ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii...

236
TUGAS AKHIR – MN 141581 ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) CARRIER Dimas Aldyanto Wibowo NRP 4113100032 Dosen Pembimbing Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018

Transcript of ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii...

Page 1: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

TUGAS AKHIR – MN 141581

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) CARRIER

Dimas Aldyanto Wibowo NRP 4113100032 Dosen Pembimbing Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018

Page 2: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT
Page 3: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

i

TUGAS AKHIR – MN 141581

ANALISISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED NATURAL GAS) CARRIER

Dimas Aldyanto Wibowo NRP 4113100032 Dosen Pembimbing Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018

Page 4: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

ii

FINAL PROJECT – MN 141581

TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT SPECIFICALLY FOR CNG SHIP (COMPRESSED NATURAL GAS) CARRIER

Dimas Aldyanto Wibowo NRP 4113100032 Supervisor Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. DEPARTMENT OF NAVAL ARCHITECTURE FACULTY OF MARINE TECHNOLOGY INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018

Page 5: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

iii

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN

GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED

NATURAL GAS) CARRIER

TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

pada

Bidang Keahlian Industri Perkapaln

Program Sarjana Departemen Teknik Perkapalan

Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:

DIMAS ALDYANTO WIBOWO

NRP 4113100032

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir:

Dosen Pembimbing

Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc

NIP 19610914 198701 1 001

Mengetahui,

Kepala Departemen Teknik Perkapalan

Ir. Wasis Dwi Aryawan, M.Sc., Ph.D.

NIP 19640210 198903 1 001

SURABAYA, JANUARI 2018

Page 6: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

iv

LEMBAR REVISI

ANALISISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN

GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED

NATURAL GAS) CARRIER

TUGAS AKHIR

Telah direvisi sesuai dengan hasil Ujian Tugas Akhir

Tanggal 8 Januari 2018

Bidang Keahlian Industri Perkapalan

Program Sarjana Departemen Teknik Perkapalan

Fakultas Teknologi Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:

DIMAS ALDYANTO WIBOWO

NRP 4113100032

Disetujui oleh Tim Penguji Ujian Tugas Akhir:

1. Dr.Ir Heri Supomo, M.Sc. ……..………………..…………………..

2. Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T., M.T. ……..………………..…………………..

3. Imam Baihaqi, S.T., M.T. ……..………………..…………………..

4. Septia Hardy Sujiatanti, S.T., M.T. ……..………………..…………………..

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir:

1. Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc. ……..………………..…………………..

SURABAYA, 22 JANUARI 2018

Page 7: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

v

HALAMAN PERUNTUKAN

Dipersembahkan kepada Allah Subhanallah wata’ala,

Ibu dan ayah yang telah mendoakan, memdidik dan menjadi suri tauladan yang baik, serta

adik tercinta

Page 8: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan atas ridho serta karunia Allah

SWT, sehingga Tugas Akhir dengan judul “ ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS

PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED

NATURAL GAS ) CARRIER ” ini dapat diselsaikan dengan baik. Tugas Akhir ini disusun untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana Departemen Teknik Perkapalan,

Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Triwilaswandio W P M.Sc selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan

motivasinya selama pengerjaan dan penyusunan Tugas Akhir ini;

2. Bapak Dedi Budi Purwanto. S.T., M.T selaku Dosen Wali yang selalu memberikan

motivasi selama proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

3. Seluruh Dosen Departemen Teknik Perkapalan FTK ITS, khususnya pada bidang keahlian

Industri Perkapalan yang senantiasa membantu.

4. Orang tua tercinta, Bapak Ir Mulyadi dan Ibu Yuli Sri Lestari serta adik penulis, Tasya

Mulya Widianti yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan terbaik kepada penulis.

5. Kawan seperjuangan Tugas Akhir, Rizain Andrian, Reza Taruna Syuhada, Feisal Reynaldi,

Aryo Baskoro, Wildan Firdaus dan Rizqi Dian Permana yang selalu direpotkan penulis

dalam penyelsaian Tugas Akhir ini.

6. Novi Dwi Ardiyanti yang telah memberikan dukungan moral dan juga menemani penulis

dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

7. Penghuni Kost “ Calon Penghuni Surga ” yang selalu membantu lewat doa & dukungannya.

8. Teman-Teman SUBMARINE P-53, dan semua pihak yang telah mendukung

diselsaikannya Tugas Akhir ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Akhir kata semoga laporan ini

dapat bermanfaat bagi banyak pihak untuk memajukan industri maritim.

Surabaya, Januari 2018

Dimas Aldyanto Wibowo

Page 9: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

vii

ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN

KAPAL PENGANGKUT CNG (COMPRESSED NATURAL GAS)

CARRIER

Nama Mahasiswa : Dimas Aldyanto Wibowo

NRP : 4113100032

Departemen / Fakultas : Teknik Perkapalan / Teknologi Kelautan

Dosen Pembimbing : Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc.

ABSTRAK

Penggunaan bahan bakar minyak yang telah lama menjadi sumber utama dalam sektor industri

akan segera mengalami penurunan. Tidak stabilnya harga minyak, besarnya polusi yang

ditimbulkan menjadi salah satu alasannya. Compressed Natural Gas vessel merupakan

distribusi gas alam terkompresi dengan menggunakan kapal yang khusus mengangkut gas

bertekanan tinggi didalam tangki-tangki bertekanan (High pressure tank) menawarkan

alternatif baru bukan hanya di bidang industri oil and gas namun juga dibidang perkapalan.

Pasar indonesia yang relatif besar dan juga sebagai salah satu negara penghasil gas alam serta

banyaknya pulau-pulau yang belum bisa dihubungkan dengan pipeline menjadi alasan

tersendiri mengapa PT.PLN (Perusahaan listrik negara) selaku perusahaan BUMN (Badan

usaha milik negara) yang bertanggung jawab untuk kebutuhan listrik di seluruh Indonesia

membeli kapal CNG (Compressed natural gas) carrier pertama di dunia. Program kelistrikan

35000 MW (Megawatt) dari PLN pun menawarkan alternatif pembangkit tenaga listrik yang

memakai CNG sebagai bahan bakar utamanya. Didalam sistem distribusi CNG pun tidak

memerlukan banyak fasilitas pendukung. Hal ini dikarenakan CNG Vessel menyimpan muatan

gas dalam bentuk alaminya. CAPEX (Capital expenditure) terbesar untuk CNG project terletak

pada kapal penggangkut CNG sehingga perencanaan yang matang sangat diperlukan. Pada

tugas akhir ini telah didapatkan IRR untuk pembangunan galangan kapal pengankut CNG

carrier adalah 12,49 % dengan payback period pada tahun ke 12 bulan ke 1. Sehingga

pembangunan galangan kapal pengangkut CNG carrier layak dilakukan

Kata Kunci : CNG, Natural Gas, CNG Carrier, galangan kapal, Indonesia, pembangkit listrik,

kelayakan investasi

Page 10: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

viii

TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD

DEVELOPMENT SPECIFICALLY FOR CNG SHIP (COMPRESSED

NATURAL GAS) CARRIER

Author : Dimas Aldyanto Wibowo

Student Number : 4113100032

Department / Faculty : Naval Architecture / Marine Technology

Supervisor : Ir. Triwilaswandio Wuruk Pribadi, M.Sc

ABSTRACT

The use of oil that has been main source of industrial sector will soon be decrease. The problem

caused by unstability of oil prices and the amount of pollution generated. Compressed Natural

Gas vessel is the distribution of gas using high pressure tank in vessel. Offer relative new ways

not only in oil and gas but also in shipping industry. Indonesian large market and also as natural

gas-producing countries. With many Indonesian island’s which cannot be connected by pipeline

are the reasons why PT.PLN as the state electricity company bought the first CNG ship in the

world. The 35,000 MW electricity program from PLN also offers an alternative power plant

that uses CNG as its main fuel. In the CNG distribution system does not require many

supporting facilities. This is because CNG Vessel stores gas load in its natural form. The largest

CAPEX for CNG project is located on the CNG carrying vessel. Because of that careful

planning is required. Therefore the development of CNG Carrier shipyard in Indonesia is done

by taking into account the market aspect, and the feasibility of investment for the project. In

this final project had been calculated the feasibility of investment in development of shipyard

specifically for CNG ship (compressed natural gas) carrier. The internal rate of return of this

shipyard is 12,09 % and payback period is in 12 th years and 1 month. Based on this result,

development of shipyard specifically for cng ship (compressed natural gas) carrier is feasible

Key Word : CNG, Natural Gas, CNG Carrier, Shipyard, Indonesian, Power Plant, Feasibility

of Investment

Page 11: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR REVISI ..................................................................................................................... iv

HALAMAN PERUNTUKAN .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... vi

ABSTRAK................................................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xiv

DAFTAR SIMBOL ................................................................................................................ xvii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah.................................................................................................. 2

1.3. Tujuan....................................................................................................................... 2

1.4. Batasan Masalah ....................................................................................................... 3

1.5. Manfaat..................................................................................................................... 3

1.6. Hipotesis ................................................................................................................... 3

BAB 2 STUDI LITERATUR ............................................................................................... 5

2.1. Galangan Kapal ........................................................................................................ 5

2.1.1. Sarana Pokok Galangan Kapal ............................................................................. 5

2.1.2. Perencanaan Tata Letak Galangan Kapal ............................................................. 8

2.1.3. Prinsip Tata Letak Galangan ................................................................................ 9

2.1.4. Tujuan Perencanaan Letak Galangan ................................................................. 12

2.2. Gas Alam ................................................................................................................ 13

2.3. Marine Compressed Natural Gas (CNG) .............................................................. 15

2.4. Tinjauan Kapal Pengankut CNG ............................................................................ 16

2.4.1. Pressure Vessel ................................................................................................... 16

2.4.2. Komponen CNG (Compressed Natural Gas) Cylinder ...................................... 17

2.4.3. Proses Pembuatan Tangki CNG ......................................................................... 19

2.5. Jenis-Jenis Kapal dan Tangki CNG ....................................................................... 23

2.6. Fasilitas Penunjang Operasional CNG Carrier ...................................................... 28

2.7. Fasilitas Pengolahan Compressed Natural Gas pada Power Plant........................ 30

2.8. Analisa Pemilihan Galangan Kapal........................................................................ 31

2.9. Organisasi Perusahaan............................................................................................ 33

2.10. Investasi .................................................................................................................. 35

BAB 3 METODOLOGI ..................................................................................................... 39

3.1. Umum ..................................................................................................................... 39

3.2. Alur Penyelesaian Tugas Akhir.............................................................................. 39

BAB 4 POTENSI PASAR KAPAL CNG .......................................................................... 43

4.1. Kondisi Eksisting CNG .......................................................................................... 43

4.1.1. Pembangkit Listrik dengan Mengunakan Gas Sebagai Bahan Bakar ................ 43

4.1.2. Pengunaan CNG ................................................................................................. 45

4.1.3. Sumber Gas Alam di Indonesia .......................................................................... 46

4.1.4. Infrastruktur Terkait Pengembangan CNG......................................................... 47

Page 12: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

x

4.1.5. Sektor Industri CNG di Indonesia ...................................................................... 48

4.2. Kondisi Ketersediaan Kapal CNG ......................................................................... 49

4.3. Segmentasi Konsumen dan Pasar Kapal CNG ....................................................... 51

BAB 5 ANALISA TEKNIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL CNG CARRIER .

................................................................................................................................ 53

5.1. Analisa Pembangkit Listrik yang Menggunakan CNG Sebagai Bahan Bakar ...... 53

5.2. Analisa Lokasi Galangan ....................................................................................... 54

5.2.1. Perencanaan Lokasi ............................................................................................ 54

5.2.2. Rencana Lokasi Madura ..................................................................................... 55

5.2.3. Rencana Lokasi Lamongan ................................................................................ 59

5.2.4. Analisa Pemilihan Lokasi ................................................................................... 62

5.2.5. Pembobotan ........................................................................................................ 67

5.3. Perencanaan Kapal CNG Carrier .......................................................................... 72

5.3.1. General Arrangement ......................................................................................... 72

5.3.2. Perhitungan Koefisien Kapal CNG Carrier ....................................................... 72

5.3.3. Perhitungan Berat Baja Kapal ............................................................................ 75

5.3.4. Perhitungan Berat Tabung CNG......................................................................... 79

5.4. Proses Produksi Kapal Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier ..... 80

5.5. Perencanaan Fasilitas Produksi .............................................................................. 85

5.5.1. Analisa Kebutuhan Baja Untuk Produksi CNG Carrier ..................................... 85

5.5.2. Penentuan Jumlah Fasilitas Produksi ................................................................. 89

5.6. Kebutuhan SDM ................................................................................................... 119

5.6.1. Tenaga Kerja Langsung .................................................................................... 119

5.6.2. Tenaga kerja tidak langsung ............................................................................. 124

5.6.3. Struktur Organisasi ........................................................................................... 125

5.7. Pemilihan Sarana Pokok Galangan ...................................................................... 127

5.7.1. Perencaanan Slipway ........................................................................................ 128

5.7.2. Perencanaan Cradle .......................................................................................... 130

5.7.3. Perencanaan Daya Winch ................................................................................. 131

5.7.4. Perencanaan Tata Letak Galangan ................................................................... 132

BAB 6 ANALISA EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL

PENGANGKUT CNG CARRIER ......................................................................................... 139

6.1. Analisa Nilai Investasi ......................................................................................... 139

6.1.1. Estimasi Nilai Investasi untuk Fasilitas Penunjang .......................................... 140

6.1.2. Estimasi Nilai Investasi Untuk Pekerjaan Persiapan dan Instalasi ................... 144

6.1.3. Estimasi Nilai Total Investasi ........................................................................... 144

6.1.4. Estimasi Pengeluaran Gaji Tenaga Kerja ......................................................... 145

6.2. Estimasi Pengeluaran Total .................................................................................. 146

6.2.1. Estimasi Pendapatan Galangan ......................................................................... 150

6.3. Analisa Kelayakan Investasi ................................................................................ 150

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 153

7.1. Kesimpulan........................................................................................................... 153

7.2. Saran ..................................................................................................................... 153

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 155

LAMPIRAN

LAMPIRAN A GENERAL ARRANGEMENT CNG (COMPRESSED NATURAL GAS)

CARRIER

LAMPIRAN B ANALISA PASAR GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG

CARRIER

Page 13: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xi

LAMPIRAN C ANALISIS TEKNIS GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG

CARRIER

LAMPIRAN D ANALISA EKONOMIS GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG

CARRIER

BIODATA PENULIS

Page 14: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Slipway ................................................................................................................... 6

Gambar 2.2 Graving Dock.......................................................................................................... 7

Gambar 2.3 Floating Dock ......................................................................................................... 8

Gambar 2.4 Contoh Layout Shipyard ....................................................................................... 10

Gambar 2.5 Layout Tipe I......................................................................................................... 10

Gambar 2.6 Layout Tipe T ....................................................................................................... 10

Gambar 2.7 Layout Tipe L ....................................................................................................... 11

Gambar 2.8 Layout Tipe U ....................................................................................................... 11

Gambar 2.9 Layout Tipe Z ....................................................................................................... 12

Gambar 2.10 Jarak Untuk Pemasaran Gas Alam ..................................................................... 16

Gambar 2.11 Tipe Tanki CNG ................................................................................................. 17

Gambar 2.12 Komponen CNG Cylinder .................................................................................. 18

Gambar 2.13 Katup dari CNG Cylinder ................................................................................... 18

Gambar 2.14 Proses Deep Drawing/Plate Punching ............................................................... 19

Gambar 2.15 Proses Seamless Tubes Hot Forming/Spinning .................................................. 20

Gambar 2.16 Proses Billet Piercing ......................................................................................... 22

Gambar 2.17 Kapal CNG Tipe Enersea ................................................................................... 23

Gambar 2.18 Kapal CNG Tipe Coselle .................................................................................... 24

Gambar 2.19 Kapal CNG Tipe Knutsen ................................................................................... 25

Gambar 2.20 Kapal CNG Tipe CETech ................................................................................... 26

Gambar 2.21 Kapal CNG Tipe Trans Ocean Gas .................................................................... 27

Gambar 2.22 Fasilitas Jetty ...................................................................................................... 28

Gambar 2.23 Compression Station ........................................................................................... 29

Gambar 2.24 Decompression Station ....................................................................................... 29

Gambar 2.25 CNG Storage ...................................................................................................... 30

Gambar 2.26 Gas Power Plant ................................................................................................. 31

Gambar 3.1 Bagan Alir Pengerjaan Tugas Akhir ..................................................................... 42

Gambar 4.1 Neraca Gas Bumi Indonesia 2015-2030 .............................................................. 46

Gambar 4.2 Proyeksi Pemanfaatan Gas Bumi 2014-2030 ....................................................... 47

Gambar 4.3 Struktur Organisasi APCNGI ............................................................................... 48

Gambar 4.4 Data Kapal CNG Jayanti Baruna ......................................................................... 50

Gambar 5.1 Peta Lokasi Madura .............................................................................................. 55

Gambar 5.2 Lokasi Madura ...................................................................................................... 56

Gambar 5.3 Akses Jalan Masuk ............................................................................................... 57

Gambar 5.4 Peta Infrastruktur Kabupaten Sampang ................................................................ 58

Gambar 5.5 Data Peta Infrastruktur Kabupaten Sampang ....................................................... 58

Gambar 5.6 Peta Lokasi Lamongan ......................................................................................... 59

Gambar 5.7 Calon Lokasi Lamongan ....................................................................................... 60

Gambar 5.8 Akses Jalan Utama ................................................................................................ 60

Gambar 5.9 Akses Jalan Masuk ............................................................................................... 61

Gambar 5.10 Bagan Hierarchy Pembobotan Lokasi Industri ................................................... 67

Gambar 5.11 General Arrangment CNG Carrier .................................................................... 72

Gambar 5.12 Bagan Proses Produksi Galangan Kapal Pengangkut CNG Carrier .................. 85

Gambar 5.13 Plate Straightening Machine .............................................................................. 92

Page 15: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xiii

Gambar 5.14 Shot Blasting & Primering Machine................................................................... 94

Gambar 5.15 Overhead Crane.................................................................................................. 95

Gambar 5.16 Forklift ................................................................................................................ 96

Gambar 5.17 Conveyor Flat Type ............................................................................................ 96

Gambar 5.18 CNC Plasma Cutting Machine ........................................................................... 98

Gambar 5.19 Plate Bending Machine....................................................................................... 99

Gambar 5.20 Frame Bending Machine .................................................................................. 100

Gambar 5.21 Overhead Crane................................................................................................ 101

Gambar 5.22 Mesin Billet Heating Machine .......................................................................... 102

Gambar 5.23 Billet Rotary Sheer Cutter Machine ................................................................. 103

Gambar 5.24 Horizontal Broaching Machine ........................................................................ 104

Gambar 5.25 Flow Forming Machine .................................................................................... 105

Gambar 5.26 Neck Forming Heavy Duty Steel Machine........................................................ 106

Gambar 5.27 Annealing Heat Treatment Machine ................................................................. 107

Gambar 5.28 Overhead Crane ................................................................................................ 108

Gambar 5.29 Overhead Crane ................................................................................................ 113

Gambar 5.30 Overhead Crane................................................................................................ 116

Gambar 5.31 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................................ 126

Gambar 5.32 Layout Galangan Kapal Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier

................................................................................................................................................ 133

Gambar 5.33 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal CNG tampak belakang ............................. 135

Gambar 5.34 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal CNG Tampak Atas ................................... 136

Gambar 5.35 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal CNG Tampak Depan ................................ 137

Page 16: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Berat Jenis Komponen Gas Alam pada NTP1 dan STP2 ......................................... 13

Tabel 2.2 Komposisi Kimia dalam CNG.................................................................................. 15

Tabel 2.3 Keterangan Bagian CNG Cylinder ........................................................................... 18

Tabel 2.4 Keterangan Bagian Katup CNG ............................................................................... 18

Tabel 2.5 Proses Pembuatan Tangki CNG ............................................................................... 19

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Proses Deep Drawing/Plate Punching ......................... 20

Tabel 2.7 Kelebihan dan kekurangan proses seamless tubes hot forming/spinning ................ 21

Tabel 2.8 Kelebihan dan kekurangan proses billet piercing ..................................................... 22

Tabel 4.1 Proyek Yang Pengadaannya Sudah Berlangsung (Swasta) ...................................... 43

Tabel 4.2 Proyek Yang Pengadaannya Akan Dibuka (Swasta) ................................................ 43

Tabel 4.3 Proyek Yang Pengadaannya akan dibuka (Swasta) .................................................. 43

Tabel 4.4 Proyek Yang Pengadaannya Sudah Berlangsung (PLN ........................................... 44

Tabel 4.5 Proyek Yang Pengadaannya Akan Dibuka (PLN) ................................................... 45

Tabel 4.6 Daftar Perusahaan Anggota APCNGI ...................................................................... 48

Tabel 4.7 Data Kapal Jayanti Baruna ....................................................................................... 50

Tabel 4.8 Asumsi Harga Bahan Bakar ..................................................................................... 52

Tabel 5.1 Data Pembangkit yang Menggunakan CNG Sebagai Bahan Bakar ......................... 53

Tabel 5.2 Konversi MW ke Volume Gas ................................................................................. 53

Tabel 5.3 Perhitungan Kebutuhan Volume Tangki .................................................................. 54

Tabel 5.4 Kebutuhan Kapal CNG............................................................................................. 54

Tabel 5.5 Kriteria Kesesuaian Berdasarkan Kemampuan Lahan ............................................. 62

Tabel 5.6 Kriteria Kesesuaian Berdasarkan Kemampuan Lahan ............................................. 63

Tabel 5.7 Ketersediaan Tenaga Kerja....................................................................................... 63

Tabel 5.8 Ketersediaan Bahan Baku......................................................................................... 64

Tabel 5.9 Tingkat Kontinuitas Bahan Baku ............................................................................. 64

Tabel 5.10 Jarak Bahan Baku ................................................................................................... 65

Tabel 5.11 Permintaan Pasar .................................................................................................... 65

Tabel 5.12 Penentuan Lokasi Berdasarkan Rencana Tata Ruang ............................................ 66

Tabel 5.13 Kecukupan Infrastruktur ......................................................................................... 67

Tabel 5.14 Modal Harga Tanah ................................................................................................ 67

Tabel 5.15 Skala penilaian paiways comparison ...................................................................... 68

Tabel 5.16 Perhitungan Matriks Pairwise Comparison ............................................................ 69

Tabel 5.17 Perhitungan Normalisasi ........................................................................................ 69

Tabel 5.18 Rekapitulasi Bobot Hasil Perhitungan Matriks dan Normalisasi ........................... 69

Tabel 5.19 Pertimbangan Pembobotan ..................................................................................... 70

Tabel 5.20 Nilai Pembobotan ................................................................................................... 71

Tabel 5.21 Data Ukuran Utama Kapal Jayanti Baruna ............................................................ 72

Tabel 5.22 Input Data Kapal..................................................................................................... 73

Tabel 5.23 Perhitungan Froud Number .................................................................................... 73

Tabel 5.24 Perhitungan Ratio Ukuran Utama Kapal ................................................................ 73

Tabel 5.25 Perhitungan Koefisien Blok Kapal ......................................................................... 74

Tabel 5.26 Perhitungan Koefisien Midship .............................................................................. 74

Tabel 5.27 Koefisien Waterplan ............................................................................................... 74

Page 17: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xv

Tabel 5.28 Perhitungan LCB Kapal ......................................................................................... 74

Tabel 5.29 Koefisien Prismatik dan Lwl Kapal ....................................................................... 75

Tabel 5.30 Perhitungan Volume dan Displacement Kapal ....................................................... 75

Tabel 5.31 Tabel CSO Kapal .................................................................................................... 75

Tabel 5.32 Koefisien Titik Berat .............................................................................................. 76

Tabel 5.33 Input Data Ukuran Utama Kapal CNG Carrier ..................................................... 76

Tabel 5.34 Volume Forecastle Deck......................................................................................... 76

Tabel 5.35 Volume Poop Deck ................................................................................................. 77

Tabel 5.36 Volume Total Forecastle Deck & Poop Deck ........................................................ 77

Tabel 5.37 Volume Deckhouse Layer II ................................................................................... 77

Tabel 5.38 Volume Deckhouse Layer III .................................................................................. 78

Tabel 5.39 Volume Deckhouse Layer IV .................................................................................. 78

Tabel 5.40 Volume Wheel House .............................................................................................. 78

Tabel 5.41 Volume Total Deckhouse & Wheel House .............................................................. 79

Tabel 5.42 Total Weight Steel................................................................................................... 79

Tabel 5.43 Spesifikasi Tabung CNG ........................................................................................ 79

Tabel 5.44 Berat Tabung CNG ................................................................................................. 80

Tabel 5.45 Pembagian Berat LWT ........................................................................................... 85

Tabel 5.46 Kebutuhan Berat Material untuk Pembangunan Lambung Kapal CNG ................ 86

Tabel 5.47 Kebutuhan Berat Material untuk Pembuatan Tabung CNG ................................... 86

Tabel 5.48 Tabel Total Kebutuhan Material ............................................................................ 86

Tabel 5.49 Pembagian Pelat ..................................................................................................... 87

Tabel 5.50 Pemesanan dan Luas Penyimpanan Pelat ............................................................... 87

Tabel 5.51 Perhitungan Luas Penyimpanan Profil ................................................................... 87

Tabel 5.52 Perhitungan Luas Penyimpanan Pipa ..................................................................... 88

Tabel 5.53 Perhitungan Luas Penyimpanan Material Tabung ................................................. 88

Tabel 5.54 Jumlah Hari Kerja Aktif Dalam 2 Tahun ............................................................... 89

Tabel 5.55 Shipbuilding Line Chart ......................................................................................... 90

Tabel 5.56 Kapasitas produksi pada masing-masing bengkel .................................................. 91

Tabel 5.57 Spesifikasi Plate Straightening Machine dan Kebutuhan Mesin ............................ 93

Tabel 5.58 Spesifikasi Mesin Shot Blasting & Primering Machine dan Kebutuhan Mesin .... 94

Tabel 5.59 Spesifikasi Overhead Crane dan Kebutuhan Unit .................................................. 95

Tabel 5.60 Spesifikasi Forklift ................................................................................................. 96

Tabel 5.61 Spesifikasi Conveyor .............................................................................................. 97

Tabel 5.62 Spesifikasi Teknis CNC Plate Cutting ................................................................... 98

Tabel 5.63 Spesifikasi Plate Bending Machine dan Kebutuhan Mesin .................................... 99

Tabel 5.64 Spesifikasi Frame Bending Machine dan Kebutuhan Mesin ............................... 100

Tabel 5.65 Spesifikasi Overhead Crane dan Kebutuhan Unit ................................................ 101

Tabel 5.66 Spesifikasi Billet Heating Machine dan Kebutuhan Mesin .................................. 102

Tabel 5.67 Spesifikasi Billet Rotary Sheer Cutter Machine dan Kebutuhan Mesin .............. 103

Tabel 5.68 Spesifikasi Horizontal Broaching Machine dan Kebutuhan Mesin ..................... 104

Tabel 5.69 Spesifikasi Flow Forming Machine dan Kebutuhan Mesin ................................. 105

Tabel 5.70 Spesifikasi Neck Forming Heavy Duty Steel Machine dan Kebutuhan Mesin .... 106

Tabel 5.71 Spesifikasi Annealing Heat Treatment Machine dan Kebutuhan Mesin.............. 107

Tabel 5.72 Spesifikasi Overhead Crane dan Kebutuhan Unit ............................................... 108

Tabel 5.73 Material Handling Outfitting Shop ...................................................................... 109

Tabel 5.74 Peralatan Bengkel Permesinan ............................................................................. 109

Tabel 5.75 Peralatan Bengkel Interior ................................................................................... 110

Tabel 5.76 Peralatan Bengkel Elektrikal ................................................................................ 110

Page 18: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xvi

Tabel 5.77 Bengkel Pipa ......................................................................................................... 111

Tabel 5.78 Spesifikasi Mesin SAW ........................................................................................ 111

Tabel 5.79 Spesifikasi Mesin FCAW ..................................................................................... 112

Tabel 5.80 Spesifikasi Overhead Crane Sub-Assembly .......................................................... 113

Tabel 5.81 Spesifikasi Mesin SAW ........................................................................................ 114

Tabel 5.82 Spesifikasi Mesin FCAW ..................................................................................... 115

Tabel 5.83 Spesifikasi Overhead Assembly Area ................................................................... 116

Tabel 5.84 Spesifikasi Mesin SAW ........................................................................................ 117

Tabel 5.85 Spesifikasi Mesin FCAW ..................................................................................... 118

Tabel 5.86 Alat Blasting Blok Kapal...................................................................................... 119

Tabel 5.87 Perencanaan SDM ................................................................................................ 121

Tabel 5.88 Daftar Tenaga Kerja Langsung ............................................................................ 124

Tabel 5.89 Daftar Tenaga Kerja Tidak Langsung .................................................................. 127

Tabel 5.90 Kelebihan dan Kekurangan Graving Dock........................................................... 127

Tabel 5.91 Kelebihan dan Kekurangan Slipway ..................................................................... 128

Tabel 5.92 Kelebihan dan Kekurangan Floating Dock .......................................................... 128

Tabel 6.1 Estimasi Nilai Investasi untuk tanah dan bangunan ............................................... 139

Tabel 6.2 Harga Pengerjaan Lahan......................................................................................... 140

Tabel 6.3 Tabel Nilai Investasi Untuk Fasilitas Penunjang .................................................... 140

Tabel 6.4 Nilai perkerjaan dan Instalasi ................................................................................. 144

Tabel 6.5 Nilai Total Investasi ............................................................................................... 144

Tabel 6.6 Biaya Tenaga Kerja Galangan ................................................................................ 145

Tabel 6.7 Estimasi Biaya Operasional Total dalam 1 Tahun ................................................. 147

Tabel 6.8 Nilai Depresiasi Investasi ....................................................................................... 148

Tabel 6.9 Uang Keluar Berdasarkan Aktivitas Keuangan ...................................................... 149

Tabel 6.10 Besar Pajak per Tahun .......................................................................................... 150

Tabel 6.11 Estimasi Pendapatan Galangan CNG ................................................................... 150

Tabel 6.12 Analisa Kelayakan Investasi................................................................................. 151

Tabel 6.13 Nilai IRR,ROI dan Payback Periode .................................................................... 152

Page 19: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

xvii

DAFTAR SIMBOL

α/β = Sudut kemiringan peluncuran

ρ = massa jenis

Δ = displacement

M = Kebutuhan Mesin

W = Jumlah lembar pelat

T = Beban mesin

t = Waktu pekerja

V = kecepatan mesin jam/lembar

Q = Volume tangka

STP = Standard Temperature and Pressure

NTP = Normal Temperature and Pressure

E = Faktor efisiensi kerja pada sebuah mesin

Page 20: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT
Page 21: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Gas alam terkompresi (compressed natural gas) CNG adalah alternatif bahan bakar

selain bensin atau solar. Di Indonesia, CNG dikenal sebagai BBG (bahan bakar gas). Bahan

bakar ini dianggap lebih bersih bila dibandingkan dengan bahan bakar minyak karena emisi gas

buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4)

yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana tekan, biasanya

berbentuk silinder. Mantan Direktur utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto memastikan

penggunaan BBM (Bahan bakar minyak) akan segera menunjukan penurunan. Sehingga,

mengkonversi penggunaan bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas adalah cara yang

paling tepat yang harus dilakukan. Konversi bahan bakar menuju gas merupakan langkah yang

bijak mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penghasil gas alam terbesar.

CNG terkadang dianggap sama dengan LNG (Liquefied natural gas). Walaupun

keduanya sama-sama gas alam, perbedaan utamanya dari gas yang berbentuk CNG merupakan

gas alam yang dikompresikan sedangkan LNG merupakan gas dalam bentuk cair sebagai hasil

dari pendinginan gas alam tersebut. CNG secara ekonomis lebih murah di dalam tahap produksi

dan penyimpanan dibandingkan LNG yang membutuhkan pendinginan dan tangki kriogenik

(cryogenic tank) yang mahal. Akan tetapi CNG membutuhkan tempat penyimpanan yang lebih

besar untuk sejumlah massa gas alam yang sama dengan LNG serta memiliki tekanan yang

sangat tinggi. Oleh karena itu pemasaran CNG lebih ekonomis untuk lokasi-lokasi yang dekat

dengan sumber gas alam.

CNG juga perlu dibedakan dari LPG (Liquified petroleum gas), yang merupakan

campuran terkompresi dari propana (C3H8) dan butana (C4H10). Didalam RUPTL (rencana

usaha penyediaan tenaga listrik) yang telah dirumuskan oleh PT.PLN (perusahaan listrik

negara) telah direncanakan penggunaan CNG sebagai bahan bakar untuk sejumlah power plant.

Sistem distrubusi CNG yang sampai saat ini masih banyak yang menggunakan pipa bawah laut

dan juga menggunakan transportasi kapal tongkang menjadikan transportasi CNG menjadi

mahal. Dibutuhkanya sistem transportasi CNG dengan mengunakan kapal khusus pengangkut

Page 22: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

2

CNG. Minimnya galangan kapal yang dapat membangun kapal khusus CNG menjadi salah

kendala dalam pengadaan kapal CNG dengan skala besar.

Kapal CNG merupakan kapal yang mengangkut gas alam yang terkompresi. Kapal CNG

memiliki 60-80% dari CAPEX (Capital Expenditure) keseluruhan sistem rantai pasokan CNG.

Berbeda dengan kapal LNG, kapal CNG ini memiliki bobot yang lebih berat karena material

dari tabung atau kapal untuk memuat gas lebih tebal untuk menahan tekanan sampai dengan

250 bar. Namun dengan jarak transportasi gas yang lebih pendek, pemanfaatan kapal CNG ini

bisa menjadi sangat menguntungkan. Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para

pelaku industri perkapalan untuk membangun kapal transportasi pengangkut CNG dengan

biaya yang lebih murah jika dibandingkan menggunakan pipa maupun kapal tongkang.

Dengan mempertimbangkan lokasi pembangkit PLN lain yang akan menggunakan CNG

saat beban puncak (peaker) akan menambah pilihan sumber-sumber CNG yang akan dikirim

melalui kapal dengan mengintegrasikan kebutuhan beberapa unit pembangkit lain di sekitarnya.

Sehingga bisa saja CNG plant yang dibangun di satu unit pembangkit dapat melayani

kebutuhan CNG beberapa unit pembangkit lain yang terletak dipulau lain di sekitarnya dengan

menggunakan kapal (Listrik Indonesia, 2014)

1.2. Perumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah disebutkan diatas, permasalahan yang

akan dikaji dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana potensi pasar untuk galangan kapal khusus kapal CNG di Indonesia ?

2. Bagaimana fasiliitas dan teknologi yang dipersiapkan dalam membangun kapal CNG ?

3. Bagaimana kelayakan teknis maupun ekonomis pengembangan galangan khusus kapal

CNG di Indonesia ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Analisa terhadap potensi pasar untuk galangan kapal bangunan baru khusus kapal CNG

di Indonesia.

2. Analisa fasilitas dan teknologi yang perlu dipersiapkan dalam membangun kapal CNG.

3. Analisa secara teknis maupun ekonomis pengembangan galangan kapal bangunan baru

khusus kapal CNG di Indonesia.

Page 23: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

3

1.4. Batasan Masalah

Dalam penyusunan tugas akhir, diperlukan batasan masalah. Batasan-batasan yang ada

dalam tugas akhir ini adalah :

1. Pembangunan galangan kapal CNG dengan menggunakan referensi kapal jayanti

baruna.

2. Perhitungan dan perencanaan kebutuhan komponen kapal dengan mengunakan

klasifikasi ABS (american bureau of shipping) guide for vessels intended to carry

compressed natural gases in bulk, tahun 2014

3. Metode yang digunakan untuk menghitung investasi dan kembalinya investasi serta

keuntungan adalah metode NPV.

1.5. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah :

1. Dapat memberikan pengetahuan baru, wawasan baru, dan sebagai referensi bagi

pembaca mengenai pengembangan galangan kapal khusus kapal CNG di Indonesia.

2. Dapat digunakan untuk menilai kelayakan investasi pembangunan galangan kapal

khusus kapal CNG di Indonesia

1.6. Hipotesis

Pembangunan galangan kapal khusus CNG ship di Indonesia cukup layak untuk

dilaksanakan karena potensi pasar kapal CNG yang cukup banyak dan memiliki sedikit

persaingan, sehingga dapat mendukung industri kapal nasional khususnya dibidang kapal CNG.

Page 24: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

4

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 25: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

5

BAB 2

STUDI LITERATUR

2.1. Galangan Kapal

Bangunan kapal bisa disebut sebagai sebuah seni, dilakukan oleh seniman yaitu

perancang kapal. Itu berarti sang seniman merancang ukuran dan bentuk kapal berdasarkan

pikiran mereka tanpa ada perhitungan maupun gambar yang detail, hanya berdasarkan

pengetahuan dan pengalaman. Seniman hanya merangkai sebuah kapal dari material mentah,

pada waktu itu adalah kayu. Seiring berjalan waktu, kapal tidak lagi dibangun dari kayu dan

oleh seniman tanpa adanya perhitungan, namun dibangun dengan material baja dengan

perhitungan stabilitas, kekuatan, dan hidrodinamika oleh teknisi yang terlatih (Schlott, 1980).

Secara umum galangan kapal dapat diartikan sebagai tempat yang dirancang untuk

mengerjakan bangunan bangunan kapal baru dan perbaikan kapal (Storch et al, 1995). Galangan

kapal biasanya dibangun di lahan yang luas karena objek pengerjaan yang begitu besar di sertai

fasilitas pendukung guna menunjang akifitas yang terkait dengan pembangunan ataupun

perbaikan kapal.

2.1.1. Sarana Pokok Galangan Kapal

Untuk dapat beroperasi galangan kapal harus memilki sarana pokok dan sarana

penunjang (Soeharto dan Soejitno, 1996). Untuk galangan kapal bangunan baru, salah satu

sarana berikut harus dimiliki, yaitu :

a. Building berth

b. Building dock

c. Slipway

d. Graving dock

e. Lift dock

Berikut akan dijelaskan mengenai bebrapa jenis sarana pokok galangan tersebut :

a. Slipway

Slipway merupakan salah satu bentuk sarana pokok untuk reparasi kapal yang

paling sederhana untuk menaikkan dan menurunkan kapal yang akan direparasi.konstruksi

slipway terdiri dari rel yang dipasang pada landasan beton seperti pada building berth dan

kereta (cradle) di atasnya. Cradle dapat dinaik turunkan di atas rel dengan bantuan kabel

Page 26: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

6

baja (slink) yang ditarik mesin derek (winch). Slipway terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu:

slipway memanjang dan melintang.

Keuntungan menggunakan slipway sebgai sarana pengedokan dari segi ekonomis

relatif murah sehingga dalam pemilihan sarana pengedokan umumnya dianalisa apakah

slipway layak. Kemudian dari segi teknis slipway dianalisa daerah peluncuran/penaikan

kapal, sehingga membutuhkan daerah perairan terbuka dan membutuhkan areal tanah yang

panjang untuk tipe end launching dan areal tanah yang luas untuk tipe side launching. Pada

Gambar 2.1 diberikan contoh desain slipway sebagai salah satu sarana pengedokan.

Gambar 2.1 Slipway

Sumber : Bluebird Marine Systems Ltd, 2016

b. Graving dock

Graving dock adalah tempat untuk membangun atau mereparasi kapal dimana

bentuknya seperti kolam dengan konstruksi beton yang terletak ditepi pantai/laut. Antara

konstruksi kolam dan laut disekat oleh pintu yang kedap air. Cara kerja bila dibangun kapal

baru, pintu ditutup kemudian air di dock dikosongkan dengan cara memompa air keluar.

Sedangkan bila reparasi, kapal dimasukkan, kemudian pintu ditutup, air dipompa keluar

dan dibawah kapal diberikan penumpu penumpu yang akan menopang kapal. Pada Gambar

2.2 ditunjukan fasilitas graving dock sebagai salah satu sarana pengedokan kapal.

Page 27: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

7

Gambar 2.2 Graving Dock

Sumber : Royal Haskoning DHV, 2018

c. Floating Dock

Floating Dock Merupakan tipe dock yang portable sehingga dapat dengan

mudah dipindahkan. Floating dock dibuat dari baja sehingga biaya perawatan cukup

mahal. Proses pengedokan dengan cara menenggelamkan dan mengapungkan dock pada

sarat air tertentu dibantu dengan pompa pompa pengisi. Hal terpenting pada saat

pengedokan adalah urutan pengisian air ke dalam kompartemen atau pontoon agar tidak

terjadi defleksi yang berlebihan pada konstruksi floating dock tersebut.

Keuntungan penggunaan floating dock adalah biaya pembuatan untuk kapasitas

yang sama lebih murah dari pada graving dock, dapat dipindahkan ketempat lain, dapat

mengangkat kapal yang lebih panjang dari docknya sendiri serta dapat melakukan self

docking apabila mengalami kerusakan. Sedangkan kerugiannya adalah biaya perawatan

yang mahal, hanya untuk menguntungkan pekerjaan reparasi, umur pemakaian relative

pendek dibandingkan dengan tipe yang lain karena pengaruh korosi, memerlukan

perairan yang tenang untuk menjaga stabilitas kapal diatas dock serta memerlukan

perairan yang dalam. Pada Gambar 2.3 ditunjukan fasilitas floating dock sebagai salah

satu sarana pengedokan kapal.

Page 28: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

8

Gambar 2.3 Floating Dock

Sumber : Heger Dry Dock, Inc, 2011

2.1.2. Perencanaan Tata Letak Galangan Kapal

Perencanaan tata letak galangan kapal merupakan suatu proses yang sangat penting

untuk dilakukan sebaik mungkin. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai

berikut (Soeharto dan Soejitno, 1996) :

a. Jenis proses produksi

Proses produksi kapal terdiri dari 2 jenis kegiatan pokok yaitu hull construction

dan outfitting work. Jenis kegiatan ini perlu disusun dalam bentuk arus kegiatan / material

sejak dari kedatangan material sampai dengan kapal siap diserahkan.

b. Arah masuk / keluar material (Material flow)

Titik awal (starting point) dan titik akhir (ending point) dari proses produksi

tersebut akan sangat ditentukan oleh metode pengiriman material/bahan baku (dengan

menggunakan transportasi laut maupun darat). Titik dimana material tersebut datang

merupakan starting point dari urutan produksi yang telah direncanakan termasuk

kemudian pada area lahan yang tersedia.

c. Perhitungan Lokasi Fasilitas Utama

Pehitungan luas area masing masing fasilitas yang diperlukan sesuai dengan

kapasitas produksi per tahun yang telah disepakati bersama. Area produksi yang perlu

diperhitungkan luasnya tersebut adalah: gudang pelat / profil, bengkel persiapan /

Page 29: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

9

perawatan material, bengkel fabrikasi, bengkel sub assembly / assembly, building berth /

building dock, bengkel outfitting dan fasilitas-fasilitas lainnya.

d. Penentuan Lokasi Fasilitas Utama

Peletakan lokasi fasilitas utama galangan adalah acuan dari perencanaan lokasi

fasilitas penunjang lainnya. Dengan memperhatikan ploting yang telah dilaksanakan pada

area lahan tersebut, maka fasilitas utama galangan diletakkan pada proporsi urutan

produksi yang ditetapkan.

e. Penentuan Lokasi Fasilitas Penunjang

Peletakkan fasilitas penunjang merupakan suatu pekerjaan perancangan, sehingga

dapat terjadi beberapa kali perubahan (trial and error) dengan memperhatikan faktor

keselamatan kerja, efisiensi dan pemanfaatan lahan yang secara optimal.

2.1.3. Prinsip Tata Letak Galangan

Dalam proses pembangunan sebuah galangan kapal perlu adanya perhitungan secara

cermat, mengingat nilai ekonomis dari poduk tersebut sangat tinggi dengan suku bunga yang

berlaku, maka setiap keterlambatan akan membawa konsekuensi yang besar. Oleh karena itu

jalannya proses pembangunan mulai dari material supply hingga mencapai proses erection

harus berjalan dengan lancar. Sehingga suatu tata letak galangan menjadi salah satu hal yang

penting dalam menunjang kelancaran proses produksi. Ketepatan dalam penyusunan tata letak

galangan akan membantu kelancaran alur produksi dari proses pembangunan. Dalam menyusun

tata letak galangan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut (Soegiono,

2004) :

a. Menjaga agar lintasan/urutan dari setiap material atau produk tidak terpotong

b. Menjaga jumlah gerakan/perpindahan material sampai produk pada batas minimum.

c. Memberikan kesempatan yang cukup luas bagi fleksibilitas dan pengembangan di

masa yang akan datang.

d. Memberikan suatu lingkungan kerja yang cukup pada setiap area produksi khususnya

ditinjau dari segi keselamatan, kemyamanan dan efisiensi.

Cara pengaturan tata letak galangan menggunakan kombinasi Process Lay-Out dan

Product Lay-Out. Process Lay-Out merupakan tata letak di mana semua mesin-mesin sejenis

dan peralatan sejenis diletakkan pada area yang sama. Sedangkan Product Lay-Out adalah tata

letak di mana semua mesin produksi disusun berurutan sesuai dengan aliran material dapat

dilihat pada Gambar 2.4 Contoh layout pada galangan kapal

Page 30: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

10

Gambar 2.4 Contoh Layout Shipyard

Sumber : Atlantic Eagle Shipbuilding, 2013

Adapun tipe galangan ditentukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti

lokasi dan area galangan, metode pembangunan yang digunakan, dan skala produksi.

