BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang -...

54
Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069) 79 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu merupakan kawasan perancangan yang memiliki kebutuhan yang sangat lengkap untuk mewadahi semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat dibutuhkan adanya analisis yang menyangkut tentang pengguna maupun aktifitas yang dilakukannya dan beserta kebutuhan bagi penggunanya. Untuk itu disini menjelaskan tentang analisis ruang, kebutuhan ruang, persyarataan ruang dan hubungan antar ruang. 4.1.1 Analisis Fungsi Perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu ini akan terdapat berbagai macam aktifitas di dalamnya yang berhubungan dengan wisata dan budidaya. Yaitu: 1. Sebagai tempat wisata bahari dan budidaya ikan kerapu di Kabupaten Tuban. 2. memeberikan tempat untuk berwisata dan mencari pengetahuan. 3. Sebagai tempat yang menjaga kondisi laut dan biota yang terdapat di dalamnya.

Transcript of BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang -...

Page 1: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

79

BAB IV

ANALISIS

4.1 Analisis Ruang

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu merupakan kawasan

perancangan yang memiliki kebutuhan yang sangat lengkap untuk mewadahi

semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat

dibutuhkan adanya analisis yang menyangkut tentang pengguna maupun aktifitas

yang dilakukannya dan beserta kebutuhan bagi penggunanya. Untuk itu disini

menjelaskan tentang analisis ruang, kebutuhan ruang, persyarataan ruang dan

hubungan antar ruang.

4.1.1 Analisis Fungsi

Perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu ini akan

terdapat berbagai macam aktifitas di dalamnya yang berhubungan dengan wisata

dan budidaya. Yaitu:

1. Sebagai tempat wisata bahari dan budidaya ikan kerapu di Kabupaten

Tuban.

2. memeberikan tempat untuk berwisata dan mencari pengetahuan.

3. Sebagai tempat yang menjaga kondisi laut dan biota yang terdapat di

dalamnya.

Page 2: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

80

Gambar 4.1: skema analisis fungsi

Sumber: analisis 2013

4.1.2 Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas pada objek perancangan Wisata Bahari Berbasis

Budidaya Ikan Kerapu di Kabupaten Tuban ini dibedakan dalam tiga fungsi,

yaitu: fungsi primer, fungsi sekunder dan fungsi penunjang. Berikut ini adalah

penjelasan lebih detail mengenai analisis aktifitas pada perancangan Wisata

Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu di Kabupaten Tuban:

Fungsi Sekunder Fungsi Penunjang Fungsi Primer

Berwisata Pembudidayaan

ikan kerapu

Tempat ibadah

Restoran

Parkir kendaraan

Tempat penjualan

tiket dan

informasi

Kantor pengelola

Ruang servis

Kamar mandi

Pos keamanan

Bussines centre

ANALISIS FUNGSI

Page 3: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

81

Tabel 4.1: Analisis aktifitas

No. Klasifikasi Fungsi Jenis Aktifitas Sifat Aktifitas Perilaku

Beraktifitas

1 Fungsi Primer Berwisata Publik Membeli tiket

Jalan-jalan

Bermain

Membeli makan

Melihat

pertunjukan

2 Fungsi Sekunder Pembudidayaan

ikan kerapu

Publik Memelihara ikan

Berkomunikasi

Jalan-jalan

Makan

Memancing

Penginapan

Wisatawan

Semi Publik Check in

Istirahat

Makan

Berkomunikasi

Berwisata

beribadah

Check out

Aula Pertemuan Privat Check in

Rapat

Makan

Istirahat

Beribadah

Check out

3 Fungsi Penunjang Tempat ibadah

(musholla)

Publik Wudhu

Sholat

Dzikir

Do’a

Restoran Publik Makan

Berkomunikasi

istirahat

Tempat mancing Publik Memancing

Istirahat

Berkomunikasi

Makan

Parkir kendaraan Publik Memarkir

Berkomunikasi

Jalan-jalan

Tempat penjualan

tiket dan informasi

Privat Menjaga tiket

Berkomunikasi

Istirahat

Makan

Kantor pengelola Privat Rapat

Istirahat

Makan

berkomunikasi

Ruang servis Privat Menjaga

Berkomunikasi

Makan

istirahat

Page 4: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

82

Toilet umum Publik Buang air besar/

kecil

Cuci muka

berkomunikasi

Pos keamanan Privat Menjaga

keamanan

Makan

Berkomunikasi

istirahat

Bussines centre Publik Belanja

Berkomunikasi

Jalan-jalan

Makan

Sumber: analisis 2013

4.1.3 Analisis Pengguna

Analisis pengguna merupakan analisis untuk mengetahui kebutuhan ruang

dari setiap-setiap pengguna, berikut ini penjelasan analisis pengguna lebih detail

melalui tabel pengguna dalam Perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya

Ikan Kerapu di Kabupaten Tuban:

a. Tabel analisis pengguna

Tabel 4.2: analisis pengguna)

No. Jenis Aktifitas Jenis

Pengguna

Sifat Pengguna Jumlah

Pengguna

Rentang

Waktu

Pengguna

1 Berwisata Wisatawan Rutin, setiap hari 400 Orang 7-8 Jam

2 Pembudidayaan

ikan kerapu

Pengelola dan

Wisatawan

Rutin, setiap hari 420 Orang 7-8 Jam

3 Penginapan

Wisatawan

Pengelola dan

Wisatawan

Rutin, setiap hari 200 Orang 24 Jam

4 Rapat/

Pertemuan

Pengelola dan

Penyewa

Kadang-Kadang 100 Orang 24 Jam

5 Beribadah

(musholla)

