Laporan Cluster
description
Transcript of Laporan Cluster
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISA KEPUTUSAN DAN DATAMINING
MODUL 3
CLUSTER
Kelompok : E-6 Tanggal Praktikum : 30 May 2013
Nama : 1.Anissa Mutiara Risqi P. Hari Praktikum : Kamis
: 2.Riezky ikha V. Dikumpulkan Tanggal : 10 Juni 2013Kelas : E
Yogyakarta, 10 Juni 2013
Asisten
(Yasser Azka Ulil Albab)
Asisten : DM – 26
Kriteria Penilaian
:
Format Laporan :
Isi :
Analisa :
TOTAL :
LABORATORIUM DATAMINING
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Permasalahan
Jasa laundry adalah suatu badan usaha yang menawarkan jasa dalam hal pencucian
pakaian, dengan metode-metode khusus. Kondisi persaingan antar perusahaan,
kemajuan teknologi, tahapan perekonomian, dan sejarah masyarakat mendorong
terjadinya pengembangan kualitas layanan (service quality).
Konsep kualitas layanan telah menjadi faktor yang dominan terhadap
keberhasilan suatu organisasi. Kualitas pelayanan tidak hanya diadopsi oleh lembaga
penyelenggara jasa–jasa komersial, tetapi juga telah merembes ke lembaga–lembaga
pemerintahan, yang selama ini resisten terhadap tuntutan kualitas pelayanan publik
yang prima (Sulistyani, 2001).
Pada prinsipnya, setiap perusahaan harus mampu memuaskan dan mem-
pertahankan pelanggan. Hal ini adalah kunci untuk mempertahankan kinerja bisnis.
Dengan memberikan kepada pelanggan “ No reason to switch and every reason to
stay “ berarti perusahaan telah mengisolasi (insulat) mereka dari tekanan kompetisi
(Johnson & Gustafsson, 2000).
Para pemasar tahu bahwa “Having customer, not merely acquiring customers“
merupakan hal terpenting bagi perusahaan (Keaveney, 1995). Oleh karena itu tidak
mengherankan jika kepuasan pelanggan total (total customer satisfaction) menjadi
tujuan utama (dominan goal) dari perusahaan–perusahaan yang inovatif. Bahkan
seringkali sebagai kegiatan bisnis. Maka, tidak mengherankan apabila sejak tahun
1980–an, loyalitas pelanggan merupakan acuan dalam dunia bisnis.
Loyalitas pelanggan menjadi bagian integral dari revolusi kualitas (Peter &
Waterman Jr, 1982). Loyalitas pelanggan menjadi area studi terbesar dalam
pemasaran. Selama kurang lebih dua puluh tahun, lebih dari 15.000 artikel akademis
maupun bisnis telah dipublikasikan. Akan tetapi, di era 90–an, memuaskan pelanggan
saja tidaklah memadai. Sebab, hanya pelanggan yang benar–benar puas saja (delight)
yang akan loyal. Delight telah menjadi konstruksi yang berbeda (ingin dibedakan)
dengan kepuasan. Pelanggan yang puas, tapi tidak benar–benar puas ternyata juga
menyatakan rasa tidak senangnya terhadap beberapa aspek dari suatu produk.
Konsekuensinya, perilaku pindah (switching behavior) dapat terjadi setiap saat.
Secara teoritis, menurut Deming dalam buku “ Out of the Crisis“, perpindahan
tersebut dapat terjadi apabila pelanggan merasa tidak rugi terlalu banyak atau bahkan
mungkin mendapatkan produk yang lebih baik (Kennedy, 1996). Dengan demikian,
kunci agar perusahan tetap eksis adalah kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan pelanggannya. Apabila pelanggan pergi, maka eksistensi perusahaan
tidak diperlukan lagi, dan sebaliknya. Oleh karena itu perusahaan perlu mendeteksi
sikap pelanggannya. Pemahaman pemasaran terhadap sikap pelanggan, dapat
membantu pemasar untuk dapat mempengaruhi dan mengubah sikap konsumen ke
arah yang positif.
Setiap bisnis memiliki tugas yang kuat untuk menciptakan Loyalitas
Pelanggan, sebab seperti yang ditulis oleh Kaset International “Another reason for the
importance of building customer loyalty is a statistic that says it costs five times as
much to get a new customer as it does to keep an old one“ yang diartikan, dalam
membangun sebuah loyalitas konsumen itu sangatlah sulit, apabila kita sudah
mendapatkan konsumen yang loyal, kita harus mempertahankan dengan segala cara.
Karena mempertahankan konsumen lama lima kali lebih sulit daripada mencari
konsumen yang baru. Hasil penilaian konsumen atas kualitas layanan akan
membentuk pola loyalitas konsumen tertentu (Consumer Loyalty Pattern), yaitu dari
sangat loyal sampai dengan sangat tidak loyal. (Kotler, 1994).
Dewasa ini peneliti melakukan penelitian dengan menyebarkan kuisioner
kepada para konsumen Ana Laundry yang ada di daerah Kimpulan untuk mengetahui
tingkat loyalitas konsumen Ana Laundry. Maka dari itu dalam penilaian tingkat
loyalitas konsumen perlu diperhatikan beberapa variabel yang akan berpengaruh yaitu
seperti pembelian ulang, tetap memilih merk tersebut, merekomendasikan merk
tersebut, selalu mengikuti informasi yang berkaitan merk tersebut, dan dalam
melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan.
Dengan adanya variabel-variabel tersebut, maka untuk selanjutnya diharapkan
permasalahan mengenai penilaian tingkat loyalitas konsumen Ana Laundry yang
dapat diselesaikan dengan menggunakan metode analisis cluster. Pada variabel-
variabel tersebut peneliti mengambil dari 2 jurnal. Jurnal pertama penelitian
sebelumnya berjudul “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas
Pelanggan Laundry 5asec Surabaya” oleh (Ellys Cornelia S et al., 2008) membahas
tentang kualitas layanan laundry 5Asec terkait dengan loyalitas pelanggan. Jurnal
kedua penelitian sebelumnya berjudul “Strategi Perluasan Merk dan Loyalitas
Konsumen” oleh (Fajrianti&Zatul Farah, 2005) membahas tentang perluasan merek
yang telah menjadi sesuatu yang tidak asing bagi para konsumen dan loyalitas
konsumen terhadap merek. Sama halnya dengan studi kasus dalam laporan ini juga
bertujuan melakukan penilaian tingkat loyalitas konsumen terhadap jasa laundryan
Ana Laundry.
Pada jurnal penelitian yang berjudul “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan
terhadap Loyalitas Pelanggan Laundry 5asec Surabaya” oleh (Ellys Cornelia S et al.,
2008) menggunakan metode perhitungan kuantitatif dalam penelitian ini, teknik analisa
data yang digunakan adalah Analisa Regresi Berganda, Koefisien Korelasi Berganda (R), Uji
F, dan Uji t, objek penelitiannya adalah para konsumen Laundry 5asec dengan tujuan
penelitian untuk mengetahui kualitas layanan karyawan laundry 5Asec Surabaya dari
sudut pandang persepsi loyalitas pelanggan. Sedangkan studi kasus dalam laporan ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap Ana Laundry dengan
objek para konsumen Ana Laundry yang akan diselesaikan dengan menggunakan
metode cluster.
Pemecahan masalah dapat dilakukan dengan ilmu Data Mining yaitu metode
clustering yang merupakan salah satu teknik multivariat yang digunakan dalam data
mining yang bertujuan untuk mengidentifikasi sekelompok obyek yang mempunyai
kemiripan karakteristik tertentu yang dapat dipisahkan dengan kelompok obyek
lainnya, sehingga obyek yang berada dalam kelompok yang sama relatif lebih
homogen (sama) daripada obyek yang berada pada kelompok yang berbeda.
Metode cluster bisa digunakan dalam pemecahan masalah ini karena dengan
metode cluster kita dapat mengetahui variabel yang mana yang paling dominan
diantara variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat loyalitas konsumen Ana
Laundry. Software yang kita gunakan dalam menyelesaikan studi kasus ini adalah
SPSS , software ini bisa digunakan dalam pemecahan masalah menggunakan metode
Data Mining yaitu clustering karena dengan menggunakan SPSS kita dapat
menentukan jumlah cluster yang ada dengan membaca dendogram yaitu alat yang
membantu untuk memperjelas proses hirarki. Langkah yang selanjutnya akan
dilakukan setelah mendapatkan cluster-cluster berdasarkan loyalitas pelanggan adalah
mencari karakteristik di setiap cluster kemudian mencari kemanfaatan knowledge dari
setiap cluster.
