THESIS repaired ok - Website Staff...

112
1 ABSTRAK Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEJ terhadap peraturan board governance yang dikeluarkan oleh BEJ berdasarkan variabel besar aset perusahaan, umur go public, dan industri. Peneliti menemukan bahwa reponsivitas ketaatan emiten yang terbagi berdasarkan kategori industri terhadap aturan board governance berbeda secara signifkan. Di sisi lain, responsivitas ketaatan emiten yang terbagi berdasarkan kategori besar aset dan umur go public tidaklah berbeda secara signifikan. Emiten yang berada pada industri bank dan sektor keuangan lebih respon/taat dalam menerapkan aturan board governance dibandingkan perusahaan-perusahaan lain yang berada dalam indutri lain selain bank dan sektor keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa responsivitas ketaatan emiten terhadap aturan board governance adalah lebih disebabkan karena faktor industri. Peneliti juga meneliti hubungan komposisi dan struktur board governance perusahaan. Peneliti menemukan bahwa nilai perusahaan lebih dipengaruhi oleh faktor- faktor di luar komposisi dan struktur board governance. Hal ini menunjukkan bahwa efektivitas board governance yang secara teori bisa mengurangi agency cost yang kemudian bisa meningkatkan nilai perusahaan tidak berjalan.

Transcript of THESIS repaired ok - Website Staff...

Page 1: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

1

ABSTRAK

Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang tercatat

di BEJ terhadap peraturan board governance yang dikeluarkan oleh BEJ berdasarkan

variabel besar aset perusahaan, umur go public, dan industri. Peneliti menemukan bahwa

reponsivitas ketaatan emiten yang terbagi berdasarkan kategori industri terhadap aturan

board governance berbeda secara signifkan. Di sisi lain, responsivitas ketaatan emiten

yang terbagi berdasarkan kategori besar aset dan umur go public tidaklah berbeda secara

signifikan. Emiten yang berada pada industri bank dan sektor keuangan lebih respon/taat

dalam menerapkan aturan board governance dibandingkan perusahaan-perusahaan lain

yang berada dalam indutri lain selain bank dan sektor keuangan. Sehingga dapat

dikatakan bahwa responsivitas ketaatan emiten terhadap aturan board governance adalah

lebih disebabkan karena faktor industri.

Peneliti juga meneliti hubungan komposisi dan struktur board governance

perusahaan. Peneliti menemukan bahwa nilai perusahaan lebih dipengaruhi oleh faktor-

faktor di luar komposisi dan struktur board governance. Hal ini menunjukkan bahwa

efektivitas board governance yang secara teori bisa mengurangi agency cost yang

kemudian bisa meningkatkan nilai perusahaan tidak berjalan.

Page 2: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

2

ABSTRACT

I analyze the responsiveness of listed companies’ compliance with board

governance regulation, authorized by JSX, based on the asset’s size, the age of emiten

listed in JSX, and the industries. I find that the responsiveness of listed companies’

compliance categorized by the industries is significantly different. On the other hand, the

responsiveness of listed companies’ compliance categorized by the asset’s size and the

age of emiten listed in JSX is not significantly different. The listed companies in the

banking and financial sector industry are more responsive to comply the board

governance regulation than the other listed companies in the other industries. So that, I

conclude that the responsiveness of listed companies’ compliance with board governance

regulation is because of industry factor.

I also investigate the relationship between the board governance’s composition

and structure, and the value of the firm. I find that the firm value is influenced by factors

other than the board governance’s composition and structure. This result proves that the

effectiveness of board governance, which theoretically will reduce the agency cost and

the end result is increase the value of the firm, is not working.

Page 3: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

3

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada kata

yang layak terucap selain syukur kepada Sang Maha Kuasa karena-Nya lah pada akhirnya

tesis ini selesai. Tak ada daya dan upaya kecuali kekuatan dari Alloh Yang Maha

Perkasa, akhirnya penulis mampu menyelesaikan amanah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih tiada hingga kepada papa yang telah

meluangkan waktunya pada saat adek membutuhkan bantuannya. Penulis juga

mengucapkan terima kasih tiada tara kepada mama tersayang yang selalu mendukung dan

memotivasi adek dalam setiap kesempatan. Penulis juga mengahaturkan terima kasih

kepada shahabat-shahabat yang selalu memberikan motivasi ruhiyah dalam setiap

kesempatan. Tak lupa, penulis ucapkan terima kasih kepada shahabat-shahabat di pasca

yang selalu saling mengingatkan dalam setiap waktu. Terima kasih tiada hingga penulis

haturkan kepada pembimbing thesis yang telah meluangkan waktu dan memberikan ide-

idenya sehingga selesailah tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada

seluruh pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu yang telah turut andil dalam

penyelesaian tesis ini. Penulis berdo’a kepada Alloh Yang Maha Penyayang agar semua

pihak tersebut diberikan balasan yang lebih besar atas pertolongan yang telah diberikan

kepada penulis.

Pada akhirnya penulis sadar bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan,

namun demikian inilah hasil optimal yang penulis bisa persembahkan kepada almamater

tercinta dan dunia penelitian. Semoga penulis bisa menyempurnakannya di lain

kesempatan dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak.

Page 4: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

4

DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................1

ABSTRACT.............................................................................................................2

KATA PENGANTAR .............................................................................................3

DAFTAR ISI............................................................................................................4

BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................8

1. 1. Latar Belakang .............................................................................................8

1. 2. Tujuan Penelitian .......................................................................................15

1. 3. Manfaat Penelitian .....................................................................................16

1. 4. Permasalahan Penelitian ............................................................................16

1. 5. Metodologi Penelitian ................................................................................17

1.5.1. Studi literatur..........................................................................................17

1.5.2. Studi penelitian lapangan .......................................................................17

1.5.2.1. Populasi.........................................................................................18

1.5.2.2. Instrumen penelitian......................................................................18

1. 6. Sistematika Penelitian ................................................................................18

BAB II: LANDASAN TEORI...............................................................................20

2.1. Agency Theory...........................................................................................20

2.2. Corporate governance sebagai Solusi dari Agency Problems ..................22

2.2.1. Definisi corporate governance ..............................................................22

2.2.2. Corporate governance dan internal control mechanism .......................27

2.3. Penelitian-penelitian Terdahulu .................................................................28

2.3.1. Penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur corporate governance...............................................................28

2.3.2. Penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara corporate

governance dengan nilai perusahaan .....................................................30

2.3.3. Penelitian yang berkaitan dengan board governance perusahaan .........32

Page 5: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

5

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .............................................................41

3.1. Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................41

3.2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian...............................................42

3.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi board governance

perusahaan..............................................................................................42

3.2.2. Hubungan board governance dengan nilai perusahaan .........................45

3.3. Definisi Operasional Variabel.......................................................................47

3.3.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi board governance

perusahaan..............................................................................................47

3.3.1.1. Variabel dependen ........................................................................47

3.3.1.2. Variabel independen .....................................................................47

3.3.2. Hubungan board governance dengan nilai perusahaan .........................50

3.3.2.1. Variabel dependen ........................................................................50

3.3.2.2. Variabel independen .....................................................................50

3.4. Data dan Sampel ............................................................................................53

3.4.1. Teknik pemilihan sampel .......................................................................53

3.4.2. Pengumpulan data ..................................................................................54

3.4.3. Prosedur pengolahan data dan analisis data ...........................................55

BAB IV: HASIL PENELITIAN............................................................................58

4.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas Emiten dalam

Menerapkan Aturan Board Governanace (Aturan Mengenai Struktur

dan Komposisi Board Governanace).........................................................58

4.2. Hubungan Board Governance dengan Nilai Perusahaan...............................62

4.2.1.1. Uji ANOVA atau uji F..........................................................................63

4.2.1.2. Uji t untuk tiap-tiap paramenter............................................................63

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................69

5.1. Kesimpulan ....................................................................................................69

5.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas Emiten dalam

Menerapkan Aturan Struktur dan Komposisi Board Governanace .......69

Page 6: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

6

5.1.2. Hubungan Board Governanace dengan Nilai Perusahaan .....................70

5.2. Saran ..............................................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................74

Lampiran A: Pengujian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas

Emiten dalam Menerapkan Aturan Board Governanace (Aturan

Mengenai Struktur dan Komposisi Board Governanace. ..........................78

Lampiran B: Robustness Check .............................................................................81

A. Robustness check dengan cut off aset 75% dari rerata aset seluruh emiten dan

cut off umur go public ≥ rerata umur go public seluruh emiten.................81

B. Robustness check dengan cut off aset 125% dari rerata aset seluruh emiten

dan cut off umur go public ≥ rerata umur go public seluruh emiten. .........82

C. Robustness check dengan cut off aset 3 triliun dan cut off umur go public ≥

rerata umur go public seluruh emiten. .......................................................83

D. Robustness check dengan cut off aset 5 triliun dan cut off umur go public ≥

rerata umur go public seluruh emiten. .......................................................85

E. Robustness check dengan cut off aset 10 triliun dan cut off umur go public ≥

rerata umur go public seluruh emiten. .......................................................86

F. Robustness check dengan cut off aset: rerata aset seluruh emiten dan cut off

umur go public 3 tahun. .............................................................................87

G. Robustness check dengan cut off aset: rerata aset seluruh emiten dan cut off

umur go public 6 tahun. .............................................................................88

H. Robustness check dengan cut off aset: rerata aset seluruh emiten dan cut off

umur go public 9 tahun. .............................................................................89

Lampiran C: Pengujian Hubungan Board Governance dengan Nilai Perusahaan 91

Lampiran D: Uji BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) Model.......................93

A. Uji Multikolinieritas..........................................................................................93

B. Uji Heterokedastisitas ........................................................................................93

C. Uji Autokorelasi.................................................................................................94

Lampiran E: Uji Reduksi Model............................................................................96

Lampiran F: Data Pengujian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas

Page 7: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

7

Emiten dalam Menerapkan Aturan Board Governanace (Aturan

Mengenai Struktur dan Komposisi Board Governanace)..........................98

Lampiran G: Data Pengujian Hubungan Board Governanace dengan Nilai

Perusahaan ...............................................................................................109

Page 8: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

8

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Agency problems merupakan isu yang tiada habis dibahas dalam berbagai literatur

dan penelitian. Hal ini disebabkan karena agency problems berpengaruh terhadap

penciptaan nilai perusahaan dan kekayaan pemilik. Isu agency problems semakin populer

dan meluas dalam bentuk yang lebih kompleks, yaitu corporate governance.

Konsep corporate governance pada intinya merupakan perluasan konsep yang

mengatur hubungan antara pemilik dengan manajemen perusahaan atau agency problems.

Adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan memungkinkan

timbulnya agency problems, yaitu kondisi dimana pengelola perusahaan (manajer) tidak

bekerja secara optimal dalam rangka memaksimalkan kekayaan pemilik. Fama dan

Jensen (1983a) menyatakan bahwa agency problems disebabkan adanya sistem

pengambilan keputusan yang terpisah antara manajemen (initiation dan implementation)

dan pihak pengawas (ratification dan monitoring) dari keputusan-keputusan penting pada

seluruh tingkatan organisasi. Füerst dan Sok-Hyon (2000) menyatakan bahwa berbagai

penelitian, diantaranya penelitian Jensen dan Meckling (1976) dan Shleifer dan Vishny

(1997), menunjukkan bahwa pemisahan kepemilikan dan pengelolaan perusahaan

membawa kepada kondisi dimana manajer akan menghambur-hamburkan kekayaan

pemilik perusahaan.

Penelitian tiada henti berkaitan dengan agency problems bertujuan untuk mencari

Page 9: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

9

solusi untuk mengeliminasi atau meminimalisasi biaya yang timbul akibat agency

problems. Kumar dan Sivaramakrishnan (2002) menyatakan bahwa berbagai penelitian

dan para ekonom memandang dewan direksi merupakan respon perusahaan terhadap

agency conflict antara pemilik dan manajer, yaitu pada saat adanya biaya transaksi yang

signifikan berkaitan dengan pemonitoran dan perolehan informasi. Jensen dan Smith Jr.

(2000) mengemukakan lebih jauh upaya pemecahan agency problems, yaitu: 1).

Pembuatan struktur hirarki dimana keputusan yang dibuat oleh agen tingkat bawah harus

melalui agen di atasnya terlebih dahulu sebelum diratifikasi dan kemudian dimonitor; 2).

Boards of directors yang bertugas untuk meratifikasi dan memonitor keputusan-

keputusan penting yang dibuat agen, dan juga bertugas untuk mempekerjakan, memecat

dan memberikan kompensasi manajer tingkat atas; 3). Pembentukan struktur insentif

yang kemudian bisa menciptakan situasi dimana agen-agen pengambil keputusan saling

memonitor.

Krisis ekonomi 1997 yang terjadi di Asia menyebabkan negara-negara di Asia

menjadi laboratorium penelitian. Penelitian-penelitian tersebut bertujuan untuk mencari

tahu penyebab terjadinya krisis ekonomi. Penelitian McKinsey & Company dalam

Sunarsip (2001), penelitian CLSA dalam Setianto (2002), dan penelitian IICG dalam

Djalil (2001) secara garis besar menyatakan bahwa mengerucut pada satu hal yaitu salah

satu penyebab krisis yang terjadi di Asia pada tahun 1997-an adalah karena buruknya tata

kelola perusahaan atau corporate governance. Penelitian-penelitian tersebut menyatakan

bahwa Indonesia adalah negara yang paling buruk dalam penerapan corporate

governance.

Untuk memenuhi tuntutan pasar, pihak regulator Indonesia, dalam hal ini Badan

Page 10: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

10

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Bursa Efek Jakarta (BEJ), berupaya memperbaiki

corporate governance perusahaan-perusahaan Indonesia. Hal itu antara lain dituangkan

dalam code for good corporate governance dan peraturan yang berkaitan dengan tata

kelola perusahaan atau corporate governance, yaitu Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Jakarta Nomor: Kep-315/BEJ/062000 butir C mengenai Komisaris Independen, Komite

Audit dan Sekretaris Perusahaan.

Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-315/BEJ/062000 butir C mengenai Komisaris Independen, Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan. Nomor 1: Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance), perusahaan tercatat wajib memiliki: a. Komisaris Independen yang jumlahnya secara proporsional sebanding dengan

jumlah saham yang dimiliki oleh bukan Pemegang Saham Pengendali dengan ketentuan jumlah Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah seluruh anggota komisaris;

b. Komite Audit; c. Sekretaris perusahaan (Corporate Secretary).

Board governance di Indonesia mengacu pada model two-tier board structures

yang di dalamnya terdapat supervisory boards (board of commissioners) yang bertugas

melakukan supervisi, dan the board of management (board of directors) yang berperan

sebagai eksekutif. UU No. 1/1995 dalam Niki Lukviarman (2002) dinyatakan bahwa

kedua dewan ini dipilih, diberhentikan dan bertanggung jawab kepada pemegang saham

melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Peran internal control dalam kaitannya dengan

corporate governance dipegang oleh dewan komisaris. Hal ini mengacu pada Code for

Good Corporate governance yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Corporate

governance (Maret 2000), yaitu:

Function of the Komisaris: Principle. The Komisaris shall be responsible, and have authority for, supervising

Page 11: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

11

the policies and actions of the Direksi, and giving advice to the Direksi where required.

Sedangkan dewan direksi berperan sebagai agen atau manajemen yang melaksanakan

aktivitas sehari-hari. Hal ini mengacu pada Code for Good Corporate governance, yaitu:

Function of the Direksi: Principle. The Direksi are charged with the overall management of the company.

Dalam upaya melaksanakan fungsinya, dewan komisaris dibantu oleh komite audit.

Adapun definisi dari komite audit berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta

Nomor: Kep-315/BEJ/062000 butir A, adalah:

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris Perusahaan Tercatat yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris Perusahaan Tercatat untuk membantu Dewan Komisaris Perusahaan Tercatat melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan Perusahaan Tercatat.

Berdasarkan Code for Good Corporate governance mereka bertugas untuk:

The duties of the Audit Committee should include: 1 Promoting corporate discipline and a controlled environment to prevent fraud

and abuse; 2 Improving the quality of financial disclosure and reporting; 3 Reviewing the scope, accuracy and cost effectiveness of external audit and the

independence and objectivity of the external auditors.

Secara spesifik berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-

315/BEJ/062000 butir C Nomor 4, tugas mereka adalah:

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, yang antara lain meliputi: a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh

Page 12: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

12

perusahaan seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainya;

b. Menelaah independensi dan objektifitas akuntan publik; c. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh

akuntan publik untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan;

d. Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian internal perusahaan; e. Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan Tercatat terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan;

f. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan rapat direksi. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya Perusahaan Tercatat yang bersangkutan.

Kumar dan Sivaramakrishnan (2002) menyatakan bahwa peran dari board

governance dalam hal pemonitoran terhadap manajemen berbeda dengan peran auditor

independen dan financial analyst. Hal ini karena board governance bisa mempengaruhi

manajemen secara langsung, board governance ikut serta dalam pengevaluasian dan

penyetujuan aktivitas manajemen. Untuk menjamin kualitas tata kelola perusahaan, maka

komposisi board governance dan hal-hal berkaitan dengan yang mempengaruhi kinerja

board governance, yaitu memonitor kinerja manajer secara independen, menjadi penting.

Namun demikian akan muncul permasalahan baru yaitu pemonitoran kualitas board

governance merupakan subjek dari moral hazard. Hal ini kemudian membuat pemilik

perusahaan menjadi peduli akan cara membuat dewan pengawas menjadi efektif.

Zahra dan Pearce (1989) dan Maassen (1999) dalam Korac-Kakabadse,

Kakabadse dan Kouzmin (2001) membagi literatur board governance dalam empat

bagian yaitu komposisi, karakteristik, struktur dan proses dari board governance.

Komposisi board governance mengacu pada size dari board governance dan bauran

demografi direksi (insiders/outsiders, male/female, foreign/local) dan tingkat keterlibatan

Page 13: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

13

direksi afiliasi dalam perusahaan. Hambirick (1987) dan Zahra dan Pearce (1989) dalam

Korac-Kakabadse, Kakabadse dan Kouzmin (2001) juga menyatakan bahwa karakteristik

board governance berkaitan dengan latar belakang direktur, misalnya berkaitan dengan

pengalaman, masa kerja (tenure), latar belakang fungsional, independensi, kepemilikan

dan variabel-variabel lainnya yang mempengaruhi kepentingan dan kinerja direktur.

Maassen (1999) dalam Korac-Kakabadse, Kakabadse dan Kouzmin (2001) menyatakan

bahwa struktur board governance mengacu pada board organization, peran subsidiary

board dalam holding companies, board committees, independensi one-tier dan two-tier

boards secara formal, kepemimpinan board governance dan arus informasi antar struktur

board governance. Sedangkan mengenai proses board governance, Vence (1983) dan

Pettigrew (1992) dalam Korac-Kakabadse, Kakabadse dan Kouzmin (2001) berpendapat

bahwa hal ini mengacu pada aktivitas pengambilan keputusan, gaya dari board

governance, frekuensi dan lama dari rapat yang dilakukan, formalitas jadual dan budaya

board governance dalam mengevaluasi kinerja direksi.