Pengelola dan

Wisatawan

Rutin, setiapa hari 50 Orang 7-8 Jam

6 Restoran Wisatawan Rutin, setiap hari 100 Orang 16 Jam

7 Memancing Wisatawan Rutin, setiap hari 50 Orang 7-8 Jam

8 Parkir kendaraan Pengelola dan

Wisatawan

Rutin, setiap hari 500 Orang 24 Jam

9 Penjualan tiket

dan informasi

Karyawan Rutin, setiap hari 5 Orang 7-8 Jam

10 Kantor pengelola Direktur Rutin, setiap hari 5 Orang 7-8 Jam

11 Ruang servis Karyawan Rutin, setiap hari 10 Orang 24 Jam

12 Toilet umum Wisatawan Rutin, setiap hari 200 Orang 7-8 Jam

13 Pos keamanan Satpam Rutin, setiap hari 10 Orang 24 Jam

Page 5: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

83

14 Bussines centre Pengelola dan

Wisatawan

Rutin, setiap hari 200 Orang 7-8 Jam

Sumber: analisis 2013

b. Alur sirkulasi pengguna

PRIMER

SEKUNDER

PENUNJANG

Page 6: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

84

Gambar 4.2: alur sirkulasi pengguna

Sumber: analisis 2013

Page 7: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

85

4.1.4 Analisis Dimensi Ruang

Berikut ini penjelasan tentang analisis kebutuhan dan dimensi ruang pada perancangan Wisata Berbasisi Budidaya Ikan Kerapu

Dikabupaten Tuban.

Tabel 4.3: analisis dimensi ruang

No. Pengguna Jenis Aktifitas Kebutuhan Ruang Jumlah Ruang Dimensi Ruang Luas Ruang

1 Wisatawan Berwisata bahari

Bermain

menikmati

wahana

Jalan-jalan

mengelilingi area

wisata

Aquarium

Area bermain

Taman

1 Ruang

aquarium bawah

laut

(kapasitas 200

orang).

Manusia: (0.6m x 1.5m) x

200 orang.

Aquarium: (75m x 2m).

Sirkulasi 25%

1320 m²

Area terbuka

(kapasitas 300

orang).

Area bermain

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Kursi taman: (0.4m x 1.5m)

x 45.

Area bermain: (50m x 50m).

Sirkulasi 40%.

6324.75 m²

Total 7644 m²

Page 8: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

86

2 Pengelola

budidaya ikan Budidaya ikan

kerapu

Menangkap ikan

kerapu

Area budidaya

Kolam

budidaya

5 Kolam benih

ikan

1 Kolam ikan

konsumsi

3 Kolam ikan

budidaya

Manusia: (0.6m x 1.5m)

Kolam benih: (3m x 4m) x 5.

Kolam konsumsi: (10m x 15

m).

Kolam budidaya: (7m x 9 m)

x 3.

Sirkulasi 25%

1599.6 m²

Tempat istirahat

staff pengelola

Ruang

pengelola

Kantor

Kamar

Musholla

Toilet

3 Tempat

istirahat

1 Kantor

pengelola

1 Tempat

ibadah

1 toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m)

Kamar tidur: (3m x 3m) x 3.

Kantor: (4m x 3m).

Musholla: (2.5m x 1.5).

Toilet: (1.5m x 1.5m).

Sirkulasi 25%

186.6 m²

Pengobatan ikan

ketika terserang

hama

Laboratorium

pengobatan

ikan

Toilet

1 Ruang

penelitian

1 Toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m) x 15

orang.

Laboratorium: (5m x 8 m).

Toilet: (1.5m x 1.5m).

Sirkulasi 25%

226 m²

Menyimpan

pakan ikan

Gudang

makanan ikan

1 gudang

menyimpan

pakan ikan

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Karung pakan: (0.5m x 1m)

x 300 karung.

Sirkulasi 25%

675 m²

Total 2687 m²

Page 9: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

87

3 Penginapan

wisatawan Istirahat (tidur) Kamar tidur

Toilet

2 Bedroom

1 Meja rias

1 Kursi rias

1 Sofa santai

Meja sofa

1 Almari

1 Meja TV

Manusia: (0.6m x 1.5m) x 4

orang.

Bedroom: (2m x 2m) x 2.

Meja rias: (1.5m x 2 m).

Kursi rias: (0.5m x 0.6m).

Sofa: (2m x 0.7m).

Meja: (1.5m x 0.4m).

Almari: (1.5m x 2m).

Meja TV: (1m x 0.6m).

Sirkulasi 25%

82 x 34 =

2788 m²

Melayani

pengunjung

Menjaga

penginapan

Recepcionist

Pantry

Toilet

1 Meja

recepsionist

3 Kursi

recepsionist

1 almari

recepsionist

2 Meja dapur

1 Almari dapur

2 Rak piring

3 Kompor gas

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (3m x 1m).

Kursi: (0.7m x 0.6m) x 3

Almari: 2m x 2m).

Meja dapur: (2.5m x 1m) x 2.

Almari dapur: ( 3m x 2m).

Rak piring: (2m x 1.5m) x 2.

Kompor: (1m x 0.5m) x 3.

