ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

13
ANALISIS ILMIAH Judul : Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila Dalam Mewujudkan Visi Misi Bangsa Indonesia Tema : Dengan Melaksanakan Pancasila Secara Murni dan Konsekuen di Seluruh Aspek Kenegaraan, Kehidupan Merupakan Syarat Mutlak untuk Tercapainya Cita-Cita dan Tujuan Nasional Penulis : Nama : Indra Furwita Soaleh NIM :09050096 Jur : Teknik Penerbangan “A” 1

Transcript of ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

Page 1: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

ANALISIS ILMIAH

Judul :

Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila Dalam Mewujudkan

Visi Misi Bangsa Indonesia

Tema :

Dengan Melaksanakan Pancasila Secara Murni dan Konsekuen

di Seluruh Aspek Kenegaraan, Kehidupan Merupakan Syarat Mutlak

untuk Tercapainya Cita-Cita dan Tujuan Nasional

Penulis :

Nama : Indra Furwita Soaleh

NIM:09050096

Jur : Teknik Penerbangan “A”

1

Page 2: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

A. Latar Belakang

Pancasila dasar ideologi bangsa Indonesia merupakan pemrakarsa Cita-cita luhur

bangsa Indonesia yang secara Hostoris dan Yuridis termuat di dalam Pembukaan UUD 1945.

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama dalam mencapai Visi Misi serta secara

fungsional sebagai ideologi nasional. Pancasila adalah cara pandang dan metode bagi seluruh

bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur.

Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dari sebuah perenungan atas pemikiran

kita dan telah merumuskannya untuk kepentingan membangun negara dan bangsa Indonesia.

Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di

kalangan masyarakat bangsa dan membangun rasa nasionalisme antara warga negara dengan

tanah airnya.

Pancasila sebagai dasar bernegara, mempunyai cita-cita yang luhur untuk menjadikan bangsa

ini sebagai bangsa yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, sehingga bangsa ini

menjadi bangsa yang bermartabat dan terlepas dari belenggu penjajahan neocolonial baik itu

secara politis dan kebijakan-kebijakan pemerintahan. Pengisian kemerdekaan merupakan

proses dan kegiatan yang harus dilakukan terus-menerus untuk mewujudkan Visi Misi

bangsa yang tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana yang

terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945. Untuk itu tahap perjuangan masa kini dan masa

yang akan datang ialah mengisi kemerdekaan melalui pembangunan di segala bidang dengan

berlandaskan norma-norma hasil integralisasi dari nilai pancasila itu sendiri. Tahapan ini

tidak lebih ringan dari tahapan perjuangan mempertahankan di dalam era pembangunan

untuk semua pihak dituntut sebagai manusia pembangunan yang memiliki semangat dan jiwa

pahlawan. Ini adalah tugas dan tanggung jawab kita semua, terutama generasi muda sebagai

generasi penerus untuk meneruskan cita-cita para pejuang/pahlawan yang telah gugur dan

sebagai sumber insani yang potensial bagi pembangunan nasional.

Konsep pancasila untuk mencapai cita-cita bangsa yang berkeadilan, menjadi

unproduktif dan tidak berdaya disaat prilaku eksekutif maupun legislative tidak memiliki

responsibility ( tanggung jawab ) terhadap bangsa ini, sehingga pembangunanIndonesia yang

berasaskan kesetaraan dan keadilan menjadi runtuh bagaikan bangunan tidak memiliki

pondasi yang kokoh. Pancasila, sebagai pokok fundamental dan normatif kehidupan negara

serta mentalitas dan martabat bangsa, perlu diamalkan secara kreatif dan penuh responsibility

2

Page 3: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

hingga menurunkan tata norma pengatur di segala bidang kehidupan bangsa. Terlebih dengan

timbulnya berbagai kemelut bangsa yang membuat kita sibuk untuk saling memperdebatakan

masalah tersebut. Kita tidak menyadari bahwa kita telah jauh menyimpang dari ruang

lingkup yang diatur dalam Pancasila.

Hal inilah yang nantinya akan menjadi pokok pembahasan dalam Catatan Ilmiah yang

saya susun ini. Saya memiliki konsep pemikiran yang saya bagi menjadi tiga pokok hal dari

tema yang diberikan yakni Pancasila sebagai dasar ideology bangsa, Visi Misi Bangsa serta

Aplikasi Normatif dalam kehidupan bermasyarakat dan pemerintahan.

