ITB Pengangkut CNG

download ITB Pengangkut CNG

of 6

Transcript of ITB Pengangkut CNG

  • 7/23/2019 ITB Pengangkut CNG

    1/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1

    AbstrakDiperkirakan, pada tahun 2014 nanti sumur gasdi Sembakung akan menghasilkan gas 5 MMscfd, dimana

    volume tersebut akan naik secara bertahap hingga

    mencapai 25 MMscfd di 2016, untuk periode selama 11

    tahun. Gas tersebut dialokasikan sebagai bahan bakar

    untuk PLTG di Nunukan yang yang berjarak 25 mil laut

    dari Sembakung. Untuk itu perlu adanya sarana

    transportasi gas yang dapat menyalurkan gas dari

    Sembakung ke Nunukan. Selain dengan LNG (Liquified

    Natural Gas) gas juga dapat didistribusikan dalam

    bentuk gas yang terkompresi atau CNG (CompressedNatural Gas) dimana teknologi pengangkutannya lebihsederhana, murah dan mudah dibandingkan dengan LNG.

    Integrated tug barge(ITB) diharapkan menjadi solusi yang

    cukup baik dalam memenuhi sarana transportasi gas dari

    Sembakung ke Nunukan. Proses perancangan ITB diawali

    dengan perencanaan muatan. Gas sebanyak 25MMscf

    dibagi dalam 3 buah barge dengan 2 buah tugboatpendorong yang bekerja secara bergantian. Masing-

    masing barge mengangkut 8.33 MMscf gas yang

    dikompresi dalam tabung CNG dan dikemas dalam

    kontainer. Selanjutnya metode yang digunakan dalam

    perancangan ITB ini adalah optimation design approach,dengan menggunakan aplikasi solver yang disediakan

    Microsoft excel. Luasan geladak yang dibutuhkan

    kontainer, dijadikan salah satu batasan dalam prosesoptimasi. Dari proses optimasi didapat ukuran barge yang

    optimal adalah Lpp = 46,79 m, B = 13,75 m, H = 2.71 m, T

    = 2.14 m. Sedangkan ukuran utama tugboat

    pendorongnya adalah Lpp = 16 m, B = 6 m, H = 2.7 m, T =

    2.12 m. Setelah dilakukan penggabungan antarakeduanya, didapatkan Integrated tug barge dengan

    panjang Loa = 63.5 m.

    Kata Kunci CNG, Tabung CNG, Integrated Tug Barge,

    Nunukan.

    I. PENDAHULUAN

    AAT ini, tongkang yang banyak beroperasi di perairan

    dangkal masih menggunakan Tongkang konvensional,

    yaitu dengan sistem Convensional Towing-rope Tug Boat.Pada kenyataannya, penggunaan Tongkang jenis ini masih

    menyisakan beberapa kendala. Diantaranya diakibatkan

    oleh kondisi perairan yang menyulitkan pengoperasiantongkang tersebut, terutama untuk daerah-daerah yang

    memiliki tikungan tajam dan berarus, serta di daerah yangcenderung terjadi pendangkalan sungai.

    Tongkang jenis Pusher-barge yang lebih dikenal

    dengan Integrated Tug Barge yaitu perpaduan antara PusherBarge dan Push Boat dapat dijadikan solusi dalam

    memenuhi sarana transportasi di peraidan dangkal. Berbedadengan Tug Boat pada umumnya, Push Boat dioperasikandengan cara mendorong tongkang dengan mengikatkan

    bagian belakang tongkang dengan bagian depan pada Push

    Boat (Pusher-barge Combination).

    Sembakung Kabupaten Nunukan merupakan salah satu

    daerah di Indonesia yang memiliki cadangan gas yangcukup besar. Diperkirakan, pada tahun 2014 nanti sumurgas di sembakung akan menghasilkan gas 5 MMscfd,

    dimana volume tersebut akan naik secara bertahap hingga

    mencapai 25 MMscfd di 2016, untuk periode selama 11

    tahun [10]. Gas tersebut dialokasikan sebagai bahan bakaruntuk PLTG di Nunukan yang yang berjarak 25 mil laut

    dari Sembakung. Untuk itu perlu adanya sarana transportasiyang dapat menyalurkan gas dari Sembakung ke Nunukan.