Penelitian mengenai board governance telah banyak dilakukan. Namun demikian

hasil penelitian tersebut sangatlah bervariasi. Rowe dan Davidson (2002) menyatakan

bahwa penelitian secara umum berkaitan dengan komposisi dewan direksi dan keputusan

yang diambil dalam kondisi tertentu menemukan bahwa dewan yang independen akan

lebih mewakili kepentingan pemilik perusahaan. Penelitian-penelitian yang membuktikan

hal tersebut antara lain dalam kasus takeovers (Byrd dan Hickman, 1992; Cotter,

Shivdasani dan Zenner, 1997), management buyouts (Lee, Rosenstein, Rangan dan

Davidson, 1992), bankruptcy (Daily dan Dalton, 1994), management compensation

decisions (Conyon dan Peck, 1998; Core, Holthausen dan Larcker, 1999), CEO turnover

Page 14: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

14

(Weisbach, 1988) dan poison pills (Brickley, Coles dan Terry, 1994). Di sisi lain

penelitian yang menemukan hubungan yang tidak signifikan antara komposisi dewan

dengan kinerja perusahaan, baik dalam hal ukuran akuntansi maupun Tobin’s q, antara

lain: Baysinger dan Butler (1985); Hermalin dan Weisbach (1991); Mehran (1995);

Dalton, Daily, Ellstrad dan Johnson (1998); dan Bhagat dan Black (2000).

Adanya hasil penelitian mengenai board governance yang bervariasi

membuktikan bahwa masih banyak hal yang masih bisa digali dalam masalah board

governance ini. Penelitian ini tidak hanya terbatas pada dewan komisaris tetapi juga

mengikutsertakan komite audit, dimana keduanya membentuk board governance

perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ungkapan board governance pada

penelitian ini mengacu kepada dewan komisaris dan komite audit.

Attributes/Dimensions Dimensions Composition Board Size

Outsider’s representation Minority representasions

Characteristics Director’s background, beliefs and attributes. Director’s orientation (internal/external). Insidedness External expertise Interest groups Asset impact

Structure Board leadership Efficiency of board structure (board leadership, activities amongst committees, flow of information among directors)

Process Intensity and quality of director’s interaction Interface between the CEO/chairperson and the board Levels of director consencus Process of board evaluation Comprehensiveness and explicitness of board proceedings and action Internal proceedings

Sumber: Korac-Kakabadse, Kakabadse dan Kouzmin (2001)

Page 15: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

15

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

ketaaatan emiten di Bursa Efek Jakarta dalam menerapkan aturan board governance dan

juga melihat hubungan antara board governance emiten-emiten tersebut dengan nilai

perusahaan dengan menggunakan Tobin’s q sebagai ukurannya. Penelitian ini juga

bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Pada penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada komposisi board governance, tidak

memasukkan struktur hirarki perusahaan dan struktur mekanisme insentif yang

dikemukakan oleh Jensen dan Smith Jr. (2000) sebagai mekanisme untuk membuat board

governance menjadi efektif.

Berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas, yang

umumnya dilaksanakan di negara-negara maju. Penelitian ini mengambil kasus Indonesia

sebagai negara berkembang. Penelitian ini merupakan penelitian yang relatif baru di

Indonesia mengingat aturan board governance perusahaan yang mengacu pada code for

good corporate governance baru direspon perusahaan-perusahaan tercatat di BEJ dua

tahun terakhir ini, hal ini dikarenakan ada time lag antara pemberlakuan peraturan code

for good corporate governance dengan penerapan secara nyata di lapangan.

1. 2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui gambaran mengenai keragaman board governance emiten-emiten di

Bursa Efek Jakarta.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketaaatan emiten di Bursa Efek Jakarta

dalam menerapkan aturan board governance.

Page 16: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

16

3. Mengetahui hubungan antara komposisi board governance perusahaan dengan nilai

perusahaan.

4. Mengkonfirmasi penelitian terdahulu mengenai komposisi board governance.

1. 3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah literatur mengenai board

governance sehingga dapat bermanfaat bagi para akademisi, pihak regulator, para

investor dan juga pihak lainnya. Dengan mengetahui hubungan antara komposisi board

governance perusahaan dengan penciptaan nilai maka diharapkan pihak regulator bisa

mengambil kesimpulan apakah peraturan-peraturan yang ada benar-benar berpengaruh

terhadap penciptaan nilai perusahaan atau tidak. Pihak regulatorpun dapat mengambil

kebijakan lebih lanjut dengan membuat peraturan-peraturan yang mendukung terciptanya

perekonomian yang mantap, selain itu para investor diharapkan bisa mengambil

keputusan yang tepat dalam rangka mengalokasikan dana yang akan diinvestasikannya.

1. 4. Permasalahan Penelitian

Penelitian ini menyangkut dua permasalahan utama, yaitu: 1). Adakah keragaman

board governance dalam emiten-emiten di Bursa Efek Jakarta? 2). Apakah responsivitas

emiten dalam menerapkan aturan mengenai board governance dipengaruhi oleh faktor-

faktor tertentu? 3). Apakah hubungan antara komposisi board governance perusahaan

dengan nilai perusahaan sejalan dengan hasil penelitian-penelitian yang telah ada?

Permasalahan di atas dapat dirinci menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian

berikut ini:

Page 17: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

17

1. Bagaimanakah gambaran umum komposisi board governance emiten di Bursa Efek

Jakarta?

2. Apakah besarnya perusahaan mempengaruhi responsivitas emiten dalam menerapkan

aturan mengenai board governance?

3. Apakah umur go public perusahaan mempengaruhi responsivitas emiten dalam

menerapkan aturan mengenai board governance?

4. Apakah jenis industri perusahaan mempengaruhi mempengaruhi responsivitas emiten

dalam menerapkan aturan mengenai board governance?

5. Adakah hubungan antara komposisi board governance perusahaan dengan nilai

perusahaan? Jika ada, bagaimanakah hubungannya dan sejalan dengan hasil

penelitian (yang telah ada) yang mana?

1. 5. Metodologi Penelitian

1.5.1. Studi literatur

Dalam studi literatur ini, peneliti menelaah literatur-literatur, baik berupa buku-

buku ilmiah maupun artikel maupun jurnal yang terkait dengan permasalahan yang

dibahas. Studi literatur ini merupakan bahan landasan teori untuk pembahasan

permasalahan yang akan diteliti dan juga bahan untuk menyusun instrumen penelitian.

1.5.2. Studi penelitian lapangan

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer yang dibutuhkan adalah data yang berkaitan dengan board governance

perusahaan. Sedangkan untuk data nilai perusahaan, peneliti memperolehnya dari laporan

keuangan perusahaan-perusahaan sampel terkait.

Page 18: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

18

1.5.2.1. Populasi

Penelitian ini mengambil populasi perusahaan-perusahaan tercatat di Bursa Efek

Jakarta yang telah melaksanakan aturan board governance (yaitu berkaitan dengan dewan

komisaris dan komite independen) yang dikeluarkan oleh PT BEJ.

1.5.2.2. Instrumen penelitian

Penelitian ini menggunakan checklist untuk memperoleh pengorganisasian data

yang dibutuhkan. Peneliti menggunakan media telepon dan internet untuk melakukan

wawancara dengan responden.

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode binary logit dan regresi

berganda OLS (Ordinary Least Square). Metode binary logit digunakan untuk

mengetahui penyebab keragaman board governance emiten-emiten di Bursa Efek

Jakarta. Sedangkan, pengujian regresi berganda OLS (Ordinary Least Square) digunakan

untuk mengetahui hubungan antara komposisi board governance perusahaan dengan nilai

perusahaan. Peneliti menggunakan software SPSS untuk pengolahan data dan pengujian

model binary logit dan e-views v3.1. untuk pengolahan data dan pengujian model regresi.

Hal ini disebabkan karena software e-views v3.1 memberikan alat untuk mendeteksi

masalah-masalah yang menyebabkan model OLS tidak menjadi BLUE.

1. 6. Sistematika Penelitian

Penelitian ini terdiri dari lima bab, dimana pada bab satu peneliti menjelaskan

secara ringkas tentang alasan dilakukan penelitian, permasalahan, tujuan, manfaat dan

metodologi penelitian. Pada bab dua peneliti menyajikan landasan teori dan penelitian-

penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian. Pada bab tiga peneliti

Page 19: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

19

menyajikan metodologi penelitian. Pada bab empat peneliti menyajikan analisis

penelitian dan pembahasan. Akhirnya, bab lima merupakan bab penutup yang berisi

kesimpulan dan saran.

Page 20: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

20

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Agency Theory

Agency relationship merupakan kontrak dimana satu orang atau lebih

(principal(s)) mempekerjakan orang lain (agent) untuk melakukan tindakan atas nama

principal(s) yang termasuk di dalamnya pendelegasian beberapa otoritas pengambilan

keputusan kepada agen.

Spence dan Zeckhauser (1971) dan Ross (1973) memberikan analisis awal

berkaitan dengan isu ini, bahwa agency problem berkaitan dengan dengan penstrukturan

kompensasi agen, mengaitkan insentif agen dengan kepentingan principal. Jensen dan

Meckling (1976) menyatakan bahwa agency problems merupakan akibat konflik

kepentingan secara umum berkaitan dengan aktivitas perusahaan yang terjadi di antara

individu, baik yang terjadi dalam bentuk hirarki yang dikemukakan oleh the principal-

agent analogy.

Diskusi di atas menghasilkan dua pendekatan berkaitan dengan perkembangan

agency theory yaitu positive theory of agency dan principal-agent theory. Principal-agent

theory lebih bersifat matematis dan berorientasi non-empiris, dan berkonsentrasi pada

analisa preferensi dan assymetric information dan tidak terlalu fokus pada efek teknologi

terhadap contracting dan kontrol. Di sisi lain, theory of agency secara umum bersifat

tidak matematis dan berorientasi empiris. Meskipun keduanya ada perbedaan dalam hal-

hal tertentu, namun keduanya mengacu kepada contracting problem di antara individu-

Page 21: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

21

individu yang memiliki kepentingan dan mengasumsikan bahwa dalam berbagai

hubungan kontrak, total biaya agen diminimalisasi.

Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency costs sebagai jumlah seluruh

biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan structuring, administering dan enforcing

contracts (baik formal maupun informal) ditambah residual loss. Enforcement costs

termasuk di dalamnya biaya monitoring dan bonding (pembentukan/pengikatan hubungan

yang ada), yaitu sejumlah sumber daya yang dihabiskan oleh principal dan agent untuk

menjamin berjalannya contract enforcement. Residual costs meliputi opportunity loss

(kesempatan yang hilang) pada saat kontrak yang telah optimal tetapi tidak dilaksanakan

secara sempurna. Sehingga dapat dikatakan bahwa agency costs mencakup seluruh

seluruh biaya yang mengacu pada contracting costs, transactions costs, moral-hazard

costs, dan information costs.

Beberapa agency costs dapat dikurangi dengan prosedur kontrol. Fama dan Jensen

(1983b) menganalisa cara pengendalian agency costs dengan menerapkan pembatasan

pada residual claims, misalnya dengan pembatasan kepemilikan kepada satu agen

pengambil keputusan utama atau lebih. Pembatasan ini ditujukan untuk menjamin bahwa

keputusan yang dibuat agen memberikan efek kesejahteraan sehingga bisa mengurangi

agency costs akibat outside ownership dari residual claims. Agency problems antara

manajer dan pemegang saham dalam perusahaan terbuka dapat dieliminasi dengan

menggabungkan fungsi prosedur pengendalian dan pembatasan residual claims.

Fama dan Jensen (1983b) menyatakan bahwa agency problem dikendalikan oleh

sistem pengambilan keputusan yang terpisah antara manajemen (initiation dan

implementation) dan pihak pengawas (ratification dan monitoring) dari keputusan-

Page 22: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

22

keputusan penting pada seluruh tingkatan organisasi. Pemisahan dikatakan efektif jika

tidak ada manajer yang memiliki hak kontrol atas keputusan dimana atas keputusan

tersebut manajemen memiliki hak untuk mengelola. Sejalan dengan ini Jensen dan Smith

Jr. (2000) mengemukakan cara pemisahan manajemen dan pengawas, yang meliputi: 1).

Pembuatan struktur hirarki dimana keputusan yang dibuat oleh agen tingkat bawah harus

melalui agen di atasnya terlebih dahulu sebelum diratifikasi dan kemudian dimonitor; 2).

Boards of directors yang bertugas untuk meratifikasi dan memonitor keputusan-

keputusan penting yang dibuat agen, dan juga bertugas untuk mempekerjakan, memecat

dan memberikan kompensasi manajer tingkat atas; 3). Pembentukan struktur insentif

yang kemudian bisa menciptakan situasi dimana agen-agen pengambil keputusan saling

memonitor.

2.2. Corporate governance sebagai Solusi dari Agency Problems

Isu mengenai corporate governance merupakan hal yang baru, meskipun

demikian ungkapan governance bukanlah hal yang baru dalam konteks bisnis dan

organisasi. Dalam perkembangannya, para peneliti, akademisi dan pihak lainnya

memandang corporate governance dari berbagai sisi. Hal ini dapat dipahami karena

corporate governance mencakup berbagai kajian disiplin ilmu, sehingga sampai saat ini

belum ada definisi yang baku mengenai hal ini. Sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

menerapkan good corporate governance untuk bisa bertahan dan bersaing dalam dunia

bisnis.

2.2.1. Definisi corporate governance

Berikut ini adalah definisi corporate governance menurut berbagai pihak dimana

jika dilihat lebih jauh, komponen-komponennya merupakan solusi dari agency problems:

Page 23: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

23

1. Menurut Bank Dunia

Corporate governance adalah aturan dan standar organisasi di bidang ekonomi yang

mengatur perilaku pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta perincian dan

penjabaran tugas dan wewenang serta pertanggungjawabannya kepada investor

(pemegang saham dan kreditur). Tujuan utama dari corporate governance adalah untuk

menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan (check and balances), mencegah

penyalahgunaan dari sumber daya perusahaan, dan tetap mendorong terjadinya

pertumbuhan perusahaan.

2. Menurut OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)

Pranoto (2000) menyatakan definisi corporate governance menurut OECD yaitu cara-

cara manajemen perusahaan (yaitu para direktur) bertanggung jawab kepada pemiliknya

(yakni pemegang saham). Para pengambil keputusan atas nama perusahaan adalah dapat

dipertanggungjawabkan, menurut tingkatan yang berbeda pada pihak lain yang

dipengaruhi oleh keputusan tersebut, termasuk perusahaan itu sendiri, para pemegang

saham, kreditur dan para publik penanam modal.

Herwidayatmo (2000) menyatakan prinsip-prinsip corporate governance menurut OECD

meliputi:

a. Perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham.

Kerangka yang dibangun dalam corporate governance harus mampu melindungi hak-

hak para pemegang saham. Hak-hak tersebut meliputi hak dasar pemegang saham,

yaitu hak untuk:

1. Menjamin keamanan metode pendaftaran kepemilikan.

Page 24: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

24

2. Mengalihkan atau memindahkan saham yang dimilikinya.

3. Memperoleh informasi yang relevan tentang perusahaan secara berkala dan

teratur.

4. Ikut berperan dan memberikan suara dalam RUPS.

5. Memilih anggota dewan komisaris dan direksi.

6. Memperoleh pembagian keuntungan perusahaan.

b. Persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham.

Kerangka corporate governance harus menjamin adanya perlakuan yang sama

terhadap seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham minoritas dan asing.

Seluruh pemegang saham harus memiliki, kesempatan untuk mendapatkan

penggantian atau perbaikan atas pelanggaran dari hak-hak mereka. Prinsip ini juga

mensyaratkan adanya perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam satu

kelas, melarang praktik-praktik insider trading dan self dealing, dan mengharuskan

anggota dewan komisaris untuk melakukan keterbukaan, jika menemukan transaksi-

transaksi yang mengandung benturan (conflict of interest).

c. Peranan stakeholder yang terkait dengan perusahaan

Kerangka corporate governance harus memberikan pengakuan terhadap hak-hak

stakeholder, seperti ditentukan dalam undang-undang, dan mendorong kerjasama

yang aktif antara perusahaan dengan para stakeholder tersebut dalam rangka

menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja, dan kesinambungan usaha.

d. Keterbukaan dan transparansi

Kerangka corporate governance harus menjamin adanya pengungkapan yang tepat

waktu dan akurat untuk setiap permasalahan yang berkaitan dengan perusahaan.

Page 25: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

25

Pengungkapan ini meliputi informasi mengenai keadaan keuangan, kinerja

perusahaan, kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Disamping itu, informasi yang

diungkapkan harus disusun, diaudit dan di sajikan sesuai dengan standar yang

berkualitas tinggi. Manajemen juga diharuskan meminta auditor eksternal melakukan

audit yang bersifat independen atas laporan keuangan.

e. Akuntabilitas dewan komisaris (board of director)

Kerangka corporate governance harus menjamin adanya pedoman strategis

perusahaan, pemantauan yang efektif terhadap manajemen yang dilakukan oleh

dewan komisaris, dan akuntabilitas dewan komisaris terhadap perusahaan dan

pemegang saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-kewenangan yang harus

dimiliki oleh dewan komisaris beserta kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada

pemegang saham dan stakeholders lainnya.

3. Menurut Asian Development Bank

Pranoto (2000) menyatakan bahwa corporate governance menurut Asian Development

Bank berdasarkan 4 pilar utama yaitu:

a. Akuntabilitas berarti tuntutan agar manajemen perusahaan memiliki kemampuan

answerability yaitu kemampuan untuk merespon pertanyaan dari stakeholder atas

berbagai corporate action yang mereka lakukan.

b. Transparansi berarti ketersediaan informasi yang akurat, relevan dan mudah

dimengerti yang dapat diperoleh secara low-cost.

c. Predictability berarti perusahaan beroperasi dilokasi yang memiliki keteraturan

hukum dan peraturan serta dalam konteks ekonomi memiliki kebijakan yang bersifat

fair, effective dan uniform.

Page 26: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

26

d. Partisipasi, dibutuhkan untuk memperoleh data yang dapat dipercaya (reliable

information) serta untuk meningkatkan peran serta pihak stakeholder dalam proses

checking atas kebijakan yang dilakukan perusahaan.

4. Menurut Finance Committee on Corporate governance Malaysia

Pranoto (2000) menyatakan bahwa corporate governance menurut Finance Committee

on Corporate governance Malaysia adalah proses dan struktur yang digunakan untuk

mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan perusahaan ke arah peningkatan

pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas korporat dengan tujuan akhir menaikkan nilai

saham dalam jangka panjang sambil memperhitungkan kepentingan stakeholder lain.

5. Menurut Surat Edaran Menteri Negara Pasar Modal dan Pengawas BUMN No.

S.106/M.PM P.BUMN/2000.

Good corporate governance adalah segala hal yang berkaitan dengan pengambilan

keputusan yang efektif yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, nilai, sistem,

proses bisnis, kebijakan dan struktur organisasi perusahaan yang bertujuan untuk

mendorong dan mendukung adanya pengembangan perusahaan, pengelolaan sumber

daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, serta pertanggungjawaban perusahaan

kepada pemegang saham dan stakeholder lainnya.