Manfaat mengetahui cluster-cluster tersebut bagi pihak laundry adalah dapat
mengetahui lebih spesifik tingkat loyalitas konsumen dengan variabel-variabel yang
ada. Tujuan akhir yang ingin dicapai bagi peneliti adalah dapat memberikan
rekomendasi yang baik bagi Ana Laundry dengan menunjukkan variabel yang kurang
dalam meningkatkan loyalitas konsumen Ana Laundry. Dengan mengetahui
kelompok-kelompok konsumen kemudian dapat mengetahui knowledge/manfaat yang
diberikan adalah pemilik laundry tersebut dapat mengetahui fasilitas produk mana
yang perlu ditingkatkan terhadap konsumen, agar konsumen merasa nyaman dan puas
dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak laundry. Dengan begitu konsumen akan
selalu melakukan pembelian ulang, tetap menggunakan jasa Ana Laundry,
merekomendasikan Ana Laundry kepada orang lain dan akan selalu memilih Ana
Laundry tanpa pertimbangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan deskripsi permasalahan di atas, maka permasalahan yang akan di bahas
dalam penelitian ini adalah :
1. Indikator apakah yang secara signifikan berpengaruh pada variabel yang
diamati pada penelitian ini?
2. Berapa dan bagaimanakah karakteristik dari setiap cluster yang terbentuk?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
Kajian deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum,
yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan
atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Kajian deduktif dalam kasus ini
adalah membahas mengenai pengertian analisis cluster, cara kerja anlisis cluster dan
proses analisis cluster.
2.1.1 Pengertian analisis cluster
Statistika terapan (2008) menyatakan Analisis cluster merupakan teknik multivariat
yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokkan objek-objek berdasarkan
karakteristik yang dimilikinya. Analisis cluster mengklasifikasi objek sehingga setiap
objek yang paling dekat kesamaannya dengan objek lain berada dalam cluster yang
sama. Cluster-cluster yang terbentuk memiliki homogenitas internal yang tinggi dan
heterogenitas eksternal yang tinggi. Berbeda dengan teknik multivariat lainnya,
analisis ini tidak mengestimasi set vaiabel secara empiris sebaliknya menggunakan
setvariabel yang ditentukan oleh peneliti itu sendiri. Fokus dari analisis cluster adalah
membandingkan objek berdasarkan set variabel, hal inilah yang menyebabkan para
ahli mendefinisikan set variabel sebagai tahap kritis dalam analisis cluster. Set
variabel cluster adalah suatu set variabel yang merpresentasikan karakteristik yang
dipakai objek-objek. Bedanya dengan analisis faktor adalah bahwa analisis cluster
terfokus pada pengelompokan objek sedangkan analisis faktor terfokus pada
kelompok variabel.
Solusi analisis cluster bersifat tidak unik, anggota cluster untuk tiap
penyelesaian/solusi tergantung pada beberapa elemen prosedur dan beberapa solusi
yang berbeda dapat diperoleh dengan mengubah satu elemen atau lebih. Solusi cluster
secara keseluruhan bergantung pada variabel-variaabel yang digunakan sebagai dasar
untuk menilai kesamaan. Penambahan atau pengurangan variabel-variabel yang
relevan dapat mempengaruhi substansi hasi analisis cluster.
2.1.2 Cara kerja analisis cluster
Secara garis besar ada tiga hal yang harus terjawab dalam proses kerja analisis cluster,
yaitu :
1. Bagaimana mengukur kesamaan ?
Ada tiga ukuran untuk mengukur kesamaaan antar objek, yaitu ukuran korelasi,
ukuran jarak, dan ukuran asosiasi.
2. Bagaimana membentuk cluster ?
Prosedur yang diterapkan harus dapat mengelompokkan objek-objek yang
memiliki kesamaan yang tinggi ke dalam suatu cluster yang sama.
3. Berapa banyak cluster/kelompok yang akan dibentuk ?
Pada prinsipnya jika jumlah cluster berkurang maka homogenitas alam cluster
secara otomatis akan menurun.
2.1.3. Proses analisis cluster
Sebagaimana teknik multivariat lain proses analisis cluster dapat dijelaskan dalam
enam tahap sebagai berikut :
1. Tahap Pertama : Tujuan Analisis Cluster
Tujuan utama analisis cluster adalah mempartisi suatu set objek menjadi dua
kelompok atau lebih berdasarkan kesamaan karakteristik khusus yang dimilikinya.
Secara khusus, cluster memilki tiga tujuan, yaitu :
a. Penyederhanaan Data
Penyederhanaan data merupakan bagian dari suatu taksonomi. Dengan struktur
yang terbatas observasi/objek dapat dikelompokkan untuk analisis selanjutnya.
b. Identifikasi Hubungan
Hubunganantar objek diidentifikasi secara empiris. Struktur analisis cluster
yang sederhana dapat menggambarkan adanya hubungan atau kesamaan dan
perbedaan yang tidak dinyatakan sebelumnya.
c. Pemilihan pada Pengelompokan Variabel
Pemilihan variabel harus sesuai dengan teori dan konsep yang umum
digunakan dan harus rasional. Rasionalitas ini didasarkan pada teori-teori
eksplisit atau penelitian sebelumnya. Variabel-variabel yang dipilih hanyalah
variabel yang dapat mencirikan objek yang akan dikelompokkan dan secara
spesifik harus sesuai dengan tujuan analisis cluster.
2. Tahap Kedua : Desain Penelitian dalam Analisis Cluster
Tiga hal penting dalam tahap ini adalah pendeteksian outlier, mengukur kesamaan,
dan standarisasi data.
a. Pendeteksian Outlier
Outlier adlah suatu objek yang sangat berbeda dengan objek lainnya. Outlier
dapat digambarkan sebagai observasi yang secara nyata kebiasaan, tidak
mewakili populasi umum, dan adanya undersampling dapat pula memunculkan
outlier. Outlier menyebabkan menyebabkan struktur yang tidak benar dan
cluster yang terbentuk menjadi tidak representatif.
b. Mengukur Kesamaan antar Objek
Konsep kesamaan adalah hal yang fundamental dalam analisis cluster.
Kesamaan antar objek merupakan ukuran korespondensi antar objek. Ada tiga
metode yang dapat diterapkan, yaitu ukuran korelasi, ukuran jarak, dan ukuran
asosiasi.
c. Standarisasi Data
1. Standarisasi Variabel
Bentuk paling umum dalam standarisasi variabel adalah konversi setiap
variabel terhadap skor atandar ( dikenal dengan Z score) dengan melakukan
substraksi nilai tengan dan membaginyadengan standar deviasi tiap
variabel.
2. Standarisasi Data
Berbeda dengan standarisasi variabel, standarisasi ndata dilakukan terhadap
observasi/objek yang akan dikelompokkan.
3. Tahap Ketiga : Asumsi-asumsi dalam Analisis Cluster
Seperti hal teknik analisis lain,analisis cluster juga menetapkan adanya suatu
asumsi. Ada dua asumsi dalam analisis cluster, yaitu :
a. Kecukupan Sampel Untuk Mewakili Populasi
Biasanya suatu penelitian dilakukan terhadap populasi diwakili oleh
sekelompok sampel. Sampel yang digunakan dalam analisis ckuster harus
dapat mewakili populasi yang ingin dijelaskan, karena analisis ini baik jika
sampel representatif. Jumlah sampel yang diambil tergantung penelitinya,
seorang peneliti harus yakin bahwa sampil yang diambil representatif terhadap
populasi.
b. Pengaruh Multikoliniers
Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel sangat diperhatikan dalam
analisis cluster karena hal itu berpengaruh, sehingga variabel-variabel yang
bersifat multikolinieritas secara eksplisit dieprtimbangkan dengan lebih
seksama.
4. Tahap Keempat : Proses Mendapatkan Cluster dan Menilai kelayakan secara
keseluruhan
Ada dua proses penting yaitu algoritma cluster dalam pembentukan cluster dan
menentukan jumlah cluster yang akan dibentuk. Keduanya mempunyai implikasi
substansial tidak hanya pada hasil yang diperoleh tetapi juga pada interpretasi
yang akan dilakukan terhadap hasil tersebut.
2.2 Kajian Induktif
Dan untuk memantapkan hasil penelitian yang menggunakan metode Cluster, kami
mengambil beberapa jurnal penelitian terdahulu yang mendukung dengan tema yang
kami ambil.
Jurnal pertama penelitian sebelumnya disusun oleh (Ellys Cornelia S et al.,
2008), yang berjudul “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas
Pelanggan Laundry 5asec Surabaya” membahas tentang kualitas layanan laundry
5Asec terkait dengan loyalitas pelanggan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangible 5asec
Surabaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dengan
demikian apabila kualitas layanan di laundry5asec-Surabaya semakin baik, dengan
semakin meningkatkan dimensi daripada variabek-variabel kualitas layanan, seperti
misalnya peningkatan performance dari para karyawan, semakin memberikan layanan
yang yang lebih kepada setiap pelanggan, memberikan inovasi berbeda dari segi
kualitas layanan, dan semakin konsisten kinerja karyawan, maka pelanggan akan
menjadi semakin loyal terhadap laundry.
Jurnal kedua penelitian sebelumnya disusun oleh (Fajrianti & Zatul Farah,
2005) yang berjudul “Strategi Perluasan Merk dan Loyalitas Konsumen” membahas
tentang perluasan merek yang telah menjadi sesuatu yang tidak asing bagi para
konsumen dan loyalitas konsumen terhadap merek. Hasil dari penelitian ini adalah
citra yang baik dari suatu merek dapat mengarahkan pada loyalitas konsumen
terhadap suatu merek. Penting bagi perusahaan untuk membangun citra dari merek
yang dihasilkannya, agar citra merek yang dibangun dapat dipersepsikan dengan baik
oleh konsumen.
