ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI...

123
ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI PENYALURAN PEMBIAYAAN MIKRO PADA PT. BANK BRISYARIAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) SUCI HANIFA NIM 1111046100021 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Transcript of ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI...

Page 1: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI PENYALURAN

PEMBIAYAAN MIKRO PADA PT. BANK BRISYARIAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Syariah (S.E.Sy)

SUCI HANIFA

NIM 1111046100021

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki
Page 3: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki
Page 4: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki
Page 5: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

iv

ABSTRAK

SUCI HANIFA, NIM 1111046100021, Analisa Tingkat Profitabilitas dan

Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro pada PT.Bank BRISyariah, Strata Satu (S1),

Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank BRISyariah dengan tujuan untuk

mengetahui tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro dan Strategi yang dilakukan oleh

PT. Bank BRISyariah untuk menyalurkan dana Pembiayaan Mikro pada Nasabah

serta mempertahankan Jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan.

Metode Penelitian yang digunakan untuk menghitung Profitabilitas

Pembiayaan Mikro adalah dengan menggunakan Economic Value Added (EVA).

Economic Value Added (EVA) tidak hanya digunakan untuk menghitung kinerja

perusahaan tapi dapat juga digunakan untuk menghitung kinerja berbagai segmen

termasuk produk. Untuk Penelitian Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro metode

penelitian yang digunakan menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil

Wawancara langsung dengan pihak PT. Bank BRISyariah.

Hasil Penelitian Profitabilitas Pembiayaan Mikro menggunakan EVA

menunjukkan bahwa Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah pada tahun 2014

memiliki nilai EVA yang Positif dan ini menunjukkan bahwa Pembiayaan Mikro

memiliki nilai tambah yang baik. Sedangkan untuk Strategi Penyaluran Pembiayaan

BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki untuk Pembiayaan Mikro.

Bank juga hanya memilih usaha yang memiliki omzet harian agar tetap stabil dan

mematuhi setiap SOP (Standard Operating Procedure) yang telah ditentukan oleh

Perusahaan.

Kata Kunci : Profitabilitas, Economic Value Added (EVA), Strategi Penyaluran,

Pembiayaan Mikro

Page 6: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

v

ABSTRACT

SUCI HANIFA, NIM 1111046100021, Analysis of Profitability Level and

Distribution Startegy of Micro Finance on PT. Bank BRISyariah, Bachelor‟s Degree

(BA), Department of Sharia Banking, Study Program of Muamalat, Faculty of Sharia

and Law, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

This research was done in PT. Bank BRISyariah in order to find out the level

of Microfinance Profitability and the strategy applied by PT. Bank BRISyariah in

transferring Micro Financing to costumers and maintain the ammount if Micro

Financing Transferred as well.

The Method Applied to calculate Profitability of Micro Financing was by

applying Economic Value Added (EVA), EVA is not only used to calculate the

company‟s Performance but also used to calculate the performance in several

segments including its product. The method used in the research of Distribution

Strategy of Micro Finance was by applying primer data derived from direct interview

with PT. Bank BRISyariah staffs.

The Research result of Profitability of Micro Financing using EVA shows that

the Micro Financing of PT. Bank BRISyariah in 2014 achieved Positive Value. While

the Strategy of Financing Distribution in PT. Bank BRISyariah spent 30% of their

assets on Micro Financing. The Bank also picked business which only possesing

daily turnover to keep it stable and business that obeyed the SOP (Standard Operating

Procedure) which has been determined by the Company.

Keywords: Profitability, Economic Value Added (EVA), Distribution Strategy, Micro

Financing

Page 7: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

vi

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا هللا بسم

Puji Syukur senantiasa penulis curahkan kepada tuhan semesta alam, Allah

SWT. Berkat kehendak dan kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi terakhir yang juga menjadi Suri

Tauladan bagi ummatnya, Nabi Muhammad SAW.

Dalam penulisan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan

cobaan yang harus penulis hadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Alhamdulillah atas

berkat do‟a orang tua, keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu memberi

motivasi dan inspirasi.

Karena itupula dari lubuk hati yang dalam penulis mengucapkan rasa

terimakasih yang tulus kepada segenap pihak yang telah membantu dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Diantaranya adalah:

1. Bapak Dr.Asep Saepuddin Jahar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Program Studi Muamalat, A.M. Hasan Ali, M.A dan Sekretaris

Program Studi, Bapak Abdurrauf, Lc., M.A.

3. Bapak Ah. Azharudin Lathif, M.Ag., M.H sebagai Dosen pembimbing

Akademik yang senantiasa memberikannasihat dan motivasi Penulis selama

Perkuliahan.

Page 8: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

vii

4. Dosen Pembimbing Bapak M. Nur Rianto Al Arif, SE., M.Si yang senantiasa

memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi untuk menyelesaikan Skripsi

ini, serta terimakasih atas ilmu dan pembelajaran hidup selama ini.

5. Dosen Penguji Bapak Dr. H. Sumuran Harahap, M.Ag, MM, MH., M.Si dan

Ibu Yuke Rahmawati, M.A yang telah

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang senantiasa memberikan dan mengajarkan ilmunya selama masa

perkuliahan.

7. Segenap Staff Akademik dan Staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum

dan Program Studi Muamalat (Hukum Ekonomi Islam).

8. Bapak Puji, Bapak Moko dan Bapak Irwan dari Micro Business Group

(MBG) BRI Syariah atas segala bantuannya.

9. Kedua Orang tua tercinta Jaja Wiharja dan Euis Lisnawati yang senantiasa

Mendo‟akan, memberikan nasihat dan semangat sehingga dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

10. Kakak-kakak ku tersayang Hilma Nurlatifah Fajriah, Pupun Tursina, dan Siti

Alfi Ubaidillah serta adikku tercinta Ibnu Hibban Abdul Jabbar yang selalu

mendukung penulis untuk menyelesaikan Skripsi. Keponakkanku Muhammad

Badar Solahuddin dan Aida Fakhira Syakilla yang selalu menghibur Penulis.

11. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah A 2011 yang selalu menemani

hingga menyelesaikan Skripsi, terimakasih karena telah menjadi keluarga

Page 9: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

viii

kedua di masa perkuliahan ini. Serta sahabat-sahabatku Elis Sri Ramdani,

Hayatin Nupus, dan Fitriyani Latifah yang selalu mendukung penulis.

12. Sahabat “Jalan-Jajan” Bunga, Rina, Hasby, Wiza, Eko yang selalu menemani

dalam suka dan duka. Serta teman-teman Seminar Internasional Bunda Indah,

Kak Indra, Kak Dayat dan Kak Mara

13. Dan temen-teman ideologis C.O.I.N.S (Center for Islamic Economics Studies)

yang senantiasa memberikan dukungan dan motivasi selama perkuliahan.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimaksih kepada temen-teman yang

tidak dapat disebutkan satu per satu atas semua bantuan dan masukan kepada

penulis. Semoga Allah SWT Mencatat dan membalas kebaikan yang dilakukan

denganbalsann yang terbaik dan senantiasa mengalir kemanfaatannya. Amiin ya

rabbal „alamiin.

Ciputat, Oktober 2014

Suci Hanifa

Page 10: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK .............................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iv

DAFTAR ISI........................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 8

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah.......................................................................... 10

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................................... 11

E. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 12

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................... 14

A. Pembiayaan Mikro ...................................................................................................... 14

1. Pengertian Pembiayaan Mikro ................................................................................ 14

2. Proses Pembiayaan Mikro ....................................................................................... 18

B. Pengukuran Laba dan Profitabilitas ............................................................................ 22

1. Laba dan Profitabilitas ............................................................................................ 22

2. Pengukuran Laba dan Profitabilitas ........................................................................ 23

3. Pengertian Economic Value Added (EVA) ............................................................ 24

4. Perhitungan Economic Value Added (EVA) .......................................................... 27

C.Review Studi Terdahulu .................................................................................................. 38

D.Kerangka Konseptual ...................................................................................................... 42

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................................... 43

B. Jenis dan Sumber Data ................................................................................................ 45

Page 11: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

x

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................................... 46

D. Teknik Analisa Data ................................................................................................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 50

A. Perhitungan EVA ........................................................................................................ 50

1. NOPAT (Net Operating Profit after Tax) ............................................................... 50

2. Capital ..................................................................................................................... 51

3. WACC (Weighted average cost of capital .............................................................. 53

B. Proses Penyaluran Pembiayaan Mikro ........................................................................ 59

C. Analisa Prosedur Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah ...................................... 78

D. Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah .................................. 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 92

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 92

B. Saran ........................................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 95

LAMPIRAN........................................................................................................................... 99

Page 12: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Jumlah UMKM Indonesia beserta perkembangannya dari

tahun 2009-2012.............................................................................

2

Tabel 1.2

Tabel Pembiayaan Mikro pada BUS dan UUS pada tahun 2009-

2015 dalam Miliar Rupiah.............................................................

4

Tabel 1.3 Tabel nilai NPF Pembiayaan 12 Bank Umum Syariah di

Indonesia........................................................................................

4

Tabel 1.4 Tabel kesulitan yang dihadapi Usaha Mikro.................................. 6

Tabel 4.1 Tabel Nilai NOPAT Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah.......... 52

Tabel 4.2 Nilai Invested Capital Pembiayaan Mikro BRI Syariah................. 54

Tabel 4.3 Tabel perhitungan Tingkat Hutang, Tingkat Modal dan Tax pada

Bank BRI Syariah........................................................................... 58

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pemberian Pembiayaan................................................... 20

Gambar 4.1 Bagan Alur Proses Pemberian Pembiayaan Mikro.................... 73

Page 13: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk industri UMKM

(Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).Dikarenakan jumlah penduduk yang sangat

banyak dan juga jumlah penduduk yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Dari

tahun ke tahun jumlah UMKM terus meningkat pada tahun 2009 jumlah UMKM

di Indonesia sebesar 52.764.403 unit sedangkan pada tahun 2012 sebesar

56.534.592 unit. Namuntingkat pertumbuhan jumlah UMKM di Indonesia

memang tidak meningkat setiap tahunmeskipun begitu pertumbuhan jumlah

UMKM di Indonesia berdampak bagus terhadap kemakmuran penduduk

Indonesia karena Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industri UMKM

meningkat.

Industri UMKM juga berpengaruh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)

Indonesia.Bahkan dengan meningkatnya jumlah UMKM di Indonesia nilai

sumbangan untuk PDB UMKM Indonesia meningkat setiap tahun. Dapat dilihat

pada tabel 1.1Jumlah sumbangan PDB UMKM pada tahun 2009 sebesar 1.212

triliun rupiah sedangkan pada tahun 2012 sumbangan PDB untuk UMKM

sebesar 1.505 Triliun rupiah.

Page 14: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

2

Tabel 1.1

Tabel Jumlah UMKM Indonesia beserta perkembangannya dari tahun 2009-

2012

No Indikator Satuan 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah UMKM Unit 52.764.603 53.823.732 55.206.444 56.534.592

2 Pertumbuhan Jumlah

UMKM Persen 2,64 2,01 2,57 2,41

3 Jumlah Tenaga Kerja

UMKM Orang 96.211.332 99.401.775 101.722.458 10. 657.509

4 Pertumbuhan Jumlah

Tenaga Kerja

UMKM

Persen 2,33 3,32 2,33 5,83

5 Sumbangan PDB

UMKM (harga

konstan)

Rp.Miliar 1.212.599,3 1.282.571,8 1.369.326 1.504.928,2

6 Pertumbuhan

sumbangan PDB

UMKM

Persen 4,02 5,77 6,76 9,90

7 Nilai Ekspor UMKM Rp.Miliar 162.254,52 175.894,89 187.441,82 208.067,00

8 Pertumbuhan Nilai

Ekspor UMKM Persen -8,85 8,41 6,56 11,00

Sumber: www.bi.go.id. diolah

Untuk mendukung industri UMKM tersebut, saat ini banyak Lembaga

Keuangan Mikro (LKM) yang memberikan dana untuk membantu pertumbuhan

UMKM tersebut. Selain Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Industri Perbankan

juga membantu memberikan dana untuk peningkatan Industri UMKM dengan

adanya Pembiayaan Mikro.

Page 15: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

3

Pembiayaan Mikro pada Industri Perbankan dilaksanakan oleh Bank

Konvensional dan Bank Syariah. Untuk Bank Syariah sendiri pembiayaan Mikro

merupakan satu hal yang penting mengingat tujuan dari Perbankan Syariah

sendiri adalah terwujudnya fungsi perbankan syariah yang kaffah dan dapat

melayani seluruh segmen masyarakat. Untuk pembiayaan mikro Bank Syariah

secara umum juga mengalami peningkatan pada tahun 2009 jumlah dana yang

dikeluarkan sebesar Rp. 35.799 Miliar sedangkan pada tahun 2012 dana

pembiayaan mikro oleh bank umum syariah sebesar Rp. 90.860 Miliar.

Peningkatan pada jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan oleh Bank Syariah

dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh

beberapa Bank Syariah.

Bank BRI Syariah pada tahun 2013, total pembiayaan mikro yang disalurkan

meningkat drastis sebesar 51.1% dari Rp1,625 triliun menjadi Rp 2,455 triliun,

setelah sebelumnya juga mengalami peningkatan berturut-turut selama 4 tahun.

Dari sisi tingkat kesehatan aset, tingkat NPF segmen mikro berhasil dijaga di

kisaran angka 2,1%, dengan Repayment Rate (tingkat kelancaran pembayaran

angsuran) masih diangka 96,4%.1

Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki pertumbuhan yang

bagus setiap tahunnya, dimana pertumbuhan rata-rata pertahun sebesar 2%. Hal

ini mempengaruhi Jumlah Pembiayaan Mikro yang diberikan oleh Perbankan.

1Laporan Tahunan BRI Syariah Tahun 2013, hal 40

Page 16: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

4

Tabel 1.2

Tabel Pembiayaan Mikro pada BUS dan UUS pada tahun 2009-2015 dalam

Miliar Rupiah

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*

Total Pembiayaan

UMKM 35.799 52.570 71.810 90.860 110.086 59.806 57.780

Pembiayaan Tidak

Lancar 1.611 1.824 2.140 2.060 2.879 3.875 4.434

Persentase (%) 4,5 3,47 2,98 2,27 2,62 6,48 7,67

*Februari 2015

Sumber: Statistik Perbankan Syariah Februari 2015, diolah

Pada tahun 2014 dan 2015 total pembiayaan menurun dikarenakan beberapa

bank memiliki tingkat pembiayaan tidak lancar yang cukup tinggi sehingga

dihentikan proses pencairan pembiayaan mikro yang disalurkan. Dari beberapa

bank tersebut yang memiliki nilai tingkat persentase pembiayaan yang stabil

adalah Bank BRI Syariah. Tabel 1.3 memperlihatkan Jumlah pembiayaan dan

nilai NPF Pembiayaan Mikro pada Bank Umum Syariah.

Tabel 1.3

Tabel nilai NPF Pembiayaan 12 Bank Umum Syariah di Indonesia

No. Nama Bank

Total

Pembiayaan

2013 (Miliar)

NPF

2013

(%)

Total

Pembiyaan

2014 (Miliar)

NPF

2014

(%)

1 Bank Syariah Mandiri 7.355 - - -

2 Bank Muamalat 3,47 1,70 - -

3 Bank BNI Syariah 878 - 950 2,21

4 Bank Mega Syariah 3.200 - 2.680 5,64

Page 17: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

5

5 Bank BRI Syariah 3.070 2,93 3.210 2,5

6 Bank Panin Syariah - - - -

7 Bank BCA Syariah 80,6 0,1 - -

8 Bank Victoria Syariah - - - -

9 Bank Jabar Banten

Syariah

817,9 - 1.042,7 -

10 Bank Maybank Syariah

Indonesia

- - - -

11 Bank Bukopin Syariah 2.690 - 2.820 -

12 Bank BTPN Syariah - - - -

Sumber: Laporan Tahunan Bank, diolah

Pembiayaan pada Usaha Mikro merupakan satu hal penting demi menjaga

keberlanjutan Usaha Mikro. Usaha Mikro sendiri sangat membantu kestabilan

perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro berperan besar dalam pemberdayaan

ekonomi rakyat. Hal ini mengacu pada bagaimana membangun kemampuan

masyarakat memberikan ruang gerak bagi masyarakat agar berpartisipasi dengan

memilih, menentukan dan melaksanakan pilihan kegiatan riil yang mampu

membantu meningkatkan produktivitas ekonomi rakyat menjadi lebih baik.

Meskipun Usaha Mikro punya peran yang sangat penting bagi ekonomi

rakyat Indonesia saat ini banyak sekali kendala yang dihadapi oleh Usaha Mikro.

Menurut Ismawan dalam penelitiannya, Usaha Mikro secara jelas banyak

persoalan yang dihadapi oleh ekonomi usaha kecil (mikro) diantaranya2:

2Muhammad, Bank Syariah:Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta:

Graha Ilmu 2005, hal. 138

Page 18: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

6

Tabel 1.4

Tabel kesulitan yang dihadapi Usaha Mikro

No Jenis Kesulitan Indeks

1 Kesulitan Modal 34,55%

2 Pengadaan Bahan Baku 20,14%

3 Pemasaran 31,70%

4 Kesulitan Lainnya 13,6%

Sumber: Data BPS Terolah dalam Ismawan 2003

Dengan begitu ketersediaan dana sebagai bantuan modal Usaha Mikro

merupakan bantuan yang sangat berarti untuk Usaha Mikro. Kemudian Bank

Syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana

dengan pihak yang kelebihan dana merupakan lembaga yang tepat untuk

membantu persoalan permodalan yang dihadapi oleh Usaha Mikro melalui

pembiayaan mikro yang saat ini banyak dimiliki oleh Bank Umum Syariah.

Pembiayaan Mikro dimaksudkan untuk menyediakan solusi berbasis pasar

untuk salah satu masalah yang paling rumit yaitu mengintegrasikan golongan

miskin ke dalam perekonomian. Karena bank-bank Islam mempunyai moral dan

tanggung jawab sosial dalam perekonomian rakyat maka pembiayaan mikro

merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh Bank Syariah.

Bank Umum Syariah juga mendapatkan bagi hasil dan keuntungan dari

pembiayaan yang diberikan pada Usaha Mikro. Bahkan tingkat margin pada

pembiayaan mikro sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan lainnya.

Page 19: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

7

Hal ini dikarenakan risiko yang ditanggung oleh bank dengan memberikan

pembiayaan mikro cukup tinggi.

Meskipun begitu untuk pembiayaan kepada usaha kecil, menengah dan

koperasi. Bank dapat memintakan jaminan dari lembaga penjamin, misalnya PT

Askrindo dan PT Jamkrindo sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi lembaga

tersebut.3 Untuk mengurangi tingkat risiko yang akan ditanggung oleh bank.

Selain penjaminan dari beberapa perusahaan tersebut masih banyak strategi lain

yang dilakukan oleh bank untuk meminimalisir risiko pembiayaan mikro.

