ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN...

129
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM BERKUNJUNG KE WISATA PANTAI ANCOL, KECAMATAN PADEMANGAN, JAKARTA UTARA, PROVINSI DKI JAKARTA COVER SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh : SULASTRI YULIANA NIM 135080400111057 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

WISATAWAN DALAM BERKUNJUNG KE WISATA PANTAI ANCOL,

KECAMATAN PADEMANGAN, JAKARTA UTARA, PROVINSI DKI JAKARTA

COVER

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :

SULASTRI YULIANA

NIM 135080400111057

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

WISATAWAN DALAM BERKUNJUNG KE WISATA PANTAI ANCOL,

KECAMATAN PADEMANGAN, JAKARTA UTARA, PROVINSI DKI JAKARTA

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan

di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh :

SULASTRI YULIANA

NIM. 135080400111057

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini benar-

benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

penjiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, Juli 2017

Mahasiswa

Sulastri Yuliana

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

UCAPAN TERIMAKASIH

Secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

Tuhan Yesus Kristus atas berkat kasih, karunia dan kuasa-Nya penulis dapat

melakukan penelitian hingga menyelesaikan laporan ini dengan lancar

Ibu Erlinda Indrayani, S.Pi., M.Si selaku dosen pembimbing I dan Ibu Tiwi

Nurjannati Utami, S.Pi, MM selaku dosen pembimbing II yang telah sabar

membimbing, memberi masukan dan arahan dalam penyusunan laporan dari

awal hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

Kedua orang tua, kakak-kakak dan adik-adikku tercinta yang selalu memberikan

doa, dukungan serta semangat untuk terselesaikannya laporan skripsi ini.

Bapak Endang selaku bagian Manajemen Sumber Daya Manusia PT. Taman

Impian Jaya Ancol (TIJA) yang sangat membantu penulis dalam perijinan

penelitian di Pantai Ancol dari awal hingga akhir penelitian, dan pihak-pihak lain

dari PT. TIJA (Mas Eko dan Mba Ocha) yang telah membantu penulis dalam

memberikan data-data yang dibutuhkan pada laporan skripsi ini serta pihak-

pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga membantu

penulis selama penelitian.

Teman-teman seperjuangan dibangku kuliah Umaya, Saida, Wiwin dan Idhoh

yang saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain hingga

terselesaikannya laporan ini.

Teman-teman SEPK 2013 yang telah membantu dan memberi semangat serta

doa.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

RINGKASAN

SULASTRI YULIANA. Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan dalam Berkunjung Ke Wisata Pantai Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta (dibawah bimbingan Erlinda Indrayani S.Pi., M.Si dan Tiwi Nurjannati Utami, S.Pi.,MM)

Sektor pariwisata yang beragam di Indonesia memiliki potensi untuk terus dikembangkan guna meningkatkan devisa negara. Pada akhir tahun 1965 pemerintah mulai berusaha mengembangkan sektor pariwisata, salah satunya pengembangan pariwisata di Ibukota Jakarta yaitu Jakarta Utara. Wilayah ini terkenal akan wisata baharinya, yaitu Pantai Ancol. Daya tarik kawasan Pantai Ancol menarik perhatian pemerintah untuk mengembangkan kawasan tersebut menjadi kawasan destinasi wisata. Menurut Ginting (2016), kawasan wisata Ancol memiliki jumlah pengunjung terbesar dibandingkan daya tarik pada obyek wisata lain di DKI Jakarta. Berdasarkan data kunjungan yang dimiliki pengelola PT. Taman Impian Jaya Ancol, jumlah pengunjung kawasan wisata Pantai umumnya mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) karakteristik wisatawan yang berwisata ke Pantai Ancol; 2) faktor-faktor yang mempengaruhi wisatawan dalam berkunjung ke Pantai Ancol; dan 3) faktor dominan yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam berkunjung ke Pantai Ancol.

Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaf. Metode yang digunakan pada penelitian adalah analisis deskriptif, dan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumenatsi, dan kuesioner. Penentuan sampel dilakukan dengan Incidental Sampling, menggunakan metode Linear Time Function dan didapatkan jumlah sampel sebesar 60 responden, serta sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisa data dilakukan dengan cara analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 20.0 For Windows. Variabel yang digunakan terdiri dari variabel terikat yaitu keputusan berkunjung dan variabel bebas yaitu bauran pemasaran (jasa dan pelayanan, harga tiket masuk, lokasi wisata Pantai Ancol, promosi, pengelola wisata, proses, dan lingkungan fisik), psikologis (motivasi dan persepsi) dan sosial budaya (referensi lingkungan sekitar, kelas sosial, dan kebiasaan).

Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Pantai Ancol dapat dilihat berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan terakhir, jenis pekerjaan, pendapatan per bulan, jumlah kunjungan dan tujuan berkunjung. Berdasarkan usia, pengunjung yang berwisata ke Pantai Ancol bervariasi dari anak-anak hingga berusia lebih dari 50 tahun keatas. Berdasarkan jenis kelamin, didominasi oleh perempuan sebesar 53,33% dan laki-laki sebesar 46,67%. Berdasakan tempat tinggal, pengunjung rata-rata berasal dari wilayah DKI Jakarta sebesar 55% dan dari luar DKI Jakarta sebesar 45%. Berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SMA sederajat, Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana. Berdasarkan jenis pekerjaannya, diantaranya terdiri pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, PNS/ BUMN, Wiraswasta dan Karyawan swasta. Berdasarkan pendapatan rata-rata, pengunjung tergolong kelas menengah. Berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan, rata-rata pengunjung telah mengunjungi wisata Pantai Ancol lebih dari satu kali dan memiliki rasa untuk berkunjung kembali ke Pantai Ancol serta berdasarkan tujuan berkunjung rata-rata

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

wisatawan berkunjung untuk menikmati pemandangan pantai dan mengisi waktu luang.

Berdasarkan pengujian validitas, reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji statistik yang dilakukan, model diketahui telah lolos uji. Pada hasil analisis regresi berganda didapatkan persamaan Y= 0,848 + 0,734 X1 – 0,024 X2 + 0,030 X3 + e. Pada uji koefisien dterminasi didapatkan nilai adjusted R2 sebesar 34,1%. Hal ini berarti bahwa faktor bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya mempengaruhi keputusan wisatawan dalam berkunjung ke wisata Pantai Ancol sebesar 34,1% dan sisanya sebesar 65,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Pada hasil uji F, diketahui faktor bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya mempengaruhi secara simultan terhadap keputusan berkunjung dengan nilai F hitung (11,172) > F tabel (2,77). Pada hasil uji t, faktor bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan dengan nilai t hitung (4,141) > t tabel (2,002), sedangkan faktor psikologis (t hitung -0,172) dan sosial budaya (t hitung 0,378) berpengaruh namun tidak signifikan.

Berdasarkan nilai koefisien beta, nilai t hitung dan signifikansi pada ketiga variabel, diketahui bahwa bauran pemasaran merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam berkunjung ke Pantai Ancol. Hal tersebut diketahui dari nilai koefisien pada bauran pemasaran sebesar 0,620, nilai t hitung 4,141 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Saran yang dapat diberikan bagi pengelola yaitu: a) pada faktor bauran pemasaran yang menjadi faktor dominan mempengaruhi keputusan berkunjung, oleh karena itu pengelola dapat lebih meningkatkan pada strategi promosi yang lebih baik tidak hanya melalui media sosial dan media cetak seperti brosur, namun juga media elektronik seperti televisi dan juga pemasangan baliho untuk wahana yang ditawarkan agar dapat lebih menarik pengunjung untuk datang berwisata; b)mengembangkan pula kawasan di Pantai barat (Pantai Festival) dengan memberi beberapa wahana permainan agar lebih menarik pengunjung; c) Memberi modifikasi atau inovasi pada produk wisata yang ditawarkan agar lebih menarik pengunjung. Serta untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar: a) menambah variabel dan indikator pada variabel penelitian yang akan digunakan; b) menambah jumlah responden dan mengembangkan penelitian dengan metode analisis yang berbeda dan lebih baik

.

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, kasih

dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM BERKUNJUNG KE WISATA PANTAI

ANCOL, KECAMATAN PADEMANGAN, JAKARTA UTARA, PROVINSI DKI

JAKARTA”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana perikanan pada program studi Agrobisnis Perikanan, Jurusan Sosial

Ekonomi Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

Malang.

Penulis menyadari dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi ini

banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang tepat dan membangun bagi pembaca dan

semoga laporan skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Malang, Juli 2017

Penulis

Sulastri Yuliana

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................................. iii

UCAPAN TERIMAKASIH ......................................................................................... v

RINGKASAN ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. 16

1. PENDAHULUAN ....................................................... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ............................................... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ......................................... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan ............................................................ Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan ....................................................... Error! Bookmark not defined.

2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................. Error! Bookmark not defined. 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................... Error! Bookmark not defined. 2.2 Ruang Lingkup Pariwisata .............................. Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Pariwisata ................................ Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Jenis-jenis Pariwisata ................................. Error! Bookmark not defined. 2.2.3 Wisatawan dan Karakteristik ...................... Error! Bookmark not defined.

2.3 Pemasaran Jasa ............................................ Error! Bookmark not defined. 2.4 Perilaku Konsumen ........................................ Error! Bookmark not defined. 2.5 Pengambilan Keputusan ................................ Error! Bookmark not defined.

2.5.1 Proses dan Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan .... Error! Bookmark not defined. 2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Perjalanan Wisata ......... Error! Bookmark not defined.

2.6 Analisis Regresi Linear Berganda .................. Error! Bookmark not defined. 2.7 Kerangka Berpikir Penelitian .......................... Error! Bookmark not defined.

3. METODE PENELITIAN ............................................. Error! Bookmark not defined. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................... Error! Bookmark not defined. 3.2 Jenis Penelitian .............................................. Error! Bookmark not defined. 3.3 Jenis dan Sumber Data .................................. Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Jenis Data .................................................. Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sumber Data .............................................. Error! Bookmark not defined.

3.4 Populasi dan Sampel...................................... Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Populasi ..................................................... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Sampel ....................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

x

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................. Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Wawancara ................................................ Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Observasi ................................................... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Dokumentasi .............................................. Error! Bookmark not defined. 3.5.4 Kuesioner ................................................... Error! Bookmark not defined.

3.6 Analisis Data .................................................. Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Definisi Operasional ................................... Error! Bookmark not defined. 3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................... Error! Bookmark not defined. 3.6.4 Uji Asumsi Klasik ....................................... Error! Bookmark not defined. 3.6.5 Analisis Regresi ......................................... Error! Bookmark not defined. 3.6.6 Uji Statistik ................................................. Error! Bookmark not defined.

4. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................ Error! Bookmark not defined. 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografis ...... Error! Bookmark not defined. 4.2 Keadaan Umum Penduduk Kelurahan Ancol .. Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Jenis Kelamin .... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Usia . Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Jenis Pekerjaan . Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Agama ............... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Keadaan Umum Perikanan ........................ Error! Bookmark not defined.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................... Error! Bookmark not defined. 5.1 Profil Umum Wisata Pantai Ancol ................... Error! Bookmark not defined.

5.1.1 Lokasi Pantai Ancol .................................... Error! Bookmark not defined. 5.1.2 Sejarah Pantai Ancol .................................. Error! Bookmark not defined. 5.1.3 Keadaan Umum di Pantai Ancol ................ Error! Bookmark not defined. 5.1.4 Struktur Organisasi .................................... Error! Bookmark not defined.

5.2 Jumlah Pengunjung ........................................ Error! Bookmark not defined. 5.3 Gambaran Umum atau Karakteristik Responden ........... Error! Bookmark not

defined. 5.3.1 Profil Responden Berdasarkan Usia .......... Error! Bookmark not defined. 5.3.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... Error! Bookmark not defined. 5.3.3 Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ........ Error! Bookmark not defined. 5.3.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . Error! Bookmark not defined. 5.3.5 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ....... Error! Bookmark not defined. 5.3.6 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan/Penerimaan per Bulan . Error! Bookmark not defined. 5.3.7 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ... Error! Bookmark not defined. 5.3.8 Profil Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ... Error! Bookmark not defined.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

xi

5.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung . Error! Bookmark not defined.

5.4.1 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Bauran Pemasaran (X1) ........................................................................... Error! Bookmark not defined. 5.4.2 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Psikologi (X2) ............ Error! Bookmark not defined. 5.4.3 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Sosial Budaya (X3) ... Error! Bookmark not defined. 5.4.4 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Keputusan Berkunjung (Y) ........................................................................... Error! Bookmark not defined. 5.4.5 Uji Validitas ................................................ Error! Bookmark not defined. 5.4.6 Uji Reliabilitas ............................................ Error! Bookmark not defined. 5.4.7 Uji Asumsi Klasik ....................................... Error! Bookmark not defined. 5.4.8 Analisis Regresi ......................................... Error! Bookmark not defined. 5.4.9 Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......... Error! Bookmark not defined. 5.4.10 Uji Statistik ............................................... Error! Bookmark not defined.

5.5 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Pantai Ancol Error! Bookmark not defined.

5.6 Implikasi Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

6. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................... Error! Bookmark not defined. 6.1 Kesimpulan .................................................... Error! Bookmark not defined. 6.2 Saran ............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ...................................................... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Perubahan Variabel dalam Penelitian .................... Error! Bookmark not defined.

2. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran ............ Error! Bookmark not defined.

3 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdsarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 Error!

Bookmark not defined.

4. Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Usia Tahun 2016 ........... Error!

Bookmark not defined.

5. Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tahun 2016

.................................................................................. Error! Bookmark not defined.

6. Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Agama Tahun 2016 ...... Error!

Bookmark not defined.

7. Jumlah Nelayan di Kota Jakarta Utara (2009-2013)Error! Bookmark not defined.

8. Produksi Ikan di Kota Jakarta Utara 2015 (dalam satuan Kg)Error! Bookmark not

defined.

9. Harga Tiket Wahana Aqua Fun .............................. Error! Bookmark not defined.

10. Harga Tiket Wahana Banana Boat dan Donut Boat ............ Error! Bookmark not

defined.

11. Jumlah Pengunjung Wisata Pantai di Taman Impian Jaya Ancol ................ Error!

Bookmark not defined.

12. Profil Responden Berdasarkan Usia .................... Error! Bookmark not defined.

13. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... Error! Bookmark not defined.

14. Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ... Error! Bookmark not defined.

15. Profil Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan............ Error! Bookmark not

defined.

16. Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan .. Error! Bookmark not defined.

17. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan/ Penerimaan per Bulan .......... Error!

Bookmark not defined.

18. Profil Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan ............. Error! Bookmark not

defined.

19. Profil Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung ............. Error! Bookmark not

defined.

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

xiii

20. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Bauran Pemasaran (X1) ..... Error!

Bookmark not defined.

21. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Psikologis (X2) . Error! Bookmark

not defined.

22. Pendapat Responden Terhadap Variabel Sosial Budaya (X3) .. Error! Bookmark

not defined.

23. Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung (Y) ......... Error!

Bookmark not defined.

24. Hasil Uji Validitas ................................................. Error! Bookmark not defined.

25. Hasil Uji Reliabilitas ............................................. Error! Bookmark not defined.

26. Kolmogorov Smirnov ............................................ Error! Bookmark not defined.

27. Hasil Uji Multikolinearitas ..................................... Error! Bookmark not defined.

28. Hasil Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser) .............. Error! Bookmark not defined.

29. Ringkasan Hasil Estimasi Regresi ....................... Error! Bookmark not defined.

30. Model Summary ................................................... Error! Bookmark not defined.

31. Hasil Uji F ............................................................ Error! Bookmark not defined.

32. Hasil Uji t ............................................................. Error! Bookmark not defined.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir .................................................. Error! Bookmark not defined.

2. Uji Durbin - Watson ................................................ Error! Bookmark not defined.

3. Pantai Festival ....................................................... Error! Bookmark not defined.

4. Lifeguard ................................................................ Error! Bookmark not defined.

5. Hotel Mercure ........................................................ Error! Bookmark not defined.

6. Pantai Ria .............................................................. Error! Bookmark not defined.

7. Taman Bermain di Pantai Ria ................................ Error! Bookmark not defined.

8. Persewaan Kapal ................................................... Error! Bookmark not defined.

9. Permainan di Pantai Ria ........................................ Error! Bookmark not defined.

10. Beach Pool .......................................................... Error! Bookmark not defined.

11. Toilet Umum ........................................................ Error! Bookmark not defined.

12. Lifeguard Beach Pool ........................................... Error! Bookmark not defined.

13. Aqua Fun ............................................................. Error! Bookmark not defined.

14. Sewa Tenda ........................................................ Error! Bookmark not defined.

15. Pantai Lagoon ...................................................... Error! Bookmark not defined.

16. Le Bridge ............................................................. Error! Bookmark not defined.

17. Wahana Banana Boat .......................................... Error! Bookmark not defined.

18. Donut Boat ........................................................... Error! Bookmark not defined.

19. Lifeguard .............................................................. Error! Bookmark not defined.

20. Pos Keamanan .................................................... Error! Bookmark not defined.

21. Pantai Karnaval ................................................... Error! Bookmark not defined.

22. Ancol Beach City Mal ........................................... Error! Bookmark not defined.

23. Restoran Oceanic ................................................ Error! Bookmark not defined.

24. Suasana Malam Tahun Baru ............................... Error! Bookmark not defined.

25. Struktur Organisasi Pengelola Unit Taman Impian Jaya Ancol. Error! Bookmark

not defined.

26. Hasil Uji Normalitas.............................................. Error! Bookmark not defined.

27. Hasil Uji Heterokedastisitas ................................. Error! Bookmark not defined.

28. Hasil Uji Durbin - Watson ..................................... Error! Bookmark not defined.

29. Toko Souvenir ...................................................... Error! Bookmark not defined.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

xv

30. Bus Wara Wiri ...................................................... Error! Bookmark not defined.

31. Shelter Bus Wara Wiri .......................................... Error! Bookmark not defined.

32. Acara Festival ...................................................... Error! Bookmark not defined.

33. Tempat Parkir Mobil dan Motor ............................ Error! Bookmark not defined.

34. Petunjuk Lokasi Ancol .......................................... Error! Bookmark not defined.

35. Transportasi Umum ............................................. Error! Bookmark not defined.

36. Pintu Gerbang Masuk Ancol ................................ Error! Bookmark not defined.

37. Tulisan Ancol Taman Impian ................................ Error! Bookmark not defined.

38. Promosi Wahana Permainan ............................... Error! Bookmark not defined.

39. Pengisian Kuesioner ............................................ Error! Bookmark not defined.

40. Keadaan Pengunjung .......................................... Error! Bookmark not defined.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Peta Kelurahan Ancol ............................................ Error! Bookmark not defined.

2. Fasilitas dan Acara Festival di Wisata Pantai Ancol Error! Bookmark not defined.

3. Dokumentasi Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.

4. Output Regresi Linear Berganda ........................... Error! Bookmark not defined.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan

luas laut 5,8 juta km2 atau 75% dari total wilayah Indonesia adalah lautan, dan

ditaburi sekitar 17.506 pulau yang dikelilingi 81.000 km garis pantai. Secara

geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera serta memiliki

kekayaan sumberdaya alam yang besar. Lebih dari 7.000 kampung pesisir di

Indonesia menggantungkan hidupnya pada pemanfaatan sumberdaya hayati dari

alam yaitu laut. Sehingga, Indonesia dikenal dengan hasil ekonomi kelautan yang

menjadi sektor potensial untuk memenuhi kebutuhan penduduknya (Kurniawan et.al,

2015).

Pemanfaatan sumberdaya laut yang ada di Indonesia salah satunya yaitu

pada sektor pariwisata. Awalnya, istilah pariwisata popular pada tahun 1958 setelah

diselenggarakannya musyawarah Nasional Tourism II. Namun secara resmi,

pengertian kata tourism menjadi kata “pariwisata” diresmikan oleh Presiden

Soekarno pada tahun 1960 dan mulai dikenal secara luas oleh masyarakat

Indonesia. Perubahan tersebut ditandai dengan perubahan istilah Dewan Tourism

Indonesia menjadi DEPARI atau Dewan Pariwisata Indonesia (Yoeti, 1996).

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009, pariwisata

adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai macam

fasillitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah,

dan pemerintah daerah. Pariwisata biasa dilakukan untuk mencari rasa senang dan

kepuasan dalam hidup. Pariwisata dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak mengenal

jenis kelamin, umur, jabatan atau apapun.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

2

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota dari negara

Republik Indonesia, yang juga menjadi pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, serta

tempat berdirinya kantor-kantor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan

swasta, dan perusahaan asing. Selain sebagai pusat perekonomian, Jakarta juga

menjadi salah satu destinasi tujuan wisata yang cukup baik di Indonesia. Beberapa

tempat pariwisata yang terkenal dan biasa dikunjungi oleh para wisatawan lokal dan

mancanegara diantaranya Taman Mini Indonesia Indah, Pulau Seribu, Kebun

Binatang Ragunan, dan Taman Impian Jaya Ancol.

Taman Impian Jaya Ancol mulanya adalah sebuah pesisir pantai yang

diubah menjadi obyek wisata yang menarik tidak hanya bagi wisatawan lokal namun

juga wisatawan nasional dan internasional. Perkembangan wisata yang terdapat di

Taman Impian Jaya Ancol cukup penting bagi suatu kawasan wisata karena

mempengaruhi jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat ini. Wisatawan

yang berkunjung ke Taman Impian Jaya Ancol tidak hanya untuk menikmati

berbagai wahana yang terdapat disana, namun juga ingin merasakan suasana

pantai yang terdapat di dalam kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol.

Menurut Paramitha (2012), Pantai Ancol yang terletak di Jakarta Utara

merupakan objek wisata pantai yang terletak di dalam kawasan tempat wisata

terpadu yang ternama dan memiliki citra yang baik di Indonesia yaitu Taman Impian

Jaya Ancol. Bentuk pengembangan yang terdapat di pantai ini yaitu salah satunya

dalam bentuk resort, telah memiliki standarisasi untuk kenyamanan, keamanan dan

keselamatan pengunjung. Pantai ancol sendiri telah dikembangkan sejak tahun 1966

oleh PT. Pembangunan Jaya Ancol (PJA).

