6 - Pasar Sekuritas Effisien
-
Upload
amilya-putri -
Category
Documents
-
view
108 -
download
3
description
Transcript of 6 - Pasar Sekuritas Effisien
BAB I
PENDAHULUAN
Riset Akuntansi berkembang begitu pesat hingga sekarang ini. Kebutuhan
akan adanya penyelesaian masalah-masalah terkait akuntansi membuat
pelaksanaan riset akuntansi semakin dibutuhkan. Salah satu konsep penting yang
paling sering digunakan sebagai landasan riset akuntansi ialah Hipotesis Pasar
Effisien yang dikemukakan oleh Fama pada tahun 1970. Sejak dikemukakan
tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan menjadi magnet peniliti keuangan
untuk terus diuji keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima hadiah
nobel dan beberapa ahli keuangan perusahaan dengan tegas mengatakan bahwa
salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah
teori pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien
adalah yang paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir
semua pasar modal dunia.
Dalam perkembangan riset akuntansi, hipotesis pasar sering digunakan
sebagai landasaan pengujian oleh para peneliti. Smith mengatakan bahwa
hipotesis ini begitu penting dalam dunia kauntansi. Smith bahkan mengatakan
hipotesis ini merupakan suatu building block dari akuntansi di dunia dan menjadi
sebuah hipotesis yang sangat penting dalam riset akuntansi. Smith, dalam salah
satu artikelnya yang berjudul “ The Theory Of Corporite Finance: A Historical
Overview”, pada tahun 1990, menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan
tonggak penting dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai
1
alah satu kerangka bangun dasar (fundamental building stock) keuangan. Hal
senada juga disampaikan oleh Megginson (1997) serta Shanken dan Smith (1996).
Jadi, teori pasar efisien merupakan bagian penting dalam kita membahas teori
keuangan perusahaan.
Beranjak dari hal-hal tersebut penulis mencoba untuk membahas mengenai
Hipotesis Pasar Effisien dalam makalah ini. Penulis berharap dengan pembahasan
mengenai Hipotesisi Pasar Effisien ini pembaca dapat memperoleh pengetahuan
yang memadai terkait Hipotesis Pasar Effisien dan dapat mengembangkan riset
akuntansi yang ada sekarang ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Hipotesis Pasar Efisien
2.1.1. Gambaran Umum Mengenai Pasar dalam Hipotesis Pasar Effisien
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Pasar juga
dapat didefinisikan sebagai suatu pertemuan antara kekuatan penawaran dan
permintaan (www.wikipedia.com). Pasar bergerak sesuai dengan mekanisme yang
disebut dengan mekanisme pasar. Mekanisme pasar merupakan mekanisme yang
mengatur pergerakan harga dalam pasar dimana harga akan tergantung dengan
kekuatan permintaan dan pembelian. Penjual maupun pembeli secara individu
tidak dapat melakukan pengaruh terhadap pasar karena adanya kekuatan
permintaan dan penawaran yang bersifat agregat. Pasar memiliki berbagai bentuk
sesuai dengan barang diperjualbelikan di dalamnya, misalnya pasar tenaga kerja,
pasar uang, pasar modal, pasar ikan, pasar beras, dan lainnya. Dalam konteks
Hipotesis Pasar Effisien, pasar yang dimaksud dalam definisi pasar ialah suatu
pasar modal dan pasar uang. Jadi hipotesis pasar effisien menerangkan mengenai
pasar tempat transaksi jual beli modal dan uang.
2.1.2. Definsi Hipotesis Pasar Effisien
Hipotesis Pasar Effisien merupakan hipotesis yang menjelaskan mengenai
keadaan suatu pasar yang effisien adalah pasar yang bereaksi aktif terhadap
3
ketersediaan informasi di dalamnya. Berdasarkan hipotesis pasar effisien, pasar
dapat digolongkan sebagai suatu pasar yangn effisien apabila ia memiliki reaksi
aktif terhadap informasi yang masuk pasar. Harga dalam pasar effisien akan
mencerminkan ketersediaan informasi di dalam pasar tersebut. Menurut Beaver
(1989), efisiensi pasar didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga
sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan
dalam beberapa arti diantaranya:
1) Definisi efisiensi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas untuk konteks
ini diukur sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang
dari nilai-nilai intrinsiknya.