Sirkulasi 25%

116.64 m²

Transportasi

vertikal

Ruang lift 1 Ruang lift Manusia: (0.6m x 1.5m).

Lift: (2m x 2m).

Sirkulasi 25%

19.6 m²

Total 2924 m²

Page 10: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

88

4 Wisatawan/

pemerintahan Melakukan rapat

Mengadakan

pertemuan yang

sifatnya privat

Aula room

Pantry

Toilet

Musholla

100 Kursi

3 Meja besar

1 Pantry

2 Toilet

1 Musholla

Manusia: (0.6m x 1.5m) x

100 orang.

Kursi: (0.6m x 0.6m) x 100.

Meja besar: (0.7m x 3m) x 3.

Meja dapur: (2.5m x 1m).

Almari dapur: ( 2m x 2m).

Rak piring: (2m x 1.5m).

Kompor: (1m x 0.5m).

Toilet: (1.5m x 1.5m) x 2.

Wastafel: (0.9m x 0.5m) x 2.

Musholla: (2.5m x 1.5m).

Sirkulasi 25%

583 m²

Total 583 m²

5 Wisatawan/

pengelola Melaksanakan

Sholat

Aula sholat

Tempat wudhu

Toilet

1 Aula shalat

2 Tempat

wudhu

6 Toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m) x 50

orang.

Aula shalat: (10m x 10m)

T. wudhu: (1.5m x 3m) x 2

Toilet: (1.5m x 1.5m) x 6

Sirkulasi 25%

167.5 m²

Total 167 m²

Page 11: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

89

6 Wisatawan/

pengelola Makan-makan

dan minum

Istirahat dan

bersantai

Menikmati

pemandangan

laut

Tempat makan

Dapur

Toilet

100 Kursi

makan

25 Meja makan

1 Dapur besar

2 Toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m)

Kursi makan: (0.6m x 0.6m)

x 100.

Meja makan: (1m x 0.6m) x

25.

Meja dapur: (3m x 1m) x 2.

Almari dapur: ( 3m x 2m) x

2.

Rak piring: (2m x 1.5m) x 2.

Kompor: (1m x 0.5m) x 3.

Toilet: (1.5m x 1.5m) x 2.

Wastafel: (0.9m x 0.5m) x 2.

Sirkulasi 25%

327.6 m²

Total 327 m²

7 Pengunjung Berwisata sambil

memancing

Menikmati

indahnya ikan

kerapu

Kolam

pemancingan

Gazebo

Toilet

Food court

1 kolam

pemancingan

ikan kerapu

10 Gazebo

pemancingan

ikan

2 Toilet umum

3 food court

Manusia: (0.6m x 1.5m)

Kolam konsumsi: (10m x 15

m).

Gazebo: (2m x 2m) x 10.

Toilet: (1.5m x 1.5m) x 2.

Food court: (2m x 2m) x 3

Sirkulasi 25%

207.4 m²

Total 207 m²

Page 12: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

90

8 Wisatawan dan

pengelola Memarkir

kendaraan

Area parkir

kendaraan

1 Area parkir Manusia: (0.6m x 1.5m)

Mobil: (2.5m x 5m) x 100

Motor: (1m x 2.5m) x 300

Sirkulasi 30%

6.669.6 m²

Total 6669 m²

9 Karyawan dan

pengelola Menjaga tiket

masuk untuk

pengunjung

Memberikan

informasi

terhadap

pengunjung

Ruang

membeli tiket

5 tempat

penjualan tiket

Manusia: (0.6m x 1.5m)

Meja: (1.5m x 0.7m).

Kursi: (0.6m x 0.6m).

Almari: (1.5m x 0.6m)

Sirkulasi 25%

12.84 x 5=

64.2 m²

Ruang

informasi

1 ruang

informasi

Toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (1.5m x 0.7m).

Kursi: (0.6m x 0.6m).

Almari: (1.5m x 0.6m).

Toilet: (1.5m x1.5m).

Sirkulasi 25%

60.36 m²

Total 124 m²

Page 13: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

91

10 Direktur dan

karyawan Mengawasi kerja

para karyawan

Mengontrol

perkembangan

administrasi

Memeriksa

laporan dari

setiap karyawan

Kantor kerja

direktur

3 Ruang kantor

pengelola

3 Meja

3 Kursi

3 Almari

2 Toilet

Musholla

Pantry

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (1.5m x 0.7m) x 3.

Kursi: (0.8m x 0.8m) x 3.

Almari: (1.5m x 0.6m) x 3.

Toilet: (1.5m x1.5m) x 2.

Musholla: (2.5m x 1.5m).

Meja dapur: (3m x 1m).

Almari dapur: ( 3m x 2m).

Rak piring: (2m x 1.5m) .

Kompor: (1m x 0.5m) .

Wastafel: (0.9m x 0.5m)

Sirkulasi 25%

97.88 m²

Mengadakan

rapat/ pertemuan

rutin dengan para

pengeloa dan

karyawan secara

rutin

Ruang rapat

direktur dan

karyawan

1 Ruang rapat

2 Toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (1m x 3m) x 5.

Kursi: (0.6m x 0.6m) x 50.

Toilet: (1.5m x1.5m) x 2.

Sirkulasi 25%

153.6 m²

Total 251 m²

11 Karyawan dan

pengelola Menjaga sarana

yang ada pada

lingkungan

wisata dan

penginapan

Menata system

utilitas untuk

lingkungan

wisata dan

penginapan

Bersih-bersih

Ruang servis Ruang servis

Toilet

Pantry

Gudang

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (0.7m x 1.5m).

