tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

121
TESIS PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN ASIMETRI INFORMASI PADA AKUNTABILITAS ORGANISASI DENGAN KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali) NI LUH PUTU NORMADEWI ABDI PRADNYANI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

Transcript of tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

Page 1: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

TESIS

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN

INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN

ASIMETRI INFORMASI PADA AKUNTABILITAS

ORGANISASI DENGAN KECENDERUNGAN

KECURANGAN AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali)

NI LUH PUTU NORMADEWI ABDI PRADNYANI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 2: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

i

TESIS

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN

INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN

ASIMETRI INFORMASI PADA AKUNTABILITAS

ORGANISASI DENGAN KECENDERUNGAN

KECURANGAN AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali)

NI LUH PUTU NORMADEWI ABDI PRADNYANI

NIM 1291662026

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 3: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

ii

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN

INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN

ASIMETRI INFORMASI PADA AKUNTABILITAS

ORGANISASI DENGAN KECENDERUNGAN

KECURANGAN AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL

INTERVENING (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali)

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI LUH PUTU NORMADEWI ABDI PRADNYANI

NIM 1291662026

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 4: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

iii

LEMBAR PENGESAHAN

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 30 DESEMBER 2014

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi. Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi.,Ph.D, Ak.

NIP. 19670501 199203 2 002 NIP. 19730515 199903 2 003

Mengetahui

Ketua Program Studi Magister Akuntansi Direktur

Program Pascasarjana Program Pascasarjana

Universitas Udayana, Universitas Udayana

Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA.,Ak Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

NIP 19641224 199103 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001

Page 5: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS

Tesis Ini Telah Diuji pada

Tanggal 22 Desember 2014

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No:4454/UN14.4/HK/2014, Tanggal 11 Desember 2014

Ketua : Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi.

Anggota : Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi.,Ph.D, Ak.

Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi., Ak.

Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE, MSi., Ak.

Dr. Ni Ketut Rasmini, SE, MSi., Ak.

Page 6: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Nama : Ni Luh Putu Normadewi Abdi Pradnyani

NIM : 1291662026

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi

dan Asimetri Informasi pada Akuntabilitas Organisasi dengan

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi sebagai Variabel Intervening

(Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi Negeri Di Provinsi Bali)

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.

Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17 tahun 2010

dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, Januari 2015

(Ni Luh Putu Normadewi Abdi Pradnyani)

Page 7: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah

melimpahkan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan

Asimetri Informasi pada Akuntabilitas Organisasi dengan Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di

Provinsi Bali)”.

Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan tesis ini.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi. sebagai Dosen Pembimbing Akademis

sekaligus Pembimbing I beserta Ibu Ni Putu Sri Harta Mimba, SE, MSi.,Ph.D, Ak.

sebagai Pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktunya dan dengan sabar

telah memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

2. Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas

kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di Universitas Udayana.

3. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka

Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi

mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

4. Bapak Prof. Dr. I.G.B. Wiksuana, SE., MS. selaku Dekan Fakultas Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Bapak Dr. I Gst. Wyn. Murjana Yasa, SE., M.Si. selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

6. Bapak Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE., M.Si., Ak., dan Bapak Dr. I Dewa Nyoman

Badera, SE., M.Si., masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA., Ak selaku Ketua Program Studi Magister

Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bapak dan Ibu

Dosen, serta seluruh staf yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian tesis

ini.

8. Bapak Dr. Drs. I Made Sukartha, MSi., Ak., Bapak Dr. A.A.G.P Widanaputra, SE,

MSi., Ak., beserta Ibu Dr. Ni Ketut Rasmini, SE, MSi., Ak.sebagai Penguji yang

dengan penuh perhatian memberi kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini kepada

penulis.

9. Pimpinan serta staf perguruan Tinggi Negeri di Bali yang telah bersedia memberikan

data sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

10. Orang tua tercinta, Ayah I Nyoman Abdi, SE, Mecom. dan Ibu Made Agiari SE,adik-

adik tersayang Ni Made Mega Abdi Utami, Komang Budi Abdi Wiguna dan Ketut

Adyaksa Abdi Wibawa serta rekan terbaik dalam hal apapun Made Dion Adi Negara

yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moral dan material kepada

penulis.

Page 8: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

vii

11. Sahabat dan rekan-rekan seperjuangan khususnya Diah Anggreni, Astrid Krisdayanthi

dan Cokorda Istri Juliana Dewi serta seluruh rekan-rekan MAKSI Angkatan XI dan

semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, kritik dan saran dalam

penulisan tesis ini.

Denpasar, 30 Desember 2014

Penulis

Page 9: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

viii

ABSTRAK

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL,

KETAATAN ATURAN AKUNTANSI DAN ASIMETRI INFORMASI

PADA AKUNTABILITAS ORGANISASI DENGAN KECENDERUNGAN

KECURANGAN AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali)

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai

pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi dan

asimetri informasi pada akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan

kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening. Studi empiris dilakukan pada

empat Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali yaitu Universitas Udayana,

Universitas Pendidikan Ganesha, Politeknik Negeri Bali, Institut Seni Indonesia.

Metode pengumpulan data menggunakan teknik kuesioner. Jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah 99 responden yang dipilih berdasarkan metode

purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Partial Least

Square.

Hasil yang diperoleh ada 3. Pertama, keefektifan pengendalian internal

berpengaruh pada akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan kecurangan

akuntansi. Kedua, ketaatan aturan akuntansi berpengaruh pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi. Ketiga, asimetri

informasi berpengaruh pada akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Kata kunci: Keefektifan pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi,

Asimetri Informasi, Kecenderungan Kecurangan Akuntansi, Akuntabilitas

Organisasi

Page 10: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

ix

ABSTRACT

INFLUENCE THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL CONTROL,

COMPLIANCE OF ACCOUNTING RULES AND INFORMATION

ASYMMETRY ON ORGANIZATIONAL ACCOUNTABILITY

THROUGH TENDENCY OF ACCOUNTING FRAUD AS AN

INTERVENING VARIABLE

(EMPIRICAL STUDY ON UNIVERSITIES IN THE PROVINCE OF BALI)

This study aims to obtain empirical evidence about the influence of the

effectiveness of internal control, compliance of accounting rules and information

asymmetry on organizational accountability, using the tendency of accounting

fraud as an intervening variable. This study was conducted at four Universities in

Bali Province, such as: Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Ganesha,

Politeknik Negeri Bali and Institut Seni Indonesia.

Data was collected using the questionnaire technique. The number of

samples in this study were 99 respondents, selected using purposive sampling

method. This research uses analytical techniques Partial Least Square.

The results are threefolds. First, the effectiveness of internal control affects

the accountability of the organization through the tendency of accounting fraud.

Second, compliance of accounting rules affect the accountability of the

organization through the tendency of accounting fraud. Third, information

asymmetry affects the accountability of the organization through the tendency of

accounting fraud.

Keywords: Effectiveness of Internal Control, Compliance of Accounting Rules,

Information Asymmetry, Tendency of Accounting Fraud, Organizational

Accountabilit

Page 11: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

PRASYARAT GELAR .............................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ......................................................... v

UCAPAN TERIMAKASIH ....................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ viii

ABSTRACT .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN............................... ........ .................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA................ .................................................. 10

2.1 Teori Keagenan ........................................................................ 10

2.2 Teori Perkembangan Moral ...................................................... 12

2.3 Teori Atribusi .......................................................................... 14

2.4 Pengendalian Internal ............................................................... 15

2.5 Ketaatan Aturan Akuntansi ....................................................... 18

2.6 Asimetri Informasi .................................................................... 23

2.7 Kecenderungan Kecurangan Akuntansi ..................................... 25

2.8 Akuntabilitas Organisasi ........................................................... 27

2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................. 31

Page 12: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

11

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS

PENELITIAN............................................................................. 34

3.1 Kerangka Berpikir............................................................... 34

3.2 Konsep Penelitian............................................................... 36

3.3 Hipotesis................................................................................. 37

BAB IV METODE PENELITIAN.............. ................................ ............ 44

4.1. Rancangan Penelitian............................................... ......... 44

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................... ......... 45

4.3. Populasi dan Sampel.................................................. ......... 46

4.4. Penentuan Sumber Data............................................. ......... 49

4.5. Variabel Penelitian.................................................... ......... 50

4.6. Instrumen Penelitian.................................................. ......... 51

4.7. Analisis Data.............................................................. ......... 55

BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................. 60

5.1 Karakteristik Responden .................................................... 60

5.2 Uji Partial Least Square .................................................... 64

5.3 Pengujian Hipotesis ........................................................... 71

BAB VI PEMBAHASAN ......................................................................... 74

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

12

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 4.1 Daftar Perguruan Tinggi Negeri di Bali.................................. 46

Tabel 4.2 Populasi Perguruan Tinggi Negeri di Bali ............................... 47

Tabel 4.3 Daftar Jumlah Sampel Penelitian .............................................. 49

Tabel 5.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 60

Tabel 5.2 Rincian Pengiriman dan pengembalian kuisioner ...................... 61

Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 62

Tabel 5.4 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 62

Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...... 63

Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................ 64

Tabel 5.7 Hasil Uji Outer Model .............................................................. 66

Tabel 5.8 Hasil Uji Discriminant Validity dengan Cross Loading ............. 68

Tabel 5.9 Hasil Uji Discriminant Validity dengan Square Root AVE......... 69

Tabel 5.10 Hasil Pengujian Inner Model dengan ukuran R-Square. ............ 70

Tabel 5.11 Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................... 72

Tabel 5.12 Hasil Path Coefficients ............................................................ 72

Page 14: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

13

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran .......................................................... 35

Gambar 3.2 Konsep penelitian .............................................................. 36

Gambar 4.1 Rancangan penelitian ........................................................ 44

Gambar 5.1 Full Model Struktural ........................................................ 65

Gambar 5.2 Hasil Pengujian Bootstraping ............................................ 71

Page 15: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penelitian Terdahulu

Lampiran 2 Permohonan Kesediaan menjadi Responden

Lampiran 3 Identitas Responden

Lampiran 4 Kuisioner

Page 16: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Wacana tentang good government atau kepemerintahan yang baik merupakan

isu yang paling mengemuka belakangan ini. Tuntutan masyarakat agar pengelolaan

negara dijalankan secara amanah dan bertanggung jawab adalah sejalan dengan

keinginan masyarakat saat ini (Arifiyadi, 2008). Organisasi yang bergerak di bidang

jasa pelayanan publik dalam pengelolaannya harus melakukan transparansi dan

akuntabilitas (Riantiarno dan Azlina, 2011). Akuntabilitas merupakan salah satu

unsur pokok perwujudan good government yang saat ini sedang diupayakan di

Indonesia. Pemerintah diminta untuk melaporkan hasil dari program yang telah

dilaksanakan sehingga masyarakat dapat menilai apakah pemerintah telah bekerja

dengan ekonomis, efisien dan efektif (Sadjiarto, 2000).

Akuntabilitas diyakini mampu mengubah kondisi pemerintahan dari yang

tidak memberikan pelayanan publik secara baik dan korup menuju suatu tatanan

pemerintahan yang demokratis (Riantiarno dan Azlina, 2011). Penyelenggaraan

pemerintahan yang akuntabel akan mendapat dukungan dari publik. Hal ini berarti

bahwa pemerintah tersebut mendapat kepercayaan masyarakat atas apa yang

diselenggarakan, direncanakan, dan dilaksanakan.

1

Page 17: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

16

Rasul (2003), mengemukakan salah satu akuntabilitas publik adalah

akuntabilitas financial (keuangan) dimana mengharuskan lembaga-lembaga publik

untuk membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja financial organisasi

kepada pihak luar. Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban lembaga-

lembaga publik untuk menggunakan dana publik secara ekonomis, efisien dan efektif,

tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi. Akuntabilitas keuangan

terkait dengan penghindaran penyalahgunaan dana publik (Mardiasmo, 2002).

Penurunan atau peningkatan akuntabilitas organisasi disebabkan oleh

beberapa faktor salah satunya karena terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi

di dalam suatu instansi (Thoyibatun, 2009). Kecurangan akuntansi merupakan

kesengajaan untuk melakukan tindakan penghilangan atau penambahan jumlah

tertentu sehingga terjadi kesalahan dalam laporan keuangan. Kecurangan akuntansi

dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank di Indonesia, diajukannya

manajemen BUMN dan swasta ke pengadilan, kasus kejahatan perbankan, manipulasi

pajak, korupsi di komisi penyelenggaraan pemilu, dan DPRD (Wilopo, 2006), serta

dugaan kasus korupsi yang melibatkan Perguruan Tinggi Negeri di Bali, antara lain

dugaan korupsi dana hibah B-Art senilai Rp 629 juta di Institut Seni Indonesia

(www.infokorupsi.com, 23 Juli 2010) sehingga menimbulkan kerugian bagi Negara.

Temuan BPK terhadap penyimpangan yang berujuk pada tindak pidana

korupsi yang dapat terkait praktik kecurangan akuntansi yang terjadi di lingkungan

Perguruan Tinggi Negeri adalah permasalahan pengadaan barang dan jasa. Kasus

Page 18: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

17

yang banyak ditemui adalah pekerjaan tidak sesuai kontrak dan spesifikasi, kemudian

pengadaan alat praktikum yang tidak sesuai kebutuhan dan belum dapat

dimanfaatkan, indikasi mark-up, pengadaan perabot asrama mahasiswa yang belum

dimanfaatkan, pembukaan rekening universitas tanpa persetujuan Menkeu, sisa dana

kegiatan yang belum dipertanggungjawabkan, penggunaan dana tidak sesuai dengan

peruntukannya (Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Badan Pemeriksa Keuangan,

2014).

Tindakan kecurangan dapat dipengaruhi oleh pengendalian internal dan

monitoring oleh atasan (Wilopo, 2006). Jika pengendalian internal suatu perusahaan

lemah maka kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan semakin besar.

Sebaliknya, jika pengendalian internalnya kuat maka kemungkinan terjadinya

kecurangan dapat diperkecil (Adelin dan Fauzihardani, 2013). Keefektifan

pengendalian internal mempunyai pengaruh yang besar dalam upaya pencegahan

kecenderungan kecurangan akuntansi, dengan adanya pengendalian internal maka

pengecekan akan terjadi secara otomatis terhadap pekerjaan seseorang oleh orang

lain. Teori Atribusi menjelaskan bahwa tindakan seorang pemimpin atau orang yang

diberi kewenangan atau kekuasaan dipengaruhi oleh atribut penyebab yang terdiri

dari faktor internal dan faktor eksternal. Oleh sebab itu, diperlukan sistem

pengendalian untuk mengurangi penyebab terjadinya tindakan yang tidak etis dan

kecurangan akuntansi. Hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Semester I

Tahun 2014 menunjukkan adanya 6.531 kasus yang merupakan kelemahan sistem

Page 19: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

18

pengendalian intern (Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I Badan Pemeriksa

Keuangan, 2014).

Aturan akuntansi memberikan pedoman bagi manajemen dalam melakukan

kegiatan akuntansi dengan baik dan benar sehingga menghasilkan laporan keuangan

yang efektif dan mampu menghasilkan informasi yang handal kepada pihak yang

berkepentingan (Adelin dan Fauzihardani, 2013). Menurut teori perkembangan moral

pada tahapan yang paling rendah (pre-conventional), individu pada level moral ini

akan memandang kepentingan pribadinya sebagai hal yang utama dalam melakukan

suatu tindakan dan pada tahap tertinggi (post-conventional) individu akan mendasari

tindakannya dengan memperhatikan kepentingan orang lain dan mendasarkan

tindakannya pada hukum-hukum universal (Puspasari dan Suwardi, 2012).

Perkembangan pengetahuan moral menjadi indikasi pembuatan keputusan yang

secara etis serta positif berkaitan dengan perilaku pertanggung jawaban sosial. Karena

adanya tanggung jawab sosial, manajemen dengan moralitas yang tinggi diharapkan

tidak melakukan perilaku menyimpang dan kecurangan dalam kinerjanya

(Rahmawati, 2012). Hasil pemeriksaan keuangan BPK Semester I Tahun 2014

mengungkapkan sebanyak 8.323 kasus merupakan temuan ketidakpatuhan terhadap

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berdampak finansial yang

mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan penerimaan (Ikhtisar

Hasil Pemeriksaan Semester I Badan Pemeriksa Keuangan, 2014).

Page 20: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

19

Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, asimetri informasi juga

merupakan faktor lain yang mempengaruhi terjadi kecurangan akuntansi. Menurut

teori keagenan yang dilandasi oleh asumsi-asumsi yakni asumsi bahwa manusia yang

memiliki sifat mementingkan diri sendiri, memiliki keterbatasan rasionalitas, tidak

menyukai risiko, terjadinya konflik antar anggota organisasi, efisiensi sebagai kriteria

produktifitas, dan adanya asimetri informasi antara prinsipal dan agen serta informasi

sebagai barang komoditi yang bisa diperjualbelikan sehingga agen akan termotivasi

untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya dengan

berbagai cara. Konflik kepentingan semakin meningkat terutama karena principal

tidak dapat memonitor aktivitas agen sehari-hari untuk memastikan bahwa agen

bekerja sesuai dengan keinginan principal. Prinsipal tidak memiliki informasi yang

cukup tentang kinerja agen. Agen mempunyai lebih banyak informasi mengenai

perusahaan secara keseluruhan (Wisnumurti, 2010). Hal inilah yang mengakibatkan

adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh prinsipal dan agen (Nasution

dan Setiawan, 2007). Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan

asimetri informasi sehingga mendorong agen untuk menyajikan informasi yang tidak

sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan

pengukuran kinerja agen.

