Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap...

29
Tugas Proposal Metodologi Penelitian ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ATAU HUTANG JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.X). Oleh : Azzah Azizah Anhar 041211333094 S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

description

Dewasa ini, kegiatan ekonomi di Indonesia semakin berkembang pesat. Perkembangan ekonomi tersebut menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan ekonomi yang harus terpenuhi. Terjadinya pemenuhan kebutuhan tersebut ditandai dengan banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Banyaknya perusahaan yang berdiri membuat tingkat persaingan antar perusahaan dalam dunia bisnis juga semakin ketat.

Transcript of Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap...

Page 1: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Tugas Proposal Metodologi Penelitian

ANALISIS ALTERNATIF PENDANAAN LEASING ATAU HUTANG

JANGKA PANJANG DALAM PENGADAAN AKTIVA TETAP

PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.X).

Oleh :

Azzah Azizah Anhar

041211333094

S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015

Page 2: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Latar Belakang

Dewasa ini, kegiatan ekonomi di Indonesia semakin berkembang pesat.

Perkembangan ekonomi tersebut menyebabkan semakin banyaknya kebutuhan ekonomi yang

harus terpenuhi. Terjadinya pemenuhan kebutuhan tersebut ditandai dengan banyaknya

perusahaan yang berdiri dan berkembang untuk mencukupi kebutuhan masyarakat yang

semakin meningkat. Banyaknya perusahaan yang berdiri membuat tingkat persaingan antar

perusahaan dalam dunia bisnis juga semakin ketat.

Persaingan ketat dalam suatu perusahaan membuat setiap perusahaan harus

melakukan pengembangan atau perluasan usaha dalam upaya untuk bertahan dan mampu

bersaing dengan perusahaan yang masih baru. Pengembangan dan perluasan usaha

perusahaan dapat dilakukan dengan cara penambahan aktiva tetap yang sudah ada maupun

penambahan aktiva tetap lama yang membutuhkan biaya operasional yang tinggi. Menurut

Harahap (2002:20), pengertian aktiva tetap adalah: “Aktiva yang menjadi milik perusahaan

dan dipergunakan secara terus menerus dalakegiatan menghasilkan barang dan jasa

perusahaan.”

Pada proses pengadaan aktiva tetap perusahaan dapat dilakukan dalam kurun waktu

tertentu yaitu beberapa bulan ataupun tahun, tergantung pada kebutuhan aktiva tetapnya.

Sebelum melakukan pengadaan aktiva tetap, perusahaan perlu menganalisis layak tidaknya

untuk melaksanakan pengadaan aktiva tetap tersebut. Setelah dinilai layak, maka

perusahaan dapat menganalisis sumber pendanaan aktiva tetap.

Dalam pendanaan aktiva teteap perusahaan, terdapat dua sumber dana alternatif yang

dapat dipilih oleh perusahaan yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern. Sumber dana

2

Page 3: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

intern perusahaan dapat diperoleh dari laba ditahan (return earning) dan depresiasi. Sedangkan

sumber dana ekstern diperoleh dari luar perusaahaan seperti kreditur, pinjaman pada bank atau

melakukan leasing. Dari alternatif-alternatif tersebut, pihak manajemen harus memilih alternatif

mana yang sesuai dengan keadaan keuangan yang sedang terjadi didalam perusahaan dan

memikirkan dampak dari tiap masing-masing alternatif yang akan diambil. Hal tersebut

dilakukan guna meminimalisir terjadinya kegiatan yang merugikan perusahaan dan agar

terhindar dari penggunaan dana yang tidak efisien.

Dalam penelitian ini penulis akan membahas sumber pendanaan ekstern perusahaan.

Pendanaan ekstern perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber, yang pertama adalah dengan

cara leasing atau sewa guna barang. Sumber dana kedua adalah dengan cara melakukan hutang

jangka panjang pada pihak-pihak diluar perusahaan seperti, kreditur atau bank. Alternatif yang

pertama adalah leasing, menurut Kieso (2007:232) leasing adalah “Perjanjian kontraktual

antara lessor yang memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan property tertentu,

yang dimiliki oleh lessor selama waktu tertentu dengan pembayaran sejumlah uang (sewa)

yang sudah ditentukan, yang umumnya dilakukan secara periodik”. Leasing juga dapat

diartikan sebagai kegiatan pendanaan perusahaan dengan penyediaan barang-barang modal untuk

dimanfaatkan oleh perusahaan lain dalam jangka waktu yang telah ditetntukan. Perusahaan yang

menyediakan sumber modal di sebut dengan lessor sedangkan pengguna sumber dana disebut

dengan lessee Sumber pendanaan ini memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah

prosedur yang ditawarkan relatif mudah dan fleksibel, sehingga memudahkan perusahaan

untuk memperoleh barang modal (Hariyani,2011:81).

