Analisis formasi barcelona

2
ni hari tadi secara mengejutkan Barcelona kalah dari Milan 2-0. Superioritas Barcelona seolah mati dihadapan para pemain Milan. Barcelona yang di liga begitu perkasa, dinihari tadi seperti kehilangan taringnya dihadapan tembok besar Milan. Sebenarnya, apa yang kurang dari Barcelona sehingga bisa kalah dari Milan, padahal dari segi penguasaan bola Barcelona di atas Milan? Apa kelemahan mendasar dari sebuah tim seperti Barcelona yang memainkan sepakbola ofensif yang menawan? Menurut hemat penulis setidaknya ada 2 kelemahan memdasar dari Barcelona. Pertama, formasi 4-3-3 yang diterapkan dilapangan. Kita tahu bahwa dalam setiap pertandingan yang dilakoni Barcelona, mereka selalu menerapkan formasi awal 4-3-3. Formasi ini terlihat lemah ketika menghadapi tim yang bermain dengan mengandalkan kekuatan dalam bertahan lalu melakukan serangan balik cepat seperti Milan dinihari tadi. Sebenarnya bukan hanya Milan yang bisa mengalahkan Barcelona dengan strategi seperti itu. Inter Milan, Real Madrid, Chelsea pernah menerapkan strategi seperti Milan dan berhasil mematahkan keperkasaan Barcelona. Formasi 4-3-3 yang diusung Barcelona, memasang hanya satu gelandang jangkar yaitu Sergio Busquet, sehingga ketika terjadi serangan balik yang cepat, satu gelandang jangkar ini yang berupaya terlebih dahulu mematikan lawan ditengah lapangan. Pasti pekerjaan yang tidak mudah untuk seorang Sergio Busquet, karena seringkali ia kalah dalam berduel dengan lawan. Kerap kali Xavi ikut membantu, tetapi ini malah membuat kerja Xavi sebagai playmaker tidak efektif. Mari kita bandingkan dengan timnas Spanyol. Antara Barcelona dan timnas Spanyol memiliki gaya permainan yang sama yaitu tiki-taka. Tetapi yang membedakan Barcelona dan timnas Spanyol adalah pilihan formasi di atas lapangan. Barcelona dengan 4-3-3, sedangkan timnas Spanyol dengan 4-2-3-1. Formasi timnas spanyol ini terasa lebih seimbang antara menyerang dan bertahan, dengan dua gelandang jangkar ditengah yaitu, Sergio Busquet dan Xabi Alonso. dengan formasi seperti itu, Xavi terlihat lebih nyaman dan lebih berkonsentrasi dalam menyerang serta memberi umpan-umpan ciamik kepada rekan-rekannya. Karena itu, prestasi timnas Spanyol terlihat lebih stabil jika dibandingkan dengan Barcelona pada level kompetisi dengan sistim gugur. Dalam empat tahun terakhir, timnas Spanyol bisa menjuarai piala Eropa sebanyak dua kali dan juga sekali piala dunia ditahun 2012 kemarin. Sedangkan

