BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan...

13
BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan Untuk menilai perusahaan, maka sumber data utama yang dipergunakan oleh berbagai pihak dalah laporan keuangan, karena laporan keuangan memberikan informasi keadaan perusahaan secara kuatitatif. menurut Fraser dan Ormiston ( 2010 : 7 ),”mengatakan laporan keuangan perusahaan terdiri 4 ( empat ) jenis, yaitu : neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas “. Neraca adalah sebuah laporan keuangan perusahaan yang berisikan kekayaan yang dikenal sebagai aset dan hutang serta modal ( ekuitas ) selama periode akuntansi. Bentuk neraca seperti huruf T dimana besaran aktiva ( aset ) terletak di sisi kiri dan besaran pasiva( hutang dan ekuitas ) di sisi kanan. Aktiva dan pasiva disusun berdasarkan likuiditasnya, semakin likuid paling dulu atau di atas. Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan jangka panjang. Laporan Laba- Rugi adalah laporan perusahaan mengenai operasi perusahan, yang terdiri dari pendapatan, biaya-biaya dan laba perusahaan selama periode akuntansi, khusus untuk perusahaan yang telah go publik harus juga mencantumkan pendapatan per saham pada laporan Laba-Rugi. Laporan Arus Kas adalah laporan perusahaan yang memberikan informasi tentang arus kas hasil kegiatan bisnis, yang terdiri dari arus kas hasil operasi, pendanaan ( financing) dan investasi selama periode akuntansi. Laporan Ekuitas adalah laporan perusahaan mengenai perubahan ekuitas ( modal sendiri ) yang terdiri minimal dari saham biasa, agio saham dan laba ditahan. dalam laporan ekuitas juga dilaporakan perubahan ekuitas yang disebabkan, antara lain : penambahan laba ditahan, penambahan atau pengurangan saham biasa, pengurangan dan penambahan dana cadangan.

Transcript of BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan...

Page 1: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

BAB III

Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan

Untuk menilai perusahaan, maka sumber data utama yang dipergunakan oleh berbagai pihak

dalah laporan keuangan, karena laporan keuangan memberikan informasi keadaan perusahaan

secara kuatitatif. menurut Fraser dan Ormiston ( 2010 : 7 ),”mengatakan laporan keuangan

perusahaan terdiri 4 ( empat ) jenis, yaitu : neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan

laporan perubahan ekuitas “.

Neraca adalah sebuah laporan keuangan perusahaan yang berisikan kekayaan yang dikenal

sebagai aset dan hutang serta modal ( ekuitas ) selama periode akuntansi. Bentuk neraca

seperti huruf T dimana besaran aktiva ( aset ) terletak di sisi kiri dan besaran pasiva( hutang

dan ekuitas ) di sisi kanan.

Aktiva dan pasiva disusun berdasarkan likuiditasnya, semakin likuid paling dulu atau di atas.

Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan

jangka panjang.

Laporan Laba- Rugi adalah laporan perusahaan mengenai operasi perusahan, yang terdiri dari

pendapatan, biaya-biaya dan laba perusahaan selama periode akuntansi, khusus untuk

perusahaan yang telah go publik harus juga mencantumkan pendapatan per saham pada

laporan Laba-Rugi.

Laporan Arus Kas adalah laporan perusahaan yang memberikan informasi tentang arus kas hasil

kegiatan bisnis, yang terdiri dari arus kas hasil operasi, pendanaan ( financing) dan investasi

selama periode akuntansi.

Laporan Ekuitas adalah laporan perusahaan mengenai perubahan ekuitas ( modal sendiri ) yang

terdiri minimal dari saham biasa, agio saham dan laba ditahan. dalam laporan ekuitas juga

dilaporakan perubahan ekuitas yang disebabkan, antara lain : penambahan laba ditahan,

penambahan atau pengurangan saham biasa, pengurangan dan penambahan dana cadangan.

Page 2: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberi bantuan kepada

pengguna untuk membuat keputusan bisnis yang bersifat financial. Tujuan laporan keuangan

dikemukakan secara jelas oleh PSAK ( pernyataan standar akuntansi keuangan ), adalah sebagai

berikut : “ tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi “.

Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau

pertanggunganjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan telah

digunakan untuk operasi bisnis yang hasilnya untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

dan nilai pasar perusahaan.

Dari tujuan yang yang telah dikemukakan PSAK tersebut, bisa dipahami bahwa laporan

keuangan merupakan salah satu informasi yang bisa membantu pembuatan keputusan bisnis

dan ekonomi.

Laporan keuangan perusahaan, juga merupakan peta yang menuntun pihak yang

berkepentingan untuk mengetahui kondisi terakhir dan actual dari kondisi keuangan dan

kinerja suatu perusahaan. Dari laporan keuangan dapat diketahui kesehatan, kekuatan,

kelemahan dan potensi suatu perusahaan. Karena laporan keuangan menggambarkan kondisi

keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan dalam masa tertentu atau masa akuntansi.