Rivai (2007:220) menggolongkan jenis leasing menjadi dua macam yaitu operating

lease dimana lessor membeli barang kemudian menyewakan kepada lessee dengan

3

Page 4: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

membayar biaya rental yang tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah

dikeluarkan lessor seluruhnya, selain itu lessoryang akan menanggung semua biaya

pemeliharaan yang berkatian dengan kepemilikan aset tersebut. Financial lease diasumsikan

sebagai lembaga keuangan. Lessee yang membutuhkan barang modal menentukan sendiri

jenis, spesifikasi, syarat perawatan, negosiasi dan semua yang berhubungan dengan

pengoperasian barang tersebut. Sementara lessor hanya berkepentingan dengan kepemilikan

barang tersebut secara hukum. Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang

tersebut pada supplierdan selanjutnya lessee akan membayar secara berkala pada lessor.

Kegiatan leasing secara resmi diperbolehkan beroprasi di Indonesia setelah keluar surat

keputusan bersama antara Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan

Nomor Kep. 122/MK/IV/2/1974, Nomer 32/M/SK/2/74 dan Nomor 30/Kpb/1/74 Tanggal 7

Februari 1974 tentang Perizinan Usaha Leasing di Indonesia. Wewenang untuk

memberikan usaha leasing dikeluarkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan

Nomer 649/MK/IV/5/1974 Tanggal 6 Mei 1974 yang mengatur mengenai tata cara

perizinan dan kegiatan usaha leasing di Indonesia. Perkembangan selanjutnya adalah

dengan keluarnya Kebijaksanaan Deregulasi 20 Desember 1988 (PakDes 20 1988) yang

isinya mengatur tentang usaha leasing di Indonesia dan dengan keluarnya kebijaksanaan ini,

maka ketentuan mengenai usaha leasing sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Alternatif berikutnya adalah hutang jangka panjang, hutang jangka panjang biasanya

berkaitang dengan kewajiban yang berupa barang atau jasa yang harus dibayarkan oleh debitur

kepada kreditur yang terkait. Kieso dan Weygandt (2007:242),“Hutang jangka panjang (long-

term debt) terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomis yang sangat mungkin di masa depan

akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun dari siklus operasi

4

Page 5: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

perusahaan mana yang lebih lama”. Ketika perusahaan memiliki rencana untung mengambil

keputusan untuk melakukan hutang jangka panjang pada bank analisis dan segala macam

pertimbangan harus dipikirkan secara matang terlebih dahulu dan harus benar-benar dikaji secara

mendalam karena akan berhubungan dengan biaya rill yang akan dikeluarkan oleh perusahaan

tersebut.

Menurut Martono (2004:51) kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga. Tujuan kredit dari perusahaan

adalah untuk menambah volume perusahaan dan meningkatkan hasil usaha untuk menjamin

kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dengan adanya kredit tersebut diharapkan perusahaan

mampu meningkatkan mutu hasil kerjanya agar memperoleh peningkatan kegiatan usaha dalam

suatu perekonomian. Kredit jangka panjang memberikan jangka waktu pengembalian yang lebih

panjang walaupun dengan adanya bunga.

Dalam hal menentukan alternatif mana yang lebih menguntungkan antara leasing dengan

hutang jangka panjang, diperlukan analisis sejauh mana alternatif tersebut meminimalkan kas

keluar perusahaan. Hal ini dilakukan untung menghindari inefisiensi pada investasi asset tetap

atau pada pengadaan asset tetap perusahaan.

PT.X adalah perusahaan yang bergerak dibidang penjualan batu bara yang berdiri pada

tahun 1980-an ini berawal dari usaha yang didirikan bersama oleh 3 bersaudara. Saat ini

perusahaan yang berpusat di kota Gresik telah memiliki cabang dibeberapa kota seperti Surabaya

5

Page 6: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

dan Samarinda. Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk mengetahui alternatif yang paling

sesuai bagi PT.X dari beberapa alternatif pendanaan yang tersedia.

