Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

16
ANALISIS CLUSTER BERDASARKAN TIPOLOGI LINGKUNGAN DI KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG TAHUN 2015 Disusun untuk memenuhi Tugas Metode Analisis Perencanaan (TKP 342) Oleh : KELOMPOK 3 B Dhita Mey Diana K 21040113130038 Bayu Rizqi 21040113120050 Septi Ayuning Tyas 21040113130088 Sally Indah N 21040113130096 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015

Transcript of Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Page 1: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

ANALISIS CLUSTER BERDASARKAN TIPOLOGI LINGKUNGAN DI

KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Disusun untuk memenuhi Tugas Metode Analisis Perencanaan (TKP 342)

Oleh :KELOMPOK 3 B

Dhita Mey Diana K 21040113130038Bayu Rizqi 21040113120050Septi Ayuning Tyas 21040113130088Sally Indah N 21040113130096

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2015

Page 2: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

I. PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan perkembangan Kota Semarang kerapkali mengabaikan

keseimbangan ekologis dan aspek-aspek lingkungan yang pada akhirnya menimbulkan

penurunan kualitas lingkungan. Kecamatan Gayamsari merupakan salah satu kawasan

perkotaan dengan perkembangan yang pesat. Berdasarkan RTRW Kota Semarang,

Kecamatan Gayamsari termasuk ke dalam Bagian Wilayah Kota (BWK) V yang memiliki

fungsi sebagai pusat permukiman, perdagangan dan jasa, perguruan tinggi, industri, dan

transportasi. Hal tersebut merujuk kepada pesatnya perkembangan serta pembangunan

Kecamatan Gayamsari.

Pada analisis cluster, kelurahan yang ada di Kecamatan Gayamsari dikelompokan ke

dalam beberapa kelompok berdasarkan sifat kesamaan dan perbedaan yang ada. Terdapat

7 kelurahan yang terdapat pada Kecamatan Gayamsari, yaitu Kelurahan Pendean Lamper,

Gayam Sari, Siwalan, Sambirejo, Sawah Besar, Kaligawe, dan Tambakrejo. Tipologi kualitas

lingkungan di Kecamatan Gayamsari pada akhirnya diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi penelitian-penelitian dan pembangunan kedepannya sehingga kebijakan

yang diterapkan dapat mengatasi permasalahan lingkungan dengat tepat.

Gambar 1.1Peta Administrasi Kecamatan Gayamsari

2

Page 3: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

II. METODOLOGI ANALISIS

Metode yang digunakan pada analisis tipologi kualitas lingkungan Kecamatan

Gayamsari ini adalah metode clustering berdasarkan data sekunder yang didapat dari

berbagai sumber, yaitu Badan Pusat Statistik Kota Semarang, RTRW Kota Semarang,

Prodeskel Kemendagri, dan jurnal. Analisis cluster adalah salah satu analisis yang yang

digunakan dalam software SPSS dengan tujuan mengelompokkan obyek berdasarkan

kesamaan karakteristik di antara obyek-obyek yang digunakan. Pengelompokan obyek

tersebut didasarkan kepada:

Kualitas drainase

Kualitas sanitasi

Kualitas persampahan

Kepadatan permukiman

Kondisi perekonomian

Tingkat pendidikan masyarakat

Adapun metode pengelompokan dalam analisis cluster meliputi :

1. Metode Hirarkis

Memulai pengelompokan dengan dua atau lebih obyek yang mempunyai

kesamaan paling dekat. Kemudian diteruskan pada obyek yang lain dan seterusnya

hingga cluster akan membentuk semacam ‘pohon’ dimana terdapat tingkatan (hirarki)

yang jelas antar obyek, dari yang paling mirip hingga yang paling tidak mirip. Alat yang

membantu untuk memperjelas proses hirarki ini disebut dendogram. Dendogram

berguna untuk menunjukkan anggota cluster yang ada jika akan ditentukan berapa

cluster yang seharusnya dibentuk.

2. Metode Non-Hirarkis

Dimulai dengan menentukan terlebih dahulu jumlah cluster yang diinginkan (dua,

tiga, atau yang lain). Setelah jumlah cluster ditentukan, maka proses cluster dilakukan

dengan tanpa mengikuti proses hirarki. Metode ini biasa disebut “K-Means Cluster”.

