ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id...

99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE JANUARI 2005 – JUNI 2010 Skripsi Dimaksudkan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun oleh : CHARISMA NANDA F0105008 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP

DOLLAR AMERIKA PERIODE JANUARI 2005 – JUNI 2010

Skripsi

Dimaksudkan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh :

CHARISMA NANDA

F0105008

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 3: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 4: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Bahwa Meskipun Takut Kita Jalan Terus, dan Berani Melompati Pagar Batas Ketakutan Tadi, Mungkin Disitu

Harga Kita Ditetapkan

(GusDur)

Lebih Baik Bertempur dan Kalah Daripada Tidak Pernah Bertempur Sama Sekali

(Arthur Hugh)

Tidak Ada Orang Yang Lebih Mengenal Tentang Keberhasilan, Kecuali Orang Yang Memulai

(Saelany Machfudz)

Page 5: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

1. Allah SWT yang telah memberikan

semua nikmatNya.

2. Bapak dan Ibu, terima kasih atas doa

dan pengorbanannya.

3. Semua Keluargaku terimakasih atas

segalanya.

4. Semua teman-teman EP 2005 dan

semuanya, terimakasih banyak.

Page 6: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala

karuniaNya sehinggapenulis selalu diberikan petunjuk, kesabaran dan ketekunan

dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul ANALISIS FLUKTUASI KURS

RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE JANUARI 2005 – JUNI

2010.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh

gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai berkat

bantuan dari banyak pihak, maka pada kesempatan ini dengan rendah

hatipenulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Izza Mafruhah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan ilmu dan bimbingan dengan sabar kepada penulis.

2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Drs.Supriyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Bapak dan Ibu dosen serta para staf Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret yang telah memberikan bimbingan dan ilmu selama

penulis menuntut ilmu di Universitas Sebelas Maret.

Page 7: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Ibu dan ayah yang telah memberikan perhatian dan dukungan baik

berupa semangat dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

di Universitas Sebelas Maret.

6. Untuk kedua kakak dan seorang adik yang tak henti-hentinya

memberikan semangat.

7. Buat semua temen-temen EP 2005 yang telah memberikan

persahabatan dan bantuan selama penulis menjalankan studi di

Fakultas Ekonomi.

8. Teman-teman kos Anur dan Morogebug yang memberikan kesan indah

selama penulis menjalankan studi di Fakultas Ekonomi.

9. Para sahabat seperjuangan yang selalu ada dalam suka dan duka,

Dimas, Rangga, Primanda, Syafik, Hafied, Hafis, Heru, Danang, Didi.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh

penulis ”TERIMA KASIH”.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran demi kebaikan dan

kesempurnaan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mohon maaf atas semua

kesalahan baik disengaja maupun tidak dan semoga karya sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Desember 2012

Penulis

Page 8: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................iv

HALAMAN MOTO .............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7

A. Pengertian Perdagangan Internasional..................................................... ...7

B. Teori Perdagangan Internasional................................................................ 8

1. Teori Klasik...........................................................................................8

a. Teori Keunggulan Absolut.............................................................. 8

b. Teori Keunggulan Komeperatif.......................................................8

2. Teori Modern.........................................................................................9

C. Faktor Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional............. 10

1. Teori Permintaan dan Penawaran........................................................11

2. Vent For Surplus..................................................................................11

Page 9: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3. Siklus Produk.......................................................................................12

D. Nilai Tukar (kurs) ..................................................................................... 12

1. Sistem Nilai Tukar atau Kurs...............................................................15

a. Sistem Kurs Berubah-ubah............................................................16

b. Sistem Kurs Bebas.........................................................................17

c. Pengawasan Devisa........................................................................17

d. Keseimbangan Kurs Valuta Asing.................................................17

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar...................................18

a. Faktor Pembayaran Impor..............................................................19

b. Faktor Aliran Modal Keluar...........................................................19

c. Kegiatan Spekulasi.........................................................................19

3. Perkembangan Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar Di Indonesia.........20

E. Veriabel-variabel yang Mempengaruhi Nilai Tukar (kurs).......................21

1. Inflasi...................................................................................................21

a. Pengertian Inflasi..........................................................................21

b. Jenis-jenis Inflasi..........................................................................22

c. Teori Inflasi..................................................................................28

d. Dampak Inflasi.............................................................................29

2. Jumlah Uang Beredar...........................................................................33

3. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)......................................36

4. Impor....................................................................................................40

F. Penelitian Terdahulu..................................................................................43

G. Kerangka Pemikiran...................................................................................44

H. Hipotesis.....................................................................................................46

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 47

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 47

B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 47

C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 47

D. Defin isi Operasional Variabel................................................................... 48

1. Nilai Tukar (Kurs) .............................................................................. 48

Page 10: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Suku Bunga SBI (SBI)........................................................................ 48

3. Inflasi (INF).........................................................................................48

4. Nilai Impor (IMPOR)...........................................................................49

5. Jumlah Uang Beredar (JUB)................................................................49

E. Metode Analisis Data................................................................................ 49

1. Uji Pemilihan Model............................................................................49

2. Uji Statistik..........................................................................................53

3. Uji Asumsi Klasik................................................................................57

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN............................................ 61

A. Deskripsi Data Variabel yang Diteliti...................................................... 61

1. Perkembangan Suku Bunga SBI......................................................... 62

2. Perkembangan Kurs............................................................................ 64

3. Perkembangan Jumlah Uang Beredar................................................ .66

4. Perkembangan Inflasi ......................................................................... 68

5. Perkembangan Impor.......................................................................... 70

B. Analisis Data dan Pembahasan ................................................................ 71

1. Metode Analisis Data ......................................................................... 71

2. Interpretasi Hasil Analisis Regresi...................................................... 79

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 82

A. Kesimpulan .............................................................................................. 82

B. Saran ........................................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 85

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Perkembangan Suku Bunga SBI Tahun 2005 - 2010.................................. 62

4.2 Perkembangan Kurs Rupiah Tahun 2005 - 2010 ........................................ 64

4.3 Perkembangan JUB Tahun 2005 - 2010 ..................................................... 66

4.4 Perkembangan Inflasi Tahun 2005 - 2010 .................................................. 68

4.5 Perkembangan Impor Tahun 2005 - 2010 .................................................. 70

4.6 Hasil Uji MWD Linier ................................................................................ 72

4.7 Hasil Uji MWD Log-Linier ........................................................................ 73

4.8 Hasil Regresi Persamaan OLS .................................................................... 74

4.9 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................................... 76

4.10 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 77

Page 12: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Mekanisme Transmisi Nilai Tukar ke Inflasi ............................................. 14

2.2 Hubungan Antara Uang Inti, Uang Kartal, Uang Giral, Cadangan Bank, dan

JUB ............................................................................................................. 36

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................................... 46

1.1 Daerah Kritis Uji t ...................................................................................... 54

1.2 Daerah Kritis Uji f ...................................................................................... 56

4.1 Grafik Suku Bunga SBI Tahun 2005 -2010 ............................................... 63

4.2 Grafik Perkembangan Kurs Tahun 2005 – 2010 ........................................ 66

4.3 Grafik Perkembangan JUB Tahun 2005 – 2010 ......................................... 68

4.4 Grafik Perkembangan Inflasi Tahun 2005 – 2010 ...................................... 69

4.5 Grafik Perkembangan Impor Tahun 2005 – 2010 ...................................... 71

Page 13: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 14: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

ABSTRAKSI

Charisma Nanda

F0105008

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE JANUARI 2005 – JUNI 2010.

Dampak melemahnya kurs rupiah menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi goyah dan dilanda krisis ekonomi dan kepercayaan terhadap mata uang dalam negeri. Mengingat besarnya dampak dari fluktuasi kurs terhadap perekonomian ini maka jelas diperlukan suatu manajemen kurs yang baik sehingga kurs menjadi stabil dan fluktuasinya dapat diprediksi. Kegagalan pada manajemen kurs akan berakibat gangguan terhadap ketidakstabilan perekonomian yang akan berdampak luas pada proses pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

Dilatar belakangi kondisi tersebut penulis mengadakan penelitian yang bertujuan untuk megetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi fluktuasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika. Variabel-variabel yang diteliti diantaranya jumlah uang yang beredar, suku bunga SBI, inflasi serta impor dan seberapa besar pengaruh variabel tersebut terhadap kurs rupiah.

Untuk ketepatan analisis selanjutnya dilakukan uji MWD, uji asumsi klasik, dan uji statistik. Data-data yang dimaksudkan adalah data nilai tukar rupiah terhadap dollar (kurs) sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel independennya adalah suku bunga SBI, jumlah uang beredar, inflasi, dan impor.

Dalam analisis terjadi multikolinearitas antara variabel inflasi dan suku bunga SBI karena mempunyai korelasi lebih besar dari 0,800, maka salah satu harus dihilangkan, dan yang dihilangkan adalah suku bunga SBI, sehingga suku bunga SBI tidak masuk dalam variabel independen yang akan diteliti lagi. Dari hasil analisis dapat disimpulkan terjadi pengaruh yang cukup signifikan antara jumlah uang yang beredar, inflasi, dan impor terhadap kurs rupiah terhadap dollar Amerika.

Kata Kunci : Kurs rupiah, Jumlah uang beredar, Suku bunga SBI, Inflasi, Impor, Uji MWD.

Page 15: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

ABSTRACT

Charisma Nanda

F0105008

THE ANALYSIS OF THE FLUCTUATION OF RUPIAH EXCHANGE RATE TO U.S. DOLLAR ON JANUARY 2005 – JUNE 2010 PERIOD

As rupiah exchange rate weakened, the impacts are for instances Indonesian economy becomes unsteady, and Indonesia is stricken by economic crisis and trust crisis of domestic currency. Based on the big effect of fluctuation of the exchange, a good exchange management is badly needed in order to make the exchange stable and the fluctuation predictable. Unsuccessful exchange management will make national economy unsteady because of which will effect whole economical developments.

Hence, the writer conducted a research to know certain factors result in the fluctuation of rupiah exchange rate to U.S. dollar. The variables being observed are the amount of money circulating, interest rate (BI rate), inflation, and import. The writer observed on how much the variables effect rupiah exchange rate.

For making sure that his analysis is precise, the writer conducted WMD test, classic assumption test, and statistical test. The data which is tested are the rupiah exchange to U.S. dollar as dependent variable, and the amount of money circulating, interest rate (BI rate), inflation, and import as independent variables.

In analysis, the writer finds that there is multicollinearity between inflation variable and BI rate because the correlation is bigger than 0,800. Because of that, there must be one variable of the two has to be excluded from the observation. The writer exclude BI rate, so it is out of the observed independent variables in this research. From the analysis, it can be concluded that there is significant influence of the amount of money circulating, inflation and import to the rupiah exchange rate to U.S. dollar.

Keywords: Rupiah Exchange, Circulating Money, BI Rate, Import, WMD test.

Page 16: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi dalam bidang ekonomi menyebabkan berkembangnya sistem

perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka

inilah yang membawa suatu dampak ekonomis yaitu terjadinya perdagangan

internasional antar negara-negara di dunia. Dengan adanya perdagangan

internasional inilah maka akan dijumpai masalah baru yakni perbedaan mata

uang yang digunakan oleh negara-negara yang bersangkutan. Akibat adanya

perbedaan mata uang yang digunakan dbaik di negara yang menjadi

pengimpor maupun pengekspor maka menimbulkan suatu perbedaan nilai

tukar mata uang (kurs), oleh karena itu diperlukan pertukaran mata uang antar

negara. Perbadaan nilai tukar mata uang suatu negara (kurs) pada prinsipnya

ditentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran mata uang tersebut (Levi,

1996:129). Kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam

perekonomian terbuka, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca

transaksi berjalan maupun maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi

lainya. Kurs dapat dijadikan alat untuk mengukur kondisi perekonomian suatu

negara. Pertumbuhan nilai mata uang yang stabil menunjukan bahwa negara

tersebut memiliki kondisi ekonomi yang relatif baik dan stabil (Sakvator,

1997:10). Krisis sektor keuangan (sektor finansial) di Indonesia yang dimulai

pada bulan agustus 1997 lalu dimana krisis ini ditandai dengan terjadinya

Page 17: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

krisis nilai tukar, merupakan suatu fenomena yang dapat diijadikan contoh

yang kongkrit bagaimana krisis pada sektor finansial dapat menjadi pemicu

krisis ekonomi secara keseluruhan. Setelah krisis terjadi, nilai rupiah

mengalami penurunan yang sangat drastis yang menyebabkan kondisi

ekonomi Indonesia melemah. Nilai tukar rupiah secara simultan mendapat

tekanan yang cukup berat karena besarnya capital out flow akibat hilangnya

kepercayaan investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Fluktuasi nilai tukar ini bagi sebagian orang dianggap sebagai salah satu

penyebab terjadi krisis ekonomi di Indonesia. Ketidakstabilan nilai tukar ini

mempengaruhi arus modal atau investasi dan perdagangan internasional.

Indonesia sebagai negara yang banyak mengimpor bahan baku industri

mengalami dampak dari ketidakstabilan kurs ini, yang dapat dilihat dari

melonjaknya biaya produksi sehingga menyebabkan harga barang-barang

milik Indonesia mengalami peningkatan. Dengan melemahnya kurs rupiah

menyebabkan kurs rupiah menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi

goyah dan dilanda krisis ekonomi dan kepercayaan terhadap mata uang dalam

negeri. Mengingat besarnya dampak dari fluktuasi kurs terhadap

perekonomian ini maka jelas diperlukan suatu manajemen kurs yang baik

sehingga kurs menjadi stabil dan fluktuasinya dapat diprediksi, sehingga pasar

maupun otoritas moneter mampu melakukan langkah-langkah anti positif

meredam dampak negatif berfluktuasinya kurs terhadap perekonomian

sehingga perekonomian dapat tetap berjalan dengan stabil, sehingga jika

terjadi kegagalan pada manajemen kurs maka hal tersebut merupakan

Page 18: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

gangguan terhadap ketidakstabilan perekonomian yang akan berdampak luas

pada proses pembangunan ekonomi secara keseluruhan.

Salah satu dampak terhebat krisis moneter adalah terjadinya tekanan laju

inflasi yang mengganggu kestabilan perekonomian negara yang terkena krisis

tersebut. Demikian pada halnya dengan krisis moneter yang terjadi di Asia

pada tahun 1997 yang lalu. Indonesia, Korea, Malaysia, Philipina, dan

Thailand, lima negara di kawasan Asia yang terkena imbas paling parah dari

krisis moneter, telah mengalami peningkatan harga-harga umum dalam negeri

yang cukup tajam. Pada puncak krisis ditahun 1998, tingkat inflasi d i negara-

negara tersebut menigkat setidaknya 4-5 persen lebih tinggi dari tingkat rata-

ratanya ditahun 1996, kecuali di Indonesia dan Philipina yang lebih tinggi dari

angka tersebut.