Menurut Ginting (2016), menyatakan bahwa jumlah pengunjung atau

wisatawan nusantara yang mengunjungi Ancol pada tahun 2015 yaitu sebanyak

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

3

21.354.785 orang (Januari sampai dengan bulan Desember) jumlah tersebut

mencakup pengunjung pantai dan wahana lain dalam kawasan wisata Ancol, dan

merupakan jumlah pengunjung terbesar dibandingkan daya tarik pada obyek wisata

lain di DKI Jakarta. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian

dengan judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan

dalam Berkunjung ke Wisata Pantai Ancol, Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta

Utara, Provinsi DKI Jakarta”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka adapun rumusan masalah dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik wisatawan yang berkunjung di Pantai Ancol?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi wisatawan dalam berkunjung ke

Pantai Ancol?

3. Faktor-faktor apa yang paling dominan dalam mempengaruhi wisatawan

dalam berkunjung ke Pantai Ancol?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Karakteristik wisatawan yang berkunjung di Pantai Ancol.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam

berkunjung ke wisata Pantai Ancol.

3. Faktor dominan yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke

Pantai Ancol.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

4

1.4 Kegunaan

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi:

1. Pengelola Pantai Ancol

Sebagai sarana untuk memperoleh sumbangsih pemikiran dalam rangka

meningkatkan sistem pengelolaan dan pengembangan Pantai Ancol,

sehingga mampu menjadi salah satu obyek wisata andalan di Kota

Jakarta.

2. Lembaga Akademis (Perguruan Tinggi dan Mahasiswa)

Sebagai sarana informasi untuk menambah pengetahuan dalam bidang

perilaku konsumen pada pariwisata, serta sebagai referensi yang dapat

digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

3. Pemerintah Kota Jakarta Utara

Sebagai sarana untuk memperoleh sumbangsih pemikiran dalam rangka

mengembangkan wisata Pantai Ancol untuk menjadi salah satu obyek

wisata andalan di Kota Jakarta.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasan, et.al. (2013), menyatakan

bahwa faktor bauran pemasaran, sosial budaya dan psikologi secara simultan dan

parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam

melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore Kepulauan. Adapun faktor psikologi

menjadi faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan wisatawan,

jika dibandingkan dengan faktor bauran pemasaran dan sosial budaya. Pada hasil

nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa sebesar 54,70% variabel

independen yang diteliti mampu mempengaruhi keputusan wisatawan, sedangkan

sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

Penelitian lain yang memiliki pembahasan sama dilakukan oleh Ratnasari

(2016), menyatakan bahwa berdasarkan 60 orang responden di Rumah Makan Gule

Kepala Ikan “Mas Agus” didapatkan hasil koefisien determinasi sebesar 46,6%, yang

menunjukkan adanya pengaruh secara simultan variabel bebas (budaya, sosial,

pribadi, psikologi dan bauran pemasaran) terhadap keputusan pembelian. Pada

hasil uji valid (parsial), diketahui bahwa faktor yang berpengaruh secara nyata

terhadap keputusan pembelian di rumah makan tersebut adalah bauran pemasaran,

dan faktor yang berpengaruh secara tidak nyata adalah faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi dan faktor psikologi.

Penelitian juga dilakukan oleh Syahadat (2005), yang menyatakan bahwa

penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada

kunjungan wisatawan di Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP). Adapun variabel

bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah faktor pelayanan, faktor sarana

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

6

dan prasarana, faktor obyek dan daya tarik wisata alam (ODTWA) dan faktor

keamanan. Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel bebas yang

diuji memberi pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap jumlah

pengunjung, akan tetapi tidak memberi pengaruh secara signifikan (nyata).

Sehingga, dari keempat faktor hanya satu yang mempunyai pengaruh signifikan

(nyata) yaitu, faktor keamanan, sedangkan 3 (tiga) faktor lainnya yaitu pelayanan,

sarana prasarana, dan obyek dan daya tarik wisata (ODTWA) mempunyai pengaruh

terhadap pengunjung akan tetapi tidak sigifikan.

Penelitian oleh Agustin, et.al (2014), menunjukkan bahwa faktor-faktor yang

diteliti untuk mengetahui minat pengunjung ke objek wisata Pantai Carocok / Pulau

Cingkuak antara lain biaya perjalanan, pendapatan wisatawan, jumlah anggota

keluarga, daya tarik wisata, motivasi perjalanan, kemudahan berkunjung serta

keamanan dan kenyamanan. Berdasar hasil estimasi regresi berganda, variabel-

variabel yang diuji memberi pengaruh secara bersama-sama (signifikan) sebesar

25,34% sedangkan sisanya sebesar 74,66% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan pada penelitian. Pada uji valid (parsial), dari ke lima variabel

hanya variabel jumlah anggota keluarga, motivasi perjalanan serta variabel

keamanan dan kenyamanan yang memberi pengaruh secara signifikan terhadap

permintaan wisatwan dalam berkunjung, sedangkan dua faktor lain mempunyai

pengaruh tetapi tidak signifikan.

Penelitian lain yang memiliki pembahasan yang sama dengan peneliti adalah

penelitian yang dilakukan oleh Widyawati (2016), menyatakan bahwa faktor bauran

pemasaran, psikologis dan sosial budaya berdasar uji analisis regresi berganda

diketahui berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap keputusan wisatawan

dalam berkunjung ke Pantai Balekambang. Namun dari ketiga faktor tersebut, hanya

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

7

faktor bauran pemasaran dan sosial budaya yang memiliki pengaruh nyata secara

parsial terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Pantai Balekambang. Pada

faktor psikologis memiliki pengaruh yang tidak nyata secara parsial terhadap

keputusan wisatawan dalam berkunjung.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hasan (2013), dimana menggunakan tiga variabel bebas yaitu variabel bauran

pemasaran, psikologis dan sosial budaya dan variabel terikat yaitu keputusan

berwisata. Namun demikian, hasil penelitian yang telah dilakukan berbeda dengan

penelitian terdahulu. Pada uji simultan yang dilakukan, variabel bebas

mempengaruhi secara bersama-sama keputusan berkunjung, namun pada hasil uji

signifikansi hanya variabel bauran pemasaran yang mempengaruhi dan

berpengaruh dominan terhadap keputusan berkunjung, sedangkan variabel

psikologis dan sosial budaya mempengaruhi namun tidak secara signifikan.

2.2 Ruang Lingkup Pariwisata

2.2.1 Pengertian Pariwisata

Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri

atas dua kata yaitu pari dan wisata. Pada kata pari memiliki arti “banyak” atau

“berkeliling”, sedangkan wisata berarti “pergi” atau “bepergian”. Atas dasar tersebut,

maka kata pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali

atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa Inggris

disebut dengan kata tour, sedangkan untuk pengertian jamak yaitu “kepariwisataan”

dapat digunakan kata tourisme atau tourism (Yoeti, 1996).

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

8

2.2.2 Jenis-jenis Pariwisata

Berdasarkan jenisnya, menurut Dewi (2010), obyek wisata dapat dibedakan

dalam tiga jenis diantaranya:

1. Obyek wisata alam, misalnya: laut, pantai, gunung (berapi), danau,

sungai, fauna (langka), flora (langka), kawasan lindung, cagar alam,

pemandangan alam dan lain-lain.

2. Obyek wisata budaya, misalnya: upacara kelahiran, tari-tari (tradisonal),

musik (tradisional, pakaian adat, perkawinan adat, upacara turun ke

sawah, upacara panen, cagar budaya, bangunan bersejarah,

peninggalan tradisonal, festival budaya, kain tenun (tradisional), tekstil

lokal, pertunjukkan (tradisional), adat istiadat lokal, museum dan lain-

lain.

3. Obyek wisata buatan, misalnya: sarana dan fasilitas olah raga,

permainan, (layangan), hiburan (lawak atau akrobatik, sulap),

ketangkasan, naik kuda, taman rekreasi, pusat-pusat perbelanjaan, dan

lain-lain.

Menurut Djou (2013), objek wisata laut atau bahari merupakan bentuk wisata

yang menggunakan atau memanfaatkan potensi lingkungan pantai dan laut sebagai

daya tarik utama. Konsep wisata bahari didasarkan pada view, keunikan alam,

karakteristik ekosistem, kekhasan seni dan budaya serta karakteristik masyarakat

sebagai kekuatan dasar yang dimiliki. Konsep wisata bahari juga dikemukakan oleh

Fandeli (1995) dalam Djou (2013), yang menyatakan bahwa wisata perairan atau

wisata bahari (termasuk wisata pantai) adalah kegiatan wisata seperti berenang,

memancing (fishing), menyelam (diving dan snorkeling), berlayar (sailing),

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

9

berselancar (surfing), ski laut (skiing), berjemur, rekreasi pantai, photografi bawah air

dan lain-lain.

2.2.3 Wisatawan dan Karakteristik

Keberadaan suatu tempat wisata tidak terlepas dari adanya pengunjung atau

wisatawan. Secara etimologi, bila meninjau kata “wisatawan” yang berasal dari kata

Sansekerta: “wisata” yang berarti “perjalanan” atau yang dapat disamakan dengan

kata travel dalam bahasa Inggris, maka “wisatawan” tidaklah tepat sebagai

pengganti kata tourist. Masyarakat Indonesia umumnya mengasosiasikan kata

wisatawan dengan kata tourist, yang sebenarnya berasal dari kata tour (yang berarti

perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain), dan orang yang

melakukan perjalanan tour ini dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah tourist

(Suwena, 2010).

Pada dasarnya cukup banyak pengertian yang ditujukan untuk

mendefinisikan wisatawan, sehingga membuat Komisi Ekonomi Liga Bangsa-

Bangsa (Economis Comission of The league of Nations) dalam Pendit (2006)

memutuskan bahwa mereka yang dianggap sebagai wisatawan yaitu:

1. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, alasan

ke keluargaan, kesehatan dan sebagainya.

2. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk keperluan pertemuan-

pertemuan, atau sebagai wakil (utusan) untuk sesuatu keperluan

tertentu, seperti ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik, keagamaan,

olahraga dan sebagainya.

3. Pengunjung yang mengadakan perjalanan untuk keperluan usaha-usaha

bisnisnya.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

10

4. Pengunjung yang tiba dalam pesiar lautnya dengan kapal pesiar,

walaupun mereka tinggal kurang dari 24 jam lamanya.

2.3 Pemasaran Jasa

Menurut (British) Institute of Marketing dalam Foster (1974), menyebutkan

bahwa Pemasaran adalah fungsi manajemen yang mengorganisasi dan

menjuruskan semua kegiatan perusahaan yang meliputi penilaian dan pengubahan

tenaga beli konsumen menjadi perminttan yang efektif terhadap sesuatu barang atau

jasa serta penyampaian barang atau jasa tersebut kepada konsumen terakhir atau

pemakai, sehingga perusahaan dapat mencapai laba atau tujuan lain yang

ditetapkannya.

Jasa merupakan aktivitas ekonomi atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh

satu pihak ke pihak lainnya dan tidak mengakibatkan perpindahan kepemilikkan.

Berdasarkan definisi tersebut, Hurriyati (2008) menyatakan bahwa jasa pada

dasarnya adalah sesuatu yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Suatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan

konsumen;

2. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan

bantuan suatu produk fisik;

3. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.

4. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Industri jasa saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan

tumbuh sangat pesat. Menurut Hurriyati (2008), pemasaran jasa merupakan suatu

proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar

sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

11

organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi hubungan timbal balik

yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan

pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing. Fungsi pemasaran terdiri dari 3

komponen kunci yaitu sebagai berikut:

1. Bauran pemasaran (marketing mix), unsur-unsur internal penting yang

membentuk program pemasaran sebuah organisasi;

2. Kekuatan pasar, merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana

operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi;

3. Proses penyelarasan, merupakan proses strategik dan manajerial untuk

memastikan bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan-kebijakan

internal organisasi sudah layak untuk mengahadapi kekuatan pasar.

2.4 Perilaku Konsumen

Konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu: konsumen

individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu adalah orang-orang atau

individu-individu yang membeli produk (barang, jasa, atau ide) untuk dikonsumsi

sendiri, bersama anggota keluarga, atau bersama teman-teman. Sedangkan

konsumen organisasi diartikan sebagai lembaga atau instansi yang membeli produk

(barang, jasa, atau ide) untuk diperjualbelikan atau untuk kepentingan instansi atau

lembaga tersebut (Sangadji dan Sopiah, 2013).

Menurut Hurriyati (2008), mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah

tindakan langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk

dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

Hal tersebut didukung oleh pernyataan Sangadji dan Sopiah (2013), yang

menyimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah disiplin ilmu yang mempelajari

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

12

perilaku individu, kelompok, atau organisasi dan proses-proses yang dipergunakan

konsumen untuk menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide)

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan dampak dari proses-

proses tersebut pada konsumen dan masyarakat.

2.5 Pengambilan Keputusan

2.5.1 Proses dan Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian dan

pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu

dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Proses

pemilihan dan penilaian biasanya diawali dengan mengidentifikasi masalah utama

yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai

alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik. Langkah

terakhir dari proses itu merupakan sistem evaluasi untuk menentukan efektifitas dari

keputusan yang telah diambil (Amirullah, 2002).

Menurut Sangadji dan Sopiah (2013), ada tiga faktor utama yang

mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan, yaitu faktor psikologis, faktor

situasional, dan faktor sosial. Adapun penjabaran dari ketiga faktor tersebut yaitu:

1. Faktor Psikologis, yang mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran,

sikap dan kepribadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor

psikologis yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Sikap

yaitu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran

produk dalam situasi dan kondisi tertentu secara konsisten. Kepribadian

adalah pola individu merespon stimulus yang muncul dari lingkungannya,

dan didalam kepribadian juga termasuk opini, minat dan prakarsa.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

13

Pembelajaran berdampak pada adanya perubahan yang mencakup tiga

aspek (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang bersifat relatif permanen;

2. Pengaruh faktor situasional, mencakup keadaan sarana dan prasarana

tempat belanja, waktu berbelanja, penggunaan produk, dan kondisi saat

pembelian. Waktu yang tepat untuk berbelanja bagi setiap orang

berbeda-beda. Kondisi konsumen saat melakukan pembelian akan

mempengaruhi pembuatan keputusan konsumen.

3. Pengaruh faktor sosial, mencakup undang-undang/ peraturan, keluarga,

kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya. Sebelum memutuskan

untuk membeli produk, konsumen akan mempertimbangkan apakah

pembelian produk diperbolehkan atau tidak oleh aturan/ undang-undang

(daerah, regional, nasional, bahkan internasional), yang jika dilarang

konsumen tidak akan melakukan pembelian. Pada kelompok referensi

seperti kelompok pengajian, sekelompok remaja, kelompok pecinta hobi

tertentu yang memutuskan keputusan membeli berdasarkan

kesepakatan. Untuk kelas sosial contohnya kelas atas, menengah dan

bawah. Dan untuk budaya atau subbudaya, contohnya suku Sunda,

Jawa, Batak, Madura, dan lain-lain yang mempunyai budaya/subbudaya

berbeda-beda.

Menurut Suryani (2008), terdapat beberapa proses yang juga mempengaruhi

proses pengambilan keputusan yaitu:

1. Mengenali kebutuhan, kesadaran akan perlunya memenuhi kebutuhan

terjadi karena adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar;

2. Mencari informasi, pencarian informasi akan berbeda tingkatannya

tergantung pada persepsi konsumen atas resiko produk yang dibelinya.

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

14

Konsumen akan mencari informasi dari berbagai sumber untuk

mendapatkan informasi yang benar-benar obyektif, dan media juga

menjadi salah satu sumber informasi penting bagi konsumen;

3. Mengevaluasi alternatif, informasi yang diperoleh akan menjadi bahan

pertimbangan bagi konsumen dalam pengambilan keputusan. Konsumen

akan mempertimbangkan manfaat termasuk kepercayaan merk dan

biaya atau resiko yang diperoleh jika membeli suatu produk;

4. Mengambil keputusan, terdapat dua faktor yang mempengaruhi

keputusan membeli dan tujuan pembelian yaitu sikap orang lain dan

faktor-faktor situasional yang tidak dapat diprediksikan. Pengaruh sikap

orang lain tergantung pada intensitas sikap negatifnya terhadap alternatif

pilihan konsumen yang akan membeli dan derajat motivasi dari

konsumen yang akan membeli mengikuti orang lain. Sedangkan

keadaan tidak terduga merupakan faktor situasional yang menyebabkan

konsumen mengubah tujuan pembelian maupun keputusan pembelian.

Contohnya: kondisi keuangan yang secara mendadak kurang membaik;

5. Evaluasi Paska pembelian, setelah membeli, konsumen akan

mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli.

Kepuasan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen akan berpengaruh

terhadap perilaku selanjutnya.

2.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Perjalanan Wisata

Menurut Sayangbatti dan Baiquin (2013), secara umum dalam sebuah

destinasi, terdapat berbagai macam sub elemen yang saling mendukung dan

memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu kesatuan destinasi

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

15

yang memiliki nilai dan daya tarik terhadap para calon wisatawan yang datang. Dan

dalam menentukan perjalanan wisata seorang wisatawan, ada dua faktor yang

sangat menonjol dalam mempengaruhi keputusan akhir wisatawan untuk melakukan

kunjungan ke suatu destinasi wisata:

1. Faktor Internal, suatu faktor yang berasal dari sisi wisatawan itu sendiri,

seperti kebutuhan untuk kesehatan fisik, berwisata untuk mengisi waktu

luang, mengatasi perasaan ketakutan pada kondisi tertentu dan

sebagainya atau dapat pula disebut sebagai faktor psikologis dan;

2. Faktor Eksternal, suatu faktor yang berasal dari luar wisatawan yang

biasanya berhubungan dengan keadaan destinasi wisata dan bentuk

pelayanan yang ditawarkan atau dapat pula disebut sebagai faktor

bauran pemasaran.

Menurut Berkowitz (2004) dalam Hasan et.al (2013), menyatakan bahwa

terdapat empat faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen yaitu marketing

mix, socialcultural, psikologi dan situasi. Pada keempat faktor tersebut, terdapat

komponen-komponen yang mempengaruhi keputusan konsumen, seperti faktor

bauran pemasaran (product, price, place, promotion, process, people, dan physical

evidence), faktor sosial budaya (kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, budaya,

dan subbudaya), faktor psikologis (motivasi, kepribadian, persepsi, pembelajaran,

sikap dan gaya hidup), dan faktor situasi (purchase task, social surroundings,

physical surroundings, temporal effects and antecedent states).

Menurut Sari (2013), menyatakan bahwa bauran pemasaran bukanlah

sebuah teori ilmiah, namun merupakan sebuah konseptual yang didalamnya

mengenai bagaimana keputusan utama manajer membuat penawaran mereka

sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal tersebut didukung oleh pendapat Wowor

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

16

(2013), yang menyatakan bahwa bauran pemasaran dikendalikan oleh perusahaan

untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Menurut Kotler (2007)

dalam Sari (2013), menyatakan bahwa konsumen memperoleh rangsangan dari luar

(faktor eksternal) yang terdiri atas bauran pemasaran, ekonomi, teknologi, politik,

budaya yang mempengaruhi keputusan kosumen (faktor internal) seperti

kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis dan menghasilkan tanggapan dari

konsumen untuk melakukan pengambilan keputusan.

2.6 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Firdaus (2012), analisis regresi merupakan studi yang mempelajari

tentang hubungan ketergantungan dari suatu variabel (variabel terikat) pada satu

atau lebih variabel lain (variabel bebas), yang dimaksudkan untuk menduga atau

meramalkan nilai rata-rata hitung (mean) ataupun rata-rata (populasi) dari variabel

terikat berdasarkan nilai-nilai yang diketahui atau tetap dari variabel bebas.

Berdasarkan jumlahnya, analisis regresi dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1)

analisis regresi sederhana atau regresi dua variabel yaitu mempelajari

ketergantungan satu variabel terikat terhadap satu variabel bebas; dan 2) analisis

regresi berganda atau regresi lebih dari dua variabel yaitu mempelajari

ketergantungan satu variabel terikat terhadap lebih dari satu variabel bebas.

Sedangkan berdasarkan sifat linearitasnya, analisis regresi juga dibedakan menjadi

dua yaitu:

1) Analisis regresi linear, mendefinisikan regresi linear sebagai suatu persamaan

regresi dimana semua koefisien parameter dan semua variabel yang digunakan

dalam persamaan ini bersifat linear.

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

17

2) Analisis regresi non-linear, yaitu apabila salah satu atau lebih variabel yang

digunakan dalam persamaan ini bersifat non-linear, tetapi koefisien

parameternya tetap bersifat linear.

Menurut Sudarmanto (2005), analisis regresi merupakan suatu alat untuk

menganalisis yang kemudian digunakan menjelaskan tentang sebab-akibat dan

besarnya tingkat akibat yang disebabkan oleh adanya variabel bebas terhadap

variabel terikat. Analisis regresi juga dapat digunakan untuk menemukan kedudukan

atau lokasi dari rata-rata satu variabel terikat untuk berbagai nilai dari satu atau lebih

variabel bebas. Selain itu dalam analisis regresi juga terkandung adanya proses

penyesuaian terhadap suatu fungsi atau kurva berdasarkan sekumpulan data. Pada

uji regresi linear berganda, terdapat dua syarat yang harus dipenuhi yaitu uji statistik

parametrik dan uji persyaratan masuk regresi linear ganda.

Menurut Syahadat (2005), yang menyatakan bahwa persamaan umum

regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2X2 + b3X3.................(1)

Keterangan:

Y = subjek dalam variabel dependen

a = konstanta

b = angka arah yang menunjukkan peningkatan atau penurunan

X = variabel bebas (independent variable)

2.7 Kerangka Berpikir Penelitian

Beragamnya destinasi pariwisata yang ada di Indonesia memang sudah tidak

diragukan lagi, sehingga mampu menarik minat bagi para wisatawan untuk

mengunjungi tempat-tempat pariwisata yang memiliki keunikan dan karakteristik

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

18

masing-masing. DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia, memiliki daya tarik

pada sektor wisata bahari yang umumnya ramai dikunjungi yaitu Pantai Ancol.