Berikut merupakan tipologi kualitas lingkungan Kecamatan Gayamsari berdasarkan metode

Hierarchical Cluster.

3

Page 4: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Gambar 2.1Tipologi Kualitas Lingkungan Kecamatan Gayamsari

III. DATA

Data yang digunakan dalam analisis cluster ini bersifat kualitatif. Data tersebut meliputi

kualitas drainase, sanitasi, persampahan, kepadatan bangunan, perokonian, serta tingkat

pendidikan masyarakat Kecamatan Gayamsari.

4

Page 5: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Tabel III.1Klasifikasi Kondisi Drainase Kecamatan Gayamsari

No Kelurahan Kategori

1 Pandean Lamper Baik

2 Gayam Sari Sedang

3 Siwalan Buruk

4 Sambirejo Baik

5 Sawah Besar Buruk

6 Kaligawe Buruk

7 Tambakrejo BurukSumber : Analisis Kelompok, 2015

Pengelompokan berdasarkan kondisi drainase di Kecamatan Gayamsari dibagi

menjadi 2, yaitu buruk, sedang, dan baik. Hal tersebut didasarkan oleh data kualitatif yang

didapat dari beberapa jurnal dan surat kabar online.

Tabel III.2Kondisi Sanitasi Kecamatan Gayamsari

No Kelurahan Jamban Keluarga Jumlah KKPersentase Jamban

Keluarga (%)Kategori

1 Pandean Lamper 3965 4406 90 Baik

2 Gayam Sari 3322 3573 93 Baik

3 Siwalan 1154 2065 56 Sedang

4 Sambirejo 1800 2072 87 Baik

5 Sawah Besar 1124 2392 47 Sedang

6 Kaligawe 2300 9934 23 Buruk

7 Tambakrejo 2500 2731 91 BaikSumber : Prodeskel Kemendagri, 2014

Pengelompokan berdasarkan kondisi sanitasi di Kecamatan Gayamsari dibagi menjadi

3, yaitu buruk, sedang, dan baik. Hal tersebut didasarkan pada ketersediaan jamban di

masing-masing kelurahan di Kecamatan Gayamsari. Data tersebut digunakan dalam

analisis berdasarkan asumsi bahwa ketersediaan jamban dapat mengindikasikan kualitas

sanitasi di Kecamatan Gayamsari. Berikut klasifikasi kondisi sanitasi tiap kelurahan di

Kecamatan Gayamsari.

23,5% - 46,4% Buruk46,5% - 69,4% Sedang

≥ 69,5% Baik

5

Page 6: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Tabel III.3Kondisi Persampahan Kecamatan Gayamsari

No KelurahanPengelolaan

SampahJumlah TPS

Pengolahan Sampah

1 Pandean lamper Ada 3 Baik

2 Gayam Sari Ada 2 Sedang

3 Siwalan Tidak Ada 1 Buruk

4 Sambirejo Tidak Ada 1 Buruk

5 Sawah Besar Tidak Ada 1 Buruk

6 Kaligawe Ada 2 Sedang

7 Tambakrejo Ada 3 Baik

Pengelompokan berdasarkan kondisi persampahan di Kecamatan Gayamsari dibagi

menjadi 3, yaitu buruk, sedang dan baik. Hal tersebut didasarkan pada ada tidaknya

pengelolaan sampah dan ketersediaan TPS di masing-masing kelurahan di Kecamatan

Gayamsari. Data tersebut digunakan dalam analisis berdasarkan asumsi bahwa adanya

pengelolaan sampah mencerminkan adanya sistem yang baik pada aspek persampahan.

Tabel III.4Kepadatan Bangunan Kecamatan Gayamsari

No Kelurahan Luas Lahan Terbangun Luas TotalKepadatan bangunan

Kategori

1 Pandean Lamper 54,25 93,2 0,58 Tidak padat

2 Gayam Sari 85,5 92,94 0,92 Padat

3 Siwalan 24,5 33,42 0,73 Sedang

4 Sambirejo 87,48 116,88 0,75 Sedang

5 Sawah Besar 31,5 47,67 0,66 Tidak padat

6 Kaligawe 54 66,4 0,81 Padat

7 Tambakrejo 54,16 74,58 0,72 SedangSumber : Prodeskel Kemendagri, 2014

Pengelompokan berdasarkan kepadatan bangunan di Kecamatan Gayamsari dibagi

menjadi 3, yaitu tidak padat, sedang, dan padat. Hal tersebut didasarkan pada hasil bagi

dari luas wilayah dengan luas lahan terbangun di masing-masing kelurahan di Kecamatan

Gayamsari. Berikut klasifikasi kepadatan bangunan tiap kelurahan di Kecamatan

Gayamsari.