Besarnya peningkatan tingkat inflasi di Indonesia adalah yang paling tajam

diantara negara-negara di Asia Tenggara yang terkena krisis moneter. Rata-

rata tahunan tingkat inflasi di Indonesia adalah 58% pada tahun 1998,

puncaknya mencapai level 79%. Setelah jatuh pada tingkat yang relatif rendah

di awal tahun 2000, tingkat inflasi mulai naik di akhir tahun 2000 dan berada

pada kisaran 12-15% di akhir tahun 2001. Jika d ibandingkan dengan tingkat

inflasi akut yang terjadi pada beberapa negara di kawasan Amerika Latin pada

waktu yang sama, tingkat inflasi d i Indonesia masih tergolong relatif sedang.

Akan tetapi untuk sebuah negara yang notabene telah sukses memelihara

tingkat inflasi tahunan pada level single digit, peningkatan harga umum di

Page 19: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

tahun 1998 adalah inflasi yang paling buruk yang dialami Indonesia pada 30

tahun terakhir.

Secara umum inflasi menyebabkan timbulnya sejumlah biaya sosial yang

harus ditanggung oleh masyarakat. Pertama, inflasi menimbulkan dampak

negatif pada distribusi pendapatan. Masyarakat golongan bawah dan

berpendapatan tetap akan menanggung beban inflasi dengan turunya daya beli

mereka. Sebaliknya, masyarakat menengah dan atas yang memiliki aset-aset

finansial seperti tabungan atau deposito dapat melindungi kekayaannya dari

inflasi, sehingga daya beli mereka relatif tetap. Kedua, inflasi yang tinggi

berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Tingkat inflasi yang

tinggi sering diikuti oleh tingkat inflasi yang berfluktuasi, yang dalam jangka

panjangh memberikan dampak negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi.

Hal ini dapat terjadi karena ketidakpastian tingkat inflasi yang menyebabkan

investor cenderung untuk melakuan investasi finansial jangka pendek yang

bersifat spekulatif daripada melakukan investasi proyek riil yang bersifat

produktif.

Berdasarkan uraian diatas penulis ingin menganalisa lebih jauh mengenai

fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika, sehingga penelitian ini berjudul

“Analisis Fluktuasi Rupiah Terhadap Dollar Amerika Periode Januari

2005 – Juni 2010”.

Page 20: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan untuk memberikan arah penelitian yang

jelas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap kurs

Rupiah terhadap mata uang Dollar AS?

2. Bagaimana pengaruh suku bunga SBI terhadap kurs Rupiah terhadap

mata uang Dollar AS?

3. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap kurs Rupiah terhadap mata uang

Dollar AS?

4. Bagaimana pengaruih nilai Impor terhadap kurs Rupiah terhadap mata

uang Dollar AS?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap kurs

Rupiah terhadap mata uang Dollar AS?

2. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga SBI terhadap kurs Rupiah

terhadap mata uang Dollar AS?

3. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap kurs Rupiah terhadap mata

uang Dollar AS?

4. Untuk mengetahui pengaruh nilai Impor terhadap kurs Rupiah terhadap

mata uang Dollar AS?

Page 21: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

D. Manffat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :

1. Bank Indonesia maupun lembaga lainya sebagai referensi dalam

merumuskan dan menetapkan kebijakan yang mampu meningkatkan

kestabilan perekonomian Indonesia.

2. Untuk digunakan sebagai salah satu referensi yang berguna meningkatkan

kualitas penelitian selanjutnya.

3. Untuk menambah pembendaharaan riset tentang kebijakan moneter di

Indonesia terutama di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Sebelas Maret

Surakarta.

Page 22: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional terjadi karena adanya perbedaan selera atau

pola konsumsi antar negara, dan timbulnya perdagangan internasional

terutama sekali karena suatu negara bisa menghasilkan barang tertentu secara

lebih efisien dari pada negara lain (Boediono, 1993:19). Ekspor adalah upaya

melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau

negara lain, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing.

Sebaliknya kegiatan impor adalah melakukan pembelian komoditi yang lebih

berdaya guna dari negara lain, dengan bersedia membayar harganya dalam

valuta asing juga (Amir, Ms,2004:1)

Persiapan utama yang harus dimiliki untuk memasuki kegiatan ekspor

impor adalah mental atau keberanian dan kemampuan dalam mengambil

keputusan untuk mengekspor, atau mengimpor. Tanpa keberanian

pengambilan keputusan, maka bagaimanapun besarnya perusahaan, tingginya

daya saing yang dihasilkan, serta besarnya fasilitas yang diberikan

pemerintah, dapat dipastikan kita tidak akan menjadi eksportir maupun

importir (Amin MS,2004:1). Dengan demikian keberanian seseorang ataupun

suatu negara merupakan persiapan utama dalam mengambil keputusan untuk

menentukan arah ke perdagangan internasional.

Page 23: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

B. Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional dapat dikelompokan menjadi dua

kelompok, yaitu teori klasik dan teori modern. Teori klasik dimotori oleh dua

tokoh besar yaitu Adam smith yang terkenal dengan teori keunggulan absolut

dan David Ricardo yang terkenal dengan teori keunggulan komparatifnya.

Sedangkan teori modern disebut juga sebagai teori proporsi yang

dikemukakan oleh Heckscher dan Ohlin.

1. Teori Klasik

a. Teori keunggulan Absolut /Absolut Adventage

Menurut teori ini suatu negara akan memperoleh manfaat

perdagangan internasional (gain from trade) jika negara tersebut

melakukan spesialisasi produksi, mengekspor produk yang mempunyai

keunggulan mutlak dan mengimpor barang jika negara tersebut

memiliki ketidakunggulan mutlak. Jadi menurut Adam Smith suatu

negara akan mendapat gain from trade jika negara tersebut mengekspor

barang-barang dimana barang tersebut dapat diproduksi lebih efektif

dan efisien atau lebih murah dibandingkan dengan memproduksi barang

lain.

b. Teori Keunggulan Komperatif / Comperatif Adventage

Teori keunggulan komperatif yang dikemukakan oleh David

Ricardo merupakan kritik dari teori keunggulan absolute yang

disampaikan oleh Adam Smith. Menurut teori ini meskipun negara

tidak memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi suatu jenis

Page 24: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

barang asalkan negara tersebut mempunyai keunggulan komperatif,

perdagangan internasional masih bisa dilakukan.

Teori yang dicetuskan oleh David Ricardo didasarkan pada

efisiensi tenaga kerja dalam menghasilkan suatu barang yang

menyatakan bahwa nilai atau barang harga produk ditentukan oleh

jumlah waktu atau jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksinya.

Suatu negara akan memperoleh keuntungan dari perdagangan

internasional jika negara tersebut mengekspor produk yang mempunyai

keunggulan komperatif dimanan barang tersebut diproduksi relatif lebih

efisien.

2. Teori Modern

Teori modern dalam perdagangan internasional pertama kali

dikemukakan oleh Eli Hecksher dan Bertil Ohlin dalam bukunya

Interregional and International Trade. Karena teori ini menekankan pada

saling keterkaitan antara perbedaan proporsi faktor-faktor produksi antar

negara dan perbedaan proporsi penggunaan dalam memproduksi barang-

barang, teori ini juga dinamakan teori proporsi faktor.

Menurut Ohlin, masing-masing negara memiliki faktor-faktor

produksi neoklasik (tanah, tenaga kerja, modal) dalam perbandingan yang

berbeda-beda, sedang untuk menghasilkan suatu barang tertentu

dibutuhkan kombinasi faktor-faktor produksi yang tertentu pula. Walaupun

demikian tidaklah berarti bahwa kombinasi faktor-faktor produksi itu

adalah tetap. Jadi untuk menghasilkan sesuatu semacam barang tertentu

Page 25: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

fungsi produksinya dimana saja sama, namun proporsi masing-masing

produksi dapatlah berlainan karena adanya kemungkinan pergantian atau

substitusi faktor yang satu dan faktor yang lainya dalam batas-batas

tertentu.

Dari teori yang dikemukakan oleh H-O maka, dapat disimpulkan

bahwa harga biaya produksi suatu barang ditentukan oleh jumlah

kombinasi dari faktor produksi yang dimiliki oleh masing-masing negara,

comperative advantage dari masing-masing produk yang dihasilkan oleh

masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi dari

masing-masing faktor produksi yang dimiliki serta masing-masing negara

yang cenderung melakukan spesialisasi produk yang relatif leb ih banyak

dan murah (Hamdy Hady,2004:42).

C. Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional

Menurut Krugman dan Obstfield (1992), menyatakan bahwa perdagangan

internasional terjadi karena dua alasan utama. Pertama, negara berdagang

karena adanya perbedaan antara satu negara dengan negara lain. Perbedaan ini

menyebabkan masing-masing negara berusaha untuk bersosialisasi terhadap

barang yang diproduksi untuk memperoleh keuntungan dari bersosialisasi

tersebut. Kedua, negara-negara melakukan perdagangan untuk mencapai skala

ekonomis dalam produksi, maksudnya, jika setiap negara hanya memproduksi

barang tertentu, akan menghasilkan barang-barang tersebut dalam skala lebih

Page 26: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

besar dan menjadi lebih efisien, jika dibandingkan kalau negara tersebut

memproduksi segala jenis barang.

Perdagangan internasional merupakan suatu kegiatan serta kebutuhan

setiap negara di dunia, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri negara tersebut, karena kebutuhan akan suatu produk yang diinginkan

tidak dapat dipenuhi dengan produk-produk yang dihasilkan dalam negeri.

Perdagangan internasional antar negara dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perdagangan internasional antara

lain.

1. Teori Permintaan dan Penawaran

Terjadinya perdagangan internasional antar dua negara adalah karena

adanya perbedaan tingkat permintaan dan penawaran. Permintaan adalah

barabg dan jasa yang diminta dipasar dengan berbagai tingkat harga dan

disertai kekuatan untuk membayar. Misalnya di Indonesia permintaan akan

mebel sedikit, sedangkan di Eropa permintaan akan mebel tinggi, maka

Indonesia akan menjual mebel tersebut ke Eropa setelah dikurangi dengan

permintaan dalam negeri. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang

yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga tertentu. Misalnya Indonesia

menjual barang-barang mebel ke negara Eropa karena di Indonesia terjadi

surplus produksi.

2. Vent For Surplus

Vent for surplus adalah penyaluran surplus atau pelepasan surplus

khususnya komoditi pertanian dan bahan-bahan mentah dari negara-negara

Page 27: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

sedang berkembang. Perdagangan luar negeri terjadi karena adanya

kelebihan stok yang dikarenakan berbagai hal, antara lain: pendapatan

yang menurun, terjadinya panen besar, dan lain-lain.

3. Siklus Produk (product cycle)

Dasar pemikiran ini adalah mengikuti perubahan waktu setiap

produk atau industri akan melalui proses dari tahap pengembangan

(inovasi) hingga tahap kejenuhan (meturity) dan tahap penurunan produksi

(decreasing)

D. Nilai Tukar (Kurs)

Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga

satu unit mata uang asing dalam bentuk mata uang domestik atau dapat juga

dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing (Simorangkir

dan Suseno, 2004: 4). “Nilai tukar atau kurs atau Exchange Rate (ER)

didefinisikan sebagai harga mata uang domestik” (Salvator, 1997 : 49).

Menurut (Krugman & Obsfeld, 1994: 40) “Nilai tukar atau kurs adalahharga

suatu mata uang terhadap mata uang lain”. Nilai tukar yang kita kenal dalam

pengertian sehari-hari adalah dalam pengertian nominal (nilai tukar nominal).

Dalam menganalisis nilai tukar, kita juga mengenal nilai tukar riil. Nilai tukar

riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi dengan harga relatif, yaitu

harga-harga di dalam negeri disbanding dengan harga-harga di luar negeri.

Nilai tukar riil tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana

sebagai berikut (Khalwaty, 2000) :

Page 28: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Q = S P/P*

di mana Q adalah dilai tukar riil, S adalah nilai tukar nominal, P adalah tingkat

harga di dalam negeri dan P* adalah tingkat harga d i luar negeri.

Hubungan nilai tukar dengan inflasi dapat dijelaskan dengan the law of

one price atau hukum satu harga. Dalam perekonomian tertutup hukum

tersebut mengemukakan bahwa harga barang-barang yang sama jika dijual di

dua tempat yang berbeda akan sama harganya. Hukum ini memang banyak

diperdebatkan karena untuk mengangkut suatu barang dari suatu tempat ke

tempat lain diperlukan biaya transportasi. Selain itu, kebijakan suatu daerah

akan berbeda dengan daerah lain. Dalam perkembangannya terjadi modifikasi

dari hukum ini, dan pada akhirnya hukum the law of one price lebih

menitikberatkan pada pergerakan yang sama dari satu barang yang sejenis di

dua tempat.

Dalam perekonomian terbuka, atau negara yang melakukan transaksi

ekonomi dengan pihak luar negeri, the law of one price diartikan tingkat

harga-harga umum barang-barang yang sejenis akan sama di setiap negara

apabila dikonversikan dalam mata uang lokal dari masing-masing negara.

Pengertian ini sering disebut dengan konsep absolute purchasing power parity

(PPP), yang dapat diformulasikan sebagai berikut (Khalwaty, 2000):

P = S P*

di mana P adalah tingkat harga di dalam negeri, S adalah nilai tukar mata uang

asing terhadap mata uang lokal, dan P* adalah tingkat harga d i luar negeri.

Page 29: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Dengan mengacu konsep PPP di atas dapat dijelaskan hubungan antara

nilai tukar dan inflasi pada suatu negara (Gambar 2.1). Harga barang-barang

impor dipengaruhi oleh harga di luar negeri dan nilai tukar. Apabila harga di

luar negeri meningkat, maka harga barang di dalam negeri yang berasal dari

impor juga meningkat. Dalam kaitannya dengan nilai tukar, apabila terjadi

penurunan nilai tukar lokal terhadap mata uang asing atau depresiasi maka

harga barang-barang yang diimpor juga meningkat.

