analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

13
Jurnal Penelitian Yuyun Iriani Pujiastuti ANALISIS ATAS KETAATAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN TERBUKA DI INDONESIA JURNAL Untuk Memenuhi Salah Satu syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Managemen Akuntansi Pemerintahan Program Pasca Sarjana Universitas Gunadarma Disusun Oleh : YUYUN IRIANI PUJIASTUTI NPM : 91307047 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA MAGISTER MANAJEMEN AKUNTANSI PEMERINTAHAN JAKARTA 2009

Transcript of analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Page 1: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

ANALISIS ATAS KETAATAN PENYAJIAN LAPORANKEUANGAN PERUSAHAAN TERBUKA DI

INDONESIA

JURNALUntuk Memenuhi Salah Satu syarat

Guna Memperoleh Gelar Magister Managemen Akuntansi PemerintahanProgram Pasca Sarjana Universitas Gunadarma

Disusun Oleh :YUYUN IRIANI PUJIASTUTI

NPM : 91307047

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS GUNADARMAMAGISTER MANAJEMEN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

JAKARTA2009

Page 2: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

ANALISIS KETAATAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGANPERUSAHAAN TERBUKA DI INDONESIA

Widyatmini1

Yuyun Iriani Pujiastuti2

1Dosen2Mahasiswa

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas [email protected]

Abstrac

The purpose of this research is to know and receive information by the empirical about thelevel of loyality financial report services of the go public in Indonesia and what are the factorswhich influence the loyality of financial report services of the go public in Indonesia.

Mwhich used is regression of the fold linier. The research sample is financial report from thecompeny in the group of manufacturing industry in Jakarta-Stock Excange. Total of the samples arecompenies population 30 companies.

The level of loyality financial report services measured by using financial report which madeby refered to the orientation of financial report services which come out by Bapepam. The datacharacteristic is clasified because that is known from the level of loyality which divided betweenobey and dispbey. The level of company is served in two shapes, those are the beginning loyalitylevel and which appropriated. The level of company loyality which appropriated point dischargewhich have obligatory characteristic to the accountancy wisely.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi secara empirik tentangtingkat ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan terbuka di Indonesia dan faktor-faktor apayang mempengaruhi ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan terbuka di Indonesia.

Metode statistik yang digunakan adalah regresi linier berganda. Sampel penelitian adalahlaporan keuangan dari perusahaan yang tergolong dalam industri manufaktur pada Bursa EfekJakarta. Total sample berjumlah 15 perusahaan populasi 30 Perusahaan.

Tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan diukur dengan menggunakan penyajian laporankeuangan yang dibuat dengan mengacu pada pedoman penyajian laporan keuangan yangdikeluarkan oleh Bapepam. Dataa bersifat dikotomi karena diketahui dari tingkat ketaatan yangterbagi antara taat dan tidak taat. Tingkat ketaatan perusahaan disajikan dalam dua bentuk yaitutingkat ketaatan mula-mula dan yang disesuaikan. Tingkat ketaatan perusahaan yang disesuaikan

mengeluarkan penilaian bersifat wajib pada kebijakan akuntansi.

Pendahuluan

Laporan keuangan di negara kita hingga saat ini masih mempunyai kesan direkayasa, dibuatsekedar untuk memenuhi formalitas untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya menghindari kewajibanmembayar pajak. Mark-up adalah kata yang sering terdengar dalam laporan keuangan denganalasan agar mendapatkan tujuan tertentu seperti misalnya untuk memperoleh suatu rencana kreditatau tender.

Pada dasarnya laporan keuangan tidak demikian melainkan laporan keuangan pada hakikatnyayaitu produk dari manajemen dalam rangka mempertanggung jawabkan (Stewardship) penggunaansumber daya manusia dan sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Secara umum, laporankeuangan menyediakan referensi tentang posisi keuangan pada saat tertentu, kinerja, dan arus kasdalam suatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan keuangan dari luar perusahaan untuk

Page 3: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

menilai dan mengambil keputusan yang bersangkutan dengan perusahaan. Sebagai sumberinformasi, laporan keuangan harus disajikan secara wajib, transparan, dan mudah dipahami.(Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G:2000).

Perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat seperti Enron, Word Com dan yang lainnya adalahmerupakan perusahaan-perusahaan ternama dunia yang pada awal tahun 2002 mengalamikemerosotan sebagai perusahaan yang dikenal sebagai perusahaan dengan kinerja terbaik bahkanharus pailit dan menghadapi tuntutan hukum berkaitan dengan laporan keuangannya. Bermacam-macam pendapat dan analisa tentang hal tersebut di atas dimulai dari anggapan bahwa adanyakesengajaan melakukan rekayasa pencatatan keuangan perusahaan, standar akuntansi pada sebagianbesar perusahaan yang ada sekarang ini tidaklah sesuai dengan keadaan yang seharusnya,sedemikian sehingga perlakuan yang tidak diinginkan atau dengan kata lain curang (Fraud) dalammenyajikan laporan keuangan. Itulah sebabnya publik terutama profesi akuntan dan auditor segeramelakukan pembenahan atau dengan kata lain berbenah diri, dengan cara melakukan peninjauankembali secara kritis dan teliti terhadap standar akuntansi perusahaan dan audit yang saat itu ada,perbaikan tata kelola perusahaan maupun proses audit perusahaan itu sendiri. Semua hal tersebutdilakukan sangatlah cukup beralasan karena untuk menjaga kepercayaan terhadap bisnis secaraumum dan khususnya profesi akuntansi.

Laporan keuangan (Financial Statement) perusahaan merupakan hasil akhir dari prosesakuntansi. Laporan keuangan perusahaan pada dasarnya selalu berusaha untuk memberikaninformasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi suatu entitas, badan usaha, atau organisasi.

Informasi tersebut bermanfaat bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan sepertikreditor, investor, karyawan, manajemen, pemerintah dan public serta stake holder lainnya. Dengandemikian laporan keuangan perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan informasi dari berbagaikepentingan pihak-pihak terkait tanpa menimbulkan distorsi pada salah satu pihak. Artinya laporankeuangan perusahaan itu harus bersikap netral dan obyektif terhadap perbedaan kepentingan bagipihak-pihak yang membutuhkan informasi. Pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporankeuangan perusahaan dapat dikelompokan dalam dua kelompok besar, yaitu pihak internal danpihak eksternal.

Pihak internal adalah pihak-pihak yang memiliki akses terhadap aktivitas-aktivitas sekaligusmempunyai kewajiban untuk menyajikan hasil aktivitas tersebut. Sedangkan pihak eksternal adalahpihak yang mempunyai kepentingan terhadap entitas tetapi tidak mempunyai akses terhadapaktivitas.

Ketidak seimbangan terhadap akses aktivitas, sering disebut informasi asymmentry dalambuku teks akuntansi, berusaha dijembatani oleh akuntansi, salah satunya melalui laporan keuangan,untuk itu diperlukan kaidah-kaidah dan standar yang akan menjaga agar laporan keuangan dapatmempertahankan sifat netral dan obyektif yang dapat dimengerti bersama.

Kebutuhan terhadap netralitas akuntansi dan laporan keuangan perusahaan semakin dituntutmengingat sumber daya entitas tidak hanya dipenuhi oleh pihak internal, pemilik sekaligusmanajemen, tetapi juga oleh eksternal seperti kreditur maupun pemegang saham. Kebutuhan danauntuk kelangsungan aktivitas entitas tidak dapat lagi dipenuhi oleh investor bisnis (wirausahawan),tetapi dibutuhkan dana baik dari kreditur maupun pemegang saham.

Kebutuhan dana untuk kelangsungan aktivitas entitas tidak dapat lagi dipenuhi oleh investorbisnis (Wirausahawan) tetapi dibutuhkan dana baik dari kreditur maupun pemegang saham. Dataperkembangan perusahaan terbuka (Go Public) di Indonesia (perhatikan pada tabel 1)menggambarkan semakin tingginya dana bisnis yang berasal dari pihak publik sampai semester Itahun 2003 nilai emisi mencapai Rp.245, 39 milyard.

Kaidah dan standar akuntansi suatu perusahaan akan memberikan pemahaman yang samaterhadap suatu permasalahan tertentu. Pemahaman yang sama ini diperlukan agar tidak ada pihakyang dapat memanfaatkan akuntansi untuk kepentingan sendiri dan merugikan pihak lain.Permasalahan dalam suatu aktivitas bisnis berpotensi memberikan pemahaman yang berbedaterhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena adanya perbedaan cara pandang input informasi,pengalaman maupun posisinya. Namun begitu kaidah dan standar akuntansi berupayamenjembatani pemahaman dan tidak berpretensi untuk menihilkan perbedaan tersebut.