Penelitian ini mengacu pada Penelitian Thoyibatun (2012) yang berjudul

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya Terhadap Kinerja Organisasi menunjukkan

Page 21: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

20

hasil bahwa kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi kejadiannya oleh

faktor kesesuaian sistem pengendalian internal, sistem kompensasi, ketaatan terhadap

aturan dan perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis sebagai salah satu faktor kuat yang

berpengaruh terhadap semakin naiknya kecenderungan kecurangan akuntansi

dipengaruhi kejadian oleh faktor kesesuaian sistem pengendalian internal, sistem

kompensasi dan ketaatan terhadap aturan akuntansi.

Penelitian Wilopo (2006) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang

Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada

Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara di Indonesia menunjukkan hasil

bahwa perilaku tidak etis manajemen dan kecenderungan kecurangan akuntansi dapat

diturunkan dengan meningkatkan keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan

akuntansi, moralitas manajemen, serta menghilangkan asimetri informasi, namun

penelitian ini menemukan hal yang bertentangan dengan hipotesis serta teori dan hasil

penelitian sebelumnya bahwa kompensasi yang sesuai yang diberikan perusahaan

ternyata tidak menurunkan perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan

akuntansi. Hal ini disebabkan kompensasi yang diberikan perusahaan ternyata tidak

sesuai dengan keinginan manajemen perusahaan, serta hasil yang diperoleh dari

perilaku tidak etis dan kecurangan akuntansi lebih besar dibanding kompensasi yang

diterimanya. Demikian pula saat ini di Indonesia belum ada sistem kompensasi yang

menjadi acuan secara nasional bagi perusahaan, dan pemerintah untuk mengatur hak

Page 22: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

21

dan kewajiban, ukuran prestasi dan kegagalan, serta ganjaran dan pinalti dalam

mengelola organisasi.

Perguruan Tinggi Negeri di Bali sebagai lembaga publik diharapkan memiliki

ciri dan komunitas yang berbeda dengan lembaga publik yang mengalami

permasalahan kecenderungan kecurangan akuntansi yang berdampak negatif pada

akuntabilitas organisasi. Berdasarkan uraian ini peneliti melakukan penelitian yang

berjudul Pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi dan

asimetri informasi pada akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan kecurangan

akuntansi sebagai variabel intervening (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi Negeri

di Provinsi Bali).

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana pengaruh keefektifan pengendalian internal pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi di Perguruan

Tinggi Negeri di Provinsi Bali?

2) Bagaimana pengaruh ketaatan aturan akuntansi pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi di Perguruan

Tinggi Negeri di Provinsi Bali?

3) Bagaimana pengaruh asimetri informasi pada akuntabilitas organisasi

melalui kecenderungan kecurangan akuntansi di Perguruan Tinggi Negeri

di Provinsi Bali?

Page 23: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

22

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris:

1) Untuk mendapatkan bukti secara empiris pengaruh keefektifan

pengendalian internal pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening di

Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali.

2) Untuk mendapatkan bukti secara empiris pengaruh ketaatan aturan

akuntansi pada akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan

kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening di Perguruan Tinggi

Negeri di Provinsi Bali.

3) Untuk mendapatkan bukti secara empiris pengaruh asimetri informasi

pada akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan kecurangan

akuntansi sebagai variabel intervening di Perguruan Tinggi Negeri di

Provinsi Bali.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis untuk berbagai pihak yang mempunyai kaitan dengan penelitian ini,

yaitu:

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan yang lebih luas terkait teori keagenan, teori perkembangan

Page 24: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

23

moral dan teori atribusi dan dapat digunakan sebagai bahan referensi

untuk peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis berupa

pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi dan

asimetri informasi pada akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan

kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan atau

pertimbangan bagi Perguruan Tinggi Negeri terutama untuk pembuat

keputusan di dalam bidang keuangan dalam mengevaluasi keputusan yang

diambil.

Page 25: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Teori Keagenan

Menurut Hadiprajitno (2013) Teori Keagenan merupakan ranting yang

diturunkan dari teori ekonomi neoklasik Adam Smith. Manajer perusahaan yang

bukan pemilik sepenuhnya perusahaan, tidak dapat diharapkan berkinerja baik sesuai

tujuan pemilik lainnya. Prinsipal dan agen diasumsikan sebagai orang yang memiliki

rasional ekonomis (rational economic person) yang dimotivasi oleh kepentingan

pribadi, tetapi mereka mungkin berbeda rasa dalam preferences, beliefs dan

informasi. Teori Keagenan (agency theory) menjadi terkenal setelah Jensen dan

Meckling mempublikasikan hasil penelitian tentang teori perusahaan dilihat dari

perilaku managerial. Wright et al. (2001) melakukan usaha membuat asumsi teori

keagenan lebih mudah. Biaya keagenan muncul ketika kepentingan agen (manajer

perusahaan) tidak sesuai dengan kepentingan prinsipal (pemilik perusahaan) dan

mempengaruhi pilihan dalam tugas, kelalaian, serta keputusan manajer berdasarkan

kepentingan sendiri maupun keputusan pembentengan (entrenchment) yang berarti

mengurangi kesejahteraan prinsipal juga.

Teori Keagenan (agency theory) merupakan basis teori yang mendasari

praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berakar dari sinergi

teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini

Page 26: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

25

menyatakan bahwa organisasi sebagai suatu hubungan kerja sama antara pemegang

saham (prinsipal) dan manajer (agent) berdasarkan kontrak yang telah disepakati.

Manajer tidak menanggung resiko atas kesalahan dalam pengambilan

keputusan, dan resiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham

(prinsipal). Oleh karena itu, para manajer cenderung melakukan pengeluaran yang

bersifat konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadinya, seperti

peningkatan gaji dan status. Terdapat tiga kondisi yang akan menyebabkan terjadinya

kecurangan dalam pelaporan keuangan (fraudulent financial statement) dan

penyalahgunaan aset (missapproproation assets), sebagaimana dijelaskan dalam PSA

70 (SA 316). Ketiga kondisi ini dinamakan dengan segitiga kecurangan (fraud

triangle). Ketiga kondisi yang mempengaruhi dalam melakukan kecurangan yang

terdapat dalam fraud triangle teory adalah sebagai berikut (Scott, 2000):

a. Tekanan

Tekanan merupakan situasi dimana manajemen atau pegawai lain merasakan

insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan. Tekanan yakni insentif

yang mendorong orang melakukan kecurangan karena tuntutan gaya hidup,

ketidakberdayaan dalam soal keuangan, perilaku gambling, mencoba-coba

untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja.

Page 27: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

26

b. Kesempatan

Kesempatan yaitu adanya atau tersedianya kesempatan untuk melakukan

kecurangan atau situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau

pegawai untuk melakukan fraud.

c. Rasionalisasi

Rasionalisasi dapat diartikan sebagai adanya atau munculnya sikap, karakter,

atau serangkaian nilai-nilai etis yang membolehkan manajemen atau pegawai

untuk melakukan tindakan yang tidak jujur. Rasionalisasi sebagai pemikiran

yang menjustifikasi tindakannya sebagai suatu perilaku yang wajar, yang

secara moral dapat diterima dalam suatu masyarakat yang normal.

Teori Keagenan dilandasi oleh beberapa asumsi. Asumsi-asumsi tersebut

dibedakan menjadi tiga jenis, yakni asumsi tentang sifat manusia, asumsi

keorganisasian, dan asumsi informasi. Asumsi sifat manusia menekankan pada

manusia yang memiliki sifat mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki

keterbatasan rasionalitas (bounded rasionality), dan tidak menyukai risiko (risk

aversion). Asumsi keorganisasian adalah konflik antar anggota organisasi, efisiensi

sebagai kriteria produktifitas, dan adanya asimetri informasi antara prinsipal dan

agen. Asumsi informasi adalah bahwa informasi sebagai barang komoditi yang bisa

diperjualbelikan.

Page 28: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

27

2.2 Teori Perkembangan Moral

Salah satu teori perkembangan moral yang banyak digunakan dalam

penelitian etika adalah model Kohlberg. Teori ini berpandangan bahwa penalaran

moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis, mempunyai enam perkembangan

yang dapat teridentifikasi. Kohlberg (1969) menggunakan cerita-cerita tentang dilema

moral dalam penelitiannya dan ia tertarik pada bagaimana orang-orang akan

menjustifikasi tindakan-tindakan mereka bila mereka berada dalam persoalan moral

yang sama. Kohlberg (1969) kemudian mengkategorisasi dan mengklasifikasi respon

yang dimunculkan ke dalam tahap yang berbeda. Tahapan perkembangan moral

adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan

penalaran moralnya seperti yang diungkapkan Kohlberg (1969). Keenam tahapan

tersebut dibagi ke dalam tiga tingkatan: pre-konvensional, konvensional, dan post-

konvensional.

Tiga tahapan perkembangan moral menurut Kohlberg (1969) yaitu :

1) Tingkat 1 (Pre-Konvensional)

a. Orientasi kepatuhan dan hukuman

b. Orientasi minat pribadi

2) Tingkat 2 (Konvensional)

a. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas

b. Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial

Page 29: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

28

3) Tingkat 3 (Post-Konvensional)

a. Orientasi kontrak sosial

b. Prinsip etika universal ( Principled conscience)

Dalam tahapan yang paling rendah (pre-conventional), individu akan

melakukan suatu tindakan karena takut terhadap hukum/peraturan yang ada. Selain

itu individu pada level moral ini juga akan memandang kepentingan pribadinya

sebagai hal yang utama dalam melakukan suatu tindakan. Pada tahap kedua

(conventional), individu akan mendasarkan tindakannya persetujuan teman-teman

dan keluarganya dan juga pada norma-norma yang ada di masyarakat. Pada tahap

tertinggi (post-conventional), individu mendasari tindakannya dengan memperhatikan

kepentingan orang lain dan berdasarkan tindakannya pada hukum-hukum universal

(Puspasari dan Suwardi, 2012). Kematangan moral menjadi dasar dan pertimbangan

manajemen dalam merancang tanggapan dan sikap terhadap isu-isu etis.

Perkembangan pengetahuan moral menjadi indikasi pembuatan keputusan yang

secara etis serta positif berkaitan dengan perilaku pertanggung-jawaban sosial.

Karena adanya tanggung jawab sosial, manajemen dengan moralitas yang tinggi

diharapkan tidak melakukan perilaku menyimpang dan kecurangan dalam kinerjanya

(Rahmawati, 2012).

2.3. Teori Atribusi

Teori Atribusi menjelaskan bahwa tindakan seorang pemimpin maupun orang

yang diberikan wewenang dipengaruhi oleh atribut penyebab (Green and Mitchell,

Page 30: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

29

dalam Waworuntu, 2003). Teori Atribusi yang dikembangkan oleh Fritz Heider yang

berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan

internal (internal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang,

seperti kemampuan atau usaha, dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu

faktor-faktor yang berasal dari luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau

keberuntungan (Ikhsan dan Ishak 2005). Hal yang sama dikemukakan Robbins

(2006) bahwa Teori Atribusi merupakan dari penjelasan cara-cara manusia menilai

orang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang dihubungkan ke suatu

perilaku tertentu.

Teori Atribusi menurut Ikhsan dan Ishak (2005) merupakan suatu proses

untuk menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilaku seseorang.

Teori ini ingin menjelaskan tentang perilaku seseorang terhadap peristiwa di

sekitarnya dan mengetahui alasan-alasan melakukan perilaku seperti itu. Teori

Atribusi yang dikemukakan oleh Robbins (2006) menjelaskan perilaku seseorang

yang disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal. Jadi dapat disimpulkan

bahwa Teori Atribusi adalah teori yang menjelaskan upaya untuk memahami

penyebab dibalik perilaku orang lain.

Perilaku individu menurut Robbins (2006) disebabkan oleh faktor internal dan

faktor eksternal. Perilaku yang disebabkan oleh faktor internal adalah perilaku yang

diyakini berada di bawah kendali atau berasal dari dalam diri individu seperti ciri

kepribadian, motivasi atau kemampuan. Perilaku yang disebabkan oleh faktor

Page 31: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

30

eksternal adalah perilaku yang diyakini sebagai hasil dari sebab-sebab luar atau

berasal dari luar diri individu seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain

(Kusumastuti, 2012).

2.4. Pengendalian Internal

Menurut Bastian (2006) pengendalian akuntansi merupakan bagian dari

sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran

yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi serta mengecek

ketelitian dan keandalan data akuntansi, sedangkan Boynton dan Johnson (2006)

mendefinisikan aktivitas pengendalian sebagai kebijakan dan prosedur yang

membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilakukan. Aktivitas

pengendalian membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan

dengan risiko yang diambil untuk pencapaian tujuan organisasi.

Menurut PP No. 8 Tahun 2006 pengendalian internal adalah suatu proses yang

dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang

memadai dalam pencapaian efektivitas, efesiensi, ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan.

Committee of sponsoring organization (COSO) pada tahun 1992

mendefinisikan sistem pengendalian internal sebagai proses yang didesain untuk

menghasilkan kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan dalam kategori

sebagai berikut:

Page 32: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

31

1) Efektivitas dan efisiensi operasi

2) Keandalan dalam laporan keuangan

3) Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) mendefinisikan

sistem pengendalian internal mencakup susunan organisasi dan semua metode beserta

kebijakan/ peraturan yang terkoordinasi dalam perusahaan, dengan tujuan untuk

melindungi:

1) Harta kekayaan perusahaan

2) Memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansi

3) Meningkatkan efisiensi operasi usaha

4) Mendorong ke arah ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan

Tiga tujuan pengendalian internal menurut Mulyadi (2002) yaitu:

1) Keandalan informasi keuangan, manajer bertanggung jawab atas

menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditur, dan para

pemakaian lainnya. Manajemen mempunyai tanggung jawab baik

hukum dan profesional untuk meyakinkan bahwa informasi tersebut

disiapkan secara wajar.

2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, kendali dalam

suatu organisasi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan yang

efektif dan efesien atas sumber dayanya, mencakup personel untuk

mengoptimalkan sasaran manajemen.

Page 33: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

32

3) Efektivitas dan efisiensi operasi, perusahaan harus mampu

meningkatkan efektifitas dan efesiensi operasi perusahaan, dimana

kegiatan operasi perusahaan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan

hukum dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan PP SPIP nomor 60 tahun 2008 tersebut, sistem pengendalian

internal pemerintah terdiri dari lima unsur, yaitu :

1) Lingkungan pengendalian, merupakan kondisi dalam instansi pemerintah

yang dapat membangun kesadaran semua personil akan pentingnya

pengendalian suatu organisasi dalam menjalankan aktivitas yang menjadi

tanggung jawabnya sehingga meningkatkan efektivitas pengendalian

internal.

2) Penilaian risiko, merupakan kegiatan penilaian atas kemungkinan

terjadinya situasi yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran

instansi pemerintah yang meliputi kegiatan identifikasi, analisis, dan

mengelola risiko yang relevan bagi proses atau kegiatan organisasi.

3) Kegiatan pengendalian, merupakan tindakan yang diperlukan untuk

mengatasi risiko serta penerapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur

untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan

secara efektif.

4) Informasi dan komunikasi. Informasi merupakan data yang telah diolah

yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka

Page 34: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

33

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, sedangkan

komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dengan

menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun

tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik.

5) Pemantauan, merupakan proses penilaian atas mutu kinerja sistem

pengendalian internal dan proses yang memberikan keyakinan bahwa

temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.

2.5. Ketaatan Aturan Akuntansi

Menurut Rahmawati (2012), aturan merupakan tindakan atau perbuatan yang

harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai dasar dalam

penyusunan laporan keuangan. Dalam standar akuntansi terdapat aturan-aturan yang

harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan yang

berpedoman terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh IAI. Informasi yang

tersedia dilaporan keuangan sangat dibutuhkan bagi investor dan manajemen jadi

harus dapat diandalkan sehingga dibutuhkan suatu aturan untuk menjaga keandalan

informasi tersebut dan menghindari tindakan yang dapat merugikan perusahaan atau

organisasi.

Ada dua kebutuhan yang berkepentingan terhadap hasil laporan keuangan

yaitu pihak pemakai (pihak ekstern) dan pimpinan selaku pihak pengelola aset dan

penyaji laporan keuangan. Dari pihak ekstern, pemakai laporan keuangan terdiri atas:

investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditor, pelanggan, pemerintah,

Page 35: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

34

dan masyarakat. Mereka memilki kebutuhan informasi yang berbeda-beda yang harus

dipenuhi (Thoyibatun, 2009). Agar menghasilkan informasi yang berkualitas maka

penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan prosedur dan prinsip serta aturan

kerja yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi merupakan

sejumlah aturan yang menjadi pedoman betindak dalam melaksanakan akuntansi di

perusahaan (Thoyibatun, 2009). Penerapan prinsip etika profesi Ikatan Akuntan

Indonesia:

1) Tanggung jawab penerapan

Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam

masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai

tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota

juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama

anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara

kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung-jawab profesi dalam

mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk

memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2) Kepentingan publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka

pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan

menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

Page 36: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

35

3) Integritas

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya

pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi

kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota

dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. Integritas

mengharuskan seorang anggota untuk antara lain, bersikap jujur dan

berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.