Tabalujan (2002) menyatakan bahwa sekarang ini berkembang dua model dasar

teori corporate governance, yaitu the Anglo-American ‘market-based’ model dan

‘relationship-based’ market model. Model yang pertama menekankan pada

pemaksimalan nilai pemegang saham, sedangkan model kedua menekankan pada

pemaksimalan kepentingan kelompok pemegang saham yang lebih besar. Selain itu, pada

Page 27: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

27

model pertama pasar modal memegang peranan penting dalam corporate control system,

sehingga dapat dikatakan pasar modal merupakan outsider control system. Lebih lanjut

Lukviarman (2002) menyatakan bahwa pada model kedua (yang berkembang di negara-

negara Eropa dan Jepang) peran pasar modal tidaklah signifikan, model ini bercirikan

pada adanya insider dominated control dimana struktur kepemilikan relatif stabil dan

terkonsentrasi pada sebagian pemegang saham. Kedua model ini belum memenuhi teori

corporate governance secara komprehensif, namun demikian kedua model ini cukup

mewakili praktik corporate governance yang aktual. Kedua model inipun pada

pelaksanaan di lapangan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti peraturan-peraturan

yang dibuat oleh regulator setempat. Klapper dan Love (2002) membuktikan bahwa

praktik corporate governance pada level perusahaan sangatlah penting pada lingkungan

yang kekuatan hukumnya lemah, selain itu disimpulkan pula bahwa praktik corporate

governance dan kinerja perusahaan relatif rendah pada lingkungan yang kekuatan

hukumnya lemah.

2.2.2. Corporate governance dan internal control mechanism

Tujuan utama dari sistem pengendalian internal adalah untuk memberikan

peringatan awal, mengembalikan organisasi kembali pada jalurnya sebelum kesulitan

mencapai tingkat kritis (Jensen, 2000). Dalam hal ini board of directors pada bagian apex

sistem pengendalian internal berperan sebagai penanggung jawab final dalam fungsi

perusahaan (Lukviarman, 2002).

Peran aktif dari board of directors dalam melakukan fungsinya bisa membuat

mekanisme governance menjadi efisien dan murah. Hal ini disebabkan karena

keberadaan board of directors bisa membatasi konflik potensial antara manajer dan

Page 28: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

28

pemilik. Kondisi ini bisa dicapai jika board of directors bersifat independen dan memiliki

pengetahuan yang layak berkaitan dengan perusahaan.(Van Berghe dan De Ridder, 1999

dalam Lukviarman, 2002)

Dari seluruh uraian diatas dapat dikatakan bahwa definisi corporate governance

sejalan dengan yang dinyatakan oleh Turnbull (1997) yaitu menggambarkan seluruh hal

yang mempengaruhi proses institusional, termasuk di dalamnya hal-hal yang berkaitan

dengan pemilihan pihak pengawas dan/ atau pihak regulator, yang terlibat dalam

pengorganisasian produksi dan penjualan barang dan jasa. Corporate governance

meliputi suatu hubungan yang mempertemukan manajemen perusahaan, komisaris

perusahaan, pemegang saham dan stakeholder lainnya. Sistem corporate governance

memberikan struktur yang menetapkan objektif perusahaan dan peralatan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang ada, serta sistem pengawasan untuk mengukur

kinerja. Prinsip ini “diharapkan” bisa mengatasi agency problems karena mampu

memberikan insentif kepada manajemen perusahaan untuk mencapai objektif yang telah

ditetapkan dan memberikan fasilitas pengawasan yang memadai sehingga perusahaan

dapat menggunakan sumberdayanya secara efisien dan akhirnya bisa meningkatkan nilai

pemilik perusahaan.

2.3. Penelitian-penelitian Terdahulu

2.3.1. Penelitian yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur

corporate governance

Klapper dan Love (2002) dalam Black, Jang dan Kim (2003) menunjukkan bahwa

praktik corporate governance dipengaruhi oleh lingkungan luar maupun keadaan di

dalam perusahaan. Lingkungan luar yang dimaksud adalah legality, aturan mengenai

Page 29: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

29

shareholder rights, dan judicial efficiency. Sedangkan, keadaan di dalam perusahaan

yang mempengaruhi corporate governance adalah growth opportunities dan peranan

intangible assets.

Kumar dan Sivaramakrishnan (2002) dalam upaya mencari tahu insentif berbasis

ekuitas yang optimal untuk dewan direksi pada kerangka hirarki agency problem

menyatakan bahwa ada permintaan endogen terhadap direksi untuk memonitor kualitas

kumpulan peluang investasi (investment opportunity set) perusahaan dan meratifikasi

atau menyetujui keputusan investasi manajerial, karena manajer memiliki private

information mengenai prospek ekonomi perusahaan. Direksi yang memiliki kepentingan

pribadi harus dimotivasi untuk melakukan pemonitoran terhadap manajemen secara

benar. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu insentif berbasis

ekuitas adalah optimal bagi pemilik untuk menciptakan situasi hirarki double-agency

dalam kondisi keseimbangan, dimana baik manajer maupun hal-hal lain yang

dipantau/monitor oleh pemilik adalah subjek dari moral hazard.

Hutchinson (2003) mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi

penerapan board structure oleh perusahaan dan hubungan lebih jauh terhadap kinerja

perusahaan. Penelitian yang mengambil sampel 229 perusahaan Australia ini

menunjukkan bahwa peluang investasi perusahaan berhubungan erat dengan

tingginya proporsi executive directors dalam dewan. Selain itu ditunjukkan pula bahwa

hubungan yang negatif antara kumpulan peluang investasi perusahaan dengan kinerja

perusahaan akan melemah pada kondisi dimana non-executive director mendominasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Adams dan Mehran (2003) berkaitan dengan

struktur corporate governance pada industri bank dan manufaktur menyimpulkan bahwa

Page 30: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

30

governance structures di antara kedua industri tersebut sangatlah berbeda. Oleh karena

itu dapat dikatakan bahwa struktur corporate governance adalah spesifik industri.

Perbedaan tersebut bisa jadi disebabkan karena adanya perbedaan investment

opportinities sebagaimana adanya perbedaan regulasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Gillan, Hartzell dan Starks (2003) juga

menyatakan bahwa pemilihan struktur corporate governance dipengaruhi oleh cost dan

benefits yang dihadapi perusahaan. Mereka juga menyatakan bahwa industry’s investment

opportunities, product uniqueness, competitive environment, information environment,

dan leverage mampu menerangkan struktur corporate governance. Lebih jauh lagi,

penelitian mereka menunjukkan bahwa faktor industri dan perusahaan mempengaruhi

board strucure.

2.3.2. Penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara corporate governance

dengan nilai perusahaan

Seperti dikemukakan pada bagian awal, definisi corporate governance sangatlah

luas namun pada intinya konsep ini merupakan konsep yang mengatur hubungan antara

pemilik dengan manajemen perusahaan atau dengan kata lain mencoba untuk mengatasi

agency problem yang pada umumnya muncul ketika terjadi pemisahan antara

kepemilikan dan pengelolaan perusahaan.

Berkaitan dengan isu corporate governance mengenai struktur kepemilikan

saham, penelitian Xu dan Wang (1997) terhadap perusahaan-perusahaan di Cina

menunjukkan bahwa struktur kepemilikan yang terkonsentrasi mempunyai pengaruh

signifikan terhadap kinerja operasi perusahaan. Hasil ini menyatakan perlunya

kepemilikan saham institusional yang besar untuk corporate governance dan kinerja

Page 31: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

31

perusahaan. Füerst dan Kang (2000) menemukan bahwa kepemilikan pihak dalam

mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan, sementara

kepemilikan eksternal yang besar mempunyai pengaruh negatif terhadap kinerja

perusahaan.

Survey yang dilakukan CLSA (2001) atas corporate governance 495 perusahaan

go public dari 25 emerging markets yang melibatkan 18 perusahaan Indonesia dalam

Black, Jang dan Kim (2003) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara

peringkat corporate governance dengan rasio keuangan dan penilaian kinerja harga

saham pada perusahaan-perusahaan besar. Pada seratus perusahaan terbesar yang menjadi

sampel terlihat adanya korelasi yang kuat antara ranking corporate governance dengan

rasio price to book value (PBV) dan kinerja rata-rata harga saham untuk satu tahun, tiga

tahun dan lima tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh Black, Jang dan Kim (2003) terhadap 560

perusahaan yang terdaftar di Korean stock Exchange menunjukkan bahwa indeks

corporate governance memiliki hubungan positif dengan kenaikan nilai buku (book

value) perusahaan. Kenaikan 10% corporate governance index akan diikuti oleh

kenaikan dalam Tobin’s q sebesar 6% dan kenaikan market/book ratio sebesar 14%. Hal

ini menunjukkan bahwa praktik corporate governance memiliki pengaruh terhadap

kinerja perusahaan. Hasil serupa ditunjukkan oleh Klapper dan Love (2002) mengenai

praktik corporate governance pada tingkat perusahaan di berbagai pasar sedang

berkembang (emerging markets), penelitian ini menunjukkan bahwa corporate

governance memiliki korelasi positif dengan operating performance dan market

valuation. Füerst dan Kang (2000) menunjukkan bahwa tingginya kepemilikan CEO,

Page 32: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

32

corporate insiders, dan outside directors memiliki dampak yang sangat positif terhadap

kinerja perusahaan dan nilai pasar (market value), di sisi lain besarnya kepemilikan

outside shareholders berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Drobetz,

Schillhofer, Zimmermann (2003) menunjukkan adanya hubungan positif antara corporate

governance yang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan di Jerman dengan nilai

perusahaan. Chong-En Bai, et. al (2003) juga menunjukkan bahwa variabel-variabel

corporate governance berhubungan signifikan dengan penilaian perusahaan. Investor

membayar premium yang signifikan kepada perusahaan-perusahaan yang melaksanakan

corporate governance dengan baik.

2.3.3. Penelitian yang berkaitan dengan board governance perusahaan

Penelitian yang Berkaitan dengan Dewan Board Governance Perusahaan

sangatlah bervariasi, berikut ini adalah hasil dari beberapa penelitian.

Fama dan Jensen (1983) secara umum menyatakan bahwa peran penting dewan

direksi adalah dalam mengawasi dan memonitor manajer. Peran dari dewan direksi dalam

agency framework adalah menyelesaikan permasalahan agensi antara manajer dan

pemilik dengan cara menetapkan kompensasi dan mengganti direksi yang tidak

menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Independensi dewan merupakan hal

terpenting dalam menjamin kepentingan pemilik.

Baysinger dan Butler (1985) membuktikan bahwa perusahaan yang dalam

komposisi dewan direksinya outside directorsnya lebih banyak memiliki kinerja yang

lebih baik namun demikian mayoritasnya direktur independen tidak bisa menjamin

perusahaan memiliki nilai di atas rata-rata, sehingga dapat disimpulkan bahwa direksi

yang terdiri dari insiders dan outsiders menghasilkan nilai finansial yang bagus.

Page 33: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

33

Rosebstein dan Wyatt (1990) menunjukkan bahwa pemilihan outside directors

akan diikuti oleh peningkatan harga saham secara signifikan. Pada penelitian lainnya

tahun 1997 mereka menemukan bahwa reaksi harga saham terhadap pemilihan new

inside directors dipengaruhi oleh proporsi kepemilikan inside directors tersebut. Pada

saat inside directors memiliki kepemilikan kurang dari 5% harga saham akan berekasi

negatif, sedangkan pada saat kepemilikan inside directors 5%-25%, harga saham bereaksi

positif dan pada saat kepemilikan lebih dari 25% perusbahan harga saham tidaklah

signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat pemilihan inside directors melebihi cost

of managerial entrenchment hanya pada saat kepentingan manajer dan outside directors

terkait sangat erat. Weisbach (1988) menemukan adanya hubungan yang kuat antara

managerial turnover dan kinerja di dalam perusahaan yang dewan direksinya

didominasi oleh outsider. Studi ini yang menyatakan pentingnya dan efektifitas outside

directors sejalan dengan penelitian Fama dan Jensen (1983) yang berargumen bahwa

reputasi dan aksi legal memotivasi outside directors untuk melakukan tindakan yang

terbaik dalam rangka memenuhi kepentingan pemilik.

Borokhovic et al. (1996) menemukan adanya hubungan positif yang monoton

antara proporsi outside directors dan kemungkinan dipilihnya outside directors sebagai

CEO dan kedudukan lainnya yang memberikan manfaat kepada pemilik.

Kren dan Kerr (1997) menyatakan bahwa dewan pengawas akan lebih efektif jika

terdiri dari independent outside directors dan berasal dari directors yang memiliki

peningkatan kepemilikan. Hasil penelitian mengenai board effectiveness sangatlah

bervariasi.

Xu dan Wang (1997) menyatakan bahwa Dewan Direksi pada perusahaan-

Page 34: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

34

perusahaan di China memiliki peran yang sangat penting dalam hal memonitor pemilihan

manajer tingkat atas dan penetuan tingkat kompensasi para manajr tersebut. Pemilik

perusahaan harus mengontrol dewan dalam rangka melindungi kepentingan mereka.

Sehingga dalam hal ini pemilihan dari anggota dewan direksi dan supervisory

committee menjadi sangat penting.

Robinson dan Dechant (1997) menunjukkan bukti empiris hubungan antara

keragaman dalam korporasi secara umum dengan nilai keuangan perusahaan dalam

jangka pendek dan juga jangka panjang. Bukti ini dapat dijadikan dasar sebagai analogi

bahwa keragaman dalam dewan direksi juga dapat meningkatkan kinerja

perusahaan.

Lawrence dan Stapledon (1999) meneliti dampak board composition terhadap

kinerja perusahaan dan executive remuneration di perusahaan-perusahaan besar

Australia. Penelitian ini memfokuskan pada proporsi independent directors pada dewan.

Perusahaan dengan ukuran dewan lebih besar memiliki kinerja lebih baik, yang

diukur dengan Tobin’s Q. Tidak ada efek negatif yang signifikan ukuran dewan terhadap

ROA. Adanya korelasi positif antara Tobin’s Q dengan majority-outside boards,

meskipun demikian hubungannya tidak signifikan. Tidak berhasil membuktikan bahwa

proporsi independent directors berhubungan dengan nilai perusahaan (baik menambah

ataupun mengurangi nilai perusahaan). Dalam studi literaturnya Lawrence dan Stapledon

menyatakan bahwa:

1 Dalam hubungan independent directors and corporate performance: Proporsi

independent non-executive directors pada tahun 1970 berkorelasi positif dengan ROE

(Return on Equity) tahun 1980 [Baysinger dan Butler (1985)]. Namun demikian hasil

Page 35: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

35

penelitian Klein (1998); Bhagat dan Black (1997, 1998) dan Hermalin dan Weisbach

(1991) menemukan bahwa proporsi independent non-executive directors yang

tinggi tidak bisa memprediksikan kinerja akuntansi di masa depan. Lebih lanjut,

Klein (1998); Bhagat dan Black (1997, 1998) juga menemukan bahwa proporsi

independent non-executive directors tidak memiliki efek yang konsisten terhadap

market-adjusted share-price performance. Bahkan, Agrawal dan Knoeber (1996)

menemukan adanya korelasi negatif antara proporsi independent directors dengan

kinerja perusahaan, semakin besar proporsi independent directors akan menyebabkan

melambatnya pertumbuhan perusahaan. Berkaitan dengan penemuan Agrawal dan

Knoeber (1996) ini, Bhagat dan Black (1997, 1998) menyatakan bahwa tingginya

proporsi independent directors juga bisa dijelaskan sebagai respon (akibat) dari

pertumbuhan perusahaan yang lambat bukan penyebab dari pertumbuhan perusahaan

yang lambat tersebut. Berkaitan dengan hal ini Hermalin dan Weisbach (1991)

menemukan bahwa proporsi independent directors cenderung meningkat pada saat

kinerja perusahaan memburuk. Millstein dan MacAvoy (1998) menemukan adanya

korelasi yang signifikan antara keberadaan active board of directors dengan kinerja

perusahaan.

2 Berkaitan dengan independent directors and executive remuneration: Newman dan

Wright (1995) menemukan bahwa hubungan antara kompensasi CEO dengan kinerja

perusahaan semakin kuat pada saat adanya remuneration committee yang sepenuhnya

independen, terutama pada saat kinerja perusahaan kurang baik.

3 Lainnya:

Bahwa keberadaan independent directors menambah nilai bagi perusahaan, yaitu

Page 36: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

36

dalam:

1 Proses takeovers (Byrd dan Hickman 1992; Brickley, Coles dan Terry 1994).

2 Kualitas pelaporan keuangan (Wright 1996; Beasley 1996; Dechow, Sloam dan

Sweeney 1996; Peasnell, Pope dan Young 1998; Beasley dan Petroni 1998).

3 Pengaruh politik perusahaan (Agrawal dan Knoeber 1998)

4 Kredibilitas pasar finansial (Kroszner dan Rajan 1997).

Carter, Simkins, dan Simpson (2002) dengan sampel 1000 perusahaan majalah

Fortune dalam mencari tahu hubungan antara keragaman dalam dewan direksi

(persentase wanita dan minoritas) dengan nilai perusahaan (Tobin’s Q) menemukan

adanya hubungan positif yang signifikan antara fraksi wanita atau minoritas dalam

dewan direksi dengan nilai perusahaan. Proporsi wanita dan minoritas pada dewan direksi

meningkat seiring dengan ukuran perusahaan dan ukuran dewan direksi; dan menurun

seiring dengan jumlah peningkatan insiders. Mereka juga menemukan adanya hubungan

terbalik antara persentase wanita dalam dewan direksi dengan umur rata-rata dewan

direksi.

Adams dan Mehran (2002) mencari tahu hubungan antara komposisi dan ukuran

dewan direksi dengan kinerja perusahaan dengan menggunkan sampel perusahaan bank

selama 1959-1999. Diketahui bahwa perusahaan dengan ukuran dewan lebih besar

memiliki kinerja lebih baik, yang diukur dengan Tobin’s Q. Tidak ada efek negatif

yang signifikan ukuran dewan terhadap ROA. Adanya korelasi positif antara Tobin’s Q

dengan majority-outside boards, meskipun demikian hubungannya tidak signifikan.

Dalam literatur yang digunakan Adams dan Mehran (2002) dinyatakan bahwa proporsi

insider pada komite finansial berhubungan positif dengan nilai perusahaan [Klein

Page 37: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

37

(1998)], Klein (1998) menyatakan bahwa aspek dewan direksi yang berhubungan dengan

struktur komite bisa mempengaruhi kinerja perusahaan; adanya hubungan negatif antara

jumlah pertemuan dewan dengan kinerja perusahaan [Vafeas (1999)]; persentase

kepemilikan CEO berhubungan dengan Tobin’s Q [Morck, Shleifer, Vishny (1988);

McConnell dan Servaes (1990); Demsetz dan Villalonga (2001)]; dan kepemilikan CEO

berhubungan positif dengan Tobin’s Q dan ROA [Mehran (1995)].