Page 4: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Tabel 1 : Perkembangan Emiten dan Nilai Emisi Pasar Modal di Indonesia

TAHUNJUMLAH KOMULATIF

EMITENNILAI EMISI

(Rp MILYARD)19951996199719981999200020012002

2003*

248267306309321347379401407

35.395.049.981.470.879.675.947.0

206.686.8226.057.3231.342.2241.310.3245.390.2

Sumber : situs www.bapepam.go.id *Sampai dengan Juni 2003

Itulah sebabnya mengapa kaidah dan standar akuntansi menjadi acuan bersama baik bagipihak internal selaku penyiap laporan keuangan maupun bagi pihak eksternal selaku pengguna.Kaidah akuntansi merupakan nilai-nilai dan pemahaman dasar akuntansi yang pada dasarnyamerupakan suatu pengertian yang dapat dikatakan umum sehingga tidak dibutuhkan pengetahuansecara khusus untuk menguasainya. Kaidah akuntansi sendiri belum dapat digunakan untukmerangkum aktivitas entitas bisnis sehingga masih diperlukan standar akuntansi yang berusahamenjawab hampir semua permasalahan aktivitas bisnis. Baik yang melalui suatu otoritas tertentustandar akuntansi dijadikan dasar dan bahkan yang dapat diterima oleh umum. Oleh karena ituuntuk keperluan standar akuntansi disusun dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten.

Namun demikian ketaatan terhadap standar akuntansi harus dijaga melalui proses audit yangdilakukan oleh pihak yang berwenang dan dalam keperluan itu memberikan penilaian atau opini.

Opini tersebut memberikan ketetapan bahwa rangkuman aktivitas entitas bisnis tertuangdalam laporan keuangan tersebut dilakukan melalui proses yang sesuai dengan standar akuntansiyang telah ditetapkan. Standar akuntansi dan proses audit merupakan dua hal yang salingmendukung. Audit tidak dilakukan tanpa suatu standar akuntansi yang diterima oleh umum danstandar akuntansi kurang bermakna tanpa ada pihak yang melakukan pengujian atas penerapannya.

Itulah sebabnya untuk menjaga kualitas dan akuntabilitas suatu laporan keuangan diperlukanadanya audit dan standar akuntansi. Laporan keuangan tersebut dikatakan berkualitas bila dengantepat mengungkapkan realitas suatu entitas sehingga pengguna laporan keuangan sesuai dengankepentingan masing-masing untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Entitas dengan kinerjayang bagus dan posisi keuangan yang kuat maupun kinerja yang buruk dan posisi keuangan yanglabil tergambarkan dengan jelas melalui laporan keuangan. Dengan pengertian lain dalam keadaanideal laporan keuangan memberikan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan tanpaharus mendistorsi bagi salah satu pihak.

Kebutuhan akan laporan keuangan yang berkualitas juga didasarkan dari kebutuhan untukalokasi sumber daya ekonomi yang terbatas melalui pasar modal. Paul A Volker, petinggi FASB,dalam pembukaan konggres akuntansi se dunia di Hongkong tanggal 19 November 2002,menyatakan “Good Financial reporting is esensial to the effetive Functioning of capital marketsand productive allocation of econimic resource”. Dalam keadaan dunia yang terbatas makaberfungsinya alokasi sumber daya ekonomi yang tepat melalui pasar modal yang efektif dan efisienidaman karena jelas akan mendorong produktivitas perekonomian. Oleh karena itu tidak bisadipungkiri lagi bahwa regulasi standar akuntansi dan audit tidaklah memberikan jaminansepenuhnya atas terjadinya keadaan ideal.

Kothari (2000) menyatakan “the Quality of Financial information is a function of quality ofaccounting standars and the regulatory emforcement or corporate application of standart”sehingga perlu dilakukan penelitian bagaimana praktik penyajian laporan keuangan dengan caramembandingkan antara praktik keadaan sebenarnya dengan standar yang ada. Tentu penelitiantersebut bukan untuk mengungkapkan apakah keadaan ideal telah tercapai atau menentukan kualitasinformasi keuangan pada keadaan di Indonesia, namun lebih kepada pengungkapan praktikpenyajian laporan keuangan secara umum.

Page 5: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Penelitian mengambil sampel perusahaan terbuka (tbk, go public) bukan tanpa alasan.Diantara alasan tersebut adalah regulasi kemudahan akses terhadap laporan keuangan. Regulasiterhadap perusahaan terbuka dilakukan karena adanya penggunaan dana publik yang harusdipertanggung jawabkan. Pertanggungjawaban terhadap publik mempunyai arti penyiapan laporankeuangan dan segenap pihak yang terkait mempunyai kewajiban yang besar terhadap kesempurnaaninformasi yang diberikan. Adanya regulasi ini menyebabkan kemudahan akses terhadap laporankeuangan perusahaan. Tidak juga dipungkiri bahwa perusahaan terbuka merupakan patromak bagitransparansi pengelolaan perusahaan.

Berdasarkan kepentingan dan uraian di atas maka penelitian ini diberi topik “Analisis AtasKetaatan Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka di Indonesia” penggunaan Frasaperusahaan terbuka secara legal kurang tepat, karena menurut undang-undang No. 1/1995 tentangperseroan terbatas adalah perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhikriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan undang-undang bidang pasar modal (pasal 1).

