PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH...

138
PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA ANTARA PASIEN YANG DIBERI INFORMASI VS INFORMASI plus ALAT BANTU KETAATAN PERIODE JUNI – JULI 2009 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Antidiabetes) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Charoline Ayem Nastiti NIM : 068114149 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Transcript of PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH...

Page 1: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA ANTARA PASIEN YANG DIBERI INFORMASI VS INFORMASI plus ALAT BANTU KETAATAN

PERIODE JUNI – JULI 2009 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Antidiabetes)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi

Oleh:

Charoline Ayem Nastiti

NIM : 068114149

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

 

Page 2: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA ANTARA PASIEN YANG DIBERI INFORMASI VS INFORMASI plus ALAT BANTU KETAATAN

PERIODE JUNI – JULI 2009 (Kajian terhadap Penggunaan Obat Antidiabetes)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Farmasi

Oleh:

Charoline Ayem Nastiti

NIM : 068114149

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

 

  ii

Page 3: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...
Page 4: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...
Page 5: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

Karya ini ku persembahkan untuk:

Tuhan Yesusku kasih setia dan anugerahnya memberikanku kekuatan

melewati semua

Keluargaku kasih sayang, doa dan cinta mereka

selalu menyertai langkah hidupku

Almamaterku

Bila gunung di hadapanku tak jua berpindah Kau berikanku kekuatan untuk mendakinya

Kulakukan yang terbaikku, Kau yang selebihnya Tuhan selalu punya cara membuatku menang pada akhirnya…

 

v

Page 6: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...
Page 7: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul

“Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini

Yogyakarta antara Pasien yang Diberi Informasi vs Informasi plus Alat

Bantu Ketaatan Periode Juni-Juli 2009 (Kajian terhadap Penggunaan Obat

Antidiabetes)” dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik karena adanya bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Direktur Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi

penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Rini.

2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan, waktu, semangat, saran, dan

kritik dalam proses penyusunan skripsi.

3. Dosen penguji Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang

telah memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi.

4. Dosen penguji dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi.

5. Bapak Hari dan Mbak Betty yang telah memberikan bimbingan selama proses

pengambilan data di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta.

6. Pak Uwo dan Mama yang selalu setia memberikan cinta, doa, semangat dan

dukungan.

  vii

Page 8: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...
Page 9: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...
Page 10: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

INTISARI

Ketidaktaatan sering terjadi dalam penggunaan obat antidiabetes. Kreasi dan inovasi penggunaan alat bantu dalam memberikan informasi penting untuk meningkatkan pemahaman pasien serta ketaatan penggunaan obat. Tujuan penelitian ini untuk mengamati perbedaan ketaatan penggunaan obat antidiabetes antara pasien yang diberi informasi vs informasi plus alat bantu ketaatan serta dampak terapinya pada pasien rawat jalan RS Panti Rini Yogyakarta periode Juni - Juli 2009. Penelitian ini termasuk eksperimental semu dengan rancangan analitik yang bersifat prospektif. Data dianalisis dengan statistik parametrik menggunakan uji T dan bila non parametrik menggunakan Mann Whitney.

Pasien yang diberi informasi plus alat bantu berjumlah 22 pasien dan pasien yang hanya diberi informasi berjumlah 23 pasien. Penilaian ketaatan pasien didasarkan pada persentase obat yang telah digunakan. Persentase obat yang telah digunakan pasien kelompok perlakuan 81,1%, nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol 52,2%. Nilai p yang diperoleh sebesar 0,025 sehingga ketaatan pasien kelompok perlakuan berbeda signifikan dengan ketaatan pasien kelompok kontrol. Perbedaan ketaatan yang signifikan ini menunjukkan bahwa alat bantu yang digunakan untuk meningkatkan ketaatan pasien telah terbukti kemanfaatannya. Kata kunci (keywords): ketaatan penggunaan obat, alat bantu ketaatan, obat antidiabetes

x  

Page 11: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

ABSTRACT

The patient incompliance in using antidiabetic drug is often happen. It is very important to do more innovation and more creativity especially the using of compliance-help device in giving the information to increase patient understanding of using drug and finally it will increase the patient compliance.

The purpose of this research is to acquire the different of antidiabetic drug compliance between patient that given only information vs patient that given information plus compliance-help device and also to see the therapy effect of outpatient of Panti Rini Hospital Yogyakarta in period June – July 2009. This research is included to Quasi Experimental with prospective descriptive analytical design. The parametric data will be analyzed using T-test and the non parametric data will be analyzed using Mann Whitney.

Twenty two patients will be given information plus compliance-help device while twenty three patients will be given only information. The degree of patient compliance will be determined by the drug that already used by the patient it self. The percentage of using drug by treatment group is 81.1%, this mark is higher than the control group that only get 52.2 %. The p value is 0.025 means the patient compliance of treatment group have a significant different from the control group. This significant different of patient compliance prove that the “tools” used at this research is increasing the patient compliance.

Keywords : patient compliance, compliance-help device, antidiabetic drugs

xi  

Page 12: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................... vi

PRAKATA.......................................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. ix

INTISARI............................................................................................................ x

ABSTRACT .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1. Permasalahan.............................................................................................. 3

2. Keaslian penelitian ..................................................................................... 4

3. Manfaat penelitian...................................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian............................................................................................ 5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.................................................................. 7

A. Pharmaceutical care ...................................................................................... 7

xii  

Page 13: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

B. Drug Therapy Problems ................................................................................. 8

C. Ketaatan Pasien (Patient Compliance)........................................................... 9

D. Interaksi Obat ................................................................................................. 11

E. Diabetes Mellitus ............................................................................................ 11

1. Definisi ....................................................................................................... 11

2. KLasifikasi ................................................................................................. 12

3. Diagnosis diabetes...................................................................................... 13

4. Patogenesis ................................................................................................. 13

F. Penatalaksanaan Terapi................................................................................... 14

1. Outcome terapi ........................................................................................... 14

2. Tujuan terapi............................................................................................... 15

3. Sasaran terapi ............................................................................................. 15

4. Penatalaksanaan terapi ............................................................................... 15

G. Landasan Teori............................................................................................... 19

H. Hipotesis......................................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 21

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..................................................................... 21

B. Variabel dan Definisi Operasional ................................................................. 22

C. Subyek Penelitian ........................................................................................... 24

D. Bahan Penelitian............................................................................................. 26

E. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 26

F. Lokasi Penelitian............................................................................................. 27

G. Tata Cara Pengumpulan Data......................................................................... 27

xiii  

Page 14: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

1. Analisis situasi............................................................................................ 27

2. Pembuatan alat bantu ketaatan ................................................................... 27

3. Pembuatan kuesioner dan wawancara terstruktur ...................................... 28

4. Pengumpulan data ...................................................................................... 28

5. Wawancara ................................................................................................. 29

6. Tahap penyelesaian data............................................................................. 30

a. Pengolahan data...................................................................................... 30

b. Evaluasi data .......................................................................................... 30

c. Penarikan kesimpulan............................................................................. 30

H. Tata Cara Analisis Hasil................................................................................. 31

I. Kesulitan Penelitian ......................................................................................... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 35

A. Profil Pasien ................................................................................................... 35

B. Profil Terapi Pasien ........................................................................................ 37

1. Profil terapi pasien secara umum ............................................................... 38

2. Profil antidiabetes....................................................................................... 40

a. Berdasarkan golongan dan jenis obat antidiabetes................................. 40

b. Berdasarkan jumlah jenis obat antidiabetes yang diterima.................... 41

c. Berdasarkan aturan pakai ....................................................................... 43

d. Berdasarkan rute pemberian................................................................... 44

C. Evaluasi Drug Therapy Problems (DTP) ....................................................... 45

1. DTP dosis terlalu rendah ............................................................................ 45

2. DTP interaksi obat...................................................................................... 47

xiv  

Page 15: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

3. DTP ketidaktaatan (non compliance) ......................................................... 49

D. Perbedaan Ketaatan Pasien yang Menggunakan Obat Antidiabetes antara

Pasien yang Diberi Informasi versus Informasi plus Alat Bantu Ketaatan .... 52

1. Berdasarkan jumlah antidiabetes yang diminum........................................ 52

2. Berdasarkan aturan pakai ........................................................................... 55

3. Berdasarkan cara pakai............................................................................... 55

E. Rangkuman Pembahasan................................................................................ 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 59

A. Kesimpulan .................................................................................................... 58

B. Saran............................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 61

LAMPIRAN........................................................................................................ 63

BIOGRAFI.......................................................................................................... 114

xv  

Page 16: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

DAFTAR TABEL

Tabel I Kategori dan Penyebab Drug Therapy Problems (DTP) ............ 8

Tabel II Tingkat Signifikansi Interaksi Obat ............................................ 11

Tabel III Kriteria untuk Diagnosis Diabetes Melitus ................................. 13

Tabel IV Tujuan Terapi .............................................................................. 15

Tabel V Baseline Profil Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima

Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 ................................ 35

Tabel VI Baseline Profil Terapi Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang

Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009............... 37

Tabel VII Pengelompokan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima

Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 Berdasarkan Jumlah

Keseluruhan Obat yang Diterima Pasien .................................... 38

Tabel VIII Golongan dan Jenis Obat selain Obat Antidiabetes yang Diterima

Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat

Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 ........................................ 39

Tabel IX Golongan dan Jenis Obat Antidiabetes yang Digunakan Rawat

Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes Periode

Juni – Juli 2009 ........................................................................... 41

Tabel X Pengelompokan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima

Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 Berdasarkan Jumlah

dan Jenis Obat Antidiabetes yang Diterima ................................ 42

xvi  

Page 17: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

Tabel XI Pengelompokan Kasus Berdasarkan Kekuatan Obat dan Frekuensi

Penggunaan pada Kelompok Perlakuan...................................... 43

Tabel XII Pengelompokan Kasus Berdasarkan Rute Pemberian................. 44

Tabel XIII Kejadian DTP Dosis Terlalu Rendah pada Pasien Rawat Jalan

Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang Menerima Obat

Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009......................................... 45

Tabel XIV Contoh Analisis DTP Dosis Terlalu Rendah .............................. 46

Tabel XV Kejadian DTP Interaksi Obat pada Pasien Rawat Jalan Rumah

Sakit Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni –

Juli 2009...................................................................................... 47

Tabel XVI Contoh Analisis DTP Interaksi Obat........................................... 48

Tabel XVII Kejadian DTP ketidaktaatan (non compliance) pada Pasien Rawat

Jalan Rumah Sakit Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes

Periode Juni–Juli 2009 ................................................................ 50

Tabel XVIII Contoh Analisis DTP Ketidaktaatan pada Pasien ....................... 51

Tabel XIX Pengelompokan Kejadian DTP pada Pasien Rawat Jalan Rumah

Sakit Panti Rini Yogyakarta yang Menerima Obat Antidiabetes

Periode Juni – Juli 2009 .............................................................. 52

Tabel XX Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang

Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 antara

Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Berdasarkan %

Jumlah Obat yang Telah Diminum ............................................. 53

xvii  

Page 18: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

Tabel XXI Persentase Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang

Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 antara

Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Berdasarkan %

Jumlah Obat yang Telah Diminum ............................................. 53

Tabel XXII Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat

Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 antara Kelompok Perlakuan

dan Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai Obat.............................. 55

Tabel XXIII Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat

Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 antara Kelompok Perlakuan

dan Kontrol Berdasarkan Cara Pakai Obat ................................. 56

xviii  

Page 19: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Algoritma Kontrol Glikemia DM Tipe 2 pada Anak-anak dan

Dewasa ........................................................................................ 15

Gambar 2 Mekanisme Kerja Obat Hipoglikemik Oral ................................ 17

Gambar 3 Bagan Ruang Lingkup Penelitian Kajian Terhadap Penggunaan

Obat Golongan Antidiabetes dalam Penelitian Payung .............. 25

Gambar 4 Alat Bantu Ketaatan Penggunaan Obat....................................... 26

xix  

Page 20: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Informed Consent ........................................................................ 64

Lampiran 2 Panduan Wawancara ................................................................... 66

Lampiran 3 Normalitas Umur Pasien Kelompok Perlakuan .......................... 68

Lampiran 4 Normalitas Umur Pasien Kelompok Kontrol.............................. 69

Lampiran 5 Normalitas Profil Umur Pasien ................................................... 70

Lampiran 6 Uji T Profil Umur Pasien ............................................................ 71

Lampiran 7 Normalitas Gula Darah Awal Pasien Kelompok Perlakuan ....... 72

Lampiran 8 Normalitas Gula Darah Awal Pasien Kelompok Kontrol ........... 73

Lampiran 9 Normalitas Profil Gula Darah Awal Pasien ................................ 74

Lampiran 10 Uji Mann-Whitney Profil Gula Darah Awal Pasien ................... 75

Lampiran 11 Uji Chi-square Profil Jenis Kelamin Pasien................................ 76

Lampiran 12 Uji Kolmogorov-Smirnov Profil Tingkat Pendidikan Pasien ..... 77

Lampiran 13 Normalitas Jumlah Obat yang Diterima Pasien Kelompok

Perlakuan..................................................................................... 78

Lampiran 14 Normalitas Jumlah Obat yang Diterima Pasien Kelompok

Kontrol… .................................................................................... 79

Lampiran 15 Normalitas Profil Jumlah Obat yang Diterima Pasien ................ 80

Lampiran 16 Uji T Profil Jumlah Obat yang Diterima Pasien ......................... 81

Lampiran 17 Normalitas Jumlah Obat Antidiabetes Pasien Kelompok

Perlakuan…................................................................................. 82

Lampiran 18 Normalitas Jumlah Obat Antidiabetes Pasien Kelompok Kontrol….

..................................................................................................... 83

xx  

Page 21: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

Lampiran 19 Normalitas Profil Jumlah Obat Antidiabetes .............................. 84

Lampiran 20 Uji Mann-Whitney Profil Jumlah Obat Antidiabetes.................. 85

Lampiran 21 Normalitas Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan Berdasarkan %

Jumlah Obat yang Telah Diminum ............................................. 86

Lampiran 22 Normalitas Ketaatan Pasien Kelompok Kontrol Berdasarkan %

Jumlah Obat yang Telah Diminum ............................................. 87

Lampiran 23 Normalitas Ketaatan Pasien Berdasarkan % Jumlah Obat yang

Telah Diminum ........................................................................... 88

Lampiran 24 Uji Mann-Whitney Ketaatan Pasien ........................................... 89

Lampiran 25 Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 1x1 ...................................... 90

Lampiran 26 Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 2x1/2 ................................... 91

Lampiran 27 Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 2x1 ...................................... 92

Lampiran 28 Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 3x1 ...................................... 93

Lampiran 29 Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Kontrol Berdasarkan Cara Pakai................................................. 94

Lampiran 30 Data Pasien Kelompok Perlakuan............................................... 95

P1 ................................................................................................ 95

P24 .............................................................................................. 95

P28 .............................................................................................. 96

xxi  

Page 22: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

P29 .............................................................................................. 96

P33 .............................................................................................. 97

P38 .............................................................................................. 97

P39 .............................................................................................. 98

P40 .............................................................................................. 98

P46 .............................................................................................. 99

P50 .............................................................................................. 99

P52 .............................................................................................. 100

P59 .............................................................................................. 100

P67 .............................................................................................. 100

P69 .............................................................................................. 101

P70 .............................................................................................. 101

P71 .............................................................................................. 102

P74 .............................................................................................. 102

P76 .............................................................................................. 103

P77 .............................................................................................. 103

P78 .............................................................................................. 103

P79 .............................................................................................. 104

P91 .............................................................................................. 104

Lampiran 30 Data Pasien Kelompok Kontrol …. ............................................ 105

K1................................................................................................ 105

K6................................................................................................ 105

K8................................................................................................ 105

xxii  

Page 23: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

K15.............................................................................................. 106

K37.............................................................................................. 106

K39.............................................................................................. 107

K41.............................................................................................. 107

K42.............................................................................................. 108

K59.............................................................................................. 108

K62...............................................................................................108

K63.............................................................................................. 109

K66.............................................................................................. 109

K68.............................................................................................. 109

K71.............................................................................................. 110

K73.............................................................................................. 110

K74.............................................................................................. 110

K77.............................................................................................. 111

K78.............................................................................................. 111

K81.............................................................................................. 111

K83.............................................................................................. 112

K94.............................................................................................. 112

K95.............................................................................................. 112

K98.............................................................................................. 113

xxiii  

Page 24: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok gangguan metabolisme

yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme

karbohidrat, lipid dan protein yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi

kronis meliputi microvascular, macrovascular, dan neuropati (Triplitt, 2008).

Prevalensi diabetes melitus di dunia terus mengalami peningkatan, tahun 2006

tercatat 246 juta orang menderita diabetes melitus dengan angka kematian

mencapai 3,8 juta orang, 6% dari total kematian diseluruh dunia (Essue and

Mirzaei, 2007). Tahun 2000, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,4

juta orang. Jumlah tersebut menempati urutan ke 4 setelah India, China, dan

Amerika Serikat. Prevalensi tersebut diperkirakan akan mengalami peningkatan

pada tahun 2030 (Darmono, 2005). Dinas Kesehatan Provinsi DIY mencatat

diabetes melitus sebagai salah satu penyakit dari 10 pola penyakit pada pasien

rawat jalan di rumah sakit selama tahun 2007 dengan jumlah pasien mencapai

1.695 orang, 0,93% (Anonim, 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis

yang tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun pengelolaan terapi

yang tidak tepat pada penyakit ini dapat berakibat fatal. Terapi diabetes melitus

meliputi terapi non farmakologi dan terapi farmakologi. Terapi farmakologi

meliputi terapi insulin, terapi obat hipoglikemik oral, dan kombinasi keduanya.

1

Page 25: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  2

Penatalaksanaan diabetes melitus dengan terapi obat dapat menimbulkan

masalah-masalah terkait obat (drug therapy problems) yang dialami oleh pasien. 

Drug Therapy Problems (DTP) merupakan beberapa kejadian yang tidak

diinginkan yang terjadi pada pasien dan mengganggu tercapainya tujuan terapi

(Strand, Morley, dan Cipolle, 2004). Drug Therapy Problems terdiri atas 7

kategori, salah satunya adalah ketidaktaatan (noncompliance).

Ketaatan (compliance; adherence) merupakan suatu kondisi tingkat

kepatuhan pasien dalam melaksanakan segala instruksi pengobatannya (Katzung,

2004). Ketaatan pasien dalam pengobatan diabetes melitus mempengaruhi

outcome terapi. Ketaatan pasien dalam menggunakan obat antidiabetes dapat

mengurangi risiko komplikasi penyakit makrovaskuler dan mikrovaskuler. Suatu

penelitian menunjukkan adanya penurunan ketaatan pasien pada penggunaan obat

hipoglikemik oral. Ketaatan pasien jika minum obat 1 kali sehari mencapai 44%

dari populasi, 2 kali sehari mencapai 40%, dan 3 kali sehari mencapai 16% (Assal,

2008). Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketaatan pasien

dalam menggunakan obat antidiabetes, salah satunya yaitu menggunakan alat

bantu ketaatan. Farmasis, terutama yang bekerja di sektor farmasi komunitas,

memiliki tanggung jawab dan peran yang sangat penting dalam pemberian

edukasi ketaatan penggunaan obat.

Melihat fenomena di atas muncul pertanyaan mengenai peranan pemberian

informasi obat yang efektif oleh farmasis terhadap ketaatan penggunaan obat

antidiabetes serta kemungkinan terjadinya drug therapy problems pada pasien.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai perbedaan

Page 26: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  3

ketaatan pasien antara pasien yang diberi informasi versus informasi plus alat

bantu ketaatan terhadap penggunaan obat antidiabetes.