B. Aktualisasi Pancasila Secara Historis

Dalam pertumbuhan dan perkembangan kebangsaan Indonesia, dinamika rumusan

kepentingan hidup bermasyarakat di wilayah nusantara diuji dan dijejaki sejak dimulainya

sejarah kebangsaan Indonesia. Proses pendewasaan kebangsaan ini memuncak ketika

bangsa ini mulai dijajah dan dihadapkan pada perbedaan kepentingan ideologi pada awal

Abad ke-19 antara Liberalisme, Nasionalisme, Islamisme, Sosialisme-Indonesia, dan

Komunisme, yang diakhiri secara yuridis ketatanegaraan pada tanggal 18 Agustus 1945

dengan ditetapkannya Pancasila oleh Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI) sebagai

Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam perkembangan selanjutnya

ideologi Pancasila diuji semakin berat terutama pada tataran penerapannya dalam kehidupan

kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Ujian ini berlangsung sejak ditetapkannya

sampai dengan saat ini di era reformasi. Salah satu isu sentral dan strategis yang

melatarbelakangi adanya pergantian kepemimpinan nasional di Indonesia dari Orde Revolusi

Kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, sampai ke Era Reformasi adalah berkaitan dengan

penerapan Pancasila, baik itu dalam rezim pemerintahan serta pemutusan kebijakan.

Apabila kita mengingat serta menelisik pada history, sejak munculnya krisis moneter

pada tahun 1997 yang berdampak pada krisis nasional yang bermultidimensi dan dimulainya

Era Reformasi (1998), kritikan dan hujatan terhadap penerapan Pancasila begitu menguat. Krisis

itu ditunjukkan dengan adanya berbagai permasalahan kemasyarakatan, kebangsaan,

dan kenegaraan. Di antaranya seperti pergantian kepemimpinan nasional yang tidak

normal, kerusuhan sosial, perilaku anarki, daya beli masyarakat terpuruk, norma moral

bangsa dilanggar, norma hukum Negara tidak dipatuhi, norma kebijakan pembangunan

disiasati, dan hutang luar negeri melonjak tinggi. Perilaku ini semua berpangkal pada

tatakelola negara yang kurang bertanggungjawab dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)

3

Page 4: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

yang merajalela sebagai wujud dari penerapan Pancasila yang tidak tepat. Karenanya, banyak

kalangan yang menjadi sinis dan menggugat efektivitas penerapan Pancasila. Salah

satundiantaranya adalah mahasiswa dengan pemikiran kritis dan berasaskan pancasilais.

Melihat kondisi bangsa Indonesia seperti itu maka diperlukan upaya-upaya untuk

mengatasinya. Yakni perlu adannya sebuah konsep yang menyatakan secara mutlak tentang

betapa pentingnya keberadaan pancasila dalam mencapai cita-cita serta Visi Misi bangsa.

C. Penyimpangan Normatif Nilai-nilai Pancasila

Secara pertimbangan politik, Pancasila perlu diaktualisasikan dalam kehidupan

kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan mengingat Pancasila sebagai ideologi

nasional yang merupakan visi kebangsaan Indonesia yang membina persatuan bangsa dan

dipandang sebagai sumber demokrasi yang baik di masa depan dan yang lahir dari sejarah

kebangsaan Indonesia. Visi kebangsaan dan sumber demokrasi Indonesia ini perlu diterapkan

sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan etika untuk melandasi dan mengawali perubahan politik

dan pemerintahan yang sedang terjadi dari model sentralistik otoritaritas pemerintahan menuju

model desentralistik yang menganut system demokrasi yang multipartai. Latar belakang

seperti itu didorong pula oleh realita penerapan Pancasila selama ini yang dipersepsi publik

sebagai alat untuk kepentingan penguasa, yang ditantang oleh globalisasi ideologi asing

terutama Liberalisme, yang gagal dalam mengatasi penyakit korupsi, kolusi, dan nepotisme

(KKN) sebagai akibat adanya kesalahan dalam tata kelola negara, serta perwujudan praktek

demokrasi yang memiliki makna konotasi yang buruk. Ini semua seringkali diarahkan pada

Pancasila yang dijadikan ‘kambinghitam’-nya.