Selain membantu kelangsungan Usaha Mikro bank sebagai perusahaan jasa,

mengharapkan laba dari setiap produk yang diberikan. Tidak hanya bank

konvensional yang dapat memberikan pembiayaan mikro saat ini Perbankan

Syariah sudah dapat bersaing dengan pasar konvensional namun belum cukup

kuat. Masih banyak masyarakat yang melihat sebuah bank dan menggunakan

produk sebuah bank dari kinerja perbankan dan kenyamanan pelayanan.

Tugas sebuah Bank Syariah untuk menjaga kinerja perbankan salah satunya

Profitabilitas. Oleh karena itu perlu diketahui tingkat profitabilitas sebuah produk

pada Bank agar tingkat kesehatan dan Profitabilitas Bank tetap terjaga.

Profitabilitas dihitung dengan menghitung laba yang dihasilkan baik oleh sebuah

produk maupun sebuah perusahaan.

3A. Wangsawidjaya, Z, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2012 h. 79

Page 20: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

8

Untuk mencapai tingkat Profitabilitas yang baik, bank harus melakukan

beberapa langkah salah satunya adalah menggunakan strategi yang baik dalam

pemberian pembiayaan mikro. Setiap Bank akan memiliki strategi yang berbeda

untuk mempertahankan tingkat profitabilitas dari pembiayaan mikro.

Dengan demikian, berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis

bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Pembiayaan Mikro dengan

Judul “Analisa Tingkat Profitabilitas dan Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro

padaPT. Bank BRISyariah.”

B. Identifikasi Masalah

Dalam Latar Belakang diatas disebutkan bahwa Jumlah Pembiayaan Mikro

yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah meningkat

setiap tahun kecuali pada tahun 2014 dan tahun 2015. Jumlah Pembiayaan yang

disalurkan mengalami penurunanyang drastis dari 110.086 miliar rupiah pada

tahun 2013 menjadi 59.806 miliar pada tahun 2014.

Pembiayaan tidak lancar pada tahun 2013 berjumlah 2.879 miliar rupiah

kemudian dengan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun, jumlah

pembiayaan tidak lancar pada tahun yang sama mengalami peningkatan menjadi

3.875 miliar rupiah.

Hal ini menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa Pembiayaan tidak lancar

meningkat pada saat jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun. Secara

teori bahwa ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan meningkat maka tingkat

Page 21: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

9

keuntungan juga akan meningkat. Dan sebaliknya ketika jumlah pembiayaan

yang disalurkan menurun maka tingkat keuntungan juga akan menurun.

Jumlah Pembiayaan yang disalurkan secara umum akan mempengaruhi

jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank-bank umum syariah secara

parsial. Maka, ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan menurun secara

agregat akan menyebabkan penurunan pada jumlah pembiayaan yang disalurkan

secara parsial. Hal ini dikarenakan jumlah profit yang dihasilkan akan menurun

sejalan dengan penurunan jumlah pembiayaan yang disalurkan.

Pada tahun 2014 tersebut terdapat beberapa Bank Umum Syariah yang tetap

menyalurkan pembiayaan mikro bahkan cenderung meningkatkan jumlah

pembiayaan mikro yang disalurkan meskipun jumlah pembiayaan yang

disalurkan secara agregat menurun. Banyak faktor yang mengakibatkan

terjadinya penurunan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh bank

umum syariah di Indonesia, dan juga akibat yang ditimbulkan oleh penurunan

jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah.

Salah satu alasan bank-bank umum syariah mengalami penurunan jumlah

pembiayaan mikro yang disalurkan adalah karena penurunan jumlah pembiayaan

mikro tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa bank umum syariah yang

memiliki nilai NPF tinggi untuk pembiayaan mikro sehingga Penyaluran

Pembiayaan Mikro pada Bank Umum Syariah tersebut ditahan sampai dengan

stabilnya nilai NPF untuk pembiayaan mikro. Akibat dari terjadinya penurunan

jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan adalah berkurangnya profit dari

Page 22: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

10

pembiayaan mikro yang disalurkan. Sementara beberapa bank tetap memiliki

performa yang baik disaat jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah

menggunakan Economic Value Added (EVA)?

2. Bagaimana Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro yang dilakukan oleh PT.

Bank BRISyariah?

Untuk membatasi masalah, peneliti hanya meneliti mengenai bagaimana

tingkat profitabilitas bank yang tetap menyalurkan pembiayaan mikro meskipun

jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan saat ini mengalami penurunan dan

bagaimana strategi bank tersebut tetap mempertahankan performanya dalam

penyaluran pembiayaan mikro.

Bank Umum Syariah yang tetap stabil memberikan Pembiayaan Mikro disaat

Jumlah Pembiayaan Mikro secara agregat menurun salah satunya adalah Bank

BRISyariah. Bank BRISyariah merupakan Bank yang tetap konsisten memberikan

Pembiayaan Mikro oleh karena itu Bank BRISyariah peneliti pilih sebagai objek

penelitian.

Page 23: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

11

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah di atas maka, tujuan dari penelitian ini

adalah:

a. Untuk menganalisa tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada PT.

Bank BRISyariah dengan menggunakan Economic Value Added (EVA).

b. Untuk menganalisa perbedaan Strategi yang digunakan pada Penyaluran

Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Sebagai Tolak ukur akan kemampuan diri dalam menerapkan ilmuyang

telah didapatkan mengenai Bank Syariah selama di Universitas.

b. Bagi Mahasiswa

Menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai

Pembiayaan mikro pada Bank Syariah yang diterima selama masa

perkuliahan agar dapat diterapkan saat terjun pada dunia kerja.

c. Bagi Akademisi

Sebagai bahan pertimbangan sejauh mana kurikulum atau program yang

telah diterapkan pada pembiayaan mikro pada Bank Syariah mempunyai

relevansi dengan kebutuhan nantinya.

Page 24: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

12

d. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi tentang tingkat Profitabilitas pembiayaan mikro

pada Bank Syariah dan dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan

kebijakan pembiayaan mikro selanjutnya.

e. Bagi Masyarakat

Membantu masyarakat untuk lebih memahami bagaimana tingkat

keuntungan pada Pembiayaan Mikro dihasilkan, serta memberikan

gambaran dan wawasan tentang fakta yang terjadi di lapangan tentang

penghitungan profitabilitas pada Pembiayaan Mikro.

E. Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub

bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal tertulis, berikut

ini sistematika penulisannya secara lengkap:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi

masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian,

penelitian terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tinjauan pustaka terhadap hal-hal yang akan dibahas,

yang berisikan teori-teori mengenai konsep pemberian Pembiayaan

Page 25: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

13

Mikro dan karakteristik pembiayaan Mikro pada bank Umum Syariah

dan konsep pengelolaannya serta Pengukuran Laba/Profitabilitas

menggunakan Economic Value Added (EVA) untuk menghitung

tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data dan analisisnya

untuk menjawab permasalahan yang ada menggunakan metode

penelitian yang sesuai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi perhitungan data-data yang diperoleh dalam penelitian

sehingga didapat hasilnya, yang kemudian dilakukan pembahasan

terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan kesimpulan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil

penelitian serta menghasilkan saran dan rekomendasi yang sesuai

dengan permasalahan yang diteliti

Page 26: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pembiayaan Mikro

1. Pengertian Pembiayaan Mikro

Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu membiayai

kebutuhan usaha.4 Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah No. 06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk

teknis program pembiayaan produktif koperasi dan Usaha Mikro pola syariah

bahwa pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau

kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi

lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerimaan pembiayaan itu untuk

melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad

dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau laba dari

kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut.

Menurut Departemen Tenaga Kerja (Depnaker) Usaha Mikro adalah usaha

yang memiliki kurang dari 5 orang tenaga kerja. Tujuan Usaha

Mikro Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa Usaha Mikro

bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka

membangun perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang berkeadilan.

4Nugraha Ridha, Manajemen Pembiayaan Panduan Untuk Koperasi Syariah SDM

Kementerian Koperasi, artikel diakses pada 2 Februari 2015

dari http://hasbullah.multiply.multiplycontent.com

Page 27: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

15

Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah

pengangguran dan kemiskinan. Menurut Rudjito Usaha Mikro adalah usaha yang

dimiliki dan dijalankan oleh penduduk miskin atau mendekati miskin.5 Usaha

Mikro sering disebut dengan usaha rumah tangga. Besarnya Pembiayaan yang

dapat diterima oleh usaha adalah Rp 50 juta. Usaha Mikro adalah usaha produktif

secara individu atau tergabung dalam koperasi dengan hasil penjualan Rp 100

juta. Maka Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan yang diberikan untuk

pengembangan Usaha Mikro.

Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah didefinisikan sebagai penyediaan

uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persutujuan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.6Menurut Muhammad, terdapat

beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah kepada

Masyarakat, diantaranya untuk:

1. Meningkatkan daya guna uang, artinya dengan adanya para penabung

yang menempatkan dananya di bank yang kemudian disalurkan kembali

5Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), artikel diakses pada 3 maret 2015

dari http://abstraksiekonomi.blogspot.com/ 6Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisa Fiqh danKeuangan (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2001), h.46

Page 28: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

16

oleh bank untuk pembiayaan nasabah, maka hal ini meningkatkan daya

produktivitas uang.

2. Meningkatkan peredaran uang, artinya pembiayaan yang disalurkan

melalui rekening koran pengusaha menciptakan peredaran uang giral dan

sejenisnya.

3. Stabilitas ekonomi, dalam arti untuk menjaga kestabilan ekonomi

pembiayaan diberikan agar usaha-usaha yang dilakukan untuk

mengendalikan inflasi, peningktan ekspor, rehabilitasi prasarana dan

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat.7

Pembiayaan Mikro pada Bank Syariah dapat dilakukan dengan beberapa

akad diantaranya:8

1. Pembiayaan atas transaksi bagi Hasil (Profit Sharing)

a. Pembiayaan atas dasar akad Al-Musyarakah adalah transaksi

penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan atau barang

untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan pembagian

hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal

masing-masing.

7Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP)

AMP YKPN, 2005), hal. 17 8Saefuddin Arif, Azharuddin Lathif. Diktat Kontrak Bisnis Syariah. (Jakarta: Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2011), hal.B.1-B.17

Page 29: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

17

b. Pembiayaan atas dasar akad Al-Mudharabah adalah transaksi

penanaman dana dari Shahibul Maal (Pemilik dana) kepada Mudharib

(Pengelola dana) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu dengan

pembagian hasil usaha berdasarkan pada nisbah bagi hasil yang telah

disepakati sebelumnya.

2. Transaksi Jual Beli (Sale and Purchase)

a. Pembiayaan atas dasar Al-Murabahah adalah transaksi jual beli suatu

barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan Margin yang

disepakati oleh kedua belah pihak, dimana penjual memberitahukan

harga perolehan barang.

b. Pembiayaan atas dasar akad Bai As-Salam adalah Transaksi jual beli

barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dengan

pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

c. Pembiayaan atas dasar akad Istishna adalah transaksi jual beli dalam

bentuk pemesanan barang dengan kriteria tertentu yang disepakati

dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

3. Pembiayaan atas transaksi sewa-menyewa

a. Pembiayaan atas dasar akad Al-Ijarah adalah transaksi sewa menyewa

atas suatu barang dan jasa antara pemilik objek sewa termasuk

kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk

mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.

Page 30: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

18

b. Pembiayaan atas dasar akad Al- Ijarah Muntahiya Bit Tamlik adalah

transaksi akad sewa menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa

untuk mendapatkan imbalan atas apa yang disewakan dengan opsi

perpindahan kepemilikan objek sewa.

4. Pembiayaan atas dasar akad Al-Qardh adalah transaksi pinjam meminjam

dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan

pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu

tertentu.

2. Proses Pembiayaan Mikro

Dalam Proses Pembiayaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Strategi Pemasaran

Pemasaran menurut Kotler dan AB Susanto adalah suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu

yang bernilai satu sama lain.9 Sedangkan menurut Nurrianto Al-

ArifPemasaran adalah suatu proses sosial yang merancang danmenawarkan

sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka

memberikan kepuasan optimal kepada pelanggan.10

Dalam Pemasaran perlu

dibuat sebuah perencanaan strategik untuk mempermudah aktivitas

9 Philip Kotler, Marketing Mangement, (New Jersey: Prentince Hall, 2000) h. 8

10 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Jakarta: Alfabeta, 2010)

h. 6

Page 31: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

19

pemasaran yang dilakukan. Untuk melaksanakan perencanaan strategik

diperlukan beberapa langkah yang harus dilakukan, diantaranya:

1. Menetapkan Visi dan Misi

2. Menetapkan Tujuan dan Sasaran Perusahaan

3. Merancang Portofolio Bisnis11

Sedangkan untuk Strategi Pemasaran Bank, setidaknya ada lima strategi

pemasaran yang dapat dilakukan, yaitu:

a. Strategi Penetrasi Pasar

b. Strategi Pengembangan Produk

c. Strategi Pengembangan Pasar

d. Strategi Integrasi12

Setelah menentukan Strategi yang akan digunakan oleh Bank maka perlu

dilakukan perumusan Strategi Pemasaran dengan menentukan hal-hal

berikut:

a. Segmentasi Pasar

b. Penentuan Pasar Sasaran

c. Penentuan Posisi Pasar

Kemudian perlu juga dibuat Bauran Pemasaran (Marketing Mix) yang akan

mengkombinasikan 4P yaitu Produk (Product), tempat yang dalam hal ini

11

M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h.64 12

M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, h.78-81

Page 32: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

20

lebih difokuskan pada distribusinya (Place), promosi (Promotion), dan

penentuan harga (Price).13

2. Proses Pemberian Pembiayaan

Secara Sederhana Proses Pemberian Pembiayaan dapat dilihat pada bagan

berikut:

a. Proses Pengumpulan Informasi dan Verifikasi

Fasilitas Pembiayaan dimulai dengan pengajuan permohonan dari

nasabah, kemudian Bank mengumpulkan informasi dan dokumentasi

mengenai nasabah dan melakukanverifikasi data, untuk

memastikannya bank dapat menggunakanOn the Spot Checking

(OTS), Bank Checking, dan Trade Checking atau personal checking.

b. Analisa Persetujuan Pembiayaan

Pada Analisa Persetujuan Pembiayaan dapat dilakukan dengan

melakukan Analisa Kualitatif, Analisa Kuantitatif, dan Analisa

Jaminan untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai nasabah dan

13

Charles, W Lamb, Jr., dkk, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001) Edisi Ke-1 Jilid

I, h. 55

- Permohonan Pembiayaan

- Pengumpulan data/ dokumen

- Verifikasi Data

- Analisa Pembiayaan

- Persetujuan Pembiayaan

- Pemenuhan dokumen SPP, Agunan, Perjanjian Pembiayaan, Pengikatan Agunan

- Secara On The Spot , On The Desk, Antisipasi dini, annual review, dll

- Pelunasan

- Penyelamatan Pembiayaan

Gambar 2.1

Proses Pemberian Pembiayaan

Pelunasan dan Penyelamatan Pembiayaan

Pemantauan Pembiayaan

Administrasi dan Pembukuan Pembiayaan

Analisa Persetujuan Pembiayaan

Pengumpulan Informasi dan Verifikasi

Page 33: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

21

aktivitas usahanya.Pada Analisa Kualitatif ada beberapa aspek yang

dianalisis yaitu: aspek manajemen, aspek produksi, aspek pemasaran,

aspek legal, dan kondisi perekonomian Negara.

Sedangkan untuk Analisa Kuantitatif aspek yang dianalisis adalah

Neraca, Laporan Laba/Rugi, Laporan Sumber dan Penggunaan

Dana.Dan untuk analisa jaminan dilakukan pada jaminan yang

dimiliki oleh nasabah dengan pertimbangan-pertimbangan khusus.

c. Administrasi dan Pembukuan Pembiayaan

Administrasi dan Pembukuan Pembiayaan dilakukan ketika

pembiayaan telah disetujui, dengan melakukan beberapa proses yaitu:

Surat Pemberitahuan Keputusan Pembiayaan, Perjanjian Pembiayaan,

Pengikatan Agunan, Penutupan Asuransi, dan Disbursement.

d. Pemantauan Pembiayaan

Pemantauan pembiayaan merupakan satu hal yang sangat penting agar

pembiayaan yang diberikan tetap lancar. Pemantauan pembiayaan ini

dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: On desk, On Site,

Antisipasi Dini (early warning signal), dan annual Review

Pembiayaan.

e. Pelunasan dan Penyelamatan Pembiayaan

Tahap akhir dari sebuah pembiayaan adalah pelunasan pembiayaan.

Namun adakalanya pada saat jatuh tempo nasabah tidak dapat

memenuhi pelunasan pembiayaan. Maka perlu dilakukan

Page 34: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

22

penyelamatan pembiayaan, penyelamatan pembiayaan adalah upaya

bank yang dilakukan terhadap nasabah pembiayaan bermasalah yang

masih mempunyai prospek dan kinerja usaha serta kemampuan

membayar untuk meminimalkan kemungkinan timbulnya kerugian

bank dan menyelamatkan kembali pembiayaan yang telah diberikan.

Penyelamatan pembiayaan dapat dilakukan dengan melakukan

Restrukturisasi Pembiayaan dan Pengambilan Aset/Agunan yang

diambil alih (AYDA).

B. Pengukuran Laba dan Profitabilitas

1. Laba dan Profitabilitas

Definisi Laba sendiri adalah perbedaan antara pendapatan dan biaya.14

Laba juga merupakan ukuran yang membedakan antara apa yang perusahaan

masukkan untuk membuat dan menjual sebuah produk dengan apa yang

diterimanya.Laba menurut Kam (1990) dalam Triyuwono dan As‟udi (2001)

menyatakan bahwa:

“Income is the change in the capital oh an entity between two points

in time, excluding changes due to investments by and distribution to owners,

where capital is expressed in term of value and based on given scale”

Maka laba mengandung 3 komponen utama yaitu nilai (value), modal

(Capital), dan skala (scale). Nilai tidak dapat dihitung dengan jelas karena

menyangkut preferensi masing-masing. Sedangkan modal adalah aktiva

14

Don. R Hansen dan Maryanne M. Mowen, Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalia

Buku 2, (Jakarta: PT Salemba Empat patria, 2001) h. 663

Page 35: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

23

bersih yang merupakan selisih antara seluruh aktiva dengan kewajiban. Dan

skala diperlukan untuk proses pengukuran.

2. Pengukuran Laba dan Profitabilitas

Untuk mengukur laba sebuah perusahaan dapat menggunakan dua

pendekatan yaitu: pendekatan biaya serapan dan pendekatan biaya variabel.

Namun selain untuk mengukur tingkat laba perusahaan atau tingkat

profitabilitas sebuah perusahaan, mengukur tingkat profibilitas segmen

perusahaan menjadi hal yang penting.Beberapa segmen yang dapat dihitung

profitabilitasnya adalah produk, divisi, wilayah penjualan atau kelompok

pelanggan.

Menghitung profitabilitas produk merupakan sebuah hal yang

diwajarkan oleh sebuah perusahaan karena sebagai sebuah perusahaan jasa

yang mencari laba menilai produk merupakan hal yang sangat penting.