Rumusan Masalah

Dari beberapa penjelasan yang telah disebutkan diatas maka, permasalahan dari penelitan

yang ingin diangkat oleh penulis adalah

1. Bagaimana perbandinagan atau komparasi penggunaan pendanaan ekstern yang

bersumber dari leasing (sewa guna barang) dengan pendanaan yang bersumber dari

hutang jangka panjang dan manakah yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini pada

PT.X ?

2. Adakah keuntungan yang dapat dicapai ketika suatu perusahaan menggunakan kedua

sumber pendanaan ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui perbandingan

masing-masing sumber pendanaan yaitu leasing dan hutang jangka panjang manakah yang lebih

sesuai dengan kondisi keuangan yang sedang terjadi pada PT.X. Selain itu, peneliti ingin

mengetahui keuntungan yang diperoleh jika kedua sumber pendanaan tersebut digunakan dalam

PT.X.

Manfaat Penelitian

Dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini penulis berharap agar dapat berkontribusi

dalam memilih alternatif pendanaan pada PT.X dan juga memberikan pandangan terhadap

komparasi antara penggunaan leasing dan hutang jangka panjang dalam pengadaan asset tetap

6

Page 7: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

perusahaan. Selain itu, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi

perusahaan untuk mengambil keputusan mengenai pendanaan yang tetap dan sesuai bagi PT.X

dalam hal pengadaan asset tetap perusahaan.

Selain itu, melalui penelitian ini, penulis dapaat menambah wawasan dan

mengembangkan wawasan mengenai alternatif pendanaan dengan cara leasing dan hutang

jangka panjang atau hutang bank. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagi referensi untuk

penelitian selanjutnya dengan mengangkat topik yang sama.

Landasan Teori

PENDANAAN

Menurut Riyanto (2010:209), dalam pendanaan pengadaan dapat diperoleh dari dua

alternatif sumber dana yaitu sumber dana intern dan ekstern. Dana berperan penting dalam

suatu perusahaan guna menunjang aktivitas perusahaan guna mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Jika suatu perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk menunjang kegiatan

aktivitasnya maka otomatis kegiatan operasional perusahan akan terhambat atau lebih parah lagi

dapat terhenti dan berdampak pada kerugian perusahaan dan likuidasi.

Dana dalam perusahaan dapat disebut dengan kas, setiap kegiatan operasional perusahaan

selalu melibatkan penggunaan kas (uang) dalam jumlah sedikit maupun banyak. Transaksi kas

perusahaan yang rutin pada tiap periode misalnya pembayaran biaya umum, pembayaran gaji

pegawai, pemasukan dari hasil penjualan dan yang lainnya. Pengertian dana dalam analisis

sumber dan penggunaan dana menurut Syamsuddin (2011:133) adalah: Istilah dana disini

bisa diartikan dengan salah satu dari kedua pengertian berikut ini: kas ataupun net working

capital. Kedua hal ini sangat penting bagi perusahaan untuk dapat beroperasi secara

7

Page 8: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

efektif. Kas diperlukan untuk membayar rekening, pembelian tunai dan sebagainya. Net

working capital dibutuhkan terutama dalam seasonal business untuk memberikan jaminan

bagi rekening hutanghutang yang segera akan jatuh tempo. Penggunaan net working capital

dalam pembuatan laporan sumber-sumber dan penggunaan dana didasarkan atas suatu

keyakinan bahwa aktiva lancar, yang menurut definisinya dapat diuangkan dalam waktu yang

singkat di mana uang tersebut nantinya akan dapat dipergunakan untuk memenuhi atau

menutup kewajiban-kewajiban yang segera jatuh tempo.

AKTIVA TETAP

Aktiva tetap merupakan suatu aset perusahaan yang dapat digunakan secara langsung

atau dengan proses pembangunan terlebih dahulu yang dapat menunjang aktivitas operasional

perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dan memiliki umur ekonomis. Menurut Soemarso

(2005 : 20) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun,

digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan

normal perusahaan serta, pemakaian minimal untuk membedakan aktiva tetap dengan aktiva

lainnya. Berkaitan dengan umur ekonomis yang dimiliki oleh aset tetap, terdapat istilah

depresiasi yaitu pembebanan biaya atas penggunaan aset tetap perusahaan.