0,58 – 0,68 Tidak padat0,69 – 0,79 Sedang

≥ 0,80 Padat

6

Page 7: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Tabel III.5Tingkat Perekonomian Kecamatan Gayamsari

No Kelurahan Sejahtera 3+ (KK) Jumlah (KK)Persentase KK Sejahtera

(%)Kategori

1 Pandean Lamper 720 4406 16,34 Baik

2 Gayam Sari 302 3573 8,45 Sedang

3 Siwalan 332 2065 16,07 Baik

4 Sambirejo 20 2072 0,96 Buruk

5 Sawah Besar 342 2392 14,29 Baik

6 Kaligawe 200 9934 2,01 Buruk

7 Tambakrejo 247 2731 9,04 SedangSumber : Prodeskel Kemendagri, 2014

Pengelompokan berdasarkan aspek perekonomian di Kecamatan Gayamsari dibagi

menjadi 3, yaitu buruk, sedang dan baik. Hal tersebut didasarkan pada jumlah rumah tangga

yang tergolong ke dalam tingkatan keluarga sejahtera 3+ di masing-masing kelurahan di

Kecamatan Gayamsari. Data tersebut digunakan sebagai dasar analisis dengan asumsi

bahwa tingkat kesejahteraan dapat mencermintan kondisi perekonomian masyarakat.

Berikut klasifikasi kondisi perekonomian tiap kelurahan di Kecamatan Gayamsari :

0,9 – 5,8 Buruk5,9 – 10,8 Sedang

≥ 10,9 Baik

Tabel III.6Tingkat Pendidikan Kecamatan Gayamsari

No Kelurahan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA++ Kategori

1 Pandean lamper 3403 3899 7288 Tamat SMA++

2 Gayam Sari 2953 2971 4784 Tamat SMA ++

3 Siwalan 1270 851 1260 Tamat SD

4 Sambirejo 1319 452 1047 Tamat SD

5 Sawah Besar 2245 1295 1734 Tamat SD

6 Kaligawe 1832 1836 1876 Tamat SMA ++

7 Tambakrejo 2292 2281 2037 Tamat SDSumber : Prodeskel Kemendagri, 2014

Pengelompokan berdasarkan jumlah penduduk yang paling banyak menamatkan

tingkat pendidikan di Kecamatan Gayamsari , yaitu Tamat SD, Tamat SMP, dan Tamat

SMA++. Berdasarkan data di atas maka, kelurahan yang mempunyai jumlah penduduk

tamatan SMA++ adalah Pandean Lamper, Gayam sari dan Kaligawe. Sedangkan yang

tamat SD adalah Siwalan, Sambirejo, Sawah besar dan Tambakrejo..

Tabel III.7Rekap Kondisi Berbagai Aspek di Kecamatan Gayamsari

No Kelurahan Kondisi Kondisi Pengolahan Kepadatan Kondisi Tingkat

7

Page 8: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Drainase Sanitasi Sampah BangunanEkonomi

MasyarakatPendidikan

1Pandean Lamper

Baik Baik BaikTidak padat Baik Tamat SMA++

2 Gayam Sari Sedang Baik Sedang Padat Sedang Tamat SMA ++3 Siwalan Buruk Sedang Buruk Sedang Baik Tamat SD4 Sambirejo Baik Baik Buruk Sedang Buruk Tamat SD5 Sawah Besar Buruk Sedang Buruk Tidak padat Baik Tamat SD6 Kaligawe Buruk Buruk Sedang Padat Buruk Tamat SMA ++7 Tambakrejo Buruk Baik Baik Sedang Sedang Tamat SD

Sumber : Prodeskel Kemendagri, 2014

Berikut adalah tampilan setelah diberi value label :