Penelitian ini merupakan bentuk kerjasama antara Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma dan Rumah Sakit Panti Rini. Rumah Sakit Panti Rini

hanya memiliki 1 farmasis sehingga pemberian informasi terhadap pasien sangat

terbatas. Informasi yang terbatas yang diterima pasien akan menyebabkan

ketidaktaatan dalam penggunaan obat pasien tinggi. Rumah pasien yang sebagian

besar berada di kalasan ini tentunya akan memudahkan dalam pelaksanaan

homevisit. Data Rumah Sakit menunjukkan bahwa penyakit diabetes melitus

termasuk ke dalam 10 penyakit terbesar di Rumah Sakit Panti Rini.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini antara lain:

a. Seperti apakah profil pasien rawat jalan yang menerima obat antidiabetes di

Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 meliputi jenis

kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan gula darah awal?

b. Seperti apakah profil terapi pasien rawat jalan yang menerima obat

antidiabetes di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009

meliputi jumlah, golongan dan jenis obat, aturan pakai obat (frekuensi), dan

rute pemberian?

c. Apakah ada Drug Therapy Problems yang terjadi pada profil terapi pasien

rawat jalan yang menerima obat antidiabetes di Rumah Sakit Panti Rini

Yogyakarta periode Juni – Juli 2009?

Page 27: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  4

d. Apakah ada perbedaan ketaatan penggunaan obat antidiabetes pasien rawat

jalan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 antara

pasien yang diberi informasi vs pasien yang diberi informasi plus alat bantu

ketaatan?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit

Panti Rini Yogyakarta antara Pasien yang Diberi Informasi versus Informasi plus

Alat Bantu Ketaatan Periode Juni – Juli 2009 (Kajian terhadap Penggunaan Obat

Antidiabetes) belum pernah dilakukan. Beberapa penelitian yang terkait dengan

drug therapy problems (DTP) yang terjadi pada pasien terhadap penggunaan obat

antidiabetes dan dilakukan di rumah sakit Yogyakarta antara lain:

a. Evaluasi Masalah Utama Kejadian Medication Errors dan DTP pada Pasien

RS Bethesda Periode Agustus-September 2008. Penelitian ini tidak hanya

mengevaluasi DTP penggunaan obat antidiabetes. Masalah utama kejadian

medication errors dievaluasi pada penelitian ini.

b. Evaluasi DRP pada Peresepan Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan

Komplikasi Ischemic Heart Disease di Instalasi Rawat Inap RS Panti Rapih

Yogyakarta Periode Januari 2005-Desember 2007. Perbedaannya yaitu pasien

yang digunakan dalam penelitian ini sangat spesifik yaitu penderita diabetes

tipe 2 dengan komplikasi Ischemic Heart Disease.

Page 28: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  5

3. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Secara teoritis sebagai sumber referensi untuk mendeskripsikan ketaatan

penggunaan obat antidiabetes pasien rawat jalan Rumah Sakit Panti Rini

Yogyakarta.

2. Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

pengambilan keputusan oleh Farmasis dalam mempraktikkan pharmaceutical

care, secara khusus di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta dan secara umum

Rumah Sakit di Indonesia. Pada akhirnya akan meningkatkan kualitas

pelayanan terapi obat.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan Rumah

Sakit Panti Rini Yogyakarta antara Pasien yang Diberi Informasi versus Informasi

plus Alat Bantu Ketaatan Periode Juni – Juli 2009 (Kajian terhadap Penggunaan

Obat Antidiabetes) adalah:

1. Mengamati profil pasien rawat jalan yang menerima obat antidiabetes di

Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 meliputi jenis

kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan gula darah awal.

2. Mengamati profil terapi pasien rawat jalan yang menerima obat antidiabetes di

Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 meliputi jumlah,

golongan dan jenis obat, aturan pakai obat (frekuensi), dan rute pemberian.

Page 29: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  6

3. Mengevaluasi Drug Therapy Problems yang terjadi pada profil terapi pasien

rawat jalan yang menerima obat antidiabetes di Rumah Sakit Panti Rini

Yogyakarta periode Juni – Juli 2009.

4. Mengamati perbedaan ketaatan penggunaan obat antidiabetes pasien rawat

jalan di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 antara

pasien yang diberi informasi versus pasien yang diberi informasi plus alat

bantu ketaatan.

Page 30: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Pharmaceutical Care

Pharmaceutical care merupakan tanggung jawab apoteker terhadap terapi

obat dengan tujuan mencapai outcomes yang diinginkan untuk meningkatkan

kualitas hidup pasien (Wibowo, 2008). Tanggung jawab tersebut dapat

dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu: 1) menjamin semua terapi yang diterima

individu pasien sesuai (appropriate), paling efektif (the most effective possible),

paling aman (the safest available), dan praktis (convenient enough to be taken as

indicated); 2) mengidentifikasi, memecahkan, dan mencegah permasalahan yang

berhubungan dengan terapi obat yang dapat menghambat pelaksanaan tanggung

jawab yang pertama (Cipolle and Strand, 2004 dan Rovers, Currie, Hagel,

McDonough, Sobotka, 2003).

Program pharmaceutical care dapat menurunkan kejadian merugikan pada

penggunaan obat, terutama obat untuk penyakit jangka panjang seperti diabetes

melitus. Dilaporkan pharmaceutical care meningkatkan kesadaran pasien akan

efek merugikan dari obat (Fischer et.al., 2002)

Pharmaceutical care menuntut farmasis memiliki kemampuan untuk

meningkatkan dampak pengobatan dan meningkatkan kualitas hidup pasien

melalui pemberian informasi yang benar kepada pasien (Daris, 2006).

7

Page 31: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

8

B. Drug Therapy Problems

Tabel I. Kategori dan Penyebab Drug Therapy Problems (DTP) (Cipolle and Strand, 2004)

No Jenis DTP Contoh Penyebab DTP

1 Ada obat tanpa indikasi (unnecessary drug therapy)

• Tidak ada indikasi obat yang tepat untuk terapi obat saat itu

• Polifarmasi yang seharusnya cukup terapi tunggal • Kondisi medis lebih baik jika diterapi tanpa obat (non

farmakologi) • Terapi efek samping akibat suatu obat yang sebenarnya

dapat digantikan obat yang lebih aman • Penyalahgunaan obat, penggunaan alkohol, atau merokok

menimbulkan masalah 2 Ada indikasi tanpa obat

(need for additional therapy)

• Kondisi medis yang memerlukan obat tertentu • Terapi pencegahan dengan obat diperlukan untuk

mengurangi resiko timbul kondisi medis baru • Perlu tambahan obat untuk mencapai efek sinergis atau

tambahan 3 Obat tidak efektif

(ineffective drug) • Obat bukan yang paling efektif • Kondisi medis sukar disembuhkan dengan obat tersebut • Bentuk sediaan obat tidak tepat • Obat tidak efektif untuk indikasi yang sedang ditangani

4 Dosis terlalu rendah

(dosage too low)

• Dosis terlalu rendah untuk menghasilkan efek yang diharapkan

• Interval dosis terlalu panjang untuk menghasilkan efek • Interaksi obat mengurangi jumlah zat aktif obat • Durasi terapi obat terlalu pendek untuk menghasilkan efek

yang diharapkan 5 Efek obat merugikan

(adverse drug reaction) • Obat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan yang

tidak berhubungan dengan obat yang diberikan • Interaksi obat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan • Obat diberikan atau diubah terlalu cepat • Obat menimbulkan alergi • Obat kontraindikasi

6 Dosis terlalu tinggi (dose too high)

• Dosis terlalu tinggi • Frekuensi obat terlalu cepat • Durasi obat terlalu panjang • Interaksi obat menyebabkan reaksi toksik pada produk

obat • Obat diberikan terlalu cepat

7 Ketidaktaatan (noncompliance )

• Pasien tidak mengerti instruksi yang diberikan • Pasien memilih tidak mengkonsumsi obat • Pasien lupa minum obat • Harga obat terlalu mahal • Pasien tidak dapat menelan atau meminum obat sendiri

dengan benar • Obat yang diresepkan tidak tersedia

  

Page 32: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

9

Drug Therapy Problems (DTP) merupakan beberapa kejadian yang tidak

diinginkan yang terjadi pada pasien dan mengganggu tercapainya tujuan terapi.

Identifikasi drug therapy problems yang mungkin terjadi pada pasien terdiri atas

7 kategori dan penyebab umum yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

membantu pasien mencapai tujuan terapi yang diinginkan (Cipolle and Strand,

2004).

C. Ketaatan Pasien (Patient Compliance)

Ketaatan (compliance; adherence) merupakan suatu kondisi tingkat

kepatuhan pasien dalam melaksanakan segala instruksi pengobatannya.

Ketidaktaatan dapat mengakibatkan kesalahan medikasi. Empat jenis

ketidaktaatan mencakup beberapa situasi antara lain:

1. Pasien gagal mendapatkan medikasi. Beberapa pasien tidak menebus resep

obat karena tidak merasa memerlukan obat atau tidak menghendaki

mengambilnya. Beberapa pasien tidak menebus obat karena tidak mampu

menanggung biaya obat.

2. Pasien gagal melakukan medikasi sesuai dengan yang diresepkan. Hal ini

meliputi dosis yang salah, pengaturan waktu atau urutan pemberian yang tidak

tepat, frekuensi pemberian yang keliru, cara atau teknik pemberian yang salah,

dan penggunaan medikasi untuk tujuan yang keliru.

  

Page 33: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

10

3. Pasien menghentikan medikasi secara dini. Pasien menganggap bahwa

pengobatan tidak lagi diperlukan karena obat sudah habis atau karena telah

terjadi kemajuan pada gejala.

4. Pasien atau orang lain menggunakan medikasi secara tidak tepat. Sebagai

contoh, pasien berbagi medikasi dengan orang lain karena satu atau berbagai

alasan (Katzung, 2004).

Dalam banyak hal, ketidaktaatan dapat mengakibatkan penggunaan obat

yang kurang sehingga pasien kehilangan manfaat terapi yang diinginkan. Tujuan

terapi yang tidak tercapai dapat memperburuk kondisi pasien. Ketidaktaatan juga

dapat menyebabkan penggunaan obat berlebih. Beberapa pasien menggunakan

obat lebih sering daripada yang dianjurkan untuk meringankan gejalanya (Siregar,

2006).

Apoteker bertanggung jawab dalam meningkatkan ketaatan pasien.

Keefektifan komunikasi antara apoteker dan dokter maupun apoteker dan pasien

dapat menjadi penentu utama ketaatan pasien. Peran apoteker dalam menghadapi

masalah ketidaktaatan yang biasa terjadi pada proses pengobatan antara lain : 1)

identifikasi faktor resiko; 2) pengembangan rencana pengobatan; 3) alat bantu

kepatuhan; 4) pemantauan terapi; dan 5) komunikasi apoteker dengan pasien

(Siregar, 2006).

Penurunan ketaatan penggunaan obat pasien diabetes perlu diketahui

dengan baik oleh penderita, keluarga maupun tenaga medik yang bertanggung

jawab terhadap terapi pasien. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketaatan

  

Page 34: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

11

penggunaan obat pada penderita diabetes melitus antara lain: 1) usia makin muda

atau makin tua; 2) makin lama penyakit berlangsung; 3) makin banyak macam

obat; 4) adanya gejala depresi (rasa tertekan) dan masalah psikososial (Darmono,

2005).

D. Interaksi Obat

Interaksi obat didefinisikan sebagai fenomena yang terjadi ketika efek

farmakokinetika dari suatu obat berubah karena adanya pemberian obat yang lain.

Pembatasan tentang interaksi obat bervariasi. Sebagian membatasi pada efek yang

tidak dikehendaki, sementara sebagian yang lain memiliki pembatasan yang luas

dengan memasukkan interaksi antara obat dengan obat, obat dengan makanan,

obat dengan substansi endogen, obat dengan senyawa kimia, baik interaksi yang

bermanfaat maupun yang merugikan (Tatro, 2006).

Tabel II. Tingkat Signifikansi Interaksi Obat (Tatro, 2006)

Tingkat signifikansi Kekuatan Dokumentasi 1 berat terbukti 2 sedang terbukti 3 ringan terbukti 4 berat sedang mungkin terjadi

ringan mungkin terjadi 5 tidak ada tidak mungkin terjadi

E. Diabetes Melitus

1. Definisi

Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok gangguan metabolisme

yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai gangguan metabolisme

karbohidrat, lipid dan protein yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi

  

Page 35: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

12

kronis meliputi microvascular, macrovascular, dan neuropati (Triplitt, Reasner,

and Isley 2008).

2. Klasifikasi

Berdasarkan etiologi, penyakit diabetes melitus dibagi menjadi 4 macam

tipe yaitu:

a. Diabetes Melitus tipe 1

Penyakit diabetes melitus tipe 1 merupakan tipe diabetes yang terjadi

karena rusaknya autoimun sel-sel β pankreas. Diabetes tipe 1 sering terjadi pada

anak-anak dan remaja, namun dapat juga terjadi pada berbagai usia. Individu yang

lebih muda memiliki laju destruksi sel β yang cepat dan ditunjukkan dengan

adanya ketoasidosis (Triplitt et.al., 2008).

b. Diabetes Melitus tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 merupakan tipe penyakit diabetes yang ditandai

dengan resistensi insulin dan sekresi insulin yang relative kurang. Sebagian besar

penderita penyakit diabetes tipe 2 menunjukkan obesitas abdomen yang dapat

menyebabkan resistensi insulin. Hipertensi, dislipidemia (level trigliserid yang

tinggi dan level HDL-kolesterol yang rendah) dan peningkatan level inhibitor

plasminogen activator tipe 1 (PAI-1) sering ditunjukkan pada penderita diabetes

tipe 2. Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko terjadinya komplikasi

makrovaskuler (Triplitt et.al., 2008).

  

Page 36: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

13

c. Diabetes Gestasional (GDM)

Diabetes gestasional didefinisikan sebagai intoleransi glukosa yang terjadi

selama masa kehamilan. Kejadian diabetes gestasional mencapai kira-kira 7% dari

total kehamilan. Morbiditas dan mortalitas perinatal dapat dikurangi dengan

deteksi klinis (Triplitt et.al., 2008).

d. Diabetes tipe lain

Maturity onset diabetes of youth (MODY) ditandai adanya gangguan

sekresi insulin disertai dengan sedikit atau tanpa resistensi insulin. Pasien

menunjukkan hiperglikemia ringan pada usia dini. Ketidakmampuan genetik

mengubah proinsulin menjadi insulin. Ketidakmampuan ini menyebabkan

terjadinya hiperglikemia ringan dan diturunkan dengan pola autosomal yang

dominan (Triplitt et.al., 2008).

3. Diagnosis diabetes

American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan penggunaan

uji gula darah puasa sebagai pengukuran utama untuk mendiagnosis diabetes

melitus pada orang dewasa yang tidak hamil (Triplitt et.al., 2008).

Tabel III. Kriteria untuk Diagnosis Diabetes Melitus (Triplitt et.al., 2008).

Gejala diabetes disertai konsentrasi gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl Glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl Glukosa 2 jam setelah makan ≥ 200 mg/dl

4. Patogenesis

a. Diabetes Melitus tipe 1

Diabetes tipe 1 ditandai dengan defisiensi fungsi sel β pankreas yang

absolut. Empat ciri-ciri yang dapat dijadikan bukti: 1) masa praklinik yang lama

  

Page 37: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

14

yang ditandai oleh adanya penanda imun ketika kerusakan sel β terjadi; 2)

hiperglikemia ketika 80% - 90% sel-sel β rusak; 3) remisi sementara (disebut juga

fase honeymoon); 4) penyakit yang berhubungan dengan risiko komplikasi dan

kematian (Triplitt et.al., 2008).

Proses autoimun diperantarai oleh makrofag dan limfosit T dengan

mensirkulasi autoantibodi ke berbagai sel β antigen. Antibodi yang paling umum

terdeteksi pada diabetes tipe 1 adalah antibodi sel islet. Pengukuran antibodi

lainnya meliputi autoantibodi insulin, antibodi yang langsung melawan asam

glutamate dekarboksilase, dan antibodi insulin melawan tirosin fosfat islet

(Triplitt et.al., 2008).

b. Diabetes Melitus tipe 2

Pada penderita DM tipe 2 dapat dideteksi jumlah insulin yang cukup di

dalam darah. Hal ini menandakan pada DM tipe 2 terjadi resistensi insulin yaitu

sel-sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin secara normal.

Disamping resistensi insulin, produksi glukosa hepatik terganggu sehingga

produksinya berlebih. Apabila tidak ditangani dengan baik, pada perkembangan

penyakit selanjutnya penderita DM tipe 2 akan mengalami kerusakan sel-sel β

pankreas yang terjadi secara progresif (Muchid, 2005).

F. Penatalaksanaan Terapi

1. Outcome terapi

Outcome dari penatalaksanaan terapi yang diinginkan antara lain:

a. mengurangi resiko komplikasi penyakit makrovaskuler dan mikrovaskuler

  

Page 38: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

15

b. memperbaiki simptom

c. mengurangi kematian

d. meningkatkan kualitas hidup (Triplitt et.al., 2008).

2. Tujuan terapi

Tabel IV. Tujuan Terapi (Triplitt et.al., 2008)

Daftar Biokimia ADA* ACE dan AACE** Hemoglobin A1C <7% ≤6,5% Gula plasma preprandial 90 – 130 mg/dL 110 mg/dL Gula plasma postprandial <180 mg/dL 140 mg/dL

*ADA: American Diabetes Association **ACE: American College of Endocrinology; AACE: American Association of Clinical of Endocrinologists

3. Sasaran terapi

Sasaran terapi penelitian ini adalah kadar gula darah dan komplikasinya.

4. Penatalaksanaan terapi

target terpenuhi target (GDP) tidak terpenuhi

setelah 1 bulan

target terpenuhi target tidak terpenuhi

setelah 3 bulan

  

target terpenuhi target tidak terpenuhi setelah 1 bulan

Pilihan monoterapi awal: Metformin TZDs Sulfonilurea Insulin Pilihan monoterapi lainnya: Nateglinide atau Repaglinide Acarbose/miglitol

dual-terapi dual-terapi monoterapi target terpenuhi

target tidak terpenuhi setelah 3 bulan

target terpenuhi target tidak terpenuhi setelah 3-6 bulan

Pilihan dual-terapi: Sulfonilurea + metformin Metformin + TZDs Sulfonilurea/metformin + exenatide

Penambahan agen oral yg ke3 jika A1C <8,5% Atau Penambahan insulin Penanganan oleh ahli endokrin

Pilihan kombinasi lainnya: Insulin Nateglinide/repaglinide acarbose/miglitol

Intervensi awal Edukasi/nutrisi/latihan

A1c setiap 3-6 bulan

dual-terapi

Monoterapi atau dual-terapi

Lanjutkan terapi A1c setiap 3-6 bulan

A1C ≤6,5% GDP≤110mg/dL GD2jamPP≤140-180mg/dL

Lanjutkan terapi kombinasi A1c setiap 3-6 bulan 

  

Page 39: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

16

Gambar 1. Algoritma Kontrol Glikemia DM Tipe 2 pada Anak-anak dan Dewasa (Triplitt et.al., 2008)

a. Terapi non farmakologi

1) Pengaturan diet

Diet yang baik meningkatkan keberhasilan penatalaksanaan terapi.

Diet yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi yang seimbang

antara karbohidrat, protein, dan lemak. Jumlah kalori disesuaikan dengan

pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut dengan kegiatan fisik, yang

pada dasarnya ditujukan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan

ideal. Penurunan berat badan terbukti mengurangi resistensi insulin dan

memperbaiki sel- sel β terhadap stimulus glukosa (Muchid et.al., 2005).