Karena sebuah produk yang terus-menerus merugi dan tidak berpotensi untuk

menghasilkan laba dapat disingkirkan dan akan memberikan peluang pada

produk-produk yang memberikan laba yang baik.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk menghitung laba dari setiap

produk perbankan. Salah satunya dengan menggunakan Economic Value

Added (EVA) yang merupakan konsep pengukuran kerja keuangan yang

diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co., sebuah lembaga konsultan

manajemen.EVA dianggap sebagai ukuran kinerja yang paling dapat

Page 36: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

24

mencerminkan profit ekonomis perusahaan yang sebenarnya dan dapat

mengkaitkannya dengan penciptaan nilai tambah terhadap kekayaan pemilik

modal (Stewart, 2005).15

3. Pengertian Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA)menurut Stewart merupakan”A residual

income measure that substract the cost of capital (C*) from the operating

profits generated in the bussiness”16

sedangkan menurut Hansen dan Mowen

”Resdiual income is the difference between operting income and the minimum

dollar return required on a company’s operating assets.”17

Dari definisi diatas

dapat disimpulkan bahwa Economic Value Added (EVA) merupakan nilai

tambah ekonomis yang dihasilkan dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh

perusahaan selama periode tertentu.

Secara sederhana Economic Value Added (EVA) adalah suatu

pendapatan unit bisnis setelah pajak dan setelah mengurangi biaya

modal.18

Biaya modal biasanya diperoleh dengan memperhitungkan suatu rata-

rata tertimbang dari biaya dua sumber dana perusahaan peminjaman dan

penjualan saham. EVA digunakan untuk memfokuskan perhatian manajer

15

Taufikurrahman, “Model Analisis profitabilitas produk pembiayaan pada Bank Syariah

dengan menggunakan integrasi konsep Activity-Based Costing (ABC) dan Economic Value Added

(EVA)”, (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia,2005) h. 36 16

Dwi Rosita, “Pengaruh Economic Value Added (EVA terhadap Return On Aquity (ROE)

pada PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk”, (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jakarta, 2009, hal 8 17

Dwi Rosita, “Pengaruh Economic Value Added (EVA terhadap Return On Aquity (ROE)

pada PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk”, hal 8 18

G. Bennet Stewart III, “EVA works- buat Not if You make these common Mistake,”

(Fortune, 1 Mei 1995) h. 117-118

Page 37: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

25

pada penciptaan nilai bagi pemegang saham. Dengan memperoleh laba yang

lebih besar daripada biaya modal perusahaan, perusahaan meningkatkan

sumber daya di dalam perusahaan yang tersedia untuk dividen dan/atau untuk

membiayai pertumbuhan perusahan yang berkelanjutan. Dividen dan

pertumbuhan melonjakkan harga saham dan menambah nilai pemegang

saham.19

Sedangkan menurut Stewart rumus dasar dalam Perhitungan EVA

adalah pendapatan setelah pajak dikurangi total cost of capital (Biaya Modal).

Pada dasarnya EVA merupakan pengembangan dari pengukuran kinerja

dengan menggunakan Net Present Value (NPV) yang melihat nilai intrinsik

perusahaan saat ini dan memprediksi expected arus kas dimasa sekarang.

EVA = NOPAT (Net Operating Profit after taxes) – Cost of Capital

Menurut Bannet Stewart yang dikutip oleh Taufikurrahman dalam

tesisnya menyebutkan bahwa EVA merupakan suatu estimasi dari profit

ekonomis yang sebenarnya. NOPAT (Net Operating Prodit after Tax) adalah

laba yang diperoleh dari operasi perusahaan setelah dikurangi dengan pajak

penghasilan namun tidak termasuk biaya keuangan (financial cost).

Sedangkan Cost of Capital dapat ditentukan dengan konsep WACC (Weight

Average of Cost of Capital), yaitu jumlah seluruh biaya modal (biaya hutang

atau cost of debt + biaya modal ekuitas atau cost equity) setelah sebelumnya

19

Edward J. Blocher, Kung H. chen &Thomas W. lin, Manajemen Biaya dengan tekanan

stratejik, Jilid 2, (Jakara: Penerbit Salemba Empat, 2001) hal. 1009

Page 38: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

26

dibobotkan dengan proporsi hutang dan ekuitas dalam struktur neraca

perusahaan.

Atau dalam rumus lain EVA dapat dihitung dengan cara berikut:20

Economic

Value

Added

(EVA)

=

Investment

center’s after

tax operating

profit

-

(Investment

center’s total

asset –

Investment

center’s

Current

Liabilities)

x

Weight

Average

cost of

Capital

Dan untuk menghitung Weighted average cost of capital dapat

menggunakan rumus berikut:

(

)

(

)(

) (

) (

)

(

) (

)

Economic Value Added (EVA) memiliki beberapa kelemahan dalam

proses penghitunganya. berikut beberapa kelemahan Economic Value Added

(EVA):

1) Sulitnya menentukan estimasi atas nilai tingkat modal yang bebar-

benar akurat terutama pada peusahaan yang belum Go Public,

perhitungan tingkat modal dilakukan secara sederhana tanpa

mempertimbangkan nilai saham.

2) Hanya menggambarkan penciptaan nilai pada periode tertentu.

20

Ronald W Hilton, Michael W. Maher, dan Frank H. Selto, Cost Management: Strategic for

Business Decision, North America: Brent Gordon (Mc Gaw Hill), 2003 h. 773

Page 39: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

27

3) Analisis EVA hanya mengukur aspek kuantitatif saja sedangkan

untuk mengukur kinerja harus diukur dari sisi kuantitatif dan sisi

kualitatif.

4) Analisis EVA terlalu menekan pada sisi modal dan hutang yang agak

sulit dilakukan untuk menentukan kinerja produk.

5) Analisis EVA juga hanya menghitung hasil akhir dari sebuah

kegiatan tanpa mempertimbangkan aktivitas aktivitas lainnya selama

periode tertentu.

4. Perhitungan Economic Value Added (EVA)

Angka EVA mencerminkan angka keuntungan yang sebenarnya dari

perusahaan (true economic profit). Hal ini akan memudahkan pemegang

saham atau pemodal menilai perusahaan dari kegiatan bisnis dan

investasinya. Jadi bila nilai EVA tinggi maka pemegang saham ataupun

pemodal bisa percaya bahwa investasinya telah dikelola dengan baik.

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam tahapan untuk menghitung

nilai EVA adalah sebagai berikut:21

1. Menghitung Cost of Capital Perusahaan yang terdiri dari Cost of Debt,

Cost of Equity, dan kemudian dihitung rata-rata tertimbang (Weighted-

average Cost of Capital)

2. Menghitung Net Operating Profit after Tax (NOPAT)

21

Ronald W Hilton, Michael W. Maher, dan Frank H. Selto, Cost Management: Strategic for

Business Decision, h. 774

Page 40: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

28

3. Menghitung tingkat pengembalian (return)

4. Menghitung Nilai EVA

Dalam Economic Value Added (EVA) interpretasi nilai EVA

diungkapkan sebagai berikut:

1. Nilai EVA >0, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian yang

dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian

yang diminta investor atas investasi yang dilakukan.

2. Nilai EVA =0. Menunjukkan bahwa dalam kurun waktu yang

bersangkutan perusahaan tidak menghasilkan nilai. Pengembalian

yang dihasilkan sama dengan tingkat biaya modal yang harus

ditanggung perusahaan.

3. Nilai EVA <0, menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tertentu

perusahaan tidak berhasil menciptakan nilai bahkan justru mengurangi

nilainya, sebagai akibat dari tingkat pengembalian yang dihasilkan

lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diminta oleh investor.

Untuk memenuhi tahapan-tahapan dalam Perhitungan EVA perlu diperhatikan hal-hal

berikut:

1. Modal

Sumber Modal dalam Perusahaan untuk memenuhi dana menurut Bambang

Riyanto terdapat dua sumber modal berdasarkan resiko yang mungkin

ditanggung perusahaan sebagai sumber pemilik modal yang dilakukan. Yaitu

Page 41: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

29

modal sendiri dan modal pinjaman.22

Sehubungan dengan konsep EVA maka

modal adalah:

“Capital is measure of all the cash that has been deposited into a company

over its life without regard to the financing resource, acoounting name, or

bussiness pupose, much as if the company were just asavings account. It

doesn’t matter whether the investment is financed wuth dbt or equity, it

doesn’t matter whether is employed in working capital or fixed assets. Cash in

cash, ang question is how well does management manage it (The quest for

value, 1990)”

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri (berupa

cadangan laba), atau yang berasal dari pengambilan bagian, peserta atau

pemilik (modal saham, modal preferen). Sedangkan modal pinjaman itu

sendiri adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya

sementara bekerja di dalam perusahaan tersebut merupakan kewajiban yang

pada saatnya harus dibayar kembali. Selanjutnya modal pinjaman ini

dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu: modal pinjaman jangka pendek

dan modal pinjaman jangka panjang.

Capital yang digunakan untuk menghitung nilai EVA dapat diestimasikan

dengan mengambil nilai buku aktiva bersih suatu perusahaan.

2. Net Operating Profit after Tax (NOPAT)

Net Operating Profit After Tax (NOPAT) menurut Stern Stewart dalam

bukunya “The Quest for Value” : NOPAT is the total pool of Profits available

to provide a cash return to all financial providerof capital to the firm.”23

22

Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value

Added (EVA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen”, (Tesis S2

Universitas Widyatama, 2008) hal.17

Page 42: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

30

Jadi NOPAT adalah laba yang didapat dari operasi-operasi perusahaan setelah

dikurangi pajak tapi sebelum membiayai biaya-biaya (costs) dan masukan-

masukan pembukuan yang bukan tunai. Dengan demikian NOPAT adalah

jumlah laba yang tersedia untuk memberikan pengembalian (return) tunai

kepada semua penyedia dana untuk modal perusahaan.

Dalam Perhitungan sederhana Nopat diketahui dengan:

Penjualan bersih xxx

Biaya Operasi xxx-

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) xxx

Pajak xxx-

Laba Operasi bersih setelah Pajak (NOPAT) xxx

NOPAT= EBIT –Beban Pajak

3. Biaya Modal (Cost of Capital)

Biaya Modal secara teoritis dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian

minimum yang harus didapatkan oleh perusahaan dari modal yang

diinvestasikan. Ada beberapa pandangan mengenai konsep biaya modal itu

sendiri yang mengacu pada konsep yang sama. Dalam hal ini Stewart

membedakan biaya modal ke dalam empat kelompok. Yaitu:24

23

Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value

Added (EVA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen”, h. 18 24

Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value

Added (EVA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen”, hal 22

Page 43: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

31

1. Biaya modal atas risiko bisnis (The cost of capital for bussiness risk) atau

ditulis dengan simbol “c”, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan

investor sebagai kompensasi atas berubah-rubahnya nilai NOPAT (Net

Operating Profit after Tax)

2. Biaya modal pinjaman (cost of borrowing), yaitu tingkat pengembalian

yang diharapkan atas risiko kredit.

3. Biaya modal saham (cost of equity), yaitu tingkat pengembalian yang

diharapkan investor sebagai kompensasi atas nilai dari bottom-line Profit

(laba terbawah dalam struktur perhitungan rugi laba) yang berubah-ubah

atau dengan kata lain terhadap adanya risiko.

4. Rata-rata tertimbang biaya modal atau Weighted average cost of capital

(c*), yaitu merupakan penjumlahan dari biaya modal pinjaman (hutang)

dan biaya modal saham.

Cost of Capital dapat dihitung dengan menentukan komponen-komponen

berikut terlebih dahulu.

4. Biaya Hutang (Cost of Debt)

Beban bunga (Kd) diasumsikan sebesar tingkat bunga pinjaman untuk

investasi dengan ukuran satuan adalah persentase.

Page 44: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

32

Karena bunga bersifat mengurangi pajak (tax deductable), maka dibutuhkan

penyesuaian pajak (tax adjusment), sehingga Kd dikonversikan menjadi biaya

hutang setelah pajak untuk menghitug besarnya biaya modal hutang ini dapat

digunakan rumus berikut:

Kd = Kd*(1-T)

T = Tarif Pajak

Biaya hutang dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus berikut:25

5. Biaya Modal Ekuitas (Cost of Equity)

Diantara biaya modal yang lain, tingkat biaya modal ekuitas merupakan salah

satu biaya modal yang lebih sulit untuk ditentukan secara pasti. Oleh karena

itu terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk

memperhitungkan biaya modal ekuitas, dengan rumus:

1. Constant Growth Valuation (Gordon Model)

Expected rate of return dari satu saham tergantung pada deviden dari

saham yang dibayarkan. Pada tingkat keseimbangan, rate of return yang

25

Ronald W. Hilton, Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business

Environment Sevent Edition, Kuala Lumpur:McGraw Hill Irwin, 2008 hal.778

Page 45: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

33

diinginkan oleh pemegang saham adalah sama dengan rate of return dari

investasi baru. Jika diperkirakan deviden tumbuh dengan rate yang

konstan, kita dapat menggunakan Gordon model, yaitu:

Dimana:

Po = Harga jual saham

D1 = Deviden yang diperkirakan dibayar pada akhir periode 1

Ks = Tingkat pengembalian yang diharapkan

g = tingkat pertumbuhan deviden

persamaan diatas dapat diubah menjadi:

Dari persamaan diatas menyatakan bahwa investor mengharapkan akan

menerima deviden sebesar D/P0(percent) dan capital gain sebesar g

dengan expected return sebesar Ks

2. Pendekatan Price Earning Ratio (PER)

Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengestimasi cost of equity

perusahaan bila perusahaan tersebut belum melakukan Go Public, dimana

saham-saham perusahaan tersebut belum diperdagangkan di lantai bursa.

PER ini dihitung dengan cara membagi harga pasar dari saham biasa

Page 46: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

34

dengan pendapatan per lembar saham (EPS). Sehingga untuk menghitung

cost of common stock digunakan rumus:

Dimana:

Ks = Biaya Modal Saham

PER = Price Earning Ratio

Pada dasarnya konsep ini sama dengan cost of retained earning. Konsep

ini didasarkan pada argumen bahwa perusahaan menginvestasikan

kembali earning yang diperolehnya pada hasil yang sama.

3. Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Model ini menggambarkan hubungan antara required rate of return atau

cost of common stock (Ks) dengan resiko non diversible dari perusahaan,

yang dinyatakan dengan koefisien beta (β).

Dengan rumus:

Ks = Rf+{βx[Rm-Rf]}

Dimana:

Ke = Tingkat hasil minimum para pemegang saham

Rf = Tingkat bebas risiko (Risk free rate of return)

Β = Beta coefficient for the market portofolio

Berdasarkan rumus untuk menghitung tingkat pengembalian saham biasa

tersebut, maka variabel yang diamati adalah

Page 47: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

35

∑ ∑ ∑

∑ ∑

Dimana:

n = Banyakya periode pengamatan

x = Tingkat keuntungan portofolio pasar (Rm)

y = Tingkat keuntungan suatu saham (Ri)

Tingkat keuntungan portofolio atau return pasar (Rm)

Return pasar diperoleh dari besarnya keuntungan seluruh saham

yang beredar di bursa efek. Perhitungan return pasar didasarkan

atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal, dan

perhitungan return pasar ini dapat dilakukan dengan rumus:

Dimana:

Rm = Tingkat penegembalian pasar bulan ke-t

IHSGt = IHSG bulan k t

IHSG t-1 = IHSG bulan ke t-1

Tingkat Keuntungan suatu saham atau return individual (Ri)

Return Individual dihitung berdasarkan data perkembangan harga

saham individual dan jumlah deviden yang dibagikan. Perhitungan

return individual dapat dilakukan dengan rumus:

Page 48: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

36

Dimana:

PT = Harga saham atau lembar pada periode t

PT-1 = Harga saham atau lembar pada periode t-1

Kelemahan dalam metode ini adalah:

a. Menghitung besarnya cost common stock model ini sangat bergantung

pada nilai historis. Tingkat pengembalian saham dan tingkat pasar

merupakan perhitungan model CAPM menggunakan nilai historis,

sedangkan nilai historis tidak merefleksikan future.

b. Sensitivitas stock return dapan berubah-rubah sewaktu-waktu.

Jika saham perusahaan tidak diperdagangkan secara umum maka tidak ada

sumber informasi untuk menghitung biaya modalnya.

4. Biaya Modal

Perhitungan ini dapat digunakan untuk menghitung Biaya Modal

selain menggunakan beberapa cara sebelumnya. Perhitungan ini tidak

mempertimbangkan saham sebagai salah satu faktor penghitungan

sehingga dapat digunakan untuk perhitungan Biaya Modal pada

Perusahaan yang belum Go Public atau menjual saham secara terbuka.

Page 49: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

37

6. Biaya Modal rata-rata tertimbang (Weighted-Average Cost of Capital)

Menurut Hampton dalam Tesis Nani Sutianingsih mengenai Biaya Modal

rata-rata tertimbang adalah:26

“The WACC is technique that measure required rate of return in term of the

individual components of the firm’s capital structure. The cost of each debt

component and the return of each equity component are separately identified

with a weighted value. By adding together each weighted componen, we can

determine on overall required return.”

Investor dan debitur menginginkan oportunity cost yang minimal sama

dengan yang mereka terima dari investasi lain saat mereka berinvestasi pada

sebuah perusahaan. Oportunity cost merupakan biaya modal perusahaan yang

juga merupakan tingkat pengembalian yang minimum yang dapat dihasilkan

perusahaan dengan aset yang ada dan tetap memenuhi harapan dari para

pemberi modal.

Weighted average cost of capital dihitung dengan mengalikan masing-masing

komponen modal dengan biaya masing-masing komponennya. Adapun rumus

menghitung WACC adalah sebagai berikut:

WACC = (Kd x Wd) + (Ke x We)

Dimana:

Kd = Cost of Debt setelah pajak (%)

Wd = Persentase total hutang jangka panjang terhadap struktur modal

Ke = Cost of Equity (%)

26

Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value

Added (EVA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen”, (Tesis S2

Universitas Widyatama, 2008) hal.28

Page 50: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

38

We = Persentase saham biasa dalam struktur modal

Terdapat juga rumus lain untuk menghitung Weighted average Cost of Capital

(WACC). Berikut cara penghitungannya:27

Dimana:

D = Tingkat Hutang

Rd = Biaya Hutang (Cost of Debt)

Tax = Tingkat Pajak

E = Tingkat Modal

Re = Biaya Modal (Cost of Capital)

C.Review Studi Terdahulu

1. Taufikurrahman (2005) melakukan penelitian pada tesisnya dengan judul

Model Analisis Profitabilitas Pembiayaan pada Bank Umum Syariah di

Indonesia menggunakan intergrasi konsep Activity Based Costing (ABC) dan

Economic Value Added (EVA). Pada penelitian ini digunakan 2 metode yang

diintegrasikan menjadi satu dimana ABC dan EVA digunakan untuk

menghitung tingkat profitabilitas produk pembiayaan pada Bank Umum

Syariah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah “X” metode

27

Ronald W. Hilton, Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business

Environment Sevent Edition, Kuala Lumpur:McGraw Hill Irwin, 2008 hal.