4) Obyektifitas

Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang

diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap

adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias,

serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh

pihak lain.

5) Kehati-hatian

Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi

tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini

mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk

melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan

tanggung-jawab profesi kepada publik.

Page 37: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

36

6) Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh

selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau

mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak

atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

7) Konsistensi

Konsistensi merupakan konsep dalam akuntansi yang menuntut

diterapkannya standar secara terus-menerus, tidak di ubah-ubah kecuali

dengan alasan yang dapat dibenarkan.

8) Standar teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan

standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai kewajiban

untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan

tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis

dan standar profesional yang harus ditaati anggota adalah standar yang

dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia, International Federation of

Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang

relevan.

Secara teoritis, ketaatan akuntansi juga merupakan kewajiban. Sebab, jika

laporan keuangan dibuat tanpa mengikuti aturan akuntansi yang berlaku, keadaan

tersebut dinyatakan sebagai suatu bentuk kegagalan dan akan menimbulkan

Page 38: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

37

kecenderungan kecurangan atau perilaku tidak etis yang tidak dapat atau sulit

ditelusuri auditor (Thoyibatun, 2009).

Ketaatan aturan akuntansi dipandang sebagai tingkat kesesuaian prosedur

pengelolaan aset organisasi, pelaksanaan prosedur akuntansi, dan penyajian laporan

keuangan beserta bukti pendukungnya dengan aturan yang ditentukan BPK dan atau

SAP (PP RI Nomor 24/2005). Dinyatakan mentaati aturan akuntansi jika PTN telah

menerapkan persyaratan pengungkapan, menyajikan informasi yang bermanfaat bagi

kepentingan publik, objektif, memenuhi syarat kehati-hatian dan memenuhi konsep

konsistensi penyajian (Thoyibatun, 2009).

Persyaratan pengungkapan menjelaskan bahwa setiap entitas akuntansi di

lingkungan pemerintah diharapkan menyajikan laporan keuangan yang terdiri atas

laporan keuangan dan laporan kinerja. Laporan keuangan terdiri atas laporan realisasi

anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, sedangkan

laporan kinerja berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan dan

hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam

dokumen pelaksanaan APBN/APBD yang diatur dalam PP RI nomor 24, 2005

tentang SAP. Laporan-laporan tersebut dibuat dalam bentuk dan dengan isi sesuai

SAP supaya kinerja organisasi antar periode dapat dibandingkan.

2.6. Asimetri Informasi

Laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk digunakan oleh berbagai pihak,

termasuk pihak internal perusahaan itu sendiri. Pihak-pihak yang sebenarnya paling

Page 39: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

38

berkepentingan dengan laporan keuangan adalah para pengguna eksternal (pemegang

saham, kreditor, pemerintah, masyarakat) (Kusumastuti, 2012). Para pengguna

internal mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi pada perusahaan, sedangkan

pihak eksternal yang tidak berada di perusahaan secara langsung,tidak mengetahui

informasi tersebut sehingga tingkat ketergantungan manajemen terhadap informasi

akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal.

Salah satu kendala yang akan muncul antara agen dan prinsipal adalah adanya

asimetri informasi (Rahmawati, 2012). Asimetri informasi adalah suatu keadaan

dimana agen mempunyai informasi yang lebih banyak tentang perusahaan dan

prospek dimasa yang akan datang dibandingkan dengan prinsipal (Wisnumurti,

2010). Asimetri informasi adalah situasi dimana terjadi ketidakselarasan informasi

antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi dengan pihak yang

membutuhkan informasi (Scoot, 2003). Kondisi ini memberikan kesempatan kepada

agen menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi pelaporan

keuangan sebagai usaha untuk memaksimalkan kemakmurannya. Asimetri informasi

ini mengakibatkan terjadinya moral hazard berupa usaha manajemen untuk

melakukan kecurangan akuntansi. Menurut Scott (2003), terdapat dua macam

asimetri informasi yaitu:

1) Adverse selection yaitu jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau

lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha,

atau transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain.

Page 40: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

39

Adverse selection terjadi karena para manajer serta orang-orang dalam lainnya

biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan

dibandingkan pihak luar. Dan mungkin terdapat fakta-fakta yang dapat

mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh prinsipal tersebut yang

tidak disampaikan kepada prinsipal, sehingga muncul bias dalam pemilihan

untuk mendapatkan pilihan yang tepat. Jadi adverse selection timbul akibat

adanya informasi yang tersembunyi.

2) Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer

tidak seluruhnya diketahui oleh investor (pemegang saham, kreditor),

sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang

saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma

mungkin tidak layak dilakukan. Moral hazard adalah memanfaatkan

ketidaktahuan pihak lain untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan

perjanjian awal yang akibatnya merugikan pihak lain. Dalam hal ini agent

memanfaatkan ketidaktahuan prinsipal untuk menyajikan suatu laporan yang

tidak sesuai perjanjian awal atau standar yang berlaku sehingga terjadilah

moral hazard.

Schift dan Lewin (1970) menyatakan bahwa agen berada pada posisi yang

memiliki lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja dan

perusahaan secara keseluruhan dibandingkan dengan prinsipal. Dengan asumsi bahwa

individu-individu bertindak untuk memaksimalkan kepentingan diri sendiri, maka

Page 41: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

40

dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agen untuk

menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui prinsipal.

Penyajian informasi akuntansi khususnya penyusunan laporan keuangan,

seorang agen memiliki informasi yang asimetri sehingga dapat lebih fleksibel

mempengaruhi pelaporan keuangan untuk memaksimalkan kepentingannya. Dengan

adanya kondisi yang asimetri, maka agen dapat mempengaruhi angka-angka

akuntansi yang disajikan dalam laporan keuangan.

2.7. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Kecenderungan menurut Daryanto dalam Thoyibatun (2009) diartikan sebagai

„lebih tertarik pada‟. Kecurangan sering kali menyangkut (a) suatu tekanan atau suatu

dorongan untuk melakukan kecurangan, (b) suatu peluang yang disarankan ada untuk

melaksanakan kecurangan (Wilopo, 2006).

Kecurangan Akuntansi dapat diartikan sebagai tindakan, cara, penyembunyian

dan penyamaran yang tidak semestinya secara sengaja dilakukan oleh seseorang

dengan tujuan tertentu (Wilopo, 2006). IAPI (2013) menjelaskan kecurangan

akuntansi sebagai: (1) Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan

keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau

pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan

keuangan, (2) Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva

(seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan

pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai

Page 42: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

41

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Perlakuan tidak

semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk

penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva, atau tindakan yang

menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas.

Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai dengan catatan atau

dokumen palsu atau yang menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih

individu di antara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.

Menurut Bastian (2007) kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent financial

reporting) terdiri dari tindakan-tindakan seperti:

1) Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan atau dokumen

pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.

2) Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas peristiwa-

peristiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan lainnya yang ada

dalam laporan keuangan.

3) Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang

berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau pengungkapan.

Jadi kecenderungan kecurangan akuntansi berarti terkait dengan tindakan

yang lebih tertarik ingin dilakukan yang mengakibatkan terjadinya salah saji yang

timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan karena adanya penghilangan

secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan dan salah saji

yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva yang berkaitan dengan

Page 43: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

42

pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

2.8. Akuntabilitas Organisasi

Akuntabilitas (accountability) secara harfiah dapat diartikan sebagai

"pertanggungjawaban". Sugijanto, et al (1995) mengutip Patricia Douglas

menguraikan fungsi accountability tersebut meliputi tiga unsur: (1) providing

information about decisions and actions taken during the course of operating entity;

(2) having the internal parties review the information, and (3) taking corrective

actions where necessary. Jadi, suatu entitas (atau organisasi) yang accountable adalah

entitas yang mampu menyajikan informasi secara terbuka mengenai keputusan-

keputusan yang telah diambil selama beroperasinya entitas tersebut, memungkinkan

pihak luar (misalnya legislatif, auditor, atau masyarakat secara luas) mereview

informasi tersebut, serta bila dibutuhkan harus ada kesediaan untuk mengambil

tindakan korektif. Akuntabilitas adalah bentuk suatu pertanggungjawaban atas

delegasi wewenang dan tugas yang diberikan kepada setiap instansi pemerintah dan

setiap satuan kerja atau unit kerja yang berada di dalamnya (Ulum, 2010).

Pertanggungjawaban (akuntabilitas) tersebut adakalanya berbentuk sebagai

akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan. Akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem

Page 44: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

43

pertanggungjawaban secara periodik (Lembaga Administrasi Negara, 2003).

Sedangkan akuntabilitas keuangan lebih difokuskan pada kepentingan kontrol

keuangan. Tujuannya untuk meyakinkan bahwa anggaran pemanfaatan dana dan

pembelanjaan atas dana publik yang dipercayakan telah dilakukan untuk memenuhi

kepentingan masyarakat sesuai aturan yang berlaku (Thoyibatun, 2009).

Akuntabilitas publik yang harus dijalankan oleh organisasi sektor publik

mempunyai beberapa dimensi. Ellwood dalam Mardiasmo (2002) menjelaskan

terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor

publik, yaitu:

1) Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum (accountability for probity

and legality)

Akuntabilitas kejujuran terkait dengan penyalahgunaan jabatan (abuse of

power), sedangkan akuntabilitas hukum terkait dengan jaminan adanya

kepatuhan terhadap aturan hukum dan aturan lain yang disyaratkan dalam

penggunaan sumber dana publik.

2) Akuntabilitas proses (process accountability)

Akuntabilitas proses terkait apakah prosedur yang digunakan dalam

melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam hal kecukupan sistem informasi

akuntansi, sistem informasi manajemen, dan prosedur administrasi.

Page 45: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

44

3) Akuntabilitas program (program accountability)

Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apakah tujuan yang

ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan apakah telah mempertimbangkan

alternatif program yang memberikan hasil yang optimal dengan biaya

minimal.

4) Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)

Akuntabitas kebijakan terkait dengan pertanggungjawaban baik pusat maupun

daerah atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah terhadap

DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Lembaga Administrasi Negara (2003) membedakan akuntabilitas dalam tiga

macam akuntabilitas, yaitu :

1) Akuntabilitas Keuangan

Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas

keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan

perundangundangan. Sasarannya adalah laporan keuangan yang mencakup

penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan instansi pemerintah.

Komponen pembentuk akuntabilitas keuangan terdiri atas :

a) Integritas Keuangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integritas berarti kejujuran,

keterpaduan, kebulatan dan keutuhan. Dengan kata lain, integritas

keuangan mencerminkan kejujuran penyajian. Agar laporan keuangan

Page 46: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

45

dapat diandalkan informasi yang terkandung didalamnya harus

menggambarkan secara jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang

seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk

disajikan.

b) Pengungkapan.

Konsep pengungkapan mewajibkan agar laporan keuangan didesain dan

disajikan sebagai kumpulan gambaran atau kenyataan dari kejadian

ekonomi yang mempengaruhi instansi pemerintahan untuk suatu periode

dan berisi cukup informasi.

c) Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.

Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah harus menunjukkan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

pelaksanaan akuntansi pemerintahan. Apabila terdapat pertentangan antara

standar akuntansi keuangan pemerintah dengan peraturan

perundangundangan yang lebih tinggi, maka yang digunakan adalah

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

2) Akuntabilitas Manfaat

Akuntabilitas manfaat pada dasarnya memberi perhatian pada hasil-hasil dari

kegiatan pemerintahan. Hasil kegiatannya terfokus pada efektivitas, tidak

sekedar kepatuhan terhadap prosedur. Bukan hanya output, tapi sampai

outcome. Outcome adalah dampak suatu program atau kegiatan terhadap

Page 47: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

46

masyarakat. Outcome lebih tinggi nilainya daripada output, karena output

hanya mengukur dari hasil tanpa mengukur dampaknya terhadap masyarakat,

sedangkan outcome mengukur output dan dampak yang dihasilkan.

Pengukuran outcome memiliki dua peran yaitu restopektif dan prospektif.

Peran restopektif terkait dengan penilaian kinerja masa lalu, sedangkan peran

prospektif terkait dengan perencanaan kinerja di masa yang akan datang.

3) Akuntabilitas Prosedural

Akuntabilitas yang memfokuskan kepada informasi mengenai tingkat

kesejahteraan sosial. Diperlukan etika dan moral yang tinggi serta dampak

positif pada kondisi sosial masyarakat. Akuntabilitas prosedural yaitu

merupakan pertanggungjawaban mengenai aspek suatu penetapan dan

pelaksanaan suatu kebijakan yang mempertimbangkan masalah moral, etika,

kepastian hukum dan ketaatan pada keputusan politik untuk mendukung

pencapaian tujuan akhir yang telah ditetapkan.

Dalam penelitian ini, merujuk pada pembagian akuntabilitas menurut

Lembaga Administrasi Negara (LAN), akuntabilitas yang dimaksud mengerucut pada

akuntabilitas keuangan.

2.9. Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini adalah penelitian

Wilopo (2009) yang menunjukkan hasil bahwa perilaku tidak etis manajemen dan

kecenderungan kecurangan akuntansi dapat diturunkan dengan meningkatkan

Page 48: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

47

keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, moralitas manajemen,

serta menghilangkan asimetri informasi. Namun penelitian ini menemukan hal yang

bertentangan dengan hipotesis serta teori dan hasil penelitian sebelumnya, bahwa

kompensasi yang sesuai yang diberikan perusahaan ternyata tidak menurunkan

perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil penelitian Thoyibatun (2012) menunjukkan hasil bahwa kecenderungan

kecurangan akuntansi dipengaruhi kejadiannya oleh faktor kesesuaian sistem

pengendalian internal, sistem kompensasi, ketaatan terhadap aturan dan perilaku tidak

etis. Perilaku tidak etis sebagai salah satu faktor kuat yang berpengaruh terhadap

semakin naiknya kecenderungan kecurangan akuntansi dipengaruhi oleh faktor

kesesuaian sistem pengendalian internal, sistem kompensasi dan ketaatan terhadap

aturan akuntansi.

Penelitian dari Fauwzi (2011) dengan menggunakan variabel keefektifan

pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, moralitas manajemen, perilaku tidak

etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa

Pengendalian internal dan moralitas manajemen berpengaruh negatif terhadap

perilaku tidak etis dan kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan kesesuaian

kompensasi tidak memiliki pengaruh terhadap perilaku tidak etis dan berpengaruh

positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil penelitian Rahmawati (2012) menunjukkan bawa pengendalian internal

yang efektif, ketaatan manajemen terhadap aturan akuntansi, dan semakin tinggi

Page 49: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

48

moralitas yang dimiliki tiap manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi,sedangkan pemberian kompensasi dan adanya

asimetri informasi tidak mempengaruhi adanya kecenderungan kecurangan akuntansi

secara signifikan.

Hasil penelitian Meliany et al. (2012) menunjukkan bahwa keefektifan

pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Keefektifan Pengendalian Internal secara statistik memiliki pengaruh secara positif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. kesesuaian kompensasi secara

statistik memiliki pengaruh secara positif terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ada beberapa hal

yaitu objek penelitian adalah di perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali dan dengan

waktu penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 serta menggunakan alat analisis

yaitu PLS (Partial least Square). Untuk ringkasan penelitian sebelumnya dapat

dilihat pada Lampiran 1.

Page 50: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

49

BAB III

KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka berpikir

Tindakan kecurangan akuntansi dapat dipengaruhi oleh pengendalian internal,

ketaatan aturan akuntansi dan asimetri informasi yang ada dalam organisasi. Menurut

teori perkembangan moral, pada tahapan yang paling rendah individu pada level

moral ini akan memandang kepentingan pribadinya sebagai hal yang utama dalam

melakukan suatu tindakan. Seseorang dengan tingkat kematangan moral yang rendah

dikhawatirkan akan melakukan berbagai cara untuk mencari celah melakukan

perilaku yang menyimpang dan kecurangan akuntansi.

Keefektifan pengendalian internal mempunyai pengaruh dalam upaya

pencegahan kecenderungan kecurangan akuntansi, dengan adanya pengendalian

internal maka pengecekan akan terjadi secara otomatis terhadap pekerjaan seseorang

oleh orang lain sehingga tindakan kecurangan akuntansi dapat dikurangi. Hasil

pemeriksaan BPK atas laporan keuangan Semester I Tahun 2014 menunjukkan

adanya 6.531 kasus yang merupakan kelemahan sistem pengendalian intern, hal ini

mengindikasikan bahwa pengendalian internal yang ada terbukti masih memberikan

celah untuk melakukan kecurangan. Aturan akuntansi akan memberikan pedoman

dalam melakukan kegiatan akuntansi dengan baik dan benar sehingga mengurangi

adanya kecurangan akuntansi, tetapi ketaatan aturan akuntansi yang ada di organisasi

kurang baik terbukti dengan hasil pemeriksaan keuangan BPK Semester I Tahun

Page 51: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

50

2014 yang mengungkapkan sebanyak 8.323 kasus merupakan temuan ketidakpatuhan

terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Asimetri informasi akan

mendorong agen untuk menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada

principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agen,

salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan kecurangan akuntansi.

Kecenderungan kecurangan akuntansi yang ada dalam suatu organisasi akan

mempengaruhi akuntabilitas khususnya akuntabilitas keuangan. Kecenderungan

kecurangan akuntansi yang ada dalam organisasi mengakibatkan laporan keuangan

yang dibuat tidak dapat dipertanggungjawabkan (accountable), sehingga

penyelenggaraan pemerintahan yang tidak accountable tidak akan mendapat

dukungan dari publik dan tidak mendapat kepercayaan masyarakat atas apa yang

diselenggarakan, direncanakan, dan dilaksanakan.