Keberadaan Pantai Ancol hampir tidak pernah sepi dari wisatawan yang datang

berkunjung, sehingga menjadi dasar bagi peneliti untuk meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan wisatawan dalam berkunjung ke Pantai Ancol.

Adapun faktor-faktor (variabel) yang diteliti dapat dibedakan dalam 2 macam,

menurut Kotler dalam Sari (2013) terdiri dari faktor eksternal yaitu, Bauran

Pemasaran (X1) dan faktor internal berupa Psikologis (X2) dan Sosial Budaya (X3).

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan dalam

berkunjung digunakan analisis faktor keputusan berkunjung dengan melakukan

pengujian-pengujian seperti: Uji Asumsi Klasik, Regresi Linear Berganda dan Uji

Statistika. Hasil yang didapatkan dapat dijadikan informasi dalam pengelolaan dan

pengembangan lebih lanjut Wisata Pantai Ancol agar dapat meningkatkan jumlah

wisatawan yang berkunjung. Adapun kerangka pemikiran pada penelitian untuk

mempermudah kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1 Kerangka Berpikir

berikut:

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

19

Gambar 1. Kerangka Berpikir

Wisatawan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Keputusan Berkunjung Wisatawan

Faktor Eksternal: 1. Bauran Pemasaran (X1):

Product, Price, Place, Promotion, Process, Physical Evidence, People

Faktor Internal: 1. Faktor Psikologis(X2) 2. Faktor Sosial dan

Budaya (X3)

Analisis Keputusan Berkunjung

Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif 1. Uji Asumsi Klasik: Uji Nomalitas, Uji

Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi.

2. Regresi Linear Berganda 3. Uji Statistika: Koefisien Determinasi

(R2), Uji F, Uji t, Faktor Dominan

Peningkatan Jumlah Wisatawan

Hasil Analisis

Wisata Pantai Ancol

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

3. METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Wisata Pantai Ancol yang terletak di Jalan

Lodan Timur, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Adapun

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan metode, pada penelitian ini menggunakan

metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun

suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Metode analisis deskriptif ini dibagi menjadi dua, yaitu: analisis deskriptif kualitatif

dan kuantitatif (Nazir, 2014).

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif

kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dengan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu

menggunakan analisis regresi linear berganda untuk menganalisis perilaku

pengunjung. Pada analisis deskriptif kualitatif, data yang diperoleh berdasarkan profil

atau sejarah, gambaran secara umum lokasi penelitian serta karakteristik

responden.

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

21

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: jenis data

kuantitatif dan kualiltatif. Menurut Sugiyono (2014), jenis data kuantitatif yaitu data

yang dapat diklasifikasikan, konkrit, terukur, terdapat hubungan sebab akibat dan

data bersifat kuantitatif atau statistik. Jenis data kualitatif yaitu data yang

memandang realitas sosial sesuatu yang kompleks, utuh/ holistik, data berupa kata-

kata, bersifat deskriptif, dan hubungan gejala interaktif.

Pada penelitian ini jenis data yang digunakan termasuk dalam jenis data

kuantitatif, yaitu berupa angka atau bersifat statistik, dapat diukur, dan dapat

diklasifikasikan. Adapun data kuantitatif yang terdapat pada penelitian ini yaitu, data

statistik jumlah pengunjung di wisata Pantai Ancol dan data statistik jumlah

penduduk yang berada di Kelurahan Ancol.

3.3.2 Sumber Data

Menurut sumbernya, data dapat dibedakan menjadi dua sumber, yaitu data

primer dan data sekunder. Adapun yang dimaksud data primer dan data sekunder

sebagai berikut:

a. Data Primer

Menurut Hidayat (2011), data primer yaitu data yang diperoleh dari

hasil wawancara langsung responden yang dijadikan sampel dengan

menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

Adapun pengambilan data primer yang dilakukan pada penelitian ini

diperoleh melalui wawancara langsung dengan pihak dari pengelola pantai,

kemudian melalui kuesioner yang diberikan langsung kepada pengunjung

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

22

wisata pantai Ancol yang juga sebagai responden, serta melakukan

pengamatan langsung di kawasan Wisata Pantai Ancol untuk lebih

memperoleh informasi dan data tambahan.

b. Data Sekunder

Menurut Hidayat (2011), data sekunder adalah data yang diperoleh dari

hasil pengolahan pihak kedua/ pengelola atau data yang diperoleh dari hasil

publikasi pihak lain. Data sekunder umumnya dapat diperoleh dari lembaga

pemerintah, lembaga swasta, instansi terkait, pustaka dan laporan lainnya.

Adapun data sekunder yang diperoleh pada penelitian ini yaitu dari instansi

pemerintah seperti kantor kelurahan Ancol, untuk mengetahui keadaan

umum lokasi penelitian dan keadaan umum penduduk serta dari pengelola

wisata untuk mengetahui profil atau sejarah pengelolaan pantai dan data

jumlah pengunjung.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian dapat ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2014). Populasi pada

penelitian ini yaitu pengunjung atau disebut juga wisatawan yang berkunjung ke

Pantai Ancol.

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2014), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh suatu populasi. Apabila populasi pada lokasi penelitian besar,

sehingga tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi karena

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

23

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Sehingga, sampel yang diambil dari populasi harus betul-

betul representatif (mewakili).

Menurut Mustaniroh (2009), menyatakan bahwa apabila jumlah populasi

tidak dapat diketahui secara pasti, maka dalam menentukan jumlah sampel peneliti

dapat menggunakan metode linier time function dalam penentuannya. Hal tersebut

juga diungkapkan oleh Umar (2002), pengambilan sampel berdasarkan Linear Time

Function dapat dilakukan bila jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti

berdasarkan waktu efektif yang digunakan. Adapun rumus dari metode linier time

function adalah sebagai berikut:

Keterangan:

n = Jumlah responden (orang)

T = Waktu yang tersedia untuk penelitian (menit)

t0 = Waktu pengambilan sampel (menit)

t1 = Waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuisioner (menit)

Pada penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah Nonprobability

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Nonprobability sampling juga terdiri dari beberapa teknik dalam

pengambilan sampel, dan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling

incidental. Teknik penentuan sampel tersebut berdasarkan kebetulan, yaitu siapa

saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti yang dipandang

cocok untuk dijadikan sebagai sampel atau sumber data (Sugiyono, 2014). Adapun

n =

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

24

penentuan sampel atau pengunjung yang dijadikan sebagai responden pada

penelitian dengan kriteria yaitu pengunjung baik pria dan wanita yang berumur

diatas 17 tahun dan yang berkunjung di hari senin sampai dengan minggu. Adapun

penentuan jumlah sampel yang dapat ditentukan dengan rumus dari metode linier

time function pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

n = 60 orang / responden.

Keterangan:

n = Jumlah responden (orang)

T = Waktu untuk penelitian 7hari (7 hari x 5 jam x 60 menit = 2100 menit)

t0 = Waktu pengambilan sampel 5 jam (5 jam x 60 menit = 300 menit)

t1 = Waktu yang digunakan responden untuk mengisi kuisioner (30menit)

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode linear time

function, maka jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu sebanyak 60 orang responden

dan diharapkan sampel yang diambil dapat mewakili populasi secara menyeluruh

dalam penelitian dan mewakili beragam karakteristik pengunjung.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui

wawancara, observasi (pengamatan), dokumentasi dan kuisioner. Adapun

penjelasan dari meode pengumpulan data yang digunakan tersebut adalah sebagai

berikut:

n =

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

25

3.5.1 Wawancara

Menurut Sugiyono (2014), mengatakan bahwa wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data dengan terlebih dahulu mempersiapkan

pertanyaan-pertanyaan tertulis yang apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri

pada laporan tentang diri sendiri (self-report), atau setidak-tidaknya pada

pengetahuan dan atau keyakinan pibadi.

Wawancara menurut Primyastanto (2012), merupakan salah satu metode

yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian. Wawancara adalah

suatu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara sepihak dan

dikerjakan secara sistematis, serta berlandaskan pada tujuan penelitian yang akan

dilakukan.

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan kepada responden

yang bersedia untuk diwawancarai terkait info atau data pelengkap yang dibutuhkan

dalam penelitian, dan juga wawancara langsung dilakukan kepada unit pengelola

wisata Pantai Ancol untuk mendapatkan data tentang wisata penelitian di lokasi

tersebut.

3.5.2 Observasi

Observasi berasal dari kata observation yang berarti pengamatan. Metode

observasi dilakukan dengan cara mengamati perilaku, kejadian atau kegiatan orang

atau sekelompok orang yang diteliti kemudian mencatat hasil pengamatan tersebut

untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dengan pengamatan tersebut,

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

26

peneliti dapat melihat kejadian sebagaimana subyek yang diamati mengalaminya,

menangkap, merasakan fenomena sesuai pengertian subyek dan obyek yang diteliti

(Djaelani, 2013).

Menurut Hasan (2013), metode observasi yaitu cara pengumpulan data

dengan terjun dan melihat langsung ke lapang terhadap objek yang diteliti

(populasi). Adapun observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

mengamati keadaan sekitar lokasi wisata Pantai Ancol dan mengamati pula kegiatan

atau aktivitas yang terdapat di lokasi wisata tersebut.

3.5.3 Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2014), dokumentasi merupakan suatu pelengkap dari

metode observasi dan wawancara dalam sebuah penelitian. Hasil yang didapat dari

dokumentasi berupa tulisan, gambar atau karya-karya monumental. Sedangkan

menurut Hasan (2013), kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan

menggunakan daftar pertanyaan (angket) yang ditujukan kepada aobjek yang diteliti

(populasi).

Pada penelitian ini, dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini berupa

pengambilan gambar kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan, gambar

lokasi penelian, gambar keadaan sarana dan prasarana di lokasi wisata dan

gambar-gambar lain yang terkait dengan penelitian untuk kelengkapan data peneliti.

3.5.4 Kuesioner

Menurut Sugiyono (2014), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Pendapat lain dikemukakan oleh

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

27

Hasan (2013), kuesioner merupakan salah satu bentuk pengumpulan data dengan

menggunakan daftar pertanyaan (angket) terhadap objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2014), menyatakan bahwa terdapat salah satu skala

pengukuran yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu Skala Likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang/ sekelompok

orang mengenai suatu fenomena sosial. Kuesioner yang digunakan pada penelitian

ini untuk mendapat data mengenai keputusan wisatawan dalam berkunjung ke

Pantai Ancol menggunakan skala Likert, dan kuesioner ditujukan kepada sampel

penelitian yang telah ditentukan sebelumnya dengan teknik penentuan sampel yaitu

menggunakan rumus linear time function dan diperoleh sebanyak 60 responden

yang diharapkan dapat mewakili keberagaman populasi secara menyeluruh.

3.6 Analisis Data

3.6.1 Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

a. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014), variabel penelitian adalah suatu atribut atau

sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel

yang lain, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan

menjadi:

1. Variabel Independent: disebut variabel stimulus, predictor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering juga disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

28

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependent (terikat).

2. Variabel Dependent: juga dapat disebut sebagai variabel output,

kriteria konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut juga

sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas.

Pada penelitian ini, variabel yang digunakan diantaranya yaitu, variabel

terikat (Y) adalah keputusan wisatawan dalam berkunjung ke Pantai Ancol,

sedangkan variabel bebas (X) yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan berkunjung wisatawan. Adapun variabel bebas yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain: bauran pemasaran (jasa wisata/ product dan

pelayanan, harga tiket (price), tempat wisata (place), promosi (promotion),

pengelola wisata (people), proses penawaran jasa (process), dan bukti fisik

(physical evidence), faktor psikologis (motivasi dan persepsi), dan faktor

sosial budaya (referensi lingkungan sekitar, kelas sosial, dan kebiasaan

budaya).

Dalam melakukan analisis data, peneliti mengalami beberapa kesulitan

dalam melakukan pengolahan data sehingga terdapat beberapa hal yang

perlu dilakukan perubahan untuk mendapatkan model regresi yang paling

baik. Adapun perubahan-perubahan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel

1 berikut:

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

29

Tabel 1. Perubahan Variabel dalam Penelitian

No. Perubahan Sebelum

Analisis Data Setelah

Analisis Data Alasan

1 Butir Pertanyaan pada variabel X1

16 15 Untuk melewati uji validitas dan reliabilitas, maka peneliti mengurangi butir pertanyaan yang terdapat di variabel bauran pemasaran (X1) yaitu pada indikator pengelola wisata (X1,5).

2 Butir Pertanyaan pada variabel X2

6 5 Untuk melewati uji validitas dan reliabilitas, maka peneliti mengurangi butir pertanyaan yang terdapat di variabel psikologi (X2) yaitu pada indikator persepsi (X2,4).

3 Butir Pertanyaan pada variabel Y

3 2 Untuk melewati uji validitas dan reliabilitas, maka peneliti mengurangi butir pertanyaan pada variabel keputusan berkunjung, yang semula 3 pertanyaan namun kini hanya menggunakan dua pertanyaan. Adapun indikator yang dihilangkan pada variabel ini adalah mengunjungi wisata pantai secara rutin.

b. Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2014), skala pengukuran merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya

interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan

dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Dengan adanya skala

pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertentu

dapat dinyatakan dengan angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan

komunikatif. Adapun macam-macam skala pengukuran dapat berupa: skala

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

30

nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, dan dari skala

pengukuran itu akan diperoleh data nominal, ordinal, interval, dan ratio.

Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian yaitu Skala Likert,

yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang/

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala Likert, variabel yang

diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian menjadi titik tolak

untuk menyusun item-item instrument berupa pernyataan atau pertanyaan

(Sugiyono, 2014). Pada penelitian ini, pengukuran dengan skala Likert

menggunakan empat golongan penilaian atau jumlah genap, karena bila

jumlah ganjil responden cenderung untuk memilih pertengahan (netral).

Adapun skala pengukuran pada instrumen penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 2. Skala pengukuran variabel penelitian dibawah ini, dan untuk

pemberian skor pada skala Likert sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS) : 1

Tidak Setuju (TS) : 2

Setuju (S) : 3

Sangat Setuju (SS) : 4

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

31

Tabel 2. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel Penelitian

Indikator Item Skala

Pengukuran

Keputusan Berkunjung (Y)

Keputusan wisatawan untuk berkunjung

a. Setelah berkunjung ke Pantai Ancol memiliki rasa ingin mengunjunginya kembali.

Skala Likert b. Setelah berkunjung ke Pantai Ancol memiliki rasa ingin merekomendasikan tentang Pantai Ancol kepada orang lain dari mulut ke mulut.

Bauran Pemasaran (X1)

1. Jasa wisata (X1.1) a. Jasa pariwisata yang ditawarkan.

Skala Likert

b. Kualitas jasa dan pelayanan

2. Harga tiket masuk (X1.2) a. Harga tiket masuk Ancol.

b. Kesesuaian harga tiket dengan kualitas pelayanan.

3. Tempat wisata (X1.3) a. Lokasi wisata Pantai Ancol. b. Akses jalan menuju Pantai Ancol. c. Lokasi Pantai Ancol mudah dijangkau transportasi umum.

4. Promosi (X1.4) a. Bentuk promosi yang dilakukan pihak pengelola Pantai Ancol. b. Kesesuaian promosi yang dilakukan dengan keadaan di lokasi.

5. Pengelola wisata (X1.5) a. Sikap ramah dan baik petugas pengelola Pantai Ancol b. Sikap cepat dan tanggap petugas pengelola Pantai Ancol dalam memberikan pelayanan informasi pada pengunjung

6. Proses penawaran jasa (X1.6)

a. Proses pelayanan petugas pembayaran tiket masuk b. Proses pelayanan petugas parkir

7. Lingkungan Fisik (X1.7) a. Lingkungan disekitar Pantai Ancol sejuk, bersih dan nyaman b. Fasilitas (tempat makan/restoran, tempat penginapan, kamar mandi/ toilet, masjid, tempat parkir) yang disediakan pihak pengelola

Psikologis (X2)

1. Motivasi (X2.1) a. Tujuan wisatawan mengunjungi Pantai Ancol

Skala Likert

b. Pengetahuan wisatawan terhadap Pantai Ancol

2. Persepsi (X2.2) a. Tingkat kebersihan dan kenyamanan Pantai Ancol b. Setelah mengunjungi Pantai Ancol merasa puas c. Memiliki rasa bahwa Pantai Ancol suatu wisata di Jakarta yang wajib dikunjungi

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

32

Variabel Penelitian

Indikator Instrumen Skala

Pengukuran

Sosial Budaya (X3)

1. Referensi lingkungan sekitar (X3.1)

a. Adanya dorongan dari keluarga untuk berkunjung ke Pantai Ancol

Skala Likert

b. Adanya saran dari teman atau orang lingkungan sekitar untuk berkunjung ke Pantai Ancol

2. Kelas Sosial (X3.2) a. Berdasarkan pendapatan atau penghasilan responden

b. Adanya anggaran khusus untuk berwisata yang disiapkan responden

3. Kebiasaan atau Budaya (X3.3)

a. Berwisata ke Pantai Ancol merupakan suatu kebiasaan responden

3.6.2 Definisi Operasional

Menurut Wardiyanta (2006), definisi operasional merupakan informasi ilmiah

yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur suatu variabel yang merupakan hasil

penjabaran dari sebuah konsep. Pendapat lain dikemukakan Dewi (2010), definisi

operasional adalah penentuan konstrak sehingga menjadi variabel yang dapat

diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti

dalam mengoperasionalkan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

Pada penelitian ini dilakukan pembatasan terhadap variabel-variabel yang

digunakan, karena dalam memahami perilaku konsumen dalam lingkungan yang

berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan selera yang

berbeda (Arsy, 2012). Adapun variabel yang digunakan terdiri dari keputusan

berkunjung (Y) sebagai variabel terikat (dependen), dan variabel bebas

(independen) yang terdiri dari faktor bauran pemasaran (X1), faktor psikologis (X2)

dan faktor sosial budaya (X3). Berikut definisi operasional variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian:

Tabel 2. Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran (Lanjutan)

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

33

1. Bauran Pemasaran (X1)

Menurut Wowor (2013), bauran pemasaran yang digunakan dalam

analisis adalah konsep 7P yang terdiri dari 4P tradisional yaitu yang terdiri

dari produk (product), harga (price), tempat wisata (place), promosi

(promotion) ditambah dengan 3P khusus untuk pemasaran jasa, yaitu

pengelola wisata (people), proses (proccess) dan lingkungan fisik (physical

evidence).

a. Produk (Product)

Merupakan segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang

bersangkutan.

Pada penelitian ini, produk didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam keputusan berkunjung di Pantai

Ancol. Variabel ini diukur dari keragaman jasa pariwisata yang

ditawarkan dan kualitas jasa pariwisata yang ditawarkan kepada

konsumen, yang dimana dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi

dalam keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

b. Harga (Price)

Merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan

manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya

ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau

ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua

pembeli.

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

34

Pada penelitian ini, harga didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari biaya harga tiket masuk dan kesesuaian harga tiket masuk

dengan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen yang

dimana dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam

keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

c. Tempat (Place)

Merupakan tempat atau lokasi meliputi lokasi dan sistem

penyampaian jasa yang digunakan dalam memasok produk kepada para

pelanggan.

Pada penelitian ini, tempat didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari letak lokasi, akses jalan menuju lokasi dan kemudahan

dijangkaunya oleh transportasi umum yang dilalui konsumen, yang

dimana dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam

keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

d. Promosi (Promotion)

Merupakan usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan merayu

(persuasive communication) calon pembeli, melalui segala unsur acuan

pamasaran.

Pada penelitian ini, promosi didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari bentuk promosi yang dilakukan pengelola dan kesesuaian

promosi yang diberikan dengan keadaan di lokasi, yang dimana dapat

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

35

mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung

ke Pantai Ancol.

e. Pengelola (People)

Merupakan orang atau karyawan yang memiliki peran penting

karena terlibat langsung dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan

konsumen.

Pada penelitian ini, pengelola didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari sikap petugas dan kesigapan petugas dalam memberi

informasi kepada pengunjung, yang dimana dapat mempengaruhi atau

tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

f. Proses (Proccess)

Merupakan seluruh prosedur, mekanisme dan kebiasaan dimana

sebuah jasa diciptakan dan disampaikan kepada pelanggan, termasuk

keputusan-keputusan kebijakan tentang beberapa keterlibatan

pelanggan dan persoalan-persoalan keleluasan karyawan.

Pada penelitian ini, proses didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari proses pelayanan saat pembayaran tiket masuk dan sikap

petugas keamanan atau sikap petugas parkir kepada pengunjung, yang

dimana dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam

keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

36

g. Lingkungan Fisik (Physical Evidence),

Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa

yang ditawarkan.

Pada penelitian ini, lingkungan fisik didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari keadaan lingkungan sekitar dan ketersediaan fasilitas yang

yang ditawarkan kepada pengunjung, yang dimana dapat mempengaruhi

atau tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

2. Faktor Psikologis (X2)

Menurut Arsy (2012), faktor psikologis merupakan cara yang digunakan

untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis

informasi, merumuskan pikiran dan pendapat dalam mengambil tindakan.

a. Motivasi

Merupakan kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang

mencari cara untuk memuaskan kebutuhan. Dalam urutan kepentingan

adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri.

Pada penelitian ini, motivasi didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari tujuan pengunjung berwisata ke Pantai Ancol dan

pengetahuan yang dimiliki tentang Pantai Ancol, yang dimana dapat

mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung

ke Pantai Ancol.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

37

b. Persepsi

Merupakan proses yang dilalui orang dalam memilih,

mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi guna membentuk

gambaran yang berarti mengenai dunia. Seseorang yang termotivasi

siap untuk bertindak, dan bagaimana orang tersebut bertindak

dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi.

Pada penelitian ini, persepsi didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari tingkat kebersihan Pantai Ancol, perasaan puas setelah

berkunjung dan memiliki rasa bahwa Pantai Ancol merupakan objek

wisata yang wajib dikunjungi di Jakarta, yang dimana dapat

mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung

ke Pantai Ancol.