2) Olahraga

Berolahraga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar

gula darah tetap normal. Prinsipnya, tidak perlu olahraga berat namun

olahraga ringan yang dilakukan secara teratur sangat berpengaruh bagi

kesehatan. Olahraga disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi

penderita. Beberapa contoh olahraga yang disarankan antara lain: jalan

atau lari pagi, bersepeda dan berenang. Olahraga akan memperbanyak

jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh serta

meningkatkan penggunaan glukosa (Muchid et.al., 2005).

b. Terapi farmakologi

  

Page 40: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

17

1) Insulin

Insulin merupakan hormon yang berperan penting dalam

metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Mekanisme kerja insulin

menurunkan kadar gula darah dengan menstimulasi pengambilan glukosa

perifer dan menghambat produksi glukosa hepatik (Triplitt et.al., 2008).

Dosis penggunaan disesusaikan dengan individu dan didasarkan dengan

melihat respon glikemik pasien.

Gambar 2. Mekanisme Kerja Obat Hipoglikemik Oral

2) Sulfonilurea

Kerja sulfonilurea meningkatkan sekresi insulin (Triplitt et.al.,

2008).

i) Glibenklamid

  

Page 41: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

18

Glibenklamid disebut juga gliburid. Dosis dewasa 2,5 – 5 mg

per hari dengan maksimal pemberian 20 mg sedangkan dosis untuk

pasien lanjut usia 1,25 – 2,5 mg dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan

dan diberikan bersamaan dengan makanan (Anonim, 2009).

ii) Glimepirid

Dosis 1 – 2 mg per hari dengan maksimal pemberian 6 mg per

hari. Glimepirid diberikan bersamaan dengan makanan (Anonim,

2009).

iii) Gliklazid

Obat antidiabetes ini diberikan bersama dengan makanan.

Dosis dewasa 40 – 80 mg, dapat ditingkatkan sampai 320 mg per hari.

Pemberian lebih dari 160 mg diberikan dalam dosis terbagi 2 (Anonim,

2009).

iv) Glikuidon

Glikuidon diberikan bersama dengan makanan. Dosis dewasa

15 mg dosis tunggal, 45 – 60 mg diberikan dalam dosis terbagi dengan

maksimal pemberian 180 mg (Anonim, 2009).

3) Biguanide.

Metformin merupakan antidiabetes golongan biguanide dengan

mekanisme kerja menurunkan produksi gula hepatik, menurunkan absorpsi

  

Page 42: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

19

glukosa pada saluran cerna, dan menambah sensitivitas insulin dengan

meningkatkan pengambilan glukosa peripheral serta penggunaannya.

Dosis dewasa 500 mg 2 kali sehari atau 850 mg 1 kali sehari (Lacy,

Armstrong, Goldman, and Lance, 2006).

4) Inhibitor α-glukosidase

Acarbose bekerja dengan menghambat kompetitif α-amilase

pankreas dan α-glukosidase sehingga penyerapan karbohidrat, disakarida

dan glukosa tertunda. Dosis 25 mg 3 kali sehari pada suapan pertama

(Lacy, et.al., 2006).

5) DPP-IV Inhibitor

Vildagliptin bekerja dengan memperpanjang waktu paro produksi

glucagon-like peptide-1 (GLP-1). Hal ini menyebabkan penurunan

absorpsi glukagon postprandial dan menstimulasi sekresi glukosa (DiPiro,

2008). Dosis sebesar 50 mg diberikan bersama dengan metformin atau

tiazolidindion, dosis maksimal 100 mg per hari. Makanan tidak

mempengaruhi absorpsi obat (Triplitt, 2008).

G. Landasan Teori

Perilaku pasien terhadap penggunaan obat berpengaruh terhadap

keberhasilan suatu terapi. Komunikasi, informasi dan edukasi yang diterima oleh

pasien mempengaruhi perilaku pasien terhadap penggunaan obat. Penggunaan

  

Page 43: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

20

obat yang tidak tepat dapat disebabkan oleh informasi yang kurang jelas baik

tertulis maupun lisan yang diberikan oleh tenaga medis.

Farmasis merupakan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab

memberikan informasi obat kepada pasien. Pemberian informasi oleh farmasis

dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu informasi verbal, demonstrasi dengan

alat visual, maupun dengan form kepatuhan.

Pemberian informasi disertai alat bantu ketaatan berupa kotak obat dan

label pengingat akan lebih mempermudah pemberian informasi dan meningkatkan

pemahaman pasien terhadap penggunaan obat yang tepat. Pemberian alat bantu

ketaatan dan label pengingat lebih melibatkan banyak indera sehingga pasien

lebih mudah mengingat dalam penggunaan obat. Hal ini tentunya akan

meningkatkan ketaatan pasien (patient compliance) serta dampak terapinya

sehingga kualitas hidup pasien meningkat.

H. Hipotesis

Ada perbedaan ketaatan penggunaan obat antara pasien rawat jalan Rumah

Sakit Panti Rini Yogyakarta yang diberi informasi versus pasien yang diberi

informasi plus alat bantu ketaatan.

  

Page 44: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit

Panti Rini Yogyakarta antara Pasien yang Diberi Informasi versus Informasi plus

Alat Bantu Ketaatan Periode Juni-Juli 2009 (Kajian terhadap Penggunaan Obat

Antidiabetes) merupakan jenis penelitian eksperimental semu dengan rancangan

penelitian analitik dengan pola searah. Penelitian eksperimental semu ialah bila

peneliti tidak mungkin mengontrol semua variabel luar, sehingga perubahan yang

terjadi pada efek tidak sepenuhnya oleh pengaruh perlakuan (Pratiknya, 1986).

Desain ini tidak mempunyai pembahasan yang ketat terhadap randomisasi,

dan pada saat yang sama dapat mengontrol ancaman-ancaman validitas. Penelitian

ini dapat disebut eksperimen semu karena eksperimen ini belum atau tidak

memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, karena variabel-

variabel seharusnya dikontrol atau dimanipulasi. Oleh sebab itu validitas

penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang

sebenarnya (Notoatmodjo, 2005).

Berdasarkan setting tempat, penelitian ini termasuk penelitian lapangan.

Penelitian ini merupakan analitik, artinya dalam penelitian ini terdapat dua

kelompok yang dibandingkan yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,

data yang diperoleh dihitung secara analitik. Berdasarkan bidang ilmu penelitian,

penelitian ini merupakan penelitian klinis komunitas. Mata kuliah yang terkait

21  

Page 45: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

22

meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Sosial, Farmakoterapi, serta Komunikasi dan

Konseling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pemberian alat bantu/alat

peraga kepada kelompok perlakuan yang dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Observasi pasien dilakukan dengan mengunjungi pasien di rumah (home visit)

serta wawancara dengan pasien.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah adanya tambahan alat bantu.

b. Variabel tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah ketaatan pasien dalam

minum obat.

2. Definisi operasional

a. Ketaatan penggunaan obat merupakan ketaatan

pasien terhadap aturan penggunaan obat yang dilihat berdasarkan jumlah obat

yang diminum dan cara pakai obat (sebelum atau sesudah makan).

b. Ketaatan dinilai dari jumlah obat yang digunakan.

Pasien dikatakan taat bila obat yang digunakan 100%.

c. Obat antidiabetes yang digunakan untuk menilai

ketaatan pasien berdasarkan jumlah obat yang diminum adalah obat dengan

bentuk sediaan padat yang memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam alat

bantu.

Page 46: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

23

d. Alat bantu ketaatan berupa kotak obat yang

dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah pasien setiap mengkonsumsi

obat dan dilengkapi dengan tabel ketaatan yang dicentang setiap pasien minum

obat agar pasien menjadi lebih taat dalam mengkonsumsi obat yang

diresepkan.

e. Golongan obat endokrin merupakan kajian awal

penelitian ini. Kasus di lapangan, obat antidiabetes merupakan obat golongan

endokrin yang paling banyak digunakan oleh pasien rawat jalan Rumah Sakit

Panti Rini, oleh karena itu kajian penelitian dipersempit hanya terhadap

penggunaan obat antidiabetes.

f. Perlakuan ialah pasien yang setuju mengikuti

penelitian ini dan diberi alat bantu ketaatan yang telah dirancang, selanjutnya

pasien di home visit minimal dua kali. Jumlah perlakuan sebanyak 22 pasien.

g. Kontrol ialah pasien yang setuju mengikuti

penelitian ini, namun tidak diberi alat bantu ketaatan. Pasien hanya di home

visit satu kali saat obat habis dan digunakan sebagai pembanding kelompok

perlakuan. Jumlah kontrol sebanyak 23 orang.

h. Profil pasien meliputi umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, dan kadar gula darah awal.

i. Profil obat meliputi jumlah obat yang diresepkan,

jumlah antidiabetes yang diresepkan, golongan dan jenis obat selain

antidiabetes, serta golongan dan jenis obat antidiabetes.

Page 47: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

24

j. Dalam evaluasi obat digunakan nama generik

sehingga nama paten tidak disebutkan satu per satu.

k. Evaluasi dosis dan interaksi obat berdasarkan

sumber referensi Drug Information Handbook (Lacy,et.al., 2006), Drug

Interaction Fact (Tatro,2006) dan MIMS (Anonim, 2009).

l. Drug Therapy Problems yang dimaksudkan dalam

penelitian adalah setiap masalah yang berhubungan dengan penggunaan obat

antidiabetes.

m. Analisis SOAP merupakan modifikasi artinya dalam

penelitian ini tidak benar-benar dilakukan SOAP kepada pasien, namun hanya

rekomendasi saja.

n. Periode Juni-Juli 2009 yang dimaksud pada

penelitian ini yaitu tanggal 8 Juni 2009 – 28 Juli 2009.

o. Pasien home visit merupakan subyek penelitian

yang bertempat tinggal di daerah Kalasan dan sekitarnya yang telah menerima

dan menyetujui inform- concent.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian meliputi pasien dewasa (> 17 tahun) menjalani rawat

jalan di RS Panti Rini Yogyakarta. Kriteria inklusi subyek penelitian adalah

pasien yang menjalani rawat jalan di RS Panti Rini Yogyakarta periode Juni-Juli

2009; menerima satu atau lebih obat antidiabetes; pasien menggunakan obat yang

memerlukan ketaatan atau aturan pakai berdurasi lama (30 hari) atau penggunaan

Page 48: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

25

terus-menerus untuk mencapai tingkat keberhasilan terapi; pasien yang bersedia

bekerja sama berdasarkan persetujuan dengan informed-consent. Kriteria eksklusi

adalah pasien yang telah mengikuti program edukasi atau mendapat informasi ini

sebelumnya maupun pernah mengikuti penelitian lain yang serupa, pasien yang

tidak menggunakan obat golongan antidiabetes serta tidak bersedia bekerjasama

dalam penelitian ini.

Obat antibiotik 

Obat golonganneuromuskule

Gambar 3. Bagan RuaObat Golon

Penelitian ini m

8 subjudul yaitu 6 kajian

dilakukan secara bersam

satu pasien bisa menjad

bersama-sama sehingga

dengan kajian lain. Ju

Evaluasi Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Yogyakarta antara Pasien yang

Diberi Informasi VS Informasi Plus Alat Bantu Ketaatan Serta Dampak Terapinya Periode Bulan

Juni-Juli 2009.

Perbedaan  karakteristik  pasien  dan karakteristik  obat  terhadap  ketaatan penggunaan  obat    pada  pasien  rawat jalan RS Panti Rini Yogyakarta 

Evaluasi perbedaan tingkat pemahaman, sikap, dan tindakan (perilaku) serta kepuasan pasien rawat jalan di RS Panti Rini terhadap informasi vs informasi plus alat bantu (peragaan dengan obat-obat)

 r 

Obat antidiabetes  g

n i 

gc  

an  

 

ng Lingkup Penelitigan Antidiabetes da

erupakan bagian dari

golongan obat dan 2

a-sama dan dibagi

i pasien beberapa pe

tiap peneliti dapat m

mlah keseluruhan pa

Obat olongan respirasi on infeks

an Kajian Telam Penelitia

penelitian pa

penelitian so

berdasarkan

neliti. Home

elakukan hom

sien yang di

Obat olongan erna noninfeksi 

rhadap Pengn Payung

yung yang ter

sial. Pengumpu

kajian masing

visit dilakuka

e visit terhada

peroleh seban

Obat tihipertensi

gunaan

diri atas

lan data

-masing,

n secara

p pasien

yak 156

Page 49: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

26

pasien yaitu 78 pasien kontrol dan 78 pasien perlakuan. Jumlah subjek uji yang

digunakan pada kajian obat antidiabetes ini sebanyak 45 pasien yang terbagi

dalam 2 kelompok yaitu 22 pasien sebagai perlakuan dan 23 pasien sebagai

kontrol.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar catatan medik pasien

rawat jalan atau pulang rawat inap yang menerima obat golongan antidiabetes.

Pasien dilayani oleh farmasis Rumah Sakit Panti Rini periode Juni-Juli 2009 dan

data klinis pasien ditulis oleh dokter, perawat, dan apoteker. Hasil home visit

pasien yang dilakukan minimal dua kali untuk perlakuan dan sekali untuk kontrol

digunakan untuk membantu menggambarkan ketaataan pasien dalam

menggunakan obat.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan (1) alat-alat sederhana yang dirancang untuk

membantu ketaatan penggunaan obat pasien yaitu pil dispenser, dan tabel

ketaatan, (2) alat-alat untuk monitoring tanda vital dan data lab sederhana yaitu

alat pengukur kadar gula darah (Easy Touch), (3) Panduan wawancara terstruktur

meliputi biodata pasien, cara penggunaan obat dan tanggapa mengenai alat bantu

ketaatan.

Page 50: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

27

Gambar 4. Alat Bantu Ketaatan Penggunaan Obat

F. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di instalasi Farmasi, ruang tunggu pasien Rumah

Sakit Panti Rini Yogyakarta dan di rumah pasien untuk kegiatan pemantauan

(homevisit).

G. Tata Cara Pengumpulan Data

1. Analisis situasi

a. Analisis situasi

meliputi diskusi dengan pihak manajemen Rumah Sakit Panti Rini

mengenai ketidaktaatan pasien yang sering muncul dan studi pustaka.

Menyusun teknis pelaksanaan dengan unit Farmasi.

b. Penetapan kajian

penelitian dan penetapan kriteria inklusi serta eksklusi sebagai dasar untuk

menentukan subyek penelitian secara prospektif selama Juni-Juli 2009.

2. Pembuatan alat bantu ketaatan

Page 51: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

28

a. Perancangan alat bantu ketaatan berdasarkan studi pustaka dan wawancara

dengan beberapa ahli. Alat bantu yang dirancang adalah pil dispenser

berupa kotak bersekat. Kotak dibagi menjadi 21 bagian agar dapat

digunakan untuk pengobatan sebanyak 3 kali sehari selama 7 hari. Alat ini

dilengkapi dengan tabel ketaatan bergambar ayam berkokok (pagi hari),

matahari (siang hari), dan bulan (malam hari). Tabel ini harus diberi tanda

(√) setelah pasien minum obat.

b. Sebelum digunakan, alat bantu diuji cobakan pada beberapa orang yang

memiliki kriteria menyerupai kriteria subyek uji pada kira-kira 12

responden

3. Pembuatan kuesioner dan wawancara terstruktur

a. Pembuatan kuesioner yang berisi kira-kira 12 pertanyaan dengan bahasa

sederhana, pertanyaan mencakup segi pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Wawancara terstruktur dengan bahasa yang sederhana untuk mengevaluasi

pemahaman dan kepuasan pasien dilakukan pada akhir homevisit.

b. Sebelum digunakan, kuesioner dan wawancara terstruktur diuji cobakan

pada beberapa orang yang memiliki kriteria menyerupai subyek uji.

Validasi isi kuesioner dilakukan sebelum kuesioner digunakan.

4. Pengumpulan data

a. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung pasien

dan medical record pasien. Data yang dikumpulkan meliputi identitias,

riwayat penyakit dan riwayat pengobatan; data medis berupa diagnosis dan

Page 52: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

29

terapi; serta data laboratorium. Bila diperlukan data dapat dikonfirmasi

melalui wawancara dengan pasien/keluarga dan tenaga kesehatan.

b. Sebelum memilih subjek uji, dibuat suatu aturan main untuk menentukan

siapa yang menjadi kontrol dan siapa yang mendapat perlakuan. Teknik

yang digunakan dalam pengambilan subyek adalah semi random, dimana

pasien yang ditemui pada minggu pertama digunakan sebagai perlakuan

dan minggu berikutnya sebagai kontrol. Begitu seterusnya secara

berselang-seling.

c. Pasien yang terpilih sebagai subjek uji, sebelumnya diminta mengisi

inform consent sebagai tanda persetujuan mengikuti penelitian. Inform

consent ditanda tangani oleh subjek uji dan saksi (keluarga/kerabat dekat,

namun jika tidak ada, peneliti bisa menjadi saksi).

d. Pasien yang telah setuju mengikuti penelitian, selanjutnya diberi alat bantu

ketaatan untuk subyek uji kelompok perlakuan kemudian peneliti

membantu pasien menyiapkan obat yang telah diresepkan ke dalam kotak

obat dan meminta pasien untuk memberi tanda centang pada tabel ketaatan

setiap kali pasien minum obat. Kelompok kontrol tidak diberi alat bantu,

cukup informasi verbal mengenai ketaatan penggunaan obat dari apoteker

di rumah sakit.

5. Wawancara

Wawancara terstruktur dilakukan terhadap pasien kelompok perlakuan dan

pasien kelompok kontrol tentang pemahaman dan kepuasan pasien terhadap

informasi penggunaan obat yang telah diberikan. Wawancara mengenai

Page 53: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

30

pemahaman pasien tentang penggunaan obat dilakukan pada awal penelitian,

sedangkan wawancara kepuasan pasien terhadap informasi yang diberikan

dilakukan pada akhir pengambilan data. Pasien kelompok perlakuan mendapat

tambahan wawancara yaitu wawancara mengenai manfaat alat bantu yang telah

diberikan serta kritik maupun saran terhadap alat bantu.

6. Tahap Penyelesaian Data

a. Pengolahan data

Semua data yang diperoleh dikumpulkan menjadi satu selanjutnya

dikelompokkan lagi untuk memperoleh data dengan kajian golongan obat

antidiabetes. Data tersebut memuat data rekam medis pasien yaitu keluhan,

diagnosa, identitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

pekerjaan, nomor RM, alamat, hasil wawancara pasien mengenai perkembangan

kondisi pasien dan kepuasan pasien terhadap alat bantu, dicatat pula obat yang

diresepkan, dosis obat, aturan pakai, dan untuk melihat ketaatan pasien dihitung

berapa jumlah obat yang telah diminum serta hasil pengukuran kadar gula darah.

Data tersebut dibandingkan antara kelompok kontrol dan perlakuan.

b. Evaluasi data

Statistik yang digunakan yaitu parametrik atau non parametrik ditentukan

oleh sebaran data. Bila parametrik menggunakan uji T dan bila non parametrik

menggunakan Mann-Whitney (Pratiknya, 1986).

Page 54: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

31

c. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan perbedaan ketaatan antara pasien yang menerima

informasi plus alat bantu dibandingkan pasien yang menerima informasi saja,

pada penggunaan obat golongan antidiabetes berdasarkan uji statistik dengan taraf

kepercayaan 90%.

H. Tata Cara Analisis Hasil

Data dibahas secara analitik dengan uji statistik dan bantuan tabel.

1. Persentase jenis kelamin pasien pada kelompok kontrol maupun perlakuan

dikelompokkan menjadi 2, yaitu pasien berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan, baik pada kelompok perlakuan maupun kontrol dihitung dengan

cara menghitung jumlah kasus pada tiap kelompok jenis kelamin dibagi

dengan jumlah keseluruhan kasus pasien yang menggunakan obat golongan

antidiabetes. Perlu uji statistik, untuk mengetahui apakah jenis kelamin antara

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berbeda bermakna atau tidak, taraf

kepercayaan yang digunakan adalah 90%. Uji yang digunakan adalah uji non

parametrik Chi-Square, bila p<0,1 artinya berbeda bermakna, sedangkan bila

p>0,1 artinya berbeda tidak bermakna.