Aset tetap dapat dikelompokkan menjadi dua menurut sifatnya, yaitu aset tetep

berwujud dan aset tetap tidak berwujud. Baridwan menyatakan (2004:271-272) aset tetap

berwujud sifatnya permanen yang digunakan perusahaan dalam kegiatan normal perusahaan.

Aset tetap tersebut dikelompokkan menjadi aset tetap yang umurnya tidak terbatas dan aset

yang umurnya terbatas. Aset tetap tidak berwujud digunakan untuk menunjukkan aset-aset

8

Page 9: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

yang umurnya lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik seperti, merk, software,

lisensi, hak cipta dan hak paten.

Untuk memperoleh aset tetap perusahaan dapat menempuh berbagai cara. Menurut

Muhamad gade (2002:137) untuk memperoleh aktiva tetap yang akan digunakan dalam

perusahaan dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :

1. Pembelian tunai

Perolehan dengan cara ini dicatat dengan mendebit aktiva tetap yang

bersangkutan dan mengkredit kas sebesar harga perolehan, yang terdiri dari

harga aktiva ditambah dengan biayabiaya yang dikeluarkan untuk memperoleh

aktiva tetap tersebut sampai siap untuk digunakan.

2. Pembelian angsuran / cicilan

Jika akiva tetap diperoleh dengan cara angsuran, biasannya dikenakan bunga.

Untuk menentukan jumlah bunga yang harus dibayar ada dua cara, yaitu

dalam angsuran tidak termasuk bunga, dan dalam angsuran sudah termasuk

bunga.

3. Pertukaran dengan aktiva lain

Dalam hal ini aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan dan telah dipakai

dalam aktivitas operasinya ditukar dengan aktiva yang baru biasannya

kekurangan dalam pertukaran dibayar dengan uang kas, laba atau rugi

pertukaran dihitung dengan cara nilai buku aktiva yang lama dibandingkan

dengan nilai pasar aktiva yang bersangkutan (harga diterima).

9

Page 10: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

LEASING

Istilah leasing berasal dari kata lease yang berarti sewa-menyewa. Leasing dapat

diartikan sebagai pembiayaan aktiva (peralatan atau barang) yang digunakan perusahaan untuk

melakukan proses produksi atau operasional perusahaan yang dilakukan dengan cara sewa.

Dengan adanya leasing perusahaan tidak harus selalu membeli peralatan yang diperlukan oleh

perusahaan. Terdapat beberapa pengertian mengenai leasing yang pertama menurut Suad Hasnan

(2006:359) leasing adalah ”Suatu cara untuk dapat menggunakan aktiva tanpa harus membeli

aktiva terebut. Karena itu leasing merupakan suatu bentuk persewaan dengan jangka waktu

tertentu. Secara formal kepemilikan aktiva tersebut berada pada pihak yang menyewakan,

tetapi pemanfaatan ekonominya dilakukan oleh pihak menyewa.” Sedangkan menurut James C

(2013:310) sewa (lease) adalah sebuah kontrak. Menurut istilahnya, pemilik aset (pihak yang

menyewakan/leasor) memberikan hak eksklusif kepada pihak lainnya (pihak penyewa/lease)

untuk menggunakan aset tersebut, biasanya untuk periode waktu tertentu, dengan membayar

sewa. Dari kedua pendapat tersebut dapat di simpulkan bahwa leasing merupakan suatu

perjanjian atau kontrak untuk mendapatkan suatu aktiva tanpa membeli, dilakukan dengan

membayar sewa berlaku untuk periode tertentu.

Rivai (2007:220) menggolongkan jenis leasing menjadi dua macam yaitu operating

lease dimana lessor membeli barang kemudian menyewakan kepada lessee dengan

membayar biaya rental yang tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah

dikeluarkan lessor seluruhnya, selain itu lessoryang akan menanggung semua biaya

pemeliharaan yang berkatian dengan kepemilikan aset tersebut. Financial lease diasumsikan

sebagai lembaga keuangan. Lessee yang membutuhkan barang modal menentukan sendiri

jenis, spesifikasi, syarat perawatan, negosiasi dan semua \yang berhubungan dengan

10

Page 11: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

pengoperasian barang tersebut. Sementara lessor hanya berkepentingan dengan kepemilikan

barang tersebut secara hukum. Lessor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang

tersebut pada supplier dan selanjutnya lessee akan membayar secara berkala pada lessor.