3. Faktor Sosial budaya (X3)

Menurut Arsy (2012), kelas sosial merupakan pembagian masyarakat

yang relatif homogen dan permanen yang anggotanya menganut nilai-nilai,

minat, dan perilaku yang serupa. Menurut Kotler (2004), budaya merupakan

penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar dimana konsumen

mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku.

a. Referensi lingkungan sekitar

Menurut Kotler (2004), keluarga ialah kelompok yang terdiri dari dua

orang atau lebih yang berhubungan melalui darah, perkawinan atau

adopsi dan tinggal bersama. Menurut Arsy (2012), kelompok adalah dua

orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau

bersama, seperti teman, tetangga, dan rekan sekerja.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

38

Pada penelitian ini, referensi lingkungan sekitar didefinisikan

sebagai faktor yang pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di

Pantai Ancol. Variabel ini diukur dari dorongan keluarga dan saran dari

teman atau lingkungan sekitar, yang dimana dapat mempengaruhi atau

tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

b. Kelas Sosial

Menurut Arsy (2012), kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal

seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan,

pendidikan, kekayaan dan variabel lain.

Pada penelitian ini, kelas sosial didefinisikan sebagai faktor yang

pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai Ancol. Variabel

ini diukur dari pendapatan yang diperoleh per bulan dan adanya

anggaran khusus yang disiapkan untuk berwisata, yang dimana dapat

mempengaruhi atau tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung

ke Pantai Ancol.

c. Kebiasaan atau Budaya

Menurut Kotler (2004), budaya merupakan penentu keinginan dan

perilaku yang paling mendasar dimana konsumen mendapatkan

kumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku.

Pada penelitian ini, budaya atau kebiasaan didefinisikan sebagai

faktor yang pengunjung pertimbangkan dalam berkunjung di Pantai

Ancol. Variabel ini diukur dari berkunjung ke Pantai Ancol yang

merupakan suatu kebiasaan, yang dimana dapat mempengaruhi atau

tidak mempengaruhi dalam keputusan berkunjung ke Pantai Ancol.

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

39

4. Keputusan Berkunjung (Y)

Menurut Arsy (2012), keputusan pembelian merupakan kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual.

Pada penelitian ini, keputusan berkunjung didefinisikan sebagai variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel ini diukur dari adanya rasa untuk mengunjungi kembali dan

merekomendasikan kepada orang lain dalam berkunjung ke Pantai Ancol.

3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Menurut Andreansyah (2014), validitas dalam penelitian diartikan

sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur peneliti tentang isi atau arti

sebenarnya yang diukur. Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada

kemampuan atau tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran

yang dikehendaki. Jadi, validitas merupakan kemampuan suatu alat ukur

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, oleh sebab itu alat ukur yang

valid akan memiliki varians kesalahan yang rendah sehingga diharapkan alat

tersebut akan dipercaya, bahwa angka yang dihasilkan merupakan angka

yang sebenarnya. Suatu instrument dikatakan valid jika koefisien korelasinya

lebih besar daripada nilai kritis.

Menurut Rianse dan Abdi (2008), pada umumnya penelitian sosial atau

penelitian ekonomi sering menggunakan jenis validitas konstruksi. Validitas

ini memiliki beberapa keunggulan diantaranya: memiliki proses yang mudah,

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

40

memiliki tingkat keandalan yang sangat baik, variabel yang digunakan

biasanya berasal dari konstruksi teori. Uji validitas konstruksi dilakukan

dengan analisis faktor, yakni dengan cara mengkorelasikan skor item

instrumen dan memiliki kriteria korelasi (r):

a) r = 0,8 – 1 : nilai validitas sangat tinggi

b) r = 0,6 – 1 : nilai validitas tinggi

c) r = 0,4 – 0,699 : nilai validitas cukup tinggi

d) r = 0,2 – 0,399 : nilai validitas rendah

e) r = 0 – 0,199 :nilai validitas sangat rendah (tidak valid).

b. Uji Reliabilitas

Menurut Andreansyah (2014), reliabilitas adalah alat untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan alat pengukuran konstruk atau variabel.

Menurut Ghozali (2013), suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Hasil penelitian dikatakan reliabel jika terdapat kesamaan

data dalam jangka waktu yang berbeda, sehingga dari hal tersebut

instrument yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama.

3.6.4 Uji Asumsi Klasik

Menurut Gujarati (2003), pada analisis data kuantitatif, sering

digunakan uji persyaratan analisis. Persyaratan uji analisis untuk regresi

linier berganda biasa disebut sebagai uji asumsi klasik. Pada model analisis

regresi, agar tidak terjadi bias atau model regresi bias menjadi BLUE (Best

Linier Unbiased Estimator), maka diperlukan pengujian asumsi klasik. Dan uji

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

41

asumsi klasik adalah persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis regresi

linear berganda dan berbasis Ordinary Least Square (OLS). Adapun yang

termasuk dalam pengujian asumsi klasik antara lain: uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heterokedatisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Menurut Andreansyah (2014), uji normalitas digunakan untuk menguji

apakah dalam regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji ini di indentifikasikan dengan

analisis grafik, pada grafik normal plot tersebut titik-titiknya harus menyebar

dengan garis diagonal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, model regresi

layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Hal sama juga dikatakan

oleh Ghozali (2013), bahwa model regresi yang baik adalah yang memiliki

distribusi data normal.

Menurut Dewi (2010), menyatakan bahwa uji normalitas pada SPSS

dapat dideteksi dengan cara melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram pada residualnya. Selain

itu, terdapat beberapa dasar pengambilan keputusan yang perlu diketahui

dalam uji normalitas yaitu:

1) Jika data tersebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau garis histogramya, mak pola distribusi menunjukkan

normal.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal lain atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau garis histogramnya, menunjukkan pola

distribusi tidak normal.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

42

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Andreansyah (2014), Uji Multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independent). Dikatakan tidak ada multikolinearitas diantara variabel

bebas, artinya tidak terjadi hubungan antara variabel bebas. Multikolinearitas

dapat dilihat dengan melihat angka VIF (Variance Influence Factors) masing-

masing variabel bebas. Dan terjadinya multikolinearitas bila nilai VIF > 10

atau nilai toleransi < 0,1. Hal serupa juga dikatakan Ghozali (2013), model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen, dan uji multikolinearitas dapat dihitung dengan menggunakan

alat bantu computer dengan program SPSS.

Menurut Dewi (2010), untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas

di dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai Tolerance;

2) Variance Inflation Factors (VIF).

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah

sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1 / tolerance). Nilai cutoff

yang umumnya dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah

nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Adapun ketentuan

pengambilan kesimpulan pada uji multikolinearitas sebagai berikut:

1. Jika nilai Tolerance > 0,10 atau VIF < 10, maka tidak terjadi

multikolinearitas.

2. Jika nilai Tolerance < 0,10 atau VIF > 10, maka terjadi multikolinearitas.

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

43

c. Uji Heterokedastisitas

Menurut Andreansyah (2014), uji heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pangamatan yang lain. Apabila varian dan

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut dengan

Homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas

atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Menurut Ghozali (2013), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas, dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada

grafik scatterplot atau dengan melakukan uji glejser. Deteksi terjadi atau

tidaknya heterokedastisitas pada grafik scatterplot dilakukan dengan dasar

analisanya sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasi telah terjadi heterokedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, ada titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Adapun Uji Glejser menurut Ghozali (2013), dapat dilakukan dengan

meregresi nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Kemudian apabila

telah diperoleh nilai signifikannya diatas 5%, maka data pada model regresi

tidak terjadi heterokedastisitas dan model layak digunakan.

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

44

d. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013), menyatakan bahwa dalam uji autokorelasi

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t, dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Masalah ini timbul karena residual

(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi

lainnya. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi.

Menurut Gujarati (2003) dalam Dewi (2010), dalam penelitian uji

autokorelasi digunakan uji Durbin- Watson (DW test) untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi. Uji Durbin- Watson digunakan untuk autokorelasi

tingkat satu (first order autocorrelation) dan dengan syarat adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi serta tidak ada variabel lagi diantara

variabel bebas. Adapun uji Durbin- Watson dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 2. Uji Durbin - Watson

Keterangan:

H0 = tidak ada autokorelasi positif

H*0 = tidak ada autokorelasi negatif

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

45

3.6.5 Analisis Regresi

Menurut Ghozali (2013), mengemukakan bahwa model analisis regresi

digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga

menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis

pengaruh antara variabel independen terhadap pengaruh variabel dependen. Rumus

matematis dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Variabel dependen

α = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1, X2, X3 = Variabel independen

e = Standard Error

Menurut Sudarmanto (2005), mengemukakan bahwa analisis regresi

merupakan alat untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat dan besarnya tingkat

akibat yang ditimbulkan oleh adanya variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam

analisis regresi juga terkandung adanya proses penyesuaian terhadap suatu fungsi

atau kurva berdasarkan sekumpulan data. Pada uji regresi linear berganda terdapat

dua syarat yang harus dipenuhi, yaitu: uji statistik parametrik dan uji persyaratan

masuk regresi linier ganda.

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Adapun analisis

regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

bebas yaitu bauran pemasaran (X1), Psikologis (X2) dan Sosial Budaya (X3) terhadap

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + …+ e

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

46

variabel terikat (Y) yaitu keputusan berkunjung bagi wisatawan. Berikut merupakan

fungsi regresi yang akan digunakan unutuk penelitian:

Keterangan:

Y = Keputusan Wisatawan Berkunjung

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Bauran Pemasaran

X2 = Psikologis

X3 = Sosial Budaya

e = Tingkat kesalahan

3.6.6 Uji Statistik

a. Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Dewi (2010), koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk

mengukur kebenaran model analisis regresi. Apabila nilai (R2) mendekati 1,

maka ada hubungan yang kuat dan erat antara variabel terikat dan variabel

bebas dan penggunaan model tersebut dibenarkan Menurut Gujarati (2003),

koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa besar persentase

sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat yang dapat dinyatakan

dalam persentase. Namun tidak dapat dipungkiri pula ada kalanya dalam

penggunaan koefisien determinasi (R2) terjadi bias terhadap satu variabel

bebas yang dimasukkan dalam model.

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

47

Menurut Syahadat (2005), perhitungan pada nilai koefisien determinasi

digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel independen

dapat menjelaskan variabel dependen. Pada koefisien determinasi,

menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel dependen yang

dijelaskan melalui model regresi. Nilai Koefisien Determinasi (R2) harus

berada pada interval 0 < R2 < 1, yang dimana secara logika adalah semakin

baik estimasi model dalam menggambarkan data bila nilai R2 semakin

mendekati nilai 1 (satu). Adapun nilai R2 dapat diperoleh dengan rumus:

Keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

r = Koefisien korelasi

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Menurut Firdaus (2012), pada model regresi diperlukan uji signifikansi.

Adapun uji signifikansi yang dapat dilakukan adalah melalui uji F. Uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikansi yang terjadi pada variabel

bebas terhadap variabel terikat (secara simultan). Dan syarat teoritik pada uji

F adalah apabila nilai Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan

sebaliknya apabila nilai Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Hal serupa juga dinyatakan Marina dan Danica (2007) dalam Widyawati

(2016), bahwa uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X)

secara bersama-sama atau serentak memberi pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (Y). dan adapun kriteria penilaian pada hipotesis

R2 = (r2) x 100%

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

48

untuk Uji F yaitu: 1) Ho diterima apabila nilai Fhitung < Ftabel; dan 2) H1 diterima

apabila nilai Fhitung > Ftabel.

c. Uji Parsial (Uji t)

Menurut Firdaus (2012), uji signifikansi pada suatu model regresi dapat

dilakukan dengan mengadakan uji t. Uji ini digunakan untuk mengetahui

pengaruh signifikan pada variabel bebas terhadap variabel terikat (secara

parsial atau individual). Dan adapun syarat teoritik untuk uji t yaitu apabila

nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima.

Menurut Marlina dan Danica (2007) dalam Widyawati (2016), uji t

dilakukan untuk mengetahui dan menguji apakah setiap variabel bebas (X)

yang digunakan pada penelitian mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat (Y). pada uji t ini juga terdapat beberapa syarat,

yaitu: 1) Ho diterima, apabila nilai t hitung < t tabel; 2) H1 diterima, apabila

nilai t hitung > t tabel.

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

4. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografis

Kelurahan Ancol merupakan salah satu kelurahan yang termasuk dalam

Kecamatan Pademangan di kotamadya Jakarta Utara yang juga terdiri dari tujuh

Rukun Warga (RW), dengan luas wilayah + 577,28 Ha. Berdasarkan titik koordinat,

wilayah kotamadya Jakarta Utara terletak pada koordinat 106020’00” Bujur Timur

dan 6010’00” Lintang Selatan. Adapun secara geografis, Kelurahan Ancol memiliki

batasan-batasan wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Pantai Laut Jawa

- Sebelah Timur : Sungai Tiram dan Kecamatan Tanjung Priok

- Sebelah Selatan : Jalan Arteri Mangga Dua dan Rel KA Kota- Senen

- Sebelah Barat : Sepanjang Pelabuhan Sunda Kelapa, Kecamatan

Taman Sari dan Jakarta Barat.

Berdasarkan keadaan topografi, Kotamadya Jakarta Utara sebagian besar

terdiri dari daratan hasil dari pengerukan rawa-rawa yang mempunyai ketinggian

rata-rata 0 sampai dengan 1 meter diatas permukaan laut yang dapat ditemukan di

sepanjang pantai. Dirinci berdasarkan penggunaan lahan, tanah daratan di

kotamadya Jakarta Utara dengan luas 154,11 Km2 sebesar 47,58% untuk

perumahan, 15,87% untuk areal industri, 8,89% untuk perkantoran, pergudangan

dan sisanya merupakan lahan pertanian, lahan kosong dan sebagainya.

4.2 Keadaan Umum Penduduk Kelurahan Ancol

Data keadaan penduduk pada suatu wilayah umumnya dapat dibedakan

berdasarkan jenis kelamin penduduk terdiri dari laki-laki dan perempuan, umur

penduduk, jenis pekerjaan dan agama.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

50

4.2.1 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2016, tercatat bahwa

Kelurahan Ancol memiliki jumlah penduduk sebanyak 30.866 jiwa. Jumlah tersebut

terdiri 16.298 jiwa laki-laki atau sekitar 52,80% dan 14.568 jiwa atau sekitar 47,20%

adalah berjenis kelamin perempuan. Adapun data jumlah penduduk berdasarkan

jenis kelamin di Kelurahan Ancol dapat dilihat pada tabel 3:

Tabel 3 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdsarkan Jenis Kelamin Tahun 2016

Sumber: Kantor Kelurahan Ancol, 2016.

4.2.2 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Usia

Berdasarkan komposisi umur, dapat diketahui bahwa penduduk Kelurahan

Ancol terbagi dalam beberapa komposisi umur. Adapun komposisi umurnya terdiri

atas umur anak (0-14 tahun) sebesar 25,87%, umur produktif (15-64 tahun) sebesar

71,05% serta umur tua atau lanjut usia (65 tahun keatas) sebesar 3,08%. Dan dari

luas wilayah Kelurahan Ancol sebesar 577,28 Ha atau 5,7728 Km2 dengan jumlah

penduduk yang berjumlah 30.866 jiwa, dapat diketahui pula bahwa kepadatan

penduduk di Kelurahan Ancol pada tahun 2016 adalah mencapai 5.347 jiwa/km2.

Adapun keadaan penduduk di Kelurahan Ancol berdasarkan usia dapat dilihat pada

tabel 4:

No Jenis Kelamin Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Laki-laki 16.298 52,80

2. Perempuan 14.568 47,20

Jumlah 30.866 100

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

51

Tabel 4. Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Usia Tahun 2016

Sumber: Kantor Kelurahan Ancol , 2016.

4.2.3 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Untuk mengetahui jumlah penduduk juga dapat juga dilakukan dengan

mengelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan ataupun mata pencaharian

penduduk. Kelurahan Ancol melakukan pengelompokkan untuk jumlah penduduk

berdasarkan jenis pekerjaan yang di dominasi oleh pekerjaan lingkup TNI, POLRI,

Karyawan Swasta, Pemerintah sebesar 27,65% dan terendah pada mata

pencaharian nelayan sebesar 2,2%. Adapun pengelompokkan tersebut dapat dilihat

pada tabel 5:

Tabel 5. Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Tahun 2016

Sumber: Kantor Kelurahan Ancol , 2016.

No Usia (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. 0-14 7.984 25,87

2. 15-64 21.931 71,05

3. >65 951 3,08

Jumlah 30.866 100

No Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. TNI, POLRI, Karyawan

Swasta, Pemerintah 8.535 27,65

2. Pedagang 7.125 23,09

3. Nelayan 681 2,20

4. Buruh 1.430 4,63

5. Pensiunan 1.230 3,99

6. Pertukangan 1.112 3,60

7. Pengangguran 1.354 4,39

8. Fakir Miskin 2.213 7,17

9. Lain-lain 7.186 23,28

Jumlah 30.866 100

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

52

4.2.4 Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Agama

Pengelompokkan keadaan penduduk juga dapat dilakukan berdasarkan

agama atau disebut juga keyakinan. Keadaan penduduk yang berada dalam wilayah

Kelurahan Ancol umumnya terdiri dari berbagai macam keyakinan, antara lain Islam,

Kristen, Katholik, Buddha dan Hindu. Adapun sebesar 81,45% penduduk menganut

agama Islam, sebesar 8,70% menganut agama Kristen, sebesar 8,07% menganut

agama Katholik, serta sebesar 1,34% merupakan Buddha dan 0,44% penduduk

menganut Hindu. Keadaan penduduk berdasarkan agama dapat dilihat pada tabel 6:

Tabel 6. Keadaan Penduduk Kelurahan Ancol Berdasarkan Agama Tahun 2016

Sumber: Kantor Kelurahan Ancol , 2016.

4.2.5 Keadaan Umum Perikanan

Nelayan yang beroperasi di wilayah Kotamadya Jakarta Utara umumnya

merupakan penduduk asli. Berdasarkan status kependudukannya, nelayan di

wilayah Jakarta Utara terdiri atas nelayan pendatang dan nelayan tetap. Menurut

Hadianti (2010), nelayan pendatang adalah nelayan yang berasal dari luar wilayah

Jakarta Utara, sedangkan nelayan penetap adalah nelayan yang dari luar maupun

dari dalam wilayah Jakarta Utara yang bertempat tinggal menetap di wilayah

tersebut. Berdasarkan jenisnya, nelayan di wilayah Jakarta Utara terdiri atas nelayan

penetap dan nelayan pendatang, sedangkan berdasarkan statusnya terdiri dari

nelayan pemilik dan nelayan pekerja. Nelayan pemilik merupakan nelayan yang

No Agama Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Islam 25.141 81,45%

2. Kristen 2.683 8,70

3. Katholik 2.493 8,07

4. Buddha 414 1,34

5. Hindu 135 0,44

Jumlah 30.866 100

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

53

memiliki sarana penagkapan ikan, yaitu kapal dan alat tangkap, sementara nelayan

pekerja adalah nelayan yang melakukan operasi penangkapan ikan. Menurut Dinas

Peternakan, Perikanan dan Kelautan (2016), hasil produksi ikan yang masuk

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Jakarta Utara menggunakan alat tangkap

diantaranya seperti: paying, dogol, pukat cincin, jaring insang, jaring rampus, jaring

cumi, rawai tuna, pancing cumi, pancing, bubu, muro ami dan lainnya

Menurut Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara (2016),

jumlah nelayan yang melakukan kegiatan penangkapan di wilayah Jakarta Utara

pada tahun 2013 sebanyak 24.028 jiwa. Nelayan tersebut terdiri atas 6.268 jiwa

nelayan penetap dan 17.760 jiwa nelayan pendatang. Apabila ditinjau berdasarkan

status kepemilikikan usaha maka nelayan terbagi atas 2.979 orang nelayan pemilik

dan 21.049 orang nelayan pekerja yang dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Jumlah Nelayan di Kota Jakarta Utara (2009-2013)

Status Nelayan Jumlah Nelayan Pada Tahun (orang)

2009 2010 2011 2012 2013

Nelayan Penetap Pemilik 1.123 1.326 1.046 794 2.464

Pekerja 9.145 10.199 7.762 6.111 3.804

Jumlah 10.268 11.525 8.808 6.905 6.268

Nelayan Pendatang Pemilik 1.243 1.276 793 726 515

Pekerja 7.436 6.195 6.069 4.591 17.245

Jumlah 8.679 7.471 6.862 5.317 17.760

Jumlah Pemilik 2.366 2.602 1.839 1.520 2.979

Pekerja 16.581 16.394 13.831 10.702 21.049

Jumlah 18.947 18.996 15.670 12.222 24.028

Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, 2016.

Menurut Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara (2016),

jumlah produksi ikan di Kota Jakarta Utara pada tahun 2015 sebanyak 328.372.966

kg. Ikan yang didaratkan tersebut berasal dari tiga TPI yaitu TPI Muara Angke, TPI

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

54

Kali Baru, TPI Muara Baru. TPI Muara Baru merupakan penyumbang terbesar

produksi perikanan di Jakarta Utara yaitu 234.867.150 Kg atau 71,52% dari total

produksi ikan di Kota Jakarta Utara tahun 2015. Selanjutnya diikuti TPI Muara Angke

sebesar 90.761.867 kg atau 27.63% dari total produksi ikan, dan dapat dilihat pada

tabel 8.