Dijelaskan sebagai berikut (Schlott, 1980) :

a. Layout tipe I dan T

Tipe tata letak galangan “I” dan ”T” merupakan tipe tata letak dimana bengkel

produksi utamanya segaris, sehingga alur material dari steel stockyard sampai dock

adalah lurus. Tipe tata letak galangan seperti ini biasanya adalah galangan yang

mempunyai lokasi tanah yang memanjang, baik itu memanjang sejajar dengan bibir

pantai maupun tegak lurus dengan bibir pantai. Tipe layout ini membutuhkan area yang

cukup panjang dan fasilitas sanitasi maupun pengangkutan di beberapa tempat untuk

mengurangi banyaknya kehilangan waktu. Pada Gambar 2.5 dan Gambar 2.6 ditunjukan

layout tipe I dan T

Steel - Dockyard Fabrication Shop Assembly Yard Dock

Gambar 2.5 Layout Tipe I

Steel - Dockyard Fabrication Shop Assembly Yard Dock

Gambar 2.6 Layout Tipe T

Page 31: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

11

b. Layout tipe L

Tipe tata letak “L” merupakan tipe galangan dimana bengkel produksinya

disusun sedemikian rupa sehingga tampak seperti L. penyusunan tata letak galangan tipe

L biasanya untuk steel stockyard sampai bengkel assembly adalah segaris, sedangkan

dock tegak lurus dengan bengkel assembly. Kelebihan dari layout tipe L yaitu terletak

pada penggunaan area yang lebih pendek dan terkonsentrasi. Pada Gambar 2.7

ditunjukan layout tipe L

Steel - Dockyard Fabrication Shop Assembly Yard

Dock

Gambar 2.7 Layout Tipe L

c. Layout tipe U

Tipe tata letak galangan U biasanya adalah galangan yang memiliki area yang

relatif sedang, dimana penempatan bengkel produksi disusun memutar seperti huruf U,

namun tetap memprioritaskan alur produksi. Tipe tata letak galangan ini memiliki

kelemahan pada waktu produksi yang lebih lama karena adanya pengembalian arus

material. Pada Gambar 2.8 ditunjukan layout tipe U

Steel - Dockyard Fabrication Shop

Assembly Yard

Dock

Gambar 2.8 Layout Tipe U

d. Layout tipe Z

Tipe tata letak Z merupakan tipe tata letak yang cukup jarang dipakai, dimana

bengkel produksi tidak disusun sejajar, namun alur produksi dan material dibuat seperti

huruf Z. Layout tipe ini memiliki keuntungan apa bila akan dilakukan pengembangan

atau perluasan pada bengkel-bengkel di kemudian hari. Pada Gambar 2.9 ditunjukan

layout tipe Z

Page 32: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

12

Steel - Dockyard

Fabrication ShopAssembly YardDock

Gambar 2.9 Layout Tipe Z

2.1.4. Tujuan Perencanaan Letak Galangan

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan tata letak industri galangan pada

dasarnya adalah meminimalkan biaya atau meningkatkan efisiensi dalam pengaturan segala

fasilitas produksi dan area kerja. Disamping juga untuk mendapatkan tempat kerja yang

nyaman, system kerja yang teratur serta kemudahan dalam perawatan keseluruhan sistem.

Sedangkan tujuan penataan sarana produksi adalah :

a. Mengurangi jarak kerja material handling,

b. Tidak terganggunya frekuensi produksi,

c. Mempermudah perawatan sarana produksi,

d. Menekan investasi dan ongkos produksi,

e. Meningkatkan keselamatan kerja,

f. Meningkatkan efisiensi produksi,

g. Meningkatkan mutu hasil produksi,

h. Memudahkan pengawasan.

Baik buruknya penataan area produksi dan layout perusahaan akan menentukan efisiensi

produksi, laba perusahaan serta ketangguhan perusahaan. Hal ini berlaku pula untuk sebuah

galangan kapal (Soeharto dan Soejitno, 1996). Adapun beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam penyusunan layout galangan, antara lain:

a. Produk yang dihasilkan,

b. Urutan produksi,

c. Kebutuhan ruangan yang memadai,

d. Peralatan atau mesin mesin

e. Maintenance dan replacement,

f. Keseimbangan kapasitas,

Page 33: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

13

g. Minimum pergerakan material,

h. Tempat kerja karyawan.

i. Service area,

j. Waiting area (tempat menyimpan material untuk menunggu proses selanjutnya),

k. Plan climate (pengaturan udara dan suhu dalam ruangan).

l. Pertimbangan utama dalam penyusunan layout galangan kapal adalah aliran

material, kapasitas produksi, sarana dan prasarana serta tuntutan efisiensi yang

tinggi.

2.2. Gas Alam

Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang mempunyai bentuk berupa gas. Gas alam

terdiri dari campuran hidrokarbon mempunyai sifat daya kembang yang besar, daya tekan yang

tinggi berat jenis spesifik yang rendah dan secara alami ditemukan dalam bentuk gas. Berikut

merupakan komponen yang terdapat pada gas alam beserta berat jenis gas alam dalam keadan

STP (Standard Temperature and Pressure) maupun NTP (Normal Temperature and Pressure).

Untuk jenis gas, formula, berat molekul dan kepadatan dapat dilihat pada Tabel 2.1 mengenai

kondisi NTP1 dan STP2

Tabel 2.1 Berat Jenis Komponen Gas Alam pada NTP1 dan STP2

Gas Formula Molecular Weight Density

(kg/m3) (lb/ft3)

Chclohexane 84,16

Digester Gas 0,062

Ethane C2H6 30,07 1,264 1) 0,0789 1)

Ethyl Alcohol 46,07

Ethyl Chloride 64,52

Ethylene C2H4 28,03 1,260 2) 0,0786 2)

Helium He 4,02 0,1664 1) 0,0104 2)

N-Heptane 100,20

Hexane 86,17

Hydrogen H2 2,016 0,0899 2) 0,0056 2)

Hydrochloric Acid 36,47

Hydrogen Chloride HCl 36,5 1,528 1) 0,0954 1)

Hydrogen Sulfide H2S 34,076 1,434 1) 0,0895 1)

Page 34: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

14

Gas Formula Molecular Weight Density

(kg/m3) (lb/ft3)

Methane CH4 16,043 0,668 1)

0,717 2)

0.0417 1)

0,0447 2)

Methyl Alkohol 32,04

Methyl Butane 72,15

Methyl Chloride 50,49

Natural Gas 19,5 0,7 –

0,9 2)

0,044 –

0,056 2)

Neon Ne 20,179 0,052

Nitric Oxide No 30,6 1,249 1) 0,0780 1)

Acetylene (ethyne) C2H2 26 1,092 1) 0,0682 1)

1,170 2) 0,0729 2)

Air 29 1,205 1) 0,0752 2)

1,293 1) 0.0806 2)

Ammonia NH3 17,031 0,717 1) 0.0448 2)

0.769 1) 0.0480 2)

Argon Ar 39,948 1,661 1) 0,1037 2)

Benzena C6H6 78,11 3,486 0,20643

Blast Furnace Gas 1,250 2) 0,0780 2)

Butane C4H10 58,1 2,489 1) 0,1554 1)

2,5 2) 0,156 2)

Butylene (Butene) C4H8 56,11 2,504 2) 0,148 2)

Carbon Diokside CO2 44,01 1,842 1) 0,1150 1)

1,977 2) 0,1234 2)

Carbon Disulphide 76,13

Carbon Monoxide CO 28,01 1,165 1) 0,0727 1)

1,250 2) 0,0780 2)

Carburated Water Gas 0,048

Chlorine Cl2 70,906 2,994 1) 0,1869 1)

Coke Oven Gas 0,034 2)

Combustion Product 1,11 2) 0,069 2)

Page 35: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

15

Didalam CNG terdapat komposisi kimia yang terdiri dari berbagai macam gas gas. Hal

ini dapat dilihat pada Tabel 2.2

Tabel 2.2 Komposisi Kimia dalam CNG

Komponen Gas Komposisi

Metana 84,07 %

Etana 5,86 %

Propana 2,20 %

i-Butana 0,35 %

n-Butana 0,58 %

i-Pentana 0,27 %

n-Pentana 0,25 %

Hexana 0,28 %

Heptana 0,76 %

Karbon Dioxsida 1,30 %

Hidrogen Sulfida 0,63 %

Nitrogen 3,45 %

Total 100 %

2.3. Marine Compressed Natural Gas (CNG)

Penggunaan CNG untuk bahan bakar bukanlah hal baru. Hampir semua gas alam

dikirimkan oleh pipa telah dikompresikan terlebih dahulu. CNG juga telah digunakan secara

luas sebagai bahan bakar transportasi dengan lebih dari 12 juta kendaraan CNG dalam

pelayanan di seluruh dunia. Marine CNG adalah transportasi gas alam dengan menggunakan

kapal yang disimpan di dalam tangki-tangki bertekanan tinggi. Untuk tujuan ini gas alam hanya

secara mekanis dikompresi, seperti di pipa. Tidak seperti gas alam cair (LNG), CNG tidak

memerlukan pendinginan yang kompleks dan mahal.

CNG merupakan alternatif pengganti BBM (bahan bakar minyak) yang berupa BBG

(bahan bakar gas) yang dipadatkan. CNG disimpan dan di distribusikan melalui pengemasan

dalam tangki bejana tekan atau pressure vessel. Tekanan yang digunakan dalam operasional

pada CNG adalah sebesar 100 s/d 275 bar. Dikarenakan tekanan yang besar maka CNG tidak

bisa di distribusikan melalui pipa yang hanya memiliki tekanan 11 bar. CNG memiliki jarak

efisien 2500 km jika lebih dari 2500 km, transportasi gas alam lebih efisien menggunakan

transportasi dalam bentuk LNG (Liquified Natural Gas) untuk jarak pemasaran dengan

menggunakan CNG vessel dapat dilihat pada Gambar 2.10

Page 36: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

16

Gambar 2.10 Jarak Untuk Pemasaran Gas Alam

Sumber : Marine CNG Transportation, Platts Caribbean Energy Conferce, 2013

2.4. Tinjauan Kapal Pengankut CNG

Pengangkutan CNG dengan menggunakan kapal dinilai lebih efisien dibandingkan

dengan pengangkutan jenis lain (LNG dan LPG). Hal ini dikarenakan fasilitas yang dibutuhkan

saat pemuatan dan saat bongkar muatan. Dibandingkan dengan kapal LNG yang memerlukan

terminal pencairan (liquefaction terminal) pada saat pemuatan dikapal dan terminal untuk

menjadi gas (regassification terminal) pada saat bongkar muatan.

2.4.1. Pressure Vessel

Pressure Vessel adalah tangki yang digunakan untuk menyimpan fluida. Penyimpanan

fluida yang disimpan dalam pressure vessel merupakan fluida yang berkarakteristik dan fluida

yang harus diberi perlakuan khusus, misalkan fluida bertekanan, fluida yang memiliki

temperatur rendah,dll.

Perancangan Pressure Vessel (Pressure Vessel Design) Dalam merancang pressure

vessel, hal-hal yang harus dilakukan adalah :

1. Menentukan Ukuran Utama Pressure Vessel

Untuk menentukan ukuran utama pressure vessel dapat dilakukan dengan 2 metode.

Metode-metode tersebut biasa disebut dengan metode 1 dan metode 2. (Pressure Vessel

Design Manual oleh Dennis Moss, 2004).

2. Menghitung Tebal Pelat untuk Pressure Vessel

Page 37: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

17

Untuk menghitung tebal pelat pressure vessel harus sesuai standard yang ada.

Perhitungan tebal pelat pressure vessel sesuai standard ASME (American Society of

Mechanical Engineers). Tangki CNG diklasifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu :

- Tipe 1, Semua bahan yang dipakai berjenis logam.

- Tipe 2, Bahan yang dipakai adalah logam yang dilapisi komposit (fiber glass/serat

karbon) pada bagian tengah.

- Tipe 3, Bahan yang dipakai adalah logam yang dilapisi komposit pada bagian dalam

(full wrapped).

- Tipe 4, Bahan yang dipakai adalah plastik kedap gas yang dilapisi komposit pada

bagian dalam (full wrapped).

Gambar 2.11 Tipe Tanki CNG

Sumber : CNG Complete, 2013

Pada dapat Gambar 2.11 dilihat berbagai macam tipe tipe tangki CNG yang dapat

digunakan. Umumnya tangk1 yang banyak digunakan adalah tangk1 CNG tipe 1 yang

menggunakan material metal.

2.4.2. Komponen CNG (Compressed Natural Gas) Cylinder

Tangki yang akan digunakan dalam kapal CNG Carrier merupakan tangki yang didesain

hanya untuk gas CNG (Compresssed Natural Gas) dan tidak dapat digunakan untuk bakar

lainnya. Tangki ini juga harus mampu menahan tekanan 200-250 bar dan pemasangan tangki

CNG harus dilakukan dengan pengawasan profesional. Pada Gambar 2.12 ditunjukan

komponen komponen yang ada pada bagian tangki CNG sedangkan pada Tabel 2.3 merupakan

keterangan bagian CNG Cylinder. Pada Gambar 2.13 dan Tabel 2.4 merupakan gambar dan

keterangan dari katup tangki CNG

Page 38: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

18

Gambar 2.12 Komponen CNG Cylinder

Sumber : Steelhead Composite, 2016

Tabel 2.3 Keterangan Bagian CNG Cylinder

Part Number Description

1 Valve

2 O – Ring

3 O – Ring

4 COPV

5 O – Ring

6 O – Ring

7 O – Ring

Gambar 2.13 Katup dari CNG Cylinder

Sumber : Steelhead Composite, 2016

Tabel 2.4 Keterangan Bagian Katup CNG

Part Valve Detail

A Manual Valve

B Inlet/Outlet Fuel Port

C Pressure Relief Device

(PRD)

D PRD Vent Port

E Solenoid Actuator

F Electrical Solenoid

Connection Point

G Valve Body

1 2 3

4

5 6 7

Page 39: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

19

2.4.3. Proses Pembuatan Tangki CNG

Secara umum terdapat 3 cara dalam proses manufaktur tabung CNG untuk menghasilkan

tabung silinder tanpa menggunakan las (seamless). Perbedaan proses pembuatan tangki dapat

dilihat pada Tabel 2.5 :

Tabel 2.5 Proses Pembuatan Tangki CNG

a. Deep Drawing/Plate Puncing (Includes : Annealing, Lubricating, Cold Deep

Drawing, Annealing & Phosphating, Lubricating, Cold Deep Drawing, Etc.) Untuk

proses lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.14.

Gambar 2.14 Proses Deep Drawing/Plate Punching

Sumber : Zhejiang Jindun Holding Group, 2010

Pada Gambar 2.14 dijelaskan urutan proses : Raw Material Cutting

Spherodizing Surface Treatment 1st Lubricating Cup Pressing Annealing

Surface Treatment 2nd Lubricating 1st Deep Drawing Annealing

Surface Treatment 3rd Lubricating 2nd Deep Drawing UT Test Head

Forming Neck Cutting Q/T Heat Treatment Neck Machining Hydrostatic

Test Internal/External Shot Blasting Ultrasonic Inspection Weighting

No Material Mentah Proses

1 Steel Plate Deep Drawing

2 Seamless Tubes Hot Spinning

3 Steel Billet Piercing and Drawing

Page 40: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

20

Measuring Stamping Painting Winding Curling Curling Hydrostatic

Test Auto-Frettage Valve Assembly Finish

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Proses Deep Drawing/Plate Punching

Kelebihan Kekurangan

Ketebalan dinding tabung sama (uniform) Memiliki resiko yang kerutan (wrinkles/riffles)

pada bagian kulit tabung

Berat tabung lebih ringan dibandingkan

metode lainnya

Banyaknya fasilitas produksi yang diperlukan

Rasio perbandingan antara kapasitas dan berat

tabung tinggi

Pengerjaan membutuhkan waktu yang relative

lebih lama

Jika tidak memiliki kerutan dan cacat produksi

(wrinkle, riffle, etc) dapat memiliki

karakteristik yang lebih halus dan sama

dibandingkan metode lainnya

Produktivitas rendah dan prosedur produksi

yang lebih rumit

Berdasarkan Tabel 2.6 dapat diidentifikasikan kelebihan maupun kekurangan

dari proses deep drawing/plate punching.

b. Seamless Tubes Hot Forming/Spinning (Includes : Cutting to Length, Regional

Heating, Base Spinning, Shaping, Internal Dressing, Etc.)

Gambar 2.15 Proses Seamless Tubes Hot Forming/Spinning

Sumber : Zhejiang Jindun Holding Group, 2010/09/27

Page 41: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

21

Pada Gambar 2.15 dijelaskan urutan Proses : Raw Material (Pipe) Cutting

Bottom Closing Bottom Shapping & Internal Dressing Internal Inspection

Head Forming Neck Cutting Q/T Heat Treatment Neck Machining

Hydrostatic Test Internal/External Shot Blasting Ultrasonic Inspection

Weighting Measuring Stamping Painting Winding Curling Curling

Hydrostatic Test Auto-Frettage Valve Assembly Finish

Tabel 2.7 Kelebihan dan kekurangan proses seamless tubes hot forming/spinning

Kelebihan Kekurangan

Investasi fasilitas pembuat tangki ,pengerjaan

dan area kerja lebih sedikit

Biaya material mentah tinggi (Seamless Tube)

Produktivitas tinggi dan biaya modal lebih

efisien

Tangki berdiameter besar dibuat dengan

menggunakan panas (Hot-Exspansion) yang

dapat mempengaruhi keselamatan dari tabung

bertekanan tinggi pada saat operasional

Secara umum ketebalan pada kulit hampir

sama sehingga mengurangi rasio berat/volume

Dikarenakan keterbatasan proses Spinning

resiko kurangnya pencampuran logam

dibagian dasar tangki, atau resiko mengalami

inclusion, crack dan cacat lainnya tinggi

Ketebalan (Base Thickness) dapat berubah

ubah jika digunakan dalam jangka waktu yang

lama

Perubahan ketebalan dari dasar tangka menuju

kulit tidak merata sehingga bisa terjadi

kebocoran dikarenakan fatigue setelah

digunakan dalam beberapa tahun

Ukuran dari tangka jenis ini terbatas dari

ketersediaan material mentah (Seamless Tube)

Berdasarkan Tabel 2.7 dapat diidentifikasikan kelebihan maupun kekurangan dari

proses seamless tubes hot forming/spinning.

c. Billet Piercing (Includes : Billet Cutting, Overall Heating, Cupping & Hot Piercing,

Wall Thickness Reduction by Hot/Cold Drawing, Etc.)

Page 42: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

22

Gambar 2.16 Proses Billet Piercing

Sumber : Zhejiang Jindun Holding Group, 2010/09/27

Pada gambar Gambar 2.1 merupakan urutan proses : Raw Material (Billet) Cutting

Billet Heating Cup Drawing Final Drawing Plasma Cutting Inside

Inspection Head Forming Neck Cutting Q/T Heat Treatment Neck

Machining Hydrostatic Test Internal/External Shot Blasting Ultrasonic

Inspection Weighting Measuring Stamping Painting Winding Curling

Curling Hydrostatic Test Auto-Frettage Valve Assembly Finish.

Tabel 2.8 Kelebihan dan kekurangan proses billet piercing

Kelebihan Kekurangan

Material mentah mudah untuk didapatkan

(Billet)

Investasi yang dibutuhkan tinggi dan luas area

kerja luas

Tegangan yang disebarkan pada dasar tangka

lebih merata tanpa menggunakan proses

spinning

Kualitas permukaan dikulit memiliki cacat

cacat halus dikarenakan mudah terjadi

oksidasi, goresan, cekungan dan cacat yang

diakibatkan proses yang menggunakan panas

lebih sulit terlihat

Dikarenakan ketebalan yang merata dari kulit

hingga dasar tangka tingkat tekanan di zona

zona berbahaya masih dapat memenuhi syarat

dan lebih aman pada saat beroperasi

Rasio berat / kapasitas tinggi

Page 43: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

23

Kelebihan Kekurangan

Spesifikasi dan ukuran yang tidak menjadi

standar baku dapat dibuat untuk memenuhi

kebutuhan pembeli

Biaya produksi dan kontrol manajemen tinggi

Berdasarkan Tabel 2.8 dapat diidentifikasikan kelebihan maupun kekurangan dari

proses billet piercing.

2.5. Jenis-Jenis Kapal dan Tangki CNG

Pada saat ini kapal pengangkut CNG telah memilki banyak pengembangan hal ini

ditujukan agar pengangkutan CNG menjadi lebih ekonomis. Berikut merupakan jenis-jenis

kapal CNG yang telah dikembangkan.

a. Tipe Enersea (Baja, pipa vertikal, tekanan 130 bar pada suhu -29o C)

ABS (American Bureau of Shipping), yang merupakan badan klasifikasi amerika

yang menjadi pelopor standar keselamatan dan keamanan yang terkait dengan

pengiriman ( Liquefied natural gas, LNG ) dipilih menjadi mitra kerja dari EnerSea

Transport (Houston, Texas), Hyundai Heavy Industry ( Korea ) dan Kawasaki Kisen

Kaisha (”K” Line ) dalam mengembangkan kapal yang didesain untuk membawa CNG.

ABS selaku biro klasifikasi akan menyediakan ”class approval in principle” dari konsep

EnerSea’s VOTRANS ( Volume Optimized Transport Storage ) kapal pengangkut CNG

yang telah memenuhi regulasi klasifikasi ABS. Pada Gambar 2.17 diperlihatkan contoh

desain kapal CNG tipe enersea.

Gambar 2.17 Kapal CNG Tipe Enersea

Sumber : Global mongabay, 2007

Page 44: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

24

b. Tipe Coselle ditemukan oleh williams ( baja tergulung, tekanan 275 bar, suhu

ambient)

ABS (American Bureau of Shipping) sebagai biro klasifikasi yang telah

dipercaya dalam hal keselamatan tangki bertekanan tinggi telah mengakui konstruksi

dari desain tanker gas baru. Kapal Coselle CNG dikembangkan dari perusahaan milik

negara pemerintah kanada kapal Sea NG, kapal coselle memiliki sistem penyimpanan

gas bertekanan tinggi pada gulungan pipa berdiameter kecil dalam jumlah yang banyak.

Tiap Coselle terdiri dari gulungan besar dari pipa yang terbungkus menjadi

kontainer penyimpanan berbentuk silinder. Sampai dengan 10 millimeter diameter kecil,

pipa dengan kekuatan tarik tinggi X70 digulung sampai membentuk roll seperti susunan

konstruksi kokoh, yang disebut Coselle. Corselle menyediakan perlindungan untuk

transportasi CNG dikarenakan konstruksinya yang kokoh. Ukuran dari Coselle berkisar

antara 15 – 20 meter untuk diameternya dan 2,5 – 4,5 meter untuk tingginya, dan

beratnya mencapai 550 ton. Untuk setiap coselle dapat membawa 3.000.000 standart

cubic feet dari gas alam. Bergantung dari dimensi, suhu gas, tekanan dan komposisi.

Coselle dibuat untuk mengurangi potensi pecah hal ini dikarenakan coselle memiliki

dinding pipa yang tipis dan memliki sifat elastis. Coselle didesain untuk membatasi

aliran gas akibat dimensi pipa yang kecil. Coselle juga lebih aman karena dekompresi

energi dibebaskan secara lebih perlahan-lahan.

Gambar 2.18 Kapal CNG Tipe Coselle

Sumber : marinelog, 2010

Page 45: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

25

Keuntungan lain yang dimiliki tangki ini adalah minimnya fasilitas darat. Gas

dapat dimuat pada fasilitas jalur pipa pelabuhan sederhana. Hal ini tentu akan sangat

berpengaruh untuk mengurangi biaya untuk pengunaan lahan dan juga teknologi. Gas

juga dapat ditransportasikan dengan kapal pada pelampung lepas pantai jika pelabuhan

tidak dapat menerima. SeaNG meyatakan bahwa potensi pemasaran untuk kapal CNG

tipe coselle sangat besar. Gambar 2.18 Kapal CNG Tipe Coselle Merupakan desain

kapal CNG tipe coselle.

c. Tipe Knutsen ( baja, pipa vertikal, tekanan 250 bar, suhu ambient )

Perusahaan pelayaran Norwegia ”Knutsen OAS Shipping” telah memilih

pendekatan lain untuk merealisasikan CNG. Strategi pengembangan yang dilakukan,

antara lain :

- Mengaplikasikan prinsip desain yang sudah ada dengan maksimal.

- Mengabungkan industri perpipaan terbaik dengan industri perkapalan.

- Menjaga agar tingkat kerumitan minimum

Gambar 2.19 Kapal CNG Tipe Knutsen

Sumber : Knutsenoas Shipping, 2012

d. Tipe CETech ditemukan oleh Statoil, Teekay, Hoegh ( baja, pipa horizontal, tekanan

antara 200-250 bar, suhu ambient )

Pada Agustus 2004, Statoil, Teekay Shipping and Leif Hoegh & Co mengalihkan

program proyek jangka panjangnya menjadi perusahaan CETech ( compressed energy

technology ). Tugas pokok dari perusahaan adalah untuk mengkomersialkan teknologi

Page 46: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

26

transportasi CNG, memungkinkannya untuk dilakukan pengiriman gas alam dari

pengeboran lepas pantai ke stasiun penampungan yang berada didarat atau lepas pantai.

Pada Gambar 2.20 dapat dilihat contoh kapal CETech

Gambar 2.20 Kapal CNG Tipe CETech

Sumber : Marinelog, 2004

e. Tipe Trans CNG International – Canada (tabung baja terbungkus)

Trans CNG international adalah perusahaan pengembang dari sistem transportasi

CNG Gas Transport Module ( GTM ). Teknologi ini mengunakan pipa komposit dibawah

lisensi dari NCF Industry. Gas Transport Module adalah bejana tekan dengan penguatan

komposit yang dibuat dengan mengacu kepada aturan American Society of Mechanical

Engineers ( ASME ), meliputi Dead Weight Tonnage ( DWT ), kontainer bertekanan tinggi

untuk pengiriman CNG dengan kapal laut, tongkang, kereta api atau truk. GTM

menawarkan efesiensi berat konstruksi dibandingkan dengan bejana tekan konvensional

dimana disisi lain mempertimbangkan juga tingkat keamanan dalam produksinya sesuai

dengan aturan dari ASME berkaitan dengan bejana tekan. Pengurangan berat konstruksi

berdampak kepada efisiensi konstruksi dari kapal pengangkut dan juga penghematan bahan

bakar.

Gas alam dikompresi hingga mencapai tekanan 3.000 psi yang kemudian akan

dialirkan pada tongkang atau kapal melalui pipa muat bertekanan tinggi. Proses tersebut

sama dengan proses pengisian CNG pada truk tangki, sekalipun dalam skala yang lebih

besar. Pada stasiun bongkar/muat, tongkang/kapal laut dihubungkan dengan sistem pipa

bongkar dan stasiun pengendali tekanan.

Page 47: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

27

f. Tipe Trans Ocean Gas ( campuran )

Trans Ocean Gas merupakan satu-satunya penyokong CNG didunia yang

membawa CNG dengan mengunakan FRP ( fiber reinforcement plastic ) untuk

mentrasportasikan CNG dengan mengunakan kapal. Kapal FRP bertekanan ini telah diakui

keamananannya dan handal pada aplikasi di aerospace, dipertahanan nasional, di industri

minyak dan lepas pantai dan disarana transportasi umum. Berikut merupakan sifat yang

dimiliki oleh bejana tekan jenis FRP

1. Berat Konstruksi ( 1/3 baja )

2. Tahan terhadap korosi ( Thermoplastic Liner )

3. Aman terhadap resiko pecah ( bocor sebelum pecah )

4. Memiliki tingkat keandalan yang tinggi ( peluang kegagalan < 10E-5 )

5. Tahan terhadap kondisi temperatur yang sangat rendah ( -80oC )

6. Efisien dalam hal biaya

Bejana tekan jenis FRP diproduksi dengan mengunakan tabung plastik sebagai

model pada mesin filament-winding dengan sistem komputer. Sejalan dengan diputarnya

model pembuatan alur dengan filamen serat fiber dengan alur melingkar secara terus

menerus pada permukaan epoxy. Penambahan filament menghasilkan kekuatan pada

permukaan bejana tekan. Sebuah boss berbahan stainless steel pada sisi ujung atas dan

bawah, memungkinkan dilakukan penyambungan dengan manifol pipa konvensional.

Gambar 2.21 Merupakan contoh desain kapal tipe trans ocean gas (campuran)

Gambar 2.21 Kapal CNG Tipe Trans Ocean Gas

Sumber : Offshore Mag, 2015

Page 48: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

28

2.6. Fasilitas Penunjang Operasional CNG Carrier

Didalam merencanakan pengiriman CNG menngunakan kapal diperlukan sarana dan

prasarana agar proses transfer gas berjalan dengan lancar. Hal hal yang dibutuhkan adalah

sebagai berikut :

a. Jetty

Jetty merupakan fasilitas yang digunakan untuk menambatkan kapal yang

mengapung atau berada diatas air. Fasilitas ini diperlukan agar kapal tidak perlu sampai

bersandar untuk loading dan offloading gas dari power plant yang mensuplai maupun

yang akan disuplai. Gambar 2.22 menunjukan fasilitas jetty pada proyek oil and gas.

Gambar 2.22 Fasilitas Jetty

Sumber : HMSK, 2013

b. Compression Station

Compression Station merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengkompresi gas

alam. Gas alam yang telah dikompresi ini yang dinamakan compressed natural gas

(CNG). Gas gas ini dikompresi hingga mencapai tekanan 150 – 200 bar dan kemudian

akan disalurkan ke tangki CNG dikapal. Gambar 2.23 menunjukan contoh compression

station untuk menurunkan tekanan gas.

Page 49: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

29

Gambar 2.23 Compression Station

Sumber : Nexus Gas Transmission

c. Decompression Station

Decompression Station merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengembalikan

gas yang telah terkompresi sebelumnya untuk dijadikan menjadi tekanan awal.

Decompression station akan digunakan jika gas gas yang terkompresi akan dipakai

untuk menjadi bahan bakar. Gambar 2.24 merupakan salah satu contoh fasilitas

Decompression Station.

Gambar 2.24 Decompression Station

Sumber : Gas Regulator, 2015

Page 50: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

30

d. CNG Storage

CNG Storage merupakan fasilitas yang digunakan untuk menyimpan gas gas

bertekanan tinggi. Hal ini dilakukan agar selalu tersedianya cadangan gas yang akan

digunakan menjadi bahan bakar pembangkit listrik tenaga gas. Gambar 2.25 merupakan

contoh CNG Storage.

Gambar 2.25 CNG Storage

Sumber : Maritime Executive, 2013

2.7. Fasilitas Pengolahan Compressed Natural Gas pada Power Plant

Didalam pengolahan compressed natural gas pada power plant diperlukan berbagai

fasilitas pendukung. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Natural Gas Inlet (Filtration & Pressure Reduction Station)

2. Generator

3. Intake air filter

4. Exhaust gas module

5. Exhaust gas silencer

6. Radiator

7. Step Up Transformer

8. Auxilary Transformer

9. Auxilary side ventilation air inlet

10. Generator side air inlet

Gambar 2.26 Merupakan contoh gas power plant yang dimiliki oleh wartsila yang

berkapasitas 50 MW.

Page 51: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

31

Gambar 2.26 Gas Power Plant

Sumber : Wartsila, 2017

2.8. Analisa Pemilihan Galangan Kapal

Ada beberapa analisa teknis yang harus dilakukan untuk pemilihan lokasi yang cocok

untuk dibangun galangan kapal. Beberapa kriteria tersebut antara lain (Wignjosoebroto, 1991)

a. Ketersediaan lahan yang cukup

Luasan lahan haruslah dikategorikan lebih dari cukup untuk membangun

galangan kapal. Semakin luas lahan yang dibangun untuk galangan kapal, maka sangat

memungkinkan pihak galangan kapal untuk melakukan variasi pada layout galangan

serta penambahan fasilitas galangan kapal selain fasilitas pokok dari galangan kapal.

b. Keadaan alam dan lingkungan

Keadaan alam dan lingkungan menjadi faktor penting dari pemilihan lokasi.

Keadaan alam dan lingkungan ditinjau dari letak geografisnya, cuaca dan iklim, sarana

transportasi, angin, gelombang, instansi di sekitar galangan kapal, dan pangsa pasar

galangan kapal di sekitar lokasi. Dari letak geografisnya, akan ditinjau dari perbatasan

arah mata angin baik dari utara, selatan, timur dan barat.Untuk sarana transportasi, akan

ditinjau dari jalan utama terdekat dengan lokasi dan fasilitas umum seperti pelabuhan

atau terminal.

c. Fasilitas umum di sekitar lokasi

Fasilitas-fasilitas umum yang berada di sekitar lokasi akan dibangunnya

galangan kapal menjadi prioritas pula dalam pemilihan lokasi galangan kapal. Ada

Page 52: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

32

beberapa fasilitas umum yang sangat riskan, gedung, jalan utama, dll. Sebisa mungkin

pembangunan kapal tidak mengorbankan fasilitas umum apabila ada persinggungan

dengan rencana galangan kapal yang akan dibuat, seperti tempat peribadatan, sekolah

yang ada, sehingga tidak merugikan orang lain, terutama warga setempat. Apabila di

suatu ketika terdapat persinggungan dengan fasilitas umum yang dekat dengan lokasi

pembangunan galangan kapal, maka perusahaan galangan kapal harus mengeluarkan

biaya yang lebih untuk kompensasi. Persinggungan yang seringkali terjadi terkait

masalah pemotongan jalan, gedung, dan lain-lain.

d. Keamanan lokasi secara teknis dan lingkungan

Keamanan suatu lokasi juga sangat diperhitungkan di dalam pemilihan lokasi

pembangunan galangan kapal. Keamanan dari segi sumbernya dibagi menjadi 2, yaitu

faktor keamanan lingkungan dan faktor keamanan teknis. Faktor keamanan lingkungan

merupakan keamanan yang berhubungan dengan ancaman dari luar, misalnya

perampokan, penjarahan, dll. Sedangkan keamanan teknis berasal dari internal

perusahaan yang tidak mengganggu fasilitas utama dari galangan kapal itu sendiri.

e. Akses logistik ke lokasi

Mudahnya akses logistik ke lokasi akan sangat diperlukan untuk pengiriman

material untuk proyek dari galangan kapal. Kedekatan antara lokasi galangan kapal

dengan jalan utama akan sangat menguntungkan pihak galangan kapal, baik secara

ekonomis maupun secara teknis.

f. Kedekatan dengan industri penunjang

Industri penunjang galangan kapal, misalnya industri material baja juga

merupakan kriteria penting dalam pemilihan lokasi galangan kapal. Kedekatan galangan

kapal dengan industri penunjang akan mempercepat pembelian material pembangunan

kapal dan dapat menghemat biaya transportasi dari pengangkutan material.

g. Sumber daya manusia

Kriteria yang tidak kalah penting adalah kriteria sumber daya manusia di sekitar

galangan kapal. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah sumber daya manusia

yang nantinya dapt menjadi pekerja di galangan kapal. Sumber daya manusia yang

sangat dibutuhkan dalam proyek antara lain lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), khususnya di bidang perkapalan

Page 53: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

33

2.9. Organisasi Perusahaan

Organisasi dalam suatu galangan umumnya terbagi dalam beberapa departemen meliputi

administrasi, produksi, teknis, pengadaan material, quality assurance, dan manajemen proyek

(Storch et al, 1995).

Organisasi memiliki sebuah sturuktur, di mana struktur organisasi tersebut

mengindikasikan tentang beberapa hal antara lain :

a. Bagaimana sebuah organisasi berfungsi dan dikelola.

b. Bagaimana sebuah informasi berjalan/mengalir dan diproses dalam sebuah organisasi

c. Seberapa fleksibel dan responsif organisasi tersebut.

Struktur organisasi menggambarkan fungsi, tugas dan kewanangan departemen, divisi,

karyawan individu serta hubungan antara mereka. Hubungan yang dimaksud adalah baris

perintah, komunikasi serta prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut. Dalam struktur

juga menjelaskan jumlah karyawan di setiap divisi, unit dan departemen. Pada umumnya

sistem organisasi memiliki 2 jenis yaitu, Struktur Fungsional dan Struktur Divisional :

1. Struktur Fungsional

Struktur organisasi yang terdiri dari orang-orang dengan keterampilan yang sama

dan melakukan tugas-tugas serupa yang kemudian dikelompokkan bersama menjadi

beberapa unit kerja. Anggota-anggotanya bekerja di bidang fungsional sesuai dengan

keahlian mereka. Jenis struktur organisasi seperti ini tidak terbatas pada bisnis saja. Jenis

struktur seperti ini juga dapat bekerja dengan baik untuk organisasi kecil yang

memproduksi beberapa produk atau jasa.

Struktur Fungisional mengelompokkan orang berdasarkan fungsi yang mereka

lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut fungsi yang dilakukan dalam

organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis fungsional terdiri dari vice

president, sales department, customer service department, engineering atau departemen

produksi, departemen akunting dan administratif.

Pada sistem organisasi divisional tiap-tiap persekutuan atau company sebagai

pembantu dari pemegang saham yang akan melakukan kegiatan usahanya sesuai dengan

tanggung jawab dan kecakapannya dalam garis batas yang telah digariskan oleh

perusahaan. Garis batas kebijaksanaan ini dapat dipengaruhi oleh masing-masing

persekutuan dan dengan tingkatan kemajuan yang dicapai dapat memberikan kemajuan

perusahaan.

Page 54: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

34

Akibat buruk dari sistem organisasi ini adalah terlalu banyak penempatan

management yang berkedudukan tinggi pada tiap-tiap bagian, sehingga pemegang saham

dianggap mempunyai kekuasaan relative kecil. Di samping itu koreksi masing-masing

bagian menjadi sulit serta terdapat fungsi yang terlalu banyak dan hampir bersamaan.

2. Struktur Divisional

Struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan pada produk yang sama,

proses yang sama, kelompok orang yang melayani pelanggan yang sama, dan atau

berlokasi di daerah yang sama di suatu wilayah geografis. Secara umum dalam struktur

organisasi seperti ini biasanya bersifat kompleks, dan menghindari masalah yang terkait

dengan struktur fungsional. Struktur divisional Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan

divisi yang berbeda dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam :

a. Struktur produk

Struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan karyawan dan kerja

yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan memproduksi tiga

jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi yang berbeda untuk

produk tersebut.

b. Struktur pasar

Struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan berdasarkan

pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa memiliki 3

pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan

membedakan divisi dalam struktur.

c. Struktur geografis

Organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda, misalnya ada

zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi mengikuti struktur

zona wilayah.Jika korporasi diorganisir berbasis divisi, akan memerlukan lapisan

manajemen ekstra (kepala divisi) antara manajemen puncak dan para manajer

fungsional. Fungsi baku kemudian didesain sekitar produk, pelanggan atau teritori.

Pada sistem organisasi fungsional kelompok pekerja dipecah ke dalam beberapa

bagian dengan tugas yang berbeda. Dengan demikian tidak akan ada bagian yang

sama dalam satu perusahaan serta pengawasan kebawah jadi lebih jelas dan efektif

juga memungkinkan untuk pengembangan dan penelitian dari dana yang ada.

Tetapi kekurangan dari sistem kebijaksanaan perusahaan tidak dapat dipengaruhi

oleh rencana produksi dan lebih sering dipengaruhi oleh keadaan keuangan.

Page 55: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

35

2.10. Investasi

Investasi adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing

maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan

untuk memperoleh keuntungan (Salim HS dan Budi Sutrisno, 2008). Tujuan utama investasi

adalah memperoleh berbagai manfaat yang cukup layak di masa yang akan datang. Manfaat

tersebut dapat berupa imbalan keuangan, misalnya laba, manfaat non-keuangan atau kombinasi

dari keduanya.

Studi kelayakan juga berperan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Kesimpulan dan saran yang disajikan pada akhir studi merupakan dasar pertimbangan teknis

dan ekonomis untuk memutuskan apakah investasi pada proyek tertentu layak dilakukan.

Keputusan ini tidak harus selalu identik dengan saran yang diajukan.

Untuk itu, ada banyak peralatan yang bisa digunakan untuk mengukur kelayakan investasi

diantaranya adalah :

NPV (Net Present Value)

Ratio B/C (Ratio Benefit and Cost)

IRR (Internal Rate Return)

Sementara periode mengembalikan dapat diukur dengan menggunakan rumus

Payback Periods, selanjutnya akan dihitung BEP (Break Even Point) dan analisis

sensitifitas.

Didalam perencanaan investasi dibutuhkan perhitungan perhitungan sebagai berikut :

Pasar dan Pemasaran

Evaluasi aspek pasar dan pemasaran meliputi kedudukan produk yang direncanakan

pada saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk dari mulai yang lampau

sampai saat sekarang, proyeksi permintaan di masa yang akan datang, kemungkinan

persaingan dan peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan pemasaran.

Evaluasi Teknis

Evaluasi teknis meliputi penentuan kapasitas produksi ekonomis proyek, jenis

teknolog yang paling sesuai serta penggunaan mesin dan peralatan. Disamping itu perlu

juga diteliti dan diajukan saran tentang lokasi proyek dan tata letak pabrik yang paling

menguntungkan ditinjau dari berbagai segi. Selain itu evaluasi teknis meliputi bagaimana

kebutuhan tenaga kerja, bagaimana kebutuhan akan sarana produksi dan bagaimana rencana

pengembangannya di masa yang akan datang.

Page 56: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

36

Manajemen Operasi Proyek

Proyek tidak dapat beroperasi dengan baik dan berhasil tanpa didukung tenaga

manajemen yang capable, bermotivasi, dan berdedikasi. Sebelum keputusan investasi

diambil, harus ada gambaran terlebih dahulu tenaga manajemen apa, dalam jumlah berapa

diperlukan untuk mengelola proyek yang akan direncanakan. Agar dapat menarik dan

mempertahankan tenaga kerja ahli yang berdedikasi tinggi, proyek yang direncanakan

harus mampu mnyediakan dana balas jasa tenaga kerja yang memadai pula.

Aspek Ekonomi dan Keuangan

Untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau dari aspek keuangan

dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap penilaian ’layak’ diberikan nilai standar untuk

usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan target yang telah ditentukan.

Kriteria sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana

yang digunakan. Setiap metode memliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus.

Artinya, semakin banyak metode yang digunakan, maka semakin memberikan gambaran

lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan diperoleh menjadi lebih

sempurna. 1.

Adapun kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau

investasi adalah :

- Payback Period (PP)

Metode payback period (PP) merupakan bentuk teknik penilaian terhadap

jangkla waktu (periode) pengembalian investasi untuk proyek atau usaha.

Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih (proceed) yang

diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan pejumlahan laba setelah pajak

ditambah degan penyusutan (dengan catatan jika investasi 100% menggunakan

modal sendiri).

𝑃𝑃 =𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖

𝑘𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑥 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan

antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi (capital of money)

selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebut dikenal dengan Net

Present Value. Untuk menghitung NPV, terlebih dahulu tahu berpa PV kas

(2.1)

Page 57: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

37

bersihnya. PV kas bersih dapat dicari dengan jalan membuat dan menghitung dari

cash flow perusahaan selama umur investasi tertentu. Rumus NPV yang biasa

digunakan adalah sebagai berikut :

𝑁𝑃𝑉 = ∑(𝐶)𝑡

(1 + 𝑖)𝑡− ∑

(𝐶0)𝑡

(1 + 𝑖)𝑡

𝑛

𝑡=0

𝑛

𝑡=0

Dimana:

NPV = nilai sekarang neto

(C)t = aliran kas masuk tahun ke-t

(C0)t = aliran kas masuk tahun ke-t

n = umur unit usaha hasil investasi

i = arus pengembalian (rate of return)

t = waktu

Mengkaji usulan proyek dengan NPV memberikan petunjuk (indikasi) sebagai

berikut :

NPV = positif, usulan proyek dapat diterima

NPV = negatif, usulan proyek ditolak

NPV = 0, netral

(2.2)

Page 58: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

38

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 59: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

39

BAB 3

METODOLOGI

3.1. Umum

Penelitian ini berupa analisa dari segi teknis dan ekonomis mengenai pembangunan

galangan kapal untuk produksi kapal CNG. Metodologi tugas akhir ini akan dimulai

berdasarkan jenis data dan tahapan pelaksanaan. Adapun bagan dari metodologi pada tugas

akhir ini dapat dilihat pada gambar III.1 flowchart pengerjaan tugas akhir.

3.2. Alur Penyelesaian Tugas Akhir

Selama pengerjaan tugas akhir ini penulis membagi pengerjaan tugas akhir dalam

beberapa tahapan, yakni sebagai berikut:

Tahap Identifikasi

Pada tahap ini dilaksanakan identifikasi masalah, pencarian sumber informasi (studi

literatur dan studi lapangan). Selanjutnya yaitu mengkaji, mengevaluasi, dan

mengidentifikasi aspek teknis yang diperlukan dalam pembangunan galangan kapal

hasil studi literatur dan studi lapangan tersebut.

- Identifikasi masalah

Pembangunan galangan untuk produksi kapal CNG muncul akibat adanya

permasalahan sebagai berikut:

a. Terbatasnya kapal untuk mentrasportasikan gas bertekanan tinggi di Indonesia

b. Belum adanya galangan di Indonesia yang memproduksi kapal CNG secara

utuh dalam satu galangan

- Perumusan masalah dan tujuan

Dari informasi dan masalah yang teridentifikasi pada tahap selbelumnya, dibuat

perumusan masalahnya dan tujuan penelitian yang akan dilakukan.