Page 51: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

39

ABC digunakan karena dapat menelusuri biaya overhead untuk mengukur

profitabilitas secara lebih akurat, namun ABC tidak mempertimbangkan

biaya modal (capital costing) dan hanya fokus pada biaya perusahaan. Oleh

karena itu diintegrasikan dengan metode EVA dimana metode ini merupakan

ukuran kinerja yang paling akurat dan dapat mencerminkan keadaan

perusahaan yang sebenarnya dan dapat mengkaitkannya dengan penciptaan

nilai tambah terhadap kekayaan pemilik modal. Integrasi dari dua metode ini

akan menghasilkan penilaian profitabilitas yang akurat. Penelitian ini

dilakukan agar metode ini dapat menjadi model alternatif dalam melakukan

analisa profitabilitas produk pembiayaan untuk suatu Bank Syariah. Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa produk pembiayaan Bank Umum

Syariah yang paling profitable dan memberikan nilai tambah (EVA) yang

terbesar adalah BBA (Ba’i Bitsamanin Ajil) karena memberikan keuntungan

yang lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi yang relatif rendah.

2. Ali Usman (2007), Analisa Komparasi tingkat profitabilitas produk

Penyaluran danaantara PT. Bank Syariah Mandiri dengan Baitul Mal Al-

Falaah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat

profitabilitas pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah antara

PT Bank Syariah Mandiri dan BMT Al-Falaah. Penelitian ini menggunakan

Independent sample T-test untuk mengetahui apakah komparasi pembiayaan

pada PT Bank Syariah Mandiri dan BMT Al-Falaah berbeda secara

signifikan. Hasil dari Penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang

Page 52: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

40

signifikan pada tingkat profitabilitas pada tiga pembiayaan pada PT Bank

Syariah Mandiri dan BMT Al-Falaah selama periode April 2005 sampai

dengan November 2006.

3. Hilman Fathoni (2011), Penilaian Kinerja Bank Syariah dengan

Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA). Penelitian ini

dilakukan pada Bank Syariah Mega Indonesia, Peneliti mencoba meneliti

suatu perusahaan meningkatkan kinerjanya dengan menggunakan metode

EVA dan strategi-strategi apa yang akan diterapkan untuk meningkatkan

kinerja berdasarkan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil kinerja

Bank Syariah Mega Indonesia dapat dikatakan semakin baik setiap

tahunnya, karena terjadi peningkatan nilai EVA secara terus menerus dari

tahun 2006-2010.Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Syariah

Mega Indonesia mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking),

sektor usaha mikro dan gadai syariah akan menjadi sektor utama. Namun

untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor tersebut Bank

meningkatkan pembiayaan melalui Joint Financing.

4. Muhammad Ilham Khairuddin (2007), Strategi Pembiayaan Murabahah

dalam rangka meningkatkan jumlah pendapatan di BPRS Harta Insan

Karimah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan

pengamatan langsung di BPRS Harta Insan Karimah melalui wawancara dan

studi dokumen bank. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa BPRS Harta

Insan Karimah melakukan beberapa Strategi dalam pemberian pembiayaan

Page 53: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

41

murabahah, diantaranya: Strategi pemasaran, Prosedur Pembiayaan

Murabahah, Proses Pembiayaan Murabahah, Pengawasan Pembiayaan

Murabahah. Dengan melakukan strategi-strategi tersebut BPRS Harta Insan

Karimah mengalami peningkatan pendapatan sebanyak 80% dari pendapatan

tahun sebelumnya.

5. Farida Ayu Avisena Nusantari (2011), Strategi BRI Syariah dalam

Menganalisis Kelayakan Pembiayaan Mikro (Studi Kasus BRI Syariah

Cabang Pembantu Cipulir). Penelitian ini dilakukan pada BRI Syariah

Cabang Pembantu Cipulir dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil dari

penelitian ini adalah BRI Syaraih lebiih menekankan pada aspek Character,

Capacity, dan Syariah. Namun aspek pendukung lainnya seperti Capital,

Condition of Economy dan Collateral tetap dipertimbangkan. Untuk

mengukur Character BRI Syariah melakukan BI Checking, Trade Checking

dan pencarian informasi ke rekan kerja, pesaing atau pemilik usaha sejenis.

Untuk mengukur Capacity BRI Syariah meneliti mengenai pendidikan dan

penglaman usahanya. Dan untuk aspek syariah BRI Syariah menilai melalui

usaha yang akan dibiayai berada dalam koridor syariah.

Page 54: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

42

D.Kerangka Konseptual

Bank

Penghimpunan

Dana

Penyaluran

Dana

Pembiayaan

Mikro

Profitabilitas Pembiayaan Mikro

Pembiayaan

Korporasi

Keuntungan

Perbandingan Tingkat Profitabilitas

Pembiayaan Mikro

Strategi Pembiayaan Mikro

Page 55: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Deskriptif dan Penelitian

Kualitatif. Menurut Nawawi metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian

yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat

aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta

tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi

yang rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan

fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-

fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta

yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang

diperoleh.

Sedangkan Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang mencoba memahami

fenomena dalam setting dan konteks naturalnya (bukan dalam laboratorium)

dimana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati.28

Penelitian Kualitatif juga merupakan Jenis pendekatan penelitian yang

menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari fenomena yang

dikaji. Pada Skripsi ini digunakan 2 jenis penelitian yaitu Penelitian Kuantitatif

28

(Leedy & Ormrod 2005; Pattorn 2001; Saunders, Lewis & Thornhill 2007)Samiaji Sarosa,

Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, (Jakarta: PT Indeks, 2012) h.7

Page 56: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

44

Deskripif dan Penelitian Kualitatif karena ada 2 penelitian yang berbeda yang

saling berkaitan.

Penelitian Deskriptif digunakan untuk menganalisa Tingkat Profitabilitas

Pembiayaan Mikro dengan menggunakan Kajian Pustaka mengenai Economic

Value Added (EVA) sebagai indikator nilai Profitabilitas sebuah Produk yang

bersumber dari Manajemen Biaya. Selanjutnya untuk menghitung tingkat

profitabilitas Pembiayaan Mikro akan menggunakan Rumus EVA. Setelah

Diketahui Nilai EVA dari masing-masing produk maka hasil perbandingannya

digunakan sebagai dasar untuk mengetahui strategi yang digunakan masing-

masing Bank untuk meningkatkan Profitabilitas Pembiayaan Mikro.

Kemudian Penelitian Kualitatif digunakan untuk menganalisa Strategi yang

dilakukan oleh masing-masing Bank untuk meningkatkan Tingkat Profitabilitas

Pembiayaan Mikro. Jenis yang digunakan adalah Deskriptif Analitis yakni

penelitian yang menggambarkan suatu gejala data-data dan informasi yang

berdasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh di lapangan.29

Objek Penelitian ini adalah Pembiayaan Mikro Pada PT Bank BRISyariah

tahun 2014. Objek dipilih berdasarkan Kinerja Pembiayaan Mikro PT. Bank

BRISyariah yang tetap stabil meskipun Jumlah Pembiayaan Mikro pada BUS dan

UUS di Indonesia menurun.

29

Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002) h. 309

Page 57: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

45

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis Data yang digunakan adalah Data Kuantitatif dan Data Kualitatif. Data

Kuantitatif digunakan untuk menganalisa fenomena yang terjadi pada objek

penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Dan Data Kualitatif yang

menghasilkan Deskriptif dengan informasi dari orang yang terlibat langsung

dalam objek penelitian.30

Dan juga Kajian Kepustakaan lainnya.

Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder dan

Data Primer. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti dari sumber-sumber yang telah ada.31

Sedangkan Data Primer adalah

data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari orang yang terlibat

secara langsung dalam objek penelitian.

Data Sekunder didapatkan dari Data-data Pembiayaan Mikro yang dimiliki

oleh Unit Mikro Bank berupa:

a. Laporan Keuangan Pembiayaan Mikro

b. Jumlah Pembiayaan yang disalurkan

c. Pendapatan Setelah pajak

d. Biaya Modal untuk Pembiayaan Mikro

Sedangkan Data Primer didapatkan dari manajer Unit Mikro Syariah Head

yang dianggap dapat memberikan informasi Prosedur, aspek-aspek penilaian

pembiayaan mikro oleh Bank dengan menggunakan Teknik Wawancara.

30

Lexy. J, Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet II, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1998) h. 3 31

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakata:Bumi Aksara, 2006) h.19

Page 58: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

46

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu pengumpulan data melalui Studi dari buku-buku literatur,

catatan, atau informasi dari pihak lain sehubungan dengan masalah yang

dibahas. Teknik dilakukan dengan mengumpulkan data-data kuantitatif yang

akan diolah dan kemudian dilakukan penghitungan EVA produk dengan

melakukan penyesuaian dengan angka-angka akuntansi dalam laporan.

Penghitungan dimulai dengan menghitung nilai NOPAT, WACC, biaya modal

dan nilai akhir EVA.Kemudian menganalisa nilai akhir EVA dari objek

penelitian.

2. Dokumenter

Dokumenter adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan data-data

dokumentasi yang dimiliki PT. Bank BRISyariah. Baik berupa Laporan

Keuangan maupun prospektus lembaga subjek penelitian.

3. Wawancara

Wawancara adalah diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan

tertentu.32

Teknik wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait. Teknik

pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan kepada Manajer Unit

Mikro Objek Penelitian untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Bank

dalam rangka meningkatkan profitabilitas pembiayaan mikro.

32

Samiaji Sarosa. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar.(Jakarta: Indeks, 2012) h. 45

Page 59: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

47

D. Teknik Analisa Data

Metode Penelitian yang digunakan pada Penelitian ini terdapat 2 metode,

yaitu Metode Deskriptif Kuantitatif dan Metode Deskriptif Kualitatif. Untuk

metode deskriptif kuantitatif menggunakan teknik Studi Pustaka untuk

menemukan rumus Economic Value Added (EVA) sebagai salah satu cara untuk

menganalisa profitabilitas produk. Economic Value Added (EVA) digunakan untuk

mengetahui tingkat profitabilitas yang dimiliki oleh bank.

Economic Value Added (EVA) adalah salah satu rumus dalam Manajemen

Biaya untuk menentukan tingkat profitabiltas pada produk sebuah perusahaan.

Cara menghitung EVA dengan menggunakan rumus berikut:

Economic

Value Added

(EVA)

=

Investment

center’s

after tax

operating

profit

-

(Investment

center’s total

asset –

Investment

center’s

Current

Liabilities)

x

Weight

Average

cost of

Capital

Investment center’s after tax operating profit bisa disebut juga dengan

NOPAT (Net Operating Profit after Tax). Nilai NOPAT didapatkan dengan

menggunakan rumus berikut:

Penjualan bersih xxx

Biaya Operasi xxx-

Laba sebelum bungan dan pajak (EBIT) xxx

Pajak xxx-

Laba Operasi bersih setelah Pajak (NOPAT) xxx

Page 60: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

48

Untuk menghitung Cost of Capital digunakan WACC (Weighted average cost

of capital). WACC adalah jumlah seluruh biaya modal (biaya hutang atau cost of

debt + biaya modal ekuitas atau cost of equity) setelah sebelumnya dibobotkan

dengan proporsi hutang dan ekuitas dalam struktur neraca perusahaan. Biaya

modal bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimum yang harus

dicapai suatu investasi.

Nilai EVA yang dihasilkan akan berupa nilai rupiah yang menunjukkan

jumlah keuntungan asli Bank. Jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank

mempengaruhi nilai EVA yang dihasilkan, oleh karena itu nilai EVA yang

dihasilkan selanjutnya akan dibuat persentase dengan jumlah pembiayaan yang

disalurkan sehingga perubahan nilai tambah pada pembiayaan akan terlihat.

Setelah nilai EVA yang dipersentasekan telah diketahui, maka langkah

selanjutnya adalah penelitian mengenai strategi apa yang dilakukan oleh bank

untuk mempertahankan nilai profitabilitas pembiayaan mikro yang dimiliki. Untuk

itu, digunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisa

wawancara. Wawancara akan dilakukan dengan Unit Micro Head Bank, sehingga

wawancara akan menghasilkan strategi yang dilakukan oleh bank.

Teknik wawancara yang dilakukan merupakan wawancara personal.

wawancara personal diartikan sebagai wawancara langsung antar orang, yaitu

Page 61: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

49

antara peneliti (pewanwancara) dengan responden (yang diwawancarai), yang

diarahkan oleh pewawancara untuk tujuan memperoleh informasi yang relevan.33

Langkah yang dilakukan dalam teknik wawancara adalah dengan menyajikan

data berupa gambaran secara keseluruhan tentang analisa pembiayaan mikro

didukung dengan data-data dan literatur yang berkaitan. Setelah itu

menggabungkan informasi yang diperoleh dari pihak divisi mikro dan menarik

kesimpulan dan mengkaji tiap aspek penilaian. Dan hasil dari penguraian data

serta informasi dari pihak internal kemudian diolah, diteliti dan dianalisa sehingga

menjadi sebuah kesimpulan dengan teknik menguraikan pengertian dan

penggunaanya dalam penelitianyang dilakukan.

Sedangkan untuk teknik penulisan, penulis berpedoman pada buku pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2012.

33

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi- Bagaimana meneliti & menulis

Tesis Edisi 3, (Jakarta:Penerbit Erlangga, 2009) h. 160

Page 62: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan EVA

Perhitungan EVA untuk Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah

merupakan sesuatu yang jarang dilakukan karena perhitungan EVA cenderung

digunakan untuk menilai kinerja Perusahaan bukan untuk menghitung Kinerja

Produk. Namun perhitungan EVA merupakan perhitungan kinerja yang

memungkinkan untuk berbagai segmen termasuk dengan kinerja produk.

Dalam perhitungan kinerja produk menggunakan EVA terdapat beberapa

penyesuaian dari perhitungan EVA untuk kinerja Perusahaan. Dalam rangkaian

perhitungan EVA komponen yang harus diketahui adalah NOPAT, Capital,

WACC (Weighted average Cost of Capital). Berikut perhitungan dari:

1. NOPAT (Net Operating Profit after Tax)

Net Operating Profit after Tax (NOPAT) atau nilai laba bersih setelah

Pajak dapat dilihat pada Laporan Laba Rugi Perusahaan, tapi karena

NOPAT yang digunakan untuk penelitian ini merupakan NOPAT untuk

Pembiayaan Mikro pada NOPAT dilihat dari laporan LOB Pembiayaan

Mikro PT. Bank BRISyariah. Hasil Perhitungan NOPAT Pembiayaan

Mikro pada Bank BRI Syariah sebesar Rp.519.191.805.235,- atau jika

dalan jutaan rupiah sebesar 519.191. Perhitungan selanjutnya akan

Page 63: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

51

menggunakan satuan jutaan rupiah untuk mempermudah penghitungan.

Tabel berikut berisi perhitungan nilai NOPAT:

Tabel 4.1

Tabel Nilai NOPAT Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah

BRI Syariah

NOPAT 519.191.805.235

Nilai NOPAT yang dihasilkan oleh PT. Bank BRISyariah sangat

tergantung dengan nilai Jumlah Pembiayaan yang disalurkan. Karena

Keuntungan Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah merupakan

Margin Flat dari Pembiayaan Mikro yang menggunakan akad Murabahah.

Nilai NOPAT menggambarkan Keuntungan yang didapatkan dari Produk

Pembiayaan Mikro Bank. Namun nilai ini belum menunjukkan tingkat

profitabilitas karena tidak mempertimbangkan Modal yang digunakan

untuk menjalankan produk tersebut.

2. Capital

Perhitungan EVA setelah menemukan nilai NOPAT untukPembiayaan

Mikro PT. Bank BRISyariah sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah

perhitungan Modal untuk mempermudah perhitungan Weighted average

Cost of Capital (WACC). Invested Capital merupakan perhitungan

selanjutnya, berikut perhitungan Invested Capital Bank BRI Syariah

(Perhitungan dalam jutaan Rupiah):

Page 64: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

52

Invested Capital = (Total Hutang + Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek

= (Rp.18.635.406 +Rp.1.707.843) –Rp.1.594.018

= Rp.20.343.249 – Rp. 1.594.018

= Rp. 18.749.231

Nilai Invested Capital Bank merupakan nilai modal keseluruhan

Perusahaan. Nilai Invested Capital ini merupakan modal yang digunakan

oleh Bank untuk mengoperasikan beberapa produk dalam Bank tersebut,

seperti Pendanaan dan Pembiayaan lainnya. Maka, nilai ini belum

mewakilkan nilai Modal yang digunakan oleh Bank untuk Produk

Pembiayaan Mikro. Sedangkan dalam Laporan Keuangan Pembiayaan

Mikro sendiri tidak diketahui seberapa besar Modal yang digunakan oleh

Perusahaan untuk Pembiayaan Mikro.

Besar Modal yang digunakan oleh perusahaan untuk Pembiayaan

Mikro perlu diketahui agar perhitungan EVA Pembiayaan Mikro dapat

dengan baik dihitung, maka untuk menentukan besar Modal yang

digunakan oleh Perusahaan untuk Pembiayaan Mikro digunakan asumsi

bahwa modal yang digunakan oleh perusahaan memiliki porsi yang sama

untuk setiap produk sesuai dengan jumlah aset yang digunakan. Aset

Perusahaan yang digunakan untuk Pembiayaan Mikro adalah sekitar 30%.

Tidak ada angka pasti jumlah Modal yang dikeluarkan untuk Pembiayaan

mikro karena perusahaan akan tetap mendukung segala kegiatan

Page 65: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

53

Pembiayaan Mikro yang dilakukan,34

oleh karena itu menggunakan asumsi

biaya modal yang setara dengan jumla aset pembiayaan mikro merupakan

cara yang tepat.

Berikut Nilai Invested Capital setelah dipersentasekan dengan Produk

yang lain:

Bank BRI Syariah (Perhitungan dalam Jutaan Rupiah):

Invested Capital = (Total Hutang + Ekuitas) – Hutang Jangka Pendek

= (Rp. 3.812.249 + Rp. 349.373) – Rp. 326.088

= Rp. 4.161.622 – Rp. 326.088

= Rp. 3.835.534

Tabel 4.2

Nilai Invested Capital Pembiayaan Mikro BRI Syariah

Perusahaan Pembiayaan Mikro

Invested Capital 18.749.231.000.000 3.835.534.000.000

Nilai Invested Capital Pembiayaan Mikro mewakili biaya modalyang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk Pembiayaan Mikro. Nilai Invested

Capital pada Bank BRI Syariah sebesar Rp. 3.855.340.000.000,-

3. WACC (Weighted average cost of capital)

NOPAT dan Invested CapitalPT. Bank BRISyariah telah diketahui maka

langkah selanjutnya untuk menentukan nilai EVA adalah Weighted

34

Wawancara Pribadi dengan Bapak Gus Dwi Atmoko selaku Keuangan Micro Business Group

(MBG) PT. Bank BRISyariah, Jakarta 8 September 2015

Page 66: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

54

Average Capital (WACC). Dalam perhitungan WACC diperlukan

beberapa langkah yaitu menghitung:

1. Tingkat Hutang

Dalam perhitungan tingkat hutang dalam WACC diperlukan juga

perhitungan biaya hutang (Cost of Debt) sebagai proporsi dari biaya

modal yang dimiliki oleh bank. Nilai tingkat hutang juga akan

dipersentasekan dengan jumlah pembiayaan yang dikeluarkan oleh

bank karena nilai tingkat hutang masih berupa tingkat hutang untuk

seluruh perusahaan dan tidak ada nilai pasti hutang yang diberikan

olehBank untuk Pembiayaan Mikro. Berikut perhitungan tingkat

hutang Pembiayaan Mikro:

Tingkat Hutang Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah:

= 91,60%

= 6,27%

Tingkat Hutang (D) untuk Pembiayaan Mikro dari Bank BRI Syariah

sebesar91,6% kemudian untuk Cost of Debt(rd) Pembiayaan Mikro

Page 67: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

55

pada Bank BRI Syariah sebesar 6,27%. Nilai ini menunjukkan

tingkat hutang yang digunakan oleh PT. Bank BRISyariah untuk

produk Pembiayaan Mikro. Nilai ini memang tidak menunjukkan

nilai asli tingkat hutang yang digunakan oleh bank karena nilai

tingkat hutang ini merupakan asumsi besar nilai yang digunakan oleh

kedua bank untuk pembiayaan mikro dari nilai tingkat hutang yang

digunakan oleh Perusahaan.

