakat, karena masyarakat juga sebagai

pendukung dan pondasi dalam suksesnya penerapan e-government.

Page 4: analisis jurnal.doc

9. Sehingga dalam penerapan e-government tidak hanya pemerintah saja yang aktif dan

menggebu dalam kemajuan inovasi, akan tetapi masyarakat juga harus diperhatikan agar

masyarakat tidak cenderung pasif.