2) Definisi efisiensi pasar berdasarkan akurasi ekspektasi harga. Dimana
suatu pasar ekuitas dikatakan efisien apabila harga-harga sekuritas
mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia.
3) Definisi pasar berdasarkan distribusi informasi. Dimana pasar dikatakan
efisien apabila harga-harga sekuritas bertindak seakan seorang mengamati
informasi tersebut.
Definisi efisiensi pasar tersebut kemudian berkembang dan digunakan secara luas
dalam berbagai literatur akuntansi, mencerminkan dua perspektif informasi dalam
pendekatan kegunaan-keputusan informasi akuntansi yaitu perspektif pengukuran
(measurement perspective) dan perspektif informasi (information perspective)
(Scott, 2006; Beaver, 1998). Perspektif pengukuran menekankan peran
fundanmental dari informasi (angka) akuntansi untuk menentukan nilai
perusahaan. Sedangkan perspektif informasi lebih menekankan penyediaan
4
informasi sebanyak-banyaknya (pengungkapan penuh atau full disclosure) bagi
investor.
Definisi pasar efisien juga dapat ditinjau berdasarkan pada distribusi
informasi. Beaver (1986:130) mencoba untuk melihat pasar efisien dari sudut
pandang distribusi informasi dengan mengatakan bahwa “a security market is said
to be efficient with respect to an information system if and only if the prices act as
if everyone observes the signals from that information system”. Menurut definisi
ini, harga merupakan cermin dari adanya pemahaman menyeluruh (universal) atas
suatu informasi, sehingga jika harga memiliki kandungan informasi, maka
dikatakan bahwa harga yang terbentuk ‘sepenuhnya mencerminkan’ sistem
informasi.
Terkait dengan definisi menurut Beaver (1986), pertanyaannya yang perlu
dijawab sekarang adalah informasi apa yang dikatakan sebagai ‘mencerminkan
sepenuhnya’ tadi. Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini dapat
mencerminkan harga akan menjadi sorotan banyak pihak yang berkepentingan di
pasar modal. Pihak-pihak dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan
(pemerintah, badan pengawas pasar modal atau asosiasi penentu kebijakan
akuntansi), manajemen perusahaan sebagai pembuat laporan keuangan, akuntan
(auditor) sebagai pihak yang memberikan sertifikasi, dan perantara informasi,
seperti pelanggan dan pesaing, serta investor.
Dalam perkembangan riset akuntansi, hipotesis pasar sering digunakan
sebagai landasaan pengujian oleh para peneliti. Smith mengatakan bahwa
hipotesis ini begitu penting dalam dunia kauntansi. Smith bahkan mengatakan
5
hipotesis ini merupakan suatu building block dari akuntansi di dunia dan menjadi
sebuah hipotesis yang sangat penting dalam riset akuntansi.
2.1.3. Perkembangan Hipotesis Pasar Effisien
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh
Fama (1970). Pasar dalam konteks hipotesis pasar effisien adalah pasar modal
(capital market) dan pasar uang. Menurut Fama (dalam Pinasti, 2009), suatu pasar
dikatakan effisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh
informasi yang tersedia. Effisiensi pasar didefiniskan sebagai suatu hubungan
antara harga-harga sekuritas dengan informasi (Beaver dalam Pinasti, 2009).
Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu
maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal
(abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan
strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar
merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all
available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang
efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan
informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut.