Kajian Empiris:

1. Wilopo (2009)

2. Thoyibatun (2012)

3. Kusumastuti (2012)

4. Rahmawati (2012)

5. Fauwzi (2011)

6. Riantiarno et al. (2011)

7. Aranta (2008)

8. Garnita (2008) 9. Gaviria (2001)

10. Ramandei (2009)

11. Meliany et al. (2009)

12. Dewi (2012)

13. Primayoni et al. (2014)

14. Tresnawati (2011)

15. Kartika (2013)

16. Widyaningsih et al. (2011)

17. Nugraha (2011)

18. Isvihana (2011)

19. Kresiadanti (2012) 20. Puspasari et al. (2012)

21. Zirman et al. (2010)

22. Hapsari (2013)

23. Yue (2010)

24. Priyanto et al. (2014)

Lampiran 1

Kajian Teori:

1. Teori Keagenan

2. Teori Perkembangan Moral

3. Teori Atribusi

4. Pengendalian internal 5. Ketaatan aturan akuntansi

6. Asimetri Informasi

7. Kecenderungan kecurangan

akuntansi

8. Akuntabilitas Organisasi

Rumusan

masalah

Hipotesis

Uji statistik

Hasil

Kesimpulan dan

saran

Page 52: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

51

3.2. Konsep Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir, kemudian disusun konsep yang menjelaskan

hubungan antar variabel dalam penelitian ini. Konsep penelitian merupakan

hubungan logis dari landasan teori dan kajian empiris. Konsep disajikan dalam

Gambar 3.2 berikut ini:

H1

H3

H2

Gambar 3.2. Konsep Penelitian

Konsep dalam penelitian ini meliputi: variabel eksogen yaitu sistem

pengendalian internal (X1), ketaatan aturan akuntansi (X2) dan asimetri informasi

(X3). Variabel intervening adalah kecenderungan kecurangan akuntansi (Y1).

Variabel endogen adalah akuntabilitas organisasi (Y2).

Keefektifan

Pengendalian Internal

(X1)

Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

(Y1)

Asimetri Informasi

(X3)

Ketaatan Aturan

Akuntansi (X2)

Akuntabilitas

Organisasi (Y2)

Page 53: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

52

3.3 Hipotesis

3.3.1 Hubungan keefektifan pengendalian internal pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi

Green and Mitchell dalam Waworuntu (2003) menyatakan bahwa

Teori atribusi menjelaskan bahwa tindakan seorang pemimpin maupun orang

yang diberikan wewenang dipengaruhi oleh atribut penyebab antara lain

terdiri dari kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-

faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kemampuan atau usaha,

dan kekuatan eksternal (eksternal forces), yaitu faktor-faktor yang berasal dari

luar seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan (Ikhsan dan Ishak

2005). Oleh sebab itu, diperlukan sistem pengendalian untuk mengurangi

penyebab terjadinya tindakan yang tidak etis dan kecurangan akuntansi.

Pengendalian internal diharapkan mampu mengurangi adanya tindakan

menyimpang yang dilakukan oleh manajemen. Manajemen cenderung

melakukan tindakan menyimpang untuk memaksimalkan keuntungan pribadi.

Salah satu contoh tindakan menyimpang yaitu kecenderungan melakukan

kecurangan akuntansi.

Pengendalian internal yang baik dapat mengurangi atau bahkan

menutup peluang untuk melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Smith et al. (1997) menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif

mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini berpendapat

bahwa pengendalian internal yang efektif mempengaruhi kecenderungan

Page 54: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

53

kecurangan akuntansi. Abbot et al. (2002) juga menyatakan bahwa

pengendalian internal yang efektif akan mengurangi kecenderungan

kecurangan akuntansi. AICPA (1947) menjelaskan bahwa pengendalian

internal sangat penting, antara lain untuk memberikan perlindungan bagi

entitas terhadap kelemahan manusia serta untuk mengurangi kemungkinan

kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan.

Hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh

Wilopo (2006), Puspasari et al. (2012) Meliany et al. (2012) yang menyatakan

bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Hasil penelitian dari Fauwzi (2011) juga menyatakan

bahwa Pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap perilaku tidak etis

dan kecenderungan kecurangan akuntansi. Menurut hasil penelitian

Thoyibatun (2012) dikatakan bahwa kesesuaian sistem pengendalian internal

merupakan faktor yang berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Penelitian dari Rahmawati (2012) dan Kusumastuti

(2012) juga memberikan bukti bahwa pengendalian internal berpengaruh

negatif pada kecenderungan kecurangan akuntansi. Menurut Gaviria (2001)

kecurangan akuntansi melanggar kesepakatan yang ada dan hanya berfokus

pada meningkatnya kekayaan pihak tertentu dan menjadikan pihak lain

sebagai bagian yang dirugikan sehingga apabila tingkat kecurangan dalam

organisasi cukup tinggi dapat menurunkan kinerja organisasi. Menurut

Page 55: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

54

Thoyibatun (2009), akuntabilitas bisa mendorong terbentuknya budaya

organisasi dan perilaku anggota organisasi yang dapat meminimalkan

kecenderungan kecurangan akuntansi. Sehingga dengan adanya pengendalian

internal yang efektif dalam organisasi maka kecenderungan kecurangan

akuntansi dapat diminimalkan sehingga akan tercapai akuntabilitas organisasi

yang baik.

Penelitian Primayoni et al.(2014), Tresnawati (2011), Kartika (2013),

Widyaningsih et al. (2011), Nugraha (2011), Isvihana (2011), Kresiadanti

(2012) juga menyatakan bahwa efektivitas pengendalian internal berpengaruh

signifikan positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Untuk

mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pertanggungjawaban

pengelolaan dana instansi pemerintah, organisasi dituntut untuk menerapkan

suatu pengendalian yang efektif dan efisien. Maka, dapat disimpulkan bahwa

pengendalian internal yang efektif dapat memberikan pengaruh positif

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan uraian ini

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1: Keefektifan pengendalian internal berpengaruh positif pada

akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi.

3.3.2 Hubungan ketaatan aturan akuntansi pada akuntabilitas organisasi

melalui kecenderungan kecurangan akuntansi

Pada teori perkembangan moral Kohlberg (1969), moralitas

manajemen yang tinggi juga didukung pada ketaatan aturan yang berlaku.

Page 56: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

55

Dalam teori tersebut pada tahap pasca konvensional, manajemen berorientasi

pada peraturan yang berlaku, sehingga ketaatan aturan akuntansi dapat

membentuk moralitas manajemen yang tinggi dan dapat menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen

(Kusumastuti, 2012). Faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk

menyediakan informasi laporan keuangan adalah kekuatan pasar serta

kekuatan regulasi (Foster, 1986). Regulasi ini mensyaratkan perusahaan untuk

menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai aturan atau standar

akuntansi kepada para pihak yang membutuhkan. Wolk and Tearney (1997:

93-95) menjelaskan bahwa kegagalan penyusunan laporan keuangan yang

disebabkan karena ketidaktaatan pada aturan akuntansi, akan menimbulkan

kecurangan perusahaan yang tidak dapat dideteksi oleh para auditor. Hal ini

dapat ditunjukkan dari beberapa yaitu penelitian dari Wilopo (2006)

memberikan hasil bahwa ketaatan aturan akuntansi berpengaruh negatif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian dari Thoyibatun

(2009) juga menunjukkan bahwa ketaatan terhadap aturan akuntansi

berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hipotesis

ketaatan terhadap aturan akuntansi berpengaruh negatif terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi juga telah dibuktikan oleh Rahmawati

(2012) dan Kusumastuti (2012). Menurut Thoyibatun (2009), akuntabilitas

bisa mendorong terbentuknya budaya organisasi dan perilaku anggota

Page 57: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

56

organisasi yang dapat meminimalkan kecenderungan kecurangan akuntansi.

Ketaatan aturan akuntansi di dalam organisasi dapat menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan oleh manajemen

sehingga akan meningkatkan akuntabilitas organisasi.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Zirman et al. (2010), Hapsari

(2013), Yue (2010), Riantiarno et al. (2011) yang menyatakan ketaatan pada

peraturan perundangan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan uraian ini maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H2: Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh positif pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi.

3.3.3 Hubungan asimetri informasi pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi

Teori keagenan (Jensen and Meckling) sering digunakan untuk

menjelaskan kecurangan akuntansi. Teori keagenan bermaksud memecahkan

dua problem yang terjadi dalam hubungan keagenan. Salah satunya adalah

problem yang muncul bila keinginan atau tujuan dari prinsipal dan agen

bertentangan, dan juga disaat prinsipal merasa kesulitan untuk menelusuri apa

yang sebenarnya dilakukan oleh agen. Bila agen dan prinsipal berupaya

memaksimalkan utilitasnya masing-masing, serta memiliki kenginan dan

motivasi yang berbeda, maka agen (manajemen) tidak selalu bertindak sesuai

keinginan prinsipal (pemegang saham). Keinginan, motivasi dan utilitas yang

Page 58: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

57

tidak sama antara manajemen dan pemegang saham menimbulkan

kemungkinan manajemen bertindak merugikan pemegang saham (Aranta,

2008).

Bila terjadi asimetri informasi, manajemen perusahaan akan

menyajikan laporan keuangan yang bermanfaat bagi mereka, demi motivasi

untuk memperoleh kompensasi bonus yang tinggi, mempertahankan jabatan

dan lain-lain (Khang, 2002). Demikian pula, bila terjadi asimetri informasi,

manajemen perusahaan membuat bias atau memanipulasi laporan keuangan

sehingga dapat memperbaiki kompensasi dan reputasi manajemen, serta ratio-

ratio keuangan perusahaan (Scott, 2003:13). Hasil ini juga sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wilopo (2006) dan Aranta (2008) yang

membuktikan bahwa asimetri informasi yang terjadi akan berpengaruh positif

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Menurut Gaviria (2001)

kecurangan akuntansi melanggar kesepakatan yang ada dan hanya berfokus

pada meningkatnya kekayaan pihak tertentu dan menjadikan pihak lain

sebagai bagian yang dirugikan sehingga apabila tingkat kecenderungan

kecurangan dalam organisasi cukup tinggi dapat menurunkan kinerja

organisasi. Menurut Thoyibatun (2009), akuntabilitas bisa mendorong

terbentuknya budaya organisasi dan perilaku anggota organisasi yang dapat

meminimalkan kecenderungan kecurangan akuntansi. Asimetri informasi

yang terjadi di dalam organisasi akan meningkatkan kecenderungan

Page 59: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

58

kecurangan akuntansi sehingga akan berpengaruh terhadap akuntabilitas

organisasi.

Hasil ini konsisten dengan penelitian Priyanto et al. (2014) yang

menyatakan bahwa asimetri Informasi berpengaruh signifikan terhadap tata

kelola perusahaan, salah satu indikatornya adalah akuntabilitas. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya asimetri informasi yang tinggi, tata

kelola perusahaan akan lebih buruk dan begitu sebaliknya, apabila asimetri

informasi rendah maka tata kelola perusahaan akan lebih baik. Berdasarkan

uraian ini maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H3: Asimetri informasi berpengaruh negatif pada akuntabilitas organisasi

melalui kecenderungan kecurangan akuntansi.

Page 60: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

59

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian survei di lapangan yaitu penelitian

yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai data

yang pokok. Adapun rancangan dalam penelitian ini adalah :

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

Masalah

penelitian

Kajian pustaka dan

penelitian

sebelumnya

Hipotesis

penelitian Data primer

kuesioner

Variabel

penelitian

1. Akuntabilitas Organisasi (Y2) 2. kecenderungan kecurangan

akuntansi (Y1) 3. Pengendalian internal (X1) 4. Ketaatan aturan akuntansi

(X2) 5. Asimetri Informasi (X3)

Analisis

PLS

Hasil pengujian

Kesimpulan

penelitian

Saran dan

implikasi

Tujuan

Penelitian

Page 61: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

60

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada perguruan tinggi negeri di Provinsi Bali.

Alasan peneliti mengambil lokasi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) karena

pendanaan PTN bersumber dari APBN, selain itu menurut Peraturan Pemerintah

Nomor 58 Tahun 2013 pada pasal 3 ayat (2) selain dialokasikan dari APBN,

pendanaan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi oleh PTN Badan Hukum juga dapat

bersumber dari masyarakat, biaya pendidikan, pengelolaan dana abadi dan usaha-

usaha PTN Badan Hukum, kerjasama tridharma, pengelolaan kekayaan Negara yang

diberikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah untuk kepentingan pengembangan

Pendidikan Tinggi; dan atau sumber lain yang sah, oleh karena itu sangat penting

untuk menciptakan akuntabilitas PTN dalam rangka good government khususnya di

PTN di Provinsi Bali. Perguruan Tinggi Negeri sebagai instansi milik pemerintah

baru-baru ini dikagetkan dengan beberapa dugaan kasus korupsi yang melibatkan

beberapa pejabat Perguruan Tinggi Negeri di Bali yang membuat peneliti tertarik

untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menyebabkan terjadinya kecenderungan

kecurangan akuntansi dan pengaruhnya terhadap akuntabilitas di instansi pemerintah

khususnya di Perguruan Tinggi Negeri.

Menurut Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (2014), di Provinsi Bali terdapat

4 Perguruan Tinggi Negeri Negeri yang berada di bawah pengelolaan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan (Universitas Udayana, Politeknik Negeri Bali,

Universitas Pendidikan Ganesha, Institut Seni Indonesia) dan 3 perguruan tinggi

Page 62: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

61

negeri di bawah pengelolaan kementrian lain. Penelitian ini akan dilakukan pada 4

Perguruan Tinggi Negeri di Bali yang berada di bawah pengelolaan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih memfokuskan penelitian pada satu

Kementrian dan jumlah perguruan tinggi negeri di bawah pengelolaan Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan lebih banyak daripada kementrian lain.

Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali yang berada di bawah pengelolaan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berjumlah 4, antara lain dapat dilihat pada

Tabel 4.1:

Tabel 4.1

Daftar Perguruan Tinggi Negeri di Bali

No. Nama Perguruan Tinggi Negeri Lokasi

1 Universitas Udayana Badung

2 Politeknik Negeri Bali Badung

3 Institut Seni Indonesia Denpasar

4 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja

Sumber : DIKTI (2014)

4.3 Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto (2003) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat dan pegawai Perguruan Tinggi

Page 63: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

62

Negeri yang berada di bawah pengelolaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

di Provinsi Bali, antara lain dapat dilihat pada Tabel 4.2:

Tabel 4.2

Populasi Perguruan Tinggi Negeri di Bali

No. Nama Perguruan Tinggi Negeri Jumlah Total

1 Universitas Udayana

- Rektor, PR 1, PR 2,PR 3,PR 4

- Biro Administrasi Akademik

- Biro Administrasi Umum

- Biro Keuangan

- Biro Administrasi Kemahasiswaan

- Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem

Informasi

- UPT Perpustakaan

- UPT Pusat Komputer

- Lembaga Penelitian

- Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

- Fakultas Sastra, Ekonomi,Hukum,

Kedokteran,

Pertanian,Peternakan,Teknik,MIPA,

Kedokteran Hewan

5

26

98

35

24

19

42

8

19

12

482

770

2 Politeknik Negeri Bali

- Direktur, PD 1, PD 2, PD 3

- Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan

- Biro Administrasi Umum

- Biro Keuangan

- UPT Perpustakaan, Komputer, Perawatan

dan Perbaikan

- Jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik

Elektro, Akuntansi, Administrasi Niaga,

Pariwisata

- Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

5

17

45

31

26

70

4

197

Page 64: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

63

3 Institut Seni Indonesia

- Rektor, PR 1, PR 2, PR 3, PR 4

- Biro Adm Akademik, Kemahasiswaan dan

Kerjasama

- Biro Administrasi Umum

- Biro Keuangan

- Fakultas Seni Pertunjukan,Seni Rupa dan

Desain

- LP2M

- UPT Perpustakaan, Bengkel Peralatan,

Ajang Gelar, Penerbitan, Pusat

Dokumentasi Seni

5

21

45

16

139

12

18

256

4 Universitas Pendidikan Ganesha

- Rektor, PR 1, PR 2, PR 3, PR 4

- Biro Adm. Akademik Kemahasiswaan,

Perencanaan dan Sistem Informasi

- Biro Administrasi Umum

- Biro Keuangan

- Lembaga Penelitian

- Lembaga Pengabdian Masyarakat

- UPT Perpustakaan

- UPT Pusat Komputer

- Fakultas MIPA, Ilmu Pendidikan, Teknik

dan Kejuruan, Bahasa dan Seni, Olahraga

dan Kesehatan

5

24

51

23

7

23

38

9

142

322

TOTAL 1545

Sumber: Perguruan Tinggi Negeri (2014)

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi atau sebagian populasi yang menjadi subyek penelitian yang dapat mewakili

populasi penelitian (Arikunto, 2003). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah dengan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan

tujuan tertentu (Sugiyono, 2001). Penelitian ini akan meneliti mengenai ketaatan

aturan akuntansi dan akuntabilitas organisasi yang terkait dengan akuntabilitas

Page 65: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

64

keuangan serta mengenai kecenderungan kecurangan akuntansi, maka kriteria

pemilihan sampel dalam penelitian ini:

1) Semua pihak yang terlibat langsung secara teknis dalam pencatatan transaksi

keuangan, penyusunan laporan keuangan dan laporan akuntabilitas di PTN

Provinsi Bali.