No KelurahanKondisi

DrainaseKondisi Sanitasi

Pengolahan Sampah

Kepadatan Bangunan

Kondisi Ekonomi

Masyarakat

Tingkat Pendidikan

1Pandean Lamper

3 3 3 3 3 3

2 Gayam Sari 2 3 2 1 2 3

3 Siwalan 1 2 1 2 3 1

4 Sambirejo 3 3 1 2 1 1

5 Sawah Besar 1 2 1 3 3 1

6 Kaligawe 1 1 2 1 1 3

7 Tambakrejo 1 3 3 2 2 1

Sumber : Analisis Kelompok, 2105

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hierarchical Cluster

8

Page 9: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Dendogram diatas menunjukkan hasil analisis hirarki yang digunakan untuk

melihat pengklasifikasian atau peng-cluster-an kelurahan-kelurahan di Kecamatan

Gayam Sari ditinjuau dari tipologi lingkungan. Jika dilihat secara umum, kelurahan

dengan kualitas terbaik adalah Kelurahan Pandean Lamper dikarenakan pada

pembagian 2 cluster, 3 cluster, dan 4 cluster Kelurahan Pandean Lamper termasuk ke

dalam cluster 1 dan juga jika dilihat secara detail, kelurahan ini mempunyai kondisi

drainase, kondisi sanitasi, pengolahan sampah yang baik, keapdatan bangunan yang

tidak padat, kondisi ekonomi masyarakat yang baik dan juga didominasi tamatan SMA

++ yang dianggap lebih bisa produktif daripada tamatan SMP dan SD. Kemudian

kelurahan dengan kualitas lingkungan terburuk yang ada di Kecamatan di Gayam Sari

berdasarkan hasil analisis hirarki diatas adalah Kelurahan Kaligawe. Hal ini

dikarenakan pada pembagian ketiga clusters tersebut, kelurahan ini menempati cluster

terakhir dari pembagian tersebut, misalnya pada pembagian 2 cluster kelurahan ini

menempati cluster 2. Penyebab hal tersebut adalah kondisi sanitasi, drainase,

ekonomi masyarakat yang buruk, kepadatan bangunan yang cukup padat, pengolahan

sampah yang belum baik walaupun didominasi tamatan SMA++. Berikut ini adalah

hasil pembacaan dendogram diatas :

Jika dibagi menjadi 2 cluster, maka :

Cluster 1 beranggotakan Kelurahan Pandean Lamper, Kelurahan Gayam Sari,

Kelurahan Siwalan, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Sawah besar, dan

Kelurahan Tambakrejo dengan kemiripan kualitas lingkungan yaitu kondisi

drainase, kondisi sanitasi, kondisi ekonomi masyarakat, pengolahan sampah,

kepadatan bangunan dan tingkat pendidikan yang cenderung hampir sama.

Cluster 2 anggotanya hanya Kelurahan Kaligawe. Hal ini karena kualitas

lingkungan Kelurahan Kaligawe paling buruk daripada kelurahan lain yang berada

di Kecamatan Gayam Sari. Hal ini dapat diperkuat dengan kondisi drainase,

kondisi sanitasi, kondisi ekonomi masyarakat cenderung buruk dan pengolahan

sampah yang belum baik, walaupun didominasi tamatan SMA++.

Jika dibagi menjadi 3 clusters, maka :

Cluster 1 beranggotakan Kelurahan Pandean Lamper saja karena kelurahan ini

memiliki kualitas lingkungan yang paling baik diantara kelurahan yang ada di

Kecamatan Gayam Sari. Hal ini didukung dengan kondisi drainase, kondisi

sanitasi, kondisi ekonomi masyarakat, pengolahan sampa yang sudah baik,

kepadatan bangunan yang masih jarang dan tingkat pendidikan yang didominasi

tamatan SMA++.

9

Page 10: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Cluster 2 beranggotakan Kelurahan Gayam Sari, Kelurahan Siwalan, Kelurahan

Sambirejo, Kelurahan Sawah besar dan Kelurahan Tambakrejo karena memiliki

kemiripan dalam kualitas lingkungan di Kecamatan Gayam Sari.

Cluster 3 beranggotakan Kelurahan Kaligawe saja dengan kualitas lingkungan

terburuk yang ada di Kecamatan Gayam Sari. Hal ini dikarenakan kondisi

drainase, kondisi sanitasi, kondisi ekonomi masyarakat cenderung buruk dan

pengolahan sampah yang belum baik, walaupun didominasi tamatan SMA++.