Kursi: (0.6m x 0.6m) x 5.

Toilet: (1.5m x1.5m).

Gudang: (4m x 4m).

Sirkulasi 25%

82 m²

Page 14: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

92

Total 82 m²

12 Wisatawan Buang air besar/

kecil

Toilet umum Bak air

kloset

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Bak air: (0.8m x 0.7m).

Kloset: (0.6m x 0.5m)

Wastafel: (0.9m x 0.5m)

Sirkulasi 25%

2.21 x 10 =

22.1 m²

Total 22 m²

13 Satpam menjaga

keamanan

kawasan dan

kendaraan

pengunjung/

pengelola

Pos keamanan Meja

Kursi

Toilet

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (0.7m x 1.5m).

Kursi: (0.6m x 0.6m).

Toilet: (1.5m x1.5m).

Sirkulasi 25%

18.24 m²

Total 18 m²

14 Pengunjung dan

karyawan Melakukan

transaksi jual beli

souvenir dan

lain-lain.

Bussines

centre

Meja

Kursi

Stand barang

dagangan

Toilet

Gudang

Manusia: (0.6m x 1.5m).

Meja: (0.5m x 1.5m) x 20.

Kursi: (0.6m x 0.6m) x 20.

Rak barang: (1.2m x 0.4) x

20.

Toilet: (1.5m x1.5m) x 2.

Gudang: (4m x 4m).

Sirkulasi 25%

209.2 m²

Total 209 m²

Total keseluruhan 21.914 m²

Page 15: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

93

4.1.5 Analisis Persyaratan Ruang

Berikut ini penjelasan tentang analisis persyaratan ruang pada perancangan

Wisata Berbasisi Budidaya Ikan Kerapu Dikabupaten Tuban.

Tabel 4.4: analisis persyaratan ruang

No. Nama ruang Pencahayaan Penghawaan View Akses

Alami Buatan Alami Buatan Luar Dalam

1 Taman wisata ++++ ++ ++++ + ++++ ++++ Mudah

2 Ruang

aquarium ++++ ++++ ++++ ++++ ++ ++++ Mudah

3 Budidaya ikan

kerapu ++++ ++ ++++ + ++++ ++++ Mudah

4 Penginapan

wisatawan ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ Mudah

5 Aula pertemuan ++++ ++++ ++++ ++++ +++ ++++ Mudah

6 Musholla ++++ ++++ ++++ ++++ + ++++ Mudah

7 Restoran ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ Mudah

8 Tempat mincing ++++ + ++++ + ++++ ++++ Mudah

9 Parkir

kendaraan ++++ ++ ++++ + ++++ ++++ Mudah

10

Tempat jual

tiket &

informasi

++++ ++++ ++++ ++ ++++ ++ Mudah

11 Kantor

pengelola ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ Mudah

12 Ruang servis ++++ ++++ ++++ ++ ++ ++++ Sulit

13 Toilet umum ++++ ++++ ++++ + + + Mudah

14 Pos keamanan ++++ ++++ ++++ ++ ++++ ++ Mudah

15 Bussines centre ++++ ++++ ++++ ++++ ++ ++++ Mudah

Sumber: analisis 2013

Page 16: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

94

4.1.6 Analisis Hubungan Antar Ruang (Kawasan)

Berikut ini penjelasan tentang analisis hubungan antar ruang pada

perancangan Wisata Berbasisi Budidaya Ikan Kerapu Dikabupaten Tuban.

Alternatif 1

Gambar 4.3: hubungan antar ruang kawasan 1

Sumber: analisis 2013

Page 17: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

95

Alternatif 2:

Gambar 4.4: hubungan antar ruang kawasan 2

Sumber: analisis 2013

Page 18: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

96

Alternatif 3

Gambar 4.5: hubungan antar ruang kawasan 3

Sumber: analisis 2013

Page 19: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

97

4.1.7 Analisis Hubungan Antar Ruang

a. Taman Bermain

Gambar 4.6: diagram hubungan ruang wisata

Sumber: analisis 2013

b. Tempat Budidaya Ikan Kerapu

Gambar 4.7: diagram hubungan ruang budidaya ikan

Sumber: analisis 2013

Page 20: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

98

c. Penginapan Wisatawan

Gambar 4.8: diagram hubungan ruang penginapan

Sumber: analisis 2013

d. Aula Pertemuan

Gambar 4.9: diagram hubungan ruang aula pertemuan

Sumber: analisis 2013

Page 21: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

99

e. Tempat Ibadah (Musholla)