- Studi literatur

Studi literatur dilakukan terhadap berbagai referensi terkait topik penelitian. Studi

literatur ini dimaksudkan untuk memahami konsep dan metode yang tepat untuk

menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya dan untuk

mewujudkan tujuan yang dimaksudkan. Studi literatur ini termasuk mencari

Page 60: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

40

referensi atas teori-teiori terkait atau hasil penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya. Adapaun referensi yang diperlukan adalah sebagai berikut:

a. Compressed Natural Gas

b. Tangki tangki yang dipakai untuk kapal CNG

c. Teknologi dan fasilitas pembangunan kapal CNG

d. Perencanaan tata letak galangan kapal

e. Studi kelayakan

f. Analisa payback period dan return on investment

Tahap pengumpulan dan pengolahan data

Setelah dapat memahami konsep, penulis melakukan penentuan variabel penelitian

yang digunakan, variabel tersebut yakni:

- Perencanaan fasilitas galangan kapal untuk pembangunan kapal CNG

- Perencanaan tata letak (layout) galangan yang efisien sesuai dengan lokasi

- Studi kelayakan akan perencanaan galangan kapal

Setelah menentukan variabel, maka langkah selanjutnya yakni dilakukan pengumpulan

data untuk pengerjaan tugas akhir ini. Dalam pengumpulan data, dilakukan analisa

teknis maupun analisa ekonomis. Pengumpulan data meliputi hal hal:

- Data teknis

- Data tentang kebutuhan CNG di Indonesia

- Data tentang Kapal CNG dan tangki CNG

- Data tentang fasilitas dan peralatan untuk keperluan pembangunan kapal CNG

- Data Ekonomis

- Data biaya peralatan dan permesinan

- Data biaya persiapan instalasi listrik,air dan bahan habisa lainnya

- Data biaya pembangunan fasilitas galangan kapal CNG

Tahap analisa lokasi

Setelah didapatkan data yang diperlukan, maka selanjutnya adalah melakukan tinjauan

lokasi lebih lanjut untuk mengetahui kondisi lokasi pembangunan galangan kapal secara

pasti dan untuk dapat merencanakan layout galangan sesuai dengan lokasi

pembangunan.

Tahap analisa teknis dan ekonomis

Setelah dilakukan proses pengolahan data kemudian dilakukan analisa mengenai aspek

teknis dan ekonomis. Analisa teknis berupa proses pembangunan kapal CNG mulai dari

Page 61: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

41

tahap fabrikasi hingga tahap erection, fasilitas yang digunakan serta jumlah man hours

yang digunakan. Sedangkan untuk analisa ekonomis akan dihitung biaya untuk investasi

tanah dan bangunan, investasi fasilitas yang diperlukan, kebutuhan material dan biaya

tenaga kerja selama pengerjaan pembangunan kapal CNG tersebut, serta studi kelayakan

untuk pembangunan galangan kapal ini.

Tahap Kesimpulan dan Saran

Dari hasil analisa teknis dan ekonomis akan dapat ditarik kesimpulan mengenai

keuntungan pembangunan galangan kapal untuk produksi kapal CNG terhadap

keuntungan perusahaan ditinjau dari perencanaan fasilitas dan kebutuhan SDM (sumber

daya manusia) untuk melakukan pembangunan tersebut. Kemudian juga diberikan

saran-saran yang bisa digunakan untuk pihak investor sehingga dapat memperkirakan

besar biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan galangan kapal untuk produksi kapal

CNG. Adapun bagan alir dari tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1

Mulai

Latar Belakang

Dibutuhkannya kapal CNG (Compressed Natural

Gas) Carrier sebagai alternatif transportasi kebutuhan

gas alam selain menggunakan pipeline.

Tidak tersedia galangan kapal pengangkut CNG

(Compressed Natural Gas) Carrier di Indonesia.

Studi Pustaka

Galangan Kapal.

Compressed Natural Gas Carrier.

Compressed Natural Gas Cylinder

Fasilitas Manufaktur Compressed Natural

Gas Cylinder.

Feasibilty Study

Studi Lapangan

Survei Lokasi Galangan Kapal

A

Page 62: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

42

Pengumpulan Data

Jumlah kebutuhan kapal pengangkut CNG (Compressed Natural

Gas) Carrier.

Data Kuantitas Material yang dibutuhkan untuk membangun

kapal pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier.

Fasilitas galangan kapal yang dibutuhkan untuk membangun

kapal pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier.

Alur proses produksi kapal pengangkut CNG (Compressed

Natural Gas) Carrier.

Lokasi yang direncanakan untuk membangun galangan kapal

pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier.

A

Analisa Teknis

Tinjauan lokasi galangan.

Perencanaan dan pemilihan galangan

Perencanaan kapal pengangkut CNG

(Compressed Natural Gas) Carrier.

Perencanaan material kapal pengangkut

CNG (Compressed Natural Gas) Carrier.

Perencanaan fasilitas galangan kapal

pengangkut CNG (Compressed Natural

Gas) Carrier.

Perencanaan kebutuhan sumber daya

manusia galangan kapal pengangkur CNG

(Compressed Natural Gas) Carrier.

Perencanaan layout galangan kapal

pengangkut CNG (Compressed Natural

Gas) Carrier.

Analisa Ekonomis

Estimasi nilai investasi galangan kapal

pengangkut CNG (Compressed Natural

Gas) Carrier.

Estimasi pengeluaran galangan kapal

pengangkut CNG (Compressed Natural

Gas) Carrier.

Perhitungan IRR (Internal Rate of Return),

ROI (return on investment), NPV (Net

Present Value) dan Payback Period

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Alir Pengerjaan Tugas Akhir

Page 63: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

43

BAB 4

POTENSI PASAR KAPAL CNG

4.1. Kondisi Eksisting CNG

Pada awalnya pemanfaatan CNG ditujukan untuk memaksimalkan potensi sumur-sumur

gas dan juga sumur gas marginal dengan kapasitas yang kecil. Proses pemanfaatan CNG

dengan cara seperti ini adalah dengan mengumpulkan gas dengan volume kecil terlebih dahulu

kedalam suatu penyimpanan/ CNG storage, kemudian CNG baru dapat dimanfaatkan namun

hanya dalam periode singkat. Selanjutnya pemanfaatan CNG dikembangkan oleh PLN dengan

mengunakannya dalam skala besar untuk pembangkit di Jawa agar dapat mengatasi kendala

dalam pemasokan gas yang mengikuti pola pembebanan yang lebih fluktatif sebagai akibat

perubahan pengunaan CNG dari baseloader menjadi load follower atau peaker.

4.1.1. Pembangkit Listrik dengan Mengunakan Gas Sebagai Bahan Bakar

Untuk pembangkit listrik dengan menggunakan gas didapatkan data berdasarkan

RUPTL PLN untuk total pembangkit listrik baik dari pihak PLN maupun swasta. Data tersebut

dapat dilihat pada tabel IV.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.1 Proyek Yang Pengadaannya Sudah Berlangsung (Swasta)

PROYEK YANG PENGADAANNYA SUDAH BERLANGSUNG (SWASTA)

No Jenis Lokasi Kapasitas

(MW)

Metode

Pengadaan

1 PLTG Bangka Peaker/Bangka Belitung 100 Pelelangan

Tabel 4.2 Proyek Yang Pengadaannya Akan Dibuka (Swasta)

PROYEK YANG PENGADAANNYA AKAN DIBUKA (PENUNJUKAN

LANGSUNG) (SWASTA)

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode Pengadaan

1 PLTG/U Senipah Exp. (ST) / Kalimantan

Timur

1x35 Penunjukan

Langsung

Tabel 4.3 Proyek Yang Pengadaannya akan dibuka (Swasta)

PROYEK YANG PENGADAANNYA AKAN DIBUKA (PELELANGAN) (SWASTA)

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

1 PLTMG Luwuk / Sulawesi Tengah 40 Pelelangan

2 PLTGU Riau / Riau 250 Pelelangan

Page 64: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

44

PROYEK YANG PENGADAANNYA AKAN DIBUKA (PELELANGAN) (SWASTA)

3 PLTGU Jawa-1 / Jawa Barat 2x800 Pelelangan

4 PLTG/MG Pontianak Peaker /

Kalimantan Barat

100 Pelelangan

5 PLTGU/MGU Sumut / Belawan / Sumatra

Utara

250 Pelelangan

6 PLTGU/MGU Sulbagut 3 / Sulawesi Utara 200 Pelelangan

7 PLTGU/MGU Sulsel / Sulawesi Selatan 150 Pelelangan

8 PLTGU/MGU Kalselteng / Kalimantan

Selatan / Tengah

200 Pelelangan

9 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 1 / Jawa

Barat

400 Pelelangan

10 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 2 / Jawa

Timur

500 Pelelangan

11 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 3 / Banten 500 Pelelangan

12 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 4 / Jawa

Barat

450 Pelelangan

13 PLTG/MG Jambi Peaker / Jambi 100 Pelelangan

14 PLTGU Jawa-3 / Jawa Timur 1x800 Pelelangan

15 PLTGU/MGU Sumbagut-1 / Sumatra Utara 250 Pelelangan

16 PLTGU/MGU Sumbagut-3 / Sumatra Utara 250 Pelelangan

17 PLTGU/MGU Sumbagut-4 / Aceh 250 Pelelangan

18 PLTG/MG TB.Karimun / Riau 40 Pelelangan

19 PLTG/MG Natuna-2 / Riau 25 Pelelangan

20 PLTMG Tanjung Pinang 2 / Riau 30 Pelelangan

21 PLTMG Dabo Singkep – 1/ Riau 16 Pelelangan

22 PLTMG Bengkalis / Riau 18 Pelelangan

23 PLTMG Selat Panjang-1 / Riau 15 Pelelangan

24 PLTMG Tanjung Batu / Riau 15 Pelelangan

25 PLTG/MG Belitung / Kep.Bangka

Belitung

30 Pelelangan

26 PLTG/MG Natuna-3 / Riau 25 Pelelangan

27 PLTMG Dabo Singkep – 2 / Riau 16 Pelelangan

Sumber : (Kepmen 0074.K/21/MEM/2015)

Tabel 4.4 Proyek Yang Pengadaannya Sudah Berlangsung (PLN

PROYEK YANG PENGADAANNYA SUDAH BERLANGSUNG (PLN)

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode Pengadaan

1 PLTGU Grati Peaker / Jatim 450 Pelelangan

2 PLTG/MG Gorontalo Peaker /

Peaker

100 Pelelangan

3 PLTMG Karimunjawa / Jateng 4 Pelelangan

4 PLTGU Lombok Peaker / NTB 150 Pelelangan

Page 65: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

45

Tabel 4.5 Proyek Yang Pengadaannya Akan Dibuka (PLN)

Proyek

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

1 PLTGU Muara Karang Peaker / Jakarta 500 Pelelangan

2 PLTGU Jawa 2

(Tj.Priok)

Jawa 2 (Tj.Priok) / Jakarta 800 Pelelangan

3 PLTGU Grati Add on Blok 2 / Jatim 150 Pelelangan

4 PLTGU Muara Tawar Add On Unit

2,3,4 / Jawa Barat

650 Pelelangan

5 PLTG/PLTMG Lampung Peaker / Lampung 200 Pelelangan

6 PLTG/PLTMG Riau Peaker / Riau 200 Pelelangan

7 PLTGU Makassar Peaker / Sulsel 450 Pelelangan

8 PLTGU Sulsel Peaker / Sulsel 450 Pelelangan

9 PLTG/PLTMG

Mobile Powe

Plant Tersebar

Tersebar 1565 Pelelangan

10 PLTMG

Tersebar

Tersebar 665 Pelelangan

11 PLTGU/MGU

Tersebar

Tersebar 450 Pelelangan

12 PLTG/MG

Tersebar

Tersebar 250 Pelelangan

Sumber : (Kepmen 0074.K/21/MEM/2015

4.1.2. Pengunaan CNG

PLN selaku BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia telah

memetakan potensi pemanfaatan CNG untuk pembangkit beban puncak/peaker di daerah

Sumatra, Indonesia Timur dan Jawa. Saat ini telah dioperasikan CNG storage oleh pemasok

gas di Sumatra Selatan yang gasnya dimanfaatkan untuk :

1. PLTG peaker Jaka Baring (50 MW )

2. PLTMG Seigelam (100 MW)

3. PLTG Duri/Balai Pungut (100 MW)

Untuk pulau Jawa, Fasilitas CNG (compressed natural gas) storage yang sudah

beroperasi adalah sebagai berikut:

1. Grati 30 BBTUD (Billion British thermal units per day ) untuk mengoperasikan

PLTG peaking eksisting dan rencana PLTGU peaking Grati.

2. Tambak Lorok sebanyak 16 BBTUD untuk mengoperasikan sebagian PLTGU

sebagai pembangkit peaking.

Page 66: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

46

3. Gresik sebanyak 20 BBTUD untuk mengoperasikan pembangkit peaking dan

sebagian CNG untuk dikirim ke Lombok.

4. Muara Tawar sebanyak 20 BBTUD untuk memenuhi kebutuhan operasi peaking

5. Pulau Bawean sebanyak 2 BBTUD untuk pasokan gas ke pembangkit beban

dasar/baseloader di pulau Bawean yang dibawa dengan transportasi laut dalam

bentuk CNG dari Gresik Jawa Timur.

Kemudian untuk daerah Kepulauan Riau , sejak 2013 sudah dioperasikan CNG Marine

yang membawa pasokan gas alam dalam bentuk CNG dari pulau Batam ke pulau Bintan untuk

mengoperasikan pembangkit gas 2x6 MW guna memenuhi kebutuhan beban dasar/baseloader

listrik.

4.1.3. Sumber Gas Alam di Indonesia

Berdasarkan RUPTL PLN Indonesia memiliki cadangan gas bumi konvensional sebesar

151,33 TSCF (triliun standard cubic feet ) status januari 2015, dengan rincian cadangan terbukti

sebesar 97,99 TSCF dan cadangan potensial sebesar 55,34 TSCF yang tersebar terutama di

kepulauan Natuna, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, Masela di Maluku serta Tangguh di

Papua Barat. Pada tahun 2015, asumsi rata rata produksi pertahun sebesar 3 TCF. Namun

cadangan gas terbesar di Natuna masih belum ekonomis untuk produksi dikarenakan tingkat

kandungan CO2 yang tinggi. Jumlah neraca gas bumi Indonesia untuk tahun 2015 – 2030 dapat

dilihat pada Gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1 Neraca Gas Bumi Indonesia 2015-2030

Sumber : RUPTL PLN 2017-2030

Berdasarkan neraca gas bumi Indonesia 2015-2030 proyeksi kebutuhan gas mencapai

9.452 MMSCFD pada tahun 2025. Nilai ini lebih tinggi daripasa proyeksi KEN ( Komite

Page 67: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

47

ekonomi nasional ) sebesar 8.248 MMSCFD pada tahun yang sama. Permintaan gas untuk

sektor kelistrikan yang sudah commited dan contracted adalah 2.081 MMSCFD pada tahun

yang sama, nilai ini tidak termasuk potential demand. Terjadi peningkatan defisit pasokan gas

dimana selisih pasokan dan kebutuhan gas mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena

jumlah pasokan tidak bisa mengimbangi permintaan gas. Pemanfaatan gas bumi untuk tahun

2014 – 2030 dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2 Proyeksi Pemanfaatan Gas Bumi 2014-2030

Sumber : Peta Kebijakan Gas Bumi Nasional 2015-2030

Berdasarkan peta kebijakan gas bumi nasional 2015-2030 yang diterbitkan oleh

Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya mineral ), kebutuhan gas untuk sektor kelistrikan

rata-rata hanya sekitar 26% dari total kebutuhan gas dengan jumlah kebutuhan 2.067 MMSCFD

(commited dan contracted) pada tahun 2025 mencapai lebih dari 3000 MMSCFD.

4.1.4. Infrastruktur Terkait Pengembangan CNG

Rencana pengembangan CNG di daerah Sumatera yang masih perlu dikaji aspek

keekonomiannya adalah pemanfaaatan CNG untuk kebutuhan pembangkit peaker di Duri

dengan kapasitas sekitar 200 MW yang akan memakai pasokan gas dari lapangan jambi merang

sebesar 10 BBTUD. Kemudian Rencana pemanfaatan CNG di Indonesia tengah untuk

pembangkit peaking Bangkanai di Kalimantan Tengah dan juga di Lombok. Rencana

pengembangan di Kalimantan Tengah dan Lombok direncanakan akan diperoleh dari CNG

yang diperoleh dari pemsok gas pipa di Gresik (Jawa Timur) yang akan dikompresikan terlebih

dahulu lalu ditransportasikan ke Lombok menggunakan CNG Vessel.

Page 68: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

48

4.1.5. Sektor Industri CNG di Indonesia

Sektor industri CNG di Indonesia telah memiliki suatu asosiasi yang bernama APCNGI

(asosiasi perusahaan CNG Indonesia). Asosisasi ini telah memiliki landasan hukum berupa :

Akte Notaris Kasi Jaya, S.H No 05 Tanggal 23 November 2011 tentang Pendirian Asosiasi

Perusahaan CNG Indonesia serta tunduk kepada hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia

dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia AHU-

107.AH.01.07. Tahun 2012. Pada Gambar 4.3 berikut dapat dilihat struktur organisasi dari

APCNGI

Gambar 4.3 Struktur Organisasi APCNGI

Sumber : apcngi, 2018

Di dalam asosiasi perusahaan CNG Indonesia juga terdapat list nama perusahaan yang

terlibat dengan industri CNG. Pada Tabel 4.6 berikut menunjukan daftar perusahaan beserta

nomor keangotaan dari APCNGI :

Tabel 4.6 Daftar Perusahaan Anggota APCNGI

No Nama Perusahaan Nomor Keanggotaan 1 PT. Citra Nusantara Gemilang 001.APCNGI-B.2009

2 PT. Indogas Kriya Dwiguna 002.APCNGI-B.2009

3 PT. Petross Gas 003.APCNGI-B.2009

4 PT. Citra Nusantara Energi 004.APCNGI-B.2009

5 PT. Cipta Niaga Gas 005.APCNGI-B.2009

6 PT. Duta Nugraha Pratama 006.APCNGI-B.2009

7 PT. Raja Rafa Samudra 007.APCNGI-B.2011

8 PT. Tinamitra Mandiri 008.APCNGI-B.2011

9 PT. T. Energy 009.APCNGI-B.2011

Page 69: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

49

No Nama Perusahaan Nomor Keanggotaan 10 PT. Berkah Mirza Insani 010.APCNGI-B.2011

11 PT. Buana Components Industri 011.APCNGI-B.2011

12 PT. Mentari Fajar Gemilang 012.APCNGI-B.2011

13 PT. Zebra Energi 013.APCNGI-B.2011

14 PT. BantenGas/Baskara Asri Ghas 014.APCNGI-B.2011

15 PT. Reethau Cipta Energi 015.APCNGI-B.2011

16 PT. Gagas Energi Indonesia 016.APCNGI-B.2011

17 PT. Profluid 017.APCNGI-B.2011

18 PT. Volution Gas 018.APCNGI-B.2011

19 PT. Sinar Abadi Nusantara 019.APCNGI-B.2011

20 PT. Sarana Arta Mulia 020.APCNGI-B.2011

21 PT. Davalti Mugiutama Gasindo 022.APCNGI-B.2011

22 PT. Gazcomm 023.APCNGI-B.2011

23 PT. Java Energy Semesta 025.APCNGI-B.2011

24 PT. Aedico Dharma Nusantara 026.APCNGI-B.2011

25 PT. Dharma Motor 027.APCNGI-B.2011

26 PT. CNG Hilir Raya 028.APCNGI-B.2011

27 PT. Suropati Cahaya Timur 030.APCNGI-B.2011

28 PT. Tri Jaya Transport 034.APCNGI-B.2011

29 PT. Autogas Indonesia 036.APCNGI-B.2013

30 PT. Green Energy Natural Gas 037.APCNGI-B.2013

31 PT. Indonesia Pelita Pratama 038.APCNGI-B.2014

32 PT. Otto Nusantara Energy 040.APCNGI-B.2015

33 PT. Prima Energy Supply 042.APCNGI-B.2014

34 PT. Pro Solusi Perkasa 047.APCNGI-B.2017

35 PT. Matesu Abadi 048.APCNGI-B.2015

36 PT. Enviromate Tech. Indonesia 049.APCNGI-B.2015

37 PT. Prima Mobil Utama 050.APCNGI-B.2015

38 PT. Sato Teknik Indonesia 051.APCNGI-B.2015

39 PT. Green Transportasi Indonesia 052.APCNGI-B.2016

40 PT. Prima Gas Nusantara 053.APCNGI-B.2016

41 PT. Dharma Pratama Sejati 054.APCNGI-B.2017

42 PT. Pertagas Niaga 055.APCNGI-B.2017

Sumber : apcngi.or.id, 2018

4.2. Kondisi Ketersediaan Kapal CNG

Saat ini Indonesia telah memiliki 1 unit kapal CNG yang telah berhasil diluncurkan pada

tanggal 25 Januari 2016. Kapal CNG carrier yang bernama Jayanti Baruna diluncurkan di

Jiangsu Hantong ini merupakan kapal CNG carrier yang pertama kali di buat di dunia. kapal

ini dipesan oleh Shijiazhuang Enric Gas Equipment Co.,Ltd yang lebih dikenal dengan dengan

nama Shijiazhuang Enric. Perusahaan manufaktur ini berfokus untuk pembangunan gas alam

Page 70: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

50

untuk menjangkau power plant antar pulau di asia tenggara. Kapal Jayanti Baruna dapat

mentransportasikan 700 m3 CNG per trip saat operasional.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) kemudian ditunjuk untuk megoperasikan kapal CNG

pertama di dunia ini. Kapal CNG ini dioperasikan dengan sistem pendorong terintegrasi yang

dikembangkan oleh Wartsila, perusahaan solusi energi yang tercatat di bursa Nasdaq OMX

Finlandia. Kapal ini memiliki fitur mesin utama dual fuel 34DF Wartsila dengan 9 silinder yang

dioperasikan terutama dengan bahan bakar gas. Wartsilla juga akan memasok controlled pitch

propeller dan gearbox yang sepenuhnya terintegrasi untuk mengoptimalkan efesiensi

dorongan. Kapal ini juga menjadi kapal pertama yang digerakan dengan menggunakan dua

bahan bakar yang dimiliki oleh Indonesia. Kapal CNG pertama Indonesia dapat dilihat pada

Gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Kapal CNG Jayanti Baruna

Sumber : Enrich Group, 2016

Tabel 4.7 Data Kapal Jayanti Baruna

Name Jayanti Baruna

Type CNG Carrier

Delivery 2016

Owner CIMC Enric

Shipbuilder Jiangsu Hantong

Engine Wartsila

Propulsion DF

Classification ABS/BKI

Page 71: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

51

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat data data kapal Jayanti Baruna yang merupakan kapal

CNG pertama yang beroperasi di dunia

4.3. Segmentasi Konsumen dan Pasar Kapal CNG

Segmentasi dari konsumen dapat dilihat berdasarkan kategorisasi kandidat pembangkit

yang telah dirangkum didalam RUPTL PLN adalah sebagai berikut :

Wilayah Sumatra

Kandidat pembangkit yang digunakan pada simulasi penambahan di sumatra cukup

bervariasi, yaitu kandidat PLTU batubara dengan kelas kapasitas 300 MW dan 600

MW (mulut tambang maupun bukan mulut tambang). PLTG/MG/U pemikul beban

puncak dan beban menengah (load follower) dengan kapasitas antara 100 sampai 800

MW. PLTA Pump Storange dengan kelas kapasitas 250 MW. Sehingga kebutuhan

gas yang dibutuhkan untuk wilayah Sumatra berkapasitas 100 sampai 800 MW.

Wilayah Jawa-Bali

Pada sistem Jawa-Bali, kandidat pembangkit yang dipertimbangkan untuk rencana

pengembangan adalah PLTU batubara ultra supercritical kelas 1000 MW dan

supercritical 600 MW, PLTGU LNG/gas alam 800 MW, PLTG/GU LNG/CNG

pemikul beban puncak 400-500 MW dan PLTA Pumped Storage 250 MW. Selain

itu terdapat beberapa PLTP kelas 55 MW dan 110 MW serta PLTA. PLTN jenis

Pressurised Water Reactor (PWR) kelas 1000 MW juga disertakan sebagai kandidat

dalam model optimisasi perencanaan pembangkit. Sehingga kebutuhan gas yang

dibutuhkan untuk wilayah Jawa-Bali berkapasitas 1200-1300 MW.

Wilayah Indonesia Timur

Kandidat pembangkit yang digunakan pada simulasi penambahan pembangkit di

wilayah Indonesia Timur cukup bervariasi tergantung kepada kapasitas sistem yaitu

PLTU batubara adalah 25 MW, 50 MW, 100 MW, 150 MW, 200 MW dan 300 MW

serta kandidat PLTG/GU pemikul beban puncak kelas 50-450 MW. Sistem lainnya

menggunakan kandidat pembangkit yang lebih kecil. Sehingga kebutuhan gas yang

dibutuhkan untuk wilayah Indonesia Timur berkapasitas 50-450 MW.

Asumsi harga bahan bakar sebagaimana telah dirangkum dari RUPTL PLN dapat dilihat

pada Tabel 4.8 sebagai berikut :

Page 72: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

52

Tabel 4.8 Asumsi Harga Bahan Bakar

Jenis Energi Primer Harga Nilai Kalor

Batubara – Sub Bitominous USD 70/Ton 5.200 kcal/kg

Batubara - Lignite USD 50/Ton 4.400 kcal/kg

Batubara – Lignite Mulut Tambang USD 25/Ton <3.800 kcal/kg

Gas Alam USD 7/MMBTU 252.000 kcal/Mscf

LNG* USD 10/MMBTU 252.000 kcal/Mscf

HSD* USD 0.5/Liter 9.100 kcal/l

MFO* USD 0.4/Liter 9.700 kcal/l

Bahan bakar nuklir USD 1.400/kg

Sumber : RUPTL PLN 2017-2030

Page 73: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

53

BAB 5

ANALISA TEKNIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL

CNG CARRIER

5.1. Analisa Pembangkit Listrik yang Menggunakan CNG Sebagai Bahan Bakar

Berdasarkan data yang didapat dari RUPTL PLN didapatkan data pembangkit yang

menggunakan CNG sebagai bahan bakar. Data berikut dijelaskan dalam tabel V.1 sebagai

berikut:

Tabel 5.1 Data Pembangkit yang Menggunakan CNG Sebagai Bahan Bakar

No. Regional Nama Pembangkit Kapasitas Pembangkit

1 Jawa PLTGU Peaking Grati 450 MW

2 Jawa PLTGU Tambak Lorok Blok 3 779 MW

3 Jawa PLTGU Muara Karang 500 MW

4 Jawa PLTGU Muara Tawar 600 MW

5 Jawa PLTMG Gresik 3 MW

6 Sumatra PLTG Duri Peaker 200 MW

7 Riau PLTMG Bintan 6 MW

8 Kalimantan PLTMG Bangkanai Ekspansi 140 MW

9 Kalimantan PLTG Seberang Barito 200 MW

10 Jambi PLTG Tanjung Jabung 100 MW

Sumber : RUPTL PLN 2017-2030

Berdasarkan data yang telah didapat dapat dilakukan konversi kebutuhan listrik untuk

mendapatkan kebutuhan tangka yang selanjutnya dapat diperhitungkan kebutuhan kapal yang

akan dibangun. Perhitungan konversi untuk mendapatkan kebutuhan tangki dapat dilihat pada

tabel V.2 berikut :

Tabel 5.2 Konversi MW ke m3

Keterangan:

1 MW = 0.2 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day)

1 MMSCFD = 18 TPD (Ton per Day)

1 TPD = 52 MMBTU (Million British Thermal Unit)

1 m3 CNG = 7.067 MMBTU (Million British Thermal Unit)

Berdasarkan tabel konversi diatas kebutuhan tangka dan jumlah kapal dapat ditentukan.

Jumlah volume gas yang diperlukan dan kebutuhan jumlah kapal dapat dilihat pada Tabel 5.3

Page 74: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

54

Tabel 5.3 Perhitungan Kebutuhan Volume Tangki

No Kapasitas Satuan Konversi

1 450 MW = (450 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 11921 m3

2 779 MW = (779 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 20636 m3

3 500 MW = (500 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 13245 m3

4 600 MW = (600 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 15894 m3

5 3 MW = (3 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 79 m3

6 200 MW = (200 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 5298 m3

7 6 MW = (6 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 159 m3

8 140 MW = (140 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 3709 m3

9 200 MW = (200 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 5298 m3

10 100 MW = (100 x 0.2 x 18 x 52) : 7.067

= 2649 m3

Q TOTAL 78889 m3

Tabel 5.4 Kebutuhan Kapal CNG

KAPASITAS KAPAL CNG* = 2200 m3

KAPAL CNG YANG DIBUTUHKAN = 35.85859348 Kapal

TOTAL = 36 Kapal

* Berdasarkan Kapasitas Kapal CNG Jayanti Baruna

5.2. Analisa Lokasi Galangan

5.2.1. Perencanaan Lokasi

Dalam pembuatan galangan kapal ada beberapa syarat yang mungkin digunakan dalam

mendirikan suatu galangan, diantaranya: lahan, water front, kedalaman, pasang surut,

gelombang, arus dan geologi (struktur tanah). Pemilihan lokasi galangan dilakukan dengan juga

mempertimbangkan kondisi seperti geografi, infrastruktur, tenaga kerja, material dan logistik,

modal dan transaksi, serta pasar.

Penentuan lokasi tertentu yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan industri

atau bisnis harus dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati. Tipe dan jenis bisnis yang

Page 75: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

55

akan dilakukan mempengaruhi keputusan dalam penentuan lokasi industri. Menentukan lokasi

industri bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan bagi perusahaan. Pemilihan lokasi

industri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini pada prakteknya berbeda

penerapannya bagi satu industri dengan industri yang lain, sesuai dengan produk yang

dihasilkan. Dalam penentuan lokasi ada bebrapa faktor yang perlu diperhatikan dalam

perencanaan dan penentuan lokasi industri (Wignjosoebroto, 1991) yaitu:

Lokasi Pasar

Sumber Bahan Baku

Tenaga Kerja

Masyarakat

Sumber Energi seperti Listrik, Air, dll

Transportasi

Sarana dan Prasarana Pendukung

Undang-undang dan sistem perpajakan

5.2.2. Rencana Lokasi Madura

Lokasi pertama yang direncanakan untuk pembangunan galangan untuk memproduksi

kapal CNG berada di desa Rabiyan, kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang. Lokasi berada

seperti pada Gambar 5.1 berikut. Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada lokasi di

Madura didapatkan data data sebagai berikut :

Gambar 5.1 Peta Lokasi Madura

Sumber : Google Maps, 2017

Page 76: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

56

Batas batas Wilayah

Batas wilayah untuk lokasi yang berada di Madura adalah sebagai berikut :

Batas Sebelah Utara : Laut Jawa

Batas Sebelah Barat : Pepohonan

Batas Sebelah Timur : Pepohonan dan Tambang Pasir

Batas Sebelah Selatan : Desa Rabiyan, Kecamatan Ketapang

Kondisi Geografis

Pada saat survei dilakukan, didapatkan hasil kondisi untuk lahan di Madura sebagai

berikut :

- Kondisi geografis lokasi survei tersebut adalah lahan kosong dengan kondisi tanah

berpasir. Dibibir pantai terdapat batuan karang yang digunakan untuk memecah

gelombang. Terdapat pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat

- Kedalaman perairan adalah 5 meter

- Perjalanan dari kota Surabaya sekitar 4 jam 30 menit

- Jarak dari bibir pantai ke jalan utama kurang lebih 1.7 Km

- Kondisi infrastruktur daerah tersebut seperti jalan raya, sumber daya, jaringan

listrik, jaringan air bersih, jaringan telepon dan sistem sanitasi sudah cukup baik.

Fasilitas tersebut sudah cukup memadai untuk kebutuhan industri

Gambar 5.2 Lokasi Madura

Pada Gambar 5.2 terlihat dimana kondisi bibir pantai merupakan tanah berpasir

dengan adanya batuan untuk memecah gelombang. Pada daerah sekitar lokasi terdapat

pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat.

Page 77: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

57

Akses jalan masuk menuju lokasi terlihat pada Gambar 5.3 Akses jalan masuk

sudah mempunyai infrastruktur yang sangat baik terlihat bahwa kondisi jalan yang

sudah beraspal.

Gambar 5.3 Akses Jalan Masuk

Ketersediaan Tenaga Kerja

Menentukan suatu lokasi yang akan direncanakan untuk pembangunan industri di suatu

daerah harus mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, seberapa banyak jumlah

angkatan kerja yang secara resmi terdaftar sebagai pengangguran atau sedang mencari

pekerjaan. Selain secara kuantitas, diperhatikan juga kualitas tenaga kerjanya, tingkat

pendidikan, kemampuan, serta keterampilan yang menjadi kebutuhan industri tersebut.

Pada dasarnya tenaga kerja dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu tenaga kerja kasar,

tenaga kerja terampil, dan tenaga manajerial. Untuk daerah Madura tenaga kerja diambil

dari lulusan SMA/SMK serta dari lulusan perguruan tinggi yang ada di Madura.

Ketersediaan Bahan Baku/ Material

Bahan baku/material merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhitungkan untuk

menunjuk suatu lokasi untuk dijadikan galangan kapal. Material utama untuk

membangun kapal CNG adalah pelat baja dan pipa. Pada daerah Madura jumlah bahan

baku terbatas oleh karena itu bahan baku didapatkan dari daerah lain.

Rencana Tata Ruang Terkait Penentuan Lokasi

Rencana tata ruang akan sangat penting untuk mengembangkan suatu wilayah.

Berdasarkan data dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Madura didapatkan bahwa

daerah lokasi kecamatan ketapang termasuk wilayah untuk pengembangan perkotaan.

Page 78: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

58

Kecukupan Infrastruktur

Untuk mengoperasionalkan galangan kapal membutuhkan jaringan listrik, telpon, air

bersih diwilayah tersebut. Madura merupakan lokasi yang ketersediaan listriknya belum

terlalu baik namun telah memiliki ketersediaan air yang cukup baik. Pada Gambar 5.4

dan Gambar 5.5 ditunjukan peta infrastruktur dan data peta infrastruktur kabupaten

Sampang

Gambar 5.4 Peta Infrastruktur Kabupaten Sampang

Gambar 5.5 Data Peta Infrastruktur Kabupaten Sampang

Page 79: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

59

Modal

Dalam hal ini modal yang dimaksud adalah harga tanah pada lokasi tersebut. Pada

lokasi Madura, tepatnya di Desa Rabiyan, Kecamatan Ketapang, harga tanah per meter

perseginya adalah Rp. 500.000,-.

5.2.3. Rencana Lokasi Lamongan

Lokasi kedua yang direncanakan untuk pembangunan galangan kapal yang dapat

memproduksi kapal CNG berada di desa Kemantren, kecamatan Paciran, Kabupaten

Lamongan. Seperti pada gambar V.6. Jika ditempuh dari ibukota provinsi Jawa Timur,

Surabaya, untuk mencapai lokasi menempuh jarak 67.7 km dengan waktu sekitar 1 jam 47

menit.

Gambar 5.6 Peta Lokasi Lamongan

Sumber : Google Maps, 2017

Berdasarkan survei yang telah dilakukan pada lokasi di lamongan, didapatkan data-data sebagai

berikut :

Batas batas Wilayah

Batas wilayah calon lokasi yang berada di Lamongan adalah sebagai berikut :

Batas Sebelah Utara : Laut Jawa

Batas Sebelah Barat : Petronas Lamongan LSB

Batas Sebelah Selatan : Persawahan

Batas Sebelah Timur : Desa Kemantren, Kecamatan Paciran

Page 80: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

60

Kondisi Geografis

Pada saat survei dilakukan, didapatkan hasil kondisi calon lahan di Lamongan sebagai

berikut :

- Kondisi geografis lokasi survei merupakan lahan kosong dengan banyak tanaman

liar. Didaerah dekat bibir pantai merupakan tanah berpasir dengan bebatuan karang.

Terdapat area persawahan penduduk dibagian selatan dari bibir pantai.

- Di sebelah barat lokasi survei terdapat Petronas Lamongan LSB

- Kedalaman perairan sekitar 5 meter

- Perjalanan dari Surabaya kota sekitar 1 jam 47 menit

- Jarak bibir pantai kejalan utama kurang lebih 1 km

Gambar 5.7 Calon Lokasi Lamongan

Pada Gambar 5.7 merupakan calon lokasi galangan yang berada di daerah Lamongan.

Dimana kondisi bibir pantai merupakan lahan dengan batuan karang. Pada daerah

tersebut juga terdapat area persawahan.

Gambar 5.8 Akses Jalan Utama

Page 81: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

61

Gambar 5.9 Akses Jalan Masuk

Akses jalan utama dan jalan masuk seperti yang terlihat pada Gambar 5.8 dan Gambar

5.9 sudah memiliki infrastruktur yang cukup baik.

Ketersediaan Tenaga Kerja

Dalam pemilihan lokasi yang akan direncanakan untuk pembangunan industri harus di

pertimbangkannya ketersediaan tenaga kerja. Dilakukannya perhitungan jumlah

angkatan kerja yang secara resmi terdaftar sebagai pengganguran atau sedang mencari

kerja. Didalam pemilihan tenaga kerja juga harus diperhatikan kualitas dari tenaga kerja

bersangkutan. Hal ini terkait : tingkat pendidikan, kemampuan, keterampilan. Didalam

pengelompokan tenaga kerja dibedakan menjadi 3 jenis yaitu : tenaga kerja kasar,

tenaga kerja terampil dan tenaga manajerial. Didaerah Lamongan tenaga kerja yang

diambil dari lulusan SMA/SMK serta perguruan tinggi di Lamongan.

Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan suatu kapal.

Bahan baku dari kapal CNG adalah pelat, profil, pipa, material tabung. Untuk bahan

baku di daerah Lamongan kecukupannya terbatas sehingga diperlukan bahan baku dari

luar daerah Lamongan.

Rencana Tata Ruang Terkait Penentuan Lokasi

Rencana Tata Ruang merupakan rencana pengembangan yang akan dilakukan oleh

pemerintah pada daerah tersebut. Untuk kota Lamongan didapatkan bahwa lokasi

kecamatan Paciran merupakan wilayah untuk pengembangan industri. Jadi pemilihan

lokasi galangan didaerah tersebut sudah sesuai

Page 82: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

62

Kecukupan Infrastruktur

Infrastruktur dalam operasional galangan meliputi kecukupan listrik, air, telpon, jalan.

Didaerah Lamongan sendiri infrastruktur terkait sudah mencukupi dengan baik

Modal

Dalam hal modal yang dimaksud adalah harga tanah pada lokasi tersebut. Pada lokasi

desa Kemantren , Kecamatan Paciran, harga tanah per meter perseginya adalah Rp

900.000,-.

5.2.4. Analisa Pemilihan Lokasi

Untuk penentuan lokasi yang akan digunakan untuk pembangunan galangan untuk

produksi kapal CNG, penulis menggunakan metode beban skor atau biasa disebut Faktor

Rating. Metode beban skor adalah metode penentuan lokasi pabrik secara kualitatif, metode ini

sangat mudah digunakan tetapi penilaiannya sangat subyektif. Metode ini dilakukan dengan

memberikan skor untuk setiap faktor yang dinilai terhadap alternatif lokasi pabrik. Dari

berbagai macam faktor yang dinilai diberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan masing-

masing faktor. Untuk mendapatkan alternatif lokasi yang terbaik dilakukan dengan pengalian

antara skor dengan bobot setiap faktor, dan nilai beban skor tertinggi merupakan alternatif

pilihan lokasi yang paling baik. Adapun klasifikasi penilaian untuk masing-masing aspek akan

dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi Lahan

Kemampuan lahan berdasarkan data topografi. Berdasarkan data tersebut diperoleh

klasifikasi menjadi tiga kelas yaitu kemampuan lahan rendah (kelas 1), yaitu kemiringan

>15%, sedang (kelas 2) yaitu kemiringan 5%-15%, (kelas 3) tinggi yaitu kemiringan

0%-5%. Kondisi-kondisi lahan dalam penentuan lokasi galangan kapal terdiri atas

kemampuan lahan dan penggunaan lahan. Berikut Tabel 5.5 adalah penjelasannya:

Tabel 5.5 Kriteria Kesesuaian Berdasarkan Kemampuan Lahan

Kelas Kemampuan Lahan Nilai Faktor Pertimbangan

Rendah (kelas 1) 1

Rendahnya kemampuan lahan terutama disebakan

karena kondisi topografi yang curam (kelas 1) dan

bahaya terhadap bencana

Rendah (kelas 2) 2 Daya dukung lahan cukup baik, meskipun

merupakan daerah rawa-rawa

Page 83: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

63

Kelas Kemampuan Lahan Nilai Faktor Pertimbangan

Tinggi (kelas 3) 3

Daya dukung lahan sangat baik, ditinjau dari

topografi yang landai, jenis tanah dengan tekstur

sedang, dan bukan merupakan daerah yang rawan

terjadi bencana

Tabel 5.6 Kriteria Kesesuaian Berdasarkan Kemampuan Lahan

Penggunaan Lahan Nilai Faktor Pertimbangan

Kawasan Perumahan 1 Peruntukan yang kurang sesuai untuk industry

galangan kapal

Kawasan Industri 2 Peruntukan yang cukup baik untuk industri galangan

kapal

Kawasan Pelabuhan 3 Peruntukan yang sangat baik untuk industry galangan

kapal

Penggunaan lahan memberikan pengaruh yang sangat penting bagi penentuan lokasi

galangan kapal. Adapun penggunaan lahan Tabel 5.6 dapat diklasifikasikan menjadi

tiga macam, yaitu: kawasan perumahan, kawasan industri, dan kawasan pelabuhan

Ketersediaan Tenaga Kerja

Penentuan suatu lokasi industri mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja,

seberapa banyak jumlah angkatan kerja yang secara resmi terdaftar sebagai

pengangguran atau sedang mencari pekerjaan.

Tabel 5.7 Ketersediaan Tenaga Kerja

Ketersediaan Tenaga

Kerja Nilai Faktor Pertimbangan

Ketersediaan tenaga

kerja tidak ada 1

Tidak adanya ketersediaan tenaga kerja, maka tidak

akan mendukung untuk industri galangan kapal

Ketersediaan tenaga kerja

terbatas 2

Terbatasnya ketersediaan tenaga kerja, maka masih

dapat mendukung untuk industri galangan kapal

Ketersediaan tenaga kerja

berlimpah 3

Berlimpahnya ketersediaan tenaga kerja, maka sangat

mendukung untuk industri galangan kapal

Page 84: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

64

Ketersedian tenaga kerja seperti pada tabel 5.7 dibagi menjadi tiga klasifikasi, yakni

ketersedian tenaga kerja tidak ada, tenaga kerja terbatas, tenaga kerja berlimpah.

Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan

lokasi galangan kapal. Adapun sub variabel yang terkait dengan ketersediaan bahan

baku adalah kuantitas dan kualitas bahan baku, kontinuitas bahan baku, serta jarak dari

bahan baku ke lokasi industri. Berikut tabel 5.8 merupakan klasifikasinya:

Tabel 5.8 Ketersediaan Bahan Baku

Kuantitas Bahan Baku Nilai Faktor Pertimbangan

Jumlah bahan baku

tidak ada 1

Tidak adanya bahan baku, maka tidak akan

mendukung untuk industri galangan kapal

Jumlah bahan baku

terbatas 2

Terbatasnya bahan baku, maka masih dapat

mendukung untuk industri galangan kapal

Jumlah bahan baku

berlimpah 3

Berlimpahnya bahan baku, maka sangat

mendukung untuk industri galangan kapal

Kuantitas bahan baku sangat penting karena digunakan sebagai input kegiatan suatu

industri. Selain itu juga harus mempertimbangkan kontinuitas bahan baku,

klasifikasinya dijelaskan pada tabel 5.9 berikut:

Tabel 5.9 Tingkat Kontinuitas Bahan Baku

Tingkat Kontinuitas Nilai Faktor Pertimbangan

Tidak Kontinu 1 Ketersediaan bahan baku yang tidak kontinu, tidak

cocok untuk lokasi industri galangan kapal

Tingkat Kontinuitas

Sedang 2

Ketersediaan bahan baku dengan kontinuitas

sedang, masih dapat mendukung proses produksi

industri galangan kapal

Tingkat Kontinuitas

Tinggi 3

Ketersediaan bahan baku dengan kontinuitas

tinggi, sangat mendukung proses produksi industry

galangan kapal

Ketersediaan bahan baku yang kontinu pada setiap tahun sangat mendukung industri

galangan kapal. Untuk itu kontinuitas sangat perlu untuk diperhatikan dalam penentuan

Page 85: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

65

lokasi industri galangan kapal. Diketahui bahwa tingkat kontinuitas bahan baku adalah

tidak kontinu, kontinu sedang, dan kontinu tinggi terlihat seperti pada tabel 5.10 berikut:

Tabel 5.10 Jarak Bahan Baku

Jarak Bahan Baku Nilai Faktor Pertimbangan

Kecamatan tersebut tidak

berbatasan langsung

dengan kecamatan

penghasil bahan baku

1

Daerah tersebut tidak berbatasan langsung dengan

kecamatan penghasil bahan baku, maka dapat

diartikan jaraknya cukup jauh dengan bahan baku

Kecamatan tersebut

berbatasan langsung

dengan kecamatan

penghasil bahan baku

2

Daerah tersebut berbatasan langsung dengan

kecamatan penghasil bahan baku, maka dapat

diartikan jaraknya cukup dekat dengan bahan baku

Kecamatan tersebut

merupakan kecamatan

penghasil bahan baku

3

Daerah tersebut merupakan penghasil bahan baku,

maka dapat diartikan jaraknya dekat dengan bahan

baku

Jarak bahan baku merupakan jarak kecamatan dengan kecamatan-kecamatan yang

dapat digunakan sebagai penghasil bahan baku. Semakin dekat dengan kecamatan

tersebut, maka akan mudah memperoleh bahan baku.