Transcript of Analisis formasi barcelona

Page 1: Analisis formasi barcelona

ni hari tadi secara mengejutkan Barcelona kalah dari Milan 2-0. Superioritas Barcelona seolah mati dihadapan para pemain Milan. Barcelona yang di liga begitu perkasa, dinihari tadi seperti kehilangan taringnya dihadapan tembok besar Milan. Sebenarnya, apa yang kurang dari Barcelona sehingga bisa kalah dari Milan, padahal dari segi penguasaan bola Barcelona di atas Milan? Apa kelemahan mendasar dari sebuah tim seperti Barcelona yang memainkan sepakbola ofensif yang menawan? Menurut hemat penulis setidaknya ada 2 kelemahan memdasar dari Barcelona. Pertama, formasi 4-3-3 yang diterapkan dilapangan. Kita tahu bahwa dalam setiap pertandingan yang dilakoni Barcelona, mereka selalu menerapkan formasi awal 4-3-3. Formasi ini terlihat lemah ketika menghadapi tim yang bermain dengan mengandalkan kekuatan dalam bertahan lalu melakukan serangan balik cepat seperti Milan dinihari tadi. Sebenarnya bukan hanya Milan yang bisa mengalahkan Barcelona dengan strategi seperti itu. Inter Milan, Real Madrid, Chelsea pernah menerapkan strategi seperti Milan dan berhasil mematahkan keperkasaan Barcelona. Formasi 4-3-3 yang diusung Barcelona, memasang hanya satu gelandang jangkar yaitu Sergio Busquet, sehingga ketika terjadi serangan balik yang cepat, satu gelandang jangkar ini yang berupaya terlebih dahulu mematikan lawan ditengah lapangan. Pasti pekerjaan yang tidak mudah untuk seorang Sergio Busquet, karena seringkali ia kalah dalam berduel dengan lawan. Kerap kali Xavi ikut membantu, tetapi ini malah membuat kerja Xavi sebagai playmaker tidak efektif. Mari kita bandingkan dengan timnas Spanyol. Antara Barcelona dan timnas Spanyol memiliki gaya permainan yang sama yaitu tiki-taka. Tetapi yang membedakan Barcelona dan timnas Spanyol adalah pilihan formasi di atas lapangan. Barcelona dengan 4-3-3, sedangkan timnas Spanyol dengan 4-2-3-1. Formasi timnas spanyol ini terasa lebih seimbang antara menyerang dan bertahan, dengan dua gelandang jangkar ditengah yaitu, Sergio Busquet dan Xabi Alonso. dengan formasi seperti itu, Xavi terlihat lebih nyaman dan lebih berkonsentrasi dalam menyerang serta memberi umpan-umpan ciamik kepada rekan-rekannya. Karena itu, prestasi timnas Spanyol terlihat lebih stabil jika dibandingkan dengan Barcelona pada level kompetisi dengan sistim gugur. Dalam empat tahun terakhir, timnas Spanyol bisa menjuarai piala Eropa sebanyak dua kali dan juga sekali piala dunia ditahun 2012 kemarin. Sedangkan Barcelona, dalam empat tahun terakhir di ajang liga Champions Eropa, hanya bisa menjadi juara di tahun 2009 dan 2011. Menurut penulis, Barcelona seharusnya tidak takut atau ragu menerapkan formasi 4-2-3-1, karena apapun formasi yang dipasang, tetap tidak akan menghilangkan gaya tiki-taka yang mereka usung. Malahan, dengan formasi seperti itu, kestabilan antara menyerang dan bertahan akan lebih terjaga. Kelemahan kedua menurut penulis adalah Messi. Mengapa Messi? Dalam formasi 4-3-3, Messi menjadi pemain sentral di depan yang diapit oleh Pedro, Alexis, atau pun Villa. Messi dijadikan target man. Bola akan selalu mengalir ke Messi. Disisi lain, pemain bertahan lawan tentu sudah tahu posisi Messi dan akan berusaha mematahkan pergerakan Messi. Karena Messi menjadi target sentral mengalirnya bola, akibatnya tak banyak kesempatan atau peluang bagi Bercelona untuk melakukan shot on goal ke gawang lawan, karena Messi sudah dimatikan lawan. Mari kita bandingkan lagi dengan timnas Spanyol. Di timnas Spanyol ada seorang pemain yang kelincahan pergerakannya mirip dengan Messi yaitu David silva. Dalam formasi 4-2-3-1 nya Spanyol, David Silva berada ditengah bersama Xavi dan Iniesta. David Silva beroperasi di sebelah kiri pertahanan lawan, Iniesta disebelah kanan dan Xavi ditengah sebagai playmaker. Dengan peran Silva yang seperti itu terlihat permainan timnas Spanyol begitu luar biasa. Seandainya, Barcelona menerapkan formasi 4-2-3-1 dengan posisi Messi sejajar dengan Xavi dan Iniesta dan tidak menjadi target man, maka menurut penulis Barcelona akan segemilang timnas Spanyol. Cat: Cat: · Formasi Barcelona saat ini (4-3-3) Valdes Alves----Pique----Puyol----Alba Xavi----Busquet----Iniesta Fabregas/Pedro----

Page 2: Analisis formasi barcelona

Messi----Sanches/Villa · Formasi Barcelona menurut penulis (4-2-3-1) Valdez Alves----Pique----Puyol----Alba Busquet----Mascerano Messi----Xavi----Iniesta Fabregas/Pedro/Sanchez

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jogobonito/titik-lemah-barcelona-versi-penulis_552cb0b16ea834ef4b8b4577