Gambar 4.10: diagram hubungan ruang musholla

Sumber: analisis 2013

f. Restoran

Gambar 4.11: diagram hubungan ruang restoran

Sumber: analisis 2013

Page 22: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

100

g. Tempat Pemancingan Ikan

Gambar 4.12: diagram hubungan ruang kolam pemancingan

Sumber: analisis 2013

h. Parkir Kendaraan

Gambar 4.13: diagram hubungan ruang parkir kendaraan

Sumber: analisis 2013

Page 23: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

101

i. Tempat Pembelian Tiket dan Ruang Informasi

Gambar 4.14: diagram hubungan ruang penjualan tiket dan informasi

Sumber: analisis 2013

j. Ruang Kantor Pengelola Wisata dan Budidaya Ikan Kerapu

Gambar 4.15: diagram hubungan kantor pengelola

Sumber: analisis 2013

Page 24: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

102

k. Ruang Servis

Gambar 4.16: diagram hubungan ruang servis

Sumber: analisis 2013

l. Toilet Umum

Gambar 4.17: diagram hubungan toilet umum

Sumber: analisis 2013

Page 25: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

103

m. Pos Keamanan

Gambar 4.18: diagram hubungan pos satpam

Sumber: analisis 2013

n. Bussines Centre

Gambar 4.19: diagram hubungan ruang pusat bisnis

Sumber: analisis 2013

Page 26: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

104

4.2.8 Zoning Kawasan

Berikut ini penjelasan tentang analisis zoning kawasan pada perancangan

Wisata Berbasisi Budidaya Ikan Kerapu Dikabupaten Tuban.

Gambar 4.20: alternatif zoning kawasan 1

Sumber: analisis 2013

Gambar 4.21: alternatif 2 zoning kawasan

Sumber: analisis 2013

Page 27: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

105

4.2 Analisis Tapak

Perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu ini terletak di

pesisir laut jawa dan dilintasi oleh jalur pantura yang menghubungkan antara

Kabupaten Tuban dengan Kabupaten Lamongan sampai ke arah Surabaya. Lokasi

ini terletak di desa Kradenan Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Perancangan

ini berdiri di atas tanah kosong dengan luas ± 33.976 m². pemilihan lokasi ini

didasari oleh peraturan kota pemerintah kota dan tempat yang strategis, mudah

diakses dan menguntungkan.

4.2.1 Kondisi Eksisting Tapak

Gambar 4.22: kondisi eksisting

Sumber: analisis 2013

Page 28: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

106

4.2.2 Ukuran, kontur, bentuk dan batas tapak

4.2.2.1 Ukuran, kontur dan bentuk tapak

Tapak berbentuk asimetris dengan ukuran berbeda pada setiap sisi dari

tapak. Tapak yang berbatasan langsung dengan laut jawa harus terdapat dinding

pemecah gelombang supaya gelombang dari laut tidak mudah masuk ke area

perancangan dan dapat membuat muara pada area utara tapak, sehingga dapat

menghasilkan kawasan yang lebih menarik.

Gambar 4.23: ukuran dan kontur tapak

Sumber: analisis 2013

Total luas tapak berkisar ± 33.976 m² yang akan dibangun area

perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu di Kabupaten Tuban.

Page 29: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

107

Menurut kebijaksanaan peraturan pemerintah Kabupaten Tuban, kawasan lokasi

perancangan ini merupakan kawasan budidaya biota laut, sehingga sangat sesuai

dengan tujuan dari perancangan.

4.2.2.2 Batas-batas tapak

Batas tapak perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu di

Kabupaten Tuban adalah sebagai berikut:

1) Utara : Laut jawa

2) Timur : Masjid

3) Selatan : Jalan raya dan warung makan

4) Barat : Sungai dan jembatan

Gambar 4.24: batas-batas tapak

Sumber : Dokumen pribadi 2013

Berdasarkan dari kondisi eksisting tapak, ukuran, bentuk dan batas-batas

tapak dapat dilakukan analisis untuk memberikan dampak positif terhadap

kawasan perancangan, antara lain:

Page 30: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

108

A. Analisis pembatas area perancangan dan kawasan

Analisis pembatas kawasan perancangan merupakan analisis yang

bertujuan untuk menjaga kondisi keamanan dan keindahan perancangan pada

kondisi lingkungan sekitar.

1. Menggunakan pagar dinding pasif

2. Mengunakan vegetasi

3. Memanfaatkan kombinasi antara dinding dan vegetasi.

1. Memberikan pagar dinding pasif yang dimanfaatkan sebagai area

pembatas antara lingkungan perancangan dan kawasan perancangan.

Gambar 4.25 analisis pembatas tapak

Sumber: analisis 2013

Gambar 4.26: penerapan bentuk pagar

Sumber: analisis 2013

Page 31: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

109

Kelebihan: Memberikan kesan kenyamanan dan keamanan untuk area

perancangan wisata bahari.

Kekurangan: dinding pasif kurang memberikan kesan estetika yang

tinggi, bentukan kaku sehingga kurang menarik.

2. Menggunakan pembatas massif dengan vegetasi yang berjajar

mengelilingi area perancangan wisata bahari.

Gambar 4.27: analisis pembatas tapak

Sumber: analisis 2013

Gambar 4.28: penerapan vegetasi pada pembatas tapak

Sumber: analisis 2013

Page 32: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

110

Kelebihan: pembatas masif yang terdiri dari pepohonan akan memberikan

kesan estetika yang lebih menarik dan dapat dijadikan sebagai penyaring

sirkulasi udara ke area perancangan.

Kekurangan: kesan keamanan dan kenyamanan kurang terjaga untuk area

perancangan wisata bahari.

3. Menggunakan kombinasi antara dinding pasif dan pembatas pohon masif.

Gambar 4.29: analisis pembatas tapak

Sumber: analisis 2013

Gambar 4.30: kombinasi pagar antara didnding dan vegetasi

Sumber: analisis 2013

Page 33: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

111

Kelebihan: kombinasi keamanan, kenyamanan dan bentuk estetika akan

menghasilkan perancangan yang lebih baik.

Kekurangan: pemilihan penggunaan bahan material membutuhkan biaya

yang cukup besar.