Berlawanan dengan penelitian-penelitian di atas, Hermalin dan Weisbach (1991)

menemukan tidak adanya hubungan antara persentase outsider directors dengan

nilai perusahaan. Yermack (1996), Bhagat dan Black (1999), dan Agrawal dan Knoeber

(1996) menemukan adanya korelasi negatif antara Tobin’s q dan proporsi

independent directors dalam dewan. Bhagat dan Black (2000) menemukan tidak

adanya hubungan tingkat pengembalian pasar (market return) jangka panjang dengan

board independence. Shrader, Blackburn dan Iles (1997) menginvestigasi 200 dari 500

perusahaan Fortune dan menemukan hubungan negatif yang signifikan antara

persentase wanita dalam komposisi dewan dan nilai perusahaan dalam beberapa

pengujian. Hasil penelitian Zahra dan Stanton (1998) menemukan tidak adanya

hubungan yang signifikan antara persentase etnis minoritas dalam direksi dengan ROE

dan EPS.

Studi empiris yang dilakukan oleh Hermalin an Weisbach (1999) dan Baghat dan

Black (2000) tidak menghasilkan penemuan yang signifikan antara lagged

performance dan komposisi dewan. Hal ini bisa jadi berarti menunjukkan tidak adanya

hubungan antara keduanya atau menunjukkan masalah pengukuran dan penentuan faktor-

faktor yang menentukan keseimbangan yang kemudian memungkinkan dilakukan

Page 38: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

38

penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pendekatan yang berbeda.

Hermalin dan Weisbach (2000) melakukan survey literatur ekonomi berkaitan

dengan dewan direksi. Penemuannya yang utama adalah bahwa komposisi dewan

direksi tidak berhubungan dengan kinerja perusahaan, di sisi lain ukuran dari

dewan direksi berhubungan negatif dengan kinerja perusahaan. Baik komposisi

perusahaan maupun ukurannya berhubungan dengan kualitas keputusan yang dibuat oleh

dewan direksi, yaitu yang berkaitan dengan penempatan CEO, akuisisi, poison pills, dan

kompensasi eksekutif. Dewan direksi seiring dengan perjalanan waktu lebih memiliki

fungsi bargaining power terhadap keputusan CEO dibandingkan dengan direksi yang

ada. Kinerja perusahaan, turnover dari CEO, dan perubahan struktur kepemilikan

merupakan faktor yang mempengaruhi perubahan dewan direksi. Hal ini sejalan dengan

Yermack (1996) dan Eisenberg et al. (1998) yang melaporkan adanya hubungan yang

negatif antara ukuran dewan dengan nilai perusahaan.

Lasfer (2002) menguji hipotesis board structure dan dampaknya terhadap

kemungkinan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang memiliki pertumbuhan yang

lambat yaitu perusahaan yang independent directorsnya sedikit (misal tidak adanya

pemisahan chairman dan CEO, rendahnya proporsi non-executive directors, dan

chairman bukan berasal dari non-executive), nilai perusahaannya berhubungan positif

dengan variabel-variabel board structure yang ada. Sebaliknya, perusahaan yang

memiliki pertumbuhan yang tinggi, hubungan antara board structure dan nilai

perusahaannya lemah, hal ini menandakan bahwa board structure tidak selalu

mengakibatkan agency conflicts. Selain itu, hasil ini menandakan bahwa penerapan

board structure terhadap seluruh perusahaan secara independen, terlepas dari

Page 39: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

39

karakteristik spesifik masing-masing perusahaan, kemungkinan akan menurunkan

nilai perusahaan dimana penerapan board structure dengan cara seperti ini bisa

menghilangkan hasil optimal dari penerapan corporate governance yang telah ada.

Rowe dan Davidson (2002) dengan menggunakan pengujian kausalitas dalam

regresi panel, menemukan bukti yang lemah mengenai adanya endogenitas dalam

hubungan pengaruh komposisi dewan direksi terhadap kinerja keuangan.

Komposisi dewan direksi dalam mempengaruhi kinerja keuangan tidaklah begitu kuat

dan bukti yang ada bergantung pada definisi kinerja keuangan dan komposisi dewan

direksi sebagaimana halnya bergantung kepada tipe model ekonometri yang digunakan.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa hasil penelitian mengenai Board of Directors

sangatlah bervariasi. Berkaitan dengan hasil yang lemah atau tidak signifikan, Hermalin

dan Weisbach (2000) menyatakan bahwa hasil yang tidak signifikan bisa jadi disebabkan

karena pemahaman yang tidak lengkap berkaitan dengan hubungan keseimbangan atau

penentu dari komposisi dewan dalam hal beberapa faktor lain mempengaruhi dewan

direksi. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan membuat dampak

marginal dari komposisi dewan direksi terhadap kinerja perusahaan kecil. Hermalin dan

Weisbach lebih lanjut menyatakan adanya hubungan endogen antara komposisi dewan

direksi dan kinerja perusahaan. Dalam hal ini, bisa jadi bukan komposisi dewan direksi

mempengaruhi kinerja perusahaan atau sebaliknya, melainkan keduanya saling

mempengaruhi. Dalam hubungan endogen ini tidak hanya kinerja perusahaan sebagai

hasil dari tindakan dewan direksi masa lalu tetapi bisa jadi komposisi dewan direksi

selanjutnya juga dipengaruhi oleh kinerja perusahaan terdahulu. Permasalahan yang

muncul dalam membentuk model dalam rangka menguji endogenitas antara komposisi

Page 40: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

40

dewan direksi dan kinerja perusahaan adalah variabel-variabel yang digunakan tidaklah

berubah secara instan terhadap keseimbangan yang ada. Kinerja perusahaan dalam hal

finansial ditentukan secara lintas waktu sedangkan kinerja operasional ditentukan secara

periodik. Di sisi lain pengukuran kinerja berdasarkan pasar dapat berubah dan melakukan

penyesuaian hampir secara kontinu selama pasar keuangan berlangsung. Sedangkan,

keanggotaan dewan direksi lebih bersifat statis setidaknya dalam setahun, sehingga bisa

jadi ada time lag dalam segala pergerakan menuju keseimbangan. Kinerja perusahaan

saat ini mungkin tidak mempengaruhi komposisi dewan direksi sampai dengan tahun

yang akan datang.

Page 41: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan eksploratif. Bersifat

deskriptif karena bertujuan untuk mencari tahu gambaran komposisi board governance

emiten-emiten di Bursa Efek Jakarta yang kemudian bisa disimpulkan apakah terjadi

perbedaan komposisi board governance antara satu emiten dengan emiten yang lain.

Penelitian ini juga bersifat eksploratif karena dari hasil penelitian yang bersifat deskriptif

peneliti akan mencari tahu penyebab atau alasan yang mempengaruhi komposisi board

governance suatu perusahaan. Selain itu, peneliti akan mencari tahu hubungan antara

komposisi board governance dengan nilai perusahaan.

Berikut adalah hal-hal yang akan diteliti:

1. Hubungan antara umur go public emiten di BEJ, besar aset emiten dan industri

emiten, dengan responsivitas emiten dalam menerapkan aturan mengenai board

governance yang dikeluarkan oleh PT BEJ (berkaitan dengan struktur dan komposisi

dewan).

2. Hubungan antara komposisi board governance (dewan komisaris dan komite audit)

dengan nilai perusahaan, dengan menggunakan Tobin’s q sebagai ukurannya.

a. Komposisi dewan komisaris.

3. Berdasarkan jenis kelamin.

Page 42: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

42

4. Karakteristik komisaris utama: Apakah komisaris utama dijabat oleh

komisaris independen?

b. Komposisi komite audit

Komposisi komite audit berdasarkan independensi, jumlah dan latar belakang

pendidikan ekonomi/keuangan.

3.2. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Bagian ini terdiri dari dua bagian, sesuai dengan masalah yang diteliti, yaitu

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketaaatan emiten di Bursa Efek

Jakarta dalam menerapkan aturan board governance dan hubungan antara board

governance dengan nilai perusahaan.

3.2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi board governance perusahaan

Berkaitan dengan penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (good

corporate governance) berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-

315/BEJ/06-2000 ketentuan board governance terutama dewan komisaris dan komite

audit adalah sebagai berikut:

1. Komisaris Independen: sekurang-kurangnya 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah

seluruh anggota.

2. Keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang anggota,

seorang diantaranya merupakan Komisaris Independen perusahaan yang sekaligus

merangkap sebagai ketua Komite Audit, sedangkan anggota lainnya meruapakan

pihak ekstern yang independen dimana sekurang-kurangnya satu diantaranya

memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan atau keuangan.

Page 43: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

43

Berdasarkan ketentuan di atas maka emiten tercatat di BEJ terbagi dalam tujuh

kelompok, yaitu:

1. Emiten yang belum membentuk komite audit dan belum mengangkat komisaris

independen.

2. Emiten yang telah membentuk komite audit dan mengangkat komisaris independen

yang sesuai dengan ketentuan.

3. Emiten yang telah membentuk komite audit sesuai dengan ketentuan dan telah

mengangkat komisaris independen tetapi jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan.

4. Emiten yang telah membentuk komite audit belum sesuai dengan ketentuan dan telah

mengangkat komisaris independen yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan.

5. Emiten yang belum membentuk komite audit tetapi telah mengangkat komisaris

independen yang jumlahnya sesuai dengan ketentuan.

6. Emiten yang telah membentuk komite audit dan mengangkat komisaris independen

tetapi belum sesuai dengan ketentuan.

7. Emiten yang belum membentuk komite audit tetapi telah mengangkat komisaris

independen meskipun demikian jumlahnya belum sesuai dengan ketentuan.

Kondisi di atas menunjukkan adanya keragaman kepatuhan emiten dalam hal struktur,

karakteristik dan komposisi board governance sebagaimana yang diharuskan oleh pihak

regulator, yaitu PT BEJ.

Berdasarkan teori pada bab sebelumnya, struktur board governance dipengaruhi

oleh faktor di luar perusahaan antara lain industry, legality, aturan mengenai shareholder

rights, competitive environment, information environment dan faktor di dalam perusahaan

seperti perhitungan cost dan benefits menurut perusahaan, judicial efficiency, growth

Page 44: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

44

opportunities, intangible assets, product uniqueness, dan leverage.

Pada penelitian ini peneliti berusaha melihat alasan keragaman tingkat kepatuhan

emiten berkaitan dengan penerapan board governance berdasarkan ukuran yang bisa

diukur yaitu besar atau kecilnya emiten berdasarkan aset yang dimiliki, umur go public

perusahaan dan industri perusahaan. Peneliti berpendapat bahwa perusahaan besar dan

yang telah lama go public tidak atau kecil kemungkinannya menghadapi masalah dalam

menerapkan peraturan yang diharuskan oleh pihak regulator, begitu pula dalam

menerapkan peraturan mengenai board governance. Selain itu, peneliti berasumsi bahwa

asosiasi industri dan juga peraturan-peraturan yang berlaku di masing-masing industri

turut mempengaruhi board governance perusahaan.

Dari uraian di atas maka hipotesis yang terbentuk adalah:

H01 : Besarnya aset perusahaan, umur go public dan jenis industri perusahaan

bersama-sama tidak mampu menjelaskan keragaman kepatuhan emiten dalam

menerapkan aturan mengenai board governance. (α 01 = 0)

H02 : Besar aset perusahaan tidak mempengaruhi keragaman kepatuhan emiten dalam

menerapkan aturan mengenai board governance. (α 02 ≤ 0)

H03 : Umur go public perusahaan perusahaan tidak mempengaruhi keragaman

kepatuhan emiten dalam menerapkan aturan mengenai board governance.

(α 03 ≤ 0)

H04 : Jenis industri perusahaan tidak mempengaruhi keragaman kepatuhan emiten

dalam menerapkan aturan mengenai board governance.

(α 04 = 0)

Penolakan H0 mengimplikasikan bahwa besar aset perusahaan, umur go public dan jenis

Page 45: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

45

industri perusahaan berpengaruh terhadap keragaman kepatuhan emiten dalam

menerapkan aturan mengenai board governance.

3.2.2. Hubungan board governance dengan nilai perusahaan

Teori yang dikemukakan Fama dan Jensen (1983b) dan Jensen dan Smith Jr.

(2000) menyatakan bahwa agency problems dapat diminimalisasi melalui adanya dewan

pengawas atau apex system dalam perusahaan. Board of directors yang aktif bisa

membatasi konflik potensial antara manajer dan pemilik yang kemudian hal ini membuat

mekanisme governance menjadi efisien dan murah. Van Berghe dan De Ridder (1999)

dalam Lukviarman (2002) menyatakan bahwa mekanisme governance yang efisien dan

murah bisa dicapai jika board of directors bersifat independen dan memiliki pengetahuan

yang layak berkaitan dengan perusahaan. Pada akhirnya, dengan teratasinya agency

problems, perusahaan dapat menggunakan sumberdayanya secara efisien dan akhirnya

bisa meningkatkan nilai pemilik perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa independensi dan juga

keahlian dan pengalaman anggota board governance sangatlah penting sehingga board

governance bisa menjalankan fungsinya secara maksimal. Namun, hasil penelitian

berkaitan dengan komposisi board governance dengan kinerja perusahaan, baik yang

diukur dengan ukuran keuangan, akuntansi maupun Tobin’s q, menunjukkan hasil yang

bervariasi. Keragaman hasil penelitian terlihat dengan hasil dimana ada penelitian yang

membuktikan keduanya berhubungan positif tetapi disisi lain ada juga hasil penelitian

yang membuktikan bahwa hubungan keduanya tidak signifikan atau berhubungan negatif.

Pada penelitian ini, dengan mengacu pada teori yang ada, maka peneliti berasumsi

bahwa independensi, keahlian, pengetahuan anggota board governance berhubungan

Page 46: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

46

positif dengan nilai perusahaan. Peneliti juga ingin melihat pengaruh keragaman

komposisi board governance yang ditunjukkan dengan persentase wanita dalam board

governance.

Untuk dewan komisaris, peneliti berasumsi bahwa independensi dan

kemajemukan dewan bisa membuat dewan bisa bekerja lebih baik yang kemudian bisa

meningkatkan nilai perusahaan. Peneliti memasukan proporsi wanita dalam dewan yang

mencerminkan keragaman dewan komisaris, dimana diharapkan semakin beragam dewan

komisaris akan lebih aktif dan lebih independen. Sedangkan untuk komite audit, peneliti

lebih menekankan kepada keahlian dari anggota sehingga peneliti tidak memasukkan

unsur keragaman dalam komite audit (yang diwakili dengan proporsi wanita) dengan

asumsi bahwa keahlian tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin.

Dari uraian di atas maka hipotesis yang terbentuk adalah

H05 : Komposisi komisaris independen, karakteristik komisaris utama, gender mix

dalam dewan komisaris, dan karakteristik komite audit bersama-sama tidak

mempengaruhi nilai perusahaan. (α 05 ≤ 0)

H06 : Komposisi komisaris independen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. (α 06 ≤ 0)

H07 : Karakteristik komisaris utama tidak mempengaruhi nilai perusahaan. (α 07 ≤ 0)

H08 : Komposisi gender mix dalam dewan komisaris tidak mempengaruhi nilai

perusahaan. (α 08 ≤ 0)

H09 : Karakteristik komite audit (berdasarkan independensi, jumlah, dan latar belakang

pendidikan) tidak mempengaruhi nilai perusahaan. (α 09 ≤ 0)

Penolakan H0 mengimplikasikan bahwa karakteristik komposisi komisaris independen,

komisaris utama, gender mix dalam komisaris, karakteristik komite audit bersama-sama

Page 47: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

47

mempengaruhi nilai perusahaan..

3.3. Definisi Operasional Variabel

3.3.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi board governance perusahaan

3.3.1.1. Variabel dependen

Meskipun tingkat kepatuhan emiten terhadap Keputusan Direksi PT Bursa Efek

Jakarta No. Kep-315/BEJ/06-2000 berkaitan dengan pembentukan dewan komisaris dan

komite audit bisa dibagi dalam tujuh kategori, namun demikian ketujuh kategori tersebut

dapat dibagi dalam dua kategori besar, yaitu emiten-emiten yang taat terhadap peraturan

board governance dengan yang tidak taat. Oleh karena itu, penelitian ini kemudian

menggunakan dua kategori tersebut sebagai variabel yang akan diteliti. Alasan lainnya

adalah untuk menghindari jumlah kategori yang terlalu banyak dimana terlalu banyak

kategori bisa memberikan peluang didapat nilai probabilita=0 atau probabilita =1.

Nachrowi (2002) menyatakan jika p=0 atau p=1 terjadi, maka hasil perhitungan akan

kacau, karena ln 0 akan sama dengan tak berhingga. Berikut adalah variabel dependen

model:

1. Y=0 adalah untuk kategori emiten yang belum memenuhi ketentuan baik yang

berkaitan dengan komisaris independen maupun komite audit.

2. Y=1 adalah untuk kategori emiten yang komisaris independen dan komite auditnya

sesuai dengan ketentuan.

3.3.1.2. Variabel independen

1. Besar perusahaan berdasarkan aset pada tahun 2001, dikelompokkan menjadi dua

Page 48: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

48

kategori, yaitu:

a. Emiten beraset kecil, dengan kriteria: jumlah aset < rerata aset emiten-emiten

yang terdaftar di BEJ berdasarkan Capital Market Directory per 31 Desember

2001.

b. Emiten beraset besar, dengan kriteria: jumlah aset ≥ rerata aset emiten-emiten

yang terdaftar di BEJ berdasarkan Capital Market Directory per 31 Desember

2001.

Variabel perusahaan berdasarkan besar aset dibentuk menjadi variabel dummy

sebagai berikut:

Size Variabel dummy

Emiten beraset kecil 1

Emiten beraset besar 0

2. Umur go public perusahaan, dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

c. Umur go public < rerata umur emiten-emiten yang terdaftar di BEJ berdasarkan

Capital Market Directory per 31 Desember 2001.

d. Umur go public ≥ rerata umur emiten-emiten yang terdaftar di BEJ berdasarkan

Capital Market Directory per 31 Desember 2001.

Variabel umur go public dibentuk menjadi variabel dummy dengan definisi sebagai

berikut:

Age Variabel dummy

Umur go public < rerata umur emiten-emiten 1

Umur go public ≥ rerata umur emiten-emiten 0

Page 49: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

49

3. Industri perusahaan, dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

e. Industri bank, lembaga kredit lainnya selain bank, dan asuransi.

f. Industri lainnya.

Variabel industri perusahaan dibentuk menjadi empat variabel dummy, yaitu:

Industry Variabel dummy

Industri bank, lembaga kredit lainnya selain bank, dan asuransi. 0

Lainnya. 1

Dari seluruh uraian di atas, jika dinotasikan maka modelnya menjadi:

Z (x) = ln ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

− p

p

1 = β0 + β1 size + β2 age + β3 ind + ε (1)

Keterangan:

ln ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

− p

p

1 = Log odd ratio untuk kecenderungan perusahaan menerapkan peraturan

corporate governance.

Size : Variabel dummy untuk ukuran perusahaan berdasarkan besar aset.

Age : Variabel dummy untuk umur go public perusahaan

Ind : Variabel dummy untuk jenis industri.