Tabel 8. Produksi Ikan di Kota Jakarta Utara 2015 (dalam satuan Kg)

Bulan TPI Muara Angke TPI Kali Baru TPI Muara Baru Total

Januari 6.203.120 376.200 18.497.204 25.076.524

Februari 5.308.039 290.083 20.975.373 26.573.495

Maret 6.439.722 351.870 18.378.332 25.169.924

April 6.785.467 474.391 22.565.184 29.825.042

Mei 7.720.897 261.633 20.493.469 28.475.999

Juni 6.557.350 223.353 22.008.368 28.789.071

Juli 5.143.574 106.227 18.480.760 23.730.561

Agustus 8.316.975 102.379 17.764.737 26.184.091

September 8.391.448 103.948 18.225.008 26.720.404

Oktober 9.321.797 168.965 19.446.259 28.937.021

November 10.644.283 142.561 18.211.221 28.998.065

Desember 9.929.185 142.339 19.821.235 29.892.759

Total (Kg) 90.761.857 2.743.949 234.867.150 328.372.956

Sumber: Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, 2016

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Profil Umum Wisata Pantai Ancol

5.1.1 Lokasi Pantai Ancol

Wisata Pantai yang berada di Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah

satu destinasi wisata bahari di Jakarta yang terkenal dengan keasrian dan

keindahan pantainya. Wisata Pantai Ancol ini terletak di daerah Ancol, Kecamatan

Pademangan, Jakarta Utara, Propinsi DKI Jakarta. Secara topografis, Pantai di

Taman Impian Jaya Ancol memiliki batas wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Utara : Laut Jawa

- Sebelah Timur : Tanjung Priok

- Sebelah Selatan : Kecamatan Pademangan

- Sebelah Barat : Sunda Kelapa

5.1.2 Sejarah Pantai Ancol

Daya tarik Ancol sebagai sebuah destinasi wisata telah menarik perhatian

Gubernur Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, pada awal abad ke-17. Namun, saat

itu fokus Pemerintah tertuju pada Perang Kemerdekaan, dan potensi itu pun

terabaikan. Kemudian, Ancol kembali menarik perhatian Presiden RI yang pertama,

Ir. Soekarno, yang pada akhir Desember 1965 memerintahkan dan menunjuk

Gubernur DKI Jakarta, Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo sebagai Pelaksana

Pembangunan dan Pengembangan Daerah Ancol untuk mengembangkan Ancol

sebagai destinasi wisata. Proyek pembangunan itu terus dilanjutkan pada tahun

1966 oleh Gubernur Ali Sadikin.

Dengan adanya persetujuan Pemerintah DKI Jakarta, maka beliau

memutuskan untuk mengalihkan seluruh pekerjaan Proyek Ancol kepada PT.

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

56

Pembangunan Jaya. PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, atau yang selanjutnya

disebut “Perseroan”, merupakan sebuah perusahaan pengembang properti dan

kawasan wisata terpadu yang terkemuka dan terbesar di Iindonesia. Dalam

kapasitasnya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol, PT

Pembangunan Jaya berperan dalam mempersiapkan seluruh perencanaan proyek,

mulai dari penyiapan konsep pengembangan, strategi, master plan hingga kegiatan

pembangunan lainnya, termasuk strategi pemasaran. Perencanaan yang fokus dan

terkonsep dengan baik itu berhasil membuat kemajuan dalam proyek pembangunan

Ancol. Seiring dengan pembangunan perekonomian nasional dan membaiknya daya

beli masyarakat, Ancol pun berkembang menjadi sebuah destinasi wisata terpadu,

terbesar, dan terlengkap di Indonesia.

Secara internal, organisasi Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek

Ancol mulai dibenahi menyusul perubahan badan hukum menjadi PT. Pembangunan

Jaya Ancol. Sebanyak 80% saham Ancol dikuasai oleh Pemda DKI Jakarta

sedangkan PT Pembangunan Jaya menguasai saham Ancol sebesar 20%,

perubahan in disahkan melalui Akta Perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992. Seiring

dengan pesatnya ekspansi bisnis yang dilakukan PT Pembangunan Jaya Ancol

Ancol, pada tanggal 2 Juli 2004 Perseroan memasuki lantai bursa melalui

penawaran umum saham perdana kepada public (Initial Public Offering / IPO)

dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan status

perusahaan terbuka, maka koposisi kepemilikkan saham berubah, yakni sebanyak

72% dimiliki Pemda DKI Jakarta, 18% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan

sisanya 10% dimiliki publik. Menyusul pelaksanaan IPO tersebut, Perseroan

melakukan brand repositioning dengan meluncurkan logo baru Ancol Taman Impian

pada tahun 2005. Perseroan juga merevitalisasi sejumlah unit bisnis dalam rangka

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

57

meningkatan daya tarik di mata publik diantaranya seperti Atlantis Water Adventure,

Ocean Dream Samudra dan pengembangan di kawasan pantai dengan

penambahan beberapa wahana menarik permainan di kawasan wisata pantai Ancol.

5.1.3 Keadaan Umum di Pantai Ancol

Wisata pantai di Taman Impian Jaya Ancol merupakan salah satu wisata

bahari di Jakarta yang hampir tidak pernah sepi dari pengunjung. Hal ini dikarenakan

selain suasana pantai yang sejuk, pengelola juga menyediakan fasilitas-fasilitas

yang dibutuhkan pengunjung seperti terdapatnya beberapa wahana permainan,

beragam restoran maupun warung makan, hotel (tempat penginapan), Ancol Beach

City Mal dan bus wara wiri gratis yang disediakan untuk memudahkan pengunjung

yang tidak membawa kendaraan pribadi selama berada di kawasan wisata Ancol.

Pengelola menyediakan bus wara wiri pada hari senin-jumat (Weekday) sebanyak 5

unit dan pada hari sabtu-minggu (Weekend) sebanyak 7 unit yang diharapkan dapat

memberi kemudahan serta kepuasan pada pengunjung yang datang ke wisata

Ancol.

Umumnya bagi pengunjung yang mengunjungi suatu tempat wisata akan

dikenakan biaya atau dikenal dengan harga tiket masuk. Pada kawasan wisata

Pantai Ancol pengunjung dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp. 25.000/ per

orang di hari senin-minggu, untuk kendaraan pribadi seperti mobil sebesar Rp

25.000, untuk kendaraan roda dua/ bermotor sebesar Rp 15.000 dan untuk bus

sebesar Rp 35.000. Selain itu, akses jalan menuju lokasi Pantai Ancol didukung

dengan kodisi jalan yang besar dan mulus atau dapat pula melalui jalan tol, serta

terdapatnya penunjuk arah menuju lokasi tersebut dan didukung pula dengan

transportasi umum seperti busway yang memudahkan pengunjung tiba dikawasan

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

58

wisata tersebut dengan biaya yang sangat terjangkau. Pengelola menyediakan

empat pintu masuk menuju kawasan wisata Ancol yaitu Pintu Gerbang Utama Barat,

Pintu Gerbang Utama Timur, Pintu Karnaval dan Pintu Masuk Marina yang

dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi pengunjung yang datang dari arah

berbeda yang diharapkan dapat lebih dekat dan cepat dalam menuju kawasan

wisata Pantai Ancol ini.

Keistimewaan lain yang juga ditawarkan oleh pengelola untuk menarik minat

pengunjung dalam berkunjung yaitu terdapatnya suatu program yang disebut

dengan Segar Raga, diberlakukan bagi pengunjung yang ingin melakukan aktivitas

berolahraga diarea Pantai Ancol pada hari sabtu-minggu pukul 05.00 WIB sampai

pukul 08.00 WIB diberikan harga tiket masuk sebesar Rp 15.000. Selain program

tersebut, pengelola juga memberikan promosi terutama pada saat hari-hari libur

nasional guna menarik pengunjung untuk berkunjung ke wisata Pantai Ancol.

Adapun bentuk promosi yang diberikan kepada pengunjung dilakukan oleh

pengelola melalui sosial media seperti website resmi Ancol, instagram dan facebook

official Ancol serta pemberian brosur kepada pengunjung ketika memasuki pintu

gerbang wisata Ancol.

Adapun sebagai bentuk pengelolaan, pemanfaatan dan pemasaran jasa

wisata yang terdapat di Pantai Ancol, maka pengelola membagi kawasan pantai

tersebut dengan memberi penamaan pada pantai berdasarkan kegunaan atau

peruntukkan kawasan area pantai tersebut. Terdapat lima pantai yang dapat

dikunjungi wisatawan diantaranya Pantai Festival, Pantai Ria, Pantai Beach Pool,

Pantai Lagoon dan Pantai Karnaval. Kelima pantai tersebut umumnya memiliki

karakteristik masing-masing yang dapat menarik pengunjung untuk datang

berkunjung. Adapun keadaan kelima pantai tersebut sebagai berikut:

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

59

a. Pantai Festival

Berdasarkan peruntukkan dan sebagai wujud nyata pengelolaan,

pemanfaatan serta pemasaran jasa di kawasan pantai ini, pengelola

menamakan pantai ini dengan nama Pantai Festival. Pada kawasan pantai

yang terletak sebelah barat ini umumnya sering digunakan bagi kegiatan

festival, baik yang diselenggarakan oleh pihak pengelola maupun

bekerjasama dengan pihak luar. Pengunjung yang berkunjung ke pantai ini

dapat melakukan aktivitas berenang dengan keadaan hamparan pasir yang

putih dan dapat pula menikmati pemandangan dipinggir pantai dengan

menyewa tikar yang ditawarkan pedagang disekitar pantai dengan kisaran

harga Rp 20.000. Pada sekitar kawasan pantai ini juga terdapat beberapa

pos lifeguard dan pos-pos keamanan guna mendukung keselamatan dan

keamanan pengunjung wisata pantai tersebut. Fasilitas pendukung lainnya

yaitu tersedianya beragam warung makan disekitar pantai yang ditawarkan

bagi pengunjung, serta terdapatnya mushola dan tempat penginapan yaitu

Hotel Mercure yang tidak jauh dari kawasan pantai.

Gambar 3. Pantai Festival

Gambar 4. Lifeguard

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

60

Gambar 5. Hotel Mercure

b. Pantai Ria

Pada kawasan Pantai Ria, memiliki karakteristik yaitu terdapatnya taman

bermain bagi anak-anak yang ingin bermain dengan tetap dapat menikmati

pemandangan di pantai tersebut dan beberapa jenis permainan lainnya.

Pada kawasan Pantai Ria, pengunjung tidak disarankan untuk berenang

dikarenakan curamnya pantai, namun pengunjung dapat tetap menikmati

pemandangan dipinggir pantai dengan menyewa tikar yang ditawarkan

pedagang sekitar pantai. Selain itu, dikawasan pantai pengunjung juga dapat

menaiki kapal yang disewakan untuk berkeliling menyusuri pantai yang ada

di Ancol dan umumnya dikenakan biaya Rp. 20.000 hingga Rp. 30.000/ per

orang. Adapun untuk gambaran sekitar kawasan pantai dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 6. Pantai Ria

Gambar 7. Taman Bermain di Pantai Ria

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

61

Gambar 8. Persewaan Kapal

Gambar 9. Permainan di Pantai Ria

c. Beach Pool

Kawasan pantai yang disebut Beach Pool ini merupakan suatu kawasan

di Pantai Ancol yang memperbolehkan pengunjung untuk melakukan

kegiatan berenang, dan mencoba wahana permainan yang ditawarkan oleh

pengelola di pantai ini yaitu Aqua Fun. Keadaan sekitar pantai yang sejuk

dan pasir yang putih memberi kenyamanan pada wisatawan yang berkunjung

untuk menikmati keindahan di pantai ini. Disekitar kawasan pantai ini,

pengunjung juga dapat menyewa tikar dengan kisaran harga Rp.20.000 dan

tenda dengan kisaran harga Rp. 25.000. Adapun gambaran sekitar Beach

Pool adalah sebagai berikut:

Gambar 10. Beach Pool

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

62

Gambar 11. Toilet Umum

Gambar 12. Lifeguard Beach Pool

Pada wahana Aqua Fun, pengelola telah menetapkan harga yang

berikan kepada pengunjung yang hendak mencoba wahana ini dengan

durasi bermain yang diberikan yaitu selama 60 menit. Adapun ketentuan

harga bagi wahana ini sebagai berikut:

Tabel 9. Harga Tiket Wahana Aqua Fun

Harga Tiket Weekday Weekend/ Libur

Individu Rp. 30.000/ per individu Rp. 40.000/ per individu

Umum/ perusahaan (rombongan)

Rp. 24.500/ per individu Rp. 33.500/ per individu

Pelajar (rombongan) Rp. 19.500/ per individu Rp. 27.500/ per individu

Sumber: Data Primer, 2017

Adapun wahana permainan Aqua Fun dan jasa sewa tenda yang

terdapat di Beach Pool dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 13. Aqua Fun

Gambar 14. Sewa Tenda

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

63

d. Pantai Lagoon

Pantai Lagoon, dimana pada kata lagoon berasal dari bahasa Inggris

yang berarti danau dipinggir laut. Kawasan wisata Pantai Lagoon ini memiliki

karakteristik yaitu, terdapatnya jembatan yang menyerupai huruf “u” yang

dikenal dengan nama “Le Bridge” dan terdapatnya wisata kuliner di atas

jembatan tersebut. Bentuk jembatan yang menyerupai huruf “u” serta

terdapatnya wisata kuliner membuat suasana bagi pengunjung yang datang

ke lokasi tersebut seperti berwisata kuliner pada danau dipinggir laut. Wisata

kuliner yang berada di Le Bridge dikenal dengan nama Columbus Cafe,

sama halnya seperti wisata kuliner pada umumnya, Columbus Cafe

menawarkan berbagai hidangan makanan dan minuman bagi pengunjung

yang datang ke tempat tersebut. Adapun keadaan sekitar Pantai Lagoon

sebagai berikut:

Gambar 15. Pantai Lagoon

Gambar 16. Le Bridge

Keistimewaan lain yang ditawarkan di Pantai Lagoon yaitu terdapatnya

wahana permainan air seperti Banana Boat dan Donut Boat. Seperti wahana

permainan pada umumnya, pengelola juga telah menetapkan harga bagi

kedua wahana air tersebut. Pengunjung dapat menikmati kedua wahana

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

64

permainan dengan durasi bermain yang diberikan masing-masing selama 15

menit. Adapun ketentuan harga tiket wahana banana boat dan donut boat

dapat dilihat pada tabel 10:

Tabel 10. Harga Tiket Wahana Banana Boat dan Donut Boat

Harga Tiket Weekday Weekend/ Libur

Individu Rp. 30.000/ per individu Rp. 40.000/ per individu

Umum/ perusahaan (rombongan)

Rp. 24.500/ per individu Rp. 33.500/ per individu

Pelajar (rombongan) Rp. 19.500/ per individu Rp. 27.500/ per individu

Sumber: Data Primer, 2017

Adapun keadaan sekitar di Pantai Lagoon serta terdapatnya wahana

Banana Boat dan Donut Boat dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 17. Wahana Banana Boat

Gambar 18. Donut Boat

Gambar 19. Lifeguard

Gambar 20. Pos Keamanan

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

65

e. Pantai Karnaval (Carnaval)

Pantai Karnaval, umumnya sering diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan

karnaval yang tiap tahunnya rutin diadakan. Adapun kegiatan tahunan yang

rutin diadakan di Pantai Karnaval ini yaitu seperti kegiatan penyambutan

malam Tahun Baru. Menyediakan panggung dan musik hiburan serta adanya

pesta kembang api setiap malam akhir tahun, pantai ini selalu ramai

dikunjungi oleh pengunjung untuk menyambut pesta pergantian tahun

dengan suasana kemeriahan dan keceriaan bersama di Pantai Karnaval.

Pada kawasan pantai ini juga semakin sempurna dengan adanya mal yang

terdapat di sekitar pantai, yang dikenal dengan nama Ancol Beach City

(ABC) Mal.

Seperti mal pada umumnya, di ABC Mall ini juga terdapat restoran yang

menyajikan makanan dan minuman yang bervariasi, toko-toko pakaian dan

atm centre bagi para pengunjung. Selain itu, disekitar pantai juga bisa

ditemui restoran seperti Jimbaran Resto dan Oceanic yang menawarkan

keanekaragaman hidangan seafood maupun non-seafood bagi pengunjung.

Keadaan sekitar kawasan Pantai Karnaval dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 21. Pantai Karnaval

Gambar 22. Ancol Beach City Mal

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Gambar 23. Restoran Oceanic

Gambar 24. Suasana Malam Tahun

Baru

Dalam menjaga kelestarian alamnya, di wisata Pantai Ancol diadakan

beberapa kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya. Adapun kegiatan

tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa cinta terhadap

alam dan menjaga kelestarian wisata pantai. Kegiatan yang rutin dilakukan di

kawasan pantai ini antara lain adalah Aksi Bersih Pantai yang rutin

dilaksanakan setiap tanggal 1 Januari. Acara ini diselenggarakan sebagai

bentuk edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga

kebersihan dan keindahan lingkungan. Pihak pengelola melalui kegiatan Aksi

Bersih Pantai ini, mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara sukarela

membersihkan area Ancol terutama lokasi Pantai dari sampah yang

berserakan usai acara penyambutan malam Tahun Baru.

Aksi Bersih Pantai ini dikemas dalam sebuah acara lomba timbang

sampah berdurasi 2 (dua) jam dan hadiah utama berupa sepeda bagi

pengunjung yang mampu mengumpulkan sampah lebih dari 5 kg dan hadiah

berupa uang tunai bagi pengunjung yang mengumpulkan sampah terberat.

Selain kegiatan Aksi Bersih Pantai, kegiatan rutin tahunan yang lain yang

sering diadakan di Pantai Ancol yaitu pada saat Hari Imlek, Hari

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

67

Kemerdekaan Republik Indonesia dan Hari Raya Idul Fitri dengan

mengadakan Acara Barongsai dan Tari Seribu Tangan serta menyediakan

panggung hiburan.

5.1.4 Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya, seorang pimpinan pada perusahaan atau

organisasi membutuhkan koordinasi dengan bawahan begitu pula sebaliknya. Tugas

dan wewenang yang diberikan pada masing-masing bagian itu pun umumnya

bersifat jelas dan terperinci. Pada struktur organisasi yang dimiliki oleh pengelola

Pantai di Taman Impian Jaya Ancol agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan,

maka dalam bagan struktur organisasi terdapat dua garis yang menghubungkan

antar unit kerja yang ada dalam organisasi. Garis yang pertama yaitu garis komando

atau dikenal dengan garis perintah, dimana komando/ perintah diberikan dari

pimpinan organisasi kepada unit di bawahnya sampai ke unit terendah dalam

organisasi. Sedangkan garis yang kedua yaitu garis koordinasi, dimana

menunjukkan koordinasi hubungan kerja antar unit/ sub unit kerja agar terjaganya

harmonisasi kegiatan antar unit kerja yang melaksanakan tugas sesuai

spesialisasinya masing-masing.

Adapun struktur organisasi pengelola wisata Pantai Ancol tersebut dapat

dilihat pada Gambar 25. Struktur Organisasi Pengelolaan Taman Impian Jaya Ancol

sebagai berikut:

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

68

Keterangan:

1. Garis Komando :

2. Garis Koordinasi :

Gambar 25. Struktur Organisasi Pengelola Unit Taman Impian Jaya Ancol.

Sumber: PT. Taman Impian Jaya Ancol, 2017

Dewan Direksi

General Manager Taman Impian

Direktur Utama

Manager Pintu

Gerbang Utama

Manager

Taman Pantai

Manager Pembangunan

dan Pemeliharaan

Manager Umum

dan Keuangan

Bagian

Penjualan

Tiket

Bagian Kasir

Bagian Tiket

Rombongan

Bagian

Administrasi

Bagian

Operasional

Pantai dan

Pasar Seni

Bagian

Keamanan

Bagian Lalu

Lintas dan

Transportasi

Bagian

Taman dan

Kebersihan

Bagian

Pengawas

Proyek

Bagian

Mekanik

Bagian Listrik

Bagian Sipil

dan Dekorasi

Bagian

Pengadaan

Bagian

Keuangan

Bagian Umum

Personalia dan

Gudang

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

69

Adapun mekanisme kerja pengelola wisata Pantai di Ancol adalah sebagai

berikut:

Direktur Utama

Bertanggung jawab atas semua tujuan strategis perseroan dan memastikan

bahwa perseroan telah memenuhi akuntabilitas kepada perusahaan. Dan berperan

menyusun strategi dan sistem kerja yang efektif serta mengkoordinasikan tugas-

tugas dewan direksi dan membangun citra baik perseroan. mempunyai tugas

mengordinasikan kegiatan seluruh anggota direksi dan menentukan kebijakan dan

prosedur teknis pada level Direktorat yang dipimpinnya dengan memberikan

penilaian atas kinerja dan prestasi bawahan sesuai ketentuan yang berlaku serta

pengembangan kompetensi karyawan pada Direktorat yang dipimpinnya.

Dewan Direksi

mempunyai tugas membagikan tugas kepengurusan dan kewenangan

diantara anggota Direksi dan mendapat laporan Direksi secara berkala menyangkut

kinerja Perseroan serta kemudian meneliti, menelaah dan memberikan tanggapan

terhadap Laporan Tahunan yang diajukan Direksi sebelum Laporan diserahkan

kepada Direktur Utama.

General Manager Pengelolaan Taman Impian

bertanggung jawab terhadap berjalannya mekanisme kerja dan evaluasi

yang efektif dan efisien meliputi koordinasi kerja, pemasaran, administrasi dan

keuangan, pengawasan kualitas, pemeliharaan dan keselamatan kerja.

Manager Taman Pantai

bertanggung jawab dalam memastikan terkelolanya kegiatan operasional

pada Kepala Bagian yang dibawahinya untuk menjamin dan mencapai kualitas

pelayanan yang maksimal, aman dan terciptanya tertib administrasi.

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

70

Kepala Bagian Operasional Taman Pantai

bertanggung jawab dalam pengarahan dan pengendalian kegiatan

operasional taman pantai, lalu lintas dan transportasi serta keamanan di taman

pantai serta menjaminnya kualitas pelayanan yang aman, nyaman dan tertib bagi

pengunjung dan menjamin terselenggaranya acara yang berkualitas, lancar, aman

dan memberikan kepuasan bagi pengunjung.