2) Bagian keuangan pada kantor pusat di setiap PTN di Provinsi Bali di bawah

pengelolaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

3) Kuisioner yang dikembalikan dengan pengisian yang lengkap.

Tabel 4.3

Jumlah Pegawai Bagian Keuangan

No Nama Perguruan Tinggi Negeri Jumlah

1 Universitas Udayana 35

2 Politeknik Negeri Bali 31

3 Institut Seni Indonesia 16

4 Universitas pendidikan Ganesha 23

Total 105

Populasi penelitian adalah sebanyak 1545 dan sampel yang terkait dalam

penelitian ini adalah bagian keuangan di kantor pusat setiap PTN Provinsi Bali yang

berjumlah 105 orang serta terdapat 6 kuisioner yang tidak dikembalikan dan

pengisian yang tidak lengkap sehingga sampel yang digunakan adalah 99 dan ada

sebanyak 1446 responden yang dikeluarkan dari sampel.

Page 66: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

65

4.4 Penentuan Sumber Data

4.4.1 Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Data primer merupakan informasi yang diperoleh dari tangan pertama

peneliti, (Sekaran, 2007). Data primer dalam penelitian ini berupa

pernyataan responden dalam menjawab kuisioner.

2) Data sekunder yaitu informasi yang dikumpulkan dari sumber yang

telah ada, (Sekaran, 2007). Data sekunder dalam penelitian ini adalah

jumlah pegawai di setiap perguruan tinggi negeri.

4.4 Variabel Penelitian

Di dalam analisis Partial Least Square, variabel laten dibedakan menjadi 2

(dua) yaitu variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel dependen disebut

sebagai variabel endogen dan variabel independen disebut variabel eksogen

(Sugiyono, 2001).

a. Variabel Endogen yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya

variabel eksogen, (Sugiyono, 2001). Variabel endogen dalam hal ini adalah

Akuntabilitas Organisasi. Dalam penelitian ini, akuntabilitas organisasi lebih

terfokus pada akuntabilitas keuangan yang selanjutnya disebut dengan Y2.

Akuntabilitas keuangan (Y2) merupakan pertanggungjawaban mengenai

integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan terhadap peraturan

perundangundangan (Lembaga Administrasi Negara, 2003).

Page 67: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

66

b. Variabel Eksogen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

timbulnya variabel endogen, (Sugiyono, 2001). Variabel eksogen dalam hal ini

adalah:

1) Keefektifan Pengendalian internal (X1): suatu proses yang dipengaruhi

oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang

memadai dalam pencapaian efektivitas, efesiensi, ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian

laporan keuangan (PP No.8 Tahun 2006).

2) Ketaatan Aturan Akuntansi (X2): tingkat kesesuaian prosedur pengelolaan

aset organisasi, pelaksanaan prosedur akuntansi, dan penyajian laporan

keuangan beserta bukti pendukungnya dengan aturan yang ditentukan BPK

dan atau SAP (PP RI Nomor 24/2005).

3) Asimetri Informasi (X3): situasi dimana terjadi ketidakselarasan informasi

antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi dengan pihak

yang membutuhkan informasi (Scoot, 2003).

c. Variabel antara atau penghubung (intervening variable) yaitu variabel yang

membantu mengkonsepkan dan menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah

kecenderungan kecurangan akuntansi (Y1). Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi (Y1) adalah salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau

pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan

Page 68: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

67

keuangan dan salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap

aktiva berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan

keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia (IAPI, 2013).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner yang diadopsi dari

penelitian sebelumnya Wilopo (2006) dan Garnita (2008). Kuisioner dalam penelitian

ini sebelumnya diuji melalui uji validitas dan uji reliabilitas. Penelitian ini

menggunakan skala dasar pengukuran Likert memakai urutan skala lima dengan

kriteria: Sangat setuju=5, Setuju=4, Netral=3, Tidak setuju=2, Sangat tidak setuju

(STS)= 1. Alasan digunakan skala Likert 5 dengan pilihan ”netral” adalah untuk

mengindikasi item pernyataan dalam kuisioner yang tidak dimengerti dan tidak

diketahui oleh partisipan.

a. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keefektifan pengendalian

internal terdiri dari 5 item pertanyaan yang dikembangkan peneliti dari

Wilopo (2006) diukur dengan menggunakan skala Likert 1 – 5 dengan 5

indikator antara lain:

1) P1.1 : Penerapan wewenang dan tanggungjawab

2) P1.2 : Pencatatan transaksi

3) P1.3 : Pengendalian fisik

4) P1.4 : Sistem akuntansi

Page 69: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

68

5) P1.5 : Pemantauan dan evaluasi

b. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ketaatan aturan akuntansi terdiri

dari 7 item pertanyaan yang dikembangkan peneliti dari Wilopo (2006) dan

diukur dengan menggunakan skala Likert 1 – 5 dengan 7 indikator antara

lain:

1) KAA.1 : Tanggung jawab penerapan

2) KAA.2 : Integritas

3) KAA.3 : Obyektivitas

4) KAA.4 : Kehati-hatian

5) KAA.5 : Kerahasiaan

6) KAA.6 : Konsistensi

7) KAA.7 : Standar teknis

c. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Asimetri Informasi terdiri dari 7

item pertanyaan yang dikembangkan peneliti dari Wilopo (2006) dan diukur

dengan menggunakan skala Likert 1 – 5 dengan 7 indikator antara lain:

1) AI.1 : Situasi di mana bagian keuangan memiliki informasi

yang lebih baik atas aktivitas yang menjadi tanggung

jawabnya dibanding pihak luar bagian keuangan.

2)

AI.2 :

Situasi di mana bagian keuangan lebih mengenal

hubungan input-output dalam bagian yang menjadi

tanggung jawabnya dibanding pihak luar bagian

keuangan.

3) AI.3 : Situasi di mana bagian keuangan lebih mengetahui

potensi kinerja yang menjadi tanggung jawabnya

dibanding pihak luar bagian keuangan.

4) AI.4 : Situasi di mana bagian keuangan lebih mengenal

Page 70: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

69

teknis pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

dibanding pihak luar bagian keuangan.

5) AI.5 : Situasi di mana bagian keuangan lebih mengetahui

pengaruh faktor eksternal dalam bidang yang menjadi

tanggung jawabnya dibanding pihak luar bagian

keuangan.

6) AI.6 : Situasi di mana bagian keuangan lebih mengetahui

pengaruh faktor internal dalam bidang yang menjadi

tanggung jawabnya dibanding pihak luar bagian

keuangan.

7) AI.7 : Situasi di mana bagian keuangan lebih mengerti apa

yang dapat dicapai dalam bidang yang menjadi

tanggung jawabnya dibanding pihak luar bagian

keuangan.

d. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kecenderungan kecurangan

akuntansi terdiri dari 5 item pertanyaan yang dikembangkan peneliti dari

Wilopo (2006) dan diukur dengan menggunakan skala Likert 1–5 dengan 5

indikator antara lain:

1) KKA.1 : Kecenderungan untuk melakukan manipulasi,

pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau

dokumen pendukungnya.

2) KKA.2 : Kecenderungan untuk melakukan penyajian yang

salah atau penghilangan peristiwa, transaksi, atau

informasi yang signifikan dari laporan keuangan.

3) KKA.3 : Kecenderungan untuk melakukan salah menerapkan

prinsip akuntansi secara sengaja.

4) KKA.4 : Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan

keuangan yang salah akibat pencurian (penyalah-

gunaan/penggelapan) terhadap aktiva yang membuat

entitas membayar barang/jasa yang tidak diterima.

5) KKA.5 : Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan

keuangan yang salah akibat perlakuan yang tidak

semestinya terhadap aktiva dan disertai dengan

catatan atau dokumen palsu dan dapat menyangkut

satu atau lebih individu di antara manajemen,

karyawan, atau pihak ketiga.

Page 71: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

70

e. Instrumen yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas keuangan terdiri

dari 10 item pertanyaan yang dikembangkan peneliti dari Garnita (2008)

yang dan diukur dengan menggunakan skala Likert 1-5 dengan 3 indikator

antara lain integritas keuangan pada pertanyaan 1,2 dan 3, pengungkapan

pada pertanyaan 4,5,6 dan 7 dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan pada pertanyaan 8,9 dan 10. Indikator ini akan membentuk 10

item pertanyaan antara lain:

1) AK.1 : Sumber-sumber dan penggunaan dana dalam

organisasi di otorisasi oleh pimpinan PTN.

2) AK.2 : Sumber-sumber dan penggunaan dana dalam

organisasi disajikan secara transparan (adanya

keterbukaan).

3) AK.3 : Sumber-sumber dan penggunaan dana dalam

organisasi telah sesuain dengan kebutuhan dan target

yang ditetapkan.

4) AK.4 : Sumber-sumber dan penggunaan dana disajikan

secara komprehensif (lengkap dan terperinci).

5) AK.5 : Sumber-sumber dan penggunaan dana harus akurat

dan jelas.

6) AK.6 : Sumber-sumber dan penggunaan dana diketahui oleh

stakeholder

7) AK.7 : Sumber-sumber dan penggunaan dana disajikan

secara informatif (dapat dimengerti dan dipahami)

8) AK.8 : Sumber-sumber dan penggunaan dana selalu dibuat

secara periodik.

9) AK.9 : Laporan keuangan yang disajikan menyediakan

informasi keuangan yang relevan mengenai posisi

keuangan dan seluruh transaksi selama satu periode

pelaporan.

10) AK.10 : Sistem pelaporan akuntansi dan keuangan organisasi

telah dan selalu diaudit oleh auditor yang

independen.

Page 72: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

71

4.7 Analisis Data

4.7.1 Uji Partial Least Square (PLS)

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan Structural Equation

Model (SEM) dengan menggunakan software Partial Least Square (PLS)

yaitu software Smart PLS versi 2.0.M3. Adapun alasan peneliti menggunakan

metode ini, karena penelitian ini terdiri dari 3 variabel eksogen, variabel

dalam penelitian ini bersifat laten karena memerlukan indikator atau

pernyataan-pernyataan untuk menjelaskannya serta sampelnya yang tidak

terlalu besar sehingga alat analisis yang cocok adalah dengan menggunakan

PLS.

PLS dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar

variabel laten, PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk

dengan indikator refleksif dan formatif dan ukuran sampel tidak terlalu besar.

Menurut Ghozali (2008) tujuan PLS adalah membantu peneliti untuk tujuan

prediksi. Estimasi parameter yang didapat dengan PLS dapat dikatagorikan

menjadi tiga. Pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk

menciptakan skor variabel laten. Kedua, mencerminkan estimasi jalur (path

estimate) yang menghubungakan variabel laten dan antar variabel laten dan

blok indikatornya (loading). Ketiga adalah berkaitan dengan mean dan lokasi

parameter (nilai konstan regresi) untuk indikator dan variabel laten.

Page 73: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

72

Dalam analisis dengan menggunakan PLS ada beberapa hal yang

dilakukan yaitu:

a. Menilai outer model atau measurement model.

Ada tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity,

Discriminant Validity dan Composite Reliability.

Convergent validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator

dinilai berdasarkan korelasi antara item score/componen score yang

dihitung dengan PLS. Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika

berkorelasi lebih dari 0.7 dengan konstruk yang diukur. Namun menurut

Chin (1998) dalam Ghozali (2008) untuk penelitian tahap awal dari

pengembangan skala pengukuran nilai loading 0.5 sampai 0.6 dianggap

cukup memadai.

Discriminant Validity dari model pengukuran dengan refleksif

indikator dinilai berdasarkan Cross Loading pengukuran dengan

konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar

daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal tersebut menunjukkan

konstruk laten memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik daripada

ukuran pada blok lainnya. Metode lain untuk menilai Discriminant

Validity adalah membandingkan nilai square root of average variance

extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan

konstruk lainnya dalam model (Ghozali, 2008). Jika nilai akar kuadrat

Page 74: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

73

AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi antar konstruk

dengan konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai

discriminant validity yang baik. Direkomendasikan nilai AVE harus lebih

besar 0.5 (Fornell dan Larcker, 1981 dalam Imam Ghozali, 2008).

b. Menilai Inner Model atau Structural Model

Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat

hubungan antar variabel laten, nilai signifikansi dan R-square dari model

penelitian. Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square

untuk konstruk dependen dan uji t serta signifikansi dari koefisien

parameter jalur struktural.

Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-square

untuk setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat

digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu

terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang

substantif (Ghozali, 2008).

c. Mengkonstruksi diagram Jalur

d. Estimasi

Nilai estimasi koefisien jalur antara konstruk harus memiliki nilai

yang signifikan. Signifikansi hubungan dapat diperoleh dengan prosedur

Bootstrapping. Nilai yang dihasilkan berupa nilai T statistik yang

Page 75: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

74

kemudian dibandingkan dengan t tabel. Apabila nilai t statistik > t tabel

maka nilai estimasi koefisien jalur tersebut signifikan.

e. Goodness of fit

Goodness of fit dalam PLS dibagi atas dua bagian yaitu sebagai berikut:

1) Outer Model

Wiyono (2011) menyatakan kriteria penilaian yang digunakan dalam

menilai indikator adalah:

a) Convergent Validity nilai loading factor 0.5 sampai 0.6

b) Discriminant Validity nilai korelasi cross loading dengan

variable latennya harus lebih besar dibandingkan dengan

korelasi terhadap variable laten yang lain.

c) Nilai AVE harus diatas 0.5

d) Nilai Composite reliability yang baik apabila memiliki nilai ≥

0.7.

2) Inner Model

Goodness of fit pada inner model diukur dengan menggunakan

R square variable laten dependen. Perubahan nilai R-square dapat

digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen tertentu

terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang

substantif.

Page 76: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

75

f. Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada pengujian inner model

yaitu:

1) T statistik

Apabila koefisien t statistik menunjukkan koefisien yang lebih

besar dari t tabel, hasil ini menggambarkan variabel tersebut

signifikan, maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang

bermakna variabel laten terhadap variabel laten lainnya. Variabel

eksogen dinyatakan signifikan pada variabel endogen apabila hasil t

statistik lebih besar dari t tabel.

2) Path Coefficients

Nilai path coefficients menunjukkan koefisien hubungan antara

variabel laten dengan variabel laten lainnya.

3) Pengujian Variabel Intervening

Pengujian variabel intervening ini dapat dilihat dari

perbandingan pengaruh langsung dengan total effect, apabila pengaruh

langsung lebih kecil daripada total effect maka terbukti bahwa variabel

kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening.

Page 77: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

76

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Karakteristik Responden

Jumlah kuesioner menunjukkan jumlah sampel yang memenuhi kriteria

penelitian: (1) Semua pihak yang terlibat langsung secara teknis dalam pencatatan

transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan laporan akuntabilitas di PTN

Provinsi Bali yaitu bagian keuangan pada kantor pusat di setiap PTN di Provinsi Bali

adalah sebanyak 105 responden. Sisanya dinyatakan gugur karena tidak memenuhi

kriteria penelitian. Populasi dan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

5.1 :

Tabel 5.1 Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian

NO. NAMA PTN

JUMLAH

POPULASI

(Orang)

JUMLAH

SAMPEL

(Orang)

1. Universitas Udayana 770 35

2. Politeknik Negeri Bali 197 31

3. Institut Seni Indonesia 256 16

4. Universitas Pendidikan Ganesha 322 23

Total 1545 105

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

Page 78: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

77

Tabel 5.2 Rincian pengiriman dan pengembalian kuesioner

KETERANGAN JUMLAH

Kuesioner yang disebarkan 105

Kuesioner yang tidak kembali 3

Kuesioner yang dikembalikan 102

Kueisioner yang digugurkan (tidak lengkap

pengisiannya) 3

Kuesioner yang digunakan 99

Tingkat pengembalian 97%

Sumber: Data diolah (2014)

Kuisioner yang disebar dalam penelitian adalah sebanyak 105 kuisioner sesuai

dengan jumlah sampel, jumlah kuisioner yang dikembalikan adalah sebanyak 102

kuisioner sehingga ada 3 kuisioner yang tidak dikembalikan. Tingkat pengembalian

kuisioner ini termasuk tinggi yaitu sebesar 97%. Dari 102 kuisioner yang

dikembalikan, ada 3 kuisioner yang tidak lengkap sehingga dikeluarkan dari sampel.

Jadi sampel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 99.

5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 79: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

78

Tabel 5.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

Dari hasil Tabel 5.3. terlihat bahwa responden berusia 30-39 tahun memiliki

persentase paling banyak yaitu sebesar 39,4% atau 39 responden dan responden

berusia lebih dari 50 tahun memiliki persentase paling kecil yaitu sebesar 11,1% atau

11 responden. Responden dengan kelompok usia 20-29 memiliki presentase 25,3%

atau 25 responden. Responden dengan usia 40-49 tahun memiliki persentase 24,2%

atau 24 responden.

5.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 48 48,5%

2 Perempuan 51 51,5%

Total 99 100%

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

No Usia Jumlah Persentase

1 20 -29 tahun 25 25.3%

2 30-39 tahun 39 39.4%

3 40-49tahun 24 24.2%

4 ≥50 tahun 11 11.1%

Total 99 100%

Page 80: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

79

Berdasarkan Tabel 5.4. terlihat bahwa responden perempuan memiliki

persentase lebih besar yaitu sebesar 51% atau 51 responden. Responden laki-laki

memiliki presentase 48,5% atau 48 responden.