    Berdasarkan permasalahan yang ada maka penulistergerak untuk melakukan studi tentang integrated tug bargeyang secara khusus digunakan dalam pendistribusiaan Gas di

    daerah Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

    II.

    TINJAUANPUSTAKA

    A.

    Gas Alam

    Gas alam atau yang sering disebut dengan gas bumi

    adalah bahan atau materi yang terdiri dari fosil-fosil danterbentuk dalam wujud gas, gas alam sebagian besar terbentukdari metana. Gas alam dapat ditemukan di pertambangan

    minyak bumi, tambang batubara, dan diladang minyak bumi.

    Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4),yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan

    teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul

    hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana(C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang

    mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan

    sumber utama untuk sumber gas helium. Komposisi pada gasalam dapat bervariasi. Pada tabel di bawah ini digambarkansecara umum komposisi pada gas alam murni sebelum

    dilakukan pengolahan [11].

    PerancanganIntegrated Tug-Barge(ITB) Pengangkut

    CNG (Compressed Natural Gas) Yang Sesuai Untuk

    Perairan Sembakung-NunukanDanu Utama dan Wasis Dwi Aryawan

    Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan , Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

    E-mail: [email protected]

    S

  • 7/23/2019 ITB Pengangkut CNG

    2/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 2

    Tabel 2-1. Komposisi kimia gas alam

    B.

    Compress Natural Gas (CNG)

    Salah satu cara dalam mengemas gas adalah dengan

    mengkonversikannya kedalam bentuk CNG. CNG adalah gasbumi yang dimampatkan atau dikompres (Compressed)

    sehingga bertekanan tinggi dan disimpan di dalam bejana

    tekan atau tabung (Cylinder). Adapun wujud dari gas CNGmasih berupa gas, jadi tidak berupa cair, hanya gas tersebut

    ditekan sampai pada tekanan 200-250 bar atau di kisaran

    29003600 psi. Dengan tekanan sebesat itu, maka diperlukantabung khusus yang mampu menahan tekanan dari gas

    tersebut.

    Tabung yang dipakai harus lolos dari bergagai pengujianyang sesuai dengan kode dan standar, mengingat muatannya

    adalah gas dengan tekanan yang besar. Tiap Negara memiliki

    kode dan standar yang berbeda, misalnya di Amerika mengacupada standar ASME, di Inggris mengacu pada standar BS, dan

    lain sebagainya.

    Adapun beberapa tipe tabung CNG yang digunakan

    adalah sebagai berikut [3]:1.

    Tabung ini secara keseluruhan terbuat dari baja. Biaya

    pembuatan yang cukup murah merupakan keuntungandari tabung tipe ini. Namun masalah berat menjadi

    kendala tersendiri.

    2. Tabung tipe 2 terbuat dari baja dan material kompositberupa resin dan fiber. Tabung ini dirancang agar

    memiliki ketebalan yang tidak terlalu besar untukmenahan tekanan gas tertentu. Tipe ini memiliki berat

    yang lebih ringan dari tabung tipe 1, namun dengan hargayang lebih mahal. Karena merupakan perpaduan dari

    logam dan bahan komposit.

    3. Tabung tipe ini memiliki linear yang terbuat dari

    aluminium. Tentu saja ini membawa keuntungantersendiri terhadap berat tabung yang menjadi

    permasalahan pada tipe 1 dan 2. Pembuatan tabung

    dengan bahan aluminium ini memiliki keuntungan hinggabatas tertentu. Jika untuk penggunaan kapasitas

    penggunaan bahan aluminium dinilai tidak memberikeuntungan baik dari segi ekonomis maupun kekuatan.

    4.

    Tabung tipe 4 terbuat dari bahan plastik dan overwrappenuh serat karbon atau konstruksi campuran viber.

    Linear dari tabung 4 tidak memberikan kekuatan

    struktural tetapi hanya sebagai bahan untuk menyimpangas bertekanan saja. Meskipun telah beredar dipasaran,

    namun tabung tipe 4 masih dalam proses pengembangan.

    Gambar 2.1. Jenis Tabung CNG

    C. Kemasan Tabung CNG dalam Peti Kemas

    Peti kemas (Ingggris:ISO container) adalah peti atau

    kotak yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan

    International Organization for Standardization (ISO) sebagaialat atau perangkat pengangkutan barang yang bisa digunakan

    diberbagai moda, mulai dari moda jalan dengan truk peti

    kemas, kereta api dan kapal petikemas laut.