2. Tingkat Modal

Perhitungan tingkat modal dilakukan untuk menghitung tingkat

Modal dan biaya modal yang dimiliki oleh bank sebagai langkah

untuk menghitung Weighted average Cost of Capital (WACC).

Terdapat beberapa pilihan penghitungan untuk mengukur tingkat

Modal yang digunakan oleh perusahaan diantaranya menggunakan

CAPM (Capital Asset Pricing Model), PER (Price Earning Ratio),

dan Constant Growth Valuation (Gordon Model). Namun ketiga

Perhitungan tersebut mempertimbangkan Saham yang diterbitkan

oleh Perusahaan PT. Bank BRI Syariah belum melakukan Go Public

dalam penjualan saham sehingga ketiga perhitungan tersebut tidak

dapat digunakan. Maka perhitungan Tingkat Modal dan Biaya Modal

yang digunakan adalah:

Page 68: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

56

Tingkat Modal Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah

= 8,4%

= 30,4%

Tingkat Modal (E) untuk Pembiayaan Mikro dari Bank BRI Syariah

sebesar 8,4% kemudian untuk Cost of equity (re) Pembiayaan Mikro

pada Bank BRI Syariah sebesar 30,4%. Sama dengan tingkat hutang,

Nilai ini menunjukkan tingkat Modal yang digunakan oleh Bank

untuk produk Pembiayaan Mikro. Nilai ini memang tidak

menunjukkan nilai asli tingkat modal yang digunakan oleh bank

karena nilai tingkat modal ini merupakan asumsi besar nilai yang

digunakan oleh bank untuk pembiayaan mikro dari nilai tingkat

modal yang digunakan oleh Perusahaan.

3. Nilai Tax

Nilai tax dalam perhitungan Weighted average cost of Capital

(WACC) merupakan salah satu yang perlu diketahui besarannya

Page 69: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

57

karena nilai pajak sangat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh

bank.

Nilai Tax Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah

=57%

Tabel 4.3

Tabel perhitungan Tingkat Hutang, Tingkat Modal dan Tax untuk Pembiayaan

Mikro pada Bank BRI Syariah

BRI Syariah

Tingkat Hutang (D) 91,60%

Biaya Hutang (rd) 6,27%

Tingkat Modal (E) 8,40%

Biaya Modal (re) 30,4%

Tax 57%

Nilai Tingkat Hutang, Tingkat Modal dan Tax sudah diketahui maka

perhitungan WACC dapat dilakukan dengan menggunakan rumus yang

telah dijelaskan sebelumnya. Berikut perhitungannya:

WACC BRI Syariah = [(D x rd)(1-tax) + (E x re)]

= [(0,916 x 0,0627 )(1-0,57) + (0,084 x 0,304 )

Page 70: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

58

= 0,0246 + 0.0285

= 0,0501

Nilai WACC yang dihasilkan oleh Bank BRI Syariah sebesar 0,0501. Nilai

WACC merupakan nilai gabungan dain tingkat hutang (rd) dan tingkat

biaya modal (re) sesuai dengan porsinya terhadap struktur modal.

4. Nilai EVA (Economic Value Added)

Dari Perhitungan setiap komponen yang akan digunakan untuk

mengetahui nilai EVA Pembiayaan Mikro dari Bank BRI Syariah

menggunakan NOPAT yang kemudian dikurangi dengan CapitalCharges.

Nilai EVA Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah

Capital Charges = Invested Capital x WACC

= 3.835.534 x 0,0501

= 192.160,2534

EVA = NOPAT – Capital Charges

= 519.191 – 192.160,2534

= 327.030,7466 (Rp. 327.030.746.600,-)

Nilai EVA menggambarkan kinerja Pembiayaan Mikro pada periode

tertentu dan menunjukkan seberapa besar manajemen telah menciptakan

nilai tambah dari suatu produk. Semakin besar nilai EVA yang dihasilkan

menunjukkan semakin baiknya kinerja manajemen perusahaan. Nilai EVA

Pembiayaan Mikro pada tahun 2014 menunjukkan nilai sebesarRp.

327.030.746.600,-. Jika nilai EVAdiproporsikan dengan

Page 71: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

59

JumlahPembiayaan maka nilai EVA adalah 10,48% dari jumlah

Pembiayaan yang diberikan.Dalam perhitungan EVA untuk menciptakan

nilai tambah yang positif perusahaan harus memiliki NOPAT yang lebih

besar dari Capital Charges Peusahaan. Nilai EVA ini menggambarkan

nilai tambah yang dimiliki oleh Pembiayaan Mikro PT. Bank BRI Syariah

pada tahun 2014. Nilai tambah yang dimiliki oleh Pembiayaan Mikro PT.

Bank BRISyariah cukup besar maka hal ini yang menjadikan alasan untuk

PT. Bank BRI Syariah mempertahankan Jumlah Pembiayaan Mikro yang

disalurkan disamping prinsip dasar perusahaan yang menitik beratkan pada

SME (Small Medium Enterprise) atau UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah).

Economic Value Added (EVA) menunjukkan nilai yang dapat

dijadikan sebagai acuan bagi pemegang saham, Pimpinan Perusahaan dan

Divisi Mikro sendiri untuk mempertimbangkan keputusan selanjutnya,

jika nilai tambah yang dihasilkan negatif maka Perusahaan mempunyai

beban yang besar untuk memperbaiki strategi manajemen perusaahan

terutama untuk Divisi Mikro, sedangkan jika nilai EVA benilai positif

maka Perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan atau tetap

mempertahankan Strategi manajemen perusahaan yang telah dilaksanakan.

B.Proses Penyaluran Pembiayaan Mikro

PT. Bank BRISyariah memiliki berbagai jenis Produk Pembiayaan yaitu

Pembiayaan Komersil, Pembiayaan Konsumer dan Pembiayaan Mikro atau SME

Page 72: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

60

(Small Medium Enterprise). Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah

memiliki 3 produk utama yaitu Mikro 25 iB, Mikro 75 iB dan Mikro 500 iB.

Setiap Produk memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut karakter

Pembiayaan pada PT. Bank BRISyariah:35

1. Mikro 25 iB merupakan Pembiayaan mikro dengan Plafond 5-25

juta dan merupakan KTA (Kredit Tanpa Agunan) untuk Mikro 25 iB

memiliki jangka waktu 6-24 bulan. Margin sekitar 2-2,5% flat

2. Mikro 75 iB merupakan Pembiayaan Mikro dengan Plafond 5-75

juta dan bukan KTA (kredit tanpa Agunan) sehingga untuk

mendapatkan Pembiayaan ini nasabah harus memiliki jaminan,

jangka waktu untuk Pembiayaan adalah 6-24 bulan. Margin sekitar

1,5-1,8% flat

3. Mikro 500 iB merupakan Pembiayaan dengan Plafond 76-500 juta

dan bukan KTA (Kredit Tanpa Agunan) sehingga memerlukan

Jaminan, jangka waktu untuk pembiayaan ini selama 6-60 bulan atau

6 bulan sampai dengan 5 tahun. Margin sekitar 0,9-1,5% flat

Perbedaan tingkat margin pada setiap produk disebabkan 2 hal, yaitu

perbedaan resiko yang dimiliki setiap pembiayaan, semakin tinggi resiko yang

dimiliki maka semakin tinggi nilai margin yang ditetapkan. Hal ini dilakukan

untuk mengurangi resiko yang dimiliki. Alasan kedua yaitu karena secara

35

Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015

Page 73: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

61

volume margin kecil untuk Plafond Pembiayaan yang besar akan bernilai lebih

besar dibandingkan dengan margin besar pada Plafond Pembiayaan yang kecil.

Produk Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah memiliki tim

Khusus yang menangani Pembiayaan Mikro. Satu tim disebut dengan Unit

Mikro Syariah (UMS). Dalam satu tim UMS terdapat Formasi khusus yaitu Unit

Head (UH), Unit Financing Officer (UFO), Sales Officer (SO) dan Relationship

Officer (RO). Dalam satu Kantor Cabang bisa terdiri dari beberapa Unit Mikro

Syariah (UMS) bergantung pada kebutuhan dan Potensi Pembiayaan Mikro di

daerah kantor cabang.

Berdasarkan Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Irwan Selaku

Unit Mikro Syariah Head Cabang Pondok Gede, maka Prosedur Pemberian

Pembiayaan Mikro harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan prosedur yang

telah ditetapkan, diantaranya:

1. Tahap Pencarian Nasabah.

Pada tahap ini pihak Bank melalukan Canvasing sebagai salah

satu langkah untuk mencari nasabah. Tahap Canvasing ini dilakukan

oleh Sales Officer (SO) yang akan memberikan perkenalan

mengenai Produk Pembiayaan Mikro yang dimiliki oleh PT. Bank

BRISyariah, melakukan penawaran Harga, Margin dan Plafond

Pembiayaan yang mungkin diberikan.

Page 74: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

62

2. Tahap Permohonan Pembiayaan

Tahap ini dilakukan setelah proses canvasing dilakukan dan

nasabah menyutujui tawaran yang diberikan oleh Sales Officer (SO).

Proses pengajuan Pembiayaan ini dilakukan dengan pemenuhan

syarat-syarat awal dalam Pembiayaan yaitu36

:

Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia

Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia diatas

>18 tahun

Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah

Lama usaha calon nasabah :

o Untuk Mikro 75iB dan Mikro 500iB, lama usaha

minimal 2 tahun

o Untuk Mikro 25iB, lama usaha minimal 3 tahun

Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau

investasi

Memiliki usaha tetap

Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang

tua atau anak kandung

Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan yang

berlaku

36

Persyaratan Pembiayaan Mikro, diakses pada 12 September 2015 dari

http://www.brisyariah.co.id/

Page 75: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

63

Memenuhi Persyaratan Dokumen berikut:

Produk Mikro 25 iB Mikro 75 iB Mikro 500 iB

FC KTP Calon Nasabah &

Pasangan √ √ √

Kartu Keluarga & akta Nikah √ √ √

Akta Cerai/ Surat Kematian

Pasangan √ √ √

Surat Izin Usaha/Surat

Keterangan Usaha √ √ √

Jaminan* X √ √

NPWP** X √ √

*tanah dan Bangunan, Tanah Kosong, Kendaraan, Kios, atau Deposito

**Untuk Pembiayaan diatas 50 Juta

Setelah Nasabah melengkapi Persyaratan maka dilakukan

Verifikasi Data Nasabah dimulai dengan menilai Karakter nasabah

yang dilakukan dengan cara:

a. BI Checking

BI Checking dilakukan untuk mengetahui karakter nasabah

melalui Bank Checking dimana bank dapat mengecek informasi

kredit yang pernah diperoleh debitur sebelumnya beserta

kolektibilitasnya. Metode credit checking dapat dilakukan

melalui sistem internal bank dan Informasi Debitur Individual

(IDI) kepada Bank Indonesia. IDI BI adalah informasi mengenai

individu atau suatu perusahaan dalam berhubungan dengan

Page 76: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

64

bank, fasilitas kredit yang diperoleh, kolektibilitas, dan

informasi kredit lainnya.37

Jika hasil BI checking menunjukkan

Pembiayaan sebelumnya lancar (Kolektibilitas 1) atau Dalam

Perhatian Khusus (Kolektibilitas 2) maka Proses Pembiayaan

dapat dilanjutkan sedangkan jika dalam posisi kolektibilitas 3,4

dan 5 maka Proses Pembiayaan akan dihentikan karena

memiliki resiko yang tinggi.

b. Interview

Interview dilakukanpada saat Sales Officer (SO) melakukan

survey kepada nasabah. Pada saat survey SO dapat melalukan

Verifikasi data secara On The Spot dan Trade Checking. On The

Spot atau kunjungan langsung ke tempat usaha/domisili nasabah

dimaksudkan untuk mengecek kebenaran data dengan melihat

secara fisik tempat usaha/domisili agunan, serta menggali

aktivitas usaha debitur. Sedangkan Trade Checking

dimaksudkan untuk menilai nasabah dalam menjalankan

usahanya dan bagaimana manajemen perusahaan dalam

menjalankan usahanya. Trade Checking dilakukan kepada

sejumlah Supplier, pelanggan, distributor, dan rekan bisnis

lainya yang terkait dengan nasabah.Pada tahap ini Survey

37

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2014) hal.128

Page 77: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

65

dilakukan oleh Unit Financing Officer (UFO) dan Unit Head

(UH). Jika Pembiayaan diatas 50 juta maka dokumen kemudian

akan diberikan kepada Analys Financing Officer (AFO)

sedangkan jika pembiayaan di atas 100 juta maka Pimpinan

Cabang akan ikut serta dalam survey.

3. Tahap Analisa Pembiayaan

Pada tahap ini dilakukan Analisa Pembiayaan yang dilakukan

oleh Komite. Komite terdiri dari Unit Head (UH),Unit Fianncing

Officer (UFO), Analys Financing Officer (AFO), Sales Officer (SO)

dan pihak bisnis.38

Komite bertugas untuk menentukan Jumlah

Pembiayaan yang akan diberikan kepada nasabah melalui beberapa

Analisa, diantaranya:

Analisa Kualitatif

Analisa Kualitatif merupakan penilaian atas prinsip dasar 5C

(Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of

Economic). Beberapa Analisa yang dilakukan pada beberapa

aspek yaitu Aspek Manajemen, Aspek Produksi, Aspek

Pemasaran. Ketiga aspek tersebut dianalisa secara sederhana

sesuai dengan hasil yang telah didapat pada saat survey. Dalam

Analisa Kualitatif 5C merupakan tujuan utama namun dalam

38

Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015

Page 78: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

66

Analisa Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah

Condition of Economic seringkali tidak digunakan karena Bank

akan mencari usaha yang memiliki omzet harian sehingga tidak

terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang terjadi. Bank

juga seringkali menghindari usaha-usaha yang terpengaruh oleh

BI rate untuk mengurangi resiko kredit macet.

Analisa Kuantitatif

Pada Analisa Kuantitatif, bank melakukan analisa pada

aspekCapital dan Keuangan Debitur. Analisa Kualitatif

biasanya dilakukan pada Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Analisa

Kuantitatifdengan menggunakan Neraca, Laporan Laba/Rugi

dan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Hanya digunakan

pada Pembiayaan Mikro 500 iB, sedangkan untuk Mikro 25 iB

dan Mikro 75 iB. Laporan tersebut tidak diwajibkan

penggunaannya kecuali perusahaan memilikinya.39

Analisa Jaminan

Pada tahap ini Bank melakukan Evaluasi pada Jaminan yang

diberikan oleh Nasabah. Analisa Jaminan ini Hanya terjadi pada

Pembiayaan Mikro 75 iB dan Mikro 500 iB karena Mikro 25 iB

39

Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015

Page 79: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

67

merupakan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Analisa Jaminan

didasarkan pada pertimbangan berikut:

Keyakinan bank bahwa debitur dapat menyelesaikan

kewajiban berdasarkan kelayakan dan kemampuan

keuangan debitur

Agunan yang disyaratkan agar memperhatikan struktur

kredit, kompetisi, jenis agunan, dan riwayat

pembayaran.

Agunan yang diserahkan debitur dipertimbangkan dapat

mencukupi pelunasan kewajiban debitur dalam hal

debitur tidak mampu memenuhi kewajiban

Kriteria Agunan pembiayaan:

Mempunyai nilai ekonomis, dalam arti dapat dinilai

dengan uang dan dapat dijadikan uang

Kepemilikan dapat dipindahtangankan dari pemilik

semua kepada pihak lain (marketable)

Mempunyai nilai yuridis, dalam arti dapat diikat

secara sempurna berdasarkan ketentuan dan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 80: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

68

4. Tahap Pemberian Putusan Pembiayaan

Tahap ini terjadi setelah tahap analisa pembiayaan selesai maka

akan keluar Surat Permohonan Pengajuan Pembiayaan (SP3) yang

mencantumkan dengan jelas Jumlah Pembiayaan besrta Syarat-

syarat pembiayaan sesuai dengan usulan/persyaratan yang telah

dipenuhi dan ditetapkan oleh pemegang kewenangan termasuk

jumlah jaminan yang harus dipenuhi oleh debitur. Surat ini bertujuan

untuk memastikan:

Syarat pembiayaan sesuai usulan/persyaratan yang

disetujui dan ditetapkan, termasuk persyaratan jaminan

yang harus dipenuhi calon nasabah pembiayaan.

Bersifat tidak mengikat secara legal, pemberian fasilitas

tergantung dari dipenuhinya ketentuan /kondisi dan

dokumentasi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan

prosedur persetujuan pembiayaan.

Konfirmasi persetujuan nasabah pembiayaan selanjutnya

jadi dasar untuk menandatangani perjanijan pembiayaan

dan pengikatan agunan serta pengikatan lainnya yang

terkait.

Page 81: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

69

5. Tahap Pencairan Pembiayaan

Tahap Pencairan Pembiayaan dilaksanakan setelah Nasabah dan

pihak Bank sepakat dengan Jumlah Pembiayaan yang ditawarkan.

Pada tahap ini terjadi Pengikatan Akad dan Pencairan Pembiayaan.

Akad yang digunakan dalam Pengikatan Akad adalah Akad

Murabahah dimana Nasabah dapat memutuskan akan tetap

melanjutkan Pembiayaan atau tidak dengan Jumlah yang ditawarkan

oleh Bank. Jika nasabah menyetujui Jumlah Pembiayaan yang

ditawarkan oleh Bank maka tahap selanjutnya yaitu Pencairan dapat

dilakukan.

Pengikatan Akad Pembiayaan Mikro terdiri dari Pengikatan

Pembiayaan dan Pengikatan Jaminan. Secara garis besar, terdapat

dua macam Pengikatan yaitu:

a. Pengikatan di bawah tangan

Pengikatan dibawah tangan adalah Proses

penandatanganan akad yang dilakukan oleh Bank Syariah

dan Nasabah.

b. Pengikatan Notariel

Pengikatan Notariel adalah proses penandatanganan akad

yang disaksikan oleh Notaris.