Dengan tidak semua perusahaan terbuka adalah merupakan perusahaan yang go public dantercatat di bursa saham. Sedikit mengesampingkan unsur legalitas, frasa perusahaan terbukamemberikan arti yang lebih dikenal dari pada perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursasaham mendapat tambahan tbk (Terbuka) dibelakang nama perusahaan sesuai dengan pasal 31 UUNo. I/1995.

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah serta memperhatikan pembatasanmasalah maka Ada dua masalah dalam penelitian ini yaitu :1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketaatan penyajian laporan keuangan perusaahan

industri manufaktur.2. Faktor apa yang paling dominan mempengaruhi ketaatan penyajian laporan keuangan

perusahaan industri manufaktur.

METODOLOGI PENELITIANMetode Penelitian

Metode penelitian ini adalah melakukan seleksi dengan berdasar pada :Pertama : Penelitian lapangan (Freld Research) dilakukan terhadap perusahaan terbuka yang

tercatat di Bursa Efek Jakarta dan untuk keperluan itu dipilih perusahaan dan kelompok industrimanufaktur. Sample dipilih dengan menggunakan purposive rancang sampling untuk mendapatkan30 perusahaan. Pokok penelitian lapangan bertujuan untuk mengungkapkan realita.

Secara praktis laporan keuangan tersebut didapat dari situs bursa efek Jakarta (www.isx.co.id)dengan cara mendowload dalam bentuk file eletronik atau soft copy dan tidak dilakukanperbandingan dengan laporan keuangan mencetak atau hard copy. Yang menjadi pokok penelitianadalah ketaatan penyajian laporan keuangan terhadao standar akuntansi keuangan sehingga hanyainformasi yang bersifat wajib (Mandatory) yang menjadi fokus dan tepatlah apabila hanya laporankeuangan (Financial Statement) yang menjadi objek penelitian.

Analisis dilakukan dengan membandingkan penyajian pos-pos tertentu dalam laporankeuangan dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Alatanalisis utama yang digunakan adalah regresi linieer berganda dengan uji statistik atas faktor-faktoryang mempengaruhi ketaatan penyajian laporan keuangan.

Kedua : penelitian kepustakaan, dengan melakukan penelitian terhadap buku, majalah, artikel,cd room, internet dan sumber lain yang memberi masukan mengenai standar akuntansi, pengalamankinerja perusahaan dan hal lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Tujuan dari penelitiankepustakakan adalah untuk memberikan pesan analisis yang baik dan tepat bagi realitas yang ada.

Page 6: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Variabel dan Pengukurannya

a. Variabel DependenVariabel dependen penelitian ini adalah ketaatan penyajian laporan keuangan. Variabel ini

mengukur berapa banyak butir laporan keuangan yang disajikan atau diungkapkan oleh perusahaan.b. Variabel Independen

Ada lima variabel independen yang hendak diuji dalam penelitian ini dalam hubungannyadengan pengaruh yang demikian terhadap ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan publikyaitu :1. Kinerja perusahaan.

Untuk mengukur kinerja perusahaan penelitian ini menggunakan Profitabilitas (ROA)

aTotalAktiv

EATROA

2. Rasio hutang, rasio hutang diukur dengan membagi jumlah hutang dengan equitas.

Debt To Equity Ratio (DER) =asTotalEquit

gTotalHu tan

3. Ukuran perusahaan : menggunakan total Asset yang terdapat pada neraca dan dilambangkandengan TOTAS

4. Proporsi pemegang saham publik menunjukkan prosentase saham beredar yang berada ditangan publik dan dilambangkan dengan PROP

5. Liquiditas yaitu dengan menggunakan rasio lancar yang diukur dengan membagi aktiva lancardengan hutang lancar dilambangkan dengan CURRENT RATIO (CURRAT).

Current Ratio =gLancarHu

arAktivaLanc

tan

Tabel 2 : Pengukuran Variabel Yang DitelitiVARIABELTERUKUR

INDIKATOR SKALA SUMBERDATA

INSTRUMEN

Variabel DependenKetaatan Penyajian

L/KRasio Skunder Lap. Keuangan

Variabel Independen1. Kinerja Perusahaan

2. Rasio Hutang

3.Ukuran Perusahaan

4.Proporsi PemegangSaham Publik

5.Likuiditas

Profitabilitas =

rHartaLanca

EAT

asTotalEquit

gTotalHu tan

Total Asset

TotalSaham

mPublikJumlahSaha

gLancarHu

arAktivaLanc

tan

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Rasio

Skunder

Skunder

Skunder

Skunder

Skunder

Lap. Keuangan

Lap. Keuangan

Lap. Keuangan

Lap. Keuangan

Lap. Keuangan

Page 7: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Analisis dan Pembahasan Hasil Penelitian

