JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

15
JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Latar Belakang Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin menyempit. Kemajuan di bidang teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi, baik dalam negaranya sendiri, maupun berkembang menjadi perusahaan multinasional yang memungkinkan perusahaan memiliki anak perusahaan di beberapa negara. Kenyataan ini sudah berjalan dan sudah banyak di lakukan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau negara – negara Eropa yang telah mengubah paradigma perdagangannya. Adanya interaksi perdagangan internasional atau perusahaan multinasional akan membutuhkan alat pembayaran yang bisa diterima oleh masing- masing negara. Khususnya kurs mata uang Amerika Serikat yaitu kurs dollar Amerika ( USD) dikarenakan diterima di berbagai negara dan kurs mata uang negara – negara Eropa yaitu kurs Euro yang saat ini digunakan sebagai mata uang tunggal oleh negara – negara Eropa. Dalam kenyataannya fluktuasi kurs mata uang asing dapat mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Selain kurs mata uang asing, hal lain yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia yaitu perkembangan indeks harga saham diberbagai dunia khususnya Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA), dan juga perkembangan perekonomian di negara-negara Asia Tenggara khususnya Singapore (Singapore Exchange (SSI)) yang akan mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apabila kurs mata uang asing (US dollar dan Euro), serta Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA) dan Indeks Harga Saham yang ada di Asia Tenggara meningkat akankah

Transcript of JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Page 1: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

JURNAL SKRIPSI

Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

(BEI)

Latar Belakang

Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan

negara lainnya semakin menyempit. Kemajuan di bidang teknologi informasi,

komunikasi, dan transportasi telah mendorong perusahaan untuk melakukan

ekspansi, baik dalam negaranya sendiri, maupun berkembang menjadi

perusahaan multinasional yang memungkinkan perusahaan memiliki anak

perusahaan di beberapa negara. Kenyataan ini sudah berjalan dan sudah

banyak di lakukan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat atau

negara – negara Eropa yang telah mengubah paradigma perdagangannya.

Adanya interaksi perdagangan internasional atau perusahaan multinasional

akan membutuhkan alat pembayaran yang bisa diterima oleh masing-

masing negara. Khususnya kurs mata uang Amerika Serikat yaitu

kurs dollar Amerika (USD) dikarenakan diterima di berbagai negara dan

kurs mata uang negara – negara Eropa yaitu kurs Euro yang saat ini

digunakan sebagai mata uang tunggal oleh negara – negara Eropa.

Dalam kenyataannya fluktuasi kurs mata uang asing dapat

mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Selain kurs mata uang asing, hal

lain yang mempengaruhi perekonomian di Indonesia yaitu perkembangan

indeks harga saham diberbagai dunia khususnya Indeks Harga Saham

Dow Jones (DJIA), dan juga perkembangan perekonomian di negara-negara

Asia Tenggara khususnya Singapore (Singapore Exchange (SSI)) yang akan

mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apabila kurs mata

uang asing (US dollar dan Euro), serta Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA)

dan Indeks Harga Saham yang ada di Asia Tenggara meningkat akankah

Page 2: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

perekonomian Indonesia juga meningkat khususnya Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG).

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mencari tahu

hubungan-hubungan antara Kurs Valuta Asing, Indeks Harga Saham Luar

Negeri dan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI baik berhubungan positif

maupun negatif, maka penulis memilih judul “Pengaruh Fluktuasi Kurs

Valuta Asing dan Indeks Harga Saham Luar Negeri Terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari skripsi ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kurs dollar Amerika terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh kurs Euro terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

3. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh Indeks Saham Dow Jones

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4. Bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh Singapore Exchange terhadap

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Menurut Sunariyah (2004 : 4), pasar modal secara umum adalah suatu

sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank

komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan

surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah

suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan

saham-saham, obligasi-obligasi, dan sejenis surat berharga lainnya dengan

memakai jasa para perantara pedagang efek.

Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004 : 1), pasar modal adalah pasar

untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa

Page 3: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang

diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Menurut Dr. Siswanto Sudomo (1990), yang dimakskud dengan Pasar

Modal adalah pasar tempat diterbitkan serta diperdagangkan surat – surat

berharga jangka panjang khususnya obligasi dan saham.