Jurnal ketiga penelitian sebelumnya disusun oleh (Edwin Japarianto et al.,
2007) yang berjudul “Analisa Kualitas Layanan Sebagai Pengukur Loyalitas
Pelanggan Hotel Majapahit Surabaya Dengan Pemasaran Relasional Sebagai Variabel
Intervening” meneliti tentang pengaruh kualitas layanan terhadap kesetiaan pelanggan
Hotel Majapahit dengan menggunakan variabel pemasaran relasional sebagai variabel
intervening. Hasil dari penelitian ini adalah penelitian menunjukkan adanya pengaruh
langsung dari kualitas layanan terhadap kesetiaan pelanggan serta pengaruh tidak
langsung dari kualitas layanan terhadap kesetiaan pelanggan dengan pemasaran
relasional sebagai variabel intervening.
Adapun jurnal penelitian lain yang menerapkan metode clustering berjudul
“Penerapan Data Mining Pada Penjualan Produk Minuman Di PT. Pepsi Cola
Indobeverages Menggunakan Metode Clustering” oleh (Enur Irdiansyah, 2009). Dari
jurnal ini dilihat dari segi metode pengumpulan data, penerapan metode yang
digunakan adalah metode clustering yang digunakan untuk dapat mengetahui
pengelompokan yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat laporan mengenai
karakteristik umum dari grup-grup konsumen yang berbeda dengan objek
penelitiannya adalah para konsumen pepsi cola.
Sedangkan pada laporan ini peneliti lebih fokus membahas mengenai penilaian
tingkat loyalitas konsumen “Ana Laundry” dengan menggunakan metode analisis
cluster. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada 5 variabel yaitu
pembelian ulang, tetap memilih merk tersebut, merekomendasikan merk tersebut,
selalu mengikuti informasi yang berkaitan merk tersebut, dan dalam melakukan
pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan. Data yang
diperoleh peneliti adalah data primer yang diperoleh dengan pengamatan langsung
kepada objek penelitian yaitu berupa kuisioner serta wawancara dan data sekunder
yang diperoleh dari survey literatur.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Pada penelitian ini praktikan meneliti tentang loyalitas konsumen jasa laundry.
Laundry yang praktikan pilih adalah Ana Laundry yang beralamat di Jalan Kaliurang
KM 14,5. Dalam melakukan penelitian loyalitas pelanggan Ana Laundry praktikan
menyebarkan kuisioner demografi dan kuisioner tertutup kepada 30 responden yang
pernah menggunakan jasa Ana Laundry.
Dalam kuisioner provilisasi karateristik responden yang ingin di uji terdiri dari
rentang umur ≤ 15 tahun, 16 – 25 tahun, 26 – 35 tahun, 36 – 45 tahun dan > 45 tahun.
Breprofesi sebagai pelajar / ahmasiswa, PNS, dosen / pengajar, wiraswasta dan
lainnya. Berpenghasilan atau mempunyai uang saku mulai dari ≤ Rp 1.000.000, Rp
1.000.001 – Rp 2.000.000, Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000, Rp 3.000.001 – Rp
4.000.000 dan > Rp 4.000.000. Frekuensi penggunaan jasa baru pertama kali, 2 – 4
kali, 5 – 7 kali, 8 – 10 kali dan lebih dari 10 kali. Biaya yang dikeluarkan dalam
sebulan dalam penggunaan jasa Ana Laundry ≤ Rp 30.000, Rp 30.001 - Rp 60.000,
Rp 60.001– Rp 90.000, Rp 90.001- Rp 120.000 dan > Rp 120.000.
Variabel yang praktikan gunakan dalam kuisioner adalah variabel loyalitas
konsumen dengan indikator yang terdiri atas pembelian ulang, tetap memilih merek
tersebut, merekomendasikan merek tersebut, selalu mengikuti informasi yang
berkaitan dengan merek tersebut dan dalam melakukan pembelian kembali produk
tersebut tidak melakukan pertimbangan.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini praktikan menggunakan metode pengumpulan data secara
kuisioner. Kuisioner ini menggunakan jenis kuisioner demografis dan kuisioner
tertutup. Kuisioner demografis adalah kuisioner yang memuat data profilisasi
responden. Sedangkan kuisioner tertutup adalah kuisioner yang berisi pernyataan
dengan jawaban alternatif yang telah disediakan dan mencerminkan skala pendapat
tertentu seperti : tidak setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
3.3 Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan pengamatan langsung kepada objek
penelitian. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil kuisioner yang
diberikan kepada 30 responden yang pernah menggunakan jasa laundry di Ana
Laundry.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari survey literatur. Pada penelitian ini
data sekunder diperoleh dengan survey jurnal yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan oleh praktikan dan modul praktikum analisis keputusan dan data
minining semester genap tahun ajaran 2012/2013.
3.4 Alur Penelitian
Gambar 4.1 Alur penelitian
Penjelasan flowchart :
1. Pertama, praktikan mengkaji dan menentukan indikator-indikator variabel loyalitas
konsumen laundry berdasarkan studi literatur. Kemudian praktikan
mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan variabel loyalitas konsumen
laundry di tempat penelitian.
2. Setelah itu praktikan membentuk model penelitian dan menentukan teknik yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan kuisioner profilisasi dan
kuisioner indikator variabel loyalitas konsumen. Kemudian praktikan membuat
kuesioner penelitian yang akan disebar kepada 30 responden yang pernah
menggunakan jasa Ana Laundry. Praktikan menyebarkan kuesioner kepada 30
responden yang pernah menggunakan jasa Ana Laundry. Responden tersebut akan
mengisi kuisioner profilisasi sesuai dengan profil responden dan mengisi kuisioner
indikator variabel loyalitas range yang berisi pernyataan dengan jawaban alternatif
yang telah disediakan yang mencerminkan skala pendapat tertentu seperti : tidak
setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.. Selanjutnya peneliti akan
mengolah data dengan yang diisi oleh responden tersebut dengan menggunakan
program SPSS.
3. Pengolahan data yang menggunakan program SPSS tersebut meliputi perhitungan
hierarchical cluster analysis untuk variabel loyalitas konsumen dan crosstabs
untuk profilisasinya. Data yang diolah harus data yang valid dan reliable artinya
adalah data tersebut harus real sesuai dengan keadaan sebenarnya.
4. Setelah data diolah maka dilanjutkan dengan pembuatan analisis mengenai hasil
yang didapat dari kuesioner tersebut. Kemudian hasil dari analisis data yang diolah
diberikan kepada pihak Ana Laundry agar pihak Ana Laundry tersebut dapat
mengetahui tingkat loyalitas konsumen mereka dan dapat mengetahui seberapa
besar pengaruh variabel loyalitas konsumen terhadap kesuksan Ana Laundry.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemilihan Indikator Variabel Loyalitas Konsumen
Terdapat beberapa faktor setelah dilakukannya survey yang mendukung tingkat
loyalitas konsumen Ana Laundry yaitu, pembelian ulang, tetap memilih merk tersebut,
merekomendasikan merk tersebut, selalu mengikuti informasi yang berkaitan merk
tersebut, dan dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan
pertimbangan.
Jurnal pertama penelitian sebelumnya disusun oleh Fajrianti & Zatul Farah,
yang berjudul “Strategi Perluasan Merk dan Loyalitas Konsumen” membahas tentang
perluasan merek yang telah menjadi sesuatu yang tidak asing bagi para konsumen dan
loyalitas konsumen terhadap merek. Jurnal kedua yang disusun oleh Ellys Cornelia S
& Nancy Veronica S, yang berjudul “Analisa Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Loyalitas Pelanggan Laundry 5asec Surabaya” membahas tentang kualitas layanan
laundry 5Asec terkait dengan loyalitas pelanggan. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangible
5asec Surabaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan
Berdasarkan hasil penelitian yang kami jadikan acuan, maka dalam penelitian
ini kami mengangkat dan memilih indikator yang hampir sama sebagai indikator
dalam penelitian ini yaitu, pembelian ulang, tetap memilih merk tersebut,
merekomendasikan merk tersebut, selalu mengikuti informasi yang berkaitan merk
tersebut, dan dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan
pertimbangan.. Dan kami memilih tempat penlitian yaitu di Ana Laundry KM 14,5.