Perbedaan antara keduanya adalah pada saat terjadi penyangkalan

terhadap akad transaksi dimaksud. Pada pengikatan dibawah tangan,

Page 82: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

70

maka pada saat terjadi penyangkalan, bank harus membuktikan

bahwa nasabah yang bersangkutan benar-benar telah

menandatangani sedangkan pada notariel, nasabah harus yang harus

membuktikannya. Setelah dilakukan pengikatan terhadap

pembiayaan, selanjutnya pengikatan terhadap jaminan. Terkait

dengan jaminan, maka jenis pengikatan terdiri dari:

1. Hak Tanggungan, untuk jaminan berupa tanah. Dasar

hukumnya adalah UU No. 4 tahun 1996 tanggal 9 April 1996

tentang Hak Tanggungan.

2. Hipotik, untuk jaminan berupa barang tidak bergerak selain

tanah dan kapal berukuran 20 m3 ke atas. Dasar hukumnya

adalah Kitab undangUndang Hukum Perdata pasal 1162. 41

3. FEO (Fiducia Eigendoms Overdracht) atau Fidusia, untuk

jaminan berupa barang bergerak. Dasar hukumnya adalah UU

No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

4. Gadai, untuk jaminan berupa barang perniagaa, surat berharga

dan logam mulia yang penguasaannya ada di tangan bank.

Pengikatan gadai ini biasanya disertai dengan Surat Kuasa

Mencairkan. Dasar hukumnya adalah Kitab Undang-Undang

Hukum Perdata pasal 1152. 42

5. Cessie, untuk jaminan berupa piutang. Dasar hukumnya

adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 613. 43

Page 83: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

71

6. Borght, untuk jaminan berupa personal guarantee (jaminan

pribadi).

Proses selanjutnya adalah pencairan fasilitas pembiayaan kepada

nasabah. Sebelum melakukan proses pencairan, maka harus

dilakukanpemeriksaan kembali semua kelengkapan yang harus

dipenuhi sesuai disposisi Komite Pembiayaan pada proposal

pembiayaan. Apabila semua persyaratan telah dilengkapi oleh

nasabah, maka proses pencairan fasilitas dapat diberikan.40

Untuk

pencairan fasilitas sebelumnya telah ada, maka proses yang perlu

dilakukan adalah memeriksa kelonggaran tarik fasilitas. Jika

pencairan masih dalam batas kelonggaran tarik, maka pencairan

dapat dilakukan, namun jika melebihi kelonggaran tarik maka

pencairan harus dihentikan hingga ada persetujuan dari Komite

Pembiayaan.Persetujuan lanjutan ini disebutkan sebagai

penyimpangan.Penyimpangan ini dapat dilakukan jika telah

mendapat persetujuan kembali dari Komite Pembiayaan.

6. Tahap Monitoring

Setelah semua tahapan dilakukan dan dipenuhi maka proses yang

terakhir dari pembiayaan adalah proses monitoring atau proses

pemantauan. Bagi officer bank syariah, pada saat memasuki tahap ini

40

Sunarto Zulkifili, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, (Jakarta: Zikrul Hakim,

2006) h. 154

Page 84: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

72

maka sebenarnya risiko pembiayaan baru saja dimulai saat pencairan

dilakukan. Proses pemantauan dapat dilakukan dengan memantau

realisasi pencapaian target usaha dengan business plan yang telah

dibuat sebelumnya. Apabila terjadi tidak tercapainya target, maka

officer bank harus segera melakukan tindakan seperti turun langsung

ke lapangan menemuinasabah untuk mengetahui permasalahan yang

dialami nasabah, kemudian memberikan solusi penyelesaian masalah

kepada nasabah.Tugas ini dilakukan oleh Relationshif Officer (RO)

yang tugas dan tanggung jawab utamanya adalah Maintenance

Nasabah. Beberapa langkah monitoring yang harus dilakukan antara

lain:

Memantau mutasi rekening koran nasabah.

Memantau pelunasan angsuran

Melakukan kunjungan rutin ke lokasi usaha nasabah untuk

memantau langsung operasional usaha dan perkembangan usaha.

Melakukan pemantauan terhadap perkembangan usaha sejenis

melalui media massa atau media lainnya.

Dalam memberikan pembiayaan, bank wajib mempunyai

keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas kemampuan dan

kesanggupan nasabah debitur untuk melaksanakan kewajibannya

yaitu melunasi pembiayaan sesuai dengan perjanjian.

Page 85: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

73

1 SO

Melakukan Prospek terhadap Calon

Nasabah Baru

2 SO

Melakukan Verifikasi karakter dan

analisa usaha terhadap calon nasabah

3 SO

Memberikan aplikasi peermohonan

pembiayaan untukdiisi lengkap oleh

calon nasabah dan ditandatangani

berikut menginformasikan persyaratan

dokumen pembiayaan yang harus

dilengkapi

4 SO

Menerima aplikasi permohonan

pembiayaan dari calon nasabah yang

telah diisi lengkap dan ditandatangani,

copy dokumenpembiayaan dan

menyiapkan DCL kemudian checklist

status dokumen yang telah lengkap,

bubuhkan paraf pada sisi checklist

Tidak ya 5a UFO

Meregistrasi aplikasi permohonan

pembiayaan pada registrasi dan

memverifikasi nomor registrasi pada

aplikasi tersebut

1b SO

Menerima Walk in Costumer baru

yang mengajukan Pembiayaan

1c SO

Menerima Form aplikasi Top

Up/Penambahan Fasilitas yang telah

diisi lengkap oleh nasabah

Mulai

A

Ke Proses 2

Tolak/Selesai

Ketentuan Top

Up/Penambahan

Fasilitas

Pastikan apakah tempat

calon nasabah usaha

masuk dalam radius

area 5 km dari UMS

UFO memastikan

kelengkapan dokumen

proposal pembiayaan,

dan melakukan dedupe

calon nasabah pada

register pembiayaan

Page 86: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

74

6 UFO

Mengajukan permohonan BI Checking

ke Financing Support dan setelah

mendapatkan hasil dilengkapi pada

berkas aplikasi permohonan

pembiayaan

7 UFO

Melalukan verifikasi atas keabsahan

dokumen persyaratan, verifikasi hasil

BI Checking dan daftar hitam BI

UFO

Melakukan survei ke calon nasabah

untuk Check Character,trade

Checking dan atau penilaian jaminan

9 UFO

Membuat LKN, MUP dan atau LPBJ

serta menandatanganinya

10 UH/Pincapem

Melakukan verifikasi terhadap

karakter dan kondisi usaha

11 UH/Pincapem

Membuat LKN UH, menandatangani

LKN UFO, MUP dan LPBJ

5a UFO

Registrasi suatu aplikasi Reject dan

aplikasi disimpan di tempat yang aman

5b UFO

Menerima status aplikasi yangditolak

dan diinformasikan pada calon

nasabah

A

Dokumen absah BI

Checking & Daftar

Hitam BI Clear

Hasil Survai OK?

Hasil Verifikasi OK?

B

Selesai

Page 87: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

75

Tidak

ya 14 UFO

Registrasi status proposal yang

disetujui, membuat SP3 dan

memberikan kepada SO

Ya 15 SO

Menginformasikan ke calon nasabah

bahwa status permohonan telah

disetujui dan memberikan SP3 ntuk

ditandatangani oleh calon nasabah

16 UFO

Membuat Akad Pembiayaan

Pengikatan Jaminan (Jika

Menggunakan Jaminan) dan Surat

Bukti Serah Terima Jaminan Asli

17 Nasabah

Menyerahkan dokumen asli,jaminan

(jika ada jaminana) dan menerima

Surat Bukti Serah Terima Jaminan)

dan Surat Bukti Serah Terima

Dokumen/Jaminan Asli (BSTJ)

18 UFO

Menerima, memverifikasi dokumen

pembiayaan dan jaminan asli untuk

memastikan dokumen yang diberikan

sesuai dengan kondisi saat verifikasi

awal, kemudian dilengkapi dengan

DCL sesuai kelengkapan fisik

dokumen dan menandatanganinya

serta menandatanganinya BSTJ

bersama UH

19 Nasabah, UFO, UH

Menandatangani akad pembiayaan dan

atau pengikatan Jaminan

12 AFO

Melakukan survei ke calon nasabah

untuk Check Character, Trade

Checking dan atau penialaian jaminan

13 Pincapem/MMM/Pinca

Review dan menandatangani MUP

sesuai limit BWPP

19b Nasabah

Nasabah didampingi

SO/UFOmembuka rekening tabungan

di cabang dan menyetorkannya

19c Nasabah

Menerima Salinan Akad Pembiayaan

Pengikatan Jaminan, Bukti Serah

Terima Jaminan yang telah

ditandatangani oleh kedua belah pihak

19d Cabang

Create CIF dan membuka rekening

tabungan mikro untuk hasil realisasi,

pendebetan biaya-biaya dan

pembayaran angsuran

B

Persetujuan sesuai

limit BWPP UMS

Persetujuan sesuai

limit BWPP UMS

Ke Proses 5b

dan 5c

B

Tidak

Ya

Tidak

Page 88: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

76

20 UFO

Membuat IRP sesuai kondisi yang ada pada

MUP dan menandatanganinya

21 UFO

Menerima IRP, DCL, dokumen pembiayaan

dan jaminan asli serta BSTJ dll

22 UFO

Check kelengkapan dokumen asli sesuai dengan

DCL serta menandatanganinya dan menyusun

pembiayaan sesuai ketentuan

23 UH

Memastikan isi IRP sudah sesuai dengan MUP,

kelengkapan dokumen asli (dokumen

pembiayaan dan jaminan) sesuai dengan

ketentuan dan menandatangani IRP tersebut

24 Pincapem/MMM

Memastikan IRP telah sesuai dengan MUP

serta telah ditandatangani oleh UFO dan UH

kemudian menandatanganinya

25 UH

Menyampaikan berita IRP yangtelah

ditandatangani oleh UFO, UH dan

Pincapem/MMM ke Financing Support

26 Financing Support

Check kelengkapan pengisian IRP, verifikasi

tandatangan pejabat berwenang yang ada pada

IRP dibandingkan dengan speciment

C

D

Page 89: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

77

Tidak

Ya

27 a Operasi Pembiayaan

Melakukan Create Financing Account dan

membukukan realisasi Pembiayaan

28 Operasi Pembiayaan

Menginformasikan hasil realisasi setiap akhir

hari sesuai berita realisasi dari UMS sebagai

konfirmasi bahwa URP telah dijalankan

29 UFO

Membuat rekap hasil realisasi per hari dan

wajib melakukan rekonsiliasi hasil realisasi

setiap akhir hari berdasarkan informasi dari

financing support

30 UH

Melakukan pencocokan hasil realisasi antara

rekap realisasi dengan report realisasi dari

Financing Support

Sumber: Pedoman Pemberian Pembiayaan Mikro PT.Bank BRISyariah

Keterangan:

MMM: Micro Marketing Manager

MM : Marketing Manager

DCL : Document Check List

D

IRP Ok?

Selesai

Ke Proses 22

Gambar 4.1

Bagan Alur Proses Pemberian Pembiayaan Mikro

Page 90: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

78

LKN : Laporan Kunjungan Nasabah

LPBJ : Laporan Penilaian Barang Jaminan

MUP : Memorandum Usulan Pembiayaan

BWPP: Batas Wewenang Persetujuan

IRP : Intruksi Realisasi Pembiayaan

BSTJ : Bukti Serah Terima Jaminan

C. Analisa Prosedur Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah

Proses Prosedur Pembiayaan pada PT. Bank BRISyariah memiliki

prosedur yang baik dimana setiap pihak memiliki kewenangan dan tanggung

jawab masing-masing. Pada tahap pencarian nasabah, tanggung jawab terbesar

berada di Sales Officer (SO) karena Sales Officer bertanggung jawab untuk

menawarkan dan menjelaskan produk pembiayaan mikro pada calon nasabah

sehingga calon nasabah mengerti dan tertarik untuk menggunakan Pembiayaan

mikro pada PT. Bank BRI Syariah.

Terdapat 3 cara pada tahap pencarian nasabah. Pertama, SO melakukan

pencarian nasabah (canvasing). Kedua, Walk in Costumer atau calon nasabah

datang langsung dan mengajukan pembiayaan ke bank dengan syarat memiliki

radius 5 km dari Kantor Unit Mikro Syariah atau jarak disesuaikan dengan

deviasi Pimpinan Cabang. Ketiga, Menerima Top Up atau Penambahan Fasilitas

oleh nasabah.41

41

Pedoman Pemberian Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah Edisi Desember 2009, hal 26

Page 91: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

79

Namun pada proses ini karena Bank hanya membatasi pada radius 5 km

dari Kantor Unit Mikro Syariah (UMS) maka beberapa pengusaha lain yang

diluar radius kantor Unit Mikro Syariah tidak akan mendapatkan pengetahuan

mengenai Pembiayaan Mikro yang dimiliki oleh Bank Syariah.

Tahap Permohonan Pembiayaan dilakukan setelah tahap pencarian

nasabah selesai, pada tahap ini Sales Officerdan Unit Financing

Officermembantu calon nasabah yang sudah layak diberikan pinjaman untuk

mempersiapkan berkas permohonan pengajuan pembiayaan. Dokumen yang

disyaratkan oleh bank akan membantu bank untuk menerapkan prosedur baku

yang telah ditetapkan oleh pihak eksternal seperti Bank Indonesia dan Otoritas

Jasa Keuangan dan juga mengurangi resiko awal pada pembiayaan. Selain

mempersiapkan berkas permohonan Pembiayaan SO dan UFO juga melakukan

verifikasi data setelah mengajukan permohonan pembiayaan, hasil dari verifikasi

harus clear sehingga dapat dilanjutkan ke tahap selanjutnya, namun jika hasil

verifikasi tidak clear maka permohonan pembiayaan akan dimasukkan ke dalam

data reject dan disimpan dengan baik.

Tahap Permohonan Pembiayaan terjadi pada proses 3, proses 4, proses

5a, proses 6, proses 7, dan proses 8. Pada semua proses ini dilakukan Check

Character dan Trade Checking dengan BI Checking, Interview dan Survai pada

nasabah dan usaha nasabah. Proses ini merupakan tahap awal verifikasi yang

akan menentukan keberlanjutan proses pembiayaan berdasarkan hasil verifikasi

yang ada.

Page 92: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

80

Tahap Analisa Pembiayaan merupakan tahap yang paling penting pada

tahap pemberian pembiayaan karena pada tahap ini bank akan menentukan

kelayakan usaha untuk diberikan pembiayaan. Tahap Analisa Pembiayaan

terjadi pada Proses 9, proses 10, proses 11, proses 12, dan proses 18. Pada

Proses pemberian Pemberian Pembiayaan Mikro di PT. Bank BRISyariah

analisa dilakukan melalui verifikasi usaha dan kelengkapan dokumen diataranya

adalah dokumen LKN (Laporan Kunjungan Nasabah), MUP (Memorandum

Usulan Pembiayaan), LPBJ (Laporan Penilaian Barang Jaminan), dan DCL

(Document Check List). Dokumen-dokumen tersebut mewakili 3 analisa yang

dilakukan, setiap analisa memiliki peranan masing-masing dalam proses analisa

pembiayaan.

Analisa Kualitatif menggambarkan Karakter Calon Nasabah dan Usaha

yang dijalankan. Ketika Analisa ini tidak dijalankan dengan baik maka

kemungkinan kredit macet lebih besar. Namun pada tahapini Bank

mengesampingkan analisa kondisi ekonomi negara. Sedangkan ekonomi negara

sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha nasabah. Pengaruh besar

atau kecil dari kondisi ekonomi negara terhadap usaha yang dijalankan, analisa

ini tetap harus dilakukan untuk membantu proses analisis.

Tahap Pemberian Putusan Pembiayaan terjadi setelah Analisa

Pembiayaan selesai dan dikeluarkannya Surat Persetujuan Permohonan

Pembiayaan (SP3). Tahap ini terjadi pada proses 14, proses 15, dan proses 13,

tahap ini merupakan keputusan awal dari disetujuinya fasilitas pembiayaan

Page 93: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

81

untuk nasabah melalui keputusan komite pembiayaan yang akan menentukan

fasilitas pembiayaan yang akan diberikan.42

Komite pembiayaan membatasi

pihak lain di luar komite untuk memutuskan fasilitas pembiayaan yang akan

diberikan. Dan ini cukup membantu untuk menghindari adanya pihak yang turut

ikut campur dalam penetapan keputusan. Meskipun begitu tahap ini merupakan

tahap yang akan memberikan pilihan kepada nasabah untuk menandatangani

Surat persetujuan permohonan pembiayaan atau tidak.

Tahap Pencairan Pembiayaan dilakukan setelah tahap pemberian putusan

pembiayaan dilakukan. Pada tahap ini terjadi pengikatan akad dan pencairan

jaminan, tahap ini merupakan awal dari fasilitas pembiayaan yang akan

berdampak pada kelancaran fasilitas pembiayaaan. Tahap ini fokus pada

legalisasi kelengkapan fasilitas Pembiayaan. Sehingga tahap ini akan mengikat

nasabah dan bank secara legal atas fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh

bank. Adanya pengikatan dibawah tangan dan pengikatan notariel membantu

proses pelegalan pembiayaan. Namun pengikatan dibawah tangan memiliki

resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikatan notariel karena

pengikatan dibawah tangan hanya melibatkan nasabah dan bank pada proses

pengikatannya.

Selain Pengikatan proses ini juga melalui verifikasi dokumen agar tahap

pengikatan tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan, dokumen yang melalui

42

Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015

Page 94: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

82

verifikasi adalah dokumen BSTJ (Bukti Serah Terima Jaminan) dan Akad

Pembiayaan. Setelah hasil kedua dokumen baik maka akan ada IRP (Intruksi

Realisasi Pembiayaan), MUP (Memorandum Usulan Pembiayaan). Semua

dokumen tersebut akan diverifikasi dan disetujui secara bertahap dari UFO

kemudian ke UH dan selanjutnya menuju Pincapem, setelah disetujui oleh

Pincapem maka tahap selanjutnya ke Financing Support untuk proses

Pembiayaan. Sedangkan untuk Pencairan Dana Pembiayaandilakukan oleh

Operasi Pembiayaan seperti ketentuan Pencairan Pembiayaan lainnya.43

Tahap Monitoring dilakukan oleh Relationship Officer (RO) wewenang

dan tanggung jawab RO yang paling penting adalah maintenance nasabah.

Untuk monitoring, Relationship Officer melakukan kunjungan rutin kepada

nasabah dan memantau langsung operasional usaha dan perkembangannya.

Namun Relationship Officer tidak ikut membantu dalam proses pengembangan

usaha yang dilakukan nasabah. Untuk memaksimalkan usaha yang dijalankan

oleh nasabah bank memiliki potensi untuk mendampingi usaha yang diberikan

fasilitas pembiayaan, agar usaha nasabh tidak hanya terbantu secara finansial

namun juga terbantu untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan melalui

fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank.