Keputusan Presiden (Kepres) No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar

Modal Bab I pasal 1 dimana disebutkan “ Pasar Modal adalah bursa efek

seperti yang dimaksud dalam Undang – Undang No. 15 Tahun 1952 (

Lembaran Negara, Tahun 1952 No. 67 )”. Jadi Pasar Modal adalah bursa

– bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan untuk perdagangan uang

dan efek.

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga adalah suatu angka yang digunakan untuk

membandingkan suatu peristiwa dibandingkan dengan suatu peristiwa

lainnya.

Angka Indeks Harga Saham adalah angka – angka yang menjadi

ukuran situasi pasar modal, yang dapat digunakan untuk membandingkan

peristiwa dan sebagai alat analisis.

Indeks Harga Saham Gabungan adalah gabungan harga saham

perusahan emiten yang bertransaksi di Bursa Efek Jakarta.

Indeks Harga Saham Gabungan adalah suatu nilai yang digunakan

untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang tercatat di bursa

efek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini adalah kinerja saham yang

dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di bursa

tersebut. (Sunariyah SE, MMsi, 2003, 126).

Page 4: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Pengertian Kurs Valuta Asing

Valuta Asing atau yang disingkat dengan kata “Valas” secara bebas dapat

diartikan sebagai mata uang yang dikeluarkan dan digunakan sebagai alat

pembayaran yang sah di Negara lain.

Secara lebih luas Valuta Asing dapat juga diartikan sebagai seluruh

kewajiban terhadap mata uang asing yang dapat dibayar di luar negeri,

baik berupa simpanan pada bank di luar negeri maupun kewajiban dalam

mata uang asing.

US Dollar atau Dollar Amerika Serikat

US Dollar menjadi mata uang utama dunia sejak akhir Perang Dunia

II hingga saat ini. Hal ini dapat dimengerti mengingat pada saat itu

perekonomian di Negara Eropa hancur akibat perang dan dilain

pihak tanah Amerika tidak tersentuh oleh perang tersebut walaupun

Amerika ikut serta dalam peperangan tersebut. Dengan digelarnya

konferensi internasional mengenai sistem yang nilai tukar diadakan

di Bretton Woods, New Hampshire Amerika Serikat pada tahun

1944 yang menandai dimulainya Fixed Exchange Rate System

semakin mengukuhkan peran mata uang US Dollar sebagai mata

uang utama dunia. Perjalanan waktu juga menunjukkan US Dollar

sebagai mata uang cukup stabil walau dalam keadaan krisis

sekalipun.

EURO

Merupakan mata uang gabungan negara Eropa. Mata uang Euro

pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai mata uang tunggal

Eropa yang menggantikan 11 (sebelas) mata uang Negara Eropa.

Euro diluncurkan sebagai usaha negara – negara Eropa untuk

menciptakan satu mata uang dunia yang menyaingi US Dollar.

Page 5: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Objek Penelitian

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan objek penelitian nilai penutupan

IHSG di BEI, mata uang asing yaitu US Dollar yang merupakan mata uang negara

Amerika dan Euro yang merupakan mata uang yang dipergunakan di sebagian besar

negara – negara Eropa dan Indeks Harga Saham Asing.

Penulis menggunakan kedua mata uang tersebut sebagai objek karena kedua

mata uang tersebut memiliki kestabilan nilai tukar yang cukup tinggi dan digunakan

sebagai mata uang untuk transaksi perdagangan internasional. Sementara Indeks

Harga Saham Asing yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Dow Jones

(DJIA), Singapore Exchange (SSI). Penulis menggunakan data IHSG di BEI dan

kurs jual mata uang US Dollar dan Euro serta Indeks Harga Saham Asing dari tahun

2006 - 2008.

Data atau Variabel yang digunakan

Penulis menggunakan data nilai penutupan IHSG di BEI, kurs jual US

Dollar dan Euro serta Indeks Harga Saham Asing dari tahun 2006 - 2008. Data –

data tersebut kemudian diolah dengan menggunakan metode regresi linier berganda

menggunakan SPSS.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Variabel bebas atau independen (variabel X), yaitu Kurs mata uang

asing dan Indeks Harga Saham Asing.

2. Variabel terikat atau dependen (variabel Y), yaitu nilai penutupan IHSG

di BEI

Page 6: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Metode Pengumpulan Data

Riset Kepustakaan

Merupakan riset dengan mencari dan mengumpulkan data sekunder yang

diperoleh dari buku-buku, Internet serta sumber lainnya yang berhubungan

dengan masalah yang akan dibahas.