5.2 Jumlah Pengunjung

Obyek wisata pantai yang terdapat di Ancol merupakan tempat wisata yang

banyak dikunjungi oleh pengunjung baik dari dalam maupun dari luar Jakarta.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa jumlah pengunjung di wisata ini rata-

rata mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data jumlah pengunjung wisata Pantai

Ancol dari tahun 2012 sampai dengan 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Jumlah Pengunjung Wisata Pantai di Taman Impian Jaya Ancol

No Bulan Tahun (orang)

2012 2013 2014 2015 2016

1 Januari 705.395 587.933 633.381 656.040 751.962

2 Februari 434.731 394.638 363.263 333.657 533.879

3 Maret 597.256 736.153 725.902 504.064 668.126

4 April 828.758 678.229 628.993 538.414 552.289

5 Mei 597.527 626.832 809.834 814.037 847.956

6 Juni 741.578 830.012 709.694 505.978 391.341

7 Juli 787.393 514.432 870.924 983.706 1.141.225

8 Agustus 1.064.048 1.180.196 873.707 780.777 739.798

9 September 621.385 1.010.792 530.399 541.308 577.832

10 Oktober 628.658 615.705 546.370 615.474 569.862

11 November 610.459 573.773 506.427 566.700 519.132

12 Desember 1.081.087 1.051.736 858.671 1.066.840 1.236.388

Jumlah 8.698.275 8.800.431 8.057.565 7.906.995 8.529.790

Sumber: PT. Taman Impian Jaya Ancol, 2017

Jumlah pengunjung di wisata Pantai Ancol dapat dikatakan rata-rata

mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, meskipun di tahun 2015 sempat

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

71

mengalami penurunan sedikit. Umumnya, pengunjung akan mendatangi wisata

pantai Ancol pada bulan-bulan tertentu, misalnya di saat liburan sekolah maupun

perayaan hari nasional. Hal itu dapat dilihat pada tabel jumlah pengunjung yang

berada di bulan Juli, Agustus dan Desember, yang mengalami peningkatan cukup

tinggi. Adapun pada bulan-bulan tersebut, umumnya merupakan pekan liburan,

perayaan hari nasional maupun perayaan malam tahun baru yang ramai dikunjungi

pengunjung.

5.3 Gambaran Umum atau Karakteristik Responden

Gambaran umum atau karakteristik responden pada penelitian ini dijelaskan

berdasarkan usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan terakhir, pekerjaan,

pendapatan rata-rata per bulan, jumlah kunjungan dan tujuan berkunjung.

Pengelompokkan ini dimaksudkan untuk mempermudah identifikasi serta

pembahasannya. Responden pada penelitian ini berjumlah 60 orang yang diperoleh

berdasarkan teknik accidental sampling. Berdasarkan data yang terkumpul, dapat

dianalisis karakteristik pengunjung di wisata Pantai Ancol sebagai berikut:

5.3.1 Profil Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penggolongan karakteristik responden dalam hal usia,

pengunjung di wisata Pantai Ancol memiliki variasi usia yang beragam. Hal tersebut

dapat dilihat pada Tabel 12. Profil Responden Berdasarkan Usia. Pada tabel

tersebut, sebagian besar responden (pengunjung) berada di kisaran usia 21-25

tahun yakni sebesar 36,67%, yang juga disusul oleh responden (pengunjung) yang

berada pada kisaran usia 26-30 tahun sebesar 31,67%. Berdasarkan hasil

pengamatan, pengunjung yang berada pada kisaran usia tersebut, mengunjungi

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

72

wisata Pantai Ancol untuk berlibur bersama-sama dengan keluarga, teman ataupun

rekan kerjanya. Profil responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Profil Responden Berdasarkan Usia

No. Umur Responden (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 10-16 0 0

2. 17-20 7 11,67

3. 21-25 22 36,67

4. 26-30 19 31,67

5. 31-35 2 3,33

6. 36-40 2 3,33

7. 41-45 3 5,00

8. 45-60 5 8,33

Jumlah 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

5.3.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa

pengunjung didominasi oleh perempuan. Pada Tabel 13. Profil Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin, diketahui bahwa sebanyak 32 orang responden atau

sebesar 53,33% adalah perempuan dan 28 orang responden atau sebesar 46,67%

adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa, tempat wisata merupakan kebutuhan

bagi semua orang untuk berwisata tanpa membedakan jenis kelamin. Profil

responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Laki-laki 28 46,67

2. Perempuan 32 53,33

Jumlah 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

73

5.3.3 Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

Umumnya, suatu tempat wisata selalu ramai dikunjungi oleh pengunjung baik

dari daerah sekitar tempat wisata maupun luar daerah tempat wisata tersebut. Jarak

yang jauh atau dekat pun akan menjadi pertimbangan penting bagi setiap wisatawan

yang akan melakukan perjalanan wisata. Berdasarkan data penelitian, dapat

diketahui bahwa pengunjung Pantai Ancol didominasi oleh mereka yang berdomisili

di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yaitu sebanyak 33 orang atau sebesar 55%.

Sedangkan sebanyak 27 orang responden yang diperoleh saat penelitian atau

sebesar 45% adalah berasal dari luar DKI Jakarta, diantaranya berasal dari daerah

Bekasi (Jawa Barat) dan terdapat pula dari luar Pulau Jawa seperti dari Bali,

Banjarmasin dan Padang (Sumatera Barat). Adapun data pengunjung Pantai Ancol

berdasarkan tempat tinggal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14. Profil Responden Berdasarkan Tempat Tinggal

No. Tempat Tinggal Jumlah (orang) Persentase (%)

1. DKI Jakarta 33 55,00

2. Luar DKI Jakarta 27 45,00

Jumlah 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

5.3.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Umumnya, tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang dapat menunjukkan

sikap seseorang tersebut dalam mencari informasi atau pengetahuan yang

dibutuhkan untuk pengambilan suatu keputusan. Berdasarkan tingkat pendidikan

terakhir, responden dapat di kelompokkan menjadi tingkat SD, SMP sederajat, SMA

sederajat, Diploma, Sarjana dan Pasca Sarjana. Dari 60 responden yang dipilih,

sebesar 58,33% atau 35 orang responden berpendidikan terakhir pada tingkat SMA

Sederajat, dan sebesar 31,67% atau 19 orang responden berada pada tingkat

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

74

Sarjana serta sisanya 6,67% dan 3,33% masing-masing pada tingkat Diploma dan

Pasca Sarjana. Hal ini dapat disimpulkan bahwa, pengunjung di wisata Pantai

Taman Impian Jaya Ancol umumnya termasuk dalam kategori orang-orang yang

terdidik dan rata-rata telah menempuh tingkat pendidikan kategori SMA sederajat.

Adapun penggolongan responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada

tabel berikut dibawah ini:

Tabel 15. Profil Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No. Jenjang Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. SD 0 0

2. SMP 0 0

3. SMA 35 58,33

4. Diploma 4 6,67

5. Sarjana 19 31,67

6. Pasca Sarjana 2 3,33

Jumlah 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

5.3.5 Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan pada responden yang berkunjung ke wisata Pantai Taman

Impian Jaya Ancol umumnya bervariasi dan dapat menggambarkan status ekonomi

responden tersebut. Berdasarkan jenis pekerjaannya, maka dapat digolongkan

diantaranya pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, BUMN/PNS, karyawan swasta

dan wiraswasta. Pada 60 responden (pengunjung) yang terpilih, dapat diketahui

bahwa jenis pekerjaan dari pengunjung Pantai Ancol di dominasi oleh wiraswasta

yaitu sebesar 38,33%, kemudian diikuti oleh ibu rumah tangga sebesar 25%,

karyawan swasta dan BUMN/PNS masing-masing sebesar 21,67% dan 3,33%. Data

responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

75

Tabel 16. Profil Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Pelajar 0 0

2. Mahasiswa/i 7 11,67

3. Ibu RT 15 25

4. BUMN/PNS 2 3,33

5. Wiraswasta 23 38,33

6. Karyawan Swasta 13 21,67

Jumlah 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

5.3.6 Profil Responden Berdasarkan Pendapatan/Penerimaan per Bulan

Karakteristik responden berdasarkan pendapatan rata-rata per bulan dapat

digunakan untuk mengetahui kemampuan finansiil dari pengunjung tersebut.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, karakteristik responden berdasarkan

pendapatan/ penerimaan per bulan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan/ Penerimaan per Bulan

No. Rata-rata Pendapatan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. <Rp 1.000.000 7 11,67

2. Rp 1.000.000 - Rp 2.500.000 5 8,33

3. Rp 2.500.000 - Rp 3.500.000 19 31,67

4. Rp 3.500.000 - Rp 4.500.000 21 35

5. Rp 4.500.000 - Rp 5.000.000 6 10

6. > Rp 5.000.000 2 3,33

Total 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 17, dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan/

penerimaan per bulan pengunjung dengan persentase tertinggi yakni sebesar 35%

berada pada golongan Rp. 3.500.000 – Rp. 4.500.000, hal ini sesuai dengan

ketetapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan,

dimana Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp. 3.355.750 dan

pendapatan tersebut dapat dikatakan tergolong kelas menengah. Kemudian diikuti

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

76

dengan rata-rata pendapatan/ penerimaan per bulan Rp 2.5000.000–3.500.000

sebesar 31.67%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebesar

66,67% responden memiliki pendapatan/ penerimaan kelas menengah.

5.3.7 Profil Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan

Karakteristik responden berdasarkan jumlah kunjungan menunjukkan minat

yang dimiliki pengunjung untuk mengunjungi kembali atau merupakan kali pertama

berkunjung pada suatu tempat. Berdasarkan data yang diperoleh dari 60 orang

responden atau pengunjung, diperoleh sebesar 35% atau sebanyak 21 orang

responden memilih sebanyak 4 kali telah mengunjungi obyek wisata Pantai di

Taman Impian Jaya Ancol, namun terdapat juga sebesar 8,33% atau 5 orang

responden yang baru pertama kali mengunjungi Pantai Ancol. Dari hal ini dapat

disimpulkan bahwa lebih dari 50% responden atau pengunjung telah melakukan

kunjungan lebih dari satu kali dan pula memiliki rasa untuk berkunjung kembali ke

wisata Pantai di Taman Impian Jaya Ancol. Adapun, tabel karakteristik responden

berdasarkan jumlah kunjungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 18. Profil Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan

No. Jumlah Kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 1 kali 5 8,33

2. 2 kali 6 10

3. 3 kali 13 21,67

4. 4 kali 21 35

5. 5 kali 9 15

6. > 5 kali 6 10

Total 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

77

5.3.8 Profil Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung

Berdasarkan data 60 responden (pengunjung) yang didapat, diketahui

karakteristik responden berdasarkan tujuan berkunjung Pantai Ancol dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 19. Profil Responden Berdasarkan Tujuan Berkunjung

No. Tujuan Berkunjung Jumlah (orang) Persentase (%)

1. Menikmati Pemandangan Pantai 26 43,33

2. Berenang/wahana lain 4 6,67

3. mengisi waktu luang/hobby 24 40,00

4. jogging/olahraga 1 1,67

5. Lainnya 5 8,33

Total 60 100

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 19, diperoleh dua persentase tertinggi pada karakteristik

responden berdasarkan tujuan berkunjung. Adapun persentase tersebut yakni

sebesar 43,33% responden (pengunjung) mengunjungi Pantai Ancol untuk

menikmati pemandangan pantai, dan kemudian diikuti sebesar 40% responden

(pengunjung) mengunjungi Pantai Ancol untuk mengisi waktu luang/hobby. Namun,

terdapat pula sebesar 5% responden yang mengunjungi Pantai Ancol dikarenakan

bertepatan dengan adanya suatu acara karnaval yang berlokasi di Pantai Karnaval.

Selain itu, terdapat pula sebesar 6,67% responden (pengunjung) mengunjungi

Pantai Ancol untuk menikmati wahana yang terdapat di kawasan Pantai Taman

Impian Jaya Ancol.

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

78

5.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan berkunjung bagi wisatawan ke

Pantai Ancol dapat dilihat dari distribusi jawaban responden dan beberapa pengujian

yang telah dilakukan diantaranya: uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan

uji statistik. Distribusi jawaban responden digunakan untuk mengetahui frekuensi

dan variasi jawaban responden terhadap item indikator atau pertanyaan yang

diberikan dalam kuesioner meliputi faktor bauran pemasaran, psikologis dan sosial

budaya sebagai variabel bebas dan keputusan berkunjung sebagai variabel terikat

pada objek penelitian. Terdapat empat skala, antara lain Sangat Setuju (SS) dengan

nilai 4, Setuju (S) dengan nilai 3, Tidak Setuju (TS) dengan nilai 2 dan Sangat Tidak

Setuju (STS) dengan nilai 1, dan beberapa pengujian yang dapat dilihat berikut ini:

5.4.1 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Bauran Pemasaran (X1)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel bauran pemasaran (X1),

terdiri dari beberapa indikator diantaranya produk, harga, lokasi atau tempat wisata,

promosi, pengelola wisata, proses dan lingkungan fisik. Adapun distribusi jawaban

responden terhadap masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Bauran Pemasaran (X1)

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

X1.1

Jasa pariwisata yang

ditawarkan di wisata

Pantai Ancol beragam

dan aman

11 48 1 0 60

18,33% 80% 1,67% 0% 100%

98,33% 1,67% 100%

X1.2

Kualitas jasa dan

pelayanan memuaskan

8 44 8 0 60

13,33% 73,34% 13,33% 0% 100%

86,67% 13,33% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

79

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

X1.3

Harga tiket masuk wisata Pantai Ancol terjangkau

11 37 12 0 60

18,33% 61,67% 20% 0% 100%

80% 20% 100%

X1.4

Kesesuaian harga tiket dengan kualitas pelayanan wahana yang diberikan

11 44 5 0 60

18,33% 73,34% 8,33% 0% 100%

91,67% 8,33% 100%

X1.5

Lokasi wisata Pantai Ancol mudah dijangkau dan papan petunjuk lokasi cukup jelas

19 38 3 0 60

31,67% 63,33% 5% 0% 100%

95% 5% 100%

X1.6 Akses jalan menuju wisata Pantai Ancol memadai

18 36 6 0 60

30% 60% 10% 0% 100%

90% 10% 100%

X1.7

Lokasi Pantai Ancol mudah dijangkau dengan transportasi umum (busway)

18 40 2 0 60

30% 66,67% 3,33% 0% 100%

96,67% 3,33% 100%

X1.8

Bentuk promosi yang dilakukan Pantai Ancol melalui media massa baik dan menarik

11 44 5 0 60

18,33% 73,34% 8,33% 0% 100%

91,67% 8,33% 100%

X1.9

Bentuk promosi yang

diberikan sesuai

dengan keadaan di

lokasi Pantai Ancol

5 47 8 0 60

8,33% 78,34% 13,33% 0% 100%

86,67% 13,33% 100%

X1.10

Sikap petugas

pengelola Pantai baik

dan ramah terhadap

pengunjung

9 50 1 0 60

15% 83,33% 1,67% 0% 100%

98,33% 1,67% 100%

X1.11

Sikap cepat dan

tanggap diberikan

pengelola dalam

memberikan informasi

10 48 2 0 60

16,67% 80% 3,33% 0% 100%

96,67% 3,33% 100%

X1.12

Proses pelayanan dan

pembayaran tiket

masuk mudah dan

cepat

15 43 2 0 60

25% 71,67% 3,33% 0% 100%

96,67% 3,33% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Bauran Pemasaran (X1) Lanjutan

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

80

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

X1.13

Bentuk pelayanan yang

diberikan petuags parkir

cukup baik

7 51 2 0 60

11,67% 85% 3,33% 0% 100%

96,67% 3,33% 100%

X1.14

Lingkungan disekitar Pantai Ancol sejuk, bersih dan nyaman

10 42 8 0 60

16,67% 70% 13,33% 0% 100%

86,67% 13,33% 100%

X1.15

Fasilitas (tempat

makan/ restoran,

tempat penginapan/

hotel, masjid dan

tempat parkir yang

disediakan memadai

10 49 1 0 60

16,67% 81,66% 1,67% 0% 100%

98,33% 1,67% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 20 diatas, menunjukkan bahwa pada indikator Produk

(product), 98,33% responden memilih kategori setuju bahwa jasa pariwisata yang

ditawarkan di wisata Pantai Ancol beragam. Kemudian, sebanyak 86,67%

responden juga memilih kategori setuju bahwa selain beragam kualitas jasa dan

pelayanan pariwisata yang ditawarkan juga aman dan memuaskan bagi pengunjung

yang berwisata di Pantai Ancol. Pada indikator harga (price), sebanyak 80%

responden memilih kategori setuju bahwa harga tiket masuk ke wisata Pantai Ancol

masih dikatakan terjangkau dan 91,67% responden juga memilih kategori setuju

bahwa sesuainya harga tiket yang dikenakan pada pengunjung dengan kualitas

pelayanan wahana yang ada di wisata Pantai Ancol. Meskipun terdapat pula

sebesar 20% responden memilih kategori tidak setuju pada harga tiket masuk yang

dikenakan untuk kendaraan pribadi yang digunakan tidak terjangkau.

Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Bauran Pemasaran (X1) Lanjutan

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

81

Pada indikator tempat atau lokasi wisata (place), responden memilih kategori

setuju sebesar 95% bahwa lokasi Pantai Ancol strategis dan papan petunjuk arah

lokasi jelas. Tingginya persentase tersebut juga di dasarkan pada pendapat

responden sebesar 90% yang menyetujui akses jalan menuju Ancol memadai dan

96,67% responden juga menyetujui lokasi Pantai Ancol yang juga mudah dijangkau

dengan mobil, motor dan transportasi umum. Meskipun, lokasi Pantai Ancol cukup

jauh, namun didukungnya oleh akses jalan yang memadai maka pengunjung pun

mampu menjangkau lokasi wisata tersebut. Pada indikator promosi (promotion),

sebanyak 91,67% responden memilih kategori setuju bahwa bentuk promosi

terhadap wisata ini dikatakan baik yang dapat diketahui melalui media massa berupa

pemberian brosur dan melalui sosial media dengan memperlihatkan keadaan

lingkungan sekitar pantai yang bersih, terdapatnya taman bermain untuk anak serta

beberapa wahana air pada Pantai Ancol. Selain itu, sebanyak 86,67% responden

juga memilih setuju pada kesesuaian promosi yang dilakukan dengan keadaan di

lokasi wisata Pantai Ancol.

Pada indikator pengelola wisata, responden memilih kategori setuju sebesar

98,33% pada sikap ramah dan baik pengelola wisata dan 96,67% setuju dengan

sikap cepat dan tanggap pengelola pantai dalam melayani pengunjung. Hal ini

berdasarkan pada pendapat responden yang mengatakan bahwa sikap petugas di

pintu masuk wisata Pantai Ancol yang ramah dan sopan dalam menyambut

pengunjung, serta terdapatnya beberapa petugas keamanan disekitar pantai yang

baik, ramah serta sigap dalam memberikan informasi yang dibutuhkan pengunjung.

Pada indikator proses (process), diketahui bahwa sebesar 96,67% responden

menyetujui bahwa proses pelayanan pada wisata ini tergolong baik dan cepat. Hal

ini berdasarkan pendapat responden yang menyatakan bahwa petugas pada pintu

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

82

masuk dan petugas parkir serta petugas keamanan di lokasi Pantai Ancol melayani

pengunjung yang datang dengan cepat dan menjalankan tugasnya sesuai dengan

tupoksi yang diberikan. Pada indikator lingkungan fisik menunjukkan bahwa 86,67%

responden memilih kategori setuju bahwa lingkungan disekitar Pantai Ancol sejuk,

bersih dan nyaman, serta sebesar 98,33% responden juga memilih pada kategori

setuju bahwa fasilitas (restoran/tempat makan, hotel/ tempat penginapan,

toilet/kamar mandi, masjid dan tempat parkir) yang disediakan pihak pengelola bagi

pengunjung memadai. Berdasarkan pendapat responden dilihat dari hasil kuesioner

terhadap ketujuh indikator pada variabel bauran pemasaran tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa bentuk bauran pemasaran yang diterapkan pengelola wisata

tergolong sudah cukup baik. Namun, bagi pengelola perlu untuk dipertimbangkan

kembali mengenai tarif yang dikenakan bagi kendaraan yang digunakan pengunjung

dan juga lebih mengembangkan kawasan pantai barat yaitu Pantai Festival agar

dapat lebih menambah minat wisatawan untuk berkunjung menikmati suasana

Pantai Ancol yang sejuk, bersih dan nyaman serta banyaknya fasilitas yang

ditawarkan.

5.4.2 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Psikologi (X2)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel psikologis (X2), terdiri dari

beberapa indikator yaitu motivasi dan persepsi. Adapun distribusi jawaban

responden terhadap masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

83

Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Psikologis (X2)

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

X2.1

Berkunjung ke Pantai Ancol merupakan kebutuhan untuk refreshing dan menghilangkan kejenuhan tehadap aktivitas sehari-hari

19 41 0 0 60

31,67% 68,33% 0% 0% 100%

100% 0% 100%

X2.2

Mengunjungi Pantai Ancol karena memiliki pengetahuan/ informasi tentang Ancol

10 41 9 0 60

16,67% 68,33% 15% 0% 100%

85% 15% 100%

X2.3

Tingkat kebersihan dan kenyamanan Pantai Ancol sangat baik

6 36 17 1 60

10% 60% 28,33% 1,67% 100%

70% 30% 100%

X2.4

Setelah mengunjungi Pantai Ancol merasa puas

13 45 2 0 60

21,67% 75% 3,33% 0% 100%

96,67% 3,33% 100%

X2.5

Pantai Ancol merupakan suatu wisata di Jakarta yang wajib dikunjungi

17 41 2 0 60

28,33% 68,34% 3,33% 0% 100%

96,67% 3,33% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 21 diatas, menunjukkan bahwa responden memiliki

motivasi dan persepsi yang beragam terhadap wisata Pantai Ancol. Pada indikator

pertama yaitu motivasi, dapat diketahui bahwa seluruh responden menyetujui

dengan berkunjung ke wisata Pantai Ancol merupakan bentuk refreshing yang dapat

menghilangkan kejenuhan terhadap aktivitas sehari-hari. Selain itu, dalam

berkunjung ke wisata Pantai Ancol sebanyak 85% responden menyetujui pula telah

memiliki informasi tentang wisata tersebut.