43

Pedoman Pemberian Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah Edisi Desember 2009, hal 29-

30

Page 95: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

83

D. Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah

Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro PT. Bank BRI Syariah dilakukan

dengan beberapa hal yang seringkali dilakukan oleh semua pihak di Unit Mikro

Syariah (UMS). Setiap bagian memiliki tugas yang berbeda dan memaksimalkan

beban kerja yang dimiliki. Berikut Strategi yang dilakukan oleh Bank:

1. Bank Memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang wajib dipatuhi

oleh seluruh Staff sesuai dengan beban kerja masing-masing.44

Setiap Staff

memiliki tugas masing-masing yang akan saling berkaitan dan saling

melengkapi satu sama lain. Berikut tugas setiap Staff dalam satu Unit Mikro

Syariah (UMS):

a. Unit Head

Melakukan Cek Karakter dan usaha calon Nasabah

Memberikan Keputusan Pembiayaan sesuai batas wewenang

Menandatangani Perjanjian Pembiayaan dan Pengikatan Jaminan

Menandatangani Perintah Realisasi Pembiayaan

b. Unit Financing Officer

Membuat Registrasi aplikasi Pembiayaan. jumlah aplikasi

disetujui dan jumlah aplikasi yang ditolak

Mengajukan permohonan BI Checking

Memastikan Kelengkapan dokumen Pembiayaan

44

Wawancara Pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015

Page 96: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

84

Melakukan Verifikasi dan memastikan Keabsahan dokumen

Pembiayaan

Melakukan cek karakter calon nasabah, analisa usaha dan

penilaian jaminan.

Memberikan rekomendasi keputusan pembiayaan

Menyerahkan seluruh dokumen pembiayaan dan jaminan dan

perintah realisasi pembiayaan

c. Sales Officer

Melakukan prospek ke calon nasabah yang tempat usahanya

masuk dalam radius 5 km dari kantor Unit Mikro Syariah (UMS).

Melakukan verifikasi karakter dan analisa usaha terhadap calon

nasabah

Memberikan aplikasi permohonan pembiayaan yang diisi lengkap

oleh calon nasabah dan ditandatangani berikut menginformasikan

persyaratan copy dokumen pembiayaan yang harus dilengkapi.

Melengkapi persyaratan pembiayaan calon nasabah

Membuat prescreening (cek karakter minimal 3 responden, cek

kemampuan usaha on the spot)

Menyampaikan persetujuan/penolakan keputusan pembiayaan ke

calon nasabah

Page 97: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

85

d. Relationship Officer

Melakukan kunjungan intensif kepada nasabah pembiayaan untuk

mengecek keadaan nasabah, stabilitas usaha, dan kelancaran

Pembiayaan.

Mendampingi nasabah dalam pemanfaatan Pembiayaan yang

telah diberikan oleh pihak Bank.

Mengingatkan nasabah atas kewajiban yang dimiliki nasabah

terhadap Bank

Proses Pembiayaan yang dilakukan oleh PT. Bank BRISyariah memilki

Prosedur yang cukup baik dan semua pihak telah memiliki beban kerja

masing-masing yang harus dilakukan pada proses pembiayaan. Dalam

konteks manajeman modern, proses pembiayaan yang baik merupakan suatu

proses yang tercatat dan teradministrasikan dengan baik.45

Proses pembiayaan harus berjalan sesuai dengan ketentuan internal dan

eksternal yang berkaitan dengan pembiayaan. Hal tersebut perlu dilakukan

karena pembiayaan melibatkan 2 pihak yaitu nasabah dan Bank dimana

proses pembiayaan harus memberikan manfaat untuk keduanya. Karena

melibatkan berbagai kepentingan itulah maka, proses dan pengelolaan

pembiayaan harus dilakukan secara patut dan bertanggung jawab. Proses

pembiayaan yang ketat dinilai penting untuk menghasilkan pembiayaan

45

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syaraih, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2015) hal. 104

Page 98: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

86

yang sehat, berkualitas, dan memberikan pendapatan bagi bank. Semua

proses tersebut akan berjalan dengan baik apabila sumber daya manusia

yang mengelola pembiayaan menjaga amanah yang diberikan oleh

perusahaan untuk bekerja sesuai dengan ketentuan.

2. Melakukan Analisa Pembiayaan, analisa pembiayaan yang dilakukan oleh

bank untuk Pembiayaan Mikro dilakukan dengan melakukan Analisa

Kualitatif, Analisa Kuantitatif, dan Analisa Jaminan. Berikut Analisa yang

dilakukan oleh Bank:

1. Analisa Kualitatif digunakan untuk menilai karakter Nasabah yang akan

dilakukan pada Proses Awal Pembiayaan dengan Proses On the Spot,

Bank Checking, dan Trade Checking. Analisa ini menghasilkan data

berisi deskripsi karakter nasabah yang membantu komite untuk

menentukan kelayakan Nasabah untuk diberikan Pembiayaan.

2. Analisa Kuantitatif dilakukan dengan mengecek Laporan keuangan

Perusahaan untuk Pembiayaan Mikro 500 iB sedangkan untuk Mikro 25

iB dan Mikro 75 iB analisa Kuantitatif dilakukan dengan Survey

langsung ke tempat Usaha karena untuk nasabah Mikro 25 iB dan

Mikro 75 iB tidak memiliki Laporan Keuangan yang baik.

3. Analisa Jaminan dilakukan pada Pembiayaan Mikro 75 iB dan Mikro

500 iB karena kedua Produk Pembiayaan ini mensyaratkan Jaminan

untuk pemberian pembiayaan. Jaminan yang diberikan akan

Page 99: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

87

diasuransikan oleh Bank untuk mengurangi resiko kerusakan,

kecelakaan, dan kejadian tidak terduga lainnya pada jaminan.

Analisa Pembiayaan dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan

pembiayaan oleh nasabah. Dengan melakukan Analisa Pembiayaan yang baik

maka resiko kredit macet yang akan dialami oleh Bank berkurang.46

Selain

melakukan Analisa Pembiayaan, Bank juga mengasuransikan Pembiayaan

Mikro yang disalurkan kepada Nasabah untuk mengurangi resiko yang akan

dihadapi setelah semua Prosedur dilakukan. Asuransi berguna ketika Nasabah

mengalami keadaan yang tidak terduga seperti Kecelakaan, Kebakaran,

Penipuan, atau bahkan Kematian. Beberapa Perusahaan Asuransi yang

digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah adalah Asuransi Askrindo Syariah,

Jamkrindo Syariah, Sinar Mas Syariah, BNI Syariah dan Bringin Sejahtera

Arta Makmur (BSAM). Asuransi BSAM digunakan oleh PT. Bank

BRISyariah untuk mengasuransikan Jaminan yang diberikan oleh nasabah.

3. Memilih Target Marketing yang tepat.Target Marketing untuk Pembiayaan

Mikro adalah seluruh UMKM (Usaha Kecil Mikro Menengah) yang berada di

sekitar Unit Mikro Syariah (UMS) untuk memilih target marketing yang tepat

PT. Bank BRI Syariah melakukan beberapa hal, diantaranya:

2. Melakukan Analisa Pasar, Analisa Pasar dilakukan dengan 2

sasaran yaitu Target Market dan Target Jaminan.

46

Wawancara Pribadi dengan Bapak Irwan Selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015

Page 100: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

88

Target Market

Target Market dilakukan melalui Analisa Pasar yang dilakukan

untuk menentukan target marketing selanjutnya sehingga

analisa pasar yang dilakukan fokus pada usaha yang dijalankan

oleh nasabah

Target Jaminan

Target Jaminan merupakan Analisa Pasar yang tidak hanya

mempertimbangkan usaha yang ada sehingga layak untuk

dijadikan target marketing, tapi juga mempertimbangkan

Jaminan yang dimiliki oleh nasabah. Seperti kios-kios yang

dimiliki oleh nasabah di pasar induk, sehingga kios dpat

dijadikan jaminan untuk Pembiayaan.

3. Memilih Segmen Khusus untuk usaha yang akan dibiayai,

merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengurangi resiko

yang dimiliki oleh Pembiayaan Mikro. Saat ini Bisnis Mikro yang

dilakukan oleh PT. Bank BRISyariah konsisten pada aspek

pembiayaan Produktif. Sasaran nasabahpembiayaan adalah

pedagang kebutuhan pokokdan pakaian serta barang dagangan

lainnya,dengan program “Serbu Pasar &Open Table”,yang masing-

masing telah menyerap sekitar75% dan 25% dari total pembiayaan

Page 101: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

89

mikro yangdisalurkan.47

Hal ini juga selaras dengan apa yang

diungkapkan oleh Bapak Irwan bahwa Bisnis Mikro PT. Bank BRI

Syariah fokus pada usaha dengan Omzet Harian untuk menghindari

usaha-usaha yang terpengaruh oleh kondisi ekonomi negara yang

memiliki resiko tinggi karena perubahan BI Rate, Valuta Asing dan

kondisi ekonomi negara lainnya.48

Memilih Target Marketyang tepat merupakan strategi PT. Bank

BRISyariah yang tidak hanya mempertimbangkan potensi usaha mikro

namun juga menentukan posisi Bank di Pasar Pembiayaan Mikro.

Memilih target yang tepat merupakan strategi Targeting dan Positioning

yang dilakukan bersamaan dengan satu tujuan yaitu produk memiliki

posisi di masyarakat.

Menentukkan target pasar merupakan hal yang paling pokok yang

dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan akan lebih mudah menentukan

produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila

terget pasar ditetapkan dengan jelas, ada tiga strategi penetapan target

pasar di Dunia pemasaran, yaitu:49

47

Laporan Tahunan Bank BRI Syariah tahun 2014, hal 46 48

Wawancara Pribadi dengan Bapak Irwan Selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8

September 2015. 49

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Uatama, 2015) hal. 228

Page 102: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

90

1) Strategi pemasaran tanpa pembeda (undifferentiated marketing)

dimana perusahaan tidak membedakan target pasar tertentu untuk

menawarkan produk.

2) Strategi pemasaran dengan pembeda (differentiated marketing)

dimana perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen

pasar sesuai dengan kebutuhan konsumen.

3) Strategi Pemasaran Terkonsentrasi (Concentrated marketing) dimana

perusahaan lebih berfokus memasarkan produknya kepada satu atau

beberapa kelompok pembeli saja.

DalamHal ini Bank melakukan Strategi Differentiated marketing

yang memfokuskan pada beberapa segmen pasar sesuai kebutuhan

konsumen. Bank memosisikan produk pembiayaan dalam pasar bertujuan

agar produk memiliki tempat yang jelas, berbeda dan diartikan dengan

baik oleh debitur. Hal ini selaras dengan teori positioning yang dilakukan

oleh marketing bank. Menurut Rheinald Kasali dalam buku Mengelola

Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, penentuan posisi (Positioning) adalah

strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar

produk/merek/nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa

segi mencerminkan keunggulan terhadap produk dalam bentuk hubungan

asosiatif. Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan

oleh marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin

ditawarkan kepada pasarnya, berhasil memperoleh posisi yang jelas

Page 103: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

91

mengandung arti dan terbedakan (diantara pesaing) dalam benak sasaran

konsumennya.50

Pada posisi ini bank dituntut agar dapat memosisikan produknya

diantara banyak pesaing (Competitor) sehingga bank dapat melakukan

inovasi terhadap produk pembiayaan yang ditawarkan dan mempunyai

posisi yang kuat di pasar. Karena itu, dalam memosisikan produknya

bank perlu melakukan pengembangan dalam bauran pemasaran untuk

mengurangi keseluruhan persepsi nasabah potensial terhadap setiap jenis

pembiayaan. Saat ini persaingan perbankan sangat ketat sehingga divisi

marketing bank harus pandai menentukan strategi komunikasi untuk

memasuki pikiran danmenguasai hati nasabah agar produk menganduk

arti tertentu dan mempunyai kesan yang baik di masyarakat.

50

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, hal.227

Page 104: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada PT. Bank

BRISyariah tahun 2014 menunjukkan bahwa Pembiayaan Mikro pada PT Bank

BRISyariah memiliki nilai Economic Value Added (EVA) yang baik yaitu sebesar

Rp. 327.030.746.600,- atau jika dipersentasekan dengan jumlah Pembiayaan yang

disalurkan adalah sebesar 10,48%.

Nilai EVA yang dihasilkan menunjukkan bahwa PT. Bank BRI Syariah telah

menyalurkan Pembiayaan dengan Baik sehingga keuntungan yang dihasilkan

menunjukkan nilai yang cukup besar dengan nilai tambah sebesar 10.48%. hal ini

tidak terlepas dari Strategi yang dilakukan oleh Bank dalam Proses Penyaluran Dana

Pembiayaan Mikro.

Strategi yang dilakukan oleh Pembiayaan Mikro adalah:

1) Bank Memiliki Standard Operating Procedure (SOP) yang wajib dipatuhi oleh

seluruh Staff sesuai dengan beban kerja masing-masing. SOP terdiri dari

Prosedur Pemberian Pembiayaan dan juga tugas setiap pihak dalam Unit Mikro

Syariah.

2) Melakukan Analisa Pembiayaan sesuai Prosedur untuk mengurangi resiko

kredit macet dan mengasuransikan Pembiayaan serta Jaminan agar Asuransi

dapat tetap memenui kewajiban Nasabah kepada Bank ketika kejadian tidak

terduga dialami oleh nasabah pembiayaan.

Page 105: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

93

3) Memilih Target Marketing yang tepat. Bank melakukan pemilihan target yang

tepat dengan Analisa Pasar untuk menentukan Target Market dan Target

Jaminan. Kemudian juga lonsisten dengan memberikan Pembiayaan Produktif

pada Pedagang yang memiliki Omzet Harian untuk menghindari resiko

pengaruh ekonomi negara.

B. Saran

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, beberapa saran yang penulis berikan

adalah:

1. PT. Bank BRISyariah agar menentukan nilai Modal dan Hutang yang tepat

untuk Pembiayaan Mikro agar lebih mudah dalam Pengukuran lainnya karena

Perhitungan Profitabilitas Pembiayaan Mikro menggunakan Economic Value

Added (EVA) sangat bergantung pada Tingkat Modal dan Tingkat Hutang yang

dikeluarkan bank untuk Produk Pembiayaan Mikro. Namun dalam Struktur

Laporan Keuangan Pembiayaan Mikro tidak ada nilai modal dan hutang yang

tepat.

2. PT. Bank BRI Syariah agar melakukan Ekspansi Pembiayaan kepada sektor

lain selain usaha produktif harian seperti Pedagang Makanan dan Pakaian agar

penyaluran Pembiayaan dapat dirasakan oleh seluruh sektor mikro. Meskipun

pemilihan beberapa segmen merupakan Strategi marketing dan positioning

bank.

Page 106: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

94

3. Peneliti Selanjutnya agar menambahkan data penelitian sehingga perubahan

nilai EVA pada Pembiayaan Mikro di setiap tahun dapat diketahui dan

kemungkinan penerapan Economic Value Added (EVA) untuk perhitungan

Profitabilitas Pembiayaan Mikro dapat diketahui.

4. Peneliti selanjutnya dapat mencari cara perhitungan lain selain menggunakan

Economic Value Added (EVA) untuk meneliti tingkat Profitabilitas Produk

pada Bank dimana pencarian data lebih mudah dan akurat.

Page 107: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

95

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

A, Wangsawidjaya, Z, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012

Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisi Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2001

Al-arif, M. Nur Rianto,Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Jakarta: Alfabeta, 2010

Charles, W Lamb, Jr., dkk, Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, Edisi Ke-1 Jilid I,

2001

Don. R Hansen dan Maryanne M. Mowen, Manajemen Biaya Akuntansi dan

Pengendalia Buku 2, Jakarta: PT Salemba Empat patria, 200

Edward J. Blocher, Kung H. chen &Thomas W. lin, Manajemen Biaya dengan tekanan

stratejik, Jilid 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001

Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen, Manajemen Biaya: Akuntansi dan

Pengendalian Buku 2, Jakarta: PT Salemba Empat Patria, 2001

Husein, Umar. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada,2009

Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bank Syariah, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,

2014

Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta,

Gramedia Pustka Utama, 2015

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakata:Bumi Aksara, 2006

Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana Prenada

Media Grup, 2010

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, edisi keenam, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada 2012

Page 108: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

96

Moeloeng, Lexy J,Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, Remaja Karya, 1998

Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi- Bagaimana meneliti &

menulis Tesis Edisi 3, Jakarta:Penerbit Erlangga, 2009

Muhammad, Bank Syariah: Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005

Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

(UPP) AMP YKPN, 2005

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005

Pedoman Pemberian Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah Edisi Desember 2009

Philip Kotler, Marketing Mangement, New Jersey: Prentince Hall, 2000

Rivai, Veithzal, dan Arviyan Arifin, Islamic Banking: Sebuah Teori, Konsep, dan

Aplikasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2010

Ronald W Hilton, Michael W. Maher, dan Frank H. Selto, Cost Management: Strategic

for Business Decision, North America: Brent Gordon (Mc Gaw Hill), 2003

Ronald W. Hilton, Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business

Environment Sevent Edition, Kuala Lumpur:McGraw Hill Irwin, 2008 hal.