Secara yuridis ketatanegaraan, Pancasila adalah dasar-negara NKRI yang

dirumuskan dalam (Pembukaan) UUD 1945 dan yang kelahirannya ditempuh dan diraih

melalui proses perjuangan kebangsaan Indonesia sehingga perlu dipertahankan dan

diaktualisasikan walaupun konstitusinya berubah dari setiap pemerintahan. Di samping itu,

Pancasila perlu memayungi proses reformasi untuk diarahkan pada ‘reinventing and

rebuilding’ atau penemuan jati diri bangsa serta pembangunan kembali bangsa dan negara

Indonesia dengan berpegangan pada perundang-undangan yang juga berlandaskan Pancasila

dasar negara. Melalui UUD 1945 sebagai payung hukum, Pancasila perlu diaktualisasikan agar

dalam praktek rdemokrasinya tidak kehilangan arah dan dapat meredam konflik yang tidak

produktif. Seperti yang terjadi pada saat ini berbagai konflik Politik, Social, Perbankan hingga

Hukum yang silih berganti timul ke permukaan membuat bangsa ini kehilangan citranya di mata

4

Page 5: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

dunia. Sebuah landasan ideology yang tidak menjadi panutan utama dalam menjalankan roda

pemerintahan yang lebih pada hubungan birokrasi anata kelompok yang tentunya menguntungkan

permbinaan birokrasi tersebut, membuta bangsa ini sibuk dengan konfliknya sendiri. Kita akan

menunggu step-step kebijakan pemerintah untuk mengatasi ACFTA (ASEAN China Free Trade

Area ) yang sedang berlangsung. Tentunya kita semua berharap bahwa Visi Misi utama Pancasila

dapat terwujud yakni Kesejahteraan dan Kemakmuran masyarakat bangsa.

D. Esensi Nilai Kehidupan dalam Proses Aktualisasi Pancasila

1. Bidang Politik, Hukum dan Hankam

Esensi pikiran-pikiran di bidang Politik, Hukum dan Hankam merumus pada aktualisasi

Pancasila dalam wujud sebagai motivator persatuan dan kesadaran nasional (nasionalisme) yang

harus dihayati dan diamalkan oleh penyelenggara negara, lembaga negara, lembaga masyarakat,

dan warganegara; tolok ukur eksistensi kelembagaan politik, sosial, ekonomi, dan sebagainya.

Pancasila sebagai referensi dasar bagi sistem dan proses pemerintahan yang prinsip-prinsipnya

terealisasikan dalam tugas-tugas legislatif, eksekutif, dan yudikatif serta alat

pemersatu/perekat bangsa dan kebangsaan Indonesia. Dalam objek kajian dari berbagai sisi

dan referensi-pendukung yang berlainan/beragam serta sebagai rujukan untuk kebijakan politik,

pemerintahan, hukum, dan hankam, seyogyanya dapat menadi landasan utamanya.

Di samping itu, Pancasila sebagai dasar bagi segala pergerakan dan kemajuan

bangsa dan dapat diktakan sebagai tonggak yang bertahta kuat di dalam hati dan pikiran

warganegara. Tombulnya pembahaman bahwa Pancasila sebagai ideologi yang

menempatkan bangsa Indonesia sejajar dan berdampingan dengan bangsa/negara lainnya

secara merdeka dan berdaulat serta ideologi yang realistis, idealistis, dan fleksibel dan bukan

dijadikan ‘agama atau keyakinan’. Ditinjau dari proses pelaksanaan demokrasi yang semua

bersingungan langsung dengan unsure hokum dan hankam. Nilai demokrasi yang sesuai

dengan visi Pancasila adalah yang berhakikat pada :

a) kebebasan, terbagikan/terdesentralisasikan, kesederajatan, keterbukaan, menjunjung etika

dan norma kehidupan,

b) kebijakan politik atas dasar nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi, memperhatikan

kontrol dan opini publik, dilakukan secara berkala, serta

c) memperthankan serta melaksanakan supremasi hokum dengan penuh tanggung jawab..