4.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner
Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil kuisioner profilisasi
NONAMA
RESPONDENJENIS
KELAMINUSIA PROFESI
PENGHASILAN/UANG SAKU
FREKUENSI PENGGUNAAN
JASA
BIAYA YG DIKELUARKAN
1Budi Santoso 1 2 1 2 3 2
2Intan Pratiwi 2 2 1 2 5 1
NONAMA
RESPONDENJENIS
KELAMINUSIA PROFESI
PENGHASILAN/UANG SAKU
FREKUENSI PENGGUNAAN
JASA
BIAYA YG DIKELUARKAN
3Erika 2 2 1 3 4 3
4Priska 2 2 1 2 5 2
5Mbk Padmi 2 3 5 1 1 1
6Dinar N.R 1 2 1 2 4 2
7Adit 1 2 1 2 3 2
8Andriani 2 2 1 1 5 1
9Nias 2 2 1 2 5 1
10Nadia 2 2 1 2 5 2
11Sani 2 1 1 1 1 1
12Wikhan 2 2 1 2 2 1
13Anis 2 2 1 1 2 1
14Rahmat W 1 2 1 3 5 3
15Ikha V. 2 2 1 1 2 2
16Hasfian 1 2 1 1 2 2
17Hana M. 2 2 1 2 5 2
18Anita 2 2 1 1 2 1
19Galih 1 2 1 2 4 2
20Ubaydilah 1 2 1 3 5 3
21Purnomo 1 3 4 3 2 2
22Puput Tri 2 2 1 2 5 2
23Zahara 2 5 2 4 5 3
24Anggi 2 2 1 1 3 3
25Farah Fadila 2 2 1 2 3 2
26Fadila M. 2 2 1 2 5 3
27Asih 2 2 1 2 3 3
28Andre 1 3 4 3 2 3
NONAMA
RESPONDENJENIS
KELAMINUSIA PROFESI
PENGHASILAN/UANG SAKU
FREKUENSI PENGGUNAAN
JASA
BIAYA YG DIKELUARKAN
29Rafi 1 2 1 2 3 2
30Anissa K. 2 2 1 1 2 2
Dari rekapitulasi hasil kuisioner profilisasi yang terdiri dari pengkodean dengan
angka. Berikut keterangannya, pada kategori jenis kelamin, angka 1 menunjukkan
responden berjenis kelamin laki-laki, sedangkan angka 2 menunjukkan responden
berjenis kelamin perempuan. Pada kategori usia, angka 1 menjunjukkan responden
berusia ≤ 15 tahun, angka 2 menunjukkan responden berusia 16 – 25 tahun, angka 3
menunjukkan responden berusia 26 – 35 tahun, angka 4 menunjukkan responden
berusia 36 – 45 tahun dan angka 5 menunjukkan responden berusia > 45 tahun. Pada
kategori profesi, angka 1 menunjukkan responden berprofesi sebagai pelajar /
mahmasiswa, angka 2 menunjukkan responden berprofesi sebagai PNS, angka 3
menunjukkan responden berprofesi sebagai dosen / pengajar, angka 4 menunjukkan
responden berprofesi sebagai wiraswasta dan angka 5 menunjukkan responden
berprofesi lainnya. Pada kategori penghasilan atau uang saku mulai, angka 1
menunjukkan penghasilan responden ≤ Rp 1.000.000, angka 2 menunjukkan
penghasilan responden Rp 1.000.001 – Rp 2.000.000, angka 3 menunjukkan
penghasilan responden Rp 2.000.001 – Rp 3.000.000, angka 4 menunjukkan
penghasilan responden Rp 3.000.001 – Rp 4.000.000 dan angka 5 menunjukkan
penghasilan responden > Rp 4.000.000. Pada kategori frekuensi penggunaan jasa,
angka 1 menunjukkan responden baru pertama kali menggunakan jasa, angka 2
menunjukkan responden seudah 2 – 4 kali menggunakan jasa, angka 3 menunjukkan
responden sudah 5 – 7 kali menggunakan jasa , angka 4 menunjukkan responden
sudah 8 – 10 kali menggunakan jasa dan angka 5 menunjukkan responden lebih dari
10 kali menggunakan jasa. Pada kategori biaya yang dikeluarkan dalam sebulan dalam
penggunaan jasa Ana Laundry, angka 1 menunjukkan biaya yang dikeluarkan ≤ Rp
30.000, angka 2 menunjukkan biaya yang dikeluarkan Rp 30.001 - Rp 60.000, angka 3
menjunjukkan biaya yang dikeluarkan Rp 60.001– Rp 90.000, angka 4 menunjukkan
biaya yang dikeluarkan Rp 90.001- Rp 120.000 dan angka 5 menunjukkan biaya yang
dikeluarkan > Rp 120.000.
Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil kuisioner variabel loyalitas konsumen
No NamaIndikator
A B C D E1 Budi Santoso 2 2 4 3 42 Intan Pratiwi 2 3 4 3 23 Erika 2 2 3 2 34 Priska 2 3 3 2 25 Mbk Padmi 2 4 3 2 46 Dinar N.R 2 3 4 3 37 Adit 2 3 3 2 28 Andriani 2 3 2 1 39 Nias 2 2 2 2 310 Nadia 3 2 1 2 211 Sani 3 2 2 3 212 Wikhan 3 3 1 4 313 Anis 2 2 1 4 314 Rahmat W 3 1 3 3 115 Ikha V. 2 2 4 1 216 Hasfian 3 3 4 2 417 Hana M. 3 4 4 3 318 Anita 3 3 2 4 319 Galih 3 2 2 2 320 Ubaydilah 4 1 2 3 321 Purnomo 4 2 2 1 322 Puput Tri 2 3 2 1 323 Zahara 1 2 1 1 324 Anggi 2 4 1 2 425 Farah Fadila 4 4 2 1 226 Fadila M. 2 3 2 3 227 Asih 3 3 2 2 228 Andre 4 2 3 2 229 Rafi 4 2 3 2 130 Anissa K. 3 2 3 3 2
Dari rekapitulasi kuisioner variabel loyalitas konsumen. Variabel A menunjukkan
indikator pembelian ulang, variable B menunjukkan indikator tetap memilih merek
tersebut, variabel C menunjukkan indikator merekomendasikan merek tersebut,
variabel D menunjukkan indikator selalu mengikuti informasi yang berkaitan dengan
merek tersebut dan variabel 5 menunjukkan indikator dalam melakukan pembelian
kembali produk tersebut tidak melakukan pertimbangan. Sedangkan pernyataan
responden dilambangkan dengan angka. Angka 1 menunjukkan sangat setuju, angka 2
menunjukkan setuju, angka 3 menunjukkan tidak setuju dan angka 4 menunjukkan
sangat tidak setuju.
4.3 Output dan Analisis Dendogram
4.3.1 Output clustering hierarchy
Tabel 4.3 Aglomeration schedule
Agglomeration Schedule
Stage
Cluster Combined
Coefficients
Stage Cluster First Appears
Next StageCluster 1 Cluster 2 Cluster 1 Cluster 2
1 8 22 .000 0 0 18
2 4 7 .000 0 0 19
3 11 30 1.000 0 0 9
4 28 29 1.000 0 0 9
5 9 19 1.000 0 0 7
6 12 18 1.000 0 0 15
7 3 9 1.000 0 5 12
8 2 6 1.000 0 0 13
9 11 28 2.000 3 4 11
10 26 27 2.000 0 0 11
11 11 26 2.000 9 10 14
12 3 21 2.000 7 0 17
13 2 17 2.000 8 0 20
14 11 14 2.000 11 0 16
15 12 13 2.000 6 0 27
16 10 11 2.000 0 14 17
17 3 10 2.000 12 16 18
18 3 8 2.000 17 1 19
19 3 4 2.000 18 2 20
20 2 3 2.000 13 19 21
21 1 2 2.000 0 20 22
22 1 25 3.000 21 0 23
23 1 23 3.000 22 0 24
24 1 20 3.000 23 0 25
25 1 16 3.000 24 0 26
26 1 15 3.000 25 0 27
Agglomeration Schedule
Stage
Cluster Combined
Coefficients
Stage Cluster First Appears
Next StageCluster 1 Cluster 2 Cluster 1 Cluster 2
27 1 12 3.000 26 15 28
28 1 5 3.000 27 0 29
29 1 24 4.000 28 0 0
Tabel diatas merupakan tabel aglomerative schedule yang menjelaskan tentang dua
obyek dengan jarak terdekat bergabung. Selanjutnya obyek ketiga akan bergabung
dengan cluster yang ada atau bersama obyek lain dan membentuk cluster baru anggota
dari cluster yang bergabung kemudian berlanjut. Pada stage 1, anggota ke-8 dan
anggota ke-22 bergabung dan berlanjut pada stage 18. Stage 2, anggota ke-4 dan
anggota ke-7 bergabung dan berlanjut pada stage 19. Stage 3, anggota ke-11 dan
anggota ke-30 bergabung dan berlanjut pada stage 9. Stage 4, anggota ke-28 dan
anggota ke-29 bergabung dan berlanjut pada stage 9. Stage 5,anggota ke-9 dan
anggota ke-19 bergabung dan berlanjut pada stage 7. Stage 6, anggota ke-12 dan
anggota ke-13 bergabung dan berlanjut pada stage 15. Stage 7, anggota ke-3 dan
anggota ke-9 bergabung dan berlanjut pada stage 12. Stage 8, anggota ke-2 dan
anggota ke-6 bergabung dan berlanjut pada stage 13. Stage 9, anggota ke-11 dan
anggota ke-28 bergabung dan berlanjut pada stage 11. Stage 10, anggota ke-26 dan
anggota ke-27 bergabung dan berlanjut pada stage 11.Stage 11, anggota ke-11 dan
anggota ke-26 bergabung dan berlanjut pada stage 14. Stage 12, anggota ke-3 dan
anggota ke-21 bergabung dan berlanjut pada stage 17. Stage 13, anggota ke-2 dan
anggota ke-17 bergabung dan berlanjut pada stage 20. Stage 14, anggota ke-11 dan
anggota ke-14 bergabung dan berlanjut pada stage 16. Stage 15, anggota ke-12 dan
anggota ke-13 bergabung dan berlanjut pada stage 27. Stage 16, anggota ke-10 dan
anggota ke-11 bergabung dan berlanjut pada stage 17. Stage 17, anggota ke-3 dan
anggota ke-10 bergabung dan berlanjut pada stage 18. Stage 18, anggota ke-3 dan
anggota ke-8 bergabung dan berlanjut pada stage 19. Stage 19, anggota ke-3 dan
anggota ke-4 bergabung dan berlanjut pada stage 20. Stage 20, anggota ke-2 dan
anggota ke-3 bergabung an berlanjut pada stage 21. Stage 21, anggota ke-1 dan
anggota ke-2 bergabung dan berlanjut pada stage 22. Stage 22, anggota ke-1 dan
anggota ke-25 bergabung dan berlanjut pada stage 23. Stage 23, anggota ke-1 dan
anggota ke-23 bergabung dan berlanjut pada stage 24. Stage 24, anggota ke-1 dan
anggota ke-20 bergabung dan berlanjut pada stage 25. Stage 25, anggota ke-1 dan
anggota ke-16 bergabung dan berlanjut pada stage 26. Stage 26, anggota ke-1 dan
anggota ke-15 bergabung dan berlanjut pada stage 27. Stage 27, anggota ke-1 dan
anggota ke-12 bergabung dan berlanjut pada stage 28. Stage 28, anggota ke-1 dan
anggota ke-5 bergabung dan berlanjut pada stage 29. Stage 29, anggota ke-1 dan
anggota ke-24 bergabung dan tidak berlanjut karena anggota telah habis.