Gambar 2.1. Mekanisme Transmisi Nilai Tukar ke Inflasi

Sumber : Simorangkir dan Suseno, 2004: 29

Penjelasan di atas leb ih menitikberatkan hubungan langsung antara nilai

tukar dengan harga. Selain hubungan langsung, dikenal juga hubungan tidak

langsung antara nilai tukar dengan harga (Gambar 2.1). Hubungan tidak

langsung nilai tukar dengan harga ditransmisikan melalu i permintaan

Domestic

demand

Nilai

Tukar

Tidak

Langsung

Langsung Import

price

Inflation

Domestic

Inflationary

pressure

Total

demand

Net external

demand

Page 30: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

domestik dan permintaan eksternal bersih atau ekspor dan impor. Mekanisme

transmisi permintaan domestik dapat terjadi melalui perubahan harga relatif

antara harga barang domestik dengan harga barang impor. Kenaikan harga

barang impor relatif terhadap harga barang di dalam negeri akibat depresiasi

mengakibatkan kecenderungan masyarakat untuk membeli lebih banyak

barang di dalam negeri. Kenaikan tersebut dapat mendorong peningkatan

harga barang-barang di dalam negeri. Sementara itu, transmisi tidak langsung

melalui permintaan eksternal bersih terjadi melalui mekanisme perubahan

harga barang-barang impor dan ekspor. Devaluasi nilai tukar mengakibatkan

harga barang impor lebih mahal dan harga barang ekspor lebih murah.

Kenaikan harga barang impor dapat mendorong penurunan jumlah barang

impor, sementara penurunan harga barang ekspor dapat meningkatkan ekspor.

Secara keseluruhan kedua faktor ini akan meningkatkan permintaan eksternal

bersih dan pada lanjutannya meningkatkan total permintaan agregat dan pada

akhirnya meningkatkan laju inflasi.

Efektivitas kebijakan moneter dalam perekonomian terbuka sangat

dipengaruhi oleh sistem nilai tukar yang digunakan. Dalam perekonomian

terbuka dengan tingkat mobilitas modal yang tinggi, kebijakan moneter dalam

sistem nilai tukar mengambang akan lebih efektif jika dibandingkan dengan

sistem nilai tukar tetap.

1. Sistem Nilai Tukar atau Kurs

Sistem kurs valuta asing sangat tergantung dari sifat pasar, apabila

transaksi jual beli valuta asing dapat dilakukan secara bebas pasar maka

Page 31: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

valuta asing akan berubah-ubah sesuai dengan penawaran dan permintaan.

Macam-macam kurs valuta asing adalah (Nopirin, 1995: 147-56):

a. Sistem Kurs Berubah-ubah

Dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa faktor

yang mempengaruhi penawaran dan permintaan. Faktor valuta asing

merupakan debit dalam neraca pembayaran internasional. Faktor-faktor

yang berasal baik dalam negeri maupun luar negeri termasuk

pendapatan, impor periode lalu, tingkat bunga dan harga (harga barang

dalam negeri dan suku bunga dalam penelitian ini tidak dibahas) akan

mempengaruhi penawaran dan permintaan kurs valuta asing. Makin

tinggi tingkat pertumbuhan pendapatan (relatif terhadap negara lain)

makin besar pula permintaan valuta asing. Kurs valuta asing cenderung

naik (harga mata uang sendiri turun). Inflasi akan menyebabkan kurs

valuta asing naik, kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung naik,

kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk

luar negeri. Kurs valuta asing akan turun (mata uang sendiri nilainya

naik relatif terhadap valuta asing). Semua kegiatan ekonomi dan

kebijakan pemerintah (fiskal dan moneter) yang mempengaruhi

pendapatan, harga dan tingkat bunga, juga akan berpengaruh terhadap

kurs valuta asing.

Kebijakan pemerintah (kenaikan pengeluaran misalnya) akan

menaikkan pendapatan dan harga, kenaikan pendapatan dan harga in i

akan menyebabkan impor naik dan berarti akan meningkatkan

Page 32: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

permintaan valuta asing, akibatnya selanjutnya kurs valuta asing akan

naik (terdepresiasi mata uang sendiri). Di samping faktor ekonomi yang

dapat mempengaruhi perubahan kurs valuta asing akan naik. Faktor

psikologis juga akan dapat mempengaruhi pergeseran kurva permintaan

dan penawaran valuta asing.

b. Sistem Kurs Bebas

Sistem kurs bebas sering menimbulkan adanya tindakan spekulasi

sebagai akibat ketidaktentuan didalam kurs valuta asing karena itu

banyak negara yang kemudian menjalankan politik untuk menstabilkan

kurs.

c. Pengawasan Devisa

Dalam sistem ini pemerintah memonopoli seluruh transaksi valuta

asing, kurs valuta asing sudah tidak dipengaruhi oleh permintaan dan

penawaran. Tujuan untuk mencegah adanya aliran modal keluar dan

menghindari pengaruh depresiasi dari negara lain, terutama dalam

menghadapi keterbatasan cadangan valuta asing dibanding dengan

permintaannya sehingga pemerintah perlu mengadakan alokasi di dalam

penggunaannya yaitu, untuk tujuan yang sesuai dengan program

pemerintah. Alokasi biasanya dilakukan dengan menggunakan lisensi

impor.

d. Keseimbangan Kurs Valuta Asing

Pada umumnya kurs valuta asing ditentukan oleh perpotongan

kurva permintaan pasar dan kurva penawaran pasar dari mata uang

Page 33: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

asing tersebut. Permintaan untuk mata uang asing timbul terutama bila

kita mengimpor barang-barang dan jasa atau menerima investasi dan

pinjaman dari luar negeri. Penawaran mata uang asing timbul apabila

kita mengekspor barang-barang dan jasa atau menerima investasi dan

pinjaman luar negeri.

Suatu mata uang akan cenderung mengalami spesialisasi di pasar

valuta asing jika terjadi pergeseran kurva permintaan ke kanan atau

kurva penawaran kekiri atas mata uang ini. Pergeseran kearah

sebaliknya akan cenderung mendepresiasi mata uang ini. Pergeseran

demikian disebabkan oleh beberapa hal seperti harga, impor, dan

ekspor, laju inflasi di berbagai negara, perp indahan modal, perubahan

struktural, perkiraan masa depan tentang kecenderungan pendapatan

nilai tukar serta kepercayaan terhadap mata uang.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukat (kurs)

Dalam sistem nilai tukar tetap, mata uang lokal ditetapkan secara tetap

terhadap mata uang asing. Sementara dalam sistem nilai tukar

mengambang, nilai tukar atau kurs dapat berubah-ubah setiap saat,

tergantung pada jumlah penawaran dan permintaan valuta asing relatif

terhadap mata uang domestik. Setiap perubahan dalam permintaan dan

penawaran dari suatu mata uang akan mempengaruhi nilai-nilai mata uang

yang bersangkutan. Dalam hal in i permintaan terhadap valuta asing relatif

terhadap mata uang domestik meningkat. Maka mata uang domestik akan

menurun. Sebaliknya jika permintaan terhadap valuta asing menurun,

Page 34: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

maka nilai mata uang domestik akan meningkat. Sementara itu, jika

penawaran valuta asing meningkat relatif terhadap mata uang domestik,

maka nilai tukar mata uang domestik meningkat. Sebaliknya jika

penawaran menurun, maka nilai mata uang domestik menurun (Perry

Wariyo, 2004:100).

Dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi, terdapat tiga faktor

utama yang mempengaruhi permintaan valuta asing, yaitu:

a. Faktor pembayaran impor

Semakin tinggi impor barang dan jasa, maka semakin besar

permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar mata uang akan

cenderung melemah. Sebaliknya, jika impor menurun, maka permintaan

valuta asing menurun sehingga mendorong menguatnya nilai tukar.

b. Faktor aliran modal keluar (Capital outflow)

Semakin besar modal keluar, maka semakin besar permintaan

valuta asing dan pada selanjutnya akan memperlemah nilai tukar. Aliran

modal keluar meliputi pembayaran hutang penduduk Indonesia (baik

swasta dan pemerintah) kepada pihak dan penempatan dana penduduk

Indonesia ke luar negeri.

c. Kegiatan spekulasi

Semakin banyak kegiatan spekulasi valuta asing yang dilakukan

oleh spekulan maka semakin besar permintaan terhadap valuta asing

sehingga memperlemah nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang

asing.

Page 35: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Perkembangan Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia

Tujuan utama kebijakan nilai tukar di Indonesia adalah menunjang

efektifitas moneter dalam rangka memelihara kestabilan harga. Stabilitas

nilai tukar dapat mendorong stabilitas harga khusunya stabilitas harga

barang-barang yang berasal dari impor. Depresiasi nilai tukar yang terlalu

besar dapat mengakibatkan harga barang impor menjadi lebih mahal dan

secara laju inflasi dapat menjadi lebih mahal dan secara keseluruhan laju

inflasi dapat meningkat. Selanjutnya, inflasi yang terlalu tinggi dapat

menurunkan daya beli masyarakat dan menurunkan kegiatan ekonomi.

Tujuan kebijaksanaan nilai tukar lainya adalah mendukung

kesinambungan pelaksanaan pembangunan khususnya yang terkait dengan

neraca perdagangan. Menjaga kesinambungan nilai tukar dalam rangka

mendukung neraca perdagangan perlu dipelihara karena nilai tukar yang

over valued dapat mengakibatkan neraca perdagangan menjadi memburuk

dan merugikan perekonomian nasional.

Sebelum diberlakukan Undang-Undang No 23 tahun 1999 dan

diperbarui dengan Undang-Undang No 3 tahun 2004 tentang “Bank

Indonesia”, tujuan kebijakan nilai tukar lebih ditekankan pada menunjang

efektifitas kebijakan moneter berupa inflasi yang stabil dan rendah, maka

secara tidak langsung akan mendukung keseimbangan neraca pembayaran

dan perekonomian nasional.

Page 36: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

E. Variabel-variabel yang Mempengaruhi Nilai Tukar (Kurs)

1. Inflasi

a. Pengertian Inflasi

Boediono (1994: 161) mendefinisikan inflasi sebagai

kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus

menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat

disebut inflasi, kecuali jika kenaikan tersebut mengakibatkan kenaikan

sebagian besar dari harga barang-barang lain. Kenaikan harga-harga

yang disebabkan, seperti musiman, menjelang hari raya, atau yang

terjadi sekali saja dan tidak berdampak terhadap kenaikan sebagian

besar harga barang-barang lain tidak d isebut inflasi.

Kenaikan harga-harga yang terjadi tersebut akan diukur dengan

menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering

digunakan untuk mengukur inflasi antara lain (Muana Nanga. 2001:

224):

1) Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)

Adalah suatu indeks harga yang mengukur biaya sekolompok

barang-barang dan jasa-jasa di pasar, yang dibeli untuk menunjang

kebutuhan sehari-hari.

2) Indeks Harga Produsen (Producer Price Index)

Adalah suatu indeks dari harga bahan-bahan baku (raw

materials), produk antara (intermediate products) dan peralatan

modal serta mesin yang dibeli oleh sektor bisnis atau perusahaan.

Page 37: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) GNP Deflator

Adalah suatu indeks yang merupakan perbandingan atau

rasio antara GNP nominal dan GNP riil dikalikan dengan 100

(Muana Nanga. 2001: 224). Jadi, GNP deflator merupakan suatu

ukuran tentang tingkat harga, dan indeks ini merupakan indeks

harga yang secara luas digunakan sebagai basis untuk mengukur

inflasi.

b. Jenis-Jenis Inflasi

Laju inflasi dapat berbeda dari negara satu dengan negara lain atau

dalam satu negara dengan waktu yang berbeda. Sehubungan dengan

beberapa faktor yang berpengaruh terhadap inflasi, maka dapat

dilakukan pengelompokan jenis-jenis inflasi berdasarkan sudut pandang

sebagai berikut:

1) Inflasi berdasarkan intensitasnya

Apabila d itinjau dari intensitasnya, inflasi dapat dibedakan

menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu (Nopirin, 2000: 27):

a) Inflasi Merayap (Creeping Inflation)

Ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari 10

persen per tahun). Kenaikan harga berjalan lambat, dengan

persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama.

Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-

harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen.

b) Inflasi Menengah (Galloping Inflation)

Page 38: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar, dan

kadang kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta

mempunyai sifat akselerasi. Di negara-negara berkembang

tingkat inflasi ini tidak mudah dikendalikan. Negara-negara

tersebut tidak menghadapi masalah hiperinflasi, akan tetapi juga

tidak mampu menurunkan inflasi pada tingkat yang sangat

rendah. Secara rata-rata di sebagian negara tingkat inflasi ini

mencapai angka antara 5 hingga 10 persen.

c) Inflasi Tinggi (HiperInflation)

Adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat,

yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali

lipat dalam masa yang singkat. Jenis inflasi ini memiliki akibat

paling parah (laju inflasinya di atas 100 persen). Nilai uang

merosot dengan tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang.

Perputaran uang makin cepat dan harga naik secara akselerasi.

Atau dengan kata lain, inflasi ini timbul sebagai akibat adanya

kenaikan harga-harga umum yang berlangsung sangat cepat.

2) Inflasi berdasarkan sebabnya

Adapun jenis-jenis inflasi menurut sebabnya adalah

(Nopirin, 2000: 28):

a) Inflasi Tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation)

Merupakan inflasi yang disebabkan karena tarikan

permintaan. Sedangkan menurut Boediono (1994: 162) masalah

Page 39: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

inflasi terjadi sebagai akibat dari adanya kondisi permintaan

masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat yang akhirnya ada

kecenderungan untuk output naik secara bersama-sama dengan

kenaikan harga umum.

Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat

demand), sedangkan produksi telah berada pada keadaan

kesempatan kerja penuh atau hampir mendekati kesempatan

kerja penuh. Dalam keadaan seperti ini, kenaikan permintaan

total disamping menaikkan harga dapat juga menaikkan hasil

produksi atau output. Apabila kesempatan kerja penuh (full

employment) telah tercapai, maka penambahan permintaan

hanya akan menaikkan harga saja. Apabila kenaikan permintaan

ini menyebabkan keseimbangan GNP pada kesempatan kerja

penuh maka akan terdapat “inflationary gap” yang akhirnya

akan dapat menimbulkan masalah inflasi.

b) Inflasi Dorongan Biaya (Cost-Push Inflation)

Adalah inflasi yang terjadi akibat kenaikan biaya produksi

yang mengakibatkan adanya penurunan penawaran. Kenaikan

biaya produksi ini ditimbulkan oleh beberapa faktor diantaranya:

1. Persatuan serikat buruh dalam menuntut kenaikan upah.

2. Industri yang bersifat monopolistis, sehingga dapat

menggunakan kekuasaannya di pasar untuk menentukan

harga yang lebih tinggi.