Pengujian Asumsi KlasikUji Autokorelasi

Asumsi autokorelasi diuji dengan menggunakan uji Durbin Watson. Adapun hipotesis noladalah tidak terdapat autokorelasi. Hipotesis nol diterima jika nilai Durbin Watson (dhitung) lebihbesar dari batas atas nilai Durbin Watson dari nilai tabel (dtabel). Nilai tabel didapatkan batas atassebesar dtabel = 1,08. Dari hasil perhitungan ini telah terbebas dari adanya autokorelasi, karena nilaiDurbin Watson hitung (dhitung = 1,373) lebih besar dari nilai Durbin Watson tabel (dtabel = 1,08).

Tabel 2 : Nilai Hasil Perhitungan Durbin WatsonModel Var. Dependen Var. Independen Nilai D-W

1 TK ROA,DER,TOTAS,PROP, CURRAT

1,373

Uji Multikolinearitas

Asumsi multikolinearitas terjadi apabila antar variabel bebas terdapat hubungan yangsignifikan. Dalam penelitian ini adanya uji multikolinearitas dilihat berdasarkan Variance InflationFactor (VIF). Adapun aturan yang digunakan adalah terdapat multikolinearitas apabila nilai VIFlebih besar dari 10. Dari hasil multikolinearitas diketahui bahwa model ini yaitu nilai VIF lebihkecil dari 10. Maka, tidak terjadi multikolinearitas pada penelitian ini.

Tabel 3 : Nilai Hasil Perhitungan VIFModel Var. Independen Nilai VIF

1 ROADER

TOTASPROP

CURRAT

3,8021,3571,4114,4892,611

Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila varians pengganggu tidak mempunyai varians yang samauntuk semua observasi, sehingga mengakibatkan penaksiran regresi tidak efisien. Dengan

menggunakan uji Park, nilai pada variabel independen menunjukkan nilai yang tidak signifikan.

Dengan demikian model regresi yang dibuat tidak terbukti ada heteroskedastisitas, sehinggapenaksiran regresi adalah efisien.

Tabel 4 : Nilai Hasil Perhitungan Uji ParkVariabel B Signifikan

ROADERTOTASPROPCURRAT

1,2063,0350,0240,0571,281

0,4550,4170,3610,7380,332

Page 8: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Uji Hipotesis antara variabel Bebas (Kinerja Perusahaan, Rasio Hutang, UkuranPerusahaan, Proporsi Pemegang Saham, Liquiditas) (X) dengan Ketaatan Penyajian LaporanKeuangan (Y)

Hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas (KinerjaPerssahaan, Rasio Hutang, Ukuran Perusahaan, Proporsi Pemegang Saham, Liquiditas) (X)terhadap Ketaatan Penyajian Laporan Keuangan (Y).

Hipotesis statistik sebagai berikut :

H0 : 12345.y = 0

H1 : 12345.y > 0

Tabel 6 : Nilai yxr 1dan thitung serta keputusan statistik dari uji Hipotesis

Korelasi Antara Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi thitungttabel

= 0.05Kesimpulan

X1 dan Y 0.91 83 % 5.408 1.75 SignifikanX2 dan Y 0.93 86% 8.85 1.75 SignifikanX3 dan Y 0.90 81% 7.46 1.75 SignifikanX4 dan Y 0.83 69% 4.28 1.75 SignifikanX5 dan Y 0.94 88% 4.65 1.75 Signifikan

Kesimpulan karena thitung > ttabel pada taraf signifikansi = 0.05 maka H0 ditolak berartiterdapat pengaruh yang sangat signifikan atau sangat berarti.

Uji Pengaruh Secara Simultan

Uji Hipotesis antara variabel Bebas (Kinerja Perusahaan, Rasio Hutang, UkuranPerusahaan, Proporsi Pemegang Saham, Liquiditas) (X) dengan Ketaatan Penyajian LaporanKeuangan (Y)

4.1 Uji Pengaruh Secara Simultan

Analisis parsial menunjukkan keeratan hubungan, demikian juga secarasimultan yaitu variabel bebas secara bersama-sama (Kinerja Perusahaan,Rasio Hutang, Ukuran Perusahaan dan Proporsi Pemegang Saham sertaLiquiditas sangat mempengaruhi Ketaatan Penyajian Laporan Keuangan)mempengaruhi variabel terikat, hal ini sesuai dengan hasil perhitunganstatistik dan analisis secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabelterikat , berikut ini :

Page 9: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Coefficientsa

Model

Unstandard.