Tujuan laporan keuangan yang hakiki menurut Sofyan Syafri Harahap dalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva,

hutang dan modal sendiri

2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam

aktiva netto

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam

menaksir atau menilai potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan

kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan

investasi

5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan

laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti kebijakan

akuntansi yang dianut perusahaan ( lifo dan fifo untuk persediaan ).

Page 3: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Tabel 1.1 NERACA

Page 4: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana
Page 5: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana
Page 6: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Tabel 1.2. Laporan Laba-Rugi

Page 7: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Tabel 1.3. Laporan Arus Kas

Page 8: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Analisis Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan angka hasil perbandingan antara satu angka keuangan dengan

angka keuangan lainnya. Angka-angka tersebut terdapat pada laporan keuangan yang terdiri

dari neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas. Rasio keuangan

sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.

Rasio keuangan hanya merupakan penyederhanaan informasi yang menggambarkan hubungan

antar pos di laporan keuangan. Dengan penyederhanaan ini, pihak yang berkepentingan dapat

dengan cepat menilai hubungan antara pos-pos di laporan keuangan.

Jenis Rasio

Terdapat beberapa kelompok rasio keuangan, para analis keuangan sepakat bahwa kelompok

rasio keuangan terdiri dari : (1) rasio likuiditas, (2) rasio profitabilitas, (3) rasio solvabilitas dan

(4) rasio harga pasar ( market ratios),

Laporan keuangan suatu perusahaan, merupakan informasi posisi keuangan perusahaan pada

periode tertentu yang telah berlalu dan refleksi dari hasil aktivitas bisnisnya selama periode

tertentu. Walaupun demikian nilai ril dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa

laporan tersebut dapat di gunakan untuk membantu meramalkan kondisi keuangan, antara lain

tingkat likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, dan aktivitas perusahaan, antara lain laba dan

dividen perusahaan di masa yang akan datang. Dari sudut kreditor, kondisi kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba dan arus kas yang positif dan cukup besar,menjadi

perhatian utamanya guna menilai kepatutan perusahaan mendapat pinjaman, Bagi investor,

meramalkan prospek perusahaan menghasilkan laba dan tingkat efisiensi perusahaan

merupakan hasil terpenting dari analisis laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan.

Sedangkan dari sudut manajemen, analisis laporan keuangan berguna sebagai cara untuk

mengantisipasi keadaan di masa mendatang, dan yang lebih penting sebagai titik tolak bagi

tindakan perencanaan yang akan mempengaruhi jalannya perusahaan di masa mendatang.

Memahami kondisi perusahaan dimasa lalu, dan sekarang bagi investor, kreditor dan

manajemen sangat penting sebagai permulaan untuk memproyeksikan kondisi keadaan

perusahaan di masa mendatang. Aktivitas yang lazim di lakukan dalam menilai laporan

keuangan perusahaan adalah menyusun rasio keuangan. Rasio keuangan suatu perusahaan

Page 9: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

dirancang untuk memperlihatkan hubungan di antara perkiraan-perkiraan/ akun-akun pada

laporan keuangan. Dari rasio keuangan dapat di ketahui kondisi keuangan perusahaan terakhir

dan prospek dari aktivitas bisnisnya. Dengan menganalisis rasio keuangan, investor dapat

menilai apakah perusahaan dapat menggunakan sumber daya secara efisien dan konsisten

dengan tujuan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Di samping itu, rasio

keuangan dapat di gunakan oleh pihak lain seperti bank, untuk menilai apakah cukup beralasan

atau layak untuk memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan. Sedangkan bagi manajemen,

rasio keuangan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dibanding perusahaan

sejenis dan pesaing.

Untuk melakukan analisis rasio keuangan suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara

membandingkan prestasi satu periode di bandingkan dengan prestasi periode sebelumnya,

sehingga di ketahui adanya kecendrungan (trend) selama periode tertentu. selain itu dapat pula

di lakukan dengan cara membandingkan dengan perusahaan sejenis, sehingga dapat di ketahui

bagaimana posisi perusahaan secara makro.

Penggunaan analisis rasio keuangan sangat bervariasi dan tergantung dari pihak yang

memerlukan. Disamping itu juga perlu di sadari bahwa analisis rasio keuangan hanya

memberikan gambaran satu sisi saja, oleh karena itu masih di perlukan lagi tambahan data agar

dapat menghasilkan perhitungan rasio keuangan yang memiliki validitas yang tinggi. Selain itu

perlu di perhatikan secara seksama apabila kita membandingkan rasio keuangan perusahaan

yang satu dengan perusahaan yang lain, adalah sistem akuntasi yang di pergunakan dalam

menyusun laporan keuangan.

a). Rasio Likuiditas

Salah satu yang menjadi perhatian utama dari kebanyakan para manager keuangan, analisis

keuangan dan investor adalah likuiditas suatu perusahaan.

Berdasarkan pendapat Sartono,( 2001: 116 ),” Likuiditas perusahaan, menunjukan kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban financial jangka pendek tepat pada waktunya,

likuiditas perusahaan ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah

untuk diubah menjadi kas/tunai yang meliputi kas, surat berharga, piutang, persediaan”.

Page 10: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Menurut Hickman, Hunter, Byrd,” likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membeli dan

menjual aset secara cepat tanpa menyebabkan turunnya secara proporsi yang besar kepada

aset. Dan perusahaan yang likuiditasnya rendah akan menyebabkan nilai aset menurun”.

(2002:32). Selanjutnya likuiditas juga dapat di artikan sebagai kemampuan perusahaan dalam

meningkatkan dana kas ketika dana dibutuhkan. Makna dari pendapat tersebut, tingkat

likuiditas penting bagi perusahaan dalam mengukur kemampuan perusahaan memenuhi

kewajiban untuk melunasi hutangnya.

Menurut pendapat Van Horne ( 1995 : 359 ), “likuiditas perusahaan mempunyai dua dimensi:

pertama, waktu yang di butuhkan untuk mengkonversi aset menjadi uang tunai, kedua: derajat

atau tingkat kepastian yang berkaitan dengan rasio konversi atau harga dari aset yang di

konversi”. Pendapat tersebut menjelaskan, perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas

tinggi akan lebih cepat mendapatkan uang tunai/kas, dibanding perusahaan yang likuiditasnya

lebih rendah. Di samping itu proses konversi pada aset untuk menjadi uang tunai, proporsi

perusahaan yang tingkat likuiditasnya lebih tinggi, proporsinya lebih besar dibanding dengan

perusahaan yang likuiditasnya lebih rendah.

Rasio likuiditas yang umumnya di gunakan dalam menilai laporan keuangan perusahaan

menurut Brealey dan Myers ( 1996 : 769-770 ) dan Djohanputro ( 2008 : 28-29 adalah rasio

lancar, rasio kas, rasio cepat dan Net Working Capital To Total Assets Ratio.

Rasio Lancar ( current ratio )

Rasio lancar mengukur kecepatan kemampuan perusahaan untuk mengubah harta lancar

perusahaan yang dapat di konversi menjadi kas pada saat kewajiban lancar jatuh tempo.

Disamping itu juga untuk mengetahui persentase harta lancar terhadap kewajiban lancar.

Rasio lancar didapat dengan cara membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar :

Rasio Lancar =Aset lancar

Kewajiban lancar x 100%

Idealnya, nilai rasio lancar lebih besar dari 100 %, semakin besar, perusahaan semakin likuid.

Apabila suatu perusahaan mengalami kesulitan keuangan, pembayaran hutang dagang akan

menjadi lebih lambat, pinjaman pada bank dan kreditor lainnya akan bertambah, dan

kewajiban perusahaan menjadi bertambah besar.

Page 11: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Suatu perusahaan dapat mengalami, dimana kewajiban lancar tumbuh lebih cepat dari harta

lancar, maka rasio lancar perusahaan akan menurun, dan hal ini dapat membahayakan bagi

perusahaan, karena rasio lancar merupakan satu-satunya indikator terbaik yang menunjukkan

sejauh mana kewajiban lancar dapat di penuhi dengan harta lancar, maka rasio ini paling

memadai untuk di gunakan sebagai ukuran dari likuiditas perusahaan dalam jangka pendek.

Pernyataan ini berdasarkan hakikat dari rasio lancar yang menunjukkan seberapa besar harta

perusahaan yang dapat di konversi menjadi kas pada saat kewajiban lancar jatuh tempo.

a).2. Rasio Cepat

Pada beberapa akun atau rekening pada harta lancar mempunyai karakteristik lebih cepat di

konversi menjadi kas di banding akun harta lancar lainnya. Jika dana kas perusahaan

mengalami kekurangan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo, perusahaan harus

mengkonversi harta lancar lainnya, seperti piutang dagang, marketable securities dan

persediaan. Dari beberapa akun harta lancar, persediaan lebih memerlukan waktu untuk

dijadikan uang tunai, bila terpaksa harga jualnya pasti dibawah harga jual normal.

Masalah keuangan terjadi pada perusahaan , bila konsumen tidak melakukan pembelian pada

barang persediaan dan gudang perusahaan di penuhi barang-barang yang tidak laku di jual.

Kondisi semakin memburuk bila pimpinan perusahaan fokus pada masalah kas, sekuritas yang

di jual kembali dan piutang dagang. Seharusnya semua komponen harta lancar di kelola secara

seimbang.

Analis keuangan dan investor memahami bahwa komponen harta lancar yang sering

menimbulkan kesulitan bagi perusahaan adalah persediaan. Secara umum karakteristik

persediaan mempunyai likuiditas rendah karena barang persediaan tidak mudah di jual

berdasarkan sifatnya yang khusus dan komplit dan dijual secara kredit. Akibatnya apabila

terjadi likuidasi maka komponen persediaan ini mungkin akan menderita kerugian yang lebih

besar jika di bandingkan dengan harta lancar lainnya.

Untuk menghitung rasio cepat, para analis keuangan, investor dan manajemen, mengurangkan

harta lancar dengan persediaan.

Page 12: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Rasio cepat di hitung dengan cara mengurangi harta lancar dengan persediaan dan kemudian

membagi hasilnya dengan kewajiban lancar :

Rasio Cepat = Aset lancar − persediaan

kewajiban lancar x 100%

Nilai rasio cepat perusahaan idealnya di atas 100 %, semakin besar, perusahaan semakin likuid.

a).3 Rasio kas

Harta perusahaan yang paling likuid adalah kas dan sekuritas yang akan dijual kembali (

marketable securities ). Karena itu untuk menghitung kas rasio adalah sebagai berikut :

Rasio Kas = Kas + Sekuritas yang segera dapat di jual kembali

Kewajiban lancar

Rasio kas menunjukkan kemampuan ril suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban

lancarnya yang jatuh tempo. Semakin besar nilai rasio ini pada suatu perusahaan,perusahaan

tersebut semakin likuid, namun terdapat Tradeoff antara likuiditas dengan profitabilitas. Bila

kas dan sekuritas yang di miliki perusahaan terlalu besar, profitabilitas akan berkurang, karena

kas dan sekuritas tidak memberikan pendapatkan yang signifikan bagi perusahaan. Dengan

demikian para investor dan pemegang saham memberikan perhatian besar pada rasio ini.

Tujuan perusahaan untuk meningkatkan kekayaaan para pemegang sahan tidak akan tercapai

bila rasio kas terlalu besar dan tidak seimbang. Sebaliknya bila rasio kas tidak seimbang dalam

arti terlalu kecil guna mengantisipasi memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo,

perusahaan akan mengalami illiquidity (tidak likuiditas) yang dapat berujung pada perusahaan

mengalami kesulitan keuangan dan bila tidak segera di atasi akan menyebabkan perusahaan

mengalami gagal bayar, sehingga perusahaan dapat dibangkrutkan dan di likuidasi

(dibubarkan).

a).4. Net Working Capital To Total Assets Ratio

Harta lancar yang di miliki perusahaan merupakan modal kerja kotor. Modal kerja di harapkan

akan di konversi menjadi kas secepat-cepatnya, bila kebutuhan kas tidak memadai. Perbedaan

atau selisih antara harta lancar dengan kewajiban lancar di kenal sebagai modal kerja bersih

(Net Working Capital).

Page 13: BAB III Analisis Laporan dan Kinerja Keuangan...Aktiva terdiri aktiva lancar dan aktiva tetap, dan hutang terdiri dari hutang jangka pendek dan ... meningkatkan dana kas ketika dana

Menurut pendapat Sjahrial ( 2007 : 21 ),” Modal kerja bersih positif, berarti uang tunai yang

tersedia lebih besar daripada uang tunai yang harus dibayarkan dalam jangka waktu 12 bulan”.

Modal kerja bersih positif suatu perusahaan merupakan persediaan kas yang potensial bagi

perusahaan, karena itu manajer sering menyatakan modal kerja bersih adalah proporsi atau

bagian dari harta total. Modal kerja bersih atau modal kerja neto yang positif merupakan

indikator yang menggambarkan suatu perusahaan mempunyai trend likuid.

Rasio modal kerja bersih terhadap total harta (total assets), dihitung dengan cara sebagai

berikut :

Net Working Capital To Total Assets Rasio= Net Working Capital=aset lancar−hutang lancar

Total Assets

Perusahaan yang memiliki nilai rasio tinggi pada rasio ini akan mendapat predikat perusahaan

yang memiliki likuiditas. Manajemen dan pemegang saham memahami adanya tradeoff antara

Net Working Capital dengan profitabilitas. Karena itu tidak seharusnya suatu perusahaan

memiliki nilai rasio terlalu tinggi pada Net Working Capital To Total Assets ratio.

TUGAS!

Berdasarkan Tabel 1.1, 1.2, dan 1.3, buatlah hitungan sebagai berikut :

1. Rasio lancar

2. Rasio kas

3. Rasio cepat

4. Net Working Capital To Total Assets Ratio