    Salah satu keunggulan angkutan peti kemas adalah

    intermodalitynya dimana peti kemas bisa diangkut dengan trukpeti kemas, kereta api dan kapal petikemas. Hal inilah yangmenyebabkan peralihan angkutan barang umum menjadi

    angkutan barang dengan menggunakan peti kemas yang

    menonjol dalam beberapa dekade terakhir ini.

    Ukuran peti kemas standar yang digunakan ditampilkandalam tabel berikut [12]:

    Tabel 2-2. Ukuran Peti Kemas Standar

    Jenis peti kemas untuk tabung gas, tangki, generatorbiasanya tidak dilengkapi dengan dinding samping, depan

    belakang dan atas.

  • 7/23/2019 ITB Pengangkut CNG

    3/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 3

    Gambar 2.2. Tabung CNG dalam Peti Kemas

    D.

    Integgrated Tug Barge

    Baru-baru ini sedang terjadi peningkatan minat dalampenggunaan Integrated Tug Barge untuk transportasi laut.Permasalahan ini mendorong pengembangan berbagai sistem

    koneksi tug barge menggabungkan fitur desain yang inovatif.

    Meskipun kapal self-propelled lebih sering digunakan diindustri maritim, terutama untuk perdagangan khusus, namun

    baru-baru ini Pusher Barge sedang dikembangkan. Kelas

    kapal yang telah berkembang menggunakan berbagaipengaturan dan desain, beberapa di antaranya cukupmengganti atau menambah pengaturan tali kawat

    konvensional.

    Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari penggunaan

    Integrated Tug Bargedibandingkan dengan penggunaan kapal

    tunda konvensional (towing rope) [2]:1.

    Sistem pusher-barge memiliki ukuran panjangkeseluruhan yang relative lebih pendek daripada dengan

    menggunakan tugboat konvensional, hal ini berarti kapal

    dapat lebih aman.

    2. Sistem pusher barge dapat mengatur power kapal dengansendirinya, jika menggunakan tugboat konvensional

    meskipun tugboat sudah mengurangi kecepatan namun

    belum tentu tongkang juga ikut berhenti. Perbedaan initerlihat jelas jika digunakan untuk perairan sungai yang

    berarus.

    3. Pusher barge dapat melakukan manuver lebih mudahterutama untuk wilayah perairan sungai yang berkelok.

    4.

    Sistem pusher barge dapat mengendalikan badan kapaldengan mudah, karena tongkang terikat kuat pada

    tugboatnya. Sedangkan untuk tugboat konvensional, ada

    kemungkinan untuk tongkang bergerak dengan sendirinyakarena adanya arus sungai yang tidak terprediksi.

    Sistem pengikatan antara tug boat degan tongkang padaIntegrated Tug Barge (ITB) berbeda dengan sistem pada

    tugboat umumnya. Pada ITB tugboat berhimpit dengan

    tongkang di posisi belakang. Pengikatan dibuat khusus agartongkang tidak terpisah dari tugboat sehingga keduanya dapat

    bergerak dengan bersamaan. Secara garis besar sistem

    pengikatan pada ITB digolongkan menjadi dua jenis yaitu

    rope connectiondan mechanical connection[2].

    Gambar 2.3. rope connection(1) & mechanical connection(2)

    III. METODOLOGIPENELITIAN

    Secara umum metodologi yang digunakan dalammelakukan penelitian ini dapat digambarkan dalam diagram

    alir (flow chart) pengerjaan sebagai berikut:

    Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian

    IV.

    PERANCANGANINTEGRATEDTUGBARGE

    A.

    Perencanaan Muatan

    Muatan yang akan diangkut berdasarkan Owner

    Requiretment berupa gas yang dimampatkan (CNG), oleh

    karena itu perlu dilakukan perencanaan khusus terhadapmuatan tersebut. CNG harus dikemas sedemikain rupa agardalam perjalanannya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

    CNG pada umumnya dikemas dalam tabung khusus, yaitu

    tabung CNG. Terdapat 4 tipe tabung CNG yang dijual dipasaran seperti yang telah dijelaskan dalam tinjauan pustaka.