Pemasaran

Klasifikasi pemilihan lokasi berdasarkan permintaan pasar terdapat beberapa aspek,

yakni tidak atau adanya galangan kapal pesaing di sekitar lokasi galangan yang

direncanakan. Adapun klasifikasi kesesuaian lokasi berdasarkan permintaan pasar

seperti pada tabel 5.11 :

Tabel 5.11 Permintaan Pasar

Permintaan Pasar Nilai Faktor Pertimbangan

Tidak adanya galangan

kapal dan tidak adanya

pesaing pada daerah

tersebut

3 Tidak adanya galangan kapal disekitar lokasi

Adanya beberapa

galangan kapal dan

adanya pesaing pada

daerah tersebut

2 Adanya beberapa galangan kapal disekitar lokasi

dan adanya pesaing

Adanya beberapa

galangan kapal dan tidak 1

Adanya beberapa galangan kapal disekitar lokasi

dan tidak adanya pesaing

Page 86: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

66

Permintaan Pasar Nilai Faktor Pertimbangan

adanya pesaing pada

daerah tersebut

Rencana Tata Ruang Terkait Penentuan Lokasi

Nilai indikator hanya 1 (tidak sesuai untuk galangan kapal) dan 3 (sangat sesuai dengan

galangan kapal) karena pada masing-masing SSWP (Sub Satuan Wilayah

Pengembangan) telah ditentukan secara pasti SSWP yang dapat digunakan untuk

galangan kapal, sehingga tidak ada nilai 2 (cukup sesuai untuk galangan kapal).

Klasifikasi rencana tata ruang terkait penentuan lokasi dapat dilihat pada Tabel 5.12

Tabel 5.12 Penentuan Lokasi Berdasarkan Rencana Tata Ruang

Rencana Tata Ruang

Terkait Nilai Faktor Pertimbangan

SSWP (Sub Satuan

Wilayah Pengembangan)

1 untuk wilayah

pertanian

1 Arahan pengembangan tidak sesuai untuk galangan

kapal

SSWP (Sub Satuan

Wilayah Pengembangan)

2 untuk wilayah

peternakan

1 Arahan pengembangan tidak sesuai untuk galangan

kapal

SSWP (Sub Satuan

Wilayah Pengembangan)

3 untuk wilayah industri

3 Arahan pengembangan sangat sesuai untuk

galangan kapal

SSWP (Sub Satuan

Wilayah Pengembangan)

4 untuk wilayah

pelabuhan

3 Arahan pengembangan sangat sesuai untuk

galangan kapal

Kecukupan Infrastruktur

Infrastruktur penunjang adalah listrik, air bersih, telepon, dan jaringan jalan.

Keberadaan infrastruktur dapat mendukung galangan kapal. Jika salah satu factor dari

infrastruktur penunjang tidak sesuai dengan kebutuhan, hal ini akan berpengaruh

terhadap operasional galangan kapal. Nilai kecukupan infrastruktur dapat dilihat pada

tabel 5.13 berikut

Page 87: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

67

Tabel 5.13 Kecukupan Infrastruktur

Kecukupan Listrik

Telepon, Air Bersih dan

Transportasi

Nilai Faktor Pertimbangan

Tidak Terlayani 1 Tidak terlayaninya kecukupan listrik, telepon, dan

air bersih untuk mendukung galangan kapal

Terlayani 3 Terlayaninya kecukupan listrik, telepon, dan air

bersih

Modal

Penilaian klasifikasi modal dibagi menjadi tiga, yakni harga tanah per meter diatas

empat juta, antara dua hingga empat juta, dan harga tanah di bawah dua juta. Penilaian

klasifikasi modal dijelaskan pada tabel 5.14 sebagai berikut:

Tabel 5.14 Modal Harga Tanah

Harga Tanah Nilai Faktor Pertimbangan

Harga > 4juta/m 1 Harga tanah pada lokasi tersebut lebih dari 4 juta

Harga 2 juta - 4 juta/m 2 Harga tanah pada lokasi tersebut antara 2 juta – 4

juta

Harga < 2 juta/m 3 Harga tanah pada lokasi tersebut kurang dari 2 juta

5.2.5. Pembobotan

Pembobotan dilakukan untuk menghasilkan pilihan lokasi yang akan menjadi

pertimbangan untuk dibangunnya galangan kapal. Pembobotan dilakukan berdasarkan asumsi

dari literatur pada mata kuliah Bisnis Perkapalan dengan metode pembobotan AHP (Analytical

Hierarchy Process) dengan referensi buku : Operation Research an Introduction – 8th ed.

(2007), Hamdy A. Taha pp.490

Lokasi Galangan Kapal Pengangkut CNG

(Compressed Natural Gas) Carrier

PemasaranRencana Tata

Ruang

Ketersediaan

Tenaga Kerja

Ketersediaan

Bahan BakuModal

Kecukupan

InfrastrukturKondisi Lahan

Lokasi 1 Desa Rabiyan, kecamatan

Ketapang, Kabupaten Sampang

Lokasi 2 Desa Kemantren, kecamatan

Paciran, Kabupaten Lamongan.

Gambar 5.10 Bagan Hierarchy Pembobotan Lokasi Industri

Page 88: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

68

Cara kerja metode pembobotan ini adalah dengan membandingkan suatu kriteria

dengan kriteria lainnya berdasarkan skala penilaian yang telah ditentukan. Skala penilaian

yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 5.15 berikut:

Tabel 5.15 Skala penilaian paiways comparison

Skala

Penilaian

Tingkat

Kepentingan Keterangan

1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang

sama

3 Sedikit lebih penting

Pengalaman dan penilaian sangat memihak

satu elemen dibandingkan dengan

pasangannya

5 Lebih penting

Satu elemen sangat disukai dan secara praktis

dominasinya sangat nyata, dibandingkan

dengan elemen lainnya

7 Sangat penting

Satu elemen terbukti sangat disukai dan secara

praktis dominasinya sangat nyata,

dibandingkan dengan elemen lainnya

9 Mutlak lebih penting

Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai

dibandingkan dengan pasangannya, pada

keyakinan tertinggi

2, 4, 6, 8, 1/3 ,

¼, ½ Nilai tengah

Diberikan bila terdapat keraguan penilaian di

antara dua tingkat kepentingan yang

berdekatan

Nilai-nilai tersebut akan dimasukkan pada tabel perhitungan matriks pairways

comparison. Setelah diperoleh nilai perbandingan dari suatu kriteria dengan kriteria lainnya,

maka dilanjutkan dengan proses normalisasi yang bertujuan untuk menyamakan total nilai pada

masing-masing kriteria. Didalam input nilai menuju matriks pairways comparison dibutuhkan

pendapat dari tenaga ahli, oleh karena itu hasil ini merujuk kepada kuisioner yang dilakukan

kepada Bapak Muhammad Nur K dengan tingkat pendidikan terakhir magister/dokter/sederajat.

Page 89: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

69

Tabel 5.16 Perhitungan Matriks Pairwise Comparison

Kriteria Kondisi

Lahan

Tenaga

Kerja

Bahan

Baku Pemasaran

Tata

Ruang Modal Infrastruktur

Kondisi

Lahan 1,00 3,00 3,00 2,00 5,00 0,50 0,25

Tenaga

Kerja 0,33 1,00 0,33 0,50 2,00 0,33 0,50

Bahan Baku 0,33 3,00 1,00 0,50 3,00 0,50 0,50

Pemasaran 0,50 2,00 2,00 1,00 4,00 0,50 0,33

Tata Ruang 0,20 0,50 0,33 0,25 1,00 0,25 0,20

Modal 2,00 3,00 2,00 2,00 4,00 1,00 2,00

Infrastruktur 4,00 2,00 2,00 3,00 5,00 0,50 1,00

Jumlah 8,37 14,50 10,67 9,25 24,00 3,58 4,78

Tabel 5.17 Perhitungan Normalisasi

Kriteria Kondisi

Lahan

Tenaga

Kerja

Bahan

Baku Pemasaran

Tata

Ruang Modal Infrastruktur

Kondisi

Lahan 0,12 0,21 0,28 0,22 0,21 0,14 0,05

Tenaga

Kerja 0,04 0,07 0,03 0,05 0,08 0,09 0,10

Bahan Baku 0,04 0,21 0,09 0,05 0,13 0,14 0,10

Pemasaran 0,06 0,14 0,19 0,11 0,17 0,14 0,07

Tata Ruang 0,02 0,03 0,03 0,03 0,04 0,07 0,04

Modal 0,24 0,21 0,19 0,22 0,17 0,28 0,42

Infrastruktur 0,48 0,14 0,19 0,32 0,21 0,14 0,21

Jumlah 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Tabel 5.18 Rekapitulasi Bobot Hasil Perhitungan Matriks dan Normalisasi

Kriteria Jumlah

Normalisasi

Priority Vector

[1] Hasil Kali [2] [2]/[1]

Kondisi Lahan 1,22 0,175 1,33 7,60

Tenaga Kerja 0,47 0,068 0,50 7,42

Bahan Baku 0,76 0,109 0,79 7,26

Page 90: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

70

Kriteria Jumlah

Normalisasi

Priority Vector

[1] Hasil Kali [2] [2]/[1]

Pemasaran 0,87 0,124 0,92 7,43

Tata Ruang 0,27 0,039 0,28 7,37

Modal 1,71 0,245 1,90 7,76

Infrastruktur 1,68 0,241 1,98 8,23

Jumlah 7,00 1,00

Pada tabel Tabel 5.16, Tabel 5.17 dan Tabel 5.18 dilakukan perhitungan pairways

method dan telah didapatkan juga hasil setelah normalisasi. Setelah dilakukan proses

normalisasi, dilakukan perhitungan priority vector yang hasilnya digunakan sebagai bobot-

bobot untuk masing-masing kriteria yang tertera pada Tabel V.15

Selanjutnya akan dilakukan proses scoring pada masing-masing kriteria tersebut.

Masing-masing kriteria pada Tabel 5.19 tersebut memiliki score factor yang akan digunakan

sebagai standar pada proses scoring. Proses scoring tersebut dilakuakan berdasarkan hasil

pengamatan di lokasi yang bersangkutan. Score factor yang akan digunakan untuk proses

penilaian lokasi galangan tersebut akan dijabarkan kembali menjadi lebih spesifik seperti yang

dijelaskan di bawah ini

Tabel 5.19 Pertimbangan Pembobotan

Pertimbangan Bobot Sub Pertimbangan Bobot

Kondisi Lahan 0,175 Kemampuan lahan 0,087

Penggunaan lahan 0,087

Ketersediaan Tenaga Kerja 0,068 Ketersediaan tenaga kerja 0,068

Ketersediaan Bahan Baku 0,109

Kuantitas bahan baku 0,036

Kontinuitas bahan baku 0,036

Jarak bahan baku 0,036

Pemasaran 0,124 Adanya galangan dan pesaing 0,124

Rencana Tata Ruang 0,039 Rencana tata ruang terkait 0,039

Modal 0,245 Harga tanah per m 0,245

Kecukupan Infrastruktur 0,241

Kecukupan listrik dan telepon 0,080

Kecukupan air 0,080

Kecukupan jaringan jalan 0,080

Total 1 Total 1

Page 91: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

71

Data pada Tabel 5.19 diatas merupakan pertimbangan yang digunakan untuk

menentukan lokasi galangan kapal. Pertimbangan ini kemudian digunakan untuk penilaian

pemilihan lokasi galangan kapal.

Tabel 5.20 merupakan penilaian pemilihan lokasi galangan kapal

Tabel 5.20 Nilai Pembobotan

Pertimbangan Bobot Sub Pertimbangan Bobot Skor

Lokasi 1

Skor

Lokasi 2

Penilaian

Lokasi 1

Penilaian

Lokasi 2

Kondisi Lahan 0,175

Kemampuan

Lahan

0,087 3 3 0.043 0.043

Penggunaan Lahan 0,087 1 2 0.029 0.058

Ketersediaan

Tenaga Kerja 0,068

Ketersediaan

Tenaga Kerja

0,068 2 3 0.026 0.040

Ketersediaan

Bahan Baku 0,109

Kuantitas Bahan

Baku

0,036 1 2 0.012 0.024

Kontinuitas Bahan

Baku

0,036 1 2 0.012 0.024

Jarak Bahan Baku 0,036 1 2 0.012 0.024

Pemasaran 0,124 Adanya Galangan

Pesaing

0,124 3 2 0.074 0.049

Rencana Tata

Ruang 0,039

Rencana Tata

Ruang Terkait

0,039 1 3 0.009 0.029

Modal 0,245 Harga Tanah/m2 0,245 3 3 0.122 0.122

Kecukupan

Struktur 0,241

Kecukupan Listrik

dan Telpon

0,080 1 3 0.020 0.060

Kecukupan Air 0,080 1 3 0.020 0.060

Kecukupan

Jaringan Jalan

0,080 3 3 0.040 0.040

Total 1 Total 1 21 31 0.419 0.573

Dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa lokasi yang lebih cocok untuk

pembangunan galangan kapal CNG adalah di Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten

Lamongan, seperti yang terlihat pada Tabel 5.20 bahwa nilai pembobotan untuk lokasi 2 di

Desa Kemantren, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan lebih besar dari lokasi 1 yang

berada di desa Rabiyan, kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura.

Page 92: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

5.3. Perencanaan Kapal CNG Carrier

5.3.1. General Arrangement

Untuk perencanaan produk yang akan dibuat gambar general arrangement untuk

produksi pada galangan kapal CNG Carrier memakai referensi ukuran utama kapal jayanti

baruna. Pada Tabel 5.21 diberikan data ukuran utama kapal jayanti baruna.

Tabel 5.21 Data Ukuran Utama Kapal Jayanti Baruna

Dimensi Ukuran

Loa 110 m

Lpp 105,8 m

B 16 m

H 12,75 m

T 5 m

Vs 10,2 Knot

Setelah mendapatkan data ukuran utama kapal kemudian dilakukan pengerjaan general

arrangement kapal CNG Carrier. Pada Gambar 5.11 merupakan desain general arrangement

dari kapal CNG Carrier

Gambar 5.11 General Arrangment CNG Carrier

5.3.2. Perhitungan Koefisien Kapal CNG Carrier

Didalam melakukan perhitungan kebutuhan berat baja kapal perlu dilakukan

perhitungan koefisien koefisien yang ada pada kapal. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah

dengan memasukan komponen ukuran utama kapal dan menghitung rasio perbandingan

Page 93: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

73

panjang, lebar dan tinggi kapal. Pada Tabel 5.22 ditunjukan data input kapal yang berupa

ukuran utama kapal dan juga rasio perbandingan panjang, lebar dan tinggi kapal.

Tabel 5.22 Input Data Kapal

Input Data

Lo = 105,800 m Lo/Bo = 6,6125

Ho = 12,75 m Bo/To = 3,2

Bo = 16 m To/Ho = 0,39216

To = 5 m Vs = 10,2 kn = 5,2469 m/s

Fn = 0,1629

ρ = 1,025

Setelah dilakukan perhitungan rasio panjang, lebar dan tinggi kapal kemudian dilakukan

perhitungan froud number pada kapal. Berdasarkan perhitungan dengan formula yang didapat

dari buku (Principle of Naval Architecture Vol.II hlm.154). Pada Tabel 5.23 ditentukan bahwa

besar froud number adalah 0,162

Tabel 5.23 Perhitungan Froud Number

Froude Number

Fno =

g = 9,81 m/s2

= 5,24688/(9,81.105,8) ^ 0,5

= 0,162863511

Kemudian dilakukan perhitungan rasio utama kapal agar tidak melampaui batasan yang

telah ditentukan. Perhitungan rasio ukuran utama kapal berdasarkan formula yang didapat dari

buku (Principle of Naval Architecture Vol.I hlm.19). Pada Tabel 5.24 dapat diketahui bahwa

ratio ukuran utama kapal telah memenuhi.

Tabel 5.24 Perhitungan Ratio Ukuran Utama Kapal

Perhitungan Ratio Ukuran Utama Kapal

Lo/Bo = 118.645/16.7 = 6,6125 → 3.5 < L/B < 10

Bo/To = 16.7/7.09 = 3,2 → 1.8 < B/T < 5

Lo/To = 118.645/7.09 = 21,16 → 10 < L/T < 30

g.L

Vs

Page 94: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 5.25 Perhitungan Koefisien Blok Kapal

Block Coeffisien (Watson & Gilfillan)

Cb – 4.22 + 27.8 √Fn – 39.1 Fn +

46.6 Fn3

→ 0,15 ≤ Fn ≤ 0,3

Cb – 4.22 + 27.8 *√0.2035 – 39.1 *0.2035 + 46.6 *0,216^3

Cb 0,832408716

Pada Tabel 5.25 diberikan rumus perhitungan koefisien blok kapal CNG carrier yaitu

sebesar 0,832. Rumus ini berdasarkan formula yang didapat dari buku (Parametric design

halaman 11-11)

Tabel 5.26 Perhitungan Koefisien Midship

Midship Section Coeffisien (Series 60')

Cm = 0.977 +0.085(Cb-0.6)

Cm = 0.977 +0.085(0,832-0.6)

Cm = 0,996754741

Pada Tabel 5.26 diberikan rumus perhitungan koefisien Midship kapal CNG carrier

yaitu sebesar 0,996. Rumus ini berdasarkan formula yang didapat dari buku (Parametric design

halaman 11-12)

Tabel 5.27 Koefisien Waterplan

Waterplan Coeffisien

Cwp = 0.180+0.860 Cp

Cwp = 0.180+0.860 *0,835

Cwp = 0,898202248

Pada Tabel 5.27 diberikan rumus perhitungan koefisien waterplan kapal CNG carrier

yaitu sebesar 0,898. Rumus ini berdasarkan formula yang didapat dari buku (Parametric design

halaman 11-19)

Tabel 5.28 Perhitungan LCB Kapal

Longitudinal Center of Bouyancy (LCB)

LCB = 8.80-38.9 Fn

LCB = 8.80-38.9*0,162

LCB = 55,50755675 LCB dari Ap

Pada Tabel 5.28 diberikan rumus perhitungan LCB kapal CNG Carrier yaitu sebesar

55,507 m dari Ap Rumus ini berdasarkan formula yang didapat dari buku (Parametric design

halaman 11-19)

Page 95: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

75

Tabel 5.29 Koefisien Prismatik dan Lwl Kapal

Prismatic Coeffisien Lwl

Cp = Cb/Cm Lwl = 0.4 Lpp

Cp = 0.756/0.990 Lwl = 0.4*118.645

Cp = 0,835118893 Lwl = 110,032 m

Pada Tabel 5.29 diberikan rumus perhitungan koefisien prismatik kapal CNG Carrier

yaitu sebesar 0,835 m dan Lwl 110,032 m

Tabel 5.30 Perhitungan Volume dan Displacement Kapal

Volume dan Displacement

(m3) Δ (ton)

L*B*T*CB Δ = L*B*T*CB*ɤ

121.53*19.2*8.16*0.7242 Δ = 121.53*19.2*8.16*0.7242*1.025

7045,507373 m3 Δ = 7221,65 ton

Pada Tabel 5.30 diberikan rumus perhitungan Volume kapal CNG Carrier yaitu sebesar

7045,507 m3 dan displacement kapal sebesar 7221,65 Ton

5.3.3. Perhitungan Berat Baja Kapal

Setelah mendapatkan nilai nilai koefisien tersebut dapat dihitung berat baja hull kapal

melalui rumus pendekatan Schneeduth dan dengan menggunakan rules ABS (Vessels Intended

to Carry CNG in Bulk ) sebagai berikut :

Tabel 5.31 Tabel CSO Kapal

No Type kapal CSO

1 Bulk carriers 0,07

2 Cargo ship (1 deck) 0,07

3 Cargo ship (2 decks) 0,076

4 Cargo ship (3 decks) 0,082

5 Passenger ship 0,058

6 Product carriers 0,0664

7 Reefers 0,0609

8 Rescue vessel 0,0232

9 Support vessels 0,0974

10 Tanker 0,0752

11 Train ferries 0,65

12 Tugs 0,0892

13 VLCC 0,0645

Page 96: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Pada Tabel 5.32 menunjukan CSO dari kapal CNG carrier. Berdasarkan rules dari ABS

(Vessels Intended to Carry CNG in Bulk ) kapal CNG carrier diklasifikasikan sebagai bulk

carrier.

Tabel 5.32 Koefisien Titik Berat

Koefisien titik berat

Type kapal CKG

Passanger ship 0.67 – 0.72

Large cargo ship 0.58 – 0.64

Small cargo ship 0.60 – 0.80

Bulk carrier 0.55 – 0.58

Tankers 0.52 – 0.54

Pada Tabel 5.33 diberikan input berupa ukuran utama kapal CNG carrier. Data ukuran

utama ini berdasarkan ukuran utama kapal Jayanti Baruna yang dimiliki PT. PLN

Tabel 5.33 Input Data Ukuran Utama Kapal CNG Carrier

Input Data

Lo = 105,800 m

Ho = 12,750 m

Bo = 16,000 m

To = 5,000 m

Fn = 0,163

Pada Tabel 5.34 diberikan perhitungan untuk menghitung volume forecastle deck

kapal CNG carrier

Tabel 5.34 Volume Forecastle Deck

Volume Superstructure

Volume Forecastle Deck

panjang (Lf) = 14,812% x L

15,671 m

lebar (Bf) = asumsi 16 m

tinggi (hf) = asumsi 2,4 m

VForecastle = 0,5.Lf x Bf x hf

300,885 m3

Page 97: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

77

Pada Tabel 5.35 diberikan perhitungan untuk menghitung volume poop deck kapal CNG

carrier

Tabel 5.35 Volume Poop Deck

Volume Superstructure

Volume Poop Deck

panjang (Lp) = 23,82%.L

= 25,202

lebar (Bp) = selebar kapal

= 16,000

tinggi (hp) = asumsi 2,4 m

VPoop = Lp.Bp.hp

= 967,74 m3

Pada Tabel 5.36 diberikan perhitungan untuk menghitung volume total forecastle deck

dan poop deck kapal CNG carrier

Tabel 5.36 Volume Total Forecastle Deck & Poop Deck

Volume Total Forecastle Deck & Poop Deck

VA = VForecastle + VPoop

= 1268,62 m3

Pada Tabel 5.37 diberikan perhitungan untuk menghitung volume Deckhouse Layer II

kapal CNG carrier

Tabel 5.37 Volume Deckhouse Layer II

Volume Deckhouse

Volume Layer II

panjang (LD2) = 13,989%.L

= 14,800 m

lebar (BD2) = selebar kapal

= 16,000 m

tinggi (hD2) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.layer II = LD2.BD2.hD2

= 568,33 m3

Pada Tabel 5.38 diberikan perhitungan untuk menghitung volume Deckhouse Layer III

kapal CNG carrier

Page 98: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 5.38 Volume Deckhouse Layer III

Volume Deckhouse

Volume Layer III

panjang (LD3) = 9,875%.L

= 10,448 m

lebar (BD3) = Asumsi 12 m

= 12,000 m

tinggi (hD3) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.layer III = LD3.BD3.hD3

= 300,895 m3

Pada Tabel 5.39 diberikan perhitungan untuk menghitung volume Deckhouse Layer IV

kapal CNG carrier

Tabel 5.39 Volume Deckhouse Layer IV

Volume Deckhouse

Volume Layer IV

panjang (LD4) = 9,875% x L

= 10,448 m

lebar (BD4) = Asumsi 12 m

= 12,000 m

tinggi (hD4) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.layer IV = LD4.BD4.hD4

= 300,895 m3

Pada Tabel 5.40 diberikan perhitungan untuk menghitung volume Wheel House kapal

CNG carrier

Tabel 5.40 Volume Wheel House

Volume Wheel House

panjang (LWH) = 4,94 % x L

= 5,227 m

lebar (BWH) = Asumsi 9 m

= 9,000 m

tinggi (hWH) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.Wheel House = LwH.BWH.hWH

= 300,895 m3

Page 99: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

79

Pada Tabel 5.41 diberikan perhitungan untuk menghitung volume total Deckhouse dan

Wheel House kapal CNG carrier

Tabel 5.41 Volume Total Deckhouse & Wheel House

Volume Total

VDH = VDH.layer II + VDH.layer III + VDH.layer IV + VDH.Wheel

House

= 1283,02 m3

Pada Tabel 5.42 diberikan perhitungan untuk menghitung volume total Weight Steel

kapal CNG carrier

Tabel 5.42 Total Weight Steel

Total Weight Steel

DA = tinggi kapal setelah dikoreksi dengan superstructure & deckhouse

= H + (VA+VDH) / (L*B)

= 12,75 m

CSO = Bulk Carrier

= 0,07 t/m3

Δkapal = 7221,6 Ton

U= Log (△/100)

= 1,859

Cs = Cso + 0,06 x e –(0,05u + 0,1 u ^2,45)

= 0,107

Wst = L.B.DA.CS

= 3129,29 Ton

Dari hasil Tabel 5.42 didapatkan berat baja adalah WST = 3129,29 Ton

5.3.4. Perhitungan Berat Tabung CNG

Untuk perhitungan berat tabung yang diperlukan memakai referensi kapasitas kapal

jayanti baruna yang memiliki kapasitas 22,43 mmscf atau memiliki volume 635.146,95 m3.

Kemudian untuk dimensi tabung CNG memiliki ukuran sebagai berikut :

Tabel 5.43 Spesifikasi Tabung CNG

Tabung CNG yang dipakai

Panjang 11580 mm

Diameter 559 mm

Tebal 17,4 mm

Tekanan 250 bar

Page 100: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabung CNG yang dipakai

Kapasitas CNG 700 m3

Berat 2973 kg

Pada Tabel 5.43 dijelaskan ukuran, kapasitas, tekanan dan berat dari tabung CNG.

Kemudian dengan membagi total muatan dengan kapasitas tabung didapatkan jumlah tabung

dan kemudian dikalikan berat pertabung.

Tabel 5.44 Berat Tabung CNG

Total Muatan/Kapasitas Tabung

907,3528

= 908 Tabung

Berat Total Tabung

= Jumlah Tabung x Berat Tabung

= 908 x 2973

2.699.484 Kg

2.699,484 Ton

Pada Tabel 5.44 berat total tabung CNG adalah sebesar 2699,484 Ton. Maka jumlah

total berat muatan adalah berat displacement kapal dikurangi berat LWT kapal.

Berat muatan = Displacement – LWT

Berat muatan = 7.221,65 ton – (3.129,29 ton + 2.699,484 ton)

Berat muatan = 1.392,876 ton

5.4. Proses Produksi Kapal Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier

Pada proses produksi kapal pengangkut kapal CNG melalui beberapa tahapan

pembangunan kapal pada umumnya namun yang membedakan adalah proses produksi dan

fasilitas untuk membuat tangki-tangki CNG. Berikut ini merupakan tahapan pembangunan

kapal CNG carrier :

Owner’s Requirement

Pada tahapan pemilik kapal memberikan spesifikasi kapal yang akan dibangun.

Kemudian pihak galangan akan membangun kapal sesuai dengan spesifikasi yang telah

diminta oleh ship owner

Prelimary Concept

Tahap ini dapat dilakukan oleh pihak ship owner, design agent yang ditunjuk oleh pihak

ship owner, atau juga dapat dilakukan oleh pihak galangan kapal. Hasil akhir dari tahap

ini adalah definisi umum dari kapal yang dimaksud, meliputi dimensi, bentuk lambung

Page 101: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

81

kapal, general arrangement, powering, machinery arrangement, mission system

arrangement, kapasitas dari berat variabel, dan definisi pendahuluan dari keseluruhan

sistem seperti konstruksi, perpipaan, kelistrikan, permesinan, sistem ventilasi dan

konstruksi tangki CNG .

Contract Design

Tahap ini merupakan tahap preliminary design yang didetailkan lagi, meliputi biaya

pembangunan kapal dan waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan kapal yang

diestimasikan oleh pihak galangan kapal.

Product Design & Planning

Pada tahap ini produk dirancang untuk menjadi lebih detail. Didalam tahap ini harus

sudah bisa menentukan material apa saja yang dibutuhkan, dimana dan bagaimana

fasilitas yang digunakan untuk pembangunan kapal serta waktu untuk tiap-tiap proses

produksi seperti : preparation, fabrication, subassembly, assembly dan erection sudah

harus bisa ditentukan.

Production

Pada tahapan ini proses pembangunan kapal sudah dapat dimulai. Didalam proses ini

juga proses pemesanan pelat dan proses proses pembangunan kapal seperti :

preparation, fabrication, subassembly, assembly dan erection dilaksanakan. Didalam

proses ini juga dilaksanakan pembangunan tangki-tangki CNG dan juga dilakukan

proses pemeriksaan tangka CNG dan perakitan tangki kedalam hull kapal. Berikut

merupakan tahapan didalam proses production

- Preparation of Hull

Pada tahap ini dilakukan pengerjaan berupa pelurusan pelat dan juga pembersihan

permukaan pelat dari karat dengan menggunakan metode shot blasting.

- Preparation of CNG Cylinder

Pada tahap ini dilakukan pengerjaan berupa pelurusan billet dan juga pembersihan

permukaan billet dari karat dengan menggunakan metode shot blasting.

- Fabrication of Hull

Dalam tahap fabrikasi ada beberapa pekerjaan yang dilakukan, yaitu identifikasi

material, marking, cutting, dan forming. Didalam tahap ini difokuskan pada bagian

lambung kapal.

- Fabrication of CNG Cylinder

Page 102: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Dalam tahap fabrikasi ada beberapa pekerjaan yang dilakukan, yaitu identifikasi

material, marking, cutting, dan forming. Didalam tahap ini difokuskan pada bagian

tangki CNG.

- Fabrication of Pipe

Dalam tahap fabrikasi ada beberapa pekerjaan yang dilakukan, yaitu identifikasi

material, marking, cutting, dan forming. Didalam tahap ini difokuskan pada sistem

perpipaan kapal.

- Sub-assembly of Hull

Material yang sudah dipotong dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan pada tahap

fabrikasi, selanjutnya material dibentuk menjadi seksi atau panel.

- Assembly of Hull

Seksi atau panel yang telah dibentuk kemudian digabungkan sesuai dengan

perencanaan hingga menghasilkan blok-blok.

- Assembly of CNG Cylinder

Panel yang telah dibentuk menjadi tangki-tangki CNG kemudian digabungkan

sesuai dengan perencanaan hingga menghasilkan tangki CNG yang utuh.

- Assembly of Pipe

Seksi atau panel yang telah dibentuk kemudian digabungkan sesuai dengan

perencanaan hingga menghasilkan sistem sistem perpipaan.

- Testing of CNG Cylinder

Pada tahapan ini dilakukan pengetesan untuk tangki-tangki CNG. Tes yang

dilakukan berupa UT Test, Volume Measurement Test, Internal Cylinder Test dan

Hydraulic Test

- Block Blasting & Painting

Pada tahapan ini dilakukan pembersihan blok kapal dengan menggunakan blasting

dan juga dilakukan pengecatan pada blok-blok kapal

- Outfitting Work (Interior Shop, Machinary Shop & Electrical Shop)

Pada tahapan ini diberikan alat-alat outfitting mulai dari sistem kelistrikan, bagian

interior kapal dan juga sistem permesinan kapal

- Erection of Hull

Blok kapal yang sudah jadi kemudian disatukan hingga menjadi satu bagian

lambung yang utuh. Pada bagian ini juga disatukan hull dengan tangki CNG

Page 103: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

83

Launching

Pada tahapan ini kapal telah selesai dibuat dan akan diluncuran dengan menggunakan

slipway. Dipeluncuran sendiri harus diperhitungan kurva peluncuran agar tidak terjadi

masalah selama proses peluncuran menginggat kapal akan diluncuran dengan cara

peluncuran memanjang.

Seatrial

Pada tahapan ini kapal diuji baik dari kemampuan mesin, kemampuan maneuver dan

juga kapasitas muatan. Ditahap ini akan diperiksa apakah kapal telah memenuhi

owner’s requirement yang telah disetujui.

Delivery

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam pembangunan kapal. Kapal yang telah

memenuhi dalam tahapan seatrial akan diserahkan secara resmi kepada owner.

Pada Gambar 5.12 dijelaskan proses produksi dari galangan kapal pengangkut CNG

(Compressed Natural Gas) carrier.

Owner s Requirement

Preliminary Concept

Design

Contract Design

A

Page 104: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Product Design &

Planning

Production

Preparation of Hull

Fabrication of Hull

Raw Material ( Plate,

Pipe,Profile, Cylinder

Material )

Fabrication of Pipe

Preparation of CNG

Cylinder

Fabrication of CNG

Cylinder

Sub Assembly of Hull

Assembly of CNG

CylinderAssembly of Hull Assembly of Pipe

Testing of CNG

Cylinder

Erection of Hull

Block Blasting &

Painting

A

B

Machinary

Shop

Electrical

Shop

Interior Shop

Page 105: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

85

Launching

Sea Trial

Delivery

B

Gambar 5.12 Bagan Proses Produksi Galangan Kapal Pengangkut CNG Carrier

5.5. Perencanaan Fasilitas Produksi

5.5.1. Analisa Kebutuhan Baja Untuk Produksi CNG Carrier

Didalam melakukan analisa untuk kebutuhan material pelat baja,tabung CNG, dan pipa

untuk pembangunan CNG Carrier memerlukan metode pendekatan untuk mendapatkan beban

kerja (work load) yang kemudian dapat dicari kebutuhan material perhari. Pendekatan yang

dilakukan adalah dengan mengunakan data referensi kapal CNG yang sudah dimiliki Indonesia,

yaitu kapal CNG Jayanti Baruna. Pada Tabel 5.45 dijelaskan pembagian LWT kapal

Tabel 5.45 Pembagian Berat LWT

No Bagian Berat Baja (Ton)

1 Hull 3129,289 Ton

2 Tabung 2699 Ton

Dengan pertimbangan waktu pengerjaan pembangunan hull kapal CNG adalah 24

bulan, maka kebutuhan material baja seperti pada Tabel 5.46 berikut :

Keterangan :

= Tahap Awal

= Tahap Design

= Tahap Konstruksi

= Tahap Akhir

Page 106: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 5.46 Kebutuhan Berat Material untuk Pembangunan Lambung Kapal CNG

Kebutuhan Berat (Ton) Lama Waktu

Pembangunan

Pelat,profil, pipa 3129.289 24 Bulan

Kemudian untuk pembuatan tabung CNG diasumsikan dibangun dalam waktu 24 bulan.

Maka kebutuhan material baja dapat dilihat pada Tabel 5.47 berikut:

Tabel 5.47 Kebutuhan Berat Material untuk Pembuatan Tabung CNG

Kebutuhan Berat (Ton) Lama Waktu Pembangunan

Tabung 2699 24 Bulan

Berdasarkan tabel Tabel 5.46 dan tabel Tabel 5.47 didapatkan total kebutuhan material

untuk pembangunan kapal CNG seperti pada Tabel 5.48 berikut :

Tabel 5.48 Tabel Total Kebutuhan Material

Kebutuhan Total Berat (ton/tahun)

Pelat, profil, pipa 3129,289

Tabung 2699

Total 5828,289

Dengan diketahuinya total kebutuhan material yang dipakai untuk pembangunan kapal

CNG sesuai tabel V.20, Direncakan galangan kapal ini akan memproduksi 1 kapal CNG dalam

waktu 2 tahun maka dapar direncanakan luas area yang digunakan untuk gudang penyimpanan

material. Gudang ini akan dipakai untuk menyimpan material pembangun kapal CNG untuk

pembangunan konstruksi lambung maupun kontruksi tangki CNG Material ini kemudian akan

didistribusikan ke bengkel persiapan. Didalam bengkel persiapan terdapat alat alat yang akan

digunakan untuk persiapan material sebelum dilakukan proses fabrikasi. Didalam bengkel

persiapan ini akan dilakukan proses pembersihan pelat, pelurusan pelat, heat treatment dan juga

pengecatan primer. Didalam menghitung luasan gudang penyimpanan didasari dari beberapa

hal berikut :

Kebutuhan pelat dan profil untuk pembangunan kapal CNG adalah sebesar 3129,289

ton/tahun dengan asumsi pelat 60 % (1877,573 Ton), profil 25% (782,322 Ton) dan

pipa 15% (469,393 Ton). Lalu untuk material tabung direncanakan sebesar (2699

Ton)Dilakukan pemesanan 3 kali dalam dua tahun,sehingga berat material dalam satu

Page 107: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

87

kali pemesanan adalah (625,857 Ton) untuk pelat, (260,774 Ton) untuk profil, (156,464

Ton) untuk pipa dan (899,666 Ton) untuk material tabung.

Dengan mengasumsikan presentase penggunanaan untuk masing masing ketebalan

pelat adalah 10% untuk 14 mm, 30% untuk 12 mm, 30% untuk 10 mm, dan 30% untuk

8 mm. Maka didapatkan perhitungan kebutuhan pelat dapat diperoleh sebagai berikut

pada Tabel 5.49

Tabel 5.49 Pembagian Pelat

Jenis Presentase Kebutuhan Lenght

(mm)

Widht

(mm) Thickness(mm) Berat/Pelat

Pelat 14 mm

(10%) 62,58577 6000 1800 14 1,18692

Pelat 12 mm

(30%) 187,7573 6000 1800 12 1,01736

Pelat 10

mm(30%) 187,7573 6000 1800 10 0,8478

Pelat 8 mm

(30%) 187,7573 6000 1800 8 0,6782

Total 625,857667

Ton

Tabel 5.50 Pemesanan dan Luas Penyimpanan Pelat

Jumlah pesan Jumlah pesan Tumpukan

Pelat

Tumpukan

Pelat

Luas Tempat

m2

52,72955773 53 1,766667 2 21,6

184,5534521 185 6,166667 7 75,6

221,4641425 222 7,4 8 86,4

276,8465055 277 9,233333 10 108

Total 737 27 291,6

Berdasarkan Tabel 5.50 tersebut dapat dihitung kebutuhan luas gudang yang akan

digunakan untuk menyimpan pelat. Dengan asumsi tiap 15 lembar pelat menjadi 1 tumpukan

pelat. Berikut Tabel 5.51, Tabel 5.52 dan Tabel 5.53 yang menjelaskan perhitungan kebutuhan

luas gudang penyimpanan :

Tabel 5.51 Perhitungan Luas Penyimpanan Profil

Luas Penyimpanan Profil

Profil 260,774 Ton

Berat/Profil 100 Kg

Jumlah Profil 2607,74 2608 Buah

Page 108: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Luas Penyimpanan Profil

Ukuran rak (L x W) 6 3 m

Tingkat Rak 4 Tingkat

Profil/Rak 500 Buah

Jumlah Rak 5,21548 6 Buah

Jarak Antar Rak 1,5 m

Luas Penyimpanan Profil 157,5 19,5 x 7,5 m2

Tabel 5.52 Perhitungan Luas Penyimpanan Pipa

Luas Penyimpanan Pipa

Pipa 156,464 Ton

Berat/Pipa 100 Kg

Jumlah Pipa 1564,643 165 Buah

Ukuran rak 2 6 m

Tingkat Rak 4 Tingkat

Pipa/Rak 500 Buah

Jumlah Rak 3,129 4 Buah

Jarak Antar Rak 1,5 m

Luas Penyimpanan Pipa 74,25 5,5 x 13,5 m2

Tabel 5.53 Perhitungan Luas Penyimpanan Material Tabung

Luas Penyimpanan Tabung

Tabung 899,666 Ton

Berat/Tabung 100 Kg

Jumlah Tabung 8996,666667 Buah

Ukuran rak 3 6 m

Tingkat Rak 4 Tingkat

Pipa/Rak 300 Buah

Jumlah Rak 29,98888889 30 Buah

Jarak Antar Rak 1,5 m

Luas Penyimpanan Tabung 882 73,5 x 12 m2

Berdasarkan perhitungan kebutuhan luasan area penyimpanan pada Tabel 5.50, Tabel

5.51, Tabel 5.52 dan Tabel 5.53, maka luas gudang penyimpanan diperlukan area seluas 291,6

m2 + 157,5 m2 + 74,25 m2 + 882 m2 = 1.405,35 m2 dan untuk keperluan area peralatan persiapan

Page 109: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

89

sebesar 10 m x 15 m = 206,25 m2. Luas gudang yang diperlukan adalah 1611.6 m2. Dengan

ukuran 63 m x 36 m = 2.268 m2 maka luas gudang penyimpanan telah mencukupi. Dan

kebutuhan jumlah rak sebanyak 6 unit untuk penyimpanan profil, 4 unit untuk penyimpanan

pipa, 30 unit untuk material tabung.

5.5.2. Penentuan Jumlah Fasilitas Produksi

Dalam proses pembangunan galangan kapal, perencanaan fasilitas merupakan perihal

yang sangat penting. Pengambilan keputusan pemilihan mesin serta jumlahnya harus

berdasarkan pada pertimbangan kelayakan pemenuhan kapasitas produksi. Selain itu pemilihan

mesin atau peralatan produksi yang tepat juga akan menghasilkan tata letak galangan kapal

yang baik. Dalam proses penentuan jumlah mesin yang dibutuhkan ada beberapa variabel yang

harus diperhatikan, yaitu:

Volume produksi yang harus tercapai

Merupakan beban kerja yang harus dilaksanakan oleh galangan kapal sesuai dengan

total berat kebutuhan material baja untuk proses pembangunan Kapal CNG

sebagaimana pada Tabel 5.48

Waktu kerja standard untuk proses operasi yang berlangsung

Dalam perencanaan mesin dibutuhkan variabel jam operasi kerja mesin. Berikut jam

kerja mesin yang ditetapkan seperti pada Tabel 5.54

Tabel 5.54 Jumlah Hari Kerja Aktif Dalam 2 Tahun

Hari Aktif Libur Minggu Libur Hari Besar Total

598 104 28 365

Keterangan

Jam Operasional Galangan 8 Jam/hari

Jam Kerja Efektif 6 Jam/hari

Faktor Efisiensi jam kerja

Harga umum yang diambil untuk Efisiensi jam kerja berkisar antara 0.8 - 0.9 (Sumber:

Wignjosoebroto, Sritomo)

Dengan mengetahui jumlah kapasitas produksi untuk pembangunan kapal CNG, maka

alokasi beban kerja tiap bengkel dapat ditentukan. Alokasi beban kerja tiap bengkel

dijelaskan pada Tabel 5.55 berikut

Page 110: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

90

Tabel 5.55 Shipbuilding Line Chart

Tahap

/Bulan

Mingg

u1

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

4

Prepar

ation

Total

Fabri

kasi

Total

Sub A

ssemb

ly

Total

Assem

bly

Total

Erectio

n

Total

5.828,

29 Ton

16,189

Ton/H

ari

JanFe

bMa

r

5.828,

29 Ton

14,570

Ton/H

ari 14,570

Ton/H

ari

Aug

Sep

Okt

Nov

Dec

Jul

16,189

Ton/H

ari

Aug

Sep

Apr

May

WAKT

U PEM

BANG

UNAN

2 TAH

UN

Apr

May

5.828,

29 Ton

JunJul

Nov

Jun

5.828,

29 Ton 5.8

28,29

Ton

14,570

Ton/H

ari

Dec

Okt

JanFe

bMa

r

Page 111: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

91

Tabel 5.55 merupakan ship building line chart untuk pembangunan kapal CNG. Pada

tahap preparation total beban kerja sebesar 5.828,29 ton selama delapan belas bulan. Dari total

beban kerja tersebut didistribusikan tiap hari hingga didapatkan beban kerja per hari untuk

preparation sebesar 16,189 ton/hari. Begitu halnya untuk perhitungan beban kerja per hari pada

masing-masing bengkel, dilakukan perhitungan dengan cara yang sama.

Penentuan jumlah peralatan yang dibutuhkan pada masing-masing bengkel dihitung

berdasarkan pada beban kerja yang harus dipenuhi oleh masing-masing bengkel produksi,

dalam durasi waktu yang telah ditentukan dan/atau diasumsikan. Dalam perhitungan jumlah

fasilitas produksi, direncanakan kapasitas produksi pada masing-masing bengkel dan durasi

pengerjaan yang dibutuhkan seperti pada Tabel 5.56 berikut:

Tabel 5.56 Kapasitas produksi pada masing-masing bengkel

Bengkel Durasi

Pengerjaan

Kapasitas

Produksi

Ton/hari

Beban

Kerja

Pelat

Beban

Kerja

Profil

Beban

Kerja

Pipa

Beban

Kerja

Tabung

CNG

Preparation 18 Bulan 16,189 5,215 2,173 1,303 7,497

Fabrication 20 Bulan 14,570 4,693 1,955 1,173 6,747

Subassembly 20 Bulan 14,570 4,693 1,955 1,173 6,747

Assembly 20 Bulan 14,570 4,693 1,955 1,173 6,747

Erection 18 Bulan 16,189 5,215 2,173 1,303 7,497

Dengan mengetahui beban kerja dan durasi pengerjaan pada tiap bengkel tersebut,

kebutuhan mesin dalam tiap bengkel dapat dihitung dengan membagi beban kerja terhadap

produktifitas dari jenis mesin. Untuk bangunan gudang dan bengkel dirancang terbuat dari

rangka baja dan pondasi dengan dinding batako dan atap asbes. Bangunan dirancang semi

terbuka agar pencahayaan dan sirkulasi udara dapat mengalir dengan baik. Perhitungan

dilakukan dengan menghitung nilai efisiensi terlebih dahulu dengan menggunakan rumus

standar PT.PAL :

𝑀 =𝑊

𝑇𝑥𝑡 x v ……………………….….. (5.1)

M = Kebutuhan Mesin

W = Jumlah Lembar Pelat selesai dalam 1 hari

T = Beban Mesin

t = Waktu pekerja perhari

v = Kecepatan mesin jam/lembar

Page 112: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Berikut akan dijelaskan mengenai perhitungan untuk kebutuhan mesin tiap bengkel:

Bengkel Persiapan (Preparation)

Bengkel Persiapan adalah bengkel yang digunakan untuk mempersiapkan raw material

yang belum diolah dari pemesanan dan kemudian masuk kedalam proses fabrikasi.