2. Persentase tingkat pendidikan pasien baik pada kelompok perlakuan maupun

kontrol dihitung dengan cara menghitung jumlah kasus pada tiap tingkat

pendidikan dibagi jumlah keseluruhan kasus pasien yang menggunakan obat

Page 55: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

32

antidiabetes kemudian dikalikan 100%. Perbedaan antara kelompok perlakuan

dan kontrol dapat diketahui dengan melakukan uji statistik non parametrik

Kolmorgorov–Smirnov, taraf kepercayaan yang digunakan 90%. Bila p<0,1

artinya berbeda bermakna, sedangkan bila p>0,1 artinya berbeda tidak

bermakna.

3. Perbandingan umur pasien antara kelompok perlakuan dan kontrol yang

digunakan sebagai baseline yang diuji dengan uji statistik. Bila sebaran data

normal digunakan uji parametrik T-test sedangkan jika sebaran data tidak

normal digunakan uji non parametrik Mann-Whitney. Taraf kepercayaan yang

digunakan adalah 90%. Jika p<0,1 artinya berbeda bermakna, sedangkan bila

p>0,1 artinya berbeda tidak bermakna.

4. Persentase jumlah obat yang digunakan oleh pasien baik pada kelompok

perlakuan maupun kelompok kontrol dihitung berdasarkan jumlah seluruh

obat yang diterima pasien dibagi jumlah pasien dikali 100%.

5. Persentase jenis obat (selain obat golongan antidiabetes) yang digunakan oleh

pasien dihitung berdasarkan jumlah penggunaan suatu jenis obat dibagi

jumlah pasien dikali 100%.

6. Persentase golongan dan jenis antidiabetes yang digunakan oleh pasien

dihitung berdasarkan jumlah penggunaan golongan dan jenis antidiabetes

tertentu dibagi jumlah pasien dikali 100%.

7. Persentase jumlah dan jenis antidiabetes yang digunakan pasien dihitung

berdasarkan jumlah kasus pasien yang menggunakan jumlah dan jenis

antidiabetes tertentu dibagi jumlah pasien dikali 100%.

Page 56: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

33

8. Persentase jumlah kejadian DTP dihitung berdasarkan jumlah pasien yang

memiliki kasus DTP dibagi jumlah seluruh pasien kemudian dikalikan 100%.

9. Perbedaaan ketaatan pasien berdasarkan jumlah obat yang diminum dihitung

dengan mencari % ketaatan pada masing-masing pasien yaitu:

Jumlah antidiabetes yang diminum

Jumlah antidiabetes yang diresepkan.

Selanjutnya perbedaan ketaatan antara kelompok perlakuan dan kontrol

dihitung dengan membandingkan % ketaatan antara kedua kelompok tersebut

menggunakan uji statistik. Jika sebaran data normal digunakan uji parametrik

T-test namun, jika sebaran data tidak normal digunakan uji statistik non

parametrik Mann-Whitney. Taraf kepercayaan yang digunakan 90%, jika

p>0,1 berarti berbeda tidak bermakna. Namun jika p<0,1 berarti berbeda

bermakna.

x 100%

10. Evaluasi ketaatan berdasarkan aturan pakai dihitung dengan mencari %

ketaatan berdasarkan aturan pakai meliputi 1x1, 2x1/2, 2x1, dan 3x1 pada

masing-masing pasien. Selanjutnya perbedaan ketaatan antara kelompok

perlakuan dan kontrol dihitung dengan membandingkan % ketaatan antara

kedua kelompok tersebut menggunakan uji Fisher. Taraf kepercayaan yang

digunakan 90%, jika p>0,1 berarti berbeda tidak bermakna. Namun jika p<0,1

berarti berbeda bermakna.

11. Evaluasi ketaatan berdasarkan cara pakai dihitung dengan mencari % ketaatan

berdasarkan cara pakai pada masing-masing pasien. Selanjutnya perbedaan

ketaatan antara kelompok perlakuan dan kontrol dihitung dengan

Page 57: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

34

membandingkan % ketaatan antara kedua kelompok tersebut menggunakan uji

Fisher. Taraf kepercayaan yang digunakan 90%, jika p>0,1 berarti berbeda

tidak bermakna. Namun jika p<0,1 berarti berbeda bermakna.

12. Hipotesis: ada perbedaan ketaatan antara pasien yang mendapat informasi

versus pasien yang mendapat informasi plus alat bantu.

h null: tidak ada perbedaan ketaatan antara pasien yang mendapat informasi

versus pasien yang mendapat informasi plus alat bantu.

p>0,1: h null diterima artinya tidak ada perbedaan antara pasien yang

mendapat informasi verus pasien yang mendapat informasi plus alat bantu.

p<0,1: h null ditolak artinya ada perbedaan antara pasien yang mendapat

informasi versus pasien yang mendapat informasi plus alat bantu.

I. Kesulitan Penelitian

Selama penelitian terdapat beberapa kesulitan antara lain bahan untuk

merancang alat bantu sulit diperoleh karena jumlahnya yang terbatas, hal ini

diatasi dengan melakukan pemesanan barang terlebih dahulu. Pada tahap

pengambilan data, beberapa pasien tidak bersedia mengikuti penelitian dengan

berbagai alasan. Untuk mengatasi kesulitan ini, peneliti menggunakan bahasa

yang menarik serta pemberian souvenir. Pada saat home visit, kesulitan yang

sering ditemui adalah pencarian alamat pasien dan pengaturan penggunaan alat

yang akan digunakan untuk memonitoring tanda vital. Keterbatasan bahasa

menjadi kendala dalam melakukan wawancara.

Page 58: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  

35

Kesulitan yang menjadi kelemahan penelitian ini ialah ketidakjujuran

pasien dan untuk mengatasi hal tersebut, sejak awal peneliti telah memberi

informasi kepada pasien agar bila lupa minum obat tidak perlu takut, atau

berusaha menutupi, justru obat yang lupa diminum tetap diletakkan di kotak obat

yang telah disiapkan tersebut. Kesulitan lain yang sering dijumpai yaitu pasien

gugur dikarenakan pasien meninggal, menjalani rawat inap, maupun alamat yang

tidak dapat ditemukan. Oleh karena itu peneliti berusaha memperoleh data pasien

selengkap-lengkapnya agar pasien mudah dihubungi dan ditemukan.

Page 59: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan penelitian mengenai Evaluasi Perbedaan Ketaatan

Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta antara Pasien yang Diberi

Informasi versus Informasi plus Alat Bantu Ketaatan serta Dampak Terapinya

Periode Juni-Juli 2009 dengan kajian terhadap penggunaan obat antidiabetes

meliputi profil pasien, profil obat pasien, evaluasi drug therapy problems pada

terapi pasien, dan evaluasi perbedaan ketaatan pasien yang menggunakan obat

antidiabetes antara pasien yang diberi informasi versus informasi plus alat bantu

ketaatan serta dampak terapinya.

A. Profil Pasien

Tabel V. Baseline Profil Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009

Kriteria Perlakuan (n=22) Kontrol (n=23) p

Umur 59,32 1) ± 10,06 2) 61,00 3) (47 4) – 75 5)) 0,453 Gula darah awal (mg/dL)

197,5 (112-552) 188,7 ± 55,68 0,286

Jenis kelamin Perempuan 59,1% 65,2% Laki-laki 40,9% 34,8%

0,672

Tingkat pendidikan Tidak ada 4,5% 4,4% SD 4,5% 17,3% SMP 13,7% 17,3% SMA 45,5% 30,5% PT 31,8% 30,5%

0,923

1) mean, 2) sd, 3) median, 4) min, 5) max

36 

Page 60: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  37

Tabel Baseline Profil Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini

Yogyakarta Periode Juni – Juli 2009 menggambarkan kondisi awal subyek uji

yang akan diteliti. Profil pasien kelompok perlakuan maupun kontrol memiliki

kemungkinan mempengaruhi penelitian. Pasien muda memiliki kecenderungan

lebih tidak taat daripada pasien usia tua, namun pasien dengan usia terlalu tua

memiliki kecenderungan lupa minum obat sehingga ketidaktaatannya cukup

tinggi. Pasien perempuan cenderung lebih taat dibandingkan pasien laki-laki.

Pasien dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung lebih taat dibandingkan pasien

dengan tingkat pendidikan rendah. Gula darah awal pasien diharapkan memiliki

nilai yang tidak berbeda bermakna supaya profil ini tidak mempengaruhi

penelitian. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan kondisi awal subjek uji kelompok

perlakuan maupun kontrol berbeda tidak bermakna. Penelitian ini mampu

membandingkan dengan baik antara kelompok pasien yang diberi informasi

versus kelompok pasien yang diberi informasi plus alat bantu jika kondisi awal

subjek uji berbeda tidak bermakna.

Hasil analisis data yang membandingkan profil umur pasien kelompok

perlakuan dan kontrol diperoleh nilai p=0,453, profil gula darah awal pasien

diperoleh p= 0,286, profil jenis kelamin pasien diperoleh nilai p=0,672, dan profil

tingkat pendidikan pasien diperoleh nilai p=0,923. Berdasarkan nilai tersebut, data

profil pasien kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol tidak berbeda

bermakna sehingga tidak akan mempengaruhi penelitian. Jika sebaran data

berbeda tidak bermakna maka perbedaan ketaatan pasien pada penelitian ini

merupakan pengaruh dari perlakuan yang diberikan selama penelitian.

Page 61: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  38

B. Profil Terapi Pasien

Pasien rawat jalan RS Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 yang

menerima terapi obat antidiabetes juga menerima terapi obat lain selain obat

antidiabetes. Berdasarkan obat yang diterima oleh pasien, maka baseline profil

terapi pasien meliputi jumlah obat yang diterima oleh pasien dan jumlah obat

antidiabetes.

Tabel VI. Baseline Profil Terapi Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009

Kriteria Perlakuan (n=22) Kontrol (n=23) p

Jumlah obat yang diterima 4,00 (3-7) 4,35 ± 1,58 0,151 Jumlah obat antidiabetes 2,00 (1-3) 1,00 (1-3) 0,382

Semakin banyak jumlah obat yang diterima oleh pasien maka ketaatan

pasien menjadi semakin rendah demikian pula sebaliknya, semakin sedikit jumlah

obat yang diterima oleh pasien maka ketaatan pasien menjadi semakin tinggi.

Profil jumlah obat yang diterima oleh pasien berdasarkan Tabel VI memiliki nilai

p=0,151 dan profil jumlah obat antidiabetes yang diterima oleh pasien memiliki

nilai p=0,382. Nilai p>0,10 menunjukkan bahwa sebaran data jumlah obat yang

diterima oleh pasien dan jumlah obat antidiabetes antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol berbeda tidak bermakna. Kondisi ini sesuai dengan yang

diharapkan. Profil pasien yang berbeda namun tidak bermakna tidak akan

mempengaruhi hasil penelitian sehingga perbedaan ketaatan pasien merupakan

pengaruh dari perlakuan yang diberikan selama penelitian.

Page 62: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  39

1. Profil terapi pasien secara umum

Profil terapi pasien secara umum dapat dilihat melalui jumlah obat

keseluruhan yang diterima pasien dan jenis obat selain obat antidiabetes yang

diterima oleh pasien pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Jumlah dan

jenis obat dihitung berdasarkan zat aktif obat.

Tabel VII. Pengelompokan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009 Berdasarkan Jumlah

Keseluruhan Obat yang Diterima Pasien

Perlakuan (n=22) Kontrol (n=23) Jumlah obat Jumlah

pasien Persentase (%) Jumlah pasien Persentase (%)

2 - - 3 13,03 2 9,1 4 17,44 11 50,0 6 26,15 3 13,6 5 21,76 5 22,7 3 13,07 1 4,6 1 4,48 - - 1 4,4

Jumlah obat yang diberikan kepada pasien dapat mempengaruhi ketaatan

penggunaan obat. Semakin banyak jumlah obat yang diberikan kepada pasien

maka ketaatan pasien akan menurun demikian pula sebaliknya, semakin sedikit

jumlah obat yang diberikan kepada pasien maka ketaatan pasien akan meningkat.

Tabel pengelompokkan pasien berdasarkan jumlah keseluruhan obat yang

diterima oleh pasien menunjukkan data jumlah obat yang paling sering diberikan

pada kelompok perlakuan yaitu 4 dengan persentase sebesar 50% sedangkan

jumlah obat yang paling sering diberikan pada kelompok kontrol yaitu 6 dengan

persentase sebesar 26,1%.

Page 63: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  40

Tabel VIII. Golongan dan Jenis Obat selain Obat Antidiabetes yang Diterima Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni – Juli 2009

Perlakuan (n=22) Kontrol (n=23)

Jenis Obat Jumlah pasien Persentase (%) Jumlah pasien Persentase (%)

Sistem gastrointestinal dan hepatobilier lansoprazol 2 9,1 1 4,3 ranitidin 1 4,5 - - Al(OH) 3, Mg(OH)2 1 4,5 - - caco3 - - 1 4,3 methionin 1 4,5 - - Sistem Kardiovaskuler dan Hematopoietik flunarizin 1 4,5 - - carvedilol 1 4,5 1 4,3 amlodipin besilat 1 4,5 2 8,7 ISDN - - 1 4,3 diltiazem 8 36,4 7 30,4 nifedipin 2 9,1 4 17,4 furosemid 3 13,6 3 13,0 HCT 1 4,5 3 13,0 clonidin 1 4,5 3 13,0 terazosin 1 4,5 1 4,3 digoxin 2 9,1 1 4,3 ramipril 1 4,5 1 4,3 lisinopril 1 4,5 1 4,3 captopril - - 2 8,7 pyridoxin 1 4,5 1 4,3 adenosin trifosfat 1 4,5 - - valsartan - - 2 8,7 cilostazol - - 2 8,7 Sistem Pernafasan teofilin 1 4,5 - - salbutamol 2 9,1 - - codein - - 1 4,3 dekstrometorfan - - 2 8,7 Sistem Neuro-muskular asam mefenamat 2 9,1 2 8,7 paracetamol 1 4,5 1 4,3 metampiron 1 4,5 1 4,3 glucosamin 1 4,5 - - meloxicam 2 9,1 1 4,3 ketorolak 1 4,5 - - tramadol - - 1 4,3 sulfazalazin - - 1 4,3 allopurinol 2 9,1 - - amitriptilin 1 4,5 1 4,3  

Page 64: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  41

Lanjutan Tabel VIII 

Perlakuan (n=22) Kontrol (n=23) Jenis Obat Jumlah

pasien Persentase (%) Jumlah pasien Persentase (%)

Antibiotik cefadroxil 1 4,5 - - ciprofloxacin - - 1 4,3 clindamycin - - 1 4,3 metronidazol - - 1 4,3 Sistem endokrin dan metabokik simvastatin 2 9,1 4 17,4 fenofibrat 1 4,5 - - pravastatin 1 4,5 - - Vitamin dan mineral vitamin B1, B6, B12 9 40,9 8 34,8 vitamin B1 1 4,5 - - KCl 4 18,2 1 4,3 lysin 1 4,5 1 4,3 Nutrisi α-lipoic acid - - 1 4,3

Penggolongan obat selain obat antidiabetes yang diterima oleh pasien

didasarkan pada penggolongan obat menurut MIMS. Berdasarkan Tabel VIII

dapat diketahui bahwa jenis obat selain obat antidiabetes yang paling banyak

diterima oleh pasien kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yaitu vitamin

B1, B6, B12 dengan persentase masing-masing sebesar 40,9% dan sebesar 34,8%.

Pasien yang menerima obat antidiabetes sebagian besar merupakan pasien lanjut

usia sehingga penggunaan vitamin B1, B6, B12 cukup tinggi.

2. Profil antidiabetes

a. Berdasarkan golongan dan jenis obat antidiabetes

Profil obat antidiabetes digambarkan melalui golongan dan jenis obat

antidiabetes yang digunakan oleh pasien rawat jalan RS Panti Rini Periode Juni –

Juli 2009 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Obat-obat antidiabetes

yang diterima oleh pasien terdiri dari 5 golongan obat berdasarkan

Page 65: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  42

farmakologinya yaitu golongan sulfonilurea, biguanide, inhibitor α- glucosidase,

insulin, dan DPP IV-inhibitor.

Tabel IX. Golongan dan Jenis Obat Antidiabetes yang Digunakan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni – Juli 2009

Perlakuan Kontrol

Golongan Obat Jenis Obat Jumlah Kasus (n=40)

Persentase (%)

Jumlah Kasus (n=36)

Persentase (%)

glibenklamid 4 10,0 4 11,1glimepirid 3 7,5 4 11,1gliklazid 6 15,0 7 19,4

Sulfonilurea

glikuidon 4 10,0 4 11,1Biguanide metformin 15 37,5 12 33,3Inhibitor α-glucosidase

acarbose 5 12,5 3 8,3

human Insulin

1 2,5 1 2,8Insulin

insulin Lispro 1 2,5 1 2,8DPP-IV Inhibitor vildagliptin 1 2,5 - -

Golongan obat antidiabetes yang paling banyak digunakan oleh pasien

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yaitu golongan sulfonilurea dengan

persentase penggunaan masing-masing sebesar 42,5% dan 52,4%. Jenis obat

golongan sulfonilurea yang digunakan pasien antara lain glibenklamid, glimepirid,

gliklazid dan glikuidon. Jenis antidiabetes yang paling banyak digunakan pasien

kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yaitu metformin dengan

persentase masing masing sebesar 15% dan 33,3%.

b. Berdasarkan jumlah jenis obat antidiabetes yang diterima

Pengelompokan pasien berdasarkan jumlah jenis obat antidiabetes yang

diterima pasien rawat jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli

2009 terbagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok yang menerima 1 jenis obat,

Page 66: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  43

kelompok yang menerima 2 jenis obat, dan kelompok yang menerima 3 jenis obat.

Kelompok yang menerima 2 jenis obat pada pasien kelompok perlakuan memiliki

persentase yang paling tinggi yaitu 45,5%, sedangkan kelompok yang menerima 1

jenis obat pada kelompok kontrol memiliki persentase yang paling tinggi yaitu

56,5%.

