Analisis Data Mangan

6
I. ANALISIS DATA A. Pembuatan Senyawa Mangan ( VI ) pada percobaan ini Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 10 mL KMnO 4 0,01 M kedalam masing-masing tabung (terdapat 2 buah tabung yang digunakan dalam percobaan ini). Pada pembuatan mangan (VI), reaksi dilakukan dalam dua suasana yaitusuasana asam dan basa. Pada suasana asam Tabung I yang berisi 0,01 M KMnO 4 berwarna ungu ditambahkan 5 mL H 2 SO 4 encer dihasilkan larutan yang berwarna ungu. Pada suasana basa tabung II yang berisi 10 mL KMnO 4 0,01 M berwarna ungu, ditambahkan 5 mL NaOH encer dan dihasulkan larutan yang tetap berwarna ungu. Tujuan Dilakukan percobaan pada dua suasana (asam dan basa) untuk mengetahui reaksi pembentukan senyawa mangan (VI) pada suasana asam dan basa serta untuk mengetahui sifat dari mangan (VI) itu sendiri. Kemudian kedalam tabung I dan II ditambahkan sedikit mangan (IV) oksida yang berwarna hitam. Lalu mengocok kedua larutan tersebut selama dua menit. Pada tabung I, setelah dikocok 2 menit menghasilkan larutan yang berwarna ungu dengan persamaan reaksi yang terjadi : Oksidasi : 2MnO 4 2- 2MnO 4 - + 2e E o = - 0,56 V Reduksi : 4H + + MnO 4 2- + 2e MnO 2 + 2H 2 O E o = + 2,26 V 4H + + 3MnO 4 2- 2MnO 4 - + MnO 2 + 2H 2 O E o sel = 1,7 V Pada tabung I ini, reaksi yang terjadi dalam suasana asam, sehingga terjadi disproporsionasi ion manganat menjadi ion MnO 4 - dan MnO 2 .