Coefficients

Standard.

Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 60.665 2.531 23.966 .000

Kinerja

Perusahaan 8.070 11.822 .515 3.683 .512 .907 .222 .048 .097 7.298

Rasio Hutang 4.948 2.167 .557 2.284 .048 .926 .606 .161 .084 9.947

Ukuran

Perusahaan.006 .061 .710 1.373 .718 .900 .123 .026 .070 9.344

Proporsi

Pemegang

Saham

.078 .106 .325 .735 .481 .830 .238 .052 .173 5.793

Liquiditas 2.427 .703 .605 3.451 .007 .936 .755 .244 .162 6.167

a. Dependent Variable:

Laporan Keuangan

Uji Hipotesis antara variabel Bebas (Kinerja Perusahaan, Rasio Hutang,Ukuran Perusahaan, Proporsi Pemegang Saham, Liquiditas) (X) denganKetaatan Penyajian Laporan Keuangan (Y)

Hipotesis penelitian adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variable bebas(Kinerja Perssahaan, Rasio Hutang, Ukuran Perusahaan, Proporsi PemegangSaham, Liquiditas) (X) terhadap Ketaatan Penyajian Laporan Keuangan (Y).

Hipotesis statistik sebagai berikut :H0 : 12345.y = 0

H1 : 12345.y > 0

Hasil perhitungan didapat persamaan regresi multipel sebagai berikut

54321 95.704.005.025.076.7763.21ˆ XXXXXy .Hasil perhitungan

menghasilkan koefisien korelasi multipel xyR = 0.96 dan koefisien determinasinya

KD = 93% serta uji-F yaitu Fhitung = 38.367 sedangkan Ftabel = 6.06. hal ini sesuaidengan hasil perhitungan statistik dan analisis ANOVA secara bersama-samavariabel bebas terhadap variabel terikat , berikut ini :

Page 10: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

ANOVAb

ModelSum ofSquares df Mean Square F Sig.

1 Regression 705.384 5 141.077 38.367 .000a

Residual 33.093 9 3.677

Total 738.478 14

a. Predictors: (Constant), Liquiditas, Proporsi Pemegang Saham, RasioHutang, Kinerja Perusahaan, Ukuran Perusahaan

b. Dependent Variable: Laporan Keuangan

Dengan demikian kesimpulan karena Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi = 0.05 maka H0

ditolak berarti terdapat pengaruh yang sangat signifikan atau sangat berarti

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketaatan Penyajian Laporan Keuangan

Kinerja Perusahaan

Penelitian ini mengambil Profitabilitas sebagai proxy dari kinerja perusahaan (variabel ROA).Dari hasil pengujian statistik ternyata variabel ROA secara signifikan mempunyai hubungan positifdengan tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan. Secara teoritis bahwa perusahaan yang sehatdan berkinerja baik maka akan terwujud dalam pengelolaan yang baik pula. Pengelolaanperusahaan yang baik dicirikan antara lain dengan kepatuhan terhadap ketentuan, keterbukaan danakuntabilitas.

Sejalan dengan hasil penelitian Arsjah (2000) bahwa corporate governance (ketaatan)mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga penelitian ini memberikan masukanbahwa kinerja perusahaan berhubungan positif dengan tingkat ketaatan penyajian laporankeuangan. Sebuah vice versa yang menarik. Namun masih perlu diteliti lebih lanjut apakahcorporate governance (ketaatan) yang terlebih dahulu ada dan mendorong kinerja atau sebaliknya.

Mengenai pilihan ROA sebagai proxy kinerja perusahaan perlu diketahui bahwa telah terciptakeeratan hubungan sebesar 0.91 dengan kontribusi sebesar 83% . Profitabilitas hanya valid untukmengukur kinerja perusahaan jika bernilai positif. Profitabilitas bernilai positif salah satunyaditentukan dari nilai ekuitas. Dalam keadaan di Indonesia dimana banyak perusahaan denganekuitas negatif, mengalami defisiensi modal, maka penggunaan ROA menjadi alat seleksi. Artinyahanya perusahaan dengan ekuitas yang positif yang menjadi sampel penelitian. Perusahaan denganekuitas positif tentu juga mempunyai tingkat kesehatan yang relatif lebih baik dari yang berekuitasnegatif.

Ratio Hutang

Penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) sebagai proxy hutang. Secara teoritisrasio hutang ini akan mempengaruhi tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang bersifatwajib melalui pewajiban pemberian informasi yang lebih banyak terhadap hutang yang telahdigunakan. Kreditor membutuhkan informasi mengenai tingkat kemungkinan pengembalian hutangyang telah diberikan. Semakin tinggi hutang yang diambil, semakin besar rasio hutang, makasemakin tinggi pula tuntutan untuk memberikan informasi mengenai hutang tersebut.

