Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor...
-
Upload
irwandi-hutbah -
Category
Documents
-
view
3.713 -
download
3
description
Transcript of Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor...
1
PROPOSAL PENELITIAN
A. Identitas Mahasiswa
Nama Lengkap : IRWANDI HUTBAH
NIM : 07 20102 047
Jurusan : Manajemen
Program Studi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Alamat : Jl. Taqwa No. 188 Kel. Baju Bodoa Kec. Maros Baru
Kab. Maros
B. Judul Penelitian
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang
Maros.
C. Latar Belakang
Saat ini, kita berada pada abad ke 21, tantangan yang langsung kita
hadapi adalah globalisasi dengan segala implikasinya. Agar badan usaha
tetap eksis maka harus berani menghadapinya, yaitu menghadapi perubahan
dan memenangkan persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
seperti modal, metode dan mesin tidak bisa menghasilkan hasil yang
optimum apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang
mempunyai kinerja yang optimum.
1
2
Kinerja karyawan menjadi masalah yang cukup menarik dan penting
karena keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan tergantung dari
sumber daya manusia/karyawan yang dimilikinya. Apabila kinerja
karyawan tinggi maka keberhasilan untuk pencapaian suatu tujuan
organisasi lebih terbuka lebar. Tetapi apabila kinerja karyawan menurun
maka bisa mengakibatkan kemunduran serta dapat mengakibatkan suatu
perusahaan tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
Kinerja karyawan ada kalanya mengalami peningkatan dan ada
kalanya mengalami penurunan. Bahkan penurunan atau peningkatan
tersebut dapat mencapai titik yang dapat mengakibatkan institusi atau
perusahaan kehilangan pamornya di mata masyarakat. Hal ini perlu
diperhatikan dan pelajari bersama apa yang harus dilakukan untuk
mengantisipasi hal tersebut.
PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian khususnya
pembenihan, jelas dihadapkan pada upaya bagaimana meningkatkan kinerja
karyawan dari sumber daya manusianya.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pertanian
khususnya pembenihan tentu saja ukuran kinerja karyawannya diukur dari
kemampuan melaksanakan tugas-tugas dalam keberhasilan dalam
memperoleh hasil bibit unggul yang menjadi tugas-tugas dan tanggung
3
jawabnya, dalam arti kemampuan untuk mencapai target pekerjaan yang
ditetapkan, baik yang bersifat rutin maupun proyek. Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan dalam peningkatan kinerja dalam hal ini sumber daya
manusianya adalah pelatihan dan pendidikan, disiplin dan kompensasi.
Apabila hal tersebut telah diperhatikan dan direalisasikan secara maksimal,
dapat meningkatkan kinerja karyawan secara maksimal.
Apa yang telah dikemukakan tersebut, yang menjadi salah satu
faktor pemicu dalam meningkatkan kinerja karyawan. Sehingga, peneliti
berusaha untuk meneliti kemungkinan-kemungkinan yang terjadi apabila
ketiga komponen tersebut direalisasikan dengan baik.
Berkaitan dengan uraian tersebut, maka penulis tertarik memilih
suatu judul tentang ” Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kerja Karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI
Cabang Maros”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka
masalah pokok yang diuji dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT.
Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros?
2. Manakah faktor yang dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada
PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros?
4
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI
Cabang Maros.
b. Untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kinerja
karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI
Cabang Maros.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa kontribusi
sebagai berikut:
a. Sebagai bahan masukan mengenai pentingnya kinerja karyawan pada
PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros.
b. Sebagai bahan pembanding atas referensi bagi peneliti-peneliti
selanjutnya, khususnya penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan.
5
F. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir dan Hipotesis
1. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian kinerja
Pengertian Kinerja yaitu suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh
seorang karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67) dalam bukunya
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, bahwa ”Kinerja adalah
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya”.
Ada pun pendapat para ahli mengenai pengertian kinerja, sebagai
berikut:
1) Michael Armstrong yang dikutip Yusuf Irianto (2001:54),
mengemukakan bahwa manajemen kinerja merupakan proses bersama
antara manajer dengan individual dan tim yang mereka kelola.
2) Barry Cushway yang dikutip Yusuf Irianto (2001:54), mendefenisikan
manajer kinerja sebagai suatu proses manajemen yang dirancang
menghubungkan tujuan organisasi dengan kepentingan-kepentingan
individual untuk memastikan bahwa antara tujuan individual dan
perusahaan sedapat mungkin sama.
6
3) Menurut Anwar Ambar Teguh Sulistiyani (2003:223) “Kinerja
seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”.
4) Menurut Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) “Kinerja (prestasi kerja)
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
5) Menurut Barry Cushway (2002:1998) “Kinerja adalah menilai
bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang
telah ditentukan”.
6) Menurut Veithzal Rivai (2005:309) “Kinerja adalah merupakan perilaku
yang nyata ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
7) Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson terjemahan Jimmy
Sadeli dan Bayu Prawira (2001:78) “menyatakan bahwa kinerja pada
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan”.
8) Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003:223) menyatakan kinerja
seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang
dapat dinilai dari hasil kerjanya.
7
9) Menurut Irawan (2002:11), bahwa kinerja (performance) adalah hasil
kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur.
Bernardin dan Russel dalam Ruky (2002:15) memberikan pengertian
atau kinerja sebagai berikut: “performance is defined as the record of
outcomes produced on a specified job function or activity during time
period. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang
diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun
waktu tertentu.
Pengertian kinerja lainnya dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak
(2005:1) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian
hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja
adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan
kelompok kerja di perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang kinerja dan prestasi kerja
dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja maupun prestasi kerja
mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan
demikian bahwa kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil
yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja perorangan
(individual performance) dengan kinerja lembaga (institutional
8
performance) atau kinerja perusahaan (corporate performance) terdapat
hubungan yang erat. Dengan perkataan lain bila kinerja karyawan
(individual performance) baik maka kemungkinan besar kinerja perusahaan
(corporate performance) juga baik.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
1) Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan latihan (diklat) merupakan unsur yang mutlak
dimiliki oleh individu sumber daya manusia yang berkualitas. Pentingnya
diklat tersebut mengantar pengembangan sumber daya manusia. Karena itu,
secara khusus pada hakekatnya diklat mengandung adanya aspek potensial,
aspek fungsional, aspek operasional dan aspek kepemimpinan organisasi.
Berdasarkan aspek-aspek tersebut, maka keberadaan diklat berperan
penting di dalam meningkatkan dan mewujudkan potensi karyawan,
profesional karyawan, funsional karyawan, operasionalisme karyawan dan
pengembanga karir karyawanyang dapat dilaluinya melalui proses diklat
baik berupa diklat kepemimpinan, diklat profesi lewat kursus-kursus, diklat
fungsional berdasarkan pembinaan dan pengembangan terhadap
pelaksanaan pekerjaan secara khusus sesuai fungsinya, dan diklat
operasisonal yang biasanya dilakukan untuk penerapan proses dan prosedur
suatu pelaksanaan penerapan teknologi yang sesuai dengan prospeknya.
9
Menurut Hamalik yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:16) bentuk-
bentuk diklat seperti diklat kepemimpinaan, diklat potensi, diklat
profesioanalisme, diklat fungsional, dan operasionalisme dianggap
merupakan suatu pendidikan dan pelatihan yang menjadikan seorang
pegawai mampu mengembangkan kepemimpinan organisasi, pemamfaatan
kompentensi karyawan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya,
memiliki profesionalisme kerja yang handal sesuai fungsi aktivitas kerja
yang ditekuni dalam berbagai kegiatan operasional kerja.
Uraian ini menekankan bahwa suatu kegiatan dalam manajemen
organisasi tidak terlepas dari adanya konsep pendidikan dan latihan.
Konsep pendidikan dan pelatihan diartikan sebagai konsep pembinaan
diklat pegawai untuk mengetahui apa, mengapa dan untuk apa penerapan
diklat harus diterapkan sesuai dengan konsep-konsep manajemen, konsep
sistem pendidikan dan konsep sistem pelatihan.
Menurut Wardoyo yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:17)
menyatakan bahwa konsep diklat adalah konsep untuk meningkatkan,
mengembangkan dan membentuk perilaku pegawai untuk memiliki hakekat
memahami aktivitas kerjanya untuk dapat mudah di dalam meningkatkan
pelayanan masyarakat.
Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses dari fungsi manajemen
yang perlu dilakukan terus menerus dalam suatu organisasi dan secara
10
spesifik sebagai sebagai suatu proses serangkaian tindak lanjut yang
dilaksanakan secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Diklat
memiliki tujuan yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi,
karena itu diklat menjadi bagian dari pengembangan sumber daya manusia.
Jenis-jenis diklat yang menjadi bekal bagi seorang pegawai dalam
meningtkan pelayanan masyarakat meliputi diklat kepemimpinan, diklat
potensi, diklat fungsional dan diklat operasional yang sasarannya melatih,
membimbing dan membina karyawan untuk dapat menjadi tenaga yang
handal dalam melaksanakan tugas-tugas pokok yang diamankan.
Menurut Hamalik yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:17) konsep
sistem pendidikan dan pelatihan (diklat) adalah upaya untuk meningkatkan,
mengembangkan dan membentuk pegawai melalui upaya pendidikan dan
pelatihan baik berupa diklat berjenjang, diklat kursus, diklat fungsional, dan
diklat operasional yang banyak diterapkan oleh suatu organisasi dalam
rangka meningkatkan kemampuan kerja karyawan dalam menghadap
aktivitasnya, yang diupayakan dapat meningkatkan pelayanan
masyarakatnya.
Menurut Syamsuddin yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:18) diklat
adalah suatu proses dari pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang
dilaksanakan terus menerus bagi suatu organisasi agar karyawan yang
mengikuti diklat mampu mengembangkan karir dan aktivitas kerjanya di
11
dalam mengembangkan, memperpaiki perilaku kerja karyawan,
mempersiapkan karyawan untuk menduduki jabatan yang lebih rumit dan
sulit, mempersiapkan tenaga untuk mengembangkan aktivitas kerjanya.
Jenis-jenis diklat yang dikembangkan baik berupa diklat
kepemimpinan, diklat potensi, diklat fungsional dan diklat operasional ,
kontribusinya sangat penting dalam peningkatan pelayanan masyarakat.
Peran diklat tersebut akan berbeda-beda berdasrkan jenis diklat yang
dinutuhkan oleh suatu organisasi di dalam mengembangkan peningkatan
pelayanan masyarakat untuk mencapai tujan organisasi.
Berdasarkan uraian tersebut, maka indikator dari diklat, yaitu
mengacu kepada diklat kepempinan, diklat potensi, diklat fungsional dan
operasional, yang diterapkan oleh suatu organisasi dalam rangka
pengembangan karir dan peningkatan kinerja sesuai kebutuhan untuk
mencapai tujuan organisasinya.
2) Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari
kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan
sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa
pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap
peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua disiplin
12
sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku
tertib.
Konsep disiplin kerja adalah mengenai kode etik yang harus dipatuhi
dan dilakukan oleh setiap karyawan dalam suatu organisasi baik organisasi
pemerintah maupun non pemerintah untuk mewujudkan adanya suatu
komitmen kerja yang memberikan dampak terhadap keberhasilan suatu
organisasi mencapai tujuannya dan terselenggaranya aktivitas kerja yang
berjalan baik sesuai dinamika kerja suatu organisasi.
Prijodarminto yang dikutip oleh Pujirahayu (2008:27) disiplin adalah
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan kerajinan, kehadiran ketepatan waktu dan
kepatuhan. Karena sudah menyatu dengan dirinya, maka sikap atau
perbuatan yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai beban, bahkan
sebaliknya akan membebani bilamana tidak berbuat sebagaimana lazimnya.
Nilai-nilai disiplin telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupannya.
Disiplin merupakan sikap dan perilaku yang tercipta melalui proses
binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman atau pengenalan dari
keteladanan dari lingkungan. Disiplin akan membuat setiap individu tahu
membedakan hal-hal apa yang seharusnya dilakukan, yang wajib dilakukan,
yang boleh dilakukan dan tak sepatutnya dilakukan karena merupakan hal-
hal yang dilarang.
13
Uraian-uraian tersebut mengantar suatu organiasai memahami
pentingnya disiplin kerja diterapkan tanpa mengabaikan adanya disiplin
kerja yang mempengaruhi dinamika aktivitas organisasi yang dijalankan
oleh individu sumber daya manusia dalam suatu organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi.
Setiap aktivitas kerja, mempunyai rincian berupa bentuk-bentuk
uraian kerja yang harus diterapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
disiplin kerja mempunyai bentuk-bentuk yang menjadi inti dari pada
disiplin kerja tersebut. Menururt Hendrawan yang dikutip oleh Pujirahayu
(2008:30) bentuk-bentuk disiplin kerja yang diterapkan baik pada
organisasi pemerintah maupun non pemerintah pada dasarnya disiplin kerja
tersebut berorientasi pada disiplin penggunaan waktu dan jam kerja, yang
dasarnya banyak yang dilanggar walaupun memiliki atribut-atribut yang
kuat menyatakan bahwa kehadiran, tepat waktu, kepatuhan dan pemberian
sanksi merupakan bagian dari disiplin kerja yang menjadi perhatian banyak
pengambil keputusan.
Mempertegas rincian terhadap disiplin dalam kehadiran, disiplin
dalam tepat waktu, disiplin terhadap kepatuhan konsensus dan pemberian
sanksi, bagi karyawan menjadi suatu maklumat dan menjadi suatu perhatian
untuk terus diindahkan dan dilakukan dengan konsekuen. Karenanya
14
karyawan sebelum diterima masuk kerja, maka disiplin kerja mejadi
penilaian yang sangat penting bagi pengambilam kebijakan organisasi.
Disiplin kerja merupakan suatu orientasi dari tindakan perilaku yang
ditunjukkan oleh karyawan untuk memahami, mengetahui dengan jelas
dalam melaksanakan segala tindakan-tindakan aktivitas kerja yang telah
memiliki atribut-atribut yang jelas sebagai sesuatu yang harus dilakukan
seiring dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karyawan sebagai
penentu keberhasilan mencapai tujuan suatu organisasi.
3) Kompensasi
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan
sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian
kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Pemberian
kompensasi kepada karyawan harus mempunyai dasar yang logis dan
rasional.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai
individu, karna besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran
nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi
dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan.
Apa bila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan
15
memperoleh kepusan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Apabila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang
tepat, prestasi/kinerja kerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan akan
menurun. Kompensasi bukan hanya penting untuk para karyawan saja,
melainkan juga penting bagi organisasi itu sendiri, karena program-progam
kompensasi merupakan pencerminan supaya organisasi untuk
mempertahankan sumber daya manusia.
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas
hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik
maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai
dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi/perusahaan
tempat ia bekerja.
Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja
terlebih dahulu melakukan penghitungan kinerja dengan membuat sistem
penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya berisi kriteria
penilaian setiap karyawan yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan
yang bisa diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain,
perilaku, pengetahuan atas pekerjaan, dan lain sebagainya.
Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan
pengorbanan dirinya dengan kompensasi yang diterima. Apabila karyawan
merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat, maka dia dapat
16
mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal
itu cukup berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut/membajak
karyawan yang merasa tidak puas tersebut karena dapat membocorkan
rahasia perusahaan/organisasi.
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007 : 118) Kompensasi adalah
semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan.
Sastrohardiwiryo (2002:181) menyatakan bahwa kompensasi adalah
imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para
tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan sumbangan
tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Panggabean (2002:75) menyatakan bahwa kompensasi adalah setiap
bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa
atas kontribusi yang mereka berikan kepada orang.
Hariandja (2002:224) menyatakan bahwa kompensasi adalah
keseluruhan balas jasa yang diterima oleh karyawan sebagai akibat
pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yaitu
dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya seperti
17
tunjangan kesehatan, tunjangan hari kerja, uang makan, uang cuti dan lain-
lain.
Berdasarkan pengertian–pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa kompensasi atau remunation bukanlah hanya imbalan yang
berbentuk uang saja tetapi juga dalam bentuk–bentuk lainnya.
Sedarmayanti (2001:24-25) berpendapat bahwa pemberian
kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur agar menjadi sistem yang
baik dalam organisasi.
Tujuan kompensasi yang baik adalah sebagai berikut:
(a) Menghargai prestasi kerja.
(b) Menjamin keadilan.
(c) Mempertahankan karyawan.
(d) Memperoleh karyawan yang bermutu.
(e) Pengendalian biaya.
(f) Memenuhi peraturan.
(g) Memfasilitasi pengertian.
(h) Meningkatkan efesiensi administrasi.
2. Kerangka Pikir
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Sang
Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros, antara lain faktor
Kompensasi
PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Pendidikan dan Pelatihan Disiplin
Kinerja karyawan
18
pendidikan dan pelatihan, faktor disiplin dan faktor kompensasi. Hal ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 : Skema Kerangka Pikir
3. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan uraian tersebut, maka hipotesis
yang diajukan pada penelitian ini adalah:
1) Diduga bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang
Maros berupa pendidikan dan pelatihan, disiplin dan kompensasi.
2) Diduga bahwa faktor kompensasi yang dominan mempengaruhi
kinerja karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor
Regional VI Cabang Maros.
19
G. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada PT. Sang Hyang Seri
(Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros. Adapun waktu pelaksanaan
penelitian selama kurung waktu 3 (tiga) bulan.
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Penelitian lapang (field research)
Yaitu mengadakan peninjauan langsung pada obyek penelitian dalam
hal ini PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros.
Adapun metode penelitian lapang, yaitu:
1) Observasi, metode ini dipergunakan sebagai salah satu piranti dalam
pengumpulan data berdasarkan pengamatan secara langsung.
2) Kusioner, metode kusioner digunakan untuk mengumpulkan data
primer yang dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan secara
tertulis kepada responden.
3) Wawancara, metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan
data primer yang dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara
lisan kepada responden.
20
b. Penelitian kepustakaan (library research)
Yaitu pengumpulan data dengan jalan membaca literatur-literatur
data sebagai landasan teoritis dan sebagai landasan pedoman dalam
penelitian.
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
Jenis data atau informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung atau data yang
berupa angka-angka hasil observasi atau pengukuran.
2) Data kualitatif adalah data yang dicatat bukan dengan angka-angka,
tetapi dengan menggunakan kualifikasi-kualifikasi.
b. Sumber data
Sumber data atau informasi yang akan digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1) Data primer, yaitu data yang dikumpulkan melalui pengamatan dan
wawancara langsung dengan karyawan yang berhubungan dengan
masalah yang akan dibahas.
2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen perusahaan
serta informasi-informasi yang tertulis lainnya yang berasal dari
pihak yang erat kaitannya dengan pembahasan ini.
21
4. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan pada PT. Sang
Hyang Seri (Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros sebesar 22
orang.
b. Sampel
Penetapan responden penelitian mengemukakan metode sensus atau full
sample sesuai pendapat Arikunto (2002) menyatakan bahwa apabila
terdapat populasi penelitian < 100 orang, maka penerikan sampel untuk
responden dilakukan secara keseluruhan. Jadi jumlah responden dalam
penelitian ini yaitu 22 orang.
5. Metode Analisis
a. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif adalah metode analisis yang menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi menggunakan metode-metode
tertentu yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga
membentuk informasi yang berguna.
22
b. Analisis kuantitatif
Analisis kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan menggunakan alat
analisis, yaitu analisis regresi linear berganda yang dihitung dengan
menggunakan perangkat lunak (software) atau SPSS.v15.0 berupa paket
program komputer. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh
terhadap variabel dependen. Analisis linear berganda dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e (Santoso, 2005:144)
Keterangan:
X1 : Pendidikan dan Pelatihan
X2 : Disiplin
X3 : Kompensasi
Y : Kinerja
a : Konstanta
b1b2b3 : Koefisien regresi
e : Error
c. Uji t
Untuk menguji hipotesis dilakukan uji t. Uji t dilakukan untuk
mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi variabel t terikat.
Jika p < α (0,05) maka Ho ditolak dan H1 diterima.
23
Artinya:
1) Terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor Pendidikan dan
Pelatihan terhadap kinerja pada karyawan PT. Sang Hyang Seri
(Persero) Kantor Regional VI Cabang Maros.
2) Terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor Disiplin terhadap
kinerja pada karyawan PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor
Regional VI Cabang Maros.
3) Terdapat pengaruh yang signifikan dari faktor Kompensasi terhadap
kinerja pada karyawan PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor
Regional VI Cabang Maros.
d. Uji F
Untuk menguji hipotesis dilakukan uji F. Uji F digunakan untuk
mengalami tingkat signifikan pengaruh variabel-variabel bebas secara
stimultan terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan membandingkan
p (probability) dengan α (0,05) (Sugiyono, 2005:89).
Jika p < α (0,05) maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Artinya:
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari fakor pendidikan dan
pelatihan, disiplin, dan kompensasi secara simultan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor
Regional VI Cabang Maros.