Konsep awal dari hipotesis ini ialah pengukuran. Isu Effisiensi pasar
dikaitkan dengan informasi laporan keuangan berawal dari praktek analisis
sekuritas-sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Sekuritas-
sekuuritas jenis ini adalah sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai
intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Oleh karena itu, awalnya pasar effisien
6
didefiniskan sebagai pasar yang nilai sekuritasnya tidka menyimpang dari nilai
intrinsik dan fundamentalnya. Namun, dalam perkembangannya, konsep pasar
effisien dengan landasan pengukuran tidak lagi berkembang.
Menurut Haugen (dalam Gumanti, 2003), informasi dapat dibagi menjadi
tiga kelompok yakni :
1. informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices)
2. semua informasi publik (all public information)
3. semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available
information including inside or private information).
Masing masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat
efisiensi suatu pasar. Pada tahun 1998, Jones (dalam Gumanti, 2003)
menyebutkan bahwa harga sekarang suatu saham (sekuritas) mencerminkan dua
jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan informasi yang masih
memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi dua macam, yaitu
informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi
saat ini (current information) selain juga kejadian atau peristiwa yang telah
diumumkan tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham).
Contoh untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak
investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan
mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya terjadi.
Pasar sekuritas dapat dikatakan efisien jika pasar ini mencerminkan semua
informasi yang tersedia dan dapat dengan mudah bereaksi (berubah) akibat
7
masuknya suatu informasi baru. EMH menegaskan bahwa seorang investor tidak
dapat melebihkan keuntungan (keuntungan yang melebihi dari apa yang
seharusnya diharapkan dari kelompok sekuritas, dengan kondisi pasar dan resiko
yang terkait dengan sekuritas) melalui pengetahuan akan informasi tertentu.
Menurut Fama (1970) (dalam Gumanti, 2002), bentuk efisien pasar dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien
(efficient market hypothesis). Ketiga bentuk efisien pasar dimaksud adalah bentuk
lemah, kuat dan semi-kuat.
2.1.4. Alasan Adanya Suatu Pasar yang Effisien
Pasar yang effisien berarti pasar tersebut bereaksi terhadap ketersediaan
informasi di dalam pasar. Beberapa ide kenapa pasar yangn effisien diaharapkan
ada di kehidupan nyata, yaitu :
1. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimalisasi
keuntungan yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis,
menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker,
artinya pelaku itu sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu
sekuritas tetapi mereka akan berharap adanya informasi yang memadai
dalam pasar sehingga mereka dapat mengambil keputusan secara tepat.
2. Informasi tersedia di pasar sehingga investor tidak memerlukan biaya
untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas bagi pelaku
pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).
8
3. informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman
yang ada di pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman
yang lain.
4. investor berharap dapat dengan cepat bereaksi terhadap informasi baru
yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan
penyesuaian.
Investor pasti senantiasa memperhatikan pergerakan harga di pasar. Investor
individual maupun institusi mengikuti pergerakan pasar tiap saat secara seksama,
dan selalu siap untuk melakukan transaksi beli atau jual manakala menurut
perhitungan akan didapat hasil yang menguntungkan,. Dengan kata lain, investor
yang secara cepat dapat mengetahui potensi adanya nilai tambah akan dapat
memperoleh keuntungan dengan menggunakan pilihan strategi yang tepat.
Informasi muncul secara acak di dalam pasar. Investor ataupun para
pemakai informasi yang lainnya tidak dapat memprediksi kapan sebuah
perusahaan akan mengeluarkan suatu informasi ke pasar. Investor dan para
pemakai informasi lainnya akan dengan aktif untuk mencari informasi terkait
perusahaan di pasar. Investor berharap dengan mendapatkan informasi lebih cepat
maka mereka dapat menngunakannya untuk mengambil keputusan lebih cepat
dibandingkan investor dan pemakai laiinya, dan tentu saja merek menginginkan
untuk mendapatkan keuntungan dari pengambilan keputusan tersebut. Pasar yang
effisien akan dengan senantiasa dapat memberikan ketersediaan informasi yang
memadai kepada para investor dengan cepat. Perubahan harga adalah independen
dan tidak terpengaruh oleh harga yang lain dan harga bergerak dalam bentuk acak
9
(random walk). Hal ini berarti harga hari ini tidak terpengaruh oleh harga
kemarin, karena harga yang terbentuk hari ini terjadi berdasarkan pada informasi
baru yang masuk ke dalam dan diterima di pasar. Dari paparan di atas,
menunjukkan bahwa jika ke empat kondisi ideal yang disyaratkan terpenuhi, maka
terwujudlah suatu pasar efisien.