5.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Data responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

1 SMA 14 14,1%

2 Diploma 17 17,2%

3 S1 61 61,6%

4 S2 7 7,1%

Total 99 100%

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

Dari Tabel 5.5. dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan S1

dengan persentase 61,6% atau sebanyak 61 responden. Responden dengan pendidikan

terakhir SMA memiliki persentase 14,1% atau 14 responden. Responden

berpendidikan Diploma memiliki presentase 17,2% atau sebanyak 17 responden.

Responden dengan pendidikan terakhir S2 memiliki persentase paling sedikit sebesar

7,1% atau sebanyak 7 responden.

5.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Data responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 81: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

80

Tabel 5.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No. Lama Bekerja Jumlah Persentase

1 1 – 5 tahun 46 46,5%

2 5 – 10 tahun 22 22,2%

3 10 –15 tahun 20 20,2%

4 > 15 tahun 11 11,1%

Total 99 100%

Sumber: Data Primer yang diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 5.6. terlihat bahwa responden yang memiliki lama bekerja

1–5 tahun memiliki persentase paling besar yaitu 46,5% atau 46 responden dan

responden yang memiliki lama bekerja lebih dari 15 tahun memiliki persentase paling

kecil yaitu sebesar 11,1% atau 11 responden. Responden yang memiliki lama kerja 5–

10 tahun memiliki presentase 22,2% atau 22 responden. Responden yang memiliki

lama bekerja 10–15 tahun memiliki persentase 20,2% atau 20 responden.

5.2. Uji Partial Least Square (PLS)

5.2.1. Penilaian Outer Model (Measurement Model)

Ada tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity,

Discriminant Validity dan Composite Reliability (Ghozali, 2008). Gambar full model

persamaan struktural untuk menilai outer model dengan menggunakan Smart PLS

versi 2.0 dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini.

Page 82: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

81

Gambar 5.1. Full Model StrukturaL

Keterangan:

PI : Pengendalian Internal

KAA : Ketaatan Aturan Akuntansi

AI : Asimetri Informasi

KKA : Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

AK : Akuntabilitas Keuangan

Page 83: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

82

Tabel 5.7. Hasil Uji Outer Model

Variabel Indikator Loading Composite

Reliability

PI

(Pengendalian

Internal)

PI1 0.844

0.894

PI2 0.838

PI3 0.827

PI4 0.810

PI5 0.630

KAA

(Ketaatan Aturan

Akuntansi)

KAA1 0.855

0.927

KAA2 0.666

KAA3 0.788

KAA4 0.861

KAA5 0.808

KAA6 0.744

KAA7 0.882

AI

(Asimetri Informasi)

AI1 0.699

0.892

AI2 0.653

AI3 0.701

AI4 0.823

AI5 0.780

AI6 0.746

AI7 0.746

KKA

(Kecenderungan

Kecurangan

Akuntansi)

KKA1 0.825

0.881

KKA2 0.760

KKA3 0.799

KKA4 0.745

KKA5 0.732

AK

(Akuntabilitas

Keuangan)

AK1 0.652

0.927

AK2 0.718

AK3 0.776

AK4 0.737

AK5 0.778

AK6 0.765

AK7 0.751

AK8 0.708

AK9 0.792

AK10 0.788

Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS (2014)

Page 84: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

83

Setelah melakukan uji outer model terhadap variabel keefektifan

pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi,

kecenderungan kecurangan akuntansi dan akuntabilitas keuangan seperti pada

Tabel 5.7. maka didapat seluruh indikator-indikator konstruk memenuhi nilai

convergent validity dengan faktor loading > 0.5. Jadi dapat disimpulkan

bahwa, seluruh data dalam diagram full model adalah valid dan memiliki

konvergen yang baik.

Uji composite reliability seluruh variabel dinyatakan reliable apabila

nilai loading-nya di atas 0.7. Nilai Composite Reliability seluruh variabel

penelitian berada diatas 0.7, hal ini menunjukkan bahwa variabel dalam

penelitian ini reliable karena telah memenuhi kriteria Composite Reliability.

Uji discriminant validity menggambarkan korelasi antara variabel

dengan nilai korelasi cross loading seluruh indikator yang digunakan dalam

membentuk variabel laten dinyatakan valid apabila nilai korelasi cross

loading variabel latennya yang lebih besar dibandingkan dengan korelasi

terhadap variabel laten yang lain. Nilai korelasi cross loading masing-masing

variabel dijelaskan pada Tabel 5.8 sebagai berikut :

Page 85: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

84

Tabel 5.8. Hasil Uji Discriminant Validity dengan Cross Loading

PI KAA AI KKA AK

PI1 0.844 0.597 -0.604 -0.608 0.668

PI2 0.838 0.584 -0.624 -0.651 0.677

PI3 0.827 0.577 -0.645 -0.634 0.703

PI4 0.810 0.621 -0.654 -0.623 0.640

PI5 0.630 0.484 -0.472 -0.451 0.522

KAA1 0.565 0.855 -0.554 -0.635 0.681

KAA2 0.440 0.666 -0.531 -0.554 0.599

KAA3 0.585 0.788 -0.548 -0.565 0.621

KAA4 0.666 0.861 -0.633 -0.639 0.710

KAA5 0.570 0.808 -0.610 -0.609 0.673

KAA6 0.621 0.744 -0.622 -0.590 0.680

KAA7 0.598 0.882 -0.581 -0.605 0.634

AI1 -0.474 -0.506 0.699 0.590 -0.608

AI2 -0.512 -0.576 0.653 0.612 -0.583

AI3 -0.580 -0.546 0.701 0.599 -0.658

AI4 -0.624 -0.554 0.823 0.651 -0.738

AI5 -0.623 -0.529 0.780 0.534 -0.624

AI6 -0.540 -0.519 0.746 0.565 -0.617

AI7 -0.556 -0.518 0.746 0.515 -0.627

KKA1 -0.609 -0.596 0.638 0.825 -0.712

KKA2 -0.546 -0.517 0.607 0.760 -0.641

KKA3 -0.618 -0.568 0.600 0.799 -0.666

KKA4 -0.586 -0.626 0.632 0.745 -0.680

KKA5 -0.547 -0.580 0.578 0.732 -0.681

AK1 0.548 0.605 -0.589 -0.708 0.652

AK2 0.599 0.617 -0.607 -0.732 0.718

AK3 0.691 0.613 -0.684 -0.635 0.776

AK4 0.509 0.590 -0.621 -0.623 0.737

AK5 0.642 0.655 -0.671 -0.601 0.778

AK6 0.662 0.623 -0.695 -0.627 0.765

AK7 0.598 0.602 -0.654 -0.617 0.751

AK8 0.575 0.587 -0.585 -0.705 0.708

AK9 0.708 0.613 -0.703 -0.653 0.792

AK10 0.522 0.620 -0.660 -0.644 0.788

Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS (2014)

Page 86: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

85

Hasil pada Tabel 5.8. menunjukkan bahwa nilai korelasi korelasi

konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk

lainnya, maka hal tersebut menunjukkan konstruk laten telah memprediksi

ukuran pada blok variabel konstruk lebih baik daripada ukuran pada blok

lainnya.

Discriminant validity juga dapat ditunjukkan dengan membandingkan

square root AVE setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan

konstruk lainnya.

Tabel 5.9. Hasil Uji Discriminant Validity dengan Square Root AVE

Variabel PI KAA AI KKA AK

PI 0.794

KAA 0.523 0.804

AI 0.577 0.529 0.738

KKA 0.567 0.560 0.626 0.773

AK 0.661 0.673 0.752 0.767 0.748

Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS (2014)

Tabel 5.9. menunjukkan bahwa Discriminant Validity tercapai karena

nilai Square Root AVE pada masing-masing konstruk lebih besar dari 0.5,

selain itu hasil di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh variabel memiliki

nilai Square Root AVE yang lebih besar dari nilai konstruk lainnya. Sehingga

dapat dikatakan bahwa model penelitian telah memenuhi kriteria Uji Partial

Least Square dengan ukuran Outer Model (Measurement Model).

Page 87: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

86

5.2.2. Pengujian Inner Model

Tabel 5.10. Hasil Pengujian Inner Model dengan ukuran R-Square

Variabel R-Square

Pengendalian Internal

Ketaatan Aturan Akuntansi

Asimetri Informasi

Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi 0.712

Akuntabilitas Keuangan 0.882

Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS (2014)

Tabel 5.10. menunjukkan nilai R-square variabel terikat

kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.712 dan variabel

akuntabilitas keuangan sebesar 0,882. Berdasarkan Tabel 5.10. koefisien

determinasi R square menunjukkan bahwa akuntabilitas keuangan

dipengaruhi oleh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi,

asimetri informasi dan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 88,2%,

sisanya 11,8% dipengaruhi faktor lain yang tidak ada dalam model.

Sedangkan, R square kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 71,2%

artinya kecenderungan kecurangan akuntansi merupakan variabel intervening

yang cukup kuat karena dipengaruhi oleh variabel eksogen yaitu keefektifan

pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi 71,2%

sisanya 28,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.

Page 88: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

87

Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan ukuran kriteria pengukuran

Inner Model didapatkan bahwa model penelitian telah memenuhi kriteria

Inner Model.

5.3. Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis didapatkan dari pengujian Bootstrapping dengan

menggunakan bantuan software SmartPLS 2.0. Hasil pengujian disajikan pada

gambar di bawah ini :

Page 89: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

88

Gambar 5.2. Hasil Pengujian Bootstraping

Page 90: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

89

5.3.1 T Statistik

Variabel eksogen dinyatakan signifikan pada variabel endogennya

apabila hasil t statistik > t tabel 1.96 (Sig=5%). Hasil t statistik masing-

masing variabel dapat dilihat pada Tabel 5.11 sebagai berikut :

Tabel 5.11. Hasil Pengujian Hipotesis

Path

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

PI -> AK 0.152 0.164 0.064 0.064 2.386

KAA -> AK 0.221 0.215 0.059 0.059 3.780

AI -> AK -0.318 -0.317 0.078 0.078 4.075

PI -> KKA -0.247 -0.253 0.109 0.109 2.269

KAA -> KKA -0.278 -0.281 0.094 0.094 2.963

AI -> KKA 0.401 0.393 0.093 0.093 4.307

KKA -> AK -0.343 -0.340 0.060 0.060 5.756

Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS (2014)

Tabel 5.11. menunjukkan bahwa nilai t statistik pada masing-masing

variabel signifikan karena memiliki nilai t statistik > 1.96 (Sig=5%). Hasil

original sample yang bernilai negatif menunjukkan pengaruh yang

berlawanan (negatif) antar variable dan hasil original sample yang bernilai

positif menunjukkan pengaruh yang searah (positif).

Page 91: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

90

5.3.2 Path Coefficients

Tabel 5.12. Hasil Path Coefficients

Path Path Coefficients Total Effect

PI -> KKA -0.247 -0.247

KAA -> KKA -0.278 -0.278

AI -> KKA 0.401 0.401

KKA -> AK -0.343 -0.343

PI -> AK 0.152 0.237

KAA -> AK 0.221 0.316

AI -> AK -0.318 -0.456

Sumber: Hasil Pengolahan Data SmartPLS (2014)

Berdasarkan Tabel 5.12. hasil path coefficients menunjukkan

keefektifan pengendalian internal berpengaruh pada akuntabilitas organisasi

sebesar 0.152 disertai dengan meningkatnya total effect sebesar 0.237. Maka

hasil ini mendukung hipotesis pertama, yaitu keefektifan pengendalian

internal berpengaruh positif pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Berdasarkan Tabel 5.12. hasil path coefficients menunjukkan pengaruh

ketaatan aturan akuntansi pada akuntabilitas organisasi sebesar 0.221 disertai

dengan meningkatnya total effect sebesar 0.316. Maka hasil ini mendukung

hipotesis kedua, yaitu ketaatan aturan akuntansi berpengaruh positif pada

akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan kecurangan.

Berdasarkan Tabel 5.12. hasil path coefficients menunjukkan asimetri

informasi berpengaruh pada akuntabilitas organisasi sebesar -0.318 disertai

dengan meningkatnya total effect sebesar -0.456. Maka hasil ini mendukung

Page 92: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

91

hipotesis ketiga, yaitu asimetri informasi berpengaruh negatif pada

akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi.

Page 93: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

92

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Pengaruh keefektifan pengendalian internal pada akuntabilitas organisasi

melalui kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil path coefficients menunjukkan keefektifan pengendalian internal

berpengaruh positif pada akuntabilitas organisasi sebesar 0.152 dan t statistik 2.386 >

t tabel 1.96 (Sig=5%). Hasil ini konsisten dengan penelitian Primayoni et al. (2014)

yang telah dilakukan yang menyatakan bahwa efektivitas pengendalian internal

berpengaruh signifikan positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pertanggungjawaban

pengelolaan dana instansi pemerintah, organisasi dituntut untuk menerapkan suatu

pengendalian yang efektif dan efisien. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Tresnawati (2011), yang menunjukkan bahwa efektivitas

pengendalian internal berpengaruh positif pada kinerja Dinas Pendapatan Daerah

Kota Bandung. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kartika

(2013) yang menyatakan bahwa sistem pengendalian intern pemerintah dan kualitas

laporan keuangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas keuangan pada

pemerintah daerah kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat. Serta dalam penelitian

Widyaningsih et al. (2011) yang menyatakan apabila sistem pengendalian intern

berjalan dengan sangat baik sehingga menghasilkan informasi laporan keuangan yang

berkualitas, tentunya hal tersebut akan mendorong meningkatnya kualitas

74

Page 94: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

93

akuntabilitas keuangan pemerintah daerah. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan

hasil penelitian Nugraha (2011) bahwa sistem pengendalian intern secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas aset tetap di pemerintah

kota Cimahi. Sesuai dengan penelitian Isvihana (2011) yang menunjukan bahwa

pengendalian intern memiliki pengaruh signifikan terhadap akuntabilitas publik.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengendalian intern akan berpengaruh baik

dalam meningkatkan atau menurunkan akuntabilitas publik. Sesuai dengan teori

menyatakan bahwa untuk mendukung akuntabilitas dibutuhkan adanya sistem

pengendalian intern dan ekstern yang baik serta dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian yang hampir sama juga telah dilakukan oleh Kresiadanti (2012) yang

menjelaskan dalam penelitiannya berkaitan dengan internal control dan internal

auditor terhadap akuntabilitas bahwa terdapat hubungan internal control

(pengendalian intern) terhadap akuntabilitas.

Pada penelitian ini keefektifan pengendalian internal secara tidak langsung

berpengaruh pada akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan kecurangan

akuntansi sebagai variabel intervening dengan kenaikan koefisien total effect sebesar

0.237. Sehingga hipotesis pertama berhasil membuktikan bahwa keefektifan

pengendalian internal berpengaruh pada akuntabilitas organisasi dengan

kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening yang berarti

dengan meningkatnya keefektifan pengendalian internal yang disertai dengan

kecenderungan kecurangan akuntansi yang menurun akan menghasilkan akuntabilitas

Page 95: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

94

organisasi yang semakin baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh

tidak langsung dari variabel keefektifan pengendalian internal pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi antara lain penelitian dari

Wilopo (2006), menyatakan bahwa pengendalian internal yang efektif mengurangi

kecenderungan kecurangan akuntansi, penelitian oleh juga menyatakan bahwa

pengendalian internal yang efektif akan mengurangi kecenderungan kecurangan

akuntansi, dan juga beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Novita (2012),

Meliany et al. (2012), Fauwzi (2011), Thoyibatun (2012), Rahmawati (2012) dan

Kusumastuti (2012) yang menyatakan bahwa pengendalian internal berpengaruh

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian ini juga menunjukkan

bahwa kecurangan akuntansi berpengaruh pada akuntabilitas organisasi sesuai dengan

penelitian Gaviria (2001) yang menyatakan bahwa apabila tingkat kecurangan dalam

organisasi cukup tinggi dapat menurunkan kinerja organisasi.

6.2 Pengaruh ketaatan aturan akuntansi pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil path coefficients menunjukkan ketaatan aturan akuntansi berpengaruh

positif pada akuntabilitas organisasi sebesar 0.221 dan t statistik 3.780 > t tabel 1.96

(Sig=5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Zirman et al. (2010)

menyatakan ketaatan pada peraturan perundangan memiliki pengaruh positif dan

signifikan pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Penelitian dari Hapsari

(2013) juga menyatakan hasil analisis data, bahwa ketaatan pada peraturan

perundangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja

Page 96: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

95

instansi pemerintah. Menurut Yue (2010), Hal ini memberikan gambaran bahwa

penerapan akuntabilitas keuangan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan

berpengaruh positif dan signifikan pada akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian Riantiarno (2011) yang

menyatakan bahwa variabel ketaatan pada peraturan perundangan memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Pada penelitian ini ketaatan aturan akuntansi secara tidak langsung

berpengaruh pada akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan kecurangan

akuntansi sebagai variabel intervening dengan kenaikan koefisien total effect sebesar

0.316. Sehingga hipotesis kedua berhasil membuktikan bahwa ketaatan aturan

akuntansi berpengaruh pada akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan

kecurangan akuntansi sebagai variabel intervening yang berarti dengan meningkatnya

ketaatan aturan akuntansi yang disertai dengan menurunnya kecenderungan

kecurangan akuntansi akan menghasilkan akuntabilitas organisasi yang semakin baik.