Alat analisis yang Digunakan

Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan cara

perhitungan statistic dengan menggunakan aplikasi SPSS dengen metode statistic

dan uji hipotesis regresi berganda.

Teknik Pengolahan Data

a. Parametric Correlations Analysis

Prosedur yang digunakan pada statistik parametik dilandasi oleh

asumsi-asumsi tertentu antara lain bahwa data harus berdistibusi, data

yang digunakan berupa data kuantitatif dengan skala pengukuran

interval dan rasio, alat statistik yang termasuk dalam statistik parametrik

adalah analisis regresi, korelasi, analisis varians dan uji perbandingan.

b. Regresi Linier Berganda

Pengertian Regresi Linier Berganda

Regresi berganda merupakan alat yang digunakan untuk menentukan

persamaan regresi.

Regresi berganda merupakan alat yang digunakan untuk menentukan

persamaan regresi yang menunjukkan hubungan antara variabel

dependen yang ditentukan dengan dua atau lebih variabel independen.

Regresi berganda merupakan perluasan dari regresi linier sederhana,

karena dalam menganalisa suatu hubungan keterkaitan antara

varibelnya, tidak hanya satu variabel bebas saja, tetapi banyak variabel

lainnya.

Page 7: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Penelitian

Data tahun 2006

Bulan IHSG USD EUR DJIA SSI 1 1232.32 9395 11361.03 10.6 18.85 2 1230.66 9230 10932.5 10.72 18.52 3 1322.97 9075 10892.78 10.66 18.91 4 1464.41 8775 10989.5 10.92 19.87 5 1330 9220 11858.43 10.82 20.69 6 1310.26 9300 11822.21 10.8 21.01 7 1351.65 9070 11567.55 10.86 18.88 8 1431.26 9100 11676.31 11.02 16.78 9 1534.61 9235 11731.81 11.32 18.71

10 1582.63 9110 11584.81 11.59 20.67 11 1718.96 9165 12068.04 11.85 21.07 12 1805.52 9020 11858.22 12.08 19.41

Data tahun 2007

Bulan IHSG USD EUR DJIA SSI 1 1757.26 9090 11771.22 12.05 20.5 2 1740.97 9160 12106.44 11.91 21.01 3 1830.92 9118 12184.4 11.95 22.39 4 1999.17 9083 12392.47 12.63 21.18 5 2084.32 8828 11855.23 13.07 20.07 6 2139.28 9054 12163.67 12.99 20.18 7 2348.67 9186 12599.14 13.05 17.18 8 2194.34 9410 12862.58 13.11 16.69 9 2359.21 9137 12938.09 13.56 17.6

10 2643.49 9103 13143.01 13.65 18.12 11 2688.33 9376 13829.7 13.42 16.34 12 2745.83 9419 13759.82 13.4 14.34

Page 8: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Data tahun 2008

Bulan IHSG USD EUR DJIA SSI 1 2627.25 9291 13789.31 12.6 11.65 2 2721.94 9051 13739.04 12.4 12.26 3 2447.3 9217 14558.79 12.43 15.75 4 2304.52 9234 14372.29 12.83 15.31 5 2444.35 9318 14460.22 12.54 13.14 6 2349.1 9225 14563.12 11.46 11.39 7 2304.51 9118 14212.28 11.43 14.46 8 2165.94 9153 13495.24 11.54 15.54 9 1832.51 9378 13751.46 10.75 13.37

10 1256.7 10995 14083.07 10.25 7.55 11 1241.54 10950 15680.34 10 5.66 12 1355.41 10950 15441.22 9.8 8.15

Deskripsi Hasil Penelitian

Descriptive Statistics

1913.8364 506.16743 369320.5278 522.54862 36

12835.98 1311.80213 3611.8350 1.08645 3616.7556 4.17824 36

IHSGUSDEURDJIASSI

Mean Std. Deviation N

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa jumlah data yang

dimasukkan dalam pengujian sebanyak 36 dan rata-rata IHSG sebesar 1913,8364

dengan standar deviasi sebesar 506,16743; rata-rata USD sebesar 9320,5278 dengan

standar deviasi sebesar 522,54862; rata-rata Euro sebesar 12835,9817 dengan

standar deviasi sebesar 1311,80213; rata-rata DJIA sebesar 11,8350 dengan standar

deviasi sebesar 1,08645; rata-rata SSI sebesar 16,7556 dengan standar deviasi

sebesar 4.17824.