2.2. Bentuk Pasar Effisien
Fama, sebagai pencetus dari hipotesis pasar effisien, mengelompokkan
pasar effisien menjadi tiga bentuk yang membentuk hipotesisinya dan terkenal
hingga sekarang dalam dunia riset akuntansi. Ketiga bentuk itu ialah pasar bentuk
lemah (weak form), bentuk kuat (strong form), dan bentuk semi-kuat (semmi-
strong). Perbedaan ketiga bentuk pasar ini adalah pada reaksi informasi terhadap
ketersediaan informasi. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Perbedaan Lemah Semi-Kuat Kuat
Harga berekasi terhadap
ketersediaan informasi :
Historis Historis Historis
Publik Publik
Private
Masing masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sajauh mana
penyerapan informasi terjadi di pasar. Bentuk dari pasar effisien ialah sebagai
berikut :
10
1. Hipotesis Pasar Efisien bentuk lemah (weak form of the efficient
market hypothesis)
Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham diasumsikan
mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah masa
lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan
bahwa harga saham berubah sesuai dan mencerminkan pergerakan harga
sahaam yang bersangkutan pada masa lalu. Dalam hipotesis ini harga
saham diasumsikan mencerminkan semua informasi yang terkandung
dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan.
Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya merupakan
cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu.
Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera
mengetahui dan merevisi kebijakan harganya dengan melakukan
perubahan terhadap strategi perdagangannya.
Jika hipotesis pasar bentuk lemah terpenuhi, dan akibatnya harga
adalah bebas (independen) dari bentuk harga saham histories, maka dapat
dikatakan bahwa perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah
jalan acak (random walk) manakala pengujian hanya dilakukan terhadap
perubahan harga secara histories. Jalan acak adalah konsep statistic yang
memprediksi bahwa keluaran (output) berikutnya dalam suatu urutan
tidak tergantung pada keluaran (output) sebelumnya.
11
2. Hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semistrong form of
the efficient market hypothesis)
Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, harga saham
mencerminkan semua informasi publik yang relevan. Hipotesis ini
mengatakna bahwa harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh
pergerakan harga saham di masa lalu. Harga saham yang sekarang juga
dipengaruhi oleh informasi yang ada di pasar, termasuk di dalamnya
adalah laporan keuangan dan informasi tambahan (pelengkap)
sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi. Informasi yang
tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain seperti pajak
bangunan (property), suku bunga, dan rating perusahaan.
Investor tidak akan dapat mmempengaruhi harga dengan
mempergunakan analisis terhadap laporan keuangan. Investor tidak akan
mampu untuk memperoleh keuntungan yang abnormal dengan
menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan informasi yang
tersedia di publik. Konsep dasar dari hipotesis ini ialah sekali informasi
tersebut menjadi informasi publik (umum), dengan kata lain, informasi
tersebut telah tersebar di pasar, maka semua investor akan bereaksi
dengan cepat sehingga harga akan berubah dengn mencerminkan semua
informasi publik yang ada.
12
3. Hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient
market hypothesis).
Hipotesis ini menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan
semua informasi yang ada, baik informasi publik (public information)
maupun informasi pribadi (private information). Pasar effisien bentuk
kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga informasi
yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya
diketahui oleh beberapa pihak saja. Bentuk pasar ini merupakan bentuk
pasar yang paling ketat, hal ini dikarenakan karena pasar ini bereaksi
terhasap semua informasi, baik itu informasi publik maupun non-publik.