Pada indikator persepsi, menunjukkan sebanyak 70% responden memilih

setuju bahwa wisata Pantai Ancol dikatakan nyaman dan bersih. Namun tidak sedikit

juga, yaitu sebanyak 30% responden menyatakan bahwa wisata pantai ini tidak

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

84

bersih. Hal tersebut di dasarkan pada pendapat responden yang menyatakan bahwa

kondisi air pantai tidak cukup bersih. Selain itu, sebanyak 96,67% responden

memilih kategori setuju bahwa setelah mengunjungi wisata Pantai Ancol merasa

puas dan menyetujui pula bahwa wisata Pantai Ancol merupakan salah satu objek

wisata di Jakarta yang wajib dikunjungi. Hal tersebut juga didasarkan pada pendapat

responden yang menyatakan bahwa dengan adanya beberapa macam wahana yang

ditawarkan, terdapatnya beragam restoran seafood, toko-toko souvenir dan fasilitas

lain yang ditawarkan seperti mall, bus wara-wiri serta kondisi sekitar pantai yang

sejuk dan bersih dapat memberikan rasa puas bagi pengunjung yang berkunjung ke

wisata Pantai Ancol dan merupakan destinasi wisata bahari Jakarta yang wajib

dikunjungi.

5.4.3 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Sosial Budaya (X3)

Distribusi jawaban responden terhadap variabel psikologis (X3), terdiri dari

indikator yaitu referensi lingkungan sekitar, kelas sosial, dan kebiasaan atau budaya.

Distribusi jawaban pada variabel sosial budaya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 22. Pendapat Responden Terhadap Variabel Sosial Budaya (X3)

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

X3.1

Berkunjung ke Pantai Ancol karena adanya dorongan dari keluarga

7 39 11 3 60

11,67% 65% 18,33% 5% 100%

76,67% 23,33% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

85

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

X3.2

Mendapatkan saran dari teman untuk mengunjungi Pantai Ancol

10 40 9 1 60

16,66% 66,67% 15% 1,67% 100%

83,33% 16,67% 100%

X3.3

Berkunjung ke Pantai Ancol karena sesuai dengan penghasilan

8 44 8 0 60

13,33% 73,34% 13,33% 0% 100%

86,67% 13,33% 100%

X3.4

Sebelum berwisata ke Pantai Ancol, terlebih dahulu membuat anggaran khusus

12 27 20 1 60

20% 45% 33,33% 1,67% 100%

65% 35% 100%

X3.5

Mengunjungi Pantai Ancol karena sudah terbiasa/ karena budaya dalam lingkungan sehari-hari

8 40 11 1 60

13,33% 66,67% 18,33% 1,67% 100%

80% 20% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 22 diatas, menunjukkan pada indikator referensi

lingkungan sekitar sebanyak 76,67% responden memilih kategori setuju bahwa

dalam melakukan kunjungan ke wisata Pantai Ancol karena mendapatkan dorongan

dari keluarga dan 83,33% berkunjung ke wisata ini karena mendapatkan saran dari

teman. Hal tersebut diatas, didasarkan pada pendapat responden yang mengatakan

bahwa berkunjung ke Pantai Ancol agar dapat lebih memanfaatkan waktu luang

bersama keluarga dan teman. Kemudian, responden juga mengatakan adanya

saran dari teman atau orang lingkungan sekitar juga mempengaruhi untuk

melakukan kunjungan ke wisata tersebut.

Pada indikator kelas sosial, menunjukkan bahwa sebesar 86,67% responden

menyetujui berkunjung ke wisata Pantai Ancol karena sesuai dengan pendapatan

yang didapat, dan sebesar 65% responden memilih setuju untuk membuat anggaran

khusus sebelum berwisata. Hal tersebut karena adanya pendapat dari responden

yang mengatakan bahwa, pendapatan yang diperoleh cukup bila digunakan untuk

Tabel 22. Pendapat Responden Terhadap Variabel Sosial Budaya (X3) Lanjutan

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

86

kegiatan seperti berwisata, namun beberapa responden juga perlu membuat

anggaran khusus terlebih dahulu dalam melakukan kunjungan wisata.

Pada indikator budaya, dapat diketahui bahwa sebesar 80% responden

menyatakan setuju bahwa berkunjung ke wisata Pantai Ancol dapat merupakan

rutinitas atau budaya. Hal tersebut didasarkan pada pendapat responden yang telah

melakukan kunjungan dalam lima tahun terakhir lebih dari empat kali dan dapat

disimpulkan bahwa umumnya responden telah memiliki minat untuk berkunjung

kembali atau sudah loyal terhadap lokasi wisata Pantai Ancol.

5.4.4 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Keputusan Berkunjung

(Y)

Pada variabel Keputusan Berkunjung (Y) terdiri dari dua pernyataan, yaitu

memiliki rasa ingin mengunjungi kembali dan merekomendasikan kepada orang lain.

Dan distribusi jawaban responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 23. Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Berkunjung (Y)

Indikator Pernyataan Jumlah dan Persentase

Jumlah SS (4) S (3) TS (2) STS (1)

Y1.1

Setelah bekunjung ke Pantai Ancol, memiliki rasa ingin mengunjunginya kembali

12 48 0 0 60

20% 80% 0% 0% 100%

100% 0% 100%

Y2.2

Setelah berkunjung ke Pantai Ancol memiliki rasa ingin merekomendasikan kepada orang lain dari mulut ke mulut

7 52 1 0 60

11,67% 86,66% 1,67% 0% 100%

98,33% 1,67% 100%

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel keputusan berkunjung,

100% responden memilih untuk mengunjungi kembali Pantai Ancol dan 98,33%

responden juga memilih kategori setuju untuk merekomendasikan wisata ini kepada

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

87

orang lain dari mulut ke mulut. Dari kedua indikator keputusan berkunjung diatas,

maka dapat disimpulkan bahwa responden memiliki respon yang baik terhadap

wisata Pantai Ancol dan juga memiliki niat untuk mengunjungi kembali wisata Pantai

Ancol sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang berkunjung ke wisata

tersebut.

5.4.5 Uji Validitas

Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya pertanyaan

pada kuesioner. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung

dengan nilai r tabel. Indikator dinyatakan valid apabila nilai r hitungnya lebih besar

dari nilai r tabel. Berikut ini merupakan tabel hasil uji validitas terhadap kuesioner

yang digunakan dalam penelitian pada masing-masing variabel yaitu dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 24. Hasil Uji Validitas

No Variabel Indikator Item r hitung Sig Keterangan

1. Bauran Pemasaran

1 1 0,575 0,000 Valid

2 0,619 0,000 Valid

2 1 0,558 0,000 Valid

2 0,658 0,000 Valid

3 1 0,639 0,000 Valid

2 0,741 0,000 Valid

3 0,699 0,000 Valid

4 1 0,449 0,000 Valid

2 0,450 0,000 Valid

5 1 0,494 0,000 Valid

2 0,493 0,000 Valid

6 1 0,556 0,000 Valid

2 0,588 0,000 Valid

7 1 0,709 0,000 Valid

2 0,602 0,000 Valid

.Sumber: Data Primer, 2017

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

88

No Variabel Indikator Item r hitung Sig Keterangan

2. Psikologis 1 1 0,650 0,000 Valid

2 0,587 0,000 Valid

2 1 0,618 0,000 Valid

2 0,795 0,000 Valid

3 0,743 0,000 Valid

3. Sosial Budaya 1 1 0,617 0,000 Valid

2 0,895 0,000 Valid

2 1 0,337 0,000 Valid

2 0,711 0,000 Valid

3 1 0,865 0,000 Valid

4. Keputusan Berkunjung

1 0,901 0,000 Valid

2 0,870 0,000 Valid

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 24 diatas, dapat diketahui bahwa butir pertanyaan pada

kuesioner yang digunakan pada penelitian adalah valid. Hal ini dikarenakan pada

item pertanyaan memiliki nilai r hitung > r tabel. Nilai r tabel diperoleh dengan df =

(N-2) = (60-2) = 58 dengan derajat signifikasi sebesar 5%, didapatkan hasil r tabel

sebesar 0,2542. Dari semua item pertanyaan, didapatkan nilai r hitung > r tabel

dengan nilai positif. Menurut penelitian Ghozali (2013), apabila nilai r hitung lebih

besar dari nilai r tabel dan bernilai positif, maka pertanyaan atau indikator tersebut

dinyatakan valid.

5.4.6 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu nilai yang dapat menunjukkan konsistensi alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama, dimana setiap alat pengukur

sebaiknya memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Uji Reliabilitas pada

masing-masing variabel yang digunakan dilakukan dengan melihat nilai Cronbach’s

Alpha yang dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 24. Hasil Uji Validitas (Lanjutan)

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

89

Tabel 25. Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach's Alpha Keterangan

1. Bauran Pemasaran (X1) 0,862 Reliabel

2. Psikologis (X2) 0,695 Reliabel

3. Sosial Budaya (X3) 0,723 Reliabel

4. Keputusan Berkunjung (Y) 0,722 Reliabel

Sumber: Data Primer, 2017

Menurut Janti (2014), mengatakan bahwa suatu kuesioner dapat dikatakan

reliabel apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari tahap signifikansi 60% atau

0,06. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Hasan, et a.l (2013), menyatakan bahwa

nilai Cronbach’s Alpha yang baik adalah yang mendekati 1. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa, berdasarkan tabel diatas diketahui semua indikator pertanyaan

adalah reliabel, dikarenakan memiliki nilai Cronbach’s Alpha >0,06.

5.4.7 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan interpretasi terhadap hasil regresi dari model yang

digunakan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap asumsi klasik yang

terdiri dari dari Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heterokedastisitas dan Uji

Autokorelasi. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model tersebut dianggap

relevan atau tidak.

5.4.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji data variabel terikat (Y) dan variabel

bebas (X) pada persamaan regresi yang dihasilkan, untuk kemudian diketahui

apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Untuk menguji suatu

data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggunakan grafik

normal P-P Plot yang dapat dilihat pada gambar berikut.

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

90

Gambar 26. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan grafik P-P Plot diatas, dapat dilihat bahwa data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga dapat dikatakan

bahwa data terdistribusi secara normal dan telah mengikuti uji asumsi normalitas.

Hal tersebut juga dikemukakan oleh Ghozali (2013), menyatakan bahwa model

regresi yang memenuhi asumsi normalitas yaitu jika data tersebar disekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Selain itu, uji normalitas juga dapat

dilihat pada nilai Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

Tabel 26. Kolmogorov Smirnov

Sumber: Data Primer, 2017 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai Kolmogorov Smirnov adalah

1,276 dengan Asymp. Sig sebesar 0,077. Nilai Asymp. Sig (0,077) lebih besar dari

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

91

signifikansi yang digunakan (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi secara normal. Hal ini sesuai dengan penelitian Jainuri (2013), yang

menyatakan bahwa uji normalitas pada model regresi dapat dilihat pada Asymp. Sig

yang harus diatas signifikansi yang digunakan, sehingga data dapat dikatakan

terdistribusi secara normal.

5.4.7.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (independent), jika terjadi

korelasi maka terdapat masalah multikolinearitas sehingga model regresi tidak dapat

digunakan. Hasil dari Uji Multikolinearitas pada penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 27. Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Bauran Pemasaran .498 2.008

Psikologis .503 1.987

Sosial Budaya .957 1.045

Dependent Variabel: Keputusan Berkunjung Sumber: Data Primer (2017)

Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai dari

Tolerance dan Variance Infation Factor (VIF) yang dapat mengidentifikasi ada atau

tidaknya gejala multikolinearitas. Berdasarkan tabel 27, diketahui bahwa nilai

Tolerance pada semua variabel adalah >0,10 dan nilai VIF <10. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada model regresi tersebut tidak terjadi multikolinearitas.

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

92

Hal ini sesuai dengan Ghozali (2013), menyatakan bahwa terjadinya

multikolinearitas bila nilai Tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10. Kemudian Pamungkas

et al. (2013), menyatakan bahwa model regresi yang baik adalah bila pada model

tersebut tidak terjadi multikolinearitas dengan adanya persyaratan terbebas dari

multikolinearitas yaitu jika nilai VIF kurang dari 10.

5.4.7.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada model

regresi terjadi ketidaksamaan varians pada residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Apabila varians dari residual pada suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Hasil uji

heterokedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 27. Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot (Gambar 27) dapat dilihat bahwa data

menyebar secara acak, baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan

tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Artinya pada model regresi ini tidak

terjadi heterokedastisitas, sehingga model layak untuk digunakan. Selanjutnya uji

heterokedastisitas dilakukan dengan uji glejser, yang dapat diketahui sebagai

berikut:

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

93

Tabel 28. Hasil Uji Heterokedastisitas (Uji Glejser)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig B Std. Error Beta

1 Constant -.941 .247 -3.801 .072

Bauran Pemasaran .382 .104 .563 3.661 .100

Psikologis .025 .081 .047 .310 .758

Sosial Budaya -.051 .046 .122 1.096 .278

a. Dependent Variable: ABS2 Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel 28, dapat dilihat bahwa nilai koefisien untuk variabel

bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya menunjukkan nilai >0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heterokedastisitas.

5.4.7.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan salah satu dari pengujian dalam asumsi klasik

untuk mengetahui bahwa variabel terikat tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Uji

autokorelasi dapat dilakukan dengan melakukan uji Durbin-Watson.

Autoko

-relasi

Positif

Daerah Keragu-raguan

Daerah

Keragu

-raguan

Autoko

-relasi

Negatif

Tidak Terjadi

Autokorelasi

0 dl 1,479

dl

du 1,689

DW Test 2,308

4 - du 2.311

4- dl 2.521

4

Gambar 28. Hasil Uji Durbin - Watson

Page 110: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

94

Berdasarkan analisis regresi, didapatkan nilai Durbin Watson sebesar 2,308.

Pada tabel Uji Durbin Watson dapat diketahui nilai dL sebesar 1,479 dan nilai dU

sebesar 1,689. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpullkan bahwa pada model

regresi tidak terjadi autokorelasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Gujarati (2003),

menyatakan bahwa apabila pada model regresi diperoleh nilai Durbin Watson

diantara dU dan 4-dU maka model dikatakan tidak terjadi autokorelasi.

5.4.8 Analisis Regresi

Pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda, guna

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu bauran pemasaran (X1),

psikologis (X2) dan sosial budaya (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan

berkunjung. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 20.0 maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 29. Ringkasan Hasil Estimasi Regresi

Variabel Koefisien Std. Error Std. Koefisien t Sig.

Konstanta .848 .420 2.017 .049

Bauran Pemasaran .734 .177 .620 4.141 .000

Psikologis -.024 .138 -.026 -.172 .864

Sosial Budaya .030 .079 .041 .378 .707

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi

linear berganda sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e

Dimana:

Y = 0,848 + 0,734 X1 – 0,024 X2 + 0,030 X3 + e

Keterangan:

Y = Keputusan Berkunjung

Page 111: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

95

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X1 = Faktor Bauran Pemasaran

X2 = Faktor Psikologis

X3 = Faktor Sosial Budaya

e = standar error

Dari persamaan regresi berganda diatas dapat di interpretasikan sebagai

berikut:

1. a = 0,848

Berdasarkan data diatas diketahui nilai konstanta sebesar 0,848 yang

menunjukkan bahwa jika faktor bauran pemasaran, psikologis dan sosial

budaya dianggap 0 atau tidak ada, maka output Y atau jumlah kunjungan

di wisata Pantai Ancol adalah sebesar 0,828.

2. b1 = 0,734

Dari hasil regresi diatas dapat diketahui bahwa koefisien regresi b1

menunjukkan nilai positif, yang berarti bahwa faktor bauran pemasaran

memiliki hubungan yang searah dengan keputusan berkunjung, dimana

setiap penambahan satu satuan variabel bauran pemasaran (X1), maka

keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Ancol akan bertambah

sebesar 0,734 satuan dengan asumsi X2 dan X3 dalam keadaan konstan.

Hal ini sependapat dengan penelitian Hasan, et al. (2013), yang

menyatakan bahwa faktor bauran pemasaran memiliki nilai positif

terhadap keputusan berkunjung ke wisata yang terdapat di Kota Tidore

Kepulauan.

Page 112: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

96

3. b2 = -0,024

Pada tabel hasil analisis regresi, diketahui bahwa koefisien regresi b2

menunjukkan nilai yang negatif, yang berarti bahwa faktor psikologis

mempunyai hubungan yang tidak searah dengan keputusan berkunjung

(Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika faktor psikologis meningkat

sebesar satu satuan maka keputusan berkunjung akan menurun sebesar

0,024 satuan, sebaliknya, bila faktor psikologis mengalami penurunan

sebesar satu satuan, maka keputusan berkunjung akan meningkat

sebesar 0,024 satuan dengan asumsi faktor X1 dan X3 dalam keadaan

konstan. Menurut Premono dan Kunarso (2008), menyatakan bahwa

faktor psikologis memberi pengaruh pada perilaku konsumen namun

bersifat negatif dan berlawanan, yang disebabkan perbedaan terkait

motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan pendirian yang

dimiliki. Berdasarkan wawancara mendalam dengan responden, diketahui

bahwa umumnya wisata Pantai Ancol yang terdapat di Taman Impian

Jaya Ancol (TIJA) bukan merupakan tujuan utama bagi pengunjung yang

berkunjung. Pada lokasi ini terdapat pula wisata lain seperti Dunia Fantasi

(DUFAN), Sea World, Adventure World, Pasar Seni dan lain-lain.

Pengunjung yang berkunjung ke wisata Pantai Ancol memiliki perbedaan

motivasi dan persepsi serta pengetahuan pada suatu tempat wisata.

Menurut Kotler (1997) dalam Premono dan Kunarso (2008), dalam teori

motivasi Maslow, konsumen atau pengunjung akan memiliki motivasi yang

berbeda untuk memilih bentuk rekreasi apa yang lebih diinginkan.

Rekreasi merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan terakhir yakni

kebutuhan akan aktualisasi diri dalam teori motivasi Maslow. Adapun

Page 113: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

97

hirarki kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan menurut Maslow terdiri

dari kebutuhan fisik, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan

penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan-kebutuhan di

tingkat rendah paling tidak harus cukup terpenuhi sebelum pada tingkat

berikutnya, yang bila cukup terpenuhi dapat menjadi penentu tindakan

atau keputusan yang diambil.

4. b3 = 0,030

Berdasarkan hasil regresi, diketahui bahwa koefisien regresi b3 yang

menunjukkan nilai positif, yang berarti bahwa faktor sosial budaya memiliki

hubungan yang searah dengan keputusan berkunjung, dimana setiap

penambahan satu satuan variabel sosial budaya, maka keputusan

berkunjung ke wisata Pantai Ancol akan bertambah sebesar 0,030 satuan

dengan asumsi X1 dan X2 dalam keadaan konstan atau tetap. Hal ini

sesuai dengan penelitian Hasan, et al. (2013), yang menyatakan bahwa

faktor sosial budaya memiliki pengaruh positif terhadap keputusan

wisatawan berkunjung ke wisata di Kota Tidore.

5.4.9 Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi atau R2 merupakan uji untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat pada model analisis regresi.

Menurut Adriansyah dan Kartawinata (2014), koefisien determinasi pada model

regresi berkisar antara 0 dan 1. Koefisien determinasi yang mendekati angka 1

menunjukkan pengaruh yang kuat variabel bebas terhadap variabel terikat,

sedangkan nilai koefisien determinasi yang mendekati nilai 0 menunjukkan bahwa

variabel bebas tidak berpengaruh kuat terhadap variabel terikat. Menurut Ghozali

Page 114: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

98

(2013), menyatakan bahwa koefisien determinasi masih bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan dalam model, sehingga disarankan untuk

menggunakan adjusted R2, karena jumlah variabel independen akan berpengaruh

terhadap koefisien yang dihasilkan. Hasil adjusted R2 pada penelitian dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 30. Model Summary

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan tabel uji R2 diatas, dapat diketahui bahwa nilai adjusted R2

sebesar 0,341 atau 34,1%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas

(bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya) dalam menjelaskan variabel

terikat (keputusan berkunjung) adalah sebesar 34,1%. Sedangkan sisanya sebesar

65,9% (100%-34,1%) variabel terikat dijelaskan oleh faktor lain diluar model

penelitian.

5.4.10 Uji Statistik

Uji statistik dapat dibagi menjadi dua yaitu Uji Simultan (Uji F) dan Uji Parsial

(Uji t). Adapun pengujian statistik pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

5.4.10.1 Uji Simultan (Uji F)

Uji simultan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

variabel bebas dengan variabel terikat secara bersama-sama. Uji F dapat dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 115: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

99

a. Apabila F hitung > F tabel, maka variabel bebas berpengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat, dan

b. Apabila F hitung < F tabel, maka variabel bebas tidak berpengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat.

Adapun hasil uji simultan (Uji F) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 31. Hasil Uji F

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil uji F dengan menggunakan SPSS, didapatkan nilai F

hitung sebesar 11,177. Menggunakan tingkat probabilitas 5% (α = 0,05) dan nilai df

(degree of freedom) N1= 3 dan df N2 = 56, maka didapat nilai F tabel sebesar 2,77.

Pada hasil output analisis regresi, menunjukkan bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu

11,177 > 2,77 dengan angka probabilitas sebesar 0,000. Oleh sebab itu, dapat

disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yaitu bauran pemasaran, psikologis dan

sosial budaya secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap keputusan

pengunjung untuk berkunjung ke wisata Pantai Ancol. Pada hasil uji signifikan, data

dapat dikatakan signifikan bila nilainya < dari 5% derajat signifikansi. Hasil analisis

diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 < dari derajat signifikansi 5% (0,05) sehingga

data dapat dikatakan signifikan atau dapat dipercaya. Hal ini sependapat oleh

Ghozali (2013), yang menyatakan bahwa variabel bebas memberi pengaruh

Page 116: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

100

simultan kepada variabel terikat, apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F

tabel.