Sementara menurut James C (2013:311) terdapat jenis lease yaitu Sale and Lease Back. Dalam

sale and lease back perusahaan sebagai pemilik barang modal menjual aktivanya kepada lessor

kemudian oleh lessor dilease-kan kembali kepada lessee. Terdapat beberapa keuntungan

dari pemilihan alternatif leasing dari pihak lessee yaitu, pembiayaan 100% dengan suku bunga

tetap, proteksi terhadap keusangan, fleksibilitas, pembiayaan yang murah, keuntungan pajak,

pembiayaan diluar neraca (Keiso et al, 2007:160-161)

HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang jangka panjang merupakan kewajiban debitur melunasi sejumlah dana

maupun barang kepada kreditur dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Hutang

biasanya berkaitan dengan sejumlah kewajiban yang dapat berupa benda ataupun jasa yang

harus dibayarkan oleh perusahaan kepada kreditor. Pengertian hutang jangka panjang

menurut Kieso dan Weygandt (2007:242), “Hutang jangka panjang (long-term debt) terdiri

dari pengorbanan manfaat ekonomis yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban

sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun dari siklus operasi perusahaan mana yang

lebih lama”. Sedangkan Menurut Kusnadi (2000:11) Pengertian hutang jangka panjang adalah

semua kewajiban keuangan perusahaan dimana pelunasannya akan dilakukan dalam waktu

lebih dari satu periode akuntansi atau satu tahun. Berdasarkan dari pendapat tersebut dapat

disimpulkan bahwa hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayarkan kepada

kreditur, memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun.

11

Page 12: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Kewajiban jangka panjang biasanya dilunasi secara periodik yang disebut angsuran

(installments). Angsuran jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu

tahun harus diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar. Sedangkan jumlah sisa angsurannya

yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun harus diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka

panjang (Fess, 2005:549). Bentuk-bentuk hutang jangka panjang menurut Atmaja

(2002:309) yaitu, term loan atau hutang berjangka yaitu suatu kontrak dimana peminjam

setuju untuk membuat serangkaian pembayaran bungan dan pokok pinjaman pada waktu

tertentu. Obligasi yaitu instrument hutang jangka panjang, beberapa jenis obligasi antara lain

obligasi tanpa kupon dan abligasi bersifat put option.

Penelitian Terdahulu

Banyak penelitian sebelumnya yang membahas tentang perbandingan alternatif

pendanaan dalam penyediaan aktiva tetap antara kredit bank dan leasin seperti yang dilakukan

oleh Widyastuti (2009) yang dilakukan pada CV. Hasta Corporation yang mendapatkan

hasil walaupun tingkat suku bunga leasing lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat suku

bunga kredit bank, alternatif pendanaan dengan leasing lebih murah dibandingkan dengan

alternatif pendanaan dengan pinjaman bank yang ditunjukkan dengan present value dari

pengeluaran aliran kas bersih kedua alternatif tersebut.

Sedangan pada penelitian yang dilakukan oleh Fauzia (2013) yang dilakukan pada PT.

Citra Perdana Kendedes Malang hasil analisis untuk alternatif pendanaan leasing dimana

Astra Credit Company (ACC) bertindak sebagai lessor menghasilkan present value cash

outflow alternatif leasing mepunyai present value cash outflow lebih rendah dibandingkan

dengan present value cash outflow untuk alternatif hutang jangka panjang. Hal ini

menunjukkan bahwa jika perusahaan memilih alternatif leasing akan didapat penghematan.

12

Page 13: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Dalam penelitian dimana tingkat bunga yang ditentukan antara lessor dan bank adalah

sama, ternyata kebijaksanaan pembiayaan aktiva tetap masih lebih baik menggunakan

pembiayaan dari bank dibanding melalui leasing yang dilakukan oleh Pasaribu (2008).