Di dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada seorangpun baik
individu maupun institusi dapat memperoleh keuntungan yang abnormal,
untuk suatu periode tertentu, dengan menggunakan informasi yang
tersedia di publik dalam konteks kelebihan informasi, termasuk di
dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu.
Dalam perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk
menyebut bahwa pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien
sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam penggunaan akses
monopolistik terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu.
Apabila dikaitkan dengan teori akuntansi, hipotesis pasar effisien
merupakan salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori
akuntansi. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-
akan menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji
13
keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima hadiah Nobel
bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang sejarah keuangan, berpendapat
bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah Nobel atas teori
yang disampaikannya tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli keuangan
perusahaan dengan tegas mengatakan bahwa salah satu temuan penting
dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah teori pasar efisien
dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien adalah yang
paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir
semua pasar modal di dunia. Smith (1990), dalam salah satu artikelnya
yangberjudul “The Theory of Corporate Finance: A Hist orical
Overview”, menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan tonggak
penting dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai
salah satu kerangka bangun dasar (fundamental building block)
keuangan. Hal senada juga disampaikan oleh Megginson (1997) serta
Shanken dan Smith (1996).
2.3. Hubungan Penelitian Akuntansi dengan Bentuk Pasar Setengah Kuat
Penelitian akuntansi umumnya menggunaka asumsi bentuk pasar semi kuat.
Hal ini dikarenakan oleh bentuk pasar ini yang memang paling mendekatai
kehidupan nyata kita sehari-hari. Pasar Modal kita menyediakan pergerakan harga
saham suatu perusahaan dari tahun ke tahun, kwartal ke kwartal, artinya informasi
harga saham terdahulu telah disediakan secara akurat oleh sistem pasar modal.
Selain itu, pasar modal kita juga selalu menyediakan informasi yang bersifat
14
publik seperti Laporan Keuangan yang secara rutin diterbitkan perusahaan, dan
juga sebagai suatu kewajiban bagi perusahaan yang listing di bursa efek atau pasar
modal, serta segala infomasi laiinya yang sering dilempar perusahaan ke publik
seperti adanya corporate action dan lain-lainnya. Sedangkan pada kenyataanya,
perusahaan pastilah memiliki suatu batasan tersendiri dalam menyediakan
informasi ke publik. Tidak semua informasi yang ada di dalam perusahaan dapat
diakses oleh publik dengan alasan apapun. Oleh karena itu, terdapat suatu restriksi
informasi yang bersifat private oleh perusahaan ke publik. Informasi-informasi
yang bersifat ini mungkin saja memang merupakan suatu hal yang bersifat rahasia
dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup perusahaan apabilai dibagi ke
publik karena dapat digunakan sebagai bomerang ke perusahaan itu sendiri oelh
para pesaingnya apabila diketahui. Intinya, di dunia nyata tidaka akan ada bentuk
pasar bentu kuat, karena adanya restriksi perusahaan terhadap rahasia
perusahaannya.
Keberadaan pasar bentuk lemah juga tidak mungkin untuk dilihat di
kehidupan nyata karena pada bentuk ini kita tidak akan melihat peran akuntan
sebagai salah satu penyedia informasi publik melalui Laporan Keuangan yang
dibuat Akuntan. Selain itu, investor akan sangan sulit dalam melakukan
pengambilan keputusan terkait investasi apabila informasi yang mereka miliki
hanyalah informasi pergerakan harga saham yang terdahulu saja. Mereka tidak
akan dapat melakukan peramalan dan analisa jangka panjang hanya dengan
menggunakan informasi historis tersebut, mereka perlu lebih dari itu. Hal itulah
yang membuat penelitian akuntansi hingga saat ini memnggunakan bentuk semmi
kuat sebagai dasar dalam berbagai bentuk penelitian akuntansi.