Hasil ini sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh tidak langsung dari variabel

ketaatan aturan akuntansi pada akuntabilitas organisasi melalui kecenderungan

kecurangan akuntansi antara lain penelitian dari Kusumastuti (2012), bahwa ketaatan

aturan akuntansi akan dapat menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi yang

dilakukan oleh manajemen. Hal ini juga sesuai dengan beberapa yaitu penelitian dari

Wilopo (2006), Thoyibatun (2009), Rahmawati (2012) juga menunjukkan bahwa

ketaatan terhadap aturan akuntansi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan

Page 97: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

96

kecurangan akuntansi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi

berpengaruh pada akuntabilitas organisasi sesuai dengan penelitian Gaviria (2001)

yang menyatakan bahwa apabila tingkat kecurangan dalam organisasi cukup tinggi

dapat menurunkan kinerja organisasi.

6.3 Pengaruh asimetri Informasi pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi.

Hasil path coefficients menunjukkan asimetri informasi berpengaruh negatif

pada akuntabilitas organisasi sebesar -0.318 dan t statistik 4.075 > t tabel 1.96

(Sig=5%). Hasil ini konsisten dengan penelitian Priyanto et al. (2014) yang

menyatakan bahwa asimetri Informasi berpengaruh signifikan terhadap tata kelola

perusahaan, salah satu indikatornya adalah akuntabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa

dengan adanya asimetri informasi yang tinggi, tata kelola perusahaan akan lebih

buruk dan begitu sebaliknya, apabila asimetri informasi rendah maka tata kelola

perusahaan akan lebih baik.

Pada penelitian ini asimetri informasi secara tidak langsung berpengaruh pada

akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai

variabel intervening dengan kenaikan koefisien total effect sebesar -0.456. Sehingga

hipotesis ketiga berhasil membuktikan bahwa asimetri informasi berpengaruh pada

akuntabilitas organisasi dengan kecenderungan kecurangan akuntansi sebagai

variabel intervening yang berarti dengan menurunnya asimetri informasi yang disertai

dengan menurunnya kecenderungan kecurangan akuntansi akan menghasilkan

akuntabilitas organisasi yang semakin baik. Hasil ini sesuai dengan penelitian

Page 98: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

97

mengenai pengaruh tidak langsung dari variabel asimetri informasi pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi antara lain penelitian dari

Petra (2008), Wilopo (2006) yang menyatakan bahwa bahwa asimetri informasi yang

terjadi akan berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi berpengaruh pada

akuntabilitas organisasi sesuai dengan penelitian Gaviria (2001) yang menyatakan

bahwa apabila tingkat kecurangan dalam organisasi cukup tinggi dapat menurunkan

kinerja organisasi.

Page 99: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

98

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, landasan teori, bukti

empiris, hipotesis, dan hasil pengujian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Keefektifan pengendalian internal berpengaruh positif pada akuntabilitas

organisasi melalui kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini berarti dengan

meningkatnya keefektifan pengendalian internal maka kecenderungan kecurangan

akuntansi akan menurun sehingga akuntabilitas organisasi juga akan semakin

baik.

2) Ketaatan aturan akuntansi pengaruh positif pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini berarti dengan meningkatnya

ketaatan aturan akuntansi maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan

menurun sehingga akuntabilitas organisasi juga akan semakin baik.

3) Asimetri informasi pengaruh negatif pada akuntabilitas organisasi melalui

kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini berarti dengan menurunnya asimetri

informasi maka kecenderungan kecurangan akuntansi akan menurun sehingga

akuntabilitas organisasi juga akan semakin baik.

Page 100: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

99

7.2 Saran

Penelitian ini masih memiliki keterbatasan sehingga masih perlu untuk

disempurnakan. Saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Bali di bawah

pengelolaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan saja. Pada penelitian

selanjutnya disarankan mencakup penelitian di Perguruan Tinggi Negeri di

Provinsi Bali di bawah pengelolaan Kementrian lain misalnya Institut Hindu

Dharma Negeri Denpasar di bawah Kementrian Agama (Peraturan Menteri

Agama Republik Indonesia nomor 32 tahun 2013), Poltekkes Kesehatan

Denpasar di bawah pengelolaan Kementrian Kesehatan (Surat Keputusan

Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor: 298/Men.Kes-

Kesos/SK/IV/2001) dan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali di bawah pengelolaan

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Keputusan Presiden Republik

Indonesia nomor 102 tahun 1993).

2) Penelitian selanjutnya disarankan menentukan sampel dengan kriteria

pendidikan terakhir dan pengalaman kerja. Staff dengan pendidikan terakhir

yang lebih tinggi dan pengalaman bekerja yang lebih lama diharapkan lebih

mampu memahami faktor eksternal dan internal yang dapat mempengaruhi

akuntabilitas.

3) Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kecenderungan kecurangan

akuntansi mampu menjadi variabel intervening, maka disarankan pihak

Page 101: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

100

Perguruan Tinggi Negeri mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi

untuk meningkatkan akuntabilitas organisasi. Salah satu caranya adalah

dengan meningkatkan pengendalian dan disiplin para pegawai. Selain itu

diperlukan suatu upaya peningkatan moral pegawai dan mengurangi

terjadinya perbedaan informasi, sehingga kecenderungan kecurangan

akuntansi dapat dikurangi dan bisa meningkatkan akuntabilitas organisasi.

Page 102: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

101

DAFTAR PUSTAKA

Abbott, L. J., Parker, Susan., Peters, Gary F. 2002. Audit Committee

Characteristics and Financial Statement: A Study of the Efficacy of Certain Blue

Ribbon Committee Recommendation. Working paper. www.ssrn.com.

Adelin, Vani dan Fauzihardani, Eka. 2013. Pengaruh Pengendalian Internal,

Ketaaatan pada Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Terhadap Perilaku

Tidak Etis. WRA, Vol: 1, No. 2, Oktober 2013.

AICPA. 2003. Auditor‟s Responsibility for Fraud Detection. Journal of

Accountancy. (serial online), Jan.-Mar., [diakses 22 Maret 2014]. Available from:

URL: http://www.aicpa.org/PUBS/JOFA.

Alvin, A. Arens., Ellder, J. Ronald., Beasley, Mark S. 2008. Auditing dan

Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Erlangga: Jakarta.

Aranta, Petra Zulia. 2008. “Pengaruh Moralitas Aparat dan Asimetri

Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi” (skripsi). Padang:

Universitas Negeri Padang.

Arifiyadi, Teguh. 2008. Konsep tentang Akuntabilitas dan Implementasinya

di Indonesia. (serial online), Jul.-Sept., [diakses 15 September 2014]. Tersedia: URL:

http://blogs.depkominfo.go.id/itjen/2008/12/19/konsep-tentang akuntabilitas-dan-

implementasinya-di-indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Rineka Cipta: Jakarta.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. 2014. Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan Semester I Tahun 2014.

Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Erlangga:

Jakarta.

. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga:

Jakarta.

Boynton, W. C., Johnson, R.N., Kell, W.G. 2006. Modern Auditing. Eight

Edition: John Wiley and Son. Inc.

Page 103: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

102

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, (serial online), [diakses 10 Oktober

2014]. Tersedia: URL: http://www.evaluasi.dikti.go.id.

Dewi, Sarita Permata. 2012. Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi Kasus Pada

SPBU Anak Cabang Perusahaan RB. Group). Jurnal Nominal. Vol: 1, Nomor 1. hal.

1 – 22.

Eisenhardt, Kathleem M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review.

Academy of Management Review, 14, 57-74.

Fauwzi. 2011. Analisis Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Persepsi

Kesesuaian Kompensasi, Moralitas Manajemen Terhadap Perilaku Tidak Etis dan

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Jurnal Akuntansi. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Foster, G. 1986. Financial Statement Analysis 2nd Edition. New Jersey, USA:

Prentice Hall International, Inc.

Garnita, Nita. 2008. “Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Instansi

Pemerintah (Studi Kasus Pada Balai Besar Bahan dan Barang Teknik)” (tesis).

Bandung: Universitas Widyatama.

Gaviria, A. 2001. Assessing the Effects of Corruption and Crime on Firm

Performance. Working Paper. di-download dari Social Science Research Network.

Ghozali, Imam. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hadiprajitno, P. Basuki. 2013. Struktur Kepemilikan, Mekanisme Tata Kelola

Perusahaan dan Biaya Keagenan di Indonesia. (Studi Empirik pada Perusahaan di

Bursa Efek di Indonesia). Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 9, No. 2. hal. 97 –

127.

Hapsari, Dian Tri. 2013. ”Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan, Ketaatan Pada Peraturan Perundangan, Kompetensi Aparatur

Pemerintah Daerah dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Lumajang)” (skripsi).

Jember: Universitas Jember.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. SA

Seksi 316. Pertimbangan Atas Kecurangan Dalam Audit Laporan Keuangan.

Page 104: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

103

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. 2013. Standar Pemeriksaan Akuntan

Publik. SA Seksi 240. Tanggungjawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam

Suatu Audit atas Laporan Keuangan.

Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad. 2005. Akuntansi Keperilakuan.

Salemba Empat. Jakarta.

Isvihana. 2011. “Pengaruh Pengendalian Intern dan Audit Kinerja Terhadap

Akuntabilitas Publik (Pada Pemerintah Kota Bandung)”(skripsi). Bandung:

Universitas Komputer Indonesia.

Kartika, Indriya. 2013. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya Terhadap

Akuntabilitas Keuangan (Penelitian Pada Laporan Realisasi Anggaran di Pemerintah

Daerah Kabupaten Wilayah Provinsi Jawa Barat)”(skripsi). Bandung: Universitas

Pendidikan Indonesia.

Khang, K. dan Tao Hsien, Dolly King. 2002. Is Devidend Policy Related to

Information Asymmetry? Evidence from Insider Trading Gains. Working Paper.

www.ssrn.com.

Kohlberg, L. 1969. Stage and sequence: The cognitive-development approach

moral action to socialization. In D. A. Goslin (Ed). Handbook of socialization theory

and research. Chicago: RandMcNally. p.347-480.

Kresiadanti, Anastasia Rasia Rahma. 2012. “Pengaruh Internal Control dan

Internal Auditor terhadap Akuntabilitas di Universitas Brawijaya” (skripsi). Malang:

Universitas Brawijaya.

Kusumastuti, Nur Ratri. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak Etis Sebagai

Variabel Intervening” (skripsi). Semarang: Unversitas Diponegoro.

LAN, BPKP. 2003. Pengukuran Kinerja Instansi Pemerintah, Modul

Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Lembaga

Administrasi Negara. Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Meliany, Lia dan Ernawati, Herna. 2009. Pengaruh Keefektifan Pengendalian

Internal dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi. Journal dan Proceeding Universitas Jenderal Soedirman, Vol: 3, No.1.

Hal. 1-10.

Page 105: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

104

Mulyadi. 2002. Auditing. Yogyakarta: Salemba Empat.

Nasution, Marihot dan Setiawan, Doddy. 2007. Pengaruh Corporate

Governance terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Simposium

Nasional Akuntansi X. Makassar 26-28 Juli 2007.

Nugraha, Darya Setia. 2010. The Influence Of Internal Control System To

The Reliability Of Local Goverment Financial Statement (Case Study at Pemerintah

Provinsi Jawa Barat). Jurnal Ekonomi, Keuangan, Perbankan, dan Akuntansi, Vol: 2,

No. 2.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor. 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 24 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Primayoni, R., Adiputra, P., dan Sujana, Edy. 2014. “Pengaruh Kejelasan

Sasaran Anggaran dan Efektivitas Pengendalian Internal Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Klungkung)”

(tesis). Denpasar: Universitas Pendidikan Ganesha.

Priyanto, E., Maryunani., Mazkie, Ghozali dan Khusaini, M. 2014. Effects Of

Asymmetric Information, Transaction Cost To Corporate Governance, And Public

Organization Performance. IOSR Journal of Business and Management.

Puspasari, Novita dan Suwardi, Eko. 2012. Pengaruh Moralitas Individu dan

Pengendalian Internal Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi

Eksperimen Pada Konteks Pemerintahan Daerah). Simposium Nasional Akuntansi 15.

Radar Bali. 2010. Terdakwa Korupsi ISI Denpasar Nangis, Minta Rektor

Dijadikan Terdakwa Utama. (serial online), [diakses 24 Desember 2013]. Tersedia:

URL: http://infokorupsi.com/id/korupsi.php?ac=6688&l=terdakwa-korupsi-isi

denpasar-nangis-minta-rektor-dijadikan-terdakwa-utama.

Rahmawati, Ardiana Peri. 2012. “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan

Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi” (tesis).

Semarang: Universitas Diponegoro.

Page 106: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

105

Ramandei, Pilipus. 2009. “Pengaruh Karakteristik Sasaran Anggaran dan

Sistem Pengendalian Intern terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah

(Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Jaya Pura)” (tesis).

Semarang: Universitas Diponegoro.

Rasul, S. 2000. Pengukuran Kinerja: Suatu Tinjauan pada Instansi

Pemerintah. BPKP.

Riantiarno, Reynaldi dan Azlina, Nur. 2011. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu). Jurnal Pekbis, Vol: 3, No.3.

Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku Organisasi (Drs. Benjamin Molan), Edisi

Bahasa Indonesia, Klaten: PT. INTAN SEJATI.

Sadjiarto, Arja. 2000. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol: 2, No. 2. Hal. 138-150.

Schiff, M. and Lewin, A. 1970. The Impact of People on Budgets. The

Accounting Review, Volume: 45, p. 259 -268.

Scott, William. R. 2000. Financial Accounting Theory. Second Edition.

Canada: Prentice-Hall Canada Inc.

Smith, R., Tiras, Sam., and Vichitlekarn, Stan, 1997. The Interaction Between

Internal Control Assessment and Substantive Testing in Audits for Fraud. Working

Paper. Di download dari Social Science Research Network.

Sugijanto, Gunardi H., Robert dan Loho, Sonny. 1995. “Akuntansi

Pemerintahan dan Organisasi Non Laba”. Malang: Unibraw.

Sugiyono. 2001. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

The Committee of Sponsoring Organizations of the Tread way Commission

(COSO). 2009. Fraudulent Financial Reporting : 1998 – 2007, An Analysis of U.S.

Public Company. USA.

Thoyibatun, Siti. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku

Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya Terhadap

Kinerja Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol: 16, No. 2. Hal. 245 – 260.

Tresnawati, Rina. 2011. “Pengaruh Efektifitas Pengendalian Intern Terhadap

Kinerja Instansi Pemerintah Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung” (skripsi).

Bandung: Universitas Widyatama.

Page 107: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

106

Uma Sekaran. 2007. Research Methods For Business. Salemba Empat:

Jakarta.

Widyaningsih, Aristanti., Triantoro, Arvian dan Widyantoro, Lili Sugeng.

2011. Hubungan Efektivitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengendalian

Intern dengan Kualitas Akuntabilitas Keuangan: Kualitas Informasi Laporan

Keuangan sebagai Variabel Intervening (Penelitian pada Laporan Realisasi Anggaran

di Pemda Kabupaten/Kota Wilayah Provinsi Jawa Barat). Simposium Nasional

Akuntansi XIV. Aceh.

Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan Badan

Usaha Milik Negara di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Wisnumurti, Andhika. 2010. “Analisis Pengaruh Corporate Goverance

Terhadap Hubungan Asimetris Informasi dengan Praktik Manajemen Laba” (skripsi).

Semarang: Universitas Diponegoro.

Wolk, H. I. and Tearney, Michael G. 1997. Accounting Theory: A Conceptual

and Institusional Approach 4th ed. Ohio, South-Western College Publishing.

Wright, P., A. Mukherji and Kroll, M.J. 2001. “A Reexamination of Agency

Theory Assumptions: Extensions and Extrapolations.” Journal of Socio- Economics,

Vol: 30, No. 5, pp. 413-429.

Waworuntu, Bob. 2003. Determinan Kepemimpinan. Depok:Departemen Ilmu

Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.

Wiyono, Gendro. 2001. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis

SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Yue, Marion Yulian. 2010. “Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah

Daerah, Penerapan Akuntabilitas Keuangan, dan Ketaatan Terhadap Peraturan

Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) (Studi pada

satuan kerja perangkat daerah kota Tembilahan)” (skripsi). Riau: Universitas Riau.

Zirman., Darlis, Edfan dan Rozi, R., Muhammad. 2010. Pengaruh

Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah, Penerapan Akuntabilitas Keuangan,

Motivasi Kerja, dan Ketaatan Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah. Jurnal Ekonomi, Vol: 18, No. 1.

Page 108: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

107

Lampiran 1

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti dan

Tahun

penelitian

Kesimpulan hasil penelitian Variabel

1

Wilopo

(2009)

Perilaku tidak etis manajemen

dan kecenderungan kecurangan

akuntansi dapat diturunkan

dengan meningkatkan

keefektifan pengendalian

internal, ketaatan aturan

akuntansi, moralitas manajemen,

serta menghilangkan asimetri

informasi.

Penelitian menggunakan variabel

pengendalian intern, kepatuhan

akuntansi, moralitas manajemen,

asimetri informasi, kecenderungan

kecurangan akuntansi, perilaku

tidak etis.

2

Thoyibatun

(2012)

Kecenderungan kecurangan

akuntansi dipengaruhi

kejadiannya oleh faktor

kesesuaian sistem pengendalian

internal, sistem kompensasi,

ketaatan terhadap aturan dan

perilaku tidak etis. Perilaku tidak

etis sebagai salah satu faktor

kuat yang berpengaruh terhadap

semakin naiknya kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Kecenderungan kecurangan

akuntansi berpengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja tidak

terbukti dalam penelitian ini.

Penelitian menggunakan variabel

pengendalian internal, ketaatan

aturan akuntansi, kecenderungan

kecurangan akuntansi.

3 Fauwzi (2011) Pengendalian internal dan

moralitas manajemen

berpengaruh negatif terhadap

perilaku tidak etis dan

kecenderungan kecurangan

akuntansi, sedangkan kesesuaian

kompensasi tidak memiliki

pengaruh terhadap perilaku tidak

Penelitian menggunakan variabel

keefektifan pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, moralitas

manajemen, perilaku tidak etis dan

kecenderungan kecurangan

akuntansi.

Page 109: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

108

etis dan berpengaruh positif

terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

4 Kusumastuti

(2012)

Faktor keefektifan pengendalian

internal, kesesuaian kompensasi,

ketaatan aturan akuntansi,

asimetri informasi, dan moralitas

manajemen berpengaruh

signifikan terhadap perilaku

tidak etis. Sedangkan perilaku

tidak etis berpengaruh signifikan

terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Tetapi

penelitian ini juga menunjukan

bahwa faktor keefektifan

pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, ketaatan

aturan akuntansi, asimetri

informasi tidak berpengaruh

signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan

akuntansi, sedangkan moralitas

manajemen berpengaruh

signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan

akuntansi.

Penelitian menggunakan variable

keefektifan pengendalian internal,

ketaatan aturan akuntansi,

kesesuaian kompensasi, asimetri

informasi, moralitas manajemen,

kecenderungan kecurangan

akuntansi perilaku tidak etis.

5 Rahmawati

(2012)

Pengendalian internal yang

efektif, ketaatan manajemen

terhadap aturan akuntansi, dan

semakin tinggi moralitas yang

dimiliki tiap manajemen

berpengaruh secara signifikan

terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi,sedangkan

pemberian kompensasi dan

adanya asimetri informasi tidak

mempengaruhi adanya

kecenderungan kecurangan

akuntansi secara signifikan.

Penelitian menggunakan variabel

Keefektifan pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, ketaatan

aturan akuntansi, asimetri

informasi, dan moralitas

manajemen, kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Page 110: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

109

6 Riantiarno et al.

(2011)

Ketaatan pada peraturan

perundangan berpengaruh

terhadap akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah. Sedangkan

untuk variabel penerapan

akuntabilitas keuangan tidak

berpengaruh terhadap

akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah.

Penelitian menggunakan variable

Penerapan Akuntabilitas Keuangan,

Ketaatan pada Peraturan

Perundangan, Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

7 Aranta (2008) Moralitas aparat berpengaruh

signifikan negatif terhadap

kecenderungan kecurangan

akuntansi, asimetri informasi

berpengaruh signifikan positif

terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Penelitian menggunakan variable

moralitas aparat, asimetri informasi

dan kecenderungan kecurangan

akuntansi.

8 Garnita (2008) Akuntabilitas terbukti

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja.

Penelitian menggunakan variable

Akuntabilitas dan variabel Kinerja

Instansi Pemerintah.

9 Gaviria (2001) Korupsi memiliki efek yang

nyata pada hasil ekonomi dari

perusahaan. korupsi dan

kejahatan secara substansial

mengurangi daya saing .

Penelitian menggunakan variable

korupsi, kejahatan, hasil ekonomi.

10 Pilupus (2009) Karakteristik sasaran anggaran

(Partisipasi Anggaran, kejelasan

sasaran anggaran, umpan balik

anggaran dan evaluasi anggaran)

tidak bepengaruh terhadap

Kinerja Manajerial. Sedangkan

system pengendalian intern

berpengaruh signifikan terhadap

kinerja manajerial aparat

pemerintah daerah.

Penelitian menggunakan variable

karakteristik sasaran anggaran,

sistem pengendalian internal dan

kinerja managerial.

11 Dewi (2012) Pengendalian Internal

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kinerja

Karyawan dan Gaya

Kepemimpinan berpengaruh

Penelitian menggunakan variable

pengendalian internal, gaya

kepemimpinan dan kinerja

karyawan.

Page 111: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

110

positif dan signifikan terhadap

Kinerja Karyawan

12

Meliany et al.

(2012)

Keefektifan pengendalian

internal dan kesesuaian

kompensasi secara bersama-

sama (simultan) berpengaruh

secara signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan

akuntansi. Keefektifan

Pengendalian Internal secara

statistik memiliki pengaruh

secara positif terhadap

Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi. kesesuaian

kompensasi secara statistik

memiliki pengaruh secara positif

terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Penelitian menggunakan variable

keefektifan pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi dan

kecenderungan kecurangan

akuntansi.

13 Primayoni et al.

(2014)

Efektivitas Pengendalian

Internal berpengaruh positif

terhadap Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Penelitian menggunakan variabel

kejelasan sasaran Anggaran,

efektivitas pengendalian internal

dan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah

14 Tresnawati

(2011)

Pengendalian internal

mempunyai pengaruh positif

terhadap kinerja.

Penelitian menggunakan variabel

pengendalian internal dan kinerja.

15 Kartika (2013) Sistem pengendalian intern

berpengaruh positif terhadap

kualitas laporan keuangan.

Penelitian menggunakan variabel

sistem pengendalian intern

pemerintah, kualitas laporan

keuangan, akuntabilitas keuangan.

16 Widyaningsih et

al. (2011)

Sistem akuntansi keuangan

daerah telah berjalan dengan

sangat efektif dan sistem

pengendalian intern yang

berjalan dengan sangat baik

sehingga menghasilkan

informasi laporan keuangan

yang berkualitas, tentunya hal

tersebut akan mendorong

Penelitian menggunakan variabel

efektifitas sistem akuntansi

keuangan daerah, pengendalian

intern, kualitas akuntabilitas

keuangan dan kualitas informasi

laporan keuangan.

Page 112: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

111

meningkatnya kualitas

akuntabilitas keuangan

pemerintah daerah.

17 Nugraha (2011) Sistem pengendalian intern

secara simultan berpengaruh

politik dan signifikan terhadap

akuntabilitas aset tetap.

Penelitian menggunakan variabel

sistem pengendalian intern,

transparansi dan akuntabilitas aset

tetap pemerintah.

18 Isvihana (2011) Pengendalian intern berpengaruh

terhadap akuntabilitas publik.

Penelitian menggunakan variabel

pengendalian intern, audit kinerja

dan akuntabilitas publik.

19 Kresiadanti

(2012)

Terbukti terdapat hubungan

internal control terhadap

akuntabilitas.

Penelitian menggunakan variabel

internal control dan internal

auditor terhadap akuntabilitas.

20 Zirman et al.

(2010)

Ketaatan pada Peraturan

Perundangan juga memiliki

pengaruh positif dan signifikan

terhadap Akuntabilitas

KinerjaInstansi Pemerintah.

Penelitian menggunakan variabel

kompetensi aparatur pemerintah

daerah, penerapan akuntabilitas

keuangan, motivasi kerja, ketaatan

pada peraturan perundangan

danakuntabilitas kinerja instansi

pemerintah

21 Hapsari (2013) Ketaatan pada Peraturan

Perundangan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Penelitian menggunakan variabel

Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP), Ketaatan

pada Peraturan Perundangan (KPP),

Kompetensi Aparatur Pemerintah

Daerah (KAP), Motivasi Kerja dan

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP)

22 Priyanto et al.

(2014)

Asymmetric information has

significant influence toward

corporate governance.

Penelitian menggunakan variabel

Asymmetric

Information,Transaction Cost To

Corporate Governance, And Public

Organization Performance.

Page 113: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

112

23 Puspasari et al.

(2012)

Terdapat interaksi antara

moralitas individu dan

pengendalian internal. Kondisi

elemen pengendalian internal

tidak mempengaruhi individu

dengan level moral tinggi untuk

cenderung tidak melakukan

kecurangan akuntansi.

Sedangkan individu dengan

level moral rendah cenderung

melakukan kecurangan

akuntansi pada kondisi tidak

terdapat elemen pengendalian

internal

Penelitian menggunakan variabel

moralitas individu, pengendalian

internal dan kecenderungan

kecurangan akuntansi.

24 Yue (2010) Penerapan akuntabilitas

keuangan dan ketaatan terhadap

peraturan perundangan

berpengaruh positif dan

signifikan terhadap

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

Penelitian menggunakan variabel

Kompetensi aparatur Pemerintah

Daerah, Penerapan Akuntabilitas

Keuangan, ketaatan terhadap

peraturan perundangan dan

Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP)

Page 114: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

113

KUISIONER PENELITIAN

Disusun oleh:

Ni Luh Putu Normadewi Abdi Pradnyani

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2014

Page 115: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

114

Lampiran 2

Perihal : Permohonan Kesediaan menjadi Responden

Kepada Yth.

Bapak / Ibu / Sdr / Sdri

di Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tesis pada Program Magister Akuntansi di

Universitas Udayana, maka peneliti sangat mengharapkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Sdr/

Sdri untuk meluangkan sedikit waktu guna mengisi kuisioner yang saya sertakan ini

di tengah kesibukan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri pada saat bertugas.

Kuisioner ini bertujuan untuk kepentingan ilmiah, oleh karena itu jawaban

yang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan sangat besar manfaatnya bagi pengembangan ilmu

dan penelitian saya. Kuisioner ini tidak ada hubungannya dengan status dan

kedudukan di tempat kerja, sehingga saya berharap Bapak/Ibu/Sdr/Sdri mengisi

kuisioner ini dengan lengkap dan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Sesuai

etika penelitian, maka data yang diperoleh akan kami jaga kerahasiaannya dan hanya

akan dipergunakan untuk kepentingan penelitian saja. Data tersebut akan dianalisis

dan disajikan secara agregat bukan secara individu.

Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala kerjasama dan bantuan yang

telah Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan dalam penelitian ini.

Denpasar, September 2014

Hormat saya,

Ni Luh Pt. Normadewi Abdi Pradnyani

Page 116: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

115

Lampiran 3

IDENTITAS RESPONDEN

1. Usia anda saat ini :

a. 20 – 29 tahun. c. 40 – 49 tahun

b. 30 – 39 tahun. d. > 50 tahun

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

3. Pendidikan formal tertinggi :

SMA

Diploma

S1

S2

4. Masa Kerja di posisi sekarang :

Page 117: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

116

Lampiran 4

Petunjuk Pengisian

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dimohon untuk memberikan tanggapan atas pernyataan

yang ada pada kuisioner ini sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri sebenarnya, bukan berdasarkan pendapat umum atau pendapat

orang lain. Pernyataan-pernyataan dalam angket ini mempunyai lima alternatif

jawaban yaitu (SS) = Sangat setuju, (S) = Setuju, (N) = Netral, (TS) =Tidak setuju,

(STS) = Sangat tidak setuju. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban

dalam angket dibawah ini sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri.

Akuntabilitas Keuangan

No Pernyataan Pilihan

STS TS N S SS

1 Sumber-sumber dan penggunaan dana dalam organisasi di

otorisasi oleh pimpinan PTN.

2 Sumber-sumber dan penggunaan dana dalam organisasi

disajikan secara transparan (adanya keterbukaan).

3 Sumber-sumber dan penggunaan dana dalam organisasi telah

sesuai dengan kebutuhan dan target yang ditetapkan.

4 Sumber-sumber dan penggunaan dana disajikan secara

komprehensif (lengkap dan terperinci).

5 Sumber-sumber dan penggunaan dana harus akurat dan jelas.

6 Sumber-sumber dan penggunaan dana diketahui oleh

stakeholder (Pemberi sumber dana, Badan pengawas).

7 Sumber-sumber dan penggunaan dana disajikan secara

informatif (dapat dimengerti dan dipahami) bagi pembuat

keputusan.

8 Sumber-sumber dan penggunaan dana selalu dibuat secara periodik.

9 Laporan keuangan yang disajikan menyediakan informasi

keuangan yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi selama satu periode pelaporan.

10 Sistem pelaporan akuntansi dan keuangan organisasi telah dan

selalu diaudit oleh auditor yang independen (Inspektorat,

BPK).

1 of 5 Pages

Page 118: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

117

Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

No Pernyataan Pilihan

STS TS N S SS

1 Agar saldo organisasi ini tampak lebih besar, maka

wajar bila pimpinan bagian akuntansi/ keuangan di

organisasi ini memperkecil biaya-biaya yang tercatat

dalam pembukuan organisasi

2 Bagi pimpinan keuangan di organisasi ini, demi

mengamankan posisi pimpinan lembaga adalah wajar

bila catatan dan dokumen penyuapan kepada pejabat

pemerintah dihilangkan dari pembukuan

3 Bila ingin menunjukkan kinerja organisasi yang lebih

baik, penanggung jawab penyusunan laporan keuangan

di organisasi ini diperkenankan untuk mengubah saldo-

saldo pada Laporan Realisasi Anggaran.

4 Pimpinan bagian keuangan di perusahaan ini, sepatutnya

berusaha untuk tidak menerima berbagai pembayaran

fiktif yang ada di organisasi

5 Pimpinan bagian akuntansi/ keuangan di organisasi ini,

seharusnya, berani menolak permintaan pimpinan

lembaga untuk membeli pengadaan barang dan jasa

dengan harga murah (di bawah harga pasar)

2 of 5 Pages

Page 119: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

118

Keefektifan Pengendalian Internal

No Pernyataan Pilihan

STS TS N S SS

Di Organisasi tempat saya bekerja ini:

1 Penerapan wewenang dan tanggung jawab tidak terlalu

dipentingkan

2 Bila laporan keuangan perlu segera diterbitkan, maka

otorisasi transaksi dan bukti pendukung dapat diabaikan

3 Pemeriksaan fisik atas kekayaan perusahaan (kas,

persediaan dan lain-lain) hanya dilakukan pada saat

diperlukan

4 Sistem akuntansi tidak dapat mencatat seluruh informasi

kegiatan operasional organisasi

5 Pemantauan dan evaluasi atas aktivitas operasional

untuk menilai pelaksanaan pengendalian internal

(misalnya derajat keamanan kas, persediaan) tidak

dilakukan secara terus menerus.

3 of 5 Pages

Page 120: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

119

Ketaatan Aturan Akuntansi

No Pernyataan Pilihan

STS TS N S SS

1 Dalam melaksanakan tugas, penanggung jawab

penyusunan laporan keuangan di organisasi ini perlu

mempertimbangkan kepentingan pengguna laporan

keuangan sebagai skala prioritas.

2 Dalam menyusun laporan keuangan, sangatlah sulit bagi

penanggungjawab penyusunan laporan keuangan di

organisasi ini untuk mengungkapkan seluruh kejadian

dan transaksi keuangan yang ada di organisasi.

3 Dalam menyusun laporan keuangan, penanggung jawab

penyusunan laporan keuangan di organisasi ini harus

berusaha membebaskan diri dari berbagai pengaruh

kepentingan tertentu dari pihak lain yang bertentangan

dengan ketentuan akuntansi.

4 Dalam menyusun laporan keuangan, penanggung jawab

penyusunan laporan keuangan di organisasi ini perlu

bertindak hati-hati yang didasarkan pada keahliannya

5 Bila diminta sebagai saksi di depan pengadilan,

penangungjawab penyusunan laporan keuangan di

organisasi ini wajib mengungkapkan rahasia dan

kejadian organisasi yang sebenarnya.

6 Bila mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas,

penanggung jawab penyusunan laporan keuangan di

organisasi ini tidak harus mentaati ketentuan organisasi

secara konsisten.

7 Dalam kenyataannya bila menyusun laporan keuangan,

penanggung jawab penyusunan laporan keuangan di

organisasi ini tidak perlu menggunakan standar

akuntansi keuangan.

4 of 5 Pages

Page 121: tesis pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan ...

120

5 of 5 Pages

Asimetri Informasi

No Pernyataan Pilihan

STS TS N S SS

1 Atas pekerjaan di bidang akuntansi, pihak luar baik

langsung atau tidak langsung, juga mengetahui seluruh

informasi yang berkaitan dengan transaksi PTN yang

mempunyai dampak keuangan.

2 Dalam PTN ini, hanya penanggung jawab penyusunan

laporan keuangan yang memahami seluruh hubungan

antara data transaksi keuangan dengan proses

penyusunan laporan keuangan.

3 Pihak luar, baik langsung atau tidak langsung, selalu

mengetahui dan memahami isi dan angka laporan

keuangan yang selesai dikerjakan.

4 Di PTN ini, hanya penanggung jawab penyusunan

laporan keuangan yang mengerti lika-liku pembuatan

laporan keuangan.

5 Pihak luar, baik langsung atau tidak langsung, juga

mengetahui faktor eksternal yang mempengaruhi

kegiatan pembuatan laporan keuangan.

6 Pihak luar, baik langsung atau tidak langsung, juga

mengetahui faktor internal yang mempengaruhi

kegiatan pembuatan laporan keuangan.

7 Di PTN ini, pihak luar baik langsung atau tidak

langsung, tidak pernah mengetahui isi dan angka yang

sebenarnya dari laporan keuangan yang disusun

perusahaan.

Terimakasih atas partisipasi Bapak/ Ibu/ Sdr/ Sdri.