Page 40: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Kenaikan harga bahan baku industri.

c) Inflasi Struktural (Structural Inflation)

Adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat dari adanya

berbagai kekuatan struktural yang menyebabkan penawaran di

dalam perekonomian menjadi kurang atau tidak responsif

terhadap permintaan yang meningkat.

d) Inflasi Sebagai Akibat Kebijakan (Policy Induced Inflation)

Adalah inflasi yang disebabkan oleh kebijakan ekspansi

moneter yang juga dapat merefleksikan defisit anggaran yang

berlebihan dan cara pembiayaan.

e) Inflasi Dasar (core Inflation) atau Inertial Inflation

Adalah inflasi yang cenderung untuk berlanjut pada tingkat

yang sama sampai kejadian ekonomi yang mengakibatkan

berubah. Jika inflasi terus bertahan dan tingkat inflasi ini

diantisipasi dalam bentuk kontrak finansial dan upah, kenaikan

inflasi akan terus berlanjut.

3) Inflasi berdasarkan asal terjadinya

Sementara itu,. jenis inflasi dapat digolongkan lagi

berdasarkan asal dari inflasi tersebut antara lain (Tajul Khalwaty,

2000: 31):

a) Domestic Inflation

Domestic Inflation adalah inflasi yang berasal dari dalam

negeri (domestik). Kenaikan harga disebabkan karena adanya

Page 41: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

perilaku masyarakat maupun perilaku pemerintah dalam

mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang secara psikologis

berdampak inflatoar. Kenaikan harga-harga terjadi secara

absolut. Akibatnya terjadilah inflasi atau semakin meningkatnya

angka (laju) inflasi.

b) Imported Inflation

Inflasi yang terjadi di dalam negeri sebagai akibat karena

kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara yang

menjadi langganan berdagang. Kenaikan harga d i dalam negeri

terutama terjadi pada barang-barang impor atau bahan baku

industri yang masih belum bisa diproduksi di dalam negeri.

Kenaikan harga barang-barang impor ini akan berakibat

(Boediono, 1994: 164):

1. Secara langsung akan terjadi kenaikan indeks biaya hidup.

2. Secara tidak langsung akan terjadi kenaikan indeks harga

melalui kenaikan biaya produksi dari berbagai barang yang

menggunakan bahan mentah atau mesin-mesin yang harus

diimpor.

3. Secara tidak langsung akan menimbulkan kenaikan harga di

dalam negeri karena kemungkinan kenaikan harga barang-

barang impor mengakibatkan kenaikan pengeluaran

pemerintah atau swasta yang berusaha mengimbangi

kenaikan harga impor tersebut.

Page 42: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4) Inflasi berdasarkan bobotnya

Inflasi jika ditinjau dari sudut bobotnya, dapat dibedakan

menjadi 4 (empat) macam, yaitu (Tajul Khalwaty, 2000: 34):

a) Inflasi Ringan

Inflasi ringan (creeping inflation) adalah inflasi dengan laju

pertumbuhan yang berlangsung secara perlahan dan berada pada

posisi satu digit atau di bawah 10 persen per tahun.

b) Inflasi Sedang

Inflasi sedang (moderat) adalah inflasi dengan tingkat laju

pertumbuhan berada diantara 10–30 persen per tahun atau

melebihi dua digit dan sangat mengancam kestabilan ekonomi

suatu negara.

c) Inflasi Berat

Inflasi berat merupakan inflasi dengan laju pertumbuhan

berada diantara 30–100 persen per tahun. Pada kondisi

demikian, sektor-sektor produksi hampir lumpuh total kecuali

yang dikuasai oleh negara.

d) Inflasi Sangat Berat

Inflasi sangat berat atau hyper inflation adalah inflasi

dengan laju pertumbuhan melampaui 100 persen per tahun,

sebagaimana yang terjadi di masa Perang Dunia II (1939-1945).

Untuk keperluan perang terpaksa harus dibiayai dengan cara

mencetak uang secara berlebihan.

Page 43: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Teori Inflasi

Secara garis besar ada tiga kelompok teori inflasi yang masing-

masing membicarakan aspek-aspek tertentu dari proses inflasi antara

lain (Boediono, 1994: 167):

1) Teori Kuantitas

Teori ini menyoroti peranan dalam proses inflasi dari jumlah

uang beredar dan psikologi (harapan) masyarakat mengenai

kenaikan harga-harga (expectations). Inti dari teori ini adalah

inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan volume uang yang

beredar, baik uang kartal maupun uang giral. Selain itu laju inflasi

ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan

harapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa yang

akan datang.

2) Teori Keynes

Menurut Keynes, inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup

di luar batas kemampuan ekonominya, sehingga permintaan

masyarakat akan barang-barang selalu melebihi jumlah barang-

barang yang tersedia. Penyebab terjadinya kenaikan permintaan ini,

menurut Keynes adalah akibat dari kenaikan ekspansi jumlah uang

beredar, peningkatan pengeluaran konsumsi, investasi, pengeluaran

pemerintah, atau ekspor netto.

3) Teori Strukturalis

Page 44: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Teori ini memberikan tekanan pada adanya ketegaran dari

struktur perekonomian negara-negara sedang berkembang. Faktor-

faktor strukural dari perekonomian itu hanya dapat berubah secara

gradual dan dalam jangka panjang. Menurut teori ini, ketegaran

utama dalam perekonomian negara-negara sedang berkembang

yang bisa menimbulkan inflasi adalah (Boediono, 1994: 174):

a) Ketidakelastisan dari penerimaan ekspor, artinya laju

pertumbuhan nilai ekspor lebih lamban dibanding dengan laju

pertumbuhan sektor-sektor lainnya. Kelambanan tersebut

disebabkan oleh dua faktor yaitu: Pertama, harga dari barang-

barang ekspor di pasaran dunia makin tidak menguntungkan.

Kedua, supply atau produksi barang-barang ekspor yang tidak

responsif terhadap kenaikan harga (supply barang-barang ekspor

yang tidak elastis).

b) Ketidakelastisan dari supply atau produksi bahan makanan di

dalam negeri, artinya laju pertumbuhan produksi bahan

makanan di dalam negeri lebih lamban dibandingkan dengan

laju pertumbuhan jumlah penduduk dan pendapatan per kapita,

sehingga harga bahan makanan di dalam negeri cenderung

meningkat melebihi kenaikan harga barang-barang lain.

d. Dampak Inflasi

Dampak inflasi sangat luas dan beranekaragam, namun yang pasti

dampak yang ditimbulkan adalah dampak yang negatif dan

Page 45: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

menimbulkan akibat buruk kepada setiap individu, masyarakat, dan

kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Salah satu akibat yang

ditimbulkan inflasi adalah akan menurunkan taraf kemakmuran

segolongan besar masyarakat.

Menurut Sadono Sukirno (2006: 339), inflasi akan menimbulkan

dampak-dampak kepada individu dan masyarakat sebagai berikut:

1) Inflasi dapat menurunkan pendapatan riil bagi masyarakat yang

berpendapatan tetap. Karena pada umumya kenaikan upah tidaklah

secepat kenaikan harga-harga.

2) Inflasi dapat mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.

Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang,

simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-

istitusi keuangan lain yang merupakan simpanan keuangan.

Akibatnya nilai riilnya akan menurun apabila inflasi berlaku.

3) Inflasi dapat memperburuk pembagian kekayaan. Akibatnya

menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan

berpendapatan tetap dengan pemilik-pemilik harta tetap dan penjual

atau pedagang akan menjadi semakin tidak merata.

Sementara itu menurut Tajul Khalwaty (2000: 52-57), inflasi yang

terus berlanjut dan melampaui dua digit dapat berpengaruh pada

distribusi pendapatan dan alokasi faktor produksi nasional. Dampak

terhadap distribusi pendapatan disebut equity effect, sedangkan dampak

Page 46: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

terhadap alokasi faktor produksi dan produk nasional disebut efficiency

effect.

1) Equity Effect

Equity Effect adalah dampak inflasi terhadap pendapatan.

Dampak inflasi ini bersifat tidak merata, ada yang mengalami

kerugian terutama yang bepenghasilan tetap, dan ada pula yang

mengalami keuntungan dengan adanya inflasi tersebut. Mereka

yang berpenghasilan tetap akan mengalami penurunan nilai riil dari

penghasilannya sehingga daya belinya menjadi lemah. Sebaliknya

yang terjadi dengan kelompok-kelompok yang mengalami

keuntungan adalah mereka yang memperoleh kenaikan tingkat

pendapatan yang lebih besar daripada inflasi, atau mereka yang

memiliki kekayaan, namun kekayaan tersebut tidak dalam bentuk

uang tunai.

Disamping itu, inflasi juga menyebabkan perubahan pada

distribusi pendapatan dan kekayaan masyarakat. Seolah-olah inflasi

adalah pajak bagi seseorang dan merupakan subsidi bagi orang lain

yang penghasilannya lebih rendah. Hal ini akan semakin terasa jika

inflasi cukup tinggi atau sudah melampaui 10 persen. Jika keadaan

seperti ini tidak diatasi, maka dalam jangka panjang akan semakin

memperlebar kesenjangan pada lapisan masyarakat. yang semakin

lama akan merusak tatanan perekonomian dan melumpuhkan semua

sektor ekonomi potensial.

Page 47: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Efficiency Effect

Inflasi juga berpengaruh terhadap biaya produksi. Harga-harga

faktor produksi akan terus meningkat, sehingga merubah pola

alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan tersebut dapat terjadi

melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang

selanjutnya mendorong perubahan dalam produksi beberapa barang

tertentu. Dengan adanya inflasi, permintaan barang-barang tertentu

akan mendorong peningkatan produksi barang-barang tersebut.

Kenaikan produksi yang demikian akan mengubah pola alokasi

faktor produksi barang-barang tersebut menjadi lebih efisien yang

disebut dengan efficiency effect.

3) Output Effect

Analisis terhadap equity effect dan efficiency effect berdasarkan

pada asumsi bahwa output dalam keadaan tetap (cateris paribus).

Berbeda dengan analisis output effect, yaitu analisis tentang inflasi

terhadap keluaran (output), dimana output diasumsikan sebagai

variabel terikat.

Inflasi dikatakan dapat meningkatkan produksi dengan asumsi

bahwa produksi akan mengalami kenaikan mendahului kenaikan upah

dan gaji pekerja. Kenaikan harga produksi mengakibatkan keuntungan

bagi produsen, yang selanjutnya akan mendorong produsen untuk lebih

meningkatkan produksinya. Apabila tingkat inflasi tinggi melebihi dua

digit dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang maka biaya

Page 48: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

produksi juga akan naik, akibatnya keuntungan yang diterima produsen

menjadi berkurang. Karena terus berkurang sementara biaya produksi

terus mengalami peningkatan, menyebabkan produsen mengurangi

produksinya hingga batas tertentu yang dianggap masih memungkinkan

untuk terus melanjutkan usahanya. Jika dinilai sudah tidak

menguntungkan lagi, keputusan yang terbaik adalah menghentikan

produksi atau usaha tersebut. Pengurangan ataupun penghentian

produksi akan berimbas pada meningkatnya jumlah pengangguran.

2. Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar adalah seluruh uang kartal ditambah dengan uang

giral yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat. Uang kartal adalah

uang tunai yang dikeluarkan pemerintah atau bank sentral (di Indonesia

melalui Bank Indonesia) yang langsung di bawah kekuasaan masyarakat

(umum) untuk menggunakannya. Sedangkan uang giral adalah seluruh

nilai saldo rekening koran (giro) yang dimiliki masyarakat pada bank-bank

umum (Boediono, 1993 : 86).

Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money) dapat

diformulasikan sebagai berikut (Boediono, 1993):

M1 = K + D

Di mana :

M1 = Uang beredar dalam arti sempit

K = Uang kartal (currency)

D = Uang giral (demand deposit)

Page 49: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Pengertian lain mengenai jumlah uang beredar didasarkan atas

anggapan bahwa bukan hanya uang tunai dan saldo giro (cek) saja yang

dapat digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Uang milik

masyarakat yang disimpan di bank dalam bentuk deposito berjangka (time

deposits) atau tabungan juga mempunyai ciri yang mendekati uang tunai

yang disebut quasy money atau near money. Sedangkan uang beredar

dalam arti luas (broad money) adalah uang beredar dalam arti sempit

ditambah dengan uang kuasi (quasy money), yang dirumuskan (Boediono,

1993):

M*s = M1 + T

Di mana :

M*s = uang beredar dalam arti luas (broad money)

M1 = uang beredar dalam arti sempit (narrow money)

T = saldo deposito berjangka dan tabungan milik masyarakat pada

Bank.

Dalam keadaan normal, narrow money dan broad money berkembang

sejalan satu sama lain sehingga salah satu dapat digunakan untuk

melakukan analisa moneter. Namun dalam keadaan tertentu narrow money

mungkin tidak berkembang sejaln dengan perkembangan broad money

seperti yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1970-an. Pada waktu

itu broad money meningkat lebih cepat daripada narrow money karena

Page 50: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kenaikan yang mencolok dari deposito berjangka di bank-bank. Hal ini

disebabkan beberapa faktor, seperti adanya aliran uang masuk dari luar

negeri karena tingkat bunga deposito di Indonesia sangat tinggi. Perubahan

kepercayaan masyarakat terhadap nilai uang dapat juga mempengaruhi

masing-masing konsep uang beredar secara berbeda.

Salah satu faktor penting yang menentukan jumlah uang kartal dan

uang giral adalah uang inti atau reserve money. Uang inti atau base money

atau high powered money adalah saldo rekening koran (giro) milik bank-

bank umum atau masyarakt pada Bank Indonesia ditambah dengan uang

tunai yang dipegang baik bank-bank umum maupun masyarakat umum.

Uang inti dirumuskan sebagai berikut (Boediono, 1993)

B = K + R

Di mana :

B = uang inti

K = uang kartal

R = cadangan (reserve) bank-bank umum berupa uang tunai dan

saldo rekening koran pada Bank Indonesia

Saldo rekening koran milik masyarakat umum (maupun milik bank

lain) pada suatu bank umum bukan merupakan uang inti. Hanya saldo

rekening koran pada Bank Indonesia saja yang merupakan uang inti.

Gambar berikut akan memperjelas hubungan antara uang inti, uang kartal,

uang giral dan cadangan bank.

Page 51: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Gambar 2.2. Hubungan antara uang inti, uang kartal, uang giral, cadangan bank dan JUB

Sumber: Boediono, 1993

3. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata

uang rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan

utang jangka pendek dengan menggunakan sistem diskonto (Sugiyono,

Uang Inti

Uang yang dikeluarkan Oleh Bank Sentral

Uang giral

Milik Masyarakat

Cadangan bank

Di bank-bank Milik bank-bank

Saldo Rek. Koran (giro) Pada Bank Sentral

Saldo Rek. Koran (giro) Pada bank-bank

Di tangan masyarakat Umum

Uang Kartal

Jumlah Uang Beredar

Page 52: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

2003: 30). SBI ini merupakan salah satu instrumen operasi pasar terbuka

(OPT) yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dalam rangka

mengendalikan jumlah uang yang beredar dan atau suku bunga.