4.3.2 Output dendogram
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * H I E R A R C H I C A L C L U S T E R A N A L Y S I S * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Dendrogram using Single Linkage
Rescaled Distance Cluster Combine
C A S E 0 5 10 15 20 25 Label Num +---------+---------+---------+---------+---------+
Andriani 8 ─┬───────────────────────┐ Puput Tr 22 ─┘ │ Nias 9 ─────────────┐ │ Galih 19 ─────────────┼───────────┤ Erika 3 ─────────────┘ │ Purnomo 21 ─────────────────────────┤ Sani 11 ─────────────┬───────────┤ Anissa K 30 ─────────────┘ │ Andre 28 ─────────────┬───────────┤ Rafi 29 ─────────────┘ │ Fadila M 26 ─────────────────────────┤ Asih 27 ─────────────────────────┤ Rahmat W 14 ─────────────────────────┤ Nadia 10 ─────────────────────────┤ Priska 4 ─┬───────────────────────┤ Adit 7 ─┘ ├───────────┐ Intan Pr 2 ─────────────┬───────────┤ │ Dinar N. 6 ─────────────┘ │ │ Hana M. 17 ─────────────────────────┤ │ Budi San 1 ─────────────────────────┘ │ Farah Fa 25 ─────────────────────────────────────┤ Zahara 23 ─────────────────────────────────────┤ Ubaydila 20 ─────────────────────────────────────┤
Hasfian 16 ─────────────────────────────────────┤ Ikha V. 15 ─────────────────────────────────────┤ Wikhan 12 ─────────────┬───────────┐ │ Anita 18 ─────────────┘ ├───────────┼───────────┐ Anis 13 ─────────────────────────┘ │ │ Mbk Padm 5 ─────────────────────────────────────┘ │
Anggi 24 ───────────────────────────────────────────────┘
Gambar 4.2 Output dendogram
Dari grafik dendogram diatas, dapat dilihat bahwa data penelitian tersebut akan dibagi
menjadi dua cluster dan satu outlier. Tiap-tiap cluster memiliki jumlah serta jarak
yang berbeda, jarak antar cluster tersebut juga memiliki tinggi yang berbeda-beda.
Ada 16 anggota yang bergabung menjadi satu cluster pertama yaitu cluster 1. Cluster
ke-1 ditentukan dari dari jarak 0 sampai 13. Anggota cluster 1 adalah Andriani, Puput,
Nias, Galih, Erika, Purnomo, Sani, Anissa K., Andre, Rafi, Fadila, Asih, Rahmat,
Nadia, Priska dan Adit. Cluster 2 ditentukan dari jarak 13 sampai 19, anggota yang
bergabung menjadi cluster 2 adalah Intan, Dinar, Hanna, Budi, Farah, Zahara,
Ubaydilah, Hasfian, Ikha, Wikhan, Anita, Anis dan Padmi. Sedangkan Anggi
termasuk dalam outlier karena objek tersebut sangat berbeda dengan objek yang lain,
sehingga outlier tersebut tidak di masukkan dalam cluster.
4.4 Karateristik di Setiap Cluster
4.4.1 Output crosstab profilisasi responden
1. Output crosstab jenis kelamin dengan cluster
Tabel 4.4 Crosstab jenis kelamin dengan cluster
Crosstab
Cluster
Total1 2 3
jenis kelamin laki-laki Count 6 4 0 10
% of Total 20.0% 13.3% .0% 33.3%
perempuan Count 10 9 1 20
% of Total 33.3% 30.0% 3.3% 66.7%
Total Count 16 13 1 30
% of Total 53.3% 43.3% 3.3% 100.0%
Pada tabel diatas dapat dilihat perbandingan point kuisioner jenis kelamin dengan
semua cluster. Untuk cluster 1 reponden yang berjenis kelamin laki-laki 6 orang dan
yang berjenis kelamin perempuan 10 orang. Cluster 2, responden yang berjenis
kelamin laki-laki 4 orang dan yang berjenis kelamin perempuan 9 orang. Sedangkan
outlier hanya satu orang dan berjenis kelamin perempuan.
Dari tabel diatas dapat dilihat pula perbandingan banyaknya laki-laki dan
perempuan yang menggunakan jasa Ana Laundry pada seluruh cluster. Ternyata
responden perempuan lebih mendominasi penggunaan jasa di Ana Laundry dengan
66,7%, sedangkan laki-laki 33,3%.
2. Output crosstab usia dengan cluster
Tabel 4.5 Crosstab usia dengan cluster
Crosstab
cluster
Total1 2 3
usia <= 15 tahun Count 1 0 0 1
% of Total 3.3% .0% .0% 3.3%
16-25 tahun Count 13 11 1 25
% of Total 43.3% 36.7% 3.3% 83.3%
26-35 tahun Count 2 1 0 3
% of Total 6.7% 3.3% .0% 10.0%
>45 tahun Count 0 1 0 1
% of Total .0% 3.3% .0% 3.3%
Total Count 16 13 1 30
% of Total 53.3% 43.3% 3.3% 100.0%
Pada tabel diatas dapat dilihat perbandingan point kuisioner kategori usia dengan
semua cluster. Untuk cluster 1, reponden yang berusia ≤ 15 tahun 1 orang, usia 16-25
tahun 13 orang dan usia 26-35 tahun 2 orang. Cluster 2, responden yang berusia 16-25
tahun 11 orang, usia 26-35 tahun 1 orang dan usia >45 tahun 1 orang. Sedangkan
outlier hanya satu orang dan berusia 16-25 tahun.
Dari tabel diatas dapat dilihat pula perbandingan kategori usia yang
menggunakan jasa Ana Laundry pada seluruh cluster. Ternyata responden yang
berusia 16-25 tahun lebih mendominasi penggunaan jasa di Ana Laundry dengan
83,3%, kemudian responden yang berusia 26-35 tahun dengan 10% dan responden
yang berusia ≤ 15 tahun dan >45 tahun dengan masing-masing prosentase 3,3%.
3. Output crosstab profesi dengan cluster
Tabel 4.6 Crosstab profesi dengan cluster
Crosstab
Cluster
Total1 2 3
profesi pelajar/mahasiswa Count 14 11 1 26
% of Total 46.7% 36.7% 3.3% 86.7%
PNS Count 0 1 0 1
% of Total .0% 3.3% .0% 3.3%
wiraswasta Count 2 0 0 2
% of Total 6.7% .0% .0% 6.7%
lainnya Count 0 1 0 1
% of Total .0% 3.3% .0% 3.3%
Total Count 16 13 1 30
% of Total 53.3% 43.3% 3.3% 100.0%
Pada tabel diatas dapat dilihat perbandingan point kuisioner kategori profesi dengan
semua cluster. Untuk cluster 1, reponden yang berprofesi sebagai pelajar/mahaiswa 14
orang dan yang berprofesi sebagai wiraswasta 2 orang . Cluster 2, responden yang
berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa 11 orang, yang berprofesi sebagai PNS 1 orang
yang berprofesi lain-lain 1 orang. Sedangkan outlier hanya satu orang dan berprofesi
sebagai pelajar/mahasiswa.
Dari tabel diatas dapat dilihat pula perbandingan kategori profesi yang
menggunakan jasa Ana Laundry pada seluruh cluster. Ternyata responden yang
berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa lebih mendominasi penggunaan jasa di Ana
Laundry dengan 86,7%, kemudian responden yang berprofesi sebagai wiraswasta
dengan 6,7% dan responden berprofesi sebagai PNS dan lainnya dengan masing-
masing prosentase 3,3%.