Saefuddin Arif, Azharuddin Lathif. Diktat Kontrak Bisnis Syariah. Jakarta: Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2011

Samiaji Sarosa. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks, 2012

Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Sunarto Zulkifili, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul

Hakim, 2006

Wangsawidjaya, A. Z. Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2012

Page 109: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

97

Warde, Ibrahim, Islamic Finance: Islam dalam Perekonomian Global, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009

JURNAL DAN SKRIPSI

Ali Usman, “Analisa Komparasi tingkat profitabilitas produk Penyaluran dana antara

PT Bank Syariah Mandiri dengan Baitul Mal Al-Falaah”, (Skripsi S1 Fakultas

Syariah, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2007)

Dwi Rosita, “Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Return On

Equity (ROE) pada PT. Aqua Golden Mississipi, Tbk” (Skripsi S1 Fakultas

Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2009)

Farida Ayu Avisena Nusantari, “Strategi BRI Syariah dalam Menganalisis Kelayakan

Pembiayaan Mikro (Studi Kasus BRI Syariah Cabang Pembantu Cipulir)”(Skripsi

S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2011)

G. Bennet Stewart III, “EVA works- buat Not if You make these common Mistake,”

Fortune, 1 Mei 1995

Hilman Fathoni, “Penilaian Kinerja Bank Syariah Menggunakan Economic Value

Added (EVA)”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011)

Muhammad Ilham Khairuddin, “Strategi Pembiayaan Murabahah dalam rangka

meningkatkan jumlah pendapatan di BPRS Harta Insan Karimah.” (Skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007)

Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value

Added (EVA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri

Semen”, (Tesis S2 Universitas Widyatama, 2008)

Taufikurrahman, “Model Analisis profitabilitas produk pembiayaan pada bank Syariah

dengan menggunakan integrasi konsep Activity-Based Costing (ABC) dan

Economic Value Added (EVA)”, (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia,2005)

Page 110: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

98

Teddy Sumirat Bassar ,“Analisa Perbandingan Kinerja Penghimpunan dana dan

Penyaluran Dana Masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia sebelum dan

sesudah Kebijakan Perbankan 1998.” (Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia, 2004)

WEBSITE

Laporan Tahunan BRI Syariah Tahun 2013

Laporan Tahunan BRI Syariah Tahun 2014

Metadata Kredit UMKM Indonesia, diakses pada 29 Januari 2014 dari

http://www.bi.go.id/id/statistik/metadata/kredit-umkm/Contents/Default.aspx

Nugraha Ridha, Manajemen Pembiayaan Panduan Untuk Koperasi Syariah SDM

Kementerian Koperasi, artikel diakses pada 2 Februari 2015

dari http://hasbullah.multiply.multiplycontent.com

Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), artikel diakses pada 3 maret

2015 dari http://abstraksiekonomi.blogspot.com/

Persyaratan Pembiayaan Mikro, diakses pada 12 September 2015 dari

http://www.brisyariah.co.id/?q=pembiayaan-mikro

Page 111: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

99

LAMPIRAN

Page 112: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

100

Hasil Wawancara Mengenai Pembiayaan Mikro

Narasumber:

1. Nama : Irwan

Jabatan : Unit Micro Syariah Head Pondok Gede

2. Nama : Gus Dwi Atmoko

Jabatan : Keuangan Micro Banking Group (MBC)

Waktu : Selasa, 8 September 2015

Tempat : Kantor Pusat BRI Syariah, Divisi Pembiayaan Mikro

1. Mohon dijelaskan mengenai Produk Pembiayaan Mikro yang ada di Bank

Untuk sekarang prosuk Pembiayaan Mikro di BRI Syariah ada 3

Produk.Pertama, Mikro 25 itu jumlah pembiayaan yang diberikan berkisar 5-25

juta tapi merupakan pembiayaan KTA (Kredit Tanpa Agunan). Kedua, mikro 75

itu jumlah pembiayaan yang diberikan berkisar 5-75 juta tapi bukan

Pembiayaan KTA (Kredit tanpa Agunan) dan kemudian yang terakhir. Ketiga,

Mikro 500 ini merupakan pembiayaan yang diberikan besarnya berkisar 76-500

juta. Untuk jangka waktu pada mikro 25 itu hanya 6 bulan-2 tahun atau 6 -24

bulan, sedangkan untuk mikro 75 dan mikro 500 itu jangka waktunya 6 bulan-5

tahun atau 6-60 bulan. Pembiayaan Mikro memberikan pembiayaan untuk modal

kerja, investasi dan konsumtif. Namun khusus untuk pembiayaan konsumtif itu

tidak diberikan secara 100% namun hanya 50:50, maksudnya untuk pembiayaan

produktif 50% dan untuk pembiayaan konsumtif 50%.

Page 113: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

101

2. Bagaimana Kriteria usaha mikro yang layak diberikan Pembiayaan?

Pada umumnya kami melihat yang perputaran usahanya harian, kalo perputaran

usahanya mingguan itu kita hindari, meskipun ada beberapa usaha yang

perputarannya mingguan kita berikan pembiayaan. Kita pilih usaha yang

perputarannya harian karena omsetnya akan terlihat pada harian. Kedua, tidak

memiliki masalah dengan bank ini dibuktikan dengan BI Checking yang

bagus.Ketiga, jika menggunakan jaminan maka jaminan yang dimiliki meng-

cover pembiayaan yang diberikan dan jaminannya bagus.Untuk bentuk jaminan

yang diberikan dapat berupa AJB (Akta Jual Beli), BPKB (Bukti Pemilikan

Kendaraan Bermotor), Sertifikat dan lain-lain tergantung jumlah pembiayaan

yang diberikan.

3. Apa Keunggulan Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah dibandingkan

dengan Bank lain?

Keunggulan yang dimiliki pembiayaa mikro pada Bank BRI Syariah tentu saja

karena kami memberikan Pembiayaan Mikro yang bergerak di bidang Syariah

dan menggunakan sistem Murabahah sehingga segala sesuatu menggunakan

akad jual-beli. Dan pada sistem Murabahah menggunakan margin yang flat

sehingga tidak akan terpengaruh dengan BI rate.

4. Bagaimana perkembangan Pembiayaan di sektor UMKM dan non UMKM?

Kami hanya memberikan Pembiayaan pada sektor UMKM dan tidak pernah

bermain pada perusahaan besar, maksimal jenis usaha yang kita berikan

Page 114: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

102

pembiayaan adalah CV, itupun CV perorangan atau keluarga jika merupakan

CV berkelompok maka akan kami tolak.

5. Bagaimana Prosedur Permohonan Pembiayaan Bank untuk sektor UMKM?

Langkah awal yang biasanya dilakukan adalah SO (Sales Officer) melakukan

canvasing atau mencari nasabah. SO (Sales Officer) akan memberikan

perkenalan, penawaran harga, margin, dan Plafond yang sesuai, kemudian jika

nasabah setuju atau cocok dengan tawaran dari SO (Sales Officer) maka

selanjutnya akan dilakukan pengajuan pembiayaan. Pada saat ini akan ada

syarat-syarat awal pada proses pengajuan pinjaman seperti fotocopy KTP,

fotocopy KK, NPWP dan lain-lain. Kemudian pihak bank akan menyiapkan

berkas, yang pertama dilakukan adalah BI Checking stelah hasil BI Checking

keluar dan menunjukan Clear atau kol 2 maka akan dilanjutkan dengan survey

yang dilakukan oleh UFO (Unit Financing Officer) dan UH (Unit Head). Jika

Pembiayaan diatas 50 juta maka akan ditarik ke AFO (Analys Financing

Officer). Kemudian jika pembiayaan diatas 100 juta maka akan ditemani oleh

Pincapem (Pimpinan Cabang Pembantu) dan harus ada pada saat survey bahkan

pada foto Survey. Setelah survey selesai maka komite (UFO, AFO, SO, pihak

bisnis) akan menentukan jumlah pembiayaan yang layak diberikan berdasarkan

berkas usaha, karakter, dan jaminan. Misalnya jika nasabah mengajukan

pembiayaan sebesar 300 juta namun berdasarkan komite hanya layak diberikan

pembiayaan sebesar 200 juta, maka hal ini akan disampaikan kepada nasabah.

Nah pada saat pnawaran jumlah pembiayaan ini lah terjadi murabahah dimana

Page 115: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

103

ada penjual dan pembeli yang menawarkan. Jika margin sesuai maka nasabah

akan lanjut namun jika tidak sesuai maka nasabah berhak untuk menolak. Jika

nasabah sudah cocok maka selanjutnya akan dilakukan proses akad yang dimulai

dengan keluarnya SP3 (Surat Persetujuan Permohonan Pembiayaan) dari komite

yang akan ditandatangani oleh nasabah, setelah itu maka akan ada proses

pengikatan akad dan Pencairan Pembiayaan.

6. Seberapa besar keuntungan dari pembiayaan mikro?

Dalam pembiayaan mikro syariah yang digunakan adalah margin, nah margin itu

tergantung plafond pembiayaan yang diberikan. Untuk mikro 25 margin

perbulan itu ratenya 2-2,5 dan itu flat. Tapi ini tidak tergantung wewenang siapa

yah? Karena kalo membahas itu akan panjang jadinya. Sedangkan untuk mikro

75 itu ratenya 1,5 sampai 1,68 eh 1,5-1,8. Untuk mikro 500 itu 0,94-1,5.

7. Apa yang dilakukan untuk menghindari kredit macet?

Nah tadi ada analisa survey, analisa kredit dan lain-lain merupakan langkah awal

untuk menghindari kredit macet yang kedua untuk saat ini ada RO (Relationsgip

Officer) yang bertugas untuk maintenance nasabah disamping SO (Sales Officer)

itu sendiri.Caranya dengan sering datang mengunjungi nasabah baik pada saat

pembiayaan ataupun setelah Pembiayaan.RO (Relationsgip Officer) ini tidak

bertugas sebagai kolektor melainkan sebagai penghubung antara pihak bank

dengan nasabah. Dan untuk menjaga kestabilan itu RO, SO, UH dan yang

lainnya akan tetap menjaga komunikasi dengan nasabah. Ini merupakan sistem

yang digunakan di tahun 2014 tahun ini sistemnya akan berubah. Tapi jika

Page 116: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

104

terjadi kredit macet maka ada collection supervisor dari kantor pusat dan itu

sudah beda lagi, biasanya dari pihak unit dulu baru ke pusat

8. Jumlah Pembiayaan yang paling sering dikeluarkan berapa dan jangka waktunya

berapa lama?

Yang paling banyak diberikan rata-rata adalah mikro 25 dan mikro 75. Ini

karena jumlah orang yang diberikan pembiayaan mikro 25 dan mikro 75 lebih

banyak dibandingkan dengan mikro 500.Tapi kalo nominal tentu saja mikro 500

karena sekali mengeluarkan pembiayaan nominal yang dikeluarkan besar.

9. Jika dilihat dari golongan pembiayaan berapa besar porsi pembiayaan yang

disalurkan ke sektor UMKM?

Kalo secara nilai tidak terlalu besar paling sekitar 3,7 triliun atau 3,3 triliun.

Beda dengan pembiayaan yang lain yang bisa 100 miliar untuk satu pembiayaan.

Mungkin sekitar 30-40%. Pembiayaan kan ada Komersil, SME (Small Medium

Enterprise) dan Konsumer. Nah mungkin pembiayaan mikro sebesar 30% dan

yang lainnya sekitar 70%.

10. Bagaimana Strategi Bank dalam menganalisa kelayakan Pembiayaan mikro yang

diajukan nasabah?

Iya biasanya dilakukan dengan survey, tanya jawab dengan perusahaan

kemudian bertanya ke tetangga atau kadang juga verifikasi ke supplier atau

pelanggannya. Selain 5C tidak ada tambahan lain. Namun biasanya C terakhir

Condition of Economic jarang digunakan tapi untuk yang lainnya pasti

digunakan.Condition of Economic jika digunakan akan sulit karena

Page 117: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

105

parameternya susah dan kalaupun digunakan maka perusahaan akan kesulitan

dan oleh karena itu kita menggunakan usaha harian karena tidak akan terlalu

berpengaruh. Karena usaha harian tidak akan terlalu terpengaruh dengan BI rate

kalau perusahaan yang terpengaruh dengan BI rate itu yang kita hindari.

11. Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga pembiayaan disetujui?

Jika berdasarkan SOP (Standard Operating Procedure) maka untuk mikro 25

dan mikro 75 itu 3 hari sedangkan untuk mikro 500 itu bisa 5 hari. Namun ini

bisa saja lebih lama karena berkas yang tidak lengkap. Biasanya perusahaan

akan kesulitan untuk melengkapi kelengkapan berkas pembiayaan itu yang

kibatkan proses pembiayaan lebih lama. Namun jika berkas sudah lengkap maka

pembiayaan bisa lebih cepat dilakukan. Kemudian jika berkas sudah lengkap

hasil BI Checking bagus, jaminan meng-cover maka pembiayaan akan lebih

cepat dilaksanakan.

12. Jelaskan mengenai istilah-istilah dalam alur proses pembiayaan!

Untuk istilah dalam alur proses Pembiayaan itu mungkin ada Canvasing, yaitu

proses SO (Sales Officer) untuk mencari nasabah kemudian jika ada kendala

maka akan dibantu oleh UH (Unit Head) sampai dengan closing. Setelah closing

makan akan ada pelengkapan berkas, jika berkas sudang lengkap akan ada BI

Checking, jika BI Checking sudah lengkap maka akan dilakukan survey oleh

UFO (Unit Financing Officer). Setelah selesai dan jumlah pembiayaan diatas 50

juta maka akan ada area dan pincapem turun langsung untuk mempercepat

proses pencairan. Setelah proses ini selesai makan akan naik ke komite, setelah

Page 118: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

106

dari komite maka akan ada persetujuan yang keluar dalam bentuk SP3 (surat

permohonan pengajuan pembiayaan).

13. Bagaimana cara untuk menilai karakter calon nasabah?

Untuk yang pertama adalah menilai karakter nasabah menggunakan BI Checking

kemudian yang kedua pada saat interview, biasanya kita sudah tahu untuk usaha

tertentu biasanya omset seberapa besar dan ketika nasabah bohong maka akan

ketahuan bahwa nasabah memiliki karakter yang kurang baik. Setelah itu juga

akan bertanya pada tetangga mengenai karakter nasabah, atau misalnya ada

tukang tagih yang pernah datang sebelumnya.biasanya semua terjadi dalam

survey. Namun semua ini tergantung BI Checking, jika BI Checking buru maka

tidak akan dilanjutkan sedangkan jika BI Checking hasilnya bagus maka akan

dilanjutkan ke survey.

14. Bagaimana mengenai analisa pasar?

Analisa Pasar ada 2 Jenis. Pertama, Target Marketing untuk target marketing ini

dapat di proses namun jaminan dalam pasar itu tidak bisa digunakan contohnya

kios yang memiliki BOP (Balance of Payment) dan surat kepemilikan lainnya

tapi kiosnya kita tidak bisa berikan pembiayaan tapi hanya usaha yang

dijalankan saja. Kedua, Target Jaminan. Target jaminan yang dimaksud adalah

jaminan yang meerupakan target pasar, jadi yang dapat diberikan pembiayaan

tidak hanya usaha tapi juga kios yang digunakan sebagai contoh kios-kios di

jatinegara itu bisa mencapai harga 700 juta maka kios di pasar tersebut dapat

dijadikan terget jaminan. Setiap unit biasanya memiliki target jaminan.

Page 119: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

107

Kemudian jika hanya dijadikan target pasar maka itu hanya terjadi pada tingkat

cabang namun jika sudah sampai target jaminan maka harus sampai ke FRM

(Financing Risk Management) dan itu harus dengan persetujuan dari FRM

(Financing Risk Management), jika disetujui oleh FRM (Financing Risk

Management) maka dapat dijadikan jaminan.

15. Apa tujuan dari BI Checking?

Tujuan BI Checking yang pertama adalah untuk mengetahui karakter nasabah

kemudian yang kedua untuk mengetahui kemampuan nasabah maksudnya

kemampuan bayar atau kemampuan cicilan. Jika nasabah sudah memiliki

banyak cicilan ya jangan ditambah lagi nanti bisa macet.

16. Pembiayaan Mikro memiliki resiko yang tinggi, maka cara apa yang ditempuh

untuk meminimalisir resiko?

Untuk meminimalisir resiko itu semua harus dilakukan sesuai dengan prosedur

yang ada.Semua SOP (Standard Operating Procedure) harus dilakukan dengan

baik. Contoh dari BI Checking itu agar tidak ada penyalahgunaan tujuan oleh

nasabah

17. Apakah Pembiayaan Mikro memiliki manajemen keuangan sendir yang terpisah

dari peusahaan?

Ya Pembiayaan Mikro memiliki Laporan keuangan sendiri yang terpisah dari

Perusahaan.

18. Berapa besar Modal dan besar hutang yang digunakan perusahaan untuk

pembiayaan Mikro?

Page 120: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

108

Tergantung Produktivitasnya karena perusahaan selalu support untuk

Pembiayaan Mikro jadi tidak ada pembatasan, tapi berdasarkan jumlah

pembiayaan jika dipersentasekan yang mungkin 30% tapi perusahaan tidak

pernah membatasi. Jika hari ini ternyata pencairan sangat besar perusahaan pasti

support tapi kan Pembiayaan Mikro itu nominalnya kecil maka untuk

pembiayaan 1 triliun rupiah mungkin ada ratusan nasabah yang diberikan

pembiayaan. Perusahaan tidak pernah membatasi untuk Pembiayaan Mikro

karena Core Base dari perusahaan induk kita adalah mikro. Tapi tetap harus

dijaga jangan sampai banyak kredit macet

19. Berapa besar aset perusahaan yang digunakan untuk Pembiayaan Mikro?

Sekitar 30%

20. Akad apa yang digunakan oleh Bank untuk Pembiayaan Mikro?

Untuk akad prosuk memang hanya murabahah tapi dalam pelaksanaan ada 3

akad yang digunakan yaitu akad Murabahah, Wakalah dan Qardh. Murabahah

digunakan saat jual beli antara nasabah dan bank, kemudian wakalah digunkan

pada saat nasabah mewakili bank untuk membeli barang yang dibutuhkan oleh

nasabah yang kemudian akan dijual kepada nasabah dengan menggunkaan akad

murabahah. Sedangkan untuk Qardh digunakan pada saat take over. Pada saat

Take over akad yang digunakan adalah Qardh kemudian wakalah baru dilakukan

akad murabahah. Dan semua akad wajib dilakukan kecuali Qardh yang hanya

digunkan pada saat take over.

Page 121: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

109

21. Bagaimana cara bank mempertahankan tingkat pembiayaan mikro hingga

sekarang?

Yang terpenting adalah menjalankan sesuai SOP (Standard Operating

Procedure) jika sudah sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure)

maka resiko kredit macet hampir tipis.Kecuali ada kejadian tidak terduga seperti

kecelakaan, kebakaran, nasabah meninggal dunia.

22. Untuk mengatasi hal tidak terduga tersebut apa yang dilakukan oleh bank?

Untuk mengatasi hal tersebut semua pembiayaan akan diasuransikan sehingga

ketika kejadian tidak terduga terjadi akan ada asuransi yang membantu. Asuransi

yang digunakan oleh kami saat ini ada BSAM (Bringin Sejahtera Arta Makmur),

Askrindo Syariah, Jamkrindo Syariah, Sinar Mas Syariah, BNI Syariah dan satu

asuransi lain yang sering digunakan untuk asuransi Pembiayaan Mikro 25 dan

Mikro 75. Karena BSAM (Bringin Sejahtera Arta Makmur) lebih sering

digunakan untuk asuransi Jaminan.

Page 122: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki

110

Hasil Wawancara

Narasumber : Irwan

Jabatan : Unit Micro Head

Waktu : Kamis, 8 Oktober 2015

Tempat : Kantor Pusat BRI Syariah – Menara Jamsostek Lt.21

4. Kenapa Margin yang digunkan untuk Plafond pembiayaan yang lebih Kecil lebih

besar dibandingkan dengan Margin untuk Plafond Pembiayaan yang lebih besar?

Karena Plafond Pembiayaan yang lebih kecil seperti Mikro 25 iB memiliki resiko

yang lebih besar dibandingkan dengan Plafond Pembiayaan Mikro 75 iB dan Mikro

500 iB. Hal ini disebabkan karena tidak adanya jaminan pada produk mikro 25 iB.

Alasan kedua karena meskipun secara nilai margin lebih besar Mikro 25iB dan

Mikro 75iB dibandingkan dengan Mikro 500 iB namun secara nominal akan lebih

besar margin Mikro500 iB karena volume pembiayaan yang berbeda.

Page 123: ANALISA TINGKAT PROFITABILITAS DAN STRATEGI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30071/1/SUCI HANIFA-FSH.pdf · BRI Syariah memberikan 30% dari aset yang dimiliki