15
2.4. Riset Keprilakuan dan Riset Pasar Modal
2.4.1. Perbedaan Riset Keprilakuan dan Riset Pasar Modal
Riset Pasar Modal merupakan bagian dari Keprilakuan. Tidak banyak orang
sadar bahwa penelitian di pasar modal juga merupakan penelitian di bidang
keperilakuan. Perbedaan antara penelitian pasar modal dengan penelitian
akuntansi lainnya yang dianggap sebagai penelitian akuntansi keperilakuan adalah
pada level obyek. Pada akuntansi keperilakuan, obyek studinya adalah pada level
individu atau kelompok, sedangkan pada penelitian pasar modal obyeknya adalah
pada level agregat (pasar) secara keseluruhan. Sebagai contoh, penelitian pasar
modal ingin meneliti reaksi para investor secara keseluruhan terhadap suatu
peristiwa (event study) atau terhadap suatu pengumuman laba. Oleh sebab itu,
perbedaan antara penelitian akuntansi keperilakuan dengan penelitian di pasar
modal menjadi sangat tipis. Bahkan sekarang sudah banyak juga ahli di bidang
keuangan mengklaim bahwa mereka ahli behavioral finance sehingga sekarang
sudah banyak penelitian pasar modal yang berkategorikan keprilakuan.
Riset akuntansi keperilakuan menganalisis isu di berbagai bidang seperti
akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, pengauditan, sistem informasi, dan
akuntansi sektor publik, sebagai suatu aliran, penelitian di bidang ini dapat
dianggap sejajar dengan penelitian pasar modal efisien, penelitian analitis. Jadi,
penelitian akuntansi keperilakuan mengobservasi, menganalisis, dan menguji
fenomena individu dan kelompok dalam kaitannya dengan penciptaan,
16
penggunaan, dan pengenaan akibat dari adanya aspek keperilakuan dalam bidang
akuntansi secara luas.
2.4.2. Perkembangan Riset Keprilakuan
Riset Keprilakuan telah berkembang lebih awal dibandingkan dengan
penelitian di bidang pasar modal efisien. Penelitian pasar modal efisien mulai
populer ketika Ball dan Brown pada tahun 1968 melakukan penelitian tentang
kegunaan informasi laba dalam pasar modal sedangkana penelitian akuntansi
keperilakuan dimulai sejak tahun 1952 ketika Argyris meneliti "The Impact of
Budgets on People" yang kemudian dilanjutkan lagi oleh Argyris di tahun 1953
dalam jurnal Harvard Business Review dengan judul "Human Problems with
Budgets" Bahkan penelitian oleh Argyris ini mendahului Maslow, McGregor, atau
Likert yang dianggap sebagai pionir penelitian bidang keperilakuan dalam bisnis.
Istilah akuntansi keperilakuan itu sendiri baru muncul pada tahun 1967 dalam
artikel Journal of Accounting Research oleh Becker yang mereview tulisan Cook
(1967). Becker lebih jauh mengatakan bahwa perbedaan penelitian akuntansi
keperilakuan dengan bidang lain adalah penelitian akuntansi keperilakuan
mengaplikasi teori dan metodologi dari ilmu keperilakuan untuk memeriksa
persinggungan antara informasi dan proses akuntansi dengan perilaku manusia
(termasuk perilaku organisasional).
Sementara itu, jurnal yang secara khusus memuat mengenai akuntansi
keperilakuan masih belum ada sampai dengan tahun 1976 ketika munculnya
jurnal baru dengan judul "Accounting, Organization, and Society." Jurnal ini
17
menjadi penyelamat karena seringkali peneliti akuntansi keperilakuan tidak
mendapat perlakuan yang sepantasnya dalam jurnal akuntansi yang prestisius ".
seperti The Accounting Review ataupun Journol of Accounting Research kala itu.
Jurnal inipun sebenarnya tidak melulu mengenai akuntansi keperilakuan seperti
tersirat dalam judulnya yang memuat 3 komponen: akuntansi, organisasi, dan
kemasyarakatan.