4. Kesimpulan analisis batas tapak

Batas tapak pada perancangan ini menggunakan gabungan antara dinding

tembok dan vegetasi yang mengelilingi tapak sesuai dengan alternative

dari analisis batas tapak.

Gambar 4.31: kesimpulan analisis batas tapak

Sumber: analisis 2013

B. Analisis tatanan peletakan pola massa bangunan

Analisis peletakan pola massa merupakan satu cara yang bertujuan untuk

mengetahui dari zoning ruang dari kawasan yang sesuai dengan objek dan tema

perancangan serta bertujuan untuk mengetahui jalur sirkulasi dalam kawasan

perancangan.

Page 34: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

112

1. Tatanan pola massa linear

Pola tatanan massa linear merupakan cara bentuk massa yang terus

menerus menyambung dari satu titik awal sampai satu titik akhir.

Gambar 4.31: pola linear pada tatanan massa

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: Tatanan massa yang menggunakan system linear

memberikan kemudahan pada alursirkulasi pengunjung wisata bahari.

Dengan pola linear wisatawan akan dapat merasakan hiburan dari titik

awal sampai titik hiburan yang terakhir.

Kekurangan: Fokus bangunan utama kurang terlihat.

2. Tatanan pola massa terpusat

Pola tatanan massa terpusat yaitu pola massa yang memiliki fokus

utama bangunan yang ada di kawasan perancangan.

Gambar 4.32: pola terpusat pada tatanan massa

Sumber: analisis 2013

Page 35: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

113

Kelebihan: menampilkan organisasi ekologi bawah laut yang indah

dengan eksplorasi aquarium seolah-olah wisatawan yang ada di

dalamnya merasakan nyata dengan kondisi laut.

Kekurangan: struktur harus benar-benar kuat.

3. Tatanan pola massa grid

Pola tatanan massa grid merupakan pola massa yang bentuknya

tersusun rapi dan mengikuti garis sesuai dengan tatanan grid pada tapak.

Gambar 4.33: pola grid pada tatanan massa

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: penataan dapat tersusun rapid an memberikan area terbuka

hijau lebih luas.

Kekurangan: betuk kaku, alur sirkulasi kendaraan dan orang terlalu

rumit dan sulit untuk dilalui.

Page 36: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

114

4. Kesimpulan tatanan pola massa

Pada perancangan ini, pola massa mennggunakan pola linear.

Menggunakan pola linear sesuai dengan analisis sebelumnya yang

mempertimbangkan berbagai macam aspek, antara lain: sirkulasi

pengguna, analisis tapak, bentuk tapak.

Gambar 3.33: kesimpulan pola massa

Sumber: analisis 2013

Page 37: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

115

4.2.2.3 Analisis Sinar Matahari

Analisis orientasi cahaya matahari merupakan cara analisis yang

mempengaruhi perancangan berkaitan dengan pencahayaan alami dan tigkat

ukuran kenyamanan pada perancangan Wisata Bahari Berbasis Budidaya ikan

Kerapu di kabupaten Tuban. Terdapat beberapa ruangan yang membutuhkan

pencahayaan alami untuk mendukung ruangan tersebut. Perancangan Wisata

Bahari Berbasis Budidaya ikan Kerapu di kabupaten Tuban menggunakan tema

arsitektur ekologi, dengan demikian pemanfaatan energi alami sangat sesuai

dengan prinsip dari tema arsitektur ekologi.

Gambar 4.34: orientasi matahari pada tapak

Sumber: analisis 2013

Sinar matahari yang menyinari lokasi perancangan terlihat mulai

munculnya matahari, sinar matahari yang menguntungkan terhadap perancangan

terjadi mulai munculnya matahari sampai dengan pukul 10.00 wib. Dengan

demikian sinar matahari yang menguntungkan dapat dimasukkan terhadap

perancangan wisata bahari.

Page 38: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

116

Alternatif 1

Memanfaatkan potensi cahaya matahari sebagai pencahayaan utama

pada aquarium yang dapat memberikan kesan natural dan seolah-olah wisatawan

yang ada di dalam aquarium seperti berada di bawah laut alam bebas dan

menikmati ekologi bawah laut secara nyata.

Gambar 4.35: alternatif 1 analisis matahari

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: sinar matahari yang masuk ke ruangan aquarium sangat menarik,

defleksi cahaya yang ditimbulkan berbentuk air yang seolah-olah wisatawan

ada di dasar lautan dan merasa menikmati ekologi bawah laut.

Kekurangan: terlalu sering terkena sinar matahari dikhawatirkan kondisi

struktur aquarium rentan rusak, sehingga dibutuhkan desain yang inovatif

Page 39: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

117

dengan desain yang dapat membuka dan menutup lapisan aquarium dengan

tujuan menjaga kondisi struktur aquarium agar tahan lama.

Alternatif 2

Memanfaatkan potensi sinar matahari sebagai sistem penerangan pada

malam hari dengan menggunakan solar cell sebagai wadah penampung energy

panas. Selain itu terdapat juga bukaan pada area yang nyaman dengan kondisi

panas matahari dan memberikan view yang juga menarik dengan arah hadap yang

menuju ke area laut.

Gambar 4.42: alternatif 2 analisis matahari

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: sistem hemat energi sangat bagus dengan memanfaatkan potensi

sinar matahari dan sistem ekologi laut sebagai penunjang dengn view yang

bagus.