4. Output crosstab penghasilan atau uang saku dengan cluster
Tabel 4.7 Crosstab penghasilan atau uang saku dengan cluster
Crosstab
cluster
Total1 2 3
penghasilan/uang saku <= 1.000.000 Count 3 5 1 9
% of Total 10.0% 16.7% 3.3% 30.0%
1.000.001-2.000.000 Count 9 6 0 15
% of Total 30.0% 20.0% .0% 50.0%
2.000.001-3.000.000 Count 4 1 0 5
% of Total 13.3% 3.3% .0% 16.7%
3.000.001-4.000.000 Count 0 1 0 1
% of Total .0% 3.3% .0% 3.3%
Total Count 16 13 1 30
% of Total 53.3% 43.3% 3.3% 100.0%
Pada tabel diatas dapat dilihat perbandingan point kuisioner kategori penghasilan atau
uang saku dengan semua cluster. Untuk cluster 1, reponden yang berpenghasilan atau
mempunyai uang saku ≤ Rp 1.000.000 3 orang, berpenghasilan atau mempunyai uang
saku Rp 1.000.001-Rp2.000.000 9 orang dan yang berpenghasilan atau memiliki uang
saku Rp 2.000.001-Rp 3.000.000 4 orang. Cluster 2, reponden yang berpenghasilan
atau mempunyai uang saku ≤ Rp 1.000.000 5 orang, berpenghasilan atau mempunyai
uang saku Rp 1.000.001-Rp2.000.000 6 orang, yang berpenghasilan atau memiliki
uang saku Rp 2.000.001-Rp 3.000.000 1 orang dan yang berpenghasilan atau memiliki
uang saku Rp 3.000.001-Rp 4.000.000 1 orang. Sedangkan outlier hanya satu orang
dan berpenghasilan atau memiliki uang saku Rp 3.000.001-Rp 4.000.000.
Dari tabel diatas dapat dilihat pula perbandingan kategori penghasilan atau
uang saku responden yang menggunakan jasa Ana Laundry pada seluruh cluster.
Ternyata responden yang berpenghasilan atau mempunyai uang saku Rp 1.000.001-
Rp 2.000.000 lebih mendominasi penggunaan jasa di Ana Laundry dengan 50%,
kemudian responden yang berpenghailan atau mempunyai uang saku ≤ Rp 1.000.000
dengan 30% dan responden berpenghasilan atau mempunyai uang saku Rp 2.000.001-
Rp 3.000.000 dan Rp 3.000.001-Rp 4.000.000 dengan masing-masing prosentase
16,7% dan 3,3%.
5. Output crosstab frekuensi penggunaan jasa dengan cluster
Tabel 4.8 crosstab frekuensi penggunaan jasa dengan cluster
Crosstab
cluster
Total1 2 3
frekuensi penggunaan jasa baru pertama kali Count 1 1 0 2
% of Total 3.3% 3.3% .0% 6.7%
2-4 kali Count 3 5 0 8
% of Total 10.0% 16.7% .0% 26.7%
5-7 kali Count 3 2 1 6
% of Total 10.0% 6.7% 3.3% 20.0%
8-10 kali Count 2 1 0 3
% of Total 6.7% 3.3% .0% 10.0%
> 10 kali Count 7 4 0 11
% of Total 23.3% 13.3% .0% 36.7%
Total Count 16 13 1 30
% of Total 53.3% 43.3% 3.3% 100.0%
Pada tabel diatas dapat dilihat perbandingan point kuisioner kategori frekuensi
penggunaan jasa dengan semua cluster. Untuk cluster 1, reponden yang baru pertama
kali menggunakan jasa Ana Laundry 1 orang, 2-4 kali menggunakan jasa Ana
Laundry 3 orang, 5-7 kali menggunakan jasa Ana Lundry 3 orang, 8-10 kali
menggunakan jasa Ana Laundry 2 orang dan > 10 kali menggunakan Ana Laundry 7
orang. Cluster 2, responden yang baru pertama kali menggunakan jasa Ana Laundry 1
orang, 2-4 kali menggunakan jasa Ana Laundry 5 orang, 5-7 kali menggunakan jasa
Ana Lundry 2 orang, 8-10 kali menggunakan jasa Ana Laundry 1 orang dan > 10 kali
menggunakan Ana Laundry 4 orang. Sedangkan outlier hanya satu orang dan
menggunakan jasa Ana Laundry sebanyak 5-7 kali.
Dari tabel diatas dapat dilihat pula perbandingan kategori frekuensi
penggunaan jasa Ana Laundry pada seluruh cluster. Ternyata responden yang
menggunakan jasa Ana Laundry > 10 kali lebih mendominasi penggunaan jasa di Ana
Laundry dengan 36,7%, kemudian responden yang menggunakan jasa Ana Laundry 2-
4 kali dengan 26,7% , responden yang menggunakan jasa Ana Laundry 5-7 kali
dengan 20%, responden yang menggunakan jasa Ana Laundry 8-10 kali dengan 10%
dan responden yang menggunakan jasa Ana Laundry baru pertama kali dengan 6,7%
6. Output crosstab biaya penggunaan jasa dalam satu bulan dengan cluster
Tabel 4.9 crosstab biaya penggunaan jasa dalam satu bulan dengan cluster
Crosstab
cluster
Total1 2 3
biaya penggunaan jasa <= 30.000 Count 3 5 0 8
% of Total 10.0% 16.7% .0% 26.7%
30.001-60.000 Count 8 6 0 14
% of Total 26.7% 20.0% .0% 46.7%
60.001-90.000 Count 5 2 1 8
% of Total 16.7% 6.7% 3.3% 26.7%
Total Count 16 13 1 30
% of Total 53.3% 43.3% 3.3% 100.0%
Pada tabel diatas dapat dilihat perbandingan point kuisioner kategori biaya
penggunaan jasa Ana Laundry dalam satu bulan dengan semua cluster. Untuk cluster
1, reponden yang mengeluarkan biaya ≤ Rp 30.000 3 orang, yang mengeluarkan biaya
Rp 30.001-Rp 60.000 8 orang dan yang mengeluarkan biaya Rp 60.001-Rp 90.000 5
orang. Cluster 2, reponden yang mengeluarkan biaya ≤ Rp 30.000 5 orang, yang
mengeluarkan biaya Rp 30.001-Rp 60.000 6 orang dan yang mengeluarkan biaya Rp
60.001-Rp 90.000 2 orang. Sedangkan outlier hanya satu orang dan mengeluarkan
biaya Rp 60.001-Rp 90.000.
Dari tabel diatas dapat dilihat pula perbandingan kategori biaya penggunaan
jasa Ana Laundry dalam satu bulan dengan seluruh cluster. Ternyata responden yang
mengeluarkan biaya Rp 30.001-Rp 60.000 lebih mendominasi penggunaan jasa di Ana
Laundry dengan 46,7%, kemudian responden yang mengeluarkan biaya ≤ Rp 30.000
dan mengeluarkan biaya Rp 60.001-Rp 90.000 dengan masing-masing prosentase
26,7%.
4.4.2 Cluster 1
Berikut ini adalah data responden yang masuk dalam cluster 1. Tabel tersebut berisi
tentang data hasil kuisioner perofilisasi dan data hasil kuisioner variabel loyalitas
konsumen Ana Laundry yang diisi oleh responden yang termasuk ke dalam cluster 1.
Tabel 4.10 Data hasil kuesioner profilisasi cluster 1
NoNAMA
RESPONDENJENIS
KELAMINUSIA PROFESI
PENGHASILAN/UANG SAKU
FREKUENSI PENGGUNAAN
JASA
BIAYA YG DIKELUARKAN
3 Erika 2 2 1 3 4 34 Priska 2 2 1 2 5 27 Adit 1 2 1 2 3 28 Andriani 2 2 1 1 5 19 Nias 2 2 1 2 5 110 Nadia 2 2 1 2 5 211 Sani 2 1 1 1 1 114 Rahmat W 1 2 1 3 5 319 Galih 1 2 1 2 4 221 Purnomo 1 3 4 3 2 222 Puput Tri 2 2 1 2 5 226 Fadila M. 2 2 1 2 5 327 Asih 2 2 1 2 3 328 Andre 1 3 4 3 2 329 Rafi 1 2 1 2 3 230 Anissa K. 2 2 1 1 2 2
Pada tabel diatas dapat dilihat data hasil kuisioner profilisasi oleh anggota cluster 1.
Hasil yang diperoleh responden anggota cluster 1 yang menggunakan jasa Ana
Laundry adalah kebanyakan berjenis kelamin perempuan, berusia antara 16-25 tahun,
berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa, berpenghasilan atau mempunyui uang saku
sebesar Rp 1.000.001-Rp 2.000.000, frekuensi penggunaan jasa Ana Laundry > 10
kali dan menggunakan biaya Rp 30.001- Rp 60.000 dalam sebulan dalam pengunaan
jasa Ana Laundry.