  • 7/23/2019 ITB Pengangkut CNG

    4/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 4

    Selanjutnya adalah mengenai pemilihan tabung CNG yang

    akan dipakai dalam perencanaan ini. Adapun pertimbangan

    dalam pemilihan tabung CNG adalah sebagai berikut:

    - Berat tabung-

    Kekuatan tabung

    -

    Kapasitas CNG tabung-

    Harga tabung CNG

    Dari keempat tipe tabung yang ada, penulis memilihtabung tipe 1. Pertimbangannya adalah sebagai berikut:

    1. Tabung dirancanakan akan dikemas dalam peti kemas 20feet, setelah dilakukan perhitungan terhadap berat tabung

    beserta isinya(CNG), beratnya memenuhi berat maksimal

    kapasitas petikemas 20 feet.2. Tabung tipe 1 merupakan tabung yang terbuat dari baja,

    oleh karena itu dijamin kuat terhadap tekanan dari gas di

    dalamnya.

    3. Tabung CNG tipe 1 merupakan tabung yang memilikiharga termurah daripada tipe-tipe lainnya.

    Untuk lebih jelasnya mengenai perencanaan ini, berikutmarupakan tabel perhitungan perencanaan muatan.

    Tabel 4-1. Perencanaan Muatan

    B.

    Penentuan Ukuran Utama Tongakang

    Penentuan ukuran utama Tongkang dilakukan dengan

    iterasi solver yang terdapat dalam program micrrosoft exel.

    Sebelum model iterasi solver dibuat, terlebih dahulu dilakukan

    perhitungan-perhitungan yang digunakan sebagai dasar

    penentuan batasan dalam proses iterasi.1)

    Penentuan Kapal PembandingPerencanaan ukuran utama dilakukan berdasar data

    beberapa barge yang telah dibangun dan beroperasi di perairan

    dangkal. Data tersebut digunakan sebagai batasan untuk

    menentukan nilai minimum dan maksimum. Pemilihan databarge pembanding ditentukan berdasarkan kedalaman

    perairan, ukuran minimum deck, dan panjang barge yang biasa

    beroperasi di jalur Sembakung-Nunukan. Berikut adalah daftarkapal pembanding yang digunakan untuk proses optimisasi:

    Tabel 4-2. Tongkang Pebanding

    2)

    Perhitungan Freeboard

    Perhitungan freeboard berdasarkan ketentuan yang telah

    ditetapkan olehInternational Convention on Load Lines1966

    and protocol of1988. Barge yang dirancang merupakan kapaltipe B, sehingga diambil freeboard standar yang telahditetapkan untuk kapal tipe B berdasarkan panjang kapal.

    Kemudian ditambah dengan koreksi hingga didapatkan

    freboard minimal yang disyaratkan[4]. Freeboard minimalinilah yang dijadikan salah satu batasan dalam iterasi yang

    dilakukan.

    3)

    Perhitungan Berat Baja

    Untuk perhitungan berat baja dilakukan denganmenggunakan rule ABS. setiap profil dan pelat yang

    diperlukan dalam proses perancangan dihitung sesuai rumusyang ada dan kemudian ditotal jumlahnya[1].

    4) Perhitungan Peralatan dan Perlengakapan Tongkang

    Dari ukuran utama kapal dapat diketahui nilai dari EN

    (Equipment Number) kapal tersebut. Dari nilai yang didapat,

    dicocokan dengan tabel yang tersedia untuk menentukan

    jumlah jangkar, panjang rantai, ukuran hawser, towline, danperalatan perlengkapan laiunya[1].

    5)

    Perhitungan Koreksi Displacement

    Berat baja yang telah dihitung dijumlahkan dengan berat

    peralatan dan perlengkapan sehingga didapatkan LWT. LWT

    kemudian dijumlahkan dengan berat total muatan (DWT) dandidapatkanlah berat displacement. Berat LWT + DWT

    dibandingkan dengan displacement yang didapat dari

    perkalian LxBxTxCbx. Selisih antara keduanya harus dalam

    range 1% sampai 3%. Dalam hal ini LxBxTxCbxharus lebihbesar daripada LWT+DWT yang didapat dari perhitungan,

    sehingga tetap ada berat cadangan didalamnya.

    6)

    Perhitungan Trim

    Perhitungan trim berdasarkan rumus yang terdapat dalam

    Parametric Design Chapter 11 [7].