Tabel X. Pengelompokan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni – Juli 2009 Berdasarkan Jumlah dan Jenis Obat Antidiabetes yang Diterima

Perlakuan Kontrol

No Jenis Obat Jumlah Pasien (n=22)

Persentase (%)

Jumlah Pasien (n=23)

Persentase (%)

Menerima 1 jenis obat 1. insulin - - 2 8,72. metformin 3 13,6 2 8,73. glimepirid 1 4,5 4 17,44. glikazid 2 9,1 1 4,35. glibenklamid 1 4,5 2 8,76. glikuidon 1 4,5 2 8,7

Menerima 2 jenis obat 1. insulin, acarbose 2 9,1 - -

2. glikuidon, metformin 2 9,1 2 8,7

3. glikazid, metformin 2 9,1 5 21,8

4. gibenklamid, metformin 2 9,1 - -

5. glimepirid, metformin 2 9,1 - -

Menerima 3 jenis obat

1. glikazid, metformin, acarbose 2 9,1 1 4,3

2. glikuidon, metformin, acarbose 1 4,5 - -

3. glibenklamid, metformin, vildagliptin

1 4,5 - -

4. glibenklamid, metformin, acarbose - - 2 8,7

Page 67: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  44

c. Berdasarkan aturan pakai

Tabel XI. Pengelompokan Kasus Berdasarkan Kekuatan Obat dan Frekuensi Penggunaan pada Kelompok Perlakuan

Perlakuan Kontrol

Nama Dosis Obat (mg)

Frekuensi Jumlah Kasus (n=40)

Persentase (%)

Jumlah Kasus (n=36)

Persentase (%)

2x1 - - 1 2,8insulin - 3x1 2 5,0 1 2,81x1 1 2,5 1 2,82x1/2 1 2,5 1 2,83x1 1 2,5 1 2,8

5

1-1/2-0 - - 1 2,8glibenklamid

2,5 2x1 1 2,5 - -1x1/2 1 2,5 - -1x1 2 5,0 3 8,3glimepirid 2 2x1 - - 1 2,81x1/2 - - 1 2,81x1 3 7,5 - -2x1/2 1 2,5 2 5,62x1 1 2,5 3 8,32x2 - - 1 2,8

gliklazid 80

2-1-1 1 2,5 - -1x1/2 1 2,5 - -1x1 1 2,5 1 2,82x1 1 2,5 3 8,3glikuidon 30

3x1 1 2,5 - -1x1 5 12,5 2 5,62x1 4 10,0 4 11,1metformin 500 3x1 6 15,0 6 16,7

100 3x1 3 7,5 - -1x1 1 2,5 - -acarbose 50 3x1 1 2,5 3 8,3

vildagliptin 50 2x1 1 2,5 - -

Pengelompokan aturan pakai meliputi kekuatan obat (dosis obat) dan

frekuensi penggunaan obat antidiabetes. Berdasarkan Tabel XI diketahui bahwa

frekuensi penggunaan obat 1x1 tablet per hari paling banyak diterima pasien

kelompok perlakuan. Frekuensi penggunaan obat 2x1 tablet per hari paling

banyak diterima oleh pasien kelompok kontrol.

Page 68: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  45

Semakin banyak frekuensi pemberian obat maka semakin rendah ketaatan

pasien terhadap penggunaan obat. Pasien cenderung malas dan cepat bosan jika

harus minum obat 3x1 tablet per hari dibandingkan pasien yang hanya minum

obat 1x1 per hari.

d. Berdasarkan rute pemberian

Rute pemberian obat antidiabetes dibagi menjadi 2 yaitu parenteral dan

non parenteral. Persentase rute pemberian yang paling banyak digunakan oleh

kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yaitu rute non parenteral dengan

nilai persentase masing-masing sebesar 95,0% dan 94,4%. Rute non parenteral

lebih praktis digunakan oleh pasien rawat jalan dibandingkan dengan rute

parenteral sehingga persentase penggunaannya jauh lebih tinggi dibandingkan rute

parenteral.

Tabel XII. Pengelompokan Kasus Berdasarkan Rute Pemberian

Perlakuan Kontrol

No Rute Pemberian Jumlah

Kasus (n=40) Persentase

(%)

Jumlah Kasus (n=36)

Persentase (%)

Parenteral 1. insulin 2 5,0 2 5,6

Non parenteral 1. glibenklamid 4 10,0 4 11,12. glimepirid 3 7,5 4 11,13. glikazid 6 15,0 7 19,44. glikuidon 4 10,0 4 11,15. metformin 15 37,5 12 33,36. acarbose 5 12,5 3 8,37. vildagliptin 1 2,5 - -

Page 69: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  46

C. Evaluasi Drug Therapy Problems (DTP)

Evaluasi Drug Therapy Problems pada pasien rawat jalan Rumah Sakit

Panti Rini Yogyakarta periode Juni – Juli 2009 yang menerima obat antidiabetes

dilakukan berdasarkan literatur. Beberapa jenis Drug Therapy Problems yang

ditemukan pada pasien kelompok perlakuan maupun pasien kelompok kontrol

antara lain dosis terlalu rendah, interaksi obat, dan ketidaktaatan :

1. DTP dosis terlalu rendah

Evaluasi Drug Therapy Problems dosis terlalu rendah yang terjadi pada

pasien dilakukan berdasarkan aturan pakai obat dan kekuatan obat (dosis) yang

digunakan oleh pasien. Drug Therapy Problems dosis terlalu rendah pada pasien

kelompok perlakuan terjadi sebanyak 4 kasus dengan persentase sebesar 22,2%.

Drug Therapy Problems dosis terlalu rendah pada pasien kelompok kontrol terjadi

sebanyak 2 kasus dengan persentase sebesar 8,7%.

Tabel XIII. Kejadian DTP Dosis Terlalu Rendah pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang Menerima Obat Antidiabetes

Periode Juni – Juli 2009

Pasien Jenis Obat

Penilaian Rekomendasi

P29 P33 P46

P76 K71

K98

metformin Pasien mendapat terapi metformin 500 mg dengan aturan pakai 1x1 tablet

Mengubah aturan pakai metformin menjadi 1x1 tablet menjadi 2x1 tablet. Menurut drug information handbook, aturan pakai metformin 500 mg 2x1 tablet.

Page 70: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  47

Tabel XIV. Contoh Analisis DTP Dosis Terlalu Rendah*

Pasien P29 Subyektif Ny. SHR, nomor RM 11 49 75 umur 61 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga. Pasien hanya dirumah saja sehingga kurang beraktivitas. Saat kontrol, pasien mengeluh pusing, lemas. Diagnosa: DM II Obyektif

Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Normal GDS (mg/dL) 176 < 200 Tekanan darah (mmHg) 120/80 120/90

Penatalaksanaan Pasien mendapatkan obat: Metformin 500 xxx 1-0-0 Retaphyl xxx s1.dd1 Ventolin inhaler Ventolin Nebulizer Neurodex xxx s.1dd1 Glucosamin xxx s.1-0-0. Penilaian Penggunaan metformin sudah tepat indikasi, namun aturan pakai hanya 1 kali sehari sehingga dapat dikatakan bahwa dosis metformin yang diberikan terlalu rendah. DTP: dosis terlalu rendah Rekomendasi

a. Aturan pakai metformin 1x1 tablet diganti menjadi 2x1 tablet menurut drug information handbook

b. Pasien disarankan untuk lebih banyak melakukan aktivitas seperti berolahraga maupun mangatur pola makan yang sehat untuk mendukung tercapainya outcome terapi.

*Jenis DTP yang sama terjadi pada pasien P33, P46, P76, K71, K98

Drug Therapy Problems berupa dosis terlalu rendah yang terjadi yaitu

pada penggunaan metformin 500 mg dengan aturan pakai 1x1 tablet per hari.

Menurut drug information handbook, penggunaan metformin 500 mg minimal

2x1 tablet per hari. Dosis terlalu rendah yang diberikan tentu saja merugikan

pasien karena dampak terapi yang diinginkan tidak dapat tercapai, oleh karena itu

perlu direkomendasikan pengubahan aturan pakai metformin.

Page 71: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  48

2. DTP interaksi obat

Tabel XV. Kejadian DTP Interaksi Obat pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes Periode Juni – Juli 2009

Pasien Interaksi Penilaian Rekomendasi P28 Asam

mefenamat, gliklazid

Gliklazid berinteraksi dengan asam mefenamat dengan tingkat signifikansi: 4 atau sedang. Asam mefenamat dapat meningkatkan efek glibenklamid sehingga dapat terjadi hipoglikemik.

Jika penggunaan asam mefenamat tetap dilanjutkan, maka penggunaan glibenklamid harus dihentikan, digantikan dengan acarbose dan insulin, keduanya tidak berinteraksi dengan asam mefenamat.

P46

P67

K8

acarbose, gliklazid

Acarbose berinteraksi dengan gliklazid dengan tingkat signifikansi : 4 atau sedang. Acarbose dapat meningkatkan efek hipoglikemik gliklazid.

Hindari pengunaan kombinasi kedua jenis antidiabetes tersebut dan menggantinya dengan antidiabetes lain.

P59 acarbose, glikuidon

Acarbose dapat berinteraksi dengan glikuidon dengan tingkat signifikansi: 4 atau sedang. Efek hipoglikemik gliklazid meningkat jika dikombinasi dengan acarbose.

Penggantian kombinasi obat antidiabetes yang digunakan dengan antidiabetes lain.

P67 meloxicam, gliklazid

Gliklazid berinteraksi dengan meloxicam dengan tingkat signifikansi: 4 atau sedang. Meloxicam dapat meningkatkan efek hipoglikemik gliklazid.

Penggunaan meloxicam tetap dapat dilanjutkan namun gliklazid harus dihentikan dan dapat diganti dengan acarbose maupun insulin.

P71 meloxicam, glibenklamid

Glibenklamid berinteraksi dengan meloxicam dengan tingkat signifikansi: 4 atau sedang. Efek hipoglikemik meningkat jika glibenklamid diberikan bersamaan dengan meloxicam.

Penggunaan meloxicam tetap dapat dilanjutkan namun penggunaan glibenklamid harus dihentikan dan dapat diganti dengan acarbose maupun insulin.

K8 gliklazid, amitriptilin

Gliklazid berinteraksi dengan amitriptilin dengan tingkat signifikansi: 4 atau sedang. Amitriptilin dapat meningkatkan efek hipoglikemik gliklazid.

Jika penggunaan amitriptilin dilanjutkan, maka penggunaan gliklazid dihentikan dan diganti dengan jenis antidiabetes yaitu acarbose atau insulin yang tidak berinteraksi dengan amitriptilin.

K41 K68

acarbose, glibenklamid

Acarbose dapat berinteraksi dengan glibenklamid dengan tingkat signifikansi: 4 atau sedang. Acarbose dapat meningkatkan efek hipoglikemik glibenklamid.

Penggantian kombinasi obat antidiabetes yang digunakan dengan antidiabetes lain.

Page 72: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  49

Tabel XVI. Contoh Analisis DTP Interaksi Obat*

Pasien P59 Subyektif Bp WGM, nomor RM 15 56 62 umur 65 tahun, pekerjaan pensiunan. Pasien selalu rutin kontrol di Instalasi rawat jalan RS Panti Rini. Pasien lemah, penglihatan kabur, pusing. Diagnosa: DM II

Obyektif Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

GDS (ml/dL) 337 < 200 Tekanan darah (mmHg) 110/70 120/90

Penatalaksanaan Pasien mendapatkan obat: Glurenorm (glikuidon) XC S.1-1-1 Gludepatic (metformin) XC S.1-1-1 Glucobay (acarbose) XC S.1-1-1 Neurodex XXX S.1.dd.1 Penilaian Nilai GDS pasien di atas normal, hal ini menunjukkan bahwa pasien positif DM. Penggunaan kombinasi obat diabetes tidak tepat karena terjadi interaksi antara acarbose dengan glikuidon. Interaksi ini akan meningkatkan efek glikuidon sehingga memungkinkan terjadinya hipoglikemik. DTP: interaksi obat Rekomendasi a. Obat antidiabetes golongan α-glukosidase seperti acarbose sebaiknya tidak dikombinasikan

dengan obat antidiabetes golongan sulfonilurea karena dapat meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea. Obat antidiabetes yang digunakan pasien ini sebaiknya diganti dengan antidiabetik lain.

b. Pengaturan diet dan aktivitas yang baik, dapat meningkatkan dampak terapi pasien. *Jenis DTP yang sama terjadi pada pasien P28, P46, P59, P67, P71, K8, K41, K68

Tabel kejadian DTP interaksi obat pada pasien rawat jalan Rumah

Sakit Panti Rini Yogyakarta yang menerima obat antidiabetes menunjukkan

kejadian DTP interaksi obat pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Kejadian DTP interaksi obat mencapai 33,3% pada kelompok perlakuan dan

17,4% pada kelompok kontrol. Data pasien yang meliputi rekam medis dan

wawancara langsung digunakan untuk melakukan evaluasi adanya kejadian

interaksi obat. Kejadian interaksi obat ini dievaluasi berdasarkan literatur yang

telah disebutkan pada definisi operasional penelitian.

Page 73: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  50

Interaksi obat yang mungkin terjadi pada penggunaan obat memiliki level

yang berbeda-beda, mulai dari level ringan hingga level berat. Dampak dari

interaksi obat yang terjadi tentu saja dapat merugikan pasien. Interaksi obat dapat

menyebabkan penurunan efek obat sehingga efek terapi yang diinginkan tidak

dapat tercapai. Interaksi obat juga dapat meningkatkan efek obat sehingga obat

yang diminum dapat menimbulkan efek toksik.

Berdasarkan tabel XV, kejadian interaksi obat yang paling banyak terjadi

yaitu interaksi obat antara antidiabetes golongan sulfonilurea dengan antidiabetes

golongan Inhibitor α-glucosidase. Pemberian bersamaan antara antidiabetes

golongan sulfonilurea dengan antidiabetes golongan Inhibitor α-glucosidase akan

meningkatkan efek hipoglikemik dari antidiabetes golongan sulfonilurea. Efek ini

tentu merugikan pasien karena efek terapi yang diinginkan tidak tercapai namun

menyebabkan terjadinya hipoglikemia.

3. DTP ketidaktaatan (non compliance)

Evaluasi DTP ketidaktaatan (non compliance) didasarkan pada data terapi

hasil wawancara dengan pasien. Persentase ketidaktaatan (non compliance) pasien

kelompok perlakuan sebesar 44,5% sedangkan pasien kelompok kontrol sebesar

73,9%. Sebagian besar pasien pada kelompok perlakuan maupun kelompok

kontrol tidak taat minum obat dengan alasan lupa maupun sibuk bekerja. Perilaku

pasien yang tidak taat terhadap penggunaan obat dapat berakibat buruk bagi

dampak terapi pasien. Pengatasan terhadap permasalahan ini dapat dilakukan

dengan meningkatkan komunikasi antara apoteker dan pasien melalui pemberian

edukasi atau informasi maupun penggunaan alat bantu ketaatan. Edukasi dan

Page 74: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  51

informasi yang dapat diberikan kepada pasien seperti riwayat perjalanan penyakit

serta komplikasi yang mungkin terjadi akibat ketidaktaatan. Hal ini diharapkan

mampu meningkatkan ketaatan pasien.

Tabel XVII. Kejadian DTP ketidaktaatan (non compliance) pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini yang Menerima Obat Antidiabetes

Periode Juni–Juli 2009

Pasien Jenis Obat Penilaian Rekomendasi P24 glikuidon Pasien lupa minum obat,

pandangan sudah kabur sehingga sulit membaca keterangan obat.

Pasien sudah lanjut usia dan pandangan sudah kabur sehingga perlu adanya pendampingan minum obat.

P52 metformin, glimepirid

Pasien sibuk sehingga lupa minum obat.

P67 acarbose, metformin, gliklazid

Pasien lupa minum obat.

P71 metformin, glibenklamid

Pasien lupa minum obat.

Pemberian informasi kepada pasien mengenai komplikasi penyakit yang mungkin terjadi sehingga timbul kesadaran pasien untuk taat minum obat.

K37 metformin, gliklazid,

Pasien sibuk sehingga lupa minum obat.

K41 acarbose, metformin, glibenklamid

Pasien sibuk, malas membawa obat ketempat kerja sehingga tidak taat minum obat.

Pemberian informasi kepada pasien mengenai komplikasi penyakit yang mungkin terjadi sehingga timbul kesadaran pasien untuk taat minum obat.

K42 acarbose, metformin, gliklazid

Pasien tidak minum obat dengan teratur jika tidak merasakan keluhan.

Informasi kepada pasien tidak cukup hanya mengenai obat, informasi mengenai penyakit pun perlu diberikan seperti komplikasi penyakit sehingga dapat meningkatkan kesadaran pasien untuk taat minum obat.

K63 metformin, glibenklamid

Pasien lupa minum obat. Pemberian informasi kepada pasien mengenai komplikasi penyakit yang mungkin terjadi sehingga timbul kesadaran pasien untuk taat minum obat.

K66 gliklazid Jika sudah mengantuk, pasien sering malas minum obat.

Pemberian informasi kepada pasien mengenai komplikasi penyakit yang mungkin terjadi sehingga timbul kesadaran pasien untuk taat minum obat.

Page 75: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  52

Lanjutan Tabel XVII

Tabel XVIII. Contoh Analisis DTP Ketidaktaatan pada Pasien*

Pasien Jenis Obat Penilaian Rekomendasi K68 acarbose,

metformin, glibenklamid

Pasien minum obat tidak sesuai aturan pakai namun minum obat jika makan saja, jika tidak makan pasien tidak minum obat karena takut hipoglikemik.

Edukasi kepada pasien untuk makan yang teratur karena pasien diabetes melitus memerlukan asupan gizi yang cukup sehingga tidak ada alasan untuk tidak taat minum obat.

K73 metformin, gliklazid

Pasien sering lupa minum obat.

K81 glimepirid Pasien sibuk sehingga lupa minum obat.

K83 metformin, gliklazid

Pasien sibuk sehingga lupa minum obat.

Pemberian informasi kepada pasien mengenai komplikasi penyakit yang mungkin terjadi sehingga timbul kesadaran pasien untuk taat minum obat.

Pasien K37 Subyektif Ny VS, nomor RM 165373 umur 52 tahun, pekerjaan pegawai negri sipil. Pasien kontrol di Instalasi rawat jalan RS Panti Rini pada tanggal 12 juni 2009. Pasien selalu sibuk bekerja, terkadang lupa minum obat. Saat dilakukan kunjungan 1 bulan kemudian, obat pasien yang seharusnya sudah habis ternyata masih sisa . Keluhan pasien yaitu terkadang lemah, pusing. Diagnosa: DM II Obyektif

Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Normal

GDS (ml/dL) 180 < 200 Tekanan darah (mmHg) 180/100 120/90

Penatalaksanaan Pasien mendapatkan obat: Glucodex LX S.1-0-1 Gludepatic LX S.1-0-1 Adalat oros XXX S.1-0-0 Valsartan XXX S. 0-0-1 Neurodex XXX S.1.dd.1 Penilaian Penggunaan obat antidiabetes yang diberikan sudah tepat indikasi, tepat dosis dan tepat aturan pakai. Pasien selalu sibuk bekerja sehingga lupa minum obat. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasien terhadap penyakit yang diderita menyebabkan ketaatan pasien rendah. DTP: ketidaktaatan (non compliance) Rekomendasi a. Memberikan tambahan edukasi kepada pasien mengenai penyakit yang diderita seperti

komplikasi yang mungkin terjadi akibat ketidaktaatan minum obat. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan ketaatan pasien.

b. Pengaturan jadwal minum obat yang baik dapat membantu pasien lebih taat minum obat. *Jenis DTP yang sama terjadi pada pasien P24, P52, P67, P71, K37, K41, K42, K63, K66 K68, K73, K81, K83

Page 76: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  53

Jenis DTP yang ditemukan pada pasien kelompok perlakuan yaitu: dosis

terlalu rendah sebesar 22,2%; interaksi obat sebesar 33,3%; dan ketidaktaatan

(non compliance) sebesar 44,5%. Pada kelompok kontrol, jenis DTP yang

ditemukan yaitu: dosis terlalu rendah sebesar 8,7%; interaksi obat sebesar 17,4%;

dan ketidaktaatan (non compliance) sebesar 73,9%.

Tabel XIX. Pengelompokan Kejadian DTP pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta yang Menerima Obat Antidiabetes Periode

Juni – Juli 2009

Perlakuan Kontrol Jenis DTP Jumlah

kejadian Persentase

(%) Jumlah

kejadian Persentase

(%) Dosis terlalu rendah 4 22,2 2 8,7

Interaksi Obat 6 33,3 4 17,4Ketidaktaatan

(non compliance) 8 44,5 17 73,9

D. Evaluasi Perbedaan Ketaatan Pasien yang Menggunakan Obat Antidiabetes antara Pasien yang Diberi Informasi versus Informasi plus

Alat Bantu Ketaatan

Evaluasi perbedaan ketaatan pasien antara pasien yang diberi informasi

versus informasi plus alat bantu didasarkan pada jumlah obat antidiabetes yang

digunakan dan cara pakainya. Hasil evaluasi perbedaan ketaatan pasien anatara

kelompok perlakuan dan kontrol digunakan untuk mengevaluasi pengaruh alat

bantu terhadap ketaatan pasien.