Dimana untuk:

Z (x) = ln

( )( )⎥

⎥⎦

⎢⎢⎣

=

=

xY

xY

0Pr

1Pr

= ln ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

− p

p

1 = β0 + β1 x1+ β2 x2 + βp xp (2)

Sehingga probabilita untuk model tersebut adalah:

Page 50: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

50

p = Pr ( )xY 1= = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

+ z

z

e

e

1 (3)

1-p = Pr ( )xY 0= = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

+ ze1

1

(4)

3.3.2. Hubungan board governance dengan nilai perusahaan

3.3.2.1. Variabel dependen

Kinerja perusahaan yang diwakili dengan Tobin’s q.

Market Value of Asset

Book Value of Asset

MVCS+BVPS+BVLTD+BVINV+BVCL- BVCA

BVTA

Keterangan:

MVCS : Market Value of Common Stock

BVPS : Book Value of Preffered Stock

BVLTD : Book Value Long Term Debt

BVINV : Book Value Inventories

BVCL : Book Value Current Liabilities

BVCA : Book Value Current Asset

BVTA : Book Value Total Asset

3.3.2.2. Variabel independen

1. Komposisi komisaris independen, terbagi atas:

Page 51: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

51

a. Komisaris independen < 30%

b. Komisaris independen ≥ 30%.

Dari kategori di atas variabel dummy yang terbentuk:

BOC_Ind Variabel dummy

Komisaris independen berjumlah < 30% 0

Komisaris independen berjumlah ≥ 30% 1

2. Karakteristik komisaris utama, terbagi atas:

a. Komisaris utama tidak dijabat oleh komisaris independen.

b. Komisaris utama dijabat oleh komisaris independen.

Dari kategori di atas variabel dummy yang terbentuk:

BOC_Chairman Variabel dummy

Komisaris utama tidak dijabat oleh komisaris independen. 0

Komisaris utama dijabat oleh komisaris independen. 1

3. Gender mix dalam dewan komisaris, terbagi atas:

a. Ada komisaris yang berjenis kelamin wanita.

b. Tidak ada komisaris yang berjenis kelamin wanita.

Dari kategori tersebut dapat dibuat variabel dummy sebagai berikut:

BOC_ Gdr Variabel dummy

Ada komisaris yang berjenis kelamin wanita. 1

Tidak ada komisaris yang berjenis kelamin wanita. 0

Page 52: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

52

4. Karakteristik komite audit ideal berdasarkan aturan board governance yang

dikeluarkan oleh pihak regulator, terbagi atas:

a. Komite audit telah terbentuk dan diketuai oleh komisaris independen, berjumlah

minimal tiga orang, dan salah satu anggota memiliki latar belakang pendidikan

akuntansi dan atau keuangan.

b. Komite audit belum terbentuk dan atau belum memenuhi kriteria yang ditetapkan

oleh pihak regulator.

Variabel dummy yang terbentuk:

AC_ Ind Variabel dummy

Komite audit belum terbentuk dan atau belum memenuhi

kriteria yang ditetapkan oleh pihak regulator.

0

Komite audit telah terbentuk dan diketuai oleh komisaris

independen, berjumlah minimal tiga orang, dan salah satu

anggota memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan atau

keuangan.

1

Dari seluruh uraian di atas, jika dinotasikan maka modelnya menjadi:

Tobin’s q = α0i + α 1 BOC_ Ind + α 2 BOC_Ch + α 3 Gdr_BOC + α 4 AC + ei (7)

Keterangan:

Tobin’s q : Ukuran nilai perusahaan.

BOC_ Ind : Komposisi komisaris independen.

BOC_Ch : Karakteristik komisaris utama.

Gdr_ BOC : Gender mix dalam dewan komisaris.

AC : Karakteristik komite audit ideal berdasarkan aturan board

governance yang dikeluarkan oleh pihak regulator

Page 53: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

53

3.4. Data dan Sampel

3.4.1. Teknik pemilihan sampel

Penelitian ini meneliti perusahaan-perusahaan go public di Bursa Efek Jakarta

yang. Perusahaan-perusahaan yang diobservasi adalah emiten yang tercantum dalam

lampiran pengumuman pengangkatan komisaris independen dan pembentukan komite

audit yang dikeluarkan oleh PT BEJ. Berikut adalah kriteria pemilihan sampel untuk

masing-masing model penelitian:

A. Sampel untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi board

governance perusahaan.

1. Emiten yang tercantum dalam lampiran pengumuman No. Peng-0429/BEJ-

PEM/01-2002 (yaitu yang telah mengangkat komisaris independen dan telah

membentuk komite audit)

2. Emiten-emiten yang telah tercatat pada 31 Desember 2001 namun tidak tercantum

dalam lampiran pengumuman No. Peng-0429/BEJ-PEM/01-2002 (karena belum

mengangkat komisaris independen dan belum membentuk komite audit).

3. Emiten tersebut di atas menerbitkan laporan keuangan tahun 2001.

B. Sampel untuk mengetahui hubungan board governance dengan nilai perusahaan.

1. Perusahaan-perusahaan yang tercantum baik dalam lampiran pengumuman No.

Peng-0429/BEJ-PEM/01-2002 per 15 Januari 2002 maupun dalam lampiran

pengumuman No. Peng-74/BEJ-PEM/01-2003 per 10 Januari 2003, dimana

perusahaan-perusahaan tersebut memiliki komposisi board governance yang

Page 54: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

54

tidak berubah selama tahun 2002 dan bukan merupakan bank, lembaga keuangan

lainnya, dan asuransi.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahun 2002 (untuk mencari Tobin’s q).

3. Perusahaan yang data mengenai dewan komisaris dan komite auditnya bisa

diperoleh.

Penelitian ini hanya mengambil data untuk tahun 2002 mengingat pihak regulator (PT

BEJ) memberikan toleransi kepada emiten untuk merespon kebijakan mengenai board

governance ini sampai dengan 31 Desember 2001 (meskipun pada lembaran peraturan

tertulis bahwa keputusan direksi PT BEJ No. Kep-315/BEJ/062000 mulai berlaku 1 Juli

2000).

3.4.2. Pengumpulan data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan gabungan data primer dan

data sekunder. Data primer yang dibutuhkan adalah data yang berkaitan dengan

komposisi dewan komisaris dan komite audit perusahaan dimana peneliti memperolehnya

langsung dari responden. Peneliti mengirimkan lembar koesioner terbuka kepada

reponden melalui faxcimile, dalam hal ini adalah dengan corporate secretary atau bagian

manajemen sumber daya manusia atau bagian informasi perusahaan bersangkutan.

Sedangkan, yang dikategorikan data sekunder dalam hal ini adalah data yang bisa

diperoleh melalui sumber lain selain responden, yaitu yang berkaitan dengan ukuran aset

perusahaan dan umur perusahaan go public di BEJ dan juga data-data yang dibutuhkan

untuk menghitung Tobin’s q. Data ini diperoleh melalui database dan publikasi umum

seperti pusat referensi pasar modal (PRPM) Bursa efek Jakarta dan juga Capital Market

Directory.

Page 55: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

55

3.4.3. Prosedur pengolahan data dan analisis data

1. Menyusun instrumen penelitian berupa check list komposisi dewan direksi dan

komite audit berdasarkan independensi, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan

(hanya untuk komite audit).

2. Mencatat ukuran perusahaan berdasarkan aset perusahaan dan umur go public

perusahaan.

3. Menghitung Tobin’s q.

4. Melakukan uji statistik deskriptif untuk mengetahui gambaran board governance

perusahaan-perusahaan di BEJ.

5. Melakukan uji binary logistic untuk mengetahui faktor penyebab keragaman board

governance emiten-emiten di Bursa Efek Jakarta.

d. Melakukan uji signifikansi seluruh model dengan uji G.

e. Melakukan uji signifikansi untuk tiap-tiap paramenter dengan uji Wald.

f. Melakukan uji model reduksi untuk menjamin bahwa parameter-parameter yang

dihasilkan adalah signifikan.

6. Melakukan regresi dengan metode Ordinary Least Square untuk mengetahui

hubungan komposisi board governance dengan Tobin’s q.

g. Menjamin bahwa model bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator)

h. Melakukan uji signifikansi model secara keseluruhan dengan melihat hasil uji

ANOVA atau uji F.

i. Melakukan uji signifikansi untuk tiap-tiap paramenter dengan uji t.

j. Mengukur besar model regresi yang terbentuk untuk menjelaskan variasi pada

variabel dependen dengan melihat besarnya R2.

Page 56: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

56

No. Deskripsi Simbol Sumber Data Penerbit

1. Nama Emiten Pengumuman No.Peng-

0429/BEJ-PEM/01-2002

per 15 Januari 2002 dan

pengumuman No. Peng-

74/BEJ-PEM/01-2003 per

10 Januari 2003.

PT BEJ

2. Umur go public Age www.jsx.co.id PT BEJ

Laporan Tahunan Emiten

yang ada di PRPM PT BEJ

dan www.jsx.co.id

Indonesian Capital Market

Directory (ICMD terbitan

tahun 2002)

Institute for

Economic and

Financial Research

(ECFIN), Jakarta.

4. Industri Ind Indonesian Capital Market

Directory (ICMD terbitan

tahun 2002)

Institute for

Economic and

Financial Research

(ECFIN), Jakarta.

•1 Laporan Tahunan

Emiten yang ada di

PRPM PT BEJ

•2 Data emiten di

www.jsx.co.id

PT BEJ

Page 57: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

57

•3 Kuesioner kepada para

emiten melalui facsimile.

Laporan Tahunan Emiten

yang ada di PRPM PT BEJ

dan www.jsx.co.id

Indonesian Capital Market

Directory (ICMD terbitan

tahun 2002)

Institute for

Economic and

Financial Research

(ECFIN), Jakarta. Tabel 3.1. Deskripsi Variabel dan Sumber Data Penelitian

Page 58: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas Emiten dalam Menerapkan

Aturan Board Governanace (Aturan Mengenai Struktur dan Komposisi Board

Governanace)

Jumlah emiten yang terdaftar di BEJ sampai dengan akhir 2001 yang diobservasi

untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi responsivitas emiten dalam

menerapkan aturan board governance ini berjumlah 301 emiten. dari ke-301 emiten

tersebut, seluruhnya menjadi bahan observasi (tidak ada yang dikeluarkan).

Tabel 2 berisi informasi tentang uji wald atau uji signifikansi terhadap intersep

dan merupakan proses pembentukan model pada tahap pertama. Signifikansi sebesar

0.454, yang melebihi α=5%, menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 90%,

koefisien intersep ternyata tidak signifikan secara statistik. Variabel-variabel lainnya

yang belum dimasukkan ke dalam model proses tahap pertama ditunjukkan oleh tabel 3.

Tahap pembentukan model selanjutnya ditunjukkan oleh tabel 4, dimana

kemudian tabel 5 menginformasikan uji G. Nilai chi-square sebesar 8.163 memiliki nilai

signifikansi sebesar 0.043. Nilai –2 log likelihood adalah 408.550. Nilai signifikansi yang

kurang dari 0.05 dan nilai –2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa

model secara keseluruhan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 90%. Dengan kata

lain, variabel independen: besar aset emiten, umur go public emiten, dan jenis industri

secara bersama-sama mempengaruhi responsivitas emiten dalam mentaati aturan

Page 59: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

59

mengenai struktur dan komposisi board governance.

Pada akhirnya tabel 6 menginformasikan model yang terbentuk. Tabel tersebut

juga menginformasikan uji signifikansi atau uji wald untuk masing-masing variabel.

Model yang terbentuk adalah

ln ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

− p

p

1 = 0.758 - 0.134Asset + 0.010Age - 0.877Ind (8)

Dengan tingkat keyakinan 90%, hanya variabel industri saja yang signifikan secara

statistik atau dengan kata lain responsivitas emiten, yang terbagi berdasarkan kategori

industri, dalam mentaati aturan mengenai struktur dan komposisi board governance

berbeda secara signifikan. Di sisi lain, variabel besar emiten berdasarkan aset dan umur

go public emiten tidak signifikan secara statistik. Hal itu berarti responsivitas emiten-

emiten, yang terbagi berdasarkan kategori besar aset dan umur go public, dalam mentaati

aturan mengenai struktur dan komposisi board tidak berbeda secara signifikan.

Lebih lanjut, informasi banyaknya nilai/skor nol atau satu berdasarkan fakta yang

diobservasi disajikan pada tabel 7. Tabel tersebut menunjukkan bahwa kebenaran

klasifikasi sebesar 57.5% dengan menerapkan model logistrik terlengkap dengan rincian

bahwa skor nol (emiten tidak taat pada peraturan) yang diobservasi sebanyak 140 emiten

dan skor satu (emiten taat pada peraturan) yang diobservasi sebanyak 33 emiten

diklasifikasikan 89.2% benar dengan menggunakan model logistik terlengkap, tetapi skor

satu (emiten tidak taat pada peraturan) yang diobservasi sebanyak 111 emiten dan skor

nol (emiten taat pada peraturan) yang diobservasi sebanyak 17 emiten diklasifikasikan

hanya 22.9% benar. Sehingga kebenaran klasifikasi secara keseluruhan menjadi 57.5%.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa karena kebenaran klasifikasi hanya

Page 60: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

60

sekitar 50% maka model logistik yang terbentuk kurang baik/layak (Agung, 2003).

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 6 dan tabel 7 maka penulis

melakukan tahap pengolahan data selanjutnya yaitu melakuan reduksi pada model yang

telah tebentuk. Berdasarkan tabel 8 dan tabel 9 diketahui bahwa uji G model reduksi

menghasilkan –2 log likelihood bernilai 408.705 dan chi-square yang bernilai 8.008

dengan tingkat signifikansi 0.005. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% model reduksi secara keseluruhan signifikan secara statistik.

Meskipun hasilnya signifikan secara statistik, penulis tidak menggunakan model

reduksi. Hal ini disebabkan karena penulis tidak ingin mengeluarkan variabel-variabel

yang tidak signifikan. Penulis berpendapat bahwa secara substansi, informasi yang

dihasilkan berkaitan dengan variabel besar perusahaan berdasarkan aset dan umur go

public emiten jauh lebih penting untuk menganalisis perilaku emiten dalam menerapkan

aturan board governance yang dikeluarkan oleh pihak regulator.

Berdasarkan model lengkap pada persamaan (8) maka dapat diketahui bahwa

pada saat seluruh variabel independen bernilai 0 (nol) yaitu pada saat emiten memiliki

karakter: memiliki aset sama dengan atau lebih besar dari rata-rata besar aset emiten yang

terdaftar di BEJ pada akhir 2001, umur go public-nya sama dengan atau lebih besar dari

rata-rata umur go public emiten yang terdaftar di BEJ pada akhir 2001, dan termasuk

dalam industri bank, lembaga keungan lainnya selain bank, dan asuransi, probabilitas

untuk menerapkan aturan BEJ mengenai board governance sampai dengan akhir tahun

2001 adalah 68.09%.

Slope variabel asset sebesar -0.134 menunjukkan bahwa emiten beraset kecil

memiliki probabilitas untuk menerapkan aturan board governance lebih rendah, yaitu

Page 61: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

61

0.875, dibandingkan dengan emiten beraset besar. Slope variabel age sebesar +0.010

menunjukkan bahwa probabilitas emiten yang memiliki umur go public kurang dari

rerata umur go public emiten-emiten pada akhir 2001 menerapkan aturan board

governance lebih besar, yaitu 1.010, dibandingkan dengan emiten yang berumur go

public sama dengan atau lebih besar dari rerata umur go public emiten-emiten pada akhir

2001. Slope variabel ind sebesar -0.877 menunjukkan bahwa probabilitas emiten selain

industri bank dan sektor keuangan untuk menerapkan aturan board governance lebih

rendah, yaitu 0.416, dibandingkan dengan emiten yang termasuk industri bank dan

sejenisnya.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis bahwa emiten beraset besar dan

termasuk dalam industri bank, lembaga keuangan lainnya selain bank, dan asuransi,

lebih responsif atau taat dalam menerapkan aturan board governance terbukti. Namun

demikian, yang signifikan secara statistik hanyalah kategori emiten berdasarkan industri.

Peneliti juga melakukan robustness check untuk mengatasi kelemahan analisis

data kategorik dalam hal kesalahan dalam pembentukan kategori (karena tidak adanya

kriteria yang baku untuk variabel aset dan umur go public). Robustness check dilakukan

dilakukan untuk membuktikan bahwa tingkat signifikansi variabel aset dan umur go

public yang dihasilkan bukan karena subjektifitas penulis. Berdasarkan robustness check

dapat disimpulkan bahwa meskipun telah diuji berdasarkan kategori 75% dari rerata aset

seluruh emiten, atau 125% dari rerata aset seluruh emiten, atau median, atau berdasarkan

angka absolut 3 triliun, 5 triliun maupun 10 triliun, variabel aset emiten tetap saja tidak

signifikan. Hal ini berarti bahwa responsivitas emiten-emiten, yang terbagi berdasarkan

kategori besar aset, dalam mentaati aturan mengenai struktur dan komposisi board tidak

Page 62: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

62

berbeda secara signifikan. Begitu pula untuk kategori umur go public, meskipun umur go

public dibagi berdasarkan angka absolut 3 tahun, 6 tahun, atau 9 tahun, tetap saja bahwa

variabel umur go public emiten tidak signifikan. Sama halnya dengan variabel aset maka

responsivitas emiten-emiten, yang terbagi berdasarkan kategori umur go public, dalam

mentaati aturan mengenai struktur dan komposisi board tidak berbeda secara signifikan.

4.2. Hubungan Board Governance dengan Nilai Perusahaan

Tabel 35 berisi informasi hubungan komposisi board governance dengan Tobin’s

q (nilai perusahaan) yang merupakan hasil regresi dengan metode Ordinary Least Square.

Berdasarkan tabel tersebut model yang terbentuk adalah

Tobin’s q= 0.9846+1.2707Ind_BOC-0.3973BOC_Ch-0.4378GDR_BOC-1.3238AC (9)

Untuk menguji apakah parameter-parameter dalam model di atas memenuhi

kriteria Best Linear Unbiased Estimator maka penulis melakukan pengujian-pengujian

yang diperlukan. Berdasarkan pengujian-pengujian tersebut pada lampiran 4 maka dapat

disimpulkan bahwa taksiran parameter dalam model yang terbentuk telah bersifat Best

Linear Unbiased Estimator. Namun demikian berdasarkan tabel 35 diketahui adjusted R2

sebesar 0.097%. Sehingga dapat dikatakan bahwa variasi nilai perusahaan yang dapat

diterangkan oleh variabel-variabel: karakteristik komisaris utama, komposisi komisaris

independen, gender mix dalam dewan komisaris, dan karakteristik komite audit hanyalah

0.097%. Mengacu pada adjusted R2 yang sedemikian kecil bukan berarti bahwa model

yang dihasilkan salah, hal ini sering terjadi pada data kategorik yang variabel-variabelnya

terdiri dari variabel dummy (Agung, 2003). Adjusted R2 yang kecil menunjukkan bahwa

Page 63: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

63

model tidak cukup baik untuk digunakan sebagai prediksi. Dengan kata lain nilai

perusahaan jauh lebih banyak, yaitu 99.903%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar

variabel-variabel struktur dan komposisi board governance.