description

Analisis Data Mangan

Transcript of Analisis Data Mangan

I. ANALISIS DATAA. Pembuatan Senyawa Mangan ( VI )pada percobaan ini Langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 10 mL KMnO4 0,01 M kedalam masing-masing tabung (terdapat 2 buah tabung yang digunakan dalam percobaan ini). Pada pembuatan mangan (VI), reaksi dilakukan dalam dua suasana yaitusuasana asam dan basa. Pada suasana asam Tabung I yang berisi 0,01 M KMnO4 berwarna ungu ditambahkan 5 mL H2SO4 encer dihasilkan larutan yang berwarna ungu. Pada suasana basa tabung II yang berisi 10 mL KMnO4 0,01 M berwarna ungu, ditambahkan 5 mL NaOH encer dan dihasulkan larutan yang tetap berwarna ungu. Tujuan Dilakukan percobaan pada dua suasana (asam dan basa) untuk mengetahui reaksi pembentukan senyawa mangan (VI) pada suasana asam dan basa serta untuk mengetahui sifat dari mangan (VI) itu sendiri.Kemudian kedalam tabung I dan II ditambahkan sedikit mangan (IV) oksida yang berwarna hitam. Lalu mengocok kedua larutan tersebut selama dua menit. Pada tabung I, setelah dikocok 2 menit menghasilkan larutan yang berwarna ungu dengan persamaan reaksi yang terjadi :Oksidasi: 2MnO42- 2MnO4- + 2e Eo = - 0,56 VReduksi: 4H+ + MnO42- + 2e MnO2 + 2H2O Eo = + 2,26 V 4H+ + 3MnO42- 2MnO4- + MnO2 + 2H2O Eosel = 1,7 VPada tabung I ini, reaksi yang terjadi dalam suasana asam, sehingga terjadi disproporsionasi ion manganat menjadi ion MnO4- dan MnO2.4H+ + 3MnO42- 2MnO4- + MnO2 + 2H2O +6 +7 +4 (+1) oksidasi (-2) reduksiDari potensial elektroda reaksi juga dapat dilihat dimana potensial elektroda reaksi pembentukan mangan (IV) lebih besar atau lebih positif dari pembentukan mangan (VI), dan dapat disimpulkan bahwa reaksi penguraian mangan (VI) lebih mudah terjadi dibanding pembentukannya. Maka dari itu, pembuatan senyawa mangan (VI) tidak dapat dilakukan dalam suasana asam, karena senyawa mangan (VI) tidak stabil dalam suasana asam. Pada tabung II, ditambahkan mangan (IV) oksida dan mengocoknya selama dua menit menghasilkan larutan hijau tua dan reaksi ini berlangsung cepat. Ini menunjukkan bahwa mangan (VI) terbentuk dengan ditandainya larutan yang berubah menjadi warna hijua tua, dimana warna hijau tua tersebut merupakan warna khas mangan (VI). Senyawa mangan (VI) mengandung anion MnO42- , ini stabil dalam larutan basa. Reaksi yang terjadi :Oksidasi: 2MnO42- 2MnO4- + 2e Eo = - 0,56 VReduksi: 2H2O + MnO42- + 2e MnO2 + 4OH- Eo = + 0,59 V 2H2O + 3MnO42- 2MnO4- + MnO2 + 4OH- Eosel = +0,03 VPada reaksi ini, mangan mengalami reduksi atau penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +6. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari persamaan berikut :2MnO4- + MnO2 + 4OH- 3MnO42- + 2H2O Eo = - 0,03 VMeskipun berdasarkan teori harga Eo pembentukan Mn(VI) berharga (-), namun pada percobaan kenyataannya Mn(VI) masih memungkinkan untuk terbentuk karena selisih harga Eo sangat kecil.Langkah selanjutnya adalah menambahkan 5 mL H2SO4 enscer kedalam tabung II yang berwarna hijau tersebut. Pada tabung II ini kemudian terbentuk larutan yang berwarna ungu kembali dan suhu meningkat yaitu berasa panas sebagai penanda reaksi yang berlangsung adalah eksoterm.Adapun yang menjadi penyebab terbentuknya kembali warna ungu pada larutan yang ditambahkan H2SO4 encer adalah terjadi reaksi disproporsionasi oleh H+ dari H2SO4 dimana terbentuk endapan mangan dioksida dan ion manganat (VII) (permanganat) dengan reaksi :3MnO42- + 2H2O MnO2 + 2MnO4- + 4OH- Larutan menjadi berwarna ungu kecoklatan disebabkan adanya MnO4- yang berwarna ungu dan MnO2 berwarna cokelat tua sehingga larutan yang dihasilkan berwarna ungu kecoklatan akibat adanya reaksi disproporsionasi.B. Pembuatan Senyawa Mangan ( III )Pada percobaan ini Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang serbuk MnSO4 sebanyak 0,5 g dan diketahui serbuk ini berwarna putih berbias merah muda. Percobaan ini dilakukan dalam suasana asam yaitu dengan melarutkan 0,5 g MnSO4 tersebut kedalam 2 mL H2SO4 1 M yang telah diencerkan sebelumnya, dimana H2SO4 ini sebagai pemberi suasana asam, kemudian mengocoknya sehingga MnSO4 melarutkan sempurna dan larutan yang dihasilkan larutan yang berwarna keruh dan ada sedikit endapan putih di bawah. yang ada dalam MnSO4. Reaksi yang terjadi :2MnSO4 + 2H2SO4 2Mn(SO4)2 + 2H2OSelanjutnya menambahkan 10 tetes H2SO4 pekat pada larutan dan warna yang dihasilkan bening. Terasa panas pada tabung reaksi, hal ini menunjukkan reaksi eksoterm berlangsung. Warna bening yang dihasilkan dikarenakan dominannya warna bening pada H2SO4 pekat yang ditambahkan. Di mana H2SO4 pekat y memang diperlukan untukkeberhasilanpembuatan mangan(III). Larutan yang dihasilkan (berupa produknya) setelah penambahan H2SO4 pekat menghasilkan kalor atau panas (reaksi eksoterm) sehingga perlu didinginkan dengan air dingin (es) selama +- 2 menit, sehingga suhu larutan menurun. Selanjutnya agar mangan(II) dapat membentuk mangan (III) menambahkan 5 tetes KMnO4 0,1 M dan menghasilkan larutan yang berwarna colat kemerahan, di mana KMnO4 berperan sebagai oksidator. Adanya warna coklat kemerahan ini menunjukkan uji positif terhadap terbentuknya mangan (III). Senyawa ini bersifat basa. Ion mangan (III) bersifat tidak stabil dnegan bilangan oksidasi +3. Dan mengalami reduksi menjadi ion mangan (II) kembali.Selanjutnya dilakukan pengenceran pada larutan tersebut hingga volumenya menjadi 50 mL pada labu pengenceran. Larutan yang dihasilkan adalah coklat muda. Dengan pengenceran ini maka ketidak stabilan semakin meningkat.Warna coklat muda menunjukkan larutan mengandung mangan (IV). Hal ini tidak sesuai dengan tujuan praktikum yaitu membut mangan (III), yang seharusnya berwarna hijau. Hal ini membuktikan bahwa mangan (III) tidak dapat dibuat dalam suasana asam dengan mereaksikan mangan (II) dan mangan (VII). Reaksi yang terjadi :8H+ + MnO4- + 5e Mn2+ + 4H2O Eo = + 1,51 V5Mn2+ 5Mn3+ + 5e Eo = - 1,51 V8H+ + MnO4- + 4Mn2+ 5Mn3+ + 4H2O Eo = 0 VHasil potensial elektroda yang bernilai 0 menunjukkan bahwa reaksi tidak berlangsung. jadi, senyawa mangan (III) tidak dapat dibuat dengan mereaksikan mangan (II) dengan mangan (VII) dalam suasana asam.Senyawa mangan (III) dapat dibuat dengan mereaksikan mangan (II) dan mangan (IV) dalam suasana basa. Reaksinya :Oksidasi: 2H2O + MnO2 + e Mn(OH)3 + OH- Eo = + 0,20 VReduksi: Mn(OH)2 + OH- Mn(OH)3 + e Eo = + 0,10 V 2H2O + MnO2 + Mn(OH)2 2Mn(OH)3 Eosel = +0,30 VDari data tersebut, dihasilkan larutan Mn(OH)3 dimana ion Mn mempunyai bilangan oksidasi +3 sehngga larutan yang dihasilkan berwarna hijau. Potensial elektroda yang bernilai (+) menunjukkan bahwa reaksi tersebut berlangsung spontan.

II. KESIMPULAN1. Senyawa mangan (VI) tidak dapat dibuat dengan mereaksikan mangan (VII) dan mangan (IV) dalam suasana asam karena mangan (VI) tidak stabil dalam suasana asam.2. Senyawa mangan (VI) dapat dibuat dengan mereaksikan Mn (VII) dan Mn (IV) dalam suasana basa, karena Mn (VI) stabil dalam suasana basa.3. Senyawa mangan (III) tidak dapat dibuat dengan cara mereaksikan Mn (II) dan Mn (VII) dalam suasana asam, Karen reaksi tidak dapat terjadi oleh karena tidak adanya beda potensial (Eo = 0), pada reaksi tersebut. 4. Senyawa mangan (III) dapat dibuat dengan cara mereaksikan Mn (II) dan (IV) dalam suasana basa dengan ditunjukkan senyawa Mn(III) pada (Mn(OH)3) berwarna hijau.