24
e. Uji Validitas
Untuk melakukan uji validitas, metode yang kita lakukan adalah
dengan mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor
pertanyaan secara keseluruhan menurut Santoso ( 2005:248) dengan
menggunakan perangkat lunak (software) atau SPSSv15.0 berupa paket
program komputer.
f. Uji Reliabilitas
Penelitian relibel bila terdapat kesamaan data pada waktu yang
berbeda. Test-retest adalah instrumen beberapa kali penelitian yang
reliabilitasnya diuji dengan mencobakan instrumennya sama, respondennya
sama, tetapi waktunya berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi
antara percobaan pertama dengan kedua. Bila koefisien korelasi positif dan
signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan relibel. Hasil
penelitian disebut relibel apabila nilai cronbach alpha > 0,6 menurut
Santoso, (2005:251).
6. Sistematika Penelitian
Penelitian ini dilaporkan dalam bentuk skripsi yan dibagi dalam lima
bab, yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
25
BAB I PENDAHULUAN, bab ini menguraikan tentang latar belakang,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, bab ini berisi tentang teori-teori yang
mendasari penelitian ini, yang meliputi pengertian kinerja, faktor yang
mempengaruhi kinerja, kerangka pikir dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN, dalam bab ini menguraikan tentang
ruang lingkup penelitian, populasi dan sampel, sumber dan jenis data,
tehnik pengumpulan data dan tehnik analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN, bab ini berisi
gambaran umum perusahaan, gambaran umum responden, deskripsi
variabel, hasil analisis data, dan hasil pembahasannya (penerapan metode
penelitian pada bab III, perbandingan hasil penelitian dengan kriteria-
kriteria yang ada, pembuktian hipotesis, serta jawaban atas pertanyaan yang
disebutkan pada perumusan masalah).
BAB V PENUTUP, bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian
pembahasan, keterbatasan penelitian atau kendala-kendala penelitian, serta
sasaran-sasaran yang perlu disampaikan, baik untuk perusahaan maupun
bagi penelitian selanjutnya.
26
7. Alokasi Waktu Penelitian
Tabel 1: alokasi waktu penelitian
No Jenis KegiatanMaret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41. Persiapan
a. Pengajuan judul
b. Penyusunan proposal
c. Seminar proposal
d. Perbaikan proposal
2. Pelaksanaana. Pengumpulan
data
b. Analisis data
3. Penyelesaiana. Seminar/ujian
skripsi
b. Perbaikan hasil seminar
c. Pemasukan skripsi
Rencana Anggaran Biaya
1. Perisapan Rp. 300.0002. Biaya Pengumpulan Data Rp. 700.0003. Biaya Pengolahan dan Analisis Data Rp. 500.0004. Biaya penyusunan Laporan Rp. 500.0005. Biaya Seminar Hasil Rp. 400.0006. Biaya Perbaikan Penggandaan Rp. 600.000
J u m l a h Rp. 3.000.000
27
28
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek edisi V. Jakarta: Rineka Cipta.
Godam64. Mon, 21/04/2008 - 12:06am. Pengertian Kompensasi. http://organisasi.org/pengertian-kompensasi-jenis-macam-kompensasi-sdm-upah-gaji-insentif-tunjangan-dsb. Donwload: 3 april 2011 pukul 9.09pm.
Hasibuan, Malayu. SP. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Intanghina. 10 Juni 2008. Pengertian Kinerja. http://intanghina.wordpress. com/2008/06/10/kinerja/. Donwload: 25 Maret 2011 pukul 10.22pm.
Irianto, Yusuf. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya: Insan Cendekia.
Prabu Mangkunegara, Anwar. 2000. Sumber Daya Manusia Perusahaan cetakan pertama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pujirahayu, Rostanti. 2008. Analisis Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Masyarakat pada Aparatur Sekretariat Daerah. Tesis. PPUMI Makassar. Tidak diterbitkan.
Puspita, Fara. Pengertian Kompensasi. http://farapuspitagetow.blogspot.com/2010/06/pengertian-kompensasi.html. Donwload: 3 April 2011 pukul 9.11pm.
Santoso, Purbaya Budi. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi Offset.
Teorionline posted on 25, January 2010. Teori Kinerja. http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/teori-kinerja. Donwload: 3 April 2011 pukul 9.00pm.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. Pengertian Kinerja. http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja. Donwload: 25 Maret 2011 pukul 9.58pm.
27