Begitu pula standar demokrasinya yang menganut hal dibawah ini.

a) bermekanisme ‘checks and balances’, transparan, akuntabel,

5

Page 6: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

b) berpihak kepada ‘social welfare’, serta yang

c) meredam konflik dan utuhnya NKRI.

2. Bidang Sosial Ekonomi, Kesejahtyeraan Rakyat, dan Lingkungan Hidup

Esensi pikiran-pikiran di bidang Sosial Ekonomi, Kesejahtyeraan Rakyat, dan

Lingkungan Hidup merumus pada aktualisasi Pancasila dalam wujud sebagai nilai dan

dasar bagi ekonomi-kerakyatan atas prinsip kebersamaan, keadilan, dan kemandirian.

Begitu halnya dengan sistem ekonomi Pancasila yang menekankan pada harmoni

mekanisme harga dan sosial (sistem ekonomi campuran), bukan pada mekanisme pasar dan

yang bersasaran ekonomi kerakyatan dengan tujuan agar rakyat bebas dari kemiskinan,

keterbelakangan, penjajahan/ketergantungan, rasa was-was, dan rasa diperlakukan tidak adil.

Dalam aspek fungsinalisnya yang memosisikan Pemerintah memiliki asset produksi dalam

jumlah yang signifikan terutama dalam kegiatan ekonomi yang penting bagi negara dan yang

menyangkut hidup orang banyak dalam hal ini warga negaranya.

Di samping itu Pancasila diaktualisasikan sebagai yang mendorong dan menjamin

adanya affirmative actions yaitu :

a) anak yatim dan fakir miskin dipelihara oleh negara,

b) setiap orang berhak atas pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan, serta

c) tidak ada diskriminasi (positive discriminations).

Untuk ini perlu pengembangan Sistem Ekonomi Pancasila yang rumusannya adalah yang

sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UUD 1945, sehingga dapat menjamin dan berpihak pada

pemberdayaan koperasi serta usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).

Aktualisasinya dalam bidang lingkungan hidup, Pancasila diwujudkan sebagai dasar bagi

perundang-undangan bidang sosial ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan lingkungan hidup.

Berperan dalam menegaskan bahwa kualitas lingkungan hidup sangat berkaitan dengan

kualitas hidup yang berwawasan kebangsaan melalui pemeliharaan lingkungan hidup

serta pensejahteraan seluruh rakyat secara adil, makmur, dan merata. Serta pemahaman

bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup beserta perilakunya.

3. Bidang Pendidikan, Budaya, dan Keagamaan

Esensi pikiran-pikiran di bidang ini merumus pada aktualisasi Pancasila dalam wujud

6

Page 7: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

sebagai landasan idiil bagi pembangunan pendidikan, budaya, dan keagamaan di Indonesia yang

menghilangkan penonjolan kesukuan, keturunan, dan ras. Hal ini menunjukkan bahwa Pancasila

merupakan ideology terbuka yang mendorong kreativitas dan inovativitas. Berbagai unsure

penerapan kehidupan bermasyarakat, juga berlandaskna pada ideology pancasila yang menjadi

spirit untuk pengembangan dinamika masyarakat dalam pembentukkan watak peradaban

bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta visi dan misi pendidikan nasional

bagi anak Indonesia. Pada dasarnya problema yang dihadapi berintikan pada masalah

kebudayaan, yang pemecahannya secara mendasar adalah melalui proses pendidikan

secara menyeluruh.

Di bidang budaya, aktualisasi Pancasila berwujud sebagai pengkarakter sosial

budaya (keadaban) Indonesia yang mengandung nilai-nilai religi, kekeluargaan,

kehidupan yang selaras-serasi-seimbang, serta kerakyatan. Profil sosial budaya dari nilai

Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia dapat dilihat dari gagasan, nilai, dan

norma/aturannya yang tanpa paksaan sebagai sesuatu yang dibutuhkan. Berkaitan dengan

proses pembangunan budaya yang dibelajarkan/dikondisikan dengan tepat dan

diseimbangkan dalam tatanan kehidupan, bukan sebagai suatu warisan dari generasi ke generasi.

Telah terbukti secara realita bahwa pancasila mampumenjadi penguat kembali proses

integrasi nasional baik secara vertical maupun horizontal.