Page 40: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

118

Kekurangan: cuaca yang buruk akan mempengaruhi kondisi bangunan, sebab

tidak ada penyaring sirkulasi udara pada bagian depan yang berhadapan

dengan laut.

Keputusan desain analisis matahari pada perancangan

Gambar 4.37: kesimpulan perancangan analisis matahari

Sumber: analisis 2013

Memanfatkan potensi alam melalui teknologi solar cell sebagai sumber

daya listrik pada bangunan. Pada perancangan aquarium menggunakan fasad dari

material yang transparan agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan.

Pada perancangan kawasan memanfaatkan vegetasi sebagai fungsi peneduh sinar

matahari terhadap pengguna yang ada di luar ruangan.

Page 41: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

119

4.2.2.4 Analsis Sirkulasi Udara

Analisis sirkulasi udara merupakan analisis yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi angin pada tapak yang dapat memberikan hasil positif dan

negative terhadap perancangan wisata bahari dan budidaya ikan kerapu.

Alternatif 1

Memanfaatkan potensi angin sebagai aliran penghawaan pada bangunan

yang dapat memberikan nilai hemat energi serta nilai-nilai keselarasan dengan

alam. Selain itu terdapat juga system penggunaan vegetasi yang bertujuan untuk

menetralisir udara yang masuk pada kawasan perancangan wisata bahari.

Gambar 4.38: alternatif 1 analisis sirkulasi udara

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: konsep hemat energi dan keselarasan dengan alam sangat sesuai

dengan analisis sirkulasi udara yang ada di atas yang memanfaatkan potensi

alam secara maksimal.

Kekurangan: kondisi alam yang tidak stabil dapat memberikan dampak

negatif terhadap bangunan dengan terjadinya badai laut sewaktu-waktu.

Page 42: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

120

Alternatif 2

Memanfaatkan potensi angin sebagai mesin penggerak kincir air pada area

budidaya ikan kerapu. Dengan demikian dapat mengurangi energi buatan untuk

pengembangan budidaya ikan kerapu. Terdapat juga gazebo pada kawasan

budidaya yang dimanfaatkan sebagai tempat pemancingan ikan dan tempat

beristirahat sekaligus makan-makan.

Gambar 4.39: alternatif 2 analisis sirkulasi udara

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: pengembagan bangunan yang hemat energi dan dapat menciptakan

kenyamanan pengguna melalui ekologi lingkungan dan laut di kawasan wisata.

Kekurangan: kincir angin membutuhkan angin yang kencang untuk

memutarnya, sedangkan gazebo hanya membutuhkan angin yang sepoi-sepoi,

sehingga kurang menyatu jika digabungkan menjadi satu kawasan.

Page 43: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

121

Keputusan desain analisis angin pada perancangan

Gambar 4.46: kesimpulan analisis sirkulasi udara

Sumber: analisis 2013

Kesimpulan analisis angin terhadap perancangan Wisata Bahari Berbasis

Budidaya ikan Kerapu di kabupaten Tuban yaitu dengan menggunakan

pengolahan fasad, bentuk bangunan, peletakan bangunan dan pemanfaatan

vegetasi untuk memaksimalkan potensi sirkulasi udara terhadap lokasi

perancangan.

Page 44: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

122

4.2.2.5 Analisis Aksesbilitas

Analisis sirkulasi pengguna merupakan analisis yang bertujuan untuk

mengetahui kondisi sirkulasi pencapaian bagi pengguna baik yang menggunakan

kendaraan bermotor maupun untuk yang berjalan kaki.

Alternatif 1

Menggunakan jalur sirkulasi yang saling mengikuti dan sejajar antara jalur

kendaraan bermotor dan jalur bagi pejalan kaki.

Gambar 4.41: alternatif 1 analisis sirkulasi pencapaian pengguna

Sumber: analisis 2013

Page 45: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

123

Kelebihan: jalur sirkulasi lebih tertata dengan rapi dan mudah dicapai bagi

pengguna.

Kekurangan: jalur pedestrian yang berdekatan dengan jalur kendaraan akan

memberikan dampak yang membahayakan bagi pengguna pejalan kaki.

Alternatif 2

Memanfaatkan elevasi pada pedestrian dengan sirkulasi kendaraan

bermotor, sehingga dapat memberikan kesan nyaman dan dapat memberikan view

yang menarik pada pengguna.

Gambar 4.42: alternatif 2 analisis sirkulasi pencapaian pengguna

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: pengguna dapat melihat kondisi kawasan dengan view yang

menarik ketika berada di pedestrian, sehingga pejalan kaki tidak merasa

bosan.

Kekurangan: pencapaian akan memakan waktu lebih lama.

Page 46: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

124

Keputusan desain analisis aksesbilitas pada perancangan

Gambar 4.43: kesimpulan analisis aksesbilitas

Sumber: analisis 2013

Membedakan antara jalur sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan

bermotor akan memberikan keamanan terhadap pengguna. Jalur sirkulasi

dikombinasikan dengan berbagai macam jenis vegetasi untuk menetralisir dampak

negative kendaraan bermotor terhadap lingkungan.

Page 47: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

125

4.2.2.6 Analisis View

Analisis view merupakan analisis yang membahas tentang titik pandangan

pengguna terhadap kawasan, baik pandangan keluar kawasan wisata maupun

pandangan terhadap kawasan wisata bahari.

Gambar 4.44: analisis view ke dalam dan ke luar

Sumber: analisis 2013

Page 48: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

126

Kelebihan: view ke dalam bangunan dengan mengolah entrance dan fasad

pada bangunan akan memberikan daya tarik kawasan, sehingga akan banyak

wisatawan yang menuju kawasan wisata bahari ini.

View keluar terarah pada laut, sehingga wisatawan dapat menikmati sunrise

dan sunset pada pagi dan sore hari.

Kekurangan: view menghadap ke utara laut akan menimbulkan kebisingan

ketika kondisi ombak sedang besar.

Keputusan desain analisis view pada perancangan

Gambar 4.45: kesimpulan analisis view

Sumber: analisis 2013

Menggunakan bukaan pada bangunan untuk dapat memvisualisasikan laut

terhadap bangunan melalui view dari dalam ke luar. Terdapat pengolahan

entrance untuk menarik wisatawan terhadap kawasan wisata bahari disertai

dengan pengolahan dari berbaai jenis vegetasi yang apat memperindah view dari

kawasan wisata.

Page 49: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

127

4.2.2.7 Analisis Kebisingan

Analisis kebisingan merupakan analisis yang betujuan untuk mengurangi

kebisingan dan juga mengurangi rasa ketidaknyamanan pengguna maupun

masyarakat sekitar kawasan wisata.

Alternatif 1

Menggunakan vegetasi sebagai sarana netralisis dan mengurangi

kebisingan kawasan terhadap area wisata bahari.

Gambar 4.46: alternatif 1 analisis kebisingan

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: selain mengurangi kebisingan, menggunakan alternatif dengan

vegetasi akan memberikan kesan ekologi yang sangat bagus pada kawasan.

Kekurangan: pengolahan bentuk kurang maksimal serta harus memperhatikan

pemilihan jenis vegetasi yang sesuai.

Page 50: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

128

Alternatif 2

Terdapat sumber kebisingan di setiap sisi luar tapak, sehingga

membutuhkan pagar pasif yang mengelilingi seluruh tapak dengan tujuan

mengurangi kebisingan dan juga dapat meningkatkan nilai keamanan pada tapak.

Gambar 4.47: alternatif 2 analisis kebisingan

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: mengurangi kebisingan lebih optimal dan keamanan juga lebih

baik.

Kekurangan: tampilan arsitektural kurang menarik, terlalu normatif.

Page 51: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

129

Keputusan desain analisis kebisingan pada perancangan

Gambar 4.48: kesimpulan analisis kebisingan

Sumber: analisis 2013

Kesimpulan anlisis kebisingan ini menjelaskan bahwa penerapan analisis

untuk mengurangi kebisingan yaitu dengan memanfaatkan vegetasi sebagai area

penetralisir kebisingan serta menggunakan dinding pasif yang ada di sekililing

tapak unutuk mengurangi kebisingan. Selain itu terdapat pengolahan fasad pada

bangunan untuk mengurangi kebisingan yang terjadi di area wisata Wisata Bahari

Berbasis Budidaya ikan Kerapu di kabupaten Tuban.

Page 52: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

130

4.2.2.8 Analisis Vegetasi

Analisis vegetasi merupakan analisis yang membahas tentang penggunaan

vegetasi terhadap perancangan serta mengambil nilai positif dan negatif dari

penggunaan vegetasi.

Alternatif 1

Gambar 4.49: alternatif 1 analisis vegetasi

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: menggunakan pohon mahoni dapat merindangkan kawasan dan

memberi kesan tertutup dan aman serta dapat mengurangi kebisingan dan

dapat menetralisir sirkulasi udara.

Pohon cemara dan tanaman perdu sebagai penambahan sisi keindahan pada

kawasan wisata dan menambah nilai-nilai ekologi lingkungan.

Page 53: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

131

Kekurangan: sirkulasi udara dekat dengan laut akan membuat vegetasi

mudah gugur, sehingga mudah megotori kawasan.

Alternatif 2

Menggunakan vegetasi yang dapat memberikan keindahan pada kawasan

perancangan beserta potensi dan manfaat tanaman tersebut terhadap kawasan baik

dari segi estetika dan fungsi tanaman tersebut.

Gambar 4.50: alternatif 2 analisis vegetasi

Sumber: analisis 2013

Kelebihan: menggunakan pohon kelapa dapat memberikan kesan suasana

pantai dan dapat meningkatkan kesan ekologi perancangan terhadap kawasan

perancangan. Sedangkan tanaman mangrove dapat mengurangi erosi air laut

terhadap daratan.

Kekurangan: pada tanaman mangrove kondisi kebersihannya sangat

perlu diperhatikan, sebab kotoran sulit keluar jika sudah ada pada kawasan

tersebut.

Page 54: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1152/8/10660069_Bab_4.pdfGambar 4.1: skema analisis fungsi Sumber: analisis 2013 4.1.2 Analisis

Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu Di Kabupaten Tuban |Ekologi Arsitektur| Ahmad Agung Firwanto (10660069)

132

Keputusan desain analisis vegetasi pada perancangan

Gambar 4.51: kesimpulan analisis vegetasi

Sumber: analisis 2013

Terdapat dua jenis vegetasi yang ada pada kawasan perancangan, yaitu

vegetasi yang bersifat estetika dan vegetasi yang bersifat peneduh. Dari dua jenis

vegetasi tersebut menggunakan pohon cemara, bunga mawar dan pohon beringin.