Analisis secara statistik membuktikan rasio hutang variabel DER secara signifikanmempunyai hubungan positif dengan tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan. Hal ini sesuaidengan apa yang telah diuraikan di atas bahwa tingkat keeratan hubungan yang terjadi sebesar 0.93dengan kontribusi sebesar 86%. Hal ini sesuai dengan hipotesa yang diajukan oleh Gray, Sweeney,dan Shaw (1994) companies with lower debt ratio are expected to have higher level of investor –oriented disclosures maka debt equity ratio berhubungan terhadap tingkat pengungkapan. Secara

Page 11: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

umum tingkat pengungkapan dapat dibedakan pengungkapan secara sukarela dan pengungkapansecara wajib. Penelitian Fitriani (2001) mengungkapkan tingkat leverage berhubungan positifdengan tingkat pengungkapan wajib.

Penelitian ini menyumbangkan sesuatu yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yangpositif antara tingkat hutang dengan tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan wajib sebagaibentuk kontribusi pengaruh yang dapat disajikan daripada ratio hutang.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah bentuk proxy dari total aktiva yang digunakan dalam penelitianini. Penyusunan laporan keuangan tentu membutuhkan biaya sehingga secara teoritis perusahaandengan ukuran besar akan semakin mampu menyajikan laporan keuangan yang semakin tinggitingkat ketaatannya. Ukuran perusahaan berhubungan positif dengan tingkat ketaatan penyajianlaporan keuangan wajib.

Analisis secara statistik membuktikan ukuran perusahaan variabel TOTAS secara signifikanmempunyai hubungan positif dengan tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan. Hal ini sesuaidengan hipotesa yang diajukan oleh Gray, Sweeney, dan Shaw (1994) dan hasil penelitian Fitriani(2001) yang menunjukkan adanya hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan tingkatpengungkapan. Perlu diperhatikan juga secara teoritis bahwa terdapat hubungan secara signifikanantara ukuran perusahaan dengan tingkat ketaatan pada arah yang negatif atau tingkat ketaatan yangtelah disesuaikan. Hal ini berbeda dengan apa yang diuraikan di atas dan perlu diingat perbedaankarakteristik yang dapat menyebaqbkan perbedaan hasil penelitian.

Hasil penelitian ini secara analisis statistik membuktikan bahwa ukuran perusahaan variabelTOTAS secara signifikan mempunyai hubungan positif dengan tingkat keeratan sebesar 0.90 dankontribusinya sebesar 81% pada ketaatan penyajian laporan keuangan

Proporsi Pemegang Saham Publik

Proporsi pemegang saham publik variabel PROP merupakan sebuah variabel baru dalampenelitian mengenai penyajian laporan keuangan. Variabel ini hendak mengukur apakah terdapathubungan positif antara peran pemegang saham publik dengan ketaatan penyajian laporankeuangan. Kekhasan perusahaan terbuka, pemegang saham publik dapat mempengaruhi danmelakukan pengawasan atas perusahaan melalui rapat umum pemegang saham. Rencana UsahaPemegang Saham (RUPS) yang merupakan organ perusahaan tertinggi dimana keputusan-keputusan penting seperti penggantian direksi, komisaris, pemilihan akuntan publik, pembagiandeviden, dlsb mendapatkan pengesahan.

Analisis pengujian statistik memberikan kesimpulan hipotesa proporsi pemegang sahammempunyai hubungan positif dengan ketaatan laporan keuangan wajib dapat diterima terutamauntuk tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang disesuaikan, artinya proporsi pemegangsaham publik berhubungan dengan ketaatan penyajian laporan keuangan secara signifikan. Darikarakteristik sampel penelitian terlihat bahwa hampir sekitar 40% sampel penelitian dimana publikmenguasai 20% saham yang beredar dengan pengertian bahwa publik akan punya pengaruh yangsignifikan terhadap pengelolaan perusahaan.

Meskipun emiten di bursa efek Jakarta dapat disebut sebagai perusahaan publik denganproporsi pemegang saham publik yang minim ternyata publik punya pengaruh terhadap pengurusanperusahaan. Pengaruh tersebut terlihat dari adanya hubungan positif antara proporsi pemegangsaham publik dengan tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan. Semakin besar proporsipemegang saham publik semakin tinggi pula tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yangdisesuaikan. Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan statistik bahwa tingkat keeratan hubungannyasebesar 0.83 sedangkan kontribusinya sebesar 69%.