Jika dibagi menjadi 4 clusters, maka :

Cluster 1 hanya beranggotakan Kelurahan Pandean Lamper dengan kualitas

lingkungan terbaik di Kecamatan Gayam Sari. Hal ini didukung dengan kondisi

drainase, kondisi sanitasi, kondisi ekonomi masyarakat, pengolahan sampa yang

sudah baik, kepadatan bangunan yang masih jarang dan tingkat pendidikan yang

didominasi tamatan SMA++.

Cluster 2 beranggotakan Kelurahan Gayam Sari, Kelurahan Sambirejo dan

Kelurahan Tambakrejo dengan kualitas lingkungan yang relatif sama. Hal ini

dikarenakan kondisi drainase yang cendrung buruk, kondisi sanitasi yang baik,

pengolahan sampah yang cenderung sudah baik, kepadatan bangunan yang

cenderung padat, kondisi ekonomi masyarakat yang cenderung belum baik serta

tingkat pendidikan yang cenderung masih tamatan SD.

Cluster 3 beranggotakan Kelurahan Siwalan dan Kelurahan Sawah Besar dengan

kemiripan sama dalam kualitas yang lumayan buruk di Kecamatan Gayam sari.

Hal ini dinyatakan dengan kondisi drainase yang masih buruk, kondisi sanitasi

yang belum baik, pengolahan sampah yang masih buruk, kepadatan bangunan

yang cenderung tidak padat, kondisi ekonomi masyarakat yang sudah baik

walaupun tamatanya didominasi SD.

Cluster 4 hanya beranggotakan Kelurahan Kaligawe dengan kulitas lingkungan

terburuk di Kecamatan Gayam Sari. Hal ini dikarenakan kondisi drainase, kondisi

sanitasi, kondisi ekonomi masyarakat cenderung buruk, kepadatan bangunan

padat dan pengolahan sampah yang belum baik, walaupun didominasi tamatan

SMA++.

2. K-Means Cluster

10

Page 11: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Cluster Membership

Case Number Kelurahan Cluster Distance

1 Pandean Lamper 1 .000

2 Gayam Sari 3 1.225

3 Siwalan 2 1.173

4 Sambirejo 2 2.092

5 Sawah Besar 2 1.369

6 Kaligawe 3 1.225

7 Tambakrejo 2 1.696

Berdasarkan tabel cluster membership, dapat diketahui bahwa dalam cluster 1

berisikan kelurahan Pandean lamper. Cluster 2 berisikan 4 kelurahan, antara lain

kelurahan Siwalan, Sambirejo, Sawah Besar dan Tambakrejo. Sedangkan yang

menempati Cluster 3 yakni kelurahan Kaligawe dan Gayamsari. Kolom distance

menunjukkan jarak antara titik kelurahan dengan pusat cluster yang bersangkutan.

Yang terdapat pada tabel di atas, Kelurahan Pandean Lamper memiliki nilai distance

0.00 yang berarti kelurahan tersebut merupakan pusat cluster 1.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, maka dapat disimpulkan menurut metode yang telah

dilakukan.

Hierarchical Cluster

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat 2 hasil pembagian

cluster, yaitu 3 cluster dan 4 cluster. Pembagian cluster ini dipengaruhi oleh variabel-

variabel yang di input yaitu berdasarkan tipologi lingkungan yaitu kondisi

persampahan, kondisi sanitasi, kondisi drainase, tingkat pendidikan, perekonomian,

dan tingkat kepadatan bangunan. Kecamatan-kecamatan yang memiliki kemiripan

dalam tipologi lingkungan dikelompokkan dalam 4 cluster, cluster tersebut antara lain:

Tabel V.1Hasil Analisis Hierarchical Cluster

No Cluster Anggota Karakteristik

1. Cluster 1Kelurahan Pandean Lamper

Kondisi drainase baik, sanitasi baik, persampahan baik, kepadatan bangunan tidak padat, perekonomian masyarakat baik, tingkat pendidikan relatif tamatan SMA++

2. Cluster 2 Kelurahan Gayam sari, Sambirejo, Tambakrejo

Kondisi drainase relatif buruk, sanitasi baik, persampahan relatif baik, bangunan relatif

11

Page 12: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

No Cluster Anggota Karakteristikpadat, perekonomian masyarakat cukup, dominasi tingkat pendidikan tamatan SD

3, Cluster 3Kelurahan Siwalan, Sawah Besar

Kondisi drainase buruk, sanitasi cukup, persampahan buruk, kepadatan bangunan rendah, perekonomian masyarakat baik, dominasi tingkat pendidikan tamatan SD

4. Cluster 4 Kelurahan Kaligawe

Kondisi drainase buruk, sanitasi buruk, pengelolaan sampah sedang, kepadatan bangunan tinggi, perekonomian masyarakat buruk, dominasi tingkat pendidikan tamatan SMA++.

Sumber: Analisis Kelompok, 2015

K-Means Cluster

Tabel V.2Hasil Analisis K-Means Cluster

Cluster Kelurahan KarakteristikCluster-1 Pandean Lamper Kondisi drainase baik, kondisi sosial ekonomi

masyarakat baik, serta tingkat pendidikan tamat

SMA++, kepadatan bangunan tidak padat,

kondisi sanitasi baik dan dengan pengolahan

sampah baik.Cluster-2 Siwalan, Sambirejo,

Kaligawe dan

Tambakrejo

Kelurahan yang memiliki drainase relatif buruk,

kondisi sanitasi relatif baik, kepadatan bangunan

relatif sedang, kondisi sosial ekonomi

masyarakat relatif buruk, serta tingkat pendidikan

rata-rata tamat SD, dengan pengolahan sampah

relatif buruk.Cluster-3 Sawah Besar dan

Gayamsari

Kelurahan yang memiliki drainase relatif buruk,

kondisi sanitasi sedang dan baik, kepadatan

bangunan padat, kondisi sosial ekonomi

masyarakat relatif buruk, serta tingkat pendidikan

tamat SMA++, dengan pengolahan sampah

sedang.Sumber: Analisis Kelompok, 2015

VI. DAFTAR PUSTAKA

Moeleong, Lexy J. 2008. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya dalam www.scribd.com Diunduh 25 Maret 2015

12

Page 13: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

___. 2011. “Prosedur Penggunaan SPSS,” dalam www.scribd.com Diunduh pada 25

Maret 2015

13

Page 14: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

LAMPIRAN

1. Output Hierarchical Cluster

Case Processing Summarya

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

7 100,0% 0 0,0% 7 100,0%

a. Squared Euclidean Distance used

Agglomeration Schedule

Stage Cluster Combined Coefficients Stage Cluster First Appears Next Stage

Cluster 1 Cluster 2 Cluster 1 Cluster 2

1 3 5 1,500 0 0 4

2 2 7 7,341 0 0 3

3 2 4 9,587 2 0 4

4 2 3 10,904 3 1 5

5 1 2 13,114 0 4 6

6 1 6 15,499 5 0 0

Cluster Membership

Case 4 Clusters 3 Clusters 2 Clusters

1:Pandean Lamper 1 1 1

2:Gayam Sari 2 2 1

3:Siwalan 3 2 1

4:Sambirejo 2 2 1

5:Sawah Besar 3 2 1

6:Kaligawe 4 3 2

7:Tambakrejo 2 2 1

14

Page 15: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

2. Output K-Means Cluster

Initial Cluster Centers

Cluster

1 2 3

KondisiDrainase 3 3 1

KondisiSanitasi 3 3 1

KondisiPersampahan 3 1 2

KepadatanBangunan 3 2 1

KondisiPerekonomian 3 1 1

TingkatPendidikan 3 1 3

Iteration Historya

Iteration

Change in Cluster Centers

1 2 3

1 .000 2.092 1.225

2 .000 .000 .000

a. Convergence achieved due to no or small change in cluster centers. The maximum absolute coordinate change for any center is ,000. The current iteration is 2. The minimum distance between initial centers is 3,606.

15

Page 16: Analisis Cluster berdasarkan Tipologi Lingkungan di Kecamatan Gayamsari, Semarang

Final Cluster Centers

Cluster

1 2 3

KondisiDrainase 3 2 2

KondisiSanitasi 3 3 2

KondisiPersampahan 3 2 2

KepadatanBangunan 3 2 1

KondisiPerekonomian 3 2 2

TingkatPendidikan 3 1 3

Distances between Final Cluster Centers

Cluster 1 2 3

1 3.142 3.240

2 3.142 2.574

3 3.240 2.574

Number of Cases in each Cluster

Cluster 1 1.000

2 4.000

3 2.000

Valid 7.000

Missing .000

16