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah sebuah penelitian yang didasari atas berbagai realitas dan peristiwa sosial di

masyarakat yang nantinya data-data deskriptif yang diperoleh akan memberikan sebuah

kebenaran tanpa perlu melakukan sebuah pengujian hipotesis. Dengan melihat latar belakang

yang telah penulis gambarkan maka penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan

pendekatan fenomenologi.

Daymon (2002) mengemukakan pendapat bahwa dasar dari sebuah pendekatan

fenomenologi adalah gagasan pemikiran yang memiliki hubungan dengan sebuah pemahaman

tentang realitas kehidupan pada setiap individu yang berbeda melalui perspektif bersama.

Fenomenologi juga memberikan pertimbangan mengenai pemahaman sebuah makna kehidupan

dari manusia yang nantinya dapat menggambarkan berbagai masalah sosial yang terjadi dan

menjelaskan berbagai tindakan seseorang di kehidupan sehari-hari (Burrell, 1979). Dengan

pendekatan fenomenologi, diharapkan penulis dapat menangkap makna unik dibalik fenomena

sosial yang terjadi dan menfasirkannya menjadi sebuah data deskriptif yang membantu penelitian

ini.

Ruang Lingkup Penelitian

Penggunaan ruang lingkup memiliki tujuan agar topik pembahasan dari penelitian yang

dilakukan tidak melebar ke hal-hal lain yang tidak ada kaitannya. Ruang lingkup penelitian ini

13

Page 14: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

adalah alternatif pendanaan leasing atau hutang jangka oanjang dalam pengadaan aktiva tetap

pada PT. X

Objek dan Informan

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus atau sarsan dari sebuah penelitian

yang sedang dilakukan. Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memiliki

pengetahuan dan pemahaman mengenai objek yang sedang diteliti.

Pada penelitian ini, objek penelitian adalah PT. X dalam hal pemilihan sumber pendanaan

yang sesuai dengan kondisi keuangan didalam perusahaan. Sedangkan untuk dalam pemilihan

informan penulis memiliki beberapa kriteria yaitu seseorang yang sedang mempunyai jabatan

yang berkaitan dengan objek penelitian. Berikut adalah informan yang telah terpilih :

1. Manajer Keuangan

2. Manajer Akuntansi

Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang digunakan dalam pengumpulan data tidak harus melalui informan yang

diwawancara oleh penulis, namun juga bisa didapat berbagai media dokumentasi seperti buku-

buku ataupun literatur yang ada.

Sumber atau jenis data yang digunakan oleh penulis berupa dokumen yaitu jurnal,

literature-literatur tertulis, buku-buku dan data-data yang berhubungan dengan pendanaan

perusahan. Data juga diperoleh dari wawancara antara penulis dengan pihak yang terkait.

14

Page 15: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, objek yang diteliti adalah PT. X . Sedangkan subjek penelitian

adalah informan yang telah penulis cantumkan pada data diatas

Pengumpulan data dilakukan oleh penulis selama dua minggu dengan menggunakan

beberapa teknik berikut :

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang berhubungan dengan

berbagai catatan, buku-buku, jurnal, agenda, bagan, dll. Catatan disini berupa laporan

keuangan tahuan PT.X. Teknik ini dipilih oleh penulis karena dirasa perlu untuk melihat

seberapa banyak perusahaan melakukan pendanaan untuk aktiva tetapnya. Laporan

keuangan telah mencakup semua data yang dibutuhkan penulis.

2. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah teknik pengumpulan data langsung yang bersumber

dari informan. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan pihak manajemen

keuangan dan akuntansi guna menguak sistem apa yang biasa digunakan PT.X dalam

pembiayaan aktiva tetap. Wawancara dilakukan untuk medapatkan informasi mengenai

seberapa banyak perusahaan melakukan pembelian aktiva tetap dan bagaimana perusahaan

mendanainya.

3. Observasi

Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data dimana penulis terjun

langsung ke lapangan untuk mengamati dan memahami fenomena yang terjadi. Peneliti

mengamati dan memahami cara perusahaan mendanai aktiva tetapnya dan membandingkan

dengan teknik yang lain.

15

Page 16: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan dalam merumuskan atau mengkaji

data yang telah diperoleh melalui berbagai teknik dalam pengumpulan data, baik melalui

dokumentasi, wawancara dan observasi. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah sebuah teknik analisis dimana penulis mencoba memilah-milah

berbagai data yang telah diperoleh kemudian penulis mencoba mengambil berbagai

data yang dirasa penting. Setelah semua dilakukan maka penulis dapat mencari

benang merah dari data-data penting yang diperoleh. Reduksi data dilakukan agar

data yang diteliti terfokus dan tidak menghabiskan waktu.