Di bidang keagamaan, aktualisasi ini berwujud sebagai ideologi yang menerapkan

prinsip agama apabila melaksanakan prinsip-prinsip tauhid, keadilan, kebebasan,

musyawarah, persamaan, toleransi, amar makhruf dan nahi mungkar, serta kritik interen

kehidupan beragama. Di samping itu Pancasila berwujud sebagai ideologi yang paling

memungkinkan bangsa Indonesia bersatu dalam NKRI yang nilai-nilainya universal, yaitu yang

sesuai dengan ‘lima tujuan hukum agama’ menurut pada kamu filsafat : memelihara agama,

memelihara jiwa, memelihara akal, memelihara keturunan dan kehormatan, dan

memelihara harta. Pancasila telah menunjukkan bahwa filsafat dan ideologi tidak

bertentangan dengan wawasan keagamaan, memelihara persatuan-umat, bukan penyatuan-

umat serta yang sebagai hasil kontrak-sosial budaya bangsa Indonesia.

E. Kesimpulan

Untuk mewujudkan esensi aktualisasi Pancasila, maka bebrapa ahli filsafat dan dari

hasil pemikiran yang objektif saya, merekomendasikan model, pendekatan, metode, teknik,

sasaran baik secara subjektif dan objektif, dan contoh untuk mengimplementasikannya

7

Page 8: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dirumuskan sebagai

berikut.

Pengembangan model penafsiran yang tidak lagi sentralistik dan formal oleh

penguasa/pemerintah sehingga tidak lagi berkesan sebagai alat pembenaran untuk

mempertahankan kekuasaan. Model penafsiran perlu dirubah menjadi dapat diteliti/dikaji

oleh ragam disiplin ilmu dan ragam komunitas pada tataran nilai-nilai instrumental dan

praksisnya (konsekuensi Pancasila sebagai ideologi-terbuka), ditegakkan melalui perilaku

keteladanan oleh segenap bangsa, dan dikontrol melalui penegakkan hukum oleh aparat negara.

Pendekatan untuk memahami, menghayati (internalisasi), dan menerapkannya

yang perlu dilakuaka adalah adalah pendekatan-kemanusiaan melalui budaya-dialog tidak

lagi semata-mata pendekatan formal kenegaraan, peningkatan kualitas Pusat-pusat Kajian

Pancasila, peningkatan kualitas pengelola negara, transformasi kepemimpinan, dan

penyempurnaan perundang-undangan; transformasi nilai-nilai Pancasila dengan cara/metode yang

terbarukan.

Metode yang dapat dilaksanakan melalui pendidikan, yaitu dialog-budaya,

komunikasi, diskusi-interaktif, koordinasi, regulasi, dan keteladanan yang disertai dengan

penerapan teknik-teknik ‘reward and punishment’, simulasi (bermain-peran), dinamika

kelompok, analisis-kasus, dan seterusnya tetapi tidak melalui teknik-teknik ceramahindoktrinatif,

monolog, menggurui, dan seterusnya. Penerapan metode dan teknik kependidikan ini perlu

dipahami dalam arti yang luas, yaitu yang tidak sekedar ‘schooling’ tetapi yang lebih

penting adalah dalam kerangka pemahaman dalm proses pembentukan budipekerti akhlak,

moral peserta didik.

Sasaran untuk berposisi dan berperan baik sebagai subjek maupun objek untuk

implementasi Pancasila adalah individu, keluarga, masyarakat, lingkungan, bangsa, dan

negara dengan prioritas kepada praktisi, ilmuwan/akademisi, ormas/orpol, pemimpin

nasional/daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.

Contoh implementasi dengan model, pendekatan, metode, teknik, dan sasaran yang

direkomendasikan dalam rangka aktualisasi Pancasila adalah seperti dalam pemberian

pengertian dan pemahaman kepada semua pihak tentang esensi pancasila yang sesuai dengan

karakteristik dan kearifan-lokal (keadaban) masyarakat setempat, pelatihan tentang

pengembangan jiwa dan perilaku kepramukaan secara massal, penguasaan bahasa

asing bagi peserta didik, membudayakan Gerakan Hidup Ber-Pancasila (GHBP), dan lain

sebagainya.

8

Page 9: ANALISIS ILMIAH "Aktualisasi Nilai Dasar Pancasila "

9