4.2.1.1. Uji ANOVA atau uji F.

Uji ANOVA atau uji F adalah uji signifikansi model secara keseluruhan.. Ho akan

diterima jika nilai prob. (F-statistic) > α=5%. Tabel 35 menunjukkan nilai prob. (F-

statistic)= 0.3917 > 0.05 maka terima Ho, artinya dengan tingkat keyakinan 95% variabel

karakteristik komisaris utama, komposisi komisaris independen dalam dewan komisaris,

gender mix dalam dewan komisaris, dan karakteristik komite audit, secara bersama-sama

tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Berdasarkan uji F ini dapat disimpulkan bahwa

variabel-variabel independen tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

nilai perusahaan. Hasil uji F ini sejalan dengan nilai adjusted R2 yang kecil dimana nilai

perusahaan jauh lebih banyak, yaitu 99.9%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar

variabel-variabel struktur dan komposisi board governance.

4.2.1.2. Uji t untuk tiap-tiap paramenter

Nilai adjusted R2 dan uji F telah memberikan arti bahwa model yang terbentuk

tidak layak untuk memprediksi nilai perusahaan. Standar error yang relatif besar

(meskipun masih lebih kecil dari nilai parameter) semakin memperkuat argumen bahwa

model yang terbentuk tidak cukup baik. Berdasarkan uji t pada tabel 35 diketahui bahwa

dengan tingkat keyakinan 95% tidak ada variabel independen yang signifikan

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jika tingkat keyakinan diturunkan menjadi hanya

94%, satu-satunya variabel yang cukup signifikan terhadap nilai perusahaan hanyalah

Page 64: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

64

karakteristik komite audit. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai perusahaan

(tobin’s q) yang cukup signifikan antara emiten yang karakteristik komite auditnya ideal

dengan yang tidak.

Mekipun model yang tebentuk tidaklah cukup baik secara statistik, peneliti ingin

mengetahui bagaimana huungan-hubungan antara variabel-variabel independen dengan

variabel dependen yang terbentuk. Berdasarkan model yang terbentuk diketahui bahwa

pada saat semua variabel independen bernilai 0 (nol) maka variabel dependen memiliki

nilai 0.9846. Dalam konteks penelitian ini, angka tersebut dapat diartikan bahwa pada

saat struktur dan komposisi board governance emiten: persentase komisaris independen

kurang dari 30%, komisaris utama bukan komisaris independen, tidak ada komisaris yang

berjenis kelamin wanita, dan karakteristik komite audit tidak memenuhi kriteria ideal

maka rata-rata nilai perusahaan dari emiten adalah 0.9846.

Berdasarkan model yang terbentuk dapat diketahui bahwa proporsi komisaris

independen dalam dewan komisaris berhubungan positif dengan nilai perusahaan sebesar

+1.2707. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan untuk emiten yang proporsi

komisaris independen minimal 30% lebih tinggi dibandingkan dengan emiten yang

proporsi komisaris independen kurang dari 30%. Selain itu berdasarkan hasil tersebut

dapat diketahui bahwa pada saat variabel komposisi komisaris independen dalam dewan

komisaris minimal 30% (nilai variabel=1) sedangkan variabel independen lainnya

bernilai 0 (nol), yaitu komisaris utama bukan komisaris independen, tidak ada komisaris

berjenis kelamin wanita dalam dewan komisaris, dan karakteristik komite audit tidak

memenuhi kriteria ideal, maka diperkirakan nilai perusahaan emiten mencapai 2.2552.

Variabel komisaris utama emiten dijabat komisaris independen berhubungan

Page 65: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

65

negatif dengan nilai perusahaan sebesar –0.3973. Hal ini menunjukkan bahwa nilai

perusahaan untuk emiten yang komisaris utamanya dijabat komisaris independen lebih

rendah dibandingkan dengan emiten yang komisaris utamanya tidak dijabat komisaris

independen. Selain itu berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada saat

komisaris utama emiten adalah komisaris independen sedangkan variabel independen

lainnya bernilai 0 (nol), yaitu komposisi komisaris independen dalam dewan komisaris

kurang dari 30%, tidak ada komisaris berjenis kelamin wanita dalam dewan komisaris,

dan karakteristik komite audit tidak memenuhi kriteria ideal, maka diperkirakan nilai

perusahaan emiten mencapai 0.5872.

Variabel gender mix dalam dewan komisaris berhubungan negatif dengan nilai

perusahaan sebesar –0.4378. Hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaan untuk emiten

yang dalam dewan komisarisnya terdapat gender mix lebih rendah dibandingkan dengan

emiten yang dalam dewan komisarisnya tidak terdapat gender mix. Selain itu berdasarkan

hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada saat ada komisaris berjenis kelamin wanita

dalam dewan komisaris sedangkan variabel independen lainnya bernilai 0 (nol), yaitu

komposisi komisaris independen dalam dewan komisaris kurang dari 30%, komisaris

utama emiten bukan komisaris independen, dan karakteristik komite audit tidak

memenuhi kriteria ideal, maka diperkirakan nilai perusahaan emiten mencapai 0.5468.

Variabel karakteristik komite audit ideal: diketuai komisaris independen, terdiri

dari minimal 3 orang dan salah satunya berlatar belakang akuntansi dan atau keuangan,

berhubungan negatif dengan nilai perusahaan sebesar –1.3238. Hal ini menunjukkan

bahwa nilai perusahaan untuk emiten yang komite auditnya memiliki karakteristik ideal

lebih rendah dibandingkan dengan emiten yang komite auditnya tidak memiliki

Page 66: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

66

karakteristik ideal. Selain itu berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada saat

karakteristik komite audit memenuhi kriteria ideal sedangkan variabel independen

lainnya bernilai 0 (nol), yaitu komposisi komisaris independen dalam dewan komisaris

kurang dari 30%, komisaris utama emiten bukan komisaris independen, dan tidak ada

komisaris berjenis kelamin wanita dalam dewan komisaris maka diperkirakan nilai

perusahaan emiten bernilai –0.3393.

Berdasarkan hasil adjusted R2, uji F dan uji t yang dikemukakan di atas maka

penulis akan melakukan reduksi terhadap model sehingga diharapkan terbentuk model

yang lebih baik. Peneliti melakukan pengujian secara terpisah hubungan antara nilai

perusahaan dengan masing-masing variabel independen.

Tabel 39 merupakan hasil regresi antara Tobin’s q dengan proporsi komisaris

independen. Terlihat standard error lebih besar nilainya daripada parameter variabel

dimana nilai R2 sebesar 0.0472% menunjukkan bahwa hanya 0.0472% variasi nilai

perusahaan yang dapat diterangkan oleh proporsi komisaris independen. Uji F untuk

keseluruhan model menunjukkan bahwa model yang terbentuk atas hubungan kedua

variabel ini tidaklah signifikan dan model yang terbentuk juga tidak ideal. Begitu pula

dengan uji t bahwa dengan tingkat keyakinan 95% emiten yang memiliki proporsi

komisaris independen minimal 30% dengan yang kurang dari 30% tidaklah memiliki

perbedaan yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Tabel 40 merupakan hasil regresi antara Tobin’s q dengan karakteristik komisaris

utama. Terlihat bahwa R2 adalah 0.14%, hal ini menunjukkan bahwa hanya 0.14% variasi

nilai perusahaan yang dapat diterangkan oleh karakteristik komisaris utama. Uji F untuk

keseluruhan model menunjukkan bahwa model yang terbentuk atas hubungan kedua

Page 67: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

67

variabel ini juga tidak signifikan. Begitu pula dengan uji t bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% emiten yang komisaris utamanya adalah komisaris independen dengan

yang bukan independen tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 41 merupakan hasil regresi antara Tobin’s q dengan gender mix dalam

dewan komisaris. Terlihat standard error lebih besar nilainya daripada parameter

variabel dimana R2 sebesar 0.18% menunjukkan bahwa hanya 0.18% variasi nilai

perusahaan yang dapat diterangkan oleh gender mix dalam dewan komisaris. Uji F untuk

keseluruhan model menunjukkan bahwa model yang terbentuk atas hubungan kedua

variabel ini juga tidak signifikan dan model yang terbentuk tidaklah baik secara statistik.

Begitu pula dengan uji t bahwa dengan tingkat keyakinan 95% emiten yang memiliki

komisaris berjenis kelamin wanita dengan emiten yang dalam dewan komisarisnya tidak

ada komisaris wanita tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Tabel 42 merupakan hasil regresi antara Tobin’s q dengan karakteristik komite

audit yang ideal. Terlihat bahwa R2 adalah 2%, hal ini menunjukkan bahwa hanya 2%

variasi nilai perusahaan yang dapat diterangkan oleh karakteristik komite audit yang

ideal. Uji F untuk keseluruhan model menunjukkan bahwa model yang terbentuk atas

hubungan kedua variabel ini juga tidak signifikan pada tingkat keyakinan 95% tetapi

signifikan pada level 91%. Uji t bahwa dengan tingkat keyakinan 91% emiten yang

memiliki karakteristik komite audit yang ideal dengan yang tidak memiliki komite audit

berkarakteristik ideal memiliki perbedaan yang signifikan terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan keseluruhan pengujian di atas maka terlihat bahwa pengujian terhadap

Page 68: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

68

variabel-variabel secara terpisah memberikan hasil yang tidak begitu berbeda dengan

hasil pengujian pada tahap pertama yaitu pengujian variabel-variabel secara bersama-

sama. Dengan mempertimbangkan substansi dan tujuan penelitian yaitu untuk mencari

tahu hubungan struktur dan karakteristik board governance dengan nilai perusahaan dan

juga untuk mengkonfirmasi penelitian-penelitian sebelumnya maka peneliti mengambil

keputusan untuk tidak menghilangkan variabel-variabel yang tidak signifikan. Sehingga

model yang terbentuk tetaplah model pada persamaan (9).

Berdasarkan seluruh hasil di atas dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan secara statistik antara struktur dan karakteristik board governance dengan

nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya bahwa

tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut. Hal ini bisa jadi karena adanya

masalah pengukuran dan penentuan faktor-faktor yang menentukan nilai perusahaan.

Page 69: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas Emiten dalam

Menerapkan Aturan Struktur dan Komposisi Board Governanace

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa variabel

industri mampu menerangkan tingkat responsivitas emiten dalam menerapkan aturan

board governance berkaitan dengan struktur dan komposisi board governance. Di sisi

lain, variabel besar emiten berdasarkan aset dan umur go public emiten tidak signifikan

secara statistik. Hal ini berarti responsivitas emiten-emiten, yang terbagi berdasarkan

kategori besar aset dan umur go public, dalam mentaati aturan mengenai struktur dan

komposisi board tidak berbeda secara signifikan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa komposisi board governance emiten-emiten di

BEJ sangat beragam berdasarkan kategori industri. Selain itu juga dapat disimpulkan

bahwa besar aset perusahaan dan umur go public emiten tidak mampu menjelaskan

responsivitas emiten terhadap aturan board governance yang dikeluarkan oleh pihak

regulator. Secara eksplisit, berdasarkan pengujian yang dilakukan, besar aset perusahaan

dan umur go public emiten tidak mempengaruhi komposisi dan karakteristik board

governance.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa

struktur dan komposisi board governance dipengaruhi oleh industri (industry specific).

Page 70: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

70

Industri bank dan sektor keuangan merupakan jenis industri yang memiliki legal

framework yang telah mapan. Secara khusus, hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang

sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adams dan Mehran (2003), bahwa

struktur corporate governance pada industri bank dan manufaktur sangatlah berbeda.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa struktur corporate governance adalah spesifik

industri.

Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan investment opportunities dan

juga perbedaan regulasi antara industri bank dan sektor keuangan dengan industri selain

bank dan sektor keuangan. Pihak regulator pada industri bank dan sektor keuangan

menerapkan aturan yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian. Prinsip kehati-hatian ini

direalisasikan pada fungsi monitoring pada tataran manajemen atau apex system.

Pembentukan board governance dalam bentuk yang ideal merupakan keharusan bagi

perusahaan-perusahaan yang berada di industri perbankan dan sektor keuangan.

5.1.2. Hubungan Board Governanace dengan Nilai Perusahaan

Hasil penelitian pada bab sebelumnya berkaitan dengan hubungan antara struktur

dan komposisi board governance dengan nilai perusahaan untuk kasus Indonesia berbeda

dengan hasil penelitian sebelumnya yang pada umumnya menyatakan adanya hubungan

antara antara struktur dan komposisi board governance dengan nilai perusahaan,

meskipun ada pula penelitian yang menyatakan tidak ada hubungan di antara keduanya.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut diketahui bahwa untuk kasus di Bursa Efek Jakarta

dengan tingkat keyakinan 95% variabel karakteristik komisaris utama, komposisi

komisaris independen dalam dewan komisaris, gender mix dalam dewan komisaris, dan

karakteristik komite audit, secara bersama-sama tidak mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 71: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

71

Model yang dihasilkan berkaitan dengan hubungan antara struktur dan komposisi

board governance dengan nilai perusahaan tidaklah bagus secara statistik namun bukan

berarti salah. Adjusted R2 yang kecil adalah umum terjadi pada penelitian-penelitian yang

menggunakan data kategorik atau variabel dummy. Hasil model secara keseluruhan yang

tidak signifikan dan juga uji masing-masing variable yang tidak signifikan diduga

disebabkan karena nilai perusahaan para emiten lebih banyak dipengaruhi oleh faktor-

faktor di luar pengaruh board governance. Seperti diketahui bahwa pasar Indonesia

belumlah mencapai tahap mature dan juga sentimen pasar Indonesia lebih banyak

dipengaruhi oleh faktor-faktor irrasional dari investor.

Hasil yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara struktur dan komposisi

board governance dengan nilai perusahaan juga menunjukkan tidak berjalannya fungsi

board governance pada perusahaan-perusahaan di BEJ. Hal ini tidaklah mengherankan

karena aturan mengenai board governance baru bersifat himbauan dan baru berlaku

efektif dua tahun lalu. Jika dianalisis lebih lanjut, dihubungkan dengan hasil penelitian

tahap awal, rendahnya responsivitas emiten pada umumnya (yang berada di industri

selain bank dan sektor keuangan) menyebabkan para investor belum percaya penuh akan

efektivitas board governance yang terbentuk, akibatnya besarnya nilai perusahaan para

emiten lebih disebabkan oleh faktor-faktor selain board governance.

5.2. Saran

Penelitian ini bukanlah penelitian yang ideal karena hanya terbatas pada jangka

waktu satu tahun sehingga hasil pengujian antara hubungan board governance dengan

nilai perusahaan belumlah memperhitungkan time lag. Bisa jadi efek dari kinerja board

Page 72: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

72

governance baru terlihat beberapa tahun ke depan atau sebaliknya nilai perusahaan yang

dihasilkan bisa jadi akibat pengaruh perusahaan di masa lalu. Dengan

mempertimbangkan hal tersebut peneliti menyarankan agar kiranya time horison

penelitian hubungan antara board governance dengan nilai perusahaan diperpanjang.

Permasalahan lain yang harus dipertimbangkan adalah bahwa pada umumnya

masa kerja para pejabat board governance tidaklah sama dengan periode perhitungan

kinerja perusahaan atau nilai perusahaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian

yang dilakukan bisa jadi tidak membandingkan apple to apple, akibatnya hasilnya

menjadi tidak akurat. Peneliti berharap kiranya dilakukan penelitian dengan metode yang

lebih baik sehingga permasalahan seperti ini bisa dieliminasi atau direduksi.

Peneliti juga menyarankan agar dalam penelitian-penelitian selanjutnya bisa

dimasukkan faktor-faktor endogen yang mempengaruhi nilai perusahaan selain komposisi

dan karakteristik board governance.

Pada akhirnya penelitian ini secara umum memberikan gambaran bahwa aturan

board governance yang dikeluarkan oleh pihak regulator untuk kasus Indonesia belumlah

memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada

umumnya emiten yang menerapkan aturan board governance adalah emiten-emiten yang

termasuk dalam industri bank dan sektor keuangan. Kemudian diketahui bahwa aturan

board governance yang diharapkan bisa membuat emiten bisa mengurangi atau

menghilangkan agency problem yang kemudian bisa meningkatkan nilai perusahaan

belumlah tercapai. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar pihak regulator

mengevaluasi himbauan tentang board governance yang telah dibuatnya. Rendahnya

kesadaran para emiten untuk menerapkan aturan board governance yang dikeluarkan bisa

Page 73: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

73

jadi disebabkan karena aturan tersebut masih bersifat himbauan atau dengan kata lain

tidak ada sanksi yang tegas dari pihak regulator. Peneliti menyarankan dibuatnya sanksi

yang tegas bagi para emiten yang belum memenuhi aturan board governance. Selain itu

pihak regulator seharusnya melakukan fit and proper test yang berdasarkan pengamatan

peneliti memang belum dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa board

governance emiten, yang telah menyatakan board governance-nya telah sesuai dengan

aturan yang ada, benar-benar telah berjalan sesuai dengan fungsinya. Sehingga

diharapkan board governance yang terbentuk bisa mengurangi atau menghilangkan

agency problem yang kemudian bisa meningkatkan nilai perusahaan.

Page 74: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

74

DAFTAR PUSTAKA

Agung, I Gusti Ngurah, Statistika: Penerapan Metode Analisis untuk Tabulasi Sempurna

dan Tak Sempurna, Rajawali Pers, Januari 2003.

Adams, Renée B. dan Hamid Mehran, March 14, 2002, Board Structure and Banking

Performance, access at http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Adams, Renée B. dan Hamid Mehran, March, 2003, Is Corporate governance Different

for Bank Holding Companies?, access at http://papers.ssrn.com, 21 Juli 2004.

Black, Bernard S., Hasung Jang dan Woochan Kim, “Does Corporate governance Affect

Firm Value?”, January 2003, access at http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Bhagat, Sanjai, Dennis C. Carey, dan Charles M. Elson, Director Ownership, Corporate

Performance, and Management Turnover, access at http://papers.ssrn.com, 5

December 2003.

Carter, David A., Betty J. Simkins, dan W. Gary Simpson, March 2002, Corporate

governance, Board Diversity, and Firm Value, access at http://papers.ssrn.com, 5

December 2003.

Dahya, Jay dan John J. McConnell, November 29, 2001, Outside Directors and

Corporate Board Decisions: A Natural Experiment, access at

http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Djalil, Mucharor. “Manajemen Apik agar Tak Didepak”, Info Bank, edisi khusus, No.

268, November 2001.

Füerst, Oren. dan Sok-Hyon Kang, “Corporate governance, Expected Operating

Performance, and Pricing”, January 2000, access at http://papers.ssrn.com , 5

Page 75: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

75

December 2003.

Gillan, Stuart L., Jay C. Hartzell, dan Laura T.Starks, Explaining Corporate governance:

Boards, Bylaws, and Charter Provisions, Revised Draft, August 2003, access at

http://papers.ssrn.com, 21 Juli 2004.

Herwidayatmo, Implementasi Good Corporate governance untuk Perusahaan Publik

Indonesia, Usahawan, No. 10, Th. XXIX, Oktober 2000.

