Analisis B24E

download Analisis B24E

of 7

Transcript of Analisis B24E

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    1/7

    1. Ny. Adis, 17 tahun, G1P0A0 usia kehamilan 38 minggu, dibawa oleh suaminya ke

    RS! Pali ka"ena ke#ang 3 #am yang lalu selama $ % menit. !ia mengeluh sakit

    ke&ala, nye"i e&igast"ik, muntah dan &englihatan kabu" se#ak % ha"i lalu.

    d. 'agaimana mekanisme sakit ke&ala, nye"i e&igast"ik, muntah, dan &englihatan

    kabu" se#ak % ha"i lalu(

    Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami peningkatan respon

    terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin, tromboxan) yang dapat

    menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan trombus dan

    pendarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan sakit

    kepala dan defisit saraf lokal dan kejang. Nekrosis ginjal dapat menyebabkan

    penurunan laju filtrasi glomerulus dan proteinuria. Kerusakan hepar dari nekrosis

    hepatoseluler menyebabkan nyeri epigastrium dan peningkatan tes fungsi hati.

    anifestasi terhadap kardiovaskuler meliputi penurunan volume intravaskular,

    meningkatnya !ardia! output dan peningkatan tahanan pembuluh perifer.

    Peningkatan hemolisis mikroangiopati menyebabkan anemia dan trombositopeni.

    "nfark plasenta dan obstruksi plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambatbahkan kematian janin dalam rahim.

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    2/7

    g. 'agaimana )a"a membedakan ke#ang akibat eklam&sia atau ke#ang akibat

    *akto" lain(

    Pada eklamsia, pasti selalu didahului dengan preeklamsia,tetapi masalahnya adalah

    preklampsia belum tentu dapat terdeteksi se!ara dini. Kejang pada preklampsia

    umumnya memberi tanda#tanda yang khas yang dapat dianggap sebagai tanda

    prodorma akan terjadinya kejang. Preeklampsia yang disertai dengan tanda#tanda

    prodorma disebut sebagai impending e!lampsia atau imminent e!lampsia. $ntuk

    membedakan dengan diagnosis bandingnya seperti kejang epilepsi, diperlukan

    anamnesis mengenai ri%ayat kejang pasien. &pabila pasien mempunyai ri%ayat

    kejang epilepsi sebelumnya untuk mendiagnosa akan menjadi lebih sulit, diperlukan

    observasi dan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk

    memastikan bah%a terdapat gejala#gejala khas preklampsia.

    Kejang ' kejang pada eklampsia terdiri dari tingkat

    *. +ingkat a%al atau aura

    -erlangsung / ' 0 detik

    +angan dan kelopak mata gemetar

    ata terbuka dengan pandangan kosong

    Kepala di putar ke kanan atau ke kiri

    1. +ingkat kejang tonik

    -erlangsung sekitar / detik

    2eluruh tubuh kaku %ajah kaku, pernafasan berhenti, dapat diikuti sianosis,

    tangan menggenggam, kaki di putar kedalam, lidah dapat tergigit.

    . +ingkat kejang klonik

    -erlangsung * sampai 1 menit

    Kejang tonik berubah menjadi kejang klonik

    Konsentrasi otot berlangsung !epat

    ulut terbuka tertutup dan lidah dapat tergigit sampai putus

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    3/7

    ata melotot

    ulut berbuih

    uka terjadi kongesti dan tampak sianosis

    Penderita dapat jatuh, menimbulkan trauma tambahan

    . +ingkat koma

    2etelah kejang klonik berhenti penderita menarik nafas

    3iikuti koma yang lamanya bervariasi

    2elama terjadi kejang ' kejang dapat terjadi suhu naik men!apai / 4!, nadibertambah !epat, dan tekanan darah meningkat.

    +. ab - b 10,% g"/d, t"ombosit- 13%.000/mm3, leukosit- 1%.00/mm3, &"otein

    u"in 2, )ylinde"45.

    a. A&a inte&"etasi dan bagaimana mekanisme abno"mal &eme"iksaan

    labo"ato"ium(

    asil Peme"iksaan Nilai No"mal 6nte"&"etasi dan ekanisme

    Abno"mal

    b 10,% g"/dl 5b **#* gr6dl &nemia, terjadi karena terjadi

    hemolisis mikroangiopatik.

    kerusakan lapisan endotel

    pembuluh ke!il yang

    mengakibatkan deposisi fibrin dan

    agregasi platelet. Ketika sel#seldarah merah melalui pembuluh

    yang rusak tersebut, mereka

    terpe!ah#pe!ah sehingga

    menyebabkan hemolisis

    intravaskular

    "ombosit-

    13%.000/mm3

    *0/./// '

    //./// mm

    enurun, kerusakan lapisan

    endotel pembuluh ke!il yang

    mengakibatkan deposisi fibrin dan

    agregasi plateletjumlah platelet

    menurun karena banyak digunakan

    eukosit- 1%.00/mm3 2elama Normal

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    4/7

    kehamilan 0///#

    *1/// men!apai

    pun!ah saaat

    persalinan dan

    masa nifas

    sebesar *///#

    *7///

    P"otein u"in 22225 Protein urin (#) Proteinuria, karena preeklampsia

    menyebabkan rusaknya endotel

    kapiler glomerulus menyebabkan

    permeabilitas meningkat

    Silinde" 45 (#) Normal

    . Analisis As&ek 9linis

    ). A&a diagnosis ke"#a dan de*inisi kasus(

    Ny. &dis, *8 tahun, 9*P/&/ usia kehamilan : minggu, menderita eklampsia.

    ;klampsia merupakan keadaan dimana ditemukan serangan kejang tiba tiba yang

    dapat disusul dengan koma pada %anita hamil, persalinan atau masa nifas yang

    menunjukan gejala preeklampsia sebelumnya.

    d. A&a S9!6 &ada kasus(

    3'

    e. 'agaimana e&idemiologi kasus(

    "nsidensi preeklampsia sangat bervariasi di seluruh dunia. "nsidensi preeklampsia

    diperkirakan oleh W5< tujuh kali lebih tinggi di negara berkembang (1,:= dari

    kelahiran hidup) daripada di negara maju (/,= dari kelahiran hidup). "nsidensi

    eklampsia di negara berkembang juga bervariasi, mulai dari * kasus per *//

    kehamilan hingga * kasus per *.8// kehamilan (= dari seluruh

    kehamilan dengan angka kematian sebesar /,8= dari seluruh kehamilan (5erna%ati,

    1/**).

    h. 'agaimana &atogenesis kasus(

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    5/7

    Pada kehamilan normal, proliferasi trofoblas akan menginvasi desidua dan

    miometrium dalam dua tahap. Pertama, sel#sel trofoblas endovaskuler menginvasi

    arteri spiralis yaitu dengan mengganti endotel, merusak jaringan elastis pada tunika

    media dan jaringan otot polos dinding arteri serta mengganti dinding arteri dengan

    material fibrinoid. Proses ini selesai pada akhir trimester " dan pada masa ini proses

    tersebut telah sampai pada deciduomyometrial junction.

    Pada usia kehamilan *#*7 minggu terjadi invasi tahap kedua dari sel trofoblas di

    mana sel#sel trofoblas tersebut akan menginvasi arteri spiralis lebih dalam hingga

    kedalaman miometrium. 2elanjutnya terjadi proses seperti tahap pertama yaitu

    penggantian endotel, perusakan jaringan muskulo#elastis serta perubahan material

    fibrinoid dinding arteri. &khir dari proses ini adalah pembuluh darah yang

    berdinding tipis, lemas dan berbentuk seperti kantong yang memungkinkan terjadi

    dilatasi se!ara pasif untuk menyesuaikan dengan kebutuhan aliran darah yang

    meningkat pada kehamilan.

    Pada preeklampsia, proses plasentasi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya

    disebabkan oleh dua hal, yaitu (*) tidak semua arteri spiralis mengalami invasi oleh

    sel#sel trofoblas? (1) pada arteri spiralis yang mengalami invasi, terjadi tahap

    pertama invasi sel trofoblas se!ara normal tetapi invasi tahap kedua tidak

    berlangsung sehingga bagian arteri spiralis yang berada dalam miometrium tetapi

    mempunyai dinding muskulo#elastis yang reaktif yang berarti masih terdapat

    resistensi vaskuler.

    3isamping itu juga terjadi arterosis akut (lesi seperti atherosklerosis) pada arteri

    spiralis yang dapat menyebabkan lumen arteri bertambah ke!il atau bahkan

    mengalami obliterasi. 5al ini akan menyebabkan penurunan aliran darah ke plasenta

    dan berhubungan dengan luasnya daerah infark pada plasenta. Pada preeklampsia,

    adanya daerah pada arteri spiralis yang memiliki resistensi vaskuler disebabkan oleh

    karena kegagalan invasi trofoblas ke arteri spiralis pada tahap kedua. &kibatnya,

    terjadi gangguan aliran darah di daerah intervilli yang menyebabkan penurunan

    perfusi darah ke plasenta. 5al ini dapat menimbulkan iskemi dan hipoksia di

    plasenta yang berakibat terganggunya pertumbuhan bayi intra uterin ("$9@) hingga

    kematian bayi.

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    6/7

    Patofisiologi kejang eklamptik belum diketahui se!ara pasti. Kejang eklamptik dapat

    disebabkan oleh hipoksia karena vasokonstriksi lokal otak, dan fokus perdarahan di

    korteks otak.Kejang juga sebagai manifestasi tekanan pada pusat motorik di daerah

    lobus frontalis. -eberapa mekanisme yang diduga sebagai etiologi kejang adalah

    sebagai berikut

    a) ;dema serebral

    b) Perdarahan serebral

    !) "nfark serebral

    d) Aasospasme serebral

    e) Pertukaran ion antara intra dan ekstra seluler

    f) Koagulopati intravaskuler serebral

    g) ;nsefalopati hipertensi

  • 7/24/2019 Analisis B24E

    7/7

    Koma yang dijumpai pada kasus eklampsia dapat disebabkan oleh kerusakan dua

    organ vital

    *) Kerusakan hepar yang berat gangguan metabolisme#asidosis, tidak mampu

    mendetoksikasi toksis material.

    1) Kerusakan serebral edema serebri, perdarahan dan nekrosis disekitar perdarahan,

    hernia batang otak.