Sebagai instrumen OPT pada dasarnya penerbitan SBI oleh Bank

Indonesia dapat dilakukan baik melalui lelang maupun non lelang. SBI

dapat dimiliki oleh bank atau pihak lain yang d itetapkan oleh Bank

Indonesia melalui pembelian SBI di pasar perdana. Selain itu, SBI dapat

pula diperdagangkan di pasar sekunder dan dipergunakan sebagai agunan.

SBI diterbitkan oleh Bank Indonesia pertama kali pada bulan April

1970. Pada saat itu SBI diterb itkan tanpa melalui lelang dan dimaksudkan

untuk mendorong usaha pengerahan dana, sekaligus mendorong

perkembangan pasar uang dan pasar modal di Indonesia. SBI yang

diterbitkan oleh Bank Indonesia tersebut disalurkan melalui bank

pemerintah, bank swasta nasional, dan cabang bank asing serta lembaga

non bank. Namun dengan pertimbangan bahwa beberapa bank telah

mengeluarkan sertifikat deposito, maka pada bulan September 1971

penerbitan SBI dihentikan.

Pada 1 Februari 1984 Bank Indonesia kembali menerbitkan SBI

dengan tujuan yang lebih luas, yaitu:

a. Untuk mendorong perkembangan pasar uang dan pasar modal

b. Sebagai instrumen moneter yang lebih efektif dalam mempengaruhi

perkembangan moneter

Page 53: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

c. Sebagai alternatif penanaman kelebihan sementara likuiditas yang

dimiliki bank.

Sejak mulai diterbitkan kembali pada tahun 1984, penentuan tingkat

diskonto atau suku bunga didasarkan pada sistem cut-off rate (COR), yaitu

tingkat suku bunga SBI yang ditentukan oleh Bank Indonesia sesuai

dengan sasaran moneter yang ingin dicapai. Dalam kaitan ini, penerbitan

SBI yang saat itu sudah menggunakan sistem lelang hanya ditujukan

kepada bank peserta lelang yang d iputuskan memenangkan lelang SBI,

yaitu bank-bank yang melakukan penawaran dengan tingkat bunga sesuai

atau lebih rendah daripada tingkat bunga yang diinginkan Bank Indonesia.

Dalam sistem COR, suku bunga SBI yang ingin dicapai oleh Bank

Indonesia tidak diumumkan dan bank-bank bebas untuk melakukan

penawaran sesuai dengan perhitungan bank-bank.

Dalam rangka memperbesar ruang gerak dalam mengatur uang

beredar, sejak Juni 1993 operasi pengendalian moneter yang dilakukan

oleh Bank Indonesia telah mengubah titik berat pengendalian uang beredar

dari suku bunga ke sasaran jumlah atau volume. Dalam kaitan in i, sistem

lelang SBI sekaligus diubah dari COR ke stop-out rate (SOR) yang lebih

menitikberatkan pengendalian uang beredar pada jumlah atau volume,

sementara suku bunga merupakan variabel yang dapat berfluktuasi. Dalam

sistem SOR in i, sebelum melakukan lelang Bank Indonesia akan

mengumumkan sasaran indikatif jumlah atau volume SBI yang akan

diterbitkan melalui lelang. Bank Indonesia menetapkan volume lelang

Page 54: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dengan memperhatikan kondisi likuid itas di pasar. Sistem lelang dengan

SOR ini adalah penentuan pemenang lelang dengan memperhitungkan

tingkat diskonto tertinggi yang dihasilkan dari lelang dalam rangka

mencapai sasaran kuantitas SBI yang akan dijual oleh Bank Indonesia.

Dalam perhitungan diskonto SBI dipergunakan perhitungan murni

(true discount) dan pemberian atau pembebanan diskonto diperhitungkan

di muka, yaitu pada saat transaksi dilakukan. Rumus perhitungan dilai

diskonto murni yang digunakan oleh Bank Indonesia adalah (FX.

Sugiyono, 2004):

Nilai diskonto = nilai nominal – nilai tunai

(nilai nominal) x 360

360 + (tingkat diskonto x jangka waktu)

Peserta lelang SBI terdiri dari peserta langsung, yaitu bank untuk

kepentingannya sendiri dan pialang untuk kepentingan pihak lain, serta

peserta tidak langsung, yaitu bank yang mengajukan penawaran melalui

pialang. Secara umum tata cara penerbitan SBI melalui lelang tidak

mengalami perubahan, kecuali antara lain untuk penetapan jangka waktu,

penetapan satuan unit, dan penatausahaannya.

Untuk saat ini, SBI mempunyai 5 (lima) karakteristik utama, yaitu:

a. mempunyai satuan unit tertentu,

b. berjangka waktu tertentu sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia,

c. diterbitkan dan diperdagangkan dengan system diskonto,

Nilai tunai =

Page 55: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

d. diterbitkan tanpa warkat, artinya bukti kepemilikan hanya pencatatan

secara elektronis (scripless),

e. dapat diperdagangkan atau dipindahtangankan (negotiable) di pasar

sekunder.

Dalam hubungannya dengan laju inflasi, SBI yang menggunakan

sistem diskonto, tingkat suku bunga SBI merupakan instrumen untuk

mengendalikan laju inflasi. Suku bunga SBI yang tinggi akan mendorong

bank atau orang untuk menanamkan dananya di bank daripada

menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang resikonya

jauh lebih besar jika dibandingkan dengan menanamkan uangnya di bank,

dalam hal ini dalam bentuk SBI. Suku bunga SBI yang tinggi akan

menyedot jumlah uang yang beredar di masyarakat.

4. Impor

Pengertian impor adalah proses pemasukan barang dari luar negeri

kedalam wilayah pabean dalam negeri dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Proses pemasukan barang impor itu

sendiri dapat melalui udara, darat dan laut yang semuanya harus

menyertakan dokumen-dokumen impor yang lengkap dan jelas dari negara

asal barang tersebut. (Ruddi, 1994:57)

Impor dapat diartikan sebagai pembelian barang atau jasa dari luar

negeri ke dalam negeri dengan perjanjian kerjasama antara dua negara atau

lebih. Impor juga dapat didefinisikan sebagai perdagangan dengan cara

Page 56: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

memasukan barang dari luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia

dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. (Hutabarat, 1996:403).

Defin isi impor menurut Undang-Undang No 10 tahun 1995 tentang

kepabean pasal 1 ayat 14 yaitu yang dimaksud dengan impor adalah

kegiatan memasukan barang baru ke dalam daerah pabean. Dari definisi

tersebut maka impor menurut UU berhubungan dengan barang/komoditi

dan daerah pabean.

a. Kebijakan Tarif

Kebijakan tarif adalah kebujakan menentukan tarif bea masuk suatu

produk.

b. Kebijakan Non Tarif

Kebijakan non tarif adalah segala macam bentuk kebijakan yang

diambil pemerintah untuk mengendalikan impor bukan dengan bea

masuk. Contoh: Indonesia pernah melakukan pembatalan khusus

melarang impor daging sapi karena adanya isu antrax.

c. Kebijakan Non Tarif dalam bentuk kuota

Kuota adalah batasan jumlah volume yang diperkenankan. Kuota impor

adalah pembatasan volume barang yang boleh diimpor. Kuota impor

dimaksudkan untuk melindungi konsumen dan kepentingan industri

dalam negeri. Ada beberapa macam kuota impor, yaitu:

1) Unilateral Quota, yaitu kuota yang ditetapkan secara sepihak oleh

suatu negara, tanpa melakukan negosiasi terlebih dahulu.

Page 57: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2) Tarif Quota, yaitu impor yang dilakukan dengan

mengkombinasikan tarif dengan kuota

3) Bilateral Quota, yaitu penetapan kuota atas kesepakatan negara

yang berhubungan.

4) Mixing Quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk

melindungi industri dalam negeri.

Jadi secara umum impor merupakan proses memasukan barang dan

jasa, teknologi, ide dari luar kedalam negeri sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Setiap negara mempunyai kebijaksanaan di bidang impor,

kebijaksanaan tersebut dilakukan diantaranya untuk melakukan

perlindungan produksi dalam negeri tersebut, untuk menghemat devisa

negara tersebut. Seperti diketahui bahwa untuk mengimpor diperlukan alat

pembayaran luar negeri berupa devisa. Devisa perlu dihemat agar benar-

benar dipergunakan bagi keperluan impor yang sangat diperlukan oleh

masyarakat dan pemerintah serta menjamin tersedianya komoditi yang

diperlukan oleh negara tersebut. Misalnya suatu produk tidak cukup

tersedia oleh produk dalam negeri, pemerintah mengambil kebujakan

untuk melonggarkan impor komoditi tersebut. Contohnya Indonesia dalam

situasi tertentu menempuh kebijakan dalam mengimpor beras, gula, tepung

terigu, kedelai, kapas, gandum, dll kebutuhan negara tersebut.

Page 58: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

F. Penelitian Terdahulu

Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa penelitian terdahulu yang

mendukung penelitian ini.

1. Adrangi dan Farokh (1996) melakukan tes kausalitas antara nilai

tukar dollar dan return saham di Amerika dan luar negeri. Hasilnya

menyatakan bahwa ada hubungan timbal balik yang signifikan untuk

jangka pendek dan jangka panjang antara kedua pasar keuangan

tersebut.

2. Ajayi dan Mbodja (1996) menyelidiki mengenai hubungan antara

saham dan nilai tukar. Hasil penelitian mengatakan ada hubungan

timbal balik antara harga saham dan nilai tukar.

3. Siregar dan Rajaguru (2002) meneliti perbandingan antara Base

Money and exchange Rate sebagai sumber inflasi yang menyebabkan

krisis moneter 1997 dengan Indonesia sebagai obyek utamanhya.

Penelitian dengan menggunakan data nilai tukar rupiah terhadap Dollar

AS, Nilai tukar Rupiah terhadap Yen Jepang, uang primer, GDP riil,

Tingkat Suku Bunga (SBI) berjangka tiga bulan dan nominal Foreign

Exchange Rate ini menyimpulkan bahwa nilai tukar rupiah

mempengaruhi inflasi. Hasil ini mengidentifikasikan bahwqa nilai tukar

terhadap inflasi di Indonesia cukup dominan. Sehingga pengendalian

nilai tukar merupakan salah satu faktor penting dalam mengendalikan

inflasi. Piranti yang digunakan untuk mengendalikan nilai tukar tersebut

dapat dilakukan melalui suku bunga.

Page 59: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

4. Tony Cavoli and Ramkishen S. Rajan (2005) meneliti pengaruh nilai

tukar dollar Amerika dan Yen Jepang terhadap nilai tukar Rupiah

Indonesia. Penelitian dengan alat analisis Simple OLS Regression ini

menyatakan bahwa kontribusi nilai tukar Dollar Amerika dan Yen

Jepang hasilnya signifikan terhadap nilai tukar ruoiah Indonesia.

G. Kerangka pemikiran

Globalisasi dalam bidang ekonomi menyebabkan berkembangnya

sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara.

Perekonomian terbuka inilah yang membawa suatu dampak ekonomis

yaitu terjadinya perdagangan internasional antar negara-negara di dunia.

Dengan adanya perdagangan internasional inilah maka akan dijumpai

masalah baru yakni perbedaan mata uang yang digunakan oleh negara-

negara yang bersangkutan. Akibat adanya perbedaan mata uang yang

digunakan dbaik di negara yang menjadi pengimpor maupun pengekspor

maka menimbulkan suatu perbedaan nilai tukar mata uang (kurs), oleh

karena itu diperlukan pertukaran mata uang antar negara (Levi, 1996:129).

Kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam

perekonomian terbuka, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca

transaksi berjalan maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi

(Sakvator, 1997:10). Krisis sektor keuangan (sektor finansial) di Indonesia

yang dimulai pada bulan agustus 1997 lalu dimana krisis ini ditandai

dengan terjadinya krisis nilai tukar, merupakan suatu fenomena yang dapat

Page 60: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

diijad ikan contoh yang kongkrit bagaimana krisis pada sektor finansial

dapat menjadi pemicu krisis ekonomi secara keseluruhan. Setelah krisis

terjadi, nilai rupiah mengalami penurunan yang sangat drastis yang

menyebabkan kondisi ekonomi Indonesia melemah. Nilai tukar rupiah

secara simultan mendapat tekanan yang cukup berat karena besarnya

capital out flow akibat hilangnya kepercayaan inversot asing terhadap

prospek perekonomian Indonesia. Fluktuasi nilai tukar ini bagi sebagian

orang dianggap sebagai salah satu penyebab terjadi krisis ekonomi di

Indonesia. Ketidakstabilan nilai tukar ini mempengaruhi arus modal atau

investasi dan perdagangan internasional.

Pergerakan nilai dollar AS dapat dibacakan sebagai determinan utama

rupiah. Dengan menguatnya nilai dollar AS maka suku bunga turun

ketingkat terendah, nilai rupiah merosot serta ada potensi besar inflasi

akan meningkat. Pergerakan nilai tukar yang fluktuatif ini mempengaruhi

perilaku masyarakat dalam memegang uang. Di dukung dengan

menurunya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional. Salah

satu cara untuk mengendalikanya adalah dengan menaikan suku bunga

untuk menarik jumlah uang beredar dimasyarakat. Untuk memudahkan

alur pemikiran dalam penelitian ini maka dibuat kerangka teoritis untuk

menganalisis pengaruh variabel makro yaitu inflasi, impor, sertifikat bank

Indonesia, dan jumlah uang beredar terhadap kurs rupiah.

Page 61: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 2.3 Kerangka pemikiran

H. Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian in i adalah sebagai berikut :

1. Diduga bahwa suku bunga SBI berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai kurs.

2. Diduga Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai kurs. 3. Diduga bahwa nilai impor berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap nilai kurs. 4. Diduga Jumlah uang beredar berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai kurs.

INFLASI

IMPOR

SUKU BUNGA SBI

JUMLAH UANG BEREDAR

KURS RUPIAH

Page 62: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian “Analisis Fluktuasi Kurs Rupiah Terhadap

Dollar AS Periode Januari 2005 – Desember 2010” merupakan penelitian

yang bersifat penjelasan (explanatory research) yaitu penelitian yang

memfokuskan pada penjelasan hubungan-hubungan antar variabel dan studi

kepustakaan. Penelitian yang bersifat kuantitatif dengan mengambil data time

series periode Januari – Desember. Dan sifatnya tahunan. Sedangkan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (secondary data).