    7) Perhitungan Harga Material

    Harga material dapat diestimasi dari perhitungan beratbaja dan E&O. Dari total berat baja dikalikan harga baja per

    ton, maka didapat harga material baja dari barge tersebut.

    Sementara untuk E&O dilakukan penjumlahan total beratmasing masing item, yang kemudian dikalikan dengan

    estimasi harga per ton.

  • 7/23/2019 ITB Pengangkut CNG

    5/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 5

    Setelah semua batasan selesai dibuat, selanjutnya adalah

    membuat model solver untuk memperoleh ukuran utama yang

    optimum. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:

    1.

    Membuat model solver dimana di dalamnya terdapat

    value yang akan dicari, batasan yang telah ditentukan

    sebelumnya, dan fungsi objektif sebagai acuan untukproses iterasi. Model yang dibuat pada penelitian ini

    tampak seperti gambar di bawah:

    Gambar 4.1. Diagram Alir Penelitian

    2. Setelah model selesai dibuat selanjutnya adalah

    melakukan runningmodel. Fasilitas solver dapat diakses

    melalui toolbar data > solver. Selanjutnya akan muncul

    tampilan solver parameter. Pada menu set target cell

    dimasukkan harga material. Dimana pengesetanya dipilih

    minimum karena akan dicari harga material yang palingrendah. Untuk menu by changing cell dipilih variabel

    yang akan dicari yaitu L, B, T, H. Kemudian pada menu

    subject to the constrain dimasukkan semua nilai minimum

    dan maksimum yang berfungsi sebagi batasan dari proses

    iterasi. Setelah semua telah terisi, langkah selanjutnya

    adalah melakukan proses running solver. Apabila iterasi

    yang dilakukan memenuhi semua batasan yang diberikan

    maka akan muncul pemberitahuan bahwa solver telah

    menemukan solusi untuk model yang dibuat.

    Variabel yang didapatkan dari proses runningsolver yangtelah dilakukan adalah:

    Lpp = 46.79 meterB = 13.75 meterH = 2.71 meter

    T = 2.14 meterUkuran utama tongkang ini telah memenuhi semua batasan yang

    telah diberikan.

    C.

    Penentuan Ukuran Utama Tug Boat

    Dengan cara yang sama seperti penentuan ukuran utama

    barge, yaitu dengan iterasi solver, didapatkan ukuran utamatugboat yaitu:

    L = 16 m

    B = 6 m

    T = 2.12H = 2.7 m

    Dalam iterasi tugboat ada beberapa perhitungan yang

    berbeda dengan iterasi pada tongkang, yaitu:

    1. Perhitungan hambatan. Pada tongkang perhitungan

    hambatan menggunakan rumus Henschke (1978),sedangkan pada optimasi tugboat menggunakan metode

    Holtrop dari buku Principle Naval Architect vol.2[5].2.

    Perhitungan LWT dan DWT. Pada tongkang perhitunganLWT dengan menghitung setiap plat, profil dan

    perlengkapan yang dipakai, sedangkan pada tugboatperhitungan LWT menggunakan rumus pendekatan dari

    buku Practical Ship Design[9]. Perhitungan DWTtongkang berdasarkan berat muatan yang diangkut,

    sedangkan pada tugboat DWT berdasarkan berat

    consumabledan crew.

    D.

    Pembuatan Rencana Garis dan Rencana Umum

    Telah didapatkan ukuran utama tug boat dan tongkang,

    selanjutnya yaitu pembuatan rencana garis dan rencana umum.

    Pembuatan rencana garis menggunakan software maxsurf.

    Berikut hasilnya:

    Gambar 4.2. Rencana Garis Tongkang

    Gambar 4.3. Rencana Garis TugboatSelanjutnya pembuatan rencana umum. Yang pertama

    dibuat yaitu rencana umum tugboat karena lebig kompleks dan

    menyangkut pembagian ruang-ruang akomodasi. Pembuatanrencana umum tugboat berdasarkan persyaratan yang berlaku,

    yaitu mengenai peletakan sekat melintang, mengenai peralatankeselamatan, lampu nevigasi dan lainnya.