Hermalin, Benjamin E. dan Michael S. Weisbach, 15 June 2000, Boards of Directors as

an Endogenously Determined Institution: A Survey of the Economic Literature,

access at http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Hutchinson, Marion, An Analysis of the Association Between Firms’ Investment

Opportunities, Board Composition, and Firm Performance, access at

http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Jensen, Michael C. dan Clifford W. Smith Jr., Stockholder, Manager, and Creditor

Interests: Aplication of Agency Theory, December 2000, Negotiation,

Organization and Markets Research Papers, access at http://papers.ssrn.com, 5

December 2003.

Kumar, Praveen dan K. Sivaramakrishnan, 11 October 2002, Optimal Incentive

Structures for the Board of Directors: A Hierarchical Agency Framework, access

at http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Lawrence, Jefrey dan G.P. Stapledon, September 1999, Is Board Composition Important?

A Study of Listed Australian Companies, access at http://papers.ssrn.com, 5

December 2003.

Lasfer, M. Ameziane, 30 May, 2002, Board Structure and Agency Cost, access at

http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Lukviarman, Niki, Ownership Structure and Firm Performance: The Case of Indonesia,

Page 76: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

76

thesis (very preliminary draft) DBA Program Graduate School of Business Curtin

University of Technology, November 1st, hal. 12, 2002.

Nachrowi, Nachrowi Djalal dan Hardius Usman, Penggunaan Teknik Ekonometri, PT

RajaGrafindo Persada, 2002.

Pranoto, Toto., “Quo Vadis Good Corporate governance”, Usahawan No. 08, Th. XXIX,

Agustus 2000.

Powrse., “Corporate governance di Asia”, Auditor Internal, April-Juni 2002.

Rowe, Wei dan Wallace N. Davidson III, 27 June 2002, Endogeneity in Financial

Performance and Board Composition: The Case of Closed-End Funds, access at

http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

Sunarsip, Corporate governance Audit: Paradigme Baru Profesi Akuntan dalam

Mewujudkan Good Corporate governance, Artikel Media Akuntansi, No.17, Th.

VII, April-Mei 2001.

Santoso, Singgih., Buku Latihan SPSS:Statistik Multivariat, PT Elex Media Komputindo,

Kelompok Gramedia, Jakarta, Juli 2003

Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono, Riset Pemasaran: Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS, PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta, 2001

Setianto, Hari., “Arti Penting Corporate governance”, Auditor Internal, April-Juni 2002.

Xu, Xiaonian dan Yan Wang, May 1997, Ownership Structure, Corporate governance,

and Corporate Performance: The Case of Chinese Stock Companies, access at

http://papers.ssrn.com, 5 December 2003.

______”SE No.S. 106/M. PM P.BUMN/2000” tertanggal 17 April 2000.

Page 77: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

77

______” Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-315/BEJ/062000”

tertanggal 30 Juni 2000.

Page 78: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

78

Lampiran A: Pengujian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas Emiten

dalam Menerapkan Aturan Board Governanace (Aturan Mengenai Struktur dan

Komposisi Board Governanace.

Case Processing Summary

301 100.00 .0

301 100.00 .0

301 100.0

Unweighted Casesa

Included in AnalysisMissing CasesTotal

Selected Cases

Unselected CasesTotal

N Percent

If weight is in effect, see classification table for the totalnumber of cases.

a.

Tabel 1

Variables in the Equation

-.086 .115 .561 1 .454 .917ConstantStep 0B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Tabel 2

Variables not in the Equation

.641 1 .423

.000 1 .9967.924 1 .0058.073 3 .045

ASSETSAGEIND

Variables

Overall Statistics

Step0

Score df Sig.

Tabel 3

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.163 3 .0438.163 3 .0438.163 3 .043

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 4

Page 79: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

79

Model Summary

408.550 .027 .036Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 5

Variables in the Equation

-.134 .341 .155 1 .694 .875 .449 1.705.010 .236 .002 1 .967 1.010 .636 1.603

-.877 .328 7.169 1 .007 .416 .219 .791.758 .406 3.482 1 .062 2.133

ASSETSAGEINDConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper95.0% C.I.for EXP(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSETS, AGE, IND.a.

Tabel 6

Classification Tablea

140 17 89.2111 33 22.9

57.5

Observed01

Respon patuh

Overall Percentage

Step 10 1Respon patuh Percentage

Correct

Predicted

The cut value is .500a.

Tabel 7

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.008 1 .0058.008 1 .0058.008 1 .005

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 8

Page 80: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

80

Model Summary

408.705 .026 .035Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 9

Variables in the Equation

-.895 .324 7.614 1 .006 .408.663 .299 4.935 1 .026 1.941

INDConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: IND.a.

Tabel 10

Page 81: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

81

Lampiran B: Robustness Check

A. Robustness check dengan cut off aset 75% dari rerata aset seluruh emiten dan

cut off umur go public ≥ rerata umur go public seluruh emiten.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.285 3 .0408.285 3 .0408.285 3 .040

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 11

Model Summary

408.428 .027 .036Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 12

Berdasarkan tabel 11 dan 12 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai chi-square sebesar 8.285 memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.04. Nilai –2 log likelihood adalah 408.428. Nilai signifikansi yang kurang dari

0.05 dan nilai –2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara

keseluruhan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Dengan kata lain, variabel

independen: besar aset emiten, umur go public emiten, dan jenis industri secara bersama-

sama mempengaruhi responsivitas emiten dalam mentaati aturan mengenai struktur dan

komposisi board governance.

Berdasarkan tabel 13 terlihat variabel aset memiliki nilai signifikansi 0.599

dimana nilai ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai

Page 82: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

82

signifikansi 0.975 dimana nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan

bahwa dengan tingkat keyakinan 95% responsivitas emiten-emiten yang terbagi

berdasarkan kategori besar aset dan umur go public dalam mentaati aturan mengenai

struktur dan komposisi board tidak berbeda secara signifikan.

Variables in the Equation

.162 .309 .276 1 .599 1.176-.007 .235 .001 1 .975 .993-.912 .326 7.808 1 .005 .402.548 .390 1.972 1 .160 1.729

ASSET75AGEINDConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSET75, AGE, IND.a.

Tabel 13

B. Robustness check dengan cut off aset 125% dari rerata aset seluruh emiten dan

cut off umur go public ≥ rerata umur go public seluruh emiten.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.300 3 .0408.300 3 .0408.300 3 .040

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 14

Model Summary

408.413 .027 .036Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 15

Page 83: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

83

Variables in the Equation

-.199 .369 .292 1 .589 .819.011 .235 .002 1 .961 1.011

-.868 .328 6.990 1 .008 .420.810 .426 3.618 1 .057 2.248

ASSET125AGEINDConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSET125, AGE, IND.a.

Tabel 16

Berdasarkan tabel 14 dan 15 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai chi-square sebesar 8.3 memiliki nilai signifikansi sebesar

0.04. Nilai –2 log likelihood adalah 408.413. Nilai signifikansi yang kurang dari 0.05 dan

nilai –2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara

keseluruhan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%.

Namun berdasarkan tabel 16 terlihat variabel aset memiliki nilai sig.0.589 dimana

nilai ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai sig. 0.961

dimana nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan

tingkat keyakinan 95% kedua variabel tersebut juga tidak signifikan secara statistik.

C. Robustness check dengan cut off aset 3 triliun dan cut off umur go public ≥

rerata umur go public seluruh emiten.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.163 3 .0438.163 3 .0438.163 3 .043

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 17

Page 84: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

84

Model Summary

408.550 .027 .036Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 18

Variables in the Equation

-.134 .341 .155 1 .694 .875.010 .236 .002 1 .967 1.010

-.877 .328 7.169 1 .007 .416.758 .406 3.482 1 .062 2.133

ASSET_3TAGEINDConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSET_3T, AGE, IND.a.

Tabel 19

Berdasarkan tabel 17 dan 18 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai chi-square sebesar 8.163 memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.043. Nilai –2 log likelihood adalah 408.550. Nilai signifikansi yang kurang dari

0.05 dan nilai –2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara

keseluruhan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%.

Kemudian berdasarkan tabel 19 terlihat variabel aset memiliki nilai sig.0.6940

dimana nilai ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai sig.

0.9667 dimana nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa

dengan tingkat keyakinan 95% kedua variabel tersebut tidak signifikan secara statistik.

Page 85: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

85

D. Robustness check dengan cut off aset 5 triliun dan cut off umur go public ≥

rerata umur go public seluruh emiten.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.454 3 .0388.454 3 .0388.454 3 .038

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 20

Model Summary

408.259 .028 .037Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 21

Variables in the Equation

.016 .236 .004 1 .947 1.016-.854 .330 6.694 1 .010 .426-.266 .399 .444 1 .505 .767.859 .441 3.788 1 .052 2.361

AGEINDASSET_5TConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: AGE, IND, ASSET_5T.a.

Tabel 22

Berdasarkan tabel 20 dan 21 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai chi-square sebesar 8.454 memiliki nilai signifikansi

sebesar 0.038. Nilai –2 log likelihood adalah 408.259. Nilai signifikansi yang kurang dari

0.05 dan nilai –2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara

keseluruhan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%.

Page 86: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

86

Berdasarkan tabel 22 terlihat variabel aset memiliki nilai sig. 0.505 dimana nilai

ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai sig. 0.947 dimana

nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% kedua variabel tersebut tidak signifikan secara statistik.

E. Robustness check dengan cut off aset 10 triliun dan cut off umur go public ≥

rerata umur go public seluruh emiten.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.527 3 .0368.527 3 .0368.527 3 .036

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 23

Model Summary

408.186 .028 .037Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 24

Variables in the Equation

.013 .235 .003 1 .955 1.013-.839 .333 6.334 1 .012 .432-.367 .514 .511 1 .475 .693.954 .526 3.289 1 .070 2.595

AGEINDASSET10TConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: AGE, IND, ASSET10T.a.

Tabel 25

Berdasarkan tabel 23 dan 24 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai chi-square sebesar 8.527 memiliki nilai signifikansi

Page 87: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

87

sebesar 0.036. Nilai –2 log likelihood adalah 408.186. Nilai signifikansi yang kurang dari

0.05 dan nilai –2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara

keseluruhan adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%.

Berdasarkan tabel 25 terlihat variabel aset memiliki nilai sig. 0.475 dimana nilai

ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai sig. 0.955 dimana

nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% kedua variabel tersebut tidak signifikan secara statistik.

F. Robustness check dengan cut off aset: rerata aset seluruh emiten dan cut off

umur go public 3 tahun.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.364 3 .0398.364 3 .0398.364 3 .039

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 26

Model Summary

408.349 .027 .037Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 27

Variables in the Equation

-.156 .343 .205 1 .650 .856.136 .302 .203 1 .652 1.146

-.861 .330 6.820 1 .009 .423.742 .395 3.526 1 .060 2.099

ASSETSAGE_3INDConstant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSETS, AGE_3, IND.a.

Tabel 28

Page 88: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

88

Berdasarkan tabel 26 dan 27 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai signifikansi chi-square yang kurang dari 0.05 dan nilai –

2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara keseluruhan

adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%.

Berdasarkan tabel 28 terlihat variabel aset memiliki nilai sig.0.650 dimana nilai

ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai sig. 0.652 dimana

nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% kedua variabel tersebut tidak signifikan secara statistik.

G. Robustness check dengan cut off aset: rerata aset seluruh emiten dan cut off

umur go public 6 tahun.

Omnibus Tests of Model Coefficients

10.629 3 .01410.629 3 .01410.629 3 .014

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 29

Model Summary

406.084 .035 .046Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 30

Page 89: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

89

Variables in the Equation

-.241 .348 .480 1 .488 .786-.813 .331 6.033 1 .014 .444.399 .254 2.460 1 .117 1.490.666 .399 2.787 1 .095 1.946

ASSETSINDAGE_6Constant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSETS, IND, AGE_6.a.

Tabel 31

Berdasarkan tabel 29 dan 30 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai signifikansi chi-square yang kurang dari 0.05 dan nilai –

2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara keseluruhan

adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%. Berdasarkan tabel 31 terlihat variabel aset

memiliki nilai sig.0.488 dimana nilai ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go

public memiliki nilai sig. 0.117 dimana nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena

itu disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% kedua variabel tersebut tidak

signifikan secara statistik.

H. Robustness check dengan cut off aset: rerata aset seluruh emiten dan cut off

umur go public 9 tahun.

Omnibus Tests of Model Coefficients

8.167 3 .0438.167 3 .0438.167 3 .043

StepBlockModel

Step 1Chi-square df Sig.

Tabel 32

Page 90: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

90

Model Summary

408.546 .027 .036Step1

-2 Loglikelihood

Cox & SnellR Square

NagelkerkeR Square

Tabel 33

Variables in the Equation

-.135 .341 .157 1 .692 .874-.878 .328 7.177 1 .007 .416.018 .238 .006 1 .939 1.018.754 .406 3.451 1 .063 2.125

ASSETSINDAGE_9Constant

Step1

a

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Variable(s) entered on step 1: ASSETS, IND, AGE_9.a.

Tabel 34

Berdasarkan tabel 32 dan 33 dapat disimpulkan bahwa model secara keseluruhan

signifikan secara statistik. Nilai signifikansi chi-square yang kurang dari 0.05 dan nilai –

2 log likelihood yang sedemikian besar menunjukkan bahwa model secara keseluruhan

adalah signifikan pada tingkat keyakinan 95%.

Berdasarkan tabel 34 terlihat variabel aset memiliki nilai sig.0.692 dimana nilai

ini lebih besar dari 0.05 dan variabel umur go public memiliki nilai sig. 0.939 dimana

nilai ini juga lebih besar dari 0.05. Oleh karena itu disimpulkan bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% kedua variabel tersebut tidak signifikan secara statistik.

Page 91: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

91

Lampiran C: Pengujian Hubungan Board Governance dengan Nilai Perusahaan

Dependent Variable: TOBINS_Q Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:30 Sample: 1 144 Included observations: 144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.984548 1.146918 0.858429 0.3921

IND_BOC 1.270662 1.285085 0.988777 0.3245 BOC_CH -0.397309 0.963232 -0.412475 0.6806

GDR_BOC -0.437764 0.755256 -0.579623 0.5631 AC -1.323849 0.702377 -1.884812 0.0615

R-squared 0.028911 Mean dependent var 1.150135 Adjusted R-squared 0.000966 S.D. dependent var 3.799833 S.E. of regression 3.797998 Akaike info criterion 5.540930 Sum squared resid 2005.046 Schwarz criterion 5.644049 Log likelihood -393.9470 F-statistic 1.034558 Durbin-Watson stat 2.028733 Prob(F-statistic) 0.391720

Tabel 35

Uji t menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% tidak ada variabel

independen yang signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Jika tingkat

keyakinan diturunkan menjadi hanya 94%, satu-satunya variabel yang cukup signifikan

terhadap nilai perusahaan hanyalah karakteristik komite audit.

Uji t karakteristik dewan komisaris berdasarkan independensi memiliki t

value=0.3245 dan nilai ini > 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa dengan tingkat

keyakinan 95% tidak ada perbedaan nilai perusahaan (tobin’s q) yang signifikan antara

emiten yang dewan komisarisnya memiliki komisaris independen minimal 30% dengan

yang tidak.

Uji t karakteristik komisaris utama memiliki t value=0.6806 dimana nilai ini juga

> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% tidak ada

perbedaan nilai perusahaan (tobin’s q) yang signifikan antara emiten yang komisaris

utamanya merupakan komisaris independen dengan yang tidak.

Page 92: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

92

Pada akhirnya, uji t untuk variabel gender mix menghasilkan t value=0.5631

dimana nilai ini > 0.05 juga menunjukkan bahwa dengan tingkat keyakinan 95% tidak

ada perbedaan nilai perusahaan (tobin’s q) yang signifikan antara emiten yang di dalam

dewan komisarisnya ada komisaris yang berjenis kelamin wanita dengan yang tidak.

Page 93: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

93

Lampiran D: Uji BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) Model

A. Uji Multikolinieritas

Correlation Matrix

IND_BOC BOC_CH GDR_BOC AC TOBINS_QIND_BOC 1.000000 0.108698 0.159887 0.333688 0.021716 BOC_CH 0.108698 1.000000 0.037082 0.060369 -0.036927

GDR_BOC 0.159887 0.037082 1.000000 0.035615 -0.042088 AC 0.333688 0.060369 0.035615 1.000000 -0.141307

TOBINS_Q 0.021716 -0.036927 -0.042088 -0.141307 1.000000 Tabel 36

Uji ini dilakukan untuk menjamin bahwa variabel-variabel independen pada

model yang terbentuk tidak memiliki korelasi. Ada atau tidaknya hubungan antara

variabel bebas dapat diketahui dengan melihat correlation matrix. Berdasarkan tabel 36

diketahui bahwa korelasi antar variabel kurang dari 0.8 (rule of tums 0.8) maka dapat

disimpulkan tidak ada multikolinieritas.

B. Uji Heterokedastisitas

Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas maka dilakukan uji white

heterocedasticity. Ho: tidak ada heterokedastisitas akan ditolak jika obs*R-square > χ 2 df

atau probability (p-value) < α. Berdasarkan tabel 37 diketahui bahwa nilai p-

value=0.5333 > α =5% maka terima Ho. Sehingga dapat disimpulkan pada model tidak

ada heterokedastisitas.

Page 94: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

94

C. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk menjamin tidak adanya hubungan antar error. Pengujian

dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin Watson (DW) atau dengan pengujian

Breusch-Godfrey Serial Correlation. Autokorelasi ada jika nilai DW < 2 (dua) atau DW

> 2 (dua) atau Ho: tidak ada serial correlation ditolak jika uji Breusch-Godfrey Serial

Correlation menghasilkan obs*R-square > χ 2 df=2 atau p-value < α. Berdasarkan tabel

38 diketahui bahwa p-value uji Breusch-Godfrey Serial Correlation=1 > α=5%, terima

Ho sehingga dapat disimpulkan pada model tidak terjadi autokorelasi.