Page 9: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Uji Asumsi Klasik

Dalam analasis regresi, terdapat asumsi yang harus dipenuhi sehingga

persamaan regresi yang dihasilkan valid untuk memprediksi. Asumsi ini biasa

disebut dengan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas,

uji multikolenearitas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji

normalitas perlu dilakukan untuk memenuhi asumsi bahwa data yang digunakan

terdistribusi secara normal. Distribusi normal data adalah dimana data memusat

pada nilai rata-rata dari data tersebut.

Berikut hasil uji normalitas dari penelitian yang dilakukan :

210-1-2-3

Regression Standardized Residual

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean =4.37E-15�Std. Dev. =0.926�

N =36

Histogram

Dependent Variable: IHSG

Page 10: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: IHSG

Dari grafik output kita bisa melihat bahwa data yang digunakan

terdistribusi normal dengan bentuk histogram yang hampir sama dengan bentruk

distribusi normal. Selain dengan histogram, kita juga bisa melihat uji normalitas

dengan menggunakan grafik PP Plots. Suatu data akan terdistribusi secara normal

jika nilai probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas

pengamatan. Pada grafik PP Plots, kesamaan antara nilai probabilitas harapan dan

probabilitas pengamatan ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan

perpotongan atanra nilai probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan. Dari

grafik terlihat bahwa nilai plot PP terletak disekitar garis diagonal, sehingga bisa

diartikan bahwa distribusi data adalah normal.

Uji Multikolinearitas

Asumsi kedua yang harus dipenuhi adalah bahwa variabel yang dipilih

terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala

korelasi antarvariabel independen. Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi yang

signifikan antarvariabel independen. Apabila terjadi gejala multikolinearitas, salah

Page 11: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

satu langkah untuk memperbaiki model adalah dengan menghilangkan variabel dari

model regresi, sehingga bisa dipilih model yang paling baik

Berikut hasil uji multikolinearitas dari penelitian yang dilakukan :

Coefficientsa

1519.911 831.179 1.829 .077-.497 .061 -.513 -8.096 .000 .330 3.031.164 .031 .424 5.216 .000 .201 4.987

305.401 23.632 .656 12.923 .000 .514 1.944-41.171 10.617 -.340 -3.878 .001 .172 5.803

(Constant)USDEURDJIASSI

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: IHSGa.

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan variable independen

dinyatakan lulus uji multikolinearitas, yaitu nilai VIF <10 dan Tolerance > 0.10,

yang artinya variabel-variabel independen bebas dari gejala multikolinearitas atau

korelasi antar variabel indipenden.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana

variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud berkorelasi

dengan diri sendiri adalah bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan

dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode

sesudahnya. Untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi, ukuran yang digunakan

adalah bahwa nilai dari Durbin-Watson adalah mendekati 2.

Berikut hasil uji autokorelasi dari penelitian yang dilakukan : Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .979(a) .959 .954 108.94981 1.584 a Predictors: (Constant), SSI, DJIA, USD, EUR b Dependent Variable: IHSG

Page 12: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Dari hasil diatas nilai Durbin-Watson (DW) yang diperoleh adalah

sebesar 1.584 atau nilai DW mendekati 2. Dengan hasil tersebut kita bisa lihat

bahwa tidak terjadi autokorelasi pada variabel dependen yang digunakan pada

penelitian ini.

Uji Heterokedastisitas

Asumsi terakhir dalam uji asumsi klasik adalah asumsi

heterokedastisitas. Asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana

varians dari residual tidak sama untuk pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah

satu uji untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat nilai Sig dimana

nilai Sig < 0.05 diasumsikan bahwa varians residual tidak sama (heterokedastisitas)

sedangkan sebaliknya nilai Sig > 0.05 diasumsikan bahwa varians residual sama

dari pengamatan ke pengamatan (homokedastisitas).