    Berikut merupakan rencana umum tugboat yang telahdibuat:

  • 7/23/2019 ITB Pengangkut CNG

    6/6

    JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 6

    Gambar 4.4. Rencana umum Tugboat

    Langkah selanjutnya adalah pembuatan rencana umumdari Integrated tug-barge. Integrated tugbarge merupakan

    penggabungan antara tugboat dan tongkang, dimana tugboatdiletakkan di belakang tongkang dan diikat kuat agar tidak

    lepas. Perlu adanya penyesuaian bentuk dari buritan tongkang,dimana harus dibuat cekungan agar haluan tugboat dapat

    masuk. Haluan tugboat dibuat masuk ke buritan tongkang

    dengan tujuan pengikatan antara keduanya lebih kuat. Karenadalam proses sebelumnya belum ada raencana umum dari

    tongkang, maka dalam penggabungan ini sekaligus dibuat

    desain rencana umum tongkang beserta peletakan muatan

    dalam tongkang.

    Gambar 4.4. Rencana Umum Integrated Tugbarge

    V. KESIMPULANDANSARAN

    Dari proses analisa dan pembahasan yang telahdilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut

    ini:

    1. Dari proses perancangan ini didapat ukuran barge yang

    optimal adalah Lpp = 46,79 m, B = 13,75 m, H = 2.71 m,

    T = 2.14 m. Sedangkan ukuran utama tugboatpendorongnya adalah Lpp = 16 m, B = 6 m, H = 2.7 m, T= 2.12 m. Setelah dilakukan penggabungan antara

    keduanya, didapatkan Integrated tug barge dengan

    panjang Loa = 63.5 m.

    2. Dari kondisi muatan yang diberikan, diketahui bahwa

    integrated tug barge tersebut memenuhi persyaratan

    teknis dari pembangunan sebuah kapal yaitu batasan

    trim, freeboard (Load Lines), displasemen, dan stabilitasIMO.

    3.

    Investasi pembangunan Integrated Tug Bargepengangkut CNG ini adalah Rp 39,602,258,883.18.

    Saran saran yang dapat diberikan untuk pengembangan

    tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

    1. Perencanaan sistem bongkar muat untuk direncanakan

    dengan lebih detail. Hal ini dikarenakan fasilitas didaerah penghasil gas alam sangat terbatas, sehingga

    untuk perencaan sistem bongkar muat dilakukan dengan

    berbagai macam asumsi peralatan.

    2. Perhitungan biaya pembangunan secara riil untuk lebihdiperjelas, karena menyangkut biaya investasi dan

    keuntungan yang didapat ketika barge ini beroperasi,

    mengingat pada tugas akhir ini perhitungan hargamaterial hanya dengan rumus pendekatan yang

    didapatkan dari studi literature.

    DAFTARPUSTAKA

    [1] ABS. 2009. Rules For Building And Classing Steel

    Barge.

    [2] Ariwibowo, Fajar. 2005. Perancangan Push BoatUntuk Pusher Barge 6840 DWT untuk Sungai di

    Kalimanta. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Perkapalan.

    FTK. ITS. Surabaya.[3] Fathurahim, Gilang. 2010. Perancangan Barge Untuk

    Angkutan CNG (Compressed Natural Gas) Di PerairanDangkal; Jalur Pelayaran Sembakung Nunukan.

    Tugas Akhir. Jurusan Teknik Perkapalan. FTK. ITS.Surabaya.

    [4] IMO. 1983. International Conference on Tonnage

    Measurement of Ship 1969. London, UK : IMO.

    [5] Lewis, Edward V. 1988. Principle of NavalArchitecture Vol. II Secon Revision. Jersey City;

    SNAME.

    [6] Manning. 1968. The Theory and Technique of ShipDesign. The Massachusetts Institute of Tecnology andJohn wiley & sons Inc, New york.

    [7]

    Parsons, Michael G. . 2001 . Chapter 11, Parametric

    Design . Univ. of Michigan: Dept. of naval Architectureand Marine Engineering.

    [8] Schneekluth, H and V. Bertram . 1998 . Ship Design

    Efficiency and Economy, Second edition . Oxford, UK :Butterworth Heinemann.

    [9] Watson, David G.M . 1998 . Practical ship Design,

    Volume I . Oxford, UK : Elsevier Science Ltd.

    [10]http://energitoday.com[11]

    http://eyesbeam.wordpress.com/tag/distribusi-gas-alam/

    [12]http://wikipedia.com