Page 12: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

Liquiditas

Secara teoritis kesiapan dana dari sebuah perusahaan akan lebih meningkatkan kualitas dankesiagaan penyiapan laporan keuangan. Liquiditas bertugas membantu memberikan kekuatan padaperusahaan dalam penyiapan laporan keuangan sehingga jelas akan meningkatkan tingkat ketaatanpenyajian laporan keuangan melalui ketaatan terhadap standar akuntansi atau peraturan mengenailaporan keuangan.

Analisis secara statistik membuktikan liquiditas variabel CURRAT secara signifikanmempunyai hubungan positif dengan tingkat ketaatan penyajian laporan keuangan. Hipotesa awalbahwa liquiditas berpengaruh terhadap ketaatan penyajian laporan keuangan secara statistik dapatditerima. Hal dapat dilihat bahwa tingkat keeratan hubungan yang terjadi adalah 0.94 dengankontribusi sebesar 88%.

Dengan demikian jelas bahwa tingkat ketaatan suatu perusahaan dalam menyajikan laporankeuangan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah kinerja perusahaan, ratiohutang perusahaan, ukuran perusahaan dan proporsi pemegang saham perusahaan serta liquiditas.Hal ini dilihat dari analisis hasil perhitungan secara keseluruhan dapat memberikan membuktikanbahwa pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat dengan keeratanhubungannya sebesar 0.95 dengan kontribusi sebesar 89% pada taraf signifikansi = 0.05 ataudengan tingkat kesalahan 5%.

KesimpulanDari hasil perhitungan penelitian disimpulkan :Kinerja perusahaan, ratio hutang perusahaan, ukuran perusahaan dan proporsi pemegang

saham publik serta liquiditas secara bersama-sama mampu menjelaskan secara signifikan variasitingkat ketaatan penyajian laporan keuangan yang bersifat wajib.

Page 13: analisis atas ketaatan penyajian laporan keuangan perusahaan ...

Jurnal Penelitian

Yuyun Iriani Pujiastuti

DAFTAR PUSTAKA

Arsyah, Ragina Jansen, Pengaruh Corporete Governance Pada Kinerja Perusahaan diBursa Efek Jakarta, Karya Akhir, 2000, MAKSI-UI, Jakarta.

Bapepam, Keputusan Nomor : Kep-97/PM/1996 tanggal 28 Mei 1996 diubah denganKep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan

Ben, Daniel A., The Determinants of Information Disclosed About CorporetionRestructuring, Oktober 1999, http ://ssrn.com/abstrac=186968 Mei 2003

Bradshaw, Mark T., dan Gregory S. Miller, Are Detailed Accounting StandardsSufficient to Ensure Compliance ? Evidence From Non-US Firm Adopting USGAAP, May 2002, http://papers.ssrn.com, April 2004

Basri, Z, Khomsiyah, dan Ayati, Hubungan Antara Faktor Keuangan dan TingkatKetaatan Perusahaan Publik Trhadap Regulasi Informasi Pasar modal, LaporanPenelitian, Universitas Trisakti.

Darmawati, D. Dan I. Anis, Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap LuasPengungkapan Laporan Keuangan, Laporan Penelitian, 1999, Universitas Trisakti.

Fitriani, Analisis Kecukupan Pengungkapan Informasi pada Laporan KeuanganPerusahaan Asuransi Kerugian Go Publik, Karya Akhir, 2000, MAKSI-UI Jakarta.

Jonas, Gregory J. Dan Jeanot Blancet, Assessing Quality Of Financial Reporting,Accounting Horisons, Vol. 14 No. 3, September 2004.

Sitanggang, Jati Pingkir, Faktor-Faktor Penentu Tingkat Pengungkapan SukarelaSerta Pengaruh Pengungkapan Sukarela Terhadap Tingkat Likuiditas danVolatilitas Harga Saham di Bursa Efek Jakarta, Disertasi, Pasca Sajana FEUI-Jakarta, 2002

Suripto, Bambang, The Firm Characteristic Effect to Extent of Voluntary DisclosureIn The Annual Report, Simposium Nasional Akuntansi II IAI-KAP, September 1999

Tjakradinata, Emma Siamuljati, Studi Empiris Kualitas Pengungkapan LaporanTahunan dan Pengaruhnya Terhadap Dispresi Harga Saham Perusahaan YangTercatat di Bursa Efek Jakarta, Tesis, Pasca Sarjana FEUI, Jakarta, 2005

Santoso, Singgih, Latiahn SPSS Statistik Parametrik, PT. Media Komputindo, Jakarta, 2007.Levin, Richard I., dan David S. Rubin, Statistics For Management, 7th ed, Prentice-

Hall International Inc, New Jersey, 1998.Levitt, Arthur, The Importance Of Hight Quality Accounting Standards, Horisons,

Vol. 12 No. 3, Maret 1998