Jurnal yang secara khusus memuat mengenai penelitian akuntansi
keperilakuan baru lahir pada tahun 1989. Jurnal ini diberi nama Behavioral
Research in Accounting (dikenal dengan sebutan BRIA). Tahun 2003 ini
merupakan tahun ke 15 penerbitan (tahunan). Perkembangan penelitian akuntansi
keperilakuan setelah jurnal ini lahir menjadi semakin pesat karena wadah yang
tepat sekarang sudah dimiliki. Beberapa peneliti yang paling sering muncul
tulisannya di jurnal baru ini diantaranya adalah Philip M. Recker, Arnold M.
Wright, Jacob G. Birnberg , Steven E. Kaplan, dan Michael K. Shaub.
2.5. Studi Ball & Brown – Studi mengenai Anomali Pasar Effisien
Studi Ball dan Brown menunjukkan bahwa adanya hubungan antara
unexpected returns dengan abnormal returns. Unxpected returns beruubah searah
dengan perubahan abnormal returns. Temuan Ball dan Brown menunjukkan
bahwa invetor dalam suatu pasar yang effisien dengan menggunakan strateginya
dapat mengalahkan mekanisme paar dan mendapatkan abnormal returns dari
aksinya tersebut. Hal ini menunjukkan suatu perubahan yanng searah dengan
18
unexpected returns dari individu. Study Ball & Brown didirikan pada tiga asumsi
penting:
1. Investor menemukan laba per saham yang relevan dalam pengambilan
keputusan
2. Bahwa investor memiliki kemampuan untuk memprediksi laba per
saham melalui informasi akuntansi
3. Investor bereaksi terhadap kesalahan dalam perkiraan mereka, ketika
mengungkapkan, dengan menyesuaikan harga saham saat ini saham
tertentu.
Studi Ball dan Brown Ball and Brown mengidentifikasikan bahwa arah
perubahan laba yang tidak terduga sesuai dengan arah abnormal returns.
Penelitian selanjutnya menemukan bahwa terdapat hubungan antara perubahan
laba yang tidak terduga, erning per share dengan abnormal return. Hubungan ini
mengacu pada earnings response coefficient. Hubungan ini bergantung pada
apakah perubahan diharapkan untuk menjadi temporer atau permanen.
Peningkatan secara permanen diharapkan dapat meningkatkan dividen, cash flow,
dan nilai perusahaan. Sedangkan peningkatan secara temporer dapat diabaikan
karena peningkatan ini tidak diharapkan mempunyai dampak yang sama terhadap
dividen masa depan. Keanehan yang terjadi di pasar yang effisien tersebut disebut
dengan suatu anomali pasar effisien.
Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar.
Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap
bahwa pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat
19
dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang
investor dimungkinkan untuk memperoleh abnormal return dengan
mengandalkan suatu perisitiwa tertentu. Anomali yang ada, tidak hanya
ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk
pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar modal
muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada
bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian berbasis ada tidaknya anomali
menggunakan model pendekatan uji ke belakang (back tested method). Pada
model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan
bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai
konsekuensi dari adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu
pernyataan atau bukti akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan yang
tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak
jauh berbeda satu sama lain. Dalam teori keuangan, dikenal sedikitnya empat
macam anomali pasar. Keempat anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm
anomalies), anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau
kejadian (event anomalies), dan anomali akuntansi (accounting anomalies)
20
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah ini dapat kita tari beberapa kesimpulan yakni :
1. Konsep Hipotesis Pasar Effien merupakan suatu konsep yang sangat
penting dalam perkembangan riset akuntansi. Sejak pertama kalinya konsep
ini diajukan dan dipopulerkan oleh Fama pada tahun 1970, konsep pasar
effisien telah berkembang dan digunakan hingga sekarang dalam riset.
2. Dalam konserp hipotesis pasar effisien, suatu pasar dapat dikatakan effisien
apabila ia bereaksi terhadap ketersediaan informasi dalam pasar tersebut.