Bengkel ini direncanakan memiliki ukuran 24 x 16,5 meter. Fasilitas yang terdapat

dalam bengkel persiapan adalah sebagai berikut :

- Plate Straightening Machine

Plate straightening machine adalah alat yang digunakan untuk meluruskan material

material yang mengalami deformasi. Hal ini dilakukan agar pada saat proses

fabrikasi tidak terjadi ketidakrataan pada permukaannya. Pada Gambar 5.13 dapat

dilihat mesin plate straightening machine

Gambar 5.13 Plate Straightening Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Beban kerja untuk pelat perhari adalah sebesar 5,215 Ton/hari, maka untuk

memenuhi beban kerja tersebut direncanakan mesin plate straightening machine

dengan spesifikasi pada Tabel 5.57 sebagai berikut :

Kemudian dengan mengunankan rumus (5.1) didapatkan jumlah kebutuhan mesin

sebagai berikut :

Lama pengerjaan : 1 hari

Waktu pekerja : 6 Jam

Kecepatan mesin : 90 menit/lembar, diasumsikan 1 pelat = 1 ton

Kebutuhan pelat/hari : 6 Lembar

Page 113: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

93

Beban kerja mesin : 6 Jam

Kemudian dimasukan kedalam rumus :

𝑀 =𝑊

𝑇𝑥𝑡 x v

M =6 lembar

6 jam/hari x 6 jam x 1,5 jam/lembar

M = 0,25 mesin

M ≈ 1 mesin

Tabel 5.57 Spesifikasi Plate Straightening Machine dan Kebutuhan Mesin

STRAIGHTENIG PLATE

Kecepatan Mesin (T) : 90 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 5,22 ton/hari

Ukuran Pelat : 14 x 6000 x 1800 mm 1,186 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 12 x 6000 x 1800 mm 1,017 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 10 x 6000 x 1800 mm 0,847 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 8 x 6000 x 1800 mm 0,678 Ton/lembar

Waktu Pengerjaan : 360 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 5 jam/hari

= 0,25 mesin

= 1 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 1 orang

Maka jumlah mesin yang dibutuhkan adalah sebanyak 1 unit. Kemudian untuk

operator yang rencanakan untuk mesin tersebut adalah 1 operator. Untuk

perhitungan jumlah kebutuhan mesin selanjutnya dilakukan menggunakan rumus

(5.1)

- Shot Blasting & Primering Machine

Shot Blasting & Primering Machine adalah alat yang digunakan untuk

membersihkan raw material dari korosi dan kotoran kotoran pada permukaan pelat.

Alat ini juga dapat langsung melakukan pengecatan primer pada material pelat yang

telah dibersihkan. Pada Gambar 5.14 dapat dilihat gambar shot blasting & primering

machine

Page 114: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.14 Shot Blasting & Primering Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Dengan perhitungan beban kerja sebesar 5,22 Ton/hari, maka dapat direncanakan

spesifikasi mesin untuk memenuhi kebutuhan tersebut seperti pada Tabel 5.58

berikut:

Tabel 5.58 Spesifikasi Mesin Shot Blasting & Primering Machine dan Kebutuhan Mesin

SHOT BLASTING & PRIMERING

Kecepatan Mesin (T) : 55 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 5,22 ton/hari

Ukuran Pelat : 14 x 6000 x 1800 mm 1,186 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 12 x 6000 x 1800 mm 1,017 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 10 x 6000 x 1800 mm 0,847 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 8 x 6000 x 1800 mm 0,678 Ton/lembar

Waktu Pengerjaan : 360 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 5 jam/hari

= 0,982889408 mesin

= 1 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 1 orang

Maka jumlah mesin yang dibutuhkan adalah sebanyak 1 unit. Kemudian untuk

operator yang rencanakan untuk mesin tersebut adalah 1 operator.

- Overhead crane

Digunakan sebagai material handling yaitu alat yang digunakan untuk memindahkan

material awal yang berupa pelat, profil, pipa dan material tabung CNG dari area

penyimpanan menuju bengkel preparation dan juga memindahkan material dari

mesin ke mesin lainnya. Pada Gambar 5.15 dapat dilihat gambar Overhead Crane

Page 115: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

95

Gambar 5.15 Overhead Crane

(Sumber: Alibaba.com)

Untuk menunjang beban kerja pelat sebesar 5,22 ton/hari direncanakan overhead

crane yang digunakan berkapasitas 5 Ton. Perencanaan peralatan tersebut pada

Tabel 5.59 berikut :

Tabel 5.59 Spesifikasi Overhead Crane dan Kebutuhan Unit

OVERHEAD CRANE

Waktu Pengerjaan Preparation : 360 hari

Waktu Pekerja (t) : 8 jam/hari

Ukuran : 12 m

Kapasitas Angkat : 5 Ton

Kebutuhan Unit : 1

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator : 1 orang

Dengan mempertimbangkan luas bengkel preparation yang berukuran 24 m x 16,5

m, maka dibutuhkan 1 unit overhead crane dengan panjang rentang 12 m untuk bisa

menjangkau seluruh bagian gudang penyimpanan. Untuk operator overhead crane

ditahapan preparation direncanakan berjumlah 1 orang per mesin sehingga total

dibutuhkan 1 orang operator.

- Fork Lift

Selain overhead crane digunakan juga forklift untuk mobilitas material yang tidak

terlalu berat. Seperti komponen perpipaan maupun material tabung CNG. Dengan

digunakannya forklift aliran material menjadi lebih fleksibel dan efisien. Pada

Gambar 5.16 dapat dilihat gambar forklift

Page 116: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.16 Forklift

(Sumber: Alibaba.com)

Tabel 5.60 Spesifikasi Forklift

Forklift

Kapasitas Angkat : 5,0 Ton

Jumlah Mesin : 1 Unit

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator : 1 orang

Dengan data diatas maka kebutuhan forklift untuk bengkel preparation adalah 1

unit forklift dengan 1 orang operator untuk pengoperasiannya.

- Conveyor

Conveyor digunakan untuk memindahkan material pelat dan profil ke dalam mesin

mesin produksi maupun pemindahan material dari mesin ke mesin lainnya. Pada

Gambar 5.17 dapat dilihat gambar conveyor

Gambar 5.17 Conveyor Flat Type

(Sumber: Alibaba.com)

Page 117: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

97

Berikut merupakan Spesifikasi teknis dari flat type conveyor ditampilkan pada

Tabel 5.61 dibawah

Tabel 5.61 Spesifikasi Conveyor

Conveyor

Belt Widht : 1400 mm

Belt Speed : 1 to 4 m/s

Conveying Capacity 469 to 1117 m

Motor Power 4 to 185 m/min

Jumlah Mesin : 3 mesin

Berdasarkan data diatas maka dibutuhkan sebanyak 3 set conveyor yang bertipe flat.

Peralatan tersebut digunakan untuk kebutuhan :

Pemindahan pelat dan profil ke mesin plate straightening dan shot blasting

machine

Memindahkan material pelat dari mesin plate straightening roller menuju

mesin Shot Blasting Machine

Memindahkan pelat dan profil dari gudang menuju mesin Shot Blasting

Machine

Bengkel Fabrikasi

Bengkel fabrikasi merupakan bengkel yang melakukan kegiatan – kegiatan berupa :

Penandaan (marking), pemotongan (cutting), pembengkokan (bending), serta

pembuatan tabung CNG. Di dalam bengkel fabrikasi dilakukan pengerjaan konstruksi

lambung kapal CNG. Bengkel ini direncanakan memiliki ukuran 24 x 16,5 meter.

Fasilitas yang tersedia di bengkel ini adalah :

- CNC Plasma cutting machine for plate and pipe

Mesin ini digunakan untuk memotong pelat maupun pipa dengan desain yang telah

dirancang dengan menggunakan komputer terlebih dahulu. Untuk pemenuhan

beban kerja sebesar 4,69 ton/hari maka. Gambar 5.18 merupakan mesin cutting

untuk pelat dengan menggunakan komputer. Spesifikasi mesin tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.62 berikut :

Page 118: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.18 CNC Plasma Cutting Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Gambar 5.18 merupakan mesin cutting untuk pelat dengan menggunakan komputer.

Spesifikasi mesin tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.62 berikut :

Tabel 5.62 Spesifikasi Teknis CNC Plate Cutting

CNC Plasma Cutting Machine for Plate

Kecepatan Mesin (T) : 50 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 4,69 ton/hari

Ukuran Pelat : 14 x 6000 x 1800 mm 1,186 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 12 x 6000 x 1800 mm 1,017 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 10 x 6000 x 1800 mm 0,847 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 8 x 6000 x 1800 mm 0,678 Ton/lembar

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 0,803582555 mesin

= 1 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 1 orang

- Plate bending machine

Mesin ini digunakan untuk membengkokan pelat untuk menjadikan pelat menjadi

lengkungan lengkungan yang akan digunakan untuk bagian bagian lambung kapal.

Untuk memenuhi beban kerja sebesar 4,69 ton/hari maka dibutuhkan mesin sebagai

berikut :

Page 119: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

99

Gambar 5.19 Plate Bending Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Gambar 5.19 merupakan mesin bending yang digunakan untuk membengkokan

pelat. Spesifikasi untuk mesin tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.63 berikut :

Tabel 5.63 Spesifikasi Plate Bending Machine dan Kebutuhan Mesin

Plate Bending Machine

Kecepatan Mesin (T) : 60 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 4,69 ton/hari

Ukuran Pelat : 14 x 6000 x 1800 mm 1,186 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 12 x 6000 x 1800 mm 1,017 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 10 x 6000 x 1800 mm 0,847 Ton/lembar

Ukuran Pelat : 8 x 6000 x 1800 mm 0,678 Ton/lembar

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 0,964299065 mesin

= 1 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 1 Orang

- Frame bending machine

Mesin ini digunakan untuk membengkokan profil agar sesuai dengan bentuk yang

direncanakan. Dengan asumsi beban kerja untuk profil sebesar 25 % dari beban

kerja pelat dan profil atau sama dengan 2 ton/hari. Untuk memenuhi kebutuhan

tersebut maka direncanakan mesin sebagai berikut :

Page 120: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.20 Frame Bending Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Gambar 5.20 merupakan mesin bending yang digunakan untuk membengkokan

profil. Spesifikasi untuk mesin tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.64 berikut :

Tabel 5.64 Spesifikasi Frame Bending Machine dan Kebutuhan Mesin

Frame Bending Machine

Kecepatan Mesin (T) : 75 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 2,00 ton/hari

Max Thickness : 6,5000 mm

Max Length : 2200 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 0,512733645 mesin

= 1 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 1 orang

- Overhead crane

Overhead crane digunakan sebagai material handling yaitu alat yang digunakan

untuk memindahkan material awal yang berupa pelat, profil, pipa dan material

tabung CNG dari mesin ke mesin lainnya. Pada Gambar 5.21 ditunjukan gambar

overhead crane

Page 121: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

101

Gambar 5.21 Overhead Crane

(Sumber: Alibaba.com)

Untuk menunjang beban kerja pelat sebesar 16.331 ton/hari, pipa sebesar 2.8101

ton/hari dan material tabung 14.0625 ton/hari direncanakan overhead crane yang

digunakan berkapasitas 5 Ton. Perencanaan peralatan tersebut dapat dilihat pada

Tabel 5.65 sebagai berikut :

Tabel 5.65 Spesifikasi Overhead Crane dan Kebutuhan Unit

OVERHEAD CRANE

Waktu Pengerjaan : 360 hari

Waktu pekerja (t) : 8 jam/hari

Ukuran : 12 m

Kapasitas Angkat : 5 Ton

≈ 1 Buah

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator : 1 orang

Dengan mempertimbangkan luas bengkel fabrikasi yang berukuran 24 m x 16,5 m,

maka dibutuhkan 1 unit overhead crane dengan panjang rentang 12 m untuk bisa

menjangkau seluruh bagian bengkel fabrikasi. Untuk operator overhead crane

ditahapan preparation direncanakan berjumlah 1 orang per mesin sehingga total

dibutuhkan 1 orang operator.

Bengkel Tangki CNG

Bengkel tangki CNG dikhususkan untuk membuat tangki-tangki bertekanan tinggi yang

akan membawa CNG. Bengkel ini direncanakan memiliki ukuran 20,4 m x 40, 8 m

- Billet Heating Machine

Page 122: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Billet heating machine digunakan untuk memanaskan material mentah (raw

material) untuk tabung CNG. Hal ini dilakukan karena material harus diberi

perlakuan panas agar tidak mengalami cacat dalam pengolahan selanjutnya. Pada

Gambar 5.22 diperlihatkan mesin billet heating machine

Gambar 5.22 Mesin Billet Heating Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Tabel 5.66 Spesifikasi Billet Heating Machine dan Kebutuhan Mesin

Billet Heating Machine

Kecepatan Mesin (T) : 40 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 6,74 ton/hari

Max Thickness : 120,0000 mm

Max Length : 2200 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 0,923862928 mesin

= 1 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 1 orang

Tabel 5.66 merupakan spesifikasi teknis dari Billet Heatinng Machine. Mesin ini

dijalankan secara terus menerus sehingga material mentah dapat terus diproses

untuk menghemat waktu produksi. Untuk menunjang beban kerja material pembuat

tabung CNG sebesar 6,74 ton/hari. Setelah didapatkan hasil tersebut maka

didapatkan jumlah billet heating machine berjumlah 1 buah dengan operator mesin

berjumlah 1 orang.

- Billet Rotary Sheer Cutter Machine

Page 123: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

103

Billet rotary sheer cutter machine digunakan untuk memotong billet yang sudah

dilakukan heat treatment pada proses sebelumnya. Mesin ini dapat memotong 2

billet secara bersamaan. Pada Gambar 5.23 ditunjukan mesin billet rotary sheer

cutter machine

Gambar 5.23 Billet Rotary Sheer Cutter Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Tabel 5.67 Spesifikasi Billet Rotary Sheer Cutter Machine dan Kebutuhan Mesin

Billet Rotary Sheer Cutter Machine

Kecepatan Mesin (T) : 60 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 6,74 ton/hari

Max Thickness : 100,0000 mm

Max Length : 2200 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 1,385794393 mesin

= 2 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 2 orang

Tabel 5.67 merupakan spesifikasi teknis dari billet rotary sheer cutter machine.

Untuk menunjang beban kerja material pembuat tabung CNG sebesar 6,74 ton/hari.

Setelah didapatkan hasil tersebut maka didapatkan jumlah billet rotary sheer cutter

machine berjumlah 2 buah dengan operator mesin berjumlah 2 orang

- Horizontal Broaching Machine

Horizontal Broaching Machine digunakan melubangi bagian tengah billet agar bisa

menjadi bentuk tabung. Pada mesin ini billet akan diberikan tekanan hidrolik untuk

membuat lubang pada billet seperti yang ditunjukan pada Gambar 5.24 dibawah :

Page 124: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.24 Horizontal Broaching Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Tabel 5.68 Spesifikasi Horizontal Broaching Machine dan Kebutuhan Mesin

Horizontal Broaching Machine

Kecepatan Mesin (T) : 60 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 6,74 ton/hari

Dimension : 8630 x 2500 mm

Max Diameter : Φ250H7 mm

Max Length : 8000 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 1,385794393 mesin

= 2 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 2 orang

Tabel V.53 merupakan spesifikasi teknis dari horizontal broaching machine. Untuk

menunjang beban kerja material pembuat tabung CNG sebesar 6,74 ton/hari maka

direncanakan keperluan jumlah mesin sebagai berikut :

Setelah didapatkan hasil tersebut maka didapatkan jumlah Horizontal Broaching

Machine berjumlah 2 buah dengan operator mesin berjumlah 2 orang

- Flow Forming Machine

Flow Forming Machine digunakan memanjang panjang dan menambahkan ukuran

diameter dari tabung yang sudah dibuat. Dengan menggunakan mesin yang berputar

di bagian kulit tabung maka panjang tabung akan bertambah sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan. Flow forming machine ditunjukan pada Gambar 5.25

dibawah.

Page 125: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

105

Gambar 5.25 Flow Forming Machine

(Sumber: mjcengineering.com)

Tabel 5.69 Spesifikasi Flow Forming Machine dan Kebutuhan Mesin

Flow Forming Machine

Kecepatan Mesin (T) : 70 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 6,74 ton/hari

Max Diameter : 450,0000 mm

Max Length : 9000 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 1,616760125 mesin

= 2 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 2 orang

Tabel 5.69 merupakan spesifikasi teknis dari flow forming machine. Untuk

menunjang beban kerja material pembuat tabung CNG sebesar 6,74 ton/hari.

setelah didapatkan hasil tersebut maka didapatkan jumlah flow forming machine

berjumlah 2 buah dengan operator mesin berjumlah 2 orang

- Neck Forming Heavy Duty Steel Neck Forming Machine

Neck forming machine merupakan alat untuk membuat ujung tabung (necking) agar

menjadi rapat dan juga merapatkan bagian bottom tabung. Pada Gambar 5.26

ditunjukan mesin neck forming heavy duty

Page 126: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.26 Neck Forming Heavy Duty Steel Machine

(Sumber: mjcengineering.com)

Tabel 5.70 Spesifikasi Neck Forming Heavy Duty Steel Machine dan Kebutuhan Mesin

Neck Forming Heavy Duty Steel Neck Forming Machine

Kecepatan Mesin (T) : 70 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 6,74 ton/hari

Wall Thickness : 6 to 35 mm

Max Length : 15000 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 1,616760125 mesin

= 2 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 2 orang

Pada Tabel 5.70 didapatkan jumlah kebutuhan mesin. Setelah didapatkan hasil

tersebut maka didapatkan jumlah Neck Forming Heavy Duty Steel Machine

berjumlah 2 buah dengan operator mesin berjumlah 2 orang.

- Steel Annealing Heat Treatment Machine

Steel annealing heat treatment machine digunakan untuk memanaskan material

tabung yang sudah selesain diolah. Hal ini dilakukan agar tabung yang telah jadi

tidak mudah rusak. Steel annealing heat treatment machine ditunjukan pada Gambar

5.27 dibawah

Page 127: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

107

.

Gambar 5.27 Annealing Heat Treatment Machine

(Sumber: Alibaba.com)

Tabel 5.71 Spesifikasi Annealing Heat Treatment Machine dan Kebutuhan Mesin

Steel Annealing Heat Treatment Machine

Kecepatan Mesin (T) : 70 menit/ton

Beban kerja per hari (P) : 6,74 ton/hari

Max Temperature : 1150,0000 C

Max Length : 12000 mm

Waktu Pengerjaan : 400 hari

Jam Kerja Mesin (D) : 6 jam/hari

= 1,616760125 mesin

= 2 mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator: 2 orang

Tabel 5.71 merupakan spesifikasi teknis dari steel annealing heat treatment

machine. Untuk menunjang beban kerja material pembuat tabung CNG sebesar

6,74 ton/hari. Setelah didapatkan hasil tersebut maka didapatkan jumlah steel

annealing heat treatment machine berjumlah 2 buah dengan operator mesin

berjumlah 2 orang

- Overhead crane

Overhead crane digunakan sebagai material handling yaitu alat yang digunakan

untuk memindahkan material awal yang berupa pelat, profil, pipa dan material

tabung CNG dari mesin ke mesin lainnya. Pada Gambar 5.28 ditunjukan gambar

overhead crane

Page 128: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.28 Overhead Crane

(Sumber: Alibaba.com)

Untuk menunjang beban kerja beban kerja material pembuat tabung CNG sebesar

6,74 ton/hari direncanakan overhead crane yang digunakan berkapasitas 5 Ton.

Perencanaan peralatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.72 sebagai berikut :

Tabel 5.72 Spesifikasi Overhead Crane dan Kebutuhan Unit

OVERHEAD CRANE

Waktu Pengerjaan : 360 hari

Waktu pekerja (t) : 8 jam/hari

Ukuran : 15 m

Kapasitas Angkat : 5 Ton

≈ 1 Buah

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator : 1 orang

Dengan mempertimbangkan luas bengkel tangki CNG yang berukuran 20,4 m x

40,8 m, maka dibutuhkan 1 unit overhead crane dengan panjang rentang 15 m untuk

bisa menjangkau seluruh bagian bengkel tangki CNG. Untuk operator overhead

crane direncanakan berjumlah 1 orang per mesin sehingga total dibutuhkan 1 orang

operator.

Bengkel Inspeksi Tabung

Didalam bengkel ini tabung-tabung CNG yang telah dibuat akan mengalami

serangkaian pengujian. Pengujian dilakukan untuk melihat kelayakan tabung CNG yang

telah dibuat. Bengkel ini direncanakan memiliki ukuran 20,4 m x 16 m. Didalam

bengkel ini memiliki fasilitas berupa :

- 2 unit Steel Gas Cylinder Internal Shot Blasting Cleaning Machine

Page 129: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

109

- 2 unit Hydraulic & UT test Machine

- 2 unit Volume Measurement Machine

- 2 unit Coating & Drying Machine

- 1 unit Overhead Crane 5 ton, 15 m

Dengan jumlah operator tiap mesin berjumlah 1 orang maka didapatkan jumlah orang

dibengkel inspeksi tabung berjumlah 8 orang operator mesin dan 1 operator overhead

crane

Bengkel Outfitting shop

Bengkel ini dibagi menjadi 3 sub bengkel yaitu : bengkel permesinan, bengkel interior

dan bengkel electrical dengan ukuran masing masing bengkel : 12 m x 9,5 m dan

Material Handling untuk setiap bengkel outfitting shop seperti pada Tabel 5.73 berikut:

Tabel 5.73 Material Handling Outfitting Shop

No Item Jumlah

1 Overhead Crane 5 ton, 8 m 3

2 Forklift 5 ton 3

Bengkel Permesinan (Machinary Shop)

Fasilitas yang direncanakan seperti pada Tabel 5.74 berikut :

Tabel 5.74 Peralatan Bengkel Permesinan

No Item Jumlah

1 Cutting Wheel Machine 4

2 Pneumatic Drill 3

3 Portable Welding Machine 2

4 Drilling Machine 2

5 Grinding Machine 2

Didalam bengkel ini direncanakan memiliki 1 operator untuk setiap alat sehingga total

jumlah operator berjumlah 13 operator mesin, 1 operator overhead crane dan 1

operator forklift.

Bengkel Interior

Didalam bengkel ini direncanakan memiliki 1 operator untuk setiap alat sehingga total

jumlah operator berjumlah 12 operator mesin, 1 operator overhead crane dan 1

operator forklift. Fasilitas yang direncanakan seperti pada Tabel 5.75 berikut :

Page 130: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 5.75 Peralatan Bengkel Interior

No Item Jumlah

1 Stud Welding 2

2 Grinding Machine 2

3 Portable Welding Machine 2

4 Screw Driver Machine 2

5 Jig Saw Machine 2

6 Router Machine 2

Bengkel Electrical

Fasilitas yang direncanakan seperti pada Tabel 5.76 berikut :

Tabel 5.76 Peralatan Bengkel Elektrikal

No Item Jumlah

1 Jigsaw 2

2 Cutting Wheel Machine 2

3 Portable Welding Machine 2

4 Screw Driver Machine 2

5 Grinding machine 2

6 Electrical Equipment Set 1

Didalam bengkel ini direncanakan memiliki 1 operator untuk setiap alat sehingga total

jumlah operator berjumlah 11 operator mesin, 1 operator overhead crane dan 1

operator forklift.

Bengkel Pipa

Didalam bengkel ini direncanakan memiliki 1 operator untuk setiap alat sehingga total

jumlah operator berjumlah 4 operator mesin, 1 operator overhead crane dan 1 operator

forklift. Bengkel ini berisi peralatan peralatan untuk mengolah perpipaan mulai dari

fitting hingga welding bengkel ini direncanakan memilki ukuran 12 x 9,5 m. Didalam

bengkel ini terdapat beberapa fasilitas seperti pada Tabel 5.77 yaitu :

Page 131: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

111

Tabel 5.77 Bengkel Pipa

No Item Jumlah

1 Pipe Fitting 1

2 Pipe Welding 1

3 Pipe end Beveling 1

4 Pipe Cutting 1

Sub Assembly area

Pada bengkel ini material dari bengkel fabrikasi akan dilanjutkan untuk disusun menjadi

panel/section dengan berat maksimum 20 ton. Direncanakan ukuran bengkel sub

assembly adalah 24 x 18,25 meter. Fasilitas yang ada didalam bengkel sub assembly ini

adalah :

- Jig/ Landasan Assembly

Jig/Landasan Assembly digunakan untuk dudukan pada saat proses perakitan blok

blok di sub assembly. Direncanakan akan ada 2 set jig/landasan assembly untuk

proses pembangunan hull kapal CNG dan tabung CNG.

- Welding Machine Submerged Arc Welding

Mesin las sumerged arc welding ini digunakan untuk menyambungkan antar pelat.

Adapun spesifikasi dari mesin las tersebut seperti pada Tabel 5.78 berikut:

Tabel 5.78 Spesifikasi Mesin SAW

Welding Machine Submerged Arc Welding

Pekerjaan Las/m : 1,2 Menit

Beban kerja per hari (P) : 4,69 ton/hari

Jumlah Lembar Pelat : 5 Lembar

Waktu Efektif/Hari : 288 Menit

Duty Cycle 80% : 230,4 Menit

Waktu Pengerjaan/Lembar : 7,2 Menit

Output Mesin : 1000 Ampere

Kebutuhan Mesin : 1 Mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Welder 1 orang

Fitter 1 orang

Helper: 1 orang

Keterangan :

Kapasitas produksi pelat adalah 4,69 ton/hari

Page 132: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Dengan berat 4,69 ton merupakan berat dari 1 lembar pelat ukuran 1800mm x

6000 mm tebal 14, 1 lembar pelat ukuran 1800mm x 6000 mm tebal 12 mm, 2

lembar pelat ukuran 1800mm x 6000 mm tebal 10 mm, 1 lembar pelat ukuran

1800mm x 6000 mm tebal 8 mm

Waktu aktif per hari adalah 6 jam dengan efisiensi 80% atau sama dengan 288

menit Duty cycle dari mesin las adalah 80% dari total waktu efektif atau sama dengan

230,4 menit Waktu pengerjaan tiap meter adalah 1,2 menit maka untuk pelat panjang 6

meter butuh waktu 7,2 menit

- FCAW Welding Machine

Mesin las ini digunakan untuk menyambungkan pelat, profil dan pipa dengan Flux

Cored Arc Welding. Adapun spesifikasi dari mesin las tersebut dapat dilihat pada

Tabel 5.79 :

Tabel 5.79 Spesifikasi Mesin FCAW

FCAW Welding Machine

Pekerjaan Las/m : 10 menit/ton

Kapasitas Produksi per hari 7,82 ton

Jumlah Lembar Pelat 5 Lembar

Jumlah Profil 20 Buah

Jumlah Pipa 12 Buah

Waktu Efektif/hari 288 Menit

Duty Cycle 80% 230,4 Menit

Waktu Pengerjaan/Lembar 60 mm

Waktu Pengerjaan Profil 30 mm

Waktu Pengerjaan Pipa 30 hari

Output Mesin 400 Ampere

Kebutuhan Mesin Las 6 Mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Welder : 6 orang

Fitter : 6 orang

Helper: 6 orang

Keterangan :

Kapasitas produksi pelat, profil dan pipa adalah 7,823 ton/hari

Dengan berat 7,823 ton merupakan berat dari 5 lembar Pelat,20 Profil, 12

Pipa

Page 133: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

113

Waktu aktif per hari adalah 6 jam dengan efisiensi 80% atau sama dengan

288 menit

Duty cycle dari mesin las adalah 80% dari total waktu efektif atau sama

dengan 230,4 menit

Waktu pengerjaan tiap meter adalah 10 menit maka untuk pelat panjang 6

meter butuh waktu 60 menit

Kebutuhan mesin adalah waktu pengerjaan 5 lembar Pelat, 20 Profil, 12 Pipa

dibagi waktu duty cycle

- Overhead crane

Overhead crane digunakan sebagai material handling yaitu alat yang digunakan

untuk memindahkan material. Pada Gambar 5.29 merupakan overhead crane untuk

subassembly area

Gambar 5.29 Overhead Crane

(Sumber: Alibaba.com)

Direncanakan untuk bengkel assembly overhead crane yang dipakai mempunyai

kapasitas angkat sebesar 10 ton untuk menunjung mobilisasi panel - panel agar lebih

fleksibel. Pada Tabel 5.80 dijelaskan spesifikasi overhead crane

Tabel 5.80 Spesifikasi Overhead Crane Sub-Assembly

OVERHEAD CRANE

Waktu Pengerjaan : 360 hari

waktu pekerja (t) : 8 jam/hari

Ukuran : 15 m

Kapasitas Angkat : 10 Ton

≈ 1 Buah

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator : 1 orang

Page 134: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Dengan mempertimbangkan luas bengkel sub assembly yang berukuran 24 m x

18,25 m, maka dibutuhkan 1 unit overhead crane dengan panjang rentang 15 m

untuk bisa menjangkau seluruh bagian gudang penyimpanan. Untuk operator

overhead crane ditahapan preparation direncanakan berjumlah 1 orang per mesin

sehingga total dibutuhkan 1 orang operator.

Assembly area

Pada bengkel ini material dari bengkel sub assembly akan dilanjutkan untuk disusun

menjadi grand block dengan berat maksimum 20 ton. Direncanakan ukuran assembly

area adalah 24 x 18,25 m. Fasilitas yang ada didalam assembly area ini adalah

- Jig/ Landasan Assembly

Jig/Landasan Assembly digunakan untuk dudukan pada saat proses perakitan blok

blok di assembly area. Direncanakan akan ada 2 set jig/landasan assembly untuk

proses pembangunan hull kapal CNG dan tabung CNG.

- Welding Machine Submerged Arc Welding

Mesin las sumerged arc welding ini digunakan untuk menyambungkan antar pelat.

Adapun spesifikasi dari mesin las tersebut seperti pada Tabel 5.81 berikut:

Tabel 5.81 Spesifikasi Mesin SAW

Welding Machine Submerged Arc Welding

Pekerjaan Las/m : 1,2 Menit

Beban kerja per hari (P) : 4,69 ton/hari

Jumlah Lembar Pelat : 5 Lembar

Waktu Efektif/Hari : 288 Menit

Duty Cycle 80% : 230,4 Menit

Waktu Pengerjaan/Lembar : 7,2 Menit

Output Mesin : 1000 Ampere

Kebutuhan Mesin : 1 Mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Welder 1 orang

Fitter 1 orang

Helper: 1 orang

Keterangan :

Kapasitas produksi pelat adalah 4,69 ton/hari Dengan berat 4,69 ton merupakan berat dari 1 lembar pelat ukuran 1800mm x

6000 mm tebal 14, 1 lembar pelat ukuran 1800 mm x 6000 mm tebal 12 mm,

Page 135: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

115

2 lembar pelat ukuran 1800 mm x 6000 mm tebal 10 mm, 1 lembar pelat ukuran

1800 mm x 6000 mm tebal 8 mm

Waktu aktif per hari adalah 6 jam dengan efisiensi 80% atau sama dengan 288

menit Duty cycle dari mesin las adalah 80% dari total waktu efektif atau sama dengan

230,4 menit Waktu pengerjaan tiap meter adalah 1,2 menit maka untuk pelat panjang 6

meter butuh waktu 7,2 menit

- FCAW Welding Machine

Mesin las ini digunakan untuk menyambungkan pelat, profil dan pipa dengan Flux

Cored Arc Welding.Spesifikasi dari mesin las tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.82:

Tabel 5.82 Spesifikasi Mesin FCAW

FCAW Welding Machine

Pekerjaan Las/m : 10 menit/ton

Kapasitas Produksi per hari 7,82 ton

Jumlah Lembar Pelat 5 Lembar

Jumlah Profil 20 Buah

Jumlah Pipa 12 Buah

Waktu Efektif/hari 288 Menit

Duty Cycle 80% 230,4 Menit

Waktu Pengerjaan/Lembar 60 mm

Waktu Pengerjaan Profil 30 mm

Waktu Pengerjaan Pipa 30 hari

Output Mesin 400 Ampere

Kebutuhan Mesin Las 6 Mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Welder : 6 orang

Fitter : 6 orang

Helper: 6 orang

Keterangan :

Kapasitas produksi pelat, profil dan pipa adalah 7,823 ton/hari

Dengan berat 7,823 ton merupakan berat dari 5 lembar Pelat,20 Profil, 12 Pipa

Waktu aktif per hari adalah 6 jam dengan efisiensi 80% atau sama dengan 288

menit

Duty cycle dari mesin las adalah 80% dari total waktu efektif atau sama

dengan 230,4 menit

Page 136: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Waktu pengerjaan tiap meter adalah 10 menit maka untuk pelat panjang 6

meter butuh waktu 60 menit

Kebutuhan mesin adalah waktu pengerjaan 5 lembar Pelat,20 Profil, 12 Pipa

dibagi waktu duty cycle

- Overhead crane

Overhead crane digunakan sebagai material handling yaitu alat yang digunakan

untuk memindahkan material awal. Pada Gambar 5.30 dapat dilihat overhead crane

pada assembly area

Gambar 5.30 Overhead Crane

Direncanakan untuk assembly area overhead crane yang dipakai mempunyai

kapasitas angkat sebesar 20 ton untuk menunjung beban kerja. Pada Tabel 5.83

ditunjukan spesifikasi overhead crane

Tabel 5.83 Spesifikasi Overhead Assembly Area

OVERHEAD CRANE

Waktu Pengerjaan : 360 hari

waktu pekerja (t) : 8 jam/hari

Ukuran : 15 m

Kapasitas Angkat : 20 Ton

≈ 1 Buah

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Operator : 1 orang

Dengan mempertimbangkan luas assembly area yang berukuran 24 m x 18,25 m,

maka dibutuhkan 1 unit overhead crane dengan panjang rentang 15 m untuk bisa

menjangkau seluruh assembly area. Untuk operator overhead crane ditahapan

Page 137: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

117

assembly direncanakan berjumlah 1 orang per mesin sehingga total dibutuhkan 1

orang operator.

Building Berth

Pada building berth blok-blok kapal yang telah melalui assembly area akan dilakukan

erection. Untuk perencanaan building berth ini memiliki panjang 25 m x 48,1 m.

Didalam building berth juga terdapat fasilitas sebagai berikut :

- Jig/ Landasan Assembly

Jig/Landasan Assembly digunakan untuk dudukan pada saat proses perakitan blok

blok di sub assembly. Direncanakan akan ada 2 set jig/landasan untuk proses

erection

- Welding Machine Submerged Arc Welding

Mesin las sumerged arc welding ini digunakan untuk menyambungkan antar pelat.

Adapun spesifikasi dari mesin las tersebut seperti pada Tabel 5.84 berikut:

Tabel 5.84 Spesifikasi Mesin SAW

Welding Machine Submerged Arc Welding

Pekerjaan Las/m : 1,2 Menit

Beban kerja per hari (P) : 5,21 ton/hari

Jumlah Lembar Pelat : 6 Lembar

Waktu Efektif/Hari : 288 Menit

Duty Cycle 80% : 230,4 Menit

Waktu Pengerjaan/Lembar : 7,2 Menit

Output Mesin : 1000 Ampere

Kebutuhan Mesin : 1 Mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Welder 1 orang

Fitter 1 orang

Helper 1 orang

Keterangan :

Kapasitas produksi pelat adalah 5,21 ton/hari Dengan berat 5,21 ton merupakan berat dari 2 lembar pelat ukuran 1800mm x

6000 mm tebal 14, 1 lembar pelat ukuran 1800mm x 6000 mm tebal 12 mm, 2

lembar pelat ukuran 1800mm x 6000 mm tebal 10 mm, 1 lembar pelat ukuran

1800mm x 6000 mm tebal 8 mm

Waktu aktif per hari adalah 6 jam dengan efisiensi 80% atau sama dengan 288

menit

Page 138: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Duty cycle dari mesin las adalah 80% dari total waktu efektif atau sama dengan

230,4 menit Waktu pengerjaan tiap meter adalah 1,2 menit maka untuk pelat panjang 6 meter

butuh waktu 7,2 menit

- FCAW Welding Machine

Mesin las ini digunakan untuk menyambungkan pelat, profil dan pipa dengan Flux

Cored Arc Welding. Adapun spesifikasi dari mesin las tersebut dapat dilihat pada

Tabel 5.85 adalah:

Tabel 5.85 Spesifikasi Mesin FCAW

FCAW Welding Machine

Pekerjaan Las/m : 10 menit/ton

Kapasitas Produksi per hari 8,892 ton

Jumlah Lembar Pelat 6 Lembar

Jumlah Profil 22 Buah

Jumlah Pipa 16 Buah

Waktu Efektif/hari 288 Menit

Duty Cycle 80% 230,4 Menit

Waktu Pengerjaan/Lembar 60 mm

Waktu Pengerjaan Profil 30 mm

Waktu Pengerjaan Pipa 30 hari

Output Mesin 400 Ampere

Kebutuhan Mesin Las 8 Mesin

Jumlah Pekerja yang dibutuhkan :

Welder : 8 orang

Fitter : 8 orang

Helper: 8 orang

Keterangan :

Kapasitas produksi pelat, profil dan pipa adalah 8,892 ton/hari

Dengan berat 7,823 ton merupakan berat dari 6 lembar Pelat,22 Profil, 16 Pipa

Waktu aktif per hari adalah 6 jam dengan efisiensi 80% atau sama dengan 288

menit

Duty cycle dari mesin las adalah 80% dari total waktu efektif atau sama

dengan 230,4 menit

Waktu pengerjaan tiap meter adalah 10 menit maka untuk pelat panjang 6

meter butuh waktu 60 menit

Kebutuhan mesin adalah waktu pengerjaan 6 lembar Pelat,26 Profil, 16 Pipa

dibagi waktu duty cycle

Page 139: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

119

- Gantry Crane

Didalam penggabungan grand block menjadi kapal dibutuhkan gantry crane yang

berkapasitas 500 ton

- Mobile Crane

Dibutuhkan juga mobile crane yang berkapasitas 50 ton sebanyak 2 unit

- Block Transporter

Dibutuhkan juga block transporter yang berkapasitas 250 ton sebanyak 1 unit untuk

mempermudahkan pemindahan blok-blok kapal

Didalam building berth juga disediakan alat alat untuk melakukan blasting pada blok-

blok kapal. Pada Tabel 5.86 dapat dilihat kebutuhan alat-alat untuk melakukan blasting

pada kapal.

Tabel 5.86 Alat Blasting Blok Kapal

No Item Jumlah

1 Compressor 1

2 Brush Grinding 2

3 Blast Machine 1

4 Paint mixer 1

5 Rotary Grinding 2

6 Finisher Sender 2

Direncanakan pada proses blasting memiliki 1 operator untuk setiap alat sehingga

total jumlah operator berjumlah 9 operator mesin.

5.6. Kebutuhan SDM

5.6.1. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang terlibat langsung pada proses

produksi. Biaya dari tenaga kerja langsung dapat dikaitkan pada biaya produksi atau pada

barang yang dihasilkan. Tenaga kerja langsung memiliki karakteristik sebagai berikut :

Biaya dari tenaga kerja langsung berhubungan secara langsung dengan tingkat kegiatan

dalam produksi

Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja langsung dikategorikan sebagai biaya

variabel

Page 140: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tenaga kerja langsung kegiatannya dapat dikaitkan dengan produk akhir terutama

dalam penentuan harga pokok.

Didalam pembangunan galangan khusus kapal CNG selain dengan tenaga kerja yang

biasanya ada pada galangan umum juga diperlukan inspector untuk bisa mengawasi kualitas

dari tangki tangki CNG yang telah dibuat.Berdasarkan uraian diatas didapatkan tenaga kerja

langsung yang dibutuhkan yang dibutuhkan untuk melakukan pembangunan galangan kapal

CNG sebagai berikut :

1. Engineer

2. NDT (Non Destructive Test) Inspector

3. Superintendent

4. Foreman

5. Welder

6. Fitter

7. Helper

8. Painter/Sandblaster

9. Crane & Machine operator

10. Safety

Untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung ditentukan dengan jumlah perencanaan

mesin yang telah dihitung selain itu tenaga kerja langsung juga ditentukan berdasarkan jenis

pekerjaan maupun jenis kegiatan yang dilakukan.

Didalam proses pengerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin seperti

pengelasan, pemotongan, painting/coating, forming, shotblasting, bending dan material

handling penentuan jumlah tenaga kerja langsung dikaitkan berdasarkan operator tiap mesin

pada masing masing bengkel. Sedangkan untuk pengerjaan pengelasan dibagi menjadi 3

kelompok pekerja yaitu : welder, helper dan fitter. Dan dari setiap mesin pengelasan pada

masing masing bengkel ditentukan sebagai berikut, untuk bengkel fabrikasi untuk setiap mesin

las dioperasikan masing masing 1 orang untuk setiap welder, helper dan fitter. Dan untuk

bengkel sub assembly, assembly dan erection direncanakan 1 orang helper dan fitter bisa untuk

membantu 2 orang welder. Dan untuk material handling baik yang menggunakan crane maupun

forklift direncanakan membutuhkan 1 orang operator. Pada Tabel 5.87 dapat dilihat

perencanaan SDM galangan.

Page 141: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

121

Tabel 5.87 Perencanaan SDM

Lokasi Fasilitas

Juml

ah

Mesin

Jumlah

Operator/Mesi

n

Jumlah

Orang

Gudang

Material Forklift 5 ton 2 unit 1 operator 2 orang

Bengkel

Preparation

Straightening Plate Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Shot Blasting & Primering 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 12 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Fabrikasi

CNC Plasma Cutting

Machine for Plate 1 unit 1 operator 1 orang

Plate Bending Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Frame Bending Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 12 m 1 unit 1 operator 1 orang

Sub-Assembly

Area

Welding Machine SAW 1 unit

1 welder

3 orang 1 fitter

1 helper

Welding Machine FCAW 6 unit

6 welder

18 orang 6 fitter

6 helper

Overhead Crane 10 ton, 15 m 1 unit 1 operator 1 orang

Assembly

Area

Welding Machine SAW 1 unit

1 welder

3 orang 1 fitter

1 helper

Welding Machine FCAW 6 unit

6 welder

18 orang 6 fitter

6 helper

Overhead Crane 20 ton, 15 m 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Tangki CNG

Billet Heating Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Billet Rotary Sheer Cutter

Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Horizontal Broaching

Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Flow Forming Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Heavy Duty Steel Neck

Forming Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Steel Annealing Heat

Treatment Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 15 m 1 unit 1 operator 1 orang

Page 142: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Lokasi Fasilitas

Juml

ah

Mesin

Jumlah

Operator/Mesi

n

Jumlah

Orang

Bengkel

Inspeksi

Tangki CNG

Steel Gas Cylinder Internal

Shot Blasting Cleaning

Machine

2 unit 1 operator 2 orang

Hydraulic and UT Test 2 unit 1 operator 2 orang

Volume Measurement

Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Coating & Drying for

Cylinder 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 15 m 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel Pipa

Pipe Cutting Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Pipe End Bevelling Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Pipe Fitting Up 1 unit 1 operator 1 orang

Pipe Welding 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Machinary

Shop

Cutting Wheel Machine 4 unit 1 operator 4 orang

Pneumatic Drill 3 unit 1 operator 3 orang

Portable Welding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Drilling Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Grinding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Interior

Stud Welding 2 unit 1 operator 2 orang

Griding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Portable Welding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Screw Driver Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Jigsaw Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Router Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Elektrikal

Jigsaw 2 unit 1 operator 2 orang

Cutting Wheel Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Portable Welding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Screw Driver Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Grinding machine 2 unit 1 operator 2 orang

Electrical Equipment Set 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Page 143: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

123

Lokasi Fasilitas

Juml

ah

Mesin

Jumlah

Operator/Mesi

n

Jumlah

Orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Building

Berth

Welding Machine SAW 1 unit

1 welder

3 orang 1 fitter

1 helper

Welding Machine FCAW 8 unit

8 welder

24 orang 8 fitter

8 helper

Mobile Crane 50 ton 2 unit 1 operator 2 orang

Transporter 1 unit 1 operator 1 Orang

Gantry Crane 500 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Compressor 1 unit 1 operator 1 orang

Brush Grinding 1 unit 1 operator 1 orang

Blast Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Paint Mixer 1 unit 1 operator 1 orang

Rotary Grinding 1 unit 1 operator 1 orang

Finisher Sender 2 unit 1 operator 2 orang

Total 154 orang

Untuk perhitungan tenaga kerja lainnya berupa :

Engineer

NDT (Non Destructive Test) Inspector

Superintendent

Foreman

Tenaga engineer ditentukan berdasarkan spesifikasi bidang dalam pembangunan kapal

dibidang hull construction dan high pressure cylinder. Dalam pembangunan kapal CNG

terdapat beberapa bagian atau bidang pekerjaan yaitu pekerjaan structural, mechanical, piping,

instrument, telecommunication dan electrical. Sehingga kebutuhan engineer dibagi menjadi

seperti di bawah ini:

Hull Construction Engineer

.Structural Engineer

Mechanical Engineer

Piping Engineer

Instrument Engineer

High Pressure Tank Engineer

Electrical Engineer

Page 144: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Direncanakan untuk hull construction engineering dibutuhkan 2 orang engineer

Sedangkan untuk structural engineer, mechanical engineering, piping engineering, instrument

engineering, electrical engineering dibutuhkan masing-masing 1 orang engineer kemudian

untuk High Pressure Tank Engineer dibutuhkan 3 orang engineer Sehingga dari perencanaan

di atas maka total kebutuhan engineer perusahaan adalah 10 orang engineer.