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

bersifat time series (dari waktu ke waktu). Data tersebut diperoleh dari

berbagai sumber diantaranya:

1. Internasional Finansial Statistic, IMF.

2. Laporan Bulanan Bank Indonesia.

3. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia, BI

4. Data lain yang bersumber dari referensi studi kepustakaan melalui, jurnal,

artikel dan bahan lain dari berbagai situs website yang mendukung.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Metode observasi

Page 63: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara

langsung variabel-variabel yang berkaitan dengan penelitian skripsi.

2. Metode kepustakaan

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencari dan membaca

literatur yang relevan dan berkaitan dengan penelitian skripsi. Relevansi

didasarkan pada data yang telah disajikan oleh institusi yang bersangkutan

dan telah teruji secara empiris, misalnya data yang dikeluarkan BPS dan

biro statistik Bank Indonesia dan terdapat hubungan secara teoritis.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Nilai Tukar (KURS)

Nilai tukar (exchange rate) adalah harga suatu mata uang terhadap

mata uang lainnya (Salvatore, 1990), sedangkan menurut Boediono nilai

tukar adalah harga (yang dihitung dengan mata uang domestik) dari satu

unit mata uang asing atau perbandingan harga antar valuta asing bila

terjadi pertukaran.

2. Suku Bunga SBI (SBI)

Suku bunga SBI adalah tingkat bunga yang diberikan oleh Bank

Indonesia kepada bank umum yang telah menyimpan dananya di Bank

Indonesia. Data suku bunga SBI yang digunakan dinyatakan dalam persen

dan bersifat bulanan.

3. Inflasi (INF)

Page 64: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Inflasi didenisikan sebagai kecenderungan dari harga-harga untuk

menaik secara umum dan terus menerus. Inflasi yang digunakan dalam

penelitian ini merupakan inflasi bulanan (month to month, m-t-m) yaitu

perbandingan antara indeks bulan yang bersangkutan dengan indeks pada

bulan sebelumnya. Inflasi yang digunakan dalam persen.

4. Nilai Impor (IMPOR)

Pembelian barang dan jasa yang dihasilkan negara lain oleh suatu

negara. Nilai impor yang digunakan dinyatakan dalam satuan miliar US

dollar.

5. Jumlah Uang Beredar (JUB)

Jumlah uang beredar atau JUB adalah total penjumlahan antara M1

dengan uang kuasi, dimana M1 adalah uang kartal ditambah dengan uang

giral, jumlah uang beredar d ilambangkan dengan M2 yakni uang kartal

ditambah uang giral ditambah uang kuasi, yang kemudian disebut sebagai

uang beredar dalam arti luas. Satuan yang digunakan dalam JUB adalah

Milyar rupiah.

E. Metode Analisis Data

1. Uji Pemilihan Model

a. Uji MWD

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah empirik

(empirical question) yang sangat penting. Hal ini karena teori ekonomi

tidak secara spesifik menunjukkan bentuk fungsi suatu model empirik

dinyatakan dalam bentuk linear atau log-linear atau bentuk fungsi lainnya.

Page 65: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Oleh karena itu, dalam melakukan studi empiris sebaiknya model yang

akan digunakan diuji dulu, apakah sebaiknya menggunakan bentuk linear

ataukah log-linear (Insukindro et al., 2003: 14).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan bentuk

fungsi model empirik antara lain metode transformasi Box-Cox, metode

yang dikembangkan MacKinnon, White, dan Davidson atau lebih dikenal

dengan MWD test, metode Bara dan McAleer atau dikenal dengan B-M

test dan metode yang dikembangkan Zarembka (Modul Laboratorium

Ekonometrika, 2006: 80). Dalam penelitian ini akan menggunakan metode

yang dikembangkan Mac Kinnon, White dan Davidson pada tahun 1983

yang lebih dikenal dengan MWD test.

Untuk dapat menerangkan uji MWD, maka langkah pertama adalah

membuat dua model regresi dengan asumsi:

Model regresi 1: Linier

KURSt = 0 + 1 SBIt + 2 JUBt + 3 INFt + 4 IMPORt + Ut...........................(3.1)

Model regresi 2: Log-Linear

LKURSt = 0 + 1 LSBIt + 2 LJUBt + 3 LINFt + 4 LIMPORt + et................(3.2)

Keterangan :

KURSt = Nilai kurs

SBIt = Suku bunga SBI

JUBt = Jumlah uang beredar

INFt = Inflasi

Page 66: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

IMPORt = Nilai impor

Ut = Varian Penganggu

0 , 0 = Koefisien Intersep

41 - = Koefiesien Regresi

41 - = Koefiesien Regresi

Dari persamaan (3.1) dan (3.2) di atas, selanjutnya akan diterapkan

MWD test. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Melakukan regresi terhadap persamaan (3.1) kemudian kita dapatkan

nilai fitted dari KURS dan kita namai dengan KURSF.

2) Melakukan regresi terhadap persamaan (3.2) kemudian kita dapatkan

nilai fitted dari LKURS dan kita namai dengan LKURSF.

3) Mencari nilai Z1 dengan cara mengurangkan nilai log dari KURSF

dengan LKURSF.

4) Mencari nilai Z2 dengan cara mengurangkan nilai antilog dari

LKURSF dengan KURSF.

5) Melakukan regresi dengan persamaan (3.1) dengan menambahkan

variabel Z1 sebagai variabel penjelas.

KURSt = 0 + 1 SBIt + 2 KJUBt + 3 INFt + 4 IMPORt + 5 Z1 + Ut.........(3.3)

Bila Z1 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang benar

adalah linear atau dengan kata lain, bila Z1 signifikan, maka model

yang benar adalah log-linear.

Page 67: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

6) Melakukan regresi dengan persamaan (3.2) dengan menambahkan

variabel Z2 sebagai variabel penjelas.

LKURS = 0 + 1 LSBI + 2 LJUB + 3 LINF + 4 LIMPOR + 5 Z2 + et...(3.4)

Bila Z2 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang benar

adalah log-linear atau dengan kata lain, bila Z2 signifikan maka model

yang benar adalah linear.

b. Metode Regresi Linier Berganda (Ordinary Least Square)

Untuk menguji hipotesis mengenai bagaimana pengaruh suku

bunga SBI, jumlah uang beredar, inflasi, dan impor, maka digunakan

rumus regresi linier berganda sebagai berikut :

0 1 2 3 4IMPOR +Ui............................ (1.1)

Dimana :

Y = Nilai kurs

SBI = Suku bunga SBI

JUB = Jumlah uang beredar

INF = Inflasi

IMPOR = Nilai impor

0 = Koefisien Intersep

1 = Koefisien suku bunga SBI

2 = Koefisien jumlah uang beredar

3 = Koefisien inflasi

Page 68: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

4 = Koefisien impor

iU = Varian Penganggu

2. Uji statistik

a. Uji t

Uji t adalah pengujian koefisien regresi secara individual. Pada

dasarnya uji ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-

masing variabel independen dalam mempengaruhi perubahan variabel

dependen, dengan beranggapan variabel independen lain tetap atau

konstan. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Menentukan Hipotesisnya

i. Ho : b1 = 0

Artinya suatu parameter (b1) sama dengan nol atau variabel

independen tersebut bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

ii. Ha : b1 ¹ 0

Artinya suatu parameter (b1) tidak sama dengan nol variabel

independen tersebut merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

b) Melakukan penghitungan nilai t sebagai berikut:

Nilai t tabel = KN;t 2 - ......................................................... (1.2)

Keterangan:

a = derajat signifikansi

Page 69: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Ho ditolak

Ho diterima

- KN;t 2 - KN;t 2 -

Ho ditolak

N = jumlah sampel (banyaknya observasi)

K = banyaknya parameter

Nilai t hitung = ( )i

i

Se……………………….........................(1.3)

Keterangan:

bi = koefisien regresi

Se (b i) = standard error koefisien regresi

c) Kriteria pengujian

Gambar 3.1 Daerah Kritis Uji t.

d) Kesimpulan

i. Apabila nilai –t tabel < t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen secara signifikan.

ii. Apabila nilai t h itung > t tabel atau t hitung < - t tabel, maka Ho

ditolak. Artinya variabel independen mampu mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

b. Uji F

Uji F (Overall Test) dilakukan untuk menunjukan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai

Page 70: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan

derajat keyakinan 95% (a = 5%), derajat kebebasan pembilang

(numerator) adalah k-1 dan penyebut (denumerator) adalah n-k.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:

a) Menentukan Hipotesis

i. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya semua parameter sama dengan nol atau semua variabel

independen tersebut bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen.

ii. Ha : b1 ¹ b2 ¹ b3 ¹ b4 ¹ 0

Artinya semua parameter tidak sama dengan nol atau semua

variabel independen tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

b) Melakukan penghitungan nilai F sebagai berikut:

Nilai F tabel = KNK -- ;1;F .................................................... (1.4)

Keterangan:

N = jumlah sampel/data

K = banyaknya parameter

Nilai F h itung = ( )

( )( )KN.R11KR

2

2

---

..................................... ... (1.5)

Keterangan:

2R = koefisien regresi

Page 71: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Ho diterima Ho ditolak

F (a; K-1; N-K

N = jumlah sampel atau data

K = banyaknya parameter

c) Kriteria pengujian

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji F.

d) Kesimpulan

i. Apabila nilai F hitung < F tabel, maka Ho diterima. Artinya

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen secara signifikan.

ii. Apabila nilai F hitung > F tabel, maka Ho ditolak. Artinya

variabel independen secara bersama-sama mampu mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

c. Uji koefisien determinasi (R2)

Uji ini bertujuan mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik

dalam analisis regresi, yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien

determinasi (R2 adjusted) antara nol dan satu. Koefisien determinasi

nol berarti variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen bila mendekati satu variabel independen semakin

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 72: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3. Uji asumsi klasik

Dalam pengujian empirik dengan menggunakan data runtut waktu

kepastian tidak ada masalah autokorelasi, adanya homoskedastisitas, dan

linearnya bentuk fungsi yang digunakan merupakan prasyarat yang harus

dipenuhi. Pengujian asumsi klasik ini merupakan salah satu langkah

penting dalam rangka menghindari munculnya regresi linear lancung yang

mengakibatkan tidak sahihnya hasil estimasi (Insukindro et al., 2003:189).

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan

yang linier diantara variabel-variabel r2xi,xj = 1, adalah koefisien yang

diestimasi tidak dapat ditentukan dan standar error dari koefisien

menjadi sangat besar. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas yaitu

membandingkan nilai koefisien korelasi setiap variabel penjelas

(r2xi,xj), dengan nilai koefisien determinasi (R2

xi,xj,… xn). Apabila nilai

(r2xi,xj) lebih kecil daripada nilai (R2

xi,xj,… xn) maka tidak terdapat

masalah multikolinearitas didalam model.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena varians yang ditimbulkan oleh

variabel penggangu tidak konstan untuk semua variabel penjelas.

Akibat dari adanya heteroskedastisitas ini antara lain uji signifikansi

(uji t dan uji F) menjadi tidak tepat dan koefisien regresi menjadi tidak

mempunyai varians yang minimum walaupun penaksir tersebut tidak

bias dan konsisten. Hipotesis pengujian adalah sebagai berikut:

Page 73: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Ho = tidak terdapat heteroskedastisitas

Ha = terdapat heteroskedastisitas

Bila nilasi t hitung < t tabel pada taraf signifikansi tertentu dan df =

N – k, maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan yang

signifikansi antara residual dengan variabel penjelasnya atau dengan

kata lain tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model.

Ada beberapa metode untuk dapat mendeteksi ada tidaknya

masalah heterokedastisitas dalam model empiris, seperti menggunakan

uji Park (1966), uji Glesjer (1969), uji White (1980), uji Breusch-

Pagan Godfrey. Dalam penelitian ini digunakan uji Park dengan

langkah pengujian sebagai berikut:

1) Melakukan regresi atas model yang digunakan, kemudian dari hasil

regresi tersebut diperoleh hasil residualnya.

2) Nilai residual tersebut dikuadratkan, kemudian diregresikan

dengan variabel bebas sehingga diperoleh persamaan sebagai

berikut :

ei2 = a0 + a1X1 + a2X2 ..........................................................(1.6)

3) Kemudian dari hasil regresi tersebut dilakukan uji t :

a. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka Ho ditolak yang berarti

terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model.

b. Apabila nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima yang berarti

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas dalam model.

Page 74: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c. Autokorelasi

Autokorelasi ditemukan jika terdapat korelasi antara variabel

gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil

maupun dalam sampel besar. Tinter tahun 1965 mendefinisikan

autokorelasi sebagai korelasi kelambanan (lag correlation) suatu

deretan tertentu dengan dirinya sendiri, tertinggal oleh sejumlah unit

waktu. Sedangkan menurut Tintner serial korelasi sebagai korelasi

kelambanan (lag correlation) antara dua seri atau rangkaian yang

berbeda.

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

tidaknya autokorelasi yaitu, uji d Durbin-Watson (Durbin-Watson d

test), uji Lagrange Multiplier (LM Test), uji Breusch-Godfrey

(Breusch-Godfrey Test) dan uji ARCH (ARCH Test). Dalam penelitian

ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi akan digunakan

Lagrange Multiplier Test. Langkah dari Lagrange Multiplier Test

adalah sebagai berikut:

1) Melakukan regresi terhadap variabel independen dengan

menempatkan nilai residual dari hasil regresi OLS sebagai variabel

dependennya.

2) Memasukkan nilai R² hasil regresi OLS ke dalam rumus (n- 1)R²,

dimana n adalah jumlah observasi.

3) Membandingkan nilai R2 dari hasil regresi tersebut dengan nilai c²

dalam tabel statistik Chi Square. Kriterianya adalah, jika:

Page 75: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a) Apabila n ilai (n-1) R2 > nilai tabel c² berarti tidak terjadi

masalah autokorelasi.

b) Apabila nilai (n-1) R2 < nilai tabel c² berarti terjadi masalah

autokorelasi.

Page 76: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab IV pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai pengaruh, suku

bunga SBI, jumlah uang beredar, Inflansi, dan impor terhadap kurs rupiah dengan

menggunakan data time series tahun 2005-2010.

Sementara itu, teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda. Untuk keperluan tersebut, bab ini akan dibagi dalam dua

bagian. Pertama, menguraikan hasil analisis data secara deskriptif kualitatif, baik

dengan menggunakan bahasa verbal, statistik maupun grafik atau gambar dengan

tujuan untuk melihat perkembangan variabel yang sedang diamati. Kedua,

membahas hasil penemuan empirik dengan menggunakan alat analisis yang telah

diuraikan dalam bab sebelumnya.

A. Deskripsi Data Variabel Yang Diteliti

Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data time series.