White Heteroskedasticity Test: F-statistic 0.776769 Probability 0.542081 Obs*R-squared 3.148462 Probability 0.533295 Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:36 Sample: 1 144 Included observations: 144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.325156 47.31239 0.091417 0.9273

IND_BOC 49.28703 53.01199 0.929734 0.3541 BOC_CH -13.97908 39.73502 -0.351808 0.7255

GDR_BOC -20.04514 31.15565 -0.643387 0.5210 AC -45.58918 28.97429 -1.573435 0.1179

R-squared 0.021864 Mean dependent var 13.92393 Adjusted R-squared -0.006283 S.D. dependent var 156.1842 S.E. of regression 156.6741 Akaike info criterion 12.98032 Sum squared resid 3412001. Schwarz criterion 13.08344 Log likelihood -929.5829 F-statistic 0.776769 Durbin-Watson stat 1.986408 Prob(F-statistic) 0.542081

Tabel 37

Page 95: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

95

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.108631 Probability 1.000000 Obs*R-squared 5.267407 Probability 1.000000 Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:36 Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.161395 1.541537 0.104697 0.9168

IND_BOC 0.416824 1.724767 0.241670 0.8095 BOC_CH -0.327565 1.243388 -0.263446 0.7927

GDR_BOC -0.329717 1.004409 -0.328270 0.7434 AC -0.619940 0.956398 -0.648202 0.5183

RESID(-1) -0.017278 0.101607 -0.170045 0.8653 RESID(-2) -0.004919 0.099855 -0.049259 0.9608 RESID(-3) 0.001921 0.100134 0.019187 0.9847 RESID(-4) -0.018903 0.098635 -0.191647 0.8484 RESID(-34) 0.001903 0.105445 0.018048 0.9856 RESID(-35) 0.003731 0.102559 0.036383 0.9710 RESID(-36) -0.039757 0.101206 -0.392833 0.6953

R-squared 0.036579 Mean dependent var -7.22E-16 Adjusted R-squared -0.337565 S.D. dependent var 3.744502 S.E. of regression 4.330635 Akaike info criterion 6.003665 Sum squared resid 1931.703 Schwarz criterion 6.849237 Log likelihood -391.2639 F-statistic 0.097768 Durbin-Watson stat 1.998160 Prob(F-statistic) 1.000000

Tabel 38

Page 96: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

96

Lampiran E: Uji Reduksi Model

Dependent Variable: TOBINS_Q Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:39 Sample: 1 144 Included observations: 144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.864198 1.149449 0.751837 0.4534

IND_BOC 0.309586 1.196038 0.258843 0.7961 R-squared 0.000472 Mean dependent var 1.150135 Adjusted R-squared -0.006567 S.D. dependent var 3.799833 S.E. of regression 3.812290 Akaike info criterion 5.528129 Sum squared resid 2063.765 Schwarz criterion 5.569376 Log likelihood -396.0253 F-statistic 0.067000 Durbin-Watson stat 2.060716 Prob(F-statistic) 0.796131

Tabel 39

Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:40 Sample: 1 144 Included observations: 144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.202985 0.339474 3.543671 0.0005

BOC_CH -0.422799 0.960178 -0.440334 0.6604 R-squared 0.001364 Mean dependent var 1.150135 Adjusted R-squared -0.005669 S.D. dependent var 3.799833 S.E. of regression 3.810589 Akaike info criterion 5.527236 Sum squared resid 2061.923 Schwarz criterion 5.568483 Log likelihood -395.9610 F-statistic 0.193894 Durbin-Watson stat 2.042694 Prob(F-statistic) 0.660365

Tabel 40

Page 97: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

97

Dependent Variable: TOBINS_Q Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:42 Sample: 1 144 Included observations: 144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.238740 0.363251 3.410147 0.0008

GDR_BOC -0.375267 0.747565 -0.501985 0.6165 R-squared 0.001771 Mean dependent var 1.150135 Adjusted R-squared -0.005258 S.D. dependent var 3.799833 S.E. of regression 3.809811 Akaike info criterion 5.526828 Sum squared resid 2061.081 Schwarz criterion 5.568075 Log likelihood -395.9316 F-statistic 0.251989 Durbin-Watson stat 2.065381 Prob(F-statistic) 0.616455

Tabel 41

Dependent Variable: TOBINS_Q Method: Least Squares Date: 08/08/04 Time: 20:37 Sample: 1 144 Included observations: 144

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.872689 0.528596 3.542763 0.0005

AC -1.118793 0.657754 -1.700930 0.0911 R-squared 0.019968 Mean dependent var 1.150135 Adjusted R-squared 0.013066 S.D. dependent var 3.799833 S.E. of regression 3.774928 Akaike info criterion 5.508431 Sum squared resid 2023.511 Schwarz criterion 5.549678 Log likelihood -394.6070 F-statistic 2.893162 Durbin-Watson stat 2.024874 Prob(F-statistic) 0.091145

Tabel 42

Page 98: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

98

Lampiran F: Data Pengujian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Responsivitas Emiten dalam Menerapkan Aturan Board

Governanace (Aturan Mengenai Struktur dan Komposisi Board Governanace)

Variabel Dependen Variabel Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisasi Kepatuhan

No Emiten Age_5 criteri

a

Age>=Avg

Age>=3 th (1)

Age>=6 th (2)

Age>=9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

1 AALI 3 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 2 ABDA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 3 ACAP 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 ADES 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 5 ADFO 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 ADMG 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 7 AHAP 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 AIMS 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 AISA 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0

10 AKPI 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 11 AKRA 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 AKSI 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 ALDI 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 ALFA 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 ALKA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 ALMI 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 17 AMFG 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 18 ANKB 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19 ANTM 3 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 20 APLI 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 AQUA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 ARGO 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0

Page 99: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

99

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

23 ARNA 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 ASBI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 25 ASDM 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 26 ASGR 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 ASIA 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 28 ASII 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 29 ASRM 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 30 AUTO 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 31 BASS 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 32 BATA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 BATI 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 34 BAYU 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 35 BBCA 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36 BBIA 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 37 BBLD 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 0 0 38 BBNI 3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 39 BBNP 1 1 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 40 BCAP 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 41 BCIC 3 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 42 BDMN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 43 BDPC 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 0 44 BEKS 1 1 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 45 BFIN 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 46 BGIN 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 47 BGMT 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 48 BHIT 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 49 BIMA 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 50 BIPP 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 51 BKSL 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1

Page 100: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

100

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

52 BLTA 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 53 BMSR 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54 BMTR 4 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 55 BNBR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 56 BNGA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 57 BNII 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58 BNLI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 59 BNPK 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 60 BRAM 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 61 BRNA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 62 BRPT 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 63 BTON 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 64 BUDI 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 65 BUKK 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 66 BUMI 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 67 BVIC 2 1 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 68 BYSB 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 69 CEKA 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 70 CENT 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 71 CFIN 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 72 CKRA 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 73 CLPI 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 74 CMNP 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 75 CMPP 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 76 CNKO 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 77 CNTX 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 78 CPDW 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 79 CPIN 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 80 CPPR 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 81 CTBN 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Page 101: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

101

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T Industr

y Y[0]

82 CTRA 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 83 CTRS 2 1 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 84 CTTH 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 85 DART 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 86 DAVO 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 87 DEFI 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 88 DILD 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 89 DLTA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 DNET 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 91 DNKS 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 92 DOID 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 93 DPNS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 94 DSUC 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 95 DUTI 4 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 96 DVLA 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 97 DYNA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 98 EKAD 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 99 ELTY 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0

100 EPMT 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 101 ERTX 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 102 ESTI 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 103 ETWA 3 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 104 FAST 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 105 FASW 4 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 106 FMII 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 107 GDWU 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 108 GDYR 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 109 GGRM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 110 GJTL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 111 GMTD 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 102: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

102

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

112 GRIV 4 0 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 113 GSMF 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 0 0 114 HDTX 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 115 HERO 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 116 HEXA 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 117 HITS 3 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 118 HMSP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 119 HPSB 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 120 IATG 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 121 IDSR 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 122 IGAR 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 123 IITG 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 124 IKAI 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 125 IKBI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 126 IMAS 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 127 INAF 1 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 128 INAI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 129 INCF 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 130 INCI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 131 INCO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 133 INDR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 134 INDS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 135 INDX 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 136 INKP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 137 INPC 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 138 INRU 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 139 INTA 4 0 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 140 INTD 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 141 INTP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 142 ISAT 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

Page 103: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

103

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

143 ITMA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 144 JAKA 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 145 JECC 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 146 JIHD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 147 JKSW 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 148 JPFA 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 149 JPRS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 150 JRPT 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 151 JSPT 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 152 KAEF 1 1 1 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 153 KARK 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 154 KARW 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 155 KBLI 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 156 KBLM 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 157 KDSI 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 158 KICI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 160 KKGI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 161 KLBF 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 162 KOMI 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 163 KONI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 164 KOPI 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 165 KPIG 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 166 LAMI 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 167 LAPD 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 168 LION 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 169 LMAS 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 170 LMPI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 171 LMSH 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 172 LPBN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 173 LPCK 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1

Page 104: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

104

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

174 LPGI 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 175 LPIN 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 176 LPKR 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 177 LPLD 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 178 LPLI 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 179 LPPF 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 180 LPPS 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 181 LSIP 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 182 LTLS 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 183 MAMI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 184 MANY 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 185 MAYA 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 186 MBAI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 187 MDLN 4 0 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 188 MDRN 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 189 MEDC 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 190 MEGA 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 191 MERK 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 192 META 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 193 MIRA 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 194 MITI 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 195 MKDO 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 196 MLBI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 197 MLIA 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 198 MLND 4 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 199 MLPL 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 200 MPPA 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 201 MRAT 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 202 MREI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 203 MTDL 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Page 105: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

105

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Industr

y Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

204 MTSM 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 205 MWON 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 206 MYOR 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 207 MYRX 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 208 MYTX 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 209 NIPS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 210 NISP 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 211 OMRE 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 212 PAFI 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 213 PANR 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 214 PANS 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 215 PBRX 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 216 PGIN 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 217 PICO 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 218 PLAS 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 219 PLIN 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 220 PNBN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 221 PNIN 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 0 0 222 PNLF 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 0 1 223 PNSE 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 224 POLY 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 225 POOL 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 226 PRAS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 227 PSDN 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 228 PTRO 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 229 PTSP 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 230 PUDP 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 231 PWON 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 232 PWSI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 233 PYFA 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Page 106: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

106

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

234 RALS 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 235 RBMS 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 236 RDTX 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 237 RICY 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 238 RIGS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 239 RIMO 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 240 RMBA 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 241 RODA 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 242 RYAN 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 243 SAFE 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 244 SCCO 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 245 SCPI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 246 SDPC 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 247 SHDA 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 248 SHID 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 249 SHSA 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 250 SIIP 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 251 SIMA 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 252 SIMM 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 253 SIPD 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 254 SKLT 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 255 SMCB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 256 SMDM 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 257 SMGR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 258 SMMA 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 259 SMPL 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 260 SMRA 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 261 SMSM 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 262 SOBI 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 263 SONA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 107: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

107

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

264 SPMA 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 265 SQBI 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 266 SRSN 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 267 SSIA 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 268 SSTM 3 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 269 STTP 3 1 0 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 270 SUBA 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 271 SUDI 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 272 SULI 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 273 TBLA 2 1 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 274 TBMS 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 275 TCID 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 276 TEJA 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 277 TFCO 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 278 TGKA 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 279 TINS 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 280 TIRA 4 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 281 TIRT 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 282 TKGA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 283 TLKM 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 284 TMPI 4 1 0 0 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 285 TMPO 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 286 TOTO 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 287 TPEN 4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 288 TPIA 3 1 0 1 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0

Page 108: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

108

Sambungan Lampiran F

Variabel Dependen Variabel

Independen

Kategori Umur go public perusahaan Assets (31/12/2001) Operasionalisas

i Kepatuhan

Age_5

criteria

Age>=Avg

Age>=3 th (1) Y[0] Age>=

9 th (3)

Assets_3

criteria

Assets_Mean

Assets_Median

Assets_>=1T

Assets_>=3T

Assets_>=5T

Assets_>=7T

Assets_>=10T

Y[0]

289 TRIM 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 290 TRST 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 291 TSPC 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 292 TURI 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 293 UGAR 4 1 0 0 1 2 1 0 0 1 1 1 1 1 0 294 ULTJ 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 295 UNIC 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 1 1 1 1 1 296 UNSP 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 297 UNTR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 298 UNVR 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 299 VOKS 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 300 WICO 4 1 0 0 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 0 301 ZBRA 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Total perusahaan listing sd 31 Des 2001 301 Total perusahaan berdasar pengumuman 15 Jan 2002 315 Total emiten yang telah mengangkat KI dan membentuk KA berdasar Pengumuman per 15 Jan 2002 270 Maka yang belum mengangkat KI dan membentuk KA 45

Page 109: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

109

Lampiran G: Data Pengujian Hubungan Board Governanace dengan Nilai

Perusahaan

No. stock Ind_BOC BOC_Ch Gdr_BOC AC Tobins_q 1 ACAP 1 0 0 1 2.420572 2 ADFO 1 0 1 1 1.205281 3 ADMG 0 0 0 0 1.074389 4 AIMS 1 0 0 1 0.844507 5 AKRA 1 0 0 1 0.200878 6 ALDI 1 0 0 1 1.80452 7 ALMI 1 0 0 1 0.529888 8 ANTM 0 0 0 0 0.81 9 APLI 1 0 1 1 0.535014

10 AQUA 1 0 0 0 1.143164 11 ARGO 0 0 0 0 1.155681 12 ARNA 1 1 1 1 0.67529 13 ASGR 1 0 0 0 0.654692 14 ASIA 1 0 1 0 0.353858 15 ASII 1 1 0 0 0.672199 16 AUTO 1 0 0 1 0.564453 17 BATA 1 0 1 1 0.941951 18 BGMT 1 1 0 1 0.468254 19 BIMA 1 0 0 0 3.158463 20 BKSL 1 0 0 1 0.301343 21 BMSR 1 0 0 1 0.144675 22 BRNA 1 0 0 0 0.417861 23 BTON 1 0 0 1 1.082221 24 BUMI 1 1 0 1 4.18533 25 CEKA 1 0 0 1 0.320277 26 CKRA 1 1 0 1 0.053373 27 CNTX 1 1 0 1 0.511912 28 CPDW 1 0 0 1 1.23264 29 CPIN 1 0 0 1 0.41188 30 CPPR 1 0 0 0 0.401424 31 CTBN 1 0 0 1 0.765693 32 CTRA 1 0 0 1 0.73653 33 CTRS 1 0 0 1 0.367911 34 CTTH 1 0 0 1 1.515375 35 DART 1 0 1 0 1.746871 36 DNET 1 0 0 1 0.309334 37 DNKS 1 0 1 1 0.618081 38 DPNS 1 0 0 1 -0.26895

Page 110: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

110

Sambungan Lampiran G No. stock Ind_BOC BOC_Ch Gdr_BOC AC Tobins_q 39 DUTI 0 0 0 0 -0.16366 40 DYNA 1 0 0 1 0.618853 41 EKAD 1 0 0 1 -0.02377 42 EPMT 1 1 1 1 0.310013 43 ERTX 1 0 0 1 0.488184 44 ESTI 1 0 1 1 1.472054 45 ETWA 1 0 0 0 1.000439 46 FASW 1 0 1 0 1.009835 47 GDYR 1 0 1 1 0.691793 48 GMTD 1 0 0 1 0.874751 49 GRIV 1 1 1 1 0.662375 50 HDTX 1 0 1 1 0.649494 51 HEXA 1 1 0 1 0.405377 52 HITS 1 0 0 0 0.318958 53 HMSP 1 0 1 1 1.438832 54 HPSB 1 0 1 0 0.828597 55 IDSR 1 1 1 0 0.897654 56 IKAI 1 0 0 1 0.776292 57 IKBI 0 0 0 1 -0.27092 58 IMAS 1 0 0 1 0.674257 59 INAI 1 0 0 1 0.605758 60 INCI 1 0 0 1 -0.16226 61 INCO 1 0 0 1 0.594385 62 INDF 0 0 0 0 0.782898 63 INDR 1 0 1 1 0.841205 64 INDS 1 0 0 1 0.526724 65 INTA 1 0 1 0 0.483857 66 INTP 1 0 0 1 1.803538 67 ISAT 1 0 0 1 0.716835 68 JAKA 1 0 0 1 0.328249 69 JECC 1 0 0 1 1.309891 70 JPRS 1 0 0 1 0.227797 71 JRPT 1 0 0 1 -0.26691 72 KARK 1 0 0 1 -0.07143 73 KIJA 1 1 0 0 0.428352 74 KKGI 1 0 1 0 -0.16249 75 KLBF 1 0 1 1 0.732902 76 KONI 1 0 0 0 0.747755 77 KOPI 1 0 0 1 0.348509 78 LAMI 1 0 1 1 1.04653 79 LION 1 0 0 1 -0.40523 80 LMSH 1 0 0 1 0.40615

Page 111: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

111

Sambungan Lampiran G No. stock Ind_BOC BOC_Ch Gdr_BOC AC Tobins_q 81 LPIN 1 0 0 1 0.246902 82 LPKR 1 0 0 1 0.582481 83 LPLI 1 0 0 1 0.659199 84 LSIP 1 0 0 1 1.019523 85 MDLN 1 0 0 1 1.181812 86 MDRN 1 0 0 1 0.628859 87 META 0 0 0 0 1.470608 88 MLBI 1 0 1 0 1.300938 89 MLPL 1 0 0 1 0.402682 90 MYRX 1 0 1 1 0.785577 91 MYTX 1 0 0 0 0.933317 92 OMRE 0 0 0 0 1.046051 93 PAFI 1 0 0 0 0.73686 94 PBRX 1 0 0 0 2.56166 95 PLAS 1 0 0 1 -0.38461 96 PRAS 1 0 1 0 0.510591 97 PTSP 1 1 0 0 1.670062 98 PWON 1 0 0 1 1.717755 99 PWSI 1 0 0 0 1.245775 100 PYFA 1 0 0 0 2.13484 101 RBMS 1 1 0 1 -0.02782 102 RDTX 1 0 0 1 0.82162 103 RICY 1 0 0 0 45.55679 104 RIGS 1 1 0 1 -0.23995 105 RIMO 1 0 1 1 0.720851 106 RODA 1 0 1 1 0.215846 107 SAFE 1 0 0 1 1.100502 108 SCPI 1 0 0 0 2.007354 109 SDPC 1 0 0 0 0.89134 110 SHDA 0 0 0 0 1.533691 111 SHSA 1 0 0 1 0.155385 112 SIMA 1 0 0 0 0.14835 113 SIMM 1 0 1 1 2.39078 114 SIPD 1 1 1 1 0.820679 115 SKLT 1 0 0 0 3.858533 116 SMCB 1 0 0 0 0.765323 117 SMDM 1 0 1 0 1.306847 118 SMRA 1 0 0 1 0.454646 119 SMSM 1 1 0 1 0.59584 120 SOBI 1 0 0 1 0.179095 121 SONA 1 0 0 1 0.556467 122 SPMA 1 0 0 1 1.557309

Page 112: THESIS repaired ok - Website Staff UIstaff.ui.ac.id/system/.../users/siti.nuryanah/publication/thesisok.pdf · Peneliti menganalisis responsivitas ketaatan perusahaan-perusahaan yang

112

Sambungan Lampiran G No. stock Ind_BOC BOC_Ch Gdr_BOC AC Tobins_q 123 SQBI 1 0 0 0 -0.07519 124 SRSN 1 0 0 0 0.474529 125 SSIA 1 0 0 1 0.956581 126 SSTM 1 0 1 1 0.586072 127 STTP 1 0 0 1 0.928787 128 SUBA 1 0 1 1 0.570259 129 SUDI 1 0 0 1 2.632794 130 SULI 1 0 0 1 1.130384 131 TBLA 1 0 0 0 0.612508 132 TCID 1 0 0 0 0.624335 133 TGKA 0 0 0 0 0.964598 134 TIRA 1 0 0 0 1.054494 135 TKGA 1 0 1 1 0.988955 136 TMPI 1 0 0 0 -0.04693 137 TOTO 0 0 0 0 1.102852 138 TRST 1 1 0 1 0.996615 139 TSPC 1 0 1 0 0.653167 140 ULTJ 1 0 1 1 1.528532 141 UNIC 1 0 0 1 2.890881 142 UNSP 1 1 0 0 0.957797 143 VOKS 1 0 0 1 0.932588 144 WICO 1 0 0 0 1.745253