Berikut hasil uji heterokedastisitas dari penelitian yang dilakukan :

Coefficientsa

1519.911 831.179 1.829 .077-.497 .061 -.513 -8.096 .000 .330 3.031.164 .031 .424 5.216 .000 .201 4.987

305.401 23.632 .656 12.923 .000 .514 1.944-41.171 10.617 -.340 -3.878 .001 .172 5.803

(Constant)USDEURDJIASSI

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: IHSGa.

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh varians data yang digunakan lulus uji heterokedastisitas, dimana nilai Sig < 0.05. yang artinya bahwa varians residual tidak sama untuk satu pengamatan dengan pengamatan lainnya.

Page 13: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Persamaan Regresi

Pengolahan regresi berganda dilakukan dengan metode backward. Pada

metode ini akan dieliminasi variabel-variabel yang memiliki nilai signifikan besar.

Batas nilai signifikan yang digunakan adalah < 0,05.

Coefficientsa

1519.911 831.179 1.829 .077-.497 .061 -.513 -8.096 .000 .330 3.031.164 .031 .424 5.216 .000 .201 4.987

305.401 23.632 .656 12.923 .000 .514 1.944-41.171 10.617 -.340 -3.878 .001 .172 5.803

(Constant)USDEURDJIASSI

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: IHSGa.

Persamaan umum regresi :

Y = a + (b1X1) + (b2X2)

Dari hasil output SPSS didapat persamaan regresi :

Y = 1519,911 -0,497X1 + 0,164X2 + 305,401X3 -41,171X4

Keterangan :

a = konstanta

b = koefisien

X1 = USD

X2 = EUR

X3 = DJIA

X4 = SSI

Page 14: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

Uji Hipotesa Penelitian

Hipotesis yang akan di uji meliputi pengaruh variabel-variabel

indipenden terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial. Pengujian

parsial menggunakan uji t, yaitu dengan membandingkan nilai t tabel dengan t

hitung. Sedangkan pengujian secara simultan menggunakan uji F, yaitu dengan

membandingkan F tabel dan F hitung.

Dari hasil uji T dan uji F didapat hasil sebagai berikut : - Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar -

8.096. Nilai t hitung yang lebih kecil dati t tabel, maka keputusan yang

diambil adalah menerima hipotesis pertama, yang artinya bahwa

FluktuasiUSD tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan

terhadap IHSG.

- Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar

5,216. Nilai t hitung yang lebih besar dati t tabel, maka keputusan yang

diambil adalah menerima hipotesis kedua, yang artinya bahwa Fluktuasi

Euro memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap IHSG.

- Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar

12,923. Nilai t hitung yang lebih besar dati t tabel, maka keputusan yang

diambil adalah menerima hipotesis kedua, yang artinya bahwa Fluktuasi

DJIA memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan terhadap IHSG.

- Nilai t tabel sebesar 1,690 (df : 35, α :5%) sedangkan nilai t hitung sebesar -

3,878. Nilai t hitung yang lebih kecil dati t tabel, maka keputusan yang

diambil adalah menerima hipotesis yang pertama, yang artinya bahwa

Fluktuasi SSI tidak memiliki pengaruh secara parsial dan signifikan

terhadap IHSG.

- Nilai F tabel sebesar 2,68 (df : 4 , 31) sedangkan nilai F hitung sebesar

181,112. Nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel, maka keputusan yang

diambil adalah menerima hipotesis yang kedua, yang artinya bahwa seluruh

Page 15: JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan Indeks ...

variabel independen yang dipakai dalam model regresi memiliki pengaruh

secara simultan dan signifikan terhadap IHSG.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan,

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Dari kelima variable yang terdiri dari 4 variabel independen (nilai tukar

mata uang asing dan indeks harga saham luar negeri) dan 1 variabel dependen

(nilai IHSG) dapat diketahui bahwa Indeks Harga Saham Dow Jones (DJIA)

paling besar pengaruhnya terhadap IHSG dalam persamaan regresi. Sementara

itu dalam pengujian secara parsial, untuk valuta asing Euro lebih mempengaruhi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara signifikan dibandingkan dengan

US dollar. Hal ini menunjukkan bahwa mulai terjadi pergeseran kepercayaan

masyarakat Indonesia dalam mempergunkan valuta asing untuk perdagangan

Internasional. Sementara untuk Indeks Harga Saham Luar Negeri, Indeks Harga

Saham Dow Jones (DJIA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) sedangkan Indeks Harga Saham Singapore

Exchange (SSI) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG).