ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam...

17
35 WIDARYANTI STIE Pelita Nusantara Semarang ABSTRACT This study seek to examined factors that affect the timeliness of corporate internet reporting (CIR) in listed companies on the Indonesian Stock Exchange. Key factors used firm characteristics (firm size, type of bussiness, profitability, leverage, liquidity, issuance of stock) and corporate governance variables (public ownership structure, proportion of supervisory board and supervisory board size). Population of this study was Indonesian Listed Company in 2008 at Indonesian Stock Exchange .The sample was 195 firms Based on purposive sampling technique. Multiple regression analysis used to test the hypothesis. The regression analysis found that a significant relationship between the timeliness of CIR and firm size. However, others variable like type of bussiness, profitability, leverage, liquidity, stock issues, public ownership structure, proportion of supervisory board and supervisory board size was not significant relationship with timeliness of CIR.. This results indicated that firms typically in big size se modisclore timely information on their web sites. Keywords : Timeliness, Corporate Internet Reporting, Firm Characteristics, Corporate Governance PENDAHULUAN Pelaporan keuangan merupakan media bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi tentang perusahaan kepada stakeholders. Perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek harus melakukan pengungkapan informasi. Seperti dinyatakan oleh Healy dan Palepu (2000) bahwa pengungkapan informasi merupakan bagian komunikasi yang wajib dilakukan oleh perusahaan emiten, seperti roadshows, analysts’ presentations and conference calls, press releases, internet sites, dan aktivitas emiten lainnya. Healy dan Palepu (1993) menemukan bahwa strategi pengungkapan merupakan sarana atau media potensial yang sangat penting bagi para manajer perusahaan emiten untuk dapat mempengaruhi atau memberi dampak terhadap keputusan-keputusan investasi para investor sebagai pihak luar perusahaan. Pada umumnya investor di dalam membuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas trading di pasar modal sebagian didasarkan atas informasi terbaru yang masuk ke pasar dari perusahaan publik dan emiten yang sahamnya tercatat (listing) di bursa efek. Karena tujuan perusahaan publik adalah menyediakan informasi yang akan digunakan oleh investor dalam pembuatan keputusan, maka ketepatan waktu menjadi karakteristik yang paling penting dari informasi akuntansi (Soltani, 2002). Ketepatan waktu telah diakui sebagai satu dari atribut kualitatif laporan keuangan (PSAK, 2007). Ketepatan waktu diartikan bahwa informasi seharusnya ada untuk pengguna laporan keuangan secepat mungkin (Carslaw dan Kaplan, 1991), sedangkan atribut kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai (Saleh, 2004). Oleh karena itu, informasi dikatakan berguna bagi pemakai jika tersedia tepat waktu. Perkembangan tingkat penggunaan internet menjadi trend penting bagi perusahaan untuk melaksanakan corporate internet reporting (CIR), atau pelaporan informasi keuangan perusahaan melalui internet (Oyelere, et al., 2003). Hal ini dilakukan karena berbagai fitur berita dan informasi keuangan akan sangat mudah dijangkau oleh pengguna tanpa adanya hambatan batasan geografis. Selain relatif lebih mudah untuk diterapkan (applicable), internet juga memberikan kemudahan dalam hal akses (accessability), biaya yang relatif lebih murah, serta kecepatan untuk memperbarui berita dan informasi ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU CORPORATE INTERNET REPORTING PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

35

WIDARYANTI STIE Pelita Nusantara Semarang

ABSTRACT This study seek to examined factors that affect the timeliness of corporate internet

reporting (CIR) in listed companies on the Indonesian Stock Exchange. Key factors used firm

characteristics (firm size, type of bussiness, profitability, leverage, liquidity, issuance of stock)

and corporate governance variables (public ownership structure, proportion of supervisory

board and supervisory board size).

Population of this study was Indonesian Listed Company in 2008 at Indonesian Stock

Exchange .The sample was 195 firms Based on purposive sampling technique. Multiple

regression analysis used to test the hypothesis.

The regression analysis found that a significant relationship between the timeliness of

CIR and firm size. However, others variable like type of bussiness, profitability, leverage,

liquidity, stock issues, public ownership structure, proportion of supervisory board and

supervisory board size was not significant relationship with timeliness of CIR.. This results

indicated that firms typically in big size se modisclore timely information on their web sites.

Keywords : Timeliness, Corporate Internet Reporting, Firm Characteristics, Corporate

Governance

PENDAHULUAN Pelaporan keuangan merupakan

media bagi perusahaan untuk

mengungkapkan informasi tentang

perusahaan kepada stakeholders.

Perusahaan-perusahaan yang sahamnya

tercatat di bursa efek harus melakukan

pengungkapan informasi. Seperti

dinyatakan oleh Healy dan Palepu (2000)

bahwa pengungkapan informasi merupakan

bagian komunikasi yang wajib dilakukan

oleh perusahaan emiten, seperti roadshows,

analysts’ presentations and conference

calls, press releases, internet sites, dan

aktivitas emiten lainnya. Healy dan Palepu

(1993) menemukan bahwa strategi

pengungkapan merupakan sarana atau

media potensial yang sangat penting bagi

para manajer perusahaan emiten untuk

dapat mempengaruhi atau memberi dampak

terhadap keputusan-keputusan investasi

para investor sebagai pihak luar

perusahaan.

Pada umumnya investor di dalam

membuat keputusan investasi dalam

sekuritas saham atau melakukan aktivitas

trading di pasar modal sebagian didasarkan

atas informasi terbaru yang masuk ke pasar

dari perusahaan publik dan emiten yang

sahamnya tercatat (listing) di bursa efek.

Karena tujuan perusahaan publik adalah

menyediakan informasi yang akan

digunakan oleh investor dalam pembuatan

keputusan, maka ketepatan waktu menjadi

karakteristik yang paling penting dari

informasi akuntansi (Soltani, 2002).

Ketepatan waktu telah diakui

sebagai satu dari atribut kualitatif laporan

keuangan (PSAK, 2007). Ketepatan waktu

diartikan bahwa informasi seharusnya ada

untuk pengguna laporan keuangan secepat

mungkin (Carslaw dan Kaplan, 1991),

sedangkan atribut kualitatif laporan

keuangan merupakan ciri khas yang

membuat informasi dalam laporan

keuangan berguna bagi pemakai (Saleh,

2004). Oleh karena itu, informasi dikatakan

berguna bagi pemakai jika tersedia tepat

waktu.

Perkembangan tingkat penggunaan

internet menjadi trend penting bagi

perusahaan untuk melaksanakan corporate

internet reporting (CIR), atau pelaporan

informasi keuangan perusahaan melalui

internet (Oyelere, et al., 2003). Hal ini

dilakukan karena berbagai fitur berita dan

informasi keuangan akan sangat mudah

dijangkau oleh pengguna tanpa adanya

hambatan batasan geografis. Selain relatif

lebih mudah untuk diterapkan (applicable),

internet juga memberikan kemudahan

dalam hal akses (accessability), biaya yang

relatif lebih murah, serta kecepatan untuk

memperbarui berita dan informasi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KETEPATAN WAKTU CORPORATE INTERNET REPORTING

PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

(updating). Laporan keuangan yang

biasanya dicetak, melalui internet laporan

keuangan perusahaan bisa didistribusikan

lebih cepat (aspek timeliness), artinya

dengan media internet perusahaan mampu

mengeksploitasi kegunaan teknologi ini

untuk lebih membuka diri (aspek

transparansi) dan untuk menginformasikan

laporan keuangannya (aspek disclosure)

lebih tepat waktu.

Penyampaian informasi yang lebih

cepat pendistribusiannya atau tepat waktu

dapat meningkatkan nilai informasi tersebut

(Ezat dan El-Masry, 2008). Menurut Jones

dan Stanwick (2001) para investor

menyadari bahwa nilai informasi keuangan

akan menurun menurut waktu. Hal ini yang

menyebabkan siklus pelaporan keuangan

diperpendek dari tahunan menjadi interval

triwulanan untuk mengefektifkan pelaporan

yang real-time, untuk itu internet menjadi

alat penting bagi perusahaan untuk

mengungkapkan informasi yang up-to-date

(timely information) (Abdelsalam dan

Street, 2007).

Penelitian mengenai pengungkapan

informasi melalui internet dalam corporate

website telah banyak dilakukan. Beberapa

penelitian menggunakan analisis deskriptif

untuk mengetahui luas pengungkapan

informasi dalam website perusahaan dan

informasi-informasi apa saja yang

diungkapkan dalam website perusahaan di

banyak negara (Barac, 2004; Ettredge et al.,

2001; Hedlin, 1999; Lybert, 2002;

Petravick dan Gillet, 1998). Penelitian

empiris corporate internet reporting yang

lain menganalisis mengenai determinan-

determinan kualitas pengungkapan online

(Asbaught et al., 1999; Bollen et al., 2006;

Brennan dan Hourigan, 2000; Debreceny et

al., 2002; Debreceny dan Rahman, 2005;

Marston dan Polei, 2004; Momany dan Al-

Shorman, 2006; Trabelsi dan Labelle, 2006;

Xiao et al, 2004).

Penelitian ini mengacu pada

penelitian Ezat dan El-Masry (2008)

tentang ketepatan waktu CIR oleh

perusahaan-perusahaan besar di Mesir.

Variabel independen yang digunakan oleh

Ezat dan El-Masry adalah ukuran

perusahaan, tipe bisnis, profitabilitas,

leverage, likuiditas, penerbitan saham,

struktur kepemilikan, komposisi dewan

direktur, dualitas peran dan ukuran dewan

direktur. Struktur corporate governance di

Mesir menggunakan one tier system

sedangkan di Indonesia menggunakan two

tier system. Adanya perbedaan sistem yang

digunakan apakah akan mempengaruhi

tingkat transparansi, merupakan salah satu

motivasi penelitian ini, dimana pelaporan

melalui internet merupakan salah satu

perwujudan dari prinsip good corporate

governance yaitu transparansi.

Penelitian-penelitian sebelumnya di

bidang ini dilakukan terutama di luar

negeri, belum banyaknya penelitian

mengenai ketepatan waktu CIR di Indonesia

merupakan motivasi untuk dilakukan

penelitian mengenai analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi ketepatan waktu CIR

pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Faktor-

faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu

CIR adalah ukuran perusahaan, tipe bisnis,

profitabilitas, leverage, likuiditas,

penerbitan saham, kepemilikan publik,

proporsi dewan komisaris independen dan

ukuran dewan komisaris.

TELAAH PUSTAKA DAN

PENGEMBANGAN MODEL

Teori Signalling Teori signal (signalling theory)

membahas bagaimana seharusnya signal-

signal keberhasilan atau kegagalan

manajemen (agent) disampaikan kepada

pemilik modal (principles) (Jogiyanto,

2000). Dalam hal ini, penyampaian laporan

keuangan dapat dianggap sebagai signal,

yang berarti bahwa apakah agen telah

berbuat sesuai dengan kontrak atau belum.

Menurut Sharpe (1997) pengumuman

informasi akuntansi yang tepat waktu

memberikan signal bahwa perusahaan

mempunyai prospek yang baik di masa

mendatang (good news) sehingga investor

tertarik untuk melakukan perdagangan

saham, dengan demikian pasar akan

bereaksi yang tercermin melalui perubahan

dalam volume perdagangan saham. Dengan

demikian hubungan antara publikasi

informasi baik laporan keuangan, kondisi

keuangan ataupun sosial politik terhadap

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

fluktuasi volume perdagangan saham dapat

dilihat dalam efisiensi pasar.

Teori Agensi (Agency theory) Jensen dan Meckling (1976)

menggambarkan hubungan agency sebagai

suatu kontrak dibawah satu atau lebih

(prinsipal) yang melibatkan orang lain

(agent) untuk melaksanakan beberapa

layanan bagi mereka dengan melibatkan

pendelegasian wewenang pengambilan

keputusan kepada agen. Baik prinsipal

maupun agen diasumsikan sebagai orang

ekonomi yang rasional dan semata-mata

termotivasi oleh kepentingan pribadi.

Shareholder atau prinsipal, mendelegasikan

pembuatan keputusan sehari-hari kepada

manajer atau agen. Manajer ditugaskan

dengan menggunakan dan mengawasi

sumber-sumber ekonomi perusahaan.

Bagaimanapun juga, manajer tidak selalu

bertindak sesuai dengan keinginan terbaik

pemegang saham, sebagian dikarenakan

oleh pemilihan yang kurang baik (adverse

selection) atau adanya moral hazard, selain

itu juga dapat memicu adanya asymetri

informasi. Oleh sebab itu pemegang saham

harus memonitor manajer untuk

memastikan mereka telah berbuat sesuai

dengan ketentuan dari isi kontrak perjanjian

(Jensen dan Meckling 1976). Menurut

Kelton (2008) informasi laporan keuangan

yang disampaikan secara tepat waktu akan

mengurangi asimetri informasi.

Corporate Internet Reporting (CIR)

Penggunaan internet untuk

kepentingan penyajian pelaporan keuangan

menjadi suatu kebutuhan. Corporate

Internet Reporting (CIR) adalah penyajian

pelaporan informasi keuangan perusahaan

melalui media internet (Ashbaught,

Johnstone, dan Warfield, 1999). Pelaporan

keuangan perusahaan melalui situs

perusahaan menjadi metode baru untuk

penyebaran informasi keuangan.

Menurut Suripto (2006) manfaat

pelaporan keuangan menggunakan internet

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi biaya, karena

a. Menurunkan biaya produksi dan

distribusi yang berhubungan

dengan laporan tahunan cetakan.

b. Menekan jumlah permintaan

laporan keuangan cetakan dari

pemakai laporan keuangan yang

bukan pemegang saham.

2. Memperbaiki akses pemakai terhadap

informasi, dengan

a. Fleksibilitas akses yang tidak

berurutan terhadap informasi

dengan menggunakan hiperlink

b. Menyediakan informasi lebih

banyak dibanding yang tersedia

dalam laporan tahunan cetakan

c. Menyediakan informasi real time

d. Menyediakan informasi dalam cara

yang interaktif

e. Memperbaiki keteraksesan

informasi yang akan

mengakibatkan penyebaran

informasi yang lebih adil (Fisher et

al., 2004)

f. Semakin banyak artikel-artikel

yang dimuat dalam media-media

bisnis (Asbaught et al., 1999;

Marston, 2003; Khadaro, 2005)

mencerminkan tumbuhnya

kesadaran arti penting internet

sebagai media komunikasi

informasi keuangan. Proses

hubungan investor dapat

ditingkatkan, lebih transparan dan

inklusif, dengan media pelaporan

internet (Marston, 2003). Sebagai

contoh, rekaman presentasi analis

dapat ditayangkan dalam website

perusahaan.

Kualitas CIR dapat dinilai dari

empat komponen yaitu isi/content,

ketepatan waktu/timelines, pemanfaatan

tehnologi/technology dan user-support

(Almilia dan Budisusetyo, 2008). Adapun

penjelasan untuk masing-masing komponen

adalah sebagai berikut:

1. Isi/Content, dalam kategori ini meliputi

komponen informasi keuangan seperti

laporan neraca, rugi laba, arus kas,

perubahan posisi keuangan serta

laporan keberlanjutan perusahaan.

Informasi keuangan yang diungkapkan

dalam bentuk html memiliki skor yang

tinggi dibandingkan dalam format pdf,

karena informasi dalam bentuk html

lebih memudahkan pengguna informasi

untuk mengakses informasi keuangan

tersebut menjadi lebih cepat.

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

2. Ketepatan waktu, ketika website

perusahaan sering di-update serta dapat

menyajikan informasi terkini maka

dikatakan tepat waktu.

3. Pemanfaatan Teknologi, komponen ini

terkait dengan pemanfaatan teknologi

yang tidak dapat disediakan oleh media

laporan cetak serta penggunaan media

teknologi multimedia, analysis tools

(contohnya, Excel’s Pivot Table), fitur-

fitur lanjutan (seperti implementasi

“Intelligent Agent” atau XBRL).

4. User Support, indeks website perusahaan

semakin tinggi jika perusahaan

mengimplementasikan secara optimal

semua sarana dalam website perusahaan

seperti: media pencarian dan

navigasi/search and navigation tools

(sperti FAQ, links to homepage, site

map, site search).

Pengembangan Hipotesis

Hubungan antara Ukuran Perusahaan

dengan Ketepatan Waktu CIR Ukuran perusahaan adalah suatu

skala dimana dapat diklasifikasikan besar

kecil suatu perusahaan. Besar (ukuran)

perusahaan dapat dinyatakan dalam total

aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar.

Semakin besar total aktiva, penjualan dan

kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

ukuran perusahaan. Perusahaan besar

cenderung menyediakan informasi

keuangan yang lebih cepat, baik dalam

media tradisional (Botosan, 1997) maupun

media online (Ettredge et.al, 2002) daripada

perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan

perusahaan besar mempunyai desakan kuat

dari analis dan investor untuk lebih cepat

mendistribusikan informasi keuangan

perusahaan (Ettredge, 2005). Perusahaan

lebih besar banyak disorot oleh masyarakat

dibandingkan perusahaan kecil, oleh karena

itu perusahaan besar cenderung menjaga

image perusahaan dimata masyarakat.

Menurut Botosan (1997) bahwa perusahaan

besar lebih konsisten untuk tepat waktu

dibandingkan dengan perusahaan kecil

dalam menginformasikan laporan

keuangannya, dikarenakan perusahaan

besar cenderung lebih banyak mendapat

perhatian publik. Suripto (2006)

menyatakan bahwa perusahaan besar

umumnya memiliki jumlah aktiva besar,

penjualan besar, keterampilan karyawan

yang baik, sistem informasi yang baik, jenis

produk banyak, struktur kepemilikan

lengkap, memiliki sistem pengendalian

yang kuat, adanya pengawasan dari

investor, regulator dan sorotan masyarakat,

sehingga memungkinkan perusahaan untuk

melaporkan informasi perusahaan lebih

cepat ke publik. Sedangkan pada

perusahaan kecil terdapat dugaan akan

mengungkapkan dengan kualitas yang lebih

rendah dibandingkan perusahaan yang lebih

besar.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh positif

terhadap ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Tipe Bisnis dengan

Ketepatan Waktu CIR

Menurut Suripto (2006) perusahaan

publik yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dapat dikategorikan ke dalam tiga

kelompok besar yaitu :

1. Perusahaan manufaktur

2. Perusahaan non manufaktur selain

usaha bank dan lembaga keuangan

lainnya

3. Kelompok usaha bank dan lembaga

keuangan

Ezat dan El-Masry (2008)

mengelompokkan tipe bisnis menjadi dua

yaitu perusahaan manufaktur dan

perusahaan jasa, dan menyimpulkan bahwa

variabel tipe bisnis berpengaruh terhadap

ketepatan waktu CIR. Perusahaan yang

bergerak dalam industri tertentu secara

politik lebih rentan dikritik masyarakat.

Perusahaan tersebut menggunakan

pengungkapan informasi yang lebih banyak

dan tepat waktu untuk meminimalkan atau

mengurangi kemungkinan political cost

seperti regulasi atau tuntutan tertentu dari

masyarakat (Craven dan Marston, 2003).

Ketepatan waktu pengungkapan informasi

keuangan dalam internet dapat diduga

berbeda antar industri karena perusahaan

dengan kandungan teknologi tinggi ingin

unjuk kemampuan di bidang teknologi

(Suripto, 2006).

H2: Tipe bisnis berpengaruh positif

terhadap ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Profitabilitas dengan

Ketepatan Waktu CIR

Profitabilitas merupakan suatu

aspek penting yang dijadikan acuan oleh

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

investor atau pemilik untuk menilai kinerja

manajemen dalam mengelola suatu

perusahaan. Profitabilitas dapat

mempengaruhi keputusan investor untuk

membeli atau menjual sahamnya dan dapat

juga mempengaruhi keputusan pemilik

untuk memberi bonus atau menaikkan nilai

kontrak kepada manajer. Di samping itu,

profitabilitas juga dapat digunakan oleh

kreditor untuk memutuskan pinjaman

mereka kepada suatu perusahaan.

Berdasarkan signalling theory, perusahaan

yang memiliki profitabilitas tinggi dapat

dikatakan bahwa laporan keuangan

perusahaan tersebut mengandung berita

baik dan perusahaan yang mengalami berita

baik akan cenderung mengungkapkan

informasi keuangan perusahaan secara lebih

cepat (Hilmi, 2008). Suripto (2006) dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa lebih

tinggi profitabilitas perusahaan lebih besar

kemungkinan disoroti oleh masyarakat,

sehingga perusahaan yang profitable lebih

mempunyai sumber daya keuangan untuk

meningkatkan kualitas pengungkapan

tambahan.

H3: Profitabilitas berpengaruh positif

terhadap ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Leverage dengan

Ketepatan Waktu CIR Leverage adalah hutang sumber

dana yang digunakan perusahaan untuk

membiayai asetnya diluar sumber dana

modal atau ekuitas (Husnan dan Pudjiastuti,

2002). Hutang merupakan perjanjian antara

perusahaan sebagai debitur dengan kreditur.

Dalam perjanjian hutang ini, ada

kepentingan perusahaan untuk dinilai

positif oleh kreditur dalam hal kemampuan

membayar hutangnya. Sehingga adanya

perjanjian kontrak hutang memicu

manajemen untuk meningkatkan kualitas

pengungkapan informasi keuangan

perusahaan melalui internet, termasuk

didalamnya aspek ketepatan waktu, dengan

tujuan memperlihatkan kinerja positif pada

kreditur, sehingga memperoleh suntikan

dana atau untuk memperoleh penjadwalan

kembali pembayaran hutang.

H4 :Leverage berpengaruh positif terhadap

ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Likuiditas dengan

Ketepatan Waktu CIR

Likuiditas perusahaan dapat

digunakan untuk mengetahui tingkat

kesehatan suatu perusahaan. Perusahaan

yang memiliki rasio likuiditas yang tinggi

akan cenderung untuk melakukan

pengungkapan informasi yang lebih luas

kepada pihak-pihak yang membutuhkan

karena ingin dipandang bahwa perusahaan

tersebut credible (dapat dipercaya) (Oyelere

et al., 2003). Hal ini memotivasi

perusahaan yang sangat likuid untuk

mengungkapkan likuiditasnya dalam

internet. Perusahaan yang memiliki tingkat

likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa

perusahaan tersebut memiliki kemampuan

yang tinggi dalam melunasi kewajiban

jangka pendeknya (Hilmi, 2008). Hal ini

merupakan berita baik (good news)

sehingga perusahaan dengan kondisi seperti

ini cenderung untuk lebih cepat dalam

mengungkapkan informasi perusahaan.

H5: Likuiditas berpengaruh positif terhadap

ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Penerbitan saham

dengan Ketepatan Waktu CIR

Banyak perusahaan mempunyai

keinginan untuk meningkatkan modal

mereka dengan mencari lebih dari satu

sumber pembiayaan, dan satu dari sumber

pembiayaan ini adalah dengan cara

menerbitkan saham yang lebih banyak

(Ezat dan El-Masry, 2008). Penerbitan

Saham adalah salah satu pembiayaan

perusahaan dengan cara menerbitkan saham

baru di pasar modal (Husnan dan

Pudjiastuti, 2002). Perusahaan yang

membutuhkan sumber pembiayaan baru,

akan meningkatkan kualitas pengungkapan

informasi pada website perusahaan untuk

menarik lebih banyak investor. Ketepatan

waktu CIR merupakan salah satu aspek dari

kualitas pengungkapan informasi pada

website perusahaan.

H6: Penerbitan saham berpengaruh positif

terhadap ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Kepemilikan Publik

dengan Ketepatan Waktu CIR

Perusahaan yang memiliki struktur

kepemilikan publik cenderung

mengungkapkan lebih banyak informasi

pada website perusahaan untuk

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

menyediakan informasi yang diperlukan

bagi pemegang saham, namun perusahaan

dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi

cenderung kurang mengungkapkan

informasi pada website perusahaan karena

pemegang sahamnya dapat mengakses dan

mendapatkan informasi yang diinginkannya

secara internal (Marston dan Polei, 2004).

Sesuai dengan prinsip transparansi,

disebutkan bahwa seluruh pemegang saham

harus diberi kesempatan untuk berperan

dalam pengambilan keputusan atas

perubahan mendasar dalam perusahaan dan

dapat memperoleh informasi yang benar,

akurat dan tepat waktu mengenai

perusahaan (Kep. Menteri Negara BUMN,

2002). Teori keagenan menjelaskan dan

memprediksi bahwa perusahaan yang

mempunyai struktur kepemilikan publik

mempunyai insentif untuk lebih

mengungkap informasi guna membantu

pemegang saham lebih jauh mengawasi

perilakunya (Raffournier, 1995). Semakin

besar saham yang dimiliki publik, akan

semakin banyak informasi yang

diungkapkan karena investor ingin

memperoleh informasi seluas-luasnya dan

secepat-cepatnya tentang perusahaan

tempat ia berinvestasi serta dapat

mengawasi kegiatan manajemen sehingga

kepentingannya dalam perusahaan

terpenuhi (Marwata, 2001).

H7 : Kepemilikan publik berpengaruh

positif terhadap ketepatan waktu CIR

Hubungan antara Proporsi Dewan

Komisaris Independen dengan

Ketepatan Waktu CIR Komisaris independen merupakan

posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi

monitoring agar tercipta perusahaan yang

good corporate governance. Hanifa dan

Cooke (2002) menegaskan, komisaris

independen memiliki dua karakteristik yang

memungkinkan mereka untuk memenuhi

fungsi monitoring mereka. Pertama,

independensi mereka dan kedua, fokus

mereka untuk menjaga reputasi mereka

dalam pasar tenaga kerja eksternal.

Sehingga dengan adanya karakteristik

tersebut diharapkan komisaris independen

bisa mempermudah pelaksanaan

pertanggung-jawaban dewan komisaris

yang meliputi pengawasan manajemen atas

bisnis yang berjalan dan memastikan

dijalankannya Corporate Governance

sebagaimana mestinya oleh perusahaan

serta melaporkan hasilnya kepada

pemegang saham dalam masa

kepengurusannya. Komisaris independen

merupakan elemen penting dalam

pengawasan terhadap proses akuntansi

perusahaan dan mempengaruhi reliabilitas

pelaporan keuangan. Penelitian Abdelsalam

dan Street (2007) memperlihatkan terdapat

pengaruh positif signifikan antara

komposisi dewan dengan kualitas

pengungkapan melalui internet. Penelitian

Eng dan Mak (2003) mengungkapkan

adanya pengaruh negatif signifikan antara

komposisi dewan dengan kualitas

pengungkapan, sedangkan penelitian

Haniffa dan Cooke (2002) tidak

menemukan pengaruh signifikan antara

komposisi dewan dengan kualitas

pengungkapan. Dari uraian di atas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H8 : Proporsi dewan komisaris independen

berpengaruh positif terhadap ketepatan

waktu CIR

Hubungan antara Ukuran Dewan

Komisaris dengan Ketepatan Waktu CIR Dewan komisaris ditugaskan dan

diberi tanggung jawab atas pengawasan

kualitas informasi yang terkandung dalam

laporan keuangan. Hal ini penting

mengingat adanya kepentingan dari

manajemen untuk melakukan tindakan

oportunistik yang berdampak pada

kepercayaan investor. Jumlah dewan

komisaris yang besar menguntungkan

perusahaan dari sudut pandang resources.

Perspektif fungsi ini memandang dewan

sebagai suatu alat untuk mendapatkan

informasi dan sumber daya yang penting

(Dalton dan Daily, 1999). Peran ini sangat

berguna mengingat sumber daya yang

langka justru dapat menciptakan

keuntungan yang kompetitif (Canner dan

Prahalad, 1996). Hubungan (connection)

yang bernilai, jarang, dan secara sosial

kompleks yang dikembangkan oleh anggota

dewan akan sulit untuk ditiru oleh

perusahaan lain sehingga dapat menjadi

suatu sumber keuntungan kompetitif

(Barney, 1991 dalam Young et al., 2001).

Ukuran dewan yang besar menyediakan

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

keberagaman keahlian dari anggota dewan

yang akan membantu perusahaan

menyediakan sumberdaya kritis dalam

mengurangi ketidakpastian lingkungan

(Ezat dan El-Masry, 2008). Perusahaan

yang mempunyai ukuran dewan besar

mempunyai keinginan untuk

mengungkapkan informasi lebih berkualitas

dan tepat waktu pada website perusahaan

agar dapat menarik lebih banyak investor

(Ezat dan El-Masry, 2008). Dari uraian di

atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H9 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh

positif terhadap ketepatan waktu

CIR

Berdasarkan uraian diatas, model kerangka

pemikiran teoritis penelitian ini adalah

sebagai berikut

:

GAMBAR 1

MODEL KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETEPATAN WAKTU CIR

H1 : +

H2 : +

H3 : +

H4 : +

H5 : +

H6 : +

H7 : +

H8: +

H9 : +

METODE PENELITIAN

Variabel Penelitian dan Definisi

Operasional Variabel Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah ketepatan waktu CIR (TCIR).

Pada penelitian ini variabel bebas yang

digunakan yaitu ukuran perusahaan, tipe

bisnis, profitabilitas, leverage, likuiditas,

penerbitan saham, kepemilikan publik,

proporsi dewan komisaris independen dan

ukuran dewan komisaris.

1) Ketepatan Waktu CIR (TCIR)

Ketepatan waktu CIR diukur

dengan menggunakan index ketepatan

waktu corporate internet reporting

(TCIR) yang terdiri dari 11 item. Setiap

perusahaan diberi angka “1” jika

ditemukan satu item ketepatan waktu

CIR dalam website perusahaan dan

diberi angka “0” jika tidak diketemukan

item ketepatan waktu CIR dalam website

perusahaan atau jika perusahaan tidak

mempunyai website. Seperti yang

digunakan oleh Barac (2004),

Pirchenger dan Wagenhofer (1999),

Ezad dan El-Masry (2008), penelitian ini

menggunakan 11 kriteria ketepatan

waktu CIR sebagai berikut :

a) Terdapat press release atau berita

terkini

Ukuran Perusahaan

Tipe bisnis

Profitabilitas

Leverage

Likuiditas

Penerbitan saham

Kepemilikan Publik

Proporsi Dewan

Komisaris Independen

Ukuran Dewan

Ketepatan Waktu CIR

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

b) Terdapat Harga saham terkini

c) Terdapat kalender atau event

keuangan mendatang

d) Terdapat halaman yang

mengindikasikan update terakhir

e) Terdapat data penjualan

bulanan/mingguan atau data

operasional

f) Terdapat market share dari produk

utama

g) Terdapat tanggal terakhir website di

update

h) Terdapat pilihan untuk

mendaftarkan email pengguna jika

ingin memperoleh kiriman press

release atau newsletters

i) Terdapat link dengan website

regulator

j) Terdapat pengumuman dividen

terbaru

k) Terdapat laporan keuangan interim

terbaru

2) Ukuran Perusahaan (SIZE)

Ukuran perusahaan dalam

penelitian ini diukur dengan

menggunakan natural log of market

capitalisation (Anoraga, 2001),

semakin besar kapitalisasi pasar maka

semakin besar pula ia dikenal dalam

masyarakat. Market capitalisation

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Market Capitalization = Harga Pasar x

Jumlah Saham Beredar

3) Tipe bisnis (TYPE)

Variabel tipe bisnis dibagi

kedalam kelompok manufaktur dan

jasa. Tipe bisnis dalam penelitian ini

diukur dengan variabel dummy dimana

diberi angka “1” jika perusahaan

merupakan perusahaan manufaktur dan

“0” jika merupakan perusahaan jasa

(Ezat dan El-Masry, 2008).

4) Profitabilitas (PROF)

Profitabilitas dalam

penelitian ini diukur dengan

menggunakan Return on Equity (ROE).

ROE dapat dirumuskan sebagai berikut

:

ROE =

5) Leverage (LEV)

Leverage dalam penelitian ini

diukur dengan menggunakan leverage

ratio yaitu perbandingan antara total

debt dengan total asset (Ezat dan El-

Masry, 2008).

Leverage =

6) Likuiditas (LIQ)

Likuiditas dalam penelitian

ini diukur dengan menggunakan rasio

antara current assets dengan current

liabilities (Ezat dan El-Masry, 2008).

Current Ratio =

7) Penerbitan Saham (ISSUE)

Penerbitan saham dalam

penelitian ini menggunakan variabel

dummy, dimana diberi angka “1” jika

perusahaan melakukan penerbitan

saham selama 2008 dan angka “0” jika

perusahaan tidak melakukan penerbitan

saham.

8) Kepemilikan Publik (PUBLIC)

Struktur kepemilikan publik

dalam penelitian ini diukur dengan

persentase kepemilikan saham yang

dimiliki oleh publik.

9) Proporsi Dewan Komisaris Independen

(INDEP)

Proporsi dewan komisaris

independen dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan persentase antara

jumlah komisaris independen dengan

total anggota dewan komisaris.

10) Ukuran Dewan Komisaris (BSIZE)

Ukuran dewan komisaris

merupakan jumlah anggota dewan

komisaris yang bertugas menjalankan

pengawasan dan pemberian nasihat

kepada direksi. Ukuran dewan

komisaris dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan jumlah anggota

dewan komisaris.

Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BEI pada tahun 2008. Periode tahun 2008

dipilih karena data yang tersedia untuk

penelitian ini, yaitu laporan tahunan terbaru

yang tersedia di BEI adalah tahun 2008.

Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah “purposive sampling”

yakni berdasarkan kriteria sebagai berikut :

1. Perusahaan memiliki web site yang

aktif / dapat diakses dan tidak sedang

dalam perbaikan.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

2. Mempublikasikan laporan tahunan

2008, laporan tahunan ini digunakan

sebagai sumber informasi untuk

beberapa variabel independen.

Tabel 1 : Jumlah Sampel Perusahaan Kriteria Jumlah

1. Perusahaan listing di BEI 2008 396

2. Perusahaan yang tidak

mempunyai website

123

3. Website dalam perbaikan dan

tidak bisa diakses

13

4. Website group perusahaan 10

5. Data tidak lengkap 55

Jumlah Sampel 195

Teknik Analisis

Metode analisis statistik yang

digunakan adalah metoda regresi linear

berganda yang sebelumnya dilakukan uji

asumsi klasik terlebih dahulu. Model

regresi dalam penelitian ini dinyatakan

sebagai berikut:

TCIR=β0+β

1SIZE+β

2TYPE+β

3PROF+β

4LE

V+β5LIQ+β

6ISSUE+β

7PUBLIC+β

8

INDEP+β9BSIZE+ ε

Keterangan:

TCIR : Index ketepatan waktu CIR

SIZE : Ukuran Perusahaan

TYPE : Tipe Bisnis

PROF : Profitabilitas

LEV : Leverage

LIQ : Likuiditas

ISSUE : Penerbitan Saham

PUBLIC : Kepemilikan Publik

INDEP : Proporsi dewan komisaris

independen

BSIZE : Ukuran dewan komisaris

ε : Variabel gangguan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Obyek penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI periode

2008. Pada periode ini terdapat 396

perusahaan, akan tetapi setelah dilakukan

purposive sampling, maka sampel yang

memenuhi kriteria dalam penelitian ini

adalah 195 perusahaan. Data diambil dari

website dan annual report perusahaan-

perusahaan tersebut. Terdapat 201 sampel

digugurkan karena data perusahaan tersebut

tidak memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan dan karena ketidaklengkapan

data.

Deskriptif Statistik

Berdasarkan input data dari annual

report perusahaan tahun 2008 dan website

perusahaan yang diakses selama satu bulan

antara bulan November-Desember 2009

maka didapatkan data variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

ketepatan waktu CIR, ukuran perusahaan,

tipe bisnis, profitabilitas, leverage,

likuiditas, penerbitan saham, kepemilikan

publik, proporsi dewan komisaris

independen dan ukuran dewan komisaris.

Nilai minimum, maksimum, rata-rata dan

standar deviasi dari masing-masing variabel

penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut

ini :

Tabel 2 : Descriptive Statistic

N Minimum Maksimum Mean Std. Deviasi

Ketepatan waktu CIR 195 0 10 2,87 2,371

Ukuran perusahaan 195 2249100000 1.E14 3.42E12 1.231E13

Profitabilitas 195 -211,90 89,10 7,3299 26,91835

Leverage 195 0,004 2,42 0,5372 0,32088

Likuiditas 195 0,04 57,82 2,9195 5,78811

Kepemilikan publik 195 0 93,81 25,8859 18,89347

Proporsi komisaris

independen 195 0 1 0,3584 0,14447

Ukuran dewan komisaris 195 2 12 4,53 1,884

Berdasarkan Tabel 2 tampak

bahwa jumlah data untuk masing-masing

variabel penelitian adalah 195. Variabel

ketepatan waktu CIR mempunyai nilai

rata-rata sebesar 2,87 sedangkan nilai

minimum sebesar 0, nilai maksimum 10

dan standar deviasi sebesar 2,371. Nilai indeks

rata-rata ketepatan waktu CIR ini

menunjukkan bahwa tingkat ketepatan waktu

CIR yang dilakukan perusahaan masih sangat

rendah. Hal ini sesuai dengan kondisi di

Indonesia bahwa ketepatan waktu CIR

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

perusahaan masih bersifat sukarela,

sehingga mereka tidak terlalu

memfokuskan perhatiannya untuk

melakukan ketepatan waktu CIR.

Tabel 3 : Tipe Bisnis Tipe Bisnis Jumlah Persentase

Manufaktur

Jasa

83

112

42,6

57,4

Jumlah 195 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian

besar perusahaan sampel adalah

perusahaan jasa yaitu sebanyak 112

perusahaan atau 57,4 persen dan hanya

42,6 persen saja yang merupakan

perusahaan manufaktur.

Tabel 4 : Penerbitan Saham Penerbitan saham Jumlah Persentase

Melakukan

Tidak melakukan

47

148

24,1

75,9

Jumlah 195 100

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian

besar sampel perusahaan tidak

melakukan penerbitan saham selama

tahun 2008 yaitu sebanyak 148

perusahaan atau sebesar 75,9 persen.

Sedangkan sebanyak 47 perusahaan

melakukan penerbitan saham selama

tahun 2008 atau sebesar 24,1 persen.

Uji Kualitas Data

Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis yang diajukan dalam penelitian

ini perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik terlebih dahulu yang meliputi : uji

normalitas data, multikolinearitas, dan

heteroskedastisitas. Hasil uji kualitas

data menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal, tidak terjadi

multikolinieritas dan data bersifat

homokedastisitas sehingga data layak

digunakan untuk regresi.

Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian ini diuji dengan

menggunakan analisis regresi berganda

antara sebuah variabel dependen dengan

sembilan variabel independen. Analisis

ini digunakan untuk mengetahui

besarnya pengaruh variabel-variabel

bebas yaitu ukuran perusahaan, tipe bisnis,

profitabilitas, leverage, likuiditas, penerbitan

saham, kepemilikan publik, proporsi dewan

komisaris independen, dan ukuran dewan

komisaris terhadap variabel terikat ketepatan

waktu CIR.

TTaabbeell 55 ::UUjjii KKooeeffiissiieenn DDeetteerrmmiinnaassii

RR RR

SSqquuaarree AAddjjuusstteedd

RR

SSqquuaarree

SSttdd EErrrroorr

ooff tthhee

EEssttiimmaattee

0,359a 0,129 0,079 1,931

HHaassiill ppeenneelliittiiaann mmeennuunnjjuukkkkaann bbaahhwwaa

kkooeeffiissiieenn ddeetteerrmmiinnaassii sseebbeessaarr 00,,007799 aattaauu 77,,99

%%.. HHaall iinnii bbeerraarrttii bbaahhwwaa hhaassiill ppeenneelliittiiaann hhaannyyaa

bbiissaa mmeennjjeellaasskkaann sseebbeessaarr 77,,99 %% hubungan

aannttaarraa vvaarriiaabbeell bbeebbaass yyaaiittuu ukuran perusahaan,

tipe bisnis, profitabilitas, leverage, likuiditas,

penerbitan saham, kepemilikan publik,

proporsi dewan komisaris independen, ukuran

dewan komisaris ddeennggaann kkeetteeppaattaann wwaakkttuu CCIIRR,,

sseeddaannggkkaann ssiissaannyyaa yyaaiittuu sseebbeessaarr 9922,,11 %%

ddiijjeellaasskkaann oolleehh ffaakkttoorr--ffaakkttoorr llaaiinn yyaanngg ttiiddaakk

tteerrddaappaatt ddaallaamm ppeenneelliittiiaann iinnii.. Tingkat Adjusted

R Square yang rendah ini menunjukkan

perlunya dilakukan penelitian lanjutan dengan

menambahkan variabel lain sebagai penduga

ketepatan waktu CIR perusahaan. SSttaannddaarr

EErrrroorr ooff EEssttiimmaattee ((SSEEEE)) sseebbeessaarr 11,,993311 aarrttiinnyyaa

mmaakkiinn kkeecciill nniillaaii SSEEEE aakkaann mmeemmbbuuaatt mmooddeell

rreeggrreessii sseemmaakkiinn tteeppaatt ddaallaamm mmeemmpprreeddiikkssii

vvaarriiaabbeell ddeeppeennddeenn..

Pengujian secara Simultan (F test)

Tabel 6 : Hasil Pengujian Hipotesis secara

Bersama-sama (Uji F)

MMooddeell SSuumm ooff

SSqquuaarree DDff MMeeaann

SSqquuaarree FF SSiigg..

RReeggrreessssiioonn

RReessiidduuaall

TToottaall

8866,,883322

558855,,552288

667722,,336600

99

115577

116666

99,,664488

33,,772299 22,,558877 00,,000088

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hasil uji

Anova atau F test hitung sebesar 2,587 dengan

tingkat signifikansi 0,008, karena probabilitas

signifikansi kurang dari 0,05 maka kesembilan

variabel bebas, yaitu ukuran perusahaan, tipe

bisnis, profitabilitas, leverage, likuiditas,

penerbitan saham, kepemilikan publik,

proporsi dewan komisaris independen, ukuran

dewan komisaris secara bersama-sama

berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR.

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

TTaabbeell 55 :: HHaassiill PPeenngguujjiiaann HHiippootteessiiss SSeeccaarraa PPaarrssiiaall ((UUjjii tt))

VVaarriiaabbeell bbeebbaass Unstandardized

Coefficients

B

TT SSiigg KKeetteerraannggaann

(Constant) -5,414 -1,974 0,050

LNSIZE 0,308 2,749 0,007 Signifikan

Tipe bisnis -0,333 -0,895 0,372 Tidak signifikan

Profitabilitas 0,012 0,876 0,382 Tidak signifikan

Leverage -0,272 -0,446 0,656 Tidak signifikan

Likuiditas -0,040 -1,438 0,152 Tidak signifikan

Penerbitan saham 0,382 0,866 0,388 Tidak signifikan

Kepemilikan publik 0,005 0,577 0,565 Tidak signifikan

Proporsi komisaris independen 0,218 0,176 0,861 Tidak signifikan

Ukuran dewan komisaris 0,010 0,091 0,928 Tidak signifikan

Berdasarkan ringkasan hasil

perhitungan pada tabel 4.9 tersebut

diatas menunjukkan bahwa variabel

independen LnSIZE memiliki tingkat

ssiiggnniiffiikkaannssii lebih kecil dari 0,05

sedangkan variabel tipe bisnis,

profitabilitas, leverage, likuiditas,

penerbitan saham, kepemilikan publik,

proporsi dewan komisaris independen,

ukuran dewan komisaris memiliki

tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel independen LnSIZE

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen ketepatan

waktu CIR, sedangkan variabel

independen tipe bisnis, profitabilitas,

leverage, likuiditas, penerbitan saham,

kepemilikan publik, proporsi dewan

komisaris independen, ukuran dewan

komisaris secara signifikan tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu

CIR.

Berdasarkan output tteerrsseebbuutt,

persamaan matematis dapat dinyatakan

sebagai berikut :

TCIR = -5,414 + 0,308 LnSIZE – 0,333

Tipe bisnis + 0,012

Profitabilitas - 0,272 Leverage

- 0,040 Likuiditas + 0,382

Penerbitan Saham + 0,005

Kepemilikan Publik + 0,218

Proporsi Komisaris

Independen + 0,010 Ukuran

Dewan Komisaris +

e............................................(1)

PEMBAHASAN

Hasil pengujian hipotesis pertama

menunjukkan bahwa variabel ukuran

perusahaan yang dalam penelitian ini diukur

dengan market capitaliation berpengaruh

secara positif terhadap ketepatan waktu CIR

pada tingkat signifikansi 5 %. Hasil penelitian

ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Ezat dan El-Masry (2008),

Pirchegger dan Wagenhofer (1999) yang

menemukan adanya pengaruh positif

signifikan antara ukuran perusahaan dengan

ketepatan waktu CIR. Hasil penelitian ini tidak

mendukung atau bertentangan dengan hasil

penelitian yang dikemukakan oleh Ettredge et

al. (2002). Temuan ini menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan merupakan salah satu

karakteristik perusahaan yang mampu

mempengaruhi ketepatan waktu CIR. Hal ini

sejalan dengan pandangan atau konsep yang

mengatakan bahwa perusahaan besar

cenderung menyediakan informasi keuangan

yang lebih cepat baik dalam media tradisional

maupun media online (Ettredge et.al, 2002)

daripada perusahaan kecil. Hal ini dikarenakan

perusahaan besar mempunyai desakan kuat

dari analis dan investor untuk lebih cepat

mendistribusikan informasi keuangan

perusahaan (Ettredge, 2005). Selain itu,

perusahaan besar mampu memasang dan

mengoperasikan alat bantu komputer dan

internet agar bisa mempercepat proses

penyampaian informasi perusahaan melalui

website perusahaan.

Hasil pengujian hipotesis kedua

menunjukkan bahwa variabel tipe bisnis tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

pada tingkat signifikansi 5 %. Dengan

demikian, hasil penelitian ini

bertentangan dengan hasil penelitian

Ezat dan El-Masry (2008) yang

menunjukkan bahwa tipe bisnis

berpengaruh terhadap ketepatan waktu

CIR. Akan tetapi hasil analisis tersebut

konsisten dengan hasil penelitian

Brennan dan Hourigan (2000) yang tidak

menunjukkan hubungan signifikan

antara jenis bisnis dengan IFR. Alasan

yang mendasari hasil penelitian yaitu

pada era globalisasi dengan tingkat

perkembangan teknologi yang tinggi,

seluruh perusahaan baik itu perusahaan

manufaktur maupun jasa bersaing untuk

mengadopsi teknologi-teknologi baru

seperti internet untuk mempermudah

aktivitas mereka, baik untuk promosi,

pelayanan konsumen dan lain-lain

termasuk di dalamnya untuk pelaporan

keuangan perusahaan agar dapat

menjangkau luas pihak-pihak yang

berkepentingan atas laporan keuangan

tersebut sehingga dapat mengurangi

agency cost. Selain itu, setiap

perusahaan pasti ingin memberikan

image yang bagus di kalangan

masyarakat, terutama dimata investor

maupun calon investor. Hal ini sesuai

dengan pendapat Oyelere (2002) yang

menyatakan bahwa manajemen

perusahaan akan mendesain aktivitas

perusahaan sebaik mungkin untuk

memberikan image yang baik (positive

self attribute). Dengan menggunakan

ketepatan waktu CIR, setiap perusahaan

baik itu perusahaan manufaktur maupun

jasa berharap dapat menaikkan citra

perusahaan karena dianggap perusahaan

tersebut smart dan exclusive dengan

mengikuti trend teknologi.

Hasil pengujian hipotesis ketiga

menunjukkan bahwa variabel

profitabilitas yang dalam penelitian ini

diukur dengan ROE tidak berpengaruh

terhadap ketepatan waktu CIR pada

tingkat signifikansi 5 %. Hasil penelitian

ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Oyelere et al. (2003), Marston

dan Polei (2004) yang menemukan tidak

adanya pengaruh positif signifikan

antara profitabilitas dengan kualitas

pengungkapan melalui internet. Berdasarkan

review penelitian sebelumnya menunjukkan

bahwa hasil penelitian ini tidak mendukung

atau bertentangan dengan hasil penelitian yang

dikemukakan oleh Ezat dan El-Masry (2008).

Kondisi profitabilitas yang menggambarkan

tingkat kesehatan perusahaan tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR.

Hal ini berarti bahwa tidak ada kecenderungan

bagi perusahaan yang mengalami keuntungan

untuk melakukan ketepatan waktu pelaporan

keuangan perusahaan melalui internet dan

sebaliknya perusahaan yang mengalami

kerugian akan tidak tepat waktu dalam

memperbaharui informasi perusahaan melalui

internet.

Hasil pengujian hipotesis keempat

menunjukkan bahwa variabel leverage tidak

berpengaruh terhadap ketepatan waktu CIR

pada tingkat signifikansi 5 %. Hasil penelitian

ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Ezat dan El-Masry (2008) yang

menemukan tidak adanya pengaruh positif

signifikan antara leverage dengan ketepatan

waktu CIR. Hasil penelitian ini tidak

mendukung atau bertentangan dengan hasil

penelitian yang dikemukakan oleh Xiao et al.

(2004). Variabel leverage tidak berpengaruh

terhadap ketepatan waktu CIR dimungkinkan

karena trend yang dihasilkan cenderung tetap.

Alasan yang mendasari hasil penelitian adalah

rasio leverage adalah perbandingan antara

total hutang dengan total aktiva. Rasio

leverage yang tinggi menunjukkan total

hutang lebih tinggi dibanding aktiva

perusahaan. Dalam penyelesaian masalah

hutang, pada umumnya dilakukan secara

prosedural yang relatif panjang dan

memerlukan waktu yang lama juga. Waktu

yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah-masalah hutang tersebut akan

menghambat selesainya penyusunan pelaporan

keuangan sehingga berakibat juga terhadap

ketepatan waktu CIR.

Hasil pengujian hipotesis kelima

menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang

dalam penelitian ini diukur dengan current

ratio tidak berpengaruh terhadap ketepatan

waktu CIR pada tingkat signifikansi 5 %.

Berdasarkan review penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak

mendukung atau bertentangan dengan hasil

penelitian yang dikemukakan oleh Ezat dan

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

El-Masry (2008) dan Oyelere et al.

(2003). Ketepatan waktu CIR tidak

dipengaruhi oleh tinggi rendahnya rasio

likuiditas karena mungkin rata-rata

tingkat rasio likuiditas perusahaan yang

masuk ke dalam sampel penelitian ini

kecil sehingga tidak cukup kuat atau

signifikan untuk menjadi indikator bagi

perusahaan dalam menentukan ketepatan

waktu CIR. Dengan kata lain dapat

dinyatakan semakin tinggi rasio

likuiditas tidak berarti perusahaan

semakin segera atau sebaliknya rasio

likuiditas yang rendah tidak berarti

perusahaan tidak segera atau terlambat

dalam mengungkapkan informasi

melalui website mereka.

Hasil pengujian hipotesis

keenam menunjukkan bahwa variabel

penerbitan saham tidak berpengaruh

terhadap ketepatan waktu CIR pada

tingkat signifikansi 5 %. Hasil penelitian

ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan Ezat dan El-Masry (2008)

yang menemukan tidak adanya pengaruh

positif signifikan antara penerbitan

saham dengan ketepatan waktu CIR.

Hasil penelitian ini tidak mendukung

atau bertentangan dengan hasil

penelitian yang dikemukakan oleh

Ettredge et al. (2002) dan Xiao et al.

(2004). Alasan yang mendasari hasil

penelitian adalah dari hasil deskriptif

statistik dapat diketahui perusahaan di

Indonesia banyak yang tidak melakukan

penerbitan saham selama tahun 2008.

Hal ini mengindikasikan bahwa

perusahaan di Indonesia banyak yang

menggunakan sumber dana selain dari

penerbitan saham, yaitu dari laba ditahan

atau dari hutang. Husnan (1996)

menyatakan urutan pendanaan dimulai

dari laba ditahan, hutang dan penerbitan

saham (ekuitas) pada urutan terakhir.

Laba ditahan adalah sumber dana

internal, sedangkan hutang dan ekuitas

adalah sumber dana eksternal. Konsep

ini didasarkan pada, argumentasi bahwa

penggunaan laba ditahan lebih murah

biayanya dibandingkan penggunaan

sumber dana eksternal. Penggunaan

sumber dana eksternal melalui hutang

dan penerbitan saham hanya digunakan

jika kebutuhan investasi lebih tinggi dari

sumber dana internal. Jadi perusahaan di

Indonesia lebih banyak menggunakan sumber

pendanaan selain dari penerbitan saham

sehingga tidak perlu melakukan ketepatan

waktu CIR untuk menarik investor.

Hasil pengujian hipotesis ketujuh

menunjukkan bahwa variabel kepemilikan

publik tidak berpengaruh terhadap ketepatan

waktu CIR pada tingkat signifikansi 5 %. Hasil

penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian

yang dilakukan Abdelsalam dan Street (2007),

Trabelsi dan Labelle (2006) yang menemukan

tidak adanya pengaruh positif signifikan antara

kepemilikan publik dengan ketepatan waktu

CIR. Hasil penelitian ini tidak mendukung

atau bertentangan dengan hasil penelitian yang

dikemukakan oleh Ezat dan El-Masry (2008).

Struktur kepemilikan perusahaan di Indonesia

sebagian besar memiliki struktur kepemilikan

yang terkonsentrasi pada suatu institusi yang

biasanya memiliki saham yang cukup besar

yang diduga mencerminkan kekuasaan,

sehingga mempunyai kemampuan untuk

melakukan intervensi terhadap jalannya

perusahaan dan mengatur proses penyampaian

informasi perusahaan kepada pengguna

lainnya. Akibatnya diduga manajer terpaksa

melakukan keinginan pihak-pihak tertentu

diantaranya pemilik institusional atau

individual yang mempunyai saham cukup

besar untuk mengatur proses penyampaian

informasi perusahaan kepada pengguna

lainnya. Perusahaan dengan struktur

kepemilikan terkonsentrasi cenderung kurang

mengungkapkan informasi pada website

perusahaan karena pemegang sahamnya dapat

mengakses dan mendapatkan informasi yang

diinginkannya secara internal (Marston dan

Polei, 2004).

Hasil pengujian hipotesis kedelapan

menunjukkan bahwa variabel proporsi

komisaris independen tidak berpengaruh

terhadap ketepatan waktu CIR pada tingkat

signifikansi 5 %. Hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan Cooke

(2002) yang menemukan tidak adanya

pengaruh positif signifikan antara proporsi

komisaris independen dengan ketepatan waktu

CIR. Berdasarkan review penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa hasil

penelitian ini tidak mendukung atau

bertentangan dengan hasil penelitian yang

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

dikemukakan oleh Abdelsalam dan

Street (2007) yang memperlihatkan

terdapat pengaruh positif signifikan

antara komposisi dewan dengan kualitas

pengungkapan. Walaupun variabel

proporsi komisaris independen tidak

signifikan namun mempunyai hubungan

tanda (sign) positif, ini berarti sesuai

dengan logika teori (Kelton, 2008)

bahwa perusahaan yang mempunyai

komisaris independen mampu

melakukan pengawasan terhadap proses

akuntansi perusahaan dan mempengaruhi

reliabilitas pelaporan keuangan,

sehingga komisaris independen

menginginkan pelaporan yang lebih

tepat waktu. Selanjutnya apabila

kesesuaian tanda positif tersebut

diinterpretasikan maka dapat

memberikan indikasi bahwa perusahaan

tidak akan secepatnya memperbaharui

informasi dalam website perusahaan

apabila mempunyai proporsi komisaris

independen yang kecil. Beberapa alasan

mengapa proporsi komisaris independen

tidak memberikan pengaruh terhadap

ketepatan waktu CIR adalah bukti

empirik menunjukkan rata-rata proporsi

komisaris independen saat ini relatif

rendah yaitu 35,84%, sehingga secara

kolektif komisaris independen tidak

memiliki kekuatan untuk mempengaruhi

keputusan dewan komisaris.

Pengangkatan dewan komisaris

independen oleh perusahaan mungkin

hanya dilakukan untuk pemenuhan

regulasi saja tapi tidak dimaksudkan

untuk menegakkan good corporate

governance (GCG) di dalam perusahaan.

Kondisi ini juga ditegaskan dari hasil

survei Asian Development Bank dalam

Boediono Gideon (2005) yang

menyatakan bahwa kuatnya kendali

pendiri perusahaan dan kepemilikan

saham mayoritas menjadikan dewan

komisaris tidak independen. Fungsi

pengawasan yang seharusnya menjadi

tanggung jawab anggota dewan menjadi

tidak efektif. Keberadaan komisaris

independen ini tidak dapat meningkatkan

efektifitas monitoring yang dijalankan

oleh komisaris. Menurut Kusumawati

dan Riyanto (2005) keberadaan

komisaris independen dalam perusahaan

cenderung tampak sekedar formalitas untuk

memenuhi peraturan yang ada karena 50

persen sampel mempunyai persentase

independensi minimal, yaitu sebesar 33

persen, bahkan terdapat proporsi komisaris

independen yang kurang dari persyaratan

minimal 30 persen, serta terdapat beberapa

perusahaan yang tidak memiliki komisaris

independen. Padahal menurut aturan

Bapepam, proporsi komisaris independen

terhadap total komisaris adalah sebesar 30

persen. Selain itu, komisaris utama yang

cenderung dapat mengatur keefektifan seluruh

tugas dan fungsi dewan komisaris masih

merupakan komisaris yang tidak independen.

Dari beberapa komisaris independen yang

adapun, tidak semua komisaris independen

memiliki waktu dalam rangka memberikan

fokus pengawasan terhadap kinerja manajerial.

Hal ini terlihat dari proporsi kehadiran rapat

komisaris, dimana komisaris independen tidak

secara keseluruhan menghadiri rapat dewan

komisaris. Aktifnya peranan dewan komisaris

dalam praktik memang sangat tergantung pada

lingkungan yang diciptakan oleh perusahaan

yang bersangkutan. Berdasar data yang ada,

sebagian besar komisaris independen terdiri

dari pejabat publik ataupun tokoh masyarakat,

yang belum tentu memiliki keahlian dalam

konteks manajemen perusahaan. Sebagian

besar anggota komisaris ternyata juga

menjabat sebagai komisaris dan direksi di

perusahaan lain (cross-directorship), baik

perusahaan yang berkaitan maupun

perusahaan lain. Mantan pejabat pemerintahan

ataupun yang masih aktif, biasanya diangkat

sebagai anggota dewan komisaris suatu

perusahaan dengan tujuan agar mempunyai

akses ke instansi pemerintah yang

bersangkutan. Dalam hal ini integritas dan

kemampuan dewan komisaris seringkali

menjadi kurang penting. Pada gilirannya

independensi dewan komisaris menjadi sangat

diragukan karena hubungan khususnya dengan

pemegang saham mayoritas ataupun

hubungannya dengan dewan direksi ditambah

kurangnya integritas serta kemampuan dewan

komisaris (Herwidayatmo, 2005).

Hasil pengujian hipotesis kesembilan

menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan

komisaris tidak berpengaruh terhadap

ketepatan waktu CIR pada tingkat signifikansi

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

5 %. Berdasarkan review penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa hasil

penelitian ini tidak mendukung atau

bertentangan dengan hasil penelitian

yang dikemukakan oleh Ezat dan El-

Masry (2008). Walaupun variabel

ukuran dewan komisaris tidak signifikan

namun mempunyai hubungan tanda

(sign) positif, ini berarti sesuai dengan

logika teori (Ezat dan El-Masry, 2008)

bahwa perusahaan yang mempunyai

ukuran dewan komisaris yang besar

mempunyai keinginan untuk

mengungkapkan informasi lebih

berkualitas pada website perusahaan agar

dapat menarik lebih banyak investor.

Selanjutnya apabila kesesuaian tanda

positif tersebut diinterpretasikan maka

dapat memberikan indikasi bahwa

perusahaan tidak akan secepatnya

memperbaharui informasi dalam website

perusahaan apabila mempunyai ukuran

dewan komisaris yang kecil. Alasan

yang mendasari hasil penelitian adalah

jumlah dewan yang besar dapat

meningkatkan permasalahan dalam hal

komunikasi dan koordinasi sehingga

dapat menunda pengambilan keputusan

strategis. Hal ini dapat berakibat pada

terlambatnya pelaporan keuangan

perusahaan melalui internet.

Kepemilikan saham yang terpusat dalam

satu kelompok atau satu keluarga, dapat

menjadi salah satu penyebab lemahnya

posisi dewan komisaris, karena

pengangkatan posisi anggota dewan

komisaris diberikan sebagai rasa

penghargaan semata maupun

berdasarkan hubungan keluarga atau

kenalan dekat (Herwidayatmo, 2000).

Sesuai dengan fungsinya, seharusnya

peran dewan komisaris dalam suatu

perusahaan lebih ditekankan pada fungsi

monitoring dari implementasi kebijakan

direksi. Peran komisaris ini diharapkan

dapat meminimalisir permasalahan

agensi yang timbul antara dewan direksi

dengan pemegang saham, yaitu dapat

meningkatkan kualitas pelaporan

keuangan termasuk didalamnya

ketepatan waktu pelaporan informasi

keuangan perusahaan melalui internet.

PENUTUP

KKeessiimmppuullaann

Adapun hasil penelitian secara ringkas dapat

dijabarkan berikut :

1. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran

perusahaan, tipe bisnis, profitabilitas,

leverage, likuiditas, penerbitan saham,

kepemilikan publik, proporsi dewan

komisaris independen dan ukuran dewan

komisaris berpengaruh secara bersama-

sama terhadap ketepatan waktu CIR pada

perusahaan-perusahaan yang terdaftar di

BEI.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan secara statistis

mempengaruhi ketepatan waktu CIR.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe

bisnis, profitabilitas, leverage, likuiditas,

penerbitan saham, kepemilikan publik,

proporsi komisaris independen, ukuran

dewan komisaris secara statistik tidak

berpengaruh signifikan terhadap ketepatan

waktu CIR.

AAggeennddaa PPeenneelliittiiaann MMeennddaattaanngg

DDaallaamm ppeenneelliittiiaann iinnii tteerrddaappaatt

kkeetteerrbbaattaassaann yyaanngg mmuunnggkkiinn mmeemmppeennggaarruuhhii

hhaassiill ppeenneelliittiiaann.. AAddaappuunn bbeebbeerraappaa

kkeetteerrbbaattaassaannnnyyaa aaddaallaahh hhaassiill ppeenneelliittiiaann iinnii

mmeennuunnjjuukkkkaann ppeennggaarruuhh vvaarriiaabbeell iinnddeeppeennddeenn

ddaallaamm mmeemmppeennggaarruuhhii vvaarriiaabbeell ddeeppeennddeenn

sseebbeessaarr 77,,99 ppeerrsseenn ddaann ssiissaannyyaa sseebbeessaarr 9922,,11

ppeerrsseenn ddiippeennggaarruuhhii oolleehh ffaakkttoorr--ffaakkttoorr llaaiinn

yyaanngg ttiiddaakk ddiimmaassuukkkkaann ddaallaamm mmooddeell rreeggrreessii..

DDeennggaann mmeemmppeerrhhaattiikkaann kkeetteerrbbaattaassaann

yyaanngg aaddaa,, ddiihhaarraappkkaann ppeenneelliittiiaann sseellaannjjuuttnnyyaa

ddaappaatt mmeemmppeerrttiimmbbaannggkkaann ffaakkttoorr--ffaakkttoorr

sseebbaaggaaii bbeerriikkuutt ::

1. Untuk menghindari adanya

heteroskedastisitas, maka penelitian

mendatang diharapkan memperbanyak

sampel. Sampel yang banyak akan

menghasilkan variabel terdistribusi normal,

hal ini berarti dengan sendirinya hubungan

antar pasang variabel adalah linear dan

homoskedastik (Ghozali, 2001).

2. Analisis regresi yang digunakan dalam

penelitian ini menghasilkan Adjusted R

Square yang rendah, oleh karena itu

terdapat kemungkinan untuk menghasilkan

variabel-variabel baru ke dalam penelitian

berikutnya.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

DAFTAR PUSTAKA Abdelsalam, O.H. and Street, D.L. 2007.

‘‘Corporate governance and the

timeliness of corporate internet

reporting by UK listed

companies’’. Journal of

International Accounting,

Auditing and Taxation, Vol. 16,

pp. 111-30. a

Almilia, Budisusetyo, 2008. “Corporate

Internet Reporting of Banking

Industry and LQ45 Firms: An

Indonesia Example”. Available:

http//www.ssrn.com a

Ang, Robert. 1997. The Intelligent to

Indonesia Capital Market. 1st

Edition. Mediasoft Indonesia. a

Anoraga, Pandji. 2001. Pengantar teori

pasar Modal. Edisi 3, Penerbit

Aneka Cipta. Jakarta. a

Ashbaugh, H., Johnstone, K.M., dan

Warfield, T.D., 1999.

“Corporate Reporting on the

Internet”. Accounting Horizons,

Vol. 13 No. 3, September pp.

241 – 257 a

Barac, K. 2004. ‘‘Financial reporting on

the internet in South Africa’’.

Meditarin Accountancy

Research, Vol. 12, pp. 1-20. a

Bollen, L., Hassink, H. and Bozic, G.

2006. ‘‘Measuring and

explaining the quality of internet

investor relations activities: a

multinational empirical

analysis’’. International Journal

of Accounting Information

Systems, Vol. 7, pp. 273-98. a

Brennan, N. and Hourigan, D. 2000.

‘‘Corporate reporting on the

internet by Irish companies’’.

Irish Accounting Review, Vol. 7,

pp. 107-35 a

Carslaw, C.A. and Kaplan, S.E. 1991.

‘‘An examination of audit delay:

further evidence from New

Zealand’’. Accounting and

Business Research, Vol. 22 No.

85, pp. 21-32 a

Debreceny, R., G.L. Gray and A. Rahman.

2002. “The Determinant Of Internet

Financial Reporting”. Journal of

Accounting and Public Policy, Vol 21 a

Debreceny, R. and Rahman, A. 2005. ‘‘Firm-

specific determinants of continuous

corporate disclosure’’. The

International Journal of Accounting,

Vol. 40, pp. 249-78. a

Ettredge, M., Richardson, V.J. and Scholz, S.

2001. ‘‘The presentation of financial

information at corporate web sites’’.

International Journal of Accounting

Information Systems, Vol. 2, pp. 149-

68 a

Ezat, El-Masry. 2008. “The Impact of

Corporate Governance on the

Timeliness of Corporate Internet

Reporting by Egyptian listed

Company”. Managerial Finance, Vol.

34 No. 12, pp.848-867 a

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas

Diponegoro Semarang a

Hedlin, P. 1999. ‘‘The internet as a vehicle for

investor relations: the Swedish case’’.

European Accounting Review, Vol. 8,

pp. 373-81 a

Healy, P. and K. Palepu. 1993. “The Effect of

Firms’ Financial Disclosure Strategies

on Stock Prices”. Accounting

Horizons. Vol.7. No.1. March 1993.

pp. 1-11 a

Healy, P. and K. Palepu. 2000. “A Review of

the Empirical Disclosure Literature”.

Working Paper, School of Business,

Harvard University. Available:

http://www.ssrn.com a

Hilmi. 2008. “Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Ketepatan Waktu

Penyampaian Laporan Keuangan”.

SNA Pontianak a

Husnan, Suad dan Pudjiastuti. 2002. “Dasar-

dasar Manajemen Keuangan”. Edisi

Kedua. Cetakan Kedua. UPP AMP

YKPN. Yogyakarta. a

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar

Akuntansi Keuangan, Jakarta:

Salemba Empat

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI · PDF filemembuat keputusan investasi dalam sekuritas saham atau melakukan aktivitas ... Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, ...

Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 2 Nomor 2, November 2011

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Corporate Internet Reporting pada Perusahaan-

Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Widaryanti

Jensen, M.C and Meckling, W.H. 1976.

“Theory of Firm: Managerial

Behaviour, Agency Cost and

Ownership Structure”. Journal

of Financial Economics. 3. Pp.

305-360. a

Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan

Analisis Investasi. Edisi Kedua

BPFE, Yogyakarta. a

Jones, J.P. and Stanwick, S. 2001.

‘‘Electronic-based financial

reporting’’. CPA Journal, Vol.

60, pp. 31-4 a

Kelton, 2008.”The impact of corporate

governance on Internet financial

reporting”. Journal of

Accounting and Public Policy 27

pp. 62–87 a

Lybert, N. 2002. ‘‘On-line financial

reporting. An analysis of the

Dutch listed firms’’. The

International Journal of Digital

Accounting Research, Vol. 2,

pp. 195-234 a

Marston, C. and Polei, A. 2004.

‘‘Corporate reporting on the

internet by German companies’’.

International Journal of

Accounting Information Systems,

Vol. 5, pp. 285-311 a

Momany, M.T and Salah Al-Dain Al-

Shourman. 2006. “Web-Based

Voluntary Financial Reporting

of Jordanian Companies”.

International Review of Business

Research paper, Vol. 2, No. 2 a

Oyelere, P., Laswad, F. and Fisher, R.

2003. ‘‘Determinants of internet

financial reporting by New

Zealand companies’’. Journal of

International Financial

Management and Accounting,

Vol. 14, pp. 26-63 a

Petravick, S. and Gillet, J. 1998.

‘‘Distributing earnings reports

on the internet’’. Management

Accounting, Vol. 80, pp. 54-6 a

Saleh, Rahmat. 2004. Studi Empiris

Ketepatan Waktu Pelaporan

Keuangan Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Jakarta.

Tesis Program Pasca Sarjana Magister

Sains Akuntansi Universitas

Diponegoro Semarang (Tidak

dipublikasikan). a

Sharpe, William F, Gordon J. Alexander dan

Jeffrey V. Bailey. 1997. Investasi.

Alih Bahasa Henry Njooliangtik dan

Agustiono. Edisi ke-5 ( Edisi Bahasa

Indonesia ), Jilid 2. Jakarta :

Prenhalindo a

Soltani, B. 2002. ‘‘Timeliness of corporate

and audit reports: some empirical

evidence in the French context’’.

International Journal of Accounting,

Vol. 37, pp. 215-46 a

Suripto, B., 2006. “Pengaruh Besaran,

Profitabilitas, Pemilikan Saham oleh

Publik, dan Kelompok Industri

terhadap Tingkat Pengungkapan

Keuangan di Website”. Jurnal

Akuntansi &Manajemen 5 (1).pp.1-26 a

Trabelsi, S. and Labelle, R. 2006. ‘‘Evidence

that corporate websites is a part of the

firm’s overall disclosure package’’,

Working paper, Brock University, St

Catherines,available at: http://

accounting .uwaterloo.ca/

seminars/old_ papers/

TrabelsiLabelleWP-may2-2006.pdf a

Xiao, J.Z., Yang, H. and Chow, C.W. 2004.

‘‘The determinants and characteristics

of voluntary internet-based disclosures

by Chinese listed companies’’.

Journal of Accounting and Public

Policy, Vol. 23, pp. 191-225