Pada perencanaan tenaga kerja superintendent dan QA/QC, direncanakan untuk setiap

bidang pekerjaan dibutuhkan 1 orang superintendent lalu untuk QA/QC bagian hull

construction direncanakan berjumlah 2 orang. QA/QC untuk High Pressure Tank Engineer

berjumlah 3 orang karena memiliki beban pekerjaan yang lebih besar. Sedangkan untuk bagian

structural, mechanical, piping, instrument dan electrical engineer masing masing 1 orang.

Sehingga didapatkan jumlah tenaga kerja superintendent berjumlah 7 orang dan tenaga kerja

QA/QC berjumlah 10 orang. Seorang superintendent dapat membawahi 2 foreman atau lebih.

Dalam pembangunan galangan untuk produksi kapal CNG diasumsikan dapat mengawasi 2

orang foreman, superintendent mengawasi 2 orang foreman, sehingga dibutuhkan 28 orang

foreman dalam perencanaan industri tersebut.

Dari perencanaan yang telah dilakukan di atas didapatkan jumlah tenaga kerja langsung

yang diperlukan untuk pembangunan galangan kapal CNG pada Tabel 5.88 berikut :

Tabel 5.88 Daftar Tenaga Kerja Langsung

Engineer 10 Orang

Superintendent 7 Orang

QA/QC 10 Orang

Foreman 14 Orang

Welder 24 Orang

Fitter 24 Orang

Crane operator 13 Orang

Helper 24 Orang

Machine operator 69 Orang

5.6.2. Tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja tak langsung merupakan tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam

proses produksi. Pada umumnya perbandingan antara tenaga kerja langsung dan tak langsung

di galangan yakni 70:30

Page 145: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

125

Pada perhitungan tenaga kerja langsung pada sub-bab sebelumnya diketahui jumlah

tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi adalah 171 orang. Sehingga jumlah

tenaga kerja langsung yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

Tenaga kerja seluruhnya = Tenaga Kerja Langsung x (100/70)

= 154 x 100/70

= 220 Orang

Sehingga dari jumlah di atas dapat dihitung Jumlah tenaga kerja tak langsung

yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Tenaga kerja tidak langsung = 30% x TK Keseluruhan

= 30/100 * 220

= 66 Orang

Tenaga kerja tak langsung di sini adalah merupakan tenaga kerja staff untuk perkantoran.

5.6.3. Struktur Organisasi

Dengan memperhatikan kebutuhan tahapan pembangunan kapal CNG, maka diperlukan

susunan organisasi dan manajemen yang dapat mengelola kebutuhan tersebut. Struktur

organisasi galangan kapal adalah sebagai berikut:

Departemen Desain & Teknologi

Yaitu suatu departemen yang bertugas dalam pengembangan teknologi dan menjaga

kerahasiaan desain sebagai sumber kepercayaan dari konsumen, departemen ini juga

membawahi 1 divisi yang akan dibangun guna menunjang program penelitian yaitu divisi

riset & teknologi.

Departemen Produksi

Yaitu suatu departemen yang bertanggung jawab langsung atas pelaksanaan proses

produksi yang meliputi : bagian lambung / konstruksi, bagian out-fitting (pipa, listrik, kayu,

dan permesinan), bagian yard service (fasilitas penunjang produksi seperti crane, listrik

gas, air bersih dll).

Departemen Administrasi dan Keuangan

Yaitu departemen yang bertanggung jawab atas penyusunan budget perusahaan

administrasi proyek, pengendalian keuangan, administrasi kepegawaian, dan administrasi

pergudangan. Departemen ini juga bertanggung jawab atas kelancaran usaha galangan

kapal secara keseluruhan.

Page 146: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Departemen Perencanaan & Pengembangan Usaha

Yaitu departemen yang bertanggung jawab atas terjalinnya hubungan kerja dengan pihak

konsumen, menyusun estimasi biaya pembangunan, menyusun persiapan tender, dan

menyelesaikan sernua dokumen proyek yang diperlukan. Departemen ini juga bertanggung

jawab atas setiap kegiatan pengadaan / pembelian peralatan atau material yang dibutuhkan

oleh galangan kapal maupun untuk pembangunan kapal.

Departemen Sumber Daya Manusia

Yaitu suatu departemen yang bertugas dalam pembinaan organisasi dan sumber daya

manusia, deparetemen ini juga menangani permasalahan yang menyangkut tentang

keselamatan pekerja (K3), dan juga kemitraan dengan perusahaan lain. Departemen ini

membawahi 1 divisi yaitu divisi training centre, guna pemantapan SDM sebelum

memasuki dunia kerja dan pemantapan jenjang karir. Dengan berdasar analisa teknis

terhadap kebutuhan jumlah fasilitas penunjang galangan serta tahapan pembangunan CNG,

maka didapatkan perencanaan struktur organisasi seperti pada Gambar 5.31 dan untuk

pembagian jumlah karyawan dapat dilihat pada Tabel 5.89

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR PRODUKSI

DIREKTUR PERENCANAA

N DAN PENGEMBANG

AN USAHA

DIREKTUR DESAIN &

TEKNOLOGI

DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN

DIREKTUR SDM

DIVISI DESAIN

KAPAL CNG

DIVISI RISET DAN

TEKNOLOGIDIVISI

PENGADAAN DAN

PEMESANAN

DIVISI PEMASARA

N

DIVISI KONSTRUKS

I HULL

DIVISI KONSTRUKSI TABUNG

CNG

DIVISI SISTEM

OUTFITTING &

MACHINARY

DIVISI AKUNTANSI

DIVISI PEMBENDA

HARAAN

DIVISI K3DIVISI

PENGELOLAAN SDM

TRAINING CENTER

DIVISI PIPING

Gambar 5.31 Struktur Organisasi Perusahaan

Page 147: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

127

Tabel 5.89 Daftar Tenaga Kerja Tidak Langsung

5.7. Pemilihan Sarana Pokok Galangan

Didalam merencanakan fasilitas pengedokan dari suatu galangan kapal perlu

diperhatikan beberapa faktor utama dalam proses pembangunan dan juga kebutuhannya.

Terdapat 3 jenis dock utama dalam proses pembangunan suatu kapal, yaitu : graving dock,

floating dock, dan slipway. Dari berbagai fasilitas utama pengedokan kapal terdapat beberapa

kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki. Hal ini menjadi pertimbangan dalam menentukan

fasilitas utama pengedokan kapal. Pada tabel Tabel 5.90, Tabel 5.91 dan Tabel 5.92 dijelaskan

kelebihan maupun kekurangan masing masing fasilitas utama pengedokan kapal.

Tabel 5.90 Kelebihan dan Kekurangan Graving Dock

Graving Dock

Kelebihan Kekurangan

Peluncuran kapal dapat relatif lebih aman Harga pembangunan dan material penunjang

relatif mahal

Untuk melakukan pembangunan / reparasi

kapal lebih mudah

Docking dan Undocking kapal relatif lebih

lama dibandingkan slipway dan floating dock

No Tenaga Kerja Jumlah (Orang)

1 Direktur Utama 1

2 Direktur Desain dan Teknologi 1

3 Divisi Desain Kapal CNG 5

4 Divisi Riset dan Teknologi 5

5 Direktur Administrasi dan

Keuangan 1

6 Divisi Akuntasi 4

7 Divisi Pembendaharaan 4

8 Direktur SDM 1

9 Divisi K3 4

10 Divisi Pengelolaan SDM 4

11 Divisi Training Center 4

12 Direktur Produksi 1

13 Divisi Konstruksi Hull 5

14 Divisi Konstruksi Tabung CNG 5

15 Divisi Outfittting & Machinary 5

16 Divisi Piping 5

17 Direktur Perencanaan dan

Pengembangan Usaha 1

18 Divisi Pengadaan & Pemesanan 5

19 Divisi Pemasaran 5

Jumlah 66

Page 148: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Graving Dock

Kelebihan Kekurangan

Dapat menampung kapal dengan berat yang

realatif besar

Diperlukan pekerjaan berupa penggalian

dalam skala besar

Tabel 5.91 Kelebihan dan Kekurangan Slipway

Slipway

Kelebihan Kekurangan

Harga pembangunan relatif lebih murah Peluncuran kapal lebih beresiko

Peluncuran kapal dapat dilakukan lebih cepat Diperlukan perhitungan yang baik agar

slipway dapat berfungsi optimal

Ukuran dapat disesuaikan sesuai dengan

kebutuhan

Tabel 5.92 Kelebihan dan Kekurangan Floating Dock

Floating Dock

Kelebihan Kekurangan

Dock memiliki mobilitas yang tinggi Diperlukan perhitungan yang lebih rumit

Dapat melakukan reparasi kapal diatas laut Dock rawan akan kebocoran

Ukuran dari dock dapat ditambah maupun

dikurangi dengan lebih mudah karena terdiri

dari beberapa bagian yang digabung

Diperlukan perawatan berkala sehingga

biaya pemeliharaan dock menjadi tinggi

Pemilihan fasilitas pengedokan yang akan digunakan untuk galangan kapal pengangkut

CNG (Compressed Natural Gas) carrier yang dipilih adalah slipway hal ini dikarenakan harga

slipway yang relatif lebih murah untuk galangan kapal yang baru akan dibangun dan juga biaya

pemeliharaan yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan fasilitas pengedokan lainnya.

5.7.1. Perencaanan Slipway

Perencanaan pembangunan slipway dilakukan dengan mempertimbangkan ukuran

utama dari kapal yang akan dibangun sebagai berikut :

L = 105,8 m

B = 16 m

Page 149: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

129

T = 5 m

H = 12,75 m

V = 10,2 Knot

Dengan menggunakan formula dari RR Manikin untuk menghitung panjang slipway

sebagai berikut :

L = 2 x l + S x ( D + H ) + K

Keterangan :

l = Panjang Kapal

S = Jarak horizontal dari kemiringan 12-25 m

D = Sarat kapal kosong

H = Tinggi blok diatas rel

K = Konstanta (2-5)

Maka perhitungan panjang slipway adalah sebagai berikut :

Berdasarkan pada Tabel 5.23 dan Tabel 5.25 didapatkan Cb dan Fn

Fn = 0,162

Cb = 0,83

Displacement = L x B x T x Cb x 1,025

Displacement = 7.200,748 Ton

LWT = Displacement – DWT

= 7.200,748 – 5.828,289

= 1.372,459 Ton

Tinggi block diatas rel = 0,5 m

Maka panjang slipway adalah

L = 2 x l + S x ( D + H ) + K

= 2 x 105,8 + 12 x ( 5 + 0,5 ) + 2

= 279,6 m

Kemiringan 1/19 atau β = 3o

Untuk menentukan besarnya area slipway yang ada di darat maupun area yang ada dibawah

permukaan air maka dapat digunakan pendekatan yang ada pada referensi Marine Engineering

Structure Specialized Apllications, sebagai berikut :

Panjang area kerja diatas slipway

LT = Lc + 2a +2b

Dimana :

Page 150: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Lc = panjang maksimal kapal yang dkerjakan

a = lebar ruang kerja 2- 4 meter, diambil 3 meter

b = jarak minimum untuk akses pekerja dibagian depan, belakang dan samping kapal

direncanakan 1,5 meter.

maka,

LT = 114,8 meter

Lebar area kerja diatas slipway

B = Lebar kapal yang dikerjakan

BT = B + 2a +2b

= 25 meter

Panjang landasan dibawah air :

Lw = hp/tan β

Dimana :

B = sudut kemiringan dari slipway

hp = kedalaman air diujung landasan

hp = 1,25 (hd + hs) + hw

Dimana :

hd = tinggi sarat kapal kosong

hs = tinggi dari sliding atau cradle (0,5 meter)

hw = selisih antara ketinggian air maksimum dengan ketinggian air minimum

Maka,

hp = 8,75 meter

Sehingga panjang landasan slipway dibawah permukaan air adalah :

Lw = hp/tan β

= 168,269 meter

Maka didapatkan panjang landasan slipway yang direncanakan adalah 114,800 + 168,269 =

283,069 meter

5.7.2. Perencanaan Cradle

Bagian yang mendasari dalam perhitungan cradle adalah lebar dari cradle yang

berkaitan dengan penumpu samping. Jika jarak horizontal sisi dan pelat tepi dan penumpu

tengah melebihi 4,5 m maka harus dipasang penumpu samping (BKI Vol B 3.1 tahun 2012).

Jika lebar kapal yang direncanakan untuk slipway adalah 16 m maka ½ B = 8 m > 4,5 m, maka

Page 151: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

131

direncanakan dipasang 2 penumpu samping. Maka lebar cradle yang direncanakan sebesar 8

meter. Jika kapal direncanakan memiliki 4 cradle dengan panjang tiap cradle adalah 10 meter

maka dimensi cradle adalah sebagai berikut :

Panjang = 10 meter

Lebar = 8 meter

Jumlah roda = 16 buah

Tinggi rel = 20 cm

Tinggi cradle = 50 cm

Bila lajur yang dibutuhkan adalah 3 buah maka perhitungan cradle adalah sebagai berikut :

Berat pelat cradle = ( 10 x 8 x 0,01 x 7,85 ) = 6,28 ton

Berat roda cradle = 16 x 0,15 = 2,4 ton

Berat profile cradle = 1,5 ton

Maka berat cradle keseluruhan = 6,28 + 2,4 +1,5 = 10,18 ton

5.7.3. Perencanaan Daya Winch

Agar cradle dapat bergerak naik dibutuhkan alat penarik atau umumnya disebut winch. Untuk

menghitung daya yang diperlukan oleh winch digunakan rumus yang ada pada buku Dock &

Harbour Vol 1, sebagai berikut :

P = ( W1 +W2 ) tan α + F1 +F2

Dimana :

P = beban total

W1 = berat kapal saat naik slipway ( LWT + 10% LWT )

W2 = berat keseluruhan kereta (cradle) 10,18 x 2 =20,36 Ton

F1 + F2 = 7,5 – 9 % diambil dari W1 + W2, ( diambil 8% )

F1 = gesekan antara rel dengan roda kereta

F2 = gesekan pada motor listrik

α = sudut kemiringan landasan = 3 o

maka perhitungan daya winch slipway adalah sebagai berikut :

P = ( 1.509,704 + 20,36 ) + 120,776

= 1.650,840 Ton

= 1650840 Kg

Kecepatan tarik = 0,05 m/det

F = (P x g x sin α )

Page 152: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

= 1650840 x 9,81 x 0,052

= 842,126 KN

Daya Motor = 842,126 x 0,05

= 42,106 KW

= 42,106 / 0,736

= 57,209 HP

Faktor keamanan = 10%

= 57,209 + (10% x 57.209)

= 62,929 HP

Maka dimensi slipway setelah perhitungan adalah :

Panjang Slipway = 283,069 meter

Berat Cradle = 10,18 Ton

Daya winch = 62,929 HP

5.7.4. Perencanaan Tata Letak Galangan

Dengan memperhitungkan fasilitas galangan berupa : gudang penyimpanan material,

bengkel persiapan, bengkel fabrikasi, sub-assembly area, assembly area, bengkel tangki CNG

(Compressed Natural Gas), bengkel inspeksi tangki CNG (Compressed Natural Gas), building

berth, slipway, bengkel block blasting & painting, bengkel outfitting (machinery shop, interior

shop, pipe shop, electrical shop) didapatkan layout yang digunakan untuk galangan kapal

pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) carrier. Dari Gambar 5.32, tipe tata letak

bangunan dan arus material yang digunakan adalah tipe Z. Tipe Z digunakan untuk

memanfaatkan lahan yang tersedia semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan rencana

perluasan atau penambahan kapasitas industri. Fasilitas pengedokan yang digunakan untuk

galangan kapal pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) carrier ini adalah dengan

menggunakan slipway. Kemudian untuk tata letak galangan secara 3 dimensi dapat dilihat pada

Gambar 5.33, Gambar 5.34, Gambar 5.35 berikut :

Page 153: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

133

Gambar 5.32 Layout Galangan Kapal Pengangkut CNG (Compressed Natural Gas) Carrier

Page 154: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Keterangan :

1. Gudang Penyimpanan Material ( 36 m x 63 m )

2. Bengkel Persiapan ( 24 m x 16,5 m )

3. Bengkel Fabrikasi ( 24 m x 16,5 m )

4. Sub-Assembly Area ( 24 m x 18,25 m )

5. Assembly Area ( 24 m x 18,25 m )

6. Bengkel Tangki CNG (Compressed Natural Gas) ( 20,4 m x 40,8 m )

7. Bengkel Inspeksi Tangki CNG (Compressed Natural Gas) ( 20,4 m x 16 m )

8. Machinary Shop ( 12 m x 9,5 m )

9. Electrical Shop ( 12 m x 9,5 m )

10. Interior Shop ( 12 m x 9,5 m )

11. Pipe Shop ( 12 m x 9,5 m )

12. Building Berth ( 25 m x 110 m )

13. Slipway ( 25 m x 114,8 m )

14. Electricity Room ( 8 m x 10 m )

15. Office ( 12 m x 24 m )

16. Musholla ( 9,2 m x 10 m )

17. Kantin ( 9,2 m x 10 m )

18. Pos Keamanan ( 7,7 m x 5,3 m )

19. Parkir Mobil ( 14,6 m x 16,2 m )

20. Parkir Motor ( 16,2 m x 18,6 m )

Page 155: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

135

Gambar 5.33 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal CNG tampak belakang

Page 156: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 5.34 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal CNG Tampak Atas

Page 157: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

137

Gambar 5.35 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal CNG Tampak Depan

Page 158: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 159: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

139

BAB 6

ANALISA EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL

PENGANGKUT CNG CARRIER

6.1. Analisa Nilai Investasi

Pada bab ini dilakukan analisa ekonomis pembangunan galangan kapal untuk produksi

kapal CNG Aspek-aspek yang dilakukan analisa pada bab ini antara lain mengenai kondisi

pasar, analisis investasi yang membahas tentang estimasi nilai biaya investasi awal dalam

pembangunan galangan kapal untuk produksi kapal CNG. Selain itu dilakukan perhitungan

mengenai estimasi waktu kembali dari investasi yang telah dilakukan.

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh calon pemilik galangan kapal

pada saat pengadaan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk pembuatan Kapal CNG

Berdasarkan analisa perencanaan fasilitas dan tata letak galangan yang telah dibahas pada bab

sebelumnya, maka dapat dilakukan perhitungan estimasi nilai investasi yang diperlukan untuk

membangun galangan kapal untuk produksi Kapal CNG

Estimasi nilai investasi tersebut antara lain:

Estimasi nilai investasi untuk tanah dan bangunan,

Estimasi nilai investasi untuk fasilitas penunjang,

Estimasi nilai investasi untuk pekerjaan persiapan dan instalasi,

Estimasi pengeluaran gaji tenaga kerja.

Tabel 6.1 Estimasi Nilai Investasi untuk tanah dan bangunan

No Uraian Unit Ukuran

Unit Luas Unit Price Total Price

Panjang Lebar Rp/Unit Rp

1 Area Shipyard m2 255,6 95 m2 24.282 900.000 21.853.800.000

2 Warehouse m2 36 63 m2 2.268 3.000.000 6.804.000.000

3 Bengkel Preparation m2 24 16,5 m2 396 3.000.000 1.188.000.000

4 Bengkel Fabrikasi m2 24 16,5 m2 396 3.000.000 1.188.000.000

5 Bengkel Sub-Assembly m2 24 18,25 m2 438 3.000.000 1.314.000.000

6 Bengkel Assembly m2 24 18,25 m2 438 3.000.000 1.314.000.000

7 Slipway m2 284 25 m2 7.100 10.000.000 71.000.000.000

8 Bengkel Tabung m2 20,4 40,8 m2 832,3 3.000.000 2.496.960.000

9 Bengkel Inspeksi Tabung m2 20,4 16 m2 326,4 3.000.000 979.200.000

10 Building Berth m2 110 25 m2 2.750 3.000.000 8.250.000.000

11 Bengkel Pipa m2 12 9,5 m2 114 3.000.000 342.000.000

Page 160: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Uraian Unit Ukuran

Unit Luas Unit Price Total Price

Panjang Lebar Rp/Unit Rp

12 Bengkel Machinary m2 12 9,5 m2 114 3.000.000 342.000.000

13 Bengkel Interior m2 12 9,5 m2 114 3.000.000 342.000.000

14 Bengkel Elektrik m2 12 9,5 m2 114 3.000.000 342.000.000

15 Masjid m2 9,2 10 m2 92 3.000.000 276.000.000

16 Kantin m2 9,2 10 m2 92 3.000.000 276.000.000

17 Parkiran Motor m2 16,2 18,6 m2 301,3 3.000.000 903.960.000

18 Parkiran mobil m2 14,6 16,2 m2 236,5 3.000.000 709.560.000

19 Power Generator Room m2 8 10 m2 80 3.000.000 240.000.000

20 Pos Security m2 7,7 5,3 m2 40,8 1.000.000 40.810.000

21 Biaya Instalasi Listrik, Air, Telpon m2 194 95 m2 18.430 100.000 1.843.000.000

22 Office m2 24 12 m2 288 2.000.000 576.000.000

Total Rp 122.621.290.000

Tabel 6.2 Harga Pengerjaan Lahan

No Uraian

Ukuran Unit Price Total Price

Panjang

(m)

Lebar

(m)

Tinggi

(m) Volume Rp/Unit RP

1 Area Shipyard

(Pengurugan) 255,6 95 1 24282 120.000 2.913.840.000

2 Area Shipyard

(Pemadatan) 255,6 95 - 24282 80.000 1.942.560.000

3 Pengerukan Lahan 20 25 5 2500 200.000 500.000.000

Total Rp 5.356.400.000

Dari Tabel 6.1 dan Tabel 6.2 didapatkan harga tanah, fasilitas pengedokan dan juga bengkel

yang digunakan untuk memangun kapal CNG memilki harga Rp 127.977.690.000

6.1.1. Estimasi Nilai Investasi untuk Fasilitas Penunjang

Pada tabel Tabel 6.3 Dijelaskan fasilitas untuk menunjang pembangunan kapal CNG

Carrier yaitu sebesar Rp 49.937.985.600

Tabel 6.3 Tabel Nilai Investasi Untuk Fasilitas Penunjang

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

Gudang Penyimpanan Material

1 Rak 43 Unit 200 2.667.200 114.689.600

2 Forklift 5 ton 2 Unit 15000 200.040.000 400.080.000

Bengkel Persiapan

Page 161: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

141

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

1 Plate Straightening

Machine 1 Unit 100000

1.333.600.000 1.333.600.000

2 Shot Blasting &

Primering Machine 1 Unit 120000

1.600.320.000 1.600.320.000

3 Overhead Crane 5

Ton, 12 m 1 Unit 30000

400.080.000 400.080.000

4 Fork Lift 5 Ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

5 Conveyor 3 Set 3 Unit 20000 266.720.000 800.160.000

Bengkel Fabrikasi

1 CNC Plasma Cutting

Machine for Plate 1 Unit 120000

1.600.320.000 1.600.320.000

2 Plate Bending

Machine 1 Unit 60000

800.160.000 800.160.000

3 Frame Bending

Machine 1 Unit 50000

666.800.000 666.800.000

4 CNC Plasma Cutting

Machine for Pipe 1 Unit 50000

666.800.000 666.800.000

5 Overhead crane 5

ton, 12 m 1 Unit 30000

400.080.000 400.080.000

Sub-Assembly Area

1 Jig 1 Unit 7000 93.352.000 93.352.000

2 Welding Machine

SAW 1 Unit 5000

66.680.000 66.680.000

3 Welding Machine

FCAW 6 Unit 2000

26.672.000 160.032.000

4 Overhead Crane 10

ton 15 meter 1 Unit 45000

600.120.000 600.120.000

Assembly Area

1 Jig 1 Unit 7000 93.352.000 93.352.000

2 Welding Machine

SAW 1 Unit 5000

66.680.000 66.680.000

3 Welding Machine

FCAW 6 Unit 2000

26.672.000 160.032.000

4 Overhead Crane 20

ton, 15 meter 1 Unit 55000

733.480.000 733.480.000

Bengkel Tangki CNG

1 Billet Heating

Machine 1 Unit 70000

933.520.000 933.520.000

2 Billet Rotary Sheer

Cutter Machine 2 Unit 85000

1.133.560.000 2.267.120.000

3 Horizontal

Broaching Machine 2 Unit 100000

1.333.600.000 2.667.200.000

Page 162: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

4 Flow Forming

Machine 2 Unit 120000 1.600.320.000 3.200.640.000

5

Neck Forming

Heavy Duty Steel

Machine

2 Unit 120000 1.600.320.000 3.200.640.000

6 Steel Annealing Heat

Treatment Machine 2 Unit 50000 666.800.000 1.333.600.000

7 Overhead Crane 5

ton, 15 m 1 Unit 35000 466.760.000 466.760.000

Bengkel Inspeksi Tangki CNG

1

Steel Gas Cylinder

Internal Shot

Blasting Cleaning

Machine

2 Unit 25000 333.400.000 666.800.000

2 Hydraulic & UT test

Machine 2 Unit 20000

266.720.000 533.440.000

3

Volume

Measurement

Machine

2 Unit 20000

266.720.000 533.440.000

4 Coating & Drying

Machine 2 Unit 30000

400.080.000 800.160.000

5 Overhead Crane 5

ton, 15 m 1 Unit 35000 466.760.000 466.760.000

Machinary Shop

1 Cutting Wheel

Machine 4 Unit 3500 46.676.000 186.704.000

2 Pneumatic Drill 3 Unit 3000 40.008.000 120.024.000

3 Portable Welding

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

4 Drilling Machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

5 Grinding Machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

6 overhead crane 5

ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

7 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Electrical Workshop

1 Jig Saw Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

2 Cutting Wheel

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

3 Portable Welding

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

4 Screw Driver

Machine 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

5 Grinding machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

Page 163: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

143

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

6 Electrical Equipment

Set 2 Unit 7000 93.352.000 186.704.000

7 overhead crane 5

ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

8 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Interior Shop

1 Stud Welding 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

2 Grinding Machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

3 Portable Welding

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

4 Screw Driver

Machine 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

5 Jig Saw Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

6 Router Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

7 overhead crane 5

ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

8 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Pipe Shop

1 Pipe Fitting 1 Unit 4000 53.344.000 53.344.000

2 Pipe Welding 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

3 Pipe end Beveling 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

4 Pipe Cutting 1 Unit 20000 266.720.000 266.720.000

5 unit overhead crane

5 ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

6 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Building Berth

1 Jig 2 Unit 7000 93.352.000 186.704.000

2 Welding Machine

SAW 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

3 Welding Machine

FCAW 8 Unit 2000 26.672.000 213.376.000

4 Compressor 1 Unit 2000 26.672.000 26.672.000

5 Brush Grinder 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

6 Blast Machine 1 Unit 10000 133.360.000 133.360.000

7 Paint mixer 1 Unit 20000 266.720.000 266.720.000

8 Rotary Grinding 1 Unit 1000 13.336.000 13.336.000

9 Finisher Sender 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

10 Gantry crane 500

ton 1 Unit 500000 6.668.000.000 6.668.000.000

11 mobile crane 50 ton 2 Unit 300000 4.000.800.000 8.001.600.000

Page 164: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

12 block transporter

250 ton 1 Unit 200000 2.667.200.000 2.667.200.000

TOTAL 49.937.985.600

6.1.2. Estimasi Nilai Investasi Untuk Pekerjaan Persiapan dan Instalasi

Tabel 6.4 Nilai perkerjaan dan Instalasi

No Item Jumlah Satuan Harga/Satuan

(Rp) Total (Rp)

1 Generator (100

KVA) 2 unit 400.000.000 800.000.000

2 Generator (80 KVA) 1 unit 300.000.000 300.000.000

3 Generator (60 KVA) 1 unit 200.000.000 200.000.000

4 Biaya Perizinan 1 set 5.000.000 5.000.000

5 Biaya Perencanaan 1 set 10.000.000 10.000.000

6 Biaya Pengawasan 1 set 15.000.000 15.000.000

8 Office Supply 1 set 300.000.000 300.000.000

9 Biaya BPHTB 1 set 708.186.000 708.186.000

10 Instalasi Air &

Listrik 93.840 m3 100.000 9.384.000.000

11 HPL (High Pressure

Laminate) 1 set 10.000.000.000 10.000.000.000

12 IT & Komputer 1 set 150.000.000 150.000.000

Total 21.872.186.000

Nilai perkiraan investasi untuk pengerjaan persiapan memiliki nilai investasi sebesar Rp

21.872.186.000 dapat dilihat pada Tabel 6.4

6.1.3. Estimasi Nilai Total Investasi

Setelah mendapatkan data biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli lahan, membuat

bangunan, membeli peralatan untuk pembangunan kapal CNG Carrier. Dapat dihitung total

investasi awal yang dibutuhkan untuk membangunan galangan kapal khusus CNG Carrier

adalah sebesar Rp 199.787.861.600,00 yang rinciannya dapat dilihat pada tabel VI.4

Tabel 6.5 Nilai Total Investasi

No Biaya Investasi Harga

1 Total Harga Tanah, Bangunan dan Pengerjaan Tanah Rp 127.977.690.000

2 Total Harga Peralatan, Pengerjaan Persiapan dan Instalasi Rp 71.810.171.600

Total Biaya Investasi Rp 199.787.861.600,00

Page 165: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

145

6.1.4. Estimasi Pengeluaran Gaji Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan tenaga kerja selama

proses produksi. Biaya tenaga kerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Bagian dari upah atau gaji yang ditujukan kepada orang yang secara khusus dan

konsisten ditugaskan atau berhubungan dengan pembuatan produk, urutan pekerjaan

tertentu, atau penyediaan layanan. Biaya tenaga kerja langsung disebut juga biaya

pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang benar-benar membuat produk pada

lini produksi.

Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung

Bagian dari upah atau gaji yang dapat secara khusus dan konsisten diberikan kepada

orang yang tidak berhubungan dengan pembuatan produk atau dapat juga dikatakan

sebagai biaya pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja yang tidak terlibat langsung

membuat produk pada lini produksi.

Tabel 6.6 Biaya Tenaga Kerja Galangan

No Deskripsi Unit

Gaji

(dalam

Juta

Rupiah)

Kenaikan

Gaji

Gaji Pekerja (dalam Juta

Rupiah)

Tenaga Kerja Tidak Langsung

1 Direktur Utama 1 30,0 10% 0 1

2 Direktur Desain

dan Teknologi 1 20,0 10% 260,0 260,0

3 Direktur

Administrasi dan

Keuangan

1 20,0 10% 260,0 260,0

6 Direktur SDM 1 20,0 10% 260,0 260,0

7 Direktur Produksi 1 20,0 10% 260,0 260,0

8

Direktur

Perencanaan dan

Pengembangan

Usaha

1 20,0 10% 260,0 260,0

9 Staff Divisi Desain

Kapal CNG 6 8,0 10% 624,0 624,0

11 Staff Divisi Riset

dan Teknologi 5 6,0 10% 390,0 390,0

12 Staff Divisi

Akuntasi 5 6,0 10% 390,0 390,0

13 Staff Divisi

Pembendaharaan 5 6,0 10% 390,0 390,0

Page 166: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Deskripsi Unit

Gaji

(dalam

Juta

Rupiah)

Kenaikan

Gaji

Gaji Pekerja (dalam Juta

Rupiah)

14 Staff Divisi K3 5 6,0 10% 390,0 390,0

15 Staff Divisi

Pengelolaan SDM 5 6,0 10% 390,0 390,0

16 Staff Divisi

Training Center 5 6,0 10% 390,0 390,0

17 Staff Divisi

Konstruksi Hull 6 8,0 10% 624,0 624,0

18 Staff Divisi

Konstruksi Tabung 6 8,0 10% 624,0 624,0

19

Staff Divisi

Outfitting &

Machinary

5 6,0 10% 390,0 390,0

20 Staff Divisi Piping 5 6,0 10% 390,0 390,0

22

Staff Divisi

Pengadaan &

Pemesanan

5 6,0 10% 390,0 390,0

23 Staff Divisi

Pemasaran 5 6,0 10% 390,0 390,0

Tenaga Kerja Langsung

1 Engineer 10 8,0 10% 1.040,0 1040,0

2 Superintendent 7 6,0 10% 546,0 546,0

3 QA/QC 10 8,0 10% 1.040,0 1040,0

4 Foreman 14 5,0 10% 910,0 910,0

5 Welder 20 4,0 10% 1.040,0 1040,0

6 Fitter 20 3,0 10% 780,0 780,0

7 Crane Operator 11 3,0 10% 429,0 429,0

8 Helper 1 3,0 10% 39,0 39,0

9 Machine Operator 99 3,0 10% 3.861,0 3861,0

Total 266 Rp 511 17147,0 17147,0

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung dilakukan

untuk durasi selama 1 tahun. Tabel VI.5 menunjukkan besarnya pengeluaran untuk biaya tenaga

kerja tidak langsung dan tenaga kerja langsung. Dimana pada setiap 5 tahunnya masing-masing

tenaga kerja mengalami kenaikan gaji sebesar 10%.

6.2. Estimasi Pengeluaran Total

Untuk mencari laba suatu produk perlu diperhatikan total pengeluaran dalam membuat

proyek tersebut. Pengeluaran yang harus dikeluarkan galangan kapal CNG untuk setiap

tahunnya adalah :

Page 167: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

147

Biaya operasional

Pada biaya operasional pembangunan galangan kapal CNG Carrier terdiri dari:

- Biaya Langsung = Rp 307.423.778.519,4

- Biaya Perawatan = Rp 320.000.000,-

- Biaya Tidak Langsung = Rp 5.824.000.000,-

Sehingga didapat biaya operasional total sebesar Rp 313.567.778.519,4. Untuk

rinciannya dapat dilihat pada Tabel 6.7

Tabel 6.7 Estimasi Biaya Operasional Total dalam 1 Tahun

No Deskripsi

Estimasi Biaya

Biaya Kenaikan

Harga/Tahun

1 2

Jumlah

Produk(Unit) 2018 2019

PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL GALANGAN KAPAL CNG

BIAYA LANGSUNG

Harga Biaya Pokok Produksi

5%

1 Biaya Material 1

70.312.175.018

70.312.175.018

73.827.783.768

2 Biaya System and Machinery 1

200.000.000.000,00

200.000.000.000

210.000.000.000

3 Biaya Tenaga Kerja

Langsung 1

7.462.000.000,00

7.462.000.000

7.835.100.000

4 Biaya Overhead 1

7.777.417.501,76

7.777.417.502

8.166.288.377

5 Biaya Utilitas 1

21.872.186.000

21.872.186.000

22.965.795.300

TOTAL BIAYA LANGSUNG CNG CARRIER

307.423.778.519,4

322.794.967.445,3

BIAYA PERAWATAN

1 Biaya Pemeliharaan

Fasilitas Dock

5%

pemeliharaan Bengkel dan

Gudang 1

60.000.000,00

60.000.000,00

63.000.000,0

Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin 1

40.000.000,00

40.000.000,00

42.000.000,0

Lisensi Software 1

100.000.000,00

100.000.000,00

105.000.000,0

2 Biaya Lain Lain

Biaya Promosi 1

30.000.000,00

5%

30.000.000,00

31.500.000,0

Biaya Pendidikan dan

Pelatihan 1

50.000.000,00

50.000.000,00

52.500.000,0

Biaya Perawatan Kesehatan 1

30.000.000,00

30.000.000,00

31.500.000,0

3 Biaya Administrasi

10.000.000,00

10.000.000,00

10.500.000,0

TOTAL BIAYA PERAWATAN GUDANG DAN FASILITAS GALANGAN

CNG

320.000.000,0

336.000.000,0

BIAYA TIDAK LANGSUNG (Gaji pekerja)

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 5%

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

TOTAL BIAYA OPERASIONAL

313.567.778.519,4

328.954.967.445,3

Depresiasi

Depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi adalah alokasi sistematis jumlah yang

dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan

Page 168: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

mempengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.

Untuk menghitung depresiasi digunakan nilai inflasi sebesar 6%. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 6.8

Tabel 6.8 Nilai Depresiasi Investasi

Life Time Deskripsi investasi

Tahun

2018 2019

0 1

10 Slipway

71.000.000.000

12.715.018.645

10 Building Berth

3.607.500.000

646.048.307

20 Warehouse

6.804.000.000

1.091.067.488

20 Bengkel Preparation

1.188.000.000

190.503.847

20 Bengkel Fabrikasi

1.188.000.000

190.503.847

20 Bengkel Sub-Assembly

1.314.000.000

210.708.801

20 Bengkel Assembly

1.314.000.000

210.708.801

20 Bengkel Tabung

2.496.960.000

400.404.449

20 Bengkel Inspeksi Tabung

979.200.000

157.021.353

20 Bengkel Pipa

342.000.000

54.842.017

20 Bengkel Machinary

342.000.000

54.842.017

20 Bengkel Interior

342.000.000

54.842.017

20 Bengkel Elektrik

342.000.000

54.842.017

20 Masjid

276.000.000

44.258.470

20 Kantin

276.000.000

44.258.470

20 Parkiran Motor

903.960.000

144.956.109

20 Parkiran mobil

709.560.000

113.782.752

20 Pos Security

40.810.000

6.544.160

20 Office

576.000.000

92.365.502

20 Power Generator Room

240.000.000

38.485.626

10 Peralatan Produksi

49.937.985.600

8.943.132.648

Page 169: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

149

Life Time Deskripsi investasi

Tahun

2018 2019

0 1

Total 144.219.975.600 16.264.826.651

Uang Keluar Berdasarkan Aktivitas Keuangan

- Pembayaran Angsuran Pinjaman

- Pembayaran Angsuran Bunga Pinjaman

Pengembalian pinjaman dengan Estimated Interest Loans sebesar 11%. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6.9

Tabel 6.9 Uang Keluar Berdasarkan Aktivitas Keuangan

Tahun Tahun ke- Bunga Pinjaman Angsuran Pembayaran Sisa Pinjaman

2018 0 119.872.716.960

2019 1 13.185.998.866 3.484.129.231,5 16.670.128.097 116.388.587.728

2020 2 12.802.744.650 3.867.383.447,0 16.670.128.097 112.521.204.282

2021 3 12.377.332.471 4.292.795.626,1 16.670.128.097 108.228.408.655

2022 4 11.905.124.952 4.765.003.145,0 16.670.128.097 103.463.405.510

2023 5 11.380.974.606 5.289.153.491,0 16.670.128.097 98.174.252.019

2024 6 10.799.167.722 5.870.960.375,0 16.670.128.097 92.303.291.644

2025 7 10.153.362.081 6.516.766.016,2 16.670.128.097 85.786.525.628

2026 8 9.436.517.819 7.233.610.278,0 16.670.128.097 78.552.915.350

2027 9 8.640.820.689 8.029.307.408,6 16.670.128.097 70.523.607.942

2028 10 7.757.596.874 8.912.531.223,5 16.670.128.097 61.611.076.718

2029 11 6.777.218.439 9.892.909.658,1 16.670.128.097 51.718.167.060

2030 12 5.688.998.377 10.981.129.720,5 16.670.128.097 40.737.037.339

2031 13 4.481.074.107 12.189.053.989,8 16.670.128.097 28.547.983.349

2032 14 3.140.278.168 13.529.849.928,7 16.670.128.097 15.018.133.421

2033 15 1.651.994.676 15.018.133.420,8 16.670.128.097 0

Pajak

Earning Before Tax (EBT) adalah uang yang disimpan oleh perusahaan sebelum

dikurangi karena harus membayar pajak. Laba sebelum pajak mengkuantifikasi keuntungan

operasional dan non-operasional perusahaan sebelum pajak diperhitungkan. Dengan besar

pajak 21% per tahun dari EBT dapat dilihat rinciannya pada Tabel 6.10

Page 170: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 6.10 Besar Pajak per Tahun

Description

Years to Year

0 1 29 30

EBT (Earning

Before Tax)

13.345.629,48

135.066.446,89

142.368.906,86

Pajak 0,21

(2.802.582,19)

(28.363.953,85)

(29.897.470,44)

6.2.1. Estimasi Pendapatan Galangan

Untuk estimasi pendapatan galangan CNG dapat dilihat pada tabel VI.10

Tabel 6.11 Estimasi Pendapatan Galangan CNG

Proyek pembangunan CNG Carrier mempunyai nilai jual 690 miliar rupiah dengan target

pembangunan CNG satu unit tiap 2 tahun.

6.3. Analisa Kelayakan Investasi

Dengan memperhatikan estimasi pendapatan dan keuntungan, maka dapat disusun

perhitungan Net Present Value (NPV) dengan beberapa asumsi sebagai berikut:

Diasumsikan penetapan tingkat suku bunga pinjaman adalah suku bunga komersial pada

bank pemerintah/swasta dalam rupiah rata-rata sebesar 11%/tahun.

Harga-harga yang ditetapkan adalah harga pada bulan Januari 2018 dan kemungkinan

masih akan terjadi kenaikan harga.

Harga peralatan produksi sangat bervariasi tergantung oleh spesifikasi alat dan hasil

negosiasi dengan pihak penjual.

Dengan memperhatikan asumsi di atas, maka telah disusun perhitungan NPV berdasarkan

estimasi pendapatan dan keuntungan dan rencana investasi dengan rincian pada Tabel 6.12

Produk

Waktu

Kerja

(bulan)

Target

Penjualan

Produk/Tahu

n

Nilai

Project

(dalam Juta

Rupiah)

Nilai Pembangunan Kapal

(dalam Juta Rupiah) (dalam

1 tahun)

Kenaikan

Pendapatan

/Tahun.

(%)

Tahum ke-

50% 50%

1

2

CNG Carrier

24 24,0 690.000.000 690.000.000 5,0% 345.000.000 362.250.000

Pendapatan Galangan Kapal CNG 345.000.000 362.250.000.

Page 171: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

151

Tabel 6.12 Analisa Kelayakan Investasi

Year

s to

Year 0

12

2930

Inve

stasi

Uang

Mas

uk

Pend

apata

n - Gala

ngan

Kap

al CN

G34

5.000

.000,0

0

362.2

50.00

0,00

1.3

52.44

4.552

,77

1.4

20.06

6.780

,41

EBIT

DA (E

arni

ng B

efore

Inter

est,

Tax,

Depr

esias

ion

and

Amor

tatio

n)34

5.000

.000,0

0

362.2

50.00

0,00

1.3

52.44

4.552

,77

1.4

20.06

6.780

,41

Dana

Kelu

ar

1. Bi

aya L

angs

ung

(307.4

23.77

8,52)

(32

2.794

.967,4

5)

(1.20

5.140

.912,0

3)

(1.

265.3

97.95

7,63)

2. Bi

aya P

eraw

atan

(320.0

00,00

)

(336.0

00,00

)

(1.25

4.441

,32)

(1.31

7.163

,39)

3. Bi

aya T

idak

Lan

gsun

g (p

eker

ja)(5.

824.0

00,00

)

(5.

824.0

00,00

)

(9.

379.6

10,24

)

(9.

379.6

10,24

)

Uang

Kelu

ar B

erda

sark

an A

ktivit

as In

vesta

si

Nilai

Dep

resia

si ( G

alang

an K

apal

CNG)

(1.41

6.463

,90)

(1.41

6.463

,90)

(1.60

3.142

,29)

(1.60

3.142

,29)

Uang

Kelu

ar B

erda

sark

an A

ktivit

as K

euan

gan

Galan

gan

Kapa

l CNG

1. Pe

mbay

aran A

ngsu

ran P

injam

an(3.

484.1

29,23

)

(3.

867.3

83,45

)

2. Pe

mbay

aran A

ngsu

ran B

unga

Pinj

aman

(13.18

5.998

,87)

(12.80

2.744

,65)

Total

(331.6

54.37

0,52)

(34

7.041

.559,4

4)

(1.21

7.378

.105,8

8)

(1.

277.6

97.87

3,55)

EBT

(Ear

ning

Befo

re T

ax)

13.34

5.629

,48

15

.208.4

40,56

135.0

66.44

6,89

14

2.368

.906,8

6

Pajak

0,21

(2.

802.5

82,19

)

(3.

