ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ......

15
ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN INSTALASI PERCONTOHAN PENGOLANAN AIR LIMBAH GABUNGAN INDUSTRI DI DAERAN BANDUNG SELATAN KAPASITAS TOTAL 600 LITER/DETIK DALAM UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN S. CITARUM

Transcript of ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ......

Page 1: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah

ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN INSTALASIPERCONTOHAN PENGOLANAN AIR LIMBAH GABUNGAN INDUSTRIDI DAERAN BANDUNG SELATAN KAPASITAS TOTAL 600 LITER/DETIK

DALAM UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN S. CITARUM

Page 2: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 3: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah

RINGKASAN

Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah Jawa Barat dibidanglingkungan hidup di Jawa Barat antara lain pencemaran air yangdisebabkan oleh air limbah industri terutama pada daerah pengaliransungai Citarum, karena sebagian besar industri di daerah tersebutbelum memiliki sarana pengendalian pencemaran air.

Di daerah industri Bandung Selatan terdapat 45 buah industri yangmemberikan kontribusi pencemaran terbesar di daerah Citarum hulu. Untukmenanggulangi masalah pencemaran tersebut Pemda Jawa Barat merencanakanpembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secaragabungan sebagai salah satu proyek percontohan pengolahan air limbahindustri secara kolektif di Jawa Barat, dengan demikian perencanaannyaharus disertai dengan analisis yang matang dan terarah.

Bertitik tolak dari pemikiran diatas, maka dibutuhkan suatu analisisekonomi untuk menguji kelayakan rencana pembangunan IPAL gabungan tersebutdan penetapan struktur organisasi Badan Pengelola serta tarip jasapelayanan pengolahan air limbah yang layak dengan jangkauan perencanaanselama masa pengoperasian IPAL yang bersangkutan (20 tahun ).

Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerahBandung Selatan yang merupakan dasar bagi perhitungan biaya-biayapembangunan dan pengoperasian instalasi pengolahan air li_mbah gabunganindustri daerah Bandung Selatan.

Dengan menggunakan data hasil peramalan produksi tekstilindustri di daerah Bandung Selatan selama masa pengoperasian IPALgabungan yaitu 20 tahun sejak tahun 1995 dan data aktual debit totalair limbah tahun 1992 serta pembatasan debit total maksimum sebesar600 liter/detik , maka dapat dilakukan peramalan debit air limbahindustri di daerah Bandung Selatan, sehingga akhirnya diketahuibahwa debit total maksimum diramalkan dapat dicapai pada tahun 2013.

Hasil yang diperoleh pada tahap peramalan merupakan dasar bagianalisa selanjutnya, yaitu perhitungan biaya IPAL dan penyusunan cashflow. Perhitungan biaya pembangunan IPAL dilakukan dengan menggunakanprinsip skala ekonomi. Sedangkan biaya operasi dan pemeliharaan IPALdihitung dengan menggunakan metoda regresi linier dan prinsip skalaekonomi. Untuk menghitung biaya overhead sistim IPAL gabungan,sebelumnya dilakukan perancangan struktur organisasi Badan Pengelola.Seluruh biaya-biaya keaia sistim IPAL yang akan diperbandingkan yaitusistim IPAL individual dan sistim IPAL gabungan disusun dalam bentukcash flow untuk analisis ekonomi.

Analisis ekonomi yang dilakukan dimaksudkan untuk menguji keunggulansistim IPAL gabungan dari sistim IPAL individual dengan Present WorthAnalysis. Hasilnya adalah bahwa sistim IPAL gabungan lebih unggul darisistim IPAL individual. Analisis ekonomi ini juga dilengkapi dengananalisis ekonomi Badan Pengelola serta analisis sensitifitas dan titikkritis. Hasilnya adalah bahwa Badan Pengelola layak secara ekonomi.

Akhirnya ditentukan perhitungan tarip biaya pengolahan air limbahterdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Page 4: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 5: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 6: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 7: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah

V.2.3. Biaya Investasi Pembangunan IPAL...... V - 10V.2.3.1. Biaya Investasi Pembangunan

IPAL Individual.............. V - 10V.2.3.2. Biaya Investasi Pembangunan

IPAL Gabungan................ V - 11V.2.4. Biaya Operasi dan Pemeliharaan........ V - 14

V.2.4.1. Biaya 0 & P IPAL Individual ... V - 14V.2.4.2. Perhitungan Biaya 0 & P IPAL

Gabungan.................... V - 17V.2.5. Sumber Dana Pembangunan IPAL.......... V - 19V.2.6. Perencanaan Struktur Organisasi Badan

Pengelola IPAL....................... V - 19V.2:6.1. Missi Badan Pengelola IPAL Ga-

bungan (BPIG)................ V - 19V.2.6.2. Tujuan dan Sasaran BPIG....... V - 20

V.2.7. Overhead dan Biaya Umum............... V - 22V.3. Pengumpulan Data Tahap Analisis Ekonomi....... V - 23V.4. Pengolahan Data Pada Tahap Peramalan ......... V - 25

V.4.1. Matrik Korelasi...................... V - 26V.4.2. Analisis Regresi Ganda Dengan Metoda

Stepwise Regression................... V - 27V.4.3. Pengetesan Koefisien-koefisien Persamaan

Regresi Ganda........................ V - 31V.4.4. Meramalkan Variabel Bebas Persamaan

Regresi Ganda Dengan Model Regresi TimeSeries............................... V - 33

V.4.5. Pemilihan Model Peramalan Terbaik...... V - 36V.4.6. Menggunakan Persamaan Regresi Ganda

Untuk Meramalkan Produksi Tekstil danDebit Air Limbah..................... V - 37

V.S . Pengolahan Data Tahap Perhitungan Biaya Insta-lasi Pengolahan Air Limbah dan Penyusunan CashFlow....................................... V - 40V.5.1. Perhitungan Biaya Investasi Pembangunan

IPAL Individual...................... V - 40V.5.2. Perhitungan Biaya Investasi Pembangunan

IPAL Gabungan........................ V - 43V.5.2.1. Perhitungan Biaya Investasi

Pembangunan IPAL Gabungan..... V - 43

Page 8: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 9: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 10: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 11: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah

9. Biaya operasi dan pemeliharaan IPAL dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu debit serta kualitas air limbah yang diolah.

Dan kualitas air limbah industri daerah Bandung Selatan

mempunyai ciri yang khas sebagaimana halnya air limbah

industri tekstil yaitu ditandai dengan nilai parameter COD

yang mencolok.

10. Pengaruh debit air limbah terhadap biaya operasi dan

pemeliharaan IPAL mengikuti prinsip skala ekonomi sedang-

kan pengaruh kadar COD air limbah terhadap biaya tersebut

mengikuti pola regresi linier.

VI.2. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan

dengan hasil penelitian ini antara lain sebgai berikut :

1. Disarankan agar rencana pembangunan IPAL gabungan

percontohan tahap III sehingga dengan tahap sebelumnya

berkapasitas total 600 liter/detik , dapat dilaksanakan

sesuai rencana yaitu dimulai pada tahun 1993.

Hal ini selain diharapkan dapat mengatasi masalah pence-

maran air sungai Citarum hulu secara lebih terkoordinir

dan terkendali juga secara ekonomis lebih menguntungkan

4gibandingkan dengan pengolahan air limbah secara sendiri-

sendiri oleh masing-masing industri atau dengan IPAL

gabungan tahap I, II saja.

Page 12: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 13: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 14: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah
Page 15: ANALISIS EKONOMI PERENCANAAN DAN … Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) industri secara ... Analisis dimulai dengan meramal debit air limbah industri daerah