Tabel 4.11 Data hasil kuisioner variabel loyalitas konsumen cluster 1
No NamaIndikator
1 2 3 4 53 Erika 2 2 3 2 3
No NamaIndikator
1 2 3 4 54 Priska 2 3 3 2 27 Adit 2 3 3 2 28 Andriani 2 3 2 1 39 Nias 2 2 2 2 310 Nadia 3 2 1 2 211 Sani 3 2 2 3 214 Rahmat W 3 1 3 3 119 Galih 3 2 2 2 321 Purnomo 4 2 2 1 322 Puput Tri 2 3 2 1 326 Fadila M. 2 3 2 3 227 Asih 3 3 2 2 228 Andre 4 2 3 2 229 Rafi 4 2 3 2 130 Anissa K. 3 2 3 3 2
Pada tabel diatas dapat dilihat data hasil kuisioner variabel loyalitas konsumen oleh
anggota cluster 1. Hasil yang diperoleh responden anggota cluster 1 yang
menggunakan jasa Ana Laundry adalah sebagai berikut. Di variabel pembelian ulang,
kebanyakan responden memilih pernyataan setuju. Variabel pemilihan merek dengan
indikator tetap menggunakan jasa Ana Laundry meskipun ada laundry lain yang
harganya lebih murah, kebanyakan responden memilih pernyataan setuju. Variabel
rekomendasi merek dengan indikator merekomendasikan Ana Laundry kepada
teman/orang lain, kebanyakan responden memilih pernyataan setuju. Variabel
mengikuti informasi yang berkaitan merek dengan indikator selalu mengetahui
informasi tentang perkembangan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih
pernyataan setuju. Variabel pembelian kembali produk tersebut dengan tidak
melakukan pertimbangan dengan indikator tidak melalukan pertimbangan dalam
menggunakan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih pernyataan setuju.
4.4.3 Cluster 2
Berikut ini adalah data responden yang masuk dalam cluster 2. Tabel tersebut berisi
tentang data hasil kuisioner perofilisasi dan data hasil kuisioner variabel loyalitas
konsumen Ana Laundry yang diisi oleh responden yang termasuk ke dalam cluster 2.
Tabel 4.12 Data hasil kuesioner profilisasi cluster 2
NoNAMA
RESPONDENJENIS
KELAMINUSIA PROFESI
PENGHASILAN/UANG SAKU
FREKUENSI PENGGUNAAN
JASA
BIAYA YG DIKELUARKAN
1 Budi Santoso 1 2 1 2 3 22 Intan Pratiwi 2 2 1 2 5 15 Mbk Padmi 2 3 5 1 1 16 Dinar N.R 1 2 1 2 4 212 Wikhan 2 2 1 2 2 113 Anis 2 2 1 1 2 115 Ikha V. 2 2 1 1 2 216 Hasfian 1 2 1 1 2 217 Hana M. 2 2 1 2 5 218 Anita 2 2 1 1 2 120 Ubaydilah 1 2 1 3 5 323 Zahara 2 5 2 4 5 325 Farah Fadila 2 2 1 2 3 2
Pada tabel diatas dapat dilihat data hasil kuisioner profilisasi oleh anggota cluster 2.
Hasil yang diperoleh responden anggota cluster 2 yang menggunakan jasa Ana
Laundry adalah kebanyakan berjenis kelamin perempuan, berusia antara 16-25 tahun,
berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa, berpenghasilan atau mempunyai uang saku
sebesar Rp 1.000.001-Rp 2.000.000, frekuensi penggunaan jasa Ana Laundry 2-4 kali
dan menggunakan biaya Rp 30.001- Rp 60.000 dalam sebulan dalam pengunaan jasa
Ana Laundry.
Tabel 4.13 Data hasil kuesioner variabel loyalitas konsumen cluster 2
No NamaIndikator
1 2 3 4 51 Budi Santoso 2 2 4 3 42 Intan Pratiwi 2 3 4 3 25 Mbk Padmi 2 4 3 2 46 Dinar N.R 2 3 4 3 312 Wikhan 3 3 1 4 313 Anis 2 2 1 4 315 Ikha V. 2 2 4 1 216 Hasfian 3 3 4 2 417 Hana M. 3 4 4 3 318 Anita 3 3 2 4 320 Ubaydilah 4 1 2 3 323 Zahara 1 2 1 1 325 Farah Fadila 4 4 2 1 2
Pada tabel diatas dapat dilihat data hasil kuisioner variabel loyalitas konsumen oleh
anggota cluster 2. Hasil yang diperoleh responden anggota cluster 2 yang
menggunakan jasa Ana Laundry adalah sebagai berikut. Di variabel pembelian ulang,
kebanyakan responden memilih pernyataan setuju. Variabel pemilihan merek dengan
indikator tetap menggunakan jasa Ana Laundry meskipun ada laundry lain yang
harganya lebih murah, kebanyakan responden memilih pernyataan tidak setuju.
Variabel rekomendasi merek dengan indikator merekomendasikan Ana Laundry
kepada teman/orang lain, kebanyakan responden memilih pernyataan sangat tidak
setuju. Variabel mengikuti informasi yang berkaitan merek dengan indikator selalu
mengetahui informasi tentang perkembangan jasa Ana Laundry, kebanyakan
responden memilih pernyataan tidak setuju. Variabel pembelian kembali produk
tersebut dengan tidak melakukan pertimbangan dengan indikator tidak melalukan
pertimbangan dalam menggunakan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih
pernyataan tidak setuju.
4.4.4 Outlier
Terdapat satu outlier yaitu Anggi, karena objek tersebut sangat berbeda dengan objek
lainnya. Dalam pengisian kuisioner variabel loyalitas konsumen, Anggi memilih
sangat tidak setuju dalam hal pembelian ulang dan melakukan pembelian ulang
terhadap merek tersebut tanpa pertimbangan. Hal tersebut membuat menyimpang dan
tidak mewakili populasi. Outlier dapat mengubah struktur sebenarnya dalam populasi
sehingga kita akan memperoleh cluster-cluster yang tidak sesuai dengan struktur
sebenarnya dari populasi tersebut dan tidak representatif.
4.5 Kemanfaatan Knowledge dari Cluster yang terbentuk bagi Ana Laundry
Dari karakteristik ketiga cluster yang terbentuk, kita dapat menyimpulkan bahwa :
1. Cluster pertama :
a. Kebanyakan berjenis kelamin perempuan.
b. Berusia antara 16-25 tahun.
c. Berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa.
d. Berpenghasilan atau mempunyui uang saku sebesar Rp 1.000.001-Rp
2.000.000.
e. Frekuensi penggunaan jasa Ana Laundry > 10 kali.
f. Menggunakan biaya Rp 30.001- Rp 60.000 dalam sebulan dalam pengunaan
jasa Ana Laundry.
g. Di variabel pembelian ulang, kebanyakan responden memilih pernyataan
setuju.
h. Variabel pemilihan merek dengan indikator tetap menggunakan jasa Ana
Laundry meskipun ada laundry lain yang harganya lebih murah, kebanyakan
responden memilih pernyataan setuju.
i. Variabel rekomendasi merek dengan indikator merekomendasikan Ana
Laundry kepada teman/orang lain, kebanyakan responden memilih pernyataan
setuju.
j. Variabel mengikuti informasi yang berkaitan merek dengan indikator selalu
mengetahui informasi tentang perkembangan jasa Ana Laundry, kebanyakan
responden memilih pernyataan setuju.
k. Variabel pembelian kembali produk tersebut dengan tidak melakukan
pertimbangan dengan indikator tidak melalukan pertimbangan dalam
menggunakan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih pernyataan
setuju.
Dari karakteristik cluster pertama maka tindakan yang paling tepat untuk dilakukan
oleh Ana Laundry adalah :
a. Meningkatkan kegiatan promosi dengan melakukan pendekatan yang
difokuskan pada pelajar/mahasiswa yang berusia 16-25 tahun.
b. Meningkatkan kualitas produk dan jasa agar konsumen tetap meilih Ana
Laundry.
2. Cluster kedua :
a. Kebanyakan berjenis kelamin perempuan.
b. Berusia antara 16-25 tahun.
c. Berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa.
d. Berpenghasilan atau mempunyai uang saku sebesar Rp 1.000.001-Rp
2.000.000
e. Frekuensi penggunaan jasa Ana Laundry 2-4 kali.
f. Menggunakan biaya Rp 30.001- Rp 60.000 dalam sebulan dalam pengunaan
jasa Ana Laundry.
g. Di variabel pembelian ulang, kebanyakan responden memilih pernyataan
setuju.
h. Variabel pemilihan merek dengan indikator tetap menggunakan jasa Ana
Laundry meskipun ada laundry lain yang harganya lebih murah, kebanyakan
responden memilih pernyataan tidak setuju.
i. Variabel rekomendasi merek dengan indikator merekomendasikan Ana
Laundry kepada teman/orang lain, kebanyakan responden memilih pernyataan
sangat tidak setuju.
j. Variabel mengikuti informasi yang berkaitan merek dengan indikator selalu
mengetahui informasi tentang perkembangan jasa Ana Laundry, kebanyakan
responden memilih pernyataan tidak setuju.
k. Variabel pembelian kembali produk tersebut dengan tidak melakukan
pertimbangan dengan indikator tidak melalukan pertimbangan dalam
menggunakan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih pernyataan
tidak setuju.