193.7

72,52

)

(28

.363.9

53,85

)

(29

.897.4

70,44

)

10.54

3.047

,29

12

.014.6

68,04

106.7

02.49

3,04

11

2.471

.436,4

2

10.54

3.047

,29

22

.557.7

15,33

1.432

.829.1

23,81

1.545

.300.5

60,23

Akum

ulas

i Pen

dapa

tan B

ersih

- In

vesta

si(19

9.787

.861,6

0)

(189.2

44.81

4,31)

(17

7.230

.146,2

7)

1.233

.041.2

62,21

1.345

.512.6

98,63

Desc

riptio

n

Akum

ulas

i Pen

dapa

tan B

ersih

EAT

(Ear

ning

Afte

r Tax

)

Page 172: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 6.13 Nilai IRR,ROI dan Payback Periode

Jumlah Komulatif FCF x Rumus PV = NPV 48.344,10 (juta rupiah)

Pengembalian Invest.(+):Invest.=IRR 12,80%

Rata-2 NPV : Invest. = ROI 25,78%

Payback Periode 11,64 tahun

11 tahun

7,718 bulan

Go Project / Layak

Pada Tabel 6.13 di atas menunjukkan bahwa waktu investasi untuk pembangunan

galangan kapal CNG Carrier kembali pada tahun ke 11 bulan ke-7,718. Dengan nilai Internal

Rate of Return (IRR) sebesar 12,80 % lebih besar dari bunga bank yang telah ditetapkan yakni

11%, sehingga investasi pembangunan galangan kapal CNG Carrier layak dilakukan.

Page 173: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

153

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisa teknis dan juga ekonomis, didapatkan kesimpulan dari tugas

akhir ini adalah :

1. Potensi Pasar untuk kapal CNG carrier cukup tinggi karena berdasarkan analisa

pasar yang didapatkan dari RUPTL PLN 2017-2026, Dibutuhkan 36 kapal CNG

carrier.

2. Galangan kapal ini dilengkapi dengan fasilitas: Bengkel preparasi, Bengkel

fabrikasi, Bengkel Assembly, Bengkel sub-assembly, Bengkel Pipa, Bengkel Tangki

CNG, Bengkel pengetesan tangki, dan juga slipway yang akan digunakan untuk

fasilitas pengedokan kapal.

3. Dari analisa teknis didapatkan bahwa galangan kapal pengangkut CNG akan

dibangun di desa kemantren, kecamatan paciran, kabupaten lamongan. Dari

perhitungan analisa ekonomis didapat biaya Investasi galangan sebesar Rp Rp

199.787.861.600, Payback period terjadi pada tahun ke 11 bulan ke 7,718. Net

Present Value (NPV) sebesar Rp 4.834.410.000.000 Dengan nilai IRR (Internal Rate

of Return) sebesar 12,80 % dan lebih besar dari bunga bank yang telah ditetapkan

yaitu sebesar 11 % maka pembangunan galangan kapal khusus CNG carrier sudah

layak dilakukan

7.2. Saran

Perlu adanya pengembangan kapal CNG dengan tangki tangki yang lebih modern

agar kapasitas gas yang diangkut bisa semakin efisien. Dan diperlukannya juga ahli

high pressure cylinder yang berkualitas agar dapat mengawasi proses produksi dari

pembangunan tangki tangki bertekanan tinggi dari CNG Carrier

Page 174: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 175: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

155

DAFTAR PUSTAKA

American Bureau of Shipping (ABS ) Vessel Intended To Carry Compressed Natural Gases In

Bulk 2014 Edition

American Society of Mechanical Engineers

APCNGI.(2018). Struktur Organisasi APCNGI. Retrivied January 10,2018 from apcngi

website : http://www.apcngi.or.id

Atlantic Eagle Shipbuilding. (2013). Shipyard Facilities. Retrivied November 20,2017 from

Atlantic Eagle Shipbuilding website : http ://www.aeshipbuilding.com

BKI (Biro Klasifikasi Indonesia) Vol B 3.1 tahun 2012

Bluebird Marine Systems Ltd.(2016). Bristol's patent slipway. Retrivied October 3,2017 from

Bluebird Marine System website : http://www.bluebird-electric.net

U.S Department of Energy (2014) “Case Study Compressed Natural Gas Refuse Fleets”

CNG Complete. (2013). CNG Tank Type. Retrivied December 11,2017 from CNG Complete

website :http://www.cngcomplete.com

CNG Dari Transportasi Hingga Pembangkit(2014). Retrieved October 5,2017, from Listrik

Indonesia website : http://www.listrikindonesia.com

Compressed Natural Gas Carrier Development- The Knutsen PNG Concept By Sverre

Valsghrd (M), Kim J. Mork, Per Lothe and Nils Kristian Strom

Cylinder for high pressure gases by Tenaris

Compressed Natural Gas (CNG) Shipping in Indonesia : Opportunities ahead

Compressed Natural Gas Cabot Oil & Gas Corporation

Cornick, H.F. (1968). Dock and Harbour Engineering Vol 1: The Design of Dock. London:

Charles Griffin & Company Limited.

Dennis Moss, (2004), Pressure Vessel Design Manual

DNV (Det notke veritas) Compressed Natural Gas Carrier 2011 Edition

Enrich Group.(2016). CNG Ship. Retrivied September 10,2017 from Enrich Group Website :

http://www.enrichgroup.com

Gas Regulator.(2015). Decompression Station. Retrivied November 20,2017 from Gas

Regulator Website : http://www.gasregulator.org

Global Mongabay.(2007). CNG Enersea. Retrivied November 15,2017 from Globay

Mongabay website : http://www.globalmongabay.com

Heger Dry Dock.(2011). Floating Docks at Lyons Shipyard. Retrivied January 1,2018 from

Heger Dry Dock Website : http://www.hegerdrydock.com

HMSK.(2013). Jetty. Retrivied November 15,2017 from HMSK website :

http://www.hmsk.com

Kementerian ESDM. (2014). Peta Jalan Kebijakan Gas Bumi Nasional 2014-2030. Jakarta:

Kementerian ESDM.

Knutsenoas Shipping.(2012). Knutsen Ship. Retrivied November 15,2017 from Knutsen

Shipping website : http://www.knutsenoasshipping.com

Marine CNG Transportation Platts Caribbean Energy Conferce 24 Januari 2013

Marine Log.(2004).CETech Ship. Retrivied November 15,2017 from Marine Log website :

http://www.marinelog.com

Nexus Gas Transmission.(2016). Compression Station . Retrivied September 16,2017 from

Nexus Gas Trasmission Website : http://www.nexusgastransmission.com

Page 176: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Offshore Mag.(2015). Trans Ocean Gas. Retrivied November 15,2017 from Offshore Mag

website : http://www.offshore-mag.com

Marine Log.(2010). SeaNG Cossele. Retrivied November 15,2017 from Marine Log website :

http://www.marinelog.com

Maritime Executive.(2013). CNG Storage. Retrivied November 20,2017 from Maritime

Executive Website : http://www.maritimeexecutive.com

Platts Caribbean Energy Conferce.(2013).Marine CNG Transportation. Retrivied December

11,2017 from Lyndon Ward Presentation

PT PLN (Persero). (2017). Rencana Usaha Penyediaan Listrik PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tahun 2017 s.d. 2026.

PT.Raja Rafa Samudra (2012) “CNG Industry Players in Indonesia” presentation to GLC

Webcast, Jakarta, Indonesia

Principle of Naval Architecture Vol.II hlm.154

Parametric Design halaman 11-11

Richard Lee Storch et al, (1995) Ship Production

Royal Haskoning DHV.(2018). Dry Dock. Retrivied January 1,2018 from Royal Haskoning

DHV website : http://www.royalhaskoningdhv.com

Salim HS dan Budi Sutrisno, (2008) Hukum investasi di Indonesia

Schlott, H.W. (1980). Shipbuilding Technology. Lecture Notes

Soegiono. (2004). Teknologi Produksi dan Perawatan Bangunan Laut. Surabaya: Airlangga

University Press.

Soejitno. (1997). Teknologi Produksi Kapal. Surabaya: Fakultas Teknologi Kelautan –ITS

Soeharto, A. and Soejitno. (1996). Galangan Kapal. Surabaya: Fakultas Teknologi Kelautan –

ITS

Steelhead Composite.(2016).CNG Cylinder Component. Retrivied Januari 10,2018 from

Steelhead Composite Website :http://www.steelheadcomposite.com

Steelhead Composite.(2016).CNG Valve Component. Retrivied Januari 10,2018 from

Steelhead Composite Website :http://www.steelheadcomposite.com

Wartsila.(2017). Gas Power Plant. Retrivied December 20,2017 from Wartsila Website :

http://www.wartsila.com

Wignjosoebroto, S. (1991). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya: PT Bima

Ilmu Offset.

Zhejiang Jindun Holding Group.(2010). Deep Drawing/Plate Punching. Retrivied November

10,2017 from Jindun Group Website : http://www.jindungroup.net

Zhejiang Jindun Holding Group.(2010). Hot Billet Piercing. Retrivied November 10,2017 from

Jindun Group Website : http://www.jindungroup.net

Zhejiang Jindun Holding Group.(2010). Seamless Tubes Hot Forming/Spinning. Retrivied

November 10,2017 from Jindun Group Website : http://www.jindungroup.net

Page 177: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

LAMPIRAN

Lampiran A General Arrangement CNG (Compressed Natural Gas) Carrier

Lampiran B Analisa Market Galangan Kapal Pengangkut CNG Carrier

Lampiran C Analisa Teknis Galangan Kapal Pengangkut CNG Carrier

Lampiran D Analisa Ekonomis Galangan Kapal Pengangkut CNG Carrier

Page 178: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

LAMPIRAN A

GENERAL ARRANGEMENT CNG (COMPRESSED NATURAL

GAS) CARRIER

Page 179: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT
Page 180: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

LAMPIRAN B

ANALISA MARKET GALANGAN KAPAL PENGANGKUT

CNG CARRIER

Page 181: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 14 Proyek Pembangkit Listrik Yang Pengadaannya Sudah Berlangsung - Swasta

PROYEK YANG PENGADAANNYA SUDAH BERLANGSUNG (SWASTA)

No Jenis Lokasi Kapasitas

(MW)

Metode

Pengadaan

1 PLTG Bangka Peaker/Bangka

Belitung 100 Pelelangan

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Tabel 15 Proyek Pembangkit Listrik Yang Akan Dibuka – Penunjukan Langsung

Swasta

PROYEK YANG PENGADAANNYA AKAN DIBUKA (PENUNJUKAN

LANGSUNG) (SWASTA)

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

1 PLTG/U Senipah Exp. (ST) /

Kalimantan Timur 1x35

Penunjukan

Langsung

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Tabel 16 Proyek Pembangkit Listrik Yang Pengadaannya Akan Dibuka –Pelelangan

Swasta

PROYEK YANG PENGADAANNYA AKAN DIBUKA (PELELANGAN)

(SWASTA)

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

1 PLTMG Luwuk / Sulawesi Tengah 40 Pelelangan

2 PLTGU Riau / Riau 250 Pelelangan

3 PLTGU Jawa-1 / Jawa Barat 2x800 Pelelangan

4 PLTG/MG Pontianak Peaker /

Kalimantan Barat 100 Pelelangan

5 PLTGU/MGU Sumut / Belawan / Sumatra

Utara 250 Pelelangan

6 PLTGU/MGU Sulbagut 3 / Sulawesi Utara 200 Pelelangan

7 PLTGU/MGU Sulsel / Sulawesi Selatan 150 Pelelangan

8 PLTGU/MGU Kalselteng / Kalimantan

Selatan / Tengah 200 Pelelangan

9 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 1 / Jawa

Barat 400 Pelelangan

10 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 2 / Jawa

Timur 500 Pelelangan

11 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 3 /

Banten 500 Pelelangan

12 PLTGU/MGU Peaker Jawa-Bali 4 / Jawa

Barat 450 Pelelangan

13 PLTG/MG Jambi Peaker / Jambi 100 Pelelangan

14 PLTGU Jawa-3 / Jawa Timur 1x800 Pelelangan

15 PLTGU/MGU Sumbagut-1 / Sumatra

Utara 250 Pelelangan

Page 182: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

PROYEK YANG PENGADAANNYA AKAN DIBUKA (PELELANGAN)

(SWASTA)

16 PLTGU/MGU Sumbagut-3 / Sumatra

Utara 250 Pelelangan

17 PLTGU/MGU Sumbagut-4 / Aceh 250 Pelelangan

18 PLTG/MG TB.Karimun / Riau 40 Pelelangan

19 PLTG/MG Natuna-2 / Riau 25 Pelelangan

20 PLTMG Tanjung Pinang 2 / Riau 30 Pelelangan

21 PLTMG Dabo Singkep – 1/ Riau 16 Pelelangan

22 PLTMG Bengkalis / Riau 18 Pelelangan

23 PLTMG Selat Panjang-1 / Riau 15 Pelelangan

24 PLTMG Tanjung Batu / Riau 15 Pelelangan

25 PLTG/MG Belitung / Kep.Bangka

Belitung 30 Pelelangan

26 PLTG/MG Natuna-3 / Riau 25 Pelelangan

27 PLTMG Dabo Singkep – 2 / Riau 16 Pelelangan

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Tabel 17 Proyek Pembangkit Listrik Yang Pengadaannya Sudah Berlangsung - PLN

PROYEK YANG PENGADAANNYA SUDAH BERLANGSUNG (PLN)

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

1 PLTGU Grati Peaker / Jatim 450 Pelelangan

2 PLTG/MG Gorontalo Peaker / Peaker 100 Pelelangan

3 PLTMG Karimunjawa / Jateng 4 Pelelangan

4 PLTGU Lombok Peaker / NTB 150 Pelelangan

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Tabel 18 Proyek Pembangkit Listrik Yang Akan Menggunakan CNG

PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK YANG AKAN MENGGUNAKAN CNG

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

1 PLTGU Muara Karang Peaker /

Jakarta 500 Pelelangan

2 PLTGU Jawa 2

(Tj.Priok) Jawa 2 (Tj.Priok) / Jakarta 800 Pelelangan

3 PLTGU Grati Add on Blok 2 /

Jatim 150 Pelelangan

4 PLTGU Muara Tawar Add On

Unit 2,3,4 / Jawa Barat 650 Pelelangan

5 PLTG/PLTMG Lampung Peaker /

Lampung 200 Pelelangan

6 PLTG/PLTMG Riau Peaker / Riau 200 Pelelangan

7 PLTGU Makassar Peaker / Sulsel 450 Pelelangan

8 PLTGU Sulsel Peaker / Sulsel 450 Pelelangan

Page 183: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK YANG AKAN MENGGUNAKAN CNG

No Jenis Lokasi Kapasitas (MW) Metode

Pengadaan

9

PLTG/PLTMG

Mobile Powe

Plant Tersebar

Tersebar 1565 Pelelangan

10 PLTMG

Tersebar Tersebar 665 Pelelangan

11 PLTGU/MGU

Tersebar Tersebar 450 Pelelangan

12 PLTG/MG

Tersebar Tersebar 250 Pelelangan

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Tabel 19 Proyek Pembangkit Listrik Yang Menggunakan CNG

PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK YANG MENGGUNAKAN CNG

No. Regional Nama Pembangkit Kapasitas (MW)

1 Jawa PLTGU Peaking Grati 450

2 Jawa

PLTGU Tambak Lorok Blok

3 779

3 Jawa PLTGU Muara Karang 500

4 Jawa PLTGU Muara Tawar 600

5 Jawa PLTMG Gresik 3

6 Sumatra PLTG Duri Peaker 200

7 Riau PLTMG Bintan 6

8 Kalimantan PLTMG Bangkanai Ekspansi 140

9 Kalimantan PLTG Seberang Barito 200

10 Jambi PLTG Tanjung Jabung 100

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Page 184: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT
Page 185: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

LAMPIRAN C

ANALISA TEKNIS GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG

CARRIER

Page 186: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Data Perhitungan Kebutuhan Kapal

Tabel 20 Proyek Pembangkit Listrik Yang Menggunakan CNG

No. Regional Nama Pembangkit Kapasitas Pembangkit

1 Jawa PLTGU Peaking Grati 450 MW

2 Jawa PLTGU Tambak Lorok Blok 3 779 MW

3 Jawa PLTGU Muara Karang 500 MW

4 Jawa PLTGU Muara Tawar 600 MW

5 Jawa PLTMG Gresik 3 MW

6 Sumatra PLTG Duri Peaker 200 MW

7 Riau PLTMG Bintan 6 MW

8 Kalimantan PLTMG Bangkanai Ekspansi 140 MW

9 Kalimantan PLTG Seberang Barito 200 MW

10 Jambi PLTG Tanjung Jabung 100 MW

Sumber : RUPTL PLN 2017 – 2026

Tabel 21 Daftar Keterangan Konversi Listrik

Keterangan

1 MW = 0.2 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day)

1 MMSCFD = 18 TPD (Ton per Day)

1 TPD = 52 MMBTU (Million British Thermal Unit)

1 m3 CNG = 7.067 MMBTU (Million British Thermal Unit)

Tabel 22 Perhitungan Konversi Listrik Menjadi Volume Muatan

No Kapasitas (MW) Konversi

1 450 = (450 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

11.921 m3

2 779 = (779 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

20.636 m3

3 500 = (500 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

13.245 m3

4 600 = (600 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

15.894 m3

5 3 = (3 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

79 m3

6 200 = (200 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

5.298 m3

7 6 = (6 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

159 m3

8 140 = (140 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

3.709 m3

9 200 = (200 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

5.298 m3

Page 187: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Kapasitas (MW) Konversi

10 100 = (100 x 0,2 x 18 x 52) : 7,067

2.649 m3

Total Volume (Q) 78.889

Tabel 23 Total Kebutuhan CNG (Compressed Natural Gas) Carrier

Kapasitas Kapal CNG* 2200 m3

Kapal CNG Yang Dibutuhkan 35,85 Kapal

Total 36 Kapal

* Berdasarkan Kapasitas Kapal CNG “Jayanti Baruna”

Perhitungan Pembobotan

Pembobotan dilakukan untuk menghasilkan pilihan lokasi yang akan menjadi

pertimbangan untuk dibangunnya galangan kapal. Pembobotan dilakukan berdasarkan asumsi

dari literatur pada mata kuliah Bisnis Perkapalan dengan metode pembobotan AHP

(Analytical Hierarchy Process) dengan referensi buku : Operation Research an Introduction

– 8th ed. (2007), Hamdy A. Taha pp.490.

Lokasi Galangan Kapal Pengangkut CNG

(Compressed Natural Gas) Carrier

PemasaranRencana Tata

Ruang

Ketersediaan

Tenaga Kerja

Ketersediaan

Bahan BakuModal

Kecukupan

InfrastrukturKondisi Lahan

Lokasi 1 Desa Rabiyan, kecamatan

Ketapang, Kabupaten Sampang

Lokasi 2 Desa Kemantren, kecamatan

Paciran, Kabupaten Lamongan.

Gambar 36 Bagan Hierarchy Process Galangan Kapal Pengangkut CNG Carrier

Kriteria : 1. Kondisi lahan

2. Ketersediaan tenaga kerja

3. Ketersediaan bahan baku

4. Pemasaran

5. Rencana tata ruang

6. Modal

7. Kecukupan infrastruktur

Page 188: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Kuisioner Pemilihan Lokasi Galangan Kapal

Nama : Muhammad Nur K.

Umur : 56 th a. Laki-laki b. Perempuan

Pendidikan terakhir : a. Tidak Sekolah

b. SD

c. SMP

d. SMA

e. Diploma / Sarjana

f. Magister / Doktor / Sederajat

Petunjuk pengisian kuisioner

*Lingkari jawaban yang dipilih

*Berilah tanda centang () pada kolom skala kriteria yang menurut Anda memiliki tingkat

prioritas lebih tinggi.

Skala : 1 jika kedua prioritas kriteria sama penting

3 jika salah satu kriteria memiliki prioritas sedikit lebih penting

5 jika salah satu kriteria memiliki prioritas lebih penting

7 jika salah satu kriteria memiliki prioritas sangat lebih penting

9 jika salah satu kriteria memiliki prioritas pasti lebih penting

Tabel 5 Kuisioner Pemilihan Lokasi Galangan Kapal

Kriteria Skala

Kriteria 9 7 5 3 1 3 5 7 9

Kondisi Lahan Tenaga Kerja

Kondisi Lahan Bahan Baku

Kondisi Lahan Pemasaran

Kondisi Lahan Tata Ruang

Kondisi Lahan Modal

Kondisi Lahan Infrastruktur

Tenaga Kerja Bahan Baku

Tenaga Kerja Pemasaran

Tenaga Kerja Tata Ruang

Tenaga Kerja Modal

Tenaga Kerja Infrastruktur

Bahan Baku Pemasaran

Bahan Baku Tata Ruang

Bahan Baku Modal

Bahan Baku Infrastruktur

Pemasaran Tata Ruang

Pemasaran Modal

Pemasaran Infrastruktur

Tata Ruang Modal

Tata Ruang Infrastruktur

Modal Infrastruktur

Page 189: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 6 Skala Penilaian Pairwise Comparasion

Skala Penilaian Tingkat Kepentingan Keterangan

1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang

sama

3 Sedikit lebih penting

Pengalaman dan penilaian sangat

memihak satu elemen dibandingkan

dengan pasangannya

5 Lebih penting

Satu elemen sangat disukai dan secara

praktis dominasinya sangat nyata,

dibandingkan dengan elemen lainnya

7 Sangat penting

Satu elemen terbukti sangat disukai dan

secara praktis dominasinya sangat nyata,

dibandingkan dengan elemen lainnya

9 Mutlak lebih penting

Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai

dibandingkan dengan pasangannya, pada

keyakinan tertinggi

2, 4, 6, 8, 1/3 , ¼,

½ Nilai tengah

Diberikan bila terdapat keraguan

penilaian di antara dua tingkat

kepentingan yang berdekatan

Tabel 7 Perhitungan Pairwise Comparision

Kriteria Kondisi

Lahan

Tenaga

Kerja

Bahan

Baku Pemasaran

Tata

Ruang Modal Infrastruktur

Kondisi

Lahan 1,00 3,00 3,00 2,00 5,00 0,50 0,25

Tenaga Kerja 0,33 1,00 0,33 0,50 2,00 0,33 0,50

Bahan Baku 0,33 3,00 1,00 0,50 3,00 0,50 0,50

Pemasaran 0,50 2,00 2,00 1,00 4,00 0,50 0,33

Tata Ruang 0,20 0,50 0,33 0,25 1,00 0,25 0,20

Modal 2,00 3,00 2,00 2,00 4,00 1,00 2,00

Infrastruktur 4,00 2,00 2,00 3,00 5,00 0,50 1,00

Jumlah 8,37 14,50 10,67 9,25 24,00 3,58 4,78

Page 190: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 8 Perhitungan Normalisasi Pairwise Comparasion

Kriteria Kondisi

Lahan

Tenaga

Kerja

Bahan

Baku Pemasaran

Tata

Ruang Modal Infrastruktur

Kondisi

Lahan 0,12 0,21 0,28 0,22 0,21 0,14 0,05

Tenaga Kerja 0,04 0,07 0,03 0,05 0,08 0,09 0,10

Bahan Baku 0,04 0,21 0,09 0,05 0,13 0,14 0,10

Pemasaran 0,06 0,14 0,19 0,11 0,17 0,14 0,07

Tata Ruang 0,02 0,03 0,03 0,03 0,04 0,07 0,04

Modal 0,24 0,21 0,19 0,22 0,17 0,28 0,42

Infrastruktur 0,48 0,14 0,19 0,32 0,21 0,14 0,21

Jumlah 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

Tabel 9 Perhitungan Bobot

Kriteria Jumlah

Normalisasi

Priority Vector

[1] Hasil Kali [2] [2]/[1]

Kondisi Lahan 1,22 0,175 1,33 7,60

Tenaga Kerja 0,47 0,068 0,50 7,42

Bahan Baku 0,76 0,109 0,79 7,26

Pemasaran 0,87 0,124 0,92 7,43

Tata Ruang 0,27 0,039 0,28 7,37

Modal 1,71 0,245 1,90 7,76

Infrastruktur 1,68 0,241 1,98 8,23

Jumlah 7,00 1,00

Dimana :

lambda = Nilai rata-rata dari hasil kali / priority vector

CI = Consistency Index

RI = Random Consistency

CR = Consistency Ratio ; CR ≤ 0,1 inkonsisten diterima

n = jumlah kriteria

CI = λ − n

n − 1

RI =

1,98(n − 2)

n

Page 191: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Lambda = 7,58

CI = 0,0970

CR = 0,0686

Tabel 10 Skor Pembobotan Galangan

Pertimbangan Bobot Sub Pertimbangan Bobot

Kondisi Lahan 0,175 Kemampuan lahan 0,087

Penggunaan lahan 0,087

Ketersediaan Tenaga Kerja 0,068 Ketersediaan tenaga kerja 0,068

Ketersediaan Bahan Baku 0,109

Kuantitas bahan baku 0,036

Kontinuitas bahan baku 0,036

Jarak bahan baku 0,036

Pemasaran 0,124 Adanya galangan dan pesaing 0,124

Rencana Tata Ruang 0,039 Rencana tata ruang terkait 0,039

Modal 0,245 Harga tanah per m 0,245

Kecukupan Infrastruktur 0,241

Kecukupan listrik dan telepon 0,080

Kecukupan air 0,080

Kecukupan jaringan jalan 0,080

Total 1 Total 1

Tabel 11 Penilaian Lokasi Galangan

Pertimbangan Bobot Sub

Pertimbangan Bobot

Skor

Lokasi 1

Skor

Lokasi 2

Penilaian

Lokasi 1

Penilaian

Lokasi 2

Kondisi Lahan 0,175

Kemampuan

Lahan 0,087 3 3 0.043 0.043

Penggunaan

Lahan 0,087 1 2 0.029 0.058

Ketersediaan

Tenaga Kerja 0,068

Ketersediaan

Tenaga Kerja 0,068 2 3 0.026 0.040

Ketersediaan

Bahan Baku 0,109

Kuantitas

Bahan Baku 0,036 1 2 0.012 0.024

Kontinuitas

Bahan Baku 0,036 1 2 0.012 0.024

CR = CI

RI

Page 192: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Pertimbangan Bobot Sub

Pertimbangan Bobot

Skor

Lokasi 1

Skor

Lokasi 2

Penilaian

Lokasi 1

Penilaian

Lokasi 2

Jarak Bahan

Baku 0,036 1 2 0.012 0.024

Pemasaran 0,124

Adanya

Galangan

Pesaing

0,124 3 2 0.074 0.049

Rencana Tata

Ruang 0,039

Rencana Tata

Ruang

Terkait

0,039 1 3 0.009 0.029

Modal 0,245 Harga

Tanah/m2 0,245 3 3 0.122 0.122

Kecukupan

Struktur 0,241

Kecukupan

Listrik dan

Telpon

0,080 1 3 0.020 0.060

Kecukupan

Air 0,080 1 3 0.020 0.060

Kecukupan

Jaringan Jalan 0,080 3 3 0.040 0.040

Total 1 Total 1 21 31 0.419 0.573

Page 193: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Perencanaan Kapal CNG Carrier

Tabel 12 Ukuran Utama Kapal

Dimensi Ukuran

Loa 110 m

Lpp 105,8 m

B 16 m

H 12,75 m

T 5 m

Vs 10,2 Knot

Tabel 13 Input Data Ukuran Utama Kapal

Input Data Ukuran Utama

Lo = 105,800 m Lo/Bo = 6,6125

Ho = 12,75 m Bo/To = 3,2

Bo = 16 m To/Ho = 0,39216

To = 5 m Vs = 10,2 kn = 5,2469 m/s

Fn = 0,1629

ρ = 1,025

Tabel 14 Perhitungan Froude Number

Froude Number

Fno =

g = 9,81 m/s2

= 5,24688/(9,81.105,8) ^ 0,5

= 0,162863511

Tabel 15 Perhitungan Ratio Ukuran Utama Kapal

Perhitungan Ratio Ukuran Utama Kapal

Lo/Bo = 118.645/16.7 = 6,6125 → 3.5 < L/B < 10

Bo/To = 16.7/7.09 = 3,2 → 1.8 < B/T < 5

Lo/To = 118.645/7.09 = 21,16 → 10 < L/T < 30

Tabel 16 Perhitungan Block Coeffisien Kapal

Block Coeffisien (Watson & Gilfillan)

Cb – 4.22 + 27.8 √Fn – 39.1 Fn +

46.6 Fn3

→ 0,15 ≤ Fn ≤ 0,3

Cb – 4.22 + 27.8 *√0.2035 – 39.1 *0.2035 + 46.6 *0,216^3

Cb 0,832408716

g.L

Vs

Page 194: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 17 Perhitungan Midship Section Coeffisien

Midship Section Coeffisien (Series 60')

Cm = 0.977 +0.085(Cb-0.6)

Cm = 0.977 +0.085(0,832-0.6)

Cm = 0,996754741

Tabel 18 Perhitungan Waterplan Coeffisien

Waterplan Coeffisien

Cwp = 0.180+0.860 Cp

Cwp = 0.180+0.860 *0,835

Cwp = 0,898202248

Tabel 19 Perhitungan Longitudinal Center of Bouyancy

Longitudinal Center of Bouyancy (LCB)

LCB = 8.80-38.9 Fn

LCB = 8.80-38.9*0,162

LCB = 55,50755675 LCB dari Ap

Tabel 20 Perhitungan Prismatic Coeffisien dan Lwl

Prismatic Coeffisien Lwl

Cp = Cb/Cm Lwl = 0.4 Lpp

Cp = 0.756/0.990 Lwl = 0.4*118.645

Cp = 0,835118893 Lwl = 110,032 m

Tabel 21 Perhitungan Volume dan Displacement

Volume dan Displacement

(m3) Δ (ton)

L*B*T*CB Δ = L*B*T*CB*ɤ

121.53*19.2*8.16*0.7242 Δ = 121.53*19.2*8.16*0.7242*1.025

7045,507373 m3 Δ = 7221,65 ton

Page 195: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Perhitungan Berat Baja Kapal

Tabel 22 Koefisien CSO Kapal

No Type kapal CSO

1 Bulk carriers 0,07

2 Cargo ship (1 deck) 0,07

3 Cargo ship (2 decks) 0,076

4 Cargo ship (3 decks) 0,082

5 Passenger ship 0,058

6 Product carriers 0,0664

7 Reefers 0,0609

8 Rescue vessel 0,0232

9 Support vessels 0,0974

10 Tanker 0,0752

11 Train ferries 0,65

12 Tugs 0,0892

13 VLCC 0,0645

Tabel 23 Koefisien Titik Berat

Koefisien titik berat

Type kapal CKG

Passanger ship 0.67 – 0.72

Large cargo ship 0.58 – 0.64

Small cargo ship 0.60 – 0.80

Bulk carrier 0.55 – 0.58

Tankers 0.52 – 0.54

Tabel 24 Data Input Kapal

Input Data

Lo = 105,800 m

Ho = 12,750 m

Bo = 16,000 m

To = 5,000 m

Fn = 0,163

Tabel 25 Perhitungan Volume Superstructure - Forecastle Deck

Volume Forecastle Deck

panjang (Lf) = 14,812% x L

15,671 m

lebar (Bf) = asumsi 16 m

tinggi (hf) = asumsi 2,4 m

Page 196: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

VForecastle = 0,5.Lf x Bf x hf

300,885 m3

Tabel 26 Perhitungan Volume Superstructure – Poop Deck

Volume Poop Deck

panjang (Lp) = 23,82%.L

= 25,202

lebar (Bp) = selebar kapal

= 16,000

tinggi (hp) = asumsi 2,4 m

VPoop = Lp.Bp.hp

= 967,74 m3

Tabel 27 Total Volume Superstructure

Volume Total Forecastle Deck & Poop Deck

VA = VForecastle + VPoop

= 1268,62 m3

Tabel 28 Perhitungan Volume Deckhouse – Layer II

Volume Layer II

panjang (LD2) = 13,989%.L

= 14,800 m

lebar (BD2) = selebar kapal

= 16,000 m

tinggi (hD2) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.layer II = LD2.BD2.hD2

= 568,33 m3

Tabel 29 Perhitungan Volume Deckhouse – Layer III

Volume Layer III

panjang (LD3) = 9,875%.L

= 10,448 m

lebar (BD3) = Asumsi 12 m

= 12,000 m

tinggi (hD3) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.layer III = LD3.BD3.hD3

= 300,895 m3

Page 197: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 30 Perhitungan Volume Deckhouse – Layer IV

Volume Layer IV

panjang (LD4) = 9,875% x L

= 10,448 m

lebar (BD4) = Asumsi 12 m

= 12,000 m

tinggi (hD4) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.layer IV = LD4.BD4.hD4

= 300,895 m3

Tabel 31 Perhitungan Volume Wheel House

Volume Wheel House

panjang (LWH) = 4,94 % x L

= 5,227 m

lebar (BWH) = Asumsi 9 m

= 9,000 m

tinggi (hWH) = asumsi 2,4 m

= 2,4 m

VDH.Wheel House = LwH.BWH.hWH

= 300,895 m3

Tabel 32 Total Volume Deck House + Wheel House

Volume Total Deck House + Wheel House

VDH = VDH.layer II + VDH.layer III + VDH.layer IV + VDH.Wheel House

= 1283,02 m3

Tabel 33 Total Berat Baja Hull Kapal

Total Weight Steel

DA = tinggi kapal setelah dikoreksi dengan superstructure & deckhouse

= H + (VA+VDH) / (L*B)

= 12,75 m

CSO = Bulk Carrier

= 0,07 t/m3

Δkapal = 7221,6 Ton

U= Log (△/100)

= 1,859

Cs = Cso + 0,06 x e –(0,05u + 0,1 u ^2,45)

= 0,107

Wst = L.B.DA.CS

= 3129,29 Ton

Page 198: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Perhitungan Berat Tabung CNG

Tabel 34 Ukuran Tabung CNG

Keterangan Ukuran Satuan

Panjang 11.580 mm

Diameter 559 mm

Tebal 17,4 mm

Tekanan 250 bar

Kapasitas CNG 700 m3

Berat 2.973 kg

Tabel 35 Jumlah dan Berat Tabung CNG

Total Muatan/Kapasitas Tabung

907,35

≈ 908 Tabung

Berat Total Tabung

= Jumlah Tabung x Berat Tabung

= 908 x 2973

2.699.484 Kg

2.699 Ton

Tabel 36 Berat Baja Kapal CNG Carrier

No Bagian Berat Baja (Ton)

1 Hull 3129,289

2 Tabung 2699

Perhitungan Penjadwalan Pembangunan Kapal

Tabel 37 Penentuan Beban Kerja Bengkel

Bengkel Durasi

Pengerjaan

Kapasitas

Produksi

Ton/hari

Beban

Kerja

Pelat

Beban

Kerja

Profil

Beban

Kerja

Pipa

Beban

Kerja

Tabung

CNG

Preparation 18 Bulan 16,189 5,215 2,173 1,303 7,497

Fabrication 20 Bulan 14,570 4,693 1,955 1,173 6,747

Sub-assembly 20 Bulan 14,570 4,693 1,955 1,173 6,747

Assembly 20 Bulan 14,570 4,693 1,955 1,173 6,747

Erection 18 Bulan 16,189 5,215 2,173 1,303 7,497

Page 199: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 38 Shipbuilding Chart

Tahap/Bulan

Minggu1

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

41

23

4

Preparation

Total

Fabrikasi

Total

Sub Assembly

Total

Assembly

Total

Erection

Total5.828,29 Ton

16,189 Ton/Hari

JanFeb

Mar

5.828,29 Ton

14,570 Ton/Hari

14,570 Ton/Hari

AugSep

OktNov

DecJul

16,189 Ton/Hari

AugSep

AprMay

WAKTU PEMBANGUNAN 2 TAHUN

AprMay

DecNov

Jun

5.828,29 Ton5.828,29 Ton

14,570 Ton/Hari

OktJan

FebMar

5.828,29 Ton

JunJul

Page 200: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 39 Fasilitas Bengkel dan Kebutuhan Operator

Lokasi Fasilitas Jumlah

Mesin

Jumlah

Operator/Mesin

Jumlah

Orang

Gudang

Material Forklift 5 ton 2 unit 1 operator 2 orang

Bengkel

Preparation

Straightening Plate

Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Shot Blasting & Primering 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 12

m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Fabrikasi

CNC Plasma Cutting

Machine for Plate 1 unit 1 operator 1 orang

Plate Bending Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Frame Bending Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 12

m 1 unit 1 operator 1 orang

Sub-Assembly

Area

Welding Machine SAW 1 unit

1 welder

3 orang 1 fitter

1 helper

Welding Machine FCAW 6 unit

6 welder 18

orang 6 fitter

6 helper

Overhead Crane 10 ton, 15

m 1 unit 1 operator 1 orang

Assembly Area

Welding Machine SAW 1 unit

1 welder

3 orang 1 fitter

1 helper

Welding Machine FCAW 6 unit

6 welder 18

orang 6 fitter

6 helper

Overhead Crane 20 ton, 15

m 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Tangki CNG

Billet Heating Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Billet Rotary Sheer Cutter

Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Horizontal Broaching

Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Flow Forming Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Heavy Duty Steel Neck

Forming Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Steel Annealing Heat

Treatment Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 15

m 1 unit 1 operator 1 orang

Page 201: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Lokasi Fasilitas Jumlah

Mesin

Jumlah

Operator/Mesin

Jumlah

Orang

Bengkel

Inspeksi

Tangki CNG

Steel Gas Cylinder Internal

Shot Blasting Cleaning

Machine

2 unit 1 operator 2 orang

Hydraulic and UT Test 2 unit 1 operator 2 orang

Volume Measurement

Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Coating & Drying for

Cylinder 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 15

m 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel Pipa

Pipe Cutting Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Pipe End Bevelling

Machine 1 unit 1 operator 1 orang

Pipe Fitting Up 1 unit 1 operator 1 orang

Pipe Welding 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Machinary

Shop

Cutting Wheel Machine 4 unit 1 operator 4 orang

Pneumatic Drill 3 unit 1 operator 3 orang

Portable Welding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Drilling Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Grinding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Interior

Stud Welding 2 unit 1 operator 2 orang

Griding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Portable Welding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Screw Driver Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Jigsaw Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Router Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Bengkel

Elektrikal

Jigsaw 2 unit 1 operator 2 orang

Cutting Wheel Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Portable Welding Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Screw Driver Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Grinding machine 2 unit 1 operator 2 orang

Electrical Equipment Set 1 unit 1 operator 1 orang

Overhead Crane 5 ton, 8 m 1 unit 1 operator 1 orang

Forklift 5 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Building

Berth

Welding Machine SAW 1 unit

1 welder

3 orang 1 fitter

1 helper

Welding Machine FCAW 8 unit 8 welder

Page 202: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Lokasi Fasilitas Jumlah

Mesin

Jumlah

Operator/Mesin

Jumlah

Orang

8 fitter 24

orang 8 helper

Mobile Crane 50 ton 2 unit 1 operator 2 orang

Transporter 1 unit 1 operator 1 Orang

Gantry Crane 500 ton 1 unit 1 operator 1 orang

Compressor 1 unit 1 operator 1 orang

Brush Grinding 1 unit 1 operator 1 orang

Blast Machine 2 unit 1 operator 2 orang

Paint Mixer 1 unit 1 operator 1 orang

Rotary Grinding 1 unit 1 operator 1 orang

Finisher Sender 2 unit 1 operator 2 orang

Total 154 orang

Page 203: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 37 Layout Galangan Kapal Pengangkut CNG

Page 204: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 38 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal Pengangkut CNG – Tampak Samping

Belakang

Page 205: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 39 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal Pengangkut CNG – Tampak Atas

Page 206: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Gambar 40 Layout 3 Dimensi Galangan Kapal Pengangkut CNG – Tampak Samping

Depan

Page 207: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT
Page 208: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT
Page 209: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

LAMPIRAN D

ANALISA EKONOMIS GALANGAN KAPAL PENGANGKUT

CNG CARRIER

Page 210: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 1 Nilai Estimasi Tanah dan Bangunan

No Uraian Unit Ukuran

Unit Luas Unit Price Total Price

Panjang Lebar Rp/Unit Rp

1 Area Shipyard m2 255,6 95 m2 24.282,00

900.000

21.853.800.000

2 Warehouse m2 36 63 m2 2.268,00

3.000.000

6.804.000.000

3 Bengkel Preparation m2 24 16,5 m2 396,00

3.000.000

1.188.000.000

4 Bengkel Fabrikasi m2 24 16,5 m2 396,00

3.000.000

1.188.000.000

5 Bengkel Sub Assembly m2 24 18,25 m2 438,00

3.000.000

1.314.000.000

6 Bengkel Assembly m2 24 18,25 m2 438,00

3.000.000

1.314.000.000

7 Slipway m2 284 25 m2 7.100,00

10.000.000

71.000.000.000

8 Bengkel Tabung m2 20,4 40,8 m2 832,32

3.000.000

2.496.960.000

9 Bengkel Inspeksi Tabung m2 20,4 16 m2 326,40

3.000.000

979.200.000

10 Building Berth m2 110 25 m2 2.750,00

3.000.000

8.250.000.000

11 Bengkel Pipa m2 12 9,5 m2 114,00

3.000.000

342.000.000

12 Bengkel Machinary m2 12 9,5 m2 114,00

3.000.000

342.000.000

13 Bengkel Interior m2 12 9,5 m2 114,00

3.000.000

342.000.000

14 Bengkel Elektrik m2 12 9,5 m2 114,00

3.000.000

342.000.000

15 Masjid m2 9,2 10 m2 92,00

3.000.000

276.000.000

16 Kantin m2 9,2 10 m2 92,00

3.000.000

276.000.000

17 Parkiran Motor m2 16,2 18,6 m2 301,32

3.000.000

903.960.000

18 Parkiran mobil m2 14,6 16,2 m2 236,52

3.000.000

709.560.000

19 Power Generator Room m2 8 10 m2 80,00

3.000.000

240.000.000

20 Pos Security m3 7,7 5,3 m2 40,81

1.000.000

40.810.000

21 Biaya Instalasi Listrik,

Air, Telpon m4 194 95 m2 18.430,00

100.000

1.843.000.000

22 Office m5 24 12 m2 288,00

2.000.000

576.000.000

TOTAL

122.621.290.000

Tabel 2 Estimasi Pengerjaan Lahan

No Uraian

Ukuran Unit Price Total Price

Panjan

g (m)

Lebar

(m)

Tinggi

(m)

Volume

(m3) Rp/Unit Rp

1 Area Shipyard

(Pengurugan) 255,6 95 1 24282

120.000

2.913.840.000

2 Area Shipyard

(Pemadatan) 255,6 95 1 24282

80.000

1.942.560.000

3 Pengerukan

Lahan 20 25 5 2500

200.000

500.000.000

Total

5.356.400.000

Page 211: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 3 Estimasi Nilai Investasi untuk Fasilitas Penunjang

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

Gudang Penyimpanan Material

1 Rak 43 Unit 200 2.667.200 114.689.600

2 Forklift 5 ton 2 Unit 15000 200.040.000 400.080.000

Bengkel Persiapan

1 Plate Straightening

Machine 1 Unit 100000 1.333.600.000 1.333.600.000

2 Shot Blasting &

Primering Machine 1 Unit 120000 1.600.320.000 1.600.320.000

3 Overhead Crane 5

Ton, 12 m 1 Unit 30000 400.080.000 400.080.000

4 Fork Lift 5 Ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

5 Conveyor 3 Set 3 Unit 20000 266.720.000 800.160.000

Bengkel Fabrikasi

1 CNC Plasma Cutting

Machine for Plate 1 Unit 120000 1.600.320.000 1.600.320.000

2 Plate Bending

Machine 1 Unit 60000 800.160.000 800.160.000

3 Frame Bending

Machine 1 Unit 50000 666.800.000 666.800.000

4 CNC Plasma Cutting

Machine for Pipe 1 Unit 50000 666.800.000 666.800.000

5 Overhead crane 5

ton, 12 m 1 Unit 30000 400.080.000 400.080.000

Sub-Assembly Area

1 Jig 1 Unit 7000 93.352.000 93.352.000

2 Welding Machine

SAW 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

3 Welding Machine

FCAW 6 Unit 2000 26.672.000 160.032.000

4 Overhead Crane 10

ton 15 meter 1 Unit 45000 600.120.000 600.120.000

Assembly Area

1 Jig 1 Unit 7000 93.352.000 93.352.000

2 Welding Machine

SAW 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

3 Welding Machine

FCAW 6 Unit 2000 26.672.000 160.032.000

4 Overhead Crane 20

ton, 15 meter 1 Unit 55000 733.480.000 733.480.000

Bengkel Tangki CNG

Page 212: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

1 Billet Heating

Machine 1 Unit 70000 933.520.000 933.520.000

2 Billet Rotary Sheer

Cutter Machine 2 Unit 85000 1.133.560.000 2.267.120.000

3 Horizontal

Broaching Machine 2 Unit 100000 1.333.600.000 2.667.200.000

4 Flow Forming

Machine 2 Unit 120000 1.600.320.000 3.200.640.000

5

Neck Forming

Heavy Duty Steel

Machine

2 Unit 120000 1.600.320.000 3.200.640.000

6 Steel Annealing Heat

Treatment Machine 2 Unit 50000 666.800.000 1.333.600.000

7 Overhead Crane 5

ton, 15 m 1 Unit 35000 466.760.000 466.760.000

Bengkel Inspeksi Tangki CNG

1

Steel Gas Cylinder

Internal Shot

Blasting Cleaning

Machine

2 Unit 25000 333.400.000 666.800.000

2 Hydraulic & UT test

Machine 2 Unit 20000

266.720.000 533.440.000

3

Volume

Measurement

Machine

2 Unit 20000

266.720.000 533.440.000

4 Coating & Drying

Machine 2 Unit 30000

400.080.000 800.160.000

5 Overhead Crane 5

ton, 15 m 1 Unit 35000 466.760.000 466.760.000

Machinary Shop

1 Cutting Wheel

Machine 4 Unit 3500 46.676.000 186.704.000

2 Pneumatic Drill 3 Unit 3000 40.008.000 120.024.000

3 Portable Welding

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

4 Drilling Machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

5 Grinding Machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

6 overhead crane 5

ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

7 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Electrical Workshop

1 Jig Saw Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

2 Cutting Wheel

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

Page 213: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

3 Portable Welding

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

4 Screw Driver

Machine 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

5 Grinding machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

6 Electrical Equipment

Set 2 Unit 7000 93.352.000 186.704.000

7 overhead crane 5

ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

8 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Interior Shop

1 Stud Welding 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

2 Grinding Machine 2 Unit 1500 20.004.000 40.008.000

3 Portable Welding

Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

4 Screw Driver

Machine 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

5 Jig Saw Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

6 Router Machine 2 Unit 1000 13.336.000 26.672.000

7 overhead crane 5

ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

8 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Pipe Shop

1 Pipe Fitting 1 Unit 4000 53.344.000 53.344.000

2 Pipe Welding 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

3 Pipe end Beveling 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

4 Pipe Cutting 1 Unit 20000 266.720.000 266.720.000

5 unit overhead crane

5 ton, 8 m 1 Unit 28000 373.408.000 373.408.000

6 forklift 5 ton 1 Unit 15000 200.040.000 200.040.000

Building Berth

1 Jig 2 Unit 7000 93.352.000 186.704.000

2 Welding Machine

SAW 1 Unit 5000 66.680.000 66.680.000

3 Welding Machine

FCAW 8 Unit 2000 26.672.000 213.376.000

4 Compressor 1 Unit 2000 26.672.000 26.672.000

5 Brush Grinder 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

6 Blast Machine 1 Unit 10000 133.360.000 133.360.000

7 Paint mixer 1 Unit 20000 266.720.000 266.720.000

8 Rotary Grinding 1 Unit 1000 13.336.000 13.336.000

Page 214: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

No Uraian Alat Unit

Unit/

Price Price/Unit Total Price

USD Rp RP

Pengadaan Peralatan

9 Finisher Sender 2 Unit 500 6.668.000 13.336.000

10 Gantry crane 500

ton 1 Unit 500000 6.668.000.000 6.668.000.000

11 mobile crane 50 ton 2 Unit 300000 4.000.800.000 8.001.600.000

12 block transporter

250 ton 1 Unit 200000 2.667.200.000 2.667.200.000

TOTAL 49.937.985.600

Page 215: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 4 Nilai Life Time Investasi