Data analisis dalam bentuk data bulanan mulai periode Januari 2005- Juni

2010. Seluruh data yang digunakan diolah dan dianalisis menggunakan

program SPSS versi 17.00.

Page 77: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1. Perkembangan Suku Bunga SBI.

Tabel 4.1 Data Perkembangan Suku Bunga SBI, Tahun 2005-2010.

Bulan TH 2005 TH2006 TH 2007 TH2008 TH 2009 TH 2010

Januari 7.42 12.00 9.50 8.00 9.50 6.45

Februari 7.43 12.00 9.25 7.93 10.00 6.41

Maret 7.44 12.53 9.00 7.96 9.00 6.27 April 7.70 12.64 9.00 7.99 7.59 6.20

Mei 7.95 12.50 8.75 8.31 8.00 6.30

Juni 8.25 12.50 8.50 8.73 6.95 6.26

Juli 8.49 12.25 8.25 9.23 6.71 - Agustus 9.51 11.75 8.25 9.28 6.58 -

September 10.00 12.00 8.25 9.71 7.00 -

Oktober 11.00 10.75 8.25 10.98 6.49 - November 12.25 10.25 8.25 11.24 6.47 -

Desember 12.75 9.75 8.00 10.83 6.46 -

Rata² 7.43 11.74 8.60 9.18 7.56 6.32 Sumber: Data Sekunder

Perkembangan suku bunga SBI selama periode penelitian mengalami

pasang surut. Dari awal tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2010 suku

bunga SBI rata-rata tertinggi pada tahun 2006 yaitu sebesar 11,74%. Baru

pada pertengahan tahun 2010 suku bunga SBI berada pada level 6,32%.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga dalam mata uang

rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang jangka

pendek dengan menggunakan sistem diskonto dan merupakan salah satu

instrumen operasi pasar terbuka (OPT) yang dilaksanakan oleh Bank

Indonesia dalam rangka mengendalikan jumlah uang yang beredar dan atau

suku bunga. Sebagai instrumen OPT pada dasarnya penerbitan SBI oleh Bank

Indonesia dapat dilakukan baik melalui lelang maupun non lelang. SBI dapat

dimiliki oleh bank atau pihak lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia

melalui pembelian SBI di pasar perdana. Selain itu, SBI dapat pula

Page 78: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

diperdagangkan di pasar sekunder dan dipergunakan sebagai agunan, sistem

lelang SBI sekaligus diubah dari COR ke stop-out rate (SOR) yang lebih

menitikberatkan pengendalian uang beredar pada jumlah atau volume,

sementara suku bunga merupakan variabel yang dapat berfluktuasi. Dalam

sistem SOR ini, sebelum melakukan lelang Bank Indonesia akan

mengumumkan sasaran indikatif jumlah atau volume SBI yang akan

diterbitkan melalui lelang. Bank Indonesia menetapkan volume lelang dengan

memperhatikan kondisi likuiditas di pasar. Sistem lelang dengan SOR in i

adalah penentuan pemenang lelang dengan memperhitungkan tingkat diskonto

tertinggi yang dihasilkan dari lelang dalam rangka mencapai sasaran kuantitas

SBI yang akan dijual oleh Bank Indonesia.

Perkembangan suku bunga pinjaman perbankan selama periode penelitian

dapat dilihat dari gambar 4.1 :

Gambar 4.1.Grafik Suku Bunga SBI Tahun 2005-2010

Sumber: Hasil olahan Exel

Page 79: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

2. Perkembangan Kurs

Tabel 4.2 Data Perkembangan Kurs Rupiah Tahun 2005-2010.

Bln/Thn 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Januari 9158 9446 9021 9359 11111 9229 Februati 9199 9207 9023 9135 11793 9301 Maret 9324 9126 9118 9139 11790 9128 April 9492 8892 9052 9163 10970 8982 Mei 9433 8940 8800 9244 10341 9137 Juni 9568 9316 8939 9249 10156 9103 Juli 9750 9080 9022 9117 10061 Agustus 9936 9049 9320 9103 9928 September 10181 9098 9263 9294 9851 Oktober 10043 9141 9061 9998 9435 November 9991 9089 9218 11652 9423 Desember 9808 9041 9287 11268 9411

rata-rata 9657 9119 9093 9643 10356 9146

Perkembangan kurs selama periode penelitian dari tahun ke tahun

berfluktuasi. Pada tahun 2007 kurs rupiah terhadap dollar rata-rata mencapai

nilai terendah sebesar Rp 9.093,- per dollar. Sedangkan Pada tahun 2009 kurs

rupiah terhadap dollar mencapai nilai tertinggi rata-rata sebesar Rp 10.356,-

per dollar.

Nilai tukar rupiah pada 2005 secara umum terdepresiasi. Kondisi ini

terutama terkait dengan melemahnya kinerja neraca pembayaran akibat

pengaruh kondisi sektor eksternal dan internal yang kurang menguntungkan,

sehingga memberikan tekanan yang bersifat fundamental terhadap nilai tukar

rupiah. Di sisi eksternal, melambungnya harga minyak dunia dan masih

berlanjutnya kebijakan moneter ketat di AS telah memberikan tekanan

depresiasi terhadap rupiah. Dari sisi internal, meningkatnya permintaan valas

Page 80: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

terutama untuk memenuhi kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri

merupakan faktor utama pemicu tekanan terhadap rupiah. Di tengah kondisi

pasar keuangan domestik yang masih mengalami kelebihan likuiditas rupiah,

permintaan valas semakin terakselerasi sejalan dengan peningkatan ekspektasi

depresiasi akibat melonjaknya laju inflasi.

Sepanjang tahun 2007 nilai tukar rupiah bergerak stabil dan secara rata-

rata menguat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kestabilan nilai tukar

rupiah tersebut didukung oleh kondisi fundamental makroekonomi domestik

yang semakin membaik di tengah perkembangan ekonomi dan pasar keuangan

global yang bergejolak. Krisis sektor perumahan di Amerika Serikat

(subprime mortgage) yang meluas dalam skala global disertai kenaikan harga

minyak selama paruh kedua tahun 2007 sempat menimbulkan tekanan

depresiasi terhadap nilai tukar rupiah. Namun, dengan kebijakan moneter dan

fiskal yang ditempuh secara hati-hati dan konsisten disertai langkah kebijakan

stabilisasi nilai tukar yang berhati-hati, tekanan tersebut dapat diminimalkan

sehingga secara keseluruhan tahun kestabilan nilai tukar rupiah tetap terjaga.

Perkembangan kurs selama periode penelitian dapat dilihat pada gambar

grafik berikut.

Page 81: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Kurs Tahun 2005-2010

Sumber : Hasil olahan Exel

3. Perkembangan Jumlah Uang Beredar (JUB)

Tabel 4.3 Data Perkembangan JUB Tahun 2005-2010 (miliyar)

Bulan TH 2005 TH 2006 TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010

Januari 1017491 1194939 1367957 1596565 1874145 2173860

Februari 1014376 1197772 1369243 1603750 1890208 2066481

Maret 1022703 1198748 1379237 1594390 1916752 2111350

April 1046656 1207122 1385715 1611691 1912623 2115125

Mei 1049516 1241865 1396067 1641733 1927070 2192339

Juni 1076526 1257785 1404577 1703381 1937532 2230237

Juli 1092206 1252816 1474769 1706050 1940950 -

Agustus 1119102 1284084 1493050 1782811 1955294 -

September 1154053 1294744 1516884 1778139 1968510 -

Oktober 1168842 1329425 1533846 1812490 1921517 -

November 1169085 1361940 1559569 1851023 2062206 -

Desember 1192762 1382493 1649662 1865839 2141384 -

Rata² 1093609.83 1266977.75 1460881.33 1712321.83 1954015.92 2148232.00

Page 82: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Perkembangan jumlah uang beredar di Indonesia selama periode

penelitian mengalami kenaikan. Pada pertengahan tahun 2005-an sampai

tahun 2010. volume jumlah uang beredar meningkat rata-rata dari Rp

1.093.609,83 milyar sampai pada Rp 2.148.232,00 milyar. Jumlah uang

beredar adalah seluruh uang kartal ditambah dengan uang giral yang

tersedia untuk digunakan oleh masyarakat .

Uang milik masyarakat yang disimpan di bank dalam bentuk deposito

berjangka (time deposits) atau tabungan juga mempunyai ciri yang

mendekati uang tunai yang disebut quasy money atau near money.

Sedangkan uang beredar dalam arti luas (broad money) adalah uang

beredar dalam arti sempit ditambah dengan uang kuasi (quasy money).

Dalam keadaan normal, narrow money dan broad money berkembang

sejalan satu sama lain sehingga salah satu dapat digunakan untuk

melakukan analisa moneter.

Namun dalam keadaan tertentu narrow money mungkin tidak

berkembang sejaln dengan perkembangan broad money seperti yang

pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1970-an. Pada waktu itu broad

money meningkat lebih cepat daripada narrow money karena kenaikan

yang mencolok dari deposito berjangka di bank-bank. Hal ini disebabkan

beberapa faktor, seperti adanya aliran uang masuk dari luar negeri karena

tingkat bunga deposito di Indonesia sangat tinggi. Perubahan kepercayaan

masyarakat terhadap nilai uang dapat juga mempengaruhi masing-masing

konsep uang beredar secara berbeda.

Page 83: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Perkembangan jumlah uang beredar selama periode penelitian dapat

dilihat pada gambar grafik berikut.

Gambar 4.3 Grafik Perkembangan JUB Tahun 2005-2010

Sumber: hasil olahan exel

4. Perkembangan Inflasi.

Tabel 4.4 Data Perkembangan Inflasi Tahun 2005-2010

Bln/th 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Januari 7.32 17.03 6.26 7.36 9.17 3.72 Februari 7.15 17.92 6.30 7.40 8.60 3.81 maret 8.81 15.74 6.52 8.17 7.92 3.43 April 8.12 15.40 6.29 8.96 7.31 3.91 Mei 7.40 15.60 6.01 10.38 6.04 4.16 Juni 7.42 15.53 5.77 11.03 3.65 5.05 Juli 7.84 15.15 6.06 11.90 2.71 Agustus 8.33 14.90 6.51 11.85 2.75 September 9.06 14.55 6.95 12.14 2.83 Oktober 17.89 6.29 6.88 11.77 2.57 November 18.38 5.27 6.71 11.68 2.41 Desember 17.11 6.60 6.59 11.06 2.78

Page 84: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Perkembangan inflasi di Indonesia selama periode penelitian mengalami

fluktuasi. Pada tahun 2005 inflasi meningkat mencapai sebesar 17,11% dan

mengalami penurunan pada tahun 2006 yaitu sebesar 6,60%. Tingkat inflasi

yang tinggi sering diikuti oleh tingkat inflasi yang berfluktuasi, yang dalam

jangka panjang memberikan dampak negatif terhadap laju pertumbuhan

ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena ketidakpastian tingkat inflasi yang

menyebabkan investor cenderung untuk melakuan investasi finansial jangka

pendek yang bersifat spekulatif daripada melakukan investasi proyek riil yang

bersifat produktif.

Perkembangan inflasi selama periode penelitian dapat dilihat pada gambar

4.4 berikut.

Gambar 4.4 Grafik Perkembangan Inflasi Tahun 2005-2010

Sumber:Hasil olahan Exel

Page 85: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

5. Perkembangan Impor.

Tabel 4.5 Data Perkembangan Impor Tahun 2005-2010 (USD)

Bulan TH 2005 TH 2006 TH 2007 TH 2008 TH 2009 TH 2010

Januari 4121400375 4388982677 4283525628 9808052713 9600569249 8090458938

Februari 4781639172 4527922446 4363142463 9842865892 7939043327 8498139407

Maret 5277121821 5410107147 4846580486 12376652560 8554129163 8072641400

April 5112471432 4679661047 5343622188 11646708019 6706761999 10235788469

Mei 4950048943 4097230063 4455362548 12064174699 6841286552 8280350088

Juni 5820662190 5124908542 6214844089 12110556910 7735474878 7176001067

Juli 5585508848 4425023422 9560551055 12869784594 7083341932 -

Agustus 5487584600 4704120426 8916797368 9326249588 7107302686 -

September 4120730649 4647087264 9791065446 10296068452 8016603276 -

Oktober 4863492422 5182043283 11285968535 11932446784 8330126548 -

November 4090704973 4309995970 12774125127 9081376305 8114657422 -

Desember 5089517191 4068383248 10837845185 11742369708 9099947949 -

Rata² 4941740218 4630455461 7722785843 11091442185 7927437082 8392229895

Perkembangan impor di Indonesia selama periode penelitian mengalami

fluktuasi periode tahun 2005-an sampai 2010. Nilai tertinggi pada tahun 2008

rata-rata 11.091.442.185 USD sedangkan pada tahun 2009 mengalami

penurunan sebesar 7.927.437.082 USD Indonesia sebagai negara yang banyak

mengimpor bahan-bahan pangan yang notabenenya tidak dapat dihasilkan

didalam negeri maupun bahan baku industri, mengalami dampak dari

ketidakstabilan kurs ini, yang dapat dilihat dari melonjaknya biaya produksi

sehingga menyebabkan harga barang-barang milik Indonesia mengalami

peningkatan.

Perkembangan inflasi selama periode penelitian dapat dilihat pada gambar

4.5 berikut.

Page 86: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Gambar 4.5 Grafik Perkembangan Impor 2005- 2010

Sumber: Hasil olahan Exel

B. Analisis Data dan Pembahasan

1. Metode analisis data

a. Uji pemilihan model

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah

empirik (empirical question) yang sangat penting. Hal ini karena teori

ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan bentuk fungsi suatu model

empirik dinyatakan dalam bentuk linear atau log-linear atau bentuk

fungsi lainnya. Oleh karena itu, dalam melakukan studi empiris

sebaiknya model yang akan digunakan diuji dulu, apakah sebaiknya

menggunakan bentuk linear ataukah log-linear (Insukindro et al., 2003:

14).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan

bentuk fungsi model empirik antara lain metode transformasi Box-Cox,

Page 87: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

metode yang dikembangkan MacKinnon, White, dan Davidson atau

MWD test, metode Bara dan McAleer atau B-M test dan metode yang

dikembangkan Zarembka (Modul Laboratorium Ekonometrika, 2006:

80). Dalam penelitian ini akan menggunakan metode yang

dikembangkan Mac Kinnon, White dan Davidson pada tahun 1983

yang lebih dikenal dengan MWD test.