Dari karakteristik cluster kedua maka tindakan yang paling tepat untuk dilakukan oleh
Ana Laundry adalah :
a. Melakukan promo potongan harga agar konsumen semakin tertarik untuk
menggunakan jasa Ana Laundry.
b. Peningkatan pada fasilitas produk terhadap konsumen, agar konsumen merasa
nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak laundry.
Dengan begitu konsumen akan selalu melakukan pembelian ulang, tetap
menggunakan jasa Ana Laundry, merekomendasikan Ana Laundry kepada
orang lain dan akan selalu memilih Ana Laundry tanpa pertimbangan.
BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Indikator yang mempengaruhi variabel loyalitas konsumen adalah pembelian
ulang, pemilihan merek, rekomendasi merek, mengikuti informasi yang berkaitan
dengan merek tersebut dan melakukan pembelian kembali produk tersebut tanpa
melakukan pertimbangan. Variabel pembelian ulang kebanyakan responden
memilih setuju, variabel pemilihan merek kebanyakan responden memilih tidak
setuju, variabel rekomendasi merek kebanyakan responden memilih setuju,
variabel mengikuti informasi yang berkaitan dengan merek tersebut responden
memilih tidak setuju dan variabel melakukan pembelian kembali produk tersebut
tanpa melakukan pertimbangan kebanyakan responden memilih setuju.
2. Terdapat dua cluster yang terbentuk dengan satu outlier.
a. Pada cluster 1 hasil kuisioner profilisasi, diperoleh hasil responden anggota
cluster 1 yang menggunakan jasa Ana Laundry adalah kebanyakan berjenis
kelamin perempuan, berusia antara 16-25 tahun, berprofesi sebagai
pelajar/mahasiswa, berpenghasilan atau mempunyui uang saku sebesar Rp
1.000.001-Rp 2.000.000, frekuensi penggunaan jasa Ana Laundry > 10 kali
dan menggunakan biaya Rp 30.001- Rp 60.000 dalam sebulan dalam
pengunaan jasa Ana Laundry.
b. Pada cluster 1 data hasil kuisioner variabel loyalitas konsumen oleh anggota
cluster 1. Hasil yang diperoleh responden anggota cluster 1 yang
menggunakan jasa Ana Laundry adalah sebagai berikut. Di variabel
pembelian ulang, kebanyakan responden memilih pernyataan setuju. Variabel
pemilihan merek dengan indikator tetap menggunakan jasa Ana Laundry
meskipun ada laundry lain yang harganya lebih murah, kebanyakan responden
memilih pernyataan setuju. Variabel rekomendasi merek dengan indikator
merekomendasikan Ana Laundry kepada teman/orang lain, kebanyakan
responden memilih pernyataan setuju. Variabel mengikuti informasi yang
berkaitan merek dengan indikator selalu mengetahui informasi tentang
perkembangan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih pernyataan
setuju. Variabel pembelian kembali produk tersebut dengan tidak melakukan
pertimbangan dengan indikator tidak melalukan pertimbangan dalam
menggunakan jasa Ana Laundry, kebanyakan responden memilih pernyataan
setuju.
c. Pada cluster 2, hasil yang diperoleh dari kuisioner profilisasi responden
anggota cluster 2 yang menggunakan jasa Ana Laundry adalah kebanyakan
berjenis kelamin perempuan, berusia antara 16-25 tahun, berprofesi sebagai
pelajar/mahasiswa, berpenghasilan atau mempunyai uang saku sebesar Rp
1.000.001-Rp 2.000.000, frekuensi penggunaan jasa Ana Laundry 2-4 kali dan
menggunakan biaya Rp 30.001- Rp 60.000 dalam sebulan dalam pengunaan
jasa Ana Laundry.
d. Pada cluster 2, hasil kuisioner variabel loyalitas konsumen oleh anggota
cluster 2. Hasil yang diperoleh responden anggota cluster 2 yang
menggunakan jasa Ana Laundry adalah sebagai berikut. Di variabel
pembelian ulang, kebanyakan responden memilih pernyataan setuju. Variabel
pemilihan merek dengan indikator tetap menggunakan jasa Ana Laundry
meskipun ada laundry lain yang harganya lebih murah, kebanyakan responden
memilih pernyataan tidak setuju. Variabel rekomendasi merek dengan
indikator merekomendasikan Ana Laundry kepada teman/orang lain,
kebanyakan responden memilih pernyataan sangat tidak setuju. Variabel
mengikuti informasi yang berkaitan merek dengan indikator selalu
mengetahui informasi tentang perkembangan jasa Ana Laundry, kebanyakan
responden memilih pernyataan tidak setuju. Variabel pembelian kembali
produk tersebut dengan tidak melakukan pertimbangan dengan indikator tidak
melalukan pertimbangan dalam menggunakan jasa Ana Laundry, kebanyakan
responden memilih pernyataan tidak setuju.
e. Terdapat satu outlier yaitu Anggi, karena objek tersebut sangat berbeda
dengan objek lainnya, Outlier dapat terjadi karena observasi menyimpang
yang tidak mewakili populasi. Outlier dapat mengubah struktur sebenarnya
dalam populasi sehingga kita akan memperoleh cluster-cluster yang tidak
sesuai dengan struktur sebenarnya dari populasi tersebut dan tidak
representatif.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, dapat dikembangkan beberapa rekomendasi
bagi jasa laundryan Ana Laundry dalam penelitian ini. Adapun rekomendasi yang
dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya pihak menejemen Ana Laundry selalu berusaha meningkatkan
tingkat loyalitas konsumen mencakup 5 (lima) variabel yaitu variabel
pembelian ulang, pemilihan merek, rekomendasi merek, mengikuti informasi
yang berkaitan dengan merek dan pembelian kembali produk dengan tidak
pelekukan pertimbangan, agar loyalitas pelanggan semakin meningkat, hal
tersebut bisa dilakukan dengan cara menambah jadwal training karyawan, serta
meningkatkan konsistensi kinerja karyawan.
2. Hendaknya pihak manajemen Ana Laundry semakin meningkatkan konsisten
kinerjanya, serta harus selalu menepati janji yang yang pernah dibuatnya,
apabila terpenuhi dapat membuat pelanggan menjadi puas dan akhirnya loyal,
sehingga akan menggunakan jasa Ana laundry secara terus-menerus.
3. Variabel pembelian ulang merupakan salah satu variabel yang sangat dominan
bagi terbentuknya loyalitas pelanggan, oleh karena itu, hendaklah perusahaan
atau pihak menejemen Ana Laundry memperhatikan, serta terus meningkatkan
faktor tersebut. Karena walaupun variabel pembelian ulang kelihatannya tidak
terlalu penting, tetapi pada kenyataanya variabel pebelian ulanglah yang
ternyata berpengaruh paling dominan.
4. Untuk peneliti, selanjutnya supaya mereka lebih baik dan lebih beragam
dalam dalam menentukan indikator variabel loyalitas. Bisa saja menggunakan
metode lain yang lebih akurat, dikarenakan metode Cluster ini masih
memiliki kekurangan serta kelebihan, maka di harapkan kedepannya
penelitian ini dapat berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Analisa Cluster. 2012. (online):
http:// statistikaterapan.files.wordpress.com/2008/10/
analisis - cluster .doc (5 Juni 2013)
Cornelia, Elly & Veronica, Nancy. 2008. Analisa Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Loyalitas Pelanggan Laundry 5asec. Surabaya.
Fajrianti & Farah, Zatul. 2005. Strategi Perluasan Merk dan Loyalitas Konsumen.
Surabaya.
Japarianto, Edwin. 2010. Analisa Kualitas Layanan Sebagai Pengukur Loyalitas
Pelanggan Hotel Majapahit Surabaya Dengan Pemasaran Relasional Sebagai
Variabel Intervening. Surabaya.
Johnson & Gustafsson. 2000. The Effects of Customer Satisfaction, Relationship
Commitment Dimensions, and Triggers on Customer Retention. (online) :
http://www.marketingpower.com/ResourceLibrary/Publications/JournalofMarke
ting/2005/69/4/jmkg.69.4.210.pdf (7 Juni 2013)
Keaveney. 1995. (online) : http://www.scribd.com/doc/51049022/keaveney-model (7
Juni 2013)
Kotler. 1994. Industrial Market Segmentation. (online) :
http://en.wikipedia.org/wiki/Industrial_market_segmentation (7 Juni 2013)
Peter & Waterman Jr. 1982. (online) : http://www.umpwr.ac.id/artikel/301-
pengelolaan-service-quality-dampaknya-terhadap-customer-satisfaction.html
(7 Juni 2013)
Sulistyani. 2001. Konsep Kualitas Layanan (page 92). (online):
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=
http%3A%2F%2Fpuslit2.petra.ac.id%2Fejournal%2Findex.php%2Fhot
%2Farticle%2Fdownload
%2F18423%2F18240&ei=Ahy0UeO8NpCzrAfg9YCABA&usg=AFQjCNH6q4
rjQOzMzeizO48f2m_q3xIDIQ&sig2=-
NiHDneN_6qPKSLAv5ZIZQ&bvm=bv.47534661,d.bmk (5 Juni 2013)