Life

Time Deskripsi investasi

Tahun

2018 2019 2020 2021 2022 2023

0 1 2 3 4 5

10 Slipway

71.000.000.000

12.715.018.645

12.715.018.645

12.715.018.645

12.715.018.645

12.715.018.645

10 Building Berth

8.250.000.000

1.477.449.350

1.477.449.350

1.477.449.350

1.477.449.350

1.477.449.350

20 Warehouse

6.804.000.000

1.091.067.488

1.091.067.488

1.091.067.488

1.091.067.488

1.091.067.488

20 Bengkel Preparation

1.188.000.000

190.503.847

190.503.847

190.503.847

190.503.847

190.503.847

20 Bengkel Fabrikasi

1.188.000.000

190.503.847

190.503.847

190.503.847

190.503.847

190.503.847

20 Bengkel Sub

Assembly

1.314.000.000

210.708.801

210.708.801

210.708.801

210.708.801

210.708.801

20 Bengkel Assembly

1.314.000.000

210.708.801

210.708.801

210.708.801

210.708.801

210.708.801

20 Bengkel Tabung

2.496.960.000

400.404.449

400.404.449

400.404.449

400.404.449

400.404.449

20 Bengkel Inspeksi

Tabung

979.200.000

157.021.353

157.021.353

157.021.353

157.021.353

157.021.353

20 Bengkel Pipa

342.000.000

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

20 Bengkel Machinary

342.000.000

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

20 Bengkel Interior

342.000.000

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

20 Bengkel Elektrik

342.000.000

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

54.842.017

20 Masjid

276.000.000

44.258.470

44.258.470

44.258.470

44.258.470

44.258.470

20 Kantin

276.000.000

44.258.470

44.258.470

44.258.470

44.258.470

44.258.470

20 Parkiran Motor

903.960.000

144.956.109

144.956.109

144.956.109

144.956.109

144.956.109

20 Parkiran mobil

709.560.000

113.782.752

113.782.752

113.782.752

113.782.752

113.782.752

20 Pos Security

40.810.000

6.544.160

6.544.160

6.544.160

6.544.160

6.544.160

20 Office

576.000.000

92.365.502

92.365.502

92.365.502

92.365.502

92.365.502

20 Power Generator

Room

240.000.000

38.485.626

38.485.626

38.485.626

38.485.626

38.485.626

10 Peralatan Produksi

49.937.985.600

8.943.132.648

8.943.132.648

8.943.132.648

8.943.132.648

8.943.132.648

Total 148.862.475.600 17.096.227.694 17.096.227.694 17.096.227.694 17.096.227.694 17.096.227.694

Page 216: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tahun

2024 2025 2026 2027 2028

6 7 8 9 10

12.715.018.645 12.715.018.645 12.715.018.645 12.715.018.645 12.715.018.645

1.477.449.350 1.477.449.350 1.477.449.350 1.477.449.350 1.477.449.350

1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488

190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847

190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847

210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801

210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801

400.404.449 400.404.449 400.404.449 400.404.449 400.404.449

157.021.353 157.021.353 157.021.353 157.021.353 157.021.353

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470

44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470

144.956.109 144.956.109 144.956.109 144.956.109 144.956.109

113.782.752 113.782.752 113.782.752 113.782.752 113.782.752

6.544.160 6.544.160 6.544.160 6.544.160 6.544.160

92.365.502 92.365.502 92.365.502 92.365.502 92.365.502

38.485.626 38.485.626 38.485.626 38.485.626 38.485.626

8.943.132.648 8.943.132.648 8.943.132.648 8.943.132.648 8.943.132.648

17.096.227.694 17.096.227.694 17.096.227.694 17.096.227.694 17.096.227.694

Page 217: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tahun

2029 2030 2031 2032 2033

11 12 13 14 15

11.385.330.926 11.385.330.926 11.385.330.926 11.385.330.926 11.385.330.926

1.322.943.382 1.322.943.382 1.322.943.382 1.322.943.382 1.322.943.382

1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488

190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847

190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847

210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801

210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801

400.404.449 400.404.449 400.404.449 400.404.449 400.404.449

157.021.353 157.021.353 157.021.353 157.021.353 157.021.353

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470

44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470

144.956.109 144.956.109 144.956.109 144.956.109 144.956.109

113.782.752 113.782.752 113.782.752 113.782.752 113.782.752

6.544.160 6.544.160 6.544.160 6.544.160 6.544.160

92.365.502 92.365.502 92.365.502 92.365.502 92.365.502

38.485.626 38.485.626 38.485.626 38.485.626 38.485.626

8.007.894.251 8.007.894.251 8.007.894.251 8.007.894.251 8.007.894.251

15.612.034.008 15.612.034.008 15.612.034.008 15.612.034.008 15.612.034.008

Page 218: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tahun

2034 2035 2036 2037 2038

16 17 18 19 20

11.385.330.926 11.385.330.926 11.385.330.926 11.385.330.926 11.385.330.926

1.322.943.382 1.322.943.382 1.322.943.382 1.322.943.382 1.322.943.382

1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488 1.091.067.488

190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847

190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847 190.503.847

210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801

210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801 210.708.801

400.404.449 400.404.449 400.404.449 400.404.449 400.404.449

157.021.353 157.021.353 157.021.353 157.021.353 157.021.353

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017 54.842.017

44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470

44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470 44.258.470

144.956.109 144.956.109 144.956.109 144.956.109 144.956.109

113.782.752 113.782.752 113.782.752 113.782.752 113.782.752

6.544.160 6.544.160 6.544.160 6.544.160 6.544.160

92.365.502 92.365.502 92.365.502 92.365.502 92.365.502

38.485.626 38.485.626 38.485.626 38.485.626 38.485.626

8.007.894.251 8.007.894.251 8.007.894.251 8.007.894.251 8.007.894.251

15.612.034.008 15.612.034.008 15.612.034.008 15.612.034.008 15.612.034.008

Page 219: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 5 Biaya Tenaga Kerja Galangan

No Deskripsi Unit Gaji Kenaikan

Gaji

Gaji Pekerja (dalam Juta Rupiah)

0 1 2 3 4 5

Tenaga Kerja Tidak Langsung

1 Direktur Utama 1 30,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

2 Direktur Desain dan Teknologi 1 20,0 10% 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0

3 Direktur Administrasi dan Keuangan 1 20,0 10% 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0

6 Direktur SDM 1 20,0 10% 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0

7 Direktur Produksi 1 20,0 10% 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0

8 Direktur Perencanaan dan

Pengembangan Usaha 1 20,0 10% 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0 260,0

9 Staff Divisi Desain Kapal CNG 6 8,0 10% 624,0 624,0 624,0 624,0 624,0 624,0

11 Staff Divisi Riset dan Teknologi 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

12 Staff Divisi Akuntasi 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

13 Staff Divisi Pembendaharaan 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

14 Staff Divisi K3 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

5 Staff Divisi Pengelolaan SDM 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

16 Staff Divisi Training Center 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

17 Staff Divisi Konstruksi Hull 6 8,0 10% 624,0 624,0 624,0 624,0 624,0 624,0

18 Staff Divisi Konstruksi Tabung 6 8,0 10% 624,0 624,0 624,0 624,0 624,0 624,0

19 Staff Divisi Outfitting & Machinary 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

20 Staff Divisi Piping 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

22 Staff Divisi Pengadaan & Pemesanan 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

23 Staff Divisi Pemasaran 5 6,0 10% 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0 390,0

Tenaga Kerja Langsung

1 Engineer 10 8,0 10% 1.040,0 1040,0 1040,0 1040,0 1040,0 1040,0

2 Superintendent 7 6,0 10% 546,0 546,0 546,0 546,0 546,0 546,0

3 QA/QC 10 8,0 10% 1.040,0 1040,0 1040,0 1040,0 1040,0 1040,0

4 Foreman 14 5,0 10% 910,0 910,0 910,0 910,0 910,0 910,0

5 Welder 20 4,0 10% 1.040,0 1040,0 1040,0 1040,0 1040,0 1040,0

6 Fitter 20 3,0 10% 780,0 780,0 780,0 780,0 780,0 780,0

7 Crane Operator 11 3,0 10% 429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 429,0

8 Helper 1 3,0 10% 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0 39,0

9 Machine Operator 99 3,0 10% 3.861,0 3861,0 3861,0 3861,0 3861,0 3861,0

Total 266 Rp 511,00 17147,0 17147,0 17147,0 17147,0 17147,0 17147,0

Page 220: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tenaga Kerja Tidak Langsung

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

286,0 286,0 286,0 286,0 286,0 314,6 314,6 314,6 314,6 314,6 346,1 346,1 346,1 346,1 380,7

286,0 286,0 286,0 286,0 286,0 314,6 314,6 314,6 314,6 314,6 346,1 346,1 346,1 346,1 380,7

286,0 286,0 286,0 286,0 286,0 314,6 314,6 314,6 314,6 314,6 346,1 346,1 346,1 346,1 380,7

286,0 286,0 286,0 286,0 286,0 314,6 314,6 314,6 314,6 314,6 346,1 346,1 346,1 346,1 380,7

286,0 286,0 286,0 286,0 286,0 314,6 314,6 314,6 314,6 314,6 346,1 346,1 346,1 346,1 380,7

686,4 686,4 686,4 686,4 686,4 755,0 755,0 755,0 755,0 755,0 830,5 830,5 830,5 830,5 913,6

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

686,4 686,4 686,4 686,4 686,4 755,0 755,0 755,0 755,0 755,0 830,5 830,5 830,5 830,5 913,6

686,4 686,4 686,4 686,4 686,4 755,0 755,0 755,0 755,0 755,0 830,5 830,5 830,5 830,5 913,6

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

429,0 429,0 429,0 429,0 429,0 471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0

Tenaga Kerja Langsung

1144,0 1144,0 1144,0 1144,0 1144,0 1258,4 1258,4 1258,4 1258,4 1258,4 1384,2 1384,2 1384,2 1384,2 1522,7

600,6 600,6 600,6 600,6 600,6 660,7 660,7 660,7 660,7 660,7 726,7 726,7 726,7 726,7 799,4

1144,0 1144,0 1144,0 1144,0 1144,0 1258,4 1258,4 1258,4 1258,4 1258,4 1384,2 1384,2 1384,2 1384,2 1522,7

1001,0 1001,0 1001,0 1001,0 1001,0 1101,1 1101,1 1101,1 1101,1 1101,1 1211,2 1211,2 1211,2 1211,2 1332,3

1144,0 1144,0 1144,0 1144,0 1144,0 1258,4 1258,4 1258,4 1258,4 1258,4 1384,2 1384,2 1384,2 1384,2 1522,7

858,0 858,0 858,0 858,0 858,0 943,8 943,8 943,8 943,8 943,8 1038,2 1038,2 1038,2 1038,2 1142,0

471,9 471,9 471,9 471,9 471,9 519,1 519,1 519,1 519,1 519,1 571,0 571,0 571,0 571,0 628,1

42,9 42,9 42,9 42,9 42,9 47,2 47,2 47,2 47,2 47,2 51,9 51,9 51,9 51,9 57,1

4247,1 4247,1 4247,1 4247,1 4247,1 4671,8 4671,8 4671,8 4671,8 4671,8 5139,0 5139,0 5139,0 5139,0 5652,9

18861,7 18861,7 18861,7 18861,7 18861,7 20747,9 20747,9 20747,9 20747,9 20747,9 22822,7 22822,7 22822,7 22822,7 25104,9

Page 221: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tenaga Kerja Tidak Langsung

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 460,6 460,6 460,6 460,6 460,6

418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 460,6 460,6 460,6 460,6 460,6

418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 460,6 460,6 460,6 460,6 460,6

418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 460,6 460,6 460,6 460,6 460,6

418,7 418,7 418,7 418,7 418,7 460,6 460,6 460,6 460,6 460,6

1005,0 1005,0 1005,0 1005,0 1005,0 1105,5 1105,5 1105,5 1105,5 1105,5

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

1005,0 1005,0 1005,0 1005,0 1005,0 1105,5 1105,5 1105,5 1105,5 1105,5

1005,0 1005,0 1005,0 1005,0 1005,0 1105,5 1105,5 1105,5 1105,5 1105,5

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

628,1 628,1 628,1 628,1 628,1 690,9 690,9 690,9 690,9 690,9

Tenaga Kerja Langsung

1674,9 1674,9 1674,9 1674,9 1674,9 1842,4 1842,4 1842,4 1842,4 1842,4

879,3 879,3 879,3 879,3 879,3 967,3 967,3 967,3 967,3 967,3

1674,9 1674,9 1674,9 1674,9 1674,9 1842,4 1842,4 1842,4 1842,4 1842,4

1465,6 1465,6 1465,6 1465,6 1465,6 1612,1 1612,1 1612,1 1612,1 1612,1

1674,9 1674,9 1674,9 1674,9 1674,9 1842,4 1842,4 1842,4 1842,4 1842,4

1256,2 1256,2 1256,2 1256,2 1256,2 1381,8 1381,8 1381,8 1381,8 1381,8

690,9 690,9 690,9 690,9 690,9 760,0 760,0 760,0 760,0 760,0

62,8 62,8 62,8 62,8 62,8 69,1 69,1 69,1 69,1 69,1

6218,2 6218,2 6218,2 6218,2 6218,2 6840,0 6840,0 6840,0 6840,0 6840,0

27615,4 27615,4 27615,4 27615,4 27615,4 30377,0 30377,0 30377,0 30377,0 30377,0

Page 222: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 6 Pendapatan Galangan Kapal

Produk

Waktu

Kerja

(bulan)

Target

Penjualan

Produk/Tahun

Nilai Project

(dalam Juta

Rupiah)

Nilai Pembangunan

Kapal (dalam Juta

Rupiah) (dalam 1

tahun)

Kenaikan

Pendapatan/Tahun. (%)

Tahum ke-

50% 50% 50% 50% 50%

1

2

3

4

5

CNG Carrier 24 24,0 690.000.000 690.000.000 5,0% 345.000.000 362.250.000 380.362.500 399.380.625 419.349.656.

Pendapatan Galangan Kapal CNG 345.000.000 362.250.000. 380.362.500 399.380.625 419.349.656

Tahun ke-

50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

440.317.139 462.332.996 485.449.645 509.722.128 535.208.234 561.968.646 590.067.078. 619.570.432 650.548.954 683.076.401

440.317.139 462.332.996 485.449.645 509.722.128 535.208.234. 561.968.646 590.067.078 619.570.432 650.548.954 683.076.401

Tahun ke-

50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

717.230.221 753.091.732 790.746.319 830.283.635. 871.797.817 915.387.708 961.157.093. 1.009.214.948 1.059.675.695. 1.112.659.480

717.230.221 753.091.732 790.746.319 830.283.635 871.797.817 915.387.708 961.157.093 1.009.214.948 1.059.675.695 1.112.659.480

Page 223: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tahun ke-

50% 50% 50% 50% 50%

26 27 28 29 30

1.168.292.454 1.226.707.077 1.288.042.431 1.352.444.552 1.420.066.780

1.168.292.454 1.226.707.077 1.288.042.431 1.352.444.552 1.420.066.780

Page 224: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 7 Total Biaya Utilitas

No Item Jumlah Satuan Harga/Satuan (Rp) Total (Rp)

1 Generator (100 KVA) 2 unit 400.000.000 800.000.000

2 Generator (80 KVA) 1 unit 300.000.000 300.000.000

3 Generator (60 KVA) 1 unit 200.000.000 200.000.000

4 Biaya Perizinan 1 set 5.000.000 5.000.000

5 Biaya Perencanaan 1 set 10.000.000 10.000.000

6 Biaya Pengawasan 1 set 15.000.000 15.000.000

8 Office Supply 1 set 300.000.000 300.000.000

9 Biaya BPHTB 1 set 708.186.000 708.186.000

10 Instalasi Air & Listrik 93.840 m3 100.000 9.384.000.000

11 HPL (High Pressure

Laminate) 1 set 10.000.000.000 10.000.000.000

12 IT & Komputer 1 m3 150.000.000 150.000.000

Total 21.872.186.000

Tabel 8 Total Biaya Utilitas

No Biaya Investasi Harga

1 Total Harga Tanah 27.210.200.000,00

2 Total Harga Bangunan 100.767.490.000,00

3 Biaya utilitas 21.872.186.000,00

4 Total Harga Peralatan 49.937.985.600,00

5 Perawatan Peralatan Per Tahun 4.993.798.560,00

Total Biaya Investasi 204.781.660.160,00

Page 225: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 9 Peminjaman Modal

PINJAMAN MODAL

No. SUMBER PINJAMAN PROPORSI TOTAL PINJAMAN (dalam juta rupiah)

1 Modal Sendiri 40% 81.912.664.064

2 Bank 60% 122.868.996.096

TOTAL 100% 204.781.660.160

Page 226: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 10 Pengembalian Pinjaman

Ekspansi

Estimated Interest Loans : 11%

Tahun Tahun ke- Bunga Pinjaman Angsuran Pembayaran Sisa Pinjaman

2018 0 122.868.996.096

2019 1 13.515.589.571 3.571.216.802,3 17.086.806.373 119.297.779.294

2020 2 13.122.755.722 3.964.050.650,6 17.086.806.373 115.333.728.643

2021 3 12.686.710.151 4.400.096.222,1 17.086.806.373 110.933.632.421

2022 4 12.202.699.566 4.884.106.806,5 17.086.806.373 106.049.525.614

2023 5 11.665.447.818 5.421.358.555,3 17.086.806.373 100.628.167.059

2024 6 11.069.098.377 6.017.707.996,3 17.086.806.373 94.610.459.063

2025 7 10.407.150.497 6.679.655.875,9 17.086.806.373 87.930.803.187

2026 8 9.672.388.351 7.414.418.022,3 17.086.806.373 80.516.385.165

2027 9 8.856.802.368 8.230.004.004,8 17.086.806.373 72.286.381.160

2028 10 7.951.501.928 9.135.304.445,3 17.086.806.373 63.151.076.715

2029 11 6.946.618.439 10.140.187.934,3 17.086.806.373 53.010.888.780

2030 12 5.831.197.766 11.255.608.607,0 17.086.806.373 41.755.280.173

2031 13 4.593.080.819 12.493.725.553,8 17.086.806.373 29.261.554.620

2032 14 3.218.771.008 13.868.035.364,7 17.086.806.373 15.393.519.255

2033 15 1.693.287.118 15.393.519.254,8 17.086.806.373 0

Jumlah 133.433.099.497 122.868.996.096 256.302.095.593

Page 227: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 11 Biaya Operasional

No Deskripsi

Estimasi Biaya

Biaya (juta rupiah)

Kenaikan

Harga/Tah

un

1 2 3 4 5

Jumlah

Produk(Unit) 2018 2019 2020 2021 2022

PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL GALANGAN KAPAL CNG

BIAYA LANGSUNG

Harga Biaya Pokok Produksi

5%

1 Biaya Material 1

70.312.175.018

70.312.175.018

73.827.783.768

77.519.172.957

81.395.131.605

85.464.888.185

2 Biaya System and Machinery 1

200.000.000.000,00

200.000.000.000

210.000.000.000

220.500.000.000

231.525.000.000

243.101.250.000

3 Biaya Tenaga Kerja

Langsung 1

7.462.000.000,00

7.462.000.000

7.835.100.000

8.226.855.000

8.638.197.750

9.070.107.638

4 Biaya Overhead 1

7.777.417.501,76

7.777.417.502

8.166.288.377

8.574.602.796

9.003.332.935

9.453.499.582

5 Biaya Utilitas 1

21.872.186.000

21.872.186.000

22.965.795.300

24.114.085.065

25.319.789.318

26.585.778.784

TOTAL BIAYA LANGSUNG CNG CARRIER

307.423.778.519,4

322.794.967.445,3

338.934.715.817,6

355.881.451.608,5

373.675.524.188,9

BIAYA PERAWATAN

1 Biaya Pemeliharaan

Fasilitas Dock

5%

pemeliharaan Bengkel dan

Gudang 1

60.000.000,00

60.000.000,00

63.000.000,0

66.150.000,0

69.457.500,0

72.930.375,0

Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin 1

40.000.000,00

40.000.000,00

42.000.000,0

44.100.000,0

46.305.000,0

48.620.250,0

Lisensi Software 1

100.000.000,00

100.000.000,00

105.000.000,0

110.250.000,0

115.762.500,0

121.550.625,0

2 Biaya Lain Lain

Biaya Promosi 1

30.000.000,00

5%

30.000.000,00

31.500.000,0

33.075.000,0

34.728.750,0

36.465.187,5

Biaya Pendidikan dan

Pelatihan 1

50.000.000,00

50.000.000,00

52.500.000,0

55.125.000,0

57.881.250,0

60.775.312,5

Biaya Perawatan Kesehatan 1

30.000.000,00

30.000.000,00

31.500.000,0

33.075.000,0

34.728.750,0

36.465.187,5

3 Biaya Administrasi

10.000.000,00

10.000.000,00

10.500.000,0

11.025.000,0

11.576.250,0

12.155.062,5

TOTAL BIAYA PERAWATAN GUDANG DAN FASILITAS GALANGAN CNG

320.000.000,0

336.000.000,0

352.800.000,0

370.440.000,0

388.962.000,0

BIAYA TIDAK LANGSUNG (Gaji pekerja)

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

TOTAL BIAYA TIDAK LANGSUNG 5%

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

5.824.000.000,0

TOTAL BIAYA OPERASIONAL

313.567.778.519,4

328.954.967.445,3

345.111.515.817,6

362.075.891.608,5

379.888.486.188,9

Page 228: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032

89.738.132.594

94.225.039.224

98.936.291.185

103.883.105.744

109.077.261.032

114.531.124.083

120.257.680.287

126.270.564.302

132.584.092.517

139.213.297.143

255.256.312.500

268.019.128.125

281.420.084.531

295.491.088.758

310.265.643.196

325.778.925.355

342.067.871.623

359.171.265.204

377.129.828.465

395.986.319.888

9.523.613.019

9.999.793.670

10.499.783.354

11.024.772.522

11.576.011.148

12.154.811.705

12.762.552.290

13.400.679.905

14.070.713.900

14.774.249.595

9.926.174.561

10.422.483.289

10.943.607.454

11.490.787.827

12.065.327.218

12.668.593.579

13.302.023.258

13.967.124.421

14.665.480.642

15.398.754.674

27.915.067.723

29.310.821.110

30.776.362.165

32.315.180.273

33.930.939.287

35.627.486.251

37.408.860.564

39.279.303.592

41.243.268.772

43.305.432.210

392.359.300.398,3

411.977.265.418,3

432.576.128.689,2

454.204.935.123,6

476.915.181.879,8

500.760.940.973,8

525.798.988.022,5

552.088.937.423,6

579.693.384.294,8

608.678.053.509,5

392.359.300.398,3

411.977.265.418,3

432.576.128.689,2

454.204.935.123,6

476.915.181.879,8

500.760.940.973,8

525.798.988.022,5

552.088.937.423,6

579.693.384.294,8

608.678.053.509,5

76.576.893,8

80.405.738,4

84.426.025,4

88.647.326,6

93.079.693,0

97.733.677,6

102.620.361,5

107.751.379,6

113.138.948,5

118.795.896,0

51.051.262,5

53.603.825,6

56.284.016,9

59.098.217,8

62.053.128,6

65.155.785,1

68.413.574,3

71.834.253,0

75.425.965,7

79.197.264,0

127.628.156,3

134.009.564,1

140.710.042,3

147.745.544,4

155.132.821,6

162.889.462,7

171.033.935,8

179.585.632,6

188.564.914,2

197.993.159,9

38.288.446,9

40.202.869,2

42.213.012,7

44.323.663,3

46.539.846,5

48.866.838,8

51.310.180,7

53.875.689,8

56.569.474,3

59.397.948,0

63.814.078,1

67.004.782,0

70.355.021,1

73.872.772,2

77.566.410,8

81.444.731,3

85.516.967,9

89.792.816,3

94.282.457,1

98.996.580,0

38.288.446,9

40.202.869,2

42.213.012,7

44.323.663,3

46.539.846,5

48.866.838,8

51.310.180,7

53.875.689,8

56.569.474,3

59.397.948,0

12.762.815,6

13.400.956,4

14.071.004,2

14.774.554,4

15.513.282,2

16.288.946,3

17.103.393,6

17.958.563,3

18.856.491,4

19.799.316,0

408.410.100,0

428.830.605,0

450.272.135,3

472.785.742,0

496.425.029,1

521.246.280,6

547.308.594,6

574.674.024,3

603.407.725,5

633.578.111,8

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

6.406.400.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

7.047.040.000,0

399.174.110.498,3

418.812.496.023,3

439.432.800.824,4

461.084.120.865,6

483.818.006.908,9

508.329.227.254,4

533.393.336.617,1

559.710.651.447,9

587.343.832.020,3

616.358.671.621,4

Page 229: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042

146.173.962.000

153.482.660.100

161.156.793.105

169.214.632.760

177.675.364.398

186.559.132.618

195.887.089.249

205.681.443.711

215.965.515.897

226.763.791.692

415.785.635.882

436.574.917.676

458.403.663.560

481.323.846.738

505.390.039.075

530.659.541.029

557.192.518.080

585.052.143.984

614.304.751.184

645.019.988.743

15.512.962.075

16.288.610.179

17.103.040.687

17.958.192.722

18.856.102.358

19.798.907.476

20.788.852.850

21.828.295.492

22.919.710.267

24.065.695.780

16.168.692.407

16.977.127.028

17.825.983.379

18.717.282.548

19.653.146.676

20.635.804.009

21.667.594.210

22.750.973.920

23.888.522.616

25.082.948.747

45.470.703.821

47.744.239.012

50.131.450.962

52.638.023.510

55.269.924.686

58.033.420.920

60.935.091.966

63.981.846.565

67.180.938.893

70.539.985.837

639.111.956.185,0

671.067.553.994,3

704.620.931.694,0

739.851.978.278,7

776.844.577.192,6

815.686.806.052,2

856.471.146.354,9

899.294.703.672,6

944.259.438.856,2

991.472.410.799,0

639.111.956.185,0

671.067.553.994,3

704.620.931.694,0

739.851.978.278,7

776.844.577.192,6

815.686.806.052,2

856.471.146.354,9

899.294.703.672,6

944.259.438.856,2

991.472.410.799,0

124.735.690,8

130.972.475,3

137.521.099,1

144.397.154,0

151.617.011,7

159.197.862,3

167.157.755,4

175.515.643,2

184.291.425,4

193.505.996,6

83.157.127,2

87.314.983,5

91.680.732,7

96.264.769,3

101.078.007,8

106.131.908,2

111.438.503,6

117.010.428,8

122.860.950,2

129.003.997,7

207.892.817,9

218.287.458,8

229.201.831,8

240.661.923,4

252.695.019,5

265.329.770,5

278.596.259,0

292.526.072,0

307.152.375,6

322.509.994,4

62.367.845,4

65.486.237,7

68.760.549,5

72.198.577,0

75.808.505,9

79.598.931,2

83.578.877,7

87.757.821,6

92.145.712,7

96.752.998,3

103.946.409,0

109.143.729,4

114.600.915,9

120.330.961,7

126.347.509,8

132.664.885,3

139.298.129,5

146.263.036,0

153.576.187,8

161.254.997,2

62.367.845,4

65.486.237,7

68.760.549,5

72.198.577,0

75.808.505,9

79.598.931,2

83.578.877,7

87.757.821,6

92.145.712,7

96.752.998,3

20.789.281,8

21.828.745,9

22.920.183,2

24.066.192,3

25.269.502,0

26.532.977,1

27.859.625,9

29.252.607,2

30.715.237,6

32.250.999,4

665.257.017,4

698.519.868,3

733.445.861,7

770.118.154,8

808.624.062,5

849.055.265,6

891.508.028,9

936.083.430,4

982.887.601,9

1.032.031.982,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

7.751.744.000,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

8.526.918.400,0

647.528.957.202,4

679.517.817.862,6

713.106.121.555,7

748.373.840.433,5

785.404.945.255,1

825.062.779.717,9

865.889.572.783,8

908.757.705.503,0

953.769.244.858,1

1.001.031.361.181

Page 230: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

26 27 28 29 30

2043 2044 2045 2046 2047

238.101.981.276 250.007.080.340 262.507.434.357 275.632.806.075 289.414.446.379

677.270.988.180 711.134.537.589 746.691.264.468 784.025.827.692 823.227.119.076

25.268.980.569 26.532.429.597 27.859.051.077 29.252.003.631 30.714.603.813

26.337.096.185 27.653.950.994 29.036.648.543 30.488.480.971 32.012.905.019

74.066.985.129 77.770.334.386 81.658.851.105 85.741.793.660 90.028.883.343

1.041.046.031.339,0 1.093.098.332.905,9 1.147.753.249.551,2 1.205.140.912.028,8 1.265.397.957.630,2

1.041.046.031.339,0 1.093.098.332.905,9 1.147.753.249.551,2 1.205.140.912.028,8 1.265.397.957.630,2

203.181.296,5 213.340.361,3 224.007.379,3 235.207.748,3 246.968.135,7

135.454.197,6 142.226.907,5 149.338.252,9 156.805.165,5 164.645.423,8

338.635.494,1 355.567.268,8 373.345.632,2 392.012.913,8 411.613.559,5

101.590.648,2 106.670.180,6 112.003.689,7 117.603.874,2 123.484.067,9

169.317.747,0 177.783.634,4 186.672.816,1 196.006.456,9 205.806.779,8

101.590.648,2 106.670.180,6 112.003.689,7 117.603.874,2 123.484.067,9

33.863.549,4 35.556.726,9 37.334.563,2 39.201.291,4 41.161.356,0

1.083.633.581,1 1.137.815.260,1 1.194.706.023,1 1.254.441.324,3 1.317.163.390,5

9.379.610.240,0 9.379.610.240,0 9.379.610.240,0 9.379.610.240,0 9.379.610.240,0

9.379.610.240,0 9.379.610.240,0 9.379.610.240,0 9.379.610.240,0 9.379.610.240,0

1.051.509.275.160,1 1.103.615.758.406,1 1.158.327.565.814,4 1.215.774.963.593,1 1.276.094.731.260,8

Page 231: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Tabel 12 Net Present Value

Tahun ke- PRESENT VALUE

0 Investasi Awal (204.781.660,16) (204.781.660,16)

1 FCF Tahun 1 10.213.871,45 9.201.685,99

2 FCF Tahun 2 11.685.492,20 9.484.207,61

3 FCF Tahun 3 13.230.693,99 9.674.169,41

4 FCF Tahun 4 14.853.155,86 9.784.233,83

5 FCF Tahun 5 16.556.740,83 9.825.619,84

6 FCF Tahun 6 17.885.409,05 9.562.270,05

7 FCF Tahun 7 19.763.611,48 9.519.309,70

8 FCF Tahun 8 21.735.724,03 9.431.706,57

9 FCF Tahun 9 23.806.442,20 9.306.527,98

10 FCF Tahun 10 25.980.696,29 9.149.997,98

11 FCF Tahun 11 27.849.897,47 8.836.307,77

12 FCF Tahun 12 29.365.830,27 8.393.953,11

13 FCF Tahun 13 32.763.983,49 8.437.192,82

14 FCF Tahun 14 35.406.802,92 8.214.195,04

15 FCF Tahun 15 38.181.763,32 7.980.154,50

16 FCF Tahun 16 54.009.964,80 10.169.655,32

17 FCF Tahun 17 57.069.358,65 9.680.824,62

18 FCF Tahun 18 60.281.722,18 9.212.384,01

19 FCF Tahun 19 63.654.703,89 8.763.829,21

20 FCF Tahun 20 67.196.334,69 8.334.623,93

21 FCF Tahun 21 70.090.211,15 7.832.038,50

22 FCF Tahun 22 73.994.859,11 7.448.966,38

23 FCF Tahun 23 78.094.739,46 7.082.609,02

24 FCF Tahun 24 82.399.613,83 6.732.458,51

25 FCF Tahun 25 86.919.731,92 6.397.995,18

26 FCF Tahun 26 90.992.229,36 6.034.021,55

27 FCF Tahun 27 95.975.659,55 5.733.775,41

28 FCF Tahun 28 101.208.261,25 5.447.190,42

29 FCF Tahun 29 106.702.493,04 5.173.782,67

30 FCF Tahun 30 112.471.436,42 4.913.069,17

Total FCF 1.540.341.434,18 245.758.756,12

Bunga Bank 51.344.714,47

Page 232: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Description

Years to Year

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Investasi 204.78

1.660

Uang Masuk

Pendaoatan

Galangan

Kapal CNG

345.00

0.000

362.25

0.000

380.36

2.500

399.38

0.625

419.34

9.656

440.31

7.139

462.33

2.996

485.44

9.645

509.72

2.128

535.20

8.234

561.96

8.646

590.06

7.078

619.57

0.432

650.54

8.954

683.07

6.401

EBITDA

(Earning

Before

Interest, Tax,

Depresiasion

and

Amortation)

345.00

0.000

362.25

0.000

380.36

2.500

399.38

0.625

419.34

9.656

440.31

7.139

462.33

2.996

485.44

9.645

509.72

2.128

535.20

8.234

561.96

8.646

590.06

7.078

619.57

0.432

650.54

8.954

683.07

6.401

Dana Keluar

1. Biaya

Langsung

(307.4

23.778)

(322.7

94.967)

(338.9

34.715)

(355.8

81.451)

(373.6

75.524)

(392.3

59.300)

(411.9

77.265)

(432.5

76.128)

(454.2

04.935)

(476.9

15.181)

(500.7

60.940)

(525.7

98.988)

(552.0

88.937)

(579.6

93.384)

(608.6

78.053)

2. Biaya

Perawatan

(320.0

00)

(336.0

00)

(352.8

00)

(370.4

40)

(388.9

62)

(408.4

10)

(428.8

30)

(450.2

72)

(472.7

85)

(496.4

25)

(521.2

46)

(547.3

08)

(574.6

74)

(603.4

07)

(633.5

78)

3. Biaya

Tidak

Langsung

(pekerja)

(5.824.000)

(5.824.000)

(5.824.000)

(5.824.000)

(5.824.000)

(6.406.400)

(6.406.400)

(6.406.400)

(6.406.400)

(6.406.400)

(7.047.040)

(7.047.040)

(7.047.040)

(7.047.040)

(7.047.040)

Uang Keluar

Berdasarkan

Page 233: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Aktivitas

Investasi

Nilai

Depresiasi (

Galangan

Kapal CNG)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.416.

463)

(1.299.

577)

(1.299.

577)

(1.299.

577)

(1.299.

577)

(1.299.

577)

Uang Keluar

Berdasarkan

Aktivitas

Keuangan

Galangan

Kapal CNG

1 Pembayaran

Angsuran

Pinjaman

(3.571.216)

(3.964.050)

(4.400.096)

(4.884.106)

(5.421.358)

(6.017.708)

(6.679.655)

(7.414.418)

(8.230.004)

(9.135.304)

(10.140.187)

(11.255.608)

(12.493.725)

(13.868.035)

(15.393.519)

2. Pembayaran

Angsuran

Bunga

Pinjaman

(13.51

5.589)

(13.12

2.755)

(12.68

6.710)

(12.20

2.699)

(11.66

5.447)

(11.06

9.098)

(10.40

7.150)

(9.672.

388)

(8.856.

802)

(7.951.

501)

(6.946.

618)

(6.946.

618)

(4.593.

080)

(3.218.

771)

(1.693.

287)

Total

(332.0

71.048

)

(347.4

58.237

)

(363.6

14.786

)

(380.5

79.161

)

(398.3

91.756

)

(417.6

77.380

)

(437.3

15.766

)

(457.9

36.071

)

(479.5

87.391

)

(502.3

21.277

)

(526.7

15.611

)

(552.8

95.141

)

(578.0

97.035

)

(605.7

30.216

)

(634.7

45.055

)

EBT

(Earning

Before Tax)

12.928.

951

14.791.

762

16.747.

713

18.801.

463

20.957.

899

22.639.

758

25.017.

229

27.513.

574

30.134.

736

32.886.

957

35.253.

034

37.171.

937

41.473.

396

44.818.

737

48.331.

345

Pajak 0,21

(2.715.

079)

(3.106.

270)

(3.517.

019)

(3.948.

307)

(4.401.

158)

(4.754.

349)

(5.253.

618)

(5.777.

850)

(6.328.

294)

(6.906.

261)

(7.403.

137)

(7.806.

106)

(8.709.

413)

(9.411.

934)

(10.14

9.582)

EAT

(Earning

After Tax)

10.213.

871

11.685.

492

13.230.

693

14.853.

155

16.556.

740

17.885.

409

19.763.

611

21.735.

724

23.806.

442

25.980.

696

27.849.

897

29.365.

830

32.763.

983

35.406.

802

38.181.

763

Akumulasi

Pendapatan

Bersih

10.213.

871

21.899.

363

35.130.

057

49.983.

213

66.539.

954

84.425.

363

104.18

8.974

125.92

4.698

149.73

1.141

175.71

1.837

203.56

1.734

232.92

7.565

265.69

1.548

301.09

8.351

339.28

0.114

Page 234: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

Akumulasi

Pendapatan

Bersih -

Investasi

(194.5

67.788

)

(182.8

82.296

)

(169.6

51.602

)

(154.7

98.446

)

(138.2

41.705

)

(120.3

56.296

)

(100.5

92.685

)

(78.85

6.961)

(55.05

0.519)

(29.06

9.822)

(1.219.

925)

28.145.

904

60.909.

888

96.316.

691

134.49

8.454

Laba 2,96% 3,23% 3,48% 3,72% 3,95% 4,06% 4,27% 4,48% 4,67% 4,85% 4,96% 4,98% 5,29% 5,44% 5,59%

Years to year

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

717.230.

221

753.091.

732

790.746.

319

830.283.

635

871.797.

817

915.387.

708

961.157.

093

1.009.21

4.948

1.059.67

5.695

1.112.65

9.480

1.168.29

2.454

1.226.70

7.077

1.288.04

2.431

1.352.444

.552

1.420.06

6.780

717.230.

221

753.091.

732

790.746.

319

830.283.

635

871.797.

817

915.387.

708

961.157.

093

1.009.21

4.948

1.059.67

5.695

1.112.65

9.480

1.168.29

2.454

1.226.70

7.077

1.288.04

2.431

1.352.444

.552

1.420.06

6.780

(639.111.

956)

(671.067.

553)

(704.620.

931)

(739.851.

978)

(776.844.

577)

(815.686.

806)

(856.471.

146)

(899.294.

703)

(944.259.

438)

(991.472.

410)

(1.041.04

6.031)

(1.093.09

8.332)

(1.147.75

3.249)

(1.205.14

0.912)

(1.265.39

7.957)

(665.257

)

(698.519

)

(733.445

)

(770.118

)

(808.624

)

(849.055

)

(891.508

)

(936.083

)

(982.887

)

(1.032.03

1)

(1.083.63

3)

(1.137.81

5)

(1.194.70

6)

(1.254.44

1)

(1.317.16

3)

(7.751.744)

(7.751.744)

(7.751.744)

(7.751.744)

(7.751.744)

(8.526.918)

(8.526.918)

(8.526.918)

(8.526.918)

(8.526.918)

(9.379.610)

(9.379.610)

(9.379.610)

(9.379.610)

(9.379.610)

(1.334.220)

(1.334.220)

(1.334.220)

(1.334.220)

(1.334.220)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

(1.603.142)

-

Page 235: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

(0,00)

(648.863.

177)

(680.852.

038)

(714.440.

342)

(749.708.

061)

(786.739.

165)

(826.665.

922)

(867.492.

715)

(910.360.

847)

(955.372.

387)

(1.002.63

4.503)

(1.053.11

2.417)

(1.105.21

8.900)

(1.159.93

0.708)

(1.217.37

8.105)

(1.277.69

7.873)

68.367.0

44

72.239.6

94

76.305.9

77

80.575.5

74

85.058.6

51

88.721.7

86

93.664.3

78

98.854.1

00

104.303.

308

110.024.

977

115.180.

037

121.488.

176

128.111.

723

135.066.4

46

142.368.

906

(14.357.0

79)

(15.170.3

35)

(16.024.2

55)

(16.920.8

70)

(17.862.3

16)

(18.631.5

75)

(19.669.5

19)

(20.759.3

61)

(21.903.6

94)

(23.105.2

45)

(24.187.8

07)

(25.512.5

17)

(26.903.4

61)

(28.363.9

53)

(29.897.4

70)

54.009.9

64

57.069.3

58

60.281.7

22

63.654.7

03

67.196.3

34

70.090.2

11

73.994.8

59

78.094.7

39

82.399.6

13

86.919.7

31

90.992.2

29

95.975.6

59

101.208.

261

106.702.4

93

112.471.

436

393.290.

079

450.359.

438

510.641.

160

574.295.

864

641.492.

199

711.582.

410

785.577.

269

863.672.

008

946.071.

622

1.032.99

1.354

1.123.98

3.583

1.219.95

9.243

1.321.16

7.504

1.427.869

.997

1.540.34

1.434

188.508.

419

245.577.

778

305.859.

500

369.514.

204

436.710.

538

506.800.

750

580.795.

609

658.890.

348

741.289.

962

828.209.

694

919.201.

923

1.015.17

7.583

1.116.38

5.844

1.223.088

.337

1.335.55

9.774

7,53% 7,58% 7,62% 7,67% 7,71% 7,66% 7,70% 7,74% 7,78% 7,81% 7,79% 7,82% 7,86% 7,89% 7,92%

Tabel 13 Hasil NPV,IRR, ROI dan Payback Period

Jumlah Komulatif FCF x Rumus PV = NPV 40.977,10 (juta rupiah)

Pengembalian Invest.(+):Invest.=IRR 12,49%

Rata-2 NPV : Invest. = ROI 25,07%

Payback Periode 12,09 tahun

12 tahun

1,078 bulan

Go Project / Layak

Page 236: ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PEMBANGUNAN GALANGAN KAPAL PENGANGKUT CNG … · 2018. 1. 31. · ii FINAL PROJECT – MN 141581 TECHNICAL AND ECONOMIC ANALYSIS OF SHIPYARD DEVELOPMENT

BIODATA PENULIS

Dimas Aldyanto Wibowo, itulah nama lengkap penulis. Dilahirkan

di Jakarta pada 25 Mei 1995 silam, Penulis merupakan anak

pertama dalam keluarga. Penulis menempuh pendidikan formal

tingkat dasar pada TK Al-Ijtihad, kemudian melanjutkan ke SDN 6

Tangerang, SMPN 1 Tangerang dan SMAN 1 Tangerang. Setelah

lulus SMA, Penulis diterima di Departemen Teknik Perkapalan

FTK ITS pada tahun 2013 melalui jalur SNMPTN.

Di Departemen Teknik Perkapalan Penulis mengambil Bidang Studi Industri Perkapalan

Selama masa studi di ITS, selain kuliah Penulis juga pernah menjadi staff Departemen

Hubungan Luar Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan 2014/2015 serta Kepala Divisi

Hubungan Luar Himpunan Mahasiswa Teknik Perkapalan 2015/2016. Selan itu, Penulis juga

pernah menjadi pengurus INDOCOR SC ITS, Panitia Sampan 8 & 9, Peserta LKMM Pra TD,

TD dan TM. Penulis juga pernah menyelsaikan kegiatan kerja praktek di PT Palindo Marine

Shipyard, Batam dan P.T. Pertamina (Persero)-Shipping(NSPC), Jakarta

Penulis tercatat pernah menjadi grader untuk mata kuliah Teknologi Las

Email: [email protected]

Foto Berwarna

4x6 cm