2. Organisasi Data

Organisasi data adalah teknik analisis data dimana data yang diperoleh akan diberi

kategori sesuai tema sehingga data yang diperoleh oleh penulis menjadi lebih spesifik

dan dapat dengan mudah ditemukan kembali saat dibutuhkan. Data yang telah

dikategori tersebut kemudian disimpulkan oleh penulis. Hal ini memungkinkan

penulis menemukan data saat dibutuhkan.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah pengambilan keputusan, pengidetifikasian pola serta

penjelasannya.

Dalam menganilis data selanjutnya penulis menggunakan analisi SWOT.

Analisis SWO dapat memberi tahu bahwa setiap kebijakan memiliki

hubungan dengan berbagai faktor baik eksternal maupun internal (Bungin,

16

Page 17: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

2009). Hasil dari analisis SWOT nantinya diharapkan akan menyajikan

sebuah pilihan alternatif dalam melaksanakan kebijakan.

Selain itu, perhitungan bunga ketika mengambil keputusan leasing atau hutang

jangka panjang dapat menjadi pembanding alternative pendanaan mana yang

lebih menguntungkan.

Perhitungan present value cash outflow juga dapat membantu peneliti untuk

membandingkan antara kedua alternatif tersebut mana yang memiliki tingkat

penghematan lebih besar.

17

Page 18: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, Lukas Setia. 2002. Manajemen Keuangan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting Edisi 8. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Fauzia, Ika, Topowijono, Zahro Z.A. 2013. Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan (Studi Pada Pt. Citra Perdana Kendedes Malang). Universitas Brawijaya

Fess Warren Reeve. 2005. Accounting. Alih bahasa: Aria Farahmita, Amanugrahani, dan Taufik Hendrawan. 2005. Pengantar Akuntansi. Buku Satu Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.

Gade Muhamad, dan Wasit, Khaerul Sald, 2002, Akuntansi keuangan menengah satu, Edisi Kedua. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap (Akuntansi, Pajak, Revaluasi, Leasing). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hariyani, Iswi dan Serfianto D. P. 2011. Gebyar Bisnis Dengan Cara Leasing. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Kieso, Jenrry J dan Terry D. Warfield. 2007. Intermediate accounting. Alih bahasa: Emil Salim. 2008. Buku 3. Akuntansi intermediate.Ed. 12.Jakarta : Erlangga

Kusnadi, Siti Maria dan Ririn Irmadariyani.2000. Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate) (Prinsip, Prosedur, dan Metode). Malang: Universitas Brawijaya.

Pasaribu, Hiras. 2008. Keputusan Pembiayaan Aktiva Tetap Melalui Leasing Dan Bank Kaitannya Dengan Penghematan Pajak. Jurnal Akuntansi FE Unsil.Vol. 3, No. 2

Rivai, Andrian permata, dan Ferry N. 2007. Bank & Financial Institution management. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada.

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan (Edisi Keempat). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Soemarso, 2005, Akuntansi suatu pengantar, Cetakan Kedua Edisi 5, Jakarta

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

18

Page 19: Analisis Alternatif Pendanaan Leasing Atau Hutang Jangka Panjang Dalam Pengadaan Aktiva Tetap Perusahaan

Undang-Undang Nomer 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomer 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.

Van Horne, James C dan John M. 2013. Fundamentals of Financial Management. Alih bahasa: Quratul’ain Mubarakah. 2013. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Buku Dua Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat

Widyastuti, Maria. 2009. Kredit Bank Dan Sewa Guna Usaha Dengan Hak Opsi Sebagai Sumber Pendanaan Alternatif Atas Perolehan Aktiva Tetap Dalam Rangka Penghematan Pajak. Jurnal Bisnis Perspektif. Vol. 1, No. 1.

Bungin, B. (2009). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Burrell, G. a. G. M. (1979). Sociological Paradigms and Organisational AIlalysis. London: Heinemann.

Daymon, C. a. H., I. (2002). Qualitative Research Methods in Public Relations and Marketing Communications. London: Routledge.

19