1. Berdasarkan jumlah antidiabetes yang diminum

Ketaatan pasien terhadap penggunaan obat dapat dilihat dari jumlah obat

antidiabetes yang diminum. Kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibagi

menjadi 2 kriteria berdasarkan ketaatannya. Berdasarkan definisi operasional,

Page 77: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  54

pasien yang taat ditunjukkan dengan kriteria 100% sehingga pasien yang tidak taat

dapat ditunjukkan dengan kriteria <100%.

Tabel XX. Perbedaan Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni–Juli 2009 antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan % Jumlah Obat yang Telah Diminum Kriteria Perlakuan (n=22) Kontrol (n=23) p

% jumlah obat yang telah diminum 100 (43,4 - 100) 100 (13,3 - 100) 0,025

Tabel XXI. Persentase Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni–Juli 2009 antara Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Berdasarkan % Jumlah Obat yang Telah Diminum

Perlakuan Kontrol Kriteria Jumlah pasien

(n=22) Persentase

(%) Jumlah pasien

(n=23) Persentase

(%) taat 18 81,8 12 52,2

tidak taat 4 18,2 11 47,8

Perbedaan ketaatan antara pasien kelompok perlakuan dengan kelompok

kontrol ditunjukkan oleh Tabel XX. Nilai p yang diperoleh sebesar 0,025

sehingga dapat dikatakan bahwa ketaatan pasien kelompok perlakuan berbeda

signifikan dengan ketaatan kelompok kontrol. Tabel XXI. menunjukkan

persentase ketaatan pasien kelompok perlakuan sebesar 81,1% dan kelompok

kontrol hanya sebesar 52,2%. Persentase ketaatan pasien kelompok perlakuan

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan data dari kedua

tabel tersebut, ketaatan pasien kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan

dengan kelompok kontrol dengan perbedaan ketaatan yang signifikan.

Perbedaan ketaatan yang signifikan antara kelompok pasien yang diberi

informasi plus alat bantu dan kelompok pasien yang hanya diberi informasi

menunjukkan bahwa alat bantu yang digunakan berpengaruh terhadap ketaatan

Page 78: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  55

pasien yaitu dapat meningkatkan ketaatan pasien. Alat bantu ketaatan yang

dirancang terbukti meningkatkan ketaatan pasien, hal ini dapat dilihat dari

persentase ketaatan pasien kelompok perlakuan yang memiliki nilai lebih tinggi

daripada kelompok kontrol.

Kemanfaatan alat bantu juga dinilai dengan melakukan wawancara.

Wawancara mengenai manfaat alat bantu dilakukan pada saat homevisit.

Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar pasien memberikan tanggapan yang

positif terhadap alat bantu yang diberikan. Menurut pasien, alat bantu yang

diberikan sangat bermanfaat karena tidak perlu mengingat apakah sudah minum

obat atau belum hanya dengan melihat kotak obat. Jika kosong berarti obat sudah

diminum namun jika masih berisi obat berarti obat belum diminum. Penggunaan

alat bantu juga memudahkan pasien khususnya pasien yang menerima lebih dari 1

macam obat. Hal ini dikarenakan beberapa macam obat tersebut sudah disiapkan

sehingga tidak menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan obat 1 per 1.

Secara keseluruhan alat bantu memang bermanfaat, namun pasien tetap

mengalami kesulitan dalam penggunaannya yaitu pasien bingung saat menyentang

tabel. Hal ini dinilai tidak praktis. Pasien juga memberikan beberapa masukan

antara lain alat bantu dibuat dengan ukuran yang lebih besar sehingga tidak terlalu

sempit, tabel ketaatan dinilai kurang praktis sehingga perlu dilakukan modifikasi,

dan sekat pada alat mudah lepas yang menyebabkan obat dapat tercampur

sehingga sekat perlu diberi perekat.

Page 79: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  56

2. Berdasarkan aturan pakai

Tabel XXII. Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni – Juli 2009 antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai

Obat

Perlakuan Kontrol

Keterangan Aturan pakai

Jumlah kasus (n=40)

Persentase (%)

Jumlah kasus (n=36)

Persentase (%)

p

1x1 3 7,5 4 11,1 2x1/2 1 2,5 2 5,6 2x1 1 2,5 6 15,0 tidak taat

3x1 2 5,0 4 11,1 1x1 10 25,0 3 8,3 2x1/2 1 2,5 1 2,8 2x1 7 17,5 6 15,0 taat

3x1 12 30,0 6 15,0

0,174 1)

1,000 2)

0,158 3)

0,192 4)

1) 1x1 2) 2x1/2 3) 2x1 4) 3x1

Aturan pakai dapat digunakan untuk menilai ketaatan pasien. Tabel XXII

menunjukkan aturan pakai (frekuensi) penggunaan obat. Nilai p>0,1 pada masing-

masing aturan pakai menunjukkan ketaatan pasien kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol tidak berbeda signifikan. Berdasarkan aturan pakai, kelompok

perlakuan tidak lebih taat dibandingkan kelompok kontrol.

3. Berdasarkan cara pakai

Ketaatan pasien terhadap penggunaan obat dapat dilihat pula berdasarkan

cara pakai obat. Nilai p>0,1 artinya pasien kelompok perlakuan maupun

kelompok kontrol tidak berbeda signifikan. Data tersebut menunjukkan bahwa

cara pakai obat tidak berpengaruh terhadap ketaatan. Hal ini dimungkinkan karena

pasien telah lama menderita penyakit diabetes melitus sehingga sudah hafal

dengan cara pakai obat yang diberikan oleh dokter.

Page 80: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  57

Tabel XXIII. Ketaatan Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Periode Juni – Juli 2009 antara Kelompok Perlakuan dan Kontrol Berdasarkan Cara Pakai

Obat

Perlakuan Kontrol Keterangan Jumlah kasus

(n=40) Persentase

(%) Jumlah

kasus (n=36) Persentase

(%) p

Taat 38 95,0 36 100,0 Tidak taat 2 5,0 - -

0,495

E. Rangkuman Pembahasan

Profil pasien kelompok perlakuan maupun kontrol meliputi umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan dan nilai gula darah awal yang memiliki

kemungkinan mempengaruhi penelitian. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan

kondisi awal subjek uji kelompok perlakuan maupun kontrol berbeda tidak

bermakna. Data profil pasien kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol

tidak berbeda bermakna sehingga tidak akan mempengaruhi penelitian. Jika

sebaran data berbeda tidak bermakna maka perbedaan ketaatan pasien pada

penelitian ini merupakan pengaruh dari perlakuan yang diberikan selama

penelitian.

Baseline profil terapi pasien meliputi jumlah obat yang diterima oleh

pasien dan jumlah obat antidiabetes. sebaran data jumlah obat yang diterima

pasien dan jumlah obat antidiabetes antara kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol berbeda tidak bermakna. Kondisi ini sesuai dengan yang diharapkan.

Profil pasien yang berbeda namun tidak bermakna tidak akan mempengaruhi hasil

penelitian sehingga perbedaan ketaatan pasien merupakan pengaruh dari

perlakuan yang diberikan selama penelitian.

Page 81: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  58

Evaluasi DTP terhadap penggunaan obat antidiabetes diperoleh data

kejadian DTP dosis terlalu rendah sebanyak 4 kasus pada kelompok perlakuan dan

2 kasus pada kelompok kontrol. Kejadian DTP interaksi obat ditemukan sebanyak

6 kasus pada kelompok perlakuan dan 4 kasus pada kelompok kontrol. Kejadian

ketidaktaatan ditemukan sebanyak 8 kasus pada kelompok perlakuan dan 17

kasus pada kelompok kontrol.

Perbedaan ketaatan yang signifikan antara kelompok pasien yang diberi

informasi plus alat bantu dan kelompok pasien yang hanya diberi informasi

menunjukkan bahwa alat bantu yang digunakan berpengaruh terhadap ketaatan

pasien yaitu dapat meningkatkan ketaatan pasien. Alat bantu ketaatan yang

dirancang terbukti meningkatkan ketaatan pasien, hal ini dapat dilihat dari

persentase ketaatan pasien kelompok perlakuan yang memiliki nilai lebih tinggi

daripada kelompok kontrol.

Page 82: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian evaluasi perbedaan ketaatan pasien rawat

jalan Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta antara pasien yang diberi informasi

versus informasi plus alat bantu ketaatan serta dampak terapinya periode Juni-Juli

2009 (kajian terhadap penggunaan obat antidiabetes), dapat ditarik beberapa

kesimpulan yaitu:

1. Profil pasien pada kelompok perlakuan maupun kontrol yang meliputi jenis

kelamin memiliki nilai p=0,672, umur memiliki nilai p=0,453, tingkat

pendidikan memiliki nilai p=0,923 dan gula darah awal memiliki nilai

p=0,286 yang berarti profil pasien pada kedua kelompok tersebut tidak

berbeda bermakna.

2. Jumlah obat keseluruhan memiliki nilai p=0,151 dan jumlah obat antidiabetes

memiliki nilai p=0,382 yang berarti profil terapi pada kedua kelompok

tersebut tidak berbeda bermakna. Golongan obat antidiabetes yang paling

banyak digunakan pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yaitu

golongan sulfonilurea. Jenis obat antidiabetes yang paling banyak digunakan

pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yaitu metformin dengan

persentase masing-masing sebesar 37,5% dan 33,3%. Aturan pakai obat 1x1

tablet per hari paling banyak diterima pasien kelompok perlakuan. Aturan

pakai obat 2x1 tablet per hari paling banyak diterima oleh pasien kelompok

59  

Page 83: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  60

kontrol. Persentase rute pemberian yang paling banyak digunakan oleh

kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol yaitu rute non parenteral

dengan nilai persentase masing-masing sebesar 95,0% dan 94,4%.

3. Terdapat kejadian DTP pada profil terapi pasien kelompok perlakuan yang

meliputi dosis terlalu rendah sebesar 22,2%, interaksi obat sebesar 33,3%, dan

ketidaktaatan sebesar 44,5% sedangkan pada kelompok kontrol dosis terlalu

rendah sebesar 8,7%, interaksi obat sebesar 17,4%, dan ketidaktaatan sebesar

73,9%.

4. Ketaatan berdasarkan jumlah antidiabetes yang digunakan pasien kelompok

perlakuan dan kontrol memiliki nilai p=0,025 yang berarti terdapat perbedaan

ketaatan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. Pasien yang diberi

informasi plus alat bantu lebih taat dibandingkan dengan pasien yang hanya

diberi informasi saja.

5. Ketaatan berdasarkan aturan pakai yang meliputi 1x1 memiliki nilai p=0,174,

2x1/2 memiliki nilai p=1,000, 2x1 memiliki nilai p=0,158, dan 3x1 memiliki

nilai p=0,192 serta cara pakai memiliki nilai p=0,493. Nilai ini menunjukkan

bahwa ketaatan pasien kelompok perlakuan dan kontrol tidak berbeda

signifikan.

B. Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini:

1. Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan

bagi Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta untuk menggunakan alat bantu

ketaatan dalam upaya meningkatkan ketaatan penggunaan obat pasien.

Page 84: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

  61

2. Diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap alat bantu ketaatan supaya

diperoleh alat bantu yang lebih efektif dan inovatif.

3. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan di rumah sakit yang berbeda atau

periode yang berbeda sebagai perbandingan.

Page 85: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

62  

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, edisi 7, PT. Info Master, Jakarta

Anonim, 2008a, Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2,

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://aguslina.files.wordpress.com/2008/09/slide02.gif&imgrefurl=http://aguslina.wordpress.com/2008/09/18/patofisiologi-diabetes-mellitus-tipe-2, diakses tanggal 20 Oktober 2009

Anonim, 2008b, Profil Kesehatan Provinsi D.I.Y Tahun 2008, hal 29, Dinas

Kesehatan Provinsi D.I.Y, Yogyakarta Assal, J. P., et al, Treatment Compliance Diabetes,

http://www.servier.com/App_Download/JFax/Diabetes/GUI10GB2.pdf, diakses tanggal 26 September 2009

Dahlan, S. M., 2008, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3, Salemba

Medika, Jakarta Daris, A., 2006, Perkembangan Praktek Kefarmasian,

http://www.isfinational.or.id/home/25/153-perkembangan-praktek-kefarmasian.pdf, diakses tanggal 20 Oktober 2009

Darmono, 2005, Pengaturan Pola Hidup Penderita Diabetes untuk Mencegah

Komplikasi Kerusakan Organ-organ Tubuh, http://eprints.undip.ac.id/331/1/Darmono.pdf, diakses tanggal 20 Oktober 2009

Essue, B., and Mirzaei, M., 2007, Epidemiology of Diabetes,

http://www.ahpi.health.usyd.edu.au/scipps/publications/epidiabetes.pdf, diakses tanggal 26 September 2009

Fischer, L.R, Defor TA, Cooper S., Scott LM, Boonstra, D.M., Eelkema,

MA.,Goodman, MJ., 2002, Pharmaceutical Care and Health Care Utilization in an HMO, Effective Clinical Practice, http://www.acponline.org/journals/ecp/marapr02/fischer.htm, diakses tanggal 9 Mei 2009

Katzung, B.G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, buku 3 edisi 8, 617-618,

Salemba Empat, Jakarta Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., Lance L.L., 2006, Drug Information

Handbook, 14th Ed., Lexi-comp, Ohio.McGraw-Hill Co., New York

Page 86: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

63  

Muchid, A., Umar, F., Ginting, M.N., Basri, C., Wahyuni, R., Helmi, R., 2005, Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus, 4-10, DepKes RI, Jakarta

Pratiknya, A.W., 1986, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan

Kesehatan, CV Rajawali, Jakarta Rovers, J. P., Currie, J. D., Hagel, H. P., McDonough, R. P., Sobotka, J. L., 2003,

A Practical Guide to Pharmaceutical Care, 2nd Ed., American Pharmaceutical Association, Washington

Siregar, J., 2006, Farmasi Klinik Teori dan Penerapan, 310, EGC, Jakarta Strand, L.M., Morley, P.C., Cipolle, R.J., 2004, Pharmaceutical Care Practice:

Thi Clinical’s Guide,2nd edition, 178-188, McGraw-Hill Companies, USA Tatro, 2006, Drug Interaction Facts, xiv-xvii, Wolters Kluwer Health Inc., USA Triplitt, C.T., Reasner, C.A., Isley, W.L., 2008, Diabetes Mellitus in DiPiro, J

(Ed), Pharmacotherapy: Patophysiologic Approach, 7th edition, 1205-1237, McGraw-Hill, New York

Wibowo, Y., 2008, Pharmaceutical Care:The Perceptions of Community

Pharmacists in Surabaya-Indonesia (a Pilot Study), http://www.accp8.org/web/data/files/O-002.pdf, diakses tanggal 25 September 2009

Page 87: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

64

LAMPIRAN

Page 88: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

65

Lampiran 1: Informed Consent

KERJASAMA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA

DHARMA DENGAN RS PANTI RINI YOGYAKARTA

Penjelasan Mengenai Penelitian Perbandingan Pemberian Informasi Versus Informasi plus Alat Bantu terhadap Ketaatan Penggunaan Obat

Pasien Rawat Jalan RS Panti Rini Yogyakarta Periode Juni – Juli 2009

Tim peneliti dari Fakultas Farmasi Sanata Dharma bekerja sama dengan

RS Panti Rini Yogyakarta melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana

respon pasien pada Perbandingan Pemberian Informasi Versus Informasi plus

Alat Bantu terhadap Ketaatan Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan RS Panti

Rini Yogyakarta Periode Juni – Juli 2009.

Anda merupakan pasien RS Panti Rini periode Juni-Juli 2009, oleh karena

itu diminta ikut serta dalam penelitian ini.

Bila bersedia ikut, tim peneliti akan melakukan wawancara kepada anda

seputar penggunaan obat yang anda terima melalui kunjungan ke rumah anda.

Pada saat kunjungan akan dilakukan wawancara dan pengukuran tanda vital dan

beberapa tes lain bila diperlukan. Pengukuran tanda vital yang dilakukan antara

lain tekanan darah, kadar gula darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas dan suhu

tubuh. Data-data yang didapatkan dari proses tersebut akan digunakan sebagai

data penelitian.

Anda bebas menolak ikut dalam penelitian ini. Bila anda telah

memutuskan untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan diri setiap saat.

Semua data penelitian ini akan diperlakukan secara rahasia sehingga tidak

memungkinkan orang lain menghubungkannya dengan anda.

Selama anda ikut dalam penelitian, setiap informasi baru yang dapat

mempengaruhi pertimbangan anda untuk terus ikut atau berhenti dari penelitian

ini akan segera disampaikan kepada anda.

Bila anda tidak mentaati instruksi yang diberikan oleh para peneliti, anda

dapat dikeluarkan setiap saat dari penelitian ini. Anda diberi kesempatan untuk

menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini

kepada tim peneliti.

Page 89: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

66

Surat pernyataan kesediaan sebagai Responden penelitian

Bahwa saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Alamat :

No telp/HP :

Menyatakan kesanggupan sebagai responden dalam penelitian yang

berjudul "PERBANDINGAN PEMBERIAN INFORMASI VERSUS

INFORMASI plus ALAT BANTU TERHADAP KETAATAN

PENGGUNAAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN RS PANTI RINI

YOGYAKARTA PERIODE JUNI – JULI 2009".Semua penjelasan diatas telah

disampaikan kepada saya. Saya mengerti bahwa bila masih memerlukan

penjelasan, saya akan mendapat jawaban dari tim peneliti.

Demikian surat pernyataan kesanggupan saya sebagai responden dalam

penelitian ini.

Yogyakarta, Mengetahui Saksi Responden/pasien ( ) ( ) Pengukuran yang dilakukan*:

( ) Kadar gula darah ( ) Tekanan darah

( ) Kolesterol ( ) Frekuensi nadi

( ) Suhu tubuh ( ) Frekuensi nafas *Tandai yang diperlukan

Page 90: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

67

Lampiran 2: Panduan Wawancara

Anda dimohon untuk enjawab pertanyaan di bawah ini dengan mengisi atau

memberi tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai

1. Nama :

2. Alamat :

3. Umur :

4. Jenis Kelamin :

5. Pendidikan terakhir :

a. Tidak ada b. SD c. SLTP d. SMA e. Perguruan tinggi

6. Pekerjaan :

a. Pegawai Negeri Sipil/TNI/POLRI

b. Pegawai Swasta

c. Wiraswasta/Pedagang

d. Petani/Buruh

e. Lainnya (sebutkan) ........................

7. Penghasilan :

a. ≤ Rp 500.000

b. > Rp 500.000 – Rp 1.000.000

c. > Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000

d. > Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000

e. > Rp 5.000.000

Page 91: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

68

Pretest:

1. Jelaskan kembali cara pakai obat anda!

2. Apakah pernah salah minum obat?

Ceritakan kapan dan bagaimana?

Penyebabnya?

Pengatasannya?

3. Paling sering tahu cara pakai obat dari siapa? Dokter/Petugas

Apotek?

Selanjutnya, bagi kelompok perlakuan, dijelaskan:

Kita ingin memberikan alat bantu ketaatan, jelaskan cara pakai alatnya!

Postest:

1. Jelaskan kembali cara pakai obat anda!

2. Khusus kelompok perlakuan:

Bagaimana tanggapan anda tentang alat bantu ketaatan?

Apakah bermanfaat/tidak?

Page 92: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

69

Lampiran 3: Normalitas Umur Pasien Kelompok Perlakuan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

UMUR 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 59.32 2.147

Lower Bound 55.62 90% Confidence Interval for Mean

Upper Bound 63.01 5% Trimmed Mean 59.58 Median 60.50 Variance 101.370 Std. Deviation 10.068 Minimen 3x 1 39 Maximum 75 Range 36 Interquartile Range 16 Skewness -.540 .491

UMUR

Kurtosis -.550 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

UMUR .134 22 .200* .951 22 .332

a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.

Page 93: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

70

Lampiran 4: Normalitas Umur Pasien Kelompok Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

UMUR 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 61.52 1.695

Lower Bound 58.61 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 64.43

5% Trimmed Mean 61.58

Median 61.00

Variance 66.079

Std. Deviation 8.129

Minimum 47

Maximum 75

Range 28

Interquartile Range 16

Skewness -.099 .481

UMUR

Kurtosis -1.282 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

UMUR .169 23 .087 .932 23 .119

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 5: Normalitas Profil Umur Pasien

Page 94: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

71

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

UMUR 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 60.44 1.355

Lower Bound 58.17 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 62.72

5% Trimmed Mean 60.77

Median 61.00

Variance 82.662

Std. Deviation 9.092

Minimum 39

Maximum 75

Range 36

Interquartile Range 16

Skewness -.446 .354

UMUR

Kurtosis -.535 .695

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

UMUR .120 45 .103 .958 45 .099

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 6: Uji T Profil Umur Pasien

Group Statistics

Page 95: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

72

KELOMPOKSUBJEKUJI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

perlakuan 22 59.32 10.068 2.147UMUR

kontrol 23 61.52 8.129 1.695

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

90%

Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

Equal

variances

assumed

.868 .357-

.81043 .423 -2.204 2.722 -6.779 2.372

UMUR

Equal

variances not

assumed

-

.80640.370 .425 -2.204 2.735 -6.808 2.401

Lampiran 7: Normalitas Gula Darah Awal Pasien Kelompok Perlakuan

Page 96: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

73

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

GULADARAH 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 222.36 22.535

Lower Bound 183.59 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 261.14

5% Trimmed Mean 210.95

Median 197.50

Variance 1.117E4

Std. Deviation 105.697

Minimum 112

Maximum 552

Range 440

Interquartile Range 98

Skewness 1.734 .491

GULADARAH

Kurtosis 3.519 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GULADARAH .202 22 .020 .835 22 .002

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 8: Normalitas Gula Darah Awal Pasien Kelompok Kontrol

Page 97: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

74

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

GULADARAH 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 188.70 11.611

Lower Bound 168.76 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 208.63

5% Trimmed Mean 186.48

Median 176.00

Variance 3.101E3

Std. Deviation 55.684

Minimum 97

Maximum 321

Range 224

Interquartile Range 56

Skewness .909 .481

GULADARAH

Kurtosis .940 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GULADARAH .144 23 .200* .921 23 .068

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Lampiran 9: Normalitas Profil Gula Darah Awal Pasien

Page 98: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

75

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

GULADARAHAWAL 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 205.16 12.625

Lower Bound 183.94 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 226.37

5% Trimmed Mean 196.63

Median 183.00

Variance 7.172E3

Std. Deviation 84.688

Minimum 97

Maximum 552

Range 455

Interquartile Range 68

Skewness 1.997 .354

GULADARAHAWAL

Kurtosis 5.647 .695

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

GULADARAHAWAL .200 45 .000 .831 45 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 10: Uji Mann-Whitney Profil Gula Darah Awal Pasien

Page 99: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

76

Ranks

KELOMPOKSUBJEKUJI N Mean Rank Sum of Ranks

perlakuan 22 25.14 553.00

kontrol 23 20.96 482.00

GULADARAHAWAL

Total 45

Test Statisticsa

GULADARAHAWAL

Mann-Whitney U 206.000

Wilcoxon W 482.000

Z -1.067

Asymp. Sig. (2-tailed) .286

a. Grouping Variable: KELOMPOKSUBJEKUJI

Lampiran 11: Uji Chi-square Profil Jenis Kelamin Pasien

Page 100: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

77

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KELOMPOKSUBJEKUJI *

JENISKELAMIN 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

KELOMPOKSUBJEKUJI * JENISKELAMIN Crosstabulation

JENISKELAMIN

perempuan laki-laki Total

Count 13 9 22perlakuan

Expected Count 13.7 8.3 22.0

Count 15 8 23

KELOMPOKSUBJEKUJI

kontrol

Expected Count 14.3 8.7 23.0

Count 28 17 45Total

Expected Count 28.0 17.0 45.0

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .180a 1 .672

Continuity Correctionb .013 1 .908

Likelihood Ratio .180 1 .672

Fisher's Exact Test .763 .454

Linear-by-Linear

Association .176 1 .675

N of Valid Casesb 45

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.31.

b. Computed only for a 2x2 table

Lampiran 12: Uji Kolmogorov-Smirnov Profil Tingkat Pendidikan Pasien

Page 101: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

78

Frequencies

KELOMPOKSUBJEKUJI N

perlakuan 22

kontrol 23

TINGKATPENDIDIKAN

Total 45

Test Statisticsa

TINGKATPENDIDIKAN

Absolute .164

Positive .164

Most Extreme Differences

Negative -.002

Kolmogorov-Smirnov Z .550

Asymp. Sig. (2-tailed) .923

a. Grouping Variable: KELOMPOKSUBJEKUJI

Lampiran 13: Normalitas Jumlah Obat yang Diterima Pasien Kelompok

Perlakuan

Page 102: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

79

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jumlahobat 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 4.64 .233

Lower Bound 4.24 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 5.04

5% Trimmed Mean 4.60

Median 4.00

Variance 1.195

Std. Deviation 1.093

Minimum 3

Maximum 7

Range 4

Interquartile Range 2

Skewness .579 .491

jumlahobat

Kurtosis -.608 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlahobat .311 22 .000 .854 22 .004

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 14: Normalitas Jumlah Obat yang Diterima Pasien Kelompok

Kontrol

Page 103: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

80

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jumlahobat 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 4.35 .330

Lower Bound 3.78 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 4.92

5% Trimmed Mean 4.28

Median 4.00

Variance 2.510

Std. Deviation 1.584

Minimum 2

Maximum 8

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness .418 .481

jumlahobat

Kurtosis -.090 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlahobat .152 23 .181 .949 23 .276

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 15: Normalitas Profil Jumlah Obat yang Diterima Pasien

Page 104: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

81

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jumlahobat 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 4.35 .330

Lower Bound 3.78 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 4.92

5% Trimmed Mean 4.28

Median 4.00

Variance 2.510

Std. Deviation 1.584

Minimum 2

Maximum 8

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness .418 .481

jumlahobat

Kurtosis -.090 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlahobat .152 23 .181 .949 23 .276

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 16: Uji T Profil Jumlah Obat yang Diterima Pasien

Page 105: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

82

Group Statistics

KLMPKSBJKUJI N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Perlakuan 22 4.64 1.093 .233JMLHOBAT

Kontrol 23 4.35 1.584 .330

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

90% Confidence

Interval of the Difference

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)Mean

DifferenceStd. Error Difference Lower Upper

Equal variances assumed

2.139 .151 .708 43 .483 .289 .408 -.397 .974JMLHOBAT

Equal variances not assumed

.714 39.180 .480 .289 .404 -.393 .970

Page 106: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

83

Lampiran 17: Normalitas Jumlah Obat Antidiabetes Pasien Kelompok

Perlakuan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jumlahobatDM 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 1.73 .150

Lower Bound 1.47 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 1.98

5% Trimmed Mean 1.70

Median 2.00

Variance .494

Std. Deviation .703

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness .442 .491

jumlahobatDM

Kurtosis -.762 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlahobatDM .259 22 .000 .790 22 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 107: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

84

Lampiran 18: Normalitas Jumlah Obat Antidiabetes Pasien Kelompok

Kontrol

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jumlahobatDM 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 1.57 .152

Lower Bound 1.30 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 1.83

5% Trimmed Mean 1.52

Median 1.00

Variance .530

Std. Deviation .728

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness .916 .481

jumlahobatDM

Kurtosis -.414 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

jumlahobatDM .347 23 .000 .730 23 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 108: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

85

Lampiran 19: Normalitas Profil Jumlah Obat Antidiabetes

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

JMLHOBATDM 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 1.64 .106

Lower Bound 1.47 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 1.82

5% Trimmed Mean 1.60

Median 2.00

Variance .507

Std. Deviation .712

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1

Skewness .647 .354

JMLHOBATDM

Kurtosis -.751 .695

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

JMLHOBATDM .306 45 .000 .762 45 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 109: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

86

Lampiran 20: Uji Mann-Whitney Profil Jumlah Obat Antidiabetes

Ranks

KLMPKSBJKUJI N Mean Rank Sum of Ranks

Perlakuan 22 24.59 541.00

Kontrol 23 21.48 494.00

JMLHOBATDM

Total 45

Test Statisticsa

JMLHOBATDM

Mann-Whitney U 218.000

Wilcoxon W 494.000

Z -.874

Asymp. Sig. (2-tailed) .382

a. Grouping Variable: KLMPKSBJKUJI

Page 110: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

87

Lampiran 21: Normalitas Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan

Berdasarkan % Jumlah Obat yang Telah Diminum

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KETAATANPERLAKUAN 22 100.0% 0 .0% 22 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 96.327 2.6074

Lower Bound 91.841 90% Confidence Interval

for Mean Upper Bound 100.814

5% Trimmed Mean 98.843

Median 100.000

Variance 149.569

Std. Deviation 12.2298

Minimum 43.4

Maximum 100.0

Range 56.6

Interquartile Range .0

Skewness -4.244 .491

KETAATANPERLAKUAN

Kurtosis 18.792 .953

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KETAATANPERLAKUAN .436 22 .000 .343 22 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 111: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

88

Lampiran 22: Normalitas Ketaatan Pasien Kelompok Kontrol Berdasarkan

% Jumlah Obat yang Telah Diminum

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

KETAATANkontrol 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 88.213 4.0682

Lower Bound 81.227 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 95.199

5% Trimmed Mean 91.329

Median 100.000

Variance 380.651

Std. Deviation 19.5103

Minimum 13.3

Maximum 100.0

Range 86.7

Interquartile Range 16.7

Skewness -2.815 .481

KETAATANkontrol

Kurtosis 9.770 .935

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

KETAATANkontrol .273 23 .000 .643 23 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 112: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

89

Lampiran 23: Normalitas Ketaatan Pasien Berdasarkan % Jumlah Obat

yang Telah Diminum

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ketaatanpasien 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Mean 92.180 2.4879

Lower Bound 88.000 90% Confidence Interval for

Mean Upper Bound 96.360

5% Trimmed Mean 95.051

Median 100.000

Variance 278.537

Std. Deviation 16.6894

Minimum 13.3

Maximum 100.0

Range 86.7

Interquartile Range 11.8

Skewness -3.216 .354

ketaatanpasien

Kurtosis 11.985 .695

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

ketaatanpasien .347 45 .000 .540 45 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Page 113: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

90

Lampiran 24: Uji Mann-Whitney Ketaatan Pasien Berdasarkan % Jumlah

Obat yang Telah Diminum

Ranks

kelmpksubjkuji N Mean Rank Sum of Ranks

perlakuan 22 26.77 589.00

kontrol 23 19.39 446.00

ketaatanpasien

Total 45

Test Statisticsa

ketaatanpasien

Mann-Whitney U 170.000

Wilcoxon W 446.000

Z -2.246

Asymp. Sig. (2-tailed) .025

a. Grouping Variable: kelmpksubjkuji

Page 114: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

91

Lampiran 25: Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 1x1

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

subjekuji * ketaatan 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

subjekuji * ketaatan Crosstabulation

ketaatan

tidak taat taat Total

Count 3 10 13perlakuan

Expected Count 4.6 8.4 13.0

Count 4 3 7

subjekuji

kontrol

Expected Count 2.4 4.6 7.0Count 7 13 20Total Expected Count 7.0 13.0 20.0

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Pearson Chi-Square 2.321a 1 .128 .174 .151 Continuity Correctionb

1.065 1 .302 Likelihood Ratio 2.292 1 .130 .174 .151 Fisher's Exact Test .174 .151 Linear-by-Linear Association 2.205c 1 .138 .174 .151 .129

N of Valid Cases 20

a. 3 cells (75.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

2.45.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is -1.485.

d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.

Page 115: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

92

Lampiran 26: Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 2x1/2

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

subjekuji * ketaatan 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

subjekuji * ketaatan Crosstabulation

ketaatan

tidak taat taat Total

Count 1 1 2perlakuan

Expected Count 1.2 .8 2.0

Count 2 1 3

subjekuji

kontrol

Expected Count 1.8 1.2 3.0Count 3 2 5Total Expected Count 3.0 2.0 5.0

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Point Probability

Pearson Chi-Square .139a 1 .709 1.000 .700 Continuity Correctionb

.000 1 1.000 Likelihood Ratio .138 1 .710 1.000 .700 Fisher's Exact Test 1.000 .700 Linear-by-Linear Association .111c 1 .739 1.000 .700 .600

N of Valid Cases 5

a. 4 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected

count is .80.

b. Computed only for a 2x2

table

c. The standardized statistic is -.333.

d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo

results.

Page 116: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

93

Lampiran 27: Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 2x1

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

subjekuji * ketaatan 20 100.0% 0 .0% 20 100.0%

subjekuji * ketaatan Crosstabulation

ketaatan

tidak taat taat Total

Count 1 7 8perlakuan

Expected Count 2.8 5.2 8.0

Count 6 6 12

subjekuji

kontrol

Expected Count 4.2 7.8 12.0Count 7 13 20Total Expected Count 7.0 13.0 20.0

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Pearson Chi-Square 2.967a 1 .085 .158 .106 Continuity Correctionb

1.548 1 .213 Likelihood Ratio 3.234 1 .072 .158 .106 Fisher's Exact Test .158 .106 Linear-by-Linear Association 2.819c 1 .093 .158 .106 .095N of Valid Cases 20

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

2.80.

b. Computed only for a 2x2 table

c. The standardized statistic is -1.679.

d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.

Page 117: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

94

Lampiran 28: Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan

Kelompok Kontrol Berdasarkan Aturan Pakai 3x1

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

subjekuji * ketaatan 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%

subjekuji * ketaatan Crosstabulation

ketaatan

tidak taat taat Total

Count 2 12 14perlakuan

Expected Count 3.5 10.5 14.0

Count 4 6 10

subjekuji

kontrol

Expected Count 2.5 7.5 10.0Count 6 18 24Total Expected Count 6.0 18.0 24.0

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Pearson Chi-Square 2.057a 1 .151 .341 .170 Continuity Correctionb

.914 1 .339 Likelihood Ratio 2.049 1 .152 .341 .170 Fisher's Exact Test .192 .170 Linear-by-Linear Association 1.971c 1 .160 .341 .170 .142N of Valid Cases 24 a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.50.

b. Computed only for a 2x2 table c. The standardized statistic is -1.404. d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.

Page 118: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

95

Lampiran 29: Uji Fisher Ketaatan Pasien Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Berdasarkan Cara Pakai

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

subjekuji * ketaatan 76 100.0% 0 .0% 76 100.0%

subjekuji * ketaatan Crosstabulation

ketaatan

tidak taat taat Total

Count 2 38 40perlakuan

Expected Count 1.1 38.9 40.0

Count 0 36 36

subjekuji

kontrol

Expected Count .9 35.1 36.0Count 2 74 76Total Expected Count 2.0 74.0 76.0

Chi-Square Testsd

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Pearson Chi-Square 1.849a 1 .174 .495 .274 Continuity Correctionb

.412 1 .521 Likelihood Ratio 2.616 1 .106 .495 .274 Fisher's Exact Test .495 .274 Linear-by-Linear Association 1.824c 1 .177 .495 .274 .274N of Valid Cases 76 a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .95.

b. Computed only for a 2x2 table c. The standardized statistic is 1.351. d. For 2x2 crosstabulation, exact results are provided instead of Monte Carlo results.

Page 119: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

96

Lampiran 29: Data Pasien Kelompok Perlakuan P1

Nama : SMD Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : Perguruan Tinggi Umur : 69 th Keluhan : kontrol Diagnosis : Diabetes melitus dan hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 8 juni 2009 homevisit akhir : 8 juli 2009 Ketaatan TD GDS Kolesterol

120 / 80 mmHg 552 mg/dL 208 mg/dL

167 / 96 mmHg 295 mg/dL 176 mg/dL

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Adalat Oros Simvastatin Humolog Glucobay Neurodex

1x1 p.c. 1x1 p.c. 3x1 p.c 3x1 saat makan 1x1 p.c.

30 30 - 90 30

30 30 - 90 30

taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat

1.

Outcomes : tidak membaik P24

Nama : JMB Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMP Umur : 72 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 12 Juni 2009 homevisit akhir : 9 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

150/90 mmHg 180 mg/dL

179/92 mmHg 116 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glicuidon Metformin Furosemide KSR neurodex

1x1 a.c 2x1 sewaktu 1x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c

30 30 30 30 30

26 30 30 30 30

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat

tidak taat taat taat taat taat

2.

Outcomes : baik

Page 120: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

97

P28 Nama : SDL Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SLTP Umur : 44 th Keluhan : kontrol DM Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 12 Juni 09 homevisit akhir : 16 Juni 09 Ketaatan TD GDS

151/102 mmHg 159 mg/dL

164/102 mmHg 190 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan

Glukodex Neurodex Herbesser CD 100 Asam mefenamat Lanzoprazole Gludepathix

2x1 a.c. 1x1 p.c. 1x1 p.c. 2x1 p.c sprn 1x1 a.c. 2x1 sewaktu

60 30 30 15 30 60

60 30 30 15 30 60

taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat

3.

Outcomes : tidak membaik

P29 Nama : SHR Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : Tidak Ada Umur : 61 th Keluhan : pusing, terkadang sesaknya kambuh Diagnosis : DM, asma Tanda Vital Tgl periksa: 12 Juni 2009 homevisit akhir : 12 Juli 2009 Ketaatan GDS

176 85 Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Metformin 500 Retaphyl Ventolin inhaler Ventolin Nebulizer Neurodex Glucosamin

1x1 sewaktu 1x1 p.c - - 1x1 p.c 1x1 p.c

30 30 - - 30 30

30 30 - - 30 30

taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat

4.

Outcomes : baik

Page 121: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

98

P33 Nama : SMT Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Umur : 50 th Keluhan : - Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 22 Juni 2009 homevisit akhir : 13 Juni 2009 Ketaatan TD GDS

160/90 mmHg 114 mg/dL

146/83 mmHg 124 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Metformin diltiazem 30 nifedipin 10 vi. B1

1x1 p.c. 3x1 p.c. 3x1 p.c. 1x1 p.c.

15 14 14 15

15 3 14 15

taat taat taat taat

taat tidak taat taat taat

5.

Outcomes : baik

P38 Nama : SGI Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 65 th Tanggal Periksa : 22-06-09 Keluhan : kontrol DM, Hipertensi Diagnosis : DM, Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 22 juni 2009 homevisit akhir : 21 juli 2009 Ketaatan TD GDS

130/80 mmHg 217 mg/dL

137/66 mmHg 324 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan

6.

Clonidin Gludepathic Meloxicam

2x ½ p.c 3x1 sewaktu 1x1 p.c.

30 90 6

29 ½ 90 6

taat taat taat

tidak taat taat taat

Outcomes : baik

Page 122: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

99

P39 Nama : NGR Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : PerguruanTtinggi Umur : 75 th Keluhan : kontrol Hipertensi Diagnosis : Hipertensi, gout, DM Tanda Vital Tgl periksa: 22 juni 2009 homevisit akhir : 1 juli 2009 Ketaatan TD Asam urat GDS

148/93 mmHg 6,7 mg/Dl 112

153/91 mmHg 5,3 mg/dL 101

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Furosemide KSR Amaryl Allopurinol Digoxin Myoviton

1x1 p.c. 1x1 p.c. 1x ½ a.c 1x1 p.c 1x ½ p.c 1x1 p.c

10 10 5 10 10 10

10 10 5 10 10 10

taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat

7.

Outcomes : baik

P40 Nama : EHT Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 51 th Keluhan : kontrol Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 22 juni 09 homevisit akhir : 22 juli 2009 Ketaatan TD GD Kolesterol

140/90 mmHg 400 mg/dL 303 mg/dL

118/79 mmHg 147 mg/dL 168 mg/dL

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucovance Simvastatin Evotyl Diltiazem

3x1 p.c. 1x1 p.c. 1x1 p.c. 3x1 p.c.

90 30 30 90

90 30 30 90

taat taat taat taat

taat taat taat taat

8.

Outcomes : baik

Page 123: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

100

P46

Nama : ES Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 69 th Keluhan : kontrol Hipertensi Diagnosis : Hipertensi, gout, DM Tanda Vital Tgl periksa: 23 Juni 2009 homevisit akhir : 24 juli 2009 Ketaatan TD GDS

110/60 mmHg 257

107/63 mmHg 182 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Gludepathic Glucobay Neurodex

2x1/2 a.c 1x1 sewaktu makan 1x1suapan pertama 1x1 p.c

30 60 60 30

30 60 60 30

taat taat taat taat

taat taat taat taat

9.

Outcomes : baik P50

Nama : SZH Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SLTP Umur : 67 th Keluhan : kontrol Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 24 juni 09 homevisit akhir : 24 juli 2009 Ketaatan TD GD

160/80 mmHg 133 mg/dL

152/88 mmHg 161 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Ramixal Amitriptilin Neurodex

1x1 a.c. 1x1 p.c. 1x ½ p.c. 1x1 p.c.

30 30 15 30

30 30 15 30

taat taat taat taat

taat taat taat taat

10.

Outcomes : baik

Page 124: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

101

P52

Nama : IN Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA Umur : 39 th Keluhan : - Diagnosis : DM, infeksi Tanda Vital Tgl periksa: 24 Juni 2009 homevisit akhir : 14 Juli 2009 Ketaatan Suhu GDS

340C 170

340C 152 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan cefat 500 xefolac metrix glumin

2x1 a.c sprn 1 p.c 1x1 sewaktu 1x1 sewaktu

10 10 20 20

10 10 19 19

taat taat taat taat

taat taat tidak taat tidak taat

11.

Outcomes : baik P59

Nama : WGM Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 65 th Keluhan : pusing, lemas, gemetar Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 25 Juni 2009 homevisit akhir : 24 Juli 2009 Ketaatan GDS

337

217 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glurenorm Gludepatic Glucobay Neurodex

3x1 ½ jam a.c 3x1 sewaktu makan 3x1suapan pertama 1x1p.c

90 90 90 30

90 90 90 30

taat taat taat taat

taat taat taat taat

12.

Outcomes : tidak membaik P67

Nama : SMN Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 60 th Keluhan : nyeri tangan dan kaki, kontrol DM Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 6 Juli 2009 homevisit akhir : 31 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

120/80 210

159/105 213 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Glucobay 100 Metformin 500 Meloxicam

2x1 a.c. 3x1 suapan pertama 3x1 sewaktu 1x1 p.c.

120 90 90 6

103 77 81 6

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat

13.

outcome : tidak membaik

Page 125: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

102

P69

Nama : SDR Jenis Kelamin : laki-laki Pendidikan : Perguruan Tinggi Umur : 68 th Tanggal Periksa : 06-07-09 Keluhan : kontrol Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 06 juli 09 homevisit akhir : 07 agustus 2009 Ketaatan TD GD

167/90 mmHg 146 mg/dL

138/83 mmHg 171 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Humulin Aminoval Glucobay Herbesser CD 100 Hytrin

3x1 10 unit 3x1 p.c. 3x1 saat makan 1x1 p.c. 1x1 p.c.

- 60 90 30 30

- 60 90 30 30

taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat

14.

outcome : baik P70

Nama : PRN Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 67 th Tanggal Periksa : 06-07-09 Keluhan : kontrol Diagnosis : DM dan hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 06 juli 09 homevisit akhir : 08 agustus 2009 Ketaatan TD GD

148/91 mmHg 112 mg/dL

148/90 mmHg 180 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Herbesser CD 100 HCT V-block Glibenclamide Neurodex Parasetamol

1x1 p.c. 1x ½ p.c 1x1 p.c. 1x1 a.c. 1x1 p.c. 3x1 p.c. Kp

30 15 30 30 30 10

30 15 30 30 30 10

taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat

15.

outcome : baik

Page 126: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

103

P71

Nama : JFR Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA Umur : 51 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 7 Juli 2009 homevisit akhir : 19 Juli 2009 Ketaatan GDS 205 232 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glibenclamide Metformin 500 Meloxicam 15 Analsik tb

2x1/2 p.c. 2x1sewaktu makan 1x1 p.c. 3x1 p.c. (bila sakit)

30 60 10 10

13 26 10 10

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat taat

16.

Outcome : tidak membaik P74

Nama : CMT Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 60 th Keluhan : kontrol Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 7 juli 2009 homevisit akhir : 31 juli 09 Ketaatan TD GD

149/91 mmHg 252 mg/dL

154/95 mmHg 198 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Unalium KSR Furosemide Lanzoprazole Digoxin Herbesser Glucodex

2x1 p.c. 1x1 p.c. 1x1 p.c. 1x1 a.c. 2x ½ p.c. 1x1 p.c. 1x1 a.c.

10 30 30 30 30 30 30

10 30 30 30 30 30 30

taat taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat taat

17.

outcome : baik

Page 127: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

104

P76

Nama : SKR Jenis Kelamin : laki-laki Pendidikan : PT Umur : 64 th Keluhan : kontrol Diagnosis : DM, Hipertensi, gout Tanda Vital Tgl periksa: 7 juli 2009 homevisit akhir : 19 juli 2009 Ketaatan TD GD Asam urat

134/90 mmHg 211 mg/dL 9,6 mg/dL

142/87 mmHg 204 mg/dL 9,3 mg/dL

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Gludepathic Herbesser KSR Allopurinol

1x1 a.c. 1x1 sewaktu 1x1 p.c. 1x1 p.c. 2x1 p.c.

15 30 14 14 30

15 30 14 14 30

taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat

18.

Outcome : tidak membaik P77

Nama : SNJ Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 55 th Keluhan : kontrol Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 7 juli 2009 homevisit akhir : 31 juli 2009 Ketaatan TD GD

157/106 mmHg 346 mg/dL

128/91 mmHg 286 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Neurodex Noperten Iodem Gludepathic

1x1 p.c 1x1 p.c 2x1 a.c 3x1sewaktu makan

30 30 60 90

30 30 60 90

taat taat taat taat

taat taat taat taat

19.

Outcome : tidak membaik P78

Nama : TRS Jenis Kelamin : laki-laki Pendidikan : SMA Umur : 55 th Keluhan : pusing dan riwayat DM dan hipertensi Diagnosis : DM dan Hipertensi Tanda Vital Tgl periksa: 07 juli 09 homevisit akhir : 8 agustus 2009 Ketaatan TD GD

152/98 mmHg 183 mg/dL

162/106 mmHg 160 mg/dL Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan

20.

Gliquidon Herbesser CD 100 Ranitidine Methioson

1x ½ p.c. 1x1 p.c. 1x1 p.c. Kp 1x1 p.c.

30 30 30 30

16 30 11 29

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat

Page 128: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

105

outcome : baik P79

Nama : LH Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 41 th Keluhan : mual, lemas Diagnosis :DM Tanda Vital Tgl periksa: 7 Juni 2009 homevisit akhir : 7 Juli 2009 Ketaatan GDS

190

193 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Anpiride gludepatic enerplus

1x1sewaktu makan 3x1sewaktu makan 1x1p.c

15 30 7

15 30 7

taat taat taat

taat taat taat

21.

outcome : baik P91

Nama : LSS Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 57 th Tanggal Periksa : 23-07-09 Keluhan : kontrol Diagnosis : DM, Hipertensi, Dislipidemia Tanda Vital Tgl periksa: 23 juli 09 Homevisit akhir : 4 agustus 2009 Ketaatan TD GD Kolesterol

154/98 mmHg 230 mg/dL 277 mg/dL

146/91 mmHg 252 mg/dl 245 mg/dL

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan

22.

Glucovance Galvus Normoten Colespar

2x1 sewaktu 2x1 p.c. 1x1 p.c. 1x1 p.c.

60 60 30 30

60 60 30 30

taat taat taat taat

taat taat taat taat

Page 129: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

106

Lampiran 30: Data Pasien Kelompok Kontrol

K1 Nama : MRN Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMP Umur : 52 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 15 Juni 2009 homevisit akhir : 19 Juni 2009 Ketaatan TD GDS

150/90 209

100/80 186 Cara pakai

Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glibenklamid Diltiazem

2x1/2 saat makan 3x1bersama makan

30 90

30 90

taat taat

taat taat

1.

Outcomes : baik K6

Nama : ISM Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 61 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 15 Juni 2009 homevisit akhir : 24 Juni 2009 Ketaatan GDS

105 145 Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Gluvas Mecola Zaldiar

2 x1 saat makan 1x1 p.c 1x1p.c

20 30 10

20 30 10

taat taat taat

taat taat taat

2.

Outcomes : baik K8

Nama : AAS Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 67 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 15 Juni 2009 homevisit akhir : 15 Juli 2009 Ketaatan GDS

236 365 Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Gludepatic Glucobay Amitryptillin Neurodex Lasavin

2x2 a.c 3x1saat makan 3x1 suapan pertama 2x1/2 p.c 1x1 p.c 2x1 p.c

20 90 90 30 30 60

20 90 90 30 30 60

taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat

3.

Outcomes : tidak membaik

Page 130: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

107

K15 Nama : PY Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : Tidak ada Umur : 60 th Keluhan : leher cengeng Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 15 Juni 2009 homevisit akhir : 15 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

230/130 197

183/111 181 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Gliquidon Metformin 500 Clonidone 0,5 Nifedipine 10 HCT Captopril 25

2x1 p.c 3x1p.c 3x1p.c 3x1p.c 1x1p.c 3x1a.c

60 90 90 90 30 90

60 90 90 90 30 90

taat taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat taat

4.

Outcomes : baik K37

Nama : VS Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 52 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 17 Juni 2009 homevisit akhir : 17 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

180/100 180

158/105 174 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Gludepatic Adalat oros Valsartan Neurodex

2x1suapan pertama 2x1sewaktu makan 1x1p.c 1x1p.c 1x1p.c

60 60 30 30 30

48 57 24 2 30

taat taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat taat

5.

Outcomes : baik

Page 131: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

108

K39

Nama : ITM Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 71 th Keluhan : nyeri pada sendi Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 17 Juni 2009 homevisit akhir : 17 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

140/80 153

160/75 134 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan

6.

Alista 50 mg Herbesser Simvastatin ISDN Lanzoprazole Gliquidon Neurodex

1x1 p.c. 1x1 p.c 1x1 p.c. 2x1 a.c. 1x1 a.c. 2x1 a.c. 1x1 p.c.

30 30 30 20 15 30 30

28 30 29 20 15 30 30

taat taat taat taat taat taat taat

tidak taat taat tidak taat taat taat taat taat

K41 Nama : PRW Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : PT Umur : 60 th Keluhan : kontrol Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 17 Juni 2009 homevisit akhir : 17 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

140/90 215

160/80 461 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Adalat oros HCT Clonidine Captopril V Block Glibenclamid Metformin Glucobay

1x1 p.c 1x1/2 p.c 3x1 p.c 3x1 a.c 1x1 p.c 1x1 a.c 3x1 a.c 3x1 suapan pertama

30 15 90 90 30 60 90 90

21 13 59 90 30 56 86 86

taat taat taat taat taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat taat taat tidak taat tidak taat tidak taat

7.

Outcomes : tidak membaik

Page 132: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

109

K42

Nama : SPY Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 64 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 17 Juni 2009 homevisit akhir : 17 Juli 2009 Ketaatan GDS 307 345

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Gludepatic Neurodex

2x1/2 suapan pertama 3x1 sewaktu 1x1 p.c

30 90 30

0 16 10

taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat

8.

Outcomes : tidak membaik K59

Nama : NT Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 58 th Keluhan : - Diagnosis : HT, Kolesterol, DM Tanda Vital Tgl periksa: 30 Juni 2009 homevisit akhir : 29 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

105/82 150

114/76 148 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex Metformin Noperten Simvastatin

2x1/2 a.c. 2x1 sewaktu makan 1x1 p.c. 1x1 p.c.

30 60 30 30

28 54 27 24

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat

9.

Outcomes : baik K62

Nama : MJY Jenis Kelamin : perempuan Pendidikan : SMA Umur : 47 th Keluhan : batuk Diagnosis : ISPA, DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 24 Juni 2009 homevisit akhir : 6 Juli 2009 Ketaatan Suhu TD GDS

36,40C 154/91 173

35,30C 139/85 165

Cara pakai Obat yang digunakan

Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan humulin valsartan siprofloksasin kodein

2x1 p.c 1x1 p.c 2x1 a.c 3x1 p.c

- 30 10 20

- 30 10 20

taat taat taat taat

taat taat taat taat

10.

Outcomes : baik

Page 133: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

110

K63

Nama : SMR Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMP Umur : 69 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 1 Juli 2009 homevisit akhir : 17 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

150/80 139

190/93 146 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Gluvas Mecola Farsix

1x1 saat makan 1x1 a.c 1x1bersama mknan

30 30 30

26 26 26

taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat

11.

Outcomes : baik K66

Nama : TMN Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : PT Umur : 51 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 1 Juli 2009 homevisit akhir : 31 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

150/90 279

165/88 155 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glucodex noperten intervask neurodex

1x1/2 a.c 1x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c

15 30 30 30

11 24 26 30

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat taat

12.

Outcomes : baik K68

Nama : SPY Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 61 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 1 Juli 2009 homevisit akhir : 4 Agustus 2009 Ketaatan GDS 162 197 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Gludepatic Glibenklamid Glucobay 50 Hytrin 2 mg

3x1 sewaktu makan 3x1 ½ jam a.c 3x1suapan pertama 1x1p.c

90 90 90 30

80 80 80 30

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat taat

13.

Outcomes : tidak membaik

Page 134: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

111

K71

Nama : WKN Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : PT Umur : 59 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 2 juli 2009 homevisit akhir : 31 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

120/80 97

137/86 64 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Ramixal 2,5 Metformin 500

1x1 p.c 1x1 a.c

30 30

30 30

taat taat

taat taat

14.

Outcomes : baik K73

Nama : RJN Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Umur : 70 th Keluhan : - Diagnosis : HT, DM Tanda Vital Tgl periksa: 30 Juni 2009 homevisit akhir : 30 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

120/80 187

147/4 212 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Furosemide KSR Herbesser CD Intervask Glucodex Metformin

1x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c 2x1 a.c 2x1 a.c

30 30 30 30 60 60

25 29 29 25 52 53

taat taat taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat

15.

Outcomes : tidak membaik K74

Nama : SU Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMA Umur : 69 th Keluhan : nyeri Diagnosis : DM, kolesterol Tanda Vital Tgl periksa: 2 Juli 2009 homevisit akhir : 31 Juli 2009 Ketaatan GDS

199

123 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Metformin 500 Simvastatin Meloxicam

2x1sewaktu makan 1x1 p.c. 1x1 p.c

60 30 6

50 23 3

taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat

16.

Outcomes : baik

Page 135: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

112

K77

Nama : SSY Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Umur : 75 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 2 Juli 2009 homevisit akhir : 31 Juli 2009 Ketaatan GDS

166

186 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glibenklamid Myoviton

s.1-1/2-o (saat makan) 1x1 p.c

14 20

14 20

taat taat

taat taat

17.

Outcomes : baik K78

Nama : WSY Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SD Umur : 53 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 12 Juli 2009 homevisit akhir : 12 Juli 2009 Ketaatan GDS 321 324 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Clyndamicin Metronidazole Humolog Herbesser pletaal

2x1 p.c 3x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c

20 30 15 10

20 30 15 10

taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat

18.

Outcomes : tidak membaik K81

Nama : NDM Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SD Umur :53 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 22 Juli 2009 homevisit akhir : 5 agustus 2009 Ketaatan TD GDS

153/81 205

152/90 207 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Clonidin HCT Simvastatin Amaryl

2x1 p.c 1x1/2 p.c 1x1 p.c 1x1

54 14 20 30

43 11 25 24

taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat

19.

Outcomes : tidak membaik

Page 136: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

113

K83

Nama : JMN Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : SMP Umur : 71 th Keluhan : - Diagnosis : DM Tanda Vital Tgl periksa: 14 Juli 2009 homevisit akhir : 3 agustus 2009 Ketaatan TD GDS

130/80 162

169/100 189 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Herbesser CD100 Glucodex Metformin Neurodex Dextrometrophan

1x1 p.c. 2x1 a.c. 3x1 sewaktu makan 1x1 p.c. 3x1 p.c.

30 60 90 30 20

21 40 61 20 20

taat taat taat taat taat

tidak taat tidak taat tidak taat tidak taat taat

20.

Outcomes : baik K94

Nama : SDM Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMA Umur : 69 th Keluhan : mata sudah tidak bisa jelas untuk melihat Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 22 Juli 2009 homevisit akhir : 5 agustus 2009 Ketaatan TD GDS

180/60 176

170/100 140 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Glikuidon Furosemid Caco3 Aminovel

2x1 p.c 3x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c

30 10 25 70

30 10 25 70

taat taat taat taat

taat taat taat taat

21.

Outcomes : baik K95

Nama : NGJ Jenis Kelamin : Laki-laki Pendidikan : SMP Umur : 70 th Keluhan : batuk Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 2 Juli 2009 homevisit akhir : 29 Juli 2009 Ketaatan GDS 170 134 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan

22.

DMP Diltiazem Pteaal Gluvas Digoxin

3x1 p.c 2x1 p.c 1x1/2 p.c 1x1 (saat makan) 2x1/2 p.c

20 60 15 30 30

20 60 15 30 30

taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat

Page 137: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

114

Outcomes : baik K98

Nama : SMN Jenis Kelamin : Perempuan Pendidikan : PT Umur : 53 th Keluhan : - Diagnosis : DM, HT Tanda Vital Tgl periksa: 18 Juni 2009 homevisit akhir : 17 Juli 2009 Ketaatan TD GDS

140/80 153

182/118 237 Cara pakai Obat yang

digunakan Nama Obat Aturan Pakai Jumlah obat Obat yang digunakan Gliquidone Gludepatic Adalat Oros Herbesser Neurodex

1x1 a.c 1x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c 1x1 p.c

30 30 30 30 30

30 30 30 30 30

taat taat taat taat taat

taat taat taat taat taat

23.

Outcomes : tidak membaik

Page 138: PERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH … filePERBEDAAN KETAATAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT PANTI ...

115  

Charoline Ayem Nastiti lahir di Jambi pada tanggal 19

November 1988, anak pertama dari pasangan Tristono

dan Supriyanti. Pendidikan awal dimulai di Taman

Kanak-kanak Al-Azhar Bandar Lampung pada tahun

1992-1994. Pendidikan dilanjutkan di Sekolah Dasar

Sejahtera II Bandar Lampung pada tahun 1994-2000,

Sekolah Menengah Pertama Fransiskus Asisi Bandar Lampung pada tahun 2000-

2003, dan Sekolah Menengah Atas Fransiskus Asisi Bandar Lampung pada tahun

2003-2006. Kemudian dilanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi pada tahun 2006

di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.