Pasar yang dimaksud di sini ialah pasar modal dan uang.
3. Fama membagi pasar effisien menjadi tiga bentuk yakni bentuk lemah,
semmi kuat, dan kuat. Pengelompokkan tersebut dilakukan dengan
berdasarkan pada reaksi pasar terhadap informasi. Bentuk semmi kuat
merupakan bentuk yang paling sering digunakan dalam penelitian
akuntansi karena mencerminkan keadaan nyata pasar modal kita.
4. Riset akuntansi sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu riset keprilakuan
dan riset pasar modal. Perbedaan antara riset keprilakuan sendiri dengan
riset pasar modal adalah pada level obyeknya dimana level obyek dari riset
pasar modal lebih luas daripada level obyek dari riset keprilakuan.
5. Temuan Ball dan Brown mengenai abnormal returns yang muncul sebagai
suatu anomali pasar effisien yang membuat effisiensi pasar hilang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Deegan, C (2004). Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Australia Pty
limited, NSW, Australia
Mulyani, Sri, dkk (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earnings Response
Coefficient pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI
VOLUME 11 NO. 1, JUNI: 35-45.
Pinasti, Margani (2009). Hipotesis Pasar Efisien Berbasis Perspektif Pengukuran:
Suatu Gagasan dan Pengujian Alternatif Terhadap Efisiensi Pasar.
MODUS Vol. 21 (1): 1-11.
Kusuma, Indra Wijaya (2003). Topik Penelitian Akuntansi Keperilakuan dalam
Jurnal Behavioral Research In Accounting (BRIA). JURNAL BISNIS DAN
AKUNTANSI Vol 5, No. 2, Agustus, 147-166
Marfuah (2006). Pengaruh Kecanggihan Investor Terhadap Ketepatan Reaksi
Pasar dalam Merespon Pengumuman Deviden Meningkat. JAAI VOLUME
10 NO. 2, DESEMBER: 137-154
Subroto, Setyowati, dkk (2008). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat
Secara Keputusan. SOSEKHUM Vol. 4 No. 5 November
Setiawan, Doddy, dkk (2003). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat
Secara Keputusan: Analisis Pengumuman Dividen Meningkat. JURNAL
RISET AKUNTANSI INDONESIA Vol. 6, No. 2, Mei
22
Gumanti, Tatang Ary, dkk (2002). Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya. Jurnal
Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 1, Mei: 54-68
Trisnawati, Fenny (2010). Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Perubahan
Volume Perdagangan Saham dan Harga Saham. Universitas Padjadjaran
Widharatna, Amelia Ratih (2009). Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Opini
Auditor Wajar tanpa Pengecualian dan Wajar tanpa Pengecualian dengan
Bahasa Penjelas pada Perusahaan yang Tergolong LQ 45 Periode Tahun
2006-2007. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya
Moradi, Mehdi, dkk (2010) A Study of the Effect of Financial Leverage on
Earnings Response Coefficient through out Income Approach: Iranian
Evidence. International Review of Accounting, Banking and Finance Vol 2,
No. 2, Summer Page 104-116
Rohman, Abdul (2005). Pengaruh Langsung dan Tidak langsung Arus Kas dan
Laba Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Emiten di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 01/ No. 02/Mei: 95-111
Danuprata, Danu, dkk (2010). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat
Secara Keputusan Akibat Pengumuman Dividen Meningkat di Bursa Efek
Jakarta.
Prihantoro (2002). Estimasi Asimetrik Informasi Laba Perusahaan di Bursa Efek
Jakarta (Pengujian Empiris Pendekatan Kontingensi). Jurnal Ekonomi &
Bisnis No. 3, Jilid 7
23
Chang, Conrad C., dkk (1992). An Empirical Investigation of Information Content
of Financial Ratios. THE CHINESE ACCOUNTING REVIEW Vol. 26
PP.94-112 APRIL
24