Rule of thumb dari uji MWD adalah bila Z1 signifikan secara

statistik, maka kita menolak model yang benar adalah linier atau

dengan kata lain, b ila Z1 signifikan secara statistik maka model yang

benar adalah log-linier. Sebaliknya bila Z2 signifikan secara

statistik maka kita menolak model yang benar adalah log-linier atau

dengan kata lain, bila Z2 signifikan secara statistik maka model yang

benar adalah linier. Hasil uji MWD adalah:

Tabel 4.6 Hasil Uji MWD Linier

Coefficientsa

5802.395 357.272 16.241 .000

202.397 39.724 .575 5.095 .000.001 .000 .526 7.972 .000

-37.203 17.566 -.231 -2.118 .0382.63E-008 .000 .103 1.702 .094

338.069 18.402 .887 18.371 .000

(Constant)

SBIJUB

INF

IMPORZ1

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: KURSa.

Sumber: Hasil olahan SPSS

Page 88: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Dari hasil uji MWD tersebut dapat kita lihat bahwa Z1 signifikan

secara statistik pada tingkat signifikansi 5% (Z1 = 0,000). Hal tersebut

berarti model linier dapat digunakan.

Tabel 4.7 Hasil Uji MWD Log-Linier

Coefficientsa

7.394 .289 25.594 .000

-.025 .035 -.080 -.731 .468.210 .024 .711 8.798 .000

.044 .015 .336 2.980 .004

-.055 .014 -.297 -3.983 .000

-.001 .000 -.851 -17.524 .000

(Constant)LSBI

LJUB

LINFLIMPOR

Z2

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: LKURSa.

Sumber: Hasil olahan SPSS

Dari hasil uji MWD tersebut dapat kita lihat Z2 tidak signifikan

secara statistik pada tingkat signifikansi 5% (Z2 = 0,000). Hal tersebut

berarti model log-linier dapat digunakan.

Berdasarkan hasil uji MWD di atas, yaitu MWD linear dan MWD

log-linear dapat diketahui bahwa Z1 signifikan secara statistik (Z1 =

0,000) dan Z2 signifikan secara statistik (Z2 = 0,000). Dari hasil

tersebut kedua model dapat digunakan dalam penelitian ini .

b. Metode regresi linier berganda (Ordinary Least Square)

Untuk menguji hipotesis menggunakan analisis regresi lin ier

berganda sehingga dapat mengetahui pengaruh suku bunga SBI,

jumlah uang beredar, inflasi, nilai impor terhadap nilai kurs rupiah.

Pada persamaan regresi tersebut antara variable inflansi dan suku

Page 89: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

bunga terjadi multikolinearitas karena mempunyai korelasi leb ih besar

dari 0,800 sehigga salah satu variable harus dihangkan atau

dikeluarkan dari model persamaan regeresi.Adapun ringkasan hasil

regresi estimasi dapat disajikan dalam tabel 4.8 sebagai berikut :

Tabel 4.8 Hasil Regresi Persamaan OLS

Coefficientsa

7800.532 553.949 14.082 .000.001 .000 .518 3.109 .003

46.658 22.442 .290 2.079 .042

-3.2E-008 .000 -.124 -.857 .394

(Constant)JUBINF

IMPOR

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: KURSa.

Sumber: Hasil olahan SPSS th 2011

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dibuat persamaan regresi sebagai

berikut :

KURS=7800,52+0,001JUB+46,658INF-

3,2E008IMPOR…...…………………… (4.8)

Tahap selanjutnya setelah dilakukan estimasi regresi maka

dilakukan uji statistik dan uji asumsi klasik. Pengujian tersebut

dilakukan untuk mengetahui apakah dugaan sementara (hipotesis)

terhadap parameter sudah sesuai secara teori dan statistik.

c. Uji statistik

1) Uji t statistik

Dari tabel 4.8

a) Variabel jumlah uang beredar (JUB) memiliki koefisien regresi

sebesar 0,001 dan nilai probabilitas sebesar 0,003 sehingga

Page 90: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

signifikan dengan hubungan positif atau searah dengan variabel

dependen KURS.

b) Variabel inflasi (INF) memiliki koefisien regresi sebesar

46,658 dan nilai probabilitas sebesar 0,042 sehingga signifikan

dengan hubungan positif atau searah dengan variabel dependen

KURS.

c) Variabel volume impor memiliki koefisien regresi sebesar -

3,2E-008 dan nilai probabilitas sebesar 0,39 sehingga tidak

signifikan dengan variabel dependen KURS.

2) Uji F statistik

Jika melihat probabilitas F-Statistik hasil regresi persamaan

suku bunga pinjaman perbankan pada tabel 4.8 diatas, dimana nilai

probabilitas F-Statistiknya sebesar 0,018 yang lebih kecil dari

tingkat signifikan 5% atau 0,05 maka secara bersama-sama

variabel jumlah uang beredar, inflansi, dan impor berpengaruh

terhadap variabel kurs rupiah.

3) Koefisien determinasi

Melihat koefisien determinan (R2) pada persamaan

penanaman modal dalam negeri sebesar 0,149. Berarti nilai ini

menunjukan bahwa variasi dependen variabel sebesar 14,90%

mampu dijelaskan independen variabel. Sisanya sebesar 65,10%

dijelaskan oleh variabel-variabel diluar variabel yang digunakan

dalam persamaan.

Page 91: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

d. Uji asumsi klasik

1) Uji multikolinearitas

Suatu keadaan dimana terdapat korelasi antar variabel bebas

didalam model regresi. Mendeteksi multikolinearitas dapat

digunakan matriks korelasi (pearson corelations) yaitu hubungan

dari berbagai variabel yang dipakai dalam model regresi. Jika

koefisien korelasi >0,8 maka pengaruh masing-masing variabel X1

sangat besar sehingga menjadi Multikolinearitas.

Hasil dari uji Klein untuk variabel-variabel bebas dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas.

Variabel Rhit Batas R Keterangan

KURS- JUB 0,290 0,800 Tdk Multiko

KURS– Inflasi 0,042 0,800 Tdk Multiko

KURS– Impor 0,108 0,800 Tdk Multiko

JUB-Inflasi 0,536 0,800 Tdk Multiko

JUB-impor 0,582 0,800 Tdk Multiko

Impor – Inflasi 0,239 0,800 Tdk Multiko

Sumber: Hasil olahan SPSS 17

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Rhitung antara variabel-

variabel independen yang ditunjukkan dalam tabel diatas lebih

kecil 0,800. Dapat diambil kesimpulan bahwa pada model regresi

yang ditaksir tidak terdapat masalah multikolinearitas.

2) Uji heteroskedastisitas

Page 92: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Heteroskedastisitas terjadi karena varians yang ditimbulkan

oleh variabel penggangu tidak konstan untuk semua variabel

penjelas. Akibat dari adanya heteroskedastisitas in i antara lain uji

signifikansi (uji t dan uji F) menjadi tidak tepat dan koefisien

regresi menjadi tidak mempunyai varians yang minimum walaupun

penaksir tersebut tidak bias dan konsisten. Hipotesis pengujian

adalah sebagai berikut:

Ho = tidak terdapat heteroskedastisitas

Ha = terdapat heteroskedastisitas

Bila nilasi t hitung < t tabel pada taraf signifikansi tertentu dan df

= N – k, maka Ho diterima, yang berarti tidak terdapat hubungan

yang signifikansi antara residual dengan variabel penjelasnya atau

dengan kata lain tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam

model.

Table 4.10 uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

.007 .054 .132 .896

6.78E-009 .000 .039 .214 .831-.001 .002 -.042 -.280 .780

-1.7E-012 .000 -.073 -.466 .643

(Constant)

JUB

INF

IMPOR

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Unstandardized Residuala.

Sumber: Hasil olahan SPSS 17

Berdasarkan dari hasil estimasi dengan menggunakan uji

Gletjer pada model regresi linier berganda tidak terjadi masalah

Page 93: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas

variabel independ yang tidak signifikan atau lebih besar dari 5 %

maka pada model tersebut tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

3) Uji autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya korelasi antara

unsur-unsur variabel pengganggu sehingga penaksir tidak lagi

efisien baik dalam sampel kecil ataupun sampel besar. Dalam

penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi

akan digunakan Lagrange Multiplier Test.

Dalam penelitian in i untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi akan digunakan Lagrange Multiplier Test. Langkah

dari Lagrange Multiplier Test adalah Melakukan regresi terhadap

variabel independen dengan menempatkan nilai residual dari hasil

regresi OLS sebagai variabel dependennya. Memasukkan nilai R²

hasil regresi OLS ke dalam rumus (n- 1)R², dimana n adalah

jumlah observasi. Membandingkan nilai R2 dari hasil regresi

tersebut dengan nilai c² dalam tabel statistik Chi Square.

Kriterianya adalah, jika apabila nilai (n-1) R2 < nilai tabel c² berarti

tidak terjadi masalah autokorelasi. Dan apabila nilai (n-1) R2 >

nilai tabel c² berarti terjadi masalah. Hasil dari perhitung nilai (n-

1)R² = 0, sedang c² = 79,0819 oleh karena 0 < 79,0819 maka tidak

Page 94: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

adanya gejala autokorelasi dalam persamaan regresi yang

digunakan.

2. Interpretasi Hasil Analisis Regresi

a. Pengaruh JUB terhadap Kurs

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa

variabel JUB mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

kurs rupiah. Hubungan yang positif ini sesuai dengan hipotesis di awal

penelitian yang menyatakan bahwa variabel JUB mempunyai pengaruh

positif terhadap kurs rupiah. Koefisien variabel JUB yaitu sebesar

0,001 dan signifikan pada tingkat signifikansi 5% yang ditunjukkan

dengan probabilitas sebesar 0,0000.

Kurs merupakan salah satu harga yang lebih penting dalam

perekonomian terbuka, mengingat pengaruhnya yang besar bagi neraca

transaksi berjalan maupun bagi variabel-variabel makro ekonomi.

b. Pengaruh Inflasi terhadap Kurs

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa

variabel inflasi berpengaruh positif terhadap kurs rupiah dengan

koefisien regresi sebesar 18,041. Artinya jika inflasi naik 1 persen

akan menyebabkan peningkatan kurs sebesar 18,041 persen, dengan

asumsi variabel-variabel lain tetap. Pernyataan ini sesuai dengan

hipotesis bahwa inflasi diduga berpengaruh positif signifikan terhadap

kurs rupiah dengan derajat signifikansi 5 % yang ditunjukkan dengan

probabilitas sebesar 0,000.

Page 95: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Inflasi akan menyebabkan kurs valuta asing naik, kenaikan tingkat

bunga dalam negeri cenderung naik, kenaikan tingkat bunga dalam

negeri cenderung menarik modal masuk luar negeri. Kurs valuta asing

akan turun (mata uang sendiri nilainya naik relatif terhadap valuta

asing). Semua kegiatan ekonomi dan kebijakan pemerintah (fiskal dan

moneter) yang mempengaruhi pendapatan, harga dan tingkat bunga,

juga akan berpengaruh terhadap kurs valuta asing.

Kebijakan pemerintah (kenaikan pengeluaran misalnya) akan

menaikkan pendapatan dan harga, kenaikan pendapatan dan harga ini

akan menyebabkan impor naik dan berarti akan meningkatkan

permintaan valuta asing, akibatnya selanjutnya kurs valuta asing akan

naik (terdepresiasi mata uang sendiri). Di samping faktor ekonomi

yang dapat mempengaruhi perubahan kurs valuta asing akan naik.

Faktor psikologis juga akan dapat mempengaruhi pergeseran kurva

permintaan dan penawaran valuta asing.

c. Pengaruh Impor terhadap Kurs

Hasil estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa

nilai impor tidak mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap kurs rupiah. Koefisien variabel volume kredit yaitu sebesar -

3,2E-008 dan tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5% yang

ditunjukkan dengan probabilitas sebesar 0,394. Impor tidak

berpengaruh signifikan ini tidaksesuai dengan hipotesis di awal

Page 96: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

penelitian yang menyatakan bahwa variabel impor berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kurs rupiah.

Page 97: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan disajikan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan

hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari

kesimpulan yang ada, penulis berusaha memberikan saran sehubungan dengan

permasalahan yang telah dikemukakan, sehingga hal ini dapat menjadi bahan

masukan bagi pihak-pihak yang berkaitan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis regresi dengan menggunakan metode Ordinary

Least Square (OLS), dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Kurs rupiah.

Terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel jumlah uang

beredar dengan kurs rupiah. Koefisien variabel JUB sebesar 0,001

signifikan pada tingkat signifikansi 5%. Besarnya koefisien variabel JUB

menunjukkan bahwa setiap 1% kenaikan JUB akan meningkatkan kurs

rupiah sebesar 0,001 persen, dengan asumsi variabel-variabel lain

konstan.

2. Pengaruh Inflasi terhadap Kurs.

Terdapat hubungan positif dan signifikan antara inflasi dengan kurs

rupiah. Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel inflasi memiliki

hubungan yang positif dan signifikan pada tingkat signifikansi 5%.

Besarnya koefisien variabel Inflasi menunjukkan bahwa setiap 1%

Page 98: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

kenaikan inflasi akan meningkatkan kurs rupiah sebesar 46,66 persen,

dengan asumsi variabel-variabel lain konstan.

3. Pengaruh Impor terhadap Kurs rupiah.

Hubungan positif dan signifikan antara Impor dengan kurs tidak

terbukti kebenarannya. Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel impor

tidak memiliki hubungan yang signifikan pada tingkat signifikansi 5%

terhadap kurs rupiah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi suku bunga pinjaman perbankan di Indonesia, maka diajukan

saran sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian dan temuan empirik yang menunjukkan

bahwa suku bunga SBI, Jumlah Uang Beredar, Inflasi dan Impor

berpengaruh signifikan terhadap kurs rupiah, Pemerintah hendaknya

selalu berusaha melakukan berbagai kebijakan untuk mempertahankan

tingkat suku bunga SBI di Indonesia agar tetap stabil, dengan harapan

kondisi perbankan yang stabil dapat tercapai. Devisa perlu dihemat agar

benar-benar dipergunakan bagi keperluan impor yang sangat diperlukan

oleh masyarakat dan pemerintah serta menjamin tersedianya komoditi

yang diperlukan oleh negara tersebut. Jika keadaan seperti ini tidak diatasi,

maka dalam jangka panjang akan semakin memperlebar kesenjangan pada

lapisan masyarakat. yang semakin lama akan merusak tatanan

perekonomian dan melumpuhkan semua sektor ekonomi potensial.

Page 99: ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR …/Analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA PERIODE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. Penelitian ini hanya menganalisis pengaruh indikator perekonomian, yaitu,

Jumlah Uang Beredar (JUB), Inflasi dan Impor maka dengan tema

penelitian yang sama sebaiknya dapat mempertimbangkan faktor-faktor

lain yang dapat mempengaruhi kurs rupiah di Indonesia diantaranya

ekspor dan cadangan devisa.