5.4.10.2 Uji Parsial ( Uji t)

Uji Parsial dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing -

masing variabel bebas secara individu. Adapun untuk mengetahui pengaruh masing-

masing varibel bebas secara individu dengan melihat nilai t hitung dan

membandingkannya dengan t tabel. Variabel bebas (independent) dikatakan

memberi pengaruh secara parsial jika nilai t hitung > t tabel, adapun hasil uji t dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 32. Hasil Uji t

Model T Sig

1 (Constant) 2,017 ,049

Bauran Pemasaran 4,141 ,000

Psikologis -,172 ,864

Sosial Budaya ,378 ,707

Sumber: Data Primer, 2017

Berdasarkan hasil uji t diatas, dengan angka signifikan 5% (α = 0,05) dan

nilai df (degree of freedom) = n – k = (60 – 3) = 57, sehingga didapat nilai t tabel

sebesar 2,00247 dengan pembulatan menjadi 2,002. Menurut perhitungan dengan

menggunakan program SPSS 20.0 diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Variabel Bauran Pemasaran

Berdasarkan hasil uji t, diketahui bahwa nilai t hitung (4,141) lebih besar

dari nilai t tabel (2,002) dan tingkat probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil dari

0,05 (taraf nyata = 5%), menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam

berkunjung ke wisata Pantai Ancol.

Page 117: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

101

Pada data hasil penelitian diketahui bahwa pengunjung lebih memilih

kategori setuju pada masing-masing indikator sebagai berikut: sebesar

92,5% pada indikator jasa dan pelayanan, sebesar 85,8% pada indikator

harga tiket masuk, sebesar 93,3% pada indikator lokasi tempat wisata,

sebesar 89,17% pada indikator promosi, sebesar 97,5% pada indikator

pengelola, sebesar 96,67% pada indikator proses pelayanan dan sebesar

92,5% pada indikator lingkungan fisik.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Hasan et al (2013), menyatakan

bahwa faktor bauran pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan wisatawan dalam melakukan kunjungan wisata di Kota Tidore

Kepulauan, dengan nilai t hitung (3,868) lebih besar dari nilai t tabel (1,66).

Adapun indikator pada bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat,

promosi, proses, pengelola dan lingkungan fisik.

2. Variabel Psikologis

Pada tabel diketahui bahwa nilai t hitung (-0,172) lebih kecil dari nilai t

tabel (2,002) dan tingkat probabilitas sebesar 0,864 yang menunjukkan nilai

lebih besar dari 0,05 (taraf nyata = 5%) sehingga berarti bahwa variabel

psikologis memberi pengaruh namun tidak signifikan terhadap keputusan

wisatawan dalam berkunjung ke wisata Pantai Ancol.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengunjung memilih

kategori tidak setuju pada indikator motivasi sebesar 15% dan pada indikator

persepsi sebesar 36,66%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapatnya

perbedaan motivasi kunjungan serta persepsi terhadap wisata Pantai Ancol

dari para pengunjung yang datang ke wisata ini. Berdasarkan wawancara

Page 118: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

102

mendalam dengan responden, diketahui bahwa wisata Pantai Ancol

umumnya bukan merupakan tujuan utama untuk berkunjung dikarenakan di

lokasi Taman Impian Jaya Ancol terdapat pula wisata lain seperti Dunia

Fantasi, Sea World, Adventure World, Pasar Seni dan lain-lain. Menurut

Kotler (1997) dalam Premono dan Kunarso (2008), menyatakan bahwa pada

teori Maslow, konsumen atau pengunjung akan memiliki motivasi yang

berbeda untuk memilih bentuk rekreasi yang diinginkan guna memenuhi

kebutuhan aktualisasi diri. Pada hasil penelitian, diketahui bahwa

pengunjung/ konsumen telah memiliki pengetahuan (motivasi) dan persepsi

terhadap wisata Pantai Ancol yang dapat menghilangkan kejenuhan dengan

tingkat kenyamanan dan fasilitas cukup memadai dan merasa puas dengan

harga yang terjangkau. Namun demikian, di lokasi Taman Impian Jaya Ancol

tersebut, terdapatnya wisata lain (DUFAN, Sea World, Pasar Seni dan lain-

lain) menjadi lokasi yang dikunjungi lebih utama pada umumnya bagi

pengunjung disamping wisata Pantai Ancol guna memenuhi kebutuhan

aktualisasi diri. Sehingga hal tersebut merupakan salah satu alasan bahwa

variabel psikologis memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

keputusan berkunjung.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Premono dan Kunarso (2007), menyatakan bahwa faktor psikologis memiliki

pengaruh namun tidak signifikan terhadap perilaku pengunjung Taman

Wisata Alam Punti Kayu dengan nilai t hitung (-2,245) lebih kecil dari t tabel

(2,002). Hal tersebut dikarenakan adanya motivasi, persepsi terhadap suatu

tempat wisata dan pengetahuan tentang tempat wisata serta keyakinan dan

pendirian yang dimiliki masing-masing pengunjung berbeda.

Page 119: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

103

3. Variabel Sosial Budaya

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai t hitung (0,378) lebih besar dari

nilai t tabel (2,002) dan tingkat probabilitas sebesar 0,707 yang lebih besar

dari 0,05 (taraf nyata = 5%) yang berarti bahwa variabel sosial budaya

berpengaruh namun tidak signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam

berkunjung ke Pantai Ancol.

Berdasarkan hasil distribusi jawaban responden, diketahui bahwa

pengunjung menyatakan tidak setuju pada indikator referensi lingkungan

sebesar 40%, pada indikator kelas sosial sebesar 48,33% serta indikator

kebudayaan atau kebiasaan sebesar (20%). Berdasarkan wawancara

mendalam, umumnya responden dalam mengunjungi wisata Pantai Ancol

tidak hanya mendapat dorongan dari keluarga dan saran dari teman, namun

juga keinginan diri sendiri guna memenuhi kebutuhan aktualisasi diri dan

didukung terjangkaunya harga tiket masuk dan rata-rata pendapatan

pengunjung menunjukkan pendapatan untuk kelas menengah. Hal tersebut

merupakan salah satu alasan bahwa variabel sosial budaya memiliki

pengaruh namun tidak signifikan terhadap keputusan berkunjung di Pantai

Ancol.

Menurut penelitian Supriyono (2015), menunjukkan bahwa faktor sosial

dan budaya dapat berpengaruh positif namun tidak signifikan atau tidak

nyata terhadap keputusan konsumen untuk membeli di Indomaret, dimana

nilai t hitung faktor sosial (0,153) dan faktor budaya (1,193) < dari nilai t tabel

(1,98). Penelitian lain yang dilakukan oleh Doy (2012), juga menunjukkan

bahwa faktor kelas sosial dan budaya tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan atau secara nyata terhadap keputusan wisatawan mancanegara

Page 120: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

104

dalam pengambilan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif

wayang, dimana nilai t hitung variabel sosial (1,583) dan faktor budaya

(0,818) lebih kecil dari nilai t tabel (1,86).

Dari ketiga variabel independen yang digunakan dalam model regresi,

variabel bauran pemasaran merupakan variabel yang memiliki pengaruh

signifikan (nyata) terhadap keputusan wisatawan berkunjung ke Pantai

Ancol. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung (4,141) lebih besar dari t tabel

(2,002) dan nilai probabilitas (0,000) kurang dari tingkat signifikansi (0,05).

5.5 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Keputusan Berkunjung ke Pantai

Ancol

Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi keputusan wisatawan

berkunjung ke Pantai Ancol, dapat dilihat dari hasil uji statistik yaitu nilai t hitung

pada tabel 30. Berdasarkan Tabel 30. Hasil Uji t diketahui bahwa dari ketiga variabel

yang diuji, variabel bauran pemasaran merupakan variabel yang memiliki pengaruh

secara signifikan terhadap keputusan wisatawan dalam berkunjung ke wisata Pantai

Ancol. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil uji t pada variabel bauran

pemasaran, dimana nilai t hitung 4,141 (sig 0,000) lebih besar dibandingkan t hitung

variabel sosial budaya sebesar 0,378 (sig. 0,707) dan nilai t hitung variabel

psikologis sebesar -0,172 (sig. 0,864). Berdasarkan nilai uji t dan tingkat signifikansi

diatas, maka diketahui bahwa variabel bauran pemasaran merupakan variabel yang

dominan mempengaruhi keputusan wisatawan berkunjung diantara ketiga variabel

lainnya yang diuji, hal ini karena pada variabel bauran pemasaran memiliki nilai uji t

yang lebih besar bila dibandingkan dengan variabel yang lain yang digunakan.

Page 121: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

105

Hasil ini sependapat dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013),

menyatakan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi,

tempat, dan saluran distribusi mempengaruhi keputusan konsumen rumah tangga

dalam melakukan pembelian produk dan penggunaan jasa. Selain itu Pratiwi dan

Mandala (2015), menyatakan bauran pemasaran berpengaruh dominan terhadap

keputusan konsumen dalam pembelian produk dan juga penggunaan jasa produk

dari Jegeg Atu Boutique di Kuta. Menurut Berkowitz (2004) dalam Hasan, et al.

(2013), komponen-kompoen yang mempengaruhi keputusan konsumen yaitu bauran

pemasaran yang terdiri dari Poduct, Price, Place, Promotion, Process, People, dan

Physical Evidence.

5.6 Implikasi Penelitian

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian dengan

menggunakan metode regresi linear berganda, terdapat beberapa implikasi yang

perlu diterapkan atau digunakan diantaranya bagi:

1. Pengelola Wisata (PT. Pembangunan Jaya Ancol)

Berdasarkan hasil analisis regresi yang dilakukan pada penelitian ini,

diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 34,1 yang berarti bahwa dalam model tersebut

cukup dapat menunjukkan bila keputusan berkunjung ke wisata Pantai Ancol

dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu bauran pemasaran, psikologis dan sosial

budaya. Oleh sebab itu, model tersebut cukup dapat digunakan bagi pengelola

wisata untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pengembangan dan peningkatan

jumlah pengunjung wisata Pantai Ancol kedepannya.

Berdasarkan hasil analisis regresi yaitu pada uji F, diketahui bahwa secara

simultan (bersama-sama) keputusan untuk berkunjung ke wisata Pantai Ancol

Page 122: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

106

dipengaruhi oleh faktor bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya. Hal

tersebut dapat diketahui dari nilai F hitung (11,177) > F tabel (2,77) dan signifikansi

(0,000) < 0,05 yang berarti bahwa hasil analisis data dapat dipercaya atau signifikan.

Pada bentuk bauran pemasaran yang dilakukan oleh pengelola, responden

rata-rata memilih pada kategori setuju pada tiap indikator yang berarti bahwa bentuk

bauran pemasaran yang dilakukan pengelola sudah cukup baik dan sesuai dengan

keadaan di lokasi maupun sekitar Pantai Ancol. Pengelola diharapkan dapat

mempertahankan komponen-komponen pada indikator bauran pemasaran yang

telah dilakukan. Selain itu, pengelola juga dapat lebih memperhatikan

memperhatikan faktor psikologis dan sosial budaya pada pengunjung agar dapat

lebih memperoleh peningkatan dan kepuasan pengunjung.

Pada hasil uji t, menunjukkan bahwa faktor bauran pemasaran merupakan

faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan berwisata ke Pantai

Ancol. Pengelola diharapkan dapat mempertahankan bentuk bauran pemasaran

yang telah dilakukan, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan

pengelola diantaranya seperti:

- Mengembangkan atau modifikasi atau memberi inovasi terhadap wahana

permainan yang terdapat di Pantai Ancol sehingga lebih menarik pengunjung

untuk berkunjung;

- meningkatkan bentuk promosi melalui media elektronik seperti televisi dan

juga melalui pemasangan baliho agar dapat menambah informasi kepada

pengunjung;

- mengembangkan kawasan pantai bagian barat (Pantai Festival) agar lebih

mampu menarik minat pengunjung pada kawasan tersebut

Page 123: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

107

Faktor lain yang perlu diperhatikan oleh pengelola wisata adalah faktor

psikologis. Faktor ini terbukti mempengaruhi keputusan wisatawan dalam

berkunjung ke Pantai Ancol namun pengaruh tersebut tidak signifikan. Oleh sebab

itu, perlu peningkatan lebih lagi pada kualitas jasa dan pelayanan serta menjaga

kebersihan dan kenyamanan di lokasi Pantai Ancol agar pengunjung dapat memiliki

motivasi atau tujuan untuk melakukan kunjungan di wisata Pantai Ancol ini.

2. Peneliti

Pada penelitian ini, nilai R2 yang diperoleh untuk membuktikan pengaruh ketiga

variabel masih tergolong cukup rendah, sehingga pada penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menambah jumlah responden ataupun variabel yang digunakan.

Selain itu, perlunya mengembangkan kembali indikator pada faktor psikologis dan

sosial budaya sehingga diharapkan akan didapatkan nilai pada model yang lebih

baik.

Page 124: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa pada hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Karakteristik pengunjung yang berwisata di Pantai Ancol bervariasi.

Adapun karakteristik pengunjung tersebut antara lain pengunjung

termasuk dalam kalangan usia muda dan didominasi oleh kaum

perempuan. Pengunjung rata-rata berasal dari wilayah dekat tempat

wisata yaitu wilayah DKI Jakarta dan diikuti daerah Bekasi. Pengunjung

di wisata Pantai Ancol juga tergolong dalam orang terdidik dan memiliki

pekerjaan yang di dominasi oleh wiraswasta serta dari pendapatan yang

diperoleh pengunjung juga rata-rata memiliki penghasilan yang tergolong

kelas menengah. Pada kategori jumlah kunjungan ke wisata Pantai

Ancol, pengunjung rata-rata dapat dikatakan loyal pada tempat wisata

dan melakukan kunjungan untuk mengisi waktu liburan/luang dan

menikmati pemandangan pantai.

2. Faktor bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya diketahui

berpengaruh simultan atau secara bersama-sama terhadap keputusan

wisatawan dalam berkunjung ke wisata Pantai Ancol. Namun, dari ketiga

faktor tersebut, hanya faktor bauran pemasaran yang memiliki pengaruh

nyata secara parsial (signifikan) terhadap keputusan berkunjung

wisatawan di pantai ini. Sedangkan faktor psikologis dan sosial budaya

memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap keputusan wisatawan

berkunjung di wisata Pantai Ancol. Hasil penelitian ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan Hasan (2013), dimana ketiga faktor yang

Page 125: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

digunakan yaitu bauran pemasaran, psikologis dan sosial budaya

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan berkunjung

wisatawan ke Kota Tidore Kepulauan.

3. Faktor yang memiliki pengaruh dominan pada keputusan wisatawan

untuk berkunjung ke Pantai Ancol adalah faktor bauran pemasaran. Hasil

penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hasan (2013),

dimana faktor psikologis merupakan faktor yang paling dominan

berpengaruh terhadap keputusan wisatawan untuk berkunjung ke wisata

di Kota Tidore Kepulauan.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, adapun saran-saran yang dapat peneliti berikan

sebagai berikut:

1. Pengelola Wisata ( PT. Pembangunan Jaya Ancol)

a) Pada faktor bauran pemasaran yang menjadi faktor dominan

mempengaruhi keputusan berkunjung, oleh karena itu pengelola dapat

lebih meningkatkan pada strategi promosi yang lebih baik tidak hanya

melalui media sosial dan media cetak seperti brosur, namun juga media

elektronik seperti televisi dan juga pemasangan baliho untuk wahana

yang ditawarkan agar dapat lebih menarik pengunjung untuk datang

berwisata

b) Mengembangkan pula kawasan di Pantai barat (Pantai Festival)

dengan memberi beberapa wahana permainan agar lebih menarik

pengunjung.

Page 126: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

c) Memberi modifikasi atau inovasi pada produk wisata yang ditawarkan

agar lebih menarik pengunjung.

2. Peneliti selanjutnya, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar:

a) menambah variabel dan indikator pada variabel penelitian yang akan

digunakan.

b) menambah jumlah responden dan mengembangkan penelitian

dengan metode analisis yang berbeda dan lebih baik.

Page 127: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah R dan Kartawinata B. R. 2014. Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Prosoes Keputusan Penggunaan Pada Konsumen Hotel Posters Bandung. Jurnal Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom. 1-13.

Agustin.,Sentosa, Sri Ulfa., dan Aimon, Hasdi. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Domestik Terhadap Objek Wisata Bahari Pulau Cingkuak Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kajian Ekonomi 3 (5): 1-20.

Amirullah, 2002. Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama. Jakarta: Graha Ilmu. Andreansyah, Riezky Bhrammana. 2014. Pengaruh Strategi Promosi Terhadap

Keputusan Berkunjung Wisatawan Mancanegara. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. 3 (6): 1-17.

Arsy, Rakhmat Mukhtar An. 2012. Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Yamaha (Studi Kasus pada PT. Tunas Kencana Duta Bekasi). Jurnal Manajemen. Universitas Gunadarma.

Dewi, T. Dhita. 2010. Analisis Kunjungan Obyek Wisata Water Blaster Kota Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro: Semarang.

Djaelani, Aunu Rofiq. 2013. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Majalah Ilmiah Pawiyatan 20 (1): 82-92.

Djou, J.A.G. 2013. Pengembangan 24 Destinasi Wisata Bahari Kabupaten Ende. Kawistara: 3 (1): 1-116.

Doy, Steven Juli. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Wisatawan Mancanegara dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Kerajinan Kulit Motif Wayang (Tatuh Sungging). Fakultas Ekonomi: Universitas Gunadarma.

Firdaus , Muhammad. 2012. Ekonometrika: Suatu Pendekatan Aplikatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Foster, Douglas W. 1974. Dasar-Dasar Marketing. Edisi ke 2. Diterjemahkan oleh: Soetojo. Jakarta: Erlangga.

Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Nurlela. 2016. Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisata DKI Jakarta. Jurnal Analisis Ekonomi Utama 10 (2): 89-98.

Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometric. Mc. Graw Hill. New York.

Hasan, Husaen., et.al. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan dalam Melakukan Kunjungan Wisata di Kota Tidore Kepulauan. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Page 128: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Hasan, M. 2013. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat, Wahyu. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan di Taman Nasional Way Kambas Propinsi Lampung. Tesis. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hurriyati, Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: CV. Alfabeta.

Janti, Suhar. 2014. Analisis Validitas dan Reliabilitas dengan Skala LikertTerhadap Pengembangan SI/TI dalam Penentuan Pengambilan Keputusan Penerapan Strategi Planning pada Industri Garmen. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sales dan Teknologi (SN AST) 2014. Yogyakarta. 1979-911X.

Kotler, Philip. 2004. Marketing Management. PT. INDEKS: Jakarta.

Kurniawan, Andi., Permanasari, Yurika., dan Sukarsih, Icih. 2015. Pemanfaatan Data Suhu Permukaan Laut Citra Pengindraan Jauh Modis Terrs/ Aqua Untuk Identifikasi Wilayah Berpotensi Ikan. Jurnal Prosiding Penelitian Sivitas Akademika (Sains dan Teknologi): hlm 1-6.

Marlina, Lisa dan Danica, Clara. 2007. Analisis Pengaruh Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets Terhadap Dividend Payout Ratio. Journal Manajemen Bisnis 2 (2): 1978-8339. Universitas Sumatera Utara.

Mustaniroh, A. S, Mulyato, R. A, Nurkhasanah, Siti. 2009. Analisis Positioning Kripik Kentang dengan Pendekatan Metode Multi Dimensional Scalling di Kota Batu. Agrointek 5:2. Universitas Brawijaya. Malang.

Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Cetakan ke-6. Bogor: Ghalia Indonesia.

Paramitha, Fernia. 2012. Sarana Keselamatan Pengunjung Wisata Pantai (Studi Kasus Pantai Indah Ancol dan Pantai Jakat Bengkulu) Tahun 2011. Skripsi. Universitas Indonesia: Depok.

Pendit, Nyoman Suwandi. 2006. Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramitha.

Pratiwi, Ketut Indah dan Mandala, Kastawan. 2015. Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Psikologis, dan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kebaya Bordir Pada Jegeg Ayu Boutique di Kuta. E-Jurnal Manajemen 4(11): 3619-3645. Universitas Udayana.

Premono, Tedjo dan Kunarso, Adi. 2008. Pengaruh Perilaku Pengunjung Terhadap Jumlah Kunjungan di Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. V: 5 . Sumatera Selatan.

Primyastanto, Mimit. 2012. Policy (Kebijakan) Pengelolaan SDI (Sumber Daya Ikan) pada Perikanan Over Fishing (Lebih Tangkap). UB Press. Malang.

Ratnasari, Della. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Oleh Konsumen di Rumah Makan Gule Kepala Ikan “Mas Agus” Kabupaten Kediri. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Page 129: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ...repository.ub.ac.id/6290/1/SULASTRI YULIANA.pdfRINGKASAN SULASTRI YULIANA.Skripsi dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Rianse, Usman dan Abdi. 2008. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori

dan Aplikasi). IKAPI. Jakarta. 315 hlm.

Sangadji, Etta Mamang. dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset.

Sari, Yakut Dekrita. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Industri Garment. Fakultas Ekonomi: Universitas Udayana.

Sayangbatti, Dilla Pratiyudha., dan Baiquni, M. 2013. Motivasi dan Persepsi Wisatawan Tentang Daya Tarik Destinasi Terhadap Minat Kunjungan Kembali di Kota Wisata Batu. Jurnal Nasional Pariwisata 5 (2): 126-136.

Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Ganda dengan SPSS. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. 230 hlm.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (R&D). Alfabet. Bandung.

Supriyono. 2015. Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Individu dan Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Membeli di Indomaret. Jurnal Kelola 2 (3). ISSN: 2337-5965.

Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suwena, Widyatmaja. 2010. Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar: Udayana University Press.

Syahadat, Epi. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Wisatawan di Taman Nasional Gede Pangrango (TNGP). Jakarta.

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Wardiyanta, M. 2006. Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Widyawati, Riska. 2016. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Wisatawan dalam Berkunjung ke Pantai Balekambang, Kabupaten Malang – Jawa Timur. Skripsi. Universitas Brawijaya: Malang.

Wiratmanto. 2014. Analisis Faktor dan Penerapannya dalam Mengidentifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap Penjualan Media Pembelajaran. FMIPA: Universitas Negeri Yogyakarta.

Wowor, Valdy Ronald. 2013. Bauran Pemasaran Jasa, Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Mobil Toyota Avanza Veloz PT. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal EMBA 1(4): 1229- 1239. Universitas Sam Ratulangi: Manado.

Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa